MEDIA PEMKAB LIMA PULUH KOTA
3 1 0 2 s u s u h K i s i d E
Edisi 105/XII/November 2013
:: INFORMASI PELAYANAN APARATUR DAN PUBLIK ::
Dana untuk Infrastruktur
4
Digelontorkan Dana Rp113 M
Laju Pertumbuhan Ekonomi Terus Meningkat
7
Keltan Terancam Tak Dapat Bantuan 14
ISSN 2303-2634
Email: tabloid.sinamar@gmail.com Website : http://www.limapuluhkotakab.go.id
Redaksi 2 REDAKSI TAJUK RENCANA
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Dari Redaksi
Ini Edisi Khusus, Bro!
Mampu Menjaga Harmonisasi Oleh : Muhamad S *)
S
EJAUH manakah nilai plus atau minus yang dipersembahkan oleh pasangan Bupati dr. Alis Marajo dan Wakil Bupati Asyirwan Yunus, yang pada 11 November 2013 lalu genap selama tiga tahun memimpin Kabupaten Limapuluh Kota; penilaian para pihak bisa saja berbeda, tergantung dari sudut pandang masing-masing. Tapi, terlepas dari nilai plus-minus yang dipertontonkan oleh pasangan itu, ada catatan tersendiri yang terasa perlu diketengahkan, yaitu tetap terjaganya harmonisasi hubungan antarkedua tokoh itu. Tiga tahun bersama-sama memimpin sebuah daerah otonom yang bernama Kabupaten Limapuluh Kota, jangankan konflik terbuka, bahkan “riak-riak” pun hampir tidak pernah terjadi yang mewarnai perjalanan hubungan keduanya. Terasa perlu mengetengahkan catatan seperti itu, karena realita yang terbentang malah sering mengatakan sebaliknya. Yaitu, betapa susahnya mempertahankan hubungan yang harmonis antara kepala daerah dan wakilnya. Jangankan sampai lima tahun, yaitu sampai berakhirnya masa jabatan periode pertama, biasanya melewati tahun pertama saja hubungan antara keduanya sudah diwarnai isu-isu yang tidak sedap. Yang sering menjadi pangkal soal adalah pembagian tugas dan wewenang antara kepala daerah dengan wakilnya. Undangundang tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur tentang tugas dan fungsi kepala daerah, memang tidak secara tegas mengatur apa yang menjadi bagian tugas dan wewenang kepala daerah, dan apa pula yang menjadi bagian tugas dan wewenang wakil kepala daerah. Akibatnya, bagi kepala daerah yang tergolong “rakus”, hampir tidak menyisakan tugas-tugas yang menentukan dan bersifat strategis kepada wakilnya. Bahkan tidak jarang wakil kepala daerah hanya diposisikan sebagai “ban serap,” yang memang hanya difungsikan manakala kepala daerah tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk melakukan jenis-jenis tugas tertentu, tertutama yang bersifat strategis dan menentukan. Padahal, keberadaan kedua tokoh dalam posisi sebagai pemimpin daerah berasal dari satu paket. Artinya, baik nilai perjuangan, pengorbanan finansial, waktu, pikiran, tenaga, dan lainnya, mereka melakukan dengan porsi yang hampir sama. Kalau pun berbeda, paling beda-beda tipislah. Dengan kata lain, baik kepala daerah atau wakilnya sama-sama “berkeringat” untuk berjuang menempati posisi yang kini mereka duduki. Kalau kemudian ketika telah duduk kepala daerah “merampas” porsi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan wakilnya, ditengarai faktor inilah yang sering menjadi pemicu merenggangnya hubungan antara kepala daerah dan wakilnya. Banyak disharmonisasi hanya berupa isu yang beredar di kalangan terbatas, tapi tidak jarang pula disharmonisasi itu terpapar secara telanjang ke publik. Alhamdulillah, tiga tahun pasangan Alis-Asyirwan memimpin Limapuluh Kota, seperti diulas di atas, jangankan konflik terbuka, bahkan sejauh ini kita tidak pernah mendengar “riak-riak” yang mewarnai perjalanan hubungan mereka. Keduanya tetap seiring dan sejalan dalam memimpin daerah, sesuai fungsi, tugas dan kompetensi masing-masing. Keduanya tetap serangkuh-dayung dalam membangun daerah. Bagaimana pun, harmonisasi yang tetap terjaga baik di antara kedua pemimpin merupakan modal dasar yang berharga untuk memberikan yang terbaik bagi daerah dan upaya mensejahterakan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota. Energi, waktu, dan pikiran tidak lagi terbuang untuk hal-hal yang tidak berguna seperti bagaimana mempertautkan kembali hubungan yang telah merenggang. Kiranya harmonsasi itu tetap terjaga dengan baik sampai di akhir masa jabatan, yaitu pada 2015 mendatang, dan daerah serta masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota akan merasakan imbas langsung dari hubungan antara kepala daerah dan wakilnya yang tetap terpelihara dengan baik itu.*** *)Kabag Humas dan Protokoler Setkab Limapuluh Kota / Pemimpin Redaksi Tabloid Sinamar
T
ANPA terasa Tabloid Sinamar yang mungkin saat ini sedang berada di tangan Anda, para Pembaca, sudah bernomor edisi 105. Terbit secara teratur sekali dua pekan, bisa dikalikan sendiri sudah berapa umur media ini, yang pada beberapa waktu lalu sempat bermertamorfosa menjadi majalah bulanan. Tapi, untuk Edisi 105 yang saat ini mungkin sedang berada di tangan Anda, para Pembaca, kami sengaja menamainya dengan Edisi Khusus. Selain karena telat terbit dari jadwal yang seharusnya, juga ada momen tersendiri yang ingin kami bidik dengan penerbitan Edisi Khusus ini, yaitu tiga tahun pasangan dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dan Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. menjadi bupati dan wakil bupati di Limapuluh Kota. Alis-Asyirwan dilantik dan diambil sumpah jabatannya sebagai pasangan pemimpin Limapuluh Kota pada 11 November 2010 lalu. Sebelumnya, pasangan ini dinyatakan KPU Limapuluh Kota sebagai pemenang Pilkada Limapuluh Kota tahun 2010. Sempat digugat oleh kompetitor terdekatnya ke MK (Mahkamah Konstitusi), tapi MK kemudian memutuskan pasangan ini sebagai pemenang Pilkada Limapuluh Kota 2010. Kendati Tabloid Sinamar merupakan media internal milik Pemkab Limapuluh Kota, yang dikelola Bagian Humas dan Protoler Setdakab Limapuluh Kota, tapi refleksi tiga tahun kepemimpinan Alis-Asyirwan di Kabupaten Limapuluh Kota yang kami angkat sebagai materi Laporan Utama untuk Edisi Khusus ini, kami tampilkan dengan penyajian yang berbeda dari edisi-edisi sebelumnya.
“Kali ini kita lebih mengutamakan memuat suara dan aspirasi masyarakat di halaman Laporan Utama,” kata Muhamad S. S.Pd., pemimpin umum/redaksi sekaligus penanggung jawab tabloid ini. Tentu suara dan aspirasi yang akan ditampung untuk kemudian diberitakan itu berasal dari berbagai elemen yang ada di tengah masyarakat. “Agar semakin banyak kalangan yang terwakili,” kata Muhamad, berdalih. Mantan praktisi media massa itu memang punya niatan tersendiri dengan policy pemberitaan yang ia terapkan di Tabloid Sinamar. “Kita tidak ingin media kita ini hanya dianggap sebagai corong pemerintah doang,” katanya. Karena diterbitkan melalui dana APBD, sementara sebagian APBD juga bersumber dari pajak rakyat, “Wajar dong rakyat kita beri tempat dengan porsi yang layak,” tambahnya. Maka, untuk kepentingan mengumpulkan bahan-bahan buat Laporan Utama itu, diturunkanlah skuad Sinamar ke berbagai tempat untuk menemui sebanyak mungkin anggota masyarakat untuk dimintai komentar, tanggapan, penilaian, dan harapannya tentang kepemimpinan Kabupaten Limapuluh Kota yang saat ini sedang dipegang oleh pasangan Alis-Asyirwan itu. “Hasilnya bisa dilihat sendiri melalui tulisantulisan yang kami sajikan,” tambah Muhamad. “Karena, sejatinya yang berhak menilai pemimpin adalah masyarakat yang dipimpinnya,” ia menambahkan. Pasti ada catatan plus-minus. “Tidak ada masalah, karena tujuan kita bukan untuk mendeskreditkan, tapi mencoba memberi masukan yang bersumber dari pandangan sebanyak mungkin orang,” sambungnya.(red)
Etalase
Talempong Batu Talang Anau TALEMPONG batu ini dijumpai dalam satu bangunan di hala-man Balai Adat Nagari Talang Anau, Kecamatan Gunung Mas. Banyaknya enam buah batu yang tersusun rapi berjajar di atas bantalan yang terbuat dari bambu. Pada sebuah batu talempong tersebut terdapat sebuah lukisan telapak kaki, warna batu talempong itu hitam memudar laksana logam yang akan dipukul akan menimbulkan bunyi nyaring seperti nada alat musik tradisional Minangkabau yang terbuat dari logam yaitu talempong. Lempengan batu yang berada di Talang Anau ini telah disusun sesuai dengan tangga nada yang dikeluarkan oleh masing-masing lempengan batu tersebut sehingga bisa dimainkan mengikuti irama lagu tradisional Minangkabau. Konon batu talempong ini ditemukan pertama kali oleh seorang ulama bernama Syeikh Syamsudin. Waktu ditemukan ditaksir masyarakat sekitar abad 12 Masehi, sewaktu syeikh ini bermimpi didatangi seorang
Talempong batu talang anau
berjubah putih, berjang-gut panjang sampai ke pusat dan memakai serban. Orang tua dalam mimpi Syeikh ini memberi tahu bahwa ada beberapa buah benda yang sekarang berserakan dalam hutan yang ditumbuhi talang dan daun enau. Benda tersebut akan dapat memberi manfaat bagi anak cucu dan masyarakat kalau dapat dikum-pulkan. (int)
Sinamar
Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota I Wakil Bupati Lima Puluh Kota PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota I Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JA WAB : Kabag Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad.S DEWAN RE DAKSI : Muhamad.S (Ketua), Rino Putra, Joni Indra, Ronny Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik M.Nur REDAKTUR PELAKSANA : Rino Putra REDAKTUR : Joni Indra, Hendri Gunawan, Ronny M.Nur STAF REDAKSI : Herpatarmidi, Eliza, Gusmaria, Fitri Jufita Rahman REPORTER : Tesy Febrina, Nurfitri Rahmadani, Sudriati FOTOGRAFER: Herpatarmidi, Yuridra Hasramogi, Erwin Suwanda SEKRETARIS : Iis Sugi arti DISTRIBUTOR: Zulfadli KONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK: Joy ALAMAT RE DAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bu pati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarila mak 26271 Web : www.limapuluhkota kab.go.id | Email : majalah.sinamar @ gmail.com PERCETAKAN : PT. Pekanbaru GRAFIKA (Isi diluar tanggungjawab percetakan). PERWAKILAN PEKAN BA RU : Rachpendi Sakti, Gonjong Limo Pekan Baru, Jl.Arifin Ahmad (Sebelah Universitas Terbuka) Pekan Baru. Media Pemkab Lima Puluh Kota
Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional nas kah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid .sinamar@gmail.com.
Opini 3 REDAKSI
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Paru-paru Dunia
Edisi 105/XII/November 2013
Oleh : Drs. H. Asyirwan Yunus, M.Si *)
L
IMAPULUH Kota, Kabupaten di Sumatera Barat, Punya banyak potensi alam dan segudang kekayaan di setiap sudut daerah. Hijaunya Limapuluh Kota dari satelit pencitraan bumi, menjadikan daerah ini sebagai salah satu paru-paru dunia. Luas lahan berupa hutan mencapai 60 persen (sebanyak 43 persen berupa hutang lindung, 9 persen hutan produksi, dan 8 persen hutan suaka alam wisata/ HSAW). Kawasan ini mendaur ulang karbondioksida menjadi oksigen yang kita butuhkan. Limapuluh Kota memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) yang sedemikian luar biasa, baik hayati maupun non-hayati, yang ada di perut bumi. Kandungan bahan tambang seperti emas, batubara, mangan, timah hitam, bijih besi merupakan sebagian potensi tambang yang ada. Selain itu ditunjang dengan alam yang indah dan tanah yang subur, Limapuluh Kota juga menghasilkan berbagai produk unggulan bidang perkebunan seperti gambir, karet, sawit, kakao, kayu manis, kopi, dan lainnya. Potensi kekayaan sumber daya alam (perkebunan, pertambangan) secara kuantitas dan kualitas tersebar tidak merata di wilayah Kabupaten Limapuluh Kota. Sementara itu kegiatan pembangunan mutlak membutuhkan segala bentuk sumber daya alam dengan laju yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Gerak maju pembangunan juga membawa risiko terjadinya pencemaran/ kerusakan dan degradasi/penurunan kualitas lingkungan. Efek karambol dari kondisi ini adalah terjadinya perubahan daya dukung, daya tampung dan
produktifitas lingkungan hidup yang pada gilirannya akan menambah beban sosial seperti kemiskinan, kejahatan dan perbenturan sosial. Limapuluh Kota berada pada posisi yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Dampak tersebut bisa berupa turunnya produktifitas pangan, terganggunya ketersediaan sumber air, tersebarnya penyakit serta terganggunya potensi kekayaan keanekaragaman hayati. Anomali cuaca dan iklim juga bisa berdampak pada terjadinya bencana lingkungan seperti banjir, longsor maupun kekeringan. Oleh karena itu, lingkungan hidup di Limapuluh Kota wajib hukumnya untuk dilindungi dan dikelola dengan baik secara bertanggung jawab, berkelanjutan dengan mengedepankan asas keadilan. Pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui pembangunan juga harus membawa kemanfaatan ekonomi, sosial dan budaya bagi para pemangku kepentingan (stake holders) di Limapuluh Kota. Untuk itu, maka dalam pengelolaan lingkungan tersebut harus mendasarkan kepada prinsip kehati-hatian, penghargaan kepada kearifan lokal dan kearifan lingkungan. Perlindungan dan pengeloaan lingkungan hidup di Limapuluh Kota juga menuntut dikembangkannya suatu sistem terpadu (integrated) dengan kebijakan yang ada secara vertikal (pemerintah propinsi dan pusat). Sistem ini bisa dimulai dengan perancangan tata ruang dan tata guna lahan yang dilaksanakan secara taat asas dan konsekuen. Untuk itulah beragam
kebijakan yang melindungi hijau alam kita sinergikan dengan pemanfaatan sumber daya alam demi kesejahteraan masyarakat. Alhasil, jika hijau Limapuluh Kota diakui dunia sebagai paru-paru atau sumber oksigen dunia, maka akan banyak berdatangan bantuan pembinaan dan perawatan kehijauan ini. Selaku Magister Lingkungan, saya pun telah melihat sendiri sejak menjadi Wakil Bupati di Limapuluh Kota, bahwa potensi alam kita betul-betul luar biasa. Tak salah jika kita harus bergiat
bersama untuk terus memperjuangkan hijaunya Limapuluh Kota. Makin hijau daerah kita ini, makin akan dilirik oleh banyak orang. Saya jadi ingat konsep green yang kini mengemuka. Konsepnya, Green City, Green Building, Green School, Green Market, Green Product dan segala bentuk green lainnya. Tidaklah lepas hal ini dari sistematika menjaga lingkungan di sekitar kita. Mulailah menjaga. Bersama.*** *) Penulis adalah Wakil Bupati Limapuluh Kota
4
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Laporan Utama
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Edwar, Kadis PU:
BUPATI alis marajo melakukan inspeksi mendadak tinjau pelaksanaan renovasi kantor Dinas PU.(f-gun)
Oleh: Doddy Sastra, Kontributor Sinamar “Kita memahami, selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan kendala cuaca yang tidak mendukung karena sering turun hujan, namun rekanan pelaksana proyek.optimistis akan mampu merampungkan pekerjaan sampai batas waktu yang telah ditetapkan.”
D
ALAM tagline menyudahkan nan tabangkalai dari pasangan Bupati Alis Marajo dan Wakil Bupati Asyirwan Yunus yang mereka usung dalam kampanye Pilkada Limapuluh 2010 lalu, salah satu yang memiliki muatan yang cukup berat adalah pembangunan infrastruktur dasar dengan bebagai jenisnya itu. Karena sejatinya, kendati Limapuluh Kota sudah terbilang cukup lama berdiri sebagai sebuah kabupaten otonom, bagian dari wilayah administrasi Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat; tapi daerah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Riau ini masih dihadapkan dengan berbagai persoalan keterbatasan infrastruktur, baik dari jenis jalan, jembatan, air bersih, perlistrikan, dan lainnya. Tapi upaya ke arah sanalah yang secara bertahap terus dilakukan. Untuk tahun anggaran 2013 saja, seperti dijelaskan Kepala Dinas PU Limapuluh Kota, Edwar, Pemkab Limapuluh Kota melalui Dinas PU mengalokasikan dana Rp113 miliar lebih untuk pembangunan sarana infrastruktur di daerah ini. Anggaran sebanyak itu telah termasuk belanja modal Rp 5 miliar. Sementara pada APBD Perubahan 2013 teralokasi pula anggaran tambahan Rp 6,6 miliar. Diungkapkan Edwar, adapun kegiatankegiatan yang dilaksanakan Dinas PU Limapuluh Kota utamanya yang dikerjakan dengan sistem tender tercatat sebanyak 68 kegiatan. Dan, dari 68 kegiatan yang sudah dilaksanakan itu, sebanyak 42 paket sudah dilakukan PHO. Artinya, hanya beberapa paket lagi yang masih dikerjakan yaitu, pekerjaan jembatan sebanyak 5
paket dengan anggaran mencapai puluhan miliar rupiah. Menurut Edwar, khusus untuk pekerjaan kelima paket jembatan itu, saat ini pekerjaannya sedang dikebut oleh pihak rekanan pelaksana proyek. “Kita juga memahami, selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan kendala cuaca yang tidak mendukung karena sering turun hujan, namun rekanan pelaksana proyek.mengaku optimistis akan mampu merampungkan pekerjaan sampai batas waktu yang telah ditetapkan.”ujarnya. Dikatakan Edwar, di samping kegiatan yang didanai APBD, Dinas PU Pemkab Limapuluh Kota juga mendapatkan anggaran DAK dan DAU Rp17 miliar. “Kegiatan-kegiatan yang dibiayai dengan dana DAK dan DAU itu sudah berjalan dengan baik.” ujarnya. Lebih jauh Edwar menjelaskan, untuk kegiatan bidang irigasi, Dinas PU Limapuluh Kota tahun anggaran 2013 ini telah mengalokasikan anggaran untuk pekerjaan pembangunan fisik sarana irigasi sebanyak 6 paket yang dilaksanakan dengan proses tender. Dari 6 paket kegiatan itu, 5 paket di antaranya sudah selesai dikerjakan dan telah dilaksanakannya pembayaran. Sedangkan 1 paket pekerjaan lagi yakni, pembangunan irigasi Gosan di Suliki, menelan dana sebanyak Rp 1,6 miliar, pekerjaannya diperkirakan Desember ini akan rampung 100 persen. Sementara itu, pada bidang Perkim, sebut Edwar, dialokasikan pula dana miliaran rupiah untuk membiayai tiga kegiatan, yakni pembangunan jalan dan jembatan yang dilaksanakan dengan proses tender. “Sedangkan dua paket kegiatan yang dikelola bidang Perkim tersebut yakni, pembangunan jalan TaehTalago dan Limbang-Baruah Gunuang, sudah rampung dilaksanakan dan sudah 100 persen. Sedangkan satu paket lagi yakni, pembangunan jembatan gantung di Muaro Peti, pekerjaannya dipastikan rampung Desember ini” ujar Edwar. Pada Bidang Tata Ruang di Dinas PU Limapuluh Kota ada pula 3 paket yang dilaksanakan dengan proses tender. Kegiatan tersebut adalah penyusunan RTBL di Tarantang-Lubuak Batingkok dan RTBL di Suliki. “ Tiga paket yang dikelola Bidang Tata Ruang ini, Desember pekerjaannya sudah rampung seratus persen” sebut Edwar. Sementara itu Bidang Cipta Karya, ujar Edwar, dialokasikan pula dana miliaran rupiah untuk pembangunan kantor Bappeda, kemudian pembangunan pagar kantor Inpektorat,
pembangunan sarana air bersih sebanyak 14 paket. “Seluruh kegiatan yang dikelola Bidang Cipta Karya ini, dikerjakan dengan sistim tender. Insya Allah, pada akhir tahun anggaran berakhir Desember mendatang, seluruh kegiatan fisik yang dikelola Bidang Cipta Karya rampung seratus persen” ujar Edwar. Tahun anggaran 2013 ini, imbuh Edwar, Dinas PU Limapuluh Kota juga mengelola sebanyak 386 paket kegiatan yang dikerjakan dengan sistim Penunjukan Langsung (PL). Adapun 386 kegiatan tersebut sebagian besar diarahkan untuk pembangunan jalan lingkung dan irigasi. Meski kegiatan dengan sistim PL ini merupakan pekerjaan sederhana, namun mutu dan kualitas proyek termasuk bobot fisik pekerjaan, harus mengacu kepada spek teknis. “ Diharapkan, ke 386 paket yang dilaksanakan dengan sisitm PL ini, rampung dikerjakan sesuai target. Termasuk kegiatan yang dilaksanakan memanfaatkan anggaran APBD perubahan, sebagian pekerjaan sudah ada yang telah selesai dilaksanakan” ulas Edwar. Menyumbangkan Retribusi Menurut Edwar, selain mengelola kegiatan sarana dan prasarana infrastruktur, Dinas PU Limapuluh Kota ditargetkan pula untuk memberikan restibusi
untuk pendapatan keuangan daerah yakni PAD. Tahun anggaran 2013 ini target PAD (pendapatan asli daerah) yang diberikan kepada Dinas PU Limapuluh Kota adalah sebanyak Rp 496 juta. Adapun sumber pendapatan PAD tersebut, ulas Edwar, ditargetkan dari pemasukan program cetak peta sebanyak Rp.40 juta. Kemudian pemasukan dari sewa pemakaian alat berat sebanyak Rp 290 juta, pemakaian kendaraan dinas Rp 9 juta dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sebanyak Rp 160 juta. Dari target PAD sebanyak Rp. 496 juta tersebut, realisasi yang sudah tercapai per Nopember 2013 adalah Rp. 276.483.874 juta. Artinya, sebut Edwar, target pemasukan dari pemakain alat berat baru tercapai Rp 227 juta dan kekurangan sebanyak Rp 22 juta lagi. Pemasukan dari target IMB baru tercapai Rp.44 juta, kekurangan Rp.100 juta. Diakui Edwar, khusus untuk capaian target PAD dari pemasukan IMB, Dinas PU tidak bisa mengejar target, karena berbaginya pemasukan yang dikelola oleh Dinas PU, dan Pmerintah Kecamatan serta Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu. Diakui Edwar, tahun anggaran 2013 ini, banyak pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur yang sudah dilaksanakan Pemkab Limapuluh Kota, baik pembangunan yang dibiayai dengan APBD, APBD Propinsi, DAK dan DAU. “ Disamping itu, Dinas PU juga menerima dana APBN sebesar Rp.50 Milliar melalui dana PPIP yang dialokasikan untuk pembangunan jalan sebanyak 64 paket. Kemudian program P4IP sebanyak 61 paket, program P3A sebanyak Rp 178 juta pernagari. Kegiatan P2KP sebanyak 8 paket, dan Sanimas 2 paket serta Pansimas sebanyak 10 Paket dan bantuan perumahan dari Kemenpera yang dialokasikan untuk membangunan rumah miskin yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota.” ujarnya. Di akhir wawancara Kadinas PU, Edwar, menjelaskan bahwa, tahun anggaran 2013 Pemkab Limapuluh Kota juga mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Propinsi Sumatera Barat sebesar Rp 2,6 miliar. Bantuan DAK tersebut berupa aspirasi anggota dewan dari Provinsi Sumbar, dialokasikan untuk pembangunan jalan di Baruah Gunuang, pembangunan intek air di Rimbo Data dan Baruah, termasuk untuk pembangunan 13 paket jalan lingkung yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota.***
Dirjen Kebudayaan RI didampingi Bupati Limapuluh Kota ketika meninjau pembangunan Monumen PDRI di Koto Tinggi, Kecamatan Gunung.(f/gun)
5
Sinamar
Laporan Utama
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Tertuntaskan, 60% yang Terbengkalai Oleh: Doddy Sastra, Kontributor Sinamar Alis Marajo mengaku sulit mengukur kinerjanya seara matematis selama tiga tahun jadi Bupati Limapuluh Kota periode kedua bersama wakilnya, Asyirwan Yunus. Apa saja hal-hal yang membuat Alis Marajo merasa harus bersyukur?
D
ILANTIK dan diambil sumpah jabatannya sebagai bupati dan wakil bupati Limapuluh Kota periode 2010-2015 pada 11 November 2010 lalu sebagai produk Pemilukada Limapuluh Kota tahun 2010; tagline yang diusung pasangan ini adalah manyudahkan nan tabangkalai. Maklum, pada periode 20002005, Alis Marajo juga sudah pernah mengemban amanah yang sama. Dengan kata lain, ketika menjabat Bupati Limapuluh Kota periode pertama, 2000-2005, yang ia jalani bersama Wakil Bupati Amri Darwis; sejumlah program pembangunan yang diprogramkan diyakini sebagian di antaranya masih terbengkalai. Pada periode kedua inilah, rentang waktu 2010-2015, Alis Marajo bersama wakilnya, Asyirwan Yunus, bertekad menyelesaikan semua yang terbengkalai itu. Apa sebenarnya pemahaman dan implementasi dari tagline manyudahkan nan tabangkalai itu? Menurut Bupati Alis Marajo, pembenahan sarana dan prasarana infrastruktur merupakan bagian dari bengkalai Bupati. “Artinya, banyak bengkalai pembangunan yang selama ini menjadi pemikiran, tapi satu per satu sudah terselesaikan, meski pun belum seratus persen tuntas,” sebut Alis Marajo. Tapi, diingatkan Alis Marajo, hal terpenting yang harus dinilai dari kinerjanya selama menjabat Bupati adalah niat baiknya untuk mengerjakan bengkalaibengkalai itu. “Tentunya ini menjadi bukti bahwa jargon politik manyudahkan nan tabangkalai yang kami usung bukanlah sebatas jargon politik belaka, tetapi sebuah jargon yang benar-benar ingin diimplementasikan sebagai komitmen tulus untuk
membangun negeri ini,” ungkap Alis Marajo. Ditanya sudah berapa persen dari bengkalai yang ada sudah tertuntaskan, secara diplomats dijelaskan Bupati Alis Marajo, tentunya, tidak bisa diukur dari pekerjaan fisik saja. Artinya, ketika menjabat Bupati periode pertama tahun 2000-2005 lalu bersama mantan Wakil Bupati, Amrri Darwis, ketika itulah program pembangunan Kabupaten Limapuluh Kota mulai dirancang. “Ukuran persentase secara riil, memang belum kita paramedris. Tetapi, asumsi kita, aspek bengkalai kebijakan, kita perkirakan sudah tercapai 45 persen, termasuk mengoreksi proyek-proyek bengkalai,” sebut Alis Marajo. Alis Marajo menyebutkan, seiring keluarnya Undang-undang Nomor: 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, sebagai bupati dan wakil bupati dia melihat arti hakiki dari otonomi daerah itu. “Seperti tertuang dalam amanat Tap MPR No.XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, arti otonomi daerah adalah kewenangankewenangan yang diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota,” terangnya. Mengawali masa tugas sebagai Bupati, ujar Alis Marajo, pertama yang dia laksanakan adalah melakukan pekerjaan pokok desentralisasi. Kemudian, ketika mulai menjalankan roda pemerintahan, maka dilahirkanlah kebijakan. Arti kebijakan tersebut adalah, peraturanperaturan daerah untuk memenuhi tuntutan masyarakat. “Sehingga, setiap kegiatan dan program pemerintah daerah, masyarakat tidak lagi memiliki rasa yang mempunyai, tetapi memiliki rasa ikut membuat aturan,” ujarnya. Sejak lahirnya pemerintahan nagari, tambah mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota itu, maka kerangka pembangunan daerah itu mulai dikerjakan dengan melibatkan masyarakat di semua nagari yang ada. “Saat itulah disusun 4 pilar kapital, mencakup sumber daya manusia, sumberdaya sosial, sumber daya pemerintahan dan sumber daya fisik,” terangnya. Dikatakan Alis Marajo, secara bertahap ia bersama jajarannya menyusun program-program, baik program pembangunan fisik sarana dan prasara infrastruktur, program bidang pemerintahan, pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya, keagamaan, pembinaan politik serta mencakup program aspek lainnya. “Kalau ditanya sudah sejauh mana
bengkalai bidang pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur itu selesai dikerjakankan, maka jawabannnya tentu sulit diukur,” terangnya. Namun, lanjutnya, setidaknya sejak menjabat Bupati periode pertama 2000-2005 bersama Wakil Bupati Amri Darwis dan menjabat Bupati periode 2005-2015 bersama Wakil Bupati Asyirwan Yunus, bengkalai dalam artian fisik sesuai RKA yang diprioritaskan sudah hampir 60 persen terselesaikan. “Malah, yang tidak kita prioritaskan, justru telah terlesaikan,” aku Alis Marajo. Alis Marajo mengakui, program yang diprioritaskan itu adalah pembangunan insfartruktur kawasan Ibu Kota Kabupaten (IKK). “Setidaknya, sebanyak lima nagari di kawasan IKK itu pembangunannnya sudah mulai ditingkatkan. Sebutlah misalnya, pembangunan jalan menuju Mungka, Pangkalan dan Sarilamak yang selama ini pembangunannnya sangat tertinggal, sudah kita tingkatkan. Bahkan, Kecamatan Pangkalan, pembangunannya sudah melebihi prioritas,” ujarnya. Pemkab Limapuluh Kota, menurut Bupati Alis Marajo, juga memprioritaskan pembangunan bagi daerah yang memiliki nilai kesejarahan, seperti Kototinggi dan Halaban. “Dari aspek keseimbangan, pekerjaan nan terbangkalai ini sejak mulai zaman Alis Marajo-Amri Darwis, sudah mulai kita tuntaskan,” sebut Alis Marajo. Tidak hanya itu, tambah Alis Marajo, bengkalai pembangunan infrastruktur pendidikan, baik pembangunan sarana fisik maupun sarana penunjang pendidikan lainnya, mulai dari tingkat SD,SMP dan SMA, sudah banyak gedung sekolah yang dibangun, termasuk melakukan rehabilitasi gedung sekolah serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan lainnnya. Demikian pula bengkalai pembangunan
bidang kesehatan masyarakat. Setiap tahun, sebut Bupati Alis Marajo, Pemkab Limapuluh Kota selalu meningkatkan mutu kesehatan masyarakat dengan membangun sarana dan prasana kesehatan, baik itu pembangunan fisik Puskesmas, Puskesri dan rumah sakit serta mengalokasikan dana jaminan kesehatan masyarakat. Selalu Konsen Bicara soal pembangunan bidang pemerintahan, sosial dan budaya, politik dan bidang keagamaan, ungkap mantan Ketua DPD II Partai Golkar (Golongan Karya) Kabupaten Limapuluh Kota ini, Pemkab Limapuluh Kota selalu konsen untuk meningkatkan pembangunan yang bersentuhan dengan pembangunan bidang kemasyarakatan ini. Menurut Alis Marajo, satu hal bengkalai pembangunan yang terasa amat berat dan menyita beban pikirannnya untuk dituntaskan adalah pembangunan sarana dan prasarana infrasttruktur jalan, jembatan dan irigari. “Dengan kondisi keuangan daerah yang sangat terbatas, tentunya, tidak serta merta semua pembangunan sarana dan prasarana infratruktur itu mampu kita wujudkan. Namun, apapun alasannnya, tuntutan peningkatan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur itu, selalu menjadi harapan masyarakat, karena hal itu berkaitan langsung dengan kehidupan dan ekonomi masyarakat.” sebutnya. Namun bersyukur, ulas Alis Marajo, memasuki tiga tahun kepemimpinannya, ia bersama Wakil Bupati Asyirwan Yunus, semua bengkalai pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi itu, setiap tahun terus dipacu dan ditingkatkan. Artinya, ungkap Alis Marajo, hampir seluruh kecamatan dan nagari yang ada di kawasan Kabupaten Limapuluh Kota, telah tersentuh dengan aspek pembangunan infrastruktur dan pembungunan, dan itu akan terus ditingkatkan.***
6
Sinamar
Laporan Utama
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Tinggi, Atensi Pimpinan Daerah untuk Pembangunan Pendidikan “Harus diakui, kegiatan (Bupati yang sering blusukan ke sekolahsekolah), yang tergolong sering dilakukan oleh Pak Bupati, telah memberi motivasi tersendiri bagi para pengajar untuk meningkatkan kualitas, termasuk motivasi untuk para peserta didik.”
K
EPALA Disdik (Dinas Pendidikan) Kabupaten Limapuluh Kota Desri S.Pd. MM mengaku bahwa kapasitasnya sebagai motor penggerak sektor pendidikan di Kabupaten Limapuluh Kota sangat terbantu oleh tingginya perhatian yang diberikan duet kepala daerah, bupati atau wakil bupati, untuk sektor pendidikan. “Terus terang, kita yang bergerak di sektor pendidikan di daerah ini sangat terbantu dengan atensi kepala daerah yang sangat besar untuk kemajuan pendidikan,” kata Desri kepada Sinamar. Desri ditanya soal itu dalam konteks refleksi tiga tahun Bupati Alis Marajo dan Wakil Bupati Asyirwan Yunus memimpin kabupaten ini. Pasangan Alis-Asyirwan merupakan pemenang Pilkada Limapuluh Kota tahun 2010. Salah satu paremeter yang ditunjuk Desri yang membuktikan besarnya perhatian duet kepala daerah untuk sektor pendidikan adalah alokasi dana di APBD Limapuluh Kota setiap tahun anggarannya. Dijelaskan mantan asisten di lingkup Setdakab Pesisir Selatan ini, kalau GBHN hanya mengamanatkan alokasi dana pendidikan di APBD 20 persen, “Alokasi anggaran di APBD kita tiap tahunnya lebih dari yang diamanatkan,” kata Desri. Tanpa merinci berapa besaran APBD Limapuluh Kota tiap tahunnya untuk sektor pendidikan, menurut Desri, alokasi dana yang disediakan dirasa lebih dari cukup untuk menggerakkan berbagai kegiatan di sektor pendidikan. Diakui Desri, alokasi dana yang ada belum sepenuhnya mampu menjawab berbagai kebutuhan di dunia pendidikan, “Tapi dari nominal yang disediakan, relatif cukup banyak yang sudah kita lakukan,” tambahnya. Parameter lain, menurut Desri, duet kepala daerah Limapuluh Kota, terutama Bupati Alis Marajo, merupakan salah seorang figur pemimpin yang rajin blusukan ke sekolah-sekolah. “Harus diakui, kegiatan yang tergolong sering dilakukan oleh Pak Bupati ini telah memberi motivasi tersendiri bagi para pengajar untuk meningkatkan kualitas, termasuk motivasi untuk para peserta didik,” ungkapnya. Sebab,
BUPATI meninjau pembangunan gedung sekolah di tarantang kecamatan harau.(f/herfa) dijelaskan Desri, dalam kunjungan ke sekolah-sekolah yang sering dilakukan secara mendadak, Alis Marajo tidak sekadar melihat kondisi fisik bangunan sekolah, laboratorium, perpustakaan, dan lainnya. Tidak jarang dalam kesempatan itu Bupati menguji kemampuan para tenaga pengajar tentang mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya, termasuk kemampuan peserta didik dalam menyerap pelajaran. “Ini telah menjadi pendorong semangat pula bagi kalangan tenaga pengajar untuk benar-benar menguasai mata pelajaran yang menjadi bidang tugas dan tanggung jawabnya,” kata Desri. Dalam pandangan Kadisdik Desri, imbas yang diharapkan dari hal tersebut, antara lain para tenaga pengajar diharapkan tidak lagi asal-asalan menguasai mata pelajaran, melainkan harus menguasai secara mendalam. Parameter lain, sambung Desri, Bupati Alis Marajo memberikan atensi khusus, dan bahkan telah melakukan langkah-langkah yang diperluk a n ,
Desri S.Pd. MM
untuk meningkatkan sarana dan prasana pendidikan di daerah ini. “Beliau sangat gigih memperjuangkan penambahan sejumlah sekolah baru di berbagai tingkatan, baik yang dananya bersumber dari APBD Limapuluh Kota maupun sumber-sumber dana lain, termasuk dari APBN,” katanya. Hasilnya, jelas Desri, antara lain, pada tahun anggaran 2014 mendatang di Kabupaten Limapuluh Kota akan dibangun empat sekolah baru. “Kesemuanya sekolah tingkat SMTA,” kata Desri, sambil menambahkan, dengan dibangunnya empat sekolah baru itu diharapkan akan mampu menjawab keterbatasan lembaga pendidikan di beberapa kawasan yang selama ini sangat membutuhkannya. Tidak hanya sampai di sana, dibeberkan Desri, pada tahun anggaran 2015 mendatang juga akan dibangun sejumlah gedung sekolah baru, baik tingkat SMTP maupun SMTA yang meliputi SMA dan SMK, yang tersebar di beberapa kecamatan di daerah ini. “Jujur kita akui, semua itu merupakan buah perhatian Pak Bupati yang sangat besar untuk memajukan pendidikan,” katanya. “Di tengah tingkat kesadaran pendidikan sebagian besar masyarakat kita sudah semakin membaik, kendala yang terasa belakangan ini adalah keterbatasan lembaga pendidikan yang diperlukan,” kata Desri, sambil menyebut contoh di beberapa kawasan para siswa mesti merantau ke kecamatan lain untuk bisa menuntut ilmu di bangku SMTA karena ketiadaan lembaga pendidikan setingkat di daerahnya. Minimal Tamat SMTA Bertolak dari besarnya perhatian duet kepala daerah dalam memajukan dunia pendidikan di daerah ini, Desri mengatakan bahwa kalau kondisi seperti itu mampu dipertahankan, selain dunia pendidikan Limapuluh Kota akan mengalami kemajuan yang diharapkan, “Kita juga akan mampu melakukan sejumlah lompatan
berarti,” katanya. Salah satu lompatan itu, tambah mantan Kepala SMA di Pesisir Selatan ini, pada tahun 2015 mendatang ditargetkan semua warga Limapuluh Kota minimal berpendidikan tingkat SMTA. “Kalau semua warga daerah ini berpendidikan minimal tamat SMTA, berarti kita telah meletakkan kerangka landasan yang kuat untuk pembentukan SDM (sumber daya manusia) yang berkualitas,” katanya. Dikatakan, tantangan yang makin berat ke depan menyusul makin menyusutnya potensi SDA (sumber daya alam) yang ada, mesti dijawab dengan penyediaan SDM yang berkualitas, yang diyakini mampu menghadapi tantangan zaman. “Kita tentu tidak mungkin selamanya mengandalkan potensi SDA yang ada tanpa menyiapkan SDM berkualitas untuk menaklukkan tantangan yang ada,” katanya. Target semua warga Limapuluh Kota minimal berpendidikan SMTA, menurut Desi, selain dilakukan melalui lembagalembaga pendidikan formal yang ada, langkah lain adalah melalui Paket A,B,C, yang telah gencar dilakukan sejak beberapa waktu belakangan. Termasuk juga pelaksanan program pemberantasan buta huruf bagi sekitar 1.000 warga daerah ini, yang tersebar di beberapa kecamatan. Tapi, diaui Desri, dalam upaya pihaknya untuk terus memacu kemajuan sektor pendidikan di daerah ini, salah satu kendala terberat saat ini adalah terbatasnya jumlah tenaga pengajar di tingkat SD (sekolah dasar). “Data terakhir, kita saat ini setidaknya masih kekurangan sekitar 400 guru SD,” kata Desri, yang menilai jumlah itu relatif cukup mengganggu dalam mencapai target-target yang digariskan. Salah satu solusi untuk mengatasi persoalan kekurangan guru SD itu, sambung Desri, adalah dengan memanfaatkan tenaga guru honorer yang dibiayai komite dan pemkab. “Tapi itu belum juga mampu sepenuhnya mengatasi persoalan yang dihadapi,” kata Desri, sambi berharap pemerintah pusat memberikan perhatian terhadap persoalan yang dihadapi dunia pendidikan di Limapuluh Kota saat ini. (e2)
Laporan Utama 7 REDAKSI
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Taufik Amnul Hayat, Kepala BPS:
Laju Pertumbuhan Ekonomi Cenderung Terus Meningkat “Angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Limapuluh Kota dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, yang ditunjukan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.”
FAKTA lain yang cukup menggembirakan di akhir tahun 2013, yaitu di tiga tahun pasangan dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dan Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. dipercaya menjadi duet yang memimpin Kabupaten Limapuluh Kota untuk rentang waktu lima tahun, periode 2010- 2015, yaitu laju pertumbuhan ekonomi daerah yang menunjukkan kecenderungan mengalami peningkatan. “Angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Limapuluh Kota dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, yang ditunjukan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan,” kata Kepala BPS (Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Limapuluh Kota Taufik Amnul Hayat, M.Si kepada Sinamar di ruang kerjanya. Dijelaskan, perkembangan ekonomi Kabupaten Limapuluh Kota secara riil dapat dilihat dari perkembangan nilai PDRB yang dihitung atas dasar harga konstan 2000 yang mencapai
Rp3.218.673,28 juta pada tahun 2012, naik dari Rp3.025.798,44 juta rupiah pada tahun 2011. “Artinya, pada tahun 2012 perekonomian kabupaten ini mengalami pertumbuhan riil sebesar 6,37 persen,” ujar Taufik. “Pertumbuhan ekonomi tahun 2012 ini lebih cepat dari tahun 2011 yang hanya mencapai 6,31 persen,” ia menambahkan Pertumbuhan terbesar terjadi pada lapangan usaha pengangkutan dan komunikasi, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor bangunan (konstuksi). Sedangkan distribusi tertinggi pada lapangan usaha pertanian. Soal struktur perekonomian Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2012, dijelaskan Taufik, masih didominasi oleh sektor pertanian dengan sejumlah subsektornya itu, yang kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor jasa dan industri pengolahan. “Peranan sektor utama (pertanian) itu mencapai 18,17 persen,” tambahnya. Sedangkan PDRB Limapuluh Kota atas dasar harga berlaku, menurut penggunaan tahun 2012, mencapai Rp7.987.988,02 juta, yang lebih besar dari tahun 2011 yang berjumlah Rp7.160.864,31 juta. Angka tertinggi pada tahun 2012 tersebut berada pada jenis penggunaan pengeluaran konsumsi rumah tangga. Sementara PDRB konstan 2000 menurut penggunaan pada tahun 2012 mencapai Rp3.218.673,28 juta. “Begitu
pula pada distribusi persentase PDRB Limapuluh Kota atas dasar harga berlaku, menurut penggunaan tahun 2012, juga didominasi pada jenis penggunaan pengeluaran rumah tangga yang mencapai 53,06 persen. Begitu pula pada distribusi persentase PDRB Limapuluh Kota atas dasar harga konstan 2000 menurut penggunaan tahun 2012 juga didominasi pengeluaran konsumsi rumah tangga,” terangnya lagi. Sedangkan laju
pertumbuhan PDRB Limapuluh Kota atas dasar harga konstan 2000 menurut penggunaan, tahun 2012 mencapai 6,37 persen. “Angka ini naik dari tahun 2011 yang hanya 6,31 persen dan tahun 2010 sebanyak 6,02 persen,” ujar Kepala BPS termuda di Provinsi Sumatera Barat ini. (hendri gunawan)
Khairil Amri, Politisi:
Mereka Gigih Berbaur dengan Masyarakat HAJI Khairul Amri SE, caleg (calon anggota legislatif ) DPRD Kabupaten Limapuluh Kota periode 2014-2019 dari Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat), menilai kekuatan duet pemimpin Limapuluh Kota Alis Marajo dan Asyirwan Yunus antara lain terletak kepada kegigihan kedua tokoh untuk mencari tahu secara langsung persoalanpersoalan yang berkembang di tengah masyarakat. “Saya menyatakan memberi apresiasi positif terhadap pola kepemimpinan yang diterapkan oleh kedua tokoh tersebut,” kata pemuka masyarakat Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, itu. Dikatakan, dengan pola yang dterapkan itu, diyakini kedua pemimpin akan tahu persis persoalan dan aspirasi yang berkembang di bawah, dan tidak hanya menerima dari pihak lain. Kendati Alis Marajo telah berusia senja, menurut Khairil, tapi kegigihannya mencari tahu persoalan di tengah masyarakat dengan jalan terjun langsung
ke bawah menunjukkan kecintaan dan perhatian yang tinggi dari Bupati untuk masyarakat yang dipimpinnya. “Hebatnya lagi, nilai lebih yang dimiliki oleh Bupati, kemudian diikuti pula oleh Wabup yang juga seakan tak mau kalah dari Bupati untuk terjun langsung ke masyarakat,” tambahnya. Khairil menilai pola seperti itu sejauh ini masih relevan diterapkan mengingat tidak mungkin semua persoalan yang terjadi di tingkat akar rumput akan sampai laporan dari bawahannya ke atasan mereka. “Bukan tidak mungkin laporan yang disampaikan bawahan ke atasannya disertai dengan muatanmuatan tertentu,” ungkap Khairil. Dengan kata lain, bukan tidak mungkin laporan itu sudah dimanipulasi sedemikian rupa. Dalam konteks seperti inilah, menurut Khairil, dibutuhkan kehadiran pemimpin yang tidak mau mengatur jarak dengan masyarakat yang dipimpinnya, antara lain dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan. “Istilah kerennya
blusukan,” sebut Khairil. Kendati kondisi geografis sebagian kawasan di daerah ini relatif berat, “Sepertinya tidak jadi halangan bagi kedua pemimpin untuk bertemu langsung dengan masyarakat,” katanya. “Ini yang membuat saya salut.” Menyoal program, dalam pandangan Khairil, konsep menyudahkan yang terbengkalai yang diusung oleh pasangan itu, dinilai sebagai langkah tepat yang diyakini akan mampu menjawab kebutuhan-kebutuhan sebagian besar masyarakat di daerah ini. “Kita tahu, konsep menyudahkan yang terbengkalai muatannya lebih kepada pembangunan sejumlah infrastruktur dasar yang memang sangat dibutuhkan,” tambahnya. Dijelaskan Khairil, di tengah berbagai keterbatasan infrastruktur dasar yang dibutuhkan Limapuluh Kota, pembangunan sejumlah infrastruktur dari jenis jalan, jembatan, dan air bersih itu, merupakan jawaban yang tepat terhadap persoalan dan kebutuhan riil masyarakat. “Saya pikir, untuk beberapa
tahun ke depan, kita di daerah ini masih tetap akan berkutat dengan upaya pemenuhan kebutuhan dasar,” sebutnya. Tapi Khairil memang berharap, duet Alis-Asyirwan makin giat menggaet sumber-sumber dana alternatif di luar APBD Limapuluh Kota untuk lebih mendinamisasi gerak pembangunan di daerah ini. “APBD kita sangat terbatas, terlalu riskan untuk menjadikannya sebagai andalan biaya pembangunan,” katanya. “Jadi, para pemangku kepentingan dituntut giat menggaet sumber-sumber dana alternatif.” Dikatakan, sejatinya di sejumlah kementerian di Jakarta banyak potensi dana yang bisa digaet oleh daerah. “Asal kita mampu meyakinkan soal urgensi kegiatan yang diprogramkan, saya pikir pemerintah pusat tidak akan berpikir panjang untuk menggelontorkan dana yang dibutuhkan,” ia menambahkan. “Tapi agaknya memang diperlukan kiat-kiat khusus untuk itu,” tambah Khairil lagi. (e2)
8
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Infrastruktur
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Ir.H.Mulyadi, Wakil ketua DPR-RI bersama pengurus PPIP Nagari Guguk.
PPIP Lancarkan Usaha Masyarakat Tiakar, Guguk, Lima Puluh Kota
PEMBANGUNAN jalan baru yang dibiayai Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) di Jorong Tiakar Nagari Guguak VIII Koto Kecamatan Guguak benar-benar memberikan dampak positif terhadap masyarakat setempat. Bukan saja buat lalu lalang warga, sarana transportasi baru itu juga sangat membantu belasan pengusaha batu bata, para petani yang ke sawah Afdiani dan ladang serta puluhan anak sekolah di jorong tersebut. “Kami sangat merasakan manfaat pembangunan jalan baru ruas Ambacang – Aie Linteh Batu Jorong Tiakar yang dibiayai dengan dana PPIP itu. Kenapa tidak, jalan tanah yang dulunya cuma berukuran setapak dan hanya bisa dilalui gerobak dan pejalan kaki, kini dapat dengan leluasa dilalui kendaraan roda empat,” ungkap sejumlah warga kepada wartawan di Jorong Tiaka kemaren. Begitu pula permukaan jalan yang
semula senantiasa becek dan tergenang air, kini telah berubah menjadi jalan beton yang mulus. Tak heran, masyarakat sangat bersuka cita atas kehadiran jalan baru yang sudah puluhan tahun mereka idamkan tersebut. Afrizal (36) salah seorang pengusaha batu bata di kawasan Aie Linteh Batu mengaku sangat beruntung sejak adanya sarana perhubungan yang bisa dilalui Syawal roda empat itu. Sebab, sejak pondok batunya bisa dicapai dengan mobil menjadikannya tidak harus mengeluarkan upah angkut batu seperti dulu lagi. “Dulu saya harus mengeluarkan upah angkut batu dari pondok ke tempat mangkal mobil di ujung jalan ini sebesar Rp10/batu atau sebesar Rp10 ribu untuk setiap 1000 batu. Sekarang biaya angkut itu tidak ada lagi, ” tutur Afrizal dengan mimik gembira. Sebab, lanjut Afrizal, batu bata tersebut sudah bisa langsung dimuat di depan pondoknya. Beda dengan waktu
sekolah terpaksa melepas sebelumnya yang harus sepatunya. Sebab, jalan itu diangkuit dulu ke simpang senantiasa membuat sepatu jalan yang berjarak sekitar mereka kotor lantaran jalur 300 meter dari pondok itu senantiasa becek dan batunya. Dengan begitu upah tergenang air hujan,” tutur angkut sebesar Rp10/batu Afdiani dan Rini. tidak ada lagi. Dikatakan, pembangunan Kelegaan senada ikut infrastruktur itu dibiayai PPIP diakui Yuspan (53) tukang tahun 2013 sebesar Rp250 ambil air nira. Sejak adanya juta dengan pelaksanaan jalan baru itu ia menjadi lebih secara swakelola oleh mudah mengangkut air nira masyarakat. Pembiayan yang diambilnya dari sebanyak itu ditargetkan kawasan perbukitan Aie buat pembangunan jalan Lintah Batu untuk di bawa ke sepanjang 750 meter dengan rumahnya. Rini Rahman pasangan batu pondasi di Hal itu dibenarkan Ketua sepanjang bahu jalan. Pelaksana PPIP Jorong Tiakar “Berkat kebersamaan dan partisipasi Afdiani Syawal (45) didampingi masyarakat, proyek tersebut bisa bendaharanya Rini Rahman (20). terealisasi sepanjang 925 meter atau Menurutnya, kehadiran jalan yang baru terdapat kelebihan sepanjang 175 meter. itu memang sangat menggembirakan Partisipasi masyarakat itu antara lain masyarakat Tiakar. Bukan saja para berupa tenaga gotong royong dari kaum pemilik usaha batu bata, tapi juga para laki-laki dan bantuan makanan dari petani dan anak sekolah yang bermukim para ibu-ibu,” papar Afdiani. di perkampungan di sepanjang jalan Menurutnya, keberadaan jalan itu baru tersebut. memang sangat membantu kelancaran “Ketika jalan masih beupa tanah tranportasi produksi batu bata yang dengan ukuran setapak, para anak ditekuni oleh puluhan warga, serta untuk pengangkutan hasil pertanian dan perkebunan warga seperti coklat dan padi sawah. Tak kalah menariknya lagi, sela Rini, jalan baru ini juga membuat minat masyarakat nagari Guguak dan sekitarnya untuk berkunjung dan melakukan perkemahan ke lokasi objek wisata Aiea Linteh Batu. (Hendri Gunawan)
9
Pemerintah dan Siaga
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Ribuan Keluarga Miskin Bakal Ketiban Dana Miliaran Rupiah
“PKH merupakan program prorakyat yang menuntut dukungan para pemangku kepentingan dan partisipasi masyarakat. Karenanya kita selalu menghimbau peran serta masyarakat untuk mensukseskan program ini.” ANDA warga Kabupaten Limapuluh Kota yang tergolong keluarga miskin atau termasuk ke dalam kategori RTSM (rumah tangga sangat miskin)? Tidak perlu cepat berputus asalah menghadapi kehidupan, seakan-akan harapan tidak adalagi sama sekali, atau seolah-olah matahari tidak lagi “terbit” besok pagi. Ini ada kabar gembira untuk para keluarga miskin tersebut. Yaitu, ribuan rumah tangga sangat miskin (RTSM) atau keluarga sangat miskin (KSM) di Kabupaten Limapuluh Kota bakal ketiban dana dengan nilai miliaran rupiah. Bantuan tunai tersebut diharapkan dapat
mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, terutama masyarakat miskin. Kepala Bidang Bantuan Jaminan Sosial di Dinas Sosial Kabupaten Limapuluh Kota Afdal, S.Sos kepada Sinamar di sela acara rapat koordinasi program keluarga harapan (PKH), baru-baru ini mengatakan, bantuan tunai bersyarat itu akan diperoleh 4.300 rumah tangga miskin yang tersebar di seluruh kecamatan di daerah ini. “Total bantuan berkisar Rp2.053.000.000. Bantuan itu akan disalurkan langsung ke rekening bank masing-masing rumah tangga penerimanya pada bulan Desember mendatang,” ungkap Afdal. Dikatakan, PKH merupakan program percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan di bidang perlindungan sosial. Bantuan ini diharapkan dapat membantu rumah tangga miskin mempertahankan daya belinya pada saat pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM. “Program ini lebih difokuskan pada bidang kesehatan dan pendidikan bagi orang tidak mampu. Tujuannya untuk meningkatkan status kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar wajib 9 tahun dan
lainnya,” papar Afdal. Calon penerima PKH itu pada awalnya sebanyak 5.900 RTSM. Setelah divalidasi oleh pendamping PKH, jumlahnya berkurang menjadi 4.300. Sedangkan 1.600 lainnya dianggap tidak berhak menerima program ini karena dinilai sebagai rumah tangga yang mampu atau karena alasan sudah pindah domisili serta meninggal dunia. Untuk suksesnya program itu, seluruh pemangku kepentingan di daerah ini telah melaksanakan rapat koordinasi (rakor) guna mendiskusikan dan menyepakati berbagai hal terkait dengan PKH tersebut. Melalui rapat itu diharapkan seluruh pemangku kepentingan lebih memahami tugas masing-masing dan lebih memantapkan berkomitmen untuk mensukseskan program dimaksud. Kesepakatan
yang diambil dalam rakor tersebut, lanjut Afdal, setiap instansi seperti Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan lainnya berkomitmen mendukung pelaksanaan PKH itu. Begitu pula dengan pihak PT.Pos Indonesia, juga berkomitmen mempermudah dan memperlancar proses penyaluran PKH itu. “Dalam kesepakatan tersebut seluruh peserta rakor secara aklamasi berkomitmen meningkatkan koordinasi antar instansi yang terlibat dalam PKH,” ujar Afdal. Menurutnya, PKH merupakan program baru di Kabupaten Limapuluh Kota. Hal ini jelas menuntut koordinasi yang intensif antar SKPD terkait serta pemahaman peraturan-peraturan, petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis masing-masing instansi terkait. Lebih jauh Afdal memaparkan, kemiskinan merupakan masalah yang harus segera diatasi karena menyangkut harkat dan martabat manusia. Sesuai dengan Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 95 tahun 2011 tentang penanggulangan kemiskinan, upaya yang dapat dilakukan antara lain melalui program perlindungan sosial, peningkatan akses pelayanan dasar, pemberdayaan kelompok masyarakat miskin dan program pembangunan yang inklusif. “PKH merupakan program prorakyat yang menuntut dukungan para pemangku kepentingan dan partisipasi masyarakat. Karenanya kita selalu menghimbau peran serta masyarakat untuk mensukseskan program ini,” ujar Afdal. (hendri gunawan/herfa)
afdal
Siaga
Rawan Bencana, Dituntut Kelengkapan Sistem Infokom WAKIL Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. mengatakan, Kabupaten Limapuluh Kota merupakan daerah rawan bencana. “Buktinya, menurut tiap tahun bergilir berbagai macam bencana seperti longsor, banjir, angin puting beliung, kebakaran dan orang hanyut,” kata Wabup. Makanya, tambah Wabup Asyirwan, kelengkapan Sistem Pelayanan Informasi dan Komunikasi Penaggulangan Bencana dan Masalah Kesehatan penting untuk dapat dilaksanakan, tambahnya saat membuka Pelatihan Penanggulangan Bencana Bagi Tim Pengelola Informasi Bencana (TPIB) Tingkat Kabupaten, Senin (2/12) di Hotel Mangkuto Payakumbuh. Ali Akbar, Kasi Perencanaan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan dan Diklat (P2TKD) sebagai panitia, melaporkan peserta pelatihan ini
berjumlah 30 orang, yang berasal dari Tim Pengelola Bencana Puskesmas. Khusus untuk daerah jauh dibentuklah Team Rapid Health Assisment (TRHA) yang nantinya berfungsi untuk mencatat semua kejadian bencana di daerah-daerah terpencil. “Pelatihan ini akan berlangsung dari tanggal 2 sampai dengan tanggal 4 Desember 2013 dimana didatangkan 3 orang narasumber dari Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Kominfo dan Dinas Kesehatan Propinsi Sumbar,” kata Ali Akbar. “Kita harus mengerti apa itu prinsip komunikasi dari sebuah alat komunikasi dan etika dalam berkomunikasi dalam penanggulangan bencana,” ungkap Suri Hamdazir yang biasa dipanggil Oyong/ JZ 03 AS, Ketua II RAPI Propinsi Sumbar, Penggurus Tagana Propinsi Sumbar dan juga Manager Pusdalops PB BPBD Propinsi Sumbar. (gih/erjoy)
10 REDAKSI
Sorot dan Kuliner
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Wabup Asyirwan Yunus:
Pasar Simpul Penting dalam Peredaran Bahan Berbahaya “Hasil inspeksi POM RI menunjukkan kecenderungan peningkatan penyalahgunaan pemakaian bahan berbahaya pada pangan, perlu perhatian semua pihak agar pengendalian penggunaan dapat dilaksanakan secara efektif dan proporsional.” WAKIL Bupati (Wabup) Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. mengingatkan bahwa asil observasi BPOM (Balai Pengawasan Obat dan Makanan) menunjukkan bahwa pasar merupakan simpul penting dalam rantai peredaran bahan berbahaya yang disalahgunakan untuk pangan ke industri rumah tangga. “Hingga saat ini penyalahgunaan bahan berbahaya masih ditemukan, terutama pada pangan industri rumah tangga dan pangan jajanan anak sekolah (PJAS),” kata Wabup Asyirwan dalam sambutannya pada Kegiatan Sosialisasi Pasar Aman dari Bahan Berbahaya yang dipusatkan di Gedung UDKP Pasar Dangung-dangung, Kecamatan Guguk, Minggu (1/12) lalu. Dalam kesempatan itu, Wabup didampingi Camat Guguak Drs.Yuhendri. Pada saat yang sama, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sumbar, Drs.H.Indra Ginting, A.pt, MM, memberikan arahan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, khususnya pedagang di pasar agar dapat menjamin tersedianya pangan yang aman dari bahan berbahaya. “Hasil inspeksi POM RI menunjukkan bahwa kecenderungan peningkatan
Kuliner
PENYEMATAN pin pada wabup asyirwan yunus saat pembukaan sosialisasi pasar aman.(f/yogi)
penyalahgunaan pemakaian bahan berbahaya pada pangan, perlu perhatian semua pihak agar pengendalian penggunaan bahan berbahaya tersebut dapat dilaksanakan secara efektif dan proporsional, “ ungkap Indra ginting di
depan peserta sosialisasi yang lebih kurang dihadiri oleh 50 orang peserta itu. Kegiatan yang bersifat saling berhubungan antara pendidikan kepada masyarakat umum, pedagang kaki lima serta pelaku usaha ini juga selaraskan
dengan kunjungan kerja anggota DPR RI Komisi IX Muhammad Iqbal. Pada kesempatan tersebut Indra Ginting juga menyematkan pin berlogo Pasar Aman dari Bahan Berbahaya kepada Wabup Asyirwan Yunus. (joy/ogi)
Randang Limapuluh Kota Terbaik se-Sumatera Barat DALAM Festival Randang Padang yang berlangsung di Taman Budaya Sumatera Barat di Padang, Jumat-Sabtu (1920/10) lalu, Kabupaten Limapuluh Kota menjadi peserta terbaik III. Setelah Kota Padang, Kabupaten Agam, Limapuluh Kota meninggalkan Kota Payakumbuh dan Kota Padangpanjang di urutan terbaik ke-4 dan ke-5. Seluruh peserta terbaik ini, dihadiahi oleh panitia dengan piagam penghargan ditambah dengan hadiah uang tunai Rp5 juta. Khusus Limapuluh Kota, yang didampingi langsung oleh Ketua PKK Ibu Eva Yendri Thomas, terlihat bangga. Sebanyak tiga orang peserta atau tim pembuat randang ini yang dipimpin oleh Ibu Opi, merupakan kelompok masyarakat kuliner asal Nagari Sungai Kamuyang, Kecamtan Luak, Limapuluh Kota. Resepnya, Limapuluh Kota dengan
bahan daging 5 kg yang dibeli di Pasa Pagi Ulak Karang Padang, kemudian memasak dengan tugku, kayu api, kuali dan sanduak yang disediakan oleh panitia. Bumbu dasarnya kelap, cabe, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, daun kunyit, daun jeruk, serei, daun salam, dan garam. Petunjuk penilaian yang terdiri atas komposisi bumbu, prosesi pembuatan randang, higeinis, rasa, dan penyajian. Tim juri melihat keunggulankeunggulan Limapuluh Kota. Piawainya Ibu Opi dan tim memasak randang, sebab memang sudah menjadi kekhasan di Sungai Kamuyang. Ada produksi randang di sana. Seluruh pengurus inti Tim Penggerak PKK se-Sumbar hadir di lokasi Festival Randang ini. Limapuluh Kota juga mengutus tim Pameran Kuliner dari Suliki dikomandoi Yusniwati. Stan pameran Limapuluh Kota yang menampilkan randang hasil olahan Rang Sungai Kamuyang ini dinikmati, dibicarkan, bahkan menjadi gosip tersendiri oleh Ibu Nevi Irwan Prayitno yang istri Gubernur Sumbar, Ibu Muthia Fauzi Bahar yang istri Walikota Padang, Ibu Eva Yendri Thomas yang ibu Sekda Limapuluh Kota. “Limapuluh Kota memang memiliki kekhasan yang luar biasa. Kita salut
dengan hasil olahan randang yang memiliki kekhasan rasa dan kenikmatan yang luar biasa,” ujar Ibu Nevi serius. Sementara itu, menceritakan keunggulan Limapuluh Kota di Festival Randang Padang ini, Kabid Pariwisata Ali Hasan bersama stafnya Susi Ramayanti yang mendampingi para peserta asal Limapuluh Kota ini sejak tahapan persiapan hingga melekatnya piagam terbaik se-Sumatera Barat ini dilekatkan. Didesak terus-menerus, akhirnya Ali Hasan mengakui pariwisata di Limapuluh Kota hanya didukung dengan anggarn Rp400 juta saja di 2013 ini. Padahal telah diajukan dengan rasional Rp3 miliar di awal pembahasan anggaran 2013 lalu. “Alhamdulillah, berkat kesungguhan seluruh staf dan pelaku pariwisata, untuk tahun 2013 ini selain meraih PNPM Pariwisata Rp200 juta, Pendapatan Asli Daerah yang ditargetkan Rp350 juta, sampai tengah Oktober ini telah mencapai Rp365 juta,” ungkap Ali Hasan. Khusus di wisata minat khusus, akan segera diberdayakan sebuah kelompok masyarakat pariwisata di Koto Alam. Targetnya, tentu saja PNPM Pariwisata akan bertambah di sana. Insya Allah. (dsp)
Kaba Rantau 11 REDAKSI Pilgub Riau, Momen Penguatan Andi untuk jadi Wagub Riau? Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
“Secara kasat mata, masyarakat bisa melihat prestasi Pak Annas sebagai bupati. Pembangunan di Rohil tumbuh pesat. Selain itu, Pak Andi Rachman sebagai pelaku bisnis juga memiliki track record yang baik.” PADA Rabu (27/11), masyarakat Provinsi Riau yang memiliki hak pilih akan kembali berbondong-bondong mendatangi TPS memberikan hak suara buat mengikuti Pilgub (Pemilihan Gubernur) Riau 2013 putaran II. Benarkah ajang itu hanya momen penguatan bagi Arsjadjuliandi alias Andi Rachman dan pasangannya untuk terpilih sebagai Gubernur Riau periode 2013-2018? Seperti diketahui, Andi yang merupakan putera Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, dinyatakan lolos ke Pilgub Riau putaran II dengan membidik kursi Wakil Gubernur Riau. Sedangkan pasangannya H. Annas Maamun membidik kursi gubernur. Satu pasang kandidat lain yang juga dinyatakan berhak maju ke ajang itu adalah Herman Abdullah dan Agus Widayat. Dibandingkan dengan pasangan Herman-Agus, bandul memang terkesan bergerak lebih cepat ke pasangan AnnasAndi. Lihatlah, satu misal, parpol-parpol (partai politik) yang “jago”-annya kalah di putaran I, satu per satu merapat untuk memberi dukungan terhadap pasangan yang akrab dengan julukan Aman ini. Kalau pada putaran I pasangan ini hanya didukung oleh Golkar (Golongan Karya), yaitu partai yang menjadi payung politik kedua tokoh (Annas dan Andi), dan belakangan di tengah jalan diperkuat oleh PPP (Partai Persatuan Pembangunan); belakangan sejumlah parpol besar menyatakan memberi dukungan politik terhadap Aman. Di antaranya PKS (Partai Keadilan Sejahtera), yang di putaran I mendukung pasangan Jon Erizal-Mambang Mit. Pada Rabu (13/11), DPW PKS Riau resmi mendukung pasangan Aman. Pernyataan dukungan disampaikan di hadapan Annas Mammun oleh Ketua DPP PKS Wilayah Daerah Sumatera, Khairul Anwar, yang didampingi Wakil Ketua DPW PKS Riau Hasyim Aliwa, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi, dan Sekretaris DPW PKS Suroyo.
Rusli Zainal
Tak lama setelah PKS, giliran PD (Partai Demokrat) yang merapat ke kubu Aman. Hal ini disampaikan Plt Ketua DPD PD Riau, Drs. H. Achmad M.Si., yang mengakui dukungan partainya terhadap Aman. Bulatnya dukungan DPD PD Riau terhadap Aman, menurut Achmad, merupakan arahan dari DPP PD, di mana seluruh pengurus DPD juga sudah bulat satu suara. “Sehingga otomatis DPC PD juga harus mendukungnya,’’ kata Achmad. Terakhir dukungan datang dari PKB, partai yang di putaran I mendukung pasangan Lukman Edy-Suryadi Khusaini, buah koalisi dengan PDI Perjuangan. “Kita sudah resmi mendukung pasangan Aman pada Pilgub Riau 2013 putaran II,” kata Ketua DPW PKB Riau, Abdul Wahid. Menurut Wahid, dukungan tersebut sudah dideklarasikan beberapa hari lalu. Saat ini DPW PKB Riau tinggal menunggu SK dari DPP PKB. Legislator DPRD Riau ini mengatakan, pengurus DPW PKB Riau dan kabupaten/ kota siap memenangkan pasangan Aman, termasuk kader dan simpatisan. Bagi pengurus yang tidak menjalankan keputusan DPP akan diberikan sanksi. “Jika sudah menjadi instruksi, wajib bagi pengurus dan kader untuk menjalankannya. Bagi yang tidak menjalankan akan mendapatkan sanksi dari partai,” imbuhnya. Sementara Ketua DPP PPP (Partai Persatuan Pembangunan) Korwil Sumatera, H. Rusli Effendi SE M.Si., mengajak semua kader PPP di daerah ini untuk bersama-sama berjibaku memenangkan pasangan Aman. “Jadi tidak boleh ada yang menyimpang. Kalau ada kader-kader kita yang tidak menjalankan apa yang diperintahkan partai, maka akan ada sanksi organisasi,” tegasnya. Tak kurang, HM Rusli Zainal yang baru saja melepaskan jabatannya sebagai Gubernur Riau, juga mendukung pasangan Aman. Rusli yang hampir 10 menjalani peran sebagai orang
Abdul Wahid
Achmad
pertama di Riau, dan belakangan menetap di penjara karena tersangkut persoalan hukum, berharap pasangan Aman yang didukung Partai Golkar memenangkan ajang Pilgub Riau 2013 putaran II. Rusli menjelaskan, salah satu yang membuat dia kagum dengan politisi senior itu adalah semangat Annas dalam membangun Kabupaten Rokan Hilir, yang di bawah kepemimpinan Annas berkembang pesat terutama kota Bagan Siapi-api. “Saya ‘kan gubernur (ketika itu), jadi tahu betul saya tentang Pak Annas. Saya juga paham mana bupati dan wali kota yang memiliki komitmen membangun daerah,” kata Rusli Zainal. Selain dari kalangan parpol dan sejumlah tokoh Riau, dukungan untuk memenangkan pasangan Aman juga datang dari berbagai kalangan lainnya. Antara lain dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Riau, yang beralasan Annas Maamun didukung sebagai Gubernur Riau (Gubri) periode 2013-2018 karena dinilai sosok yang peduli dengan nasib kaum pekerja/buruh. Bupati Rokan Hilir (Rohil) ini juga pernah menjabat Ketua DPC KSPSI Bengkalis, sebelum kebupaten ini dimekarkan. Dukungan juga datang dari AMDI (Angkatan Muda Demokrat Indonesia) Riau. Ketua Harian AMDI Riau, Andi M. Deri, menyatakan dukungan pihaknya terhadap pasangan Aman dilakukan setelah melalui kajian yang mendalam, respon, dan masukan dari masing-masing pengurus DPC AMDI di 12 kabupaten/kota di Riau. “Hasilnya, DPD AMDI Riau mendukung Annas MaamunAndi Rachman di Pilgubri putaran kedua nanti,” ujar Andi.
Khairul Anwar
Dikatakan, AMDI Riau beralasan mendukung Aman karena beberapa pertimbangan seperti kapabilitas dan aksebilitas serta prestasi Annas Maamun sebagai Bupati Rohil yang dianggap mampu membangun dan memajukan daerahnya. “Secara kasat mata, masyarakat bisa melihat prestasi Pak Annas sebagai bupati. Pembangunan di Rohil tumbuh pesat. Selain itu, Pak Andi Rachman sebagai pelaku bisnis juga memiliki track record yang baik,” katanya. Sang kandidat, Annas Maamun sendiri, sejak jauh-jauh hari sudah menyatakan siap bertarung di putaran II, bahkan siap memenangkan pertarungan. “Kami siap bertarung pada putaran kedua secara sportif, elegan dan bertanggung jawab,” kata Annas. Bahkan salah seorang anggota tim suksesnya berani mematok target bahwa pasangan itu akan menang dengan perolehan suara sekitar 70 persen. Sejumlah pengamat politik lokal juga seakan “koor ” memprediksi pasangan Aman akan menang. Drs. Husni Thamrin MSi, misalnya, mengatakan bahwa dalam putaran II nanti di atas kertas pasangan Aman akan keluar sebagai pemenang. Prediksi ini bukan tanpa alasan. “Dari pengamatan selama ini, mesin partai serta yang mengusung pasangan yang akrab dipanggil Aman ini bergerak dan bekerja,” katanya. Senada dengan Husni, pengamat politik lokal lainnya, Drs. Saiman Pakpahan M.Si., juga memprediksi kandidat yang akan menang di Pilgub Riau putaran II adalah pasangan Aman. “Indikasinya dapat dilihat dari jarak suara yang diperoleh kandidat Aman, jauh lebih tinggi di banding kandidat Heman-Agus,” katanya. Menurut Saiman, menang di putaran pertama sebagai tanda menunjukkan arah pemimpin yang diinginkan publik. (e2)
Sinamar
12 Society
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013 Mempelai pria dr. Eldesra Mahyori memberikan mahar pernikahan kepada Miranti.SH berupa seperangkat alat sholat..jpg
WALIKOTA Riza Falepi dan Wakil Bupati Limapuluh Kota Asyirwan Yunus saksi akad nikah dr. Eldesra Mahyori dengan Miranti.SH.
KEDUA mempelai, dr. Eldesra Mahyori dan Miranti, SH menanda tangani surat nikah setelah akad nikah dilangsungkan.
S
ETELAH Jumat (22/11) melangsungkan akad nikah, pada Minggu (7/12) dilangsungkan resepsi pernikahan antara dr. Eldesra Mahyori dengan Miranti SH di rumah dinas Bupati di Labuh Basilang Payakumbuh. Eldesra adalah anak putera bungsu Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo dengan Rismawati. Tampak hadir dalam resepsi itu Ketua KPU Husni Kamil Manik, anggota DPR RI Ir.Mulyadi dan Azwir Dainy Tara, anggota DPD RI Emma Yohana dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Selain itu juga dihadiri para kepala daerah, ketua dan anggota DPRD se Sumatera Barat, serta para pejabat, kerabat, tokoh, berbagai lapisan masyarakat dan undangan lainnya. Juga hadir tamu dari Malaysia, yaitu Ahmad Husaini Bin Hamzah, Tuanku Rajo Basa dari Negeri Sembilan, Khairudin (Presiden Ikwamns), Rusli Bin Naim (Ketua Institute Perhotelan dan Pelancongan Negeri Sembilan) dan Ahmad Najib Bin Hamzah. Alek perkawinan itu dikemas dengan menonjolkan adat Minangkabau dengan pelaminan yang didominasi warna merah dan kuning. Malam-malam sebelumnya juga digelar rangkaian kesenian tradisional saluang, KIM dan hiburan musik Minang yang cukup menyedot pengunjung dari berbagai kalangan masyarakat Limapuluh Kota dan daerah tetangga, Kota Payakumbuh.***
Meriah, Alek Putera Bungsu Bupati
KEDUA mempelai beserta Gubernur Sumbar.
KEDUA keluarga mempelai, bersama walikota Payakumbuh Riza Falepi.
KEDUA mempelai beserta ketua KPU-RI Husni Kamil Manik.
Muhammad S, Pemimpin Redaksi Tabloid Sinamar beserta Ny.Lativa berpose bersama pengantin dan kedua orang tua.
KEDUA mempelai ikut menyanyikan lagu kesenanganya. Foto-foto : herpa, erwin,gun & yogi
WABUP H. Asyirwan Yunus dan H. Edi Sialang ikut menyanyikan lagu kenangannya ketika pesta pernikahan putra sulung Alis Marajo . KELUARGA Besar dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo. Narasi : hendri gunawan,
Lay-outer : yatno sr
Sinamar
13 Society
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Turun Peringkat, tapi Tetap Disambut Meriah
KAFILAH Kabupaten Limapuluh Kota yang mengikuti MTQ XV 2013 Tingkat Sumatera Barat yang dipusatkan di Simpang Empat, Kabupaten Pasaman Barat, belum lama ini kembali pulang. Kedatangan para duta Limapuluh Kota usai mengikuti iven keagamaan itu disambut meriah oleh para petinggi dan sejumlah anggota masyarakat. Dibandingkan dengan MTQ XV di Kabupaten Dharmasraya pada 2011 lalu, prestasi para kafilah asal Limapuluh Kota mengalami penurunan yang sangat tajam. Pada MTQ di Dharmasraya menduduki peringkat IV dari 19 kabupaten/kota di Sumbar dengan mengumpulkan poin 32, sementara pada MTQ di Pasaman Barat hanya menduduki peringkat VII dengan mengumpulkan poin 29. Dalam iven itu, Limapuluh Kota hanya merebut 4 emas (terbaik 1) dan tiga perak (terbaik II), sedangkan peringkat harapan 1 4 orang, harapan II buat 2 orang dan harapan III diperoleh 5 orang. Menurut Kabag Kesra Zulkifli, S.Pd, M.M, pada Khat kafilah masuk final lima orang, tapi yang mendapat nilai cuma satu orang dengan peringkat terbaik II. Sedangkan empat orang lainnya hanya menempati posisi harapan yang tidak mempunyai nilai atau poin. Walau turun peringkat, tapi terobat dengan kedatangan Wakil Bupati Asyirwan Yunus. Wabup yang merakyat itu, bermalam di pemondokan kafilah Jambak, Jalur IX, Simpang Empat, sebelum upacara penutupan. Wabup juga menyempatkan diri meninjau dan menyaksikan langsung penampilan para wakil Limapuluh Kota pada berbagai cabang perlombaan.
BUPATI Alis Marajo berfoto bersma para kafilah dan official setelah pemberian bonus (f-ogi).
SALAH seorang kafilah berprestasi sangat bangga menerima langsung penghargaan bonus dari Bupati Alis marajo (f-ogi).
PEMBUKAAN acara penyerahan penghargaan untuk kafilah MTQ 50 Kota (f-ogi).
MENINJAU Kaligrafi karya utusan Limapuluh Kota .(f/erwin)
LAPORAN panitia MTQ oleh Kabag Kesra Zulkifli (f-joy).
WABUP Pasaman Barat menjamu makan malam rombongan wabup Limapuluh Kota .
JAMUAN makan di rumah dinas Bupati Labuah Basilang (f-joy).
BUPATI Alis marajo memberikan sambutan di depan para kafilah (f-ogi).
WABUP Asyirwan Yunus dan rombongan meninjau kegiaatan lomba kaligrafi.(f/erwin)
14
Pertanian dan REDAKSI Media
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Tak Miliki Registrasi Keltan Terancam Tak Dapat Bantuan
PANEN - Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Lima Puluh Kota Ir. M Yunus, MT melakukan panen padi sistim tanam jajar legowo pada Kelompok Tani Lubuak Pimpiang Nagari Kurai pada acara temu lapang kegiatan BP3K model Kecamatan Suliki, belum lama ini. (hendri gunawan)
“Sesuai Peraturan Bupati Nomor 33 tahun 2013 tentang kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha, setiap kelembagaan pelaku utama diwajibkan melakukan registrasi,” KELOMPOK Tani(keltan) yang tidak memiliki registrasi terancam tidak bisa mendapatkan bantuan dari instansi pemerintahan. Bagi kelompok yang telah ter-registrasi, jangan kira registrasinya berlaku sepanjang masa Hal itu terungkap dalam percakapan Sinamar dengan Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Lima Puluh Kota Ir. M Yunus, MT di kantornya, baru-baru ini. “Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 33 tahun 2013 tentang kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha, setiap kelembagaan pelaku utama diwajibkan melakukan registrasi,” ungkap Yunus. Nomor registrasi itu, lanjut Yunus, diberikan kepada kelembagaan pelaku utama atau kelompok yang telah memenuhi persyaratan serta telah terbentuk minimal 3 bulan sejak mengajukan permohonan registrasi. Bila pada tahun berjalan ternyata
kelembagaan pelaku utama itu tidak berjalan aktif, maka BP4K berwenang mencabut nomor registrasi itu kembali. “Kelompok tersebut harus benarbenar aktif yang ditandai dengan pelaksanaan pertemuan-pertemuan kelompok minimal sekali dalam sebulan. Bagi kelompok yang tidak melaksanakan pertemuan hingga tiga kali dalam setahun maka BP4K dapat membatalkan registrasinya,” papar Yunus. Artinya registrasi yang sudah dikantongi kelompok tersebut tidak berlaku sepanjang masa. Sebaliknya hanya berlaku sepanjang kelompok bersangkutan tetap memenuhi semua persyaratan sebagaimana termuat di dalam peraturan bupati. Lebih jauh dikatakan,untuk mendapatkan registrasi tersebut kelompok harus membuat permohonan yang diketahui penyuluh dan kepala BP3K. Selain itu SK penetapan dari wali nagari serta mempunyai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), rekomendasi dari penyuluh dan kepala BP3K. Berikutnya berita acara pendirian kelompok yang diketahui penyuluh dan kepala BP3K. “Terkait dengan registrasi ini, kita mengharapkan kepada seluruh dinas instansi
yang melakukan pemberdayaan kelompok tani agar hanya mamberikan bantuan kepada kelompok yang benarbenar telah siap dan telah teregistrasi tersebut. Tujuannya agar bantuan itu benar-benar mencapai sasaran”, pinta Yunus. Kelompok Siluman Tujuannya, agar bantuan yang diberikan tersebut tepat sasaran dan diperoleh oleh kelompok yang benarbenar aktif dan telah siap untuk menerima bantuan. Sebab fakta selama ini tak jarang kelompok tani yang dibantu itu kelompok-kelompok siluman yang hanya ada disaat akan menerima bantuan dan hilang ketika bantuan habis. Menurutnya, kelompok yang aktif dan tercatat itu senantiasa dinilai setiap tahunnya. Bagi kelompok yang dinilai bagus maka akan mendapatkan reward dan piagam penghargaan serta bisa naik kelas dari kelompok pemula ke madia, maju hingga menjadi kelompok utama dari BP4K. Pencatatan kelembagaan pelaku utama bidang pertanian, perikanan dan kehutanan itu, cukup mendapat perhatian dari daerah lain yang datang ke BP4K Kabupaten Lima Puluh Kota untuk melakukan study banding tentang registrasi kelompok sekaligus mengunjungi kelompok-kelompok yang berhasil. Daerah terakhir yang datang antara lain dari Kabupaten Pesisir Selatan dan Indra Goiri Hilir untuk mempelajari regulasi dan pengelolan kelompok. Bahkan ada yang datang dari Fak-fak,
Ir. M Yunus, MT
Portal Limapuluhkotakab.go.id Naik Peringkat secara Signifikan D
I saat belum banyak masyarakat yang melek teknologi IT, ditambah lagi status sebagai media online milik pemerintah, kalau kemudian ada di antara portal pemberitaan milik pemkab yang pengunjungnya naik signifikan, “Ini sebuah realitas yang perlu diapresiasi secara positif,” kata Yon Erizon, Pemimpin Redaksi Harian Haluan. Yang dimaksud Yon adalah portal limapuluhkotakab.go.id, situs pemberitaan milik Pemkab Limapuluh Kota. Dalam pelatihan kehumasan, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pada SKPD di aula eks kantor bupati di Kota Payakumbuh, Rabu (27/11), Yon mem-
bentangkan fakta terbaru yang menggembirakan tentang portal yang dikelola Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota itu. Dijelaskan Yon, merujuk hasil survey yang dilakukan alexa.com, peringkat website itu secara internasional naik sebesar 1.628.026 dari sebelumnya berada pada peringkat 3.572.833. Menariknya, tambah Yon, sejak tiga bulan belakangan peringkat itu naik secara signifikan sebesar 1.628.026. “Kenaikan peringkat yang cukup tinggi itu patut mendapatkan acungan jempol dan diapresiasi,” sambungnya. Sebab, kenaikan peringkat hanya
Propinsi Papua Barat untuk melakukan magang. Bicara prestasi, tahun 2013 ini BP4K Kabupaten Lima Puluh Kota mewakili Sumatera Barat untuk tingkat nasional tahun 2013 dan menghadiri upacara bendera 17 Agustus di Istana. Selain itu BP3K Model yang diwakili BP3K Guguak, serta juara lomba KMDM diwakili SDN 03 Sitanang Kecamatan Lareh Sago Halaban. Selain daerah ini juga sukses menggaet juara penyuluh teladan dan kelompok tani tingkat Sumatera Barat. Menyoal personil penyuluh, lebih jauh Yunus memaparkan keseluruhan berjumlah 162 orang yang bertugas membina sekitar 1.300 kelompok tani yang tersebar di seluruh kecamatan. Para penyuluh itu diharapkan benarbenar mampu menumbuhkembangkan partisipasi para anggota kelompok, menumbuhkan komitmen kebersamaan, keterbukaan dan konsistensi untuk menuju kemakmuran dan kesejahteraan. Terkait dengan itu, dihimbau kepada kelompok tani agar benar-benar memanfaatkan BP3K untuk mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya. Begitu pula bagi setiap BP3K, ditekankan untuk memberikan contoh dengan membuat kebun percontohan semua komoditi. “Kita senantiasa menghimbau penyuluh untuk agar mampu meningkatkan kemampuan kelompoktani sehingga kelompok itu dapat berfungsi sebagai kelas belajar, wahana kerja sama dan unit produksi, unit penyedia sarana dan prasarana produksi, unit pengolahan dan pemasaran dan unit jasa penunjang sehingga menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri,” simpul Yunus. (hendri gunawan)
akan terjadi jika website tersebut mengalami pembenahan dan peningkatan di berbagai indikator seperti jumlah pengunjung, tingkat variasi konten, peringkat keterulangan atau frekuensi orang melihat suatu konten. “Indikator penilaian peringkat itu antara lain jumlah pengunjung, tingkat variasi konten, peringkat keterulangan atau frekuensi orang melihat suatu konten,” papar Yon, yang mengaku materi isi website Limapuluh Kota cukup beragam yang terbagi ke dalam delapan bagian seperti pemerintahan, pendidikan, kebudayaan, olahraga, keamanan, ekonomi dan agama. Sebelumnya Bupati diwakili Asisten
Administrasi Umum Setdakab Limapuluh Kota Iryanis, SH dalam sambutannya pada acara pembukaan pelatihan itu mengatakan, pers dibutuhkan untuk mengkomunikasikan hasil yang dicapai sebuah institusi kepada masyarakat. Pers dinilai bisa menjelaskan dukungannya sebuah perkara kepada seluruh khalayak. “Demokrasi menuntut adanya pers,” katanya. “Media bukanlah musuh yang harus ditakuti. Media tidak bekerja untuk mecaricari kesalahan. Media sangat menjaga kredibilitasnya dengan selalu menjaga jarak, bersikap independen, dan objektif,” ujar Iryanis. Menurutnya, keberadaan humas dan protokoler dalam suatu institusi atau organisasi mempunyai peranan yang sangat penting, di mana humas berperan dalam pencitraan organisasi yaitu sebagai pengelola, penyedia dan pelayan informasi bagi suatu organisasi. Dengan kata lain, humas merupakan corong informasi bagi organisasi, baik ke dalam maupun keluar. (gun)
15
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Kisah REDAKSI
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Secuil Kisah Menuju Kursi Bupati Limapuluh Kota (9)
Tersandung Karena Dua Proyek Jembatan Bencana Alam
Suasana lain yang menuntut kita berkonsentrasi secara bersungguh-sungguh adalah terjadinya beberapa kasus yang menimpa diri saya secara pribadi, yang juga terkait dengan jabatan yang saya emban. PADA Pilkada (pemilihan umum kepala daerah) Kabupaten Limapuluh Kota yang pertama, yaitu pada tahun 2005, saya yang berpasangan dengan Zaqly Bros mendapatkan suara terbanyak ketiga. Dalam pencalonan itu, saya untuk posisi sebagai calon bupati, sedangkan Zagly untuk calon wakil bupati. Pada saat itu memang terjadi suasana riuh-rendah, baik dari yang kalah maupun yang menang. Dan kita memahami betul bahwa kekalahan itu jelas sebuah kekalahan, dan harus diterima sebagai sebuah realitas politik. Masalahnya kemudian adalah bagaimana kita meyakinkan masyarakat sehingga mengakui pasangan manapun yang dinyatakan memenangkan pemilihan, dan mengakui pasangan kita yang kalah. Fakta politiknya saat itu –sesuai rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh KPUD Kabupaten Limapuluh Kota—, yang dinyatakan sebagai pemenang adalah pasangan Bapak Amri Darwis dengan Irfendi Arbi. Sedangkan yang dinyatakan sebagai peraih suara terbanyak kedua adalah pasangan Prof. Ardi dengan Kakanda Yusri HI. Dalam rentang waktu tahun 20052010, karena memang saat itu saya yang dipercaya menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Limapuluh Kota sebagai produk Musda Partai Golkar Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2004, ya, kita melakukan konsolidasi kepartaian secara terusmenerus. Apalagi pasca pemilu tahun 2004 Partai Golkar memperoleh sebanyak 14 kursi di DPRD Kabupaten Limapuluh Kota. Jelas ini sebuah beban tugas yang tergolong berat. Apalagi setelah kekalahan saya di Pemilukada Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2005, di mana saya maju berkat dukungan dari partai tersebut. Ada semacam beban ganda. Yaitu, bagaimana upaya mempertahankan perolehan kursi Partai Golkar di DPRD Kabupaten Limapuluh, dan kalau bisa malah meningkatkannya, justru di saat sedang menghadapi beban psikologis akibat kekalahan di ajang Pemilukada 2005 itu. Itu artinya, kita –terutama saya di posisi sebagai ketua DPD Partai Partai Golkar— dituntut melakukan konsolidasi secara terus-menerus. Antaranya, konsolidasi tentang wawasan kepartaian yang berdasarkan petunjuk-petunjuk dari DPP Partai
Golkar, dan kita mengikuti terus bagaimana real beritanya tentang dinamika politik di dalam internal Partai Golkar pada saat itu, terutama yang terjadi di tingkat pusat. Yang menarik bagi saya adalah terjadinya pergantian kepemimpinan di DPP Partai Golkar, yaitu dari Pak Akbar Tandjung ke Pak HM Jusuf Kalla. Saya menilai, ini merupakan suatu hal yang sangat ironis dari suatu sisi prosesi pergantian kepemimpinan, karena sangat formalitas dan didesak oleh beberapa hal yang menyangkut sukaduka pengalaman Pak Akbar sehingga perlu dilakukan semacam musyawarah yaitu munas yang secepat mungkin dalam rangka melihat bagaimana suasana ke depan, dan kedudukan Bang Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia saat itu. Alhamdulillah, kondisi ini bisa kita lewati dengan sangat dinamis, kendati terjadi pro dan kontra pada saat Munas Partai Golkar yang diselenggarakan di Bali. Tetapi saya yakin dan percaya bahwa suasana ini akan cepat selesai. Pertimbangannya, karena bagaimanapun antara Bang Akbar dan Bang Jusuf Kalla –termasuk Bang Fahmi Idris dan sebagainya— tumbuh dari satu rumpun organisasi yang sama. Dan memang keyakinan saya itu sangat beralasan sehingga suasana kepemimpinan Pak Yusuf Kalla itu bisa dilalui dengan baik sekali. Suasana lain yang menuntut kita berkonsentrasi secara bersungguhsungguh adalah terjadinya beberapa kasus yang menimpa diri saya secara pribadi, yang juga terkait dengan jabatan yang saya emban. Pada saat itu, kita di Kabupaten Limapuluh Kota dihadapkan pada dua bencana alam, yang menuntut penyelesaian serius karena menyangkut kepentingan daerah dan orang banyak. Pertama, terputusnya Jembatan Maek, termasuk juga Jembatan Balai Panjang yang kita rancang menghubungkan antara wilayah selatan dengan wilayah Riau, tepatnya di Subayang dan terus ke Lipat Kain di Kabupaten Kampar. Jembatan Maek memang terputus oleh karena bencana alam. Termasuk dengan Jembatan Balai Panjang, kedua infrastruktur dasar ini memang dinilai sangat strategis. Bagaimana cara menangani kedua persoalan di atas? Kita kemudian mencoba melakukan berbagai pendekatan, baik secara vertikal, non-formal dan informal. Termasuk juga pendekatan ke pemerintahan pusat di Jakarta. Dalam penanganan kedua jembatan itu, alhamdulillah, banyak sekali para pengusaha kita yang membantu oleh karena kita pada saat itu dalam pelaksanaan pembangunan tetap mengacu kepada Keppres Nomor 16 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan Anggaran. Dalam Keppres itu, terang-
terangan dijelaskan untuk memberikan amanat boleh saja kita melakukan voor financiering. Karena kesulitan dana di APBD yang memang sangat terbatas, sementara anggaran pengerjaan jembatan cukup besar, maka Kepala Dinas PU Kabupaten Limapuluh Kota kala itu mencoba mencari para pengusaha yang berminat untuk voor financiering tersebut. Di tengah pekerjaan fisik jembatan itu, tiba-tiba keluar Keputusan Presiden RI Nomor 80 yang meniadakan voor financiering. Dalam kasus inilah saya masuk ke dalam jaringan-jaringan. Tapi, setelah melalui proses yang cukup panjang, yaitu satu tahun, akhirnya dinyatakan bahwa kami bertiga yaitu Pak Mufti, Pak Bachtar Bahar dan saya sendiri dinyatakan bahwa kasus ini adalah kasus perdata, dan kemudian bebas. Atau istilahnya dari keputusan Mahkamah Agung bahwa ini adalah kasus N.O. Saya tidak tahu istilah hukumnya. Saya menyatakan berterimakasih kepada para penegak hukum yang betul-betul menegakkan suatu kebenaran yang sangat jelas sekali, karena tidak ada satupun APBD yang disalahgunakan. Tapi justru ada beberapa hal yang menyangkut Peraturan Pemerintahan Nomor 104 yang menyangkut
dengan peminjaman daerah yang pada saat itu belum ada peminjaman daerah. Tapi adalah yang disangkut dengan peranan-peranan yang memberikan bantuan dan pinjaman. Alhamdulillah, semua ini sudah dapat diselesaikan dan kita berterimakasih kepada pihak penegak-penegak hukum dan pihak kejaksaan dan sebagainya yang telah mencoba mencari kebenaran yang sesuai dengan fungsifungsi penegak hukum itu sendiri. Termasuk pihak pengadilan. Akhirnya kita berterimakasih kepada seluruh masyarakat yang terus mengikuti perkembangan kasus ini. Perlu juga disampaikan, dalam rangka mencari kebenaran hukum, selama tiga bulan kami dinyatakan belum ditahan. Artinya, pada saat itu kami belum menyandang status sebagai narapidana, sampai akhirnya Mahkamah Agung menyatakan kasus ini adalah perdata. Ini perlu kita jelaskan di dalam tulisan ini agar masyarakat memahami bahwa yang disebut narapidana itu adalah seorang yang terhukum. Dalam rangka kita memahami aspek-aspek hukum kita berterimakasih kepada penegak-penegak hukum yang menjelaskan ada yang terperiksa, ada yang terklarifikasi, ada yang tersaksi, tersangka, kemudian menjadi tertahan, terdakwa, dan kemudian tervonis, dan pada kondisi itu kita baru sampai terdakwa, dan tervonis oleh karena ini adalah kasus perdata. (bersambung pada edisi selanjutnya)
16 Wawancara
PENGANTAR REDAKSI-Sejalan dengan makin terus bertambahnya populasi penduduk bumi, diperparah oleh berbagai bencana alam yang terjadi di sejumlah tempat, telah memantik sejumlah kecemasan. Antara lain, ancaman bahaya kelaparan karena keterbatasan persediaan bahan pangan.
Gusdian Laora Apa mungkin kondisi itu akan terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota, sebuah daerah agraris yang juga rawan dengan sejumlah bencana alam? Sejauh mana kesiapan bahan pangan di daerah ini mampu mencukupi kebutuhan penduduknya? “Alhamdulillah, ketersediaan bahan pangan kita cukup terjamin,” kata Gusdian Laora, SKM, M.Si. Kepada Doody Syahputra dari Tabloid “Sinamar ”, Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Limapuluh Kota itu, yang didampingi Kepala Seksi Ketersediaan Pangan, Januar SP, bahkan mengatakan bahwa yang terlihat belakangan justru gejala yang cukup menggembirakan, yaitu hampir seluruh produksi komoditas pangan penting selama 2008-2012 mengalami pertumbuhan positif. “Ini patut kita syukuri,” kata Gusdian. Berikut petikan wawancaranya: Banyak yang mencemaskan soal ketersediaan bahan pangan. Untuk konteks kasus di Kabupaten Limapuluh Kota, bagaimana realitas yang sebenarnya? Alhamdulillah, hampir seluruh produksi komoditas pangan penting kita selama tahun 2008-2012 mengalami pertumbuhan yang positif. Untuk komoditas pangan nabati, produksi padi pada tahun 2009 mencapai 222.835 ton, atau bertambah 15.322 ton dari tahun 2008 dengan produksi sebanyak 207.513 ton, tumbuh 6,86 persen dibanding produksi tahun 2008. Tahun 2010 mengalami sedikit penurunan yaitu menjadi 203.362 ton alias berkurang sebesar 19.473 ton. Penurunan ini disebabkan antara lain, karena adanya bencana alam galodo di Kecamatan Lareh Sago Halaban dan Kecamatan Luak yang mengakibatkan kerusakan lahan sawah, sehingga mengakibatkan penurunan produksi padi, padahal kedua kecamatan tersebut termasuk daerah sentra produksi padi/gabah. Begitu juga produksi padi pada tahun 2011 meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu dengan produksi sebesar 213.487 ton, atau bertambah
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
10.125 ton dari tahun 2010, dan terus mengalami peningkatan pada tahun 2012 menjadi 218.543 ton atau bertambah 5.056 ton. Secara umum produksi padi/gabah daerah masih dalam kategori surplus atau melebihi dari kebutuhan. Produksi pangan nabati lainnya? Untuk jagung, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar terjadi kenaikan yang cukup signifikan. Produksi jagung pada tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yaitu menjadi 13.635 ton alias berkurang sebesar 1.678 ton, tetapi kembali mengalami kenaikan sebesar 1.365 ton menjadi 15.000 ton di tahun 2012. Demikian juga halnya dengan produksi sayur dan buah juga mengalami kenaikan. Ketersediaan ubi kayu sejak tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 195 persen, kacang tanah meningkat 194 persen, sayur meningkat 86,4 persen, buah meningkat 19,7 persen, sedangkan jagung mengalami kenaikan 22,3 persen dari tahun 2008. Untuk ketersediaan pangan hewani seperti telur, setiap tahun angkanya agak fluktuatif, di mana tahun 2008 produksi sebanyak 27.244 ton naik menjadi 39.892 ton pada tahun 2013 (surplus 12.648 ton), selanjutnya produksinya mengalami penurunan sebesar 3.002 ton, dan tahun 2011 produksi telur berada pada puncaknya selama dekade 5 (lima ) tahun yaitu dengan produksi sebanyak 43.637 ton atau peningkatan produksi sebesar 16.403 ton dibanding tahun 2008. Begitu juga dengan produksi ikan, dimana dalam rentang waktu lima tahun produksinya cenderung meningkat, walaupun pada tahun 2011 sedikit menurun sebesar 1.141 ton dibanding tahun 2010 dengan produksinya sebanyak 22.838 ton. Selain itu, produksi daging sapi/ kerbau peningkatan produksinya hanya 414 kilogram selama rentang
komoditas berbeda. Silahkan lihat tabel! Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Nabati di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2008 – 2012 Tadi Anda mengatakan ketahanan pangan kita di Limapuluh Kota masih cukup baik. Apa indikatornya? Setidaknya ada tiga indikator penyebab daerah rawan pangan, seperti ter-jadinya gagal panen yang disebabkan oleh bencana alam, banjir longsor atau serangan hama penyakit. Tapi harus diingat, jika sudah 30 per-sen dari luas lahan pertanian yang menjadi sumber pa-ngan mengalami gagal pa-nen, barulah itu akan sangat berpotensi terjadinya kera-wanan pangan. Sementara dari sisi tanaman pangan yang cukup banyak dikon-sumsi masyarakat saat ini adalah beras. Sehingga jika 30 persen sawah mengalami gagal panen akibat bencana atau serangan hama, dipas-tikan suatu daerah me-nga-lami kerawanan pangan. Saya menjamin bahwa Limapuluh
Produksi pertahun (ton) Komoditas
2008
2009
2010
2011
2012
Pertumbuhan 06-10 (%)
I. Pangan Nabati 1. Padi
207.513
222.835
203.362
213.487
218.543
14.730
12.513
15.313
13.635
15.000
4. Kc Tanah
217
232
638
298,32
496,12
5. Ubi Kayu
21.144
21.123
27.536
50.510
62.482
6. Ubi Jalar
2.288
1.334
3.212
6.251
8.486
7. Sayur
9.859
15.304
18.381
15.308
14.103
27.979
31.041
33.501
31.761
2. Jagung
8. Buah-buahan
32.751
Keterangan :Angka Tetap 2008-2012; Sumber :BPS, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura: diolah Kantor Keahanan Pangan. waktu lima tahun, namun daging ayam mengalami peningkatan produksi yang cukup signifikan, yaitu sebesar 5.832 ton dalam rentang waktu lima tahun (2008-2012). Produksi berbagai jenis komoditas pangan nabati dan hewani tersebut, merupakan ketersediaan pangan produksi domestik, walaupun untuk komoditas pangan hewani seperti susu belum terdata dengan baik, tapi untuk beberapa komoditas lainnya belum dikurangi kebutuhan untuk benih, pakan, dan tercecer, yang nilainya untuk masing-masing
Kota, belum mengalami kera-wa-nan pangan. Jika itu terjadi di kecamatan, kita sudah memiliki lumbung pangan di sejumlah kecamatan. Artinya ada sekitar 3 hingga 4 ton stok gabah kering di sejum-lah kecamatan. Untuk Ke-ca-matan Harau, Akabiluru, Payakumbuh ada lumbung bidang kerawanan pangan. Tempat itu sebagai tempat stok untuk menaggulangi, jika terjadi kerawanan pa-ngan di kecamatan. Selain Kecamatan Suliki, Guguak, Gunung Omeh dan Kapur IX, sudah ada lumbung bi-dang ketahanan
pangan pula. Sedikitnya ada sekitar 40 ton gabah kering giling atau sekitar 30 ton beras stok pangan Limapuluh Kota saat ini. Apa arah kebijakan pembangunan ketahanan pangan? Ya, kita punya arah pembangunan ketahanan pangan yang tertuang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) tahun 2011-2015, yang intinya adala meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian pangan melalui peningkatan produksi dan produktivitas, peningkatan daya saing, serta peningkatan kapasitas masyarakat. Selain itu diarahkan untuk menjamin pelaksanaan langkahlangkah yang mendesak pada tingkat nasional, regional dan global untuk merealisasikan secara penuh komitmen Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2000 dan Deklarasi World Food Summit (WFS) 1996, yaitu mengurangi penduduk dunia yang menderita lapar dan malnutrisi hingga setengahnya pada tahun 2015. Sementara, kebijakan prioritas pembangunan ketahanan pangan daerah 2011-2015 adalah untuk: (1) meningkatkan ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan, (2) meningkatkan sistem distribusi dan stabilisasi harga pangan, serta (3) meningkatkan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan keamanan pangan. Selain itu adanya kebijakan pendukung dalam mengimplementasikan kebijakankebijakan prioritas dimaksud, yaitu kebijakan peningkatan manajemen dan koordinasi ketahanan pangan. Sementara, strategi pembangunan ketahanan pangan meliputi: 1. Melaksanakan koordinasi secara sinergis dalam penyusunan kebijakan ketersediaan, distribusi, konsumsi pangan, dan keamanan pangan segar; 2. Mendorong pengembangan cadangan pangan, sistem distribusi pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan segar; dan, 3. Mendorong peranserta swasta, masyarakat sipil, dan kelembagaan masyarakat lainnya dalam ketersediaan, distribusi, konsumsi, dan keamanan pangan s e g a r. Selanjutnya, menurut Gusdian, 4. Menyelenggarakan program aksi pemberdayaan masyarakat dalam memecahkan permasalahan ketahanan pangan masyarakat; 5. Mendorong sinkronisasi pembiayaan program aksi antara APBN, APBD dan dana masyarakat, dan 6. Memecahkan permasalahan strategis ketahanan pangan melalui mekanisme Dewan Ketahanan Pangan.***
17
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Wawancara
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Gusdian: KRPL Jawaban untuk Penganekaraman Konsumsi Pangan K
EPALA Kantor Ketahanan Pangan Limapuluh Kota Gusdian Laura SKM M.Si. juga bercerita tentang penganekaragaman konsumsi pangan penduduk. Dijelaskan Gusdian, berdasarkan hasil pemantauan pola konsumsi pangan masyarakat tahun 2010, didapatkan rata-rata tingkat konsumsi energi masyarakat kabupaten Limapuluh Kota sebesar 2.026 kkal/kapita/hari untuk
energi dan 58,5 gr/kapita/hr untuk protein. Konsumsi perkapita perhari untuk energi tersebut lebih tinggi 26 kilokalori dari angka kecukupan yang dianjurkan WNPG VIII tahun 2004 sebesar 2.000 kilokalori. Begitu juga halnya dengan konsumsi protein, menurut Gusdian, telah melebihi 6,5 gr dari angka kecukupan yang dianjurkan WNPG VIII tahun 2004 sebesar 52 gram. “Bila dibandingkan dengan angka
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2009 dengan tingkat konsumsi energi sebesar 1.927 kilokalori per kapita per hari dan tingkat konsumsi protein sebesar 54,35 gram per kapita per hari, maka tingkat konsumsi masyarakat kabupaten Limapuluh Kota sudah melebihi angka Susenas tersebut, yakni 105,14% untuk konsumsi energi dan 107,64% untuk konsumsi protein,” jelasnya lagi.
Realisasi Konsumsi Pangan Masyarakat dibandingkan dengan Target PPH di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012
Tingkat Konsumsi Energi dan Protein Rata-Rata Penduduk Kabupaten Limapuluh Kota Tahun 2012 No
Kelompok Bahan Makanan
1
Padi-padian
2
Tingkat Konsumsi Energi (kkal)
Protein (gram)
1.250
22,7
Umbi-umbian
92
1,2
3
Pangan Hewani
210
26,1
4
Minyak/Lemak
222
0,0
5
Kacang-kacangan
77
5,9
6
Buah/biji berminyak
60
0,7
7
Gula
52
0,1
8
Sayur-sayuran dan buah
63
1,8
2.026
58,5
101,3
112,5
Jumlah Rata-rata % Angka Kecukupan Gizi (AKG)
No
Kelompok Pangan
1
Padi-padian
2
Umbi-umbian
3
Realisasi Konsumsi Energi (Kkal/ kap/hr)
Prosentase Anjuran Realisasi Konsumsi Konsumsi Pangan sesuai terhadap dengan PPH anjuran (kkal/kap/hr) konsumsi(%)
1.250
1.000
125,00
92
120
76,66
Pangan Hewani
210
240
87,50
4
Minyak & Lemak
222
200
111,00
5
Buah/Biji berminyak
60
60
100,00
6
Kacang-kacangan
Sumber : Survey Konsumsi Pangan Kab.Lima Puluh Kota Tahun 2012, diolah KKP Ket : AKG : Energi = 2.000 kkal/kap/hari Protein = 52 gram/kap/hari
Kawasan rumah pangan lestari (krpl).
Namun demikian, ditambahkan, tingkat pencapaian konsumsi energi dan protein tersebut, baru mencerminkan tingkat konsumsi pangan secara kuantitas. “Oleh sebab itu perlu dikaji lagi tingkat konsumsi pangan secara kualitas, yaitu dengan membandingkan dengan standar keanekaragaman konsumsi dengan mengacu kepada skor Pola Pangan Harapan (PPH),” katanya. (dsp)
Kawasan rumah pangan lestari (krpl).
77
Jalan dan Wisata 18 REDAKSI
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Novian: Perbaikan Jalan ke Koto Tinggi Dapat Prioritas KEPALA Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kabupaten Limapuluh Kota, Novian Burano, mengatakan perbaikan dan pelebaran jalan ke Koto Tinggi di Kecamatan Gunuang Omeh udah menjadi rencana Pemerintah Propinsi Sumbar, dan akan dilakukan secara bertahap. “Buktinya, pelebarann jalan tersebut sudah rampung dari Guguk ke Tanjung Jati, walau baru sepanjang 5 km dengan tahun jamak sampai anggran 2014,” kata Novian. “Mudah muda-han tahun 2015 berlan-jut.” Novian ditanya soal itu, menanggapi aspirasi masyarakat setempat yang mendesak Pemprov Sumbar menyegerakan perbaikan dan pelebaran ruas jalan SulikiKoto Tinggi. Jalan itu terasa terlalu sempit, dan sudah jauh dari layak sebagai jalan provinsi. Pasalnya, selain badan jalan yang sempit, rata rata hanya selebar 3 meter, sangat banyak tikungan, rawan terjadi
kecelakaan lalulintas. Di sisi lain bahu jalan cendrung tidak terpelihara, ditumbuhi semak, sebagian dibiarkan lebih tinggi dari badan jalan, sehingga tak dapat dimanfaatkan mobil yang berpa-pasan di jalan tersebut. Di beberapa titik jalan rawan ditimpa longsor pula badan jalan rawan longsor masuk sungai, akibat sebagian badan jalan berbatasan langsung dengan bibir sungai maupun jurang. Tak hanya itu, drainase yang memadai tidak tersedia, jalan lebih banyak tanpa drainase. Sedangkan kendaraan mobil, truk, bus mini, angpedes, sepeda motor semakin banyak melewati jalan tersebut. “Kami sangat meng-harap-kan agar Pemrof Sum-bar, menyegarakan perbaikan dan pelebaran jalan ke daerah perjuangan ini, supaya hubungan Payakumbuh-Suliki-Koto Tinggi tidak sampai terganggu, “ ungkap Pemuka masya-rakat Koto Tinggi, Z.Dt.-Perpatiah dalam per-
cakapan dengan Sinamar di Koto Tinggi. Walau masyarakat sudah ada mendengar selentingan bahwa jalan Suliki-Koto Tinggi akan diperlebar dan dipercantik oleh pemerintah sekaitan dengan dibangunnya monumen PDRI di Koto Tinggi. Na-mun perbaikan jalan terse-but, hendaknya lebih diprio-ritaskan mulai dari Kurai menuju ke Koto Tinggi, sepanjang 17 km, sebab pada jalur tersebut jalan dira-sakan sangat sempit, sebut Kepala Jorong Aie Angek itu. Hal senada juga disam-paikan pemuka masyarakat Sungai Sirieh, Awaluddin Ayub dan A.Dt.Bandaro Mudo Kampung Melayu, ditempat terpisah. “Ruas jalan Suliki-Koto Tinggi, memang sudah dirasakan sangat sempit, hampir menyamai ruas jalan kabu-paten, behkan dibeberapa tempat lebih baik jalan kabupaten. Penilaian masya-rakat seakan tak layak lagi disebut sebagai jalan propin-si,”ulas mereka. “Kita mendengar pele-baran jalan ke
Novian Burano Koto Tinggi sudah diprioritaskan peme-rintah Propinsi Sumbar, namun hendaknya didahu-lukan pada ruas jalan yang sempit, seperti Kurai-Koto Tinggi. Tahun lalu sudah dimulai pelebaran jalan tersebut mulai dari simpang beringin, Guguk sampai ke Tanjung Jati sekitar 5 km. Sedangkan panjang jalan lampasi sampai ke Koto Tinggi sekitar 38 km,”-ujarnya.***
Menikmati “Berkah” dari Keberadaan Homestay SEBAGAI sebuah DTW (daerah tujuan wisata) di Provinsi Sumatera Barat, sejauh ini Kabupaten Limapuluh Kota belum dilengkapi dengan penginapan berkelas hotel berbintang. Untuk menampung kunjungan para wisatawan, di daerah ini hanya tersedia sejumlah homestay yang tersebar di sejumlah titik. Bagi Ali Hasan S.Sos., Kabid Pariwisata di Disbudparpora (Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga) Kabupaten Limapuluh Kota, ketiadaan penginapan sekelas hotel berbintang di Limapuluh Kota sejauh ini tidak terlalu menjadi persoalan. Justru ia berpendapat, tumbuhnya sejumlah homestay dan penginapan ini membawa berkah tersendiri di daerah ini,
Lembah Harau.
khususnya untuk destinasi pariwisata, Harau. “Sebab, banyak tamu yang justru memilih menginap di homestay, sebab lebih familiar dan memuat banyak anggota keluarga. Kini, tingkat okupansi atau muat kamar, sampai ke angka 80 persen di hari-hari biasa,” katanya. “Memang, capaian pendapatan daerah sudah melewati target. Hingga akhir November ini kita sudah bisa hitung melewati 120 persen dari jumlah target capaian PAD (pendapat
Ali Hasan S.Sos
asli daerah),” ia menambahkan. Nah, dalam rangka membantu peningkatan manajemen dan pengelolaan homestay atau penginapan jenis rumah dan restoran di Limapuluh Kota, Bidang Pariwisata di Disbudparpora Kabupate Limapuluh Kota menggelar Workshop Manajemen dan Pemasaran Homestay yang akan digelar di DeHarau Resto Lubuak Limpato, Tarantang, Harau, 26-28 November mendatang. Menurut Ali Hasan,
gelaran pelatihan manajemen pengelolaan homestay, penginapan dan restoran ini juga dilaksanakan dalam agenda memberikan pengetahuan dan keterampilan yang berstandar nasional kepada pengelola fasilitas kepariwisataan ini. “Sekitar 20 orang pelaku dari bidang usaha di homestay, penginapan, restoran, dan sejenisnya akan diikutsertakan,” terangnya. Tampil sebagai narasumber yang akan memberikan materi pemantapan serta pengetahuan terkait dengan homestay, penginapan, dan restoran di workshop tersebut, antara lain Ifra Yunaldi yang Direktur Akademi Pariwisata Bunda Padang serta Abdullah Rudolf Smith yang konsultan pariwisata, Muslim Belanda. (dsp)
Ekonomi Kerakyatan 19 REDAKSI
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
BERBAGAI bentuk batu akiak (cincin) di Suliki .
Pemasaran Batu Akik Suliki Merambah ke Kalimantan
“Saat ini ada lebih kurang 35 orang di sini yang membuka sendiri kerajinan batu akik di rumah mereka. Itu sudah membuktikan bahwa usaha ini sangat membantu masyarakat di sini, terutama untuk menopang perekonomian keluarga.” HAMPIR semua pria di Minangkabau menyenangi batu akik sebagai penghias jari-jemari di tangan. Bahkan bagi yang tergolong fanatik dengan jenis perhiasan yang satu ini, tak jarang meyakini jenisjenis batu akik tertentu memiliki tuah tersendiri. Karena “tuah” itulah, banyak yang rela “betualang” mengejar batu akik yang disenangi. Tapi, mungkin tidak banyak yang tahu kawasan yang bisa dikategorikan sebagai sentra yang menghasilkan bau untuk dibuat batu akik. Tersebutlah Nagari Suliki Baruah di Kecamatan Suliki yang mempunyai banyak potensi yang belum terekspos ke daerah luar, dan salah satu potensi yang banyak dimiliki oleh kenagarian tersebut adalah batu akik, atau yang dalam bahasa Minang disebut dengan batu akiak. Boleh percaya atau tidak, tapi inilah faktanya, yaitu kandungan batu akik dari Suliki ini menjadi salah satu referensi bagi para pecinta batu akik, terutama di kawasan Limapuluh Kota atau Sumatera Barat. Maka tidak heran para pencinta batu
akik sering berduyun-duyun mengunjungi lokasi kerajinan batu akik yang salah satunya berada di Jorong Suliki Baruah di Kenagarian Suliki. Dedi Kurniawan (28), termasuk salah seorang pemuda jorong setempat yang berani menggeluti profesi sebagai seorang pengrajin batu akik. Sejak beberapa bulan terakhir ini Dedi —begitu masyarakat setempat memanggilnya— berkecimpung di dunia pengolahan batu akik, di samping tetap melakoni pekerjaan rutinnya sebagai karyawan sukarela di RSUD Achmad Darwis Suliki. “Saya melihat begitu banyak potensi batu akik di Suliki dan ingin agar daerah kelahiran saya ini bisa dikenal karena produk khasnya tersebut, selain bisa membantu secara perekonomian,” ucap Dedi saat ditemui kediamannya. Selain mengolah bahan batu akik, Dedi juga mencari sendiri bahan baku, yang berlokasi di Jorong Padang Lawas, yang terletak lebih kurang 3 km dari kediamannya. Berangkat pagi hari sekitar jam 9.00 WIB dengan berbekal cangkul, golok dan keranjang, dia kemudian menelusuri bukit dan hutan untuk mencari bahan batu akik yang masih berupa lempengan batu. “Lokasi yang mengandung batu akik tidak bisa ditentukan dengan pasti,” katanya. Oleh karena itu, tambah Dedi menceritakan pengalamannya, tanah harus digali terlebih dahulu di beberapa tempat. “Rata-rata dalam sehari bisa ditemukan sekitar 3 kg bahan batu akik untuk dibawa pulang,” imbuh Dedi yang dalam usahanya ini dibantu oleh orang tuanya, Amrizal (58). Ternyata, di kawasan itu tidak hanya Dedi menekuni usaha tersebut. “Alhamdullillah, saat ini ada lebih kurang 35
orang di sini yang membuka sendiri kerajinan batu akik di rumah mereka,” beber Dedi. Apa arti semua itu bagi Dedi? “Itu sudah membuktikan bahwa usaha ini sangat membantu masyarakat di sini, terutama untuk menopang perekonomian keluarga, “ tambahnya lagi. Namun potensi batu akik ini belum berkembang secara maksimal. Setidaknya itu terlihat dari segi pengelolaannya, yang hanya dikelola secara mandiri atau secara swadaya oleh masyarakat karena belum adanya kelompok usaha di bidang batu akik ini. Oleh karena itu Dedi dan pengrajin batu akik lainnya sangat mengharapkan promosi yang luas terhadap usaha mereka ini sehingga bisa dikenal di daerah luar Kabupaten Limapuluh Kota. Kendala lain yang dihadapi para pengrajin ini adalah keterbatasan alat pengolahan batu, di mana untuk satu alat pengolahan membutuhkan biaya pembuatan sekitar 1 juta rupiah. “ “Untuk pembuatan alat potong dan gerinda dibutuhkan dana hampir Rp1 juta, dan itu bagi sebagian masyarakat di sini terasa sangat memberatkan,” katanya. Karena faktor ini pula yang menyebabkan cuma beberapa orang saja yang mempunyai alat pengolahan sendiri, selebihnya hanya menjual bahan batu akik langsung ke pembeli dan ini bisa mematikan potensi daerah itu sendiri karena akan sangat merugi dari segi harga jual maupun hak cipta. Dari sekian banyak kandungan batu akik yang ada di Suliki, di antaranya adalah Pancar, Lumut Suliki, Sulaiman, Tapak Jalak dan banyak lagi yang lainnya. Dedi biasanya memasarkan batu cincinnya ke daerah Riau, Medan, Jambi bahkan luar pulau seperti ke Kalimantan, dengan rata-
rata penjualan berkisar minimal Rp50.000/ batu cincin sampai Rp. 250.000/kodi. Itu belum dihitung batu akik yang bercorak unik, di mana bisa dihargai lebih mahal oleh pembelinya. “Harga batu akik ini ditentukan dari corak dan kepadatan massa batu, lebih unik batunya maka lebih mahal harganya, “ ucap Dedi sambil menunjukan cara pengolahan batu akik. Dalam satu hari Dedi bisa menyelesaikan batu akik sebanyak satu kodi dan nantinya akan dikirim ke daerah pemesan. Pengrajin yang melek teknologi ini juga mengungkapkan keahlian ini didapatkannya secara otodidak dari teman-temannya yang telah lebih dahulu memulai usaha ini, selain dengan rajin browsing internet untuk memperluas pengetahuannya tentang batu akik. “Selain batu akik, saya juga akan mencoba untuk lebih memperluas jenis usaha ini dengan pembuatan liontin, hiasan rumah berupa keris dan replika buah-buahan yang semua bahannya berasal dari lempengan batu, “ pungkas Dedi mengungkapkan cita-citanya atas usaha ini. Sehingga nantinya daerah Suliki mempunyai cenderamata khusus yang nantinya bisa dibawa sebagai oleholeh para pelancong ke daerahnya. Di ujung pertemuan Dedi sangat mengharapkan bantuan promosi untuk usaha masyarakat ini, selain bantuan alat pengolahan dari pihak pemerintah maupun swasta sehingga potensi daerah ini tidak tersia-siakan dan mati dengan sendirinya. “Jadi dengan adanya pengrajin batu akik ini, bisa mengangkat perekonomian masyarakat Kabupaten Limauluh Kota, khususnya warga Suliki serta mengurangi jumlah pengangguran,” ucap Dedi menutup pembicaraan. (erwin)
20
Peristiwa
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Kagum dengan Lokasi yang Disiapkan
“Pak Walikota Riza Falepi dan Pak Bupati Alis Marajo tak salah memilih lokasi ini sebagai calon Bandara. Segera tuntaskan pembebasan tanah lokasi bandara ini. Urusan dengan pemerintah pusat, dan perjuangan dana pada APBN, bagian dari tanggung jawab saya di Jakarta.” KEINGINAN Pemkab Limapuluh Kota dan Pemko Payakumbuh membangun bandara (bandar udara) di daerah ini disambut hangat sejumlah kalangan. Antara lain dari politisi Senayan, yaitu anggota DPR RI yang berkantor di kawasan Senayan, Jakarta. Yaitu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ir. H. Mulyadi. Buktinya, politisi Partai Demokrat dari Dapil (Daerah Pemilihan) Sumbar ini sukses meloloskan anggaran untuk pembangunan jalan dari Hulu Air, Kecamatan Harau, menuju lokasi Bandara di kawasan Jorong Kubang Balambak, Nagari Simpang Kapuak, sebesar Rp55 miliar, tahun anggaran 2014 ini. Jalan tersebut dirancang akan tembus ke Simpang Kapuak dan Taeh, sepanjang lebih kurang 15 km. “Saya bertekad, akan meloloskan dana buat kelanjutan pembangunan jalan ini pada APBN-P 2014. Saya juga akan berusaha mengajak Menteri Perhubungan RI, EE. Mangindaan, melihat calon lokasi pembangunan Bandara di Kubang Balambak ini, sebelum Oktober tahun depan,” ucap Wakil Ketua Komisi V DPR, Mulyadi, setelah menembus jalan terjal dan berlumpur menuju Kubang Balambak, Sabtu (7/12). Sabtu siang itu, setelah makan siang di salah satu rumah makan di Lubuk Bangku, Mulyadi bersama Walikota Payakumbuh Riza Falepi menuju jorong Kubang Balambak. Cuaca cukup mendukung, tidak terlalu terik. Dalam rombongan ini ikut mendampingi Kepala Dinas PU Kabupaten Limapuluh Kota Ir. Edwar, SP.I, Kabid Cipta Karya Deswandi, Kepala Dishubkom Payakumbuh Adrian, SH, M.Si, Kabid Cipta Karya Efli Jaya, ST, Sekretaris Bappeda Ismet Ibrahim, ST, M.Si, Kabag Humas Setdako Jhon Kenedi dan sejumlah staf khusus Mulyadi dan staf khusus Walikota Riza Falepi. Tidak mudah menerobos jalan menuju Kubang Balambak itu. Makanya, sebanyak lima unit kendaran double gardan disiapkan kedua daerah, untuk membawa rombongan. Dari pertigaan Hulu Air, kelima kendaraan khusus membawa rombongan meluncur tanpa rintangan, karena medan yang dilewati masih jalan beraspal dan jalan berkerekel.
Rombongan Walikota di Kubang Balambak.
rombongan mengambil Selepas 1,5 km dari Hulu keputusan berjalan kaki, Air, perjuangan berat mulai menurun dan mendaki menuju dirasakan rombongan. lokasi, sejauh 2 km. Medan berat mulai Kelelahan mulai menerpa menantang, kondisi jalan rombongan. Tapi, karena tanah berlumpur, menurun tekad yang tinggi, medan dan mendaki, membuat driver berat itu dapat dilewati. mulai hati-hati mengendarai Sebuah mobil yang lepas kendaraannya. Ketakutan jebakan, akhirnya membawa terjebak jalan berlumpur itu rombongan sampai ke lokasi akhirnya tiba juga. Sebuah yang direncanakan buat tanjakan dengan kondisi Bandara, pada pukul 17.00. jalan berlobang bekas digilas Jarak Hulu Air – Kubang roda ban, membuat sebuah Balambak 8,6 Km itu, ditempuh kendaraan terjebak. rombongan lebih kurang 3,5 Walikota Riza Falepi dan jam. Mulyadi dan seluruh Peta pun dibuka. Sekretaris rombongan ikut turun dan Bappeda Ismed Ibrahim yang mendorong kendaraan yang Ir. H. Mulyadi sebelumnya telah menyiapkan terjebak. peta perencanaan, Mobil Chevrolet, spesialis menjelaskan detail rencana pembangunan off road, dilengkapi dengan tali atau sling Bandara itu. Melihat kondisi alam dengan baja, milik pribadi anak Bupati Alis Marajo pemandangannya yang sangat indah, yang ikut dibawa, dan diharapkan mampu Wakil Ketua Komisi V Mulyadi, spontan mengeluarkan kendaraan terjebak lumpur menyampaikan kegagumannya. pun ikut lumpuh. Walikota Riza Falepi, ”Pak Walikota Riza Falepi dan Pak rela, pakaiannya kotor kena tanah Bupati Alis Marajo tak salah memilih lokasi lumpur, akibat semburan putaran ban ini sebagai calon Bandara. Segera mobil. Dua jam lebih mengeluarkan tuntaskan pembebasan tanah lokasi kendaran, hasilnya sia-sia. Bandara ini, Pak wali,” kata Mulyadi Keputusan kilat diambil. Tiga mobil dengan wajah ceria. “Urusan dengan yang terjebak ditinggalkan di lokasi tersebut, mengingat hari sudah sore, pemerintah pusat, dan perjuangan dana menunjukkan pukul 16.00 WIB. pada APBN, bagian dari tanggung jawab Rombongan pindah berdesakan pada dua Saya di Jakarta,” tambah Mulyadi. kendaraan. Tapi, cobaan itu belum Dukungan moral disampaikan Mulyadi berakhir. Hanya sekitar satu kilometer itu, membuat seluruh rombongan berlalu, habis melewati tanjakan, sebuah bagaikan mendapat tambahan energi. kendaran tak kuat menghadapi medan Kelelahan yang mendera badan, hilang jalan yang berat. Tak ada pilihan, seketika. Walikota Riza Falepi, mengaku,
Tersekat di Kubang Balambak.
akan bejuang maksimal untuk melakukan koordinasi dengan Gubenur Sumbar Irwan Prayitno, Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo, DPRD kedua daerah dan elemen masyarakat lainnya, guna bersama-sama mewujudkan pembangunan Bandara. Menurut Mulyadi, rampungnya pembangunan fly over kelok sembilan, akan menambah daya tarik keberadaan Bandara di Kubang Balambak. Kedua daerah bertetangga ini, diprediksi Mulyadi akan menjadi pusat perekonomian Sumatera Barat ke depan. Industri-industri besar akan bermunculan dalam 10 sampai 20 tahun ke depan. Bandara di Luak Limopuluah, tidak hanya berfungsi menciptakan pertumbuhan ekonomi atau kesejahteraan bagi masyarakat, tapi juga berfungsi sebagai migitasi bencana, jika ancaman gempa dan tsunami di Padang, terjadi. S t a f r o m b o n g a n Wa l i k o t a R i z a Falepi dan staf khusus Mulyadi, rela pulang disirami hujan deras, berdiri di atas kendaraan bak terbuka dari kawasan Kubang Balambak, menuju rumah dinas kediaman walikota di Jalan Rky. Rasuna Said Payakumbuh, dari senja hari hingga pukul 20.00 WIB. Sementara, sebagian rombongan, terpaksa tinggal di dalam rimba kawasan Kubang Balambak, mengeluarkan dua kendaraan yang terjebak sampai larut malam. “Bialah badan marasai, asalkan Bandara Luak Limopuluah ini bisa diwujudkan,” coloteh Kabid Cipta Karya Elfi Jaya, yang diamini Kadishubkom Adrian dan Kadis PU Edwar serta Sekretaris Bappeda Ismet Ibrahim.***
21
Perempuan
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Peringatan hari dwp ke-14
Bupati Minta Anggota DWP Cegah Anak Kecanduan Rokok
“DWP telah menunjukkan keberhasilan serta kejujuran dengan bekerja tanpa pamrih, semata-mata adalah kepuasan batin dan berdampak positif bagi kinerja PNS sebagai abdi pemerintah.” SEBAGAI wadah tempat berhimpunnya isteri para PNS (pegawai negeri sipil), besar harapan tertumpang pada DWP (Dharma Wanita Persatuan). Makanya, Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo meminta seluruh jajaran Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Limapuluh Kota bekerja sama baik dengan instansi pemerintah maupun swasta. Tentunya harapan itu bukannya tanpa dasar. Sebagaimana yang dikatakan Bupati Alis Marajo, bekerja sama dengan smua instansi –baik pemerintah maupun swasta—antara lain dimaksudkan untuk membuka wawasan bagi para anggota DWP, yang diharapkan akan berimbas terhadap meningkatnya kreativitas dan keterampilan sehingga kualitas keluarga semangkin meningkat. Untuk itu pada kesempatan ini, kami serukan kepada seluruh anggota DWP dimanapun berada. “Mari tingkatkan kinerja kita untuk menyambut pembangunan berkelanjutan,” demikian tegas Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo, di depan selurruh pengurus DWP Limapuluh Kota sampai ke tingkat kecamatan yang
menghadiri peringatan Hari DWP ke-14 di Aula Kantor Bupati di Payakumbuh, Jumat (6/12). Alis Marajo kepada Ketua DWP Limapuluh Kota, Ny. Evi Ambardi mengucapkan selamat atas kinerja yang baik selama ini. Program dan tugas yang dilaksanakan telah sangat membantu daerah dan pemerintah. Membacakan pidato Ketua Umum DWP Pusat, Ny. Nila F. Moeloek, disebutkan bahwa selaku organisasi kemasyarakatan yang peduli akan kesehatan, perlu dilakukan usaha untuk mencegah agar anak-anak kita tidak memulai merokok sejak usia dini. Hal ini perlu didukung dengan membuat kawasan tanpa rokok. Juga untuk melindungi perokok pasif, salah satunya adalah bagi kaum perempuan yang sedang hamil. “Kita semua memerlukan udara bersih dengan membuat lingkungan yang asri. Di negara kita telah mulai membuat Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di tempattempat umum dan alangkah baiknya bila hal ini diperluas sehingga kita semua berhak pula untuk mendapat udara yang bersih dan terhindar dari polusi,” tambahnya. Di sisi lain, pidato Ketua Umum DWP, sebagaimana dibacakan Alis Marajo, menyebutkan isteri PNS yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan, Dharma Wanita Persatuan sesuai visi dan misinya melakukan kemitraan kerjasama. DWP bisa menjadi ujung tombak untuk mengimplementasikan program pemerintah di masyarakat. DWP telah menunjukkan keberhasilan serta kejujuran dengan bekerja tanpa pamrih, sematamata adalah kepuasan batin dan
berdampak positif bagi kinerja PNS sebagai abdi pemerintah. “Kegiatan-kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh DWP dan siapa mitra kerjanya? DWP Pusat telah membuat MoU (memorandum of understanding=nota kesepahaman) dengan berbagai instansi pemerintah dan swasta, terkait dengan program yang dapat dilaksanakan. Beberapa yang dapat kami contohkan dan telah dilaksanakan antara lain; Bidang Pendidikan dengan Kementerian Pendidikan dan Budaya RI melalui program pendidikan formal dengan kegiatankegiatan penanganan anak-anak usia dini (PAUD) meliputi pembinaan TK dan guruguru TK, Penitipan Anak (TPA) Terpadu dan Pendidikan Menengah Universal bagi anak-anak yang telah lulus SMP. Sedangkan untuk pendidikan informal, khusus bagi ibu-ibu anggota/non anggota, DWP bekerjasama dengan Kemdikbud dan Kemnakertrans melaksanakan beberapa kegiatan kursus,” ujar Alis Marajo. Bidang Ekonomi, berikutnya, dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan instansi terkait lainnya, melaksanakan pelatihan-pelatihan pengolahan hasil perikanan dan pelatihan budidaya ikan konsumsi/non konsumsi. Sedangkan pelatihan-pelatihan kewirausahaan, permodalan dan manajemen usaha dilakukan bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan UKM Centre UI. “Sementara, untuk menunjang permodalan bagi usaha-usaha tersebut, anggota dapat meminjam uang dari koperasi yang ada di lingkungan DWP
masing-masing,” ucap Alis Marajo. Khusus Bidang Sosial Budaya dengan Kementerian Kesehatan melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); bersama LSM serta organisasi lain diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. DWP mengambil ruang laktasi dan kawasan tanpa rokok sebagai pilihan yang strategis. Program Capacity Building bagi Pengurus/anggota DWP dari seluruh tingkat kepengurusan, bekerjasama dengan pihak swasta. Seminar Oleh Ketua DWP Limapuluh Kota, Ny. Evi Ambardi, dilaporkan bahwa sesudah pembukaan itu, lalu dilanjutkan dengan menggelar seminar dengan tema “Peran DWP dalam Mencegah dan Memberantas Korupsi yang menampilkan Dra H Sastri Yunizarti Bakri MSi yang kini menjabat Inspektur khusus pada Inspektorat Jenderal Kementrian Dalam Negeri Indonesia. Tugasnya Ibu Sas ini memeriksa kinerja dari gubernur, wakil gubernur, bupati,wakil bupati, walikota dan wakil walikota serta perjabat eselon 2 di tingkat provinsi. Ibu Sas sendiri, perempuan Piaman yang lahir 20 Juni 1958, mantan Sekwan DPRD Kota Padang, penulis buku Siti Manggopoh, serta aktif di dunia sastra kepenulisan. Selanjutnya, Ketua DWP Limapuluh Kota, Ny. Evi Ambardi juga melaporkan adanya penyerahan bantuan pendidikan untuk siswa tingkat SD dari anak anggota DWP golongan I dan II, diteruskan anjangsana mengunjungi Lapas Anak di Tanjung Pati dan Panti Asuhan Bustanul Ulum Situjuah Banda Dalam. (dsp)
Varia 22 REDAKSI
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Dilepas, Kafilah ke MTQ Sumbar SARILAMAK-Bupati diwakili Asisten Administrasi Umum Setdakab Limapuluh Kota Iryanis SH mengukuhkan sekaligus melepas kafilah MTQ Kabupaten Limapuluh Kota untuk mengikuti MTQ Tingkat Sumatera Barat XXXV di Pasaman di aula Kantor Bupati Sarilamak, Selasa (26/11). Dalam sambutannya, Iryanis mengatakan tujuan dari MTQ bukan semata-mata untuk menjadi juara, tetapi harus juga meningkatkan kebangunan rohani para peserta dan dapat ditularkan dalam keluarga. “Namun bukan berarti para kafilah tidak berjuang untuk mencapai prestasi sebaik mungkin,” kata Iryanis, dalam acara pelepasan yang dihadiri para kafilah, ofisial serta para orangtua. Iryanis juga memberikan motivasi pada kafilah yang akan berlomba, dengan
menekankan harapan besar tertumpu kepada para kafilah agar dapat mempertahankan serta meningkatkan prestasi di ajang ini karena sejatinya kabupaten yang di pimpin oleh Alis Marajo ini merupakan kabupaten terbaik ke 4 dari seluruh Kota dan Kabupaten se Sumatra Barat pada MTQ terdahulu. Ketua Panitia Zulkifli Dt.Rajo Mangkuto juga berharap yang sama. “Tentu saja akan menjadi harapan kita bersama agar kafilah-kafilah kita menjadi yang terbaik dan terus lanjut untuk perhelatan yang lebih besar lagi di tingkat nasional,” imbuh Zulkifli. Selain itu Zulkifli juga melaporkan pada MTQ tahun ini Kabupaten Limapuluh Kota mengutus 45 orang kafilah yang akan mengikuti 10 cabang yang diperlombakan. (erwin/joy)
Pustu Koto Alam Direhab
Menhan akan Buka Jamnas PDRI DPD-RI Irman Gusman, H A L A B A N-Menteri Disebut sebut akan hadir Pertahanan RI, Purjuga Ketua Dewan nomo Yusgiantoro, Pembina DPP Partai dijadwalkan bakal Gerindra, Prabowo membuka Jambore Subianto, Gubernur SumNasional (Jamnas) Bebar Irwan Prayit-no, HM la Negara PDRI (PeAzwir Daini Tara, H Taslim merintahan Darurat Chaniago, serta sejumlah Republik Indonesia) di tokoh nasional. Termasuk, areal perkebunan teh anggota DPD PAN, AM Nagari Halaban, KecaFatwa dan putra-putri matan Lareh Sago Hapahlawan nasional Sjafrulaban, Kabupaten Lidin Prawiranegara. mapuluh Kota, Jumat Jamnas Bela Negara (20/12) mendatang. PDRI sen-diri, merupakan Rencana kedatakegiatan yang di-gelar ngan Menhan dan Yayasan Peduli Perjuarombongan itu, sebangan Pemerintahan Dagaimana dilansir Harurat Republik Indonesia rian Haluan, disam(YPP-PDRI) 1948-1949, paikan Ketua Panitia didukung oleh Forum Bela Jamnas Bela Negara Purnomo Yusgiantoro Negara Pu-sat, Pemprov PDRI, Ferizal Ridwan, Sumbar dan pemerin-tah kabupaten/ kepada wartawan, usai bertemu dekota di Sumbar. Jambore yang dipungan Menteri Pertahanan Purnomo satkan di areal perkebunan teh Nagari Yusgiantoro di Jakarta, Kamis (19/12) Halaban ini, tidak hanya dilaksanakan sore lalu. Perte-muan antara Panitia untuk memperingati Hari Bela Negara Jamnas Menhan difasilitasi anggota 2013 dan merefleksi 65 tahun PDRI. Tapi DPR-RI Azwir Dainy Tara. juga digelar untuk menum-buh-kan Menhan Purnomo Yusgian-toro semangat bela negara kepada segenap sudah menyatakan akan hadir 20 elemen masyara-kat, terutama kepada Desember mendatang, untuk para pelajar, mahasiswa, dan generasi membuka Jamnas Bela Negara PDRI. muda.*** Selain Menhan juga akan dihadiri Ketua
Bersyukur, Putera Pangkalan Menang di Pilgub Riau 2013 KOTO ALAM-Pustu (puskesmas pembantu) di Jorong Simpang Tigo, Kenagarian Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, sejak beberapa waktu belakangan sedang mengalami rehabilitasi berat. Sebagian besar dari bangunan lama dirombak, dan diganti dengan bangunan baru. Tidak diperoleh informasi, berapa dana yang diperlukan untuk itu, dari mana sumber dananya, dan apakah langkah rehabilitasi berat akan meningkatkan statusnya dari pustu menjadi puskesmas. Tapi satu hal yang pasti, sudah sejak lama masyarakat setempat mengharapkan
peningkatan status pustu, yang tentu saja diharapkan berimbas terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Sebab, selama ini untuk jenis-jenis penyakit tertentu, masyarakat di sana terpaksa dilarikan ke Puskesmas Pangkalan, yang berjarak sekitar 15 km dari Koto Alam. “Kalau statusnya sudah puskesmas, tentu untuk jenis pelayanan kesehatan tertentu akan bisa ditangani, dan tidak perlu dirujuk ke Puskesmas Pangkalan,” kata H. Khiaril Amri, tokoh masyarakat setempat, yang tahun ini memutuskan jadi caleg. (e2)
PEKANBARU-Zulfadli, 49, warga Jalan Dagang, Nangka, Koto Pekanbaru, mengatakan bersyukur dengan dinyatakannya Arsjadjuliandi Rachman alias Andi Rachman bersama pasangannya menang dalam ajang Pilgub (Pemilihan Gubernur) Riau 2013. Dalam ajang itu, Andi membidik kursi wakil gubernur, berpasangan dengan Annas Maamun. Zulfadli yang berasal dari Kecamatan Pangkalan Koto Baru yang sehari-hari bekerja dengan membuka usaha jahitan pakaian di Pekanbaru, mengatakan bahwa kendati kalau ada putera Pangkalan yang dipercaya memegang posisi kunci di daerah itu
tidak akan berdampak langsung bagi perekonomiannya, “Tapi bagaimana pun, realitas itu merupakan kemenangan moral tersendiri,” katanya. Apalagi, tambah Zulfadli, sepanjang sejarah Riau berdiri sebagai sebuah provinsi otonom, putera Pangkalan selama ini hanya diperhitungkan di dunia usaha. Terbukti, sejumlah putera Pangkalan di daerah itu termasuk ke dalam golongan pengusaha sukses. Sementara peran dan kiprah putera Pangkalan di dunia politik praktis nyaris tidak diperhitungkan. “Baru sejak lima tahun terakhir baru mulai agak tampak,” tambahnya. (e2)
Varia 23 REDAKSI
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/November 2013
Padang Mangateh Menjadi Savana Ikon Agro Wisata PADANG MANGATEH-Padang Mangateh di Kenagarian Mungo menjadi lokasi wisata agro. Di Padang Mangateh ini, yang mendaki ke kanan kea rah pinggang Gunung Sago, terdapat sebuah padang datar berumput rapi alias savana. Pemerintah pusat menjadikan lokasi ini sebagai lokasi Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU). Alasannya, pasti sama dengan pandangan kita setiba di sana. Sejuk, nyaman, hidup, dan kaya rumput. Kini, di Padang Mangateh bisa dilakukan kegiatan wisata alam hijau di kaki gunung nan indah sampai menjadikan wisata pengolahan agro; semisal tanaman dan ternak. Wisata Agro, berwisata sembari menikmati alam pertanian, peternakan dan perkebunan. Inilah yang kini menjadi ikon wisata Padang Mangateh ini. Sejak lama, memang Padang Mangateh dikenal sebagai kawasan peternakan sapi, apalagi kini ditambah menjadi sapi unggul. Maka, banyak wisatawan memasuki kawasan ini, hendak tahu dari dekat bagaimana pengelolaan peternakan sapi ini sembari berwisata di kawasan savanna nan luas. Padang Mangateh kini sudah menjadi studio foto alam. Banyak calon pengantin yang datang ke ’atas’ untuk berprewedding ria. Jarak Padang Mangateh dari Kota Payakumbuh yang sekitar 12 km terasa tidak terlalu jauh. Sebab, di sepanjang jalan, setelah melewati batas kota, hamparan pemandangan sawah menghijau dan menguning akan terlihat. Pengaruh beda musim tanam menambah asik mata memandang. Sesampai di Padang Mangateh, setelah mendaki dengan kendaraan yang kita tumpangi, melewati barak besar DenZipur 2, dari sini, dingin mulai menyerang. Ya, kawasan Padang Mangateh, di pagi dan senja hari menjadi dingin. (dsp)
Harga Kakao Melonjak di Pasaran
SARILAMAK-Menyusul makin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (Amerika Serikat), antara lain berdampak terhadap sejumlah barang atau komoditas untuk tujuan ekspor. Antara lain kakao atau cokelat, sebuah komoditas tani yang belakangan banyak dibudidayakan oleh masyarakat tani di daerah ini. Informasi terakhir yag diterima menyebutkan, harga jual kakao di tingkat pedagang pengumpul belakangan sangat tinggi, mencapai Rp27.000Rp28.000/kg. Harga ini jauh di atas harga sebelum nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah, yang sering bergerak di bawah angka Rp20.000/kg. “Harga kakao sebanyak itu cukup membantu perekonomian kami,” ujar seorang petani kakao di Kecamatan Harau. Kendati pengelolaan kakao lumayan rumit, termasuk ketika hendak dilempar ke pasaran, tapi dengan tingkat harga yang membaik belakangan ini membuat petani merasa sangat terbantu. “Ya, bisalah dapat tambahan penghasilan keluarga antara Rp200.000-Rp300.000 tiap pekan,” tambah petani kakao yang lain. Bagi keluarga yang anaknya bersekolah di tingkat menengah, tambahan penghasilan sebanyak itu dinilai sangat membantu.
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
24
Sosok
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 105/XII/Desember 2013
PEMERINTAHAN BESERTA MASYARAKAT KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Mengucapkan Selamat Atas Pernikahan
dr.Eldesra Mahyori (Putra Bungsu Bpk.dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo dan Ibk.Risma Alis Marajo)
dengan Miranti, SH (PPuteri Bpk.dr.H.Sumirman Noerman dan Ibk Hj.Farida Tati) Pada Hari Jum’at Tanggal 22 November 2013 Di Masjid Darussalam Kelurahan Padang Tiakar Hilir Kota Payakumbuh
“ Semoga menjadi keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa rahmah” Tertanda Drs.H.Asyirwan Yunus Wakil Bupati
H.Yendri Tomas, SE, MM Sekretaris Daerah
Pimpinan DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota Darman Sahladi, SE, M Ketua
drh.Harmen Wakil Ketua
Syafaruddin Dt.Bandaro Rajo Wakil Ketua