Tabloid Sinamar Edisi 118

Page 1

MEDIA PEMKAB LIMA PULUH KOTA Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

Index 1

Fita, Perajin Rubik Tak Hasilkan Limbah (11)

2

Asyirwan Yunus Wabup Penggemar Matematika (15)

3 SemalamWabup Kunjungi 2 Masjid (22)

ISSN 2303-2634

Website : http://www.humas.limapuluhkotakab.go.id

Email: tabloid.sinamar@gmail.com


Redaksi 2 REDAKSI TAJUK RENCANA

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

Ikut “Turun Gunung”

Dari Redaksi

Majelis Permusyawaratan Rakyat Oleh : Muhamad S, S.Pd *) MOHON izin untuk ikut latah menggunakan kependekan. Kalau selama ini kata MPR dikenal sebagai kependekan dari Majelis Permusyawaratan Rakyat, yang merupakan sebuah lembaga tinggi negara; kali ini kata MPR kita pelesetkan sebagai kependekan dari Menghormati Pilihan Rakyat. Kependekan seperti itu terasa perlu diketengahkan, terutama bila dikaitkan dengan situasi politik mutakhir Indonesia saat ini. Menyusul setelah puncak Pilpres (Pemilihan Presiden) 2014, yaitu berupa hari pencoblosan bagi anggota masyarakat yang memiliki hak pilih, Rabu (9/7); sebanyak dua pasang kandidat yang maju ke arena pesta politik tingkat nasional itu sama-sama mengklaim sebagai pemenang. Muhamad S Ini dipicu oleh hasil quick count (hasil hitung cepat) sejumlah lembaga survei, yang disiarkan sejumlah stasiun televisi –baik milik pemerintah maupun swasta—, yang menyajikan hasil berbeda tidak lama setelah masyarakat menggunakan hak politiknya. Sebanyak delapan lembaga survei menyajikan data kemenangan pasangan Joko Widodo dan HM Jusuf Kalla, sementara empat lainnya untuk kemenangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Semua lembaga survei penyelenggara kegiatan survei merasa benar dengan hasil survei yang disajikan ke publik, terutama terkait dengan metodologi yang mereka pergunakan. Kondisi ini terang membuat masyarakat bingung. Karena, selain baru pertama kali terjadi sejakditerapkannya sistem pemilihan langsung, kebingungan masyarakat lainnya adalah soal lembaga survei mana yang datanya dinilai pantas dijadikan rujukan? Perbedaan hasil quick count Pilpres 2014 dari sejumlah lembaga survei bukan tidak mungkin akan memicu konflik horizontal, yang memungkinkan kedua kubu akan saling berhadapan. Bersyukur KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) mengambil sikap arif, sehingga pada Jumat (11/7) mengeluarkan imbauan kepada semua lembaga penyiaran menghentikan penyajianquick count. Terlihat Sabtu (12/7) tak ada lagi lembaga penyiaran yang menyiarkan hal itu. Itu artinya, hasrat keingintahuan masyarakat akan hasil Pilpres 2014 hanya menunggu hasil rekapitulasi suara nasional, yang akan diumumkan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) pada 22 Juli mendatang. KPU pun menjamin penyelenggaraan rekapitulasi suara nasional akan dilakukan dengan transparan dan akuntabel, terjauh dari intervensi dan intimidasi pihak-pihak yang berkepentingan dengan hal itu. Dalam konteks persoalan seperti itu, kita hanya ingin mengetengahkan satu hal, yaitu semua pihak harus bersikap MPR, alias Menghormati Pilihan Rakyat. Pasangan manapun yang kelak dinyatakan sebagai pemenang Pipres 2014 oleh KPU, baik duet Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK, berarti itulah pasangan yang dikehendaki oleh mayoritas masyarakat memimpin negeri untuk periode lima tahun ke depan, 2014-2019. Kata kuncinya jelas pada KPU, yang dharapkan melakukan rekapitulasi dengan cara yang benar dan sesuai kaidah dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Semisal KPU atau oknumnya sempat bermain api, misalnya tergiur iming-iming pihak tertentu atau bersebab intervensi dan intimidasi, berarti lembaga negara penyelenggara pemilu itu mempetaruhkan satu hal yang sangat fundamental, yaitu keutuhan negeri ini. Sebab, kalau KPU sempat mengeluarkan hasil yang merupakan produk main mata atau sejenisnya, diniscayakan pihak yang sengaja dikalahkan dalam posisi yang sulit menerima. Realitas ini diprediksi akan menyeret ke kondisi yang tidak diinginkan, yang bukan tidak mungkin ujung-ujungnya adalah terjadinya chaos secara nasional. Bila chaos meluas, siapa yang berani menjamin untuk bisa mengendalikan? Tapi kalau KPU mengumumkan hasil Pilpres 2014 sesuai yang dikehendaki masyarakat, masyarakat juga diharapkan untuk menerima hasil itu apa adanya. Kendati pasangan yang dijagokan dinyatakan kalah, mesti diterima dengan legowo karena itulah kehendak mayoritas masyarakat. Konsekuensi dari proses demokrasi memang demikian, yaitu ada yang kalah, dan ada yang menang. Artinya, memang sangat dituntut kedewasaan masyarakat dalam berpolitik. Sebab, pada hakikatnya baik pilpres, pemilu legislatif, pemilukada, pilgub, dan sejenisnya hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Jangan sampai karena untuk mengejar tujuan yang berspektif pendek, kita kemudian rela mengorbankan tujuantujuan besar yang jauh lebih fundamental.*** *) Kepala Bagian Humas & Protokoler Setkab Limapuluh Kota/ Pemimpin Redaksi Tabloid Sinamar

MELIPUT kegiatan tim Safari Ramadhan Khusus pimpinan Bupati di Landai (f/gun)

B

ULAN Ramadhan 1435 Hijriyah ini, sama dengan Ramadhan-ramadhan tahun sebelumnya, jangan mengira kami –para pengelola Tabloid Sinamar yang pararel dengan segenap PNS (pegawai negeri sipil) di lingkup Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota—lebih banyak menghabiskan waktu di kantor dengan berleha-leha sembari menanti datangnya saatnya berbuka puasa. Bahkan, kalau boleh jujur, intensitas kesibukan kami di bulan Ramadhan ini jauh meningkat dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Sebab, kalau di bulan biasa kebanyakan kesibukan kami hanya menjalankan tugas rutin dalam rentang waktu yang sudah ditetapkan, sementara di bulan Ramadhan — selain tugas rutin di jam-jam yang sudah digariskan—, kami sering dihadapkan tugas ekstra di luar jam kantor. Yang paling menyita waktu adalah tugas esktra buat mendampingi TSR (Tim Safari Ramadhan) mengunjungi masjid atau rumahrumah peribadatan umat Islam di daerah ini. Untuk diketahui, TSR itu bukan hanya satu, melainkan tiga. Ada TSR Pemkab Limapuluh Kota, TSR khusus Bupati dan Wakil Bupati. Belum lagi TSR Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, yang bila berkunjung ke sini juga harus didampingi. “Susahnya, kalau pada hari yang sama ada sejumlah TSR yang harus didampingi,” ujarMuhamad S.Pd., Pemimpin Redaksi Tabloid Sinamar, yang juga Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota. Dengan keterbatasan personil yang ada di bagian itu, ditambah tidak semua personil yang memiliki kemampuan jurnalistik dan fotografi, “Kita pandai-pandai saja membagi personil,” ujar Muhamad. Tapi, pada kondisi-kondisi tertentu, terutama bila dihadapkan dengan realitas keterbatasan personil peliput dan fotografer, tak jarang Muhamad ikut “turun gunung” dengan menjadi tenaga peliput atau fotografer. Syukurnya,

Muhamad didukung oleh pengalaman masa lalu yang lama malang-melintang di dunia jurnalistik dengan mengabdi sebagai wartawan di sejumlah penerbitan, baik lokal maupun nasional. Maka, selain sibuk mengatur personil yang akan turun ke lapangan meliput TSR, Muhamad tidak jarang melakoni peran sebagai wartawan: ya meliput, ya wawancara, ya mengambil foto. Tambah tak canggung lagi karena, menurut Muhamad, kendati sudah lama tercatat sebagai pejabat di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota, Muhamad juga tidak secara totalitas menanggalkan status kewartawanannya. Suka-duka ikut TSR juga tidak sedikit. Syukur-syukur masjid atau rumah peribadatan umat Islam yang didatangi itu didukung infrastruktur jalan dan jembatan yang layak, sehingga gampang dijangkau. Yang tidak enaknya saat mendatangi rumah peribadatan yang berada dikawasan terisolasi, yang untuk sampai ke sana terkadang harus dilalui dengan berjalan kaki dengan kondisi medan yang amat berat. Untuk lokasi-lokasi TSR seperti ini, seperti diceritakan Joni Indra, Hendri Gunawan, Herpa Tarmidi dan Yogi, personil Sinamaryang juga staf Bagian Humas, rombongan mulai bertolak dari Sarilamak, Kecamatan Harau, terhitung sejak siang. Yang repotnya ketika pulang, yang terkadang baru sampai tengah malam di rumah masing-masing. “Tidak jarang kami menjalani makan sahur di tengah jalan,” kata mereka. Tapi, semua itu menurut Hendri, dilakukan didasarkan kecintaan pada pekerjaan, ditambah lagi karena hobi, sudah terbiasa dengan rutinitas yang dijalani seorang wartawan, semua itu dijalani dengan enjoyenjoy saja. “Siapa tahu semua kesulitan yang dijalani selama Ramadhan itu dicatat Allah SWT sebagai tambahan amalan pahala,” tambahnya. Amin.***

Etalase

Manjalang Mintuo SALAH satu tradisi anak nagari di Kabupaten Limapuluh Kota dalam Hari Raya Idul Fitri yang masih bertahan sampai saat ini adalah manjalang mintuo. Ini merupakan sebuah tradisi yang diwarisi secara turun-temurun, di mana sang menantu mendatangi mertuanya tidak lama atau beberapa hari setelah shalat Idul Fitri. Selain kesempatan itu dimanfaatkan sebagai momen untuk meminta maaf kepada sang mertua dan anggota keluarga

suami, pada saat manjalang mintuo itu sang menantu juga membawa sejumlah makanan yang telah disiapkan sebelum Lebaran. Dalam tradisi manjalang mintuo tersebut, biasanya makanan yang dibawa adalah makanan/penganan khas Lebaran seperti kutupat, kue, sambal, lauk-pauk, dan sejenisnya. Kegiatan manjalang mintua ini biasanya dilakukan oleh pasangan suamiisteri yang masih tergolong baru.***

Sinamar

Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota I Wakil Bupati Lima Puluh Kota PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota I Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JA WAB : Kabag Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad.S DEWAN RE DAKSI : Muhamad.S (Ketua), Rino Putra, Joni Indra, Ronny Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik M.Nur REDAKTUR PELAKSANA : Rino Putra REDAKTUR : Joni Indra, Hendri Gunawan, Ronny M.Nur STAF REDAKSI : Herpatarmidi, Eliza, Gusmaria, Fitri Jufita Rahman REPORTER : Tesy Febrina, Nurfitri Rahmadani, FOTOGRAFER: Herpatarmidi, Yuridra Hasramogi, Erwin Suwanda SEKRETARIS : Gusmaria DISTRIBUTOR: Yuridra Hasramogi, Zulfadli. KONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK: Joy ALAMAT RE DAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bu pati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarila mak 26271 Web : www.limapuluhkota kab.go.id | Email : majalah.sinamar @ gmail.com PERCETAKAN : PT. Pekanbaru GRAFIKA (Isi diluar tanggungjawab percetakan). PERWAKILAN PEKAN BA RU : Rachpendi Sakti, Gonjong Limo Pekan Baru, Jl.Arifin Ahmad (Sebelah Universitas Terbuka) Pekan Baru. Media Pemkab Lima Puluh Kota

Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional nas kah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid .sinamar@gmail.com.


Utama REDAKSI 3 Laporan

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

 Landai Bebas dari Isolasi Fisk

Dulu Berupa Jalan Setapak, Eh, Kini Jalannya Beraspal

Sebelum 2002, untuk mencapai jorong yang berlokasi di perbukitan itu, hanya tersedia satu jalan setapak dengan melewati hutan. Bisa dibayangkan, betapa sulitnya mencapai kawasan tersebut kala itu. Apalagi bila masyarakat Landai hendak membawa barang bawaan, terutama yang berat.

K

EGEMBIRAAN itu sejatinya milik anggota masyarakat Landai, Nagari Harau, Kecamatan Harau, kini. Mungkin juga harapan hari esok yang lebih baik dibandingkan hari ini, dan membenamkan pengalaman masa lalu yang kelam di saat kawasan itu masih terkungkung dalam isolasi fisik. Masyarakat Jorong Landai memang sudah berhak bergembira. Kawasan pemukiman masyarakat yang dulunya sulit dijangkau oleh berbagai jenis kendaraan, kini sudah dapat dilewati kendaraan roda empat dengan leluasa. “Kami masyarakat Jorong Landai menyatakan sangat berterimakasih kepada jajaran Pemkab Limapuluh Kota,” ungkap Wali Nagari Harau, Tajul Fuad. Di hadapan tim Safari Ramadhan khusus Pemkab Limapuluh Kota yang dipimpin Bupati dr. Alis Marajo Marajo Dt. Sori Marajo di Masjid MusliminJorong Landai, Selasa (15/7), Fuad lebih jauh mengatakan bahwa kegembiraan masyarakat bersebab kawasan mereka yang dulunya hanya memiliki jalan setapak yang sangat sulit dijangkau, kini sudah berubah menjadi jalan beraspal yang leluasa dilalui kendaraan roda empat. Dengan bangga, sang Wali Nagari memaklumatkan: Jorong Landai sekarang bukan Landai yang dulu lagi. “Landai sekarang sudah jauh berubah ke arah yang lebih baik,” kata Tajul, sambil menambahkan bahwa “kemerdekaan” yang sejak lama dinikmati oleh anggota masyarakat lainnya di Kabupaten Limapuluh Kota, juga telah dinikmati oleh warga Landai. Ya, sebelum ke kawasan itu dibangun jalan aspal melalui APBD Kabupaten Limapuluh Kota, Jorong Landai identik dengan kawasan terisolir, yaitu sebuah kawasan yang sulit dijangkau oleh

kendaraan berbagai jenis. Keterisolasian secara fisik telah membuat kawasan itu sulit berkembang secara ekonomi dan sosial. Tak pelak, Landai identik dengan berbagai ketertinggalan. Sebelum 2002, untuk mencapai jorong yang berlokasi di perbukitan itu, hanya tersedia satu jalan setapak dengan melewati hutan. Bisa dibayangkan, betapa sulitnya mencapai kawasan tersebut kala itu. Apalagi bila masyarakat Landai hendak membawa barang bawaan, terutama yang tergolong berat. Baru pada 2002 sudah dibuka jalan ke sana, tapi masih berupa jalan tanah yang belum mendapatkan pengerasan. Namun, sejak beberapa hari belakangan permukaan jalan tanah itu sudah berubah menjadi jalan beraspal beton, yang dibiayai melalui APBD Kabupaten Limapuluh Kota. Jika sebelumnya untuk mencapai jorong ini dari jalan negara ruas Sumbar-Riau di jorong tetangga Ulu Aie memakan waktu 1 jam, kini hanya butuh beberapa menit saja. ”Landai benar-benar sudah jauh berubah,” ujar Tajul. Pada kesempatan itu Tajul juga menyampaikan, kondisi memprihatinkan

bagi anak-anak usia sekolah dasar di Sungai Data. Lantaran belum ada sekolah, sekitar 20 orang anak asal jorong tersebut bersekolah di SDN Landai yang berjarak sekitar 3 km dengan berjalan kaki. ”Karena belum ada SD di Sungai Data, anak-anak dari jorong itu harus berjalan kaki setiap harinya sejauh 3 km ke SDN Landai. Kami berharap ini menjadi perhatian Pemkab Lima Puluh Kota. Setidaknya berupa lokal jauh,” harap Tajul. Menanggapi penyampaian Wali Nagari Harau tersebut, Bupati Alis Marajo mengakui Landai saat ini memang sangat jauh berbeda dengan Landai tempo dulu. Tahun 2002 jalan Landai hingga Koto Tinggi Kubang Balambak masih berupa setapak yang sulit ditempuh. ”Dulu untuk menempuh landai ini dari Sarilamak memakan waktu hingga 2 jam, tapi sekarang hanya butuh waktu beberapa puluh menit saja,” tutur Bupati. Menyoal masalah sekolah di Sungai Data, Bupati Alis Marajo menyebut hal ini harus menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan. “Saya minta ini menjadi perhatian Dinas Pendidikan. Tolong UPT Pendidikan Kecamatan Harau sampaikan

persoalan ini ke dinas,” papar Bupati sembari memerintahkan Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Harau, Yanuar, S.Pd menyikapi aspirasi masyarakat tentang sekolah SD tersebut. Lebih jauh Bupati menghimbau, dengan akses lalu-lintas yang sudah lancar tersebut hendaknya diikuti masyarakat dengan merobah pola hidup yang lebih sehat. Salahsatunya dengan menyiapkan MCK di setiap rumah dan tidak lagi melaksanakan aktifitas mandi, mencuci dan buang air di sungai. “Kita meminta masyarakat Landai ke depan hidup lebih sehat dan tidak lagi menggunakan sungai sebagai satu-satunya tempat MCK,” ucap Alis. Lebih jauh Bupati menghimbau, dengan akses lalu-lintas yang sudah lancar tersebut hendaknya diikuti masyarakat dengan merobah pola hidup yang lebih sehat. Salah satunya dengan menyiapkan MCK (mandi, cuci, kakus) setiap rumah dan tidak lagi melaksanakan aktifitas mandi, mencuci dan buang air di sungai. “Kita meminta masyarakat Landai ke depan hidup lebih sehat dan tidak lagi menggunakan sungai sebagai satu-satunya tempat MCK,” ucap Bupati Alis. (gun/her)

tersebut, buntutnya kami pemerintahan nagari yang disalahkan masyarakat. Hal ini perlu dievaluasi pihak terkait,” ungkap Dedi. Menanggapi pengaduan masyarakat tersebut, Wabup Asyirwan Yunus berjanji segera menurunkan tim dari dinas PU dan

BPBD ke lokasi aliran Batang Sinamar. Begitu juga maslaah BPJS akan disikapi Dinas terkait. “Kita akan sikapi aspirasi masyarakat ini secepatnya,” ucap Asyirwan. (hendri gunawan)

Sinamar Terus Gerus Sawah Penduduk SEDIKIT 10 hektar areal persawahan penduduk di Nagari Anding Kecamatan Suliki hanyut digerus aliran Sungai Batang Sinamar. Masyarakat berharap kondisi yang sudah terjadi sejak beberapa tahun belakangan itu mendapatkan penanganan dari Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota. Hal itu terungkap dalam penyampaian Ketua Karang Taruna Nagari Andiang Dt. Rajo Bosa di hadapan Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus di Masjid Istiqomah nagari setempat, baru-baru ini. “Kami berharap sejumlah titik tebing Batang Sinamar mendapatkan dam agar aliran sungai itu tidak lagi menggerus areal persawahan penduduk. Bila tidak segera mendapatkan bangunan pengaman, kami khawatir kerusakan akan bertambah parah, terlebih setiap kali musin hujan,” papar Dt. Rajo Bosa. Diakui Dt. Rajo Bosa, sebelumnya sudah ada penanganan dari pihak Pemkab, namun belum mampu mengantisipasi

kerusakan lahan sepanjang aliran air tersebut. Menyimak kondisi sekarang, ia menilai sejumlah titik lainnya juga perlu dilakukan pengedaman. Selain itu ia juga menyampaikan, sekitar 70% dari luasan Nagari Anding merupakan areal persawahan yang umumnya masih berstatus tadah hujan. Agar bisa memberikan produksi yang optimal, areal pertanian itu diharapkan mendapatkan pengairan berupa irigasi. “Sebagian besar nagari kami merupakan persawahan, sayangnya areal pertanian itu hanya bisa digarap ketika musim hujan. Kami berharap ini menjadi perhatian pemerintah,” tutur Dt. Rajo Bosa. Pada bagian lain wali Nagari Anding Dedi Sardi mengadukan masalah penerima BPJS di nagarinya yang sebagiannya tidak tepat sasaran. Warga ekonomi mampu ternyata ada yang menerima, sementara keluarga yang tidak mampu atau benarbenar miskin tidak mendapatkannya. “Karena BPJS yang tidak tepat sasaran


4

Laporan Utama

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

Bupati: Masyarakat Harus Nikmati

Hasil dari Kegiatan Pembangunan

MULUS – Jalan Landai Nagari Haraui tak lagi setapak, tapi sudah beraspal mulus. (hendri gunawan)

“Yang kita harapkan kepada masyarakat untuk bersabar demi membangun Limapuluh Kota ini. Tapi secara perlahan kita akan berusaha secara bersamasama untuk menuntaskan pembangunan ini.”

S

EAKAN tiada hari untuk mengunjungi masjid, dan berdialog dengan jemaah. Itulah yang dilakukan Tim Safari Ramadhan (TSR) 1435 Hijriyah, yang terbagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap tim mendatangi masjid atau rumah peribadatan umat Islam, selalu meninggalkan buah tangan. Pada Rabu (16/7) malam, TSR Pemkab Limapuluh Kota yang dipimpin Wakil Bupati Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si melanjutkan agenda Ramadhannya ke Masjid Al-Mujahiddin Jorong Aur Duri, Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan. Dalam kunjungan kali ini, Wabup didampingi Kepala BPM Syahrial Amri, S.Sos, M.Si, Sekretaris Bapedda Khairunnas, Kabag Kesra H.Karespi, S.Ag, dan lainnya.

Pada sambutannya usai shalat taraweh bersama-sama masyarakat Aur Duri, Asyirwan Yunus mengatakan bahwa Pemkab Limapuluh Kota tetap berkomitmen dalam menjalankan berbagai program yang ada. Di samping itu Asyirwan Yunus juga menjelaskan apa itu pemerintahan. “Pemerintahan mempunyai tugas mengatur dan mengurus masyarakat,” jelas Asyirwan. Selanjutnya Asyirwan Yunus mengungkapkan bahwa di tingkat manapun pemerintahan ini pasti memiliki keterbatasan, seperti belum siapnya pembangunan jalan, gedung sekolah, dan lainnya. “Inilah yang kita harapkan kepada masyarakat untuk bersabar demi membangun Limapuluh Kota ini. Tapi secara perlahan kita akan berusaha secara bersama-sama untuk menuntaskan pembangunan ini,” kata Asyirwan. Sementara itu Wali Nagari Maek Afri Yandra menyampaikan aspirasinya dengan memohon bantuan untuk melanjutkan pembangunan Masjid AlMujahiddin. “Masjid ini perlu diperluas karena kondisinya tidak memungkinkan untuk menampung jemaah yang semakin meningkat jadi kami sangat mengharapkan sumbangsih dari Pemerintah Daerah sehingga Masjid ini dapat menampung jemaah lebih banyak lagi,” ungkap Afri. Menanggapi hal tersebut, bak gayung bersambut Asyirwan Yunus malam

itu memberikan bantuan untuk pembangunan Masjid Al-Mujahiddin sebesar Rp.1,5 juta, yang diberikan langsung kepada pengurus masjid dan bantuan untuk fakir miskin yang di serahkan kepada Wali Jorong setempat sebesar Rp1 juta. Sebelumnya, Senin (14/7) malam, Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo langsung memimpin Tim Khusus Safari Ramadhan di Mesjid Akhdar Sijutuah Ladang Laweh, Kecamatan Situjuah limo Nagari. Dalam kesempatan ini, Bupati Alis Marajo juga menjelaskan berbagai program Pemkab Limapuluh Kota, yang membutuhkan partisipasi aktif masyarakat. “Gerak pembangunan berjalan dengan cepat, laju pertumbuhan ekonomi terus naik, masyarakat harus dapat menikmati hasil dari kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan,” katanya, sambil menambahkan bahwa semua itu dimaksudkan untuk mewujudkan dinamisasi gerak pembangunan sektor agraris, terwujudnya ketahanan pangan, pengembangan kawasan sentra produksi berdaya saing tinggi. “Menyisik nan rumpang manimbun yang lokuak, kedatangan kami pada malam ini tidak lain mengunjungi masyarakat Ladang Laweh dan silaturrahim tanda pemerintah daerah memperhatikan masyarakatnya,” jelasnya. “Skala prioritas pembangunan daerah bidang ketahanan pangan meningkatnya sarana dan prasarana infrastruktur pertanian. Pengembangan kawasan-kawasan

strategis, penangulangan kemiskinan, pendidikan dan kesehatan.”jelas Alis. Jauh Sebelumnya, yaitu Kamis (3/7) malam, daerah ini dikunjungi TSR Pemprov Sumbar, yang langsung dipimpin Gubernur Irwan Prayitno. TSR Pemprov Sumbar itu melakukan kunjungan ke Masjid Taslim Nagari Tanjung Pauh, Kecamatan Pangkalan Kota Baru. Hadir juga rombongan Tim Safari Ramadhan dari Kabupaten Limapuluh Kota yang dipimpin Bupati Alis Marajo beserta unsur SKPD, Kementerian Agama dan tokoh masyarakat Pangkalan Koto Baru. Kepada masyarakat Nagari Tanjung Pauah, Gubernur Irwan mengingatkan untuk memperkokoh keimanan dan ketaqwaan dalam menghadapi perkembangan zaman karena setiap pekerjaan yang dilandasi ketaqwaan akan menjadi terasa mudah dan menuai hasil yang lebih baik. “Ketaqwaan membuat kita lebih sabar dalam menjalani hidup dan setiap pekerjaan akan membuahkan hasil yang baik,” katanya. Selanjutnya Irwan Prayitno mengungkapkan bahwa jika taqwa ini sudah menjadi benteng diri Insya Allah kita akan terjauh dari segala macam permasalahan sosial dan masyarakat akan hidup damai, tentram dan tertib. “Ibadah seperti membaca Al-Qur ’an, Sholat Tarawih dan Duha dapat menjadi modal kuat mental kita serta menjadikan bangunan negara kuat untuk mewujudkan kesejahtaraan rakyat,” ucap Irwan Prayitno. Lebih jauh Irwan Prayitno menyebutkan bahwa kunjungan Tim Safari Ramadhan merupakan kegiatan rutin untuk mengunjungi masyarakat dan menghimpun aspirasi yang berkembang ditengah-tengah masyarakat. “Karena pemerintah ini adalah bertujuan untuk melaksanakan pembangunan di berbagai sektor dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai yang diamanatkan UU dan tujuan kemerdekaan,”imbuh Irwan. Sementara itu Bupati Alis Marajo dalam kesempatan itu menyampaikan rasa terimakasih atas kunjungan Tim Safari Ramadhan Propinsi Sumatera Barat ke Kabupaten Lima Puluh Kota. “Kabupaten Lima Puluh Kota yang berbatasan dengan Provinsi Riau sebagai gerbang masuk ke Provinsi Sumbar menjadikannya sebagai kawasan pusat pertumbuhan ekonomi dan jalur transportasi serta berdampak baik untuk pembangunan,”jelas Alis Marajo. Pada kesempatan itu Gubernur Irwan Prayitno juga menyerahkan bantuan untuk mesjid uang sebesar Rp.20 juta yang bersumber dari APBD. (joi/ogi/gun/herpa)


5

Laporan Utama

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

Wabup : Rest Area Hulu Aia Harus Dihidupkan Lagi

W

AKIL Bupati Limapuluh Kota Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si mengharapkan Rest Area Hulu Aia, di Nagari Harau, Kecamatan Harau harus kembali dihidupkan agar perekonomian Hulu Aia bisa meningkat. “Hal ini juga ditunjang dengan potensi wisata pada Fly Over Kelok 9 yang sangat ramai dikunjungi, baik itu dari arah Sumbar maupun dari Riau,” katanya, di hadapan masyarakat Hulu Aia, ketika melakukan safari ramadhan, Senin (14/7). Dalam kegiatan TSR khusus yang dipimpinnya itu, ikut dalam rombongan Kadis Budparpora Zulhikmi, S.Pd, M.Pd, Sekretaris BPM Usman, S.Pd, Sekretaris Inspektorat Drs.Tedi Surya Winata dan Camat Harau Deki Yusman, SSTP. Asyirwan juga kembali memaparkan arti pemerintahan di depan para masyarakat Hulu Aia. Dikatakan, pemerintahan adalah bersama-sama DPRD membuat suatu kebijakan daerah dan pemerintahan adalah mengurus, melayani serta memberdayakan masyarakat. “Tidak ada satupun pemerintahan di dunia ini yang mampu memuaskan dan melayani semua masyarakatnya, ini harus kita pahami secara bersama”,ucap Asyirwan. Lebih jauh Asyirwan Yunus mengharapkan ke depannya Kabupaten Limapuluh Kota yang sangat luas bisa memindahkan semua urusan yang berhubungan dengan masyarakat ke kecamatan masingmasing. “Sehingga dengan demikian masyarakat bisa terbantu baik itu dari segi biaya maupun waktu pengurusan,” harap Asyirwan. Pada Safari Ramadhan kali ini juga diserahkan bantuan untuk warga kurang mampu yaitu Tahar (86) dan Hasnawati (65) serta bantuan untuk pembangunan Masjid Al-Falah yang diserahkan langsung oleh Wabup Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si. “Sebagai pimpinan rombongan saya mengucapkan terima kasih atas sambutan masyarakat Hulu Aia,” pungkas Asyirwan. Sebelumnya, Sabtu (12/7) malam, Tim Khusus Safari Ramadhan Bupati Limapuluh Kota mengunjungi Masjid AL-Ikhkas Palangkitangan Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Sabtu malam. Kunjungan Bupati dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo dan sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dalam rangka mempererat silaturahmi Pemkab Limapuluh Kota dengan masyarakat serta menjemput aspirasi masyarakat di daerah pedalaman. “Pemerintah Daerah ingin sekali mengunjungi masyarakat di nagari-nagari, terutama yang berada di daerah pedalaman kecamatan. Karena dananya tidak

tertampung di APBD makanya anggota tim badoncek mengumpulkan zakat, infak dan sedekah untuk keperluan masjid yang dikunjungi,” kata Alis Marajo. Pemerintah daerah, dikatakannya, sangat peduli akan pembangunan daerahdaerah yang jauh dari pusat pemerintah kabupaten. Palangkitangan salah satunya sebagai jalur perlintasan pejuang Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Sebagai jalur lintas Palangkitangan butuh jalan yang memadai sebagai penghubung Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Agam. “Apalagi dengan dibangunnya Monas PDRI,” tambah Alis Marajo. Pada kunjungan kali ini, Kepala SKPD yang ikut rombongan Bupati Alis Marajo tampak antara lain adalah Kepala Dinas PU Edwar, Kepala Badan Kesbangpol Elvi Rahmi, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Widya Putra, Kepala Dinas Pendidikan Desri, Kepala Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi Khalid dan Kepala Dinas BP4K Deswan dan Kepala Bagian Hukum. Pada Sabtu (12/7), TSR yang dipimpin Wabup Asyirwan Yunus mengunjungi Masjid Syuhada’ Nagari Durian Gadang, Kecamatan Akabiluru, yang disambut antusias masyarakat setempat,. Hadir pada rombongan tersebut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Azfrizal Aziz, SH, Kadis Kesehatan dr.Adel Nifiarman, Sekretaris Koperindag dan Camat Akabiluru Hadi Putra, S.STP. Setelah buka puasa bersama di Kantor Camat Akabiluru, Wabup Asyirwan Yunus dan rombongan menuju Masjid Syuhada’ untuk melaksanakan Shalat Isya dan Shalat Taraweh bersama-sama masyarakat Durian Gadang yang kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustad Irusli, S.Ag. Wabup Asyirwan dalam kesempatan itu menyampaikan rasa bangganya melihat kondisi masyarakat Nagari Durian Tinggi, yang mana meskipun nagari ini belum lama dimekarkan tetapi sudah sangat jauh kemajuannya. “Ini yang harus dipertahankan dan ditingkatkan. Semua ini dapat dijadikan sebagai modal kekuatan menghadapi tantangan kedepan. Kita harus terus membangun daerah yang kita cintai ini dengan bergandengan tangan, bahu-membahu seperti yang telah kita lakukan selama ini untuk percepatan pembangunan yang telah sukses dilaksanakan dengan pola kebersamaan,”papar Asyirwan.

Pada kesempatan itu Asyirwan Yunus juga mengatakan sebagai daerah yang memiliki wilayah yang cukup luas di Provinsi Sumatera Barat menjadikan Kabupaten Limapuluh Kota lokasi strategis untuk pelaksanaan berbagai pembangunan regional dan nasional. “Beberapa diantaranya sudah kita nikmati hasilnya seperti Fly Over Kelok Sembilan yang terletak di Kecamatan Harau, merupakan jalan layang tertinggi di Indonesia,”ucap Asyirwan. Disamping makanan ringan khas Durian Gadang Asyirwan Yunus juga disuguhi penampilan Pidato Islami oleh Lisa Sania Rahmi siswa kelas 3 MTsN Kota Payakumbuh, warga Durian Gadang yang sudah beberapa kali meraih Juara Tingkat Provinsi dan seorang siswa SD yang telah mengikuti Pildacil tingkat kabupaten. Diakhir acara Asyirwan Yunus menyerahkan bantuan untuk pembangunan Masjid Syuhada’ sebesar Rp.1,5 juta yang diserahkan langsung kepada pengurus masjid tersebut. Sehari sebelumnya, Jumat (11/7), Wabup Asyirwan bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Limapuluh Kota Drs.H.Gusman Piliang MM bersama rombongan melaksanakan Safari Ramadhan di Masjid Ittifaq Tanjung Barulak, Nagari Kubang, Kecamatan Guguak. Hadir pada kesempatan itu Camat Guguak Drs.Yuhendri dan undangan lainnya. Dalam sambutannya usai Shalat Taraweh, Wabup Asyirwan Yunus mengajak jamaah yang hadir agar pada momentum Ramadhan kali ini melakukan perbaikan terhadap diri masing-masing.”Perbaiki segala kelemahan diri kita masing-masing selama ini, sehingga kita mampu menjadi manusia yang bertaqwa dihadapan Allah SWT,”ajak Asyirwan. Diketahui selama menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Limapuluh Kota, baru kali ini AsyirwanYunus mengunjungi Jorong Tanjung Barulak, yang juga merupakan kampung halaman dari Gusman Piliang.”Jorong ini tergolong jorong yang sangat maju, ini dapat dilihat dari jalan menuju Jorong Tanjung barulak yang terbuat dari rabat beton,”ujar Asyirwan. Sementara itu Gusman Piliang mengatakan bahwa di Jorong Tanjung Barulak ini rata-rata masyarakatnya merupakan perantau dan jarang berdiam di rumah.

“Oleh karena itu kalau biasanya masjid di penghujung puasa semakin lengang, tetapi tidak untuk Masjid Ittifaq ini karena semakin ke ujung semakin ramailantaran anak-anak rantau sudah mulai berangsur-angsur pulang kampung,”jelas Gusman. Riswandi, S.Pd., selaku Ketua Pengurus Masjid Ittifaq, melaporkan hal yang senada sekaligus juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wabup dan jajaran Kementerian Agama. “Semoga kehadiran rombongan ini bisa mempererat tali silaturahim diantara kita,”pungkas Riswandi. Sementara pada Kamis (10/7) malam, TSR yang dipimpin Wabup Asyirwan menjalankan agenda Safari Ramadhannya dengan mengunjungi Masjid Istiqomah Jorong Tabek Panjang, Nagari Kotobaru Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh. Kedatangan Asyirwan bersama rombongan disambut antusias oleh masyarakat Tabek Panjang. Dalam sambutannya Asyirwan Yunus mengatakan bahwa kegiatan Safari Ramadhan dari jorong ke jorong dan dari nagari satu kenagari lain bahkan dari kecamatan ke kecamatan lain di Kabupaten Lima Puluh Kota adalah dengan maksud ingin bertemu langsung dan bertatap muka dengan seluruh lapisan masyarakat. Lebih jauhAsyirwan Yunus menekankan kepada seluruh masyarakat bahwa Safari Ramadhan merupakan sarana untuk lebih mendekatkan dan menjalin komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.”Intinya Safari Ramadhan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan ukhuwah dan silaturahim,”kata Asyirwan. Selanjutnya Asyirwan Yunus juga memaparkan bahwa dengan kunjungan ini masyarakat diharapkan dapat menyampaikan semua aspirasi mereka yang berkaitan dengan pembangunan. “Penyampaian secara informal, seperti halnya dalam Safari Ramadhan ini akan sangat efektif sekali untuk menampung semua aspirasi masyarakat,”tandas Asyirwan. Sementara itu Yosrizal selaku Walinagari Kotobaru Simalanggang juga mengucapkan rasa terima kasihnya dan warga Kotobaru Simalanggang atas kedatangan tim Safari Ramadhan.”Terimakasih kepada Bapak Wakil Bupati beserta rombongan yang telah bersedia datang,” ujar Yos setelah dilakukannya dialog antara Wabup dengan masyarakat setempat.(ogi/joi/mad)


6

Sinamar

Pendidikan

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

Koto Tangah Bakal Miliki SMA “Untuk membangun sekolah itu tahun ini kita telah menganggarkan APBD sebanyak Rp735 juta buat pengerjaan empat lokal. Selain itu kita juga telah menandatangani MoU bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp800 juta,”

H

ARAPAN masyarakat Nagari Koto Tangah Kecamatan Bukit Barisan untuk memiliki Sekolah Menengah Atas (SMA) akhirnya menunjukan titik terang. Tak kalah menggembirakannya, nagari di kawasan perbukitan itu juga telah mempunyai balai adat yang megah. “Sejak beberapa tahun belakangan Nagari Koto Tangah cukup mengalami banyak kemajuan. Salah satunya, kehadiran rencana SMA yang sudah puluhan tahun diidamkan masyarakat nagari ini,” ungkap Wali Nagari Koto Tangah Zul Irfan Dt. Muncak dalam sambutannya di hadapan Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo pada acara kunjungan tim safari Ramadhan di Masjid As Sakinah Koto Tangah, Rabu (16/7). Selain itu, nagari ini juga telah mempunyai Balai Paranginan Koto Lowe yang cukup megah serta mempunyai tower peralatan komunikasi. Lebih menggembirakannya lagi, kini ruas jalan Suliki – Sungai Dadok juga telah berobah status menjadi jalan propinsi. “Kami sangat bersuka cita dengan berbagai perkembangan tersebut. Semua itu terwujud berkat kerjasama dan komunikasi yang baik serta intensif antara masyarakat dengan Bupati,” ujar Zul. Menanggapi penyampaian Wali Nagari tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lima Puluh Kota Radimas, S.Pd membenarkan harapan pembangunan SMA di nagari ini memang bakal terwujud. “Untuk membangun sekolah itu tahun ini kita telah menganggarkan APBD sebanyak Rp735 juta buat pengerjaan empat lokal. Selain itu kita juga telah menandatangani MoU bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp800 juta,” terang Radimas. Dikatakan, pembangunan sekolah itu akan dimulai pada bulan September mendatang dengan pengerjaan selama 3 bulan. Saat ini masih dalam proses peren-

KUNJUNGI - Bupati Lima Puluh Kota mengunjungi masyarakat Nagari Koto Tangah Kecamatan Bukit Barisan dalam safari Ramadhan di Masjid As Sakinah nagari itu, Rabu (16/7). (hendri gunawan)

canaan konsultan dan penghitungan RAB. Selain di Koto Tangah, pembangunan SMA juga akan dilaksanakan di Nagari Maek. Tidak beda dengan Koto Tangah, masyarakat Nagari Maek juga sudah sangat lama mengidamkan kehadiran SMA di nagari yang berjarak sekitar 20 km dari pusat Kecamatan Bukit Barisan ini. “Tahun ini Bukit Barisan mendapatkan pembangunan dua SMA sekaligus,” ucap Radimas. Sementara itu salah seorang pemuka masyarakat setempat Dt. Tumbi kepada Sinamar menyebut, selama ini pelajar dari Koto Tangah umumnya bersekolah di SMA N Limbanang Kecamatan Suliki yang berjarak sekitar 20 Km atau ke sekolah lain di Kota Payakumbuh. Sebab, sampai kini

di Kecamatan Bukik Barisan belum ada satupun sekolah SLTA. “Selama ini anak kami yang sekolah di tingkat SLTA harus merantau atau kost di luar Kecamatan Bukik Barisan. Karenanya kehadiran SMA baru di nagari ini adalah sebuah kabar yang sangat menggembirakan bagi masyarakat Koto Tangah dan nagari tetangga lainnya,” ujar Dt. Tumbi. Sementara itu Bupati Alis Marajo selaku ketua tim safari Ramadhan dalam sambutannya menyampaikan, kedatangan rombongan ini dalam rangka bersilaturahmi serta untuk memberikan laporan kepada masyarakat tentang apa yang sudah diperbuat Pemkab Lima Puluh Kota sejak beberapa waktu belakangan. “Tim safari Ramadhan turun bukan

untuk menceramahi masyarakat tapi menyampaikan informasi tentang pelaksanaan kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah,” ujar Bupati. Dalam kesempatan itu bupati juga mengingatkan orang tua untuk mewaspadai anak agar tidak mengisap lem. Sebab, hal itu dapat merusak otak anak tersebut. “Bahaya mengisap lem ini harus diketahui semua anak sekolah. Agar guru bisa menginformasikan kepada anak didiknya, para pendidik itu harus lebih duluan mengetahui hal tersebut,” ingat Alis. Dalam kesempatan itu rombongan safari Ramadhan tersebut juga menyerahkan infak sebesar Rp3 juta bagi masjid setempat. (gun)

di Jalanan Hingga Larut Malam Aktifitas Remaja Resahkan Warga AKTIFITAS remaja di sejumlah nagari di Kecamatan Suliki mulai meresahkan masyarakat setempat. Salahsatunya kebiasaan bagadang hingga larut malam yang diwarnai aksi balapan liar. “Kebiasaan sejumlah remaja yang masih di jalanan hingga larut malam benarbenar semakin

meresahkan warga. Kami berharap solusi dari Pemkab Lima Puluh Kota,” ungkap salahseorang pemuka masyarakat Nagari Anding Nasrullah di hadapan Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus di Anding baru-baru ini. Tak hanya sekedar berkumpul dan bergadang, lanjut Nasrullah, para pemuda yang rata-rata angkatan sekolah itu juga senantiasa menggelar aksi ugal-ugalan dan balapan. Kegiatan itu tak hanya dikhawatirkan mengundang kecelakaan dan membahayakan

JAWAB – Wakil Bupati Lima Puluh Kota berdialog dan menjawab berbagai keluhkesah masyarakat dalam kegiatan safari Ramadhan. (hendri gunawan)

para pengguna jalan lainnya, namun juga mengganggu ketenangan masyarakat. Menanggapi pengaduan warga itu, Wabup Asyirwan menyebut, tidak sulit menertibkan berbagai kegiatan negatif di tengah masyarakat tersebut asal masyarakatnya mau kompak. Apalagi tim SK4 di daerah ini sudah diaktifkan kembali. “Kalau masyarakat kompak, tidak ada yang sulit. Apalagi kita sudah mengantifkan kembali SK4 buat menertibkan berbagai kegiatan yang meresahkan masyarakat di daerah ini,” ujar Asyirwan. Menurutnya, kenalan remaja dewasa ini semakin marak antara lain akibat pemimpin tidak lagi disegani, guru tidak lagi menjadi panutan dan orang tua tidak lagi menjadi kebanggaan anak. Pemerintah bisa saja membuat aturan

ketat terhadap anak sekolah, namun kadang pihak orang tua tidak bisa menerimanya. Faktanya, selama ini pernah kejadian orang tua melaporkan guru ke polisi lantaran guru itu menahan HP sianak. Selain itu juga ada orang tua murid yang marah-marah kepada guru karena pendidik tersebut diketahui memarahi anaknya. “Pemerintah bisa saja membuat aturan terhadap anak sekolah, namun apakah pihak orang tua sepakat dengan aturan yang dibuat tersebut. Menyikapi fenomena yang ada, salah satu upaya kita mulai tahun ajaran ini kita akan melarang siswa membawa HP berkamera ke sekolah,” ujar Asyirwan. Sebab, lanjutnya, anak akan sangat mudah mengakses berbagai hal termasuk yang berbau fornografi dengan alat komunikasi yang berkamera tersebut. (gun)


REDAKSI 7 Aparatur

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

Pemimpin Harus Dekat Dengan Masyarakat “Perlu kita pahami, tidak satu pemerintahpun di negara ini yang mampu sekaligus memuaskan dan memenuhi keinginan masyarakatnya,”

P

IMPINAN harus memahami dan mengerti persoalan yang terjadi di tengah masyarakatnya. Karenanya pemimpin itu harus dekat dengan masyarakat. Bila ada jarak, pelaksanaan pembangunan dikhawatirkan tidak lancar. Demikian Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus dalam sambutannya pada acara safari Ramadhan di Masjid Istiqomah Jorong Simpang Limo Nagari Andiang Kecamatan Suliki, Rabu (9/7) malam. “Pemimpin harus dekat dengan masyarakat. Sebab, kedekatan dengan masyarakat itu merupakan salahsatu faktor keberhasilan program kerja pemerintah,” ujar Asyirwan. Begitu pula dengan pihak masyarakat, diharapkan dekat dengan pemimpinnya agar tahu apa saja kebijakan yang diterapkan oleh pemimpinannya. Sehingga masyarakat diharapkan mendukung setiap kegiatan pemerintah dan tidak ada pertentangan antara masyarakat dengan pemerintah. “Kita tidak ingin ketika pemimpin itu salah langsung dihujat dan dicacimaki. Agama Islam tidak mengajarkan seperti itu. Bahkan dalam shalat, ketika imam salah makmum laki-laki memberitahukannya dengan cara mambaca Subhanallah atau bertepuk tangan bagi makmum perempuan,” ingat mantan anggota DPRD Propinsi Sumatera Utara tersebut. Dengan kedekatan tersebut, ucapnya, masyarakat dan pemerintah diharapkan saling bahu membahu dalam setiap kegiatan pembangunan. Namun perlu diketahui, tidak ada satupun pemerintah yang mampu sekaligus memenuhi keinginan masyarakatnya. “Perlu kita pahami, tidak satu pemerintahpun di negara ini yang mampu sekaligus memuaskan dan memenuhi

SERAHKAN - Tim safari Ramadhan yang diketuai Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo menyerahkan infak rombongan kepada pengurus Masjid As Sakinah Nagari Koto Tangah, Rabu (16/7). (hendri gunawan)

keinginan masyarakatnya. Kelompok terkecil seperti rumah tangga sekalipun, tidak akan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan anggota rumah tangganya,” papar Asyirwan. Artinya, lanjut Asyirwan, pemerintah mempunyai keterbatasan. Kabupaten Lima Puluh Kota contohnya, dewasa ini hanya memiliki APBD sekitar Rp1 triliyun. Anggaran sebanyak tersebut hanya sekitar 35% saja untuk belanja langsung.

Angka itu sangat sedikit buat pemeliharaan jalan di daerah ini yang mencapai panjang 1.276 Km. Apalagi belanja langsung yang hanya sekira Rp350 milyar itu masih terbagi buat sejumlah bidang melalui berbagai SKPD. “Dengan APBD yang terbatas tersebut, tentunya tidak mungkin bagi kita memenuhi keinginan masyarakat untuk mewujudkan pembangunan ataupun perbaikan jalan sekaligus. Ini harus

dipahami masyarakat,” tutur Asyirwan. Dalam safari Ramadhan itu Wabup juga menyerahkan bantuan dari rombongannya sebesar Rp1,5 juta bagi Masjid Istiqomah. Selain itu dua paket peralatan ibu melahirkan bagi warga miskin. Ikut hadir dalam acara itu Kabag Humas Muhamad S, S.Pd dan Sekretaris Dinas Kesehatan dan Camat Suliki Harman dan perwakilan SKPD lainnya. (hendri gunawan)

Pejabat Lima Puluh Kota dimutasi “Mutasi ataupun rotasi merupakan hal biasa dan sudah menjadi konsekuensi bagi aparatur negara. Karenanya, saya berharap pejabat yang dimutasi legowo” MUTASI ataupun rotasi adalah hal biasa dan sudah menjadi kegiatan rutin di lingkungan pemerintah. Dengan beberapa kali pindah tempat tugas, pejabat yang dimutasi diharapkan dapat lebih matang dalam tugas pemerintahan. Demikian Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus dalam sambutannya pada acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan eselon II dan III di lkingkungan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota di aula kantor bupati setempat, Selasa (15/7). “Mutasi ataupun rotasi merupakan hal biasa dan sudah menjadi konsekuensi bagi aparatur negara. Karenanya, saya berharap pejabat yang dimutasi legowo dan segera beradaptasi serta melaksanakan tugas di tempat baru,” ujar Wabup.

Nama Desri S.Pd. MM Radimas S.Pd. Novyan Burano Zulhikmi Amran

Diakui Wabup, mutasi bisa saja membuat suasana hati pejabatnya senang, sedih bahkan ada yang bertanya-tanya kenapa ia dipindahkan. “Itu adalah hal wajar,” ujar Asyirwan lagi. Mutasi itu ini diikuti 5 orang pejabat eselon II dan 2 orang eselon III. Dalam mutasi tersebut Ir. Novyan Burano yang sebelumnya Kepala Bappeda mengantikan Zulhikmi, S.Pd, M.MPd sebagai Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Budparpora). Sedangkan Zulhikmi pindah menjadi Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan. Selain itu Ir. Amran, M.Si yang semula Asisten Perekonomian dan Pembangunan pindah menjadi Kepala Bappeda. Sementara jabatan Asisten di isi Desri, S.Pd, MM yang sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan. Berikut jabatan Kepala Dinas Pendidikan diisi Radimas, S.Pd yang promosi dari semula sebagai sekretaris pada dinas bersangkutan. Sedangkan eselon III hanya tukar posisi atau rotasi antara Wiradinanta F, S.STP dari jabatan Sekretaris Kecamatan Lareh Sago Halaban dengan Rumellia, S.STP, M.Si yang sebelumnya Sekretaris Kecamatan Situjuah Limo Nagari. Acara itu ikut dihadiri para kepala SKPD dan Muspida setempat. (gun/herpa)

Jabatan Baru Asisten II Setdakab Kepala Dinas Pendidikan Kadis Budparpora Staf Ahli Bidang Pemerintahan Kepala Bappeda

Jabatan Lama Kepala Dinas Pendidikan Sekretaris Dinas Pendidikan Kepala Bappeda Kadis Budparpora Asisten II Setdakab

LANTIK - Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus melantik dan mengambil sumpah jabatan eselon II dan III di lingkungan Pemkab setempat, Selasa (15/7). (herpa)


8

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Aparatur

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

Lima Puluh Kota Perlu Benahi Pelayanan S

EJUMLAH pelayanan publik di Kabupaten Lima Puluh Kota perlu dibenahi. Tujuannya untuk memudahkan masyarakat. “Ke depan, saya ingin pelayanan terhadap masyarakat di daerah ini menjadi lebih baik. Bila selama ini tempat pelayanan itu berada jauh, ke depan harus lebih dekat dari tempat bermukim masyarakat,” ungkap Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus dalam penyampaiannya pada acara safari Ramadhan di Masjid Istiqomah Jorong Simpang Limo Nagari Andiang Kecamatan Suliki, Rabu (9/7) malam. Agar dekat, ujar Asyirwan, seluruh bentuk pelayanan itu harus berada di kecamatan. Dengan begitu, masyarakat akan mudah dan lebih murah untuk mendapatkan pelayanan tersebut. Beda dengan waktu-waktu sebelumnya, kantor pelayanan itu berada di Kota Payakumbuh. Selain sulit dijangkau, pelayanan yang jauh itu juga menuntut waktu dan biaya yang besar. “Harus diakui, pelayanan selama ini cukup membebani masyarakat. Terlebih

bagi mereka yang berasal dari kecamatan jauh seperti Kapur IX, Pangkalan, Gunuang Omeh dan Bukik Barisan. Untuk berurusan ke kantor perizinan saja tak jarang warga Kapur IX yang menginap di rumah dinas wakil bupati di Tanjung Pati karena berurusan tidak siap satu hari,” tutur Asyirwan. Idealnya, lanjut putera Pangkalan itu, masyarakat Kecamatan kapur IX cukup datang ke Muaro Paiti, begitu juga orang Kenagarian Maek hanya ke Guntuang dan orang Gunuang Omeh hanya berurusan ke Koto Tinggi. Ini merupakan reformasi birokrasi yang mampu memperpendek jarak, menghemat waktu dan biaya yang harus dikeluarkan masyarakat. Menurutnya, membenahi kualitas layanan publik di seluruh SKPD, instansi, dan unit kerja yang ada di daerah ini harus menjadi komitmen. Seluruh SKPD harus mampu memberikan pelayanan seuai standar pelayanan publik yang ada. Selain itu, masyarakat juga perlu mendapatkan informasi yang transparan tentang cara dan biaya mendapatkan pelayanan, serta waktu penyelesaian

layanan. “Masyarakat perlu mendapatkan kepastian waktu dan biaya pelayanan tersebut,” ujar Asyirwan. Selain itu ke depan Asyirwan juga menginginkan kabupaten ini berorientasi satu daerah satu produk unggulan. Gunuang Omeh yang selama ini terkenal dengan Jeruk Siam-nya fokus dengan jeruk tersebut. Begitu juga Kapur IX dan Pangkalan fokus dengan komoditi perkebunannya sesuai dengan karakteristik daerahnya. “Jangan lagi kita ikutikutan seperti orang berusaha ikan, kita ikut-ikut membuat kolam. Sementara kita tidak memiliki sumber air yang cukup. Alhasil usaha itu tidak akan memberikan hasil sesuai harapan,” ingat Asyirwan. (hendri Gunawan)

Wabup Akui Wartawan Mitra yang Baik “Wartawan adalah mitra pemerintah dalam percepatan pembangunan di kabupaten ini. Kita berharap hubungan harmonis yang terbina selama ini tetap terjalin dengan baik,” WAKIL Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus mengaku bangga dan berterimakasih kepada para wartawan yang

selama ini cukup mendukung berbagai program pembangunan di daerah ini. Terutama dalam hal mensosialisasikan dan menginformasikan berbagai hal serta kebijakan daerah. Hal itu disampaikan Asyirwan dalam acara buka bersama dengan seluruh insan pers di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh di Rumah Makan Ranah Minang, pekan lalu. “Saya merasa selama ini wartawan senantiasa aktif membantu kami dalam mensosialisasikan berbagai kebijakan daerah serta menyebarluaskan informasi kinerja pemerintah ke tengah masyarakat,” ungkap mantan anggota

DPRD Propinsi Sumatera Utara tersebut. Selain itu Asyirwan juga menilai wartawan di daerah ini senantiasa memerankan fungsi kontrol sosialnya. Para pejabat seharusnya tidak merasa takut dan terganggu dengan keberadaan wartawan selagi pejabat itu melaksanakan berbagai program dan kegiatan sesuai aturan. Malah sebaliknya, wartawan itu harus dijadikan sumber informasi yang bisa membantu dinas instansi. “Wartawan adalah mitra pemerintah dalam percepatan pembangunan di kabupaten ini. Kita berharap hubungan harmonis yang terbina selama ini tetap

terjalin dengan baik,” pinta Asyirwan. Lebih jauh putera Pangkalan itu menyebutkan, kritik sehat dan membangun yang selama diberikan membuktikan pers adalah mitra bagi Pemkab Lima Puluh Kota. Untuk meningkatkan kemitra itu, ia berharap suatu saat para wartawan memiliki sebuah ruangan di komplek kantor bupati. Hal itu, lanjutnya, diharapkan dapat lebih memudahkan akses berbagai informasi dari SKPD kepada wartawan. Sehingga nantinya tidak ada lagi jarak antara wartawan dengan Pemkab. (hendri gunawan)

BERSAMA - Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus berfoto bersama dengan para wartawan Luak Limo Puluah usai berbuka bersama di Rumah Makan Ranah Minang Lubuak Bangku, baru-baru ini. (hendri gunawan)


9

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Sosial

 Bilangan Tahun Menompang

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

ANAK - Panti Asuhan Anak Yatim dan Anak Terlantar (Payat) Ibrahim Situjuah Batua Kecamatan Situjuah Limo Nagari dihuni anak asuh usia dini hingga usia SLTA seperti terlihat dalam foto. (hendri gunawan)

Panti Ibrahim Tempati Gedung Sendiri

B

EDUG berbuka puasa tinggal beberapa menit lagi. Puluhan anak usia di bawah lima tahun (balita) hingga usia sekolah SLTA di Panti Asuhan Anak Yatim dan Anak Terlantar (Payat) Ibrahim Situjuah Batua Kecamatan Situjuah Limo Nagari tampak berkumpul di halaman pantinya dengan raut muka agak keletihan. Mereka sepertinya tak sabar lagi untuk segera berbuka. Sebab, cuaca panas terik seharian, sedikit lebih menyita perjuangan menahan haus dan lapar ketimbang hari sebelumnya yang bercuaca lebih bersahabat. Seorang laki-laki dan gadis kecil usia sekitar 4 tahun seketika terlihat bersorak kegirangan melihat kedatangan arakarakan mobil sedan jenis Great Corolla ke lokasi panti. Mereka diduga gembira karena klub oto motif bernama Great Corolla Club (GCC) Payakumbuh/Lima Puluh Kota itu akan berbuka bersama di panti mereka. “Lai jadi babuko basamo wak di siko om,” ujar si kecil itu bertanya kepada salahseorang rombongan GCC dalam bahasa minang. Pimpinan panti Ibrahim Hj. Wirdati, S.Pd dan Ketua Yayasan Ibrahim H. HW Dt. Marajo Pobo mengakui kedatangan rombongan untuk berbuka bersama dengan para anak asuh tersebut merupakan hal langka di panti ini. Tak heran kedatangan puluhan anggota GCC membuat kebahagian tersendiri bagi penghuni panti tersebut. “Kami sangat gembira dan berterimakasih atas kedatangan GCC berbuka bersama dengan anak-anak,” ujar Wirdati ketika menyambut kedatangan rombongan otomotif tersebut. Pensiunan guru itu menyebut, panti Ibrahim sudah mengasuh anak sejak April tahun 2006. Saat ini jumlah anak asuh sebanyak 30 orang yang masingmasingnya perempuan sejumlah 17 orang dan laki-laki 13 orang dengan tingkatan pendidikan PAUD hingga SLTA. Para anak asuh itu tidak hanya berasal dari berbagai nagari di Kecamatan Situjuah Limo Nagari, namun juga datang dari kecamatan lain seperti Akabiluru, Lareh Sago Halaban, Pangkalan dan Kapur IX. Malah, ada yang berasal dari Pangkalan Kapas Propinsi Riau. “Anak asuh kami bukan hanya yatim

piatu dari Lima Puluh Kota, tapi juga ada yang berasal dari propinsi tetangga Riau,” ucap Wirdati. Menurutnya, awal berdiri panti ini menempati empat lokal gedung MTsN Situjuah Batua yang saat itu tidak terpakai karena sekolah tersebut mempunyai gedung baru yang cukup memadai. Menyimak ketersediaan gedung dan dukungan masyarakat dan perantau untuk menjadi donatur, maka muncul gagasan untuk mendirikan panti asuhan. “Bermula dari rapat pada tanggal 11 Oktober 2004 yang diselenggarakan pemuka masyarakat Kenagarian Situjuah Batua di ruang sidang BPAN diperoleh kata sepakat untuk mendirikan panti asuhan di bawah naungan Yayasan Peristiwa Situjuh yang sudah berbadan hukum,” sela Dt. Marajo Pobo. Berdasarkan kesepakatan, panti yang baru lahir itu diberi nama Panti Asuhan Anak Yatim dan Anak Terlantar (Payat) Ibrahim. Nama Ibrahim itu merupakan nama orang yang memberikan tanah wakafnya buat lokasi berdirinya MTsN. Pada tanggal 27 April 2007 pemodokan panti ini diresmikan dengan asuh pada tahun pertama itu sebanyak 16 orang

dengan masing-masingnya 7 orang lakilaki dan 9 perempuan. Namun pada tahun 2012 sekitar bulan Juli, MTsN kembali membutuhkan gedungnya karena pada tahun ajaran 2012/2013 murid baru yang masuk ke sekolah itu cukup meledak. “Karena ledakan murid baru, pada tahun 2012 MTsN membutuhkan kembali dua lokal yang dipakai buat asrama panti dan tahun 2013 juga perlu dua lokal lainnya,” tutur Wirdati. Menyimak kondisi itu pihak panti disokong berbagai pihak di nagari dan para donatur akhirnya membangun gedung sendiri. Gedung permanent berukuran 18 x 9 meter berlantai dua yang dibangun di atas tanah wakaf keluarga Dt. Marajo Pobo itu pada lantai satunya digunakan untuk ruang makan, belajar dan majelis taklim. Sedangkan lantai dua untuk ruangan tidur anak asuh dan pengasuh. “Sejak Juli 2013 kami sudah bisa menempati gedung baru,” ungkap Wirdati. Menariknya, untuk pembinaan mental dan spiritual di panti ini, setiap anak diharuskan bangun menjelang subuh dan melaksanakan subuh. Selain itu belajar, membaca Alqur ’an. Untuk memotivasi

anak, bagi yang hapal surat Al-Baqarah sebanyak 20 ayat akan mendapatkan hadiah uang sebanyak Rp100 ribu. Selain itu bagi yang hapal surat Al-Mulk dan Al-Waqiah mendatkan bonus Rp50 ribu. Berikut untuk surat Al-Rahman dengan hadiah Rp60 ribu dan hapal surat Yasiin Rp100 ribu. “Tak hanya itu, kami juga melatih anak berpidato,” tutur Wirdati. Bicara pendanaan, lebih jauh Wirdati menjelaskan, selama ini Panti Ibrahim senantiasa mendapatkan bantuan dana dari Kementerian Sosial dan bantuan beras dari Pemerintah Propinsi serta bantuan dari para donatur. Kendati begitu, panti ini tetap membutuhkan uluran tangan donatur lainnya. Sebab, jumlah bantuan dari donatur tetap tersebut masih belum mencukupi kebutuhan penghuni panti. “Setiap harinya kami butuh biaya sekitar Rp300 ribu. Dengan dana terkumpul dari bantuan pemerintah dan donatur tetap, setiap bulannya pihak panti mesti menutupi kekurangan sekitar Rp6 juta yang senantiasa tertutupi oleh donatur insidentil,” ujar Wirdati. (hendri gunawan)

GEDUNG - Bilangan tahun menompang di gedung MTsN kini Panti Asuhan Anak Yatim dan Anak Terlantar (Payat) Ibrahim Situjuah Batua Kecamatan Situjuah Limo Nagari miliki gedung sendiri. (hendri gunawan)


Sosial 10 REDAKSI

G

REAT Corolla Club (GCC) Payakumbuh/ Lima Puluh Kota menyantuni Panti Asuhan Anak Yatim dan Anak Terlantar (Payat) Ibrahim Situjuah Batua Kecamatan Situjuah Limo Nagari. Dalam kegiatan bakti sosial itu, komunitas di bidang otomotif tersebut menggelar buka bersama dan memberikan bantuan dana kepada pengurus serta anak panti. “Bhakti sosial ini kami gelar dalam rangka menghadapi bulan suci Ramadhan sekaligus ulang tahun GCC Payakumbuh/ Lima Puluh Kota yang kedua. Kami berharap, bantuan dana yang berasal dari patungan para anggota club ini memberikan manfaat bagi keluarga besar Panti Asuhan Ibrahim,” ujar Ketua GCC Payakumbuh/Lima Puluh Kota Faizil Azis didampingi bendaharanya Angga Stevan menjawab Sinamar usai penyerahan bantuan di panti itu, Sabtu (12/7).

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

Kegiatan sosial itu, ujar Faizil, sudah menjadi agenda tahunan GCC di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh. Tahun sebelumnya bantuan serupa diberikan ke Panti Asuhan Aisyiah Balai Talang Kenagarian Guguak VIII Koto Kecamatan Guguak. Dikatakan, club tersebut pada dasarnya merupakan ajang silaturahmi sekaligus tempat berbagi informasi berbagai hal yang berkaitan dengan mobil jenis sedan great corolla. Namun, kini kelompok ini diharapkan bisa berkembang menjadi komunitas sosial yang dapat memberikan arti bagi masyarakat. “Club ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi bagi sesama anggotanya, namun lebih dari itu diharapkan berkembang menjadi komunitas sosial,” sela

SANTUNI - GCC Payakumbuh/Lima Puluh Kota santuni Panti Asuhan Anak Yatim dan Anak Terlantar Ibrahim Situjuah Batua, Sabtu (12/7). (hendri gunawan)

Angga. Sebelumnya Pimpinan Panti Asuhan Ibrahim Hj. Wirdati dan Ketua Yayasan Ibrahim H. HW Dt. Marajo Pobo kepada Sinamar menjelaskan, panti Ibrahim sudah mengasuh anak sejak tahun 2006. Saat ini panti itu memiliki anak asuh sebanyak 30 orang yang masing-masingnya anak perempuan sejumlah 17 orang dan laki-laki 13 orang dengan tingkatan pendidikan PAUD hingga SLTA. Awal berdiri, panti ini menempati empat lokal gedung MTsN Situjuah Batua. Karena adanya ledakan murid baru, dalam perjalanannya bangunan MTsN yang bisa dipakai panti terus berkurang hingga akhirnya panti itu harus memiliki gedung sendiri. “Semula kami hanya menompang pada gedung MTsN, tapi sejak Juli 2013 kami sudah bisa menempati gedung sendiri yang dibangun dengan

sumbangan para donatur di atas tanah wakaf kaum Dt. Marajo Pobo. Saat ini Panti Ibrahim telah memiliki asrama berukuran 10x18 meter berlantai dua,” ungkap Wirdati. Lebih jauh dipaparkan, kendati selama ini telah mendapatkan bantuan dana dari Kementerian Sosial dan bantuan beras dari Pemerintah Propinsi serta bantuan dari para donatur, namun panti ini tetap membutuhkan uluran tangan donatur lainnya. Sebab, jumlah bantuan dari donatur tetap tersebut masih belum mencukupi kebutuhan penghuni panti. “Setiap harinya panti ini membutuhkan biaya sekitar Rp300 ribu. Dengan dana terkumpul dari bantuan pemerintah dan donatur tetap, setiap bulannya pihak panti mesti menutupi kekurangan sekitar Rp6 juta yang senantiasa tertutupi oleh donatur insidentil,” ujar Wirdati. (Gun)


UMKM 11 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

JEMUR – Seharian dijemur, rubik bisa dijual ke toke. Tampak dalam foto Kabag Humas Setkab Lima Puluh Kota Muhamad S meninjau kegiatan penjemuran rubik tersebut. (herpa).

C

AHAYA matahari siang itu cukup terik. Namun, Elfita (56) seolah tidak merasakan gerah sama sekali. Malah sebaliknya, wanita paroh baya itu terlihat sangat senang dengan cuaca yang panas tersebut. “Kalau matahari terik, rubik (kerupuk ubi) yang saya jemur akan segera kering dan esok hari bisa langsung saya jual kepada toke,” ungkap perajin rubik di Kampung Baru Jorong Kampuang Subarang Parik Nagari Koto Tangah Batu Ampa Kecamatan Akabiluru itu mengawali ceritanya dengan Sinamar, baru-baru ini. Sembari mengupas singkong yang teronggok di depan tempat duduknya, ibu sembilan anak dan nenek sejumlah cucu itu berkisah, industri rumah tangga tersebut sudah digelutinya sejak 13 tahun lalu. Menariknya, usaha ini nyaris tidak mempunyai limbah sama sekali. Menurut wanita yang akrab dipanggil Fita ini, usaha itu bermula dari kepindahannya bermukim ke Kampung Baru untuk bercocok tanam ubi kayu. Merasa penjualan ubi mentah kurang menggairahkan, ia mencoba mengolahnya sendiri menjadi kerupuk rubik seperti pernah dilakukan orang tuanya puluhan tahun silam. “Awalnya kami hanya berusaha mengolah produksi kebun sendiri. Ternyata hasilnya cukup menggembirakan dan membuat saya memutuskan menekuni usaha rubik tersebut,” ujar Fita. Kendati saat itu usaha rubik belum terlalu menggiurkan, namun Fita yakin industri kecil tersebut akan mampu memberikan penghasilan tetap bagi keluarga besarnya. Produksi yang dulunya hanya berkisar puluhan kilogram/minggu, kini sedikitnya menghasilkan 300 kg rubik kering setiap pekannya. Begitu juga kebun ubinya yang semula hanya di lahan sendiri, memasuki tahun kedua dan berikutnya terus dikembangkan dengan lahan sewaan milik warga sekitarnya. Dengan memiliki kebun sendiri, Fita bisa mengurangi ketergantungannya dengan petani produsen ubi. “Dengan memiliki kebun sendiri, kami tidak terlalu khawatir sulit mendapatkan ubi. Ketika tidak ada ubi yang bisa dibeli,

kami bisa memanen kebun sendiri. Begitu juga kalau harga ubi terlalu melonjak, kami dapat menghentikan pembelian dan memakai hasil kebun sendiri,” sela Masril (57) suami Fita sembari mengaduk ubi yang tengah direbusnya. Menurutnya, membuat rubik merupakan usaha yang banyak ditekuni warga Kenagarian Koto Tangah Batu Ampa. Kerupuk tersebut berasal dari ubi kayu yang telah melewati proses mulai dari panen, mengupas kulit, perebusan dan pengirisan serta penjemuran hingga kering. Untuk mendapatkan 300 rubik kering setiap minggunya, Fita harus membeli atau memanen sekitar 600 Kg ubi basah dengan harga sekitar Rp3.500/kg. Biasanya setiap harinya ia hanya memanen sekitar 150 Kg dari pagi hingga siang. Berikutnya sejak siang hingga sorenya ubi itu dikupas, dicuci bersih dan langsung direbus. Usai direbus selama lebih kurang 1 jam, ubi itu langsung di iris tipis dan dijemur. Biasanya pengirisan itu diupahkan Fita kepada warga tetangga dengan upah Rp500/kg. Usai diiris langsung dijemur di bawah sinar matahari dan setelah kering bisa langsung dijual kepada toke dengan harga Rp12.500/kg. “Kalau cuaca panas terik, biasanya dalam waktu sehari rubik itu sudah kering,” ujar Fita. Bicara suka duka, Fita menyebut dukanya lebih banyak ketika musim hujan. Cuaca yang ban y a k

hujan akan menyulitkannya membongkar ubi. Selain itu hujan juga akan membuat irisan ubi rebus itu tidak akan kering dalam waktu sehari atau dua hari. Kalau tidak segera kering, buntutnya rubik bisa berubah menjadi bubur atau gumpalan-gumpalan yang tidak akan laku dijual di pasaran, kecuali buat makanan ternak besar seperti sapi yang hanya dihargai Rp1.000/kg. “Kalau sudah begitu, usaha dipastikan rugi besar,” sela Masrizal. Rubik tersebut biasanya dipasarkan ke sejumlah pasar kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh, serta sejumlah daerah tetangga hingga Kota Padang. Kerupuk itu biasanya digunakan konsumen untuk sambal di rumahrumah makan dan bagi rumah tangga. Manfaatkan Limbah Ada yang menarik dari usaha Fita. Industri rumah tangga itu nyaris tidak mempunyai limbah sama sekali. Sebab, semua bahan yang biasanya dibuang dan tidak bemanfaat itu bagi Fita mempunyai

RUBIK - Elfita menekuni usaha pembuatan rubik sejak belasan tahun silam.

nilai besar dan bernilai ekonomis tinggi. Batang ubinya digunakan untuk bibit tanaman selanjutnya. Sedangkan daun ubinya dimanfaatkan untuk makanan kambing dan kulit ubi serta sisa-sisa ubinya buat ternak sapinya. Kalau biasanya tiga ekor sapi butuh tiga karung rumput setiap harinya, bagi Fita cukup dengan satu karung saja atau lebih hemat dua karung. “Untuk memanfaatkan semua limbah tersebut kami memelihara tiga ekor kambing Etawa dan tiga ekor sapi. Dengan memakai limbah ubi itu, kami bisa menghemat rumput sekitar dua karuang besar setiap harinya,” papar Masrizal bangga. (hendri gunawan)


12

Galeri Foto

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

Kabupaten Limapuluh Kota dalam Lensa

LANDAI – Jorong Landai Nagari Harau terus berbenah. Pemukiman yang dulunya sulit dijangkau, kini bisa dengan leluasa di lalui. Tampak dalam foto kawasan pemukiman Landai nan masih asri. (hendri gunawan)

TINJAU – Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo meninjau pengerjaan jalan ruas Ulu Aie – Landai Nagari Harau Kecamatan Harau, baru-baru ini. (hendri gunawan)

BUKA – Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus berbuka puasa bersama di Nagari Andiang Kecamatan Suliki, pekan lampau. (hendri gunawan)

BERBAGI – GCC Payakumbuh/Lima Puluh Kota berbagi dengan anak asuh Panti Asuhan Ibrahim Situjuah Batua, belum lama ini. (hendri guanwan)

JALAN – Kondisi jalur laulintas di sejumlah tempat di Kabupaten Lima Puluh Kota masih berupa jalan tanah. Salahsatunya ruas jalan yang ada di Nagari Taeh Bukik ini. (hendri gunawan)

WABUP Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si meninjau jembatan di Jorong Bumbuang Nagari Situjuah Batua menjelang berbuka puasa.(f-erwin)

WABUP Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si bersama ILUNI PPSP IKIP Padang saat mengadakan buka puasa bersama di Kota Padang.(f-joy)

BERBURU – Tak hanya untuk berburu babi, anjing bagi sebagian warga Kabupaten Lima Puluh Kota sangat bermanfaat untuk menjaga areal pertaniannya. Terlihat dua orang petani di Nagari Harau yang senantiasa membawa hewan itu ke sawah dan ladangnya. (henbdri gunawan)


13

Galeri Foto

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

Kabupaten Limapuluh Kota dalam Lensa

BUKA - Setiap kunjungannya dalam safari Ramadhan, Bupati Lima Puluh Kota senantiasa mendapatkan undangan buka bersama, seperti di Nagari Koto Tangah Kecamatan Bukit Barisan, belum lama ini. (hendri gunawan)

TUA – Kendati sudah terbilang berusia tua, namun salahsatu masjid di Nagari Koto Tangah Kecamatan Bukit Barisan ini masih terlihat kokoh dan terawat. (hendri gunawan)

SABAR – Meski tak ramai pembeli, pedagang sayur di Pasar Piladang ini tetap sabar dan mampu menebar senyum kepada setiap pengunjung pasar yang lalu-lalang di depannya. (hendri gunawan)

SENTRA – Pasar Piladang terkenal dengan sebutan pasar belut kering (boluik mosiak). Tampak dalam foto ribuan ikat belut dari pasar di Kecamatan Akabiluru itu untuk dikirim ke berbagai daerah lain. (herpa tarmidi)

Wabup Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si menyerahkan bonus kafilah mtq didampingi Kankemenag Drs.H.Gusman Piliang, MM dan Asisten II

WABUP Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si menyerahkan bantuan peralatan Sound System untuk Masjid AlMuhajirin Nagari Mungka.(f-erwin)

SUASANA buka puasa bersama wabup Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si di PTP VI Gunuang Malintang Kecamatan Pangkalan.(f-joy)

ANTUSIAS – Setiap kali turun ke bawah, Bupati Lima Puluh Kota senantiasa disambut secara antusias oleh masyarakat. (hendri gunawan)


14

Sinamar

Ekonomi

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

 Sebagian Turun dan Stabil

PANTAU - Pemkab Lima Puluh Kota diwakili Camat Akabiluru Hadi Putra melakukan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Piladang Kecamatan Akabiluru, kemarin. (hendri gunawan)

Harga Sebagian Bahan Pokok Naik H

ARGA sejumlah bahan pokok selama bulan Ramadhan di Kabupaten Lima Puluh Kota ratarata mengalami sedikit kenaikan. Namun, pada beberapa komoditi justru mengalami penurunan dan sebagian lainnya relatif stabil. Hasil pemantauan harga pasar Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota yang dipimpin Camat Akabiluru Hadi Putra di Pasar Piladang, kemarin diperoleh data, beras jenis Sijunjuang yang sebelumnya berharga Rp9.000/kg, naik menjadi Rp10.000. Begitu juga Kacang Hijau yang semula Rp18.000/kg meningkat jadi Rp20.000/kg. Tak beda dengan minyak goreng, juga naik sebesar Rp1.000/kg sehingga kini menjadi Rp11.000/kg.

Sama halnya dengan harga bawang Alahan Panjang yang bertambah menjadi 12.000/kg dari semula Rp11.000. Begitu pula cabe yang sebelumnya anjlok menjadi Rp12.000/kg, hingga kini hanya berangsur naik hingga Rp14.000. Berikut telur yang sebelumnya Rp28.000/kertas merangkak naik jadi Rp32.000, dan ikan air tawar seperti Ikan Mas bertambah mahal jadi Rp30.000/kg dari semula Rp28.000. Sama halnya dengan daging yang sebelumnya Rp90.000/kg melambung jadi Rp110.000. Kenaikan juga terjadi pada ikan kering seperti ikan sapek kering yang sebelumnya Rp50.000/kg, selama bulan puasa ini melonjak menjadi Rp60.000. Begitu juga ikan Siam kering melambung jadi Rp70.000/

kg dari semula Rp60.000. “Harga ikan kering selama bulan suci ini rata-rata memang naik sebesar Rp5.000 sampai 10.000 untuk setiap kilogramnya,” ungkap Erni Johan (45) salah seorang pedagang kering di pasar yang terkenal sebagai sentra penjualan belut kering tersebut. Sebaliknya harga komoditi sayurmayur seperti mentimun anjlok menjadi Rp6000/kg dari sebelumnya Rp8000. Sama halnya dengan ikan Lele, melorot dari semula Rp22.000/kg menjadi Rp20.000. “Harga ikan Lele melemah diduga karena selama bulan puasa ini peminatnya menurun dari hari biasa,” ucap sipedagang di hadapan pengelola Pasar Piladang Andi. Sedangkan pada bahan makanan

lainnya seperti tepung terigu stabil pada angka Rp7.000/kg, minyak goreng tetap pada angka Rp11.000/kg dan gula aren bertahan dengan harga Rp20.000/kg. Begitu juga bawang Bombai tidak bergerak dari angka Rp10.000/kg, Buncis tetap dengan angka Rp8.000/kg. Belut kering ikut bertahan dengan harga lama Rp60.000/ikat atau lima tusuk. “Hasil pantuan kita, harga bahan pokok di pasar ini relatif stabil. Kalau ada yang naik, namun pertambahannya hanya berkisar 7%,” ujar Hadi Putra. Ikut hadir pada kegiatan operasi pasar itu Kabag Humas Setdakab Lima Puluh Kota Muhamad S dan Kabag Perekonomian Zul Kifli serta sejumlah instansi terkait lainnya. (gun/herpa)

 Setiap Harinya

Des Habiskan 30 Ribu Boluik Mosiak “Boluik-boluik, boli boluik mak, boli boluik diak. Boluik rancak mah mak, cuma anam puluah ribu sakobeknyo wak jua,”

UCAPAN itu berulang kali diteriakan Destilawilma (51) salah seorang penjual belut kering (boluik mosiak) di sudut Pasar Piladang Kecamatan Akabiluru. “Boli boluik mosiak mak, boli lah mak, murah nyo ko,” rayu wanita yang akrab dipanggil Des itu pada setiap pengunjung pasar yang lewat di depannya. “Jualan belut kering ini sudah hampir 30 tahun saya geluti. Bukan saja di Pasar Piladang, saya juga berjualan di Pasar Ibuah Payakumbuh,” ujar ibu tiga anak dan nenek empat cucu itu mengawali percakapannya dengan Sinamar. Setiap minggunya, lanjut Des, biasanya ia bisa menjual belut itu hingga sebanyak 30.000 ekor atau 3.000 tusuk dengan harga Rp12.000/tusuk. Khusus di Pasar Piladang ia hanya bisa menghabiskan sejumlah 3.000 ekor pada setiap hari pekannya. “Selain di Pasar Piladang, kami juga berjualan setiap harinya di Pasar Ibuh

Payakumbuh serta mengisi kebutuhan belut sejumlah rumah makan di Pasar Payakumbuh,” papar Des. Belut tersebut ia peroleh dari sejumlah pedagang asal berbagai daerah mulai dai Kabupaten Lima Puluh Kota, Payakumbuh, Agam, Tanah Datar, Pasaman hingga Pesisir Selatan. Setiap tusuknya ia peroleh dengan harga Rp9.500. Artinya, setiap tusuk itu ia memperoleh keuntungan kotor sebesar Rp2.500. “Alhamdulillah, hasil jualan belut ini cukup mampu menutupi kehutuhan rumah tangga kami sehari-hari dan membiayai sekolah serta kuliah anak kami,” sela sang suami Arlis (53). Kendati senantiasa laris manis di pasaran, bukan berarti jualan Des tidak memiliki duka dan kendala. Malah sebaliknya, setiap musim hujan, ia harus ekstra ketat menjaga belutnya tetap kering dan tidak terkena air ataupun udara lembab. “Kalau musim hujan, belut itu bisa saja menjadi lembab dan rusak. Bila sudah rusak, kadang kami terpaksa banting harga atau menjualnya ke luar daerah dengan harga lebih murah,” ujar Des. Bulan puasa kali ini sepertinya tidak mambuat harga dagangannya naik seperti

WAWANCARA - Kabag Humas Muhamad S, S.Pd didampingi staf Humas Hendri Gunawan, S.Sos mewawancarai Destilawilma salah seorang pedagang belut kering di Pasar Piladang, baru-baru ini.

sejumlah bahan pokok lainnya. Melainkan tetap pada angka Rp60.000/ikat. Namun, biasanya harga akan naik ketika menjelang lebaran. “Biasanya dalam beberapa hari ini harga belut ini akan naik seiring semakin dekatnya lebaran,” tutur Des. Menurut pengurus Pasar Piladang

Andi, Des tidak sendiri, ternyata di pasar yang berada di pinggir jalan Negara ruas Sumbar – Riau ini masih ada 20 penjual belut kering lainnya. Ia berharap para pedagang itu tetap eksis dan mampu mempertahankan predikat Pasar Piladang sebagai pasar belut terbesar di Sumatera Barat. (hendri gunawan)


15

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Kepala Daerah REDAKSI

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

 Asyirwan Yunus, Wabup Limapuluh Kota, Penggemar Matematika:

Sebelum terjun ke panggung politik, Wabup Limapuluh Kota Asyirwan Yunus, ternyata seorang guru matematika. Kegemaran membaca buku, membuat mantan pendaki gunung yang hobi membersihkan kamar tidur itu piawai dalam menulis feature. Dulu, suka mancing di laut, memasak, main catur dan tenis meja. Kini, menantu Kesultanan Deli ini setiap pagi merawat sang ibu. Laporan: FAJAR R VESKY- Limapuluh Kota

S

EJAK dua pekan terakhir, rutinitas Wakil Bupati Limapuluh Kota Asyirwan Yunus, padat sekali. Usai makan sahur dan shalat subuh berjamaah, pria kelahiran Situjuah Banda Dalam, 22 Mei 1964, itu langsung mandi, untuk kemudian berangkat ke kantornya di Bukiklimau, Sarilamak, Harau. Setiba di ruang kerja, selain sudah ditunggu setumpuk surat-surat yang harus diteken, Asyirwan telah dinanti banyak tamu. Umumnya masyarakat dari berbagai jorong. Terkadang, putra Pangkalan Koto Baru itu, harus pula memimpin rapat atau membuka kegiatan pemerintah daerah. Ketika senja tiba, kesibukan Asyirwan perlahan berkurang. Tapi, jangan kira ia bisa langsung pulang ke rumah dinasnya di Tanjungpati, Harau, yang kerap menjadi persinggahan bagi warga Pangkalan dan Kapur IX bila kemalaman di Payakumbuh. Sebab, Asyirwan sudah dinanti pula oleh warga di berbagai nagari untuk buka puasa bersama. Seperti Jumat (11/7) pekan lalu, selepas shalat Ashar di kantor bupati, Asyirwan ditemani sekretaris pribadinya Syahrul Isman yang mantan pengurus inti PPP dan Wali Nagari Tungka, bersiap berbuka puasa di Nagari Kubang, Kecamatan Guguak. “Saya diajak rombongan Kemenag, safari ramadhan ke Nagari Kubang,” ujar Asyirwan. Di nagari yang terkenal sebagai penghasil martabak dan songket itu, Asyirwan selepas buka puasa dan shalat berjamaah, menerima beragam aspirasi warga, hingga larut malam. Setelah itu, baru pulang ke rumah dinasnya, dengan memendam selaksa penat di badan. Sesampai di rumah, Asyirwan tidak langsung beristirahat. Ia menemui dulu seorang perempuan yang teramat dicintainya. Perempuan itu adalah Hj Ummi Salma Ali, 90, sosok yang melahirkan Asyirwan beserta 10 orang saudaranya. Dimana, 2 diantara mereka meninggal saat masih bayi dan 4 lainnya mendahului Asyirwan, beberapa tahun silam. Singkat cerita, setelah mengetuk pintu kamar Ummi Salma, Asyirwan langsung menciumi perempuan tersebut. Sekalian memberi tahu, bahwa ia sudah pulang kerja. Konon, menurut Hj Tengku Mahyuni, istri Asyirwan, aksi mencium sang ibu setiap pulang-pergi kerja, sudah dilakoni suaminya, sejak mereka menetap di Limapuluh Kota, 2010 silam. Asyirwan yang ditanya Padang Ekspres, hanya tersenyum ringan. “Iya, setiap pergi atau pulang kerja, saya memang selalu menemui dan melapor kepada Amak (panggilan Asyirwan kepada ibunya-red) yang tinggal di rumah dinas bersama kami, sejak saya dipercaya menjadi wabup,” ucap Asyirwan. Pemimpin pilihan rakyat itu sempat melarang Padang Ekspres, menulis kebiasannya merawat sang ibu setiap pagi,

karena takut dianggap pencitraan. Tapi, dari banyak sisi lain kehidupan Asyirwan, cerita kedekatannya dengan sang ibu, sangat sayang untuk dilewatkan dari tulisan ini. Asyirwan sendiri, melihat ibunya sebagai seorang perempuan tangguh. “Amak tidak banyak menuntut. Orangnya tulus. Shalat tidak pernah tinggal. Mungkin karena sudah kebiasaan. Karena bapak saya, mendiang M Yunus Ilyas Datuak Majo Indo, dulunya seorang petani yang dipercaya menjadi Imam Masjid Raya Pangkalan,” ucap Asyirwan. *** Selain punya kebiasaan merawat sang amak. Asyirwan juga punya satu kebiasaan yang barangkali tidak dimiliki oleh kepala daerah lain di Sumbar. Kebiasaan itu adalah membersihkan kamar tidur atau merapikan ruangan pribadi. “Saya suka membersihkan kamar tidur. Hampir setiap minggu, meja, kasur dan lemari di dalam kamar, saya pindahpindahkan letaknya. Entah mengapa, nyaman saja rasanya, membersihkan kamar dan ruangan. Mungkin karena sudah kebiasaan sejak kecil,” kata Asyirwan sambil tersenyum. Asyirwan sendiri, melewati masa kecil dan remaja, dengan berpindah-pindah. Menurut sang ibu, ia lahir di Situjuah Banda Dalam. “Saya baru tahu lahir di Situjuah, saat diberitahu Amak, setelah jadi wakil bupati. Saya sudah cari bidan yang membantu saya lahir. Namun tidak ketemu. Kabarnya sudah meninggal dunia,” ujarnya. Begitu dilahirkan, Asyirwan dibesarkan ibunya di Payakumbuh dan Pangkalan. Menginjak usia sekolah, ia mengecap pendidikan SD, SMP, hingga SMA di kampus IKIP Padang. “Saya, murid Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP). Sekolah saya itu namanya SD, SMP dan SMA PPSP. Di Indonesia, PPSP ini hanya ada 8. Di Sumatera, satu-satunya di Padang,” katanya. Sayang, kata Asyirwan, PPSP yang merupakan produk pendidikan zaman Orde Baru kemudian dibubarkan pemerintah. “Padahal, di sekolah tersebut, kami belajar sendiri, baca modul sendiri, bikin tugas dan periksa ujian sendiri. Pokoknya, bagus untuk melatih kemandirian dan kejujuran,” ujar Asyirwan. Setamat dari PPSP IKIP Padang, Asyirwan yang tinggal bersama kakaknya, Almh Dra Yusniarti Yunus MSi (terakhir dosen Unri) dan Dra H Izzati Yunus (kini guru pengawas di Kemenag Limapuluh Kota), mendapat undangan kuliah di Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara. Di negeri yang berfalsafahkan “Dalihan Natolu” itulah, Asyirwan mulai mengasah talentanya. Ia tidak hanya aktif sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Namun juga tercatat sebagai penulis muda yang produktif di Harian Waspada. Sampai-sampai, ia dipercaya menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Penulis Feature Sumut. “Banyak feature-feature yang saya tulis waktu kuliah. Umummnya di Waspada. Makanya, sampai kini, saya masih suka baca feature-feature di media-massa. Tapi

jujur saya akui, kemampuan menulis saya sekarang jauh berkurang. Mungkin karena kurang diasah. Tapi terus terang, saya ingin menulis buku,” ucapnya. Sejalan dengan bakat menulis, Asyirwan juga hobi membaca. “Kalau untuk membaca, saya punya banyak koleksi buku. Di Medan, ada beberapa lemari buku. Waktu kuliah, saya juga hobi mendaki gunung. Puncak Rinjani di Lombok, Merapi di Jogya, Marapi dan Singgalang di Sumbar, serta Sibayak dan Sinabung di Sumut, sering kali saya daki,” kata pengagum Soe Hok Gie itu. Dia mengaku, sampai kini masih ingin untuk mendaki gunung. “Saya juga rindu dengan hobi lama, memancing di laut. Karena, baik mendaki gunung ataupun memancing di laut itu, melatih kita untuk menggerus keakuan di dalam diri. Di puncak bukit dan di tengah laut, kita bisa merenung, bahwa kita bukanlah siapasiapa. Kita hanya makhluk kecil di bumi Allah yang besar,” ujarnya. Selain pernah aktif dalam kegiataan pencinta alam dan menjadi Dewan Pendiri Kelompok Alam Hijau Indonesia (KALHI), Asyirwan setamat kuliah pada 1989, langsung bekerja. Mulanya, ia bekerja di Medan. Setelah itu merantau ke Jakarta. Bekerja di PT Mardhika Nusantara Gemilang hingga 1994. Pada 1995, Asyirwan yang kala itu sudah menikah dengan Hj Tengku Mahyuni, seorang perempuan Melayu, Kerabat Kesultanan Deli yang merupakan pewaris Istana Maimun, kembali ke Medan. “Sejak 1995 sampai 2001, saya menjadi guru matematika di SMK Sandhy Putra Telkom Medan. Saya juga mengajar di beberapa perguruan tinggi swasta,” ujarnya. Selama menjadi guru iru, banyak suka-duka dialami Asyirwan. Sukanya, dia pernah dua kali menjadi guru teladan SMKN Sandi Putra Telkom Jurusan Perhotelan dan Akomodasi Pariwisata. Dia juga pernah menjadi juara penulisan metedologi pelajaran matematika antar guru se-Sumatera Utara. “Saya gemar dengan matematika. Bagi saya, matematika itu bukan pelajaran yang menakutkan. Sebaliknya, matematika adalah ilmu pasti. Di matematika, 4 x 4, tetap 16. Tidak bisa jadi 15 atau 17. Dia logis dan jujur. Inilah yang saya sampaikan kepada murid-murid. Saya dekatkan mereka dengan matematika,” ujarnya. Asyirwan juga mengenang, masamasa menjadi guru, sebagian bagian paling indah dalam hidupnya. “Walau gaji tidak besar, tapi cukup untuk kebutuhan sehari-sehari. Walau sepeda motor harus dikredit, tapi bisa sekolahkan anak. Menambah teman dan membangun peradaban. Hidup saya paling nikmat itu saat jadi guru,” kata Asyirwan. *** Kendati menikmati hidup sebagai guru, tapi Asyirwan mengaku, tidak bisa lepas dari akar kehidupan warga kampungnya di Pangkalan, yakni bekerja sebagai

saudagar atau wirausahawan. Makanya, selepas menjadi guru di 2002, Asyirwan yang kini jebola S2 USU, pernah melamar sebagai Direktur sebuah Perusda di Riau. “Waktu itu, saya baca koran Republika. Ada lowongan menjadi direksi Perusda di sebuah kabupaten di Riau. Saya ikut fit and propert tes. Hingga akhirnya tinggal 5 orang yang lulus. Dari 5 itu, cuma diambil 2 orang. Karena di ijazah, saya lahir di Sumbar. Saya tidak diterima. Hingga akhirnya saya bekerja di CV Mitra Pangkalan, Pekanbaru,” ulas Asyirwan. Sambil bekerja di Riau, Asyirwan tetap memelihara jejaringnya di Medan. Pada 2003, ia bergabung sebagai pengurus PPP Reformasi yang kemudian menjadi PBR, besutan dai sejuta ummat Zainudin MZ. “Waktu itu, saya pernah melengserkan Ketua PBR Sumut Buyung Sitorus yang kini jadi Bupati Labuan Batu. Tapi sampai kini, hubungan kami tetap baik,” kata Asyirwan yang pada 1999 sempat menjadi Ketua Partai Republik Sumut. Setahun aktif di PBR, datang musim Pemilu 2004 dayang. Asyirwan didaftarkan sebagai caleg untuk DPRD Sumut. “Saya terpilih dari Dapil Tapanuli Selatan, Kota Sidempuan dan Kabupaten Mandailng Natal. Waktu itu, kami bisa bikin 1 fraksi di DPRD Sumut. Saya wakil ketua fraksi dan anggota Badan Kehormatan. Tapi di 2009, dapil saya digeser, saya tidak terpilih, karena ada tsunami Demokrat,” kenang Asyirwan. Setelah tidak terpilih sebagai wakil rakyat di Sumut, Asyirwan yang aktif sebagai pengurus KAHMI dan Majelis Pendidikan PW Muhammdiyah, diminta warga kampungnya untuk pulang sebagai cawabup Limapuluh Kota. Berpasangan dengan dr Alis Marajo, mereka menang di putaran kedua, mengalahkan pasangan Irfendi Arbi-Zadry Hamzah. Kini, selain sibuk dengan rutinitas keseharian, Asyirwan juga tidak lupa memberi perhatian terhadap tiga putraputrinya.Mereka adalah Sucita Pratiwi yang bekerja di Google Malaysia dan menikah dengan Guinea Conacry, putra mantan Duta Besar Afrika Barat untuk Malaysia, Indonesia dan Singapura. Kemudian, Raisya Rafina Yunus yang baru saja menyelesaikan pendidikan di USU dan kini bekerja di Telkomsel Jakarta. Serta, si bungsu, Muhammad Iqbal Yunus, yang baru saja menyelesaikan pendidikan SMA di Medan. “Seperti Amak, mereka juga banyak m e m b e r i insipirasi bagi saya,” kata Asyirwan Yunus mengakhiri obrolan dengan koran ini. (***)


16

Kependudukan

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

 Kesadaran masih Kurang

“Bagi warga yang terjaring razia tidak membawa e-KTP atau tidak memiliki e-KTP untuk dapat merekam data pada dinas atau kecamatan serta diberikan arahan serta petunjuk agar selalu membawa eKTP bilamana berpergian sebagai bukti identitas diri.”

U

NTUK meningkatkan persentase anggota masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota yang memiliki eKTP alias KTP elektronik, berbagai cara dilakukan oleh Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) Kabupaten Limapuluh Kota. Antara lain, dengan melakukan razia langsung ke lapangan. Tidak tanggung-tanggung, dalam razia kali ini yang dipusatkan di Pakan Sabtu, Kecamatan Guguak, Sabtu (10/7), langsung dipimpin oleh Kepala Disdukcapil Limapuluh Kota, Azfrizal Aziz. Dalam razia kali ini, tercatatsebanyak ratusan warga setempat terjaring karena tidak memiliki e-KTP dengan berbagai alasan, baik karena memang belum memiliki, tidak terbawa, atau oleh aneka penyebab lainnya. “Tolong perlihatkan KTP-nya, Buk,” kata Azfrizal yang didampingi sejumlah petugas, kepada anggota masyarakat yang ditemuinya di

pasar itu. Apa reaksi yang diterima Azfrizal. Dari penduduk yang mengaku tidak punya e-KTP itu, rata-rata mengatakan bahwa barang yang dimaksud tidak terbawa ketika ke luar rumah. “Tidak terbawa, Pak,” itulah jawaban yang diberikan dari setiap mulut ratusan warga yang ditemui. Kadisdukcapil Azfrizal Aziz menyatakan menyayangkan sikap masyarakat tersebut, yang menggambarkan bahwa sebagian masyarakat di daerah ini belum memiliki kesadaran tentang administrasi kependudukan. “Buktinya, KTP belum jadi identitas diri yang harus dibawa kemanapun pergi,” katanya. Azfrizal menilai, langkah sosialisasi masih perlu ditingkatkan lagi unuk menumbuhkan kesadaran masyarakat. Gelar razia itu sendiri terhitung yang pertama kalinya di Sumbar, yang dilakukan Disdukcapil Limapuluh Kota bekerja sama dengan tim gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polri, Dinas Perhubungan, Camat Kecamatan Guguak, dan Bagian Hukum Setdakab Limapuluh Kota. “Ada 4 hal yang akan ditemukan di lapangan, yaitu masyarakat dengan e-KTP, KTP biasa yang dikeluarkan Disdukcapil, KTP yang dikeluarkan camat (tidak berlaku lagi) dan KTP hilang,”jelas Azfrizal Aziz. Dalam kegiatan ini, tim menyisir tiga lokasi masuk pasar, di mana masyarakat ramai berdatangan menuju lokasi pasar rakyat dengan membawa motor dan berjalan kaki. Razia dimulai pagi hari ini hingga siang ini, antara lain menanyakan kepada setiap warga masyarakat untuk dapat memperlihatkan e-KTP. “Bagi warga yang terjaring razia tidak membawa e-KTP atau tidak

memiliki e-KTP untuk dapat merekam data pada dinas atau kecamatan serta diberikan arahan serta petunjuk agar selalu membawa e-KTP bilamana berpergian sebagai bukti identitas diri,” terang mantan Kabag Humas Setdakab Limapuluh Kota ini. Dalam kesempatan itu, Azfrizal Azis juga menjelaskan sejumlah persyaratan bagi anggota masyarakat yang ingin mengurus e-KTP. Antara lain, berusia minimal 17 tahun, menunjukkan surat pengantar dari wali nagari, mengisi formulir F1.01 (bagi penduduk yang belum pernah mengisi/belum ada data di sistem informasi administrasi kependudukan) ditandatangani oleh wali nagari, dan foto KK (kartu keluarga). Pada Sabtu (19/7), razia e-KTP kembali digelar Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Limapuluh Kota, yang dilakukan bersama tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polri, dan Dinas Perhubungan dan Kominfo dan Bagian hukum, menggelar razia Elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP). Kegiatan razia e-KTP kali ini digelar di pasar Sarilamak, Kecamatan Harau, dengan tiga titik lokasi masuk pasar yang ramai dilewati masyarakat. Sebelumnya sosialisasi KTP sudah dilaksanakan di dua pasar rakyat, yaitu di Dangung-dangung dan Taram. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Azfrizal Aziz, SH mengatakan, razia kali ini adalah bentuk penegakan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan

Administrasi Kependudukan. “ Bagi masyarakat yang tidak memiliki e_KTP wajib untuk membuatnya di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Lima Puluh Kota” ujar Azfrizal Aziz. “Banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang pentingnya selalu membawa KTP, yang antara landimaksudkan sebagai bukti identitas diri bila terjadi masalah atau kemalangan di luar,” ia menambahkan. Dikatakan, fungsi dan kegunaan e-KTP sebagai identitas jati diri, berlaku nasional, sehingga tidak perlu lagi membuat KTP lokal untuk pengurusan izin, pembukaan rekening Bank, dan sebagainya, “Juga dimaksudkan untuk mencegah KTP ganda dan pemalsuan KTP, serta terciptanya keakuratan data penduduk untuk mendukung program pembangunan,” tambah Azfrizal Aziz. Ia juga menjelaskan soal gratis semua biaya menyangkut pembuatan e-KTP, dan kartu itu dinyatakan berlaku seumur hidup. “Itu dengan catatan, kalau si pada pemilik tidak terjadi perubahan data,” katanya. Sementara Kabid Kependudukan di Disdukcapil Limapuluh Kota, Srimelwani, mengatakan bahwa dari hasil razia tersebut didapati sekitar ratusan orang yang tidak membawa e-KTP, bahkan sama sekali tidak memiliki KTP. “Masyarakat malah banyak yang takut ketika ditanya soal KTP, dan terkesan menghindar begitu melihat tim yang sedang melakukan razia,” ungkap Srimelwani. (her)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

17

Hukum

“Kita berharap, seluruh anggota kepolisian di Polres Limapuluh Kota menghormati pimpinan yang baru. Begitupun, dengan adanya pindah jabatan ini, saya harap kinerja seluruh anggota tetap terus bersemangat dan bekerja sungguhsungguh demi negara.”

M

ESKI baru bertugas beberapa hari di Kabupaten LimaPuluh Kota, Kapolres AKBP Tri Wahyudi langsung diberikan penghargaan, yang bertepatan dengan HUT Bhayangkara ke-68, 1 Juli lalu. Penghargaan itu berupa Piagam Sukses Pemilu Legislatif 2014 yang diserahkan oleh KPU Kabupaten Limapuluh Kota dalam upacara di Halaman Mapolres Kabupaten Limapuluh Kota. Berikutnya Kapolres lulusan Akpol ’1995 ini juga mendapat kalungan bunga dari Pramuka Saka Bhayangkara yang bergugus di Polres Kabupaten Limapuluh Kota. Kado berikutnya datang dari Satuan Lalu-Lintas dan Satuan Reserse Kriminal Polres Kabupaten Limapuluh Kota. Di bagian lain, sebanyak 7 truk yang membawa tandan buah segar (TBS) milik PTP Nusantara VI yang diduga dicuri berhasil diamankan. Kapolres Limapuluh Kota yang baru AKBP Tri

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

Wahyudi, SiK, MH pun langsung memeriksa saksi dari pihak PTPN VI Kebun Gunung Malintang Pangkalan tentang modus pencurian TBS (Tandan Buah Segar) sawit itu bisa terjadi. Seperti diketahui, Kapolres AKBP Cucuk Trihono diganti AKBP Tri Wahyudi. Pisah sambut dilaksanakan di Mapolres Limapuluh Kota Rabu (25/7) pagi. Kepada seluruh jajaran kepolisian yang bertugas di wilayah hukum Limapuluh Kota, AKBP Cucuk Trihono berpesan agar bekerja sungguh-sungguh demi negara serta mampu melayani masyarakat sebaik mungkin. Cucuk Trihono adalah sarjana psikologi yang mengabdikan dirinya di kepolisian. “Kita berharap, seluruh anggota kepolisian di Polres Limapuluh Kota ini, menghormati pimpinan yang baru. Begitupun, dengan adanya pindah jabatan ini,saya harap kinerja seluruh anggota tetap terus bersemangat dan bekerja sungguh-sungguh demi negara. Hormati pimpinan dan layani masyarakat,” pesan AKBP Cucuk Trihono. AKBP Cucuk Trihono dimutasi pindah tugas sebagai Kepala Bagian Psikologi di Polda Jawa Timur. Sementara, Kapolres Limapuluh Kota yang baru, AKBP Tri Wahyudi siap memimpin Polres Limapuluh Kota sebaik mungkin. Dalam apel pagi sekaligus pisah sambut jabatan, AKBP Tri Wahyudi langsung mengintruksikan anak buahnya untuk fokus terhadap pengamanan Bulan Suci Ramadhan, Pemilu Presiden serta Hari Raya Idul Fitri yang sudah di depan mata. AKBP

Tri Wahyudi merupakan pria kelahiran Semarang 28 Mei 1975. Sebelum dipercaya bertugas di Mapolres Limapuluh Kota, AKBP Tri Wahyudi menjabat sebagai Kepala Detasemen Taruna Tingkat IV korps Taruna dan Mahasiswa Lembaga Pendidikan Akademi Kepolisian atau Kaden Tar IV Korbintarsis Ditbintarlat Akpol Lemdikpol. Untuk target pertama perwira yang hobi bermain tenis itu, dalam beberapa waktu ke depan, ia akan mengenal lebih dalam dengan kondisi di wilayah hukum Limapuluh Kota. Tak hanya itu, pria yang telah memikili 3 orang anak itu, juga akan mempelajari seluruh kondisi di jajaran Polres Limapuluh Kota. “Tugas utama yang telah menanti, yakni pengamanan bulan ramadhan, pilpres dan hari raya. Tetapi dengan seiring waktu, saya juga bakal mempelajari kondisi ditubuh Polres Limapuluh Kota,”

ucap AKBP Tri Wahyudi. Wilayah hukum Polres Limapuluh Kota adalah Kecamatan Harau, Kecamatan Guguak, Kecamatan Suliki, Kecamatan Mungka, Kecamatan Bukik Barisan, Kecamatan Gunuang Omeh, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, dan Kecamatan Kapur IX.(dsp)

AKBP Tri Wahyudi, Sik, MH


Agropolitan 18 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

 Bupati Alis Marajo:

Mungka Diharapkan Tetap Menjadi Daerah Penyangga

“Tiada lain, semua upaya yang dilakukan, baik yang dilakukan secara sendirisendiri oleh masyarakat maupun oleh Pemkab Limapuluh Kota melalui dinas terkait, tujuannya untuk peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat.”

B

UPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengharapkan agar Kecamatan Mungka tetap mampu memainkan perannya sebagai kawasan penyangga Kabupaten Limapuluh Kota dengan berbagai potensi ekonomi andalannya seperti usaha peternakan besar dan lainnya. Karena, seperti dikatakan Bupati Alis Marajo saat memimpin Tim Safari Ramadhan Khusus di Masjid Baitul Hikmah Silaok Nagari Lobuah Lintang, Kecamatan Mungka, Kamis (18/7) malam, Mungka sebagai kawasan strategis pembangunan Kabupaten Limapuluh Kota dalam sektor peternakan besar telah banyak memberikan kontribusi dalam upaya mengentaskan kemiskinan. “Tiada lain, semua upaya yang dilakukan, baik yang dilakukan secara sendiri-sendiri oleh masyarakat maupun oleh Pemkab Limapuluh Kota melalui dinas terkait, tujuannya untuk peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat,” katanya. “Tentu saja tidak mungkin dilakukan sekaligus, melainkan secara bertahap sesuai kemampuan masyarakat dan ketersediaan anggaran daerah,” katanya. Dijelaskan Bupati Alis Marajo, jajaran Pemkab Limapuluh Kota memang telah membagi sejumlah kawasan yang digolongkan ke dalam sejumlah kawasan strategis tertentu, yang didasarkan

dengan potensi yang dimiliki oleh kawasan tersebut. Upaya itu dimaksudkan untuk mempercepat gerak pembangunan, selain juga didasarkan dengan pertimbangan efektifitas dan efisiensi program. Dikatakan Bupati Alis Marajo, bila semua program dan upaya yang dibuat dilakukan dengan cara bersungguhsungguh, harapan Kecamatan Mungka akan tetap menjadi kawasan penyangga Limapuluh Kota akan tetap bisa diharapkan. Harapan selanjutnya, menurut Bupati Alis Marajo, Mungka akan berperan sebagai kawasan penggerak sektor perekonomian lokal dan regional.

“Semua ini dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan percepatan pengembangan wilayah yang berbasis pada potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat,” katanya. Pada gilirannya, menurut Bupati, terbukanya akses penghubung jalur jalan yang dibangun dan dibuka sebagai pengembangan kawasan strategis seperti jalan dari Hulu Air ke Landai dan Kubang Balambak, Kecamatan Mungka dan terus ke Gurun di Kecamatan Harau. Pada sesi tanya jawab, mengemuka sejumlah masukan dari masyarakat Kecamatan Mungka, antara lain mengharapkan adanya satu SMA atau SMK di kawasan yang dikenal penghasil

telur ayam ras itu. “Sekarang belum ada satupun SMA atau SMK yang berdiri di Kecamatan Mungka ini. Umumnya, anak lulusan SMP di sini harus ke daerah lain untuk bersekolah, bahkan dengan jarak tempuh yang lumayan jauh seperti di Kecamatan Guguak, Suliki atau ke Payakumbuh,” ujar Cun, salah tokoh masyarakat Mungka. Pada malam kunjungan Tim Safari Ramadhan Khusus itu diberikan bantuan uang Rp2,5 juta untuk kelanjutan pembangunan fisik Masjid Baitul Hikmah, yang dikumpulkan melalui kegiatan badoncek para pimpinan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di lingkup Pemkab Limapuluh Kota.(herpa/ogi)


Ekonomi 19 REDAKSI

“Kalau para petani hanya bergerak sendirisendiri dalam memasarkan komoditas gambir yang dihasilkan, bukan tidak mungkin akan dimanfaatkan kalangan tertentu untuk mengeruk keuntungan yang sebanyakbanyaknya dari komoditas gambir.”

P

ENDERITAAN (secara ekonomi) para petani gambir yang tersebar di sejumlah kawasan sentra produksi gambir di Kabupaten Limapuluh Kota seakan tidak berujung dan tidak berpangkal. Kapankah nasib baik akan kembali berpihak kepada petani gambir agar mereka bisa lagi “bernafas”? Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumbar Drs. H. Ali Asmar M.Pd. memberikan satu solusi untuk menjawab pertanyaan seperti itu, yaitu para petani dituntut menghasilkan gambir dengan kualitas terbaik, dan sejalan dengan itu harganya jangan sampai dikendalikan oleh para tengkulak. “Saya pikir, kalau kedua upaya itu diterapkan, diyakini akan ada perbaikan harga gambir di pasaran,” katanya. Ketika berbicara di hadapan jemaah salat Tarwih Masjid Nur Hidayah Nagari Harau, Kecamatan Harau, Jumat (1/7), Ali Asmar yang memimpin Tim Safari Ramadhan Pemprov Sumbar lebih jauh menjelaskan bahwa Kabupaten Limapuluh Kota merupakan salah satu daerah penghasil gambir di Sumatera Barat. “Bahkan gambir dari daerah ini mempunyai kualitas yang sangat bagus, yang diekspor keluar negeri seperti ke India,” katanya.Ikut

dalam rombongan Kepala Dinas Perkebunan Sumbar Ir.Fajaruddin, Kepala Biro Umum Setdaprop Asben Hendri,SE,MM, Kepala Biro Pemerintahan Drs.Mardi,MM, Kasubag Agama Sekdaprov Dra.Hj.Yunaida. Sedangkan dari Pemkab Limapuluh Kota di antaranya Asisten Pemerintahan Drs.Syahrial, Asisten Administrasi Pembangunan Iryanis,SH, Kabag Humas dan Protokoler Setkab Muhamad S, S.Pd, dan Kabag Umum Indra Mulyadi S.Pd. Tapi, diingatkan Ali Asmar, dari kualitas terbaik gambir yang dihasilkan oleh para petani di daerah ini, seyogianya memberi nilai ekonomi yang memadai untuk para petani. Tapi realitas yang terjadi di lapangan tidak demikian. Seperti yang terjadi sekitar tiga tahun belakangan, menyusul harga gambir yang tidak kunjung membaik, membuat nasib para petani gambir juga tidak pernah terangkat lagi. Makanya, selain menyarankan kepada para petani untuk tetap mempertahankan mutu dari setiap komoditas gambir yang dilemparkan ke pasaran, Sekdaprov Ali Asmar juga meminta para petani di daerah ini jangan sampai terbelit dalam sistem ijon untuk memasarkan gambir yang dihasilkan. Sebab, kata Ali Asmar, kalau terjerat sistem ijon, bukan tidak mungkin nilai tambah gambir lebih banyak dinikmati oleh pengijon dibandingkan dengan petani gambir itu sendiri. Saran lain yang dikemukakan Ali Asmar, yaitu para petani gambir diharapkan tidak menjual dengan harga sembarangan komoditas gambir yang dihasilkan, karena dicemaskan hanya akan menguntungkan pihak-pihak tertentu saja, sementara petani gambir akan tetap dalam kondisi termarjinalkan. “Saatnya petani bisa menahan gambir sebelum mendapatkan harga yang layak untuk dipasarkan,” katanya.

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

“Kalau perlu para petani gambir tergabung dalam suatu kelompok, untuk kemudian secara bersamasama memikirkan strategi pemasaran yang tepat,” ia menambahkan. Sebab, menurut Ali Asmar, kalau petani hanya bergerak sendiri-sendiri dalam memasarkan komoditas gambir yang dihasilkan, bukan tidak mungkin akan dimanfaatkan kalangan tertentu untuk mengeruk keuntungan yang sebanyak-banyaknya dari komoditas gambir. Ia juga menyarankan pemerintah –terutama Pemkab Limapuluh Kota—untuk turun tangan membantu para petani gambir agar mampu menjual gambir dengan harga yang layak dan pantas. “Saya pikir sudah saatnya pemerintah melakukan langkah-langkh intervensi,” katanya. Sebab, kalau kondisi dibiarkan berlarut, dicemaskan kondisi para petani gambir di daerah ini akan semakin terpuruk. Berhati-hati Terkait dengan Lebaran 1435 Hijriyah yang akan segera dijelang, Sekdaprov Ali Asmar mengatakan bahwa dalam setiap menghadapi hari besar umat Islam itu, kebutuhan akan konsumsi daging dipastikan meningkat. Makanya Sekdaprov Ali Asmar mengingatkan masyarakat untuk berhati hati membeli daging. “Jangan sampai membeli daging yang dicampur dengan daging babi,” katanya. “Masyarakat harus waspada dan berhati-hati, sementara di lain pihak perlu melakukan pengawasan dengan pihak terkait agar jangan sampai masyarakat mengkonsumsi daging yang tidak halal,” tegas Ali Asmar. Dalam kesempatan itu, berbagai aspirasi yang berkembang di tengah masyaraat ikut disampaikan. Di antaranya, seperti yang dijelaskan Wali Nagari Harau Tajul Fuad soal

masih belum sampainya pengaspalan jalan sampai ke pusat Kenagarian Harau sehingga jalan ke pusat nagari dan ke kantor walinagari masih jalan tanah, padahal daerah itu merupakan ikon wisata Sumatera Barat, bahkan dikenal wisatawan mancanegara. Selain itu Fuad juga mengharapkan bantuan untuk pembangunan WC dan tempat berwuduk yang selama ini masih belum memadai. “Bahkan tempat buang air, bersuci dan berwuduk masih ke sungai Batang Harau, yang mengalir di bawah masjid,” kata sang Wali Nagari kepada Sekdaprov Ali Asmar. Menjawab itu, Sekdaprov Ali Asmar merasa yakin di Kabupaten Limapuluh Kota masih banyak jalan kewenangan provnsi yang belum diperbaiki. Begitu juga jalan-jalan yang menjadi kewenangan kabupaten, seperti jalan menuju jorong Harau in. “Tapi secara bertahap pemprop melalui dana APBD Propinsi sudah memperbaikinya. Kami juga berharap jalan-jalan yang menjadi kewenangan Pemkab Limapuluh Kota juga bisa segera diperbaiki dan dianggarkan melalui APBD Kabupaten. Ini juga pesan Pak Gubernur,” ujarnya. Agenda kunjungan TSR provinsi ini diawali dengan pembancan kalam Illahi oleh Muhammad Furqan, Hafiz Sumatera Barat asal Kabupaten Limapuluh Kota, sekaligus menjadi imam salat isya, tarwih dan witir. Usai melakukan sambutan, Sekdaprov Ali Asmar memberikan bantuan Masjid Nur Hidayah sebesar 20 juta, 31 jilid Alquran dan 20 jilid terjemahan. “Pak Gubernur berpesan, agar disampaikan bantuan dana ke mesjid Nur Hidayah Nagari Harau sebanyak 20 juta. Selain itu Al-Quran tafsir 20 eksampler dan Al-Quran jilid 31 eksampler,” ujarnya.(mamad)


20

Politik

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

Bupati: Pergunakanlah Hak Suara Sesuai Hati Nurani!

“Pemilu akan menentukan nasib bangsa Indonesia untuk lima tahun ke depan. Untuk suksesnya pesta demokrasi pemilihan presiden tersebut, masyarakat harus ikut andil dalam penyelenggaraannya, di antaranya dengan menggunakan hak pilih.”

P

UNCAK Pemilu Presiden 2014 berupa pemberian hak suara bagi para anggota masyarakat yang memiliki hak suara dilakukan pada 9 Juli. Ajang pesta demokrasi sekali lima tahunan itu dimaksudkan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019, buat menggantikan duet yang kini memimpin Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono. Dalam ajang tersebut, KPU telah menetapkan dua pasang kandidat yang maju di arena pertarungan. Yaitu, pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang didukung koalisi sejumlah parpol seperti

Partai Gerindra, PKS, PAN, PBB, dan Parta Demokrat. Satu pasangan lainnya adalah Joko Widodo dan HM Jusuf Kalla, yang didukung PDI Perjuangan, PKB, NasDem, Partai Hanura, dan PKPI. Menghadapi pesta politik nasional sekali lima tahun itu, Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengimbau masyarakat daerah ini yang telah memiliki hak pilih untuk menggunakan hak pilih tersebut sesuai hati nurani, dan dilakukan dengan bebas dan rahasia. “Pergunakanlah hak suara anda sesuai hati nurani secara langsung, bebas dan rahasia,” kata Bupati Alis Marajo. Di hadapan jamaah tarwih Masjid Raya Muaro Paiti, Kecamatan Kapur IX, Jumat (4/7), Bupati Alis Marajo meminta masyarakat daerah ini untuk jangan sampai golput (golongan putih) alias tidak memilih. Saya meminta warga yang telah mempunyai hak pilih untuk menggunakannya pada pemilu nanti,” himbau mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota itu. Menurut Bupati Alis Marajo, pemilu akan menentukan nasib bangsa Indonesia untuk lima tahun ke depan. Untuk suksesnya pesta demokrasi pemilihan presiden tersebut, masyarakat harus ikut andil dalam penyelenggaraannya, di

antaranya dengan menggunakan hak pilih.”Gunakan juga hak pilihnya secara benar dan teliti, juga kenalilah dulu caleg dan visinya. Salurkan suara kita kepada salah satu pasangan capres yang kita anggap yang terbaik menurut penilaian dan hati nurani kita masing-masing,” ujarnya. Bupati Alis Marajo juga mengajak seluruh lapisan masyarakat di daerah ini untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan Pemilihan Presiden pada 9 Juli mendatang itu agar berlangsung tertib, aman, dan lancar. “Mari kita ciptakan situasi yang kondusif dalam pelaksanaan pemilu nanti. Karena keamanan dan kenyamanan merupakan harapan kita semua,” imbuhnya. Himbauan yang sama, sebelumnya di hari yang sama juga disampaikan seusai berbuka puasa bersama di hadapan Kepala SMA,SMP dan SD serta Pengawas Sekolah se-Kecamatan Kapur IX, di SMA N 1 Kapur IX, serta sewaktu mendampingi Tim Safari Ramadhan Provinsi yang dipimpin Gubernur

Sumbar Irwan Prayitno dihadapan jemaah tarwih masjid Taslim, Tanjung Pauh, Kecamatan Pangkalan Kotobaru, Kamis (3/7). Dalam kunjungan Tim Safari Ramadhan tersebut Bupati didampingi sejumlah SKPD, diantaranya Asisten Bidang Kesra Amran, Ketua Bappeda Novian Burano, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Azfrizal Aziz, Kepala Dinas Kehutanan dan Pertambangan Khalid, Kepala Dinas Sosial Nasrianto, Kepala Dinas Kesehatan dr.Ardel, dan Kepala DPPKAD Awaluddin, Selanjutnya juga ikut dalam rombongan Kepala Dinas PU Edward, Kepala Dinas Pendidikan Desri, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Afrizul Nazar, Camat Kapur IX Septi Ilwendri, Camat Pangkalan Kotobaru Andri Yasmen, Kabag Humas dan Protokoler Muhamad S, Kabag Kesra Karespi dan Kabag Perek Zulkifli dan anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota Syamsul Mikar.***

 Wabup Asyirwan Yunus:

Bila Dipercaya, Janji Bebaskan Pungutan dari SD sampai SMA

WAKIL Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. mengatakan bahwa kalau dalam Pemilukada Limapuluh Kota 2015 mendatang ia diberi amanah menjadi pemimpin daerah, ia akan membebaskan berbagai pungutan SD sampai SMA. Selain juga memusatkan pelayanan tertinggi di kecamatan. Dicontohkan Asyirwan Yunus, mengurus akte kelahiran saja warga kecamatan Kapur IX ke Kota Payakumbuh kantor Catatan Sipil atau lain di Kota Sarilamak, harus bermalam hingga butuh b i a y a b e s a r. “Banyak warga daerah jauh dari ibu kota kabupaten itu bermalam di

rumah saya, karena mereka tahu bahwa rumah dinas wakil bupati, adalah rumah rakyat dan mengetahui orang Pangkalan,” katanya. “Kalau tidak demikian tentu mereka mengeluarkan biaya tinggi, waktu lama, serta jarak jauh. Untuk itu akan saya p e r s i n g k a t n a n t i , ” k a t a Wa b u b A s y i r wa n Yu n u s p a d a b a h a g i a n awal sambutan peresmian kantor baru Wali Nagari Koto Baru Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Senin ( 23/6 ). Selain itu, kata Asyirwan, kalau dia memang betul-betul dipercaya rakyat untuk memimpin Kabupaten Limapuluh Kota, ia juga akan mendirikan media center, peningkatan kesejahteraan, dan memberi reward kepada pegawai yang berprestasi, dan yang melanggar akan diberi sanksi. Sementara untuk peningkatan kesejahteraan rakyat, akan mengembangkan parawisata, memberdayakan produk-produk unggulan berbagai 13 kecamatan, sekaligus juga meningkatkan PAD

(pendapatan asli daerah). Saat ini APBD Kabupaten Limapuluh Kota Rp 1 trilyun yang digunakan untuk belanja langsung, biaya tidak langsung , dan sekitar Rp 600 juta untuk disalurkan k e b e r b a g a i S K P D . “A p a k a h disampaikan SKPD itu bergantung pada komitmen.Sebab tugas pemerintah secara umum, hanya mengatur dan mengurus,” katanya. Mengatur ada produk-produk Perda, Surat keputusan Bupati dan mengurus akan berbentuk melayani masyarakat lewat SKPD s e r t a Pe r n a g d i n a g a r i . Wa b u b j u g a berencana akan membagi Dinas Kebudayaan, Parawisata, Pemuda dan olahraga menjadi 3 dinas, hingga lebih bisa mengurus, mulai dari masalah parawisata, kebudayaan diserahkan pada Dinas Pendidikan, dan Pemuda Olahraga menjadi 1 dinas pula nantinya. “Apalagi Limapuluh Kota punya Lembah Harau, Kelok Sembilan, menhir, dan objek wisata lain yang merupakan sumber-sumber yang belum dikelola maksimal,” katanya . (dsp)


21

Olahraga

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

Wagub Dukung Satu Nagari Bola Nagari11Lapangan Lapangan W Bola ARGA Kenagarian Taeh Bukik, Kecamatan Payakumbuh, meminta di daerahnya dibangun lapangan sepak bola. Tidak hanya itu, warga juga minta difasilitasi pemerintah untuk pembinaan generasi muda agar pemuda Taeh Bukik dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosial. Permintaan warga tersebut saat Tim Safari Ramadhan (TSR) Provinsi Pimpinan Wakil Gubernur Sumatera Barat, H Muslim Kasim berkunjung ke Mesjid Baitul Hidayah, Senin (1/7).

Rombongan TSR Provinsi Sumbar sayang tak didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) sehingga Wagub Sumbar merespon sendiri. “TSR yang digelar selama Ramadhan akan mengunjungi 131 masjid di 19 kabupaten/kota. Setiap masjid akan diberikan bantuan Rp20 juta. Disamping itu bagi saya, TSR untuk membangun

Muslim Kasim

komunikasi dengan masyarakat secara langsung, untuk ditindaklanjuti dimasa yang akan datang,” ujar Muslim Kasim yang datang didampimgi Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. Menurut Muslim Kasim, kegiatan TSR Pemprov Sumbar juga untuk mengakomodir permintaan masyarakat, yang tidak terakomodir dan dicarikan jalan

keluarnya. “ Untuk Nagari Taeh Bukik memang ada permintaan supaya dibuatkan sarana olahraga, seperti lapangan bola kaki,” kata Muslim Kasim, Rabu (2/7) kemarin. Dari permintaan itu,Wagub Sumbar, Muslim Kasim meminta Pemkab Limapuluhkota menyelasaikan pembebasan lahannya .Pada kesempatan itu, pihaknya mendukung setiap nagari memiliki lapangan sepakbola sendiri. Namun diakuinya, untuk untuk membangunkan lapangan sepakbola yang memadai, terutama lapangan sepakbola dan stadion mini yang representatif. (dsp)

Bakhtaruddin: Wagub Beri Spirit Pembangunan SMK

Bakhtaruddin

“Sejak lima tahun terakhir Sumbar tak lagi tampil sebagai juara di tingkat nasional dan ini harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk Pemprov. Hal ini disebabkan antara lain, banyak kuda tangguh dari Sumbar dibeli para pecandu kuda pacu dari luar.” KETUA Bidang Humas Persatuan Olahraga Berkuda seluruh Indonesia (Pordasi) Sumatera Barat Bakhtaruddin menjelaskan bahwa dorongan Wakil Gubernur Sumbar H Muslim Kasim untuk menggalakkan dibangunnya Sekolah Menunggang Kuda (SMK) sangat direspon oleh Ketua Pordasi Sumbar H Azmi Syahbuddin.

Ketua Pordasi Sumbar ini, menurut Bakhtaruddin, menemukan spirit baru yang langsung dirembukkan dengan seluruh pengurus harian. Pengprov Pordasi Sumbar telah dilantik di Hotel Pusako, Bukittinggi, Kamis (19/6). Bakhtaruddin yang juga Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Payakumbuh & Kabupaten Limapuluh Kota serta Wartawan Mingguan Serambi Pos ini mencatat semua pesan H Muslim Kasim dengan bersemangat. Ketua Pordasi Sumbar H Azmi Syahbuddin, Wakil Ketua Ramlan Nurmatias, Sekretaris Amris, Wakil Sekretaris Aktiva, Bendahara H Sudirman Bur, dan Wakil Bendahara Nurdin Amir, berucap terima kasih atas perhatian H Muslim Kasim itu. Ketua Umum Pengurus Pusat Pordasi H Mohammad Chaidir Saddak usai melantik, mengagumi perhatian Wakil Gubernur Sumbar H Muslim Kasim terhadap olahraga berkuda ini. “Sumbar terkenal dengan tradisi olahraga rakyat pacu kuda, sejalan dengan pemassalan dan pembinaan joki di masa mendatang Sekolah Menunggang Kuda (SMK) mesti menjadi perhatian insan Pordasi,” harap H Muslim Kasim dalam pidato pembukaan pelantikan. Ide ini dipandang sebagai hal penting yang harus direalisasikan di Sumbar. Tentunya, Pemerintah Provinsi Sumbar diharapkan ikut membantu baik pendanaan, regulasi, sarana, dan prasarana. H Muslim Kasim yang didukung banyak pihak menjadi Gubernur Sumbar 2015-2020 mengungkapkan, semangat berternak kuda pacu dan olahraga pacu kuda mesti digairahkan kembali, sehingga kemajuan peternak kuda yang berdampak ekonomi cukup luas di tengah masyarakat dapat dipacu. Menurut H Muslim Kasim, seluruh bupati dan walikota di Sumbar harus benar-benar memahami, bahwa olahraga pacu kuda selain berdampak ekonomi kepada para peternak kuda, sekaligus menghidupkan pereko-

nomian masyarakat kecil. Untuk itu, putra Padangpariaman ini mengharapkan seluruh kepala daerah di kabupaten/kota di Sumbar ikut mendorong bangkitnya kembali semangat berternak kuda pacu dan menyemarakkan olahraga rakyat pacu kuda. Menurutnya, olahraga pacu kuda harus diakui, memberikan dampak eko-nomi cukup luas ke tengahtengah masyarakat, seka-ligus dapat mengangkat nama daerah di tingkat nasional. Sejak lima tahun terakhir, Sumbar tak lagi tampil sebagai juara di tingkat nasional dan ini harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk Pemprov. Hal ini disebabkan antara lain, banyak kuda tangguh dari Sumbar dibeli para pecandu kuda pacu dari luar Sumbar. Sementara itu, menurut catatan Kabid Humas Pordasi Sumbar Bakhtaruddin dan Wakil Kabid Humas Edison Janis, Ketua Umum PP Pordasi, H. Mohammad Chaidir Saddak dalam pelantikan menyatakan, pengurus yang baru dilantik diharapkan dapat mengangkat martabat olahraga berkuda Ranah Minang di kancah nasional. Dan hal tersebut merupakan tugas dan tanggungjawab yang berat bagi pengurus. “Meski tugas ini berat apapun tugas serta tanggungjawab tersebut, jika seluruh pengurus menjalankannya dengan kebersamaan, tentu akan berjalan dengan baik,” ucapnya Selain itu Eddy juga menegaskan bahwa olahraga berkuda merupakan olahraga yang membutuhkan kesabaran serta kerja keras,” terangnya. “Saat bertanding kita para joki mengendalikan kuda, demi memenangkan pertandingan joki harus berlatih keras bersama kuda yang menjadi rekannya,” kata Chaidir. Ketua Umum Pengprov Pordasi Sumbar, Azmi Syahbudin, menyatakan bahwa ia berjanji akan mempopulerkan dan mengembangkan olahraga berkuda. Meski Pengprov

Pordasi tidak bermarkas di ibukota provinsi, hal tersebut tidak akan menjadikan itu sebagai alasan kurangnya koordinasi untuk membangun organisasi. “Menggerakkan roda organisasi ini kami lebih banyak beraktivitas di Kota Bukittinggi dan Sawahlunto. Namun kami tetap berkordinasi dengan mereka yang ada di pusat, “ujar Azmi Syahbudin. Azmi juga menyatakan bahwa Pengprov akan memberdayakan daerah-daerah untuk menggelar iven berkuda berskala nasional. “Kami berupaya melakukan pendekatan dengan Bupati dan Walikota agar antusias untuk menggelar even di daerahnya masing-masing, khususnya bagi kabupaten dan kota yang telah memiliki sarana pacuan seperti Kota Sawahlunto , Padang Pariaman,Bukittinggi.Batusangkar,Padang Panjang dan Payakumbuh,” terangnya. Pada kesempatan itu, Ketum KONI Sumbar yang diwakili Sutrisno AB (Waketum IV) berharap akan kinerja kepengurusan otoritas tertinggi berkuda Ranah Minang itu lebih ditingkatkan, terutama soal kontribusi olahraga berkuda Sumbar di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). Pasalnya, olahraga berkuda kembali diperlombakan pada PON 2016. Seperti diketahui reputasi prestasi insan Pordasi Sumbar pada PON pernah mencatat menyumbangkan medali perak bagi Kontingen PON Sumbar. Berdasarkan data prestasi olahraga berkuda Sumbar, saya optimis Pordasi Sumbar akan menyumbangkan medali emas di ajang PON 2016. Kabid Humas Pengprov Pordasi Sumbar Bakhtaruddin mengatakan bahwa susunan kepengurusan yang telah dilantik langsung melaksanakan Rapat Koordinasi, salah satu agendanya adalah membahas dan mengkoordinasikan usulan dibangunnya banyak SMK di Sumbar.(dsp)


22 REDAKSI Syiar

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

Ramadhan

 Safari Ramadhan 1435 Hijriyah

Bayangkan, dalam Semalam Wabup Kunjungi 2 Masjid

“Dihimbau kepada seluruh anggota tim untuk dapat memberikan informasi positif di samping juga menampung aspirasi dari masyarakat yang nantinya akan dijadikan sebagai dasar perencanaan untuk pelaksanaan pembangunan di masa yang akan datang.”

K

ALAU sudah Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. yang melakukan kegiatan, terkadang sangat melelahkan karena seakan tidak ingat lagi dengan waktu. Bayangkan saja, dalam kegiatan yang bertajuk Safari Ramadhan, Wabup sempat mengunjungi dua masjid dalam semalam. Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, dalam Ramadhan 1435 H tahun ini Pemkab Limapuluh Kota kembali membentuk Tim Safari Ramadhan (TSR). Salah satu TSR itu dipimpin Wabup Asyirwan. Pada Ramadhan hari keempat, Rabu (2/7), Wabup bersama rombongan bersafari Ramadhan di dua lokasi sekaligus, yakni Masjid Al-Ikhlas Jorong Kampung Muaro Nagari Kototinggi dan Masjid Muhklisin Jorong Sungai Siriah di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh. Selain Wabup Asyirwan Yunus, dalam rombongan ini juga tampak sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota seperti Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir.Amran M.Si, Kepala Bappeda Lima Puluh Kota Ir.Novyan Burano, Kepala BP4K Ir.Deswan Putra, MM, dan Kepala Bagian Adm Pembangunan Zulbadri, SE, Chairunnas, S.Ag selaku penceramah. Dalam sambutannya, mantan angota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu

mengatakan bahwa salah satu substansi dari Safari Ramadhan adalah untuk membangun komunikasi yang harmonisasi antara Pemkab Limapuluh Kota dengan seluruh lapisan masyarakat yang dibingkai dalam kunjungan silaturahim dan bersifat kekeluargaan. “Oleh karena itu dihimbau kepada seluruh anggota tim untuk dapat memberikan informasi positif di samping juga menampung aspirasi dari masyarakat yang nantinya akan dijadikan sebagai dasar perencanaan untuk pelaksanaan pembangunan di masa yang akan datang,” ujar Asyirwan di sela sambutannya. Sementara itu Wali Nagari Kototinggi mengucapkan terima kasih atas kehadiran orang nomor dua di Kabupaten Limapuluh Kota ini. “Mudahmudahan bisa membawa angin segar untuk pembangunan di nagari kita ini dimasa akan datang,” ucapnya. Pada kesempatan tersebut Asyirwan Yunus memberikan bantuan di kedua masjid di Nagari Kototinggi tersebut dengan masing-masing berjumlah Rp.1.500.000. Sebelumnya, Selasa (1/7), Wabup Asyirwan bersafari Ramadhan ke Masjid Nurul Yaqin di Jorong Koto Nan Gadang, Nagari Pilubang, Kecamatan Harau. Dalam rombongan ini tampak antara lain Kabid PSDA Dinas PU Kabupaten Limapuluh Kota Edi SH MH, Camat Harau Deki Yusman S.STP, dan Kepala Bagian Perekonomian Zulkifli Dt.Mangkuto. Tampak hadir Wali Nagari Pilubang Firdaus beserta tokoh masyarakat setempat. Di sini Wabup Asyirwan Yunus menyampaikan bahwa orang yang berpuasa dengan penuh keikhlasan dan hanya mengharapkan ridho Allah SWT akan mampu mewujudkan ketaqwaan, bukan hanya dalam dirinya saja melainkan juga dengan masyarakat sekitarnya. Ia juga mengungkapkan kegembiraannya karena bisa bersilaturahim dan bertatap muka langsung dengan masyarakat Nagari

Pilubang di bulan penuh berkah ini. “Semoga segala apa yang kita niatkan akan mendatangkan ridho dan kebaikan dari Allah SWT,” ucap Asyirwan. Pada kesempatan itu Asyirwan juga mengadakan dialog tanya jawab untuk menampung semua keluhan dan keinginan masyarakat terkait dengan Nagari Pilubang. Sementara itu Zulkifli yang pada kesempatan itu mengisi ceramah memberikan tausiyah berjudul budaya maaf. Usai memberi sambutan, Wabup Asyirwan menyerahkan bantuan untuk Masjid Nurul Yaqin berupa uang tunai sebesar Rp.1.500.000. Pada Jumat (4/7), yaitu di malam ketujuh Ramadhan, Wabup bersafari Ramadhan ke Masjid Al-Muhajirin di Padang Harapan, Nagari Mungka Kecamatan, Mungka. Hadir pada kesempatan itu, Asisten I Drs.Syahrial, Kakan Kemenag Kabupaten Limapuluh Kota Drs.H.Gusman Piliang, MM, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Ir.Priyadi Budiman, Camat Mungka Ricky Edwar, S.Sos beserta Muspika Mungka. Pada kesempatan tersebut Asyirwan Yunus menyampaikan tujuan kedatangannya bersama rombongan, selain untuk menjalin tali silaturahim juga agar bisa mendengar dan melihat langsung kondisi masyarakat di Nagari Mungka. Ia juga mengajak masyarakat yang hadir agar bersyukur karena yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk berpuasa hanya orang-orang yang beriman dan kita semua telah menjadi bagian dari itu. Sementara itu Alismin, S.Pd., spengurus masjid, menyampaikan rasa gembiranya atas kedatangan Wakil Bupati beserta rombongan. “Tidak banyak yang dapat saya sampaikan, namun hadirnya Wabup di Masjid AlMuhajirin ini menjadi suatu kebanggan bagi kita semua karena satu-satunya masjid di Kecamatan Mungka yang mendapat kunjungan Tim Safari Ramadhan tahun ini,” paparnya.

Sebelumnya, Sabtu (5/7), TSR pimpinan Wabup Asyirwan mengunjungi Mushalla Al-Ikhlas di Sikabu Jorong Padang Kuniang, Nagari Situjuah Gadang, Kecamatan Situjuh Limo Nagari. Tapi sebelum acara di mushala, Wabup menyempatkan diri melihat langsung kondisi jembatan yang terletak di Jorong Bumbuang Nagari Situjuah Batua, di mana jembatan yang dipakai warga berlalu lalang ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan karena banyak kayunya yang sudah lapuk meski pondasinya masih kuat. Melihat kondisi jembatan yang tidak layak pakai tersebut, Asyirwan Yunus menegaskan kalau nantinya jembatan ini akan diperbaiki melalui Gerakan Pembangunan Gotong Royong (Gerbang GOR) karena hal ini sudah sangat mendesak dan tidak teralokasikan di anggaran. “Kita atur jadwalnya, kalau bisa siap lebaran ini secepatnya, jangan sampai jembatan ini menimbulkan korban nantinya,” papar Asyirwan. Usai meninjau jembatan, ternyata Asyirwan Yunus sudah ditunggu oleh warga Nagari Situjuah Gadang untuk buka puasa bersama. Dalam jamuan yang sangat istimewa ini terlihat keakraban antara pemimpin dengan masyarakatnya. Setelah buka bersama Asyirwan Yunus menuju Mushalla AlIkhlas melaksanakan Shalat Isya dan Taraweh berjamaah. Ikut hadir pada Tim Safari Ramadhan tersebut Kepala Badan Lingkungan Hidup Ambardi, SE, MM , Kabag Pemerintahan Umum Drs.Rahmat Hidayat, M.Si ,Camat Situjuah Limo Nagari Elfitria, AP dan Chairunnas, S.Ag Dt.Marajo Nan Paneh sebagai penceramah. Di sini disampaikan oeh Asyirwan Yunus bahwa pada momentum Safari Ramadhan ini disamping bersilaturahim juga akan bisa dilihat langsung kondisi masyarakat setempat. “Mungkin selama ini jarang tersentuh pembangunan, baik itu jalan yang rusak maupun jembatan yang tidak layak pakai,”ujar Asyirwan. Lebih jauh Asyirwan menekankan bahwa semua harus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membangun jembatan dan jalan, sehingga hasil pertanian dan perkebunan warga bisa tersalurkan. “Jadi mari kita bersamasama saling membantu karena tidak ada persoalan yang sulit kalau kita bersamasama,”ucap Asyirwan. Syofiarledi selaku walinagari mengungkapkan kegembiraannya karena tidak menyangka Jorong Padang Kuniang yang terletak di pinggiran Kecamatan Situjuh Limo Nagari didatangi oleh Wakil Bupati Lima Puluh Kota. “Mudahmudahan hal ini membawa keberuntungan bagi kita bersama khususnya masyarakat Jorong Padang Kuniang,” ungkap Syofiarledi. Usai berdialog dengan masyarakat setempat Wabup Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si menyempatkan diri meninjau Pos Kesehatan Nagari (Poskesri) yang terletak tidak jauh dari mushalla tersebut. Seperti laporan warga setempat Poskesri ini hanya mampu menampung 1 orang saja untuk melahirkan, dan ini akan menjadi masalah nantinya kalau sewaktu-waktu terdapat 2 orang melahirkan dalam waktu bersamaan. Menyikapi ini, Wabup Aayirwan menyatakan akan mengusahakan pelebaran Poskesri ini, setidaknya dianggarkan dalam APBD Perubahan mendatang. Tapi untuk mencapai tujuan tersebut, Wabup mengajukan syarata. Yaitu, tanahnya sudah bersertifikat dan sudah ada izin membangunnya. (joy/ogi)


Varia 23 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

Kafilah MTQ XXV di Batam Terima Bonus Rp4 Juta

SARILAMAK-Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. menyerahkan penghargaan berupa bonus kepada kafilah yang berhasil mendapat Juara I tingkat nasional pada MTQ XXV di Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Bonus berupa uang bernilai Rp4 juta diserahkan kepada Putri Sahira, juara I MTQ Nasional pada cabang Tafsir Bahasa Inggris, di ruang kerja Wabup di Kantor Bupati di Sarilamak, Jumat (2/7). “Sudah tradisi daerah pada ajang MTQ nasional, provinsi, kabupaten/kota, yaitu para juara akan diberikan bonus. Sebab, bonus yang diberikan sudah dianggarkan melalui APBD, yang nantinya nilainya dapat ditingkatkan,” kata Wabup, sambil menambahkan, langkah itu merupakan implikasi tanggung jawab pemerintah daerah untuk menghargai para juara di bidang agama dengan membawa nama harum daerah. Lebih lanjut dikatakan, setelah melihat hasil MTQ di MTQ XXV di Batam yang ditutup Kamis (27/3) lalu, Asyirwan Yunus sangat yakin kafilah-kafilah Kabupaten Limapuluh Kota telah memberikan yang terbaik. Meskipun kafilah Kabupaten Kabupaten Limapuluh Kota belum meraih juara, Wabup Asyirwan yakin pada saatnya nanti gelar bergengsi itu akan bisa direbut oleh kafilah dari daerah ini. (herpa)

Camat: Saatnya Warga Pangkalan Melakukan Diversifikasi Usaha

Andri Yasmen

PANGKALANCamat Pangkalan Koto Baru Andri Yasmen S.Sos. menilai sudah saatnya warga sejumlah nagari di Kecamatan Pangkalan Koto Baru untuk melakukan

diversifikasi kegiatan ekonomi, dimaksudkan agar tidak terlalu terpukul ketika harga komoditas tani andalan jatuh di pasaran. “Tidak ada jalan lain, untuk terhindar dari keterpurukan ekonomi, saatnya masyarakat melirik bidang kegiatan ekonomi yang lain,” katanya kepada Sinamar. Ia menyebut usaha bordir, usaha-usaha di sub-sektor perikanan dan peternakan, merupakan bidang kegiatan alternatif yang memungkinkan dikelola

Guru Kelas Kewalahan Terapkan Kurikulum 2013 SARILAMAK-Mau tak mau, pelaksanaan kurikulum 2013 harus dilaksanakan di tingkat satuan Pendidikan yang mengakibat kewalahan bagi guru kelas dalam pembuatan perangkat pembelajaran. Akibat sarana prasara pendukung belum juga dating, teutama buku siswa dan guru yang mengakibatkan para guru kepala sekolah harus cari di internet dan pinjam sana sini bahan yang akan di ajarkan. “Sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:71 tahun 2013 tentang buku teks pelajaran dan buku panduan guru akan didistribusikan dari pusat dengan bantuan BOS, namun saat sekarang ini belum kunjung tiba kesekolah-sekolah, dampaknya, guru kewalahan dalam pembuatan perangkat pembelajaran, “ungkap Pengawas Pendidikan, Ali Jasmi Selasa kemarin. Sedangkan tuntutan yang diharapkan dalam kurikum 2013 Standar lulusan berdasarkan kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik dapat di capai setelah menyelesaikan masa belajar di satuan pendidikan, mencakup aspek, sikap prilaku yang baik, bisa berinteraksi ditengah masyarakat. Pengetahuan siswa memiliki kemampuan faktual dan konsep tual yang berdasarkan ini ingin tahu tentang ilmu pengetahuan. “Keterampilan diharapkan

siswa memiliki kemampuan berpikir produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan tugas yang diberikan semua ini membutuhkan baik sarana maupun sarana pendudkung mengembangkan potensi yang dimiliki siswa,”ujarnya. Saat Haluan mengunjungi salah satu sekolah guru-guru memaparkan, tanpa adanya buku pegangan murid dan panduan guru dengan apa kami mengajar Pak, “jangan–jangan nanti apa yang dituntut dalam kurikulum 2013 tidak tercapai. Sedangkan semua penilaian dilakukan proses, hendaknya pihak kotraktor menyegerakan pendistribusikan buku kesekolahsekolah supaya proses pembelajaran bisa terlaksana secepatnya tidak membebani bagi siswa dan guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Dengan adanya buku pegangan murid dan panduan guru dapat mengintekgrasikan tema dengan kurikulum yang berlaku dan mendesain rencana pembelajaran yang sesuai dengan sikap, pengetahunan dan keterampilan peserta didik yang sesuai dengan kondisi dan potensi yang berkaitan dengan tema yang ada yang berkaitan daerah masing-masing dengan adanya sarana yang lengkap dapat membangun para guru dan peserta didik mengelola subjek yang akan di tuju.(dadang)

oleh masyarakat setempat. “Baik kondisi iklim maupun pemasarannya cukup menjamin,” katanya. Camat Andri mengatakan hal itu saat ditanya bagaimana solusi untuk keluar dari kondisi keterpurukan ekonomi menyusul dua komoditas tani yang

selama ini menjadi andalan masyarakat, yaitu gambir dan karet, harganya jatuh di pasaran sejak beberapa waktu belakangan. “Selagi masyarakat tidak berani melakukan diversifikasi kegiatan ekonomi, dicemaskan kondisi kesulitan masyarakat akan berlanjut,” ia menambahkan. (e2)

3 Pos PAM Lebaran Disiapkan SARILAMAK-Kepadatan arus lalulintas saat mudik lebaran diantisipasi oleh Polres Limapuluh Kota dengan menyiapkan 3 Pos Pengamanan (PAM) Lebaran untuk pengamanan untuk para pemudik. “3 Pospam itu terdiri dari 1 Pospam di jalur lintas Sumbar - Riau di Kenagarian Pangkalan kecamatan Pangkalan, 1 Pospam di Fly Over Kelok 9 dan 1 pospam di jalan raya negara tanjung pati.” jelas Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Tri Wahyudi usai menghadiri rapat pleno hasil penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Aula Kantor Bupati Limapuluh Kota, Rabu (16/7). Di setiap Pospam Lebaran diisi pula oleh instansi lain, seperti kesehatan, dinas perhubungan dan Satpol PP. Bahkan BPBD untuk mengantisipasi terjadinya bencana tanah longsor dan pohon tumbang. “Pospam lebaran itu akan didirikan H-

7 lebaran hingga H + 7 bersamaan dengan dimulaikan Operasi Ketupat 2014. Para pemudik yang capek dan ngantuk dapat beristirahat di Pospam. Setelah melepas penat mereka dapat melanjutkan perjalanan dengan selamat,” tutur Kapolres. Himbauan dari Kapolres, Sebelum mudik dengan kendaraan, para pemudik sebaiknya mengecek kondisi kendaraan. Khususnya yang berkaitan dengan keselamatan berkendara. Mulai dari rem, kaca spion, lampu-lampu dan ban kendaraan. Termasuk kelengkapan surat–surat kendaraan dan pengemudi. “Demi keselamatan keluarga, dan dapat merayakan lebaran bersama sanak saudara, gunakanlah kendaraan yang layak jalan, demi keselamatan diri sendiri dan orang lain,” imbau Kapolres. (dodisaputra)

AKBP Tri Wahyudi


24

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Sosok

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi : 118/XII/2004, 15 Juli 2014

 Aiptu Al Aswandi

“Saya lahir di tengah keluarga petani miskin. Kondisi petani yang ada di lingkungan tempat tinggal saya, yang membuat saya termotivasi untuk berbuat. Salah satunya dengan berusaha membangun saluran irigasi yang bisa mengairi sekitar 75 hektar sawah penduduk.”

S

IAPA bilang bisanya aparat kepolisian hanya menjaga kamtibmas (keamanan dan ketertiban)? Siapa pula bilang polisi hanya bisa bisa mempertontonkan aneka perbuatan tidak terpuji yang hanya mencoreng korp kepolisian, sebagaimana yang banyak menjadi sorotan masyarakat belakangan ini? Ihwal masih ada bahkan mungkin masih banyak aparat kepolisian yang berdedikasi tinggi dengan

Kapolri Jenderal Sutarman saat memberikan penghargaan Kalpataru kategori Pengabdi Lingkungan Hidup 2014 ke Aiptu Al Aswandi di Jakarta. (F/Merdeka.com)

tugasnya, bahkan mampu melakukan aneka perbuatan di luar lingkup kewenangannya yang berimbas positif bagi kepentingan masyarakat banyak, juga tidak sedikit lho. Inilah salah satu di antaranya: Aiptu Al Aswandi, yang mendedikasikan dirinya untuk pelestarian lingkungan hidup. Buah dari pengabdiannya, Aswandi tercatat sebagai penerima Penghargaan Kalpataru dari Presiden Republik Indonesia untuk kategori Pengabdi Lingkungan Hidup pada tahun 2014. Penghargaan diberikan oleh Wakil Presiden RI Prof. Dr. H. Boediono, M.Ec kepada Aswandi dan penerima penghargaan lingkungan hidup lainnya dalam sebuah acara di Istana Wakil Presiden di Jakarta, 5 Juni lalu. Sebelum dinyatakan sebagai penerima penghargaan Kalpataru tahun 2014, pengusulan Aswandi sebagai calon peraih penghargaan Kalpataru dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI daerah Sumatera Barat setelah menerjunkan tim surveynya berjumlah sembilan orang ke daerah Nagari Sitanang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota. Usai menerima penghargaan Kalpataru di Istana Wakil Presiden pada 5 Juni 2014 lalu, Aswandi juga mendapatkan apresiasi dari Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo. Hal itu ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan dari pemerintah daerah setempat pada apel gabungan sekaligus peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun 2014 di halaman kantor bupati, Selasa (17/6). Seperti ditulis oleh Divisi Humas Mabes Polri di account resminya, di sela kesibukannya mengabdikan diri pada negara sebagai aparat kepolisian, Aswandi tidak melupakan kecintaannya pada lingkungan hidup sebuah kecintaan yang sudah lama tertanam di diri Aswandi, dan senantiasa ia aplikasikan ke dalam berbagai praktek nyata di lapangan dalam kehidupan sehari-hari. Raca cinta

lingkungan itu pula yang kemudian mendorong Aswandi merawat dan memanfaatkan sumber daya alam agar berguna bagi kepentingan orang banyak, terutama di kawasan tempat tinggalnya di Nagari Sitanang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota. Sebuah upaya yang tidak mudah, memang, terutama dihadapkan sikap mental masyarakat yang belum sepenuhnya paham dengan pentingnya kelestarian lingkungan hidup. Berkat kerja keras, ide dan gagasannya, Aswandi bersama masyarakat Nagari Sitanang berhasil membangun saluran irigasi yang dapat mengairi sekitar 75 hektar sawah masyarakat sekitar pada tahun 2002. Implikasinya, dari sawah yang dahulunya hanya mampu panen sekali dalam setahun, kini berkat sistem pengairan yang baik sawah-sawah tersebut mampu dipanen tiga kali dalam setahun. Belum puas melakukan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat tani dengan cara memperbanyak intensitas turun ke sawah, ada 2009 Aswandi melaksanakan program baru, yaitu mengembangkan tanah seluas 50 hektar untuk ditanami aneka tanaman yang bernilai ekonomi, sekaligus mampu pula menjaga kelestarian lingkungan hidup, seperti mahoni, karet, cokelat, petai, serta durian. Tidak hanya mengembangkan lahan, Aswandi juga membuat turbin mini dengan memanfaatkan aliran sungai sebagai sumber tenaga listrik. Turbin mini tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk sumber e n e r g i sebelum masuknya pasokan listrik dari pemerintah. Kini setelah masyarakat telah mendapat fasilitas listrik dari pemerintah, turbin mini tersebut digunakan

sebagai sarana sumber penerangan pada bidang perikanan. Aiptu Al Aswandi bekerjasama dengan instansi setempat juga mendirikan Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SPKP) untuk melakukan penyuluhan-penyuluhan, baik di bidang pertanian, kehutanan dan perikanan bagi warga masyarakat. Maka dari itu kemudian lahirlah kelompok tani dan kelompok perikanan yang diberi nama oleh masyarakat yaitu Ngalo Tabua. Usai menerima piala di Istana Wakil Presiden pada 5 Juni 2014 lalu, Al Aswandi juga mendapatkan apresiasi dari Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo. Hal itu ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan dari Pemerintah Daerah setempat pada apel gabungan sekaligus peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun 2014 di halaman kantor bupati, Selasa (17/6). Apa yang mendorong Aswandi melakukan semua itu? “Saya lahir di tengah keluarga petani miskin,” kata warga Nagari Batu Payuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, ini. “Kondisi petani yang ada di lingkungan tempat tinggal saya, yang membuat saya termotivasi untuk berbuat. Salah satunya dengan berusaha membangun saluran irigasi yang bisa mengairi sekitar 75 hektar sawah penduduk,” ujar Aswandi. (dodisaputra)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.