Edisi 10/2007

Page 1

Edisi 10 Thn I - Agustus 2007

Pendidikan Alisa Khadijah

Be A Woman Entrepreneur Sosok Gina A. Sanova

Hidup Penuh Rizki Berkat Menolong Sesama Ragam Berburu Tembang Lawas era 1970-an - 1980-an Internasional Boubyan Kuwait

Hadirkan Bank Islam Baru Di Inggris

BISNIS MULIA BAITUL MAAL WAT TAMWIL



Dari Redaksi

BMT Ujung Tombak Keuangan Islam Pembaca yang terhormat,

juga.

S

BMT perlahan melepaskan para pedagang

Sesekali tengoklah sekitar kita. Mungkin

kecil dari jerat rentenir. BMT menjadi ujung

kita mendapati ada tetangga terjebak oleh

tombak keuangan Islam karena merekalah

rentenir hanya karena kesulitan mendapatkan

yang berdiri di garis terdepan dan berhadapan

pinjaman dana untuk kebutuhan sehari-

langsung dengan umat sementara bank-bank

hari atau usaha yang besarnya tak seberapa.

besar hanya menangani pembiayaan besar

Mereka adalah mayoritas dari umat Islam

saja.

dan penduduk Indonesia yang jika datang

Pada edisi kali ini, kami mengetengahkan

ke bank, termasuk bank Islam, mungkin tak

usaha pengelola BMT membantu umat

mendapatkan apa-apa.

memperbaiki kualitas kehidupan ekonominya.

Alih-alih

memilih

layanan

keuangan

profesional, mereka lari ke rentenir dengan

Ada beberapa BMT yang besar seperti Pelita Insani dan lainnya.

bunga berbunga dan akhirnya terjerat dalam

Pembaca, kami juga menyajikan sesuatu

utang tak berkesudahan. Untuk memperbaiki

yang berbeda yakni komunitas pemburu

kehidupan umat, Baitul Maal wat Tamwil

tembang-tembang lawas serta mengingatkan

(BMT) banyak hadir di tengah masyarakat. BMT

lagi Anda, pada sosok Gina A Sanova, mantan

mencoba menengahi kebutuhan keuangan

bintang film remaja dan model pada era 1980-

masyarakat kelas menengah ke bawah yang

an dan kini menjadi pekerja sosial setelah

oleh bank dianggap tidak bankable. Padahal,

sukses mengembangkan pengajian kaum elit

secara kelayakan mereka pantas dibantu.

di Babussalam.

BMT

kini

hadir

di

pasar-pasar

mengedepankan pendekatan kekeluargaan

Selamat membaca!

dan kepercayaan sebagaimana kehidupan di pasar pada umumnya. Tapi dari pasar tradisional, BMT di beberapa daerah termasuk di Jakarta Timur (Kalimalang) mulai membesar dengan aset miliaran rupiah. Kantornya pun cukup bagus dengan pengelolaan profesional. Dan dengan pengelolaan yang baik, BMT bisa tumbuh besar dan membukukan keuntungan

Rizqullah

03 Sharing / 2007


Daftar Isi

34 Gina A. Sanova :

Hidup Penuh Rizki Berkat Menolong Sesama Dari kehidupan glamour sebagai model dan bintang remaja, Gina mengubah haluan menjadi pekerja sosial. Dia meristis kelompok pengajian Baabussalam yang anggotanya banyak kaum muda dari kelas atas.

38

32

Internasional

Hadirkan Bank Islam Baru Di Inggris

04 Sharing / 2007

Ragam

Berburu Tembang Lawas era 1970-an - 1980-an

01 03 04 06 07 08 10 11 24 26 30 32 34 37 38 40 42 43 46 48 50 52 54 58 60 61 64

Cover............................................. Dari Redaksi.................................. Daftar Isi........................................ Susunan Redaksi.......................... Surat Pembaca.............................. Memo Bisnis.................................. Info Produk.................................... Laporan Utama.............................. Opini.............................................. Bisnis............................................. Entrepreneurship........................... Ragam........................................... Sosok............................................ Indikator 1..................................... Internasional.................................. Manajemen Risiko........................ Peristiwa & Analisa........................ Indikator 2..................................... Advetorial...................................... Personal Investing......................... UKM.............................................. Pendidikan.................................... Wisata........................................... Interlude........................................ Kata Mereka.................................. Resensi......................................... Distribusi.......................................


Sharing

05 Sharing / 2007


Susunan Redaksi Bisnis Mulia Baitul Maal wat Tamwil Penasihat Senior

PARNI HADI

Cover : Bisnis Mulia Baitul Maal wat Tamwil Desain : Hairul Anwar

Pemimpin Redaksi

RIZQULLAH

Pemimpin Perusahaan

Tia Setiati Mahatmi

List Pemasangan Iklan Majalah Sharing

Wakil Pemimpin Perusahaan Wawan Salim

>> TARIF IKLAN 1 Halaman Dalam 1/2 Halaman Horisontal 1/3 Halaman Vertikal 1/4 Halaman Horisontal

Rp. 15.000.000,Rp. 9.000.000,Rp. 7.000.000,Rp. 5.000.000,-

Back Cover Inside Cover Inside Back Cover 1 Halaman Advertorial

Rp. 20.000.000,Rp. 17.000.000,Rp. 16.000.000,Rp. 17.000.000,-

# Tarif diatas belum termasuk PPN 10% # Iklan B/W dapat terima dengan tarif yang sama dengan tarif F/C # Materi iklan dalam bentuk CD + Proof print # Deadline materi iklan diserahkan 20 hari sebelum penerbitan >> Untuk berlangganan Majalah Sharing Hubungi Maya / Rahmat Telp ; 021- 7900 900 (hunting) / Fax : 021- 7900 213

Dewan Redaksi Ir. H. Adiwarman A. Karim, SE, MBA, MAEP Dr. Didin Hafiduddin Dr. Jafril Khalil Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ, FIIS Prof. Dr. Sofyan Syafri Harahap Dr. Ahmad Satori Ismail Drs. H. Mohamad. Hidayat, MBA, MH Dr. Mustafa Edwin Nasution Dr. Uswatun Hasanah Iggi Achsin, SE

Redaktur Pelaksana Sri Wahyuni Redaksi Ibrahim AJi Yudi Suharso Marketing JIP Megawati Hartono Fahrurozzi Endang Rachmawaty

Desain Grafis Hairul Anwar Photographer Arul

PT TRIBUWANA CAHYA ANANTA Twink Building 8th floor Jl. Kapten Tendean No.82 Jakarta 12790 Ph: 62-21-7 900 900 (hunting) Fax: 62-21-7 900 213 e-mail : sharing@cahyagroup.com

06 Sharing / 2007

Sekretaris Redaksi Maya Setiorini Distribusi Haryanto Keuangan Rita Artha K


Surat

Semangat Wirausaha Islami Setelah membaca Laporan Utama Sharing edisi 9/Juli 2007 tentang “Bisnis Waralaba Islami�, hati saya menjadi lebih bersemangat untuk mencoba melakukan wirausaha dengan menggunakan konsep Islami. Ternyata nilai-nilai spritual di dalam berbisnis itu memang benar-benar ada dan tidak mengada-ada. Ke depannya, saya harapkan Sharing terus konsisten untuk memuat bisnis-bisnis atau wirausaha yang berkonsep spritual Islami tersebut. Bahkan kalau bisa menjadi ciri khas Sharing. Maju terus, Sharing! Triwibowo Lesmono Bintara Bekasi Barat Terima kasih atas sarannya.

Tanya Senyum Muslim Saya tertarik dengan bisnis waralaba Toko Buku Senyum Muslim yang dikupas Sharing edisi bulan lalu. Melalui surat ini saya ingin menanyakan alamat toko buku tersebut. Terima kasih. Dedi Junaidi Tambora Jakarta Barat Kantor Pusat Senyum Muslim; Jl. Tebet Timur Dalam VIII/21, Jakarta Selatan. Tlp. 021 8314184. Fax. 021 8301558.

Bundel Sharing Melalui surat ini saya ingin bertanya, apakah Sharing menyediakan bundel majalah sejak edisi pertama sampai sekarang. Saya tertarik untuk mendapatkan bundel Sharing, karena saya ingin mempunyai seluruh edisi Sharing untuk keperluan literatur saya. Anita Damayanti Priyatno Kelapa Gading Jakarta Utara Sampai saat ini Sharing belum menyediakan bundel yang anda maksud. Kami akan mempertimbangkannya.

07 Sharing / 2007


Memo Bisnis

105 NASABAH SHAR-E RAIH UMRAH : Direktur Bank Muamalat Andi Buchari melakukan penarikan Pemenang Umrah yang disaksikan oleh Dewan Pengawas Syariah Bank Muamalat K.H. Muardi Chatib, Notaris dan Pejabat terkait dalam program Raih 365 UMRAH Periode I Tahun 2007, Jakarta (20/3)

Pembiayaan Rumah Syariah Bank Muamalat

WOM Finance Akan Menerbitkan Sukuk pada 2008

Bank Muamalat memiliki produk baru yakni pembiayaan perumahan syariah musyarakah. Dengan skim musyarakah mutanaqisah (atau kepemilikan bersama di mana porsi bank akan merosot seiring angsuran nasabah kepada bank). Tenor pembiayaan rumah ini mencapai 15 tahun. Direktur Bank Muamalat Andi Buchari menyebutkan hingga akhir tahun Pembiayaan Perumahan Syariah Musyarakah ini diharapkan bisa menyalurkan hingga Rp 300 miliar. Bicara usai penarikan hadian umrah Shar-E di Jakarta, pertengahan Juli, Andi mengatakan plafon untuk KPR Syariah Musyarakah ini mencapai Rp 1,5 miliar per nasabah. Sedangkan plafon minimal Rp 50 juta. Margin pembiayaan rumah ini sekitar 12 persen per tahun. Andi mengungkap Pembiayaan Perumahan Syariah Musyarakah memang sengaja didesain tidak hanya untuk pemilikan rumah, tapi juga untuk memiliki toko (rumah toko) dan rumah kantor (rukan).’’Jadi untuk ruko dan rukon, plafonnya bisa lebih tinggi.’’ Pada kesempatan itu, Andi juga menyebut total nasabah Shar-E 923 ribu yang dicapai dalam waktu kurang dari dua tahun. Total dana pihak ketiga yang dihimpun melalui kartu Shar-E sekitar Rp 900 miliar. Pada periode Juni atau naik seratus persen dibanding Rp 400 miliar akhir tahun lalu.

PT Wahana Oto Multiartha (WOM) Finance mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis, 19 Juli 2007. Selama semester I tahun ini, WOM Finance mencapai 42% pembiayaan kendaraan roda dua atau 189 ribu unit dari total target pembiayaan 450 unit. Sebesar 42% itu sama dengan Rp 1,9 Triliun sedangkan target 2007 adalah Rp 4,5 Triliun. Sepeda motor merek Yamaha merupakan merek yang paling terjual sebesar 46,5%, Honda sebanyak 36,6%, dan Suzuki 16,9%. WOM Finance juga berniat menerbitkan sukuk atau obligasi syariah senilai USD 80 Juta pada Kuartal I 2008 di Dubai, Timur Tengah. Presiden Direktur Wom Finance, Suwandi Wiratno, menngungkapkan Dubai dipilih karena kota ini adalah acuan dan pusat bisnis syariah di Timur Tengah.

08 Sharing / 2007

Al-Ijarah Indonesia Finance Resmi Beroperasi Perusahaan leasing Murni Syariah pertama di Indonesia resmi beroperasi pada 11 Juli 2007. Peresmian dilakukan Presiden Direktur Al-Ijarah Indonesia Finance (AIF) Herbudi S Utomo dan Dewan Komisaris AFI dari dalam negeri maupun Timur Tengah di Jakarta.


Memo Bisnis

Herbudi mengatakan, pebisnis di Indonesia mestinya tidak lagi meragukan bisnis keuangan syariah dan segera ambil bagian di dalamnya. Selain karena pasar yang terus bertumbuh, juga potensi investasi dari Timur Tengah. AIF sendiri adalah perusahaan patungan Bank Muamalat Indonesia dengan investor Timteng seperti Boubyan Bank. Herbudhi pun optimis AIF mampu menyerap lebih banyak dana Timteng untuk diinvestasikan dalam pelbagai proyek di Indonesia.

BSM Menambah Konter Layanan Syariah Bank Syariah Mandiri (BSM) menambah enam konter layanan syariah (KLS) di kota-kota besar, yaitu Jakarta, Bogor, Makassar, dan Tegal. Pembukaan KLS ini diresmikan Direktur BSM, M. Haryoko di kantor pusat BSM, Jakarta. KLS yang diresmikan itu berlokasi di Bank Mandiri (BM) Cabang Makassar (1 KLS), BM Cabang Plasa ABDA, Jl. Sudirman, BM Jl. Imam Bonjol, dan BM Jl. Fachruddin, Tanah Abang, Jakarta. Direktur BSM Srie Sulistyowati meresmikan secara khusus KLS di BM Jl. Kap. Muslihat, Bogor dan BM Tegal. Dengan diresmikannya tujuh KLS tersebut, jaringan BSM bertambah hingga jumlah totalnya mencapai 240 outlet dengan rincian sebagai berikut, 57 Kantor Cabang, 59 Kantor Cabang pembantu/ Unit Pelayanan Syariah, 63 Kantor Kas, 36 Kantor Layanan Syariah, 25 Payment Point.

praktisi baik dari perbankan syariah, asuransi syariah serta dari berbagai unsur masyarakat. Bertindak sebagai key note speaker seminar ini adalah Harisman, Staf Ahli Dewan Gubernur Bank Indonesia. Harisman di depan forum mengatakan, “Seminar nasional ini menjadi penting dan relevan dengan berbagai ikhtiar yang telah dilakukan semua pihak terutama oleh Bank Indonesia dalam mengembangkan LKS, khususnya perbankan syariah di Indonesia sebagai salah satu alternatif yang mendorong perekonomian Indonesia.” Sementara itu para pembicara lainnya adalah; Mantan Deputi Gubernur Bank IndonesiaMaulana Ibrahim, Ketua Umum Asbisindo Pusat-A. Riawan Amin, Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI)-M. Syakir Sula, peneliti Senior BEJ-Tri Legono Yanuarachmadi, anggota Dewan Syariah Nasional-Muh. Hidayat, dan praktisi Rizka Baely (PresDir Momentum Sinergy). Seminar membahas, bagaimana perkembangan kinerja Lembaga Keuangan Syariah saat ini, lalu apa saja yang menjadi key sucseess factor, bagaimana peluang, permasalahan (kendala) yang dihadapi, serta tantangannya pada saat ini dan ke depan. Sehingga dari seminar ini diharapkan dapat mencari input-input positif dan konstruktif demi kelangsungan dan kemajuan industri keuangan syariah di tanah air. Acara ini juga didukung oleh Bank Muamalat Indonesia, Indosat, Harian Umum Pikiran Rakyat, Bank Jabar Syariah, Pupuk Kujang, Percetakan R72,MQTV& radio dan ASBISINDO JABAR.

Laba Bersih BSM Semester I 2007 Meningkat 97,31% PT Bank Syariah Mandiri (BSM) pada periode semester I 2007 mencatat kenaikan laba yang mengesankan. Laba sebelum pajak BSM semester I 2007 sebesar Rp90,49 miliar atau meningkat 96,49% dibandingkan periode yang sama tahun 2006 sebesar Rp46,05 miliar. Laba bersih BSM pada semester pertama tahun 2007 sebesar Rp61,80 miliar atau meningkat 97,31% dibandingkan periode yang sama tahun 2006 sebesar Rp31,32 miliar. Kenaikan laba didorong oleh peningkatan penyaluran pembiayaan BSM sebesar 21,92%, yaitu dari Rp6,93 triliun pada semester I 2006 menjadi Rp8,45triliun pada periode yang sama tahun 2007. Pendapatan yang diperoleh dari penyaluran pembiayaan pada semester I 2007 adalah Rp528,95 miliar atau naik 31,37% dari periode yang sama 2006 sebesar Rp435,66 miliar. Peningkatan laba tersebut juga didukung oleh pertumbuhan pendanaan fee based income yang diperoleh BSM di semester I 2007 sebesar Rp103,29miliar atau tumbuh 68,47% dari Rp61,31 miliar pada periode yang sama 2006. Demikian rilis yang dikirimkan Divisi Hubungan Korporasi & Hukum PT BSM pada Sharing.

Maulana Ibrahim dan A Riawan Amin, saat tampil menjadi pembicara seminar

Seminar Keuangan Syariah Muamalat Institute dan Universitas Sangga Buana YPKP Muamalat Institute bekerjasama dengan Universitas Sangga Buana YPKP menyelenggarakan Seminar Nasional Keuangan Syariah dengan tema “Peluang dan Tantangan Lembaga Syariah” pada 28 Juli 2007 lalu di Hotel Jayakarta Bandung, Jawa Barat. Seminar ini dihadiri kurang lebih 125 orang yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat meliputi mahasiswa dan dosen dari berbagai universitas maupun sekolah tinggi di Bandung, para

Pelantikan pengurus ASBISINDO periode 2007 - 2012 pada 1 Agustus 2007. n

09 Sharing / 2007


Info Produk

Ikat Pinggang Eskslusif Fossil Para pria nyaris tak pernah meninggalkan ikat pinggang sebagai pelengkap busananya. Dengan ikat pinggang, penampilan menjadi rapi secara keseluruhan. Fossil menawarkan ikat pinggang ekslusif dari bahan kulit 100 persen. Ikat pinggang dengan lebar 36mm dan kepala berupa perak yang cukup kuat. Model kepala ikat pinggang tampak simpel namun elegan. Ini cocok untuk pria mapan atau pria yang menghendaki penampilannya jadi sempurna dengan sebentuk ikat pinggang melingkari bagian atas celana. Ini adalah koleksi terbaru dari Fossil dan dikeluarkan untuk mereka yang tampil formal. Karena itu, ikat pinggang ini cocok digunakan pada kesempatan kerja atau dengan baju kasual. Pilihan warnanya ada tiga yakni hitam, coklat , dan abu-abu gelap. Ikat pingang ini bisa didapat di swalayan ternama. foto istimewa

Harga: Rp 300.000

Vaio CR-VGN Ceriakan Hari-hari Sibuk

foto istimewa

Komputer pun bisa membuat hari-hari ceria. Dengan Sony Vaio CRVGN, kesibukan di layar komputer bisa agak menghibur. Sebab, Vaio CRVGN memberikan alternatif warna-warna meriah. Ada merah, pink, coklat, biru, hitam dan silver. Warna itu tak hanya tampak pada bagian luar tapi juga sisi dalam LCD dan keyboard computer. Laptop widescreen ini merupakan produk paling gress dari Sony yang produk Vaionya sempat menggegerkan pasar notebook. Layar datarnya juga cukup menyenangkan bila dipakai menyaksikan gambar film. Jelas, notebook yang satu ini bisa menceriakan hidup para pengguna karena dilengkapi juga dengan web cam atau kamera terintegrasi 1,3 mega piksel. Dilengkapi dengan AV Button, layar komputer bisa disambungkan dengan peranti audio visual lainnya. Layar lebarnya (1,4 inch) tak membuat mata sakit, apalagi ditunjang dengan software Windows Vista Genuine dan Intel Core Processor. Kelemahan produk ini mungkin beratnya yang masih 2,5 kg sehingga cukup merepotkan.

Altronix MP3 Clincher

Informasi harga: Rp 325.000

10 Sharing / 2007

Informasi harga: Rp 13,3 juta

foto istimewa

Untuk anak muda yang dinamis MP3 yang satu ini amat cocok. Dari warnanya perpaduan oranye, hitam, dan putih, sudah mengesankan produk ini dicipta untuk mereka yang berjiwa remaja atau dinamis. Dengan berat sekitar 200 gram, produk ini memiliki spesifikasi fisik sekitar 6x3,5x2 cm. Kapasitas penyimpanannya masih 1 Gb. Namun, produk ini memiliki keunggulan bisa dicharge ulang karena menggunakan tipe battery tipe lithium cell. MP3 Altronix ini cocok untuk mendengarkan musik pop, jazz, rock,softjazz dan lainnya. Sayangnya, produk ini sudah dilengkapi alat perekam dan bisa digunakan menyimpan data, tapi minum foto viewer. Setiap pembelian satu paket mendapat satu earphone, satu charger, dan USB cable. MP3 ini tersedia dalam dua pilihan warna, hitam oranye, dan putih oranye.


Laporan Utama

Bisnis Mulia Baitul Maal wat Tamwil Jika bisnis tak melulu soal menimbun harta, tapi demi memberdayakan rakyat kecil, inilah lembaga keuangan yang pas. Secara rasional, bisnis BMT juga menarik.

D

Dalam tujuh bulan, aset Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Pelita Insani di Kali Malang (Jaktim) tumbuh 800%. Setelah satu tahun tiga bulan tumbuh 2900%. Manajemen Pelita Insani cuma perlu satu tahun untuk benarbenar mengetatkan ikat pinggang dan kini bisa bernapas lega karena laba bersih per bulan mencapai Rp 40 jutaan. Return yang diberikan ke deposito berjangka 12 bulannya juga menggiurkan, mampu sampai 14%. Pusat Inkubasi Bisnis Indonesia (Pinbuk) mencatat sekitar 3200 BMT kini berdiri di Indonesia. Asetnya, tidak lagi Rp 10-20 Juta, ada yang sampai Rp 300 Miliar, hampir menyaingi BPR Syariah. Peluang usahanya juga masih terbuka lebar, sekitar 39 Juta pengusaha mikro tersebar di lebih dari 69 ribu desa. Ya, BMT memang berbisnis dengan

pengusaha mikro. Berbeda dengan bank apalagi rentenir, BMT menawarkan solusi Islami untuk pengusaha mikro khususnya dan masyarakat pada umumnya. Manfaatnya yang paling jelas, BMT membantu melepaskan ketergantungan masyarakat kecil kepada rentenir atau bank yang mengenakan bunga tinggi. Masyarakat yang tak familiar dengan bank tetap dapat menabung dan atau meminjam di BMT. Tak perlu repot datang ke BMT, petugas BMT akan menjemput tabungan atau cicilan ke lokasi nasabah. Menabung Rp 1000 per hari pun tak masalah. Dari kacamata pakar Ekonomi Syariah, Jafril Khalil, BMT memiliki filosofi memberdayakan ekonomi rakyat kecil. Dengan konsep bisnis syariah, BMT menjadi lebih dekat dengan hati masyarakat. “Ini bisnis yang mulia�, ujar

Jafril. Istilah Baitul Maal wat Tamwiil adalah gabungan dua frase Baitul Maal dan Baitut Tamwil. Baitul Maal berarti rumah harta. Harta yang dimaksud adalah Zakat, Infaq, Shadakah (ZIS), wakaf dan dana sosial lain. Baitut Tamwil adalah rumah usaha. Di sinilah kita bisa menabung dan meminjam uang. Agar memberi bagi hasil kepada penabung, tentunya pembiayaan mengenakan margin tertentu. Sesuai ajaran Islam, pembiayaan yang diberikan diprioritaskan untuk usaha riil yang langsung menyangkut perut rakyat.

Pengembangan BMT di Indonesia Sebelum era 1990-an, BMT banyak digerakkan oleh tokoh-tokoh masyarakat, aktifis-aktifis masjid karena memang ia tumbuh dari sana. Mulai 1993, lembaga nirlaba seperti Dompet Dhuafa (DD) mulai

11 Sharing / 2007


Laporan Utama

Aslichan Burhan

mengembangkan BMT. Pada 7 Desember 1995, Muktamar ICMI II menyatakan dukungan penuh terhadap BMT. Pada tahun itu juga Pusat Inkubasi Bisnis dan Usaha Kecil (Pinbuk) didirikan oleh ICMI untuk menggerakan secara massal pendirian BMT di seluruh Indonesia. Banyak BMT berdiri, tak sedikit pula yang jatuh bangkrut. Jafril Khalil melihat ini sebagai fenomena biasa yang dihadapi BMT. Di awal berdirinya BMT memang dihadapkan dengan problem tidak sesuainya dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan yang disalurkan (mismatch). Karena modal mendirikan BMT sangat rendah, minimal Rp 5 Juta, sering tak mampu menutup kebutuhan pembiayaan dari anggota. Sementara, semangatnya BMT ingin terus memberikan pembiayaan lunak bermargin rendah. Direktur Eksekutif Pinbuk, Aslichan Burhan melihat ini sebagai problem sumber daya manusia (BMT) juga. Justru soal SDM inilah yang kemudian perlu diatasi. Aslichan mengisahkan dua pendekatan pengembangan SDM BMT di Indonesia sejak 1990an. Pertama adalah pengembangan yang dilakukan mandiri oleh para penggiat BMT. Yang kedua, dengan bantuan pemerintah.

Inisiatif dari Pemerintah

Jafril Khalil

Metode kedua ternyata memberi efek cukup signifikan terhadap pengembangan BMT di Indonesia. Dikisahkan Aslichan, salah satu tonggak tumbuhnya BMT di Indonesia adalah pelatihan Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional (TKPMP) yang diadakan Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) pada 1996/1997. Pelatihan ini merekrut sarjana-sarjana S1 untuk dilatih kewirausahaan dan pendekatan manajemen BMT. Para alumni pelatihan ini lalu membangun BMTBMT di pelbagai daerah. “Dari merekalah lahir BMTBMT yang kini tergolong besar”, urai Aslichan. Contohnya di Jawa Timur, ada BMT Pahlawan yang didirikan oleh Nyadin seorang penggiat BMT yang juga alumni TKPMP. Modal awal BMT dari Kota Surabaya ini hanya sekitar Rp 15 Juta, kini asetnya adalah Rp 9 Miliar. Selain di Surabaya, Aslichan juga menyebut BMT Artha Bina Umat di Sidoarjo, Jawa Timur yang asetnya jauh lebih besar yaitu hampir tembus Rp 50 Miliar. Pada 1998, baru ada satu program Depnaker bernama Proyek Penanggulangan Pengangguran Pekerja Terampil (P3T). Pinbuk juga terlibat di sini. Kemudian ada Program Pemberdayaan Keuangan Ekonomi Rakyat (P2KER) dari Departemen Koperasi (Depkop) dan Departemen Sosial (Depsos). Yang terakhir ini program berbasis BMT-BMT yang berada

di lingkungan pesantren.

BMT Kube Sejak 2003, Pinbuk bekerja sama dengan Depsos mengembangkan BMT Kelompok Usaha Bersama (Kube). Pengembangannya mereplikasi metode Grameen Bank (GB) di Bangladesh. Jika di GB organisasi dikelompokkan dalam lima orang, Kube diorganisasi beranggotakan 10 orang. Kube sendiri sebelumnya sudah dijalankan Depsos sejak 1980-an. Hanya, belum diorganisasi menjadi institusi keuangan mikro seperti BMT. Tiap kelompok (Kube) bertanggung jawab terhadap anggotanya dan bersifat tanggung renteng. Artinya jika rugi ditanggung bersama, pun jika untung. Setiap anggota kelompok harus memotivasi anggota lain supaya tetap semangat. Beberapa Kube bisa bersatu dalam rumpunrumpun lalu membentuk BMT. Direktur Utama Pinbuk, M. Amin Azis menjelaskan, beberapa Kube didampingi dalam pertemuan-pertemuan rumpun tersebut. Dalam pertemuan ada kegiatan simpan pinjam antaranggota, pencatatan, siraman rohani, dan berbagi pengalaman. Setelah rumpun tersebut berjalan sekitar enam bulan, ketua-ketua Kube bisa berinisiatif mendirikan BMT dengan mengajak para dermawan yang ada di sekitarnya.

Hunian Terjangkau untuk “Si Kecil” Menyadari potensi BMT dalam memberdayakan masyarakat kecil, Pemerintah pun lagi-lagi tertarik menggunakan BMT sebagai kepanjangan tangannya. Kali ini Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) yang mengucurkan sekitar Rp 31 Miliar untuk subsidi Rumah Swadaya, program pemilikan rumah bagi masyarakat tak berpenghasilan tetap. Biasanya bank hanya mau memberi kredit pemilikan rumah (KPR) ke nasabah berpenghasilan tetap, karyawan, pengusaha, atau pegawai negeri sipil. Malang bagi yang tidak berpenghasilan tetap. Kemenpera akan menyalurkan dana tersebut melalui Pinbuk dan Perum Pegadaian. Melalui BMT, masyarakat tinggal mengajukan aplikasi pembiayaan. Tentunya BMT akan melihat kemampuan si calon nasabah mengembalikan pembiayaan. Menariknya, bagi BMT, syarat pembiayaan tak melulu harus jaminan (collateral) dan apakah berpenghasilan tetap atau tidak. Unsur karakter si calon nasabah sering lebih penting. Dan, BMT tahu benar nasabah mana saja yang dapat dipercaya. BMT yang mampu memberi kredit hanya yang tergolong sehat dan memiliki aset hingga Rp 1 Miliar. n IA/YS

“Sesuai ajaran Islam, pinjaman yang diberikan diprioritaskan untuk usaha riil yang langsung menyangkut perut rakyat”. 12 Sharing / 2007


Laporan Utama Perbedaan Bank Konvensional, Rentenir, dan BMT

13 Sharing / 2007


Laporan Utama

BMT Pelita Insani:

Jago Kebut dari Pasar Tradisional Dalam tujuh bulan, aset BMT ini tumbuh 800%. Setelah 1 tahun 3 bulan tumbuh 2.900%. Luar Biasa!

Aktifitas di lingkungan kantor BMT Pelita Insani, memberikan pelayanan yang maksimal

J

Jangan pernah memandang peminjam adalah orang yang butuh uang, anggap mereka bos, karena merekalah sumber penghasilan kita. Begitu prinsip yang diterapkan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Pelita Insani Jakarta Timur terhadap ribuan pedagang pasar yang menjadi nasabah pembiayaannya. “Kami digaji oleh mereka, debitor itu ibarat raja�, kata Haribowo Lesmono, Manager BMT Pelita Insani (PI). Kepada Sharing, lelaki yang belum genap 30 tahun ini menuturkan bagaimana Pelita Insani berbisnis dengan segmen mereka, pedagang pasar tradisional, secara profesional. Jika ada pedagang pasar yang hendak meminjam uang ke PI, ia segera diundang datang ke kantor PI terdekat. Di

14 Sharing / 2007

kantor PI, si pedagang, meskipun hanya meminjam Rp 500.000 dilayani seramah dan seprofesional yang diberikan bank kepada nasabah kakap " Kami ingin menunjukkan, bahwa kita orang muslim juga mampu mengangkat derajat sesama kita dengan cara profesional," ujar H. Tony Priyanto, Ketua Umum BMT Pelita Insani. Ini berbeda dengan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) lain, apalagi rentenir yang membuat kesepakatan bisnis di pasar dan hanya dicatat di buku. Manajemen PI menggunakan IT untuk merekam tiap kesepakatan dan transaksi yang terjadi. Itulah sebabnya, BMT yang berusia 1 tahun 3 bulan ini melesat. Nasabah awal di 20 Maret 2006 hanya 16 orang, Desember 2006 menjadi 800

orang, sekarang 2.500 nasabah di 102 pasar tradisional Jakarta dan Bekasi. Aset awal hanya Rp 184 juta, per Desember 2006 Rp 1,6 miliar, per 30 Juni lalu menembus Rp 5,4 miliar. Kini, sehari bisa Rp 60-70 Juta uang nasabah masuk ke PI dari tiga cabangnya, baik yang berbentuk Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun cicilan pembiayaan. Pembiayaan yang disalurkan per bulan kini sekitar Rp 1,5-1,6 miliar atau Rp 70-80 juta/ hari.

Strategi Funding Jika ditelisik, memang terjadi mismatch jumlah funding per hari yang minus Rp 10 juta dibanding lending-nya. Darimana PI menutup kekurangan itu? Haribowo mengakui


Laporan Utama Maret 2006 Aset Rp 184 Juta; 16 Nasabah di 1 Pasar Tradisional setidaknya ada dua strategi funding, Pertama, melalui deposito (Pelita Investasi Berjangka). Nah, inilah yang digenjot kualitasnya, bukan sekadar kuantitas. Per Juni 2007, Deposito di atas Rp 30 juta mengomposisi 30% dari DPK. Sementara yang di bawah Rp 2 juta hanya 5%. Kisah Haribowo, kebanyakan BMT atau LKM di Indonesia mengandalkan DPK hanya dari nasabah di segmennya. Padahal, uang pengusaha mikro yang bisa ditabung sedikit, di PI saja, rata-rata saldo pedagang pasar hanya Rp 150.000. Di PI, DPK terbesar justru datang dari segmen menengah dan atas, bukan pedagang pasar. Mereka adalah orang-orang berduit kolega atau kenalan manajemen PI yang diyakinkan untuk berinvestasi. Dengan return Pelita Investasi sekitar 14,43%/tahun (Juni 2007), siapa tak tertarik jika dibandingkan deposito bank konvensional yang paling banter 10%/tahun. Beberapa anggota manajemen PI pun turut berinvestasi. “Berkat funding mereka juga kami bisa menutup mismatch tadi, menambah pembiayaan, dan berakselerasi”, kata Haribowo. Ini juga yang menurut Haribowo membuat PI dianggap bankable. Belum satu tahun, tepatnya 24 Januari 2007, Baitulmaal Muamalat (BMM) memberikan pembiayaan Rp 50 juta kepada PI. Pada 14 Februari 2007, Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Bekasi memberi pembiayaan senilai Rp 650 juta. Juli 2007, PI menandatangani lagi

Desember 2006 Aset Rp 1,6 Miliar; 800 Nasabah di 46 Pasar Tradisional akad muqayaddah kerja sama penyaluran pembiayaan dari BSM yang sama. BSM akan menyalurkan Rp 500 juta. Tony Priyanto menambahkan BSM dan BMM tidak sembarangan memberi dana, itupun dengan investigasi yang panjang terhadap PI. Kedua, perluas ragam dan segmen produk, kini PI memiliki tujuh jenis tabungan mulai dari yang biasa saja seperti Pelita Hasil sampai tabungan kurban (Pelita Qurban), tabungan hari raya (Pelita Fitri), sampai tabungan pernikahan (Pelita Walimah). Tabungan-tabungan itu memang untuk segmen mikro. “Tabungan Pelita Hasil, cukup saldo awal Rp 10.000 dan setoran berikutnya bebas, Rp 1000/hari juga kami terima”, terang Haribowo. Debitur memang harus memiliki rekening, biasanya Pelita Hasil. Tapi, PI akan mendorong si debitur memiliki tabungan lain. Misal ada seorang debitor yang mencicil Rp 11.000/hari, PI meminta jumlahnya dinaikkan menjadi Rp 15.000, yang Rp 4000 dimasukkan dalam Pelita Siswa. Ini agar si debitur bisa merencanakan pendidikan anaknya dari jauh hari. Strategi ini cukup efektif menghimpun DPK lebih banyak.

Strategi Lending Perihal lending. “Pedagang pasar lebih suka yang pasti-pasti dan mudah”, kata Haribowo memulai kisah strategi lending-nya. Pertama adalah buat proses

Juni 2006: Aset Rp 5,4 Miliar; 2500 Nasabah di 108 Pasar Tradisional meminjam semudah mungkin, tentunya tak mensyaratkan jaminan. Pernah ada LKM yang mensyaratkan pinjaman harus disertai uang jaminan lebih dahulu. Saat itu PI langsung masuk menawarkan pinjaman. Ini memang bergantung pada keahlian teknis di lapangan. Untuk itu, PI memberdayakan beberapa orang yang paham benar situasi dan kondisi pedagang pasar. Hingga, produk bisa ditawarkan kepada pedagang yang tepat di waktu yang pas pula. Layanan profesional dan memelihara kepercayaan adalah langkah berikutnya. Ini penting mengingat kompetitor seperti rentenir juga agresif menawarkan pinjaman. Untuk mengantisipasi ini, petugas PI baik marketing maupun kolektornya tiap hari terjun ke pasar dan mengedukasi. Manajemen PI juga punya acara ghatering bulanan dengan pedagang pasar. Kisah Toni, duduk bersama ratusan pedagang di berbagai pasar adalah hal biasa. “Kami melakukan share passion, berbagi ilmu dan pengalaman”, ujar Toni. Hingga Juni 2007, total pembiayaan yang disalurkan adalah Rp 5 miliar, DPK terdiri dari Tabungan Rp 482 juta, Deposito Rp 4 miliar, dan Pembiayaan yang diterima dari BMM dan BSM Rp 700 juta. Laba Tahun Berjalan Rp 61,4 juta. Kredit macet per April 2007 hanya 1%.

n IA/YS

Bagi hasil deposito BMT Pelita Insani (12 bulanan)

Des ‘06 12,06%

Jan ‘07 17,97%

Feb ‘07 13,45%

Mar ‘07 13,32%

Apr ‘07 14,32%

Jun ‘07 14,43%

Dari ki-ka, H. Tony Priyanto, Husni Thamrin (Sekretaris), Haribowo Lesmono

“Pedagang pasar lebih suka yang pasti-pasti dan mudah”, Haribowo Lesmono, Manajer BMT Pelita Insani 15 Sharing / 2007


Laporan Utama

BMT Al Amin:

Oase untuk Makassar Untuk menjadi BMT terbesar di Makassar, Al Amin butuh perjuangan 13 tahun. Stagnasi pun pernah dialami.

K

Iddris Parakkasi

16 Sharing / 2007

Krisis ekonomi yang mendera bangsa Indonesia selama satu dekade terakhir menyerang juga warga Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka yang hendak berwirausaha terbentur kendala sulitnya mendapatkan permodalan. Sementara mereka yang sudah mempunyai usaha pun tak bisa bergerak banyak, akibat lemahnya akses permodalan. Salah satu sebabnya adalah ketatnya prinsip prudential dari lembaga-lembaga keuangan. Sementara alternatif pendanaan lainnya, yaitu pinjam ke rentenir atau lintah darat, sungguh sangat memberatkan, karena bunganya sangat mencekik leher. Karena itulah, “Kehadiran kami disambut antusias masyarakat kecil. Karena kami datang di saat yang tepat, pertama semangat bersyariah tengah tumbuh di Makassar. Lalu, kami mampu memberikan solusi

pembiayaan yang mudah, murah, dan ringan bagi masyarakat. Kami hadir ibarat oase di padang pasir� kata Direktur Utama BMT Al Amin, Ir. Idris Parakassi, MM, kepada Sharing. Menurut Idris, BMT Al Amin kini menjadi yang terbesar di kota Makassar, khususnya dan Sulsel umumnya. Aset BMT ini sekarang sebesar Rp 2,2 Miliar (per April 2007). Pertumbuhan aset tiap tahunnya terus meningkat signifikan. Jika dibandingkan bulan yang sama tahun 2006, aset Al Amin hanya Rp. 1,8 Miliar berarti sudah tumbuh 20%. Meskipun begitu, diakui Idris, bahwa Al Amin baru mulai menggeliat semenjak tahun 2000. BMT Al Amin sebenarnya berdiri pada 1994. Waktu itu asetnya cuma Rp 5 Juta. Namun, karena tidak dikelola dengan baik, BMT ini tak banyak mengalami kemajuan,


Laporan Utama cepat besar karena memasuki seluruh segmen usaha mikro. “Sektor perdagangan, masyarakat nelayan, maupun juga para petani. Meskipun kami memang lebih dominan pada sektor perdagangan. Pedagang di sini, pedagang informal, misalnya, pedagang kaki lima, pedagang-pedagang kecil di pinggirpinggir jalan, maupun pedagang pasar,” tambahnya.. BMT Al Amin sendiri kini sudah mempunyai empat cabang yang tersebar di penjuru kota Makassar. Dalam waktu dekat mereka akan membuka cabang lagi di daerah Antang, masih di seputaran Makassar.

Kinerja Keuangan Membaik

BMT Al Amin bisa cepat besar karena memasuki seluruh segmen usaha mikro.

alias stagnan saja. Masyarakat kecil dan menengah pun hanya segelintir yang mau berurusan dengan BMT ini. Pada menjelang 2000 manajemen melakukan pembenahan manajerial BMT. Antara lain dilakukan dengan memperkuat SDM-nya dengan mengikuti pelatihanpelatihan baik yang dilakukan oleh Pinbuk maupun lembaga lainnya. Infrastruktur IT juga dibenahi. Alhasil kinerja BMT ini perlahan-lahan membaik dan mencapai balik modal pada 2000-an. Idris menjelaskan, BMT Al Amin bisa

Seiring dengan membaiknya kepercayaan masyarakat terhadap BMT Al Amin, otomatis kinerja keuangannya pun membaik. Per Juni 2007, pembiayaan tersalur mencapai Rp 1,8 Miliar. Dari komposisinya, maka pembiayaan tersebar adalah jual beli atau murabahah yaitu 70%. Sementara produk dengan konsep bagi hasil hanya mencakup besaran 20%, lainnya 10%. “Kalau sistem bagi hasil, belum banyak kami keluarkan, karena masyarakat Makassar belum terbiasa dengan sistem bagi hasil, terutama masalah kejujuran, pencatatan, dan audit. Apalagi pengusaha mikro. masih sangat terbatas kemampuannya untuk itu,” jelas Idris. Dilihat dari sektor usahanya, pembiayaan yang dominan diberikan ke sektor perdagangan. Kemudian yang kedua jasa. Ketiga, industri rumah tangga. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang BMT ini kelola sebesar Rp 1,9 Miliar. Sebagian besar berupa deposito dan tabungan, dengan konsep wadiah dan mudharabah. Komposisi terbesar adalah simpanan di bawah Rp 2 Juta (80% dari keseluruhan simpanan). Sementara simpanan antara Rp 2 sampai 5 Juta mencapai 10%. Rp. 5 – 10 Juta sebanyak 5% dan Rp. 10 -20 Juta juga sebanyak 5%. Besarnya DPK ini menurut Idris antara lain karena strategi diferensiasi produk. Al Amin menyediakan berbagai tabungan untuk mengakomodasi motivasi masingmasing nasabah. ”Kami ada Tabungan Haji, Umroh, Pendidikan, Qurban, bahkan Tabungan Walimah (nikah). Namun tentu saja yang paling banyak persentasenya adalah tabungan biasa,” tambah Idris. n YS

17 Sharing / 2007


Laporan Utama

BMT Ummah:

Pejuang Umat dari Banjarmasin Meskipun modal awal cekak, namun BMT satu ini bisa maju pesat. Kuncinya dengan semangat pantang menyerah dan inovasi.

Drs. H. Agus Salim Matandang, MM

K

Keberanian mendatangkan keajaiban. Agaknya pepatah lama itu sangat tepat menggambarkan keberadaan dan kiprah BMT Ummah, lembaga keuangan mikro terbesar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Betapa tidak? BMT ini didirikan pada November 1996 dengan hanya bermodalkan Rp 2 Juta, sangat minim. Makanya, Drs. H. Agus Salim Matondang, MM, pendiri sekaligus Ketua Pengurus BMT Ummah ini berseloroh kepada Sharing. ”Kami cuma modal nekat saja waktu mendirikan BMT ini.” Lanjut Agus, jika dipandang dari sisi pendirian sebuah lembaga keuangan, tentu saja modal Rp 2 Juta itu sangat tidak memadai. Namun karena Agus bersama para pendiri lainnya memang berniat membentuk lembaga ini, karena merasa ada panggilan dari masyarakat (ummah). ”Masyarakat yang tidak bisa akses ke perbankan itu jumlahnya cukup banyak. Makanya kami berjuang keras membangun BMT ini mulai dari bawah untuk bisa membantu mereka. Alhamdulillah lama kelamaan ini bisa berkembang, meski waktu awalnya banyak kendala,” kenang Agus. Nah, siapa sangka setelah melalui proses panjang dan menghadapi suka duka di lapangan, akibat berbagai keterbatasan di atas, BMT ini bisa menjadi lembaga keuangan syariah mikro paling mentereng di Banjarmasin, dengan aset Rp 2,35 Miliar. Ini tak terlepas dari keberhasilan BMT Ummah melakukan pembenahan internal. Termasuk SDM, dilakukan dengan mengikutkan SDM-nya ke pelbagai pelatihan misalnya yang dilakukan oleh PINBUK. Dari sisi pembiayaan, BMT ini lantas memfokuskan dirinya di sektor perdagangan,

khususnya para pedagang mikro, seperti pedagang pasar dan pedagang kaki lima. Setelah berhasil memajukan sektor perdagangan mikro di Banjarmasin , BMT Ummah kini juga aktif merambah sektor agribisnis dan pertanian di sana. ”Kami mulai membina pada para petani. Kami bantu mereka mengembangkan pascapanennya, dengan membentuk forum yang namanya Pokusma (Kelompok Usaha Muamalah) bekerjasama dengan dinas pertanian setempat. Nanti beras mereka kami beli, lalu kami buatkan gudang yang jadi milik bersama. Jadi supaya mereka tidak dipermainkan oleh tengkulak,” ujar Agus

Aset Terus Meningkat Aset BMT Ummah terus meningkat tiap tahunnya. Per Juni 2007 aset BMT Ummah sebesar Rp 2,35 Miliar. Meningkat signifikan sebesar 20% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,8 Miliar. Lalu profitabilitas usaha juga terus membaik. Setelah pada 2005 mendapatkan laba Rp 30,6 Juta. Pada 2006 laba meningkat menjadi Rp 35,4 Juta. Terakhir, pada April 2007 laba BMT Ummah adalah Rp 42 Juta. Kredit bermasalah BMT Ummah berkisar 2 sampai 3%. ”Ini lumayan bagus untuk BMT daerah seperti kami”, tegas Agus. n YS

”Kami cuma modal nekat saja waktu mendirikan BMT ini. Pada April 2007 laba kami Rp 42 Juta dan kredit bermasalah berkisar 2 sampai 3%.” Agus Salim Matondang, Ketua Pengurus BMT Ummah 18 Sharing / 2007


Laporan Utama

M. Amin Azis:

“Perlu Penilaian Kesehatan untuk BMT” Meski belum ada data pasti jumlah BMT di Indonesia saat ini, Pinbuk memperkirakan jumlah BMT sekitar 3200 hingga Juni lalu. Sejak muncul pertama kali di era 1990-an, BMT terus bertumbuh, meski sempat tertahan saat krisis ekonomi (1996-1997). Setelah itu, BMT mulai tumbuh subur. Ketua I Asosiasi BMT Se-Indonesia (Absindo), Andi Estetiono memperkirakan pertumbuhan jumlah BMT tahunan adalah 300-500 buah.

“Kami melihat peningkatan aset ratarata BMT kini sekitar 10% per tahun”.

Direktur Utama Pinbuk, Amin Azis menargetkan jumlah BMT pada 2010 mencapai 10.000. Ini kerap didengungkannya di mana-mana dan telah menjadi target bersama para penggiat BMT di seluruh negeri. Suatu target yang optimis. Nah, apa saja yang mungkin menghambat pencapaian target tersebut? Ikuti wawancaranya dengan Yudi Suharso dari Sharing.

Anda yakin target itu bakal tercapai? Insyallah tercapai dengan kerja keras dan dukungan kita semua. Yang penting juga ‘kan. tidak melulu harus BMT-nya tapi lembaga keuangan mikro (LKM), bisa namanya koperasi atau apa aja.

Apa saja penghambat perkembangan BMT saat ini? Lambatnya penguatan kelembagaan, belum sepenuhnya penerapan standard operation procedure (SOP), dan ketertiban dalam penilaian kesehatan. Pinbuk sudah menghimbau pengurus BMT melakukan penilaian kesehatan sendiri. Caranya, rapatkan dulu dengan pengurus, diskusikan bagaimana caranya supaya BMT bisa tumbuh sehat.

Mengapa penilaian kesehatan ini perlu? Yang pasti, BMT jadi mampu menilai apakah dirinya sehat atau tidak. Karena metode penilaiannya sama semua di tiap BMT, maka menjadi objektif penilaiannya. Yang lainnya, jika sudah memiliki penilaian kesehatan, akan lebih mudah dibentuk

lembaga penjamin simpanan bagi BMT. Jika ini yang terjadi, BMT akan lebih mudah menghimpun dana masyarakat, juga lebih mudah berkembang.

Anda juga tadi bicara soal penguatan kelembagaan, maksudnya? BMT hingga kini belum memiliki dasar hukum sendiri. Memang selama ini tidak begitu bermasalah menggunakan dasar hukum Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS). Tapi tetap saja, BMT bukan koperasi syariah begitupun sebaliknya. Makanya perlu peraturan di level undang-undang untuk LKM termasuk BMT ini bukan sekadar keputusan menteri (kepmen) seperti KJKS saat ini. Situasinya saat ini, Rancangan Undangundang Lembaga Keuangan Mikro (RUU LKM) telah diajukan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dibahas dan disahkan. Jika ini terjadi, benefitnya bukan hanya untuk BMT, juga LKM-LKM lain yang tersebar di Nusantara. Mereka itu bisa saja bukan BMT, tapi semacam lembaga keuangan desa sesuai budaya daerahnya. BMT pun sebenarnya kebanyakan di pedesaan. Dan BMT-BMT itu berakselerasi dengan cepat. Tak jarang BMT yang beberapa tahun lalu hanya beraset Rp10 Miliar kini menjadi Rp 20 Miliar, yang tadinya di bawah Rp 5 Miliar menjadi Rp 9 Miliar, dan sebagainya. Kami melihat peningkatan aset rata-rata BMT kini sekitar 10% per tahun. Total aset BMT yang kami ketahui kini sekitar Rp 2 Triliun. n YS / IA

19 Sharing / 2007


Laporan Utama

Arifin Purwakananta:

“BMT Tidak Melulu Soal Bisnis”

“Kami akan memilih warga termiskin dari yang miskin. Orang miskin ‘kan punya hak untuk sehat”, kata Arifin Purwakananta, General Manager BM MASK kepada Sharing.

Mesjid bisa menjadi pusat kegiatan umat. Tidak melulu untuk sekadar shalat, juga kegiatan sosial, bisnis, bahkan kesehatan. Inilah yang dipahami oleh pengurus Mesjid Agung Sunda Kelapa (MASK) dan Dompet Dhuafa (DD) ketika berinisiatif menggalang dana untuk membangun Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) MASK di belakang mesjid di kawasan Menteng, Jakarta Pusat tersebut (lihat rubrik CSR: “Layanan Kesehatan Cuma-cuma Mesjid Agung Sunda Kelapa”).

L

LKC ini adalah semacam rumah sakit (RS) gratis khusus kaum dhuafa. Tak perlu membayar sepeserpun, dhuafa tinggal menunjukkan kartu anggota LKC dan mendapat pengobatan gratis. Adalah Baitul Maal MASK (BM MASK) yang mengeluarkan kartu tersebut. Tentu saja diawali dengan survei secara ketat agar bantuan tidak salah sasaran. “Kami akan memilih warga termiskin dari yang miskin. Orang miskin ‘kan punya hak untuk sehat”, kata Arifin Purwakananta, General Manager BM MASK kepada Sharing. Kebetulan, BM MASK fokus di Baitul Maal, bukan Baitut Tamwil, jadi cocok untuk kegiatan nirlaba seperti ini. “Antara lain, karena kami ingin memberi warna berbeda, bahwa BMT tidak melulu soal bisnis”, ujar Arifin. Ketika membuat BMT, orang Indonesia lebih suka sisi Baitut Tamwil atau dalam istilah Arifin, sisi bank-nya BMT. Kepada Sharing, lelaki yang dikenal juga sebagai aktivis zakat ini menuturkan paradigma alternatif yang dapat dipakai oleh BMT di Indonesia. Juga kritiknya terhadap penerapan konsep corporate sosical responsiblity (CSR) di negeri ini.

Mengapa BM MASK memilih cukup menjadi Baitul Maal? Memang kebanyakan di Indonesia, bukan sekadar Baitul Maal, juga Baitut Tamwil, maka namanya BMT. Saya analogikan, kalau kalau Baitul Maal itu seperti amil sedangkan Baitut Tamwil seperti bankir. Dua-duanya punya cara berpikir yang berbeda, kalau amil tidak mengedepankan

20 Sharing / 2007

sisi bisnis, kalau bankir sebaliknya. Di Indonesia, orang Indonesia lebih suka sisi ke-bankirannya. Kami berbeda, kami memandang penting social voluntary sector dalam konsep ekonomi Islam. Kegiatan filantropi, menurut kami efeknya tidak sesaat, tapi membangun ekonomi umat dengan sendirinya. Makanya kami memilih Baitul Maal. Bank Indonesia pernah membuat penelitian tentang ini. Semakin besar orang berzakat semakin makmur masyarakat. Bukan karena uang zakat itu sendiri, tapi karena daya beli masyarakat bertambah, terutama masyarakat kelas bawah. Dengan meningkatnya daya beli masyarakat, share ekonomi pun bertambah. Orang miskin yang dulu tidak bisa makan di restauran Padang, kini bisa. Bagi pemilik restauran Padang pun pendapatan bertambah karena pelanggannya tambah banyak. Istilah kata, yang tadinya hanya laku dua piring menjadi tiga piring.

Apa itu social voluntary sector? Dalam ekonomi Islam, semangat menolong sesama itu diletakkan dalam istilah ini. Konsepnya kurang lebih seperti yang saya jelaskan di atas. Elemen-elemen penting dalam SVC adalah zakat, infaq, shadakah, dan wakaf (Ziswaf ). Islam sendiri sudah mengajarkan bahwa zakat adalah wahana social security net, ini sudah dipraktikkan pada zaman Rasulullah SAW. Orang miskin yang terlilit utang bisa dibebaskan dari utangnya berkat dana


Foto istimewa

Laporan Utama

ZISWAF. Orang miskin yang sakit pun begitu bisa diobati atas biaya dari ZISWAF.

Bukankah saat ini banyak perusahaan yang melakukan CSR? Tidakkah itu cukup? Zakat dan CSR itu berbeda. CSR bukan zakat. Zakat adalah sumbangan setelah penghasilan sedangkan CSR bisa kapan saja. Yang terjadi sekarang, CSR sering ditaruh di dalam Departemen Public Relations sebuah perusahaan. Banyak juga yang menjadikan CSR semacam alat komunikasi dan promosi perusahaan. Mereka menyumbang untuk sekadar mengomunikasikan dan mempromosikan produknya. Ini salah, mestinya menyumbang itu untuk share ekonomi. CSR itu ‘kan tanggung jawab sosial perusahaan, jangan sekadar etalase. Makanya kami tidak sekadar mengumpulkan santunan untuk mesjid, tapi membangun Baitulmaal, pusat pemberdayaan umat, bukan sekadar CSR mesjid. Dalam konteks LKC, kami memberikan layanan kesehatan gratis. Ini juga satu upaya mengubah paradigma masyarakat tentang layanan kesehatan.

Maksudnya? Ini berkaitan dengan pertanyaan,

perlukah RS Dhuafa itu ada? Mengapa tidak berbayar saja, takutnya nanti malah membuat dhuafa malas mencari uang, toh kalau sakit ada yang menanggung. Kesehatan adalah hak dasar manusia dan negara berkewajiban menyediakannya. Tapi kita semua tahu kondisi negara saat ini. Oleh karena itu, kami mau mengingatkan bahwa memang benar dhuafa sakit perlu biaya tapi bukan dari dhuafa tersebut, justru orang mampu yang sedang tidak sakit. Di negara maju ada sistem jaminan sosial di mana orang-orang yang tidak sakit bisa memberikan iuran untuk membantu biaya rumah sakit dhuafa. Sumbangan yang kami kumpulkan ini bukan hanya untuk saat ini, bukan juga sekadar untuk LKC ini. Melainkan, untuk kemajuan umat di masa depan. Kami melihat yang cocok untuk mengambil peran ini adalah Baitul Maal ini.

Mengapa di Menteng? Ini ‘kan jantung Jakarta, jadi strategis. Kami ingin, dalam tanda kutip meracuni Indonesia tentang perlunya jaminan kesehatan untuk dhuafa. LKC akan menjadi semacam monumen penyadaran tersebut. Dan yang melakukannya adalah Baitul Maal, satu lembaga Islami yang selama ini masih dilirik sebelah mata.

Memangnya ada dhuafa di Menteng, bukankah itu kawasan elit? Di bagian depannya saja memang elit-elit. Tapi berjalanlah sedikit ke ganggang atau pelosok Menteng, lalu ke arah Tenabang, di mana-mana banyak dhuafa yang tinggal di gang sempit, pinggir rel kereta api, maupun stasiun Cikini. Kami sudah melakukan survei. Nantinya, dhuafa yang sudah terdaftar akan diberi kartu anggota. Survei ini cukup selektif, jika ada yang mengaku dhuafa tapi masih memiliki televisi di rumahnya, kami tidak bisa menganggapnya dhuafa yang layak diberi kartu. Jadi, kami akan memilih dhuafa termiskin dari yang miskinmiskin. Plafonnya hingga kini direncanakan Rp 150.000/ orang/ tahun. Ke depan, jika sumbangan yang masuk makin banyak, kami akan menyediakan mobil kesehatan keliling seperti di LKC pertama yang dibangun oleh DD di Ciputat.

Baik, apakah BM MASK punya rencana menjadi BMT juga? Kalau memungkinkan di masa depan. Tapi untuk awal, Baitul Maal dirasa cukup. Kami sendiri juga baru berdiri akhir tahun 2006. LKC ini proyek pertama kami. n IA

21 Sharing / 2007


Laporan Utama

Ragam Produk BMT Produk tabungan BMT relatif hampir sama dengan yang ada di bank-bank syariah. Namun ada produk yang cukup unik, yaitu tabungan walimah (pernikahan) dan tabungan fitri (lebaran). Secara umum, produk BMT tak jauh berbeda dengan yang ada di perbankan syariah. Ada tabungan biasa dan deposito, baik yang menggunakan akad wadiah maupun mudharabah Sementara untuk pembiayaan, produknya memanfaatkan akad-akad reguler syariah, seperti murabahah, ijarah, musyarakah dan mudharobah. Khusus untuk produk tabungan, BMT punya kecenderungan untuk saling “kompakan“. Bayangkan, mulai dari BMT yang ada di ibukota Jakarta, sampai dengan BMT yang jauh di Banjarmasin dan Makassar, ternyata punya produk tabungan yang sejenis, yaitu tabungan kurban, tabungan haji, tabungan umroh, tabungan pendidikan dan yang unik, tabungan walimah (nikah). Ternyata, motivasi dari para BMT menyediakan tabungan-tabungan ini juga hampir

sama. “Untuk kreatifitas produk saja, agar bisa memancing minat nasabah BMT untuk menabung,“ ujar Ir. Idris Parakkasi, MM, Direktur Utama BMT Al Amin, Makassar. Hal senada diungkapkan Haribowo Lesmono, General Manager BMT Pelita Insani, Jakarta. Ragam tabungan di atas hanya sebagai variasi atau diferensiasi produk, meski peminatnya masih belum signifikan. “Yang banyak diminati, ya, tabungan yang reguler, bukan yang spesifik tersebut,” kata Haribowo. Umumnya, kalau untuk tabungan haji, umroh, qurban, dan pendidikan, bank-bank syariah juga punya. Hanya mungkin untuk tabungan walimah (nikah), yang berfungsi untuk memotivasi nasabah untuk segera menikah, serta Tabungan Fitri, yang membantu nasabah menyiapkan Hari Raya Iedul Fitri yang tidak ada di bank-bank syariah. n YS

Berikut ragam produk tabungan yang biasa terdapat di BMT. Contoh diambil dari BMT Pelita Insani, Kali Malang, Jakarta Timur. Persyaratan setoran masuk pertama untuk produk tabungan di bawah ini cukup hanya dengan uang Rp 10.000. Keuntungan bagi nasabah diberikan dengan prinsip bagi hasil.

Tabungan Kurban.

Tabungan ini membantu nasabah merencanakan keuangan untuk melaksanakan ibadah kurban yang setiap tahun menjadi kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Tabungan tidak boleh diambil sebelum menjelang waktu kurban tiba.

Tabungan Haji/Umrah. Tabungan ini membantu nasabah mempersiapkan dana ongkos ibadah haji/umroh. Membantu dalam meniatkan niat suci untuk beribadah di Tanah Suci. Tabungan ini bisa ditutup nasabah, saat yang bersangkutan sudah mencukupi jumlah dana yang dipersyaratkan untuk keperluan ibadahnya itu. Tabungan Pendidikan. Tabungan ini membantu para pelajar dan mahasiswa untuk hidup terencana dan hemat

22 Sharing / 2007

dengan menabung. Tabungan ini boleh diambil saat benarbenar sudah dibutuhkan.

Tabungan Fitri. Tabungan ini merupakan tabungan khusus untuk persiapan kebutuhan keuangan yang meningkat, ketika menghadapi Hari Raya Iedul Fitri (hari lebaran). Tabungan ini juga belum boleh diambil sampai menjelang Hari Raya Iedul Fitri. Tabungan Walimah. Tabungan ini ditujukan untuk membantu nasabah mempersiapkan kebutuhan keuangan dalam menghadapi hari pernikahan. Sehingga dengan persiapan keuangan yang matang, diharapkan acara pernikahan nasabah berjalan baik sesuai rencana. Tabungan ini bisa diambil saat si nasabah akan menggelar pernikahannya. n YS


Twink Building 8th floor Jl. Kapten Tendean No.82 Jakarta 12790

• STaR-C adalah institusi di bidang penelitian, pelatihan dan informasi dengan fokus di bidang ekonomi Islam, bank dan keuangan Islam, manajemen resiko, investasi Islam, zakat, sukuk, akuntansi Islam, dll. • STaR-C hadir untuk membantu para praktisi, pengajar, mahasiswa dan masyarakat umum yang berminat mempelajari dan mengimplementasikan ekonomi, keuangan dan perbankan Islam.

-C

STaR Kali ini adirkan : mengh

• Instruktur STaR-C adalah para pengajar PSTTI-UI*, serta akademisi dan praktisi yang berpengalaman puluhan tahun di bidang keahliannya masing–masing.

TRAINING CONTRACT DRAFTING dalam PERBANKAN SYARIAH Pelatihan intensif ini dirancang untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai sistem operasional perbankan syari’ah, konsep dasar akad dalam hukum Islam dan prakteknya di perbankan syari’ah, teknik pembuatan kontrak dalam produk perbankan syariah, regulasi perbankan syariah mengenai akad dan kontrak dalam produk perbanakan syariah serta penyelesaian sengketa melalui Mediasi yaitu Basyarnas dan Pengadilan Agama

Materi :

Trainers:

1. Sistem dan Operasional Bank Syari’ah 2. Prinsip Dasar Kontrak dalam Hukum Islam 3. Dasar-dasar Rancangan Kontrak 4. Teknik dan Strategi Pembuatan Kontrak Produk Funding: Wadiah dan Mudharabah 5. Teknik dan Strategi Pembuatan Kontrak Penyeluran Dana: Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah, Salam dan Istishna 6. Teknik dan Strategi Pembuatan Kontrak Jasa Perbankan: Ijarah, Wakalah, Kafalah dan Hiwalah 7. Kebijakan Perbankan BI dan Penyelesaian perselisihan Kontrak Syariah melalui Mediasi di BI 8. Teknik Penyelesaian Sengketa melalui Basyarnas & Pengadilan Agama

>> Info & Pendaftaran: Desti Anggraini Telp Fax HP

: 021-392 4713, 391 6376 : 021-390 5893, 021-7900 213 : 0812 946 4912

Didukung oleh pengajar PSTTI-UI*, praktisi perbankan syariah yang berpengalaman sebagai Pimpinan Bank Syariah, praktisi hukum serta praktisi yang terlibat di dalam penyusunan pedoman dan pengembangan produk perbankan syariah.

Investasi : Rp 1.000.000,-/orang

(sudah termasuk coffee break, lunch, certificate dan materi)

-30 Agustus 2007 29 / is am K uab :R Hari / Tanggal .00 – 17.00 WIB 08 : kt) tu Wak Jl.Cut Mutia (J , N A FY SO el ot : H Tempat * PSTTI-UI : Program Studi Timur Tengah & Islam, Pascasarjana, Universitas Indonesia

We b s i t e : h t t p : / / w w w. s h a r i a - t r a i n i n g . c o m


Opini

Ada Apa dengan Wakaf Uang

Sekitar 66 persen aset wakaf dikelola perorangan dan bukan lembaga. Oleh H.M. Cholil Nafis, Lc., MA

W

Dosen Ekonomi Islam Pascasarjana Studi Timur Tengah dan Islam, Universitas Indonesia dan Kandidat Ph.D Pemikiran Hukum Ekonomi Islam di Universitas Malaya, Malaysia.

Wakaf adalah bentuk instrumen ekonomi Islam yang unik. Ciri utamanya adalah pergeseran kepemilikan pribadi menuju kepemilikan Allah SWT yang diharapkan abadi, memberikan manfaat secara berkelanjutan. Melalui wakaf diharapkan akan terjadi proses distribusi manfaat bagi masyarakat secara lebih luas, dari manfaat pribadi menuju manfaat masyarakat. Namun, perspektif mayoritas umat Islam Indonesia tentang wakaf lebih mementingkan keagamaan seperti masjid, musalla, pemakaman dan sebagainya. Tujuannya lebih ke sosial seperti pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Terbukti, aset wakaf tanah di Indonesia sebanyak 358.710 lokasi, dengan luas tanah 1,538,198,586 M2. Tapi kehadiran wakaf itu belum dapat memberi peran maksimal dalam mensejahterakan rakyat dan memberdayakan ekonomi masyarakat. Penelitian wakaf oleh PBB UIN Syahid Jakarta terhadap 500 responden nazhir di 11 Provinsi menunjukkan wakaf di Indonesia lebih banyak dikelola oleh perseorangan (66%) daripada organisasi (16%) dan badan hukum (18%). Selain itu, harta wakaf juga lebih banyak yang tidak menghasilkan (77%) daripada yang menghasilkan atau produktif (23%). Temuan umum lainnya juga menunjukkan pemanfaatan terbesar harta wakaf adalah masjid (79%) daripada peruntukkan lainnya, dan lebih banyak berada di wilayah pedesaan (59%) daripada perkotaan (41%). Selain itu, diketahui bahwa jumlah nazhir yang bekerja secara penuh itu minim (16 %). Umumnya mereka bekerja sambilan dan tidak diberi upah (92%) .

Potensi Wakaf Uang Wakaf uang, dipandang sebagai salah satu solusi yang dapat membuat wakaf menjadi lebih produktif. Karena uang tidak lagi dijadikan sebagai alat tukar menukar saja, tapi bisa diolah menjadi sesuatu yang produktif. 24 Sharing / 2007

Karena itu, wakaf uang segera disosialiasikan. Nilainya bisa fleksibel, tak menunggu wakif menyerahkan uang dalam jumlah besar. Wakaf uang juga memudahkan mobilisasi uang di masyarakat melalui sertifikat tersebut karena beberapa hal. Pertama, lingkup sasaran pemberi wakaf (waqif) bisa menjadi luas dibanding dengan wakaf benda. Kedua, dengan sertifikat tersebut, dapat dibuat berbagai macam pecahan yang disesuaikan dengan segmen Muslim yang dituju. Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan dalam wakaf uang, wakif tak harus menunggu menjadi ‘tuan tanah’ untuk menjadi wakif. Wakaf uang telah menjadi pembahasan dan diselenggarakan sejak masa Dinasti Mu’awiyyah. Imam az-Zuhri (wafat tahun 124 H) yang membolehkan wakaf uang (saat itu dinar dan dirham). Bahkan sebenarnya pendapat sebagian ulama mazhab al-Syafi’i juga membolehkan wakaf uang. Mazhab Hanafi juga membolehkan dana wakaf tunai untuk investasi mudharabah atau sistem bagi hasil lainnya. Keuntungan dari bagi hasil digunakan untuk kepentingan umum. Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa yang membolehkan wakaf uang (cash wakaf/ waqf al nuqud) dengan syarat nilai pokok wakaf harus dijamin kelestariannya. Pada Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf pasal 28 – 31 secara eksplisit mengatur tentang pelaksanaan wakaf uang. Jumlah umat Islam Indonesia yang terbesar di seluruh dunia merupakan aset besar untuk penghimpunan dan pengembangan wakaf uang. Bisa dibayangkan, jika 20 juta umat Islam Indonesia mau mengumpulkan wakaf tunai senilai Rp 100 ribu setiap bulan, maka dana yang terkumpul berjumlah Rp 24 triliun setiap tahun. Jika saja terdapat 1 juta saja masyarakat Muslim yang mewakafkan dananya sebesar Rp 100.000, per bulan maka akan diperoleh dana wakaf sebesar Rp 100 miliar setiap bulan (Rp 1,2 trilyun per tahun). Jika


Opini diinvestasikan dengan tingkat return 10 persen per tahun maka akan diperoleh penambahan dana wakaf sebesar Rp 10 miliar setiap bulan (Rp 120 miliar per tahun). Sungguh suatu potensi yang luar biasa.

Strategi Penghimpunan Ada beberapa strategi penting untuk optimalisasi wakaf tunai dalam rangka untuk menopang pemberdayaan dan kesejahteraan umat. Pertama, optimalisasi edukasi dan sosialisasi wakaf uang. Seluruh komponen umat perlu untuk terus mendakwahkan konsep, hikmah dan manfaat wakaf pada seluruh lapisan masyarakat. Dapat dilakukan pendekatan komparatif pada level pemikiran hukum maupun pada level praktik. Fikih wakaf yang progresif dapat diperkenalkan kepada masyarakat melalui pendekatan lintas mazhab. Selain itu, cerita sukses wakaf masa lampau dalam sejarah Islam serta studi komparatif dengan pengalaman di negara-negara lain masa kini dapat menjadi informasi penting dalam sosialisasi wakaf uang. Sebagai contoh adalah Universitas Al Azhar Mesir yang telah berumur lebih 1000 tahun dengan biaya wakaf, Pondok Pesantren Modern Gontor, Islamic Relief (sebuah organisasi pengelola dana wakaf tunai yang berpusat di Inggris), yang mampu mengumpulkan wakaf tunai setiap tahun tidak kurang dari 30 juta poundsterling, atau hampir Rp 600 miliar, dengan menerbitkan sertifikat wakaf tunai senilai 890 poundsterling per lembar. Kemudian dikelola secara amanah dan profesional, dan disalurkan kepada lebih dari 5 juta orang yang berada di 25 negara. Bahkan di Bosnia, wakaf tunai yang disalurkan Islamic Relief mampu menciptakan lapangan kerja bagi

lebih dari 7.000 orang melalui program Income Generation Waqf. Kedua, tindakan riil operasional wakaf uang melalui proyek percontohan (pilot project). Prinsipnya, bila ada contoh sukses di depan mata, biasanya masyarakat akan mengikuti dan berkreasi. Adapun dana wakaf yang terkumpul ini selanjutnya dapat digulirkan dan diinvestasikan oleh nazhir ke dalam berbagai sektor usaha yang halal dan produktif, Misalnya membangun sebuah kawasan perdagangan yang sarana dan prasarananya dibangun di atas lahan wakaf dan dari dana wakaf. Proyek ini ditujukan bagi kaum miskin yang memiliki bakat bisnis untuk terlibat dalam perdagangan pada kawasan yang strategis dengan biaya sewa tempat yang relatif murah. Sehingga akan mendorong penguatan pengusaha muslim pribumi dan sekaligus menggerakkan sektor riil secara lebih massif. Pengelolaan dan pengembangan wakaf uang, dapat mengambil bentuk seperti wakaf tunai (cash waqf), yang dipopulerkan oleh Profesor M.A. Mannan, dengan Social Investment Bank. Ltd (SIBL)nya di Bangladesh. Konsep Temporary Waqf , pemanfaatan dana wakaf dibatasi pada jangka waktu tertentu dan nilai pokok wakaf dikembalikan pada muwaqif. Hal ini sangat menarik meski masih diperdebatkan kebolehannya. Wacana lain yang menarik adalah memanfaatkan Wakaf Tunai untuk membiayai sektor investasi berisiko, yang risikonya ini diasuransikan pada Lembaga Asuransi Syariah. Kita ingin melihat kemajuan wakaf di Indonesia seperti kejayaan wakaf pada masa dinasti-dinasti Islam yang mampu membiayai negara dan membangun peradaban dan kemajuan ilmu pengetahuan melalui gerakan wakaf uang‌. Semoga.

25 Sharing / 2007


Bisnis Bukit Sentul Islamic Center:

Mencari Cara Baru Pendanaan

Di sana umat Muslim Jabodetabek nanti bisa memusatkan kegiatannya. Sayangnya, dari sekitar Rp 23 miliar dana yang dibutuhkan baru 10% terhimpun. Strategi baru pendanaan pun ditawarkan.

Selesai mengumumkan penerapan ISO 9001:2000 pada Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia, Muhammad Syafii Antonio, kembali mengabarkan rencana pembangunan kampus STEI Tazkia di Bukit Sentul Islamic Center (BSIC). “Letaknya bersebelahan dengan Masjid Andalusia yang akan menjadi jantung BSIC,” kata Ketua Yayasan Tazkia Cendekia ini saat seminar bulanan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), April lalu. Proyek BSIC adalah gawean berjamaah empat ulama dan tokoh Muslim Indonesia, Ary Ginanjar Agustian (ESQ), KH Abdullah Gymnastiar (Daarut Tauhid), Ustadz Muhammad Arifin Ilham (Ad Dzikra), dan Syafii Antonio sendiri. “BSIC akan jadi wadah silaturahmi, dakwah, pendidikan dan

26 Sharing / 2007

pencerahan umat Islam di sekitar Jakarta dan Bogor pada khususnya dan Indonesia umumnya.” Begitu bunyi tujuan BSIC dalam proposal proyeknya.

Dari Filantropi ke Membership dan Partnership Bagi warga sekitar Sentul, BSIC, lebih dikenal sebagai masjid Aa Gym. Ini karena ulama kondang itulah yang diberi kesempatan meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Andalusia. Namun sejatinya masjid adalah bangunan pijakan sebelum membangun infrastruktur BSIC lainnya. Masjid Andalusia diproyeksikan selesai akhir 2008 atau awal 2009. “Saat itu kita sudah bisa shalat di sana,” ujar Murniati,

B.Acc, Ketua Harian Badan Pelaksana Harian Yayasan Tazkia Cendekia kepada Sharing. Hingga Juni lalu, konstruksi Masjid Andalusia mencapai lantai tiga sedangkan STEI Tazkia baru tiang pancangnya tertanam di Bumi. “Pioritasnya memang masjid dulu”, ujar Murniati. Total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan masjid Andalusia adalah Rp 5,889 miliar. Ini belum termasuk perpustakaan dan kafetaria di sekitar masjid yang bakal memakan biaya masing-masing Rp 761 juta dan Rp 542 juta. Tepat di sebelah kiri dan belakang masjid, kampus STEI Tazkia beserta asramanya seluas 7.129 m2 akan dibangun dan bakal menghabiskan biaya Rp 15,834 miliar. Total jenderal, biaya untuk membangun masjid dan kampus di BSIC ini adalah Rp


Bisnis

23,697 miliar. “Setelah empat kali kegiatan fundraising sejak 2006, kami baru mampu menghimpun sekitar 10%-nya,” ujar Murniati. Padahal, target penyelesaian makin dekat. Kampus STEI Tazkia ditargetkan rampung pada 2008/2009. Selama ini, penghimpunan dana BSI mengandalkan semangat amal (filantropi) melalui zakat, infaq, sedakah, dan wakaf tunai. Cara menyumbang bisa dilakukan berdasar item dalam konstruksi atau nominal bebas. Misalnya, untuk membangun satu buah tempat wudhu diperlukan biaya Rp 1 juta per m2. Karena luas tempat wudhu adalah 30 m2 maka total biayanya Rp 30 juta. Nah, biaya inilah yang bisa dipilih oleh donatur. Sebagai penghargaan dan pengakuan sumbangan, yayasan menerbitkan sertifikat kepada para penyumbang. Sampai Juni lalu, menurut Murniati yayasan baru mengeluarkan sekitar 30 sertifikat dengan nominal sumbangan masing-masing antara Rp 5-500 juta. Sumbangan dikumpulkan melalui kegiatan fundraising yang melibatkan ulama, tokoh masyarakat, pengusaha Muslim, alumni program haji dan umrah Tazkia Travel, dan para bankir syariah. Karena sifatnya sumbangan, diakui Murniati, pihak yayasan merasa laju pertumbuhan dananya agak lambat. Ketua Badan Pengurus Yayasan Islamic Center Bukit Sentul (YICBS), Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec. mengatakan dua metode akan diperkenalkan untuk menggenjot penghimpunan dana. Yang pertama dan akan diprioritaskan waktu penerapannya

adalah “Learning and Giving Programs”. Menurut hemat Syafii ini akan lebih realistis untuk diterapkan. Metodenya adalah semacam tanda keanggotaan (membership) satu program pelatihan syariah, seperti tentang zakat, infak, sedekah, perbankan syariah, asuransi syariah, dan sebagainya. Siapa saja dapat menjadi anggota, ia hanya perlu membayar Rp 500 ribu tiap bulan selama 10 bulan. Sebagai imbalannya, ia akan mendapat pelatihan-pelatihan tersebut beserta bukunya. Ini akan lebih mungkin diterapkan mengingat langsung memberi hasil berupa pengetahuan bagi si penyumbang. “Ini akan membuka peluang pendanaan lebih luas, meski kecil-kecil nominalnya”, kata Syafii. Masalahnya kini adalah lokasi pelatihan. Karena BSIC belum jadi, kemungkinan pelatihan dilakukan di tempat lain. Tapi, Syafii berharap alangkah baiknya jika penyumbang mau menunggu setelah 10 bulan membayar, baru dapat memakai ruangan kelas di BSIC. “Jadi kami bangunkan dulu setelah uang terkumpul, cepat kok paling butuh dua bulan untuk membangun ruangan kelas,” jelas Syafii. Metode lain yang tengah digodok YICBS adalah kemitraan (partnership). YICBS akan memasang strategi baru berbentuk kemitraan build- operate-transfer (BOT). Prioritas metode ini masih di bawah yang keanggotaan tadi dan masih dijajaki. Ini karena sifat metode BoT adalah komersial sementara tidak semua bagian bangunan BSIC dapat dikomersialkan. Pusat jajanan dan kafetaria di Kampus BSIC dan kampus

STEI Tazkia nanti memang bisa dijadikan komersial. Tapi kalau ruangan kelas belum tentu. “Kami amat berhati-hati soal ini,” kata Syafii. Metode kemitraan akan menawarkan individu maupun institusi penyumbang satu atau beberapa item dari seluruh konstruksi untuk didanai. Setelah jadi, penyumbang berhak mempergunakan item tersebut untuk kepentingannya. Misalnya, satu bank syariah mendanai pembangunan satu ruang kelas di kampus STEI Tazkia, yang baru. Maka bank tersebut berhak memakai satu ruang kelas selama 10 tahun, misalnya digunakan untuk pelatihan karyawan. Setelah 10 tahun, ruang kelas menjadi hak YICBS sebagai pengelola dan pemilik tanah. “Ini seperti sewa dibayar di muka, uang sewa itu kami gunakan untuk membangun,” kata Murniati menambahkan. Apakah sepadan hak guna ruang kelas selama 10 tahun itu dengan investasi yang diberikan? Yayasan akan menghitung biaya sewa yang wajar dan mencocokkannya dengan biaya yang diperlukan untuk membangunnya. Jadi, lamanya hak guna ruang kelas tentunya berbeda dengan ruangan kafetaria karena jumlah biaya untuk membangunnya berbeda. Yayasan Islamic Center Bukit Sentul adalah pengelola BSIC selama pembangunan maupun setelah jadi-- yang beranggotakan,Yayasan Tazkia Cendekia, Yayasan Fajar Hidayah, Yayasan Daarut Tauhid, dan PT Bukit Sentul.

n IA

27 Sharing / 2007


Bisnis

Beli Premi Asuransi Semudah Isi Pulsa

I

Inilah cara baru menjual asuransi kecelakaan diri, semudah dan semurah pulsa ponsel. Ada juga yang memakai dinar lho.

Muhaimin Iqbal

28 Sharing / 2007

Inovasi, begitu Presiden Direktur Asuransi Bintang, Muhaimin Iqbal menyebut produk barunya, Pulsa Bintang. Ini diramalkan akan mengubah paradigma orang berasuransi. Selama ini membeli asuransi dianggap rumit karena harus melewati beberapa proses, pertama, agen penjual meminta pembeli mengisi formulir aplikasi yang berlembarlembar. Oleh si agen formulir itu dikirim ke kantor asuransi terdekat. Diproses di sana, setelah oke, baru si pembeli atau biasa disebut peserta asuransi, dikabari bahwa kini dia telah dilindungi. Setor uangnya, ada yang saat mengisi formulir ada yang setelah aplikasi disetujui. Ribet? Ya, itulah yang menurut Iqbal menjadi salah satu penyebab sulitnya berjualan asuransi di Indonesia. Selain

memang belum memiliki budaya berasuransi, masyarakat kita memang sedikit enggan berepot-repot. Bagi agen pun prosesnya jadi panjang dan melelahkan, sering juga mereka habis di ongkos. Bayangkan, jika ia harus mengurus aplikasi asuransi kesehatan satu orang di daerah bogor sementara kantor asuransi tempatnya bekerja ada di Jakarta. Ia harus bolak balik Jakarta-Bogor sementara komisi belum tentu sepadan dengan ongkosnya. Dengan Pulsa Bintang, asuransi bisa dijual ritel dengan mudah, di mana saja, dan oleh siapa saja, bahkan gerai ponsel di kampungkampung pun bisa menyertakannya sebagai dagangan. “Memang arahnya akan ke sana juga selain gerai ritel seperti Alfamart dan Indomaret�, jelas Iqbal. Seperti pulsa


Bisnis dalam konotasi umum, Pulsa Bintang juga diwujudkan dalam sebuah kartu seukuran kartu ATM atau KTP. Dikemas dalam starter pack bersama Buku Polis, Pulsa Bintang memang tak lazim untuk sebuah produk asuransi. Tapi, bagi Iqbal ketaklaziman ini berpotensi mengubah cara pandang orang Indonesia terhadap asuransi, bahkan terhadap istilah pulsa. Yaitu, kini asuransi bisa dipasarkan dan dibeli semudah membeli pulsa ponsel. Tapi, bukan untuk menelepon tapi untuk melindungi kehidupan.

Identifikasi Nomor Ponsel Meski sudah dilempar ke pasar per Juli 2007, Pulsa Bintang baru bisa didapat melalui agen-agen dan karyawan asuransi Bintang. Cara membeli dan aktivasinya mudah. Sebelum membeli, agen akan menerangkan manfaat, pertanggungan, masa berlaku, proses klaim, dan sebagainya. Setelah paham, calon peserta diminta menandatangani Surat Permintaan Penutupan Asuransi. Agen lalu membantu calon peserta melakukan aktivasi polisnya. Ini dilakukan melalui SMS ke call center Asuransi Bintang, formatnya mirip dengan aktivasi kartu perdana ponsel.

dan memberi formulir aplikasi klaim. Klaim dicairkan selambat-lambatnya 14 hari kerja setelah selesainya verifikasi. Pulsa Bintang adalah asuransi PA dengan premi Rp 50 ribu dengan pertanggungan Rp 25 juta dan masa asuransi satu tahun. Premi dan pertanggungan bisa ditambah maksimal sembilan kali. Jika merasa kurang, peserta bisa membeli kartu tambahan (top up) berupa asuransi Santunan Harian Rawat Inap dengan premi senilai bervariasi mulai dari Rp110 ribu-Rp960 ribu. Perlindungan ini memberikan manfaat santunan harian tunai jika peserta menjalani rawat inap di rumah sakit (RS) akibat kecelakaan maupun suatu penyakit. Besarnya santunan bervariasi antara Rp250 ribu sampai Rp 1 juta per hari. Masa asuransi adalah 1 tahun dengan rentang usia: 30 hari60 tahun (new) dan sampai dengan 70 tahun (renewal)

Ada Juga Pulsa Dinar Selain berbasis uang kertas, Pulsa Bintang juga menyediakan top up berbasis dinar. Seperti produk dinar lainnya, ini diyakini lebih ampuh sebagai alat lindung nilai. Hingga

Jenis = Asuransi Kecelakaan (Personal Accident) Kartu Perdana Pulsa Bintang = Rp 50 ribu (bisa diisi ulang sampai 9 X) Pertanggungan = Rp 25 Juta (bisa diisi ulang sampai 9 X) Bahkan bisa lebih cepat karena agen sudah memiliki template SMS-nya. Perlindungan asuransi baru akan berlaku 1X24 jam setelah aktivasi tersebut. Kemudahan aktivasi ini memang didesain agar penjual pulsa elektrik/ ponsel pun bisa menjadi agen penjual. “Mereka ‘kan biasa membantu registrasi konsumennya, pasti bisa juga untuk Pulsa Bintang”, kata Iqbal. Yang menarik adalah identifikasi (ID) peserta . Selain ID utama berupa nomor seri, peserta juga diminta memasukkan nomor ponselnya untuk dijadikan ID kedua. Nomor ponsel cenderung lebih mudah diingat oleh peserta ketimbang ID biasa. Jadi ketika hendak mengajukan klaim, peserta tinggal menghubungi call center Asuransi Bintang minimal lima hari kalender sejak kecelakaan. Jangan takut jika sudah kemalaman karena Klaim Service buka 24 jam dan tersebar di seluruh Indonesia. Setelah itu, petugas Asuransi Bintang akan menandatangani

Juli lalu, Iqbal mengaku baru melaporkan jenis produk ini sedangkan peluncuran produknya rencananya akan digabung dengan peluncuran tabungan emas dari Bank Syariah Mandiri. Mengenai rincian preminya, Iqbal belum menentukan pasti, namun ia memberi ilustrasi. Premi terendah adalah sekitar 1/4 Dinar ditujukan untuk peserta berusia belasan tahun dengan pertanggungan sebesar 1 Dinar per hari. Peserta berusia ini diidentifikasi sedikit mengalami kecelakaan atau jatuh sakit. Kalau kecelakaan dan harus dirawat di rumah sakit (RS) terus menerus, maksimal pertanggungannya maksimal adalah 1 tahun. Jika dirawat di RS karena sakit, pertanggungannya maksimal 70 hari. Sedangkan untuk premi tertinggi adalah untuk peserta berusia 60 tahun atau di atasnya yaitu sekitar 4 Dinar. Mahal? ”Sesuai dengan potensi sakitnya yang tinggi”, kata Iqbal. Sayangnya untuk pertanggungannya,

Asuransi Bintang belum menentukan. Jika dalam setahun tidak ada klaim, premi asuransi dinar ini dapat diakumulasi tahun berikutnya sehingga keuntungan santunan kesehatan akan meningkat. Ini, menurut Iqbal karena nilai emas tidak akan turun. “Puasa 2006 lalu satu dinar sekitar Rp 750 ribu, Juli lalu sekitar Rp 825 ribu”, kata Iqbal. Ia lalu membandingkan dengan asuransi berbasis uang kertas, jika pertanggungannya maksimal Rp 1 Juta per hari, hari-hari ini mungkin tergolong lebih dari cukup untuk membiayai perawatan di RS. Tapi, jika terjadi inflasi di masa depan?Asuransi berbasis dinar terutama dipasarkan untuk konsumen muslim dan umum yang mulai sadar untuk menjaga stabilitas nilai investasinya di masa depan. Bintang menempatkan asuransi berbasis dinar sebagai produk unggulan divisi syariahnya. Karena ini produk inovatif, Iqbal optimis ini akan menjadi tren marketing asuransi di masa depan. “Dulu, orang mendaftar telepon ribet, perlu dua bulan baru mendapat nomor, kini dengan seketika saja” Harga Rp50 ribu/ per premi (Pulsa Bintang) juga ditentukan berdasarkan kemampuan membeli pulsa ponsel rata-rata orang Indonesia. Asuransi Bintang melakukan riset hingga satu tahun untuk produk ini. n IA

Kartu Tambahan (Top Up) Konvensional Premi = 110-960 ribu Pertanggungan = Rp 250-1 Juta Dinar Premi = ¼ - 1 Dinar Pertanggungan = 1 Dinar/ hari- belum ditentukan

29 Sharing / 2007


Entrepreneurship

Ridwan Ramli

Rizal Andong, Jeli Melihat Peluang

Usaha ini kelihatannya sepele, namun omzetnya bisa mencapai Rp. 75 juta per bulannya. Padahal, modal awalnya cuma keberanian untuk mandiri dari pemiliknya.

B

Bila anda sering melewati daerah-daerah pemukiman padat di seputaran Jakarta dan Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), tentunya pernah melihat permainan andong (sering juga disebut odong-odong). Permainan ini selalu dikerubungi anak-anak kecil.Bahkan, mungkin anak atau cucu Anda termasuk salah satu penyuka mainan murah meriah ini. Andong yang dimaksud di sini beda dengan andong tradisional yang biasanya ditarik oleh kuda. Yang satu ini dikayuh sendiri oleh petugasnya layaknya becak atau menggunakan tenaga mesin seperti motor. Dengan muatan penuh anak balita, andong dibawa berputar-keliling perumahan sementara orang tua para balita menunggu di rumah atau di ujung jalan. Kini andong atau odong-odong tersedia beragam jenis. Muncul pertama kali sekitar lima tahun lalu dengan nama andong naga dan kuda-kudaan, kini variasinya bertambah dengan jenis mobil-mobilan, motormotoran, boneka serta andong mandi bola. Yang paling anyar adalah andong kincir dan andong komidi putar. Bagi orangtua, andong sama sekali tak menguras dompet. Cukup dengan seribu rupiah, si anak sudah bisa menikmati permainan ini selama sekitar sepuluh menit (rentang waktu memperdengarkan dua lagu anak-anak). Ridwan Ramli, adalah salah satu pria di balik sukses bisnis mainan anak murah meriah ini. Lewat Rizal Andong, dia membuat dan menyuplai produk permainan ini ke antero negeri. Andong buatan Iwan, demikian

30 Sharing / 2007

panggilan akrab Ridwan, sangat diminati juragan pemilik andong. Iwan bahkan sudah melebarkan sayap pemasaran hingga ke Sumedang, Semarang, Yogyakarta, dan Solo di samping Jabotabek. Bahkan Rizal Andong merambah hingga luar pulau Jawa seperti ke Riau dan Papua.

Keinginan untuk mandiri ’’Untuk mencapai sukses, singsingkanlah rasa ragu atau malu,’’ kata Rizal. Sebaliknya ia tekun dan percaya diri, usaha yang dirintisnya bakal sukses. Ia merintisnya dua setengah tahun lalu, Ketika itu, kata Iwan, anaknya amat menggemari permainan ini. “Saya juga tergiur dengan uang setoran yang cukup lumayan, Rp 40.000 per hari waktu itu. ’’ Di sisi lain, telah lama ia memendam hasrat untuk memiliki usaha sendiri dan jenuh bekerja untuk orang lain. Iwan semula bekerja sebagai sopir angkot jurusan Rawasari-Salemba. Iwan lantas merintis dengan membeli sebuah odong-odong berbentuk kudakudaan. Ia mencoba jadi juragan dengan mempekerjakan orang lain sebagai sopir andong. Dari satu andong itu, kata Iwan di bengkelnya di Malaka Sari, Jakarta Timur, ia mendapatkan pemasukan lumayan. Maka ia tertarik memperbanyak jumlah andongnya. Namun, Iwan enggan membeli andong lagi dari orang lain karena merasa mampu membuat mainan itu sendiri. ’’Setelah melihat proses pembuatannya, saya yakin bisa membuat yang lebih bagus,” ujar Iwan. Maka, mulailah Iwan coba-coba merakit

andong sendiri, dengan bantuan beberapa tukang, seperti tukang las, tukang cat dan tukang gambar. Tak dinyana, setelah jadi ternyata banyak orang yang mengatakan, kualitas andong buatan Iwan lebih bagus dari andong-andong lainnya yang ada di pasaran. Iwan pun bertambah semangat. Ia lalu membuat sekitar sepuluh andong lagi, yang kesemuanya ia kembali sewakan pada orang lain. Dari hasil sewa andong buatannya itu, ternyata Iwan bisa meraup setoran bersih sekitar Rp. 400.000 per harinya dari para supir andong. Di sisi lain, ternyata andong-andong buatan Iwan itu juga menarik minat juragan


Entrepreneurship

andong atau mereka yang baru ingin menjadi juragan andong. Iwan pun kebanjiran order. Maka, akhirnya Iwan mulai disibukkan untuk mengerjakan andong-andong pesanan itu. Ia bahkan sampai menambah tukang, agar pesanan-pesanan itu bisa cepat diselesaikan. Akhirnya, karena pesanan andong yang datang semakin banyak, Iwan akhirnya memutuskan berkonsentrasi menjadi pembuat dan penyuplai permainan ini. Ia lalu membentuk usaha Rizal Andong ini dengan memperkerjakan tujuh orang karyawan borongan. Sementara andong-andong untuk setoran miliknya tadi, satu persatu ia jual pada orang lain. ”Saya memilih konsentrasi membuat

andong saja dan menjualnya ke pasaran, karena prospek usaha andong ini ke depannya sangat bagus. Andong ini tidak bakal mati, karena anak-anak selalu lahir, dan mereka butuh permainan,” katanya sambil menambahkan, bahwa nama usahanya, yaitu Rizal Andong, adalah diambil dari nama anaknya yang masih semata wayang itu.

Selain itu, nilai lebih Iwan adalah dia selalu berusaha untuk kreatif dan terus mencari terobosan-terobosan baru untuk jenis andongnya. Seperti yang terakhir ini, Rizal Andong berhasil menciptakan andong jenis baru, yaitu andong komidi putar, yang Iwan hargai paling mahal diantara andong yang pernah dibuatnya, yaitu Rp. 15 juta.

Perhatikan kualitas

Ingin menambah modal

Salah satu kunci keberhasilan Iwan, sehingga produk Rizal Andong sangat diminati adalah karena Iwan sangat konsern memperhatikan kualitas. ”Bukannya sombong, andong buatan saya jauh bila dibandingkan andong-andong lain. Dari bahan dasarnya, dari kerapihan finishingnya, kita lebih unggul,” jelas Iwan dengan logat Sumateranya yang kental. Memang Iwan selalu berusaha menjaga kualitas produk agar andong produksinya bertahan lama. Meskipun cuma usaha mikro, namun Rizal Andong selalu berusaha mengutamakan kepuasan pelanggannya (customer satisfaction). Salah satu prinsip yang dilakukan untuk menjaga kualitas itu adalah dengan pemilihan bahan baku yang terbaik. Contohnya, untuk andong komidi putar, Iwan memakai bahan baku besi impor. Selain itu, para karyawan Iwan selalu dipesankan untuk bekerja dengan cermat, teliti, dan tidak terburu-buru. ”Mainan ini kan untuk anak-anak kecil. Makanya faktor keselamatan ini harus lebih diperhatikan. Jangan sampai si anak nanti menjadi cedera, gara-gara proses pembuatannya tidak benar,” ujarnya.

Iwan sendiri ingin sekali memperbesar usahanya. Apalagi, ia berniat mengembangkan Rizal Andong ke berbagai daerah di Tanah Air. Namun dia akui modalnya amat terbatas. Ia sendiri pernah berkeinginan meminjam modal ke bank, namun terhadang masalah jaminan yang dipersyaratkan. ”Mengurus kredit ke bank susah. Tahu sendirilah sulit, karena selalu pakai jaminan,” keluhnya pada Sharing. Padahal Iwan sendiri merasa, usahanya ini layak untuk diberikan permodalan, atau dana segar untuk pengembangan usaha. Hitung saja, dalam sebulan Rizal Andong memproduksi 10-15 andong pesanan. Dengan harga andong yang bervariasi, yaitu antara Rp 5 juta sampai Rp 7 juta, maka Iwan bisa mendapatkan omzet sekitar Rp. 75 juta rupiah per bulannya. Dari angka omzet segitu, ia bisa mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 5-10 juta rupiah. Sangat prospektif, bukan? Apalagi usaha ini skala ukuran mikro. Nah, adakah investor yang tertarik untuk membantu Iwan? n YS

31 Sharing / 2007


Ragam

Berburu Tembang Lawas

era 1970-an-1980-an

Musik Jadul sudah tak lagi diproduksi baik kaset maupun piringan hitam. Karena itu piringan hitam atau kaset lagu-lagu lama dilepas dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

M

Musik tak lekang zaman. Ungkapan tersebut cukup pas menggambarkan masih lestarinya berbagai lagu 1970-an dan 1980an atau akrab dikenal lagu jaman dulu (Jadul) hingga kini. Lantunan musik yang sebagian besar beraliran classic rock tersebut bahkan diburu oleh sebagian masyarakat untuk dikoleksi. Alasannya, selain lagu tersebut cukup enak didengar, berbagai lagu Jadul tersebut kini tidak lagi diproduksi baik dalam bentuk kaset atau piringan hitam. Bagi pencinta lagu Jadul, hal tersebut bermakna perburuan harus dimulai. Di mana ada lagu Jadul, perburuan harus dilakukan meski harus mengeluarkan dana tidak sedikit. Hal tersebut untuk satu tujuan. Demi mendengarkan lantunan lagu Jadul dalam kemasan asli. Beberapa nama penyanyi tersohor masa lalu seperti Ahmad

32 Sharing / 2007

Albar dengan berbagai grup musiknya hingga grup musik Blue Gipsy dan Giant Step yang sulit dicari saat ini.  Menurut Ketua Komunitas Pecinta Musik Indonesia (KPMI), Didik Siswanto, musik Jadul Indonesia tidak kalah dengan musik Jadul dari Barat atau negara lain. Musik Jadul lokal ternyata juga mampu menghadirkan alunan musik yang sedap dinikmati. Hal tersebut terutama musik bergenre Classic Rock.  ‘’Musik lawas kita tak kalah dengan musik Barat,’’ kata pria asal Malang, Jawa Timur ini. Bahkan, menurut Didik, harga sejumlah kaset lagu Jadul saat ini cukup mahal di pasaran hingga ratusan ribu rupiah. Sedangkan, harga piringan hitam lagu Jadul bisa mencapai sekitar Rp 500 ribu. Bahkan, beberapa harga piringan hitam lagu Jadul bisa mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta.

‘’Itu karena edisi tersebut juga dicetak di luar. Ini berarti edisi dunia dan terbatas. Karena itu, kita mesti bersaing dengan kolektor dari negara lain. Contohnya, piringan hitam lagu grup Blue Gipsy,’’ katanya.  Sementara, menurut anggota KPMI, Gatot Triyono, harga kaset lagu Jadul cukup bervariasi dari lima ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah meskipun kaset tersebut pada zamannya hanya dihargai ratusan rupiah. Mahalnya harga kaset lagu Jadul biasanya dipengaruhi dari langka tidaknya kaset atau piringan hitam tersebut di pasaran. Makin langka kaset atau piringan hitam di pasaran, maka harga pun semakin beranjak naik hingga berkalikali lipat. ‘’Langka tidaknya barang Jadul yang akan dibeli membuat harga barang tersebut semakin mahal,’’ katanya yang juga


Ragam menyebutkan piringan hitam lagu Jadul juga sering menjadi buruan. Selain itu, harga kaset dapat menjadi mahal bila pedagang mengetahui pembeli adalah kolektor lagu Jadul. Biasanya, dia langsung menaikkan harga hingga beberapa kali lipat untuk mendapatkan untung banyak. Namun, bila pedagang tidak mengetahui si pembeli adalah kolektor atau pedagang tidak tahu barang, kaset Jadul rata-rata hanya dijual seharga lima ribu rupiah. ‘’Terlebih, saat ini, cukup banyak media cetak yang mulai mengulas mengenai kecintaan sebagian masyarakat terhadap lagu Jadul seperti Republika, Kompas dan beberapa koran lainnya,’’ katanya. Gatot mencontohkan, di antara kaset yang langka di pasaran adalah kaset seniman Harry Rusli, grup Giant Step, dan grup SAS Surabaya. Beberapa kaset tersebut cukup langka di pasaran. Namun, hal itu tidak menghentikan langkah para pecinta lagu Jadul untuk berburu.  Di Jakarta, pecinta musik Jadul telah memiliki beberapa titik perburuan. Sebabnya, kaset atau piringan hitam lagu Jadul umumnya ditemukan di sejumlah titik tersebut. Di antaranya adalah pasar Taman Puring, Jalan Surabaya, Jembatan Hitam Jatinegara, dan lapangan Jend Urip Jatinegara. ‘’Jadi, ini memang sudah hobi. Kalau memang ada di suatu tempat, kita akan kejar,’’ katanya.  Sementara, menurut Gatot, di sejumlah daerah juga terdapat titik perburuan kaset Jadul. Contohnya, di kota kembang Bandung, titik perburuan berada di daerah Ciapus atau Jl Dewi Sartika Bandung dan di Yogyakarta, titik perburuan tersebut berada di pasar Beringharjo. Beberapa tempat tersebut seringkali menjadi langganan pecinta lagu lawas hingga bertahun-tahun.

Menikmati Lagu Jadul via Dunia Maya

Tingkat kesulitan yang dialami cukup banyak kolektor dalam mengkoleksi lagu Jadul berbeda. Namun, terdapat beberapa lagu Jadul yang memang cukup sulit untuk diperoleh. Padahal, bagi sebagian orang, mendengarkan indahnya lagu Jadul saja sudah cukup, tanpa harus memiliki kaset atau piringan hitamnya.  Karena itu, Gatot lalu meng-upload beberapa koleksi lagu Jadulnya ke dunia maya. Tujuannya adalah agar setiap pecinta lagu Jadul dapat mengakses dan menikmati lagu Jadul koleksinya. Masyarakat luas pecinta lagu Jadul dapat mengunjungi dua situs pribadi miliknya, yakni www.gatotriyono.multiply.com dan koleksi. kasetindonesia.blogspot.com. ‘’Sebetulnya dua situs itu agak berbeda. Kalau hanya untuk melihat daftar koleksi lagu Jadul saya, bisa mengunjungi koleksi. kasetindonesia.blogspot.com. Sedangkan, bila ingin mendownload lagu Jadul, buka saja situs saya di

www.gatotriyono.multiply.com. Semuanya gratis,’’ katanya. Kecintaan terhadap kelestarian lagu Jadul membuat Gatot mau membuat dua situs pribadi tersebut. Ia berharap dua situs pribadi tersebut dapat membantu masyarakat luas lebih mudah menikmati lagu Jadul. Dengan demikian, lagu Jadul akan semakin lestari dan diminati. Menurut Didik, KPMI pertama kali didirikan pada 18 Desember 2005. Hingga kini, anggota komunitas pecinta musik Jadul tersebut sekitar 50-an. Mereka berasal dari berbagai profesi. Di antaranya adalah pilot, peneliti, pengusaha, dan bahkan penjual kaset loak. Sejarah pembentukan komunitas tersebut dapat dikatakan  tidak biasa. Sebabnya, komunitas tersebut tidak lahir karena ide anak muda yang gemar nongkrong di jalan sambil bermain gitar. Komunitas ini terbentuk karena mereka sering bertemu di pasar loak ketika sedang berburu kaset atau piringan hitam musik Jadul tahun 1970-an atau 1980-an. Karena sering bertemu, pertemanan pun terjalin dan kemudian terbentuklah KPMI. ‘’Jadi, komunitas ini terbentuk karena persamaan hobi, dengerin musik lama. Pertama-tama tidak kenal. Tapi, ketika kami berburu, tukang kaset mengenalkan dengan teman-teman yang juga memiliki hobi sama. Dari situ, KPMI terbentuk,’’ katanya. Selain menjadi wadah pencinta lagu Jadul, menurut Didik, KPMI juga menjadi wadah bertemunya pecinta lagu Jadul langsung dengan para penyanyinya. Hingga kini, KPMI telah mengadakan 13 kali pertemuan bulan dengan sejumlah artis lawas. ‘’Yang terakhir, pada 22 Juli lalu, kita bertemu dengan Ahmad Albar dan Ian Antono. Ini pencapaian yang luar biasa bagi KPMI karena memang mereka yang menjadi ikon musik Rock saat itu,’’ katanya. Pertemuan KPMI dengan dua penyanyi rock legendaris tersebut dilakukan di Kafe Langsat Corner, Jl KH Ahmad Dahlan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tempat tersebut bisa dibilang semacam sekretariat tidak resmi KPMI. Sebabnya, tempat tersebut sering menjadi tempat mangkal para pecinta lagu Jadul dalam berbagi hobi musik Jadul sambil menikmati secangkir kopi panas. Menurut Didik, saat ini yang menjadi agenda utama KPMI adalah membuat basis data lagu Jadul 1970-an dan 1980-an. Sebabnya, pembuatan basis data tersebut sangat penting dilakukan untuk  agar musik lawas Indonesia tetap lestari. Selain itu, untuk memudahkan masyarakat luas untuk mencari dan menikmati lagu Jadul. ‘’Kita sih menargetkan setelah basis data tersebut dibuat, kita serahkan ke suatu lembaga pemerintah yang mau mengurusnya. Ini penting agar musik Indonesia tetap lestari,’’ katanya. n BI

33 Sharing / 2007


Sosok GINA A. SANOVA

Hidup Penuh Rizki Berkat Menolong Sesama Dari kehidupan glamour sebagai model dan bintang remaja, Gina mengubah haluan menjadi pekerja sosial. Dia meristis kelompok pengajian Baabussalam yang anggotanya banyak kaum muda dari kelas atas.

S

Satu sore di kawasan Pondok Indah, Jakarta. Seorang perempuan berkulit putih bersih. Tampangnya masih saja segar. Padahal, dia telah menjadi ibu dari anak-anak yang beranjak dewasa. Gina A Sanova, namanya. Di luar aktivitas mengomandani PT Ginova, perusahaan spesialis program off air dan on air serta media komunikasi, Gina tak enggan turun ke bantaran kali, perkampungan miskin, kumpulan pengemis dan kadang duduk bersama para pelacur dan buruh anak. Merasa bisa menyelami kehidupan kaum terpinggirkan itu, istri pengusaha tanker itu mendirikan baitulmaal (BM). Hasil jerih payahnya ia gelontorkan ke sini karena untuk hidupnya sendiri, ia merasa cukup dari bisnis sang suami. Namanya mulai naik ke permukaan sebagai bintang film remaja tahun 1980an. Ia bermain film “Nakalnya Anak-Anak” yang menceritakan lika-liku kehidupan seorang guru muda yang cantik dengan murid-muridnya yang nakal-nakal. Murid-muridnya diperankan oleh Dina

34 Sharing / 2007

Mariana, Ira Maya Sopha, Ria Irawan dan Ryan Hidayat (almarhum). Gina A. Sanova berperan sebagai sang guru. Dua tahun, Gina berada di film. Dan film yang dimainkannya selalu masuk box office. Ambil contoh, film ”Nakalnya Anak-Anak yang bertahan 24 minggu di Jakarta, 22 minggu di Bandung dan 26 minggu di Medan. Dan itu di Matinee Show (pertunjukan minggu siang-red). ’’Belum pernah ada film Indonesia yang bisa bertahan selama itu,’’ kata Gina di rumahnya yang asri di Pondok Indah. Gina beruntung mendapat arahan sutradara popular. Nakalnya AnakAnak dikawal Imam Tantowi, Bening Hati Seorang Gadis dengan Franky Rorimpandei, Gema Hati Bernyanyi dengan Abdi Surya Abdi, Betapa Damai Hati Kami dengan Chaerul Umam dan Butir-Butir Cinta dengan AS Karim. Tampang Gina juga wara-wiri di TVRIsatu-satunya televisi saat itu, sebaga bintang iklan dari banyak produk yang disiarkan. ’’Lucunya, dulu saya sempat dituduh serakah atau aji mumpung. Padahal, itu karena klien saya maunya, saya dan saya lagi yang jadi modelnya.’’ Namun gemerlap panggung itu hanya sesaat. Beberapa tahun kemudian, sosok Gina seolah lenyap ditelan bumi. Ia mengaku menikah muda. ’’Usia saya 20 tahun ketika menikah,’’ katanya. Suaminya sendiri sudah 24 tahun. Pernikahan menariknya mundur dari dunia model. ’’Memang suami meminta saya stop main film. Tawaran dulu masih banyak. Saya juga sangat ingin. Tapi saya pilih menuruti suami.’’ Hadirnya buah hati mengisi hariharinya kemudian. Gina merasa sangat exited memiliki anak sendiri karena


Sosok

memang ia menginginkan segera memiliki anak setelah menikah. Mengurus anak amat menyita hari-harinya. ’’Perlahan saya mulai bisa melupakan dunia model dan film,’’ katanya mengenang. *** Sosok Gina muncul lagi. Kali ini bukan di tengah dunia model, fashion yang gemerlap. Sesekali ia tampak di tengah kegiatan Islam yang dihadiri kaum elit. Tapi, kali lain ia turun di jalan becek menyelami dunia kaum pinggiran. Itu dilakukan terkait dirinya sebagai pendiri dan ketua Keluarga Besar Pengajian Babussalam, pengajian yang biasa dihadiri kalangan elit di kawasan Pondok Indah. Bermula dari arisan yang menghadirkan KH Yunan Helmi Nasution. Arisan bersama teman-teman digelar di rumahnya. Tema yang disampaikan menarik, tentang pernikahan, perceraian, poligami, mengatur keuangan keluarga dan menata konflik keluarga. ’’Karena sedang arisan, yang datang pun teman-teman multiagama. Bahkan tak satupun berbusana Muslim termasuk saya sendiri,’’ kata Gina tergelak. Ada yang berbekas dari ceramah itu. Ceramah Yunan menggores kepekaan di sanubarinya untuk melanjutkannya dengan cara yang lebih baik. Aura itu tak hanya dirasakan sendiri. Temantemannya pun merasakan hal serupa. ’’Akhirnya jadilah pengajian itu, tepatnya tahun 1984’’ katanya. Setiap bulan, rumah Gina menjadi oase, kaum muda yang haus mengkaji sebuah ayat saja dari Alquran. Merasa makin

tertarik, rentang pengajian dipercepat menjadi sebulan dua kali dan menjadi setiap pekan sekali. Guru yang datang mengajar cukup banyak. Tahun 1988, KH Mawardi Labai (alm), bertanya mengapa pengajian itu belum punya nama. Gina ketika itu sedang berhaji. ’’Dulu orang cuma bilang ngaji di rumah Gina di Pondok Indah.’’ Kyai itu pula yang memberi inspirasi nama. Karena Gina baru pulang haji dan pintu yang dilalui setiap jamaah saat memasuki Masjidil Haram adalah Baabussalam (pintu keselamatan). ’’Bagaimana kalau nama itu dipakai,’’ kata sang ustads. Gina sreg. Teman-temannya juga. Maka sampai sekarang nama pengajian menjadi Baabussalam. Anggotanya 40-75 orang setiap kali pengajian. Pengajian Baabussalam pun telah beranak pinak. Maksudnya, beberapa anggota yang dulu mengaji di Baabussalam kemudian menggelar sendiri di tempatnya. Gina tinggal merekomendasi nama ustadznya. Baabussalam kemudian menjadi brand untuk kelompok pengajian ekslusif atau terbatas kaum elit. ’’Sebetulnya tak dimaksudkan begitu,’’ kata Gina lagi. Menurut dia, dia hanya tak ingin pengajiannya disusupi aliran terlarang, pencuri atau lainnya. Jadi ia akan meneliti dulu ustadz yang akan diundang, serta anggota yang akan bergabung. ’’Jika disodori nama ada ustadz yang bagus, saya tak langsung mengiyakan. Saya cari tahu dulu. Sama sekali tak ada niat ekslusif, hanya lebih hati-hati saja’’

***

35 Sharing / 2007


Sosok Cahaya pangung telah padam berganti cahaya Ilahi. Dan cahaya ilahi mengasah kepekaan hatinya dan sosialnya. Dibentuk pada 1984, tahun 1986 Baabussalam merintis baitulmaal. Sebelum, pemerintah meluncurkan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh, Gina dan teman-teman sudah mulai mengangkat anak asuh. Sekitar 2000-an, Gina sakit cukup serius. Ia memohon kepada suami agar jika disembuhkan Allah SWT, ia ingin membangun usaha untuk membangun baitulmaal. Gina mengaku sering malu, karena untuk mengembangkan baitulmaal dia selalu SMS teman-temannya untuk meminta bantuan baik infak, zakat, dan sedekah.’’Alhamdulillah, suami mengizinkan. Maka saya punya PT Ginova tahun 2003.’’ Bidangnya, dakwah off Air dan On Air. PT Ginova mengedepankan misi kemanusiaan dengan tema etika moral dalam keluarga, masyarakat, perempuan pencetak generasi, Anak Ibu adalah aset buat Kemajuan Bangsa, Kemiskinan dan Kebodohan Musuh Musuh Kita. Lalu ada program sosial dari Baitul Maal Babussalamnya, yakni memberikan modal kerja untuk janda miskin yang punya anak yatim, lalu melunasi hutang-hutang pengusaha kecil/miskin pada rentenir, serta meminjamkam modal kerja buat pedagang miskin tanpa bunga dengan harapan. ‘’Sekarang dia mustahik, besok tahun depan dia akan menjadi muzaki.’’ Gina pribadi juga terlibat Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (FORIKAN) sebagai Ketua Bagian Promosi dan Pemasaran. ‘’Saya keliling ke berbagai daerah, untuk kampanye, bagaimana agar masyarakat mau atau terbiasa makan ikan.’’ Gina telah mendapat jalannya. Jika melakukan sesuatu dengan niat karena Allah, katanya, ia selalu mendapat jalan keluar. Prioritasnya tetap keluarga. Dan keluarganya mendukung sepenuhnya aktivitas sosial dan bisnisnya. Anaknya telah beranjak remaja dan dewasa. ‘’Mereka membutuhkan saya sebagai teman. Saya biasa chatting atau saling mengirim SMS kepada anak-anak.’’ Gina mengaku dilapangkan rizkinya oleh Allah SWT, pekerjaan gampang diraih. ‘’Jika presentasi, saya jarang ditolak. Klien saya berkesinambungan. Alhamdulillah, Semua dari Allah.’’ Hari makin sore. Gina berbenah dan kembali ke dalam rumahnya.

nYS

36 Sharing / 2007

Berawal dari ajang Abang None Jakarta Gina A. Sanova lahir di Jakarta, 46 tahun yang lalu. Masa kecilnya banyak dihabiskannya di Jakarta, namun menjelang remaja ia sempat mengikuti orangtuanya ke Jepang, karena ayahnya menjadi guru besar di salah satu Universitas di sana. Karena pernah tujuh tahun tinggal di Jepang, makanya saat kuliah ia mengambil jurusan Satra Jepang di Universitas Indonesia (UI). Namun kuliahnya itu tak sempat diselesaikannya, karena ia keburu menikah di usia muda 20 tahun pada 1982. Karirnya di dunia film dan model iklan, semuanya berawal dari keterlibatannya dalam ajang Abang dan Nona Jakarta tahun 1977. Waktu itu, Gina berhasil menjadi pemenang I None Jakarta. Gina ikut ajang ini, setelah ia baru saja hijrah kembali ke Tanah Air dari Jepang. Dari pernikahannya dengan Mohammad John Sanova, pengusaha tanker, Gina dikarunia tiga orang anak yang kini semuanya sudah besarbesar, yaitu Mohammad Andrew Mus Sanova, Mohammad Andrey Mus Sanova dan Audrey Adriana Sanova. n YS


Indikator

37 Sharing / 2007


Internasional

Boubyan Kuwait

Foto istimewa

Hadirkan Bank Islam Baru di Inggris

B

Industri keuangan di negeri ini telah melewati babak awal dan mulai masuk fase pertumbuhan

38 Sharing / 2007

Boubyan Bank, bank Islam terbesar kedua di Kuwait kembali ekspansi ke luar negeri. Kali ini pilihannya adalah Inggris. Bank yang juga salah satu pemegang saham Bank Muamalat Indonesia itu bersiap untuk ikut bersaing memperebutkan dana dari 1,8 juta umat Islam di Inggris. Langkah Boubyan ini cukup tepat. Setidaknya bersamaan waktunya dengan pernyataan menteri keuangan yang baru Kitty Ussher tentang kebijakannya melanjutkan pendahulunya Edd Balls untuk menjalin kemitraan dan membuka ruang untuk tumbuhnya lembaga keuangan Islam. Pernyataan itu ia sampaikan pertama kali ia ditunjuk sebagai Menteri Keuangan Inggris. Itu juga yang dilontarkan Komisaris Bank of London and Middle East (BLME) Yacob al Muzaini kepada wartawan di London. ‘’Kami hadir di Inggris, saat industri keuangan Islam di negeri ini memasuki masa pertumbuhan. Babak awal telah lewat dan kini saatnya industri ini berkembang,’’ katanya. Boubyan hadir di Inggris melalui 20 persen sahamnya di Bank of London and Middle East. Lisensi atas bank tersebut sebagai bank Islam penuh yang melayani jasa bank dan investasi telah dikantongi bulan silam. Sedangkan sisa saham lain dimiliki lembaga keuangan lain. Investasi Boubyan di bank tersebut sekitar 28,6 miliar poundsterling. Boubyan kepada kantor berita Reuter menyatakan lembaganya merupakan pemegang saham terbesar di bank yang berlokasi di Inggris itu. Sejatinya, bank Islam hadir di Inggris sejak empat tahun silam. Dimulai dengan Bank Islam Inggris, kemudian disusul The Lloyd TSB, kini bank syariah lain juga mulai melirik negara sekutu Amerika dalam hal kebijakan politik itu. Layanan bank Islam kini memang menjalar ke Barat. Tumbuh dan bersemi di Timur Tengah pasca isu teroris, dan sekarang meruyak di Amerika dan Eropa. Bank Islam mendapat berkah dari naiknya harga minyak di level dunia. Dari Timur Tengah, bank Islam merambat ke Asia terutama Malaysia dan Indonesia sebelum akhirnya mekar pula di Inggris. Dana-dana Timur Tengah masih jadi incaran untuk sumber pembiayaan proyek di Eropa dan Asia Timur. Sekalipun dalam praktiknya transaksi ini menolkan bunga dan mengedepankan prinsip keadilan dan kerja sama. Untuk wilayah Eropa, Inggris berusaha


Foto istimewa

Internasional

Kitty Ussher

(Menteri Keuangan Inggris)

keras menjadikan negaranya sebagai hub atau pusat dari transaksi keuangan Islam internasional. Mereka juga sedang mengkaji kemungkinan menerbitkan obligasi berbasis nonbunga. Hal itu telah ditegaskan mantan Menteri Keuangan Inggris Ed Balls, April silam. Kebijakan itu dilanjutkan penerusnya Kitty Ussher. Menurut Ussher dengan sumber daya yang terlatih dan berpengalaman di bidang keuangan, Inggris bisa memainkan peran penting. Hadirnya Bank of London and the Middle East itu memberi lebih banyak pilihan bagi layanan perbankan, khususnya yang Islami di Inggris. BLME akan menjadi bank Islam penuh di Inggris yang mengantongi izin dari otoritas moneter Inggris. ‘’Posisi kami amat kuat. Kami punya modal cukup besar dan didukung bankir dan tim kerja yang mumpuni,’’ kata Direktur Utama BLME Humprey Percy. Modal bank yang disetorkan Boubyan bank sekitar 175 juta pounds. Setelah berjalan, kata Percy, mereka

depan. ‘’Kami juga menargetkan segmen bisnis yang sebelumnya belum bisa mengakses layanan keuangan Islam,’’ kata Percy. Menurut dia model bisnis yang ditawarkan BLME telah dibuktikan sebelumnya. Misalnya produk al Beit atau pembiayaan untuk rumah. Meski baru lahir, BLME punya setumpuk pekerjaan. BLME juga sudah menjadi arranger untuk pembiayaan satu tahun berbasis murabahah untuk Thamesteel, industri manufaktur di Kent dan juga salah satu unit dari grup Al Tuwairiqi senilai 15 juta pounds. Dengan skim murabahah, bank akan membeli material yang dibutuhkan industri pembuat baja itu atas nama sendiri dan menjual lagi ke perusahaan baja dengan mark up price. Menurut Percy, layanan keuangan syariah di Inggris jauh melebihi yang telah hadir di seluruh Eropa. ‘’Ini pasar baru dan masih tersisa ruang untuk tumbuh.’’ BLME dikelola oleh sumber daya yang berkualitas dan berpengalaman di bidang keuangan Islam. Boubyan menunjuk

‘’Dengan sumber daya yang ada, kami yakin bisa masuk dan terdepan dalam layanan keuangan Islam.’’ berharap dapat segera listing. Diperkirakan dalam 18 bulan setelah beroeprasi, mereka bisa listing di bursa dan meraih 75 juta pound lagi melalui lantai bursa. Selain BLME sudah ada bank Islam lain yakni European Islamic Investment Bank yang fokus ke layanan investasi dan manajemen aset serta Islamic Bank of Britain yang membidik pasar ritel. Di luar itu masih ada beberapa bank konvensional dan lembaga keuangan yang juga membuka ‘islamic window’ atau layanan syariah untuk melengkapi layanan mereka yang sudah ada. Di layanan syariah itu, The Lloyd TSB misalnya, menawarkan rekening tabungan dan pembiayaan yang sesuai dengan skim syariah. ‘’Investor dan konsumen mulai menghendaki adanya layanan bank Islam penuh. Kami tak hanya sesuai syariah tapi berdasarkan syariah,’’ kata Percy lagi. . BLME akan menjadi layanan bank investasi dan korporasi pertama yang menawarkan layanan manajemen aset dan perdagangan mata uang asing dalam spot. Sedangkan jasa private banking akan dibuka awal tahun

Humprey Percy sebagai direktur utama. Pria ini telah 30 tahun malang melintang di bidang keuangan Islam. Sedangkan untuk komisaris ditunjuk Yacob al Muzaini yang juga managing director di Boubyan Bank Kuwait. Yacob menegaskan Boubyan bank menawarkan layanan untuk nasabah kelas atas baik investasi maupun manajemen aset plus layanan kualitas prima. Boubyan bank hadir dengan kapitalisasi cukup besar dan layanan yang bisa diakses mereka yang menghendaki layanan prima. BLME juga optimistis bisa tumbuh di Inggris. ‘’Kami masuk saat lembaga keuangan Islam di Inggris bukan lagi fase awal tapi sedang fase pertumbuhan.’’ London, kata Yacob, telah menjadi pusat keuangan Islam di luar negara Islam dan Asia. Untuk menjaga gawang kepatuhan pada syariah, maka BLME menempatkan dewan pengawas syariah.

n YN

39 Sharing / 2007


Manajemen Risiko

Risiko-risiko Khas Bank Syariah

Bagaimana prinsip manajemen risiko (MR) di bank syariah?

T

Tak jauh berbeda dengan MR di lembaga keuangan konvensional, tapi tetap ada kekhasan prinsip terutama menyangkut ketaatan kepada prinsip syariah (sharia compliance), risiko kemitraan (equity investment risk) dan risiko imbal hasil (rate of return). Bagi Bien Subiantoro, Direktur Bank Negara Indonesia (BNI) yang membawahi unit usaha syariah (UUS) BNI Syariah, justru MR bank syariah mengantisipasi risiko. “By system, penerapan prinsip bagi hasil otomatis sudah merupakan mitigasi risiko karena prinsip keadilan di dalamnya,� ujar Bien saat membuka seminar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Juni 2007 mengenai MR pada bank syariah, di Jakarta. Keadilan bagi hasil memberi pendapatan yang sesuai kinerja usaha yang dibiayai, juga kepada penabung. Jadi bank tidak bisa gegabah mengucurkan kredit atau menawarkan return yang tinggi kepada penabung. Komisaris BNI, Achyar Ilyas mengamini pendapat Bien, bahkan menurutnya ini lebih karena MR bank syariah tidak semata didasarkan kepada apa yang dibuat manusia, tapi Allah SWT. “Prinsip MR bank syariah sebenarnya sudah diatur Allah SWT, jadi jangan takut salah menerapkannya�, ujar Achyar.

Equity Investment dan Rate of Return Risk Meski begitu, Kepala Bidang Penelitan Perbankan Islam, Direktorat Perbankan Syariah, Bank Indonesia (BI) Mulya Effendi Siregar menganggap perlu penyesuaian aturan MR bagi LKS yang dibuat oleh manusia. Adalah Islamic Finance Service Board (IFSB) yang telah membuat acuan MR bagi LKS pada 2004. IFSB adalah organisasi internasional

40 Sharing / 2007

Sisitem bank syariah mengurangi resiko dibandingkan sistem bank konvensional.

yang didirikan bank-bank sentral dari negara-negara Islam. BI juga salah satu pendiri dan menempatkan wakilnya di IFSB, selain Gubernur BI juga Mulya Effendi Siregar sebagai salah satu anggota Executive Committee. Di antara prinsip MR bank syariah menurut IFSB, seperti dituturkan Mulya adalah, risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, dan risiko reputasi. Ini juga ditemukan dalam prinsip MR bank konvensional. Namun ada kekhasan MR bank syariah, yaitu equity investment risk yang terkait dengan sharing risiko investasi ketika bank masuk dalam sebuah partnership (syirkah) dan rate of return risk, terkait dengan perubahan ekspektasi return pemilik dana investasi (lihat Box I). Ketika bank syariah bermitra bagi hasil (mudarabah dan musyarakah), ia tentunya harus menanamkan dananya. Pada 2003, dari penelitiannya, BI menemukan risiko potensial bagi bank dalam skim mudarabah

dan musyarakah. Dalam mudarabah, bank sebagai mudharib menanggung seluruh kerugian yang mungkin terjadi. Dalam musyarakah, kerugian diatur berdasarkan persentase investasi. Ini jelas amat berbeda dengan bank konvensional. Berapapun ruginya suatu usaha yang dibiayai, debitur harus membayar cicilan kepada bank sesuai bunga yang telah disepakati dan berlaku saat itu. Risiko lain yang teridentifikasi adalah migrasi dana penabung di bank syariah ketika nilai bagi hasil di bawah suku bunga pasaran. Ini terjadi ketika BI menaikkan tingkat SBI, bagi nasabah rasional, menanam uang di bank konvensional tentu dinilai lebih tinggi return-nya dibanding bagi hasil. Namun tidak bagi debitur, bagi hasil yang lebih rendah dibanding bunga pasaran lebih menarik untuk mereka. Saat ini terjadi, dikhawatirkan bank mengalami kekurangan likuiditas, karena yang meminjam makin banyak sedangkan penabung berkurang.


Manajemen Risiko

Kekhasan Manajemen Risiko Bank Syariah (IFSB, 2004) 1. Liquidity Risk Principle 5.1: IIFS shall have in place a liquidity management framework (including reporting) taking into account separately and on an overall basis their liquidity exposures in respect of each category of current accounts, unrestricted and restricted investment accounts. Principle 5.2: IIFS shall assume liquidity risk commensurate with their ability to have sufficient recourse to Shari`ah-compliant funds to mitigate such risk. 2. Rate of Return Risk Principle 6.1: IIFS shall establish a comprehensive risk management and reporting process to assess the potential impacts of market factors affecting rates of return on assets in comparison with the expected rates of return for investment account holders (IAH). 3. Equity Investment Risk Sebaliknya, saat suku bunga pasaran menurun, menabung di bank syariah tentunya lebih menarik. Tapi, bagi debitur bagi hasil yang lebih tinggi akan memberatkan. Ini, seperti yang selalu diingatkan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai salah satu sebab lambannya pertumbuhan bank syariah di Indonesia. “Ini karena bank syariah belum efisien ”, ujar Wapres saat Munas Asbisindo ke IV, beberapa waktu lalu. Jadi, “Mundur kena, maju kena”, kata Mulya menyimpulkan. Tapi, Mulya mengatakan, BI sudah berupaya keras mengantisipasi ini dengan menetapkan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Syariah yang baru (PBI 9/1/2007). Di sana, BI tidak hanya akan menilai kesehatan bank syariah dari kinerjanya saat ini (real time) tapi prediksinya di masa depan. Menilai tingkat kesehatannya saat ini dan memprediksi ketahananya terhadap situasi di masa depan. ”Ini paradigma baru, ada unsur forward looking”. Penilaian ini baru akan berlaku efektif pada Januari 2008. n IA

Principle 3.1: IIFS shall have in place appropriate strategies, risk management and reporting processes in respect of the risk characteristics of equity investments, including Mudharabah and Musharakah investments. Principle 3.2: IIFS shall ensure that their valuation methodologies are appropriate and consistent, and shall assess the potential impacts of their methods on profit calculations and allocations. The methods shall be mutually agreed between the IIFS and the Mudharib and/or Musharakah partners. Principle 3.3: IIFS shall define and establish the exit strategies in respect of their equity investment activities, including extension and redemption conditions for Mudharabah and Musharakah investments, subject to the approval of the institution’s Shari`ah Board.

41 Sharing / 2007


Peristiwa Analisa

Tolong Menolong ala Takaful

Ukhuwah

Tidak sekadar berbisnis, asuransi mikro dari TakafulBaznas DDR ditujukan untuk menjalin persaudaraan dan menolong sesama.

S

“Sudah saatnya elemen ekonomi syariah di Indonesia bersinergi,” kata Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aries Mufti saat launching Takaful Ukhuwah, Juli 2007. Ini adalah produk asuransi mikro pertama besutan Asuransi Takaful Keluarga (ATK) dengan strategi pemasaran baru, menggandeng Badan Amil Zakat NasionalDompet Dhuafa Republika (Baznas-DDR). Baznas sendiri adalah satu-satunya lembaga amil zakat (LAZ) resmi bentukan pemerintah dengan jaringan luas yang kini dilebur dengan Dompet Dhuafa Republika. Baznas memiliki 34 unit pelayanan zakat (UPZ) di dalam negeri dan 40 UPZ di luar negeri serta ada 400 Bazda di seluruh provinsi Indonesia. Baznas Dompet Dhuafa akan bertindak sebagai agen penjual asuransi Takaful Ukhuwah yang dipasarkan dengan premi Rp 50 ribu per peserta. Pertanggungan yang didapatkan adalah sebesar Rp 25 juta untuk meninggal dunia karena kecelakaan dan Rp 5 Juta peserta meninggal biasa. Produk asuransi personal accident (PA) ini memang untuk segmen masyarakat bawah. Baznas menyebut segmen pasarnya sebagai mustahik (penerima zakat). “Tentunya kami tidak menjual produk ini langsung ke mustahik, mereka belum tentu punya uang, kalaupun punya, asuransi belum tentu menjadi prioritas. Kami menjualnya kepada muzakki (pemberi zakat) melalui mekanisme zakat biasa”, ujar Prof. Dr. KH. Didin Hafiduddin, Ketua Baznas-DDR. Kepada para muzakki ini, Baznas-DDR akan melaporkan seberapa persen dari zakat mereka yang digunakan untuk dibelikan

Direktur Utama Syarikat Takaful Indonesia bersama Ketua Baznas Prof. Dr. Didin Hafiduddin saat penandatanganan kerjasama produk Takaful Ukhuwah antara Takaful-Baznas

premi Takaful Ukhuwah bagi mustahik. Untuk tahun ini, Baznas DDR memiliki target konservatif sekitar 10 ribu premi dari potensi pasar sekitar 100 ribu mustahik yang didatanya. Sedangkan target optimisnya adalah sekitar 60 ribu premi. Emmy Hamidiyah, Direktur Informasi dan Pengembangan Jaringan Baznas-DDR menerangkan, pihaknya akan mendata mustahik mana saja yang akan diberi premi dan memberikan kartu tanda bukti kepesertaan. Jika terjadi klaim pun, BaznasDDR yang akan mengurus prosesnya. Minimal 14 hari setelah verifikasi, pihak ATK akan mencairkan klaim.

Intinya Menolong Rakyat Kecil Direktur Utama ATK, Agus Edi Sumanto mengatakan kerjasama ini adalah satu upaya bersama antara Takaful Indonesia dan Baznas-DDR dalam meringankan beban masyarakat yang mengalami musibah dengan pengelolaan lebih profesional. Konsep produk ini sebenarnya sudah dimiliki masyarakat kita, terutama di masyarakat

pedesaan. Agus menyontohkan dana santunan bersama yang dikumpulkan masyarakat dan diberikan kepada satu keluarga yang anggotanya meninggal dunia. “Besarnya dana santunan juga tak lebih dari Rp 50 ribu dan itu dikumpulkan oleh RT/RW. Oleh karena itu kami berupaya membantu tugas yang biasa dikelola RT/RW ini”, jelas Agus yang diangkat sebagai direktur utama per 1 Juli lalu. Nilai lebihnya, ditambahkan Agus, Takaful Ukhuwah memungkinkan pengelolaan dana santunan lebih profesional. Prospek penghimpunan dananya juga lebih luas, tidak hanya terbatas di satu kampung, melainkan seluruh Indonesia melalui jaringan yang dimiliki Baznas-DDR. ATK adalah anak perusahaan Syarikat Takaful Indonesia (STI). Sampai Juni 2007, perolehan premi ATK mencapai Rp 116 miliar. Target premi tahun ini adalah Rp 233 miliar. Terhadap STI, ATK menyumbang 70% perolehan premi sedangkan Asuransi Takaful Umum (ATU) menyumbang 30%. n IA

“Direktur Utama ATK, Agus Edi Sumanto mengatakan kerjasama ini adalah upaya bersama antara Takaful Indonesia dan Baznas-DDR dalam meringankan beban masyarakat yang mengalami musibah dengan pengelolaan lebih profesional.” 42 Sharing / 2007


Indikator Penjualan Handphone Nokia Q1 2007 Nokia masih merajai penjualan handset telepon seluler di seluruh dunia. Hingga Q1 2007 produsen handphone yang berbasis di Finlandia ini menjual sekitar 253 juta unit atau naik 18 persen untuk penjualan year on year (yoy). Nilai penjualan handset mencapai 5.583 juta euro atau naik hanya 4 persen dari Q1 2006. Penjualan produk baru seperti N95, Nokia 6300 dan N65 diperkirakan juga bakal menggenjot penjualan telepon seluler ini. Menurut situs resmi Nokia, Nokia.com, penjualan piranti pendukung seperti multimedia dan enterprisenya juga tinggi dengan kisaran 21-35 persen. Untuk kategori device misalnya. Nokia menjual 91,1 juta unit atau naik 21 persen secara y.o.y. Pendapatan kotor Nokia pada Q1 2007 naik 33 persen menjadi 9.856 juta euro dari 9.507 euro Q1 2006. Sedangkan keuntungan operasional sekitar 1.272 atau turun 7 persen dari 1.367 juta euro tahun 2006.

Kredit tidak Lancar Bank Syariah Bank syariah harus mulai memperhatikan kinerja terutama pembiayaan. Di tengah tingginya financing to deposit ratio atau rasio antara pembiayaan yang disalurkan dan dana pihak ketiga, terlihat juga kenaikan pembiayaan yang tidak lancar. Data Bank Indonesia menunjukkan angka kredit tidak lancar (nonperforming loan) bank syariah mencatat angka 6,17 persen untuk periode Mei 2007. Dari total pembiayaan sekitar Rp 21,9 triliun yang dikategorikan tidak lancar (cal 3-5) sekitar Rp 1,3 triliun. Sejak dua tahun terakhir, nilai NPF bank syariah memang bergerak naik. Pada Desember 2006 tercatat NPF masih berkisar 4,75 persen dengan angka sekitar Rp 971 miliar dari total kredit 20,44 triliun. Angka itu juga sedikit naik dibanding satu semester sebelumnya yakni Juni 2006 di mana nilai NPF bank syariah sekitar 4,23 persen.

Penjualan Honda All New CRV All New CR-V memberikan kontribusi terbesar pada angka penjualan Honda Prospek Motor (HPM) Februari lalu.  Total HPM berhasil mencatat penjualan 3.350 unit dengan pangsa pasar 14,1 persen atau naik dibanding Januari, yang tercatat 8,6 persen. All New CR-V yang baru diluncurkan Februari 2007. Mobil ini memimpin kelas medium sport utility vehicle dengan pangsa pasar 48 persen di kelasnya.  Sepanjang Februari lalu, generasi ketiga CRV ini, terjual 1.400 unit.  Total pada 2 bulan pertama 2007 ini CR-V terjual 1.474 unit. ’’Dengan penjualan yang signifikan dari All New CR-V, kami yakin produk terbaru kali ini banyak diminati costumer dan akan menjadi trendsetter untuk kendaraan premium SUV’’ kata Jonvis Fandy, Sales dan Marketing General Manager HPM. Honda juga memimpin penjualan dikelas lainnya.  Sepanjang Februari, Honda City (kelas sedan mini) terjual 487 unit atau total menjadi 918 unit di tahun ini ( 53 persen pangsa pasar). Honda Civic (small sedan) laku 341 unit atau 547 unit (73 Persen), Honda Accord (medium sedan) sebanyak 24 unit atau total 89 unit (175 persen). Sementara itu, Honda Jazz (Low multi-purpose vehicle) terjual 1.079 atau total 2.549 unit (135) dan Honda Stream (MPV) laris 86 unit pada tahun ini.

43 Sharing / 2007


Peristiwa Analisa

The Beauty of

Dirham Card Kartu kredit syariah pertama di Indonesia ini justru hendak mendidik masyarakat agar tidak konsumtif, apalagi mengemplang.

I

Inilah puncak kerja keras Bank Danamon Syariah (BDS) selama sembilan bulan 10 hari. Sejak Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) menerbitkan fatwa tentang kartu kredit syariah (No.54/DSN-MUI/ X/2006) 11 Oktober 2006, BDS memusatkan perhatiannya merancang bangun produk ini. Hasilnya, BDS menjadi unit usaha syariah (UUS) pertama di Indonesia yang menerbitkan kartu kredit syariah. Vadyo Munaan, Vice President and Senior Country Manager, Indonesia, MasterCard Worldwide menyanjung kecepatan BDS mempersiapkan produk ini. “Salah satu alasan Mastercard mau bekerjasama dengan BDS adalah kecepatan produknya. Sampai kini belum ada yang secepat itu untuk produk yang benar-benar baru”, kata Vadyo saat peluncuran Dirham Card, 18 Juli 2007 di Jakarta. Dirham Card adalah hasil kolaborasi antara Bank Danamon dan Mastercard dengan seluruh jaringan atau merchant-nya di seluruh dunia untuk menyediakan jasa sistem pembayaran dan layanan kepada pemegang kartu. Layaknya kartu kredit, Dirham Card juga bisa digunakan untuk beberbelanja di

44 Sharing / 2007

gerai-gerai berlogo Mastercard, membayar aneka tagihan, berbelanja secara kredit, dan membayar zakat.

For Halal Purposes Only Sebagai kartu syariah tentu saja Dirham Card berbeda dengan kartu kredit konvensional. “Saya menyebut perbedaan itu sebagai ‘The Beauty of Dirham Card’”, kata Achmad K. Permana, Sharia Business Division Head, Bank Danamon. Kartu ini, diklaim Achmad diterbitkan justru bukan untuk mendorong budaya konsumtif, tapi memudahkan transaksi nasabah, terutama pasar Muslim yang menguasai 88% dari seluruh penduduk Indonesia. Achmad mengisahkan Bank Indonesia (BI) kerap mewanti-wanti agar Dinar Card jangan menjadi seperti kartu kredit konvensional, tingkat non performing loan (NPL) tinggi dan meningkatnya budaya konsumtif akibat penggunaan kartu kredit yang berlebihan. Makanya, BDS mensyaratkan cash collaterral yang kemudian diubah namanya menjadi goodwill investment sebesar 10% dari nilai kredit. “Ini sesuai syarat yang diajukan BI”, tegas Achmad.


Peristiwa Analisa mendidik masyarakat. Lagipula bagi bank, calon nasabah akan lebih terseleksi hanya mereka yang niat dan mampu membayar tagihan yang diberikan kartu. Dalam rangka niat itu juga, pada Dirham Card ada anjuran “digunakan untuk belanja produk halal”. Semaksimal mungkin, Mastercard dan BDS akan memblok penggunaan Dirham Card di merchantmerchant yang menjual produk nonhalal. Tapi, diakui Anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) BDS, Adiwarman Karim, dalam kasus tertentu seperti saat berbelanja di Carrefour Dirham Card tentu tak dapat memilah mana produk yang halal dan tidak. Karena, kartu hanya mengenali nominal transaksi, bukan jenis barang andaikata ada nasabah membeli minuman keras bercampur dengan belanjaan lain. “Dalam wilayah itu, yang penting kami sudah menganjurkan”, kata Achmad.

Dana Kebajikan

Besarnya nilai kredit yang dikeluarkan merentang antara Rp5-40 juta tergantung jenis kartunya, Green, Gold, dan Platinum. Goodwill investment ini bukan barang mati, ia dimasukkan sebagai tabungan di BDS yang akan memberikan imbal hasil sesuai akad mudarabah. Berapa nisbahnya, tentunya fluktuatif tiap bulan. Hasilnya itu dapat digunakan untuk menyempurnakan ibadah melalui zakat, infaq, dan sedekah (ZIS). Satu yang menarik, pada independen research di beberapa kota besar sebelum menelurkan Dirham Card, BDS menemukan bahwa 46% responden menyatakan tertarik dan mempertimbangkan untuk mengaplikasi. Menurut Achmad faktor goodwill investment juga ditanyakan di riset itu. Hanya 10% yang menyatakan tidak tertarik. Masih tentang goodwill investment, BDS melihat tingginya NPL kartu kredit terjadi karena bank konvensional selama ini kurang hati-hati memberikan kartu kredit. Calon nasabah bisa saja mengaplikasi kartu kredit hanya dengan memasukkan sejumlah dokumen seperti slip gaji yang belum tentu benar. Inilah salah satu niat Dirham Card,

Late charge atau denda keterlambatan pembayaran tagihan pada kartu ini adalah gabungan antara Ta’wid dan Dana Kebajikan. Ta’wid adalah biaya aktual yang dikeluarkan bank untuk menelpon, menyurati, dan adiministrasi lainnya untuk menagih. Ini yang harus diganti nasabah. “Jadi bukan bunga berbunga”, tegas Hendarin Sukarmadji, Direktur BDS. Sedangkan Dana Kebajikan adalah denda yang besarnya 3% dari tagihan berjalan. Dana itu sepenuhnya digunakan untuk dana sosial (ZIS). BDS telah menjalin kerjasama dengan Baznas-DDR untuk menyalurkan dana ini. Jadi, yang jelas membedakannya dengan konvensional, seperti dikatakan Adiwarman, late charge pada kartu kredit syariah tak boleh masuk sebagai pendapatan bank. Dari mana bank mendapat keuntungan jika tidak ada bunga? Adiwarman menjelaskan akad yang digunakan adalah Kafalah. Akad ini membolehkan bank menjamin transaksi yang dilakukan nasabahnya dan mengambil margin atas pembayaran nasabah di kemudian hari. Selain akad Kafalah, digunakan juga akad Ijarah dan Qardh. Akad Ijarah terjadi saat nasabah membayar monthly fee saat terjadi transaksi. Jika pada bulan bersangkutan tidak terjadi transaksi, nasabah tak perlu membayar monthly fee. Ini adalah biaya sewa dari nasabah atas sistem

pembayaran atau layanan BDS. Ketika bank membayar kepada merchant atas transaksi nasabah sebagai jaminan (Kafallah) tadi, akad yang berlaku adalah Qardh. Ketiga akad dalam satu produk kartu kredit ini diklaim pertama kali ada di dunia. Adiwarman meramalkan, produk ini bisa menjadi benchmark bagi produk sejenis baik dalam negeri atau di luar negeri. Soal itu, pihak BDS mengaku sudah mematenkan nama produk “Dirham Card”.

Migrasi ke Kartu Kredit Syariah Untuk 2007, BDS menargetkan 1520.000 nasabah digaetnya dari lima kota, Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, dan Medan. Ini adalah sebagian kecil dari target utama 1,2 juta nasabah yang tenggat waktu tercapainya belum ditentukan. Sasarannya adalah modern Moslem dengan SES A, B, dan C+. Untuk mencapai target itu, BDS akan agresif menjemput nasabah. “Kami juga akan tampil di mal-mal seperti yang dilakukan bank penerbit kartu kredit konvensional”, kata Achmad. Yang diprioritaskan adalah orang yang sudah memiliki kartu kredit (existing customer) dari bank mana saja. Justru ini juga menjadi salah satu tujuan BDS, syiar Islam, mengajak nasabah kartu kredit konvensional menggunakan juga kartu kredit syariah, “Bahkan kalau bisa migrasi”, ujar Achmad. Seperti kartu kredit konvensional, Dirham Card menawarkan keuntungan Cash Reward, dan Cash Rebate. Fasilitas DIRHAM Bill Manager (pembayaran berbagai tagihan rutin via kartu kredit), DIRHAM Ownership Program (pembayaran cicilan tetap untuk aneka transaksi), dan DIRHAM Living (penawaran spesial di beberapa Islamic Merchant terpilih. n IA

45 Sharing / 2007


Advetorial

Berinvestasi di Kawasan

S

Premium Bali

Siapa tak kenal Pantai Kuta? Area pantai berpasir putih dengan panjang lebih dari satu kilometer di Bali itu memang sangat terkenal bukan saja di Indonesia tapi juga dunia. Di Pantai Kuta, penunjuk waktu seolah bergerak lebih lambat. Karena, hampir semua yang berada di Kuta adalah pelancong yang ingin menikmati nuansa Bali. Mereka melupakan kesibukan, deadline, target bisnis, dan sebagainya. Kuta menawarkan kehidupan lain yang berbeda. Menjelang sore, suasana di Kuta makin ramai. Turis asing yang merindukan sinar matahari di daerah tropis, berjemur diri sembari menanti terbenamnya matahari. Pantai yang memesona itu menawarkan keramahan penduduk asli Bali dan aroma pantai yang melenakan. The Legian Nirwana Suites, menawarkan sisi lain dari pantai Kuta. Menikmati matahari terbenam dari ketinggian hotel bintang lima disertai berbagai kemewahan. The Legian Nirwana memang dipersembahkan bagi mereka yang menghendaki suasana berbeda itu. Dikembangkan oleh PT Bakrieland

46 Sharing / 2007

Development melalui anak perusahaannya PT Samudera Asia Nasional ini, fasilitas hotel bintang lima ini disediakan bagi mereka yang ingin memiliki kemewahan tempat resort ala hotel bintang di lokasi strategis. Bangunan lima sayap dengan masingmasing memiliki lima lantai ini berlokasi sederetan dengan Hard Rock Bali, Kuta. Berdiri di atas lahan 2,3 hektare, hotel mewah ini berada tepat di Jalan Pantai Kuta, lokasi premium tujuan wisata dunia. Dari sisi lokasi, Legian Nirwana Suites sudah unggul karena Kuta adalah tempat

singgah utama wisatawan domestik dan mancanegara. Lokasinya dapat ditempuh hanya sepuluh menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Dari sisi kemewahan, jelas The Legian Nirwana Suites memberi nilai lebih. The Legian Nirwana Suites dilengkapi cafe resto, shopping arcade, coffee shop, meeting room, gymnasium spa, swimming pool, dan tentu saja yang paling asyik sunset pool deck. Di tempat terakhir itu, pengunjung hotel tak perlu harus berebutan mencari tempat untuk sekadar bisa menikmati matahari terbenam. Karena


Advetorial tempatnya tersendiri dengan keindahan yang tak kalah menawan yakni dari tepian kolam. Uniknya kemewahan itu bisa dimiliki dengan konsep strata title. Investor dipastikan sudah bisa memiliki unit stratra title itu akhir 2008. Dari sisi kepastian, investor tak perlu khawatir karena proyek ini dikembangkan oleh Grup Bakrie yang sudah punya pengalaman di bidang property serupa ini. Franky Widjaja, Marketing Manager PT Samudra Asia Nasional menyatakan dengan konsep strata title investor pribadi atau korporasi bisa memiliki unit hotel berbintang lima ini. Mereka bisa menjadikan unit ini sebagai bentuk investasi dengan nilai cukup tinggi. Karena, unit ini akan dioperasikan sebagai hotel oleh operator. Untuk itu, investor akan mendapat return atau keuntungan enam persen per tahun dalam dolar Amerika. Itu hanya untuk tiga tahun pertama. ‘’Setelah itu kemungkinan bisa lebih tinggi lagi,’’ kata Franky lagi. Dia menilai situasi Bali makin kondusif. Di luar keuntungan itu, investor memiliki peluang capital gain atau mendapat nilai lebih dari kenaikan harga property. Karena investasi yang sangat kecil risikonya adalah di bidang property. Karena nilai property akan naik terus. Sehingga investor dapat meraih keuntungan dari kenaikan nilai property jika dijual kembali. Untuk kepemilikan strata title itu, investor mendapat benefit yakni menginap gratis selama 21 hari per tahun. Dan karena operasional hotel ini bekerjasama dengan Accor, maka investor juga dapat memperoleh diskon khusus jika menginap di jaringan hotel Accor Group. Dari 300 kamar yang akan dibangun, hanya 200 yang bisa dimiliki investor. Harga per unit strata title hotel ini sekitar Rp 1,1-4 milar. Tentu saja investor bisa memilih sesuai keinginan berbagai unit apakah yang menghadap ke taman atau menghadap ke pantai. Tak perlu takut keamanan dan kenyamanan terganggu karena system keamanan di sini 24 jam plus CCTV yang akan merekam gerak-gerik orang di ruang public. Pembangunan The Legian Nirwana Suites ini dilakukan oleh Hutama Karya. Pembangunan dimulai 2007 dan dikawal arsitek Airmas Asri yang merancang Landscapte Bell Collins International serta interior design Hirsh Bedner and Associates. Dari 120 unit kamar yang ditawarkan pada tahap pertama, telah terjual 40 persen.

Fasilitas yang disediakan: - Coffeshop - Lounge and Bar - Function and Meeting Room - 2 Thematic Swimming Pool

Informasi selanjutnya silakan hubungi: Marketing Office: Rasuna Office Park, GF Podium Utara, Komp. Apartemen Rasuna Jl H.R. Rasuna Said, Jakarta. Telp: (62-21) 83707770 Marketing Gallery dan Show Uni: Jl Pantai Kuta, Legian Bali. Telp (62-361) 765 743

47 Sharing / 2007


Personal Investing

M

“Muzakki (pembayar zakat) di kami memang banyak kaum profesional”, kata Epri Abdurrahman, General Manager PortalInfaq kepada Sharing. Untuk melayani kebutuhan berzakat orang kantoran itulah, PortalInfaq lalu menyediakan pelbagai infrastruktur. Yang utama adalah fasilitas membayar zakat secara online. Hingga Juli 2007, nilai zakat yang diterima PortalInfaq mencapai Rp100200 juta, dan itu kebanyakan adalah zakat profesi yang dibayarkan kaum profesional. Jumlah tersebut diakui Epri masih belum seberapa dibandingkan potensi zakat profesi di Jakarta. Sebagai pusat kegiatan ekonomi dan bisnis, sebanyak 75% uang berputar di Jakarta. Penelitian mutakhir mengenai potensi zakat profesi di Indonesia adalah Rp 19,3 triliun per tahun. Nah, menurut Epri, potensi zakat profesi di Jakarta bisa jadi adalah 75% dari Rp 19,3 triliun tersebut atau sekitar Rp 14,4 triliun. Dan pihaknya terus meningkatkan nilai zakat, antara lain dengan menyosialisasikan kesadaran bahwa zakat adalah investasi sosial. Di mata Ahmad Gozali, Perencana Keuangan Safir Senduk & Rekan, zakat memang investasi sosial. Selain dikatakan dalam Alqur’an, efek zakat juga bisa dirasakan dalam kehidupan. Dalam Alqur’an disebutkan bahwa tiap nafkah yang kita berikan sebagai zakat, infaq, dan sedekah akan mendapat balasan sebesar 700 kali lipat. “Itu bisa di dunia dan akhirat, entah dalam bentuk harta yang sama atau tidak”, kata Ahmad kepada Sharing. Dilihat dari sisi nonkitab suci, menurut Ahmad zakat bisa membuat kehidupan kita menjadi lebih baik. Logikanya begini, dengan banyak orang yang berzakat, otomatis kemiskinan berkurang. Ini adalah investasi sosial. Kita tahu bahwa penyebab kriminalitas selama ini adalah kemiskinan. Jika kita bisa mengurangi orang miskin, kemungkinan besar kriminalitas juga berkurang. “Zakat akan membuat keadaan lebih kondusif untuk bisnis dan investasi, zakat akan mengamankan hidup kita”, tegas Ahmad.

harta zakat yang telah ditentukan syariat Islam. Islam tidak mau memberatkan umatnya dengan zakat. Jika tidak mampu tidak diwajibkan membayar zakat. Mampu tidaknya seorang umat itu diukur dengan nisab atau harta setara 520 kg beras. Jika seseorang memiliki kelebihan harta sama atau lebih dari nilai 520 kg beras, maka ia wajib membayar zakat. Untuk zakat profesi, nisab dihitung selama 12 bulan atau satu tahun. Jika seseorang telah menerima penghasilan profesi selama 12 bulan, lalu setelah dikurangi berbagai

kebutuhan pokonya ia masih memiliki harta senilai atau melebihi harga 520 kg beras, berarti itu sudah masuk satu nisab dan karenanya wajib membayar zakat. Dasar hukum zakar profesi adalah firman Allah SWT: “Wahai orang-orang yang beriman, infaqkanlah (zakat) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu”. (QS Al Baqarah: 267) Di berbagai lembaga amil zakat (LAZ) biasanya menerima zakat profesi. Pembayarannya pun dilakukan biasanya dengan dua metode (lihat box: “Cara

Zakat Profesi Sebagai Investasi Selain wajib bagi umat Muslim, membayar zakat adalah investasi sosial. Bagaimana cara menghitung dan membayar zakat profesi?

Zakat Profesi Zakat profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi (hasil profesi) bila telah mencapai nisab. Profesi apa saja? Bisa pegawai negeri atau swasta, konsultan, dokter, notaris, akuntan, artis, wiraswasta, dan sebagainya. Nisab adalah standar minimum jumlah

48 Sharing / 2007

Kaum profesional di Jakarta. Zakat profesi dikeluarkan dari penghasilan profesi


Personal Investing “Zakat akan membuat keadaan lebih kondusif untuk bisnis dan investasi, zakat akan mengamankan hidup kita”, tegas Ahmad. orang yang berpenghasilan lebih dari cukup. Sedangkan yang kedua untuk yang paspasan. “Itulah satu bukti kalau zakat bukan untuk memberatkan kita”, kata Epri.

Membayar Zakat Profesi

Ahmad Gozali

Foto istimewa

Menghitung Zakat Profesi”). Dua metode ini mengacu kepada buku Fiqhuz Zakah karya ulama Dr. Yusuf AlQardawi. Metode pertama biasanya dipilih

Kapan saatnya kita membayar zakat profesi? Beberapa ulama besar Islam memiliki perbedaan pendapat mengenai ini. As-Syafi’i dan Ahmad misalnya, mensyaratkan haul (pengendapan harta) adalah setelah setahun terhitung dari kekayaan itu didapat. Abu Hanifah, Malik dan ulama modern seperti Muh Abu Zahrah dan Abdul Wahab Khalaf mensyaratkan haul tetapi dihitung dari awal dan akhir harta itu diperoleh, kemudian pada masa setahun tersebut harta tadi dijumlahkan dan kalau sudah sampai nisabnya maka wajib mengeluarkan zakat. Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, Umar bin Abdul Aziz dan ulama modern seperti Yusuf Qardhawi tidak mensyaratkan haul, tetapi zakat dikeluarkan langsung ketika mendapatkan harta tersebut. Ini karena zakat profesi diibaratkan dengan zakat pertanian yang dibayar setiap waktu panen. Dalam praktiknya, menurut Ahmad orang Indonesia cenderung membayar per bulan atau per tahun. Sampai kini LAZLAZ di Indonesia menerima saja, toh yang penting zakat terkumpul. Terlepas dari mana yang benar dan yang salah, Ahmad melihat membayar bulanan lebih baik daripada tahunan. Misalnya untuk yang membayar bulanan, akan lebih enak dilakukan karena jumlahnya sedikit. Ini akan menjadi seperti membayar cicilan. Nilai yang sedikit ini akan lebih mudah disesuaikan dengan penghasilan. Tak usah takut akan kerepotan, karena kini banyak LAZ menyediakan cara membayar zakat yang mudah, murah, dan canggih, antara lain lewat internet. Kalau dibayar tahunan biasanya lebih berat karena jumlahnya langsung besar. “Apalagi jika kita kurang disiplin, uangnya malah mungkin terpakai untuk yang lain”, kata Ahmad. Dari sisi mustahik (penerima zakat) pun, menerima bulanan akan lebih membantu mereka, tak perlu menunggu tahunan untuk menerima zakat.

Cara Menghitung Zakat Profesi Ini adalah dua kaidah dalam menghitung zakat profesi, yaitu: 1. Menghitung dari pendapatan kasar (brutto) Besar zakat = pendapatan total x 2,5 % 2. Menghitung dari pendapatan bersih (netto) 1. Pendapatan wajib zakat = pendapatan total - pengeluaran perbulan 2. Besar zakat yang harus dibayarkan = pendapatan wajib zakat X 2,5 % Misalnya Anda bergaji Rp 3 Juta. Berarti dalam setahun menjadi Rp 36 Juta. Dengan metode kedua, Anda bisa mengurangi dulu jumlah itu dengan berbagai kebutuhan pokok selama setahun. Misalnya, kebutuhan pokok Anda sebulan adalah Rp1,5 juta, maka dalam setahun Anda menghabiskan Rp 18 Juta. Dari jumlah penghasilan Rp 36 Juta berarti ada sisa Rp 18 Juta lagi. Jika harga beras saat ini adalah Rp 4500 per kg, maka 520 kg sama dengan Rp 2.340.000. Dengan sisa harta Anda sebesar Rp 18 Juta, tentunya lebih besar dari Rp 2.340.000 tersebut. Dan, berarti Anda wajib membayar zakat minimal 2,5% dari saldo harta (Rp 18 Juta) atau Rp 450.000. Jika dibayarkan per bulan, berarti Rp 37.500. Ada juga yang menghitung dari penghasilan kotor (brutto). Dalam kasus di atas berarti 2,5% X Rp 36 Juta = Rp 900.000. Ini juga diperbolehkan asal memiliki kemampuan.

n IA

49 Sharing / 2007


UKM

Jika Partai

Mendukung Koperasi Bersama Koperasi Syariah Indonesia (Kosindo), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendesak ‘beleid’ untuk koperasi syariah segera diterbitkan. Presiden PKS, Tifatul Sembiring “Kami memang akan terus berjihad di bidang ekonomi”

D

Dalam usianya yang 60 tahun, hanya 28,5% dari 140 ribu koperasi di Indonesia yang aktif. “Hanya sedikit yang memiliki manajemen yang baik, partisipasi anggota maksimal, usaha yang fokus, dan skala usaha yang besar”, ujar Ruly Tisna Yuliansa, Ketua Umum Koperasi Syariah Indonesia (Kosindo) saat deklarasi Gerakan Koperasi Syariah Indonesia di Jakarta, 12 Juli 2007. Kosindo tidak sendiri, gerakan ini didukung penuh oleh Bidang Ekuintek DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hari itu di Hotel Bidakara, Jakarta, Presiden PKS, Tifatul Sembiring ikut menandatangani deklarasi disaksikan para wartawan. Keyakinan tampak dari wajah dan tangannya saat menggerakkan spidol, membubuhkan tandatangan. “Kami memang akan terus berjihad di bidang ekonomi”, katanya kepada Sharing di sela-sela deklarasi tersebut.

UU Koperasi Syariah Bukan tanpa alasan, partai yang kini tengah menggentarkan 20 partai pendukung calon Gubernur DKI, Fauzi Bowo di kancah politik daerah ini mendukung Kosindo. Selain persamaan ideologi, Bidang Ekuintek DPP PKS memang dekat dengan koperasi syariah dan usaha mikro. Tifatul mengisahkan pihaknya sering melakukan pelatihan kewirausahaan dan pembinaan kepada pengusaha mikro. Dari pengalamannya itulah, PKS melihat pengusaha mikro masih sering kesulitan mendapat suntikan modal dari perbankan. Koperasi syariah, menurut Tifatul bisa

50 Sharing / 2007

Deklarasi Gerakan Koperasi Syariah Indonesia, Jakarta, 12 Juli 2007


UKM menjadi solusi masalah permodalan itu. Masalahnya tak semua koperasi syariah, termasuk yang tergabung dalam Kosindo memiliki dana yang cukup untuk disalurkan. Sementara perbankan nasional belakangan ini kelebihan likuiditas dan menaruh dananya di SBI hingga Rp300 Triliun. “Lebih baik dana itu disalurkan daripada menganggur dan menjadi beban buat negara,”ujar Tifatul. Dia mengatakan sebaiknya ada aturan yang dapat memaksa perbankan baik di tingkat nasional maupun daerah untuk menyalurkan dananya ke koperasi, terutama koperasi syariah. “Cukuplah lima bank diwajibkan untuk itu, ditambah BPDBPD”, kata Tifatul. Oleh karena itu, PKS berharap pemerintah dapat memberi kepastian hukum dengan

menyediakan perangkat regulasi yang jelas dan memadai, yaitu dengan menyelesaikan UU Lembaga Keuangan Mikro (LKM), merevisi UU Koperasi, bahkan membuat UU Koperasi Syariah tersendiri. Tifatul mengklaim pihaknya telah memiliki format aturan-aturan tersebut dan akan segera diusulkan lewat fraksi PKS di legislatif.

Revitalisasi Gerakan Koperasi Di saat bersamaan, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) menggelar peringatan hari koperasi di Bali. Dalam wawancaranya dengan Bisnis Indonesia, Ketua Umum Dekopin Adi Sasono mengilustrasikan ketidakberpihakan pemerintah terhadap koperasi. Pada 1997-1999, ketika krisis melanda, minyak goreng yang tadinya Rp9.000 per liter, setelah didistribusikan melalui koperasi secara merata, nilainya bisa turun hingga Rp3.500 dalam waktu dua bulan. Lalu, pengelolaan minyak goreng diserahkan kembali ke swasta. “Tahu sendiri harganya sekarang. Kesusahan ekonomi sekarang karena banyak melupakan usaha kecil dan melupakan peran koperasi”, ujar Adi. Padahal seluruh dunia sekarang kembali ke koperasi. AS yang kapitalis memiliki 150 juta anggota atau 60% orang dewasa di AS anggota koperasi, Singapura 1,6 juta atau 80% orang dewasa anggota koperasi, bandingkan di Indonesia yang hanya 30 juta atau 20% orang dewasa yang menjadi anggota koperasi. Setali tiga uang dengan Adi, dalam salah satu seminar koperasi awal tahun lalu di Universitas Muhammadyah Jakarta, pengamat koperasi Muslimin Nasution mengatakan, bank sebesar ABN AMRO sebenarnya adalah bank koperasi. Oleh karena itu, dalam peringatan hari koperasi ke-60 lalu, Dekopin menekankan pentingnya koperasi merevitalisasi gerakannya sendiri. Revitalisasi itu mencakup, pembenahan manajemen dan sumber daya, teknologi, inovasi permodalan, aliansi, dan perluasan pasar. “Hingga koperasi mampu bersaing dengan swasta atau BUMN,” ujar Adi.

Cukup Aturan Turunan Revitaliasasi tersebut bagi Kosindo dan PKS adalah Gerakan Koperasi Syariah Indonesia. Selain pembenahan ke dalam, gerakan juga menekan pemerintah dan legislatif memberi perhatian lebih kepada koperasi, terutama koperasi syariah. Ruly meminta pemerintah segera menerbitkan regulasi untuk mendukung keberadaan koperasi syariah. Hingga kini memang belum ada regulasi khusus koperasi syariah. Koperasi syariah di Indonesia lahir pada 1990-an, berbarengan dengan perbankan syariah. Dalam waktu relatif singkat, kini sudah ada 3000 koperasi syariah dan telah membantu 920 ribu usaha mikro di Indonesia. “Ini kinerja yang mengesankan”, ujar Ruly. Sayangnya, selama ini kebijakan pemerintah di bidang koperasi, termasuk yang syariah lebih banyak didorong oleh pertimbangan politis yang seringkali mereduksi rasionalitas ekonomi. Kinerja yang baik justru tidak didukung, misalnya dengan regulasi yang memadai. Sampai kini, regulasi untuk koperasi syariah amat terbatas alih-alih mengatakannya tidak ada. “Masih banyak aturan turunan yang kami perlukan, misalnya yang mengatur hubungan koperasi syariah dan perbankan, penyaluran dana, dan sebagainya,” kata Staf Ahli Menteri Negara Pertanian ini. Aturan turunan itu, dicontohkan Ruly, misalnya Peraturan Bank Indonesia (PBI) mengenai transaksi teknis operasional dengan perbankan atau SK Menteri Keuangan yang mengatur penyaluran dana kepada koperasi syariah. Itu hanya aturan turunan, mengenai wacana perlunya Undang-Undang (UU) Koperasi Syariah, Ruly memandangnya akan perlu waktu lama mewujudkannya, melihat pekerjaan DPR saat ini. Untuk saat ini, menurutnya yang dibutuhkan cukup pada tingkatan Keppres dan satuan perangkat aturan lainnya. Kosindo sendiri, sejak didirikan pada 1998, baru memiliki 400 anggota dari 20 provinsi yang anggotanya 80% masih terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera. n IA

Jumlah Koperasi Syariah: 3000 Usaha Mikro yang Dibantu Koperasi Syariah 920.000 51 Sharing / 2007


Pendidikan

D

Dari sebuah gedung di Jl Warung Buncit Jakarta Selatan. Sederet nama perempuan Muslim beken tertera di situ. Sebut saja Nurhayati Subakat, pemilik produk kecantikan Wardah dan Zahra, Anne Rufaidah si perancang busana Muslim, Jackie Ambadar, pemilik perlengkapan bayi ekslusif Le Monde dan lainnya. Mereka semua pengusaha dan telah memetik sukses di bidangnya. Dan mereka ingin membagi ilmunya kepada perempuan, Muslimah, yang ingin hidupnya lebih berarti dengan menjalankan sebuah bisnis.

pendidikan ”Be A Woman Entrepreneur”.

Dari Succes Story ”Pendidikan ini bertujuan untuk melahirkan pengusaha Muslimah yang sukses dalam membangun usaha yang baru, atau bagi yang sudah punya usaha tapi ingin berkembang lebih baik,” kata Dra. Saraswati Khazanah, MM, Ketua Umum Alisa Khadijah pada Sharing, baru-baru ini di Jakarta. Menurut Saraswati, awalnya memang keinginan para pengusaha Muslimah yang

ALISA Khadijah

BE A WOMAN ENTREPRENEUR Meski bagi seorang Muslimah, menjadi pengusaha bukan sebuah kewajiban, tapi mereka harus menjalankannya secara profesional jika itu menjadi pilihannya. Alisa Khadijah mengakomodir kebutuhan itu dengan menyediakan program pendidikan yang mampu melahirkan Muslimah pengusaha yang sukses.

Mereka berkumpul di Alisa Khadijah, sebuah program pemberdayaan perempuan Muslim yang kegiatannya merupakan sayap dari Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) melalui Departemen Pengembangan Perempuan. Siapa umat Islam tak mengenal Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW. Dialah pengusaha sukses dan bisnisnya telah melebar hingga ke luar negeri. Ketika berjumpa Muhammad SAW, Khadijah telah menjalani bisnisnya secara profesional. Dan, karena Muhammad adalah pria jujur (al Amin), Khadijah jatuh hati dan mempercayakan bisnisnya kepada cucu Abdul Muthalib. Menjadi pengusaha profesional seperti Khadijah itu pula yang dirintis Alisa Khadijah. Bagaimanapun, menjadi pengusaha profesional butuh ilmu. Karena, di tengah iklim bisnis yang tak terlalu baik di Indonesia, semuanya perlu dipelajari. Untuk itu, Alisa Khadijah, nama lain dari Asosiasi Muslimah Pengusaha se-Indonesia membuka penyelenggaraan program

52 Sharing / 2007

sudah lebih dahulu sukses di kepengurusan Alisa Khadijah, berbagi ilmunya kepada para Muslimah calon pengusaha baru ataupun Muslimah yang sudah punya usaha, namun ingin usahanya itu maju. Semula, kata dia, modelnya sebatas seminar atau kontak bisnis singkat sehari penuh. Namun kini mereka juga mulai mengembangkannya menjadi program pendidikan yang lebih komprehensif, berupa short course selama satu bulan, dengan materi yang jauh lebih lengkap. Kini angkatan pertama sudah memulai kursusnya. ”Dalam setiap seminar, para pengusaha Alisa selalu berbagi mengenai succes story mereka pada para peserta. Namun kemudian, kami mengkaji, bahwa cerita keberhasilan itu juga harus dilandasi atau dilengkapi dengan teorinya. Karena itu, pendidikan ini kami berusaha lengkapi, sehingga selain memberikan motivasi keberhasilan dari mereka yang sudah sukses, juga dikaji bagaimana prosesnya lebih detail ke arah sukses tersebut,” jelas Saraswati, yang juga seorang pengusaha


Pendidikan usahanya. Tujuan: program ini ditujukan untuk meningkatkan perilaku dan ketrampilan berwirausaha. Prasyarat peserta adalah mereka yang telah memiliki usaha atau yang telah mengikuti kelas Mindset Entrepreneurship di atas. Materi kurikulumnya terdiri dari: pengembangan motivasi berwirausaha, tata kelola bisnis, teknik negosiasi, lobby dan komunikasi bisnis, kiat produk dan produksi, kiat pemasaran, dan sistem kemitraan bisnis. Sedangkan, tahapan ketiga atau kelas Managerial Entrepreneurs, ditujukan bagi para Muslimah pengusaha yang sudah maju, namun mereka ingin lebih mantap lagi kemampuannya dalam berbisnis. Program ini ditujukan untuk meningkatkan keahlian manajerial dalam berwirausaha. Prasyarat peserta adalah mereka yang telah memiliki usaha lebih dari dua tahun atau yang telah mengikuti kelas Building entrepreneurs.

Dra. Saraswati Khazanah, MM.

rumah sakit yang cukup sukses itu. Untuk materi teori ekonomi itu, Alisa Khadijah menggandeng Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) IPWIJA. ’’Pendidikan penting supaya mereka punya bekal dan pengetahuan yang cukup dalam berbisnis di luar bakat yang ada. Memang bisa saja menjadi pengusaha itu secara otodidak atau learning by doing. Jika kita menguasai ilmu pendukungnya kita tak perlu tabrak kanan-kiri, lalu jatuh bangun lagi,” jelas Saraswati yang juga pernah punya pengalaman jatuh bangun seperti itu dalam berbisnis. Namun setelah ia sendiri memperkuat ilmu pengetahuan bisnisnya, maka ia dapat merasakan hasilnya jauh lebih baik. Saraswati lalu menjanjikan, bahwa dengan program pendidikan ini, maka bagi para Muslimah calon pengusaha, atau mereka yang sudah menjadi pengusaha, dapat menggali dan mengembangkan potensi wirausaha dalam dirinya masing-masing. Setidaknya, mereka mampu menemukan peluang usaha atau mampu memperbesar dan memajukan usahanya bagi mereka yang sudah memulainya.

Mengejar Kompetensi Saraswati lalu menjelaskan, program pendidikan Be A Woman Entrepreneur Woman ini terdiri dari tiga tahapan. Setiap tahap berlangsung selama satu bulan, dan terdiri dari 14 sesi pertemuan. ”Dengan pertemuan yang lebih intens diharapkan peserta workshop mampu memperoleh kompetensi dari setiap materi yang diberikan,” tambahnya. Untuk tahapan pertama, atau kelas Mindset Entrepreneurship, adalah ditujukan pada para pemula yang ingin membuat usaha dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Materi kurikulum kelas ini terdiri dari; motivasi berkarya, watak dan kepribadian pengusaha Muslim, kontak pengusaha, teknik melihat peluang dan mendirikan usaha, kiat mendirikan perusahaan, dan berbisnis yang amanah Sementara tahapan kedua, atau kelas Building Entrepreneurs, adalah kelas bagi mereka yang sudah melaksanakan usaha, tapi ingin lebih maju lagi dalam

Materi kurikulumnya terdiri dari teknik penentuan harga, penyusunan laporan keuangan, teknik pembiayaan bisnis islami, perpajakan, teknik solusi masalah bisnis Islami, dan company visit. Saraswati menambahkan, para instruktur pendidikan ini telah berpengalaman mengajar/berbisnis minimal 5 tahun dan sangat profesional di bidangnya. Di antara nama yang di sebut di atas yakni Dra. Nurhayati Subakat (Wardah Kosmetik), Dra. Jackie Ambadar (Le Monde), serta Dra. Hulfa, M.Si (Tarbiyah Khazanah Enterprize), selain Saraswati sendiri (Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras). Organisasi ini berdiri di Jakarta pada 11 Maret 1997, atas saran BJ Habibie, Mantan Presiden R.I. Saraswati sendiri yang pada masa itu menjabat Ketua Departemen Pengembangan Peranan Wanita (DPPW) ICMI Pusat menjadi tokoh utama pendirian organisasi ini.

Pimpinan Alisa Khadijah selalu terbuka untuk berbagi ilmu wirausaha pada muslimah calon pengusaha

n YS

53 Sharing / 2007


Wisata

Sehari Menjelajah

Seoul

Jangan berharap bisa menemukan produk teknologi Jepang atau Eropa di negara ini karena warganya amat bangga pada produk sendiri.

A

Anyeung haseo. Hari masih pagi ketika Korean Air yang menerbangkan kami dari Tanah Air mendarat di Bandara Sinpo (Ginpo). Setelah mencuci muka di kamar kecil yang cukup bersih, kami sibuk mencari bagasi sebelum akhirnya bergabung dengan teman-teman perjalanan ke Korea. Kami datang untuk kunjungan bisnis. Tapi terselip dalam hati niat untuk menjelajah Seoul di sela pertemuan bisnis. Kapan lagi bisa melihat negeri ginseng ini dari dekat, bukan hanya lewat sinetron dan film-filmnya yang sempat booming di Jakarta. Tepat saat ada kesempatan, kami mencoba mengambil city tour. Sengaja kami mengambil paket city tour supaya perjalanan kami efisien, dan ada yang membimbing. Karena dari Jakarta kami dapat informasi tak banyak warga Korea yang bisa berbahasa Inggris. Dan itu kami buktikan ketika kami mencegat taksi. Jangankan berbicara Inggris, membaca tulisan Inggris yang tertera di kartu alamat hotel saja, sopir taksi tak mengerti. Untung kartu nama yang diberikan hotel menuliskan juga alamat dalam bahasa Korea dan bahasa Inggris. Hari pertama berada di Seoul, ibukota Korea, kami mengidentikkan kota itu dengan Sungai Han (Han River). Sungai yang amat lebar ini membelah Seoul menjadi kota lama dan kota baru. Setiap kali harus bepergian kami harus melintasi sungai ini. Han River ini memiliki panjang sekitar 514 km. Meski bukan sungai yang teramat panjang, namun Han patut diperhatikan karena lebarnya 1 km. Sungai ini berawal di pegunungan Daedok. Sungai ini tampak dipelihara betul kebersihan dan keasriannya.

Istana Biru Perhentian pertama kami adalah Istana Biru. Kalau di Jakarta, ini pasti Istana Merdeka. Disebut Istana Biru (Cheong Wa

54 Sharing / 2007

dae) karena memang atap dibuat dengan warna biru. Istana ini sepintas mirip dengan bangunan istana atau tempat tinggal raja dan perdana menteri di negara manapun. Didominasi warna putih dan halaman luas, hanya atapnya saja yang berwarna biru. Istana ini tempat tinggal perdana menteri. Tampak cantik dengan pemandangan bukit Bugaksan di belakangnya. Lengkung atap yang berwarna biru tampak menggambarkan Korea yang unik. Konon di dalam istana terdapat kantor utama, ruang tamu, paviliun untuk musim semi dan musim gugur, dan rerumputan hijau dan tak kalah cantik adalah kebun

mawar. Istana ini memiliki tujuh bangunan yang amat menarik. Atap biru itu terbuat dari keramik yang setiap keramik dibakar dengan cara khusus dan menghasilkan warna biru yang cantik. Tentu saja pengunjung hanya bisa berfoto di depan istana biru, sebagaimana turis lainnya. Waktu kami tak banyak. Bus yang membawa rombongan kami segera melaju membawa kami ke tempat wisata lain.

Gyeongbokgung Geongbokgung adalah perhentian kami berikutnya. Geongbok Palace disebut juga Istana Utara karena letaknya yang paling


Wisata utara dibanding istana Changdeok (timur) and Gyeonghee Palace (Barat). Gyongbok Palace yang kini menjadi museum sejarah Korea merupakan istana tradisional Korea yang amat memukau dibanding lima istana lainnya. Istana ini sempat dibakar ketika Jepang menginvansi Korea (1592-1598). Namun istana dengan 7.700 ruang itu kemudian direstorasi pada masa kepemimpinan raja Heungseondaewongun atau King Gojong (1852-1919). Istana ini memiliki dua museum yakni National Palace Museum dan National Folk Museum. Di kedua museum ini kita dapat menyaksikan bendabenda peninggalan raja dan sejarah bangsa Korea selama 5000 tahun. Di bagian dalam museum kita tak dapat memotret. Gyeongbokgung ini merupakan istana raja yang sempat dihuni King Taejo, pendiri Dinasti Joseon (1392-1910). Istana inilah akhir dari kerajaan yang memimpin Korea sebelum akhirnya berubah menjadi pemerintahan modern. Di dalam linkungan Gyeongbokgung ada hall megah yang biasa digunakan sebagai tempat resepsi kerajaan dengan kolam danau berisi bunga lotus. Di tempat ini kami menyempatkan diri berjalan kaki menyusuri tembok yang indah, menyaksikan pepohonan dan bunga yang sangat indah. Banyak remaja Korea bergerombol menikmati pemandangan di sini. Juga segerombolan pelajar taman kanak-kanak yang dibimbing gurunya. Mereka tengah mempelajari sejarah bangsa Korea. Pemandu yang membimbing kami bercerita pada tanggal tertentu, anak-anak ini akan berkumpul untuk meneriakkan kemerdekaan. Ini adalah bentuk pengenangan mereka akan penjajahan Jepang dahulu.

Foto istimewa

Lotte World Dari kedua istana kami masih diajak berkeliling Seoul. Kami sempat menyaksikan gedung parlemen, stadion tempat olimpiade digelar dan yang tak terlewatkan adalah Lotte World. Ini sepintas mirip dunia fantasi di Jakarta. Hanya saja permainannya lebih menantang. Lotte World in menawarkan aneka permainan menantang seperti kincir, ayunan, tornado dan permainan es. Selain itu ada juga Magic Island dengan kastil di dekat danau dan restoran serta kafe untuk leyeh-leyeh. Merasa nyali kecil kami tak terlalu berani mencoba permainan tantangan itu. Diayun jatuh dari ketinggian 70 meter rasanya bukan sesuatu yang mengasyikkan tapi menakutkan bagi kami. Tempat ini dikunjungi sekitar 6 juta orang tiap tahun dan sekitar 10 persennya warga asing. Selain bangga dengan budaya, warga Korea juga bangga dengan produk. Di mana-mana hanya mobil Hyundai, Kia and Daewoo yang berkeliaran

55 Sharing / 2007


Wisata di jalan. Adapun HPnya LG, Samsung dan lainnya. Jangan berharap melihat mobil Eropa atau Jepang di sini.

Surga Belanja Setelah siang hari berkeliling Seoul, malam hari kami mencoba menjelajah belanja. Dari hotel kami, tempat belanja terdekat adalah Namdaimun.Inilah surga belanja bagi butik atau usaha rumahan orang Jakarta. Di Namdaimun, kita bisa mencari baju model terbaru dan tentu saja tas-tas bermerek dengan harga miring. Pemandu wisata kami menunjukkan tas tangannya yang amat cantik bermerek Prada. ‘’Ini bisa beli di Namdaimun dengan harga amat miring,’’ katanya. Dia bercerita bahwa barang yang dijual tentunya bukan asli alias asli tapi palsu. Kualitas barang yang

dijual serupa benar dengan yang asli. Tapi harganya bisa sepertiganya saja. Namdaimun dihiasi dengan loronglorong antar gedung. Pusat perbelanjaan ini memiliki beberapa pintu masuk. Pusat perbelanjaan ini amat besar. Maka kita harus mencatat dari pintu mana kita masuk supaya ketika ingin kembali ke hotel kita tidak nyasar. Di depan Namdaemun, kami melihat orang berkerumun. Ah, rupanya orang-orang itu mencoba menjejakkan kaki di atas metal bertuliskan South Korea. Bentuknya telapak kaki dan ditempel di atas trotoar. Maksudnya, kami sudah pernah ke Korea, begitu kirakira. Kami pun tertarik menginjak metal itu sembari tertawa riang. Bergantian kami saling memotret. Jika ingin barang bermerek yang asli,

pengunjung bisa ke Myeong dong. Berbagai gerai barang bermerek ada di sini. Kita bisa berbelanja sepatu, tas, pakaian dan aksesoris. Dibanding Namdaemun dan Dongdaemun, tentu harga di sini lebih mahal. Sebab asli punya. Selain restoran, yang menarik kunjungan wisatawan di Myeong-dong adalah kehadiran gereja Katholik. Gereja katedral ini memiliki bentuk gothic. Tempat ini selalu menjadi tujuan wisatawan untuk berfoto. Jika di Myeong-dong kita berbelanja barang fashion modern, untuk barang tradisional kita bisa melirik Insa-dong. Di Insa-dong, kita bisa mendapati galeri, kafe dan kedai teh yang menjual barang kerajinan Korea baik itu tas, dompet, lukisan, baju khas Korea. n YN

Kimchi Vs Bulgogi Korea juga menawarkan wisata kuliner yang bisa membuat lidah berdansa. Satu hal yang juga amat menyenangkan berada di Korea adalah wisata kulinernya. Masakan khas Korea rata-rata cocok di lidah orang Indonesia. Rasanya cenderung asam dan sedikit pedas dan bisa membuat lidah berdansa. Namun kita harus berhati-hati karena sebagian termasuk kategori merah untuk kita orang Indonesia yang mayoritas Muslim. Di hotel, kita agak sulit mencari makanan halal. Karena sandwich yang disodorkan untuk sarapan pun kadang berisi ham daging babi. Masakan yang membuat kita teringat Indonesia adalah Kimchi. Kimchi adalah sejenis acar sawi putih. Diberi cuka asam dan sedikit cabai, kimchi mengingatkan kita pada asinan sayur. Tapi rasanya lebih manis dan sedap. Makanan pokok orang Korea sama dengan Indonesia yakni nasi. Hanya disajikannya di mangkok kecil seperti di rumah makan Jepang. Makannya pun dengan sumpit. Nasi dan kimchi adalah menu wajib di meja makan. Di satu kesempatan, kami juga sempat

56 Sharing / 2007

mencicipi Bulgogi. Yang satu ini sejenis daging barbeque. Modelnya daging diiris tipis-tipis seperti daging untuk shabu-shabu. Kemudian daging tersebut dipanggang di atas pan setelah diberi kecap asin.Memakannya tidak langsung. Daging tipis yang telah dipanggang itu dilipat dalam daun sejenis daun slada kemudian digulung dengan seiris bawang putih dan selembar kucai di dalamnya. Baru dinikmati. Agak menyengat memang. Tapi wow, rasanya sensasional. Bulgogi menurut bahasa Korea adalah daging panggang. Biasanya yang dipanggang sejenis daging ayam dan babi. Tapi karena kita dari Indonesia, pelayan menyajikan sesuai permintaan. Selain bulgogi, yang tak kalah popular adalah Chicken ginseng soup atau sop ayam dengan ginseng. Pemandu menjelaskan soup ayam ini meningkatkan vitalitas. Tentu saja karena ayam yang disoup itu utuh satu ekor dan di dalamnya diisi akar ginseng. Rasanya agak pahit. ‘’Karena ibu tak mau pakai cuka beras,’’ kata pemandu. Pemandu itu meminta

pada sup ayam itu dituangkan sebotol kecil sake. Jadi, bisa menghangatkan badan. Tapi, saya takut karena sake termasuk arak yang berarti haram. Jadi, saya nikmati saja soup ayam yang rasanya pahit-pahit itu. Berbeda dengan sup ayam di Indonesia, chicken ginseng soup hanya berisi ayam yang masih utuh lengkap dengan paha dan dada plus kuahnya yang kuning kecoklatan. Daging ayam sangat lunak. Ketika pisau atau garpu menyentuh bagian dalam ayam, tampak potongan akar ginsengn di dalamnya. Sepintar chicken ginseng soup mirip dengan ayam kaisar yang disajikan di restoran China. Last but not least, setelah menikmati aneka sajian itu, tentu saja kita dibawa ke pertokoan yang menjual berbagai obat berginseng ria. Ada teh ginseng, kopi ginseng, dan tentu saja ramuan ginseng asli yang dikemas di botol dengan kemasan yang cantik bernuansa keemasan. Rasa ginseng yang pahit membuat sebagian kami tak terlalu tertarik membelinya kecuali sekadar oleh-oleh saja, bukti bahwa kami sudah pernah ke Korea. n YN


LOMBA PEMAHAMAN EKONOMI SYARIAH Berhadiah Umrah

menguji g n a y a b Ikuti lom tentang a d n A n hua onomi pengeta k e k i t k a pr teori dan angan Islam dan keu

EXPLORE YOUR ISLAMIC ECONOMIC VIEWS ON nd

The 2 Indonesia Sharia Expo HALL A, B JAKARTA CONVENTION CENTRE (Rabu - Minggu ) 24-28 OKTOBER 2007

25.000,p R a b m an lo endaftar

Peserta: Pelajar

Umum

Mahasiswa

- Biaya p

n tanda peserta)

(untuk sertifikat seminar da

Juri :

Praktisi dan Akademisi Ekonomi Syariah

Pendaftaran & Informasi (Maya & Endang) :

Sekretariat ISE 2007

Gedung Twink Lt 8 Jl Kapten Tendean No 82 Jakarta 12790 Phone: 62-21-7900900 (hunting) Fax 61-21-7900213

Penilaian: Penilaian dilakukan berdasarkan atas partisipasi aktif peserta sepanjang seminar dan talkshow yang digelar pada Indonesia Syariah Expo 2007, yakni : 1. Jumlah kehadiran pada seminar dan talkshow 2. Banyaknya pertanyaan yang diajukan 3. Kualitas isi pertanyaan

Persyaratan : # Foto copy Identitas (KTP/SIM/PASPOR) # Foto ukuran 3x4 (3 lembar )

Pengumuman Pemenang :

Pemenang akan diumumkan pada Closing Ceremony Indonesia Sharia Expo 2007

Topik Seminar & Talkshow* : - Indonesia Berbasis Ekonomi Syariah - Kebijakan dan Peluang Investasi Berbasis Syariah di Indonesia - Kesiapan Dunia Usaha dan BUMN Memanfaatkan Investasi Syariah - Tantangan Perbankan Syariah Menghadapi Era Global - Tantangan Asuransi Syariah Menghadapi Era Global - Peran Zakat Dalam Pembiayaan Ekonomi Umat dan UKM

- Memasarkan Produk Halal Dengan Cara Halal (Marketing Syariah) - Kebijakan dan Prospek Sukuk di Indonesia - Peran Perguruan Tinggi Dalam Membangun SDM Syariah Profesional - Membangun Sinergi Lembaga Keuangan Syariah dengan Sektor Riil - Paradigma Baru Wakaf Produktif dan Wakaf Tunai - Bersatu Membangun Indonesia Emas

* Gratis biaya mengikuti seminar dan talkshow

Bekerjasama dengan :


Interlude

Berbisnis Secara Syariah Abdullah Aljuffry

(Pemerhati Perbankan Syariah)

Barang siapa bebisnis tanpa pegangan agama, dia akan bertabrakan dengan riba

D

Dunia bisnis saat ini berkembang dengan sangat pesat, dan boleh dikatakan sembilan puluh persen bisnis yang dilakukan adalah melalui perdagangan, entah barang, jasa, atau uang. Perdagangan merupakan lahan perekonomian yang sangat luas dan merupakan kekuatan ekonomi yang tidak bisa disepelekan. Kaum Yahudi mengerti betul betapa dahsyatnya kekuatan modal dari perdagangan ini, sehingga mereka mempunyai pengaruh besar di Amerika bahkan di dunia. Bahkan kekuatan bisnis kelompok Yahudi ini mempengaruhi politik suatu negara terutama Amerika, dengan berkuasanya mereka di ’kerajaan’ Wall Street. Ada suatu anekdot tentang kehendak seseorang. Dia ditanya apakah ingin menjadi pebisnis atau politisi? Orang yang cerdik menjawab memilih jadi pebisnis. Alasannya, dari hasil bisnisnya berupa uang, dia dapat mempengaruhi politik suatu bangsa (money politic). Islam tidak pernah melarang siapapun untuk berbisnis selama hal itu sesuai dengan syariat yang telah ditentukan baik dalam Alqur’an maupun Al hadist. Artinya, perniagaan itu tidak menghalalkan yang haram atau sebaliknya. Malahan, Islam amat mendorong umatnya untuk untuk melakukan bisnis dan perdagangan. Karena dengan berbisnis, umat bisa membantu umat lain dan juga membiayai hidup keluarganya. Allah SWT juga akan memberkati berbisnis yang dilakukan dengan cara yang halal. Karena, dari cara berbisnis yang halal maka hasilnya dapat digunakan untuk tujuan-tujuan yang halal (halalan thoyyiban). Misalnya, dengan tak lupa mengeluarkan zakat, infak, dan sedekah dari harta yang diperoleh ataupun menyisihkan dana untuk dakwah Islam.

58 Sharing / 2007

Imam Ali AS berkata : ”Berdaganglah kamu, karena didalam perdagangan kamu akan menjadi tak butuh dengan apa yang ada pada tangan manusia. Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menyukai profesional yang jujur” (Mizan Al Hikmah I ) . Lalu bagaimana bisnis yang halal? Pebisnis yang Islami tidak hanya berorientasi pada kalkulator duniawi tapi lebih dari itu. Ia membutuhkan hasil yang diridhai Allah SWT. Dengan begitu ia tak silau oleh pujian manusia atau tak gentar dengan tantangan materi dan duniawi. Berdagang memiliki nilai tinggi dalam Islam. Imam Ja’far ash-Shadiq AS, cucu buyut Nabi SAW berkata : ”Perdagangan menambah akal ”. Itu karena pebisnis Muslim yang handal harus memiliki dan memanfaatkan akal yang dikaruniakan Allah SWT agar usaha yang dia jalankan tetap sesuai dengan koridor yang ditetapkan Islam. Dalam perdagangan bukan hanya produk yang diperjual-belikan harus halal, tapi juga cara bertransaksi, bernegosiasi, cara membukukan transaksi dalam sistem akutansinya, hingga hasil yang diperoleh harus sesuai dengan syariat. Dalam memasarkan produk, pebisnis tak boleh menipu atau menyuap. Imam Ali as berkata : ” Barangsiapa berbisnis tanpa pengetahuan agama (fiqh), niscaya dia akan bertabrakan dengan riba ” (Nahj al Balaghah). Pebisnis yang berusaha melakukan transaksi perdagangannya dengan cara yang dianggap baik, namun menggunakan bank berbasis bunga dalam transaksi dan juga mengajukan pembiayaan, maka ia harus berpikir dengan jernih, apakah bisnisnya sudah memperoleh ridha Allah SWT. Oleh karena itu seorang pebisnis Islami juga harus memiliki pengetahuan hukum-

hukum agama khususnya pada bidang hukum-hukum perdagangan. Rasulullah SAW bersabda : ”Sesungguhnya pada hari kiamat para pedagang dibangkitkan sebagai orangorang yang suka bermaksiat, kecuali mereka yang bertakwa, berbuat kebajikan, dan jujur. ” Untuk menjaga agar semua dalam koridor agama, maka bagi seorang pebisnis setelah berdagang sesuai kaidah agama, dan kemudian memperoleh keuntungan yang halal, dia juga harus menggunakan keuntunganya di jalan yang benar. Imam Ali AS berkata : ”Sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan pada harta orang-orang kaya, bagian untuk orang-orang miskin. Tidaklah seorang miskin merasa lapar kecuali disebabkan kesenangan yang ada pada orang kaya dan kelak Allah SWT akan menanyai mereka tentang hal itu. ” Pada kondisi saat ini di mana sebagian besar masyarakat Muslim hidup dalam kemiskinan, tanggung jawab menyantuni mereka juga ada di pundak mereka lewat kewajiban zakat, infak dan sedekah. Karena di dalam keuntungan dan harga para pengusaha itu, ada hak mereka. Jika menghendaki kesuksesan di dunia dan akhirat, maka para pebisnis Muslim juga harus mengeluarkan hak orang miskin yang melekat di hartanya. Jadi jika seorang pedagang telah menjalankan prinsip dagang dengan kejujuran dan cara marketing yang baik, ia juga bertransaksi dengan fasilitas bank syariah karena prinsip halal, maka hasilnya pun harus digunakan dengan cara yang penuh barokah yakni dimanfaatkan setelah dibayarkan zakatnya. Hidupnya akan indah karena banyak yang akan mendoakan dirinya. n



Kata Mereka Ramzi A. Zuhdi:

“Namanya Juga Tugas” Di negeri mayoritas muslim ini tak semua tahu dan paham tentang perbankan syariah. Maka, pertanyaan, “Apa sih perbedaan pokok bank konvensional dan syariah?” bukan hal asing di telinga Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI), Ramzi A. Zuhdi. Menjadi ‘bos’ direktorat syariah memang membuatnya harus ikut menyosialisasikan perbankan syariah. Kepada siapa saja, termasuk mahasiswa. Maka dari pagi hingga siang yang panas di kampus Trisakti, Grogol Jakarta Barat, lelaki ini panjang lebar menjelaskan apa itu perbankan syariah dan apa bedanya dengan bank konvensional kepada mahasiswa. Berbicara kepada mahasiswa yang sama sekali belum mudeng perbankan syariah tentu

Verni Yuliaty Ismail

Sibuk dengan Laboraturim Bank Mini Syariah Lama Sharing tak jumpa dengan ibu dua anak ini. Ternyata Ir. Verni Yuliaty Ismail, MM, MSi, Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas YARSI, sekarang tengah sibuk merealisasikan berdirinya laboraturium bank mini syariah di kampusnya. Maklum saja, pada tahun ajaran baru mendatang laboraturium tersebut sudah harus digunakan. “Ya, kami sedang sibuk untuk persiapan launching-nya Agustus mendatang.” kata Verni pada Sharing. Seperti apa laboraturium bank mini syariah itu? Menurut Verni, perangkat ini berfungsi sebagai ajang simulasi untuk mempraktekkan proses-proses transaksi di bank syariah bagi para mahasiswanya. “Kami membuatnya persis seperti di bank syariah, baik suasananya, maupun aspek-aspek di dalamnya. Jadi nantinya, mahasiswa bisa berpraktek sesuai posisi yang ada, misalnya sebagai teller, customer service, pembiayaan, tabungan. Sehingga mahasiwa akan benar-benar merasa seperti bekerja di bank syariah,” papar Verni. Lantas apakah dengan adanya laboraturium bank mini syariah ini, maka para mahasiwa Verni tak perlu lagi praktek kerja lapangan (PKL) di bank-bank syariah yang “asli”? Ternyata tidak juga. PKL itu masih tetap ada. ”Jadi saling melengkapi,” lanjut Verni. Dengan ”dobel” praktek ”di atas, maka Verni mengharapkan para mahasiswanya nanti menjadi lebih kompeten, serta tidak canggung lagi, apabila mereka sudah berada di dunia kerja. n YS n

60 Sharing / 2007

berbeda dengan kepada para bankir syariah yang biasa dihadapinya. “Bunga itu berarti, makin lama kita meminjam uang ke bank, tidak peduli kita berpenghasilan atau tidak, harus terus membayar bunga per bulan. Ini ada unsur ketidakadilan”, jelas Ramzi. Sedangkan bank syariah, dengan pola bagi hasil, jika mendapat untung ya dibagihasilkan, jika tidak untung, jadinya berbagi rugi. Ini lebih adil. “Perbankan syariah masih butuh sumber daya manusia (SDM) sekitar 40 ribu, sementara kini cuma terpenuhi sekitar 6000 saja. Ini peluang besar untuk kalian”, ujar Ramzi kepada mahasiswa. Siang pun berlalu dan Ramzi harus kembali ke ‘gedung kembar”. Di jalan menuju mobilnya, saat bersama Sharing Ramzi berkata, “Namanya juga tugas”. n

Hari M Santosa

Leisure Untuk Menambah Ilmu Pakar ekonomi syariah Adiwarman Karim pernah berkata, bila kita melakukan refreshing melalui traveling atau leisure adalah obat mujarab agar otak kita bisa terus berinovasi. Karena dengan kegiatan tersebut otak kita menjadi fresh, sehingga bisa melahirkan kembali ide-ide cemerlang. Agaknya hal itu juga diyakini Hari M. Santosa, Direktur Utama PT Conspec Pertama Indonesia. Hari mengaku sangat menyukai leisure ke luar negeri. Bahkan ia punya obsesi, setiap tahunnya ia bisa berkeliling dunia. Selain membuat pikirannya segar kembali, Hari juga punya misi lain dengan sering jalan-jalan ke mancanegara itu. Di luar negeri, ternyata ia suka berburu ilmu-ilmu terbaru dari bidang pekerjaan yang ia geluti selama ini, yaitu perbaikan dan perkuatan struktur. ”Selain jalanjalannya mengasyikkan, saya sekalian memperkaya knowlegde,” ujar Hari, yang selalu menyempatkan diri datang ke toko-toko buku lokal, mencari buku-buku yang berhubungan dengan bidang kerjanya. Namun kalau tak sedang ke luar negeri, hobi Hari adalah window shopping ke pusat belanja besar yang ada di Jakarta, seperti Plaza Senayan. Bukannya ia seorang shoppers, atau orang yang maniak belanja. Namun ia hanya senang dengan suasana yang ada di mal. Di samping itu, di mal ia juga bisa tahu tren-tren terbaru, misalnya, tren busana. n


Resensi >> Musik

Lost Highway Bon Jovi Tahun rilis: 2007

Belum ada yang berubah dengan penampilan grup ini, tetap khas anak-anak muda yang tampil lepas. Terbiasa membawakan lagu bergenre rock klasik, kali ini Bon Jovi tampil agak istimewa. Anak muda keturunan Italia yang bermukim di New Jersey itu menawarkan lagu rock dengan pengaruh irama country. Ada 12 lagu yang dibisa dinikmati dalam album ini. Selain Lost Highway, pecinta suara Bon Jovi bakal disuguhi lagu Summertimes, (Yo Want To) Make A Memory, Whole Lot of Leavin, We Got It Goin On, Any Another Day, Seat Next To You, Everybody’s Broken, Till We Aitn Strangers Anymore (fitur LeAnn Rimes), The Last Night, , One Step Closer dan I Love This Town. Lagu Lost Highway, adalah lagu yang paling kental irama countrynya. Pun, meski terpengaruh irama country Lost Higway tetaplah lagu rock. Denting alat musik banjo terdengar merdu di lagu ini seolah menggambarkan jalan hidup yang panjang tetap tak menutup aroma bahwa lagu seolah menampilkan sisi Bon Jovi yang lebih kalem. Lagu Whole Lot of Leavin amat kental dengan denting gitar yang keras. Dan lagu (You WantTo Make) A Memory mirip dengan hits Bon Jovi pada era 90-an, Always. Dengan album baru ini, pecinta musik poprock tetap bisa mendengar suara berat khas Bon Jovi dan menikmati musik rock tanpa perlu mengerenyitkan dahi.

In Love 25th Anniversary Ebiet G Ade

Siapa tak kenal Ebiet G Ade. Lagu kritik sosial dan cinta yang dibuatnya seolah tak lekang oleh zaman dan tetap tetap enak didengar di telinga. Memperingati 25 tahun usia pernikahannya dengan Yayu Sugianto, Ebiet hadir lagi dengan album In Love 25th Anniversary. Album ini memuat lagu-lagu lawas Ebiet plus sebuah lagu baru. Meski demikian, semua lagu yang didendangkan di album ini terasa lebih empuk dengan sentuhan aransemen baru. Musisi Anto Hoed ikut membantu mengaransemen lagu dalam album ini selain Adi’Kla’ Adrian, Tony Soewandi, (alm) Billy J Budiarjo. Karena temanya tentang cinta, maka semua lagu yang dikemas ulang ini adalah lagu-lagu tentang cinta. Terdapat 16 lagu dalam album baru Ebiet ini di antaranya Nyarian Rindu, Camelia 3, Cinta Sebening Embun, Elegi Esok Pagi, Lagu Untuk Sebuah Nama, Apakah Ada Bedanya, Camelia 2, Cintaku Kandas di Rerumputan, Ingin Kupetik Bintang Kejora, Cinta di Kereta Biru Malam, Seberkas Cinta yang Sirna, Kontradiksi di Dalam, dan lagu baru Demikianlah Cinta. Beberapa lagu tampil utuh dan sebagian besar diaransemen ulang.

>> Buku Doa dan Amalan Mustajab Bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan Penerbit: Zahra (276 halaman) Tahun 2007 Buku ini dihadirkan dalam rangka menyambut datangnya bulan Rajab kemudian Sya’ban dan Ramadhan. Bulan ini disebut bulan istimewa karena bulan ini adalah persiapan menuju perang spiritual di bulan Ramadhan. Bagi sebagian orang, Rajab telah dimulai dengan berpuasa sunnah dan banyak berzikir. Rasulullah SAW bersabda, sebagaimana disampaikan Imam Ja’far as Shadiq bahwa Rajab adalah bulan pengampunan dan karenanya dianjurkan untuk banyak beristighfar . Menyambut bulan pelimpahan ini, maka Zahra menghadirkan buku panduan untuk mengisi bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan. Isinya adalah kumpulan doa, zikir serta amalan yang dianjurkan seperti berpuasa, memperbanyak sedekah, dan amalan khusus pada tanggal dan hari tertentu di bulan-bulan mulia itu. Buku ini tentu saja menampilkan doa dalam tulisan Arab plus terjemahnya. Dan yang menarik adalah adanya doa munajat khusus untuk bulan Sya’ban, yang dipanjatkan sebagai persiapan kita memasuki bulan paling mulia, Bulan Seribu Bulan.

Rahasia Sukses Ekonomi Cina Penulis: James Kynge Jumlah Halaman: 310 Penerbit: Mizan HargaRp 45.000

James Kynge, jurnalis berpengalaman puluhan tahun meliput kawasan Asia, membongkar fakta-fakta yang tak kalah mengagetkan dari kebangkitan Cina itu. Keahlian jurnalisme membuat tulisannya lebih tajam daripada analisis para pakar yang sekadar mencermati data-data di meja dan terpesona oleh angka-angka yang menakjubkan dari perekonomian Cina. Kynge, terjun langsung di lapangan, menguak faktafakta di berbagai tempat yang tak terduga. Hasilnya, dia bisa menunjukkan banyak hal yang sering luput dari perhatian dunia. Bukan hanya mengungkap sisi-sisi gemilang kebangkitan Cina, buku ini juga menguak sisi-sisi gelap yang tersembunyi. Inilah buku yang wajib dibaca para pebisnis, pengamat ekonomi, jurnalis, dan siapa pun yang ingin memahami secara lengkap fenomena kebangkitan ekonomi Cina dan dampak-dampak internasionalnya di berbagai bidang.

>> Film

Transformer

Sutradara: Steven Spielberg Produksi: 2007 Sebuah lagu kadang menjadi amat popular karena dijadikan theme song dari sebuah film atau sinetron. Kadang, theme song menjadi jauh lebih dikenal ketimbang album kaset atau CD-nya sendiri. Kompilasi soundtract film yang dikemas dengan Movie Love Songs ini adalah lagu-lagu yang dinyanyikan jika mendengarkan lagu baru.

61 Sharing / 2007


Distribusi

Distribusi Majalah Sharing

Kerjasama Distribusi Eksklusif n Perbankan - BNI Syariah - Bank Syariah Mandiri - Bank Permata - Bank Mega - BII - Bank DKI - Bank Muamalat

n Asuransi - Asuransi Takaful Umum - Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 Syariah - Asuransi Central Asia (ACA) Cab. Syariah n Korporasi - PT. Garuda Indonesia (KOKARGA)

n Lembaga Pendidikan Tinggi - Muamalat Institute - Bataza Tazkia - Pascasarjana Universitas Indonesia - Islamic Economic & Finance (IEF), Universitas Trisakti n Lembaga Sosial - BAZNAS - Dompet Dhuafa Republika

Distribusi Umum n TB. Gramedia - Taman Anggrek Mall, Jakarta - Citraland Mall, Jakarta - Pondok Indah Mall, Jakarta - Mega Mall, Pluit, Jakarta - Hero Gatot Subroto, Jakarta - Melawai, Jakarta - Matraman, Jakarta - Kelapa Gading Mall, Jakarta - Artha Gading, Jakarta - Cempaka Mas, Jakarta - Pintu Air, Jakarta - Gajah Mada, Jakarta - Cinere Mall, Jakarta - Metropolitan Mall Bekasi, Jakarta - Bintaro Plaza, Jakarta - Meruya, Jakarta - Depok Plaza, Jakarta - Plaza Semanggi, Jakarta - WTC, Tangerang - Karawachi Mall, Tangerang - Daan Mogot Mall, Tangerang - ITC, Cibinong - Hero Padjajaran, Bogor - Ekalokasari, Bogor - Manyar, Surabaya - Solo n TB. Walisongo, Jakarta n Jakarta Book Center, Kalibata, Jakarta

62 Sharing / 2007

n Cipta Mediagraha - Dharmawangsa Square, Jakarta - Plaza Indonesia, Jakarta n TB. Gunung Agung - Taman Anggrek Mall, Jakarta - Blok M Plaza, Jakarta - Kwitang 38, Jakarta - Kramat Jati Indah, Jakarta - Atrium Plaza, Jakarta - Arion Plaza, Jakarta - Citraland Mall, Jakarta - Sunter Mall, Jakarta - Hero Tendean, Jakarta - Trisakti, Jakarta - Senayan City, Jakarta - Pondok Gede, Bekasi - Tambun, Bekasi - Jl. Ir. Juanda, Bekasi n Minoriya - Kyoei Prince, Jl. Sudirman, Jakarta n Agen Majalah - Jabodetabek - Serang - Bandung - Jogyakarta - Solo - Semarang - Surabaya




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.