Sinamar Edisi 75

Page 1

FEBRUARI 2012

No. 75 / TAHUN XI / 2012

PEMKAB STOP PEMKAB

TERIMA PNSPNS TERIMA TAK DISIPLIN ? SANKSI TEGAS SIAP MENUNGGU ! 4

Halaman

ANTARA ANCAMAN LONGSOR & DESAKAN KEBUTUHAN HIDUP

Halaman

APRIL, JALAN LAYANG KELOK SAMBILAN SUDAH BISA DILALUI KENDARAAN

Halaman

6

NAGARI NAGARI IKK DISARANKAN BENTUK FORUM KOMUNIKASI

KETIKA ROMBONGAN DUNSANAK DARI NEGERI SEMBILAN DATANG…

Halaman

7

www.limapuluhkotakab.go.id

CMYK

5

Halaman

11

YENNI RUSSEL, MENGAYUH SEPEDA 18 KM MENCAPAI TEMPAT MENGAJAR

Halaman

14


FEBRUARI 2012 | NO.75/XI/2012

TAJUK

ETALASE

Moratorium PNS

P

EMERINTAH Kabupaten Limapuluh Kota akhirnya mengikuti kebijakan SKB (surat keputusan bersama) tiga menteri di lingkungan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yang menerapkan langkah moratorium (penghentian sementara penerimaan) bagi PNS (pegawai negeri sipil). Kecuali untuk tenaga khusus seperti tenaga medis dokter dan perawat, petugas keselamatan publik, dan tenaga medis; maka di luar itu sampai 2013 tidak ada formasi penerimaan PNS di lingkungan instansi pemerintah, termasuk untuk lingkungan Pemkab Limapuluh Kota. Dengan demikian, bagi yang berminat menjadi PNS, keinginan untuk itu harus ditunda dulu. Pada dasarnya, setiap kebijakan menimbulkan sejumlah konsekuensi, positif dan negatif. Dalam kasus moratorium PNS, selain berdampak negatif berupa terhalangnya keinginan sementara kalangan mengabdikan diri sebagai PNS, diyakini juga memiliki sejumlah dampak positif, baik bagi kepentingan daerah, dan terlebih lagi buat kepentingan masyarakat yang lebih luas. Sama dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia, akibat jumlah PNS yang tidak lagi proporsional, mengakibatkan anggaran daerah banyak tersedot untuk belanja PNS. Angkanya malah sudah di atas 50 persen. Komposisi seperti ini jelas tidak lagi ideal, karena yang diharapkan malah sebaliknya: dana APBD lebih banyak dialokasikan untuk kepentingan publik. Masalahnya, di tengah makin besarnya tuntutan dan kebutuhan masyarakat, jelas menuntut dana APD yang memadai untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Sebutlah misalnya kebutuhan infrastruktur yang termasuk salah satu kebuthan dasar, mayoritas kawasan di daerah ini masih dihadapkan dengan keterbatasan berbagai infrastruktur dasar. Kalau sekiranya tidak diberlakukan moratorium, dipastikan alokasi dana di APBD yang sudah besar untuk belanja pegawai, akan makin membuncit dari tahun ke tahun. Bukan tidak mungkin komposisinya bertambah tidak seimbang, yaitu 75 persen dana di APBD tiap tahun anggaran untuk belanja PNS, sementara untuk kepentingan publik hanya tersisa 25 persen lagi. Di tengah APBD Limapuluh Kota yang tidak terlalu besar dari tahun ke tahun, nah, ditambah lagi dengan alokasi yang cukup banyak untuk belanja PNS; praktis tidak lagi seberapa dana di APBD yang tersisa dari tahun ke tahun untuk kepentingan publik. Apa yang bisa dilakukan untuk menjawab tuntutan masyarakat dengan ketersediaan dana yang tidak seberapa? Diharapkan dengan kebijakan moratorium itu, selain akan memperbesar pengalokasian dana di APBD tiap tahun anggaran untuk kepentingan publik; dari kebijakan itu juga diharapkan umpan balik yang lain, yaitu para PNS yang kini bertugas di lingkup Pemkab Limapuluh Kota bisa lebih diberdayakan secara maksimal sesuai tugas dan fungsi masing-masing.(***)

PETITIH

Adaik baulua jo bapatuik, makanan banang siku-siku, kato bana indak baturuik, engeran bathin nan baliku. Yang lari dari kebenaran, menandakan rasa keimanan kepada ALLAH sangat tipis.

Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUAH

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Penerbit : Bagian Humas dan Prtokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Limapuluh Kota

Gua Taram Bukik Gadang • Gua Taram Bukik Gadang ( f/budparpora)

S

ITUS megalit Gua Taram berada pada posisi astronomis 0O13,500’ Lintang Selatan dan 100O 40,900’ Bujur Timur. Tiga buah gua berada pada dasar lereng bukit sisi timur yang langsung berhadapan dengan lahan datar yang sekarang menjadi tanah persawahan. Tiga buah gua tersebut bukan sebagai gua yang dalam tetapi hanya berupa ceruk atau rock shelter saja. Tiga buah gua tersebut berderet dari selatan ke utara. Gua pertama yang berada di ujung selatan memiliki lebar 15,50 meter dengan tinggi langit-langit gua 3 meter dan kedalam

6 meter. Di dalam gua ini tidak terdapat peninggalan arkeologi. Gua kedua yang berada di tengah berukuran lebar 8,5 meter, tinggi langitlangit gua 3,60 meter dan kedalaman gua 6 meter. Pada gua ini ditemukan lubang-lubang dakon yang dipahatkan pada dinding gua di bagian sisi kiri depan. Lubang-lubang dakon tersebut terdiri dari 4 unit, dengan masingmasing unit lubangnya berbeda-beda. Lubang dakon pertama memiliki 12 buah lubang, lubang dakon kedua memiliki 24 buah lubang, lubang dakon ketiga memiliki 10 buah, dan lubang

dakon keempat jumlah lubangnya sudah tidak jelas lagi karena sebagian besar sudah aus. Sementara itu gua ketiga yang berada di ujung utara memiliki lebar 16,20 meter,tinggi langit-langit gua 3,70 meter, dan kedalaman gua 7 meter. Pada gua tersebut terdapat 2 buah lubang lesung dan lubang-lubang kecil yang dikombinasikan dengan garis-garis gores. Lubang-lubang tersebut dipahatkan pada dasar lantai gua di sudut tenggara.

DARI REDAKSI

Tulisan Adat di Setiap Edisi oleh Alis Marajo TERHITUNG mulai Edisi Februari 2012, Tabloid Sinamar signifikan. “Kita memang tengah melakukan revolusi permenyajikan rubrik baru yang diberi nama dengan Kolom wajahan,” begitu kata Muhammad S., pemimpin redaksi Adat. Tulisan ini mengupas tentang adat dan istiadat Mi- tabloid ini. nangkabau, yang dimuat secara bersambung dengan space Upaya seperti itu tentunya bukan tanpa maksud. Dijelaskan Edi Salman, redaktur pelaksana, penyajian perwajahan satu halaman untuk tiap edisinya. Ditulis oleh Pelindung Redaksi Tabloid ini, dr. Alis Marajo menjadi magnet tersendiri untuk menarik minat pembaca. Dt. Sori Marajo, Ketua LKAAM yang juga Bupati Lima- “Sebelum pembaca tahu apa materi isi di dalam sebuah media, yang pertama sekali dilihat puluh Kota itu, kami menilai tulisan lebih dahulu adalah perwajahannya,” seperti itu perlu ditampilkan untuk kata Edi. Kalau tampilan sebuah media menambah wawasan dan cakrawala tidak menarik, jangan-jangan dari awal pikir anak nagari tentang adat dan tidak dilirik pembaca. budaya Minangkabau. Jujur diakui, Kedua petinggi Tabloid Sinamar itu sejalan dengan perkembangan zahendak mengatakan bahwa kendati man, semakin langka saja ditemukan Sinamar hanya merupakan tabloid inkupasan-kupasan tentang adat dan ternal milik Pemkab Limapuluh Kota, budaya nenek moyang kita itu. dalam banyak hal pengelola menguKami juga merasa perlu menginforpayakan agar media ini sama dengan masikan bahwa tahap demi tahap media lain yang dikenal di pasaran, kami terus mencoba memperbaiki yaitu menarik pada materi isi, dan mekualitas tampilan dan isi Tabloid narik pula dalam penampilan perwaSinamar sejalan dengan kebijakan jahannya, baik di bagian luar maupun pengelola yang menetapkan Tabloid dalam. Sinamar terhitung sejak awal 2012 Bagaimana reaksi pembaca? Indra bermetamorfosis dari media cetak buMulyadi, salah seorang redaktur tablanan menjadi tabloid dwi-mingguan loid ini, menjelaskan bahwa berdasaralias terbit sekali dalam dua pekan. •  dr Alis Marajo | Pelindung Redaksi kan pantauan yang ia lakukan diperDari sisi materi isi, satu misal, selain (f/her) oleh kesimpulan awal bahwa sejumlah terus mencari format yang pas untuk pihak memberi apresiasi positif terrubrikasi sehingga dinilai mampu memenuhi keinginan sebanyak mungkin pembaca, kami juga hadap berbagai perubahan yang dilakukan oleh Tabloid melakukan langkah lain yaitu berupa menyajikan setiap Sinamar. “Terus terang, banyak yang mengacungkan jemtulisan dengan bahasa yang enak dibaca dan gampang di- pol,” tambah Indra lagi. pahami oleh semua kalangan masyarakat, karena kami sa- Semua pihak memang berharap demikian, yaitu bertambah waktu, kian banyak saja kalangan yang tertarik dengan dar bahwa segmen pembaca Sinamar relatif beragam. Kami juga melakukan upaya perbaikan terhadap per- tabloid ini. Sebab, kehadiran Tabloid Sinamar di antaranya wajahan Tabloid Sinamar, baik pada halaman dalam, dan memang ditujukan untuk menarik minat sebanyak mungterutama sekali halaman sampul depan dan belakang. kin orang. Dengan demikian, pesan-pesan pembangunan Hasilnya bisa dilihat pada beberapa edisi terakhir, Tabloid yang disampaikan melalui tabloid ini, diharapkan sampai Sinamar mengalami perubahan perawajahan yang cukup ke masyarakat.(mike)

PELINDUNG Bupati Limapuluh Kota | Wakil Bupati Limapuluh Kota PENASEHAT Sekda Kabupaten Limapuluh Kota Asisten Administrasi Umum Sekda Limapuluh Kota PENANGGUNG JAWAB Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekda Limapuluh Kota PEMIMPIN REDAKSI Muhamad S | DEWAN REDAKSI Muhamad S (ketua),Edi Salman, Indra Mulyadi, Wiradinanta, Yossarika Syofyan, Mike Zaimy REDAKTUR PELAKSANA Edi Salman | REDAKTUR Indra Mulyadi, Wiradinanta | STAF REDAKSI Yossarika Syofyan, Mike Zaimy, Herpa Tamizi | REPORTER Heri Ronaldo | FOTOGRAFER Herpa Tarmizi | SEKRETARIS Iis Sugiarti | DISTRIBUTOR Eliza, Zulfadli KONTRIBUTOR Walinagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Limapuluh Kota | TATA LETAK/ARTISTIK Yofi Newey, Joni Indra ALAMAT REDAKSI Bagian Humas dan Protokoler Sekda Limapuluh Kota | Kantor Bupati Limapuluh Kota, Jl.Raya Negara PayakumbuhPekanbaru KM 10 Sarilamak 26271, Tlp.(0752) 7750447, Fax. (0752) 7750447, Email: tabloidsinamar@yahoo.co.id Web : www.limapuluhkotakab.go.id PERCETAKAN PT. Padang Graindo Mediatama (Isi di luar tanggungjawab percetakan) Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan.Dikirim via email : tabloidsinamar@yahoo.co.id


FEBRUARI 2012 | NO.75/XI/2012

• Sejumlah PNS di kabupaten Limapuluh kota (f/her)

PEMKAB STOP TERIMA PNS “Meski dalam masa pemberlakuan mora- 2013 mendatang. torium ini tidak ada larangan bagi instansi pusat dan daerah untuk menerima pegawai khusus untuk jabatan tertentu serta mendesak, namun tetap dengan laporan analisa jabatan.”

A

NDA berminat menjadi PNS (pegawai negeri sipil) di lingkup Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota? Kecuali untuk formasi khusus seperti tenaga medis, tenaga pengajar, dan petugas keselamatan publik; di luar spesifikasi tersebut keinginan untuk menjadi PNS harus ditunda dulu, setidaknya sampai 2013. Menurut Kepala BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Pemkab Limapuluh Kota, Indra Nazwar, Pemkab Limapuluh Kota termasuk daerah yang memberlakukan program moratorium, yaitu kebijakan pemerintah pusat berupa penghentian sementara penerimaan PNS baru menyusul jumlah PNS yang dinilai melebihi kebutuhan sehingga menyulitkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja di lingkungan kantorkantor pemerintah. Kebijakan moratorium itu diberlakukan menyusul dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), yang terdiri dari Menteri Keuangan Agus Martowardjojo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan, dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Jakarta pada 24 Agustus tahun lalu. Dengann ditandatanganinya SKB tiga menteri itu, menandakan dimulainya komitmen pemerintah untuk membenahi segala sesuatu terkait penerimaan PNS. Berbagai aturan yang berkaitan dengan kepegawaian juga akan ditata kembali. Terdapat beberapa pengecualian dalam moratorium ini, seperti tenaga medis, dokter dan perawat, petugas keselamatan publik, dan tenaga pengajar. Menurut Indra Nazwar, pemerintah akan memperpanjang masa penghentian sementara alias moratorium penerimaan CPNS hingga 2013, yang semula moratorium CPNS hanya berlaku hingga Desember 2012. hal ini tentu saja membuat pencari kerja yang berminat menjadi PNS harus menunda keinginannya sampai

katanya. Pengamat itu malah menilai, jumlah PNS di lingkup Pemkab Limapuluh Kota saat ini sudah di atas kebutuhan ideal. Kecuali untuk tenaga khusus seperti tenaga medis, kesehatan, dan lainnya, tambah si pengamat, PNS di luar bidang-bidang itu dinilai belum optimal pemanfaatannya sehingga terkadang terkesan banyak di antara mereka yang santai saja justru di saat-saat jam sibuk. Dikatakan, dengan diterapkannya moratorium, diharapkan pegawai-pegawai yang santai di saat jam sibuk tidak akan terlihat lagi karena semua PNS sudah diberdayakan secara maksimal sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. “Kan tidak patut membayar PNS dengan gaji tiap bulan, sementara di sisi lain PNS yang bersangkutan tidak bekerja secara maksimal,” tambah si pengamat. Zainal, tokoh masyarakat di Kecamatan Harau, menilai keMendukung bijakan moratorium yang diteraNizar Dt. Melayu, tokoh pkan Pemkab Limapuluh Kota masyarakat di Pangkalan, Kesetidaknya diharapkan mampu camatan Pangkalan Koto Baru, secara perlahan menggeser mendukung kebijakan Pemkab orientasi generasi terdidik di Limapuluh Kota menerapkan daerah ini dari menjadi PNS ke moratorium PNS sampai 2013. pekerjaan lain di sektor swasta. Dikatakan Nizar, di tengah “Tidak saatnya lagi masa mentuntutan pembangunan yang untut ilmu di bangku pendidikan masih besar, maka seyogianya hanya diarahkan untuk menjadi Pemkab Limapuluh Kota komit pegawai saja,” kata Zainal. dengan kebijakan untuk lebih Sebab, menurut Zainal, sejatinmemperbesar kue dana publik ya di Kabupaten Limapuluh Kota di APBD dibandingkan dengan tersedia berbagai potensi yang • INDRA NAZWAR : Kepala BKD kabupaten Limapuluh Puluh Kota belanja pegawai. siap diolah oleh tenaga terdidik “Banyak kawasan di daerah untuk menjadi sumber ekonomi ini yang masih membutuhkan pembangunan, teruta- produktif. “Kalau semua tenaga terdidik hanya beroma untuk jenis infrastruktur dasar,” tambahnya. Hal rienrasi untuk menjadi pegawai, kapan potensi-potensi itu jelas membutuhkan ketersediaan dana yang cukup yang ada itu bisa diolah?” ujarnya. “Ini sangat disaybesar di APBD untuk tiap tahun anggaran. “Kalau se- angkan. Potensi daerah besar, tapi malah belum tertiap tahun dana APD yang ada hanya lebih banyak un- manfaatkan secara maksimal,” tambahnya lagi. tuk membayar gaji PNS, kita cemas upaya memajukan Ia menyebut potensi perkebunan, di mana hampir daerah dan mensejahterakan masyarakat akan sulit di- semua kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota yang capai,” tambahnya. memiliki potensi untuk sub-sektor yang satu itu. “SeSeorang pengamat kepagaawaian yang enggan ditu- lama ini pengelolaan sub-sektor perkebunan terkesan lis jati dirinya, juga menilai kebijakan moratorium masih dilakukan secara tradisional, padahal perkemyang diterapkan Pemkab Limapuluh Kota sebagai se- bangan keadaan membuktikan bahwa penanganan buah langkah yang tepat di tengah makin besar sab sektor itu sudah mengalami banyak kemajuan. Kenapa beragamnya tuntutan pembangunan yang diinginkan tenaga muda terdidik tidak tampil untuk mempelopmasyarakat. “Saatnya kebijakan Pemkab Limapuluh orinya?” tanya Zainal. (mhike/ronal) Kota lebih pro terhadap kebutuhan-kebutuhan publik,” “Meski demikian, dalam masa pemberlakuan moratorium ini tidak ada larangan bagi instansi pusat dan daerah untuk menerima pegawai khusus untuk jabatan tertentu serta mendesak, namun tetap dengan laporan analisa jabatan,” kata Indra Nazwar. “Namun sampai saat ini BKD Limapuluh Kota belum menerima surat edaran resmi dari BKN mengenai hal tersebut,” tambah Indra Nazwar. Dalam pandangan Indra Nazwar, kebijakan moratorium diberlakukan karena dinilai tidak seimbangnya komposisi belanja daerah yang lebih dari 50 persen untuk belanja pegawai. Akibat ketidakseimbangan itu, tambah Indra, komposisi belanja publik di APBd justru lebih kecil dibandingkan belanja untuk membayar gaji PNS. “Kondisi seperti ini jelas tidak bagus untuk terus dipertahankan,” sebut Indra.


FEBRUARI 2012 | NO.75/XI/2012

• Jajaran PNS kab limapuluh kota (f/her)

Tak Disiplin? Sanksi Tegas Siap Menunggu ! Setiap pembaharuan yang tidak memanfaatkan status itu dengan tambah pria kelahiran Padang pada 17 zwar menegaskan akan konsisten dengan dibuat selalu akan menuai kontroversi. Ada yang bisa menanggapi dengan positif, tapi ada pula kalangan yang menanggapinya negatif.

M

ENYUSUL kebijakan Pemkab Limapuluh Kota menerapkan kebijakan moratorium PNS (pegawai negeri sipil) sampai 2013, sama dengan kebijakan yang diterapkan pemerintah pusat, kecuali untuk tenagatenaga khusus; maka dengan sendirinya peluang menjadi PNS menjadi tertutup untuk sementara waktu bagi sebagian besar kalangan. Itu artinya, menjadi PNS untuk kondisi saat ini dan beberapa tahun ke depan merupakan sebuah status yang sangat berharga lantaran susah untuk mendapatkannya. Makanya, bagi mereka yang saat ini sudah menyandang status sebagai PNS, dinilai sebuah kesia-siaan kalau

cara bekerja sebaik mungkin sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah digariskan. Pamkab Limapuluh Kota pun, dalam hal ini BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Pemkab Limapuluh Kota, akan serius berupaya meningkatkan disiplin pegawai dan tidak akan segan-segan untuk menindak tegas pegawai maupun atasan yang tidak jujur dalam melaksanakan tugas, sesuai dengan PP no. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai serta Perbup Nomor 29 Tahun 2010. Terkait komitmen penegakkan disiplin PNS di lingkup Pemkab Limapuluh Kota, menurut Kepala BKD Limapuluh Kota Indra Nazwar, mengaku menyesalkan adanya sementara pejabat yang tidak mau memberi tindakan tegas mengenai disiplin pegawai dan juga tidak mengikuti aturan disiplin yang ada. Menurut Indra Nazwar, pengukuran terhadap disiplin kerja pegawai dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria sikap pegawai, tingkah laku pegawai, dan perbuatan pegawai dalam melaksanakan. pekerjaannya sehingga dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi kepegawaian yang bersangkutan. “Penjabarannya berupa ketaatan pegawai terhadap peraturan dan norma pekerjaan, tanggung jawab tanpa paksaan, keyakinan manfaat bagi diri sendiri, kesadaran melaksanakan apa yang telah disepakati, melaksanakan budaya tertib, budaya bersih, dan budaya kerja, serta pelaksanaan apel, absensi, maupun di lingkungan tempat bekerja,”

Maret 1958 ini. Indra Nazwar mengaku, pihaknya di jajaran BKD LimaPuluh Kota kinerjanya benar-benar diuji dengan adanya mutasi, rotasi dan promosi yang akan dilaksanakan Pemkab Lima Puluh Kota. Sebab, menurut Indra Nazwar, mutasi, rotasi dan promosi itu melahirkan banyaknya rumor berkembang di kalangan masyarakat dengan menyebutkan adanya politik uang dan titipan pejabat. “Semua itu jelas tidak benar,” tandas Indra Nazwar. Dikatakan, mutasi, rotasi dan promosi jabatan yang dilakukan sudah dilakukan sesuai dengan aturan yang ada dan memiliki kriteria penilaian yang jelas. Di antaranya 30 persen usulan pimpinan unit kerja, 30 persen pegawai tersebut tidak bermasalah, 20 persen disiplin pegawai, dan 20 persen lainnya lagi tentang wawasan yang bersangkutan. ”Apabila kriteria-kriteria tersebut di atas sudah terpenuhi, maka pegawai tersebut berhak untuk mendapatkan promosi,” tegas Indra Nazwar. Selain itu, tambah Indra Nazwar, terdapat juga tim kecil yang ditugaskan untuk melakukan penilaian secara riil dan profesional yang tidak bisa diintimidasi oleh siapapun sehingga penilaian yang dilakukan memang berdasarkan profesionalitas. Indra Nazwar menyadari bahwa setiap pembaharuan yang dibuat selalu akan menuai kontroversi. Ada yang bisa menanggapi dengan positif, tapi ada pula kalangan yang menanggapinya dengan negatif. Terkait dengan hal itu, Indra Na-

komitmen yang telah dibuat dan berusaha untuk menunjukkan bahwa ini dilakukan demi peningkatan mutu dan kualitas kinerja PNS Limapuluh Kota sehingga mampu memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat. Memperluas Areal Kerja Dalam upaya peningkatan pelayanan terhadap pegawai dan masyarakat di Limapuluh Kota BKD Pemkab Limapuluh Kota berencana dalam waktu dekat akan memperluas areal kerja. Antaranya, DPKAD yang sekarang berada di lantai yang sama dengan BKD saat ini, akan dipindahkan ke tempat yang baru sehingga ruangan tersebut dapat dimanfaatkan BKD dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat. ”Kita rencanakan akan melakukan pelayanan satu pintu,” sebut Indra Nazwar. ”Pelayanan maksimal dan peningkatan mutu pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota merupakan harga mati yang harus dicapai oleh BKD Kabupaten Limapuluh Kota,” katanya. Bapak tiga anak ini juga tidak segansegan memotivasi setiap pegawai untuk dapat meningkatkan wawasan dengan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan meningkatkan keterampilan, dengan maksud tidak lain untuk meningkatkan profesionalitas pegawai dan menghimbau kepada PNS di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota bahwa jika ingin maju, terletak pada diri sendiri. (ike/ronal)

Diperpanjang hingga 2013

I

NI kabar buruk bagi yang bercita-cita menjadi PNS. Pemerintah akan memperpanjang masa penghentian sementara alias moratorium penerimaan CPNS hingga 2013. Semula, sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) yang diteken Mendagri, MenpanRB, dan Menkeu pada 24 Agustus 2011, moratorium CPNS berlaku hingga Desember 2012. Deputi SDM Bidang Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Ramli Naibaho menjelaskan, jika

ada daerah yang kekurangan PNS, maka bisa diambilkan dari daerah lain yang kelebihan pegawai dengan mekanisme mutasi antardaerah. “Kalau daerah yang kelebihan pegawai masih bisa memutasi pegawai ke daerah yang kurang, otomatis tidak perlu ada penerimaan CPNS lagi kan?” ujar Ramli Naibaho. Ramli memastikan moatorium CPNS akan diperpanjang hingga 2013 bila dari hasil analisis jabatan kebutuhan pegawai secara nasional sudah mencukupi. Jika secara nasional sudah mencukupi, maka kebijakan

distribusi pegawai antarderah yang akan dilakukan. Meski demikian, dalam masa pemberlakuan moratorium tidak ada larangan bagi instansi pusat dan daerah untuk menerima pegawai khusus untuk jabatan tertentu serta mendesak. Sebut saja dokter, guru mata pelajaran tertentu, navigasi, pertambangan, dan lainnya. Data Kemenpan-RB menyebutkan, sebanyak 297 daerah belanja pegawainya di APBD-nya sudah di atas 50 persen. Kalau dipaksakan tetap menerima pegawai, akan terjadi kebangkrutan. (int)


FEBRUARI 2012 | NO.75/XI/2012

Antara Ancaman Longsor

dan Desakan Kebutuhan Hidup

• DESAKAN EKONOMI : Aktivitas penambangan batu liar di Manggilang kabupaten Limapuluh Kota.(f/her)

”Kalau perlu masyarakat menyingkir ke tempat yang lebih aman sebagai langkah antisipasi terhindar dari

P

bencana.”

ERISTIWA yang tergolong ”klasik” itu kembali terjadi, yaitu jalur trasnportasi darat antara Sumatera Barat dengan Riau melalui beberapa nagari di Kecamatan Pangkalan Koto Baru kembali terganggu sekitar empat jam menyusul longsoran tebing di sisi kiri-kanan jalan pada Senin (13/2) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB. Longsoran tebing di sisi kiri-kanan ruas jalan negara yang tergolong sibuk dan padat itu terjadi di Nagari Koto Alam dan Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Pantauan di lapangan, bencana tanah longsor tersebut setidaknya terjadi di 28 titik, dan beberapa titik di antaranya sempat menimbun badan jalan yang membuat jalur hubungan darat SumbarRiau sempat terputus beberapa jam. Baru pada Senin Subuh kondisi bisa diatasi, dan arus lalu lintas kembali normal. Semua itu berkat kesigapan petugas Dinas Prasjal dan Tarkim Provinsi Sumbar yang menggunakan alat berat, dibantu TNI/Polri, BPBD Limapuluh Kota dan masyarakat setempat, menyingkirkan material tanah. Bencana longsor yang terjadi pada dua nagari itu, diperkirakan akibat hujan lebat dengan intensitas tinggi yang turun sejak Minggu dan Senin dinihari. Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Firmansyah dan Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan, Edi, SH ketika dikonfirmasi di Payakumbuh, sekembali meninjau ke lokasi, menuturkan penyebab tanah longsor, selain tingginya curah hujan dua hari terakhir, juga karena struktur tanah tebing curam dan labil. Penyebab lainnya, hutan yang sudah gundul dan penambangan batu. Menurut dia, perkiraan curah hujan yang tinggi bulan Februari hingga Maret depan, makanya diminta masyarakat yang bermukim di dekat tebing, agar selalu meningkatkan kewaspadaannya. Apalagi ketika turun hujan lebat. ”Kalau perlu masyarakat menyingkir ke tempat yang lebih aman sebagai langkah antisipasi terhindar dari bencana,” katanya. Kepada warga penambang batu juga diingatkan, sebaiknya menghentikan usahanya untuk sementara waktu. Setidaknya ketika curah hujan yang turun tinggi. Karena kegiatan tersebut beresiko tinggi, sangat berbahaya bagi penambang itu sendiri serta masyarakat pengguna jalan dan kendaraan yang lewat. Karena jalan negara itu, merupakan urat nadi ekonomi Provinsi Sumatera Barat. Peristiwa longsoran di Senin dinihari itu dijadikan ajang mencari kesempatan oleh

• RAWAN : Jalan Negara Sumbar - Riau yang menjadi jalur penting ekonomi Dua Provinsi adalah juga kawasan yang sangat rawan terjadinya Longsor. (f/her)

sejumlah penduduk setempat. Dengan menjual jasa membantu kelancaran arus lalu lintas, sejumlah penduduk tampak berada di beberapa titik untuk membantu kelancaran arus lalu lintas, kemudian memungut uang jasa ke para pengendara kendaraan bermotor yang lewat. Seorang pria berusia 38 tahun mengaku, malam itu ia berhasil mengutip penghasilan hampir Rp. 500.000,-

mian masyarakat makin terjepit. Menurut pengakuan sejumlah petani, dihadapkan dengan tingginya harga barang-barang kebutuhan belakangan ini, harga jual gambir minimal Rp. 25.000/kg. ”Dengan harga sebanyak itu, baru petani dan pekerja dapat sedikit hasil lebih,” ungkap sejumlah petani gambir. Tapi dengan kondisi harga yang seperti sekarang ini, petani lebih memilih menelantarkan ladang gambirnya. Tidak banyak solusi yang bisa ditempuh penduduk untuk keluar dari jepitan ekonomi. Bagi yang memiliki kebun karet, bisa menjadikan ladang karet sebagai sumber penghasilan keluarganya. Tapi belakangan, menyusul kondisi iklim yang tidak menentu, juga ikut memukul petani karet karena mereka tidak bisa maksimal memetik getah karet di kebunnya. Menambang batu alam termasuk solusi lain yang ditempuh warga untuk mendapatkan penghasilan. Kebanyakan penambang memilih lokasi yang dekat dengan badan jalan untuk melakukan penambangan batu, dimaksudkan untuk menekan upah angkut. Makanya, bisa dilihat dalam jarak yang tidak beberapa meter saja di sepanjang badan jalan negara, sejumlah penduduk tampak melakukan penambangan batu alam. Diris, 41, warga Nagari Manggilang, mengaku bahwa sadar kegiatan penambangan batu alam yang ia lakukan ber-

Dikatakan Diris, dari kegiatannya melakukan penambangan batu alam secara liar, setiap hari ia bisa mendapatkan hasil antara Rp 50.000 - Rp 75.000. Berbeda dengan menderes karet yang sangat tergantung dengan musim, kegiatan penambangan batu alam nyaris tidak menemui kendala dalam pelaksanaannya. ”Asal fisik kuat, setiap hari bisa dilakukan,” kata Diris. Diris juga mengaku, hasil yang ia perTerdesak Keadaan oleh dengan menambang batu alam tidak Dua nagari di kawasan bagian timur sebanding dengan hasil ladang gambir Kabupaten Limapuluh Kota, yaitu Koto ketika harga komoditas gambir sedang Alam dan Manggilang, merupakan kamembaik di pasaran. Tapi, seperti dijewasan yang tergolong rawan longsoran laskan tadi, hanya karena keterpaksaan di sisi kiri - kanan jalan atau longsoran keadaan juga yang membuat Diris dan badan jalan. Hampir setiap musim penkawan-kawan melakukan kegiatan itu ghujan, kasus longsoran terjadi di sana. demi mempertahankan kelangsungan Selain karena topografi daerah yang hidup. berbukit-bukit dengan kondisi tanah Sejumlah tokoh masyarakat di kedua nayang labil, kondisi itu juga dimungkinkan gari mengaku dihadapkan dengan dilema aktivitas warga yang melakukan sejumbila bicara soal penambangan batu alam lah kegiatan ekonomi di sisi kiri-kanan secara liar. Dikatakan, disatu sisi semua jalan negara yang sangat sibuk itu. Selain pihak menyadari bahwa kegiatan sepdengan melakukan pembalakan liar (illeerti itu sangat rentan terhadap terjadinya gal logging), kegiatan lain yang dilakukan musibah seperti longsoran. Apalagi nawarga adalah penambangan batu alam. gari mereka terletak di perbukitan denLihatlah, mulai sejak dari perbatasan gan tingkat kelabilan tanah yang sangat Kecamatan Harau dengan Pangkalan tinggi Koto Baru, sudah terlihat aktivitas warga ”Tapi kita susah mencegah begitu saja melakukan penambangan batu alam di warga melakukan penambangan karena sisi kiri-kanan jalan. Pemandangan itu menyangkut urusan periuk nasi,” tuakan bisa dilihat sampai ke perbatasan tur seorang pemuka masyarakat di Koto Manggilang dengan PangAlam. Ditambahkan, kalan. Parahnya lagi, sekegiatan penambangan jumlah kegiatan penambatu alam baru akan bangan batu secara liar itu mengalami penurunan dilakukan di tebing dengan yang sangat tajam bila tingkat kemiringan yang komoditas gambir yang sangat tajam. menjadi andalan pereBatu-batu alam yang konomian masyarakat ditambang itu kemudian harganya membaik di dijual oleh penduduk sepasaran. tempat kepada toke denMakanya, sejumlah gan harga bervariasi, yaitu pihak di kedua nagari antara Rp 50.000 sampai sangat berharap agar Rp 75.000/m3. Informasi pemerintah mencari yang diterima menyebutupaya-upaya agar harga kan, batu-batu alam hasil gambir kembali memtambangan penduduk itu baik. ”Selagi harga dipasarkan ke sejumlah gambir masih murah, kawasan di Provinsi Riau, sudah berharap kegiadimaksudkan untuk metan penambangan batu menuhi permintaan batu alam akan bisa dikuranalam di kawasan itu. gi,” tambah sang tokoh. Kegiatan penambangan Kendati aparat rutin • TEBING BATU : Lokasi Penambangan batu di Kabupaten Limapuluh Kota.(f/her) batu alam secara liar itu melakukan upaya penerbelakangan intensitasnya bitan, kegiatan itu hanya terlihat makin meninggi menyusul belum sama sejumlah rekannya di satu titik terhenti sesaat untuk bergemuruh lagi membaiknya harga jual komoditas utama badan jalan sangat rawan terhadap ber- manakala petugas sudah meninggalkan yang dihasilkan masyarakat setempat, bagai bencana, terutama bencana long- lokasi penambangan. yaitu gambir. Dalam catatan, sudah lebih sor. Apalagi Diris dan kawan-kawan mel- Belakangan, menyusul pula kegiatan setahun harga jual gambir yang dihasil- akukan penambangan batu alam di suatu lain yang tidak kalah rawannya, yaitu kan masyarakat setempat belum juga lokasi yang tingkat kemiringannya sangat penambangan kayu liar di beberapa titik kunjung membaik, hanya berkisar antara tajam. di kedua nagari yang bertetangga terseRp 14.000 – Rp 17.000/kg. Tapi Diris mengaku harus melakukan but. Kebanyakan kayu-kayu yang ditePadahal, sekitar 80 persen masyarakat kegiatan itu untuk menjamin keberlang- bang masyarakat dijual untuk memenuhi kedua nagari menjadikan gambir sebagai sungan naf kah keluarganya. ”Saya tidak permintaan kayu api sejumlah rumah sumber utama penghasilan keluargan- punya jalan lain untuk mendapatkan makan. Sama dengan batu, kegiatan penya. Dihadapkan dengan harga jual yang uang,” kata bapak tiga anak itu. Sementa- ebangan kayu hanya sekadar mampu unhanya antara Rp 14.000 - Rp 17.000/kg, ra, selain menanggung beban seorang is- tuk membuat masyarakat bertahan hidup. sementara di bagian lain pergerakan har- teri dan sejumlah anak yang masih ke- (edi.s) ga barang-barang kebutuhan di pasaran cil-kecil, dua di antara anak Diris sudah makin gila, praktis membuat perekono- duduk di bangku sekolah menengah.


FEBRUARI 2012 | NO.75/XI/2012

• KUNJUNGAN KERJA : Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno tinjau lokasi Jembatan Kelok Sembilan yang akan segera memasuki Tahap Penyelesaian

• Kelok Sembilan : Fungsi startegis Bagi Perekonomian Sumbar

April, Jalan Layang Kelok 9 Sudah Bisa Dilalui Kendaraan ”Ini yang akan kita tuntaskan pada tahun 2012. Jadi kegiatannya cukup padat sekali tahap II dengan total biaya Rp 187 miliar, sedangkan total biaya keseluruhan mencapai Rp 550 miliar. “

I

MPIAN untuk menikmati secara langsung Jalan Layang Kelok Sembilan di Kecamatan Harau agaknya hanya tinggal menunggu waktu. Tahap demi tahap progress kegiatan pembangunan fisik Jalan Layang Kelok Sembilan terus menampakkan kemajuan yang menggembirakan. Informasi terakhir menyebutkan, realisasi fisik pembangunan Jalan Layang Kelok Sembilan sudah mencapai sekitar 70 persen. Juga diperoleh informasi bahwa saat ini jalan layang yang sudah lama ditunggu - tunggu penyelesaiannya oleh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota sedang dalam uji kelayakan, dan diperkirakan pada April 2012 sudah dapat dilalui kendaraan bermo-

• JEMBATAN KELOK 9 : Akhir tahun ini, Jembatan 5 dalam tahap I telah memasuki tahap penyelesaian dan segera mulai dioperasikan.(f/her)

tor. Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kelok Sembilan, Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (17/1), menyatakan, bahwa kelok sembilan yang menghubungi akses ke daerah tetangga, Pekanbaru mempunyai fungsi sangat strategis dalam memacu pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat, terutama bagi Kabupaten Limapuluh Kota Dalam kunjungan yang diikuti Kadinas Prasarana jalan dan Tarkim, Suprapto, Kadinas PSDA Ali Musri, Kepala Bapedalda Sumbar Asrizal Asnan dan Kabiro Humas Surya Budhi, disebutkan Gubernur bahwa saat ini kita sedang penyelesaian tahap II yang kita kebut penyelesaiannya tahun ini, diperkirakan akan selesai tahun 2013. “Yang belum siap itu adalah jembatan sepanjang 250 meter, jalan satu kilometer lagi”, ungkap Irwan. Ditambahkan Gubernur yang mantan anggota DPR I itu, yang belum siap itu ada sekitar 30 persen. ”Ini yang akan kita tuntaskan pada tahun 2012. Jadi kegiatannya cukup padat sekali tahap II dengan total biaya Rp 187 miliar, sedangkan total biaya keseluruhan mencapai Rp

550 miliar. “Untuk tahap I sudah bisa kita lounching tahun ini, dan direncanakan April 2012 sudah bisa kita pakai,” ucapnya. Kadinas Prasarana jalan dan Tarkim Sumbar, Suprapto membenarkan saat ini tim sedang menguji kelayakan jalan dan jembatan, diperkirakan April untuk tahap satu sudah pasti dapat dilewati kendaraan. Diungkapkannya, persyaratan jembatan dan jalan harus dilakukan uji kelayakan. “Itu sebuah persyaratan yang harus kita lakukan,” tandasnya. Sebelum Gubernur melihat kondisi Kelok Sembilan, ia juga mengunjungi Batang Lakin, sungai yang sudah beberapa kali mengalami Galodo yang menghancurkan lingkungan masyarakat sekitar dan merusak pertanian. “Kita mendanai dari APBD Provinsi untuk membuat cek dam untuk menahan kemungkinan galodo. Dengan adanya cek dam ini akan menghambat batu- batu besar. Insya Allah cek dam ini selesai tahun 2013 dengan dana sebesar Rp 9,3 miliar dengan lebar 30 meter, panjang 400 meter yang menampung 120 ribu kubik sedimen,” pungkasnya.***

Sekjen PU : Dibangun Berwawasan Lingkungan • KELOK 9 : Tinjauan lapangan Sekretaris Jenderal Kementrian Pekerjaan umum ke Proyek Jembatan Kelok Sembilan di Kabupaten 50 Kota.(f/her)

S

EBELUMNYA, pada akhir 2011 lalu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum, Agoes Widjanarko, melakukan tinjauan lapangan ke Proyek Jembatan Kelok Sembilan di Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat. Malam hari (14/10) sebe• Agoes Widjanarko, lum meninjau proyek ini, Sekjen Sekretaris Jenderal Kementerian PU menghadiri Rapat Koordinasi Pekerjaan Umum (f/int) yang dibuka oleh Gubernur Sumbar dan diikuti Bupati/Walikota dan PKPD Provinsi seSumatera Barat. Sekjen PU hadir dalam rapat tersebut mewakili Menteri PU atas permintaan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno untuk menjadi narasumber terkait pemulihan infrastruktur di Sumbar pasca gempa tahun 2009. Dalam kunjungan lapangan ke Proyek Jembatan Kelok Sembilan, Sekjen PU didampingi Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II, Maruasas Panjaitan dan Pejabat Pembuat Keputusaan (PPK) Proyek Pembangunan Jembatan Kelok 9, Dahler. Dalam penjelasannya, Maruasas kepada Sekjen PU menyatakan, pekerjaan Jembatan 5 dalam tahap I hampir mendekati penyelesaian. Menurut Maruasas pekerjaan Jembatan 5 akan rampung akhir tahun ini. “Dengan selesainya pekerjaan tahap satu ini menandai bahwa jembatan ini mulai dapat dioperasikan. Kami ber-

harap dengan dioperasikannya jembatan ini maka kemacetan antrean panjang kendaraan khususnya saat masuk akhir pekan menjadi sedikit berkurang”, ungkapnya. Jembatan yang mulai digarap tahun 2003 lalu, terkesan berlarut-larut. Hal ini lantaran proyek ini menggunakan dana Multiyears hingga akhir tahun ini (2011) yang bisa diselesaikan baru tahap I yang terdiri dari empat jembatan. Adapun sisanya, yakni Jembatan 1 dan 2 masuk kategori pekerjaan tahun 2012. “Pembangunan proyek ini tergolong berwawasan lingkungan, pasalnya meski lokasi proyek di tengah hutan, namun kelestarian alam tetap terjaga,” ujar Widiarso dari Konsultan Virama Karya. Dikatakan, pekerjaan tahap I yang telah diselesaikan sebanyak empat jembatan yakni Jembatan 3, 4, dan 6. Adapun progres fisik Jembatan 5 sudah mencapai 90% dan Desember mendatang diupayakan selesai. Penanganan Jembatan 5 tergolong paling sulit karena menyangkut ketinggian bangunan konstruksinya ditambah kondisi lereng yang cukup curam, menambah hambatan dalam pekerjaan. Menurut PPK Proyek Jembatan Kelok Sembilan, Dahler proyek ini dapat dirampungkan tahun 2012 dengan catatan alokasi dananya mencukupi. Dia memperkirakan, dana yang tersisa sekitar Rp 90 miliar. Dana ini akan digunakan untuk membuat dua jembatan (Jembatan 1 dan 2) serta menyelesaikan aksesoris yang dibutuhkan. Dana yang telah terserap dari awal pekerjaan dilaksanakan hingga tahun ini mencapai Rp 351 miliar.

Dahler menjelaskan lebih lanjut, Jembatan Kelok 9 memiliki panjang 970 m ditambah pembuatan jalan baru sepanjang 2,5 km. Jembatan ini ditangani dalam dua tahap. Tahap pertama, pembangunan jembatan sepanjang 720 m plus jalan 150 m dan tahap kedua sepanjang 250 m dan jalan baru sepanjang 1 km. Khusus pekerjaan tahun ini, panjang jembatan yang dibangun 145 m ditambah perkerasan jalan sepanjang 1,5 km dan beserta bangunan pelengkapnya. Untuk pekerjaan konstruksi lainnya, yakni pembangunan Jembatan 1 dan 2 tahun 2012 akan ditenderkan kembali. Meski sejak pertama dibangun menggunakan jasa kontraktor/konsultan BUMN besar (HK, Adhi Karya, WK dan VK) namun tidak secara serta merta mereka bisa meneruskan kembali pekerjaan proyek ini. “Kami tidak mau disalahkan bila dilakukan penunjukkan langsung. Jadi agar aman, mengingat masuk pada tahapan berbeda maka harus melalui tender ulang. Mungkin saja kontraktornya nanti bukan yang sekarang,” tegas Dahler. Lebar jalan Jembatan Kelok Sembilan dibuat sebesar 13,5 meter. Dengan demikian, lalu lintas dengan jenis kendaraan apapun bisa melewati jalan ini. Jalan lama nantinya akan difungsikan sebagai jalan wisata. Sepintas pengamatan, tidak ada yang membedakan dengan jalan lama. Dengan jembatan baru, maka grade diturunkan dari 8% menjadi 4-5% sehingga cukup aman dilalui oleh semua jenis kendaraan termasuk kendaraan berat sekalipun.(edi.s)


FEBRUARI 2012 | NO.75/XI/2012

Nagari-nagari IKK Disarankan Bentuk Forum Komunikasi “Nagari pada dasarnya memiliki pengertian sebagai tempat tinggal penduduk dan tempat anak nagari bermukim. Ini berarti, setiap anak nagari harus memiliki KTP dan bermukim dalam nagari yang tersebut.”

D

• Alis Marajo dan walinagari di IKK sarilamak dalam rangka mewujudkan rencana pengembangan wilayah Sarilamak sebagai Ibukota Kabupaten .(f/her)

ALAM rangka mewujudkan rencana pengembangan Sarilamak sebagai Ibu Kota Kabupaten (IKK), maka Bupati dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo melakukan pertemuan dengan Wali Nagari dan anggota Badan Musyawarah (Bamus) nagari-nagari yang terletak di wilayah kecamatan Harau di ruang pertemuan Medan Nan Bapaneh Tarantang. Nagari-nagari yang terletak di dalam wilayah administratif kecamatan Harau tersebut adalah nagari Lubuak Batingkok, Gurun, Sarilamak, Tarantang, dan nagari Pilubang. Dalam pertemuan yang juga dihadiri sejumlah pimpinan SKPD tersebut, Bupati menyampaikan usulannya agar nagari-nagari tersebut menjalin komunikasi yang lebih intensif untuk mengatasi permasalahan di dalam masyarakat. “Hendaknya nagari-nagari pendukung IKK membentuk sebuah forum komunikasi untuk membahas semua permasalahan dan aspirasi masyarakat agar kota Sarilamak menjadi kota yang berbudaya. Namun yang paling penting, Wali Nagari dan Bamus nagari pendukung IKK harus memahami Perda Nomor 17 Tahun 2002 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Lima Puluh Kota dari Wilayah Kota Payakumbuh ke Kota Sarilamak dan Perda Nomor 18 Tahun 2002 tentang Rencana Kota Sarilamak Sebagai Ibukota Kabupaten Lima Puluh Kota,” tegas Bupati Alis Marajo. Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga menghimbau Wali Nagari untuk menjadikan setiap anggota

masyarakat sebagai anak nagari. “Nagari pada dasarnya memiliki pengertian sebagai tempat tinggal penduduk dan tempat anak nagari bermukim. Ini berarti, setiap anak nagari harus memiliki KTP dan bermukim dalam nagari yang tersebut”, jelas Bupati. Bupati juga meminta setiap nagari yang akan melakukan pemekaran jorong agar menuangkan pemekaran tersebut ke dalam Peraturan Nagari (Pernag). Pernag tersebut harus menjelaskan batas-batas teritorial daerah yang dimekarkan tersebut dengan daerah sekitarnya, dan harus mendapatkan verifikasi dari Camat. Wali Nagari juga diingatkan untuk menjabarkan setiap Perbup ke dalam Pernag. Format untuk membuat Pernag dapat diminta ke Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota. Di dalam pasal 12 Perda Kabupaten Limapuluh Kota Nomor 18 Tahun 2002 tentang Rencana Kota Sarilamak Sebagai Ibukota Kabupaten Lima Puluh Kota, disebutkan bahwa untuk mengatasi perkembangan yang akan terjadi mengingat kedudukan penting Sarilamak maka akan ditetapkan pembagian Sub Bagian Wilayah Kota (BWK) pada beberapa wilayah yang diharapkan dapat menjadi sub pusat pelayanan lingkungan dan pusat pelayanan penduduk tidak terkonsentrasi pada satu lokasi. Berikutnya dalam pasal 13 pada Perda yang sama ditetapkan pembagian wilayah tersebut, yaitu Sub BWK A dengan fungsi sebagai pusat agribisnis dan pertanian yang diintensifikasi serta pemukiman, wilayahnya meli-

puti Nagari Lubuak Batingkok. Sub BWK B merupakan pusat agribisnis dan pertanian yang diintensifikasi serta pemukiman di nagari Gurun. Nagari Sarilamak menjadi Sub BWK C yang merupakan pusat utama Kota Sarilamak dengan fungsi utamanya sebagai pusat perdagangan regional dan perkantoran. Sub BWK D merupakan pusat utama Kota Sarilamak dan dijadikan pusat perumahan, khususnya bagi pendatang yang bekerja pada sektor pemerintahan, dan juga sebagai pusat industri pengolahan dan pusat perkantoran pemerintah, wilayahnya meliputi jorong Ketinggian di nagari Sarilamak. Nagari Tarantang menjadi pusat kegiatan pariwisata dan produksi pertanian, terletak pada sub BWK E. Jorong Aia Putiah dan Jorong Buluah Kasok yang terdapat dalam nagari Sarilamak menjadi pusat pemukiman, perdagangan, dan menjadi cadangan lahan bagi perkembangan kota, menjadi sub BWK F. Terakhir, nagari Pilubang dalam sub BWK G berfungsi sebagai pusat agro industri dan merupakan cadangan lahan bagi perkembangan kota. Dalam pertemuan yang dipimpin Camat Harau Elfi Rahmi tersebut, Bupati Alis Marajo juga memberikan instruksi kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagari (BPMPN) agar menerbitkan kerangka selekta untuk mengendalikan proyek yang dikerjakan di nagari-nagari dalam wilayah administratif Kabupaten Limapuluh Kota.(edi.s)

Dilengkapi Rumah Sakit

PEMKAB Limapuluh Kota, akan mem- naungan RSUD Suliki, walau sampai percepat pembenahan Ibukota Kabupat- kini belum tersedia lahan untuk lokasi en (IKK) Limapuluh Kota, di Sarilamak. rumahsakit tersebut. Selain gencar mempersiapkan infras- Selain itu, tambah Novian Burano, truktur jalan, pemkab juga terus meren- juga direncanakan membangun satu canakan dan menyiapkan jalan lingkar unit mesjid raya atau islamic center di luar, terminal, gedung pemerintahan pusat pemerintahan. Untuk itu terlebih dahulu akan dilaksanakan studi kedan sarana air bersih. Selain itu, menyempurnakan pengelo- layakan dan pembebasan lahan untuk laan persampahan dan infrastruktur lokasi pembangunan masjid tersebut. Rencananya akan belain. Disusul dengan rada di dekat lokasi penyiapan perangkantor pemerintahan. kat hukum (Perda), Sehingga kegiatan sekaitan pembenahan kegiatan keagamaan rencana tata ruang di tingkat kabupaten wilayah serta evaluasi dapat dilaksanakan di dan revisinya, sesuai islamic center itu. dengan kebutuhan dan Menurut dia, masdinamika masyarakat. jid raya atau islamic Kemudian dilakukan center tersebut, akan penyusunan rencadilengkapi dengan gena detail tata ruang dung perpustakaan (RDTR) IKK Sarilamdan sarana prsarana ak. lain untuk menKepala Bappeda Kadukung keberadaan bupaten Limapuluh tempat ibadah dan Kota, Novian Burano, sarana untuk menimdalam percakapan ba ilmu pengetahuan. dengan Haluan di • Novian Burano : kepala Bappeda IKK juga dilengkapi Payakumbuh, kemaKabupaten Limapuluh Kota.(f/her) dengan pembangurin menuturkan, IKK Sarilamak akan dilengkapi dengan satu nan sarana prasarana pendidikan, SMP unit rumah sakit yang berada di bawah dan SMK yang standar.

Dikatakannya, dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan pemetaan jalan IKK sekaligus mengajukan Ranperda tentang nama jalan di seluruh Sarilamak dan wilayah pendukungnya. Termasuk di Nagari Gurun, Tarantang, Pilubang dan Nagari Lubuak Batingkok, ke DPRD setempat. Selain itu, dibutuhkan rehabilitasi pasar dan pembangunan jalan dua jalur. Namun perlu peningkatan alokasi dana untuk pembangunan gedung perkantoran dan sarana prasarana pendukungnya. Penyediaan dana, tidak saja dari APBD, juga perlu diusahakan dari pemerintah provinsi dan pusat. Untuk itu, lanjutnya kepada Haluan, beberapa badan dan dinas sudah mulai pindah ke kawasan perkantoran Sarilamak dalam priode RPJMD ke II ini. Sebab akan dimulai pembangunan fisik gedung perkantoran pemerintah, diharapkan mulai terealisasi pada 2013 mendatang. Sehingga akan menjadi faktor daya tarik bagi pembangunan prasarana lain seperti perdagangan dan jasa, perkantoran swasta, perumahan/ pemukiman. Kawasan yang dibenahi diperkirakan seluas 216 km persegi. Dilengkapi dengan terminal bus antar kota antar provinsi dan angpedes. Sedangkan pasar tradisional yang ada sekarang ini

perlu dibenahi lagi dengan perluasan lokasi pasar. Sehingga pedagang akan merasa aman dan nyaman untuk berjualan, serta akan tercipta pelayanan yang baik bagi pengunjung pasar. Pembangunan pasar Sarilamak tidak dilakukan setengah-setengah, namun lebih representatif. Di kawasan itu disediakan palataran parkir yang bakal menggairahkan dan menghidupkan lagi dinamika pelaku ekonomi di daerah ini yang memiliki karakteristik masyarakat yang beragam, sebut Novian Burano. Dengan itu diharapkan Kota Sarilamak suatu saat nanti, bakal menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan, sekaligus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat. Bukan tidak mungkin pada kawasan tersebut, juga akan dilengkapi dengan pasar ternak yang representatif. Pada bagian lain Novian Burano menginformasikan, IKK diharapkan berkembang dengan cepat, karena Kabupaten Limapuluh Kota, memiliki potensi yang cukup besar, didukung oleh posisi geostrategis. Semua itu harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat. Daerah ini memiliki keunggulan komparatif yang berbeda antara daerah yang menunjang tumbuhnya dan berkembangnya perdagangan intra regional. (edi.s)


FEBRUARI 2012 | NO.75/XI/2012

TALEMPONG BATU

NAGARI TALANG ANAU

• Susunan Talempong Batu yang menjadi kebanggan masyarakat Limapuluh Kota.(f/her)

“ Tidak ada syarat khusus untuk memainkan Talempong Batu ini. Hanya saja, sebelum dibunyikan, Juru Pelihara terlebih dahulu akan membakar kemenyan putih ”

S

arilamak – Minangkabau memiliki kekayaan seni yang luar biasa, seperti kesenian Talempong. Rentetan nada yang ditingkahi suara merdu penyanyinya melantunkan lirik berbahasa Minang kerap hadir dalam berbagai kegiatan masyarakat. Namun, nagari Talang Anau Kecamatan Gunuang Omeh di Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki daerah lain di Sumatera Barat, bahkan pada skala nasional. Ya, di nagari yang dipimpin oleh Ali Nasrul Imam Batuah ini terdapat cagar budaya Talempong Batu yang bila dipukul akan menghasilkan nada yang tak berbeda dengan Talempong yang terbuat dari kuningan. Sebanyak enam buah batu yang tersusun rapi berjajar di atas bantalan yang terbuat dari bambu. Di atas talempong tersebut, diletakkan sebuah batu yang digunakan sebagai alat pukul untuk menghasilkan bunyi seperti yang diharapkan. “Tidak ada syarat khusus untuk memainkan Talempong Batu ini. Hanya saja, sebelum dibunyikan, Juru Pelihara terlebih dahulu akan membakar kemenyan putih”, sebut Ril Afrizal (38 tahun), Juru Pelihara cagar budaya Talempong Batu. Diceritakan oleh Ril, di bawah Talempong Batu ini terdapat sebuah lubang yang membentuk terowongan sepanjang 800 meter dan memiliki pintu keluar di bagian lain nagari Talang Anau. “Memang tidak ada yang telah memasuki terowongan tersebut karena minusnya peralatan dan telah tertutupnya ‘lubang angin’ karena pesatnya perkembangan masyarakat. Namun, para orang tua zaman dahulu telah membuktikan keberadaan terowongan tersebut dengan memasukkan seekor ayam dan ayam tersebut keluar di pintu

terowongan tersebut”, tutur Ril yang diangkat sebagai Juru Pelihara sejak tahun 1992. Ada beberapa versi cerita mengenai Talempong Batu ini. Dalam buku Menelusuri Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota yang ditulis oleh Saiful, SP, dikisahkan bahwa Talempong Batu ditemukan pertama kali oleh seorang yang bernama Syeikh Syamsudin pada abad 12 Masehi. Beliau bermimpi didatangi oleh seseorang yang berjubah putih dan memiliki janggut. Dalam mimpinya, Syeikh menerima pesan agar mencari beberapa buah batu yang berserakan di dalam hutan yang ditumbuhi oleh talang dan daun enau. Benda itu akan memberikan manfaat bagi masyarakat bila berhasil ditemukan. Pada saat itu masyarakat nagari itu masih bermukim di Bukik Padang Aro, sebuah Padang Datar, dan sekarang disebut perumahan Kampung Tingga. Setelah berulangkali bermimpi tentang hal itu, maka Syamsudin mengerahkan pengikutnya untuk mencari keberadaan batu seperti yang diketahuinya dari mimpinya. Masyarakat memang menemukan enam buah batu yang jika dipukul akan mengeluarkan rangkaian nada seperti bunyi talempong. Batu tersebut ditemukan bersamaan dengan sebuah batu pipih laksana daun meja yang juga berbunyi nyaring. Versi lain yang diceritakan oleh Wali Nagari Talang Anau. Imam Batuah menuturkan, dahulu kala, saat Talanganau masih rimba raya, hiduplah seorang anak muda bernama Samsudin. Suatu malam, Samsudin bermimpi. Dalam mimpinya, Samsudin melihat cahaya berpendar di sejumlah kawasan di Talanganau. Mimpi itu terus berulang-ulang, hingga tiga malam lamanya. Samsudin berusaha mencari makna mimpinya. Dia pergi ke sejumlah kawasan di Talang Anau, tempat dimana ia melihat cahaya berpendar dalam mimpi. Di luar perkiraan, Samsudin menemukan sejumlah batu berukuran besar, berbentuk lonjong. Ketika dipukul, batu-baru itu mengeluarkan bunyi atau nada berbedabeda. Samsudin riang bukan kepalang. Ia menghela batu-batu yang dinamai Talempong Batu itu, seperti peternak menghela gembalanya. Setelah terkumpul, semua batu disusun di sebuah terowongan panjang. Kini, terowongan itu sudah berganti menjadi kawasan pemukiman penduduk Talang Anau.

• Talempong Batu Talang Anau, merupakan salah satu ob jek wisata yg ramai dukunjungi wisatawan.(f/her)

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, pada saat akan terjadi sesuatu di dalam kampung, maka akan terdengar suara gemuruh dari Talempong Batu. “Jika mendengar suara gemuruh tersebut, maka masyarakat meyakini akan terjadi sesuatu keesokan harinya”, tandas Ril yang merupakan putra asli Talang Anau. Talempong Batu ini terletak di sebelah bangunan yang menjadi Balai Adat. Pada zaman dahulu, di tempat yang sama terdapat sebuah batang beringin besar yang menjadi tempat masyarakat untuk melakukan musyawarah. Talempong Batu dijadikan sarana untuk memanggil masyarakat. Syeikh Syamsudin sendiri kemudian hilang tak tentu rimbanya. Setelah ayahnya meninggal dunia, ibu Syeikh merasa kehilangan yang sangat luar biasa. Melihat keadaan ibunya, Syeikh menyuruh ibunya mandi ke Pincuran Gading di kaki bukit Gadiguah. Setelah itu, ibu Syeikh berbaring di sebelah makam suaminya, hingga kemudian ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Rasa sedih kehilangan kedua orangtua, membuat Syeikh Syamsuddin meninggalkan pengikutnya dan menghilang. Namun, terkadang masyarakat bertemu dengan Syeikh di beberapa tempat sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Karena itulah, beliau diberi julukan Tuanku Nan Hilang. Di masa sekarang, Talempong Batu disusun di atas dua buah bambu yang dijadikan sebagai bantalan. Talempong Batu pun telah diletakkan dalam sebuah bangunan sederhana yang masih memerlukan pemugaran. “Jika tidak segera dilakukan pemugaran, terutama pada bagian atap, dikhawatirkan akan merusak Talempong Batu. Pada bulan Desember 2011 lalu, tim dari Museum Purbakala dari kota Padang telah melakukan peninjauan untuk segera melakukan pembangunan”, ucap Ril yang berharap pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota memberikan perhatian kepada keberadaan situs. “Situs Talempong Batu merupakan kekayaan dan asset daerah. Namun, masyarakat masih menganggap Talempong Batu sebagai benda keramat, sehingga ada kekhawatiran untuk mengunjungi situs ini. Hendaknya pemerintah daerah memikirkan cara untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke situs Talempong Batu”, harap Ril. (Yossarika)

• Talempong Batu Talang Anau. (f/her)

CMYK


FEBRUARI 2012 | NO.75/XI/2012

CMYK


FEBRUARI 2012 | NO.75/XI/2012

Nagari Gurun Waspadai Ekses Pergeseran Nilai “Terdapat kesenjangan dalam kehidupan masyarakat, karena peningkatan ekonomi tersebut kebanyakan dinikmati oleh para pendatang yang membuka usaha di Nagari Gurun.” Namun tak lama, mereka kembali mencari tempat baru karena kesulitan menemukan sumber air. Dari suatu bukit yang disebut Bukit Paninjauan, masyarakat tersebut melihat hamparan luas yang memungkinkan untuk dijadikan tempat tinggal yang baru. Nama Nagari Gurun sendiri diduga berasal dari kalimat yang diucapkan penduduk ketika melihat hamparan padang rumput tersebut, “Itu ada gurun!”. Menurut Dt. Patiah, sekitar 80 • NAGARI GURUN : Salah satu Kawasan di Kabupaten LImapuluh Kota yang termasuk wilayah Ibukota Kabupaten (IKK). (f/her) persen penduduk PERNAHKAH Anda berkunjung ke Na- Menurut Dt. Patiah, pergeseran nilai Gurun bekerja sebagai petani. Hal ini gari Gurun? Gurun merupakan salah satu tersebut bisa memberikan dampak disebabkan karena sektor pertanian menagari yang termasuk dalam kawasan Ibu positif dan dampak negatif. “Dalam miliki keunggulan komparatif yang tinggi Kota Kabupaten (IKK). Memiliki luas konteks ini perlu dilakukan upaya untuk dan cenderung lebih tahan terhadap kriwilayah 12,80 m2 dan dihuni oleh 1.976 memperkuat nilai-nilai positif dan memi- sis ekonomi. Tanaman pagi menjadi salah orang penduduk, Nagari Gurun terdiri nimalisir dampak negatif tersebut,” de- satu komoditi utama nagari Gurun. dari tiga jorong, yaitu Jorong Gurun, mikiann ia berpendapat. “Pengamatan di lapangan menunjukkan Dt. Patiah juga menginformasikan bahwa luas areal komoditi padi sawah. Lubuak Jantan, dan Balai Tinggi. Menurut Wali Nagari Gurun, Nurweizet bahwa berdasarkan analisa pemerintah Hal ini disebabkan oleh meningkatnya Dt. Patiah, saat ini nagari yang dipimpinn- nagari dan laporan yang disampaikan alih fungsi lahan, terutama di jorong Guya dihadapkan dengan sejumlah masalah. masyarakat, ada beberapa masalah yang run. Sementara sebagian besar sawah di Antara lain di bidang ekonomi. Menurut harus secepatnya diatasi oleh pemerintah jorong Lubuak Jantan dan Balai tinggi Dt. Patiah, berkaitan dengan IKK, terjadi nagari. Antara lain, pembukaan jalan terlantar karena terganggunya irigasi yang perubahan-perubahan pola hidup dan baru Gurun Landai yang mengakibatkan mengairi sawah,” sebut Dt. Patiah lagi. mata pencarian masyarakat. “Mestinya lahan menjadi terbuka dan terjadinya Di sektor perkebunan, gambir dan karet sedari dini sudah dipersiapkan langkah erosi berat di sekitar lahan tersebut. menjadi komoditi utama yang telah dibu“Hal ini lebih jauh akan memberikan didayakan secara turun-temurun oleh antisipatif ke arah itu,” ujarnya. Pada bagian lain, krisis ekonomi global dampak negatif kepada lahan pertanian penduduk Gurun. Sedangkan komoditi juga diperkirakan akan membawa damp- dan lingkungan pemukiman masyarakat kelapa merupakan tanaman yang ditanak negatif bagi Nagari Gurun, karena sekitarnya, di mana material tanah yang am sebagai tanaman sela di antara tanasebagaian besar perantau Nagari Gurun tererosi telah menutupi saluran drainase man pangan, dan tanaman pinang bibekerja di sektor swasta yang mungkin pemukiman, halaman rumah warga, dan asanya ditanam sebagai pembatas lahan. akan mengalami dampak langsung dari saluran irigasi pertaBeberapa tahun bekrisis tersebut. “Diperkirakan perantau nian,” katanya. lakangan ini, kakao yang mengalami PHK akan kembali ke Selain itu, tambah mulai dibudidayakan Gurun, sehingga akan menambah ting- Dt. Patiah, krisis oleh masyarakat. ginya angka pengangguran,” tambahnya. ekonomi yang terDi Nagari Gurun Untuk itu, menurut Dt. Patiah, diperlu- jadi di sepanjang taterdapat beberapa kan langkah-langkah yang sistematis un- hun 2008 dan 2009 jenis hewan ternak tuk menyiapkan masyarakat dalam meng- mengakibatkan banyang diusahakan hadapi perubahan dan persaingan hidup yaknya terjadi PHK oleh masyarakat, yang semakin meningkat. “Jika perang- di berbagai tempat. antara lain kerkat nagari gagal mengatasi masalah ini, Perantau Nagari Gubau, sapi, Kambing, dikhawatirkan akan berdampak pada run yang rata-rata ayam ras petelur, peningkatan angka kriminalitas di tengah bekerja pada sekayam ras pedaging, tor swasta terkena masyarakat,” tambahnya lagi. ayam kampung, itik, Peralihan Nagari Gurun menjadi ka- dampak PHK tersedan puyuh. Secara wasan IKK, imbuh Dt. Patiah, telah but, dan pulangnya umum kerbau, sapi, membawa dampak positif terhadap pen- perantau yang terkdan kambing masih ingkatan aktifitas ekonomi. “Namun, ena PHK tersebut dipelihara secara terdapat kesenjangan dalam kehidupan mengakibatkan setradisional. Sedanmasyarakat, karena peningkatan ekonomi makin bertambahngkan ternak ayam, tersebut kebanyakan dinikmati oleh para ya pengangguran di itik, dan puyuh telah pendatang yang membuka usaha di Na- nagari Gurun. diusahakan secara gari Gurun,” ujar Dt. Patiah yang menjadi intensif. Wali Nagari Gurun sejak Agustus 2008 P e r k a m p u n g a n •Nurweizet DT : Wali Nagari Gurun, Kabupaten Limapuluh Menurut Dt. Patiah Kota. (f/ica) Baru itu. Nagari Gurun yang sejarah, Dijelaskan, dengan adanya ketimpangan Merujuk dipimpinnya memiliki sumber daya air ekonomi tersebut, dikhawatirkan mun- pada zaman dahulu, penduduk Gurun yang kurang potensial untuk mengemculnya kecemburuan sosial dari anak na- bermukim di suatu daerah yang disebut bangkan usaha perikanan. Usaha perigari terhadap pendatang. “Hal ini perlu Bukit Gombak yang berada di Gunung kanan ini banyak dikembangkan oleh ditangani secara khusus, agar kecembu- Bungsu. Untuk mengatasi jumlah pen- masyarakat baik secara berkelompok ruan sosial tidak merebak menjadi perti- duduk yang semakin berkembang, maka mau pun perorangan. kaian yang sewaktu-waktu mengarah ke mereka memutuskan untuk mencari Sementara itu, sebagian besar hutan perkampungan yang baru. Maka mereka di Nagari Gurun merupakan hutan lindbentuk yang anarkis,” imbuhnya. Permasalahan lain yang muncul akibat meninggalkan perkampungan tersebut ung. Hasil hutan non kayu yang sering peralihan ini adalah pergeseran nilai-nilai yang kemudian disebut Rumah Tingga diusahakan masyarakat adalah madu budaya yang tumbuh dalam masyarakat. dan berpindah ke tempat baru. lebah, yang banyak ditemui di Jorong

Gurun. Tingginya kebutuhan kayu di Kabupaten Limapuluh Kota dimanfaatkan oleh beberapa oknum masyarakat untuk mengambil kayu sampai ke dalam kawasan hutan lindung. “Untuk mengantisipasinya, perlu dicarikan alternatif sumber mata pencaharian baru bagi para pencari kayu tersebut,”ujar Dt. Patiah. Nagari Gurun juga memiliki potensi batu kali. Namun karena terletak di dalam kawasan hutan lindung, sumber daya mineral ini belum tergarap maksimal. Masalah krusial yang dihadapi Nagari Gurun adalah keterbatasan sumber daya air, karena air hanya berasal dari mata air pegunungan. Namun masyarakat tetap mengoptimalkan pemanfaatannya untuk irigasi dan budidaya perikanan. Menurut Dt. Patiah, dengan jumlah penduduk sebanyak 1.976 jiwa, usia produktif lebih banyak daripada usia anak-anak dan lansia. Namun, berdasarkan data BPS, penerima Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di Nagari Gurun berjumlah 326 orang. Ini sesuai dengan data yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) nagari Gurun tahun 2010-2015 yang mencantumkan tingkat kesejahteraan masyarakat nagari Gurun masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan. Sedangkan tingkat pendidikan masyarakat didominasi oleh tamatan SMA. Hal ini disebabkan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan. Nagari Gurun belum memiliki gedung SLTP dan SLTA, namun fasilitas tingkat pendidikan dari TK dan SD telah tersedia. Menurut Dt. Patiah, dalam soal pembangunan infrastruktur wilayah, Nagari Gurun dihadapkan dengan masalah berupa belum meratanya pembangunan infrastruktur di seluruh jorong, antara lain akses transportasi di beberapa lokasi masih belum lancar, karena jalan utama yang menghubungkan nagari dengan pusat kabupaten dan kecamatan yang belum diaspal. Selain itu, tambah Dt. Patiah, penataan lingkungan pemukiman masyarakat belum memenuhi standar kesehatan, saluranirigasi yang sudah rusak di beberapa lokasi mengakibatkan turunnya daya dukung irigasi terhadap produktifitas lahan. Beberapa saluran irigasi yang rusak adalah Saluran tali bandar Limpato, Saluran tali bandar Bulakan, dan Saluran tali bandar perumahan mesjid. Berbicara soal visi dan misi, menurut Dt. Patiah, visi pembangunan nagari Gurun 2015 adalah Menjadikan nagari Gurun sebagai nagari adat basandi Syara’, Syara’ basandi Kitabullah. “Visi tersebut memiliki dua perspektif yang akan diwujudkan pada tahun 2014. perspektif pertama adalah untuk mewujudkan masyarakat madani yang memiliki ciri beriman, bertakwa, beradab, taat hukum, terbuka, menghormati perbedaan, saling menghargai, menghargai kebebasan, mandiri, sejahtera, dan berkeadilan. Sedangkan perspektif kedua adalah untuk mewujudkan pemerintahan nagari yang bersih dan tata pemerintahan nagari yang baik,” katanya. Sedangkan misi yang direncanakan untuk mencapai visi ditekankan kepada peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan nagari dan penegakan hukum. “Di samping itu juga diarahkan untuk peningkatan penerapan adat dan budaya masyarakat serta pengembangan ekonomi nagari,” katanya. (yossarika)


FEBRUARI 2012 | NO.75/XI/2012

Ketika Rombongan Dunsanak dari Negeri Sembilan Datang… Suhaimi bin Basiron (Muzium Adat Jelebu), Nor Aini binti Sifat (Pejabat Daerah dan Tanah Jelebu), Mohd Shahir bin Mohd Ali (Jabatan Muzium Malaysia), Rogayah binti Latif, dan Zainon binti Baharuddin. Kedata• ROMBONGAN DUNSANAK : kunjungan luak jelebu malaysia. (f/her) ngan romlan. Suku-suku itu adalah Simalanggang, bongan dari negeri jiran itu disambut oleh Negeri Sembilan adalah Sarilamak, Tigo Batur (tigo nenek), Batu Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Belang, Mungka, Batu Hampa, dan Tanah Sori Marajo bersama LKAAM Limapuluh suatu penamaan yang di- Datar. Seperti diketahui, nama-nama Kota dan pemuka adat dan Bundokandutersebut merupakan nama sejumlah nagari ang di Balai di Ulu Situjuah Banda Dalam. Rombongan dijamu langsung dengan maKabupaten Limapuluh Kota. hubungkan dengan jumlah diPertanyaan yang sama kembali menge- kanan khas daerah nagari Situjuah Banda muka ketika sebanyak 21 orang anggota Dalam. suku (patron klien) yang rombongan Luak Jelebu dari Negeri Sem- Rombongan tersebut dalam kunjungan bilan, Malaysia, mengunjungi Kabupaten pertama pada hari Rabu (1/2) di Balai Ulu Limapuluh Kota, Rabu (1/2). Itu merupa- Situjuah Banda Dalam, melaksanakan diada dalam pemetaan dekan kunjungan balasan, karena dari pihak alog lintas budaya adat Minangkabau denpemerintah dan LKAAM Kabupaten Li- gan Negeri Sembilan Malaysia. Selanjutnya mografis di negara bagian mapuluh Kota telah melakukan kunjungan rombongan mengunjungi Balai Malintang Muaro ke Luak Jelebu Negeri Sembilan Malaysia Sitanang pada Desember 2008 yang lalu, dan mel- Lakin Kecamatan Negeri Sembilan. akukan dialog lintas budaya Minangkabau Lareh Sago Halaban. Berikutnya romdengan Negeri Sembilan Malaysia. ENARKAH antara beberapa nagari Kunjungan rombongan Luak Jelebu Neg- bongan dijamu di dalam Kabupaten Limapuluh eri Sembilan Malaysia dipimpin oleh Dato makan siang di Kota punya hubungan secara demo- Menteri Sah Mangku Alam Raja Sari H. rumah dinas Bugrafis dengan Negeri Sembilan di negara Tarmizi bin Selamat Balai Undang Luak pati sekaligus meltetangga, Malaysia? Pertanyaan itu mengge- Jelebu Negeri Sembilan Malaysia dengan akukan pertemuan layut di banyak warga karena bukti-bukti ke anggota terdiri dari dua kelompok. resmi dengan pihak arah itu dinilai sangat cukup kuat. Yaitu, pertama Kelompok Dato-Dato Pemerintah KabuKhususnya masyarakat Minangkabau Lembaga Adat anggotanya Kadin bin Kid- paten Limapuluh yang mengetahui sedikit tentang seluk- am, Suhaimi Bim Mohd Rais, Darus Bin Kota, dan setelah itu beluk hubungan Negeri Sembilan dengan Dusak, Zulkafli Bin Jailani, Rosly Bin Mohd dilanjutkan kunjunMinangkabau, mengatakan bahwa hubun- Zain, Abdul Hamid Bin Ismail, Mohd Rathi gan ke Balai Godang gan yang bersifat familiar dan demografis Bin Shamsudin, Abdul Ghani Bin Ibrahim, VII Koto Talago antara Minangkabau dan Negeri Sembilan Husain Bin AB Rashid dan Abdul Azis bin Kecamatan Guguak, titik awalnya adalah nagari-nagari yang ada Mat Baki. Balai Nan Panjang dalam Luak Limo Puluh Koto, atau dalam Kedua, kelompok jabatan kerajaan den- Limbanang dan wilayah Pemerintah Daerah Kabupaten Li- gan anggota terdiri dari Shazreen Suradi Balai gotiang Pumapuluh Kota. (Pejabat Penerangan Daerah Jelebu), Noor- tuih Nagari Mungka. Negeri Sembilan adalah suatu penamaan zaidy bin Rohan (Majelis Daerah Jelebu), Terakhir rombongan yang dihubungkan dengan jumlah suku Ho Yu Han @ Nazli ( Muzium Adat Jele- meninjau objek wisa(patron klien) yang ada dalam pemetaan bu), Mohd Rahim Shah bin Mohamad Yu- ta Lembah Harau. demografis di negara bagian Negeri Sembi- sof (Perpustakaan Awam Daerah Jelebu), Bupati Limapuluh

Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo, mengatakan bahwa ada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan masyarakat Luak Limo Puluh Koto selama ini, khususnya masyarakat Minangkabau yang mengetahui sedikit tentang seluk-beluk hubungan Negeri Sembilan dengan Minangkabau. Dikatakan, hubungan yang bersifat familiar dan demografis antara Minangkabau dan Negeri Sembilan, titik awalnya adalah nagari-nagari yang ada dalam Luak Limo Puluh Koto, atau dalam wilayah Pemerintah Daerah Kabupaten Limapuluh Kota. “Negeri Sembilan adalah suatu penamaan yang dihubungkan dengan jumlah suku (patron klien) yang ada dalam pemetaan demografis di negara bagian Negeri Sembilan. Suku-suku itu adalah Simalanggang, Sarilamak, Tigo Batur (Tigo nenek), Batu Belang, Mungka, Batu hampa, Tanah Datar,” kata Bupati Alis Marajo. Setelah mereka berhimpun di Kelang, ketika itulah pemerintah Malaka menampung penduduk yang berasal dari Simalanggang, Sarilamak, Tigo Nenek dan Batu Belang serta Payakumbuh dan Batu Hampa. Tempat itu menurut ketentuan Datuak Samad Idris dalam bukunya Payung terkembang diberi nama Tampin. Lebih lanjut dikatakan, Alue Baturue di balai Hulu Situjuah Banda Dalam, Kebesaran Dt. Simagayua Nan Mangiang, sehingga urek tunggang dari Andikonyo Nan Duo Baleh. Limbago di tuang di luak disebut Balai

Jariang Kebesaran Dt Marajo Nan Mamangun dengan enam andiko kebesaran di rajolkan dironah. Undang Talukih di balai Godang Talago Gontiang Dt. Bandaro Nan Hitam kebesarannya dengan tingkatan penghulu kebesarannya. Adat dipakai di rajokan di lareh Sitanang Muaro Lakin Dt. Panduko Marajo. Dan Dt Majo Indo di Koto Laweh, Dt. Siri Marajo di Mungka, Dt. Bandaro di Maek serta Dt. Marajo Dubalai di Muaro Takuih. Pada kunjungan di Balai Nan Panjang Koto Laweh Limbanang dalam pertemuan singkat, Dt. Mangkuto menjelaskan, belahan Datuak Maharaja Besar adalah Raja Besar, Datuak Mulia Besar, Datuak akal besar, Datuak Patih Besar dengan menterinya bergelar Orang Kaya Besar dan bermula di kampung dalam di negari Koto Lawah. Kesemua penghulu ini tidak lain dari pada turunan Maharaja Indra, sebagai tuanku Raja Besar dikukuhkan sejalan dengan Montinya Orang Kaya Besar di Rumah adat Datuak Patih Besar di Koto Laweh. Rombongan Luak Jelebu Negeri Sembilan Malaysia yang disampaikan Dato Menteri Sah Mangku Alam Raja Sari H.Tarmizi Bin Selamat mengatakan, sangat terharu dan bangga atas sambutan oleh pemangku adat (ninik mamak) di setiap Balai yang dikunjungi, karena di setiap tempat kunjungan disambut sangat antusias masyarakat dan pemuka masyarakat. (edi.s)

B

•  TUKAR CINDERAMATA : kunjungan luak jelebu malaysia. (f/her)

• MINANGKABAU CULTURAL : Negeri Sembilan State Museum Seremban. (f/her) • CULTURAL CENTRE : Museum Minangkabau Seremban. (f/her)

S

EMASA dahulu kerajaan negeri Sembilan mempunyai hubungan kekeluargaan dengan Minangkabau. Yang menjadi raja dinegeri ini asal berasal dari keturunan Raja Minangkabau. Istananya bernama Seri Menanti. Adat istiadatnya sama dengan Minangkabau, peraturan-peraturannya sebagiannya menurut undang-undang adat di Minangkabau. Mereka mempunyai suku-suku seperti orang Minangkabau tetapi berbeda cara pemakaiannya. Perpindahan penduduk ini terjadi bermula pada abad ke :XIV yaitu ketika pemerintah menyarankan supaya rakyat memperkembang Minangkabau sampai jauh-jauh diluar negeri. Mereka harus mencari tanah-tanah baru, daerah-daerah baru dan kemudian menetap di daerah itu. Setengahnya yang bernasib baik dapat menemui tanah kediaman yang subur dan membuka tanah dan membuat perkampungan disitu. Ada pula yang bersatu dengan rakyat asli yang ditemui mereka dan menjadi pemimpin disana. Sudah tentu adat-adat, undang-undang, kelaziman dinegeri asalnya yang dipergunakannya pula dinegeri yang baru itu. Orang-orang Minangkabau itu menjalani seluruh daerah : ke Jambi, Palembang, Indragiri, Tapung Kanan dan Tapung Kiri, Siak dan daerah lainnya. Sebagiannya menyeberangi Selat Melaka dan sampai di Negeri Sembilan.

Kebanyakan dari Limapuluh Kota Pada abad ke XVI pemerintahan negeri mereka disana sudah mulai tersusun saja. Mereka mendirikan kerajan kecil-kecil sebanyak 9 buah dan kesatuan kerajan kecil-kecil itu mereka namakan Negeri Sembilan. Negara ini terjadi sewaktu Minangkabau mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil ini dan diperlindungkan dibawah kerajan Johor. Setelah negara kesatuan ini terbentuk dengan mufakat bersama dengan kerajaan Johor dimintalah seorang anak raja Pagaruyung untuk dinobatkan menjadi raja di Negeri Sembilan itu. Pada waktu itulah bermula pemerintahan Yang Dipertuan Seri Menanti. Asal usul anak negeri disitu kebanyakan dari Luhak Lima Puluh Kota yaitu dari : Payakumbuh, Sarilamak, Mungka, Batu Balang, Batu Hampar, Simalanggang dan sebagian kecil dari Luhak Tanah Datar. Dari negeri-negeri mana mereka berasal maka nama-nama negeri itulah menjadi suku mereka. Sebagian tanda bukti bahwa rakyat Negeri Sembilan itu kebanyakan berasal dari Luhak Lima Puluh Kota sampai sekarang masih terdapat kata-kata adat yang poluler di Lima Puluh Kota : “Lanun kan datang merompak, Bugis kan datang melanggar”. Kata-kata adat ini sering tersebut dalam nyanyian Hikayat Anggun nan Tunggal Magek Jabang. Di tanah Melaka kata-kata ini menjadi kata sindiran atau cercaan bagi anak-anak nakal dan dikatakan mereka

“anak lanun” atau anak perompak. Sebagaimana dikutip dalam Minangkabau Tanah Pusaka - Tambo Minangkabau, kalau dibawa kepada jalan sejarah diatas tadi, maka yang dimaksud dengan “lanun” itu ialah perompak, rakyat dari Raja Daeng Kemboja yang hendak merampas Negeri Sembilan. Dan Bugis adalah nama negeri asal Daeng Kemboja tadi. Dan memang aneh, kata lanun yang jadi buah nyanyian oleh rakyat Lima Puluh Kota ini tidak dikenal oleh rakyat Luhak Agam dan sedikit oleh rakyat rakyat Luhak Tanah Datar. Karena memang fakta sejarah keturunan anak negeri Sembilan itu sebagian besar berasal dari Luhak Lima Puluh Kota. Nama suku-suku rakyat disana menjadi bukti yang jelas. Oleh karena Sultan Johor sudah memberikan bantuannya dalam melindungi rakyat Negeri Sembilan ini dari jarahan lanun atau Daeng Kemboja, disebabkan ini pulalah Yang Dipertuan Pagaruyung memberikan bantuan kepada Sultan Johor dalam memberikan bantuan ikut bertempur di Siak untuk memerangi bangsa Aceh. Maka hubungan yang demikian rapat semenjak berabad-abad itu menjadikan hubungan antara negara yang akrab : Negeri Sembilan pada khususnya, Indonesia - Malaysia pada umumnya.***


FEBRUARI 2012 | NO.75/XI/2012

RANGKAIAN TUTUA NAN DIDANGA ADAT MINANGKABAU (1)

Sistem Adat Nan Tapakai

dan Pasukuan Luak

Limopuluah Oleh :

dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo

( Ketua LKAAM Kabupaten Limapuluh Kota )

PENGANTAR REDAKSI

M

engetahui seluk beluk keminangkabauan dirasa semakin dibutuhkan dalam proses pewarisan untuk generasi penerus, pengemban dan pengayom adat dan budaya Minangkabau. Informasi keminangkabauan yang tersedia masih bersifat terbatas pada titik sejarah tentang raja-raja dari kerajaan yang dulunya pernah berkuasa di wilayah Minangkabau. Sedikit sekali informasi yang menjelaskan tentang gambaran Sosiologis yang menjabarkan ”Garis kekerabatan atau Matrilineal”.

1. SISTIM ADAT DAN PASUKUAN Yang dimaksud dengan sistim adat adalah dimana bentuk hubungan antara kelembagaan adat dalam suatu nagari melaksanakan fungsinya. Di Minangkabau ada 4 (empat) ketentuan sistim meliputi : Sistim Adat Lareh Nan Panjang dimana susunan perangkat adatnya terdiri dari Pucuak Adat, Tuo Kampuang dan Andiko (merupakan sistim adat yang tertua). Sistim adat Lareh Nan Gadang atau lazim disebut dengan sistim adat Koto Piliang dimana susunan strukturnya perangkat adatnya terdiri dari kaampek Suku, Tuo kampuang, Andiko dan Tungganai. Sistim adat Lareh Nan Bunta,susunan perangkat adatnya terdiri dari Urek Tunggang dan Andiko. Sistim adat Pisang Sikalek-kalek Hutan atau sistim model Padaruyuang, dimana struktur perangkat adatnya terdiri dari Rajo Tigo Selo dan Basa Nan Barampek. Empat sistim adat ini terdistribusi pada 500 nagari di Minangkabau (Alis Marajo, Monografi Adat memorial). Distribusinya Sebagai Berikut:

Dikabupaten Lima Puluh Kota atau yang disebut di Ranah Luak Limo Puluah Suku - Suku itu berada di Nagari dan dulunya lebih dari 100 Nagari diLuak Limo Puluah Koto, karena Luak Limo Puluah Koto itu meliputi wilayah - wilayah yang sekarang disebut Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Pelalawan atau yang dulunya menghuni hulu dan aliran Sungai Sinamar, Sungai Kampar, Sungai Siak Dan Sungai Rokan. Maka Suku - Suku dalam wilayah ini terbagi atas 4 (empat) Kelompok Suku yaitu : I. Kelompok Suku Melayu yang terdiri dari Kampuang Melayu, Kampuang Bendang, Kampuang Kampai, Kampuang Mandailiang, Kampuang Panai / Domo. II. Kelompok Suku Pitopang yang meliputi Kampuang - Kampuang yaitu Pitopang, Jambak, Salo Kutianyie, Bulu Kasok dan Banuhampu. III. Kelompok Suku Sembilan (Koto Piliang) yang meliputi Kampuang - Kampuang yaitu Koto, Piliang, Tanjuang, Payobada, Sikumbang, Picancang, Simabua, Sipisang dan Guci.

IV. Kelompok Suku Bodi Caniago Meliputi Kampuang - Kampuang Bodi Caniago, Sumagek Supanjang, Singkuang Sisanya adalah sistim Pagaruyuang - Mandaliko dan Balai Mansiang. dan sistim Campuran. Susunan pasukuan untuk sistim Lareh Masing-masing suku ada Penghulu Nan Panjang dan sistim Lareh Nan Bun- Kaampek Suku dan Setiap Nagari selalu ta juga sistim Pagaruyuang umumnya ada sistim Kaampek Suku artinya setiap sama artinya nama suku tidak berdiri Nagari harus ada 4 (empat) Suku yang sendiri seperti Suku Melayu, Sipisang, mewakili Kelompok tadi, dan Penghulu Piliang dan Caniago. Tetapi dalam sistim yang tertua dari Kampuang dalam Suku Lareh Nan Gadang sistim Koto Piliang itu biasanya Sudah menjadi Kaampek taksonominya (Nomen klaturnya) terdiri Sukunya. dari Suku, Payuang, Paruik dan Buah Pa- Dalam setiap Nagari Penghulu Ampek ruik, artinya setiap sukuterdiri dari be- Suku itu masing-masing mempunyai berapa Paruik dan setiap Paruik terdiri jabatan adatnya, antara lain disebut sebagai Pasak kunci, Pasak Jajujua, Pasak dari beberapa Buah Paruik. Dalam sistim Koto Piliang yang banyak Kungkuang dan Peti Bunian. dijumpai diKabupaten Lima Puluh Kota Penamaan Suku - Suku ini sudah dibagi atas 4 (empat) kelompok suku dibawa sejak mereka berdatangan peryang masing-masing terdiri dari Payu- tama sekali, apakah kedatangan 2000 tahun sebelum Masehi, ataupun berdaang-Payuang.

Mudah mudahan melalui tulisan yang berkenaan dengan “Susunan Pasukuan” di luak Limo Puluah Koto akan dapat membantu untuk pengetahuan pembaca. Tulisan ini dirujuk pada kenyataan yang ada dalam kawasan Nagari-Nagari di Luak Limo Puluah Koto, merupakan rangkaian tutua nan didanga adat Minangkabau. Merupakan sistem adat nan tapakai dan pasukuan Luak Limopuluah.Berikut dr.Alis Marajo Dt. Sori Marajo, Ketua LKAAM Kabupaten Limapuluh Kota, menulisnya di Tabloid Sinamar secara bersambung, mulai edisi ini.

tangan setelah kelahiran Nabi Isa sendiri. Dan berdatangan asal muasal Nenek Moyang Bangsa Indonesia lainnya pun berasal dari Daratan Asia, masuk dari Tanah Basa yang diceritakan dalam bo Tambo tiada lain adalah dari anak Benua India arti dari Lembah Hindustan, Malabar dari Madras dari Ethnis yang memiliki tulisan Pallawa, bahasa dan dari ethnis Dravidan yang berbahasa Agskrit. Banyak bukti kesamaan bahasa dan intonasinya dengan bahasa Burma misalnya seperti ungkapan dan ditakuak Rajo”, mirip dengan ungkapan Duren pangkal Raya yang artinya adalah “Daratan tinggi”. Oleh karenanya banyak nama - nama Nagari yang sebetulnya mempunyai akar linguistik dari rumpun bahasa-bahasa Daratan Asia seperti Burma dan Funan Vietnam contohnya Nagari yang berasal dari kata “TA” yang artinya adalah besar seperti Ta - Ku s) artinya Batu Besar, Taram (Air Besar), Talang Besar, Ta - eh (Kayu Besar), demikian juga dengan istilah “Sia-lang” yang artinya adalah bah asa Tamil), hal ini sebagaimana temuan kita (Alis Marajo Monografi Nagari) boleh dikatakan setiap Nagari - Nagari diKabupaten Lima Puluh Kota mempunyai Sialang. Dengan demikian jelaslah bahasa Minangkabau itu tercampur dalam bahasa Melayu dengan Bahasa Tamil, Dravidian dan Bahasa “WU” turunan Tibet. Tentu dengan demikian kita perlu hati-hati terhadap analisa terjemahan dari setiap orang untuk kepentingan yang berbeda-beda atau maksud-maksud tertentu untuk suatu proses improvisasi norma agama, sebab memang agama - agama yang dianut oleh masyarakat Minangkabau ini dulunya antara lain adalah Majusi, Hindu, Budha Hinayana dan Budha Mahayana, Islam Syiah, Islam Wahabi dan Islam Moderat. Istilah lainnya yang pengertiannya berbeda dengan konotasi Bahasa Indonesia Klasik banyak dijumpai, misalnya Sandi (Tamil) adalah hubungan suatu hal dengan hal lainnya Prof. Husain Naenar ahli Bahasa Tamil dan Prof. Kadri Anwar (Alm) jadi kisaknya kalimat “adat sandi basandi” terjemahannya adalah bagaimana hubungan norma yang satu

dengan norma yang lainnya. “Adat” menurut Bapak Rasyid Manggis dalam bukunya mengatakan berasal dari A dan Dato artinya sesuatu yang tidak bersifat kebendaan, akan tetapi secara empirik mengamati dialog adat yang dilakukan oleh para ninik mamak dalam acara ritus adat sebagai berikut : “Adat nan ampek parkaro, nan partamo adolah baso jo basi, nan kaduo adolah sambah manyambah, nan katigo adolah siriah jo pinang nan kaampek adolah alue jo patuik. Baso jo basi adalah menjalin hubungan psikologis dengan setiap orang, sehingga hubungan kontak logis dapat terus dilakukan dengan setiap orang. Sambah manyambah artinya bagaimana selalu siap menghormati pikiran orang lain walaupun sebenarnya pikiran orang lain itu mungkin saja berbeda dengan pikiran kita, namun hubungan perasaan antara kita dengan orang lain tidak rusak atau mengalami hubungan yang kurang harmonis. Selanjutnya siriah jo pinang merupakan wujud dari tata cara penyampaian maksud tidak secara gamblang dan ini adalah identitas budaya yang membedakan orang Minangkabau dengan orang lain, yang keempat adalah alue jo patuik artinya sesuai dengan konteksnya kita berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga kesimpulannya adalah bahwa “Adat“ itu adalah bagaimana menjalin komunikasi rasional dan efektif dengan orang lain atau selalu menjaga keseimbangan dan perasaan. Dengan demikian semakin terasa perlunya “Adat” sebagai alat untuk proses sosialisasi diri bagi orang yang memahami adat Minangkabau. Sekaligus dapat kita pahami adagium adat yang mengatakan “Adaik sapanjang jalan, Bacupak sapanjang batuang” yang diartikan bahwa menjalin komunikasi dengan orang lain perlu dibuat jembatan hati. Bahagian lain dapat pula kita pahami adagium adat yang berbunyi “Adat dipakai baru, kain dipakai usang” artinya apabila hubungan dengan orang lain kita lakukan maka suasana pergaulan akan harmonis dan modern, jadi adat bukanlah suatu tradisi, akan tetapi merupakan identitas budaya yang menjadi ciri dalam pergaulan sehari-hari... (bersambung pada edisi mendatang)


FEBRUARI 2012 | NO.75/XI/2012

Yusri Mengaku Sempat Putus Asa Mengelola Martabak Kubang Karena banyaknya yang mem- susnya untuk ana-cucu H. buat martabak Mesir, Pak Yusri mengganti nama menjadi Martabak Kubang, yang sampai sekarang dijadikan menu utama di Restaurant Kubang Group Hayuda. SALAH satu jenis makanan yang terkenal di Kabupaten Limapuluh Kota adalah Martabak Kubang. Usaha yang awalnya dirintis dengan penuh susah-payah ini, perlahan-lahan terus berkembang menjadi jenis kuliner yang dicari banyak orang, dan sudah merambah ke banyak kawasan. Usaha itu bernaung di bawah bendera masakan restoran Kubang Groub Hayuda. Group Hayuda, suatu kata yang tidak asing lagi bagi khalayak ramai, terutama bagi peminat kuliner. Baik itu yang berada di Sumbar maupun luar Sumbar seperti di Saharjo-Jakarta Selatan, Kalimalang - Jakarta Timur, Margando-Jakarta Selatan, Tangerang, dan Bandung. Hayuda berasal dari nama pemilik sekaligus pendiri Restaurant Kubang yaitu H. Yusri Darwis. Yang dulunya Restaurant Kubang bernama Rumah Makan Kubang. Pemiliknya adalah Darwis, orang tua dari H. Yusri Darwis. Menguak sejarah, suatu hal yang sangat mengesankan karena lembaran-lembaran yang telah sekian lama disimpan, kini di buka kembali satu demi satu. Menelusuri kajian lama yang bisa dijadikan sebagai bahan pegangan generasi penerus, khu-

Yusri Darwis. Dikisahkan, dulunya Yusri Darwis merantau ke Sumut tepatnya di Balai Asahan, ketika masih bujangan. Di sana beliau belajar membuat martabak daging, yang dulunya dikenal dengan martabak India. Setelah sekian tahun merantau, teringat jua lah kampung halaman. Selang setelah itu beliau meminang gadis Kubang. Setelah berumah tangga, semestinya seorang laki-laki memiliki punya tanggung jawab besar. Beliau berinisiatif untuk membuka usaha martabak. Karena sebelumnya masyarakat Kubang telah mengenal martabak manis yang bahan dasarnya tepung, gula tambah kacang. Pada awalnya memasak martabak hanya menggunakan bara tempurung. Cuma karena bara tempurung cepat menjadi abu. Lalu diganti dengan bara kayu bakau, dimana kayu bakau ini tahan dan lama menjadi abu. Awalnya hanya berjualan dengan gerobak. Setelah beberapa lama jualan di Kubang, beliau merantau ke Padang. ”Waktu itu anak kami yang ketiga baru berumur 28 hari,” jelas istrinya Hj. Isna ketika ditemui di kediamannya Jorong Kubang, Kenagarian Kubang, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota. Setelah pindah ke Padang, alhamdulillah, usahanya berkembang pesat. Satu hari menghabiskan 5 sak tepung. Sampaisampai tukang sampah angkat bicara: ”Sarok martabak ang sa nan den buang”,( sampah martabak kamu saja yang saya buang),” keluh tukang sampah yang di Padang, yang berasal dari Kubang juga.

• Martabak Kubang

• Martabak Kubang

Pada tahun 1969, kiprah usaha martabak tak vakum sampai disana. Beliau mengembangkan usaha martabak daging, yang dipelajari ketika merantau di Balai Asahan, Sumut. Beliau mengingat kembali cara membuatnya. Dan menamai martabak ini dengan martabak Mesir, karena pas di Sumut, martabak daging dinamai martabak India. Sehingga beliau berinisiatif menamai martabak Mesir, pada tahun 1971. Di masa kejayaannya satu hari habis 17 kg daging. Dan itu dimasak sendiri oleh istri tercinta. Karena merasa kewalahan beliau mencari anggota untuk bantubantu. Sebelum masa kejayaan, sempat terlintas di pikirannya untuk berhenti jualan. Karena pada suatu hari, 2 kg daging habis dalam waktu 3 hari, hari hujan sehingga pelanggan sepi sekali. Kondisi ini membuat pak Yusri patah semangat. Tapi karena dorongan seorang perempuan yang tegar, usaha terus dilanjutkan. Karena banyaknya yang membuat martabak Mesir, Pak Yusri mengganti nama menjadi Martabak Kubang, yang sampai sekarang dijadikan menu utama di Restaurant Kubang Group Hayuda. Selain Martabak Kubang, juga ada menu lain seperti roti cane, kari kambing, nasi goreng, mie goreng, mie re-

bus, soto padang, sate padang dan tidak terlupa usaha asli penduduk Kubang yaitu martabak manis special Kubang. Bicara soal mematentkan nama, telah dilakukan oleh Yusri. Beliau mematentkan dengan nama restaurant Kubang Gruop Hayuda. Sehingga usaha ini hanya bisa dikembangkan oleh keluarga besar Hayuda (H. Yusri Darwis). Cuma bagi masyarakat lain yang membuat merk martabak Kubang (bukan gruop hayuda) beliau tidak pernah mempermasalahkan. “rasoki awak kan lah sudah, nan untuak awak, totap untuak awak” (reski kan telah diatur, yang untuk kita, tetap untuk kita),” ujar Yusri. Untuk mempertahankan kwalitas rasa dari martabak, Ibu yang memiliki enam orang anak ini, sangat serius dalam hal itu. Karena rasa tidak pernah bohong. Sehingga setiap dua minggu sekali bahanbahan dasar seperti bawang merah, cabe giling, telur, kelapa disediakan di rumah dan dikirim melalui mobil Gumarang. Sama halnya dengan di Padang, sekali seminggu dikirim dengan mobil Bahagia. Di samping itu, ibu Isna juga menjelaskan bahwa 75% penjual martabak yang di Bandung berasal dari Kubang. Memang begitulah kiprah masyarakat Kubang di bidang kuliner yang kian mengundang selera makan bagi siapa saja yang pernah mencicipinya.(sri rahmi)

• SEJAK 1971 :


FEBRUARI 2012 | NO.75/XI/2012

Yenni Russel, Mengayuh Sepeda 18 KM Mencapai Tempat Mengajar “Setiap hari saya mesti mengayuh sepeda hingga belasan km menuju tempat mengajar. Dan selama belasan tahun rutinitas itu saya jalani.”

B

ANYAK guru belakangan ini seakan berlomba membeli berbagai jenis kendaraan bermotor keluaran terbaru, terkadang hanya untuk sekadar menunjukkan status sosialnya ke publik. Tapi apakah status sosial guru yang terangkat karena barang mewah itu ikut pula meningkatkan kualitas pendidikan, agaknya masih perlu dicari tahu korelasi di antara keduanya. Yenni Russel merupakan salah seorang guru yang tidak mau ikut larut dalam perlombaan nafsu hedonis sementara kalangan pendidik. Ditemui di kediamannya, Jorong Kubang Tungkek, Kenagarian Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, guru SD ini menceritakan masa lalunya saat masih mengabdikan diri di daerah terpencil yang sulit akses transportasi. “Setiap hari saya mesti mengayuh sepeda hingga belasan km menuju tempat mengajar. Dan selama belasan tahun rutinitas itu saya jalani,” akunya. Meskipun demikian, ibu empat anak ini tetap bersemangat untuk berbagi ilmu dengan peserta didiknya. Teriknya mentari menyinari bumi, derasnya hujan yang membasahi setiap sisi jalan yang dilewati, tidak menjadi kendalanya baginya. Sampai saat hamil, beliau tetap • PAHLAWAN TANPA TANDA JASA : Yenni Russel tetap semangat mengajar murid - muridnya, meskipun menempuh jarak kuat untuk mengayuh sepeda. “Mungkin kayang sangat jauh dari kediamannya hingga kesekolah dengan tetap mengayuh sepeda.(f/sri) rena ibu telah terbiasa hidup susah sejak kecil,

jadi perjalanan jauh tersebut tidak menjadi hal yang melelahkan,” ujarnya. Kendati demikian, Yenni mengaku tidak pernah mendesak Dinas Pendidikan atau Badan Kepegawaian Daerah untuk dipindahtugaskan ke tempat yang mudah transportasinya. Memang di hati kecilnya ada niat untuk pindah. Dan ternyata, tanpa disadari, telah 14 tahun lebih beliau mengabdi di SD Inpres 37 Padang Lawas, yang waktu itu masih termasuk Kecamatan Guguak. Tapi sekarang telah membentuk kecamatan sendiri, yaitu Kecamatan Mungka. Seiring berjalannya waktu, surat pindah tugaspun diterima Yenni. Dan Alhamdulillah tempat tugas yang baru tidak terlalu jauh dari kediamannya. Cukup naik angkot lebih kurang 15 menit. Hal ini merupakan anugrah dari Allah SWT atas jawaban do’a-do’a selama ini. “Sehat ibu rasonyo pakei kareta. Sajak pindah ko, lah banyak sajo nan sakik, sakik kakilah (sehat rasanya dengan sepeda, sejak pindah ada-ada saja yang sakit),” tambahnya. Ibu yang usianya telah melebihi setengah abad ini mengaku bangga bisa jadi guru karena berbagi ilmu dengan sekian banyak orang. Terkadang bertemu dengan mantan siswanya sering lupa. Maklum, saking banyaknya dan faktor usia membuat beliau lupa. Di samping itu, Yenni juga bangga dengan keberhasilan anak didiknya. Ada yang jadi dokter, pengusaha, polisi dan lainnya dengan ragam profesi yang berbeda. Untuk masalah pendidikan bagi anaknya, Yenni sangat demokratis. Dia tidak mengharuskan anaknya untuk memilih jurusan ini atau itu. “Pokoknya terserah mereka. Toh yang akan menjalani mereka sendiri. Yang akan merasakan suka dukanya mereka juga. Kita sebagai orangtua hanya mengarahkan dan membimbing mereka,” tambahnya. Dan alhamdulillah dua anaknya telah menjadi sarjana.(sri rahmi)

Rido, Menunggu “Keajaiban” untuk Jalani Operasi Mata

T

IDAK jauh dari Lapangan Bola Balai Rupih, di pinggir jalan jorong Tabiang Ranah, Kenagarian Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, bisa ditemui sebuah rumah yang sagat sederhana. Rumah itu didiami oleh sebuah keluarga yang begitu miris hidupnya. Bagaimana tidak, kondisi fisik yang tidak seperti biasanya. Begitu juga sang anak, yang terlahir dengan kondisi bola mata tertutup. Mereka menjalani hari-hari penuh kesabaran dan menunggu keajaiban untuk operasi mata sang buah hati, Muhammad Ridho yang lahir pada 25 Juni 2010 yang silam. Rido merupakan buah hati kedua bagi Elfia Ningsih. Elfia Ningsih memiliki kondisi fisik yang tidak seperti biasanya. Di mana kondisi kedua kaki beliau bengkok, sehingga susah untuk berjalan apalagi menggendong anak dan bekerja mencari naf kah. Disaat kondisi anak seperti ini, sang ayah malah pergi meniggalkan mereka. Pergi entah kemana, terhitung sejak Elfia masih berada di rumah sakit saat melahirkan M.Ridho. Kini Elfia menggantung hidup dengan Ibu dan saudara-saudaranya. Ibunya hanyalah seorang petani, dan berkebun coklat dan usianyapun juga telah hampir senja hingga kondisi fisik juga telah menurun. Saudaranyapun telah punya keluarga masing-masing hingga sulit juga untuk menggantungkan hidup pada mereka. Kondisi Ridho saat ini lumayan membaik dibanding sebelumnya. Meski telah dipasok

dengan makanan cukup gizi dari puskesmas, pertumbuhannya tetap lamban. Mungkin karena pengaruh penyakit mata yang dideritanya. Disamping pengobatan medis, neneknya juga pergi ke tempat tukang urut untuk memijiti Ridho. Karena sampai saat ini, Ridho belum bisa duduk. Hanya mampu berguling-guling di sekitar rumah. Dan jika ada tamu yang datang, beliau selalu menunjukan tangisnya yang begitu keras, seolah mengatakan kepada kita bahwa matanya sangat sakit. Dan ingin bermain selayaknya anak seusia dirinya. Namun M. Ridho bernasib lain. Bahkan ditinggal sang ayah, yang hingga kini belum jua menjengung dirinya. Saat ini kondisi kesehatan Ridho selalu diawasi oleh bidan setempat, Siti Indones. Mulai dari pemberian makanan berupa kacang hijau, susu dan pertumbuhannya juga selalu diperhatikan oleh bidan setempat. Karena untuk mengoperasi mata Ridho, mesti memiliki kondisi fisik yang kuat. Penimbangan terahir berat Ridho baru mencapai 6.6 kg, padahal usianya telah mencapai 18 bulan. Sang nenek, Nur, sangat mengharapkan sekali agar mata cucunya yang sakit sejak lahir itu dapat dioperasi sesegera mungkin. Dengan menggunakan jamkesmas, yang saat ini sedang dalam proses pengurusan. Karena tanpa jamkesmas, keluarganya tidak akan mampu membiayai operasi mata Ridho. Untuk makan sehari-hari saja susah, apalagi untuk operasi.(sri rahmi) • MENANTI ULURAN : Bocah M Ridho.(f/sri)


FEBRUARI 2012 | NO.75/XI/2012

Bupati Ajak PNS Pahami Al-Quran dengan Cerdas

S

• MAULID NABI : Peringatan Maulid Nabi di Kantor Bukik Limau, Kabupaten Limapuluh Kota.(f/ronal)

ARILAMAK – Jajaran Pemkab Limapuluh Kota menggelar acara tabligh akbar dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1433 H di aula kantor Bupati kawasan Bukik Limau, Kamis (9/2). Maulid tahun ini mengusung tema: "Dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Mari Kita Tauladani Semangat dan Pengabdian Rasulullah dalam Menjalankan Tugas Kekhalifahannya."

Saat membuka acara tersebut, Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengajak jajaran PNS di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota untuk meningkatkan kualitas pemahaman terhadap Al-Quran dan menjadi umat yang cerdas. Bupati menilai umat Islam harus memaknai Al-Quran dengan kecerdasan, karena ilmu pengetahuan merupakan kunci untuk mengajarkan pemahaman terhadap Islam. "Umat Islam harus mampu memahami ilmu pengetahuan untuk mencerdaskan umat. Selama ini kita hanya mendapatkan tausiyah yang mengkaji Dzat Allah, bukan memahami Islam dengan ilmu pengetahuan", sebut Bupati dalam acara yang juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, seluruh pimpinan SKPD, PNS pemerintah kabupaten, dan Forkominda.***

Wabup Serahkan Bantuan untuk Penderita Tuna Rungu BALAI TALANG – Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. Asyirwan Yunus menyerahkan bantuan kepada keluarga Buyung, penderita tuna rungu, di rumah Buyung di Jorong Balai Talang, Kampung Panurunan Loba, Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguk, Selasa (24/1). Bantuan yang diserahkan berupa alat dapur, mie instan, sarden, selimut, minyak goreng, beras, dan alatalat rumah tangga lainnya. Buyung dan Nirwan, di samping terdaftar sebagai keluarga kurang mampu, juga warga cacat tuna rungu. Selama ini kebutuhan hidupnya dibantu oleh Ibu Ita salah seorang warga jorong Balai Talang Guguak VIII Koto. Wakil Bupati Asyirwan Yunus mengatakan, dengan adanya bantuan dari Pemkab Limapuluh Kota ini be-

TARANTANG - Masyarakat Jorong Tarantang, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, menggelar syukuran dalam rangka peresmian pemakain Jembatan Tarantang yang menghubungkan Ketinggian dengan Tarantang. Acara itu dihadiri Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dan sejumlah kepala SKPD. Semula Jembatan Tarantang memanfaatkan kayu dan pakai atap seng ( jembatan pakai atap). Namun

SARILAMAK - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Bengkulu memilih Sumatera Barat menjadi tempat melaksanakan kunjungan kerja dari 24-27 Januari lalu. Menurut ketua rombongan, Hj. Rahmawati Fauzan, dipilihnya Sumbar karena memiliki banyak industri rumah tangga yang dapat memacu perekonomian keluarga, terutama ibu-ibu yang tergabung dalam Dharma Wanita. Dalam acara temu ramah dan makan siang bersama di aula kantor Bupati, tampak hadir Ketua Tim Penggerak PKK Limapuluh Kota Ny. Rismawati Alis Marajo, Ny. Nina Asyirwan Yunus selaku Ketua GOW, Resman, M.Pd, MH Sekdakab Limapuluh Kota, Iryanis, SH Asisten Pemerintahan Umum dan pejabat lainnya untuk menyambut kedatangan DWP Provinsi Bengkulu. Ny. Lasmida Resman selaku Ketua DWP Kabupaten Limapuluh Kota pada ekspose yang disampaikannya mengatakan bahwa DWP Kabupaten Limapuluh Kota memiliki visi dan misi selalu bersama-sama atau berkolaborasi dalam melaksanakan kegiatan yang menyentuh kepada masyarakat, bermitra dengan pemerintah dan juga pihak swasta lainnya. (ike)

rarti turut prihatin dan kepedulian Pemkab Limapuluh Kota terhadap warga yang kurang mampu dan cacat ini. “Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini akan dapat meringankan beban bagi keluarga Buyung dan Nirwan,” jelas Asyirwan. (edi s.)

berkat bantuan dana dari APBD Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2011 sebesar Rp.661.899.000, Jembatan Tarantang yang menjadi harapan masyarakat selama ini pun terwujud. Bupati Alis Marajo mengatakan, sangat salut dan bangga kepada masyarakat Jorong Tarantang, di mana mereka dengan penuh semangat kebersamaan membangun jembatan Tarantang sebagai penghubung. “Kebahagiaan orang Tarantang adalah kebahagiaan kita bersama, sebab dengan terbangunnya jembatan ini adalah sebagai wujud pembangunan Kabupaten Limapuluh Kota,” kata Bupati. Wali Nagari Tarantang Azirman Dt. Mangkuto mengatakan, pembangunan jembatan itu menelan biaya Rp661.899.000 yang diambilkan dari APBD Limapuluh Kota tahun anggaran 2011. jembatan tersebut memiliki ukuran fisik 12 x 6 meter yang dikerjakan oleh CV Energi Niaga. “Begitu besar perhatian Pemkab Limapuluh Kota terhadap masyarakat kami,” kata Azirman.***

Suami Anggota DPRD Wafat • MELAYAT : Sejumlah Pejabat turut hadir, atas Wafatnya Suami dari Yasmiarti Yanis, Anggota DPRD Limapuluh Kota (f/her)

SEI BERINGIN - Keluarga besar Yasmiarti Yanis, isteri Almarhum Syahruddin Rasul, berduka. Pasalnya, Syahruddin Rasul, suami dari Yasmiarti Yanis, anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, meninggal dunia di Sei. Beringin pada Selasa (24/1) pukul 10.00 WIB dalam usia 67 tahun. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Almarhum sempat masuk rumah sakit Yarsi Payakumbuh dan RSUD Ahmad Muchtar Bukittinggi. Sakit yang diderita Almarhum, menurut keterangan salah

• DWP Bengkulu : Acara Temuramah DWP Bengkulu di aula kantor Bupati Limapuluh Kota.(f/her)

• BANTUAN : Wabup Serahkan Bantuan untuk keluarga kurang mampu dan warga Tuna Rungu. (f/her)

Jembatan Tarantang Diresmikan

• DIRESMIKAN : Jembatan tarantang yang diresmikan. (f/her)

DWP Bengkulu Berkunjung

seorang anggota keluarganya, Didi, yakni sesak napas dan paru-paru. Almarhum meninggalkan seorang isteri, yaitu Yasmiarti Yanis, dan satu orang

putra. Tempat melayat di rumah duka di Komplek Rumah Godang Sei. Beringin Nagari Sei.Beringin Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo, Ketua DPRD Darmansahladi, SE, MM dan Wakil Ketua DPRD Sy. Dt. Bandaro Rajo dan drh. Harmen beserta anggota DPRD, Sekretaris Daerah Drs.Resman.M.Pd. MH, Kepala SKPD, Camat Payakumbuh Rahmad Hidayat dan kerabat lainnya. (edi s.)

Bantuan Bibit Ikan untuk Lubuak Nago • BIBIT IKAN : Bupati Lepas Anak Ikan di Lubuak Nago. (f/her)

PANGKALAN - Pokmaswas ikan larangan Lubuk Nago Sakti Jorong Lubuk Nago, Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, mendapat bantuan bibit ikan nila dan rayo 4.000 bibit, yang dilepas secara langsung oleh Bupati Limapuluh Kota dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo di Batang Maek Lubuk Nago Sakti, Kamis (19/1). Bupati Alis Marajo mengatakan, ditunjuknya Pokmaswas Ikan Larangan Lubuk Nago Sakti sebagai penerima bantuan bibit ikan karena Pokmaswas Ikan Larangan Lubuk Nago Sakti telah mimiliki kebijakan nagari yang disebut dengan Peraturan Nagari dan Peraturan Wali Nagari tentang telah berdirinya Pokmaswas Ikan Larangan Lubuk Nago Sakti. Kepala Dinas Perikanan Limapuluh Kota Ir.Refliza mengatakan, dari 74 Pokmaswas yang ada di Kabupaten Limap uluh Kota, baru sebelas Pokmaswas yang telah memiliki kebijakan pemerintahan nagari tentang Pokmaswas, salah satunya adalah Pokmaswas Ikan Larangan Lubuk Nago Sakti Nagari Pangkalan. (edi s.)

Tabur Bunga di Titian Dalam PANDAM GADANG - Peringatan tabur bunga di Titian Dalam Jorong Koto Marapak, Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, dalam rangka memperingati Gugurnya Sembilan pejuang dan syuhada pada 10 Januari 1949 di Titian Dalam, berlangsung penuh khidmat, Selasa (10/1) Tabur bunga diawali oleh Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dan Ketua DPRD yang diwakili drh. Harmen, Dan Dim 0306/Limap uluh Kota Letkol. Isdon Handoyo, Wakapolres Limapuluh Kota, Sekdakab Drs.Resman MPd. MH, Camat Gunuang Omeh Irwandi,SH, dan diikuti undangan lainnya. Bupati Limpuluh Kota dr.A lis Marajo Dt. Sori Marajo dalam sambutannya mengatakan, kita tidak boleh melupakan bahwa rakyat Kabupaten Limapuluh Kota sebagai basis PDRI yang telah berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia, dibuktikan dengan ditetapkannya Mr. Syafruddin Prawiranegara sebagai pahlawan nasional. Lebih lanjut dikatakan, tercatat sebanyak delapan peristiwa bersejarah di Kabupaten Limapuluh Kota. Antara lain, peristiwa 19 Desember 1948 yaitu Kolonel Hidayat mengutus anak buahnya menyiapkan pusat pertahanan di wilayah Koto Tinggi, peristiwa 22 Desember berdirinya PDRI di Halaban, Mr. Muhammad Rasyid sampai di Koto Tinggi tanggal 24 Desember 1948 dan berada di Koto Tinggi sampai Juli 1949, dan lainnya.***


FEBRUARI 2012 | NO.75/XI/2012

Indra Nazwar, Kepala BKD

Mau Maju? Kuncinya Kemauan Diri Sendiri

•  Drs. INDRA NAZWAR : “ Sukses Itu justru ditentukan oleh orang yang bersangkutan” (f/ronal)

”Kegagalan yang dialami oleh sementara orang lebih sering disebabkan kurangnya kemauan dari yang bersangkutan untuk mencapai citacita yang telah digariskan.”

B

ILA Anda PNS (pegawai negeri sipil) atau tenaga honorer di lingkup Pemkab Limapuluh Kota, maka dipastikan Anda pernah berurusan dengan Drs. Indra Nazwar, atau setidaknya sejumlah staf yang membantu tugas Indra Nazwar di lingkungan BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kabupaten Limapuluh Kota.

Sebab, di badan yang kantornya terletak di lantai tiga kantor Bupati Limapuluh Kota di Sarilamak itu, Indra Nazwar dipercaya menjadi kepala. Seperti diketahui, BKD merupakan organ dari Pemkab Limapuluh Kota yang kebagian tugas untuk mengurusi segala tetek-bengek persoalan kepegawaian, termasuk di antaranya proses mutasi, rotasi, dan promosi para pejabat di lingkup pemkab yang sama. Dilahirkan di Padang pada 17 Maret 1958, bapak dari tiga anak – dua laki-laki dan satu perempuan ini mengaku bahwa di mana ditempatkan, dipastikan akan dihadapkan dengan romantika pahit dan manis dalam bertugas. ”Itu hal yang lumrah,” katanya. Menghadapi hal semacam itu, Indra mengaku menerapkan prinsip bahwa yang pahit jangan cepat dibuang, sementara yang manis jangan terlalu cepat ditelan. Dikatakan Indra, boleh jadi pada suatu hari tertentu ia menelan sebuah pil pahit dari tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya, terserah apapun bentuknya. Tapi bukan tidak mungkin pil pahit itu pada kelak suatu hari akan menjadi sesuatu yang berharga untuk menunjang tugas-tugas lainnya. ”Sebab, yang namanya pahit tidak akan selalu pahit. Kelak di kemudian hari mungkin ada manisnya,” kata Indra.

• INDRA NAZWAR : Kepala BKD kabupaten Limapuluh Puluh Kota.(f/ronal)

Setentang tugas di badan yang ia pimpin, Indra Nazwar mengaku persoalan yang sering menjadi sorotan banyak pihak adalah ketika dilakukan rotasi, mutasi, dan promosi di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota. Tidak jarang ada pihak yang menuduh bahwa oknum di badan yang ia pimpin melakukan berbagai praktek tidak benar di balik suatu proses mutasi, rotasi, dan promosi para pejabat.

“Semua itu jelas tidak benar,” tandas Indra Nazwar. Dikatakan, mutasi, rotasi dan promosi jabatan yang dilakukan sudah dilakukan sesuai dengan aturan yang ada dan memiliki kriteria penilaian yang jelas. Di antaranya 30 persen usulan pimpinan unit kerja, 30 persen pegawai tersebut tidak bermasalah, 20 persen disiplin pegawai, dan 20 persen lainnya lagi tentang wawasan yang bersangkutan. ”Apabila kriteria-kriteria tersebut di atas sudah terpenuhi, maka pegawai tersebut berhak untuk mendapatkan promosi,” tegas Indra Nazwar. Selain itu, tambah Indra Nazwar, terdapat juga tim kecil yang ditugaskan untuk melakukan penilaian secara riil dan profesional yang tidak bisa diintimidasi oleh siapapun sehingga penilaian yang dilakukan memang berdasarkan profesionalitas. Indra Nazwar menyadari bahwa setiap pembaharuan yang dibuat selalu akan menuai kontroversi. Ada yang bisa menanggapi dengan positif, tapi ada pula kalangan yang menanggapinya dengan negatif. Terkait dengan hal itu, Indra Nazwar menegaskan akan konsisten dengan komitmen yang telah dibuat dan berusaha untuk menunjukkan bahwa ini dilakukan demi peningkatan mutu dan kualitas kinerja PNS Limapuluh Kota sehingga mampu memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat. Kemauan Sendiri

lan yang dialami oleh sementara orang lebih sering disebabkan kurangnya kemauan dari yang bersangkutan untuk mencapai cita-cita yang telah digariskan. Tidak jarang, menurut Indra Nazwar, ketika perjuangan sudah hampir mencapai titik yang hendak dituju, tiba-tiba berbalik arah hanya lantaran dihadapkan oleh kendala yang pada dasarnya tidak terlalu berat. Intinya, menurut Indra Nazwar, kalau hendak sukses, maka salah satu syarat yang tidak boleh diabaikan adalah seseorang harus mampu memelihara semangat itu sampai ke titik yang dituju. Intelektualitas saja terkadang tidak cukup, karena batu sandungan yang terkadang menghadang mesti dihadapi dengan landasan semangat yang memadai. ”Ini yang jarang dimiliki oleh sejumlah orang,” katanya. Memangku jabatan sebagai Kepala BKD Limapuluh Kota sejak 1 Mei 2011, Indra Nazwar tergolong pejabat yangb sudah lama melang-melintang di Pemkab Limapuluh Kota dengan berbagai jabatan. Sebelum dipercaya menjadi Kepala BKD, misalnya, Indra Nazwar dipercaya memegang jabatan sebagai Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo (Komunikasi dan Informasi) Pemkab Limapuluh Kota. Sebelum menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo, Indra Nazwar menjabat sebagai Kepala Satuan Pol PP. Sebelumnya, dengan jabatan yang juga setingkat eselon III a, Indfra Nazwar dipercaya menjadi Kabag Tata Usaha di Dinas Perhubungan dan Kominfo. Sedangkan jabatan eselon III b yang pernah diembannya antara lain dengan menjadi Pejabat Camat Harau.

Pada bagian lain Indra bercerita tentang kesuksesan. Dikatakan, jangan berharap bantuan pihak lain dalam mencapai sesuatu kesuksesan. ”Jadikan bantuan pihak lain sebagai faktor X, dan bukan yang utama,” katanya. Sebab, kesuksesan seseorang justru sangat ditentukan Selain mengabdikan diri sebagai bioleh kemauan orang yang bersangkutan. rokrat, Indra Nazwar juga aktif di berbagai organisasi sosial-kemasyarakatan. Dijelaskan, pada hakikatnya segala Indra Nazwar antara lain tercatat sebagai sesuatu yang diinginkan bisa dicapai ka- anggota International Off Road Federarena Allah SWT memberkati setiap ma- tion, dan untuk organisasi serupa yang nusia dengan segala hal yang mendukung diberi nama dengan Paliko, Indra Natercapainya kesuksesan. ”Tinggal lagi zwar malah dipercaya sebagai ketua. kemauan dari masing-masing individsu, ”Agar keberadaan kita memberi arti bagi apakah ia serius untuk mencapai sukses orang lain,” kata Indra, menyebut alaatau tidak?” katanya. Sebab, kalau se- sannya terlibat dalam organisasi sosialseorang serius hendak sukses, ia akan kemasyarakatan. ( mike zaimy) melakukan yang terbaik untuk mencapai yang diinginkan,” tambahnya. Menurut suami Metriana ini, kegaga-

CMYK


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.