TERBIT SEJAK 19 4 8
Selasa, 9 Agustus 2011 - 9 Ramadhan 1432 H Edisi 3644
www.haluankepri.com
Harga Eceran Rp 2.000,-/ Harga Langganan Rp. 52.500,-(Luar Kota) + Ongkos Kirim
CECEP/HALUAN KEPRI
BELAJAR DI TENDA — Siswa SMP Negeri 28 Batam belajar di tenda darurat yang dibangun di jalan di depan sekolah itu, Senin (8/8). Aktivitas belajar-mengajar terpaksa dipindahkan ke tenda dan masjid karena gedung SMP Negeri 28 terendam banjir. Sekolah ini selalu dilanda banjir tiap kali hujan turun, namun hingga kini belum ada upaya nyata dari Pemko Batam untuk mengatasinya.
Membina Pola Hidup Sederhana Ansar Ahmad, Bupati Kab. Bintan RAMADHAN tidak pernah habis-habisnya sebagai sumber ilmu dan pembahasan. Hikmah serta nilai-nilai yang dikandungnya tidak pernah kering. Sungguh banyak mutiara kehidupan yang disajikan kepada kita. Hanya terpulanglah kepada kita, mampukah kita memetiknya? Maka salah satu dari nilai yang akan kita ketengahkan pada kesempatan ini adalah "puasa membina pola hidup sederhana". Kesederhanaan adalah motto kehidupan dalam Islam. Islam melalui keteladanan yang ditampilkan oleh Rasulullah SAW sangatlah mengutamakan kesederhanaan dalam menjalani hidup dan kehidupan ini. Hidup sederhana janganlah diartikan hidup melarat, miskin dan serba kekurangan. hal.7
Membina Pola
Julia Perez
Larang Gaston Mengemis MESKI belum menerima gaji tiga bulan dari PSMS Medan, Gaston Castano dilarang kekasihnya, Julia Perez (Jupe) untuk meminta-minta. Jupe lebih menyarankan Gaston menyerahkan masalahnya ke jalur hukum. "Aku juga bilang, kelas kamu sudah Gaston Castano, enggak mungkin untuk minta-minta duit seperti itu. Kalau kita tahu dikontrak kita enggak salah, itu hak kita. Masalah tiket dan rumah juga hak Gaston, jadi mereka harus bayar," tegas Jupe saat dihubungi, Senin (8/8). Menurut Jupe, Gaston sudah memenuhi kewajiban membawa PSMS Medan masuk dalam 8 besar Divisi Utama Liga Indonesia. Namun, pihak klub belum juga membayarkan hak-hak Gaston. Larang Gaston
hal.7
Banjir, SMP Negeri 28 Batam Belajar di Tenda BATAM — Setiap kali hujan turun, sekalipun tidak begitu lebat dan lama, SMP Negeri 28 Batam selalu dilanda banjir. Parahnya lagi, air bercampur lumpur yang menggenangi ha-
laman sekolah hingga ruangruang kelas itu bisa bertahan hingga beberapa hari. Seperti banjir yang terjadi akibat hujan yang terjadi Kamis (4/8) lalu hingga kini belum sepenuhnya
surut. Akibatnya, proses belajarmengajar sekolah yang berada di Taman Raya Batam Centre itu terganggu. Sudah beberapa hari ini, ratusan siswa sekolah itu ter-
paksa belajar di bawah tenda darurat yang didirikan secara swadaya oleh pihak sekolah dan orangtua murid serta penduduk setempat di depan sekolah, persisnya di jalan-jalan kompleks
Perumahan Taman Raya. Selain di tenda, sebagian murid juga belajar di masjid yang berada di kompleks perumahan itu. Banjir, SMP
hal.7
Nazaruddin Ditangkap TA — Pelarian Muhammad Nazaruddin akhirnya AR JAK ART AKAR terhenti. Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) itu ditangkap bersama istrinya Neneng Sri Wahyuni di kota Cartagena, Kolombia, Minggu (7/8) malam. Nazaruddin kini dalam proses pemulangan ke Tanah Air. Penangkapan tersangka kasus korupsi proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan itu disampaikan Menko Polhukam Djoko Suyanto dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (8/8) siang. Djoko sebelumnya bersama Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo melaporkan
Nazaruddin
penangkapan itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kantor Presiden, Jakarta. "Penangkapan ini hasil dari kerja sama interpol, Polri, KPK, Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM, dan Kementerian Luar Negeri," kata Djoko. Duta Besar RI di Ko-
lombia Michael Manufandu, kata Djoko, telah memastikan bahwa yang ditangkap adalah Nazaruddin. "Secara fisik, didasarkan pengamatan dengan foto, dia identik dengan apa yang disebut Nazaruddin," kata Djoko. Menurut Djoko, Nazaruddin dibekuk saat hendak meninggalkan Kolombia. Ia menggunakan paspor palsu atas nama M Syahruddin. Meski menyebut ditangkap sesaat akan meninggalkan Kolombia, namun Djoko tidak mengetahui Nazaruddin tertangkap di bandara atau di pelabuhan. "Saya tidak tahu
Nazaruddin Ditangkap
hal.7
Berbohong tentang Kebohongan Ingin Bongkar Kebohongan JUDUL tulisan ini merupakan premis yang saya peras dari keriuh-rendahan pemberitaan selama tiga bulan ini, tentang buronnya M Nazaruddin, tersangka korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games. Oleh: Iwan Piliang, jurnalis warga Ketika dilangsungkan seminar membahas topik media sosial sebagai sumber, studi kasus Skype Iwan Piliang–Nazaruddin yang diadakan
PWI, 2 Juli 2011 di TVRI Pusat, saya perlihatkan cover Tempo ke para undangan, antara lain hadir Bagir Manan, KetuaDewan Pers. Cover Tempo pekan itu menurut saya menyarikan masalah inti kehebohan: Dua Pelahap Proyek. Banyak pihak di PartaiDemokrat mengatakan Nazaruddin pembohong besar. BlackBerry Messenger (BBM)-nya dituding palsu, SMS-nya dianggap gelap dan ia dicap berhalusinasi. Sebagai sosok yang masih bergiat melakukan verifikasi di bidang jurnalistik, saya melihat akan sangat penting sekali bila bisa melakukan wawancara khusus denganNazaruddin.
HALUAN KEPRI SATU-SATUNYA KORAN BACAAN MASYARAKAT KEPRI
Titik Berat Otda Oleh : Prof.DR.H.Djohermansyah Djohan,MA * SECARA normatif, titik berat otonomi daerah (otda) pada negara-negara yang menjalankan kebijakan desentralisasi, cenderung lebih ditempatkan pada daerah otonom terdekat dengan masyarakat. Data empiris pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia selama ini juga menunjukkan titik berat otonomi daerah dilaksanakan pada daerah kabupaten/ kota, atau dulunya dikenal dengan sebutan daerah tingkat II. Pada negara-negara yang memiliki kebijakan desentralisasi dua lapis (daerah provinsi dan kabupaten/kota), terdapat berbagai argumen yang mendasari lahirnya kebijakan seperti ini. Titik Berat
Bisa dipastikan jurnalis, media, seluruh Indonesia berambisi mengejarnya, tak terkecuali diri saya. Bahkan saya tahu persis kantor berita AFP dan jaringannya juga sedang mengejar Nazar. Menampilkan sosok Nazar, akan memberikan informasi, menghidangkan verifikasi agar publik mendapat info berimbang. Karena itulah, saya sebagai jurnalis warga, menjalin kontak melalui PIN BBM Nazaruddin yang tidak berubah. Dari meminta wawancara langsung untuk saya unggah ke akun Presstalk di Youtube
Berbohong tentang
REFLEKSI
hal.7
hal.7
Nurdin Cs Mengadu ke Kapolri BATAM — Nurdin Harahap dan Supriyanto, dua dari tujuh sekuriti Perumahan Anggrek Mas 3 Batam Centre yang menjadi tersangka pembunuhan Putri Mega Umboh (25), istri Kasubdit II Ditreskrimsus Polda Kepri AKBP Mindo Tampubolon, mengirim surat pengaduan ke Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo. Surat pengaduan itu terkait laporan keduanya atas kasus dugaan penganiyaan dan pengeroyokan yang dilakukan oknum penyidik Polda Kepri yang sampai sekarang belum ditanggapi secara serius oleh Polda Kepri. "Hari ini (kemarin-red) kami sudah memasukkan pengaduan susulan ke Kapolri terhadap pengaduan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Kepri yang Nurdin Cs
hal.4