CMYK
TERBIT SEJAK 19 4 8
Jumat, 11 Februari 2011 - 8 Rabiul awal H Edisi 3469
www.haluankepri.com
Harga Eceran Rp 2.000,-/ Harga Langganan Rp. 52.500,-(Luar Kota) + Ongkos Kirim
Politisi PDIP Minta KPK Periksa Mega-Taufiq
HASIL SEMENTARA PEMILUKADA NATUNA
JAKARTA — Max Moein memberikan syarat khusus ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pemeriksaan dirinya sebagai tersangka penerima suap berupa cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) tahun 2004 yang dimenangi Miranda S Goeltom. Mantan Megawati anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 dari PDIP itu meminta penyidik KPK juga memeriksa petinggi partainya serta calon wakil presiden yang diusung PDIP pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 KH Hasyim Muzadi. Petinggi PDIP yang dimaksud adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang juga menjadi calon presiden PDIP pada Pilpres 2004, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas, Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo, mantan Ketua DPP PDIP Theo Syafii, mantan Sekjen DPP PDIP Sucipto, dan Ketua DPP PDIP Heri Ahmadi. "Keterangan mereka penting untuk membantu ungkap siapa penyuapnya," kata pengacara Max Moein, Petrus Selestinus, sebelum mendampingi kliennya diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (10/2). Menurut Petrus, hingga saat ini kasus cek perjalanan (pelawat) yang sudah menyeret banyak politisi ini masih belum menyeret pihak penyuap. Oleh karena itu, syarat itu harus dipenuhi oleh KPK. "Itu syarat kita, syarat mutlak untuk KPK," ujarnya. Petrus Selestinus menegaskan bahwa surat permohonan untuk memeriksa Megawati sudah disampaikan ke KPK. "Hanya pimpinan partai yang bisa memastikan travel cek ini dari mana dan terkait urusan mana. Politisi PDIP
hal.7
Jadwal Shalat Batam dan Sekitarnya 04.56
Ashar
12.20
15.42
Ilyas
Imalko
RANAI — Pasangan Ilyas Sabli-Imalko memimpin perolehan suara dalam Pemilukada Natuna berdasarkan hasil penghitungan suara sementara yang telah masuk ke KPU Natuna hingga tadi malam. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Natuna periode 2011-2016 yang diusung Partai Demokrat ini unggul tipis atas pasangan incumbent Raja Amirullah-Daeng Amhar. Total suara yang sudah masuk ke KPU hingga tadi malam mencapai 37.451 suara. Angka ini 80,43 persen dari total pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebesar 46.559 orang. Pasangan Ilyas-Imalko mengumpulkan 12.641 suara atau 33,8 persen dari total suara sah yang
sudah masuk. Sementara Raja Amirullah-Daeng Amhar yang berada di posisi kedua meraih 11.793 suara atau 31,5 persen. Urutan ketiga ditempati pasangan Tawarich-Suardi yang diusung koalisi PDIP dengan perolehan
Ilyas-Imalko
hal.7
Bripda Khuzairan Masih Kritis
KASUS perseteruan antara Julia Perez dengan Dewi Perssik membuat dua artis itu saling lapor polisi. Setelah Julia Perez (Jupe) menyandang status sebagai tersangka, kini giliran Dewi Perssik (Depe) yang telah ditetapkan sebagai tersangka atas laporan Jupe di Polda Metro Jaya. "Laporan Julia Perez yang di Polda, hari ini sudah ada peningkatan. Status terlapor yaitu DP sudah menjadi tersangka," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/2). Baharudin melanjutkan penyidik akan segera memanggil mantan istri Saipul Jamil itu untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka. "Penyidik masih mengagendakan kapan DP akan dipanggil untuk menjalani pemeriksaan. Paling lambat pekan depa," ungkapnya.
Dzuhur
1,5% 17,4% 31,5% 33,8% 15,9%
Ilyas-Imalko Unggul Tipis
Jadi Tersangka
Subuh
Persentase
544 6.535 11.793 12.641 5.938
Hasil Sementara Pemilukada Natuna
Dewi Perssik
Jadi Tersangka
Suara
1. Sayed Ridwan-Herman Yadi 2. Tawarich-Suardi 3. Raja Amirullah-Daeng Amhar 4. Ilyas Sabli-Imalko 5. Wan Siswandi-Baharuddin Sumber: KPU Natuna
hal.7
Kisi
No. Pasangan
Magrib
Isya’
18.23
19.33
HK/ANTARA
SUSU BERBAKTERI — Menkes Endang Sedyaningsih (tengah), Menkominfo Tifatul Sembiring (kanan) dan Kepala BPOM Kustantinah menggelar jumpa pers mengenai susu formula berbakteri di Jakarta, Kamis (10/2).
Tak Umumkan Susu Berbakteri, Menkes Akan Dipolisikan JAKARTA — David M L Tobing, penggugat hasil penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) soal susu formula yang mengandung bakteri Enterobacter sakazakii, berencana melaporkan Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih dan BPOM
serta IPB ke Mabes Polri. Hal ini karena pemerintah dalam hal ini Menkes dan BPOM dianggap tidak mengindahkan putusan Mahkamah Agung (MA) yang meme-
Tak Umumkan
hal.7
Bripda Feri Tak Sengaja Tembak Rekannya BATAM — Penembakan Bripda Khuzairan (21) oleh rekannya sesama anggota Sabhara Polda Kepri, Bripda Feri (21), bukan disebabkan unsur kesengajaan, melainkan akibat kelalaian. Kondisi Khuzairan hingga tadi malam masih kritis di RS Awal Bros, Baloi. "Hasil penyelidikan sementara, itu karena kelalaian," kata Kepala Bidang Humas Polda Kepri AKBP Hartono kepada wartawan di Markas Polda Kepri, Nongsa, Batam, Kamis (10/2). Hartono mengatakan hingga saat ini polisi belum menemukan unsur kesengajaan dari penembakan.
Khuzairan menderita luka tembak dengan peluru bersarang di pundak kanan, setelah tertembak Feri di rumah teman wanitanya berinisial UL di Perumahan Botania Garden Blok C3 Nomor 31, Batam Centre, Rabu (9/2) malam sekitar pukul 22.30 WIB. Awalnya, kata Hartono menceritakan, Khuzairan sedang tiduran di atas kursi sofa. Lalu, senjata api miliknya terjatuh. Pelaku penembakan yang melihat itu menolong korban dengan mengambilkan pistol yang jatuh. Namun,
Bripda Feri
hal.7
Pengakuan Salah Satu Pejabat Pemko Batam
Ditawari Jadi Sekwan Tapi Harus Setor BA TAM — Isu Sekretaris DPRD (Sekwan) Kota BAT Batam Nurman menyogok unsur pimpinan DPRD Kota Batam sebesar Rp800 juta untuk mendapatkan jabatannya saat ini diduga kuat bukan isapan jempol belaka. Salah seorang pejabat Pemko Batam mengakui pernah ditawari oleh pimpinan DPRD menduduki jabatan itu sebelum Nurman dilantik Walikota Batam Ahmad Dahlan sebagai Sekwan. Ia menolak tawaran itu karena disertai syarat harus menyetor dana yang nilainya telah ditentukan oleh pimpinan Dewan. "Sebelumnya kami juga dita-
warin oleh pimpinan Dewan
untuk menjadi Sekwan. Dengan catatan, kami harus menyetorkan ke mereka (pimpinan Dewan) dengan nilai sekian. Tentu kami tak mau-lah. Kalau memang mereka betul-betul mau bantu, bukan begitu caranya. Nah inikan sama saja mengajarkan kami untuk melakukan korupsi ketika menjabat nanti," kata pejabat yang mewantiwanti agar namanya tidak dipublikasikan itu.
Ditawari Jadi
HALUAN KEPRI SATU-SATUNYA KORAN BACAAN MASYARAKAT KEPRI
HK/DOK
hal.7
GEDUNG DPRD Kota Batam.