CMYK
TERBIT SEJAK 19 4 8
Sabtu, 15 Januari 2011 - 10 Safar H Edisi 3443
www.haluankepri.com
Harga Eceran Rp 2.000,-/ Harga Langganan Rp. 52.500,-(Luar Kota) + Ongkos Kirim
Bayi Berkepala Dua Lahir
HK/ANTARA
Jadwal Shalat
BERKEPALA DUA — Bayi berkepala dua dirawat dalam inkubator di ruang bersalin RS Bhakti Asih, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (14/1). Bayi laki- laki anak dari pasangan Daniroh dan Dirman tersebut dilahirkan dalam keadaan tidak normal dengan mempunyai dua kepala, dan berbadan satu.
BREBES — Bayi kembar siam berjenis kelamin laki-laki lahir di RS Bhakti Asih, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (13/1) sekitar pukul 22.20 WIB. Anak ketiga pasangan Daniroh (35) dan Dirman (40), warga Desa Mundu, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tersebut lahir melalui operasi caesar, dengan berat 3,05 kilogram, serta panjang 47 kilometer. Hingga Jumat (14/1) siang, bayi dan ibunya masih mendapatkan perawatan intensif di RS Bhakti Asih. Bayi tersebut memiliki kepala dua, dada, badan, dan perut menyatu, serta dua kaki dan dua tangan. Menurut dokter spesialis anak pada rumah sakit tersebut, Budi Susatya, dari hasil rontgen terlihat bayi itu memiliki dua tulang belakang, paru-paru pada bayi kesannya dua, sedangkan jantung belum bisa dipastikan satu atau dua. Keadaan bayi agak sesak napas karena tidak bisa langsung menangis saat lahir. Saat ini, lanjut Budi, penanganan dilakukan untuk memperbaiki keadaan umum bayi, agar pernapasan tidak sesak. Selanjutnya, bayi kembar siam tersebut harus dirujuk ke rumah sakit besar. "Tapi, kami masih menunggu bagaimana nanti orangtuanya," katanya.
Bayi Berkepala
hal.6
Batam dan Sekitarnya Subuh 04.44
Dzuhur
Ashar
12.09
15.34
Magrib
Isya’
18.11
19.25
Polisi Periksa Tiga Pejabat Tanjungpinang TANJUNGPINANG — Tiga pejabat Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang diperiksa penyidik Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Tanjungpinang, Jumat (14/1) di Mapolresta Tanjungpinang. Pemeriksaan ini terkait dengan permasalahan seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemprov Kepri dan Pemko Tanjungpinang tahun 2010. Ketiga pejabat yang diperiksa itu adalah Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pok Yong Kadir, Kepala Dinas Kesehatan Ahmad Yani dan Inspektur Daerah Soufyan. Sebelumnya, pada 28 Desember 2010 lalu, Polresta juga sudah memeriksa Ummi Pratiwi, pelamar yang lulus tes CPNS di dua instansi pemerintahan sekaligus, yakni Pemerintah Provinsi Kepri dan Pemko Tanjungpinang. Ummi lulus untuk formasi yang sama, yakni dokter gigi. Ketiga pejabat Pemko itu diperiksa di ruang Unit III Satreskrim sejak pukul 10.00 WIB. Pemeriksaan pertama dilakukan terhadap Pok Yong dan Ahmad Yani. Sementara Soufyan baru diperiksa sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah sempat istirahat, Pok Yong menyatakan berhalangan untuk kembali datang diperiksa. Kepada penyidik ia menyampaikan alasan mendapat tugas mendadak ke Kantor Walikota Tanjungpinang di Senggarang. Ia berjanji bersedia diperiksa hari Senin (17/1) mendatang. Sementara Ahmad Yani dan Soufyan terus melanjutkan pemeriksaan. Polisi Periksa
Kisi
hal.6
Ayu Azhari
Anak Diasuh Negara KISRUH hubungan antara Ayu Azhari dengan ketiga anaknya, Axel (20), Sean (15), dan Atiq Sulaiman (12) belum juga selesai. Ayu masih belum memberikan izin kepada ketiga anaknya untuk pergi ke Finlandia. Menurut Ayu, dia punya alasan yang membuatnya keberatan melepas ketiga putranya bepergian keluar negeri. "Anak-anak mau ke mana kalau aku nggak kasih izin, itu kan hak aku. Soalnya kalau mereka pergi ke Finlandia dan apa yang terjadi di sana, aku yang harus bertanggung jawab. Hak asuh tetap dengan aku di Indonesia," kata Ayu saat ditemui di apartemannya di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, kemarin. Pemilik nama lengkap Siti Khadijah ini menambahkan dia lebih senang untuk memasukkan anak-anaknya ke pesantren. Kakak Sarah dan Rahma Azhari ini mengaku sebagai ibu dia tak bisa mengawasi anak-anaknya yang sudah semakin besar selama 24 jam. "Terus terang, repot mengurus anak yang memasuki remaja dan Anak Diasuh
hal.6
Sriwijaya Terbang ke Padang BA TAM — Kementerian Perhubungan telah memberi izin BAT kepada maskapai penerbangan Sriwijaya Air untuk mengisi dua rute yang ditinggalkan Mandala Airlines, termasuk rute BatamPadang dan sebaliknya. Sriwijaya Air dijadwalkan melayani rute ini mulai Minggu (16/1). "Iya benar Sriwijaya, rute yang diambil adalah PadangBatam dan Banjar-Semarang," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bhakti di Jakarta, Jumat (14/1). District Manager Sriwijaya Air Batam Misran mengatakan pihaknya akan mengoperasikan satu pesawat jenis Boeing 737-200 dengan kapasitas 126 orang untuk melayani rute BatamPadang pulang pergi (PP). "Kita hanya mengisi kekosongan saja. Dan menyiapkan satu pesawat dengan tujuan ke Padang, merupakan suatu solusi
dari penutupan Mandala," kata Misran kepada wartawan di Batam, kemarin. Ia mengatakan calon penumpang yang ingin terbang ke Padang mulai 16 Januari sudah bisa memesan tiket di seluruh agen perjalanan dan loket ticketing Sriwijaya.
Harga tiket Batam-Padang dan sebaliknya bervariasi mulai dari Rp600 ribu hingga Rp900 ribu. "Sudah kita publikasikan ke masyarakat yang akan bepergian ke Padang. Dan sejauh ini, meskipun baru dibuka sudah lumayan juga masyarakat yang pesan," katanya. Ditanya apakah rute penerbangan ke Padang ini akan dibuka secara permanen atau hanya hingga Mandala beroperasi kembali,
Sriwijaya Terbang
hal.6
Menteri LH Tinjau PT DAC
Janji Tuntaskan Kasus PT JOM BATAM — Menteri Lingkungan Hidup (LH) Gusti Muhammad Hatta berjanji akan mengambil sikap dalam kasus limbah milik PT Jace Oktavia Mandiri (JOM) yang ditimbun di atas lahan di belakang Kantor Camat Sagulung, Batam. "Saya perlu mengambil sikap atas limbah itu," kata Gusti Muhammad Hatta saat melakukan kunjungan kerja ke Batam, Jumat (14/1). Ia mengatakan akan berkonsultasi dengan bagian hukum agar permasalahan hukum limbah milik PT Janji Tuntaskan
hal.6
HK/CECEP
DIREKTUR PT Desa Air Cargo Kurniawan (dua kanan) memberi penjelasan kepada Menteri LH Gusti Muhammad Hatta (dua kiri) saat meninjau perusahaan itu di KPLI, Kabil, Jumat (14/1).
Pejabat Kepri Eksodus ke Meranti MERANTI — Sebanyak enam mantan pejabat eselon dua dan tiga di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepri dan Pemerintah Kota Batam hijrah ke Pemerintah Kabupaten Meranti, Provinsi Riau. Mereka diberikan kepercayaan oleh Bupati Meranti Drs H Irwan MSi menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau eselon II dan dilantik Jumat (15/1) di Selat Panjang. Mereka adalah Drs Irmansyah MSi, mantan Kepala Biro Umum Pemprov Kepri yang dilantik sebagai Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Drs H T Akhrial, mantan Kabid Program Dispenda Kota Batam yang dilantik sebagai Asisten Administrasi dan Umum. Syamsuar Ramli SE, mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pasar Kota Batam dilantik menjadi Kepala Dinas Perindutrian Perdagangan Koperasi dan UKM. Selanjutnya Drs Teddy Mar, mantan Kabid di Dispenda Provinsi Kepri dilantik sebagai Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu. Drs Mohammad Azza Fahroni, mantan Kabid di BKD Provinsi Kepri dilantik menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Keluarga Berancana. Selanjutnya Bambang Suprianto SE MM, mantan Kabid Program Dinas Pariwisata Kota Batam dilanPejabat Kepri
hal.6
Isi BBM Denny Indrayana dan Istri Gayus
'Please Mbak, Betulkah Gayus Bertemu Ical?' JAK AR TA — Hotma Sitompul, pengacara istri Gayus AKAR ART Tambunan, Milana Anggraieni, membeberkan komunikasi lewat BlackBerry Messenger (BBM) antara Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum dan Staf Khusus Presiden SBY, Denny Indrayana, dengan kliennya. Milana, kata Hotma, mengaku ditekan Denny.
Denny
Hal itu disampaikan Hotma dalam keterangan pers di Kantor LBH Ma-
war Saron, Jakarta, Jumat (14/ 1). Kendati demikian, Hotma tidak menyebut tanggal komunikasi antara Milana-Denny.
HALUAN KEPRI SATU-SATUNYA KORAN BACAAN MASYARAKAT KEPRI
CMYK
Hotma hanya mengatakan komunikasi dilakukan ketika Denny tengah melakukan ibadah di Arab Saudi, dan ada pula yang dilakukan sebelum kasus kepergian Gayus ke Bali terkuak. "Saya tidak tahu pasti tanggalnya kapan. Tapi yang pasti, itu dilakukan sebelum dan sesudah Gayus ke Bali," kata Hotma. Selain tidak menyebut tanggal dan waktu komunikasi, Hotma juga tidak secara utuh mem'Please Mbak,
hal.6
Milana