Edisi 6/2007

Page 1



Dari Redaksi

Jeli Membidik Investasi

S

Pembaca yang terhormat, Setelah mencermati perkembangan bisnis investasi dan keuangan akhir-akhir ini, kami mengangkat tema utama tentang reksa dana syariah pada edisi ke enam ini. Dalam tahun ini diperkirakan Undang Undang tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sudah bakal terbit dan dengan sendirinya UU tersebut akan dapat memicu aktivitas bisnis investasi dan keuangan syariah termasuk di dalamnya adalah bisnis di bidang reksa dana syariah. Oleh karenanya, Karim Business Consulting pada Islamic Banking Outlook pertengahan Februari 2007, menegaskan Tahun 2007 adalah Tahun Investasi Syariah. Tahun ini pula, Bapepam dan Depkeu membuka divisi syariah tersendiri. Bapepam bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional MUI melansir indeks saham syariah versi baru setelah Jakarta Islamic Index (JII). Berbeda dengan JII yang hanya menampilkan sekitar 30 emiten, indeks syariah baru ini memuat 242 emiten yang kinerjanya dianggap sesuai dengan syariah. Baik tentang obligasi maupun indeks saham syariah adalah kabar gembira bagi praktisi keuangan Islam. Dari situ, manajer sekuritas berlomba menawarkan reksa dana syariah. Pada saat suku bunga simpanan di bank turun, penjaminan terhadap simpanan nasabah bank juga diturunkan dan di sisi lain investasi syariah tengah bergairah, maka ini saat yang tepat untuk memilih reksa dana syariah. Instrumen ini sempat dilanda redemption pada akhir 2005. Namun sekarang terlihat

mulai hidup dan bergairah lagi. Kami mengajak Anda untuk cermat memilih reksa dana karena instrumen reksa dana pada dasarnya mengacu pada surat-surat berharga yang ada dipasar modal, seperti saham dan obligasi. Dana dari reksa dana diharap juga bisa menopang kegiatan usaha dari perusahaan perusahaan yang saham atau obligasinya dijadikan basis reksa dana serta dapat memberikan dampak positif bagi kemaslahatan umat seperti terciptanya lapangan kerja atau kesempatan berusaha secara lebih merata dan berkeadilan, menurunnya kesenjangan sosial. Pada bagian lain, pembaca dapat menyimak berita tentang bisnis buku Islam, sebuah kabar dari Pameran Buku Islam yang baru usai di Balai Sidang Senayan Jakarta. Buku Islam ternyata laris manis sehingga bisnisnya menguntungkan, tetapi sayangnya, bisnis ini belum ditopang penerapan hak cipta yang baik. Penulis buku yang berasal dari kalangan ulama merasa telah cukup puas bukunya dibaca banyak orang sehingga tidak memikirkan royalti untuk diri sendiri. Padahal penerbit buku menangguk untung. Pada edisi ini kembali kami mengundang pembaca untuk mengisi angket sebagai masukan bagi kami untuk terus memperbaiki dan menyempurnakan majalah ini. Dari meja redaksi, kami mengucapkan selamat membaca.

Rizqullah

00 Sharing / April 2007


Ekonomi Syariah

23 Ketika Trimegah Melempar Bola Setelah meluncurkan divisi syariah dan melempar dua produk reksadana syariah, Trimegah menanti pinangan perbankan syariah untuk beraliansi memasarkan produknya.

30

BELUM Internasional

Matahari Terbit, Terbitkan Sukuk Pertama di G-28

00 Sharing / April 2007

Tokoh

Ahmad Gozali, Giat Memelopori Perencanaan Keuangan Keluarga

01 03 04 06

Cover............................................. Dari Redaksi.................................. Daftar Isi........................................ Sususnan Redaksi........................ 07 Surat Pemb-

aca.............................. 08 Memo Bisnis.................................. 10 Laporan Utama.............................. 18 Info Produk.................................... 20 Bisnis............................................. 24 Sosok............................................ 28 CSR Filantropi............................... 30 Internasional.................................. 32 Wacana......................................... 34 Ragam........................................... 36 Manajemen Risiko........................


AD 2


Susunan Redaksi Bijak Memilih REKSA DANA Penasihat Senior

PARNI HADI

Cover : Bijak memilih REKSA DANA Ilustrasi : @rul

Pemimpin Redaksi

RIZQULLAH

Pemimpin Perusahaan

Tia Setiati Mahatmi

List Pemasangan Iklan Majalah Sharing

Wakil Pemimpin Perusahaan Wawan Salim

>> TARIF IKLAN 1 Halaman Dalam 1/2 Halaman Horisontal 1/3 Halaman Vertikal 1/4 Halaman Horisontal

Rp. 15.000.000,Rp. 9.000.000,Rp. 7.000.000,Rp. 5.000.000,-

Back Cover Inside Cover Inside Back Cover 1 Halaman Advertorial

Rp. 20.000.000,Rp. 17.000.000,Rp. 16.000.000,Rp. 17.000.000,-

# Tarif diatas belum termasuk PPN 10% # Iklan B/W dapat terima dengan tarif yang sama dengan tarif F/C # Materi iklan dalam bentuk CD + Proof print # Deadline materi iklan diserahkan 20 hari sebelum penerbitan >> Untuk berlangganan Majalah Sharing Hubungi Maya / Rahmat Telp ; 021- 7900 900 (hunting) / Fax : 021- 7900 213

Dewan Redaksi Ir. H. Adiwarman A. Karim, SE, MBA, MAEP Dr. Didin Hafiduddin Dr. Jafril Khalil Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ, FIIS Prof. Dr. Sofyan Syafri Harahap Dr. Ahmad Satori Ismail Drs. H. Mohamad. Hidayat, MBA, MH Dr. Mustafa Edwin Nasution Dr. Uswatun Hasanah Iggi Achsin, SE

Redaktur Pelaksana Sri Wahyuni Redaksi Ibrahim AJi Yudi Suharso Marketing JIP Megawati Hartono Susi L. Duhri Desain Grafis Hairul Anwar Photographer Arul Sekretaris Redaksi Maya Setiorini

Twink Building 8th floor Jl. Kapten Tendean No.82 Jakarta 12790 Ph: 62-21-7 900 900 (hunting) Fax: 62-21-7 900 213 e-mail : sharing@cahyagroup.com

00 Sharing / April 2007

Distribusi Haryanto Keuangan Rita Artha K


Surat

Saya tertarik pada artikel mengenai usaha EDAM BURGER yang dimuat di Majalah Sharing beberapa edisi lalu. Bisakah saya mendapatkan alamat usaha ini, karena saya juga tertarik untuk bermitra dengan mereka. Terima kasih. Rachma Yunita Ciawi, Bogor Anda bisa menghubungi Kantor Pusat Edam Burger Jl. Malaka Raya No. 84. Perumnas Klender, Jakarta Timur 13460 Tlp. 8623455 Saya adalah pembaca setia majalah Sharing sejak edisi perdana, karena saya adalah nasabah salah satu bank syariah di Jakarta. Saya berpendapat, muatan isi majalah Sharing semakin lama semakin berbobot , begitupula desain lay out majalahnya semakin bagus. Hanya saja, saya merasa rubrik-rubrik yang menampilkan artikel profil usaha kecil dan menengah (UKM) masih terlalu sedikit. Mohon kiranya artikel-artikel tentang UKM di perbanyak. Karena hal itu sangat bermanfaat sebagai inspirasi bagi pembaca. Terima kasih. Wahyono Adi, Rawa Sari Jakarta Pusat Saran Anda kami perhatikan. Redaksi yth, Mohon informasi apakah saya bisa mendapatkan majalah Sharing edisi pertama sampai yang terbaru? Bagaimana caranya? Terima kasih Andri Jakarta Silakan hubungi bagian sirkulasi kami di telepon 021-7900900

AD 1/2 00 Sharing / April 2007


Memo Bisnis

Peluncuran M-ATM Bank Muamalat

Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia A Riawan Amin (kedua dari kanan) didampingi Mobile Commerce Manager Telkomsel, Reyhan (kanan) dan Vice President Business Artajasa Anthony Morris berhasil mendemonstrasikan transfer dana dari tabungan Shar-e ke salah satu anggota bank peserta ATM Bersama melalui telepon seluler. Peluncuran teknologi M-ATM Bersama itu dilakukan di Jakarta, 7 Maret 2007. KOKARGA Buka Kantor di GSO Cengkareng Koperasi Karyawan Garuda Indonesia (KOKARGA) membuka kantor pelayanan Unit Simpan Pinjam (USP) di Garuda Sentra Operasi (GSO) Cengkareng, Banten. Kantor pelayanan di GSO ini dimaksudkan untuk melayani anggota yang bekerja di sekitar bandara. Di samping itu layanan baru ini juga untuk melengkapi pelayanan USP yang sudah ada selama ini di kantor Garuda Maintenance Facility (GMF) di Cengkareng. Sebelumnya USP juga sudah hadir di kantor pusat di Jl, Merdeka Selatan, dan Garuda Sentra Medika (GSM) di Kemayoran. Menurut Drs Sufrenita MM, Manajer USP dan Bendahara Umum KOKARGA penambahan kantor ditujukan untuk lebih melayani anggota dan calon anggota. Anggota yang sudah tidak aktif bisa mengaktifkan kembali keanggotannya. Karyawan dari PT Garuda Indonesia dan anak perusahaan bisa mendaftar menjadi anggota di kantor pelayanan tersebut. Anggota bisa meminjam uang di kantor pelayanan tersebut dan bisa langsung disetujui jika angsuran per bulannya di bawah 20% dari penghasilan. Sedangkan di atas itu, persetujuannya tetap di kantor pusat. Fasilitas pembiayaan KOKARGA adalah hasil kerja sama dengan Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Yudha Bhakti dan Bank Bumiputera serta BPRS At taqwa. Untuk meningkatkan fasilitas pinjaman emergency, maka setiap anggota yang meminjam harus bersedia menabung di KOKARGA dalam bentuk simpanan sukarela yang disisihkan dari pinjaman yang disetujui sebesar 2%4% dari total pinjaman. Sufrenita juga mengungkap program pembiayaan terbaru bagi anggota KOKARGA yakni pembiayaan vaksinasi untuk anggota dan keluarga. Itu hasil kerja bareng KOKARGA dan Garuda Sentra Medika Kemayoran.

00 Sharing / April 2007

Nominalnya tidak dibatasi, tapi total angsurannya tetap tak lebih dari 40% dari penghasilan.

Niaga Surya Syariah Untuk Muhammadiyah Bank Niaga Syariah meluncurkan kartu debit Surya Syariah (KKS) untuk anggota Muhammadiyah, organisasi Muslim kedua terbesar di Indonesia pada Rabu, 7 Maret 2007 di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Muhammadyah di Menteng, Jakarta. Senior Vice President Syariah Banking Group Head Bank Niaga Ari Purwandono menjelaskan, Bank Niaga menargetkan menerbitkan 10 ribu kartu tahun ini. Persebaran kartu difokuskan di DKI Jakarta dan Jawa. KSS adalah hasil kerjasama Bank Niaga dengan PT Surya Mitra Indonesia. Dirut PT Surya Mitra Indonesia, Amir M Faisal mengatakan, kartu tersebut dapat digunakan sebagai kartu debit oleh anggota Muhammadiyah yang sedang melakukan ibadah haji, asal menemukan ATM berlogo Visa. Untuk memiliki kartu ini, anggota Muhammadiyah harus menyetor minimal Rp 200.000 di cabang-cabang Bank Niaga Syariah. n IA

Rp 30 Miliar dari BSM untuk Yayasan MH Thamrin PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mengucurkan kredit pembiayaan sebesar Rp30 miliar kepada Yayasan MH Thamrin. Total kredit pembiayaan ini akan disalurkan secara bertahap dalam tiga tahun, terhitung sejak 2007 serta dapat diperpanjang kembali berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Senior Executive Vice President BSM Ibnu Mangkusubroto di Jakarta, 3 Maret 2007, mengatakan program ini adalah untuk merealisasikan pembiayaan BSM di sektor produksi.


Memo Bisnis

Oleh Yayasan MH Thamrin, dana tersebut akan dialokasikan sepenuhnya untuk pengembangan di sektor pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Sebanyak 80% dari total kredit disalurkan sebagai pinjaman bagi mahasiswa dan peningkatan sarana pendidikan di yayasan itu. Sisanya sebesar 20% bakal ditanamkan untuk pengembangan pelayanan kesehatan. n IA

Double launching dari Oakley

pembicara, diantaranya, Saat Suharto (BMT Center), A. Khoerussalim Ikhs. (Presdir Entrepreneur College) dan Rahmad Riyadi (Dompet Dhuafa Republika). Khoerussalim dalam seminar ini menegaskan, bahwa sudah saatnya pola pikir sumber daya manusia (SDM) Indonesia dirubah total. Karena itu sudah bukan masanya lagi, lulusan universitas berbondong-bondong mencari dan melamar pekerjaan. Seharusnya mereka sudah mencari peluang bisnis bahkan sebelum lulus kuliah. “Kalau Anda cari bisnis, pekerjaan sudah pasti dapat. Tapi, kalau Anda cari pekerjaan, belum tentu dapat,” ujarnya. Sementara itu, Saat Suharto lebih menekankan bagaimana agar umat Muslim dapat lebih menggali unsur kreatif di dalam jiwanya masing-masing sebelum mereka terjun untuk berwirausaha. Beberapa contoh pikiran kreatif, menurut Saat, di antaranya, bagaimana cerdas membaca segmentasi pasar, lalu penentuan target yang sesuai, serta positioning lain.

Launching BMT Pendidikan Salemba Berkah

Oakley Indonesia baru saja meresmikan representative store barunya dan meluncurkan produk baru, Oakley MP3 sunglasses: Thump Pro pada 2 Maret 2007 di Jakarta. Representative Store Oakley Jakarta yang baru terletak di Jl. Dharmawangsa Square VI No. 43, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di dalam Representative Store ini bisa ditemukan koleksi terbaru Oakley Spring 2007 yang lengkap, dari atas sampai bawah, antara lain kacamata MP3 Oakley terbaru, Thump Pro, yang didesain dan diproduksi spesifik untuk orang-orang sportif. Karena itulah, untuk 2007 ini, Oakley Indonesia kembali merilis jajaran endorser-nya. Mereka adalah atlet dari berbagai cabang olahraga yang memerlukan kacamata hitam dan selebriti. Mereka adalah: Matheus A Wibowo, Okke Oktavianus, Reza A Faizal (BMX), Komang Arnawa (body builder), Bondan Prakoso (entertainment), Moreno Soeprapto (Formula 3), Lidya Ivana Jaya (Golf), Bandi Sugito, Chandra Ariawijaya, Chandra Purnamawan (sepeda gunung), Aep Dadang (Motorcross), Benny D. Utomo, Harlan Fadhillah, Hokky Kridianto (roadrace), Agung H. Broto, Ardi Poli (skateboard), Pepen Hendrik, Tipi Jabrik, W. Mickey Sudena, Yuki Seedwell (surfing), dan Oka Sulaksana (windsurfer) Selain itu, untuk pertama kali di Indonesia, Oakley meluncurkan program Oakley Custom Eyewear (OCE). Lewat program ini, Anda bisa memadupadankan rangka kacamata Oakley dan berbagai lensa yang disukainya. Ini, menurut Oakley Indonesia adalah competitive advantage ketika tidak ada merek kacamata kelas premium lain melakukan ini.

Seminar “Creative Thinking” Universitas Yarsi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Yarsi pada akhir Febuari 2007 lalu menyelenggarakan Seminar Ekonomi Islam bertajuk “Creative Thinking untuk Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Muslim”. Acara berlangsung di Auditorium Universitas Yarsi, Jl. Cempaka Putih Raya, Jakarta Pusat. Bertindak sebagai keynote speaker Prof. Dr. Ir. H.M. Amin Aziz (Dirut Pinbuk). Sementara sebagai

Program Studi Timur Tengah dan Islam (PSTTI) Pasca Sarjana Universitas Indonesia (UI) pertengahan bulan lalu membuka BMT Pendidikan Salemba Berkah. BMT tersebut merupakan lembaga keuangan mikro syariah dan laboraturium praktik ekonomi syariah untuk mahasiswa dan umum. Peluncuran BMT Pendidikan Salemba Berkah bertempat di Masjid Arief Rahman Hakim UI, Salemba, Jakarta Pusat. Turut hadir dalam acara ini Direktur Utama, Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk) Prof. DR. Ir. H.M. Amin Aziz. Direktur PSTTI Dr Mustafa Edwin Nasution menjelaskan, BMT ini sebagai bagian dari kegiatan pendidikan di program pascasarjana khususnya kajian ekonomi Islam di UI. “Sistem BMT ini tetap mengacu pada pedoman-pedoman yang dianjurkan Pinbuk. BMT ini kita posisikan sebagai laboraturium bagi mahasiswa dalam belajar mengembangkan kegiatan mikro syariah. Mahasiswa akan berlatih cara mengelola uang, melakukan manajemen risiko, bagaimana mengelola nasabah, dan itu kita up date terus sebagai bagian dari perkuliahan,” jelasnya. BMT ini, kata Edwin, awalnya akan membantu pedagang kecil di sekitar kampus UI Salemba. “Di lingkungan Salemba ini kan pusat kegiatan bisnis. Ini akan kita bina, sehingga BMT bisa memberi manfaat lingkungan sekitar. BMT bisa menjadi solusi akses pendanaan bagi pedagang kecil yang umumnya sulit mendapatkan kredit dari perbankan,” tutupnya. n YS

00 Sharing / April 2007


Ekonomi Syariah

AD ISE

00 Sharing / April 2007


Laporan Utama

J

Melirik Investasi Selain Produk Bank

Jika ingin mulai masuk reksa dana, jangan gunakan dana berjaga-jaga. Pesan itu disampaikan Sharia Advisory Board Batasa Capital, Gunawan Yasni. Menurut dia, instrumen reksa dana adalah instrumen investasi yang jangka waktunya menengah dan panjang. ‘’Minimal satu tahun,’’ kata dia. Karena dengan minimal waktu, maka nasabah atau investor tak terkena biaya redemption atau fee lainnya. Dari sisi hasil pun lebih optimal. Reksa dana kini sedang memasuki lagi fasenya setelah sempat dilanda redemption besar-besaran penghujung 2005 dan awal 2006. Bagi konsumen, mulailah melirik reksa dana syariah sebagai instrumen investasi alternatif selain produk bank yang sudah amat dikenal. High risk high return. Berbeda dengan produk deposito di mana dana nasabah dapat terukur tak akan berkurang, maka reksa dana mengenal nilai aktiva bersih (NAB) yang merupakan jumlah investasi dana pokok plus hasil investasinya. Tapi reksa dana bersifat fluktuatif karena bergantung pada pergerakan saham,

hingga akhir 2006. Tahun ini setelah diklaim sebagai tahun investasi syariah, maka diperkirakan lahir obligasi negara syariah disusul obligasi perusahaan swasta lainnya. Indeks saham syariah pun akan memuat lebih banyak saham yang bisa dibidik. Jadi kini saatnya melirik reksa dana syariah karena suku bunga bank sedang turun, harga saham juga sempat anjlok dan dana nasabah dijamin pemerintah hanya untuk di bawah Rp 100 juta. Lalu mengapa harus reksa dana syariah? Seperti bank, produk syariah selalu lebih transparan dan mengedapankan etika. Bank syariah membuat laporan berkala income statemennya kepada umum supaya nasabah bisa menghitung sendiri berapa bagi hasil dari dana yang diinvestasikanya. Pun reksa dana. Selain diinvestasikan pada produk yang aman, halal serta ramah terhadap lingkungan, reksa dana syariah tetap dikucurkan ke sektor riil melalui saham dan obligasi. Sehingga manfaatnya tetap bisa dinikmati publik.

obligasi atau campuran keduanya. Tapi biasanya hasilnya lebih tinggi dibanding menempatkan uang pada produk deposito bank saja. Karena sifatnya yang fluktuatif itulah reksa dana belum terlalu dilirik. Apalagi bangsa Indonesia belum melek saham. Bagi konsumen lembaga keuangan syariah, kini mulailah melirik instrumen yang satu ini. Tahun-tahun lalu boleh jadi pergerakannya stagnan karena instrument pelemparan investasinya amat terbatas. Hanya ada 30 saham syariah Jakarta Islamic Index dan tak lebih dari 20 obligasi syariah. Kaerna itu dana kelolanya pun masih di bawah Rp 1 triliun

Hasilnya pun cukup lumayan. Sebagai indikasi, Jakarta Islamic Index pada tahun 2006 mencatatkan hasil lebih tinggi dibanding indeks saham unggulan LQ 45. Artinya ada peluang mendapat profit sambil hati tetap terjaga karena berinvestasi di instrument halal. Dengan berinvestasi di produk syariah, kita juga telah memelihara lingkungan dan generasi berikut karena salah satu keharusan bagi perusahaan untuk masuk dalam list syariah harus menjauh dari bisnis rokok, minuman keras, tempat hiburan, dan harus menjaga lingkungan. Jadi bukankah investasi yang paling aman adalah investasi generasi penerus kita?

00 Sharing / April 2007


Laporan Utama

Bijak Memilih Reksa Dana

S

Selamat datang tahun investasi syariah. Kalimat itu tak bosanbosannya dilontarkan praktisi dan pengamat ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Bila menilik kondisi yang terjadi di lapangan memang demikian harapannya. Sharia Adivisory Board Batasa Capital, Gunawan Yasni menegaskan inilah riil tahun investasi syariah. ‘’Insya Allah jika yang kita siapkan dan prediksikan terwujud hingga akhir tahun ini,’’ katanya. Peluang investasi syariah memang cukup besar. Akhir tahun ditandai dengan melejitnya indeks harga saham ke level psikologis baru mencapai di atas 1.800. Indeks itu sempat turun pada pertengahan Februari dan awal Maret 2007. Ketika itu indeks saham terkoreksi hingga level 1.690-an. Penyebabnya adalah faktor regional merosotnya harga saham di Bursa China. Pertengahan Maret, indeks harga saham mulai menguat lagi. Indeks telah kembali menyentuh angka 1.780-an. Jika Karim Business Consulting, pertengahan Februari menegaskan ini tahun investasi syariah, Gunawan malah telah membaca gejala itu pada November 2006. Tahun 2007 diawali melalui peluncuran Medium Term Notes PT Pembangunan Perumahan senilai Rp 300 miliar. Tahun 2006, emisi obligasi syariah cukup sepi dengan hanya Rp 200 miliar. (Bapepam akhir 2006). Namun sebelum penerbitan MTN syariah PT Pembangunan Perumahan, Bapepam menutup tahun 2006 dengan amat manis dengan meluncurkan dua regulasi terkait pasar modal syariah yakni LK IX.A.13 Tahun 2006 tentang penerbitan efek syariah dan LK IX. A.14 tentang akad yang digunakan dalam penerbitan efek syariah serta menunjuk pejabat eselon III untuk pasar modal syariah. Adalah Anis Baridwan yang ditunjuk sebagai pemimpin divisi syariah di Bapepam.

Saham dan Obligasi

Instrumen investasi syariah tahun ini makin banyak. Tahun 2007 dibuka dengan penerbitan medium term notes PT Pembangunan Perumahan dan indeks saham syariah baru dengan jumlah 242 emiten.

00 Sharing / April 2007

Dari sisi pasar modal, yang lebih membahagiakan adalah bakal lahirnya indeks saham syariah yang baru. Diperkirakan April ini indek baru hasil penyusunan Bapepam dan Dewan Syariah Nasional juga sudah diluncurkan. Jika Jakarta Islamic Index hanya punya 30 saham dari sekitar 360-an saham yang diperjualbelikan di Jakarta Stock Exchange (JSE atau Bursa Efek Jakarta (BEJ), maka indeks syariah yang baru ini punya sekitar 242 saham yang dinyatakan sesuai syariah sehingga manajer investasi bisa membidiknya sebagai instrumen pelemparan. Screening itu juga rampung dilakukan. Evaluasi antara lain menyangkut core bisnis atau bisnis inti perusahaan yang mendaftar di bursa. Yang pasti bisnis ini tak boleh berkaitan dengan bunga (bank dan asuransi), industri berbahan baku produk babi, dan minuman keras, rokok dan sejenisnya. Screening kedua mencakup image perusahaan baik selagi proses penyusunan indeks maupun setelah perusahaan itu masuk dalam daftar di BEJ. Penyaring ketiga adalah rasio keuangan perusahaan (discretioning fund). Dahulu JII menggunakan rasio 33:67


Laporan Utama untuk utang dan modal sendiri. Jika dengan indeks saham syariah ada 242 saham yang bisa dibidik, berarti ada kenaikan delapan kali lipat untuk saham dari 30 yang dilisting JII saat ini. Bahkan beberapa manajer investasi bersama dewan pengawas syariah sudah lebih dulu melisting saham yang sesuai syariah menurut versinya. Hal itu dibolehkan untuk memudahkan manajer investasi melempar dana syariah. Hingga akhir 2006, catatan historis indeks saham syariah satu-satunya—JIImenunjukkan prestasi lebih baik dibanding saham LQ-45 sekalipun. IHSG memang tengan naik daun hingga akhir 2006. IHSG naik 54,5 persen menjadi 1.792 dari 1.162 pada akhir 2005. Catatan Bapepam menunjukkan JII naik 55,54 persen dari 199,75 tahun 2005 menjadi 310,67 tahun 2006 atau lebih baik dari LQ45 yang naik 53,52 persen dari 245 jadi 390,48. ‘’Saya memprediksi pertumbuhan bukan lagi ratusan persen tapi ribuan persen,’’ kata Gunawan Yasni optimistis. Dasar perhitungannya adalah pertambahan jumlah saham di syariah indeks, dan obligasi syariah. Dia juga optimistis obligasi syariah memasuki tahun gemilangnya pada 2007.. ‘’Kita harap hingga akhir tahun banyak perusahaan swasta, BUMN yang menerbitkan juga obligasi syariah,’’ harapnya. Menurut dia ada alasan yang amat kuat di balik prediksi tersebut. RUU Surat Utang Negara (SUN) berbasis syariah, kata Gunawan, telah rampung dibahas alias tinggal menunggu diketok palu di Senayan. Baik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mensesneg, dan Menkumdang telah menandatangani RUU tersebut. ‘’Tinggal di bahas di Bamus .’’ Jika tak ada aral melintang, maka akhir 2007, surat utang negara berbasis syariah atau sukuk diharap telah terbit. Jika 10 persen dari penerbitan obligasi negara yang sekitar Rp 60 triliun itu dilansir dalam skim syariah, maka emisi obligasi syariah Rp 6 triliun. Itu artinya tiga kali lipat dari posisi sekarang yang Rp 2,209 triliun (Desember 2006). Yang pasti, kata Gunawan, UU Sukuk bakal memicu perusahaan swasta dan BUMN untuk mengemisi obligasi berbasis nonbunga. ‘’Perkiraan saya obligasi syariah bisa mencapai angka Rp 8 triliun. Itu artinya tumbuh 400 persen.’’ Saat ini emiten obligasi syariah 17 perusahaan dengan pasar 2,23 persen dari total obligasi.

Peluang Reksa Dana Apa berkah dibalik peluang meningkatkan obligasi dan saham? Peluang memasuki pasar reksa dana. Beberapa manajer investasi awal tahun 2007 juga meluncurkan reksa dana syariah. Sebut saja Trimegah Securities, pemain besar di dunia reksa dana. Tak tanggung-tanggung, perusahaan ini membuka divisi syariah setelah lebih dulu meluncurkan produk reksa dana syariahnya. Reksa dana memang sempat booming pada tahun 2003 dan 2004. Tahun tersebut adalah masa balik setelah terperosok pada krisis ekonomi dan moneter pada 1998. Hampir Rp 110 triliun nilai aktiva bersih (NAB) yang dikelola reksa dana dan naik jadi Rp 113 triliun pada 2005. Namun kemudian ulah segelintir manajer investasi mengakibatkan investasi di instrumen ini ditinggalkan orang. Terjadi redemption besar-besaran di reksa dana dari kasus BNI Securities. NAB turun hingga menjadi Rp 29,17 triliun pada akhir 2005. Perlahan naik menjadi Rp 52,28 triliun tahun 2006 atau naik 79,23 persen. Bapepam mencatat perubahan positif

Rp 2,209 Triliun Nilai Emisi Obligasi Syariah Hingga Akhir 2006 Total emiten: 17

hingga akhir 2006 terdapat 108 manajer investasi, dengan 399 reksa dana. Pada Maret 2007, jumlah produknya telah mencapai 404 reksa dana syariah dan konvensional. Saat ini, di tengah merosotnya suku bunga dan turunnya nilai penjaminan maksimal simpanan nasabah bank, maka reksa dana syariah menjadi pilihan investasi menarik bagi nasabah. BI pertengahan Maret menurukan bunga SBI menjadi 9 persen dari 9,25. Itu artinya bunga bank untuk simpanan nasabah bakal berkisar 7-8,5 persen saja. ‘’Di tengah kondisi itu, Reksa dana adalah suatu hal yang menjanjikan’’ papar VP Head of Business Development Danamon Syariah Agus Sabaruddin, Direktur Trimegah Securities, Rosinu menegaskan dengan turunnya suku bunga

membuka peluang investasi di pasar modal. Jika ingin menghindari negative spread, nasabah bakal beralih ke pasar modal karena ada peluang yang menarik, baik itu yang berbasis saham, obligasi, atau campuran. ’’Related dengan reksa dana syariah dari awal kami sudah bilang tahun 2007 ini tahunnya ekonomi syariah.’’ (Lihat boks wawancara) Kalau melihat potensi dan performance portofolio reksa dana ekuitas selama 2006 kemarin, menurut Agus ada growth tingkat return sampai 55%. ‘’Kalau yang berbasis obligasi, saya coba lihat di HSBC indeks, return-nya-nya sekitar 23%. Dibandingkan SBI sekitar 9% hasil itu sangat menarik. Meskipun tentunya performance yang lalu tidak menjamin akan berulang. Tapi artinya competitiveness-nya reksadana itu masih lumayan.’’ Yang penting adalah bijak memilihnya. Pertumbuhan dana kelola diproyeksikan sekitar 30% tahun. Agus menilai sosialisasi reksa dana tetap perlu diintensifkan. Ia merujuk badai di industri reksa dana pada Oktober 2004. ‘’Itu salah agen penjual, mereka menjamin investasi akan membuahkan hasil tanpa memberitahu risiko yang mungkin timbul.’’ Itu terjadi ketika ada kebijakan dari Bapepam untuk mark to market untuk reksadana berbasis obligasi. Agus berpendapat edukasi kepada masyarakat tetap perlu untuk memberikan confidence level yang bagus bahwa industri reksadana di Indonesia masih menjanjikan untuk investasi . Selain itu, menurut dia, sertifikasi bagi para penjual reksa dana. Bapepam sudah mengharuskan license kepada agen penjual dengan wakil penjual reksa dana. Itu masih pelru diintensifkan, karena turn over karyawan bank yang melakukan penjualan lumayan tinggi. Lebih lanjut Agus memaparkan bahwa prestasi reksa dana syariah seperti Batasa dan PNM masuk rank internasional. ‘’Saya bisa bilang masih terbuka return-nya dan opportunitynya- dibanding konvensional. Gunawan berpendapat yang lebih indah dalam syariah adalah karena ada transparansi serta keharusan menerapkan etika. ‘’Lihat saja bank syariah jauh lebih transparan,’’ Ketika bank konvensional hanya mengumumkan laporan keuangan setiap tiga bulan, maka bank syariah tiap saat dan tiap bulan menampilkan laporan keuangan sebagai dasar perhitungan bagi hasil buat nasabah nya. n YN/IA

00 Sharing / April 2007


Laporan Utama

Reksa Dana Amat Menjanjikan Seiring fluktuasi IHSG dan turunnya penjaminan LPS, adakah potensi bank syariah memasarkan reksa dana?

Rosinu, Direktur Trimegah Securities

Trimegah, salah satu manajer investasi ternama di Indonesia membuka divisi syariahnya Februari 2007. Trimegah amat serius mengembangkan divisi syariahnya. Berikut petikan wawancara wartawan Sharing Ibrahim Aji dengan Direktur Trimegah Securities, Rosinu.

Dengan turunnya suku bunga berarti alternatif investasi di pasar modal lebih besar. Kalau investasi yang biasa saja, bisabisa nasabah kena negative spread. Makanya dengan adanya rekasa dana syariah, beralih ke pasar modal merupakan peluang yang menarik, baik itu yang berbasis saham maupun obligasi, atau campuran. Related dengan reksa dana syariah dari awal kami sudah bilang tahun 2007 ini tahunnya ekonomi syariah. Tanda-tandanya ya tadi itu. Suku bunga menurun, return saham juga menjanjikan meskipun fluktuatif. Tapi menurut saya masih tetap menjanjikan karena arah fundamental ekonomi Indonesia masih positif. Reksa dana adalah suatu hal yang menjanjikan.

Dari segi return, lebih bagus mana, reksa dana berbasis saham atau fix rated? Tergantung tipikal investor. Kalau dia risk taker sebaiknya reksa dana saham karena high risk high return. Tapi kalau mau yang aman-aman saja ambil yang pendapatan tetap.

Apa strategi Trimegah untuk menjual reksa dana termasuk yang syariah tahun ini? Pertama, kami sudah punya 14 cabang. Tapi kami anggap itu belum cukup optimal untuk menyosialisasikan reksa dana. Kami merasa harus beraliansi dengan bank konvensional atau syariah, sesuai produknya.. Karena di era serba global dan cepat ini tidak mungkin kalau kita bergerak sendiri. Aliansi merupakan nilai tambah. Yang kedua, kami mengokohkan kekuatan sendiri di dalam melalui direct selling. Jadi, aliansi jalan, direct selling juga diperkuat.

Investor di Trimegah, itu mana yang lebih banyak, individu atau institusi?

00 Sharing / April 2007

Trimegah basisnya investor ritel baik di saham maupun di reksa dana. Jadi ya individu.

Sejauh ini sudah ada yang meminang Trimegah? Memang kami harus pelan-pelan. Kini masih dalam tahap penjajakan.

Sudah ada bank yang positif? Kami masih melihat mana yang cocok dan memiliki visi yang sama. Kalau sekadar ditaruh tapi saya melihat bank tersebut tidak memiliki komitmen terhadap industri syariah, ya nggak bisa juga. Saya juga harus lihat bank syariah yang cocok dengan kami. Kami berbenah di dalam dulu, supaya teman-teman di syariah, nantinya ketika berjualan investment product lebih mudah. Mereka belum terbiasa menjual product ritel. Karena mereka biasanya jual tabungan. Saya nggak mau memaksakan. Di syariah itu jangan sampai terjadi fitnah. Jangan sampai nasabah yang eforia masuk ke investasi syariah, tiba-tiba salah kelola dan merugi. Perlu diingat, ini industri yang relatif baru.

Apakah ada kesulitan menjual produk syariah? Tidak, karena konsepnya sama dengan di bank. Di bank syariah ada office channeling kami juga begitu. Unit syariah kami windows. Kami jualan di konvensional Trimegah juga. Masalahnya bukan susah atau tidak susah. Ini masalah sosialisasi. Orang jika tak kenal maka tak sayang. Tinggal kesungguhan kita untuk terus sosialisasi.

Terakhir berapa total dana kelola Trim Syariah Saham dan Berimbang Rp 50 Miliar lebih. Kebetulan kemarin indeks sedang terkoreksi

Bukankah peluang bagus masuk reksa dana saat saham terkoreksi? Betul. Tapi orang kita belum paham benar bahwa itu peluang. Terutama yang mestinya dilakukan oleh direct sales. Jangan sampai orang takut. Makanya masuknya pelanpelan. Di sini saya tekankan lagi sosialisasi itu penting.

n


Laporan Utama

Pertumbuhan Ribuan Persen Pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah bakal memperlihatkan gaungnya tahun ini. Dengan indeks saham syariah baru berisikan sekitar 250 emiten, dan peluncuran obligasi syariah negara (sukuk) akhir tahun 2007, maka persentase pertumbuhan di investasi syariah bisa mencapai ribuan persen. Sharia Advisory Board Batasa Capital, Gunawan Yasni, memaparkan pandangannya untuk Sharing. Berikut petikannya. Gunawan Yasni

Praktisi dan pengamat ekonomi dan keuangan syariah mengklaim Tahun 2007 adalah tahun investasi syariah. Apa kira-kira dasar perhitungannya? Kami sudah memprediksi ini sejak November 2006. April 2007 Insya Allah list saham syariah baru hasil kerja Bapepam bersama DSN sudah dibuka. Jumlahnya 242 bukan lagi 33 merujuk JII. Berarti ada kenaikan tujuh kali lipat. Kami juga berharap akhir 2007 sudah terbit surat utang negara berbasis nonbunga. Jika 10 persen saja dari SUN yang diperkirakan totalnya mencapai Rp60 triliunan itu diterbitkan dalam skim syariah, maka obligasi syariah bertambah Rp6 triliun dari hanya Rp2 triliun saat ini. Itu kenaikan empat kali lipat. Ini akan mendorong BUMN dan swasta mengemisi obligasi syariah. Berarti ada peluang pertumbuhan juga dari situ. Karena itu, saya memprediksi pertumbuhan di dana investasi syariah bukan lagi ratusan tapi ribuan persen.

Berarti instrumen investasi syariah makin beragam? Ya, tentu saja. Itulah mengapa sekarang perusahaan sekuritas besar (fund manager) seperti Trimegah berani masuk. Ada rangsangan antara lain 2007 diawali dengan diterbitkannya MTN Syariah ke-3 dari PT Pembangunan Perumahan sekitar Rp300 miliar. Trimegah dan dewan syariahnya menscreening saham sendiri dan mendapat daftar 246 saham. Praktik ini dibolehkan. Kami di Batasa juga men-screen dan ada sekitar 250-an saham yang sesuai.

Lalu bagaimana dengan peluang reksadana ? Untuk reksadana syariah besar banget. Jika RUU sukuk disahkan, manajer investasi yang sempat menunda menerbitkan reksadana pasti masuk. Jika tidak, mereka rugi. Selain Deutschebank yang sudah lebih dulu, Bank Niaga juga akan membuka custodian dan wali amanat syariah. Selama 2006, sebetulnya pertumbuhan reksadana baik jumlah maupun net asset value tak terlalu besar. Tapi dibanding tahun 2005 yang big redemption ini mulai membaik. Reksa dana syariah sekitar Rp1 triliun dari Rp75 triliun reksa dana berbasis bunga.

Tapi indeks harga saham sempat anjlok? Upside opportunity malah lebih besar. Saham boleh anjlok. Tapi kita harus lihat bahwa pada setiap sesuatu yang anjlok mencapai bottom (titik terendah) maka untuk mencapai peak (puncak) itu ada opportunity.

keuangan syariah baik yang produknya reksadana ataupun tabungan menjadi menarik.

Adakah trik memilih reksadana? Untuk syariah dan konvensional, lihat dulu NAV. Syariah tentu punya keunggulan karena imagenya yang bagus bahkan pernah mendapat penghargaan untuk Asia dan Pasifik. Sebagai imbas dari redemption, ada antisipasi reksadana terproteksi.

Di mana bisa mendapatkan reksadana syariah? Karena instrumen yang masih kurang maka kerja sama penjualan unit reksadana cenderung ekslusif. Kami takut tak bisa menghandle jika yang masuk banyak. Batasa bekerja sama dengan Permatabank Syariah, dan BII Syariah. Selama instrumen pelemparan investasi terbatas, pola ekslusif masih terbaik.

Apa kelebihan reksadana syariah?

Mungkinkah individual masuk ke reksadana?

Sesuatu yang berbau syariah itu bagusnya transparansi dengan dipagari etika pengelolaan. Itu sesungguhnya telah dilakukan bank syariah. Jika bank konvensional hanya menerbitkan income statement per tiga bulan, bank syariah setiap bulan sebagai basis menentukan bagi hasil bagi. Transparansi di bank syariah membuat orang tak ragu bahwa jika bank itu bagus, berarti dia akan memberi bagi hasil yang bagus. Beda dengan bank konvensional. Dapat janji bunga bagus belum tentu kinerja bank bagus. Sehingga, dalam hal ini lembaga

Amat mungkin. Dengan Rp1 juta juga sudah bisa. Kami tak melihat kuantitatif. Tapi kami anjurkan jika orang mau memulai investasi reksadana baiknya dia benar-benar menginvestasikan uang yang motifnya bukan untuk berjaga-jaga tapi untuk investasi jangka menengah dan panjang. Satu juta, sepuluh juta atau berapa pun tak masalah. Minimal satu tahun waktu yang paling pas. Itu bisa maksimal karena tidak kena biaya redemption, biaya nggak perlu seperti selling agent fee. n YN

00 Sharing / April 2007


Laporan Utama

Dana Menjejak Bumi

Reksa dana syariah diinvestasikan pada bank, saham dan obligasi perusahaan yang bisnisnya halal dan bermanfaat bagi masyarakat. publik terutama pasar modal. Tapi belum ada respons.’’

Bank Syariah

Agus Sabaruddin, Vice President Head of Business Development Bank Danamon

B

Bagi praktisi keuangan syariah, memasuki sektor riil adalah pesan utama. Ekonomi adalah untuk menyejahterakan umat, bukan segelintir orang saja. Karena itu pesan dari kehadiran lembaga keuangan syariah adalah membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Reksa dana laiknya instrument investasi syariah idealnya juga harus demikian. Bila reksa dana konvensional dananya mungkin tak sampai ke bumi karena hanya diputar di instrument pasar uang dan derivatifnya, maka reksa dana syariah harus bisa menjejak bumi alias membantu menggerakkan sektor riil. Di samping, perusahaan yang dibidik juga harus berkategori halal, tidak merusak lingkungan, dan bermanfaat bagi orang lain. ‘’Saya tak setuju jika dikatakan reksa dana itu tidak masuk sektor riil,’’ kata Agus Sabaruddin, Vice President Head of Business Development Bank Danamon. Menurut dia, reksa dana berbasis saham atau obligasi masuk ke sektor riil karena emiten saham dan obligasi merupakan perusahaan di sektor riil. Perusahaan itu, menurut dia, menerbitkan saham atau obligasi karena butuh dana tambahan untuk ekspansi usahanya. Jika perusahaan tersebut berkinerja bagus, value saham ataupun obligasinya pun meningkat. Nah, reksa dana yang berinvestasi di sana berpotensi mendapat keuntungan lebih. ‘’Ini terkait sektor riil, meskipun memang tidak secara langsung,’’ tegas Agus.

00 Sharing / April 2007

Karena itu, menurut dia, amat penting memperhatikan kinerja emiten yang menerbitkan saham dan obligasi. ‘’Harus dilihat apakah mereka cukup baik.’’ Direktur Trimegah Securities Rosinu juga menegaskan reksa dana memiliki kaitan dengan sektor riil melalui instrument saham dan obligasi. Malah keuntungan reksa dana syariah adalah instrument investasinya dibatasi merujuk fatwa DSN MUI dan dewan pengawas syariah perusahaan tersebut. Untuk makin menjembatani reksa dana dengan sektor riil, Agus malah mengaku punya ide baru. ‘’Saya sebut reksa dana UKM.’’ Yang dia maksud, reksa dana diinvestasikan melalui sharia promissory notes (SPN) yang diterbitkan konsorsium UKM bekerja sama dengan sekuritas. SPN itu bisa dibeli secara ritel. Hanya saja ia mengaku konsep itu sulit diwujudkan mengingat reksa dana itu diatur cukup ketat. Misalnya reksa dana tak boleh berinvestasi di instrumen pasar modal yang tidak memiliki rating. SPN ini harus dirating oleh lembaga pemeringkat seperti Pefindo, Fitch, dll. ‘’Wacana ini sudah saya lempar ke

Sejauh ini memang belum banyak bank syariah yang memasarkan reksa dana. Permatabank Syariah dan BNI mungkin termasuk yang bisa membantu bila konsumen ingin membeli reksa dana syariah. Sementara Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Syariah Mandiri baru masuk dalam daftar urutan bank yang akan menjadi agen penjual reksa dana syariah. Akhir Februrari 21 bank menandatangani perjanjian menjadi agen penjual Kepala SPV Syariah Banking Group Head Bank Niaga, Ari Purwandono, menegaskan banknya belum pengalaman menjual reksa dana syariah. ‘’Kami sedang menyiapkan.’’ Bank Niaga Syariah masih baru. ‘’Kami konsentrasi di traditional product, kalau jual reksadana kan masuknya tidak di balance sheet, tapi ke fee based income.’’ Fokus Niaga Syariah saat ini meningkatkan aset lewat produk bank tradisional yang masuk balance sheet. Sementara reksa dana memberi fee based, masuk dalam perhitungan profit and loss Ari mengungkap pemilik bank yang di Malaysia mulai meminta agar Niaga Syariah juga menjualkan produk reksa dana syariah. Beberapa manajer investasi lokal juga mengusulkan kerja sama. Namun, ia mengaku belum siap. n YN/IA

Rp 663.7 Miliar Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syariah Hingga 2006 Total Reksa Dana Syariah: 20 Pangsa Pasar Reksa Dana Syariah 1,3 persen dari total NAB reksa dana


Laporan Utama

Mengenal

Produk Reksa Dana Produk-produk reksa dana yang ditawarkan perusahaan manajer investasi jumlahnya ratusan. Ada yang berkarakteristik konvensional, ada pula yang syariah. Berikut beberapa produk reksa dana yang ada di pasar.

Reksa Dana Haji Syariah Reksa Dana ini melakukan investasi ke dalam efek pendapatan tetap dan pasar uang dengan prinsip syariah. Selain bertujuan memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang lebih baik dan optimal bagi pemodal, produk ini memiliki nilai tambah, yaitu pemodal dilibatkan untuk membantu memberangkatkan haji bagi masyarakat kelas menengah bawah. Caranya melalui penyisihan 1% dari nilai aktiva bersih yang diterima pemodal. “Jadi, selain pemodal mendapatkan investasi yang menguntungkan, mereka sekaligus bisa turut beramal membantu menghajikan kalangan menengah bawah,” kata Gunanta Afrima-Director Insight Investment Management (IIM), perusahaan penerbit reksa dana ini. Dijelaskan Gunanta, komposisi investasi reksa dana haji adalah minimum sebesar 40% dan maksimum 100% pada efek obligasi atau efek hutang, dan minimum sebesar 0% dan maksimum sebesar 60% pada efek pasar uang syariah. Menurut data terakhir, per 28 Febuari 2007, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana haji syariah adalah sebesar Rp. 24,089 miliar. Sementara imbal hasil bagi nasabah setahunnya mencapai angka 17,04%. ’’Untuk investasi awal, nilai minimalnya

adalah sebesar Rp 500.000. Sementara minimal investasi berikutnya Rp 250.000. Untuk saldo minimum adalah 100 unit penyertaan bisa diperoleh,’’tambah Gunanta. Ia menambahkan, untuk memperoleh produk ini pemodal cukup datang langsung ke kantor IIM, karena produk ini belum bisa diperoleh di agen.

Reksa Dana Guru Reksa dana ini juga dikeluarkan Insight Investment Management. Tujuan produk ini adalah investor akan mendapatkan pengembalian investasi yang stabil dan meningkat dalam jangka panjang dengan tetap mempertahankan nilai modal melalui investasi pada instrumen surat hutang/obligasi, efek ekuitas, dan instrumen pasar uang. Diterangkan Gunanta, produk ini dinamakan reksa dana guru, karena investasi ini mempunyai visi mulia, yaitu mengajak pemodal untuk turut membantu dalam proses mencerdaskan bangsa, dengan membantu kesejahteraan para guru di berbagai pelosok Tanah Air. Komposisi investasi reksa dana guru, minimum sebesar 5% dan maksimum sebesar 75% pada efek obligasi atau efek hutang, lalu minimum sebesar 5% dan maksimum sebesar 75% pada efek ekuitas, serta minimum sebesar 5% dan maksimum sebesar 75% pada instrumen pasar uang.

00 Sharing / April 2007


Laporan Utama Menurut data terakhir, per 28 Febuari 2007, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana ini adalah sebesar Rp 36, 9 miliar. Sementara imbal hasil bagi nasabah setahunnya mencapai angka 14,57 %. Minimum pembelian awal unit penyertaan reksa dana guru adalah sebesar Rp. 500.000 dan minimum pembelian selanjutnya Rp 250.000. Pemodal dapat langsung mendatangai kantor IIM di Gedung Chase Plaza, lantai 4, Jl. Jendral Sudirman, Jakarta.

Reksa Dana PNM Syariah Reksa dana ini merupakan reksa dana campuran yang menginvestasikan dananya pada instrumen saham dan instrumen keuangan yang sesuai prinsip syariah Islam. Reksa Dana ini dikeluarkan oleh PT PNM Investment Management (PNM IM), anak perusahaan Permodalan Nasional Madani (PNM) yang merupakan Lembaga Keuangan milik Pemerintah R.I.. “Produk ini diluncurkan karena adanya kebutuhan dari sekelompok investor yang menginginkan memperoleh pendapatan investasi dengan cara yang bersih, dari

sumbernya dan memenuhi prinsip syariah,� jelas Arke Scharringa, Senior Manager Marketing-PNM IM. Ditambahkannya, dalam pengelolaan investasi, manajer investasi mengacu kepada fatwa ulama yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional. Lebih lanjut Arke menjelaskan untuk produk ini portofolio investasinya untuk fixed income minimal 30 persen dan maksimal 70 persen. Untuk equity, maksimal 70 persen dan minimal 30 persen. Dari data setahun terakhir ini, produk ini memberikan imbal hasil bagi nasabah setahunnya mencapai angka 16,74 %. Minimum pembelian awal unit penyertaan reksa dana PNM Syariah adalah sebesar Rp. 200.000. Pemodal dapat langsung mendatangai kantor PNM IM di Gedung Arthalola Building, lantai 5, Jl. Jendral Sudirman, Jakarta. Atau melalui agen reksa dana yang telah ditunjuk.

Reksa Dana PNM Amanah Syariah Reksa Dana PNM Amanah Syariah juga produk dari PNM IM, dan merupakan kategori reksa dana pendapatan tetap dengan berbasiskan prinsip syariah di bawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah.

Dijelaskan Arke, PNM-IM akan mengelola minimal 80 persen pada efek obligasi atau efek sejenis lainnya yang berbasiskan prinsip syariah, maksimal 20 persen pada kas atau setara kas serta memiliki opsi untuk berinvestasi pada saham berbasis syariah maksimal 20 persen. Dari data setahun terakhir ini, produk ini memberikan imbal hasil bagi nasabah setahunnya mencapai angka 17,15 %. Minimum pembelian awal unit penyertaan reksa dana PNM Amanah Syariah adalah sebesar Rp 500.000. Pemodal yang tertarik dapat langsung mendatangai kantor PNM IM atau melalui agen reksa dana yang ditunjuk. n YS

Jakarta Islamic Index Tahun 2005: 199,75 Tahun 2006: 310,67 Naik 55,54 %

Nama Produk Reksa Dana Syariah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Batasa Syariah Batasa Investa Haji BNI Dana Syariah BNI Danaplus Syariah Reksa Dana Big Muamalah Rekda Dana Big Dana Syariah Reksa Dana Big Dana Syariah Terproteksi 8. Kausar Balance Growth Syariah 9. Reksa Dana Indeks Dana Reksa Syariah 10. Danareksa Syariah Berimbang 11. Reksa Dana Euro Peregrine Syariah Balanced Plus 12. Haji Syariah (Insight) Sumber: Bapepam

00 Sharing / April 2007

13. Rifan Syariah 14. Capital Syariah Fleksi 15.TRIM Syariah Berimbang 16.TRIM Syariah Saham 17.PNM Amanah Syariah 18.PNM Syariah 19.PNM Amanah Syariah Terproteksi 20.Mega Dana Syariah 21.AAA Syariah Fund 22.AAA Amanah Syariah Fund 23.Reksa Dana IPB Syariah 24.Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang 25.Reksa Dana Capital Syariah Fleksi


Ekonomi Syariah

AD

00 Sharing / April 2007


Info Produk Nokia N-93

Berkomunikasi dan Merekam Video Berkualitas DVD

foto istimewa

Telepon seluler yang satu ini diperuntukkan bagi mereka yang menghendaki alat komunikasi sekaligus memuaskan hobi merekam gambar video. Camcorder ini dapat langsung dihubungkan ke pesawat televisi layaknya video recorder. Kualitas gambar yang direkam menggunakan Nokia N-93 ini sebersih gambar pada DVD. Bahkan gambar yang direkam lewat camcorder ini dapat langsung diburning ke DVD menggunakan aplikasi program. Kamera pada N-93 ini 3,2 megapixel dan Carl Zeiss dengan 3x optical zoom dan 20x digital zoom sehingga gambar yang dihasilkan juga tidak pecah dan bisa memotret dengan latar belakang lansekap. Koneksi internetnya pun cepat dengan jam bicara hingga 306 menit dan waktu standby 240 jam. Karena menggunakan kamera perekam yang dinamis, maka berat handphone ini mencapai 178 gram atau 6,3 oz. Bila umumnya game pada handphone hanya dapat dinikmati di handphone saja, maka N-93 menawarkan yang berbeda. Pengguna dapat menyambungkan game ke televisi atau komputer dan bermain di situ sehingga screennya lebih lebar. Camcorder yang bisa bekerja dengan CDMA dan GSM. Untuk mendengarkan musik? Tentu bisa. N-93 dilengkapi dengan FM radio dan juga menyimpan hingga 1.500 lagu jika dilengkap dengan SD tepisah berkapasitas 3 GB dan tentu saja fasilitas bluetooth.

Victorinox Voyager Bagi Mereka yang Gemar Bepergian Bagi Anda yang gemar bepergian dan berpetualang, multitool yang satu ini pantas dimiliki di saku tas. Victorinox Voyager merupakan solusi terintegrasi untuk kebutuhan peralatan selama bepergian. Multitool ini tak hanya berisikan beragam pisau, gunting atau tool yang diperlukan ketika kita berada di alam luar tapi juga dilengkapi dengan jam digital dan timer yang bisa diset sesuai kebutuhan. Alarm pada Voyager Victorinox ini dapat bersuara hingga 19 detik. Batterenya menggunakan lithium yang dipasang di bagian samping multitool. The Victornox Voyager dilengkapi dengan 20 alat dalam satu paket, mulai dari pisau kecil dan besar, pembuka tutup botol, pembuka

foto istimewa

Informasi Harga: Rp.6.869.000

OAKLEY Thump Po Agar pikiran lebih fokus, agar tetap bergaya saat beraktivitas, agar mata terlindung sempurna, Thump Pro diciptakan. Kacamata MP3 dari Oakley ini diciptakan begitu lengkapnya. Mulai dari desain, tak ada yang mengalahkan gaya Thump Pro. Dilengkapi speaker di kiri kanan yang bisa disesuaikan suara dan kejernihannya. Oakley’s selalu memakai lensa HIGH DEFINITION OPTICS® (HDO®). Lensa yang memberikan kejernihan, kekuatan, dan gaya.Teknologi resistant PLUTONITE® membuat lensa mampu menahan sampai sinar UV sampai 100%. THUMP PRO adalah kombinasi berbagai inovasi Oakley selama tiga dekade. Memori internalnya mampu menyimpan sampai lebih dari 240 lagu (versi 1 GB), 120 lagu (versi 512 MB), atau 60 lagu (versi 256 MB). Thump Pro bisa digunakan untuk mendengarkan musik selama enam jam terus menerus. Untuk mengunduh lagu, cukup sambungkan kabel USB Hi-speed 2.0. dan kompatibel dengan iTunes®, Windows Media Player®, WinAMP® dan program pemutar musik lainnya. Thump Pro dilepas seharga Rp 3.495.000 (man) dan Rp 2.995.000 (woman).

foto istimewa

tutup kaleng, tempat untuk menggantung kunci, tusuk gigi, pressure pen, pin stainless, pembuka ulir, pembuka baut, alarm, dan timer. Berat bersihnya hanya 89 gram sehingga bisa dimasukkan ke dalam saku.

00 Sharing / April 2007


Ekonomi Syariah

AD 3

00 Sharing / April 2007


Bisnis

Mengintip Inovasi Layanan

PermataBank

Bukan tidak mungkin, suatu saat orang Indonesia akan terbiasa mengambil uang tunai di ATM tanpa kartu. Inilah inovasi teknologi layanan yang dikembangkan PermataBank.

J

Jika mobil Anda mogok di jalan tol, Anda membutuhkan mobil derek. Tapi jika tidak, tidak perlu mobil derek, begitu ilustrasi konsep layanan MobileCash di PermataBank. Teknologi ini memungkinkan nasabah PermataBank dapat mengambil uang di anjungan tunai mandiri (ATM) tanpa kartu ATM. Ini amat berguna jika nasabah lupa membawa atau kehilangan kartu ATMnya. “Yang Anda perlukan hanya ponsel yang nomornya sudah terdaftar di layanan PermataMobile”, kata Guntur C. Triyudianto, Delivery Channel Head PermataBank kepada Sharing. Guntur adalah orang yang bertanggung jawab mengembangkan konsep dan bisnis MobileCash. Layanan mobile banking, khususnya MobileCash PermataBank dapat dinikmati juga oleh nasabah PermataBank Syariah. Pada Islamic Finance Summit 2007 (IFS), Februari lalu, PermataBank Syariah mendapat penghargaan “Islamic Banking Quality Award (overall)”. Ini adalah penghargaan untuk unit usaha syariah (UUS) dengan kualitas layanan

00 Sharing / April 2007

terbaik. “Layanan terbaik memang menjadi salah satu yang kami andalkan di antaranya lewat aplikasi teknologi. Kami cukup percaya diri dengan teknologi yang kami miliki”, kata Ismi Kushartanto, Senior Vice President Head, Syariah Banking PermataBank kepada Sharing saat IFS lalu. Wajar jika PermataBank berbangga atas teknologi ini, karena MobileCash ini yang pertama di Indonesia dan sebagian besar pengembangannya dilakukan sendiri. Ini membuat pengembangan layanan lebih cepat, kalau memakai vendor IT, biasanya lama karena harus proses tender dulu. MobileCash diluncurkan sejak Juni 2006. Tidak hanya untuk nasabah PermataBank yang lupa atau kehilangan kartu ATM PermataBanknya, orang lain pun bisa menikmati layanan ini asal mengetahui pass code-tersebut. Ini hanya bisa terjadi jika ia memang diberi pass code-nya oleh nasabah PermataMobile. Misalnya anggota keluarga atau teman di nasabah butuh uang tunai.

Guntur C. Triyudianto. Delivery Channel Head PermataBank.


Bisnis Nasabah PermataMobile bisa melakukan reservasi lewat short message service (SMS) ke MobileCash dan meminta pass code. Jika sudah didapat, ia bisa memberikan pass code tadi ke yang membutuhkan uang tadi (lihat bagan: “Prosedur MobileCash”).

Mengubah Budaya ber-ATM Meski belum membudaya, PermataBank optimis dengan layanan ini. Karena, suatu saat bisa saja terbiasa, orang akan mengambil uang di ATM tanpa kartu. Hingga kini, rata-rata transaksi MobileCash dalam sehari hanya sekitar 500-an. Dibanding 120 ribuan nasabah PermataMobile, memang terlalu sedikit. Imbasnya terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah juga belum terukur, selain karena terhitung masih baru, ini belum menjadi layanan reguler, hanya untuk berjaga-jaga. Guntur pun memberi ilustrasi, “Jika pernah mogok di jalan tol dan dibantu mobil derek, Anda bisa bilang puas dengan layanan derek tersebut, jika tidak pernah, bagaimana mau bilang puas?” Hingga kini, MobileCash hanya bisa dilakukan di ATM PermataBank. Di masa depan, bukan tidak mungkin bisa dilakukan di ATM Bank lain asal ada kerjasama interkoneksi. “Sayangnya hingga kini bank lain belum ada yang tertarik, padahal ini bisa menambah fee based income buat mereka”, kata Guntur. Tentunya ini tidak mudah, karena tak banyak yang mengetahui layanan ini. Lemahnya promosi MobileCash diakui sendiri oleh Guntur. Padahal, layanan ini memiliki banyak kelebihan, salah satunya adalah tingkat keamanan transaksi yang lebih terjaga karena berbasis nomor ponsel yang biasanya sangat lekat dengan pribadi dan diverifikasi telephone identification number (TIN). Jika nomor ponsel nasabah diganti, nasabah harus meregistrasi ulang nomor barunya di PermataMobile melalui mesin ATM.

Mini ATM Ini juga salah satu inovasi teknologi layanan PermataBank, namanya electronic data capture (EDC). Fungsinya hampir sama dengan ATM hanya tidak bisa mengeluarkan uang tunai. Dengan EDC, fungsi transfer uang, cek saldo, pembayaran aneka tagihan dan cicilan bisa dilakukan. Oleh karenanya, EDC disebut juga mini ATM. Ini pun lalu menjadi peluang usaha tambahan bagi masyarakat. Di Bandung, seperti dikisahkan Rachmat Ari Kusumanto Branch Manager PermataBank Syariah Bandung, EDC sudah cukup dikenal masyarakat di sana. “Terutama Ibu rumah tangga yang memiliki warung, dia bisa membuka usaha jasa pembayaran listrik, telpon, dan lainlain lewat EDC”, kisah Rachmat kepada Sharing. Masyarakat yang mau membayar listrik via EDC tinggal membayar sejumlah uang secara tunai sesuai tagihan listriknya plus komisi kepada si penyedia EDC. Sementara si penyedia EDC akan mendebet rekeningnya di PermataBank untuk membayar tagihan listrik tersebut. Biasanya, penyedia EDC adalah usaha kecil dan mikro seperti warung sembako, restoran atau kafe kecil. Jadi, EDC adalah usaha tambahan. Untuk menjadi penyedia EDC, sebuah usaha kecil harus memiliki kapasitas transaksi minimal Rp40-50 juta Namun, jika tidak pun sebenarnya PermataBank cukup fleksibel, asal usaha intinya cukup prospektif. “Asal ia memiliki saldo minimum Rp 3 juta di PermataBank, ia serius ingin berusaha, pasarnya ada dan bagus, ia bisa membayar sewa EDC, misalnya Rp100.000 per hari”, jelas Guntur. Selain ritel permata juga menyewakan EDC untuk lembaga, misalnya sekolah BPK Penabur di kawasan Jakarta Timur yang sudah menyediakan fasilitas ini untuk memudahkan siswanya membayar iuran SPP. Dari tiap transaksi, persentase fee based kotor rata-rata 2,2%. n IA

Prosedur MobileCash 1. Nasabah PermataBank harus sudah mendaftarkan nomor ponselnya ke PermataMobile. Untuk memulai transaksi MobileCash, nasabah tersebut melakukan reservasi untuk mendapat pass code melalui SMS ke 3399 2. Setelah pass code (10 digit) diterima, nasabah PermataMobile memberitahukannya ke anggota keluarga atau teman yang membutuhkan uang (penerima dana). 3. Penerima dana lalu ke ATM PermataBank, menekan salah satu tombol di kanan layar ATM dan memasukkan nomor ponsel nasabah PermataBank yang memberinya pass code lalu memasukkan pass code tersebut. 4. Uang akan keluar dengan sendirinya dari ATM sesuai jumlah yang ditentukan oleh nasabah PermataBank saat reservasi (tahap 1). 5. Maksimal uang yang bisa diambil per transaksi adalah Rp 1.500.000. Batas nominal penarikan per hari adalah Rp 10.000.000.

00 Sharing / April 2007


Bisnis

Strategi Adira Syariah Menantang Pasar Pengumpulan premi naik 120%. Inovasi produk, pelayanan yang baik, dan membuka pasar baru adalah strateginya menantang pasar.

A

Asuransi syariah tidak melulu untuk pasar Muslim, non-Muslim pun sejatinya bisa membeli produk ini, karena nilai lebih (added value) yang terkandung di dalamnya serta manfaatnya untuk masyarakat. Berlatar belakang itulah, Asuransi Adira Dinamika Syariah (AADS) dibentuk pada 2004. Ini adalah cabang syariah dari Asuransi Adira Dinamika (AAD) yang bergerak di asuransi kendaraan bermotor dan umum. Meski berbasis syariah, AADS membuka pasarnya untuk semua kalangan, Muslim maupun non-Muslim. ‘’Kami percaya sistem syariah baik dan universal. Kami juga tahu ada pasar yang melihatnya begitu”, kata Ernita Sari, Corporate Communication Head Asuransi Adira Dinamika kepada Sharing. Selain, diakui Ernita, lantaran pasarnya masih terbuka luas. Pada Islamic Finance Summit (IFS) 2007, Februari lalu, AADS yang terhitung masih muda mendapat juara ke tiga “The Best in Risk Management” dari Karim Business

00 Sharing / April 2007

Consulting (KBC). Menjadi pruden, seperti dijelaskan Bambang Haryanto, Sharia Department Head Asuransi Adira Dinamika, adalah kebijakan inti perusahaannya. Apalagi, saat kondisi pasar yang sengit perang diskon premi, komisi, dan sebagainya yang menurut Bambang membahayakan rasio ketersediaan dana dan klaim. "Kami tidak mau terbawa ke sana. Kami mengandalkan produk dan pelayanan,” jelas Bambang. Pengelolaan risiko yang baik dianggap sudah harus tertanam oleh AADS. Makanya, dalam penerimaan premi pun AADS sangat selektif dan mengacu pada underwriting rule di Adira. Intinya, tegas Bambang, menerapkan standard operation procedure (SOP) yang ketat. Penerapan manajemen risiko yang ketat membuat AADS tumbuh terjaga. Untuk ukuran asuransi baru, kata Bambang, pertumbuhan preminya terbilang pesat. Apalagi asuransi syariah di Indonesia belum tersosialisasi baik. “Total premi kami

memang tidak besar dibanding pemimpin pasar di asuransi kerugian umum, tapi kami tumbuh organik,’’ jelas Bambang. AADS tak bergantung pada captive market induknya, Adira Multifinance. ‘’Kami cari pasar sendiri,” tegasnya. Pada 2005, nasabah yang bukan dari Adira Multifinance mencapai 98%.

Premi Fleksibel Untuk produk, AADS mengandalkan Autocillin Ikhlas yang diluncurkan Juli 2006. Autocillin ini merupakan satu-satunya produk asuransi kendaraan bermotor AADS. Selain itu, AADS juga punya produk asuransi kerugian umum seperti untuk properti. Konsep Autocillin Ikhlas, kata Ernita, sangat syariah terutama sistem bagi hasilnya. Namun, konsep fleksibilitas preminya sangat universal. Nasabah dipersilakan menentukan sendiri premi yang akan dibayarnya dalam rentang 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100% dari nilai premi. Ini berlaku untuk Autocillin Ikhlas Komprehensif atau


Bisnis

Bambang Haryanto,

Sharia Department Head Asuransi Adira Dinamika

dalam bahasa asuransi lebih dikenal sebagai all risk, menanggung segala risiko baik kecil maupun besar. Inovasi ini baru dari AAD dan diterapkan di AADS. Perusahaan bahkan mengklaim ini pertama kali di Indonesia di mana orang bisa membayar premi tidak harus 100%. Mengapa di AADS dan bukan di AAD? “Kami ingin diversifikasi produk dan kebetulan secara konsep dan nama sangat syariah,” kata Ernita. Meski begitu, AADS berpendapat suatu produk syariah tidak mesti diembel-embeli kata syariah untuk memperluas pasarnya. “Kami tidak ingin calon nasabah tak tertarik karena merasa ini bukan produk untuk mereka. Meski berada di AADS, produk ini untuk semua umat beragama.” Dengan Autocilllin Ikhlas, nasabah bisa mengukur sendiri profil risiko dan menyesuaikan dengan kemampuannya. Untuk orang yang merasa sering mendapat kecelakan disarankan memilih premi 100%. Sebab, risiko sendiri (jumlah tanggungan yang harus dibayarkan nasabah jika mengajukan klaim) yang harus dibayarkan lebih kecil dibandingkan yang membayar premi di bawah 100%.

Bagi Hasil Autocillin Ikhlas beroperasi berdasar skim mudharabah. Sebesar 50% premi yang dibayar nasabah dimasukkan dalam dana Tabarru’ (pertanggungan bersama), sisanya untuk ujrah atau komisi pengelola. “Dari 50% dana Tabarru’ itu sebagian diinvestasikan ke deposito dan sebagian untuk dana klaim,” kata Bambang Haryanto, AAAIK, AIIS, Sharia Department Head AAD kepada Sharing. Jika tidak terjadi klaim, sebagian dana Tabarru’ yang digunakan untuk membayar klaim itu menghasilkan underwriting surplus, sedangkan dari investasi menghasilkan dana investasi. Baik nasabah dan pengelola

mendapat bagi hasil dari dua dana tersebut. “Nah, penggabungan rate bagi hasil dua dana tersebut menghasilkan rate mudharabah”, jelas Bambang. Selama ini, rata-rata rate mudharabah AADS berkisar 6-10%. Misalnya nasabah membayar premi Rp 1 juta. Saat polisnya jatuh tempo margin hasil investasi dari sebagian dana Tabarrunya adalah 10%. Tak terjadi klaim, sehingga ia berhak atas 10% tersebut. Dana itu bisa digunakan sebagai penambah premi berikutnya, diambil, atau kalau berkenan, dihibahkan ke dana Tabarru. “Di antara produk asuransi kendaraan bermotor lain, hanya Autocillin Ikhlas yang memiliki fitur bagi hasil,” tegas Bambang. Nilai lebih ini ternyata menjadi daya tarik bagi calon nasabah. Dikisahkan Bambang, ia hanya pada awalnya saja kesulitan menjual produk ini setelah itu mudah. Nasabah tertarik karena ada bagi hasil. “Produk asuransi sejenis yang lain hanya memberi diskon premi atau sertifikat jika polis jatuh tempo dan tidak terjadi klaim”, kata Ernita menambahkan. Di bisnis asuransi, produk yang baik bukan sekadar berani menawarkan premi rendah, tapi memberi pelayanan terbaik bagi nasabah. Autocillin Ikhlas memiliki fitur layanan yang tak jauh berbeda dengan “kakaknya”, Autocillin Classic, seperti: Autocillin care (semacam call center), SMS channel, fasilitas mobil derek gratis, bantuan atau perbaikan gratis untuk gangguan ringan saat berkendara (mogok, ban kempes, kehabisan bensin, dll), fasilitas Ambulans gratis, dukungan bengkel-bengkel rekanan, dan bebas biaya risiko sendiri (khusus untuk Autocillin Ikhlas Total Loss Only). Sampai Februari lalu, komposisi premi yang dikumpulkan, 74% dari Autocillin Ikhlas (13% kendaraan roda dua dan 61% roda empat) dan 26% dari produk asuransi kerugian nonkendaraan bermotor. n IA

Pertumbuhan Premi Asuransi Adira Dinamika Syariah - Juli (efektif beroperasi)-Desember 2004: Rp 74,7 juta - Januari-Desember 2005: Rp 1,3 miliar - Januari-Desember 2006: Rp 2,9 miliar - Januari-Februari 2007: Rp 729 juta - Target penghimpunan premi untuk 2007: Rp 6,5 miliar - Juli 2006-Februari 2007: Rp 514 juta premi dihimpun dari produk Autocillin Ikhlas

00 Sharing / April 2007


Sosok

Metamorfosa Ratih Sang Anakku… Bila ibu boleh memilih Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar, karena mengandungmu Maka ibu akan memilih mengandungmu…

I

Itulah nukilan puisi “Bila Ibu Boleh Memilih” yang dibawakan oleh Ratih Sanggarwati, mantan peragawati papan atas, dalam sebuah acara pengajian di aula sebuah gedung perkantoran di bilangan Kramat Raya, Jakarta baru-baru ini. Ratih terlihat amat menjiwai puisi yang ia tulis dan bacakan. Ia seolah menghipnotis jamaah pengajian karyawan di sore yang lengang. Hening, syahdu dan butir-butir air mata tak terasa menetes di pipi para ibu. Puisi biasanya dibacakan Ratih Sang sebagai selingan dari ceramahnya. Ratih memang kerap diminta menjadi pembicara di berbagai forum kajian keagamaan. Ratih tetap saja menarik. Bagi mereka, Ratih adalah metamorfosa dari seorang top model yang lekat dengan gaya hidup glamour menjadi seorang Muslimah kaffah, sederhana, ramah, cantik, dan hampir tak pernah meninggalkan shalat malamnya. Ratih bersedia menceritakan kegiatan dan keinginanya di sela kesibukannya mengisi pengajian bersama wartawan majalah Sharing, Yudi Suharso dan Hairul Anwar. Berikut petikan perbincangan kami dengan perempuan asal Ngawi Jawa Timur itu.

00 Sharing / April 2007

Puisi Ratih Sang amat menyentuh. Anda juga sangat menjiwai saat membacakanya. Bagaimana ceritanya? Ayah saya adalah seorang penulis. Mungkin ada pengaruh dari sana juga. Namun, saya bisa katakan ini adalah gifted dari Allah SWT. Allah telah menunjukkan, bahwa ketika saya menjalani kehidupan yang lebih menuju ke arah syariah, ternyata saya lalu seperti diberikan semua jalan. Tiba-tiba yang tadinya saya merasa tidak bisa sesuatu, lalu diberikan kebisaan. Seperti menulis dan membaca puisi ini.

Kabarnya anda menulis puisi setiap habis shalat tahajud (shalat tengah malam)? Benar. Most likely memang sehabis shalat Tahajud. Karena sehabis shalat malam dan menjelang waktu Subuh adalah waktu-waktu yang luar biasa.

Apa yang mengilhami seorang Ratih Sang menulis puisi? Yang pasti, selalu beranjak dari kejadian. Seperti saat saya ke rumah sakit, saya melihat orang-orang yang sakitnya sudah parah sekali


Sosok dan tidak ada obatnya. Lalu saya menulis puisi tentang hal itu..

Sepertinya Anda amat menikmati berpuisi? Tentu. Karena dampaknya akan langsung. Saya akan merasa sangat bahagia, kalau ada audience yang menyapa saya, sehabis baca puisi begini, “Aduh, Mbak Ratih. Puisinya menyadarkan saya. Selama ini saya baru berzakat sedikit, tapi sudah mengharapkan surga.�

Anda sekarang diminta berdakwah dimana-mana. Apa tidak merasa beban, mengingat dakwah tidak mudah? Maka dari itu, saya tidak membawakan materi yang berat-berat. Misalnya, saat saya membicarakan tentang pentingnya Muslimah berjilbab, saya sama sekali tidak menyitir Alquran. Saya hanya menyampaikan ada ayat tentang hal itu, yaitu Surat An Nur 30-31. Saya selalu menceritakan sesuatu dengan cara ringan, agar bisa diterima,

semua pertanyaan. Allah luar biasa, karena memberi ilmu pada saya secara tiba-tiba, sehingga saya bisa menjawab semua pertanyaan.

Ratih Sang punya sekolah kepribadian. Bagaimana kabarnya? Sebetulnya saya membuat ini tidak melulu karena bisnis. Saya hanya mencoba memberikan wahana, agar para remaja itu dapat mengembangkan dirinya ketika dia merasa berbakat di suatu bidang, seperti di bidang modelling Muslimah. Pasarnya, tentu saja remaja dan juga wanita yang sudah dewasa. Intinya di sini adalah optimalisasi diri. Bagaimana mengotimalkan kepribadian mereka yang lalu kita sesuaikan dengan syariah Islam.

Sejauh ini, apa motivasi mereka yang bergabung di sekolah Anda? Banyak ibu-ibu yang menginginkan anaknya sekolah di tempat saya, karena mereka kawatir dengan pergaulan bebas. Mereka takut kalau kegiatan modelling

semuanya mengerucut ke satu arah, yaitu kebaikan. Dengan bergabung menjadi ikon peduli dhuafa, saya mendapatkan tiga hal. Pertama, saya mendapatkan lingkungan kerja yang positif. Kedua, saya bisa mendapatkan hasil jerih payah dari sana. Dan ketiga, tentu saja saya mendapatkan berkah atau pahala.

Apakah Anda juga tertarik dengan praktik keuangan syariah? Kita ini kan penduduknya mayoritas Muslim, seharusnya memang sejak dahulu kita melakukan perdagangan dengan cara syariah. Coba kalau maraknya bankbank syariah sebelum terjadi krisis, maka dampaknya tidak akan separah sekarang. Karena bank syariah selalu penuh kehatihatian dan menghindari melakukan hal-hal yang bersifat fiktif. Urgensinya, kita semua harus mendukung bank-bank syariah.

Anda sendiri sudah membuka investasi di bank syariah? Oh, sudah, sudah‌ Saya nasabahnya ‌.(menyebut nama salah satu bank syariah umum di Indonesia-red)

Apa yang anda rasakan setelah menginvestasikan dana anda di bank syariah? Saya sebenarnya adalah tipe orang yang tidak terlalu worried tentang uang. Namun, kalau dengan menabung di bank syariah, tidak ada unsur bunga dan hal-hal negatif lainnya, ya kita lebih tenang pastinya.

Sebagai ikon busana Muslimah, Bagaimana Ratih Sang melihat tren busana Muslimah saat ini?

meskipun sebetulnya persoalannya itu bisa saja berat. Saya selalu meletakkan persoalan dan solusinya ke atas meja. Silakan Anda memungut sendiri, mana yang suitable buat persoalan anda.

Saat berdakwah, biasanya apa saja yang audience tanyakan? Yang paling sering, tentu saja masalahmasalah yang awam. Seperti bagaimana meneguhkan niat untuk memakai busana Muslimah. Insya Allah, saya siap menjawab

yang ada saat ini berdampak tidak baik pada kejiwaan anak. Makanya, mereka langsung menginginkan sekolah di tempat saya. Banyak yang motivasinya seperti itu.

Sosok Ratih Sang juga menjadi ikon dari lembaga zakat Dompet Dhuafa. Apa motivasi yang hendak anda petik dengan aktif pada kegiatan ini? Saya hanya merasakan, bahwa tugastugas yang diberikan Allah pada saya

Sekarang sudah semakin maju, ya. Semakin banyaknya desainernya, semakin banyak peragawati Muslimah, semakin banyak juga orang yang memakainya, sehingga membuat industri ini menjadi bergairah. Nah, kebergairahan itu tentu juga harus didukung oleh kreativitas. Saya juga selalu mengatakan, bahwa busana Muslimah itu tidak harus selalu abaya (baju panjang). Kalau harus memakai celana panjang, asal celana panjangnya sopan, lalu blusnya mencapai setengah paha dan tidak ketat, itu juga menutup aurat, kok.

Tentang keluarga, Apakah suami membebaskan aktivitas dakwah, dan bagaimana anak-anak? Pada awalnya, suami agak keberatan,

00 Sharing / April 2007


Sosok karena mungkin dia melihat saya jadi sering pergi meninggalkan anak-anak. Namun lama-kelamaan, itu juga berkat doa saya, sekarang sudah mulai bisa menerima. Sementara anak-anak, juga saya tanamkan pengertian. Kalau saya harus berceramah ke suatu daerah, lalu di sana sudah terpasang spanduknya, serta orang-orang sudah berkumpul menunggu, maka kalau anak saya sakit panas pun, saya tetap harus berangkat. Karena ini untuk kebaikan. Dan kebaikan itu bukanlah sesuatu yang sia-sia. Karena pasti dampaknya nanti adalah akan ada kebaikan untuk anak-anak saya juga.

Lalu bagaimana ukuran sukses seorang Ratih Sang dalam berkeluarga? Tentang out put sebuah keluarga itu kan anak. Out put-nya bukan rumah, bukan mobil. Kalau anak-anak kita sudah mengenal Allah dan Rasulullah sejak dari awal, lalu sejak dini mereka sudah disiplin dan memiliki sopan santun, itu adalah setengah dari sukses. Karena kita tidak bisa bicara sukses sekarang ini, karena result-nya kan nanti kalau mereka dewasa.

Jika satu saat, ada anak yang ingin jadi model apakah diizinkan?

Beranjak dari Ngawi

Ya. Makanya saya dirikan kursus model muslimah tadi. Agar kalau suatu saat nanti anak-anak saya kepingin, saya sudah punya wahananya. Cukup akomodatif kan saya?

Ratih Sanggarwati dilahirkan di Ngawi, Jawa Timur pada 8 Desember 1962. Darah seni mengalir dari ayahnya yang berprofesi sebagai seniman (penulis). Sementara ibunya seorang guru SD. Masa kecil dan remajanya dihabiskannya di kota kecil itu. Jalan hidupnya berubah setelah terpilih jadi salah satu finalis pemilihan Putri Remaja Indonesia Majalah Gadis 1980. Setelah menjadi finalis None Jakarta 1983, namanya makin terangkat ke permukaan. Sarjana ekonmomi lulusan Universitas Jayabaya ini lalu malang melintang di dunia mode menjadi peragawati profesional, serta model iklan top. Ia bahkan sempat go public menjadi model internasional di Singapura, Paris, Milan, bahkan New York. Namun perjalanan hidup manusia kadang memang tak bisa diduga. Ratih yang sempat larut dalam kehidupan glamour sebagai model di luar negeri, tiba-tiba sekitar satu dekade lalu, mendapat pencerahan. Ceritanya, di tahun 1998 Ratih diundang ke sebuah acara ulang tahun seorang temannya. Di sana ada kajian ruhani yang dibawakan oleh seorang ustadz. Ceramah itu amat menyentuh hatinya. Padahal Ratih telah berpikir untuk tak terlalu masuk ke dalam ruang pengajian melainkan duduk di tepinya saja. Toh, dari tepi pun hidayah menjemputnya. Ratih tergerak untuk bersegera hijrah ke jalan Islami, meninggalkan dunia modelling konvensional yang telah dijalaninya belasan tahun. Dengan nama besarnya, Ratih berhijrah ke dalam dunia baru, aktivitas yang lebih Islami. Kegiatannya tak berkurang. Selain menjadi pendakwah, narator puisi islami, serta pengelola sekolah modeling Muslimah di atas, istri dari Budizepta Zen, serta ibu dari Dhianya, Sanyadwia, dan Dhanyafatima ini, juga kerap menulis buku. Buku-buku tentang fashion Muslimah, adalah kebisaannya yang lain, melengkapi buku-buku kumpulan puisi yang telah ditulisnya selama ini. n YS

Kalau ukuran sukses karir Anda sekarang ini? Karir saya sekarang seperti ini, berceramah, baca puisi, kemudian menjadi ikonnya sesuatu yang berbentuk syariah, ini boleh dibilang puncak dari kehidupan saya. Karena saya merasa lebih bermanfaat bagi orang banyak.

Nama Ratih pernah disebut jadi calon bupati Ngawi? Ya, calon bupati. Saya memang ingin mencalonkan di Ngawi saja, karena di sana adalah tempat kelahiran saya. Motivasinya, karena saya ingin berbakti di sana. Tapi tidak boleh sama suami saya. Someday maybe. n YS

00 Sharing / April 2007


Ekonomi Syariah

AD 4

00 Sharing / April 2007


CSR Filantropi

Katakanlah, “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?” Katakanlah, “Allah!” (Saba:24)

Allah Menjamin Nafkah Hamba-NYA

Hendri seorang pegawai kecil kala itu. Meski penghasilan minim namun Allah berkehendak memberinya amanah tujuh orang anak padanya. Subhanallah! Suatu saat, ia diajak seorang teman untuk menjemput tetangganya, Sartono di bandara Cengkareng. Sartono hendak cuti dari tempatnya bertugas di KBRI Chekoslovakia (sebuah negeri komunis di Eropa Timur). Dalam perjalanan menuju Depok di mana Sartono tinggal, terucap pertanyaan iseng dari mulutnya, “Berapa anakmu sekarang, Hend?” Hendri menjawab dengan enteng, “Tujuh!” Dengan gaya Eropa Timurnya, Sartono menyergah, “Wah…, gimana kasih makannya tuh?!” Matanya bergerak ke arah dahi, seraya menunjukkan bahwa ia sedang berpikir agak serius. Mendengar itu, Hendri menjadi gerah sambil berkata sengit, “Pak Sartono, biar saya orang kecil dan cuma guru SD…. Saya mah masih bisa ngasih makan anak-anak saya! Saya punya Tuhan

00 Sharing / April 2007

Yang Maha Kaya Pemberi rezeki!!!” Allah Maha Kuasa… Meski seorang guru, Hendri masih dapat merawat ketujuh anaknya dengan baik. Berbeda dengan Sartono yang menjadi pejabat KBRI Cheko. Ia punya dua anak. Yang tertua perempuan terkena virus pada otaknya. Padahal anak tersebut sudah remaja. Dan akhirnya, ia menjadi manusia yang cacat mental. Sementara anak keduanya yang laki-laki ternyata tewas tenggelam di sebuah danau saat KBRI di sana sedang mengadakan lomba renang dalam memperingati HUT RI. Itulah kehendak Allah SWT. Dia Yang Maha Tinggi & Pencipta telah menjamin rezeki setiap hamba-Nya. Bukanlah perkara aneh bagi-Nya untuk memberikan rejeki yang tiada terduga kepada seorang ayah berpenghasilan kecil seperti Hendri untuk dapat memberi nafkah dan makan kepada tujuh orang anak yang dititipkan Allah kepada hamba-Nya. Dialah Allah... Tuhan Yang Menjamin rezeki


CSR Filantropi semua hamba-Nya. “Tiada yang melata di muka bumi melainkan Allah telah menanggung rezekinya.” QS Hud {11}:6. Seorang sufi pernah membaca ayat ini. Ia begitu yakin bahwa Allah SWT menjamin rezeki seluruh hamba-Nya. Namun sang sufi amat ingin membuktikan hal tersebut. Pergilah ia ke sebuah bukit. Ada sebuah gua di sana. Sang sufi berniat untuk uzlah mengisolasi diri dari dunia lain demi membuktikan kebenaran ayat di atas. Di dalam gua yang gelap, sufi itu duduk bersila. Ia bernazar tak akan membuka mata seraya melihat. Tidak membuka mulut seraya berbicara, dan tidak bergerak sedikitpun hingga rezeki datang langsung ke mulutnya. Selang beberapa lama, hujan deras turun. Beberapa orang dari sebuah kafilah turut menepi dan berteduh sejenak dalam gua yang sama. Salah seorang dari mereka terperanjat ketika mendapati ada seorang manusia yang sedang duduk dalam kegelapan. Mereka si sufi itu setelah menyalakan api di dalam gua. Si pembawa obor mengucapkan salam kepadanya. Tidak ada balasan. Si pembawa

obor mencoba memanggil beberapa rekannya. Beberapa di antara mereka mencoba menepuk-nepuk punggung dan pundak sang sufi karena merasa ucapan salamnya tak direspons. Tapi, ditepuk pun, si sufi bergeming. Jangankan sepatah kata, gerakan pun tak ada. Salah seorang dari kafilah tersebut berujar, ‘’Mungkin dia sudah terlalu lama tidak mendapat makan. Hingga, untuk membalas salam & memberi respons saja dia sudah tidak sanggup!’’ Rekan sejawatnya pun berpikiran sama. Salah satu dari mereka berinisiatif untuk mengambil perbekalan makan mereka dan diberikan kepada sang sufi. Sang sufi masih terdiam, memejamkan mata, membisu dan tiada bergerak. Saat seorang dari kafilah membawakan makanan, sang sufi pun masih terdiam. Subhanallah, beberapa orang di antara kafilah merebahkan tubuh sang sufi. Bahkan seorang di antara mereka sudah bersiap-siap memasukkan sepotong roti dan segelas air untuk diberikan kepada si manusia dalam gua. Begitu makanan sudah masuk dalam

rongga mulut. Maka terbitlah senyum yang cerah di wajah sang sufi kemudian ia berteriak, “Subhanallah wal hamdulillah!” Kontan rombongan kafilah kaget keheranan. Mereka bertanya, “Saudara, saat kami memberi salam mengapa tidak kau jawab? Saat kami menepuk punggung dan pundakmu, mengapa kau tak meresponnya? Dan lalu kenapa begitu kami memberimu makan, kamu langsung tersenyum sambil bertasbih dan bertahmid? Kami mengira tadinya kamu sakit?” Sang sufi pun bercerita, bahwa ia melakukan itu semua hanya karena ingin membuktikan kebenaran bahwa Allah SWT sungguh menjamin rezeki seluruh hambaNya. Subhanallah! Saudaraku, betapa sering kita merasa galau... risau... panik dalam urusan kehidupan ini. Mengenai rezeki, masa depan dan kejayaan hidup. Janganlah pernah Anda merasa bahwa Allah menyia-nyiakan hidup kita dan tak menjaminnya. Asalkan Anda menjadi hamba-Nya, maka Dia akan terus menjamin penghidupan Anda! n

Rubrik ini hasil kerjasama Majalah SHARING dengan BAZNAS - DOMPET DHUAFA REPUBLIKA

AD 1/2 00 Sharing / April 2007


CSR Filantropi

Menumbuhkan Tanggung Jawab

Sosial Pengusaha

Tahun Kewirausahawanan Sosial dicanangkan di Jakarta.Pengusaha diajak lebih banyak memiliki tanggung jawab sosial. “Indonesia butuh partisipasi nyata para pengusaha untuk perubahan yang lebih baik”, kata Irwan Hidayat, Presiden Direktur Sido Muncul saat pencanangan Tahun Kewirausahawanan Sosial di Jakarta, 7 Maret 2007. Menurut Irwan, pengusaha bisa membantu mewujudkan perubahan dengan menciptakan mentalitas kewirausahaan di lingkungannya masingmasing. Jika itu tak dilakukan, maka sulit bagi bangsa ini melewati semua masalah yang ada. “Harus ada kesadaran dari pengusaha untuk membantu negara. Sulit kalau hanya mengandalkan pemerintah,” kata Irwan. Ashoka, organisasi nirlaba internasional yang mensponsori pencanangan ini mengundang partisipasi publik untuk bersamasama mempromosikan tumbuh dan berkembangnya inovasi sosial bagi Indonesia melalui berbagai program, seperti konferensi, kompetisi jurnalistik, anugerah kewirausahaan sosial, dan sebagainya. “Kampanye untuk 2007 dimulai sejak Maret dan diakhiri pada Desember 2007,” kata Mira Kusumarini, perwakilan Ashoka Indonesia saat konferensi pers. Bagi Irwan, wirausahawan sosial bukanlah sesuatu yang asing baginya maupun perusahaannya. Sido Muncul dikenal sebagai perusahaan yang banyak mendapat award dari berbagai institusi baik dari sisi bisnis maupun kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Tiap menjelang Idul Fitri, perusahaan ini memberi tumpangan mudik gratis kepada pedagang jamu di Jakarta dan sekitarnya. Inilah kegiatan CSR-nya yang paling populis yang diawali pada 1990. Sejak itu, Sido Muncul memudikkan 168 ribu. Liputan media terhadap program

00 Sharing / April 2007

ini cukup marak. Irwan paham, mudik bagi umat Islam amat penting. Karena, setelah sebulan berpuasa, pada hari raya, Muslim melakukan nyekar, sungkem, dan minta maaf kepada orangtua. “Saya sebagai non-Muslim juga juga punya kebiasaan itu,” katanya. Ia bercerita pada awalnya berharap dengan mudik gratis, pedagang jamu lebih giat memasarkan produk Sido Muncul. ‘’Sampai empat kali mudik gratis, ternyata penjualan tetap seret,’’ katanya. Pada 1994 Irwan sempat berpikir menutup program ini. Tapi ia tersadar bahwa beramal, apalagi kepada rakyat kecil tak boleh pamrih. Selain mudik gratis, Sido Muncul menanamkan CSR dalam setiap lini bisnisnya. “Sejak sepuluh tahun lalu, kami sudah memiliki visi sebagai perusahaan yang tidak hanya berorientasi bisnis, tapi juga bermanfaat kepada siapa saja,” kata Irwan kepada majalah Sharing. Dalam bisnis, visi ini terwujud dengan transformasi Sido Muncul menjadi industri farmasi dari produsen obat. Seluruh proses produksi di pabrik dijalankan berdasarkan Standard Operation Procedure (SOP) berdasarkan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Benar ) sesuai ilmu farmasi. Sido Muncul pun lantas menjadi perusahaan Jamu pertama di Indonesia yang memperoleh serifikat tersebut. Untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat, sebelum dipasarkan, seluruh produk Sido Muncul telah lulus uji toksisitas (racun) dan uji khasiat. Dari data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dari 800 perusahaan Jamu di Indonesia hanya tiga yang mengantongi sertifikasi halal. Salah satunya adalah Sido Muncul.


CSR Filantropi berbagai elemen masyarakat, termasuk pengusaha mendedikasikan diri sebagai agen perubahan. Sukarelawan Ashoka ini disebut Wirausahawan Sosial. Mereka itu berkarakter serupa dengan wirausahawan bisnis, memiliki visi, kreativitas dan ketangguhan luar biasa, namun mendedikasikannya bagi pemecahan masalah sosial. Untuk lebih menggaungkan visi misinya, bersama Irwan Hidayat, Ashoka mencanangkan Tahun Kewirausahawanan Sosial, 2007. Ini bertujuan mengajak setiap orang mulai menjadi dan mendukung perubahan Indonesia yang lebih baik. Di Indonesia ada 125 orang yang terpilih menjadi Fellow Ashoka atau wirausahawan sosial. Mereka bekerja di berbagai bidang seperti pendidikan, pertanian, hak asasi manusia, kesehatan, perumahan, pembangunan ekonomi, dan lain-lain. “Fungsinya adalah sebagai ‘agen perubahan’ yang mampu menggerakkan, memotivasi, dan memberdayakan rakyat kecil. Tapi sesungguhnya setiap orang bisa menjadi agen perubahan sosial”, kata Mira Kusumarini. n IA

Atas seluruh visi sosialnya, wajar jika Irwan Hidayat didaulat untuk ikut mencanangkan 2007 sebagai Tahun Kewirausahaan Sosial oleh Ashoka, lembaga nirlaba penggiat CSR dan kewirausahawanan sosial. Irwan dijadikan contoh hidup wirausahawan sosial di Indonesia. Orang-orang Kecil yang Berjasa Sejak tahun 1999, secara rutin PT. Sido Muncul memberikan Sido Muncul Award. Ini penghargaan bagi insan-insan yang setiap hari berjuang dan bekerja keras untuk menolong dan mengasihi sesama. Mereka berkarya dalam lingkup yang kecil terbatas, sehingga tidak diperhitungkan banyak orang. “Mereka orang-orang kecil yang berjasa, oleh karenanya patut diberi penghargaan”, kata Irwan. Dari kacamata Irwan, sesungguhnya apa yang mereka jalani adalah pekerjaan mulia yang tidak banyak orang mau melakukannya. Misalnya apa yang dilakukan Nyadi Kasmoredjo, penerima Sido Muncul Award, 2003. Nyadi berjasa mengelola dua

rumah singgah dan satu panti asuhan di Yogyakarta. “Ia banyak membantu anak-anak korban perang di Ambon”, kisah Irwan. Orang kecil lain yang mendapat Sido Muncul Award adalah Kolamir, Kepala Sekolah Dasar (SD) Sindanglaya, Purwakarta, Jawa Barat, Sri Munarsih seorang perawat penderita Kusta di Rumah Sakit Sitanala, Tangerang, Banten, dan masih banyak lagi.. Benefitnya bagi perusahaan adalah promosi gratis. Apa yang dilakukan Irwan kemudian diliput media dan menjadi perhatian masyarakat. “Ini bisa memperkuat promosi kami lewat iklan,” kata Irwan. Semua Bisa Jadi Agen Ashoka adalah lembaga yang didirikan pada 1980 di Amerika Serikat (AS). Pada 1983 mendirikan cabang keduanya di Indonesia. Pada 2006, Ashoka telah beroperasi di 60 negara: Asia, Afrika, Eropa Timur, Amerika Latin, dan Amerika Serikat. Ashoka memiliki misi menciptakan masyarakat sipil yang berdaya saing, antara lain dengan mengajak

Irwan Hidayat, Presiden Direktur PT. Sido Muncul

“Setiap kita mempunyai tanggungjawab sosial, berilah dengan hati, bukan sekadar kewajiban.”

00 Sharing / April 2007


Internasional

foto istimewa

K

Ambisi KFH Menghadirkan

Mega Islamic Bank 00 Sharing / April 2007

Persetujuan dari otoritas berwenang di Malaysia membuat langkah KFH tersendat.

KFH tak ingin sekadar bermimpi mewujudkan bank Islam intenasional laiknya bank-bank asing asal Barat seperti Citibank, HSBC, Deutschebank atau lainnya. Bank investasi Islam terbesar di Timur Tengah itu ingin memiliki bank Islam dengan jaringan internasional sehingga memudahkan nasabah bertransaksi. Tak hanya jaringan, mega Islamic bank itu harus unggul juga dalam pelayanan dan paling inovatif dari sisi produk. Mimpi itu mulai berbayang ketika mendengar Rashid Hussain Berhad, induk dari RHB Bank, akan dijual untuk menutup utang perusahaan. Utang itu adalah utang konversi menjadi saham yang diperoleh Rashid Hussain dari Utama Banking Group. KFH tak ingin ketinggalan langkah. Melalui KFH Malaysia, KFH mengajukan penawaran untuk meminang saham Utama Banking Group (UBG), yang jumlahnya sekitar 33 persen di RHB. Utama merupakan perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Abdul Taib Mahmud Taib, Menteri di negara bagian Sarawak, Kepulauan Borneo. KFH, kata sumber di Malaysia, menawarkan investasi total hingga 12 miliar ringgit atau 3,43 miliar dolar AS di Malaysia jika dibolehkan masuk ke Rashid Hussain. Total dana yang ditawarkan ke Utama Banking Group 2,16 miliar ringgit Malaysia. Adapun janji investasi total itu dimaksudkan dalam rangka mewujudkan mimpi bankir Islam di KFH menghadirkan bank Islam dengan layanan dunia dan jaringan yang mengglobal. UBG semula sempat memberi sinyal hijau. Komisaris dan direksi telah setuju. Namun, tak cukup itu. KFH membutuhkan persetujuan Bank Negara Malaysia untuk mengambil alih sebagian saham lainnya agar dapat menguasai saham di Rashid Hussain, yang menguasai 70 persen saham RHB Bank, bank terbesar keempat di Malaysia. Jika KFH jadi mengambil alih saham UBG, dan diizinkan mengambil juga saham perusahaan lain di Rashid Hussain, maka mimpi menghadirkan mega Islamic bank sudah di depan mata. RHB Bank termasuk bank terbesar keempat di Malaysia dari sisi aset. Tinggal menambah dana dan membesarkannya. Namun langkah itu urung terlaksana. Pasalnya, KFH kalah saing dari Employee Provident Fund (EPF) atau semacam Jamsostek-nya Malaysia. Selaku pemegang


Internasional saham dengan 29 persen, EPF memberi penawaran lebih tinggi. EPF membeli saham UBG 2,2 miliar ringgit Malaysia. Meski semula mengeritik langkah EPF, PM Malaysia menyatakan restunya terhadap langkah EPF ini. Kesepakatan pembelian saham UBG ini menaikkan saham Rashid Hussain dan juga UBG secara bersamaan meski sempat disuspend beberapa kali transaksinya di Bursa Kuala Lumpur. Saham RHB naik 17 sen jadi 1,90 ringgit per lembar saham sementara saham UBG naik 20 sen menjadi 2,09 ringgit per lembar. Saham RHB Capital naik 10 sen menjadi 10,76 per lembar saham pada sesi perdagangan pekan pertama Maret 2007. Salman Younis, pemimpin KFM Malaysia mengucapkan selamat atas deal EPF dan UBG. Merujuk pada peraturan yang ada, KFH masih optimistis proyeknya bisa terlaksana. ‘’Tak ada keraguan kami untuk mewujudkan bank Islam paling besar, paling inovatif dan menjadi bank internasional yang disegani di seluruh dunia,’’ kata Younis.

Titik awal KFH memilih Malaysia sebagai titik awal memulai langkahnya. Maklum, di negeri Melayu ini industri keuangan Islam tumbuh subur dengan dukungan penuh dari otoritas keuangan dan pemerintah Jiran. Lagi pula, Asia saat ini masih menjadi idola. Pertumbuhan India dan Cina yang mencapai 10 persen membuat para syeikh berkantong tebal mau tak mau menolehkan wajahnya ke sini. Mereka tertarik membenamkan uangnya di berbagai proyek di Asia. Malaysia lah gerbangnya. Meski Singapura juga telah menyatakan diri lebih siap dengan ditopang infrastuktur teknologi keuangan yang mumpuni, Malaysia lebih tepat. Alasan kenyamanan (comfortable) tentu menjadi pemicu awal. Bagaimanapun populasi Muslim di Malaysia cukup besar sehingga sedikitnya lebih familiar atau sama keimanannya dengan investor Timur Tengah dibanding mereka ke Singapura yang berbeda etnis dan keyakinan. Sejak 2004, turis asal Timur Tengah tampak nyaman berjalan-jalan di pusat kota Kuala Lumpur. Kota itu telah siap menjadi kota internasional dengan tetap menjaga kemurniah akidah Islamnya. Dari sudut itulah, Malaysia dijadikan gerbang investasi ke Asia. Dari Malaysia, investasi dana syariah itu akan dilanjutkan ke

Indonesia, Jepang, India, Thailand dan negara sekitar Asia termasuk Korea. Karena itu pula JIBC Jepang mengemisi obligasi Islam di Kuala Lumpur, melihat potensi mengalirnya petro dolar ke negeri yang dipimpin Datuk Lah. Untuk mewujudkan rencana mendirikan mega Islamic bank itu, KFH tak sendiri. KFH akan menjadi pemimpin dari konsorsium yang disebut Gulf Cooperation Council.

Pangsa pasar bank Islam di Malaysia 12 persen dari total bank. Tahun 2010 ditargetkan asetnya menjadi 20 persen dari total bank. Sementara di Indonesia pasarnya baru 1,5 persen. BI menargetkan pasar bank Islam 5 persen pada 2008. ''Konsorsium itu yang akan menginvestasikan hingga 12 miliar ringgit untuk proyek ini’’ kata sebuah sumber di KFH Malaysia. Misi Council antara lain bersinergi dan bersama-sama mengembangkan lembaga keuangan Islam atau spesifiknya bekerja sama untuk meningkatkan dana deposit dengan membawa uang melintasi batas negara. Konsil itu terdiri dari investor besar asal Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab. Rencana memang sebatas rencana. Otoritas Malaysia belum juga memberi lampu hijau hingga batas waktu yang ditetapkan untuk permohonan pembelian saham dengan UBG itu selesai. RHB akhirnya beralih ke EPF. KFH sebelumnya berjanji tak akan mengontrol RHB terlalu jauh selain misinya menghadirkan bank Islam terbesar di dunia. Menurut mereka, misi itu bisa dijalankan seiring dengan semangat persaudaraan sebagaimana Islam mengajarkan silaturahmi dan berjamaah. Pun itu juga yang ditegaskan EPF. Menurut pemimpinnya Datuk Azlan Zainol, bank bukan core bisnisnya. EPF akan

menyerahkan operasional bank kepada professional di bidangnya. Itu pula yang sempat dikhawatirkan PM Badawi. ‘’Ini memang investasi jangka panjang. Kami ingin mengoptimalkan pendapatan dan meningkatkan pemberian dividen kepada anggota,’’ kata Datuk Azlan Zainol. Bahkan tak tertutup kemungkinan EPF mengajak juga KFH bergabung. Seorang analis mengungkap ada peluang EPF menggandeng KFH untuk mengelola salah satu asetnya. Chan Ken Yew dari OSK Research optimistis KFH akan diundang untuk menjalankan bisnis bank dalam bentuk merger atau membeli aset. ‘’Pemimpin EPF sudah menegaskan mereka akan professional dan tidak mengendalikan RHB sendiri.’’ Rencana KFH menghadirkan mega Islamic bank dari Malaysia ini juga menyusul lenturnya perizinan terkait keuangan Islam di negara itu. Pemerintah Malaysia telah menerbitkan lisensi bagi bank asing dengan di antaranya mengizinkan perusahaan asing memiliki saham hingga 49 persen di industri perbankan dan asuransi termasuk lembaga keuangan syariah. ‘’Pemerintah Malaysia amat aktif mempromosikan negaranya sebagai hub keuangan Islam. Rencana KFH mendirikan mega Islamic bank di Malaysia tentu sejalan dengan keinginan pemerintah,’’ kata seorang analis. Untuk tujuan itu Malaysia terus berbenah diri. Aset bank Islam di Malaysia kini telah mencapai 12 persen dari total bank nasional dan ditargetkan menjadi 20 persen pada 2010. Tingkat pertumbuhannya mencapai 15 persen per tahun. KFH yang hadir sejak akhir 2005 merupakan bank Islam asing selain Asian Finance Bank (AFB) yang sahamnya dimiliki Qatar Islamic Bank, dan Al Rajhi. Izin ketiga bank itu telah dilansir sejak 2004. Ketiga bank itu berjanji akan ekspansi besarbesaran hingga 2010. Merger dan akuisisi bank di Malaysia memang sudah terjadi setelah krisis ekonomi di Asia Tenggara mulai tahun 1998. Sebelumnya, Bumiputera dan Commerce Holding juga mengambil alih Southern Bank dan kemudian grup bank asal Australia dan Selandia Baru membeli mayoritas saham di lembaga pembiayaan terbesar kelima AMMB Holdings.

n YN

00 Sharing / April 2007


Ragam Java Jazz Festival 2007:

Leburnya Musik dan Gaya Hidup tak hanya menghadirkan jazz semata. Musik jazz ada di ajang ini tapi juga musik lainnya)

Bagi sebagian orang Indonesia, Jazz bukan lagi musik yang sulit dipahami, kebalikannya ia malah gempita, enjoyable, dan pas untuk kongkow.

S

Sofie datang sendirian malam itu. Di depan panggung OZ Radio di arena Java Jazz Festival (JJF) 2007, dia bergoyang sendiri di antara penonton yang berdiri diam menyaksikan Sekapur Sirih, satu band fusi jazz. Di Astro Lounge, Sofie bergabung dengan kawan-kawannya, gadis-gadis muda yang tampak belum genap 20 tahun. Para groupies (komunitas berbasis hobi atau ketertarikan) ini ceriwis dan berpakaian model terkini. Mereka hanya banyak duduk-duduk di Astro Lounge, yang dibanding stage lain, paling minim menampilkan musisi jazz dan memilih menampilkan band seperti Agrikulture. Ini adalah band beraliran industrial music dengan nuansa retro, terutama di gaya mereka berpakaian. Anak muda kelas menengah dan atas Jakarta yang sering nongkrong biasanya tak asing dengan band ini. JJF 2007, 2-4 Maret lalu, adalah gelaran gaya hidup metropolis yang kebetulan

00 Sharing / April 2007

dikaitkan dengan musik jazz, musik yang bagi orang Indonesia kebanyakan kurang akrab di telinga, apalagi di hati. Pun bagi kebanyakan pengunjung yang datang ke Jakarta Convention Center (JCC) kemarin, bisa dikatakan tidak semuanya akrab dengan nama-nama seperti Diane Schuur, Omar Sosa, Gino Vanelli, dan SadaoWatanabe. Ini tampak dari sedikitnya pengunjung yang menonton mereka dibanding seluruh yang datang. Di luarluar stage, saat pertunjukan berlangsung, masih lebih banyak pengunjung yang kongkow-kongkow. Tapi, seperti selalu dikatakan Peter F Gontha bos penyelenggara acara ini, JJF memang dirancang sebagai “more than just jazz”. Di situs resmi JJF, javajazzfestival.com, pun diterangkan: “If you’re not that keen on jazz, don’t worry! JJF is not meant for jazz enthusiasts only. There are serious jazz tunes in the menu AND various other music styles”. (Jika anda tidak menyukai jazz, jangan khawatir. JJF

Tak Melulu untuk Menonton Jazz Bisa dikatakan, sebagian besar malah untuk kongkow bersama teman, pasangan, atau keluarga. Ini mudah dilihat di stage-stage yang memang nuansa jazz-nya minim seperti Astro Lounge yang disponsori televisi berlangganan asal Malaysia, Astro. Ruangan Cendrawasih 1 JCC berubah menjadi lounge. Dengan sofa di mana-mana, makanan, dan minuman, tempat ini mencoba membangun suasana nyaman dan personal. Dengan konsep yang sama, Embassy Club menyulap Cendrawasih 4 menjadi ruangan klab dengan lantai dansa yang luas. Lengkap dengan jajaran DJ tenar kelas dunia. Di dua ruangan ini, penonton yang datang berbeda dengan yang di stage-stage lain. Anak-anak muda di dua tempat itu tampak tidak tertarik menonton jazz lamalama, melainkan kongkow dengan segrupnya. Sejak hari pertama JJF, pengunjung yang datang bertambah banyak. Padahal harga tiket termasuk tidak murah untuk ukuran orang Indonesia kebanyakan. Untuk tiket terusan tiga hari misalnya, seharga Rp 950.000. Tiket harian Rp 400.000/ hari, belum tiket Special Show seperti Jamie Cullum yang dibandrol Rp800.000 plus tiket harian Rp 400.000. Tapi, tampaknya harga segitu sebanding dengan kepuasan kongkow yang didapat. Yang Menggelitik dan Yang Menggoyang “I got a kick…everytime I see u”, nyanyi Jamie Cullum, ikon jazz untuk anak muda dari Oxborne, Inggris sambil melangkah di atas tuts


Ragam

piano. Sesekali ia menjatuhkan bokongnya di tuts piano lalu memukul-mukul piano untuk menghasilkan efek perkusi. “Sayang amaat”, cetus salah satu penonton. Tapi Jamie makin asyik “menyiksa” pianonya, “Thanks to Yamaha for providing this piano”, katanya tiba-tiba di tengah lagu. Beberapa lelaki dari Yamaha Musik Indonesia (YMI) yang juga ada di antara penonton hanya tertawa-tawa melihatnya. Di tangan Jamie, jazz jadi berubah menggelitik, malah cenderung liar. Bagaimana tidak, meski jelas terdengar warna swing dan classic jazz yang old school, Jamie menyanyi dan tampil serampangan seperti penyanyi hip hop atau rock. Tak bisa diam, ia selalu pindah dari depan piano ke mic utama. Di tengah pertunjukkan ia malah melompat dari panggung berupaya menyambut tangan penonton dan di akhir aksinya ia menyanyi sambil berdiri di atas piano. Penonton pun, terutama yang wanita histeris sepanjang pertunjukan. Lebih dari karena ketampanannya, aksi kocak Jamie lumayan menggelitik, coba simak bagaimana ia tiba-tiba memainkan tamborin dengan sangat keras sambil bernyanyi bagian reffrain, “Mas Que Nada” karya Sergio Mendes. Lalu seperti kelelahan terkulai di panggung dan mengigau. Tapi, Jamie adalah pribadi yang ramah, bahkan adat sopan ala Inggris masih terasa di dirinya. Musisi berusia 27 tahun ini membuka dialognya dengan penonton dengan memanggil “Ladies and Gentlement”. Di sela-sela tepukan riuh penonton ia juga selalu sempat melafalkan,

“terima kasih”dan memuji keramahtamahan orang Indonesia. Di ujung penampilannya ia mengajak band-nya membungkukkan badan ke penonton. Ini terasa berbeda dengan penampilan Chaka Kan, penyanyi hitam dari Amerika Serikat (AS) yang tampil di hari sebelumnya (3 Maret). Meski banyak bicara dengan penonton, hampir seluruhnya adalah kisah hidupnya dan tak keluar satupun kata dalam bahasa Indonesia apalagi pujian kepada orang Indonesia. Di ujung penampilan pun ia pergi begitu saja. Dilahirkan di Essex dan besar di Wiltshire, Inggris, Jamie memang terobsesi dengan beragam jenis musik seperti rock, hiphop, acid jazz, dan blues. Bakat musiknya sudah tercium sejak kuliah, ia mulai bekerja sebagai penyanyi-pianis di seperti di kapal persiar, pub, dan di resepsi pernikahan. Aura Brasil tampak kental mengasap di Plenary Hall, JCC, 2 Maret 2007. Sergio Mendes, pianis-komposer dari negeri samba menggoyang penonton dengan lagu-lagu hitsnya dari album terbaru kolaborasinya, Timeless, dengan will.i.am, personel grup asal AS, Black Eyed Peas. Selain itu hits lama seperti “Brazil 66” dan “Mas Que Nada” juga dibawakan. Bahkan penonton ikut bernyanyi ketika “Mas Que Nada” dinyanyikan.

Sejak album Timeless, kolaborasi Sergio dan will.i.am membuat musik sergio makin asyik buat bergoyang. Tidak hanya menggoyang dengan samba dan bossa nova, kini bercampur dengan budaya urban AS, yaitu hip hop dan rap yang menghentak-hentak penuh emosi. Alhasil, tidak bergoyang di Plenary Hall malam itu seperti menjadi keanehan ketika yang lain larut bergoyang samba. Sergio juga melengkapi penampilannya dengan atraksi perkusi dan capoeira (seni bela diri dari Brasil). Ia seperti paham bahwa seni bela diri yang berasal dari kaum budak kulit hitam ini juga melanda Indonesia. Maka penonton pun riuh ketika salah satu perkusionis Sergio berlaga capoeira di atas panggung. Sergio menutup pertunjukkannya dengan “Mas Que Nada” dan tentunya, mengucapkan terima kasih dalam bahasa Indonesia. Bisa dikatakan, jajaran Special Show yang dijajakan JJF kali ini, Jamie, Sergio, Chaka Kan, dan Level 42 adalah musisi jazz yang populis. Jika strategi itu semata untuk membuat JJF kali ini lebih meriah dari sebelumnya, maka itu berhasil. Jazz pun jadi lebih gempita, enjoyable, dan pas untuk kongkow. n IA

00 Sharing / April 2007


Manajemen Risiko

BSMI:

Tumbuh dan Tetap Sehat Meski penjualan sepeda motor selama 2006 menurun 26%, BSMI yang lebih dari 80% pembiayaannya ke sektor ini, berhasil mendongkrak laba hingga 1.600%. Pengelolaan risiko yang baik adalah kuncinya.

B

Bukannya tak ingin memberi pembiayaan komersial ke sektor riil. Sebagai bank umum syariah (BUS) yang belum empat tahun berdiri, Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) tak mau gegabah mengambil risiko bisnis. Pembiayaan konsumer, dianggap BSMI memiliki risiko yang lebih mudah dikelola (managable) ketimbang pembiayaan komersial. Kompetensi dan kemampuan (skill) sumber daya manusia (SDM) khususnya bidang pembiayaan di BSMI juga dinilai lebih cocok dengan pembiayaan konsumer. “Dan saya pikir ini terjadi di bank selain syariah, mereka juga tertarik masuk ke consumer finance. Karena risikonya paling managable”, kata Hartono Budi Purnomo, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko BSMI kepada Sharing. Dari mengidentifikasi suatu risiko managable atau tidak itulah BSMI lalu mengukur tingkat risiko, tinggi atau rendah. Bank anak perusahaan Para Group ini menyalurkan di atas 80% pembiayaannya ke sektor konsumer, tepatnya pembiayaan syariah sepeda motor. Caranya dengan channeling lewat FIF Syariah. Hasil manis pun diraih. Per Desember 2006, laba BSMI naik 1.611,46 persen atau sebesar Rp54,801 miliar. Padahal, pada Desember 2005 laba hanya Rp 3,202 miliar. Dari sisi aset pun, per Desember 2006 (unaudited), meningkat menjadi Rp 2,352 triliun dibandingkan per Desember 2005 yang hanya Rp889,910 miliar. Pembiayaan yang digelontorkan per Desember 2006 meningkat menjadi Rp 2,110 triliun dari Desember 2005 yang sebebesar Rp523,150

00 Sharing / April 2007

miliar. Tahun ini BSMI akan meningkatkan persentase pembiayaan syariah ke sepeda motor menjadi sekitar 90 persen dan sisanya ke sektor usaha kecil dan menengah (UKM).

Sepeda Motor Sebagai Kebutuhan Meski penjualan sepeda motor pada 2006 mengalami penurunan sebesar 26%, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) optimistis penjualan sepeda motor pada 2007 meningkat sampai 12 persen. Menurut Ridwan Gunawan, Ketua Umum AISI, target penjualan sepeda motor di dalam negeri untuk 2007 sebanyak 5,5 juta, naik dari realisasi 2006 yang hanya sebesar 4,8 juta unit. Bagi BSMI optimisme tersebut adalah sebuah keniscayaan. Sepeda motor kini sudah menjadi kebutuhan, terutama bagi mereka yang di strata ekonomi sosial (SES) B dan C. Tahun lalu, daya beli merosot seiring

naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). “Secara sosiologis, orang Indonesia di kelas B dan C butuh sepeda motor, itu adalah sumber hidupnya. Jika membeli secara kredit, mereka akan menjaga jangan sampai motornya diambil lagi oleh leasing karena gagal bayar,’’ kata Purnomo. Berdasar hasil insight marketing BSMI, risiko kredit macet pembiayaan sepeda motor cenderung rendah, di bawah 1%. Agar lebih mudah mengelola risiko, BSMI memilahmilah perusahaan pembiayaan mana yang bisa dijadikan mitra. FIF Syariah pun terpilih. Pertimbangannya, FIF sudah punya infrastruktur yang mapan dan professional sehingga risiko lebih terukur.

Growth Oke, Sehat Penting BSMI berpendapat pertumbuhan yang pesat harus diikuti dengan kondisi bank yang sehat pula. Salah satu indikator adalah pengelolaan risiko pembiayaannya.


Manajemen Risiko

Haryanto Budi Purnomo:

“Minimalkan Risiko dengan Kemampuan Memahami Pasar” Pada Islamic Finance Summit 2007, Februari lalu, BSMI memperoleh predikat “The Most Prudent Sharia Bank”. Nah, bagaimana BSMI menerapkan prinsipprinsip prudensial, berikut penuturan Hartono Budi Purnomo, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko BSMI kepada majalah Sharing. Bagaimana prinsip prudensial diterapkan di BSMI? Pruden adalah menjaga bisnis agar tidak menimbulkan risiko rugi (loss). Penerapannya di kami, harus segera menguasai pasar. Kalau tidak dikuasai, risikonya malah lebih besar. Kami masuk ke pembiayaan konsumer karena risiko loss nya lebih kecil, selain kompleksitas pengelolaannya lebih rendah. Ada beberapa koridor yang coba kami patuhi, pertama adalah hukum, yaitu sharia compliance, aturan BI dan negara, dan aturan kami sendiri. Kedua, kapabilitas dan skill SDM kami sebisa mungkin mampu memberi lebih dari yang diharapkan. Ketiga, pegawasan sesuai aturan-aturan yang ada. Untuk menjadi pruden kami juga harus mampu mengelola risiko baik operasional, pasar, maupun regulasi.

Jelasnya pengelolaan risiko itu bagaimana? Pembiayaan yang sehat tidak boleh hanya lancar pengembaliannya di awal pengucuran, tapi belakangan malah macet. Untuk itu, secara operasional, BSMI memiliki panduan pengelolaan pembiayaan yang komprehensif. BSMI amat memperhatikan proses dari inisiasi, disbursement, sampai closing pembiayaan yang harus sesuai aturan dan strategi perusahaan. Itu semua dikembangkan dan diimplementasi oleh divisi support, selain mengelola risiko juga sumber daya manusia (SDM). BSMI termasuk bank yang efektif dan efisien, dengan aset sekitar Rp 2,3 triliun, bank ini hanya digawangi sekitar 225 SDM. Sejak awal, manajemen BSMI merasa harus pandai mengelola SDM agar kompetitif. Makanya, organisasi di BSMI dibangun benar-benar berdasar kebutuhan. “Ini membuat organisasi kami ramping namun optimal”, tegas Purno mo. n IA

Cepat menguasai pasar adalah cara kami mengelola risiko pasar. Dalam risiko operasional ‘kan ada soal SDM, kebetulan SDM kami memiliki kapabilitas di pembiayaan konsumer, itu yang kami optimalkan. Atas risiko regulasi, kami tidak mau kompromi. Kami tidak mau mengabaikan aturan syariah maupun konvensionalnya, juga terhadap kepentingan bisnis kami. Kami selalu mencari titik temu antara tiga hal tersebut. Misalnya, jika kami tidak paham tentang satu aturan syariah, ya kami bertanya kepada yang ahli, dalam hal ini Dewan Pengawas Syariah (DPS).

Bagaimana dengan risiko rate of return? Prinsipnya, jika bank syariah tidak mampu memberi return yang kompetitif, kepada nasabah penabungnya terutama terhadap bank konvensional, ia akan ditinggalkan. Memang, konsekuensinya return dari pembiayaan mesti dijaga tetap bagus agar bank selalu punya dana yang mencukupi misalnya untuk membayar bagi hasil kepada nasabah penabung, membiayai operasional bank, dan sebagainya. Sampai kini, kami mendapat return pembiayaan yang bagus terutama dari chanelling dengan FIF Syariah, tapi saya tidak bisa bilang berapa karena ini termasuk strategi bisnis.

Bagaimana dengan risiko operasional? Misalnya, operational cost yang tinggi sebagai konsekuensi meningkatnya kegiatan bisnis.. Di kami, agar operational cost tidak menggelembung, proses operasional bank harus efektif dan efisien, bukannya mengurangi SDM. Bahasa gampangnya kami tidak boleh boros dengan penggunaan resources yang ada.

n

00 Sharing / April 2007


Personal Investing

Investasi Reksa Dana Syariah Tips

Ada yang bilang, bijakbijaklah berinvestasi reksadana syariah. Jika belum fasih, cobalah dengan Rp 1-2 juta, kenali risikonya, cari peluang return yang paling bagus, dan jangan lupa sisihkan untuk dana sosial.

J

Jangan anggap enteng investasi reksadana, salah-salah pilih, buntung didapat bukan untung. Ini yang terjadi dengan bencana redemption (penarikan dana besarbesaran) reksadana konvensional, awal 2005 lalu akibat menyusutnya nilai aktiva bersih (NAB) reksadana hingga tinggal 30%. Di lain pihak, jika ditilik kinerja rataratanya, sejak 1998 sampai kini, tak pernah

di bawah rata-rata reksadana konvensional. Menurut Rosinu, Direktur Trimegah Sekuritas ini pertanda baik untuk mulai berinvestasi di reksadana syariah. “Industri keuangan syariah akan booming, kini saat tepat untuk berinvestasi syariah”, katanya Februari lalu. Tak hanya Rosinu, banyak kalangan berpendapat sama (lihat rubrik “Liputan Utama”) Nah, apa itu reksadana syariah? Apa yang

mesti diperhatikan sebelum berinvestasi reksadana syariah? Ahmad Ghazali (Safir Senduk & Rekan) dan Mike Rini Sutikno (Hijrah Institute), dua perencana keuangan syariah terkemuka membagi ilmunya kepada yang tertarik untuk mulai berinvestasi reksadana syariah.

Langkah Bijak Investasi Reksa Dana 1. Tentukan dulu tujuan investasi secara spesifik dan terukur, jangka waktunya, target perolehan dana, dan sebagainya. 2. Pertimbangkan profil risiko Anda, apakah Anda termasuk tipe investor agresif, moderat, atau konservatif, 3. Barulah dipilih kendaraan investasinya apakah reksadana syariah saham, campuran, pendapatan tetap. 4. Pilih manajer investasi yang tidak saja selektif dalam investasinya--misalnya tidak hanya memilih emiten yang masuk Jakarta Islamic Index (JII) semata--juga emiten-emiten yang secara kepemilikan dan produksinya menguntungkan masyarakat. 5. Pilih yang kinerjanya baik, bandingkan dengan kriteria benchmark-nya Jakarta Islamic Index (JII)

00 Sharing / April 2007


Personal Investing Apa yang membedakan reksa dana syariah dengan yang konvensional? Pada dasarnya tak jauh berbeda. Keduanya dikumpulkan oleh manajer investasi (MI) dari masyarakat untuk diinvestasikan di pasar modal dan pasar uang (saham, obligasi, deposito, sertifikat deposito, valuta asing dan surat utang jangka pendek). Hanya, kelolaan dana reksadana syariah dilakukan di instrumen-instrumen investasi yang halal. Dalam artian, penerbit instrumen investasi tersebut tidak melakukan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip seperti: tidak membungakan uang, berkaitan dengan penjualan minuman keras, rokok, produk mengandung babi, bisnis hiburan berbau maksiat, bisnis senjata, perjudian, pornografi, dan sebagainya. Reksadana syariah dijual secara ritel dengan minimal pembelian Rp250 ribu per unit sampai Rp5 juta.

Apa saja produk reksa dana syariah yang sudah ada di pasaran? BNI Dana Syariah (reksa dana pendapatan tetap), BNI Dana Plus Syariah ( reksadana campuran) Danareksa Syariah Berimbang (reksadana campuran), PNM Syariah, dan sebagainya

Yang Harus Diperhatikan Sebelum Berinvestasi Reksadana Syariah Manajer Investasi (MI) Informasi ini bisa Anda dapatkan dengan membaca prospektus reksadana sebelum memutuskan berinvestasi di sana. Sangat dianjurkan untuk mempertimbangkan siapa saja manajer investasi yang bertanggungjawab atas keputusan investasi yang diambil. Ini bahkan seharusnya menjadi pertimbangan yang utama karena hasil investasi sangat bergantung sekali dengan keputusan yang mereka ambil. Jangan ragu bertanya secara detail kepada agen penjual reksadana.

reksadana yang memiliki pelayanan via internet atau ATM agar Anda tidak perlu repot-repot datang ke perusahaan reksadana.

Kecepatan Proses Transaksi Proses transaksi di reksadana tidak seperti di bank yang bisa langsung selesai saat itu juga. Pembukaan rekening dan transaksi pembelian perlu diproses yang selesai dalam waktu empat sampai tujuh hari hari bursa.

Jaminan Pembelian Kembali/Penjualan Prospektus mencantumkan biaya-biaya yang akan dikenakan seperti biaya pembelian, penjualan kembali, komisi MI, dan sebagainya. Nilainya memang tidak besar, tapi tetap pastikan bahwa Anda memahami hal ini sebelum berinvestasi. Jika masih tidak mengerti dengan prospektus tersebut, jangan ragu bertanya kepada MI. Di Indonesia, MI yang sudah menerbitkan reksadana syariah adalah: PT. Danareksa Investment Manajemen, PT. PNM Investment Manajemen, PT. Trimegah Sekuritas, AAA Investment Management, Batasa Capital, BNI Investment Management, Manulife Investment Management, CIMB-GK Securities Indonesia, PT. Kresna Graha Securindo, Tbk, dan sebagainya.

Rata-rata Hasil Investasi Sebelumnya Pada reksadana, ini akan lebih mudah dilihat dan diperbandingkan karena reksadana melakukan perhitungan NAB setiap hari dan informasi ini bisa dengan sangat mudah didapat di media massa setiap hari.

Kemudahan Proses Transaksi

Bayangkan kalau ternyata UP (bukti kepemilikan reksadana) yang kita beli tidak dapat atau sulit untuk dijual kembali, walaupun harganya sudah tinggi tapi kalau tidak ada yang mau beli, sama saja kita tidak bisa mendapatkan keuntungan. Untuk reksadana terbuka, penjualan UP harus dilakukan di bursa, dan mungkin itu akan sulit. Tapi untuk reksadana tertutup, perusahaan reksadana diharuskan oleh pemerintah untuk menjamin agar UP yang dibeli oleh investor harus dibeli kembali oleh perusahaan reksadana jika investor menjualnya kembali. Meski begitu, tetap penting bagi investor untuk mempertimbangkan kestabilan perusahaan reksadana untuk memastikan hal itu. Â

Membeli Reksa dana Syariah Cukup mudah, Anda bisa membeli UP reksadana seperti membuka rekening di bank. Biasanya perusahaan reksadana bekerjasama dengan beberapa bank untuk menjualkan reksadana..

Perusahaan reksadana tidak memiliki banyak cabang atau gerai seperti bank. Maka kemudahan proses transaksi menjadi penting. Untuk memudahkan Anda, coba pilih perusahaan

00 Sharing / April 2007


Opini

Dilema Kehadiran Bank Syariah Asing

Kehadiran bank syariah asing harus membawa kesejahteraan kepada umat Islam, industri perbankan syariah dan masyarakat Indonesia umumnya.

Andi Aryadi

Praktisi Bank Syariah

K

Ketika berjumpa dealer rupiah di salah satu bank BUMN terbesar beberapa waktu lalu, penulis mendengar keluhannya tentang kebijakan pembatasan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Menurut dia hal itu cukup merepotkan mengingat dana idle yang dimilikinya masih sangat besar. Akibat kebijakan itu ia mengaku harus melakukan berbagai trik. Di antara langkah yang ditempuhnya adalah menempatkan dana idle itu di bank-bank asing. Meskipun, ia tahu bahwa

00 Sharing / April 2007

dana yang ditempatkan bank tempatnya bekeja di bank asing itu pada akhirnya juga digunakan untuk membeli SBI. Ia juga amat paham bahwa langkahnya sangat menguntungkan bank-bank asing karena mendapatkan selisih bunga dengan relatif tanpa risiko. Tidak jarang, banknya kemudian membeli SBI yang dipegang bank-bank asing (sehingga tidak tercatat di BI), dan menjualnya kembali sebelum jatuh tempo agar tidak tercantum di laporan keuangan. Sekali lagi, hal ini tentunya memberikan


Opini keuntungan ganda bagi bank-bank asing. Gambaran kondisi di atas mungkin merupakan alasan masih menumpuknya dana di SBI, meskipun awal tahun lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memberi warning kepada Dirut Bank-Bank BUMN untuk mengurangi penempatan di SBI. Itu ditujukan memberikan peluang lebih besar kepada sektor riil (www.kompas. co.id, 27 Januari 2007). Bahkan Gubernur BI, Burhanudin Abdullah memperkirakan dana SBI akan menembus Rp300 triliun (Pikiran Rakyat, 9 Februari 2007). Masih belum bangkitnya sektor riil merupakan alasan utama penempatan dana perbankan di SBI. Bagaimana dengan bank syariah? Dalam skala yang jauh lebih kecil, kondisinya ternyata tidak jauh berbeda. Walaupun di akhir tahun 2006 lalu rata-rata FDR (Financing to deposit ratio) di bank-bank syariah masih 99%, namun penempatan dana di SWBI (Sertifikat Wadiah Bank Indonesia) pada periode yang sama juga meningkat menjadi sebesar Rp2,4 triliun atau hampir 10% dari dana pihak ketiga yang dihimpun (Statistik Bank Indonesia, Desember 2006). SWBI masih merupakan tempat favorit bank syariah menempatkan dana idlenya di tengah keterbatasan instrumen di perbankan syariah, meski berulangkali bank syariah mengeluh karena rendahnya bonus yang diberikan BI. Umumnya bank syariah meminta agar returnnya tidak jauh berbeda dengan bunga SBI. Keterbatasan instrumen di perbankan syariah Indonesia sangat terasa apabila satu bank mendapatkan dana dalam jumlah sangat besar. Penyaluran ke pembiayaan membutuhkan waktu yang lama, sedangkan likuiditas di bank-bank syariah yang ada umumnya dalam keadaan baik. Keadaan menjadi lebih sulit apabila dana tersebut dalam mata uang asing, misalnya US dolar (USD). Dengan kondisi di atas, instrumen yang telah dikembangkan bank-bank syariah multinasional mulai dilirik. Bak gayung bersambut, bank-bank syariah asing tadi juga secara aktif menawarkan produk-produk investasinya kepada bank lokal. Baik itu bank asing besar yang telah memiliki unit syariah maupun bank syariah dari Timur Tengah. Salah satu produk yang menjadi andalan adalah produk komoditas murabahah yang telah mendapatkan izin prinsip dari Dewan Syariah Nasional.

Selintas produk ini memang dapat mengatasi permasalahan bank syariah lokal. Investasi dengan return tetap (murabahah) dan relatif lebih tinggi dibandingkan SWBI, principle guaranted, dalam berbagai mata uang termasuk rupiah dan USD, dan bahkan dengan jangka waktu penempatan yang fleksibel, merupakan jawaban dari kesulitan perbankan syariah di atas. Namun kalau kita lihat lebih mendalam, terdapat sedikitnya dua hal yang perlu kita cermati, yaitu: • Produk ini akan menyebabkan tantangan penyaluran khususnya ke sektor riil menjadi berkurang. Bank syariah bakal lebih tertarik untuk menginvestasikan dananya ke produk ini karena aman dan return cukup menarik. Padahal kita tahu secara harfiah bank syariah hendaknya fokus kepada pembiayaan produktif ke sektor riil guna peningkatan kesejahteraan umat dan memberikan multiplier effect yang lebih optimal. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh El-Badour,R.I dalam disertasinya di Utah State University, USA, (1984) yang berjudul : The Islamic Economic System : A theoritical and Empirical Analysis of Money and Banking in the Islamic Economic Framework. Dalam disertasinya, ia menyatakan bahwa pelarangan riba di dalam Islam harus dilihat dalam konteks basis karakteristik dari sistem ekonomi Islam sebagai berikut : - Semua pihak hendaknya memiliki paling tidak minimum kebutuhan sumber daya ekonomi yang dibutuhkan untuk menyambung hidup. - Konsentrasi kekayaan di tangan sedikit orang saja harus dicegah. - Penimbunan kekayaan harus dicegah dan penggunaan kekayaan untuk keperluan produktif (sektor riil) harus didorong. - Sistem ekonomi harus berfungsi sehingga tidak ada tempat untuk dana idle. Kompensasi dapat diberikan sebagai balasan atas segala usaha yang telah dilakukan, kecuali dalam pekerjaan yang secara natural memang dilakukan secara sukarela. •

Dana yang ditempatkan di bank syariah asing dipastikan tidak akan digunakan untuk kesejahteraan umat di mana dana tadi dihimpun, mengingat

komoditi yang diperjualbelikan adalah komoditi yang diperdagangkan secara internasional yang bursanya tidak ada di Indonesia. Oleh karena itu, rencana beberapa bank Islam di Timur Tengah untuk membuka kantor cabang atau perwakilan di Indonesia akhir-akhir ini yang semakin gencar terdengar meski patut disambut antusias, harus disertai catatan bahwa kehadiran mereka harus pada ujungnya membawa kesejahteraan kepada umat. Ketua utusan khusus presiden untuk Timur Tengah, Alwi Shihab, dalam suatu kesempatan seminar akhir Januari lalu menyatakan bahwa sepuluh bank di Timur Tengah menjajaki peluang untuk membuka kantor cabang atau perwakilan di Indonesia di tahun 2007 ini, termasuk tentunya yang beroperasi secara syariah (Republika, 19 Februari 2007). Di satu sisi, kehadiran bank-bank tersebut akan meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia sehingga keberadaan bank syariah akan diperhitungkan oleh pengambil kebijakan di sektor ekonomi. Kehadiran tersebut dapat juga menjadi salah satu momentum kebangkitan kembali perbankan syariah yang terlihat seolah stagnan setelah sempat tumbuh pesat pascakeluarnya fatwa MUI tentang keharaman bunga bank di akhir tahun 2003 lalu. Sehingga target peningkatan pangsa pasar 5% di tahun 2008 yang dicanangkan oleh BI dapat terealisasi. Di sisi lain, kehadiran bank-bank syariah asing tersebut harus diarahkan untuk dapat mengembangkan sektor riil di Indonesia. Kehadiran bank-bank syariah asing tadi terutama yang berasal dari Timur Tengah juga akan bermanfaat jika dapat menjadi jembatan bagi masuknya investasi ke Indonesia, misalnya dalam membiayai berbagai proyek infrastruktur yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Jika kehadiran bank syariah asing tidak dapat dioptimalkan untuk hal-hal positif di atas, dikhawatirkan kegundahan dealer bank konvensional di atas pada akhirnya akan terjadi juga di perbankan syariah. Manfaat kehadirannya menjadi hilang, bahkan sebaliknya justru bank-bank syariah asing tadi yang mengambil manfaat dari bank syariah lokal, seperti yang dilakukan oleh bank asing konvensional saat ini. n

00 Sharing / April 2007


Peristiwa & Analisa

BNI Syariah Tawarkan Pembiayaan Rumah

Pembiayaan rumah syariah tak terpengaruh fluktuasi suku bunga dan inflasi

S

Sektor perumahan masih menjadi primadona bagi dunia perbankan, tak terkecuali perbankan syariah. Itu karena penyerapan pembiayaan di sektor perumahan masih cukup tinggi. Terlebih, masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum punya rumah. BNI Syariah termasuk yang aktif menawarkan pembiayaan perumahan berbasis syariah (PPS). Selain membantu masyarakat memiliki rumah, sektor ini diharap mempercepat perkembangan bisnis BNI Syariah.

Pemimpin BNI Syariah Suhardi menilai pembiayaan properti sangat potensial untuk pengembangan bisnisnya. Kebutuhan rumah hingga tahun 2009 masih 3,6 juta unit. ‘’Selain itu, nilai pembiayaan perumahan kan cukup besar sekitar Rp100 jutaan,’’ katanya. Suhardi yakin PPS diminati masyarakat. Hingga akhir tahun lalu, pembiayaan konsumer BNI Syariah mencapai Rp665,986 miliar atau 58,84 persen dari total pembiayaannya. Dari jumlah itu, PPS menyita sekitar 67,71 persen atau Rp 450,923 miliar. Sedangkan, pembiayaan kendaraan bermotor roda dua dan empat 22,63 persen atau Rp 150,690 miliar. Sisanya, jenis pembiayaan konsumer

berbagai lainnya. Tahun ini, kata Suhardi kepada Sharing, BNI Syariah akan mengoptimalkan pembiayaan konsumer. Lagi-lagi PPS menjadi primadona dengan target 35 persen dari total pembiayaan. Salah satu kelebihan PPS adalah minimnya dampak laju inflasi dan suku bunga. Itu lantaran PPS menggunakan skim murabahah (jual beli). Dengan demikian, maka pembayaran cicilan PPS

tetap. Konsumen pun lebih tenang karena tak perlu takut beban cicilan rumahnya berubah. Adapun tenor pembiayaan rumah disesuaikan dengan keinginan dan kemampuan nasabah. BNI Syariah mematok target pembiayaan Rp 1,650 triliun hingga akhir tahun.‘’Tahun ini kami ingin lebih mengoptimalkan portofolio pembiayaan konsumer dibandingkan komersial. Ini untuk menggenjot bisnis,’’ kata dia. Berbeda dengan KPR konvensional yang sangat bergantung pada laju inflasi dan suku bunga. Ketika krisis moneter melanda Indonesia paruh kedua tahun 1997 dan mencapai puncaknya pada 1998-1999, banyak pembiayaan di sektor properti macet karena konsumen tak mampu membayar cicilan rumah yang melonjak dua kali lipat. Selain PPS, BNI Syariah juga akan mendorong penyaluran pembiayaan sepeda motor. BNI Syariah berharap 25 persen pembiayaanya disumbang sektor ini. Mewujudkan rencana itu, mereka akan menggandeng lima perusahaan pembiayaan sepeda motor. ‘’Harapan kami minimal di Sulawesi satu perusahaan, di Sumatra satu, di Jawa Timur satu, dan satu lagi di Jawa Tengah,’’ ungkap Suhardi. Hingga Desember 2006, aset BNI Syariah tercatat Rp 1,598 triliun dengan dana pihak ketiga Rp1,124 triliun dan pembiayaan Rp 1,132 triliun. n MI

Pembiayaan Konsumer BNI Syariah

Sumber: BNI Syariah 2007 00 Sharing / April 2007

Pembiayaan Konsumer Rumah Kendaraan

Jumlah

Persentase

Rp 450,923 miliar Rp 150,690 miliar

67,71 22,63

Lainnya

Rp 64,373 miliar Rp 665,986 miliar

9,67 100,00


Peristiwa & Analisa

Mukernas IAEI

Jaga Semangat di Tengah Keterbatasan

Perguruan tinggi dan akademisi diminta mengajarkan dan mengembangkan ekonomi dan keuangan Islam di institusinya masing-masing

T

Tak punya dana bukan hambatan bagi IAEI menyosialisasikan ekonomi syariah di kalangan pendidikan. Setidaknya dalam dua tahun sejak berdiri, IAEI berhasil menyelenggarakan 15-23 kegiatan akademis tentang ekonomi syariah di berbagai institusi pendidikan dan pemerintah. “Itu di luar keterlibatan IAEI dalam berbagai forum akademis sebagai narasumber atau konsultan,” kata Sekjen IAEI, Agustianto, MA saat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IAEI di Jakarta, 10-11 Maret 2007. Gaungnya pun mulai terdengar. Beberapa institusi pendidikan berecana membuka program studi atau konsentrasi ekonomi syariah. Sharing mencatat, setidaknya ada dua yang akan melakukan itu, Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Jakarta (MMUMJ) dan MM Institut Pertanian Bogor (IPB). “Kami melihat ada pasarnya dan tak ingin ketinggalan kereta”, kata Dr. Ir. Suhendar Sulaeman, MS, Ketua Program MM UMJ kepada Sharing. Di luar itu, Fakultas Ekonomi Universitas Yarsi (FE Yarsi), Jakarta telah memasukkan 40% materi ajar ekonomi syariah. Meski begitu, diakui Agustianto, organisasinya belum berhasil membuat satu kegiatan yang

spektakuler dan bertaraf internasional sekali lagi karena keterbatasan dana. IAEI mulai berbenah diri. Ini dilakukan IAEI saat Mukernas kemarin. “Kami menyusun aturan organisasi seperti perapihan struktur, penertiban administrasi anggota, dan merencanakan kerja sama dengan berbagai lembaga,” kata Ketua Umum IAEI, Dr. Mustafa Edwin Nasution kepada Sharing. IAEI tampak serius memperjuangkan kurikulum ekonomi syariah di lembaga pendidikan. Ini terlihat ketika salah satu Ketua IAEI, Prof Dr Sofyan Syafri Harahap, yang juga guru besar Universitas Trisakti, membacakan tujuh butir Manifesto IAEI. Dalam manifesto itu, IAEI berharap seluruh akademisi di negeri ini ikut memikirkan, meneliti, mengembangkan, dan mengajarkan sistem ekonomi dan keuangan Islam di institusi pendidikannya masing-masing. Selain mendeklarasikan manifesto, IAEI juga menyusun Arsitektur Ekonomi Syariah Indonesia. ”Kami akan memberikannya kepada pemerintah dalam waktu dekat ini,” kata Mustafa Edwin Nasution. IAEI adalah wadah organisasi akademisi dan praktisi ekonomi Islam di Indonesia yang didirikan pada 3 Maret 2004 di Istana Wapres RI. Kini memiliki anggota resmi 31 orang. Mereka adalah perwakilan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan Komisariat. DPW mewakili provinsi sedangkan komisariat mewakili institusi pendidikan. ”Namun simpatisan dan anggota resmi kami jauh lebih banyak, ini bisa dilihat ketika seminar atau diskusi IAEI” kata Agus. Mukernas dipimpin tokoh-tokoh ekonomi syariah dan dihadiri oleh pengurus IAEI dari seluruh Indonesia. Tampak hadir Ketua IAEI Dr. Mustafa Edwin Nasution, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah Aries Mufti, Ketua Masyarakat Asuransi Islam Indonesia Muhammad Syakir Sula, guru besar Universitas Trisakti, Prof. Dr Sofyan Syafri Harahap, Prof. Dr Suroso Imam Djazuli dari Unair Surabaya, Prof. Dr Suhendar (UMJ), Dr. Uswatun Hasanah (Universitas Indonesia),Prof. Dr.Amri (Universitas Negeri Jambi), dan para pakar serta akademisi ekonomi syariah dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. n IA

00 Sharing / April 2007


Peristiwa & Analisa

Gurihnya

Bisnis Buku Islami

Buku Islam terlaris bisa mengalami cetak ulang berkali-kali dengan margin bersih 20-25 persen. Menerbitkan buku Islam adalah berbisnis dan berdakwah sekaligus.

00 Sharing / April 2007

H

Hobi membaca buku Islam dan mengunjungi Islamic Book Fair 2007 Maret silam? Berarti anda termasuk captive market buku-buku spiritual Islam. Digelar tak lama setelah banjir bandang, pameran buku yang bertempat di Istora Bung Karno selama satu pekan penuh itu menurut salah satu panitia Cecep Abdul Fatah didatangi tak kurang dari seratus ribu orang. Jumlah itu hanya terpaut sedikit saja dari Pesta Buku Jakarta yang mendatangkan 140 ribu orang. Sepanjang pameran, hampir semua stan dipenuhi pengunjung. Hampir saban kasir terlihat antrean orang membayar buku. Pengunjung itu berdatangan sejak hari pertama pameran buku yang dibuka istri

Wapres Ny Mufidah Kalla. Tak sedikit yang datang lebih dari sekali ke ajang itu. Peserta pameran 127 naik dari 110 tahun lalu. Melihat antusiasme pengunjung dan penerbit, kalangan industri perbukuan meyakini bisnis perbukuan Islam cukup manis dan lagi booming. “Prospek buku Islami memang bagus. Karena potensi pasarnya sangat besar,’’ujar Mahfudin, Direktur PT Pena Pundi Aksara, perusahaan yang menerbitkan ‘Khadijah The True Love Story of Muhammad’. Ia merujuk populasi 90 persen Muslim di Indonesia. Hal senada diungkap Hendra Setiawanowner Penerbit Jabal, Bandung. “Sekarang hampir semua penerbit meluncurkan bukubuku Islam, termasuk penerbit yang basic-


Peristiwa & Analisa

nya bukan di penerbitan Islami,” jelas Hendra di tengah ramainya pengunjung di pameran.

Bisnis Yang Menguntungkan Ihwal manisnya bisnis buku Islam, Mahfudin berkisah. Buku “Khadijah, The True Love Story of Muhammad“ karya Abdul Mun’im Muhammad yang diterbitkannya sudah dua kali naik cetak hanya dalam tempo dua bulan. ‘’Kami luncurkan Desember 2006, Tiga ribu buku cetakan pertama habis kurang dari sebulan,’’ katanya. Pun buku cetakan kedua. ‘’Kami cetak lagi 3 ribu, ternyata habis pula dalam satu bulan.’’ Melihat buku ini laris manis, ia berani mencetak 10 ribu eksemplar untuk cetakan ketiga. ‘’Ternyata sampai awal Maret 2007sudah terserap 50%-nya (sekitar 5.000 eks),” jelas Mahfudin. Buku terbitan Pena lainnya “The Great Woman”, karya Muhammad Ali al Awali, juga mendapat sambutan positif. Baru beberapa bulan diluncurkan, buku itu sudah dua kali dicetak ulang dan telah diserap pasar sebanyak 15.000 eks. Pernah membaca ‘La Tahzan’ karya Dr. Aidh Al Qorni? Diterbitkan Qisthi Pers pada 2004, buku ini masih saja laris. Penjualannya untuk Indonesia mencapai 200 ribu eksemplar. “La Tahzan di IBF kali juga masih masuk dalam kategori buku terlaris,“ tambah Cecep, yang selalu memantau perkembangan buku-buku laris di pameran. Bukan cuma karya ulama besar asal Timur Tengah yang laris di pasar. Buku lokal pun punya pasar sendiri. Buku yang ditulis oleh Hendra Setiawan misalnya. Buku berjudul “Agar Selalu Ditolong Allah“ dan diterbitkan oleh Jabal masuk kategori best seller. Dalam rentang waktu dua tahun, 30 ribu eksemplar tandas terjual. Buku lainnya, “Mempercepat Datang Rejeki” dan “Cara Nabi Menghadapi Kesulitan’’, dalam satu tahun masing-masing terjual 12 ribu eksemplar. Kedua buku terakhir itu sekarang sedang disiapkan dicetak kelima kalinya. Jabal sangat menikmati gurihnya bisnis buku Islami. Ini memacunya untuk makin produktif. Dalam tiga tahun usianya, Jabal telahmenerbitkan 15 judul buku. Jika laris di pasar, tentu manis pula secara nominal. Hendra membenarkan bisnis buku Islami menguntungkan. ”Keuntungan bersihnya bisa sekitar 25%.’’ Ia memberi ilustrasi. Buku ‘Agar Selalu Ditolong Allah’ terjual 30 ribu eksemplar dan dijual Rp17 ribu per buku. Sedikitnya Rp127,5 juta dikantongi penerbit sebagai untung bersih. ‘’Cukup untuk membangun rumah,’’ kata Hendra

sambil tersenyum. Penerbit Pena, menurut Mahfudin, mematok keuntungan bersih di bawah 20 persen. “Kami tak terlalu banyak menarik keuntungan, sebab, kami berusaha buku yang kami terbitkan terjangkau masyarakat. Ini bukan semata bisnis tapi dakwah,“ katanya. Bagi Hendra mengikuti IBF amat penting sebagai ajang promosi dan bisnis. “Selama sembilan hari pameran, kami meraih omzet Rp50 juta. Keuntungan bersih kami juga sekitar 25%, karena kami memberikan diskon yang sangat besar bagi pengunjung. Selain itu, di pameran ini kami selalu dapat banyak relasi,“ ujarnya. Cecep yang juga Kepala Divisi Penjualan Sejabodetabek buku-buku terbitan Mutiara Qolbun Sallim (MQS) milik dai kondang AA Gym, mengatakan, IBF menjadi ajang meningkatkan penjualan buku. Tapi ia tak mau mengungkap berapa nilai transaksinya sepanjang pameran. “Masing-masing penerbit memberikan diskon yang sangat variatif. Lagipula tak semua penerbit melaporkan transaksinya ke panitia,” katanya

Cecep Abdul Fatah

Hak Cipta Yang juga menarik, dari bisnis buku Islami adalah minimnya penerapan hak cipta atas karya ulama. Dari beberapa penerbit, Sharing mendapat gambaran bahwa buku karya ulama dari Timur Tengah dirilis tanpa perlu membayar hak cipta kepada penulisnya. “Karena penulisnya memang mempersilakan saja buku-buku karyanya diterbitkan tanpa izin darinya, selama terjemahannya itu dijaga keakuratannya,’’ kata Hendra. Alasannya para ulama berpendapat hal itu untuk dakwah seluas mungkin. Beberapa ulama bangga bukunya laris dibaca orang meski selaku penulis mereka tak dapat apa-apa. Hendra menyebut nama ulama besar Yusuf Qordhowi yang tak menggunakan hak cipta. Untuk buku-buku karya Harun Yahya pakai hak cipta. Namun tak semuanya begitu. Ada pula segelintir penerbit yang ingin lebih safety dengan mengupayakan copyright, seperti di antaranya penerbit Pena. Seperti dijelaskan Mahfudin, pihaknya selalu mengupayakan mendapat izin dari penulisnya. Bahkan bila penulisnya sudah meninggal, mereka coba menghubungi ahli warisnya. “Kami berusaha untuk lebih profesional dan menghargai jerih payah dari penulisnya,“ katanya. n YS

Mahfudin

Hendra Setiawan

00 Sharing / April 2007


Entrepreneurship

Country Donuts

Kebanggaan

Donat Lokal

Dalam berbisnis, modal besar bukan hal utama. Ketekunan dan kerja keras jauh lebih penting.

S

Siapa tak kenal donat, si roti bundar dengan lubang di tengahnya. Dahulu donat hanya dikonsumsi orang kaya karena ia produk impor. Tapi kini donat menjadi makanan semua kalangan dari mulai pinggir jalan hingga kafe yang hanya dikunjungi kalangan tertentu. Faktanya, banyak donat yang dijual dengan harga murah rasanya juga pas-pasan. Berbeda dengan donat bermerek asing yang lembut manis tapi menjulang harganya sehingga hanya bisa dinikmati kalangan atas. A Khoerussalim Ikhs tertantang mengkombinasikan keduanya. Ia menghendaki rasa donat yang oke dengan harga terjangkau masyarakat banyak. Maka digagaslah Country Donuts (CD). “Sejak awal saya ingin menciptakan donat yang cita rasanya tak kalah dari donat impor, namun harganya dapat dijangkau masyarakat luas,” kata Khoerussalim kepada Sharing di salah satu pabrik County Donuts di bilangan Ciracas, Jakarta Timur. Untuk rasa, ia menyiapkan bahan baku berkualitas tak kalah dari donat

00 Sharing / April 2007

impor. Karena itu, ia berani mengklaim rasa donatnya sejajar dengan rasa donat di kafe atau gerai donat impor. Tapi untuk pemasaran, ia memasang strategi tersendiri. “Harga donat kami bisa lebih murah dari donat impor, karena kami tidak menjual di outlet,’’ papar Khoerussalim. Outlet jelas butuh biaya tinggi karena minimal harus bayar sewa dan pemeliharaan. Country Donuts pada awalnya dijajakan door to door. Dengan strategi itu, CD tetap eksis hingga kini. Sebagai gambaran, harga per potong donat impor berkisar antara Rp4.000 – Rp5.000. Sementara harga Country Donuts hanya Rp2.500.

Memulai dari nol Khoerussalim mulai mendirikan CD pada 10 Oktober 2000. Nama Country Donuts yang berbau asing dipakai sebagai strategi untuk mendekatkan sejarah makanan yang berasal dari Amerika Serikat ini. Keberaniannya memasuki bisnis donat berbekal pengalaman

sebelumnya menjadi salesman donat. Tiga tahun ia menjadi sales yang dimulai saat krisis ekonomi pada 1997. “Sebelumnya saya berjualan apa saja.’’ Ia sempat berpindah perusahaan donat. Sambil menyelam minum air. Sambil bekerja ia juga mempelajari teknik membuat donat. Setelah merasa cukup pengalaman, akhirnya, ia memutuskan merek sendiri Country Donuts. ‘’Saya ingin kehidupan yang lebih baik,” katanya mengenang. Khoerussalim mengaku memulai bisnisnya dari nol. Ketika mendirikan usaha modalnya tak besar. Ia lebih mengandalkan semangatnya untuk mandiri. “Saya boleh dibilang bermodalkan keyakinan. Jadi jika ingin sukses kita harus punya keberanian memulai berwirausaha,” ujarnya bersemangat. Bercerita tentang wirausaha, mata Khoerussalim berbinar. Sukses mengembangkan Country Donuts, ia kini menjajaki pendidikan motivasi bagi calon wirausahawan. Khoerussalim kini menjadi Presiden Direktur Entrepreneur


Entrepreneurship College, sekolah motivasi bagi para wirausahawan. “Bisnis adalah milik mereka yang mau berusaha dengan tekun dan mau bekerja keras,” tegasnya. Tak perlu latar belakang khusus. Tekun dan kerja keras menjadi kunci utamanya mengembangkan CD. Perusahaan donatnya kini berkembang dan telah memasuki tahun ke tujuh. Merek Country Donuts kini mulai di kenal di kota besar di Indonesia karena pabriknya hadir di 12 daerah yakni Jakarta, Cilegon, Bandung, Cirebon, Batang, Yogyakarta, Semarang, Sidoarjo, Malang, Surabaya Makasar, dan Pekan Baru. Sebagai variasi produk bagi pelanggannya,

ini, CD juga sangat terbantu promosi dari mulut ke mulut. “Sistem door to door kami sangat praktis dan efektif, serta tak memerlukan banyak investasi. Salesman kami tidak perlu gerobak saat menjual donut. Mereka cukup membawa donat dengan keranjang plastik dan langsung menjualnya ke konsumen,” jelas Khoerussalim bangga. Masalah muncul jika hujan karena penjual donat kesulitan membawanya.

CD juga sudah mengeluarkan produk brownies dan roti bollen.

merakyat. Alasannya, permintaan pasar donat masih tinggi. ‘’Kami berencana memperluas jaringan pabrik. Target kami Country Donuts hadir di semua kabupaten di Indonesia,’’ ujar Khoerussalim optimistis. Tapi itu target jangka panjang. Ia menunggu perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia lalu bercerita, meskipun brand Country Donuts terus berkibar, omzet penjualannya saat ini merosot lantaran kenaikan harga BBM akhir 2005 lalu. Harga bahan baku naik berkali lipat. Ekspansi pabrik jadi terhambat.

Sistem Penjualan Efektif Produk Country Donuts mudah diserap pasar. Perusahaan ini memanfaatkan sistem direct selling untuk menjual produk-produk donatnya secara door-to-door, mulai dari kompleks perumahan sampai pusat-pusat perkantoran swasta dan BUMN di kota-kota besar. Dengan cara ini, produk CD bisa langsung sampai ke end user. Bahkan, mereka tak perlu susah payah menyiapkan dana promosi. Karena, dengan sistem direct selling

Menunggu Timing Khoerussalim punya obsesi terus mengembangkan Country Donuts hingga dikenal masyarakat luas dan

Kenaikan harga BBM, menurut Khoerussalim, juga berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat. Khoerussalim keberatan menyebut berapa omzet total perusahaanya. Tapi yang jelas menurut dia omzet saat ini di bawah normal. Ia memberi contoh untuk Jakarta, omzet penjualan donat, brownies dan roti bolleh, amat fluktuatif. “Dengan kondisi ekonomi belum normal sekarang, omzet kami masih belum stabil. Untuk pabrik Jakarta omzet per harinya kadang bisa mencapai Rp. 1,5 juta atau bahkan Rp. 2 juta. Namun tak jarang pula omset kami seharinya hanya mencapai Rp. 500.000,” pung­ kasnya. n YS

00 Sharing / April 2007


Pendidikan

Berlomba Membuka

Kajian Ekonomi Islam

Semakin banyak perguruan tinggi umum yang membuka program studi ekonomi syariah. Sumbangsih terhadap kemajuan ekonomi syariah di Tanah Air, atau sekadar menangkap peluang bisnis?

I

Industri tumbuh lebih cepat dibanding penyiapan sumber daya manusianya. Begitu alasan yang kerap dikemukakan pengelola perguruan tinggi seputar pesatnya pertumbuhan ekonomi dan keuangan Islam di Tanah Air. Bermaksud menyiapkan SDM yang dibutuhkan industri keuangan syariah itu, perguruan tinggi umum—swasta dan negeri-- berlomba membuka kajian khusus ekonomi Islam baik di tingkat S1, pascasarjana (S2), maupun doktoral (s3). Untuk perguruan tinggi negeri, menurut Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI)-Dr. Mustafa Edwin Nasution, program studi ini tersedia di Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Universitas Gajahmada (UGM) Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Sementara Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar dan Institut Pertanian Bogor (IPB) menyusul dalam waktu dekat. Untuk PTS, Universitas Trisakti Jakarta dan Universitas Paramadina Jakarta telah memelopori kegiatan ini.

00 Sharing / April 2007

Salah satu event keuangan syariah internasional di kmapus Trisakti

Kebanyakan, program ditawarkan adalah pascasarjana dan sedikit menawarkan program doktoral. Sementara, jenjang S1, kalau pun ada, kebanyakan masih dalam tingkatan konsentrasi studi dan belum masuk suatu jurusan program kuliah.

Berlatar Idealisme dan Market Menurut Mustafa Edwin, yang juga Ketua Program Pascasarjana Timur Tengah dan Islam (PSTTI) UI, bertumbuhnya kajian ekonomi syariah di PT dilatarbelakangi tanggung jawab moril kalangan akademisi di berbagai kampus untuk ikut membenahi perekonomian bangsa. Ekonomi kapitalis gagal dan telah menyengsarakan masyarakat. “Kami mencoba membuat kegiatan mendukung ekonomi syariah yang mampu bersikap adil dan bermanfaat bagi seluruh manusia di Indonesia, bukan cuma umat Islam saja,” jelas Mustafa pada Sharing barubaru ini. Direktur Program Pascasarjana

Manajemen dan Bisnis IPB, Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc membenarkannya. Idealisme ekonom di masing-masing perguruan tinggi melatari pendirian kajian ekonomi Islam. Idealisme ini bertemu dengan kenyataan bahwa dunia usaha bergerak lebih dahulu dalam mempraktikkan bisnis Islami. Sementara SDM belum siap baik dari segi jumlah maupun kualitas. “Ini menciptakan peluang pasar yang luas bagi lulusan PT yang menawarkan kompetensi ekonomi maupun keuangan syariah,” jelas Arief. Sekretaris Program Bisnis dan Keuangan Islam Universitas Paramadina, Handi Risza Idris, S.E. M.Ec. menambahkan, “Selain idealisme, marketnya ada.’’ Institusi keuangan Islam berkembang dengan SDM yang lemah. Kebanyakan hanya pindahan dari konvensional ke syariah. ‘’Bayangkan bagaimana value yang terbentuk di dalamnya, kalau tidak memahami ilmunya. Di sini peran lembaga pendidikan.”


Pendidikan Menjawab Tantangan Prof. Dr. Sofyan Safri Harahap, Ketua Program Ekonomi dan Keuangan Syariah Universitas Trisakti, mengungkap setelah membaca kebutuhan pasar, perguruan tinggi tertantang untuk menyiapkan SDM yang memadai. Karena itu, menurutnya, kompetensi harus disiapkan sebaik mungkin. “Kompetensi itu berfokus pada pasar. Namun jangan lupa, kompetensi itu bukan hanya mengakomodasi existing market saja, tapi juga harus bisa bicara pada nilai-nilai syariah, yang belum tentu tergambar di pasar. Itulah indikator penyiapan kompetensi ini,” jelas Sofyan. Universitas Trisakti mengacu pada perspektif internasional. “Kami rutin mendatangkan dosen tamu, praktisi keuangan internasional agar peserta kajian betul-betul memahami, baik secara teori maupun praktik serta bisa menjawab problem yang dihadapi.’’ IPB pun serupa. Menurut Arief, benchmark mereka adalah berbagai universitas di luar negeri seperti IIUM di Malaysia dan Universitas Islam Internasional Islamabad di Pakistan. Sementara Paramadina, menurut Handi, menggabungkan nilai akademis dan profesionalitas. Maksudnya,

Dr. Jafril Khalil

tetap ada muatan akademis dan praktis sebagai pembekalan kepada mahasiswa.

Respons Bagus Terlepas masih adanya kelemahan, nyatanya program ekonomi syariah yang ditawarkan universitas cukup laris. Menurut Sofyan, sejak dibuka awal 2004 lalu, program magister dan doktor ekonomi syariah Trisakti sudah merekrut sekitar 100 mahasiswa. Hal serupa dikatakan Handi. Di Paramadina peminatnya lumayan. “Untuk kelas pertama ada 15 mahasiswa. Untuk level magister jumlah ini cukup bagus. Apalagi kami baru memulai November 2006 lalu.” Bahkan, IPB yang baru Oktober nanti resmi membuka magister manajemen syariah sudah kebanjiran peminat. “Sewaktu niat kami muncul di media, sudah banyak yang datang atau menelpon menanyakan program ini,” jelas Arief. Untuk biaya, Paramadina menerapkan Rp 9 juta untuk satu semester. UI mematok Rp7 juta per semester (kelas pagi) Rp8 juta per semester (kelas sore) dan IPB masih menghitung berapa biaya yang pantas. Tertarik mendaftar? n YS

Belum Semua Memenuhi Kriteria

Meskipun para PT di atas tampak berusaha keras untuk mendongkrak kompetensi program masing-masing, namun menurut Ketua Bidang Kurikulum, Pengkajian dan Penerapan Konsep-Konsep Ekonomi Islam, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Dr. Jafril Khalil, belum semua PT mampu memenuhi kriteria yang diharapkan. “Kami hargai semangat mereka. Namun, kami mengharapkan agar kualitas pendidikan yang mereka berikan tak sekadar memenuhi kehendak pasar, tapi betul-betul mampu mengeluarkan sarjana yang mempunyai kapasitas yang tinggi untuk menjadi ahli di ilmu ekonomi syariah,” jelas Jafril. Menurut pandangan Jafril, beberapa PT, mulai dari kurikulumnya,

pengajarnya dan mahasiswanya masih kurang kapabel. Ia mengambil contoh, dosen dan mahasiswa tidak menguasai bahasa Arab. Lalu sumber buku-buku yang mereka jadikan acuan juga dari bahasa Indonesia. “Padahal, dosen dan mahasiswa pascasarjana seharusnya menguasai bahasa Arab dengan baik, karena banyak sumber acuan ilmu ekonomi Islam ini berasal dari buku-buku sistem ekonomi klasik yang perlu dikaji secara utuh dan benar,” tegas Jafril, seraya mewantiwanti agar PT lebih memperkuat standar kelayakan staf pengajar serta persyaratan masuk bagi peserta didik, agar program mereka lebih berkualitas. n

00 Sharing / April 2007


Indikator

>> Selisih SBI dan SWBI Menipis Selisih antara suku bunga bank Indonesia (SBI) dan bonus Sertifikat Wadiah Bank Indonesia mkin menipis. Selama semester II tahun 2006, misalnya tercatat penurunan SBI di satu sisi dan kenaikan SWBI di sisi lain. Pada Juni bunga SBI 12,5 persen turun jadi 12,25 persen pada Juli 206, dan turun lagi jadi 11,75 persen pada Agustus. Kemudian pada bulan September 2006, bunga SBI juga turun jadi 11,25 dan merosot lagi ke 10,75 persen per Oktober 10,75 persen, 10,25 persen pada November dan menjadi 9,75 persen pada Desember 2006. Sementara itu, bonus SWBI perlahan bergerak naik. Pada Juni 2006 posisi bonus SWBI 4,95 persen, 5,06 persen pada Juli 2006. Bonus SWBI naik lagi jadi 5,79 persen per Agustus, turun jadi 4,45 persen pada September 2006, naik lagi jadi 5,33 persen pada Oktober, dan lompat jadi 8,54 persen pada November dan 8,62 persen pada Desember 2006.

>> Omzet (Marhun Bih) Pegadaian Syariah Omzet (Marhun Bih) Pegadaian Syariah Perum Pegadaian terus mengalami peningkatan yang signifikan. Bila pada November 2005 omzet dari seluruh kantor wilayah (kanwil) Pegadaian Syariah di Tanah Air tercatat Rp271,1 miliar. Maka pada November 2006 angka omzet yang dicapai sebesar Rp534,3 miliar. Hal ini melampaui target yang telah ditetapkan Pegadaian Syariah pada bulan tersebut, yaitu Rp330,1 miliar. Suatu prestasi bagus, karena omzet yang didapat mencapai 194,30 persen dari target. Kanwil Medan menyumbang omzet terbesar yaitu Rp199,6 miliar. Diikuti kanwil Jakarta dengan Rp78,9 miliar. Serta kanwil Surabaya dengan Rp49,1 miliar. Namun dari sisi pertumbuhan (growth), kanwil Balikpapan berada di urutan teratas dengan angka 171,1 persen. Diikuti kanwil Jakarta dengan pertumbuhan 142,59 persen. Serta di urutan ketiga, kanwil Surabaya dengan pertumbuhan 139,64 persen.

>> Tahun 2007 Penjualan Mobil Diharapkan Meningkat Penjualan mobil di tahun 2007 ini diharapkan akan naik dan mencapai angka 500.000 unit, lebih tinggi dibandingkan tahun 2006 yang hanya mencapai 318.000 unit. Hal itu mengacu pada semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta daya beli masyarakat yang mulai meningkat. Angka inflasi yang semakin rendah, serta turunnya suku bunga perbankan diperkirakan akan memacu minat konsumen membeli mobil pada tahun ini. Indikasinya dapat terlihat jelas. Sebagai contoh, Honda, salah satu produsen mobil ternama asal Jepang telah mencatat sinyal-sinyal positif penjualannya pada awal tahun ini. Melalui PT Honda Prospect Motor, pada bulan pertama 2007 ini Honda telah berhasil mencapai angka penjualan sebesar 2.313 unit. Hal itu berarti meraih 8,6% pangsa pasar penjualan mobil di seluruh Indonesia. Prestasi itu kembali menempatkan Honda menjadi yang teratas dalam angka penjualan mobil sedan di Indonesia. Di awal tahun 2007 ini Honda berhasil mencatat angka penjualan di segmen sedan sebanyak 702 unit, dengan peraihan pangsa pasar sebesar 65% dari total pasar sedan nasional (nontaksi). Harapan para perusahaan otomotif untuk meningkatkan penjualan di tahun 2007 ini memang sangat tinggi. Karena berdasarkan statistik penjualan tahun 2006 yang dikeluarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil di tanah air cukup memprihatinkan. Angka penjualan 318.883 unit mobil seperti telah disebutkan di atas, merupakan penurunan tajam sebesar 40,27 persen jika dibandingkan penjualan tahun 2005 yang sebesar 533.910 unit mobil. Lesunya penjualan mobil 2006, ditengarai akibat imbas kenaikan BBM pada Oktober 2005, yang ikut memicu kenaikan suku bunga.

00 Sharing / April 2007


Sharing

00 Sharing / April 2007


Wisata

Sehari Keliling

Taipei

Ini kota kuno. Namun gaya hidup masyarakatnya modern sehingga kota ini seolah menampilkan dua wajah.

H

Hari itu cukup cerah. Setelah menghabiskan beberapa hari dalam sebuah pertemuan bisnis, penulis akhirnya berkesempatan menyaksikan Taipei utuh. Berbekal peta dan informasi dari hotel tempat menginap, bersama beberapa rekan kami berniat melakukan city tour. Kami ingin menjelajah tempat terindah di kota ini. Shilin National Park menjadi tujuan pertama kami. Hanya lima belas menit berjalan kaki dari tempat menginap, kami sudah tiba di taman yang menjadi jantung kota. Luasnya dua kali lipat Taman Monas Jakarta. Pagi itu, banyak yang lari pagi. Kami lihat juga orang tua yang melakukan gerakan senam Taichi. Sementara mereka yang lebih muda memilih jogging, sepatu roda, ataupun bersepeda. Taman Shillin ini oleh pemerintah kota Taipei dirawat dengan apik dan bersih. Pepohonan yang ada di sana tumbuh dengan rindang membuat teduh suasana. Bunga-bunga warnawarni di berbagai sudut taman juga tampak bermekaran, menyejukkan pandangan mata. Kami duduk di salah satu bangku taman yang ada, sambil

00 Sharing / April 2007

memperhatikan pemandangan di sekitar. Paru-paru terisi udara pagi hari yang segar dan bersih. Di tengah taman terdapat sebuah kolam dipenuhi ikan mas dengan badan gemuk. Pengunjung senang melempar remah roti yang langsung diserbu ikan. Di sudut taman, tersedia petakpetak tanah dengan ukuran cukup panjang, mirip lintasan loncat jauh. Nah, pada petak tanah itu ditaburi batu-batu, yang fungsinya sebagai pemijat refleksi. Banyak orang tua berjalan, berjingkat dan melompat kecil di arena itu. Tampaknya aliran darah lancar lagi. Puas memenuhi paru-paru dengan udara segar, kami pun mencegat sebuah taksi. Wow, taksi di sini menggunakan mobil mewah seperti BMW, Mercedes atau Volvo. Lumayan juga ikut mencicipi mobil mewah itu. Kendaraan yang kami tumpangi meluncur cepat melintasi bangunanbangunan pencakar langit. Kami sempat dibuat heran melihat banyak skuter di sana-sini. Kami menyangka hanya di Indonesia, sepeda motor berkeliaran di jalan raya. Di Taipei, ternyata banyak juga.

1 2

3


Wisata

4 Menurut sopir taksi yang kami tumpangi, sepeda motor yang berkeliaran itu memang skuter alias motor tanpa kopling dan persneling. ‘’Meski penduduk Taipei banyak yang punya uang, mereka jarang bawa mobil sendiri,’’ kata sopir taksi kami. Kendaraan ini tak hanya ditunggangi para pria tapi juga wanita.

Chiang Kai Shek Memorial Hall Perhentian kami yang pertama adalah Chungshan South Road, di muka area museum Chiang Kai-Shek Memorial Hall, sebuah tempat bersejarah dalam perjalanan Republik Taiwan. Ini adalah obyek wisata paling terkenal di seantero Taiwan. Bangunannya klasik. Sebuah gapura sebagai pintu gerbang utama bangunan ini seolah menyambut kedatangan kita. Di atas tiang gapura yang kokoh, tersusun lima buah atap berbentuk wuwungan khas rumah tradisional cina, yang masingmasing menaungi satu pintu. Selepas gapura, terdapat trotoar luas dengan taman asri di tengahnya. Trotoar itu yang akan menuntun pengunjung mendekati museum. Sebelum sampai di museum Chiang Kai-Sek, kita disuguhi pemandangan dua buah gedung kesenian nan cantik, yaitu National Concert Hall di bagian kiri

trotoar dan National Theatre di bagian kanan. Kedua gedung itu memang seakan mengapit museum Chiang KaiShek. Susunan dan arsitektur bangunan menciptakan harmoni budaya China yang indah. Bagian dasar bangunan yang lebar dengan didominasi warna putih, pilar-pilar bangunan berwarna merah menyala, serta atap bangunan dihiasi warna kuning keemasan. Kedua bangunan itu rupanya sangat penting bagi perkembangan kegiatan seni di Taiwan. Konon, sudah sekitar 800 pertunjukkan seni yang digelar di kedua gedung itu, dengan disaksikan kurang lebih 510 ribu pengunjung. Bangunan museum Chiang KaiShek tampak amat mengagumkan. Museum yang mulai dibuka untuk umum pada 1987 itu berbentuk mirip sekali dengan benteng kuno yang amat kokoh. Arsitekturnya seperti pagoda. Dinding bangunan yang berwarna putih terlihat sangat tebal, kuat menyangga atapnya, dua wuwungan warna biru. Ujung wuwungan itu sendiri berbentuk pentul korek api dengan warna kuning keemasan. Untuk masuk ke dalam, kita harus melewati anak tangga cukup banyak Di dalam museum, banyak foto dan arsip sejarah. Terutama, perjalanan

1. Menara Taipei 101 2.National Concest Hall 3.Parkiran sepeda motor 4. Chiang Kai Shek Memorial Hall

00 Sharing / April 2007


Wisata

Lukisan perjuangan Chiang Kai Shek

Chiang Kai Shek dan Sun Yat Sen- pendiri republik Taiwan ini. Di entrance Hall terdapat mobil kenegaraan mendiang Jendral Chiang, yaitu sebuah Cadillac hitam yang terawat baik. Di sudut ruangan lain, ada patung perunggu Jenderal Chiang dalam ukuran besar.

Menara Taipei 101 Tujuan kami berikutnya adalah tempat wisata di daerah Longtan, Taoyuan Conty. Kami melintasi Shifu Road di daerah Taipei City’s Hsinyi District, tempat Menara Taipei 101 berdiri megah. Menara Taipei 101 adalah bangunan tertinggi di dunia saat ini! Gedung BNI di Jl Sudirman mungkin hanya setengah tinggi Menara Taipei 101. Pegal juga mendongak sekadar bisa melihat puncak menara. Nama menara ini sebenarnya Financial International Taipei. Namun orang lebih mengenalnya sebagai Menara Taipei 101, karena jumlah lantainya 101. Menara setinggi 509 meter atau 1.671 kaki ini memang melambangkan negara Taiwan di era Milenia. Profil bangunan yang diresmikan persis di malam pergantian tahun (31 Desember 2004) ini memang sangat modern. Menara Taipei 101 termasuk salah satu pencakar langit yang paling canggih. Gedung ini dirancang dengan fiber optik dan hubungan internet satelit dengan kecepatan satu gigabyte per detik. Di bangunan ini terdapat dua lift tercepat di dunia yang dapat mencapai kecepatan maksimum 1.008 meter per menit (63 km/jam atau 39 mil/jam). Dengan kecepatan itu, hanya butuh 39 detik untuk tiba di lantai 89 menggunakan lift. Untuk menstabilkan dari gempa, topan dan angin, sebuah pendulum seberat 88 ton dipasang di lantai 88.

Windows of China

Window of China Kami tiba di Hsiao Ren Guo atau “Window On China�. Di sini kita menemukan miniatur bangunan unik dan bersejarah dari seluruh dunia. Kita bisa melihat Taj Mahal, Buckingham Palace, Patung Liberty, Menara Pisa, Tembok China, Patung Spinx Mesir, dan banyak lagi. Semuanya dalam ukuran mini. Tapi kok, tak ada candi Boroburudur ya? Pengunjung antre berfoto. Wah, menyaksikan foto kami serasa sudah keliling dunia. Padahal, hanya di Taipei saja. Tak hanya miniatur, di sini juga ada taman bermain mirip Dunia Fantasi Ancol. Juga toko souvenir. Kami pun tergiur membeli untuk oleholeh. n YS

00 Sharing / April 2007

Patung Perunggu Chiang Kai Shek


Angket Angket Berseri Majalah Sharing Seri 1/ April 2007 “Everyday is a continous improvement”, pembaca yang budiman, kami mohon kesediaan Anda mengisi “Angket Berseri” majalah Sharing mulai edisi VI, April 2007 sampai XII, Oktober 2007. Hadiah umrah gratis kami sediakan bagi yang mengisi dan mengirimkan Angket Berseri minimal empat seri. Dengan ketentuan, seri pertama (April 2007) harus disertakan.

Tentang Anda

Nama

: .........................................................................................................................................................

Alamat rumah/ kantor

: .........................................................................................................................................................

Telepon/ HP

: .........................................................................................................................................................

: .............................................................................................................................

No KTP

KETENTUAN: 1. Pengundian angket dilakukan dua tahap yakni Oktober 2007 dan Maraet 2008. 2. Angket yang berhadiah perjalanan wisata diundi pada periode Oktober 2007. Sedangkan angket berhadian umrah diundi pada Maret 2008. 3. Peserta yang mengirimkan angket pada bulan Oktober 2007 dan belum memperoleh hadiah, secara otomatis diikutsertakan pada pengundian angket periode II, Maret 2008 yang berhadian umrah. 4. Masing-masing peserta mengirimkan empat angket majalah Sharing dari edisi berbeda. Dari keempat angket itu, satu di antaranya harus angket yang dimuat pada majalah Sharing edisi September 2007 dan Februari 2008. Angket sudah bisa diisi mulai edisi April 2007, Mei 2007, Juni 2007, Juli 2007, Agustus 2007, September 2007, Oktober 2007, November 2007, Desember 2007, Januari 2008, Februari 2008, Maret 2008. 5. Misalnya peserta mengirimkan angket bulan April, Mei, Juli plus September. Atau angket Mei, Juni, Agustus plus September. Atau kombinasi Oktober, November, Desember, Januari 2008 dan Februari 2008. Bisa juga kombinasi tiga bulan lain plus edisi September 2007 atau Februari 2008. 6. Pengiriman angket dimasukkan dalam satu amplop sekaligus dan dikirim ke

PT Tribuwana Cahya Ananta

7.

Twink Building 8 th floor Jl Kapten Tendean No 82 Jakarta 12790 Angket Periode I harus sudah kami terima paling lambat pekan kedua Oktober 2007. Sedangkan angket Periode II harus kami terima pekan kedua Maret 2008.

HADIAH • • •

Satu orang pemenang pertama mendapatkan hadiah perjalanan umrah gratis dengan biaya ditanggung PT Tribuwana Cahya Ananta. Paket umrah berlaku hanya untuk satu orang Dua pemenang kedua berhak atas perjalanan wisata ke Bali. Setiap pemenang berhak atas dua tiket pesawat Jakarta- Bali PP dan pengipanan di Bali 3 hari 2 malam. Tiga pememang ketiga berhak atas perjalanan wisata ke Yogyakarta. Setiap pememang berhak atas dua tiket pesawat Jakarta-Yogyakarta PP dan penginapan di Yogyakarta selama 3 hari dan 2 malam.

Tentang Majalah Sharing Beri penilaian terhadap rubrik-rubrik di majalah Sharing, apakah menurut Anda menarik?

Gunting disini

Penilaian

A

Laporan Utama Wacana Internasional Asuransi UKM dan Mikro Manajemen Risiko CSR dan Filantropi Personal Investing Opini Peristiwa dan Analisa Pendidikan

Ya

Kurang

Tidak

Sosok Tentang Mereka Wirausaha Teknologi Agenda Memo Bisnis Indikator Interlude Ragam Agenda Wisata Resensi

00 Sharing / April 2007


Tentang Mereka Yana Julio:

foto istimewa

Emoh Jadi Pembawa Acara Infotainmen Penyanyi bersuara emas, Yana Julio menolak menjadi pembawa acara infotainmen. Hal ini diungkapkannya saat diskusi bertema ‘Indahnya Syariah dalam Seni’, di arena Islamic Book Fair, Senayan, Jakarta, pekan pertama Maret 2007. “Saya memang menolak tawaran satu production house, untuk menjadi pembawa acara infotainmen,” ungkap Yana. Menurut Yana, infotainment hanya menjelek-jelekkan orang lain dan itu dilarang Islam. ‘Itu ghibah namanya,’’ tegas Yana. Yana mengaku dia hanya memaparkan perintah Allah dalam surat Alhumazah, bahwa membicarakan kejelekan orang lain ibarat memakan daging saudara sendiri. “Setelah saya jelaskan untungnya production house itu mau mengerti,” tandas Yana.

Di ajang pameran buku Islam itu dia juga menceritakan bagaimana dia mendidik keluarganya secara syar’i. Menurutnya, memberikan pendidikan syariah harus melalui keteladanan. Ini misalnya, ketika dia memerintahkan anak untuk shalat maka harus mencotohkan shalat lebih dahulu. “Saya ingat betul, saat anak pertama saya (Diaz Ilyasa.red) pertama kali shalat,” ungkap Yana. Ketika itu, tandas Yana, dia dan istrinya sedang berada di teras rumah. Menyadari puterinya tak ada, dia pun berkeliling mencari. “Saya terharu sekali melihatnya shalat sendiri,” ungkap Yana. Pendidikan sholat pada anak, lanjut Yana, diberikannya sejak si anak berusia dua tahun, yakni dengan mengajaknya secara rutin untuk turut shalat jamaah. Dia pun sepakat bahwa tontonan remaja saat ini telah memerangkap remaja dalam kehidupan hedonisme dan mengarah pada kebebasan pergaulan. n YN

Tri Mumpuni Suhardi:

Foto Keluarga di Layar Ponsel

Tak kurang cintanya kepada orang tua dan keluarga besar, Pemimpin Divisi Syariah BNI ini selalu membawa mereka ke manapun ia pergi. “Ini adik saya, ia marinir, yang ini angkatan udara, anak saya Taruna, cuma saya yang kesasar, jadi bankir”, kata Suhardi sambil tertawa. Dengan antusias Suhardi menunjukkan kakak dan adiknya sambil bercerita tentang mereka. “Ini seperti romantisme masa kecil, tapi memberi arti positif karena menyemangati saya untuk lebih berprestasi”, ungkapnya. Yang ditunjukkan Suhardi adalah foto keluarga besarnya yang dijadikan wallpaper di layar Nokia Communicatornya. Foto itu dibuat pada 1966, berwarna sepia dan yang difoto memakai pakaian ala tahun 1960-an. Foto jadul itu, kisah Suhardi, diubah ke bentuk digital dan dimasukkan ke ponsel oleh anaknya yang berkuliah di Universitas Binus. Meski kini orang tuanya sudah tiada, bagi Suhardi, mereka masih lekat di hatinya. Membawa ke mana-mana foto keluarga adalah salah satu bentuk terima kasih dan abdinya kepada orang tua. “Apalagi, dalam Islam ‘kan, hormat kepada orang tua sangat dianjurkan, sedangkan mendoakan orang tua adalah kewajiban”, kata Suhardi.. n IA

00 Sharing / April 2007

“Bagi Hasil itu Sunatullah” “Bagi hasil adalah sunatullah”, kata Tri Mumpuni, salah satu Fellow Ashoka Indonesia untuk ekonomi rakyat dan lingkungan. Bagi Tri berbagi rezeki justru bukan menguranginya, malah akan menambah jumlahnya. Membagi ilmu akan membuat kita tambah pintar, dan berbagi senyum akan membuat kita bertambah bahagia. Tri Mumpuni memimpin Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA), sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang banyak membangun pembangkit listrik pedesaan bertenaga air (microhydro) untuk memberi listrik sebagian dari 75 juta penduduk Indonesia yang belum mendapat listrik. IBEKA mendapat dukungan dana dari United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) Untuk mengelola pembangkit listrik, IBEKA membentuk Koperasi. Listrik yang dihasilkan dijual kepada PLN dengan tarif Rp 432 per kWh. Atau USD 4,96 sen. Pendapatan koperasi tersebut dikembalikan kepada masyarakat melalui program kesehatan, pendidikan, dan pembangunan fasilitas desa. Bagi Tri, ekonomi syariah bisa menjadi solusi terbaik ekonomi kita. “Simpel saja kalau saja 2,5 % zakat benar-benar dilakukan, mungkin tidak akan ada gelandangan lagi”, kata Tri. Makanya IBEKA tengah mengkaji penerapan ekonomi syariah di lembaganya, terutama urusan bisnis dengan pihak luar seperti PLN. n


Resensi >> Musik

>> Buku

Mi Sangre

Khadijah

The True Love Story of Muhammad Penulis Penerbit

: Abdul Mun’im Muhammad : Pena Pundi Aksara

Kisah Khadijah binti Khuwailid, Ummul-Mu’minin, tentu sudah tak asing lagi bagi kaum Muslim dan selalu meninggalkan kesan yang mendalam. Betapa tidak? Beliau istri pertama Rasulullah SAW, yang menemani Baginda Rasul pada saat paling sulit. Khadijah memberikan cinta dan kasih dalam kondisi apapun. Sejarah mencatat perempuan luar biasa yang terkenal dengan gelar “wanita yang suci” pada masa Jahiliah ini juga merupakan seorang pedagang sukses, cerdas dan memiliki ahlak yang mulia. Khadijahlah orang yang selalu berada disamping Rasulullah, menyokong dakwahnya, mengabdi secara total dan memberinya kekuatan. Khadijah menjadi kisah cinta sejati Rasulullah.

Hikmah dari Langit

Refleksi Kebijaksanaan Sehari-hari Penulis

: Ust. Yusuf Mansur Budi Handrianto

Ada banyak hal yang mampu membuat orang untuk berubah ke arah yang lebih baik, salah satunya adalah hikmah. Hikmah yang mengendap di dalam pikiran dan sanubari, akan menjadi pengerak dan memandu kita agar dapat berjalan ke arah yang lebih baik. Hikmah bertebaran di mana-mana. Tinggal bagaimana kita pandai-pandai melihat dan memanfaatkannya. “Hikmah adalah harta milik kaum Muslimin. Di mana pun kamu temui, boleh kamu memungutnya.” Demikian sabda Nabi yang mulia, Muhammad saw, tidak ada batasan untuk memungut hikmah dari siapa pun, baik Muslim, Musyrik, Ahli Kitab, atau Ateis sekalipun. Buku ini diharapkan dapat membantu Anda dalam menemukan berbagai hikmah yang berserakan di sekitar kita. Dan nantikan perubahan diri Anda yang semakin hari semakin lebih baik.

Artis : Juanes Produksi

: Universal Music Indonesia

Buat Anda yang gemar dengan musik-musik khas latin, single-single manis yang easy listening seperti Es por ti, Amame, Nada valgo sin tu amor, Para tu amor hingga lagu La camisa negra, dijamin dapat membuat Anda bergoyang. Kumpulan tembang yang banyak mengusung tema cinta ini adalah karya-karya hits musisi rock berambut gondrong asal Colombia, Juan Esteban Aristzabal Vasquez atau yang popular dengan nama Juanes. Mengawali karirnya sebagai anggota band Heavy Metal sebelum akhirnya memutuskan untuk bersolo karir. Dan berkat kerja kerasnya pun ia telah mengeluarkan tiga album yang telah meroketkan namanya dan mengganjarnya dengan berbagai penghargaan kelas dunia. Mi Sangre adalah album ketiganya yang menebus angka penjualan luar biasa dan membawa Juanes menjadi penyanyi yang layak diperhitungkan dan masuk dalam deretan penyanyi terbaik di negerinya.

Classic Robert Palmer Artis : Robert Palmer Produksi : Universal Music Indonesia Mengawali album dengan lagu Addicted to love sepertinya jadi trik yang mujarab karena mampu membawa pendengarnya melanglang buana kembali ke era rock disko yang mewabah di era tahun 70-an. Siapa sosok yang mengajak kita bernostalgia kali ini? Yup, dialah Robert Palmer, penyanyi asal Inggris yang sampai akhir hayatnya tetap konsisten menggaungkan musik rock dijagat musik dunia. Robert Palmer selain terkenal karena karya-karya emas berupa singlesingle terbaik dan puluhan album yang telah dihasilkannya, dia juga dikenang karena kepiawaiannya dalam mengolah suara khasnya dengan berbagai warna musik di antaranya soul, jazz, rock, reggae hingga blues. Debut single pertama dari album solonya yaitu Sneakin’ Sally through the alley, atau Pleassure drop dari album kedua yang rilis tahun 1975 hingga alunan lem

>> Film Badai Pasti Berlalu Pemain : Vino G Bastian, Raihaanun, Winky Wiryawan Sutradara : Teddy Soeriaatmadja Produksi : Astral Pictures Sukses di tahun 70-an, Film Legendaris “Badai Pasti Berlalu” kembali menyapa Anda dengan versi re-make nya dan mencoba mengintrepretasikan kisah Badai Pasti Berlalu dengan nuansa modern. Film ini menampilkan bintang muda berbakat yang tengah naik daun seperti Vino G Bastian, Winky Wiryawan dan Raihaanun. Film berdurasi 100 menit ini bercerita tentang tragedi dan kepahitan Siska (Raihannun) yang patah hati dan menderita diabetes; Leo (Vino G Bastian) yang bertaruh dengan kawan-kawannya untuk memenangkan hati Siska. Namun percintaan keduanya kandas setelah Siska mengetahui tentang pertaruhan ini. Siska kemudian menikahi Helmi (Wingky Wiryawan) yang ternyata hanya pemeras kelas rendahan. Siska bangkit dan mencoba menemukan kembali cinta dalam hidupnya.

00 Sharing / April 2007


konsultansi

Bersama Drs. Rizqullah. MBA

Pertanyaan Asalamualikum. wr.wb Saya karyawan sebuah perusahaan ritel di Jakarta. Setelah menikah tahun lalu, kini saya berminat memiliki rumah sendiri, meskipun membeli secara mencicil. Saya pernah mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) ke salah satu bank syariah besar. Saya pikir lebih murah dari bank konvensional, ternyata cicilannya lebih mahal dan tenornya lebih pendek, sekitar 8-10 tahun. Meskipun tidak memakai sistem bunga yang fluktuatif, tetap saja berat karena tenornya itu. Sedangkan di bank konvensional saya melihat ada yang berani memberi bunga tetap selama lima tahun. Jadi, apa kelebihan KPR dari bank syariah dibanding konvensional? Wassalam Wisnu Wibowo Karyawan di Jakarta

Jawaban Terima kasih atas pertanyaan yang disampaikan dan semoga penjelasan berikut ini dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang perbedaan kedua jenis KPR tersebut: Pada umumnya bank tidak dapat memberikan KPR dengan suku bunga yang tetap (fixed) selama jangka waktunya karena sumber dana bank tersebut pada umumnya berjangka pendek. Bank yang memberikan KPR dengan bunga tetap selama tenornya akan menghadapi risiko likuiditas dan risiko negative spread karena adanya mismatch antara portfolio KPR yang berjangka panjang dengan sumber dananya yang berjangka pendek dan karena adanya kemungkinan kenaikan suku bunga (biaya) dana, sementara suku bunga KPR-nya tetap. Bilamana saat ini ada bank yang memberikan KPR dengan suku bunga tetap selama 5 tahun, bank tersebut mungkin saja memiliki sumber dana yang berjangka waktu 5 tahun secara memadai atau dapat mengelola asset dan liabilitiesnya dengan akurat sehingga risiko mismatch dan risiko negative spread dapat dikendalikan. Cicilan KPR Syariah (KPRS) yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan cicilan KPR konvensional dengan jangka waktu yang sama terutama disebabkan oleh hal-hal sbb.: Cicilan KPRS yang pada umumnya atas dasar skim murabahah dengan jumlah yang tetap (pasti) selama jangka waktunya merupakan kompensasi atas komitmen bank syariah yang harus menanggung risiko likuiditas dan kemungkinan terjadinya beban biaya dana yang lebih besar selama jangka waktu KPRS. Itu mengingat sumber dana bank syariah juga pada umumnya berjangka pendek. Besar kecilnya nisbah bagi hasil yang merupakan biaya dana bank syariah juga masih dipengaruhi oleh besar kecilnya suku bunga dana yang

00 Sharing / April 2007

terjadi di perbankan konvensional. Sebagai bank yang relatif baru tumbuh dan dalam rangka menarik dana investasi masyarakat, bank syariah harus memberikan nisbah bagi hasil atas sumber dananya secara kompetitif dibandingkan suku bunga yang terjadi di perbankan konvensional, sementara beban biaya operasionalnya (overhead cost) relatif lebih tinggi dari bank konvensional yang sudah lama beroperasi.

Keunggulan KPRS:

Untuk menilai apakah KPRS lebih baik dari pada KPR konvensional atau sebaliknya tentunya tidak bisa dilakukan sesaat dan hanya atas dasar besar kecilnya cicilan tetapi juga harus dilihat kepastian besarnya cicilan selama jangka waktu KPR/KPRS tersebut sebagai hasil kesepakatan bersama. Pengalaman krisis ekonomi yang lalu membuktikan bahwa cicilan KPR konvensional yang pada awalnya nampak relatif kecil tetapi setelah beberapa tahun kemudian meningkat sehingga memberatkan karena bank konvensional secara sepihak dapat menaikan besarnya suku bunga/cicilan KPR. Hal ini tidak akan terjadi pada KPRS karena bank syariah tidak boleh merubah besarnya cicilan secara sepihak selama jangka waktu KPRS. Dengan demikian, KPRS lebih memberikan rasa keadilan kepada kedua belah pihak, yaitu bank dan nasabah. Keunggulan lain bahwa KPRS memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk dapat menjalani kehidupan ekonomi sesuai syariah Islam dalam rangka menjadi Muslim yang kaffah. Terima kasih Wassalam Rizqullah


Interlude

God Corporate Governance A Riawan Amin Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia

D

Dalam dunia manajemen dikenal konsep manajemen spiritual. Bila manajemen biasa merujuk pada getting thing’s done through other people, maka manajemen spiritual adalah getting God’s will done by the people. Ketika kita melakukan sesuatu untuk kepentingan di luar kita melainkan untuk mengabdi pada Allah, rasa takut jadi hilang. Jika ini terjadi dalam skala kecil—organisasi misalnya—maka hasilnya amat dahsyat. Sering kami sampaikan bahwa problem organisasi bukanlah kerja keras. Memaksa orang kerja keras itu mudah tapi yang sulit adalah melakukan penyelarasan antarelemenelemen Organisasi serta memastikan bahwa kerja keras setiap orang adalah dalam rangka mencapai tujuan-tujuan Organisasi. Bayangkan sebuah Organisasi sebagai sebuah kereta. Apa yang terjadi jika kudakuda yang menariknya berlari kencang ke arah berbeda? Kereta tadi akan mogok, lebih buruk lagi, semakin keras usaha kudakuda tersebut, semakin cepat larinya maka akan semakin cepat kereta tersebut hancur berkeping-keping. Amat simpel menetapkan tujuan dari manajemen spiritual adalah getting God’s will, memastikan kehendak Allah dilakukan oleh orang-orang. Tugas pemimpin memfasilitasi sebuah lingkungan yang memungkinkan ini terjadi. Inilah God corporate governance. Disebut God, karena yang sekular juga bisa good. Tapi yang berlandaskan God sudah pasti tidak sekular karena tidak memisahkan

The most importance thing in this life is not this life. Hidup ini menjadi berharga jika menjadi tempat kita menabung untuk kehidupan sebenarnya yakni hidup sesudah hidup. Jika di sini tak baik, di alam sana juga tak akan baik. antara pengejaran kehidupan berikut dengan pengelolaan kehidupan sekarang. Sebagai umat, kita dianjurkan banyak berzikir. Berzikir membuat hati tenang. Dalam manajemen spiritual kami juga menggunakan kata ZIKR. Tapi kami menggunakan dalam konteks ibadah ghairu mahdhah. Kami menyebutnya Zero base, Iman, Konsisten, Result Oriented (ZIKR). Zikr secara harfiah berarti mengingat. Dalam manajemen atau organisasi banyak yang perlu diingat namun semua itu harus selalu ditempatkan dalam kerangka Ultimate result yaitu Mencintai Allah dan menggapai ridha-Nya. Result Oriented (R) apa yang ingin dicapai manajemen dalam bisnis? Profit, aset atau pemberdayaan umat? Result itu harus ditetapkan supaya kita tidak sia-sia karena Alquran mengajarkan kita untuk tak melakukan hal yang sia-sia. Sebelum Result oriented ada kata Konsisten (K). Islam mengajarkan kita istiqamah dan kaffah. Kita harus konsisten pada apa yang ingin kita capai. Memang susah untuk konsisten. Karena itu, ada bahan bakarnya yang paling dahsyat yakni Iman (I). Iman itu yakin teguh tanpa keraguan. Kalau Orientasi terhadap result menjadi daya tarik kita untuk terus berlari menuju tujuan, maka Iman atau keyakinan dapat menjadi bahan bakar yang menjadi daya dorong dalam mencapai tujuan. Banyak orang mengatakan berbahaya

jika berorientasi pada result. Terdengar begitu karena orang menerjemahkan result pada konteks dunia dan finansial. Manajemen spiritual itu ultimate result-nya mardhatillah, maka otomatis output yang kita hasilkan dan juga prosesnya akan benar. Pertanyaan lain yang kerap muncul adalah bukankah Iman yang paling penting? lalu mengapa Zero base (Z) diletakkan di belakang? Kami tak mengatakan ini lebih penting atau lainnya. Tapi dalam Islam, semua orang terlahir fitrah. Orang tua yang membuat kita menjadi Muslim, Kristen, atau lainnya. Karena itu dalam manajemen spiritual, bersih itu penting sebelum beriman. Betapa banyak orang beriman secara salah karena sumbernya tak bersih. Kami terjemahkan Zero base itu the ultimate declaration of independence. Bersih dari segala kecanduan, ketergantungan atau kecintaan yang berlebihan kepada sesuatu selain Allah. Di Muamalat manajemen berusaha melepaskan diri dari kecintaan terhadap sesuatu yang berbau kemewahan dan simbol yang tak perlu. Bank Muamalat terus melakukan pemurnian dan pembersihan. Bank Muamlat tidak menggunakan mobil mewah. Direktur dan kepala divisi menggunakan kendaraan serupa. Kami juga memilih baju koko dan peci bukan jas dan dasi karena ini melambangkan kebersahajaan. Jika kita menggunakan peci dan baju koko maka kita jadi enggan melakukan perbuatan tercela. n

00 Sharing / April 2007


Distribusi

Distribusi Majalah Sharing

Kerjasama Distribusi Eksklusif n Perbankan - BNI Syariah - Bank Syariah Mandiri - Bank Permata - Bank Mega - BII - Bank DKI

n Asuransi

n Lembaga Pendidikan Tinggi

- Asuransi Takaful Umum - Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 Syariah - Asuransi Central Asia (ACA) Cab. Syariah n PT. Garuda Indonesia - (KOKARGA)

- Muamalat Institute - Bataza Tazkia - Pascasarjana Universitas Indonesia - Islamic Economic & Finance (IEF), Universitas Trisakti n Dompet Dhuafa Republika

Distribusi Umum n TB. Gramedia - Taman Anggrek Mall, Jakarta - Citraland Mall, Jakarta - Pondok Indah Mall, Jakarta - Mega Mall, Pluit, Jakarta - Hero Gatot Subroto, Jakarta - Melawai, Jakarta - Matraman, Jakarta - Kelapa Gading Mall, Jakarta - Artha Gading, Jakarta - Cempaka Mas, Jakarta - Pintu Air, Jakarta - Gajah Mada, Jakarta - Cinere Mall, Jakarta - Metropolitan Mall Bekasi, Jakarta - Bintaro Plaza, Jakarta - Meruya, Jakarta - Depok Plaza, Jakarta - Plaza Semanggi, Jakarta - WTC, Tangerang - Karawachi Mall, Tangerang - Daan Mogot Mall, Tangerang - ITC, Cibinong - Hero Padjajaran, Bogor - Ekalokasari, Bogor - Manyar, Surabaya - Solo n TB. Walisongo, Jakarta n Jakarta Book Center, Kalibata, Jakarta

00 Sharing / April 2007

n Cipta Mediagraha - Dharmawangsa Square, Jakarta - Plaza Indonesia, Jakarta n TB. Gunung Agung - Taman Anggrek Mall, Jakarta - Blok M Plaza, Jakarta - Kwitang 38, Jakarta - Kramat Jati Indah, Jakarta - Atrium Plaza, Jakarta - Arion Plaza, Jakarta - Citraland Mall, Jakarta - Sunter Mall, Jakarta - Hero Tendean, Jakarta - Trisakti, Jakarta - Senayan City, Jakarta - Pondok Gede, Bekasi - Tambun, Bekasi - Jl. Ir. Juanda, Bekasi n Minoriya - Kyoei Prince, Jl. Sudirman, Jakarta n Agen Majalah - Jabodetabek - Serang - Bandung - Jogyakarta - Solo - Semarang - Surabaya


AD 7


AD 8


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.