Sinamar Edisi 73

Page 1

C M Y K

No.73/X/2012

2 - 15 Januari 2012

RANI AGUSTINA PUTRI Jangan Pernah Berhenti Belajar !

RPJMD 2011-2015

Agar Pembangunan Menjadi Terarah

Mau Jadi Pilot? Tak Perlu Lagi Belajar sampai ke Jawa Halaman 5

Tidak Ciat Cara untuk Berusaha Halaman 7

Jadikan Gambir Produksi Unggulan Halaman 8

Menguak Sejarah Sate Dangung-Dangung Halaman 13


2 Tajuk

BERANDA

15 JANUARI 2012

NO.73/X/2012

Etalase

Menata Kebijakan

K

ebijakan publik, sebagai hasil dari pelaksanaan fungsi politik dari pemerintah, merupakan wahana dari pemerintahan itu untuk secara rasional menguasai dan mengendalikan aktifitas-aktifitas sosial. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah, nilai-nilai yang diupayakan, diwujudkan, serta aneka permasalahan kemasyarakatan yang muncul, semua itu akan diupayakan pencapaian dan pemecahannya dengan melalui kebijakan-kebijakan publik. Ia dirumuskan sebagai outputs dari suatu sistem pemerintahan. Sebagaimana halnya di negara-negara lain, maka struktur formal dari kebijakan-kebijakan publik itu tersusun sesuai dengan teori Stufen, dan hal ini dapat dilihat dalam ketetapan MPRS Republik Indonesia No. XX tahun 1996 tentang Tata Urutan Perundang-undangan Republik Indonesia. Sejalan dengan itu, disusun regulasi dan pelayanan publik, yang pada dasarnya adalah tugas utama pemerintah di negeri manapun di dunia ini. Dalam melaksanakan fungsinya, pemerintah membuat undangundang bersama dengan parlemen, membuat peraturan pemerintah dan peraturanperundangan lainnya. Sementara itu, di bidang pelayanan publik, pemerintah menyediakan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, listrik, air dan bentuk-bentuk pelayanan publik lainnya seperti perizinan, pelayanan di bidang pertanahan, kependudukan dan lain-lain. Kesemuanya itu dimaksudkan agar masyarakat dapat menjalankan aktifitasnya masing-masing di berbagai bidang kehidupan, seperti ekonomi, sosial, hukum dan lain-lain, tanpa pandang bulu. Prinsipnya pemerintah yang memilki kewenangan tersebut diharapakan dapat memberikan perlindungan dan memajukan warga negaranya demi menciptakan kesejehteraan dan kemakmuran. Hak dan kewajiban warga negara pada dasarnya untuk mendapatkan perlindungan, pengakuan, kesempatan berusaha, keadilan dan juga kesetaraan.Tapi dalam prakteknya tidak selamanya demikian, antara yang ideal dan faktanya bisa berbeda. Selalu ada distorsi, deviasi, trade off dan sebagainya. Celakanya yang sering terjadi adalah bahwa kebijakan publik yang dibuat oleh penguasa di negara manapun, tidak selalu memberikan manfaat yang besar bagi rakyat, tapi malah memberikan keuntungan bagi sekelompok masyarakat tertentu, termasuk para elit penguasa saja, sehingga timbul ketidakpuasan dari rakyat yang merasa dirugikan. Dalam konteks kasus di Kabupaten Limapuluh Kota, kualitas kebijakan dan pelayanan publik harus makin baik dan berkualitas yang penuh bernuansa kebijaksanaan dan keadilan yang merata. Hukum sebagai salah satu bentuk kebijakan publik adalah panglima, di mana hukum sengaja dibuat untuk memuat standar etika dan moral masyarakat atas dasar kontrak sosial yang digariskan secara gamblang dalam konstitusi. Pemberlakuannya harus menjangkau seluruh kepentingan rakyat secara langsung atau tidak langsung. Hak-hak rakyat diakomodasi secara eksplisit dalam sistem perundangundangan, selain kewajibannya. Proses advokasi dan edukasi harus secara kontinyu dijalankan sejak hukum atau peraturan perundangan, sejak tahap perancangan sampai tahap implementasi dan pengawasannya sehingga rakyat benar-benar tahu dan mengerti tentang hak dan kewajibannya.***

Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUAH

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Penerbit : Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Limapuluh Kota

• Hutan Hujan Kapalo Banda Taram.(f/herfa)

Kapalo Bonda Taram

N

agari yang sangat asri dengan budaya yang masih kental adat minangnya terletak tidak begitu jauh dari IKK Sarilamak, kira-kira 10 KM dari Kantor Bupati Sarilamak. Nagari Taram namanya, yang terdiri dari 9 jorong, dan termasuk ke dalam wilayah administrasi Pemerintahan Kabupaten LimapuluhKota. Nagari Taram memiliki objek wisata yang sangat orisinil sekali yang belum tersentuh oleh pengaruh modern.

• Salah satu view dari Hutan Hujan Kapalo Banda Payakumbuh.(f/herfa)

Masyarakat di sana menyebutnya dengan “Kapalo Bondo” (Kepala Bandar), yaitu tempat bertemunya dua aliran air sungai, dan air tersebut dibendung untuk dijadikan sumber air Nagari Taram. Bahasa sekarang disebut bendungan irigasi. Tapi disini bukan bendungan irigasinya yang menjadi objek, tetapi suasana dan pemandangan alam yang masih sangat alamiah dan dilingkari oleh perbukitan yang hijau yang akan menenteramkan hati bagi yang memandangnya.

• kapalo banda taram.(f/herfa)

Selain alam yang indah, juga bisa mengarungi perairan sungai dengan menggunakan alat tradisional yang disebut rakit bambu, yang bisa memuat sampai 4 orang penumpang. Tapi yang membuat suasana ceria adalah rakit bambu tersebut langsung dikemudikan oleh penumpang tersebut langsung, dan kemudinya menggunakan galah bambu,yang kalau kita tidak terbiasa akan cukup sulit untuk mengendalikan rakit bambu tersebut.(muhammad)

• Air Terjun di Kapalo Banda Taram.(f/herfa)

Dapur Redaksi

Menjadi Dwi-mingguan

I

ni kabar gembira bagi anggota masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota –baik yang di kampung halaman maupun perantauan—yang sering membaca Tabloid Sinamar. Bahwa terhitung tahun baru 2012, tabloid internal milik Pemkab Limapuluh Kota yang biasanya terbit sekali sebulan, bermertamorfosis menjadi dua kali sebulan alias menjadi media dwi-mingguan. “Kebijakan ini diambil untuk menyikapi semakin besarnya tuntutan dari masyarakat terhadap media komunikasi dan informasi yang berkualitas,” ujar Muhammad S., pemimpin redaksi tabloid ini. Dijelaskan Muhammad, Sinamar yang sejak lahrirnya hanya terbit sekali sebulan alias menjadi media bulanan, dinilai tidak memadai lagi untuk menjawab kebutuhan

masyarakat terhadap informasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. “Banyak pihak yang merasa belum terakomodasi,” ujar Muhammad. Ini bisa dimengerti, memang. Di tengah dinamika pembangunan di daerah ini yang terus melaju dengan kencang, dan di tengah kondisi riil masyarakat yang makin melek informasi, mempertahankan Sinamar tetap pada posisinya sebagai media bulanan, diyakini hanya akan menambah panjang daftar masyarakat yang “berkecil hati” karena merasa tidak diakomodasi oleh Sinamar.

• Kesibukan tim redaksi disaat deadline.(f/ike)

Muhammad menyadari, tidak gampang membuat kebijakan menjadikan Sinamar dari media bulanan menjadi dwi-mingguan. Di dalamnya bergelatut banyak kepentingan seperti penyediaan tenaga dalam jumlah cukup, penambahan anggaran dan perlengkapan kerja, dan berbagai kebutuhan lainnya. “Tapi secara perlahan kita akan terus melakukan penyempurnaan-penyempurnaan,” tambahnya. Sekali lagi, ini sebuah langkah

yang tidak mudah. Sebab, di saat semua awak redaksi dan divisidivisi lain di Tabloid Sinamar tengah berupaya meningkatkan kualitas isi dan perwajahan, sementara pada sudut lain beban kerja juga praktis bertambah menyusul berubahnya jadwal terbit dari bulanan menjadi dwimingguan. Bagi Muhammad, realitas itu ia tempatkan sebagai sebuah tantangan yang harus mampu dijawab. (ike)

PELINDUNG Bupati Limapuluh Kota | Wakil Bupati Limapuluh Kota PENASEHAT Sekda Kabupaten Limapuluh Kota Asisten Administrasi Umum Sekda Limapuluh Kota PENANGGUNG JAWAB Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekda Limapuluh Kota PEMIMPIN REDAKSI Muhamad S | DEWAN REDAKSI Muhamad S (ketua),Edi Salman, Indra Mulyadi, Wiradinanta, Yossarika Syofyan, Mike Zaimy REDAKTUR PELAKSANA Edi Salman | REDAKTUR Indra Mulyadi, Wiradinanta | STAF REDAKSI Yossarika Syofyan, Mike Zaimy, Herpa Tamizi | REPORTER Heri Ronaldo | FOTOGRAFER Herpa Tarmizi | SEKRETARIS Iis Sugiarti | DISTRIBUTOR Eliza KONTRIBUTOR Walinagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Limapuluh Kota | TATA LETAK/ARTISTIK Joni Indra ALAMAT REDAKSI Bagian Humas dan Protokoler Sekda Limapuluh Kota | Kantor Bupati Limapuluh Kota, Jl.Raya Negara PayakumbuhPekanbaru KM 10 Sarilamak 26271, Tlp.(0752) 7750447, Fax. (0752) 7750447, Email: tabloidsinamar@yahoo.co.id Web : www.limapuluhkotakab.go.id PERCETAKAN PT. Padang Graindo Mediatama (Isi di luar tanggungjawab percetakan) Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan.Dikirim via email : tabloidsinamar@yahoo.co.id


3

15 JANUARI 2012

UTAMA

NO.73/X/2012

RPJMD 2011-2015

Agar Pembangunan Menjadi Terarah • Paripurna DPRD tentang pendapat akhir fraksi terhadap RPJMD Kab.Limapuluh Kota.(f/herfa)

“Agar perencanaan pembangunan daerah memiliki arah/tujuan yang jelas dan berkesinambungan, maka penyusunannya harus tetap mengacu kepada data perkembangan pembangunan periode sebelumnya.”

K

emana arah pembangunan Kabupaten Limapuluh Kota ke depan? Daerah yang kini dipimpin oleh duet Bupati dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo dengan Wakil Bupati Drs. H. Asyirwan Yunus itu menuangkannya ke dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Limapuluh Kota 2011-2015. “Agar kita memiliki pedoman dan acuan yang jelas dalam menyusun program-program pembangunan,” kata Bupati Alis Marajo. Bertolak dari RPJMD itu pula, sambung Bupati Alis, diharapkan sasaran-sasaran yang telah digariskan bisa dicapai sebagaimana yang diharapkan. Dengan RPJMD itu pula, Bupati Alis menambahkan, diharapkan tidak terjadi kasus bongkar-pasang program-program pembangunan. Setelah melalui pembahasan dan pengkajian yang mendalam antara unsur eksekutif dan legislatif yang ditinjau dari berbagai sudut pandang, maka pada Jumat (28/10), melalui sidang paripurna DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, RPJMD Limapuluh Kota 2011-2015 itu pun disahkan menjadi perda (peraturan daerah). Sidang paripurna itu dipimpin Wakil Ketua DPRD Syafaruddin Dt. Bandaro Rajo, dihadiri unsur Muspida, Sekretaris Daerah Drs. Resman M.Pd., MH, para asisten, Kepala SKPD dan anggota DPRD. Dari 6 fraksi yang telah menyampaikan pendapat akhir, pendapat akhir Fraksi Golkar yang dibacakan Indra Priyanto menyatakan dapat menerima RPJMD 2011-2015 sebagai Peraturan Daerah. Tanggapan dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dibacakan Novi juga menyatakan menyetujui RPJMD 2011-2015 menjadi Perda, begitu juga pendapat akhir dari fraksi PBRB yang dibacakan oleh Dedi Sutendi, yang juga menyatakan dapat menerima sebagai Perda. Bupati Alis Marajo mengatakan, RPJMD 2011-2015 ini disusun dalam rangka melaksanakan amanat konstitusi Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008, yang membagi perencanaan pembangunan daerah berdasarkan periode waktu, yaitu rencana pembangunan jangka panjang daerah

dan 15 korong dengan luas mencapai 228,27 Km2.Kelima nagari dimaksud adalah Sarilamak, Tarantang, Gurun, Lubuk Batingkok dan Pilubang. “Kelima nagari tersebut dibagi menurut fungsi dan tata letaknya menjadi beberapa sub bagian wilayah kota,” katanya. Namun untuk menjadi sebuah ibu kota kabupaten yang representatif, menurut Bupati, kawasan Sarilamak masih sangat membutuhkan berbagai sentuhan pembangunan, terutama dalam bidang infrastruktur. Sebab, secara teoritis pembangunan infrastruktur dapat menghasilkan multiplier effect dan spill over effect. “Karena melalui kegiatan pembangunan infrastruktur, maka dimungkinkan terjadinya penyera-

selanjutnya mampu memacu pertumbuhan wilayah sekitarnya. “Untuk itu diperlukan pembangunan jalan yang menghubungkan ketiga wilayah kecamatan ini, sehingga aliran perekonomian antara ketiga wilayah semakin besar dan lancar,” katanya. dengan periode waktu 20 tahun, Selain memuat program menata rencana pembangunan jangka dan membangun sejumlah kamenengah daerah dengan periwasan yang ditempatkan dalam ode waktu 5 tahun dan rancana skala prioritas pembangunan daekerja pembangunan daerah unrah, menurut Bupati Alis Marajo, tuk periode waktu 1 tahun. RPJMD 2011-2016 juga memuat “RPJMD 2011-2015 merupakan penekanan program-program dokumen rencana pembangunan pembangunan pada sektor-sektor jangka menengah tahap kedua tertentu –seperti pendidikan, kesdari rencana pembangunan jangehatan, dan lingkungan-- yang ka Panjang Daerah (RPJPD) tadianggap mendesak, sehingga hun 2005-2025,” katanya. Bupati dengan langkah itu diharapkan juga menjelaskan, perlu dipahamenjadikan masyarakat cinta mi bersama bahwa rencana pempendidikan, kesehatan, serta bangunan jangka menengah daelingkungan. “Ke depan juga perlu dibangun masyarakat yang pintar, cerdik, cerdas, dan pandai (smart society),” tambahnya. Trilogi Pembangunan Untuk menyikapi semua permasalahan yang dihadapi, di katakan, konsep pembangunan yang akan dikembangkan dalam periode 2011-2015 adalah Trilogi Pembangunan Kabupaten Li• Penyerahan Perda RPJMD oleh Ketua DPRD kepada Bupati .(f/herfa) mapuluh Kota, yang meliputi rah ini merupakan penjabaran pan modal, penyerapan tenaga kebersamaan, kemakmuran, dan visi dan misi kepala daerah dan kerja, pengembangan wilayah, kesejahteraan. “Berdasarkan konwakil kepala daerah terpilih, arah percepatan pengembangan po- sep itu, rumusan Visi Jangka Mekebijakan pembangunan daerah, tensi daerah dan percepatan nengah Daerah Limapuluh Kota strategi pembangunan daerah pertumbuhan ekonomi daerah,” 2011-2015 adalah terwujudnya serta kebijakan umum dan pro- kata Alis, yang sedang menjalani kebersamaan, kemakmuran, dan gram pembangunan daerah. periode kedua kebupatiannya di kesejahteraan yang bernuansa Agar perencanaan pemban- daerah itu. adat basandi syara’, syara’ bagunan daerah yang disusun ini Selain pengembangan sebagai sandi Kitabullah dalam Negara memiliki arah/tujuan yang jelas ibukota Kabupaten Limapuluh Kesatuan Republik Indonesia,” ia dan berkesinambungan, menurut Kota, dalam RPJMD Limapuluh menambahkan. Bupati Alis Marajo, maka penyu- Kota 2011-2016 juga dituang- Bupati juga menjelaskan tensunannya harus tetap mengacu kan kebijakan bahwa beberapa tang batasan dan ruang lingkepada data perkembangan pem- wilayah kecamatan lain juga per- kup visi tersebut, yang ditetapbangunan periode sebelumnya lu dikembangkan sebagai pusat kan melalui beberapa indikator yang melingkupi berbagai per- pertumbuhan satelit. “Wilayah utama. Yaitu, pendapatan per masalahan dan isu strategi daerah tersebut meliputi Kecamatan kapita masyarakat menjadi yang akan ditanggulangi pada pe- Mungka, Kecamatan Harau, Rp22.765.193 tahun 2015, perriode pembangunan selanjutnya. dan Kecamatan Pangkalan Koto tumbuhan ekonomi mencaSalah satu isu strategi daerah Baru,” tambah Bupati Alis Marajo pai 7,16% pada 2015, angka yang telah menjadi agenda prior- dalam sebuah kesempatan. kemiskinan tidak melebihi 6,08% itas pembangunan daerah adalah Bupati menilai, ketiga wilayah di akhir periode perencanaan, rencana pembangunan kawasan itu menjadi prioritas utama angka pengangguran terbuka Sarilamak dan sekitarnya seba- dalam periode RPJMD ini, ka- di bawah 4,03% ; IPM di atas gai Ibu Kota Kabupaten Lima- rena wilayah tersebut memiliki 73,95, dan angka harapan hidup puluh Kota. Kawasan Ibu Kota potensi khas dan prospek untuk di atas 70 tahun. Sarilamak terdiri dari 5 nagari berkembang lebih cepat, untuk Agar visi tersebut dapat diwu-

judkan dengan baik, maka dicapai melalui sembilan misi sebagai berikut : (1) Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa ; (2) Mewujudkan masyarakat yang demokratis, menghargai Hak Asasi Manusia (HAM), penegakan hukum yang berkeadilan dengan pengamalan Pancasila sebagai ideology Negara ; (3) Mewujudkan nagari yang berbasis adat dan syara’ ; (4) Mewujudkan dinamisasi gerak pembangunan sektor agraris ; (5) Mewujudkan pembangunan infrastruktur, penataan ruang, dan lingkungan hidup ; (6) Mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis sektor riil dengan investasi yang kondusif ; (7) Mewujudkan lingkungan social yang smart (smart society) ; (8) Mewujudkan masyarakat yang cinta pendidikan ; dan (9) Mewujudkan masyarakat dan lingkungan yang sehat. Sementara kebijakan umum pembangunan daerah yang disusun mengacu kepada visi dan misi, meliputi pembangunan pemerintahan yang bersih dan berwibawa; pembangunan masyarakat yang demokratis; pembangunan adat dan budaya; pembangunan dinamika sektor pertanian; pembangunan infrastruktur; penataan ruang, dan lingkungan hidup; pembangunan ekonomi kerakyatan dan sektor riil; pembangunan lingkungan sosial yang smart; pembangunan masyarakat yang cinta pendidikan; dan pembangunan masyarakat yang sehat. Tentang pengembangan ekonomi melalui pembangunan ekonomi kerakyatan dan sektor riil, menurut Bupati, sesuai dengan visi dan misi RPJMD Kabupaten Limapuluh Kota 2011-2015, yaitu bertujuan meningkatnya daya saing sektor koperasi dan usaha kecil menengah; penanaman modal; energi, dan sumber daya mineral; pariwisata; dan perdagangan serta industri kecil, mikro, dan menengah menuju industry yang kreatif, berdaya saing, dan produktif. “Menyadari kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, pemerintah daerah menetapkan sektor pendidikan sebagai salah satu sektor yang mendapatkan perhatian,” katanya. Untuk itu, menurut Bupati Alis Marajo, pada RPJMD tahun 2011-2015 yang merupakan periode kedua dari RPJPD 2005-2025, pemerintah daerah bertekad membangun masyarakat yang cinta pendidikan.(ica)


4

UTAMA

15 JANUARI 2012

NO.73/X/2012

Membuat Masyarat Cinta Pendidikan “Pada RPJMD tahun 2011-2015 yang merupakan periode kedua dari RPJPD 2005-2025, pemerintah daerah bertekad membangun masyarakat yang cinta pendidikan.”

S

alah satu sektor yang menjadi prioritas dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Limapuluh Kota, yang belum lama ini disahkan menjadi Perda (peraturan daerah) melalui sidang paripurna DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, adalah pembangunan sektor pendidikan.

• Salah Satu potret Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota.(f/muhammad)

Walau begitu, ketertinggalan cukup besar terjadi pada komponen rata-rata lama sekolah yang belum sesuai dengan program wajib belajar 9 tahun. Bila IPM idealnya 85, maka IPM Limapuluh Kota tertinggal cukup jauh. “Dalam RPJMD kedua ini diharapkan IPM itu bisa ditingkatkan,” ulasnya. Bicara masalah kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Limapuluh Kota, menurut Bupati Alis Marajo, sejak 5 tahun terakhir terlihat dampak positif dari upaya penanggulangan kemiskinan melSeperti dikatakan Bupati Limapuluh alui berbagai program yang diluncurKota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo kan pemerintah, baik pemerintah pusat bahwa menyadari kebutuhan akan sum- maupun daerah. “Dari 42 ribu jumlah ber daya manusia (SDM) yang berkuali- warga miskin 2005 atau 13,37 persen tutas, pemerintah daerah menetapkan sek- run menjadi 31 ribu lebih, atau rata rata tor pendidikan sebagai salah satu sector 2.000 orang per tahun,” jelasnya lagi. yang mendapatkan perhatian. “Untuk Diakui Bupati Alis Marajo, jumlah waritu, pada RPJMD tahun 2011-2015 yang ga miskin yang belum terjamah program masih tergolong besar, ditambah jumlah merupakan periode warga miskin yang kedua dari RPJPD 2005baru. Karena itu, ulas 2025, pemerintah daerbupati, program penah bertekad membangun gentasan kemiskinan masyarakat yang cinta di daerah ini belum pendidikan,” katanya. bisa dihentikan, bahPembangunan sektor kan perlu didorong pendidikan, menurut Budan dipacu di masa pati Alis Marajo, memang mendatang. mendesak dilakukan, Sementara pengangantara lain dimaksudkan guran terbuka 10.482 untuk menyiapkan SDM orang atau 6,09 persyang berkualitas untuk en dari jumlah angkamenjawab tantangan Katan kerja. Partisipasi bupaten Limapuluh Kota angkatan kerja tidak ke depan. “Ini merumengalami peningpakan investasi jangka katan berarti. “Tahun panjang,” sebut Bupati. 2009 hanya 72,19 Keterbatasan potensi persen, perlu beruSDA Limapuluh Kota • Alis Marajo.(f/herfa) paya lebih keras lagi dan berbagai komplekuntuk menyediakan sitas persoalan ke depan, jawabannya dengan menyiapkan SDM lapangan kerja baru,” sebut Alis Marajo. Untuk itu perlu perlu peningkatan kinerja yang berkualitas. Dasar lain untuk menggenjot SDM ekonomi daerah, mendorong perubahan berkualitas, tambah Bupati Alis Marajo, sektor perekonomian dari agraris menjadi karena Indek Pembangunan Manusia industri agraris sebagai landasan mewu(IPM) di Kabupaten Limapuluh Kota judkan agroindustri. “Perlu dipacu dinadinilai masih jauh dari harapan. Meru- mika sektor agraris, sektor riil, investasi juk data, IPM Kabupaten Limapuluh Kota dan industri pariwisata,” tegasnya. baru mencapai angka 73,95. Secara na- Sektor lain yang juga termaktub di RPsional, Kabupaten Limapuluh Kota be- JMD Kaupaten Limapuluh Kota 2011rada pada peringkat 246 dari 497 kabu- 2015 adalah pembangunan sektor paten/kota se Indonesia, serta peringkat kepariwisataan. Untuk sektor ini, Pem12 dari 19 kabupaten/kota di Sumatera kab Limapuluh Kota benar-benar serius mengembangkan potensi pariwisata daeBarat. Jawabannya? “Karena itu kita mesti rah itu. Lembah Harau dan Bungsu Resor memacu pembangunan di bidang ekono- menjadi dua potensi wisata yang akan mi, pendidikan dan kesehatan, supaya segera dikembangkan, sebagai jualan IPM meningkat lebih tinggi lagi,” ungkap utama untuk menarik minat wisatawan Bupati Alis Marajo. Menurut dia, ber- supaya datang berkunjung ke Limapuluh dasarkan data tahun 2009 komponen- Kota. komponen IPM Limapuluh Kota, terlihat ‘’Keseriusan tersebut bukan hanya wadaya beli masyarakat minimal sudah cana semata, tapi dimasukkan dalam mencapai Rp608,70 ribu per bulan, an- rencana pengembangan kawasan wisata gka melek huruf 98,71 persen dan rata- itu dalam Rencana Pembangunan Jangka rata lama sekolah 7,8 tahun, serta angka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD),’’kata harapan hidup mencapai 68,42 tahun. Kepala Bappeda Limapuluh Kota Novian

Burani, kepada Singgalang, Kamis (3/11). Dikatakan, pengembangan kawasan wisata tersebut akan sejalan dengan pengembangan Sarilamak sebagai Ibukota Kabupaten (IKK) Limapuluh Kota. Pada tahap awal, pengembangan kawasan wisata akan dimulai dengan perbaikan akses jalan menuju daerah wisata tersebut. Jika dua kawasan itu selesai dikembangkan, kemungkinan PAD Limapuluh Kota dapat terdongkrak hingga 10 persen. Sementara itu, pengelola kawasan wisata paralayang Bungsu Resor Havid, yang ditemui di tempat terpisah mengemukakan, potensi kawasan Bungsu Resor memang sangat besar untuk dikembangkan. Apalagi dengan adanya wisata dirgantara yang ditawarkan, akan semakin menambah minat wisatawan untuk berkunjung. Kendala saat ini, menurut Havid, akses jalan dan penginapan yang belum maksimal. Untuk itu, pihak pengelola meminta ke-

Pasal 12 Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2002,” kata Asyirwan Yunus. Asyirwan Yunus mengatakan, dalam Perda Nomor 18 tahun 2002, pengembangan Kecamatan Harau disesuaikan dengan karakteristik wilayah. Misalnya Jorong Sarilamak dan Jorong Purwajaya di Nagari Sarilamak, disiapkan sebagai pusat utama Kota Sarilamak dengan fungsi sebagai pusat perdagangan regional dan perkantoran. Sedangkan Jorong Kototangah, Jorong Lubuakbatingkok, dan Jorong Tigobalai di Nagari Lubuakbatingkok, disiapkan sebagai pusat agribisnis, pertanian, dan pemukiman. Begitupula dengan Jorong Gurun dan Jorong Lubuakjantan, Nagari Gurun. Adapun Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak, selain disiapkan sebagai pusat perumahan bagi pendatang yang bekerja pada sektor pemerintahan. Juga direncanakan sebagai pusat industri pengolahan dan pusat perkantoran beberapa instansi pemerintah. Sementara itu Nagari Tarantang, direncanakan bakal menjadi pusat kegiatan pariwisata dan produksi pertanian.Kemudian, Jorong Aiaputiah dan Jorong Buluhkasok, disiapkan sebagai lahan cadangan bagi perkembangan kota, terutama bagi pemukiman dan perdagangan. “Nagari Pilubang, selain direncanakan sebagai pusat agro industri, disiapkan pula sebagai cadangan lahan bagi perkembangan kota,” jelas Asyirwan Yunus. Rencana-rencana pengembangan tersebut, diharapkan Asyirwan Yunus dapat dipahami oleh camat Harau beserta perangkatnya. Asyirwan meyakini, Elfi Rahmi sebagai camat yang baru dilan• Asyirwan Yunus, Wabup Kabupaten tik, bisa melaksanakan tugasnya dengan Limapuluh Kota(f/herfa) baik. Apalagi Elfi Rahmi sudah punya pengalaman. Bahkan pernah menjadi pada dinas terkait, agar masalah tersebut Camat Guguak semasa kepemimpinan betul-betul menjadi perhatian yang se- Limapuluh Kota di bawah duet Bupati rius. Alis Marajo dan Wakil Bupati Amri DarHarus Mengetahui wis.(muhammad) Pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota dari Kota Payakumbuh ke Sarilamak di Kecamatan Harau sejak beberapa tahun terakhir, dirasakan belum dibarengi pembangunan dan pengembangan faktor pendukung, sehingga perkembangan Kota Sarilamak sebagai ibukota Kabupaten Limapuluh Kota masih terkesan lambat. Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus ternyata menyadari kondisi itu. Saat menghadiri serah terima jabatan Camat Harau dari pejabat lama Basnida Eridal kepada pejabat baru Elfi Rahmi, Rabu (19/1) siang, Asyirwan berkali menegaskan pentingnya aparat kecamatan mengetahui konsep pengembangan wilayah Harau sebagai ibukota Kabupaten Limapuluh Kota. “Camat bersama perangkatnya harus mengetahui pengembangan wilayah Kota • H Novian Burano, Kepala Bappeda Kab. Limapuluh Kota (f/herfa) Sarilamak, sebagaimana yang dimaksud


5

15 JANUARI 2012

UTAMA

NO.73/X/2012

Mau Jadi Pilot? Tak Perlu Lagi Belajar sampai ke Jawa “Keberhasilan kita memiliki sekolah penerbangan di daerah Piobang, akan sangat ditentukan oleh bagaimana sambutan masyarakat, dan kesediaan masyarakat mengalokasikan tanah yang akan dibebaskan.”

B

erminat menjadi penerbang atau pilot? Tidak lama lagi tak perlu jauhjauh belajar sampai ke Pulau Jawa sana. Ada rencana, dalam waktu dekat akan didirikan sekolah penerbang di Kabupaten Limapuluh Kota, yang bangunan fisiknya direncanakan akan didirikan di daerah Piobang, Kecamatan Payakumbuh, di lokasi eks lapangan terbang. Tidak hanya sekolah penerbang, Kabupaten Limapuluh Kota juga akan punya terminal satelit yang rencananya akan dibangun di daerah Batu Balang, Kota Sarilamak, Kecamatan Harau. Tapi ada syarat untuk mendirikan kedua bangunan dengan fungsi

• Drs. Rasdison, kadishubkominfo Kabupaten Limapuluh Kota.(f/edi.s)

berbeda tersebut, yaitu masyarakat yang berada di lokasi atau di nagari bersangkutan, harus bisa menyediakan tanah yang diperlukan untuk lokasi keduanya. • Kunjungan Wagub Sumbar ke lokasi Bandara Piobang Kabupaten Limapuluh Kota.(f/herfa) “Keberhasilan kita memiliki sekolah penerbangan di daerah Piobang, akan sangat ditentukan oleh juga memberi sinyal positif tentang pen- Payakumbuh Josrizal Zain juga mengabagaimana sambutan masyarakat, dan ke- gaktifan kembali Bandara Piobang.Menurut takan, Bandara Piobang strategis untuk sediaan masyarakat mengalokasikan tanah Muslim yang mantan Bupati Padang Paria- dihidupkan. Bandara tersebut akan meyang akan dibebaskan. Kalau persyaratan man itu, dia bersama Ketua DPRD Sumbar nambah akses transportasi udara, sekaligus demikian bisa kita penuhi, tentu Limapuluh Yulteknil, Bupati Alis Marajo, Wakil Bupati mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kota bakal memiliki sekolah penerbangan Asyirwan Yunus, Sekkab Resman Kamars, kabupaten/kota dalam wilayah Sumbar Bapertama Indonesia di luar Jawa. Demikian Asisten I Sekkab Don Adonis, Camat Pay- gian Utara. juga halnya dengan terminal satelit,” ujar akumbuh Rahmad Hidayat, Wali Nagari Bandara Piobang sudah ada sejak zaman Kepala Dinas Perhubungan Limapuluh Piobang Prima Agni dan sejumlah pejabat, Kolonial Belanda. Bandara ini pernah digutelah berkunjung ke Piobang, belum lama nakan Presiden Soekarno dan Wakil PresKota, Drs. Rasdison. iden Mohammad Hatta, waktu berkunjung Bicara tentang kelanjutan lapangan ter- ini. bang Piobang, bila kelak sekolah pener- “Kita sangat mendorong Bandara Piobang ke Luak Limopuluah Koto. Sekitar tahun bang jadi didirikan, menurut Rasdison, se- dihidupkan kembali,” kata Muslim seba- 2008 lalu, pernah dilakukan study kelayacara tidak langsung akan bisa aktif, minimal gaimana dilansir Padang Ekspres. “Kita kan untuk menghidupkan Bandara Piobang. untuk lapangan terbang kegiatan sekolah akan bahas (masalah ini) ini bersama Pem- Saat itu, direncanakan Bandara Piobang penerbangan itu. “Namun, kalau memang kab Limapuluh Kota. Setidaknya, Bandara akan dijadikan sebagai bandara feeder kebutuhannya mendesak seperti Pasaman Piobang bisa menjadi Bandara alternatif atau Bandara pengumpan, untuk transporBarat, tidak tertutup kemungkinan Kabu- setelah Bandara Internasional Minangka- tasi kargo dan mengangkut hasil pertanian. paten Limapuluh Kota juga bisa memiliki bau di Padangpariaman,” tambah pejabat Panjang landasan yang disiapkan untuk lapangan terbang perintis itu,” tambahnya. yang lama mengabdikan diri di lingkungan Bandara Feeder Piobang mencapai 1.400 meter atau jauh lebih panjang Bandara Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim Bulog itu. Sebelumnya atau Januari lalu, Wali Kota Rokot, Kabupaten Mentawai.(edi.s)

• Pidato pelantikan Kepsek oleh Wabup Asyirwan Yunus .(f/herfa)

• Penandatanganan Berita Acara Pelantikan Kepala Sekolah oleh Wabup Asyirwan Yunus.(f/herfa)

Mutasi di Lingkungan Disdik

Untuk Dongkrak Mutu Pendidikan

K

ualitas pendidikan di Kabupaten Limapuluh Kota dinilai sementara kalangan masih jauh dari yang diharapkan. Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo membuktikan sendiri hal itu. Ketika melakukan kunjungan kerja ke sejumlah Kecamatan, beberapa waktu lalu, Bupati menyaksikan sendiri lemahnya kemampuan anak didik dan guru. Sejumlah Guru SD di Kabupaten Limapuluh Kota , yang ditanya Bupati dengan soal matematika sederhana, tidak mampu menjawab. Apakah karena penilaian Bupati itu, lalu terjadi mutasi besar-besaran di lingkungan Dinas Pendidi-

kan Kabupaten Limapuluh Kota? Tidak jelas benar, memang. Tapi satu hal yang pasti, belum lama ini di kalangan pimpinan lembaga pendidikan di daerah ini, mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA/ SMK, terjadi mutasi besar-besaran. Mutasi kali ini melibatkan ratusan kepala sekolah berbagai tingkatan. Lihatlah, sebanyak 70 guru SD, SMP, SMA dan SMK di Kabupaten Limapuluh Kota, mendapat amanah di penghujung tahun 2011. Mereka dipercaya Bupati Alis Marajo dan Wakil Bupati Asyirwan Yunus, menjabat sebagai kepala pada 70 SD, SMP, SMK dan SMA. “Sementara 70 guru itu mendapat amanah, sebanyak 89

kepala sekolah mengalami mutasi atau rotasi. Tapi umumnya, mereka dimutasi ke kecamatan yang sama,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Indra Kesuma. Indra Kesuma berharap kepada 70 guru yang memperoleh amanah sebagai kepala sekolah dan 89 kepala sekolah yang mengalami promosi atau mutasi, agar menjalankan amanah sebaik-baiknya, dan tetap mengacu kepada peraturan perundangan-undangan. “Sebab, di tangan mereka digantungkan harapan untuk memajukan dunia pendidikan di daerah ini, yang erat kaitannya dengan penyiapan SDM (sumber daya manusia) yang berkualitas,” ujarnya.

• Suasana pengambilan sumpah jabatan Kepala Sekolah.(f/herfa)

Sementara Wakil Bupati Limapuluh Kota Asyirwan Yunus saat melantik 70 guru, 80 kepala sekolah, 1 kepala TK, dan 5 pejabat eselon IV di jajaran Dinas Pendidikan mengatakan, pengangkatan para kepala sekolah telah melalui proses seleksi yang secara nomartif disebut penilaian akseptabilitas. “Penilaian akseptabilitas itu meliputi uji kompetensi, standar kualifikasi umum dan khusus serta ketetapan penempatan,” kata Asyirwan, yang mantan anggota DPRD Provinsi sumatera Utara itu. “Makanya, kita minta para kepala sekolah dapat mengemban dan menjalankan tugas dengan baik. Perlu diingat, memimpin sekolah tidak sama dengan mem-

impin lembaga birokrasi, politik atau ormas,” tambah Asyirwan. Karena para kepala sekolah yang dilantik kemampuannya sudah sesuai dengan standar-standar yang digariskan, diharapkan keberadaan mereka di lembagalembaga pendidikan yang mereka pimpin mampu membawa angin segar ke arah yang lebih baik dalam rangka menciptakan dunia pendidikan di Limapuluh Kota yang berkualitas. Selain itu dimaksudkan untuk mendongkrak mutu pendidikan di Kabupaten Limapuluh Kota, sehingga tidak ditemukan lagi guru dan pengawas yang tak mampu menjawab pertanyaan soal Kubus.(Mike)


6

15 JANUARI 2012

PERISTIWA

• Bupati menyalami orang tua korban tenggelam.(f/edi.s)

NO.73/X/2012

• Bupati tinjau lokasi hilangnya Ardi.(f/edi.s)

Alis Marajo : Terimakasih Kepada Demokrat

Bocah Abdi Kusuma Akhirnya Ditemukan!

TANJUNGPATI - Abdi Dwi Kusuma,13, bocah asal Nagari Talanganau, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota yang hanyut di Batang Sinamar, persisnya di Nagari Lubuakbatingkok, Kecamatan Harau, sejak Senin (11/12) lalu, akhirnya berhasil ditemukan.Sabtu (17/12) sekitar 07.30 WIB, oleh seorang ibu, Baidah, 54, warga Nagari Kototuo, Harau yang hendak buang air besar sekaligus mencuci pakaian dan membasuh piring di aliran Batang Sinamar tersebut. “Tadi, sebelum mencuci pakaian, saya melihat ada jenazah mengapung di Batang Sinamar. Saya langsung berpikir, mungkin ini jenazah bocah yang hanyut sejak Senin lalu,” kata Baidah kepada sejumlah wartawan. Baidah yang tinggal sekitar 1 kilometer dari tempat Abdi mula-mula dilaporkan hanyut, langsung memberitahu warga lainnya. Seketika, lokasi penemuan Abdi di Nagari Kototuo menjadi lautan manusia. Tidak lama berselang, sekitar enam

penambang pasir yang tinggal di Nagari Kototuo, langsung menceburkan diri ke dalam Batang Sinama, untuk mengevakuasi jenazah Abdi yang sudah menggelembung dan membusuk. “Kami sudah ikut mencari anak ini sejak Senin lalu, dengan penuh ikhlas sebagai warga yang ingin membantu warga lain yang sedang dirundung duka. Kami ikhlas, juga karena sungai ini adalah mata pencaharian, sekaligus sumber penghidupan kami,” kata salah seorang penambang. Bersamaan dengan evakuasi yang dilakukan para penambang, tim SAR Gabungan terdiri BPBD, Kodim 0306 Limapuluh Kota, Polres Limapuluh Kota, Denzipur Padangmangateh, dan kelompok pencinta alam juga ikut mendatangi lokasi. Sekitar pukul 08.15 WIB, jenazah Abdi berhasil dievakuasi dari Batang Sinama dan dibawa ke RSUD Adnan WD Payakumbuh. Jenazah anak pasangan suami-

istri Perisman dan Inang itu dibawa dengan menggunakan ambulans gratis yang disediakan Partai Demokrat. Sesampai di RSUD Adnan WD, jenazah Abdi diperiksa petugas medis. Tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh sulung dari tiga bersaudara tersebut. Sehingga disimpulkan, Abdi memang meninggal karena hanyut saat memancing ikan bersama temannya Edo Putra, 13, asal Lubuakbatingkok. Begitu selesai pemeriksaan medis, atas permintaan Bupati Limapuluh Kota dr.Alis Marajo, jenazah Abdi langsung dipulangkan ke Nagari Talanganau dengan menggunakan ambulans Pemkab Limapuluh Kota. “Bupati ingin menggunakan ambulanc Pemkab, merupakan suatu bentuk kepedulian Alis Marajo, selaku Bupati Kabupaten Limapuluh Kota yang selalu mengikuti perkembangan pencarian korban yang hanyut. Karena hanyutnya bocah tersebut sudah menjadi

musibah yang banyak menarik perhatian masyarakat, khususnya masyarakat Limapuluh Kota dan Payakumbuh,”ujar Indra Fianto, Bsc, wakil Komisi DPRD Limapuluh Kota. Bupati Limapuluh Kota dr.Alis Marajo, atas kepedulian dan partisipasi aktif Partai Demokrat mensiagakan satu unit mobil ambulance milik partai demokrat, menyampaikan rasa haru dan ungkapan terimakasihnya atas pribadi dan Pemkab Limapuluh Kota. “Terimakasih kepada pengurus Partai Demokrat atas kepeduliannya selama masa pencarian dan pengangkutan mayat Abdi Dwi Kasuma ke RSU Adnan WD Payakumbuh. Semoga menjadi pelajaran bagi SKPD terkait dalam penangan, pencarian dan pengakutan korban bencana alam di daerah ini,” ungkap Alis dihadapan tokoh dan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota, ketika malam syukuran ditemukannya mayat Abdi di rumah dinas Bupati.(ica)

HUMANIORA Melati Asyifa Butuh Bantuan

Idap Kelainan Fungsi Hati, Tiap Hari Meraung Kesakitan • Melati Asyifa , Bayi Malang butuh uluran tangan kita semua.(f/herfa)

T

idak jauh dari pinggir Jalan Tan Malaka KM 10, tepatnya di depan SD Guguak Nunang, Kenagarian Sei. Talang, Kecamatan Guguak, terlihat sebuah rumah sederhana dengan halaman yang tidak begitu luas. Di dalam rumah itu kini seorang bayi malang bernama Melati Asyifa meneruskan hidupnya yang begitu menyakitkan. Setiap malam selalu terdengar rintihannya yang menyanyat hati. Seperti dia hendak mengatakan tidak lagi sanggup melawan beban penyakit. Tapi apalah daya, bayi itu belum bisa berbicara. Perutnya yang begitu besar, ditambah hernia yang menutupi kemaluan, merupakan derita yang mesti ditahan di saat usianya masih sangat kecil. Kulitnya tampak sedikit keriput.

Syifa –begitu ia akrab disapa-- adalah buah hati pasangan Deli dan Yanti, yang mengidap penyakit kelainan fungsi hati sehingga hatinya tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya. Akibatnya, perut Melati kian membesar. Dengan membesarnya perut, diiringi dengan hernia sehingga sampai menutupi kemaluannya. Syifa dilahirkan pada 13 Mei 2011 lalu. “Saat dilahirkan, semuanya normal-normal saja,” ujar Yanti, ibunya. Yang agak janggal, saat Syifa muncul pertama kali ke bumi, beratnya 2,2 kg, suatu ukuran berat bayi yang berada di bawah standar. Awal mula memburuknya kondisi Syifa yaitu di usia yang kelima hari. Dia tidak mau minum susu, lalu

tubuhnya menguning. Sampai sore, ayahnya pulang kerja langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Tapi kondisi Syifa tidak juga membaik. Sampai akhirnya di rawat di Rumah Sakit Ciptomangunkosumo Jakarta, dan dokter menyatakan bahwa solusinya melalui pencangkokan hati. Biayanya cukup besar, sekitar Rp300 juta. Angka itu tentu sangat berat bagi orangtua Syifa. Maklum, ayah sang bocah hanya security di Bank BCA Bogor, sementara ibunya sebagai ibu rumah tangga biasa. Makanya, keluarga itu memutuskan untuk pulang kampung, sementara sang ayah tetap tinggal di Bogor untuk menjalankan tugas buat mencari nafkah. (sri rahmi)


7

15 JANUARI 2012

AGROPOLITAN

NO.73/X/2012

2011, Limapuluh Kota Terima 7,2 M Bantuan

Tidak Ciat Cara untuk Berusaha

“Kita minta kepada pengurus dan anggota kelompok agar lebih cermat. Jangan sampai terpeleset ke ranah hukum.”

T

idak satu jalan ke Roma, memang. Tak pula ciat (baca: ciek = satu) cara untuk membuka usaha. Yang penting ada kemauan yang kuat. Tidak ada modal, misalnya, pemerintah siap memberi bantuan dengan berbagai jenis dan bentuknya. Tak cuma sampai di sana, pemerintah melalui dinas/instansi terkait juga siap memberi bimbingan teknis yang diperlukan. Yang terpenting, bantuan itu harus digunakan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan. Jangan coba macam-macam, kalau tidak ingin berurusan dengan hukum. Sikap mental sebagian masyarakat penerima bantuan selama ini yang menempatkan bantuan pemerintah sebagai “pemberian” yang tidak harus dipertanggungjawabkan, yang menyebabkan banyak bantuan tak mencapai sasaran, sudah tidak saatnya lagi dipertahankan. ”Paradigma sudah berubah, penggunan dana bantuan sosial atau dana kegiatan bidang peternakan, saat ini lebih banyak direncanakan dan dilaksanakan kelompok tani atau kelompok ternak,” kata Kepala Dinas Peternakan Limapuluh Kota, Priyadi Budiman. “Makanya, kita minta kepada pengurus dan anggota kelompok agar lebih cermat. Jangan sampai terpeleset ke ranah hukum,” tambah Priyadi, wanti-wanti. Menurut Priyadi, seperti dilansir Padang Ekspres, sepanjang 2011, Kabupaten Limapuluh Kota memperoleh 12 jenis bantuan dan kegiatan peternakan yang bersumber dari APBN maupun APBD Sumbar, dengan nilai sekitar Rp7,2 miliar. Bantuan atau kegiatan yang dikelola 40 kelompok tersebut yang tersebar di sejumlah kecamatan di Limapuluh, dan dinilai sangat rawan

mengalami penyimpangan. Priyadi pun mengakui potensi kerawanan di dalam bantuan dan kegiatan peternakan yang diterima oleh para petani. Makanya, Priyadi me-warning 40 kelompok penerima bantuan atau kegiatan yang bersumber dari APBN 2011 dan APBD Sumbar 2011, agar berhati-hati dalam menggunakan dana bantuan sosial ataupun dana kegiatan bidang peternakan yang jumlahnya cukup besar. Di antara bantuan sosial atau kegiatan peternakan yang dilakukan di Limapuluh Kota tahun 2011 adalah Sarjana Membangun Desa. Dalam kegiatan ini, pemerintah melalui APBN mengucurkan bantuan sapi sekitar Rp3,464 miliar buat 14 kelompok yang tersebar di 13 nagari. Kelompok yang menerima bantuan itu adalah Kelompok Lengkok Mekar Kototinggi dan Kelompok Limausin Banjalaweh. Kemudian, Kelompok Jaya Bersama Maek, Batang Liki Kurai, Bama Putra Jati Guguak VII Koto Talago, Sago Sejati Situjuahgadang, Ruhul Jadid Mungo, Salmadani Batupayuang, Keluarga Batupayuang, Lereng Sago Sungaikamuyang, Saiyo Mandiri Mungo, Klato Andaleh, Sejahtera Dihulu Situjuah, dan Kelompok Masa Depan Solok Bio-Bio. ”Selain itu, pemerintah melalui APBN 2011 juga mengucurkan bantuan penyelamatan sapi betina produktif senilai Rp1,375 miliar. Bantuan ini direncanakan dan dilaksanakan oleh Kelompok Sinar Pagi Labuahgunuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban dan Kelompok Siontah, Kecamatan Situjuah Limo Nagari,” beber Priyadi. Selanjutnya, ada pula bantuan pengelolaan pengembangan embung sebesar Rp200 juta dari

Dirjen Pengelola Sarana dan Prasarana Peranian, Kementerian Pertanian. Bantuan ini dikelolah oleh Kelompok Luak Banto Saiyo Situjuah Banda Dalam, Kelompok Sakato Halaban, Limko Jaya Kubang, dan Kelompok Sepakat Maek. Bersamaan dengan pengembangan embung, ada pula pengembangan irigasi tanah senilai Rp194 juta. Bantuan ini dikucurkan untuk Kelompok Surau Lobuah Taeh, Ujuang Bukik Sarilamak, Harapan Jaya

• Priyadi Budiman, kadisnak 50 kota. (f/herfa)

Kototinggi, Kelompok Subur dan Kelompok Siboluk, Nagari Kototuo, Kecamatan Harau. “Kemudian, ada pula program pembukaan lahan sapi senilai Rp199 juta dan jalan produksi senilai Rp100 juta. Kedua kegiatan ini sama-sama direncanakan dan dilaksnakan oleh Kelompok Luak Bantu, Jorong Subarangtabek, Nagari Situjuah Banda Dalam, Kecamatan Situjuah Limo Nagari,” ujar Priyadi yang putra asli Guguak VIII Koto. Sementara dari APBD Sumbar, Satker Provinsi Sumbar mengadakan kegiatan ulik baru atau Inseminasi Buatan (IB) untuk daerah yang sulit melaksanakan IB. Kegiatan senilai Rp337,2 juta ini dilaksanakan Kelompok Maju Jaya Duriantinggi Kapur IX, Damai Sejahtera Sikabu-Kabu Tanjuang Haro Padang-Panjang

Taehbukik, Taratak Kubang, Ngarai Indah Tanjung Bungo Suliki, dan Bukit Mbayang Baruahgunuang. Sedangkan kegiatan pengembangan unggas pedesaan senilai Rp137,3 juta, dilaksanakan kelompok Harapan, Nagari Batupayuang, Lareh Sago Halaban. Kegiatan pengembangan ternak puyuh senilai Rp51 juta, dilaksanakan Tegar Top, Nagari Guguak VIII Koto dan pengembangan kambing PE senilai Rp148,5 juta dilaksanakan Tunas Harapan, Taehbukik. Adapun kegiatan pengembangan integrasi tanaman dengan ternak senilai Rp295 juta, dilaksanakan kelompok Simental Jaya, Sungaitalang. Sementara, kegiatan penyelamatan betina produktif berupa pemberian bantuan untuk sapi bunting, dilakukan oleh kelompok Subur Halaban, Teguh Karya Luak dan Sakinah Harau. Selain itu, terdapat dua kelompok yang akan menerima program Gerakan Pensejateraan Petani, yakni Jaya Bersama dan Saiyo, Nagari Sungairimbang. Namun jumlah bantuan untuk kelompok ini, belum bisa diketahui. Sedangkan untuk kelompok yang menikmati Kredit Ketahan Pangan dan Energi dari Bank Nagari, dengan bunga subsidi Kementerian Pertanian, sudah 13 kelompok. Pabrik Kulit Masih soal pembangunan di sub-sektor peternakan, guna menampung kulit ternak yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Payakumbuh, termasuk hewan-hewan ternak yang dihasilkan para petani di daerah ini, sekaligus untuk membuka peluang kerja, Pemkab Limapuluh Kota berencana untuk membangun pabrik kulit. “Pembangunan pabrik kulit masih menjanjikan, karena peluang pasar kulit saat ini masih terbuka lebar. Selain itu, keberadaannya mampu membuka peluang atau kesempatan kerja bagi masyarakat Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Otomatis bakal mengurangi angka pengganguran di daerah ini,”

ungkap Kepala Bappeda Limapuluh Kota, Novian Burano kepada Haluan. Dikatakan Novian, usaha itu mungkin belum masuk prioritas bagi Pemko Payakumbuh, sehingga Limapuluh Kota menyatakan minatnya. Program itu dilaksanakan setelah RPH tersebut beroperasi maksimal. Untuk merealisasikannya, tentu dilakukan terlebih dahulu MoU (memorandum of understansding) dengan Pemko Payakumbuh. Pada bagian lain diingatkannya, masyarakat peternak di Kabupaten Limapuluh Kota diharapkan ikut serta sebagai pemasok ternak potong ke RPH. Hal itu merupakan peluang usaha bagi para petani peternak daerah ini. Peluang itu perlu dimanfaatkan supaya peternak semakin bergairah membudidayakan ternak sapi potong. Kabupaten Limapuluh Kota, menurut Novian lagi, punya potensi lahan penggembalaan ternak yang cukup luas. Populasi ternak hampir mencapai 70 ribu ekor, yang tersebar di 13 kecamatan. Diharapkan peternak Limapuluh Kota meningkatkan lagi usahanya di sektor peternakan sapi potong. “Jangan sampai mereka tertinggal dari peternak di Payakumbuh yang punya lahan terbatas,” katanya, mengingatkan. Disisi lain, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno sudah mencanangkan program satu sapi satu petani, yang dimaksudkan untuk mendukung swasembada daging tahun 2014. Kebijakan gubernur ini perlu disikapi dengan serius oleh semua pihak agar usaha ternak sapi potong di Limapuluh Kota bisa lebih berkembang. Selain itu, lanjut Novian Burano, seharusnya Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (BPT-HMT) Padang Mangateh, Kecamatan Luak, ikut berpartisipasi lebih aktif lagi dalam upaya membina para peternak sapi potong, khususnya di Kabupaten Limapuluh Kota. “Suatu saat nanti, Limapuluh kota akan mampu menjadi pemasok sapi potong utama untuk RPH,“ ulasnya.(fajar/padek)


C M Y K 8 15 JANUARI 2012

EKONOMI & BISNIS

NO.73/X/2012

• Tanaman Komoditi gambir.

• Hasil Olahan Gambir.

Gubernur Irwan Prayitno :

Jadikan Gambir Produksi Unggulan yang Mensejahterakan Masyarakat “Perlu menjadi catatan, kenapa sebagai produsen terbesar kita belum mampu melakukan penawaran stabilitas harga? Jika perlu ketika harga anjlok kitapun tidak melakukan eskpor lebih.”

• Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.

D

alam upaya mengurangi angka kemiskinan, sudah saatnya fokus pada komoditi-komoditi unggulan. “Pemprov Sumbar selaku wakil pemerintah pusat siap mendukung dan memfasilitasi dalam memajukan sarana dan prasarana bagi perkembangan komoditi unggulan di masing-masing daerah di Sumbar,” kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno. Salah satu komoditi unggulan Kabupaten Limapuluh Kota adalah tanaman gambir. Menurut Gubernur Irwan, gambir merupakan salah satu komoditi

spesifik unggulan daerah Sumbar yang memasok lebih kurang 80 % ekspor gambir nasional. Pasar utama komoditi ini adalah negara-negara India, Pakistan, Bangladesh, Srilangka, Singapura, Malaysia, Taiwan dan Jepang. Bahkan India mengimport 68 % gambir Indonesia. Berdasarkan data tahun 2010, menurut Irwan Prayitno, Kabupaten Limapuluh Kota dan Pesisir Selatan jumlah petani gambir tercatat sebanyak 9.377 KK (kepala keluarga) dengan luas tanaman 28.325 hektar. “Jika 1 hektar lahan gambir membutuhkan tenaga kerja intensif mulai panen sampai olahan sebanyak 3 orang, maka pertanian tanaman gambir mampu menyerap tenaga kerja lebih kurang 84.980 orang,” tambahnya. Produksi gambir sebesar 26.782 ton dan harga rata-rata pada tingkat petani lebih kurang Rp. 15.000 per kg, dengan demikian nilai uang beredar dari komoditi gambir yang langsung dinikmati petani lebih kurang sebesar Rp 401,73 miliar per tahun atau Rp33,47 miliar per bulan. “Potensi ini tentu dapat sebagai pemicu percepatan pembangunan perekonomian daerah dan masyarakat,” un-

gkapnya. Gubernur juga menyampaikan, persoalan yang terus mendera petani antara lain tingkat harga yang terlalu rendah. “Menyikapi ini perlu menjadi catatan bagi kita, kenapa sebagai produsen terbesar kita belum mampu melakukan penawaran stabilitas harga? Jika perlu ketika harga anjlok kitapun tidak melakukan eskpor lebih. Dengan kata lain,

• Pasta Gambir.

gambir-gambir tersebut kita simpan, setelah nilai harga stabil baru kita ekspor secara terukur dan berkesinambungan,” tambahnya. Irwan mengaku, saat ini para petani gambir masih dihadapkan sejumlah permasalahan. Antara lain, kurang terpadunya kebijakan dan strategi yang komprehensif untuk pengembangan pola pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat berbasis gambir; kurang konsistennya mendukung akselerasi program, kegiatan dan pembiayaan yang terpadu antara pemerintah, pemerintah daerah dan dunia usaha; dan masih lemahnya koordinasi dan pengawalan terhadap pelaksanaan kebijakan yang diterbitkan.(mike)


C M Y K 9 15 JANUARI 2012

EKONOMI & BISNIS

NO.73/X/2012

• Petani gambir sedang mengolah gambir hasil produksi.(f/herfa)

Tengah Menunggu Datangnya “Ajal”

A

pa pun penyebabnya, seperti yang diuraikan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, satu hal yang pasti adalah kondisi perekonomian para petani gambir di Kabupaten Limapuluh Kota saat ini sangat berat. “Kami sekarang seakan sedang ‘menunggu ajal’,” keluh Jasman, 43, seorang petani di Kotobangun, Kecamatan Kapur IX. Ia mengatakan hal itu untuk membahasakan bagaimana beratnya beban ekonomi sebagai petani gambir yang harus ditanggung, menyusul anjloknya harga komoditas yang pernah mendapat juluan “emas cokelat” itu sejak setahun belakangan. “Kalau tidak ada juga perbaikan harga, saya pastikan semua petani gambir di daerah ini akan menelantarkan ladangnya, dan beralih ke usaha lain yang belum tentu jenisnya,” katanya kepada Sinamar. Kondisi harga gambir yang tidak kunjung membaik bukan saja berdampak tidak elok bagi perekonomian masyarakat. Yang lebih parah lagi, banyak di antara petani gambir yang memilih membiarkan ladang gambirnya ditelan oleh semak-semak karena ketiadaan biaya untuk membersihkannya. Bila kondisi ini dibiarkan berlarut, bukan tidak mungkin ladang-ladang gambir itu tak lagi bisa diproduksi karena dikalahkan oleh rimbunnya semak-semak. Harga gambir sejak setahun belakangan memang seakan tidak lagi bersahabat dengan petani gambir, yang membuat masyarakat tiga kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota –Kapur IX, Pangkalan Koto Baru, dan Harau—yang jadi sentra produksi gambir, kelimpungan. Bahkan ada di antara petani gambir yang mengaku tidak lagi mampu membiayai sekolah anaknya, selain ada juga yang mengaku sumber penghidupannya di bawah ancaman yang sangat serius. “Harga gambir tidak lagi pernah menyentuh angka Rp15.000/kg,” ujar Fajar, 38, seorang pedagang pengumpul gambir di Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Fajar menengarai, anjloknya harga gambir karena permintaan dari negara-negara pemesan di kawasan Asia Selatan sejak beberapa tahun belakangan mengalami penurunan yang amat tajam. “Karena permintaan kurang, konsekuensinya harga menjadi anjlok,” tambahnya. Dengan harga yang hanya Rp15.000/kg di tingkat pedagang pengumpul, praktis para petani gambir tidak lagi bisa berharap banyak dari tanaman gambir yang diusahakan mereka dengan cara bersusah-payah. Dijelaskan Jasman, harga ideal gambir dalam perhitungan petani minimal 2 gantang beras untuk setiap kilogramnya. “Kalau harga beras sekarang Rp15.000/gantang, minimal harga gambir Rp30.000,” katanya. “Berharga Rp25.000/kg saja sudah cukuplah,” tambah Jasman. Sebab, dengan tingkat harga sebanyak itu, seorang petani yang langsung menjadi pekerja (baca: tukang kampo) di ladang gambir

miliknya sendiri akan bisa meraup penghasilan kotor Rp1 juta/pekan. Di nagari-nagari tertentu, untuk tujuan efisiensi, pemilik biasanya langsung menjadi pekerja di ladang gambirnya dengan melibatkan isteri dan anak-anaknya. Tapi apa yang bisa diharap ketika harga gambir terus bergerak di bawah angka Rp15.000/kg, bahkan tempo-tempo menukik menjadi hanya Rp13.000/kg? Abasri, 41, petani gambir lainnya di Sialang, masih dalam kecamatan yang sama, mengaku bahwa dengan harga sebanyak itu, seorang pekerja di ladang gambir hanya akan membawa penghasilan pulang antara Rp200.000 sampai Rp250.000/pekan. Dihadapkan dengan lonjakan harga barang-barang di pasaran saat ini, “Bisa apa dengan uang sebanyak itu untuk menghidupi keluarga?” ujar Abasri. Makanya, menyusul harga gambir tidak juga kunjung membaik, bapak dari empat anak itu mengambil langkah ekstrim, yaitu dengan menjadi penebang kayu secara liar (illegal logging) di • Pasar Gambir Sialang; Bupati Lima Puluh Kota tinjau Pasar gambir Sialang. (f/herfa) kampungnya. “Daripada anak-bini terancam tidak makan,” ujarnya, berdalih. Pantauan Sinamar di Pangkalan Koto Baru dan Kapur IX, harga gambir yang tidak kunjung membaik membuat kondisi perekonomian masyarakat setempat berada pada titik kelesuan yang amat berat. Kalau biasanya tiap hari mobil-mobil angkutan orang dari Kapur IX penuh sesak untuk membawa penumpang berbelanja ke Payakumbuh, belakangan mobil-mobil tersebut saban hari hanya diisi oleh beberapa penumpang saja. Juga jarang kelihatan lalu-lalang kendaraan milik dealer sepeda motor yang menjajakan dagangannya ke nagari-nagari sentra produksi gambir di kedua kecamatan. Pemandangan yang terlihat malah sebaliknya: kendaraan milik dealer sepeda motor berbagai merek membawa pulang sejumlah sepeda motor hasil tarikannya karena costumer tidak lagi mampu membayar cicilan tepat waktu sesuai perjanjian yang telah disepakati bersama.(mike) • Petani gambir.(f/in)

Luas dan Produksi Gambir Perkebunan Rakyat Kecamatan Luas / Are (Ha) Produksi(ton) Produktif Belum Jumlah Produktif Payakumbuh 534,00 75,00 609,00 427,20 Akabiluru 0,00 0,00 0,00 0,00 Luak 0,00 0,00 0,00 0,00 Lareh Sago Halaban 449,00 39,00 488,00 792,40 Situjuah 0,00 0,00 0,00 0,00 Harau 495,50 253,00 748,50 834,10 Guguak 34,00 35,00 69,00 37,60 Mungka 558,00 27,00 585,00 315,80 Suliki 0,00 80,00 80,00 0,00 Bukik Barisan 2621,00 24,00 2645,00 3974,50 Gunuang Omeh 0,00 0,00 0,00 0,00 Kapur IX 5387,50 209,00 5596,50 5764,28 Pangkalan Koto Baru 3673,00 67,00 3740,00 5147,50 Jumlah 13752 809 14561 17293,38

• Gambir.(f/in)

Sumber : Kabupaten Limapuluh Kota dalam angka 2011


10

15 JANUARI 2012

INFRASTRUKTUR

NO.73/X/2012

Daerah Jiran Punya Pemimpin Baru

Menitip Harapan Pada Jefry • Penandatanganan MoU antara Pemkab Limapuluh Kota dan Pemkab kampar.(f/herfa)

Muhammad yakin Bupati Kampar yang baru Jefry Noer akan menindaklanjuti butir-butir dalam MoU itu, karena akan berdampak baik bagi Kampar, terutama untuk mengurangi jumlah desa di Kampar yang terkungkung dalam isolasi fisik.

P

asangan H. Jefry Noer dan Ibrahim Ali SH dilantik dan diambil sumpah jabatannya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kampar periode 20112016 dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kampar di Bangkinang, Minggu (11/12). Apa harapan yang bisa dipetik dari peristiwa politik yang terjadi di kabupaten tetangga itu? “Kita berharap, kesepahaman (MoU = Memorandum of Understanding) yang ditandatangani antara Pemkab Kampar dengan Pemkab Lima Puluh Kota beberapa waktu yang lalu tetap ditindaklanjuti,” ujar Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemkab Lima Puluh Kota Muhammad S, S.Pd. yang ikut menghadiri prosesi pelantikan. “Saya pikir, kesepahaman itu sifatnya strategis bagi kepentin-

gan kedua daerah,” tambahnya. Dikatakan kendati tampuk kepemimpinan Kabupaten Kampar sudah berbeda antara saat ini dengan saat MoU ditandatangani oleh kepala daerah kedua kabupaten yang berbeda provinsi itu, Muhammad tetap yakin Bupati Kampar yang baru akan menindaklanjuti butir-butir dalam MoU tersebut, karena akan berdampak baik bagi Kampar. Terutama untuk mengurangi jumlah desa di Kampar yang masih terkungkung dalam isolasi fisik. MoU antara Pemkab Lima Puluh Kota dengan Pemkab Kampar yang berada di Provinsi Riau mencakup kesepakatan pemerintah kedua daerah untuk membebaskan Balung yang berada di Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, dari isolasi

secara fisik. Selama ini sebagian besar warga Balung berbelanja ke sejumlah pasar di beberapa nagari dalam Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota. Saking terisolirnya kawasan itu, justru hubungan dari Balung lebih dekat ke Kabupaten Lima Puluh Kota melalui transportasi air dibandingkan dengan ke Kabupaten Kampar. Karena keterbatasan infrastruktur yang memadai itulah, maka tidak jarang warga Balung menjual hasil buminya –terutama karet alam—ke nagari-nagari dalam Kabupaten Lima Puluh Kota. Dengan menggunakan sampan, mereka mengangkut hasil bumi itu melalui aliran Batang Kampar. Maka pada Rabu (7/9), bertempat di desa Balung, dilakukan penandatangan MoU antara Pemkab Kampar dengan Pemkab Lima Puluh Kota tentang rencana pembangunan ruas jalan di batas Kampar-Sumatera Barat yang terletak di Desa Balung. Penandatanganan MoU itu langsung dilakukan oleh Bupati Kampar (kala itu) Drs. H. Burhanuddin Husin, MM dengan Bupati Lima Puluh Kota dr. Alis Marajo Datuk

Sori Marajo. Turut hadir dalam acara tersebut di antaranya para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari kedua daerah, mantan Sekdakab Kampar Drs. H. Zulher MS, anggota DPRD Kampar H.Ujang Ilyas, Camat Pangkalan Kota Baru, Camat XIII Koto Kampar, dan undangan lainnya. Bupati Burhanuddin meminta agar MoU itu ditindaklanjuti antara dinas teknis terkait antara Pemkab Kampar dengan Pemkab Lima Puluh Kota, baik berkenaan dengan masalah anggaran dan teknis dari rencana pembangunan ruas jalan tersebut. Ia juga mengajak Pemkab Lima Puluh Kota bersama-sama memperjuangkan di provinsi masing-masing agar jalan ini dapat menjadi jalan negara karena menghubungkan langsung dua provinsi yang bertetangga tersebut. Sementara itu, Bupati Lima Puluh Kota dr. Alis Marajo Datuk Sori Marajo dalam sambutannya menyampaikan dukungan atas program Pemkab Kampar untuk percepatan pembangunan desa Balung sebagai awal pembangunan ke arah yang lebih baik,

pemilukada langsung yang pertama, Jefry yang kala itu maju ke arena pertarungan, berpasangan dengan H. Masnur yang saat itu menjabat Ketua DPRD Kampar, dikalahkan oleh pasangan Drs. H. Burhanuddin Husin, MM dan Teguh Sahono, SP yang diusung Partai Golongan Karya. Jefry pun kemudian banting setir ke dunia politik, dan terpilih sebagai anggota DPRD Riau periode 2009-2014 dari Partai Demokrat. Keadaan berbalik manakala pada 2011 • Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kampar, Riau.(f/Humas Kampar) yang lalu kembali digelar pemilukada di Kampar, dan Jefry di bawah panji-panji Partai Demokrat kembali menyatakan maju ke arena pertarungan. alam sejarah tata pemerintahan di par periode pertama, masa bakti 2001Kali ini ia berpasanProvinsi Riau, H. Jefry Noer meru- 2006. Sempat sekitar 17 bulan non-aktif gan dengan Ibrahim Ali, putera Kampar pakan satu-satunya kepala daerah sebagai Bupati Kampar, tapi Mendagri yang bertugas di Kantor Imigrasi Batam. yang pernah dilengserkan dari kursi bupa- (kala itu) kembali mengaktifkan Jefry un- Hebatnya, yang ia lawan adalah kandidat ti oleh aksi demonstrasi massa. Itu terjadi tuk menghabiskan sisa masa jabatannya. yang sama seperti pilkada Kampar 2006, Ketika pada 2006 di Kampar digelar yaitu Burhanuddin Husin yang berpasansaat Jefry memangku jabatan Bupati Kam-

D

Jefry Noer Come Back

terutama terkait rencana pembangunan ruas jalan baru yang dimaksudkan untuk membuka keterisolasian yang selama ini mengungkung Desa Balung. Nasruni, SIP Kepala Bagian Humas Pemkab Kampar, kepada Sinamar menjelaskan, tujuan akhir yang ingin dicapai dari MoU itu adalah terbukanya jalur alternatif yang menghubungkan Kampar dan Sumbar. “Selama ini antara Kampar dengan Sumbar hanya dihubungkan oleh satu ruas jalan saja,” sebutnya. Repotnya kalau terjadi bencana longsor, praktis hubungan darat antara Kampar dan Sumbar terputus. Tapi diingatkan Nasruni, jalan alternatif merupakan program jangka panjang dari penandatanganan MoU tersebut. “Tentu saja untuk itu diharapkan dukungan dana dari provinsi dan pusat,” katanya. Sementara program jangka pendek adalah membuka keterisolasian Balung dengan membuka jalan sepanjang 8 km ke Tanjung Pauh, di mana masing-masing 4 km menjadi tanggung jawab Pemkab Kampar dan Pemkab Lima Puluh Kota.(evi endri)

gan dengan Drs. H. Zulher MS. Jika pada pilkada 2006 Burhanuddin yang memenangi pertarungan, sementara pada Pemilukada Kampar 2011 giliran Jefry Noer dan pasangannya ditetapkan oleh KPU Kampar sebagai pemenang. Pada Minggu (11/12) lalu di Bangkinang, melalui Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kampar, Gubernur Riau HM Rusli Zainal atas nama Mendagri melantik dan mengambil sumpah Jefry Noer sebagai Bupati Kampar. Jadilah Kabupaten Kampar saat ini seakan “milik” Jefry Noer dan keluarganya. Kalau Jefry dipercaya sebagai Bupati yang merupakan jabatan tertinggi di kalangan eksekutif di daerah itu, sementara di lingkungan legislatif ada isterinya, Ny. Eva Yuliana Jefry. Sebagai produk dari pemilu legislatif 2009, Ny. Eva Yuliana dari Partai Demokrat dipercaya menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kampar. Oleh karena ketentuan, di mana isteri kepala daerah dipercaya menjadi Ketua Tim Penggerak PKK, maka selain menjabat Wakil Ketua DPRD Kampar, di pundak Ny. Eva Yuliana juga tergantung beban lain, yaitu sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kampar. Bagaimana koordinasi tugasnya? “Karena kami serumah, tentu bisa dengan gampang dilakukan,” kata Jefry, dalam sambutannya saat pelantikan Ny. Eva Yuliana sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kampar.(evi endri)


11

15 JANUARI 2012

EKONOMI & BISNIS

NO.73/X/2012

6 Orang Raih Penghargaan

Hai Kaum Ibu, Berprestasilah! “Kita berharap, dengan kegiatan itu memancing kaum ibu untuk berbuat yang terbaik sesuai fungsi dan kompetensi yang dimilikinya.”

P

• Pelepasan peserta Gerak Jalan Jantung Sehat.(f/herfa)

ara perempuan atau kaum ibu di Kabupaten Lima Puluh Kota saat ini punya landasan motivasi tersendiri untuk berprestasi. Ikatan Keluarga Dewan (IKD) Kabupaten Lima Puluh Kota, yaitu perkumpulan para isteri anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota periode 2009-2014, akan memberikan penghargaan untuk kaum ibu yang dinilai berprestasi tersebut. Pemberian penghargaan dilakukan sejalan dengan peringatan Hari Ibu. Untuk tahun 2011 lalu, IKD Lima Puluh Kota memberikan penghargaan untuk enam ibu yang dinilai berprestasi, yang dilakukan dalam sebuah acara di Gedung DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota di Sarilamak, Selasa (27/12). Para ibu yang dinilai berprestasi tersebut berasal dari berbagai kanagarian di Kabupaten Lima Puluh Kota. Ketua IKD Kabupaten Limapuluh Kota Ny. Dian Darman Sahladi mengatakan, pemilihan sekaligus pemberian gelar Ibu Berprestasi yang dilakukan IKD Lima Puluh Kota dimaksudkan untuk memotivasi kaum ibu, agar terus mendukung kerja keras suami, menyayangi anak, dan menabur kebaikan. “Kita berharap, dengan kegiatan itu memancing kaum ibu untuk berbuat yang terbaik sesuai fungsi dan kompetensi yang dimilikinya”, ujar Ny. Dian. Menurut isteri Ketua DPRD Lima Puluh Kota Darman Sahladi itu, wanita yang diberi penghargaan sebagai Ibu Berprestasi untuk tahun ini antara lain dari kategori orang tua yang tidak mampu, tapi mempunyai keinginan untuk menyekolahkan anaknya, tidak hanya sampai ke tingkat SLTA tapi sampai ke perguruan tinggi, ungkap Ny Dian, yang didampingi Ketua Panitia Peringatan Hari Ibu IKD Ny. Gusnita Hanum, sebagaimana dikutip Padang Ekspres. Gusnita Hanum yang juga istri Nur Muhamad Anwar mengatakan bahwa pencarian ibu berprestasi antara lain bertu-

juan untuk mengetahui berapa banyak ibu-ibu yang peduli terhadap pendidikan. ”Dari semua ibu yang memasukkan data ke panitia, terbukti kalau mereka memang peduli dengan pendidikan”, ujarnya. “Ini suatu kemajuan yang sangat menggembirakan,” terangnya lagi. Sementara itu Pembina IKD Lima Puluh Kota Darman Sahladi pada kesempatan itu menyampaikan saat ini pemerintah sudah mengakomodir keterlibatan kaum perempuan. Karena itu, para perempuan diharapkan terus memperlihatkan kiprah mereka. Ia menyambut baik kegiatan IKD mencari Ibu Berprestasi, karena langkah itu dinilai akan mampu memancing motivasi kaum ibu di daerah ini untuk berbuat yang lebih baik lagi. Sebanyak enam wanita di Kabupaten Lima Puluh Kota yang memperoleh penghargaan Ibu Berprestasi dari IKD Lima Puluh Kota itu, masing-masing adalah Ny. Budiman dari Kecamatan Mungka sebagai terbaik I, Syofiani dari Mungo Kecamatan Luak terbaik II, dan Hasnida dari Muaro Paiti, Kecamatan Kapur IX terbaik III. Selanjutnya, Yunerli dari Kecamatan Guguak yang meraih gelar harapan I, Yustina dari Mungka yang meraih gelar harapan II, dan Yusnida dari Taram yang meraih gelar harapan III. Penghargaan untuk Ny Budiman diserahkan Ketua TP PKK Lima Puluh Kota Ny. Rismawati Alis Marajo. Adapun penghargaan bagi Syofiani diserahkan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Tien Septino. Sedangkan penghargaan untuk Hasnida diserahkan oleh Ketua IKD Ny Dian Darman Sahladi. Untuk pemegang gelar harapan I sampai III, penghargaan diserahkan oleh Pembina IKD sekaligus Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota, Darman Sahladi. Gerak Jalan Jantung Sehat Jika IKD Lima Puluh Kota menggelar kegiatan Ibu Berprestasi, lain lagi yang dilakukan Gabungan Organisasi Wan-

ita (GOW) Kabupaten Lima Puluh Kota dalam menyambut dan memeriahkan Hari Ibu ke-83 tahun 2011 lalu. Organisasi kewanitaan ini menggelar kegiatan berupa acara gerak jalan jantung sehat dan lomba membuat teh telur. Untuk kegiatan gerak jalan, start dilangsungkan di Kantor Bupati melewati Pasar Sarilamak jalan raya Tanjung Pati, Pondok Pesantren Al-Kausar dan finish di Kantor Bupati Lima Puluh Kota di kawasan Bukik Limau Sarilamak. Gerak jalan tersebut diikuti sekitar 500 orang peserta dari kalangan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan unit DWP, anggota Persit, anggota Bhayangkari, anggota PKK, dan masyarakat umum lainnya. Kegiatan gerak jalan jantung sehat ini dilepas oleh Bupati yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Drs. Resman MPd, MH, dan turut dihadiri Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Ketua TP-PKK, Ketua DWP, Ketua Persit (Persatuan Isteri Tentara), dan Ketua Bhayangkari. Sekdakab Lima Puluh Kota Resman mengatakan, peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan pembangunan sangat penting dan potensial. Dikatakan penting dan potensial, karena penduduk perempuan jumlahnya sangat banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki saat ini, sehingga memiliki potensi besar dalam merajut dan merekat kembali perdamaian, persatuan, dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, tambah Resman lagi, gerakan GOW, PKK, dan DWP serta organisasi wanita lainnya, ke depan seyogyanyalah lebih memberikan perhatian sungguh-sungguh terhadap pembangunan sosial keluarga. “Kita harus memahami keluarga sebagai sebuah potensi sosial yang besar dan karenanya kita pun harus memiliki strategi pengembangan yang tepat, sehingga potensi tersebut dapat menciptakan manfaat dan kema-

slahatan sosial yang luas pula,” ujarnya. “Memperingati Hari Ibu pada 22 Desember 2011, bukan hanya adanya kesadaran untuk memberi arti terhadap tanggung jawab sosial, namun juga menandai bahwa kita memiliki komitmen kuat dalam mengembangkan peranan sosial dari organisasi GOW, DWP, Persit, Bhayangkari, PKK, dan kaum ibu,” katanya. “Mudah-mudahan dengan komitmen yang sama, kita pun akan mampu meraih tatanan kehidupan yang lebih baik. Selamat berulang tahun dan selamat berolahraga! Semoga selamat pula menjalani pengabdian terhadap bangsa, masyarakat, daerah, dan nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota”, pungkas Resman.(mike)

PENGHARGAAN

6 Orang Ibu Berpestasi

Peringkat I Ny. Budiman Kecamatan Mungka Peringkat II Ny. Syofiani Mungo, Kecamatan Luak Peringkat III Ny. Hasnida Muaro Paiti, Kecamatan Kapur IX Harapan I Ny. Yunerli Kecamatan Guguak Harapan II Ny. Yustina Mungka Harapan III Ny. Yusnida Taram

Tak Lagi Bisa Bantu Suami

S

• Penderes Karet Wanita.

elain harga karet yang terjun bebas sampai 100 persen, ditambah hujan yang turun berkepanjangan sejak sekitar tiga bulan terakhir, membuat sejumlah perempuan penderes karet di Nagari Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, enggan turun ke kebun untuk melakukan penderesan karet. “Ndak lai bisa bantu laki (suami),” kata Yusnimar, 38, warga Nagari Manggilang. Dikatakannya, ketika harga karet masih bagus yang pernah mencapai Rp18.000/kg, ia sering bekerja ke kebun menderes karet, dimaksudkan untuk mengurangi beban ekonomi rumah tangganya. Tapi menyusul turunnya harga karet

yang sampai di bawah Rp 10.000/ kg, ditambah hujan yang berkepanjangan, membuat Yusnimar menghentikan kegiatannya. Dijelaskannya, saat harga karet masih baik, ia bisa menyumbang setidaknya Rp 400.000,-/minggu untuk biaya rumah tangganya. Karena tak lagi menderes karet, praktis pendapatan keluarga Yusnimar hanya disandarkan pada hasil pencarian suaminya sebagai pekerja di ladang gambir. Parahnya lagi, karena harga gambir belum juga kunjung membaik, maka tak banyak hasil yang bisa didapat oleh suami Yusnimar. (e2)


12

15 JANUARI 2012

SOROT

NO.73/X/2012

• Alis Marajo.

Wacana Perubahan Nama Kabupaten

Zuriati : Penting Dilakukan! • Semiloka perubahan nama Kabupaten.(f/mul)

“Kata lima puluh jelas merujuk kepada jumlah orang dan tidak menyebut kata koto. Oleh karena dalam bahasa Minang sendiri, kata koto sebagai kata penjelas dalam nama Limo Puluah Koto, menurut saya menjadi kabur maknanya.”

S

ejak beberapa waktu belakangan berkembang wacana mengubah nama daerah ini dari Kabupaten Limapuluh Kota menjadi Limopuluah Koto. Beragam pendapat pun bermunculan mengiringi wacana tersebut, termasuk di antaranya implikasi biaya atau anggaran yang mungkin ditimbulkannya. Dra. Zuriati M. Hum, dosen pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Andalas (Unand) Padang, Dra. Zuriati M. Hum, mengakui bahwa pengindonesian yang sangat dimungkinkan menyusul lahirnya UU Nomor 5 Tahun 1979 tentang Desa, telah menyebabkan sebagian besar nama daerah, terutama dalam lingkup nagari, tidak lagi mempunyai makna sebagaimana yang dimaksudkan oleh namanya asalnya. Pada Seminar dan Lokakarya Revisi Nama Kabupaten Limapuluh Kota yang difasilitasi oleh Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Setdakab Limapuluh Kota di aula kantor Bupati di Sarilamak, awal November tahun lalu, Zuriati mengakui setiap nama tempat di Minangkabau mengandung identitas masyarakat

pemiliknya dan erat kaitannya dengan penamaan suku masyarakat dan perkembangan penduduknya, serta berhubungan dengan fungsi wilayah, penataan wilayah, dan peristiwa sejarah. “Nama Lima Puluh Kota merupakan nama untuk Limo Puluah Koto yang sudah diindonesiakan. Dalam bahasa Minangkabau, kata koto memiliki makna pemukiman otonom menurut adat Minangkabau dan nama salah satu suku dalam masyarakat Minangkabau,” jelas Zuriati, dalam acara yang dihadiri Bupati, Ketua DPRD, Sekdakab, anggota DPRD, pimpinan SKPD, camat dan para wali nagari, organisasi masyarakat, dan para tokoh masyarakat itu. Dijelaskan Zuriati, dalam tambo yang diketahui masyarakat, nama Lima Puluh Kota berasal dari peristiwa kedatangan satu rombongan yang terdiri atas 50 (lima puluh orang) dari Pariangan Padang Panjang untuk membangun sebuah pemukiman yang baru. Namun dalam perjalanan rombongan berkurang lima orang, sehingga hanya ada 45 (empat puluh lima) yang akhirnya bermukim di daerah

Pemkab Inginkan Reformasi Birokrasi yang Lebih Terarah

B

upati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengatakan, dengan telah keluarnya Peraturan Bupati Nomor 762 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota, diharapkan pelaksanaan reformasi birokrasi dapat lebih terarah. “Saya harapkan para kepala SKPD serius melaksanakan reformasi birokrasi pada SKPD masing-masing,” tegas Bupati Alis Marajo dalam acara sosialisasi Keputusan Bupati Nomor 762 Tahun 2011 dan penandatanganan internalisasi komitmen Kepala SKPD untuk pelak-

sanaan reformasi birokrasi yang dipusatkan di aula Kantor Bupati Limapuluh Kota kawasan Bukik Limau Sarilamak, Rabu (21/12). Bupati menginstruksikan kepada seluruh Kepala SKPD untuk menjadi motivator perubahan di lingkungan SKPD masingmasing, karena Pemkab Limapuluh Kota sendiri menargetkan perubahan sampai dengan tahun 2014. “Mari kita sukseskan program reformasi birokrasi agar Kabupaten Limapuluh Kota menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bebas dan bersih dari KKN, mampu mel-

tersebut. “Artinya dalam konteks cerita ini, kata lima puluh jelas merujuk kepada jumlah orang dan tidak menyebut kata koto. Oleh karena dalam bahasa Minang sendiri, kata koto sebagai kata penjelas dalam nama Limo Puluah Koto, menurut saya menjadi kabur maknanya,” tambah Zuriati lagi dalam acara tersebut. Hal ini, menurut Zuriati, sangat beralasan karena dalam naskah UU Minangkabau atau dalam naskah Tambo Minangkabau yang ditulis pada akhir abad 18 M dan awal abad 19 M dalam aksara Arab, nama Lima Puluh disebut dengan ranah yang dipakai ketika bercerita tentang “laut pun menyentak surut jua kan jauhnya. Maka ditumbuhkan Allah Ta’ala jurai tiga jurai dari atas Gunung Berapi. Sejurai ke Lubuk Agam, sejurai ke Ranah Lima Puluh, sejurai ke Ranah Tanah Datar.”. Begitu juga dalam pasal tentang luhak nan tigo, nama Limo Puluah Koto atau Limo Puluh Kota juga tidak ditemukan, sebagaimana dalam kutipan “Pasal pada menyatakan ada pun luhak nan tiga perkaranya, pertama Luhak Tanah Datar, kedua Luhak Agam, ketiga Luhak Ranah Lima Puluh, airnya manis ikannya banyak, buminya tawar. Dan seperti demikian hamba Allah ibaratnya. Ada pun, luhak nan tua ialah Luhak Tanah Datar, nan manangah Luhak Agam, nan bungsu ialah Luhak Ranah Lima Puluh..”. Menanggapi rencana revisi nama Kabupaten Lima Puluh Kota, Zuriati menganggap hal ini penting dilakukan. “Sebagai sumber tertulis dan cukup tua, naskah UU Minangkabau dan naskah Tambo

ayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, serta memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara”, seru Bupati. Menurut Bupati Alis Marajo, reformasi birokrasi merupakan sebuah perubahan secara formal, terencana, dan disengaja terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang mencakup aspek organisasi (kelembagaan), sistem dan prosedur kerja (ketatalaksanaan), sumber daya aparatur (PNS = pegawai negeri sipil), peraturan perundang-undangan daerah, akuntabilitas, dan pengawasan. “Secara nasional, pelaksanaan reformasi birokrasi dilakukan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi 20102025 yang menyatakan seluruh pemerintah daerah di seluruh Indonesia wajib melaksanakan reformasi birokrasi serta Peraturan Menteri Negara PAN Nomor 20 tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 20102014 yang mengharuskan setiap pemerintah daerah mempunyai

Minangkabu patut dijadikan sumber pertimbangan. Berkenaan dengan itu, maka Ranah Limo Puluah patut dipertimbangkan sebagai pengganti nama Lima Puluh Kota, yang dapat menunjukkan identitas Minangkabau,” pungkas Zuriati. Kalau Zuriati menilai perubahan nama kabupaten penting dilakukan karena dapat menunjukkan identitas Minangkabau, lain halnya dengan pendapat Mustika Zed dari Pusat Kajian Sosial-Budaya dan Ekonomi (PKSBE), Fakultas Ilmu-ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang. Mustika menuturkan, apapun argumennya, selaku pribadi ia sangat menghargai pergantian nama baru. Namun implikasi perubahan nama itu perlu dipikirkan jauh ke depan. “Perlu kajian mendalam, karena masih banyak pembangunan yang perlu mendapatkan prioritas untuk kepentingan masyarakat banyak,” katanya. Pertanyaannya, menurut Mustika, apakah Pemkab Limapuluh Kota sudah mempertimbangkan dan menghitung biaya ril yang akan ditimbulkan akibat perubahan nama tersebut? Berapa banyak papan yang akan diturunkan, diganti dengan yang baru, berapa ton pula kertas “ber kop” yang harus dibuang dan diganti baru? “Jika tersedia biayanya itu adalah ‘uang rakyat’ bukan dana gratis dari pusat, kecuali Pemkab dan DPRD Kabupaten Limapuluh Kota menganggapnya urgen dan prioritas memiliki nilai tambah di balik perubahan nama, sehingga ada kesediaan tidak menerima gaji selama sekian bulan, sampai dana mencukupi untuk menutupi anggaran yang diperlukan,“ ujar Mustika Zed.(yosarika)

dokumen road map reformasi birokrasi dengan jangka waktu lima tahun,” katanya. Pemkab Limapuluh Kota, tambah Bupati Alis Marajo, melahirkan Keputusan Bupati Limapuluh Kota Nomor 762 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Peraturan Daerah tentang RPJM Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 20102015, dan penyusunan Peraturan Bupati tentang Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota. “Internalisasi komitmen pelaksanaan reformasi birokrasi pada Pemkab Limapuluh Kota merupakan perwujudan komitmen bersama kepala SKPD untuk melaksanakan perubahan dalam bentuk program dan kegiatan reformasi birokrasi untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dan peningkatan kepercayaan masyarakat,” tambahnya. “Reformasi birokrasi akan dilaksanakan dengan semangat bekerja keras, bergerak cepat, dan

bertindak tepat.” Peserta yang menandatangani internalisasi komitmen pelaksanaan reformasi birokrasi ini adalah sekretaris daerah, Inspektur Kabupaten Limapuluh Kota, kepala badan/dinas/kantor/bagian dan camat se-Kabupaten Limapuluh Kota. Secara simbolis, penandatanganan internalisasi komitmen pelaksanaan reformasi birokrasi oleh Asisten Administrasi Umum dan beberapa kepala badan/dinas/ kantor/bagian, disaksikan Bupati dan seluruh peserta sosialisasi. Menurut Drs. Aimel Nazra, M. Si, ketua panitia penyelenggara, penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta pemahaman tentang pelaksanaan reformasi birokrasi pada Pemkab Limapuluh Kota serta menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan agen perubahan pada setiap SKPD dalam jajaran pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota. (yosarika)


13

15 JANUARI 2012

KULINER

NO.73/X/2012

Menguak Sejarah Sate Dangung-Dangung

d nguang• Sate Da

Pernah Hendak Dipatekan, Tapi Tak Jadi

. anguang

“Kadang, ada yang bilang, kalau sate dangung-dangung yang di sana tidak enak. Padahal yang jualan itu, bukan keluarga kami. Jadi seolah-olah memburukkkan nama baik Sate Dangung- Dangung.”

S

IAPA yang tidak kenal dengan sate dangung-dangung? Ini sebuah produk kuliner yang telah memasyarakat, bahkan sudah menasional. Pertama dihasilkan oleh masyarakat Dangung-dangung, Kabupaten Limapuluh Kota, saat ini wilayah peredaran sate itu tidak hanya lokal Limapuluh Kota, bahkan sudah merambah sejumlah daerah di Tanah Air. Ini awal mula sejarah sate dangung-dangung. Yaitu, dimulai ketika seorang lelaki yang pergi merantau ke daerah DangungDangung, yang terjadi pada awal 1940. Lelaki yang bernama Mak Ayiak ST Baringin itu berasal dari Bukittinggi, tepatnya kawasan Magek. Kemudian beliau berkeluarga dan punya anak. Usaha sate terus berjalan, seiring anaknya yang tambah besar.

• Sate Danguang - Danguang

Meski pencetus sate dangung-dangung ini berasal dari daerah Magek Bukittinggi, namun Mak Ayiak tetap menamai satenya dengan sate dangung-dangung, disebabkan karena Mak Ayiak telah lama berkiprah di Dangung-Dangung. Seiring perkembangan zaman, usaha Mak Ayiak terus meroket. Dalam sehari sampai habis 2.000 ketupat. Suatu angka yang cukup besar bila dihabiskan dalam sehari. Kepiawaian dalam membuat sate diturunkan Mak Ayiak kepada anak-anaknya sehingga semua anak Mak Ayiak punya usaha sate. Bahkan belakangan dilanjutkan oleh cucu-cucunya. Tidak hanya sebatas pada anak dan cucu, keponakan juga ikut andil dalam usaha sate dangung-dangung sehingga hampir seluruh keluarga besar Mak Ayiak menjadikan usaha dagangan sate sebagai sumber mata pencarian.

Pada 1993 Mak Ayiak meninggal dunia. Meski demikian, keahliannya memasak sate terus dikembangkan oleh anak, cucu serta keponakan beliau. Mak Iciak, keponakan Mak Ayiak yang meneruskan jejak mamaknya, kepada Sinamar di Jorong Kubang Tungkek, Kenagarian Guguk VIII Koto, Kecamatan Guguak, mengaku usahanya yang diilhami oleh keahlian almarhum mamaknya, terus berkembang. Dijelaskan, tiap pagi dari Kubang Tungkek dan sekitarnyo tercatat 25 garendong sate yang menyebar menemui para pembeli. “Tetap habis,” katanya. Terkadang ada juga di antara gerobak sate itu yang dagangannya tersisa, tapi tidak seberapa. Terhitung sejak Lebaran tahun lalu, menurut Mak Iciak, dagangan satenya agak tersendat. Kendati demikian, ke-25 gerobak satenya tetap beroperasi tiap hari. Apakah tidak ada rencana mematenkan nama sate dangung-dangung? Pak Izal, suami Mak Iciak menjelaskan, dulunya memang sudah ada rencana untuk mematenkan nama sate itu. Tapi karena sebagian keluarga keberatan masalah urusan dan pembiayaan, maka sampai saat ini belum juga dipatentkan. “Padahal, jika tidak dipatenkan, siapa saja bisa meniru usaha tersebut,” akunya, “Kadang maleh kami karono ado nan nyobuk, sate donguang-dongung nan di situ ndak lomak. Padahal nan manggaleh itu, ndak keluarga kami do. Jadi kadang mamburu’an namo sate donguang-donguang sajo” (Kadang, ada yang bilang, kalau sate dangung-dangung yang di sana tidak enak. Padahal yang jualan itu, bukan keluarga kami. Jadi seolah-olah memburukkkan nama baik sate dangung- dangung),” ujar Mak Iciak yang punya nama asli Tuti itu. Di daerah Kubang Tungkek dan Dangung-Dangung, pada hari Lebaran punya tradisi untuk memasak sate. Hampir setiap rumah menyediakan sate. Dan hal ini telah menjadi tradisi bagi masyarakat Kubang Tungkek dan Dangung-Dangung. Kurang lengkap rasanya jika di rumah tidak ada sate yang akan disuguhkan untuk para tamu. Pada awalnya dulu, jualan sate hanya dengan jalan kaki. Kemudian berkembang dengan memakai sepeda. Dan sekarang memakai sepeda motor. Sate dangungdangung juga banyak yang jualan di pasar tradisional dan pasar Payakumbuh. Selain itu, sate dangung-dangung juga melayani untuk acara pesta. Apakah Anda sudah pernah mencobanya? (srirahmi)


14

15 JANUARI 2012

SEKILAS INFO

NO.73/X/2012

Bupati Resmikan Gedung Pelayanan Disdukcapil PAYAKUMBUH - Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo meresmikan pemakaian gedung pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ny.Rismawati Alis Marajo. Gedung itu berlokasi di komplek perkantoran Bupati lama, di samping Kantor TP PKK Kabupaten Limapuluh Kota, di Payakumbuh. Acara syukuran dan silaturrahmi sekaligus peresmian dan pembukaan pemakai gedung pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil, dihadiri oleh Ketua DPRD diwakili Syafaruddin Dt.Bandaro Rajo, Asisten dan Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota, para pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dan tokoh masyarakat dari berbagai nagari dan Kecamatan se-Kabupaten Limapuluh Kota. Bupati Alis Marajo dalam sambutannya mengatakan, Pemkab Limapuluh Kota mengucapkan selamat dan bangga atas berdinya

gedung pelayanan Disdukcapil Sipil yang baru diperbaiki atau direhabilitasi. ”Kami berharap ke depan akan lebih baik lagi dari segi pelayanan terhadap masyarakat yang berurusan masalah KTP, KK dan akta kelahiran, yang tentu saja sangat membutuhkan ruangan dan tempat yang memadai,” katanya. Ketua DPRD Limapuluh Kota yang diwakili Syafaruddin Dt.Bandaro Rajo minta agar Disdukcapil dapat memberi manfaat yang maksimal bagi masyarakat di daerah ini, dan terus berupaya meningkatkan program mensosialisasikannya terhadap masyarakat banyak, yang semuanya bertujuan agar Disdukcapil benar-benar dirasakan manfaat atau keberadaannya oleh masyarakat luas. Sementara Kadis Dukcapil H. Azfrizal Azis SH menyebutkan, dalam upaya penjabaran visi tertib administrasi kependudukan, diwujudkan melalui tiga program strategi nasional, yang terdiri dari pemutakhiran

• Peresmian Gedung Pelayanan DISDUKCAPIL.(f/herfa)

data penduduk, penertipan nomor induk Indonesia yang telah ditetapkan pemerintah kependudukan dan penerapan KTP elek- melaksanakan e-KTP pada 2012,” katanya. tronik (e-KTP). “Limapuluh Kota merupa- (edi.s) kan salah satu dari 300 kabupaten/kota di

Dirikan Gedung Sekretariat Baru PADANG - Persatuan perantau asal Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh yang tergabung dalam Gonjong Limo akan mendirikan sekretariat baru di kawasan by pass Padang. Pembangunan tersebut dipicu atas inisiatif perantau sebagai upaya untuk mengembangkan kiprah Gonjong Limo untuk ke depan. “Selain itu, pembangunan tersebut bertujuan untuk menyambut tamu, khususnya dari dunsanak yang berasal dari Limapuluh Kota dan Payakumbuh,” ujar Wakil Ketua Gonjong Limo, Limapuluh Kota dan Payakumbuh, Ganefri. Ia mengatakan, pembangunan gedung itu diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp1,8 miliar, yang mencakup ruang per-

temuan, ruang tamu dan juga akan dibuat semacam asrama untuk mahasiswa, khususnya yang berasal dari Limapuluh Kota dan Payakumbuh. Ditambahkannya, rencana pembangunan sekretariat mendapat respon yang baik dari pihak Pemkab Limapuluh Kota dan Pemko Payakumbuh. Sehingga, ada lampu hijau untuk Gonjong Limo mempercepat dimulainya pembangunan tersebut. “Memang dana untuk bangunan tersebut diharapkan ada suntikan dari pihak pemkab/pemkot. Namun, itu untuk merangsang perantau dari dua daerah tersebut untuk ikut berpartisipasi mengembangkan SDM,” katanya.(edi.s)

• Pemuda Pancasila Kabupaten Limapuluh Kota.

PP Agendakan Ekonomi Kerakyatan

SARILAMAK - Majelis Pimpinan oleh lalu dimanfaatkan secara baik dan Cabang Pemuda Pancasila (PP) Ka- benar, apalagi bekerja sama dengan bupaten Limapuluh Kota bakal mem- koperasi yang ada, bukan tidak mungprogramkan pemberdayaan kin dalam beberapa tahun ekonomi masyarakat nagari mendatang, perekonomian yang dilaksanakan melalui bermasyarakat meningkat,” bagai kegiatan. Program itu seujarnya. bagai kiprah generasi penerus Menurut Syamsul, seperti bangsa untuk terus berbuat dilansir BAKIN News, sebedemi kepentingan daerah dan lum merumuskan kegiatan masyarakat daerah ini. dan berkiprah di tengah“Kalau memungkinkan, kita tengah masyarakat yang akan melibatkan perantau. akan dilaksanakan pada Mereka disamping mempu2012 ini, pengurus cabang nyai ilmu pengetahuan yang PP Limapuluh Kota akan memadai, juga punya kemammelengkapi unsur kepenpuan lain sebagai pejuang yang • Syamsul Mikar, Ketua gurusan di seluruh kecamahandal,” ungkap Ketua PP Li- PP Limapuluh Kota tan, nagari dan jorong terle(f/herfa) mapuluh Kota, Syamsul Mibih dahulu.(edi.s) kar. “Jika potensi mereka per-

Solok Bio-Bio Butuh Infrastruktur • Pananaman Pohon oleh TNI dan PTPN V.(f/herfa)

TNI-PTPN VI Tanam 12 Ribu Pohon PANGKALAN – Kodim 0306 Limapuluh Kota dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Unit Usaha VI Pangkalan melakukan penanaman pohon di tebing maupun pinggir jalan Pangkalan-Kapur IX sepanjang Sabtu (3/12) siang. Diketahui, ruas jalan dari Kecamatan Pangkalan menuju Kapur IX, terutama di Gunuangmalintang, dilaporkan sangat rawan diterpa longsor. Dandim 0306 Limapuluh Kota Letkol Inf Isdon Handokko melalui Danramil 02 Pangkalan Kapten Joni Forta mengatakan, pohon yang ditanam TNI bersama PTPN VI di tebing maupun di pinggir jalan Pangkalan-Kapur IX mencapai 1.500 batang. Selain di jalan Pangkalan menuju Kapur IX, Kodim 0306 juga menanam sekitar 5.000 pohon di seluruh

Limapuluh Kota. Penanaman pohon itu dikordinir 8 Koramil dengan melibatkan ratusan Babinsa dan masyarakat nagari maupun jorong. Manager PTPN VI Pangkalan Sukrial Lubis didampingi Asisten Afdelling I Heri Kurniawan, Asisten Afdelling II Sustrio Sosiawan, Kepala TU Afrizon, Kepala Pabrik Rahmad Safeudin dan bagian humas Zainudin, mengaku senang bisa bekerjasama dengan TNI dalam menjaga keseimbangan alam. ”Sebelum menanam 1.500 pohon bersama TNI, kami melalui program Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan, juga telah menanam 10.500 batang pohon di Nagari Gunuangmalintang,” kata Sukrial Lubis.(edi.s)

SOLOK BIO-BIO – Mulyadi, Wali Nagari Solok Bio-Bio, Kecamatan Harau, mengatakan bahwa di tengah kemajuan pembangunan, nagari yang dipimpinnya dihadapkan dengan sejumlah keterbatasan infrastruktur jalan dan jembatan yang menyulitkan warga setempat untuk melakukan interaksi sosial dan kegiatan perekonomian. Dicontohkan Mulyadi, kondisi jalan atau jembatan di Solok Bio-Bio

sekarat, bahkan masih ada yang jalan tanah. Di antaranya jalan dari Jorong Bio-Bio menuju Sungairambai sepanjang 2,3 km, jalan dari Jorong Bio-Bio ke Sungaidata Nagari Harau sepanjang 4 km, jalan dari Solokdalam ke Nagari Gurun sepanjang 4 km, dan jalan dari Solok Bio-Bio ke Taehbukik sepanjang 2 kilometer. “Kemudian, jalan dari Solok Bio-Bio ke Kototinggi, Kubangbalambak, Nagari Mungka sepanjang 8 kilometer.

“Jalan-jalan tersebut kondisinya masih tanah. Pembangunannya sudah kita usulkan lewat Musrenbang dan tetapkan lewat RPJM nagari, tapi belum terealisir,” kata Mulyadi. Ia berharap, di tangan Bupati Alis Marajo, jalan-jalan tersebut dapat dibangun. Begitupula 2 jembatan yang masih jembatan kayu. Yakni, jembatan KaikKaik sepanjang 4 meter dan jembatan Tan Bio-Bio sepanjang 5 meter. (muhammad)


15

15 JANUARI 2012

SEKILAS INFO

NO.73/X/2012

• Bupati serahkan beasiswa dalam rangka HAB Kemenag ke-66. (f/herfa)

dipusatkan di Bumi Perkemahan Taram, Kecamatan Harau, Rabu (1/4). Dalam kesempatan itu, Bupati membacakan amanat tertu• Bupati bacakan Amanat Menteri Agama RI saat Upacara HAB Kemenag.(f/herfa) lis Menteri Agama RI Surya Dharma Ali. Dalam upacara yang dihadiri Kepala SKPD, Forkominda, Camat Harau, seTARAM – Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. luruh staf Kemenag, dan diikuti oleh sejumlah siswa Sori Marajo menjadi irup (inspektur upacara) peringatan Madrasah se-Kabupaten Lima Puluh Kota, Bupati menHAB (Hari Amal Bakti) Kementerian Agama ke-66 yang gatakan bahwa upacara dilaksanakan untuk mengingat

Bupati Irup HAB Kemenag ke-66

• Suasana HAB Kemenag ke-66. (f/herfa)

kejadian 66 tahun yang lalu saat Kementerian Agama resmi berdiri atas usulan sejumlah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang menginginkan adanya sebuah kementerian yang khusus menangani masalah agama. HAB Kemenag ke-66 tingkat Limapuluh Kota diisi dengan Porseda tingkat Madrasah, dari tanggal 30 Desember 2011 hingga 3 Januari 2012. Porseda diikuti 850 siswa dari Madrasah Ibtidiyah (setingkat SD), Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP), dan Madrasah Aliyah (setingkat SMA), yang mempertandingkan empat cabang olahraga, yaitu cabang olahraga, seni, agama, dan Kepramukaan.(edi.s)

Digelar, Bimtek Keprotokolan

• Kapolres Payakumbuh, Drs. H. Saptono Erlangga. (f/herfa)

Jabatan Kapolres Diserahterimakan PAYAKUMBUH – Jabatan Kapolres Payakumbuh diserahterimakan dari pejabat lama AKBP Drs. H. Saptono Erlangga Waskitoroso kepada pejabat baru AKBP Ano Munato SH SIK di halaman Mapolres Payakumbuh di Jalan Pahlawan, Kamis (15/12). Tampak hadir Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo, Wakil Wali Kota Payakumbuh H Syamsul Bahri, Ketua DPRD Payakumbuh Wilman Singkuan, dan undangan lainnya. Dalam kesempatan itu, diberikan ID Card khusus kepada insan pers yang aktif bertugas dan mengawal kinerja Polri di Polres Payakumbuh. Yaitu kepada Fajar Rillah Vesky (Padang Ekspres), Bayu Tullah Vesky (Singgalang), Aking Putra Yunanda (Posmetro Padang), Dodi Syahputra (Haluan), Meddy Suheldi (Rakyat Sumbar), Edward Chaniago (Tri Arga TV), Wahyu Taram (Pass TV) dan Juned (Pass TV). Menurut Saptono, berdasarkan UU RI Nomor 2 Tahun 2002, tugas kepolisian adalah dalam lingkup pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. “Peran dan fungsi pers sangat kami harapkan menjadi mitra kami terus mensukseskan kemitraan polri dan masyarakat,” tambah Saptono lagi.(edi.s)

Masyarakat Ucapkan “Terimakasih”

SARILAMAK - Sebanyak 75 orang dari utusan masing-masing SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota diberikan bimbingan teknis (bimtek) tentang keprotokolan, yang dibuka secara resmi oleh Bupati yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Limapuluh Kota Drs. Don Adonis di Hotel Mangkuto. Bupati yang diwakili Don Adonis, mengatakan ketentuan umum keprotokolan sangat penting diketahui, karena keprotokolan dilaksanakan untuk mendukung terselenggaranya suatu acara berjalan tertib, khidmat, rapi, lancar dan teratur dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Selain itu, keprotokolan juga merupakan unsur penting untuk menentukan sukses atau tidaknya suatu acara. Hal ini juga harus diketahui oleh semua pihak yang terlibat dalam acara tersebut. Kabag Humas dan Protokol Muham-

Gelar Kemah Bakti dan Karya

• Bimbingan Teknis Keprotokolan di Lingkungan Pemkab Limapuluh Kota. (f/herfa)

mad S. SPd, melaporkan, pelaksanaan bimtek keprotokolan bertujuan untuk memberikan pengetahuan teknis tentang keprotokolan, yang dijelaskan dalam UU No. 9/2010 tentang Keprotokolan, sehingga acara-acara resmi

TARANTANG - Gudep (Gugus Depan) tingkat SMP, MTsN dan SMA beserta SMK se- Kabupaten Lima Puluh Kota menghelat perkemahan bakti dan karya di Medan Nan Bapaneh Tarantang Nagari Tarantang, Kecamatan Harau. Perkemahan bersamaan menyambut tahun baru 2012 itu, berlangsung tiga hari, Jumat, Sabtu dan Minggu (30/12 sampai 1/1), dibuka Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Lima Puluh Kota, Drs. Asyirwan Yunus. Peserta perkemahan bersama ini, sebut Kabag Humas Pemkab Limapuluh Kota, M. Siebert, adalah anggota pramuka tingkat siaga, penggalang dan penegak dari SMP,MTsN,

yang diselenggarakan SKPD atau instansi lainnya yang menghadirkan pejabat pemerintah, atau pejabat lainnya dapat berjalan tertib dan teratur serta memperhatikan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku.(edi.s)

SMA dan SMK se-Kabupaten LimapPuluh Kota. Jumlah peserta sebanyak lebih kurang 570 orang, baik pramuka putera maupun pramuka puteri. Pada acara pembukaan selain dihadiri langsung oleh Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Drs.Asyirwan Yunus yang Juga Wakil Bupati Lima Puluh Koto itu, terlihat pula saursepuh pramuka Ismardi yang juga mantan Ketua DPRD Limapuluh Kota, Kepala Dinas Pendidikan Indra Kesuma dan bersama undangan lainnya. Termasuk para pembina masing-masing gugus depan, sejumlah tenaga pendidik dan beberapa tokoh masyarakat.(ica)

Satpol PP Rakor di Lembah Harau Lembah Harau - Sebanyak 46 orang utusan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kabupaten/kota se-Sumatera Barat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Polisi Pamong Praja se-Sumatera Barat ke IV di Echo Homestay Lembah Harau, yang dihadiri Bupati Limapuluh Kota dan Kepala Pol PP Sumatera Barat, Ir. Edi Aradial MBA. Kepala Pol PP Sumbar, Edi Aradial, mengatakan dalam UU 32/2004 ten-

KOTO ALAM – Masyarakat Kanagarian Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Kotobaru, mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Limapuluh Kota yang telah menganggarkan dana untuk pengaspalan jalan yang menghubungkan tiga jorong di dalam kanagarian tersebut. “Perbaikan jalan itu sangat membantu masyarakat,” kata M. Yunus, 63. Menurut pemuka masyarakat Nagari Koto Alam itu, dari tiga jorong di na-

tang Pemerintah Daerah, Satpol PP merupakan perekat dalam pemerintah daerah, unsur terdepan dalam penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, menegakkan peraturan daerah, serta keputusan kepala daerah lainnya. “Meski berat, namun Satpol PP harus dapat melaksanakan dengan sebaik-baiknya agar tidak menghambat pelaksanaan pembangunan,” kata Edi. Bupati Limapuluh dr. Alis Marajo

gari itu, dua di antaranya merupakan kawasan sentra pertanian masyarakat, yaitu Koto Tangah dan Koto Ronah. Jalan yang diaspal itu menghubungkan kedua jorong itu dengan jalan Lintas Sumatera yang melewati Koto Alam. “Masyarakat tidak susah-susah lagi mengangkut komoditas pertanian yang dihasilkan,” tambah Yunus. Sebelum diaspal, kondisi jalan tersebut terbilang sangat parah. Selain badan ja-

Sori Marajo menyambut baik kegiatan Rapat Koordinasi Polisi Pamong Praja se-Sumatera Barat ini. Karena kegiatan ini dimaksudkan sebagai forum komunikasi dan koordinasi antara Satpol PP se-Sumatera Barat dalam upaya sinkronisasi program kerja serta evaluasi kesiapan Satpol PP di daerah selaku garda terdepan pemerintah daerah dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.(edi.s)

lan yang terbilang sempit, kondisi fisik jalan juga berlubang di sejumlah titik. Jangankan kendaraan dari jenis roda empat, bahkan kendaraan roda dua pun harus ektrahati-hati untuk melewatinya. Banyak masyarakat yang mengeluhkan kondisi jalan saat itu karena menghambat kegiatan sosial dan perekonomian mereka. “Untung Pemkab Limapuluh Kota cepat tanggap,” ujar Yunus. (muhammad)


C M Y K 16

15 JANUARI 2012

PROFIL

NO.73/X/2012

Rani Agustina Putri :

Mau Sukses? Jangan Pernah Berhenti Belajar”

S

atu hal yang pasti, dan merupakan bagian dari hukum alam yang tidak bisa dielakkan oleh siapapun, yaitu tingkat persaingan di berbagai bidang kehidupan ke depan makin tajam sejalan dengan pertambahan populasi penduduk bumi. Lengah di masa muda, satu misal, bukan tidak mungkin akan menjadi sumber penyesalan yang berkepanjangan di kelak kemudian hari. Rani Agustina Putri tidak mau seperti itu. Ia mengutip hadist Nabi Muhammad, yang meminta umatnya memanfaatkan perjalanan waktu dengan kegiatankegiatan yang bermanfaat dan berguna agar kelak tidak termasuk ke alam kelompok manusia yang menyesal. “Menyesal belakangan itu tidak berguna,” katanya. “Tapi banyak di antara kita yang tidak menyadari hal itu,” katanya kepada Sinamar, belum lama ini. Makanya, di tengah berbagai kesibukan di bidang seni yang dicempunginya, perempuan kelahiran Situjuh pada 7 Agustus 1993 ini masih menyempatkan diri menuntut ilmu di UNP (Universitas Negeri Padang) Jurusan Sendratasik. “Ya, kita memang dituntut pandai-pandai membagi waktu agar antara hobi dan studi (pendidikan) tidak ada yang dikorbankan,” tambah alumnus SMA Negeri 1 Situjuh Limo Nagari itu. Rani –begitu ia akrab disapa—memegang teguh prinsip tidak ingin hanyut atau larut oleh kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat. “Hura-hura itu terkadang perlu juga, tapi jangan sampai menyita waktu,” katanya. Hura-hura yang bermuatan positif, dalam pandangan Rani, salah satu bagian dari cara untuk menempatkan diri sebagai makhluk sosial agar tidak terisolasi dari pergaulan masyarakat luas. “Tapi jangan sampai membuat kita terlena,” ujarnya. Dengan kata lain, dijelaskan oleh Rani, hura-hura harus diposisikan sebagai bagian dari refreshing dan bagian dari upaya menempatkan diri di tengah lingkungan sosial. “Jangan

sampai kita larut oleh kegiatan hurahura, lalu mengabaikan hal-hal yang bersifat substansial. Saya pikir cara seperti itu hanya akan membuat kita merugi,” tambahnya. Bagi Rani, sebuah upaya dalam mengisi masa muda antara lain adalah membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan ket-

“Jangan sampai kita larut oleh kegiatan hura-hura,

lalu mengabaikan hal-hal yang bersifat substansial. Saya pikir cara seperti itu hanya akan membuat kita merugi.

erampilan yang bermanfaat. “Agar ke depan kita punya pegangan,” ulasnya. Rani mengaku sering melihat mereka yang seakan “terlunta-lunta” di hari tua lantaran tidak memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi hari tua. “Saya pikir bekal hidup yang baik adalah ilmu pengetahuan dan keterampilan,” katanya. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang cukup, ditambah dengan dasar-dasar ilmu agama, sambung Rani, seberat apa pun tingkat persaingan hidup yang akan dihadapi, niscaya akan bisa dilalui dengan baik. Kalau seandainya dengan bekal yang ada tidak diterima di lembaga-lembaga seperti menjadi PNS (pegawai negeri sipil) atau karyawan perusahaan, “Kita kan bisa buka usaha sendiri dengan jalan berwirausaha,” sambungnya. Banyaknya calon usahawan muda yang seakan patah di tengah jalan, dalam pandangan Rani, itu bukan bersebab nasib baik yang tidak memihak,

tapi lebih kepada semangat dan motivasi diri yang bersangkutan yang tidak terlalu kuat. Sebab, menurut Rani, bidang kehidupan apapun yang digeluti, di sana pasti menanti tantangan, berat atau ringan. “Tugas kita adalah melewati tantangan itu,” tandasnya. Apalagi, tambah Rani, saat ini pemerintah –baik pusat maupun daerah— terus memberi kesempatan yang luas bagi kaum perempuan untuk berkiprah dan menunjukkan jati dirinya. “Tinggal lagi kita kaum perempuan, sejauhmana mampu memanfaatkan peluang yang ada,” katanya. Bahkan Rani menilai, antara perempuan dan lawan jenisnya sudah memiliki kesempatan yang sama di semua bidang kehidupan. Rani mengaku bangga dan kagum terhadap perempuan yang mampu berkiprah di berbagai lingkup pengabdian. “Memang sudah saatnya perempuan harus bisa menunjukkan kebolehannya,” kata Rani. Dengan cara seperti itu, ulasnya, diharapkan perempuan tidak lagi dipandang dengan sebelah mata, terutama oleh lawan jenisnya, dan dianggap hanya pintar untuk urusan dapur, sumur , dan kasur saja. Rani punya pandangan tersendiri tentang itu. Dikatakan, seringnya terjadi

kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), antara lain ditengarai karena sebagian kaum laki-laki memandang remeh kemampuan perempuan. “Perempuan diposisikan seakan hanya mampu mengurus hal-hal yang tidak penting saja,” ucapnya. Sementara tanggung jawab yang lebih berat diposisikan sebagai beban laki-laki. Makanya, begitu terjadi sedikit persoalan di tengah sebuah rumah tangga, kaum laki-laki atau suami cenderung menyalahkan sang isteri, dan menganggap kondisi demikian terjadi karena ketidakmampuan sang isteri. “Ini kan tidak fair,” beber Rani. Sebab, belum tentu persoalan di sebuah rumah tangga disebabkan oleh ketidakmampuan sang isteri. “Tapi kenapa malah sang isteri yang sering menjadi korban?” ujarnya, mempertanyakan. Makanya, Rani mengimbau kepada kaumnya kalangan perempuan untuk terus berupaya mengasah diri dan kemampuan agar kelak memiliki bekal sebelum melangkah ke jenjang rumah tangga. Sebab, seorang isteri yang telah memiliki bekal yang cukup sebelum menginjak jenjang rumah tangga, begitu telah memiliki suami diyakini tidak lagi dipandang sebelah mata oleh pasangannya.(mamad)



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.