TERBIT SEJAK 19 4 8
Kamis, 20 Januari 2011 - 15 Safar H Edisi 3448
www.haluankepri.com
Harga Eceran Rp 2.000,-/ Harga Langganan Rp. 52.500,-(Luar Kota) + Ongkos Kirim
DIVONIS 7 TAHUN, GAYUS PUJI HAKIM JAK AR TA — Majelis hakim memvonis terdakwa AKAR ART Gayus Halomoan Tambunan, mantan pegawai pajak, dengan hukuman tujuh tahun penjara dan denda Rp300 juta subsider tiga bulan penjara. Gayus terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi. Putusan ini jauh lebih rendah dibanding tuntutan jaksa penuntut umum yakni 20 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider enam bulan penjara. Gayus memuji vonis tersebut, sedangkan Jaksa langsung menyatakan banding. "Apabila denda tidak dibayar diganti tiga bulan kurungan," kata Albertina Ho, Ketua Majelis Hakim, saat membacakan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/1). Albertina didampingi dua hakim anggota yakni Tahsin dan Sunardi. Menurut hakim, Gayus terbukti melakukan korupsi saat
menangani keberatan pajak PT Surya Alam Tunggal (PT SAT). Sebagai pelaksana di Direktorat Keberatan dan Banding Ditjen Pajak, Gayus tidak teliti, tidak tepat, tidak cermat, serta tidak menyeluruh sebelum mengusulkan menerima keberatan pajak. Selain itu, Divonis 7
hal.6
Gayus Blak-blakan, SBY Terkejut JAKARTA — Terpidana kasus mafia pajak, Gayus H Tambunan, membeberkan berbagai hal yang dilakukan Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana, terutama yang berkaitan dengan kasusnya. Gayus blakblakan menyatakan kekecewaannya. Presiden SBY mengaku terkejut dengan pernyataan Gayus yang menuding Satgas Mafia Hukum merekayasa kasusnya. Gayus menceritakan, ketika awal kasus ini terungkap pada Maret 2010 lalu, ia berte-
mu dengan Denny pada tanggal 18, 22, dan 24 Maret. "Berulangkali Denny mengatakan agar kasus mafia hukum ditangani KPK karena ia tidak percaya pada Polri," ungkap Gayus, seusai sidang vonis di PN Jaksel, kemarin. Bahkan, ujar Gayus, Denny-lah yang menyuruhnya untuk terbang ke Singapura agar tak dijadikan korban bersama Andi Kosasih dan Haposan Hutagalung. Kemudian, menurutnya, Denny pula yang berinisi-
Gayus Blak
hal.6
HK/ANTARA
TERDAKWA Haposan Hutagalung memberikan keterangan kepada wartawan seusai divonis tujuh tahun penjara, Rabu (19/1).
Haposan Juga Divonis 7 Tahun TUJUH TAHUN — Terdakwa kasus penggelapan pajak Gayus Tambunan (tengah) dikawal petugas usai menjalani sidang pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/1). Gayus divonis tujuh tahun penjara, denda Rp300 juta dan subsider tiga bulan.
bukti membantu memberikan keterangan yang tidak benar secara bersama-sama. Selain pidana badan, Majelis Hakim juga memerintahkan Haposan membayar uang denda Rp300 juta subsi-
JAKARTA — Pengadilan Negeri Jakarta Selatan juga menjatuhkan vonis tujuh tahun penjara untuk mantan pengacara Gayus Tambunan, Haposan Hutagalung pada sidang, Rabu (19/1). Majelis Hakim yang diketuai Tahsin menyatakan terdakwa Haposan ter-
Haposan Juga
hal.6 hk/ANTARA
Kecewa dengan Vonis Gayus JAKARTA — Berbagai kalangan menyatakan kekecewaannya atas vonis tujuh tahun penjara yang diterima terdakwa kasus mafia pajak Gayus Halomoan Tambunan. Vonis tujuh tahun penjara untuk Gayus, dianggap terlalu ringan. Vonis ringan atas Gayus itu juga disebut sebagai antiklimaks dari semangat pemberatasan korupsi di tanah air. "Dengan putusan ini para mafia, koruptor, para penyuap yang menjadi
pemenangnya. Semua musuh negara dimenangkan," ujar Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, di Jakarta, Rabu (19/1). Gayus kata dia, seolah menjadi pemain tunggal dalam kasus ini. Padahal, jelas melibatkan banyak pihak. "Faktanya kasus ini berdiri sendiri sebagai kasus Gayus. Padahal secara rasional tidak mungkin uang sebanyak itu hanya untuk dia. Jadi Gayus seperti pemain tunggal. Ini
Jadwal Shalat
tidak sepenuhnya salah hakim, tuntutan di Jaksa lemah, dari Kepolisian juga. Kenapa pakai pasal gratifikasi ketimbang menerima suap. Padahal tidak mungkin gratifikasi jumlahnya sampai sebesar itu," paparnya. Ia juga melihat, ada beberapa pihak lain yang diuntungkan secara politis dengan kasus Gayus ini. Diantaranya Satuan Tugas (Satgas) PemKecewa dengan
Batam dan Sekitarnya Subuh 04.44
Dzuhur
Ashar
12.09
15.34
Magrib
Isya’
18.11
19.25
hal.6
Pusat Diminta Cabut Status Quo Relang
Kisi
Olla Ramlan
Diminta Rujuk JAKARTA — Meski sudah bercerai, Olla Ramlan masih menjalin hubungan baik dengan mantan suaminya Alex Tian. Bahkan, Olla diminta Sean Michael Alexander, anaknya untuk rujuk dengan Alex Tian. "Anak saya ingin kami sih berlanjut, itu selalu yang diungkapkannya, tapi saya mau bilang apa," ujar pemilik nama lengkap Febiolla Ramlan itu di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (19/1). Olla mengaku dirinya dan Alex tidak mau terlalu memikirkan rumah tangga mereka yang kandas. Mereka pun lebih berkonsentrasi pada Sean. "Saya berkolaborasi (dengan mantan suami) agar anak kami jadi anak yang baik, saleh, konsennya seperti itu. Kalau hubungan saya dengan dia, itu nomor dua," jelasnya(hk/dtc)
HM Sani
BATAM — Program Perdagangan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ) Batam, Bintan dan Karimun (BBK) meskipun telah berjalan, tapi realisasinya belum lagi optimal. Sejumlah persoalan menjadi kendala. Di antaranya, keberadaan PP No 2 Tahun 2009 tentang Kepabeanan,
Perpajakan dan Cukai serta Pengawasan Atas Pemasukan dan Pengeluaran Barang dari dan ke Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas yang belum juga direvisi serta belum dicabutnya status quo kawasan Pulau Rempang dan Galang (Relang).
Ketua Dewan Kawasan (DK) FTZ BBK Kepri HM Sani, hari Kamis (20/1) ini bertemu dengan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta. Menurut Sani revisi PP No. 2 tahun 2009 dan pencabutan status quo lahan di kawasan Relang merupa-
Kasus Bansos Pemko Batam
Sebaiknya Bertaubat Sajalah BAT TAM — Penahanan dua tersangka kasus dugaan BA korupsi dana bantuan sosial (Bansos) Pemko Batam, Erwinta Marius Kepala Bagian (Kabag) Keuangan Pemko Batam, dan Raja Haris Bendahara Bagian Keuangan oleh Kejari Batam mengejutkan masyarakat Batam. Pasalnya kasus ini telah lebih setahun dingin dan nyaris hilang. Rasa kaget juga dialami pengasuh Panti Asuhan Al-Jabar, KH Syamsuddin yang merupakan salah satu tokoh kunci yang membuka kasus ini ke publik. Ditemui di kediamannya di komplek Pondok Pesantren AlJabar, Rabu (19/1) sore, KH Syamsuddin masih teringat
betul kronologis di balik kasus dugaan korupsi dana bansos. Kemarin sore Syamsuddin tampak santai. Melihat kehadiran
wartawan di rumahnya, dengan ramah Syamsuddin mempersilakan untuk duduk. Sejenak, diawali basa-basi, lalu obrolan pun mulai mengalir. Masalah dana bansospun kembali dibicarakan. Syamsuddin lalu memulai bercerita dari awal, hingga kasus tersebut dilaporkan ke pihak Kepala Kejaksaan Negeri Batam, yang saat itu dijabat oleh Tatang Sutarna. "Alhamdulillah, kalau dana bansos itu masih ada yang dapat meskipun, mereka mengajukan Sebaiknya Bertaubat
HALUAN KEPRI SATU-SATUNYA KORAN BACAAN MASYARAKAT KEPRI
Please purchase VeryDOC PS to PDF Converter on http://www.verydoc.com to remove this watermark.
hal.6
kan agenda utama yang akan dibicarakan di dalam pertemuan tersebut. "Sejauh ini program FTZ BBK memang tidak stagnan, namun pertumbuhannya belum sesuai dengan yang diharapkan," kata HM Pusat Diminta
hal.6
Khairul Gantikan Erwinta BATAM — Walikota Batam Ahmad Dahlan menunjuk Khairul, Kasubag Verifikasi Keuangan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Keuangan Pemko Batam terhitung Rabu (19/1). Penunjukan Khairul untuk memaksimalkan pelayanan, pasca ditahannya Erwinta Marius oleh Kejari dalam kasus dugaan korupsi dana dana bantuan sosial (bansos).
Khairul Gantikan
hal.6
HK/CECEP
WAWAKO Batam terpilih H Rudi SE saat menjenguk Erwinta , Rabu (19/1).