Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011
2 Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA
MED IA A NA K
Edisi Juli-Agustus No.80/XI/2012 69/X/2011 1-30 juni 2012 | No.
A S PIR A S I NA G A R I
REDAKSI TalempongPacik TALEMPONG Pacik adalah sejenis alat musik tradisional Kabupaten Limapuluh Kota berupa gong kecil tunggal dengan benjolan di tengahnya. Alat ini dibawa dan dimainkan sambil berjalan sebagai pelengkap arak-arakan pada upacara adat dan pesta-pesta rakyat. Talempong pacik secara khusus digunakan sebagai tanda pemberitahuan akan adanya gotong royong, misalnya membuat jalan, membuat saluran air utama kesawah, membersihkan balai adat, membersihkan tali Bandar di kampong. Biasanya dimainkan oleh laki-laki, tetapi ada juga dimainkan oleh perempuan.(e2) Talempong Pacik
DariRedaksi
Belum Terbit secara Teratur
Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA
MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI
SEBAGAI media internal milik Pemkab Limapuluh Kota, sejatinya kami sebagai pengelola Tabloid Sinamar mengharapkan media yang sejak beberapa waktu yang lalu sudah menjadi dwi-mingguan ini terbit secara teratur, dan bisa pula Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota menemui masyarakat pembaca secara teratur menurut jadwal yang telah digariskan. “Tapi oleh karena berbagai keterbatasan, mohon maaf, kami belum PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota | Wakil Bupati Lima Puluh Kota bisa melakukan hal seperti itu,” kata Muhammad S. S.Pd., sang penanggung PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota | Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JAWAB : Kabag. Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota jawab tabloid ini. Keterbatasan dimaksud, menurut Muhammad, baik karena PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad. S keterbatasan personil yang terlibat secara langsung dalam mengelola tabloid ini, DEWAN REDAKSI : Muhamad. S (Ketua), Joni Indra, Wiradinanta.F, Mike Zaimy REDAKTUR PELAKSANA: Joni Indra maupun lantaran bersebab sejumlah kesibukan tugas pokok yang sama sekali REDAKTUR: Wiradinanta.F STAF REDAKSI: Herpatarmidi, Eliza, Mike Zaimy tidak bisa ditinggalkan. Sering terjadi, menurut Muhammad, di saat semua kru REPORTER: Heri Ronaldo, Tesy Febrina sudah dikerahkan untuk merampungkan satu edisi tertentu dari tabloid ini, FOTOGRAFER: Herpatarmidi SEKRETARIS : Iis Sugiarti mandadak datang panggilan tugas. Hebatnya lagi, panggilan tugas yang DISTRIBUTOR: Zulfadli KONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Lima Puluh Kota mengimbau itu bukan hanya melibatkan satu, bahkan sampai beberapa orang TATA LETAK/ARTISTIK: Joni Indra, MIke Zaimy personil redaksi. Akibatnya, persiapan yang telah dibuat sematang mungkin, ALAMAT REDAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 terpaksa menjadi mentah lagi karena mengikuti panggilan tugas utama. Sarilamak 26271 Web : www.limapuluhkotakab.go.id | Email : tabloid.sinamar@gmail.com PERCETAKAN : PT. Padang Graindo Mediatama (Isi diluar tanggungjawab percetakan) Kendati demikian, Muhammad berjanji bahwa pada saatnya nanti Tabloid Sinamar akan terbit tepat waktu, dan bisa pula menemui masyarakat pembacanya secara Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman tepat waktu pula. Tentu saja semua itu baru bisa diwujudkan bila semua folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.00 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional keterbatasan yang menyungkup Sinamar selama ini sudah bisa diatasi. Dengan naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid.sinamar@gmail.com kata lain, seperti dijelaskan Muhammad, masih perlu waktu yang cukup untuk mewujudkan keinginan itu. Kendati belum terbit secara tepat waktu, satu hal yg dipastikan Muhammad adalah soal kualitas isi media ini yang senantiasa dijaga dengan baik. Walau hanyaberupa media internal yang dibaca kalangan tertentu saja, Muhammad menegaskan pihaknya tidak akan pernah mengabaikan apa yang disebut dengan kualitas, baik kualitas isi maupun penampilan/perwajahan dari Tabloid Sinamar. “Soal kualitas, sejak awal kami dari semua unsur pengelola akan tetap menjaga komitmen untuk senantiasa menjadikan Tabloid Sinamar yang enak dibaca dan diperlukan oleh masyarakat,” kata Muhammad. Tidak gampang juga untuk mewujudkan keinginan seperti itu. Selain menuntut kerja keras dari semua personil yang terlibat, sumbang saran dan kritikan dari masyarakat pembaca juga sangat diharapkan.(e2)
Tajuk MTQ TINGKAT KABUPATEN LIMA PULUH KOTA KABUPATEN Limapuluh Kota baru saja usai menyelenggarakan alek (pesta) keagamaan berupa MTQ (musabaqah tilawatil Al-Qur’an) yang dipusatkan di Andaleh, Kecamatan Luak, dari 25 sampai 28 Juni lalu. MTQ itu diikuti kafilah dari semua kecamatan di daerah ini dengan melibatkan sebanyak 402 qori da qoriah sebagai peserta. Dalam pesta keagamaan kali ini, keluar sebagai juara umum adalah kafilah dari Kecamatan Guguk setelah memborong 9 gelar juara 1, 9 gelar juara 2, dan 2 gelar juara 3 dari 24 cabang lomba, dengan jumlah poin 61. Posisi runner-up diduduki kafilah Kecamatan Mungka, Luak, Harau Payakumbuh, Lareh Sago Halaban, Bukitbarisan Situjuah Limo Nagari, Akabiluru, Pangkalan Koto Baru, Kapur IX, Suliki dan Gunung Omeh. Saat menutup secara resmi MTQ ke-35 itu, Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengatakan bahwa MTQ Limapuluh Kota ke-35 itu merupakan pentas regenerasi kepemimpinan masa depan, yaitu dari generasi lama ke generasi muda yang akan mengambil-alih tampuk kepemimpinan. ”Dengan adanya kegiatan seperti ini, kita dapat melihat dan menyaksikan kemampuan para calon pemimpin daerah untuk masa depan,” kata Alis Marajo. Saban tahun, Kabupaten Limapuluh Kota secara rutin dan kontiniu menggelar MTQ, yang lokasi penyelenggaraannya dipergilirkan dari satu kecamatan ke kecamatan lain yang ada di daerah ini. Itu artinya,
gairah dan semarak membahanakan aayat-ayat Al-Qur’an akan tetap terjaga sepanjang tahun di daerah ini, setidaknya melalui ajang MTQ tingkat kabupaten yang melibatkan sekian banyak anak manusia. Kita memberi apresiasi atas sikap konsisten Pemkab Limapuluh Kota yang mampu secara rutin menyelenggarakan MTQ tingkat kabupaten. Tapi tentunya kita berharap, kegiatan semacam itu tidak hanya sekadar memancarkan aura seremonial belaka, melainkan lebih dari itu. Dengan kata lain, seyogianya dari penyelenggaraan MTQ tiap tahun makin mengukuhkan posisi anak nagari sebagai manusia yang Qur’ani. Di tengah geliat kemajuan zaman yang makin kencang, di mana batas-batas teritorial semakin menipis, perlunya membentuk manusia
Pembukaan MTQ Ke-35
yang Qur’ani antara lain dimaksudkan agar anak negeri ini makin terbentengidari masuknya berbagai pengaruh tidak baik yang datang dari luar. Anak-anak negeri ini harus memiliki jati diri sendiri yang dipegang teguh dan digenggam erat, yang berlandaskan dengan nilainilai agama dan adat-istiadat yang luhur. Zaman boleh saja terus bergerak maju, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi anak-anak negeri ini harus tetap memiliki jati dirinya sendiri yang bersendikan nilai agama dan adat-istiadat yang diwariskan nenek moyang kita. Kiranya MTQ tingkat kabupaten yang rutin diselenggarakan tiap tahun makin menyinari hati anak-anak negeri dengan cahaya keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.***
Sinamar 3 TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA
1-30Juli-Agustus juni 2012 | No. Edisi No. 80/XI/2012 69/X/2011
MED IA A NA K
A S PIR A S I NA G A R I
LAPORAN UTAMA Guguk Juara Umum MTQ
Wadah LahirkanPemimpin Qur’ani “Dengan adanya kegiatan seperti (MTQ) ini, kita dapat melihat dan menyaksikan kemampuan para calon pemimpin daerah untuk masa depan.” BUPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengatakan bahwa MTQ Tingkat Kabupaten Limapuluh Kota ke-35 yang dipusatkan di Kecamatan Luak merupakan pentas regenerasi kepemimpinan masa depan, yaitu dari generasi lama ke generasi muda yang akan mengambil-alih tampuk kepemimpinan. “Dengan adanya kegiatan seperti ini, kita dapat melihat dan menyaksikan kemampuan para calon pemimpin daerah untuk masa depan,” kata Bupati Alis Marajo saat menutup secara resmi MTQ (Musabaqah Tilawatil Al-Qur’an) ke35 Tingkat Kabupaten Limapuluh Kota yang dipusatkan di Lapangan Merah,
berhasil menyabet predikat juara umum setelah sebelumnya memborong 9 gelar juara 1, 9 gelar juara 2, dan 2 gelar juara 3 dari 24 cabang lomba, dengan jumlah poin 61. Posisi runner-up diduduki kafilah Kecamatan Mungka, Luak, Harau Payakumbuh, Lareh Sago Halaban, Bukitbarisan Situjuah Limo Nagari, Akabiluru, Pangkalan Koto Baru, Kapur IX, Suliki dan Gunung Omeh. Khusus untuk Kecamatan Situjuah Limo Nagari, kendati harus puas berada pada peringkat kedelapan dengan total point 17, tapi berhasil memperoleh gelar sebagai kecamatan dengan administrasi paling baik. “Qoriqoriah dari Situjuh Limo Nagari, melengkapi semua persyaratan administrasi, seperti akte dan kartu keluarga,” kata Ketua Panitia MTQ ke-35 Desembri P Chaniago. Sementara Camat Luak Decky Yusman juga menyampaikan terimakasih buat seluruh masyarakatnya yang sudah ikut berpartisipasi menyukseskan pelaksaan MTQ ke-35 Limapuluh Kota itu. “Karena tiada gading yang tak retak, kami sampaikan permintaan maaf kepada para qori-qoriah, pelatih, offisial dan dewan hakim, apabila pelayanan kami sebagai tuan rumah dinilai kurang memuaskan,” ucapnya. Diikuti 402 Qori-qoriah
Upacara Pembukaan MTQ Ke-35
Nagari Andaleh, Kecamatan Luak, Kamis (28/6). “Dengan begitu, secara tidak langsung kegiatan MTQ adalah wadah untuk melahirkan pemimpin yang qurani,” katanya. Dalam kesempatan yang sama, Bupati Alis Marajo juga menyampaikan selamat kepada para pemuncak MTQ ke35 Tingkat Kabupaten Limapuluh Kota itu. Sementara, kepada qori-qoriah yang belum meraih gelar juara, Bupati meminta untuk jangan sampai berputus asa. “Tetaplah membaca dan mengamalkan Al quran. Tahun depan, ulangi lagi ikut MTQ,” kata Alis Marajo didampingi Camat Luak Decky Yusman. Alis juga memberi apresiasi buat Camat Luak Decky Yusman, Wali Nagari Andaleh Harmen Sastra, panitia pelaksana MTQ ke-35, Kementerian Agama, pengurus LPTQ Limapuluh Kota, para camat, seluruh offisial, seluruh dewan hakim, masyarakat Kecamatan Luak beserta wali nagari seLuak yang sudah menyukseskan pelaksaan MTQ ke-35. Dalam ajang MTQ Tingkat Kabupaten Limapuluh Kota yang ke-35 itu, kafilah Kecamatan Guguk dinyatakan
MTQ ke-35 Tingkat Kabupaten Limapuluh Kota yang dipusatkan di Kecamatan Luak itu diikuti sebanyak 402 qori-qoriah, yang bertarung dari Senin (25/6) sampai Kamis (28/ 6). Sebelum berlomba pada 11 tempat perlombaan yang sudah dipersiapkan oleh panitia, para qoriahqoriah bersama ribuan masyarakat mengikuti acara pembukaan MTQ di lapangan Merah, Nagari Andaleh. Acara pembukaan yang dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo, Wakil Bupati Limapuluh Kota Asyirwan Yunus, anggota DPRD Sumbar Syamsul Bahri Yahya, Wakil Ketua DPRD Limapuluh Kota Safarudin Dt Bandaro Rajo dan sejumlah pejabat tersebut, berlangsung sangat meriah. Sebelum pembukaan berlangsung, ribuan qoriqoriah, offisial, dewan hakim, masyarakat dan pelajar, sempat mengikuti pawai taaruf atau pawai perkenalan. Pembukaan MTQ ke-35 juga diwarnai dengan penam-pi-lan tarian massal, tari pasambahan dan parade drumb band yang melibatkan anakanak muda dari sejumlah sekolah dan 4 nagari di Kecamatan Luak, yakni Nagari Andaleh, Nagari Sikabu kabu Tanjuang Haro Padang Panjang, Nagari Mungo dan Nagari Sungaikamuyang. Gubernur berharap, MTQ ke-35 Kabupaten Limapuluh Kota, dapat menjadi salah satu bentuk penyampaian nilainilai Al Quran ke tengah masyrakat. “Dengan MTQ ini kita harapkan, terbentuk masyarakat berakhlak mulia yang dapat meningkatkan pembangunan di daerah kita,” kata Irwan. Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo menyebut, MTQ ke-35 merupakan wujud da-ri program Pemkab Li-ma-puluh Kota bersama segala unsur masyarakat, dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di bidang agama. “MTQ juga digelar untuk mewujudkan nilainilai luhur yang ada di dalam Al Quran,” kata Alis. Pada MTQ ke-35 ini, kata ketua panitia, Desembri P Chaniago, digelar 12 cabang perlombaan mulai dari anak-anak sampai dewasa. Yaitu, Tilawatil Quran, Hifzil Quran, Fahmil Quran, Syahril Quran, Khutbah Jumat dan Azan, Kitab Standar, Bintang Kasidah dan kisah Nabi, Asmaul Husna, M2KQ, Tilawah Taman Kanakkanak, Tartil Quran.(mhike)
Pemuncak MTQ ke-35 Juara Umum Juara I Juara II Juara III Juara IV Juara V Juara VI Juara VII Juara VIII Juara IX Juara X Juara XI Juara XII
: : : : : : : : : : : : :
Kecamatan Guguak Kecamatan Mungka Kecamatan Luak Kecamatan Harau Kecamatan Payakumbuh Kecamatan Lareh Sago Halaban Kecamatan Bukit Barisan Kecamatan Situjuah Limo Nagari Kecamatan Akabiluru Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kecamatan Kapur IX Kecamatan Suliki Kecamatan Gunuang Omeh
Cabang-cabang yang Diperlombakan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Tilawatil Qurán Hifzil Qurán Fahmil Qurán Syahril Qurán Khutbah Jumát Azan Kitab Standar Bintang Kasidah dan Kisah Nabi Almaul Husna M2KQ Tilawah Taman Kanak-Kanak Tartil Qurán
Penyerahan Tropi Pemenang MTQ Ke-35
4 Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA
MED IA A NA K
A S PIR A S I NA G A R I
Edisijuni Juli-Agustus 69/X/2011 1-30 2012 | No.No. 8i/XI/2012
LAPORAN UTAMA Inilah Para Pemuncak MTQ ke-35 di Luak MTQ (Musabaqah Tilawatil Al-Qur’an) ke-35 Tingkat Kabupaten Limapuluh Kota yang dipusatkan di Andaleh, Kecamatan Luak, Senin sampai Kamis (25-28/6) lalu, yang ditutup secara resmi oleh Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo, diungguli kafilah Kecamatan Guguk dengan meraih predikat sebagai juara umum setelah sebelumnya memborong 9 gelar juara 1, 9 gelar juara 2, dan 2 gelar juara 3 dari 24 cabang lomba, dengan jumlah poin 61. Berikut ini diturunkan nama-nama pemenang pada 12 cabang yang diperlombakan, pada kegiatan MTQ yang diikuti oleh 402 qori dan qoriah itu: Nama-nama para pemenang lomba itu dikutip dari SK Dewan Hakim tentang Juara MTQ Nasional Tingkat Kabupaten Limapuluh Kota yang dipusatkan di Kecamatan Luak.
Cabang Perlombaan
JUARA I
JUARA II Nama Pemenang
JUARA III
Nama Pemenang
Kecamatan
Tilawah Anak-Anak Putra
M.Khalilul Rahman
Situjuah Limo Nagari Azan Muhammad Akbar
Lareh Sago Halaban Rahmatul Ramadhan
Sul iki
Tilawah Anak-Anak Putri
Mulya Rahmy Umar
Akabiluru
Dola Hezna Yulian
Situjuah Limo Nagari Nu rsa ls abi la
Harau
Tilawah Remaja Putra
Muhammad Irsyad
Luak
Anshari Rizal
Guguak
Aldi Novendra
Situjuah Limo Nagari
Tilawah Remaja Putri
Yunadi Hijrah
Lareh Sago Halaban Putri Aulia Rahmani
Payakumbuh
Siska Amalia Nur Islami Situjuah Limo Nagari
Tilawah Dewasa Putra
Ali Akbar, S.Sos
Bukit Barisan
Masri
Guguak
M. Hafizi
Gunuang Omeh
Tilawah Dewasa Putri
Sari Uswatun Hasanah
Guguak
Indri Oktanovita
Payakumbuh
Diana Rohmayati
Lareh Sago Halaban
Tuna Netra Putra
Memi Febrianto
Mungka
-
-
-
-
Tuna Netra Putri
Suri ati
Pangkalan Koto Baru -
-
-
-
Tilawah TK Putra
Hafzil
Payakumbuh
Muhamad Nabil Ghani
Mungka
Fiko Pratama
Harau
Tilawah TK Putri
Bevi Salmaini
Harau
Bazighah Dzakiyatul Iizah Guguak
Nuraini Mardatillah
Mungka
Hifzil Qur’an Putra
M. Khalyl Fadlan Darwis Mungka
Dandi Sofiandi
Payakumbuh
Khalid Wiqyan
Luak
Hifzil Qur’an Putri
Dona Adinda Safitri
Harau
Fatihah Rafles
Mungka
Hafizah Mahirah
Luak
Hifzhil Qur’an 5 Juz Tilawah Putra
Baitul Azizah
Luak
-
-
-
-
Hifzhil Qur’an 5 Juz Tilawah Putri
Nurul Amanina
Luak
Nurcici Yuliani
Harau
-
-
Hifzhil Qur’an 1 Juz Tanpa Tilawah Putra
Rizki Putra Fadillah
Guguak
Rahmat Seprianda
Payakumbuh
Muhammad Isrok
Harau
Hifzhil Qur’an 1 Juz Tanpa Tilawah Putri
Hanifah Rusydah
Mungka
Mawad Datur Rahmi
Guguak
Nuzul Layla Qadrina
Luak
Hifzhil Qur’an 5 Juz Tanpa Tilawah Putra
Ilham Arrasyadi
Mungka
Rizal Saleh
Luak
Ilh am
Guguak
Hifzhil Qur’an 5 Juz Tanpa Tilawah Putri
Elvi Ridha
Luak
Hadiatul Fitria
Harau
-
-
Hifzhil Qur’an 10 Juz Putra
Fikri Arrasyadi
Mungka
-
-
-
-
Tartil Qur’an Dasar Putra
M. Adhitya Maulana
Mungka
Syaiful Kabir
Luak
Haliman Karim
Lareh Sago Halaban
Tartil Qur’an Dasar Putri
Aulia Fahira Jannati
Lareh Sago Halaban Zahra Hafizatur Rahma
Situjuah Limo Nagari Hanif Rizki Pratiwi
Tartil Qur’an untuk Tartil Menengah Putra
Muhammad Facri
Lareh Sago Halaban Fauzul Azim
Payakumbuh
Tartil Qur’an untuk Tartil Menengah Putri
Gina As
Payakumbuh
Wela Agustia Wulandari Lareh Sago Halaban Zelina Rosa Fiany
Kapur IX
Tartil Qur’an Umum Putra
Sulaiman Aef
Luak
Deded Juniandra
Harau
Fiki Septian
Payakumbuh
Tartil Qur’an Umum Putri
Karwila Afriyeni
Bukik Barisan
Nisa Fitri Mardatillah
Kapur IX
Rita Susanti
Mungka
Khatil Qur’an Naskah Putra
Rio Dwi Nanda
Mungka
Jamalukiya
Guguak
Chazanatul Izmi
Payakumbuh
Khatil Qur’an Naskah Putri
Mardatilla Rahmi
Guguak
Nelsa Wahyuni
Luak
Raisa Adilla
Akabiluru
Khatil Qur’an Hiasan Mushaf Putra
Wahyu Nova Rizki
Harau
Ari Ramadhan
Guguak
Akmal Muharto
Sul iki
Khatil Qur’an Hiasan Mushaf Putri
Dira Heriati
Akabiluru
Rezi Arsya
Kapur IX
Fitratul Aulia
Situjuah Limo Nagari
Khatil Qur’an Dekorasi Putra
Nando Oktaviandi
Guguak
Rega Afriansah
Luak
Puad Yohanes
Mungka
Khatil Qur’an Dekorasi Putri
Deni Wahyuni
Pangkalan
Farini
Akabiluru
Yelfika Mira
Guguak
Fahmil Qur’an
Bukik Barisan
-
Situjuah Limo Nagari
-
Lareh Sago Halaban
-
Syahril Qur’an
Luak
-
Guguak
-
Mungka
-
Khutbah Jumat
Zetrial/Setria Maidio
Harau
Dirga R. E/Muh. Fikri
Luak
Farid F/Faizul A
Payakumbuh
Bintang Qasidah Putra
Romico Putra
Kapur IX
Agung Fainendo
Guguak
Noveri Satria
Bukik Barisan
Bintang Qasidah Putri
Narti Yelfida
Mungka
Winda Eriana
Pangkalan
Rahma Dian Putri
Bukik Barisan
Kitab Standar Putra
Adeksi Pranoto
Guguak
Roby Fendrik Sandre
Harau
Muhammad Yusuf
Mungka
Kitab Standar Putri
Rabiatul Adawiyah
Guguak
Fi tria ni
Luak
Novia Sari
Sul iki
Asmaul Husna Putra
Fauzan Azima
Guguak
Kurnia Sespiandi
Mungka
Hasan Magribi
Luak
Asmaul Husna Putri
Afra Zurrayya
Harau
Dina Hanifa Septi
Guguak
Hur Salimah
Payakumbuh
Kisah Rasul Putra
M. Ade Rizandi
Guguak
Gova Marantika
Harau
Nandi Pinto Alputra
Situjuah Limo Nagari
Kisah Rasul Putri
Khairul Fitri Shaydia
Guguak
Sonia Lovidi Rilatama
Lareh Sago halaban Ella Putri Ayda
Selamat Diucapkan Kepada Para Pemenang ...
Kecamatan
Nama Pemenang
Iqbal Alkhair Sa’ady
Kecamatan
Mungka
Harau
Sinamar 5 TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA
MED IA A NA K
Edisi1-30 Juli-Agustus 69/X/2011 juni 2012No. | No. 80/XI/2012
A S PIR A S I NA G A R I
PENDIDIKAN Bupati Minta SMP M Andaleh Dibangun Melalui Gerbang Gor “Kalau menunggu pembangunan dengan bantuan APBD Kabupaten jelas tidak bisa dalam waktu dekat, karena APBD 2012 telah disetujui dan ditetapkan DPRD termasuk program, kegiatan dan anggarannya.” Sebelum menyerahkan bantuan, HM Asli Chaidir dan Guspardi Gaus yang ditemani Ketua DPD PAN Limapuluh Kota Akrimal Adham, anggota Fraksi PAN DPRD Limapuluh Kota H Darussalim Dt Paduko Sindo, pengurus PAN Limapuluh Kota asal Nagari Andaleh H Zadry Djufri, dan kader baru PAN Profesor Herman Mawaradi, sempat bernostalgia. “Saya, waktu kecil, melewati hidup di panti milik Muhammadiyah. Waktu itu, saya sering berlomba lomba dengan temanteman, untuk adzan duluan. Makanya, saat mendengar asset Muhammadiyah terbakar, hati saya langsung berdebar. Saya langsung putuskan, langsung mengantar bantuan,” ujar HM Asli Chaidir. Berhamburan
Bupati saat meninjau SMP Muhammadiyah yang terbakar
MUSIBAH kebakaran menimpa SMP Muhammadiyah (SMP M) Andaleh di Kecamatan Luhak, Jumat (15/6). Bagaimana upaya membangun kembali bangunan gedung yang sudah menjadi arang itu? Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo punya satu solusi strategis untuk itu. Ketika mengunjungi bangunan sekolah itu, belum lama ini, Bupati Alis Marajo meminta Wali Nagari Andaleh Harmen Sastra untuk menetapkan rehabilitasi pembangunan SMP M Andaleh pasca kebakaran sebagai pusat gerakan pembangunan melalui gotong royong (Gerbang Gor ) Nagari Andaleh. Kegiatan gerbang gor merupakan upaya awal untuk menyelamatkan pendidikan masyarakat yang bersekolah di SMP M Andaleh . “Kalau menunggu pembangunan dengan bantuan APBD Kabupaten jelas tidak bisa dalam waktu dekat, karena APBD 2012 telah disetujui dan ditetapkan DPRD termasuk program, kegiatan dan anggarannya. Makanya upaya yang cukup membantu mempercepat rehabilitasi sekolah ini adalah melalui gerbang gor Kabupaten yang melibatkan seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota,” kata Bupati Alis Marajo. Selain Bupati, dalam kesempatan yang sama juga terlihat berkunjung Wakil Bupati Drs. Asyirwan Yunus, M.Si dan sejumlah Kepala SKPD yang berada di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota. Dalam kesempatan itu, Bupati juga meminta kepada Kepala SKPD untuk memberikan bantuan tenaga dan finansial pada waktu Gerbang Gor, yang rencana akan dilaksanakan Senin (18/6).
Peristiwa kebakaran yang melanda SMP M Andaleh terjadi usai shalat Magrib, Jumat (15/6), di mana masyarakat Nagari Andaleh digemparkan nyala api yang cukup besar. Setelah mereka lihat dari dekat, ternyata nyala api tersebut berasal dari gedung SMP Muhammadiyah yang tengah terbakar. Puluhan masyarakat setempat, berhamburan memberikan pertolongan mencoba memadamkan api dengan alat seadanya. Namun api sulit dijinakkan, karena nyala api sudah terlanjur membesar. Tak lama berselang mobil pemadam kebakaran Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh tiba di lokasi. Namun bangunan SMP Muhammadiyah sudah tidak bisa lagi diselamatkan. Bupati Limapuluh Kota dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo, begitu mendengar laporan masyarakat adanya peristiwa kebakaran di daerahnya, langsung meminta Wakil Bupati Limapuluh Kota, Drs. Asyirwan Yunus, M.Si dan Sekdakab Drs.Resman.M.Pd, MH dan sejumlah pejabat lainnya, memotivasi masyarakat yang turut serta membantu memadamkan api.Walau masyarakat bersama petugas pemadam kebakaran telah berusaha maksimal memamadamkan kobaran api, namun dengan gerak cepat sijago merah itu menghanguskan seluruh ruangan bangunan sekolah tersebut. Peristiwa kebakaran yang terjadi itu merupakan kebakaran yang cukup besar. Bangunan gedung beserta isinya yang ludes dimamah si jago merah, terdiri dari 13 ruang. Tujuh di antaranya ruang kelas, selebihnya kantor ( ruang kepala sekolah, majelis guru dan tata usaha) pustaka, aula dan labor. Keculi, sebuah bangunan musalla sekolah, dapat diselamatkan dari jamahan api. Seluruh arsip, sarana prasarana kegiatan belajar-mengajar tak satupun yang bisa diselamatkan. Tak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir sekitar Rp1,5 miliar. Berdasarkan keterangan dari Kepala SMP Muhammadiyah Andaleh, Dekyanus,S.Pd diduga berasal dari hubungan listrik arus pendek.Sebelumnya listrik mati, dan begitu hidup kembali, terjadi konsleting hubungan singkat. Namun penyebab yang sebenarnya dari peristiwa kebakaran itu, hingga kini tengah diselidiki pihak Polresta Payakumbuh.
“Usahakan bisa kita membantu dengan penuh keikhlasan, karena ini menyangkut kepentingan pendidikan anak negeri bahkan anak bangsa. Yang belajar di sekolah ini adalah bukan putra putri Andaleh saja, tetapi juga dari daerah lain. Gerakan Muhammadiyah adalah selalu berorientasi terhadap pendidikan di negara ini. Makanya SMP Muhammadyah ini, bukan hanya milik masyarakat Andaleh, tetapi adalah miliki bangsa dan negara ini,” ungkap Alis. Dalam kesempatan itu, Alis juga memperkirakan dari hasil Gerbang Gor tersebut yang bersumber dari SKPD disamping memberikan bantuan tenaga juga setidaknya bisa membantu membeli kursi dan meja siswa. “Usahakan, kita bisa membantu jangan kurang dari 75 pasang meja dan kursi, yang bisa kita serahkan waktu gerbang Gerbang Gor,” harap Alis Marajo, yang meminta Kepala Satpol PP Nasrianto untuk mengumpulkan partisipasi Kepala SKPD dengan menyebutnya dengan istilah “badoncek” . Pada tahun ajaran 2011/2012, SMP M Andaleh memiliki siswa sebanyak 59 orang yakni, murid kelas VII 17 orang, kelas VIII 11 orang dan kelas IX yang mengikuti ujian akhir 31 orang ( 3 orang tidak lulus). Kerugian, selain bangunan, surat-surat berharga dan arsip sekolah, guru dan murid juga tercatat diantaranya 30 unit mesin jahit, 4 unit komputer, 3 pesawat televisi dan raport siswa kelas VII dan kelas VIII. Pada lokasi itu juga terlihat Ketua Pimpinan Daerah Muhamaddyah Kabupaten Limapuluh Kota Drs.H.Malik Jamil, yang memahami terjadi peristiwa tersebut. “Innalillahi Wa Inna Illahi Rojiun. Semua ini datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Hanya saja, kita semua ini yang harus bertanggung jawab atas pendidikan anak negeri dan anak bangsa ini.Tentu saja, pemerintah, masyarakat yang bertanggung jawab untuk membangun sekolah ini kembali,” harapnya. Di bagian lain, terbetik informasi bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota memberikan bantuan Rp14,6 juta buat SMP M Andaleh. Bantuan tersebut diserahkan Kepala Dinas Pendidikan Desri saat mengikuti kegiatan gerakan pembangunan gotong royong atau Gerbang Gor bersama seluruh SKPD, Selasa (19/6). Menurut Desri, bantuan yang diberikan pihaknya, merupakan sumbangan dari beberapa sekolah. “Ini adalah sumbangan awal yang kami terima dari beberapa sekolah, karena ini adalah hari pertama pengumpulan dana. Untuk sementara itulah yang dapat kemi berikan, nantinya akan ada sumbangan dari sekolahsekolah lain,” tutur Desri. Sebelumnya, pihak SMP M juga telah mendapatkan bantuan dari sejumlah pihak. Seperti dari MDMC Sumbar sebesar Rp5 juta dan DPW PAN Sumbar sebesar Rp5 juta. Selain itu, terkumpul pula sumbang pada hari pertama setelah kebakaran sebesarRp8,4 juta, pada hari kedua sebesar Rp5,7 juta, dan hari ketiga setelah kebakaran Rp974 ribu. Penyerahan bantuan dari PAN diantarkan langsung oleh Ketua DPW PAN Sumbar HM Asli Chaidir bersama Wakil Ketua DPW PAN Sumbar Guspardi Gaus. Bantuan dari partai berlambang matahari terbit itu, diserahkan HM Asli Chaidir kepada Ketua Pembangunan Kembali SMP M Andaleh Desembri P Chaniago, disaksikan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Limapuluh Kota Nasrul Rasyid, Wali Nagari Andaleh Harmen Sastra dan puluhan pemuka masyarakat Andaleh.
Ujian di Mushalla Sekolah Kepala SMP Muhammadyah Andaleh Dekyanus, S.Pd mengatakan, untuk tidak terganggu dan terhalangnya kegiatan ujian praktek untuk kenaikan kelas, untuk kelas VII dan kelas VIII, pada Sabtu (16/6) dilakukan di mushalla sekolah, yang ruangannya selamat dari amukan api. Sedangkan rekap nilai kelas IX, yang tamat tahun ini, dapat diambilkan dari yang telah diserahkan ke SMP Muhammadiyah inti dan rekap nilai yang telah diserahkan ke Dinas Pendidikan. “Nilai siswa kelas IX yang tamat tahun ini dan ijazahnya barangkali tidak masalah, belangko ijazah belum dijemput dan nilai , disamping ada di sekolah inti dan Dinas Pendidikan juga ada tersimpan dalam lattop saya,” ujar Dekyanus. Siswa SMP Muhammadyah Andaleh pada tahun ajaran 2011/2012 ini 59 orang masing-masingnya kelas IX yang akan tamat 11 siswa, kelas VIII 16 siswa dan kelas VII 32 siswa.(mamad)
6 Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA
MED IA A NA K
EdisiJuni Juli-Agustus No. 69/X/2011 1-30 2012 | No. 81/XI/2012
A S PIR A S I NA G A R I
AGROPOLITAN
Kebutuhan Sekolah Anak Makin Mendesak, Harga Emas Coklat Makin Anjlok Menyusul anjloknya nilai jual komoditas gambir di bawah angka Rp20.000/kg di tingkat pedagang pengumpul, membuat tidak ada lagi harapan yang bisa disandarkan ke petani gambir.
Petani Gambir
PARA petani gambir dan karet di Kabupaten Limapuluh Kota benar-benar sedang dihadapkan dengan beban ekonomi yang maha-berat. Di saat harga kedua komoditas perkebunan itu tidak juga kunjung membaik di pasaran, para petani malah diharuskan untuk menutup aneka kebutuhan yang tidak bisa ditunda. Selain akan memasuki bulan suci Ramadhan –yang kelak akan disusul dengan Lebaran—, sebuah kebutuhan lain yang tidak bisa ditunda adalah biaya memasukan anak ke jenjang sekolah menengah maupun tinggi. Hebatnya lagi, ada petani yang tahun ini memasukkan dua sampai tiga anaknya ke lembaga pendidikan berbeda sekaligus. “Kalau kurang iman, bisa gila kita dibuatnya,” kata seorang petani di Kecamatan Harau melukiskan realitas yang mesti ia hadapi. Maklum, untuk memasukkan satu anak ke jenjang SMP saja, setidaknya membutuhkan biaya Rp1 sampai Rp2 juta. Untuk jenjang yang lebih tinggi dari itu, seperti SMTA dan perguruan tinggi, nilai nominal rupiah yang dibutuhkan praktis lebih besar lagi. “Dari mana kita bisa mendapatkan uang sebanyak itu,” kata petani yang sama. “Untuk jajanan anak-anak saja sering malah tidak punya uang,” tambahnya. Bisa dimengerti, memang. Menyusul jatuhnya harga gambir sejak sekitar dua tahun belakangan, praktis petani yang selama ini menggantungkan sumber ekonominya dari komoditas itu nyaris tidak pernah lagi memiliki dana segar di kantongnya. Toke gambir yang selama ini menjadi tempat sandaran berutang bila kepepet, juga seakan sudah menutup pundi-pundi uangnya untuk dipinjamkan kepada petani. Gambir sejak sekitar dua tahun belakangan memang tidak lagi pantas menerima julukan sebagai “emas cokelat.” Menyusul anjloknya nilai jual komoditas itu di bawah angka Rp20.000/kg di tingkat pedagang pengumpul, membuat tidak ada lagi harapan yang bisa disandarkan ke petani gambir. Realitasnya, harga gambir malah bergerak jauh di bawah angka Rp20.000, dan sering bermain di kisaran harga Rp14.000 sampai Rp16.000/kg. Padahal idealnya, harga gambir minimal Rp25.000/kg sehingga bisa menutupi biaya produksi. Akibatnya, selain para petani gambir dihadapkan dengan beban ekonomi yang sangat berat, banyak di antara petani yang memilih membiarkan begitu saja perkebunan gambirnya merimba. “Jangankan uang untuk biaya membersihkan ladang gambir, untuk makan sehari-hari saja sudah sudah,” keluh seorang petani gambir di Kecamatan Pangkalan Kotobaru. Karena dihadapkan dengan aneka kebutuhan mendesak yang datang secara bersamaan, tidak sedikit pula di antara petani gambir yang menjual padi sawahnya yang baru disabit untuk mendapatkan dana segar. Kebanyakan dana itu digunakan untuk membiayai anakanak mereka yang akan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. “Daripado anak indak basikolah, biaya padi tajua,” kata petani gambir yang lain di kecamatan yang sama. Belum usai derita karena harga gambir yang tidak kunjung membaik, belakangan pukulan untuk para petani makin berat menyusul harga karet yang ikutikutan pula turun. Kalau sebelumnya harga karet sempat menyentuh angka penjualan Rp18.000/kg di tingkat pedagang pengumpul, sejak sebulan terakhir untuk satu kilogram karet hanya dihargai antara Rp8.000 sampai Rp9.000/kg. Konon, harga karet anjlok sebagai dampak krisis ekonomi yang sedang melanda Benua Eropa. Di beberapa kawasan di Kabupaten Limapuluh Kota, banyak di antara petani gambir yang menumpangsarikan arealnya dengan tanaman lain, kebanyakan dari jenis karet.
Perhitungan petani sederhana saja: kalau suatu ketika harga gambir jatuh di pasaran, tanaman karet bisa dijadikan sebagai sumber ekonomi alternatif. Yang membuat repot, saat ini harga kedua komoditas justru sama-sama mengalami penurunan yang signifikan. Petani tidak terlalu mempedulikan apakah cara itu akan mengurangi produksi tanaman gambir mereka. Yang penting bagi mereka adanya “karet pengaman” begitu dihadapkan dengan harga gambir yang turun, yang memang harganya sering berfluktuasi. Syukur-syukur kalau kedua komoditas harganya sama-sama sedang membaik, praktis mereka dihadapkan dengan kondisi yang menggembirakan. Tidak percaya? Lihatlah di Kecamatan Kapur IX sebagai kawasan sentra utama penghasil gambir di Kabupaten Limapuluh Kota. Turunnya harga karet dan gambir sejak dua tahun terakhir membuat para petani di sana benar-benar IX kewalahan. Padahal, komoditi ekspor tersebut merupakan hasil utama pertanian di daerah ini. Sehingga perlu upaya petani mencoba tanaman lain untuk terus mempertahankan ekonomi.Syarkawi, 78 salah seorang pemilik kebun Gambir di Jorong Tanjuang Jajaran, Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, mulai merasakan dampaknya sejak dua tahun terakhir. Sebab sebelumnya harga gambir dan karet cukup menjanjikan keuntungan yang besar bagi petani dan pemilik lahan. “Dulu harga Gambir Rp 35 ribu perkilogramnnya, sekarang hanya Rp 16-17 ribu saja. Begitu juga dengan harga karet, dulunya Rp 20 ribu perkilogram sekarang hanya Rp 12 ribu saja,” ungkap Syarkawi. Melihat kondisi tersebut, sebutan ‘petrodolar’ mulai tak tepat lagi. Peran serta Dinas Pertanian menjadi tumpuan harapan mereka, agar kembali tumbuh memanfaatkan lahan pertanian seproduktif mungkin. Sekretaris Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Limapuluh Kota, Aprizul Nazar menyebutkan, petani harus bangkit dari terpuruknya harga gambir. Sehingga dapat kembali membangkitkan sektor pertanian di Kapur IX secara umum. “Jika kita tidak mungkin lagi untuk mendongkrak harga gambir dan karet, sudah saatnya petani mempergunakan lahan pertanian untuk komoditi lain, seperti, jagung, jeruk nipis, sirsak, nangka atau tanaman lain yang produktif,” ucap Aprizul saat mengikuti kunjungan Wakil Bupati Asyirwan Yunus ke Sialang Kapur IX, Jumat (22/6). Jika komoditi ditanam dalam jumlah besar, ekonomi akan kembali melaju cepat. Bagaimana solusi agar harga gambir kembali membaik? Ir. Rinaldi, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Gambir Indonesia (Apegi), punya strategi tersendiri untuk itu. Ia menginginkan produksi gambir harus dibenahi dari hulu hingga ke hilir sehingga produksi dan kualitas gambir dapat terus dipertahankan, guna meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama petani gambir. Menurut Rinaldi, dengan 80 persen produksi gambir Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat dan 80 persen dari Sumatera Barat di produksi oleh Kabupaten Limapuluh Kota, sehingga perlu dilakukan gebrakan baru terhadap produksi gambir dengan cara mengajak petani mengolah gambir secara kolektif. Langkah itu juga perlu ditempuh dengan cara mengajak petani memiliki pabrik pengolahan gambir. ”Setidaknya dengan adanya pabrik pengolah gambir modern, petani bisa menghemat waktu pengolahan gambir,” ucap Rinaldi. Data dari Dinas Perkebunan Limapuluh Kota tahun 2010, diketahui bahwa luas areal perkebunan gambir di Limapuluh Kota 14.682,50 hektare dengan produksi 14.601 ton pertahun. Namun, dengan luas lahan tersebut, alat pengolah gambir yang disebut kampaan juga tersebar di banyak kebun milik warga. “Dengan lahan sebanyak itu, setidaknya ada Rp 25 miliar dana petani tersimpan di kampaan di dalam kebunkebun yang tersebar. Sebab satu kampaan setidaknya berharga Rp 5 juta. Kita berharap petani memiliki pabrik pengolahan gambir secara kolektif. Sehingga petani bisa menghemat waktu dan biayannya untuk kampaan,” ungkap Rinaldi. Ke depan, lanjut Rinaldi, jika sudah ada pabrik pengolahan gambir di miliki petani, tentunya kualitas gambir bisa lebih baik. Sebab, saat ini, kualitas gambir untuk di ekspor juga bermasalah. “Bahkan saat ini harga gambir disesuaikan dengan kadar cathecin yang terdapat dalam gambir. Misalnya, catechin 20 persen harganya Rp 20 ribu, catechin 40 persen harganya Rp 40 ribu perkilogram, dan begitu seterusnya,” pungkas Rinaldi.(mamad)
TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA 69/X/2011 Edisi Juli-Agustus No.
Sinamar MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI
7
SOROT 1-30 Juni 2012 | No. 81/XI/2012
Tepat, Pangkalan Dijadikan Pusat Kawasan Perdagangan “Di sana akan ada pusat kebutuhan seperti beras, lauk-pauk, telur, sayur mayur dan lain-lainnya, sehingga di Pangkalan akan tergambar secara keseluruhan hasil-hasil produksi yang ada di Sumbar.” dengan maksud dan tujuan bagaimana KETUA DPRD Kabupaten pendapatan masyarakat berlebih dari Limapuluh Kota Darman Sahladi kebutuhannya. “Sekarang ada tiga mengatakan bahwa fokus perhatian kita, yaitu pembangunan wilayah pada meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dasarnya bersifat komprehensif mengurangi pengangguran terbuka, yang melibatkan berbagai sektor dan mengurangi kemiskinan karena kehidupan Pada prinsipnya pendapatan perkapita yang masih pengembangan kawasan rendah yang diikuti tingkat konsumsi strategis Kabupaten Limapuluh yang masih tinggi,” tandas Alis Kota dalam rangka pemetaan Marajo. Pengembangan wilayah dari masing-masing wilayah, strategis tersebut mempunyai mempunyai keunggulan baik dari implementasi terhadap pemanfaatan sisi pertanian, per ikanan, ruang merupakan perwujudan RTRW peternakan, dan lain-lainnya yang pada dasarnya dilakukan dalam “DPRD Kabupaten Limapuluh berbagai program pemanfaatan ruang Kota sangat mendukung serta atau pelaksanaan pembangunan mengimplementasi apa yang sesuai dengan arahan dan rencana. disampaikan pemerintah pusat Kecamatan pangkalan sehari-hari “Diperlukan suatu indikasi program maupun provinsi, karena setiap pembangunan yang diturunkan dari daerah tersebut mempunyai ciri berbagai RTRW Kabupaten khas masing-masing,” kata politisi dari Partai Demokrat itu. Darman ditanya soal itu sehubungan konsep Pemkab Limapuluh Kota yang akan mengembangkan Limapuluh Kota. Di dalamnya tercakup program pembangunan utama yang bersifat indikatif, waktu pelaksanaan, sumber dana, estimasi biaya dan institusi biaya,” katanya. sejumlah kawasan strategis, termasuk Kecamatan Pangkalan Kotobaru. Dijelaskan Darman, ditetapkannya Pangkalan sebagai salah satu kawasan strategis Disampaikannya juga bahwa program-program disusun dalam pembangunan sektoral yang akan dijadikan sebagai pusat perekonomian Limapuluh Kota, dinilai sesuai serta pembangunan pada wilayah yang diprioritaskan pengembangannya,baik dalam karena kawasan Pangkalan berbatasan langsung dengan Provinsi Riau. “Pangkalan jangka lima tahun pertama maupun pada lima tahun kedua. Pelaksanaan pembangunan adalah pintu gerbang Sumbar ke Riau, dan sebagai pusat bisnis untuk menjawab diharapkan akan menjadi terarah dan dapat mencapai tujuan pembangunan itu sendiri kepentingan Sumbar ke Riau,” tambahnya. Dikatakan, jika orang ingin mengenal harus ditunjang oleh dasar hukum yang kuat. Hal ini antara lain dapat ditunjang oleh Sumbar, maka disanalah pintu gerbang Riau ke Sumbar. “Di sana akan ada pusat adanya kerjasama antara semua pihak,baik swasta /perorangan maupun instansi kebutuhan seperti beras, lauk-pauk, telur, sayur mayur dan lain-lainnya, sehingga pemerintah. “Untuk memacu pembangunan dan hubungan lintas kabupaten, maka di Pangkalan akan tergambar secara keseluruhan hasil-hasil produksi yang ada di beberapa ruas jalan pada lokasi-lokasi yang berbatasan dengan kabupaten di Sumatera Sumbar. Sebelum itu harus dibuat rencana tata ruang dimana lokasi-lokasi tersebut Barat dan Provinsi Riau juga perlu dikembangan dan dibangun, sehingga isolasi yang diadakan,dan tahun 2013 akan dimasukkan rencana detail tata ruangnya,” menyelimuti daerah tersebut segera terbuka dan perekonomian pada wilayah tersebut dapat berkembang dengan baik,” tambah Bupati Alis Marajo. tambahnya. Untuk mendukung pengembangan kawasan strategis di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, menurut Darman, telah dibuka sarana jalan di daerah Lubuak Tambuan sampai Lubuak Jantan sepanjang 6 km yang dibiayai dengan dana PNPM. Total anggarannya lebih kurang Rp1,8 miliar. Pembangunan jalan itu diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi serta pertumbuhan sentra-sentra lainnya. Sedangkan di sisi lain, tambah Darman, baru saja dirampungkan pembangunan Rumah Makan Sederhana. “Ini secara tidak langsung akan memicu kedatangan masyarakat Riau, serta sarana dan prasarana untuk mendukung kawasan strategis tersebut telah dibuka beberapa Bank di daerah Pangkalan Koto Baru, salah satunya Bank Syari’ah Mandiri, Bank Nagari, serta BRI, sehingga akan memudahkan masyarakat setempat maupun masyarakat yang melewati daerah tersebut ataupun investor untuk bertransaksi,” ujar Darman. Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota di bawah duet kepemimpin Bupati dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dan Wakil Bupati Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. telah menetapkan empat kawasan strategis yang berada di wilayahnya. Di antaranya, kawasan Kecamatan Pangkalan Kotobaru ditetapkan sebagai pusat kawasan perdagangan dan bisnis. Tiga kawasan lainnya, yaitu kawasan Kecamatan Harau yang ditetapkan sebagai pusat pemerintahan, kawasan Kecamatan Mungka sebagai pusat kawasan agrobisnis, dan kawasan Kecamatan Gunung Omeh yang ditetapkan sebagai kawasan wisata sejarah. Pasangan Alis Marajo Dt.Sori Marajo-Asyirwan Yunus dinilai sangat realistis mempertimbangkan kompetensi daerah yang dimiliki Kabupaten Limapuluh Kota sesuai dengan visi dan misi yang tertuang dalam program lima tahun ke depan. Sebagai birokrat yang pernah menjadi bupati pada periode 2000-2005, untuk memberikan andil yang lebih besar dalam mempercepat pembangunan ditanah kelahirannya ini. Alis Marajo mengatakan, kepemimpinan pada puncak struktur pemerintahan di Kabupaten Limapuluh Kota, dipandang sebagai peluang untuk mengoptimalkan implementasi dari berbagai gagasan yang terbengkalai telah lama dimatangkan. Dengan mendengarkan aspirasi rakyat, Alis Marajo-Asyirwan Yunus menyusun visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2011-2015. Menurutnya, kemakmuran masyarakat Limapuluh Kota dapat diwujudkan dengan tidak berpangku tangan, tetapi melalui kerja keras
Dibantu Pemkab Sejumlah masyarakat Pangkalan yang ditanya tentang rencana Pemkab Limapuluh Kota menjadikan Pangkalan sebagai pusat perdagangan dan bisnis, pada dasarnya mendukung kebijakan tersebut. “Merujuk posisi geografis wilayah, Pangkalan memang pantas dijadikan sebagai kawasam perdagangan dan bisnis,” ujar Yusrizal, 47, seorang warga Pangkalan. Bahkan, tambah Yusrizal, jauh sebelum Pemkab Limapuluh menetapkan Pangkalan sebagai kawasan perdagangan dan bisnis, sebagian besar masyarakat di sana sudah menjadikan perdagangan sebagai sumber nafkah utamanya. “Tapi sejuh ini, usaha perdagangan yang dikelola masyarakat belum dilakukan secara profesional sehingga sangat membutuhkan intervensi pemerintah,” katanya. Dengan arti kata, tambah Yusrizal, karena belum mendapat dukungan dan pembinaan yang sungguh-sungguh dari pemerintah, banyak di antara usaha perdagangan yang dikelola oleh masyarakat itu belum berkembang sebagaimana yang diharapkan. “Kebanyakan malah jalan di tempat,” sambungnya. Yusrizal menunjuk dua faktor sebagai penyebab utama, yaitu keterbatasan kemampuan manajerial dan permodalan. Makanya, Yusrizal dan sejumlah masyarakat Pangkalan lainnya yang ditemui di tempat terpisah, sangat mengharapkan bimbingan manajemen dan suntikan permodalan sehingga usaha-usaha perdagangan yang dikelola bisa berkembang dan bersaing dengan unit-unit usaha serupa. “Tanpa bantuan keterampilan manajemen dan injeksi permodalan, saya yakin banyak di antara usaha perdagangan yang dikelola masyarakat akan sulit berkembang,” sebutnya lagi. Sabaruddin, 62, tokoh masyarakat Tanjungpauh, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, juga menyambut baik rencana Pemkab menjadikan Pangkalan sebagai kawasan perdagangan dan bisnis. Tapi diingatkan Sabaruddin, rencana tersebut seyogianya diikuti dengan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan seperti pasar yang refresentatif dan sejumlah infrastruktur pendukung lainnya. Sabaruddin menambahkan, kalau kelak rencana menjadikan Pangkalan sebagai kawasan perdagangan dan bisnis terwujud, diharapkan berimbas terhadap meningkatkan taraf perekonomian masyarakat karena terbukanya peluang untuk memasarkan sejumlah barang atau komoditas yang dihasilkan oleh masyarakat Pangkalan, yang tersebar di enam wilayah administratif pemerintahan nagari.(mamad/e2)
8 Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA
Edisi 69/X/2011 1-30 JuniJuli-Agustus 2012 | No. No. 81/XI/2012
MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI
GALERI
Marhaban Yaa Ramadhan... PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Mengucapkan
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Wabup mengikuti rapat persiapan pembangunan monumen bela negara
Bupati Alis Marajo memantau jalan yang rusak di Kab. Lima Puluh Kota (f/her)
Sekdakab, Resman, M.Pd menerima praja IPD untuk KKN di Kab. Lima Puluh Kota (f/ely)
Wabup, Asyirwan Yunus, M.Si memberikan wejangan kepada guru-guru di Kec. Guguak (f/ronal)
Tabliq Akbar peringatan isra’ mikraj di pusatkan di Kec. Situjuah Limo Nagari (f/ely)
Sinamar 9 TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA
MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI
Juni 2012No. | No. 81/XI/2012 Edisi1-30 Juli-Agustus 69/X/2011
WAWANCARA Wawancara Ambardi, Kepala BPMPPT :
Pemerintah Janji akan Bantu Kenyamanan Investor PENGANTAR REDAKSI – Dibandingkan dengan sejumlah kabupaten lain di Indonesia, apalagi dengan kabupaten-kabupaten yang berada di Provinsi Riau, APBD (Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah) Kabupaten Limapuluh Kota relatif kecil dari tahun ke tahun. Bahkan APBD daerah ini ada yang seperlima APBD sebuah kabupaten di Provinsi Riau.Sementara di sisi lain, tuntutan pembangunan makin meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk. Itu artinya, mesti ada sumber-sumber dana lain untuk lebih mendinamisasi pembangunan. Salah satu yang diharapkan adalah kontribusi dunia usaha menanamkan modalnya di daerah ini pada berbagai kegiatan pembangunan, yang diharapkan mampu mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan baru dan kesempatan berusaha bagi masyarakat. Sejauh manakah Kabupaten Limapuluh Kota menarik bagi dunia investasi, dan apa saja yang dilakukan dinas terkait di daerah ini untuk menarik masuk investasi sebanyak-banyaknya; berikut wawancara Tabloid Sinamar dengan Ambardi SE MM, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Limapuluh Kota. “Kita janji akan memberikan kenyaman bagi investor yang beroperasi di daerah ini,� katanya. Berikut petika n wawancara dengan Ambardi:
Apa policy badan yang Bapak pimpin dalam upaya menarik mas uknya investasi dan penguatan daya s a i n g perekonomian daerah? Ya, pemerintah daerah dalam rangka mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi k e g a t a n Ambardi penanaman modal yang antara lain d im ak s ud ka n untuk penguatan daya saing perkonomian daerah dan memepercepat peningkatan penanaman modal, memiliki kebijakan umum berupa pemberian intensif bagi penanaman modal di kawasan pertumbuhan utama dan kawasan sentra industri. Kongkritnya? Dalam menetapkan kebijakan umum, misalnya, pemerintah daerah berusaha untuk memberi perlakuan yang sama bagi setiap penanam modal yang melakukan kegiatan usaha investasi di daerah ini. Perlakuan-perlakuan dimaksud seperti menjamin kepastian hukum, kepastian berusaha dan keamanan berusaha bagi penanam modal sejak proses pengurusan perizinan sampai berakhirnya kegiatan penanaman modal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Bukan saja terhadap para penanam modal, kita juga berusaha membuka kesempatan yang luas bagi perkembangan dan memberikan perlindungan kepada usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi yang ada di daerah ini. Apa sasaran yang hendak dicapai? Semua ini bertujuan untuk mewujudkan peningkatan skala usaha rumah tangga, usaha kecil, dan menengah menjadi industri rumah tangga, industri kecil, dan menengah melalui perkuatan modal kelembagaan dan akses pasar. Sasaran dan tujuan lain yang hendak dicapai dengan langkah-langkah itu adalah peningkatan jumlah akses permodalan yang diterima pengusaha dari Koperasi, BPR, BMT, LKMA dan perbankan dan dana bergulir dengan strategi mendorong pengembangan sektor rill melalui akses permodalan, manajemen dan pemasaran. Bidang usaha permodalan ditetapkan pemerintah dengan persyaratan berdasarkan kriteria kepentingan daerah,
yaitu perlindungan sumber daya alam, perlindungan, pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi, pengawasan produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas teknologi, partisipasi modal dalam negeri, serta kerjasama dengan badan usaha yang ditunjuk pemerintah. Khusus dalam bidang penanaman modal, langkah-langkah strategis apa lagi yang akan dilakukan untuk menarik masuknya investasi ke Kabupaten Limapuluh Kota? Program priorias yang terkait dengan penanaman modal dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM) Kabupaten Limapuluh Kota 20102015, di antaranya berupa program peningkatan promosi dan kerja sama investasi, program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi, program peningkatan kualitas pelayanan publik. Setelah itu barulah kita mengundang investor untuk menanamkan investasinya di daerah Pangkalan untuk dijadikan pusat bisnis Limapuluh Kota secara khusus dan secara umumnya Sumbar, sehingga orang tak lagi susah-susah membeli kebutuhan yang diperlukan pergi ke daerah lainnya. Apa dampak yang diharapkan dari masuknya kegiatan investasi dengan berbagai sektor ke Kabupaten Limapuluh Kota? Masuknya kegiatan investasi di suatu daerah, harus diakui akan ikut memberi kontribusi bagi upaya mempercepat laju pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Suatu daerah yang diisi oleh begitu banyak kegiatan di bidang investasi, hampir bisa dipastikan laju pertumbuhan ekonominya jauh lebih cepat dari daerah yang kegiatan investasinya tidak seberapa. Maka hampir semua daerah di Indonesia seakan berlomba untuk menarik masuk investasi sebanyakbanyaknya. Dampak lain adalah terbukanya peluang kerja, terutama bagi angkatan muda terdidik. Kita tahu, saban tahun angka pengangguran terus meningkat, sejalan dengan aktifitas lembaga pendidikan formal yang terus melepaskan lulusannya ke pasaran kerja. Tidak semua lulusan lembaga pendidikan formal itu tiap tahun yang tertampung di dunia kerja. Akibatnya, angka pengangguran dipastikan meningkat dari tahun ke tahun. Dengan masuknya investasi dengan berbagai bidang kegiatannya itu, salah satu harapan kita adalah mampu menampung angkatan kerja yang ada. Semakin banyak investasi yang masuk, tentu akan semakin banyak pula angkatan kerja yang akan tertampung di dunia kerja. Dengan demikian, berarti kita secara perlahan mampu menekan angka pengangguran. Dampak lain adalah terbukanya peluang berusaha, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi kegiatan investasi. Dengan adanya kegiatan investasi di suatu tempat, tentu sejumlah orang akan datang da bermukim di sana. Orang-orang yang datang itu tentu memerlukan sejumlah barang, nah, ini peluang berusaha yang baru bagi masyarakat yang tinggal di kawasan itu.(evi endri)
Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA
10
MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI
Edisi Juni Juli-Agustus No.81/XI/2012 69/X/2011 1-30 2012 | No.
EKONOMI DAN BISNIS
Menangkap Peluang Usaha di Sub Sektor Perikanan “Agar lebih baik, peluang usaha di sub-sektor perikanan tersebut membutuhkan keseriusan, profesionalisme, kerja sama tim yang kompak, pemahaman dan pengetahuan tentang perikanan.”
Panen ikan nila di Pangkalan
SATU per satu sejumlah usaha yang selama ini menjadi andalan perekonomian masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota bertumbangan menyusul anjloknya harga komoditas itu di pasaran, baik lokal, regional, maupun internasional. Sebutlah tanaman gambir dan karet yang selama ini menjadi primadona, sekarang seakan tak bisa diharapkan lagi. Apa upaya? Tidak ada salahnya mencoba mengelola usaha di subsektor peerikan. Dengarlah pernyataan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Limapuluh Kota Ir. Refilza, yang didampingi Sekretaris M.Siswanto,SPi.MSi serta Kabid Pengembangan Usaha Perikanan Ir. Nelti. Ia mengatakan, peluang usaha di subsektor perikanan bila dikelola secara profesional diyakini akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah. “Tapi agar lebih baik, peluang usaha di subsektor perikanan tersebut membutuhkan keseriusan, profesionalisme, kerja sama tim yang kompak, pemahaman dan pengetahuan tentang perikanan,” kata Refilza saat mendampingi Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. yang mengadakan kunjungan kerja ke Tanjung Pauh, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, beberapa waktu lalu. Refilza kemudian merujuk visi Pemkab Limapuluh Kota, yaitu “Terwujudnya kebersamaan, kemakmuran dan kesejahteraan di Kabupaten Limapuluh Kota dalam nuansa adat basandi syara”syara” basandikan kitabbullah dalam Negara kesatuan Republik Indonesia.” Dijelaskan, visi itu,memiliki komitmen yang tinggi untuk menggali dan mengembangkan potensi perikanan, yang dengan sendirinya akan mengangkat taraf hidup masyarakat Limapuluh kota. Berdasarkan visi tersebut, menurut Refilza lagi, Dinas Perikanan Kabupaten Limapuluh Kota memiliki visi dan misi, yaitu “Terwujudnya Kabupaten Limapuluh Kota sebagai sentra produksi perikanan air tawar terbesar tahun 2015 di Sumatera Barat” Visi itu kemudian dirumuskan ke dalam beberapa misi, seperti meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kelembagaan perikanan alias pro accountabilituy. Misi selanjutnya, tambah Refilza, memperkuat dan mengembangkan pemadsaran produk perikanan yang berdaya saing dan menjadikan basis ketahanan pangan (pro growth), memfasilitasi kebutuhan dan ketersedian sarana produksi berbasis likal (pro-job), memfasilitasi penerapan indivasi teknologi perikanan tepat guna spesifik lokalita dan ramah lingkungan (pro-poor), dan Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana/sumberdaya alam perikanan secara efektif, efisien dan berkelanjutan alias pro sustainability. Dalam tataran realitas di lapangan, menurut Refilza, sub-sektor perikanan sudah dari dahulu dikenal masyarakat Limapuluh Kota walaupun sekadar hobi, untuk konsumsi keluarga dan kegiatan sampingan selain bertani. “Namun masyarakat tidak serius menekuni bidang ini secara profesional seperti yang sudah dilaksanakan di daerah lain sebagai mata pencaharian utama mereka,” katanya. Dijelaskan, jika masyarakat sungguh-sungguh menekuni bidang ini, diyakini mereka akan memperoleh keuntungan yang besar dan taraf perekonomiannya meningkat. Ia juga mengutarakan, kecamatan dan kenagarian yang ada di Limapuluh Kota memiliki potensi perikanan yang beraneka ragam dan potensial untuk dijadikan peluang usaha. Ikan gurame, katanya, merupakan simbol daerah Limapuluh Kota yang sudah dikenal di Sumatera Barat, bahkan di Sumatera, Jawa, Batam serta negara tetangga. “Saat ini yang serius menekuni sektor perikanan seperti masyarakat di Kecamatan Luhak, Lareh Sago Halaban, Guguak, Mungka, Bukit Barisan, Pangkalan, Kapur XI, Harau, Akabiluru dan Situjuah Limo Nagari,” katanya.
Ia menunjuk contoh Kecamatan Pangkalan Koto Baru yang mempunyai lahan yang luas dalam pengembangan budidaya perikanan, sehingga program pemerintah dalam pengembangan kawasan strategis Pangkalan akan terwujud. Pada bagian lain Refilza menjelaskan, untuk mewujudkan visi dan misi Dinas Perikanan tersebut, telah tersedia potensi perikanan Kabupaten Limapuluh Kota sejumlah 18.934,07 ha, terdiri dari perikanan budidaya seluas 15.144,92 ha dan perairan umum daratan daerah seluas 3.789,25 ha. Dari potensi yang ada, telah dimanfaatkan untuk perikanan budidaya seluas 1.277,05 ha (8,43 %) dan lahan peraiaran umum daratan seluas 189,1 ha (5%). Dikatakan juga, pada 2011 lalu hasil perikanan Kabupaten Limapuluh kota berjumlah 24.000 ton,dan untuk tahun 2012 ini dinas perikanan menargetkan hasil perikanan 26.000 ton. “Program pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Limapuluh Kota adalah dengan adanya pembudidayaan ikan dengan memnfaatkan ekosistem yang ada ,yang mana sebelum di adakannnya pembudidayaan ikan ini, masyarakat melakukan illegal logging (pembalakan liar) yang merusak ekosistem hutan yang ada,” terangnya. Lahan kosong atau hutan tersebut sekarang telah dibuatkan kerambah-kerambah ikan untuk pembudidayaan dan pembesaran ikan. Kerambah-kerambah itu dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat. Sementara Wakil Bupati Asyirwan Yunus dalam kesempatan yang sama menjelaskan, Nagari Tanjuang Pauah merupakan pintu gerbang Sumatera Barat ke Riau dalam bidang perekonomian. “Untuk itu sebagai pintu gerbang kita harus ciptakan wajah perekonomian kabupaten dengan peningkatan taraf ekonomi masyarakatnya untuk mandiri dan punya nilai tambah bagi pendapatan keluarga,” jelas Asyirwan Yunus. Tinggalkan Kebiasaan Lama Harapan warga mulai melirik sub-sektor perikanan secara perlahan mulai tampak. Lihatlah sebagai contoh kasus, besarnya potensi perikanan di aliran Batang Kapur Nagari Koto Bangun, Kecamatan Kapur IX, kini mulai dikelola dengan baik. Warga memaksimalkan hasil ikan sungai dengan cara membuat ‘Lubuak Larangan’. Gemercik air di hempas ribuan ikan yang buncah berebut makanan, timbulkan suara melody alam yang menyegarkan, kembali terdengar di tepian Batang Kapur, Nagari Koto Bangun, Kecamatan Kapur IX. Padahal, sebelum adanya upaya membuat ‘lubuak larangan’, penangkapan bebas tanpa batas sempat membuat ikan-ikan di tem-pat itu terancam punah. Mak-lum saja, kebiasaan menangkap ikan dengan menggunakan setrum, jala maupun pancing. Potensi sungai di Kecamatan Kapur IX secara umum cukup besar. Sebab ada sejumlah sungai besar dan kecil mengalir di daerah tersebut. Seperti, Sungai Batang Kapur, Batang Sopan, Batang Gamuruah, Batang Mangan, Batang Karuah, Kapua Putiah, Kapua Ketek, Sungai Keluaran, Sungai Janiah, Batang Jolu, Batang Tialan, Batang Morgan, Batang Tiawan, Batang Gian dan Batang Dondan. Meski belum seluruh daerah yang dilewati aliran sungai di Kecamatan Kapur IX melakukan upaya serupa, namun Nagari Koto Bangun dan sejumlah nagari lainnya sudah memulai. Hasil ikan di waktu panen nanti rencananya akan digunakan untuk pembangunan saranasarana kesejahteraan masyarakat. Adalah pada awal Juli 2011 lalu, dibentuk kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) dengan membuat lubuak larangan di Sosa, Nagari Koto Bangun, Kecamatan Kapur IX, Limapuluh Kota. Lubuak larangan benar benar dijaga dan tidak satu orang wargapun diperbolehkan menangkap ikan sebelum waktu panen yang telah ditentukan setiap dua tahun sekali. “Sebelum waktu yang telah disepakati tersebut, siapapun yang coba untuk menangkap ikan di kawasan lubuak larangan akan dikenakan sanksi berupa denda yang seberatberatnya, maksimal Rp 1,5 juta. Sehingga akan menimbulkan efek jera,” cerita Wali Nagari Koto Bangun, Zahrul Kasmi kepada Sinamar di Sosa, Batang Kapur seraya menambahkan pada Juli 2011 itu juga, Dinas Pertanian kabupaten Limapuluh Kota telah melepaskan ribuan bibit ikan jenis garing dan nila di kawasan tersebut. “Sekarang kita menunggu saja, sambil mengawasi kawasan perairan agar tidak ada yang melakukan penangkapan. Sehingga saat panen nanti akan mampu menghasilkan ikan lebih banyak untuk kepentingan masyarakat,” ucap Sekretaris Pokmaswas Lubuak Larangan Sosa, nagari Koto Bangun, Arman. Sementara itu untuk meramaikan tepian sungai, sejumlah kegiatan pemuda dan peringatan harihari besar nasional dan agama, warga diajak untuk melakukannya di tepian Batang Kapur. (mamad)
Sinamar 11 TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA
MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI
Juni 2012No. | No. 81/XI/2012 Edisi1-30 Juli-Agustus 69/X/2011
KESEHATAN
Dilema PJAS, Nutrisi Penentu Masa Depan Generasi Muda Oleh: Mona Gusfira A.Md. Keb 4. Ditinjau dari pemerintah yang berwenang dalam masalah ini : a. Masih belum optimalnya pembinaan, pengawasan dan tindakan hukum pada produsen PJAS, b. Belum adanya undang-undang yang khusus mengatur tentang pengawasan obat dan makanan sebagai legal basis yang kuat c. Kurangnya kerja sama lintas sektor terkait 5. Ditinjau dari produsen PJAS itu sendiri : a. Pengolah pangan jajanan anak sekolah selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan, dengan memberi bahan tambahan pangan berbahaya di pangan produksinya. Karena sedikit pemakaian hasilnya bagus sehingga lebih hemat untuk pemakaiannya, otomatis dagangan mereka akan laris manis. Dengan modal sedikit untung besar, dan akibat perbuatan mereka, mereka tidak peduli b. Tidak adanya tindakan tegas kepada pengolah nakal ini.
Anak-Anak jajan di sekolah
DAHULU, anak sekolah hampir tidak mengenal jajanan. Mereka hanya tahu bekal dari orangtuanya. Jika bekal dari orangtua tidak ada atau lupa, maka dengan sangat semangatnya mereka akan mencari makanan yang bisa didapat tanpa uang, misalnya dengan memanjat batang jambu biji, jambu air, atau mengumpulkan biji-bijian yang mereka beri nama biji torok, atau bisa juga mencari buah nangka matang yang buahnya dimakan. Pernah terbersit di benak mereka alangkah enaknya jika semua bisa didapat dengan mudah, dan tampaknya apa yang mereka inginkan terkabul sekarang dengan berbagai macam masalah yang timbul akibat keinginan mereka dahulu. Setelah mereka merasakan dampak dari keinginan mereka, mungkin tanpa mereka sadari, mereka sangat menyesal setelah melihat dan merasakan akibat yang ditimbulkan dari keinginan mereka yang terkabulkan dahulu. Zaman sekarang semua dibuat mudah, santai, tak dihargai. Di mana hampir sebagian anak-anak kita tak mengenal bekal sekolah lagi. Yang mereka kenal hanya makanan siap saji, enak, mudah didapat dengan uang jajan. Alangkah enak dan santainya anak-anak sekarang. Mereka pun tidak tahu jika tidak ada bekal, mereka mau makan apa tanpa uang jajan. Sekarang anak-anak mereka yang jadi korbannya. Banyaknya jajanan anak sekolah yang tidak sehat, tidak aman, tidak bermutu, dan tidak bergizi. Maksudnya dilihat dari cemarannya, yang mana 80% cemaran yang terdapat dalam pangan berasal dari cemaran mikroba bakteri, virus dll, seperti bahan tambahan pangan berbahaya, rhodamin, boraks, formalin, methanil yellow dll. Padahal 1/3 hidup mereka berada di lingkungan sekolah, dan menurut hasil survey yang membuktikan jika 36% kebutuhan energi anak sekolah berasal dari jajanan yang ada di sekitar sekolah mereka. Apa yang terpikir oleh kita semua? Yang pasti, apa yang akan terjadi jika masalah yang sudah jelas di depan mata, kita biarkan begitu saja? Coba kita identifikasi, sebenarnya permasalahannya di mana? 1. Ditinjau dari anak-anak sekolah: a. Mereka tidak tahu apa itu jajanan yang sehat untuk mereka b. Yang mereka tahu jajanan yang berwarna cerah, murah adalah jajanan favorit mereka 2. Ditinjau dari orangtua anak-anak sekolah: a. Sebagian besar orangtua sekarang ini tidak peduli dengan pangan yang dikonsumsi anak-anaknya, apalagi yang berkarir. Mereka hanya mengandalkan uang jajan untuk nutrisi anaknya. b. Bekal ke sekolah sekarang tidak penting lagi, karena penjual makanan di sekolah sudah sangat banyak c.Semua ini terjadi mungkin karena kurangnya pengetahuan orang tua terhadap PJAS yang aman, bermutu, bergizi, dan akibat apa yang ditimbulkan jika anak mereka tercemar oleh berbagai macam cemaran, atau kurangnya waktu untuk mengurus pangan yang akan diberikan pada anak 3. Ditinjau dari pihak sekolah : a. Pihak sekolah belum cukup pengetahuan tentang PJAS yang aman, sehat, bermutu, bergizi, sehingga mereka pun tidak tahu apa yang akan diberitahu pada anak didiknya b. Kurangnya pembinaan dan pengawasan terhadap konsumsi jajanan anak didiknya, baik yang di dalam lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah c. Peran sekolah yang belum terpikirkan untuk menyediakan jajanan yang sehat dan tidak terkontaminasi bakteri maupun zat-zat berbahaya misalnya dengan kantin sehat
Marilah kita sama-sama merenung, ini bukan masalah tanggung jawab siapa, dananya darimana, dan pamrihnya apa. Tapi bayangkan jika hal ini terjadi pada anak kita sendiri, masa depan mereka berada di tangan kita semua, mereka hanya butuh uluran tangan kita yang sudah lebih dulu dewasa dari mereka. Dengan cara apa kita bisa ikut mengatasi masalah ini? Langkah awal kita sebagai masyarakat, hanya cukup mengenal dan menyebarkan informasi tentang 5 Kunci Keamanan Pangan, yaitu 1) Kenali pangan yang aman, 2) Beli pangan yang aman, 3) Baca tag dengan seksama, 4) Jaga kebersihan, dan 5) Catat apa yang ditemukan. Untuk para orangtua, mungkin kuncinya ada pada kita, bagaimana kalau kita coba mendisiplinkan anak kita terhadap makanan yang akan dikonsumsinya. Pernah dulu saya konsultasi dengan seorang psikolog. “Semua anak di dunia ini sama keinginannya. Mereka tidak menginginkan orangtuanya kaya, yang mereka inginkan hanyalah orang tuanya selalu berada di dekatnya, baik waktu mereka makan, belajar, tidur dll,� kataya. Mulai sekarang mari sama-sama kita ubah sikap dan perilaku kita pada anakanak. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Kita mulai dari diri kita, keluarga kita, mulai hari ini dan niat yang tulus. Psikolog itu juga bilang, untuk masalah makan anak, tugas kita bukan menyediakan saja, tapi lebih dari itu, kita harus mendisiplinkan perut anak dengan mendisiplinkan mereka pada jam yang kita sepakati dengan anak untuk makan. Maksudnya, makan pagi jam 7, makan siang jam 1, makan malam jam 8, maka pada jam tsb kita harus konsekwen menunggui dan memastikan si anak telah memakan makanan yang telah kita sediakan. Teruskan untuk beberapa hari, maka tanpa kita sadari kita sudah mengatur kosongnya lambung si anak, sehingga pada jam-jam yang telah kita disiplinkan tsb, si anak dengan sendirinya akan merasa lapar, ada atau tanpa kita, mereka dengan senang hati akan makan dengan lahapnya. Dengan begitu, akan mengurangi keinginan anak untuk jajan. Di situlah kita bisa membiasakannya untuk mengkonsumsi buah-buahan segar sebagai cemilan, biskuit ataupun susu. Lebih sehat bukan? Anak sehat, otaknya cerdas, daya tahan tubuhnya pun kuat. Dan jangan lupa, beri obat cacing satu kali enam bulan rutin untuk anak, karena anak banyak bereksplorasi dengan tanah, sehingga telur cacing dengan mudah masuk ke tubuhnya. Untuk pihak sekolah, sebaiknya segera menyusun kebijakan mengenai PJAS. Satukan ide kita dalam suatu visi misi tentang PJAS di seluruh SD se-Kabupaten Limapuluh Kota ini. Misalnya pihak Dinas Pendidikan Nasional mengeluarkan kebijakan tentang Sekolah Sehat untuk seluruh SD di Limapuluh Kota, anak didik disosialisasikan dan disiplinkan akan jajanan seperti apa yang dikatakan jajanan sehat dan aman. Karena menurut saya, anak-anak ini sangat peka, mereka sangat kritis, apalagi mengenai hal-hal yang merugikan mereka. Saya optimis jika anak didik ini tahu mengenai mana jajanan yang sehat dan mana yang tidak, maka mereka dengan sendirinya akan memproteksi diri mereka langsung. Mereka juga akan mempengaruhi teman-temannya yang masih mau jajan sembarangan. Pihak sekolah pun harus menyediakan sarana kantin sehat sebagai wadah bagi anak didik untuk jajan, yang pastinya harus jajanan sehat. Mungkin awalnya sulit dan tidak tampak hasil yang nyata. Pastinya seperti itu, karena untuk memusnahkan makanan yang tidak aman dan tidak sehat, bukan semudah membalik telapak tangan. Tidak mungkin kita hanya menunggu kebijakankebijakan pemerintah saja. Kita mulai dengan sama-sama berpegangan tangan, bersama-sama bagaimana agar meminimalkan konsumsi anak-anak kita akan PJAS yang tidak aman ini.***
Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA
12
Edisi Juli-Agustus 69/X/2011 1-30 Juni 2012 | No.No. 81/XI/2012
MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI
ADAT Peranan Ninik Mamak Peranan Urang 4 Jinih Biasanya urang ampek jinih ada disetiap rangkaian kepenghuluan suku, urang 4 jinih itu meliputi; 1. Penghulu 2. Manti 3. Mualim 4. Dubalang
dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo Ketua LKAAM Kab. Lima Puluh Kota
PERANAN Ninik Mamak dapat diartikan implikasi dari tugas dan fungsi didalam ruang lingkup kedudukannya, posisi atau kedudukan ninik mamak meliputi : Sebagai penghulu suku, kampuang dan paruik. Adagilum sebagai sumber falsafah dari semuanya bertolak dari ; “kamakan saparentah jo mamak, mamak saparentah jo penghulu, nana bana basanda ka nan elok basanda ka rancak dek awak katuju dek urang”. Dalam adagium ini terlihat gambaran serialogis sebagai jati diri masyarakat minangkabau yang disebut sebagai pola masyarakat egaliter. Makna adagilum ini adalah, bahwa hubungan kemenakan dengan mamak tidak bersifat instruktif akan tetapi bersifat edukatif atau “alagah”. Saparentah maknanya satu persepsi yang berasal dari hasil musyawarah dan mufakat. Kamanakan dapat dijadikan sumber pemikiran gagasan yang kelak dalam tingkatan musyawarah menjadi kesepakatan tertinggio dengan mengakomodir kesepakatan mamak, penghulu dan nilai-nilai yang mendasar. Ninik Mamak Penghulu Suku Setiap satuan suku mempunyai seorang penghulu suku (dalam struktur adat koto piliang) yang disebut dengan penghulu kaampek suku, gambaran sebuah nagari koto piliang yang urni sebagai berikut : Dalam nagari tersebut biasanya ada 4 suku : 1. Suku Koto Piliang (sembilan), Meliputi : Koto, Piliang, Tanjuang, Payobada,Simabua, Sipisang, Paga Cancang, Sikumbang, Guci 2. Suku Bodi Caniago (tujuah), Meliputi : Bodi, Caniago, Singkurung, Mandaliko,Simagek, Supanyang Balai Mansiang 3. Suku Suku Jambak (nan anam), Meliputi : Jambak, Pitopang, Salo, Kutianyia, Banuhampu, Domo 4. Suku Melayau (nan limo), Meliputi : Melayu, Bendang, Kampai, Mandahiling, Panai Sehingga hirarkisnya bahwa seorang penghulu suku memiliki 9 atau 7, atau 6 dan 5 penghulu kampung pada masing-masing suku. Masing-masing penghulu kampuang memiliki penghulu “paruik” selanjutnya penghulu paruik ditopang oleh mamak tungganai dalam empat pertaluan (bataliu darah, batali adat, batali budi dan batali ameh perak). Konsekuensi pertalian ini dimaksudkan bahwa dinagari itu tidak ada penduduk yang tidak mempunyai suku dan kampuang, maka dalam suatu nagari terlihat gamabaran ikatan genealogis yang rapi mulai dari penghulu suku, penghulu kampuang, dan penghulu paruik seterusnya tungganai kaum. Hubungan genealogis ini mempunyai ciri hubungan familiar partisipatif, tidak hubunagn subordinatif instruktif berdasarkan hal demikian dalam proses pembangunan dalam suatu nagari muncul gerakan simultan dari usaha bersama dari paruik, kampuang dan suku.
Penghulu Penghulu merupakan sampul suatu kebenaran yang diperoleh dari suatu ikatan apabila ikatan primordial atau iakatan rasional berupa kesepakatan, sehingga dikatakan penghulu tumpuan budi (alfektif domain).Penghulu dalam adagium minangkabau hanya sebagai “urang nan mamacik kato nan bana”, disebutkan didalam adagium minangkabau tentang bentuk keputusan yang dibuat oleh penghulu anatara lain “manabang tak rabah, mamancuang tak jatuah, makan tak abih”. Berarti penghulu selalu menjaga hubungan harmonis dalam lintas hubungan antar manusia, ditambah lagi adagium ; Bapaham dalam ulemu Ulemu basimpan didado Usah tak tasenseng Dalam tak anyuik Kelihatannya kepemimpinan penghulu tidaklah terbuka oleh karena selalu menjaga hubungan dengan resah hubungan perasaan dengan orang lain. Manti Manti dapat dikatakan orang yang arif dan bijak serta mampu melaksanakan sebuah keputusan akan sudah, hasil musyawarah atau disebut kato manti kato mufakat. Mualim Mualim berarti urang yang berilmu dapat juga disebut orang yang ahliu dibidangnya, mualim juga berasal dari bahasa tamil, India yang berarti pengarah dan mungkin juga bahasa arab pengartiannya sama-sama orang yang mempunyai ilmu. Dalam adagium minangkabau mualim : kato alim adalah kato badalalat, artinya setiap ucapan mualim berdasarkan landasan pemikiran normative atau undang-undang. Dubalang Asal katanya dari bahasa tamil “dubali: yaitu seseorang yang cerdik cendikia atau yang memiliki kecerdasan social yang tingggi sekali dan penuh landasan rational dan objektif. Rational artinya menurut tata alur (logika) dan objektif artinya berdasarkan azaz kepatutan. Ketiganya dapat disebut sebagai rangkaian “mufakat (kesepakatan) kebenaran hukum dan rational atau objektif”. Ini merupakan falsafah berpikir kelompok masyarakat minangkabau . Dalam adagium minang disebutkan : musyawarah dan dasar hukum menurut alur dan patut. Ketiganya dapat berpetan dalam pembangunan nagari oleh karena pembangunan suatu nagari adalah perubahan yang terencana dalam suatu nagari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nagari. Prospek Kedepan Ciri-ciri masyarakat pasca modern disebut sebagai masyarakat “Smart Society” kalau diterjemahkan kedalam bahasa minang adalah masyarakat yang : · Berilmu · Berkecerdasan sosial · Berpenghasilan cukup · Memiliki kepedulian · Komunikatif · Memiliki hubungan emosional (genealogis rational) Maka peranan ninik mamak dalam menciptakan manusia masa depan dalam kerangka Smart Society iyu adalah bagaimana upaya peningkatan kualitas manti-manti adat dan sekaligus meningkatkan mualim-mualim adat dan tak lupa merujuk kembali istilah dubalang tidak sama dengan hulu balang.
Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA
MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI
Edisi Juli-Agustus No.| 69/X/2011 1-30 Juni 2012 No. 81/XI/2012
13
PERISTIWA Kunjungan Tamu dari Luak Johol Menunggu Tindak Lanjut dari Pemkab Limapuluh Kota Pemkab Limapuluh Kota dirasa perlu menindaklanjuti pertemuan itu dengan menjalin kerja sama di berbagai sektor, dimaksudkan supaya bermanfaat bagi kedua bangsa bertetangga ini yang hanya dibatasi oleh Laut Cina Selatan. SEBANYAK 45 or ang tamu yang merupakan masyarakat adat Luak Johol, Negeri Sembilan, Malaysia, mengadakan kunjungan ke Kabupaten Limapuluh Kota. Apa yang diharapkan dari kunjungan itu bagi pemerintah kabupaten dan masyarakat Limapuluh Kota? Apa tidak terjebak dalam kegiatan nostalgik semata? Bagi Arius Sampeno Dt. Sinaro Garang, salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota, kunjungan tersebut diharapkan memberi dampak positif Arius Sampeno bagi masyarakat Limapuluh Kota dan sekitarnya serta daerah. “Pasalnya mereka yang datang berkunjung mayoritas berasal dari Luak nan Bungsu ini s Sehingga hubungan antara masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota dengan masyarakat adat Luak Johol Negeri Sembilan, Malaysia perlu ditingkatkan,” katanya. Menurut Arius, Pemkab Limapuluh Kota dirasa perlu menindaklanjuti pertemuan itu dengan menjalin kerja sama di berbagai sektor, dimaksudkan supaya bermanfaat bagi kedua bangsa bertetangga ini yang hanya dibatasi oleh Laut Cina Selatan. “Kerja sama tersebut bernilai khusus yang akan dikembangkan kedua masyarakat dalam bentuk hubungan bilateral,” saran Arius Sampeno. Sektor yang akan dikerjasamakan tersebut, tambahnya lagi, diharapkan yang dinilai memberikan dampak positif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat daerah ini. Namun, sebelum kerja sama terjalin, imbuh Arius, perlu ada kajian yang diserahkan ke jajaran pemerintahan yang mempunyai manfaat timbal balik. Arius juga menyarankan, menjelang ninik mamak memenuhi undangan pemuka adat Luak Johol ke Negeri Sembilan, sebaiknya para tokoh adat ini bersama jajaran Pemkab Limapuluh Kota duduk melakukan musyawarah, terutama membahas soal kerjasama apa saja yang perlu dirundingkan dan diputuskan nanti di Luak Johol. “Karena itu harus dipersiapkan dengan matang konsepkonsep khusus yang punya ar ti positif bagi kedua belah pihak,” katanya.Terbetik informasi, Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo memang akan merencanakan kerja sama antar ke dua daerah Negeri Sembilan dengan Limapuluh Kota. Rencana tersebut akan dibicarakan dalam kunjungan balasan ke Luak Johol dalam waktu dekat. Dalam kunjungan itu nanti yang akan diikuti sejumlah masyarakat adat dan pejabat. “Khusus untuk kunjungan komoditas adat Luak Johol ke Limapuluh Kota, selain mempererat hubungan tali silaturrahmi, juga mereka melihat daerah asal. Rombongan yang berkunjung mayoritas berasal dari Limapuluh Kota,
“Khusus untuk kunjungan komoditas adat Luak Johol ke Limapuluh Kota, selain mempererat hubungan tali silaturrahmi, juga mereka melihat daerah asal. Rombongan yang berkunjung mayoritas berasal dari Limapuluh Kota, yang membuat suku di Luak J ohol sesuai dengan nama daerah asalnya seperti suku Sarilamak, Mungka,Limbanang dan lain,” tambah Arius yang didampingi ketua rombongan Dt. Muhammad Jan Bin Abdul Gani, Dt. Undang Luhak Johol, Dato Lembaga Adat Johol Negeri Sembilan.Dikatakan, ikut dalam rombongan itu petinggi adat Dt. Undang Dt. Johan Pahlawan Setiawan. Mereka datang untuk mengkaji sejauh mana kaitan sejarah Luak Limopuluah dan Luak Johol Negeri Sembilan, supaya anak kemenakan tidak ragu di kemudian hari. Selanjutnya akan dikaji lebih jauh kaitan adat Luak Johol dengan rajo nan limo di Luak Limo Puluah. Sementara itu Dt.Muhammad Jan Bin Abdul Gani, Dt.Undang Luak Johol Dato Lembaga Adat Negeri Sembilan mengatakan, tugas lembaga adat di Malaysia adalah menjaga adat dan harta pusaka yang diperuntukkan bagi perempuan bekerjasama dengan pemerintah melalui lembaga adat setempat yang terdiri dari 12 suku dengan nama nagari tempat asal mereka. Selain itu, lanjutnya, lembaga adat bertugas menjaga balai undang, menjaga kesempurnaan balai dan sembarang urusan. “Jika ada perselisihan antar a anak kemenakan yang tidak diselesaikan oleh komunitas adat setempat, maka persolan itu akan diselesaikan lembaga balai undang,” Acara penyambutan tamu malaysia t a mb a hnya . Kunj un ga n kegiatan rombongan itu diawali bertatap muka dengan komunitas adat Luak Limopuluah, yang terdiri dari Ketua ketua KAN, ninik mamak, bundo kanduang, pemuka masyarakat di Balai Adat Mungka. Seusai pertemuan di balai adat tersebut, rombongan tamu sebanyak 45 orang itu mengunjungi Nagari Sarilamak, suku Dt.Johan Pahlawan Setiawan.
PARIWISATA Bupati Resmikan Rumah Bako Café di Taeh Bukik ANDA ingin menikmati makanan dan minuman dengan sajian khas Minangkabau Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo yang meresmikan pondok café yang ditandai dengan sambil melihat pemandangan alam yang masih alami dan asri? Datanglah ke Taeh penandatanganan batu prasasati di hadapan Anggota DPRD Limapuluh Kota, ninik Bukik di Kecamatan Payakumbuh. Di sana sekarang sudah ada tempat untuk mamak, tokoh masyarakat, Kepala SKPD dan lainnya, mengatakan bahwa dengan melepaskan selera yang diberi nama dengan Rumah Bako Café. Secara resmi, sebutan cafe hendaknya jangan sampai membuat pandangan negatif masyarakat yang Rumah Bako Café itu dilaunching oleh Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. sudah banyak terjadi di daerah-daerah lain. Rumah Bako Café, menurut Bupati Alis Sori Marajo.Menurut Ketua KAN Taeh Bukik Yayaspar Dt. Paduko Amat, selain Marajo, sesuai dengan namanya rumah bako yang menandakan menu makanan dan minuman yang khas rumah orang Minangkabau yang memiliki budaya tinggi, tercermin Minangkabau, dimaksudkan untuk menjaga dalam filosofi adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah, dan keamanan ketertiban, maka dibentuklah sebagai dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari di mana masyarakat tempat istirahat yang nyaman bagi yang datang, senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai norma-norma agama, dengan harapan bagi yang pernah berkunjung ke susila, dan norma-norma lainnya. Harapan kepada masyarakat sana, berkeinginan untuk datang lagi, baik sekitarnya dengan diresmikannya Rumah Bako Café, menurut menikmati makanan dan minuman maupun untuk Bupati, dapat saling menjaga apa yang telah dibangun anak menyaksikan objek wisata alam yang kemenakan kita, dengan menjaga dari hal-hal negatif yang akan mempesona. Andre Ari Andhyka selaku tuan timbul dengan membuat suatu kebijakan dan himbauan kepada rumah mengatakan, dibangunnya Rumah Bako generasi muda dan masyarakat untuk selalu menjaga kawasan Cafe di Jorong Talago Taeh Bukik karena Taeh Bukik sebagai tempat wisata, dikenal dengan Bungsu Resort, melihat betapa indah dan bagusnya tempat untuk Benteng Tengku Nan Garang, Aie Sungsang dan Paralayangnya. Bupati saat meresmikan Rimah Bako Cafe wisata, dan harapan dapat menjadikan Rumah “Pengembangan kawasan wisata Bungsu Resort dapat Bako Cafe sebagai tempat persinggahan dan peristirahatan bagi wisatawan. “Kami juga menyediakan kegiatan komunitas/ mempercepat datangnya wisatawan lokal maupun internasional, termasuk di dalamnya hangout, photography service, studio alam dan galeri, pesta ulang tahun/pernikahan, Rumah Bako Cafe yang baru saja diresmikan,” katanya. “Pemerintah Kabupaten meeting/pertemuan dan aneka makanan dan minuman, live band performance, Limapuluh Kota dalam landasan pelaksanaan kegiatan dan pembagunan mengacu internet corner dan book’s club,” katanya. Wali Nagari Taeh Bukik Yonlihadi kepada kebijakan nasional dan dipadukan dalam Visi Kabupaten Lima Puluh Kota, Dt.Sindo menyambut baik dibangunnya Rumah Bako Cafe di Jorong Talago Taeh yaitu membangun dengan semangat kebersamaan menuju masyarakat Limapuluh Kota Bukik. “Ke depan diharapkan akan tumbuh ekonomi masyarakat dengan banyaknya yang sejahtera, makmur dalam nuansa adat Basandi Syarak, Syarakbasandi kitabullah orang yang akan datang berwisata ke sini yang antara lain terkenal dengan kegiatan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” sambung Alis Marajo. (her/joi) wisata Bulan Safar,” katanya. “Otomatis masyarakat akan dapat menumbuhkan hasil dan kerajinan,” tambah Yonlihadi.
Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA
14
Edisi Juni Juli-Agustus No. 69/X/2011 1-30 2012 | No. 81/XI/2012
MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI
INFRASTRUKTUR
Sejumlah Jalan dan Jembatan Butuh Perhatian Pemerintah SEJUM LAH ruas jalan dan meski cuaca hujan sekalipun kendaraan jembatan di Kabupaten Limapuluh roda dua tetap bisa menempuh jalur Kota yang menjadi ur at nadi tersebut. Upaya memperbaiki akses jalan perekonomian, belakangan dalam itu sudah mulai diupayakan pemerintah kondisi memprihatinkan dan sangat nagari bersama masyarakat dengan membutuhkan perhatian pemerintah. menggunakan dana DAK 2011 sebesar Bila tidak segera ditangani, Rp 82 juta. Namun hanya mampu untuk dicemaskan akan mengganggu membuka jalan baru sepanjang 1350 meter aktivitas perekonomian dan sosial saja.“Padahal panjang jalan ada sekitar masyarakat. Lihatlah, akibat hujan 12 kilometer menuju central pertanian deras yang mengguyur sejumlah yang butuh rambat beton,” ungkap Zarul wilayah di Limapuluh Kota, Jumat Kasmi, Wali Nagari Kotobangun. Setelah (22/6) malam, membuat badan jalan dihitung oleh Dinas PU Limapuluh Kota, di Jorong Taratak, Nagari Kubang, kata Zarul, jalan tersebut setidaknya Kecamatan Guguak terban. membutuhkan biaya sebesar Rp 199 juta. Akibatnya, proses distr ibusi “Jalan sebagai sarana transportasi sangat anyaman hasil kerajinan tangan penting di Kotobangun mengingat luasnya anak nagari setempat tersendat. lahan perkebunan saat ini. Jika akses jalan “Jalan ke Jorong Taratak terban tidak memadai tentunya masyarakat akan setelah dua rumpun bambu yang kesulitan untuk mobilisasi hasil pertanian berada di pinggir kanan tumbang ke dan perkebunan,” ungkapnya. Warga Jalan rusak yang butuh perhatian pemerintah untuk diperbaiki dalam jurang berkedalaman sekitar Nagari Suayan, Kecamatan Akabiluru, 50 meter,” ujar tokoh masyarakat juga berharap jalan pulau sepanjang 2 Jorong Taratak, Harmi ZA. Harmi kilometer, penghububung Kecamatan Akabiluru dan Guguak diperbaiki. Sebab jalan ZA menyebutkan, peristiwa terbannya jalan ke Jorong Taratak, membuat arus tersebut merupakan akses transportasi ekonomi dan jalur alternatif untuk transportasi ke kampung penghasil berbagai anyaman tersebut menjadi putus total memperpendek jarak tempuh antara Suayan dan Ibukota Kabupaten Limapuluh selama satu malam. “Kini, arus transportasi memang sudah lancar kembali. Sisasisa Kota. Jalan yang belum pernah sekalipun disentuh pembangunan itu, sudah sejak dua rumpun bambu yang tumbang, sudah dibersihkan masyarakat. Hanya saja, kalau lama dimanfaatkan masyarakat sebagai penghubung antara Simpang Sugiran, tidak diantisipasi dengan cepat oleh pemerintah daerah, bisabisa, jalan ke Jorong Kecamatan Guguak dan Suayan Akabiluru. Jalan itu juga sebagai jalur terdekat jika Taratak putus total,” ujar Harmi ZA.Terbannya badan jalan ke Jorong Taratak, ingin ke Kantor Bupati Limapuluh Kota. Sayangnya jalan tanah sepanjang 2 membuat masyarakat yang bekerja sebagai penganyam aneka kerajinan tangan, kilometer itu, sulit ditempuh ketika hujan, sebab akan sangat licin dan becek. Selain seperti kambuik, dompet, tas, dan tempat rokok dari mansiang, menjadi kesulitan itu juga terdapat aliran sungai Lamposi yang harus disebrangi ketika melintasi jalan memasarkan hasil kerajinan mereka. “Jalan yang terban merupakan jalur ekonomi tersebut.Persoalan di Batubatalang lain lagi. Jembatan gantung yang bagi kami. Kalau jalan tersebut terban, kami akan kesulitan keluarmasuk kampung, menghubungkan Nagari Batubalang, dengan Kelurahan Payobasuang mendistribusikan hasil anyaman,” kata sejumlah penganyam. Payakumbuh tidak bisa dapatkan dana tanggap darurat. Sebab jembatan tidak Warga Jorong Tanjuangkaliang, Nagari Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak, juga berharap jalan diperbaikai. Pasalnya kerusakan jalan dirasakan warga sudah sejak beberapa tahun terakhir. Wakil rakyat diharapkan bisa memperjuangkan kebutuhan jalan sepanjang satu kilometer tersebut.Jalan masuk dari gerbang Jorong Tanjuang kaliang itu, sebelumnya telah diperbaiki sekitar 5 tahun terakhir. Namun kini kondisinya memprihatinkan, batu-batu terle-pas dari ba-dan jalan. Sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan pengendara di daerah itu. Padahal menurut warga jalan tersebut dipergunakan untuk transportasi hasil pertanian dan penghubung antara Tanjuangkaliang dengan Nagari Andaleh. Tokoh muda Tanjaung Kaliang, Arsil, 30 berharap jalan yang sangat dibutuhkan masyarakat tersebut diperbaiki kembali. Sehingga akses jalan menjadi lebih baik di daerah itu. “Kerusakan jalan sudah cukup lama dirasakan, kita berharap kepada wakil kita di DPRD, memperhatikan pembangunan di sini,” harapnya. “Selain kondisi jalan yang rusak, gerbang jorong yang dilengkapi gonjong khas rumah adat Minangkabau itu, juga terlihat mulai rusak. “Pemerintah Nagari Sungai Kamuyang kita harapkan juga mengupayakan perbaikan,” sebutnya.Harapan yang sama juga disampaikan warga Jorong Mangunaitinggi, yang merupakan tempat tinggal para pejuang PDRI di masa lalu. Wali jorong Mangunaitinggi, Ikhlas mengungkapkan, mansyarakat berharap pembangunan jalan bisa terwujud tahun depan. Sebab sudah sejak lama mereka mengharapkannya. “Jika memang Pemkab Limapuluh Kota bisa menganggarkan untuk pembangunan jalan, tentu masyarakat akan senang,” ungkap Ikhlas. Setidaknya, saat ini jalan sepanjang 2 kilometer tersebut, sudah terbentuk. Namun hanya dilapisi batubatu saja, batubatu itupun juga sudah banyak yang terlepas. Selain itu, ada dua jembatan kayu yang diharapkan jadi jembatan permanen. Jorong berpenduduk sekitar 700 jiwa dengan 218 kepala keluarga tersebut, juga berharap Pemkab bisa mengarah pembangunan ekonomi masyarakat ke daerah tersebut. “Jorong kami punya potensi perikanan dan pariwisata yang bisa dikembangkan,” jelas Ikhlas.Menurut aktivis Forum Peduli Luak Limo Puluah, Yudilfan Habib sudah sewajarnya memang pemkab memperhatikan Mangunaitinggi. Sebab merupakan daerah yang berbatasan langsung deng Provinsi Riau. Selain itu juga merupakan daerah yang berjasa besar buat Indonesia di masa lalu. “Sebagai beranda Limapuluh Kota, pemkab harus lebih memperhatikan daerah tersebut secara menyeluruh, mulai dari pembangunan ekonomi, pendidikan dan infrastruktur,” katanya. Nagari Koto bangun, di Kecamatan Kapur IX, juga butuh jalan hingga ke sejumlah sentral pertanian. Pasalnya kondisi jalan saat ini sangat terbatas. Padahal ada belasan kilometer yang membutuhkan jalan untuk pertanian, minimal rambat beton. Sehingga,
rusak akibat bencana alam namun disebabkan umur jembatan yang sudah tua. Sehingga untuk perbaikannya diarahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum bukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kepala BPBD Limapuluh Kota Azril Tamin mengatakan, selain tidak rusak akibat bencana, jembatan juga bukan merupakan akses vital bagi masyarakat di kedua daerah. Jembatan hanya dimanfaatkan oleh masyarakat petani dan itupun tidak banyak. “Kita sudah meninjau secara langsung ke lokasi tempat jembatan gantung tersebut. Kerusakan jembatan disebabkan karena usia sudah tua, bukan karena bencana yang merusaknya. Selain itu jembatan juga hanya digunakan sejumlah petani, sementara fasilitas umum seperti sekolah atau tempat ibadah tidak ada di seberang aliran sungai Batang Sinamar tersebut,” jelas Azril Tamin. Tidak hanya di Batubalang, jembatan di Sungai Pudiang Nagari Tanjuanggadang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, sejauh ini tak kunjung di perbaiki. Padahal jembatan telah terputus sejak tahun 2009 lalu, akibat dihantam banjir bandang. Bahkan upaya untuk memperbaiki jembatan telah di usulkan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) sejak tahun 2009.Wali Nagari Tanjuanggadang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Rilson, bahkan mengaku telah berulangkali mendatangi, kantor BPBD Limapuluh Kota dan Dinas PU untuk terus mengupayakan agar jembatan di perbaiki. Namun hasilnya, hingga saat ini perbaikan jembatan tak kunjung terwujud. “Setiap musrenbang, tahun 2009. 2010 dan 2011 kita tak bosanbosannya bersama masyarakat untuk mengusulkan perbaikan jembatan yang hancur diterjang galodo tersebut. Namun hingga saat ini, belum ada juga realisasinya,” keluh Rilson. Di bagian lain, sebuah jembatan penghubung Nagari Koto Baru Simalanggang dengan Nagari Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, dilaporkan putus total. Jangankan kendaraan roda empat ataupun roda dua, pejalan kaki pun sudah tak bisa melewati jembatan tersebut. “Jembatan itu sudah putus sejak sepekan terakhir. Kami sudah lama berharap jembatan itu diperbaiki, tapi tak juga diperbaiki. Akhirnya, jembatan itu putus sendiri,” kata Wali Nagari Koto Baru Simalanggang, Yosrizal. Tokoh pemuda Kecamatan Payakumbuh Irwan menilai, sebelum jembatan di Nagari Koto Baru Simalanggang yang merupakan jembatan penghubung pusat kecamatan Payakumbuh dengan 4 nagari hancur, masyarakat pernah meminta pemerintah daerah, memperbaiki jembatan tersebut. “Sejak 2011 kita sudah usulkan agar jembatan kayu penghubung Koto Baru Simalanggang dengan Simalanggang dibangun atau paling tidak diperbaiki. Tapi tak kunjung diperbaiki. Alhasil, jembatan itu putus total,” kata Irwan.(mamad)
Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA
MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI
Edisi1-30 Juli-Agustus 69/X/2011 Juni 2012No. | No. 81/XI/2012
Sekilas info
15
BKD Gelar Bimt ek SARILAMAK – BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kabupaten Limapuluh Kota menyelenggarakan Bimtek (bimbingan teknis) analisa jabatan, beban kerja dan evaluasi jabatan tahun 2012, yang dibuka secara resmi oleh Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo di aula Hotel Shago Bungsu, Rabu (6/6). Bimtek itu berlangsung sampai 8 Juni. Sebanyak 76 peserta bimtek yang berasal dari seluruh SKPD yang berada di Limapuluh Kota tampak serius dalam melaksanakan bimtek yang memiliki andil yang besar dalam analisis jabatan, beban kerja dan evaluasi jabatan pada SKPD masing-masing nantinya. Materi yang disuguhkan bukan pemaparan teori saja, tapi dilengkapi dengan praktek. Peserta menganalilis jabatan tertentu, menganalisis beban kerja dan mengevaluasi jabatan tertentu sebagai latihan. Dalam sambutannya, Alis Marajo menegaskan agar kegiatan ini tidak hanya semata-mata asal selesai saja, namun diharapkan dapat bermanfaat dan ada hasilnya untuk diaplikasikan pada SKPD-SKPD yang ada. Bupati juga mengingatkan peserta dua fungsi PNS yaitu sebagai pelayanan publik (profesional) dan pelayanan aparatur (akademisi) yang bertanggung jawab terhadap tugas, kewenangan dan urusan yang harus dipahami oleh PNS.(mhike)
Tabligh Akbar Isra’Mikraj Dipusat kan di Tungkar TUNGKAR – Bertempat di Pondok Pesantren Al Makmur Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuh Limo Nagari, dipusatkan peringatan Isra’ Mikraj 1433 H untuk tingkat Kabupaten Limapuluh Kota dengan mendatangkan penceramah Buya Bagindo M. Letter dari Padang. Acara ini diharapkan mampu meningkatkan keimanan dan kebersamaan di tengah masyarakat. Tampak hadir pada acara tersebut Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. Asyirwan Yunus, M.Si, para kepala SKPD se Kabupaten LimapPuluh Kota, Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Al Makmur Nagari Tungkar, khafilah MTQ yang telah membanggakan Kabupaten LimapPuluh Kota pada tingkat nasional beberapa waktu yang lalu serta masyarakat sekitar yang antusias tampak mengikuti acara peringatan Isra’ Mikraj. Selain peringatan Isra’ Mikraj, juga dilakukan pendistribusian dana zakat oleh Bazda Kabupaten Limapuluh kota sebesar Rp296.400.00untuk mustahiq siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MAN/SMK yang langsung diserahkan oleh H. Jayusman Dt. M.S.J, M.P.Pd, Ketua Umum Bazda. Limapuluh Kota. Tidak mau tinggal diam, Wakil Bupati juga menyerahkan reward kepada putra daerah yang telah berhasil mewakili Sumatera Barat pada tingkat nasional dan sukses menorehkan prestasi pada ajang tersebut. (Kely)
Kesbangpol Sosialisasikan UU Pemilu SARILAMAK – Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi Sumatera Barat Faisal Syarif mengatakan, peredaan Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 dengan UU sebelumnya terletak pada persyaratan calon, yaitu kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif harus mengundurkan diri secara permanen dari jabatannya. Faisal mengatakan hal itu dalam acara sosialisasi UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD yang diadakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Limapuluh Kota di Gedung Gambir Payakumbuh, Kamis (28/6). Selain itu, jelas Faisal, calon peserta Pemilu Legislatif tidak pernah dijatuhi hukuman penjara atas tindakan pidana yang diancam dengan pidana penjara selama lima tahun atau lebih. Kegiatan itu diikuti pengurus organisasi kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), tokoh masyarakat, pengurus partai politik, aparatur kecamatan, dan staf Badan Kesbangpol. Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2012, Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.(eli)
Pemkab Gelar Bimt ek St andar Pelayanan Minimal
PAYAKUMBUH - Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan menghasilkan tenaga-tenaga di SKPD yang mampu menyusun Rencana Pencapaian Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang masing-masing, Bagian Organisasi Setdakab Limapuluh Kota mengadakan Bimtek Standar Pelayanan Minimal yang dilaksanakan di Payakumbuh,12 sampai 13 Juni lalu. Para peserta bimtek terdiri dari kepala-kepala SKPD yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota beserta sekretaris atau yang bertugas menyusun rencana pencapaian target SPM bidang masingmasing. Dibuka Asisten Administrasi Umum, Iryanis SH, acara yang ini merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 65. Tahun 2005 tentang pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (SPM). Narasumber kegiatan bimtek itu didatangkan langsung dari Jakarta, yaitu Nurbowo Edy Subagio, S.Sos, M.Dev.PLG yang tidak lain merupakan tim ahli dari Direktorat Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi kinerja Daerah Ditjen Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. (mike)
Dibuka, Bimt ek Pengurus Barang PAYAKUMBUH - Bupati yang diwakili Sekdakab Limapuluh Kota Drs. Resman M.Pd. MH mengatakan bahwa dalam rangka penyamaan persepsi, pemahaman dan pendalaman materi Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan barang milik daerah, maka sangat diperlukan bimtek (bimbingan teknis). Sekdakab Resman mengatakan hal itu saat membuka Bimtek Pengelolaan Barang Milik Daerah bagi Pengurus Barang Daerah pada Dinas Pendidikan, UPT Kecamatan dan SD seKabupaten Lima Puluh Kota di Hotel Mangkuto Payakumbuh, Senin (18/6). Kegiatan yang berlangsung selama enam angkatan itu dilakukan dilakukan melalui metode ceramah diskusi dan tanya jawab terdiri dari materi wewenang dan tanggung jawab pejabat pengelola BMD, teknis pengelolaan BMD dan penatausahaan BMD. Menurut Resman Sekdakab Resman, berbicara tentang pengelolaan barang milik daerah, haruslah diawali dengan pendataan yang benar dan tersedianya data yang akurat. “Penyelengaraan Bimtek bagi peserta yang nantinya akan bertugas sebagai pengurus barang milik daerah SD di lingkungan Dinas Pendidikan langkah yang tepat untuk menjawab kebutuhan yang ada,” kata Resman. (her)
Praja IPDN PL di Limapuluh Kot a SARILAMAK – sebanyak 196 Madya Praja IPDN Kampus Sumatera Barat memenuhi lapangan upacara Kantor Bupati Sarilamak, Senin (25/6). Mereka datang ke daerah ini untuk melaksanakan Praktek Lapangan (PL) II bagi Madya Praja IPDN Kampus Sumatera Barat yang memilih Limapuluh Kota sebagai tempat mengabdi, terhitung 25 Juni sampai 15 Juli 2012. Praja IPDN yang terdiri dari 137 orang putra dan 59 orang putri ini akan disebar ke sembilan kecamatan, yaitu Kecamatan Guguak sebanyak 20 orang, Mungka (20 orang), Suliki (24 orang), Payakumbuh (28 orang), Luak (16 orang), Lareh Sago Halaban (24 orang), Harau (32 orang), Situjuah Limo Nagari (20 orang), dan Kecamatan Gunuang Omeh sebanyak 12 orang. Keberadaan Praja IPDN ini diterima secara resmi oleh Sekdakab Drs. Resman, M.Pd, MH yang diserahkan oleh Direktur IPDN Kampus Sumatera Barat, DR. H. Ismail Nurdin., M.Si. Pemkab Limapuluh Kota melalui Sekdakab Resman menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak IPDN yang telah memilih Limapuluh Kota untuk PL, yang diharapkan dapat memberikan perubahan-perubahan dan inovasi ke arah positif yang dapat membantu pembangunan di daerah ini.(ly,ke)
Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA
16
MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI
Edisi Juli-Agustus 69/X/2011 1-30 Juni 2012 | No. No. 81/XI/2012
PROFIL
Ihsan Nuzula
Harumkan Nama Daerah di Tingkat Nasional Ihsan berharap kepada para generasi penerus untuk menjadikan latihan sebagai suatu kebutuhan dan senantasa memegang prinsip bahwa tiada hari tanpa latihan.
PRESTASI Ihsan Nuzula memang pantas dibanggakan. Setelah sekian Kabupaten Limapuluh Kota hampir tidak pernah menelurkan qori atau qoriah dengan prestasi yang menasional, Ihsan –begitu ia akrab disapa— berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan merebut gelar juara pertama pada perlombaan MTQ (Musabaqah Tilawatil Al-Qur’an) ke-24 Tingkat Nasional di Ambon, Maluku, beberapa waktu lalu. Anak dari H. Zamri yang sehari-hari berprofesi sebagai guru mengaji di kampung halamannya, Jorong Balai Rupih, Nagari Simalanggang Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota; seakan hendak membuktikan kepada publik bahwa prestasi anak-anak Limapuluh Kota di ajang seperti MTQ bukan akan padam untuk selamanya, melainkan hanya “rehat” sejenak untuk kemudian bangkit lagi. Menurut Ihsan, Zamri, sang ayah, memiliki peran penting untuk menjadikan dirinya sebagai qori yang pantas disegani. Tapi menyusul setelah sang ayah meninggal dunia, ibunya Hj. Rahmadiyah mengambil-alih untuk meneruskan pondok Al-Qur’an Nurul Qoumiyah yang telah banyak menghasilkan qori-dan qoriah berprestasi di Kabupaten Limapuluh Kota. Tidak mau tinggal diam melihat perjuangan ibunya, Ihsan pun berusaha untuk menjadi qori terbaik dengan terus berusaha dan berjuang. Perjuangan dengan melakukan latihan sepanjang hari ternyata tidak sia-sia dilakukan oleh Ihsan.Pada MTQ Nasional ke–24 dia berhasil mendapatkan juara I pada bidang tilawah remaja, sedangkan temantemannya seperti Ade Setiawan meraih juara II pada bidang khat naskah putra, dan dua rekan lainnya yang sama-sama berasal dari Limapuluh Kota belum bisa berbuat banyak. Mereka adalah Fajri Ghafar yang mengikuti khat hiasan dan Putri Aulia Rahmani pada bidang hafizh 1 juz tilawah. Dilahirkan di Balai Rupih pada 11 Desember 1989 dan pernah mengecap pendidikan di SD 45 Balai Rupih, Ihsan pria yang sangat menyayangi keluarganya dan ingin sekali mengajak orang tua perempuannya pergi umrah ke tanah suci Mekkah. Sebagai seorang yang telah mengharumkan nama Limapuluh Kota, wajar kiranya bila Ihsan berharap kepada pemerintah untuk membangun pondok Al-Qur’an, dimaksudkan ada regenerasi yang akan membantu kelahiran tilawah-tilawah handal dari daerah ini. Setelah menamatkan pendidikan dasar di Balai Rupi, Ihsan
Penampilan Ihsan Nuzula pada acara Isra’ Mi’raj
melanjutkan pendidikan di MTs TI Koto Panjang, dan langsung melanjutkan pendidikan di MAS MTI Koto Panjang. Tanpa menyia-nyiakan waktu, Ihsan langsung pula memantapkan dirinya untuk melanjutkan pendidikan di IAIN Imam Bonjol Padang.
Semasa kecilnya Ihsan senang sekali belajar Al-Qur’an dan melakukannya dengan lantunan irama yang syahdu. Bahkan dia sudah sering diundang pada pengajian umum di lingkungan tempat tinggalnya, dan sering disuruh gurugurunya untuk membaca Al-Qur’an dan memimpin doa pada setiap acara keagamaan baik di sekolah maupun pada peringatan harihari besar agama Islam. Dan saat remaja, Ihsan telah banyak mengikuti perlombaan MTQ, baik tingkat kabupaten maupun tingkat Provinsi Sumatera B a r a t . Sejumlah prestasi pun pernah ia toreh. Di antaranya Juara II Tilawah Remaja MTQ Sumbar Ihsan Nuzula ke-32 di Payakumbuh, Juara II Tilawah Remaja MTQ Sumbar ke-33 di Pasaman, Juara II Tilawah Dewasa MTQ Sumbar ke-34 di Dhamasraya, Juara I MTQ mahasiswa tingkat Nasional di Makassar tahun 2010, dan terakhir Juara I Tilawah Remaja MTQ Nasional ke-24 di Provinsi Maluku. Berkat perjuangannya di tingkat nasional itu, Ihsan mendapatkan tropi dan penghargaan dari Pemkab Limapuluh Kota serta tabungan sebesar Rp2,5 juta. Pemprov Sumbar juga memberikan tabungan sebsar Rp100 juta serta di tingkat pusat juga memberikan penghargaan berupa tabungan sebesar Rp12 juta. Kesemua uang itu akan digunakan Ihsan untuk melanjutkan pendidikan dan membahagiakan ibunya. Ke depannya Ihsan juga menitipkan harapan yang besar pada Pemkab Limapuluh Kota untuk kembali menghidupkan Ipqah (Ikanatn Persaudaraan Qori- Qoriah) Kabupaten Limapuluh Kota sebagai salah satu lembaga yang dapat mempererat ikatan silahturahmi antara qori-qoriah, sekalian sebagai wadah berbagi ilmu dan pengalaman demi meningkatkan prestasi di masa mendatang. Ihsan menyatakan berterima kasih kepada Pemda dan pihak-pihak yang telah membantunya, baik secara moril maupun materil sehingga sukses dalam kejuaraan MTQ tingkat nasional yang diikutinya. Dia juga kepada para generasi penerus untuk menjadikan latihan sebagai suatu kebutuhan dan senantasa memegang prinsip bahwa tiada hari tanpa latihan. (mhike zaimy)