CMYK
www.limapuluhkotakab.go.id
17 - 31 Januari 2012
No.74/X1/2012
Mengebut Target e-KTP
Bakal Diterbitkan Pergub Peristiwa Situjuh
Wabup Bantu Korban Longso r Batu Kapur Halaman 15 Sejumlah Infrastruktur Perlu Perhatian Serius Halaman
6
Halaman
Lubuk Batingkok Sangat Butuh Infrastruktur
Petani Ikan Berharap Kredit Modal Halaman
7
Halaman
10
13
Ninik Mamak Agar Tingkatkan Pengetahuan
Halaman
12
2
BERANDA
17 - 31 JANUARI 2012
NO.74/XI/2012
TAJUK
Menyukseskan Program e-KTP
K
abupaten Limapuluh Kota ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri RI untuk melaksanakan program e-KTP alias KTP elektronik tahap II, yang pelaksanaannya meliputi 300 kabupaten/kota se-Indonesia. Karena mendapat kepercayaan, maka beban ini pun harus dipikul dengan penuh rasa tanggung jawab. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Limapuluh Kota, sebagai bemper terdepan dalam pelaksanaan program e-KTP, pun telah menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan program dimaksud. “Kita menyatakan siap mengebut pelaksanaan program e-KTP,” kata Kepala Disdukcapil Pemkab Limapuluh Kota, H. Azfrizal Aziz SH. Di Kabupaten Limapuluh Kota jumlah wajib KTP dan kepemilikan KTP ber-NIK di tercatat sebanyak 267.583 jiwa dari 389.519 penduduk yang tersebar di 13 kecamatan. Ini berdasarkan kondisi yang tercantum pada database Kependudukan Nasional Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Limapuluh Kota per 16 Januari 2012. Pada persiapan pelaksanaannya, Pemkab Limapuluh Kota menganggarkan dana Rp1,5 miliar untuk e-KTP. Sedangkan untuk perlengkapan berupa komputer, jaringan, server, dan peralatan lainnya langsung didatangkan dari pusat, di mana pada saat ini sebagian kecil sudah berada di kecamatan-kecamatan. Untuk operator terdiri dari 2 operator komputer untuk masing-masing sheef. Sebagai langkah awal, Disdukcapil sudah melakukan sosialisasi untuk tingkat aparatur yang mencakup camat, SKPD, dan wali nagari, dan tingkat kecamatan yang meliputi wali nagari, wali jorong, dan camat. Kegiatan sosialisasi lain adalah penyebaran informasi dengan cara membuat dan menyebarkan leaflet, brosur, spanduk, banner, billboard di kecamatan-kecamatan. Termasuk sosialisasi melalui radio dan media massa cetak. Program yang berlaku secara nasional ini mengandung maksud, yaitu setiap penduduk hanya memiliki satu kartu identitas, yang bisa dipergunakan untuk berbagai kepentingan lain seperti pengurusan SIM, NPWP, paspor dan lainnya. Dengan jalan itu, diharapkan kartu identitas ganda yang menimbulkan banyak dampak tidak baik, tidak lagi akan terjadi. Program ini juga dijadikan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi sebagai taruhan dari jabatan yang sedang diembannya. Menurut Mendagri Gamawan Fauzi, ia akan dengan kesatria menyatakan mengundurkan diri sebagai Menteri Dalam Negeri bila tidak mampu melaksanakan program e-KTP sesuai dengan tenggat waktu yang telah digariskan. Terlepas dari persoalan itu, sikap kita sebagai warga negara yang baik adalah siap mendukung untuk mensukseskan program tersebut, karena e-KTP kita yakini sebagai program yang dimaksudkan untuk kemaslahatan bersama. Bila program itu sukses, dampak-dampak negatif dari sistem KTP konvensional yang dikenal selama ini, diharapkan tidak terjadi lagi. Sebaiknya sikap mendukung yang kita tunjukan dilakukan dengan cara-cara pro-aktif. Bila merasa diri kita sudah saatnya memiliki KTP atau kartu identitas lainnya, tidak ada salahnya menyediakan waktu untuk mengurusnya. Jangan hanya menunggu petugas datang untuk mendata, atau hanya mau mengurus KTP dan lainnya pada saat dihadapkan dengan kondisi-kondisi tertentu saja.***
Sinamar TABLOID LUAK LIMO PULUAH
MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI
Penerbit : Bagian Humas dan Prtokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Limapuluh Kota
• Air terjun | Sarasah Tanggo yang mempesona (f/her).
ETALASE
O
Air Terjun Sarasah Tanggo
bjek wisata Air Terjun Sarasah Tanggo merupakan air terjun yang berlokasi di Kanagarian Sarilamak Jorong Taratak, 3 Km dari simpang Sarilamak, ibukota Kabupaten Limapuluh Kota. Mengunjungi air terjun Sarasah Tanggo ini merupakan wisata yang sangat mengasyikan. Suasananya masih alami karena di sekelilingnya terdapat hutan konservasi dan berbagai jenis satwa seperti burung dan hewan lainnya, sehingga dalam perjalanan yang bernuasa alami ini sambil mendengar kicauan burung, dari
DARI REDAKSI
J
kejauhan tampak puncak air terjun dan tebing terjal dengan ketinggian lebih dari 100 meter. Di samping itu juga dapat melihat berbagai aktifitas masyarakat seperti bertani, serta beternak ikan yang airnya berasal dari Sarasah Tanggo, ditambah suasana yang sangat menyejukkan dengan hamparan sawah yang menghijau. Airnya tak pernah kering walaupun di musim kemarau, meluncur jatuh melalui dinding batu yang berbentuk tanggo (tangga) diselingi sesekali siulan satwa-satwa kecil di sekitarnya.(mamad)
• Objek wisata | Sarasah Tanggo yang mempesona (f/her).
• Sarasah Tanggo | sejuk dan jernih serta mempesona (f/her).
Studi Banding ke Kampar
alan untuk keluar dari ketidaktahuan terhadap satu dan beberapa hal adalah dengan cara belajar. Bidal tua yang menyebutkan, tuntutlah ilmu, walau sampai ke Negeri Cina; menggambarkan bahwa untuk mengejar yang namanya ilmu, jangan sampai terkungkung oleh jarak dan waktu. Itulah yang dilakukan aparat Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota pada 20 sampai 21 Desember tahun lalu. Dipimpin oleh Kabag Humas dan Protokoler Muhammad S., yang juga sebagai Pemimpin Redaksi Tabloid ini, didampingi semua Kasubag di unit kerja itu, mereka melakukan kegiatan yang bertajuk studi banding ke Bagian Humas Setdakab Kampar, Provinsi Riau, di Bangkinang. Selain Muhammad S yang menjadi pemimpin rombongan, juga tampak ikut Kasubag Humas Edi Salman, Kasubag Protokoler Wiradinanta, serta Kasubag Dokumentasi dan Multimedia Indra Mulyadi. Sejumlah staf di bagian yang sama juga tampak ikut. Pertemuan dilangsungkan di kantor Bagian Humas Setdakab Kampar di komplek Kantor Bupati Kampar di Bangkinang. Di pihak tuan rumah, rombongan langsung disambut oleh Kabag Humas Pemkab Kampar Nasruni S.I.P. M.Si., yang didampingi oleh sejumlah Kasubag dan staf di unit kerja yang dipimpinnya. Nasruni terbilang pejabat senior di lingkup Pemkab Kampar, yang sudah hampir lima tahun mendapat kepercayaan menjadi Kabag Humas di lingkup Pemkab Kampar. “Banyak nilai tambah yang diperoleh dari studi banding itu,” kata Muhammad. Dijelaskan, dari forum tersebut pihaknya bisa belajar tentang bagaimana memanaj staf di lingkup Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota,
yang jumlah personilnya jauh di bawah ing ke Kampar, menurut Muhammad, kebutuhan. “Di Humas Kampar, mere- adalah pola kerja yang mereka bangun ka didukung oleh 40 personil yang kes- dengan para awak media yang bertugas emuanya berstatus PNS. Selain itu juga di daerah itu. “Sejauh ini, hubungan dilengkapi fasilitas yang memadai, sep- antara aparat Bagian Humas dengan erti memiliki 3 mobil dinas operasional, para awak media di daerah itu terjalin diluar kendaraan dinas Kabag Humas, dengan baik, dengan catatan tidak teruntuk peliputan kegiatan Bupati, Wakil jadi saling intervensi,” tambah MuhamBupati dan Sekda. Begitu juga dengan mad. peralatan dokumentasi seperti kamera Tapi diakui Muhammad, salah satu video, kamera foto dan recorder ber- nilai lebih Bagian Humas Pemkab Kampatokan dengan apa yang dipakai oleh par karena didukung anggaran yang humas Istana Negara” katanya. cukup besar melalui APBD, yang menDari Humas Pemkab Kampar, rom- capai Rp7 miliar/tahun. Dengan asubongan dari Limapuluh Kota juga mem- pan dana yang cukup besar, menurut pelajari media internal yang diterbitkan Muhammad, memungkinkan Bagian Bagian Humas Pemkab Kampar, yaitu Humas Pemkab Kampar bisa dengan Majalah Serambi Mekah. Terbit berka- gampang merealisasikan program-prola sekali sebulan, media milik Humas gram kerjanya. Pemkab Kampar itu terbit berwarna Muhammad sadar, karena APBD Li(full colour) setiap edisinya, dan sudah mapuluh Kota jauh di bawah Kampar, mampu eksis selama belasan tahun. maka tidak mungkin pula Bagian HuKebetulan, Bagian Humas dan Pro- mas dan Protokoler Pemkab Limapuluh tokoler Pemkab Limapuluh Kota juga Kota mendapat dana sebanyak yang memiliki media internal, yang diberi diterima Humas Pemkab Kampar tiap nama dengan Sinamar. Diterbitkan tahunnya. “Tentu kita terpaksa mendalam bentuk tabloid dengan ketebalan erapkan strategi skala prioritas, yang 16 halaman, umur Sinamar juga sudah disesuaikan dengan ketersediaan angterbilang lama, terbit sejak 2003, se- garan,” tambah Muhammad.(indra waktu Kebupatian Alis Marajo periode mulyadi) 2000-2005 . Terhitung awal 2012, frekuensi penerbitannya juga sudah ditingkatkan dari dua kali sebulan menjadi dua kali sebulan alias dwimingguan. Pelajaran lain yang bisa dipetik dari kunjun- • Bagian | Tim redaksi Sinamar dari Bagian Humas dan Protokoler Setkab Limapuluh Kota bersama tim redaksi majalah gan studi bandSerambi Mekah dari Bagian Humas Setkab Kampar. (f/ronal)
PELINDUNG Bupati Limapuluh Kota | Wakil Bupati Limapuluh Kota PENASEHAT Sekda Kabupaten Limapuluh Kota Asisten Administrasi Umum Sekda Limapuluh Kota PENANGGUNG JAWAB Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekda Limapuluh Kota PEMIMPIN REDAKSI Muhamad S | DEWAN REDAKSI Muhamad S (ketua),Edi Salman, Indra Mulyadi, Wiradinanta, Yossarika Syofyan, Mike Zaimy REDAKTUR PELAKSANA Edi Salman | REDAKTUR Indra Mulyadi, Wiradinanta | STAF REDAKSI Yossarika Syofyan, Mike Zaimy, Herpa Tamizi | REPORTER Heri Ronaldo | FOTOGRAFER Herpa Tarmizi | SEKRETARIS Iis Sugiarti | DISTRIBUTOR Eliza, Zulfadli KONTRIBUTOR Walinagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Limapuluh Kota | TATA LETAK/ARTISTIK Joni Indra ALAMAT REDAKSI Bagian Humas dan Protokoler Sekda Limapuluh Kota | Kantor Bupati Limapuluh Kota, Jl.Raya Negara PayakumbuhPekanbaru KM 10 Sarilamak 26271, Tlp.(0752) 7750447, Fax. (0752) 7750447, Email: tabloidsinamar@yahoo.co.id Web : www.limapuluhkotakab.go.id PERCETAKAN PT. Padang Graindo Mediatama (Isi di luar tanggungjawab percetakan) Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan.Dikirim via email : tabloidsinamar@yahoo.co.id
UTAMA
NO.74/XI/2012
17 - 31 JANUARI 2012
3
Mengebut Target e-KTP “ Perlu diketahui, seluruh persyaratan untuk pelaksaaan program e-KTP jauh sebelum waktu yang ditentukan sudah terpenuhi oleh Disdukcapil ” dr. Alis Marajo Bupati Kabupaten Limapuluh Kota
Drs. Asyirwan Yunus, M. Si Wakil Bupati Kabupaten Limapuluh Kota
• DISDUKCAPIL | pembuatan e-KTP di kantor DISDUKCAPIL (f/her).
KABUPATEN Limapuluh Kota ditetapkan pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri RI untuk melaksanakan program e-KTP tahap II. Program ini pelaksanaannya meliputi 300 kabupaten/ kota se-Indonesia. “Kita menyatakan siap mengebut pelaksanaan program e-KTP,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemkab Limapuluh Kota, H. Azfrizal Aziz SH. Dijelaskan Azfrizal, pelaksanaan program e-KTP alias KTP (kartu tanda penduduk) elektronik mengacu pada UU No. 23 Tahun 2006 dan kebijakan daerah yang tercantum pada Perda Kabupaten Limapuluh Kota No.7 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan, serta Perbup tentang Pedoman Penerapan KTP Elektronik Berbasis NIK di Kabupaten Limapuluh Kota. Azfrizal menjelaskan bahwa terpilihnya Kabupaten Limapuluh Kota untuk pelaksanaan e-KTP tahap II bukan berarti karena ketidaksiapan Pemkab Limapuluh Kota, dalam hal ini Disdukcapil, melainkan memang merupakan keputusan dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri RI. “Perlu diketahui, seluruh persyaratan untuk pelaksanaan program e-KTP jauh sebelum waktu yang ditentukan sudah terpenuhi oleh Disdukcapil,” kata Azfrizal lagi. Persyaratan dimaksud, antara lain Disdukcapil Limapuluh Kota sudah memiliki database kependudukan (akurasi data), nomenklatur dinas, SIAK (sistem informasi administrasi kependudukan), dan Perda tentang Administrasi Kependudukan. Ditambahkan mantan Kepala IKD (Informasi, Komunikasi dan Dokumentasi) Pemkab Limapuluh Kota itu, sebagai langkah awal untuk pelaksanaan program e-KTP di Kabupaten Limapuluh Kota, Disdukcapil daerah ini sudah melakukan sosialisasi untuk tingkat aparatur yang mencakup camat, SKPD, dan wali nagari, dan tingkat kecamatan yang meliputi wali nagari, wali jorong, dan camat. “Kegiatan sosialisasi lain yang kita lakukan adalah penyebaran informasi yang telah dilaksanakan dengan cara membuat dan menyebarkan leaflet, brosur, spanduk, banner, billboard yang tersebar di kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota,” terangnya.
Termasuk sosialisasi melalui media audio seperti radio dan media massa cetak yang terbit dan beredar di Kabupaten Limapuluh Kota. Dianggarkan Rp1,5 M Azfrizal, yang didampingi Sekretaris Disdukcapil Limapuluh Kota, Ir. Hj. Ice Yuliarni, menjelaskan bahwa jumlah wajib KTP dan kepemilikan KTP ber-NIK di Kabupaten Limapuluh Kota tercatat sebanyak 267.583 jiwa dari 389.519 penduduk yang tersebar di 13 kecamatan yang ada di Limapuluh Kota. “Ini berdasarkan kondisi yang tercantum pada database Kependudukan Nasional Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Limapuluh Kota per 16 Januari 2012,” timpal Ice. Pada persiapan pelaksanaannya, tambah Ice, Pemkab Limapuluh Kota menganggarkan dana sebesar 1,5 miliar untuk pelaksanaan program e-KTP, yang terbagi pada dua bagian yaitu DPA kecamatan dan DPA Disdukcapil Limapuluh Kota. “Sedangkan untuk perlengkapan berupa komputer, jaringan, server, dan peralatan lainnya langsung didatangkan dari pusat, di mana pada saat ini sebagian kecil sudah berada di kecamatan-kecamatan,” tambah Azfrizal. Sedangkan untuk operator, menurut Azfrizal, akan dipersiapkan oleh pemkab yang terdiri dari 2 orang operator komputer untuk masing-masing sheef. “Direncanakan pada pelaksanaannya, pengambilan data untuk program e-KTP akan dibagi atas 2 sheef pagi dan sore, dimaksudkan agar tercapainya target pelaksanaan program e-KTP di Kabupaten Limapuluh Kota,” imbuh Azfrizal lagi. Azfrizal nenampik persepsi yang berkembang di sementara kalangan masyarakat daerah ini yang menyebutkan bahwa saat ini tidak lagi tersedia pelayanan KTP konvensional bersebab dengan akan diberlakukannya program e-KTP. “Itu persepsi yang keliru karena untuk pembuatan e-KTP masyarakat harus terdaftar dulu pada Disdukcapil dan mendapatkan NIK dari capil yang dibuktikan dengan adanya KTP dan KK,” terang Azfrizal. Makanya, menurut Azfrizal, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota untuk segera mengurus KTP (kartu tanda penduduk)
dan KK (kartu keluarga) karena sangat berguna untuk jangka waktu yang lama dan diperlukan untuk mengurus berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. “Jangan jika sudah kepepet, baru KTP diurus,” tambah Azfrizal mengingatkan. Terkait dengan pengurusan akta kelahiran, Azfrizal mengatakan bahwa berdasarkan UU No. 23 Tahun 2006, maka diberlakukan azas peristiwa, di mana pengurusan KTP haruslah di mana peritiwa kelahiran itu terjadi. “Namun dengan adanya dispensasi dari pemerintah pusat, maka yang kelahiran di bawah 2006 masih diperbolehkan untuk mengurus akta kelahiran di daerah domisili saat ini,” imbuhnya. “Sedangkan untuk pelaporan yang terlambat lebih dari 61 hari setelah kelahiran sampai 1 tahun, maka terhadapnya dikenakan denda sebagai sanksi, dan yang lebih dari setahun akan dikenakan denda serta harus ada penetapan dari pengadilan,”
sambungnya. Dengan tingginya antusiasme warga dalam mengurus akta kelahiran pada akhir tahun lalu, menurut Azfrizal, memaksa petugas Disdukcapil Limapuluh Kota untuk membuka pelayanan hingga tengah malam. “Kondisi seperti itu terjadi secara nasional, membuat pemerintah pusat memperpanjang dispensasi untuk pengurusan akta kelahiran,” katanya. “Hingga saat ini kita di Disdukcapil Limapuluh Kota masih menunggu Surat Edaran resmi dari Mendagri terkait dispensasi tersebut. Namun Pemkab Limapuluh Kota mengambil kebijakan dengan langkah tetap memberlakukan dispensasi sesuai dengan aturan yang berlaku,” tambahnya. Azfrizal Aziz menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota untuk segera mengurus syarat-syarat kepemilikan KTP, KK dan akta kelahiran. Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mendukung kesuksesan pelaksanaan program e-KTP di Kabupaten Limapuluh Kota. ( m i k e zaimy)
• H. Azfrizal Aziz SH | KADISDUKCAPIL Pemkab Limapuluh Kota, dengan e- KTP (f/her).
4
B
17 - 31 JANUARI 2012
UTAMA
NO.74/XI/2012
Disdukcapil Siap Sukseskan e-KTP
erada ditangan H. Azfrizal Aziz SH, yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Limapuluh Kota. ”Saya bersama jajaran di Disdukcapil menyatakan siap memikul beban tersebut,” kata Azfrizal. Saat ini berusia sekitar 53 tahun, pria kelahiran Balai Selasa, Kabupaten Pesisir Selatan, ini mengawali karirnya sebagai PNS (pegawai negeri sipil) dengan menjabat sebagai Kasubag perundang-undangan di lingkup Pemkab Limapuluh Kota. Pada 1988, Azfrizal diserahi amanah menjadi Kepala Kantor IKD (Informasi, Komunikasi, dan Dokumentasi) pemkab yang sama. Jabatan ini diemban Azfrizal sampai 2003. Pada masa jabatan Azfrizal sebagai Kepala Kantor IKD Pemkab Limapuluh Kota, ia merupakan figur yang ikut membidani kelahiran Tabloid Sinamar, yaitu tabloid internal milik Pemkab Limapuluh Kota, yang diluncurkan sekitar tahun 2002. Sampai saat ini tabloid tersebut masih eksis, dan bahkan terhitung awal 2012 sudah bermertamorfosa dari tabloid bulanan menjadi dwi-mingguan alias terbit dua kali dalam sebulan. Pada pelaksanaan program eKTP tingkat Kabupaten Limapuluh Kota, di mana Azfrizal diserahi tugas dan tanggung jawab untuk menyukseskannya, ia mengaku juga memiliki seman-
gat tinggi untuk menyukseskan program tersebut, sama halnya dengan semangat yang ia miliki ketika ikut membidani kelahiran Tabloid Sinamar. “Yang namanya amanah akan saya pikul dengan penuh rasa tanggung jawab,” sebutnya. Menurut Azfrizal, e-KTP merupakan dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan/ pengendalian, baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. “Dengan e-KTP, setiap penduduk hanya diperbolehkan memiliki satu KTP yang tercantum NIK (nomor induk kependudukan),” katanya. “NIK merupakan iden-
• H. Azfrizal Aziz, SH |Kepala Dinas Disdukcapil kabupaten Limapuluh Kota (f/her).
izin, pembukaan rekening bank, dan sebagainya; mencegah KTP ganda dan pemalsuan KTP; terciptanya keakuratan data penduduk untuk mendukung program pembangunan. Menurut Azfrizal, penerapan KTP berbasis NIK (Nomor Induk
dan rekaman elektronik sebagai alat verifikasi dan validasi data jati diri penduduk. Lainnya, rekaman elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi biodata, tanda tangan, pas foto, dan sidik jari tangan penduduk yang bersangkutan;
”e-KTP merupakan dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan/pengendalian, baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional.“
titas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup,” tambahnya. Dijelaskan Azfrizal, fungsi dan kegunaan KTP sangat banyak. Antara lain, sebagai identitas jati diri; berlaku nasional sehingga tidak perlu lagi membuat KTP lokal untuk pengurusan
Kependudukan) telah sesuai dengan pasal 6 Perpres No.26 Tahun 2009 tentang Penerapan KTP berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional Jo Perpres No. 35 Tahun 2010 tentang perubahan atas Perpres No. 26 Tahun 2009 yang berbunyi: KTP berbasis NIK memuat kode keamanan
rekaman seluruh sidik jari tangan penduduk disimpan dalam database kependudukan; pengambilan seluruh sidik jari tangan penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan pada saat pengajuan permohonan KTP berbasis NIK, dengan ketentuan : untuk WNI dilakukan di kecama-
tan; dan untuk orang asing yang memiliki izin tinggal tetap dilakukan di instansi pelaksana. Selanjutnya, rekaman sidik jari tangan penduduk yang dimuat dalam KTP berbasis NIK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berisi sidik jari telunjuk tangan kiri dan jari telunjuk tangan kanan penduduk yang bersangkutan; rekaman seluruh sidik jari tangan penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perekaman sidik jari diatur oleh Peraturan Menteri. “Nomor NIK yang ada di e-KTP nantinya akan dijadikan dasar dalam penerbitan paspor, SIM (surat izin mengemudi), NPWP (nomor pokok wajib pajak), polis asuransi, sertifikat atas hak tanah dan penerbitan dokumen identitas lainnya,” terang Azfrizal. (mike zaimy)
Apa itu e-KTP?
e-KTP adalah Elektronic-Kartu Tanda Penduduk, merupakan Kartu Tanda Penduduk yang di buat secara elektronik, dalam artian baik dari segi fisik maupun penggunaan berfungsi secara komputerisasi. • Asal kata : Electronic-KTP, atau Kartu Tanda Penduduk Elektronik • Bentuk Fisik : Bahan polyvinyl chloride PVC. • Tampilan: Hampir sama dengan Kartu Tanda Penduduk biasa ditambah chip sehingga berfungsi sebagai smart card terdapat foto digital dan tandatangan digital. • Isi : Nomor Induk Kependudukan (NIK) nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, agama, status perkawinan,golongan darah, alamat, pekerjaan,kewarganegaraan ,foto,masa berlaku,tempat dan tanggal dikeluarkan KTP,tandatangan pemegang KTP,Nama dan nomor induk pegawai pejabat yang me-
nandatanganinya • Data Base : Semua data base penduduk ditampung dalam 1 Database Nasional • Fungsi Dasar e-KTP : 1)Sebagai identitas jati diri. 2) Berlaku Nasional, sehingga tidak perlu lagi membuat KTP lokal untuk pengurusan izin, pembukaan rekening Bank, dan sebagainya; • Mencegah KTP ganda dan pemalsuan KTP; Terciptanya keakuratan data penduduk untuk mendukung program pembangunan. Peraturan Penerapan: Penerapan KTP berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan) telah sesuai dengan pasal 6 Perpres No.26 Tahun 2009 tentang Penerapan KTP berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional Jo Perpres No. 35 Tahun 2010 tentang perubahan atas Perpres No. 26 Tahun 2009 yang berbunyi : 1. KTP berbasis NIK memuat kode
keamanan dan rekaman elektronik memiliki izin tinggal tetap dilakusebagai alat verifikasi dan validasi kan di Instansi Pelaksana. data jati diri penduduk; 5. Rekaman sidik jari tangan pen2. Rekaman elektronik sebagaimana duduk yang dimuat dalam KTP berdimaksud pada ayat (1) berisi biodabasis NIK sebagaimana dimaksud ta, tanda tangan, pas foto, dan sidik pada ayat (2) berisi sidik jari teljari tangan penduduk yang bersangunjuk tangan kiri dan jari telunjuk kutan. tangan kanan penduduk yang ber3. Rekaman seluruh sidik jari tangan sangkutan. penduduk disimpan dalam database 6. Rekaman seluruh sidik jari tangan kependudukan. penduduk sebagaimana dimaksud 4. Pengambilan seluruh sidik jari pada ayat (3) dapat diakses oleh tangan penduduk sebagaimana dipihak-pihak yang berkepentingan maksud pada ayat (3) dilakukan sesuai dengan peraturan perunpada saat pengajuan permohonan dang-undangan. KTP berbasis NIK, dengan ketentuan 7. Ketentuan lebih lanjut mengenai : Untuk WNI, dilakukan di Kecamatata cara perekaman sidik jari diatur tan; dan Untuk orang asing yang oleh Peraturan Menteri. (int)
PEMERINTAHAN
NO.74/XI/2012
17 - 31 JANUARI 2012
5
Disahkan, Ranperda Urusan yang Menjadi Kewenangan Pemkab • Bupati Alis Marajo Terima Perda urusan kewenangan Pemkab dalam paripurna DPRD Limapuluh Kota, dari Ketua DPRD Darman Sahladi, didampingi Wakil Ketua DPRD Syafaruddin dan drh.Harmen. (f/her)
“Sangat penting artinya untuk mensosialisasikan kebijakan ini kepada masyarakat, sehingga masyarakat memahami arti pembagian kewenangan dan kerjasama penyelenggaraan urusan pemerintahan berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.”
U
RUSAN penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Limapuluh Kota makin mengalami kemajuan menyusul rapat paripurna DPRD Kabupaten Limapuluh Kota yang menyetujui Rancangan Peraturan Daerah Urusan Pemerintahan Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota disahkan menjadi Perda (peraturan daerah). Perda dimaksud disahkan dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh seluruh pimpinan DPRD, anggota DPRD, Sekretaris Daerah, para kepala SKPD, dan terbuka untuk umum di aula gedung DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota di Sarilamak, Kamis (29/12). Selain beragendakan penyampaian pendapat akhir fraksi DPRD terhadap Ranperda Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, rapat juga membuka masa sidang pertama pada tahun 2012 (1 Januari s/d 30 April 2012). Dalam sambutannya, Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo menyampaikan apresiasinya terhadap lembaga perwakilan rakyat tersebut, karena pada masa sidang tahun 2011, DPRD Kabupaten Limapuluh Kota berhasil menyelesaikan pembahasan berbagai kebijakan daerah yang memiliki arti signifikan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Limapuluh Kota. “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pimpinan dan seluruh anggota DPRD yang telah memberikan sumbangsih berupa pandangan, penilaian, dan pemikiran dalam rapat dan sidang pembahasan Ranperda tentang urusan pemerintahan yang menjadi ke-
wenangan pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota,” kata Bupati Alis Marajo. Dikatakan, dengan lahirnya Perda tersebut tentunya akan menjadi acuan dan landasan berpijak bagi seluruh perangkat daerah dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya sebagai aparatur penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Lima Puluh Kota. “Sangat penting untuk mensosialisasikan kebijakan ini kepada masyarakat, sehingga masyarakat memahami arti pembagian kewenangan dan kerjasama penyelenggaraan urusan pemerintahan berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,” jelas Bupati. Menurut Bupati Alis Marajo, untuk mewujudkan pembagian urusan pemerintahan yang bersifat konkuren secara proporsional antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten, maka perlu ditetapkan kriteria pembagian urusan pemerintahan yang meliputi eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi. Penggunaan ketiga kriteria tersebut akan diterapkan secara kumulatif sebagai satu kesatuan yang mempertimbangkan keserasian dan keadilan hubungan antar tingkat dan susunan pemerintahan yang ada. “Kriteria eksternalitas didasarkan atas pemikiran bahwa tingkat pemerintahan yang berwenang atas suatu urusan pemerintahan ditentukan oleh jangkauan dampak yang diakibatkan dalam penyelenggaraan urusan kepemerintahan tersebut. Oleh karena itu, selanjutnya perlu ditentukan kriteria akuntabilitas, yaitu menentukan tingkat pemerintah yang paling dekat dengan dampak yang timbul merupakan pemerintah yang berwenang dalam menyelenggarakan urusan pemer-
intahan tersebut,” tambahnya. Dijelaskan Bupati Alis Marajo, urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah terbagi atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah yang meliputi pelayanan dasar (basic service) seperti pendidikan dasar, kesehatan, lingkungan hidup, perhubungan, kependudukan, dan sebagainya. Sedangkan pemerintahan di luar urusan wajib merupakan urusan pilihan, sepanjang urusan tersebut menjadi kewenangan daerah, maka pemerintah daerah yang bersangkutan harus tetap menyelenggarakannya. “Mengingat keterbatasan sumber daya dan yang dimiliki Kabupaten Limap uluh Kota, maka pemerintah daerah memprioritaskan penyelenggaraan 26 (dua puluh enam) urusan wajib dan delapan urusan pilihan dalam mencapai kesejahteraan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah,” imbuh Alis Marajo yang sedang menjalani periode kedua kebupatiannya di Limapuluh Kota. Ditambahkan, berdasarkan pasal 4 ayat 2 dalam Ranperda ini, 26 (dua puluh enam) urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota untuk diselenggarakan terdiri dari urusan pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pekerjaan umum, penataan ruang, perencanangan pembangunan, perumahan, kepemudaan dan olahraga, dan penanaman modal. Selanjutnya, urusan koperasi dan usaha kecil menengah, kependudukan dan pencatatan sipil, ketenagakerjaan, ketahanan pangan, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, Keluarga Berencana dan keluarga sejahtera, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertahanan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, dan pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, sosial, kebudayaan, statistik, kearsipan, serta perpustakaan. Sedangkan berdasarkan pasal 5 ayat 2 pada Ranperda ini, menurut Bupati Alis Marajo, urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota meliputi urusan pertanian, perikanan, kehutanan, pariwisata, industri, energi dan sumber daya mineral, perdagangan, serta transmigrasi. Selain mengapresiasi kinerja DPRD dalam pembahasan Ranperda, Bupati Alis Marajo juga mengingatkan tentang beberapa program prioritas pemerintah daerah Kabupaten Limapuluh Kota pada tahun 2012. Di antaranya adalah pelaksanaan e-KTP bagi seluruh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota yang telah wajib memiliki KTP dan penyelenggaraan Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) yang akan diiringi dengan beberapa event promosi potensi daerah. Bupati mengajak seluruh perangkat daerah dan kelembagaan daerah dapat mensosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat. “Mari kita ajak masyarakat memeriahkan kegiatan Porprov 2012 di Kabupaten Limapuluh Kota. Jadilah tuan rumah yang berprestasi dan ramah kepada para tamu. Kami yakin dan percaya bahwa masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota mampu menunjukkan jati diri dan potensi diri yang sesungguhnya,” harap Bupati. (yossarika)
26 Urusan Wajib 1. Pendidikan, 2. Kesehatan, 3. Lingkungan hidup, 4. Pekerjaan umum, 5. Penataan ruang, 6. Perencanangan pembangunan, 7. Perumahan, 8. Kepemudaan dan olahraga, 9. Penanaman modal, 10. Koperasi dan usaha kecil menengah, 11. Kependudukan dan pencatatan sipil, 12. Ketenagakerjaan, 13. Ketahanan pangan,
14. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, 15. Keluarga Berencana dan keluarga sejahtera, 16. Perhubungan, komunikasi dan informatika, 17. Pertahanan, 18. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, 19. Otonomi daerah, dan pemerintahan umum, 20. Administrasi keuangan daerah, 21. Perangkat daerah, 22. Kepegawaian dan persandian, 23. Sosial dan kebudayaan, 24. Statistik, 25. Kearsipan, 26. Perpustakaan.
8 Urusan Pilihan 1. Pertanian. 2. Perikanan. 3. Kehutanan 4. Pariwisata.
5. 6. 7. 8.
Industri. Energi dan sumber daya mineral. Perdagangan. Transmigrasi.
•Bupati Limapuluh Kota dr.Alis Marajo Dt.Sori Matrajo tanda tangani berita acara pengesahan ranperda Urusan Pemerintahan Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota dalam sidang paripurna dewan, Kamis (29/12/2011) lalu. Terlihat didampingi Ketua DPRD, wakil Ketua , ketua Fraksi DPRD dan Sekda Drs.Resman, M.Pd, MH. (f/her)
6
17 - 31 JANUARI 2012
INFRASTRUKTUR
NO.74/XI/2012
Sejumlah Infrastruktur Perlu Perhatian Serius
• Infrastruktur | Salah satu sarana yang sangat butuh perhatian (f/her).
”Kita sudah berupaya semaksimal mungkin, agar pembangunan ketiga jalan dapat selesai sampai akhir 2011. Namun pada penghujung tahun 2011 itu, terjadi kelangkaan aspal di seluruh Indonesia.”
S
ejumlah infrastruktur dari jenis jalan dan jembatan di Kabupaten Limapuluh Kota dihadapkan dengan persoalan serius. Bila tidak ditempuh langkah-langkah penanganan, dikhawatirkan kondisi itu akan menghambat akses sosial dan perekonomian masyarakat. Lihatlah, satu misal, pengerjaan tiga ruas jalan kabupaten dengan menggunakan dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) tahun 2011 di Kecamatan Harau, terkendala karena terjadinya kelangkaan aspal. Hal itu disampaikan Site Manager PT Bangun Jaya Pratama Ismet, selaku rekananan yang dipercaya Dinas Pekerjaan Umum Limapuluh Kota membagun ketiga jalan kabupaten di Kecamatan Harau, yakni ruas LubuakbatingkokKompi Unit, jalan Simpang Pulutan-Padangbarangan, dan jalan Sarilamak-Kompi Unit. ”Kita sudah berupaya semaksimal mungkin agar pembangunan ketiga jalan dapat selesai sampai akhir 2011. Namun pada penghujung tahun 2011 itu, terjadi kelangkaan aspal di seluruh Indonesia, khususnya di Sumatera Barat,” ujar Ismet didampingi stafnya, Am. ”Dalam kedua surat ini dinyatakan adanya kelangkaan suplai aspal untuk pekerjaan hotmik. Surat ini pula yang kami perlihatkan kepada kuasa pengguna anggaran di Dinas Pekerjaan Umum. Sehingga, walaupun kontrak kami diputus, namun perusahan kami tidak di-blacklist,” ujar Ismet. Di bagian lain, pengerjaan tiga ruas jalan Kabupaten di Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, yakni ruas Lubuakbatingkok-Kompi Unit, jalan Simpang Pulutan-Padangbarangan, dan jalan Sarilamak-Kompi Unit, diduga bakal macet alias tersendatsendat. Informasi yang dihimpun, pengerjaan tiga jalan kabupaten
itu mediantaranya manfatkan ruas Suliki ledana Perwat Tanjung cepatan Bungo, menuju PembanKoto Tangah, gunan InKecamatan frastruktur Bukik Barisan, Daerah rusak berat di (PPID) tasejumlah titik. hun 2011 Sepanjang jasebesar lan banyak terR p 9 , 1 dapat lobang miliar. berair sehingPengerga hubungan jaan diSuliki-Tanjung lakukan Bungo-Koto oleh PT Tangah dan B a n sebaliknya • Jalan rusak | salah satu infrastruktur yang masih belum terbenahi (f/her). gun Jaya tersendat. drh Harmen, Ardi, Muhammad Pratama, Alwizar, salah berdasarkan Kontrak Nomor 01/ Nuh Anwar, Musanif Putra dan seorang ma¬syara¬kat Nagari BaKontrak/PJK-PPID/PU-LK/IX- Noviyuliasni Dt Paduko Rajo, ruah Gunung, yang sering memempertanyakan penggunaan lewati ruas jalan tersebut untuk 2011. Kontrak itu sendiri dibuat tang- dana PPID, November lalu. pergi ke Payakum¬buh, ketika gal 30 September 2011 dengan Waktu itu, Bupati Limapuluh ditemui di nagari setempat, menjangka waktu 90 hari kalender. Kota Alis Marajo yang mengaju- gatakan jalan kabupaten dari SuArtinya, pengerjaan ketiga ruas kan Rancangan APBD Peruba- liki-Tanjung Bungo, sampai Koto jalan yang melalui Nagari Gu- han 2011 kepada DPRD menje- Tangah dan Baruah Gunung, surun, Kecamatan Harau tersebut, laskan bahwa dana PPID sebesar dah beraspal beton yang dikerjaharus tuntas tanggal 31 Desem- Rp11,01 miliar dialokasikan pada kan beberapa tahun lampau. ber 2011. Namun sampai Rabu Dinas Pekerjaan Umum sebesar “Namun di beberpa titik ja(11/10), ketiga ruas jalan masih Rp9,81 miliar dan Dinas Pendidi- lan tersebut tampak berlobang kan sebesar Rp2,173 miliar. terbengkalai. sedalam 5 hingga 10 cm. Kalau Lebih dari separoh masih dalam Di Dinas Pekerjan Umum, se- hujan lebat turun lobang tersebut kondisi pengerasan dan menge- but Alis Marajo, dana PPID di- digenangi air, sehingga pengenluarkan debu di kala panas. Se- gunakan untuk pembuatan jalan dara kendaraan bermotor roda dangkan sebagian, seperti jalan Nagari Gurun Kecamatan Harau empat dan roda dua perlu ekstra dari kawasan Gurun ke kawasan sebesar Rp3,6 miliar. Dana PPID hati-hati, supaya jangan terperPulutan, Tanjungpati, Nagari Ko- digelontorkan Presiden SBY atau osok masuk lobang jalan,” kata totuo, sudah diaspal, tapi kondis- pemerintah pusat untuk memper- Alwizar. inya retak-retak dan terkelupas. cepat pembangunan infrastruktur Menurutnya, keberadaan ruas Diduga, pengaspalan tidak berja- di daerah. ”Amat disayangkan, jalan kabupaten tersebut sangat kalau dana besar itu tidak bisa di- vital untuk hubungan antarnalan sebagaimana mestinya. Masyarakat pun menjadi heran manfaatkan,” kata Bupati. gari. Sebab jalan ruas Suliki-Koto dengan kinerja PT Bangun Jaya Bupati juga mengharapkan ke- Tangah merupakan jalan lingkar Pratama sebagai rekanan, mau- pada SKPD terkait dalam pem- untuk memperlancar hubungan pun Dinas Pekerjaan Umum se- bangun perawatan jalan Ka- ekonomi. Dari sana bisa lanjut ke bagai pengawas.. ”Warga kami bupaten untuk mendengar dan Baruah Gunung dan Koto Tinggi, bertanya, kenapa pembangunan memprioritaskan pembangunan maupun Koto Tangah-Guntung ketiga ruas jalan belum tuntas,” jalan yang menjadi keluhan dan Maek, atau ke Anding dan ujar Wali Nagari Gurun, Nur- masyarakat tersebut. ”Jalan dan Limbanang. jembatan merupakan urat nadi “Masyarakat weizet Datuak Patiah meng¬harapkan Nurweizet didampingi Sekretar- masyarakat, makanya Dinas PU, Pemkab Lima¬¬puluh Kota memis Nagari Gurun Irman berharap BPBD dan SKPD terkait lainnya perbaiki jalan berlubang tersepengerjaan ketiga ruas jalan tun- perlu memantau kondisi jalan-ja- but. Sementara itu, jalan dari tas Januari ini. ”Ketiga ruas jalan lan di wilayah Kabupaten Lima- perbatasan Koto Tangah-Sungai itu merupakan bagian dari pro- puluh Kota ini, harus sering turun Naning-Baruah Gunung yang gram manyudahan nan tabang- melihat kondisi riil dan menden- rusak berlobang sebelumnya, kalai Bupati Alis Marajo. Sayang, gar jeritan masyarakat,”harap sudah diperbaiki. Walau hanya kalau bengkalai itu tak dituntas- Alis ketika melihat langsung mela¬kukan penim¬bunan dan kan, apalagi masyarakat sangat kondisi jalan di Kecamatan Gu- aspal di titik titik jalan yang runung Omeh dan Bukik Barisan, sak, sehingga hubungan antarnaberharap,” kata mereka. Tidak tuntasnya pengerjaan pekan lalu. gari dengan ibukota Kecamatan ketiga ruas jalan kabupaten di Bupati bersama Kabid Jalan Bukik Barisan di Guntung semakKecamatan Harau, sebenarnya DPU Afrizal dan Kabag Humas in lancar.” sudah tercium ketika Fraksi Partai Muhammad S juga melihat lang- Pantauan di lokasi jalan ruPersatuan Pembangunan DPRD sung kondisi jalan kabupaten sak, tampak pada sejum¬lah titik Limapuluh Kota yang terdiri dari di kedua kecamatan tersebut, terdapat jalan berlubang yang
menghambat kelancaran lalu lintas. Sangat dibu¬tuhkan perhatian serius oleh instansi terkait. Jalan tersebut sudah terbilang padat lalu lintas¬nya, karena dari Limbanang-Suliki-Koto Tangah, lewat Tanjung Bungo jauh lebih dekat diban¬dingkan dari Limbanang-Anding-Guntung-Koto Tangah. Sementara pekerjaan penimbunan dan aspal jalan yang rusak Koto Tangah-Baruah Gunung hanya terlihat tambal sulam. Sedangkan dana untuk itu yang tertulis di papan nama plang proyek senilai Rp600 juta lebih yang dimulai 4 Juli 2011, dikerjakan selama empat bulan. Masyarakat dua nagari, Baruah Gunung, Kecamatan Bukik Barisan dan Koto Tinggi, Kecamatan Gunu¬nug Omeh, juga meminta per¬ba¬i¬kan jalan Baruah Gunung menuju ke Koto Tinggi. Tepatnya dari simpang Bandaraik sampai ke Dusun Bigau. Kondisinya, jalan tanah sebagian campur kerekel sepanjang hampir 1 km cukup mem¬prihatinkan. Pasalnya, pada musim penghujan ini sulit ditempuh, sebagian badan jalan berlumpur dan licin,sehingga sulit dilewati masyarakat menggunakan sepeda motor. Padahal pada lokasi sepanjang jalan itu terdapat lahan pertanian sawah yang cukup luas. Lokasi yang berjarak sekitar 90 km dari Payakumbuh, seba¬gian penuh lumpur yang digenangi air sehingga menjadi licin. Jalan itu sangat penting untuk hubungan perdagangan antar¬kedua nagari pada hari pasar, Rabu di Baruah Gunung dan Sabtu di Koto Tinggi. Selain itu, jalan selebar dua meter tersebut keberadaannya sangat vital, merupakan jalan menuju ke lokasi lahan untuk pembangunan monumen nasional bela negara yang akan dibangun di areal perbatasan Jorong Aie Angek dan Jorong Sungai Sirih, Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunung Omeh. Syawaluddin, tokoh masyarakat Sungai Sirih, mengatakan, kondisi jalan yang masih mem¬prihatinkan terdapat antara simpang Bandaraik menuju Bigau dan beberapa titik men¬jelang Jorong Aie Angek yang perlu ditanggulangi. Jalan diman¬faatkan masyarakat untuk mengangkut hasil kebun tembakau, cabai dan padi.(edi salman)
PERIKANAN
NO.74/XI/2012
17 - 31 JANUARI 2012
7
Petani Ikan Berharap Kredit Permodalan “Jika dikelola dengan serius, banyak peternak ikan yang berhasil. Buktinya di Nagari Ampalu, Kecamatan Lareh Sago Halaban, sudah puluhan kolam yang berhasil dibangun dengan memanfaatkan lahan terlantar.”
B
ila anda melihat sejumlah pengendara sepeda motor berkeliling ke sejumlah kawasan sambil membawa bakul di bagian belakang jok motornya, hampir dipastikan mereka adalah ”penjual anak.” Tapi mohon jangan salah sangka dulu. Yang mereka jual bukan anak manusia, melainkan anak alias bibit ikan. Sejumlah nagari di Kabupaten Limapuluh Kota memang sudah sejak lama menjadi sentra pembibitan benih ikan. Sebutlah Mungo dan Andaleh. Bibit-bibit ikan yang dihasilkan para petani di kawasan-kawasan sentra perikanan itu, kemudian dijual dengan jalan diantarkan langsung ke nagari-nagari lain di luar kawasan sentra perikanan yang membutuhkannya. Sudah lama banyak pihak yang mengharapkan Kabupaten Limapuluh Kota tumbuh menjadi salah satu pusat bisnis bibit ikan di Sumatera Barat. Karena itu, budidaya pem¬bibitan ikan di daerah ini terus digalakkan, bukan saja dikelola petani ikan di berbagai sentra kawasan perikanan yang sudah ada, juga pada lokasi lahan terlantar yang potensial diman¬faatkan untuk usaha perikanan. Sampai saat ini sektor perikanan diyakini mampu menggenjot ekonomi masyarakat yang menggeluti perikanan. “Usaha perikanan dapat menyerap tenaga kerja, serta meminimalkan pengangguran,” ungkap peternak ikan R.Junaidi dan Sepdi Painda Yeri kepada Sinamar.
Menurutnya, usaha budidaya ikan berpeluang dilakukan pada lahan terlantar walaupun lahan tersebut sudah lama tidak diolah. Selain itu, usaha tersebut juga potensial dikembangkan di perairan umum serta dengan memfungsikan kembali kolam ikan • Kolam ikan | salah satu tempat pembibitan di Kabupaten Limapuluh Kota (f/her). masyarakat yang tidak Begitu juga budidaya ikan jala apung di perairan umum, diolah. Selain untuk pembesaran berbagai jenis ikan, juga seperti Sarasah Tanggo, Kecamatan Harau, dan embung diupa¬yakan untuk menjadikan sebagai kolam pancing, Sipingai, VII Koto Talago, Kecamatan Gu¬guak, sudah disebab akan mempercepat perolehan hasil. Karena saat lakukan masyarakat setempat. “Jika memungkinkan nanti, ini banyak peminat pancing ikan di nagari-nagari. Setiap Pemkab Limapuluh Kota perlu memberikan perhatian kepeserta pancing dikenakan biaya sedikitnya Rp50 ribu pada para petani ikan melalui kredit ringan untuk pembeli per hari, tergantung dengan jumlah dan besar ikan dalam benih ikan. Artinya bawa dulu bibit ikan, nanti setelah panen baru kolam. “Jika dikelola dengan serius, banyak peternak ikan yang dibayar. Upaya itu besar kemungkinan untuk dilakukan, berhasil. Buktinya di Nagari Ampalu, Kecamatan La- sehingga dapat membantu para petani ikan yang kurang reh Sago Halaban, sudah puluhan kolam yang berhasil mampu melalui ke¬lompok. “Mereka punya kolam ikan, dibangun dengan memanfaatkan lahan terlantar. Kolam tapi tidak punya modal usaha untuk beternak ikan,” ulas ikan tersebut dilengkapi dengan kolam pendederan,” ulas R.Junaidi menambahkan. Salah seorang peternak ikan, Dt. Mangkuto secara terpimereka. Dikatakan, biasanya dalam pendederan tersebut, induk sah menyebut, usaha budidaya ikan adalah dalam rangka ikan yang telah dibuahi pejantan dialihkan ke kolam kecil mening¬katkan ekonomi masyarakat. Karena selama ini pene¬tasan (larva). Ikan larva yang dikenal dengan sabuak masih terkesan budidaya perikanan kebanyakan masih kemudian dilepas ke kolam untuk pembe¬saran selama dikelola secara tradisional. Dengan bantuan kredit, untuk satu bulan. Setelah berukuran 2x3 cm atau 3x5 cm baru- membeli benih ikan, akan mem¬bantu sekali bagi pembudidaya ikan daerah ini.(yossarika) lah dipanen untuk dipasarkan.
• Kolam ikan | tempat pembibitan ikan, disejumlah kenagarian (f/her).
Menembus Pasar Riau, Kepri, Medan, Bengkulu, dan Jawa
P
ernah mendengar nama Nagari Mungo di Kecamatan Luak? Inilah nagari penghasil bibit ikan gurami terbesar di Kabupaten Limapuluh Kota, bahkan di Sumatera Barat. Sekali panen gurami, warganya bisa menangguk uang sampai Rp1 miliar. Dari 12 jorong di Nagari Mungo, sebanyak 8 jorong merupakan penghasil bibit ikan. Melihat besarnya potensi perikanan di Nagari Mungo, Syafri, Wali Nagari Mungo, mengatakan bahwa dalam program kerja maupun rencana pembangunan di nagari yang dipimpinnya, telah menjadikan sub-sektor perikanan sebagai komoditi unggulan di nagarinya. “Merujuk potensi, inilah peluang usaha yang menjanjikan di nagari kami,” katanya. ”Panen satu kolam ikan saja, setiap bulan bisa mencapai Rp1 juta rupiah. Kalau
di Mungo ada 1.000 kolam ikan, tentu uang yang dihasilkan peternak ikan pada 8 jorong mencapai Rp1 miliar. Dengah hasil itupula, warga kami bisa menyekolahkan anak ke perguruan tinggi, membangun rumah dan memenuhi kebutuhan hidup sehari,” ujar Syafri kepada Sinamar. Menurut Syafri, usaha pembibitan ikan di Nagari Mungo, didukung setidaknya 15 kelompok tani perikanan. Di antara kelompok itu, tambah Syafri, memiliki pusat pembibitan ikan gurami yang terkenal ke mana-mana. Saking terkenalnya, bibit gurami di Mungo tidak hanya menembus pangsa pasar Sumbar. ”Lebih dari Sumbar bibit ikan Mungo sudah menembus Riau, Kepulauan Riau, Medan, Bengkulu, Jambi, Jawa. Bahkan ada peternak kita yang mengekspor bibit ikan gurami sampai ke Singapura dan Malaysia. Kalau tidak percaya, kita bisa pertemukan dengan peternak yang sampai mengekspor ke luar negeri itu,” ujar Syafri. Syafri menambahkan, 15 kelompok peternak ikan di Mungo juga bernaung di bawah 2 Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis dan satu 1 koperasi. Modal yang dimiliki lembaga keuangan itu su• Walinagari Mungo beserta perangkatnya bahu membahu membangun nagari (f/her). dah mencapai
Rp1 miliar. Jika didukung dengan penguatan modal dari perbankan, tentu kelompok peternak ikan di Mungo akan bertambah besar dan mengukir prestasi tingkat nasional. Sampai tahun 2011 saja, imbuh Syafri lagi, tercatat sudah dua kelompok yang meraih gelar terbaik tingkat nasional. Kedua kelompok itu adalah kelompok Gurami Putih yang mengukir prestasi tahun 2003 dan kelompok Usaha yang menorehkan prestasi pada tahun 2009 lampau. Sedangkan gelar terbaik di Sumbar, sudah berkali-kali diraih. Menyinggung soal sarana pendukung pembibitan ikan gurami di Nagari Mungo, saat ini terdapat 2 sumur bor kepunyaan nagari dan 3 sumur bor hasil swadaya masyarakat. ”Selain sumur bor, juga ditunjang dengan irigasi Batang Tabik dan pompanisasi dari Sungaikamuy- • Nagari Mungo memiliki pemandangan yang indah (f/her). ang,” kata Syafri. lanjutkan. Walau demikian, ketika musim kema”Irigasi dan penyambungan pipa dari rau datang, para peternak ikan di Nagari sumber air di Batangtabik menuju MunMungo tetap kesulitan dalam mendapat- go, mohon kembali dibenahi pemerintah kan air. Sehingga tidak heran, bila Syafri daerah. Sebab, pembenahan dulu belum mewakili ribuan warganya yang hidup menghasilkan air yang optimal. Kemudidari hasil usaha pembibitan ikan, ber- an, kita juga minta Dinas Perikanan tetap harap agar proyek penyambungan pipa membina kelompok tani ikan di Mungo,” dari sumber air di Batangtabik dapat di- harap Syafri.(yossarika )
8
17 - 31 JANUARI 2012
SOCIETY
NO.74/XI/2012
CMYK
NO.74/XI/2012
SOCIETY
17 - 31 JANUARI 2012
9
CMYK
10
17 - 31 JANUARI 2012
PROFIL NAGARI
NO.74/XI/2012
Lubuak Batingkok Sangat Membutuhkan Infrastruktur “Pemerintahan nagari telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui kegiatan kemasyarakatan. Namun, secara jelas, masyarakat Lubuak Batingkok agak terlambat mendapatkan porsi pembangunan infrastruktur.”
L
• Pertanian merupakan salah satu mata pencarian yang menggairahkan perekonomian masyarakat Lubuk Batingkok (f/her).
ubuak Batingkok merupakan salah satu pemerintahannya telah menetapkan arah kebinagari yang termasuk dalam kawasan Ibu jakan pembangunan. Antara lain, meningkatKota Kabupaten (IKK) Limapuluh Kota. kan manajemen pemerintahan nagari dalam Berdasarkan Pasal 13 Peraturan Daerah Nomor memberikan pelayanan yang prima kepada 18 Tahun 2002 tentang Rencana Kota Sarilam- masyarakat; dan pelaksanaan pembangunan ak Sebagai Ibu Kota Kabupaten Limapuluh dengan pola pemberdayaan dan partisipasi akKota, Nagari Lubuak Batingkok ditetapkan se- tif seluruh komponen masyarakat serta restrukbagai daerah Sub BWK A, yaitu daerah yang turisasi manajemen pemerintahan nagari. dijadikan sebagai pusat agribisnis dan pertaSelanjutnya, nilai-nilai agama menjiwa dan nian yang diintensifikasi serta pemukiman. mewarnai setiap perilaku hidup masyarakat naKemana arah kebijakan pembangunan gari disetiap bidang kehidupan; mengoptimalKanagarian Lubuak Batingkok? YE Dt. Pengulu kan pemanfaatan sumber daya nagari secara Bosa S.Ag., Wali Nagari Lubuk Batingkok, ke- profesional, transparan, dan akuntabel dalam pada Tabloid Sinamar di Lubuak Batingkok, be- rangka meningkatkan pendapatan asli nagari; lum lama ini, menjelaskan bahwa nagari yang meningkatkan daya saing anak nagari melalui dipimpinnya memiliki visi menuju masyarakat sejahtera, berkualitas, dan bermartabat dalam bingkai dan nuansa Adat basandi Syara’, Syara’ basandi Kitabullah. “Setiap kata yang terangkai dalam visi nagari Lubuak Batingkok tahun 2010-2015 tersebut mengandung makna, yaitu masyarakat yang sejahtera adalah masyarakat Lubuak Batingkok yang terpenuhi kebutuhan pokok hidupnya secara layak dan wajar yang ditandai dengan terpenuhin• Salah satu sarana pendidikan di Lubuak Batingkok (f/her). ya kebutuhan dasar sandang, pangan, dan papan, tingkat kesehatan yang meningkat, serta peningkatan kualitas manusia, pengembangan tidak ada lagi yang tidak menamatkan pendidi- ekonomi lokal, dan penguatan kelembagaan kan dasar,” kata Dt. Pangulu Bosa. masyarakat; meningkatkan pemerataan pemDitambahkan Dt. Pangulu Bosa, kondisi terse- bangunan fisik, sarana, dan prasarana sesuai but merupakan cerminan masyarakat Lubuak dengan kebutuhan masyarakat; mengembangBatingkok yang tertib, maju, dan sadar hukum, berlandaskan norma agama, nilai luhur, dan adat istiadat yang dinamis serta mewarnai seluruh perilaku hidup masyarakat nagari di setiap bidang kehidupan. Sedangkan untuk mewujudkan visi tersebut, menurut Dt. Pangulu Bosa, pemerintahan Nagari Lubuak Batingkok memiliki sejumlah misi, seperti membangun Nagari Lubuak Batingkok melalui pendidikan, agama, dan nilai • Persawahan di Lubuak Batingkok (f/her). adat; meningkatkan nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau di kan kehidupan beragama melalui penyediaan tengah-tengah masyarakat; dan membina serta fasilitas dan peningkatan keagamaan;l dan memberdayakan seluruh organisasi/kelompok meningkatkan dan mengembangkan partisidemi terciptanya rasa kebersamaan dan ke- pasi masyarakat dalam proses perencanaan, kompakan masyarakat. penganggaran, dan pelaksanaan pembanguSelanjutnya, kehidupan beragama yang har- nan nagari. monis tanpa dipengaruhi aliran lain; kuatnya Terkait pembangunan ibukota, menurut dasar perekonomian dan kemajuan di bidang Dt. Pangulu Bosa, seluruh masyarakat Napertanian; ketersediaan sarana dan prasarana gari Lubuak Batingkok mendukung rencana nagari untuk menciptakan nagari yang elok; pembangunan IKK tersebut. “Pemerintahan sistem pemerintahan yang ideal untuk mewu- nagari pun telah melakukan sosialisasi kepada judkan nagari yang berbasis adat dan Syara’; masyarakat melalui kegiatan kemasyarakamengubah erubah sistem pertanian tradisional tan. Namun, secara jelas, masyarakat Lubuak dengan sistem pertanian yang lebih modern; Batingkok agak terlambat mendapatkan porsi dan meningkatkan pendidikan bagi masyarakat pembangunan infrastruktur,” katanya. untuk menciptakan masyarakat yang cinta Dt. Pangulu Bosa mengaku menyayangkan pendidikan. kondisi itu Hal mengingat dalam perencaLebih lanjut, Dt. Pangulu Bosa yang diper- naan IKK Lubuak Batingkok akan menjadi caya untuk memimpin nagari Lubuak Bating- pusat pelayanan kesehatan masyarakat dan kok dari tahun 2008 ini mengatakan bahwa pusat sarana olahraga. “Hendaknya dalam untuk mencapai visi dan misi pembangunan, pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) dan
stadion olahraga yang direncanakan dalam dari Bungkul Gunung Bungsu. Dt. Majo Indo ini IKK, pemerintah tidak memanfaatkan lahan orangnya pintar, mulai turun dari Koto hingga yang produktif. Pemakaian lahan yang masih terus ke pinggir sungai sampai ke sawah sampproduktif, dikhawatirkan akan menganggu ing terus ke ronah, semua yang diinjak dan perekonomian masyarakat yang bergantung dipancang sudah menjadi hak milik Dt. Majo pada kegiatan bercocok tanam,” tambahnya. Indo. Kemudian turun lagi tiga orang, yaitu Dt. Menurut Dt. Pangulu Bosa, pencapaian pe- Ngiang, Dt. Jongulu, dan Dt. Bijayo. Ketiga mulihan ekonomi merupakan salah satu priori- orang ini hanya sampai ke Padang Barangan, tas rencana strategis pembangukarena semua tanah sudah nan Nagari Lubuak Batingkok. dipancang oleh Dt. Majo “Pemerintah Nagari Lubuak Indo. Sebagian lagi turun Batingkok senantiasa mengadari arah Koto Tinggi Nan rahkan kebijakan pembanguBalubuak Bagurun. nan ekonomi kepada pemuliKemudian dibentuklah han ekonomi dan mewujudkan tiga suku, yaitu suku Semlandasan pembangunan yang bilan, suku Caniago, dan lebih kukuh bagi pembangusuku Pitopang. Ketiga suku nan ekonomi berkelanjutan,” ini berencana membuat katanya. balai. Namun syarat memKondisi tersebut akan dicabuat balai harus ada empat pai, menurut sang Wali Nagari, pasukuan. Maka datanglah yaitu melalui pemberdayaan ketiga pasukuan tersebut masyarakat dan seluruh kekuakepada Dt. Pucuak. Ditan ekonomi yang ada, teruberilah oleh Dt. Pucuak tama usaha kecil, menengah, pasukuan Bendang yang dan koperasi melalui sistem dipimpin oleh Dt. Sati. ekonomi kerakyatan yang berNagari ini asalnya dari tumpu pada mekanisme pasar nama sumur di Koto yang berkeadilan, serta sumber Tingga (dalam dialek Midaya manusia yang produktif nang, sumur disebut juga dan mandiri. • Dt.Penghulu Basa | Walinagari lubuak) dan jalan menuju Dijelaskan, saat ini Nagari ke sumur tersebut melalui Lubuk Batingkok (f/her). Lubuak Batingkok memiliki tangga bertingkat (dalam berbagai potensi sektor pertanian yang sangat bahasa Minang disebut batingkok), untuk berperan sehingga 58,6% masyarakat berpro- mengingat kejadian tersebut diberikan nama fesi sebagai petani padi dan palawija, seban- Lubuak Batingkok (sumur yang terletak di atas yak 21,4% berprofesi sebagai PNS/TNI/Polri, tangga yang bertingkat-tingkat). dan sisanya bekerja sebagai pedagang, penjaAwalnya Lubuak Batingkok hanya memiliki hit, peternak, tukang, dan wirausaha lainnya. dua jorong, yaitu Lubuak Batingkok dan Tigo Dengan mayoritas penduduk Nagari Lubuak Balai. Tindak lanjut dari Perda Provinsi tentang Batingkok merupakan golongan masyarakat Baliak Banagari pada tahun 2001, maka jumpetani/buruh tani dan dalam pemenuhan ke- lah jorong yang dimiliki nagari Lubuak Batingbutuhan pada umumnya pas-pasan. “Dengan kok sekarang adalah Jorong Lubuak Batingkok, keadaan tersebut, tingkat pendapatan atau Jorong Tigo Balai, dan Jorong Koto Tangah. golongan ekonomi masyarakat nagari Lubuak Berdasarkan data September 2010, Nagari Batingkok masih lemah,” katanya lagi. Lubuak Batingkok memiliki penduduk sebanSecara geografis, menurut Dt. Pangulu Bosa, yak 2.946 jiwa. Terdiri dari 700 kepala keluarsebagian besar wilayah Nagari Lubuak Bat- ga. 217 tergolong kepala keluarga kurang mamingkok pada dasarnya sangat potensial untuk pu dan 500 keluarga lainnya termasuk dalam persawahan dan kategori keluperkebunan. arga mampu. Di bidang perTi n g g i n y a dagangan juga jumlah kesangat potensial luarga kurang karena nagari ini mampu terterletak di tengah bukti dengan dan mempunyai banyaknya dua pintu germasyarakat bang lalu lintas yang membudarat yaitu mentuhkan beras uju Payakumbuh bersubsidi dan menuju Tan(raskin). Jika jung Pati yang d i g a m b a rmerupakan jalan kan secara raya. persentasi, Dari Barobono 47,5% meruMerujuk seja• Salah satu sarana ibadah di Lubuak Batingkok (f/her). pakan keluarrah, Lubuak Batga sejahtera, ingkok didirikan 9,3% keluoleh nenek moyang yang berasal dari dua tem- arga kaya, dan keluarga miskin sebesar 31%. pat, yaitu sebagian berasal dari Batu Barobono, Dari 2.946 jiwa penduduk Lubuak Batingkok, dan sebagian lagi berasal dari Koto Tingga jumlah usia produktif lebih banyak dibandingdesa Kubang Tinggi. Yang pertama kali datang kan penduduk dalam kategori anak-anak dan ke Lubuak Batingkok adalah Dt. Paduko Tuan lansia. Sedangkan jumlah penduduk berdasarNan Baruban. kan jenis kelamin, jumlah penduduk hampir Setibanya di Simpang Tiga; satu arah ke Taeh, sama. Penduduk nagari Lubuak Batingkok mesatu arah lagi ke Tanjung Pati, dan satu lagi ke miliki rata-rata tingkat pendidikan hingga SLTA. daerah Simalanggang sekarang, lalu beliau meMayoritas mata pencarian penduduk nagari nancapkan tongkat kayunya yang terbuat dari Lubuak Batingkok adalah sebagai petani dan kayu beringin. Tongkat inilah yang tumbuh dan buruh tani. Hal ini disebabkan karena merupahidup menjadi “Baringin Sonsang” (sekarang kan warisan turun-temurun, namun telah ada sudah tidak ada). perubahan dari tahun ke tahun. Sedangkan seSetelah Dt. Nan Baruban menyalakan api luruh penduduk nagari Lubuak Batingkok beunggun, datanglah Dt. Majo Indo yang berasal ragama Islam.(yossarika syofyan)
OLAHRAGA
NO.74/XI/2012
17 - 31 JANUARI 2012
”Pelatih itu sama dengan guru, pembimbing dan orang tua bagi pemain. Tugasnya memanusiakan pemain atau atlet. Jangan sekali-kali memberikan pressure atau tekanan yang menjauhkan kemanusiaan. Saya, tidak menghardik, menyalahkan, atau malah kecewa jika pemain berbuat kesalahan. Kekecewaan hanya sementara,” akunya. Sama halnya dengan olahraga profesional, di olahraga prestasi memang kualitas SDM-nya harus kian profesional. Jika diibaratkan tugas penting seorang penjaga rumput lapangan, memang itu tugasnya setiap saat. Harus profesional SDMnya sehingga itu saja yang dikelola. Kabid Olahraga Ismail dan Sekretaris KONI Limapuluh Kota Wirianto Dt Paduko Basa Marajo yang bertemu Nilmaizar bersama Med-
I
barat gayung bersambut, niat Kabid Olahraga Ismail dan Sekum KONI Limapuluh Kota Wirianto Dt Paduko Basa Marajo terjawab sudah. Dua jam bersama Nilmaizar, Coach Utama Semen Padang FC di senja akhir 2011, tepatnya Sabtu (31/12/11), telah memberikan semangat baru bagi keduanya yang membawa misi delegasi bagi suksesnya Porprov XII Sumbar di Limapuluh Kota. Mencari penggiat olahraga asal Luak Limopuluah ternyata tidak harus sepayah mencari delegasi di Senayan. Nilmaizar yang putra Nunang, kelahiran 1970, ini memang masih muda. Tetapi, tanggung jawab, disiplin dan kepribadiannya menggugah dan memberikan masukan yang banyak bagi dua delegasi Limapuluh Kota ini. Di kompleks perumahan Semen Padang FC Kawasan Indarung Padang, sebelum mereka bertolak 3 Januari ke Bontang Kaltim untuk berlaga, Nilmaizar menyempatkan diri secara runtin oleh berjogging. Sederhana, namun wibawa pelatih telah dikantonginya sejak lama.
11
Nilmaizar : Pelatih itu Memanusiakan Pemainnya
berbincang panjang lebar tentang pembinaan olahraga, khususnya sepakbola. ”Untuk berprestasi, dibutuhkan semangat dan mentalitas juara. Pantang menyerah dan tidak mempunyai target rendah. Saya, terkirim bermain ke Jepang dan Chekoslovakia berbulan-bulan bersama pemain lainnya, tentu sebab tekad untuk maju itu tidak dihalangi kepuasan prestasi sesaat saja,” ujar Nilmaizar bercerita. Baginya, Payakumbuh dan Limapuluh Kota sebagai kampung halamannya yang tak pernah dilupakan, terus dikunjungi setiap waktu, punya banyak potensi atlet. Sepakbola apalagi. Hanya sayang, kebanyakan pelatih, pemain dan penggiat olahraganya cepat puas atau malah sering berputus asa. Inilah hal yang haram bagi prestasi olahraga. ”Pelatih sepakbola harus memanusiakan pemainnya. Saya, selaku pelatih utama, tidak memakai prinsip pemain lama, pemain baru, yunior-senior, atau lokalasing. Bagi saya dan tim pelatih, semua sama. Sama pentingnya, sama dibutuhkan untuk sukses pertandingan. Soal kalah atau menang, itu kehendak Allah SWT,” aku Nilmaizar. Senja mulai menerawang. Langit cerah kekuningan. Nilmaizar mengajak kami beranjak dari kantin tim Semen Padang, ke rumah dinasnya di komplek Semen Padang itu. Shalat Maghrib. Komplek PT Kabau Sirah Semen Padang, perusahaan tempat bernaungnya klub kebanggaan Sumatera Barat itu. Usai Maghrib, banyak cerita yang ditumpahkan. Bahwa sebenarnya sudah lama Nilmaizar pribadi ingin sekali mendatangkan tim terbaik nasional untuk bermain di GOR Singa Harau, tampil untuk kepuasan masyarakat Limapuluh Kota yang terkenal gila bola. Coaching Clinik atau pelatihan khusus bagi pemain dan pelatih sepakbola, silakan dirinya dijadikan mentor. Nilmaizar menyediakan dirinya bagi Limapuluh Kota. Pembicaraan di rumah dinas Nilmaizar yang bersahaja itu, akhirnya berfokus ke dukungan PT Semen Padang untuk Porprov XII Sumbar, Desember 2012 di Limapuluh Kota. Selaku putra asli daerah, ia menyarankan agar kerjasama dibangun di tingkat tinggi. ”Artinya, kita harus bangun kerjasama dan komunikasi aktif antara Bupati dengan Direksi. Saya, selama ini yakin bahwa PT prom KONI Sumbar Dodi Syahputra, Semen Padang selaku perumembawa misi khusus melakukan apsahaan BUMN di Sumatera proaching ke PT Semen Padang guna Barat selalu peduli dan menmendukung olahraga prestasi di Lidukung olahraga prestasi di mapuluh Kota, khususnya di Pekan Sumbar,” tutur Nilmaizar menOlahraga Provinsi (Porprov) Sumbar yarankan. XII yang akan menghelat 30 cabang Berikutnya, memang duta olaholahraga di Limapuluh Kota. raga Limapuluh Kota, Nilmaizar Pendekatan awal tentang sistem ini menyatakan kesediaan memdan pola komitmen Semen Padang bantu komunikasi lebih lanjut bagi terhadap olahraga didiskusikan kejayaan olahraga Luak Limopudengan putra Luak Limopuluah, luah yang menjadi ranah kelahiNilmaizar. Peraih Pemuda Award • Kabid rannya. Sebab, aku Nilmaizar yang KNPI Payakumbuh 2011 ini me- Padang Olahraga tak pernah meninggalkan kewajiban mang piawai sekaligus santun. In PadukoFC Nilma | Ismail-P shalat lima waktunya semenjak kecil Kedua penggiat olahraga di Li- ds) darung PaBasa Mairzar-Wiriaelatih Sem ajo D nto D dang ini, berpesan kepada Ismail dan W Dt e n mapuluh Kota ini disambutnya i a - 31 Dese Kantin T tuak Paduko Basa Marajo agar mengkomunidengan hangat. Meski telah sore, Nilim mbe kasikan solusi ini segera ke Bupati Limar 2011 maizar yang habis jogging menyempatkan diri (f/ puluh Kota.(dodi syahputra)
• Diskusi | Kabid Olahraga Ismail - Pelatih Semen Padang FC Nilmaizar - Wirianto Datuak Paduko Basa Marajo di kantin Tim Indarung Padang (f/ds).
12
SOROT
17 - 31 JANUARI 2012
“Ada beberapa UU dan turunannya yang tidak boleh dijadikan pedoman dalam kegiatan adat” • Alis Marajo
NO.74/XI/2012
Diharapkan Para Ninik Mamak Meningkatkan Pengetahuannya
• Datuk | Ninik mamak Perangkat adat, Suluah Bendang dalam Nagari (f/her).
“Para ketua KAN dan parangkat adat lainnya diharapkan untuk memahami aturan yang ada.”
B
upati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengharapkan agar para pemangku adat di daerah ini mengetahui setiap peraturan perundang-undangan untuk mengetahui posisi kaum adat dalam setiap UU yang berkaitan dengan adat. “Ada beberapa UU dan turunannya yang tidak boleh dijadikan pedoman dalam kegiatan adat,” katanya. Saat membuka kegiatan Sosialisasi Adat Istiadat dan Budaya Masyarakat di Hotel Bundo Kanduang, Senin (12/12), Bupati Alis Marajo mengatakan bahwa pada dasarnya memerintah adalah melayani masyarakat dan aparatur dengan aturan.
“Maka ketua KAN dan parangkat adat lainnya diharapkan untuk memahami aturan yang ada,” tegas Bupati. Kegiatan sosialisasi tersebut diselenggarakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagari Pemkab Limapuluh Kota, yang diikuti oleh 76 Ketua KAN/LAN se-Kabupaten Limapuluh Kota. Dalam kesempatan ini, Bupati menegaskan bahwa Pemkab Limapuluh Kota menginginkan masukan dari masyarakat tentang permasalahan adat. Menurut Bupati Alis Marajo, beberapa aturan perundangan yang tidak lagi berlaku antara lain Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 155 Tahun 1961, yang mengatur bahwa pemerintahan nagari adalah Kerapatan Nagari dan Kepala Nagari. “Peraturan ini mengatur bahwa pemerintahan nagari beranggotakan ninik mamak, ulama, cadiak pandai, bundo kanduang, dan pemuda,” katanya. Peraturan lainnya yang tidak lagi ber-
laku, tambah Bupati Alis Marajo mengingatkan, adalah Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 165 Tahun 1966, yang mengatur bahwa Kerapatan Nagari terdiri dari unsur wali nagari, ulama, ninik mamak, dan cadiak pandai. “Sedangkan UU yang tidak lagi boleh menjadi dasar kebijakan adalah UU Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa”, kata Bupati, yang juga menjelaskan turunan UU tersebut juga telah kadaluarsa serta diganti dengan UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Bupati Alis Marajo juga menjelaskan bahwa pelestarian adat dan budaya masyarakat dimaksudkan untuk mendorong penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di nagari, berdasarkan kemampuan jati diri individu dan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan. Hal tersebut bertujuan untuk meletakkan dasar bagi pengembangan
program pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan masyarakat pada tahun berikutnya. “Diharapkan ninik mamak juga dapat meningkatkan pengetahuannya melalui kegiatan ini, agar dapat menjadi panutan bagi anak kemenakan dalam kaumnya,” pungkas Bupati. Rahmanida S.Sos. Kepala Badan Pemberdayaan Masyaakat dan Pemerintahan Nagari), menjelaskan bahwa kegiatan itu bertujuan untuk terjadi peningkatan dan lestarinya pengetahuan tentang adat istiadat di tengah-tengah masyarakat Limapuluh Kota melalui pimpinan lembaga adat yang ada. Selain Bupati dr. Alis Marajo, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber lain seperti Muslim Dt. Mangun (LKAAM), Drs. Safri Mansur (Sekretaris BPMPN), dan Yadesman Dt. Bagindo Bosa (Bagian Administrasi Kemasyarakatan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Limapuluh Kota.(edi.s)
ASYIRWAN YUNUS :
“ Pendidikan, Aspek Pelayanan Publik yang Vital”
W
akil Bupati Limapuluh Kota Drs. Asyirwan Yunus mengatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu sektor dan aspek pelayanan publik yang sangat vital dan krusial dalam kerangka pembangunan nasional karena bersentuhan langsung dengan warganegara dan manusianya, baik sebagai subyek maupun obyek dari pembangunan tersebut. “Sebagai mana kita ketahui bersama, hak untuk mendapatkan pendidikan merupakan hak fundamental konstitusional setiap warganegara Republik Indonesia dalam artian merupakan hak asasi yang dijamin pemerintahan dan pelaksanaannya oleh konstitusi kita yakni UUD 1945,” kata
• Wabup | Asyirwan Yunus tinjau kegiatan pendidikan (f/her).
Wabup Asyirwan dalam sebuah kesempatan di Sarilamak, belum lama ini. Oleh karena itu, menurut Wabup Asyirwan, penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di Kabupaten Lima Puluh Kota pada saat ini maupun ke depan haruslah dapat mewujudkan tujuan dan maksud yang diamanatkan oleh Undang-undang dasar 1945 dan berbagai ketentuan perundang-undangan di bidang pendidikan. “Bertitik tolak dari hal-hal tersebut di atas, guna pencapaian penyelenggaraan pendidikan yang memenuhi standar yang dicitacitakan, dibutuhkan sumber daya pelaksana, penyelenggara dan pengelola sarana pendidikan
yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang memadai, mulai dari kelembagaan teknis perangkat daerah beserta seluruh personilnya, penilik dan pengawas sekolah, serta para kepala sekolah dan guru-guru yang merupakan tenaga pendidik yang profesional,” katanya. Menyoal mutasi di kalangan para kepala sekolah di Kabupaten Limapuluh Kota yang digelar belum lama ini, Wabup Asyirwan mengatakan dengan adanya mutasi, rotasi dan promosi ini merupakan salah satu upaya pembinaan karier bagi PNS di Lingkungan Pemkab Limapuluh Kota, dan juga merupakan suatu tuntutan dari organisasi yang sangat dinamis seperti yang dilaku-
kan pada pemerintah Daerah. “Dengan adanya mutasi, rotasi dan promosi ini kita dapat mencegah terjadinya kejenuhan atau stagnansi dalam bekerja sehingga kita dapat memberikan pelayanan yang prima serta peningkatan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat, tambah Wabup Asyirwan Yunus, sambil merujuk Visi Kabupaten Limapuluh Kota, yaitu terwujudnya kebersamaan, kesejahtera dan kemakmuran di Kabupaten Limapuluh Kota dalam nuansa adat basandi syarak, syarak basandi Kitabbullah dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dikatakannya, pengangkatan para kepala sekolah telah melalui suatu proses seleksi yang
secara normatif, yang disebut sebagai penilaian akseptabilitas yang meliputi uji kompetensi, standar kualifikasi umum dan khusus, dan ketetapan penempatan. “Oleh karena itu, kiranya saudara dapat mengemban dan menjalankan tugas dan amanah ini dengan sebaik-baiknya karena memimpin sebuah sekolah bukanlah memimpin sebuah lembaga birokrasi, politik atau organisasi kemasyarakatan karena sekolah adalah kawah candradimuka bagi pengembangan sumber daya manusia masa depan yang berkualitas dalam ilmu pengetahuan, integrasi moral dan prilaku, serta iman dan ketaqwaan,” tambahnya.(edi.s)
SEJARAH
NO.74/XI/2012
17 - 31 JANUARI 2012
13
PERISTIWA SITUJUAH DIPERINGATI
am
di Taman Mak enabur Bungaher) M ti pa Bu | A (f/ TABUR BUNGPahlawan Situjuh Batua.
“Peristiwa Situjuh terjadi pada masa roda Pemerintahan Republik Indonesia dijalankan dari satu tempat ke lain tempat. Panggung sejarah yang semula berpusat di perkotaan, bergeser ke pedesaan.”
G
UBERNUR Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, peristiwa sejarah yang diperingati setiap tanggal 15 Januari di Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, adalah salah satu rangkaian peristiwa perjuangan yang secara konvensional diiperingati setiap tahunnya dan telah menjadi kebijakan pemerintah daerah. “Peristiwa Situjuh terjadi pada masa roda Pemerintahan Republik Indonesia dijalankan dari satu tempat ke lain tempat. Panggung sejarah yang semula berpusat di perkotaan, bergeser ke pedesaan,” kata Gubernur Irwan Prayitno saat menjadi inspektur upacara (irup) Peristiwa Situjuah yang dipusatkan di Lapangan Khatib Sulaiman Situjuah Batua, Minggu (15/1). Tampak hadir pada peringatan tersebut Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo, Ketua DPRD Darman Sahladi SE, MM, sejumlah bupati dan walikota se-Su-
Ingat, di Limapuluh Kota Pernah Disusun Kabinet PDRI !
matera Barat, Ketua DPRD se-Sumatera Barat, Kapolres Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh, Dan Dim 0306 Limapuluh Kota, segenap anggota DPRD, anggota TNI dan Polri, pejuang dan Kepala SKPD, tokoh masyarakat dan generasi muda, pelajar dan para siswa/i. Dikatakan Gubernur Irwan Prayitno, pada priode ini seluruh rakyat Indonesia benar-benar terlibat secara langsung dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Semua orang memberikan kontribusinya, sesuai dengan peran yang mereka lakoni. “Saat itu, bagi seluruh rakyat Indonesia hanya berlaku satu ketetapan, bahwa menjadi bangsa merdeka dan berdaulat, merupakan harga mati yang tak boleh ditawar-tawar lagi,” tambahnya. Menurut Gubernur Irwan Prayitno, Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 63 tahun yang lalu, merupakan suatu bukti bahwa Kabupaten Limapuluh Kota adalah basis perjuangan sejarah dari PDRI, dan Kecamatan Situjuah Limo Nagari mempunyai peranan dalam memperkuat perjuangan kebangsaan. Dikatakannya, sejarah telah mencatat bahwa di Kabupaten Limapuluh Kota pernah diciptakan berbagai peristiwa penting, di antara peristiwa dimaksud adalah penyusunan dan pengumuman susunan Kabinet Pemerintah Darurat RI di Halaban pada tanggal 22 Desember 1948. “Sedangkan peristiwa yang lainnya ada-
lah Peristiwa Situjuh yang kita peringati pada hari ini, yaitu penyerangan Belanda ke Situjuh Batur, tempat berlangsungnya Rapat Gubernur Militer bersama seluruh Bupati Militer se Sumatera Barat,” tambah Irwan. Di mata Irwan, peristiwa itu merupakan sebuah peristiwa yang teramat pahit, dan harus ditebus dengan gugurnya beberapa orang syuhada yang menjadi bunga bangsa. Mereka adalah Khatib Sulaeman, Ketua Markas Pertahanan Rakyat Daerah; Arisun St.Alamsyah, Bupati Militer Lima Puluh Kota; Letkol Munir Latif, Mayor Zainuddin; Kapten Tantawi; Letnan Satu Azinar; Letnan Dua Syamsul Bahri; serta lebih kurang Pasukan Barisan Pengawal Negeri dan Kota (BPNK), mereka gugur mempersembahkan dharma bhaktinya untuk kejayaan Ibu Pertiwi. ”Mengambil hikmah dari Peristiwa Situjuh itu, kita memang harus melakukan evaluasi tentang sejauhmana nilai-nilai kejuangan, kepahlawanan dan kebangsaan yang telah dapat kita pertanggung jawaban,” ujar Gubernur mempertanyakan. Disebutkan, apabila mencoba untuk mencermati fenomena yang tengah berlangsung pada hari ini, maka sangat pantas kiranya untuk mengajukan sebuah pertanyaan: apakah nilai-nilai yang diwariskan oleh para pendahulu kita masih tetap bersemi dan tumbuh dengan subur di negeri tercinta ini? “Pertanyaan ini san-
gat relevan untuk diungkapkan sepanjang masa, karena pesan moral dan nilai-nilai luhur sejarah bangsa merupakan sebuah keagungan yang abadi pula,” bebernya. Gubernur Irwan menyebutkan, ada sebuah kegelisahan yang singgah di dalam jiwa anak bangsa hari ini. Entah karena dorongan apa, dan entah karena kepentingan yang bagai mana, ternyata sebagian anak-anak bangsa telah kehilangan kearifan kebangsaan. “Padahal kita baru merdeka 66 tahun, dan luka di hati bangsa ini belum sepenuhnya pulih akibat terjajah selama ratusan tahun,” sebutnya lagi. Namun kenyataan yang dijumpai pada hari ini, menurut mantan anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, sungguh sulit untuk dibayangkan. “Sepertinya kita sudah kehilangan kearifan dan keinsafan. Kita juga seperti sudah lupa betapa sakitnya menjadi bangsa terjajah yang selalu tertindas dan dihinakan oleh bangsa lain,” sambungnya lagi. Selesai upacara bendera peringatan Peristiwa Situjuah, dilanjutkan dengan ziarah ke makam para suhada di Lurah Kincie dengan Inspektur Upacara Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, sedangkan untuk ziarah di makam para suhada di Situjuah Banda Dalam selaku Irup Dan Dim 0306 Limapuluh Kota Letkol. Isdon Handoyo, dan ziarah di makam para suhada di Situjuah Gadang Kapolres Kota Payakumbuh. (edi s.)
PERISTIWA SITUJUAH
Akan Diusulkan Aturan Pendukung ”Dalam waktu dekat kita akan terbitkan Pergub tentang peristiwa Situjuah,”
• irwan prayitno
D
ALAM kesempatan peringatan Peristiwa Situjuh tahun 2012, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno berjanji akan mengusulkan aturan pendukung, seperti peraturan gubernur ataupun peraturan daerah tentang peristiwa Situjuah. Dengan peraturan itu diharapkan, peristiwa Situjuah yang merupakan mata rantai Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) 1948-1949, tidak akan tenggelam dari pusaran zaman. ”Dalam waktu dekat kita akan terbitkan Pergub tentang peristiwa Situjuah,” ujar Irwan menjawab pertanyaan tiga putra Situjuah Limo Nagari, yakni Brigjend (Purn) Mismar Anas, H Fachri Syahruddin dan H Awaludin Cuncun, dalam dialog yang dipandu
Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo di kantor Camat Situjuah Limo Nagari, Minggu (15/1) siang. Pemkab Limapuluh Kota juga sangat menantikan terbitnya aturan pendukung Peristiwa Situjuh. Menurut Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Limapuluh Kota, Muhamad S. S.Pd., dengan terbitnya aturan pendukung oleh Gubernur, Peristiwa Situjuh tidak lagi menjadi “milik” Limapuluh Kota. “Bila aturan pendukung sudah ada, semua kabupaten/kota di Sumbar akan memperingati Peristiwa Situjuh setiap tahun,” katanya. Apa dan bagaimana Peristiwa Situjuh? Peristiwa tersebut terjadi pada saat Agresi Belanda II, yang menyebabkan gugurnya pejuangpejuang Minangkabau. Peristiwa
• Gubernur Sumbar | Irwan Prayitno menabur bunga di makam para pahlawan yang tewas dalam Peristiwa Situjuh, di Lurah Kincia (f/her).
tersebut diawali dengan penyerangan pasukan Belanda ke Koto Tinggi pada tanggal 10 Januari 1949, setelah penyerangan tersebut, para tokoh pejuang dan pemuda Minang mengadakan rapat untuk mengatur strategi mengusir Belanda. Perjuangan ini adalah mempertahankan kemerdekaan nan telah diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Rapat tersebut dirancang pada sebuah surau kecil di lurah Kincia, Nagari Situjuah Batur, Kab. Lima Puluh Kota. Rapat ini dipimpin oleh Ketua Laskar Pertahanan Sumatera Tengah — Khatib Sulaiman pada malam tanggal 14 Januari 1949. Rapat ini berlangsung hingga fajar menyingsing, akhirnya menghasilkan keputusan penting dan rahasia.
Setelah rapat tersebut, para pejuang beristirahat menunggu waktu Sholat Shubuh dan sebagian lagi berencana pulang ke rumahnya. Namun pada pagi harinya — sekitar pukul enam — Belanda secara tiba-tiba menggempur dari atas tebing, sehingga banyak membuat pejuang gugur, di antaranya Arisun Sutan Alamsyah, Zainuddin Tembak, Tantowi, Ahmad, dan masih banyak lagi — termasuk Khatib Sulaiman. Penyerangan ini terjadi sangat tiba-tiba dan terlihat tidak wajar, karena penyerangan tersebut setelah beberapa orang peserta rapat pulang menjelang subuh. Sedangkan penyerangannya sendiri terjadi setelah Sholat Shubuh. Hal ini membuat beragam opini
di masyarakat, ada nan mengatakan bahwa telah ada pengkhianat di antara mereka nan telah membocorkan hasil rapat tersebut, dan terjadilah saling tuduh-menuduh dan saling membela diri. Tuduhan pengkhianatan akhirnya banyak tertuju pada seseorang nan bernama Tambiluak. Namun setelah diteliti akhirnya terdapat dua wacana nan berkembang di masyarakat. Versi pertama menyebutkan bahwa Tambiluak benar adanya sebagai pengkhianat nan telah membocorkan keputusan rapat tersebut kepada Belanda, sedangkan versi kedua menyebutkan bahwa Tambiluak adalah orang nan dikorbankan.(muhammad)
14
17 - 31 JANUARI 2012
KREASI
NO.74/XI/2012
, K E T KU k e t e K a Kuret s u r e T g yan i s a e r k Ber • KUTEK | 4 Pemuda Limapuluh Kota , Budi Mulyadi Derajat, Hardian Tomy Pradipta, Syafriwanto ZR, dan Deddi Saputra melaju dengan Kuteknya. (f/sri)
Inisiatif membuat film ini berawal dari kebiasaan mereka di kosan, yang setiap malamnya selalu diwarnai dengan nonton film. Konon, apapun jenis film telah mereka tonton.
B
erlagak sedikit aneh dengan fashion apa adanya. Hari-harinya penuh tawa dan canda. Kesunyian malam semakin mampu memuntahkan segala inspirasi untuk membuat suatu gebrakan baru. Bangun tidur di saat mentari telah lewat sepenggalahan. Begitulah sesudut gambaran empat orang pemuda asal Kabupaten Limapuluh Kota. Keempat pemuda ini masih menyandang status sebagai mahasiswa di sebuah universitas negeri di Kota Padang, ibukota Provinsi Sumatera Barat. Segala carut-marut kesibukan teman-teman lain mengerjakan tugas, nyari dosen, mereka tidak peduli karena mereka malah sibuk mengatur strategi untuk ambisi masa depan. Sebuah ambisi yang, bagi sebagian orang, mungkin tidak masuk akal. Kamar kos-kosan yang sangat sederhana, dan pakaian tampak bergelantungan di setiap sudut kamar. Asbak rokok penuh dengan puntung rokok, yang sekian hari tidak dibuang-buang. Gelas kotor, piring kotor, ikut menambah suasana kamar yang berantakan. Kasur tipis pengalas tidur selalu setia menemani malam-malam mereka. Namun ruangan
dengan ukuran kecil ini sangat penuh dengan segala inspirasi dan inovasi. Tidak disangka dan dinyana, dengan kondisi seperti ini, membuat mereka lebih mengobarkan gejolak semangat untuk memulai suatu proyek yaitu membuat sebuah film. Memang keempatnya kuliah dengan jurusan yang sama, yaitu desain komunikasi visual. Sebuah latar belakang akademik yang semakin mendukung untuk mengembangkan bakat mereka. Inisiatif membuat film ini berawal dari kebiasaan mereka di kosan, yang setiap malamnya selalu diwarnai dengan nonton film. Konon, apapun jenis film telah mereka tonton. Tapi mereka lebih suka berkarya ketimbang duduk di bangku kuliah mendengarkan teori yang diberikan dosen. Bagi mereka, hal-hal seperti itu sering terasa menjemukan dan menimbulkan kejenuhan. Dan mereka beranggapan bahwa lebih banyak mendapat ilmu di dunia nyata daripada sekadar teori. Cara pikir ini pula yang membuat mereka mengalami masalah di akademik. Di sela-sela rutinitas nonton film, muncul inspirasi untuk membuat sebuah tim yang bernama Kutek, kependekan dari kureta ketek (baca: kereta kecil), yang tepatnya lahir pada 21 November 2010. Kureta ketek berasal dari kata sepeda kecil. Sebuah nama yang sederhana, namun memiliki makna yang begitu dalam. Yaitu sebuah sepeda kecil yang memiliki roda bantu di samping kiri dan samping kanan, yang menggambarkan bahwa personilnya masih kecil sehingga untuk memakai sepeda besar meski diawali dengan sepeda kecil beserta roda bantu di kedua sisinya. Begitu juga mereka yang masih butuh arahan, perhatian,
nasehat untuk ke depannya. Di antara karya-karya yang telah mereka hasilkan, yaitu Dokudrama-Talempong Batu yang berlokasi di Nagari Talang Anau, Kecamatan Gunung Omeh. Termasuk video art yang berjudul Dengarkan, dan dokudrama Sijundai di Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh. Meski tinggal di Kota Padang, namun setiap karya-karya yang mereka hasilkan selalu berlokasi di Limapuluh Kota, kampung halaman mereka. Karena niat mereka memang untuk meningkatkan segala potensi di Kabupaten Limapuluh Kota. Jadi, semacam dari kito, untuak kito dan oleh kito. Adapun nama-nama dari personil yang ikut mendukung Kutek, yaitu Budi Mulyadi Derajat selaku sutradara/co-editor, yang lahir bulan Desember 1986 yang lalu. Juga ada Hardian Tomy Pradipta selaku editor / co-sutradara, yang lahir 5 September 1990. Termasuk Syafriwanto ZR selaku kameramen, yang lahir 21 september 1990. Terakhir Deddi Saputra selaku kameramen, yang lahir pada 29 Mei 1991. Selain mereka berempat juga dibantu oleh para sahabat-sahabat mereka, yaitu Asmara Delma Liko, untuk property dan perlengkapan. Sundari Listanti, team artistik. Rezky Amelya, penulis skenario. Ranti Sulfia, make-up. Ilham Khalid dan masih banyak sahabat-sahabat lainnya yang setia memberi dukungan buat mereka. Memang selama mereka berkecimbung di dunia yang satu ini, sangat rentan dengan perpecahan dalam tim. Maklum usia mereka yang belum terlalu dewasa, memiliki jiwa yang masih labil, mudah terpancing emosi, dan egois.
Namun hal-hal demikian dapat mereka tutupi dengan keakraban, kebersamaan yang telah mereka bangun sejak kecil. Kerena memang keempat personil Kutek berasal dari jorong yang sama, yaitu Kubang Tungkek, Kenagarian Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota. Saat ini mereka sangat mengharapkan sedikit sentuhan, baik itu dari pemerintah ataupun siapa saja yang berbaik hati untuk memberikan secercah cahaya untuk pengembangan ide-ide kreatif mereka. Karena saat ini tim mereka sangat terbatas sekali dengan peralatan. Mereka sangat butuh kamera film, karena selama ini hanya memakai kamera biasa, jadi sangat susah untuk mengedit. Selain kamera film, mereka juga butuh crane, rell, mic bummer, computer semi pro untuk desaig grafis, dan lighting. “Kok cukuk sadonyo, nde mantap aa agak nyo lae, hmhmhm koq di agiah nyo kami itu dek pemerintah tambah samangek kami untuk berkarya di Luak Limopuluah, sobab satiok lokasi, sadonyo di siko. Ancak lah wak ma angkek kampuang awak lae, ciek lai, kalau di kampuang tobik pangona kami nyo” (andai saja pemerintah melengkapi sebagian peralatan tersebut, kami akan lebih terus berkreasi untuk mengangkat Limapuluh Kota. Memang setiap lokasi mereka berada di Limapuluh kota dan sekitarnya, karena inspirasi lebih lancar mengalir di sini),” ujar salah seorang personil Kutek. “Karena kreasi kami saat ini tidak hanya sekedar berkreasi, tapi diharapkan akan menjadi lapangan pekerjaan buat kami nantinya setelah menyelesaikan studi di bangku kuliah,” tambah Tommy.(sri rahmi)
SEKILAS INFO
NO.74/XI/2012
17 - 31 JANUARI 2012
Kantor Camat Situjuah Limo Nagari Diresmikan Gubernur SITUJUAH - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno juga meresmikan pemakaian Kantor Camat Situjuh Limo Nagari, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Sumbar, Minggu (15/1), yang dihadiri Bupati Limapuluh Koto dr. Alis Marajo, Ketua DPRD Darman Sahladi SE MM, para asisten dan Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Limapuluh Koto, dan undangan lainnya. Camat Situjuh Limo Nagari Fidria Fallah mengatakan, pembangunan gedung Kantor Camat Situjuh Limo Nagari dapat menjadi kebanggaan bersama, terutama masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota dan masyarakat Situjuh Limo Nagari,
karena dengan adanya Kantor Camat yang baru ini dalam pelayanan terhadap masyarakat perlu ruangan yang cukup dan lengkap, sehingga rasa aman, nyaman dan sejuk dapat dirasakan oleh masyarakat yang berurusan. Lebih Lanjut dikatakan Camat Situjuh Limo Nagari, pembangunan Kantor Camat Situjuh Limo Nagari yang cukup megah ini menghabiskan dana sebesar Rp. 397.978.000, -dengan ukuran fisik yaitu luas sepanjang 28 meter dan lebar 14 meter. Sementara lama waktu pengerjaan oleh rekanan yang mengerjakannya, yaitu CV Brother Hood, selama lebih kurang 120 hari kalender. (edi s.)
Atlet Limapuluh Kota Mampu Raih Prestasi • Asyirwan Yunus
SARILAMAK – Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. Asyirwan Yunus berharap para atlit Kabupaten Limapuluh Kota bisa meningkatkan prestasi pada Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Sumatera Barat ke-12 tahun 2012 yang dipusatkan di daerah ini, katanya saat pertemuan dan rapat dengan pengurus KONI di Sarilamak, belum lama ini. Wabup Asyirwan Yunus mengatakan, para atlit harus berlatih keras dan bersatu jika ingin mencapai prestasi yang lebih tinggi. “Semua pihak boleh bersyukur dan terus mendorong serta mendukung para atlit dari berbagai cabang olahraga yang ikut dalam perlombaan Porprov mendatang. Khusus menghadapi Porprov ke-12 2012, mari kita berlatih lebih baik dan belajar dari pengalaman yang lalu,” ujar Asyirwan Yunus. Untuk keberhasilan para atlit yang akan berlaga pada Porprov mendatang, menurut Wabup, juga sangat ditentukan oleh pengurus cabang olahraga masing-masing. Untuk itu, menurut Wabup, diminta kepada pengurus cabang olahraga (cabor) jangan ada yang dobel mengurus cabang olahraga, dan jangan ada pula atlit yang didatangkan dari daerah lain lalu dibayar. “Ini kita sangat tidak setuju,” tandasnya.(edi.s)
15
• Penandatanganan prasasti oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno tanda diresmikannya Kantor Camat Situjuah Limo Nagari (f/her).
Gapoktan Tuah Sakato Dibantu Rp185 Juta Muhammad Yunus | Kepala Dinas Pertanian Limapuluh Kota SUNGAIBARINGIN - Gabungan Kelompok Tani atau Gapoktan Tuah Sakato, Nagari Sungaibaringin, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, memperoleh bantuan alat-alat pertanian senilai Rp185 juta. Bantuan diserahkan bersamaan dengan peresmian Yayasan Pendidikan Sabai Nan Aluih, Sabtu (14/1) lalu. Kepala Dinas Pertanian Limapuluh Kota Muhammad Yunus mengatakan, bantuan alat pertanian untuk Gapoktan Tuah Sakato Nagari Sungaibaringin, merupakan subsidi khusus dari pemerintah, guna menunjang peningkatan hasil pertanian. Yunus yang hadir bersama Kepala
BP4K Khalid, Kadispapora Zulhikmi Dt Rajo Suaro dan Camat Payakumbuh Rahmat Hidayat, berharap nagari Sungai Baringin tidak hanya dikenal sebagai kawasan lumbung beras, tapi bisa menjadi kawasan agrowisata. Ketua Gapoktan Tuah Sakato Rizaliadi berterimahkasih atas bantuan pemerintah pusat melalui Pemkab Limapuluh Kota. Hal serupa disampaikan Wali Nagari Sungai Baringin H. Bahcril Baheram yang memang serius menjaga eksistensi nagarinya sebagai lumbung beras Limapuluh Kota.(edi.S)
Masyarakat Ucapkan “ Terimakasih”
• Wabup | Tinjau korban longsor Ngalau Batu Kapur (f/her).
Wabup Bantu Korban Longsor Ngalau Batu Kapur TANJUNG GADANG - Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. Asyirwan Yunus membezuk korban dan menyerahkan bantuan spontan Pemkab Limapuluh Kota terhadap keluarga dua korban longsor Ngalau Batu Kapur, di Ngalau Kaciak, jorong Parak Lubang, Nagari Tanjung Gadang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Senin (9/1). Bantuan untuk Zulfahmi (49), warga Jorong Bulakan, Tanjung Gadang, yang meningggal dalam kondisi tubuh yang tidak utuh, diterima isterinya Ernida (56), di rumah duka di Jorong Bulakan. Sebelumnya di hari yang sama, bantuan untuk Khaidir (58), warga jorong Parak Lubang Nagari Tanjung Gadang, juga telah diserahkan sewaktu membezuknya di Rumah Sakit Umum Adnan WD Payakumbuh. Peristiwa longsornya Ngalau Batu Kapur di Ngalau Kaciak Jorong Parak Lubang, Nagari Tanjung Gadang, terjadi Sabtu (7/1) sekitar pukul 16.30 WIB. Kedua korban saat itu sedang melaksanakan kegiatan penambangan ngalau batu kapur. Sepasang kaki milik Zulfahmi alias Cun, semula ditemukan dalam kondisi tanpa kaki. Namun beberapa saat kemudian, kedua kakinya berhasil juga ditemukan.(edis s)
• Pengaspalan | Jalan di Kanagarian Koto Alam (f/e2).
KOTO ALAM – Masyarakat Kanagarian Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Kotobaru, mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Limapuluh Kota yang telah menganggarkan dana untuk pengaspalan jalan yang menghubungkan tiga jorong di dalam kanagarian tersebut. “Perbaikan jalan itu sangat membantu masyarakat,” kata M. Yunus, 63. Menurut pemuka masyarakat Nagari Koto Alam itu, dari tiga
jorong di nagari itu, dua di antaranya merupakan kawasan sentra pertanian masyarakat, yaitu Koto Tangah dan Koto Ronah. Jalan yang diaspal itu menghubungkan kedua jorong itu dengan jalan Lintas Sumatera yang melewati Koto Alam. “Masyarakat tidak susah-susah lagi mengangkut komoditas pertanian yang dihasilkan,” tambah Yunus. Sebelum diaspal, kondisi jalan tersebut terbilang sangat
parah. Selain badan jalan yang terbilang sempit, kondisi fisik jalan juga berlubang di sejumlah titik. Jangankan kendaraan dari jenis roda empat, bahkan kendaraan roda dua pun harus ektrahati-hati untuk melewatinya. Banyak masyarakat yang mengeluhkan kondisi jalan saat itu karena menghambat kegiatan sosial dan perekonomian mereka. “Untung Pemkab Limapuluh Kota cepat tanggap,” ujar Yunus.(e2)
16
PROFIL
17 - 31 JANUARI 2012
NO.74/XI/2012
Randi Prayengki Prestasinya Membanggakan Limapuluh Kota “Kita pantas memberi apresiasi positif atas prestasi yang berhasil direbut oleh duta dari Kabupaten Limapuluh Kota.”
K
embali putera-puteri terbaik Steffi Olivia (Bukittinggi) sebagai pemenang Harapan dari Kabupaten Limapuluh II Uda Uni, Jumadi Yasser (Pasaman) dan Ignasia Sari Kota mengukir prestasi di Isniati (Mentawai) pemenang Harapan III. tingkat Provinsi Sumatera Barat. Dewan juri yang terdiri Yuliandre Darwis Ph.D. Meski hanya terpilih merebut (ketua), Dr. Rahmi Fahmi (anggota), H. Asnawi Bahar predikat Uda I pada ajang pemili- (anggota), Buya Mas’oed Abidin (anggota), En Shirikie han Uni dan Uda Tingkat Provin- (anggota), Aines Ade MM (anggota), Soesilo Abadi si Sumatera Barat Tahun 2011, Piliang (anggota), juga memilih pemenang Uni Uda prestasi duta daerah ini mampu Favorit, yang jatuh pada pasangan Uni Uda Pesisir Sejuga menyulut rasa bangga. latan, yaitu Ririn Sladita dan Deri Oktaviandi. “Kita pantas memberi apresiasi Seluruh pemenang mendapatkan hadiah berupa positif atas prestasi yang berhasil tropi, uang tunai sejumlah hadiah dari sponsor, dan direbut oleh duta dari Limapuluh bingkisan serta voucher berlangganan gratis dari HaKota,” kata Kabag Humas dan rian Singgalang. Khusus pasangan Uda Uni Sumbar Protokoler Setdakab Limapuluh 2011 mendapatkan tropi dari Kementerian Pariwisata Kota, Muhammad S. Dikatakan, dan Ekonomi Kreatif. prestasi yang direbut Randi mamSelain itu, juga ditetapkan pemenang Uni Uda Fapu mengangkat nama baik daerah vorit versi pilihan pembaca Harian Singgalang. Untuk di tingkat yang lebih tinggi. “Kita gelar ini diraih oleh Ignasia Sari Isniati (Mentawai) dan berharap, ke depan prestasi itu Robbei Adi Primula (Kabupaten). Untuk pemenang akan lebih ditingkatkan lagi,” sam- Uni Uda favorit ini, masing-masing mendapatkan bungnya. hadiah dari Harian Singgalang berupa televisi berRandi berhasil merebut predikat warna, voucher berlangganan gratis, serta bingkisan. Uda I pada pemilihan Uda dan Uni Dalam acara yang disiarkan langsung selama emTingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun pat jam oleh TVRI Stasiun Sumbar, yang dihadiri 2011 pada malam grand final pemilihan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbar Uda Uni Sumbar yang berlangsung di Burhasman Bur, Kepala LPP TVRI Sumbar H. Barlin Hotel Pangeran’s Beach, Padang, Sabtu H Mahmud, Ketua Dekranasda Sumbar Hj. Nevi Ir(3/12). Ajang tersebut diikuti oleh perwaki- wan Prayitno, itu diharapkan keberadaan mereka ini lan dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi dapat bermanfaat bagi penguatan pengembangan paSumatera Barat, dan rutin digelar tiap tahun. riwisata yang berbasiskan adat basandi syarak, syarak Dalam acara tersebut, Menteri Pariwisata basandi kitabullah. dan Ekonomi Kreatif yang diwakili Raseno Randi maju ke ajang tingkat provinsi setelah sebeArya mengharapkan seluruh pemenang Uda lumnya ditetapkan sebagai pemenang pada malam Uni Sumbar 2011 dapat menjadi ujung tom- grand final Uda dan Uni “Duta Wisata Kabupaten bak untuk mempromosikan pariwisata, baik Lima Puluh Kota Tahun 2011. dalam ajang itu, Randi dalam skala regional, nasional maupun Prayengki dari Kecamatan Payakumbuh berhak meninternasional. Raseno juga berharap, ke- yandang salempang Uda Kabupaten Lima Puluh Kota beradaan mereka dapat memperkokoh tahun 2011 setelah menyisihkan uda dari 12 kecamaSumbar sebagai kawasan destinasi di tan. wilayah Indonesia bagian barat dan Anak dari pasangan Rachmad Sunandar dan Nurhaymenyukseskan Sumbar sebagai pe- ati lahir di Simalanggang pada tanggal 18 April 1989, nyelenggara Tour D’ Singkarak pada dan memiliki tinggi 175 cm dan berat badan 60 kg masa mendatang. ini. Randi yang juga mahir berbahasa Inggeris ini seSementara Ny. Vita Gamawan, belumnya pernah mengukir sejumlah prestasi seperti Ketua Penggerak PKK Pusat, menjuara Best perfomance in Communicatian Aiesec gatakan bahwa saat dirinya men- Indonesia tahun 2010, National Communication jadi Ketua Panasihat Ikatan Uda Manager, mengikuti acara International Facilities in Uni Duta Wisata Sumbar, pihaknya National Leadership and Development Conference di sangat mendukung kegiatan duta Bangkok tahun 2010 dan mengikuti Head of Country wisata tersebut. “Fasilitas harus di- Promotion in Asean Youth Congress di Jakarta tahun berikan, dimaksudkan agar mereka 2011. dapat berkarya sebagai duta wisata Sementara Indah Permata Sari dari Kecamatan Luak dan melakukan hal-hal yang berman- dinobatkan untuk menyandang Uni Duta Wisata faat di bidang Kabupaten Limaseni budaya, puluh Kota Tahun pariwisata, serta 2011, adalah anak pendidikan,” kadari pasangan tanya. Musnar dan FerDalam acara idawati yang layang pekat dengan hir di Kenagarian nuansa seni budaya Mungo pada 24 Sumatra Barat itu, Maret 1993. Dara Amalia dan Abdul ini memiliki tinggi Robby Azhadi yang badan 169 cm dan akrab disapa Robby berat 47 kg, menini berhasil menjadi guasai Bahasa Ingyang terbaik dari 38 gris dengan baik pasang Finalis Uda-Uni dan pernah mendari seluruh kabupaten jadi anggota Paskidan kota, dan berhak braka Provinsi Sumenyandang gelar Uda matera Barat tahun dan Uni Provinsi Sumat2009. era Barat Tahun 2011. Dari Drs. Asyirwan 38 pasang itu kemudian Yunus Wakil menciut menjadi 10 pasang Bupati Limapuyang berhasil masuk grand luh Kota, dalam final. sambutannya Selain Amalia dan Abdul mengatakan kegRobby Azhadi, pemenang iatan uni dan uda lainnya adalah Randi Praysangat positif bagi engki (dari Limapuluh Kota) generasi muda, dan Remiza Ivonna (Payaterutama dalam kumbuh) sebagai Uda dan melestarikan nilUni I; Leo Swanri Bago ia-nilai budaya (Mentawai) dan Nadaerah sehingga dia Oktarina (Agam) • Randi Prayengki dan Indah Permatasari Uni Kabupaten tidak terkikis oleh Limapuluh Kota 2011 (f/koleksi pribadi) sebagai Uda Uni perkembangan zaWakil II, Ari man. “Generasi Fuad Fajri (Payakumbuh) dan Sep- muda perlu diberdayakan terhadap berbagai potensi tia Melinda (Kabupaten Solok) daerah, di mana keterlibatan Uda Uni yang tergabung sebagai Pemenang Harapan dalam ikatan Duta Wisata Daerah dapat memberi I Uda Uni, Doni Mandarta warna bagi kemajuan wisata daerah,” katanya. (mike (Padang Panjang) dan zaimy) • Randi Prayengki | Uda kabupaten Limapuluh Kota tahun 2011 (f/koleksi pribadi).
CMYK