Edisi 12/2007

Page 1

Edisi 12 Thn II - Desember 2007

Pendidikan

Yayasan Gizi Kuliner

Kampanye Pentingnya Makanan Sehat Sosok

M Syakir Sula

Berbisnis Secara Virtual Ragam Goes Noeg

Mengagumi Kebesaran Tuhan Lewat Kaligrafi Al Qur’an Internasional Bisnis Syariah di Negeri Paman Sam Dari LA RIBA Hingga CARIBOU COFFEE



dari redaksi

Pasar Syariah Yang Makin Luas

Acara The 2nd Indonesia Sharia Expo yang

dan luar negeri ini memberikan suasana lain dari

berlangsung di Hall A dan B Jakarta Convention

sebuah ekspo karena The 2nd Indonesia Sharia Expo

Centre yang mendulang hampir seratus ribu

telah mempertemukan pelaku bisnis dalam kaitan

pengunjung terutama pada akhir pekan, Jumat,

investasi dan bukan hanya ekspo dan pameran

Sabtu, dan Ahad, usai sudah.

semata.

Acara ini menjadi makin menarik karena di

Pada Majalanh Sharing edisi Desember ini,

dalamya bukan saja ekspo dari lembaga keuangan

pembaca dapat menyimak tulisan Yusuf Wibisono,

syariah tapi juga sektor riil dengan produknya

pemenang I Lomba Karya Tulis Ilmiah yang digelar

seperti kosmetik, produk kesehatan, dan kebutuhan

dalam rangka Ulang tahun I majalah

keluarga lainnya. Acara pendukung yakni pemilihan

Pada edisi kali ini, kami juga menyajikan kisah

Top Model Muslimah yang diselingi peragaan

Le Monde, produsen perlengkapan bayi untuk

busana dari para pelaku bisnis syariah yang

kalangan menengah atas. Perjalanan menjadikan

mengenakan baju takwa (koko) karya desainer Itang

produk pakaian bayi asal Indonesia yang kemudian

Yunaz menjadi penyegar setelah tema-tema berat

go international ini kiranya bisa menjadi inspirasi

diskusi tentang ekonomi dan keuangan syariah

bagi kita semua untuk memulai bisnis dari

yang disajikan di panggung utama sepanjang acara

kebutuhan kita sehari-hari.

ekspo. Ekspo kali ini juga mencatat kemajuan karena

Selamat membaca.

di beberapa stand milik lembaga keuangan syariah ada transaksi langsung antara nasabah dan pengelola bisnis keuangan syariah. Meriahnya ekspo ke dua ini, menunjukkan bahwa minat terhadap ekonomi dan bisnis syariah di Indonesia cukup tinggi. Beberapa pelaku bisnis syariah dan masyarakat awam datang langsung dari daerah untuk menyaksikan sendiri pameran dan temu bisnis yang digelar selama lima hari Kemajuan lain dari pertemuan ini adalah adanya Investor Forum. Meski belum sampai pada tahap realisasi proyek di Indonesia, setidaknya pertemuan antara pelaku bisnis dalam negeri

Rizqullah

3

Sharing / 2007


daftar isi

37 M Syakir Sula

Berbisnis Secara Virtual Dengan piranti teknologi, Syakir mengaku bisa mengatur diri sendiri. Ia tak perlu repot-repot terjebak di kemacetan lalu lintas, tapi tetap menjalankan bisnis dan yang terpenting ia merasa kualitas hidupnya lebih baik.

42

34

Internasional

Bisnis Syariah di Negeri Paman Sam Dari LA RIBA Hingga CARIBOU COFFEE

4

Sharing / 2007

Ragam

Goes Noeg, Mengagumi Kebesaran Tuhan Lewat Kaligrafi Al Quran

01 03 04 06 07 08 10 22 26 28 32 34 37 42 44 47 48 50 53 54 56 58 60 64 65 66

Cover............................................. Dari Redaksi.................................. Daftar Isi........................................ Susunan Redaksi.......................... Surat.............................................. Memo Bisnis.................................. Laporan Utama.............................. Advetorial....................................... Opini............................................... Bisnis.............................................. Info Produk.................................... Ragam........................................... Sosok............................................. Internasional.................................. Opini............................................... Analisa Peristiwa............................ Personal Investing......................... Pendidikan..................................... Indikator.......................................... Wacana.......................................... Filantropi........................................ Analisa Peristiwa............................ Wisata............................................ Kata Mereka................................... Resensi.......................................... Interlude........................................


05 Sharing / 2007


susunan redaksi Kini Eranya Ekonomi Syariah Penasihat Senior

PARNI HADI

Pemimpin Redaksi Cover : Kini Eranya Ekonomi Syariah

RIZQULLAH

Pemimpin Perusahaan

Tia Setiati Mahatmi

List Pemasangan Iklan Majalah Sharing

Wakil Pemimpin Perusahaan Wawan Salim

>> TARIF IKLAN 1 Halaman Dalam 1/2 Halaman Horisontal 1/3 Halaman Vertikal 1/4 Halaman Horisontal

Rp. 15.000.000,Rp. 9.000.000,Rp. 7.000.000,Rp. 5.000.000,-

Back Cover Inside Cover Inside Back Cover 1 Halaman Advertorial

Rp. 20.000.000,Rp. 17.000.000,Rp. 16.000.000,Rp. 17.000.000,-

# Tarif diatas belum termasuk PPN 10% # Iklan B/W dapat terima dengan tarif yang sama dengan tarif F/C # Materi iklan dalam bentuk CD + Proof print # Deadline materi iklan diserahkan 20 hari sebelum penerbitan >> Untuk berlangganan Majalah Sharing Hubungi Maya / Rahmat Telp ; 021- 7900 900 (hunting) / Fax : 021- 7900 213

Dewan Redaksi Ir. H. Adiwarman A. Karim, SE, MBA, MAEP Dr. Didin Hafiduddin Dr. Jafril Khalil Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ, FIIS Prof. Dr. Sofyan Syafri Harahap Dr. Ahmad Satori Ismail Drs. H. Mohamad. Hidayat, MBA, MH Dr. Mustafa Edwin Nasution Dr. Uswatun Hasanah Iggi Achsin, SE

Redaktur Pelaksana Sri Wahyuni Redaksi Ibrahim AJi Yudi Suharso Marketing JIP Megawati Hartono Fahrurozzi Tresna Aryani

Desain Grafis Hairul Anwar Photographer Arul

PT TRIBUWANA CAHYA ANANTA Twink Building 8th floor Jl. Kapten Tendean No.82 Jakarta 12790 Ph: 62-21-7 900 900 (hunting) Fax: 62-21-7 900 213 e-mail : sharing@cahyagroup.com

6

Sharing / 2007

Sekretaris Redaksi Maya Setiorini Distribusi Haryanto Keuangan Rita Artha K


surat

Pajak Syariah

Saya bekerja di perusahaan konsultan finance. Melalui forum ini saya ingin bertanya, apakah Sharing pernah mengekspose mengenai masalah perpajakan dalam transaksi industri keuangan syariah. Kalau belum, saya mengusulkan agar masalah ini dibahas tuntas, karena saya pikir saat ini banyak pihak yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai hal tersebut. Apalagi dengan semakin menjamurnya beroperasi lembaga keuangan syariah di tanah air. Terima kasih. Sutrisno Herlambang Kelapa Gading Jakarta Utara Saran anda kami pertimbangkan.

Alisa Khadijah Saya membaca artikel Alisa Khadijah-Asosiasi Muslimah Pengusaha se Indonesia pada Majalah Sharing edisi sebelumnya. Melalui forum ini saya ingin bertanya dimanakah alamat asosiasi tersebut. Saya tertarik mengikuti pendidikan entrepreneur yang ditawarkan asosiasi tersebut. Terima kasih. Desi Nurhalimah Bintara Bekasi Barat Alisa Khadijah-Asosiasi Muslimah Pengusaha se Indonesia Gedung ICMI Center Lantai IV Jl. Warung Jati Timur No. 1 Jakarta 12740 Tlp. (6221) 9879218

Reksa Dana Syariah Saya ingin tahu lebih banyak mengenai investasi Reksa Dana Syariah. Apakah Sharing pernah mengupas hal tersebut? Aditya Firmansyah Pondok Pinang Jakarta Selatan Reksa Dana Syariah pernah kami kupas pada Sharing edisi Juni 2007. Namun karena banyak permintaan, dalam waktu dekat kami akan kupas kembali mengenai investasi tersebut.

7

Sharing / 2007


memo bisnis

Kegiatan di stand Sharing pada Indonesia Sharia Expo 2007. Majalah ekonomi dan bisnis syariah ini adalah salah satu sponsor terbesar di event tersebut.

Laba Bank BRI Mencapai Rp3,618 Triliun

Pada kuartal ketiga 2007 Bank BRI berhasil membukukan laba setelah pajak Rp3,618 triliun atau naik 16,59% dibanding periode sama 2006 yang mencapai Rp3,104 triliun. Dikemukakan Direktur BRI Leni Sugiat, dalam konferensi pers 31 Oktober 2007, dengan perolehan laba sebesar itu, bisa dikatakan Bank BRI merupakan peraih laba terbesar di Indonesia. Menurut Leni, kenaikan laba ini didorong pendapatan bunga yang mencapai Rp17,154 triliun atau naik 10,15% dibanding kuartal ketiga 2006 yang hanya senilai Rp15,573 triliun. Kenaikan pendapatan bunga ini sebesar 77,65% disumbang dari penyaluran kredit. Nilai penyaluran kredit BRI mencapai Rp105,553 triliun atau naik 21,765% dibanding periode sama 2006 Rp86,691 triliun. Kenaikan kredit dimotori segmen UMKM, yang merupakan fokus utama pengembangan bisnis perseroan. Portofolio pinjaman UMKM di BRI mencapai 85,82% dari total portofolio kredit. Untuk beban bunga kuartal ketiga 2007 Rp4,767 triliun atau mengalami penurunan 11,62% dibanding periode sama 2006 Rp5,95 triliun.

BMI Luncurkan Layanan Remittance di Malaysia

Bank Muamalat Indonesia (BMI) meluncurkan layanan kiriman uang “Kas Kilat� pada 27 Oktober 2007 di Malaysia oleh Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Malaysia, Tadang B.Razak . Jasa ini diadakan untuk membantu pengiriman uang masyarakat Indonesia

8

Sharing / 2007

baik korps diplomatik, pengusaha, profesional, maupun pekerja lainnya di Malaysia. Dengan layanan ini, mereka dapat mengirim uang secara cepat, mudah, murah dan aman ke rekening kerabat atau relasi mereka yang ada di Bank Muamalat Indonesia yang juga pemegang kartu Shar-E. Layanan ini tercipta atas hasil kerja sama BMI, Bank Muamalat Malaysia Berhad (BMMB) dan e-Kencana. BMMB adalah bank syariah penuh yang berdiri sejak tahun 1999 dan berkantor pusat di Kuala Lumpur. BMMB saat ini adalah Bank syariah kedua terbesar di Malaysia dengan lima puluh dua (52) outlet yang tersebar di seluruh Malaysia.


memo bisnis Direktur Utama BMI, A Riawan Amin menjelaskan, selama ini pengiriman uang dari para pekerja Indonesia di Malaysia ke keluarga mereka di Tanah Air lebih banyak dilakukan dalam bentuk tunai dan diterima secara tunai (cash to cash). Sementara melalui Kas Kilat, ungkap Riawan, proses pengiriman uang dilakukan dalam bentuk tunai masuk ke rekening tabungan (cash to account). Jadi pengiriman uangnya lebih aman dan cepat. Selain itu keluarga penerima di Tanah Air, tidak perlu mengambil keseluruhan uang yang dikirimkan secara tunai, tapi bisa disisihkan di rekening tabungan Bank Muamalat Indonesia yang dimiliki”, paparnya. Dalam jangka waktu 10-15 menit, jelas Riawan, kiriman uang sudah masuk ke dalam rekening tabungan pihak keluarga di Indonesia.

Laba Bersih Bank Niaga per September 2007

Bank Niaga membukukan perolehan laba (unaudited) per September 2007 sekitar Rp590 Miliar atau naik 10% dibandingkan periode sama tahun lalu. Sedangkan, laba operasionalnya naik 18% menjadi Rp2,35 Triliun. Kenaikan laba operasional ini terjadi karena tingginya peningkatan pendapatan bunga. “Kenaikan ini pun disebabkan oleh turunnya biaya bunga, fee based income (pendapatan nonbunga) yang tinggi serta adanya keuntungan dari transaksi valas,” kata Presiden Direktur Bank Niaga, Hashemi Albakri di Jakarta, Senin. Hingga September 2007, total aset perseroan mencapai Rp47,32 Triliun dan total utang Rp42,29 Triliun. Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun sebesar Rp38,22 triliun dan kredit yang disalurkan sebesar Rp36,56 triliun. Sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 17,03%.

Laba Bersih Konsolidasi BNI

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi hingga triwulan III-2007 sebesar Rp 1,558 triliun. Laba bersih ini naik 10,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,406 triliun. Laba bersih per saham menjadi Rp 102 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 106 per saham. Laporan kinerja BNI periode JanuariSeptember 2007 ini dipublikasikan pada 24 Oktober 2007. Naiknya laba bersih bank ini lebih karena peningkatan pendapatan operasional lainnya menjadi Rp3,089 Triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,862 Triliun. Pendapatan operasional lainnya itu berasal dari provisi, komisi, fee, transaksi valuta asing dan surat berharga. Sementara dari sisi pendapatan bunga justru mengalami stagnasi yakni sebesar Rp 11,173 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 11,237 triliun. Rasio kecukupan modal hingga September 2007 mencapai 19,89% naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 17,46%. Sedangkan CAR dengan risiko pasar sebesar 17,61% naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 16,42%. Rasio kredit macet atau NPL mengalami penurunan signifikan menjadi 8,31% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 16,58%. Sedangkan NPL net sebesar 4,7% atau turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 11,58%. Total aset BNI hingga triwulan III-2007 ini mencapai Rp 172,484 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 157,512 triliun.

Kredit Penjaminan BNI Syariah Senilai Rp 200 M per Tahun

Laba Garuda Indonesia Rp218 Miliar

Maskapai penerbangan plat merah Garuda Indonesia mencatat perolehan laba Rp218 miliar per Januari-September 2007. Angka ini meningkat 150% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang justru merugi hingga Rp436 miliar. Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, Garuda optimistis meraih keuntungan sesuai yang ditargetkan RUPS yaitu Rp45 miliar. “Dibandingkan periode Januari-September 2006, tahun ini kinerja operasi berhasil ditingkatkan,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, 29 Oktober 2007. Emirsyah menjelaskan, jumlah penumpang yang diangkut Garuda selama Januari-September meningkat tajam sekitar 9%, dari 5,6 juta orang tahun lalu di periode yang sama, menjadi 6,1 juta orang di 2007. “Load factor juga meningkat 10% menjadi 78% tahun ini,” tambahnya. Dalam paparan kinerjanya, Garuda yang saat ini merencanakan membuka kembali rute penerbangan ke Eropa tercatat mampu meningkatkan kinerja cash in flow hingga USD 919 Juta. Bahkan pada April dan Mei lalu yang masuk dalam kategori low season, Garuda meraih cash in flow masing-masing sebesar USD103 dan USD108 juta. “Tahun sebelumnya cash in flow di atas USD100 juta hanya terjadi di peak season,” ucap Emirsyah. Jumlah produksi Garuda juga mengalami peningkatan sebesar 1,19% dari 11,783 juta Aviable Seats per Km (ASK) pada periode yang sama tahun lalu, menjadi 11,922 ASK di periode yang sama tahun ini.

BNI Syariah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Perum Sarana Pengembangan usaha (SPU), 25 Oktober 2007. Kerjasama dilakukan untuk mengembangkan UMKM dan Koperasi. Perjanjian penjaminan tersebut ditandatangani antara Pemimpin Divisi Usaha Syariah BNI Ismi Kushartanto dengan Direktur SPU Nasroen Yasabari dalam Investor Forum Indonesia Syariah Expo di JCC, Senayan, Jakarta. BNI Syariah akan menyalurkan pembiayaan dengan pola penjaminan ini melalui 23 Kantor Cabang Syariah (KCS) dan 30 Kantor Cabang Syariah Pembantu (KCPS). Pembiayaan dengan pola penjaminan ini ditargetkan sekitar Rp 200 miliar per tahun. Kegiatan penjaminan ditujukan kepada nasabah yang dinilai layak namun tidak dapat memenuhi persyaratan kecukupan agunan. Dalam sambutannya Ismi mengatakan bahwa sektor UMKM perlu terus didorong karena berperan besar dalam perekonomian nasional, namun masih banyak permasalahan yang menghadang terutama lemahnya akses ke lembaga keuangan seperti perbankan. Sampai saat ini BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan kepada UMKM sebesar Rp 1,6 triliun. n

9

Sharing / 2007


laporan utama

Indonesia Sharia Expo 2007:

Kini Eranya Ekonomi Syariah Sebuah sistem ekonomi dibangun di atas prinsip-prinsip tertentu dan diputar rodanya oleh berbagai kerja dan usaha. Apa yang tampak di Indonesia Sharia Expo (ISE) 2007, 24-28 Oktober 2007 adalah miniatur sistem ekonomi syariah Tanah Air. Di sana, berbagai usaha berbasis syariah bisa ditemukan, mulai dari perbankan sampai pelukis Islami. Perbankan syariah adalah jantungnya sistem ekonomi syariah. Selama ISE 2007, tercatat 10 perbankan syariah mengikuti pameran, belum termasuk Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) dan Bank Indonesia (BI). Dari 10 bank syariah tersebut, BNI Syariah dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) meluncurkan produk dan layanan barunya di ISE 2007. Yang ingin berasuransi dan investasi secara syariah juga dapat menemukan Asuransi Takaful, Allianz Syariah, Prudential Syariah, Trimegah Syariah, Kresna Syariah, Batasa Capital dan lainlain. Lebih dari sekadar pameran, ISE 2007 juga menampilkan berbagai seminar, talkshow, peragaan busana, dan sebagainya yang tak akan muat jika ditulis di sini. Di berbagai seminar, regulator, pelaku industri syariah, dan pengamat angkat bicara soal masa depan ekonomi syariah di Indonesia. Yang jelas, selama lima hari di bulan lalu, ekonomi syariah yang lebih adil dan tenteram mempertegas dirinya dan mengatakan: “Kini eranya ekonomi syariah!”

Saat yang Tepat untuk Investasi

Syariah

Di ISE 2007, beragam produk investasi syariah jangka panjang ditawarkan. Mau deposito, reksadana, unit link, atau emas, tinggal melangkahkan kaki saja dari satu stand ke stand lain.

S

Sejak berita akan diselenggarakannya ISE 2007 muncul di berbagai harian nasional dua minggu sebelum hari H, Feriandi membatalkan rencananya membeli reksadana konvensional. “Tunggu dulu, katanya syariah lebih baik”, katanya kepada Sharing. Ketika ISE 2007 digelar, Feriandi

10

Sharing / 2007 72 Sharing / 2007

datang dan berkeliling stand pameran ditemani Sharing mencari reksadana syariah yang pas dengan kebutuhan investasinya. Akhirnya pilihan jatuh ke salah satu reksadana syariah, “Minimal pembeliannya sesuai dengan kantong, return-nya juga oke”, ujar karyawan perusahaan IT ini puas.

“Tapi katanya ada dinar, bagaimana sih cara investasinya?” tanyanya. Langsung Sharing mengantar Feriandi ke salah satu stand penjual dinar. Dari stand itu Feriandi lantas mengeloyor ke stand Pegadaian Syariah yang menerima gadai emas. Setelah tanya sana-sini, Feriandi mengaku akhirnya paham


laporan utama cara berinvestasi syariah untuk keperluan jangka panjang. Sebelum meninggalkan ISE 2007, ia mengaku puas dan merasa tenteram telah mengamankan uangnya secara syariah. Berinvestasi secara syariah sudah menjadi kebutuhan sebagian masyarakat Indonesia. Masalahnya, tak semua dari mereka itu punya waktu atau akses yang memadai untuk mendapatkan informasi seputar investasi syariah. Di ISE 2007, kebetulan hampir seluruh produk investasi syariah jangka panjang dipamerkan. Calon investor tinggal melangkahkan kaki dari satu stand ke stand lain, bertanya-tanya, menimbang-nimbang, kalau cocok memutuskan membeli. Transaksi pada prinsipnya bisa dilakukan langsung di lokasi karena masingmasing stand menyiapkan layanan sama dengan di kantor pusat atau cabangnya, seperti petugas marketing, sistem komputer online, dan sebagainya. “Orang bisa langsung melihat indikator-indikator produk kami di sini lewat komputer�, kata Andreas Tanadjaya Direktur Kresna Securities kepada Sharing. Kresna Securities adalah salah satu manajer investasi (MI) yang mengelola reksadana IPB Syariah. Menurut Andreas, reksadana syariah cenderung bagus kinerjanya, hanya tidak banyak orang yang tahu. Oleh karena itulah, Kresna mengikuti ISE 2007, untuk lebih memperkenalkan reksadana kelolaannya yang sudah dipasarkan sejak Desember 2005. Untuk diketahui, hingga 2 November, nilai aktiva bersih (NAB) reksadana IPB Syariah adalah Rp1.908 (lihat tabel: NAB dan Hasil Investasi Reksadana Syariah). Manajer investasi lain yang menawarkan reksadananya pada ISE 2007 adalah Trimegah Syariah. Masih dengan produk andalannya untuk syariah, Trim Syariah Saham yang mampu memberi return hingga 46.49% (data per 10 Oktober 2007). sedang reksadana Trim Syariah Berimbang (campuran) mampu memberi imbal hasil 39.95% (data per 10 Oktober 2007). Untuk mendapatkan nilai NAB dua produk tersebut, Trimegah bahkan menyediakan layanan SMS Trimobile. Selain Trimegah dan Kresna, Permodalan Nasional Madani (PNM) juga kembali menawarkan Reksadana PNM Amanah Syariah pada ISE 2007. Batasa Capital dengan Reksadana Batasa. Lalu ada juga Reksadana Investa Berimbang dari Bank Syariah Mandiri (BSM) dan BNI Dana Syariah dari BNI Syariah, serta Reksadana Mega Dana Syariah dari Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI). Semua reksadana tersebut bisa dibeli saat pameran, tentu dengan NAB yang berlaku saat itu. Investasi jangka panjang tak melulu harus ke reksadana. unit link dan Dinar adalah aternatif yang patut dipertimbangkan. Selama ISE 2007, Allianz Syariah menawarkan Unit Link Allisya Invest dan Allisya Invest Plus. Sedangkan Asuransi Takaful Keluarga masih dengan produk andalannya, untuk unit link, Alia dan Takafulink. Investor yang ingin mencoba mempertahankan nilai uangnya (hedging) dengan dinar bisa datang ke stand Primer Koperasi TNI AU (Primkopau). Kebetulan, dinar kini menjadi salah satu produk unggulan koperasi tentara ini. “Harga dinar hari ini mencapai Rp900 ribuan, padahal bulan lalu (September) hanya Rp800 ribuan,'' ujar Aditya, Manajer Primkopau TNI AU. Menurutnya berinvestasi dinar sebaiknya mulai dari sekarang karena harganya naik terus, kalau membeli di kemudian hari sudah lebih tinggi harganya.

Yang Inovatif dan Agresif Demi menarik pengunjung, masing-masing stand memiliki strateginya sendiri-sendiri. Ada yang membuat stand-nya tinggi menjulang hingga mudah terlihat dari kejauhan, ada yang mengisinya

11 Sharing / 2007


laporan utama “Di ISE 2007, kebetulan hampir seluruh produk investasi syariah jangka panjang dipamerkan. Calon investor tinggal melangkahkan kaki dari satu stand ke stand lain, bertanya-tanya, menimbangnimbang, kalau cocok memutuskan membeli.” “Transaksi pada prinsipnya bisa dilakukan langsung di lokasi karena masing-masing stand menyiapkan layanan sama dengan di kantor pusat atau cabangnya”. dengan banyak petugas marketing hingga berkesan ramai, menggelar berbagai acara dan games, dan tentunya, memberi hadiah dan suvenir untuk pengunjung. BNI syariah misalnya, ini adalah stand paling ramai dikunjungi. Desain stand dibuat seramah mungkin dan memudahkan orang mengeksplorasi produk-produk BNI Syariah. Setidaknya empat buah laptop yang terhubung ke internet disediakan untuk pengunjung yang ingin membaca informasi produk BNI Syariah. Di sekitar laptop tersebut berdiri sales promotion girl (SPG) dan petugas

marketing BNI Syariah yang siap melayani ketika pengunjung melontarkan pertanyaan. Beberapa buah sofa dan meja juga disiapkan agar pengunjung lebih nyaman bertanyatanya atau melakukan transaksi. BNI syariah juga membuat pemanis untuk menarik banyak penabung. Tiap yang membuka rekening senilai Rp200.000 diberikan hadiah mug bergambar diri si penabung. Jika uang pas-pasan, uang Rp200.000 itu pun bisa ditarik lagi di ATM yang disediakan di stand. Beragam games dan digelar untuk pengunjung diselingi

penampilan dari beberapa grup musik nasyid perempuan. Menariknya, hampir setiap hari selama pameran, Kepala Divisi Syariah BNI, Ismi Kushartanto selalu berada di stand. Tidak hanya mengawasi anak buahnya bekerja, ia pun siap melayani pengunjung. Bank Danamon Syariah tampil agresif. Seperti dikemukakan Kepala Divisi Syariah Bank Danamon, Ahmad K. Permana, pihaknya memang sedang fokus menjual sebanyak mungkin kartu kredit syariah Dirham Card. “Kami akan tampil lebih percaya diri dengan muncul di mal-mal, pameran, dan sebagainya”, ujar Ahmad saat launching Dirham Card beberapa bulan lalu. Dan, Danamon Syariah membuktikan ucapannya itu dengan tampil di ISE 2007. Terletak di tengah area pameran Hall A, Danamon Syariah membangun standnya lebih terbuka. Agen-agen Dirham Card bertebaran di sekelilingnya menyapa dan menawarkan kartu kredit kepada pengunjung yang lewat. Bahkan ada agen yang berkeliling hingga area Function Hall A. Danamon Syariah juga memberikan bonus untuk pengunjung yang mengaplikasi kartu kreditnya, pijit gratis menggunakan kursi pijit elektrik. Yang tak mau kalah pamor adalah stand Bank Muamalat Indonesia (BMI). Meski tidak menggelar acara seheboh BNI Syariah, posisi BMI sebagai bank syariah tertua di Indonesia yang membuatnya lebih dikenal memberi keuntungan tersendiri. Untuk menarik pengunjung, selain menggunakan jasa SPG dan petugas marketing, BMI memasang hadiah-hadiah berupa tas berlogo Share dan sebagainya di posisi dan tempat yang mudah terlihat. Menanggapi banyaknya stand dan penampilan masing-masing stand selama ISE 2007, Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) M. Syakir Sula berkomentar singkat, “Acara tahun ini lebih meriah”.

n IA

12

Sharing / 2007


content

13

Sharing / 2007


laporan utama

Tetap Semangat

Berakselerasi

Di ISE 2007, pemerintah dan industri perbankan syariah bertemu. Semangat berakselerasi kian terasa. Sayang soal pajak ganda dan sukuk masih jadi kendala. Cara lain pun dicari, sindikasi.

optimistis.�Sekarang saja pertumbuhannya baru mencapai 1,7 persen sehingga target lima persen itu ambisius. Namun, kalau semua stakeholders serius, target lima persen pada 2008 bisa saja didekati,� kata Boediono. Apalagi, tambah Boediono jika melihat pertumbuhan perbankan syariah selama empat tahun terakhir yang mencapai 64%.

Bukan Harga Mati

D

Dengan nada kalem, Menteri Koordinator Perekonomian Boediono berpidato pada pembukaan Indonesia Sharia Expo 2007. Ibarat rumah yang dibangun dari kartu, ilustrasi Menko, industri keuangan dan perbankan bisa runtuh seketika jika salah satu penopangnya terjatuh. Oleh karenanya,

“Kita Semangat karena banyak investor yang mau masuk, tapi asumsi itu tidak terpenuhi, kita tetap maju. Tanpa akselerasi, kemungkinan porsi perbankan syariah nantinya hanya 2,8%�, Siti Ch. Fadjrijah, Deputi Gubernur BI

14

industri syariah mesti memperkuat pondasi-pondasinya, seperti good corporate government (GCG), produk, dan layanan. Dengan begitu Boediono lebih yakin bahwa harapan target akselerasi perbankan syariah mencapai 5% pada 2008 akan tercapai. Meskipun, menurutnya target itu terlalu

Bank Indonesia, melalui Deputi Gubernurnya, Siti Ch. Fadjrijah, menanggapi anggapan Boediono soal target akselerasi yang terlalu ambisius. Kebijakan akselerasi bukan jatuh dari langit begitu saja, tapi mempertimbangkan perkembangan industri perbankan syariah itu sendiri selama beberapa tahun belakangan. Seperti diketahui dan diakui sendiri oleh Boediono bahwa industri ini tumbuh 64% selama empat tahun. Namun, asetnya tetap di bawah 2% dari aset perbankan nasional, per Oktober lalu masih sekitar 1,7%. BI, menurut Siti melihat ada strategi pengembangan yang kurang tepat di industri ini. Dalam rangka itulah BI lantas meluncurkan kebijakan akselerasi pada akhir tahun lalu. Target itu dianggap dapat menjadi patokan bersama perbankan syariah dalam memacu mesin akselerasinya masing-masing. Menurut Fadjrijah, sebelumnya perbankan syariah bergerak sendiri-sendiri, hingga kalaupun ada yang mengakselerasi mesinnya menjadi tidak maksimal karena bank yang lainnya belum tentu mengakselerasi atau jika pun mengakselerasi, tidak memiliki target dan kecepatan yang sama. Dengan adanya target tersebut, “Perkembangan perbankan syariah menuju ke arah tersebut dan bisa seirama atau tak lagi sendiri-sendiri. Kalau kemarin-


laporan utama kemarin bank-bank itu tidak tahu arahnya mau kemana. Sekarang, dengan target 5% yang ada, tumbuh spirit kesana,” jelasnya. Dengan adanya target tersebut, setiap bank jadi memiliki patokan dirinya harus mengokupansi berapa persen pangsa pasar perbankan syariah. Hingga, jika digabungkan akan menjadi 5% dari perbankan nasional. Apa yang terjadi jika target tersebut tidak tercapai? Siti Fadjrijah mengakui,pencanangan target tersebut memang bahkan belum berumur dua tahun. Makanya tak heran jika ada anggapan target tersebut tidak akan tercapai pada 2008. Menjawab itu, Siti Fadjrijah berkilah, target itu sebenarnya bukan harga mati. Dengan menetapkan target, diharapkan ada spirit untuk maju di seluruh stakeholders industri perbankan syariah.”Untuk menggaet industri perbankan untuk berjalan ke satu arah. Itulah yang ingin kita capai,” ujar sang deputi setelah turut membuka Indonesia Sharia Expo 2007 di Jakarta Convention Center (JCC), 24 Oktober 2007. Target 5% tersebut, diakui Siti Fadridjah awalnya ditetapkan untuk 2011, bukan 2008. Namun karena animo industri ini makin kentara, terutama ketertarikan investor untuk bermain juga di industri ini, dimajukanlah waktunya menjadi 2008. “Kita Semangat karena banyak investor yang mau masuk, tapi asumsi itu tidak terpenuhi, kita tetap maju. Tanpa akselerasi, kemungkinan porsi perbankan syariah nantinya hanya 2,8%”, tegas Siti. Sayangnya, menurut Fadjrijah, tahun ini justru terjadi perlambatan pertumbuhan aset perbankan syariah (lihat grafik: “Pertumbuhan Aset Perbankan Syariah”). Hal tersebut karena antara lain situasi makroekonomi. Tapi, menurutnya perlambatan tidak hanya terjadi di perbankan syariah, konvensional juga. Salah satu penyebabnya adalah belum disahkannya UU mengenai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau yang biasa dikenal dengan sukuk. Ini penting menurut dia karena jika UU Sukuk disahkan, instrumen syariah akan bertumbuh. Pertama, instrumen

Sukuk itu sendiri akan menarik lebih banyak investor baik dalam maupun luar negeri. Ketika ini terjadi, kebutuhan akan instrumen syariah lainnya akan tumbuh. Karena ada investor yang mau membeli instrumen tersebut, perbankan syariah mau tidak mau mengeluarkan instrumen lainnya. Masalahnya, tanpa Sukuk, investasi syariah di Indonesia masih belum menjadi magnet yang kuat. Selain soal Sukuk, Menteri Boediono menambahkan masalah pajak yang juga masih menjadi penghambat pertumbuhan industri ini. Pemerintah masih mengenakan pajak ganda terhadap transaksi jual beli berbasis syariah. Ini mengakibatkan jual beli mengunakan prinsip syariah menjadi tidak kompetitif dibandingkan konvensional. Untuk itu, Boediono mengatakan UU Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan segera diamandemen. “Kami sedang menunggu pembahasannya. Dalam beberapa bulan ini Insyallah diupayakan secepat mungkin selesai”, ujar Boediono kepada wartawan setelah membuka ISE 2007.

Tak ada Sukuk, Sindikasi pun Jadi Lambatnya penerbitan regulasi Sukuk dan penghapusan pajak ganda untuk transaksi jual beli (murabahah) tidak menghambat pelaku industri ini untuk mencari akal demi menggenjot pertumbuhan. Perbankan syariah sudah mulai berani membiayai korporasi, setelah sebelumnya hanya bermain di sektor ritel dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Lebih dari sekadar itu, perbankan syariah juga sudah berani melakukan sindikasi. Hanya, memang belum kentara dan sebesar perbankan konvensional. Sejak pertengahan tahun ini, semangat sindikasi mulai terasa. Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) adalah termasuk yang gencar menyuarakannya. Bahkan sindikasi ini telah menjadi agenda prioritas Asbisindo. Sejak dilantik sebagai Ketua Umum Asbisindo, Agustus lalu, A. Riawan Amin yang juga Presiden Direktur BMI mengatakan organisasi itu akan melakukan sejumlah

sindikasi pembiayaan tahun ini. Dalam beberapa bulan terakhir, baru BMI yang menjalankan sindikasi dengan konsorsium bank syariah Timur Tengah seperti Boubyan Bank dan International Leasing dan Investment Company (ILIC) dari Kuwait. Sindikasi yang dijalankan oleh Al Ijarah Indonesia Finance (ALIF) ini bernilai Rp400 Miliar untuk pembelian armada pesawat Trigana Air. September lalu, ALIF dan BMI menjadi lead arranger untuk sindikasi pembelian helikopter senilai USD 31,5 atau Rp270 Miliar untuk sebuah perusahaan minyak swasta dengan tenor lima tahun. Dalam dua bulan mendatang, Riawan menyebutkan Asbisindo akan melakukan dua sindikasi senilai total Rp600 Miliar untuk sektor telekomunikasi dan transportasi. “Jika tercapai, target sindikasi Asbisindo senilai Rp1 Triliun akan tercapai”, kata Riawan. BMI sendiri memastikan ikut dalam sindikasi tersebut. Selain berharap bank syariah dari Timur Tengah mengikuti sindikasi tersebut, Riawan juga mengajak bank syariah lokal. Tidak hanya BMI yang tengah menyiapkan sindikasi, bank syariah lain juga. Bank Syariah Mandiri (BSM) dikabarkan akan menjadi lead arranger sindikasi proyek telekomunikasi senilai Rp500 Miliar. Yang rencananya akan ikut dalam sindikasi tersebut adalah Bank DKI Syariah, Bank BNI Syariah, dan Bank Permata Syariah. BNI Syariah sendiri, seperti dikatakan Pemimpin Divisi Syariahnya, Ismi Kushartanto di sela-sela Indonesia Sharia Expo 2007, memastikan pihaknya mengikuti sindikasi tersebut dan akan menyediakan senilai Rp 150 miliar. Selain bersama bank syariah, BNI Syariah juga melakukan sindikasi pembiayaan jalan tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) sepanjang 12 km senilai Rp500 Miliar, November ini. Sindikasi dilakukan bersama tiga bank lainnya, salah satunya BNI Konvensional. Menurut Ismi Kushartanto, BNI Syariah akan mengucurkan dana pembiayaan sebesar Rp300 Miliar. n IA

“Kalau semua stakeholders serius, target lima persen pada 2008 bisa saja didekati,” Boediono. Menko Perekonomian

15

Sharing / 2007


laporan utama Pertumbuhan Aset Perbankan Syariah

16

Sharing / 2007


pemenang Pemenang Lomba Karya Tulis Ilmiah Dalam Rangka Satu Tahun Majalah Sharing Pemenang Pertama

Hadiah: Deposito Syariah Rp 10.000.000 (Sepuluh Juta Rupiah) Yusuf Wibisono (Jakarta)

Pemenang Kedua

Hadiah: Deposito Syariah Rp 5.000.000 (Lima Juta Rupiah) Acep Saputra (Jakarta)

Lima Orang Pemenang Ketiga

Hadiah: Masing-masing Deposito Syariah Rp 1.000.000 (Satu Juta Rupiah) 1. Muhammad Alim (Bandung) 2. Aryo Indra Jati (Jakarta) 3. Afnan Bastian (Semarang) 4. Naufal Kahfy (Surabaya) 5. Sri Mulyani (Malang)

Twink Building 8th floor Jl. Kapten Tendean No.82 Jakarta 12790 Telp : 021-392 4713, 391 6376 Fax : 021-390 5893, 021-7900 213

• STaR-C adalah institusi di bidang penelitian, pelatihan dan informasi dengan fokus di bidang ekonomi Islam, bank dan keuangan Islam, manajemen resiko, investasi Islam, zakat, sukuk, akuntansi Islam, dll. • STaR-C hadir untuk membantu para praktisi, pengajar, mahasiswa dan masyarakat umum yang berminat mempelajari dan mengimplementasikan ekonomi, keuangan dan perbankan Islam. • Instruktur STaR-C adalah para pengajar PSTTI-UI*, serta akademisi dan praktisi yang berpengalaman puluhan tahun di bidang keahliannya masing–masing. * PSTTI-UI : Program Studi Timur Tengah & Islam, Pascasarjana, Universitas Indonesia

We b s i t e : h t t p : / / w w w. s h a r i a - t r a i n i n g . c o m 17

Sharing / 2007


laporan utama

Pintu

Ekspor Syariah Telah dibuka

C

Bank Ekspor Indonesia meluncurkan divisi syariahnya pada ISE 2007. Inilah pionir pembiayaan ekspor secara syariah.

18

Sharing / 2007

Cepat juga Bank Ekspor Indonesia (BEI) bergerak. Baru mendapat ijin operasional dari Bank Indonesia (BI) pada September 2007, Oktober divisi syariahnya diluncurkan di bawah nama BEI Islamic Banking. Tak heran, potensi bisnis pembiayaan syariah dalam transaksi ekspor, menurut Arifin Indra, Direktur Utama BEI cukup besar. Sayang ia tak menyebut angka pastinya. Yang jelas BEI Islamic Banking berani menargetkan pembiayaan ekspor syariah sampai Rp500 miliar untuk 2008 nanti. Sementara untuk 2007 yang tinggal satu bulan lagi, BEI Islamic Banking menargetkan Rp150 miliar dengan tenor dua hingga tiga tahun. Satu target yang cukup moderat untuk waktu yang sempit. “Kami baru buka divisi syariah. Semoga dalam beberapa tahun ke depan, pembiayaan syariah BEI terus bertambah”, kata Arifin kepada wartawan

usai peluncuran BEI Islamic Banking pada ISE 2007, 25 Oktober. Besarnya potensi pembiayaan syariah tersebut, menurut Arifin disebabkan antara lain karena belum tertariknya investor Timur Tengah menenteramkan modalnya di Indonesia, terutama untuk membiayai sektor produktif. Sementara, perbankan syariah dalam negeri kecenderungannya membiayai sektor konsumsi. Ini berbeda dengan di Malaysia, di mana investor Timur Tengah sudah masuk ke sana dan turut membiayai sektor produktif. Namun begitu, Arifin melihat potensi perbankan syariah dalam negeri lebih banyak membiayai sektor produktif di masa mendatang. “Peluang untuk BEI pun akan lebih terbuka jika sektor produktif bangkit”, kata Arifin. Malah, Arifin mengatakan pihaknya mempersilakan jika ada bank atau lembaga pembiayaan syariah yang mau


laporan utama

Ini menambah produk keuangan syariah kita sekaligus membuka mata dunia bahwa industri keuangan syariah kian maju

Adiwarman Karim Managing Director Karim Bussiness Consulting

melakukan sindikasi pembiayaan ekspor syariah bersamanya. Ke mana saja, BEI Islamic Banking akan mengarahkan pembiayaannya? Menurut Arifin, pihaknya tetap melihat bidang pembiayaan perdagangan (trade financing) sebagai sektor yang bisnis yang paling menarik saat ini. Di antaranya, pembiayaan komoditas kelapa sawit, pertanian, minyak dan gas, farmasi, pembangunan kapal, dan pertambangan. `’Kami masih melihat yang terbesar adalah kelapa sawit”, kata Arifin sambil menunjuk bahwa kucuran pembiayaan perbankan konvensional untuk sektor ini saja mencapai 30% lebih. BEI tampak serius dengan industri syariah. Menurut Arifin, jika tahun ini BEI Islamic Banking masih bersatu dengan induknya, 2009 diproyeksikan berdiri sendiri. “Rencananya kami akan spin off di tahun ke tiga”, kata Arifin. Tapi, cabang untuk divisi syariah tetap akan dibuka pada tahun ini. “Kami memang akan memfokuskan divisi syariah mulai tahun ini”.

Membuka Mata Dunia Peluncuran BEI Islamic Banking ini dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Negara BUMN, Said Didu. Dalam pidatonya, Said Didu menyambut baik peluncuran divisi syariah BEI ini. Said berharap BEI dapat menjadi pionir pembiayaan ekspor syariah di Indonesia. “Bank Ekspor Indonesia agar menjadi pionir dalam pembiayaan ekspor syariah,” kata Said. Di mata pakar ekonomi syariah dari Karim Business Consulting, Adiwarman A. Karim, pendirian divisi syariah BEI ini adalah satu langkah cerdik masuk ke bisnis syariah. Ini karena, belum ada satu bank yang khusus mengurusi trade finance untuk ekspor, sementara BEI keahliannya di situ. “Ini menambah produk keuangan syariah kita sekaligus membuka mata dunia bahwa industri keuangan syariah kian maju”, kata Adiwarman kepada wartawan di sela-sela ISE 2007.

Fatwa DSN MUI Berkaitan dengan Ekspor secara Syariah

Islam memiliki sistem ekonomi yang maju. Untuk kegiatan perdagangan modern seperti ekspor, ekonomi syariah memiliki aturannya. Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSNMUI) telah menerbitkan tiga fatwa berkaitan dengan ekspor secara syariah. Ketiga fatwa tersebut adalah fatwa akad hawalah bil ujrah, fatwa pengalihan piutang dalam ekspor dengan akad wakalah bil ujrah, dan fatwa pengalihan utang dalam impor dengan akad hawalah bil ujrah. Fatwa akad hawalah bil ujrah adalah fatwa yang mengatur diperbolehkannya pengalihan utang dari satu pihak ke pihak bank syariah dengan persetujuan pemiutang. Selanjutnya, bank syariah melunasi utang tersebut dan berhak mengambil upah (ujrah) dari pihak berutang. Sedangkan, fatwa pengalihan utang merupakan penerapan akad hawalah bil ujrah dalam transaksi pengalihan utang impor. Sementara, fatwa pengalihan piutang ekspor dengan akad wakalah bil ujrah adalah fatwa diperbolehkannya pengalihan piutang dari satu pihak ke pihak bank syariah. Selanjutnya, bank syariah berhak mengambil upah dari transaksi tersebut.

n IA

Fakta Angka

BEI per Oktober 2007 Total Aset

:Rp 7,5 Triliun

Target Pembiayaan Syariah 2007 Target Pembiayaan Syariah 2008 Target Perolehan Laba 2007

: Rp 150 miliar : Rp 500 miliar : Rp 200 miliar

“Bank Ekspor Indonesia agar menjadi pionir dalam pembiayaan ekspor syariah,” Said Didu 19

Sharing / 2007


laporan utama

MEREKA BICARA TENTANG Beberapa praktisi ekonomi, baik konvensional, maupun syariah tergerak untuk hadir di acara Indonesia Sharia Expo (ISE) 2007. Inilah sebagian komentar mereka terhadap penyelenggaraan ISE kali ini.

Bien Subiantoro Direktur BNI Indonesia Sharia Expo merupakan suatu media syiar yang sangat baik, karena dengan banyaknya masyarakat yang berkunjung di acara ini, mereka akan semakin mengenal tentang sistem syariah, baik itu bank syariah, maupun ekonomi syariah secara umum. Sehingga dengan semakin mengenal, diharapkan semakin banyak masyarakat yang hijrah dari konvensional ke sistem syariah. Saya menilai, ajang ISE ini sangat strategis. Karena itu, kami dari BNI sudah harus menyikapi ISE ini tidak hanya dalam level etalase, tapi harus sampai pada level transaksi. Itu yang saya sampaikan pada rekan-rekan di BNI Syariah. Oleh sebab itu, pada stan kami disini bisa langsung buka rekening, lalu berakses secara on line dengan memakai internet, juga SMS Banking. Karena keberhasilan dari syiar ini adalah dengan melakukan transaksi riil secara syariah. Sehingga ukurannya adalah jumlah masyarakat yang secara langsung melakukan transaksi secara sistem syariah. Secara umum, pada ISE tahun ini sudah ada kemajuan ke level transaksi, dibanding tahun lalu yang masih sebatas etalase. Karena itu, untuk penyelenggaraan ke depan, panitia harus lebih menekankan untuk lebih banyak transaksi.

Muhammad Syafii Antonio Chairman Batasa Tazkia Salah satu yang harus didorong dari ekonomi syariah, pertama, awareness masyarakat. Karena kesadaran mereka tentang kewajiban seorang Muslim untuk berbisnis secara Islami itu belum seperti yang diharapkan. Jadi dengan adanya event promosi, seperti ISE ini akan

20

Sharing / 2007

bisa memberikan suatu keyakinan di masyarakat, bahwa ternyata pemain ekonomi syariah sudah banyak dan dukungan pemerintah juga baik. Yang kedua, membesarkan atau menciptakan demand (permintaan). Saat ini, di perbankan syariah, asuransi syariah, juga pasar modal syariah, lembaganya sudah lumayan banyak. Produknya pun sudah semakin lengkap. Tapi berapa atau siapa yang akan menabung atau berinvestasi, serta mau mempergunakan fasilitasnya itu kan masih small (kecil). Demand itu perlu ditumbuhkan dengan adanya kampanye atau informasi ke publik yang gencar. Salah satunya di media ISE ini, sebagai ajang bagi masyarakat untuk melihat langsung, dan berinteraksi langsung kalau ada yang mereka tidak pahami. Jadi expo ini sangat strategis. Dan yang lebih penting untuk ke depannya adalah, bagaimana dimungkinkan adanya interaksi antara sesama pemain, lalu interaksi antara pemain dengan pendukung. Misalnya, bila ada pembiayaan yang besar, bisa dilakukan suatu sindikasi.

Amin Aziz Direktur Utama PINBUK ISE 2007 ini idenya sangat bagus. Lalu pelaksanaannya kali ini juga sudah sangat baik. Cuma barangkali timingnya sedikit kurang pas. Karena baru saja Hari Raya Idul Fitri, belum semua warga kembali sesudah mudik. Dari sisi peranannya, ISE ini sangat strategis untuk perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Sehingga pada waktu-waktu mendatang, event ini sangat penting untuk kita selenggarakan kembali. Pada ISE kali ini, saya juga sudah melihat sektor riil mulai terlibat. Hanya saja saya belum melihat wakil dari BMT-BMT. Sebaiknya mereka juga dilibatkan pada penyelenggaraan mendatang.


laporan utama

INDONESIA SHARIA EXPO 2007 Ary Ginanjar Agustian Pendiri ESQ ISE 2007 dampaknya sudah semakin dalam. Kalau ISE yang pertama, masyarakat baru mulai sadar tentang ekonomi syariah, namun dengan adanya yang kedua ini sudah menujukkan adanya eksistensi. Berarti sudah ada perkembangan dan konsistensi, sehingga masyarakat pun akan mulai menyadari eksistensi ekonomi syariah ini. Sebaiknya event ini setiap tahunnya diteruskan, dirutinkan dan digaungkan terus ke masyarakat, sehingga akan semakin menimbulkan kesadaran masyarakat akan ekonomi syariah. Selain itu, event ini harus diintegrasikan terus dengan lembaga-lembaga terkait di luar dari ekonomi syariah, sehingga mereka juga bisa ikut terlibat, sehingga jumlah pesertanya semakin banyak, selain juga dampaknya semakin luas. Pada akhirnya, apabila event ini dilanjutkan terus setiap tahun, maka secara bertahap akan memberikan dampak pada masyarakat, untuk bisa menata hidupnya secara lebih baik secara syariah.

Adiwarman Karim Presdir Karim Business Consulting Dengan penyelenggaraan ISE 2007 ini, ada dua hal yang terjadi. Pertama, di antara para pelaku akan semakin kuat keyakinan mereka. Karena mereka melihat, bahwa mereka tidak sendirian berjuang, namun banyak pihak lain juga melakukan yang sama. Yang kedua, dari segi masyarakat umum, mereka bisa melihat, bahwa pada event ini bukan hanya satu-dua, tapi sekian

banyak lembaga-lembaga keuangan syariah dalam satu tempat yang sama. Ini memberikan suatu kemudahan yang luar biasa sekali bagi masyarakat untuk mengenal ekonomi syariah. Saran saya, untuk penyelenggaraan ke depannya, harus lebih banyak dibuat acara yang sifatnya interaktif, dengan lebih melibatkan para pengunjung. Begitu, perlu dibuat acara yang melibatkan lembaga keuangan syariah yang ada, misalnya, dilakukan pekan olahraga dan kesenian di antara lembaga keuangan syariah tersebut. Sehingga ikatan di antara masing-masing lembaga keuangan syariah akan lebih kuat.

Winny E. Hasan Ketua Umum Asbanda dan Direktur Utama Bank DKI Menurut saya, ISE kali ini sudah jauh lebih maju daripada ISE yang pertama. Para pesertanya juga terlihat lebih siap. Sementara para pengunjungnya juga lebih antusias. Produk-produk yang ditampilkan juga sudah lebih beragam. Bahkan, UKM dan sektor riil pun sudah terlihat keikutsertaannya. Ini penting. Karena ekonomi syariah itu yang paling penting memang di dalam penerapannya, bagaimana konsepnya itu bisa diwujudkan untuk meningkatkan kesejahteraan ummat. Dengan sudah melibatkan sektor riilnya, itu sudah bagus sekali. Karena kalau hanya sektor perbankan, atau sektor keuangan saja, itu ibarat masih belum menginjak bumi. Mudah-mudahan ini bisa terus ditingkatkan, sehingga bagi ummat, mereka akan dapat merasakan, inilah ekonomi syariah. Kalau masyarakat sudah merasakan adanya kebutuhan untuk ekonomi syariah ini, artinya bukan lagi hanya sekadar teori, mereka akan dengan sendirinya ikut serta memajukan ekonomi syariah.

n YS

21

Sharing / 2007


Advetorial PT Unilever Indonesia Tbk

“Semua Produk Kami Halal”

T

Tidak hanya menegaskan kehalalan produknya. Dalam

ISE 2007 Unilever hendak memperkenalkan produk baru bernuansa Islami, es krim kurma. Inilah besutan baru salah satu raksasa fast moving

consumer goods (FMCG) di Indonesia. PT Unilever Indonesia

Tbk

berinovasi

membuat es krim dari buah kurma! Tentu tidak seluruh isinya kurma, tidak juga sekadar berasa kurma, es krim ini bertabur kepingankepingan kecil kurma. Bagaimana ya rasanya? “Yang pasti berbeda dari es krim lain dan ini yang pertama di dunia,” jawab General Manager Corporate

Communications

PT

Indonesia

Unilever

Tbk

, Leila Djafaar. Diberi nama Stand Wall’s dan Pepsodent pada acara Indonesia Sharia Expo 2007

Viennetta Kurma, es krim ini baru diluncurkan menjelang Ramadhan lalu dan akan dipromosikan secara khusus di Indonesia Sharia Expo (ISE) 2007. Dijual tak lebih dari Rp 20.000 per

kotak,

Viennetta

Kurma

cukup terjangkau bagi masyarakat Indonesia, terutama umat muslim, target utamanya. Makanya, timing peluncurannya menjelang puasa lalu. “Sangat pas jika dijadikan hidangan buka puasa, makan malam atau dinikmati kapan saja 22

Sharing / 2007


advetorial pada bulan lainnya,” ujar Leila. Tapi bukan berarti hanya untuk umat muslim, menurut Leila, umat non muslim pun tentu bisa menikmatinya. Tak Mau Kompromi Soal Kehalalan Pada

1994,

Unilever

Indonesia mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tak tanggung-tanggung, langsung 20 produknya dinyatakan halal. Prosesnya cepat saja, ini karena Unilever Indonesia memang sudah menjalankan bisnisnya dengan mengakomodir prinsip kehalalan dalam tuntunan syariah sejak awal. “Ini bukti bahwa seluruh produk kami halal dan bisa dibilang kami pelopor penerima sertifikat halal dari MUI,” tegas Leila. Research & Development Department Unilever Indonesia, bekerjasama dengan MUI, telah memiliki tenaga-tenaga ahli yang mampu menjaga kehalalan produknya. Tidak hanya bahan bakunya yang dijaga tetap halal, juga prosesnya. Mampu menjaga kehalalan produk inilah yang menurut Leila menjadi salah satu sebab saham Unilever Indonesia didaftarkan dalam Jakarta Islamic

brand utamanya, Pepsodent dan Es Krim Walls. “Kami ingin meyakinkan konsumen, Pepsodent dan Es Krim Walls dijamin kehalalannya. Walls bahkan es krim pertama di Indonesia yang mendapat halal pada 1994”, terang Leila. Memang, selain Es Krim Walls, Unilever Indonesia juga menampilkan Pepsodent, yang dikenal

sebagai market

leader produk pasta gigi di tanah air beberapa dekade terakhir. Brand Pepsodent saat ini aktif melakukan kegiatan sosial secara berkesinambungan yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan anak-anak sekolah dasar akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut bagi kesehatan manusia secara menyeluruh. n IA

Index (JII) pada 2006. Sebab lainnya, perusahaan ini dinilai memiliki akuntabilitas baik, tidak berbasis riba, dan kehadirannya memberi manfaat untuk umat Islam. Unilever Indonesia berharap, keikutsertaannya yang pertama pada ISE 2007 memberi inspirasi perusahaan lain untuk menerapkan prinsip syariah dan bagi yang sudah memiliki bisnis syariah, mau menyosialisasikannya kepada publik. “Sehingga menjadi kebangkitan untuk ekonomi Indonesia yang lebih baik dan bermanfaat bagi umat Islam,” tambah Leila. Nah, melalui ISE 2007, perusahaan ini ingin kembali menegaskan dirinya sebagai perusahaan yang menjalankan prinsip syariah. Mereka mengikutkan dua

-Kegiatan sosial Pepsodent untuk meningkatkan kesadaran anak-anak akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

23

Sharing / 2007




opini Dalam sebuah acara talkshow dengan tema “Membangun Sinergi antara Lembaga keuangan Syariah (LKS) dengan Sektor Riil” di Indonesia Sharia Expo (ISE) Oktober lalu, penulis sebagai salah satu narasumber ditanya tentang model kerjasama yang seharusnya diterapkan pada kedua sektor tersebut. Penulis dengan seketika teringat pada sebuah model yang diajarkan oleh dosen utama, Prof. Dr. Masudul Alam Choudury, pada Program Pascasarjana Islamic and Economic Finance (IEF) di Universitas Trisakti dua tahun lalu. Model tersebut relatif sederhana dan dapat diterapkan pada berbagai persoalan kehidupan kita, termasuk persoalan tentang bagaimana membangun sinergi antara LKS dan sektor riil di atas.

M

Model tersebut mencakup tiga hal utama yaitu Interaksi, Integrasi dan Evolusi yang ketiganya merupakan tahapan kegiatan yang saling berhubungan dan melengkapi dari suatu proses. Oleh karenanya, model tersebut dikenal sebagai IIE (Interaction, Integration, Evolution) Process. Pelaksanaan ketiga kegiatan tersebut merujuk kepada sumber hukum Islam, Al Quran dan Sunnah, terhadap setiap persoalan spesifik yang harus diatasi melalui suatu wadah/badan (shura) yang terdiri dari orang-orang yang memahami dan menguasai persoalan di bidangnya. Oleh karenanya, model tersebut juga disebut sebagai Tawhidi atau Shuratic Process. Dalam wadah (shura) tersebut, akan terjadi diskursus yang mendorong timbulnya wacana atau pemikiran baru dan berkembangnya semangat ijtihad dalam upaya mengatasi persoalan yang ada, tetapi semuanya tetap berada dalam tuntunan Al Qur’an dan Sunnah.

26

Sharing / 2007

Shuratic Process Sebagai Model untuk Membangun Sinergi Antara Lembaga Keuangan Syariah dan Sektor Riil. Oleh: Rizqullah*)

Shuratic Process tersebut dapat diterapkan dalam upaya membangun sinergi antara LKS dan sektor riil dengan penjelasan singkat sebagai berikut. Semua pemangku kepentingan terhadap LKS seyogyanya memahami bahwa keberadaan LKS tidaklah ada artinya jika tidak berhubungan dengan dan tidak dapat memberi manfaat bagi perkembangan sektor riil. Ayat tentang riba yang menyebutkan bahwa ”Allah mengharamkan riba tetapi menghalalkan jual beli” di surat Al Baqarah mengandung arti bahwa suatu tambahan atau keuntungan hanya dibenarkan sebagai akibat dari adanya transaksi jual beli. Transaksi jual beli tersebut merupakan bentuk interaksi antara LKS yang direpresentasikan oleh uang dan sektor riil yang direpresentasikan oleh barang/jasa. Interaksi harus pula terjadi di antara para pelaku dan stakeholders dari dan di dalam LKS dan sektor riil itu sendiri. Artinya para

pelaku dan stakeholders di kedua sektor tersebut harus saling berinteraksi untuk menciptakan sinergi masing-masing. Misalnya, bagaimana bank-bank syariah bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat secara lebih efisien. Setiap bank syariah tidak perlu memiliki mesin ATM sendiri untuk melayani nasabahnya tetapi dapat bekerja sama menggunakan mesin ATM yang sama sehingga biaya operasionalnya menjadi lebih rendah. Demikian pula halnya dengan para pelaku di sektor riil. Misalnya, bagaimana para pengusaha secara bersama-sama membangun komitmen untuk menggunakan takaran atau timbangan yang benar terhadap barang yang dijualnya, membuat pencatatan atau pembukuan yang benar terhadap semua aktifitas usahanya. Interaksi yang terjadi baik di dalam maupun di antara kedua sektor tersebut harus senantiasa dalam kerangka menciptakan nilai tambah yang sasaran dan


opini

Acara seminar “Membangun Sinergi Lembaga Keuangan Syariah dengan Sektor Riil� di Indonesia Sharia Expo 2007

prosesnya sesuai dengan tuntunan Al Quran dan Sunnah. Dengan adanya interaksi yang positif, maka kedua sektor tersebut akan berintegrasi dengan menghasilkan nilai tambah bagi kedua sektor tersebut. Pembiayaan sindikasi yang diberikan oleh bank-bank syariah (LKS) kepada para pengusaha (sektor riil) menggambarkan adanya integrasi tidak hanya di dalam LKS tetapi juga antara LKS dengan sektor riil. Tentu saja harus diingat bahwa tujuan dan proses pembiayaan sindikasi tersebut harus tetap sesuai dengan tuntunan Islam. Misalnya, pembiayaan sindikasi dimaksudkan untuk benar-benar mengembangkan usaha yang halal dan memberikan sebesar-besarnya bagi kemaslahatan umat atau pembiayaan tersebut diproses dengan semangat

ukhuwah dan tolong menolong di antara bank-bank syariah. Setelah kedua sektor tersebut terintegrasi, maka keduanya akan mengalami evolusi. Evolusi di sini artinya bahwa kedua sektor tersebut (LKS dan sektor riil) mengalami perkembangan secara bertahap dan berkesinambungan (gradual and continuous improvement). Misalnya, bank bank syariah akan dapat beroperasi secara lebih profesional, lebih efisien, lebih menguntungkan, lebih inovatif dan pengusaha dapat memperbesar skala usahanya dengan memberikan manfaat lebih baik kepada masyarakat. Kedua sektor tersebut secara sinergis dapat saling mendukung pengembangan usahanya masing-masing dalam rangka memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai maqasid

syariah dari kedua sektor tersebut sesuai dengan tuntunan Al Quran dan Sunnah. Proses Interaksi, Integrasi dan Evolusi tersebut akan terus berlanjut setelah dicapainya tahapan yang menghasilkan nilai tambah bagi semua pelaku dan pemangku kepentingan di kedua sektor tersebut dan akan berakhir jika keduanya tidak dapat lagi bersinergi untuk memperoleh nilai tambah. Hal ini hanya akan terjadi bersamaan dengan berakhirnya kehidupan di dunia ini. Wallahu a’lam bissawab. n

*) Penulis adalah kandidat Doktor pada Program Pascasarjana, Islamic and Economic Finance (IEF), Universitas Trisakti.

27

Sharing / 2007


bisnis Kemilau Dinar dari Cilangkap Sejak Oktober 2006-Juni 2007, Dinar Primkopau TNI AU sudah terjual 293 keping. Mulai banyak yang sadar untungnya berinvestasi Dinar.

S Letkol Fathoni

Siapa pun tahu bahwa nilai emas selalu di atas nilai rupiah, dolar, atau mata uang lain. Per 24 Juli lalu, harga emas bertengger di kisaran Rp 200.000 per gram dan 1 Dinar mencapai Rp 905.000. Bandingkan dengan harga akhir tahun lalu yang sekitar Rp 840.000. Sebagai investasi jangka panjang, Dinar tentunya menarik karena nilainya naik terus. Salah satu lembaga yang membaca peluang bisnis Dinar adalah Primer Koperasi TNI AU. Koperasi ini menerbitkan Dinar pada Oktober 2006. Pada Desember 2006, asetnya melonjak. Sejak menerbitkan Dinar pada Oktober 2006, koperasi ini menjual 50-60 Dinar per bulan dan permintaan terus bertambah. Dengan permintaan segitu, Primer Koperasi TNI Angkatan Udara (Primkopau) siap menyetok 1 kg Dinar atau 250 keping tiap bulannya. “Orang makin sadar, investasi Dinar itu menguntungkan”, ujar Letkol A. Fathoni SE. MM., Ketua Primkopau. Kepada Sharing, Fathoni bicara panjang lebar tentang mulai maraknya orang membeli Dinar di koperasinya. Padahal, awalnya, Dinar ini hanya satu produk unggulan Unit Koperasi Syariah (UKS) Primkopau di bilangan Bukit Duri, Jakarta Selatan. Sejak Juni 2007 dibentuk Unit

Bisnis Dinar yang khusus menangani bisnis mata uang emas. Untuk sementara, unit bisnis ini berkantor di Primkopau di Mabes TNI AU, Cilangkap.

Infrastruktur Belum Siap Meskipun permintaannya naik terus, Primkopau cukup berhati-hati mengelola bisnis ini. Ini berkaitan dengan terbatasnya ketersediaan Dinar di PT Antam. Belum lagi kesiapan pihaknya menangani bisnis ritel Dinar dalam skala besar. Maksudnya adalah kesiapan business process dari produksi, marketing, investasi, dan sebagainya. “Saat ini kami masih bersikap konservatif tidak agresif, meskipun kami bisa saja membentuk pasar, yang penting masyarakat mulai tahu bahwa kami menjual Dinar,” jelas Fathoni. Kebijakan ini juga menyangkut cahsflow yang dimiliki koperasi. Soal arus kas ini, Fathoni masih mempertimbangkan sektor mana yang lebih cepat perputaran kasnya dan menguntungkan. Unit bisnis lain yang perputaran uangnya cepat dan juga menghasilkan adalah Unit Simpan Pinjam (USP) dan Unit Bisnis SPBU. Modal koperasi yang diputar untuk SPBU pada 2006 adalah Rp 1,8 miliar, untuk USP sekitar Rp 28,5 miliar, untuk Dinar baru sekitar Rp 267 Juta.

“Berbisnis Dinar sejatinya menguntungkan bagi koperasi karena nilai asetnya bertambah. “Kan jadinya nilai aset kami dihitung dalam Dinar dan nilai emas selalu lebih tinggi daripada rupiah”, ujar Fathoni.” 28

Sharing / 2007


bisnis

Hingga Juni lalu, pembeli Dinar di Primkopau kebanyakan masih dari ‘dalam’ yaitu anggota koperasi baik yang sipil maupun militer. Ini memang sesuai dengan strategi Primkopau untuk tidak mengejar pasar di luar anggota dulu. Bicara risiko, di atas itu salah satu risiko yang sudah teridentifikasi. Risiko lainnya adalah kehilangan. Bayangkan jika ada satu pegawai yang nakal dan ‘mengempit’ 1 Dinar saja, sudah lumayan merugikan. Makanya, khusus untuk unit bisnis ini dipercayakan ke orang terpercaya. Risiko lain adalah risiko pasar. Saat musim tahun ajaran baru, biasanya orang mengalihkan banyak sumber dananya untuk membiayai anak sekolah. Produksi Dinar pun berkurang di masa-masa seperti ini. Justru ini musim yang bagus untuk USP, anggota koperasi bisa meminjam uang untuk membiayai anaknya sekolah. Di luar itu, berbisnis Dinar sejatinya menguntungkan bagi koperasi karena nilai asetnya bertambah. “Kan jadinya nilai aset kami dihitung dalam Dinar dan nilai emas selalu lebih tinggi daripada rupiah”, ujar Fathoni. Ini sangat membantu ketika koperasi berurusan dengan bank atau lembaga keuangan lain.

Bisnis Masa Depan Selain USP, SPBU, dan Dinar, Primkopau TNI AU memiliki unit bisnis lain, seperti minimarket, salon, pemancingan, travel, pijat refleksi, wartel, tailor, kantin, fotokopi, perumahan, dan sebagainya. Namun, perwira ini yakin dalam beberapa tahun ke depan, unit bisnis Dinar akan berkembang pesat, ketika makin banyak orang membutuhkan Dinar sebagai alat investasi. Banyak celah bisnis yang dapat dimasuki Unit Bisnis Dinar, misalnya asuransi dan tabungan berbasis Dinar. Dua bank syariah telah memberi sinyal akan meluncurkan tabungan berbasis Dinar, yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM) dan HSBC Amanah. Asuransi dengan premi Dinar pun sudah diluncurkan ke pasar, yaitu Pulsa Bintang Dinar dari Asuransi Bintang Syariah. Pada Pulsa Bintang Dinar, premi nantinya dihitung dan di-back up dalam Dinar. “Kami memang sudah ada pembicaraan dengan pihak Asuransi Bintang untuk menyuplai Dinarnya”, ujar Fathoni. Pola kerjasama ini pun bisa dilakukan untuk tabungan berbasis Dinar. Primkopau tengah menjajaki kemungkinan bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Haji Departemen Agama (Dirjen Haji). Primkopau melihat potensi tabungan haji menggunakan Dinar. Ini berdasar riset yang sudah dilakukan Primkopau, tiap tahun, ongkos naik haji dalam rupiah makin mahal tapi jika diukur dengan Dinar justru makin murah. Tahun 1997, ongkos naik haji adalah 73 keping per jamaah. Tahun 2004 hanya butuh 46 keping, 2005 bahkan

35 keping. Primkopau memiliki proposal bisnis tabungan haji menggunakan Dinar. Selain nilainya lebih stabil, juga bisa memberi keuntungan. Fathoni mengilustrasikan, nasabah bisa mendaftar naik haji dari sekarang tapi berangkatnya dua tahun lagi. Misal ongkos naik haji saat ini adalah 32 Dinar, ia bisa membeli 32 Dinar secara tunai atau mencicil. Dua tahun kemudian, mungkin ongkos naik haji sudah turun menjadi 30 Dinar, artinya ada kelebihan 2 Dinar dan itu bisa dikembalikan kepada si nasabah. Misalkan harga 1 Dinar saat si nasabah membeli adalah Rp 820.000, dua tahun kemudian nilainya bisa naik, misalkan menjadi Rp 900.000. Maka, si nasabah tadi mendapat keuntungan Rp 80.000 dikali dua yaitu Rp 160.000. Jika nasabah tak memiliki uang untuk membeli Dinar sekaligus, bisa juga mencicil, itung-itung sekalian menabung dalam Dinar. Kalau ongkos naik haji adalah 30 Dinar, berarti jika nasabah menabung 1 Dinar/bulan, dalam 2,5 tahun, Dinar cukup untuk naik haji. Pada 2006, Primkopau memiliki aset sebesar Rp 52,9 miliar. UKS yang sudah didirikan adalah di Bukit Duri, Bogor, Medan, Yogyakarta, Madiun, Malang, dan Surabaya. Per 24 Juli lalu Primkopau sudah menjual 325 keping bernilai 1 Dinar, 150 keping bernilai ½ Dinar, dan 50 keping bernilai ¼ Dinar. Spesifikasi 1 Dinar adalah 4,25 gr, 24K .9999 FG; ½ Dinar adalah 2,125 gr 24 K .9999 FG; ¼ Dinar adalah 1,0625 gr 24 K .9999 FG. n IA

29

Sharing / 2007


bisnis Le Monde Komitmen Pada Kualitas

Selama 25 tahun, Le Monde telah menjadi market leader produk perlengkapan bayi bagi kelas menengah atas di Tanah Air. Sebuah kisah sukses yang patut diacungi jempol.

Jackie Ambadar

M

Mereka yang pernah melahirkan pasti pernah memiliki atau setidaknya melihat merek ini. Le Monde, merek produk perlengkapan bayi bagi kalangan menengah ke atas saat ini sudah menjalani masa tahun perak keberadaannya di bumi pertiwi Indonesia ini. Sejak berdiri pada 1982, sang pelopor produk perlengkapan bayi ini masih terus konsisten sebagai market leader pada segmen konsumen kelas menengah atas. Sungguh suatu prestasi tersendiri, mengingat dalam satu dasawarsa terakhir ini kian banyak bermunculan produk perlengkapan bayi sejenis, baik lokal maupun impor yang berusaha menyaingi kemapanan mereka. Kini, Le Monde tetap berkibar dengan 12 gerai ekslusifnya (specialty store), serta sekitar 100 counter-nya yang tersebar di berbagai department store papan atas di tanah air. Siapa menyangka Le Monde bisa sebesar sekarang? Le Monde berawal dari kejelian para pendirinya Jackie Ambadar dan adikadiknya (Nina, Ida, Soraya dan Linda), mereka melihat peluang bisnis. Sekitar awal tahun

30

Sharing / 2007

1980-an, Jackie dan Nina, yang ketika itu ingin menengok adiknya Ida yang akan melahirkan putra pertamanya di Australia, mengamati sulitnya mencari perlengkapan bayi di Indonesia. Jika ada semua terpisah sehingga mereka yang memiliki bayi harus menjahit sendiri kelengkapan yang belum ada. Misalnya ada yang menjual bantal dan guling untuk bayi. Tapi sarungnya tak ada. Pun, dari sisi desain terkesan pas-pasan. �Nah, kami melihat peluang itu. Apalagi saat itu mulai banyak pasangan muda yang aktif di dunia kerja. Kenapa mereka nggak dimanjakan dengan produk-produk perlengkapan bayi yang siap pakai. Produk yang cantik tapi juga fungsional,� kenang Jackie, saat ditemui Sharing di sela-sela sebuah seminar bisnis wirausaha di Jakarta, baru-baru ini. Lalu mulailah Jackie dan adik-adiknya membangun usahanya dari nol. Hanya dengan modal urunan sebesar Rp. 900.000, serta sebuah mesin jahit, serta mempekerjakan dua orang karyawan untuk mengembangkan usaha produk perlengkapan bayi ini. Ia

pun memberi merek produk perlengkapan bayinya itu dengan nama Le Monde, yang artinya ’dunia’. Awalnya, Le Monde belum memiliki gerai sendiri, dan masih sebatas mennyuplai produk perlengkapan bayi saja. Pemasarannya masih dilakukan door to door dari pusat belanja yang satu ke pusat belanja yang lain. Namun, mulai 1984, mereka mulai memberanikan diri membuka gerai pertama, dengan nama Le Monde Baby’s World di Radio Dalam, Jakarta Selatan. Usaha rintisan Jackie bersama adik-adik tersebut ternyata mampu berkembang pesat. Setiap tahunnya, bisnisnya bertumbuh sekitar 30-50%. Bahkan, hanya dalam waktur relatif singkat semenjak mereka pertama kali beroperasi 1982, pada 1986 mereka telah mampu merambah pasar ekspor. Gerai-gerai ekslusif atau specialty store Le Monde pun terus bertambah banyak. Sementara counter-counter mereka di berbagai pusat belanja ternama di kota-kota besar di Tanah Air malah semakin menggurita. Dan sejak 2002, Le Monde bahkan juga


bisnis terbangun,” jelas Jackie. Untuk terus bisa memproduksi desain yang inovatif, maka Le Monde selalu concern memperhatikan tren terbaru di pasar, serta respon langsung dari para customer.

Memperbesar Waralaba dan Go Internasional

mengembangkan diri membuka usaha waralaba atau franchise. Lalu apa sebenarnya kunci sukses Le Monde sehingga sampai sekarang mereka masih sangat eksis di Tanah Air, bahkan mancanegara?

Komitmen pada Kualitas dan Inovasi Ketika ditanyakan pada Jackie tentang kunci sukses Le Monde, wanita yang selalu berpenampilan modis ini lalu menekankan pada dua hal pokok, ”Pertama, kita committed pada quality. Lalu yang kedua adalah inovatif.” Untuk hal pertama, Jackie menerangkan, selama 25 tahun ini Le Monde memang terus berkomitmen terhadap kualitas produkproduknya. Bahkan mereka sampai berani memberi janji pada customer, bahwa semua produk mereka yang dilansir ke pasar adalah quality guarantee. Dalam artian, semua produk tersebut dijamin bisa ditukar atau dikembalikan bila ada yang cacat. ”Ini juga ada dasarnya. Karena saya berasal dari research (sebagai salah satu pendiri dan direktur lembaga riset pertama di Indonesia: Surindo Utama), maka kami menghargai pendapat orang. Dan menurut kami kepuasan pelanggan adalah segala-galanya. Namun, memang sampai sekarang hampir tidak pernah ada yang mengembalikan. Paling kalau ada satu komplain, malah kita kasih hadiah. Soalnya kita kan dapat input dari mereka,” ujar Jackie. Namun Le Monde tak cuma asal janji. Mereka berani menjamin produknya, karena mereka memang sangat matang dalam mempersiapkan produk-produknya. Jackie

sendiri sangat strength menerapkan standar kualitas produknya yang akan dilansir ke pasar. ”Kita tidak ada negoisasi dalam hal kualitas. Maka dari itu, kita terapkan quality by process. Jadi, setiap tahap produksi ada quality control-nya. Atau istilahnya total quality control. Jadi bukan hanya end product-nya yang di-quality control, tapi di setiap proses,” tegas Jackie, yang menjadi satu-satunya finalis perempuan dalam penghargaan Indonesia Entrepreneurs of The Year - Ernst & Young, 2004 itu. Teknisnya, mulai dari saat bahan baku datang, maka bahan tersebut diperiksa satu persatu. Bila ada bahan yang tidak sempurna, maka lalu disingkirkan. Kemudian pada saat cutting, itu pun satu-persatu dilihat lagi, jangan sampai ada yang cacat benangnya, atau ada yang bergeser desainnya. Dalam proses produksi, quality control itu terus berlanjut. Begitu seterusnya sampai pada akhirnya di proses packaging, masih harus diperiksa lagi kualitas finishing-nya. Sehingga saat produk Le Monde sampai di tangan customer, memang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya. Sementara untuk yang kedua, yaitu inovatif, Le Monde selalu berusaha mencari terobosan-terobosan baru dalam desain. “Setelah lima belas tahun pertama kita ‘kan tidak ada saingan. Maka, setelah itu di pasaran mulai muncul pesaing-pesaing baru. Nah, sebagai pioneer tentunya kita ingin selangkah lebih maju, makanya kita selalu create produk-produk baru. Walaupun persaingan semakin ketat, namun hal itu positif. Karena dengan persaingan itu membuat kita jadi

Meskipun Le Monde sudah banyak mereguk sukses, namun Jackie masih terus ingin mengembangkan usaha miliknya ini. Waralaba Le Monde yang dikembangkannya sejak 2002 masih terus ingin diperluasnya. ”Kenapa waralaba? Pertama, kita ingin juga memberikan peluang usaha pada orang lain atau berbagi sukses. Kedua, kita juga ingin mengembangkan jalur distribusi. Dengan tambahan outlet ’kan berarti bagian dari distribusi. Ketiga, dengan waralaba, kita juga ingin mendapatkan balance antara dua segmen customer kami yang berbeda, yaitu orang yang senang belanja di specialty store dan yang senang belanja di department store,” papar Jackie, seraya menjelaskan, dari 12 specialty store Le Monde Baby’s World, 5 diantaranya adalah milik terwaralaba. Selain itu, Jackie juga ingin Le Monde bisa terus meng-global, dalam arti terus melakukan penetrasi pasar ke berbagai belahan dunia, sesuai arti nama Le Monde di atas, yaitu ’dunia’. Selama ini, tambahnya, produk Le Monde telah banyak diekspor ke Australia, Singapura, Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, dan terakhir ke Rusia. ”Sebenarnya, sampai 2010 obsesi kita (merambah sebagian besar-red) Asia. Namun justru, kita sekarang mendapat permintaan ekspor ke Rusia. Walaupun di luar target kita, namun karena ada permintaan, namanya bisnis ’kan harus ditampung,” ujarnya sambil tersenyum. Lalu, kenapa Le Monde bisa diterima dengan baik di pasar internasional? Menurut Jackie, karena mereka selalu berkomitmen terhadap permintaan buyers asing itu. ”Yang terpenting, kita terus mempertahankan kualitas dan membuat produk dengan secara konsisten memenuhi standar internasional dari buyers,” katanya. Tak heran, dengan pendekatan di atas, Le Monde pernah menyabet penghargaan sebagai Best Asean Infant Wear 2005, suatu bukti sahih, bahwa produk Le Monde sudah diakui kualitasnya dalam skala internasional.

n YS.

31

Sharing / 2007


info produk CANON Digital Camera SLR EOS-1D Mark III, Kamera SLR Tercepat Canon, pemimpin pasar dunia untuk kamera digital merayakan 20 tahun sistem EOS SLR (single lens reflex) yang telah mereka kembangkan, dengan peluncuran Canon Digital SLR EOS-1D Mark III sebagai kamera digital SLR tercepat di dunia. Dengan kecepatan contiuous shooting 10 frame per detik dan resolusi 10.1 MP, EOS-1D Mark III dapat menjepret hingga 110 foto (Large/Fine JPEG) atau 30 foto (RAW) dalam sekali tekan tombol shutter berkat adanya dua prosesor gambar DIGIC III yang memberikan kekuatan pada kamera untuk melakukan pemrosesan secara paralel sehingga tak tertandingi oleh kamera SLR mana pun. Sensor CMOS berukuran APS-H terbaru dengan 10.1 megapiksel didesain oleh Canon sebagai sensor yang paling inovatif dan sensitif terhadap cahaya, dilengkapi dengan susunan microlens terbaru dan struktur piksel yang lebih efisien agar menghasilkan foto sempurna nyaris tanpa noise. Jangkauan ISO tersedia antara 100 hingga 3200 dengan penambahan hingga ISO 50 dan ISO 6400. EOS-1D Mark III memiliki beberapa fitur terbaru seperti pada tombol-tombolnya: Main Dial, Quick Control Dial, Multi-controller, SET dan juga tombol lainnya. Selain itu, terdapat tombol lainnya seperti tombol ISO speed, AF Start (AF-ON), Picture Style dan pemilihan media penyimpanan/ukuran gambar/fungsi white balance. Untuk baterainya kini digunakan LC-E4 Lithium-ion battery pack sehingga berat kamera dapat dikurangi dengan kapasitas pengambilan gambar hingga 2.200 jepretan dan indikasi energi baterai pun dapat dilihat perubahannya setiap 1%. Canon EOS-1D Mark III sangat pas bagi para peminat fotografi.

Pemutar Cakram Optical Blu-ray Samsung BD-P1400

XSBox®R4v Wireless Router Plus Telepon Tak perlu alat terpisah untuk melakukan pelbagai kegiatan komunikasi, cukup satu. Wireless router biasanya hanya memiliki satu fungsi, membagi akses internet hotspot dari komputer sentral ke komputer klien. Tapi ini berbeda, XSBox®R4v bisa dijadikan telepon layaknya telepon analog biasa. Tentu kegiatan menelpon dilakukan via komputer desktop atau laptop yang tersambung dengan alat ini. Dengan kemampuan ini, fasilitas hotspot bisa dibuat di mana saja, meskipun tidak ada jaringan 3G di sana, cukup sambungkan ke line telepon biasa. Alat ini efektif untuk, misalnya keperluan internet di lokasi proyek yang tidak ter-cover jaringan selular. Alat ini di Indonesia ditawarkan seharga Rp.2.050.000.

Pemutar cakram Blue-ray terbaru kini telah hadir kembali di Jakarta. BD-P1400 keluaran Samsung diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkan cakram penyimpan informasi digital model baru dengan format cakram optik densitas tinggi. Produk ini merupakan penyempurnaan dari Samsung BD-P1400 sebelumnya. Keistimewaan pemutar cakram Blu-ray disc BD-P 1400 mampu menampilkan 24 frame film per detik (24F) yang merupakan jumlah frame layar lebar sesungguhnya. Dengan piranti ini, film dapat diputar dalam format orisinal. Kelebihan lainnya, produk ini juga mampu menampilkan pilihan variasi suara yang jernih dan utuh, sehingga menambah kenyamanan dalam menonton. Karena, BD-P1400 memiliki HD audio decoding, dengan fitur Digital Plus, Dolby TrueHD dan DTS-HD. Harga piranti ini cukup terjangkau, yakni Rp 7,5 juta.

32

Sharing / 2007

Spesifikasi Singkat 1. Up to 3.6 MBit/s downlink speed with HSDPA 2. HSDPA 7.2 ready 3. Connection possibility for traditional telephones 4. Connection over WLAN and Ethernet 5. Always selects the fastest connection with HSDPA, UMTS, EDGE or GPRS 6. Large display to show all necessary information 7. No SW installation necessary 8. Operating system independent 9. Simple handling and management over web interface 10. Security through WEP, WPA and in-built firewall 11. Suitable for mobile and stationary use as 12. A fallback for the fixed line network 13. ”All-in-One“ solution for office, home or as a mobile hotspot



ragam

Goes Noeg Mengagumi Kebesaran

Tuhan Lewat Kaligrafi

Al Qur’an

S

Sebuah stan berukuran sedang di sudut kiri Hall A Jakarta Convention Center, Jakarta, menggoda para pengunjung yang hadir saat penyelenggaraan Indonesia Sharia Expo 2007 barubaru ini. Stan yang tampak apik yang dirancang dengan menggabungk an konsep indah, rapi, bersih dan teduh, ini memang mampu membuat para pengunjung yang hadir di expo ini untuk mampir sejenak. Apalagi items yang di-display pada stan ini cukup menarik bagi para pengunjung. Yaitu keelokan lukisan-lukisan kaligrafi Al Quran yang sangat eksotik itu. Stan ini milik pelukis Agoes Noegroho, atau biasa menyebut dirinya Goes Noeg. Pada keikutsertaannya yang kedua kalinya di Indonesia Sharia Expo ini, ia kembali

34

Sharing / 2007

menampilkan lukisan-lukisan Kaligrafi Al Quran (istilah spesifiknya: Khat-red), karyanya yang sangat khas itu. Belasan lukisan yang dipamerkan memang membuat para pengunjung merasa kagum. Karena torehantorehan tangannya pada kanvas yang seakan-akan mengajak para pengunjung untuk merenung setelah menatap lukisannya itu. Menghayati petikan atau potongan ayatayat dalam Al Quran yang dituangkan dalam bentuk lukisan yang penuh makna. Bagaimana mereka tidak kagum? Karena Khat berupa petikan ayat dalam surat-surat pada Al Qur’an dipadukannya dengan berbagai gaya, seperti Naskhi, Kufi, Farisi dan gaya lainnya, sehingga menimbulkan kombinasi estetika yang indah, namun tetap berpedoman pada kaidah penulisan Tahsin al Khat yang benar. �Apa yang saya buat, misalkan gelembung retak, lelehan, dan lain sebagainya, itu merupakan ayat yang tersirat, menggambarkan segala ciptaan Allah, dengan representasinya yang melambangkan kefanaan. Sementara, ayat yang tersurat, yaitu firman-firman Allah adalah melambangkan kebakaan,� ujar Goes Noeg pada Sharing di sela-sela Expo.


ragam

Karya-karya Goes Noeg memang boleh dibilang menampilkan perpaduan yang solid, antara keindahan abstraksi alam fana (gambaran mahluk dalam ayat tersirat) yang bisa rusak, hancur, musnah dan mati, bersanding dengan keindahan, keagungan serta kekakalan (sang Khaliq) dalam kaligrafi Al Qur’an (ayat tersurat). Perpaduan yang mensyiarkan Islam sebagai dien/agama, yang mencitrakan eksistensi mutlaq ke Maha Kuasaaan & Peng-Agungan atas KebesaranNya. ”Perpaduan tersebut adalah sebagai simbol yang mengingatkan kita sebagai Mahluk Allah yang juga sebagai khalifatullah,” ujarnya lagi dengan gaya filosofis. Hal di atas memang tampak tercermin pada karya-karyanya. Misalnya, lukisannya yang menampilkan potongan Surat Al Insyirah, ayat 5-6, yang berbunyi ”Fainna ma’al ’usri yusroo, Inna ma’al ’usri yusroo”, yang arti harfiahnya intinya bermakna, bahwa pada setiap kesulitan itu selalu disertai kemudahan. Selain menampilkan keindahan petikan ayat Al Qur’an dalam tulisan kaligrafi yang berseni tinggi itu, pada latar belakangnya pun sarat makna. Latar dengan perpaduan warna gelap, redup dan suram di bagian bawah, yang lalu menuju ke atas berangsur-angsur berubah menjadi warna cerah itu, bagi para pengunjung bisa ditafsirkan sebagai pengambaran lika-liku kehidupan manusia sebagai mahluk Allah yang penuh cobaan, atau kesulitan, namun

kemudian berangsur-angsur memperoleh kemudahan, sehabis cobaan itu. Kedalaman makna filosofis Goes Noeg juga tampak pada lukisan ”Iqro”, salah satu karya kebanggaannya. Dalam lukisan khat tersebut, huruf-huruf dalam kata Iqro dituangkan dengan bentuk menyerupai keris, badik dan rencong. Menurut Goes Noeg, keris, badik dan rencong ini dia analogikan sebagai pusaka nenek moyang bangsa kita. ”Sementara, kita sebagai orang Islam, kita juga punya pusaka, yaitu pusaka Iqro. Nah, karena latar belakang saya orang Indonesia, dan juga orang Jawa, lukisan ini lalu saya analogikan ke sana,” ujarnya gamblang.

Aliran Syiar Umumnya, lukisan Goes Noeg dibuat dengan medium acrylic. Namun kadang ia menambahkanya dengan paduan lempengan emas murni. Yang menurutnya, emas dalam hal ini untuk menggambarkan nilai-nilai atau lambang keagungan. Karakteristik karya seni khat Goes Noeg juga boleh dibilang unik. Torehan dan goresan dari karyanya tak selalu tampak halus, namun bisa juga kasar, karena ia juga memadukan unsur-unsur bahan lain, misalnya batu cincin, cermin dan bahan-bahan lainnya, sehingga mampu memperkaya dan menghidupkan khat yang dibuatnya. Berbicara soal aliran atau gaya melukisnya, Goes Noeg menegaskan ia tak mau terkungkung pada gaya atau aliran

35

Sharing / 2007


ragam

jenis apa pun, yang menurutnya hal itu tak penting. Baginya, ia lebih suka disebut sebagai Moslem artist. ”Saya tidak pernah tergiur atau terpengaruh dengan gaya apa pun. Boleh dibilang, aliran saya adalah aliran syiar. Karena bagi saya seni adalah ibadah. Seni adalah zikrullah. Karena itu dalam setiap judul pameran, saya sering menggunakan

titel ”Yang Kekal dan Yang Fana”, atau ”The Servants Remembrance of Allah”,” ujarnya lagi. Bagi Goes Noeg, yang terpenting baginya, suatu karya itu wujudnya bisa dalam bentuk apa pun, dan dengan materialnya apa pun, namun dia harus punya dampak. Tantangannya adalah bagaimana

mewujudkan dampak kejiwaan, renungan atau dampak pencerahan pada karya tersebut untuk bisa dipahami para penontonnya. Jadi suatu karya seni itu harus punya benang merah, yang mampu menginspirasi bagi para penikmat dari karya tersebut. n YS

GoresanTanganGoesNoeg

G

Goes Noeg lahir di Semarang pada 17 April 1957. Menurutnya, saat itu ia lahir di malam peringatan Nuzulul Qur’an, karena bertepatan dengan 17 Ramadhan 1377 Hijriah, yang diyakininya hal itu semakin membuatnya mantap mengambil pilihan sebagai pelukis kaligrasi Al Qur’an. Ia mewarisi bakat melukis dari kedua orangtuanya, yang kini sudah tiada. Ayahnya yang polisi memang pandai melukis. Sementara Ibunya pandai merias pengantin. Goes Noeg menghabiskan masa kecil hingga remajanya di kota kelahirannya itu. Sejak kecil, usia 5 tahun, ia sudah mulai belajar menggambar. Saat teman-temannya asyik bermain kelereng atau layang-

36

Sharing / 2007

Bagaimana sebuah karya bisa menjadi bahan perenungan atau pencerahan bagi jiwa yang fana. Semu ornamen harus diolah sedemekian agar bisa menyampaikan pesan.

layang, ia malah asyik mengoprek-oprek tanah di halaman rumahnya, untuk membuat lukisan dengan bahan lidi, batu, bahkan pecahan genting. Akibatnya, jari-jari tangannya pernah sampai infeksi gara-gara itu. Saat bersekolah, Goes Noeg selalu menjadi juara melukis di sekolahnya. Nilai menggambarnya saat di SD, bahkan selalu sepuluh, karena Goes Noeg tak pernah mau menerima kalau nilai pelajaran menggambarnya hanya delapan atau sembilan, karena ia merasa hasil lukisannya jauh lebih bagus dari para gurunya di sekolahnya itu. Sejak di Sekolah Dasar (SD), ia bahkan sudah berani mengadakan pameran tunggal di aula SD Sompok, Semarang pada 1968. Saat remaja, ketika ia masih bersekolah di SMA Negeri 1 Semarang, Goes Noeg bahkan sudah ikut berpameran di Bonn (Jerman) dan Marseille (Perancis) mewakili Indonesia.

Skill melukisnya semakin terasah, setelah ia mengambil kuliah Jurusan Seni Rupa, di Institut Teknologi Bandung (ITB), yang diselesaikannya pada 1984. Ia mulai yakin dengan pilihannya sebagai pelukis kaligrafi Al Qur’an setelah ia banyak berdiskusi dengan idolanya, Prof. Ahmad Sadali (almarhum), yang banyak mengajarkannya tentang berbagai hal dalam seni dan juga kehidupan. Kini Goes Noeg bisa dibilang sudah menjadi salah satu seniman Muslim yang namanya cukup disegani di Tanah Air, bahkan juga di mancanegara. Karya-karyanya bahkan sudah tersebar di The Art Asia Gallery-Soluthurn, Swiss, The Chicago Univercity, USA, Univercity College London, Inggris, Islamic Development Bank di Jeddah dan masih banyak lagi. Beberapa Presiden dan Mantan Presiden Republik Indonesia, seperti Susilo Bambang Yudhoyono, BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, KH. Abdurrahman Wahid, serta juga H.M Soeharto tercatat juga mengoleksi karyanya. Goes Noeg yang lukisannya kini mulai banyak terpajang di berbagai kantor cabang bank syariah di Tanah Air, masih punya banyak obsesi besar, di antaranya, ia ingin berkolaborasi dalam bidang seni dan dakwah bersama Ary Ginanjar Agustian, pendiri ESQ. ”Saya bisa berkolaborasi menghidupkan lagi syiar gaya Ary Ginanjar, cencekiawan muda yang jenius dan aset umat,” ujarnya menutup wawancara dengan Sharing. n YS


sosok

Virtual Virtual U

M Syakir Sula

Berbisnis Secara Dengan piranti teknologi, Syakir mengaku bisa mengatur diri sendiri. Ia tak perlu repot-repot terjebak di kemacetan lalu lintas, tapi tetap menjalankan bisnis dan yang terpenting ia merasa kualitas hidupnya lebih baik.

Usai sudah sebuah hajatan. Kini, M Syakir Sula, salah satu tokoh yang paling sibuk di ajang The 2nd Indonesia Sharia Expo yang baru saja usai di Jakarta Convention Center kembali ke kesibukannya semula. Bertahuntahun orang mengenal dia sebagai salah seorang direksi di Asuransi Takaful Keluarga. Kini dia mengaku menjadi orang merdeka dengan menjalani bisnis secara virtual. Syakir yang sempat memimpin Asuransi Takaful Keluarga kini sedang menggeluti bisnis properti—membangun apartemen— dan terjun juga ke oil and gas. ‘’Semua tidak lepas dari syariah dan saya jalankan secara virtual.’’ Yang dimaksud tak lepas dari syariah adalah proyek yang digelutinya menggunakan dana dengan skim syariah. Apartemen misalnya dibangun dengan dana investasi dari Timur Tengah plus sindikasi perbankan syariah lantaran kapasitasnya yang agak besar. Pun dengan oil and gas. Investor Timur Tengah, kata Syakir, menghendaki dalam proyek itu ada investasi dalam negeri 30 persen. Mereka akan membiayai sekitar 60 persen. Selain dua bisnis di atas, Syakir kini menjalani bidang Spiritual Entertaintment mengemas hiburan dengan nuansa Islami dan juga telekomunikasi. Di The 2nd Indonesia Sharia Expo ada balon terbang dengan logo Spirit of Hijrah. Itu yang dikerjakan Syakir bersama Budi Malik. Programnya menyiapkan drama dokumen– ter yang temanya mengajak orang untuk berhijrah. Termasuk dalam bentuk sinetron, dan film dokmenter. Salah satu ceritanya adalah bagaimana perubahan Islamic Center di Kramat Jaya yang berasal dari tempat ‘hitam’ pelacuran. Episode kedua yang sedang dikerjakan adalah bagaimana Singapura ngotot menyiapkan diri menjadi Islamic financial hub. Mereka siap betul dalam segi peraturan, sumber daya, proyek dan lainnya.

37

Sharing / 2007


sosok Spiritual Entertainment Spirit of Hijrah juga membuat MTZ MUI yang merupakan singkatan dari MUI (M) Menjawab (M) Tantangan Zaman (TZ) berupa program talkshow membahas fatwa yang telah dikeluarkan MUI. Syakir bertindak sebagai host dan mendatangkan professional plus hiburan Islami. ‘’Saya ingin menyosialisasikan fatwa MUI dengan cara seperti talk show. Misalnya fatwa aborsi. Kami membuat fenomena aborsi di masyarakat, pembahasan secara ilmiah oleh pakar obstetri dan ginekologi Dr Boyke serta artis dan musik Islami. Di situ lantas kita membahas latar belakang fatwa MUI tentang aborsi.’’

modern bisa lebih diterima masyarakat metropolitan. Buktinya, ketika di ISE membahas tema yang lebih serius, menghadirkan profesor dan kyai maka dari 400 kursi yang disediakan hanya maksimal 80 persen terisi. Tapi ketika yang bicara artis dan tema yang dibahas lebih gaul, maka 700 kursi disediakan masih kurang. ‘’Jadi kita harus mengemas dengan sesuatu yang lebih elegan, gaul dan trendy.’’ Ketika di ISE ada para direksi menggunakan baju koko berjalan di catwalk di sela pemilihan model muslimah, ternyata acara menjadi lebih hidup. ‘’Ada yang komentar, ekonomi syariah ternyata asyik juga ya,.’’ Kata Syakir.

lobby atau kafe di dalam apartemen.’’ Jika amat mendesak harus melihat secara fisik, ia memilih teleconference. ‘’Saya berkantor di rumah merangkap apartemen ini mulai Senin-Jumat. Sabtu dan Ahad biasanya kami menghabiskan waktu untuk keluarga dan melongok rumah di Sawangan.’’ Karena itu ia mengaku tidak lagi punya sekretaris, staf atau office boy. Dia mengaku merangkap direksi, sekretaris (dibantu komunikator), dan juga office boy karena beres-beres sendiri. Di proyeknya, apartemen dan oil and gas, Syakir tetap memilih tidak jadi direksi. ‘’Cukup komisaris saya karena kalau direksi saya terlibat langsung dan harus ngantor

‘’

Jadi kita harus mengemas dengan sesuatu yang lebih elegan, gaul dan trendy.

‘’

Ide di balik pengerjaan Spirit of Hijrah adalah berkampanye bahwa ekonomi syariah itu ramah lingkungan, gaul, tidak kampungan dan inklusif. Dalam praktik, kata Syakir, banyak orang non Muslim di Manado, Bali yang masuk ke lembaga keuangan syariah. Itu juga mengapa Indonesia Sharia Expo (ISE) selalu digelar di Jakarta Convention Center (JCC). ‘’Jika dibuat di Istora pasti biayanya lebih murah. Yang datang juga mungkin lebih banyak. Tapi kesan yang timbul kurang pas dengan citra yang ingin ditampilkan.’’ Syakir menilai dakwah yang dikemas dengan cara yang lebih trendy, gaul dan

38

Sharing / 2007

Berbisnis Lewat Teknologi Syakir Sula kini menjalankan bisnis dari ruang di apartemennya di bilangan Casablanca. Ia telah mundur dari semua status sebagai direksi perusahaan keuangan. ‘’Sekarang hampir 24 jam saya di rumah atau setidaknya di lingkungan sekitar apartemen saja.’’ Pagi hari ia mengaku masih bisa meluangkan waktu untuk menulis buku. Ia berolahraga sejenak dan meneruskan menulis buku. Siang hari adalah waktu bisnis dimulai. Ia membalas email, facsimile, atau meeting di sekitar apartemen. ‘’Jika ada meeting biasanya cukup di

lagi.’’ Ia melengkapi ruang apartemennya dengan mesin faks, mesin fotokopi dan telah meninggalkan berlangganan koran karena bisa membaca lewat internet. Pagi saat orang lain terjebak kemacetan, Syakir mengaku menyaksikan kemacetan dari lantai kamarnya. Selepas jam 12 siang hingga malam adalah waktu untuk membahas bisnis di sekitar apartemen. Jika ada tamu dari luar kota atau luar negeri maka tamu itu akan dipilihkan menginap di hotel dekat apartemen. ‘’Saya tinggal jalan kaki ke situ,’’ katanya sembari tergelak. Hampir satu tahun pola bisnis virtual dijalaninya dan melepaskan baju jabatan direksi. ‘’Alhamdulillah lancar. Justeru


sosok lewat transaksi lewat internet. Semula kekhawatiran adalah bagaimana dengan pendapatan karena ia juga mengaku harus membantu keluarga besar. ‘’Sejauh nilai yang masuk ke rekening tidak berkurang, istri saya tidak akan komplain,’’ katanya berguyon. Ternyata sekarang dari bisnisnya malah ia mengaku mendapat berkah lebih. Di samping bisa mengajar, menulis buku, dan menikmati waktu untuk keluarga dan diri sendiri.

Berawal dari Mendirikan Pesantren

hambatan yang selama ini dihadapi sekarang cair. Saya lepas dari Takaful, Muamalat, Batasa Tazkia dan sekarang berkawan dengan semua orang.’’ Ketika melepaskan jabatan, Syakir mengaku keluarganya sempat gamang. Maklum, sebagai direksi jadwal biasa diurus sekretaris dan jika ke daerah semua ada yang menguruskan. Jadi, dari sisi prestise, kesannya ada yang berkurang. Saat ini, katanya, ia punya langganan travel yang bisa membantu mengurus tiket, hotel dan membayar

Suami dari Lukita Melinda dan ayah dari seorang putri bernama Hana Nurul Izzah ini mengaku bersentuhan dengan dunia syariah sejak kuliah. Duduk sebagai mahasiswa di jurusan sosial ekonomi Pertanian Universitas Padjajaran, Syakir mengaku mendirikan pesantren Fi Zhilalil Quran di Jatinangor yang diperuntukkan bagi mahasiswa. Dulu, kata dia, ketika kuliah sulit mencari pesantren karena harus bergabung juga di madrasah tsanawiyah. Sementara mahasiswa itu sudah bukan pelajar SMP atau SMU lagi. Maka ia membangun pesantren dan mendatangkan guru mengaji dari Jakarta dan lainnya. Ia memimpin sendiri pesantren itu dan hingga kini masih aktif dikelola rekan-rekannya. Lulus kuliah, ia mengajar di pesanten selama empat tahun hingga M Syafii Antonio berhasil menariknya untuk bekerja sebagai praktisi di Asuransi Takaful. ‘’Saya bekerja di Takaful Bandung dan kemudian memutuskan nonaktif di pesantren dan fokus di praktisi.’’ Di Takaful dia sempat naik ke puncak direksi dan kemudian keluar bergabung dengan Batasa Tazkia. n

Misi Sosial di ISE 2007 Syakir Sula menilai The 2nd Indonesia Sharia Expo sebagai hajatan yang mengasyikkan karena banyak tantangan. Setelah hajatan kedua selesai, ia mengaku puas dengan penyelenggaraan ISE ke-2 karena standar ekspo sudah terpenuhi.

Dari dua kali ajang Indonesia Sharia Expo, tampaknya Anda termasuk tokoh yang berada di balik event ini. Setelah selesai bagaimana rasanya?

non-Muslim yang mau pakai instrument syariah mulai dari sekarang bahwa produk lembaga keuangan syariah sudah lengkap, bahwa semua yang ingin diketahui ada di ajang ini.

Bagi saya mengerjakan Indonesia Sharia Expo itu mengasyikkan karena banyak tantangan. Bagi yang mengharapkan sesuatu yang bersifat financial dari mengerjakan ajang ini, menurut saya, Indonesia Sharia Expo bukan tempatnya. Ini memang ajang syiar. Sudah kita tegaskan sejak awal sejak saya jadi steering committee. Ekspo memang ditujukan untuk memperlihatkan kepada masyarakat awam baik Muslim maupun

Apakah target dan misi yang dicanangkan sudah tercapai? Pada ekspo kedua, ini sudah ada buku, produk ritel, dan tentu saja produk lembaga keuangan syariah mulai dari bank, asuransi, reksa dana, pasar modal, dinar-dirham, dan ada juga investor forum. Makanya kita habis-habiskan membuat sosialisasi yang bagus untuk

39

Sharing / 2007


sosok menunjukkan acara kita bagus. Ekspo pertama lebih dihadiri oleh lembaga keuangan syariah saja dan juga ada beberapa pihak yang kecewa karena menganggap yang pertama kurang maksimal. Kali ini kita ingin menghadirkan acara ini sekaligus sebagai ajang silaturahmi, networking di mana LKS bisa bertemu nasabah, investor bisa bertemu pemilik proyek dan lainnya. Sehingga mereka tinggal melanjutan ke tahap berikutnya. Saya bertanya kepada para peserta pameran. Kami tanya juga soal transaksi bank, pegadaian, asuransi, reksadana. Umumnya mereka senang dan happy. Banyak transaksi, apalagi Koperasi Angkatan Udara, dan Pegadaian. Itu menurut saya kesuksesan.

di pelabuhan, kami belum bisa menguruskannya. Jadi, kami putuskan untuk tidak mengundang mereka karena tidak bisa menguruskan barang mereka untuk masuk ke Indonesia, kami belum punya jalur untuk menembusnya. ISE ini sepertinya hajat seorang Syakir Sula dan bukan MES secara keseluruhan? Ha ha ha (tertawa--red). Tidak juga. Ini hajat dari teman-teman LKS. ISE yang pertama kita lakukan atas permintaan teman-teman di LKS. Kebetulan saya di MES itu sebagai Sekjen dan punya waktu serta relasi karena sekarang tak lagi terkotakkotakkan status sebagai direktur asuransi atau bank syariah.

Boleh tahu apa motivasi menggelar Indonesia Sharia Expo?

Bisa disebut realisasi secara nominal? Memang untuk nominal sulit. Karena deal untuk investor forum boleh jadi selepas acara ini. Tapi dari jawaban peserta, dari segi transaksi ekspo, standar minimal rata-rata terpenuhi. Ada satu bank yang hingga tiga ratus transaksi pembukaan rekening. Itu sudah baik. Tidak dilihat nominal karena yang dilihat target pembukaan rekening saja. Dari sisi investor luar negeri mungkin memang bukan waktu yang pas karena acara ini digelar hanya sepuluh hari setelah Idul Fitri. Sehingga banyak calon investor yang tak bisa hadir. Yang datang kemarin sekitar 10 perusahaan dari luar negeri tapi juga bukan yang Kakap. Ini akan kami perbaiki di ekspo ketiga. Semula, kami ingin terjadi . Tapi kemarin, belum sempat karena baru saling kenal sehingga belum terjadi transaksi bisnis. Nantinya kami akan buat interaksi lebih awal supaya saat investor forum, tinggal deal saja. Yang kedua soal Islamic Book Festival. Kita masih ada kendala teknis untuk mendatangkan buku dari Brunei, Malaysia karena ada masalah untuk memasukkan barang. Jika barang mereka tertahan

40

Sharing / 2007

Kami lillahi taala saja. Ini pure syiar. Jadi betul-betul ini amanah dari MUI sebagai pengurus bidang ekonomi. Saya sebagai Sekjen MES dan saya ada di mana-mana seperti AASI, IAEI, IIS. Jadi mudah link ke teman-teman. Ketika kita mau ngomong soal sinergi atau konsolidasi jadi mudah karena saya bisa akses ke mana-mana lantaran saya bukan direktur sehingga posisi saya netral. Jadi saya tidak membawa bendara siapa-siapa tapi semuanya.

Kegiatan selepas ISE? Saya menjadi dewan pengawas syariah dari empat perusahaan asuransi syariah yakni Panin Life, Nasional Re- Perum Sarana, Central Asia Raya. Di situ tak terlampau banyak makan waktu karena paling rapat satu bulan sekali. Saya juga diminta di Badan Wakaf Indonesia. Di situ saya sibuk. Jadi klop sudah. Saya bersyiar dan juga berbisnis.

n YS


content

41

Sharing / 2007


internasional Bisnis Syariah di Negeri Paman Sam Dari LA RIBA Hingga CARIBOU COFFEE Chicago merupakan tuan rumah dari beberapa lembaga keuangan yang mendirikan divisi khusus syariah di antaranya Devon Bank, dan Saturna Inc.

I

Islam dicurigai, ekonomi Islam dicari. Begitu barangkali komentar yang paling tepat menggambarkan umat Islam dan tren perkembangan ekonomi syariah di negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Secara perlahan meski dengan porsi yang amat kecil, perekonomian dengan skim syariah tumbuh di negeri itu. Bahkan sejak tahun 1980-an dengan hadirnya La Riba. Setelah lembaga keuangan, di Amerika Serikat hadir juga kafe paling beken Caribou Coffe yang layanannya menggunakan basis syariah. Meski menu yang disajikan menu khas dari Barat seperti kopi dan makanan penyertanya temasuk donat dan muffin. Akram Sheikh, senior vice president dan juga chief financial officer Anchor Finance Goup di Haupauge, New York menyatakan jumlah penduduk Muslim di AS sekitar 10 juta jiwa. Jika sepuluh persen saja dari jumlah itu membeli rumah dengan skim syariah maka market share dari pembiayaan rumah syariah mencapai 1,8 miliar dolar AS. Dia menduga karena opsi pembiayaan perumahan yang belum sesuai dengan syariah, maka sebagian umat Islam di AS belum memiliki rumah dan mereka terpaksa menyewa rumah. Belakangan konferensi tentang lembaga keuangan syariah di AS sebagaimana di seluruh dunia termasuk di New York mulai banyak digelar. Juga lembaga keuangan dan ritel syariah mulai bermunculkan. Saat ini yang pesat pertumbuhannya adalah Amana Growth Fund (AMAGX) dan Amana Mutual Fund Trust perusahaan yang bermarkas di Bellingham, Washington. Juga Saturna--Lipper Inc dan Morningstar Inc perusahaan yang bermarkas di Chicago. ‘’Saat ini dana kelola sekitar 850 juta dolar AS,’’ kata Monem Salam, Direktur dan juga Vice President lembaga investasi Islam Saturna. Jumlah itu melonjak pesat dari hanya 40 juta dolar pada 2003.

00 Sharing / 2007


internasional Amana Fund merupakan dua dari lima perusahaan yang menawarkan reksa dana syariah di AS. Produk ini bisa diakses tidak saja oleh umat Islam tapi juga umum. Yang lain ditawarkan oleh Allied Asset Advisors Inc, Azzad Asset Managemeng Ink. Allied yang menawarkan Dow Jones Islamic Fund dan Azzad menawarkan Azzad Ethical Income Fund. Di Chicago, umat Islam mengenal Bank Devon yang menawakan produk berbasis syariah. ‘’Kami tumbuh menjadi satu di antara dua atau tiga perusahaan yang memberi layanan mortgage syariah. Kami mungkin menjadi nomor dua atau tiga dalam hal volume,’’ kata David Loundy, vice president dan corporate counsel Bank Devon. Sejak beberapa tahun lalu Devon menawarkan produk pembiayaan perumahan dan dapat diakses di 35 negara bagian. Produk ini menggunakan skim murabahah atau musyarakah mutanaqishah.

Dari sisi Riil Nama Caribou Coffee tak sebeken Starbucks di Indonesia. Di Amerika, Caribou Coffee merupakan kafe papan atas. Nama dan menu yang disajikan di kafe tersebut sangat Amerika. Beraneka macam kopi dan muffin atau kue-kue pelengkap disajikan untuk konsumen. Saat ini Caribou Cofee sudah ekspansi menjadi 400 gerai di 18 negara bagian. Yang membedakan kafe ini dari negara lain tentu manajemen syariah yang diterapkan di sini. Mungkin inilah perusahaan terbesar yang menggunakan pola Islami dalam menjalankan bisnisnya. Caribou tak berdiri sendiri. Melambungnya harga minyak mendongkrak pamor investor dari Timur Tengah memasuki elit bisnis dunia. Sebagai imbasnya, permintaan atas lembaga keuangan yang berbasis syariah juga meningkat sehingga memaksa bukan saja negara berbasis populasi Muslim tapi juga nonMuslim untuk menyediakan layanan merujuk nilai-nilai yang disemai Alquran. Caribou menjalankan bisnis syariah terhitung sejak tahun 2000 atau saat Arcapita, perusahaan investasi asal Bahrain membeli mayoritas saham di perusahaan tersebut. Meski demikian pamor Caribou tetap berkilau tidak sama dengan pamor umat Islam di AS yang menurun karena dilekatkan pada label teroris. Jawad Ali, seorang partner dari Firma King and Spalding mengemukakan bahwa transaksi syariah harus berbasis aset. saat ini diperkirakan ada 260 lembaga keuangan syariah di dunia dengan dana kelola sekitar 260 miliar dolar AS dan sekitar 400 miliar dolar yang telah diinvestasikan dengan kisaran pertumbuhan sekitar 15 persen per tahun. Yang menjadi daya tarik lain adalah harga minyak melonjak terus. Bahkan bulan ini harga minyak mentah sempat menyentuh angka 85 dolar per barrel. Di satu sisi, setelah insiden World Trade Center, umat Islam sekalipun high networth client seolah kehilangan tempat, lembaga keuangan syariah malah bertumbuhan. Presiden AS bahkan merasa perlu mempelajari secara khusus ekonomi Islam hingga mengangkat staf khusus. Jamil Hassan, pakar bank Islam di AS menjelaskan bahwa

kesadaran menginvestasikan dana makin tinggi di kalangan pemilik uang di Timur Tengah. Mereka juga tahu bahwa tak mungkin mengandalkan uang dari minyak saja. Karena itu mereka tetap berkeliaran mencari tempat parkir. Dari situlah, lembaga keuangan multinasional seperti Citigroup, HSBC, Deutcshe Bank dan Lehman Brothers juga ikut membuka layanan syariah. Dalam salah satu artikelnya Wallstreet Journal juga mengulas tentang reksa dana syariah dan kemudiah menyebut salah satu bank di Chicago yang menawarkan produk serupa sejak tahun 2002. Bank tersebut mendapat respons cukup baik dari warga lokal. ‘’Mereka datang dan lantas bertanya apakah dapat bertransaksi di bidang perusamahan, mobil, kartu kredit dan kemungkinan mentransfer uang.

Babak Awal Menceritakan pertumbuhan lembaga keuangan Islam di AS tak mungkin menafikan peran La Riba. Lembaga keuangan itu didirikan pertama kali tahun 1987 di kota Pasadena, California Amerika Serikat. Pendiri perusahaan ini adalah sekelompok pria dan wanita yang meyakini bisnis keuangan tanpa riba. La Riba memang mudah diingat. Dari bahasa Arab namanya langsung mengingatkan bahwa lembaga itu adalah anti bunga (interest). La berarti tidak yang berarti tidak ada riba. Namun, nama asli La Riba merujuk pada singkatan dari Los Angeles Reliables Investment Banker Associates. Grup bisnis ini didirikan oleh American Finance House, sebuah perusahaan yang mengantogi lisensi sebagai lembaga pembiayaan. Lembaga ini berpusat di Pasadena 32 km dari Los Angeles. Misi utama perusahaan ini adalah menyediakan pembiayaan minus riba kepada semua konsumen dengan tanpa membedakan kebangsaan, asal suku, keyakinan agama, gender dan warna kulit. American Finance House La Riba, telah menyalurkan pembiayaan dan mampu mengumpulkan laba serta membagikan dividen yang cukup baik kepada pemegang saham. Perusahaan menyalurkan investasi halal kepada anggota masyarakat. Spesialis perusahaan ini adalah pada pembiayaan rumah serta bisnis skala kecil dan menengah dengan menggunakan model ijarah atau joint venture (musyarakah). La Riba berfungsi sebagai manajer aset yang bertanggung jawab dalam membidik peluang investasi yang sesuai dengan gaya dan keinginan para pemegang saham dan nasabah pihak ketiga. Setelah La Riba hadir University Islamic Financial Corporation sebuah bank berbasis komunitas di Ann Arbor Michigan. Bank ini memberikan layanan transaksi yang dibutuhkan nasabah. Muasalnya adalah University Bank. Adapun University Islamic Financial Corporation merupakan anak perusahaan dari University Bank dan menjalankan transaksi berbasis syariah. UIFC menawarkan jasa deposit syariah serta alternative mortgage dengan skim syariah. Melalui anak usaha University di bidang asuransi, maka UIFC juga menawarkan asuransi syariah serta produk reksa dana syariah kepada nasabah. n YN/berbagai sumber

00 Sharing / 2007


opini

Peran Pemerintah dalam

Pengembangan Sistem Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Yusuf Wibisono*

Apa peran strategis pemerintah? Apa strategi yang harus ditempuh dan apa opsi-opsi agenda yang tersedia?

D

Dekade terakhir menjadi saksi perkembangan ekonomi syariah yang sangat signifikan di Indonesia. Perkembangan ekonomi syariah ini setidaknya bisa ditelusuri dari tiga aspek, yaitu keilmuan, institusi dan regulasi. Tulisan ini hanya akan membahas segi regulasi. Terdapat banyak optimisme terhadap perkembangan sistem ekonomi syariah di Indonesia. Dari berbagai perspektif, optimisme ini memiliki banyak rasionalitas. Namun menjadi berlebihan dan mencemaskan jika mengharapkan implementasi sistem ekonomi syariah berjalan cepat di jalur yang tepat tanpa ada usaha sistemik yang memadai dari berbagai pihak, terutama pemerintah, untuk mendorong-nya. Menjadi pertanyaan kini adalah, bagaimana pemerintah dapat mendorong implementasi sistem ekonomi syariah ke depan?

Memahami Sistem Ekonomi Syariah Adalah keliru jika menganggap bahwa maraknya perkembangan keilmuan, institusi dan regulasi ekonomi syariah saat ini sudah identik dengan implementasi sistem ekonomi syariah secara kaffah. Yang benar adalah bahwa Indonesia baru menerapkan sebagian, bahkan sebagian kecil, dari sistem ekonomi syariah. Perbankan syariah saja yang merupakan implementasi sistem ekonomi syariah yang paling maju di Indonesia, hingga April 2007 hanya merupakan 1,66% dari total industri perbankan nasional. Karena itu menjadi tidak relevan jika banyak pihak menuntut hasil yang terlalu tinggi dari ekonomi syariah untuk penerapan yang tidak komprehensif. Sistem manapun baru akan teruji jika sudah diterapkan secara keseluruhan. Sistem ekonomi syariah memiliki dimensi yang luas, karena ia terikat dengan syariah, terkait dengan politik-sosial, dan tertuju pada maqashid. Ia memiliki bentuk yang jelas di mana sistem berdiri di atas 3 pondasi yaitu sistem fiskal zakat, sistem moneter emas-dinar dan sistem finansial non-riba, ditegakkan oleh 2 pilar yaitu sistem alokasi (system of allocation) mekanisme pasar dengan hisbah dan sistem kepemilikan (system of ownership) pribadi, negara dan wakaf, serta dinaungi 2 atap yaitu sistem tujuan (system of objective) maqashid syariah dan sistem insentif (system of incentive) moral dan material (lihat ilustrasi: “Sistem Ekonomi Syariah�).

00 Sharing / 2007

Pondasi menjadi basis bagi sistem agar berjalan dengan adil dan merata. Sedangkan pilar adalah mekanisme utama dalam sistem agar produksi, konsumsi dan distribusi barang dan jasa berjalan efisien. Dan atap akan memberi panduan bagi sistem agar mampu mencapai tujuan-tujuan normatif sesuai dengan perspektif Islam. Dari penjelasan diatas, secara cepat kita dapat menilai bahwa implementasi sistem ekonomi syariah masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu masih sangat dibutuhkan berbagai upaya dari semua pihak, terutama pemerintah karena peran strategisnya sebagai regulator dan policy maker. Sistem ekonomi syariah yang baru sebagian kecil diterapkan, dalam waktu yang singkat sudah mampu memberi bukti nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini berbeda jauh dengan sistem konvensional yang sudah berpuluh tahun diterapkan secara totalitas di Indonesia, namun justru membawa perekonomian pada jurang kenestapaan. Dukungan Konstitusi: Peluang untuk Implementasi Ekonomi Syariah yang Lebih Cepat dan Lebih Luas Jejak rekam implementasi sistem ekonomi syariah di Indonesia selama ini adalah positif. Dalam arti bahwa implementasi sistem berjalan dalam koridor hukum dan sistem ketatanegaraan yang ada


opini sehingga tidak menimbulkan polemik atau pertentangan di tengah masyarakat. Jika kita melihat konstitusi, maka kita melihat begitu banyak ketentuan-ketentuan ekonomi dalam konstitusi yang sangat selaras dengan nilai dan prinsip ekonomi syariah. Beberapa pasal dalam UUD 1945 yang selaras dengan ekonomi syariah adalah sebagai berikut: Pasal 33 ayat 1 (perekonomian harus berdasar atas mutualism dan ukhuwwah), Pasal 33 ayat 2 (komoditas yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai secara kolektif ), Pasal 33 ayat 3 (semangat maqashid syariah bahwa co-ownership ditujukan untuk kemakmuran bersama), dan Pasal 33 ayat 4 UUD 1945 amandemen ke-4 (perekonomian harus bersifat non-exploitatory dan berbasis cooperation dengan orientasi pada pemerataan, kemandirian, dan keberlanjutan). Pasal lainnya adalah Pasal 27 ayat 2 (kesejahteraan rakyat berawal dari pekerjaan yang layak atau berfokus pada sektor riil), Pasal 34 ayat 1 (filantropi harus dilakukan untuk yang tidak mampu bekerja secara optimal karena kefakiran, kemiskinan dan keterlantaran), Pasal 34 ayat

2 UUD 1945 amandemen ke-4 (empowerment harus dilakukan bagi rakyat yang lemah menuju self-empowerment dan dignity), dan Pasal 34 ayat 2 amandemen ke-4 (pemerintah dibebankan tugas untuk penyediaan kebutuhan dasar publik oleh pemerintah untuk distribusi pendapatan yang merata).

Road-Map Implementasi Sistem Ekonomi Syariah: Agenda Jangka Pendek dan Jangka Panjang Untuk mencapai implementasi sistem ekonomi syariah yang menyeluruh, dibutuhkan pedoman strategi dan kebijakan (road-map). Road-map ini setidaknya harus memuat tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan untuk mencapai sistem ekonomi syariah disertai pelaksana, sumber daya yang dibutuhkan serta kerangka waktu. Penulis menilai bahwa implementasi sistem ekonomi syariah di Indonesia dalam jangka pendek sebaiknya difokuskan pada peletakan fondasi sistem dan dalam jangka panjang bisa diperluas ke elemenelemen sistem lainnya (lihat tabel 1).

00 Sharing / 2007


opini Road-map ini tentu tidak harus membuat implementasi sistem ekonomi syariah ke depan justru menjadi sekuensial, birokratis dan top-down. Pola pengembangan ekonomi syariah selama ini yang simultan, partisipatif dan bottom-up adalah kecenderungan positif dan harus diteruskan. Namun tetap harus ada arah dan tujuan bersama yang disepakati, titik tekan dan fokus agenda, serta program-program yang diprioritaskan. Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, yang perlu mendapat perhatian adalah proses penyusunan road-map yang harus partisipatif, melibatkan semua komponen dan aplikatif. Roadmap harus merupakan konsensus sosial dari masyarakat, swasta dan pemerintah sehingga tumbuh sense of ownership dan komitmen terhadap program-program road-map. Ia juga harus secara jelas memuat penanggungjawab, sumber daya yang dibutuhkan dan kerangka waktu agar bisa dijalankan secara aplikatif.

Implementasi Sistem Keuangan Syariah Salah satu agenda jangka pendek dari road-map sistem ekonomi syariah yang harus mendapat prioritas adalah bagaimana membebaskan sistem keuangan perekonomian dari riba, gharar dan maysir dalam skala yang luas dan signifikan. Dengan terbebaskannya sistem finansial perekonomian dari riba, gharar dan maysir, maka setiap transaksi keuangan akan memiliki transaksi riil (underlying transactions). Dengan demikian, sektor

finansial ‘dipaksa’ untuk mengikuti sektor riil. Return sektor finansial ditentukan oleh sektor riil, bukan sebaliknya. Dengan demikian, tidak akan ada penggelembungan di sektor moneter (bubble economy) yang berujung pada krisis dan kenaikan harga-harga. Dalam jangka pendek, implementasi sistem keuangan syariah sebaiknya berfokus pada perluasan jaringan dan size perbankan syariah, pengayaan dan diversifikasi produk keuangan syariah, dan penguatan pasar uang syariah. Sedangkan dalam jangka panjang, implementasi sistem keuangan syariah sebaiknya berfokus pada membebaskan sistem keuangan nasional secara keseluruhan dari riba, gharar dan maysir. Dikaitkan dengan agenda jangka pendek ini, target terdekat saat ini adalah mencapai share perbankan syariah 5% dari perbankan nasional pada akhir 2008 yang diusung BI melalui program “Akselerasi Pengembangan Perbankan Syariah” pada 11 Desember 2006 lalu. Untuk mencapai target ini dibutuhkan berbagai upaya riil –terutama dari pemerintah dan BI- yang semestinya terfokus pada tiga aspek yaitu perluasan jaringan dan size perbankan syariah, pengayaan dan diversifikasi produk keuangan syariah, dan penguatan pasar uang syariah (lihat tabel 2).

*) Pemenang pertama Lomba Karya Tulis Ekonomi Syariah dalam rangka ulang tahun Pertama Majalah Sharing. Yusuf adalah staf pengajar di FEUI, Depok.

“Adalah keliru jika menganggap bahwa maraknya perkembangan keilmuan, institusi dan regulasi ekonomi syariah saat ini sudah identik dengan implementasi sistem ekonomi syariah secara kaffah.” 46

Sharing / 2007


analisa peristiwa

Bank Muamalat Indonesia Raih Rekor MURI Terbanyak

M

Mensyukuri 16 tahun kehadirannya di Indonesia, Bank Muamalat Indonesia kembali memperoleh penghargaan MURI. Penganugerahan ini merupakan yang pertama dalam sejarah perbankan syariah sekaligus sebagai pengumpul rekor terbanyak dalam industri perbankan di tanah air. Pada acara syukuran MILAD Bank Muamalat Indonesia (BMI) ke 16 yang dilaksanakan di Gedung Tenis Senayan, Jakarta 18 November 2007, BMI kembali mendapatkan 2 rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia). Penghargaan diserahkan langsung oleh pendiri MURI-Jaya Suprana kepada Direktur Utama BMI-A. Riawan Amin. Dengan tambahan dua rekor ini dalam setahun terakhir BMI telah meraih 5 rekor MURI. Dua rekor terakhir yaitu 1). Bank Pertama Murni Syariah dan Pelopor Perbankan Syariah di Indonesia. 2). Kartu Bank Pertama Yang Nomor Kartunya Sesuai dengan Nomor Rekening. Sedangkan tiga rekor lainnya adalah : satu-satunya Rekening Bank Instan dalam Kemasan, Pertumbuhan Persentase Nasabah Bank Tercepat di Indonesia, dan Pertumbuhan Jaringan Real Time Online Terbanyak. Dengan menilik rekening yang ada, BMI menjadi satu-satunya bank syariah yang pernah meraih rekor MURI sekaligus bank yang memperoleh rekor MURI terbanyak. Menyambut lima rekor MURI tersebut, Riawan, menyampaikan syukur kehadirat

Allah SWT dan terima kasih kepada semua pihak termasuk Bank Indonesia, para pemegang saham, keluarga besar kru BMI dan media massa yang telah memberikan apresiasi positif. Jaya Suprana mengatakan bahwa kedua penghargaan yang baru saja diterima oleh BMI ini dinilai merupakan sebuah prestasi yang sangat membanggakan bagi dunia perbankan di tanah air. “Inovasi yang dilakukan Bank Muamalat patut diberikan apresiasi tertinggi sebagai pelopor perbankan yang menerapkan sistem syariah. Hal ini telah dibuktikan dalam tahun ini saja, Bank Muamalat telah berhasil meraih lima perhargaan sekaligus. Diharapkan Bank Muamalat dapat terus meningkatkan mutu pelayanan dan selalu melakukan inovasi terbaru,” ujar Jaya. Sebelumnya kinerja positif BMI telah membuahkan berbagai penghargaan nasional maupun International antara lain: InfoBank Golden Trophy Award 2006 & 2007, Bisnis Indonesia Award 2006 dengan kategori Bank Nasional Terbaik 2006, InfoBank Award 2006 dengan Predikat ’Sangat Bagus’ untuk 5 tahun berturut-turut, Best Islamic Banks Poll 2006 “- Islamic Finance News Awards 2006, Islamic Finance The Most Efficient Bank versi Islamic Financial and

Quality Award 2006, The Most Profitable versi Islamic Financial and Quality Award 2006 serta The Best Full Fledge Bank Overall versi Islamic Financial and Quality Award 2006. ”Bank Muamalat terus berinovasi dengan tujuan meningkatkan pelayanan bagi para nasabah. Tema 2007 ”Goes To WAR”, Bank Muamalat akan memaksimalkan semua lini: Wholesale, Alliances dan Remote area untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk bertransaksi secara syariah,” demikian Riawan. Acara milad BMI ke 16 pada hari itu sendiri berlangsung cukup meriah. Selain diisi pencerahan ruhani dari Ustadz Yusuf Mansyur, persembahan musik oleh Dewi Yull, ada pula beberapa hiburan lainnya, seperti tari-tarian. Acara pun diakhiri dengan halal bihalal seluruh keluarga besar BMI. n YS

Pada posisi Oktober 2007, asset BMI sendiri telah mencapai Rp 10,1 triliun, dengan porsi pembiayaan sebesar Rp. 8,25 triliun. Dana pihak ketiga yang terkumpul mencapai Rp. 8,3 triliun dengan profit mencapai Rp. 182,5 miliar. Dengan jaringan Real Time Online Muamalat yang semakin luas tersebar diseluruh Indonesia meliputi 208 outlet Muamalat dan 1.800 Kantor Pos Online/SOPP

47

Sharing / 2007


personal investing

Membaca Cerita dari

Laporan Keuangan

I

Investor yang baik tidak sekadar mengandalkan instingnya, juga analisa. Membaca laporan keuangan perusahaanperusahaan go publik diperlukan untuk mampu menganalisa secara lebih tepat. Sayangnya, tidak semua investor dapat membaca laporan keuangan. Nah, berikut ini adalah sedikit pengetahuan untuk membaca laporan keuangan sebuah perusahaan yang dikompilasi Sharing dari berbagai sumber. Bukalah sebuah laporan keuangan yang dipublikasikan di media cetak, prospektus atau annual report, isinya angka-angka semua. Apa di balik angka? Apakah ia mampu menceritakan tentang kondisi perusahaan sebenarnya? Pada dasarnya sebuah laporan keuangan disusun sistematis. Yang terpenting adalah

00 Sharing / 2007

Di akhir tahun, perusahaanperusahaan go publik mempublikasikan laporan keuangannya. Bagaimana cara membaca laporan tersebut hingga berguna bagi keputusan investasi? dua elemen utama yaitu Neraca dan Laporan Laba Rugi. Melengkapinya biasanya adalah Laporan Arus Kas.

Neraca Neraca hanya menampilkan kondisi keuangan perusahaan saat tanggal neraca saja. Untuk membandingkan dengan kinerja sebelumnya, biasanya perusahaan menyertakan neraca pada periode yang sama tahun sebelumnya. Neraca memiliki persamaan akuntansi: Kekayaan (Aktiva) = Pasiva (Kewajiban + Ekuitas). Umumnya, neraca dibagi lagi dalam dua bagian besar yaitu aktiva (asset) yang merupakan sisi kekayaan dan investasi dari perusahaan, dan pasiva yang berisikan kewajiban dan ekuitas yang merupakan

daftar dari hutang dan kewajiban perusahaan baik jangka pendek maupun panjang, serta investasi yang ditanam pemilik atau jumlah saham yang dikeluarkan (untuk perusahaan publik).

Laporan Laba Rugi. Yang ini lebih luas cakupan waktunya, biasanya satu tahun periode laporan. Laporan ini memuat keuntungan dan kerugian perusahaan berikut biaya-biaya yang harus dikeluarkan.

Laporan Arus Kas Di sini ada informasi tentang arus uang (kas) masuk dan keluar dari perusahaan. Dari sini terlihat uang perusahaan digunakan untuk apa saja.


personal investing Tips Membaca Neraca 1. Lihatlah bagian Aktiva Lancar dan Hutang Jangka Pendek. Jika hutang jangka pendek lebih besar dari aktiva lancar, kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek. Perusahaan yang sehat memiliki aktiva lancar lebih besar dari hutang jangka pendek. 2. Bandingkan Ekuitas dan Total Hutang Jangka Panjang + Hutang Jangka Pendek.

Ini adalah indikasi sumber permodalan perusahaan, apakah perusahaan dijalankan dengan modal sendiri atau dari pinjaman bank. Perusahaan yang baik biasanya memiliki perbandingan yang berimbang antara Ekuitas dan Total hutang. 3. Yang tak kalah penting adalah, perhatikan perubahan angka yang signifikan dari tahun sebelumnya.

Misalnya, jika terjadi tambahan signifikan pada Aktiva Tetap berarti perusaahaan baru saja melakukan ekspansi. Jika terjadi kenaikan signifikan pada Piutang Usaha, bisa jadi ada masalah penagihan penjualan. Pada sisi pasiva, jika meninggi berarti ada lonjakan hutang, bisa karena naiknya kurs dollar terhadap rupiah jika perusahaan berutang dengan dolar.

Tips Membaca Laporan Rugi Laba 1. Lihatlah apakah penjualannya meningkat atau menurun. Juga perhatikan apakah penjualan berasal dari skema kredit maupun tunai pada periode tertentu. 2. Harga pokok penjualan, ini menunjukkan keuntungan per barang/jasa yang dijual perusahaan. Bandingkan misalnya dengan perusahaan di industri yang sama (kompetitor), harga yang terlalu murah tidak berarti perusahaan lebih sehat, pun sebaliknya. Meskipun tidak bisa langsung menyimpulkan, membaca harga penjualan penting untuk melihat daya saing produk perusahaan bersangkutan. 3. Laba kotor, ini adalah selisih antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan. Disebut laba kotor karena jumlah ini masih harus dikurangi dengan biaya-biaya usaha. Inilah yang mesti diperhatikan apakah bernilai tinggi atau rendah.

4. Biaya-biaya usaha sendiri biasanya dikelompokkan lagi ke dalam beban penjualan dan beban administrasi. 5. Beban penjualan adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam hubungannya dengan penjualan yang dilakukan perusahaan, misalnya promosi, pengangkutan, dan sebagainya. 6. Beban administrasi adalah semua biaya yang bersifat umum dalam perusahaan, misalnya gaji dan upah, listrik, air dan telepon, pemeliharaan dan lain-lain. 7. Laba usaha selanjutnya akan menghitung hasil dari pengurangan laba bruto dengan beban usaha. Laba usaha ini semata-mata berasal dari kegiatan utama perusahaan. 8. Pendapatan (beban) lain-lain adalah pendapatan atau beban lain-lain yang berasal bukan dari kegiatan utama perusahaan. Yang

termasuk dalam hal ini misalnya keuntungan dari penjualan aktiva tetap dan pendapatan sewa. Angka pendapatan (beban) lain-lain bisa sangat berfluktuasi tajam akibat perubahan nilai tukar, yang menyebabkan perubahan tajam pada item laba (kerugian) akibat kurs mata uang asing 9. Laba (rugi) sebelum pajak, dihitung menambahkan (7) Laba Usaha dengan Pendapatan (beban) lain-lain. Mencerminkan keuntungan (rugi) dari kegiatan utama dan kegiatan sampingan. 10. Laba bersih yang mencerminkan kenaikan bersih terhadap modal. Sebaliknya, apabila ditemukan perhitungan rugi bersih, sejumlah itulah penurunan atas modal perusahaan. Laba bersih inilah yang sering dilihat oleh para investor karena pembagian dividen biasanya berasal dari jumlah ini.

Perihal Laporan Arus Kas, investor dapat meneliti tiga klasifikasi kegiatan dari Laporan Arus Kas, yaitu: 1. Aktivitas Operasi

Arus masuk kas akan terjadi apabila pendapatan dari operasi utama perusahaan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran kas untuk beban operasi.

2. Aktivitas Investasi

Ini biasanya muncul dari hasil penjualan kekayaan, penjualan surat utang atau ekuitas dari entitas lain, atau penerimaan pelunasan pinjaman dari entitas lain.

3. Aktivitas Pendanaan.

Jenis ini biasanya masuk dari penerbitan sekuritas ekuitas dan utang (obligasi dan wesel). Arus kas keluar akan timbul karena pembayaran dividen, penebusan utang, dan akuisisi kembali saham modal. n IA

“Jika hutang jangka pendek lebih besar dari aktiva lancar, kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek�. 00 Sharing / 2007


pendidikan Yayasan Gizi Kuliner Kampanye Pentingnya Makanan Sehat

Makanan enak bisa juga dibuat dengan standar gizi seimbang. Restaurant dan hotel kini menyadari perlunya menyajikan makanan lezat dan bergizi seimbang. Yayasan Gizi Kuliner berada di balik kampanye itu.

Tuti Soenardi

50

Sharing / 2007

E

Era globalisasi ternyata turut pula memberikan pengaruh terhadap variasi jenis makanan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia. Puluhan jenis makanan asing telah masuk ke Tanah Air, mewarnai gaya hidup dan pola makan masyarakat kita. Makananmakanan seperti burger, pizza, spaghetti, bruscetta, sushi, yakiniku, kini semakin akrab di telinga kita. Bahkan, kadang menjadi hidangan sehari-hari di meja makan, atau juga dalam berbagai perjamuan. Namun tanpa kita sadari, tidak semua makanan asing itu bermanfaat bagi kesehatan kita. Ada kalanya pada makananmakanan tersebut justru menimbulkan efek kurang bagus bagi kesehatan tubuh. Misalnya, karena mengandung lemak/ kolesterol yang sangat tinggi, garam yang melebihi takaran, atau mengandung zat-zat lainnya yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Hal tersebut sungguh memprihatinkan. Karena efek dari makanan-makanan yang

berlebihan zat kurang baik tersebut akan menimbulkan masalah kesehatan bagi warga masyarakat kita yang mengkonsumsinya. Karena itulah, Yayasan Gizi Kuliner, sebuah yayasan yang sangat peduli terhadap perkembangan makanan sehat, sejak lebih satu dekade terakhir ini terus bergiat melakukan berbagai kegiatan pendidikan dan penyuluhan bagi masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi makanan yang sehat, serta bagaimana mengatur pola makan yang sehat. Makanan yang dikonsumsi seharusnya juga bukan hanya sehat tapi perhatikan pula aspek kehalalan. Karena Islam mengajarkan umat untuk makan yang halal dan sehat (baik). Adalah Tuti Soenardi, perempuan di balik Yayasan Gizi Kuliner. Telah lama masyarakat mengenal namanya. Dia bercerita mendirikan Yayasan Gizi Kuliner karena keprihatinan akan minimnya pengetahuan


pendidikan

masyarakat tentang gizi sehat dan melihat pola hidup tidak sehat dari masyarakat. ”Ya, karena globalisasi ini, maka banyak sekali junk food hadir di negara kita. Padahal, junk food itu artinya makanan yang tidak sesuai untuk kesehatan. Makanya, kami sangat prihatin, apalagi anak-anak kita pun banyak yang terpikat dengan makanan jenis itu,” keluh Tuti. Namun Tuti menyadari, globalisasi yang merambah pula ke bisnis makanan di Tanah Air ini memang tidak akan bisa dicegah. Namun yang bisa dilakukan adalah kita bisa meredamnya, antara lain, dengan memupuk kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi makanan sehat, yang mengandung nilai gizi yang tinggi. Nah, salah satu alternatif makanan dimaksud tersebut adalah kita dapat mengkonsumsi makanan tradisional, yang menurut Tuti sendiri, justru sangat bagus dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. ”Kita harus back to traditional. Makanan tradisional adalah makanan yang sehat, karena dia fresh tanpa diawetkan, dan selalu mengandung banyak zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Apalagi, makanan

tradisional ini sumbernya berasal dari bahan yang segar, misalnya, dari daging segarbukan daging olahan, atau ayam segarbukan nugget. Kemudian kalau dari bahan sayur, juga selalu segar karena baru dipetik dari alamnya yang segar di Tanah Air kita,” papar Tuti bersemangat. Namun Tuti menyadari, untuk bisa bersaing dengan makanan asing, maka makanan tradisional tersebut harus dibenahi, sehingga bisa menarik. Misalnya, dengan membuat standar resep dan mutu, menyangkut kualitas rasa, sanitasi, higienis, dan juga penampilannya. Nah, Yayasan Gizi Kuliner sejak beberapa waktu lalu terus mengupayakan itu, dan lalu mensosialisasikannya ke masyarakat lewat berbagai pendidikan dan penyuluhan, bahkan pernah juga melalui Festival Makanan Indonesia. Harapannya, agar masyarakat kita menjadi sehat pola makannya, di antaranya melalui konsumsi makanan tradisional ini.

Memberi Penyuluhan Tuti mendirikan Yayasan Gizi Kuliner bersama beberapa rekannya pada 1 Maret 1993. Sebelumnya, Tuti telah berpengalaman

ikut mendirikan Lembaga Kuliner Indonesia (berdiri 1988 dan telah ditutup 1991-red) bersama dua orang mitranya. Seperti diutarakan Tuti, yayasannya ini didirikan dalam rangka menyadarkan masyarakat tentang pentingnya konsumsi makanan yang sehat, yang mengandung zat gizi yang cukup, sehingga bermanfaat bagi pertumbuhan dan juga kesehatan tubuh melalui pendidikan dan penyuluhan. Awalnya, cerita Tuti, pihaknya memang membuka kelas-kelas khusus, seperti kelas pelatihan juru masak rumah tangga, pelatihan catering, pelatihan kue Indonesia dan masih banyak lagi, di kantor yayasan ini di bilangan Majestik, Jakarta Selatan. Namun, kini, mereka tak lagi mengadakan kelas-kelas khusus tesebut di tempat mereka, karena mereka tak sanggup lagi menyelenggarakannya. ‘’Karena banyaknya permintaan pada kami untuk penyuluhan, workshop, atau demo dari berbagai daerah, sehingga kami tidak bisa lagi menampung kelas-kelas reguler. Makanya kami sementara ini hanya memberikan penyuluhan dan pendidikan melalui permintaan dari berbagai lembaga atau organisasi,” jelas Tuti.

untuk bisa bersaing dengan makanan asing, maka makanan tradisonal tersebut harus dibenahi, sehingga bisa menarik.

51

Sharing / 2007


pendidikan Tuti menambahkan, pihaknya sanggup memenuhi undangan permintaan untuk penyuluhan atau demo mengenai segala hal berkaitan dengan kuliner dan gizi. Termasuk juga pelatihan manajemen jasa boga yang bekerjasama dengan Departemen Tenaga Kerja, yang kini sudah memasuki angkatan ketujuh.

Paradigma Keliru Jurumasak Tuti mengungkap Yayasan Gizi Kuliner terus aktif melakukan penyuluhan pada mereka yang bergerak di divisi kuliner di industri restoran, hotel atau katering, termasuk juga para juru masaknya. Sebab selama ini masih banyak yang memiliki paradigma atau pandangan yang keliru mengenai pentingnya gizi dalam kegiatan kuliner. “Misalnya makanan di hotel dan restoran. Semua enak. Tapi para chef kurang memperhatikan faktor gizinya. Mereka belajar nutrisi. Tapi saat ditanya, kenapa tidak diterapkan pengetahuannya tentang gizi pada makanan yang mereka buat, mereka menjawab, ’I am not running a hospital but

52

Sharing / 2007

hotel and restaurant’.’ Seharusnya menurut Tuti tidak demikian. Makanan yang enak, bisa pula dibuat dengan mengandung gizi yang cukup. ’’Nah, kami mencoba meluruskan pandangan keliru itu,” papar Tuti menyesalkan. Berkat kiprah Tuti dengan yayasannya di atas, kini sudah banyak restoran atau hotel di berbagai daerah di Tanah Air yang sudah mulai menerapkan asupan gizi yang cukup pada berbagai makanan yang mereka hidangkan bagi para pengunjung.

Panganan Lokal sebagai Alternatif Selain peran-perannya di atas, Yayasan Gizi Kuliner juga masih banyak memiliki peran strategis lainnya. Seperti diceritakan Tuti, saat ini mereka telah ditunjuk sebagai konsultan di DKI Jakarta, untuk memikirkan bagaimana memanfaatkan potensi pangan lokal. ”Pangan lokal banyak sekali sebagai sumber karbohidrat. Tidak hanya beras, ada singkong, ubi, talas, dan sukun sebagai sumber karbohodrat. Apalagi pada Hari Pangan Dunia yang ke 27 lalu, para ahli sudah

berkumpul membicarakan potensi pangan lokal ini, termasuk saya dari kulinernya. Dengan sekarang sudah terealisasi tepung singkong, dan tepung ubi, maka para ahli kuliner harus bergelut untuk membuat suatu makanan baru dari pangan lokal ini,” paparnya. Menurut Tuti, urgensi memanfaatkan pangan lokal, di luar beras, ini sangat tinggi. Karena selain memperkaya jenis panganan yang ada di Tanah Air, juga sebagai back up agar kita tidak sampai kesulitan pengadaan beras ”Ini sebagai makanan alternatif. Apalagi dengan penduduk semakin banyak, maka suplai beras kita semakin tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga kita harus terus import. Dengan aneka ragam pangan lokal sumber karbohidrat, maka akan membantu mengantisipasi kebutuhan itu,” ujarnya menutup pembicaraan. n YS

Yaysan Gizi Kuliner

Jl. Langsat I No. 2 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Tlp. 021 726 2833


indikator Pertumbuhan Jumlah Emisi Obligasi Syariah/Sukuk Dibanding dunia internasional, emisi obligasi syariah di Indonesia tampaknya belum menjadi favorit pencarian sumber dana bagi perusahaan. Hal itu dapat dilihat dari jumlah emiten yang seperti belum beranjak dari angka di bawah 30 emiten saja. Hingga tahun 2007 baru ada 21 emisi obligasi syariah. Tahun ini baru bertambah empat saja dari 17 emiten pada tahun 2006, dan 16 pada tahun 2005. Secara grafis dapat ditampilkan sebagai berikut.

Total nilai Emisi Obligasi Syariah di Indonesia Dari sisi nilai emisi pun tak terlalu besar karena totalnya baru sekitar Rp 3,1 triliun rupiah per Juli 2007, atau naik hanya sekitar 1 triliun dibanding tahun 2006 emisi obligasi syariah berjumlah Rp 2,2 triliun. Kenaikan emisi obligasi syariah dari tahun 2005 ke tahun 2006 pun amat minim karena hanya naik sekitar Rp 200 miliar saja. Secara grafis dapat ditampilkan sebagai berikut

Proporsi Jumlah Obligasi Syariah dibandingkan Total Obligasi Dari sisi jumlah emiten, maka perusahaan penerbit obligasi syariah mencapai 12 persen dari total emiten obligasi nasional. Namun dari sisi value atau nilai emisi, maka baru sekitar tiga persen dari total nilai emisi hingga Juli 2007. Dalam grafik dapat ditampilkan sebagai berikut:

Proporsi Nilai Emisi Obligasi Syariah dibandingkan Total Emisi Obligasi

53

Sharing / 2007


wacana DSN MUI Begawan di Balik Semua dan Produk Syariah

Perusahaan

Ulama yang menguasai fiqh muamalah yang bisa merespons kebutuhan lembaga keuangan syariah amat minim karena ilmu ini dulu kurang diminati.

I

Inilah Begawan di balik semua perusahaan serta produk yang berlabel syariah. Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). Dipimpin oleh KH Ma’ruf Amin, lembaga ini telah melahirkan lebih dari 60 fatwa terkait produk dan sangat sibuk memberikan syariah approval serta rekomendasi bagi perusahaan yang hendak membuat divisi atau full syariah. DSN adalah kumpulan ulama dan pakar yang beranggotakan 40 orang. Dari jumlah itu terdapat anggota Badan Pelaksana Harian (BPH) yang berjumlah 21 orang. Dari 21 anggota BPH itu dipecah lagi menjadi tiga divisi yakni perbankan syariah, asuransi, dan pasar modal. Secara rutin tiap pekan anggota BPH rapat di kantornya di Masjid Istiqlal Jakarta. DSN menurut KH Ma’ruf Amin dibentuk tahun 1999. Waktu, kata dia, bank syariah masih satu yakni Bank Muamalat Indonesia. DSN merupakan kepanjangan tangan dari MUI menyusul lokakarya bunga bank pada tahun 1990 di mana semua ulama sepakat akan haramnya bunga bank. ‘’Hanya saja dulu tingkat keharamanya beragam. Ada yang mutlak dan ada yang masih menggap darurat.’’ Lokakarya itu menghasilkan satu bank syariah yakni BMI. Untuk institusionalisasi sosialisasi ekonomi Islam, maka DSN dikukuhkan pada 1999. ‘’Setelah lima tahun DSN lahir, kami mencatat tujuh bank lahir pada kurun 1999-2003,’’ kata Pak Kyai asal Banten ini. Tahun 2003 seolah menjadi tonggak bergeraknya lembaga keuangan syariah. Pada tahun itu ada dua momentum yakni digulirkannya Gerakan Ekonomi Syariah (GES) oleh MUI yang semula ingin dicanangkan oleh presiden tapi urung sehingga cukup MUI saja. GES diluncurkan yakni memasyarakatkan ekonomi syariah dan mensyariahkan ekonomi masyarakat. Tujuan lainnya adalah menyinergikan seluruh potensi ekonomi syariah dan mengupayakan agar sistem ekonomi nasional menganut dual economic system. Waktu itu kita berpendapat di bank sudah ada dual banking system melalui UU No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Momentum kedua adalah lahirnya fatwa bunga bank haram oleh MUI. Sejak itu dalam satu tahun lahir 12 bank plus asuransi reksa dana dan lain-lain. ‘’Sekarang semua bank daerah di Jawa memiliki divisi syariah,’’ kata pria yang pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa itu. Yang terakhir adalah Bank Jateng

54

Sharing / 2007


wacana menyusul Bank Jatim, Yogya, DKI, dan Jabar Syariah. DSN, kata KH Ma’ruf Amin, dibentuk MUI untuk melakukan empat hal yakni menumbuhkembangkan ekonomi syariah di Indonesia, sebagai lembaga pembuat fatwa yang menyangkut perbankan, asuransi, pasar modal, memberi rekomendasi sertifikasi dan syariah approval dari lembaga yang bergerak melaksanakan prinsip syariah baik dalam negeri maupun luar negeri. Dan yang terakhir adalah mengawasi operasional kesesuaian syariah di perusahaan itu melalui Dewan Pengawas Syariah (DPS). Rekomendasi diberikan untuk perusahaan yang akan membuka bisnis syariah. Sedangkan, syariah approval diberikan terhadap produk yang akan dibuat perusahaan baik di dalam maupun di luar negeri. ‘’kami diminta perusahaan dari Inggris dan Segitiga Bermuda untuk memberikan syariah approval. Perusahaan itu berdomisili di Inggris dan menjual produknya ke seluruh dunia melalui Amerika Serikat,’’ kata Pak Kyai. Dalam rangka meningkatkan dan mengkoordinasikan kemampuan DPS, kata KH Ma’ruf Amin lagi, DSN tiap tahun menggelar ijtimak tsanawi (pertemuan tahunan) untuk mengupgrade kemampuan, pemahaman para anggota DPS tentang fatwa, regulasi baik dari Bank Indonesia, Bapepam dan Depkeu, serta pemahaman terhadap operasional lembaga keuangan syariah yang diawasinya. ‘’Sehingga mereka mampu melakukan pengawasan dan membuat opini syariah. Karena kalau tidak tahu akan sulit mereka bekerja.’’ DSN Juga terlibat dalam penyusunan

RUU surat berharga syariah negara dan pembahasan RUU Perbankan syariah. Bersama Bapepam, DSN juga menggodok peraturan di pasar modal yang terkait bisnis syariah. KH Ma’ruf Amin optimistis target aset 5 persen perbankan syariah terhadap perbankan nasional dapat dicapai pada akhir 2008. Alasannya selain sukuk yang kemungkinan sudah terbit, akan lahir bankbank syariah baru seperti Lippo, BTPN, dan reksa dana syariah hasil kerja sama NU Jatim dan PT Jim, sebuah perusahaan pemerintah daerah. Juga ada beberapa bank seperti ABN AMRO dan Ijarah Finance, perusahaan patungan antara BMI dan perusahaan di Kuwait. Berarti, kata dia, dana ini juga akan dikelola melalui bank syariah sehingga menurut kami, target itu bisa dicapai.

Political will Berbeda dengan Malaysia, KH Ma’ruf Amin melihat political will pemerintah terhadap ekonomi syariah lebih minim. Investor asing menanti obligasi pemerintah. Selama ini obligasi yang bergerak hanya dari swasta (korporasi). Jadi, orang lebih suka investasi ke Malaysia atau Singapura. Padahal oleh kedua negara itu dana itu hanya diparkir untuk disalurkan juga antara lain ke Indonesia. ‘’Pasarnya lebih besar kita. Tapi kita belum bisa menarik mereka

karena masih ada pajak ganda, minim dukungan pemerintah di samping produk yang kurang banyak.’’ Jika di luar negeri ada defisit ulama syariah, di Tanah Air hal ini juga terjadi. ‘’Memang fiqh muamalah kurang dikembangkan. Bahkan ada kitab yang memuat ibadah saja atau akidah saja. Muamalah dulu kurang diminati karena aplikasi praktiknya tidak ada. Jika pun ada yang mempelajari, implementasinya amat minim. Jadi kitab itu sekadar dibaca. Ditambah lagi kitab-kitab muamalah itu dibuat ratusan tahun yang lalu merespons kondisi saat itu. ‘’Sekarang bisnis itu berkembang. Ada perusahaan berbentuk PT atau lembaga lain yang butuh direspons fiqh muamalahnya.’’ Karena hambatan itu saat ini yang ada ilmu fiqh mengejar praktik fiqh muamalah. Tapi setelah sekarang berkembang, orang mau lagi belajar fiqh muamalah. ‘’ Kami menyebut terapi terhadap realitas keadaan dikotomi. Maksudnya yang tidak sesuai syariah diterapi dengan pikiran dan pandangan yang sesuai syariah.’’ Kaidah dasar dan pokok-pokonya tetap sama. Karena ushul fiqhnya juga sudah membuat patokan-patokan atau kaidah dasarnya. Namun meski ulama yang memahami keuangan syariah amat minim Bank Indonesia membatasi agar satu ulama menjadi dewan pengawas syariah dari maksimal tiga perusahaan saja. Padahal di Bahrain Syaikh Nizam Yacoubi memimpin 40 perusahaan berbendera syariah. ‘’Maksudnya pasti baik supaya peran pengawasanya optimal,’’pungkas Pak Kyai. n YN

‘’

Maksudnya pasti baik supaya peran pengawasanya optimal,

‘’

KH Ma’ruf Amin

55

Sharing / 2007


filantropi Seminar Wakaf Tunai Produktif pada ISE 2007 Ilustrasi Kementerian Zakat Seandainya ada Menteri Zakat Sudah saatnya zakat diurus pejabat setingkat menteri. Contohnya sebenarnya sudah ada, tinggal menyesuaikan.

U

Umar bin Abdul Aziz atau Khalifah Umar memerintah hanya dua tahun lima bulan lima hari menggantikan Khalifah Sulaiman yang wafat pada 716 M. Usianya masih sangat muda, baru 36 tahun ketika dibaiat menjadi khalifah. Setelah dilantik, Umar yang tadinya tergolong golongan berpunya di Madinah dengan kekayaan mencapai sekitar 40.000 Dinar (1 Dinar kini = Rp 1.000.000) justru berkurang kekayaannya hingga hanya 400 Dinar di akhir masa pemerintahannya. Bukan hanya sederhana, Umar lebih memikirkan rakyat ketimbang dirinya. Dikisahkan dalam sumber-sumber sejarah Islam, di masa pemerintahannyalah tercapai kemakmuran merata di seluruh kekhalifahan. Saking makmurnya, menteri zakat sampai kebingungan mau menyalurkan zakat ke mana lagi. Ya, zaman Kekhalifahan Islam, mengikuti ajaran Rasul memang ada jabatan Kementerian Zakat. Menteri zakat membawahi lembaga-lembaga amil zakat di

56

Sharing / 2007

seluruh negeri. Kerjanya tersistem, lembaga amil zakat memiliki petugas-petugas yang tiap hari berkeliling menjemput zakat, mengumpulkannya, dan menyalurkannya kepada fakir miskin. Khalifah Umar sendiri lebih memikirkan kemakmuran rakyat daripada dirinya, ia selalu menanyakan kepada menteri zakat apakah masih ada rakyatnya yang miskin dan memerintahkan zakat segera disalurkan. Terhadap korupsi, Khalifah Umar bersikap tegas, ia mengumpulkan para pejabat negara dan meminta harta kekayaan yang pernah diperoleh ketika menjabat untuk segera dikembalikan ke Baitul Maal. Walau ditentang, Umar bin Abdul Aziz tak bergeming, tanpa ragu ia meneruskan kebijakan menyita harta para pejabat. Cara yang ditempuh Umar bin Abdul Aziz terbukti manjur. Para pejabat tak berani korup. Itu adalah contoh keberpihakan negara kepada rakyat lewat zakat. Bagi aktivis zakat di manapun di bumi ini, kisah kesuksesan Khalifah Umar mengelola zakat menjadi

pemicu tersendiri.

Rekomendasi dari Padang Semangat Khalifah Umar kental terasa di Padang, Sumatra Barat, 1 November lalu. Konferensi Dewan Zakat Asia Tenggara II sepakat merekomendasikan agar zakat diatur dan dikelola oleh institusi pemerintah setingkat kementerian. Atau setidaknya setingkat direktorat jenderal. Ketika membacakan hasil rekomendasi konferensi tersebut, Direktur Zakat Departemen Agama, Nasrun Harun mengatakan, ‘’Perlu dikaji dan dipertimbangkan agar peran organ pemerintah yang mengatur masalah zakat dapat ditingkatkan kapasitasnya, baik dalam tingkatan Kementerian atau minimal Direktorat Jenderal’’. Seluruh peserta yang berjumlah 321 dan berasal dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Australia, Jerman dan Syria mendesak pemerintah masing-masing, legislatif, organisasi zakat, dan masyarakat


filantropi (Badan Amil Zakat) dan LAZ (Lembaga Amil Zakat) berperan sebagai penyalurnya,’’ kisah Aries.

Wakaf Tunai Produktif

luas untuk memperjuangkan regulasi UU zakat. Jika sudah ada, perjuangannya adalah amandemen UU tersebut. Rekomendasi berisi tujuh poin, yang salah satu poin pentingnya adalah meminta negara-negara peserta konferensi mendukung, memfasilitasi dan membantu pengembangan Dewan Zakat di kawasan Asia Tenggara sebagai wadah komunikasi dan kerjasama. Selain membacakan hasil rekomendasi, dalam jumpa pers yang digelar Kamis petang juga disebutkan lima kandidat Sekjen Dewan Zakat Asia Tenggara. Kelima kandidat tersebut adalah Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MSc (Ketua Umum Baznas), Erie Sudewo (praktisi zakat), Nasrun Harun (Direktur Zakat Departemen Agama), H Tulus (Staf Ahli Menteri Agama) dan Hamy Wahyudianto (Ketua Forum Zakat).

Tuntutan dari Dalam Negeri Aktivis zakat dalam negeri kian keras menyuarakan perlunya zakat dikelola pejabat setingkat menteri. Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Aries Mufti mengatakan kepada wartawan di sela-sela konferensi, ‘’Kalau sebagai masyarakat syariah, kita balik saja. Mengapa zaman Rasulullah SAW zakat bagus, zaman sahabat zakat bagus? Itu karena yang mengurus pemerintah’’. Aries pun mengisahkan, saat Rasulullah SAW wafat, banyak umat Islam yang ingkar bayar zakat. Lalu pemerintah pun bergerak memerangi mereka yang tidak mau membayar zakat. Akhirnya para pembelot zakat itu pun membayar. “Jadi gampang saja. Zakat itu tidak perlu disosialisasikan. Asalkan pemerintah membikin regulasi sama seperti pajak, mau tidak mau zakat juga akan terkumpul. Barulah, yang namanya BAZ

Selain zakat, instrumen lain yang dapat memberi pemerataan kemakmuran untuk rakyat adalah wakaf tunai. Aktivis filantropi Indonesia kembali menegaskan sudah saatnya wakaf tunai diberi perhatian lebih. Tidak hanya oleh pemerintah, juga masyarakat umum. Yang terutama diperlukan adalah perubahan paradigma wakaf tunai. Pengembangan wakaf tunai produktif penting dilakukan karena dana wakaf tunai dapat digunakan untuk mendorong pengembangan sektor usaha mikro. ‘’Wakaf tunai dapat digunakan untuk mendorong pengembangan sektor usaha mikro yang tujuannya pada akhirnya adalah mengentaskan kemiskinan,’’’ kata ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Thalhah Hasan saat Seminar Wakaf di rangkaian Indonesia Sharia Expo (ISE) 2007. Mantan Menteri Agama Indonesia zaman Orde Baru ini menunjukkan, wakaf tunai memiliki potensi yang besar karena Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia. BWI mengasumsikan, jika saja 10 juta Muslim Indonesia yang berpenghasilan Rp 500 ribu hinga Rp 2 juta mau mewakafkan uang tunai sebesar Rp 50, maka dana wakaf tunai yang terhimpun dalam setahun bisa mencapai Rp 1 triliun lebih. Thalhah bicara dalam kerangka wakaf tidak melulu berbentuk fisik, juga uang tunai. Masyarakat menurutnya masih memiliki pandangan sempit bahwa wakaf hanya boleh dalam bentuk fisik seperti tanah dan bangunan. Padahal dalam sejarah Islam pun, wakaf sejatinya dalam bentuk tunai dan digunakan untuk mengentaskan kemiskinan, sama seperti zakat. Wakaf tunai di Indonesia diatur dalam UU Wakaf tahun 2004 yang kemudian diperkuat oleh Peraturan Pemerintah (PP) tahun 2006. BWI sendiri baru didirikan pada 2007. Wakaf tunai bisa dibayarkan melalui bank syariah yang ditunjuk. n IA

”Wakaf tunai dapat digunakan untuk mendorong pengembangan sektor usaha mikro yang tujuannya pada akhirnya adalah mengentaskan kemiskinan,’’ kata ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Thalhah Hasan saat Seminar Wakaf di rangkaian Indonesia Sharia Expo (ISE) 2007.” 57

Sharing / 2007


analisa peristiwa Bancassurance Bank DKI Syariah – Asuransi Mubarakah

Menjamin Kredit

Nasabah Bagi kreditur bank, kini mereka bisa lebih tenang tidurnya, karena tanggungjawab kredit mereka bisa dijamin oleh suatu perusahaan asuransi.

V

Variasi produk bank dan asuransi memang selalu dinamis. Selalu muncul inovasi-inovasi baru dalam produk guna menarik calon nasabah. Kreativitas itu memang mutlak diperlukan dalam bisnis ini. Terobosan baru itu juga dilakukan Bank DKI Syariah dan Asuransi Syariah Mubarakah. Mereka bekerjasama mengeluarkan produk Bancassurannce, yaitu kredit nasabah yang dijamin oleh pertanggungan asuransi. Kedua institusi itu beberapa waktu lalu meresmikannya melalui penandatanganan naskah perjanjian kerjasama Bancassurance dalam bentuk pertanggungan asuransi “Ta’awun Pembiayaan Plus PHK”. Naskah perjanjian kerjasama yang dilakukan di Kantor Pusat Asuransi Syariah Mubarakah, Century Tower Kuningan, Jakarta ditandatangani masing-masing oleh Muhammad Irfandi, Direktur Pemasaran Bank DKI dan Jafril Khalil Dirut Asuransi Syariah Mubarakah. Sebagai saksi-saksinya, Ateng Rivai selaku Kepala Cabang DKI Syariah dan Parmin S Wijono General Manager Asuransi Syariah Mubarakah. Turut hadir dan menyaksikan perjanjian kerjasama, Abdullah Al Jufri Staf Ahli Bank DKI, H. Emil Abbas selaku Komisaris Utama Asuransi Syariah Mubarakah dan Ferdinal, Direktur Keuangan Asuransi Syariah Mubarakah.

58

Sharing / 2007

Dalam sambutannya, Irfandi menyampaikan, kerjasama yang dijalin bertujuan untuk mengembangkan pemasaran produk asuransi syari’ah secara meluas di masyarakat. Kerjasama ini diharapkan dapat langgeng sebagai wujud terjalinnya silaturrahmi antara sesama lembaga keuangan syariah. ”Kita samasama terjun ke pasar, karena pasar yang masih terbuka luas dan banyak hal yang bisa kita lakukan. Selain itu, kita berharap setiap perjanjian yang kita lakukan menghasilkan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan. Karena dalam sejarah transaksi yang dicontohkan Rasulullah SAW itu selalu menguntungkan semua pihak,” ujar Irfandi. Sementara itu, Jafril Khalil menyampaikan, secara teknis sebenarnya kerjasama ini sudah mulai berjalan dua bulan sebelumnya, namun karena suatu hal naskah perjanjiannya baru ditandatangani sebagai pengukuhan silaturahmi yang telah berjalan. Di sisi lain, Ateng Rivai berbicara lebih teknis mengenai Bancaasurance ini. Menurutnya, kerjasama ini dimaksudkan meminimalisir resiko pembiayaan Bank DKI Syariah dan membantu nasabah, sehingga apabila terjadi resiko meninggal dunia maupun terkena PHK, outstanding pembiayaan yang

ada tidak akan menjadi beban nasabah dan ahliwarisnya. ”Manfaat untuk Bank DKI, bahwa kita bisa meminimalisir/meminimalkan resiko. Disamping itu juga hubungan kerjasama ini dengan asuransi, menjadi supporting semangat. Jadi karena kita ada yang back up, jadi kita lebih semangat lagi memasarkan produk-produk dari Bank DKI. Bagi nasabah juga memberikan manfaat, sehingga mereka tidak mewariskan hutang atau beban pada keluarganya apabila dia terkena musibah meninggal atau PHK. Tentu saja dengan Bancaasurance ini juga sebagai nilai jual untuk produk kami,“ lanjut Ateng. Sementara menurut Parmin S. Wijono, dengan Bancaasurrance, menunjukkan Asuransi Syariah Mubarakah sangat mendukung penuh dari kebutuhan bankbank. ”Bank ’kan mengembangkan produkproduknya termasuk kredit tanpa agunan. Jadi kita hadir untuk mem-back up itu,” jelas Parmin, sambil menambahkan, sebelum ini mereka telah bekerjasama serupa dengan Bank Bukopin dan BPD Kaltim. Namun dalam kerjasama tersebut tidak termasuk untuk perluasan PHK. Asuransi Syariah Mubarakah adalah perusahaan Nasional yang beroperasi full dengan prinsip syariah. Saat ini asuransi ini sedang aktif mengembangkan Bancassurance syariah dengan beberapa Bank Nasional dan Lembaga Keuangan Syariah Mikro dengan produk : Ta’awun Pembiayaan, Ta’awun Kesehatan, Ta’awun Al Khaerat, Amanah saham An Nama’, Τa'min Dana Pendidikan, Τa'min Dana Haji n YS


JL Teluk Betung No 31-32 Jakarta Tel. +62 (0) 21 31930134, Fax. +62 (0) 21 3923420

LPEM UI: Riaupulp Motor Utama Ekonomi Pelalawan dan Riau PEKANBARU – Jika perusahaan bisa beroperasi dengan baik dan berkelanjutan, maka akan memberikan efek positif ekonomi dan menghasilkan manfaat berganda (multifier effect) bagi perekonomian sekitarnya. Setidaknya inilah contoh hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi (LPEM) Universitas Indonesia, yang diadakan 2006 tentang kiprah PT Riau Andalan Pulp And Paper (Riaupulp). “Hasil penelitian menunjukkan dampak positif secara makro atas keberadaan perusahaan ini terhadap perekonomian masyarakat,” ungkap Kepala LPEM UI Dr Chatib Basri. Pakar ekonomi ini memaparkan, berbagai indikator menunjukkan, Riaupulp yang berinduk ke APRIL, dengan pengusaha Sukanto Tanoto sebagai chairmannya, telah memberikan kontribusi nyata. Di antaranya penerimaan negara telah menunjukkan peningkatan.“Selama 1999-2005, Riaupulp berkontribusi sekitar Rp 873,09 miliar terhadap penerimaan negara. Lalu, sekitar Rp195,04 milyar (97,94%) diterima oleh semua Pemda di Provinsi Riau (Provinsi dan Kabupaten/Kota),” tegas Chatib. Senada dengan itu, peneliti LPEM FE UI lainya, Nuzul Achjar mengatakan dari penerimaan APBD, 2001 dan 2005, Riaupulp berkontribusi ke Pemda Propinsi Riau masing-masing Rp5,57 milyar (0,35%) dan Rp24,30 milyar (1,25%). Sedangkan pada periode yang sama, perusahaan ini berkontribusi dalam penerimaan APBD Pemda Kabupaten Pelalawan masing-masing dari Rp9,53 milyar (3,72%) dan meningkat menjadi Rp46,70 milyar (9,25%) Penelitian itu juga membahas aspek supply chain (rantai produksi). Secara garis besar proses produksi ini terdiri dari kegiatan nursery (pembibitan), plantation (perkebunan), harvesting (pemanenan),

pulp milling and paper milling, dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR). “Secara keseluruhan, penyerapan tenaga kerja memang menunjukan tren peningkatan. Ini jelas yang diharapkan oleh semua pihak,” tegasnya. Pada tahun 1999, untuk Prov Riau, tenaga kerja yang diserap Riaupulp sebanyak 137.780 orang, dan pada 2005 jumlahnya naik menjadi 249.241 orang. Sedangkan di Kab Pelalawan, tenaga kerja pada 1999 adalah 36.125 orang, dan pada 2005 tenaga kerja yang diserap sebanyak 18.571 orang. Sementara itu, ditempat yang sama, Dirut Riaupulp Rudi Fajar menjelaskan, untuk mengelola operasionalnya, pihaknya

menerapkan konsep 3 P (People, Planet, and Profit) dalam kerangka praktik good corporate governance. Konsep ini mensinergikan aspek sosial, lingkungan, serta ekonomi perusahaan sehingga bisa menghasilkan manfaat secara maksimal baik bagi masyarakat, perusahaan dan lingkungan. “Kami ingin berkembang dan maju dengan masyarakat Riau. Kami ingin kehadiran Riaupulp memiliki dampak ganda terutama di bidang ekonomi,” kata Rudi. Bagi Nuzul, untuk membawa masyarakat kearah lebih baik, Riaupulp hendaknya menjadikan masyarakat lebih mandiri. “Masyarakat hendaknya diarahkan untuk

menjadi wiraswasta,” katanya. Dengan demikian, ke depan, masyarakat bisa turut serta dalam alur produksi Riaupulp misalnya terlibat di bidang pengadaan bahan baku, transportasi. Tidak dipungkiri bahwa Riaupulp memiliki standarisasi tertentu dalam bidang bahan baku serta sumber daya manusia. “Memang itulah keinginan kami,” kata Rudi. Proses pembangunan harus dilakukan bersama-sama dalam hal ini pemerintah, masyarakat, dan pengusaha. Seiring perjalanan waktu, Rudi yakin masyarakat akan mampu menyesuaikan berdasarkan kebutuhan perusahaan. Tentu, semua itu adalah harapan semua pihak. Sebagai informasi, di tahun 2007, Riaupulp mendapatkan Social Empowerment Award dari Koordinator Kementrian Kesra dan di tahun 2006, Depsos dan Kementerian Kesra RI menganugerahi bidang CSR dalam hal Investasi Sosial. Sebelumnya, tahun 2005, Riaupulp dianugerahi Runner Up Asian Corporate Social Responsibility (CSR) Award untuk kategori Environmental Excellent serta peringkat pertama CSR Indonesia Award untuk kategori sosial. Pada tahun 2006 dan 2007, APRIL sebagai induk Riaupulp diberi kepercayaan jadi corporate partner program lingkungan UNEP di antaranya dalam penganugerahan tokoh lingkungan hidup dunia yang berlangsung di Singapura. Atas segala kinerjanya yang menerapkan prinsip good corporate governance ini, pada Juli 2007, Riaupulp terpilih sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia yang menjadi anggota WBCSD (World Bussiness Council for Sustainable Development).(*) --------------------------------------------Troy Pantouw Public Relations Manager RIAUPULP HP: 08121069512 Email: Troy_pantouw@aprilasia.com


wisata

Sight seeing At

Kuala Lumpur

Malaysia ibarat magnet baru di Asia dengan gedung kembar Petronas dan bangunan modern sesuai moto mereka the Truly Asia.

D

Di sela mengikuti konferensi tentang perbandingan agama, kami diberi kesempatan menikmati sight seeing kota Kuala Lumpur. Sebetulnya ini bukan perjalanan pertama ke Ibukota negara tetangga itu. Tapi, baru kali ini kami bisa menyaksikan Kuala Lumpur dari dekat meski hanya sepintas melalui program city tour. Perjalanan pertama kali menuju Istana Raja. Malaysia merupakan bentuk negara states atau kerajaan dengan beberapa negara bagian. Raja adalah pemimpin negara tertinggi. Namun karena setiap negara bagian memiliki raja, maka status Raja Di Raja Malaysia dijabat secara bergantian tiap tiga tahun. Setiap rapat pemerintahan, kita bisa menyaksikan lewat televisi setempat bahwa Raja duduk di kursi paling tinggi sementara Perdana Menteri duduk di kursi biasa dan

60

Sharing / 2007

berada di barisan paling kiri dari sejumlah menteri. Istana Raja berada di pusat kota. Wilayahnya teduh dilengkapi pohon-pohon besar yang rindang. Bentuk bangunan berarsitektur modern dengan bendera kerajaan di bagian depan. Gerbang yang terbuat dari besi dijaga semacam polisi kerajaan. Rupanya istana raja ini merupakan salah satu tempat kunjungan wisata di Kuala Lumpur. Dari Royal Palace, kami dibawa melintasi Taman Merdeka (Merdeka Square). Wilayah Taman Merdeka amat cantik. Bangunan khas tempo dulu dengan detil arsitektur yang amat manis masih dipelihara hingga kini. Taman Merdeka adalah tempat ketika kemerdekaan Malaysia diumumkan. Di situ terdapat sebuah lapangan yang dikelilingi

Taman Merdeka


wisata oleh gedung mahkamah, gedung kota dan lainnya yang dilestarikan. Di situ juga biasanya dipusatkan hari peringatan kemerdekaan Malaysia. Sayang, ketika kami singgah, rombongan kami hanya bisa mengambil gambar sejenak tanpa bisa menikmati keindahan bangunan lebih lama. ‘’Cepat-cepat, kita harus ke tempat lain,’’ begitu tour leader kami memandu agar tersedia cukup waktu untuk menikmati Kuala Lumpur yang lain. Di sepanjang jalan kami banyak menjumpai pekerja asal Indonesia. Terlepas dari konflik akibat hak cipta dan perlakuan buruk antara bangsa Malaysia terhadap Indonesia, kita harus mengakui bahwa Malaysia sudah selangkah lebih maju.

Petronas Simbol KL

Menara Kuala Lumpur dan Twin Towers Petronas

Menara kembar Petronas adalah salah satu tujuan utama turis Indonesia. Sebab, menara kembar dengan 88 lantai itu memang merupakan gedung tertinggi di KL. Bentuk bangunan yang cantik dan megah dapat dilihat dari segala penjuru termasuk dari jendela hotel tempat kita menginap. Maka Menara Petronas dan KL Tower selalu menggoda kita untuk singgah. Apalagi, di lantai bawahnya terdapat pertokoan mewah bernama Suria KLCC seperti Plaza Senayan jika di Jakarta. Maka di sela waktu senggang, Petronas adalah tujuan singgah pertama untuk sekadar melihat-lihat atau untuk makan dengan harga yang murah meriah kendati di tempat mewah. Petronas sejatinya merupakan gedung perkantoran milik perusahaan minyak asal Malaysia. Untuk menjadi simbol Kuala Lumpur, maka Petronas menyewa arsitek asal Barat, Thornton dan Tamasetti, untuk merancang bangunan setinggi 1.483 kaki tersebut.Jadilah dua gedung kembar yang sama tinggi dan sama bentuk. Pada lantai 42 terdapat jembatan penghubung. Jembatan ini dibuka untuk umum pada jam tertentu. Namun kita harus menunggu waktu yang pas dan melihat daftar

antrean. Karena hanya satu jam pengunjung umum bisa memasuki gedung, yakni pukul 09.00 waktus setempat khusus jembatan penghubung saja. Pada malam hari, KLCC adalah magnet bagi kaum muda. Pada salah satu sisi terdapat kolam ikan dan air mancur yang amat indah. Ribuan anak muda, termasuk buruh migrant asal Indonesia menghirup udara segar dari sekitar kolam yang dihiasi lampu berwarna-warni. Selepas dari Menara Petronas, kami diajak ke KL Tower. Ini adalah bangunan setinggi 421 meter yang karena lokasinya di Bukit Nenas, maka gedung ini juga tampak menjulang dan seolah lebih tinggi dari Petronas. KL Tower adalah menara untuk telekomunikasi. Namun gedung itu bisa dikunjungi wisatawan dengan membayar 15 ringgit Malaysia. Untuk gedung setinggi itu, kita hanya butuh waktu enam detik untuk tiba di atas. Kita bisa menikmati pemandangan seluruh kota Kuala Lumpur secara detail melalui teropong. Di bagian atas juga terdapat restaurant dengan lantai yang bisa berputar (revolving). Namun untuk bisa bersantap di tempat itu kita harus reserved jauh-jauh hari. Sementara bagian dasar tower juga bisa digunakan untuk menghirup udara segar dan menyaksikan dekorasi yang mewah dengan lampu kristal dan ornament khusus dari Iran. Petronas dan KL Tower melengkapi image modern dari pembangunan Kuala Lumpur ditambah dengan Bandara International Sepang yang dibangun bersamaan dengan sirkuit balap Formula I. Bandara itu selalu mengundang kekaguman kami setiap kali bertandang ke Malaysia. Sepertinya ini bandara yang cukup megah dan modern dari berbagai negara didunia. Terdapat dua arrival untuk domestic dan internasional yang dipisah oleh kereta cepat. Bangunan bandara sendiri banyak menggunakan material kaca sehingga kita bisa melihat jelas seluruh penerbangan serta kereta khusus bandara yang datang dan pergi mengangkut penumpang. Bandara ini dilengkapi dengan banyak computer dan akses internet gratis di lantai dasar sebelum menuju ruang tunggu. Sehingga waktu transit menjadi tidak terasa. Lepas dari KL Tower, kami diajak menyusuri Ampang Road. Ini adalah kawasan kedutaan besar negara sahabat. Ampang Road rupanya Kami menyaksikan perumahan baru milik penduduk Kuala Lumpur. Kami singgah sejenak di Royal Pewter melihat art crafting dari bahan pewter. Kami diajak menyaksikan pembuatan art crafting yang dijadikan produk khas Malaysia maka dianugerai gelar Royal. Kami melihat bentuk cangkir, vas bunga, miniature petronas, pigura, korek api dan lainnya.

61

Sharing / 2007


wisata Tak lupa kami membeli barang kecil menarik untuk oleh-oleh pulang.

Batu caves Dari situ, kami diajak melewati Gombak di mana terdapat pusat pembuatan batik sebelum menuju tempat yang membuat kami terperanjat, Gua Batu (Batu Caves). Ini adalah gua yang berada di tengah gunung batu kapur dengan sekitar 272 anak tangga untuk menuju bagian atas. Gua ini merupakan tempat peribadatan umat Hindu Malaysia. Baik di bawah maupun di atas terdapat banyak kuil dengan banyak orang Hindu sedang melakukan peribadatan diiringi musik terompet dan gendang. Sejenak kami melontarkan lelucon. ‘’Yang belum kita lihat Cuma ular kobranya saja.’’ Hanya dua orang dari rombongan city tour kami yang mau naik hingga ruang gua. Kami menjumpai banyak kera di sepanjang anak tangga. Setelah dua kali istirahat selama pendakian, kami pun tiba di bagian dari alam yang mengagumkan. Batu Caves adalah ruang (rongga) di dalam gunung batu. Di beberapa sudut pada bagian atas rongga terdapat lubang yang menghubungkan dengan langit di luar. Dari situ cahaya menerobos masuk ke sela rongga yang kami mengangap dua stalakmit Di dalam rongga itu juga banyak pojok berupa kuil untuk persembahyangan orang Hindu. Terdapat sebuah patung dari emas besar berupa dewa dalam agama Hindu. Namun, karena tak biasa, kami merasa penciuman kami terganggu oleh aroma tak sedap dari kelelawar yang bersarang di dalam gua. Kami juga mendengar bising musik persembahyangan. Maka kami tak bisa lama di dalam gua dan memilih turun secepatnya. Dari batu Caves kami diajak mengunjungi Masjid Jamek yang merupakan masjid tertua di pusat kota Kuala Lumpur. Masjid itu berada di sisi sungai yang memisahkan wilayah Kuala Lumpur yang baru dan yang lama. Arsitekturnya merupakan perpaduan IndoMoorish.

Central Market Kami juga masih bisa menyaksikan Central Market di mana bisa mendapati kerajinan khas Melayu termasuk baju kurung, batik, dan kerajinan lainnya. Kami juga menyempatkan diri ziarah ke

62

Sharing / 2007

Masjid Biru yang dilengkapi menara dan dome yang berwarna biru gelap. Masjid ini juga menjadi salah satu kunjungan wisata dengan keindahan mozaik antara warna biru, dan air dari kolam yang luas. Kami masih ingin menyaksikan Taman Rama-Rama tempat berbagai kupu-kupu ditangkar di pusat kota. Namun, waktu tak cukup panjang bagi kami untuk bisa memasuki melainkan hanya tiba di bagian

depan dan harus kembali ke penginapan karena sudah terlalu malam. Malam hari, kami menuju Bukit Bintang, wilayah perhotelan dan banyak kafe terbuka. Kami ingin menikmati teh tarik, kopi plus roti kari yang amat lezat tanpa takut melihat harga karena di Kuala Lumpur, harga makanan baik itu di pertokoan besar maupun pinggir jalan, harganya hampir seragam. n YN

Cahaya matahari menerobos dari celah di atas gua ke ruang dalam


content

63

Sharing / 2007

95 Sharing / 2007


kata mereka Abdul Rahman Saleh : Ekonomi Umat Maju, Rakyat Makmur Sehabis pensiun sebagai Jaksa Agung R.I.Abdul Rahman Saleh nampaknya kini punya waktu lebih mengisi hari-harinya. Buktinya, salah satu pendiri YLBHI ini bisa menyempatkan waktu khusus untuk hadir di ajang Indonesia Sharia Expo (ISE) 2007 beberapa waktu lalu di Jakarta. Memangnya apa hubungannya mantan Jaksa Agung ini dengan komunitas ekonomi syariah? Ternyata jawabannya ada dua. Pertama, karena Abdul Rahman Saleh atau akrab dipanggil Arman ini masih aktif terlibat di Badan Arbritase Syariah Nasional (Basyarnas). “Di Basyarnas, saya masih jadi salah satu Wakil Ketua, lho,” ujarnya pada Sharing. Lalu kedua, karena Arman juga peduli pada perkembangan ekonomi syariah di tanah air. “Saya berharap ekonomi syariah

akan berkembang pesat. Terutama yang harus ditingkatkan aset-asetnya. Karena sekarang masih belum sampai 2%,” ujarnya gamblang. Arman menambahkan, ajang ISE ini merupakan ajang yang cukup penting bagi kemajuan ekonomi syariah di tanah air. ”Pada ISE, kita bisa lihat, sekarang taraf semangat bersyariah sudah oke, tinggal asetnya itu tadi yang masih harus kita kejar. Semua pihak harus mendukung ekonomi syariah ini. Karena kalau umat Islam ekonominya maju, rakyat Indonesia pasti makmur, karena dia majoritas,” tambahnya lagi. Boleh juga, mantan Jaksa Agung ini. Seperti pakar ekonomi syariah saja. n

Gusnando Anwar : Menggali Kultur Positif Bangsa Kita Raihan : Senang Bisa Memeriahkan ISE

Grup nasyid paling populer asal negeri jiran Malaysia, Raihan, ternyata ikut meramaikan ajang Indonesia Sharia Expo 2007 lalu. Selain menjadi penampil di salah satu sesi acara diskusi, grup musik yang punya banyak penggemar di Indonesia ini menggelar pula konser tunggal di expo ini. Meski konser itu relatif singkat, dengan cuma menampilkan beberapa lagu andalan mereka. Che Amran Idris, yang kadang menjadi juru bicara grup ini mengakui, Raihan sangat senang bisa turut hadir memeriahkan expo ini. “Kami senang

64

Sharing / 2007

bisa hadir di sini turut membantu mensyiarkan Islam pada saudara-saudara kami di Indonesia,” kata Che Amran saat dijumpai di depan stan Sharing. Che Amran sendiri juga merasa gembira karena di Indonesia, yang serumpun dengan Malaysia, ekonomi syariah kini mulai berkembang pesat. “Ini bisa menjadi solusi untuk perbaikan ekonomi saudara-saudara kami di Indonesia. Seperti juga di Malaysia yang sudah menerapkan ekonomi syariah dengan cukup baik,” tutupnya pada Sharing. n

Maraknya pelatihan-pelatihan spiritual bagi kalangan eksekutif akhir-akhir ini turut menjadi perhatian Gusnando S. Anwar-Managing Director Pro- 5 Project Management Consultants. Menurut Gusnando, pelatihan spiritual ini bisa menjamur karena kondisi bangsa kita, yang saat ini ibaratnya tengah menderita “sakit” di berbagai bidang. Salah satu contoh nyata, misalnya, korupsi di negara kita yang menjamur di mana-mana. “Nah, karena situasi lingkungan yang tidak kondusif itulah, makanya tak mengherankan kalau kemudian muncul pelatihan-pelatihan spiritualisme. Karena memang bangsa ini butuh kesejukan dan pencerahan,” ujarnya pada Sharing. Gusnando sendiri mengaku pernah mengikuti pelatihan spiritual semacam diatas, yaitu training ESQ dari Ary Gunanjar Agustian. Menurutnya, training tersebut bagus dan bermanfaat. “Salah satunya, saya jadi lebih menghargai dan menghayati perjuangan Rasulullah SAW, sebagai panutan kita umat Islam,” ujarnya. Meski begitu, menurut Gusnando, pelatihan-pelatihan spiritual yang ada masih belum cukup signifikan dalam rangka membenahi secara menyeluruh “kebobrokan moral” yang melanda bangsa ini. Karena itu, yang mendesak saat ini adalah bagaimana bangsa ini mampu menggali karakter atau kulture dari bangsa kita dan menerapkannya dalam kehidupan. “Misalnya, kita bisa menerapkan nilai-nilai Islam, yaitu jujur, amanah dan bertanggung-jawab. Dengan konsepnya yang mulia, yaitu, bagaimana kita harus bermanfaat bagi orang lain. Nilai manfaat atau nilai kinerja kita itulah yang harus kita anut, serta kita hargai, ketimbang menilai dari sisi harta atau kekayaan,” tutup Gusnando. n


resensi >> Musik

>> Buku

Vienna Boys Choir

Ahmadinejad, The Lion from Aradan

Produksi: 2007 Harga : Rp 180.000

Penulis: Sayyed Maulana Khan Jumlah Halaman: 176 Penerbit: DAR Mizan Harga: Rp 28.000

The Vienna Boys’ Choir adalah kelompok paduan suara (choir) yang menampilkan anak-anak sopranos yang berasal dari Vienna, Austria. Dalam album terbarunya, I Am From Austria ini, mereka menyuguhkan 13 lagu pilihan dengan irama choir dan suara anak-anak yang bening dan merdu sehingga enak untuk didengar. Sebelumnya mereka telah menelorkan enam album. Pada album kali ini, anak-anak bersuara bening ini menampilkan lagu A Wonderful Day, Us : The Roar The Greasepaint - The Smell Of The Crowd, Singin In The Rain, Over The Rainbow, Aus Dem Film The Wizard Of Oz, Chim Chim Cher-Ee, Au Dem Film Mary Poppins, Prepare Ye The Way Of The Lord, Aus Dem Musical Godspell,  If I Were A Rich Man, Aus Dem Musical Fiddler On The Roff, Loreley, Heindenroslein, Wir Wollen Gemeinsam Singen, Sandmannchen (Die Blumelein, Sie Schlafen) Woo, Danny Boys, Morning Has Broken, Im from Austria. Untuk diperdengarkan kepada anak-anak guna mengenalkan suara orkestra dan suara paduan suara anak-anak, rasanya memiliki sebuah CD album ini cukup pas.

Classics In The City-38 Contemporary Classics Kompilasi lagu klasik kontemporer Produksi: 2007 Informasi harga: Rp 150.000 Para penggemar tembang klasik kontemporer bisa memiliki koleksi CD album terbaru ini. Lagu-lagu klasik dan lagu lawas dikemas dalam dua keping CD yang diberi tajuk Classics In The City-38 Contemporary Classics. Album ini menampilkan sederet tembang-tembang lawas dari para penyanyi papan atas dunia, seperti Fourplay lewat lagu Rozil, Yanni lewat Aria, Braveheartnya James Galway, Regrese A Mi dari IL Divo, Mambozart dari Klazz Brother dan Cuba Percussion, (Variation On) Solo Piano Revording Montana dari George Winston, Ritual Dance dari Kitaro dan lainnya. Sementara pada keping CD kedua terdapat lagu dari Follow Your Heart dari Mario Frangulis, Fields of Gold (Lisa Lynne), I Will Find You yang merupakan theme song dari film The Last of Mohicans, To Love You More, adri Taro Hakase, Nemuru Mizu (Sleepping Water) dari Hajime Mizoguchi, dan Moon River (Jazzstrong). Tembang-tembang semi klasik ini cukup enak didengar di telinga (easy listening) tapi juga tidak membuat bising. Tembang seperti ini cocok didengarkan dalam suasana rileks atau sembari menunggu kemacetan lalu lintas di dalam kendaraan.

Di balik kesuksesannya, Ahmadinejad menyimpan kisah-kisah menarik untuk diteladani. Buku yang sangat berarti untuk kondisi rakyat yang sedang membutuhkan sosok pemimpin yang ideal. Buku ini menceritakan kisah atau perjalanan hidup Ahamadinejad dari seorang anak desa menjadi walikota dan kemudian dipilih rakyat Iran sebagai presiden menggantikan Khatami. Gambar-gambar kebersahajaan Ahmadinejad sudah lebih dulu muncul dan beredar via milis yang menggambarkan bagiamana ia tetap membawa bekal makan sendiri dari rumah kendati ia telah menjabat sebagai presiden. Ahamadinejad juga hanya memiliki sebuah rumah peninggalan ayahnya dan ia memilih tetap tinggal di rumahnya meski negara menyediakan rumah dinas jika ia mau. Ahamdinejad telah menjelma menjadi pemimpin yang disukai rakyatnya tapi dimusuhi Amerika terutama setelah ia bersikeras mempertahankan proyek pembangkit nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi Iran.

Positif Business Ideas Penulis: James Gwee Penerbit: Gramedia Informasi harga: Rp 60.000 Nama James Gwee kini makin melekat di dunia bisnis dan marketing di Indonesia. Konsultasinya dan nasihatnya yang sederhana dan mudah dicerna selalu ditunggu termasuk saat siaran di radio. Seminarnya telah dihadiri lebih dari 66 ribu orang di seluruh dunia. Dia juga tekenal dengan training self motivation dan amat sering hadir di pelatihan di perusahaan ternama di Indonesia. Dalam buku Positif Business Ideas, James Gwee yang berkebangsaan Singapura ini menulis sesuatu yang tidak lagi berkutat pada dunia teori tapi ide positif yang langsung bisa diaplikasikan dalam pekerjaan dan hidup sehari-hari. Buku ini dibagi kedalam lima kelompok yakni Positif business ideas untuk perbaikan secara umum, Positif business ideas untuk para penjual hebat, Positif business ideas untuk para manajer dan supervisor, Positif business ideas untuk layanan prima, dan Positif business ideas untuk bisnis yang sukses. Setiap ide akan dilengkapi dengan “action ideas” sehingga Anda bisa langsung menguji -cobanya.

65

Sharing / 2007


interlude TAKUT…tapi BERANI Oleh : Abdullah Aljuffry

Manusia di dalam kehidupannya selalu dibayang-bayangi oleh ketakutan, baik ketakutan terhadap yang pasti atau juga ketakutan terhadap hal-hal yang tidak pasti. Ketakutan yang pasti yaitu manusia takut akan kematian, padahal kematian merupakan sesuatu yang tidak bisa dielakkan baik cepat atau lambat pasti akan tiba waktunya. Alquran menyatakan, “Setiap mahluk yang hidup akan mengalami kematian. Dan kami akanmenguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cobaan dan kepada kami kamu dikembalikan (Qs 21:35). Juga dalam surah al-Hijr [15]: 5, “Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya). ” Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh… (QS. an-Nisaa’ [4]: 78) Ajal yang ditetapkan-Nya senantiasa berada dalam genggaman-Nya dan tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi, mendahului atau mengundurkannya. Alquran biasa menyebutnya dengan istilah “kembali ke sisi Allah” atau “kepada-Nya segala sesuatu dikembalikan”. Pengertian kembali ke sisi Allah SWT dan keluar dari kehidupan dunia untuk memasuki kehidupan lain adalah mawt (kematian) yang digambarkan oleh Allah di dalam kitab-Nya. “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya (bil-haqq). Itulah yang kamu selalu lari darinya.” (QS. Qaaf [50]: 19). Allah SWT mengungkapkan dengan ungkapan bil-haqq, karena kematian bukanlah ketiadaan, kesirnaan atau kehilangan. Rasul SAW bersabda, “Kalian tidak

66

Sharing / 2007

diciptakan untuk kebinasaan, tetapi untuk kekekalan. Hanya saja kalian akan berpindah dari satu alam ke alam lain.” Ketakutan manusia pun menghinggapi terhadap hal-hal yang tidak pasti seperti cita-cita, masa depan anak-anaknya, ide, dan lain sebagainya. Padahal manusia tidak perlu merasa ada yang di takuti dalam hidupnya kecuali kepada Allah SWT, yang Maha Pencipta (Al Khaliq) dan Maha Kuasa ( Al Qadir). Takut kepada Allah pun bukan takut karena Allah sebagai Dzat, namun takut kepada akibat dari perbuatan dosa kita. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang lagi Maha Pengampun. Ketakutan itu timbul karena manusia pernah mengalami kekecewaan pada masa lalunya, dan ia menatap masa depannya dengan kekhawatiran atas hal-hal yang tidak dapat dinikmati. Manusia seharusnya bersifat optimistis pada waktu yang nyata yaitu saat ini. Imam Ali berkata, “Kegagalan menyertai ketakutan, dan kefakiran menyertai rasa malu, sementara kesempatan berlalu secepat awan.” Apabila dalam hidup ini yang ada hanyalah ketakutan maka kegagalan menanti, karena kesempatan untuk hidup yang lebih baik hilang begitu saja. Dalam kehidupan ada yang diberikan (given) dan ada yang diciptakan (created), disinilah uniknya kehidupan manusia. Ada yang ditetapkan (qadha) Allah SWT yang tidak bisa dielakkan seperti kapan kita wafat, lahir, di mana tempatnya, namun ada yang ditakdirkan (qadar). Namun yang ditakdirkan oleh Allah SWT adalah segala sesuatu setelah terjadi, dan setelah manusia diberikan kesempatan untuk berikhtiar. Jadi ikhtiar itu adalah sesuatu yang menjadi hak manusia sekaligus diwajibkan. Dalam berikhtiar janganlah menerjang rambu-rambu yang ditetapkan oleh Allah SWT, seperti ke “orang pintar” yang dapat menjadi syirik. Karena uniknya manusia pada saat dia takut, dia juga memiliki keberanian yang luar biasa untuk melawan apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Contoh yang paling jelas adalah keberanian manusia untuk melanggar perintah-Nya dalam hal

berbisnis. Allah SWT menyebutkan dalam Al-Quran, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan (QS. Ali Imran [3]: 130) “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba…” (QS. al-Baqarah [2]: 278) Malahan dalam suatu hadis Rasullullah SAW menyatakan, “Orang yang memakan riba sama dengan menzinahi ibu kandungnya sendiri.” Sampai saat ini betapa banyak manusia yang masih melakukan praktik yang berbau riba seperti menjadi rentenir, meminjamkan uang untuk berbisnis bahkan yang bersifat konsumtif dengan bunga yang tinggi dan lain sebagainya. Lebih buruk lagi adalah orang-orang yang belum membersihkan hartanya sebelum kematian menjemputnya. Tidak memakan riba saja belum cukup. Membersihkan harta dengan sedekah itulah yang lebih utama. Setiap dosa ada yang disadari ada pula yang tidak. Kita tidak dapat menjamin apakah karena kita tidak berbuat riba lalu harta kita menjadi halal dan “bersih”. Ada hak saudara kita di dalamnya, dan sebelum kematian datang kita harus membersihkannya. “Dan belanjakanlah [anfiquu] sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, ‘Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?’” (QS. al-Munaafiquun [63]: 10) Tentunya semua hal ini berpulang ke diri kita masing-masing, karena Allah SWT sangat menyayangi makhluknya sehingga setiap apapun perintah yang “berat” selalu menggunakan kalimat “Hai, orang-orang yang beriman…” Lalu tinggal bagaimana kita menyikapinya; apakah kita sudah termasuk orang-orang yang beriman atau belum. Semoga kita termasuk orang yang dapat mengerjakannya. n


content

67

Sharing / 2007



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.