Sinamar Edisi 76

Page 1

MARET 2012

No.76/XI/2012

Merumuskan Program Melalui Musrenbang

“ITU HAK MASYARAKAT MISKIN” | Halaman 4 Sya’ban, Jadi Wali Nagari Galugua

Markainus, Pejuang yang Terlupakan

Halaman

8

Kapur IX Mengusik Nyali Kepemerintahan |Halaman 4 Bupati : Bank dan Masyarakat harus Berinteraksi Positif

Iven Kreatif, Prestasi dan Wisata Jelang Porprov XII

Halaman

Halaman

Halaman

11

13

14

www.limapuluhkotakab.go.id

CMYK


MARET 2012 | NO.76/XI/2012

TAJUK

ETALASE

Musrenbang

P

ENYELENGGARAAN pemerintahan melalui sejumlah tugas dan fungsi yang melekat pada dirinya secara bertahap terus mengalami kemajuan. Salah satu di antaranya adalah tugas melaksanakan pembangunan, yang dibiayai melalui APBD di masing-masing daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Salah satu perubahan yang paling mendasar adalah penyusunan program-program pembangunan. Kalau sebelumnya perumusan program-program pembangunan pada tiap tahun anggarannya lebih banyak menjadi kewenangan aparat pelaksana pemerintahan di berbagai unit kerja, melalui reformasi perumusan program pembangunan sudah dengan melibatkan anggota masyarakat. Maka dikenallah apa yang disebut dengan musrenbang (musyawarah rencana pembangunan). Musrenbang adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan untuk menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran yang berjalan yang sesuai dengan level tingkatannya. Tujuan musrenbang yaitu untuk menampung dan menetapkan kegiatan prioritas sesuai kebutuhan masyarakat yang diperoleh dari musyawarah perencanaan yang sesuai dengan tingkatan di bawahnya, dan menetapkan kegiatan yang dibiayai melalui APBD maupun sumber pendanaan lainnya. Fungsi dilaksanakannya musrenbang antara lain untuk menghasilkan kesepakatan-kesepakatan antarpelaku pembangunan tentang rancangan rencana kerja pemerintah dan rancangan kerja pemerintah daerah, yang menitik beratkan pada pembahasan untuk sinkronisasi rencana kerja antar kementrian/ lembaga/satuan kerja perangkat daerah dan antar daerah. Pada Kamis (16/2), telah dilaksanakan Musrenbang Tingkat Kecamatan Bukik Barisan. Acara itu dibuka Bupati yang diwakili Sekdakab Limapuluh Kota Drs. Resman M.Pd. MH. “Pelaksanaan program-program pembangunan tidak dilakukan dengan begitu saja, melainkan melalui proses yang telah disusun sesuai dengan tahapan-tahapannya, dimaksudkan agar program-program pembangunan bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” kata Sekda. Kita menyatakan memberi apresiasi positif terhadap kegiatan perumusan program-program pembangunan dengan cara melibatkan masyarakat dari berbagai komponen secara langsung. Bagaimana pun, sebagai subjek sekaligus objek dari pembangunan, tentu anggota masyarakatlah yang tahu persis tentang program-program pembangunan yang mereka butuhkan. Memang, sudah tidak saatnya lagi menempatkan masyarakat hanya sebagai penonton dari serangkaian program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah. Mereka harus dilibatkan secara aktif. Karena dengan cara itu, selain yang tahu kebutuhan pembangunan adalah masyarakat itu sendiri, yang merasakan atau tidak secara langsung juga anggota masyarakat. Melibatkan masyarakat secara langsung dalam penyusunan program-program pembangunan, juga diharapkan akan memberikan dampak lain, yaitu masyarakat akan memiliki rasa tanggung jawab moral untuk menyukseskan program-program pembangunan yang telah dirumuskan, sekaligus untuk menjaga hasilnya. Dengan demikian, partisipasi aktif masyarakat akan memberi nilai tambah tersendiri dari setiap proram pembangunan yangb dilaksanakan.***

Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUAH

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Penerbit : Bagian Humas dan Prtokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Limapuluh Kota

• TALUA GAJAH :  Nama lain dari Tugu Khatulistiwa di Nagari koto Alam, Kabupaten Limapuluh Kota (f’e2)

T

Sakido

UGU Khatulistiwa terdapat di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Masyarakat menyebutnya dengan talua gajah (baca: telur gajah), karena berupa sebuah batu besar bulat dengan ukuran besar, yang persis berada di sisi ruas jalan yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Provinsi Riau. Pada awalnya, masyarakat merawatnya dengan baik. Warna bendera Jepang diganti dengan peta Indonesia, dicat di tengah batu tersebut. Di sekitar Sakido, di pagar agar terlihat indah dan menarik. Pemerintah dan masyarakat menjadikannya objek wisata yang bisa dikunjungi ban-

yak orang. Terlebih, letaknya yang strategis, di dekat jalan provinsi. Wisatawan yang ingin mengunjungi, dipandu oleh salah seorang penjaga. Banyak sekali wisatawan yang datang, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Wisatawan yang datang dari luar kebanyakan dari Jepang. Dalam setahun, sekitar 20-30 wisatawan dari Jepang datang ke sana. Biasanya mereka hanya melihat-lihat saja, yang menjadi kebiasaannya adalah, mereka makan bersama dengan nampan di dekat Sakido tersebut. Ini merupakan kebiasaan bagi warga Jepang yang berkunjung.(e2)

DARI REDAKSI

Upaya Mengundang Investasi

• MuhammadS-KabagHumaskabupatenLimapuluhKota

S

EJAK Tabloid Sinamar resmi menjadi dwi-mingguan atau terbit dua kali sebulan terhitung sejak awal 2012, kami terus melakukan berbagai perubahan, termasuk rubrik/halaman yang kami tampilkan. Salah satu rubrik/halaman yang rutin kami sajikan sejak 2012 adalah Profil Nagari. Muhammad S., pemimpin redaksi tabloid ini, menjelaskan bahwa Profil

Nagari merupakan rubrik yang mencoba memotret secara utuh sebuah nagari di Kabupaten Limapuluh Kota, mulai dari potensi alam, jumlah penduduk, mata pencarian mayoritas warga, potensi-potensi yang dikandung oleh sebuah nagari, termasuk juga peluang-peluang berusaha yang mungkin bisa dikelola di nagari yang menjadi objek liputan. Dikatakan Muhammad, ditampilkannya Rubrik Profil Nagari selain dimaksudkan agar para pembaca mengenal secara lebih jauh nagari-nagari yang ada di kabupaten ini; tujuan lain yang hendak dicapai adalah agar bagaimana dengan penyajian potensi dan prospek usaha yang dikandung oleh suatu nagari dapat menarik minat pihak lain untuk menanamkan investasi di nagari bersangkutan. “Karena APBD Limapuluh Kota relatif sangat terbatas, maka adalah riskan kalau mengandalkan pelaksanaan begitu banyak program pembangunan hanya dari dana APBD,” kata Muhammad. Itu artinya, sangat diperlukan keikutsertaan pihak lain untuk

berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Salah satu pihak yang sangat diharapkan untuk memainkan peran itu adalah dunia usaha atau swasta. Dijelaskan, dengan keterlibatan dunia usaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan dengan berbagai sektornya itu, selain akan mempercepat angka laju pertumbuhan ekonomi, dampak lain yang sangat diharapkan adalah terbukanya peluang kerja dan kesempatan berusaha. “Sama dengan daerah lainnya di Indonesia, Kabupaten Limapuluh Kota juga masih dihadapkan dengan masalah pengangguran,” kata Muhammad. Untuk menyajikan Rubrik Profil Nagari di setiap edisinya, menurut Muhammad, selain dengan menerjunkan kru redaksi untuk turun langsung ke nagari objek untuk melakukan peliputan dan mewawancarai sejumlah narasumber yang diperlukan, pengelola tabloid ini juga tidak menutup diri kalau ada aparat nagari yang berinisitiaf dengan mengirimkan ke redaksi bahan-bahan liputan tentang nagarinya.(mike)

PELINDUNG Bupati Limapuluh Kota | Wakil Bupati Limapuluh Kota PENASEHAT Sekda Kabupaten Limapuluh Kota Asisten Administrasi Umum Sekda Limapuluh Kota PENANGGUNG JAWAB Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekda Limapuluh Kota PEMIMPIN REDAKSI Muhamad S | DEWAN REDAKSI Muhamad S (ketua),Edi Salman, Indra Mulyadi, Wiradinanta, Yossarika Syofyan, Mike Zaimy REDAKTUR PELAKSANA Edi Salman | REDAKTUR Indra Mulyadi, Wiradinanta | STAF REDAKSI Yossarika Syofyan, Mike Zaimy, Herpa Tamizi | REPORTER Heri Ronaldo | FOTOGRAFER Herpa Tarmizi | SEKRETARIS Iis Sugiarti | DISTRIBUTOR Eliza, Zulfadli KONTRIBUTOR Walinagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Limapuluh Kota | TATA LETAK/ARTISTIK Yofi Newey, Joni Indra ALAMAT REDAKSI Bagian Humas dan Protokoler Sekda Limapuluh Kota | Kantor Bupati Limapuluh Kota, Jl.Raya Negara PayakumbuhPekanbaru KM 10 Sarilamak 26271, Tlp.(0752) 7750447, Fax. (0752) 7750447, Email: tabloidsinamar@yahoo.co.id Web : www.limapuluhkotakab.go.id PERCETAKAN PT. Padang Graindo Mediatama (Isi di luar tanggungjawab percetakan) Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan.Dikirim via email : tabloidsinamar@yahoo.co.id


MARET 2012 | NO.76/XI/2012

• Peserta Musrenbang Bukit Barisan, sedang mengikuti acara (f/wira)

Merumuskan Program Melalui Musrenbang “Para pemangku kepentingan dengan prioritas dari kegiatan nagari untuk sama-sama mengatasi permasalahan yang ada di lingkungan kecamatan dan nagari, dan pihak-pihak yang berkaitan atau terkena dampak dari hasil musyawarah.”

P

ELAKSANAAN program-program pembangunan tidak dilakukan dengan begitu saja, melainkan melalui proses yang telah disusun sesuai dengan tahapan-tahapannya. “Agar program-program pembangunan bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” kata Bupati Limapuluh Kota. Dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Kabupaten Limapuluh Kota Drs. Resman MPd MH, Bupati mengatakan hal itu ketika membuka Musrenbang (musyawarah rencana pembangunan) tingkat Kecamatan Bukik

Barisan yang bertempat di aula Kantor Camat Bukik Barisan, Kamis (16/2). Kegiatan ini diikuti anggota DPRD Dapil IV Sy.Dt.Bandaro Rajo, Alisman,SH, Kepala SKPD, Camat Bukik Barisan Edi Zen,S. Sos Muspika, Bamus,LPM, wali nagari, tokoh masyarakat, unsur ninik mamak, bundokanduang, generasi muda para delegasi nagari dan narasumber. Menurut Bupati, musrenbang adalah forum musyawarah tahunan para pemangku kepentingan (stake holders) di tingkat kecamatan untuk mendapatkan masukan kegiatan prioritas dari nagari. “Termasuk juga menyepakati rencana

kegiatan lintas nagari sebagai dasar rencana kerja nagari dan rencana kerja satuan kerja perangkat daerah di tahun berikutnya,” tambah Bupati. “Para pemangku kepentingan dengan prioritas dari kegiatan nagari untuk sama-sama mengatasi permasalahan yang ada di lingkungan kecamatan dan nagari, dan pihak-pihak yang berkaitan atau terkena dampak dari hasil musyawarah. Maka, melalui musrenbang kecamatan kita akan berupaya untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera,” tambahnya. Dikatakan, musrenbang merupakan langkah maju sesuai dengan UU No.25 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. “Maka dari itu, Kecamatan Bukik Barisan sangat komit dengan undang-undang tersebut, dibuktikan dengan telah terselenggaranya Musrenbang tingkat nagari secara marathon dan terintegritas Musrenbang tingkat Kecamatan Bukik Barisan,” tuturnya lagi. Lebih lanjut dikatakannya, bahwa dampak dari hasil musyawarah dan tujuan musrenbang kali ini, antara lain membahas, menyepakati hasil-hasil musrenbang dari tingkat nagari yang akan menjadi prioritas kegiatan pemban-

gunan, dan melakukan klarifikasi atas prioritas pembangunan di Kecamatan Bukik Barisan sesuai dengan urusanurusan pemerintah dan SKPD. Camat Bukik Barisan mengatakan, mudah-mudahan Kecamatan Bukik Barisan dan Kabupaten Limapuluh Kota ke depan menjadi lebih baik yang dimulai dengan pelaksanaan musrenbang, karena musrenbang adalah rencana kerja yang akan dilaksanakan pada 2013. “Diharapkan, diharapkan seluruh peserta benar-benar mengusulkan kegiatan yang menjadi prioritas utama untuk dihadirkan, sehingga anggaran pemerintah benar-benar bisa dialokasikan sesuai kebutuhan dari kegiatan tersebut,” katanya. Dalam kesempatan itu, Kepala Bappeda Limapuluh Kota Ir. Novian Burano selaku Ketua Tim teknis, turut memberikan penjelasan secara teknis tentang pelaksanaan Musrenbang. Wakil Ketua DPRD Lima Puluh Kota Sy.Dt.Bandaro Rajo menghimbau seluruh wali nagari agar melakukan kerjasama dengan SKPD, sehingga perencanaan dari nagari dengan masing-masing Dinas pada pelaksanaan RKPD tahun berikutnya akan ada saling berhubungan antara rencana dari nagari dengan pihak dinas terkait (edi s.)

Menyepakati Rencana Kegiatan

M

USRENBANG adalah Forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara par- • tisipatif oleh para pemangku kepentingan untuk menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran yang berjalan yang sesuai dengan level tingkatannya. • Tujuan Musrenbang :

Menampung dan menetapkan kegiatan prioritas sesuai kebutuhan masyarakat yang diperoleh dari musyawarah perencanaan yang sesuai dengan tingkatan dibawahnya Menetapkan kegiatan yang dibiayai melalui APBD maupun sumber pendanaan lainnya.

Fungsi dilaksanakannya Musrenbang : untuk menghasilkan kesepakatan – kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang rancangan rencana kerja pemerintah dan rancangan kerja pemerintah daerah, yang menitik beratkan pada pembahasan untuk sinkronisasi rencana kerja antar kementrian/ lembaga/satuan kerja perangkat daerah dan antar daerah. Mekanisme Pelaksanaan Musrenbang : Tahapan Persiapan :

• Perumusan kriteria untuk menyusun kegiatan Kepada Desa menetapkan Tim Fasilitator Musprioritas. renbang Desa yang terdiri dari BPD, aparat • Pemilihan dan penetapan perwakilan masyarakat pemerintahan untuk menghadiri Musrenbang Kecamatan. Masyarakat yang terdiri RT/RW, Kelompok – • Penandatangan berita acara Musrenbang oleh kelompok yang ada dimasyarakat. Kepada desa, Camat, Perwakilan Masyarakat Kepala desa menetapkan tim penyelenggara dan BPD. Musrenbang desa Tim musrenbang melaksanakan musrenbang Peserta Musrenbang Desa/Kelurahan Terdiri dari :

Tahapan Pelaksanaan Musrenbang: • •

• • • • • • • • •

Ketua RT/RW Kepala Dusun Tokoh Agama Ketua Adat Wakil Kelompok Perempuan Wakil Kelompok Pemuda Ormas Kelompok Tani / Nelayan Komite Sekolah, Dll.

Pendaftaran Peserta Pemaparan Camat tentang prioritas kegiatan pembangunan di kecamatan yang bersangkutan. • Pemaparan Camat / masyarakat terhadap perkembangan penggunaan anggaran tahun sebelumnya dalam pembangunan desa. • Pemaparan Kepala Desa tentang prioritas kegiatan untuk tahun berikutnya. • Penjelasan kepala desa tentang perkiraan jumlah Nara Sumber Musrenbang Desa/Kelurahan: alokasi dan yang dibutuhkan untuk tahun berikutnya. • Camat • Kepala Desa Pemaparan masalah utama yang dihadapi masyarakat • Badan Perwakilan Desa (BPD) yang disampaikan oleh perwakilan masyarakat : • Kepala Sekolah • Kepala Puskesmas • Pembahasan dan penetapan prioritas kegiatan. • Tim Independen (LSM) yang bekerja di desa • Pemisahan kegiatan berdasarkan. yang bersangkutan. (int)


MARET 2012 | NO.76/XI/2012

Bukit Barisan Terima Rp 700 Juta

“Itu Hak Masyarakat Miskin” “Dengan peran dari masyarakat terutama penerima bantuan dana PNPM Mandiri Pedesaan kita bertekad dapat memastikan bahwa bantuan-bantuan tersebut sampai kepada penerima dengan tepat, sehingga sasaran dari upaya penanggulangan kemiskinan dapat tercapai.”

B

ERSYUKURLAH masyarakat Kecamatan Bukit Barisan karena pada tahun anggaran 2012 ini Kecamatan Bukik Barisan salah satu dari 13 kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota yang mendapat alokasi bantuan dana PNPM-MP dengan nilai sebesar Rp700 juta. Ketua UPK didampingi Sekretaris UPK Kecamatan

• Sekdakab, Resman, M.Pd. membuka secara resmi musrenbang Bukit Barisan.(f/wira)

Bukik Barisan Asirul Hadi, ketika menghadiri acara Musrenbang Kecamatan Bukik Barisan di aula Kantor Camat, Kamis (16/2), menjelaskan,untuk Kecamatan Bukik Barisan tahun 2012 ini mendapat alokasi Bantuan Dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) sebesar Rp700 juta. “Bantuan dana tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangunan pasar mini di jorong Bukik Bulek Nagari Banja Loweh, pembangunan gedung MDA di Jorong Paninjauan nagari Koto Tangah dan gedung TK di Jorong Apar Nagari Sei.Naniang,” jelas Asirul Hadi kepada Sinamar. Di samping itu, tambah Asirul hadi, dana PNPM Mandiri Pedesaan akan dimanfaatkan juga untuk kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) untuk tiga Kelompok SPP dengan jumlah anggota masing-masing kelompok berkisar sebanyak 20 orang. Lebih lanjut dikatakannya, dana PNPM Mandiri Pedesaan merupakan hak masyarakat miskin. “Jadi tidak boleh ada penyimpangan satu rupiah-pun di PNPM Mandiri Pedesaan,” tandas Asirul Hadi. “Untuk itu, dengan peran dari masyarakat terutama penerima bantuan dana PNPM Mandiri Pedesaan kita bertekat dapat memastikan bahwa bantuan-bantuan

tersebut sampai kepada penerima dengan tepat, sehingga sasaran dari upaya penanggulangan kemiskinan dapat tercapai,” harap Asirul Hadi. Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya sangat berharap ke depan Program PNPM Mandiri ini akan lebih ditingkatkan lagi sehingga dapat dilaksanakan sampai dengan tahun tahun berikutnya. “Upaya yang kita harapkan yaitu dengan meningkatkan anggaran oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah, integrasi program-program penanggulangan kemiskinan yang ada di sector kedalam PNPM Mandiri Pedesaan, serta meningkatkan peran serta pemerintahan nagari dan masyarakat nagari dalam pengawasan,” katanya. Komponen kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan, menurut Asirul hadi, selain digunakan untuk pembangunan fisik, juga digunakan untuk pembangunan usaha ekonomi produktif berupa dana bergulir. “PNPM Mandiri Pedesaan telah menciptakan berbagai aktivitas yang mendorong berkembangnya perekonomian masyarakat miskin, karena terjadi penyediaan barang dan jasa skala kecil, berkembangnya aktivitas pasar, terutama berkembangnya partisipasi masyarakat miskin dalam pembangunan,” jelas Asirul Hadi. (edi.s)

• Edi Zen, Camat Bukit Barisan memberikan sambutan pada acara Musrenbang.(f/wira)

Mempercepat Penanggulangan Kemiskinan

P

ROGRAM Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan atau PNPM-Perdesaan atau Rural PNPM) merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah pedesaan. PNPM Mandiri Perdesaan mengadopsi sepenuhnya mekanisme dan prosedur Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998. PNPM Mandiri sendiri dikukuhkan secara resmi oleh Presiden RI pada 30 April 2007 di Kota Palu, Sulawesi Tengah.Program pemberdayaan masyarakat ini dapat dikatakan sebagai program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air. Dalam pelaksanaannya, program ini memusatkan kegiatan bagi masyarakat Indonesia paling miskin di wilayah perdesaan. Program ini menyediakan fasilitasi pemberdayaan masyarakat/ kelembagaan lokal, pendampingan, pelatihan, serta dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) kepada masyarakat secara langsung. Besaran dana BLM yang dialokasikan sebesar Rp750 juta sampai Rp3 miliar per kecamatan, tergantung jumlah penduduk. Dalam PNPM Mandiri Perdesaan, seluruh anggota masyarakat diajak terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses

perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan berada di bawah binaan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Departemen Dalam Negeri. Program ini didukung dengan pembiayaan yang berasal dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dana hibah dari sejumlah lembaga pemberi bantuan dibawah koordinasi Bank Dunia. Prinsip Pokok PNPM Mandiri Perdesaan Dalam pelaksanaannya, PNPM Mandiri Perdesaan menekankan prinsipprinsip pokok SiKOMPAK, yang terdiri dari: • Transparansi dan Akuntabilitas. Masyarakat harus memiliki akses yang memadai terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan, sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dipertanggung-gugatkan, baik secara moral, teknis, legasl maupun administratif • Desentralisasi. Kewenangan pengelolaan kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah atau masyarakat, sesuai

dengan kapasitasnya Keberpihakan pada Orang/ Masyarakat Miskin. Semua kegiatan yang dilaksanakan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan masyarakat miskin dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung Otonomi. Masyarakat diberi kewenangan secara mandiri untuk berpartisipasi dalam menentukan dan mengelola kegiatan pembangunan secara swakelola Partisipasi/ Pelibatan Masyarakat. Masyarakat terlibat secara aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan pembangunan dan secara gotong-royong menjalankan pembangunan Prioritas Usulan. Pemerintah dan masyarakat harus memprioritaskan pemenuhan kebutuhan untuk pengentasan kemiskinan, kegiatan mendesak dan bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya masyarakat, dengan mendayagunakan secara optimal berbagai sumberdaya yang terbatas Kesetaraan dan Keadilan Gender. Laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahap pembangunan dan dalam menikmati secara adil manfaat kegiatan pembangunan tersebut Kolaborasi. Semua pihak yang berkepentingan dalam penanggulangan kemiskinan didorong

untuk mewujudkan kerjasama dan sinergi antar-pemangku kepentingan dalam penanggulangan kemiskinan Keberlanjutan. Setiap pengambilan keputusan harus mempertimbangkan kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat, tidak hanya untuk saat ini tetapi juga di masa depan, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. PNPM Mandiri Perdesaan juga memiliki prinsip lainnya, yakni: • Bertumpu pada pembangunan manusia. Setiap kegiatan diarahkan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia seutuhnya. • Demokratis. Setiap pengambilan keputusan pembangunan dilakukan secara musyawarah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat miskin

Prinsip-prinsip dalam PNPM Mandiri Perdesaan juga dikenal dengan sebutan SiKOMPAK Aku Lanjut dengan tagline: SiKOMPAK, Kunci Kemandirian Desa Kami. (int)


MARET 2012 | NO.76/XI/2012

•M.Yunus,KepalaDinasPertanianTanamanPangan,HoltikulturadanPerkebunan Kab Limapuluh Kota

2012, Produksi Padi Ditargetkan Meningkat jadi 230.165,06 Ton

• PANEN PADI : Pemkab Limapuluh Kota akan menjadi Salah satu Lumbung Beras di Provinsi Sumatera Barat

”Untuk meningkatkan produksi padi, diperlukan penyempurnaan sarana prasarana pertanian. Seperti jalan tani, serta pembangunan jaringan irigasi desa dan irigasi usaha tani.”

U

PAYA Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota untuk menjadi salah satu lumbung beras di Sumatera Barat perlahan mendekati kenyataan. Belakangan Pemkab Limapuluh Kota mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pertanian untuk mengembangkan produksi tanaman pangan khususnya hasil panen padi. Tujuannya untuk meningkatkan surplus beras di

• Alis Marajo, Bupati Kabupaten Limapuluh Kota

daerah ini setiap tahunnya guna men- gkap Kepala Dinas Pertanian Tanaman dukung produksi beras nasional. Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, Informasi yang diterima menyebutkan, M. Yunus ketika dihubungi di kantornya. Bupati Limapuluh Kota Menurut dia, untuk menAlis Marajo Dt. Sori ingkatan produksi padi di Marajo dan Kepala DiLimapuluh Kota, diperlunas Pertanian Tanaman kan penyempurnaan sarana Pangan, Holtikultura prasarana pertanian. Sepdan Perkebunan setemerti jalan tani, serta pempat, M. Yunus, sudah bangunan jaringan irigasi memperoleh petunjuk desa dan irigasi usaha tani. dari Dirjen Sarana dan Tahun 2012 ini, direncanaPrasarana Pertanian, Sukan membangun jaringan marjo Gatot Irianto, di irigasi usaha tani dan jarinJakarta pekan lalu. gan irigasi desa untuk pen“Kita diberikan pengairan lahan sawah seluas tunjuk bagaimana men1.000 hektare lebih. ingkatkan produksi Dikatakan, produksi padi tanaman pangan, khuKabupaten Limapuluh susnya beras di Lima- • Menteri Pertanian, Suswono. Kota, tahun 2012 ini ditarpuluh Kota. Semua itu getkan meningkat menjadi dalam rangka mensuk230.165,06 ton gabah kerseskan program nasional menuju pen- ing giling (GKG), dibanding dengan capaian surplus beras 10 juta ton di produksi padi tahun 2011 yang menIndonesia, tahun 2014 mendatang,” un- capai 208. 472,34 ton GKG atau setara

dengan 131. 754,52 ton beras, pada lahan persawahan seluas 22.222 hektare, dimungkinkan luas tanam 47.322 hektare, sasaran panen diperkirakan seluas 46.331 hektare. Upaya yang akan dilakukan untuk peningkatan produktifitas tanaman pangan, diantaranya, penyediaan benih dan bibit unggul ang bersetifikat melalui peningkatan kapasitas dan kualitas pembibitan, pembinaan petani penangkar, perbaikan system distribusi dan perdagangan, penerapan teknologi pemupukan berimbang dengan mengikut sertakan pupuk organik. Kemudian, tambah M. Yunus dalam keterangannya kepada Sinamar belum lama ini, pengendalian hama terpadu disejalankan dengan perbaikan pola tanam, sekaligus pengamatan serangan hama pengganggu tanaman. ”Tentu saja harus mampu menekan kehilangan hasil panen, dengan menggunakan alat atau peralatan panen,” tandas M. Yunus. (yossarika)

Masih Surplus Beras

D

I saat banyak daerah lain di Indonesia, bahkan di belahan dunia, dihadapkan dengan keterbatasan bahan pangan, Kabupaten Limapuluh Kota sejauh ini masih tetap mampu mempertahankan posisi sebagai daerah yang mengalami surplus beras dari tahun ke tahun. Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Limapuluh Kota, Ir. M. Yunus M.T., Limapuluh Kota sejauh ini masih mampu surplus beras sebesar 88.541,39 ton. Dijelaskan, produksi padi di tercatat 208.472,34 ton yang setara dengan 131.754,52 ton beras. “Dengan jumlah penduduk 350.699 jiwa dan tingkat konsumsi beras per kapita per tahun sebesar 123,22 kg, maka diperlukan ketersediaan beras sebesar 43.213,13 ton beras,” katanya. “Intensifikasi pertanian merupakan salah satu faktor yang menentukan peningkatan produksi padi,” tambah Yunus lagi. Karena itu, menurutnya, Pemkab Limapuluh Kota telah menerapkan pola panca usaha tani, yang meliputi penggunaan varietas unggul, pengolahan tanah secara baik, penyediaan air untuk pertanian yang cukup, penggunaan pupuk berimbang,

serta pemberantasan hama dan penyakit tanaman. Sementara, menanggapi surat dari Sekretaris Daerah Kabupaten Limapuluh Kota Nomor 120/838/PUM2011 tanggal 16 November 2011 tentang Nota Kesepakatan Gubernur dengan Bupati/Walikota se-Sumatera Barat, maka Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota telah merumuskan langkah pendukung Nota Kesepakatan Gubernur Sumatera Barat dengan Bupati Lima Puluh Kota tentang Pencapaian Surplus Beras 10 Juta Ton di Indonesia tahun 2014 itu. Langkah-langkah pendukung yang telah dirumuskan, menurut Yunus, meliputi peningkatan Indeks Pertanaman (IP) mencapai 2,06. Untuk meningkatkan IP sebagai upaya peningkatan produksi padi perlu dilakukan pembangunan dan perbaikan/rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak. “Pada tahun 2011 telah dilakukan rehabilitasi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) sebanyak 25 kelompok tani seluas 910 hektar dan Jaringan Irigasi Desa (JIDES) sebanyak 28 kelompok tani seluas 779,02 hektar,” sebutnya. Upaya lain yang dilakukan adalah dengan penggunaan benih bermutu varietas unggul melalui Bantuan

Langsung Benih Unggul (BLBU) baik lokasi Sekolah Lapang Padi Tanam Sebatang (SL-PTS) mau pun non SL-PTS. “Pada 2011 lalu Limapuluh Kota telah memberikan bantuan benih padi non hibrida untuk lokasi SL-PTS sebanyak 360 kelompok tani dengan jumlah benih 225.000 kg dan lahan seluas 9.000 hektar. Sedangkan lokasi non SL-PTS sebanyak 91 kelompok tani dengan jumlah benih 25.000 kg dan lahan seluas 1.000 hektar,” terangnya. Upaya lain adalah dengan menekan kehilangan hasil panen padi, yang dilakukan dengan penyediaan peralatan panen dan pasca panen untuk mengurangi losis dan rendemen. Sementara dalam rangka penganekaragaman bahan pangan, menurut Yunus, dinas yang dipimpinnya telah mengembangkan penggunaan ubi kayu dengan bermacam-macam produk turunannya, serta mengembangkan produksi jagung dan ubi jalar. “Kita berharap dengan cara ini ketergantungan bahan pangan penduduk dari beras akan bisa ditekan semaksimal mungkin,” sambungnya. (yossarika)


MARET 2012 | NO.76/XI/2012

Kapur IX Mengusik Nyali Kepemerintahan Oleh : H. Fachrul Rasyid HF *

“Lihatlah pekarangan rumah penduduk yang tak berpagar dan tanaman pisang, pinang, coklat dan pohon sawit yang tak terawat serta ternak yang berkeliaran semaunya.�

B

ERKUNJUNG ke Nagari Sialang dan Gelugur Kecamatan Kapur IX sungguh menggugah perasaan kemanusian dan nyali kepemerintahan. Inilah yang dirasakan saat menyertai rombongan Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo bersama sejumlah pejabat kepala satuan kerja pemerintah daerah setempat ke perbatasan Sumatera Barat dan provinsi Riau itu Sabtu 20 Agustus tahun lalu. Berkendaraan dari Pangkalan Kotobaru ke Muara Paiti ibukecamatan Kapur IX (34 km) terus ke Kotobangun dan Durian Tinggi (9 km) terbilang nyaman. Maklum, meski agak sempit jalan provinsi ini masih mulus. Namun dari Durian Tinggi ke Sialang (3 km) kondisinya mulai parah. Di sepanjang jalan roda kendaraan hanya menginjak sisa aspal dan genangan air di lobang yang mirip danau-danau kecil. Tapi tak lama lagi ruas ini segera berubah karena kini sedang dilakukan perbaikan saluran dan bahu jalan oleh Dinas Prasarana Jalan Tataruang dan Pemukiman (Prasja Tarkim) Sumatera Barat. Namun perjalanan berikutnya dari Sialang ke Gelugur melintasi daerah berbukit-bukit sejauh 24 km perlu ekstra hati-hati. Bukan hanya tanjakan dan turunannya tajam yang membuat gamang tapi kondisi jalannya pun amat parah. Di beberapa tempat jalan terbelah-belah saluran air hujan karena salurannya sendiri sudah lama buta. Meski hampir semua jembatan sudah terbuat dari rangka baja namun di beberapa titik cuma menyisakan bekas pengerasan dan coran beton awal pertama jalan ini dibuka sekitar tahun 1998 silam. Begitupun sudah ada harapan perbaikan. Rencananya Dinas Prasja dan Tarkim Sumatera Barat tahun depan akan merekonstruksi dan melakukan pengerasan jalan dengan biaya sekitar Rp 17 milyar. Kepastian itu disampaikan pejabat 50 Kota saat berdialog dengan warga di Masjid Jorong Mongan Gelugur dan warga di Masjid Sialang. Katanya, perbaikan jalan ini mendapat prioritas karena mendukung rencana penempatan sekitar 100 kk warga transmigrasi korban gempa 30 September 2009 di Nagari Gelugur.

Mengusik Keprihatinan Jalan raya memang merupakan urat nadi ekonomi. Toh, kalaupun Dinas Prasja dan Tarkim Sumatera Barat memuluskan jalan raya sepanjang Kapur IX, agaknya tak otomatis membuat perekonomian dan kesejahteraan sekitar 27 ribu rakyat kecamatan ini bisa ditingkatkan. Sebab, yang diperlukan Kapur IX tak sebatas jalan. Masih banyak sektor kehidupan rakyat yang perlu mendapat perbaikan dan pembinaan jajaran Pemda Kabupaten maupun Pemda Provinsi Sumatera Barat. Lihat saja rumput dan semak sepanjang pinggiran jalan yang menutupi saluran di kiri kanan jalan dan bahkan melebar sampai ke badan jalan. Lihat pula pekarangan rumah penduduk yang tak berpagar dan tanaman pisang, pinang, coklat dan pohon sawit yang tak terawat serta ternak yang berkeliaran semaunya. Nyaris tak ada sebuah pekarangan yang berpagar rapi dengan tanaman yang terpelihara secara teratur dipenuhi tanaman ramuan masakan atau sayur-sayuran sebagai sumber gizi nabati. Sepohon singkong pun sulit ditemukan. Tak aneh jika warga di sini jarang makan sayur dan buahbuahan karena sayur dan buah-buahan didatangkan dari Bukittinggi atau Payakumbuh. Ini cukup jadi bukti bagaimana kondisi kehidupan masyarakat monokultur (mengandalkan ekonomi pada satu jenis tanaman). Sumber protein hewani, seperti ikan juga termasuk barang mahal di sini. Kecuali beberapa nagari yang memelihara ikan kolam, kebanyak penduduk mengandalkan ikan sungai. Celakanya, ikan sungai ditangkap menggunakan racun serangga sehingga ikan pada punah. Kalau saja petugas Dinas Kesehatan Kabupaten atau provinsi mau mengecek kondisi kesehatan warga, terutama anak-anak, di sini agaknya akan banyak ditemukan anak-anak bergizi buruk. Padahal warga Kapur IX, apalagi di sekitar Sialang dan Gelugur, bukan pemalas. Mereka malah pekerja keras. Bayangkan betapa mereka menghabiskan waktu dan menguras tenaga merambah hutan membuka ladang gambir, kebun karet, kakao dan sawit. Hanya saja hasilnya amat tak sebanding dengan tenaga, waktu dan kerusakan hutan yang terjadi. Maklum, selain pengelolaannya yang sangat tradisonal, gambir adalah komoditi yang tak diawasi dan tak memiliki standar kualitas sehingga harganya pun sangat ditentukan negara pembeli, yaitu India, Pakistan dan Banglades. Ketika produksi melimpah harga pun jatuh. Kini harga gambir di sana sekitar Rp 12 ribu/kg dari sewajarnya sekitar Rp 20 ribu. Tanaman karet yang menjadi andalan kedua setelah gambir juga belum tersentuh ilmu dan teknik perkebunan. Selain bibitnya yang tak standar pemeliharannya pun seadanya sehingga sulit membedakan antara kebun karet dan hutan belukar di sekitarnya. Bisa di-

mengerti jika produksi dan kualitasnya rendah. Kini harga karet di Kapur IX cuma sekitar Rp 19 ribu dari normal Rp 22 ribu. Masyarakat Kapur IX, apalagi di sekitar Gelugur juga bertanam pohon swait dan kakao. Namun mereka tampaknya belum paham bahwa sawit dan kakao adalah tanaman industri yang memerlukan perawatan dan pemupukan secara teratur dan terukur. Buktinya, warga memperlakukan sawit dan kakao layaknya tanaman tua, dibiarkan tumbuh apa adanya tanpa disiangi dan tanpa dipupuk selayaknya. Pelepah sawit tak dipangkas dan buahnya tak didodos (artinya : ). Tak aneh kalau pohon sawit yang sudah setinggi dua meter tak berbuah. Keadaannya mirip pohon enau yang tumbuh liar di hutan. Nasib tanaman kakao serupa. Pohon kakao yang seharusnya dipangkas dipupuk dan disiangi dibiarkan tumbuh menghadang keadaan. Kalau pun berbuah, buahnya jarang dan kecil. Tak berlebihan kalau usaha rakyat bertanam sawit dan kakao terbilang sia-sia. Dan ini cukup jadi bukti bahwa petani di sini belum terjamah penyuluhan dan pembinaan dari petugas Dinas Perkebunan. Akhirnya, yang terjadi bukan peningkatan kesejahteraan melainkan peningkatan kesengsaraan. Buktinya, bila harga gambir dan karet jatuh ekonomi jadi lumpuh, dan di musim hujan beberapa nagari direndam banjir dan irigasi yang ada, seperti di Durian Tiggi dan Sialang, ikut binasa dihantam banjir dan longsoran dari perbukitan yang digunduli untuk kebun gambir, karet dan kakao. Kini perekonomian di Kapur IX terbilang sedang buruk. Hanya Nagari Muara Paiti, Koto Bangun, Durian Tinggi dan Sialang yang punya sedikit areal sawah sehinggga ketahanan pangan mereka agak tersanggah. Sementara Nagari Gelugur, berpenduduk 2.200 jiwa dan belum tersentuh listrik, sumber nafkah penduduk tergantung pada gambir dan karet. Saat kini harga karet dan gambir jatuh, warga Gelugur pun terancam krisis pangan. Soalnya, mereka tak punya setumpak sawah. Sumber berasnya selama ini hanya dari padi ladang. Ladang padi itupun gagal akibat musim kemarau panjang. Padahal, kecuali kayu api, semua kebutuhan hidup tergantung pasokan beras dari Payakumbuh lewat jalan darat via Sialang atau lewat jalur sungai dari Subaling Kabupaten Kampar, Riau. Kini harga beras di Sialang rata-rata Rp 9.500/kg dan minyak tanah Rp 6 ribu/liter. Karena kendaraan dari Sialang ke Gelugur ( sekitar 24 km) mesti menggunakan mobil dobel gardan ongkospun mahal. Ongkos penumpang Rp 30 ribu/ orang dan barang rata-rata Rp 600/kg. Bahkan upah angkut kelapa saja Rp 600/ butir.

•†Bupati Alis Marajo menyusuri jalan di Kapur IX dengan berjalan kaki. (f/her)


MARET 2012 | NO.76/XI/2012

Sambungan dari halaman 6

Kapur IX Mengusik Nyali Kepemerintahan... Oleh : H. Fachrul Rasyid HF *

•†Jalan Jorong Tanjuangjajaran, Nagari Galugua, Limapuluh Kota

Kerpihatinan Kepemerintahan. Secara keseluruhan kondisi kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan di Kapur IX masih memprihatinkan, terutama bila dikaitkan dengan misi pemerintahan yang menjadi tugas pokok dinas instansi yang ada. Kalau saja setiap dinas instansi yang ada, baik di provinsi maupun di kabupaten melaksanakan tugasnya secara benar dan sungguh-sungguh, tentulah seluruh sektor kehidupan rakyat akan dapat diperbaiki dan ditingkatkan. Sayang, jangankan memenuhi tugas dan tanggungjawabnya, berkunjung ke Kapur IX saja, apalagi sampai ke Nagari Gelugur, masih ada pejabat yang belum pernah mencoba. Maka, tidaklah aneh jika banyak warga yang belum tahu membuat kalkulasi usaha, belum menghayati pentingnya memelihara lingkungan yang sehat, berpekerangan yang sehat dan bersih, menanam dan memakan tanaman sayur-sayuran, bertani dan berkebun yang benar. Tak aneh juga jika rakyat belum menghayati bagaimana memelihara kesehatan yang benar. Meski nagari-nagari sudah berwalinagari dan perangkat pemerintahan yang defenitif, tapi belum satupun nagari yang mampu membuat tata ruang sehinga nyaris tak satupun nagari yang memiliki jalan poros desa. Akibatnya, tak jelas mana yang muka (land mark) dan belakang sebuah nagari. Kalau bukan dibedakan bangunan dan pasar, nyaris tak ada bedanya antara kebun dan pemukiman tak jelas mana yang koto dan mana yang kampung. Dapat dipastikan, kalau saja pejabat Dinas Kesehatan bersama gerakan PKK rajin turun ke Kapur IX, tentulah warga tahu memelihara dan memilih makanan yang sehat dan bergizi. Warga akan tahu membenahi pekarangan yang sehat dan menyehatkan. Kalau saja Dinas Peternakan rajin mendatangi peternak disini tentulah

Kapur IX bisa jadi penghasil ternak yang sehat dan melimpah. Kalau saja Dinas Perikanan mau meninggalkan mejanya sejenak, tentulah Kapur IX tak harus menunggu ikan kering dari Padang karena sumber air cukup melimpah dan Kapur IX bisa menjadi penghasil ikan air tawar yang andal. Seandainya pejabat dan penyuluh pertanian/perkebunan mau berkubang ke sana tentulah kakao, sawit dan karet yang ditanam rakyat bisa memberikan nafkah yang memadai. Singkat kata kalau saja semua dinas instansi mau mencari pahala, tentulah mereka akan sangat berpahala bila menolong membangun kesadaran dan kehidupan rakyat Kapur IX. Sayang kepedulian itu belum tumbuh merata. Bahkan lima anggota DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota asal Kapur IX belum dirasakan warga keberadaannya di pemerintahan daerah Kabupaten Limapuluh Kota. Mereka belum tergugah untuk menyerap aspirasi dan menyuarakan kepentingan Kapur IX dalam kebijakan pembangunan daerah ini. Meski demikian, Bupati Alis Marajo tak pernah merasa lelah. Pada priode pertama ( 2001-2006) setidaknya Alis sudah tujuh kali berkunjung ke Gelugur. Tiga bulan pertama priode kedua jabatannya ia sudah sampai lagi di Gelugur. Alis tak sekedar melenggang. Ia terus berusaha agar jalan raya ke Kapur IX hingga ke gelugur terus dapat ditingkatkan. Disamping berharap bisa membuka isolasi dan mensejahterakan rakyat, Alis menaruh harapan Kapus IX bakal punya masa depan yang lebih baik bila jalan raya bisa mempertautkan Kapur IX dengan Kabupaten Kampar, Riau dan Kabupaten Pasaman. Jika jalan itu terwujud dari Kapur IX dengan mudah bisa dijangkau Kota Pasir Pangiraian, terus ke Medan atau Pekanbaru. Disamping itu Alis juga terus membagi anggaran

pembangunan Kabupaten Lima Puluh Kota yang masih terbatas untuk sektor kesehatan, pendidikan dan pertanian. Langkah itu mulai nyata. Sebuah Puskesmas dengan ruangan rawat inap sudah berdiri di Sialang. Kalau saja fasilitas rawat inap itu sudah lengkap hari-hari ini pasien sekitar Sialang Durian Tinggi dan Gelugur sudah bisa dirawat inap di Puskemas yang megah itu. Keinginan Alis secara bertahap terus disahuti Kepala Dinas Prasja dan Tarkim Sumatera Barat. Jalan raya yang dirintis Bupati Limapuluh Kota, Jufri, 24 tahun silam dan dibuka oleh pejabat Kepala Dinas Prasja dan Tarkim Sumatera Barat. Mulai dari Sabri Zakaria, lalu, diteruskan Ir. Hedyanto, kemudian secara bertahap ditingkatkan Dodi Ruswandi. Hanya saja selama pemerintahan Bupati Amri Darwis, jalan ke Gelugur nyaris tak mendapat perhatian sehingga kembali hancur. Karena itu ketika kembali ke kursi Bupati Limapuluh Kota Alis pun berjuang membangun kembali jalan itu. Harapan Alis disahuti Ir. Suprato Kepala Dinas Prasja Tarkim, pengganti Ir. Dody Rusmandi. Suprapto akan membangun kembali jalan Sialang – Gelugur yang sudah rusak parah itu. Harapan kita tentu dengan adanya pandangan yang kritis terhadap kondisi yang memprihatinkan ini mampu menggugah perhatian para pejabat pemerintahan yang lain di provinsi ini. Dengan demikian, Kapur IX terutama Gelugur yang selama ini merasa bagian dari Riau kembali merasa bagian dari provinsi ini. (*) *) Penulis adalah wartawan senior/Tulisan ini pernah dimuat di Harian Haluan Padang


MARET 2012 | NO.76/XI/2012

• PELANTIKAN : Bupati Alis Marajo, Mengambil Sumpah dan Melantik Sya’ban Sebagai Wali Nagari Galugua.(f/her)

tulus dan ikhlas, serta baik dan benar sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku,karena seorang Wali Nagari dalam memberikan pelayanan pubilik harus dengan aturan, begitu juga dalam melayani aparatur juga dengan aturan, “ ujar Bupati. Apalagi katanya, Wali Nagari bukan saja perpanjangan tangan Pemerintah Daerah, juga pengayom dan penyambung lidah masyarakat. Sebaliknya, perlu ia ingatkan, apa konsekwensi dari pelantikan ini. Pertama, seluruh lapisan masyarakat harus melupakan proses pemilihan Wali Nagari yang lalu, karena pada saat pemilihan tersebut tentu ada perbedaan pendapat dan perbedaan pilihan saat itu, hal itu dapat kita hilangkan dengan kata lain pencerahan dan biduak lalu kiammotivasi baru bang batawik dan guna meningkatsekarang berikan kan rasa keberdukungan kepada samaan, untuk Wali Nagari termenuju kemakpilih , kemudian muran guna mendukungan dari BAcapai kesejahterMUS, KAN,LPM, aan masyarakat serta masyarakat Nagari Galugua dan perantau, k e d e p a n ,” k a t a sangat diperluAlis Marajo. kan agar Wali Na“Kemudian gari terpilih dapat saya meminta melaksanakan tumulai hari ini gas sebagai mana dan kedepan harapan semua saudara Sya’ban pihak. seorang generasi Dengan demuda yang telah mikian, saudara diberi amanah Sya’ban yang suoleh masyarakat • Sya’ban Menandatangani Berita Acara Pengambilan Sumpah. (f/her) dah banyak pennagari Galugua galaman apalagi pada pelaksanbeliau ini dari generasi muda dan juga dari seorang aan pemilihan wali nagari beberapa waktu yang lalu hendaknya dapat menyelenggarakan kegiatan pemer- Kepala Jorong Panyu Barangai merupakan salah satu intahan, pembangunan dan pelayanan public dengan nama jorong di nagari Galugua akan bergairah dan bersemangat melaksanakan amanah. Munculah inovasi dan kreasi, program dan kegiatan pembangunan bersama masyarakat dan seluruh lembaga nagari yang ada di nagari Galugua guna mewujudkan nagari Galugua bisa keluar dari berbagai hal kesulitan dan keterisoliran , karna sekarang kita secara bersama-sama telah mulai membangun yang menjadi harapan bagi masyarakat seperti pembangunan jalan menuju nagari Galugua dan tranmigrasi. Pelantikan Wali Nagari terpilih ditandai dengan pemasangan tanda jabatan Wali nagari oleh Bupati. Syafri Ahmad , salah seorang tokoh masyarakat yang juga Ketua BAMUS nagari Galugua, mengharapkan pada wali nagari terpilih agar membuat program dan kegiatan berkesinambungan sesuai dengan Visi dan misi nagari Galugua sehingga Pemerintah Nagari dapat memberikan angin segar bagi masyarakat di nagarinya , dan adanya perhatian khusus untuk membangun nagari yang banyak memiliki potensi yang bisa dikembangkan dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat dan Sumber Daya Masyarakat (SDM), Untuk itu,dapat memprioritaskan pembangunan nagari yang banyak memiliki potensi , dalam percepatan pembangunan dibidang perekonomian masyarakat di nagari. (edi salman)

SYA’BAN, JADI WALI NAGARI GALUGUA

G

ALUGUA - Sya’ban dilantik sebagai Wali Nagari Galugua Kecamatan Kapur IX oleh Bupati Lima Puluh Kota dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo ,Rabu 29/2, di ruangan Gedung SD Negeri 02Galugua. Pelantikan Wali Nagari terpilih Sya’ban diawali dengan sidang paripurna Badan Musyawarah (BAMUS) Nagari Galugua, dipimpin Ketua BAMUS H.Syafri Ahmad, S.Pd dengan acara tunggal pelantikan wali nagari priode 2012 – 2018 berdasarkan Keputusan Bupati Lima Puluh Kota No.22 tahun 2012 tanggal 9 Januari 2012. Acara pelantikan dihadiri anggota DPRD, Herman, S.Pd, Kepala SKPD, Camat, Dan Ramil, Kapolsek, Wali Nagari dan BAMUS se Kecamatan Kapur IX serta tokoh masyarakat dan masyarakat beserta Generasi muda nagari Galugua. Bupati Lima Puluh Kota dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo dalam sambutannya menyatakan, ucapan selamat kepada Wali Nagari terpilih Sya’ban dari kalangan generasi muda. Bupati atas nama Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota mengucapkan terima kasih kepada Wali Nagari Galugua yang lama Amris karena telah mengabdi sebagai Pjs.Wali Nagari Galugua sejak beberapa bulan yang lalu. “Dengan dilantiknya Sya’ban ini dapat memberi

• Bamus Nagari Galugua (f/her)

CMYK


MARET 2012 | NO.76/XI/2012

Sya’ban, B

ERBEKAL keteguhan tekat dan pantang menyerah, menjabat sebagai Wali Nagari Galugua Kecamatan Kapur IX Sya’ban akan berupaya menorehkan segenap kemampuan optimalnya dan selalu berupaya menelurkan berbagai inovasi untuk meningkatkan gerak dan laju pembangunan bagi pemerintahan nagari Galugua. Serah terima antara pejabat lama dengan pejabat baru dilingkungan kerja pemerintah nagari Galugua Kecamatan Kapur IX berlangsung kidmat, Rabu ( 29 /2/ 12) , Pejabat lama Amris digantikan Sya’ban yang terpilih secara Demokratis dalam pilwanag Galugua Kecamatan Kapur IX untuk priode 2012 - 2018 pada 31 Desember 2011 lalu. Acara yang berlangsung di gedung SD 01 Galugua itu, dihadiri Asisten, Kepala SKPD, Camat Kapur IX, Wali Nagari dan Bamus se Kecamatan Kapur IX beserta tokoh masyarakat dan para generasi muda dan masyarakat Nagari Galugua. Bagi Sya’ban, dipercaya dan dilantik oleh Bupati Lima Puluh Kota dr.Alis Marajo sebagai Wali Nagari Galugua priode 2012 – 2018, memegang tampuk nahkoda sebagai pemegang amanah Wali Nagari bagi masyarakat Galugua Kecamatan Kapur IX, merupakan suatu tanggung jawab yang tak gampang dalam proses di berbagai bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan. Untuk menjalankan amanah itu di akui Sya’ban, tidaklah semudah seperti apa yang dibayangkan dan membalikan telapak tangan. Namun berbekal keteguhan tekad dan ilmu yang dimilikinya meski harus menghadapi berbagai cobaan dan tantangan. Kesemua itu akan diwujudkannya dengan dalih kepercayaan diri, dengan keterpaduan dan sinergisasi aparatur atau perangkat nagari yang ada di Pemerintahan Nagari Galuguah tersebut. Menurut Sya’ban . tidak lah gampang untuk mewujudkan semua itu, namun berkat kerja keras dan keterpaduan dengan semua stakeholder dijajaran pemerintahan nagari Galugua dan senergisasi yang harmonis dengan semua lembagai nagari dan masyarakat nagari Galuguah. Perlahan namun pasti peningkatan pembangunan dan segala sesuatunya diyakininya akan membuahkan hasil maksimal. Kata Sya’ban, terobosan – terobosan dan inovasi yang diupayakan tidak lain demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan terhindar dari belenggu yang mengarah bagi kepentingan masyarakat banyak. Kipra dan kerja keras Sya’ban yang telah banyak bergelut dalam liku-liku sebagai Kepala Jorong Mongan , tentu sudah banyak mengetahui dan mengalami tentang kepntingan masyarakat dan nagari Galuguah dalam memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Sya’ban, selaku Wali nagari Galuguah yang baru , kita akan selalu menciptakan keharmonisan dilingkungan kerja dan akan bekerjasama profesional sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Karena itu, sebagai pengemban amanah tugas jabatan Wali nagari yang dipercayakan masyarakat Galugua, bukanlah jaminan untuk keberhasilan. Akan tetapi, tanpa adanya kerja sama yang baik antara kita semua, tentunya semua itu tidak akan terwujud dengan sempurna, terang Sya’ban. Dikatakan Sya’ban, dalam menjalankan tugas sebagai Wali nagari Galuguah agar setiap tatanan kerja yang akan tengah dan sedang diupayakan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota bersama pemerintah nagari Galuguah , ia akan selalu berupaya dalam menciptakan sinergisasi hubungan kerja yang profesional dan kondusif, demi tumbuh kembangnya laju pembangunan dijajaran pemerintahan nagari dan masyarakat nagari Galugua. “Karena itu kita memandang, sebagai wali nagari Galuguah bersama masyarakat Galugua yang ada, akan selalu memberikan dukungan penuh terhadap nagari Galuguah dalam membangun daerah. Namun tentunya kita lebih memberikan dukungan kebijakan-kebijakan yang dilahirkan pemerintah daerah, yang intinya mengedepankan kepentingan masyarakat banyak, terangnya. Untuk kedepannya, agar pertumbuhan masyarakat terhindar dari berbagai belenggu dan kendala, sudah saatn ya nagari Galuguah dan juga kita semua berkontribusi secara daerah dalam mewujudkan tujuan hakiki pembangunan dijajaran pemerintahan nagai Galugua, diantaranya mencerdaskan kahidupan bangsa dalam upaya

Ciptakan Sinergi Kerja yang Kondusif

menciptakan serta menjadikan daerah dan masyarakat yang makmur dan sejahtera. Kita sangat mengharapkan semua kebijakan dan pembangunan nagari Galuguah ke depan akan lebih mengarah kepada pembangunan sarana dan prsarana dan infrastruktur daerah yang memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat. “Baik memberikan dampak kemajuan pada bidang pendidikan, maupun dalam upaya membangkit sendi perekonomian masyarakat. Selain itu sektor pelayanan terhadap masyarakat juga perlu ditingkatkan, agar perkembangan daerah menuai hasil yang semakin baik”, papar sya’ban. “Keberhasilan suatu nagari itu dapat dinilai adalah sejauh mana nagari itu mampu dan berhasil mencapai target maksimal visi-misi nagarinya. Saat ini Wali nagari Galuguah dan seluruh jajarannya amat ditantang membuat sebuah konsep pembangunan nagari demi pencapaian visimisinya dalam membangun nagari “,ulasnya. Dalam kesempatan ini, kita agar selalu menjaga keharmonisan dilingkungan kerja, dan seandainya ada masalahsebaiknya diselesaikan secara mufakat. Yang sangat penting sekali kesejahteraan perangkat nagari yang ada di lingkungan kerja ini, karena jabatan hanyalah amanah yang dititipkan oleh masyarakat kepada kita. “Kita yakin dan percaya, dibawah nahkoda Sya’ban sebagai Wali nagari Galugua. Suasana kerja dan jalinan kerjasama di lingkungan nagari akan berjalan dengan baik. Begitu juga dalam mengimplementasikan tatanan kerja yang baik dan kondusif bagi kelangsungan pemerintahan Nagari Galuguah yang lebih maju

kedepannya”,tuturnya. Netralisir Kekurangan Ketua Bamus nagari Galuguah Syafri Ahmad mengharapkan, perlu adanya keselarasan, terarah dan berkelanjutan antara kinerja yang lama dengan kinerja yang akan dilaksanakan oleh pejabat yang baru.”Yang paling penting disini, kami harapkan agar wali nagari yang baru lebih bisa menjembatani atau menetralisir kekurangan selama ini , dan sedapat mungkin wali nagari yang baru agar bisa menciptakan keharmonisan antara anggota yang ada di lingkungan pemerintahan Nagari Galugua”,ungkap Syafri Ahmad. Lebih jauh dikatakan, bagi wali nagari , kesamaan pendapat, kerjasama yang baik dengan pemerintah setempat dan keharmonisan di lingkungan kerja, itu yang utama. Dengan tujuan menciptakan kehidupan masyarakat yang makmur dan sejahtera dijajaran pemerintahan Nagari Galugua ke depannya”,ulas Syafri Ahmad, yang juga tercatat sebagai Pengawas TK/SD di Kecamatan pedalaman Kapur IX tersebut. Setelah diamanahkan, segenap harapan kita semua dan masyarakat nagari Galuguah tertumpang kepadanya. Kehadiran dan segala inovasinya diyakini akan mampu membawa perubahan diberbagai sektor bagi kemajuan nagari Galugua”,ujar Syafri Ahmad. Syafri Ahmad berharap, peran Sya’ban sebagai Wali Nagari Galugua, dinilai akan mampu menjadi mitra yang baik bagi Bamus dan Pemerintahan Limapuluh Kota, terkait dengan seluruh pembangunan yang diajukan serta yang akan dilaksanakan wali nagari, yang mengacu kepada misi dan visi nagari. (edi salman)

• Sya’banWali Nagari Galugua. (f/her)

CMYK


MARET 2012 | NO.76/XI/2012

•KetikamenujuGalugua,MobilRombonganBupatiTerpaksaDidorong.(f/her)

•RombonganBupatiTengahMenempuhJalanKeGalugua(f/her)

• BupatiLimaPuluhKotaTerpaksaBerjalanKakiMenujuGalugua.(f/her)

• BupatidisambutNinikMamakNagariGalugua.(f/her)

• BupatimennyampaikansalamselamatkepadaBamusGaluguaatassuksesnyapelantikanWalinagariGalugua.(f/her)

•BupatiSambilIstirahatBeramahTamah DenganAnak-anakSDNegeriGalugua.(f/her)

• BupatiDiSuguhkanSiriahDiCarano.(f/her)


MARET 2012 | NO.76/XI/2012

Markainus,

Pejuang yang Terlupakan... Guguak Nagari Guguak VIII Koto. mengenang pemakaman Markainus yang dilakukan Markainus meninggal dunia dan dibutuhkan empat pada malam hari. “Pada saat itu, pemakaman beliau hari empat malam untuk mewujudkan wasiat terakhirn- dilakukan dalam kondisi prihatin. Pohon-pohon kelapa ya. “Saya ingat pada saat pemakamannya, masyarakat ditumbangkan untuk menghambat langkah penjajah. ramai mengantarkan Almarhum ke tempat peristiraha- Saya masih ingat waktu itu saya duduk di atas pohon tan terakhirnya. Hal ini disebabkan karena kekaguman tersebut dan satu kompi tentara Indonesia datang unmasyarakat terhadap perjuangannya dan juga Markai- tuk menghadiri pemakaman Markainus,” tutur saudara nus merupakan pejuang pertama asal Kabupaten Li- tiri Markainus ini. mapuluh Kota yang wafat dalam pertempuran melawan Sekarang makam Markainus hanya dirawat oleh pihak Belanda di Kota Padang,” kenang Ali Amran, BSc, keluarga. Tak ada lagi teman-teman seperjuangan seorang putra daerah Guguak yang menjabat sebagai Markainus yang datang untuk mengenang beliau. Gen• SERTU MARKAINUS : Potret seorang Pahlawan Kemerdekaan Sekretaris Legiun Veteran dan Sekretaris DHC-45 Kota erasi muda Guguak pun tidak lagi mengadakan acara dalam sebuah lukisan Payakumbuh untuk mengenang Markainus. Diakui Markainus merupakan anak kedua dari oleh Qori, salah seorang anggota Katiga bersaudara yang terlahir dari pasanrang Taruna di Nagari Guguak, “Acara “Markainus bukanlah seorang gan Nursiah dan Khatib. Setelah ibunya peringatan tersebut terkendala dana. tak lama setelah melahirkan Padahal dulu biasanya kami melakupahlawan nasional. Dia berjuang meninggal adiknya, ayah Markainus menikah lagi kan parade Marching Band dan lomba baca puisi dengan tema Kepahlawademi kecintaannya kepada dengan Marina, dan memiliki lima orang anak. Markainus kecil kemudian dibenan”. Terakhir kali, acara peringatan bangsa dan negara.” sarkan oleh Ramadhani Yakub dan disemengenang perjuangan Markainus dikolahkan di Payakumbuh (pada saat itu, lakukan pada tahun 2007. Payakumbuh masih merupakan wilayah Diperlukan perhatian dari SKPD PAKAH Anda mengenal nama Sertu Markai- dari Kabupaten Lima Puluh Kota). terkait agar nilai perjuangan Markainus? Serka Markainus meninggal dunia dalam Uncu Dhani, begitu Markainus menus dapat dikenal oleh generasi muda. perjuangan melawan penjajahan Belanda di manggilnya, adalah saudara laki-laki Markainus bukanlah seseorang yang daerah Kuranji Kota Padang. Di dalam biodata singkat Nursiah. “Markainus sedang menempuh menyandang gelar Pahlawan Nasionbeliau yang masih disimpan oleh keluarganya, Sertu pendidikan di kelas 2 Mahad Islami Payal, namun keberaniannya untuk tetap Markainus lahir pada 10 Maret 1927 dan meninggal akumbuh saat bergabung dengan TRI melawan penjajahan Belanda dalam pada tanggal 17 Agustus 1946 dalam usia 19 tahun di dan bertugas di Kuranji Padang”, sebut keadaan terluka patut dijadikan nilai Fron Satu Padang Area Timur Kesatuan TRI Batalion Zeinidar, saudara sepupu ibu Markai- • Awilmar (Adik Tiri Markainus) (f/doc) positif yang pantas diteladani. “Nilai Singa Harau. nus. Pada zaman pendudukan Jepang, perjuangan Markainus harus dikenalSebelum meninggal dunia, Markainus telah men- Markainus telah menjadi tenaga sukarela kan kepada generasi muda. Jika hanya galami luka tembak di paha kanannya dalam perjuangan melawan penjajah. menjadi cerita yang diketahui oleh generasi terdahulu, dalam pertempuran melawan Belanda. Bekal ilmu agama yang diperolehnya dikhawatirkan perjuangan Markainus akan menjadi Markainus diungsikan oleh temanmenambah motivasi Markainus untuk sejarah yang terkubur bersama saksi hidup yang kini temannya di markas Tentara Rakyat bergabung dengan militer. telah berusia lanjut,” harap Awilmar. Indonesia (TRI) di Kuranji Padang. Diceritakan oleh Zeinidar, makam Senada dengan Awilmar, Zeinidar berharap perMarkainus dilarang untuk melanjutMarkainus selalu mendapat kun- juangan Markainus diketahui semua masyarakat Kakan pertempuran, namun semangat jungan dan perhatian dari pemerin- bupaten Lima Puluh Kota. “Dulu pada saat pasukan untuk mempertahankan kemerdekaan tah pusat dan provinsi selama masa Belanda telah masuk ke daerah ini, makam Markainus Indonesia membuat Markainus mengipemerintahan Presiden Soekarno. Na- harus disembunyikan, ditutupi dengan sampah atau kuti temannya secara diam-diam. mun, pada akhirnya Markainus hanya pohon-pohon besar agar tidak dirusak oleh penjajah. Sesampainya di markas Belanda dikenang oleh masyarakat Guguak Tapi sekarang masyarakat harus mengetahui cerita tersebut, Markainus nekat menerodan peringatan yang digelar hanya perjuangan Markainus”, tutur Zeinidar. Diakui pihak bos masuk dan menembaki tentara dalam lingkup Kecamatan Guguak keluarga, bukti-bukti berupa surat yang menyatakan musuh. Untuk mengelabui musuh, saja. “Markainus bukanlah seorang keterlibatan Markainus dalam perlawanan melawan Markainus terlebih dahulu menembak yang terdaftar sebagai Veteran Perang penjajahan Belanda telah hilang. “Beberapa tahun yang lampu yang tergantung di tengah ruKemerdekaan Republik Indonesia. Dia lalu, ada pihak yang meminjam surat-surat tersebut angan. Mendengar suara gaduh, pasubukanlah seorang pahlawan nasional, dengan alasan untuk kepentingan akademis. Namun kan Indonesia yang telah melakukan Markainus berjuang demi kecintaan- tidak pernah dikembalikan lagi,” mata tua Zeinidar pengepungan segera bergabung dennya kepada bangsa dan negara. Sam- mengenang kejadian tersebut. gan Markainus dan melakukan per- •AliAmran-SekretarisDHC-45KotaPayakumbuh pai saat ini pun, keluarga Markainus Jika selembar kertas berisi legalitas perjuangan (f/doc) lawanan terhadap pasukan Belanda. tidak menerima bantuan apa pun dari Markainus sudah hilang, namun masyarakat masih Versi lain menyebutkan bahwa Markainus tertembus pemerintah,” sebut Zeinidar. Wanita 78 tahun ini juga bisa mengenang perjuangan beliau dengan berziarah ke peluru saat berusaha melindungi komandannya dalam tidak menuntut apa pun dari pemerintah. Baginya, makamnya. Makam tersebut berada di pinggir jalan, di pertempuran tersebut. perjuangan Markainus dilakukan dengan keikhlasan, depan rumah gadang milik keluarga besar Markainus. Setelah pertempuran selesai, pasukan Indonesia yang tanpa pamrih. Masyarakat Jorong Guguak Nagari Guguak VIII Koto tersisa menemukan Markainus di pinggir sungai, tak jauh Awilmar (62 tahun) mengisahkan bahwa di antara akan dengan senang hati memberitahu anda tentang dari lokasi pertempuran. Markainus mengalami luka semua saudaranya, hanya Markainus y a n g keberadaan makam yang berada tak jauh dari pohon tembak di keningnya. Dalam kondisi sekarat, Markai- berkarir di militer. “Saya dan saudara beringin besar yang menjadi landmark nagari Guguak. nus meminta dibawa ke kampung halamannya di Jorong yang lain bekerja sebagai petani Makam tersebut memiliki tanda bintang besar berdan pedagang. Ayah kami pun duwarna kuning dan dijaga oleh bambu runcing sebagai lunya bekerja sebagai petani,” lambang perjuangan anak bangsa melawan penjajahan ungkapnya. Bapak Awim, Belanda. (yossarika) begitu beliau biasa disapa

A

• Zeinidar (Saksi Hidup yang Mengetahui Perjuangan Markainus) (f/doc)

• Makam Markainus di Jorong Guguak Nagari Guguak VIII Koto. (f/doc)


MARET 2012 | NO.76/XI/2012

RANGKAIAN TUTUA NAN DIDANGA ADAT MINANGKABAU (2)

Sistem Adat Nan Tapakai

dan Pasukuan Luak

Limopuluah Oleh :

dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo

( Ketua LKAAM Kabupaten Limapuluh Kota ) II. Adat Sandi Basandi Kalimat ini sudah sangat tua, banyak yang mengartikan bahwa hubungan tradisi ke Minangkabau satu sama lain mendasari, mungkin ini adalah pemahaman verbalisme dari kita yang mendengar istilah akan tetapi manakala kita nyatakan kepada ninik mamak di Minangkabau yang berada di nagari, maka akan dijawabnya berbeda dengan pengertian kita. Beliau ninik mamak itu menjelaskan, dengan pemisalan, dengan menyebutkan hubungan suatu ninik mamak antar dua nagari, misalnya nagari-nagari Kecamatan Situjuah Limo Nagari : “Sako di Banda Dalam, pusako di Situjuah Gadang, puncak bulek di Banda Dalam, Peti bunian di Situjuah Gadang” artinya mengenai gelar sako adat yang tertinggi di daerah tersebut itu ada di Banda Dalam, akan tetapi mengenai harta (hutan, tanah, sawah dan sebagainya), maka kedudukan tertingginya adalah di Situjuah Gadang, maka kedua nagari ini selalu berhubungan. Demikian juga misalnya urutan suku dalam suatu kelompok tidak boleh salah paham dalam penyelesaiannya : misalnya Koto jo Piliang, Tanjuang jo Payobada, Simabua jo Sipisang, Sikumbang jo Sicancang, Bodi jo Caniago, Jambak jo Pitopang, Salo jo Kutiaanyie dan banyak lagi yang lainnya : kedua pasang suku ada yang kebesarannya adalah gelar Sako, ada yang kebesaran adatnya harta atau yang disebut sebagai “Pusako”. Oleh karenanya arti “sandi” disini adalah hubungan yang bersifat menetap sehingga terlihat sekali bagaimana bervariasinya nagari-nagari itu dalam fungsi adatnya, tidak ada suatu nagari yang lebih tinggi statusnya daripada nagari lain, begitujuga dengan gelar sako “Datok”, juga tidak ada datok di suatu nagari lebih tinggi kedudukannya dibandingkan dengan datok di nagari lain. Artinya yang selama ini kaum intelektual mengatakan sandi itu sama dengan sendi, ternyata bagi kaum penghulu di Minangkabau “Sandi itu tidak sama dengan sendi”. III. Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah Sehubungan dengan penjelasan kita diatas tadi, akan dapatlah dipahami bahwa “Adat basandi syarak” , adalah bagaimana hubungan nilai adat dengan nilai syarak yang diajarkan oleh agama Islam. Menurut adegium Minangkabau adat Minangkabau, “Penghulu nan babudi, Manti nan baraka, Dubalang nan tau mungkin dan patut, Mualim nan tau”, didapatkan kesimpulan ada 4 nilai dasar adat Minangkabau itu yaitu : Budi (Efektif Domani), Akal (Kecerdasan sosial), Mungkin dan Patut dan Ilmu (Pengetahuan). Jadi manusia yang beradat itu adalah manusia yang berbudi, berakal, mengenali mungkin dan patut (Rasional dan

Empirik), serta berilmu pengetahuan. Hal ini sudah dianut oleh masyarakat Minangkabau sejak kedatangannya di Pulau Perca ini, yang Goethe Penulis Sejarah Asia Tenggara, pada abad ketiga Masehi bernama Pulau Sebadiou. Bermacam-macam agama yang sudah mempengaruhi masyarakat Minangkabau ini sejak 500 tahun sebelum Masehi, sebutlah Agama Majusi, Hindu, Budha. Semuanya itu menyebabkan masyarakat Minangkabau secara terpaksa menerimanya. Berbeda dengan Islam yang telah lahir pada abad ke enam, abad ketujuh telah berkembang kedaratan Asia (Sanghai), dan malah kekuasaan Bani Umayyah telah berkembang sampai ke Muaro Sabag. Dan seterusnya melalui Sungai Kampar telah memasuki pedalaman Minangkabau Timur pada waktu itu telah sampai ke Kuntu sekaligus mendirikan Kerajaan Islam Syiah “Kuntu Darussala,”. Islam mengajar Syarak nan ampek yitu Hakekat, Tharikat, Makrifat dan Syariat. Diperkenankan pula sahabat Rasulullah Nan Ampek yaitu Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali. Menurut cerita-cerita kuni, Kuntu akhirnya ditaklukan oleh Raja-Raja India yang beragama Budha, akan tetapi aliran Islam Syi’ah mengungsi ke Taram Kabupaten Lima Puluh Kota. Konon kabarnya di Taram lah di perkenankan hubungan Adat Nan Ampek dengan Syarak Nan Ampek, yaitu bagaimana budi basandi hakekat, bagaimana aka basandi tharekat dan bagaimana pula mungkin dan patut basandi makrifat dan terakhir bagaimana pula ilmu basandi syari’at (ayat-ayat Al-Qur’an). Dari kenyataan ini maka kaum adat menerimanya dengan bahasa adat “kok syarak mangato mako adat alah mamakai”, dan akhirnya disingkat “syarak mangato adat mamakai, dan adat basandi jo syarak”. Selanjutnya bagaimana unsur-unsur syarak tadi dijelaskan dalam kitabullah inilah yang dimaksud oleh para Ulama syarak basandi kitabullah. Mulai pada abad ketujuh itu pulalah semua mantramantra dukun diberi ujung berkat Bagindo Rasulullah. Sebagai contoh kita pernah diajari oleh orang tua kita dikampung suatu ilmu batin untuk masuk kerimba supaya binatang buas seperti harimau menjauh dari kita bunyinya sebagai berikut : tarajati rajata, yafarati, yasaisati waiza wa jahak, barak Baginda Rasullullah (Do’a manyoga harimau). Banyak lagi hal-hal seperti itu yang diwariskan oleh orang tua-tua kepada anak cucunya. Begitulah caranya islam dianut oleh masyarakat kita pada saat Islam mulai dianut oleh masyarakat Minangkabau. Maka kita berkesimpulan bahwa Islam lah yang dapat memperkokoh adat Minangkabau. Berarti bukan agama lain setelah dilihat dari perkembangan agama-agama yang pernah dianut oleh masyarakat Minangkabau tempo dulu atau zaman lampau. Jadi dengan demikian makna dari Adat Basandi Syarak adalah Islam lah agama

yang memperkokoh adat Minangkabau dengan arti lain adatnya bersumber dari ciri alam dan agamanya Islam. Islam masuk ke Minangkabau memang secara persuasif, oleh karena itu Islam memang diberi baju oleh budaya penganutnya. IV. Kelembagaan Adat Basandi Syarak Yang dimaksud dengan kelembagaan “Adat basandi Syarak” adalah siapa yang memiliki otoritas nilai-nilai dasar adat basandi syarak itu. Dalam hal ini dapat kita simak ungkapan adat yang selalu disajikan oleh ninik mamak dalam setiap acara adat : “Penghulu nan babudi, Manti nan baraka, Dubalang nan tau mungkin jo patuik, Mualim nan baulemu”, artinya otoritas budi dimiliki oleh penghulu, lalu apa itu budi, bagaimana ciri orang yang berbudi, dikatakan oleh ninik mamak bahwa penghulu nan babudi adalah : “Mamancuang indak putuih, Manabang indak rabah“ artinya tidak orang akan tersinggung karena ucapannya, karena ucapannya tidak menjatuhkan pilihan alternatif, benar atau salah karena selalu mempertimbangkan afeksi atau perasaan orang lain jangan tersinggung oleh ucapannya. Hal inilah dikatakan semacam “Kato Pusako”. Lalu bagaimana “Manti Nan Baraka”, Manti adalah pegawai pembantu penghulu atau dalam bahasa Minangkabau disebut sebagai “Panungkek Pangulu”. Setiap tindakannya memerlukan sudi dan siasat, dicari sebab musababnya melalui musyawarah dan mufakat sehingga ada putusan alternatifnya tentang benar dan salah. Begitu juga halnya dengan dubalang nan tau mungkin jo patuik, kalau dua orang kemenakan berbeda pendapat kemudian dikadukan kepada dubalang, maka jawaban dubalang adalah “indak patuik waang bacakak do, sabab kaduo waang bainduak babako” artinya kedua orang tersebut mempunyai kaitan darah, dimana kalau perbedaan pendapat ini diteruskan akan menyebabkan rusaknya hubungan silaturrahmi kedua orang tersebut. Selanjutnya “Mualim nan tau” artinya kalau ada dua kelompok yang berbeda pandangan sehingga timbul konflik pribadi akibat perbedaan itu, maka mualim akan mencari kebenarannya dengan norma atau kaidah dan dalil. Maka kesimpulannya adat Minangkabau mengatakan dengan sebutan “Kato nan Ampek” : Kato Pusako atau Pangulu, Kato Mufakat atau manti, Kato Maimbau atau Dubalang dan Kato Badaulat untuak tuanku atau Mualim. Adagium syarak pun tidak luput dari

uraian diatas misalnya dikatan : Imam nan tau hakikat, Katik nan tau jo tarikat, Angku kadi nan tau jo Syariat, Angku Bilal nan tau jo makrifat. Maka lahirlah kedua lembaga adat basandi syarak syarak basandi kitabullah : pertama disebut dengan urang ampek jinih yaitu : Penghulu, Manti, Mualim atau Tuanku dan Dubalang. Kedua disebut dengan urang jinih nan ampek yaitu : Imam, Katik, Khadi dan Bilal. Kedua bentuk lembaga ini mutlak harus ada dalam sebuah nagari. Kalau diatas tadi sudah kita bicarakan tentang orang yang mempunyai fungsi jabatannya seperti nan Babudi Penghulu, nan Baraka Manti, nan tau jo Ulemu Mualim, mungkin dan patuik adalah Dubalang, maka begitu juga tentang syarak ampek yaitu Hakikat, Tarikat, Makrifat dan Syariat, juga demikian halnya : Imam nan bahakikat, Katik jo Tasaufnyo, Bilal jo Makrifatnyo dan Angku Kadi jo syariatnyo. V. Gobah, Surau, Palanta, dan Mesjid. Dari pengalaman langsung pada lokasi-lokasi pertumbuhan agama islam di Minangkabau,selalu Masjid itu dikitari oleh suatu komplek,dimana disana ada makam ulama yang terkenal dan makam itu didalam sebuah bangunan,dan ini disebut mereka’’GOBAH”dan disekitar gobah kita melihat bangunan seperti Masjid kecil tidak punya podium dan mereka menamakan ini surau,disekitar itu juga ada bangunan seperti rumah biasa dengan tempat duduk melingkar,dan mereka beri nama Palanta,lalu kemudian ditengah-tengah bangunan yang tinggi ini terdapat bangunan Masjid. Dari pertanyaan yang kita ajukan kepada masyarakat sehubungan dengan Gobah,Surau,Palanta dan Masjid itu,mereka memberikan jawaban : kok mangaji hakikat di Gobah,kok mangaji tharikat(tasauf ) diSurau,mangaji makrifat di Palanta Dan mangaji syariat di Musajik. (Bersambung pada edisi mendatang)


MARET 2012 | NO.76/XI/2012

Inovasi Serba Ungu dari Ubi Versi Petani VII Koto Talago “Karena selama ini yang namanya makanan yang berasal dari ubi identik dengan warna putih, makanya untuk menyikapi selera konsumen yang selalu berubah-rubah saya berinisiatif mengolah makanan yang berasal dari ubi berwarna ungu.” • Ubi Ungu (f/int)

M

ENGHADAPI persaingan pasar yang makin kompetitif dan permintaan konsumen yang cenderung makin beragam, para petani di VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, membuat pengolahan ubi ungu yang diolah menjadi kue sapik ubi ungu, stick ubi ungu, kue loyang ubi ungu serta donat ubi ungu. “Karena selama ini yang namanya makanan yang berasal dari ubi identik dengan warna putih, makanya untuk menyikapi selera konsumen yang selalu berubah-rubah saya berinisiatif mengolah makanan yang berasal dari ubi berwarna ungu,” ujar Lisfarida, salah seorang pengolah ubi ungu. Ilmu ini

EKONOMI & BISNIS

banyak diperoleh Lisfarida dari pelatihan-pelatihan oleh UP-FMA VII Koto Talago. Sebelum fokus pada usaha pengolahan ubi ungu, Lisfarida mengelola bisnis ganepo, yang terdiri dari berbagai rasa. Ada rasa strowbery, rasa jangung manis dan lainnya. “Langkah ini dilakukan tidak lain tidak bukan juga untuk mempertahankan pelanggan,” katanya. Caranya, antara lain, dengan memanjakan konsumen dengan berbagai rasa, sehingga tidak menimbulkan kebosanan. Menurut Lisfarida, pada awal ia mengelola ubi berwarna ungu, terkesan sangat disambut antusias oleh masyarakat.

Maklum dari segi warna saja sudah memikat selera konsumen. Alhamdulillah, tambah Lisfarida, setelah sekian lama fokus pada usaha tersebut, antusiasme pelanggan terhadap produk yang ia hasilkan masih tetap tinggi. “Ini jelas sangat menggembirakan,” ujarnya. Saat ini, menurut Lisfarida, pemesanan kue sapik ungu terus meningkat. Begitu juga dengan stick ubi ungu. Khusus untuk donat ubi ungu, dibuat saat ada pesanan saja. Yang menjadi kendala saat ini, yaitu memperoleh bahan baku ubi ungu karena mesti dipasok dari Bukittinggi. “Tapi saat ini telah dicoba untuk budidaya ubi ungu di VII Koto Talago,” tambahnya. Diharapkan dengan upaya

tersebut, Lisfarida tidak akan lagi kewalahan memenuhi kebutuhan baku bagi produk yang hasilkan melalui home industry (industri rumah tangga)nya. Lisfarida mengaku bahwa untuk masalah pemasaran makanan ubi ungu yang ia hasilkan telah tersebar kemanakemana. Bahkan telah merambah sampai ke Payakumbuh dan Bukittinggi, dan tidak hanya sebatas di Kecamatan Guguak saja. Untuk ke depannya, Lisfarida sangat berharap usaha ini dapat terus ditingkatkan menjadi usaha yang lebih besar, dan tersebar luas kemanakemana. (mike)

Bupati: Bank dan Masyarakat harus Berinteraksi Positif

BUPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo memiliki harapan besar terhadap lembaga perbankan yang beroperasiu di daerah ini. Menurut Bupati Alis Marajo, masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota telah memiliki kecerdasan ekononmi, makanya dunia perbankan dan masyarakat harus memiliki interaksi yang positif. “Karena keberadaan dan perkembangan BPR didasari salah satunya oleh karena adanya kepercayaan dari masyarakat, dan perbankan pun memberikan solusi bagi kebutuhan masyarakat dalam bidang ekonomi,” kata Bupati Alis Marajo saat . peresmian kantor pusat PT BPR Suliki Gunung Mas di Jorong Suliki Timur, Nagari Suliki, Kecamatan Suliki, Senin (20/2). Acara peresmian PT BPR Suliki Gunung Mas ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Alis Marajo. Tampak hadir, selain Bupati Alis Marajo, juga Pengawas Senior Bank Indonesia Cabang Padang, Kepala Cabang Bank Nagari Payakumbuh, Ketua Dana

Pensiun Bank Nagari, Ketua Koperasi Bank Nagari, Forkominda, Camat Suliki, dan undangan lainnya. Supriadi mengatakan bahwa PT BPR Suliki Gunung Mas merupakan salah satu BPR yang didirikan oleh Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat sebagai bukti komitmen dalam mengembangkan dan meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat mikro dan kecil. PT. BPR Suliki Gunung Mas mulai beroperasi pada 3 November 1997 berdasarkan izin operasional dari Departemen Keuangan Republik Indonesia nomor KEP-535/KM.17/1997 tanggal 10 Oktober 1997. Mulai beroperasi pada saat perekonomian Indonesia mengalami krisis moneter, namun PT BPR Suliki Gunung Mas nyatanya mampu bertahan dan mengalami perkembangan yang pesat. Pada akhir tahun 2011, PT. BPR Suliki Gunung Mas memiliki total aset Rp. 17,393 Milyar dengan rata-rata pertumbuhan asset setiap tahun sebesar 7,14%. “Data pertumbuhan dalam sepuluh tahun terakhir

• DIRESMIKAN : Bupati Tandatangani Prasasti Peresmian BPR Suliki.(f/her)

menunjukkan kegiatan penghimpunan dana masyarakat terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertambahan jumlah nasabah penyimpan sebanyak 2,99% (329 nasabah) per tahun, dengan jumlah nasabah pada akhir tahun 2011 adalah sebanyak 11.033 orang,” kata Supriadi. “Pertumbuhan jumlah nominal simpanan yang berhasil dihimpun rata-rata sebesar 8,48% per tahun, sehingga sampai dengan akhir tahun 2011 total simpanan masyarakat berjumlah Rp. 11,831 milyar,” tambahnya. Kegiatan pemberian kredit juga mengalami peningkatan. Dijelaskan Supriadi, jumlah debitur yang dibiayai meningkat rata-rata sebesar 6,96% per tahun. Portfolio kredit yang diberikan meningkat rata-rata 8,96% per tahun menjadi Rp. 12,586 milyar pada akhir tahun 2011 dengan jumlah debitur 1.063 orang, bandingkan dengan data portfolio pada akhir tahun 2002 yang hanya membukukan angka Rp. 1,303 milyar. “Pada akhir tahun 2011, PT. BPR Suliki Gunung Mas memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp. 437 juta dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 7,07%, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) pada akhir 2011 sebesar 1,08%”, tutur Supriadi. Dengan diresmikannya pemakaian gedung pusat tersebut, Supriadi berharap PT. BPR Suliki Gunung Mas akan semakin meningkatkan eksistensinya di tengahtengah masyarakat Suliki Gunung Mas, yang meliputi Kecamatan Suliki, Kecamatan Gunuang Omeh, dan Kecamatan Bukik Barisan. Ditemui dalam acara yang sama, Indra Rivai selaku Kepala Cabang Bank Nagari Payakumbuh berharap dengan peresmian gedung baru PT BPR Suliki Gunung Mas dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya di wilayah Suliki Gunung Mas untuk lebih rajin menabung dan PT. BPR Suliki Gunung Mas mampu melayani kebutuhan kredit masyarakat. Pimpinan Bank Indonesia Padang yang diwakili oleh Pengawas Seniornya berharap pimpinan dan jajaran staf PT BPR Suliki Gunung Mas mampu menjunjung tinggi asas perbankan dan menjaga kepercayaan masyarakat. “Dalam dua tahun terakhir, Bank Indonesia telah menutup enam BPR di seluruh wilayah Sumatera Barat. Untuk itulah, diharapkan dengan dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, arahan dari Ulama, dan kepercayaan dari masyarakat agar PT. BPR Suliki Gunung Mas dapat mempertahankan eksistensinya di tengah-tengah masyarakat,” pungkas Agus Suprianto. (yossarika)


MARET 2012 | NO.76/XI/2012

YAKIN BISA! MASYARAKAT, PEMERINTAH DAN SWASTA DORONG SUKSES PORPROV SUMBAR XII DODI SYAHPUTRA Lepas rapat persiapan Porprov, Selasa lalu, kini masing-masing bidang menggenjot persiapan serta program kegiatan terkait. Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota sendiri telah menyediakan anggaran Rp14 miliar yang akan ditambah dengan iuran dari 18 kabupaten dan kota lainnya di Sumbar, donasi dan sponsor kegiatan multi iven tingkat Sumatera Barat ini. Ketua Umum Asyirwan Yunus, Wakil Ketua Umum Saparuddin Dt Bandaro Rajo, Ketua Pelaksana Resman Khamars, Ketua I Don Ardonis, Ketua II Armen, Ketua III Emrizal Hanas dan Ketua IV N Ben Yuza bersama Sekum Zulhikmi Dt Rajo Suaro, memacu kesiapan per bidang kegiatan. Pekan Olahraga Provinsi Sumbar XII tahun 2012 di Kabupaten Limapuluh Kota harus sukses. Itulah tekad bersama Panpel inti. Menunggu penjabaran program dari bidang-bidang secara detail, kini berbagai lompatan program kian dipacu. Di bidang acara, di momentum tanggal 12 bulan 12 tahun 2012 akan disergap dengan pemecahan rekor MURI dengan talempong pacik terbanyak. Bupati Alis Marajo selaku Penanggung Jawab kegiatan ini pun mengikonkan talempok pacik serta budaya asli Minangkabau di Limapuluh Kota selaku Luak nan Bungsu sebagai konten utama di kegiatan pembukaan dan penutupan Porprov di GOR Singa Harau. Misi yang diemban; Sukes Pelayanan, Sukses Prestasi Atlet, Sukses Pemberdayaan, Sukses Promosi Daerah, Sukses Kebijakan, tentunya diseiringkan dengan sukses dukungan masyarakat Limapuluh Kota seluruhnya. Untuk itulah, panpel juga tengah menyusun sistemasi sosialisasi yang memasyarakatkan Porprov bagi seluruh elemen publik. Meski, di rapat kemarin lusa masih ada ambigu tentang kinerja masing-masing bidang, namun secara umum disebutkan oleh Sekda Resman Khamars yang juga Ketua Pelaksana bahwa Porprov segera menyebar virus sukses ke tengah masyarakat. Tentang talempok pacik yang akan diikonkan MURI itupun, akan digeber di berbagai kegiatan untuk sekaligus uji lapangan. ”Di Pekan Budaya Limapuluh Kota yang berlangsung awal April mendatang kita akan festivalkan talempok pacik ini sehingga nantinya, ditambah kegiatan-kegiatan serupa di iven berbeda, akan lancar dan terevisi dengan sempurna,” ujar Kabid Kebudayaan Hj Nengsih menjelaskan tentang Pekan Budaya yang menggelar talempok pacik di 3-4 April mendatang di Medan nan Bapaneh Harau Resort. Bicara soal data, saat ini secara intens Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, utamanya di Bidang Olahraga terus melengkapi data-data dan ratifikasi program terkait cabang-cabang olahraga. Bersama KONI Limapuluh Kota, disimulasikan berbagai alternatif lokasi pertandingan dan perlombaan, pemondokan serta akomodasi terkait. Masyarakat Limapuluh Kota perlu tahu segera tentang daerahnya yang akan jadi tuan rumah multiiven Sumbar ini. Jika tidak ingin, nantinya, terjadi gagap informasi di tengah publik tentang datangnya tamu 7.600 orang kontingen yang akan berdiam dua minggu lamanya di Limapuluh Kota. Belum lagi, adanya tim pionir, tim advance, tim pemantau dan pendukung alias suporter pertandingan 30 cabang plus dua cabang eksebisi yang akan menghabiskan materi dan non materi di Limapuluh Kota. SPORT MARBIS Olahraga kini menjadi telah menjadi marketing dan bisnis yang tergabung dalam kancah peluh dan fisik prima. Mulai dari pengadaan pakaian atlet, makanan, pemondokan atau penginapan, souvenir, buah tangan, dan sebagainya lekat di setiap iven olahraga. Makanya, panpel inti tak mau hal ini lepas begitu saja. Inilah potensi raupan bagi ekonomi daerah. Resman Khamars sendiri berujar yakin, ”Jika perlu setengah dana Rp14 miliar kembali dalam bentuk pendapatan panitia yang sekaligus menjadi PAD!” Olahraga harus jadi sumber pendapatan daerah yang sah dan ikut membesarkan masyarakat. Khusus Bidang Dana dan Sponsorship, waktu rapat digelar malah menantang untuk segera membuatkan baliho-baliho raksasa di tepi-tepi daerah. Agar masyarakat, perantau, tetangga dan calon sponsor dan donatur bisa melihat kesungguhan Limapuluh Kota menggelar helat ini. Cerminan nyata, di negeri yang tak jauh, justru di tapal batas Limapuluh Kota, Riau kini sudah mempersiapkan dengan prima pelaksanaan pesta Pekan Olahraga Nasional XVIII juga di 2012. Meski lebih dulu, September, hanya selisih beberapa bulan, toh Riau sudah sangat siap. Berbagai vendor pelaksana ditebar. Tidak hanya dikerjakan oleh ‘plat merah’ atau pejabat, tetapi juga melibatkan pelaksana publik seperti EO dan komunitas penggiat olahraga lainnya. Agenda utama Riau, yang sempat dipusingkan dengan venue, sudah terlampaui. Jika hanya beda beberapa puluh hari dengan Limapuluh Kota, Riau telah siap pula dengan jam countdown (hitung mundur) besar tinggi di komplek Purnama MTQ. Jadi, setiap warga Riau yang lewat di Pekanbaru akan tahu berapa hari lagi akan dinyalakan api podium PON itu. Perihal manusia. PON kini agenda utamanya mempersiapkan liason officer, valounteer dan merchandising. Apa arti ketiganya ini. Liason Officer (LO) adalah tenaga pemandu, pembimbing, pemasti waktu dan jadwal, penjual potensi wisata dan kekayaan daerah, serta lainnya. Valounteer, tenaga sukarela yang bertugas di lapangan mengawal setiap agenda kerja panitia secara baik. Merchandising, baik maskot atau logo serta makanan daerah dikemas dalam bentuk beraneka rupa. Jika saja enam prinsip Gubernur Riau kita dengarkan; Jangan ada yang tidak teranggarkan, jangan ada yang tidak terprogramkan, jangan ada yang tidak terlaksanakan, jangan ada yang tidak terpertanggungjawabkan, jangan ada yang tidak terevaluasikan, ini sungguh luar biasa. Simultan memang, PON Riau telah disiapkan dengan segenap keyakinan. Bisa! Limapuluh Kota juga bisa. Semua sudah bertekad. Bupati Alis Marajo telah menerima bendera pelaksanaan Porprov Sumbar XII dari tangan Wakil Gubernur Muslim Kasim di Agam 2010. Kenapa tidak mungkin? Yakin bisa! (***)

Pangkalan Triathlon Parade 2012 Iven Kreatif, Prestasi dan Wisata Jelang Porprov XII

• Pengurus Provinsi Federasi Triathlon Indonesia Sumbar

”Rancangan kami, di Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, sehabis Lebaran 2012 mendatang akan kami gebyarkan triathlon; renang, sepeda dan lari, di kawasan Kecamatan Pangkalan Koto Baru.”

P

RAPORPROV (Pekan Olahraga Provinsi) Sumatera Barat XII di Kabupaten Limapuluh Kota bakal ramai dengan iven skala besar. Salah satunya, seperti yang tengah dirancang oleh Federasi Triathlon Sumbar, yaitu iven yang melibatkan banyak pihak, Pangkalan Triathlon Parade 2012. ”Rancangan kami, di Pangkalan sehabis Lebaran 2012 mendatang akan kami gebyarkan triathlon; renang, sepeda dan lari. Batang Pangkalan, jalan raya sampai arena balapan di arah Muara Paiti, sungguh luar biasa,” aku Ketua Harian Pengprov Federasi Triathlon Indonesia Sumbar, Deky Pribadi, usai rapat inisiasi iven di Pakan Sinayan Payakumbuh. Menurut Deky Pribadi, sejak mula FTI muncul mencita-citakan olahraga yang memasyarakat dan dicintai publik sekaligus mengembangkan ekonomi masyarakat lewat pariwisata dan inbound wisata ke daerah.

Prediksi FTI, Pangkalan Triathlon Parade 2012 akan diramaikan atlet nasional dan internasional, atlet lokal, militer dan polri serta masyarakat umum. Dinamakan parade, sebab akan menampilkan perlombaan berkategori keluarga, prestasi, anak-anak dan berbagai bazaar dan pameran industri kreatif. Rapat inisiasi yang dihadiri Ketua Umum Pengprov FTI Sumbar Dodi Syahputra, Waketum Masrizal Dago, Sekum Devri Indra, Bendahara Ririn, serta Bidang Perlombaan Mujiono dan Bidang Prestasi Teja, diharapkan mengerucut menjadi realisasi. Soal pelaksanaan, FTI Sumbar akan melegonya dengan iven organizer yang kapabel. ”Semangat kami akan mengundang nantinya sekitar awal Juni, kepada seluruh atlet dunia. Triathlon hari ini sudah menjadi olahraga prestasi terbaik dunia. Selain menuntut kekuatan fisik atlet, juga mengandung unsur hiburan dan wisata dunia,” ujar Deky Pribadi yang mempresentasikan inisiasi ini di hadapan segenap pengurus FTI. Siang sebelumnya, FTI telah bersilaturahmi ke KONI Kabupaten Limapuluh Kota. Ketua I Desembri Chaniago terlihat antusias dengan akan hadirnya FTI di Limapuluh Kota. Porprov memang telah menetapkan 28 cabang olahraga dan 2 eksebishi. ”Namun, kami akan hadir dengan alek olahraga dan wisata yang berekonomi publik. Artinya, kita akan hadirkan iven olahraga yang memadukan prestasi, pariwisata dan industri kreatif, kecil dan mikro. Pilihan Pangkalan, sebab di lokasi itu

menghubungkan ekonomi Sumbar dan Riau,” ujar Dodi Syahputra. Sponsorship Bagaimana iven ini akan berlangsung. Deky yang sudah sangat berpengalaman menggelar iven triathlon di Sumbar, mengatakan sponsorship nasional dan internasional siap didatangkan ke Pangkalan. Kapan perlu FTI bersama EO penyelenggara akan menggebrak perusahaan-perusahaan Amerika dan Australia untuk bersponsor di iven ini. ”Kami sangat optimis dengan kegiatan ini. Ini akan jadi bakti FTI bagi nagari dan daerah ini,” tukas Dodi dan Deky, kepada Haluan. Industri kreatif yang dipampangkan nantinya, mulai dari industri kerajinan lokal sampai souvenir modern. FTI akan membuka bazaar khusus dan terbuka bagi semua produsen dan pengrajin lokal, nasional dan internasional. Tentunya, dukungan instansi militer dan polri, yang banyak menyimpan atlet triathlon berfisik prima sangat diharapkan. Salah satu cabang di traihlon militer, jelas pas dengan event ini. Makanya, semua akan diramu dan disemarakkan dengan sempurna. ”Bagi kami, pemerintah daerah jadi penyemangat dan pemudah jalan. Kami akan meminta bantuan regulasi dan kebijakan yang sesuai. Pangkalan adalah potensi besar yang harus disemarakkan, selain tahunan di Potang Balimau. Pangkalan Triathlon Parade 2012, menurut FTI harus jadi iven dan kelender olahraga internasional. (dodi saputra)


MARET 2012 | NO.76/XI/2012

2012, Limapuluh Kota Dapat 700 Kouta UKA Sertifikasi

• Guru guru SD di Kabupaten Limapuluh Kota (f/her)

Pengurus KUKMI Dikukuhkan SARIMALAK - Ketua Umum Kerukunan Usahawan Kecil dan Menengah Indonesia (KUKMI) Azwir Daini Tara melakukan pengukuhan pengurus KUKMI Kabupaten Limapuluh Kota di bawah pimpinan Safarudin Dt Bandaro Rajo di Hotel Mangkuto, Sabtu (18/2) malam. Dalam struktur kepengurusan KUKMI Kabupaten Limapuluh Kota yang baru, terdapat sejumlah wali nagari dan politisi Partai Golongan Karya, seperti Ketua Perwana Budi Febriandi, Wali Nagari Taeh Syafrizal Dt Patiah, Z Aulia Dt Tun Patiah, Syamsul Mikar, Harmi ZA, Ronald Akhyar, Yasmidar, Dewi Novita, dan Ketua KNPI Feri Lesman Riswan Dt Bandaro Rajo. “Dari data yang ada di KUKMI, pemerintah belum pro dengan pelaku UMKMN. Bunga bank untuk pengusaha kecil masih besar. Ini berbanding terbalik dengan negara lain di Asia, seperti Cina misalnya,” ujar Azwir Daini Tara dalam sambutannya saat acara pengukuhan. ”China memang negara sosialis, namun sistem kepemimpinan nasionalnya kokoh. Pemerintahnya tidak biarkan sektor rill dimasuki asing,” tambahnya.(edi.s)

untuk 2012 ini sebanyak 700 orang,” SARILAMAK – Sekretaris Dinas timpal Rosmini, Kasubag Kepegawaian Pendidikan Limapuluh Kota Krismen pada dinas yang sama. UKA Nur mengatakan, untuk 2012 dijadwalkan serentak seludaerah ini diberikan kuota ruh Indonesia pada Sabtu 426 guru TK, SD, SMP, SMA (25/2). dan SLB mengikuti UKA (uji Dijelaskan Krismen, dari kompetensi awal) sertifikasi, 5.500 guru Limapuluh Kota, ditambah dengan dua guru sebanyak 2.184 di antaranya yang belum lulus tahun sebesudah mendapatkan sertilumnya, tapi telah memenuhi fikasi guru dan memenuhi syarat kualifikasi yang telah disyarat 24 jam tatap muka. berikan oleh PGRI Limapuluh “Diharapkan pada 2014 ini Kota. keseluruhan guru yang ada “Seakan mendapatkan durian runtuh, Limapuluh Kota men- •KrismenNur,SekretarisDinas di Limapuluh Kota sudah dapatkan limpahan kuota dari PendidikanKabLimapuluhKota disertifikasi sesuai dengan program pemerintah,” tamkabupaten/kota lain di Sumbar bah mantan guru di SMA Negeri 1 Hayang sudah melebihi batas, sehingga rau ini. (eliza/ike) total kuota sertifikasi yang didapatkan

Limapuluh Kota Butuh TMP SARILAMAK – Kabupaten Limapuluh Kota tidak memiliki TMP (taman makam pahlawan)? Afnina, Kasi Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemkab Limapuluh Kota, membenarkan hal itu. ”Limapuluh Kota memang belum punya TMP yang refresentatif,” katanya. Selama ini, menurut Afnina, jika ada momen hari peringatan hari bersejarah, kegiatan tabur bunga dilakukan di Lurah Kincia Nagari Situjuah Limo Nagari. Hal ini jelas harus disikapi secepatnya oleh pemerintah daerah, mengingat sejarah perjuangan merebut kemerdekaan juga melibatkan putra-putri terbaik Kabupaten Lima Puluh Kota yang akhirnya gugur dalam pertempuran melawan penjajah. “Belum adanya TMP disebabkan terbatasnya kemampuan keuangan daerah,” katanya. Namun

• Taman Makam pahlawan.(f/doc)

kegiatan melakukan sosialisasi dan menanamkan nilai-nilai perjuangan dan kepahlawanan dilakukan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi. Dinas itu juga mengurus bertugas untuk mengakomodir Pahlawan Nasional yang telah diputuskan dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Sosial.(ica)

Air Lancar, Warga Bersyukur

• Kunjungan isteri Gubernur ke Sungaikamuyang.(f/mike)

Isteri Gubernur ke Sibaladuang SUNGAIKAMUYANG - Ketua TP-PKK Sumbar Nevi Irwan Prayitno mengunjungi Jorong Sibaladuang, Nagari Sungaikamuyang, Kecamatan Luak, Senin (20/2). Kunjungan itu saat penilaian Kelompok Dasawisma Flamboyan Jorong Sibaladuang. Kelompok itu mewakili Limapuluh Kota ke lomba yang sama di tingkat Sumbar ”Saya bangga, masyarakat di sini mempertahankan nilai-nilai adat dan kebudayaan,” ucap Nevi. Plt Wali nagari Sungai Kamuyang Yolhendriyanto mengatakan, Kelompok Dasawisma Flamboyan dengan anggota 20 orang, memang pantas dipilih sebagai Dasawisma terbaik Sumbar. Sebab, seluruh kegiatan yang dilakukan sudah terorganisir. ”Dalam seminggu mereka menyediakan waktu 3 hari untuk kegiatan dasawisma,” ujarnya. Camat Luak Deki Yusman juga bangga dengan prestasi yang ditoreh Dasawisma Flamboyan. ”Ini adalah prestasi yang kedua kalinya untuk Kecamatan Luak dalam 2 tahun terakhir. Saya sangat berterima kasih pada masyarakat yang telah berusaha semaksimal mungkin sehingga dapat meraih ini semua,” kata Deki dalam sambutannya pada saat penilaian.(mike)

Apegi segera Dideklarasikan SARILAMAK – Para petani gambir di Kabupaten Limapuluh Kota segera punya organisasi Namanya Apegi, singkatan dari Asosiasi Petani Gambir Indonesia Kabupaten Limapuluh Kota. Dalam waktu dekat organisasi baru itu akan segera dideklarasikan. Ir. Rinaldi, inisiator yang sekaligus dipercaya menjadi Ketua Apegi, menjelaskan bahwa saat ini organisasi yang dipimpinnya baru selesai pengurusan akte notaris dan pendaftaran ke instansi terkait. ”Kita merasa terharu karena banyak yang mendukung keberadaan organisasi ini,” kata Rinaldi. ”Kami menyatakan terimakasih terhadap pihak-pihak yang telah memberi dukungan,” ucapnya. Menurut Rinaldi, keberadaan Apegi dimaksudkan sebagai forum komunikasi bagi para petani gambir, termasuk wadah untuk memperjuangkan nasib petani gambir. ”Kita tahu belum banyak kalangan yang berpihak kepada nasib petani gambir,” sebut Rinaldi. Makanya diperlukan wadah berhimpun bagi petani gambir untuk memperjuangkan nasib dan hak-hak mereka.(edi.s)

terimakasih ke jajaran Pemkab Limapuluh Kota yang telah memasukkan jorong mereka ke dalam program Pamsimas (program air minum b e r b a s i s masyarakat). Sebab, menyusul setelah dioperasikan• BAK TAMPUNG air bersih program Pamsimas.(f/her) nya instalasi air bersih yang KOTO ALAM – Warga masyarakat Jorong Koto Tangah dibuat melalui program Pamsidan Koto Ranah dalam Kanagar- mas, masyarakat di sana menian Koto Alam, Kecamatan P\an- gaku tidak perlu susah-susah gkalan Koto Baru, mengucapkan lagi mendapatkan air bersih un-

tuk keperluan MCK (mandi, cuci, kakus). “Cukup dengan memutar kran, air sudah mengucur sesuai yang dibutuhkan,” kata Diah, 41, salah seorang ibu rumah tangga di Jorong Koto Tangah. Kondisi ini jelas sangat berbeda ketika kedua jorong belum diikutkan dalam program Pamsimas. Selain dari sumur gali, sebagian warga mendapatkan air bersih dari sungai yang mengaliri kedua jorong itu. Begitu pun kegiatan buang air bersih, selain di kolam ikan, juga dilakukan di batang sungai. Tapi sejak air sudah lancer ke rumah-rumah, banyak warga yang sudah membuat WC di dalam rumah mereka masing-masing.(e2)

Terbantu Keberadaan PKJR HARAU – Sejumlah pengguna jalan yang melintasi Kelok 9 di Kecamatan Harau menyatakan berterimakasih kepada jajaran Mapolres Limapuluh Kota yang telah menempatkan sejumlah tenaga sukarela untuk membantu kelancaran arus lalu lintas di Kelok 9. Yang mereka maksud adalah PKJR (patroli keeamanan jalan raya), yang ditempatkan salah satu titik pada kawasan Kelok 9. ”Tanpa bantuan mereka, dipastikan kemacetan akan sering terjadi,” kata Kenek, 51, pengemudi truk pengakut semen jurusan Padang-Pekanbaru. Apalagi saat ini tengah dilakukan pekerjaan fisik Jembatan Layang Kelok 9, keberadaan PKJR dinilai sangat membantu karena akibat pekerjaan fisik jembatan itu, kemacetan sering mengancam kaewasan Kelok 9. Tapi ada juga sejumlah pengguna jalan yang mengeluhkan sikap tidak simpatik dari petugas PKJR, yang terkadang terkesan kurang menerima pemberian alakadarnya dari pengemudi sebagai uang

terimakasih. ”Mesti mereka menerima dengan iklhas berapa pun uang terimakasih yang diberikan pengemudi,” kata Medi, 32, pengemudi truk pengangkut semen jurusan Padang-Pekanbaru.(e2)

• Kelok Sambilan.(f/her)


MARET 2012 | NO.76/XI/2012

Briptu Zuyu Gianto, S.Pt

Berkiprah sampai ke Luar Dinding Besar Mapolres Ketika masih tercatat sebagai mahasiswa Unand Padang, hampir sepanjang masa perkuliahan Zuyu Gianto dibiayai dengan dana hasil beasiswa yang ia peroleh karena prestasinya yang

langsung dengan sangat baik. Hutangpun terbayar, dan bahkan melebihi. Kemudian Zuyu membawa seluruh panitia acara untuk mengadakan tour bersama. Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi di Unand Padang, Zuyu memutuskan pulang kampung. Tapi karir di sepakbola tidak terhenti sampai di situ. Zuyu pun terus melanjutkan ambisi-ambisinya. Kemudian mengajukan proposal ke wali nagari untuk mendukung gagasannya. Tapi, proposal yang diajukan Zuyu malah sempat dianggap remeh oleh Pak Wali, karena di anggap tidak mampu menghendel acara yang sebesar itu. Lalu diceritakan acara-acara yang telah dia adakan, pada akhirnya wali nagari mengizinkan. Dan sampai tahun ini, acara tersebut terus berlangsung. Zuyu juga seorang sosok yang mau berkorban. Bayangkan, untuk awal dana penyelenggaran, Zuyu rela menggunakan seluruh gajinya. Sampai suatu hari, tidak ada satu rupiahpun yang tersisa untuk membeli bensin buat berangkat ke kantor. Pada saat itu Zuyu mengalami stress tingkat tinggi. Tapi, keikhlasannya berbuah manis. Runner-up Uda Payakumbuh tahun 2007 ini, meski telah berkeluarga dan tinggal di Tarok, Payakumbuh, tapi tetap mengadakan acara di Balai Rupi, Kenagarian

Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota. Karena di Balai Rupi itulah beliau dibesarkan, jadi ingin lebih mengapdikan diri untuk membesarkan nama nagari. Pencetus Simalanggang Cup ini dulunya pernah beranggapan negatif terhadap sosok polisi. Tapi akhirnya Zuyu berkarir di kepolisian. Berawal dari coba-coba untuk mengikuti tes, terdorong karena ingin tahu bagaimana tes polisi itu. Dan ternyata Zuyu dinyatakan lulus. “Sungguh suatu hal yang tidak dikira,” ujarnya. Menurut Zuyu, seorang polisi yang tidak terpisah dari kondisi sosial tempat beliau melayani masyarakat. Tepatlah jika memotret dunia kriminal Limapuluh Kota melalui sudut pandang seorang Briptu Zuyu Gianto. Zuyu menilai tingkat krimanal di Limapuluh Kota masih kategori sedang. Hal ini disebabkan karena masalah yang bergejolak di masayarakat masih bisa diredam. Adat masih kental, dan memiliki rasa malu. Zuyu yang bertugas di BA Unit II Pidsus Sat Reskrim Mapolres Limapuluh Kota ini, menyikapi pandangan negarif masyarakat terhadap pihak kepolisian, dengan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.(sri rahmi)

membanggakan.

N

AMA Zuyu Gianto atau yang lebih dikenal dengan Anto sebagai polisi di jajaran Mapolres Limapuluh Kota yang beralamat di jalan negara KM 12 Sarilamak, sudah dimafhumi banyak kalangan. Apalagi dunia sepak bola. Maklum dia yang menjabat sebagai ketua panitia sekaligus pencetus Simalanggang Cup yang sudah digelar tiga kali berturut-turut. Kiprah Zuyu tidak dibatasi dinding besar Mapolres Limapuluh Kota. Bersama sejumlah rekannya, Zuyu aktif dalam berorganisasi di lembaga-lembaga sosialkemasyarakatan. Zuyu telah memiliki bakat kepemimpinan sejak kecil. Buktinya selama sekolah selalu aktif, baik OSIS, Pramuka begitu juga saat kuliah di Universitas Andalas Padang. Untuk menemui seorang Briptu Zuyu Zianto memang relatif sulit, karena dia sosok yang cukup sibuk dengan berbagai kegiatan, selain tugas rutinnya sebagai anggota kepolisian. Akhirnya, suatu sore keinginan untuk menemui Zuyu akhirnya kesampaian juga. Anto ditemuin di rumahnya di bilangan Tarok, Payakumbuh. Zuyu dikenal sebagai pribadi yang pekerja keras dan haus untuk mendapatkan apa yang memang harus ia dapatkan. Buktinya, ketika masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang, hampir sepanjang masa perkuliahan, dia biayai dengan dana hasil beasiswa yang ia peroleh karena prestasinya yang membanggakan. Maklum, di saat itu, kondisi finansial keluarganya kurang mendukung. Kondisi itu malah menjadi cambuk bagi Zuyu untuk lebih maju. Menurut Zuyu, ketika masa-masa awal kuliah di Unand Padang, ia mendapat beasiswa dari Dompet Du’afa Harian Republika, Jakarta. Di pertengahan berhenti, karena Zuyu tidak suka dengan keterikatan. “Masalahnya, kalau hendak menerima beasiswa dari Dompet Du’afa Harian Republika, harus mengikuti pengajian tiap minggunya,” kenang Zuyu. Tidak hanya sampai di beasiswa Dompet Du’afa Harian Republika saja. Karena terus aktif dalam berbagai kegiatan di kampus, Zuyu kembali mendapat beasiswa untuk meneruskan pendidikannya. Menyinggung keterlibatannya di dunia sepakbola, menurut Zuyu, dimulai saat mengadakan Liga Sumatera di kampus Unand. Awal pengadaan acara berasal dari dana Rp0. Karena keyakinannya, acara ini akan berlangsung dengan maksimal, dan mendapat apresiasi positif dari banyak kalangan. Bayangkan, demi suksesnya Liga Sumatera, Zuyu berani berhutang puluhan juta rupiah. Jika utang-utang tersebut tidak terbayar, dengan senang hati Zuyu menerima segala konsekuensi logisnya, termasuk masuk penjara sekalipun. Tapi akhirnya acara tersebut ber-

CMYK



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.