Bulletin idhum fix print!!!

Page 1


Salam Redaksi Idhum lahir untuk mewadahi mahasiswa FBS dalam

Daftar Isi Ilustrasi Cerpen Baru

Puisi

Comeback Rain Wishes Himalaya Terjatuh Puisi Cina

Opini Kemewahan Menjadi Mahasiswa Menjadi lebih Baik

berkarya. Berkarya dalam berbagai warna yang ada di FBS. Idhum diharapkan dapat mengayomi dan memberikan kesejukan bagi yang membacanya. Bulan ini, pada awal semester genap, Idhum kembali lahir dengan tema New Hope, New Face, New Spirit (Harapan baru, Wajah baru, dan Semangat baru). Harapan baru, harapannya lebih baik dari semester kemarin. Wajah baru, menyongsong masa depan dengan tampilan yang baru. Karena sejatinya keabadian, adalah perubahan. Dan, Semangat baru, dengan datangnya semester baru ini, mahasiswa diharapkan untuk memperbarui api semangat dalam jiwanya dalam berkarya. Sebagai wadah karya sastra dan seni, Sesasi menerima karya-karya mahasiswa FBS untuk dipublikasi pada buletin idhum dan terbitan Sesasi lainnya. Karya-karya yang beragam sesuai dengan identitas FBS. Selamat menikmati idhum....

Tim Redaksi Pelindung Utama : Tuhan YME Pemimpin Umum : S. Haryani C. Pemimpin Redaksi : Ervinna IndahCahyani Sekretaris : Merry P.U.W Bendahara : Listya Ratnaningtyas Layout : -Ira Wijayanti -Kiki Widya M - Eli Marantika Sari Ilustrasi : -Rhenzy Ayu Rohmatullah Penyunting : S. Haryani C.

Distributor

Iklan Produksi

:-Asa Muhimatur Rohim -Amara Ridha Amalia -Afifatur Rohmah -Merriam :-Listya Ratnaningtyas -Mas Uliatul Hikmah : -Putu Tita -Eighi Yuni

01


ILUSTRSI IDHUM +++++

Judul karya : Aku yang baru Pembuat karya : Renzy Tahun pembuatan : 2016 Media : Digital painting Deskripsi : Tak peduli bagaimana aku yang dulu, aku akan melompat ke masa depan. Menuju aku yang baru, aku yang lebih baik.

Judul karya : Sayangi aku Pembuat karya : Renzy Tahun pembuatan : 2016 Media : Digital Painting Deskripsi : Generasi baru merupakan jiwa-jiwa positif yang belum tercemar. Siapa yang merawat, bagaimana lingkungannya, bagaimana ia tumbuh berpengaruh terhadapnya. Jaga dia.

02


Cerpen idhum ++++

BA S

aat ditanya Guru tentang arti kebaruan dalam hidup, aku berkata seenakku.Semauku sendiri, kujawab, “Baru itu tidak lama, bukan bekas, Guru! Hwaaaaahahaaaaaaaaah,” tawaku meledak. Kuimbuhi lagi kata, “Baru itu new, gres, Gur!” Guru adalah sahabatku. Dia terpaut tiga tahun di atasku sehingga pola pemikirannya begitu tajam. Aku tahu, dia pandai membaca. Dalam sehari dia bisa menghabisi jiwa tiga sampai lima buku tipis sekaligus. Guru benarbenar jadi orang yang haus akan rahasia dunia. Jidatnya yang lebar dan gede makin meyakinkan semua orang untuk mengonsultasikan masalah hidup kepadanya. Guru memang pintar membaca karakter orang. Dia tahu setiap orang harus diapakan. Guru memaki dengan fasih, “Gundul Pacoooool!” “Dasar gembelengan!Nyunggih wakul, numplek kabeh!” sahutku. “Sakjane aku kuwi yoh nduwi jawapan sing podo karo awakmu. Mangkane aku yoh takok.” Hwaaaahahahahaaaaahahaahahah, tawa pecah. Lalu kami meneriaki kata lain, “Assssuuuh!” Kopi yang sudah dingin sejak subuh tadi diseruput lagi, imajinasi melayang menuju dua masa. Dalam diam, Guru dan aku bercerita tentang BARU yang dinetralisir bersama buaian kopi. Saat kecil, aku selalu bermain di taman sekolah. Hanya butuh waktu lima menit untuk jalan kaki menuju taman yang banyak permainannya. Di sana ada seluncuran, banbanan, dan bandulan. Yang paling kusuka adalah bandulan. Aku rasa hanya taman sekolah yang punya model permainan besar seperti ini. Setiap sore seusai mandi, aku cepat-cepat bergegas main di bandulan.

Suatu kali taman sekolah direnovasi. Tempat bermainku hilang. Aku bermain ke tetangga sebelah. Bermain dokter-dokteran, ncus-ncusan, masak-masakan, dan rumah-rumahan. Tiga hari berlalu taman belum selesai. Hari ketujuh datang, taman masih saja diperbaiki. Aku memutuskan bermain ke tetanggaku yang lain dan hampir sulit kupercaya jika dia memiliki mainan baru. Mainan yang benar-benar kusukai dan kutunggu-tunggu selama ini. “Aku mau main. Gantian, ya....” “Enggak mau! Ini kan punyaku!” jawabnya spontan sambil memainkan ayunan. Aku merajuk pada oang dewasa dan mereka membelaku. Aku diizinkan naik dan diayun beberapa kali. Lalu, gantian dia yang merajuk pada mamanya. Aku pun pulang. “Buk, aku pengen nduwe bandulan,” rengekku. Berhari-hari aku mesti menunggu datangnya bandulan. Taman sekolah belum pula kelar. Aku menunggu ibu membelikan benda baru itu. Benda yang terbuat dari ban karet yang dikaitkan bersama tali tampar ke tangan pohon. Suatu kali, kutahu harapanku menjadi nyata. Yang kuingin-inginkan benar adanya. Aku gembira sekali!Juga ibuku senang sekali ketika tiba-tiba tubuhku kembali sehat. *** Beranjak dewasa, hasrat untuk mencintai lawan jenis mulai bermunculan. Ini hal baru dalam hidup. Semua sedang asyik berkasih-kasihan. Senormal-normalnya lelaki, aku pun harus merasakannya. Bermain ke sana ke mari, tebar pesona ke orang-orang, menjajani semua gebetan, karaoke bersama, nonton bioskop, dan semuanya sudah kulakukan. Puas merasakan dengan keuntungan maksimal yang tetap pada batasannya, ternyata kebaruan cinta dalam hati belum juga teratasi.

03


Cerpen idhum ++++

ARU

S. Haryani C. Jurusan Baahsa dan Sastra Indoensia 2014 FBS, Unesa

Masih ada ruang kosong yang belum bisa mencapai palung hati yang paling dalam. Kenyataan menjadi membosankan hingga aku harus memutuskan satu hal yang paling mempengaruhi dalam hidup, yakni menikah. Rasanya ingin segera memakan kehidupan gadis Pak Haji. Menyetorkan namanya agar dicek BPOM RI,selanjutnya menjadi daftar terbaik. Lalucap “Halal” khusus untukku akan menempel di keningnya. Bayangan lima tahun ke depan membuatku merinding. Kebaruan dalam hidup yang kudapatkan dari gadis Pak Haji akan digantikan dengan anugerah bayi. Saat ia tumbuh menjadi anak, remaja, dan dewasa, mungkinkah ia akan mampu menyentuh bagian dasar palung hati? Sedangkan ia tak kubawa mati. Selayaknya nasib anak. Aku selalu menduduki posisi itu. Namun, kelak aku akan membelah menjadi dua bagian, anak dan orang tua. Keberhasilan dan kesuksesanku hanya demi anakku dan ibu bapakku. Orientasi hidup hanya untuk mereka, berharap jika ketiadaanku memberikannya bekal perjalanan hidup di dunia. Biar saja anak yang memanen, orang tua yang menanam. *** Renungan soal konsep baru tiba-tiba dibuyarkan oleh celentingan penjual es krim keliling. Guru menebak dengan benar, “Pikiranmu mbalyu nang masa lalu, kan ya?” “Loh, kok tahu?” “Ya tahulah. Gampang banget! Begitu bakul es krim iku lewat, matamu nggoleki cah cilik sing arep tuku es iku.” Sesederhana itu Guru mengawasiku. Bagaimana pun jalan kebenaran menurutnya, aku tidak bisa mengubah arahnya. Yang penting kami rukun. Cukup. Lalu, aku tak mau ambil

pusing, kubalas menebaknya, “Halah! Mbok kiro aku gak pinter nebak? Guru malah mblayu-mblayu nang masa depan, toh? Paham aku Cak, sampeyan wes umur!” “Kemero!” Guru mulai memantikkan api dari korek gasnya. Diambil batangan kretek, lalu disulut ujungnya. Dihisapnya dalam-dalam sampai menghabiskan seperdelapan batangan kretek. Dihembuskannya lewat hidung dan mulut yang dipolakannya melingkar. Dan Guru mulai menjadi seorang manusia di luar manusia biasa-biasa saja. “Baru itu saat kau menemukan esensi dari hidup. Saat kau menemukannya barulah kau terlahir kembali. Reinkarnasi. Podo koyok jarene Sabrang Mowo Damar Panuluh, syariat itu seperti orang yang naik kapal. Tharikat itu seperti orang yang naik kapal lalu mendayungnya sampai ke tengah lautan. Hakikat itu saat kamu njegur, nyelam ke kedalaman laut. Dan maarifat adalah saat kau menyelam ke dalam laut, lalu kau menemukan mutiara yang selanjutnya kau bawa naik ke atas kapal.Di sanalah kau menemukan makna. Dan tidak ada rindu yang menyesakkan dada, kecuali rindu kepada Yang Maha Segala. Saat seseorang sudah menemukan makna dalam hidup, sesuatu dalam jiwa menjadi baru. Sepandai-pandai pemain pertunjukan teater, suatu saat ia tahu kapan ia harus jadi aktor dan suatu kali ia mesti jadi yang sejati, yakni Sang Sutradara.” Aku diam. Mulai memikirkan kata-katanya yang penuh makna. Tanyaku padanya, “Rokok kuwi isok ngencerno utekmu ta, Gur?” Guru kembali menghisap kreteknya, lalu memanggutkan kepala dan berkata, “Cuma wong bodoh sing percoyo kuwi!”

04


Puisi idhum ++++

Comeback

The time is over now And I will come back To show the real me Until the world knows Who I am

I will show the miracle that I get And the sun light who bless me To make you regret And for all people who look down on me Just wait and you'll be surprised Putu Tita English Dept.

Himalaya

I have a dream All people have a dream A dream that will bring you to the future A dream as high as Himalaya Maybe Himalaya is too high But… It's enough to describe my dream A dream as hig as Himalaya Himalaya… You maybe die in your ways to the top And dream is like Himalaya You maybe die You maybe give up in your ways But you will find the top So don't give up And beat all the challenges

Rain Wishes

Down a peaceful, quite lane A girl bathed in evening hues Of rich thunderclaps And a fiery orb

The girl keep waiting under the rain She realize, Sunrise and sunset always on time Something to trust, Something to believe The angry storm makes her dance in pastures The frozen pond whispering stories of rain All filled with honesty She had a linded-flavored dream Weaved of obscure alleys Summer rains and heavy ocean storms Where time become stucks, A soft sky whisper, ‘you are not alone’ Yuni English Dept.

Putu Tita English Dept.

05


Puisi idhum ++++

梦想 我有梦想 是个很大的梦想 但怎么做真正 如果知识还低 我应该努力 日夜必须练习 最美的梦想 我一定得到你 《泗水,2017年2月15日》

彩虹在上空 昨天下雨了 天气很不好,上空很暗 更我的心里, 一样 受伤的时候... 我的心里真的很疼 昨天我的心不停流泪 他说过我们永远在一起 我还记得我们的约定, 但是他忘了 现在上空很好看 日出... 现在雨过天晴 在上空有很好看的彩虹 彩虹有很多颜色 好想飞越在上空 看一看很好看的彩虹 我希望明天在我的心里有彩虹 陪我的一天 我希望明天我的心好起来

Terjatuh, dan Bangkit lagi.... Saat raga mulai lelah Dan jiwa yang mulai berkeluh kesah Tak ku temukan sedikit celah Seakan semua menjadi tak tentu arah Aku berdiri diantara hamparan harapan kalbu Kalbu yang gundah nan risau Dimana semangat yang seringkali aku tuju? Kemana gerangan arah ini bertemu ? Aku tersesat diatas keterpurukan Penyesalan Tangisan Dan rintihan Hanya terus berharap Sayapku takkan patah lagi Semangat ku segera utuh kembali Aku percaya Tuhan selalu bersama ku Tuhan yang membuatku Merasakan pahitnya jatuh dan terluka Merasakan indahnya bangkit kembali Diantara senyuman yang mendamaikan Biarkan puisi terbang bersama semangat ku Dengan tiap bait yang berapi-api Dan mata tajam penuh arti Karena, Saat aku terjatuh, Aku akan bangkit lagi. Afifaaa

06


opini idhum ++++

-Kemewahan Menjadi Mahasiswa"Menjadi mahasiswa merupakan suatu kemewahan bagi pemuda." Setelah menjadi pelajar SMA yang masih dalam pengawasan guru, selanjutnya seorang pelajar benar-benar dituntut untuk berproses agar dapat bermanfaat bagi masyarakat melalui pemikiranpemikirannya. Tidak banyak yang berkesempatan dan beruntung menjadi mahasiswa. Ada banyak yang ingin menjabat "mahasiswa", namun begitu sulit. Salah satunya disebabkan oleh kondisi ekonomi yang kurang mencukupi. Boroboro ngelanjutkin pendidikan, biaya kehidupan saja masih rusak. Kali pertama menapaki bangku perkuliahan, harapan-harapan baru terbentang semakin terang. Apalagi dengan menjadi mahaiswa yang aktif dan produktif dengan mengikuti organisasi. Pesan saya, Ikutilah organisasi yang nantinya akan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita sehingga kita dapat menjadi diri sendiri ketika berada dalam bagiannya. Bagian yang paling menyenangkan ketika berorganisasi adalah diskusi. Mahasiswa yang berorganisasi sebagian besar adalah mahasiswa yang mempunyai pemikiran luas. Melalui hasil diskusi kita dapat melihat dunia melalui berbagai sudut pandang serta mendapat pengalamanpengalaman meskipun bukan diri kita yang menjalaninya. Namun sudah menjadi kebanggaan walaupun hanya mendengarnya. Kemewahan terkahir yang dimiliki pemuda adalah idealismenya (Tan Malaka). Melalui diskusidiskusi kita bukan semakin kehilangan idealisme. Justru semakin memperkuat idealisme. Diskusi yang paling saya sukai adalah ketika berdiskusi dengan alumni-alumni dan dosen atau orang-orang yang lebih banyak punya pengalaman ketimbang saya. Dari sanalah, saya menjadi seseorang yang bervisi dan berprinsip sehingga nantinya tidak terseret arus kehidupan. "Tidak ada yang lebih mewah daripada menemui aksi wabillisanii" Mas Uliatul Hikmah S1 Pendidikan Bahasa Jerman 2016

08


opini idhum ++++

- Menjadi Lebih Baik Bersama dengan BeritaSebagai mahasiswa kita dituntut untuk menjadi sebuah agen perubahan. Diharapkan dapat membuat adanya peningkatan untuk daerah sekitar bahkan bangsa dan negara. Perubahan tidak semata-mata kita asal mengucapkan kata. Butuh wawasan yang luas, komunikasi yang baik, maupun critical thinking. Sangat disayangkan saat ini anak generasi penerus bangsa justru lebih tertarik dengan hal yang berbau dengan layar lebar romance berepisode. Mereka justru mengabaikan sebuah tontonan yang dapat merubah pola pikir menjadi lebih baik. Tayangan berita televisi sudah tayang sesuai dengan porsinya. Bahkan di channel TV lokal maupun channel swasta menayangkannya. Tapi masih saja mereka belum membiasakan untuk menyerap informasi yang menarik. Penyebaran informasi dapat melalui media mana saja, media cetak, media elektronik, akses internet dimana zaman sudah sangat canggih dan kita berada di era abad 20. Di negara maju seperti Inggris dan Jerman, penyampaian informasi disebar secara merata baik berupa koran maupun channel. Bahkan koran di Inggris tidak hanya di sebarkan pada warga lokalnya saja, tetapi juga untuk warga di luar kekuasannya. Beda halnya dengan Indonesia dan negara berkembang lainnya. Sumber berita terutama koran masih seputar dalam negri saja, terhambat dengan luasnya daerah dan berbagai macam bahasa, budaya, suku, dan etnis. Masih saja ada suku suku tertentu yang tinggal dalam pedalaman, sehingga penyebaran itu tidak dapat dilakukan secara merata. Faktor lainnya juga disebabkan masih belum adanya fasilitas listrik di daerah pelosok. Mereka masih belum paham bagaimana penggunaan alat elektronik. Angka buta huruf juga masih tinggi. Apabila dibandingkan dengan negara Jerman yang sangat peduli dengan sistem pendidikan. Kemungkinan besar angka buta huruf dapat berada di prosentase yang kecil. Layaknya orang berpikir, Indonesia adalah negara yang sangat luas bahkan harus menyeberangi laut ke laut agar sampai di pulau yang ditinggali. Itu menjadi hambatan untuk membuat Indonesia menjadi lebih maju. Tapi coba untuk menghilangkan mindset tersebut. Indonesia tidak sama seperti Inggris dan Jerman yang ratarata memiliki luas negara yang tidak begitu lebar. Tapi apa salahnya jika kita bekerja lebih keras lagi. Meratakan dan pemberian listrik untuk daerah pedalaman, penyebaran infoemasi, komunikasi yang baik. Kita adalah satu, kita memiliki tugas untuk saling membahu satu dengan yang lainnya. Mengurangi angka buta huruf juga tidak hanya tugas seorang guru tugas, melainkan kita semua yang telah memiliki pengalaman dan bisa bertanggung jawab. Semoga Indonesia dapat menjadi negara yang lebih baik lagi di tangan para penerus generasi bangsanya. Mengubah pola pikir untuk selalu tetap berpikir kritis, budaya literasi masih harus terus dibiasakan. Membaca berita dalam koran lokal maupun luar negri, mendengarkan dan melihat stasiun televisi berita biarpun hanya 30 menit sehari. Itu sudah cukup untuk kita dalam menambahkan wawasan. Berikan wajah baru untuk Indonesia, harapan baru, dan cita-cita, bersatu dalam Bhineka Tunggal Ika. Merriam Sastra Jerman/Fakultas Bahasa dan Seni

09


AYO BERKARYA kirimkan karyamu berupa cerpen, puisi, ilustrasi, humor ke e-mail kami beritafbsunesa@gmail.com sertakan data diri kami tunggu partisipasinya YOK , BERKARYA BARENG SESASI SALAM KARYA !


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.