Sinamar Edisi 80

Page 1

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011


2 Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIAASPIRASIANAKNAGARI

Edisi No. 80/XI/2012 69/X/2011 16-30Juli-Agustus Mei 2012 | No.

REDAKSI

Sinamar

:: ETALASE ::

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIAASPIRASIANAKNAGARI

AIR TERJUN SARASAH TANGGO

Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota | Wakil Bupati Lima Puluh Kota PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota | Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JAWAB : Kabag. Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad. S DEWAN REDAKSI : Muhamad. S (Ketua), Joni Indra, Wiradinanta.F, Mike Zaimy REDAKTUR PELAKSANA: Joni Indra REDAKTUR: Wiradinanta.F STAF REDAKSI: Herpatarmidi, Eliza, Mike Zaimy REPORTER: Heri Ronaldo, Tesy Febrina FOTOGRAFER: Herpatarmidi SEKRETARIS : Iis Sugiarti DISTRIBUTOR: Zulfadli KONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK: Joni Indra, MIke Zaimy ALAMAT REDAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarilamak 26271 Web : www.limapuluhkotakab.go.id | Email : tabloid.sinamar@gmail.com PERCETAKAN : PT. Padang Graindo Mediatama (Isi diluar tanggungjawab percetakan)

Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.00 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid.sinamar@gmail.com

Dari Redaksi

MENGANGKAT HARKITNAS

Tim Redaksi

PADA setiap bulan Mei setidaknya tercatat dua hari bersejarah yang diperingati setiap tahun, yaitu Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei, dan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh tiap tanggal 20 Mei. Kedua hari bersejarah itu diperingati melalui sebuah upacara bendera. Pada Tabloid Sinamar Edisi 80 ini, kami dari jajaran pengelola sengaja mengangkat Harkitnas sebagai materi Laporan Utama. Kami merasa perlu mengangkat tema tersebut didasarkan pada sejumlah pertimbangan mendasar. Yang terpenting, tema itu terasa perlu untuk diangkat dikarenakan semakin ken

TAJUK Semangat Kebangsaan KITA memang terasa perlu untuk merenungkan kembali tentang sejauhmana nilai-nilai kebangsaan yang masih kita miliki. Pertanyaan seperti ini terasa perlu untuk terus diulang-ulang, karena bertambah tahun, ujian bagi Republik Indonesia sebagai sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat penuh cenderung makin bertambah berat. Selain indikasi menurunnya semangat kebangsaan di tengah generasi muda, munculnya gerakan separatis di sejumlah daerah di negeri ini menandakan bahwa keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terus mendapat ujian yang serius. Sebagai anak bangsa dan bagian dari komunitas yang bernama Indonesia, kita tentunya tidak menginginkan terjadinya “malapateka” yang bernama desintegrasi bangsa. Itulah, antara lain, pentingnya bagi kita untuk selalu mengingat dan membuka kembali lembaran-lembaran sejarah. Sejarah akan memberi banyak hal kepada kita, antara lain pengetahuan tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, dan bagaimana seharusnya bersikap untuk menghadapi masa depan. Mengutip kaum filosof, mereka mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya.Salah satu tonggak sejarah yang ikut memberi kontribusi berdirinya

Sarasah Tanggo

OBJEK wisata Air Terjun Sarasah Tanggo merupakan air terjun yang berlokasi di Kanagarian Sarilamak Jorong Taratak, sekitar 3 Km dari simpang Sarilamak. Mengunjungi Air Terjun Sarasah Tanggo ini merupakan wisata yang sangat mengasyikan. Untuk sampai ke lokasi harus berjalan kaki 300 m. Suasananya masih alami, di sekelilingnya terdapat hutan konservasi dan berbagai jenis satwa seperti burung dan hewan lainnya, sehingga dalam perjalanan yang bernuasa alami ini sambil mendengar kicauan burung, dari kejauhan tampak puncak air terjun dan tebing terjal dengan ketinggian lebih dari 100 m.***

cangnya indikasi terjadinya pelunturan semangat berbangsa dan bernegara di kalangan anak negeri. “Kita sebagai praktisi media massa memiliki tanggung jawab moral untuk tetap meggelorakan semangat berbangsa dan bernegara,” kata Muhammad S. S.Pd., pemimpin redaksi sekaligus penanggung jawab Tabloid Sinamar. Dalam pandangan Muhammad, mewartakan tentang pentingnya memelihara semangat berbangsa dan bernegara, merupakan bentuk sumbangan pelaku media massa untuk negeri ini. Menurut Muhammad, dengan mengangkat tema tersebut sebagai materi Laporan Utama Tabloid Sinamar Edisi 80, diharapkan semua anak negeri ingat kembali dengan sejarah republik ini, dengan rangkaian peristiwa yang membuat Indonesia tetap berdiri tegak dan kokoh sebagai sebuah bangsa yang berdaulat hingga hari ini. Intinya, “Jangan sampai di antara kita ada yang lupa dengan sejarah,” tambah Muhammad. Sama dengan edisi-edisi sebelumnya, pada Tabloid Sinamar Edisi 80 yang mungkin saat ini sedang berada di genggaman Anda, para Pembaca, selain Laporan Utama kami juga menyajikan rubrik/halaman-halaman lain yang kami nilai bermanfaat bagi kepentingan pembaca. Antara lain Rubrik Profil Nagari, yang mencoba mengetengahkan secara utuh dan komprehensif tentang profil sebuah nagari di Kabupaten Limapuluh Kota. Diakui, penyajian sejumlah rubrik di Tabloid Sinamar pada setiap edisinya belum bisa kami lakukan secara konsisten. Penyebabnya, seperti dijelaskan Muhammad, selain karena keterbatasan tenaga atau personil, juga didasarkan pada pertimbangan taktis dan strategis. Maksudnya, ada satu rubrik yang pada edisi tertentu terasa perlu ditampilkan, karena dinilai materi dari rubrik itu memang terasa perlu untuk diketahui oleh masyarakat.

republik ini adalah peristiwa lahirnya Hari Kebangkitan Nasional yang digagas Dr. Soetomo. Prosos terwujudnya kebangkitan nasional bermula dari perjuangan para pemuda masa itu yang telah dihadapkan dengan berbagai situasi yang sangat kompleks. Suatu situasi di mana ketidakadilan, pengingkaran hak-hak azasi manusia, diskriminasi, ketidaksamaan (inequality), jurang perbedaan antara privileged dan underprivileged, serta kontradiksi perikehidupan dan konflik di masyarakat terus saja terjadi. Kita seharusnya memang selalu ingat dan belajar banyak dari sejarah, karena apa yang kita nikmati hari ini tidak berdiri dengan sendirinya, melainkan melalui proses panjang yang menuntut banyak pengorbanan. Melupakan sejarah berarti kita mengingkari apa-apa yang sudah terjadi, dan itu sama halnya kita tidak memiliki referesi yang cukup untuk membuat langkah-langkah baru ke depan. Langkah kita belajar dari sejarah, selain sebagai referensi untuk melangkah ke depan, juga sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan para pendahulu kita—yang telah menyerahkan segalanya untuk berdirinya negeri ini. Wujud kongkret yang diharapkan antara lain dengan tetap menumbuhkembangkan semangat cinta bangsa dan tanah air, sebagai tempat kita dilahirkan, dan mungkin juga sebagai tempat kita dikebumikan kelak.***


Sinamar 3 TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

16-30 Mei 2012 |No. No. 69/X/2011 80/XI/2012 Edisi Juli-Agustus

MEDIAASPIRASIANAKNAGARI

LAPORAN UTAMA Peringatan Harkitnas 2012 Jan gan Lupakan Haki ki Nil ai-ni lai K ebangs aan

“Sejalan dengan semangat dan jiwa kebangkitan nasional yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, maka tidak berlebihan jika bangsa Indonesia dewasa ini menjadi pusat dan pusaran serta proses kebangkitan bangsa-bangsa regional se-ASEAN, bangsa-bangsa Asia-Pasifik, dan bahkan bangsabangsa dunia.” JIKA dihitung dari titik awal kebangkitan nasional tahun 1908, maka pada tahun 2012 ini, kita sudah lebih seratus tahun berproses dalam kesadaran maupun kehidupan kita untuk menjadi bangsa yang berdaulat, menjadi bangsa yang memiliki identitas dan jati diri dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Wajah dan corak ke-Indonesian-kita pun tentunya telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perjalanan waktu. Demikian halnya, nilai-nilai kebangsaan selama 104 tahun tersebut tentunya telah mengalami pasang surutnya, seiring dengan perubahan zaman dan tuntutan masyarakat itu sendiri” kata Menteri Komunikasi dan Informatika RI selaku Ketua Umum Peringatan Harkitnas (Hari Kebangkitan Nasional) Tahun 2012. Dalam sambutannya yang dibacakan Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo selaku pembina upacara Harkitnas Tingkat Kabupaten Limapuluh Kota yang dipusatkan di GOR Singa Harau, Minggu (20/5), Menkominfo menambahkan bahwa peringatan Harkitnas yang ke-104 tahun 2012 ini menjadi penting. Alasannya, apabila nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai persatuan dan kesatuan, nilai-nilai kejujuran, dan nilainilai kebersamaan yang menjadi ciri Upacara peringatan Harkitnas Tahun 2012 ke-Indonesia-an kita, yang telah dipelopori oleh para pendahulu kita melalui gerakan “Boedi Oetomo” tersebut, dapat dijadikan suatu enerji bagi langkahlangkah kita ke depan. Juga sekaligus menjadi renungan dan evaluasi, sejauhmana semangat nasionalisme tersebut terimplementasi dalam setiap potensi, profesi, tugas dan tanggung jawab perilaku masing-masing individu warganegara Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Sejalan dengan semangat dan jiwa kebangkitan nasional yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, maka tidak berlebihan,

jika bangsa Indonesia dewasa ini menjadi pusat dan pusaran serta prosesmenjadi pusat dan pusaran serta proses kebangkitan bangsa-bangsa regional se-ASEAN, bangsa-bangsa Asia-Pasifik, dan bahkan bangsa-bangsa dunia,” katanya. Masalah-masalah perkembangan sosial budaya, pertumbuhan ekonomi, serta masalah pertahanan dan keamanan, menjadi fokus bahasan, di mana Indonesia telah mampu dan berhasil menjadi tuan rumah bagi kemaslahatan bangsa-bangsa kawasan regional ASEAN dan Asia-Pasifik, yang diharapkan dapat diwujudkan pada tahun 2015 mendatang. Oleh karena itulah, tambah Mekominfo,dalam rangka tetap menjaga konsistensi dan kesinambungan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, tentunya sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, kita tidak boleh lengah dan lupa akan makna hakiki nilai-nilai kebangsaan tersebut, secara khusus hal ini sangat penting dalam menyikapi dan menghadapi era perubahan dan kemajuan yang terjadi dewasa ini, dan yang akan terus menerus terjadi di masa-masa mendatang. Upacara bendera sebagai puncak peringatan Karkitnas ke-104 untuk tingkat Kabupaten LimapuluhKota itu dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Limapuluh Kota, para perwira TNI/ Polri, anggota DPRD, Sekdakab Limapuluh Kota, para asisten di lingkungan Setdakab Limapuluh Kota, para kepala badan/dinas/ kantor/bagian, Ketua PKK, Ketua GOW dan Ketua Dharma Wanita Kabupaten Limapuluh Kota dan Ormas. Kesatuan-kesatuan Upacara Pasukan Upacara 1 SST Kodim 0306/ 50 kota, 1 SST Yonif 131/ BRS,1 SST Den Zipur, 1 SST Polres Lima Puluh Kota, 1 SST Satpol PP, 1 SST Dishub, 2 SSK Pa, 2 SSK Pi Korpri SKPD,1 SST Mahasiswa Politani Unand, 1 SST SLTA/ Pramuka,2 SST SLTA/ Seragam Sekolah, 2 SST SLTP/Seragam Sekolah dan 2 SST SD/ Seragam Sekolah. (rel/her)

Dr. Soetomo, Sang Pencetus Ide Kebangkitan Nasional SANG pelopor pergerakan nasional Indonesia, tokoh p e j u a n g ke me rd ek aa n sekaligus inspirator perjuangan melalui lobi-lobi internasional dan jalur politik, dialah Dr.Soetomo Dr. Soetomo. Beliau lahir di Nganjuk Jawa Timur tanggal 20 Juli 1888, dan wafat di Surabaya 30 Mei 1938 serta dimakamkan di Surabaya. Pemerintah mengapresiasi jasa besarnya dalam perjuangan Indonesia merdeka dengan gelar pahlawan kemerdekaan nasional berdasarkan SK Presiden RI No 657/1961. Dr.Soetomo terlahir dengan nama Soebroto. Sewaktu masih menjadi mahasiswa STOVIA, beliau sering bertukar pikiran dengan rekan-rekannya. Atas saran dr. Wahidin Sudirohusodo, kemudian mendirikan Budi Utomo (BU), organisasi modem pertama di Indonesia pada tanggal 20 Mei 1908, yang kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Kelahiran BU sebagai Perhimpunan nasional Indonesia dipelopori oleh para pemuda pelajar STOVIA (School tot Opleiding voor Indische Artsen)

yaitu Sutomo, Gunawan, Suraji dibantu oleh Suwardi 17 Februari 1934 pukul 09.10 menit, tak pernah terniat dihati Surjaningrat, Saleh, Gumbreg, dan lain-lain. Sutomo sendiri Sutomo untuk menikah lagi. Dari tahun 19-1923 bersama istrinya ia tinggal di Negeri Belanda untuk melanjutkkan diangkat sebagai ketuanya. sekolah dan memperoleh gelar Arts, dokter beneran lulusan Tujuan perkumpulan Boedi Utomo ini adalah Universitas. Sepulang dari Belanda ia memutuskan untuk kemajuan nusa dan bangsa yang harmonis dengan jalan menetap di Soerabaia, dan mengajar di NIAS (Nederland memajukan pengajaran, pertanian, peter nakan, Indische Artsen School) yang kelak akan menjadi FK perdagangan, teknik dan industri, kebudayaan, UNAIR. Soetomo menikah dengan seorang perawat mempertinggi cita-cita kemanusiaan untuk mencapai Belanda. Pada tahun 1919 sampai 1923, Soetomo kehidupan bangsa yang terhormat. Setelah lulus pada melanjutkan studi kedokteran di Belanda. tahun 1911, ia bekerja sebagai dokter pemerintah di Boedi Utomo kemudian ikut terjun dalam dunia berbagai daerah di Jawa dan Sumatra. politik tahun 1929 dengan bergabung dalam Perhimpunan Pada tahun 1917, ia menikah dengan seorang Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). Sebelumnya tahun Zuster Belanda, Everdina Johanna Bruring. Di mata 1924 Soetomo juga mendirikan Indonesiche Studie Club Sutomo, sang isteri adalah wanita pujaan. Tugas harian (ISC) yang kemudian berubah menjadi Persatuan Bangsa seperti memasak, mencuci dan sebagainya selalu Indonesia (PBI). Tahun 1935 PBI digabungkan dengan dilakukan dengan kerelaan. Cukup kontradiktif, mengingat Boedi Utomo menjadi Partai Indonesia Raya (Parindra) bumiputera adalah bangsa tertindas. Bruring bahkan tak yang tujuan utamanya memperjuangan Kemerdekaan punya waktu senggang di hari libur atau pun di hari Indonesia. Selain berbagai organisasi tersebut, Soetomo juga Minggu, mengingat di waktu-waktu seperti itu, rekan- membentuk organisasi kewanitaan yang diberi nama Putri rekan seperjuangan Sutomo selalu mengadakan rapat di Mardika dan menerbitkan surat kabar Darmo Kondo. Sutomo setelah lulus dari STOVIA tahun 1911, bertugas rumah mereka. sebagai dokter, mula-mula di Semarang, lalu pindah ke Tuban, Pengabdian yang tulus inilah yang membuat pindah lagi ke Lubuk Pakam (Sumatera Timur) dan akhirnya Sutomo makin cinta pada Bruuring. Sampai akhir ke Malang. Saat bertugas di Malang, ia membasmi wabah hayatnya, hanya Bruuring lah satu-satunya wanita yang pes yang melanda daerah Magetan. (ike/berbagai pernah singgah di hati Sutomo. Sejak Bruuring wafat pada sumber)


4 Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIAASPIRASIANAKNAGARI

Edisi Mei Juli-Agustus No.80/XI/2012 69/X/2011 16-30 2012 | No.

LAPORAN UTAMA

Memahami Kembali Sejarah Panjang Lahirnya Harkitnas “Proses terwujudnya kebangkitan nasional, perjuangan para pemuda pada masa itu telah dihadapkan pada berbagai situasi yang sangat kompleks.” D A L A M r a n g k a me mpe r i nga ti H a r i Kebangki t an N a si o n a l (Har kitnas) yang dilakukan tiap tanggal 20 Mei, ada b a i k n y a ditelusuri lagi s e j a r a h terjadinya Hari Kebangki t an Nasional yang dapat dimulai dari dengan lahirnya gerakan nasionalis pertama Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, hampir seratus tahun yang lalu. Pergerakan nasional ini dipimpin oleh Dokter Soetomo di Jakarta. Dengan dorongan dilahirkannya Boedi Oetomo ini, kemudian lahirlah Sarekat Islam, di tahun 1912, di bawah pimpinan Haji O.S. Tjokroaminoto bersama Haji Agus Salim dan Abdul Muis. Dalam tahun 1912 itu lahir pula satu gerakan politik yang amat penting, yaitu Indische Partij yang dimpimpin oleh Douwes Dekker (Dr. Setiabudhi), R.M. Suwardi Suryaningrat dan Dr. Tjipto Mangunkusumo. Tahun 1913, partai ini dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda dan pemimpin-pemimpinnya ditangkapi dan kemudian dibuang dalam pengasingan. Sebagai buntut perkembangan ini, maka pada tahun 1914 lahir di Semarang satu organisasi berpaham kiri (komunis), yaitu Indische Sociaal Demokratische Vereeniging (ISDV) di bawah pimpinan Sneevliet dan Semaun. Dalam tahun 1920 (23 Mei) ISDV ini telah berubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI), dengan pimpinan Semaun juga. D a l a m perjuangan melawan kolonialisme Belanda, PKI telah mencetuskan pembrontakan di Banten, Jakarta dan Yogyakarta dalam tahun 1926, dan kemudian juga di Sumatera Barat dalam tahun 1927. Setelah pemberontakan itu ditindas oleh pemerintahan kolonial Belanda, maka ribuan pimpinan dan anggota PKI ditangkapi, dan kemudian dibuang dalam pengasingan di Tanah Merah (Digul). Proses terwujudnya kebangkitan nasional, perjuangan para pemuda pada masa itu telah dihadapkan pada berbagai situasi yang sangat kompleks. Suatu situasi di mana antara ketidakadilan, pengingkaran hak-hak asasi manusia, diskriminasi, ketidaksamaan (inequality), jurang perbedaan antara privileged dan underprivileged, serta kontradiksi perikehidupan dan konflik di masyarakat terus saja terjadi. Inilah yang mendorong motivasi dan tekad para pemuda untuk berjuang

kembali negara yang selama beberapa tahun belakangan ini terus-menerus diberikan cobaan dan musibah, kan oleh masyarakat yang perkenomiannya lemah bahkan sampai para pejabat yang terus-menerus mencuri aset negara Indonesia. Oleh karena itu, mari kita mulai hari Kebangkitan Nasional tahun ini dengan mengintrospeksi diri masing-masing. Mari sama-sama kita perbaiki moral masing-masing diri kita dan juga moral masyarakat Indonesia secara keseluruhan, sehingga harapan kita, dengan moral masyarakat yang baik, maka negara kita yang tercinta ini akan menjadi baik pula. Selain moral yang baik, yang tidak kalah penting adalah masalah pendidikan di negara kita. Dengan momen hari Kebangkitan Nasional ini, mari sama-sama kita memberikan andil dan solusi terbaik untuk membangun pendidikan Indonesia yang baik dan berkualitas. Karena dengan SDM manusia yang bermoral baik dan memiliki kuantitas serta kualitas yang baik bangsa Indonesia bisa bangkit menjadi bangsa yang baik dan bermartabat. Boedi Oetomo beberapa kali mengalami pergantian pimpinan. Sebagian besar berasal dari bangsawan, seperti Raden Adipati Tirtokoesoemo mantan Bupati Karanganyar dan Pangeran Ario Noto Dirodjo dari Pakualaman. Boedi Oetomo mengalami perkembangan penting sewaktu dipimpin Pangeran Ario Noto Dirodjo. Pada waktu itu, Douwes Dekker mewujudkan kata “politik”. Berkat pengaruh tersebut pengertian “tanah air Indonesia” semakin diterima sehingga muncul Indische Partij. Pada masa itu juga muncul Sarekat Islam. Sarekat Islam pada awalnya sebagai suatu perhimpunan bagi para pedagang besar maupun kecil di Solo dengan nama Sarekat Dagang Islam, tetapi Sarekat Dagang Islam diubah oleh Tjokroaminoto menjadi Sarekat Islam. Sarekat Islam bertujuan mempersatukan orang Indonesia. Dengan semangat ini, Kabupaten Limapuluh Kota memperingati kembali Hari Kebangkitan Nasional dengan mengadakan upacara peringatan pada Kamis tanggal 25 Mei yang lalu di GOR Singa Harau yang melibatkan seluruh personil antara lain Forkominda, kepala-kepala SKPD, seluruh

siswa dan mahasiswa di Kabupaten Lima Puluh Kota yang dengan penuh semangat mengikuti pelaksanaan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Tidak ketinggalan nampak sebagai InspekturUpacara Bupati Limapuluh Kota, dr Alis Marajo dt Sori Marajo yang sekaligus membacakan sambutan menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Tiffatul Sembiring. Dalam sambutan Menkominfo

y a n g dibacakan A l i s Marajo t e r se b u t tersirat 8 p o i n p ent i ng yang ingin disampaikan p r i a Mi nang y a n g menj ad i Menkominfo Kabinet Tiffatul Sembiring Indonesia Bersatu II dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu, di antaranya menjaga konsistensi dan kesinambungan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, tentunya sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, kita tidak boleh lengah dan lupa akan makna hakiki nilai-nilai kebangsaan tersebut, secara khusus hal ini sangat penting dalam menyikapi dan menghadapi era perubahan dan kemajuan yang terjadi dewasa ini, dan yang akan terus menerus terjadi di masa-masa mendatang. Peringatan Harkitnas yang ke 104 tahun 2012 ini menjadi penting, apabila nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai persatuan dan kesatuan, nilainilai kejujuran, dan nilai-nilai kebersamaan yang menjadi ciri ke-Indonesia-an kita, yang telah dipelopori oleh para pendahulu kita melalui gerakan “Boedi Oetomo” tersebut, dapat dijadikan suatu enerji bagi langkah-langkah kita kedepan. Juga sekaligus menjadi renungan dan evaluasi, sejauhmana semangat nasionalisme ter sebut terimplementasi dalam setiap potensi, profesi, tugas dan tanggung jawab perilaku masing-masing individu warganegara Indonesia dalam b er ma sya r ak at , berbangsa dan bernegara. Mengakhiri sa mb u t a n n y a , Menkominfo ber harap dengan semangat kebangkitan nasional yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, yang kita peringati pada tahun 2012 ini, tetap dan terus menjadi obor penerang dan pencerah bagi langkah anak bangsa menjaga dan me nge mb a ngk a n konstruksi nasionalisme yang bercirikan keIndonesia-an sejati. Konstruksi nasionalisme yang berkarakter sebagai bangsa yang bermoral (relegius), karakter sebagai bangsa yang beradab, karakter sebagai bangsa yang bersatu, bangsa yang berdaya, dan karakter bangsa yang berpartisipasi, bagi kejayaan bangsa dan negara Indonesia.(mhike zaimy).


Sinamar 5 TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIAASPIRASIANAKNAGARI

Edisi16-30 Juli-Agustus No. 69/X/2011 Mei 2012 | No. 80/XI/2012

PENDIDIKAN Bupati: Tidak Ada Alasan untuk Tidak Bersekolah “Salut atas apa yang dilakukan masyarakat Mungka, dengan swadaya masyarakat telah memulai pembangunan kantor UPT Dinas Pendidikan.” ketiga lokal sudah ada, yang perlu sebagai tambahan adalah kantor dan mushala, dengan luas tanah yang ada dapat dibangun sesegera mungkin. 178 orang anak SD untuk sementara belajar di SDN 02 dari kelas I sampai kelas VI. Tahun ajaran depan dapat Menurut Wali Nagari Manggilang, Ridwan, mayoritas anak usia sekolah dasar berada di Manggilang. Dengan dibangunnya SDN 04 diharapkan anak tidak terlalu lelah dalam menghadapi proses pembelajaran. Lebih lanjut, kata Ridwan, akan tumbuh usaha- usaha baru dan meningkatnya pendapatan dengan memanfaatkan potensi yang ada sehingga terwujud masyarakat sejahtera. Saat menjadi pembina upacara di SMP Negeri 5 Harau di Hulu Aia, Wabup Asyirwan Yunus mengingatkan bahwa di dalam diri seorang siswa dituntut memiliki 3 bentuk kecerdasan yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Kecerdasan intelektual , dikatakan Wabup, diperoleh melalui kreatifitas akal yang berpusat di otak, misalnya kecerdasan untuk ingin tahu, mampu membedakan yang baik atau buruk, mampu membedakan yang bernilai dan yang tak bernilai. Bupati Alis Marajo saat peletakan batu pertama pembangunan gedung UPT Pendidikan Kec.Mungka

PEMERINTAH Kabupaten Limapuluh Kota terus memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap pembangunan bidang pendidikan, yang dimaksudkan untuk menciptakan SDM (sumber daya manusia) berkualitas untuk menghadapi tantangan masa depan yang diyakini akan semakin berat. Bentuk perhatian itu antara lain dengan membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Belum lama ini, satu misal, Bupati meletakan batu pertama pembangunan UPT Pendidikan Kecamatan Mungka Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo meletakan batu bata peresmian pembangunan kantor UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Mungka. Keinginan untuk memiliki kantor sendiri UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Mungka menampakkan hasil menyusul dengan telah dimulainya pembangunan kantor dengan ditandai peresmian oleh Bupati Alis Marajo. “Salut atas apa yang dilakukan masyarakat Mungka, dengan swadaya masyarakat telah memulai pembangun kantor UPT Dinas Pendidikan. Aspirasi yang tumbuh di tengah masyarakat yang disatukan dengan satu tujuan mencerdaskan anak didik melalui babudi, baraka, barilmu dan tau mungkin jo patuik yang ditanamkan masyarakat minang, cerdas itu berilmu pengetahuan, berbahasa (Inggris, Indonesia dan Arab), logika matematika,” kata Alis Marajo. Bupati Alis Marajo juga mengatakan, pembangunan lima tahun selalu mengacu kepada kebijakan nasional ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ dan dipadukan dalam Visi, Misi dan pengembangan strategis Kabupaten Limapuluh Kota, yaitu terwujudnya masyarakat yang cinta pendidikan. “Anak didik Wajib Belajar 9 tahun tidak boleh diabaikan, pendidikan sekarang tinggi tidak ada alasan untuk tidak sekolah. Pelajarilah ilmu SMP, SMA untuk terus melanjutkan ke perguruan tinggi. Tidak ada anak yang bodoh tapi malas,” kata Alis Marajo. Ketua pelaksana pembangunan kantor UPT Dinas Pendidikan H.Wisal, Dt.Gindo Majo melaporkan, sejak mekarnya dari kantor UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Guguak, UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Mungka belum punya kantor. Baru menumpang atas dukungan masyarakat dan semua unsur kegiatan pembangunan mulai dilaksanakan. Tanah berdirinya bangunan Kantor adalah hibah dari masyarakat yang letaknya disamping kantor Wali Nagari Mungka. Bangunan kantor UPT Dinas Pendidikan yang dibangun berlantai Dua sampai selesai menelan biaya Rp300 juta. Tahap pertama ini untuk lantai dasar memakan biaya Rp147 juta dengan luas bangunan 13 x 7 meter, jelas H.Wisal Dt.Gindo Majo. Sumbangan perantau dan donator serta semangat gotong royong masyarakat yang besar sehingga terlaksananya pembangunan Kantor UPT Dinas Pendidikan. Selanjutnya melalui partisipasi masyarakat, akan tercipta rasa memilki dan rasa tanggung jawab masyarakat dalam memanfaatkan dan memelihara pembangunan, tambah H.Wisal Dt.Gindo Majo. Di lain tempat, tepatnya di Dusun Lubuk Jantan, Kanagarian Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. Asyirwan Yunus M.Si meresmikan pemakaian bangunan baru SDN 04 Lubuak Jantan Manggilang Filial SDN 02 Manggilang, ditandai dengan pengguntingan pita. SD yang diresmikan itu terdiri dari 3 lokal ukuran 8 x 8 meter. Tanah berdirinya tiga bangunan SD merupakan hibah dan swadaya masyarakat hingga berdiri bangunan permanen seluas 55 x 45 meter. “Kita sangat berharap kepada Dinas Pendidikan dan kepala sekolah beserta para guru dapat meningkatkan proses belajar dan mengajar di daerah ini, yang bertujuan untuk meningkatkan hasil proses belajar dan mengajar dalam rangka menuju kualitas anak didik dari tingkat SD yang ada di Limapuluh Kota,” kata Asyirwan Yunus. Dikatakannya, pihaknya akan langsung turun ke setiap sekolah guna mensurvei terhadap guru-guru karena beberapa hasil laporan yang diterima masih lemahnya tingkat pengawasan proses belajar dan mengajar. Kepala SDN 04 Manggilang Erman mengatakan, pemanfaatan gedung SDN 04 akan dimulai pada tahun ajaran 2012-2013 mendatang untuk kelas 1,2,3 dan 4. Kekurangan lokal nantinya dapat dimasukkan dalam APBD Kabupaten Limapuluh Kota, mengingat anak usia sekolah masyarakat nagari Manggilang banyak yang sebelumnya pergi ke SDN 02 yang jaraknya 1 km jauh dari rumah. “Mobiler untuk memakai gedung yang baru SDN 04 Manggilang yang dekat jarak dari rumah,” jelas Erman.

Ketiga aktifitas kreatif di atas mengingatkan kita kepada tiga konsep struktur kepribadian Sigmund Freud (1856-1939), yaitu id, ego, dan superego. Id adalah pembawaan sifat-sifat fisik-biologis seseorang sejak lahir. Id ini menjadi inspirator kedua struktur berikutnya. Ego, bekerja dalam lingkup rasional dan berupaya menjinakkan keinginan agresif dari Id. Ego berusaha mengatur hubungan antara keinginan subjektif individual dan tuntutan objektif realitas sosial. Ego membantu seseorang keluar dari berbagai problem subyektif individual dan memelihara agar bertahan hidup (survival) dalam dunia realitas. Superego berfungsi sebagai aspek moral dalam kepribadian, berupaya mewujudkan kesempurnaan hidup, lebih dari sekedar mencari kesenangan dan kepuasan. Superego juga selalu mengingatkan dan mengontrol Ego untuk senantiasa menjalankan fungsi kontrolnya terhadap Id. Meskipun tidak identik, IQ dapat dihubungkan dengan Id, Ego dapat dihubungkan dengan EQ, dan Superego dapat dihubungkan dengan SQ. Pemilik IQ tinggi bukan jaminan untuk meraih kesuksesan. Seringkali ditemukan pemilik IQ tinggi tetapi gagal meraih sukses; sementara pemilik IQ pas-pasan meraih sukses luar biasa karena didukung oleh EQ. Mekanisme EQ tidak berdiri sendiri didalam memberikan kontribusinya ke dalam diri manusia tetapi intensitas dan efektifitasnya sangat dipengaruhi oleh unsur kecerdasan ketiga (SQ). SQ sulit sekali diperoleh tanpa kehadiran EQ, dan EQ tidak dapat diperoleh tanpa IQ. “Sinergi ketiga kecerdasan ini biasanya disebut multiple intelligences yang bertujuan untuk melahirkan pribadi utuh (‘al-insan al-kamil). Untuk penyiapan SDM di masa depan, internalisasi ketiga bentuk kecerdasan ini tidak dapat ditawar lagi,” tambah Wabup Asyirwan Yunus dalam kegiatan yang juga dihadiri Sekretaris Pol PP Alfian dan Kabag Humas dan Protokol Muhamad S. Dalam kesempatan Wabup juga memberikan arahan singkat dan menampung aspirasi majelis guru kedua sekolah. Kedua sekolah melalui Kepala SMP 05 Harau Amril, S.Pd dan Kepala SDN2 Harau Nurdiana Yeni, S,Pd sama-sama mengusulkan tambahan guru, perpustakaan dan mushalla sekolah. Khusus SMP dikatakan Amril, sarana yang diperlukan saat ini adalah gedung atau ruangan kelas sebanyak 4 lokal yaitu ruangan Kepsek, ruangan tata usaha, labor dan pustaka. Hal ini mengingat banyaknya jumlah murid SD di Hulu Air yang akan melanjutkan pendidikan ke SMP, tercatat 55 siswa. Sedangkan sarana yang tersedia saat ini adalah 2 ruangan yang digunakan untuk ruangan kelas VII dan ruangan kantor ( sekarang digunakan untuk ruang kelas VIII), serta 1 unit WC majelis guru.***

Wakil Bupati Asyirwan Yunus saat menjadi Irup Upacara di SD Hulu Air


6 Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

Edisi Mei Juli-Agustus No.80/XI/2012 69/X/2011 16-30 2012 | No.

MEDIAASPIRASIANAKNAGARI

INFRASTRUKTUR

Terus Berpacu dalam Upaya Pengadaan Infrastruktur Dasar Dengan selesainya pembangunan jembatan itu, diharapkan hubungan antar kecamatan, nagari dan desa semakin lancar, sehingga memudahkan masyarakat tani, pedagang membawa hasil pertanian mereka ke berbagai pasar di Sumbar maupun Provinsi Riau.

paket pada 13 keca­matan. Secara bertahap setiap tahun pembangunan jaringan irigasi termasuk reha­bilitasi dikerjakan, sehingga luas daerah irigasi semakin bertambah.Pada tahun 2011 lampau, luas daerah irigasi di Kabupaten Limapuluh Kota, mencapai 15.453,06 hektare. Sedangkan tahun 2012 ini diharapkan menjadi seluas 15.607,59 hek­tare, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Limapuluh Kota, sebut Yulianto. Rusak Parah Pembangunan infrastruktur jalan

KABUPATEN Limapuluh Kota masih dihadapkan dengan keterbatasan sejumlah infrastruktur dasar. Padahal, pengadaan infrastruktur dasar itu sangat penting artinya bagi masyarakat, baik untuk mendukung mobilitas ekonomi, maupun untuk memperlancar akses sosial warga suatu nagari dengan warga nagari-nagari lainnya. Pada tahun anggaran yang sedang berjalan, yaitu 2012, misalnya, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota melalui Dinas Pekerjaan Umum setempat bakal melanjutkan pembangunan tiga unit jembatan yang terbengkalai pengerjaannya. Selain itu juga me­rehabilitasi 4 unit jembatan yang rusak. “Sekarang ini ke tujuh unit jembatan tersebut dalam proses pelelangan melalui LPSE atau tender elektronik,” ujar Kepala Dinas PU Lim­apuluh Kota, Yusdianto Yus­war melalui Kasi Jalan dan Jembatan, Inasrul. Tujuh unit jembatan itu adalah jembatan Taeh, Keca­matan Payakumbuh, sudah dua tahun terbengkalai diker­jakan dengan dana sebesar Rp600 juta. Kemudian jem­batan Bumbung Situjuh, memperoleh alokasi dana sebesar Rp1,3 miliar peker­jaan lanjutan. Sementara jembatan Lu­bu­ak Kilangan, Kecamatan Kapur IX yang juga ter­beng­kalai sebelumnya, akan diker­jakan lanjutannya dengan dana sebesar 1,5 miliar. Sedangkan 4 unit jem­batan yang direhab tahun ini yakni, jembatan Baruah Gu­nuang, Kecamatan Bukik Barisan dengan dana sebesar Rp1,54 miliar. Kondisi jem­batan tersebut, lantainya sudah banyak yang lapuk. Dikhawatirkan roboh ketika dilewati bus dan menimbulkan korban. Lainnya jembatan Tanjung Haro hubungan ke Rogeh Kecamatan Luak. Kondisinya terputus disapu galodo yang terjadi tahun 2009 lampau. Jembatan tersebut diper­kirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp 1 miliar. Selanjutnya, sebagaimana dilansir sebuah harian terbitan Padang, jembatan Piobang dan jembatan Titian Kudo. Lantai dan kedudukan jembatan tersebut sudah mengkhawatirkan, keduanya berlokasi di Kecamatan Paya­kumbuh, dengan dana sebesar Rp1,55 Miliar. Dengan selesainya pem­bangunan jembatan ter­sebut nanti, diharapkan hubungan antar kecamatan, nagari dan desa semakin lancer, sehingga memudahkan masyarakat tani, pedagang membawa hasil pertanian mereka ke berbagai pasar di Sumbar maupun Propinsi Riau. Selain jembatan, infrastruktur dasar lain yang juga terus dipacu adalah pembangunan jaringan irigasi, dimaksudkan untuk mendukung target surplus beras nasional tahun 2014 mendatang, Pemkab Lima­puluh Kota, melalui Dinas PU setempat, me­ngalokasikan dana untuk pembangunan daerah irigasi (DI) tahun 2012 yang tersebar pada 13 kecamatan sebesar Rp3 miliar. Kepala Bagian Pengairan Dinas PU Limapuluh Kota, Yulianto didampingi Asisten PPTK, Edwin, menuturkan, dana se­besar itu diperuntukkan bagi rehabilitasi jaringan irigasi Padang Rukam Nagari Harau, Batuang Badarah Nagari Gurun, keduanya di Kecamatan Harau. Selain itu juga daerah irigasi Bandar Sialang Nagari Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru. Kemudian daerah irigasi Sungai Janiah Nagari Talang Maur, Kecamatan Mungka. DI Bandar Pasir Nagari Koto Tinggi, Keca­matan Gunung Omeh. Kelima paket tersebut proses lelangnya sedang berlangsung. Masingmasing daerah irigasi kebagian dana sebesar Rp220 juta. Menurut dia, pembangunan daerah irigasi (DI) yang telah ditenderkan dan pemenangnya sudah diumumkan yakni, DI Batang Coran Sitanang, Keca­matan Lareh Sago Halaban yang akan dikerjakan CV.Mega Veri Pekan Sabtu dengan dana Rp 311.164.000. DI Bandar Gadang, Situjuah Limo Nagari oleh CV.Regda Utama Padang dengan dana sebesar Rp295.038.000. Selanjutnya, Di Tanjuang Batauik, Kecamatan Guguk, akan dikerjakan oleh CV.Air Randa Damasraya, dengan dana sebesar Rp266.666.000. Kemudian, Di Tarantang Saiyo, Kecamatan Harau akan dikerjakan oleh CV. Sungai Badak, Solok dengan dana sebesar Rp252.319.000, ulasnya. Dikatakan, tahun ini untuk pembangunan daerah irigasi dengan dana dibawah Rp100 juta se­banyak 70

Bupati Alis Marajo saat

melakukan safari e-KTP di beberapa kecamatan

Di saat pembangunan sejumlah infrastruktur dasar terus dipacu, dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat, daerah ini masih dihadapkan dengan realitas bahwa sejumlah infrastruktur yang teah ada selama ini dalam kondisi yang tidak lagi layak pakai alias sedang rusak parah.Lihatlah ketika Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo yang dididampingi Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PU Kabupaten Limapuluh Kota, Afrizal dan Kabag Humas dan Protokoler Setkab Limapuluh Kota, Muhamad S, S.Pd beserta melakukan Safari e- KTP pada 4 kecamatan di kabupaten itu, Senin ( 28/5). Kecamatan yang menjadi tujuan utama dalam rangka memonitoring pelaksanaan rekam data e-KTP , masing-masing Akabiluru, Suliki, Gunung Omeh dan Bukik Barisan. Sedangkan 3 kecamatan lain yang juga berada dikawasan blok M alias mudiak yakni Guguk, Mungka dan Payakumbuh hanya dilewati sambil melihat kondisi jalan, jembatan dan irigasi sepanjang perjalan safari tersebut. Perjaanan Safari yang bertepatan dengan 560 hari kepemimpinan Alis MarajoAsyirwan Yunus, sebagai Bupati dan Wakil Bupati periode 2010-2015, disamping bertujuan untuk menyaksikan langsung parstisipasi masyarakat dalam menyukseskan program nasional tersebut, juga dimaksudkan untuk melihat kondisi jalan dan jembatan di sepanjang yang dilewati. Dalam Safari e-KTP Bupati pada 4 kecamatan tersebut, ditemukan 9 ruas jalan kabupaten yang rusak berat akibat bencana alam longsor, terban dan patahnya polongan jembatan di sepanjang jalan kabupaten yang dilalui dari Siamang Bunyi- Suliki. Di Siamang Bunyi, Kecamatan Guguk, ditemukan 3 titik ruas jalan yang terban dan longsor. Sedangkan ruas jalan yang rusak parah akibat longsor, terban dan gorong-gorong yang patah ditemukan di jorong Jariangau TaratakLiki, Kecamatan Suliki. Selanjutnya, disepanjang jalan Koto Tinggi-Baruh Gunung- Koto Tangah-Banja Laweh-Guntung Kecamatan Bukit Barisan juga ditemukan sejumlah ruas jalan yang rusak dengan membentuk danau-danau mini. Perjalanan yang dinamakan dengan Safari E-KTP tersebut menempuh jarak sekitar 120 km dengan memakan waktu selama delapan jam . Berangkat dari kantor Bupati di Sarilamak jam 08.30 Wib dan sampai di rumah dinas bupati diLabuh Basilang Payakumbuh jam 17.00 Wib.(mamad)


TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA 69/X/2011 Edisi Juli-Agustus No.

Sinamar MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

KEPENDUDUKAN

7 16-30 Mei 2012 | No. 80/XI/2012

Camat Mau Promosi Jabatan? Caranya: Sukseskan e-KTP Bupati meminta agar camat yang dijumpai di lapangan agar melayani masyarakat dengan ramah, sopan dan profesional serta selalu mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pelaksanaan e-KTP pada setiap kesempatan. PEMKAB Limapuluh Kota tampaknya tidak mau setengah-setengah dalam pencapaian target e-KTP alias KTP (kartu tanda penduduk) elektronik. Berbagai caradan upaya dilakukan agar bagaimana program tersebut tercapai sesuai dengan target yang digariskan. “Dan kita yakin, insya Allah akan tercapai,” kata Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo. Tidak sekadar menerim laporan dari bawahannya, Bupati Alis Marajo pun turun langsung ke lapangan untuk memantau pelaksanaan program tersebut. Pada Senin (28/5), Bupati yang dididampingi Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PU Afrizal dan Kabag Humas dan Protokoler Setkab Limapuluh Kota Muhamad S, S.Pd beserta staf melakukan safari e- KTP pada 4 kecamatan sebagai tujuan utama. Kecamatan yang menjadi tujuan utama dalam rangka memonitoring pelaksanaan rekam data e-KTP tersebut, masing-masing adalah Kecamatan Akabiluru, Suliki, Gunung Omeh dan Bukik Barisan. Sedangkan tiga kecamatan lainnya yang juga berada dikawasan blok M alias mudiak yakni Guguk, Mungka dan Payakumbuh hanya dilewati sambil melihat kondisi jalan, jembatan dan irigasi sepanjang perjalan safari tersebut. Perjalanan safari e-KTP yang bertepatan dengan 560 hari kepemimpinan Alis Marajo- Asyirwan Yunus sebagai Bupati dan Wakil Bupati periode 2010-2015, disamping bertujuan untuk menyaksikan langsung parstisipasi masyarakat dalam menyukseskan program nasional tersebut, juga dimaksudkan untuk melihat kondisi jalan dan jembatan di sepanjang ruas jalan yang dilewati. Pada empat kecamatan tersebut Bupati menyaksikan kesabaran dan kesadaran masyarakat dalam menunggu antrian pelaksanaan rekam data penduduk. Secara langsung juga mengetahui perkembangan atau kemajuan pelaksananaan perekaman data dapat berjalan lancar di masing-masing kecamatan. Berdasarkan keterangan Camat dan Sekcam di kecamatan tersebut diketahui prosentase perekaman yang telah terlaksana yaitu Akabiluru 60 persen, Suliki 77 persen, Gunung Omeh 78 persen dan Bukik Barisan 50 persen dari jumlah wajib E- KTP. Dikatakan Bupati, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk perekaman data 5 - 7 menit per-orang sehingga dalam seharinya diperkirakan mampu merekam sekitar 300 data wajib KTP sehingga pelaksanaan e-KTP diharapkan selesai dalam waktu 3 sampai 5 bulan ini. Dalam monitoring tersebut Bupati juga meminta agar camat yang dijumpai di lapangan agar melayani masyarakat dengan ramah, sopan dan profesional

Wakil Bupati Asyirwan Yunus saat berkunjung ke salah satu kecamatan dalam rangka peninjauan pelaksanaan e-KTP

harus memberikan arahan kepada operator. Jika alat rusak, akan membutuhkan waktu untuk perbaikan. Ini tentu akan menghambat pelayanan perekaman data masyarakat”, ungkap Wabup yang didampingi Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.Kedua, camat harus memastikan pengamanan terhadap alat perekaman data. Alat harus ditempatkan di dalam ruangan yang dipasang teralis besi dan dijaga oleh dua orang petugas keamanan. “Program e-KTP akan menemui kendala-kendala. Di antaranya sarat dengan unsur politis, terkait dengan pernyataan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang siap mundur jika penerapan e-KTP gagal. Untuk itulah, kita harus menjaga keamanan alat pendukung perekaman data e-KTP agar tidak menganggu pelayanan kepada masyarakat”, ujar Wabup. Asyirwan Yunus meyakini segala hambatan yang terjadi di lapangan dalam penerapan e-KTP ini akan teratasi dengan rapat koordinasi dan evaluasi minimal sekali dalam satu bulan. Terakhir, Wabup menyoroti masalah pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam melayani masyarakat. Memang bukan masalah yang mudah untuk memberikan pelayanan kependudukan dalam waktu yang singkat, namun Wabup juga mengapresiasi kerja keras pimpinan dan staf Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. “Harapan saya, Kabupaten Limapuluh Kota menjadi kabupaten pertama yang tercepat dan terbaik dalam penerapan e-KTP di Sumatera Barat,” harap Wabup yang diamini oleh seluruh camat dan jajaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Wabup juga menegaskan, tidak ada toleransi bagi camat yang tidak mampu dalam melaksanakan tugas yang diembannya. “Pelaksanaan program nasio­nal KTP elektronik harus sukes. Tidak ada istilah undur waktu atau tunggu sampai besok,” ungkap Wabup Asyirwan Yunus. Menurut dia, program nasio­nal KTP elektronik akan menjadi standar kinerja camat. Bagi yang tidak mampu, karirnya akan terhambat. Tapi camat berserta jajaranya yang sukses melaksanakan KTP elektronik, dengan ikhlas dan tepat waktu, mereka akan memperoleh reward. Pemkab Limapuluh Kota, bakal memberikan bonus sesuai dengan kinerja masing masing. Minimal satu unit sepeda motor bagi yang berprestasi melak­sanakan KTP elektronik di daerah ini. “Selain itu, bagi mereka yang sukses dipersiapkan untuk pro­mosi jabatan, sebutnya,” katanya lagi. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan beban kerja tepat waktu, atau tidak sanggup melaksanakan tugas tersebut, sampaikan terus terang. “Segera tegakkan bendera putih, jangan sampai memak­sakan diri, karena akan beresiko. Sebaiknya minta pos jabatan yang lain sesuai dengan kemam­puan,” ujar wabup.(mamad)

Bupati Alis Marajo mengamati proses pelaksanaan e-KTP

serta selalu mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pelaksanaan e-KTP pada setiap kesempatan.

Standar Kinerja Camat Tidak hanya Bupati, Wakil Bupati Drs. Asyirwan Yunus M.Si. juga tidak kalah “nyinyir”-nya mengingatkan pentingnya semua kalangan di daerah ini untuk mensukseskan program e-KTP. “Program nasional KTP Elektronik (e-KTP) akan menjadi salah satu standar kinerja camat. Akan ada punishment dan reward terhadap Camat dan jajarannya dalam pelaksanaan e-KTP,” kataWabup dalam rapat koordinasi dengan camat se-Kabupaten Lima Puluh Kota beberapa waktu lalu. Namun Wabup juga menyadari bahwa pelaksanaan e-KTP bukanlah hal yang mudah. Karena itu, Wabup meminta para camat terus berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Limapuluh Kota, serta rapat koordinasi pelaksanaan eKTP akan rutin dilakukan setiap 2 minggu sekali. Dalam arahannya, Wabup membahas empat hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung penerapan e-KTP. “Pertama, masalah peralatan pendukung e-KTP. Camat

Berdialog dengan masyarakat yang akan melakukan perekaman data


8 Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

Edisi Juli-Agustus 69/X/2011 16-30 Mei 2012 | No. No. 80/XI/2012

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

PARIWISATA

Tour de Singkarak 2012 Masih Didominasi Atlet Asing “Penonton memberikan semangat kepada kami. Makanya kami terus berusaha di rombongan depan meski tidak finish di 10 besar.”

PEBALAP asing hingga etape II Tour de Singkarak, Selasa (5/6), masih menominasi Stage Sprint Points yang diadakan di dua titik yakni di kilometer 32 daerah Lintau Buo di Kabupaten Tanah Datar dan pada kilometer 85,4 Kota Payakumbuh. Untuk Inter mediate Sprint pertama di kilometer 32, pebalap Yasuhara Nakajima dari Aisan Racing Team Jepang tercatat sebagai pebalap pertama yang memasuki garis kilometer 32 dengan perolehan point 2. Sementara tempat kedua diduduki pebalap Heksa Prasetya dari Antangin Eddy Hollands Australia dengan 2 point. Disusul urutan 3 oleh pebalap Hamid Shirisisan dari Uzbekistan Suren Team dengan 1 point.

Para pebalap sepeda saat melintas garis finish

Pada Intermediate Sprint 2 di kilometer 85,4 Kota Payakumbuh pebalap Petrus Woestenberg dari Global Cycling Team Nederlands tercatat sebagai pebalap tercepat dengan point 3. Berikutnya, pebalap Heksa Prasetya dari Antangin Eddy Hollands Australia dengan 2 point. Sedang peringkat III diduduki pebalap Keong Loh Sea dari OCBC Continental Cycling Team Singapore dengan 1 point. Untuk kategori tanjakan (Kom at 50 Km) di Tabek Agiang, pebalap Julien Liponne asal Prancis yang tergabung dalam Reine Blanche Team menduduk tempat pertama dengan 10 point. Disusul dua pebalap Indonesia masing-masing Dani Lesmana dari Polygon Sweet Nice dengan 7 point dan di tempat III atas nama Sahbana Agung Ali dari Custom Cycling Club dengan 4 point.

Hasil Tour de Singkarak 2012 Dari Muara Sijunjung menuju Lembah Harau: 1. Hsiao Shihhsin (Action Cycling Team) 3.08.43 2. Alexander Edmondson (Australian National Team) 3.08.43 3. Alexander Smyth (Plan B Racing) 3.08.43 4. Moh. Saufi Mat Senan (Trengganu Cycling Team) 3.08.43 5. Nunung Burhanudin (Putra Perjuangan) 3.08.43 6. Pujol Munoz Oscar (Azad University Team) 3.08.43 7. Pierre Moncorge (Reine Blanche) 3.08.43 8. Joel Pearson (Genesys Wealth Advisers) 3.08.43 9. Bambang Suryadi (Polygon Sweet Nice) 3.08.43

Masakazu mengaku di etape dua ini dirinya memang bermain aman dan terus berada di rombongan besar. Sebetulnya ia mempunyai peluang untuk menyodok ke barisan terdepan, namun upayanya diurungkan karena ada rekan satu tim yang memimpin perlombaan. “Ada teman berada di depan (Yasuharu Nakajima). Jadi saya tak perlu ikut di grup terdepan. Yang jelas kerja sama tim sangat berperan dalam mengamankan yellow jersey,” katanya usai perlombaan etape dua. Selain puas dengan hasil yang diraih hingga etape dua ini, Masakazu Ito juga mengaku puas dengan sambutan masyarakat di sepanjang jalan dari Muara Sijunjung hingga garis akhir di Lembah Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. “Penonton memberikan semangat kepada kami. Makanya kami terus berusaha di rombongan depan meski tidak finish di 10 besar,” kata pebalap dengan nomor start 45 itu.

Pernyataan puas juga dikatakan manajer Tim Aisan Racing Team, Nana Watarai. Meski tidak naik podium, salah satu pebalapnya ini tetap memegang dua jersey sekaligus. Selain yellow jersey, Masakazu Ito juga memegang green jersey (raja sprint) dengan 15 poin. “Kami terus berusaha. Setiap etape kami berusaha memberikan yang terbaik. Kita coba lagi besok,” katanya saat dikonfirmasi. Setelah menyelesaikan etape kedua, semua pebalap akan melanjutkan perjalanan ke etape tiga dari Payakumpuh menuju Istano Baso Pagaruyung dengan jarak tempuh 102 km. Sementara itu untuk klasemen sementara raja tanjakan (Polkadot Jersey) terjadi pergeseran dari sebelumnya dipegang oleh pebalap Action Racing Team, Chun Kai Feng diserahkan ke Julien Liponne dari tim Reine Blanche dengan 10 poin disusul Dani Lesmana dari PSN dengan 7 poin. Chun Kai Feng dengan 5 poin bergeser ke posisi tiga.(mamad) King of Mountain (KOM) KM 50 1. Julien Liponne (Reine Blanche) 10 poinI 2. Dani Lesmana (Polygon Sweet Nice) 7 poin 3. Agung Ali Shabana (Custom Cycling Club) 5 poin 4. Yasumaru Nakajima (Aisan Racing Team) 4 poin 5. Blake Hose (Genesys Wealth Advisers) 2 poin 6. Hamid Shirisisan (Uzbekistan Suren Team) 1 poin Intermediate sprint KM 32 1. Yasuharu Nakajima (Aisan Cycling Team) 3 poin 2. Heksa Prasetya (Colossi Miche) 2 poin 3. Hamid Shirisisan (Uzbekistan Suren Team) 2 poin

10. Budi Santoso (Warung Sego Penyetan) 3.08.43 Intermediate sprint KM 32 1. Yasuharu Nakajima (Aisan Cycling Team) 3 poin 2. Heksa Prasetya (Colossi Miche) 2 poin 3. Hamid Shirisisan (Uzbekistan Suren Team) 2 poin Intermediate sprint KM 85,4 1. Petrus Woestenberg (Global Cycling Team) 3 poin 2. Heksa Prasetya (Colosi Miche) 2 poin 3. Loh Sea Kong (OCBC) 2 poin Wakil Bupati Asyirwan Yunus di podium bersama pemenang


Sinamar 9 TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Mei 2012 | No. 80/XI/2012 Edisi16-30 Juli-Agustus No. 69/X/2011

PARIWISATA

TdS, Pendongkrak Wisata Sumbar TOUR de Singkarak yang sering disingkat dengan TdS adalah kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International) yang diselenggarakan setiap tahun di Sumatera Barat. Kejuaraan yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2009 ini merupakan balapan jalanan jarak jauh yang umumnya diadakan sekitar bulan April hingga Juni dan berlangsung selama seminggu. Kejuaraan ini telah menjalin kerjasama dengan Amaury Sport Organisation yang menjadi penyelenggara Tour de France di Perancis.

Ia menuturkan, banyak rombongan wisatawan yang datang untuk mengunjungi tempat-tempat yang dilalui para pebalap sepeda TdS. Oleh karena itu, tutur Irwan, ajang balap tersebut berguna untuk memperkenalkan pariwisata Sumbar melalui olahraga. “Sekarang di Sumbar, hampir tiap minggu ada klub-klub sepeda yang melakukan kegiatan sepeda. Ini bisa menjadi demam bersepeda bagi masyarakat. Juga mengangkat Sumbar sebagai destinasi wisata,” jelasnya TdS melibatkan kabupaten dan kota yang ada di Sumbar. Pelibatan ini, selain karena daerahdaerah tersebut dilalui oleh pebalap sepeda yang dibagi ke dalam 7 etape, juga karena tiap kabupaten dan kota bertindak sebagai penyelenggara atau tuan rumah. Tahun ini, ajang bapal sepeda tersebut melibatkan 14 kabupaten dan kota. Hanya saja, kata Irwan, tidak semua bupati serius menggarap penyelenggaraan TdS. “Ada bupati-bupati yang betul-betul serius menggarap ini, tapi ada juga yang belum serius. Tapi kami terus usaha menyakinkan pentingnya Tour de Singkarak,” ujarnya.

Sesuai dengan namanya, Singkarak yang merupakan danau terbesar di Sumatera Barat menjadi bagian dari jalur lintasan Tour de Singkarak. Selain itu, beberapa kawasan wisata lain juga menjadi bagian dari jalur lintasan, termasuk Lembah Harau, Danau Maninjau, Kelok 44, Danau Diatas, dan Danau Dibawah. Irwan Prayitno

Tour de Singkarak diselenggarakan untuk pertama kali oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia pada tahun 2009. Dipandang sukses dari segi peyelenggaraan, menjadikan ajang balap sepeda ini sebagai salah satu kejuaraan balap sepeda resmi Persatuan Balap Sepeda Internasional di kelas 2.2 Asia Tour. Sehingga selain didukung oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, Tour de Singkarak juga diperkuat dengan dukungan APBD provinsi dan kabupaten atau kota yang daerahnya dilalui oleh peserta. Hal ini disebabkan setiap daerah yang menjadi bagian dari tahapan perlombaan balap sepeda Tour de Singkarak mempunyai peran cukup besar dalam mengenalkan daerahnya. Sehingga jumlah kabupaten dan kota yang menjadi jalur lintasan Tour de Singkarak dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Merasakan Manfaat Tidak kurang Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengakui manfaat yang dirasakan oleh Sumbar dari kegiatan TdS yang digelar di daerahnya. Dikatakan Gubernur Irwan, sektor kepariwisataan di Sumbar merasakan manfaat dari ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS). “Kami merasakan manfaatnya. Kalau tidak percaya, silakan berangkat ke Padang pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Di harihari itu, pesawat pasti penuh,” kata Irwan.

Podium Juara

Diakui, Sumbar ibarat “Swiss yang hijau”. Begitu Eurosport menggambarkan Provinsi Sumbar saat menjadi tempat ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) tahun lalu. “Tour de Singkarak menjadi ajang sepeda sekaligus pariwisata. Pemandangan yang dilewati pebalap luar biasa. Eurosport bahkan menyebut Sumbar sebagai ‘Swiss yang Hijau’,” kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar. Sapta menuturkan, TdS bisa menggabungkan sepeda dengan kecintaan pada alam. Selain itu, TdS diharapkan terus memberikan manfaat bagi pariwisata dan ekonomi masyarakat Sumbar. Salah satunya adalah jalan-jalan yang semakin bagus di Sumbar. “Waktu saya makan di restoran di Padang, orang restoran bilang ke saya, ‘Tour de Singkarak dibuat saja setiap bulan.’ Saya tanya kenapa. Dia jawab, ‘Sejak ada Tour de Singkarak, jalanan di Padang jadi bagus’,” kata Sapta. Ia juga berharap TdS memberikan kontribusi ekonomi kepada industri kecil. Menurut Sapta, sebagaimana dilansir Kompas, dengan adanya kunjungan yang semakin banyak, maka UKM pun akan semakin bergerak, termasuk penjualan suvenir dan makanan lokal. Sapta berpendapat, dengan semakin banyak kunjungan wisatawan, Kota Padang dapat menjadi pusat bagi wisatawan asal Malaysia dan Singapura. Ia juga berharap tidak ada keluhan dari masyarakat setempat saat jalananjalanan harus ditutup sementara untuk dilalui oleh pebalap. “Karena ini waktunya untuk mempromosikan Padang dan Sumatera Barat,” kata Sapta. Ia memberi contoh penyelenggaraan Tour de France. Jalan besar dan padat yang biasa dilalui kendaraan harus ditutup selama 12 jam. Sapta sempat menanyakan warga setempat mengenai kondisi tersebut. Menurutnya, warga tak merasa keberatan jika jalanan harus ditutup sebab ajang Tour de France hanya terjadi setahun sekali dan menjadi momen yang ditunggu-tunggu.(mamad/int)

Bupati Alis Marajo di podium bersama pemenang


Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

10

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Edisi Juli-Agustus No.80/XI/2012 69/X/2011 16-30 Mei 2012 | No.

PROFIL NAGARI Situjuh Batua, Nagari yang Memiliki Banyak Potensi “Setiap aparatur harus memahami tugas pokok dan fungsi masing-masing agar lembaga dapat berfungsi melayani kepentingan masyarakat dan nagari.” PERNAHKAH Anda berkunjung ke Nagari Situjuh Batua yang terletak di Kecamatan Situjuh V Nagari? Di antara sederet panjang nama-nama nagari yang terletak di Kabupaten Limapuluh Kota, Situjuh Batua termasuk sebuah nagari yang menonjol, terutama karena banyak mengandug potensi yang berharga. Dasferi, Wali Nagari Situjuh Batua, mengakui hal tersebut. Selain berpotensi, Situjuh Batua menjadi terkenal karena juga dikenal karena banyak memiliki aset yang berharga. “Nagari Situjuh Batua merupakan bagian dari sejarah nasional dalam mempertahankan kemerdekaan dari tangan penjajah. Secara swadaya, masyarakat akan membangun wisata sejarah di Lurah Kincia”, sebut Dasferi tentang aset sejarah yang ada di wilayahnya. Secara bertahap, menurut Dasferi yang ditemui Sinamar di kantornya, belum lama ini, Lurah Kincia akan diramaikan dengan kolam bermain untuk anak-anak, membangun museum, dan penataan Lurah Kincia seperti aslinya pada saat penyerangan terhadap pejuang oleh pasukan Belanda pada tahun 1949 silam. Dijelaskan Dasferi, Nagari Situjuh Batua dialiri oleh aliran sungai Batang Agam yang bisa dimanfaatkan sebagai lubuk larangan. Selain itu, lahan pertanian yang selama ini dikelola oleh masyarakat juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Situjuh Batua juga memiliki potensi pengembangan pohon karet dan getah pinus. “Untuk karet, pemerintah nagari akan menjadikan jorong Bumbung dan jorong Kubang Bungkuak sebagai jorong percontohan untuk budidaya tanaman karet. Bahkan salah satu kelompok tani di Jorong Bumbuang pada tahun 2012 ini mendapatkan bantuan 25.000 bibit karet dari Dinas Kehutanan dan Pertambangan”, jelas Dasferi. Selain karet, nagari Situjuh Batua juga memiliki hutan pinus yang sejak tiga bulan yang lalu pengelolaannya dilakukan oleh CV. Putra Bungsu. Kerjasama ini antara lain menyepakati pembagian bagi hasil untuk nagari. Situjuh Batua juga memiliki potensi galian C (tambang batu), namun belum mendapatkan izin pengelolaan dari instansi terkait. Sejak dilantik, Dasferi berusaha melakukan pembenahan kelembagaan dan mempelajari pemerintahan nagari. Diakuinya, pembenahan ini mutlak dilakukan untuk member ikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. “Setiap aparatur harus memahami tugas pokok dan fungsi masing-masing agar lembaga dapat berfungsi melayani kepentingan masyarakat dan nagari”, harap Dasferi. Putra asli Situjuh Batua kelahiran 28 Januari 1978 ini mengatakan akan membenahi Badan Amil Zakat Nagari dan Majelis Da’i Nagari (Madina) agar tidak terjadi silang pendapat tentang agama dan adat dalam masyarakat. Apalagi tantangan untuk terus membenahi persoalan moral generasi muda sudah sangat mendesak dilakukan. Dasferi melihat melihat dalam hal pendidikan bagi generasi muda Situjuh Batua sangat bergantung kepada kemauan orang tua

Kantor Wali Nagari Situjuah Batua

dan kemauan a n a k . P e nga w a sa n terhadap anak yang diatur d a l a m peraturan Wali Nagari, bukan b e r a r t i me l e ma h k a n peran orang t u a . “ S e yogi a nya orang tua dan nagari bekerja Dasferi sama dalam me mb e r i k a n pendidikan karakter anak. Generasi muda Situjuh Batua mulai terpengaruh globalisasi, terutama internet”, ungkap Dasferi.Peraturan Wali Nagari sebelumnya telah menetapkan bahwa anak usia sekolah hanya boleh mengunjungi warung internet (warnet) sesudah sholat Ashar hingga sebelum azan Magrib, sedangkan malam hari setelah sholat Isya sampai jam 21.00 WIB. Peraturan ini melibatkan persetujuan dari pengusaha warnet. Namun, peraturan ini tidak memberikan efek seperti yang diharapkan. Sejarah Panjang Nagari Situjuh Batua memiliki sejarah yang panjang. Menurut tambo, nenek moyang masyarakat nagari Situjuh Batua berasal dari Babuy Koto Tinggi, tepatnya di lereng Gunung Sago. Awalnya, nenek moyang tersebut turun dari Pariangan Padang Panjang. Dari Pariangan, mereka melakukan perjalanan menuju Lintau, melintasi rimba belantara sampai ke Halaban. Dari Halaban, mereka menuju ke barat dan sampai di Banjar Gunung Sago. Dari Banjar mereka terus mencari tempat yang datarannya agak rendah di dekat sumber mata air. Dan akhirnya mereka menemukan taratak yang disebut Babuy Koto Tinggi. Di sana mereka menetap selama bertahuntahun, dan hidup dari hasil berburu dan bercocok tanam. Ketika rombongan bertambah besar, mereka memutuskan untuk mencari tempat baru. Rombongan yang dipimpin oleh Datuak Sati Mangiang tersebut diperkirakan berpindah dari Babuy Koto Tinggi sekitar 700 tahun silam. Ketika menelusuri rimba belantara, mereka menemukan sebatang pohon yang disebut pohon kubang. Namun batang kayu tersebut bungkuk menghadap ke arah barat, sehingga mereka menamakan dataran datar tersebut dengan Kubang Bungkuk. Dt. Sati dan rombongan yang dataran yang lebih rendah dan mereka sampai ke sebuah dataran kosong di tengah rimba.

Di tempat baru itu mereka beristirahat sambil mengadu ayam, sehingga daerah tersebut dinamakan Gelanggang. Dari Gelanggang mereka menuju sebuah dataran yang lebih luas. Di tempat yang mereka namakan Koto (sekarang Jorong Koto) kemudian mereka juga membentuk perangkat adat yang disebut niniak mamak yang baranam. Perjalanan terus dilanjutkan hingga sampai di bawah pohon beringin besar yang rimbun daunnya. Setelah diadakan mufakat, diputuskan untuk menamakan nagari tersebut Situjuh Batua. Situjuh berarti setuju atau sesuai dengan tujuh buah batu yang mereka temukan di bawah pohon, sedangkan batua memiliki makna betul dan mereka mempunyai aturan. Rombongan juga bersepakat untuk membangun kampung di pusat nagari Situjuh Batua dan membentuk perangkat penghulu adat yang dinamakan Tuo-Tuo Kampung. Sesuai dengan petitih adat : Dt. Sati Mangiang langsung menjadi Tuo Nagari, di bawah beliau ada tuo-tuo kampung. Dengan telah terbentuknya perangkat penghulu adat di pusat nagari, maka di bawah pimpinan Tuo Nagari mereka membangun Balairung yang dikenal dengan nama Balai Nan Tuo dan sebuah mesjid di Jerok-Lakung (sekarang jorong Lakung). Setelah Tuo Nagari Dt. Sati Mangiang bersama rombongan berhasil manaruko taratak, dusun, koto, nagari, dan tanjuang nan bajerok, maka lengkaplah Undang-Undang Adat Minangkabau dalam pembentukan Nagari di Situjuh Batua. Beberapa tahun kemudian, terdengarlah kabar bahwa rombongan raja-raja adat datang dari Pariangan, yang berjumlah 50 orang telah berada di Tangah Padang (Padang Siantah). Kabar tersebut juga menyatakan bahwa rombongan tersebut lima orang hilang dalam perjalanan dan tinggal 45 orang. Tuo Kampuang Dt. Sati Mangiang dan rombongan tuo-tuo kampuang bersepakat berangkat menuju Padang Siontah dengan maksud membawa salah seorang anggota rombongan raja-raja adat itu ke Situjuh Batua. Rombongan Dt. Sati Mangiang berangkat melalui Batang Agam dan sampai di Tanjung Bajerok (sekarang dinamakan Jorong Bumbung). Di sana mereka melihat seekor Kerbau yang sangat besar dan memiliki tanduk yang panjang, Kerbau tersebut tidak bisa melewati jalan di ngalau sompik yang kita kenal dengan Ngalau Sibincik. Di tempat tersebut juga, rombongan Dt. Sati Mangiang bertemu dengan rombongan raja-raja adat dari Pariangan yang bernama Dt. Marajo Kayo. Awalnya Dt. Marajo Kayo dan Tuo Kampung Dt. Siri Dubalang akan menuju ke Koto Alam, namun gagal karena tanduk kerbaunya tidak muat di Ngalau Sibincik. Kemudian Dt. Marajo Kayo dan Dt. Siri Dubalang bersepakat dengan Dt. Sati Mangiang dan tuo-tuo kampung Nagari Situjuh Batua untuk bersamasama menuju pusat nagari di bawah pohon beringin besar untuk beristirahat. Kemudian rombongan tersebut dibawa oleh Dt. Sati Mangiang ke Balai Nan Tuo untuk duduak barapek bersama tuo-tuo kampuang, niniak mamak nan balimo, niniak mamak nan balimo, dan niniak mamak Tanjuang nan Bajerok. (yossarika)

Nagari Situjuah Batua


Sinamar 11 TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Mei 2012 | No. 80/XI/2012 Edisi16-30 Juli-Agustus No. 69/X/2011

SEJARAH Segera Dimulai Pembangunan Monumen Bela Negara di Gunung Omeh

“Keadaan lingkungan kawasan yang berkontur dan masih banyak daerah berhutan agar dilestarikan dan dapat memperkaya khasanah lingkungan sekitar monumen.” WAKIL Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim mengatakan, Monumen Bela Negara di Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, yang direncanakan akan dibangun akan dapat mengembalikan rasa heroik dan patriotis kepada generasi muda penerus perjuangan bangsa, di samping juga memberikan efek positif terhadap pengembangan wilayah . Seperti dirilis website sumbarprov.go.id, Muslim Kasim menambahkan bahwa monumen tersebut akan mengingatkan anak bangsa bahwa di lokasi tersebut sudah pernah terjadi peristiwa sejarah perjuangan pertempuran mempertahankan kemerdekaan dari penjajah Belanda pada saat Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Disamping itu monumen nasional tersebut akan Muslim Kasim menjadi kebanggan rakyat Sumatera Barat karena merupakan satusatunya monumen nasional yang berada di luar pulau Jawa. Wagub Muslim Kasim dalam rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait serta tokoh msyarakat Sumatera Barat sehubungan pembangunan monumen tersebut, Kamis (3/5) di Ruang Rapat Setda Kantor Gubernur Sumbar, menyebutkan bahwa Pemprov Sumbar mendukung sepenuhnya pembangunan itu dan bersedia melakukan pelebaran jalan di sekitar lokasi.Tapi Wagub mengingatkan agar dalam pembangunannnya nanti juga memperhatikan aspek tata ruang. Konsep penataan bangunan pada kawasan bangunan juga harus jelas, antara lain bangunan sebagai “vocal point” dan juga sebagai pemersatu (unity) semua masa-masa bangunan dalam kawasan. “Keadaan lingkungan kawasan yang berkontur dan masih banyak daerah berhutan agar dilestarikan dan dapat memperkaya khasanah lingkungan sekitar monumen,” katanya. Diharapkan juga disamping sebagai monumen sejarah bela negara, agar kawasan tersebut dapat menarik dikunjungi orang, perlu direncanakan objek wisata alam yang relevan dengan perjuangan pertempuran masa lalu yang dapat diikuti dan dirasakan oleh pengunjung wisata sejarah perjuangan.Di samping pembangunan monumen bela negara di Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, dengan perkiraan luas sekitar 20 ha, juga akan dilakukan pembangunan tugu bela negara di kota Bukittinggi, Halaban, dan Kabupaten Solok. Dalam konsep fungsi bangunan dan ruang, monumen tersebut diharapkan dapat menempatkan fungsi komersial yang dapat memberikan kontribusi ke daerah seperti bangunan pertokoan/ kios, perhotelan dan rekreasi alam dan wisata sejarah yang menarik. Hasil rapat juga meminta lahan yang disediakan untuk pembangunan monumen itu 50 ha, serta pelebaran jalan, yang tentu mesti telah disertifikat oleh BPN, sehingga betul-betul memudahkan proses rencana pembangunan tersebut. “Yang jelas lahan yang dipergunakan pembangunan monument itu tidak termasuk lahan hutan lindung,” ungkapnya. Wacana pembangunan Monumen Bela Negara di Koto Tinggi terus ditindaklanjuti oleh Pemprov Sumbar dan jajarannya secara intensif. Pada Rabu (9/5), kembali di gelar rapat tim teknis antara Pemerintah Sumbar, Pemkab Limapuluh Kota dengan Kementerian terkait di Kementrian Pertahanan, Jalan Merdeka Barat Jakarta. Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim bertindak sebagai pemimpin rapat didampingi oleh Direktur Bela Negara Kementrian Pertahanan Laksamana Madya TNI Ken Chaidian. Hal utama yang menjadi bahasan rapat tersebut adalah masalah pembebasan lahan. Pihak pusat meminta kepada Tim Pembangunan Monumen Bela Negara Koto Tinggi agar permasalahan pembebasan lahan ini benar-benar menjadi perhatian, agar tidak menjadi permasalah krusial di kemudian hari. Rencananya pembangunan Monumen Bela Negara ini akan dilaunching dengan pelwtakan batu pertama tanggal 19 Desember 2012 depan, bertepatan dengan Hari Bela Negara. Sedangkan Pembangunan secara menyeluruh akan dilaksanakan pada tahun 2012. Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan siap dengan pendanaan awal sebesar Rp5 milyar untuk pembuatan master plan dan sayembara nasional monumen dimaksud, namun lagi-lagi pihak Kemendikbud meminta Pemkab Limapuluh Kota untuk menuntaskan masalah pembebasan lahan seluas 50 hektar. “Yang kita inginkan ada hitam diatas putihnya, agar ke depannya monumen ini aman,” ujar Helmi anggota Tim Teknis perwakilan Kemendikbud.Sementara Ketua DPRD Sumatera Barat Yulteknil, seperti dirilis di website www.Sumbaronline.com, mengatakan bahwa persoalan tanah ulayat di Sumatera Barat merupakan tolak ukur suksesi sebuah program yang akan dikerjakan. “Kita berharap kepada Pemkab Limapuluh 50 Kota (lahan 50 hektar) ini agar diselesaikan setuntas-tuntasnya, termasuk legalitas penyerahan kepada kementrian pertahanan,” ujar politikus dari Partai Demokrat ini. Selanjutnya, audiensi dan aksi jemput bola yang dilakukan oleh Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim dengan 3 kementerian (Kemenhan, Kemendagri dan Kemendikbud) dan mendapat reaksi serta dukungan positif. Tindak lanjut dari audiensi tersebut berujung dengan digelarnya rapat antara pihak Pemprov Sumbar dan 3 kementrian tadi di tambah Kementrian Sosial, dan rapat dilaksanakan di

kantor Kementrian Pertahanan, Jalan Merdeka Barat Jakarta, Rabu (25/4). Dari pihak Pemprov Sumbar hadir Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Muslim Kasim berikut beberapa stafnya. Rapat dipimpin langsung oleh Mentri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Pertama, terbentuknya Tim Teknis Pembangunan yang diketuai oleh Dirjen Kemenhan dengan wakilnya Gubernur Sumatera Barat. Dana yang dianggarkan untuk pembangunan monumen berskala nasional tersebut di sepakati senilai Rp. 167 milyar, terbagi untuk tiga tahap pembangunan. Tahap awal, jangka pendek dengan nilai proyek Rp. 26 milyar untuk pembangunan dasar monumen, diorama, plaza, rumah serba guna, mesjid dan toko Asyirwan Yunus souvenir. “Disamping itu secara paralel pemerintah kabupaten kota dan pemerintah provinsi melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan menuju monumen dan jalan lingkar di sekitar lokasi, dananya dianggarkan 26 milyar. Ini diharapkan selesai akhir 2012 ini dan sudah bisa dilakukan soft launching monumen, bertetapatan dengan hari Bela Negara, 19 Desember 2012 mendatang” ujar Muslim. Pembangunan tahap kedua dengan nilai Rp. 100 milyar diharapkan sumber dananya dari empat kemenrtian terkait meliputi; kementrian dalam negeri, kementrian pendidikan dan kebudayaan, kementrian sosial dan kementrian pertahanan sendiri. “Tahap ini diharapkan selesai dalam tahun 2013, dan langsung diresmikan oleh Presiden nantinya” tambah Muslim. Sedangkan untuk tahap berikutnya masih ada anggaran sebesar Rp. 41 milyar untuk pengembangan sarana dan prasarana pendukung monumen termegah di Indonesia tersebut. Pendanaan disepakati bersumber dari para stake holder, DPR dan DPD RI, pengusaha, tokoh-tokoh nasional, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota se Indonesia, karena di areal monumen ini juga akan dibangun miniatur seluruh provinsi.“Terpenting lagi, dalam waktu dekat akan diselenggarakan Sayembara Nasional untuk model monumen ini, dan diharapkan dukungan semua pihak, terutama masyarakat Sumatera Barat, agar monumen ini bisa diwujudkan segera tahap demi tahap” pungkas Wagub. Wakil Bupati Limapuluh Kota, Drs. Asyirwan Yunus, M.Si sangat menyambut baik rencana pembangunan monumen Bela Negara yang akan dibangun di kawasan Limapuluh Kota dan apabila ini terwujud, maka akan menjadi satu-satunya monumen sejarah kebangsaan Indonesia yang berada di luar pulau Jawa. Wabupu mengajak Darman Sahladi seluruh SKPD yang terkait kesuksesan pembangunan monumen ini untuk lebih serius mengusahakan pembangunan ini. Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota Darman Sahladi mengungkapkan keseriusan pemerintah maupun masyarakat Limapuluh Kota dalam menyukseskan kegiatan ini. Masyarakat Limapuluh Kota khususnya masyarakat Koto Tinggi, menurut Darman, memberikan partisipasinya dengan menghibahkan tanahnya seluas 20 Ha yang dibuktikan dengan surat pernyataan hibah dari masyarakat setempat, dimana saat ini sedang dalam proses pembuatan sertifikat di BPN. Sementara Camat Gunuang Omeh Irwandi mengungkapkan betapa besarnya semangat masyarakat setempat sesuai dengan apa yang telah mereka korbankan dahulu saat berjuang melawan penjajah dan tidak tanggung-tanggung tanah untuk pembangunan monumen Bela Negara seluas 20 Ha, diberikan secara ikhlas oleh masyarakat setempat tanpa menuntut ganti rugi sedikitpun.(mhikezaimy)

Rencana lokasi pembangunan


Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

12

Edisi Mei Juli-Agustus 69/X/2011 16-30 2012 | No.No. 80/XI/2012

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

ADAT BATAGAK PENGHULU ( Mendirikan Penghulu)

3.Kampuang Kampai 4.Kampuang Mandahiliang

dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo Ketua LKAAM Kab. Lima Puluh Kota

5.Kampung Panai/Domo IV.

Suku Bodi Caniago nan Tujuah 1.Kampuang Bodi

Batagak penghulu merupakan upacara sakral yang sangat didambakan oleh sistim pasukan didaerah Minangkabau. Penghulu didefenisikan oleh masyarakat adat Minangkabau dengan sebutan Pangka-hulu, boleh jadi merupakan

2.Kampuang Caniago 3.Kampuang Singkuang

pengertian asosiasi bunyi kita. Akan tetapi makna istilah penghulu bagi masyarakat

4.Kampuang Mandaliko

adat adalah orang yang pertama kali datang kedaerah tersebut atau lebih klasik

5.Kampuang Sumagek

ke nagari tersebut. Nagari di Minangkabau merupakan satuan teritorial dan dari perlakuan sistim adat Minangkabau. Nagari secara fungsional terdiri dari suku, suku terdiri dari kampung-kampung atau disebut juga dengan payuang-payuang

6.Kampuang Supanjang 7.Kampuang Balai Jariang

terdiri dari buah. Setiap suku memiliki “datuk suku” atau disebut juga datuak kaampek suku. Setiap payuang atau kampung memilih Datuak Payuang (ninik

Kalau dalam suatu nagari kampuang-kampuang/ payuang-payuang 27 tersebut

mamak kampung).

tidak lengkap.namun penghulu nya tetap di cukup kan 27,ini lah dasar nya

Setiap memilih seorang baju ninik mamak yang bergelar datuak, disebut

maka tempat datuk di sebuah balai itu tetap 27 ruang. Dalam balai adat koto

andiko paruik. Demikian uraian ringkas berkenaan dengan Adat nan diadatkan/

piliang maka ka ampek suku nan empat duduk nya di anjung sebelah kiri dari

organisasi ninik mamak dalam kelarsan koto piliang yang disebut juga “lareh nan

balai adat tersebut. Kaampek-ampek suku dalam sebuah nagari kekasaran

gadang”.

Dalam sistem lareh nan bunta atau nagari dengan sistem Bodi

adat yang di sebut dengan instilah pasak kunci,peti bunian,pasak

Caniago tidak kita kenal keaampek suku, akan tetapi namanya Urek Tungga dan

kungkuang,dan pasak jalujua. Didalam melawakan penghulu maka fungsi-

Andiko saja. Dalam sistem lareh nan panjang kita mengenal pucuak, Suku dan

fungsinya akan berjalan secara hirarki.penghulu an diko di lewa kan oleh tuo

Andiko. Dan dalam sistem pisang sakalek-kaleh hutan dikenal Rajo Tigo Selo dan

kampuan,penghulu tuo kampuang di lewakan oleh ka ampek suku dan penghulu

basa nan barampek. Istilah kaampek suku arek suku nan 4 dan basa nan barampek

ka ampek suku di lewakan oleh pucuak/kekuasaan adat nan salareh.

berawal dari panggalang 4 suku di Minangkabau dan 27 kampung yang harus menjadi persyaratan tagaknya adat dalam suatu nagari. Keempat suku tersebut adalah suku Koto Piliang nan 9, suku jambak Pitopang nan 6, Suku Melayu Bandung nan 5, dan suku Bodi Caniago nan 7 (9+6+5+7=27 suku). Sebutkan suku suku besar ini di setiap nagari bermacam-macam.Sukusuku besar yang 4 tersebut terdiri dari kampuangnya masing-masing adalah sebagai berikut: I.

Suku koto piliang nan sambilan: 1.Kampuang Koto 2.Kampuang Pliang 3.Kampuang Tanjuang 4.Kampuang Payobada 5.Kampuang Pikumbang 6.Kampuang Picacang

II. BATAGAK PENGHULU ( Meresmikan penghulu) Batagak penghulu atau dalam bahasa sehari-hari meresmikan penghulu terdiri atas : 1. Batagak penghulu atau meresmikan penghulu yang pada gilirannya baik oleh karena sudah meninggal dunia atau walaupun masih hidup akan tetapi sudah tidak mungkin lagi menjalankan fungsi penghulu, dalam bahasa minang kedua bentuk ini disebut : a. Menggantikan penghulu ditanah tasiran b. Menggantikan penghulu yang meninggal kemudian dilakukan musyawarah seteh itu siapa yang akan menggantikannya hal ini disebut “batungkek budi”. 2. Mendirikan penghulu, pada dasarnya mendirikan penghulu adalah mengangkat penghuludisebabkan kaum yang bertalian darah, bertalian adat, bertalian budi dan bertalian ameh perak sudah berkembang menjadi satuan-satuan sendiri.

7.Kampuang Simabua 8.Kampuang Sipisang 9.Kampuang Guci atau II.

III.

Suku jambak-Pitopang nan enam 1.

Kampuang Jambak

2.

Kampuang Pitopang

3.

Kampuang Sualo

4.

Kampuang Kutianyie

5.

Kampuang Bulu Kasok

6.

Kampuang Batu Hampar/Pauah/Bono

Suku Melayu bendang nan Limo 1.Kampuang Melayu 2.Kmpuang bendang

Prinsip dasar mendirikan penghulu adalah ado bari jo babaleh dan disepakati oleh kaum, bari babaleh maksudnya riwayat sako adat dari kaum atau payuang suku yang terdapat dalam suatu nagari. Bari babaleh itu misalnya dahulunya ada gelar sako kaum itu akan tetepi belum dapat diwariskan oleh karena pewarisnya atau kemenakan yang laki-laki belum lahir atau belum ada, pada saat itu “baju” penghulu disimpan oleh wanita (bundo kanduang) dari kaum tersebut. Bari babaleh juga dapat menguraikan bahwa dulunya kaum itu datang dari nagari lain selanjutnya sudah bermukim disuatu nagari, dinagari yang lama (asal) ada gelar sako adat dan dibolehkan oleh kaum pasukuannya untuk dibawa kenagari tempat berdomisil i yang baru, i ni dis ebut dengan “manggungguang mambao tabang”. Bari babaleh juga memuat tentang cerita bahwa disuatu kaum sejak dulunya sudah ada 2 atau 3 buah rumah gadang, berarti kalau menurut adat yang terpakai dalam pasukuan tersebut mungkin saja gelar sako adatnya diwarisi secara bergiliran satu keturunan batali darah.


Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Edisi Juli-Agustus No. | 69/X/2011 16-30 Mei 2012 No. 80/XI/2012

13

PEMERINTAHAN RSUD Suliki Resmi Bernama

RSUD Prof. Dr. H. Darwis Dt. B. Bosa “Penetapan nama RSUD Suliki menjadi RSUD Prof. Dr. H. Darwis Dt. Batu Bosa telah melalui beberapa tahap dan diskusi dengan stakeholders terkait, dimaksudkan untuk mencegah timbulnya pro dan kontra di masyarakat.” BUPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo menjelaskan, tujuan utama perubahan nama RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Suliki dari RSUD Suliki menjadi RSUD Prof. Dr. H. Darwis Dt. Batu Bosa untuk mengenalkan tokoh Limpuluh Kota yang berjasa di bidang kesehatan kepada masyarakat.“Dengan demikian, penetapan nama RSUD Suliki menjadi RSUD Prof. Dr. H. Darwis Dt. Batu Bosa telah melalui beberapa tahap dan diskusi dengan stakeholders terkait, dimaksudkan untuk mencegah timbulnya pro dan kontra di masyarakat,” tambah Bupati Alis Marajo dalam sidang paripurna DPRD Limapuluh Kota dengan materi penyampaian jawaban bupati terhadap pandangan umum fraksi terhadap Ranperda tentang penetapan nama RSUD Suliki di kantor DPRD, Selasa (15/5). Dijelaskan Bupati Alis Marajo, penetapan nama RSUD Suliki menjadi RSU Prof. Dr. H. Darwis Datuk Batu Bosa telah melewati beberapa tahapan. Antara lain, hasil musyawarah KAN (Kerapatan Adat Nagari) Suliki yang dilaksanakan pada tanggal 14 april 2010 bertempat di Balai Adat Nagari Suliki. Musyawarah ini dihadiri 31 orang yang merupakan utusan dari elemen masyarakat dengan keputusan mengusulkan nama RSUD Suliki dengan RSU Darwis Dt. Batu Bosa. Pertimbangannya, menurut Alis Marajo, dr. Darwis merupakan satu-satunya putera Suliki yang pertama menjadi dokter dan telah mengabdi menjadi dokter sejak 14 Desember 1929 di jaman Belanda sampai akhir hayatnya. Selanjutnya, adanya keputusan Wali Nagari Suliki Nomor 20 tahun 2011 tentang Penetapan Nama Rumah Sakit Umum Daerah Suliki menjadi Rumah Sakit Umum dr. H. Achmad Darwis Suliki. “Keputusan wali nagari ini merupakan hasil musyawarah wali nagari dan ninik mamak, alim ulama beserta tokoh masyarakat nagari suliki pada tanggal 25 juni 2011 dan telah memperhatikan persetujuan ahli waris,” katanya. Berikutnya, tambah Alis Marajo, surat Wali Nagari Suliki kepada Bupati Limapuluh Kota perihal pengusulan nama RSUD Suliki tertanggal 9 agustus 2011. “Surat wali nagari ini ditindaklanjuti dengan melakukan kajian mendalam terhadap usulan perubahan nama RSUD Suliki menjadi Rumah Sakit Umum dr. H. Achmad Darwis Suliki dengan membentuk tim kerja yang terdiri dari Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asisten Administrasi umum, Kepala Dinas Kesehatan, Kabag Organisasi, Kabag Hukum, Kabag Umum, unsur Dinas Budparpora, unsur Bappeda, dan Direktur RSUD Suliki,” katanya. “Tim ini bertugas mengkaji aturan dan memfasilitasi diskusi dengan stakeholders terkait,” tambah Bupati Alis Marajo. Dengan demikian, penetapan nama Rumah Sakit Umum Daerah Suliki menjadi Rumah Sakit umum Prof. Dr. H. Darwis Datuk Batu Bosa telah melalui beberapa tahap dan diskusi denganstakeholders terkait dalam rangka mencegah timbulnya pro dan kontra di masyarakat,” tambahnya lagi. Anggota DPRD Limapuluh Kota, Ridho Illahi, yang membacakan rekomendasi

DPRD terhadap LKPJ Akhir Tahun 2011, menyampaikan bahwa secara umum DPRD Kabupaten Limapuluh Kota dapat memaklumi dan memahami LKPJ yang disampaikan oleh Pemkab Limapuluh Kota, di mana terdapat beberapa saran yang diharapkan dapat RSUD Suliki dievaluasi lagi oleh jajaran Pemkab Limapuluh Kota. DPRD juga meminta peran aktif Bupati dalam koordinasi dan pengawasan semua kegiatan. Saran selanjutnya, untuk menjawab kelancaran pengelolaan keuangan agar DPPKAD melakukan reformasi dalam pelayanan keuangan kepada aparatur maupun masyarakat dengan membuat loket pelayanan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas. Selain menyorot kegiatan pembangunan daerah, DPRD Limapuluh Kota juga menyorot tentang ketidakhadiran SKPD dalam pembahasan LKPJ dan berharap Bupati dapat memberikan teguran terhadap SKPD tersebut. Tanggapan terhadap rancangan peraturan daerah tentang perubahan peraturan daerah tentang pemerintahan nagari, dikatakan bahwa pemerintahan nagari sebagai wujud pemerintahan terdepan yang senantiasa bersentuhan langsung dengan masyarakat, masih sangat memerlukan berbagai sentuhan dan pembinaan untuk menjadi lebih baik. Peranan camat yang didukung oleh seluruh satuan kerja perangkat daerah dalam membina pemerintahan nagari diharapkan dapat terselenggara secara berkelanjutan melalui koordinasi yang baik. “Salah satu hal krusial yang perlu dikaji ulang pembahasannya terhadap peraturan daerah nomor 10 tahun 2007 tentang pemerintahan nagari adalah pada pasal 12 tentang fungsi kan (kerapatan adat nagari) sebagai lembaga peradilan perdata adat di nagari dan sebagai lembaga teknis dalam hal penegasan hak atas tanah ulayat atau pusako adat yang berupa tanah,” tambah Ridho. Agar fungsi kerapatan adat nagari ini pada masa yang akan datang tidak lagi mengalami tumpang tindih dengan fungsi lembaga pemerintahan ataupun lembaga peradilan yang telah diatur diatur dalam undang-undang, menurut Ridho, diharapkan pada rapat-rapat pembahasan selanjutnya dapat melakukan kajian yang mendalam terhadap rancangan perubahan peraturan daerah ini dengan peraturan perundangundangan yang lebih tinggi. (herpa)

HUMANIORA Bupati Bantu Korban Kebakaran Bupati juga mengatakan bahwa kehadirannya di tempat itu merupakan wujud kepedulian pemerintah yang senantiasa memperhatikan kondisi masyarakatnya. “Kiranya bantuan yang kami serahkan ini dapat bermanfaat untuk meringankan beban bapak ibu beserta keluarga,” ujar Bupati yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota itu. Bupati menambahkan, agar bantuan yang diserahkan tidak dilihat dari besaran nilainya, namun dapat dimaknai sebagai wujud kebersamaan dan kepedulian pemerintah yang turut merasakan kondisi yang sedang menimpa para korban.

Bupati Alis Marajo saat mengunjungi lokasi kebakaran

APAKAH yang paling membahagiakan ketika sedang ditimpa musibah? Antara lain, datangnya bala bantuan. Itulah yang dialami oleh Yusdimra (45), warga Jorong Tangah, Situjuah Batua, Kecamatan Situjuh Limo Nagari. Pada Minggu (13/5), ia didatangi Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo yang menyerahkan bantuan. Pada kesempatan tersebut, seraya memberikan kata-kata penghiburan kepada keluarga korban, Bupati berharap agar dapat tabah menghadapi musibah ini serta tidak larut dalam kesedihan dan dapat segera bangkit dari keterpurukan atas kondisi yang mereka hadapi.

Bantuan yang diserahkan Bupati kepada para korban bersumber dari APBD Kabupaten Limapuluh Kota dan bantuan dari Departemen Sosial Republik Indonesia berupa bahan pangan/ sembako, perlengkapan rumah tangga, pakaian, dan lainnya. Dalam kesempatan itu, Bupati didampingi oleh Kabid Bantuan Sosial Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Afdal serta Kabag Humas Setkab Limapuluh Kota Muhamad.S. S.Pd. Merujuk ke belakang, peristiwa kebakaran yang melanda rumah milik Yusdimra ini terjadi Jumat (11/5) malam sekitar jam 7.00 WIB. Untuk sementara diduga api berasal dari konsleting listrik PLN. Ketika itu di rumah hanya isterinya, Rosni (46) bersama 4 orang anaknya, yakni Fitra (eks-pelajar), Alim (pelajar Tsanawiyah), Syarifa (kelas 5 SD), dan Dia (6). Kerugian diperkirakan Rp 50 juta.(mamad)


Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

14

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

SOROT

Edisi Juli-Agustus No.80/XI/2012 69/X/2011 16-30 Mei 2012 | No.

Rencana Serius Pemkab Bandara Piobang Tinggal Menunggu Waktu “Kita masih optimistis pembukaan lapangan terbang Piobang terea­lisasi, karena pihak Kementerian Perhubungan akan turun langsung ke Piobang.”

Alis Marajo

Armen

E.Dt.R.Junjungan

HARAPAN masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota untuk memiliki bandara (bandar udara) sendiri, tampaknya hanya tinggal menunggu waktu. Dengarlah pernyataan Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo Dt.Sori Marajo, yang menegaskan bahwa pembukaan Bandara Piobang, Kecamatan Payakumbuh, akan tetap menjadi agenda serius bagi Pemkab Limapuluh Kota.Bersamaan dengan itu diwacanakan pula pembangunan lapangan golf di areal objek wisata Bungsu Resort, Taeh Bukik, kecamatan yang sama. Untuk pembukaan lapangan terbang Piobang, ada syarat yang dikemukakan Kementrian Perhu­bungan, yakni berada sedikitnya 100 km dari lapangan terbang Intenasional Minang­kabau. Sedangkan jarak antara Piobang dengan lapangan terbang Internasional Minang­kabau Padang, hanya sekitar 86 km. “Kita masih optimis pembukaan lapangan terbang Piobang terea­lisasi, karena pihak Kementrian Perhubungan akan turun langsung ke Piobang,” ungkap Bupati Alis Marajo. Menurut dia, penyelesaian administrasi dari TNI AU diharapkan dapat diproses secepatnya. Sementara Detail Enginering Desain (DED) yang disebutkan Kepala Bappeda Novian Burano senbelumnya sudah dikirim ke Pemprov Sumbar dan Departemen Perhubungan (Dephup). Dikatakan, khusus untuk pembangunan lapangan golf di Taeh Bukik, sebagai penun­jang objek wisata Bungsu Resort, Pemkab tetap akan direncanakan pekerjaannya, walau tidak masuk kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) hingga tahun 2015 mendatang. Pembangunan la­pangan golf sudah diwacanakan sejak 9 tahun lampau, namun terkendala dengan investor atau pihak ketiga untuk melak­sanakan pembangunan lapangan golf tersebut. Padahal waktu itu, sudah tersedia lahan milik masyarakat setepat yang disepakati untuk dijadikan lapa­ngan golf bertaraf internasional. Ketua Bappeda Limapuluh Kota, Novian Burano, yang dijumpai di Payakumbuh sebelum­nya, akan bekerjasama jajaran pemkab yang terkait sesegeranya, guna melakukan negoisasi, baik dengan pihak TNI AU melalui dialog, maupun dengan Depar­temen Perhubungan melalui surat dan pertemuan. “Sedangkan untuk pembangunan lapangan golf di Taeh belum masuk ke RPJ­MD, “ ulasnya seperti dikutip Haluan. Memang banyak yang berharap agar rencana pembangunan Bandara Piobang segera direalisasikan. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lima­puluh Kota, Armen dan salah se­orang anggota DPRD, E. Dt.R.Junjungan, misalnya, sangat berharap agar pihak-pihak yang berwenang memberikan persetujuannya. Sehingga masyarakat Luak Limopuluah, Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh, akan sangat bersyukur dengan terbukanya bandara itu. Menurut mereka, manfaat yang akan diperoleh setelah Bandara Piobang berfungsi nanti, akan sangat banyak. Selain mampu meningkatkan ekonomi daerah, juga ekonomi masyarakat di dua daerah ini. Karena itu, untuk lebih meya­kinkan pihak Kemenhub, Wali­kota Payakumbuh dan Bupati Limapuluh Kota, membuat surat permohonan bersama yang ditekan kedua kepala daerah, yang ditujukan ke Menteri Perhubungan. “Kami sangat mendukung pembukaan Bandara Piobang. Diharapkan Pemkab Limapuluh Kota dan Pemko Payakumbuh perlu serius mengu­payakan bagaimana kepala daerah mampu meyakinkan pihak TNI AU dan Dephub, agar rencana pembukaan Bandara Piobang terealisasi, sesuai dengan rencana pem­bangunan jangka menengah daerah 2010-2015,” ujar E. R. Dt. Junjungan menambahkan.

JLokasi Bandara Piobang

Ketua Bappeda Limapuluh Kota, Novian Burano, yang dijumpai secara terpisah, ke­marin mengakui, saat ini ja­jaran pemkab sesegeranya melakukan negoisasi, baik dengan pihak TNI AU melalui dialog, maupun dengan Depar­temen Perhubungan melalui surat dan pertemuan. “Pokok­nya kita sangat serius mengu­payakan agar dapat melek­sanakan pembukaan Bandara Piobang sampai berfungsi seperti layaknya sebuah lapa­ngan terbang perintis,” sebutnya.Menurut dia, Piobang su­dah memenuhi syarat sebagai bandara perintis. Karena itu, di Piobang direncanakan sebagai pusat pelatihan pilot di wilayah Josrizal Zain Sumatera. Apalagi pihak swasta sudah ada yang menyatakan minatnya untuk membangun bandara itu. “Mudah-mudahan semuanya akan terealisasi sebelum berakhirnya tahun 2015 men­datang,” ulasnya. Dikatakan, dengan adanya bandara perintis di daerah ini, maka komoditi masyarakat Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh, seperti telur, daging ayam, jeruk siam Gunung Omeh (Jesigo), serta berbagai jenis sayuran, akan cepat sampai di pasarpasar luar daerah. Sehingga kon­sumen disuguhi aneka ma­kanan segar, ujarnya. Harapan agar Bandara Piobang kembali dibuka, ternyata tidak hanya diungkapkan oleh tokoh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota, tempat dimana bandara itu berada. Walikota Payakumbuh Josrizal Zain selaku putra Luhak Limopuluah juga berharap, Bandara Piobang yang pernah dijadikan tempat mendarat oleh mantan Presiden Soekarno dan mantan Waprres Muhamad Hatta sewaktu berkunjung ke Luhak Limopuluah, bisa kembali difungsikan seperti dahulu kala. “Bandara Piobang itu sangat strategis kalau dibuka lagi. Bandara tersebut, akan mempercepat akses transportasi udara sekaligus pertumbuhan ekonomi di kabupaten dan kota dalam wilayah Sumatera Barat Bagian Utara,” kata Josrizal Zain usai meninjau pembangunan Kampus Unand Payakumbuh di Jalan Rangkayo Rasuna Said Kubugadang, beberapa waktu lalu. Josrizal Zain menjelaskan, sebagaimana dikutip Harian Padang Ekspres, mengatakan, Muslim Kasim jika Bandara Piobang telah dibuka, maka jalur jalan darat Suliki, Limapuluh Kota menuju Bonjol, Kabupaten Pasaman akan cepat terwujud. Pembukaan ruas jalan baru, menghubungkan dua kabupaten itu, telah lama dirintis, Tapi hingga sekarang kedua daerah masih belum melanjutkannya lagi. Selain itu, sebagian daerah Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Bukittinggi, juga akan kecipratan bias positif dari kehadiran Bandara Piobang tersebut. Makanya menurut Josrizal, kabupaten dan kota yang akan memanfaatkan langsung dampak bandara Piobang itu, seyogianya melakukan kerjasama strategik. “Kita bersama-sama harus satu visi membicarakan masalah ini. Apalagi sesuai dengan amanat undang-undang otonomi daerah, kota dan kabupaten bertetangga, harus melakukan koordinasi dan bersinergi dalam gerak pembangunan. Tidak hanya membangun daerah perbatasan, tapi banyak hal yang bisa dilakukan, untuk menetapkan kebijakan pembangunan, dalam upaya memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar Josrizal Zain didampingi Sekretaris Kota Payakumbuh H Irwandy. Menurut Josrizal Zain, kerjasama regional itu jika bisa dilakukan dalam pengawasan provinsi, pasti tidak akan terjadi produksi yang bertubrukan. “Semangat satu kota atau kabupaten satu produk akan tercapai. Misalnya, Kota Bukittinggi fokus dengan pariwisata, sedangkan kota atau kabupaten lain, akan menunjang pembangunan kepariwisataan Bukittinggi tersebut,” kata Josrizal Zain. Sekadar mengingatkan, rencana pembangunan Bandara Piobang pernah menghangat sekitar bulan Maret 2008. Waktu itu, Kepala Dinas Perhubungan Limapuluh Kota Nurdin Zuhri mengatakan, ada rencana Pemprov Sumbar bersama Pemkab Limapuluh Kota untuk membangun bandara feeder (pengumpan) di Piobang. Tidak hanya berencana, pemerintah juga akan melakukan studi kelayakan. Sayang hal itu kemudian tidak terwujudnya karena berbagai kendala. Dukungan juga datang dari lingkungan Pemprov Sumbar. Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim, misalnya, mengatakan bahwa Pemprov Sumbar tertarik untuk menghidupkan kembali Bandara Piobang. “Kita sangat mendukung Bandara Piobang dihidupkan kembali. Setidaknya Bandara Piobang bisa menjadi bandara alternatif setelah Bandara Internasional Minangkabau di Kabupaten Padangpariaman,” katanya.***


Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Edisi Juli-Agustus 69/X/2011 16-30 Mei 2012No. | No. 80/XI/

15

SEKILAS INFO Perpisahan di SMPN 4 Taeh Bukik

TAEH BUKIK – Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo menghadiri perpisahan siswa Kls IX SMPN 4 Kecamatan Payakumbuh di Taeh Bukik, Rabu(23/5). Dalam kesempatan itu, Bupati mengingatkan bahwa tujuan pelaksanaan pendidikan adalah mencerdaskan anak didik. Bupati juga mengatakan, SMP masih temasuk Wajib Belajar Sembilan tahun. “Tidak ada anak usia sekolah Wajar Sembilan tahun yang tidak sekolah, orang tua wajib mengantarkan anak- anaknya ke bangku sekolah tanpa ada alasan tidak mampu. Pemerintah pusat melalui UUD 1945 dan Pancasila telah mengamanatkan setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, serta negara menjamin mencerdaskan kehidupan bangsa,” tandas Bupati. Kepala SMPN 4 Kecamatan Payakumbuh Rima Herlinda,S.Pd melaporkan, jumlah seluruh siswa kelas VII, VIII dan kelas IX sebanyak 93 orang, terdiri dari 31 orang kelas VII, 31 orang kelas VIII dan 31 orang kelas IX. Tahun 2012 ini adalah angkatan ke III, yang akan melanjutkan pendidikan ke SMA/SMK dengan 31 orang yang akan melajutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.(her/joi)

Bupati Hadiri Buka Fashion Show PAYAKUMBUH – “Jangan jadikan anak- anak menjadi orang dewasa, tapi biarkan proses mulai dari kanak-kanak sampai dewasa sesuai dengan masa tumbuh dan berkembang jiwa dan raga,” kata Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo saat menyampaikan arahannya pada festival lagu dan fashion show anak- anak yang digelar oleh PT Ramayana Lestari Sentosa. Menurut Bupati, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh terletak di bagian timur Sumbar, sebagai pintu gerbang masuknya pariwisata dengan objek-objek wisata yang ada. “Perlunya ada promosi lewat lagu- lagu daerah guna menunjang minat wisatawan lokal, nasional dan internasional untuk datang melihat,” kata Alis Marajo. “Perlunya peta lokasi dengan mencatumkan sejarah nama objek wisata dengan keragaman dan keindahan alamnya.” Panitia Penyelenggara Mulyadi mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas anak nagari dalam pembangunan bumi pertiwi. Usia kanak- kanak merupakan dunia bermain dan beraktifitas layaknya anakanak. Pesertanya dari Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. “Anak-anak tetap anak-anak, jangan pada ajang lomba fashion show ini didandan menjadi dewasa. Penilaian tetap mengacu pada kesesuaian kegiatan lomba dengan pesertanya,” jelas Mulyadi. (eliza)

Pencanangan TNI KB-Kes dan IBI

Lomba Baca Puisi Tingkat SLTP/SLTA TANJUNG PATI - Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Limapuluh Kota menyelenggarakan Lomba Baca Puisi Tingkat SLTA dan SLTP se-Kabupaten Lima Puluh Kota, Rabu 30/5 di Penginapan Sago Bungsu Km 7 Tanjung Pati, Rabu (30/5). Temanya: “Kita Apresiasikan Karya Sastra Guna Melestarikan Warisan Budaya, Memperkuat Nilai Kemanusiaan dan Memperkokoh Semangat Kebangsaan.” Plh. Kepala Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Rosy Efrina mengungkapkan, tujuan kegiatan itu adalah dalam rangka ikut serta dalam mewujudkan tujuan negara, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, menumbuhkembangkan kegemaran membaca melalui berbagai bacaan dan media untuk menanaman cinta dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. Lomba ini diikuti oleh SLTP/ SLTA se Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu terdiri dari 14 SLTA, masing-masing mengutus 2 (dua) orang peserta (pa dan pi) dan untuk SLTP 1 (satu) utusan dari 48 SLTP se Kabupaten Lima Puluh Kota. Acara ini dibuka oleh Bupati Limapuluh Kota yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Amriul Dt. Karayiang. (eli/ike)

MEDAN BAPANEH – “Dalam pelaksanaan kegiatan harus ada program, dan program yang dibuat harus ada kebijakan. Tanpa kebijakan tidak bisa program dijalankan dan kegiatan tidak bisa dilaksanakan tanpa program,” kata Bupati Limapuluh Kota Dr.Alis Marajo pada acara Pencanangan Bhakti Sosial TNI-KB Kes di wilayah Kabupeten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh tahun 2012.Bupati juga mengatakan, melalui kerjasama BKKBN dengan TNI, merupakan tindak lanjut dari Inpres No 1 tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembagunan nasional. Sambutan Dandim 0306/ 50 Kota yang dibacakan Kasdim 0306/50 Kota Mayor Inf.Maju Tampubolon menjelaskan, .pencanagan Bhakti Sosial KB-Kes IBI adalah dalam rangka peringatan HUT IBI ke 61. “IBI mempunyai tanggung jawab besar dalam membantu program pemerintah di bidang kesehatan termasuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan,” katanya. Target perkiraan permintaan masyarakat selama enam bulan ke depan, yaitu dari Mei sampai Oktober 2012, adalah untuk alat kontrasepsi jenis IUD sebanyak 1.237, MOW 125, Implant 1.023, Suntik 3.365, Pil 2.362, MOP 25, Kondom 1.006 orang. Sementara pencapaian sasaran selama bulan Mei adalah untuk IUD sebanyak 133, MOW-, Implant 208, Suntik 401, Pil 88, MOP 4, kondom 38 orang. (rel/her)

355 Mahasiswa Unand akan Ber-KKN di Limapuluh Kota SARILAMAK - Prof. DR. Ir. Herman Syah, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Unand, mengetuai rombongan mahasiswa beserta dosen pembimbing KKN Mahasiswa Unand dari berbagai jurusan. Rombongan

ini disambut oleh Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. Asyirwan Yunus, M.Si, sejumlah camat serta Kepala BPMPN, Rahmanida, S.Sos.Tidak kurang 200 orang mahasiswa hadir pada acara penerimaan secara resmi mahasiswa KKN dari Unand di Kabupaten Limapuluh Kota mewakili 350 mahasiswa yang terdaftar KKN di wilayah ini. Bertempat di Aula Kantor Bupati Sarilamak

Wabup Drs. Asyirwan Yunus, M.Si menerima mahasiswa Unand berkat kerja sama antara Unand dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagari Kabupaten Limapuluh Kota. Herman Syah yang merupakan putra asli Limapuluh Kota mengatakan, ada beberapa hal yang hendak dicapai dari kegian KKN ini. Antara lain menerapkan program nagari modern pada Dinas Perkebunan, dan membantu program nagari siaga menyesuaikan dengan program Dinas Kesehatan dan membantu pembangunan pos pemberdayaan keluarga bekerjasama dengan yayasan dana sejahtera mandiri, jelasnya. Asyirwan Yunus mengharapkan kepada pihak Unand agar dapat meningkatkan jumlah mahasiswa yang KKN di Limapuluh Kota, yang mana pada saat ini hanya terdapat untuk 10 kecamatan dari 13 kecamatan yang mengisi 19 nagari dari 79 nagari yang tersebar di daerah Kabupaten Limapuluh Kota. Ia juga menyampaikan 6 agenda nasional yang akan diadakan di Kabupaten Limapuluh Kota. (ke/ly)

BBGRM IX, HKG PKK 40 dan Gerbang Gor di Situjuh Gadang SITUJUH GADANG - Bupati LimapPuluh Kota dr. Alis Marajo membuka Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke IX dan Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG-PKK) ke-40 Kabupaten LimapPuluh Kota di Lapangan Bola Kaki Bulakan Tinggi Jorong Tanjuang Bungo Nagari Situjuah Gadang, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Selasa (8/5). “Adapun landasan berpijak disetiap pelaksanaan kegiatan dan pembangunan tahunan selalu mengacu kepada kebijakan nasional dan dipadukan dalam Visi Kabupaten Limapuluh Kota, yaitu membangun dengan semangat kebersamaan menuju masyarakat Limapuluh Kota yang sejahtera, makmur dalam nuansa Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah dalam wadah NKRI, “ jelas Bupati Alis Marajo. Bupati Alis Marajo mengharapkan kepada semua elemen baik itu masyarakat, pihak swasta untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, kerjasama antar warga, lembaga agar lebih meningkatkan budaya gotong royong. Sementara Ketua TP-PKK Limapuluh Kota Ny.Rismawati Alis Marajo mengatakan, kegiatan kesatuan gerak PKK yang tiap tahun selalu terintegrasi dengan peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong, diharapkan memberikan motivasi dan semangat bagi kader PKK untuk tetap terus giat melaksanakan tugas dan fungsinya memberdayakan dan mensejahterakan keluarga. (rell/herjoi)

Gerbang Gor di Talang Anau TALANG ANAU - Masyarakat Luak Begak tumpah ruah melaksanakan gotong royong pengecoran jalan ekonomi, pertanian dan perkebunan yang menghubungkan nagari- nagari di Kecamatan Gunuang Omeh. Melalui Gerakan Pembangunan Gotong Royong(Gerbang GOR), Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo besama Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) melakukan pelaksanaan kegiatan Gerbang GOR di Jorong Luak Begak Nagari Talang Anau Kecamatan Gunuang Omeh, mulai dari Simpang menuju Pauh yang berbatasan dengan Nagari Sungai Naniang. ‘‘Terlaksananya Gerbang GOR di nagari- nagari adalah upaya yang dilakukan Pemkab Limapuluh Kota untuk membangun infrastruktur, penataan ruang dan lingkungan hidup dalam rangka menunjang pelayanan publik,” kata Bupati. Upaya yang dilakukan dengan membuka dan perbaikan jalan dan jembatan yang menghubungkan wilayah yang ada Kabupaten Limapuluh Kota dengan wilayah lain, terutama wialayah Riau, Agam dan Pasaman. Wali Nagari Talang Anau Ali Nasrul melaporkan, panjang jalan yang akan dikerjakan lebih dari 1 km dengan kegiatan pencoran rambat, dengan bantuan swadaya masyarakat dan sumber daya alam nagari sehingga terkumpul dana Rp6,5 juta. Pada tahap awal ini dengan 35 sak semen, pasir dan kerekel masyarakat Luak Begak melaksanakan gotong royong. Masyarakat bersemangat saling berkerjasama bahu membahu mulai dari membawa bahan sampai kepada perkerjaan mencor rambat jalan. (rel/her)


Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

16

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

EdisiMei Juli-Agustus 69/X/2011 16-30 2012 | No.No. 80/XI/2012

Profil

Tetap Berupaya Memberikan Pengabdian yang Berkualitas Elsiwa Fajri, Camat Terbaik Limapuluh Kota Begitu ia memutuskan untuk menjadi abdi negara dan abdi masyarakat, maka pada saat bersamaan Elsiwa telah berketetapan hati menyerahkan sebagian besar hari-harinya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. APA yang Elsiwa Fajri k e t i k a d it et a p k a n C a m a t Kabupaten Kota tahun “Jelas

dirasakan S S T P sebagai Tela d a n Limapuluh 2 0 1 2 ? saja

Elsiwa Fajri, SSTP

saya bangga,” katanya. Tapi diakui Fajri –begitu ia akrab disapa—, kebanggaan yang ia rasakan disarati muatan yang berat, yaitu sebuah beban moral agar ia mampu senantiasa menunjukkan keteladanan, sesuai dengan gelar yang telah tersandang di pundak. “Saya pikir itu yang tidak mudah,” kata putera dari pasangan Nusyirwan Ma’ruf (alm) dengan Dra. Hj. Elinar Anas, M.MPd ini. Dijelaskan, boleh jadi merebut predikat teladan tidak begitu sulit untuk didapatkan. “Tapi yang tidak mudah adalah bagaimana mengaktualisasikan nilai-nilai keteladanan dalam kehidupan sehari-hari, terutama terkait dengan kapasitas yang sedang ia sandang,” tambah Fajri. Tapi Fajri mengaku akan berusaha keras untuk itu. Dikatakan, begitu ia memutuskan untuk menjadi abdi negara dan abdi masyarakat, maka pada saat bersamaan Fajri telah berketetapan hati menyerahkan sebagian besar hari-harinya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. “Tentu saja pengabdian yang hendak saya berikan memiliki kualitas tersendiri sehingga dirasakan manfaatnya oleh orang banyak,” ia menambahkan. Fajri yang kini menjabat Camat Kapur IX ditetapkan menjadi Camat Terbaik Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2012, yang dituangkan pada SK Bupati Nomor : 140 tahun 2012 tertanggal 12 April 2012. Selain Fajri, ada juga camat Situjuah Limo Nagari Fiddria Fala, AP, M.Si yang meraih peringkat ke-II dan disusul pada peringkat ketiga di

Irwandi, SH, Camat Gunung Omeh. Atas prestasinya itu, Fajri diganjar dengan piagam penghargaan dari Bupati Limapuluh Kota dan Tabanas sebesar Rp7 juta dari Pemkab Limapuluh Kota serta mewakili Limapuluh Kota dalam pemilihan camat berprestasi tingkat Sumbar yang diadakan di Padang. Namun pada ajang bergengsi tersebut, Fajri belum bisa berbuat banyak dikarenakan faktor pengalaman yang masih kurang. Maklum, dari sekian banyak camat yang bersaing di tingkat provinsi tersebut, Fajrilah camat termuda yang mengikuti ajang tersebut. Merujuk ke belakang, Fajri sebenarnya tidak punya cita-cita untuk menjadi seorang birokrat. Setelah menyelesaikan jenjang pedidikan dasar di SDN 01 Koto Nan IV Payakumbuh, kemudian dilanjutkan ke MTsN Payakumbuh dan menamatkan pendidikan SMA di SMA Negeri 1 Kota Payakumbuh pada tahun 1996; anak pertama dari lima bersaudara ini melanjutkan pendidikannya ke Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas Padang selama 2 semester ini. Saat menun tut ilmu di Universitas Andalas (Unand) Padang inilah, Fajri beralih minat ke bidang pemerintahan yang awalnya bermodal iseng-iseng mengikuti Ujian Masuk STPDN pada tahun 1999. Pada ujian masuk STPDN itu, dari 32 orang pesaing yang mengikuti tes saat itu, Fajri-lah satusatunya yang lulus mengikuti tes tersebut dan menamatkan pendidikan di STPDN tahun 2001. Satu hal lagi yang perlu diteladani dari sosok seorang Fajri, yang merupakan suami dari Marina, S.Si ini, yaitu senantiasa memberikan dukungan kepada istrinya dalam mengembangkan bakatnya dalam hal memasak. Bentuk dukungan Fajri dapat dilihat dari dibukanya restoran “Menza” di Tarantang, Kecamatan Harau, yang dibuka langsung oleh Bupati Limapuluh Kota, dr. Alis Marajo pada 9 Februari 2012 lalu. Selain itu, Fajri yang merupakan ayah dari Marsha Kamilatil Fajri (8) dan Mahadika Aditya Fajri (5) tidak pernah mengarahkan anak-anaknya untuk menjadi PNS (pegawai negeri sipil) ataupun camat seperti dirinya, namun berusaha untuk mengawal minat dan bakat anak-anaknya terhadap apapun pilihan hidup anaknya. Ibarat air, Fajri membiarkan bakat anakanaknya mengalir begitu saja. Perangkat Daerah Menyoal tugas camat yang sedang diembannya, menurut Fajri, padamasa sekarang camat bukan lagi penguasa wilayah, melainkan perangkat daerah yang bertugas memberikan pelayanan tertentu kepada ma

syarakat dalam wilayah tertentu. “Berfungsi atau tidaknya camat akan sangat tergantung seberapa besar delegasi kewenangan yang diberikan Bupati,” terang Fajri. Berkaitan dengan hal tersebut, Fajri sangat berharap pendelegasian wewenang dapat segera dituangkan dalam bentuk juklak dan juknis, di mana secara substantif telah dilimpahkan kewenangan oleh Kepala Daerah kepada Camat melalui Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor : 19 Tahun 2010 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat di Lingkungan Pemkab Lima Puluh Kota. “Namun pada pelaksanaannya masih banyak ditemui kendala,” ulas Fajri Dalam hal mengawasi kebijakan ataupun program yang ditetapkan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, menurut Fajri, akan kurang efektif kalau diawasi langsung oleh aparatur pemerintah kabupaten/kota. “Karena hal ini terkait dengan prinsip spin of control, di mana adanya keterbatasan jumlah yang bisa diawasi langsung oleh seorang pimpinan,” ujar pria yang memiliki moto hidup Jangan Pelajari Sejarah, Jika Tidak Mau Belajar dari Sejarah itu. Camat yang selalu bernampilan klimis ini memberikan saran terhadap pemerintah agar dalam setiap kegiatan di nagari, dinas-dinas teknis di kabupaten dapat tetapa membawa serta aparatur kecamatan sebagai bentuk pengawasan kecamatan terhadap kegiatan yang dilakukan di wilayah kecamatan. Dan diperkuatnya posisi kecamatan, diharapkan permasalahanpermasalahan nagari sebagian dapat terselesaikan hanya sampai pada tingkat kecamatan saja. Setentang kapasitasnya sebagai Camat Kapur IX, menurut Fajri, dalam rangka usahanya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kecamatan Kapur IX, ia senantiasa menghimbau masyarakat untuk tidak terpaku pada satu bentuk usaha gambir saja, namun hendaknya dapat dikombinasikan juga dengan usaha perkebunan lain ataupun usaha perikanan, sehingga jika terjadi gejolak harga gambir maka kehidupan masyarakat akan tetap stabil. Selama menjadi Camat Kapur IX, Fajri sangat memberikan perhatian penuh pada daerah Nyanyiang yang dihuni oleh 27 KK (± 130 orang), yang belum bisa dilewati oleh mobil untuk menuju akses ke ibu kota kecamatan di Muaro Paiti. Untuk menuju ibu kota kecamatan, masyarakat setempat harus menempuh perjalanan kaki selama 4 jam ataupun bila ingin memakai kendaraan harus berputar menuju kota Payakumbuh terlebih dahulu. Inilah hal yang sangat menjadi perhatian Fajri dan berusaha untuk memperlancar akses jalan menuju daerah tersebut dengan terus mengkordinasikannya pada pihak terkait. (mikezaimy)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.