Sinamar Edisi 77

Page 1

1 - 15 APRIL 2012 Halaman 7

No.77/XI/2012

email : tabloid.sinamar@gmail.com Halaman 15

Halaman 8

Piobang Memenuhi Syarat Sebagai Bandara Perintis

PEKAN BUDAYA MERIAH

Bukti Kepedulian Pemkab Tumbuh Kembangkan Seni Budaya

Bupati Lantik Wali Nagari Tungkar

2013, GENJOT 6 SEKTOR Klik ! www.limapuluhkotakab.go.id

|

email : info@limapuluhkotakab.go.id

CMYK

PRIORITAS


1 - 15 APRIL 2012 | NO.77/XI/2012

TAJUK

ETALASE

Enam Prioritas

P

EMERINTAH Kabupaten Limapuluh Kota telah menetapkan enam prioritas dan sasaran pembangunan dalam membangun daerah ini pada 2013 mendatang. Keenam sektor prioritas tersebut masing-masing adalah reformasi birokrasi, ketahanan pangan, pengembangan kawasan-kawasan strategis, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. “Beragamnya permasalahan dan isu-isu pembangunan yang dihadapi oleh Kabupaten Limapuluh Kota, maka pada tahun 2013 ada enam prioritas dan sasaran pembangunan, yaitu reformasi birokrasi, ketahanan pangan, pengembangan kawasan-kawasan strategis, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan,” papar Bupati Alis Marajo saat membuka Musrenbang RKPD 2013 di Gedung Pertemuan Shago Bungsu, Rabu (28/3). Di antara enam sektor yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Limapuluh Kota pada 2013 mendatang, kita sengaja memberi atensi khusus terhadap sejumlah sektor. Antara lain, reformasi birokrasi. Sektor ini terasa perlu mendapat perhatian lebih karena –disadari atau tidak-- mencuatnya sejumlah persoalan justru disebabkan pelayanan birokrasi pemerintahan yang belum berjalan sebagaimana diharapkan. Suka atau tidak suka, tapi kita mesti mengakui fakta bahwa masih ada –bahkan mungkin masih banyak—aparat birokrasi di unit-unit pemerintahan yang ada menempatkan diri sebagai pihak yang harus dilayani, bukan menjadi pihak yang harus melayani masyarakat. Sikap mental semacam ini ikut memberi kontribusi yang tidak baik bagi penciptaan aparatur yang bersih dan berwibawa. Akibat sikap mental yang kurang baik itu, dampaknya terkadang tidak bisa dibilang sederhana bagi kepentingan daerah dan masyarakat. Coba, kalau seandainya ada investasi yang tidak jadi masuk ke daerah ini hanya bersebab sikap mental oknum aparat yang kurang baik, yang merasakan dampak buruknya bukan oknum aparat yang bersangkutan, malah daerah dan kepentingan masyarakat yang lebih luas. Makanya, kita memberi apresiasi positif terhadap langkah dan upaya Pemkab Limapuluh Kota untuk melakukan reformasi birokrasi. Bukan saja dengan cara membenahi sistem yang sudah ada secara perlahan sampai mencapai tatanan yang diharapkan bersama; yang tidak kalah pentingnya juga adalah bagaimana setiap aparat pemerintah mampu menempatkan dirinya sebagai aparat birokrasi yang baik. Ketahanan pangan yang menjadi salah sektor sektor prioritas Pemkab Limapuluh Kota di 2013 mendatang, memang tergolong mendesak untuk tetap mendapat perhatian yang proporsional. Di tengah populasi penduduk dunia yang tumbuh dan berkembang dengan cepat, maka salah satu kekhawatiran banyak pihak adalah terancamnya sudah bahan pangan untuk menjamin kelangsungan hidup. Upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan tentu saja tidak mungkin hanya dilalukan melalui retorika dan di atas kertas saja. Mesti ada upaya dan langkah-langkah kongkret ke arah itu. Salah satu yang mendesak di antaranya mencegah semaksimal mungkin terjadinya kasus alih fungsi lahan, yaitu dari lahan tanaman pangan ke lahan-lahan lain yang tidak menghasilkan produk pangan. Kita tentu berharap, ketahanan pangan yang menjadi sektor prioritas Pemkab Limapuluh Kota di 2013 tetap mampu mempertahankan posisi daerah ini sebagai daerah swasembada pangan. Jangan malah sempat kita mendengar daerah ini mendatangkan bahan pangan dari luar untuk mencukupi kebutuhan pangan penduduknya, bersebab produksi bahan pangan lokal yang tidak lagi mencukupi.***

Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUAH

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Penerbit : Bagian Humas dan Prtokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Limapuluh Kota

• Bupati Alis Marajo ikut Goro bersama PNS di Areal Rest area Hulu Air (f/her)

Rest Area Gunung Sanggul TEMPAT peristirahatan ini terletak di kawasan yang berudara sejuk dan dikelilingi bukit-bukit, berada di pinggir jalan raya sekitar 27 km dari Payakumbuh menuju Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Tidak jauh dari sini dapat dinikmati keindahan alam Kelok 9, Panorama Selat Malaka dan monumen / tugu Khatulistiwa.

Rest area ini merupakan tempat peristirahatan dan layanan wisata bagi pengunjung baik dari Riau maupun dari Sumatera Barat sendiri. Lokasi ini juga dapat digunakan untuk tempat rekreasi bagi keluarga, karena sudah dilengkapi dengan fasilitas seperti restoran, kios-kios souvenir dan makanan khas daerah, serta fasilitas lainnya.(e2)

DARI REDAKSI

Bisa Lihat Sinamar di limapuluhkotakab.go.id

S

EBAGAI bagian dari masyarakat informasi dan komunikasi yang semakin mengglobal, adalah sebuah kefatalan kalau kami tidak ikut dalam arus kemajuan yang tengah dan terus akan terjadi. Kami berkomitmen, selagi kemajuan itu sesuai dengan nilai-nilai luhur yang ada, kami akan tetap mengikutinya secara konsisten. Makanya, bagian Humas dan Protokoler Pemkab Limapuluh Kota yang sudah sejak lama memiliki media massa jenis cetak yang diberi nama dengan Tabloid Sinamar, berikhtiar untuk terus mengembangkan dan melengkapi diri dengan media komunikasi dan informasi yang dibutuhkan. Wujudnya adalah dengan meluncurkan media dari jenis website yang diberi nama dengan www.limapuluhkota.go.id. Paling telat akhir Maret ini, bagi yang ingin tahu tentang perkembangan Kabupaten Limapuluh Kota, selain bisa melihatnya melalui Tabloid Sinamar yang sudah sejak lama beredar di pasaran, juga bisa melihatnya melalui website www.limapuluhkota.go.id. “Berbagai informasi tentang Limapuluh Kota dan data Pemerintahannya akan dimuat secara lengkap di website itu,” kata Muhammad S.Pd., Pemimpin Redaksi Tabloid Sinamar dan Websit Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota ini. Menurut Muhammad, di website itu, selain menampilkan menu-menu yang agak lain, sekalian juga bisa dilihat tampilan semua materi isi dari Tabloid Sinamar. Dengan kata lain, Muhammad menjelaskan, kalau tidak sempat membaca Tabloid Sinamar, bisa dengan cara mengakses website www.limapu-

luhkota.go.id. “Insya Allah, semua materi di Tabloid Sinamar ada di sana,” terangnya. Tapi, tetap ada dibuat pembeda antara media cetak dengan media yang berbentuk website. Menurut Muhammad, di website disajikan sejumlah menu atau rubrik yang tidak ada di media cetak. Antara lain, profil kepala daerah dan wakil kepala daerah. Bagi yang ingin lebih jauh tentang siapa pemimpin Limapuluh Kota dan wakilnya, tersaji dengan lengkap di website tersebut. Menu atau rubrik lain yang ditampilkan adalah mengenai berbagai potensi yang dimiliki oleh daerah ini dari berbagai sektor. Menurut Muhammad, ditampilkannya menu/rubrik itu tidak lain dimaksudkan agar semua pihak tahu dengan berbagai potensi yang dimiliki oleh daerah ini. “Kita berharap, dengan langkah seperti itu, semakin banyak arus investasi yang masuk ke daerah ini,” sebut Muhammad.(mhike)

PELINDUNG Bupati Limapuluh Kota | Wakil Bupati Limapuluh Kota PENASEHAT Sekda Kabupaten Limapuluh Kota Asisten Administrasi Umum Sekda Limapuluh Kota PENANGGUNG JAWAB Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekda Limapuluh Kota PEMIMPIN REDAKSI Muhamad S | DEWAN REDAKSI Muhamad S (ketua),Edi Salman, Joni Indra, Wiradinanta, Yossarika Syofyan, Mike Zaimy REDAKTUR PELAKSANA Edi Salman | REDAKTUR Joni Indra, Wiradinanta | STAF REDAKSI Yossarika Syofyan, Mike Zaimy, Herpa Tamizi | REPORTER Heri Ronaldo | FOTOGRAFER Herpa Tarmizi | SEKRETARIS Iis Sugiarti | DISTRIBUTOR Eliza, Zulfadli KONTRIBUTOR Walinagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Limapuluh Kota | TATA LETAK/ARTISTIK Yofi Newey, Joni Indra ALAMAT REDAKSI Bagian Humas dan Protokoler Sekda Limapuluh Kota | Kantor Bupati Limapuluh Kota, Jl.Raya Negara PayakumbuhPekanbaru KM 10 Sarilamak 26271, Tlp.(0752) 7750447, Fax. (0752) 7750447, Email: tabloid.sinamar@gmail.com PERCETAKAN PT. Padang Graindo Mediatama (Isi di luar tanggungjawab percetakan) Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan.Dikirim via email : tabloidsinamar@yahoo.co.id


1 - 15 APRIL 2012 | NO.77/XI/2012

Unsur yang Terlibat dalam MUSREMBANG RKPD Peserta Peserta Musrenbang RKPD berjumlah sekitar 200 orang yang terdiri dari pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, pejabat SKPD kabupaten, para camat, para delegasi mewakili peserta mesrenbang kecamatan, akademisi, LSM/ormas, tokoh masyarakat, unsur pengusaha/investor, keterwakilan perempuan (PKK, bundo kanduang, dharma wanita) dan kelompok masyarakat rentan termarjinalkan serta unsur lain yang dipandang perlu. Narasumber

2013, Genjot 6 Sektor Prioritas “Untuk 2013 kita akan membangun komitmen bahwa tidak ada satu pun nagari yang tidak tersentuh program dan kegiatan pembangunan, tidak ada usulan kegiatan yang tidak diproses melalui Musrenbang.”

K

ABUPATEN Limapuluh Kota menetapkan sebanyak enam prioritas dan sasaran pembangunan dalam membangun daerah ini pada 2013 mendatang. Keenam sektor prioritas tersebut masing-masing adalah reformasi birokrasi, ketahanan pangan, pengembangan kawasan-kawasan strategis, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. “Beragamnya permasalahan dan isu-isu pembangunan yang dihadapi oleh Kabupaten Limapuluh Kota, maka pada tahun 2013 ada enam prioritas dan sasaran pembangunan, yaitu reformasi birokrasi, ketahanan pangan, pengembangan kawasan-kawasan strategis, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan,” papar Bupati Alis Marajo saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2013 di Gedung Pertemuan Shago Bungsu, Rabu (28/3). Bupati mengharapkan agar forum Musrenbang dan RKPD 2013 akan menghasilkan usulan-usulan dan pemikiran yang akan diwujudkan dalam program dan rencana kerja pemerintah daerah Kabupaten Limapuluh Kota untuk tahun 2013. Alis Marajo mengajak semua peserta Musrenbang untuk berpikir arif dan bijaksana dalam menentukan usulan kegiatan yang benar-benar berdampak luas bagi masyarakat dan memenuhi aspirasi semua pihak. Tampak hadir dalam acara pembukaan itu Sekretaris Daerah Kabupaten Limapuluh Kota Drs. Resman M.Pd., ketua dan anggota DPRD, Forum Komunikasi Pimpinan Derah (Forkominda), para kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah), delegasi kecamatan, dan stakeholder. Menurut UU Nomor 25 Tahun 2004, UU Nomor 32 Tahun 2004, PP Nomor 8 Tahun 2008, dan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, menurut Bupati, perencanaan pembangunan didefinisikan sebagai suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah atau daerah dalam jangka waktu tertentu. Untuk menyikapi peraturan perundang-undangan tersebut, tambah Bupati, maka pemerintah daerah telah menetapkan Perda Nomor 10 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lima-

puluh Kota 2005-2025 dan Perda Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2010-2015. “Untuk 2013 kita akan membangun komitmen bahwa tidak ada satu pun nagari yang tidak tersentuh program dan kegiatan pembangunan, tidak ada usulan kegiatan yang tidak diproses melalui Musrenbang, serta tetap berusaha meningkatkan pemerataan kegiatan pembangunan, baik antarnagari mau pun antar kecamatan, terutama untuk nagari-nagari yang jauh dari IKK (ibu kota kabupaten),” tekad Alis Marajo. Ketiga komitmen tersebut, dalam pandangan Alis yang sedang menjalani periode kedua kebupatiannya di Kabupaten Limapuluh Kota itu, merupakan pencerminan tekad pemerintah daerah Kabupaten Limapuluh Kota yang ingin melaksanakan perencanaan pembangunan sesuai dengan alur dan sistem perencanaan yang ada, yang diharapkan akan menghasilkan sesuautu yang berarti dan berharga bagi kepentingan daerah dan masyarakat.

Kegiatan Strategis Dalam pandangan Darman Sahladi, Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, pelaksanaan Musrenbang dan RKPD sebagai sebuah kegiatan strategis dalam rangka penyusunan program pembangunan untuk diimplementasikan dalam APBD Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2013. Diakui oleh Darman yang politisi Partai Demokrat itu, oleh karena berbagai keterbatasan, tidak semua usulan masyarakat dan nagari tertampung dalam APBD. “Namun kita berharap, APBD yang telah kita setujui dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena standar kesejahteraan masyarakat itu telah sangat berkembang,” ulas Darman. Darman juga mengatakan, 10 tahun yang lalu, indikator yang digunakan untuk menilai kesejahteraan masyarakat adalah pendapatan. Namun sekarang, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diukur dari bidang kesehatan, pendidikan, dan tingkat pendapatan. PBB juga menambahkan bahwa standar kesejahteraan masyarakat juga dilihat dari penerapan hukum dan Hak Azazi Manusia (HAM), politik, dan kesetaraan gender. “Dengan semakin meningkatnya tuntutan terhadap kesejahteraan masyarakat, maka segala unsur masyarakat harus dilibatkan dalam Musrenbang untuk menyumbangkan pemikiran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan semua indikator tersebut,” harapnya. Darmanjuga mengapresiasi komitmen pemerintah daerah untuk tahun 2013, namun Darman juga mengingatkan pemerintah daerah untuk memajukan tingkat perekonomian masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota. Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Limapuluh Kota Ir. H. Novyan Burano menje• Peserta Musrenbang RKPD serius mendengar sambutan ketua DPRD Darman Syahladi (f/her) laskan, pelaksanaan Mus-

Berasal dari pimpinan atau anggota Dapil V Provinsi Sumatera Barat, Bappeda dan Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman Provinsi Sumatera Barat, Bappeda dan DPPKAD Kabupaten Limapuluh Kota serta pejabat SKPD kabupaten atau dari unsur lain yang dipandang perlu. Fasilisator/Moderator Fasilisator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman yang memiliki persyaratan kompetensi dan kemampuan memandu pembahasan dan proses pengambilan keputusan, baik dalam sidang pleno maupun dalam kelompok diskusi.

• Novian Burano (f/her)

renbang dan RKPD dimaksudkan untuk melakukan penajaman, penyelarasan, klarifikasi, dan kesepakatan terhadap RKPD Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2013. Dijelaskan, Musrenbang RKPD merupakan forum antarpemangku kepentingan dalam rangka membahas rancangan RKPD. Di samping itu, Musrenbang RKPD juga merupakan wahana koordinasi dan komunikasi antar pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari program dan kegiatan pembangunan daerah sebagai perwujudan dari pendekatan partisipatif perencanaan pembangunan daerah. “Pendekatan partisipatif menjadi sangat penting karena diharapkan mampu menghasilkan program dan kegiatan prioritas yang betul-betul lahir dari kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan dan diusulkan langsung oleh masyarakat/ stake holders dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat,” sambung Novyan. Dikatakan, RKPD Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2013 disusun dengan mempertimbangkan hasil evaluasi dari pelakanaan program dan kegiatan pada tahun sebelumnya, progam dan kegiatan yang sedang berlangsung, serta memperhatikan rumusan program-program prioritas nasional dan nasional. Dengan demikian, imbuh Novyan, diharapkan akan terwujud sinkronisasi program dan kegiatan pembangunan di semua level pemerintahan, yang pada akhirnya akan bermuara kepada efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pembangunan daklam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Diharapkan dari forum Musrenbang RKPD ini akan dihasilkan daftar prioritas dan sasaran pembangunan daerah tahun 2013, disepakatinya rencana pembangunan daerah tahun 2013 berdasarkan tupoksi SKPD dan aspirasi masyarakat, serta tersusunnya rancangan RKPD tahun 2013 dengan indikator kinerja program kegiatan yang jelas, terukur, dan rasional,” jelas Novyan. Menurut Novyan, hasil Musrenbang dan RKPD ini selanjutnya akan dijadikan bahan untuk penyusunan rancangan akhir RKPD Kabupaten Limapuluh Kota dan sebagai bahan masukan untuk pembahasan rancangan RKPD Provinsi Sumatera Barat. Musrenbang RKPD ini akan dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal 28-29 Maret 2012. (yossarika)


1 - 15 APRIL 2012 | NO.77/XI/2012

Bertolak dari Beragam Persoalan dan Isu-isu Pembangunan... “Beragamnya permasalahan dan isu-isu pembangunan yang dihadapi oleh Kabupaten Limapuluh Kota, maka pada tahun 2013 ada enam prioritas dan sasaran pembangunan.”

kat pusat, provinsi, daerah hinggaq tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan; dan terlaksananya penetapan dan penerapan sisem indikator kinerja utama pelayanan publik yang selaras antara pemerintah pusat dan daerah. Untuk prioritas kedua, ketahanan pangan, menurut Bupati Alis Marajo, sasaran yang hendak dicapai yaitu meningETIKA membuka secara resmi katnya sarana dan prasarana infrastrukMusyawarah Perencanaan Pem- tur pertanian dalam rangka peningkatan bangunan (Musrenbang) Rencana ketersediaan pangan, optimalisasi pemanKerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2013 faatan lumbung pangan dan lahan tidur di Gedung Pertemuan Shago Bungsu, dalam rangka ketahanan pangan, dan opRabu (28/3), Bupati Limapuluh Kota dr. timalisasi upaya distribusi pangan untuk Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengatakan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota. bahwa pihaknya menetapkan sebanyak Pengembangan kawasan-kawasan enam prioritas dan sasaran pembangu- strategis, yang ditetapkan sebagai prinan dalam membangun daerah ini pada oritas ketiga, menurut Bupati Alis Marajo, 2013 mendatang. sasaran yang hendak dicapai yaitu menKeenam sektor prioritas tersebut, men- ingkatnya nilai investasi pada sektor prourut Bupati Alis Marajo, masing-masing porti, jasa, perkebunan dan pertambangan adalah reformasi birokrasi, ketahanan sesuai dengan peruntukan kawasan; dan pangan, pengembangan kawasan- berkembangnya industri pengolahan kawasan strategis, penanggulangan gambir, industri makanan dan minuman kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. serta industri tenunan dan sulaman. “Beragamnya permasalahan dan isu-isu Selanjutnya, meningkatnya produkpembangunan yang dihadapi oleh Ka- tivitas komoditi holtikultura, perkebunan, bupaten Limapuluh Kota, maka pada ta- peternakan dan perikanan unggulan hun 2013 ada enam prioritas dan sasaran daerah; meningkatnya kualitas pasara pembangunan,” kata Bupati Alis Marajo. tradisional yang ditunjang oleh pemasaApa sasaran yang hendak dicapai? Di- ran aneka produk yang terpadu dan terjelaskan Bupati Alis Marajo dalam fo- integrasi; meningkatkan aktivitas ekonomi rum Musrenbang RKPD itu, untuk sektor masyarakat melalui pembenahan sarana reformasi birokrasi, sasaran yang hendak dan prasarana infrastruktur penunjang dituju yaitu makin meningkatnya intensi- pariwisata; terlaksananya penataan katas pelayanan publik dan aparatur yang wasan-kawasan strategis di kabupaten; didukung oleh manajemen pelayanan tersosialisasinya manfaat tata ruang yang profesional SDM berintegritas, dan berdasarkan RTRW yang telah disahterlaksananya penerapan Standar Pelay- kan; tersedianya lahan untuk kelanjutan anan Minimal (SPM), standard operating pembangunan kantor pemerintah di IKK prosedur (SOP), validasi data kependudu- Sarilamak; dan terlaksananya sebagian kan yang up to date. pembangunan Selanjutnya, gedung kantor tertatanya IKK di Sarilamak. kelembaMasih untuk gaan birokrasi sktor pengempemerintah bangan kawasanmelalui konsolikawasan stratdasi struktural egis, sasaran berdasarkan lain yang hendak tugas pokok dan dicapai yaitu terfungsi instansi penuhinya inforpemerintah, masi data base peningkatan jalan kabupaten kualitas refordan nagari; termasi birokrasi, laksananya study perbaikan tata penetapan batas • IKK Sarilamak (f/ica) laksana (bussikawasan Kabuness process), paten Limapuluh Kota; tersedianya penepengembangan manajemen SDM, apara- tapan lokasi pasar kabupaten; tersedianya tur berbasis merit dan pencapaian kinerja lahan untuk pembangunan Terminal Tipe secara optimal; meningkatnya percepatan B di Sarilamak; terprogramnya pelayanan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan dan pengolahan sampah dan penetapan peraturan perundang-undangan di ting-

K

• Kegiatan Musrenbang (f/her)

lokasi TPA; terpeliharanya jaringan jalan dari pusat kecamatan menuju pusat kabupaten; terlaksananya disegn masjid kabupaten sebagai salah satu icon kabupaten; tersedianya lahan dan lokasi jaringan jalan sebagai pengalihan jalan nasional yang melewati IKK; dan terbangunnya fasilitas umum lainnya untuk menunjang percepatan kawasan-kawasan strategis. Untuk penanggulangan kemiskinan, yang menjadi prioritas keempat, menurut Bupati Alis Marajo, sasarannya yaitu meningkatnya volume dan akses permodalan yang disalurkan melalui koperasi, BPR, BMT, LKM, LKMA, dana bergulir dan perbankan pada UKM; meningkatnya keterampilan dan kreativitas UMKM dalam pengembangan dan pemasaran produk; dan menguatnya kelembagaan dan penguasaan teknologi petani. Sasaran lain yang hendak dicapai yaitu tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas; meningkatnya ketersediaan air bersih untuk penduduk miskin; meningkatnya pelayanan kesehatan pada penduduk miskin; meningkatnya pelayanan pendidikan untuk penduduk miskin; meningkatnya jaminan sosial pada penduduk miskin; meningkatnya akses permodalan bagi penduduk miskin; dan meningkatnya keterampilan tenaga kerja dan ketersediaan lapangan pekerjaan. Yang juga termasuk prioritas pada 2013 mendatang adalah pendidikan, yang diharapkan menjadi modal dasar bagi perkembangan dan kemajuan Kabupaten Limapuluh Kota ke depan. Menurut Bupati Alis Marajo, untuk sektor pendidikan, sasaran yang hendak dicapai yaitu meningkatnya pengamalan ABS-SBK dalam kehidupan sehari-hari masyarakat melalui pendidikan karakter. Sasaran lain yang hendak dicapai untuk sektor yang sama, menurut Bupati Alis Marajo, meningkatnya jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dari jenjang PAUD sampai SLTA; meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dari jenjang PAUD sampai SLTA; meningkatnya kualitas lulusan dalam rangka peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), dan menurunkan Angka Putus Sekolah (APS) pada seluruh jenjang pendidikan; dan berkembangnya program dan strategi peningkatan mutu pendidikan. Kesehatan, yang menjadi priotitas keenam, menurut Bupati Alis Marajo,

pembangunannya di tahun 2013 di Kabupaten Limapuluh Kota dilaksanakan dengan sasaran yaitu berkembangnya pengelolaan sampah dan lingkungan hijau yang berbasis masyarakat; meningkatnya jumlah, jaringan dan kualitas sarana dan prasarana kesehatan masyarakat; dan meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan. Masih di sektor kesehatan, menurut Bupati, sasaran lain yang hendak dicapai yaitu meningkatnya pelayanan kesehatan pada ibu, bayi dan balita dalam rangak menurunkan AKI, AKB dan AKABA; meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat dan pemberdayaan masyarakat; meningkatnya upaya-upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan beresiko tinggi; terkendalinya laju pertumbuhan penduduk melalui program KB; dan meningkatnya sanitasi lingkungan dan air bersih. Meningkat Pada kesempatan yang sama, Bupati Alis Marajo juga memaparkan tentang perkembangan kondisi riil di daerah yang dipimpinnya. Untuk angka laju pertumbuhan ekonomi, menurut Bupati, tiap tahun mengalami peningkatan. Kalau pada 2009 tercatat 5,45 persen, meningkat menjadi 6,02 pada 2010. Grafik peningkatan juga terjadi pada IPM (indeks pembangunan manusia). Dijelaskan Bupati Alis Marajo, angka IPM di Limapuluh Kota setiap tahun mengalami peningkatan, yaitu dari 69,52 pada 2007, menjadi 70,47 pada 2008, 70,82 pada tahun 2009, dan menjadi 71,22 pada tahun 2010. Untuk kemiskinan, grafiknya terlihat berfluktuasi. Kalau pada 2006 angka kemiskinan di Kabupaten Limapuluh Kota tercatat sebesar 16,19 persen, angka itu turun menjadi 14,79 persen pada 2007, dan turun lagi menjadi 11,01 persen pada tahun 2008. Setahun berikutnya, yaitu pada 2009, angka kemiskinan kembali turun menjadi 9,98 persen, dan pada 2010 naik tipis menjadi 10,48 persen. Kemajuan berarti juga dicapai di bidang kesehatan. Untuk angka kematian bayi, misalnya, pada 2010 tercatat 9,20 persen, turun dari tahun sebelumnya yang 11,20 persen. Sebaliknya, angka harapan hidup menurun yaitu 68,45 persen pada 2010 dari 68,95 setahun sebelumnya. Angka kematian balita juga mengalami penurunan, yaitu menjadi 11,20 persen pada 2010 dari 12,00 persen pada 2009. (yossarika)

WABUP TUTUP MUSRENBANG RKPD Musrenbang = Penyaringan Aspirasi dari Bawah Sarilamak – “Musrenbang ( Musyawarah Rencana Pembangunan) merupakan penjaringan aspirasi masyarakat atau perencanaan dari bawah (bottom-up planning). Sedangkan perencanaan dari atas (topdown planning) dilakukan dalam bentuk penyusunan dan penetapan arah kebijakan dan program prioritas pembangunan. Kombinasi dari kedua perencanaan ini kemudian akan dituangkan dalam Peraturan Bupati tentang RKPD Kabupaten dan Rencana Kerja SKPD”, sebut Wakil Bupati, Drs.Asyirwan Yunus, M.Si, saat menghadiri penutupan Musrenbang RKPD Kabupaten Lima Puluh Kota di gedung pertemuan Shago Bungsu, Kamis (29/3). Dihadapan peserta Musrenbang yang terdiri dari unsur masyarakat, pimpinan SKPD, stockholder, Forkominda, dan anggota DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota, Wabup mengakui masih adanya unsur dilematis dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Hal tersebut berkaitan dengan ketersediaan anggaran, kebutuhan pembangunan, dan peruntukan alokasi anggaran. Namun dilema tersebut akan diatasi dengan menerapkan enam prioritas pembangunan daerah sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2010-2015.

“Enam prioritas pembangunan daerah tersebut adalah reformasi birokrasi, ketahanan pangan, pengembangan kawasan-kawasan strategis, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan”, ungkap Wabup. Dengan telah ditetapkannya prioritas pembangunan tersebut, maka penetapan program, kegiatan, serta pengalokasian anggaran akan difokuskan kepada enam hal tersebut. Reformasi birokrasi akan diarahkan kepada peningkatan implementasi tata kelola pemerintahan melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat, dan menjunjung tinggi hukum yang berlaku. Ketahanan pangan akan difokuskan kepada peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur pertanian dalam rangka peningkatan ketersediaan pangan. Sedangkan pengembangan kawasan-kawasan strategis akan memfokuskan perhatian kepada peningkatan nilai investasi pada sektor properti, jasa, perkebunan, dan pertambangan sesuai dengan peruntukan kawasan. “Untuk menanggulangi kemiskinan, pemerintah daerah Kabupaten Lima Puluh Kota akan meningkatkan volume dan akses permodalan melalui lembaga perbankan seperti koperasi, BMT, BPR, LKM, dan sebagainya, serta peningkatan keterampilan dan kreatifitas

UMKM”, jelas Asyirwan Yunus. Lebih lanjut dituturkan oleh Wabup, bahwa bidang pendidikan akan diarahkan kepada peningkatan pengamalan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dalam kehidupan sehari-hari melalui pendidikan berkarakter, peningkatan jumlah dan sarana pendidikan, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik, serta peningkatan kualitas lulusan. Untuk bidang kesehatan, pemerintah daerah akan mengembangkan pengelolaan sampah dan lingkungan hijau berbasis masyarakat, peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, peningkatan perilaku hidup masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, serta pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui program KB. Menurut Ir. H. Novyan Burano selaku Kepala Bappeda yang menggagas acara ini, hasil Musrenbang RKPD pada tanggal 28-29 Maret 2012 ini akan dijadikan bahan penyusunan rancangan akhir RKPD Kabupaten Lima Puluh Kota dan sebagai bahan masukan untuk membahas rancangan RKPD provinsi Sumatera Barat dalam Musrenbang Provinsi pada tanggal 3-4 April 2012, dan bahan untuk membahas rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dalam Musrenbang Nasional pada akhir bulan April 2012. (Yossarika)


1 - 15 APRIL 2012 | NO.77/XI/2012

Berpeluang Menjadi Basis Pertanian di Sumatera Barat

• Panen Padi di sawah (f/her)

ingan irigasi yang rusak,” kata Kepala Dinas Tanaman produksi padi di Limapuluh Kota, tercacat mencapai Pangan Hortukultura dan Perkebunan, Ir M Yunus MT. 208.472,34 ton, atau setara dengan 131.754,52 ton beras. Dia menyebutkan, pada 2011 Pemkab Limapuluh Kota Dengan jumlah penduduk 350.699 jiwa dan tingkat kon“Dengan jumlah penduduk 350.699 jiwa sudah melakukan rehabilitasi Jaringan Irigasi Tingkat sumsi beras per kapita per-tahun sebesar 123,22 kg, maka Tani (JITUT) terhadap 25 kelompok tani, seluas diperlukan ketersediaan beras sebesar 43.213,13 ton bedan tingkat konsumsi beras per kapita per- Usaha 910 Ha. Kemudian juga Jaringan Irigasi Desa (Jides) ter- ras. “Artinya, pada 2011 Limapuluh Kota telah mengalami tahun sebesar 123,22 kg, maka diperlukan hadap 28 Kelompok Petani yang memiliki lahan sekitar surplus beras sebesar 88.541,39 ton,” jelasnya. 779, 2 Ha. Selain itu, dalam hal meningkatkan produksi Pelbagai upaya tersebut, katanya, dilakukan hal meruketersediaan beras sebesar 43.213,13 ton dan produktifitas padi petani juga diupaymuskan langkah pendukung Nota Kesakan melalui penerapan penggunaan banepakatan Gubernur Sumatera Barat beras.” tuan langsung benih kepada para petani. dengan Bupati, tentang Pencapaian Peningkatan produktivitas padi itu diuSurplus Beras 10 Juta Ton di Indonesia payakan, antara lain melalui penggunaan tahun 2014, yaitu peningkatan Indeks NILAH salah satu peluang yang dimiliki oleh Kabu- benih bermutu varietas unggul, melalui Pertanaman (IP) mencapai 2,06 persen. paten Limapuluh Kota, yaitu sebagai daerah yang bantuan langsung benih unggul (BLBU), Termasuk menanggapi surat dari Sekmenjadi basis pertanian di Sumatera Barat. Lihatlah baik lokasi Sekolah Lapadakab Limapuluh Kota Nomor 120/838/ pada 2011 lampau, Kabupaten Limapungan Padi Tanam SePUM-2011 tanggal 16 November 2011 tenluh Kota sudah berhasil menyumbangbatang (SL-PTS) mau pun tang Nota Kesepakatan Gubernur denkan prestasinya dalam hal pencapaian non SL-PTS. “Waktu itu, gan Bupati/Walikota se-Sumatera Barat. surplus beras hingga 88 ribu ton. kita telah memberikan Hingga awal 2012 lalu, Pemkab melalui Menelisik pencapaian tersebut, tidak bantuan benih padi non Dinas Tanaman Pangan Hortukultura salah kiranya jika kabupaten yang hibrida, untuk lokasi SLdan Perkebunan terus membangun terdiri dari 79 kenagarian itu dikenal PTS sebanyak 360 kelompelbagai terobosan. Di antaranya, memapik sebagai negeri lumbung beras di • M Yunus (f/her) pok tani dengan jumlah buat sasaran luas tanam, panen dan Sumbar. Hingga 2012 ini, Pemerintah benih 225.000 kg dan laproduksi komoditi tanaman pangan terKabupaten Limapuluh Kota di bawah han seluas 9.000 Ha,” ujar M Yunus. hadap seluruh wilayah pertanian di 13 Kecamatan. Dari kepemimpinan Bupati dr Alis Marajo Selain itu, untuk lokasi non SL-PTS awal tahun ini, Pemkab menargetkan sasaran tanam Dt Sori Marajo dan Wabup Drs Assirsebanyak 91 kelompok tani dengan jum- seluas, 47.322 Ha, sasaran panen seluas 46. 331 Ha denwan Yunus, terus melahirkan pelbagai lah benih 25.000 kg dan lahan seluas gan 230.165,06 ton hingga pengujung 2012 ini. kebijakan sebagai upaya peningkatan 1.000 ha. M Yunus juga menambahkan, Selain itu, Dinas Tanaman Pangan juga telah mengemproduksi pertanian masyarakatnya. intensifikasi pertanian juga merupa- bangkan penggunaan ubi kayu dengan bermacamMelalui Dinas Tanaman Pangan Horkan salah satu faktor yang menentu- macam produk turunannya. “Di antaranya mengemtikultura dan Perkebunan, Pemkab Likan peningkatan produksi padi. Selain bangkan produksi jagung, ubi kayu dan ubi jalar serta • Alis Marajo (f/her) mapuluh Kota terus membentuk tatanpenggunaan varietas unggul, pengola- pemngembangan panen perkebunan rakyat. Mulai dari an sistem pertanian. Di antaranya, peningkatan indeks han tanah secara baik penyediaan air untuk pertanian kacang tanah, cabai, ketimun, tomat, terung, pisang, pertanaman (IP) mencapai 2,06. “Dalam hal ini, untuk yang cukup, penggunaan pupuk berimbang, serta pem- kakao, manggis, kakao, jeruk hingga berbagai hasil tanapeningkatan produksi padi, kita sudah menerapkan pola berantasan hama dan penyakit tanaman. man perkebunan lain,” imbuhnya. (mamad) pembangunan dan perbaikan/ rehabilitasi terhadap jarSebab, katanya, berdasarkan kondisi di lapangan,

I

Salurkan Bantuan Peralatan Tani untuk Gapoktan

P

• Asyirwan Yunus (f/her)

EMKAB Limapuluh Kota tidak hanya berani dalam mengambil langkah dan kebijakan, tetapi juga getol memberi motiVasi kepada masyarakat petani yang tergabung

dalam kelompok tani. Apalagi bagi daerah yang dinilai memiliki lahan dan SDM yang cukup berpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah yang berbasis pertanian. Seperti bantuan peralatan terhadap beberapa kelompok tani di Nagari Sungai Beringin Kecamatan Payakumbuh. Subsidi bantuan peralatan berupa alatalat pertanian bernilai Rp185 juta itu, merupakan subsidi Pusat yang dijuluk oleh Pemkab melalui proposal. Salah satunya diterima oleh Gabungan kelompok tani (Gapoktan) “Beringin Sakato” yang bernaung di daerah setempat. Kepala Dinas Pertanian Limapuluh Kota, M Yunus, menyebutkan, disamping bertujuan membantu kelompok tani, bantuan peralatan bagi kelompok tani merupakan subsidi khusus dari pemerintah pusat melalui pemerintah daerah guna menunjang peningkatan hasil pertanian khususnya di daerah kenagarian. Alat-alat itu, terdiri dari 8 unit mesin Treser (mesin angin padi), 2 unit Riper (alat pemotong padi), serta 10 buah ter-

pal plastik. Sementara itu, Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. Asyirwan Yunus mengatakan, ara petani yang tergabung dalam organisasi kelompok tani maupun yang tidak tergabung di Kabupaten Lima Puluh Kota seharusnya mampu lebih mandiri. Caranya, bekerja secara terprogram dan mengedepankan kefprofesionalan kerja di berbagai bidang usaha pertanian. Menurut Asyirwan, sudah saatnya masyarakat mengikuti pergeseran teknologi dengan selalu menyempatkan diri untuk belajar dan mencari ilmu. Baik secara berkelompok melaui kegiatan organisasi maupun lewat media lainnya. “Jika semua masyarakat menyadari pentingnya ilmu untuk berbagai kegiatan itu, maka kedepan Kabupaten Lima Puluh Kota yang kaya potensi akan lebih sejahtera masyarakatnya,” kata Asyirwan dalam suatu acara panen perdana padi organik beras merah, di salah satu lahan Kelompok Tani di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, beberapa waktu lalu.

Panen padi organik yang bakal diberlakukan di seluruh Kecamatan tersebut, turut dihadiri Camat Gunuang Omeh Irwandi SH, para Petugas Penyuluh Pertanian, pemuka masyarakat dan para anggota Kelompok Tani. Wabup Asyirwan Yunus mengatakan, sesuai kemampuan keuangan daerah, Pemkab Lima Puluhkota secara bertahap akan terus berupaya membenahi berbagai fasilitas dan kebutuhan masyarakat secara umum. Tinggal sekarang, masyarakat atau petani harus pula mengiringinya dengan upaya kerja lebih terprogram dan professional. Menurutnya, keberhasilan kelompok masyarakat yang terorganisasi dalam kelompok tani untuk menghasilkan usaha taninya sudah mulai membuahkan hasil. Seperti yang telah dilakukan Kelompok Tani Lengkok Mekar dalam membuat pupuk organic dan telah dilakukan percontohan dalam penggunaan pupuk buatan dengan tanaman padi beras merah.(mamad)


1 - 15 APRIL 2012 | NO.77/XI/2012

Cinta Ditolak Sirompak Bertindak Roni Febriandi

B

asirompak merupakan budaya nagari Taeh Baruah yang disahkan masyarakatnya. Basirompak berasal dari kata dobrak, rampok, mengambil secara paksa, yang artinya memaksa batin seseorang sesuai dengan keinginan orang yang melakukannya, dengan bantuan kekuatan gaib. Ini merupakan suatu bentuk upacara ritual magis yang dilakukan oleh seorang pawang sirompak dengan tujuan menaklukkan hati seorang perempuan yang telah menghina seorang lakilaki. Seperti santet, pelet dan sebagainya. Tidak dapat dipungkiri bahwa basirompak sebagai aktivitas ritual magis pada akhirnya kurang disukai oleh sebagian masyarakat di nagari Taeh Baruah kecamatan Payakumbuh. Hal itu disebabkan oleh fungsi serta akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas tersebut. Banyak perempuan yang menolak cinta seorang pemuda, tidak saja berbalik tergila-gila, tetapi juga benar-benar menjadi gila. Terdengarnya seperti ritual voodoo memang. Kegiatan basirompak ini dilaksanakan di tujuh tanjung yang terdapat di nagari Taeh Baruah. Sebelum melakukan upacara, pihak yang meminta penyelenggaraan upacara terlebih dahulu harus menyiapkan pambaokan (sesajian) berupa nasi kuniang, bareh rondang bungo pangia-pangia, kemenyan, serta salah satu unsur yang ada pada diri perempuan yang dituju seperti rambut, kuku, bagian dari pakaian, foto, dan lain sebagainya. Dengan kelengkapan tersebut, pawang sirompak melaksanakan tugasnya. Masing-masing tanjung didatangi lalu tukang sirompak menyiapkan sesajian dan membakar kemenyan, kemudian mendendangkan mantra-mantranya. Hal ini dilakukan berturut-turut di ke tujuh tanjung tersebut. Keberadaan tukang sirompak pada saat itu menjadi tumpuan para pemuda yang ditolak cintanya, sebagai kelanjutan dari legenda si babau. Mereka diperkirakan masih melakukan aktivitas ritual magis basirompak secara legal sampai tahun 1950an. Bahkan tahun 2000an pun, praktik itu masih berjalan walau diselenggarakan secara sembunyi-sembunyi. Sejak perkembangan Islam di Minangkabau yang pada awal abad ke-14 dan secara luas menjadi agama mayoritas, maka masyarakat mulai berpegang dan berpedoman kepada ajaranajaran Islam dalam menjalani hidup keseharian. Hal-hal yang lazim oleh masyarakat, seperti kegiatan menyabung ayam, praktik-praktik yang menyertakan unsur-unsur animisne, dan berbagai unsur kebudayaan Minangkabau lama lainnya yang dirasa bertentangan dengan ajaran Islam mulai ditinggalkan, termasuk basirompak sebagai aktivitas ritual magis, yang tata cara penyajian dan tujuannya didasarkan pada kepercayaan terhadap kekuatan magis. Kondisi ini karena ajaran Islam mengharamkan kegiatan yang didasarkan pada kekuatan magis atau kekuatan-kekuatan lainnya yang berasal dari roh-roh nenek moyang, dewa-dewa dan lain-lain. Basirompak sebagai aktivitas budaya yang memiliki kandungan musikal, berada pada posisi sulit untuk berkembang dalam kehidupan masyarakat moderen. Sejak awal tahun 1970an aktivitas basirompak diperkirakan mulai hadir ke dalam bentuk sebuah seni pertunjukan yang berorientasi hiburan. Tentu saja dari segi isi dan bentuk penyajiannya disesuaikan dengan kebutuhan sebuah pertunjukan yang bersifat hiburan. Misalnya, aktivitas ritual magis basirompak yang biasanya diselenggarakan di tempat-tempat yang sepi. Kini, untuk kepentingan hiburan tentu harus mencari keramaian. Mulailah disediakan sarana dan prasarana yang memadai, umpamanya diselenggarakan pada pesta-pesta perkawinan, atau pesta-pesta yang diadakan anak nagari dalam rangka menyambut hari besar keagamaan atau hari-hari besar nasional. Kehadiran kesenian basirompak ini tidak terlepas dari peranan Murni Jamal yang pada tahun 1977 memperkenalkan aktivitas basirompak ke dunia luar, yaitu ke ASKI yang sekarang dikenal dengan STSI padangpanjang. Pada saat itu basirompak dihadirkan sebagai sebuah bentuk seni pertunjukan musik tradisional milik masyarakat nagari Taeh Baruah, yaitu sebuah pertunjukan musik tradisional yang dimainkan oleh seorang peniup saluang sirompak dan dua orang tukang dendang. Aktivitas basirompak adalah seni pertunjukan yang ikut memperkaya khazanah musik tradisional Minangkabau pada umumnya dan khususnya musik tradisional yang dimiliki oleh masyarakat di nagari Taeh Baruah.(int)

Melongok Sirompak Taeh yang Sudah Memudar

Dendang sang Pawang yang Meremukkan Hati Para Dara

Ia berteriak, histeris, mencekam miris. Tak lagi kuasa menahan sakit dan tangis, ia t’lah dikalahkan... magis. Disaat hilang jalanya akal, lelakinya bisa mengatur segala asa. Ketika membuka mata kita tidak tau fakta atau maya.

B

egitulah sepenggal cuplikan dari sirompak Taeh, yang berasal dari pinggiran kota kecil yang mereka sebut dengan Taeh Baruah—sebuah nagari yang berada di daratan Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Nagari yang terletak di bawah kaki Bukit Bungsu ini menyimpan berjuta cerita, misteri yang terbenam, yang takkan pernah hilang dan redam dari ingatan. Saluang sirompak, bambu kecil lima lobang. Mereka juga menyebutnya talang. Setiap titiknya akan mengantarkan kita pada sebuah rahasia. Begini dulu ceritanya, “basirompak” yang berarti dobrak atau memaksa mereka gunakan sebagai magis atau kekuatan sihir. Ketika perempuan di ujung mudanya dihadapkan pada suatu pilihan matang, takkan relakan ia berlalu dengan orang sembarangan. Lelaki menuntutnya me-

milih satu jalan, cinta ditolak sirompak bertindak. Menguasai ingatan seseorang takkan berpaling dengan lainnya, adalah tujuan. Saluang lagu pengantar tidurnya, syair-syair akan melelapkanya, mantera menghembuskan pesannya, dan gasing akan menyelesaikan akhirnya. Inilah cara mereka membuat wanita lupa dan gila, lelaki telah berhasil menguasainya. Wanita punya hak yang sama untuk bebas dari ikatan. Mungkin mereka adalah tuan bagi orang lain. Tapi mereka adalah majikan bagi dirinya sendiri. Bahwa “merompak” mengakibatkan penderitaan, penyakit dan kecacatan. Merompak, cinta ditolak sirompak bertindak. Mereka hidup di bawah bayang-bayang. Wanita malang yang diperbudak alam bawah sadarnya. Tak peduli siang ataupun malam, sirompak membutakan hati dan membuat orang yang dikendalikannya hanya memikirkan lelaki yang telah memperbudaknya. Dendang dan dari sang pawang telah mengalun di tengah kesunyian malam, dan orang yang dituju tak lebih dari sekedar boneka yang diperbudak akal sehatnya. Tali gasing telah memutar hatinya seperti roda-roda yang menggelinding tanpa arah. Wanita yang terkena bukan lagi orang yang sama. Dia telah kalah ! Inilah kebiasaan yang terjadi dahulunya. Saat seorang wanita tak bisa menjaga si-

kapnya, saat wanita lupa akan kodratnya, lelaki akan menguasainya dengan ‘sijundai’. “Walaupun nilai-nilai kehidupan telah bergeser, dan ritual magis yang memperbudak akal sehat itu telah berubah menjadi sebuah kesenian, bukan berarti kita harus melupakan nilai yang terkandung di dalamnya, ataupun melupakan luka yang telah digoreskan dahulunya oleh ritual ini. Tapi kita jadikan sebagai komparasi historis di balik makna yang telah diwariskan oleh para pendahulu yang menciptakannya,” jelas Mak Emi, anggota sirompak Taeh. Adapun makna dari dendangnnya yaitu memanggil orang yang dituju, tambah Mak Emi. Pada sekarang ini kesenian sirompak telah mulai memudar dimakan zaman. Para pemuda, khususnya pemuda Taeh Baruah, tidak begitu semangat untuk melestarikan. Mereka lebih condong untuk berseni di musik zaman sekarang, serta melupakan kesenian asli daerah. “Sekarang upaya untuk melestarikan hanya melewati acara baralek, batagak pangalu, acara pemuda, itupun hanya terkadang. Beberapa tahun belakangan tampil di Jakarta, dan setiap acara pekan budaya di Limapuluh Kota juga ditampilkan,” ujar Yeri, tokoh masyarakat setempat. “Semoga kesenian sirompak taeh ini tetap dilestarikan oleh para pemuda, khususnya yang berada di Taeh Baruah,” tambah Yeri.(srirahmi)

Harau Raih 2 Paket Pariwisata

K

EPALA Bidang Kepariwisataan pada Dinas Buparpora Limapuluh Kota Ali Hasan mengatakan, Kelompok Taman Rekreasi dan Permainan Anak Lembah Harau Nagari Harau dan Kelompok Pedagang Sarasah Boenta Nagari Tarantang mendapat alokasi dana Program Nasional Pemberdayaan • Ali Hasan S.Sos Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata Tahun Anggaran 2012 dalam rangka pemberdayaan kelompok wisata di kawasan Harau Resort. Diraihnya bantuan paket PNPM Mandiri Pariwisata ini hasil kerja keras tim Disbudparpora. Berdasarkan SK Dirjen Pengembangan nomor 12/KEP/ DPDP/I/2012 tertanggal 3 Januari 2012, Kabupaten Limapuluh Kota memperoleh alokasi sebesar Rp150 juta untuk 2 kelompok wisata yaitu Kelompok Sarbun Nagari Tarantang dan Kelompok Taman Rekreasi permainan anak Lembah Harau Nagari Harau. Dalam memfasilitasi program ini, sebelumnya telah ditindaklanjuti lewat kelompok, terutama untuk profil nagari wisata, kelompok sasaran serta menunjuk tim teknis kabupaten. Dimaksudkan, kegiatan ini

tepat sasaran dan berdampak pada ekonomi masyarakat terutama masyarakat yang berada di lokasi wisata. ”Untuk itu, kita masih menunggu petunjuk pelaksanaan dari Kemenparekraf sehingga dapat dipedomani dalam kebijakan daerah di bidang pariwisata supaya kegiatan tersebut lebih terarah dan tepat sasaran sesuai dengan RPJM daerah,” kata Ali Hasan.(yossarika)

• Objek wisata Lembah Harau di Kabupaten Limapuluh Kota (f/int)


1 - 15 APRIL 2012 | NO.77/XI/2012

Piobang Memenuhi Syarat Sebagai Bandara Perintis • Novian Burano - Ketua BAPPEDA Kab Limapuluh Kota

• Drh Armen - Wakil Ketua DPDR Kab Limapuluh Kota

Lokasi Bandara Piobang (f/her)

“Diharapkan pemkab dan pemko perlu serius mengupayakan bagaimana kepala daerah mampu meyakinkan pihak TNI AU dan Dephub, agar rencana pembukaan Bandara Piobang terealisasi.”

H

ARAPAN dan keinginan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota untuk memiliki bandara (bandar udara) sendiri tampaknya tidak hanya harapan kosong semata. Sebab, pembukaan Bandara Piobang yang berlokasi di Kecamatan Payakumbuh itu sudah menjadi agenda serius bagi Pemkab Limapuluh Kota. Pasalnya, penyelesaian administrasi dari TNI AU akan diproses secepatnya. Sementara Detail Enginering Desain (DED) sudah dikirim ke Pemprov Sumbar dan Departemen Perhubungan (Dephup). Masyarakat Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh, sangat berharap persetujuan dari TNI AU maupun Menteri Perhubun-

gan segera keluar. Wakil Ketua DPRD Limapuluh Kota, Armen dan salah seorang anggota DPRD, E. Dt. R. Junjungan, yang dihubungi di gedung dewan setempat, Senin (12/3), sangat berharap agar pihak pihak yang berwenang, memberikan persetujuannya. Sehingga masyarakat Luak Limopuluah, Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh, akan sangat bersyukur dengan terbukanya bandara itu. Menurut mereka, manfaat yang akan diperoleh setelah Bandara Piobang berfungsi nanti, akan sangat banyak. Selain mampu meningkatkan ekonomi daerah, juga ekonomi masyarakat di dua daerah ini. Karena itu, untuk lebih meyakinkan pihak Dephub, Walikota Payakumbuh dan Bupati Limapuluh Kota, membuat surat permohonan bersama yang ditekan kedua kepala daerah, yang ditujukan ke Menteri Perhubungan. “Kami sangat mendukung pembukaan Bandara Piobang. Diharapkan pemkab dan pemko perlu serius mengupayakan bagaimana kepala daerah mampu meyakinkan pihak TNI AU dan Dephub, agar rencana pembukaan Bandara Piobang terealisasi, sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah 2010-2015,” ujar E. R. Dt. Junjungan seperti dikutip Har-

ian Haluan. Ketua Bappeda Limapuluh Kota, Novian Burano, mengakui saat ini jajaran pemkab sesegeranya melakukan negoisasi, baik dengan pihak TNI AU melalui dialog, maupun dengan Departemen Perhubungan melalui surat dan pertemuan. “Pokoknya kita sangat serius mengupayakan agar dapat meleksanakan pembukaan Bandara Piobang sampai berfungsi seperti layaknya sebuah lapangan terbang perintis,” sebutnya. Menurut Novian, Bandara Piobang dinilai sudah memenuhi syarat sebagai bandara perintis. Karena itu, di Piobang direncanakan sebagai pusat pelatihan pilot di wilayah Sumatera. Apalagi pihak swasta sudah ada yang menyatakan minatnya untuk membangun bandara itu. “Mudah-mudahan semuanya akan terealisasi sebelum berakhirnya tahun 2015 mendatang,” ulasnya. Dikatakan, dengan adanya bandara perintis di daerah ini, maka komoditi masyarakat Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh, seperti telur, daging ayam, jeruk siam Gunung Omeh (Jesigo), serta berbagai jenis sayuran, akan cepat sampai di pasar-pasar luar daerah. Sehingga konsumen disuguhi aneka makanan segar, ujarnya. (mamad)

KOMENTAR-KOMENTAR Muslim Kasim, Wagub Sumbar

Josrizal Zain, Wali Kota Payakumbuh

Pemprov Sumbar Tertarik

Sangat Strategis Dihidupkan

EMPROV Sumbar tertarik untuk menghidupkan kembali Bandara Piobang di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota. Kita sangat mendorong Bandara Piobang dihidupkan kembali. Kita akan bahas ini bersama Pemkab Limapuluh Kota. Setidaknya, Bandara Piobang bisa menjadi Bandara alternatif setelah Bandara Internasional Minangkabau di Padangpariaman.(mds)

ANDARA Piobang strategis untuk dihidupkan. Bandara tersebut akan menambah akses transportasi udara, sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota dalam wilayah Sumbar Bagian Utara.(mds)

Syafrudin Karimin, Tokoh Masyarakat

Rasdison, Kadishub Limapuluh Kota

Sangat Layak Diaktifkan Kembali

Tergantung dari Tanah Lokasinya

P

D

ILIHAT dari sudut pandang ekonomi makro, lapangan terbang Piobang sangat layak untuk diaktifkan kembali. Hal tersebut didukung oleh sifat ekonomi di dua daerah yang selama ini memang tumbuh dari masyarakat. Ditambah lagi posisi stategis yang dimiliki oleh Lima Puluh Kota dan Payakumbuh pasca gempa Sumbar beberapa waktu lalu. Dengan adanya lapangan terbang, apalagi jika wacana jalan tembus Suliki-Pasaman benarbenar terwujud, dinilai akan bisa membantu perkembangan ekonomi di dua daerah khususnya dan daerah-daerah tetangga umumnya seperti Bukittinggi, dan Tanah Datar. Kalau bandara Piobang ada, komoditi pertanian atau peternakan bahkan dari daerah lain di Sumbar, bisa dikirim cepat ke Singapura, Malaysia, atau ke berbagai daerah.(mds)

B

B

ICARA tentang kelanjutan lapangan terbang Piobang, secara tak langsung akan bisa aktif, minimal untuk lapangan terbang kegiatan sekolah penerbangan yang sedang direncanakan. Namun, kalau memang kebutuhannya mendesak seperti Pasaman Barat, tidak tertutup kemungkinan Kabupaten Limapuluh Kota juga bisa memiliki lapangan terbang perintis itu. Sebab jika tanah untuk lokasi sudah bebas diserahkan masyarakat, pemerintah pusat tentu akan lebih mudah membantu pembangunan beserta pengadaan peralatannya.(mds)


1 - 15 APRIL 2012 | NO.77/XI/2012

PEKAN AN BUDAYA BUDAYA MERIAH MERIAH PEK Bukti Kepedulian Pemkab Tumbuh Kembangkan Seni Budaya

Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Limapuluh Kota dalam laporannya. Menurut dia, acara pembukaan yang dimulai pada jam 14.30 WIB, dimeriahkan dengan iring-iringan peserta pawai Budaya yang diikuti oleh utusan seluruh kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota. “Kontingen peserta Pawai Budaya start di depan SDLB Nagari Tarantang dan finish di Medan Nan Bapaneh.Peserta disambut oleh Bupati, Muspida dan Ketua DPRD di panggung utama, dan peserta akan mengadakan atraksi budaya”, jelas Nengsih. Dilanjutkan dengan pembukaan pekan Budaya di pentas utama yang ada di Medan Nan Bapaneh, yang dimeriahkan oleh pertunjukan tari Gelombang, tari piring dari Kecamatan Guguak, dan Dabuih dari Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh. Pekan Budaya ini menampilkan berbagai macam bentuk seni dan budaya yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota. Festival Randai digelar pada tanggal 2 s/d 6 April, tari Minang kreasi dipertontonkan pada tanggal 5 s/d 6 April 2012, sementara pada tanggal 3 s/d 4 April 2012 para pengunjung akan menyaksikan lomba qasidah rebana.

Pekan Budaya juga dimeriahkan oleh penampilan eksebisi instrumen Talempong Talang Pitunang dari Nagari Talang Maua, Kecamatan Mungka (2/4), Talempong Oguang dari Nagari Muaro Paiti Kecamatan Kapur IX (3/4), seni Kecapi Situjuah Ladang Laweh dari Kecamatan Situjuah Limo Nagari (4/4), Talempong kreasi Pinago Limbanang dari Kecamatan Suliki (5/4), serta Salawat Dulang Nagari Ampalu Kecamatan Lareh Sago Halaban (6/4). Tak hanya itu, pihak panitia juga menyelenggarakan berbagai perlombaan yang berhubungan dengan seni dan budaya. Seperti lomba tari Minang kreasi, qasidah rebana, Talempong Pacik, dan lomba penyanyi pop Minang. Sekdakab Resman, meminta semua pegawai di Kabupaten Limapuluh Kota, ikut serta menyukseskan kegiatan ini. “Mari kita ramaikan dan sukseskan acara Pekan Budaya ini. Selama acara berlangsung, diharapkan kepada seluruh pimpinan SKPD dan para staf yang berjenis kelamin pria untuk berpakaian Guntiang Cino, Sisampiang, dan memakai peci. Sementara yang wanita memakai baju kuruang dan aksesoris yang melambangkan daerah Limapuluh Kota dan Minangkabau pada umumnya. (mamad)

Berbagai penampilan atraksi dalam kegiatan pembukaan Pekan Budaya Kabupaten Limapuluh Kota 2012 (f/joi)

CMYK

K

epedulian Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota terhadap budaya cukup tinggi. Sebagai bukti, perhelatan akbar Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Limapuluh Kota, yang bernama Pekan Budaya (PB) terus digelar setiap tahun. Untuk tahun 2012 mengangkat tema “Mambangkik Tradisi, Mambangun Nagari” digelar dari tanggal 2 hingga 7 April 2012 di Medan Nan Bapaneh Katian Putuih, Tarantang Kecamatan Harau. Dibuka oleh Bupati Alis Marajo, Senin (2/4). Tutut hadir unsur Muspida, Ketua DPRD Darman Sahladi beserta anggota, Wabup Asyirwan Yunus, Sekdakab Resman, bundo kanduang, ninik mamak, sejumlah Kepala SKPD, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Sumbar, Drs.H.Burhasman,MM, Kepala Taman Budaya Propinsi Sumbar, Effiarti,SSn dan ratusan undangan lain. “Pekan Budaya ini digelar dalam rangka menggali, membina, dan menumbuh kembangkan kesenian tradisional, para pengrajin, pelaku kuliner, dan memberikan support kepada generasi muda, sanggar-sanggar seni, para seniman sekaligus merupakan kalender tetap Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota”, tutur Nengsih, S.Pd, M.Pd Kepala Bidang


1 - 15 APRIL 2012 | NO.77/XI/2012

FESTIVAL TALEMPONG PACIK MERIAHKAN PEKAN BUDAYA Bertindak sebagai juri pada festival tersebut adalah Islamidar selaku maestro seni Propinsi Sumatera Barat, Wilda Afifa, S.Sn dari Payakumbuh dan Alfalah, SSn, MSn selaku dosen seni dari Padang Panjang. Ali Hasan, S.Sos yang bertindak sebagai ketua penyelenggara berharap dengan adanya momen ini diharapkan dapat memacu keinginan pemuda Lima Puluh Kota dalam melestarikan kesenian Talempong pacik ini. Peserta lomba diwajibkan memainkan talempong pacik dengan membawakan lagu Mudiak Harau, On-

dang Sarilamak, dan Kelok Sambilan(saluang) yang benar-benar berasal dari Kabupaten Lima Puluh Kota dan mencerminkan Lima Puluh Kota seutuhnya. Bupati, dr. Alis Marajo selain memantau pelaksanaan pekan budaya juga memberikan perhatian khusus terhadap kelestarian kesenian ini, karena menurut beliau jarang anak muda yang mau memainkan alat musik ini, sehingga diharapkan kedeopannya semakin banyak anak muda yang mau melestarikan kesenian asli minangkabau ini . (mike)

• Bupati Alis Marajo menyaksikan Group Talempong Pacik Talamau (f/joi)

• Islamidar - Maestro Kesenian Tradisional Kabupaten Lima Puluh Kota(f/joi)

•Bupati Alis Marajo juga ikut memainkan talempong pacik untuk memeriahkan Pekan Budaya.(f/joi)

CMYK

T

ARANTANG – Bupati Lima Puluh Kota, dr Alis Marajo memperlihatkan keseriusannya dalam melestarikan budaya Minang Kabau yang hampir punah, misalnya saja keberadaan kesenian talempong pacik yang berasal dari Kabupaten Lima PUluh Kota ini. Sedikitnya 18 group kesenian talempong pacik yang ada di kabupaten Lima Puluh Kota memperlihatkan kemampuan terbaiknya di depan Bupati dalam rangka memeriahkan Pekan Budaya yang digelar di medan nan bapaneh, Tarantang (4/4).


1 - 15 APRIL 2012 | NO.77/XI/2012

“Jangan sampai Masyarakat Jadi Tamu di Daerahnya Sendiri” • Jalan menuju Nagari Tarantang dan Lembah Harau (f/ica)

Asyirwan Yunus mengingatkan SKPD terkait mening- dan Asisten Demang Datuk Kodoh Nan Hitam. katkan pelayanan kepada setiap wisatawan. “Saat menDalam website resmi Dinas Kebudayaan Pariwisata gadakan dialog interaktif dengan masyarakat di Radio Pemuda dan Olahraga Limapuluh Kota, Lembah HaRRI Jakarta pada 14 Maret 2012, para pendengar yang rau sudah dikenal sejak jaman pra kemerdekaan kapernah berkunjung ke Lembah Harau mengeluhkan rena pada waktu itu sudah dipopulerkan oleh orang kurangnya infrastruktur kepariwisataan yang men- kulit putih melalui cap dagang dengan tulisan Arau unjang keindahan alam Lembah Harau. Jika kita ingin Valley dan termasuk ke dalam tujuh keajaiban tebing meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari dalam di dunia, dimana sudah dikunjungi oleh Ratu Belanda dan luar negeri, hal ini harus segera dibenahi oleh di- saat melintasi Solok dan Danau Singkarak. Hal ini menPAKAH Anda pernah berkunjung ke Nagari nas terkait,” sebut Asyirwan. jadikan kajian terhadap Lembah Harau sejajar dengan Tarantang di Kecamatan Harau? Ini sebuah naSebuah Pohon Besar Kebun Raya Bogor. gari yang merupakan bagian dari wilayah penMenurut tambo, Nagari Tarantang berasal dari nama Nama Harau sendiri berasal dari kekaguman Asisten dukung IKK (ibu kota kabupaten) Limapuluh Kota. Tapi sebuah pohon besar yang dulu tumbuh di daerah pe- Residen Lima Puluh Kota F. Rinner yang terpesona sayangnya kondisi Tarantang hari ini tidak seperti sta- mukiman penduduk sekarang. Pohon Tarantang yang melihat keadaan alam Lembah Harau. Sambil berdetus mentereng yang disandangnya. sangat besar tersebut terlihat jelas meski dari jauh, dan cak kagum, beliau mengucapkan, “Hemel, hemel..” yang Azirman Dt. Mangkuto, Wali Nagari kemudian dijadikan nama bagi Nagari dalam bahasa Belanda berarti indah dan mempesona Tarantang, mengakui realitas tersebut. seluas 22,63 KM2 yang sekarang dihuni seperti surga. Sejak kedatangan F. Rinner tersebut, keinMenurut Azirman, porsi pembangunan oleh 540 Kepala Keluarga (KK) dengan dahan Lembah Harau terkenal dengan nama “Hemel yang diterima oleh nagarinya masih jumlah penduduk 2.068 jiwa. Arau (Surga Arau) dan kemudian disingkat menjadi Hasedikit. “Meski pun berada di dekat puNagari Tarantang yang memiliki dua rau. sat pemerintahan kabupaten, namun jorong, yaitu Tarantang dan Lubuak Objek wisata Lembah Harau (Harau Valley) dikukuNagari Tarantang belum sepenuhnya Limpato, memanjang dari timur ke hkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan Goverdiperhatikan oleh pemerintah daerah,” barat dan berada diantara dua bukit, ment Besluit (GB) tanggal 10 Januari 1933 Nomor 15 Stbl ujar Azirman kepada Sinamar di kanyaitu bukit Rangkak dan bukit Pandan. Nomor 24 dengan status sebagai cagar alam seluas 315 tornya, Kamis (22/3). Ada pun batas-batas Nagari Tarantang Ha. Kemudian dilakukan pengukuran ulang oleh PerMeski pun Lembah Harau berada di adalah sebelah utara berbatas den- lindungan dan Pelestarian Alam (PPA) pada tahun 1979 wilayah Nagari Tarantang, menurut gan Jorong Harau Nagari Harau, seb- dengan luas defenitif di lapangan adalah 298 Ha (Witari Azirman, namun pengelolaan objek elah selatan berbatas dengan Jorong Heiza, 1985). wisata tersebut sepenuhnya berada Sarilamak Nagari Sarilamak, sebelah Setelah kemerdekaan Indonesia, objek wisata Lembah di tangan pemerintah daerah. Nagari timur berbatas dengan Jorong Keting- Harau dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia berhanya mengutip biaya sewa tempat gian Nagari Sarilamak, dan sebelah dasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indountuk pengunjung yang ingin berkebarat dengan Jorong Solok Dalam Na- nesia Nomor 478/Kpts/Um/8/1979 tanggal 2 Agustus 1979 mah. Biaya sewa tersebut akan dibagi gari Solok Bio-Bio. tentang Perubahan Statusnya Lembah Harau Menjadi untuk kas jorong yang menjadi lokasi Meski pun mengandalkan keindahan Taman Wisata seluas 27,5 Ha. Sejak tahun 1979 Lembah perkemahan, karang taruna, dan biaya alamnya sebagai objek wisata, dari segi Harau menjadi kawasan taman wisata dan cagar alam. keamanan. •  Azirman - Walinagari Tarantang (f/ica) pendidikan Nagari Tarantang memiliki Sejak Lembah Harau menjadi kawasan wisata, maka Dijelaskan, sebagian masyarakat sarana pendidikan dari tingkat PAUD objek wisata Lembah Harau dikelola oleh Pemerintah Tarantang menjadi penopang bagi pelaksanaan pari- hingga SMP. Bahkan di Nagari Tarantang terdapat Se- Daerah Tingkat I Sumatera Barat berdasarkan Peratuwisata di Lembah Harau, dengan menjadi pedagang, pe- kolah Dasar Luar Biasa (SDLB). Tak hanya dari sektor ran Pemerintah Nomor 24 Tahun 1979 tentang Penyeramandu wisata, dan tukang parkir. Sementara masyarakat pariwisata, masyarakat Nagari Tarantang juga bekerja han Sebagian Urusan Pemerintah dalam Bidang Kepayang lain berprofesi sebagai petani dan ragam profesi sebagai petani, peternak, dan ragam profesi lainnya. riwisataan kepada Daerah Tingkat I melalui Cabang lainnya. “Nagari Tarantang terdiri dari kawasan cagar Secara sosial kemasyarakatan Nagari Tarantang terdiri Dinas Pariwisata. Pada 1992, pegelolaan objek wisata alam dan hutan lindung. Namun, masyarakat Tarantang dari enam suku, yaitu suku Pitopang, Pauh, Sembilan, Lembah Harau diserahkan kepada Pemerintah Dati II sangat mematuhi aturan larangan merambah kawasan Melayu, Kutianyie, dan Bodi. Kabupaten Limapuluh Kota sesuai Peraturan Daerah tersebut yang telah diturunkan secara turun-temurun,” Telah Mendunia Tingkat I Propinsi Sumatera Barat Nomor 9 tahun 1992 jelas Azirman. Harau yang terletak di Kenagarian Tarantang meru- tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah ProDi mata Azirman, sebagai nagari yang merupakan ba- pakan sebuah objek dan daya tarik wisata (ODTW) wisa- pinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat dalam Bidang gian dari wilayah pendukung IKK dan memiliki objek ta alam di Kabupaten Limapuluh Kota yang telah mend- Kepariwisataan. wisata yang menjadi penyumbang terbesar bagi pere- unia. Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun Dari tahun 1992 sampai tahun 1993, merupakan tahun konomian Limapuluh Kota, sudah selayaknya pemerin- 2011 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan Daerah, transisi pengelolaan objek wisata Lembah Harau karena tah daerah melibatkan masyarakat nagari dalam pen- bersama Museum Arkeologi Belubus, Sarasah Burai, dan masih dikelola oleh cabang Dinas Pariwisata Propinsi gelolaan objek wisata Lembah Harau. “Jangan sampai keberadaan 17 (tujuh belas) objek wisata pendukung, Tingkat I Sumatera Barat. Hal ini disebabkan Pemermasyarakat Tarantang menjadi tamu di daerahnya Lembah Harau termasuk Wilayah Pengembangan Pa- intah Dati II Kabupaten Lima Puluh Kota belum memsendiri,” katanya lagi. riwisata (WPP)I yang meliputi Kecamatan Harau, Ke- punyai lembaga teknis daerah dibidang kepariwisataan. Menanggapi keinginan Wali Nagari Tarantang, Dinas camatan Guguak, dan Kecamatan Mungka. Objek wisata Lembah Harau mulai dikelola oleh Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga KabuAreal lembah Harau yang dibuka sejak tanggal 14 Pemerintah Dati II Kabupaten Lima Puluh Kota sejak paten Limapuluh Kota berharap masyarakat ikut dalam Agustus 1926 ini menjadi ikon wisata kebanggaan Ka- tahun 1994, yaitu dengan dibentuknya Dinas Pariwisata mengelola Lembah Harau. “Masyarakat harus memiliki bupaten Limapuluh Kota, terletak di Nagari Tarantang. Kabupaten Dati II Lima Puluh Kota dengan Peraturan semangat kepariwisataan, bahwa keberadaan objek Dari prasasti yang terdapat di air terjun (Sarasah) Bun- Daerah Kabupaten Dati II Lima Puluh Kota Nomor 3 wisata Harau ini akan memberikan efek kepada anak ta, Harau diresmikan sebagai objek wisata oleh Asisten Tahun 1994 tentang Pembentukan Susunan Organisasi nagari Tarantang dan Kecamatan Harau pada umumn- Residen Lima Puluh Kota yang bernama F. Rinner ber- dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Kabupaten Dati II Lima ya,” kata Ali Hasan, Kepala Bidang Kepariwisataan di sama dengan Tuanku Laras Datuk Kuning Nan Hitam puluh Kota. (yossarika) dinas itu. Dikatakan Ali Hasan, Pemkab Limapuluh Kota tidak pernah menutup mata terhadap kesejahteraan anak Nagari Tarantang. “Pemerintah daerah berusaha mengakomodasi kepentingan ekonomi masyarakat Tarantang dan Kecamatan Harau, namun kerjasama semua pihak akan turut mendukung kesuksesan pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota,” tambah Ali Hasan. Ihwal keberadaan objek wisata, Ali Hasan menjelaskan bahwa Pemkab Limapuluh Kota melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga berusaha memberikan kenyamanan kepada setiap wisatawan yang mengunjungi Lembah Harau. “Pada tahun 2012 ini, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga akan merenovasi kamar ganti dan WC, serta membangun lapangan parkir. Hal ini dilakukan untuk lebih meningkatkan fasilitas dan infrastruktur yang diperlukan wisatawan saat mengunjungi Harau,” sebutnya. Senada Ali Hasan, Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. • Nagari Tarantang (f/ica)

“Meski pun berada di dekat pusat pemerintahan kabupaten, namun Nagari Tarantang belum sepenuhnya diperhatikan oleh pemerintah daerah.”

A


1 - 15 APRIL 2012 | NO.77/XI/2012

Aparatur Keberatan dengan Mutasi? Wabup Siap Menampungnya “Proses promosi sangat menentukan ketepatan penempatan seseorang sesuai dengan tuntutan pekerjaan pada jabatan tersebut. Oleh sebab itu proses promosi ini penting untuk distandarkan sebagai pedoman pelaksanaan.”

G

ERBONG mutasi kembali bergerak di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota. Pada Jumat (2/3) di Kantor Bupati Limapuluh Kota di Sarilamak, Kecamatan Harau, Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. Asyirwan Yunus melakukan pelantikan sejumlah pejabat, terutama untuk Eselon II, III, dan IV. Terdapat dua pejabat untuk Eselon II yang dilantik, yaitu Drs. Bustamar MM yang dipercaya menjadi Asisten Perekonomian dan Pembangunan untuk menggantikan posisi Awaludin SE MM. Awaluddin selanjutnya dipercaya sebagai Staf Ahli Bupati. Pejabat baru lainnya adalah Desri S.Pd. MM yang dipercaya menjadi Kepala Dinas Pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan yang lama, Indra Kusuma, dinon-jobkan. Desri, Kepala Dinas Pendidikan yang baru, sebelumnya merupakan pejabat di lingkungan Pemkab Pesisir Selatan. Tak ayal, ketika dilantik sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota yang baru, acaranya ikut dihadiri Wakil Bupati Pesisir Selatan Drs. Editiawarman. Juga tampak hadir pada acara yang sama Forkominda Kabupaten Limapuluh Kota dan tamu-tamu undangan lainnya. Selain itu terdapat juga pejabat Eselon III sebanyak 44 orang yang dilantik dan ditempatkan pada posisi

yang sesuai dengan pendidikan dan keterampilan pejabat yang dimaksud. Widya Putra, S.Sos yang dahulunya men- • Pelantikan pejabat eselon II, III, dan IV dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota oleh Wakil Bupati Drs. Asyirwan Yunus, M.Si(f/mike) jabat sebagai Kabid Pemuda pada Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan UnDinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, dang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 ditentukan bahwa sekarang dipercaya untuk menduduki posisi sebagai pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan diSekretaris Dinas Kehutanan dan Pertambangan. laksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai Selain itu juga terlihat Adrian Wahyudi, SH, MH yang dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat menjabat sebagai Sekretaris pada Dinas Perhubungan yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif Komunikasi dan Informatika yang dahulunya dipercaya lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, sebagai Kabag Hukum dan Perundang-Undangan pada ras, dan golongan. Sekretariat DPRD. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Asyirwan Yunus Jumlah pejabat Eselon IV yang dilantik saat itu adalah berharap agar pejabat yang menduduki posisi stratsebanyak 119, termasuk ke dalamnya staf dokumentasi egis dapat membantu pemerintah dalam menjalankan dan multimedia pada Humas dan Protokoler dilantik amanah rakyat. Dikatakan, penempatan seseorang pada menjadi Kasubag Dokumentasi dan Multimedia meng- suatu posisi atau jabatan tertentu diharapkan dapat gantikan Indra Mulyadi, S.Pd yang sekarang dipindah- meningkatkan produktifitas SKPD dengan mengacu kan ke Dinas Pendidikan yang naik jabatan menjadi- pada visi misinya dan mendukung pencapaian visi dan Kabid Pendidikan Luar Sekolah pada Dinas Pendidikan. pelaksanaan misi Pemerintah Kabupaten Limapuluh Yandri Elfira, S.Si, M.Si yang dahulunya menjabat seba- Kota. gai Kasi Ketenagalistrikan pada Dinas Kehutanan dan Secara tegas Wakil Bupati Asyirwan mengatakan, jika Pertambangan, sekarang dipercaya untuk menduduki ada sesuatu hal yang tidak berkenan berkaitan dengan posisi sebagai Kasubag Bantuan Sosial pada Bagian adanya pelantikan ini untuk mengkomunikasikannya Kesejahteraan Masyarakat Setda. Jumlah pejabat eselon secara langsung pada beliau. “Sebab proses promosi II dan IV yang mendapatkan promosi jabatan di lingkun- sangat menentukan ketepatan penempatan seseorang gan Pemkab Limapuluh Kota sebanyak 25 orang. sesuai dengan tuntutan pekerjaan pada jabatan tersePromosi yang telah dilakukan selama ini memper- but. Oleh sebab itu proses promosi ini penting untuk timbangkan persyaratan administrasi dan aspek-aspek distandarkan sebagai pedoman pelaksanaan,” katanya. kompetensi. Berdasarkan Pasal 17 ayat (2) Undang- (ike) Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok

Media Daerah harus Mampu Mengembangkan Diri

W

AKIL Bupati Limapuluh Kota Drs. Asyirwan Yunus M.Si. mengatakan, daerah harus mampu mengembangkan diri dengan kekuatan potensi yang dimilikinya, baik di bidang pertanian dan perkebunan, peternakan, perikanan dan pertambangan, kehutanan, industri maupun di bidang lainnya seperti wisata budaya, alam dan sejarah serta wisata kuliner. Dalam dialog interaktif pada acara Apresiasi Budaya Minang (Minang Badendang) di Pro 4. Lantai 6 RRI Pusat Jakarta, Rabu (14/3), Wabup Asyirwan sebagai narasumber lebih jauh mengatakan bahwa Pemkab Limapuluh Kota terus menggiatkan pembangunan di berbagai bidang, salah satunya menggenjot pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembangunan infrastruktur dan berbagai potensi yang dimiliki daerah ini, yang bertujuan untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Limapuluh Kota. Wabup Asyirwan diundang ke RRI Jakarta oleh perantau Minang bekerja sama dengan Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di Jakarta un-

• Wakil Bupati Limapuluh Kota beserta pendamping dari pejabat terkait di RRI Jakarta (f/edi salman)

tuk berdialog perantau Minang. Dialog interaktif itu dipimpin oleh Kepala RRI Jakarta Dra. Hj. Ersna Prahesti, yang didampingi Kepala Bidang Penyiaran Naswin Ahmad. Acara itu mengudara pada frekwensi: FM 92,8 MHz, MW 1332 KHz, SW 9680 KHz. Selain Wabup Asyirwan, juga terdapat sejumlah nama lain yang ikut rombongan. Yaitu, Kepala Bappeda Ir. Novian Burano, Kepala Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan Terpadu Amabardi.SE, Kepala Inspektorat Kasman Kasim, Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura dan Perkebunan Ir.M.Yunus, Awaluddin SE (Staf Ahli Bidang Pemerintahan), Kepala Bagian Perekonomian Drs. Irfan AM, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Muhammad.S.SPd serta Kasubag Humas Edi Salman. Wabup juga mengatakan, banyak orang sudah mengenal Kabupaten Limapuluh Kota sebagai kabupaten yang penuh dengan objek wisata. Tidak hanya di pentas nasional, tapi justru sampai ke luar negeri. “Ini semua tak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah saat ini, dan tentu usaha serta kerja

keras itu atas dukungan masyarakat di kampung halaman dan perantau serta lembaga yang ada,” katanya. Dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi masyarakat, kata Wabup, dilakukan dengan membangun di berbagai sesuai potensi yang dimiliki daerah, seperti membangun lebih lengkap fasilitas sarana dan prasarana objek wisata dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Wabup menunjuk contoh rencana pembangunan jalan lingkar di ibu kota kabupaten di Sarilamak yang meliputi Nagari Sarilamak, Lubuk Batingkok, Gurun, Tarantang dan Pilubang. Selain rencana dan gagasan itu, pemerintah daerah akan mengembangkan resor wisata Bukik Lontiak Taeh Bukik, Taratak Kubang resar Tuanku Nan Garang, Kelok Sembilan yang terkenal dengan jalan layang dan insya Allah akan diresmikan Juli mendatang. “Supaya lebih menarik lagi untuk tujuan menarik wisatawan ke Kabupaten Limapuluh Kota, di samping fasilitas objek wisata yang sudah ada,” sebutnya. Bicara tentang pengembangan ibu kota kabupaten di Sarilamak sebagai pusat

pemerintahan Kabupaten Limapuluh kota, menurut Wabup, akan terus berlanjut, termasuk dengan akan membangun rumah sakit umum di Lubuk Batingkok, pusat perdagangan di Pasar Sarilamak, stadion olahraga di Gurun, terminal di Sarilamak, kawasan pemukiman dalam nagari sebagai pusat ibu kota kabupaten. Setelah pemaparan dari Wakil Bupati Asyirwan Yunus dan tambahan dari Kepala Bappeda Novian Burano, Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Ambardi dan Kepala Dinas Budaya Pariwisata, Pemuda dan olahraga Zulhikmi, lalu berdialog langsung dengan para perantau yang dipandu oleh Uda Wawan dan Uni Eni dan Uda Syaiful. Pada dialog interaktif yang berlangsung lebih kurang 2 jam itu, banyak ditanyakan perantau tentang perkembangan objek wisata, terutama objek wisata lembah Harau, Batang Tabik. Tidak itu saja, tapi juga potensi lainnya seperti tambang emas, batu bara, biji besi, timah hitam, serta masalah pertanian dan perkebunan, terutama gambir yang dikenal sebagai produk unggulan Limapuluh Kota. (edi.s)


1 - 15 APRIL 2012 | NO.77/XI/2012

RANGKAIAN TUTUA NAN DIDANGA ADAT MINANGKABAU (3)

Sistem Adat Nan Tapakai

dan Pasukuan Luak

Limopuluah Oleh :

dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo

( Ketua LKAAM Kabupaten Limapuluh Kota )

D

ARI pertanyaan yang kita ajukan ke- ran adat yang disebut dengan adat nan teradat.Pasak pada masyarakat sehubungan dengan Jalujua adalah untuk menjelaskan setiap hasil musyaGobah,Surau,Palanta dan Masjid itu,mereka warah kepada anak kemenakan. Dan biasanya Balai Adat itu terdapat dalam ulayat memberikan jawaban : kok mangaji hakikat di Gobah,kok mangaji tharikat(tasauf) diSurau,mangaji dari Pasak Kunci itu dalam Nagari yang sistim adatnya Koto Piliang (Lareh nan Gadang), tentu berbeda pula makrifat di Palanta Dan mangaji syariat di Musajik. Sehingga apabila kita menanyakan tentang maksud pada Lareh Nan Panjang, Lareh Nan Bunta dan Lareh dari”Adat basandi syarak” jawabnya adalah “Budi ba- Nan Pisang Sikalek-kalek Hutan, Pisang Timbatu Nan sandi hakekat”aka basandi Tharikat,mungkin jo Patuik Bagatah, Koto Piliang Inyo Antah, Bodi Chaniago Inyo Bukan. basandi Makrifat.Ulemu basandi Syariat. Jabatan Adata Pasak Kunci dalam Adat maka di MesTentang syarak basandi kitabulloh,tentunya semua sebutan-sebutan tadi seperti hakekat,tharikat,makrifat jid Nagari Dia menjadi Imam Mesjid, Peti Bunian Adat dan syariat terdapat dalam makna dan maksud maka di Mesjid berfungsi sebagai Katik, Pasak KungFirman ALLAH S.W.T. didalam al-qur’an dan juga kuang Adat maka di Mesjid menjadi Ahli Syari’at, sementara Pasak Jalujua dalam Adat maka fungsi dalam diperkuat oleh Sunnah Rasullah S.A.W. Maka konsekwensi dari keterpaduan nilai Mesjid Nagari adalah Bilal Nagari. Dengan demikian kalau jabatannya di balai adat Padasar adat dan nilai dasar islami inilah yang menyebabkan setiap “Pasukuan itu memiliki sak Kunci, maka di Mesjid dia berfungsi sebagai Imam, Penghulu,Manti,Tuanku(Mualim) dan Dubalang,yang kalau jabatannya adat di Balai Peti Bunian maka di terkait dengan Imam ,Katik,Khadi,dan Bilal.Maka setiap Mesjid jabtannya adalah Katik, Pasak Kungkuang di balai maka di Mesjid menjadi Angku Kadi, Pasak Jalupasukuan pun memiliki Pandam (Gobah) dan Surau. Dan gabungan inilah yang menyebabkan sebuah Na- jua di balai maka di Mesjid jabatannya Bilal. Sekaligus gari itu terdapat sebuah komplek ”Pendidikan Islam dengan demikian ada kaitan fungsi Adat dan Syara’ yang terdiri dari Gobah,Surau,Palanta,dan Masjid”. antara Mesjid dan Balai. Begitu juga kaum atau suku-suku dari jabatan tadi Hal ini dapat kita lihat di Canduang,Parabek,Padang Jopang,Ampang Gadang dan banyak lagi ditempat lain yang berfungsi dalam memelihara balai adat dan diMinangkabau ini yang melahirkan Ulama-Ulama be- mesjid. Itulah sebabnya disebuah nagari ditanggung jawab mesjid itu dalam memelihara dan membangunsar yang berskala Nasional dan Internasional. Kalau kita meneliti munculnya istilah Tuanku dalam nya selalu terkait dengan fungsi adat dan lembaga suatu pasukuan,dan apabila dikaitkan dengan pertum- Syara’ yang disebut dengan Jinih Nan Ampek. buhan Ulama Islam,ternyata Ulama yang tumbuh aki6. FUNGSI PENGHULU,MANTI, MUALIM DAN DUBALANG. bat jabatan adat itulah yang sangat berakar,hal ini dapat kita lihat misalnya Inyiak Canduang yang jabatan Dalam Falsafah Adat Minangkabau dikatakan :”Pengadatnya adalah Tuanku Mudo Sikumbang,Inyiak Parahulu nan babudi,Manti nan baraka,Malim nan tau,dan bek sebagai Tuanku Tuo Jambak. Hal ini beralasan karena setiap Penghulu harus Dubalang mungkin jo patuik”.Hal ini dapat kita sekurangnya memiliki seorang Tuanku,dan nama gali,kalau misalnya ada dua orang yang saling menSurau dalam suku itupun disebut sesuai dengan nama gadu kepada Penghulu tentang pertengkaran yang Tuanku itu.Sebagai contoh seorang Penghulu Datuak terjadi maka penghulu mengatakan,”Cari Sajolah Nan Sori Marajo,Mantinyo adalah Datuak Majo Lelo dan Elok”,kemudian Penghulu menjelaskan bahwa Nan Dubalangnyo adalah Lati Sori dan Tuanku nya ada- “Elok” dan kemudian Penghulu menjelaskan bahwa lah Tuanku nan Elok,Surau nya pun bergelar Surau Nan Elok itu adalah “Lamak Dek Awak Katuju Dek Urang”. Dalam Bahasa Indonesianya maksudnya adaTuanku nan Elok. Bagaimana pula kaitan jabatan syarak itu dengan lah dicari penyelesaian yang satu sama lain tidak jabatan adat.Didalam jabatan adat dalam sebuah suku dirugikan. Sebaliknya kalau kedua orang yang berbeda yaitu Penghulu,Manti,Mualim dan Dubalang.Maka pen- pendapat itu mengadukan masalahnya kepada Manti, ghulu itu adlah Imam dan Manti itu adalah Tuanku maka Manti melakukan sudi siasat tentang permasalahannya kemudian Kadi sementara Dubalang baru dicari solusitu adalah Bilal. inya. Kalau kedua Begitu juga dalam jabatan orang ini mengaduadat disuatu Nagari miskan kepada angku alnya dalam suatu nagari Malin maka Angku yang sistim adatnya adaMalin akan berfatwa lah Lareh nan Gadang dengan hukum serta atau yang biasanya disnorma yang berlaku ebut dengan adat Koto yang disebut denPiliang,dimana struktur gan “Dallalat” atau Penghulunya terdiri dari dalil ukurannya kaampek Suku,Tuo Kamadalah ini salah dan puang dan Andiko. itu benar. Yang disebut denTentang fungsi gan kaampek Suku adapenghulu dalam lah Penghulu yang adagium adat dikebesaran adatnya sekatakan “Mamancara sako,mempunyai • Ninikmamak (f/int) cuang Indak Putuih, Tuanku,Mualim dan Dubalang kemudian juga secara pusako mempu- Mamakan Indak Abih, Usak tak tasengseng, Dalam nyai ulayat yang luas atau disebut dala bahasa tak taajuak” artinya penghulu tidak boleh menjatuhMinangkabau”Baharato Tagak” katakanlah sebutan- kan hukum yang menyebabkan keduanya ada yang nya seperti Kaampek Suku Sembilan,Kaampek Suku terhukum dan ada yang lainnya yang menjadi meMelayu,Kaampek Suku Chaniago,Kaampek Suku nang dalam suatu perkara. Barang kali itulah sebabnPitopang,(Sebagaimana kita sebutkan dalam urutan ya pemerintah Belanda pada masa penjajahan ingin menguasai atau meminjam tanah ulayat Niniak suku dalam suatu terdahulu). Masing-masing Kaampek Suku dalam suatu Nagari Mamak atau Penghulu, maka jawaban penghulu sememiliki jabatan yang berbeda-beda misalnya dalam lalu mengatakan “Ambo tanyokan kapado urang casuatu Nagari Kaampek Suku sembilan jabatannya diak ambo dulu yo” akhirnya Belanda berkesimpulan adalah Pasak Kunci,Kaampek Suku Pitopang adalah Penghulu yang berbudi adalah lambang kesabaranPasak Kungkuang,Kaampek Suku Chaniago adalah Peti Bunian,Kaampek Suku Melayu adalah Pasak Jalujua. Fungsi –fungsi adat tersebut menentukan dalam musyawarah adat,seperti Pasak Kunci adalah memimpin rapat,Peti Bunian menyimpan keputusan rapat,Pasak Kungkuang adalah untuk menjaga atu-

nya saja. Sehingga Belanda mengangkat Manti sebagai Ninik Mamak, dan akhirnya yang diterima Belanda adalah konsep “ Manti nan Baraka, Malin nan tau dan Dubalang nan Arif Bijaksano, dan akhirnya ini dijadikan motto Tigo Tali Sapilin, Tigo Tungku Sajarangan”. Di atas tadi kita singgung sedikit sebagai contoh struktur adat di nagari, kalau kita tanyakan kepada Niniak Mamak di suatu nagari tentang adat yang dipakai dalam nagarinya maka jawaban spontan bahwa di nagari kami adat Lareh nan Panjang, dikatakan adat di nagari ini adalah adat Lareh Nan Gadang, adapula yang mengatakan nagari kami adatnya Lareh Nan Bunta atau Bodi Caniago dan ada pula mengatakan adat di nagari kami adalah “Pisang Sasikek Hutan Pisang Timbatu Nan Bagatah, Koto Piliangnya bukan Bodi Caniago inyo antah, sebab di nagarinya ada Basa nan Barampek, Barajo Tigo Selo. Adapula jawabannya bahwa adat di nagari kami adalah “Langgam Koto Piliang Adat Bodi Caniago. Ada pula yang menjawabnya adat nagari kami sudah tercampur satu sama lainnya. Lalu bagaimana yang adatnya itu adalah adat Koto Piliang atau Lareh Nan Gadang, dalam nagari yang adatnya seperti ini maka pimpinan tertinggi suku disebut dengan Kaampek Suku, dibawahnya ada Datukdatuk yang disebut Tuo Kampuang, dan baru Penghulu yang dibawahnya adalah Penghulu Andiko di paruik. Kalau nagari adanya Lareh Nan Panjang maka pimpinan tertinggi penghulu di nagari adalah “Pucuak” dibawahnya ada Lantak Suku nan dibawahnya ada Penghulu tuo kampuang, dan ada yang terendah adalah penghulu andiko. Dinagari adatnya adalah Bodi Caniago atau yang disebut dengan Lareh Nan Bunta, maka pimpinan penghulunya disebut dengan Urek Tunggang atau ada yang menyebutnya dengan Urang Tuo Adat dibawahnya ada Penghulu Andiko. Di nagari-nagari yang dikuasi oleh kerajaan Pagaruyuang seperti di daerah “Alam Surambi Sungai Pagu, Alam Sitiuang Koto Basah, Alam Kinari Paruik Batu, Alam Sontang Padang Nunang, Alam Tiku Pariaman, maka di nagari-nagari ini pimpinan tertingginya disebut dengan Datuak Basa Nan Barampek dan Rajo Tigo Selo yaitu meliputi Rajo Alam, Rajo Adat dan Rajo Ibadat. Dari nagari-nagari yang ada dalam catatan kita terdapat 306 nagari yang memiliki struktur adat lareh nan gadang atau yang klasik disebut dengan koto Piliang. 96 nagari dengan struktur adat Lareh Nan Bunta, dan 20 nagari campuran Lareh nan Panjang dengan Lareh nan Gadang, 41 nagari dengan sistem kerajaan Pagaruyuang dan + nagari dengan struktur Lareh Nan Panjang. Nagari-nagari itu secara teritorial terdiri dari Taratak, tempat awal mula mereka membuat kehidupan, lalu mereka susun dusun kemudian mereka cari pusat adat yang disebut dengan Koto, dan mereka cari daerah pakandangan. Dari sudut ikatan geneologis maka masyarakatnya disusun atas suku, suku yang terdiri dari payuang dan payuang yang terdiri dari paruik dan paruik terdiri dari buah paruik. (Bersambung pada edisi mendatang)


1 - 15 APRIL 2012 | NO.77/XI/2012

Pemprov Sumbar Luncurkan KMN

Terlarang untuk Kegiatan Sosial & Investasi “Diharapkan juga ada partisipasi dari perkumpulan perantau dalam proses penanggulangan kemiskinan minimal 20% dari jumlah nagari yang menerima bantuan KMN pada setiap tahunnya.”

F

IRMAN, 37, uring-uringan. Berharap dapat injeksi modal dari program KMN (kredit mikro nagari), tapi bapak dua anak itu malah mengaku kecolongan. “Busyet, yang menerima dana KMN hanya kerabat wali nagari,” tambah seorang warga di Kabupaten Limapuluh Kota itu. Memang, sejak beberapa tahun belakangan dikucurkan dana KMN ke nagari-nagari, termasuk di Kabupaten Limapuluh Kota. Jumlah dananya mencakup Rp300 juta, yang dikucurkan sebanyak dua tahap, masing-masing senilai Rp150 juta. Dana KMN itu dimaksudkan untuk ikut mempercepat program penanggulangan kemiskinan di Sumatera Barat. Rahmanida S.Sos, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagari (BPM-PN) yang didampingi M. Nurhasdi SE, Kepala Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat, mengakui hal itu. “Untuk mempercepat program penanggulangan kemiskina, Pemprov Sumbar memberikan Kredit Mikro Nagari berupa bantuan modal usaha bagi keluarga miskin yang dimulai dari 2007,” katanya. Dikatakan, program ini merupakan sharing dana dari APBD Provinsi dan APBD kota/kabupaten. Sharing dana yang dimaksud adalah setiap nagari penerima bantuan KMN mendapatkan dana Rp300 juta dari APBD Provinsi, dan setiap pemerintah daerah kabupaten/kota diharuskan mengalokasikan dana dengan jumlah yang sama, sesuai dengan jumlah nagari yang dibantu oleh pemerintah provinsi. Dijelaskan Rahmanida, tujuan khusus dari pemberian KMN adalah untuk menumbuhkan masyarakat yang berdaya wirausaha, menumbuhkan rasa hidup bernagari, menciptakan lapangan pekerjaan, mengubah perilaku ke arah yang lebih baik, mendorong akumulasi modal masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penguatan kapasitas lembaga keuangan nagari. Sasaran yang ingin dicapai program ini, tambah Rahmanida, adalah kelompok keluarga miskin untuk meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup sesuai dengan standar yang ada. “Diharapkan juga ada partisi-

pasi dari perkumpulan perantau dalam proses penanggulangan kemiskinan minimal 20% dari jumlah nagari yang menerima bantuan KMN pada setiap tahunnya,” imbuhnya. Dalam pelaksanaannya, KMN diberikan pada masing-masing nagari didasarkan pada kelompok usaha, maksimal sepuluh kelompok usaha dan jumlah keanggotaan sesuai dengan jenis usahanya. Bidang usaha yang dibantu atau difasilitasi oleh program ini disesuaikan dengan karakteristik dan potensi • Usaha Sulaman (f/ica) sumber daya alam dan kapasitas sumber daya manusia di nagari. Sedangkan komponen kegiatan yang melaksanakan kredit dari program lai; dan karena tidak adanya honor untuk dibantu dengan program KMN meliputi kegiatan atau jenis usaha yang akan pengurus Pokja. “Kedu permasalahan kegiatan pemberdayaan ekonomi ru- dilakukan kelompok diharuskan sejenis ini menjadi pekerjaan rumah untuk mah tangga miskin (RTM) yang ada di dan diupayakan saling terkait dengan BPMPN dalam melakukan pembinaan,” kelompok lainnya; mayoritas anggota tambahnya. nagari; kegiatan pendukung kelompok dari RTM Dikatakan juga, sejak 2011 kepada sepelaksanaan KMN, antara (komposisi 70 : 30); dan tiap penerima KMN dikenakan jasa lain kegiatan penyusunan besaran kelompok kecil pinjaman yang besarnya ditetapkan perencanaan, pembinaan, antara 3-5 orang dan dengan peraturan nagari. Biasanya monitoring, dan evaluasi kelompok besar 20-25 jasa pinjaman tersebut diperuntukkan penyaluran KMN; kegiatan orang. bagi operasional Pokja, pengembangan operasional nagari yang Individu yang ber- modal usaha, kontribusi bagi nagari, menunjang pengelolaan hak menerima bantuan dan kesejahteraan kelompok. Dalam KMN serta KMN tidak dapat KMN harus memen- Peraturan Nagari juga dicantumkan digunakan membiayai keguhi kriteria, antara kewajiban peminjam untuk membayar iatan penyediaan sarana lain individu berasal simpanan pokok dan simpanan wajib. dan prasarana, atau kegdari keluarga miskin, Untuk mengatasi permasalahan di iatan sosial lainnya, serta sebagaimana tercan- lapangan, secara berkala BPM-PN melinvestasi. tum dalam data rumah akukan pembinaan terhadap pengurus Dalam pasal 4 Peraturan Bupati Limapuluh Kota No- • Rahmanida - Kepala BPM-PN Limapuluh Kota tangga miskin BPS; Pokja dengan berkoordinasi dengan prioritas bagi individu SKPD terkait. “Ke depan, BPMPN juga mor 40 Tahun 2009 tentang (f/her) yang mempunyai tang- akan melibatkan Inspektorat untuk melPetunjuk Teknis KMN Ligungan anggota keluar- akukan monitoring terhadap laporan mapuluh Kota disebutkan bahwa KMN disalurkan kepada nagari dan kelom- ga yang banyak; anggota kelompok lem- yang diserahkan oleh pengurus Pokja pok masyarakat miskin. Kriteria nagari baga yang sudah ada; persetujuan dari setiap bulan kepada BPMPN, dan harus penerima KMN adalah berdasarkan Wali Jorong yang bersangkutan; belum diketahui oleh Camat dan Wali Nagari”, proporsi atau jumlah RTM yang ditetap- pernah mendapat tambahan modal dari ungkap Nurhasdi. kan BPS; nagari yang bukan beresiko program penyediaan kredit mikro lain- Baik Rahmanida mau pun Nurhasdi tinggi di perbankan atau bentuk kredit nya, dan jangka waktu pelunasan kredit menilai program Kredit Mikro Nagari ini tepat sasaran. “Dana yang diberiyang sama lainnya; mempunyai mini- maksimal 12 bulan. Mengubah Pola Pikir kan kepada Nagari dan dikelola oleh mal satu kelompok perempuan pada masing-masing nagari; penentuan Menurut Rahmanida, pelaksanaan Pokja yang ditetapkan dalam Peratuakhir nagari yang terpilih dilakukan program KMN ini pada dasarnya bertu- ran Nagari langsung digulirkan kepemerintah kabupaten, dan nagari juan mengubah pola pikir masyarakat pada masyarakat yang membutuhkan, dari masyarakat penerima bantuan dan selanjutkan pinjaman yang telah yang mempunyai pasar nagari. Sedangkan untuk kriteria kelompok menjadi masyarakat pengolah bantuan. dikembalikan akan digilirkan kepada yang berhak menerima KMN adalah pri- “Namun, pelaksanaan program ini bu- masyarakat pemilik usaha lainnya. Dioritas diberikan bagi kelompok usaha kan berarti tidak memiliki hambatan,” harapkan, dana KMN ini menjadi modal untuk membentuk Badan Usaha Milik yang sudah ada di tengah masyarakat katanya. (bukan kelompok yang baru dibentuk Misalnhya, ada usaha yang dikelola Nagari dengan pengurus Pokja sebagai karena adanya KMN) dan tidak dalam oleh kelompok penerima kredit men- direksi,” tambah Rahmanida. galami kehancuran karena faktor alam (yossarika) Beberapa Prinsip dalam Pengelolaan KMN : 1.

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Kredit Mikro Nagari merupakan kredit keuangan yang bersifat kredit khusus dari pemerintah provinsi Sumatera Barat dan pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, kemudian penyalurannya diberikan kepada kabupaten untuk diteruskan pada Nagari atau Kelompok Kerja (Pokja) Nagari untuk didistribusikan kepada kelompok penerima yang telah disepakati pada forum musyawarah Nagari ; Penentuan jenis kegiatan serta pelaksanaannya diselenggarakan oleh Nagari dengan membentuk kelompok kerja yang terdiri dari satu orang ketua dan empat orang anggota yang dipilih sebagai syarat untuk persetujuan bantuan dari pemerintah kabupaten ; Pelaporan dan pertanggungjawaban dilakukan oleh Pokja Nagari dan disampaikan setiap bulan secara berjenjang kepada Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten dan TKPK Provinsi ; Pemantauan kegiatan dilakukan oleh TKPK provinsi bekerjasama dengan TKPK kabupaten yang secara operasional dikendalika oleh daerah kabupaten ; Sistem pencairan dana Kredit Mikro dilakukan secara bertahap (minimal 2 tahap) untuk mengetahui tingkat keseriusan kelompok dan perkembangan usaha ; Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan baik dari proses perencanaan (proposal, transparansi, dan partisipatif), teknis, administrasi, keuangan, dan keberlanjutan usaha ; serta TKPK kabupaten harus melakukan rapat monitoring dan evaluasi secara berkala pada minggu keempat setiap bulan dan TKPK provinsi pada minggu pertama bulan berikutnya.

KMN hanya diberikan kepada jenis usaha yang memenuhi persyaratan berikut : 1.

Berbagai Kerajinan Anak Nagari yang modalnya dari KMN (f/int)

Usaha yang dibiayai dan pinjaman permodalan diperuntukkan bagi jenis usaha yang produktif (kualitas dan kuantitas); 2. Banyak menggunakan bahan baku lokal; 3. Penggunaan dan pinjaman permodalan ini diperuntukkan seperti untuk pengadaan peralatan, bahan baku produksi, sesuai dengan kebutuhan; 4. Usaha yang dibiayai dari dana pinjaman permodalan diperuntukkan bagi jenis usaha yang relatif cepat dan mudah menghasilkan; 5. Kegiatan usaha yang mudah dikontrol oleh Nagari sehingga pengelolaan usaha tidak diserahkan kepada pihak ketiga; 6. Sudah tersedia pasar yang membutuhkan produksi hasil kegiatan usaha tersebut; dan 7. Kegiatan usaha yang diprioritaskan adalah yang skalanya masih dalam batas-batas pagu dana kelompok.***


1 - 15 APRIL 2012 | NO.77/XI/2012

Siap Jadi Tuan Rumah yang Baik

K

ABUPATEN Limapuluh Kota yang dipercaya tempat pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-12 berupaya menjadi tuan rumah yang baik serta sukses dalam urusan prestasi, kata Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo, beberapa waktu lalu. Orang nomor satu di Limapuluh Kota itu mengaku, daerahnya sedang giat melakukan persiapan menjelang dibentangnya hajatan dua tahunan itu. Untuk merealisasikan tekad itu, Alis mengaku telah melakukan beberapa langkah strategis serta menggeber pembangunan fasilitas seluruh cabang olahraga yang dipertandingkan. “Kami ingin Porprov ke12 mampu menggairahkan olahraga secara umum di Sumbar. Misi kita adalah bagaimana tuan rumah sukses melakukan promosi daerah, sukses s e bagai tuan rumah dan prestasi. Untuk itu kami telah melakukan langkah-langkah strategis dengan membangun fasilitas olahraga yang sekarang masih tahap pengerjaan. Selain itu kami juga selalu melakukan komunikasi yang intensif dengan KONI Sumbar,” ujarnya. Meski banyak elemen yang pesimis akan berhasilnya penyelenggaraan Porprov, namun Alis yang juga diamini oleh ketua umum KONI Sumbar, Syahrial Bakhtiar menjamin jadwal Porprov akan dibentang tepat waktu dan berjalan sukses yang bisa menjadi percontohan pada pelaksanaan Porprov dua tahun

berikutnya di Kabupaten Dharmasraya. Senada dengan Bupati, Wakil Bupati Lima Puluh Kota Drs.Asyirwan Yunus, M.Si selaku Ketua Umum panitia pelaksana, memastikan Pekan Olah Raga Propinsi (Porprop) tahun 2012 di Kabupaten Lima Puluh Kota tepat waktu, sesuai rencana tanggal 12 Desember 2012. “Harus kita buka event bergengsi Sumbar ini, tepat tanggal 12 bulan 12 tahun 2012 jam 12 lewat 12 telah berlangsung upacara pembukaan Porprov ke 12, dan jangan sampai tertunda,” harapnya. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, Wakil Bupati Asyirwan Yunus menekankan kepada seluruh anggota panitia selaku penyelenggara harus siap untuk bekerja keras demi nama baik Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota yang dipercaya sebagai tuan rumah Porprov ke 12 tahun 2012 mendatang. Untuk itu, kata Asyirwan Yunus, diharapkan dukungan SKPD, Panitia dan Pengcab serta seluruh komponen masyarakat agar suksesnya pelaksanaan Porprov mendatang. “Seandainya ada masalah marilah kita bantu bersama-sama demi kelancaran iven tersebut,” ujar Wakil Bupati pada pembukaan Rapat panitia pelaksana Porprov yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Drs.Resman,MP, MH, Kepala Dinas Pariwisata Budaya dan Pemuda Olahraga Zulhikmi, Ketua KONI N.Ben Yuza, Muspida, dan panitia beserta Pengcab, di aula Kantor Bupati Lima Puluh Kota.

• Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Limapuluh Kota, Alis Marajo - Asyirwan Yunus (f/her)

Wakil Bupati mengingatkan betapa penting pembinaan atlit usia dini, karena dengan pembinaan bakal muncul atlitatlit potensial. Untuk itu kata Asyirwan Yunus, betapa pentingnya pelaksanaan iven daerah seperti, kejurda, popda dan Porprov yang tujuan mencari juara juara daerah. Juara inilah yang nanti mewakili sumbar tingkat Nasional. “Untuk itu, pelaksanaan Porprov harus berjalan baik, demi tercapainya bibit unggul yang didapat.Kalau pelaksanaan bagus tentu memotivasi atlit untuk memperlihatkan kemampuannya,”sebut Wakil Bupati. Seperti sepak bola dunia kenapa enak dilihat, dan kemampuan pemain sangat luar biasa. Karena mereka dari usia dini sudah dilatih dengan baik.”jadi untuk menjadi atlit hebat tidak lahir begitu

saja.mereka benar-benar disiapkan sejak usia dini. Artinya carilah bibit unggul dan tidak mungkin ada prestasitanpa pembinaan, ucap Asyirwan Yunus. Asyirwan Yunus juga menghimbau khusus masalah dana hendaknya dipakai yang penting-penting saja. Katanya pergunakanlah dana dengan baik sesuai program bagi cabang olah raga yang berpeluang meraih medali. “Kabupaten Lima Puluh Kota bukan hanya mencapai sukses pelaksanaan Porprov tetapi juga sukses meraih prestasi di kanca Porprov ke 12 mendatang. Untuk itu, mari kita banyak melakukan pelatihan bagi atlit, dan berikan mereka semangat dan motivasi,” motivasi Wakil Bupati Asyirwan Yunus. (dodisaputra)

Anggaran Disiasati, tapi Hasilnya Tetap Maksimal “Dari berbagai fasilitas tersebut yang kita anggap layak untuk menggelar pertandingan, akan diakomodasikan untuk dibicarakan dengan pihak provinsi dan KONI Sumbar apakah layak untuk ajang tersebut.” • Zulhikmi Kepala Dinas Budparpora Kab Limapuluh Kota (f/her)

S

EJUMLAH pihak yang terlibat saecara langsung dalam persiapan dan pelaksanaan Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) Sumatera Barat XII di Kabupaten Limapuluh Kota yang pelaksanaannya dijadwalkan akhir tahun ini, bersepakat menyelenggarakan pesta olahraga itu dengan biaya minimal tapi tetap dengan hasil maksimal. Kepala Dinas Budaya Pariwisata dan Olahraga (Budparpora) Pemkab Limapuluh Kota, Zulhikmi Datuak Rajo Suaro, didampingi Kabid Olahraga, Ismail, menjelaskan bahwa dari cabang olahraga plus 2 cabang eksebishi yang akan dihelat di Porprov Sumatera Barat XII, pihaknya telah mempersiapkan berbagai venue terkait. “Kita akan memanfaatkan lokasi-lokasi olahraga yang telah ada, lalu memaksimalkannya menjadi venues yang sesuai dengan event provinsi ini,” jelasnya. “Kita hanya mengoptimalkan fasilitas yang sudah ada. Dari berbagai fasilitas tersebut yang kita anggap layak untuk menggelar pertandingan,

akan diakomodasikan untuk dibicarakan dengan pihak provinsi dan KONI Sumbar apakah layak untuk ajang tersebut. Jika layak, lalu apa yang mesti dibenahi dan mesti dipersiapkan,” ungkap Zulhikmi tentang kiatnya dalam menyikapi minimnya anggaran yang tersedia untuk iven tersebut. Di samping itu, menurut Zulhikmi, jika nanti sebelum Porprov digelar masih ada venue yang masih kurang akan dicarikan solusi lain. “Misalnya dengan melakukan koordinasi dengan daerah tetangga Kota Payakumbuh,” kata Kadis Budparpora. Payakumbuh merupakan sebuah kota otonom yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Limapuluh Kota. Ditambahkan Zulhikmi, dalam menyiapkan beragam venue dan iven pertandingannya tersebut, adalah merupakan satu kesatuan utuh oleh Kabupaten Limapuluh Kota. “Maksudnya, dalam menyiapkan berbagai venue, bukanlah wewenang dan tanggung jawab buparpora sendiri. Melainkan

juga ada juga SKPD lain yang turut berperan serta dalam penyiapannya, seperti dinas pendidikan, dinas kehutanan dan pertambangan dan lain-lain. Secara utuhnya merupakan tanggung jawab Limapuluh Kota sebagai pelaksana kegiatan,” imbuhnya. Sementara untuk biaya penyelenggaraannya sendiri, pihaknya telah mengalokasikan pendanaan sebesar Rp14.921.325.000. Dalam kesempatan yang sama terkait penyiapan venue, Kabid Olahraga Dinas Budparpora, Ismail juga menyampaikan bahwa pada Maret depan, Pemprov dan KONI Provinsi Sumatera Barat akan datang ke Limapuluh Kota. “Pokoknya, segala persiapan dalam gelaran kalender olahraga provinsi ini, akan kita lakukan sebaik mungkin agar penyelenggaraannya pun terlaksana dengan sukses,” ujar Ismail optimis. (dodisaputra)


1 - 15 APRIL 2012 | NO.77/XI/2012

Wabup Minta Kadisdik Turun ke Lapangan SARILAMAK – Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota menggelar acara serah terima jabatan dan pisah sambut Kepala Dinas Pendidikan dari Drs. H. Indra Kesuma, M.M.Pd kepada Desri, S.Pd, M.M di halaman kantor Dinas Pendidikan. Acara itu dihadiri Wakil Bupati Drs.Asyirwan • Serah Terima Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota Yunus, M.Si, Kepala BKD Drs.Indra dari Indra Kusuma kepada Desri ( f/ her) Nazwar, dan undangan lainnya. Dalam sambutannya, Wabup Asyirvasi dan turun ke lapangan untuk melihat wan Yunus mengapresiasi pejabat lama yang kondisi riil dunia pendidikan Kabupaten Litelah memajukan dunia pendidikan Kabupaten mapuluh Kota. Sementara kepada seluruh Limapuluh Kota. Ke depan, Wabup menghara- pimpinan dan staf di Dinas Pendidikan, Wabup pkan tumbuhnya paradigma baru di Dinas mengingatkan untuk terus menjaga kekompaPendidikan. “Pejabat baru harus melanjutkan kan. “Saya mengharapkan seluruh jajaran staf program yang telah dirintis oleh pejabat se- dan pimpinan Dinas Pendidikan bisa menjadi belumnya, yang masih relevan demi kemajuan tauladan untuk mengembangkan SDM,” ungkadunia pendidikan,” pesan Wabup. pnya. (edi.s) Wabup juga meminta Desri melakukan ino-

Tersedia Rp 22 M untuk Infrastruktur TABEK PANJANG - Pemkab Limapuluh Kota setiap tahun berupaya meningkatkan infrastruktur, dengan mewujudkan tersedianya sarana dan prasarana jalan dan jembatan yang memadai. mengembangkan ekonomi masyarakat. Hal itu dimaksudkan untuk menunjang pelayanan publik, guna membuka kawasan yang berpotensi “Untuk tahun 2012 ini, Pemkab Limapuluh Kota, melalui Dinas PU, utamanya Bidang Binamarga, mengalokasikan dana untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, termasuk pemeliharaan periodik jalan, akan dikerjakan melalui dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp22 miliar,” kata Kasi Jalan dan Jembatan Dinas PU Limapuluh Kota, Nasrul. Menurut Nasrul, tahun ini tersedia dana untuk pembangunan jembatan sebanyak 7 paket senilai Rp8 miliar. Jembatan tersebut, selain melanjutkan pembangunan tiga jembatan terbengkalai, seperti jembatan Bumbung, Taeh dan Koto Lamo, juga penggantian jembatan lama Titian Kuda II Koto Baru Simalanggang. Pagu dananya sebesar Rp1,2 miliar. Kemudian, jembatan Piobang, Kecamatan Payakumbuh, dengan dana Rp 880 juta, jembatan Tanjung Haro, Sikabu Kabu Padang Panjang-

• Salah satu Jalan yang dibangun melalui DAK 2012 (f/her)

Rogeh, Kecamatan Luak sebesar Rp 1, 1 miliar. Jembatan Baruah Gunung yang menghubungkan Nagari Koto Tangah, Kecamatan Bukik Barisan, juga bakal diperbaiki dengan pagu dana Rp1,54 miliar. Kesemuanya itu dalam proses tender, ulasnya. Menurut dia, pembangunan infrastruktur jalan yang memanfaatkan DAU dikerjakan tahun ini sebanyak 6 paket, dengan alokasi dana Rp3,96 miliar. Yaitu, ruas Rogeh-Subaladuang, Kecamatan Luak Rp660 juta. Ruas Pekan Sinayan-Pekan Rabaa Gadut, Kecamatan Lareh Sago Halaban, sebesar Rp440 juta. (edi.s)

Penambangan Batu Kembali Marak

PANGKALAN – Aksi penambangan batu alam secara liar di sisi kiri-kanan jalan Lintas Sumatera di kawasan Kecamatan Pangkalan Kotobaru, kembali marak. Praktek ini terkesan makin menjadi-jadi menyusul anjloknya nilai jual gambir, yang menjadi komoditas andalan masyarakat tani setempat. Menurut sejumlah penambang, mereka terpaksa melakukan kegiatan itu sebagai alternatif satu-satunya sumber ekonomi untuk menghidupi keluarga. “Kami lebih baik berhadapan dengan aparat daripada bacakak dengan galang-galang,” kata mereka. Dari sehari kegiatan penambangan batu alam, para penambang mendapatkan hasil bervariasi, antara Rp75.000 sampai Rp100.000/ hari. Parahnya, kegiatan penambangan batu alam secara liar dilakukan di sisi kiri-kanan ruas jalan negara yang tergolong ramai dan padat itu. Malah sebagian kegiatan penambangan dilakukan di sisi jalan dengan tebing yang tingkat kemiringannya tinggi. Dikhawatirkan, bila turun hujan berkepanjangan, tebing itu akan longsor dan menimpa badan jalan. (e2)

• Salah satu proyek Air Bersih yang dibangun melalui Pamsimas

TUNGKAR - Bupati Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengukuhkan Arwin Datuak Lelo Batuah sebagai Wali Nagari Tungkar definitif periode 20122018 di Balai Adat Nagari Tungkar, Selasa (6/3). Acara itu dihadiri oleh sejumlah pimpinan SKPD, Camat Situjuah Limo Nagari, Forkominda, pengurus Bamus, dan semua unsur masyarakat tersebut, Bupati mengharapkan dalam kepemimpinannya Arwin dapat melibatkan semua unsur dalam Nagari. “Wali Nagari yang baru dilantik harus melakukan tinjauan ke masyarakat untuk mendengarkan aspirasi dari semua unsur kelembagaan dalam Nagari,” sebut Alis Marajo. Bupati yang melantik Wali Nagari Tungkar dalam 478 hari kepemimpinannya tersebut kembali mengingatkan bahwa Wali Nagari harus memahami definisi memerintah, yaitu melayani masyarakat dan aparatur dengan aturan. “Hanya ada empat pembuat aturan, yaitu DPRD, Bupati, Bamus, dan Wali Nagari”, tegasnya. Sebagai Wali Nagari yang akan memimpin 4500 jiwa penduduk Nagari Tungkar, Arwin Datuak Lelo Batuah bertekad untuk menjadikan Nagari Tungkar menjadi lebih baik lagi. Salah satunya dengan mengajak semua unsur lembaga dalam nagari untuk merapatkan barisan untuk memajukan Nagari Tungkar. (ica)

Diklat Prajabatan Dimulai Lebih Awal

TARANTANG - Sebanyak 34 peserta Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan I siap untuk mengikuti kegiatan diklat yang ditandai dengan acara pembukaan Diklat yang dihadiri oleh Bupati Limapuluh Kota, dr. Alis Marajo, Kepala Pusdiklat Regional Bukittinggi Drs. Syukriadi Sawai, M.Si beserta rombongan, dan para Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota, Rabu (14/3). Acara pembukaan ini menandakan dibukanya Diklat Prajabatan untuk Golongan II dan III di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota yang diterima pada tahun 2011 lalu. Total peserta yang mengikuti Diklat isebanyak 183 orang yang dibagi menjadi 5 angkatan. Dua angkatan untuk golongan III dan tiga angkatan selanjutnya untuk golongan II. Dari jumlah peserta pendidikan dan pelatihan prajabatan CPNSD golongan II berjumlah 115 orang dan golongan III berjumlah 68 orang. “Diklat Prajabatan ini bertujuanmeningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan dapat melaksanakan tugas secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansinya,” sebut Hendro Yuliati, S.Sos Kabid Diklat Badan Kepegawaian Daerah Pemkab Limapuluh Kota. Hendro Yuliati juga berharap agar Diklat ini dapat menciptakan sikap, pola pikir dan semangat pengabdian dalam melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan demi terwujudnya pemerintahan yang baik. (ike)

• Diklat Prajabatan

Eranya Tender secara Transparan

Masyarakat Terbantu Pamsimas KOTO ALAM – Masyarakat dua jorong di Kenagarian Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Kotobaru, mengaku merasa sangat terbantu dengan keberadaan program Pamsimas (pembangunan air bersih berbasis masyarakat). “Di antara sejumlah program pemerintah, program inilah yang paling dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Jufri, 37, warga Jorong Koto Tengah. Dikatakan, sejak air pamsimas mengalir di daerahnya sekitar dua tahun yang lalu, baik ia dan sejumlah anggota keluarga lainnya tidak perlu lagi ke sungai untuk mendapatkan air bersih, yang

Bupati Lantik Wali Nagari Tungkar

SARILAMAK – Pemkab Limapuluh Kota akan berupaya melakukan tender proyek secara terbuka dan transparan. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) menjadi salah satu upaya Pemkab Limapuluh Kota untuk mencegah dan memberantas korupsi, yang didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pasal 131. Bupati Limapuluh Kota yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs. Bustamar, dalam acara LPSE di Sarilamak, Kamis (15/3), menjelaskan bahwa kegiatan itu untuk menindak lanjuti PP No. 54 tahun 2010 yang disesuaikan dengan Inpres No. 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi dari jumlah belanja daerah yang dipergunakan untuk pengadaan barang/jasa pemerintah wajib menggunakan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) melalui LPSE. (ike)

berjarak sekitar setengah kilometer dari rumahnya. “Sekarang untuk mendapatkan air bersih, cukup dengan memutar kran di rumah, maka air akan mengucur dengan sendirinya,” kata Jufri, yang diamini warga lainnya. Jufri mengisahkan saat keluarganya menggantungkan sumber air bersih dari satu-satunya sungai yang melintasi daerahnya. “Repotnya kalau hujan, susah untuk mencapai sungai,” kenangnya. Maklum, sebelum mencapai sungai, melewati areal persawahan. “Tujuan kita yang mau man-

di, begitu pulang ke rumah sudah kotor lagi karena melewati pematang sawah,” tambahnya. Pantauan Sinamar, hampir semua rumah penduduk di kedua jorong dimaksud sudah dialiri instalasi dari program Pamsimas. Bagi keluarga yang tergolong

mampu, membangun WC di rumah masing-masing sehingga tidak perlu ke kolam ikan terdekat buat buang air besar. Sementara warga satu jorong lainnya, Simpang Tigo, masih menunggu air Pamsimas mengalir ke rumah mereka. (e2)


1 - 15 APRIL 2012 | NO.77/XI/2012

Suhilmi, Mencari Penghidupan Dari Seekor Belut B

membeli belut. Setiap harinya, pasangan ini menyediakan belut dalam dua jenis, yaitu belut kering dan belut basah. Untuk menghasilkan belut kering, terlebih dahulu belut akan dibersihkan, disusun pada pimpiang (bambu yang dibelah tipis), dan dijemur di bawah sinar matahari. “Pelanggan belut kami berasal dari berbagai kalangan, dengan latar belakang pencarian yang berbeda”, tutur Suhaimi. Selain menjual langsung kepada pembeli, pasangan ini juga menjual belut hasil tangkapannya kepada agen. Hidup memberikan banyak pilihan penghidupan untuk menjalaninya. Kesabaran untuk mencari rezeki halal bagi keluarga akan memberikan semangat untuk tetap bekerja keras. Seperti bapak Suhilmi dan ibu Eli yang mencari tambahan penghasilan dari mencari belut. Berangkat pagi hari menuju persawahan, menebar lukah, dan menunggu belut terkumpul, dengan penghasilan seadanya. Tapi, hidup harus dijalani. Bukankah Allah akan memberikan rezeki kepada hambaNya yang berusaha? Bahkan dari seekor belut yang hidup di sawah, juga memberikan penghidupan bagi keluarga Suhilmi. (yossarika )

CMYK

AGI sebagian orang, belut merupakan hewan berlendir, hidup di kubangan, dan tidak memiliki nilai ekonomi. Namun berbeda untuk seorang Suhilmi, warga Nagari Sarilamak yang mengantungkan penghidupan dari seekor belut. Ya, pria berusia 61 tahun ini telah bekerja selama 40 tahun sebagai pencari belut. Setiap harinya, Suhilmi bisa mendapatkan 30-40 ekor belut. Namun, saat turun hujan, Suhilmi bisa mendapatkan hingga 50 ekor belut. Ketika ditanya besar penghasilannya sebagai pencari belut, Suhilmi mengatakan bahwa belut dihitung dengan satuan harga per ekor, bukan per kilo. “Untuk belut kasa (berukuran besar) dijual dengan harga Rp. 80.000,- per 100 ekor dan Rp. 50.000,- untuk belut yang berukuran lebih kecil dengan jumlah yang sama”, cerita Suhilmi. Tidak hanya Suhilmi, sang istri yang bernama Eli (53 tahun) juga bekerja sebagai pencari belut. Setiap pagi, pasangan ini berangkat menuju areal persawahan di rumah mereka yang terletak di Tungga Batang Kecamatan Harau, dengan membawa peralatan berupa lukah, potongan bambu yang diberi bendera dari kertas sebagai penanda keberadaan lukah, dan cacing sebagai umpan. “Untuk pekerjaan ini, hanya dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dan bisa dilakukan sebagai sampingan dari bertani”, ujar ibu Eli. Wanita yang telah memiliki empat orang anak dari perkawinannya dengan Suhilmi ini, telah bekerja sebagai pencari belut sejak tahun 1980. Saat diwawancarai pada pertengahan Februari lalu, ibu Eli berhasil mendapatkan 30 ekor belut yang jika dirupiahkan akan bernilai Rp. 25.000,-. Jika digabungkan, setiap harinya pasangan Suhilmi dan Eli memperoleh penghasilan sebesar Rp. 50.000,dari mencari belut. Selain menebar lukah, pasangan ini juga bekerja sebagai petani di sawah milik orang lain. Hasil panen akan dibagi dua dengan pemilik sawah. Setiap panen, pasangan ini akan menikmati penghasilan sebesar Rp. 3.000.000,-. Cukupkah untuk kehidupan mereka sehari-hari? Bapak Suhilmi hanya tertawa, “Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, selain mencari belut, saya juga bekerja sebagai tukang bangunan. Panen padi di sawah, dilakukan setiap empat bulan sekali. Mencari belut pun tergantung keadaan pengairan di sawah”. Bertahun-tahun menjadi pencari belut, Suhilmi dan Eli telah memiliki pelanggan tetap. Setiap hari, para pelanggan tersebut mendatangi rumah mereka untuk



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.