MEDIA PEMKAB LIMA PULUH KOTA Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Disarankan, Pembangunan Pasar Modern 7 Pasca Kebakaran, Bupati Minta 8 Percepat Rehab Bupati Minta Perantau Sukseskan Program Pemprov Bengkulu
12
ISSN 2303-2634
Email: tabloid.sinamar@gmail.com Website : http://www.limapuluhkotakab.go.id
Redaksi 2 REDAKSI TAJUK RENCANA
Memberdayakan Potensi Perantau Oleh : Muhamad S.S.Pd*) KARENA merantau merupakan salah satu tradisi anak nagari Minangkabau yang masih terpelihara sampai saat ini, maka tak pelak populasi penduduk Minangkabau yang berada dan mengadu peruntungan di perantauan juga tidak kalah banyak dibandingkan dengan mereka yang memilih menetap di kampung halaman. Adagium adat yang mengatakan karatau madang di hulu, babuah babungo balun; marantau bujang dahulu, di kampuang paguno balun; menyiratkan bahwa merantau sudah menjadi bagian dari hidup masyarakat Indonesia yang beretnis Minang, karena di dalamnya juga ada muatan harga diri: seseorang yang dinilai berhasil, kalau sudah mampu menaklukkan medan perantauan. Tidak terkecuali Luak Limopuluah, sebagai bagian dari etnis Minangkabau, sebagian masyarakatnya juga mempertaruhkan nasib dan masa depannya dengan jalan mengadu peruntungan di perantauan. Selain ada yang gagal, tidak sedikit pula di antara mereka yang mencatat sukses di rantau, baik yang bergerak di pemerintahan maupun dunia usaha dengan sekian banyak bidangnya. Hebatnya, hampir di semua kota dan daerah tempat warga Luak Limopuluah mengadu nasib, para perantau yang berasal dari daerah yang sama (Kabupaten Limapuluh Kota dan Oayakumbuh) tergabung dalam organisasi kekeluargaan alias paguyuban. Ini sebuah organisasi yang lebih mengedepankan muatan sosial, terutama untuk membantu perantau yang dalam kondisi kesulitan. Hebatnya lagi, kendati sudah puluhan tahun berada di tanah rantau, bahkan secara admistratif kependudukan sudah tercatat sebagai warga di mana perantau itu mengadu untung, mereka masih memelihara ikatan emosional yang kuat dengan kampung halaman. Pada waktu-waktu tertentu, katakanlah hari baik bulan baik, mereka menyempatkan diri pulang ke kampung halaman, melihat daerah asal dan menyambangi sanak-famili. Yang kemudian menjadi persoalan, sejauh mana para perantau itu memberi kontribusi yang kongkrit untuk kampung halaman? Bisa kontribusi dalam bentuk materi-finansial, bisa juga kontribusi pemikiran atau peluang-peluang lain yang memberi keuntungan bagi daerah. Sejauh ini banyak di antara para perantau sukses yang baru sekadar membantu keluarga dan para kerabat terdekatnya di kampung halaman. Apa mereka sudah tidak hirau lagi dengan kampung halaman, tanah yang menjadi daerah asal mereka? Persoalannya bisa jadi bukan karena itu. Kita berkeyakinan, oleh karena ikatan emosional yang kuat itu, banyak di antara mereka yang memiliki keinginan untuk berkontribusi bagi daerah asal. Kenapa hal itu tidak mereka lakukan, boleh jadi disebabkan banyak alasan. Antara lain, tidak tahu jalur yang akan ditempuh. Barangkali road show yang dilakukan Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo –biasanya dengan mengukutsertakan sejumlah kepala SKPD— ke sejumlah tanah rantau, dan terakhir dengan menyambangi Provinsi Bengkulu, antara lain dimaksudkan untuk membuka kembali saluran informasi dan komunikasi antara kampung halaman dengan tanah rantau yang belakangan ini mungkin agak tersumbat. Sebab, mungkin inilah yang menjadi kata kunci selama ini, yaitu informasi dan komunikasi. Di satu sisi pemkab (termasuk juga Pemko Payakumbuh, tentunya) berharap kontribusi kongkrit perantau untuk kampung halaman, sementara di sudut lain perantau yang tergabung dalam sejumlah paguyuban tidak tahu tentang saluran yang akan ditempuh. Road show Bupati Alis Marajo itu, sekali lagi, agaknya dimaksudkan untuk itu. Sebab, kita semua memiliki prinsip, kemajuan Limapuluh Kota dan upaya untuk mensejahterakan masyarakatnya, merupakan tanggung jawab semua elemen di daerah ini. Iya pemerintah, dunia usaha, termasuk juga masyarakat dari berbagai elemen. Anggota masyarakat itu juga terbagi dua, yaitu mereka yang menetap di kampung halaman,, dan yang mengadu peruntungan di tanah rantau. Di tengah APBD Limapuluh Kota yang sangat kecil dari tahun ke tahun, yang tidak seimbang dengan besarnya kebutuhan dan tuntutan daerah dan masyarakat, maka upaya untuk memanfaatkan semua potensi yang ada – termasuk dari perantau—merupakan langkah bijak untuk lebih mendinamisasi gerak pembangunan di Limapuluh Kota, yang kesemuanya didedikasikan untuk kemajuan daerah dan upaya mensejahterakan masyarakat.*** *) Kabag Humas dan Protokoler Setkab Limapuluh Kota / Pemimpin Redaksi Tabloid Sinamar
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Dari Redaksi
“Paket Hemat” ala Muhamad
S
AKALI marangkuah dayuang, duo-tigo pulau talampau. Bagi Pemimpin Umum/Redaksi dan Penanggung Jawab Tabloid Sinamar, Muhamad S. S.Pd., bidal tua itu diimplementasikan begini: sekali mengunjungi daerah tertentu, terutama dalam kapasitasnya sebagai Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota, maka dipastikan wilayah edar tabloid ini bertambah luas. Itulah yang terjadi pada Sabtu (22/2) lalu, ketika Muhamad mendampingi atasannya Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengadakan lawatan ke Provinsi Bengkulu. Alis Marajo datang ke Bengkulu untuk mengukuhkan kepengurusan IKLK Payakumbuh Provinsi Bengkulu periode 2013-2018, yang acaranya dipusatkan di Kemuning Mercusuar Resto, Jalan Pariwisata Pantai Panjang. Di luar tugas pokoknya mendampingi kegiatan Bupati di Bengkulu, Muhamad memanfaatkan waktu luang dengan berbagai kegiatan, terutama untuk mencari tenaga yang bisa dipercaya buat mengembangkan wilayah edar Sinamar di daerah tersebut. “Alhamdulillah, ada kawan lama yang menyatakan kesediaannya menjadi perpanjangan tangan Sinamar, dan bersedia mengedarkannya di provinsi itu,” kata Muhamad yang didampingi Kasubag Protokoler , Roni M.Nur, yang juga sebagai salah seorang Redaktur Tabloid ini. Darius, nama yang dipilih untuk menjadi distributor Sinamar untuk wilayah Bengkulu, bagi Muhamad bukanlah sosok baru. “Beliau kawan lamo ambo,” kata Muhamad. Ketika masih menjadi koresponden sejumlah media terbitan Jakarta untuk wilayah Limapuluh Kota dan Payakumbuh, menurut Muhamad, ia sering melakukan liputan bersama dengan Darius. Makanya, Muhamad berani mengatakan, “Sosok Darius ambo kenal luar-dalam.” Implikasi dari komitmen itu, sambung sosok yang lama menjadi praktisi media massa itu, terhitung Tabloid Sinamar Edisi 111, maka pasokan untuk wilayah edar Bengkulu akan segera dikirim. Menyusul kalau kelak pasokan untuk Bengkulu sudah dikirim, berarti menambah jumlah pasokan dari yang telah ada selama ini, terutama di daerah-daerah yang telah memiliki perwakilan. Sebab, sebelum perwakilan Bengkulu resmi ditunjuk, di beberapa daerah lainnya juga sudah ada perwakilan Tabloid Sinamar. Misalnya di Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau, untuk wilayah edar Provinsi Riau; dan di Kota Batam, untuk wilayah edar Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Berapa eksamplar untuk masing-masing perwakilan menerima pasokan, “Itu rahasia perusahaan,” katanya berkilah, lalu tertawa terbahak-bahak. Karena bukan media komersial, sebagai sosok tertinggi dalam struktur pengelolaan Tabloid
Kunjungan Muhammad S dan Roni M Nur ke Bengkulu
Sinamar, Muhamad memang dituntut berpandaipandai dalam banyak hal. “Tidak mungkin semua kegiatan yang berkaitan dengan Sinamar pembiayaannya digantungkan pada APBD, karena alokasi dana untuk itu sangat terbatas,” katanya. Untuk kegiatan pengadaan tabloid saja dari edisi ke edisi, sambungnya, “Kita sudah ngos-ngosan.” Dengan kata lain, ketersediaan dana untuk penerbitan tabloid ini hampir tidak menyisakan anggaran untuk biaya distribusi, sementara pihak pengelola menginginkan media ini memilki wilayah edar yang luas. Tidak hanya dalam lingkup Kabupaten Limapuluh Kota saja, bahkan diupayakan untuk daerah-daerah mana saja di Tanah Air –bahkan termasuk luar negeri—yang ada perantau Limapuluh Kota di sana. Makanya, inilah “paket hemat” yang diterapkan oleh Muhamad, yaitu bila Bupati Alis Marajo mengadakan lawatan ke mana saja, terutama ke luar dari Limapuluh Kota, selain melaksanakan tugas pokoknya sebagai Kabag Humas dan Protokoler mendampingi Bupati dalam segala kegiatan, di sela-sela waktu luang ia menyempatkan diri untuk mencari tenaga yang mungkin dipercaya untuk menjadi distributor Sinamar di daerah itu. “Yang menggembirakan, hampir setiap individu yang kita mintai bantuan untuk mengembangkan wilayah edar Sinamar, menyatakan menyambut baik dan antusias untuk melakukan tugas itu,” tambah Muhamad. Sama sekali tidak memiliki implikasi finansial, memang. “Yang mereka harapkan, dari Sinamar para perantau kita akan mendapat informasi yang lengkap tentang kampung halaman,” sambungnya. Namanya saja perantau, kendati sudah lama di rantau orang, ikatan batin dengan kampung halaman tidaklah akan terputus sepanjang hayat masih dikandung badan. “Dan media kita ini mereka nilai merupakan jembatan yang efektif untuk mengetahui perkembangan di tanah leluhur,” beber Muhamad.(e2)
Etalase
Basijobang KABUPATEN Limapuluh Kota memiliki sejumlah kesenian tradisional yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat. Di antaranya berdendang basijobang, yaitu sejenis dendang yang diiringi musik yang bersumber dari hentakan kotak korek api yang berkisah tentang Anggun Nan Tongga dan Putri Gondoriah. Sebutan Basijobang berasal dari gelar Anggun Nan Tungga yaitu Magek Jabang (jadilah Basijobang). Pedendang dan bakaba terkenal dengan basijobang dari Kabupaten lima Puluh Kota , diantaranya Tuen Islamidar dari Nagari Talang Maur, Kecamatan Mungka; dan Dt. Kodo dari Nagari Sungai Talang Kecamatan Guguak.(e2)
Sinamar
Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota I Wakil Bupati Lima Puluh Kota PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota I Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JA WAB : Kabag Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad.S DEWAN RE DAKSI : Muhamad.S (Ketua), Rino Putra, Joni Indra, Ronny Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik M.Nur REDAKTUR PELAKSANA : Rino Putra REDAKTUR : Joni Indra, Hendri Gunawan, Ronny M.Nur STAF REDAKSI : Herpatarmidi, Eliza, Gusmaria, Fitri Jufita Rahman REPORTER : Tesy Febrina, Nurfitri Rahmadani, FOTOGRAFER: Herpatarmidi, Yuridra Hasramogi, Erwin Suwanda SEKRETARIS : Gusmaria DISTRIBUTOR: Yuridra Hasramogi, Zulfadli. KONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK: Joy ALAMAT RE DAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bu pati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarila mak 26271 Web : www.limapuluhkota kab.go.id | Email : majalah.sinamar @ gmail.com PERCETAKAN : PT. Pekanbaru GRAFIKA (Isi diluar tanggungjawab percetakan). PERWAKILAN PEKAN BA RU : Rachpendi Sakti, Gonjong Limo Pekan Baru, Jl.Arifin Ahmad (Sebelah Universitas Terbuka) Pekan Baru. Media Pemkab Lima Puluh Kota
Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional nas kah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid .sinamar@gmail.com.
Utama REDAKSI 3 Laporan Tak tanggung-tanggung, untuk kedatangannya kali ini Wabup langsung mengendarai motor trail dengan menelusuri perbukitan menuju lokasi yang terletak lebih kurang 2 km dari pemukiman warga dengan akses jalan yang cukup berat.
S
YAIR lagu yang berbunyi, kau yang berjanji, kau pula yang memungkiri, sepertinya tidak berlaku bagi Wakil Bupati (Wabup) Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. Bagi sang Wabup, janji adalah sesuatu yang harus ditepati, kendati untuk menunaikan janji itu dengan menempuh perjalanan yang berat. Itulah yang dilakukan Wabup Asyirwan pada Sabtu (1/3), dengan mendatangi Jorong Kubang Bungkuak, Nagari Situjuah Batur, Kecamatan Situjuah Limo Nagari. Wabup datang ke sana untuk menunaikan janjinya kepada masyarakat. Ketika datang ke sana, Jumat (14.2), Wabup pernah berjanji kepada masyarakat setempat untuk
memboyong sejumlah kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah) untuk melihat potensi yang ada. Dalam kunjungan ke sana sekitar dua pekan sebelumnya, Wabup menemukan potensi pariwisata berupa danau. Di kawasan yang terletak di kaki Gunung Sago itu ternyata mempunyai sebuah danau yang posisinya terletak lebih kurang 2 km dari pemukiman penduduk. Danau itu dinilai sangat potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata alam, karena selain berhawa sejuk khas pegunungan, pemandangannya juga sangat indah. Wabup langsung berdecak kagum melihat keindahan danau itu, dan berjanji akan mendatangkan instansi terkait untuk melakukan peninjauan lebih mendalam. “Lokasi ini sangat indah dan masih alami, layak dijadikan salah satu destinasi wisata di Limapuluh Kota,” tutur Asyirwan. “Nanti kita akan membawa SKPD terkait untuk dapat bersamasama mengonsep kedepannya kawasan ini mau diapakan,” tandasnya. Tak tanggung-tanggung, untuk kedatangannya kali ini Wabup langsung mengendarai motor trail dengan menelusuri perbukitan menuju lokasi yang terletak lebih kurang 2 km dari pemukiman warga dengan akses jalan yang cukup b e r a t . Habis itu W a b u p mengitari l o k a s i danau u n t u k
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014 melakukan peninjauan, untuk kemudian rombongan motor trail yang dipimpin wabup menuju baru lokasi pertemuan di mana telah menunggu SKPD terkait, Wali Nagari, Wali Jorong dan ratusan warga Jorong Kubang Bungkuak. Kepala SKDP yang diboyong Wabup Asyirwan kali ini memang tergolong banyak dibandingkan dengan kunjungankunjungan sebelumnya. Antara lain tampak Kadis Tanhortbun Ir.Aprizul Nazar, Kadis Huttamb Ir.M.Khalid, MH, Kadis Perikanan Ir.Refilza, Kadis Budparpora Zulhikmi, S.Pd, M.Pd, Kepala BP4K Ir.M.Yunus, MT dan Kabid PSDA Dinas PU Edi, SH, MH. Tapi, kelelahan menempuh medan jalan yang berat seakan lumer begitu saja manakala sesampai Wabup di lokasi sudah disambut antusias oleh masyarakat. Tua-muda, besar-kecil, laki-laki dan perempuan, terkesan sama gembira dan berharapnya begitu melihat Wabup Asyirwan datang. Satu per satu anggota masyarakat itu disalami oleh mantan anggota DPRD Sumatera Utara itu dengan hangat. Di hadapan masyarakat setempat, Wabup Asyirwan mengatakan bahwa ia dan rombongan datang lagi ke nagari itu untuk memenuhi janji yang diucapkan ketika berkunjung ke sana pekan sebelumnya. Dalam kunjungan pekan lalu, di hadapan wali nagari dan wali jorong di sana, Wabup Asyirwan berjanji akan memboyong sejumlah kepala SKPD terkait untuk melihat potensi SDA (sumber daya alam) yang ada di sana. “Apakah lokasi dan potensi yang ada di sini bisa di kembangkan lagi, maka kami membawa langsung kepala SKPD terkait unruk melakukan peninjauan,” katanya. Dikatakan, dari peninjauan s e c a r a langsung tersebut diharapkan akan bisa dipetakan sejumlah potensi yang kemungkinan bisa dikembangkan, yang diperkirakan akan memberi umpan balik yang memadai bagi kepentingan kawasan dan masyarakat yang memukiminya. Asyirwan juga meminta Jorong Kubang Bungkuak ini dikembangkan benar-benar sesuai dengan potensinya sehingga nantinya bisa bermanfaat untuk warga dalam meningkatkan taraf hidup. “Jangan nanti setelah dikembangkan malah akan tersia-siakan,” katanya, sambil meminta Kepala Dinas Kehutanan dan Pertambangan untuk mncari tahu apakah kawasan itu termasuk yang boleh dikembangkan atau tidak lantaran termasuk ke dalam kawasan hutan lindung, misalnya. Kadis Budparpora Zulhikmi yang ditanya tentang potensi kepariwisataan kawasan itu, menjelaskan bahwa potensi lokasi ini memang sangat menjanjikan di bidang kepariwisataan. “Tentu bisa dikembangkan seperti tempat-tempat berjualan dan danaunya nanti bisa
diisi dengan sepeda air,” katanya. Karena baru pertama kali melakukan peninjauan ke sana, “Saya pikir untuk sementara baru hal itu bisa diangkat,” tambahnya. Sementara Kadis Kehutanan dan Pertambangan M.Khalid yang dikonfirmari Sinamar tentang hal itu menyatakan bahwa kalau memang kawasan di sana mempunyai potensi yang pantas diangkat, maka harus diperiksa dulu lebih lanjut apakah lokasi ini tidak termasuk hutan lindung. “Jadi kepada Wali Nagari kita ingatkan perlu dibuat peta nagari agar bisa ditindaklanjuti,” katanya. Kabid PSDA Edi SH MH mengatakan, sesuai dengan bidang tugas instansi yang dipimpinnya, pihaknya mengusulkan memeriksa berapa kedalaman air yang ada di danau karena sekarang permukaannya tertutup oleh semak dan dedaunan karena lama tidak terjamah. “Danau ini perlu kita bersihkan dulu. Setelah tahu berapa kedalamannya baru bisa kita melangkah lebih jauh,” terang Edi. Hal ini diamini oleh Kadis Perikanan Refilza, yang menyatakan siap nantinya untuk membudidayakan ikan dan juga membuat kelompok budidaya ikan. Demikian pula dengan Kepala BP4K M.Yunus dan Kadis Tanhortbun Aprizul Nazar, yang mengatakan lahan di pinggir-pinggir jalan menuju ke lokasi punya potensi untuk bercocok tanam. “Kami siap membantu masalah pertanian dan perkebunan di sini,” ucap mereka senada. Wali Nagari Situjuh Batua Dasferi, Amd mengucapkan terima kasih atas kunjungan Wabup dan instansi terkait untuk meninjau potensi di Nagari Situjuh Batua ini. “Kami warga Jorong Kubang Bungkuak khususnya dan Nagari Situjuah Batua umumnya mengucapkan terimakasih atas kunjungan Pak Wabup beserta rombongan, mudahmudahan apa-apa yang kita rencanakan hari ini bisa terlaksana nantinya,” ucap Dasferi. Sangat Mendukung Soal danau di sana yang akan dikembangkan menjadi objek wisata, mendapat dukungan dari masyarakat setempat. Amri, salah seorang warga, menyatakan sangat mendukung kalau pemerintah melalui instansi terkait atau investor yang berminat mengembangkan potensi itu menjadi objek wisata. Amri yakin, kalau kawasan itu dikelola secara profesional akan mengundang datangnya wisatawan untuk berkunjung ke sana. “Kalau nantinya tempat ini dijadikan objek wisata, tentunya bisa menunjang perekonomian masyarakat setempat yang umumnya bertanam cabe, coklat dan banyak lagi yang lainnya,” ungkap Amri. Dengan kata lain, kalau selama ini masyarakat di sana hanya tergantung dengan sektor pertanian, kalau danau itu sudah dikelola diharapkan menjadi sumber ekonomi alternatif bagi masyarakat. Dasril, pemuka masyarakat setempat, juga mengharapkan rencana ini bisa ditindaklanjuti oleh jajaran terkait. Syukursyukur kalau ada investor yang tertarik menanamkan modalnya di sana. “Lokasi ini tidak kalah indahnya dengan objek wisata yang lain yang sudah dikenal selama ini,” katanya setengah berpromosi. “Tapi karena tidak dikelola, ya,tidak menghasilkan apa-apa,” tambahnya. Wali Jorong Kubang Bungkuak Agusman Dt. Sinago menyatakan memberikan apresiasi positif dengan rencana tersebut dan juga berterimakasih atas kesediaan Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si yang mengunjungi daerahnya belum lama ini. “Terimakasihkepada Pak Wabup yang telah berkunjung ke jorong ini, semoga apa-apa yang telah kita rencanakan hari ini ke depannya bisa terwujud,” ucap Agusman. Setentang wacana sementara pihak yang berencana mengembangkan danau di kawasan itu menjadi objek wisata, Agusman menyatakan akan memberi dukungan yang diperlukan. “Kalau kurang dengan telapak tangan, dengan niru kami tampungkan,” katanya berfilosofi. Ia berharap, kalau danau itu dikembangkan menjadi objek wisata, diharapkan akan menjadi sumber ekonomi alternatif bagi warga di sana. (joy/ogi)
4
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Laporan Utama
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Di Lompek, Wabup Bicarakan Soal Jalan dengan Masyarakat
Harapan utama masyarakat adalah agar bagaimana akses jalan dan jembatan yang biasa mereka gunakan untuk membawa hasil tani mereka bisa tuntas dibuka. Selama ini akses jalan itu relatif sulit dilewati, yang menyebabkan warga kesulitan mendapatkan akses ekonomi dan sosial yang layak.
memboyong sejumlah kepala SKPD terkait. Lagi-lagi Wabup membuktikan janjinya. Sebab, dalam kunjungan ke Jorong Lompek itu, terlihat Wabup Asyirwan mengajak serta sejumlah kepala SKPD di lingkup Pemkab Limapuluh Kota seperti Kepala Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga Zulhikmi, S.Pd, M.Pd, Kabid di Dinas Pekerjaan Umum Edi, SH dan Kepala
T
API sebelum mendatangi Jorong Kubang Bungkuak, Nagari Situjuah Batur, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Sabtu (1/3), pada Jumat (28/2) Wakil Bupati (Wabup) Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si.dan rombongan mendatangi Jorong Lompek, Nagari Halaban, Kecamatan Lareh Sago Halaban. Dalam kunjungan sebelumnya ke jorong itu, Wabup juga berjanji akan
Wabup Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si meninjau jalan alternatif usaha tani di Jorong Lompek Nagari Halaban.(f-erwin)
Dinas Tanhortbun Ir.Aprizul Nazar. Sampai di lokasi, Wabup Asyirwan dan rombongan sudah ditunggu oleh ratusan warga Jorong Lompek dengan penuh harap. Harapan utama mereka adalah agar bagaimana akses jalan dan jembatan yang biasa mereka gunakan untuk membawa hasil tani mereka bisa tuntas dibuka. Selama ini akses jalan itu relatif sulit dilewati, yang menyebabkan warga kesulitan mendapatkan akses ekonomi dan sosial yang layak. Afrizal, seorang warga di sana, menjelaskan bahwa tidak sedikit masyarakat di sana yang membudidayakan memiliki tanaman cabe dan karet di Bukit Cubadak yang berlokasi di seberang sungai. Tapi, kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan tersebut dihadapkan dengan keterbatasan akses jalan, baik ke perkampungan atau ke pusat-pusat pemasaran terdekat. Mendengar penjelasan Afrizal, Kepala Dinas Kehutanan, Holtikultura dan Perkebunan Aprizul Nazar menyarankan untuk membangun jalan produksi tani di kawasan itu, bukan lagi jalan usaha tani. “Yang paling utama direncanakan adalah akses jalan ke dalam karena memiliki medan yang sangat sulit,” kata Aprizur. “Setelah itu baru pembuatan jembatan,” tambahnya. Wabup Asyirwan membenarkan saran Aprizal, dan meminta SKPD terkait
agar bisa membuat perencanaan terbaik mengatasi masalah ini, termasuk juga jenis-jenis kegiatan apa saja yang harus diprioritaskan. “Kalau ndak jalan dulu nan wak siapkan ba’a pulo caro kito mambaok material untuak mambuek jembatan nantinyo,” papar mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu. Edi,SH dari Dinas PU yang juga lama menetap di Jorong Lompek, menyatakan bahwa hal pertama yang dibutuhkan untuk perencanaan pembuatan jembatan gantung ini adalah ukuran pasti lebar sungai. “Kalau kita tahu lebar sungai, tentu kita bisa membuat rencana pembangunan. Jika akses jalan sudah dibuka nantinya, maka alat-alat dan material sudah bisa didatangkan,” ucap Edi. Sementara mengenai Lubuak Lompek, Wabup meminta pada Zulhikmi selaku Kadis Budparpora memikirkan cara bagaimana menggali dan merencanakan lubuak ini untuk bisa dan layak dijadikan objek wisata baru. Selain sangat indah, lubuak ini sungainya berpotensi dikembangkan sebagai lokasi arung jeram. “Seandainya ini bisa diwujudkan, warga Jorong Lompek akan mempunyai alternatif lain dalam menafkahi hidup mereka,, jelas Wabup. Wali Nagari Halaban, Hamdan, menyatakan bahwa panjang jalan yang biasa dipakai warganya untuk menjalankan usaha taninya ini adalah sekitar 700 meter, sedangkan lebar sungai lebih kurang 60 meter. “Kami sangat mengharapkan hal ini bisa direalisaikan secepatnya karena sangat dibutuhkan oleh warga Jorong Lompek dan kami warga Jorong Lompek mengucapkan terima kasih atas kesediaan bapak-bapak semua untuk meninjau ke sini,” ujar Hamdan. Menyikapi hal ini, Wabup meminta warga Jorong Lompek agar mau bersabar karena semua harus melalui sebuah proses perencanaan, baik itu administrasi maupun pembangunannya. “Saya tidak mau nantinya keinginan kita untuk membantu warga malah akan menimbulkan akibat-akibat yang tidak kita inginkan karena dijalankan tidak sesuai dengan aturan,” harap Wabup, yang juga mengingatkan kepada camat, wali nagari, wali jorong beserta kepala SKPD terkait secepatnya bisa berkoordinasi mengenai masalah ini. (joy/ogi)
Di Kapur IX Resmikan Gedung Baru BP3K SEHARI sebelumnya, Kamis (27/2), di Muaro Paiti, ibukota Kecamatan Kapur IX, Wakil Bupati (Wabup) Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. meresmikan gedung baru BP3K (Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan). Dalam kunjungan ke daerah ini, Wabup Asyirwan juga didampingi sejumlah kepala SKPD. Dalam kesempatan itu, Wabup Asyirwan mengingatkan bahwa UU No. 16/2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan sudah jelas mengharuskan untuk menata dan membangun kelembagaan penyuluhan yang tangguh. “Sebagaimana diketahui, pertanian masih merupakan sektor yang memberikan kontribusi produksi yang besar di Kabupaten Limauluh Kota,” katanya. “Maka inilah yang harus kita dorong terus-menerus agar para petani kita punya kecakapan dan paham di bidang pertanian,” tambahnya. Dikatakan, inti dari ketahanan pangan sesungguhnya adalah apabila produksi pangan mampu menghidupi dan memberi makan seluruh masyarakat di Limapuluh Kota. “Kepada para penyuluh diharapkan agar diadakan penyegaran sehingga nantinya mampu mentransfer teknologi kepada petani,” imbuh Wabup, sambil
berharap gedung baru itu bisa dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan fungsinya dan dipelihara secara bersamasama. Kepala BP4K M. Yunus menjelaskan bahwa Limapuluh Kota mempunyai 13 gedung BP3K yang tersebar di setiap kecamatan. “Tentu kita berharap tempat ini dijadikan simpul untuk berkoordinasinya dan menyelaraskan program kegiatan,” ucapnya. Ia juga berharap di BP3K ini nantinya para petani bisa berkoordinasi dengan SKPD dalam rangka bagaimana memfasilitasi pelaku utama, pelaku usaha. Sebelumnya Kepala BP3K Kapur IX Suwer Sepwan Andika, SP melaporkan bahwa sumber dana gedung ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Limapuluh Kota yang diamanatkan kepada BP3K Kapur IX. “Besar harapan kami dengan bagusnya bangunan dan lengkapnya fasilitas dapat meningkatkan pengembangan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan di Kecamatan Kapur IX,, tambahnya. Sedangkan peserta yang hadir, menurut Sepwan, adalah para pengurus kelompok tani di Kapur IX dengan rincian 77 buah keltan dan kelompok pembudidaya ikan yang teregister, dan ditam-
Pembukaan selubung papan nama kantor BP3K Kecamatan Kapur IX oleh Wabup H.Asyirwan Yunus (f-erwin)
bah 27 keltan yang masih dalam tahap pengurusan register. Dan ditambah sebanyak delapan gapoktan plus dengan 8
Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) yang menjadi penggerak sektor pertanian di Kapur IX. (joy/ogi)
5
Sinamar
Laporan Utama
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Wabup Asyirwan Yunus:
“Tidak Ada Kata Main-main dalam Mengelola Pendidikan”
WABUP Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si meninjau SMAN 2 Harau saat pembukaan Lomba Sains dan Bahasa Inggris. (f-ogi)
“Dengan terselenggaranya lomba ini, kedepannya harus lebih memberikan perhatian yang lebih pada siswa. Terutama kepada siswa berkemampuan khusus. Begitu pun jangan terlalu fokus pada satu skill saja tapi harus dikembangkan.”
K
ABUPATEN Limapuluh Kota sejak beberapa waktu belakangan sudah memiliki sekolah unggul, yaitu SMU Negeri 2 Harau yang berlokasi di Tarantang, Keecamatan Harau. Dari sekolah itu diharapkan akan lahir cikal-bakal puteraputeri tebaik Limapuluh Kota, yang siap berkompetisi dalam skala yang lebih luas. Perlahan tapi pasti, lembaga pendidikan yang menyandang predikat sekolah unggul itu melakukan sejumlah gebrakan, yang mungkin jarang diperbuat oleh sekolah-sekolah lainnya. Antara lain, belum lama ini sekolah tersebut berinisiatif
mengadakan Lomba Sains dan Bahasa Inggris tingkat SLTP unuk dua daerah sekaligus, yaitu Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Lomba yang baru pertama kali diadakan di Kabupaten Limapuluh Kota tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si, Rabu (19/2). Hadir pada acara ini, Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota Drs.Desri, M.Pd dan Kabid Pendidikan Menengah Diknas Nasrul Arpi, dan sejumlah undangan lainnya. Sejumlah siswa juga tampak tekun mengikuti kegiatan itu.
Dalam sambutannya Wabup menyampaikan bahwa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa maka kita tidak boleh main-main dengan masalah pendidikan, maka tentunya pembangunan fisik harus dibarengi dengan pembangunan secara non-fisik. Salah satunya telah dilakukan oleh SMAN 2 Harau melalui Lomba Sains dan Bahasa Inggris. Kepada para siswa peserta lomba, Wabup menekankan bahwa hal yang harus dicapai dalam lomba ini bukan menang atau kalah saja, tapi juga bagaimana siswa bisa tampil secara maksimal. Tidak saja dalam hal materi lomba, tapi juga keberanian untuk tampil kedepan. “Ini harus kita tekankan pada siswa sehingga selain ajang untuk perlombaan, kegiatan ini akan melatih siswa secara mental,” tandas Asyirwan. Kepala Dinas Pendidikan, Desri, menyampaikan, Lomba Sains dan Bahasa Inggris merupakan upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di Kabupaten Limapuluh Kota. Sesuai dengan visi misi pasangan Alismarajo-Asyirwan Yunus terhadap dunia pendidikan Kabupaten Lima-puluh Kota. “Dengan terselenggaranya lomba ini, kedepannya harus lebih memberikan perhatian yang lebih pada siswa. Terutama kepada siswa berkemampuan khusus. Begitu pun jangan terlalu fokus pada satu skill saja tapi harus dikem-bangkan,” ujar Desri. Selain untuk saling berpacu jadi yang terbaik, lomba tersebut sekaligus mencari bibit unggul untuk penerimaan siswa baru di sekolah kebanggaan Kabu-paten Limapuluh Kota itu. Pemenang dari rangking 1 sampai 5 dalam perlombaan tersebut, nantinya akan diterima langsung di SMAN 2 Harau tanpa diseleksi. Kepala SMAN 2 Harau, Lely Hanafiah, berharap dengan adanya lomba yang lebih mengutamakan sains itu, nantinya diharapkan bisa menyaring siswa-siswa berbakat di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh untuk bisa menimba ilmu di SMA 2 Harau. (joy/ogi)
Menumpangkan Harapan Melalui Sekolah Unggul K E N D AT I m e n ya n d a n g predikat sebagai kabupaten yang tergolong tua di Provinsi Sumatera Barat, toh di Kabupaten Limapuluh Kota belum tersedia semua yang d i b u t u h k a n o l e h m a s y arakat. Dalam bidang pendidikan, satu misal, sejauh ini belum ada sekolah di Limapuluh Kota yang bisa dibanggakan. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota Desri mengakui realitas tersebut. “Bila men y e b u t s ekolah unggul, atau
setidaknya sekolah yang menjadi sasaran banyak anak murid untuk melanjutkan pendidikan, kita pantas berhiba hati karena sejauh ini Limapuluh Kota belum memilikinya,” kata Desri kepada Sinamar di kantornya,beberapa waktu lalu. “Padahal kita kurang apa?” ujarnya, mempertanyakan. Merujuk hasil sebuah penelitian, menurut Desri, rata-rata tingkat intelenjensia (IQ) anak-anak Limapuluh Kota di atas anak-anak lainnya di Sumbar. Daerah ini juga didukung lahan yang luas untuk mendirikan sekolah baru, ditambah tingkat kesadaran para orangtua dalam mendidik anak yang terus membaik. “Barangkali kita belum memiliki tekad yang kuat ke ara itu,” tambahnya. Akibatnya antara lain, menurut Desri, setiap tahun ajaran baru banyak di antara anak-anak tamatan SMTP di Limapuluh Kota mencari sekolah di luar wilayah kabupaten, termasuk ke daerah tetangga Kota Payakumbuh, karena s e k o l a h j e n j a n g S M TA ya n g a d a d i
Limapuluh Kota dinilai tidak memenuhi harapan mereka. “Tentu hubungannya terkait erat dengan kualitas sekolah,” katanya. Dasar pemikiran itulah yang kemudian, menurut Desri, mendorong pihaknya untuk menyiapkan sebuah sekolah untuk dijadikan SMU unggul, dan pilihan jatuh ke SMU Negeri 2 Tarantang. “Kita berharap, dengan semua kesungguhan yang kita miliki, kelak SMU tersebut menjadi sekolah harapan dan dambaan banyak orang, termasuk dalam melanjutkan pendidikan,” katanya. Pada skala yang lebih luas, tambah mantan pejabat di lingkup Pemkab Pesisir Selatan itu, sekolah tersebut juga diharapkan sebagai kawah candradimuka untuk mencetak para calon pemimpin Kabupaten Limapuluh Kota k e d e p a n . Ya i t u s e k o l a h ya n g d i h a rapkan sebagai wahana untuk mencetak SDM (sumber daya manusia) yang kualifaid, yang diharapkan akan mampu menjawab tantangan zaman yang makin berat. (e2)
6
Aparatur & Politika
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Gerbong Mutasi Bergerak Lagi
WAKIL Bupati Limapuluh Kota Asyirwan Yunus melantik dan mengambil sumpah jabatan sejumlah pejabat baru di aula kantor bupati setempat, Jumat (21/2). (erwin)
“Saya minta kepada Puskesmas agar segera melakukan serah terima jabatan karena di bidang ini bersifat pelayanan untuk masyarakat. Jangan sampai gara-gara sibuk pisah sambut sehingga masyarakat terabaikan.”
U
NTUK memenuhi tuntutan dan kebutuhan organisasi, gerbong mutasi kembali bergerak di jajaran Pemkab Limapuluh Kota. Kali ini untuk
pejabat eselon IV di jajaran Dinas Kesehatan dan pemerintah kecamatan. Sama dengan mutasi sebelumnya, kali ini juga terjadi rotasi dan promosi jabatan. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan untuk sejumlah pejabat baru tersebut dilakukan Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. yang dipusatkan di aula Kantor Bupati di Sarilamak, Kecamatan Harau, Jumat (21/2). Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Drs.Indra Nazwar, dan Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Elfi Rahmi, S.Sos. Dalam sambutannya, Wabup Asyirwan Yunus menyebutkan bahwa mutasi kali ini dilakukan sebagai dampak dari penerapan Perda Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) baru,
Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus memimpin rapat persiapan pelaksanaan kirab/karnaval menyongsong pemilu legislatif di aula KPU di Tanjung Pati, belum lama ini.
Bertekad jadi Penyelenggara Pemilu Terbaik di Sumbar
P
ESTA demokrasi sekali lima tahunan, berupa pemilu legislatif, waktu penyelenggaraannya hanya terpaut beberapa pekan ke depan. Sejauh mana kesiapan Kabupaten Limapuluh Kota
dalam menyukseskan pesta politik yang dimaksudkan untuk memilih anggora DPR RI, DPRD, DPD dan presiden dan wakil presiden itu? “Kalau kita bisa berharap, tentunya
yang sudah diundangkan pada 4 Februari 2014. “Tentu hal ini akan mendatangkan konsekuensikonsekuensi tertentu berupa promosi, rotasi dan ada beberapa tempat yang kosong,” ujarnya. Pada kesempatan itu Wabup Asyirwan mengharapakan kepada para pejabat yang dilantik agar bisa melayani masyarakat sesuai dengan aturan yang berlaku dan sesuai dengan tupoksi masing-masing. “Pada setiap pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan hal ini selalu saya sampaikan, marilah bekerja dengan baik,” kata mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu. Wabup Asyirwan juga menekankan pada pejabat struktural di Dinas Kesehatan Limapuluh Kota kesehatan
untuk menyegerakan proses serah terima jabatan. “Saya minta kepada Puskesmas agar segera melakukan serah terima jabatan karena di bidang ini bersifat pelayanan untuk masyarakat. Jangan sampai gara-gara sibuk pisah sambut sehingga masyarakat terabaikan,” tegas Asyirwan. Acara pengambilan sumpah dan pelantikan ini melibatkan sekitar 35 orang pejabat pejabat Eselon IV dengan 17 orang dari bidang kesehatan diantaranya dr.Ratmi dengan jabatan lama Dokter Muda Puskesmas Dangungdangung dilantik untuk jabatan baru sebagai Kepala Puskesmas Dangungdangung. Sedangkan di kecamatan, melibatkan 18 orang pejabat (h/ddg)
diharapkan Kabupaten Limapuluh Kota akan menjadi daerah penyelenggaran Pemilu Legislatif 2014 terbaik di tingkat Sumatera Barat,” kata Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. ketika memimpin rapat persiapan pelaksanaan kirab/karnaval menyongsong pemilu legislatif di aula KPU di Tanjung Pati, belum lama ini. Tampak hadir pada acara tersebut antara lain Kapolres Limapuluh Kota AKBP.Cucuk Trihono, Danramil Harau Kapten Suherman, utusan partai politik peserta pemilu dan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait di lingkup Pemkab Limapuluh Kota. Wabup Asyirwan mengharapkan agar pemilu nantinya bisa terselenggara dan berjalan dengan aman, damai dan tertib. “Pemilu nanti jangan sampai menyisakan banyak persoalan kontra produktif di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya. Wabup mengatakan bahwa apapun yang diselenggarakan KPU hari ini tentunya untuk meminimalisir persoalan-persoalan dan kelemahan yang selama ini terjadi. “Pemerintah daerah siap menyukseskan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden, Wakil Presiden yang akan dilaksanakan pada tahun ini,” imbuh mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu. Ia juga berharap agar semuanya bisa menyamakan persepsi dan tujuan untuk melaksanakan pesta demokrasi ini dengan baik yang dikenal dengan Pemilu Badunsanak. Sementara itu Kapolres Limapuluh Kota AKBP.Cucuk Trihono menyampaikan
bahwa pemilu merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat, bahkan oleh negara. “Kalau pemilu itu dilaksanakan tanpa pemahaman sikap bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan nantinya. “Jadi mari kita bersama-sama menyelenggarakan pemilu yang aman dan damai,” harap Kapolres. “Selaku aparatur negara yang bertugas nantinya di bagian pengamanan, berkali- kali kami tegaskan bahwa 100% polisi netral,” tegas Cucuk. Ketua KPU Limapuluh Kota Ismet Aljannata, S.Fil.I melaporkan bahwa kirab/ karnaval dan deklarasi kampanye damai itu dilaksanakan sesuai dengan Surat KPU RI NO. 86/KPU/II/2014 Tanggal 12 Februari Tahun 2014 dengan perihal penjelasan gerak jalan dan kirab/karnaval pemilu 2014. “Adapun nantinya gerak jalan sehat menyongsong pemilu 2014 akan dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2014 jam 07:00 dengan rute dari halaman Kantor Bupati Sarilamakdan finish di lapangan Simra Tanjung Pati,” lapor Ismet. Kegiatan ini, tambah Ismet, bertujuan agar masyarakat mengetahui bahwa pelaksanaan pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD prov/kota tahun 2014 sudah di ambang pintu dan agar masyarakat antusias berpartisipasi aktif dalam pemilu. “Kirab/karnaval akan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 15 Maret 2014 pukul 09:00 dengan rute Kantor BupatiSarilamak, Lubuak Batingkok, Simalanggang, Taeh, Limbanang, menuju ke Payakumbuh dan berakhir di kantor KPU Kabupaten Lima Puluh Kota,” tandas Ismet (joy/ogi)
7
Infrastruktur & REDAKSI Lingkungan
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Disarankan, Pembangunan Pasar Modern di Sarilamak
“Pembangunan terminal tidak dilakukan setengahsetengah, namun lebih representatif. Di kawasan itu disediakan palataran parkir yang bakal menggairahkan dan menghidupkan lagi dinamika pelaku ekonomi.”
M
ENYANDANG predikat sebagai ibukota Kabupaten Limapuluh Kota, bisa dibayangkan perkembangan Nagari Sarilamak bersama beberapa nagari terdekat yang termasuk dalam rencana pengembangan IKK (ibu kota kabupaten) di Kecamatan Harau dalam beberapa tahun ke depan. Katakanlah 10 atau 20 tahun ke muka. Beberapa program telah dilakukan untuk itu, yang secara perlahan mampu menyulap kondisi nagari yang terletak di sisi ruas jalan Sumbar-Riau itu. Sementara saat ini juga tengah disiapkan sejumlah program. “Pemkab juga terus menyiapkan jalan lingkar luar Batu Balang-Ketinggian beserta satu unit jembatan di Boncah,” kata Kepala Bappeda Kabupaten Limapuluh Kota, Novian Burano. Selain itu, tambah Novian, pemkab juga merencanakan pembangunan terminal yang representatif di pusat Kota Sarilamak, termasuk pembangunan gedung pemerintahan yang sudah rampung semakin bertambah. Belum lagi pembangunan 4 unit kantor SKPD yang baru tahun anggaran 2014, dana
untuk itu sudah disetujui DPRD setempat. Sedangkan pembangunan sarana air bersih tengah giat giatnya dikerjakan saat ini. Menurut dia, rencana di kawasan IKK Sarilamak akan dilengkapi dengan satu unit rumah sakit yang berada di bawah naungan RSUD (rumah sakit umum daerah) Suliki. Untuk rencana yang disebut terakhir, menurut Novian, lahan lokasi pembangunan rumah sakit itu sampai kini belum tersedia. “Kita tengah mengupayakan penyediaan lahan,” ujar Novian Burano. Ditambahkan, kawasan IKK Sarilamak juga akan dilengkapi dengan satu unit mesjid raya yang dilengkapi dengan Islamic center di pusat pemerin-tahan. Sebelumnya sudah dilaksanakan studi kelaya-kan dan pembebasan lahan untuk lokasi pembangunan masjid yang berada di dekat Mapolres Limapuluh Kota, dilengkapi dengan gedung perpustakaan dan sarana prsarana lain. Menurut dia, tahun ini tengah dipikirkan pembena-han kawasan seluas 216 km persegi. Lahan tersebut direncanakan untuk pembangunan terminal bus antar kota antar provinsi (AKAP), antar kota dalam propinsi (AKDP) serta angpedes. Sedangkan pasar tradisional yang ada seka-rang ini perlu dibenahi lagi dengan perluasan lokasi pasar. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Limapuluh Kota, Drs.Rasdison, menyarankan sebaiknya pembangunan terminal tidak begitu jauh dari kantor bupati. Tepatnya kawasan terminal itu, berlokasi di dekat jembatan Sarilamak, karenanya diper-lukan pembebasan lahan di kiri dan kanan jalan. “Di kawasan terminal dilengkapi dengan
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
pasar moderen setingkat maal, pasar grosir, produk makanan ringan, makanan spesifik, SPBU, mushalla dan lain,” katanya. “Pembangunan terminal tidak dilakukan setengah-setengah, namun lebih representatif. Di kawasan itu disediakan palataran parkir yang bakal mengga-irahkan dan menghidupkan lagi dinamika pelaku ekonomi,” tambah Rasdion. Melalui upaya tersebut, menurutnya, diharapkan Kota Sarilamak suatu saat nanti bakal menjadi pusat pemerintahan, jasa dan perdagangan, sekaligus mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. (zulkifli)
Novyan Burano
Lingkungan
Dampak Pengambilan Galian C, Batang Mungo Semakin Kritis
D
IDUGA akibat maraknya aksi penambangan liar bahan galian golongan C di sungai Batang Mungo yang melewati kawasan Taram, Kecamatan Harau, berdampak terhadap kerusakan lingkungan. Buktinya, Batang Mungo semakin kritis, terutama di lokasi penambangan. Kini areal sungai semakin meluas, akibat pengambilan material kerekel yang tidak terkendali. Bardasarkan pantauan ke lokasi beberapa hari yang lalu, terlihat truk pengangkut masuk ke sungai memuat kerekel, karena air batang Mungo sangat dangkal, sebulan belakangan ini hujan jarang turun. Sehingga masyarakat bebas melakukan aktifitas mengambil material yang berlimpah, tanpa mem-pedulikan lingkungan. Pemuka masyarakat Batu Balang, Kecamatan Harau, Nasrul Rasyid yang diminta pendapatnya, menyebutkan penambangan yang tidak terkendali memang berpotensi merusak lingkungan. Karena itu, dinas terkait, perlu melakukan tindakan berarti dalam menertibkan tambang liar yang berpotensi merusak lingkungan sungai.. “Bila dibiarkan begitu saja, tidak ada pembatasan dari Instansi terkait, maka lingkungan sungai akan semakin rusak. Dampaknya, berpotensi terjadinya banjir serta dapat merusak kawasan persawahan penduduk setempat. Karena itu, perlu dilakukan pengarahan dan sosialisasi yang gencar kepada penambang di sungai tersebut. Hal senada juga diungkapkan pemerhati lingkungan, Edlen Syarkawi yang dihubungi secara terpisah. Ia juga sangat berharap pihak Dinas Kehutanan dan Pertambangan Limapuluh Kota, maupun Badang Lingkungan Hidup segera turun tangan, supaya tidak terjadi
kerusakan lingkungan yang lebih parah, ulasnya. “Pengambilan material bahan galian golongan C di Kabupaten Limapuluh Kota sudah ada ketentuannya. Para pemilik tambang seharusnya mengurus dan memiliki izin usaha tambang, sehingga jelas lokasi yang dapat digarap dan lokasi yang terlarang, dengan cara itu
kerusakan lingkungan sungai dapat diminimalkan, jelasnya.. Sampai kini belum terdengar sanksi yang diberikan kepada penambang yang tidak memiliki izin usaha tambang. Sehingga aktivitas tambang liar diduga masih marak di Limapuluh Kota, seperti yang terjadi di sepanjang batang Sinamar, Batang Harau, batang Mungo,
kawasan perbukitan. Penertiban tambang liar sudah masuk prioritas bagi Pemkab Limapuluh Kota, untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan yang akan berdampak terhadap bencana alam. “Jika penertiban tambang liar tidak dilakukan di daerah ini akan sangat rawan kerusakan lingkungan. (zulkifli)
SALAH satu sungai di Kabupaten Lima Puluh Kota yang menjadi lokasi pengambilan pasir dan kerikil. (hendri gunawan)
8
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Peristiwa
“Kita tidak ingin proses belajar dan mengajar di sekolah ini terganggu. Karenanya kita harus mengupayakan penanganan secepatnya Sehingga sekolah ini dapat melaksanakan proses belajar dan NGIN tahu soal besarn ya atensi Bupati Limapu luh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo terhada p sektor pendidikan? Tidak lama setelah SDN 01 Mungo di Kecama tan Luhak dilalap si jago merah, Bupati langsung memer intahka n instans i terkait menggelar rapat teknis guna menem puh langka h-langk ah buat mereha bilitasi gedung sekolah itu. “Saya minta Dinas Pendid ikan, BPBD, Dinas PU dan para Asisten untuk segera melaksanakan rapat teknis buat mempe rcepat proses rehab sekolah ini,” ujar Bupati Alis Marajo yang langsu ng melaku kan peninja uan ke bangunan sekolah yang sudah menjadi puing itu, Senin (24/2). Dalam peninjauan itu, Bupati didampingi sejumlah kepala SKPD di lingkup Pemkab Limapuluh Kota. Bupati mengharapk an pada rapat teknis tersebu t, yang akan meliba tkan dinas/i nstansi terkait, segera disimp ulkan apa yang harus dilakuk an, dari mana sumber pendan aan dan bagaim ana prosesn ya. “Dengan ditanganinya persoalan ini secara lintas sektora l, diharap kan sekolah naas ini segera tertangani dan dapat difung sikan kembal i,” tambah mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota itu. “Kita tidak ingin proses belajar dan menga jar di sekolah ini tergang gu. Karena nya kita harus mengu payaka n penang anan secepa tnya Sehing ga sekolah ini dapat melaksanakan proses belajar dan menga jar bagi 194 muridnya,” tekan Bupati, yang meminta semua pihak menga nggap peristiw a kebaka ran tersebu t sebaga i sebuah
I
Sinamar
namun musiba h yang harus diambi l hik- dalam penyel idikan polisi, dugaan sement ara api berasal dari mahny a. Safri. Senada dengan Bupati , Kepala konsleting arus pendek,” tutur i, dinihar (11/2) Selasa nya, Sebelum Limaaten Dinas Pendid ikan Kabup batua puluh Kota Desri menjela skan bahwa ruang kelas SD Negeri 06 Situjuah Nagari Kototin ggi, Jorong rapat teknis yang akan dilaksanakan itu di Situjua h dimaks udkan buat membi carakan ba- Situjua hbatua , Kecam atan luh gaiman a mengu payaka n proses ban- Limo Nagari , Kabupa ten Limapu Tidak Orang r dibaka diduga Kota, seceitu sekolah tuan dan rehabilitasi memba kar patnya . “Terma suk juga bagaim ana Dikena l (OTK). Api hanya meremsampai tidak dan II kelas ruang bansumber atau an anggar solusi nya. sebelah di lain n ruanga ke , bet Bupati tuanny a, sesuai arahan lemari dan penanganannya dilakukan secara lintas Namun api melalap sebuah meja guru. Buku pelajaran di dalamnya sektoral,” ujar Desri. juga Sement ara Kepala SDN 01 Mungo hangus terbaka r. Jelaga hitam ruang Safri A yang diminta i keteran gannya mewar nai plafon dan tembok mengat akan, peristiw a kebaka ran itu kelas. Inform asi yang dipero leh, ruang terjadi Mingg u (23/2) sekitar pukul II SDN 06 Kototin ggi, diketah ui kelas sekali a pertam tampak Api WIB. 14.15 r pertam a kali oleh Benni baterbaka tukang di loteng lokal kelas 4 oleh t. “Tadi, ngunan yang sedang bekerja di Hidaya t, penjaga SD tersebu Subuh, shalat waktu masuk selepas sekolah itu. ruang Mengetahui ada asap mengepul dari Benni melihat api membe sar di dam-kan dalam kelas tersebu t, saksi langsun g kelas II. Dia langsung me-malemari dan mencar i air dan menyir amnya . Tapi api tersebut. Namun, sebuah tidak dapat upaya saksi tidak membu ahkan hasil meja guru berisi buku-buku, , api karena api sudah membe sar. “Hanya diselam atkan. Tapi masih untung kata lain,” ruangan ke et meremb api tidak saja dalam tempo sekitar 15 menit Sindo, sudah menye bar ke seluruh lokal H Daruss alim Datuak Paduko asal Kota luh Limapu DPRD a anggot Mungo Nagari di sekolah tertua an. wartaw kepada batua saat Situjuah tersebu t,” terang Safri yang Kapols ek Situjua h AKP Hendra kejadia n juga tengah berada di TKP i yang dikonfirmasi wartawan Restuad ) (tempat kejadian perkara peTidak tanggu ng-tang gung, akibat secara terpisa h, membe narkan kami dapat tadi “Benar, . tersebut ristiwa mengitu, merah jago si n amuka 06 Situhangus kan sebany ak sembil an lokal laporan , ruang kelas SDN ucap-ny a. ruang belajar dan masing -masin gnya juahbat ua diduga dibakar ,” baru sesatu ruangan guru, UKS serta dapur dan AKP Hendra Restua di yang ek Kapols i sebaga at menjab api bulan WC. Selain merata kan bangun an, Rudi juga meludeskan seluruh mobiler, arsip Situjua h, mengg antikan AKP Kasat dan isi bangun an lainnya . Api hanya Munanda yang promosi sebagai ku, menga menyis akan pustak a sekolah yang Reskrim Polres Pasama n, ah angbangun annya terpisah sekitar 8 meter sudah menuru nkan sejuml kan melaku untuk n, lapanga ke m gotanya pemada Unit dari lokal yang terbakar. buktikebakaran yang segera datang berhasil penyelidikan dan mengumpulkan melokalisir api agar tidak merembet ke bukti. “Kasus tersebu t sedang kami selisejuml ah rumah warga yang ada di diki. Kami sudah meminta keterangan sekitarn ya. t, Inform asi yang diterim a menye - seoran g saksi, yakni Benni Hidaya dia sendiri, butkan , untuk sement ara pelaksa naan penjaga SD tersebut. Namun berhara p, proses belajar mengaj ar dilaksa nakan tidak melihat pelaku, Kami si, agar informa dapat akat masyar kalau yang Mungo di sekolah tetangga SDN 04 ” ujar berjara k sekitar 200 meter dari SDN tidak ragu-ra gu membe ritahu, i. Restuad Hendra AKP Rp1,7 ai mencap ditaksir 01. ”Kerugian milyar. Penyeb ab kebaka ran masih
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Kasus kebaka ran lain menim pa Irpendri , 35, warga Jorong Parik Panjang, Nagari Taeh Baruah , Kecam atan Payakumbuh. Akibat peristiwa tersebut, korban mengal ami luka bakar cukup parah di sekujur tubuhn ya hingga 90 persen. Korban terjebak dalam api saat akan membu ang jeriken berisi bensin dari dalam rumahn ya ketika terjadi kebakaran, Minggu (2/2) sore lalu. Istri korban , Yusma inil, 35, tidak menyan gka jeriken berisi bensin akan disamb ar api kompo r ketika sedang memas ak kue dagang annya. Hingga menyeb abkan api membe sar dan sulit dipadamkan di kios yang juga menjual bensin eceran itu. Di tengah kobaran api yang terus menya la, Yusma inil berupa ya menyel amatka n dua orang anaknya yang tertidur di dalam rumah. Sement ara Irpend ri berusa ha mengelua rkan jeriken besar dari dalam rumah agar berisi bensin yang belum di-tuang ke dalam kemasan 1 liter, tidak meleda k dan membu at api semaki n membe sar. Namun naas, korban yang dalam keadaa n panik, terjatu h saat akan membawa jeriken berisi bensin keluar. Sehingga membasahai tubuhnya hingga dengan cepat apipun menyam bar tanpa bisa dikend alikan. Berunt ung sejumla h tetangg a yang berdata ngan dan segera membantu korban. Namun warga juga kesulitan memadamkan api pada tubuh korban, hingga akhirnya ada warga yang berinis iatif untuk menyiramkan pasir pada tubuh korban. Sehari usai kebaka ran, Bupati Limapu luh Kota, Alis Marajo Datuak Sori Marajo , langsu ng menye rahkan bantua n dari Pemeri ntah Kabupa ten Limapuluh Kota, Senin (3/2). Didampingi Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transm igrasi (Sosna kertran s), Nasri yanto, Kepala Badan Penang gulang an Bencan a Daerah , Irfan, dan Kabid Banjamsos Afdal Bupati mengucapkan turut berduk a dan berhara p keluarg a yang tertimp a musiba h kebaka ran untuk sabar. (gun/herpa)
9
Sinamar
Agropolitan
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
DEPUTI Senior Gubernur BI Mirza Adityaswara dan Asyirwan Yunus meninjau rumah kompos Poktan Fadhila.(f-fridel)
Berprestasi, Keltan Fadhila Terima Bantuan dari BI “Tingginya volume eksporimpor dan kenaikan harga barang-barang di Indonesia, termasuk barang-barang kebutuhan pokok, bisa menyebabkan penghasilan masyarakat terus tergerus, dan untuk itu BI berupaya agar ketahanan pangan masyarakat terus meningkat.”
T
IDAK satu jalan ke Roma, memang. Dan tidak pula ciat upaya untuk lebih memberdayakan kelompok. Lihatlah Kelompok Tani Fadhila di Jorong Sipatai, Kenagarian Taram, Kecamatan Harau, misalnya. Karena dinilai berprestasi,
bahkan B (Bank Indonesia) mengulurkan bantuan untuk keltan (kelompok tani) tersebut. Bantuan yang diterima keltan itu dari BI berupa bantuan program sosial dalam bentuk sejumlah barang dengan nilai total mencapai Rp.326.465.000. Tujuannya dimaksudkan untuk terus berupaya memberdayakan Sektor riil dan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) yang ada. Sementara keltan tersebut sudah sejak lama memiliki tempat pengolahan pupuk kompos. Bantuan tersebut diserahkan oleh Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Mirza Adityaswara pada Sabtu (22/2). Turut hadir Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus, M.Si, Camat Harau Decky Yusman, S.STP, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VIII Mahdy Mahmudi, Kepala Dinas Peternakan Sumbar Erinaldi, Walinagari
Taram dan jajaran SKPD di lingkup Pemkab Limapuluh Kota. Asyirwan Yunus dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Deputi Senior Gubernur BI dan rombongan. Selain itu atas nama Pemerintah Kabupaten, ia mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. “Atas nama pemerintah kabupaten, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan ini. Mudah-mudahan dapat lebih memotivasi anggota Poktan Fadhila dan masyarakat pada umumnya,” sebut Asyirwan. Sementara Deputi Senior Gubernur BI Mirza Adityaswara dalam sambutannya mengatakan bahwa tingginya volume ekspor-impor dan kenaikan harga barangbarang di Indonesia, termasuk barangbarang kebutuhan pokok, bisa menyebabkan penghasilan masyarakat terus tergerus, dan untuk itu Bank Indonesia berupaya agar ketahanan pangan masyarakat terus meningkat. “Kita berharap agar Bantuan Program Sosial ini dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat,” ujarnya. “Bank Indonesia juga ikut ambil bagian dalam rangka mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah melalui kegiatan yang bersifat langsung ataupun
tidak,” tandas Mirza. Pemberian Bantuan Program Sosial Bank Indonesia kepada Poktan Fadhila ini ditandai dengan penyerahan plakat kepada Ketua Poktan yang disaksikan oleh Wakil Bupati. Bantuan untuk peningkatan produktivitas usaha dan pendapatan masyarakat tani ini senilai Rp.326.465.000 tersebut berupa pembangunan 2 unit rumah kompos, 2 unit mesin chopper/ pencacah kompos, 2 unit mesin pengayak kompos, 1unit mesin pengering pakan, 4 unit blower/kipas dan fasilitasi pelatihan manajemen kelompok dan teknologi budidaya sapi. Poktan Fadhila berdiri sejak tahun 2004 dan pada tahun 2011 berhasil meraih prestasi nasional dengan menjadi Juara 3 Kelompok Sapi. Kelompok yang diketuai oleh Ihsan (52) yang juga warga setempat ini, melakukan fermentasi jerami dan kulit coklat untuk pakan ternak sapi. Selain itu, pada tahun 2010 melalui Program Sarjana Membangun Desa (SMD) juga didapatkan bantuan ternak sebanyak 31 ekor, dan hingga Februari tahun ini ternak tersebut telah berjumlah 46 ekor. “Dalam mengembangkan kelompok tani ini kami juga memungut simpanan pokok dan wajib. Kami sangat berterima kasih atas bantuan sosial dari BI,” sebut Ihsan. (joy/ogi)
Kalau tak Terdaftar di BP4K, Jangan Harap Dapat Bantuan KALAU Anda pengurus kelompok tani (keltan), dan menginginkan keltan yang Anda pimpin mendapat bantuan dari instansi pemerintah, jangan membayangkan prosesnya akan semudah seperti dulu. “Keltan tidak akan diberikan bantuan jika tidak terdaftar di BP4K dan melaporkan rencana kegiatannya,” kata Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. Wakil Bupati Limapuluh Kota itu mengatakan hal tersebut saat menghadiri pertemuan keltan se-Kenagarian Batu Balang, Kecamatan Harau, Rabu (19/2). Turut hadir Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Ir.Aprizul Nazar, Camat Harau Decky Yusman, S.STP, BP4K, Dinas Perikanan, Dinas Kehutanan, Wali Nagari Batu Balang Yondri.YS, BP3 dan UPT Tanaman Pangan dan Holtikultura Kecamatan Harau, penyuluh dan juga dari PT Bayer. Dijelaskan Asyirwan, paradigma pemerintahan saat ini yaitu melayani masyarakat dengan aturan dan melayani aparatur juga dengan aturan. “Dengan itu kita tidak bisa sesuka hati melaksanakan kegiatan pemerintahan, karena semua itu pasti ada aturannya. Berhubungan dengan kelompok tani, maka tidak akan bisa diberikan bantuan jika tidak terdaftar di BP4K dan melaporkan rencana kegiatannya,” tandasnya. Asyirwan mengaku mendukung keinginan keltan yang ingin mendirikan ikan lubuk
larangan, yang bisa dilakukan dengan pembentukan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas). “Saya berharap Nagari Batu Balang segera mengurus pembentukan Pokmaswasnya karena selain bisa membantu perekonomian juga akan melestarikan ikan-ikan langka serta memelihara konservasi sungai,” harapnya. Ia juga mengatakan para kelompok tani harus tetap menjaga semangatnya karena akan memotivasi masyarakat untuk mencapai tujuannya. Sementara itu Kadis Tanhortbun Ir.Aprizul Nazar dalam sambutannya memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pertemuan yang dilaksanakan Gapoktan Nagari Batu Balang ini. “Baru kali ini suatu kegiatan kelompok tani dihadiri begitu banyak anggotanya,” tuturnya. Aprizul juga mengingatkan para petani untuk memantapkan kelompok taninya dan itu dilakukan melalui penguatan kelembagaannya dengan membuat Rencana Usaha Kegiatan (RUK). Walinagari Batu Balang Yondri.YS mengungkapkan bahwa pertemuan ini dilakukan dalam rangka menjalin jembatan hati dan persatuan kesatuan antar sesama kelompok tani di Kenagarian Batu Balang dan antara kelompok tani dengan pemerintah. “Bagaimanapun kelompok tani tanpa bantuan pemerintah tidak ada apaapanya baik itu berupa penyuluhan maupun bantuan peralatan,” ujar Yondri.
Pertemuan Gapoktan Nagari Batu Balang yang dibuka langsung oleh Wabup Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si. (f-ogi)
Pembina Kelompok Tani Kenagarian Batu Balang Ferri Saputra dalam laporannya menyatakan bahwa Gapoktan Nagari Batu Balang terdiri dari 32 kelompok tani, di mana yang telah teregister sebanyak 23 kelompok
dengan jumlah anggota 522 orang. “Ke-32 kelompok ini tersebar di setiap jorong sehingga ini menggambarkan bahwa 90% warga Nagari Batu Balang merupakan petani,” lapor Ferri. (joy)
Sejarah 10 REDAKSI
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Diskusi Panel Bela Negara
Sejarah Harus diwarisi Generasi “Sejarah ini harus diwarisi kepada generasi muda Kabupaten Lima Puluh Kota. Kita harus mencintai budaya bangsa dan menghormati sejarah kebangsaan,” UKAN saja setiap tangga l 19 Desem ber sebaga i hari bela negara, Kabupaten Lima Puluh Kota juga memp eringa ti peristi wa gugurnya 9 syuhada di Titian Dalam setiap tangga l 10 Januar i. Selain itu setiap tangga l 15 Januar i terjadi nya peristiwa Situjuh di Lurah Kincir dan tangga l 10 Juni setiap tahun nya memperingati Koto Tuo Lautan Api. Hal itu disampaikan Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo dalam sambutann ya ketika memb uka diskus i panel tentang bela negara bagi siswa SLTA se-Kabupaten Lima Puluh Kota di aula kantor bupati setempat, Selasa (25/2). “Berd asarka n Keput usan Presiden Nomo r 28 Tahun 2006 yang menet apkan tangga l 19 Desem ber sebaga i hari bela negara , kita telah melah irkan bebera pa keput usan Bupat i. Denga n adany a keputu san bupati itu telah diperingati hari bela negara secara lokal denga n apel militer di Koto Tinggi setiap tanggal 19 Desember,” ujar bupati di hadapan ratusa n siswa SMA, guru dan para kepala SKPD daerah setemp at serta berbagai pihak dari Kemhan. Selain itu, lanjut Bupat i, setiap tanggal 10 Januari juga memperingati perist iwa gugur nya 9 syuha da di Titian Dalam yang mengh alangi Beland a masuk ke pusat pemer intahan gubernur militer di Koto Tinggi. Beriku tnya tangga l 15 Januar i terjadinya peristiwa Situjuh di Lurah Kincir. Begitu juga pada tanggal 10 Juni
B
diwarisi kepada generasi muda. (hendri gunawan) SEJARAH - Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo meminta sejarah
setiap tahunnya, diperingati sebagai hari Koto Tuo Lautan Api. Semua itu tertuang di dalam keputusan bupati Lima Puluh Kota. “Sejarah ini harus diwarisi kepada genera si muda Kabup aten Lima Puluh Kota. Kita harus menci ntai buday a bangs a dan mengh ormat i sejarah kebangsaan,” ingat Alis. Lebih jauh Bupati mengungkapkan rasa berter imaka sihnya kepad a Pemer intah Pusat yang telah menet apkan 19 Desem ber sebaga i hari bela negara serta menet apkan dua tokoh sentral Saprudin Prawira Negara dan Natsir sebagai pahlawan
pihak dari DISKUSI – Ratusan siswa SMA, guru dan para kepala SKPD serta berbagai di aula kantor Kementerian Pertahanan mengikuti diskusi panel tentang bela negara bupati setempat, Selasa (25/2). (hendri gunawan)
nasion al. Selain itu ia juga mengu capka n rasa syuku r karena pemerintah pusat memb angun monum en bela negara di Koto Tinggi. “Kita berhar ap Menha n melan jutkan pembangunan monumen bela negara itu hingg a tuntas . Kami bermohon kepada bapak perwakilan Kemhan untuk membantu menyampaikan harap an masya rakat ini kepada Menhan,” pinta Bupati. Semen tara Ka Korda Desk Pengendali Pusat Kantor Pertahanan (PPKP) Propinsi Sumbar Kolonel Kes. Siddha rta Prakas a dalam materi nya mema parka n tujuan pertah anan
negara untuk menja ga dan melindungi kedau latan negara , keutuh an wilaya h NKRI dan kesela matan segena p bangs a dan segala ancaman. Sedan gkan hakika t pertah anan negara dikata kanny a, segala upaya pertah anan bersifa t semes ta yang penye lengga raann ya didasa rkan peda kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta keyaki nan pada kekuatan sendiri. Dalam diskus i panel itu perwa kilan dari Kemhan Pusat yang diwakili Kolonel Inf. Irman Muhadi juga ikut menyampaikan materi. (gun)
bela negara yang ANTUSIAS – Para siswa terlihat antusias mengikuti diskusi panel tentang gunawan) (hendri (25/2). Selasa Kota, Puluh Lima Bupati kantor dilaksanakan di aula
Ekbis 11 REDAKSI
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Persoalannya Bukan Budidaya, tapi pada Bisnis dan Pemasaran
KUKUHKAN - Ketua Umum APTI Pusat Ir. Abtus Setiawan mengukuhkan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Lima Puluh Kota disaksikan staf ahli Bupati Lima Puluh Kota Azril Tamin, SH di gedung Gambir Payakumbuh, Kamis (27/2). (hendri gunawan)
“Secara umum para petani tembakau di daerah ini cukup mampu menerapkan budidaya dan pengolahan pasca panen yang baik. Persoalan justru terjadi pada aspek pengelolaan bisnis dan pemasaran, bukan persoalan budidaya. Posisi tawar petani dan produk tembakau kita rendah.”.
S
UDAH sejak lama dikenal sebagai salah satu daerah produsen tembakau, tapi kenapa nasib para petani tembakau di Kabupaten Limapuluh Kota tidak kunjung membaik? Bahkan sejak beberapa tahun belakangan, dalam konteks tembakau, terdapat kecenderungan terjadinya penurunan di berbagai bidang. Dalam pandangan Bupati Limapulu Kota, persoalan mendasar tembakau di daerah ini bukan dari sisi budidaya, “Tapi pada aspek pengelolaan bisnis dan pemasaran,” kata Bupati yang diwakili Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Setdakab
Limapukuh Kota Azril Tamin SH pada acara pengukuhan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Limapuluh Kota di gedung Gambir Payakumbuh, Kamis (27/2). “Secara umum para petani tembakau di daerah ini cukup mampu menerapkan budidaya dan pengolahan pasca panen yang baik. Artinya dari aspek budidaya maupun pengolahan pasca panen tidak ditemukan permasalahan,” katanya. “Persoalan justru terjadi pada aspek pengelolaan bisnis dan pemasaran, bukan persoalan budidaya. Posisi tawar petani dan produk tembakau kita rendah,” tandasnya. Bupati kemudian merujuk data statistik produksi tembakau sejak beberapa tahun belakangan. Dijelaskan, luas panen dan produksi tembakau di Kabupaten Limapuluh Kota sejak lima tahun terakhir mengalami fluktuasi dan penurunan. Luas panen tahun 2009 yang mencapai 950 hektar dengan produksi 1.152 ton menurun tajam hingga 242 hektar dengan produksi sekitar 246 ton pada tahun 2013. “Dari angka-angka statistik, luas dan produksi tembakau di daerah kita sejak lima tahun terakhir mengalami penurunan. Selain itu, produktifitasnya juga turun dari 1,2 ton/hektar tahun 2009 menjadi hanya
MENUKIK - Harga menukik, petani karet di Pangkalan sejak beberapa waktu belakangan merintih. (hendri gunawan)
Harga Karet Capai Titik Terendah KALAU Anda pemilik areal perkebunan karet, untuk sementara tidak bisa berbangga dengan areal perkebunan yang Anda miliki. Sebab, setelah mengalami fluktuasi harga yang sangat tajam, terhitung sejak dua pekan belakangan harga komoditas itu menukik
ke titik yang paling rendah. “Hanya dihargai Rp4.000/kg di tingkat pedagang pengumpul,” ujar Anto, 32, seorang petani karet di Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Anto mencatat, tingkat harga sebanyak itu merupakan yang paling terendah dari serangkaian
1,02 ton/hektar pada tahun 2013,” ungkap Bupati. Penurunan itu, lanjut Bupati diduga terjadi karena persoalan permodalan, pasar dan daya saing dari komoditas lain yang lebih laku dan menguntungkan dari tembakau. “Kendati komoditi ini sudah dikenal dan diusahakan sejak zaman nenek moyang tempo dulu, namun pemasaran produksinya baru sebatas Kota Payakumbuh. Hal itu jelas tidak menguntungkan bagi petani selaku produsen karena penentuan harga lebih dikuasai pedagang,” katanya lagi. Sebelumnya Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Ir. Afrizul Nazar dalam penyampaiannya juga memaparkan secara umum pendapatan petani tembakau di daerah ini belum meningkat. “Petani tembakau belum bisa hanya mengandalkan hasil kebun tembakaunya untuk menghidupi keluarga dan menguliahkan anaknya karena hasil komoditi ini belum memadai,” ungkapnya. “Selama ini petani kita berjalan sendirisendiri sehingga mereka tidak memiliki posisi tawar. Karenanya harga lebih ditentukan pedagang. Melalui lembaga APTI kita berharap permasalah petani ini mendapatkan solusi,” papar Afrizul. Pada kesempatan itu APTI Kabupaten Lima Puluh Kota dikukuhkan oleh Ketua Umum APTI Pusat Ir. Abtus Setiawan. Sementara itu Kepala Bidang Perkebunan Erfiyanti, SP menjawab Sinamar juga me-
ngatakan, permasalahan yang paling menonjol bagi petani tembakau selama ini adalah soal pemasaran. Karenanya asosiasi ini diharapkan benar-benar mampu menjadi wadah yang bisa memberikan solusi-solusi berbagai permasalahan petani. “Masalah utama petani tembakau kita adalah pemasaran dan lemahnya kelembagaan. Kita berharap asosiasi mampu menjadi solusi semua ini,” ujar Erfiyanti. Lebih jauh Erfiyanti berharap, dengan telah terbentuknya asosiasi ini hendaknya APTI pusat benar-benar memberikan dukungan terhadap APTI Lima Puluh Kota terutama dalam membangun jaringan kerjasama pemasaran. Sebab, masalah utama petani tembakau ini adalah soal pemasaran. Begitu pula terhadap APTI daerah ini diharapkan bisa menjalin kerjasama yang baik terutama dengan dinas instansi terkait dan APTI Pusat. (gun)
APTI – Staf ahli bidang hukum dan politik Azril Tamin, SH mewakili Bupati Lima Puluh Kota mengatakan persoalan utama petani tembakau di daerah ini adalah masalah pasar. Hal itu disampaikannya dalam acara pengukuhan APTI kabupaten setempat di gedung Gambir Payakumbuh, Kamis (27/2). (hendri gunawan)
harga terendah yang pernah didapati. “Jangankan untung, dengan harga penjualan sebanyak itu untuk menutup biaya produksi saja sudah susah,” ungkapnya. Sebagai salah satu komoditas tani andalan di Limapuluh Kota, karet alam sering mengalami fluktuasi harga yang sangat tajam. Pada masa keemasan, harga karet sempat menembus pada angka Rp18.000/kg. Karena harga yang cukup tinggi kala itu, membuat nasib petani karet berubah ke arah yang lebih baik. Banyak di antara petani karet kala itu yang mampu menyimpan uang dengan cara membeli emas. Tapi masa itu tidak berlangsung lama, untuk kemudian secara perlahan tapi pasti harga karet terus mengalami penurunan. Misalnya, dari angka Rp18.000 sampai Rp10.000/kg di tingkat pedagang pengumpul. Tapi harga penjualan Rp10.000/ kg masih memungkinkan para petani “bernafas,” karena dengan tingkat harga sebanyak itu masih memungkinkan petani mendapatkan penghasilan antara Rp300.000-Rp400.000/pekan dengan 5 sampai 6 hari kerja. Tapi begitu harga karet menukik sampai ke titik Rp4.000/kg, praktis membuat petani yang menggantungkan sumber ekonominya dari tanaman karet menjadi kelimpungan. “Terus terang, ini merupakan masa terbarat bagi saya selama menjadikan karet sebagai sumber nafkah ekonomi keluarga,” ungkap Bajin, 41.
“Kalau kondisi seperti ini berlama-lama, tidak tahulah apa yang akan terjadi.” Candra, 46, petani karet lainnya di kecamatan yang sama, menjelaskan bahwa dengan tingkat harga sebanyak itu, angka pendapatannya jauh di bawah kebutuhan untuk keluarganya. “Paling hanya Rp300.000/pekan,” katanya. Itu dengan catatan: angka penghasilan dari menderes sebesar Rp300.000/pekan bukan dari hasil sadapan Candra sendiri, melainkan sudah ditambah dengan hasil sadapan isterinya. Makanya, menurut Candra, dalam rentang panjang perjalanan usianya di kebun karet, angka penjualan Rp4.000/kg merupakan yang terparah yang pernah ia rasakan. Diakui Candra, beberapa tahun lalu harga karet bahkan tidak sampai Rp2.000/kg. “Tapi mohon diingat, saat itu harga barang-barang di pasaran belum setinggi sekarang,” katanya. Dengan kata lain, angka penjualan Rp2.000/kg, masih memungkinkan untuk menutupi kebutuhan keluarga. “Kalau sekarang saya benar-benar minta ampun,” kata Candra. Sementara pada bagian lain pekerjaan tersebut harus tetap dilakoni karena ketiadaan aternatif mata pencaharian. Untung sejak sebulan lalu Candra baru melakukan panen padi sehingga untuk pemenuhan kebutuhan bahan pangan tidak harus bernafas keluar badan. “Kalau tidak ditolong padi, tak tahulah bagaimana nasib kami sekeluarga,” keluhnya. (e2)
12
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Laporan Khusus
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
“Dengan kebersamaan mari kita dukung program Pemprov, dan Pemko/Pemkab di Bengkulu ini. Begitu juga untuk pembangunan kampung halaman, yaitu Kabupaten Limapuluh Kota dan Payakumbuh.”
B
UPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo meminta kepada warga Provinsi Bengkulu yang berasal dari Luak Limopuluah, yaitu Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh, untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan programprogram yang dibuat Pemprov Bengkulu. “Selain tentu saja juga diminta partisipasi aktifnya dalam pembangunan di kampung halaman,” kata Bupati Alis Marajo saat pengukuhan pengurus IKLK Payakumbuh Provinsi Bengkulu periode 2013-2018, di Kemuning Mercusuar Resto, Jalan Pariwisata Pantai Panjang, Sabtu (22/2) malam. Acara tersebut juga dihadiri langsung oleh Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah. Selain Gubernur Bengkulu, undangan lain yang juga tampak hadir yaitu Wakapolda Bengkulu Kombes Pol.Adnas,M,Si Dt.Damuanso Nan Hitam, Wakil Walikota Payakumbuh Drs.Suwandel Muchtar, dan sejumlah Kepala SKPD di lingkup Pemprov Bengkulu, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Gubernur dan Wakapolda Bengkulu pada saat itu juga ikut dikukuhkan sebagai Dewan Penasehat dan Pembina IKLK
Merujuk filosofi di mano bumi dipijak, di situ langik dijunjuang; Bupati Alis Marajo mengingatkan bahwa di mana pun warga asal Luak Limopuluah mengadu peruntungan dengan berbagai profesi yang digelutinya, diharapkan akan menjadikan tanah rantau sebagai daerahnya sendiri, yang berimplikasi untuk memberikan yang terbaik bagi daerah yang ditempati. Dalam konteks pembangunan di kampung halaman, Bupati juga meminta sumbangsih dari para perantau tersebut, karena baik Limapuluh Kota maupun Payakumbuh saat ini sedang giat membangun di berbagai bidang. Bupati kemudian mengutarakan tentang visi RPJMD Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh, yaitunya dengan kebersamaan untuk mewujud-
kan kesejahteraan dan kemakmuran. “Visi dan misi Kabupaten Limapuluh Kota itu mari kita pahami dan amalkan dimana kita berada . Dimana bumi dipijak disitu langik dijujuang. Dengan kebersamaan mari kita dukung program Pemrov, dan Pemko/Pemkab di Bengkulu ini. Begitu juga untuk pembangunan Kabupaten Limapuluh Kota dan Payakumbuh,” ujar Bupati mengajak masyarakat Bengkulu asal Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Ketua IKLK Payakumbuh Provinsi Bengkulu periode 2013- 2018 H.M.Fadil Syam,SE,MM dan Ketua Panitia Drs.Syafrizal Sabaruddin,MA dalam antarannya juga menyatakan siap untuk membantu dan menyukseskan program Pemerintah Provinsi Bengkulu
dan program pembangunan di kampung halaman, yaitu Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Kepengurusan inti IKLK Payakumbuh Provinsi Bengkulu yang dikukuhkan itu dilengkapi dengan 10 bidang, di antaranya posisi Ketua Umum dipercayakan kepada Muhammad Fadil Syam, Wakil Ketua Umum Hj.Efiwati Noer,S.Pd,MM, Sekretaris Marlius Chaniago dan Ratih Kharina,SE, Bendahara Umum Neliwati Dalimo, serta posisi Bendahara I dipercayakan kepada Asna Sari S,Pd. Rangkaian acara pengukuhan tersebut juga dengan pameran hasil produksi kerajinan Luak Limopuluah Koto, lomba lagu Minang, dan shalat berjemaah yang diimami oleh Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo. (m.siebert)
13
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Laporan Khusus
MENGUNJUNGI Provinsi Bengkulu secara tidak resmi, tapi kemudian mendapat sambutan yang sangat terhormat, Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengaku benar-benar merasa tersanjung. “(Kondisi) ini terus terang membuat kami merasa sangat bangga,” kata Bupati Alis Marajo. Maklum, Bupati Alis Marajo yang datang ke Bengkulu bersama sejumlah pimpinan SKPD di lingkup Pemkab Limapuluh Kota, dimaksudkan untuk pengukuhan pengurus IKLK Payakumbuh Provinsi Bengkulu periode 20132018, Sabtu (22/2) malam, bukanlah dalam rangka kunjungan resmi. Saking tidak resminya, menurut Alis Marajo, “Kami sampai tidak memberitahu ke Mapolda Sumbar tentang kunjungan ini.” Tapi apa yang ditemui Alis Marajo dalam perjalanan menuju Bengkulu, menurut mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota itu, sungguh di luar dugaan. “Setelah menempuh perjalanan darat selama sekitar 18 jam, kami melihat mulai dari perbatasan Sumatera Barat-Provinsi Bengkulu di Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, sudah menunggu forider untuk mengawal
perjalanan kami,” katanya. Sesampai di perbatasan Kota Bengkulu, rombongan dari Limapuluh Kota itu disambut Pemerintah Bengkulu bersama warganya, terutama yang berasal dari Kabupaten Limapuluh Kota/Payakumbuh. “Hal itu sebagai bukti, masyarakat Bengkulu mengharapkan, menghargai dan menghormati kepemimpinan yang dinamis dan muda seperti Gubernur Bengkulu, Bapak Junaidi Hamsyah,” kata Alis Marajo. Apa komentar Alis Marajo tentang prosesi penyambutan yang ia nilai di luar dugaan itu? “Kami merasa ngilu, kagum dan terkesima,” ungkapnya. Kenapa? “Karena tidak disangkasangka kami menerima acara yang seperti ini, karena seakan-akan kita disambut secara formal, dan memang formal sekali,” tandasnya. Padahal, sambung Alis Marajo, mereka datang dari kampung secara diam-diam untuk menemui Kombes Pol.Adnas,M,Si Dt.Damuanso Nan Hitam dan warga Bengkulu asal Luak Limopuluah untuk sekadar bercengkerama, dimaksudkan agar lebih familiar. “Tapi sesampai di Silaut, ternyata Kapolda Bengkulu menugaskan jaja-
Melihat kamar Rafles dan kamar ajudannya
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
rannya untuk mendampingi kami dengan vorijder,” ia menambahkan. Alis Marajo mengartikan realitas yang ia temui di Bengkulu itu dengan kalimat: “Peranan Pak Kapolda dalam memberikan apresiasi terhadap kami, memang membuat kami merasa sangat bangga,” katanya Makanya, melalui Wakapolda, Alis Marajo mohon disampaikan ucapan terimakasih pada Kapolda. “Mudah-mudahan tugastugas kepolisian di daerah ini menjadi lebih bagus dan sukses,” harapnya. Pujian Alis Marajo untuk jajaran kepolisian Bengkulu tidak hanya sampai di sana. Khususnya Wakapolda Bengkulu Kombes Pol.Adnas,M,Si Dt.Damuanso Nan Hitam, yang ia tahu dari media massa sebagai Wakapolda termuda di Indonesia, “Ini perlu kita kagumi. Harapan kita adalah beliau sukses dalam meniti jenjang karir sampai ke puncak karir yang dicitakan,” katanya. “Kita pantas berdoa agar beliau sampai ke jenjang yang lebih tinggi lagi.” Alis Marajo juga memuji kepempinan Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah. “Jauh-jauh terdengar kabar bahwa Bapak Gubernur kita yang seka-
Cendra mata buat gubernur bengkulu
rang sangat memahami dinamika kehidupan masyarakat asal Luak Limopuluah,” katanya. Mengutip ungkapan Wakapolda, menurut Alis Marajo, gubernur itu merupakan seorang mudawan yang mampu eksis di dalam dinamika itu sendiri. “Makanya perlu diberikan apresiasi dan kita himbau kepada masyarakat Minang bahwa inilah contoh pemimpin yang dinamis, yang mampu menghargai dan menghormati setiap tamu yang datang, terutama yang berasal dari Sumatera Barat,” katanya. “Kalau seandainya ada sekitar 40% masyarakat penduduk Bengkulu yang berasal dari Minangkabau , tentunya termasuk orang Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota,” beber Alis. “Rasanya keliru kalau warga asal Minang di sini tidak ikut mensukseskan program Pak Gubernur kita dalam membangun Bengkulu. Termasuk kita yang datang di sini, mau tidak mau tentu mempunyai kesan, yang tentu sangat perlu diberikan apresiasi, bahwa seorang muda mampu memahami arti pembuatan kebijakan demi kesejahteraan masyarakat,” kata Alis Marajo lagi. (m.siebert)
14
Anggaran & Regulasi
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
TUKAR - Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo saling bertukar cendera mata dengan Kabid Pemeriksaan Penyidikan dan Penagihan Pajak Kanwil DJP Sumbar dan Jambi Dadan Ramdani dalam acara rapat koordinasi Pemkab setempat dengan KKP Pratama Payakumbuh di aula kantor bupati, Rabu (26/2). (hendri gunawan)
Bupati Alis Marajo:
PBB-P2 dan BPHTB Beri Kontribusi untuk PAD
“Diharapkan kepada KKP Pratama Payakumbuh untuk tetap mendampingi dan bersinergi dengan Pemkab Limapuluh Kota agar setiap kendala yang dihadapi mendapatkan jalan keluar sehingga peningkatan penerimaan dari sektor pajak dapat tercapai.”
B
UPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengharapkan agar jajaran terkait di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota
harus mengelola Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ((PBBP2) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dengan optimal. Tujuannya, sebut Bupati Alis Marajo, “Agar sub sektor penerimaan ini memberikan kontribusi bagi PAD (pendapatan asli daerah),” kata Bupati dalam sambutannya ketika membuka rapat koordinasi Pemkab setempat dengan KKP Pratama Payakumbuh di aula kantor bupati, Rabu (26/2). “Agar sub sektor penerimaan PAD dari PBB-P2 dan BPHTB ini berjalan lancar dan sesuai prosedur, kita perlu mengambil langkah-langkah yang terencana dan efektif,” ujar Bupati. D i a k u i o l e h m a n t a n Wa k i l K e t u a DPRD Kabupaten Limapuluh Kota itu, pemberian kewenangan pengelolaan PBB-P2 dan BPHTB dari pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah mer u p a k a n s e b u a h t a n t a n g a n . Te r k a i t dengan itu diminta kepada SKPD (satuan kerja perangkat daerah) dan pihak terkait yang terlibat di dalam pengelolaannya untuk berperan secara sungguh-sungguh. Selain itu, kepada aparatur pengelolanya diminta untuk meningkatkan kemampuan dan skill yang memadai. “ Ta k k a l a h p e n t i n g n ya d i h a r a p k a n kepada KKP Pratama Payakumbuh untuk tetap mendampingi dan bersinergi dengan Pemkab Limapuluh Kota agar setiap kendala yang dihadapi mendapatkan jalan keluar sehingga peningkatan penerimaan dari sektor pajak dapat tercapai,” papar Bupati. Sebelumnya Kabid Pemeriksaan Penyidikan dan Penagihan Pajak Kanwil DJP Sumbar dan Jambi Dadan Ramdani dalam penyampaiannya mengatakan, banyak kontraktor yang membangun gedung di suatu daerah, tetapi kontraktor bersangkutan tidak terdaftar di daerah tersebut sehingga pemerintah daerah kehilangan kesempatan mendapatkan bagian pendapatan. “ Ini adalah kerugian bagi daerah tersebut. Beda dengan Jakarta yang kadang tanpa sepengetahuan Pemdanya mendapatkan dana bagian hasil. Sebab, perusahaan yang terdaftar di Jakarta itu mendapatkan pekerjaan di
luar kota. ”Alangkah sayangnya potensi itu kita lewatkan,” tutur Dadan. Sementara salah seorang pemateri Prof. DR.H Syafrudin Karimi, SE, MA dalam penyampaiannya memaparkan inplikasi menghindari Middle Income Trap (MIT) bagi pembangunan ekonomi daerah. Menurutnya, tingkat pendapatan kita hari ini masih di bawah 4.000 US Dolar pertahun atau sekitar 3.500 US Dolar. Kalau dalam kategori Bank Dunia, ini masih masuk dalam tingkat pendapatan menengah rendah. Karenanya saat ini Indonesia sedang menyiapkan rencana pembangunan jangka menengah ke tiga ingin mempercepat keluar dari perangkap pendapatan menengah rendah tersebut. Lebih jauh Syafrudin menjelaskan, Lima Puluh Kota mempunyai potensi besar untuk terhindar dari Middle Inc o m e Tr a p ( M I T ) . S e b a b d a e r a h i n i mempunyai sumber ekonomi yang dinamis dalam artian memiliki banyak memiliki banyak sumber ekonomi yang antara lain di sektor pertanian, peternakan, perikanan dan perdagangan. “Lima Puluh Kota yang mempunyai banyak sumber ekonomi sangat berpotensi untuk terhindar dari Middle I n c o m e Tr a p , ” t u t u r d o s e n f a k u l t a s ekonomi Unand Padang tersebut. (gun)
Penerapan Perda Zakat Tinggal Tunggu Perbup PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Limapuluh Kota sangat peduli terhadap zakat, ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah yang signifikan dari tahun ketahun. Dan hal ini ditindaklanjuti dalam sebuah Peraturan Daerah tentang zakat dan itu sudah final, tinggal lagi peraturan pelaksanaannya berupa peraturan bupati (perbup). Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si dalam sambutannya saat menghadiri Rapat Kerja Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Limapuluh Kota di Aula Kantor Kementerian Agama Limapuluh Kota, Selasa (25/2). Hadir pada kesempatan itu Kepala Kantor Kemenag Drs.H.Gusman Piliang, MM dan Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Ny.Rismawati Alis Marajo. Dengan diadakannya Raker Baznas ini kata Wabup, tentu dapat diharapkan bisa
menghasilkan berbagai program-program unggulan. “Jadi ke depan kita berharap mampu meningkatkan perekonomian masyarakat miskin, walaupun mungkin nilainya tidak seberapa tapi tinggkat ketergantungan kepada pihak lain sudah bisa kita kurangi sehingga masyarakat kita termotivasi dan mampu hidup mandiri”, ujar Asyirwan yang juga merupakan Pembina Baznas Limapuluh Kota ini. Sementara Gusman Piliang dalam sambutannya memberikan apresiasi pada Badan Amil Zakat Kabupaten Lima Puluh Kota terhadap pelaksanaan raker ini. “Bisa dikatakan untuk tahun anggaran 2014 ini Baznas Lima Puluh Kota merupakan yang pertama kali mengadakan raker”, tuturnya. Ia mengungkapkan bahwa lima tahun kebelakang pertumbuhan dan perkembangan serta komitmen Baznas Lima-
puluh Kota mengalami peningkatan yang menggembirakan. Ini dibuktikan dengan adanya rekomendasi dari Baznas provinsi untuk menjadikan Baznas Kabupaten Limapuluh Kota sebagai perbandingan bagi Baznas daerah lain. “Mudahmudahan dengan pertemuan ini selain mampu menjalin silaturahim juga bisa memacu Baznas Limapuluh Kota mencapai target kerjanya,” pungkas Gusman. Sebelumnya Ketua Baznas Limapuluh Kota H.Jayusman memaparkan tujuan raker itu diantaranya adalah untuk mengevaluasi program dan kegiatan tahun 2013 serta menyusun rencana program kegiatan tahun 2014. “Kegiatan ini bertemakan melalui rapat kerja kita tingkatkan optimalisasi pengelolaan zakat di Kabupaten Limapuluh Kota,” lapor Jayusman. Jayusman juga mengharapkan pengurus mampu memahami arah kebi-
jakan dan landasan rumusan program kerja masing-masing. “Sehingga nantinya pengurus mempunyai rumusan program kerja baik itu untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang”, imbuhnya. Dan Jayusman juga menyampaikan bahwa bahwa penerimaan zakat,infaq dan sedekah pada tahun 2013 naik secara signifikan. “Ini tidak lepas dari dukungan dari semua pihak pihak yang terlibat,” tandasnya. Raker diikuti seluruh pengurus Badan Amil Zakat Kabupaten Limapuluh Kota sebanyak 30 orang dan pada kesempatan itu Baznas juga memberikan penghargaan untuk dua kategori yaitu kategori peduli terhadap pengelolaan zakat yang diberikan kepada DPRD Kabupaten Limapuluh Kota dan kategori peduli zakat diberikan kepada Setda, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kemenag dan Disbudparpora. (joy/ogi)
15
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Kehumasan REDAKSI
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Forum Kehumasan Pusat-Daerah
Mendagri: Humas Harus Mampu Menjadi Etalase “(Setiap personil Bagian Humas) perlu berhatihati, walaupun hanya dengan tersenyum, karena kebebasan mendapatkan informasi dan mengeluarkan pendapat itu dilindungi UU dan terjamin.”
M
ENDAGRI (Menteri Dalam Negeri) Gamawan Fauzi punya sejumlah resep untuk mereka yang dipercaya menempati posisi sebagai pejabat kehumasan (hubungan masyarakat) atau istilah kerennya PR (public relation). Sebelum mengemukakan resep itu, Gamawan mengingatkan, “Humas adalah jabatan yang harus memahami segala masalah,” katanya. Berbicara di hadapan para peserta kegiatan Forum Kehumasan Pusat dan Daerah di Hotel Redtop, Jakarta, Selasa (4/ 3), mantan Gubernur Sumbar itu mengingatkan bahwa jabatan Humas harus memahami segala masalah, sehingga menjadikan Humas itu menjadi orang hebat dan disenangi. “Makanya, Humas harus menjadi etalase organisasi, karena citra lembaga atau organisasi ditentukan oleh Humas,” tandasnya. Bertolak dari semua pemahaman di atas, tambah mantan Bupati Solok dua periode itu, setiap personil yang dipercaya menduduki jabatan di bagian Humas diharapkan jangan sampai menutup diri, dan harus siap melayani siapa saja. “Namun perlu berhati-hati, walaupun hanya dengan tersenyum, karena kebebasan mendapatkan informasi dan mengeluarkan pendapat itu dilindungi UU dan terjamin,” katanya lagi. Makanya, tambah Gamawan dalam kegiatan yang juga diikuti oleh Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota Muhamad S. S.Pd. itu, seorang pejabat humas harus sabar dan hanya sekali-kali boleh emosi. Karena kalau keseringan emosi, apalagi emosi yang tidak pada tempatnya, “Itu berarti sang pejabat Humas yang bersangkutan sedang mempertaruhkan citra baik organisasi di mana tempat ia bekerja,” katanya mengingatkan. Pada bagian lain, Mendagri Gamawan mengajak semua peserta forum untuk memahami tiga hal perubahan mendasar setelah reformasi 1999, yaitu demokrasi sebagai nilai dan sebagai tujuan, desentralisasi dan otonomi serta kebebasan pers. “Demokrasi sebagai nilai, di antaranya berkaitan dengan keyakinan, prinsip
untuk memuliakan manusia, seperti kebebasan berserikat, mengeluarkan pendapat, dan lainnya,” kata Gamawan. Sementara demokrasi sebagai tujuan yakni untuk mencapai kesejahteraan, menurut Gamawan, di dalamnya mencakup proses; konsensus, musyawarah, dialog, unjuk rasa, dan lainnya. “Ketika kebebasan berserikat dan berkumpul serta berbicara dijamin oleh UU, maka bersamaan dengan itu intensitas dialog, unjuk rasa, dan sejenisnya intensitasnya cenderung meningkat,” kata Gamawan. Berkaitan dengan esentralisasi dan otonomi daerah, Mendagri Gamawan mengingatkan, Humas dituntut untuk memahami secaa utuh dan mendalam UU No. 22 Tahun1999 dan UU No. 32 Tahun 2004. “Kebebasan pers yang diingini oleh UU Nomor 40/1999 tentang Pokok pers adalah sebuah produk hukum luar biasa sehingga wartawan tidak bisa dipidanakan, melainkan hanya dituntut untuk melayani hak jawab,” terang Gamawan. Saking hebatnya UU Nomor 40/1999
MENDAGRI bersama sebagian Kabag Humas Setkab (f.mus)
tentang Pokok pers, menurut Gamawan, sejauh ini jarang sekali wartawan yang dipidanakan dan dipenjarakan karena kesalahan atau kekeliruan dalam membuat berita. “Pada bagian lain kita menjadi saksi, tidak sedikit kepala daerah yang dipidanakan,” kata Gamawan, sambil menambahkan bahwa dalam catatannya, sudah 320 kepala daerah yang tersangkut tindak pidana. Pencitraan Mendagri Gamawan juga mengingatkan, peran Humas pemerintah dalam proses reformasi birokrasi, antara lain juga dituntut untuk mampu membangun citra positif pemerintah, bangsa, dan negara. Humas juga kompeten berkomunikasi dan profesional dengan berbagai stakeholder pemerintah, dan menjadi jembatan guna membangun suasana kondusif antara pemerintah dengan masyarakat. Tapi mantan Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar ini menilai, peran kehumasan di banyak instansi pemerintah
masih belum berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu penyebab atas ketidakoptimalan Humas pemerintah, menurut Gamawan, karena kurangnya pemahaman para pemangku kebijakan tentang arti dan pentingnya peran Humas bagi keberhasilan instansi yang dipimpinnya. Akibat pemahaman yang kurang itu, sebut Gamawan, berimplikasi antara lain dana dan fasilitas untuk kehumasan pemerintah masih jauh dari cukup, dan tidak memadai. “Saya tahu betul tentang dana dan fasilitas Humas ini, karena saya juga mantan atau alumni Humas,” ujarnya. Ketika pimpinan membuat kebijakan, Humas harus terlibat dalam proses lahirnya kebijakan itu sehingga Humas bisa menjelaskan latar belakang lahirnya kebijakan tersebut jika ditanya oleh media atau masyarakat. “Masalahnya, kerap kali Humas tidak dilibatkan dalam lahirnya sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh instansi atau lembaga pemerintah terkait posisi atau struktur jabatan Humas di lembaga tersebut,” tambahnya. Forum Kehumasan Pusat dan Daerah yang bertema “Strategi Humas Pemerintah dalam Rangka Pelayanan Keterbukaan Informasi Publik” itu, menurut Gamawan, sangat penting bagi peran dan eksistensi Humas di lembaga-lembaga pemerintah. “Forum ini harus terus dilakukan secara kontinyu agar Humashumas di lembaga pemerintah memiliki pemahaman yang sama bagaimana membangun citra yang positif pemerintah di mata masyarakat,” katanya mengingatkan. Acara yang diikuti oleh para Pejabat Kehumasan dari lingkungan Pemerintah Pusat, Kepala Biro dan Kepala Bagian Humas utusan Propinisi, Kabupaten dan Kota se-Indonesia ini diawali dengan laporan Kepala Pusat Penerangan Setjen Kemendagri Dr Didik Suprayitno MM. Kegiatan ini juga turut diikuti oleh Kabag Humas dan Protokol Setdakab Kabupaten Limapuluh Kota, Muhamad S, S.Pd. Kegiatan ini, berlangsung tiga hari, sampai Rabu (5/3) dengan memperoleh bekal materi dari para nara sumber, antara lain: Gilang Iskandar (Praktisi media massa/ Direktur Utama Kreasi Televisi Indonesia), Dr Didik Suprayitno MM (Kapuspen Kemendagri/Juru Bicara Mendagri), Yunarto Wijaya (Pengamat Politik) dan Evy T Dianasari SH MH (Komisioner Komisi Informasi Pusat). (mamad)
16
Sinamar
Pariwisata
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Wabup Minta Jorong Lompek Diolah Menjadi Objek Wisata “Ini bukti Kabupaten Limapuluh Kota menyimpan banyak potensi wisata yang belum terangkat kepermukaan, ini juga harus ditindaklanjuti sehingga warga nantinya mempunyai alternatif lain dalam berusaha.”
B
OLEH jadi Kabupaten Limapuluh Kota tidak diberkahi potensi SDA (sumber daya alam) berlimpah seperti minyak bumi, tambang batu bara, emas, dan lainnya. Toh bukan tidak ada yang bisa dibanggakan dari daerah ini, yang bila dikelola secara maksimal bukan tidak mungkin akan mendatangkan nilai tambah tersendiri. Selain sejumlah objek dan kegiatan kepariwisataan yang sudah dikenal selama ini, ternyata masih ada sejumlah potensi kepariwisataan lain di daerah ini yang belum digarap sama sekali. Misalnya Jorong Lompek di Kenagarian Halaban, Kecamatan Lareh Sago Halaban, keindahan alamnya memiliki pesona tersendiri, yang bisa jadi tidak ditemukan di tempat-tempat lain. Ihwal potensi wisata alam di Jorong Lompek itu, diapungkan oleh Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus. Ketika datang ke Jorong Lompek untuk mengikuti kegiatan gotong royong yang dilakukan masyarakat di sana, Jumat (12/ 2), Wabup Asyirwan mengatakan bahwa keindahan alam Jorong Lompek layak untuk dikembangkan menjadi objek wisata alam. Dikatakan Wabup Asyirwan, dengan derasnya air sungai yang diselingi bebatuan, dinilai sangat cocok untuk dikembangkan menjadi lokasi wisata arung jeram. “Ini bukti Kabupaten Limapuluh Kota menyimpan banyak potensi wisata yang belum terangkat kepermukaan, ini juga harus ditindaklanjuti sehingga warga nantinya mempunyai alternatif lain dalam
Wakil Bupati Limapuluh Kota Asyirwan Yunus mengikuti kegiatan gotong royong di Jorong Lompek, Jumat (12/2).
berusaha,” tandas Asyirwan. Wabup Asyirwan menyambangi Jorong Lompek atas undangan warga yang sedang mengadakan gotong royong. Setelah berjalan kaki di pematang sawah, akhirnya Asyirwan yang didampingi Camat Lareh Sago Halaban Drs.Muftil Wahyudi beserta rombongan sampai di lokasi goro berupa jalan selebar satu meter di pinggir tebing di mana di bawahnya mengalir air Batang Sinamar. Asyirwan yang dikenal luas oleh masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota karena figurnya yang sangat merakyat ini menyebutkan akan menindaklanjuti masalah jalan usaha tani ini, karena merupakan faktor penunjang warga Jorong Lompek dalam menjalankan usaha mereka seharihari dalam mencari getah pohon karet. “Nanti kita akan hubungi dinas terkait soal
Rombongan Indo Jalito Peduli Terkagum-kagum di Lembah Harau SERATUSAN wisatawan yang dibawa rombongan Indo Jalito Peduli, terkagum-kagum melihat keindahan
Lembah Harau, pada Selasa (18/2) pagi. Tebing bebatuan curam di perbukitan Lembah Harau, terlihat
Wakil Bupati LimaPuluh Kota Asyirwan Yunus berfoto bersama dengan Indo Jalito di Medan Nan Bapaneh, Tarantang Kecamatan Harau belum lama ini. (ogi)
jalan ini, yang mana Dinas PU, Dinas Pertanian dan Disbudparpora siap kita bawa nanti kesini. Mudah-mudahan pada anggaran perubahan tahun depan jalan alternatif ini bisa masuk,” tutur Asyirwan. Dalam kesempatan itu Wabup juga meninjau jembatan yang biasa dilalui oleh warga untuk melintasi sungai untuk mencari getah karet yang hanya berupa bentangan kawat baja di atas derasnya aliran sungai dan bebatuan di bawahnya. Asyirwan tanpa basa-basi mencoba langsung melintasi jembatan kawat untuk menyeberang ke sisi lain, yaitu Bukit Cubadak tempat dimana warga biasa mencari getah karet. “Ini harus secepatnya kita tanggulangi karena bisa mempersulit dan membahayakan warga dalam bekerja,” tegas Asyirwan. “Dengan jembatan kawat inilah kami
biasanya menyeberang mencari getah karet untuk dijual kepasar, tangan kanan berpegangan pada kawat sedangkan tangan kiri mengangkat barang bawaan,” jelas Darman (35), salah seorang warga Jorong Lompek. “Dasar sungai yang berbatu sangat mempertaruhkan nyawa kami, tidak sedikit hasil panen kami yang jatuh ke sungai,” imbuhnya. Wali Jorong Lompek Sapardi saat berdialog dengan Wabup mengatakan bahwa goro untuk membersihkan dan memperlebar jalan alternatif usaha tani ini telah berlangsung selama 3 bulan ini setiap Jumat pagi. “Tinggal lagi kami berharap bantuan pembuatan jembatan gantung menuju Bukit Cubadak karena meningkatkan perekonomian masyarakat kami yang menggantungkan mata pencariannya berkebun karet, cabe dan sawah,” ujar Sapardi. (joy/ogi)
masih diselimuti kabut pagi, menyambut kedatangan rombongan wisatawan ke objek wisata tersebut. Sebelum menuju objek wisata, rombongan disambut Wakil Bupati LimaPuluh Kota Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si di Medan Nan Bapaneh, Tarantang Kecamatan Harau. Rombongan wisatawan yang dibawa Paguyuban ibu-ibu Minangkabau atau Indo Jalito Peduli itu, sempat disuguhi berbagai kuliner khas Kabupaten Limapuluh Kota. Sambil mencicipi kuliner buatan asli Limapuluh Kota, Asyirwan Yunus sempat mengadakan tanya jawab serta menjelaskan keadaan Lima Puluh Kota termasuk kekayaan alamnya yang begitu indah. Setelah mendengar pemaparan Wabup, rombongan yang diangkut 2 bus itu, langsung menuju kawasan wisata Lembah Harau. Rombongan tampak terkagum-kagum dengan keindahan lembah Harau. “Selama ini Lembah Harau yang terkenal ini hanya kita ketahui di televisi, tetapi setelah mengunjungi langsung, ternyata Lembah Harau ini sangat indah. Tak ubahnya seperti objek wisata diluar negeri sana,” ujar salah seorang wisatawan dalam rombongan Indo Jalito Peduli. Dalam rombongan tersebut ikut serta Lita Basko, yang merupakan istri pengusaha Basrizal Koto. Rombongan mengabadikan keindahan Alam Lembah Harau dengan kamera mereka masing-
masing disetiap sudut areal lembah. Asyirwan Yunus yang ikut langsung mendampingi rombongan, terlihat sangat bangga melihat kekaguman rombongan yang berasal dari berbagai profesi itu. Hampir selama dua jam menikmati indahnya lembah Harau, wisatawan yang dikemas dalam Tour the Sumbar, melanjutkan perjalanan ke Kota Sawahlunto. Tour the Sumbar merupakan program yang dikemas oleh Paguyuban Indo Jalito Peduli untuk memperkenalkan seluruh potensi yang ada di Sumbar. Dalam program tersebut, Indo Jalito Peduli mengajak wisatawan nusantara untuk berkunjung ke Sumbar. “Ini program kita dalam mempromosikan wisata Minangkabau. Dengan adanya kegiatan seperti ini, mudah-mudahan wisata Minangkabau akan lebih menggeliat lagi di tingkat nasional,” ujar Astri Asgani Ketua Indo Jalito Peduli. Katanya, dalam rombongan tersebut, tak hanya diikuti orang Sumbar saja, melainkan dari berbagai propinsi di Indonesia. Menurut rencana, kegiatan mengelilingi Sumbar itu, bakal dilakukan kembali oleh Indo Jalito Peduli dengan mengajak wisatawan dari seluruh Indonesia. Sebelumnya, Indo Jalito Peduli pernah melakukan kegiatan sosial di Kabupaten Limapuluh Kota. Paguyuban yang berdiri di tahun 2001 itu, memberikan santunan pelayanan khitanan massal di Puskesmas Tanjung Pati. (dd)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
17 Kaba Rantau
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Resmilah Putera Pangkalan Duduki Posisi Wagub Riau “Pasangan pemimpin Riau yang baru dihadapkan dengan deretan tugas yang cukup berat. Yang paling mendesak antara lain, seperti diingatkan Gamawan, menuntaskan persoalan kabut asap yang sejak beberapa waktu belakangan melanda Riau.”
R
ABU (19/2) merupakan hari bersejarah bagi Kenagarian Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota. Karena pada hari itu, Arsyadjuliandi Rachman yang merupakan putera Riau berdarah Pangkalan resmi dilantik dan diambil sumpah jabatannya sebagai Wakil Gubernur Riau periode 2014-2019. Arsyadjuliandi yang akrab dipanggil dengan Andi Rachman dilantik dan diambil sumpah jabatannya oleh Mendagri Gamawan Fauzi dalam sidang paripurna istimewa DPRD Provinsi Riau yang dipimpin Ketua DPRD Riau HM Djohar Firdaus. Dalam kesempatan itu, Andi dilantik dan diambil sumpah jabatannya bersama H. Annas Maamun sebagai Gubernur Riau periode 2014-2019. Pasangan itu resmi menduduki posisi di puncak kekuasaan di Riau setelah melalui proses yang sangat panjang, menguras energi, pikiran, dan (tentu saja) biaya. Dimulai dari proses pencalonan, kemudian berlanjut dengan pemilihan. Karena hasil pemilihan putaran pertama tak ada satu pasang calon pun yang merebut suara 30 persen ditambah satu sebagai syarat untuk diputuskan oleh KPU Riau sebagai pemenang, proses pemilihan berlanjut ke putaran II. Kembali dinyatakan sebagai pemenang Pilgub putaran II, tapi belum menjadi “garansi” bagi pasangan Anas-Andi yang akrab dengan sebutan Aman itu untuk menduduki posisi orang nomor satu dan dua di Riau. Ada kompetitor, yaitu pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat, yang melayangkan gugatan ke MK (Mahkamah Konstitusi). Menyusul dengan gugurnya gugatan Herman-Agus di MK, bola pun menggelinding mulus ke pasangan Aman. Sebuah proses politik yang sangat panjang, memang. Kalau ketika acara pelantikan tampak meriah, bahkan jauh lebih meriah dari pelantikan gubernurgubernur Riau sebelumnya, boleh jadi sebagai ekspresi kegembiraan untuk melepaskan kepenatan usai menjalani proses yang panjang itu. Tak kurang Mendagri Gamawan Fauzi juga menilai
acara pelantikan itu sebagai pelantikan gubernur termegah di Indonesia. “Saya sudah melantik beberapa gubernur di 28 daerah di Indonesia, ini terbesar dan termegah yang saya lihat. Luar biasa pelantikan yang dilakukan di Riau ini,” sebut Mendagri. Bukan hanya itu saja, lanjut Mendagri, papan karangan bunga ucapan selamat pun menghiasi sepanjang Jalan Sudirman Pekanbaru. “Kira-kira 2 km kalau (jejeran papan karangan buga yang) saya lihat. Di tempat lain tidak sampai sepanjang itu,” tambahnya. Tapi kemegahan itu diharapkan tidak akan “menenggelamkan” sejumlah persoalan yang akan dihadapi gubernur dan wagub Riau yang baru itu. Seperti diingatkan Gamawan, pasangan pemimpin Riau yang baru dihadapkan dengan deretan tugas yang cukup berat. Yang paling mendesak antara lain, seperti diingatkan Gamawan, menuntaskan persoalan kabut asap yang sejak beberapa waktu belakangan melanda Riau. Tak hanya dari Mendagri, pasangan Anas-Andi juga mendapat pesan dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Dua mantan Gubernur Riau, yaitu Saleh Djasit dan HM Rusli Zainal tersandung oleh kasus korupsi, makanya pasangan Anas dan Andi diharapkan untuk tidak mengikuti jejak kedua pendahulunya itu. Sebagai sosok yang paling menentukan di Riau, setidaknya untuk rentang waktu lima tahun ke depan, banyak harapan tersandar ke Anas dan Andi. Dengarlah pernyataan dari Drs. H. Syam-
suar M.Si., Bupati Siak, yang mangaku menaruh harapan besar terhadap pasangan itu. “Kita tumpangkan harapan besar dari masyarakat Siak, karena di Siak sekarang masih banyak pekerjaan rumah yang belum selesai, yang sangat membutuhkan peranan pemprov,” katanya. Syamsuar berharap, ke depan kebijakan pembangunan yang dilakukan Pemprov Riau jangan sampai melupakan Siak. “Paling tidak, Siak bisa menjadi perhatian dalam upaya mempercepat pembangunan Riau. Karena melihat kondisi keuangan Siak dan tingginya tuntutan masyarakat untuk percepatan pembangunan di segala bidang, tentunya tidak bisa hanya mengandalkan anggaran Siak semata, karena tidak akan mencukupi,” ujarnya. Firdaus, Walikota Pekanbaru, punya harapan pasangan Anas-Andi bisa bersinergi dengan Pemerintah Kota Pekanbaru dalam membangun Riau ke depan. Ia juga menilai, semangat Annas Maamun yang lebiuh muda dari usianya menjadi salah satu hal yang akan dicontohnya dalam membangun Pekanbaru. “Saya berharap masyarakat bisa memberikan dukungan yang penuh untuk kepemimpinan Anas dan Andi,” katanya. Sementara Bupati Kampar H. Jefry Noer berharap pasangan Anas-Andi akan membawa perubahan positif bagi masyarakat Riau ke depan. Sebab Annas, kata Jefry, adalah politisi dan birokrat yang sudah punya segudang pengalaman. Begitu juga dengan Arsyajuliandi Rahman yang punya latar belakang pengusaha dan punya pengalaman politik nasional, akan mampu saling mengisi.
“Intinya, kedua tokoh ini ilmunya cocok. Pak Annas yang gerak cepat akan bisa diimbangi oleh Pak Arsyajuliandi yang punya perhitungan matang,” katanya. Riau akan segera bergerak maju di bawah kepemimpinan pasangan ini, kata Jefry, asal para kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah) bisa mengikuti gerak cepat yang dilakukan Annas. Terlepas dari misi tadi, di bawah kepemimpinan Annas, Jefry sangat berharap akan bisa segera menuntaskan persoalan lima desa yang sampai sekarang masih bermasalah dengan Rokan Hulu. “Saya yakin Pak Annas akan menuntaskan persoalan lima desa itu dengan arif dan bijaksana. Gimana pun hasilnya, asal itu sesuai dengan peraturan yang berlaku, Kampar siap,” tandas Jefry. Kalangan akar rumput pun punya harapan yang besar terhadap pasangan ini. Udin, seorang anggota masyarakat yang menyaksikan langsung acara pelantikan, mengatakan: “Kalau kita lihat pembangunan di Rohil, sejak dipimpin Pak Anas, jujur saja jauh lebih pesat dari kabupaten lain di Riau. Makanya harapan kita Pak Anas bisa membawa Riau jauh lebih baik dari sekarang,” katanya. Warga lain, Ismet Hariadi, mengamini apa yang diharapkan Udin. Ismet menilai, sosok Anas Maamun meskipun sudah berusia lanjut tapi semangat untuk membangun daerah lebih besar dari bupati lain di Riau. “Pak Anas itu Bupati tertua lho di Riau. Kalau tak salah saya beliau pernah dinobatkan sebagai bupati tertua di Indonesia. Tapi semangat membangunnya itu mengalahi anak muda,” kata Ismet. (e2)
“Sebagai Putera Minang, Kita Pantas Saja Bangga” ADA yang mungkin luput dari perhatian sejumlah kalangan ketika digelar sidang paripurna istimewa DPRD Provinsi Riau di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Rabu (19/2), dengan agenda pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan H. Annas Maamun dan Arsyadjuliandi Rachman sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 2014-2019. Yaitu, di bangku unsur pimpinan dewan yang menghadap ke para undangan, di mana di sana duduk sebanyak tujuh tokoh, sebanyak lima di antaranya berdarah Minangkabau. Yaitu, Gamawan Fauzi dalam kapasitasnya sebagai Menteri Dalam Negeri yang
melakukan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih atas nama Presiden RI, dan Djohermansyah Djohan sebagai Pj. Gubernur Riau dan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri. Dua lainnya adalah Almainis S,Pd. dan Noviwaldy Jusman dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPRD Riau. Kedua politisi yang berasal dari PDI Perjuangan dan Partai Demokrat itu merupakan putera Riau yang berasal dari Kabupaten Agam. Satu lagi adalah Arsyadjuliandi Rachman alias Andi Rachman, Wakil Gubernur Riau, yang berasal dari Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
Dari tujuh orang itu, hanya dua di antaranya yang benar-benar putera Riau asli. Yaitu, H. Annas Maamun yang saat itu dilantik menjadi Gubernur Riau periode 2014-2019, dan Drs. HM Johar Firdaus M.Si., Ketua DPRD Provinsi Riau yang memimpin sidang paripurna DPRD Riau dengan agenda tunggal berupa pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau yang baru. “Sebagai anggoa masyarakat yang berdarah Minang, kita pantas saja melihat realitas tersebut,” ujar Syafriadi, 49, warga Riau yang berasal dari Kabupaten Sijunjung. Menurut Syafriadi yang me-
nyaksikan secara langsung prosesi itu sampai selesai, realitas tersebut menunjukkan bahwa kawasan Minangkabau sampai saat ini masih mampu mempertahankan kapasitasnya sebagai kawasam industri otak di Tanah Air. “Sepertinya kita tidak perlu berkecil hati dengan terbatasnya potensi SDA (sumber daya alam) yang dimiliki oleh daerah kita,” tambah Syafriadi. Dengan kemampuan SDM (sumber daya manusia) yang dimiliki putera Minang, tambah Syafriadi, diharapkan akan mampu menutupi keterbatasan potensi SDA yang dimiliki Minang. “Sepertinya tidak kalah gengsi,” sambung Syafriadi. (e2)
Kaba Rantau 18 REDAKSI
“Kalau ada tamu-tamu dari pusat datang ke daerah, ketua dan petinggi Partai Golkar (Golongan Karya) Riau tidak perlu repot memikirkan. Segala akomodasinya saya selesaikan sendiri.”
S
UATU hari, sekitar enam bulan yang lalu, Arsadianto Rachman atau yang lebih dikenal dengan Anto Rachman, punya harapan seperti ini: sudah saatnya warga Kanagarian Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, menempati posisi sebagai wakil gubernur di Riau. Dalam silaturahmi warga Nagari Pangkalan yang menetap di Pekanbaru, yang digelar di kawasan Kuantan 2 Pekanbaru, Ketua MPW PP (Pemuda Pancasila) Provinsi Riau itu menjelaskan bahwa dengan populasi warga Pangkalan di Pekanbaru yang lumayan banyak, di mana sebagian di antaranya terbilang mapan di dunia usaha; sudah saatnya warga Pangkalan menunjukkan kiprah yang lebih di dunia politik praktis Riau. Harapan tokoh yang akrab disapa Anto Rachman itu dipastikan hampir menjadi kenyataan, yang diwujudkan oleh Arsjadjuliandi Rachman, yang tidak lain adalah adik kandung Anto sendiri. Proses Pilgub Riau yang dilewati dua tahap, berikut gugatan lawan ke MK (Mahkamah Konstitusi) yang dilewati dengan sukses, saat ini hanya menunggu waktu bagi Arsjadjuliandi jadi wakil
gubernur, mendampingi H. Annas Maamun sebagai Gubernur Riau. Baik Anto maupun Arsjadjuliandi yang akrab dipanggil Andi Rachman, dan sebagian besar warga Pangkalan yang menetap di Riau, menjadikan dunia usaha sebagai lahan berkiprah. Hebatnya, sebagian besar di antara mereka mencatat sukses. Termasuk Andi Rachman, sebelum menjejakkan kakinya di panggung politik praktis, ia lebih dikenal sebagai pengusaha papan atas di daerah ini. Dilahirkan di Pekanbaru pada 8 Juli 1960, Andi Rachman merupakan putra H. Rachman Syafei dan Hj Asma Hasan, warga Riau asal Nagari Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar. Ayahnya yang kini telah almarhum, H. Rachman Syafei, merupakan pengusaha transportasi yang memiliki PO Bus Sinar Riau. Di era 1980-an, armada Sinar Riau merajai ruas jalan Sumbar-Riau sebagai angkutan penumpang. Setelah menamatkan pendidikannya di SMP 4 Bukittinggi, Andi melanjutkan sekolah lanjutan atasnya di SMAN 1 Bukittinggi. Namun kemudian ia menamatkan jenjang SLTA-nya di SMAN 3 Yogyakarta. Andi meneruskan pendidikan tingginya di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta, dan meraih gelar MBA di Oklahoma City University, Amerika Serikat. Seperti dikutip dari Wikepedia, sebelum memutuskan terjun ke panggung politik praktis, Andi lebih dikenal sebagai pengusaha. Kegigihan dan keuletannya dalam mengelola usaha, telah mengantarkan Andi sebagai salah seorang pemgusaha papan atas di Riau. Dalam kiprahnya di dunia usaha itu, Andi mengelola sejumlah jenis usaha, dengan melibatkan karyawan dengan jumlah ribuan orang. Di bawah bendera Group Riau Muda, Andi menguasai bisnis transportasi, SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum), pertambangan, perkebunan, dan lainnya. Karena kesuksesannya di dunia bisnis, pada tahun 2001 Andi terpilih sebagai ketua Kadinda
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Riau. Usai melepaskan posisi sebagai Ketua Kadinda Riau, Andi kemudian dipercaya menjadi Wakil Ketua Kadin Indonesia. Setelah merasa mapan di dunia usaha, Andi kemudian memutuskan terjun ke dunia politik praktis dengan bergabung bersama Partai Golkar (Golongan Karya). Sempat dipercaya menjadi bendahara umum di DPD I Partai Golkar Riau, ketika DPD I Golkar Riau dipimpin HM Rusli Zainal; keterjunan Andi di dunia politik diikuti langkahnya duduk di DPRD Provinsi Riau untuk periode 2004-2009. Ketika pada 1999 digelar pemilu legislatif, Andi menapakkan langkah yang lebih tinggi lagi, yaitu menjadi caleg (calon anggota) DPR RI yang berkantor di Senayan. Alhamdulillah, dalam ajang politik itu Andi dinyatakan terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Riau. Sampai sekarang, Andi Rachman masih tercatat sebagai anggota DPR RI, dan dipercaya duduk di Komisi VII. Sementara di internal Partai Golkar sendiri, setelah melepaskan jabatan sebagai Bendahara DPD I Partai Golkar Riau, saat DPD dipimpin HM Rusli Zainal, Andi Rachman dipercaya menjadi Koordinator Wilayah Sumatera yang meliputi lima provinsi yakni Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh. Kepercayaan ini, konon, diberikan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakri. Kenapa? “Karena menurut Aburizal Bakrie, sosok Andi Rachman sudah terbukti dan teruji kepiawaiannya dalam menejerial dan mengorganisir sumber daya manusia,” kata Yusuf Muluk, salah seorang tokoh masyarakat Kota Pekanbaru. “Buktinya sebagai pelaku dunia usaha, perusahaan Bang Andi Rachman terus berkembang maju. Di ranah politik karirnya makin cemerlang sejak mulai berkiprah di arena politik 15 tahun silam,” tambah Yusuf. Tapi Andi Rachman sendiri mengakui, untuk mendapatkan karir dan kepercayaan di kalangan politisi partai berlambang pohon beringin rimbun itu dilalui melalui proses yang cukuppanjang. Awalnya Andi Rachman di Golkar menjadi anggota biasa juga. “Semuanya butuh proses. Jadi kalau dalam berpolitik, saya punya prinsip seperti air mengalir,” ungkap Andi Rachman, dikutip dari Antara. Meskipun lihai dan mumpuni dalam manejemen sumber daya manusia, namun Andi bukanlah tipe orang yang suka mencari kesempatan dalam kesempitan, terutama di dunia politik. Salah satu buktinya dapat dilihat dari rekam jejak (track recor)-nya saat menjabat menjadi bendahara umum Golkar Riau yang pada saat bersamaan partai itu dipimpin oleh Gubernur Riau Rusli Zainal.
Kala itu, ia sendiri yang menanggulangi segala urusan yang berhubungan dengan keuangan partai. “Saya tidak pernah meminta uang kepada Rusli selaku ketua partai saat itu,” ujar Andi mengenang. Setiap kegiatan partai baik yang berhubungan dengan pusat dan daerah khusus soal pendanaan partai, Andi Rachman berusaha mencarikan solusinya tanpa harus membebankan dan merepotkan orang lain. “Kalau ada tamutamu dari pusat datang ke daerah, ketua dan petinggi partai Golkar Riau tidak perlu repot memikirkan. Segala akomodasinya saya selesaikan sendiri,” katanya. Keteguhan Andi Rachman memegang amanah juga dibuktikan dalam mengelola perusahaannya. Meski tampil sebagai orang yang memiliki pengaruh kuat di kalangan dunia usaha, Andi sampai detik ini enggan dan bahkan tidak pernah menyentuh proyek pemerintah daerah. Sebagai seorang pebisnis dan politikus, Andi Rachman tentunya punya cita-cita yang sangat besar dalam memajukan Riau. Dia melihat, selama ini masih banyak potensi yang dimiliki Riau belum dikembangkan. “Kalau saja potensi yang ada di Riau itu dimanfaatkan secara maksimal, pasti daerah ini akan menjadi daerah yang paling maju di Tanah Air,” kata Andi yang kini juga menjabat Wakil Ketua Sekretaris Nasional Kerja Sama Eko Sub Regional dan Direktur Nasional IMTGT Indonesia Business Council. Karena itulah, suami dari Hj Sisilita B BA ini tidak pernah diam memikirkan dan memperjuangan masa depan Riau. Ketika masih menjabat sebagai Ketua Umum Kadinda Riau, misalnya, Andi Rachman senantiasa mempromosikan potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Riau ke luar negeri dan mengundang para investor. “Kita tidak bisa diam begitu saja, tapi harus aktif mempromosikan ke investor,” kata Andi. Besarnya keinginan Andi Rachman memajukan Riau membuat dia punya keinginan kuat untuk bisa berperan lebih besar lagi. Salah satu tujuan lulusan Faperta UNS Solo dan MBA Marketing Track Oklahoma City University, USA (19861987) ini maju sebagai caleg DPR-RI dari daerah pemilihan Riau, dan terpilih duduk untuk periode sedang berjalan, 2009-2014. Apa yang ingin dituju Andi Rachman dengan posisi sebagai seorang politisi di Senayan Jakarta itu? Yaitu, ingin ikut ambil bagian dalam proses pengambilan keputusan di pusat untuk kepentingan daerah pemilihannya, yaitu Riau. Di Senayan, kata Andi, ia bersama para koleganya dari Riau berjuang keras mendapatkan kue-kue pembangunan yang layak dan proporsional untuk Riau. (e2)
19 REDAKSI Sorot
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
WABUP Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si menjadi Irup Upacara Senin pagi di SMAN 1 Situjuah. (f-ogi)
Wabup Sinyalir Kualitas Pendidikan Kian Menurun “Teknologi semakin hari semakin berkembang, oleh karena itu diharapkan kepada guru agar terus berusaha meningkatkan kualitas diri dan tidak berhenti menggali wawasan-wawasan baru.”
D
I tengah makin besarnya harapan terhadap dunia pendidikan, di saat potensi SDA (sumber daya alam) yang kian berkurang sejalan dengan pertumbuhan populasi penduduk, kualitas pendidikan di Kabupaten Limapuluh Kota
justru menunjukkan kecenderungan mengalami kemorosotan. Kata siapa? Ini pernyataan Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. Buktinya? “Bisa dilihat dari banyaknya tamatan sekolah menengah atas yang tidak mempunyai daya saing dalam mencari pekerjaan,” katanya ketika menjadi inspektur upacara di SMAN 1 Situjuah, Senin (24/2). “Karena waktu ujian nasional semakin dekat maka manfaatkanlah waktu yang tersisa sekarang ini dengan belajar,” pinta Wabup. Pada bagian lain Wabup Asyirwan mengatakan, dalam mengejar cita-cita harus mampu menyeimbangkan antara dunia dan akhirat. “Jangan kita hanya berpikir masalah duniawi saja, tapi kita juga perlu memikirkan akhirat,” katanya.
“Karena itu jangan pernah meninggalkan shalat dan patuhilah orang tua karena ridho Allah SWT terletak pada ridho orangtua,” pesan Asyirwan. Seperti yang sudah menjadi tradisi, Wabup Asyirwan tergolong rajin menyambangi sekolah-sekolah, termasuk di antaranya dengan menjadi irup (inspektur upacara) di sekolah yang didatangi. Seperti biasa juga terjadi, selain bertindak menjadi irup, Wabup juga bersilaturahim dengan majelis guru dan tukar pikiran untuk meningkatkan kualitas pendidikan karena pendidikan merupakan salah satu skala prioritas pembangunan di Limapuluh Kota. Ketika menggelar temu ramah dengan majelis guru sekolah itu, dalam kegiatan yang juga dihadiri Sekretaris Diknas Limapuluh Kota Radimas, Camat Situjuah Limo Nagari Herman Azmar, Ap, M.Si dan Kepala UPT Situjuah Lima Nagari Ofti Darwan itu, Asyirwan Wabup meminta kepada guru agar lebih meningkatkan wawasan mereka dalam memberikan pengajaran pada siswa. “Teknologi semakin hari semakin berkembang, oleh karena itu diharapkan
kepada guru agar terus berusaha meningkatkan kualitas diri dan tidak berhenti menggali wawasan-wawasan baru,” tutur Asyirwan. Ia juga meminta jangan ada lagi pengelompokan-pengelompokan di antara para guru dengan tujuan menjelekkan kelompok lain. “Ini bisa merusak proses pendidikan terutama dampaknya sangat terasa pada anak didik,” pungkas Asyirwan. Drs.Nasril selaku Kepala Sekolah menegaskan bahwa mereka siap menyukseskan Ujian Nasional dan mengantarkan siswa ke perguruan tinggi. “Mudah-mudahan kualitas pendidikan kita di masa yang akan datang akan semakin tinggi,” ucapnya. SMAN 1 Situjuah memiliki siswa sebanyak 553 orang dan 65 orang pengajar dengan jumlah lokal 22 buah. Sekolah yang terletak di Nagari Situjuah Batur ini juga memiliki berbagai prestasi salah satunya yang terhangat adalah prestasi olahraga tingkat nasional yang diraih oleh siswanya. “Belum lama ini salah seorang siswa bernama Wahyu Afandi meraih juara tingkat nasional di bidang olahraga yaitu lompat jauh”, terang Efriyenti, salah seorang staf TU. (joy/ogi)
Dua dari 4 Unsur Pimpinan DPRD Riau Berdarah Minang MENYUSUL pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Ir. Noviwaldy Jusman sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau di Gedung DPRD Riau di Pekanbaru, Selasa (17/ 2), melengkapi jumlah putera Riau berdarah Minang menjadi dua orang untuk duduk dalam unsur pimpinan DPRD Riau periode sedang berjalan, 2009-2014. Sebab sebelumnya, terhitung sejak keanggotaan DPRD Riau periode sedang berjalan dikukuhkan pada akhir 2009 lalu, sudah ada putera Riau berdarah Minang yang bercokol di unsur pimpinan DPRD Riau, yaitu Almainis S.Pd. Politisi yang masuk ke DPRD Riau melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, dalam biodatanya terbaca bahwa ia dilahirkan di Pauh, Kabupaten Agam, pada 20 Januari 1970. Almainis menempati posisi sebagai Wakil Ketua DPRD Riau. Tapi diperoleh informasi, jabatan itu tidak akan diduduki Almainis sampai akhir masa jabatan. Sebab, partai tempat ia bernaung, PDI Perjuangan, telah mengusulkan kader lain yaitu T. Rusli Ahmad SE untuk menggantikan posisi yang kini diduduki Almainis. Pelantikan Rusli untuk menggantikan
Almainis direncanakan akan dilakukan dalam waktu dekat. Sementara Noviwaldy, kendati dilahirkan di Duri, Kabupaten Bengkalis, pada 13 November 1970, menurut informasi yang diterima, politisi yang bernaung di bawah panjipanji Partai Demokrat ini berdarah Minang, tepatnya dari Kabupaten Limapuluh Kota. Noviwaldy diangkat menjadi Wakil Ketua DPRD Riau untuk menggantikan pendahulunya, HR Thamsir Rachman, yang terjerat kasus korupsi. Sementara di jajaran anggota, juga terdapat sejumlah nama lain yang berdarah Minang. Sebutlah misalnya Mahdinur. Politisi PKS (Partai Keadilan Sejahtera) ini dalam bioadanya tertulis dilahirkan di Kabupaten Agam pada 15 Juni 1968. Tapi ia lebih banyak menghabiskan hari-harinya di Duri dengan memilih menjadi dai, sebelum kemudian menyatakan terjun ke panggung politik praktis yang mengantarkannya menjadi anggota DPRD Riau periode 2009-2014. Dua nama putera Riau berdarah Minang lainnya yang duduk di keanggotaan DPRD Riau periode sedang berjalan tersebut atas nama Dra. Hj. Rosvanilda Zulher. Kendati
dalam biodatanya tertulis dilahirkan di Pekanbaru pada 17 gustus 1964, politisi Partai Golkar (Golongan Karta) ini disebut-sebut berasal dari Kenagarian Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota. Satu lainnya tercatat atas nama Iwa Sirwani Bibra. Dilahirkan di Pekanbaru pada 26 Januari 1953, politisi yang bernaung di bawah panjipanji Partai Golkar ini juga berdarah Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Tapi dalam Pemilu Legislatif 2014 tahun ini, Iwa tidak lagi membidik kursi DPRD Riau, melainkan menyeberang untuk menjadi calon anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan Provinsi Riau. (e2) Noviwaldy Jusman
20
Sosok
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Cerita Penambang Pasir,
Meski Tua Ije tak Kalah dari Buruh Muda
SIANG itu cuaca sangat cerah dan cahaya matahari terasa begitu menyengat. Namun, Jasri (62 tahun) seolah tidak merasakan panasnya sengatan matahari tersebut. Laki-laki tua yang akrab disapa Ije itu tetap semangat menganyunkan sekopnya untuk memuat pasir dan kerikil ke atas truk di pangkalan pasir pinggir Batang Sinamar Jorong Parik Rontang Nagari Taeh Baruah. Sesekali bapak 3 anak dan kakek 9 cucu ini tampak menghela napas panjang dan menyeka keringatnya yang mengucur deras. “Pekerjaan ini sudah delapan belas tahun saya tekuni,” ujar buruh penambang pasir asal Jorong Parik Rontang Taeh Baruah itu mengawali ceritanya kepada Sinamar baru-baru ini. Diakui Ije, dari memuat pasir itu ia bisa bertahan hidup dan mengasapi dapur dan menyekolahkan anaknya yang masih ada duduk di bangku SLTP. Karena tak muda lagi ia hanya kuat memuat pasir maupun kerikil buat dua truk setiap harinya dengan upah Rp35 ribu untuk setiap truk. Bagi orang kebanyakan, penghasilan sekitar Rp70 ribu itu bukanlah jumlah yang menggembirakan, tapi bagi Ije uang sebanyak itu merupakan berkah yang selalu disyukurinya. Terlebih ketika ia menyadari usianya yang sudah larut senja, tapi masih memiliki kesehatan dan tenaga yang tak jauh kalah dari yang muda. “Saya sangat bersyukur, karena dalam usia yang sudah tua ini saya masih memiliki kesehatan dan masih bisa banting tulang untuk menafkahi keluarga saya,” tutur laki-laki berbadan tegap itu sembari intirahat sejenak dengan muka berseri. Namun tidak dipungkirinya, frofesi yang ia geluti bukanlah pekerjaan ringan. Melainkan menuntut tenaga ekstra. Untuk memuat satu truk pasir ia menghabiskan waktu hingga 2,5 jam. Tak heran setiap malamnya Ije senantiasa merasakan lelah dan penat. Kendati semangatnya masih sangat menggebu, tetapi tenaga Ije jauh kalah dari buruh yang lebih muda seperti Nihir (45 tahun). Kalau Ije hanya sanggup
memuat pasir buat dua truk setiap harinya, Nihir mampu memuat tiga truk. Menurut Ije, sebelum menjadi buruh muat pasir ini ia mempunyai profesi sebagai tukang bangunan dengan penghasilan jauh lebih menggairahkan dari sekarang. Namun, perkembangan zaman menjadikan ia kalah saing dari tukang bangunan yang muda. “Sebelum tahun 1996 silam, masih banyak warga Nagari Taeh Baruah dan sekitar yang memakai jasa saya untuk membangun rumah atau kedai-kedai mereka. Namun seiring kemajuan zaman dan perkembangan model arsitektur bangunan, jasa saya tidak terpakai lagi hingga saya terpaksa banting stir ke pangkalan pasir untuk menjadi buruh muat,” kenang Ije. 18 tahun mengais rezki di pinggir Batang Sinamar merupakan waktu panjang yang penuh suka duka bagi Ije. Ketika masyarakat berlomba membuat bangunan, dengan sendirinya ia selalu mendapatkan job setiap harinya. Namun ketika tahun ajaran baru sekolah, Ije tak jarang hanya kebagian satu truk bahkan pernah tak kebagian jatah muat sama sekali. Sebab, setiap tahun ajaran baru masyarakat cenderung menghetikan kegiatan pembangunan rumahnya. Ije tidak sendiri, di pangkalan pasir masih ada puluhan Ije lain. Selain menjadi tukang muat ke atas truk atau mobil, sebagian buruh di pangkalan pasir itu kebagian tugas mengeruk pasir dari dasar sungai Batang Sinamar ke atas sampan. Setiap pekerja rata-rata mampu mengeluarkan 3 sampai 4 sampan pasir perharinya dengan harga Rp40 ribu per sampan. Tak beda dengan dengan buruh muat, para pengambil pasir dari sungai juga senantiasa di dera duka. Setiap datang hujan lebat, biasanya mereka tidak bisa turun ke sungai karena air besar. Buntutnya hari itu mereka tidak bisa mendapatkan apa-apa. “Kalau tukang ambil pasir disungai tidak beraktifitas, kami yang menjadi buruh muat otomatis tidak pula mendapatkan
job,” papar Ije sembari terus mengayunkan s e k o p n y a . ( h e n d r i gunawan)
SAMPAN – Salah seorang buruh mengeruk pasir dari dasar sungai Batang Sinamar tampak berusaha kuat mengayuh sampannya ke pangkalan tempat memuat pasir itu ke atas truk. (ronny)
Ije buruh penambang pasir (hendri gunawan)
21 Profil Nagari
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Tugu di Simpang Tiga Pangkalan
Pangkalan Nagari Identik dengan Potang Balimau Bila menyebut nama nagari, agaknya kita langsung membayangkan pesta rakyat yang disebut Potang Balimau. Sebab, nagari ini memang identik dengan tradisi unik menyambut kedatangan bulan puasa tersebut.
P
ANGKALAN Koto Baru, begitu nama nagari yang ada di Kecamatan Pangkalan Koto Baru tersebut. Karena keunikan tradisi Potang Balimaunya, menjadikan nagari ini tak asing di telinga masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota. Malah pesta rakyat yang digelar setiap tahunnya itu senantiasa dibanjiri masyarakat dari berbagai nagari di daerah ini. Bahkan sejak beberpa tahun belakangan selalu dihadiri Gubernur Sumatera Barat dan para Menteri. Sebab, Potang Balimau tak lagi hanya menjadi pesta rakyat Lima Puluh Kota tapi sudah menjadi agenda wisata Propinsi Sumatera Barat. Potang Balimau hanya ada di Pangkalan dan tidak akan ditemui di nagari lain. Karenanya wajar setiap menyebut nama Pangkalan, orang langsung membayangkan Potang Balimau. Nagari ini terletak sekitar 50 Km dari Ibu Kota Kabupaten (IKK) Lima Puluh Kota di Sarilamak. Nagari ini terdiri dari 11 Jorong yang masing-masingnya Jorong Banjaranah, Kampung Baru, Koto Panjang, Lakuak Gadang, Lubuak Nago, Lubuak Tabuan, Pasar Baru, Pasar Usang, Pauh Anok, Sopang dan Tigo Balai. Sebelah utara nagari ini berbatasan dengan Nagari Tanjung Balit, sebelah selatan dengan Koto Alam, bagian selatan berbatas dengan Gunuang Malintang dan sebelah timur dengan Nagari Manggilang Nagari yang memiliki luas sekira 12.430
hektar itu mempunyai penduduk sebanyak 10.235 jiwa atau sejumlah 2.442 kepala keluarga. Mata pencarian masyarakatnya mayoritas petani dan pekebun. Pemanfaatan lahan di nagari ini lebih didominasi sektor perkebunan. Pengunaan terluas dimanfaatkan buat perkebunan sawit yang diusahakan perusahaan negara dan swasta dengan luasan sekitar 1.033,5 hektar. Selain sawit, areal di nagari itu juga banyak dimanfaatkan untuk pengembangan kebun gambir yang kini sudah mencapai 887 hektar. Tak heran nagari ini juga lebih dikenal sebagai salahsatu nagari sentra produksi gambir. Berikutnya sekitar 421 hektar diantaranya telah diusahakan dengan perkebunan karet dan hanya sekitar 193 hektar berupa sawah yang ditanami padi serta sangat sedikit yang ditanami palawija atau hortikultura. Kondisi geografisnya, ketinggian nagari ini sekitar 450 meter dari permukaan laut. Sedangkan tofografinya sekitar 4.279 hektar diantaranya berupa dataran dan 8.152 hektar lainnya berupa perbukitan. Dari cerita turun temurun nenek moyangnya, asal muasal nama nagari ini adalah Pangka Jalan Koto Baru. Nama itu muncul karena pada masa dahulu nagari ini menjadi tempat berkumpul dan persinggahan para pedagang dari berbagai penjuru. Ketika itu Pangkalan merupakan salahsatu tempat pelabuhan bagi para pedagang. Pelabuhan tersebut berada di Batang Mahat yang terletak di Jorong Pasar Usang. Dari kata Pangka Jalan Koto Baru itu kini nagari ini bernama Pangkalan Koto Baru. Di nagari yang menyebut kakak lakilaki dengan sapaan ombak itu memiliki penghulu Pitopang 4 Niniak, Mamak Nan 5 Suku dan Penghulu Nan 12. Saat ini Pangkalan dipimpin oleh Wali Nagari Diswanto. Menurut Diswanto, permasalahan pal-
ing menonjol dinagarinya antara lain infrastruktur jalan dan jembatan. Salahsatu infrastruktur itu sarana penyeberangan di Jorong Lubuak Tabuan yang kini baru berupa jembatan gantung yang sulit dilewati sepeda motor. Setiap kali dilewati, jembatan yang dibangun tahun 1980-an itu senantiasa bergoyang. “Diduga karena usianya sudah terbilang tua, kini warga semakin khawatir melewati jembatan itu. Terlebih untuk menyeberangkan kendaraan roda dua,� tutur Diswanto. Masyarakat berharap adanya pembangunan sarana penyeberangan yang bisa dilalui roda empat guna pengembangan lokasi p e r u -
Diswanto
mahan baru di di Kampung Baru. Tak kalah pentingnya untuk membuka akses perhubungan ke SDN 01 di Koto Panjang yang selama ini kurang diminati angkatan sekolah karena jembatan sebagai akses jalan pintas tidak ada. “Kita juga berharap adanya pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan Tigo Balai dengan Koto Panjang,� papar Diswanto. Sementara di sektor pertanian, Diswanto optimis kehadiran bangunan Lumbung Pangan yang ada di Jorong Bajaronah bisa bermanfaat sebagai tempat penyimpanan dan transaksi hasil pertanian bagi kelompok tani di nagari setempat. (hendri gunawan)
22 REDAKSI Varia
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Diresmikan, Gedung MDTA Istigfar di Jorong Koto Tuo KOTO TUO-Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. meresmikan gedung MDTA Istigfar di Jorong Koto Tuo Nagari Koto Tuo Kecamatan Harau, Senin (24/2). Turut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Drs.H.Gusman Pilliang, MM, Camat Harau Decky Yusman, SSTP, Walinagari dan Muspika Harau. Dalam sambutannya, Wabup Asyirwan mengingatkan bahwa sebagai anak bangsa kita jangan sampai
kehilangan karakter dalam menjalani kehidupan. “Dan menjadi harapan kita semua generasi kedepan memiliki moral dan akhlak yang baik serta cerdas. Pendidikan tidak hanya diukur dari segi fisik semata tapi juga dari segi non-fisik yaitu perilaku dan budi pekerti,” kata Wabup Asyirwan. Kepala Kemenag Gusman Piliang memaparkan MDTA memiliki legalitas dengan tujuan menyikapi dan
Ponpes Al Makmur Tungkar Gelar Lomba Keagamaan TUNGKAR-Memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini, Pondok Pesantren (Ponpes) Al Makmur Tungkar mengadakan berbagai lomba keagamaan, di antaranya Lomba Asmaul Husna, Lomba Shalat Jenazah dan Pertandingan Futsal yang diikuti SD/MI se-Kecamatan Situjuh Limo Nagari, Sabtu (22/2). Pimpinan Pondok Pesantren Al Makmur Ustad M.Nur Dt. Paduko Rajo juga menyatakan mendukung acara ini karena selain bisa menjalin silaturahim juga bisa memacu siswa untuk bisa menjadi yang terbaik dalam perlombaan. “Semoga acara ini mampu menghasilkan output yang kita inginkan dan bisa sukses serta tak lupa terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini,” imbuhnya. Sebelumnya Syahrul Isman, S.Ag., Ketua Umum Ponpes Al Makmur,
menyampaikan kegiatan itu sesuai dengan program yang telah dibuat sebelumnya. “Anak didik diasramakan di pondok ini dituntut untuk hafal Alqur’an, tapi ini semua tak lepas dari perhatian masyarakat setempat,” ucap Syahrul sambil menambahkan siswa yang ikut lomba dan mendapatkan peringkat 1 akan digratiskan uang pembangunan saat mendaftar di yayasan ini. Ustad Muhammad Amin, ketua panitia, melaporkan acara yang rutin digelar tiap tahun diawal tahun Masehi ini menerangkan bahwa pihaknya berusaha mewujudkan Program Kemenag yaitu Gerakan Maghrib Mengaji agar Al Qur’an melekat dalam hati anak negeri. Adapun lomba yang diadakan, menurutnya, yaitu Asmaul Husna, Lomba Shalat Jenazah dan Lomba Futsal selama 2 hari pada tanggal 22 dan 23 Februari 2014. (joy/ogi)
menyempurnakan kurikulum Sisdiknas pada sekolah umum yang mana SD, SLTP dan SLTA yang sederajat di anggap belum memadai mutu pendidikan keagamaannya. “Oleh karena itu perlu dibentuk MDTA yang kurikulumnya diatur pemerintah melalui Keputusan Menteri Agama RI Nomor 3 Tahun 1983,” pungkas Gusman. Wali Nagari Koto Tuo mengucapkan terima kasih atas partipasi masyarakat
dan bantuan pemerintah dengan telah dibangunnya MDTA di Jorong Koto Tuo ini. “Karena semua ini tidak mudah kita dapatkan maka tugas kita sebagai masyarakat untuk memelihara bangunan ini agar jangan cepat rusak dan bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya”, ungkap Syahrial dalam acara peresmian ditandai dengan pengguntingan pita, dan dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan nama. (joy/ogi)
Varia 23 REDAKSI
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
Bimtek Kurikulum MTS/MI
LIMA PULUH KOTA - Jadikanlah Bimbingan Teknis ini sebagai momentum untuk memajukan pendidikan kedepannya. Dan semua itu tidak akan terwujud tanpa dukungan dari berbagai pihak terkait baik itu guru, orang tua dan anak didik itu sendiri. Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Lima Puluh Kota Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si dalam sambutannya saat membuka Bimbingan Teknis Kurikulum MTS/MI Tahun 2013 di Aula Mess Pemda Nagari Pangkalan Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Selasa (25/2). Turut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Lima Puluh
Kota Drs. H. Gusman Piliang, MM, Camat pangkalan Koto Baru Andri Yasmen, S.Sos dengan narasumber Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Lima Puluh Kota Drs. Ifkar, M.Ag dan undangan lainnya. Lebih jauh Asyirwan mengharapkan kepada guru agar mampu beradaptasi, baik itu dengan masyarakat maupun dengan anak didik. “Dengan adaptasi yang baik akan mampu mendukung kelancaran proses belajar mengajar karena antara guru dan murid terjalin hubungan yang harmonis”, ujarnya. Wabup juga mengharapkan dengan telah
dilaksanakannya Bimbingan Teknis ini proses pembelajaran bisa berlangsung sesuai dengan semestinya tanpa ada kendala-kendala dalam prosesnya. “Dengan peningkatan kualitas pengajar maka secara otomatis juga akan meningkatkan mutu pendidikan dan menghasilkan anak didik unggul”, tandas putra Pangkalan ini. Sementara itu Gusman Piliang mengatakan dengan begitu sulitnya mencari lapangan pekerjaan dan tingginya tingkat persaingan untuk mendaftar ke perguruan tinggi merupakan tanggung
jawab kita bersama dalam menghadapinya. “Merupakan tugas kita bersama untuk bisa menjadikan anak didik kedepannya bisa berbakti kepada orang tua dan berguna bagi bangsa negara,”pungkasnya. Yelmi Hendra selaku ketua panitia melaporkan bahwa tujuan dilaksanakannya Bimtek Kurikulum Tahun 2013 ini adalah untuk membahas program yang akan dijalankan pada tahun 2014. Bimbingan teknis yang akan dilaksanakan sehari penuh ini dihadiri oleh 60 orang guru MTS/MI se-Kecamatan Pengkalan Koto Baru dan Kapur IX. (joy/ogi)
Selain membagikan penutup hidung tersebut, pada kesempatan itu GCC juga sekaligus mengingatkan para pengendara untuk patuh terhadap aturan berlalu-lintas. Tak kalah pentingnya mereka juga mengajak para pengendara terutama sepeda motor untuk menghidupkan lampu disiang hari, terlebih disaat kabut asap yang semakin tebal dan membuat jarak pandang semakin dekat. “Saat membagikan masker kami juga sekalian mengajak para pengendara mengindahkan aturan berlalu-lintas dan
menghidupkan lampu disiang hari. Tujuannya agar pengendara itu terlihat oleh lawan arah di saat kabut asap yang semakin tebal sejak beberapa hari belakangan,” tutur Faizil. Lebih jauh dikatakan, GCC merupakan wadah persatuan para pemilik mobil jenis sedan great corolla yang tidak hanya menjadi ajang silaturahmi sesama pemilik kendaraan serupa, tapi juga diharapkan menjadi komunitas sosial. Komunitas ini terdiri dari berbagai kalangan yang antara lain PNS, pegawai dari BUMN dan swasta. (gun)
Tunjukan Kepedulian
GCC Pyk/50Kota Bagikan Masker Gratis “Kegiatan sosial seperti ini sudah menjadi agenda rutin kami. Biasanya kami lebih memfokuskan perhatian terhadap panti asuhan dan kegiatan ini tidak ada unsur politisnya,” Great Corolla Club (GCC) Payakumbuh/ Lima Puluh Kota membagikan masker secara gratis kepada ribuan pengendara yang lalu-lalang di jalan raya di dua daerah bertetangga itu, Minggu (2/3). Bakti sosial komunitas pecinta mobil sedan tersebut merupakan bukti kepedulian terhadap kondisi kabut asap yang kian mengancam kesehatan. “Aksi bagi-bagi masker di jalan negara ruas Tanjung Pati Kabupaten Lima Puluh Kota dan jalan protokol Kota Payakumbuh
ini adalah wujud kepedulian kami terhadap kondisi udara di Lima Puluh Kota dan Payakumbuh yang semakin tidak sehat,” ungkap pengurus GCC Pyk/50Kota Faizil Azmi, M.Si dan Angga Steven kepada Singgalang di sela acara pembagian masker tersebut. Kegiatan membagikan sekitar dua ribu-an lembar masker tersebut dibiayai secara patungan oleh para anggota club. Bukan saja sekarang, aksi sosial juga senantiasa di gelar GCC jauh hari sebelumnya yang diantaranya memberikan santunan terhadap panti asuhan. Menurutnya, bakti sosial itu tidak ada muatan politis sama sekali. Melainkan hanya semata-mata karena ingin berbagi dengan masyarakat. “Kegiatan sosial seperti ini sudah menjadi agenda rutin kami. Biasanya kami lebih memfokuskan perhatian terhadap panti asuhan dan kegiatan ini tidak ada unsur politisnya.,” sela Al dan Alfin anggota lainnya.
BAGIKAN - GCC Pyk/50Kota gelar bhakti sosial dengan membagikan ribuan masker buat para pengendara yang lalu-lalang di dua daerah yang saling bertantangga tersebut, Minggu (2/3). (hendri gunawan)
Hasilkan Pakan Sendiri, Mampu Tekan Biaya Produksi 50 Persen LANGKAH maju dalam pengelolaan usaha berhasil ditunjukkan Podatan (kelompok budidaya ikan) Kubu Tobek Jaya, Jorong Pasar Suliki, Kecamatan Suliki. Selain dinilai berhasil dalam budidaya ikan, kelompok tersebut juga dinilai sukses dalam melakukan produksi pakan ikan. Ketua Pokdakan Kubu Jaya H. Emdiyah, saat panen perdana ikan di kelompok itu yang dihadiri Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo, menjelaskan bahwa dalam panen perdana ikan itu kelompoknya yakin akan mampu meraup keuntungan setidaknya sebesar modal yang sudah ditanam. “Hasil yang diperlihatkan oleh usaha ini cukup menggembirakan,” kata
Emdiyah. Selain hasil budidaya yang menjanjikan, ada hal lain yang lebih menggembirakan para pengurus dan anggota kelompok itu. “Kami juga merasa bangga karena mampu memproduksi pakan ikan sendiri," ungkap Emdiyah. Sebab, lanjutnya, dari pakan buatan sendiri itu kelompok tersebut mampu menekan biaya produksi usaha budidaya ikannya mencapai hingga 50 persen. Dijelaskan, kalau selama ini kelompok membeli pakan buatan pabrik sebesar Rp.8.800 hingga Rp.9.500/kg, tapi dengan mamproduksi pakan sendiri kelompok hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp.6.000. "Dengan memakai pakan sendiri kelompok bisa menghemat biaya
sebesar Rp.3.500 untuk setiap kilogramnya. Sebab, harga pakan pabrikan saat ini sudah mencapai Rp.9.500/kg sedangkan pakan buatan kelompok hanya Rp.6.000 saja," tutur Emdiyah. Menurut Emdiyah, pakan buatan kelompoknya ini mempunyai kandungan protein sebesar 33%. “Hal itu diakui sudah dianalisa oleh salah seorang dosen dari UNP (Universtas Negeri Padang),” ujar Emdiyah, yang menjelaskan keberhasilan untuk memproduksi pakan ikan sendiri tidak lepas dari keinginan para pengurus dan anggota pokdatan untuk mendapatkan nilai tambah dari usaha yang dikelola. Pada kesempatan panen perdana itu, Bupati Alis Marajo memanen salah satu
dari empat kolam ikan kelompok Kubu Tobek Jaya. Kolam ikan tersebut merupakan bantuan dari pengembangan usaha mina perdesaan perikanan budidaya dari PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan tahun 2013 dalam bentuk bibit ikan nila sebanyak 45.000 ekor atau senilai Rp.65 juta. Bupati berharap kelompok ini tak hanya berkembang dalam budidaya ikan, tetapi juga memproduksi pakan. Dengan demikian, tambah Bupati, kalau selama ini usaha di sub-sektor perikanan hanya dijadikan sebagai sumber nafka tambahan bagi para anggota yang terlibatdalam kelompok itu, ke depan bukan tidak mungkin akan menjadi sumber ekonomi andalan. (gun)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
24
PAUD
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi : 111/XII/15 Maret 2014
BERPOTO - Bunda PAUD Propinsi Sumatera Barat Nevi Irwan Prayitno dan Bunda PAUD Kabupaten Lima Puluh Kota Rismawati Alis Marajo berfoto bersama dengan pendidik dan pengurus yayasan PAUD Mutiara Bunda usai acara kunjungan ke PAUD tersebut, Selasa (4/3). (hendri gunawan)
Bunda PAUD Ingatkan 1 Jorong Miliki 1 PAUD “Karena begitu pentingnya PAUD, maka jorong yang tidak memiliki PAUD perlu mendapatkan Juru Kunjung yang akan mengunjungi jorong tersebut,”
S
ETIAP jorong memiliki Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Program forum PAUD Sumatera Barat itu telah menjadi ikon nasional. Namun, di beberapa tempat kondisi PAUD-nya masih ada yang belum menggembirakan. Hal itu disampaikan Bunda PAUD Propinsi Sumatera Barat Nevi Irwan
Prayitno dalam sambutannya pada acara kunjungannya ke PAUD terpadu Mutiara Bunda Jorong Ketinggian Nagari Sarilamak Kecamatan Harau, Selasa (4/3). “Ikon nasional satu jorong satu PAUD berasal dari ide Forum PAUD Sumbar. Program ini hendaknya dapat dilaksanakan di seluruh daerah termasuk di Kabupaten Lima Puluh Kota,” ungkap Nevi. Dikatakan, PAUD tersebut tidak hanya sekedar dibentuk, melainkan betul-betul dibina hingga berkembang dengan baik dan lebih berkualitasnya. Namun tidak dipungkiri, selama ini masih ada PAUD yang belum mampu menunjukan kualitasnya. Hal ini jelas membutuhkan perhatian berbagai
PAUD Mutiara Bunda Bertabur Prestasi TAK terasa sudah sepuluh tahun pula Yayasan Pendidikan Mutiara Bunda Jorong Ketinggian Nagari Sarilamak berkiprah dalam pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Lebih menariknya sejak tahun 2004 silam hingga kini PAUD ini sudah banyak mendulang prestasi tingkat Kabupaten Lima Puluh Kota dan Propinsi Sumbar. Hal itu terungkap dalam ekpose Remi Yuliani, S.Pd salah seorang guru Mutiara Bunda dalam ekposenya di hadapan Bunda PAUD Propinsi Sumatera Barat Nevi Irwan Prayitno dan Bunda PAUD Kabupaten Lima Puluh Kota Rismawati Alis Marajo pada acara kunjungannya ke PAUD terpadu Mutiara Bunda Jorong Ketinggian Nagari Sarilamak Kecamatan Harau, Selasa (4/3). Dipaparkan, yayasan pendidikan ini berdiri tangal 5 April 2004 dengan dasar pemikiran tingginya porsentase tingkat mengulang anak didik tingkat sekolah dasar. Selain itu juga karena alasan jauhnya pemukiman penduduk dari layanan anak usia dini, masalah ekonomi serta paradigma berpikir masyarakat tentang PAUD. “Kondisi pada saat pendirian PAUD ini keinginan orang tua memasukan anaknya ke PAUD sangat rendah. Masyarakat berpendapat tanpa pendidikan pra sekolah anak mereka tetap bisa masuk ke sekolah dasar,” ujar Remi. Namun, secara bertahap kehadiran PAUD itu mampu merobah pola pikir masyarakat tentang pentingnya pendidikan pra sekolah dan stimulasi anak pada periode golden ages. Malah PAUD ini
bisa memberikan imbas kepada lembaga kelompok bermain lain di Kecamatan Harau. Bahkan sejak tahun 2006 PAUD tersebut tercatat sebagai tempat magang bagi pendidik PAUD di Kabupaten Lima Puluh Kota dan juga Kota Payakumbuh. Selain itu PAUD terpadu ini juga telah membantu melayani anak berkebutuhan khusus seperti tuna daksa, tuna grahita, hambatan dalam berkomunikasi dan hiper aktif. Lebih menariknya, sejak tahun 2006 tersebut PAUD ini juga sukses menggodol puluhan prestasi berbagai lomba tingkat Lima Puluh Kota dan Sumatera Barat. Untuk prestasi gurunya yang terbaru antara lain juara 1 lomba cipta lagu jambore PTKPAUD tingkat Sumbar tahun 2013, juara 2 lomba cipta animasi untuk anak usia dini PTKPAUD-NI tingkat Sumatera Barat tahun 2013. Sedangkan prestasi anak diantaranya juara 3 lomba membaca ayat kursi putra dan putri tahun 2013. Pada bagian lain Drs. Indra Nazwar selaku Pengurus Yayasan Pendidikan Mutiara Bunda mengatakan, pendirian PAUD ini melewati banyak tantangan termasuk dari pihak orang tua yang kurang memiliki animo untuk memasukan anaknya ke PAUD ini. “Saat pendirian PAUD ini kita dihadapkan pada kenyataan paradigma berpikir masyarakat yang menyebutkan tanpa pendidikan pra sekolah tetap bisa memasuki pendidikan sekolah dasar,” ujar Indra. (gun)
pihak mulai dari masyarakat, pemerintah daerah hingga para perantau. “Karena begitu pentingnya PAUD, maka jorong yang tidak memiliki PAUD perlu mendapatkan Juru Kunjung yang akan mengunjungi jorong tersebut,” ujar Nevi. Sesuai Peraturan Menteri Nomor 58 tahun 2009 PAUD percontohan harus memenuhi standar nasional pendidikan yang diantaranya sarana dan prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, proses dan penilaian. Berikut standar tingkat pencapaian perkembangan anak, serta lainnya. Begitu pula gurunya, ucap Nevi, kualifikasi akademik guru PAUD minimal Diploma empat atau strata satu (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Standar kompetensi guru ini antara lain kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Lebih jauh Nevi memaparkan, di beberapa tempat kondisi PAUD-nya belum berkembang dengan baik. Persoalannya antara lain karena belum semua orang tua menyadari pentingnya PAUD, belum optimalnya dukungan dari berbagai pihak di tengah
masyarakat dan lembaga pengelola PAUD itu sendiri. Selain itu juga disebabkan kurangnya partisipasi dan peran serta masyarakat dan masih kurangnya sarana serta prasarana yang ada dalam mendukung program PAUD tersebut. Sebelumnya Bunda PAUD Kabupaten Lima Puluh Kota Rismawati Alis Marajo dalam pidatonya memaparkan, jumlah PAUD di daerah ini kemungkinan sudah melebih jumlah jorong. Hanya saja, belum semua jorong yang mempunyai PAUD. “Jumlah PAUD di kabupaten ini sudah melebihi banyaknya jorong. Tetapi, masih ada jorong yang belum memilikinya namun di beberapa jorong terdapat dua PAUD,” ungkap Rismawati. Senada dengan Bunda Paud Propinsi, Rismawati juga mengakui masih adanya persoalan dalam pengembangan PAUD yang diantaranya kesadaran orang tua tentang pentingnya keberadaan PAUD serta keterbatasan fasilitas. Dalam kesempatan itu Rismawati juga mengapresiasi kebolehan murid PAUD Mutiara Bunda dalam mengaji, menyanyi dan berpuisi. (gun/ herpa)
BINGKISAN - Bunda PAUD Kabupaten Lima Puluh Kota Rismawati Alis Marajo saling berbagi bingkisan dengan Bunda PAUD Propinsi Sumatera Barat Nevi Irwan Prayitno pada acara kunjungan ke PAUD terpadu Mutiara Bunda Jorong Ketinggian, Selasa (4/3). (hendri gunawan)