MEDIA PEMKAB LIMA PULUH KOTA Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Malapeh Tukang Usang (5) Koto Tuo Lautan Api (6) PNS dijatuhi Hukuman (9) Mengenal Visi-Misi Capres 2014 (16-17)
ISSN 2303-2634
Website : http://www.humas.limapuluhkotakab.go.id
Email: tabloid.sinamar@gmail.com
Redaksi 2 REDAKSI TAJUK RENCANA
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Enggan Beri Informasi
Dari Redaksi
Pekan Budaya Oleh : Hendri Gunawan, S.Sos
B
UKAN saja sebagai event seni dan budaya, pekan budaya diharapkan menjadi ajang untuk menggali, membina, mengembangkan dan melestarikan seni budaya di daerah ini. Selain itu juga menjadi wadah untuk memupuk, membudayakan dan menumbuhkembangkan nilainilai adat dan agama dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Tak kalah pentingnya, diharapkan mampu membangkitkan kembali nilai-nilai budaya yang dulunya tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Tak hanya sekedar menggelar pementasan, pekan budaya itu hendaknya juga bisa membentuk karakter generasi yang memiliki nilai-nilai agama, adat dan budaya. Apalagi kini pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi semakin mengerogoti moral, budaya dan agama generasi muda. Seperti kata pepatah Minang, jangan sampai jalan dialiah urang lalu dan cupak dialiah urang manggaleh. Artinya jangan sampai adat dan budaya kita diubah orang lain. Harapan lain, pekan budaya itu hendaknya juga bisa menjadi bagian dari upaya penyelamatan generasi muda dari ancaman pengerusan nilai-nilai moral, budaya dan agama yang kian merisaukan. Dengan adanya ivent ini, generasi muda akan lebih mengenal dan mencintai budaya nenek moyangnya, bukan budaya barat. Disamping itu acara yang digelar selama sepekan tersebut tentunya juga bisa menjadi wahana memberikan apresiasi dan motivasi bagi mereka yang berprestasi di bidang seni dan budaya. Selain itu juga sebagai sarana rekreasi dan hiburan bagi masyarakat. Lebih pentingnya lagi memberikan pembinaan bagi generasi selaku pewaris budaya. Bila ditanya, siapapun tentu tidak ingin budaya yang diwariskan nenek moyangnya dianggap kolot dan ditinggalkan. Agar berbagai budaya dan kesenian tradisional tersebut tidak menjadi punah dan
tinggal kenangan, berbagai kegiatan pada pekan budaya diharapkan mampu menjadi solusi pelestariannya. Selain itu, agenda tahunan Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota ini hendaknya juga mampu menyedot kunjungan wisatawan, baik lokal maupun manca negara. Buat mencapai harapan tersebut tentunya kemasan alek besar itu harus terus ditingkatkan, sehingga mampu menjadi salahsatu tujuan wisata bagi para wisatawan. Berbagai atraksi dan perlombaan yang digelar dapat dinikmati pengunjung sekaligus menjadikan pengunjung tahu betapa kaya dan uniknya buda-ya di Luak Limo Puluah ini. Bukan itu saja, kegiatan ini tentunya menjadi aplikasi dan implementasi dari visi dan misi Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu mewujudkan kebersamaan, kemakmuran, menuju kesejahteraan masyarakat yang bernuansa adat basandi syarak, syarak bansandi kitabullah. Agar maksud dan tujuan perhelatan daerah itu tercapai dengan sukses dan bisa memberikan manfaat bagi pengembangan kebudayaan di daerah ini kegiatan tersebut tentu butuh dukungan berbagai pihak. Dalam hal ini Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo sempat meminta seluruh SKPD berpartisipasi dan meramaikan acara pekan budaya tersebut. “Saya minta seluruh SKPD ikut dalam acara ini. Saya tidak mau anak-anak kita yang tampil di dalam berbagai perlombaan tidak ditonton,” tegas Bupati dalam sambutannya ketika membuka pekan budaya itu. Bupati menyebut, seni dan budaya yang ada di berbagai nagari di daerah ini harus dilestarikan dan dikembangkan, salahsatunya melalui pekan budaya. Pada kesempatan itu Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Sumbar Karnalis Kamarudin juga menuturkan, Kabupaten Lima Puluh Kota menjadi merupakan salahsatu destinasi potensial dan andalan kepariwisataan di Sumatera Barat yang didukung keindahan alam, ragam seni dan budaya. Bila dikembangkan dengan baik tentu akan memberikan kontribusi terhadap ekonomi masyarakat. Apalagi di daerah ini juga ada ivnet besar lainnya seperti budaya religi menyambut bulan puasa Potang Balimau, Bakajang dan lainnya. *) staf Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota / Redaktur Tabloid Sinamar
Hendri Gunawan
Barisan Pegawai
D
Masalah keterbukaan informasi publik itu pernah disampaikan Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus dalam acara Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota di aula kantor bupati beberapa waktu lalu. “Sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, seluruh informasi publik yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara, pemerintah dan badan publik, wajib disampaikan kepada masyarakat dan masyarakat berhak mengetahuinya,” tekan Wabup saat itu. Perlu diketahui, informasi publik yang dikemas dengan baik dapat mendukung berkembangnya partisipasi masyarakat untuk mendorong hubungan timbal balik yang positif antara masyarakat dengan badan publik. Jadi, tidak sepantasnya bila ada aparatur pada badan publik tidak terbuka atau keberatan dengan pihak yang membutuhkan informasinya, kecuali untuk informasi yang tidak pantas diketahui publik. (gun)
I era transparansi dan keterbukaan informasi dewasa ini sepertinya masih ada aparat pemerintah daerah yang sepertinya enggan memberikan informasi ke tengah publik. Bahkan terkadang ada yang terkesan berprasangka negatif terhadap para pencari informasi termasuk dari Tabloid Sinamar. Padahal, Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik jelas menjamin hak masyarakat untuk memperoleh informasi dari badan publik yang menggunakan dana publik. Malah lebih dari itu, badan publik wajib memberikan informasi secara terbuka, kecuali informasi yang dikecualikan seperti yang dapat menghambat proses penegakan hukum, membahayakan pertahanan dan keamanan negara dan lainnya. Aturan ini jelas perlu dipahami oleh setiap aparat pada badan publik. Sebab, Undangundang menyebutkan, badan publik yang tidak menyediakan atau memberikan informasi publik tersebut bisa diancam dengan pidana kurungan dan atau denda.
Etalase
Bukik Posuak
NAGARI Maek Kecamatan Bukit Barisan tak hanya dikenal dengan julukan Nagari Seribu Menhir, namun juga karena keberadaan Bukik Posuak-nya. Selain sulit dicari duanya, bukit bolong ini juga memiliki legenda yang sangat unik. Konon kabarnya, keberadaan Bukik Posuak bermula dari kemarahan raja Bagindo Ali yang berkuasa saat itu. Raja yang sangat hobi berburu Rusa tersebut sangat marah kepada para pengawalnya karena ditinggal pergi berburu. Ada pula versi lain yang menceritakan Bagindo kesal karena perburuan yang sangat melelahkannya.
Melampiaskan kemarahannya, sang raja melemparkan potogan paha rusa hasil buruannya sekuat tenaga hingga menembus sebuah bukit yang kini di sebut Bukik Posuak. Sedangkan patongan paha itu terjatuh di kawasan perbukitan yang kini dinamai Bukik Pao Ruso. Cerita rakyat tentang Bukik Posuak yang berdiameter belasan meter itu hingga kini masih melegenda di tengah masyarakat penghasil gambir tersebut. Kendati berpotensi menjadi salah satu objek wisata, namun Bukik Posuak belum tergarap secara profesional. Bahkan jalan ke lokasi masih sulit dilalui. (gun)
Sinamar
Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota I Wakil Bupati Lima Puluh Kota PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota I Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JA WAB : Kabag Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad.S DEWAN RE DAKSI : Muhamad.S (Ketua), Rino Putra, Joni Indra, Ronny Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik M.Nur REDAKTUR PELAKSANA : Rino Putra REDAKTUR : Joni Indra, Hendri Gunawan, Ronny M.Nur STAF REDAKSI : Herpatarmidi, Eliza, Gusmaria, Fitri Jufita Rahman REPORTER : Tesy Febrina, Nurfitri Rahmadani, FOTOGRAFER: Herpatarmidi, Yuridra Hasramogi, Erwin Suwanda SEKRETARIS : Gusmaria DISTRIBUTOR: Yuridra Hasramogi, Zulfadli. KONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK: Joy ALAMAT RE DAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bu pati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarila mak 26271 Web : www.limapuluhkota kab.go.id | Email : majalah.sinamar @ gmail.com PERCETAKAN : PT. Pekanbaru GRAFIKA (Isi diluar tanggungjawab percetakan). PERWAKILAN PEKAN BA RU : Rachpendi Sakti, Gonjong Limo Pekan Baru, Jl.Arifin Ahmad (Sebelah Universitas Terbuka) Pekan Baru. Media Pemkab Lima Puluh Kota
Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional nas kah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid .sinamar@gmail.com.
Utama REDAKSI 3 Laporan
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
KAWA – Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo disuguhi air minum kawa oleh peserta pawai budaya dalam acara pembukaan Pekan Budaya tahun 2014 di halaman kantor bupati, Senin (2/6). (hendri gunawan)
Lima Puluh Kota Miliki Budaya yang Toleran “Kegiatan ini membuktikan betapa besarnya potensi kebudayaan dan pariwisata di Lima Puluh Kota,”
K
ABUPATEN Lima Puluh Kota kembali menggelar pekan budaya. Seperti waktu sebelumnya tahun ini ivent daerah itu kembali menyuguhkan pementasan berbagai seni budaya, lomba, festival, pameran produk kerajinan dan sebagainya. Pekan budaya tahun 2014 yang dilaksanakan di areal perkantoran bupati di Sarilamak itu akan berlangsung selama 6 hari mulai Senin sampai Sabtu (2-7/6). Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo pada sambutannya pada pembukaan acara tersebut mengatakan, seni dan budaya harus dilestarikan dan dikem-
bangkan, salahsatunya melalui pekan budaya. Dikatakan, Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan salahsatu destinasi potensial dan andalan kepariwisataan di Sumatera Barat yang didukung keindahan alam, ragam seni dan budaya. Bila dikembangkan dengan baik tentu akan memberikan kontribusi terhadap ekonomi masyarakat. Menurut Bupati, Kabupaten Lima Puluh Kota mempunyai kebudayaan yang sangat toleran. Tak hanya ada budaya manjapuik marapulai atau maanta anak daro, tapi juga ada tradisi kuda lumping. “Ini membuktikan bahwa masyarakat daerah ini sudah sangat terbuka,” ujar Bupati. Dikatakan, ada beberapa hal yang perlu dilihat dalam pekan budaya yang diantaranya seberapa jauh budaya yang ditampilkan membawa kesegaran bahwa masyarakat mempunyai visi aienyo janiah,
ikannya jinak, sayaknyo landai, santannya batapih. Bupati berharap, kaum ibu terutama pimpinan organisasi kewanitaan, ketua DW Persatuan dan TP PKK ikut tampil dan mengajak masyarakat memahami tentang azas budaya ini. “Begitu juga kepala Dinas saya minta untuk menghadiri acara pekan budaya ini setiap harinya. Sebab, anak-anak bila tampil tanpa ditonton, dia akan lari sendiri,” ingat Bupati. Sebelumnya Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Sumbar Karnalis Kamarudin dalam sambutannya memaparkan Pemerintah Provinsi Sumbar menyambut baik kegiatan ini sekaligus berharap kegiatan ini terus berlanjut setiap tahunnya. “Kegiatan ini membuktikan betapa besarnya potensi kebudayaan dan pariwisata di Lima Puluh Kota. Bila dikemas dengan baik, lanjutnya, kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi daerah dan masyarakat,” ujar Karnalis. Ia berharap, Lima Puluh Kota terus melaksanakan ivent besar lainnya seperti Potang Balimau yang merupakan budaya religi menyambut masuknya bulan puasa. Disini perlu lebih dikembangkan lagi strategi apa yang harus diciptakan sehingga bisa dinikmati oleh wisatawan lokal dan manca negara. Salahsatunya
bisa saja dengan menciptakan paket-paket wisata ikutan. “Semoga pekan budaya ini menjadi dorongan yang kuat untuk terwujudnya tatanan kehidupan yang lebih berbudaya, terhormat, bermartabat serta diberkati tuhan Yang Maha Esa,” papar Karnalis. Sedangkan panitia acara Nengsih, S.Pd, M.Pd dalam laporannya menyebutkan, pekan budaya ini diantaranya bertujuan untuk menggali, membina, menumbuhkembangkan dan melestarikan seni dan budaya sebagai pendukung kepariwisataan daerah. Selain itu juga untuk mensuport generasi muda, sanggar seni dan seniman. “Pekan budaya ini, diharapkan dapat memotivasi masyarakat terutama generasi muda untuk memelihara dan mengembangkan budaya adat minang,” ujar Nengsih. Lebih lanjut dikatakan, kegiatannya antara lain berupa pawai budaya, festival randai dan talempong pacik. Selain itu juga berbagai perlombaan seperti lomba tari minang kreasi, baju kuruang, lagu luak limo puluah, nyanyi pop Minang, alua pasambahan, qasidah rebana, cerdas budaya, puisi, lukis dan penampilan eksebisi seni. “Disamping berbagai pelombaan itu juga ada pameran dari SKPD dan berbagai instansi di daerah ini,” papar Nengsih. Pawai Budaya Acara pembukaan pekan budaya tersebut ikut dimeriahkan dengan penampilan druband SMPN 1 Harau disusul arakarakan pawai budaya oleh sejumlah nagari dari tiap kecamatan. Arak-arak itu antara lain bermaterikan maanta marapulai ke rumah anak daro dari Nagari Durian Tinggi. Berikut, budaya manjapuik minantu dari Kecamatan Situjuah Limo Nagari di susul tradisi bakenai padi di sawah dari Nagari Simpang Sugiran dan budaya maanta pabukoaan/konji dari Nagari Mungka. Selanjutnya arak-arakan manjapuik marapulai/katidiang oleh bundo kanduang adat salingka Nagari Taram. Sedangkan dari Kecamatan Lareh Sago Halaban menampilkan budaya barolek perkawinan gondang baoguang disusul tradisi manjapuik marapulai masingmasingnya dari Nagari Mungo, Batu Ampa dan Pandam Gadang. Arak-arakan selanjutnya berjudul maluakan tando dari Nagari Sungai Rimbang, manjopuk anggun-anggun dari Kecamatan Payakumbuh, maanta anak dari rumah bako Nagari Sungai Naniang dan budaya manjalang mintuo dari Nagari Pangkalan. Ikut hadir dalam acara pembukaan pekan budaya itu Muspida, BUMN/ BUMD, para kepada SKPD, para tokoh dan ribuan masyarakat dari berbagai nagari. (gun)
Gondang Baoguang Juara Pawai Budaya BAROLEK perkawinan Gondang Baoguang tampil menjadi yang terbaik dalam pawai budaya pada acara pembukaan Pekan Budaya Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2014. Arak-arakan dari Kecamatan Lareh Sago Halaban tersebut berhasil mengumpulkan nilai sebanyak 275 disusul Kecamatan Harau dan Situjuah Limo Nagari yang masingmasingnya mendapatkan nilai 270 dan 260. Sedangkan juara pertama pada festival randai disabet group Intan Korong Kecamatan Lareh Sago Halaban. Berikutnya, juara dua dan tiga diambil group Santan Batapi Nagari Batu Payuang Kecamatan Lareh Saho Halaban dan Group Sandang Tarangkiak Kecamatan Bukik Barisan. Selain menjadi yang terbaik pada pawai dan festival randai, utusan dari Lareh Sago Halaban juga sukses merebut juara pertama pada lomba alua pasambahan tingkat remaja disusul Kecamatan Luak dan Guguak. Sementara untuk tingkat dewasa secara berturut-turut diambil Kecamatan Payakumbuh, Mungka dan Luak. Berikut untuk juara satu sampai tiga untuk lomba tari minang kreasi diraih group dari SMPN 1 Gunuang Omeh, SMPN1 Harau dan MTsN Padang Japang. Sedangkan untuk tingkat SLTA/sanggar
direbut Sanggar Puti Bungsu, SMAN 1 Situjuah Limo Nagari dan SMAN 1 Kecamatan Payakumbuh. Selanjutnya juara qasidah rebana tingkat remaja masing-masingnya menjadi hak group Thoyyibah, Taridul Jannah dan MTsN Dangung-Dangung. Sementara tingkat dewasa dibawa group Mardatillah, Baitul Hiramah dan Grup Taram. Pada lomba talempong pacik peringkat pertama pada tingkat SLTP direbut MTsN Padang Japang dan di tingkat SLTA digondol SMAN 1 Payakumbuh. Sedangkan pemucak cerdas budaya adalah SMA N 1 Guguak. Pada lomba bajua kuruang oleh Ghita Ananda Gustari dari Kecamatan Suliki dan lomba baju kuruang basiba modifikasi direbut Sri Mulyani dari Situjuah Limo Nagari. Berikut pada lomba nyanyi pop Minang tingkat putra disabet Habiburrahman dan di tingkat putri bagi Huriyah Attifa. Sedangkan puisi SLTP oleh Aina Alfia Rosa dan putera buat Veviona Mercury. Sementara lomba lagu luak limo puluah putra diambil Afdal Tabrani dan pada putri direbut Indri Permata Rusandi. Untuk lomba lukis dibawa pulang oleh refnita Asra. Khusus pada penilaian pameran yang tampil sebagai terbaiknya adalah Dinas Kesehatan disusul Dinas Perikanan, dan Denzipur. (gun)
GONDANG – Tradisi barolek perkawinan Gondang Baoguang Kecamatan Lareh Sago Halaban tampil menjadi yang terbaik dalam pawai pada acara pembukaan Pekan Budaya Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2014 beberapa hari lalu,. (hendri gunawan)
4
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Laporan Utama
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Berbagai Tradisi Meriahkan Pawai Budaya KABUPATEN Lima Puluh Kota memang sangat kaya dengan budaya. Bahkan hampir tiap nagari di daerah ini mempunyai tradisi tersendiri. Sebut saja tradisi maanta pabukoaan (mengantarkan makanan untuk berbuka puasa) atau budaya dalam pesta perkawinan. Ada kebiasaan yang disebut adat istiadat barolek (pesta) perkawinan gondang baoguang seperti di Nagari Batu Payuang Kecamatan Lareh Sago Halaban, ada pula yang memiliki budaya maanta marapulai (penganten) ke rumah anak daro (pengantin wanita). Berbagai kekayaan tradisi unik itu ditampilkan oleh berbagai nagari pada acara pembukaan Pekan Budaya Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2014 beberapa waktu lampau. Salahsatunya budaya barolek perkawinan gondang baoguang. Dari narasi yang disampaikan peserta pawai budaya dari Kecamatan Mungka terungkap, kegiatan yang bernuansa Islami itu masih hidup dan seolah tak kelang oleh panas dan tidak lapuk oleh hujan di Kecamatan Mungka. Setiap bulan puasa maka kaum ibu senantias akan terlihat membawa dulang atau bungkusan besar dan rantang berisi makanan. Makan tersebut diantarkan ke rumah mertua, famili suami dan sebaliknya dari pihak suaminya juga akan melakukan hal serupa. Kendati maanta pabukoan ini dianggap sebagai tradisi wajib, namun faktanya kegiatan itu tidak sekental puluhan tahun silam. Tujuan maanta pabukoan atau konji ini adalah untuk menjali silaturahmi antar anak dengan orang tua, menantu dengan mertua, cucuk dengan nenek dan buat mendekatkan mamak dengan kemenakan. Untuk pengatin baru biasanya yang terlebih dahulu mengantarkan pabukoan adalah pihak keluarga suami dan beberapa hari kemudian di dari pihak isteri. Sedangkan tahun berikutnya giliran pihak isteri yang lebih duluan mengantarkan pabukoan itu. Makanan yang dibawa biasanya berupa nasi dan sambal serta makanan tambahan seperti buah-buahan dan kolak seperti kolak sarabi, kolak pisang, kolak agar-agar dan lainnya. Tak kalah unik pula tradisi pesta perkawinan gondang baoguang merupakan budaya yang hampir punah. Penerapan adat tersebut sudah semakin habis karena adat dek bakarelaan sajo (dikurangkurangi) Adat istiadat pesta perkawinan ini diawali dengan maleso ambun yang merupakan kegiatan ibu calon anak daro
PASAMBAHAN – Berbagai alek di Kabupaten Lima Puluh Kota senantiasa menyuguhkan tari pasambahan seperti pada acara pembukaan Pekan Budaya di daerah ini beberapa hari lampau. (hendri gunawan)
ke rumah calon marapulai untuk bertanya sampai mendapatkan kata sepakat. Berikutnya melakukan tradisi baiyo-iyo sarumah bamufakat sakampuang untuk menyampaikan hasil kesepakatan dalam maleso ambun kepada niniak mamak, urang sumando, sumandan, bako dan baki serta besan calon anak daro. Usai itu, dilaksanakan tradisi manapiak bandua untuk mencari mufakat orang sekampung tentang calon minantu. Selanjutnya maanta ameh yang dilanjutkan dengan manotak hari buat mencari kata sepakat waktu yang tepat untuk melasksanakan pesta. Berikutnya menggelar acara manduduakan mamak, mambantai kabau (menyembelih kerbau) dan melaksanakan akad nikah di masjid. Usai akad nikah dilaksanakan barolek gondang baoguang dengan rangkaian kegiatan yang diawali manjapuik marapulai (menjemput penganten pria). Dalam cara itu akan ada tradisi urak selo atau rangkai acara menjemput marapulai secara adat. Selanjutnya dilaksanakan tradisi barak iriang ka balai dari rumah anak daro yang diteruskan dengan acara di ateh (atas) balai. Berikutnya ba arak iriang dari balai ka rumah anak daro yang kemudian diwarnai pula oleh adat istiadat marapulai naik ke rumah anak daro berupa
PABUKOAAN – Maanta pabukoaan merupakan tradisi yang masih lestari di Kecamatan Mungka. Kegiatan yang bernuansa Islami itu ditampilkan dalam pawai Pekan Budaya Kabupaten Lima Puluh Kota. (hendri gunawan)
pencucian kaki marapulai oleh mertua dengan air di dalam labu kaco. Untuk menanti tamu atau undangan yang datang, maka anak daro dan marapulai akan duduk bersanding. Selain itu juga akan ada tradisi maanta sisampek, base-
rak sisampek, malam bajago, manjalang mintuo dan manjalang mamak. Tradisi barolek perkawinan gondang baoguang tersebut berhasil merebut juara pertama dalam pawai pada acara pembukaan pekan budaya. (gun)
Pekan Budaya Ajang Lestarikan Seni Budaya “Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan daerah yang memiliki beragam seni budaya. Kekayaan ini harus dilestarikan dan dikembangkan,” PEKAN budaya tak hanya sebagai event seni dan budaya, melainkan juga menjadi ajang untuk menggali, membina, mengembangkan dan melestarikan seni budaya daerah. Hal ini sesuai dengan tema pekan budaya Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2014 yaitu mambangkik tradisi membangun nagari. Hal itu dikatakan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Lima Puluh Kota Nengsih, S.Pd, M.Pd kepada Sinamar di ruang kerjanya, baru-baru ini. “Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan daerah yang memiliki beragam seni budaya. Kekayaan ini harus dilestarikan dan dikembangkan,” ungkap Nengsih. Menurutnya, dalam era globalisasi saat ini masyarakat sangat mudah menerima budaya luar yang akan mempengaruhi nilai-nilai budaya daerah. Budaya luar yang telah masuk dan menjadi keseharian masyarakat tersebut diantaranya pakaian yang kadang tidak sesuai dengan etika dan budaya kita. “Melalui pekan budaya itu kita bisa menyampaikan seperti apa pakaian di daerah
kita yang sebenarnya. Sebab pada ranmgkaian acara ini akan ada perlombaan yang menampilkan baju kuruang bagi kaum perempuan dan baju guntiang cino bagi laki-laki,” tutur Nengsih. Begitu pula berbagai perlombaan yang digelar dalam pekan budaya tersebut, juga diharapkan bisa menjadi ajang untuk memotivasi generasi muda untuk berkarya dan memacu potensi diri sekaligus buat mempromosikan daerah ke luar daerah maupun ke manca negara. (gun)
Nengsih
5
Sinamar
Laporan Utama
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Malapeh Tukang Usang dipabaru Balai Paranginan
Koto Tangah Baralek Gadang
P
EMBANGUNAN kembali Balai Paranginan Koto Loweh Nagari Koto Tangah Kecamatan Bukit Barisan terwujud. Sebagai wujud kegembiraannya, masyarakat setempat menggelar syukuran malapeh tukang usang dipabaru Balai Paranginan Koto Loweh Nagari Koto Tangah, Sabtu (7/6). Tak hanya dibanjiri ribuan masyarakat, alek itu juga dihadiri Tuanku Rajo Bosar Ahmad Husaini Bin Hamzah dari Seremban Negeri Sembilan Malaysia yang membantu pembangunan balai tersebut. Selain itu juga datangi tampuk tangkai alam Minangkabau Dt. Bandaro Kayo dari Pariangan, Ninik nan Barampek di Hulu Kampar dan sejumlah penghulu lainnya. Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo Dt. Sori marajo dalam sambutannya mengatakan acara syukuran tersebut merupakan alek besar di Luak Limo Puluah yang dihadiri langsung oleh tampuk tangkai alam Minangkabau. “Hari ini merupakan barolek paliang godang (pesta terbesar) di Luak Limo Puluah yang dihadiri
oleh Tampuak Tangkai Alam Minangkabau. Kita mengucapkan terimasih kepada Tuanku Rajo Bosar dan masyarakat yang telah membantu membangun balai ini,” ujar Alis. Alis berharap agar Balai Peranginan menjadi pusek jalo kumpulan ikan dan menjadi pusat adat basandi sara’, sara’ basandi Kitabullah. Selain itu juga berharap balai itu bertambah molek, elok dan semakin mampu membina anak kemenakan. “Balai adalah tempat mengeja suatu persoalan sehingga masyarakat Minang tahu dengan yang baik,” ingat Alis. Dikatakan, Balai Paranginan adalah balai Luak Limo Puluah. Kalau ada perkara yang belum selesai di Luak Limo Puluah yang sulit mengambil keputusan, maka diperanginkan (dibicarakan) di Balai Paranginan. Lebih jauh Ketua LKAAM Kabupaten Lima Puluh Kota ini mengingatkan kedekatan hubungan Negeri Sembilan dengan Luak Limo Puluah Koto sudah terjalin sejak dahulu kala. Namun pertalian dengan negeri seberang itu baru terlaksana pada tahun 2009 waktu diangkatnya Tuangku Rajo Bosar
Alis Marajo
Dt. Tumbi Rajo, tokoh adat oleh Niniak Hulu Kampar. dan niniak mamak Nagari Sebelumnya Masri Dt. Koto Tangah. Kini bangunan Nan Kodo dalam samtersebut sudah berdiri megah butan Ka Ompek Suku dan menjadi kebanggaan Nagari koto Tangah masyarakat Koto Loweh dan memaparkan, pemKabupaten Lima Puluh Kota. bangunan kembali balai “Kami masyarakat sangat yang pernah terbakar berterimakasih kepada tahun 1961 dan sudah Tuanku Rajo Bosar, Tampuak berulangkali dibangun Tangkai Alam, Niniak Nan lagi. Pembanguna kali ini Barompek, Pemkab Lima memakan waktu selama Puluh Kota, masyarakat dan 16 bulan sejak peletakan pihak lainnya,” ucap Masri. batu pertamanya oleh Selain malapeh tukang, Dt. Bandaro Kayo dalam alek gadang itu juga Tanpuak Tangkai Alam dilaksanakan prosesi Minangkabau pada (10/2) pelantikan Ahmad Najib tahun 2013. Bin Hamzah untuk meBalai itu, ujar Masri, Tuanku Rajo Bosar nyandang gelar sangsoko dibangun kembali oleh adat Tantuo Panglimo Sutan Dirajo. Tuanku Rajo Bosar dan swadaya (gun/herpa) masyarakat serta dukungan ahli waris
MALAPEH - Mewujudkan kegembiraannya, masyarakat Nagari Koto Tangah menggelar syukuran malapeh tukang usang dipabaru Balai Paranginan Koto Loweh, Sabtu (7/6). Turut hadir dalam acara itu Tuanku Rajo Bosar Ahmad Husaini Bin Hamzah dari Negeri Sembilan Malaysia yang membantu pembangunan balai tersebut. (hendri gunawan)
Balai Peranginan Jadi Ikon Wisata Buah saus buah jelatang, Tiada bertemu buah tempunik Dari jauh hambapun nak pulang, Nak jumpa Datuk dan Ninik Bunga kenanga jatuh berantai, Dibawa angin berberai-berai Lah lama balai kita terbengkalai, Balai Peranginan indah gemulai Pantun itu mengawali sambutan Tuanku Rajo Bosar Ahmad Husaini Bin Hamzah pada acara syukuran malapeh tukang usang dipabaru Balai Paranginan Koto Loweh Nagari Koto Tangah, Sabtu (7/6). “Sejuk di hati lapanglah rongga, Balai Peranginan telah berdiri megah,” ungkap Tuanku. Ia berharap bangunan baru itu kembali menjadi pusat kebudayaan yang dapat meningkatkan dan melestarikan adat budaya Minangkabau. Sekaligus sebagai ikon wisata Sumatera Barat yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempelajari adat basandi sara’, sara’ basandi Kitabullah yang diajarkan nenek moyang orang Minangkabau. “Kepada masyarakat Koto Loweh saya
mengajak mari pelihara dan jaga keamanan dan keselamatan balai ini,” pinta Tuanku yang juga Raja di Negeri Sembilan Malaysia yang telah membiayai pembangunan Balai Paranginan tersebut. Sementara itu Tampuk Tangkai Alam Dt. Bandaro Kayo Pariangan Langgundi Nan Baselo dalam penyampaiannya mengharapkan pembangunan balerong tersebut sebagai sarana adat. Segala sesuatu mengenai adat hendaknya dikurasi di balerong, bukan di tempat lain. Tampuak Tangkai Alam juga menyampaikan salam takzim kepada Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo Dt. Sori Marajo yang juga Ketua LKAAM Kabupaten Lima Puluh Kota. “Saya berharap ini dapat ditularkan ke Luak rantau lain melalui LKAAM di Sumatera Barat,” ungkap Tampuk Tangkai
Alam. Sebelumnya sekapur sirih dari Urang Tuo Pasumayam Adat, Tuanku Nan Tigo, Rajo Adat, Ampek Ninik Hulu Kampar Luak Limo Puluah menyampaikan, Balai Peranginan Koto Loweh merupakan tempat memperanginkan kato hukum di Balai Nan Panjang Koto Loweh. Balai itu sudah beberapa usang-usang dipabaru, lapuklapuk dikajangi (direhab). Kali ini dibiayai oleh Tuanku Rajo Bosar Ahmad Husaini Bin Hamzah. “Dal hal ini Tuanku telah menjalan tugas dan kewajiban adatnya selaku suluah bendang adat basandi sara’di wilayah ampek niniak rajo adat tungku nan tigo Luak Limo Puluah Koto, kendati ia berkediaman di Luak Jempul Negeri Sembilan Malaysia,” ujarnya. (hendri gunawan) Tampuak Tangkai Alam Dt. Bandaro Kayo Pariangan
6
Sinamar
Sejarah
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Baru Terwujud di Zaman Alis Marajo
Koto Tuo Lautan Api Lama Jadi Angan
HARI ini 65 tahun silam, Koto Tuo dibumi hanguskan penjajah Belanda. Masyarakat kehilangan rumah, harta dan sanak saudaranya. Koto Tuo Lautan Api, merupakan salah satu rangkaian bersejarah dalam masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo dalam sambutannya pada acara peringatan Koto Tuo Lautan Api di Jorong Koto Tuo Nagari Koto Tuo Kecamatan Harau, Selasa (10/6) mengatakan, sejarah perjuangan tersebut harus diwariskan kepada generasi muda. Tak kalah pentingnya, bagaimana sejarah ini menjadi kebijakan pemerintah Provinsi Sumatera Barat. “Bukan hanya telah menjadi kebijakan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, sejarah Koto Tuo Lautan Api hendaknya juga menjadi kebijakan pemerintah Propinsi Sumatera Barat. Artinya, kita berharap adanya keputusan Gubernur tentang sejarah ini,” ungkap Bupati. Selain itu, Bupati juga mengangap perlu memperjuangkan sejarah Koto Tuo dan juga peristiwa Situjuah menjadi peristiwa nasional. Tak kalah pentingnya menjadikan Koto Tuo menjadi nagari perjuangan yang mampu memotivasi masyarakatnya bangkit di segala bidang termasuk pendidikan. Lebih jauh bupati menyebut, selain peritiwa Koto Tuo, setiap tanggal 19 Desember juga dilaksanakan peringatan Hari Bela Negara di Koto Tinggi yang dihadiri para tokoh, militer, masyarakat dan berbagai pihak lainnya yang tahu dengan sejarah. Berikut, setiap tanggal 22 Desember setiap tahunnya diperingati di Halaban tempat diumumkannya kabinet Pemerintahan Darurat Republik Indonesia.
Kemudian, setiap tanggal 10 Januari 1949 merupakan peristiwa masuknya Belanda ke Titian Dalam yang diperingati dengan tabur bunga. Selanjutnya setiap tanggal 6 hingga 8 Juli sebagai peristiwa pengembalian mandat PDRI kepada pemerintah Republik Indonesia. Pada kesempatan tersebut Bupati juga mengapresiasi masyarakat terutama generasi muda yang telah berpartisipasi menggelar berbagai rangkaian acara peringatan Koto Tupo Lautan Api tersebut sejak beberapa hari belakangan. “Kita berharap peringatan peristiwa bersejarah ini tak hanya dalam bentuk lomba-lomba, namun juga dimaknai dengan semangat persatuan dan kebersamaan. Selain itu meningkatkan solidaritas berbangsa dan bernegara,” ujar Bupati. Bupati juga meminta setiap acara peringatan di laksanakan di tempat dan waktu kejadiannya. Jangan sampai peringatan itu dilaksanakan di tempat lain pada waktu yang tertunda. “Kadang karena hari libur, maka diperingati pada esok harinya. Kalau mau menghormati sejarah, hari apa kejadiannya hari itu diperingati dan dimana kejadiannya di situ diperingati, sekalipun hanya berdo’a saja,” tegas Alis. Baru Terangkat Zaman Alis Sebelumnya tokoh masyarakat Koto Tuo Arius Sampeno Dt. Sinaro Garang dalam sambutannya mengakui masyarakat sudah sangat lama mengidamkan peringatan hari bersejarah itu. Namun, angan itu baru terwujud di zaman pemerintahan Bupati Alis Marajo. “Harapan mengangkat peristiwa heroik
ini sudah sangat lama kami perjuangkan. Melewati waktu panjang mulai dari tahun 1950-an berikut tahun 1970-an, baru zaman Bupati Alis Marajo sejarah itu terangkat ke permukaan,” papar Arius sampeno yang juga mantan anggota DPRD Propinsi Sumbar dan Kabupaten Lima Puluh. Kini, lanjut Arius, peringatan Koto Tuo Lautan Api sudah yang keempat kalinya. Masyarakat berharap pemerintah mengalokasikan dana untuk pembangunan monume dinagari ini. “Kami sangat mengapresiasi Bupati Alis Marajo yang telah mengangkat peristiwa Koto Tuo Lautan Api dan telah membuat kebijakan daerah tentang peristiwa Koto Tuo Lautan Api,” ulang Arius. (gun)
Arius Sampeno
Harap Jadi Momentum Teruskan Nilai Juang HANYA dalam tempo sekitar 3 jam saja mulai pukul 10.00 sampai 13.00 Wib, masyarakat Koto Tuo kehilangan segalanya. Sekira 102 unit bangunan dan harta benda mereka ludes seketika. Tak ada makanan, pakaian dan tempat berteduh. Semuanya berganti dengan kesedihan dan linangan air mata. Sekelumit peristiwa serangan pasukan Belanda di Nagari Koto Tuo Kecamatan Harau pada tanggal 10 Juni 1949 silam itu disampaikan Kepala Badan Kesbang dan Politik Kabupaten
Lima Puluh Kota Elfi Rahmi, S.Sos kepada Sinamar di sela acara peringatan peristiwa Koto Tuo Lautan Api di Jorong Koto Tuo, Selasa (10/6). “Peristiwa heroik ini diharapkan menjadi momentum bagi kita untuk meneruskan nilai-nilai juang yang diwariskan para pejuang. Selain itu juga bisa menjadi hikmah untuk menumbuhkembangkan nilai persatuan dan kebersamaan membangun Lima Puluh Kota,” papar Elfi. Dikatakan, nilai-nilai sejarah, perjuangan dan kemanusiaan yang ada
SAMBUT – Bupati Alis Marajo disambut antusias masyarakat Koto Tuo dalam acara peringatan Koto Tuo Lautan Api. (hendri gunawan)
di dalam peristiwa Koto Tuo Lautan Api tersebut harus terus diwariskan kepada generasi penerus. Peristiwa ini merupakan bagian dari rangkaian sejarah perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, lanjut Elfi, telah mengapresiasi rangkaian peristiwa PDRI itu dengan menetapkan Peraturan Bupati nomor 34 tahun 2010 tentang Penetapan dan Pedoman Hari Bela Negara dan rangkaian peristiwanya di daerah ini. Menurutnya, peringatan itu mempunyai tujuan mensosialisasikan hari bersejarah ini ke tengah masyarakat. Selain itu juga buat menanamkan nilai-nilai kejuangan, kepahlawanan dan kebangsaan. Tak kalah pentingnya menanamkan dan membangkitksan semangat kebangsaan di tengah masyarakat. “Pelaksanaan peringatan Koto Tuo Lautan Api itu juga diharapkan buat memberikan pengetahuan dan mengajak masyarakat untuk mengenang kembali sejarah tersebut. Berikut memaknainya sebagai suatu bentuk perjuangan yang bernilai patriotisme, cinta tanah air dan rasa persaudaraan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan,” papar Elfi. Pada bagian lain pihak pemuda Nagari Koto Tuo Sukriatul Hikmi menyebut, selain menggelar acara puncak pada tanggal 10 Juni, pihaknya juga telah melaksanakan sejumlah perlombaan yang
antara lain lomba memasang takuluak kain panjang, lomba puisi perjuangan dan lomba solosong lagu perjuangan tingkat SD. “Memperingati peristiwa Koto Tuo Lautan Api tersebut, kami para pemuda juga mengadakan berbagai perlombaan sejak tanggal 7 sampai hari H,” ujar Sukriatul. Sedangkan pada malam puncaknya tanggal 10 Juni dilaksanakan teater, penyerahan hadiah dan renungan suci. (gun)
Elfi Rahmi, S.Sos
REDAKSI 7 Ekonomi
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
PASA Ambek Guntuang masih jadi pilihan masyarakat. (hendri gunawan)
( Hendri Gunawan ) ah u teta p bisa sege ra per gi ke saw ga seki tar 3 km dar i Gun tuan g, tent sep erti tele visi dan kulk as hing g gan den a Bed ng. pun lada atau atau ojek yan but uh ong kos tuk ang cuk ur dan ped aga ng kap berb elan ja ke pas ar Nag ari di ang kut an umu m lain nya ,” ung arka n men amp ung has il bum i ga. Ron ah, war ga har us men gelu war g ran sala h seo an bisk mas yar aka t sete mp at. gha men dan jadi men ojek ang kos ong mem Pok an amb ek Uni kny a, pas ar yan g sud ah wak tgu sete nga h hari . ang pilih an bag i mas yara kat di ada seja k zam an nen ek moy ebih terl san, Art inya , pul ang dar i pas ar hari Bari ik Buk si Kec ama tan itu han ya men gge lar tran sak ja Ban ari sud ah sian g dan tida k mem ung bagi kaum ibu di Nag i dar i pag i buta hing ga sian g perg ga war i bag kink an lagi Tak Laweh. Buktinya, bukan saja di ya. seki tar puk ul 12.0 0 Wib saja . bera ktif itas ke saw ah lada ngn g, pus at kera mai an tuan ali Gun sek ar ng pas Joro , nya arik men ih kala h mas ang mem ek ng joro amb Pok an tradisionil itu juga ada di sem ingg u itu sek alig us men jadi gan men jadi pili han war ga. lain sep erti Joro ng Jam bak den tem pat ber sila tura hmi bag i ng Joro di Men uru t war ga, pok an amb ek g, Hendri Gunawan nam a Pok an Buk uan ek mas yar aka t sete mp at, sert a dan itu sud ah ada seja k zam an nen Bukik Bulek, Kubang Kinco men jadi ajan g men yam paik an Seir ing u. dul po tem ang k. moy apa Mar i o Joro ng Kot di beri ta suk a atau pun duk a dar JAR UM jam mas ih men unju kan per gan tian wak tu, kera mai an nya Tak bed a den gan Pok an Am bek ap seti satu war ga kep ada war ga lain ah amb ang ka 07.0 0 Wib dan cah aya bert di pok an itu kian ut Gun tuan g, pok an amb ek lain nya di joro ng itu. mat aha ri mas ih terh alan gi kab ai ram ya. asa unn anti tah sen nag ari itu juga il Seb ab, pad a har i pas ar itu teba l hin gga mem bua t uda ra ri Say ang nya , pok an-p oka n kec seja k pag i but a hing ga mat aha fespro ham pir selu ruh kau m ibu di ra seca mas ih tera sa din gin. Nam un, arap itu belu m terg mul ai con don g ke arah bara t. an joro ng sete mpa t dat ang dan sim pan g emp at di Joro ng ari Mae k Nag sion al. Bah kan pus at kera mai di juga ang itu Bar Beg ini. weh ar jala pas Ban ke kan berb elan ja beri mem Gun tuan g, Nag ari m belu ar itu kad ang ah kec ama tan yan g sam a. Pas jual an dan ker ama ian Pas a Kec ama tan Buk ik Bar isan sud kon trib usi bag i kas joro ng itu juga men jadi nal at dike raky h i lebi pag g yan atau u ai. bek Am terl ihat ram dati Ken ya. atau pun nag ari. Seb alik nya bar pili han bag i war gan dan pok an itu tak oba hny a pas ar “Ba li lah mak , iko nan ranc ak, han ersi ari keb a beru pa dan tan har i yan g sam a juga pas ar nag a nag ari atau pun pas ar kec ama har ago mur ah” sua ra itu hon or pen gelo la yan g bias any h di Joro ng Ron ah ari nag ang a at ban par pus i Lim di dar s dan ki jela Suli gat tana k sep erti mili sipe terd eng ar san la ar kelo bes di h g lebi lang sun Mae k yan g beru kur an yan g tak jauh dar i Gun tuan g. ped aga ng ber bag ai bah an loka si pas ar itu. ped aga ng yan g ban yak , ang bar gan ng den dan bara an bah dan ok ua pok Sem han keb utu ga teta p Pad aha l, seb ena rny a pas ar war n agia itu seb ar bek pas un di Am nam a edia Pas di ters k keb utu han dag ang an lain nya keci l itu mem iliki pote nsi untu a mem ilih ber bela nja bar ang den gan har ga yan g rela tif sam men gha silk an Gun tuan g. dan da kan bera ang g yan emb an dik pok an, di her har iann ya den gan pas ar lain nya . Tak Ken dati di pas ar keci l itu pen dap atan bag i joro ng atau ibu ng dek at pem ukim an mer eka itu. ban yak war ga terl ebih kau m han ya ada dua uni t los sep anja ek amb a pas di nag ari sete mpa t sert a unt uk njo ar bala pas di lau ja “Ka ian yan g mem ilih berb elan lebi h kur ang 16 met er, nam un ie bay mam olu pen gem ban gan pus at ker ama par ak ko, awa k ind ini trad isio nil ters ebu t. ma sela ped aga ng dan pen gun jung lagi ibu Apa ang t. seor ters ebu ah. ong kos ojek do,” kata “Ba nya k kau m ibu mem ilih terl ihat san gat ram ai dan gair kera mai an pas ar itu cen der ung dial ek Min ang di Mae k. bera da gan ena an kar den bah sini di ada ja ya elan han berb tak Seb ab, an pok di ja elan ber tam bah seir ing per gan tian s Ala san nya , berb san gat dek at den gan rum ah keb utu han pok ok sep erti bera at wak tu. (hen dri gun awa n) bek amb ek lebi h dek at dan cep mer eka . Bila bela nja ke pas ar dan say ur may ur, di Pas a Am ga war nja, bela ng da Pula . bera pula ng lagi nag ari di Lim ban ang yan g Gun tuan g juga ada pen jual pak aian , bar ang elek tron ik
8
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Aparatur
Drs. Syahrial
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
SETIAP Pegawai Negeri Sipil (PNS) wajib menyusun SKP berdasarkan rencana kerja tahunan instansi. PNS yang tidak menyusun SKP dapat dijatuhi hukuman disiplin sesuai ketentuan yang mengatur disiplin PNS. Hal itu ditegaskan Bupati Lima Puluh Kota diwakili Asisten Pemerintahan Setdakab Lima Puluh Kota Drs. Syahrial dalam sambutannya pada acara pembukaan sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS di Shago Bungsu 1, Rabu (11/6). “Sesuai dengan PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip objektifitas, terukur, akuntable, partisipatif dan transparan. PP ini mensyaratkan setiap PNS menyusun SKP,” ungkap Syahrial. SKP itu, lanjut Syahrial, membuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai. Penilaian prestasi kerja ini dilaksanakan sekali setahun. Ketentuan ini juga berlaku bagi calon PNS. “PP tentang penilaian prestasi kerja PNS yang baru tersebut bertujuan untuk mewujudkan PNS yang profesional dan berdedikasi tinggi dengan mengedepankan aspek orientasi pelayanan, integritas, komimen, disiplin, kerjasama dan
kepemimpinan,” terang Syahrial. Dikatakan, saat ini pemerintah tengah melaksanakan reformasi birokrasi untuk terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Reformasi birokrasi itu merupakan langkah strategis untuk membangun aparatur yang berdaya guna dan berhasil guna. “Terkait dengan itu, aparatur negara perlu membenahi birokrasi secara internal dan melakukan inovasi di bidang pelayanan publik” , tutur mantan Kepala Satpol PP Kabupaten Lima Puluh Kota ini. Program reformasi birokrasi tersebut, lanjut Syahrial, sejalan dengan visi Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu terwujudnya sumberdaya aparatur yang profesional dalam rangka menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis, transparan dan akuntable. Selain itu juga sesuai dengan misi untuk memberikan kesempatan dan dorongan bagi pegawai untuk mengembangkan karir dan potensi dirinya buat melaksanakan pelayanan aparatur yang efektif dan efisien. Lebih jauh Syahrial memaparkan, untuk mengukur tingkat kepedulian aparatur dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, diperlukan penilaian prestasi kerja PNS sebagaimana diatur PP 46 tahun 2011. Penilaian itu bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang berdasarkan sistem prestasi kerja. Sebelumnya pihak panitia penyelenggara melaporkan, kegiatan tersebut diikuti 80 peserta dari sejumlah SKPD dan kecamatan. (gun)
Hasil Penilaian Tentukan Pembinaan Karir PENYELENGGARAAN tugas pemerintahan dan pembangunan memerlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional, bertanggungjawab, jujur dan adil. Untuk mendapatkan PNS seperti itu dibutuhkan pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan prestasi kerja dan karir yang dititik beratkan pada sistim prestasi kerja. Hal itu disampaikan Kasubdit Pengembangan Teknologi Informasi Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Negara Trisiwi Indra Cahyani, S.Kom dalam materinya pada acara sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS di Shago Bungsu 1, Rabu (11/6). “Untuk mewujudkan penyeleng-
garaan tugas pemerintahan dan pembangunan diperlukan PNS yang profesional, bertanggungjawab, jujur dan adi,” ungkap Trisiwi. Dikatakan, penilaian prestasi kerja tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kinerja PNS bersangkutan. Hasil penilaian itu dimanfaatkan dengan dasar pertimbangan penetapan keputusan pembinaan karir bagi PNS Penilaian prestasi kerja itu, lanjutnya, untuk menjamin objektifitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. “Penilaian dilakukan berdasarkan prinsip objektifitas terukur, akuntable, partisipatif dan transparan. Penilaian
terdiri atas unsur sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja,” terangnya. Lebih jauh dipaparkan, prestasi kerja tersebut dinilai oleh pejabat penilai sekali setahun. Prestasi kerja itu merupakan hasil hasil kerja yang dicapai PNS sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan perilaku kerja. “SKP tersebut adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS. Setiap PNS wajib menyusun SKP berdasarkan RKT instansi,” terang Trisiwi. Bagi PNS yg tidak menyusun SKP, ingatnya, dapat dijatuhi hukuman sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin PNS. Dijelaskan di dalam SKP itu termuat
kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai. Setiap tugas jabatan yang akan dilakukan harus berdasarkan pada tugas dan fungsi, wewenang, tanggung jawab, dan uraian tugas yang telah ditetapkan dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK). Berdasarkan hasil penilaian prestasi kerja tersebut, pejabat penilai dapat memberikan rekomendasi buat peningkatan kemampuan dengan mengikutsertakan diklat teknis, menambah wawasan pengetahuan dalam bidang pekerjaan dan mungkin juga melakukan rotasi pegawai. Sedangkan untuk kebutuhan pengembangan mungkin saja diperlukan peningkatan pendidikan dan peningkatan karier atau promosi. (gun)
9
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
UKM
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Tenun Kubang Hanya Digeluti Kaum Tua S
IANG itu cuaca cukup cerah. Kendati udara terasa agak panas, namun puluhan wanita paroh baya tetap asyik menggerakan mesin tenunnya. Meski tidak muda lagi, tapi tidak terlihat raut lelah di wajah mereka. Setidaknya begitu pemandangan keseharian para perajin tenunan songket Nagari Kubang Kecamatan Guguak. “ Ta k a d a ya n g m u d a , s e mua perajin berumur diatas 50-an tahun. Malah tidak sedikit yang sudah berusia lanjut. Generasi muda sepertinya tidak tertarik dengan kerajinan nenek moyang ini,” ungkap Risna Ridwan (65) pengusaha Tenun Kubang H Ridwan By kepada
Risna Ridwan
Sinamar, belum lama ini. Menurut Risna, kerajinan itu sudah ada sejak tahun 1950-an. Namun dalam perjalanannya senantiasa mendapatkan guncangan hingga mengalami mati hidup. Bahkan sempat beberapa tahun mati suri, industri tekstil ini hidup lagi. Keahlian bertenun ini pertama sekali diperoleh warga Kubang yang sengaja pergi belajar ke Bandung Propinsi Jawa Barat. Tahun-tahun pertama kehadiran kerajinan itu cukup banyak warga yang ingin belajar dan menekuninya. Tidak lama berselang, Kubang seketika dikenal sebagai produsen tenun sarung Bugis berkualitas tinggi dan kain plakat. Bahkan petenun Kubang juga sempat memproduksi kain Salempang Takoluak Ikek yang sangat halus. “Beberapa tahun jaya, namun sekitar tahun 1955 bertepatan dengan Pelihan Umum (Pemilu) pertama di Indonesia tenun Kubang nyaris hilang. Penyebabnya, saat itu negara mengalami krisis dan perajin kesulitan mendapatkan bahan seperti benang,” ungkap Risna yang juga mantan guru di SMPN 1 Guguak tersebut. Selang beberapa tahun tenun ini mengapung lagi dan secara berturut-turut tahun 1958 saat bergolaknya PRRI sampai tahun 1965 tenunan itu macet lagi. Namun, pada tahun 1970-an seiring dengan masuknya alat tenun bermesin membuat songket Kubang menggeliat lagi dan hampir tiap rumah memiliki Alat Tenun Bukan Mesin ATBM). Bahkan pada saat itu para petenun ini sudah terangkul di dalam wadah organisasi Gabungan Petenun Kubang (Gapetek). Tapi, kehadiran alat tenun bermesin tersebut sepertinya tidak mampu memberikan angin segar bagi perajin. Seperti tahun-tahun sebelumnya usaha tekstil masyarakat ini jatuh lagi. Diduga bosan dengan pengalaman jatuh bangun memproduksi sarung
TUA – Kerajinan tenun Songket Kubang hanya diminati kaum tua dan nyaris tidak beregenerasi kepada generasi muda. (hendri gunawan)
Bugis dan kain plakat, sekitar tahun 1975 perajin mulai beralih ke jenis songket yang konon pertama sekali dibawa H Dt. Majo Kayo (alm) salah seorang pemuka masyarakat yang juga pengusaha tenun Kubang. “Keterampilan yang dibawa dari Medan tersebut juga cepat berkembang di tengah perajin,” ujar ibu sejumlah anak dan nenek sejumlah cucu tersebut. Kehadiran songkek membuat Kubang semakin dikenal hingga ke berbagai daerah di Sumatera Barat. Bahkan pada tahun 80-an itu salah seorang pengusaha tenun H Tabrani dinilai berjasa dalam mengembangkan industri tenun di tengah masyarakat dan mendapatkan penghargaan Upakarti dari Presiden RI. Kerakap Tumbuh di Batu Tapi tahun 1995 hingga 2007 songkek ini juga tidak mampu bertahan dan kalah saing dari kain buatan pabrik.
“Pertengahan tahun 90-an hingga 2007 itu tenun nyaris hilang dari Kubang dan hanya tinggal tiga pengusaha saja yang bertahan dengan kondisi mati segan hidup tak mau bagaikan kerakap tumbuh di batu,” tutur Risna. Ketika itu alat tenun banyak yang dibiarkan lapuk dan teronggok menjadi barang usang di gudanggudang. Namun, mulai tahun 2008 hingga sekarang songkek Kubang benar-benar naik daun. Bahkan para perajin sepertinya tak lagi sanggup memenuhi besarnya permintaan. “Songket Kubang gairah lagi ketika Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota membuat himbauan pemakaian pakaian daerah setiap hari Kamis,” tutur Risna. Bahkan kini, songket Kubang senantiasa kebanjiran order hingga tidak sanggup dipenuhi perajin. (hendri gunawan)
Songket Kubang Bangkit Dari Mati Suri TENUN Kubang Ridwan By. Nama itu sepertinya tak asing lagi bagi masyarakat Nagari Kubang bahkan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Dari sedikit pengusaha yang mampu bertahan dari perjalanan panjang usaha Songket Kubang, salahsatunya adalah Tenun Ridwan By. Bahkan kini usaha Ridwan By terbilang sukses dan mampu mempekerjakan 35 orang petenun, pemintal benang dan teknisi. “Padahal sebelumnya usaha ini sempat terseok-seok hingga beberapa kali mati suri,” ungkap Pengusaha Tenun Kubang Ridwan By, Risna Ridwan (65) kepada Sinamar di Kubang belum lama ini. Menurutnya, usaha yang kini ditekuninya itu merupakan upaya mambangkik batang tarandam. Sebab, sebelum kembali berdiri tahun 2007 silam, usaha yang dirintis orang tuanya H Ridwan By sejak tahun 1950-an itu benar-benar mengalami keterpurukan dan sempat berada dalam kondisi hidup segan mati tak mau. Kini, usaha Risna yang pensiunan guru itu mampu memproduksi sekitar 60 sampai 100 potong songket setiap minggunya. Setiap potongan kain itu mempunyai harga rata-rata 150.000 hingga 180.000 untuk jenis bahan lenon polister dan
Rp250.000 sampai Rp280.000 untuk bahan lenon piskos. Menurutnya, untuk setiap potongnya para perajin akan mendapatkan upah sekitar Rp30.000 sampai 50.000 untuk jenis songket biasa. Namun untuk songket yang bermotif rumit, siperajin bisa mendapatkan upah hingga Rp1 juta. “Setiap harinya petenun bisa menyiapkan 2 potong dengan penghasilan sekitar Rp500.000/minggu,” ujar Risna. Kendati cukup menjanjikan prospek bagus dengan penghasilan yang menggembirakan, namun faktanya nyaris tidak ada generasi muda yang berminat menekuni kerajinan ini. “Perajin yang ada saat ini hanya kaum ibu paroh baya dan usia lanjut. Sedangkan kaum muda nyaris tidak ada yang meminatinya,” ucap Risna. Bahkan secara keseluruhan jumlah pengusaha di bidang tekstil tersebut jauh berkurang dan diperkirakan tinggal 3 pengusaha dengan jumlah total pekerja hanya berkisar 60 orang saja. Padahal permintaan songket kian meningkat terutama dari kalangan pegawai daerah. Beda dengan pada masa kejayaan tenunan Kubang tahun 1980-an yang hampir tiap kaum ibu menjadi penenun. Bahkan ada pengusaha yang mempunyai
SONGKET - Tenun Songket Kubang kembali bergairah, menyusul semakin banyaknya permintaan produksi tekstil tradisional itu sejak beberapa tahun belakangan. Tampak dalam photo pengusaha tenun Risna Ridwan tengah mengawasi perajinnya. (hendri gunawan)
pekerja hingga ratusan orang. Sedangkan sekarang perajin itu kian berkurang dan tidak ada penggantinya. “Dengan permintaan songket sekarang yang kian banyak, idealnya kami mempunyai perajin lebih banyak lagi. Tapi semua itu sepertinya sulit diwujudkan karena faktanya perajin tidak tumbuh, melainkan terus berkurang karena tidak ada generasi muda yang meminatinya,”
tutur Risna. Kondisi ini tentunya perlu menjadi perhatian berbagai pihak termasuk instansi terkait pada Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota dan pengusaha songketnya. Bila industri di bidang tekstil ini tidak ber-regenerasi, dikhawatirkan suatu saat kerajinan nenek moyang ini akan hilang dari Nagari Kubang. (hendri gunawan)
Agropolitan 10 REDAKSI
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Sulit dan Mahal
Jagung Janjikan Keuntungan Bagi Petani
P
ARA peternak unggas di Kabupaten Lima Puluh Kota semakin terpukul. Sebab, jagung yang menjadi pakan ternak mereka semakin sulit didapatkan. Kalaupun ada, harganya relatif mahal. Harga yang sebelumnya rata-rata di bawah Rp2.000/kg, sejak beberapa waktu belakangan cenderung bertahan pada kisaran Rp3.000/kg. Kepala Bidang Pembinaan Usaha Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lima Puluh Kota Erman Safril kepada Sinamar, barubaru ini mengatakan, harga pakan ternak itu tidak pernah kurang dari 2.500/kg sejak kehadiran pabrik pakan unggas Comfeed di Kota Padang. “Keterangan para pelaku usaha peternakan ayam ras petelur dalam rapat fasilitasi permasalahan ternak ayam petelur dengan
dinas terkait beberapa waktu lalu, harga jagung tidak pernah kurang dari 2.500/kg sejak kehadiran pabrik pakan unggas Comfeed di Kota Padang,” ungkap Erman. Ketersediaan jagung yang sedikit dan harga yang relatif tinggi tersebut, lanjut Erman, merupakan peluang yang harus ditangkap petani di Kabupaten Lima Puluh Kota. Sebab, harga yang berlaku sekarang cukup menjanjikan keuntungan yang menggiurkan bagi petani. “Pada satu sisi harga jagung yang melambung itu cukup membebani peternak. Namun pada sisi lain, ini merupakan peluang bagus bagi petani di daerah kita untuk memproduksi jagung. Apalagi ketersediaan lahan tidur di daerah ini cukup luas,” ujar Erman. Dikatakan, saat ini populasi ayam ras petelur di Kabupaten Lima Puluh berkisar 4,9 juta ekor. Angka ini lebih dari separoh populasi ayam di Provinsi Sumatera Barat yang diperkirakan berjumlah 6-8 juta ekor. Unggas sebanyak itu membutuhkan jagung sekitar 500 sampai 600 ton/hari. Khusus di Kabupaten Lima Puluh Kota diperkirakan menghabiskan sebanyak 300 ton setiap harinya. Sedangkan produksi jagung di daerah ini diperkirakan hanya berkisar 3.144 hektar/tahun. Bila produksi diasumsikan 5 ton/hektar, berarti total produksi sekitar 15.720 ton/tahun.
Total produksi itu masih jauh di bawah kebutuhan ternak unggas di Kabupaten Lima Puluh Kota yang diperkirakan mencapai 109.500 ton/ tahun. Sementara peluang memproduksi komoditi pangan tersebut sangat terbuka lebar. Sebab, potensi lahan di daerah ini cukup luas. Bila sebelumnya petani enggan bercocok tanam jagung karena alasan harga produksi relatif
murah, kini justru sebaliknya. Jagung menjanjikan keuntungan menggiurkan. Agar pada satu sisi peternak tidak kesulitan mendapatkan jagung sebagai bahan pakan unggasnya dan di sisi lain petani juga memperoleh keuntungan menggairahkan dari bercocok tanam jagung, tentunya petani jagung itu perlu mendapatkan sokongan dari dinas terkait. Sokongan itu mungkin saja berupa pembinaan dan pemberian motivasi serta fasilitasi dari Dinas Tanaman Pangan, BP4K dan Dinas Peternakan. Selain mengharapkan memproduksi jagung sendiri di dalam daerah, dalam upaya penyediaan pakan ternak ini Pemkab Lima Puluh Kota juga tengah menjajaki tawaran kerjasama pamasaran jagung dari Kabupaten Solok Selatan (Solsel). Dari pertemuan dengan pihak Pemkab Solsel, diperoleh informasi daerah ini mampu memproduksi jagung sekitar 600.000 ton/tahun. Kebutuhan pakan ternak ini diperkirakan akan jauh lebih besar lagi pada tahun depan. Sebab jumlah unggas tersebut diprediksi akan terus bertambah. Bahkan secara nasional diperkirakan akan mencapai 18 juta ekor. Batasi PMA Menyikapi kemungkinan populasi ayam yang terus melonjak, lanjut Erman, para pelaku usaha berharap adanya upaya dari pemerintahan untuk membatasi Penanaman Modal Asing (PMA) masuk ke Indonesia
terutama ke Kabupaten Lima Puluh Kota yang notabene banyak peternaknya yang hanya berskala menengah dan kecil. Para pelaku usaha, lanjut Erman, mengkhawatirkan daerah-daerah
yang selama ini menjadi tujuan pasar telur Lima Puluh Kota akan berubah menjadi daerah penghasil atau suplay telur. Sebab, para PMA dari sejumlah negara tetangga seperti Thailand, Malaysia dan Singapura tengah gencar berusaha mencari peluang usaha ayam petelur dalam rangka AFTA 2015. Menyikapi hal itu para pelaku usaha tersebut berharap adanya upaya atau dorongan dari pemerintah kabupaten dan Propinsi Sumatera Barat agar pemerintah pusat membuat regulasi yang berpihak kepada peternak dalam negeri dan menstop PMA masuk ke Indonesia. Bila PMA bebas masuk ke negara ini, para peternak kecil dan
Erman Safril
menengah dikhawatirkan akan kalah saing. Bahkan bukan menutup kemungkinan akan gulung tikar. Sebab, PMA lebih siap untuk bersaing karena suku bunga modal mereka di luar negeri jauh lebih rendah dengan hanya berkisar 5%. Jika peternak Lima Puluh Kota gulung tikar, tentu akibatnya akan sangat dirasakan oleh sekitar 990 kepala keluarga yang menjadi pengusahannya. Selain itu juga akan menjadi bencana bagi sekitar 1.600 orang pekerja di kandang ayam tersebut. Belum termasuk ribuan orang yang menjadi petani jagung, pekerja di pabrik kertas telur dan tenaga kerja lainnya. Menyimak kondisi yang kurang bersahabat terhadap peternak tersebut, ujar Erman, Dinas Peternakan dan Keswan di daerah ini berencana untuk melakukan kegiatan promosi telur ke berbagai media massa. Selain itu juga akan menyebar leaf leat ke sekolahsekolah. Tujuannya, antara lain untuk meningkatkan penyerapan (konsumsi) telur di Kabupaten Lima Puluh Kota bahkan di Provinsi Sumbar. Sebab, kebutuhan protein hewani di Indonesia rata-rata baru sebanyak 15 gram/orang/hari. Sementara kebutuhan mencapai 75 hingga 125 gram/orang/hari. “Mengapa kita mengarahkan pada telur, karena telur merupakan sumber protein hewani yang harganya paling murah. Kini hanya berkisar Rp1.000/butir di tingkat pedagang pengecer,” paparnya. (hendri gunawan)
Agropolitan 11 REDAKSI
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Gambir Belum Juga Janjikan Keuntungan K
ENDATI harga sudah naik dari kisaran Rp20.000 menjadi Rp25.000 hingga 27.000, namun gambir sepertinya belum mampu menjanjikan penghidupan yang lebih baik bagi petaninya. Sebab, harga produksi sebesar itu hanya akan menghasilkan upah kerja dan nyaris belum menguntungkan bagi petaninya. Predikat emas coklat yang dulunya pernah disandang komoditi ekspor ini sepertinya hingga kini masih saja menjadi nostalgia yang sulit diharap menjadi realita lagi. Hasil perkebunan yang dulunya dibanggakan sebagai produk unggulan karena harga jualnya yang cukup menguntungkan, sejak beberapa tahun belakangan cenderung menurun hingga anjlok. Kendati tak menggiurkan lagi, namun faktanya petani tetap berupaya menggarap kebun gambir mereka yang rata-rata berada di kawasan perbukitan dan pinggiran hutan yang jauh dari pemukiman penduduk tersebut. Apa mau dikata, lapangan kerja lain tidak ada dan keterampilan lainpun tidak mereka punya. Alhasil, pahit getirnya menjadi petani dan buruh tani harus mereka tahan dan dilalui demi menghidupi keluarganya. Namun, bagi sebagian petani kondisi itu membuatnya membiarkan kebunnya terlantar dan bersemak (liek). Tak heran produktifitas gambir dari berbagai daerah sentra produksi mengalami penurunan yang drastis. Sekjen Asosiasi Petani Gambir Indonesia (APGI) Ardi Putra kepada Sinamar
menyebut, produksi gambir dari Nagari Simpang Kapuak Kecamatan Mungka misalnya, dulu rata-rata mencapai 35 hingga 40 ton/minggu, sejak beberapa tahun belakangan cenderung turun hingga hanya sekitar 20 ton/minggu. Menurutnya, dengan harga gambir saat ini buruh tani hanya akan mendapatkan upah sekitar Rp75.000/hari dengan bekerja dari pagi buta hingga sore menjelang malam. Sedangkan pemilik kebun dipastikan tidak lebih dari separoh yang didapat pekerja karena mereka harus mengeluarkan biaya penyiangan dan pengadaan peralatan pengolahan (kampo) serta biaya makan minum pekerjanya. Artinya, petani pemilik kebun nyaris tidak mendapatkan laba usaha sama sekali, kecuali upah kerja jika mereka ikut bekerja di kebunnya itu. Tidak dipungkiri, untuk mengangkat komoditi ini Pemkab Lima Puluh Kota sudah melakukan berbagai upaya. Malah barubaru ini Wakil Bupati Asyirwan Yunus juga melakukan pertemuan dengan Ambasador Pakistan Allya Hak Ward Duta didampingi atase perdagangannnya Trade Attache Pakistan Maria Kagi pada pameran Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) International Trade and Investment Summit (AITIS) April 2014 di arena Pekan Raya Jakarta (JIEXPO) Kemayoran Jakarta, April lalu. Malah dalam pertemuan itu Allya Hak Ward dan Maria Kagi berjanji akan memfasilitasi eksport gambir Lima Puluh Kota dengan perusahaan pemasok di Pakistan.
Selain itu Wabup juga pernah melakukan kerjasama pengolahan dan pemasaran gambir dengan salah seorang investor dari Negara India. Dalam pertemuan itu pihak investor menyebut tahun ini juga akan membangun pabrik pengolahan komoditi unggulan Luak Limo
Puluah tersebut. Masih dalam rangka mengenalkan dan mengangkat komoditi eksport ini, Wabup juga tak jarang mengekpose tentang gambir ke berbagai media massa. Kini petani terus berharap gambir benar-benar menjadi emas coklatnya Lima Puluh Kota. (hendri gunawan)
n a k h a r i a g g n e M n i k a Harga Kakao M
HARGA kakao di tingkat petani di Kabupaten Lima Puluh Kota semakin menggiurkan. Harga pada tahun lampau hanya berkisar Rp25.000/kg sejak beberapa bulan belakangan terus naik hingga angka Rp32.000/kg. “Dalam tahun 2014 ini harga coklat cenderung membaik dan cukup menggairahkan,” ungkap Ujang (55) salah seorang petani di
Nagari Guguak kepada Sinamar, baru-baru ini. Harga ini, lanjut Ujang, cukup memotivasi petani untuk lebih mengintensifkan pemeliharaan kebunnya. Sebab, dengan harga produksi sekarang petani benarbenar merasa beruntung. “Dengan harga sekarang, walaupun hanya memiliki beberapa
COKLAT - Karena cukup menjanjikan keuntungan, kini coklat menjadi komoditi yang sangat banyak di usahakan masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota seperti terlihat di dalam photo. (hendri gunawan)
puluh batang coklat saja, saya sudah bisa membiayai sekolah anak saya,” sela Adi warga lainnya. Kendati terbilang cukup menjanjikan, bukan berarti petani kakao ini tidak mempunyai keluh kesah. Sebab tanaman perkebunan milik masyarakat tersebut ada yang tidak berproduksi secara optimal karena terserang hama dan penyakit seperti buah hitam-hitam. Selain itu, ada pula yang mengaku belum bisa menikmati
keuntungan lantaran daun coklatnya terserang ulat daun yang membuat coklatnya berhenti berbuah. Masyarakat berharap masalah hama dan penyakit ini ikut menjadi perhatian pihak terkait. “Kami berharap adanya serangan hama penyakit pada coklat ini mendapat perhatian pihak terkait. Sebab, kami tidak tahu bagaimana mengatasinya,” ujar Ujang. (gun)
12
Galeri
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Rangkaian Kegiatan Kabupa
BAKONSI – Tradisi bakonsi atau bekerja secara bersama masih bertahan di tengah masyarakat petani di Kabupaten Lima Puluh Kota. Tampak dalam foto konsi wanitadi Nagari Banja Loweh tengah menyiang sawah milik salahsatu anggotanya, baru-baru ini. (hendri gunawan)
ITIK – Pacu itik ikut mewarnai star etape 3 Tour De Singkarak di depan kantor Bupati Lima Puluh Kota. Terlihat dalam gambar Wamen Pariwisata dan Ekonomi Produktif Sapta Nirwandar, Wagub Sumbar Muslim Kasim, Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo, Wabup Asyirwan Yunus dan pihak panitia lainnya ikut langsung salam pacu itik tersebut. (hendri gunawan)
SALAM – Wamen Pariwisata dan Ekonomi Produktif Sapta Nirwandarsalam kompak dengan Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo ketika diminta para wartawan untuk berfoto bersama dalam acara star TDS etape 3 di depan halaman kantor bupati setempat, pekan lalu. (hendri gunawan)
TARIAN - Star etape 3 Tour De Singkarak di depan kantor Bupati Lima Puluh Kota ikut dimeriahkan oleh tarian Minangkabau yang menampilkan atraksi menginjak pecahan kaca. (hendri gunawan)
PAMERAN – Pekan budaya Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2014 yang berlangsung sejak tanggal 2 s/d 7 Juni lalu ikut disemarakan oleh pameran pembangunan yang diikuti sejumlah SKPD dilingkungan Pemkab Lima Puluh Kota serta pihak TNI/Polri. (hendri gunawan)
SINAMAR – Tabloid Sinamar Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota ternyata cukup diminati berbagai lapisan masyarakat, termasuk para gadis remaja di daerah ini. (hendri gunawan)
13
ten
Galeri
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Lima Puluh Kota
IBU-IBU - Seperti para bapak-bapak, kaum ibu-ibu juga tidak mau ketinggalan untuk ikut dalam perlombaan pacu itik memeriahkan star etape 3 TDS tahun 2014. (hendri gunawan)
NIKMATI - Tuanku Rajo Bosar Ahmad Husaini Bin Hamzah dari Seremban Negeri Sembilan Malaysia menikmati panorama alam di jempatan layang Kelok 9 bersama bupati Lima Puluh Kota Alis marajo, belum lama ini. (hendri gunawan)
MARAPULAI - Memeriahkan Pekan Budaya Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2014 masyarakat adat salingka Nagari Taram menampilkan pawai bidaya manjapuik marapulai seperti terlihat pada foto. (hendri gunawan)
SERIUS– Wagub Sumbar Muslim Kasim terlibat percakapan serius dengan Wabup Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus di sela acara stra TDS etape 3 halaman kantor bupati setempat. (hendri gunawan)
PANORAMA – Jorong Taratak Nagari Kubang merupakan salahsatu jorong di wilayah perbukitan yang senantiasa menyuguhkan pemandangan panorama alam yang sangat mempesona. (hendri gunawan)
HADIRI - Star etape 3 Tour De Singkarak di depan kantor Bupati Lima Puluh Kota ikut dihadiri Wamen Pariwisata dan Ekonomi Produktif Sapta Nirwandar, Wagub Sumbar Muslim Kasim, Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD dan Muspida Kabupaten Lima Puluh Kota serta berbagai unsur lainnya. (hendri gunawan)
14
Sinamar
Pariwisata
B
ULAN suci Ramadhan 1435 H tinggal hitungan hari. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sehari menjelang memasuki bulan suci itu masyarakat Nagari Pangkalan kembali menggelar acara Potang Balimau. Tradisi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang itu dipastikan akan kembali dipadati ribuan masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota bahkan dari Sumbar dan Riau serta para tamu undangan dari pemerintahan propinsi dan pusat. Tak kalah menariknya, alek yang dilaksanakan di Sungai Batang Maek
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
itu akan menampilkan lomba sampan hias dan pacu sampan. Tak hanya sekedar untuk menyaksikan pacu sampan dan sampan hias (bimbau), namun lebih dari itu Potang Balimau mempunyai tujuan memeriahkan datangnya bulan suci Ramadhan. Selain itu menjadi wadah meningkatkan silaturahmi dan kebersamaan antara masyarakat di nagari Pangkalan, baik yang ada di kampung halaman maupun di perantauan. Lebih dari itu, pelaksanaan Potang Balimau Selain itu juga menjadi upaya melestarikan tradisi yang diwarisi dari leluluhur. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pagi sehari menjelang masuknya bulan puasa, tepi Batang Maek di Pangkalan sudah
ramai dengan masyarakat dan perantau. Kendati acara puncaknya baru akan dilaksanakan petang hari, namun sejak paginya masyarakat terutama anak-anak sudah memadati sungai untuk mandimandi di sungai yang senantiasa mengalirkan air nan jernih. Bukan hanya berendam seharian, para pengunjung tradisi religi ini juga bisa berfoto-foto ria dengan latar sejumlah sampan hias. Ada yang dibuat seperti bus, pondok, masjid, kapal pesiar dan lain. Sampan hias tersebut biasanya dibuat oleh masyarakat dari setiap jorong. Potang Balimau merupakan moment sangat penting bagi para perantau Pangkalan untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara mereka di kampung halaman. Perantau sepertinya cukup terpanggil untuk beramai-ramai pulang kampung ketika acara Potang Balimau
ketimbang di hari raya Idul Fitri. Tradisi unik ini sepertinya sudah menjadi simbol nagari Pangkalan. Tak heran bila disebut Potang Balimau, orang Kabupaten Lima Puluh Kota bahkan Propinsi Sumatera Barat dan sejumlah daerah di propinsi tentangga Riau akan langsung membayangkan Nagari Pangkalan. Kepala Bidang Pariwisata Dinas Disbudparpora Kabupaten Lima Puluh Kota Ali Hasan, S.Sos memperkirakan Potang Balimau tahun ini tak kalah meriah dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, acara tersebut diperkirakan bakal mengundang Menteri Pariwisata. “Kepanitiannya berada pada nagari. Kemungkinan pihak panitia akan mengundang Mentri Pariwisata. Kehadiran Mentri diperkirakan akan menambah antusiasme masyarakat Lima Puluh Kota mengunjungi Potang Balimau tersebut,� ujar Ali. (hendri gunawan)
SUNGAI Batang Maek yang dipadati masyarakat
ď Ž Star di Sarilamak
TdS disambut Atusias Masyarakat STAR etape III Tour de Singkarak tahun 2014 di halaman kantor Bupati Lima Puluh Kota di Sarilamak, Senin (9/6), cukup mendapat sambutan masyarakat di daerah setempat. Kendati star baru dilaksanakan pukul 11.00 Wib, namun ribuan warga dari berbagai nagari di daerah ini sudah memadati areal perkantoran bupati sejak pagi harinya. Antusiasme masyarakat semakin bertambah dengan kehadiran Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim, Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo dan Asyirwan Yunus, Ketua DPRD Darman Syahladi serta Muspida. Strage 3 yang mengambil lokasi star di kawasan Bukit Limau tersebut juga diramaikan berbagai atraksi wisata seperti pacu itik dan tarian Minangkabau yang diwarnai dengan aksi menginjak pecahan kaca. Lebih menariknya lagi, pacu itik itu juga langsung dilakoni Wamen, Wagub, Bupati dan Wakil Bupati serta tamu lainnya. Masyarakat berharap daerah ini tetap mendapatkan kepercayaan sebagai tempat pelaksanaan TdS pada tahun-tahun berikutnya. Sebab, ini merupakan salahsatu moment untuk mempromosikan pariwisata Lima Puluh Kota ke luar daerah hingga ke manca negara, Pada etape ini para pembalap menempuh jalan layang Kelok 9, Payakumbuh, Halaban, Lintau Buo Utara finis di Istano Basa Pagaruyung. (gun)
ETAPE III - Para pembalap etape III Tour de Singkarak tahun 2014 dilepas di halaman kantor Bupati Lima Puluh Kota di Sarilamak, Senin (9/6). (hendri gunawan)
Sinamar
Pilpres 15 REDAKSI
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Siapakah Sosok Presiden Impian Indonesia? P
EMILIHAN presiden (pilres) yang jatuh tanggal 9 Juli, merupakan mo mentum penting bagi rakyat Indonesia sebagai negara yang menjujung tinggi demokrasi Pancasila. Justru karena itu kita berharap pesta demokrasi ini berlalu tanpa menghasilkan sepasang pimpinan negara yang bernama Presiden dan Wakil Presiden. Tabloid Sinamar, sebagai media komunikasi dan informasi aparatur dan publik di daerah ini merasa berkewajiban untuk ikut andil dalam Pilres ini, setidaknya dalam upaya sosiolisasi, memperkenalkan capres dan cawapres serta visi dan misinya. Dengan harapan nantinya kita betul-betul dapat memilih sosok Presiden Indonesia yang sesuai dengan hati nurani kita masing-masing. Sosok pemimpin yang bisa mengangkat Indonesia menjadi negara yang sejahtera, aman dan tenteram pasti sangat diimpikan oleh seluruh rakyatnya. Seorang presiden impian tidak harus mengubar janji namun mampu memberikan solusi terhadap masalah rakyat dan masalah pemerintahan selama periodenya. Tentu saja tugas ini sangatlah berat dan tidak seenteng teorinya. Seorang presiden akan menghadapi masalah bertubi-tubi yang datang dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Presiden harus mampu melakukan strategi politiknya sesuai dengan kewenangan kekuasaannya untuk menyelesaikan permasalahan dan memajukan negaranya. Selanjutnya, sosok presiden adalah seorang yang mampu menjalani hubungan silaturahmi yang baik dengan keluarganya, masyarakat, tim pemerintahan di negaranya maupun dengan pemerintahan luar negeri. Meskipun begitu, seorang presiden tidak boleh tampak lemah dan harus menunjukkan kekuatannya dalam pembelaan terhadap bangsanya. Walaupun seorang pemimpin ini secara logika hanyalah satu orang, tetapi pengaruh yang dihasilkan baik yang tampak maupun yang tidak tampak adalah hasil kerja seorang
pemimpin tersebut. Walaupun sosok presiden adalah sosok tunggal, tetapi pengaruhnya bisa dirasakan hampir seluruh tiap orang di negaranya bahkan di negara lain. Kualitas komunikasi dan kepemimpinan seorang presiden bisa dinilai dengan seberapa tingginya popularitas presiden tersebut dimata rakyatnya. Namun, apabila seorang presiden gagal membuat rakyat percaya padanya, maka kerusuhan dan pemberontakan di masyarakat akan terjadi dan demonstrasi besar-besaran pun tak bisa dielakkan. Tentu saja nilai polularitas pemimpin bisa naik dan bisa saja turun sewaktu-waktu tergantung seberapa terampil seorang pemimpin mengatasi masalah yang terjadi di masyarakatnya. Dalam hal ini, seorang presiden harus lebih cerdik dan menguasai kepemimpinan. Indonesia sebagai negara yang sangat luas dan terpisah antara pulau-pulau menjadi tantangan pembangunan infrastruktur. Belum lagi presiden akan memimpin penduduk sekitar 250 juta jiwa dengan segala permasalahan mereka. Tantangan sedemikian rupa harus dihadapi dan diselesaikan melalui kebijaksanaan yang tepat yang menjadi solusi dan menjangkau sampai kepelosok negeri. Presiden harus mampu membuat seluruh tim pemerintahan bersatu guna mencapai solusi yang diharapkan sehingga tujuan akan mudah dicapai dengan efektif dan efisien. Banyak pihak yang bisa menggoyah kekuatan pemerintahan yang berasal dari dalam maupun luar negri. Dalam hal ini presiden tidak boleh bersikap lengah, karena serangan politik yang datang tibatiba bisa mengacaukan sistem pemerintahan. Memang tentu saja presiden tidak bisa bertindak sendiri dalam menjalankan pemerintahan. Presiden dibantu oleh seorang wakil dan para menteri yang bertugas menjalani mandatnya. Presiden harus benar-benar menyeleksi orang yang diaggap berkualiatas dan profesional untuk menjadi menteri, karena setiap
menteri pasti akan menjadi pemimpin utama dalam tiap departemen pemerintahan. Jika presiden salah menunjuk menteri, maka lembaga departemen pemerintah mulai dari pusat sampai ke pelosok daerah terkecil tidak akan mengalami kemajuan, bahkan kemunduran kinerja suatu departemen pemerintahan bisa saja akan terjadi. Apabila hal ini terjadi, rakyat lebih sering menyalahkan atas kebijaksanaan presiden yang tidak tepat. Selanjutnya, presiden haruslah memiliki visi dan misi untuk memajukan pendidikan. Punya komitmen untuk mealokasikan minimal 20 persen untuk pendidikan dalam APBN, APBD dan APBD sesuai tuntutan UUD 1945 dan UU Sistem Pendidikan Nasional. Karena kualitas sumber daya manusia (SDM) disebuah negara berbading lurus dengan kualitas pendidikan di negaranya, maka untuk mencapai mayoritas masyarakat yang memiliki SDM tinggi, maka kualitas pendidikan di negaranya juga harus tinggi. Kualitas pendidikan yang baik akan menentukan kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang bahkan ketika sosok presiden
itu sudah tidak menjabat lagi. Seorang presiden ibarat seorang nahkoda kapal yang membawa ke suatu arah tujuan namun akan seringkali mendapat hantaman ombak dan arah angin yang berlawanan. Ratusan juta rakyat menggantungkan nasibnya terhadap presiden pilihannya. Presiden pilihan yang sesuai dengan hati nuraninya itu, yang akan mereka coblos pada pemilu nantinya. Tentu saja pengaruh citra para calon inilah yang akan menentukan siapa pemenang pemilu pasangan capres dan cawapres berikutnya. Siapapun calon presiden impian anda hendaklah anda mempertimbangkan dahulu kualitas kepempinannya, karena apabila sosok presiden impian anda lolos menjadi presiden berikutnya, beliau akan memimpin kita semua selama lima tahun yang akan datang dan beliaulah yang akan membawa kita semua kearah perubahan. Suara anda akan menentukan nasib banggsa ke depan. Pemilih cerdas akan memilih pemimpin yang berkualitas. Selamat mencoblos. Jangan ada yang golput !!!. (m.siebert)
PNS harus Tetap Jaga Netralitas “Saya minta seluruh PNS dan Pegawai honorer di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota tetap menjaga netralitas dalam pilres 9 Juli. Bagi PNS yang diduga ikut berpolitik praktis atau melanggar aturan dapat dikenakan sanksi dan tindakan adiministratif.”
SEKRETARIS Daerah Kabupaten (Sekdakab) Limapuluh Kota H.Yendri Tomas,SE,MM menegaskan akan memproses secara hukum sesuai aturan yang berlaku pada PNS (pegawai negeri sipil) dan pegawai honorer yang ada di kabupaten Limapuluh Kota jika terlibat dalam kampanye atau memberi dukungan untuk kemenangan salah satu pasang capres dan cawapres pada pilres 9 Juli 2014. Hal itu ditegaskan kembali dalam Rapat Kordinasi (Rakor) pimpinan SKPD di aula Kantor Bupati Limapuluh Kota, Selasa (17/ 6). Rakor juga di hadiri Bupati dr.Alis Marajo, Asisten dan staf ahli Bupati serta pejabat esselon II dan III di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota. Dalam konteks persoalan seperti itu, di mana posisi PNS (pegawai negeri sipil) yang menyandang status sebagai abdi negara dan abdi masyarakat? “Sesuai dengan aturan yang berlaku, setiap PNS harus netral,” katanya. “PNS harus netral dari segala pengaruh golongan dan partai politik serta tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. PNS, diminta untuk menyukseska Pemilu tetapi dilarang keras bermain politik praktis,”
diterangkan , PNS sebagai tegasnya. Dikatakan, unpeserta kampanye hadir untuk tuk menjamin metralitasmendengarkan, menyimak visi, nya, PNS dilarang menjadi misi dan program peserta peanggota dan pengurus milu tanpa menggunakan partai politik ataupun menatribut partai atau PNS. Yang jadi tim pemenangan capdimaksud dengan menggures tertentu. PNS selaku nakan atribut partai itu adalah aparatur negara diingatmenggunakan dan/atau mekan agar jangan sampai manfaatkan pakaian, kenterjebak dalam politik prakdaraan atau media lain yang tis sebagaimana peratubergambar partai politik dan/ ran perundang-undangan atau calon DPR, DPD, DPRD dan berlaku. /atau Capres/Cawapres dalam PNS diharapkan agar masa kampanye. tidak cenderung memihak “Sedangkan yang dimaksud sekalipun ada keluarga dengan menggunakan atribut mereka yang menjadi caPNS adalah seperti mengguleg. Selain itu PNS jangan nakan seragam Kopri, seragam sampai melalaikan tugas dinas, kendaraan dinas dan rutinnya selaku aparatur Yendri Tomas lainnya,” paparnya. Mekarena disebabkan nurutnya, PNS yang melanggar kegiatan kampanye partai aturan tersebut diancam hukuman disiplin. politik. Hal ini perlu diawasi inspektorat Tingkat dan jenis hukuman tersebut sesuai secara ketat. “Saya minta Inspektorat pasal 7 antara lain, hukuman ringan, melakukan monitoring dan memeriksa sedang sampai hukuman berat. PNS yang diduga ikut berpolitik praktis. Hukuman ringan berupa teguran, PNS yang melanggar aturan tersebut sementara hukuman sedang berupa penundapat dikenakan sanksi dan tindakan daan kenaikan gaji berkala selama satu adiministratif,” tegas Sekda. tahun, penundaan kenaikan pangkat selama Hal itu sesuai dengan Peraturan satu tahun dan penurunan pangkat setingkat Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2010 lebih rendah 1 tahun. Sementara hukuman tentang disiplin PNS jelas melarang PNS berat dimulai dari penurunan pangkat ikut serta sebagai pelaksana kampanye. setingkat lebih rendah selama 3 tahun, Pada pasal 4 angka 12 PP tersebut pemindahan dalam rangka penurunan dinyatakan setiap PNS dilarang jabatan setingkat lebih rendah, memberikan dukungan kepada Capres/ pembebasan dari jabatan, pemberhentian Cawapres, DPR, DPD atau DPRD dengan dengan hormat hingga pemberhentian tidak cara ikut serta sebagai pelaksana dengan hormat sebagai PNS. “Karena tidak kampanye. Berikut, menjadi peserta dibenarkan ikut berpolitik, kita menghimbau kampanye dengan menggunakan atribut PNS di daerah ini untuk menghindari partai atau atribut PNS. Selain itu juga larangan berpolitik tersebut,” tegasnya. dilarang sebagai peserta kampanye Pegawai juga diperingatkan untuk tidak dengan menggerakan PNS lain dan/atau mendekati atau berada di tempat yang bisa sebagai peserta kampanye dengan menjatuhkan kehormatan sebagai PNS, menggunakan fasilitas negara. termasuk di tempat pemenangan salah Dalam penjelasan PP tersebut,
satu capres dan cawapres. Sekda juga mengatakan, kalaupun harus melibatkan petugas Linmas atau Satpol PP dalam pelaksanaan pemilu, sifatnya hanya administratif, bukan pengawasan. Sebab, itu merupakan ranah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan jajarannya sampai ke Kecamatan dan Nagari “Pemerintah daerah bisa memfasilitasi hal itu. Tapi harus jelas bantuan seperti apa, jangan sampai mengambil tugas penyelenggaraan pemilu,” katanya. Dalam pandangan Yendri, PNS masih rawan ditunggangi peserta pemilu. Sebab, kapasitas PNS sebagai birokrat mempunyai jaringan dan kekuasaan di tengah masyarakat. “Padahal, keharusan untuk bersikap netral itu juga sudah diatur dalam UU Pemilu,” ujarnya. Jika dilanggar, katanya, PNS bisa terancam saksi administratif sebagai pegawai. Selain itu, PNS yang melakukan pelanggaran kampanye karena tidak netral juga bisa terancam pidana, dengan ancaman maksimal satu tahun penjara dan denda maksimal Rp 12 juta. Sekretaris Daerah mengaku sudah berulang kali mengingatkan kepada para PNS di lingkungan kerjanya untuk benarbenar netral dalam Pemilu 2014 ini. “PNS harus bebas politik praktis karena statusnya sebagai perencana dan pelaksana pemerintahan harus mampu berbuat adil,” ujarnya. Meskipun demikian, ia melanjutkan, netralitas PNS tidak bisa seperti Polri dan TNI karena PNS juga mempunyai hak pilih. “Jadi, ada batasanbatasannya,” katanya. Namun, tambahnya, pejabat negara seperti gubernur atau bupati dan wakil bupati, bisa saja terlibat dalam kegiatan kampanye dan dapat mengajukan cuti untuk beberapa hari. “Pejabat negara boleh berpolitik dan bisa mendukung parpol atau cawapres tertentu. Hal ini perlu kita pahami,” tambahnya. (m.siebert)
16
Pilpres
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
BERTEKAD UNTUK JALANKAN AMANAT RAKYAT
Nama Lengkap :Prabowo Subianto Lahir :Jakarta, 17 Oktober 1951 Agama : Islam Pendidikan: SMA: American School In London, U.K. (1969) Akabri Darat Magelang (1970-1974) Sekolah Staf Dan Komando TNI-AD Kursus/Pelatihan: Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (1974) Kursus Para Komando (1975) Jump Master (1977) Kursus Perwira Penyelidik (1977) Free Fall (1981) Counter Terorist Course Gsg-9 Germany (1981) Special Forces Officer Course, Ft. Benning U.S.A. (1981) Pekerjaan: Perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (1974 – 1998) Wiraswasta Jabatan: Komandan Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha (1976) Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha (1977) Wakil Komandan Detasemen–81 Kopassus (1983-1985) Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1985-1987) Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (19871991) Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad (1991-1993) Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (1993-1995) Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus (1994) Komandan Komando Pasukan Khusus (1995-1996) Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998) Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998) Komandan Sekolah Staf Dan Komando ABRI (1998) Jabatan Sekarang: = Ketua Umum HKTI periode 2004-2009 = Komisaris Perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan = President Dan Ceo PT Tidar Kerinci Agung (Perusahaan Produksi Minyak Kelapa Sawit), Jakarta, Indonesia = President Dan Ceo PT Nusantara Energy (Migas, Pertambangan, Pertanian, Kehutanan Dan Pulp) Jakarta, Indonesia = President Dan Ceo PT Jaladri Nusantara (Perusahaan Perikanan) Jakarta, Indonesia Tanda Jasa/Penghargaan: = Bintang Kartika Eka Paksi Nararya (Prestasi) = Satya Lencana Kesetiaan Xvi Tahun = Satya Lencana Seroja Ulangan–Iii = Satya Lencana Raksaka Dharma = Satya Lencana Dwija Sistha = Satya Lencana Wira Karya = The First Class The Padin Medal Ops Honor Dari Kamboja = Bintang Yudha Dharma Nararya Keterangan Lain: Keanggotaan Dalam Organisasi Politik Dewan Penasihat Organisasi Kosgoro Keanggotaan Dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Ketua Yayasan Pendidikan Kebangsaan (Universitas Kebangsaan) Ketua Majelis Perhimpunan Keluarga Mahasiswa Dan Alumni Supersemar Pendiri Koperasi Swadesi Indonesia (Ksi) Dengan 14 Cabang Di 4 Provinsi di Indonesia - Ketua Yayasan 25 Januari Ketua Umum PB Ikatan Pencaksilat Seluruh Indonesia (IPSI)
RAKYAT Indonesia saat ini masih mengidamkan tercapainya cita-cita kemerdekaan seperti termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, yaitu Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Pencapaian reformasi dan demokrasi di berbagai bidang dan pertumbuhan perlu lebih ditingkatkan lagi kualitasnya, dengan perbaikan yang menyeluruh, merata, dan berkelanjutan untuk menyelesaikan agenda reformasi yang belum tuntas dan percepatan pembangunan yang masih belum optimal. Untuk itu , demi Indonesia yang kita cita-citakan bersama, Prabowo-Hatta beretekad bersama sepenuh hati dan akan bergerak terus untuk menjalankan amanat rakyat Indonesia membangun bangsa dan negara yang berdaulat, adil dan makmur serta bermartabat dalam seluruh aspek kehidupan. VISI :
Nama Lengkap : Ir. Muhammad Hatta Rajasa Lahir : 18 Desember 1953 di Palembang, Sumatera Selatan Parpol : Partai Amanat Nasional Isteri : Oktiniwati Ulfa Dariah Rajasa Anak : M. Reza Rajasa, Siti Ruby Aliya Rajasa, Azimah Rajasa, Rasyid Rajasa Almamater : Institut Teknologi Bandung Pekerjaan : Politikus Agama : Islam Pria ramah yang pernah aktif di organisasi PII (Pelajar Islam Indonesia) sewaktu mudanya dulu, Pada 9 Januari 2010, secara aklamasi, Hatta Rajasa terpilih sebagai Ketua Umum DPP PAN periode 2010-2015 menggantikan Soetrisno Bachir. Pada 19 Mei 2014, Hatta mendeklarasikan diri sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan calon presiden Prabowo Subianto yang akan maju dalam Pemilu 2014. Pasangan ini didukung oleh 6 partai politik yakni Partai Gerindra, PAN, PKS, PPP, PBB dan Partai Golkar.
“Membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta bermartabat”
MISI : I.Mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang aman dan stabil, sejahtera, demokratis, dan berdaulat, serta aktif dalam menciptakan perdamaian dunia, serta konsisten melaksanakan Pancasila dan UUD 1945. II.Mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, berkerakyatan, dan mandiri. III.Mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial, dengan sumber daya manusia yang berakhlak, berbudaya luhur, berkualitas tinggi, sehat, cerdas, kreatif dan trampil. Untuk merealisasikan VISI DAN MISI di atas, Prabowo-Hatta bertekad bulat bersama rakyat melaksanakan Agenda & Program Nyata Untuk Menyelamatkan Indonesia, yang dijabarkan di bawah ini. AGENDA DAN PROGRAM NYATA UNTUK MENYELAMATKAN INDONESIA I. II. III. IV. V.
Membangun perekonomian yang kuat, berdaulat, adil dan makmur Melaksanakan ekonomi kerakyatan Membangun kembali kedaulatan pangan, energi dan sumberdaya alam Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan melaksanakan reformasi pendidikan Meningkatkan kualitas pembangunan sosial melalui program kesehatan, sosial, agama, budaya dan olahraga VI. Mempercepat pembangunan infrastruktur VII. Menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup VIII. Membangun pemerintahan yang melindungi rakyat, bebas korupsi dan efektif melayani
17
Nama Populer Nama Lengkap Lahir Partai politik Istri Anak Agama Hobby
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Pilpres
: Jokowi : Ir. H.Joko Widodo : Surakarta, 21 Juni 1961 : PDI Perjuangan : Ny. Hj. Iriana Joko Widodo : Gibran Rakabumi Raka, Kahiyang Ayu, Kaesang Pangerap : Islam : Penikmat musik rock
Riwayat Pendidikan : - SDN 111 Tirtoyoso Solo, SMPN 1 Solo, SMAN 6 Solo - Almamater : Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985 Pekerjaan : Gubernur DKI Jakarta
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
JALAN PERUBAHAN UNTUK INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN
VISI dan misi capres-cawapres Jokowi-JK dikemas dalam dokumen berjudul “Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian”. Dokumen ini mengulas pemikiran pasangan yang diusung PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI ini dalam tujuh misi pokok. Dituangkan dalam 42 halaman dokumen ini telah resmi diserahkan ke Komisi Pemiliah Umum (KPU), Selasa (20/5/2014). Jokowi-JK memaparkan visi misinya dimulai dengan konstitusi sebagai landasan, juga paparan tiga problem pokok bangsa. Yaitu: 1. Merosotnya kewibawaan negara, 2. Melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional dan 4. Merebaknya intoleransi dan krisis kepribadian bangsa. Pasangan ini menegaskan soal meneguhkan kembali jalan ideologi sebagai pandangan yaitu Pancasila 1 Juni dan Trisakti. Semua rincian mulai pendahuluan hingga akhir dijelaskan detail oleh Jokowi-JK dalam dokumen visi misi. Visi: “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” Misi: 1.Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2.Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara hukum. 3.Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4.Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5.Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing. 6.Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional. 7.Mewujudkan masyarakat yang berkperibadian dalam kebudayaan. Kami menawarkan solusi untuk membawa kehidupan bangsa ke arah yang lebih baik dengan menggerakkan semangat gotong royong demi terwujudnya Indonesia yang berdaulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi serta kepribadian dalam kebudayaan. Kami menawarkan 12 agenda strategis dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, 16 agenda strategis untuk menuju Indonesia yang berdikari dalam bidang ekonomi dan 3 agenda strategis untuk Indonesia berkepribadian dalam kebudayaan. Dari 31 agenda itu diperas lagi menjadi 9 agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan. Sembilan Agenda Prioritas (disebut Nawa Cita): 1.Kami akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. 2.Kami akan membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 3.Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daaerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4.Kami akan menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercya. 5.Kami akan meningkatkankualitas hidup manusia Indonesia. 6.Kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional 7.Kami akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 8.Kami akan melakukan revolusi karakter bangsa 9.Kami akan memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia
Muhammad Jusuf Kalla Nama Lengkap : Muhammad Jusuf Kalla Alias : Jusuf Kalla | JK Profesi : Pengusaha Agama : Islam Tempat Lahir : Watampone, Sulawesi Utara Tanggal Lahir : Jumat, 15 Mei 1942 Hobby : Membaca | Menulis Warga Negara : Indonesia Istri : Hj. Mufidah Jusuf Anak : Muchlisa Jusuf, Muswirah Jusuf, Imelda Jusuf, Solichin Jusuf, Chaerani Jusuf PENDIDIKAN - Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin Makasar, 1967. - The European Institute of Business Administration Fountainebleu, Prancis (1977) KARIR - Ketua Umum Palang Merah indonesia, 2009-sekarang - Wakil Presiden Republik Indonesia, 2004-2009 - Ketua Umum DPP Partai Golkar, 2004-2009 - Anggota Dewan Penasehat ISEI Pusat, 2000–sekarang - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, 2001-2004 - Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, 1999-2000 - Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, 1997-2002 - Komisaris Utama PT. Bukaka Singtel International Organisasi, 1995 – 2001 - Direktur Utama PT. Kalla Inti Karsa, 1993-2001 - Ketua IKA-UNHAS, 1992–sekarang - Komisaris Utama PT. Bukaka Teknik Utama, 1988-2001 - Direktur Utama PT. Bumi Sarana Utama, 1988-2001 - Wakil Ketua ISEI Pusat, 1987-2000 - Ketua Umum KADIN Sulawesi Selatan, 1985–1997 - Ketua Umum ISEI Sulawesi Selatan, 1985-1995 - Anggota MPR-RI, 1982–1999 - Direktur Utama PT. Bumi Karsa, 1969-2001 - CEO NV Hadji Kalla, 1968-2001 - Anggota DPRD Sulawesi Selatan dari Sekber Golkar, 1965-1968 PENGHARGAAN - Doktor Honoris Causa dari Universitas Hasanuddin, Makassar - Doktor HC dibidang perdamaian dari Universitas Syah Kuala Aceh pada 12 September 2011 - Doktor HC dibidang pemikiran ekonomi dan bisnis dari Universitas Brawijaya Malang pada 8 Oktober 2011 - Doktor HC dibidang kepemimpinan dari Universitas Indonesia pada 9 Februari 2013 - Penghargaan BudAi (Budaya Akademik Islami) dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang - Penghargaan Tokoh Perdamaian dalam Forum Pemuda Dunia untuk Perdamaian di Maluku, Ambon, 2011 - Penghargaan Dwidjosowojo Award dari Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera - The Most Inspiring Person
Pilpres 18 REDAKSI
mu ng uta n JU ML AH tem pa t pe ten pa bu Ka di S) (TP su ara pe mi lu Lim ap ulu h Ko ta un tuk esi de n, pr kil wa n da n de esi pr gk an be rku ran g dib an din leg isl ati f lal u. pe lak san aa n pe mi lu i pa da jad Ha l ser up a jug a ter lih sem en tar a jum lah da fta r pe mi . an ha sil pe mu tak hir Te kn is Ko mi si i vis Di n kia mi De ) PU (K um Pe mi lih an Um h Ko ta, Bu di ulu ap Lim ten pa bu Ka
wa n, (5/ 6). k 26 5.9 18 Mu lya , ke pa da wa rta ati f 9 Ap ril da ta tin gg al seb an ya isl leg lu mi pe rbe da a be “P ad ini lah Jum . ng ora an ya k 81 5. lal u, jum lah TP S seb lu pr esi de n de ng an pe mi lu leg isl ati f mi rju ml ah Se da ng ka n un tuk pe gg al 703 seb elu mn ya ya ng be len gk ap tin en sid pre ata (D . lih da n wa kil mi pe 43 26 6.1 , ka tan ya , TP S. Pe ng ur an ga n itu ri da n lih at tab el) ga na iap i de ng an set di t pa ter da “Tap i, itu ba ru ses ua a ha sil di. Bu ap gk un tar en sem lih ke cam ata n,” mi pe r da fta ga n Se da ng ka n pe ng ur an r pe mi lih pe mu tak hir an . Na nti ak an fta da ri da lih mi n ke mb ali , pe jum lah dil ak uk an pe ng ece ka mu tak hir an sem en tar a ha sil pe
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
ut tel ah ap ak ah jum lah ter seb s dir ev isi ru ha be na r ata u ma sih lag i,” uja rn ya . an ga n Me nu ru t dia , pe ng ur lih mi pe ya ter jad i ak iba t ad an ati f lal u, isl leg lu mi pe da ga nd a pa ng ya lih mi pe ser ta ad an ya pin da h do mi sil i pa sca gg al nin pe nc ob los an da n me leg isl ati f du nia set ela h pe mi lu lam pa u. (sa s/a p)
Sumber : KPU Kabupaten Limapuluh Kota
REDAKSI 19 Kemasyarakatan
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Bupati Alis Marajo:
Budaya Goro Diperkuat oleh Aturan Hukum yang Jelas
“Sekarang kegiatan goro tidak lagi sekadar tradisi anak nagari, tapi sudah menjadi bagian yang strategis dalam kebijakan pemerintah secara nasional melalui program yang sangat konkrit.”
B
UPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengatakan bahwa gotong royong (goro) yang menjadi budaya dan tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang secara turun-temurun, belakangan sudah menjadi bagian yang strategis dalam kebijakan pemerintah secara nasional melalui program yang sangat konkrit. “Pada intinya budaya dan tradisi gotong royong yang menjadi bagian integral dari keseharian masyarakat di daerah ini dalam kontes hubungan sosial-kemasyarakatan, antara lain dimaksudkan untuk melaksanakan sejumlah kegiatan yang berorientasi untuk kepentingan bersama,” katanya. Dan masyarakat pun, sambung Bupati, secara iklhas dan sukarela melakukan kegiatan goro yang diabdikan untuk kepentingan yang lebih luas. “Tapi sekarang kegiatan goro tidak lagi sekadar tradisi anak nagari, tapi sudah menjadi bagian yang strategis dalam kebijakan pemerintah secara nasional melalui program yang sangat konkrit,” kata Bupati Alis Marajo sambil menunjuk contoh kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) yang dilaksanakan secara nasional tiap tahun, dengan mengedepankan kegiatan goro sebagai motor penggerak utama. Bupati Alis Marajo mengatakan hal itu dalam sambutannya ketika melakukan pencanangan kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong (BBGRM) XI Tingkat Kabupaten Limapuluh Kota, sekaligus Hari Gerak PKK
(HKG-PKK) Tingkat Kabupaten Limapuluh ke-42, yang dipusatkan di lapangan sepak bola Jorong Balai Tinggi Nagari Gurun, Kecamatan Harau, Sabtu (14/6). Tampak hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Sekretaris Daerah Kabupaten Limapuluh Kota H.Yendri Tomas, SE, MM, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir.Amran, M.Si, Kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah) se-Kabupaten Limapuluh Kota, Camat se-Kabupaten Limapuluh Kota, Ketua TP-PKK Kabupaten Limapuluh Kota Ny.Rismawati Alis Marajo, dan undangan lainnya. Dikatakan Bupati Alis Marajo, wujud dari kegiatan gotong royong sudah tumbuh dari dulu, dan ini masih tertanam pada masyarakat. “Tapi sekarang kegiatan goro sudah berpijak kepada aturan pelaksanaan pemerintah. Adapun landasan pelaksanaan kegiatannya selalu mengacu kepada kebijakan nasional dan Visi Kabupaten Limapuluh Kota yaitu ‘Dengan Kebersamaan Menuju Masyarakat Yang Makmur Sejahtera’,” ujar Alis. Disamping itu Alis Marajo juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas
Kicau Mania Sumatera
terselenggaranya acara ini di Kenagarian Gurun, dan juga mengucapkan selamat kepada Tim Penggerak PKK yang sudah berusia 42 tahun. “Kita berharap ke depannya PKK semakin jaya dan memainkan peran yang maksimal di tengah masyarakat, dan kita juga patut mengapresiasi kegiatan ini,” tandas Alis. Sementara itu Ketua TP-PKK Kabupaten Limapuluh Kota Ny.Rismawati Alis Marajo dalam sambutannya mengatakan bahwa PKK harus tetap semangat dan terus giat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yang utama, yaitu berusaha memberdayakan dan mensejahterakan keluarga. Adapun tema Tim Penggerak PKK pada ulang tahun ke 42 ini adalah Dengan Hari Kesatuan Gerak PKK yang ke-42 Mari Kita Perkuat Ketahanan Keluarga sebagai Wujud Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Deki Yusman, S.STP, Camat Harau, juga mengucapkan selamat datang di Jorong Balai Tinggi Nagari Gurun. “Kita ketahui Jorong Balai Tinggi merupakan jorong ketiga dari dua jorong lainnya di Nagari Gurun ini, dan merupakan jorong paling bungsu di Nagari Gurun. Dengan
masyarakatnya yang heterogen mudah-mudahan dengan bergotong royong bersama akan tercipta kesejahteraan masyarakat nantinya,” papar Deki. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota Syahrial Amri, S.Sos, M.Si yang juga selaku Ketua Panitia melaporkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 42 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat. “Tujuannya adalah meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam pengabdiannya untuk membangun bangsa yang mandiri,” lapor Syahrial. Acara pencanangan BBGRM XI dan HKGPKK ke-42 Tingkat Kabupaten Limapuluh Kota itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Alis Marajo, dan juga memberikan penghargaan kepada Wali Nagari Gurun sebagai Wali Nagari Berprestasi untuk kategori Nagari Berkembang Tingkat Kabupaten Limapuluh Kota, dan beberapa penghargaan lainnya serta peninjauan ke lokasi gotong royong. (joy/ogi)
Upaya Menarik Minat Kunjungan Wisatawan UNTUK kedua kalinya kegiatan Kicau Mania Sumatera dipusatkan di Kabupaten Limapuluh Kota, tepatnya di Medan Bapaneh Nagari Tarantang Kecamatan Harau, Minggu (15/6). Tahun sebelumnya kegiatan yang sama diselenggarakan di Kampus Politani Unand Tanjung Pati, masih dalam wilayah Kecamatan Harau. Acara dengan menyuguhkan aneka hiburan yang sangat meriah, khususnya bagi masyarakat pecandu burung, itu dibuka langsung oleh Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus, M.Si yang juga bertindak sebagai Pelindung Liga Kicau Mania Indonesia (LKMI) Kabupaten Limapuluh Kota. Hadir juga pada kesempatan itu Camat Harau Deki Yusman, S.STP, Camat Akabiluru Hadi Putra S.STP, Muspika Harau. Dalam sambutannya Wabup Asyirwan Yunus mengatakan bahwa acara ini patut diberikan apresiasi yang tinggi karena bisa menyalurkan hobi masyarakat pecinta burung. “Iven ini sudah menjadi kalender tahunan dan mudah-mudahan akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” papar Asyirwan. Lebih jauh Asyiwan juga menyampaikan bahwa selaku pemerintah daerah tentu iven ini bisa menjadi momentum dalam rangka memperkenalkan kawasan wisata yang cukup banyak di Kabupaten Limapuluh Kota. “Selamat bertanding kita ucapkan dan terimakasih kepada rekanrekan peserta karena sudah berpartisipasi
dalam acara ini, kita berharap acara ini dapat mempererat tali silaturahim para penggemar burung di Sumatera,” tandas Asyirwan. Camat Harau Deki Yusman, S.STP, yang penanggung jawab pelaksana acara, menyampaikan bahwa tujuan lomba ini selain untuk menjalin silaturahim antara sesama peserta, juga dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan yang waktunya tidak beberapa hari lagi. “Selain untuk melestarikan burung yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, iven ini dilaksanakan agar orang diluar bisa mengenal daerah kita,” imbuh Deki. Peltu Sutrisno, ketua panitia kegiatan, melaporkan bahwa para peserta lomba tidak saja dari Sumatera Barat, tetapi juga dari luar Sumbar seperti Bengkulu, Riau, Jambi. Untuk lomba kali ini mempertandingkan kicauan tujuh macam burung yakni Murai Batu, Kacer, Murai Batu Ekor Hitam, Love Bird, Kapas Tembak, Kenari c, Hijau Polos dan ch. Kpt. Kuning dengan kelas lomba yang diikuti seperti EBodre, Ronggolawe, Ebod Vit, EB-Odjoss dan Jati Jajar. “Dasar-dasar penilaian meliputi keindahan bunyi lagu, irama, variasi kicauan, stabilitas, durasi kerja dan penampilan, “terang Sutrisno. Pada penyelenggaraan lomba yang kedua kalinya ini akan diperebutkan Piala Singa Harau II, tropi dan uang pembinaan selain berbagai hadiah doorprize bagi para peserta. (joy/ogi)
20
Kecamatan
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Sertijab Camat Situjuah V Nagari
“Camat untuk mampu bernafas panjang dalam menghadapi masyarakat dengan berbagai karakternya sehingga tidak ada lagi pertanyaan-pertanyaan masyarakat yang tidak bisa dijawab tentang pemerintahan.”
S
EBAGAI kepala wilayah di tingkat kecamatan, para camat diyakini tidak akan mampu mengemban dan menjalankan tugasnya dengan baik dan maksimal, selama camat yang bersangkutan tidak mendapatkan dukungan yang penuh dan bersungguh-sungguh dari semua elemen masyarakat yang ada. “Makanya, masyarakat diharapkan untuk dapat memberikan dukungan kepada camat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di wilayah kerjanya,” kata Bupati
Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dalam sambutannya pada acara serah terima jabatan Camat Situjuah Limo Nagari dari pejabat lama Herman Azmar, AP, M.Si kepada pejabat baru Elfitria AP. Dalam kesempatan itu juga dilakukan serah terima jabatan Ketua TP-PKK Kecamatan Situjuah Limo Nagari dari Ny.Lin Herman Azmar kepada Ny.Irma Sabri di halaman Kantor Camat Situjuh Limo Nagari, Kamis (5/ 6). Hadir juga pada acara tersebut camat se-Kabupaten Limapuluh Kota, Muspika Situjuah Limo Nagari dan Ketua Tim Penggerak PKK Limapuluh Kota Rismawati Alis Marajo. Pada kesempatan itu Alis Marajo juga memaparkan bahwa Visi Kabupaten Limapuluh Kota adalah bagaimana upaya meningkatkan kualitas kebersamaan menuju kemakmuran masyarakat, dan bagaimana masyarakat makmur untuk menuju kesejahteraan. “Inti kebersamaan itu adalah memahami bahwa memerintah itu adalah melayani masyarakat dengan aturan dan melayani aparatur juga dengan aturan”, ujar Alis. Lebih jauh mantan Wakil
Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota itu juga mengingatkan kepada camat untuk mampu bernafas panjang dalam menghadapi masyarakat dengan berbagai karakternya sehingga tidak ada lagi pertanyaan-pertanyaan masyarakat yang tidak bisa dijawab tentang pemerintahan. “Mari jalin koordinasi yang baik antara camat dan wali nagari serta masyarakat,” tandas Alis. Ny.Rismawati Alis Marajo dalam sambutannya mengatakan bahwa Ny. Irma Sabri sebagai Ketua TP-PKK Kecamatan Situjuah Limo Nagari yang baru diharapkan mampu mengemban tugas yang telah dipercayakan kepadanya, dan ucapan terimakasih disampaikan kepada ketua yang lama. “Untuk Ny.Lin Herman Azmar tentu kita beri apresiasi setinggi-tingginya karena telah melaksanakan tugas sebaikbaiknya selama ini,” kata Risma. Sementara itu Elfitria, AP sebagai Camat Situjuah Limo Nagari yang baru setelah sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Camat Lareh Sago Halaban, juga mengungkapkan kegembiraannya telah
dipercayakan menjabat sebagai camat dan mengajak semua elemen untuk bisa berkerjasama dalam menjalankan tugas-tugasnya. “Mari kita semua berkoordinasi demi kemajuan Kecamatan Situjuah Limo Nagari dimasa yang akan datang”, ungkap Elfitria. Sedangkan Herman Azmar, Ap, M.Si yang memangku jabatan baru sebagai Kepala Bagian Pemerintahan Nagari di Sekretariat Daerah Kabupaten Limapuluh Kota mengatakan bahwa bapisah bukannyo bacarai. “Semoga kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan karena di Bagian Pemerintahan Nagari tidak menutup kemungkinan kita akan sering bertemu,” ungkap Herman. Sertijab Camat Situjuah Limo Nagari ini dilakukan langsung oleh Bupati Alis Marajo, sedangkan sertijab Ketua TPPKK dilakukan oleh Ny.Rismawati Alis Marajo. Usai melaksanakan sertijab terhadap pejabat lama kepada pejabat baru, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat terhadap keduanya, yang diawali oleh Bupati Alis Marajo. (joy/ogi)
21
Pendidikan
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Perpisahan Gabungan SD di Maek
Tak Ada Biaya Sekolah Anak? Silahkan Lapor ke Wali Nagari
“Jangan nanti kita sebagai orangtua menjadi objek sasaran kekesalan dari si anak lantaran ketidakmampuan kita menyiapkan anak-anak dengan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang cukup.”
A
NDA kesulitan melanjutkan pendidikan anak ke jenjang yang lebih tinggi? Misalnya, begitu seorang anak menamatkan bangku SD, lalu lantaran keterbatasan biaya tak jadi diteruskan ke tingkat SMTP? “Hal ini jangan sampai terjadi, karena saat ini era wajib belajar (Wajar) 12 tahun,” kata Drs. Asyirwan Yunus M.Si. Menurut Wakil Bupati Limapuluh Kota tersebut, bila ada di antara orangtua murid yang menghadapi persoalan seperti itu, tidak mesti berputus asa dengan mengambil keputusan ekstrim untuk menghentikan begitu saja kelanjutan sekolah si anak. “Kalau seandainya ada di antara orangtua atau wali murid memang tidak ada biaya untuk melanjutkan sekolah, tolong laporkan ke wali nagari atau camat,” kata Asyirwan. Tujuan untuk melaporkan ke wali nagari atau camat, tambah Wabup Asyirwan, tidak lain dimaksudkan agar ditemukan solusi dari persoalan semacam itu. “Intinya, persoalan biaya jangan sekali-sekali menjadi kendala untuk tidak melanjutkan pendidikan si anak,” kata Asyirwan dalam acara perpisahan gabungan semua SD seKenagarian Maek, Kecamatan Bukit Barisan, Senin (31/5). Wabup Asyirwan kemudian mengingatkan tentang tantangan ke depan yang makin berat, yang diyakini hanya akan bisa dijawab dengan cara penyiapan SDM (sumber daya manusia) berkualitas dan kualifaid. “Sedangkan anak-anak yang berpendidikan tinggi saja belum tentu akan mampu menghadapi tantangan zaman yang makin berat, apalagi anak-anak yang tidak dibekali dengan ilmu dan
pengetahuan yang memadai,” katanya. “Jangan nanti kita sebagai orangtua menjadi objek sasaran kekesalan dari si anak lantaran ketidakmampuan kita menyiapkan anak-anak dengan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang cukup,” ia menambakan. Kalau realitasnya kondisi ekonomi memang tak memungkinkan membiayai pendidikan anak-anak, menurut Wabup, pemerintah menyiapkan sejumlah alternatif. Pada bagian lain Wabup Asyirwan mengingatkan para orangtua murid untuk terus memantau perkembangan anakanak di sekolah. “Anak-anak kita ini jangan hanya diserahkan sepenuhnya ke pihak sekolah, tetapi sesekali harus juga dipantau karena terkadang pada beberapa kondisi guru dan orang tua murid juga harus berkerjasama, maka sangat pentinglah menjaga komunikasi antara guru dan orang tua,” tandas Asyirwan. Wabup Asyirwan Yunus juga menyatakan memberikan apresiasi yang tinggi kepada para majelis guru di
TK Diharapkan Cetak Anak Didik Berkarakter WAKIL Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. memiliki harapan yang besar terhadap lembaga pendidikan TK (taman kanak-kanak) yang beroperasi di daerah ini. Antara lain, menurut Wabup Asyirwan, TK diharapkan mampu menghasilkan anak didik yang berkarakter dan bermoral. Ketika menghadiri acara perpisahan di TK Asyiyah Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Senin (16/6), Wabup Asyirwan menjelaskan bahwa dari serangkaian kegiatan yang dilakukan anak-anak selama sekitar setahun ditempa di lembaga pendidikan TK, diharapkan akan menghasilkan lulusan berupa anak-anak berkarakter dan memiliki moralitas yang tinggi dan teruji. Wabup Asyirwan mengaku optimistis dengan harapan yang ia bangun. Ia lalu menunjuk bukti penampilan para siswa TK dalam acara perpisahan tersebut. Dikatakan, kendati sebagian besar harihari siswa TK di sekolah lebih banyak diisi dengan kegiatan bermain, ternyata
mereka mampu juga menyuguhkan kesenian tradisional daerah berupa tarian dan lagu. “Realitas ini pantas mendapat apresiasi positif,” katanya. Senada dengan Wabup Asyirwan, Wali Nagari Pangkalan Diswanto juga meminta kepada para guru TK Asyiyah agar jangan hanya mengajarkan anak-anak dengan kegiatan melukis, menari dan menyanyi, tetapi ajarkan juga mereka tentang etika dan sopan santun. “Kita tahu etika dan sopan santun ini juga sangat penting untuk bekal anak didik di masa yang akan datang,” ucap Diswanto. TK Asyiyah Nagari Pangkalan merupakan TK tertua di kenagarian tersebut, karena sudah berdiri sejak 1936 lalu. Saat ini TK tersebut tercatat mempunyai siswa sebanyak 58 orang, dengan didukung sebanyak lima orang tenaga guru berstatus honorer. Dalam kiprahnya sebagai lembaga pendidikan pra-sekolah, siswa TK Asyiyah Pangkalan sempat menjuarai lomba melukis tingkat Provinsi Sumbar, beberapa waktu lalu. (joy/ogi)
Kenagarian Maek atas berlangsungnya acara perpisahan gabungan ini, dan berharap hal ini dapat dicontoh oleh nagari-nagari lain yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota. “Dengan menyatukan acara perpisahan ini di satu tempat, kita berharap agar kekompakan ini dapat dijaga,” katanya. Sebab, menurut Wabup Asyirwan, kalau kekompakan bisa dijaga, bahkan kalau bisa lebih ditingkatkan lagi dibandingkan dengan kondisi yang ada saat ini, maka sekolah diyakini akan bertambah maju dengan menghasilkan lulusan yang berkualitas. “Ini penting, karena kita juga menyadaripersaingan antarlembaga pendidikan yang ada juga cenderung terus bertambah ketat,” sebut Asyirwan. Alisman SH, yang mewakili seluruh Ketua Komite SD se-Kenagarian Maek, mengatakan bahwa acara ini terselenggara berkat kerja keras serta kerja sama antara majelis guru, orang tua dan ketua komite. “Kami memang bertekad membuat acara perpisahan yang berbeda
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” kata Alisman. “Alhamdulillah, berkat kerja keras dan kerja sama, akhirnya terwujud juga.” Sedangkan Armen Ardinel, S.Pd selaku panitia juga melaporkan bahwa acara perpisahan ini diikuti siswa secara keseluruhan sebanyak 167 orang dari 11 SD yang ada di Kebagarian Maek. “Adapun tujuan acara ini adalah untuk memupuk silaturahim antara guru dan siswa SDN di Nagari Maek dengan sumber dana berasal dari swadaya wali murid dan uluran tangan dari para dermawan,” lapor Armen. Kalau pada tahun-tahun sebelumnya acara perpisahan diselenggarakan oleh masing-masing SD, tapi tahun ini semua SD di kenagarian itu bergabung untuk menyelenggarakan acara perpisahan bersama dengan memilih lokasi di SDN Nomor 2 Maek. Selain dihadiri Wabup Asyirwan Yunus, juga tampak hadir Sekretaris Camat Bukit Barisan Eripal Dt.Rajo Lelo, dan UPT Pendidikan Kecamatan Bukit Barisan Yondri Arizul, S.Pd. (joy/ogi)
22 REDAKSI Varia
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Aiptu Al Aswandi Terima Kalpataru “WARGA Nagari Batu Payuang dinilai berjasa dalam pelestarian lingkungan hidup, telah menanam pohon dan memindahkan aliran sungaisungai kecil hingga bisa mengairi areal persawahan penduduk.” Aiptu Al Aswandi anggota Polsek Luak Polresta Payakumbuh menerima penghargaan Kalpataru tahun 2014 kategori Pengabdian Lingkungan. Penilaian itu termuat di dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2014 tentang Penerima Penghargaan Kalpataru tahun 2014. Usai menerima piala di Istana Wakil Presiden pada 5 Juni 2014 lalu, Al begitu panggilan Aiptu Al Aswandi juga mendapatkan apresiasi dari Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo. Hal itu ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan dari Pemerintah daerah setempat pada apel gabungan sekaligus peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun 2014 di halaman kantor bupati, Selasa lalu. Warga Nagari Batu Payuang Kecamatan Lareh Sago Halaban ini dinilai berjasa dalam pelestarian lingkungan hidup karena telah menanam pohon seluas lebih kurang 50 hektar di kawasan Kecamatan Lareh Sago Halaban. Selain itu bapak tiga anak yang telah 30 tahun mengabdi di Kepolisian RI ini juga telah berbuat memindahkan aliran sungaisungai kecil hingga bisa mengairi areal persawahan penduduk. “Saya lahir di tengah keluarga petani miskin. Kondisi petani yang ada di lingkungan saya membuat saya termotivasi untuk berbuat. Salahsatunya berusaha
KALPATARU - Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo menyerahkan penghargaan Kalpataru tahun 2014 kategori Pengabdian Lingkungan kepada Aiptu Al Aswandi pada acara apel gabungan sekaligus peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun 2014 di halaman kantor bupati setempat, Selasa lalu. (hendri gunawan)
membangun saluran irigasi yang bisa mengairi sekitar 75 hektar sawah penduduk,” ujar Al kepada Singgalang usai menerima piagam penghargaan dari bupati. Bupati Alis Marajo dalam sambutan Menteri Lingkungan Hidup yang dibacakannya mengatakan, perubahan iklim akibat pemanasan global memberikan berbagai dampak terhadap kehidupan di muka bumi. Hal itu ditandai dengan peningkatan frekuensi hujan dengan intensitas tinggi serta ketidakpastian musim hujan atau kemarau dan berbagai bencana seperti
BANTUAN - Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo menyerahkan bantuan sosial kepada korban angin puting beliung di Jorong Koto Marapak Nagari Pandam Gadang Kecamatan Gunuang Omeh.Selasa pekan lampau. (hendri gunawan)
Bupati Serahkan Bantuan Bencana “Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dari Pemerintah Daerah. Kita mengajak masyarakat agar maambiak contoh ka nan sudah),” ANGIN kencang memporak-porandakan sedikitnya tiga rumah di Jorong Koto Marapak Nagari Pandam Gadang Kecamatan Gunuang Omeh. Tidak ada korban jiwa, namun dalam peristiwa itu warga sempat mengalami kerugian hingga kisaran Rp25 juta.
Menunjukan kepeduliannya terhadap peristiwa yang terjadi beberapa hari lalu itu, Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo menyerahkan bantuan sosial kepada korban, Selasa pekan lampau. “Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dari Pemerintah Daerah. Kita mengajak masyarakat agar maambiak contoh ka nan sudah (belajar dari pengalaman),” ujar Bupati. Karena dikhawatirkan akan membahayakan, lanjut Bupati, sebaiknya setiap pohon tinggi yang ada di sekitar rumah warga segera ditebang. Jangan sampai pohon itu menghancurkan rumah warga lagi. Menanggapi arahan Bupati,Wali
kekeringan, banjir, longsor dan lainnya. “Akibat kekeringan, banjir dan perubahan pola hujan menyebabkan penurunan 2% produksi pertanian pada dekade ini,” ujar bupati. Dikatakan, saat ini perlu dilakukan koreksi mendalam agar pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam dapat mensejahterakan masyarakat dan tidak menimbulkan bencana. Pada kesempatan tersebut bupati juga menyerahkan penghargaan Adiwiyata Kabupaten Lima Puluh Kota kepada SMA
N 1 Kecamatan Harau, SMP N 3 Kecamatan Payakumbuh dan SDN 1 Sarilamak Kecamatan Harau. Selain itu penyerahan penghargaan bagi dokter hewan berprestasi tingkat Propinsi Sumbar tahun 2014 untuk drh. Novika Arianti. Berikut penyerahan piala bagi para juara kontes ternak dalam rangka ekspo peternakan dan Peda KTNA Propinsi Sumbar tahun 2014. Dalam perlombaan itu peternak dari daerah ini berhasil merebut sembilan kategori. (gun)
BERANTAKAN – Salah satu rumah warga Jorong Koto Marapak Nagari Pandam Gadang yang berantakan akibat angin puting beliung. (hendri gunawan)
Nagari Pandam Gadang Khairul Apit menyebut sudah melakukan apa yang disarankan Bupati tersebut. Berdasarkan kesepakatan masyarakat, setiap pohon yang membahayakan terhadap warga dan rumah penduduk harus di tebang. Khusus untuk pohon kelapa, pihak pemerintahan nagari aman memberikan biaya pengganti sebesar Rp150.000/ batang. Selain itu pemerintah nagari juga akan menanggung biaya tebangnya. “Masyarakat sudah bersepakat untuk mau menebang pohon atau batang kelapa yang ada di sekitar rumahnya. Setiap pohon kelapa yang ditebang akan diganti pemerintah nagari dengan uang sebanyak Rp150 ribu sekaligus biaya tebangnya,” ungkap Apit. Pada kesempatan itu Bupati menyerahkan paket bantuan kepada keluarga korban Isal (41) dan Fetrianto
yang rumahnya nyaris hancur di timpa pohon kelapa. Selain bantuan barang, Bupati juga menyelipkan bantuan pribadinya berupa sejumlah uang. Menurut Fetrianto, puting beliung itu datang disaat warga telah tertidur pulas sekitar pukul 23.30 Wib. Lantaran kencangnya angin, sebuah pohon kelapa yang tumbuh di pekarangan tumbang ke menimpa rumah hingga atap dan sebagian dinding kediaman korban nyaris hancur. Para korban mengaku sangat gembira atas kehadiran Bupati yang secara langsung menunjukan kepeduliannya. “Kami sangat berterimakasih atas kedatangan dan bantuan bapak,” ucap korban kepada Bupati. Ikut hadir dalam acara itu Kepala Dinas Sosial Nasriyanto, ST dan Kepala BPBD Drs. Irfan AM. (gun)
Varia 23 REDAKSI
Isra’ Mi’raj Moment
Introspeksi Diri PERINGATAN Isra’ Mi’raj hendaknya menjadi moment untuk mengintrospeksi diri. Selain itu, juga meningkatkan keimanan dan ketaqwaan (imtaq) kepada Sang Pencipta. Demikian Bupati Lima Puluh Kota diwakili Kepala Kabag Kesra Setdakab Lima Puluh Kota H Karespi, S.Ag, M.Pd dalam sambutannya pada acara peringatan Isra’ mi’raj di Masjid Jorong Ronah Kenagarian Maek Kecamatan Bukik Barisan beberapa waktu lalu. “Kita berharap peristiwa Isra’ Mi’raj ini bisa menyadarkan kita terhadap kebesaran
dan kekuasaan Allah SWT,” ujar Karespi. Lebih lanjut Karespi mengapresiasi masyarakat Maek yang telah menggelar peringatan Isra’ Mi’raj dengan mengundang Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota. Sebab, acara ini tidak hanya akan meningkatkan silaturahmi masyarakat dengan pihak pemerintah, namun lebih dari itu bisa menjadi ajang mengkoordinasikan berbagai kegiatan keagamaan di daerah ini kepada masyarakat. “Kita mengapresiasi dan sangat berterima diundang dalam acara Isra’ Mi’raj ini, karena di sini kita bisa saling berbagi informasi tentang kegiatankegiatan keagamaan yang ada di daerah ini,” tutur Karespi. (gun)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
Siswa SMKN 1 Guguak ke Tingkat Nasional DEDE Hermawan siswa SMKN 1 Guguak, Kecamatan Guguak tampil mewakili Kabupaten Limapuluh Kota untuk Lomba Keterampilan Siswa (LKS) tingkat Sumbar tahun 2014. Siswa kelas II jurusan Teknik Kendaraan Ringan itu merebut tiket ke tingkat nasional setelah sebelumnya berhasil menjadi yang terbaik di Provinsi Sumatera Barat. Kepala SMKN 1 Guguak, Dasrizal didampingi Wakil Kepala Bidang Humas, M. Syukri kepada Sinamar, baru-baru ini menyebut, Dede sukses mengambil peringkat teratas untuk jurusan auto mobil teknologi. “Dengan keberhasilan itu, Dede dipastikan mewakili Sumbar untuk mengikuti lomba serupa di
Palembang pada 9 Agustus mendatang,” yakin Dasrizal. Dikatakan, selain Dede dalam lomba beberapa waktu lalu itu SMKN 1 Guguak mengirimkan 7 siswa dengan bidang lomba berbeda. Dua lainnya mendapat juara II, masing untuk lomba kabinet making dan teknik pengelasan. Sementara 4 siswa lainnya belum berhasil membawa pulang juara. Bukan saja tahun ini, sekolah ini juga pernah mewakili Sumbar dalam LKS tingkat nasional untuk kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan dan teknik konstruksi kayu. Hasilnya memuaskan, sebab duta-dutanya berhasil lolos ke dalam peringkat 10 besar. (sas/ap)
25 Anak Terlantar Dibekali SEBANYAK 25 anak anak terlantar dan putus sekolah di Kabupaten Lima Puluh Kota mendapatkan pelatihan keterampilan dan praktik belajar kerja. Pelatihan itu diharapkan bisa menjadi modal bagi mereka menapaki masa depan yang lebih baik. Kepala Bidang Pemberdayaan Pelayanan Rehabilitasi dan Kelembagaan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Limapuluh Kota, Elfida kepada wartawan, Kamis (5/6) menuturkan, pelatihan itu diharap bisa menjadi sebagai modal untuk menapaki masa depan yang lebih baik.
“Pelatihan itu diikuti 25 anak yang berasal dari dua tempat berbeda. Sebanyak 15 orang anak berasal dari Mungo, Nagari Sitanang, Kecamatan Luak untuk mendapat pelatihan keterampilan membuat tas. Kemudian 10 orang, semuanya wanita, berasal dari Jorong Balai Rupih, Kecamatan Payakumbuh mendapat pelatihan membuat bad cover,” ungkap Elfida. Dijelaskan, pelatihan tersebut berlangsung selama 5 hari. Pelatihan itu “Kita berharap keterampilan yang didapat itu bisa sebagai modal usaha bagi mereka kelak,” ujar Elfida. (sas/ap)
Foto Ilustrasi
24
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Sosok
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 116/XII/2014, 15 Juni 2014
dan teratur sehingga penyelenggaraan roda pemerintahan berjalan lancar dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan aman. Selain menegakkan Perda, Satpol PP juga dituntut menegakkan kebijakan pemerintah daerah lainnya seperti peraturan kepala daerah,” ungkap Wid mengawali ceritanya tentang tugas barunya.
S
ETINGGI-tingginya terbang bangau, kembalinya ke kubangan juga. Peribahasa itu sepertinya juga berlaku bagi Widya Putra, S.Sos. 28 tahun silam, Kepala Satpol PP Kabupaten Lima Puluh Kota ini adalah staf di Kantor Camat Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota. Tahun 1990 memulai karir di daerah tetangga Kabupaten Tanah Datar sebagai Sekretaris Wilayah Kecamatan (Sekwilcam) Sungayang. Selang beberapa tahun di Tanah Datar, laki-laki kelahiran Balai Talang 4 April 1964 itu menyeberang ke Kota Payakumbuh. Selama 13 tahun di kota gelamai dengan berbagai jabatan seperti beberapa kali menjadi camat, kepala bagian di Sekretariat Kota dan jabatan lainnya, bapak tiga anak ini pulang kampung lagi. Sejak tiga tahun belakangan Wid, begitu panggilan akrab Widya Putra kembali ke Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota. Berawal dari jabatan kepala bidang berikut mutasi sebagai sekretaris dinas, kemudian dua kali menjabat sebagai Kepala Bagian di Sekretariat Daerah. Sejak Rabu (21/5), alumnus APDN tahun 1990 dan juga tamatan Universitas Brawijaya malang itu dilantik Bupati Alis Marajo sebagai Kepala Satpol PP. Jabatan baru ini sepertinya bukan hal asing bagi mantan Komandan Kompi Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahapraja Bukittinggi yang juga mantan Danyon Menwa Mahapraja Bukittinggi itu. Sebab, selama di bangku kuliah dan di Menwa pendidikan dasar militer yang dibutuhkan di Satpol PP sudah ia miliki. “Satpol PP mempunyai tugas membantu kepala daerah untuk menciptakan suatu kondisi daerah yang tenteram, tertib,
Diksar Militer Untuk melaksanakan tugas tersebut, lanjutnya, personil Satpol PP idealnya sudah pernah mendapatkan pendidikan yang berhubungan dengan intelijen dan pengamanan. Minimal, pernah mengikuti pendidikan dasar (Diksar) militer. Namun, dari sebanyak 120 orang personil di satuan ini, hingga kini baru beberapa orang saja yang sudah mendapatkan pendidikan dasar tersebut. Menyikapi besarnya biaya pendidikan itu, pihaknya akan melaksanakan pelatihan internal seperti outbound dan memperkenalkan tentang disiplin TNI/Polri atau Tata Upacara Militer (TUM). ”Satpol PP mempunyai tugastugas seperti bidang intelijen dan pengamanan berbagai hal yang berhubungan dengan pelanggaran aturan berlaku termasuk Peraturan Daerah. Tugas ini jelas menuntut personil yang memiliki kemampuan di bidang intelijen dan pengaman,” ujar mantan penjaga gawang terbaik Kabupaten Lima Puluh Kota tingkat SLTA tahun 1982 itu. Begitu pula soal uniform, Satpol PP mempunyai aturan
pemakaian atribut tersendiri. Terkait dengan aturan berpakaian seragam tersebut, pihaknya telah menertibkan atribut dan cara berpakaian dimaksud. Bila sebelumnya baju personil ada yang digulung dan dilepas, sekarang sudah ditertibkan sesuai tata upacara militer. Ketika bendera merah putih naik mulai pukul 06.00 sampai dengan pukul 18.00 Wib, maka lengan baju digulung. Namun, disaat upacara mendera yang dibarengi penaikan bendara merah putih, maka lengan baju tidak digulung. “Sesuai tata upacara Militer, pemakaian seragam tidak bisa seenaknya. Hal ini merupakan salahsatu persoalan yang menjadi perhatian kami yang kini telah terlaksana dengan baik pada Satpol PP Kabupaten Lima Puluh Kota,” ucap Wid.
Widya Putra,S.Sos
Terkait dengan pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan dilaksanakan pada 9 Juli mendatang, Wid mengingatkan sesuai aturan berlaku, Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus netral dan dilarang berpolitik praktis. PNS yang terlibat berpolitik praktis, lanjutnya, dapat dijatuhi hukuman disiplin ringan sampai berat. Bentuk sanksinya bisa saja berupa teguran, penundaan kenaikan gaji berkala, penurunan pangkat hingga pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS. “Menyimak ancaman pelanggaran aturan berlaku, kita menghimbau PNS benar-benar menjaga netralitasnya dengan tidak ikut berpolitik,” ingat Wid. Masih terkait dengan pelaksanaan Pilpres, ia menghimbau seluruh Linmas yang ada di jorong-jorong di daerah ini untuk melaksanakan fungsinya sehingga masyarakat betul-betul merasa terlindungi dan terayomi. Menyoal motto, laki-laki berkumis tebal ini mempunyai semboyan, “orang bodoh tidak akan berbahaya selamalamanya bila ia tidak mengakui dirinya paling pintar”. Baginya, lebih baik pura-pura bodoh dari pada mengakungaku pintar. (hendri gunawan)