MEDIA PEMKAB LIMA PULUH KOTA EDISI 97/TAHUN XII/16-30 JUNI 2013
:: INFORMASI PELAYANAN APARATUR DAN PUBLIK ::
ISSN 2303-2634
Website : http://www.limapuluhkotakab.go.id
Email: tabloid.sinamar@gmail.com
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Redaksi 2 REDAKSI Upaya Menjawab Kebutuhan Dasar M ANUSIA, sebagai makhluk sosial, memiliki sejumlah kebutuhan dasar yang bila tidak terpenuhi akan mendatangkan persoalan baru. Selain makan, pakaian, kebutuhan dasar manusia lainnya yang dengan susah payah dipenuhi oleh setiap umat manusia adalah rumah tempat tinggal yang layak. Rumah, se lain tempat berteduh, juga merupakan pelabuhan terakhir bagi setiap ang gota keluarga. Rumah menjadi wahana untuk ber kumpul, untuk saling berbagi, untuk merancang apa-apa yang akan diperbuat. Rumah juga men jadi wadah untuk menerima tamu, untuk membi carakan dengan anggota masyarakat lain tentang hal-hal yang memang dirasa perlu untuk dirun dingkan bersama. Fungsi rumah dinilai makin bertam bah penting di Ranah Minangkabau, sebuah kawasan yang menganut paham matriakat. Sebab, setiap perempuan yang bersuami, menjadikan rumah orangtuanya sebagai tempat menampung sang suami, untuk kemudian menjalani hari-hari di sana. Bahkan tidak jarang di antara pasangan suamiisteri puluhan tahun menempati rumah orangtua/ mertuanya, karena belum mampu membangun de ngan kekuatan sendiri. Begitu pentingnya fungsi dan peran yang diemban oleh sebuah rumah, apalagi di Minangkabau, bisa dibayangkan bagai mana perasaan para pasangan suami-isteri yang belum juga memiliki kemampuan ekonomi untuk membangun rumah. Mereka tidak hanya akan dihadapkan dengan penderitaan fisik, tapi yang terlebih lagi adalah deraan psikis, yaitu hukuman moral dari para tetangga dan lingkungan terdekat. Tapi, dasar kemampuan itu benar yang tidak ada, mereka su ka atau tidak suka harus rela menghadapi deraan yang diterima. Bagi sebagian mereka, jangankan berpikir membangun atau merehabilitasi rumah yang sudah ada, bahkan untuk memenuhi kebu tuhan das ar saja banyak di antaranya yang kalang-kabut dibuatnya. Sungguh, betapa tidak nyamannya menjalani hari-hari dalam kondisi demikian. Kalau kemudian di Kabupaten Limapuluh Kota ada program untuk merehabilitasi rumah-ru mah penduduk yang tidak layak huni, baik yang
Dari Redaksi
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 97/Tahun XII/16 - 30 Juni 2013
Etalase
Tajuk
Lubuk Bangku
Oleh : Muhamad.S, S.Pd )* dilakukan instansi pemerintah maupun kalangan swasta, ini memang sebuah program yang sarat dengan muatan kemanusiaan. Sebuah program yang dinilai mampu menjawab satu diantara sekian kebutuhan dasar umat manusia. Yang kemudian kita harapkan bersama adalah bagai mana agar program itu mencapai sasaran yang diharapkan. Antara lain, hendaknya yang menjadi sasaran kegiatan adalah anggota masyarakat yang benar-benar membutuhkannya. Jangan ka rena pertimbangan sempit, misalnya karena hu bungan kekerabatan, mereka yang seyogianya ti dak berhak, malah mendapatkannya, sementara yang berhak malah tidak kebagian. Selain itu, hendaknya dalam pelaksa naan kegiatan dilakukan dengan prinsip efektif dan efisien. Yaitu, bagaimana upaya dari dana yang dialokasikan ke masing-masing rumah tang ga miskin benar-benar termanfaat kan secara maksimal sesuai dengan tujuan yang digariskan. Syukur-syukur bisa dipancing swadaya anggota masyarakat lain se hingga nilai bantuan biasanya berupa material yang diberikan menjadi berlipat ganda. Alangkah naifnya kalau ada di antara pe laksana kegiatan menempatkan kegiatan itu de ngan orientasi proyek : mengambil keuntungan pada tempat yang seharusnya tidak mereka lakukan.*** *) Pemimpin Redaksi Tabloid Sinamar/Kabag Humas & Protokoler Pemkab Lima puluh Kota
Lubuk Bangku (f/net)
KUNJUNGAN Anda ke Kabupaten Limapuluh Kota belum lengkap kalau be lum sempat menyinggahi Lubuk Bangku, sebuah kawasan yang terletak di Keca matan Harau, dan tidak jauh dari Fly Over (jembatan layang) Kelok 9. Daya tarik yang dijanj ikan kawasan ini adalah wisata kuliner. Baru saja Anda me masuki Lubuk Bangku, baik dari arah Payakumbuh mau pun Pekanbaru (Riau), maka sudah terlihat jejeran rumah makan di sisi kiri-kanan jalan. Sejumlah rumah makan itu berdiri rapi di sisi kiri-kanan jalan negara Lintas Sumatera yang melintasi kawasan itu.
Memanfaatkan Semua Potensi
Rata-rata rumah makan beropera si di kawasan itu tergolong mentereng, ter lihat dari bangunan rata-rata rumah makan yang megah. Karena terletak di pesawang an, sejak dari dulu masyarakat Lubuk Bang ku mengandalkan posisi itu untuk berjual an nasi, dengan konsumen para pelintas yang melewati kawasan itu, baik dari arah Sumatera Barat, terutama lagi dari arah pro vinsi tetangga, Riau. Karena cita rasa ma sakannya yang khas, terlihat siang dan ma lam kawasan tersebut terus berdenyut un tuk melayani penikmat wisata kuliner.(e2)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
KENDATI Tabloid Sinamar merupakan media internal milik Pemkab Limapuluh Kota, yang dikelola oleh Bagian Humas dan Protokoler Setda kab Limapuluh Kota, jangan dikira kami asal-asal an saja dalam mengelola dan menerbitkannya. Atau hanya sekadar “pembayar utang” untuk me ngejar target-target tertentu. “Ndaklah,” kata Muhamad S.Pd., pemimpin umum sekaligus pemimpin redaksi tabloid ini. Bagi Muhamad yang s ekian lama menjalani hari-hari sebagai praktisi media massa, bahkan pernah dinilai berhasil membesarkan pemasaran sebuah media harian di daerah ini, Tabloid Sinamar harus mampu menjalankan tugas dan fungsi yang melekat padanya, yaitu sebagai media komunikasi dan informasi. Pada satu sisi, menurut Muhamad, Sinamar harus mampu menyampaikan pes an-pesan pembangunan kepada masyarakat sebagai objek sekaligus subjek pembangunan. Dengan langkah seperti ini, menurut mantan guru tersebut, diharapkan akan timbul partisipasi masyarakat untuk ikut ambil bagian secara aktif dalam proses pembangunan yang tengah, dan tetap akan berlangsung, ini. Sementara pada sisi lain, media ini juga diharapkan mampu menyalurkan atau menyuara kan aspirasi-aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat, untuk kemudian diakomodir dan dicarikan follow-up yang tepat dan pas bagi para pengambil kebijakan di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota. Sejalan dengan itu, imbuh Muhamad, Sinamar juga bisa menjadi wahana bagi mas yarakat untuk melakukan kontrol terhadap para pemangku kepentingan. Tidak gampang mencapai tujuan s eperti yang disebutkan di atas, memang “Sangat diperlukan media yang enak dibaca, yang dikemas dengan tampilan perwajahan menarik,” jelas Muhamad. Dengan kata lain, kalau sebuah media dibuat as al-as alan, baik materi isi maupun penampilan, bukan tidak mungkin media tersebut
Kru Sinamar sedang melakukan peliputan di lapangan (f/her) hanya akan menjadi bahan pembungkus ikan asin, dan sama sekali tidak akan dilirik oleh masyarakat. Tidak ada jalan lain, beber Muhamad, apapun status media yang ia kelola, baik komersial mau pun media internal, pengelolaan yang serius dan sungguh-sungguh merupakan sebuah keniscaya an yang harus dilakukan. Tujuannya? “Agar semua energi dan biaya yang dikerahkan untuk itu tidak menjadi sia-sia karenanya,” kata Muhamad. Termasuk juga dalam mengelola Tabloid Sinamar, tentunya. Pada bagian lain, Muhamad juga punya obsesi, yaitu menjadikan Sinamar sebagai media pembelajaran yang efektif bagin semua kru atau awak kerja yang tertarik dengan dunia jurnalistik. Makanya, semua personil di Bagi
an Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota yang tertarik dengan dunia jurnalistik, bisa menjadikan Sinamar sebagai kawah candradi muka untuk menimba ilmu dan keterampilan bekerja di media massa. “Kalaupun kelak tidak akan menjadi pekerja pers yang penuh, bisa saja membuat siaran pers saya pikir sudah merupakan sebuah modal yang berharga,” kata Muhamad. Sebab, menurut Muhamad, banyak dinas/instansi di lingkup Pemkab Limapuluh Kota yang personilnya tidak memiliki keterampilan menulis siaran pers, padahal tidak sedikit momen atau kebijakan di dinas/instansi dimaksud yang pantas diumumkan secara luas kepada publik melalui media massa.***
Penerbit : Bagian Humas dan Proto koler Sekretariat Daerah Kabupaten Li ma Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota I Wakil Bupati Lima Puluh Kota PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota I Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JA WAB : Kabag Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad.S DEWAN RE DAKSI : Muhamad.S (Ketua), Rino Put ra, Joni Indra, Ronny M.Nur REDAKTUR PELAKSANA : Rino Putra REDAKTUR : Joni Indra, Hendri Gunawan, Ronny M.Nur STAF REDAKSI : Herpatarmidi, Eliza, Gusmaria, Fitri Jufita Rahman REPORTER : Tesy Febrina, Nurfitri Rahmadani, Sudriati FOTOGRAFER: Herpatarmidi, Yuridra Hasramogi, Erwin Suwanda SEKRETARIS : Iis Sugi arti DISTRIBUTOR: Zulfadli KONTRIBU TOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Ang gota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK: Joy ALAMAT RE DAKSI : Bagian Humas dan Pro tokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bu pati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarila mak 26271 Web : www.limapuluhkota kab.go.id | Email : majalah.sinamar @ gmail.com PERCETAKAN : PT. Pekanba ru GRAFIKA (Isi diluar tanggungjawab percetakan). PERWAKILAN PEKAN BA RU : Rachpendi Sakti, Gonjong Limo Pekan Baru, Jl.Arifin Ahmad (Sebelah Universitas Terbuka) Pekan Baru. Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.00 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional nas kah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid .sinamar@gmail.com.
Laporan Utama 3 REDAKSI
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 97/Tahun XII/16 - 30 Juni 2013
Tuntaskan Rumah Tidak Layak Huni Rumah, suka atau tidak suka, tidak sebatas memainkan fungsi sebagai tempat berteduh bagi pemiliknya. Tapi dalam banyak kasus, rumah juga memikul fungsi sosial, yang ikut memberi pertanda kondisi ekonomi pemiliknya.
S
eorang Bakhtiar, 53, yang sehari-hari hanya bekerja secara serabutan, untuk kondisi saat ini tidak lagi pernah terpikir bagaimana agar bisa mendirikan sebuah bangunan yang layak untuk tempat berteduh bagi isteri dengan lima anaknya, dan tiga di antaranya merupakan perempuan. “Cukup saja untuk makan sehari-hari, rasanya lebih dari cukup,” katanya. Soal keinginan mendirikan rumah yang layak, jangan ditanyalah. Maklum, menempati rumah warisan mertua yang sempit dan sudah lapuk serta atapnya bo cor di berbagai titik, penderitaan yang dija lani Bachtiar bersama isteri dan kelima anaknya tidak hanya sebatas deraan fisik berupa harus bekerja keras bila turun hujan lebat untuk menambal atap yang bocor di berbagai tempat. Ada penderitaan lain yang tidak kalah beratnya, yang mesti ditanggung oleh keluarga tersebut, yaitu penderitaan psikis. “Kami acok dihina urang lain karano indak mampu membuek rumah ,” aku warga Kecamatan Mungka itu, suatu hari. Rasanya, sambung Bachtiar, kalau ada orang bercerita soal rumah, “Rasonyo ambo ingin tabang hambua sajo,” ungkapnya. “Malu...bana-bana malu.” Penderitaan batin Bachtiar bersa ma isterinya makin berat manakala mereka menyadari bahwa dua di antara anak pe rempuannya sudah layak menapak ke jen jang rumah tangga. Sebagai perempuan Minangkabau, sudah menjadi tradisi seca ra turun-temurun, sang suami akan mene tap di rumah mempelai pria. “Mungkin tagak dek indak barumah, kami alun juo baminantu,:” sambung Bachtiar. Rumah, suka atau tidak suka, ti dak sebatas memainkan fungsi sebagai tempat berteduh bagi pemiliknya. Tapi da lam banyak kasus, rumah juga memikul fungsi sosial, yang ikut memberi pertanda kondisi ekonomi pemiliknya. Cap sering terlanjur lekat, yaitu akan dianggap sukses bagi laki-laki Minang yang berhasil mem bangunkan rumah yang layak untuk kelu arganya, dan begitu j uga sebaliknya. Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota. Menurut Kepala Bappe da (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kabupaten Limapuluh Kota, Ir. Novyan Burano, sejauh ini jumlah rumah
Novyan Burano (f/joy)
tidak layak huni di Limapuluh Kota dengan penilaian “aladin alias atap, lantai, dan dinding sekitar 5.000 unit lebih yang lokasi nya tersebar di 13 kecamatan dalam wila yah Kabupaten Limapuluh Kota. Bersyu kur, salah satu dari tiga program kerja priori tas Bappeda Limapuluh Kota, merupakan program sosial yang difokuskan pada program rehabilitasi rumah tidak layak huni. Bappeda yakin pada tahun 2013 ini Limapuluh Kota akan terbebas dari rumah tidak layak huni. “Artinya tidak ada lagi rumah dengan atap bocor dinding bolong dan lantai tanah,” tandas Novyan. Optimistime Bappeda yang disam paikan kepalanya, Novyan Burano, didasari adanya peluang anggaran untuk pembang unan tersebut dari Kementerian Perumah an Rakyat tahun 2013. Bahkan untuk peres mian kesuksesan program kerja tersebut sudah pula direncanakan Kepala Bappeda sejalan dengan dua program nasional lain nya, yaitu Kelok 9 di Kecamatan Harau dan Monumen Bela Negara di Koto Tinggi, Keca matan Suliki. “Kita yakin pada tahun 2013 ini Limapuluh Kota tidak ada lagi ditemu kan rumah tidak layak huni. Sebab kita akan berupaya dengan sekuat tenaga untuk bisa melaksanakan program nasional itu dengan baik dan sukses. Sehingga tidak ada lagi warga Limapuluh Kota yang tinggal di rumah tidak layak huni,”ucap Novyan Burano.
Kelihatannya program kerja ini sangat berat dan rumit. Sebab rumah tidak layak huni sesuai dengan data tahun 2011 lalu, terda pat sebanyak lima ribu unit lebih. Jika benar pelaksanaan program rehabilitasi rumah tahun 2013 tersebut harus selesai dan diresmikan pada tahun itu juga. “Memang hingga saat ini sudah ada data dari Badan Pusat Statistik dan Nasional, namun kita belum mengetahui dengan pasti berapa j umlah pasti saat ini. Sehingga perlu koordinasi dengan masing-masing nagari untuk mengumpulkan dan mendata semua rumah tidak layak huni,” ungkap pegawai senior yang pernah mencalonkan diri menjadi W akil Bupati Limapuluh Kota itu. Program sosial itu merupakan satu dari dua program prioritas lainnya oleh Bappeda Limapuluh Kota. Satu program di arahkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Pada program ini difokuskan kepada komoditi gambir untuk bisa menembus pasar inter nasional. Satu lagi program kerja prioritas Bappeda adalah mewujudkan Limapuluh Kota sehat, melalui gerakan seribu jam ban, penyediaan air minum dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). “Artinya gambir yang di kirim bukan lagi gambir mentah. Namun bahan baku siap pakai untuk kebutuhan industri. Kita tidak ingin lagi seperti analogi “Sapi Punya Susu, Nona Punya Nama,” sebab gambir adalah
komoditi unggulan kita bukan Singapura atau India,” ungkap Novyan lagi. Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmig rasi (Disosnakertrans) Kabupaten Limapu luh Kota, Syaiful.SP, menyebutkan, berda sarkan data tahun 2010 lalu, rumah tidak layak huni sesuai kriteria Atap Bocor, Dinding “Tadia” (Anyaman bambu,red) dan lantai tanah, tercatat sebanyak 5 ribu lebih di Limapuluh Kota. Semua data itu sudah ada di kantor Bappeda Limapuluh Kota. Mendengar angin segar yang di hembuskan Bappeda Limapuluh Kota, sa lah seorang warga yang tinggal di rumah ti dak layak huni di Kecamatan Luak, Sabar, 35 mengaku sangat senang, jika hal itu memang benar-benar diwujudkan oleh pemerintah. Sehingga dinding rumah dari papan seadanya dan atap rumah dari ijuk pohon enau itu, akan bisa diganti dengan yang lebih baik. “Serius tu, ado program rehab rumah untuak sado rumah indak layak huni di daerah kito. Lai ndak janjijanji ajak nan potang-potang ko pulo. Alah di data di foto, tapi ndak juo ado yang mam paelok do (Serius program rehab rumah untuk semua rumah tidak layak huni di Li mapuluh Kota. Apakah tidak hanya sekedar harapan saja, seperti sebelumnya. Pada hal sudah di data di foto, sementara realisa sinya tidak kunnjung datang),” ungkap ayah tiga anak itu. (fdl)
Salah satu rehabilitasi rumah yang telah dilakukan (f/joy)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
4 Kementerian PPDT Juga Ikut Turun Tangan Lh0... Laporan Utama
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 97/Tahun XII/16 - 30 Juni 2013
“Masyarakat miskin butuh dorongan, butuh perhatian dan butuh bimbingan kita bersama. Jika jalan sudah bagus, rumah juga rancak, tinggal pembenahan ekonomi saja yang akan kita genjot.”
P
erhatian untuk anggota masyarakat yang memukimi rumah-rumah tidak layak huni tidak hanya datang dari satu kementerian saja. Sebelumnya, sebanyak 2.000 unit rumah tidak layak huni milik keluarga miskin di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Agam, dibedah akhir tahun 2012 lalu. Satu unit rumah mendapatkan bantuan bervariasi, mulai dari Rp6 juta hingga Rp9 juta. Proyek bedah rumah miskin tersebut, bersumber dana dari Kementerian Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT). “Sebanyak 2.000 unit rumah direhab dan diperbaiki melalui program rumah swadaya dari Kementerian PPDT. Kita berharap, tahun 2013 seluruh rumah tak layak huni milik masyarakat Limapuluh Kota dan Agam menjadi layak untuk ditempati,” ujar Mulyadi, Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, saat berkunjung ke Limapuluh Kota, beberapa waktu lalu. W akil rakyat yang sukses menghantarkan 102 titik Program Pemba ngunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) untuk
Ir.H.Mulyadi, Wakil Ketua Komisi V DPR-RI (f/net)
Kabupaten Limapuluh Kota sepanjang 20102012 tersebut menukuk, program rumah swa
daya merupakan sebuah langkah dan kekebijakan dari Pemerintah Pusat untuk me
minimalisir kesenjangan sosial. Adapun dengan kriteria rumah miskin yang akan dibedah, mencakup kelayakan dan jumlah penghuni rumah. “Setiap pulang ataupun reses ke daerah pemilihan, yang paling membuat saya tidak tahan itu adalah sewaktu melihat masyarakat kita, tinggal bersempitsempit, maaf seperti di gubuk dan rumah reot. Ini kalau dibiarkan, tidak adil namanya. Masyarakat miskin butuh dorongan, butuh perhatian dan butuh bimbingan kita bersa ma. Jika jalan sudah bagus, rumah juga rancak, tinggal pembenahan ekonomi saja yang akan kita genjot,” terang Mulyadi. Pembina Fraksi Demokrat DPRD Limapuluh Kota Darman Sahladi, menga ku pihaknya akan terus merealisasikan setiap program pemerintah pusat untuk Limapuluh Kota. “Hitung-hitungan kita, APBD jelas tidak akan mampu menopang desakan pembangunan. Sementara, pem bangunan itu wajib dikerjakan. Terutama untuk masyarakat miskin,” kata Darman Sahladi.***
“ Kami Tidak Mampu Perbaiki Atap Rumah yang Bocor, Pak”
Upik dan ketiga anaknya, penerima bantuan rumah layak huni (f/erw)
T
erimakasih atas bantuannya, Pak. Te rimakasih..,” kalimat itu meluncur spon tan dari seorang perempuan bernama Upik, 37, saat Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus, M.Si menyerahkan bantuan rumah layak huni di Kenagarian Mungka, Kecamatan, Mungka, Rabu (12/6). “Kami selama ini hanya berlindung dari hujan dan panas dengan gubuk sederhana. Kami tidak mampu untuk memperbaiki dari kebocoran bila hujan, “ tambah Upik. Maklum, Upik memiliki tiga orang anak yang masih duduk di bangku pendidikan. Si sulung Amel yang tamat MAN Padang Jopang, nomor dua Ela SD Kelas V dan si bungsu bernama Siska, saat ini duduk di bangku kelas 3 SD. Karena ketidak mampuan jualah yang membuat Amel, yang kini berusia 18 tahun, tidak dapat melanjutkan pendidikan
nya ke jenjang perguruan tinggi. Padahal alumnus MAN ini mendapat beasiswa untuk melanjutkan sekolahnya ke UIR (Universitas Islam Riau) Pekanbaru, Riau. “Dalam hidup kami hanya cukup makan minun saj a. Padahal bagi anak-anak kami pendidikan juga hal yang paling penting,” kata sang ibu, Upik.. Menggantungkan sumber ekonomi dari profesi sebagai buruh tani, alangkah susahnya bagi Upik mendayung kehidupan keluarganya. Apalagi memikirkan untuk mem perbaiki rumah. Kendati banyak di antara bagian rumahnya yang mendesak diperbaiki, ter utama bagian atap yang sudah banyak bocor, Upik seakan memekakkan telinga dan mem butakan mata untuk menghadapi reali tas ter sebut. Makanya, begitu datang bantuan untuk memperbaiki rumah yang menjadi tempat un
Wakil Bupati Asyirwan Yunus saat meresmikan rumah layak huni (f/erw)
tuk berteduh bagi Upik dan anak-anaknya, perempuan itu seakan mendapat durian runtuh. “Saraso bamimpi,” kata Upik mengistilahkan. Tapi mimpi kali ini bagi Upik benar-benar bersua dalam kenyataan, da lam realitas. Tak heran pula, saat didatangi Wabup Asyirwan, Upik tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih. Bantuan rumah layak huni yang diterima Upik merupakan hasil dari swadaya masyarakat Mungka yang digawangi oleh organisasi Misterpin (Miskin Terdidik Pintar), yang diketuai oleh Maizar. Rumah tersebut berukuran 6 x 5 meter. Selain Upik, masih tercatat 15 warga lainnya yang mendapat bantuan yang sama. Wabup Asyirwan tercatat sebagai donatur tetap di Misterpin. W akil Bupati Asyirwan dalam kesempatan itu mengatakan, dengan begitu kompleknya kehidupan di dunia ini, ter
nyata masih ada saudara kita yang berkekurangan hidupnya. “Kita harus mengapresiasi karena masih ada yang mau membantu sesama lewat organisasi swadaya masyarakat Misterpin sehingga masyarakat Mungka sudah dibangunkan rumah layak huni sebanyak 16 unit,” katanya. Sementara Ketua Misterpin Maizar mengatakan, rumah tidak layak huni milik Upik dibangun disesuaikan dengan kondisi rumah yang sudah ada pondamennya. “Jadi yang kami bangun ini bisa nanti dilanjutkan mengikuti pondasi yang ada. Kami bangun hanya dengan luas 6 x 5 meter, dengan anggaran Rp10 juta, sesuai dengan rumah yang dibangun sebelumnya,” jelas Maizar. (herpa)
5
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Kesehatan
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 97/Tahun XII/16 - 30 Juni 2013
Bupati : Bila Kurang Perhatian, Jumlah Anak Tidak Terkendali “Karena tingkat pengetahuan dan kesadaran pasangan suami isteri belum merata, terutama di kalangan keluarga Pra-S dan KS- 1 dan keluarga miskin lainnya masih rendah, yang tentunya memerlukan perhatian kita semua.”
B
upati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Sori Marajo mengingatkan bahwa da lam pelaksanaan program kependuduk an dan KB (Keluarga Berencana), frekuensi dan kualitas di lapangan perlu ditingkatkan, terutama dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah digariskan. “Karena tingkat pengetahuan dan kesadaran pasangan suami isteri belum merata, terutama di kalangan keluarga PraS dan KS- 1 dan keluarga miskin lainnya masih rendah, yang tentunya memerlukan perhatian kita semua,” katanya. “Kurangnya perhatian dan pembinaan, dapat menyeba bkan jumlah anak pada keluarga tersebut menjadi tak terken dali,” ujar Bupati Alis Marajo. Bupati Alis Marajo mengatakan hal tersebut dalam pembukaan kegiatan Bhakti TNI KB-Kes Tingkat Kabupaten Li
mapuluh Kota yang dipusatkan di hala man Koramil 01 Kota Payakumbuh. Acara tersebut, selain dihadiri Bupati Alis Marajo, juga tampak hadir sejumlah kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di ling kup Pemkab Limapuluh Kota, dan undang an lainnya. Kapten Infantri Sunarko sebagai ketua pelaksana melapor kan kegiatan Bhakti TNI KB-Kes Tahun 2013 dilaksana kan di dua wilayah, yaitu Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, yang di laksanakan selama enam bulan, rerhitung mulai sejak bulan Mei sampai dengan Okto ber 2013 mendatang. Dijelaskan Kapten Sunarko, hasil kegiatan tahun 2012 lalu diketahui peserta KB baru Kota Payakumbuh mencapai 1.434 orang dari target target 2.032 orang, dan peserta KB Kabupaten Limapuluh Kota sebanyak 1.649 orang dengan target 7.111
orang. “Jadi prakiraan permintaan masya rakat peserta KB baru tahun 2013 untuk Kabupaten Limapuluh Kota lebih kurang 6.985 orang dan untuk Kota Payakumbuh lebih kurang 1.911 orang yang terdiri dari IUD, MOW, MOP, kondom, inplant, suntik dan pil,” terang Kapten Sunarko. Dandim 0306 Kabupaten Limapu luh Kota yang diwakili Kasdim Mayor Inf. Maju Tampubolon juga menyatakan, ins titusi TNI, Kemenkes, BKKBN, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota melaksanakan kegiatan ini dengan tujuan, mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan mewujud kan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Termasuk juga meningkatkan kesehatan, ibu, bayi, balita dan keluarga. Kemudian memperbaiki status gizi masyarakat, me
ngendalikan penyakit menular serta penyakit tidak menular, diikuti penyehatan lingkungan. Tak lupa juga untuk meme nuhi, pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan,” tambahnya. Kepala BKKBN Sumatera Barat yang diwakili oleh Yusni, SH menyampai kan, penduduk merupakan basis dan ke amanan. “Apabila penduduk berkualitas, berpendidikan, memiliki sumber daya ma nusia yang handal, maka kita akan menjadi negara maju dan mampu bersaing dengan negara maju lainnya. Membangun keluarga yang berkualitas dimulai dari keluarga yang memiliki perencanaan, penyiapan kehi dupan berkeluarga bagi remaja dengan program Genre (Generasi Berencana),” sebutnya.(her/ogi)
Irsan : UKS Memainkan Peran Penting
P
Penilaian Lomba sekolah sehat tingkat nasonal di SMP 3 Kecamatan Payakumbuh (f/her)
endidikan dan kesehatan adalah dua unsur penting. Pembinaan kesehatan di sekolah dipandang merupakan strategi yang tepat mengingat sebagian besar waktu anak lebih banyak dihabiskan di sekolah,” kata Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo pada acara penilaian SMP Negeri 3 Kecamatan Payakumbuh, yang dinilai oleh Tim Penilai Lomba UKS Tingkat Nasional, Selasa (11/6). Dikatakan Bupati Alis Marajo, anak yang sehat bisa belajar dengan baik. “Sebaliknya pendidikan bisa mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan,” tambah Bupati Alis Marajo lagi di hadapan Tim Penilai yang diketuai oleh Drs.Irsan, M.Pd, Tim Pembina UKS Propinsi Sumbar, Tim Pembina UKS Kabupaten , Camat Payakum buh Rahmad Hidayat, para Kepala SKPD, guru dan ratusan siswa. Kepala sekolah SMP 3 Kecamatan Payakumbuh Adrian Novel, MPd mengatakan, SMPN 3 Payakumbuh ini telah beroperasi sejak tahun 1985 yang dulu bernama SMP Negeri Taeh sesuai dengan nama nagarinya. Sekolah itu mempunyai luas lahan 1,4 hektar telah terakreditasi A pada tahun 2011. Semen tara, jumlah ruang belajar ada 18, jumlah sis wa sebanyak 746, tenaga pengajar 39 orang, Tata Usaha 8 orang. SMP 3 Kecamatan Paya kumbuh juga memiliki berbagai fasilitas dan
rana seperti perpustakaan, Labor Fisika, Labor Biologi, Labor Bahasa, ruang UKS, ruang kesenian, mushala, kantin, pos ja ga,WC dan sejumlah sarana olahraga yang sagat dibutuhkan oleh para siswa. Ketua tim penilai pusat Drs. Irsan, MPd juga menga takan, UKS telah memainkan peranan yang penting dalam membentuk kesadaran untuk meningkatkan kesehatan peserta didik. “Upaya pemeliharaan kesehatan yang ditujukan pada peserta didik, merupakan salah satu mata rantai yang penting, dalam meningkatkan kualitas kesehatan pendidik,” beber Irsan lagi. Sesuai SKB 4 Menteri Tim Penilai berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan, Kementerian Agama, Kemen terian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri. Untuk Kementrian Dalam Negeri yang hari ini tidak ikut serta dalam penilaian, tapi tidak mengurangi penilaian secara keseluruh an karena kami telah diberi rambu-rambu bagaimana cara penilaian tersebut. Tujuan kegiatan lomba sekolah sehat antar sekolah di se-Indonesia, menurut Irsan, adalah mem persiapkan peserta didik dan warga sekolah memiliki pengetahuan, sikap dan keterampil an untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat. (ogi/her)
6
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Kisah
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 97/Tahun XII/16 - 30 Juni 2013
Secuil Kisah Menuju Kursi Bupati Lima Puluh Kota (Bag.I) :
Memutuskan Kembali ke Kampus PENGANTAR REDAKSI – Tidak banyak yang tahu tentang suka-duka menjelang pemilukada (pemilihan umum kepala daerah), termasuk di Kabupaten Limapuluh Kota. Kecuali pelaku langsung, paling yang tahu orang-orang terdekat sang pelkau utama. Padahal, betapa banyak romantika yang terjadi di dalamnya, pahit dan manis, senang dan susah. Dokter Alis Marajo Dt. Sori Marajo yang kini menjabat Bupati Limapuluh Kota periode kedua, berbagi cerita tentang pengalamannya saat mengikuti Pemilukada Limapuluh Kota tahun 2010. “Semoga ada ikhtibar yang bisa dipetik dari sana,” kata Bupati Alis Marajo kepada Muhammad Siebert. dari Tabloid “Sinamar” yang mewawancarai di rumah dinasnya, kawasan Labuh Basilang, Kota Payakumbuh.
dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo (f/joy)
M
enjelang Musyawarah Daerah (musda) Partai Golkar (Golongan Karya) di 1992, saya sebagai sekretaris DPD Partai Golkar Sumatera Barat mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan pelaksanaan musda dan Musyawarah Nasional (Munas) DPP Golkar, menyusul akan berakhirnya kepengurusan periode Pak Sudharmono (1987-1992), dan periode Pak Jouhari Kahar masa bakti 1987-1992. Sebagai Sekretaris Komisi E DPRD Sumatera Barat, saya merasa berkewajiban untuk ikut mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan akhir masa jabatan Pak Bulkaini sebagai Ketua DPRD Sumatera Barat. Kita sungguh memahami bahwa dalam suasana pergerakan politik yang dinamis bagi Golkar tidak bisa dirahasiakan lagi, DPD Golkar Sumatera Barat itu mempunyai fatsun politik yang kentara perbedaan-perbedaan karena latar belakang sos ial komunitas masyarakat pemilihan komunis Sumatera Barat. Dua tokoh yang tampil sebagai calon Gubernur pada saat itu adalah pak Hasan Basri Durin dan Yanuar Muin, dan menurut ramalan dan suara-suara yang berkembang, sudah jelas yang menang adalah pak Hasan Basri Durin. Tetapi DPD Golkar Sumatera Barat, seperti wakil ketua, Pak Miswar dan Pak Johari, punya hubungan-hubungan yang sangat historis dengan Pak Yanuar Muin, dan ini membawa pengaruh terhadap pra Musda Partai Golkar. Seakan-akan orang-orangnya Pak Yanuar Muin akan segera tersingkir, dan tidak mungkin dicalonkan lagi pada pemilihan umum 1992 yang sudah di ambang pintu pada saat itu. Setelah melihat kondisi ini saya berpikir, ke mana saya setelah habis DPRD. Barangkali di Golkar pun tentu tidak mungkin lagi saya teruskan, karena sudah ada friksi-friksi dalam proses pencalonan Gubernur. Maka setelah saya memperoleh ijazah privat S2 histologi kedokteran dan kemudian memikirkan bahwa pada saat itu anak-anak sudah hampir mendekati akhir ujian nasional dan ada yang berminat menjadi dokter dan juga apoteker, saya memutuskan saya harus kembali ke kampus. Dalam rentang seperti itulah, maka setelah berakhirnya periode DPRD 1987-1992 dan saya memang ikut forgether dalam pemilu tahun 1992, tapi tidak menjadi calon nomor kecil. Saya sudah memikirkan Golkar tetap adalah bagian dari kehidupan saya, tapi untuk sementara saya tidak lagi mungkin menjadi pengurus Partai Golkar dan DPD Golkar. Oleh karena itu, saya menjatuhkan pilihan kembali ke kampus pada tahun 1992 itu. Dan setelah terpilihnya Pak Jamil Bakar sebagai Ketua DPD Golkar Sumbar, memang benar kamikami yang tentunya hidup dalam lingkungan Pak Ketua Partai Golkar tidak duduk lagi. Dalam kondisi kembali ke kampus itulah s aya menyiapkan diri kembali persyaratan untuk menjadi
orang akademi kampus sudah saya penuhi. Saya sudah tamat akta V atau setingkat S2 dan saya tetap mengajar Ilmu Histologi Kedokteran di Fakultas Kedokteran Unand pada semester II dan III. Maka teman-teman di kedokteran dengan tenaga yang sangat kurang, apalagi pada saat itu teman akrab saya Dr. Rusti Aziz yang baru tamat dari Jerman bidang Ilmunologi dan Histologi kedokteran sudah terpilih menjadi pembantu dekan I FKUA, maka untuk menjabat Kepala Bagian Histologi, saya diserahi tugas untuk menjadi kepala bagian dengan pemilihan cara demokratis dan saya diangkat, dilantik oleh Dekan sebagai Kepala Bagian Histologi Kedokteran mulai tahun 1992. Perkembangan kedokteran pada masa itu memang semakin menjurus pada penegakan kurikulum baru yang disebut dengan based learning program, karena kurikulum lama itu kelihatannya adalah kurikulum yang tidak siap pakai, tapi masih berbau kontinental. Artinya, kalau kita lihat dua universitas dalam pandangan-pandangan filosofi perguruan tinggi. Yang pertama Univers itaere Magis torium, yaitu perguruan tinggi yang disusun oleh para guru. Jadi muridnya harus tunduk belajar dan kemudian keinginan gurulah yang dilaksanakan. Tapi dalam pekembangannya dari dunia-dunia angelo saxion, orang mulai keluar dari kontinental ke angelo saxion yang imamnya Amerika. Maka pada saat itu lahir gagasan dengan Universitaere Studio Sorum. Jadi mahasiswa yang memilih bagaimana dia melakukan studi sehingga dia bisa melakukan tugas-tugas keakademis ian dan keprofesionalan. Kita mengetahui dalam era-era tahun 1990-an itu memang banyak gagasan yang timbul untuk membawa perubahan-perubahan. Seperti diketahui, ada John Naisbith, pembawa aliran tentang globalisasi, yang kita sebut dengan Tofler dengan teori gelombang ketiga yang mana waktu dan informasi menjadi sumber daya kelima. Dan ada lagi perubahan yang mendasar yang dikembangkan oleh Mahbulhag, dan kemudian oleh Ziahulhag dan juga oleh Gorbacev dan ide Prestorika, dll. Sebagian mengacu akan terjadi perubahan sistim dunia pendidikan dari akademik Performan ke Profesional Performance, sehingga konsepkonsep kontinental mulai ditinggalkan. Jadi kalau mau jadi akademik saja tidak bisa menjadi profesi. Kalau mau menjadi profesi tidak bisa menjadi akademik. Tantangan ini sangat berat sekali pada saat menjadi Kepala Bagian Histologi Kedokteran karena dianggap ilmu-ilmu Fisika, Ilmu-ilmu Kimia, matematika yang selalu diajarkan pada tingkat I dan II fakultas kedokteran itu sendiri tidak lagi akan menjadi bagian penting karena orang sudah menjurus kepada angelo saxion dan dengan kuncinya Based Learning Program. Inilah yang saya hadapi saat saya menjadi Kepala Bagian Histologi tahun 1992. Namun pendapat ini saya
terima dan saya mulai mencemplungkan diri dalam iklim yang sama sekali jauh berbeda dari iklim politik yang saya tekuni sejak tahun 1971 sampai tahun 1992 itu. Yang menarik perhatian adalah saya membimbing para mahasiswa dengan bermacam-macam tema skripsi. Tapi di antara sekian banyak tema skripsi adalah ada seorang mahasiswa saya di farmasi, nama panggilannya adalah Eltra. Dia datang pada saya, memohon kepada s aya untuk jadi pembimbing dalam skripsinya yang berjudul “Bagaimana Pengaruh Verafamil Terhadap Tulang”. Verafamil itu semacam obat anti hipertensi, dan saya pelajari bahwa ini bagus sekali. Yang paling menarik perhatian saya adalah karena saya memang S2 di bidang Histologi, jadi pengaruh obat-obat hipertensi terhadap tulang ini ada saya pelajari. Maka kami menc oba meneliti, saya membimbing mahasiswa membeli tikus putih sebanyak 2500 ekor dan dilakukan percobaan dengan diberi makan obat Verafamil yang berisi anti hipertensi, tapi efek sampingnya adalah terjadi pengeroposan tulang. Penelitian ini bagus s ekali, dan kemudian setelah diseminarkan, memang benar, obat-obat veraf amil itu kalau dipakai lama menyebabkan pengeroposan tulang, di samping bisa menurunkan tekanan darah. Bermacammacam kegiatan kampus tahun 1992 itu saya lakukan dengan sebaik-baiknya. Tapi dalam rentang waktu seperti itu pengaruh politikpun belum bisa hilang sama sekali. Pada suatu saat Harmoko menjadi Ketua Umum DPP Golkar, ia berkunjung ke Sumatera Barat. Saya sudah lama kenal dengan Bang Mok (panggilan pak Harmoko) melalui Kakanda Zulharman, karena pada saat tahun 1966 Pak Harmoko adalah Pimpinan Redaksi Harian Kami, dan Zulharman seorang tokoh PWI nasional, tercatat sebagai W artawan Harian Kami yang merangkap sebagai pemimpin Harian Neraca. Beliau menanyakan, “Kenapa kembali ke kampus?” Saya jawab pada waktu itu dengan berpura-pura, “Saya ingin kembali ke basic.” Lalu Pak Harmoko pun menanyakan: “Apa ada masalah dengan Gubernur? Saya jawab, “Tidak ada.” Sehingga Pak Harmoko pada saat itu mengatakan pada saya, “Bung jangan pakai rahasia-rahasiaan segala. Saya ini adalah Kakak Anda.” Saya memag selalu berusaha menyembunyikannya. W alau pada akhirnya s ec ara umum s aya sampaikan kepada Bung Harmoko, bahwa memang ada dinamika politik di dalam Golkar karena Golkar itu adalah kelompok besar, mungkin saja saya tersandung karena pngelompokan-pengelompokan fraksi-fraksi yang terjadi di Golkar pada saat itu. Mendengar itu, Harmoko memberi semangat saya. Harmoko menyampaikan kepada saya bersama Bang Gaffur yang telah lama kenal dengan saya. Sejak tahun 1966 itu Bang Gaf fur s elalu membimbing saya. Dia adalah seorang mahasiswa kedokteran, dan dia dulu juga W akil Ketua HMI
Cabang Jakarta pada zaman Bang Fahmi menjadi Ketua Umum Cabang Jakarta, saya sudah kenal dengan dua tokoh ini. Dan pada saat pendirian KNPI, saya berada di Jakarta justru tidur di rumah bang Gaffur yaitu pada tanggal 27 juli 1973 yang lalu. Bang Harmoko dan Bang Gaffur memahami saya, dan beliau memperkenalkan pendirian organisasi baru kepada saya, yaitu yang namanya Gabungan Karyawan Pembangunan Indonesia (GAKPI). Setelah saya pelajari orientasinya bagus sekali. Yaitu, antara lain untuk menghidupkan basis Golkar di bawah pada kelompok-kelompok masyarakat yang punya skill dunia usahanya yang selama ini belum terbenahi. Maka saya nyatakan kesediaan saya. Lalu setelah itu, sekitar bulan Februari tahun 1993, saya dilantik oleh Harmoko sebagai pembina DPD GAKPI, yang ketua umum GAKPI-nya adalah bang Gaffur sendiri di gedung Bappeda. Pada saat itulah saya dipanggil oleh Bang Harmoko sebelum pelantikan bertemu dengan Pak Hasan Basri Durin mengklarifikasikan permasa lahan-permasalahan yang menyangkut pribadi saya dengan pak Hasan Basri Durin. Pak Hasan Basri Durin memahami suasana seperti itu, dan akhirnya GAKPI berdiri dan saya menjadi ketua DPD GAKPI Sumbar dan ada beberapa pimpinan lainnya seperti Bachtiar Kahar, Yanuar Abdullah, Rasmi Suki dan ada Joni Marbur dan saya punya teman akrab Abdul Gaffar. Beliau menyerahkan sebuah rumah di jalan raya Simpang Tinju, sehingga kantor sdr. Gaffar sebagai arsitek, diserahkan kepada saya sebagai kantor GAKPI Sumatera Barat. Dalam konsolidas i organis as i GAKPI inilah, s aya mencoba mencari teman-teman yang ada di seluruh daerah, terutama di daerah Limapuluh Kota. Saya kenal Muhammad Yusuf Ginting, kemudian Ginting s aya beri mandat untuk mendirikan GAKPI di Limapuluh Kota. Saya cari Maryulis, SH atau “si Yu”, saya serahi tugas mendirikan GAKPI di Kota Payakumbuh. Saya cari s eorang Kepala Dinas Kes ehatan Padang Pariaman untuk mendirikan GAKPI Pariaman. Sehingga seluruh Sumatera Barat itu telah terbentuk GAKPI, dan dalam kondisi yang sama saya diserahi tugas oleh Bang Akbar untuk menjadi koordinator Harian Pelita di Sumatera Barat karena pada saat itu Bang Akbar menjadi pimpinan umum Harian Pelita dan saya hanya membantu bang Akbar dan Satni Eka Putra, dan Pelita berjalan dengan lancar, walaupun agak terseok-seok. Pada tahun 1993 itu banyak kegiatan-kegiatan yang terjadi, GAKPI mengembangkan informasi a.l Wanita Pembangunan Indonesia” yang diketuai oleh Ir. Alismawati, dan kemudian Gabungan Ikatan Pemuda Pembangunan Indonesia (GPPI ), dan banyak lagi organisasi yang kita bentuk pada tahun 1994. (bersambung pada edisi mendatang)
Sinamar
Pendidikan 7 REDAKSI
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 97/Tahun XII/16 - 30 Juni 2013
Wabup Asyirwan Yunus : Moral jadi Penyeimbang dalam Penguasaan Iptek “Dengan kecerdasan yang telah diperolehnya di jenjang pendidikan dasar tersebut, akan menjadi bekalnya nanti untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan kehidupannya nanti.”
W
akil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si meng ingatkan bahwa membentuk karakter siswa yang cerdas secara aka demis dan memiliki moral yang baik, bukanlah sekedar tanggung jawab guru semata. Sebab peran orang tua dan lingkungan yang baik sangat menentukan. Dalam sebuah kesempatan menghadiri sebuah acara di sekolah, belum lama ini, Wabup Asyirwan kembali mengingatkan tentang tujuan penyelengga raan pendidikan, yaitu untuk membuat pe serta didik menjadi cerdas. “Sebab kecer dasan itulah yang akan bermanfaat bagi siswa untuk menempuh kehidupannya nanti,” tambah mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu. “Dengan kecerdasan yang telah diperolehnya di jenjang pendidikan dasar tersebut, akan menj adi bekalnya nanti untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan kehidupannya nanti,” ungkap W akil Bupati. Selain itu, menurut pimpinan dae rah yang selalu menyempatkan diri ber baur dengan masyarakat itu, pentingnya pembentukan karakter siswa dengan nilai moral yang baik. Sebab moral yang baik akan menjadi penyeimbang bagi seorang anak dalam memanfaatkan ilmu yang telah dimilikinya. “Kecerdasan yang dimiliki akan di imbangi dengan akhlak dan moral yang baik. Sehingga kecerdasan dan ilmu yang dimiliki sang anak tidak digunakan untuk hal-hal tercela kemudian hari. Dari sinilah
lahir generasi-generasi yang cerdas dan bermoral terpuji. Namun hal itu tidak bisa diwujudkan oleh guru saja. Sebab juga membutuhkan peran orang tua dan masyarakat dilingkungan nya,” ungkap Wabup lagi. Pada kesempatan lain, W abup Asyirwan mengingatkan agar para tamatan SLTP di daerah ini jangan sampai berpikir untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi alias ke tingkat SLTA. “Begitu juga dengan tamatan SLTA, jangan hanya menargetkan lulus, tapi di harapkan mampu berkompetisi masuk ke perguruan tinggi,” papar W abup. Sementara bagi para tamatan per guruan tinggi, lanjut Asyirwan, diharapkan mampu bersaing mendapatkan lapangan pekerjaan atau menciptakan lapangan kerja. Untuk itu para pelajar dan mahasis wa tersebut jangan pernah berhenti belajar. “Kita berharap para tamatan SMP tidak ada yang putus sekolah. Khusus bagi lulusan SLTA hendaknya mampu bersaing men dapatkan perguruan tinggi dan tamatan perguruan tinggi mampu bersaing men cari atau menciptakan lapangan pekerjaan” papar Asyirwan. Sementara untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini, ujar Asyir wan, setiap orangtua jangan hanya mele pas anaknya ke sekolah. Tapi sesekali perlu meninjaunya ke sekolah, guna me ngetahui kekurangan atau kelemahan anaknya. “Dengan adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa, diharapkan
Wabup Asyirwan Yunus jadi Irup di SMPN 1 Harau (f/joy)
prestasi anak didik itu bisa lebih meningkat lagi,” ucap Asyirwan. Senada dengan Wabup Asyirwan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota Desri juga mengingatkan agar siswa yang sebentar lagi akan menamatkan Sekolah Dasar (SD) tidak boleh berhenti atau putus sekolah. “Sebab tidak ada alasan bagi orang tua untuk tidak menyekolahkan anaknya,” katanya.
“Sekarang tidak ada lagi alasan tidak me lanjutkan sekolah dengan alasan tidak memiliki biaya. Sebab pemerintah sudah memastikan tidak ada yang tidak sekolah karena biaya,” kata Desri. Jika orang tua benar-benar dalam kondisi ekonomi yang sangat lemah dan tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya, bisa mendatangi guru atau Dinas Pendidikan untuk menda patkan bantuan biaya.(joi)
Sudah Lima Tahun, tapi Masih Numpang
Y
andra Dewi S.Pd. M.Pd, pengelola PAUD (pendidikan anak usia dini) Uswatun Hasanah Jorong Kam pung Baru, Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, mengatakan bahwa kendati sekolah yang ia pimpin sudah berusia lima tahun, tapi sejauh ini masih saja menumpang di kantor kepala jorong. “Sebelumnya kami pernah memakai bangunan mushala untuk tempat kegiatan belajar-bejalar,” kata Yndra pada acara wisuda kelima murid PAUD itu yang dihadiri W akil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si., Sabtu (8/6). Pada wisuda kelima tahun ini, jumlah anak didik yang menjalani wisuda sebanyak 20 orang. Sejak berdiri tahun 2008 sampai kini PAUD ini telah mewisuda sekitar 94 anak. “Kendati sudah berusia lima tahun, namun PAUD ini belum kunjung memiliki gedung sendiri. Sebaliknya masih menompang pada kantor kepala jorong dari sebelumnya memakai mushalla di Jorong Kampung Baru,” tutur Yandra. Terkait dengan itu, ia berharap adanya bantuan pembangunan gedung dan peralatan untuk pembelaj aran dari Pemkab Limapuluh Kota. Sementara W abup Asyirwan dalam sambutannya mengatakan, PAUD tidak hanya untuk kepandaian akademik, tapi yang tidak kalah pentingnya lagi juga untuk mendidik karakter anak sejak dini. “Melalui PAUD diharapkan terbentuknya generasi ke depan yang lebih cerdas, berbudi pekerti dan bermoral,” kata Wabup Asyirwan. Dikatakan, indera anak usia dini sangat mudah merekam, diisi atau diwar
Wabup Asyirwan Yunus Wisuda Siswa PAUD Uswatun Hasanah Pangkalan (f/gun)
nai. Kalau salah isi, dikhawatirkan anak yang akan menjadi anak bangsa ke depan j auh dari harapan orang tua dan kita semua. “Pembentukan moral dan karakter generasi ini menjadi sangat penting dalam perkembangan sebuah bangsa. Harapan pembentukan karakter anak sejak dini ini
tentunya tertompang pada guru yang akan mancerdaskan atau mengisi kepala sianak serta menyampaikan pesan-pesan moral dalam upaya mengisi dada mereka,” imbuhnya. “Kita berharap agar PAUD ini senantiasa menekankan kepada anak untuk mengaji, shalat dan penanaman mo
ral lainnya. Selain itu PAUD diharapkan juga bermanfaat bagi perkembangan fisik, emosi, sosial dan dampak positif lainya serta menj adikan anak kreatif,” pinta Wabup Asyirwan. (gun)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
8
Galery
Bupati Alis Marajo membuka Liga Sepakbola IPPTJ di Lapangan Gelora Tanjung Jati Kecamatan Guguak (f/gun)
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 97/Tahun XII/16 - 30 Juni 2013
Pencanangan Bhakti KB-Kes TNI di Halaman Koramil 01 Kota Payakumbuh (f/erw)
d Bupati Alis Marajo berbincang akrab dengan siswa SMPN 3 Kecamatan Payakumbuh saat penilaian Lomba UKS Tingkat Nasional (f/her)
Penyerahan mahasiswa KKN Unand Padang dan UIN Riau secara simbolis kepada Camat Harau oleh Bupati Alis Marajo (f/gun)
Wakil Bupati Asyirwan Yunus meninjau dan memberikan bantuan musibah pohon tumbang akibat puting beliung di Banjaranah Pangkalan (f/her)
Wakil Bupati Asyirwan Yunus meresmikan Pamsimas di Jorong Batang Linjuang Nagari Tanjung Bungo Kecamatan Suliki (f/eki)
Wakil Bupati Asyirwan Yunus pada Rapat Kerja Kemenag Lima Puluh Kota di Hotel Bundo Kanduang (f/eki)
Wakil Bupati Asyirwan Yunus menyerahkan bantuan musibah kebakaran di Tanjung Pauah Pangkalan (f/her)
9
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Nagari
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 97/Tahun XII/16 - 30 Juni 2013
(f/net)
Piobang, Nagari yang Banyak Melahirkan Tokoh Intelektual “Orang Piobang sudah kenal dengan Negara Singapura sejak 1800-an. Ini membuktikan Piobang bukan lagi nagari baru. Selain menjadi tempat bersejarah bagi perjalanan perjuangan kemerdekaan, nagari ini juga dikenal banyak melahir tokoh intelektual dan para profesor.”
N
agari Piobang di Kecamatan Paya kumbuh menjalani penilaian Lom ba Nagari Berprestasi Tingkat Su matera Barat, yang penilai annya dilakukan pada Selasa (4/6). Nagari Piobang maju ke iven tingkat provinsi setelah keluar sebagai juara pertama dalam lomba yang sama di tingkat Kabupaten Limapuluh Kota. Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo ketika menerima tim penilai dari tingkat Provinsi Sumatera Barat, mengatakan bahwa Nagari Piobang bukanlah nagari baru, malah boleh dikata kan enam nagari yang sudah tua. “Piobang dikenal bukan saja karena landasan udara, tapi juga juga kerena keberadaan tokoh pejuangnya seperti Haji Piobang,” katanya. Dalam pandangan Bupati Alis Ma rajo, Nagari Piobang memiliki banyak kelebihan. “Nagari ini tak hanya punya la pangan pesawat udara, jauh sebelumnya j uga pernah menj adi tempat berlatih pasukan berkuda,” ungkap Alis. Dikatakan, orang Piobang sudah ke nal dengan Negara Singapura sejak tahun 1800-an. Ini membuktikan Piobang bukan lagi nagari baru. Selain menjadi tempat ber sejarah bagi perjalanan perjuangan kemer dekaan, nagari ini juga dikenal banyak melahirkan tokoh intelektual dan para profesor. De ngan berbagai kelebihannya itu, lanjut Alis, Piobang diharapkan bisa merebut peringkat terbaik dalam lomba nagari berprestasi tingkat Sumatera Barat tahun ini. “Kalaupun tidak, Piobang tetap di harapkan lebih berprestasi lagi dan men jadikan lomba ini sebagai motivasi dan in spirasi untuk berbenah lagi ke depannya,” tambah Alis, yang sedang menjalani peri ode kedua kebupatiannya di Limapuluh Kota. Sementara itu Ketua Tim Penilai Lomba Nagari Berprestasi Tingkat Propinsi Sumbar E.Rahman dalam paparannya mengapresiasi Piobang telah tampil men jadi yang terbaik dari 79 nagari di Kabupa ten Limapuluh Kota. “Dengan berbagai keunggulan, nagari ini diharapkan bisa merebut kesempatan mewakili Sumbar ke
tingkat nasional,” sambung Rahman. Lebih lanjut dikatakan Rahman, ke hadiran tim penilai ini bukan hanya seba tas acara seremonial belaka, melainkan melakukan evaluasi semua tahapan pembangunan mulai dari perencanaan, pe laksanaan dan tahap evaluasi. Pertama se kali masuk lomba nagari tahun 2008 silam, Propinsi Sumbar hanya mampu masuk enam besar yang diwakili oleh Kabupaten Pesisir Selatan. Pada tahun 2009, Sumbar berhasil menjadi yang terbaik tingkat Nasional diwakili Kabupaten Agam. Artinya, Sumbar nomor satu dari sekitar 79 ribu de sa di Indonesia. Tahun 2010 juga meraih juara sa tu nasional diwakili Kota Padang dan ta hun 2011 j uga j uara pertama nasional yang diraih Agam. Namun pada tahun 2012 menurun dengan hanya meraih lima besar tingkat nasional. ”Apakah Piobang bisa merebut peringkat terbaik di Sumbar, tentunya ini tergantung dari penilaian evaluasi pelaksanaan pembangunan, perkembangan pembangunan dalam tahun berjalan. Tak kalah pentingnya tim akan melihat peran serta lembaga yang ada dalam pembangunan di nagari serta keharmonisan seluruh lembaga di nagari,” ungkap E Rahman lagi. (gun)
Penilaian Nagari Berprestasi tingkat Sumatera Barat di Nagari Piobang (f/gun)
PENGUMUMAN Karena jawaban LKS-S94 dan LKS-S95 yang sampai ke meja redaksi belum sesuai dengan yang diharapkan, maka kepada siswa kami beri kesempatan sampai tanggal 30 Juni 2013. Sedangkan mereka yang beruntung kami umumkan pada Sinamar Edisi 100. Demikian untuk dimaklumi. Redaksi Sinamar
Infrastruktur 10 REDAKSI
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 97/Tahun XII/16 - 30 Juni 2013
Dana Daerah Terbatas, Syukur Tingkat Partisipasi masih Tinggi “Kondisi jalan dengan lubang yang cukup dalam dan menyebabkan kendaraan berguncang keras, tidak jarang menyebabkan ikan-ikan yang diangkut mati sebelum sampai di pasar.”
A
pa yang dilakukan warga Nagari Am palu, Kecamatan Lareh Sago Hala ban, untuk mengakali anggaran dae rah yang terbatas, pantas diapresiasi. Sadar APBD Limapuluh Kota tidak mungkin membenahi semua persoalan infrastruk tur dasar di daerah ini, masyarakat di sana turun bersama-sama untuk bergotong ro yong. Ratusan warga Jorong Padang Ma ngunai dan Mangunai di kenagarian ter sebut turun ke jalan bersama-sama untuk kerja bakti. Warga memperbaiki jalan rusak sepanjang 3.500 meter yang menjadi ken dala transportasi masyarakat setempat. Semangat kebersamaan yang lebih dikenal dengan gotong royong itu, menggambarkan tingginya harapan ma syarakat nagari untuk memiliki akses trans portasi yang representatif. Jelang sinar matahari menyengat, ratusan warga mulai menimbun lubang di badan j alan yang cukup parah di kawasan pinggiran Kabu paten Limapuluh Kota itu. Mereka bahumembahu saling membantu mengeruk material pasir dan batu kerikil di sepanjang aliran sungai yang mengalir di kedua jorong. Sepertinya harapan masyarakat di selatan Kabupaten Limapuluh Kota itu sangat tinggi untuk memiliki akses jalan yang representatif. Bahkan, salah satu nagari yang berbatasan langsung dengan Provinsi Riau dan Kabupaten Tanah Datar itu, tahun lalu juga telah menyampaikan harapannya kepada Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo, terkait kebutuhan jalan yang cukup vital bagi mobilitas penduduk. Pesan itu kembali disuarakan warga saat W akil Bupati, Asyirwan Yunus, ikut dalam gotong royong bersama hari itu. Keluhan warga yang disampaikan kepada W akil Bupati bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Edwar serta Kepala Badan Pemberda yaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagari (BPMPN) Limapuluh Kota, Rahmanida, menyiratkan besarnya keinginan masya rakat terhadap akses jalan yang lebih baik. Sebagai daerah penghasil bibit ikan, masyarakat Ampalu merasakan ken dala yang cukup berat ketika harus melaku kan pengangkutan ikan ke pasar. Sebab sulitnya akses jalan, terutama setelah digu yur huj an dengan kondisi j alan yang tergenang air menyulitkan kendaraan melewatinya. ”Kondisi j alan dengan lubang yang cukup dalam dan menyebab kan kendaraan berguncang keras, tidak j arang menyebabkan ikan-ikan yang diangkut mati sebelum sampai di pasar,” kata Ketua Bamus Nagari Ampalu, Tamril. Daerah yang juga dij adikan sebagai sentral perikanan untuk mengalih kan profesi masyarakat dari perambah hutan di kawasan oleh Pemkab Limapuluh Kota itu, sepertinya telah membawa perubahan bagi masayrakat. Hanya saja saat ini kendala transportasi yang perlu jadi perhatian pemerintah. ”Masyarakat yang dulu kerja mencari kayu kehutan, yang dilarang oleh pemerintah dimana hutan sudah menjadi gundul yang merupakan hutan lindung, sekarang alih profesi menjadi petani ikan dengan membentuk kelompok-kelompok petani ikan,” ungkapnya lagi. Saat ini, kata Tamril, lebih dari 600 kolam ikan dan 70 kelompok tani ikan sudah terbentuk dan kini mulai mampu meningkatkan ekonomi dengan pekerjaan sebagai petani ikan. Sehingga sumber eko nomi masyarakat yang dulu sebagai pene
bang kayu hutan mulai berkurang dras tis. Sayangnya kendala akses transportasi ma sih dirasakan warga dan siswa-siswi dari Mangunai. Sebab, ketika musim hujan, mereka terpaksa harus berjuang keras agar pakaian mereka tidak kotor saat melewati j alan yang berlumpur untuk menuju sekolah. Wabup yang ikut berbaur dalam gotong royong ratusan warga kedua jorong itu, menangkap keinginan warga adalah sesuatu yang riil dan perlu diu payakan. Meski daerah menetapkan pem bangunan jalan di Limapuluh Kota melalui skala prioritas, namun warga tetap bisa ber upaya bersama walinagari untuk memba ngun jalan melalui Gerakan Pembangun an Gotong Royong (Gerbang GOR). ”Keinginan warga untuk memperbaiki jalan tersebut juga bisa diupayakan melalui Gerbang GOR,” ungkap salah satu pim pinan daerah yang selalu menyempat kan diri untuk berbaur dengan masyarakat nya itu. Asyirwan Yunus j uga berharap agar masyarakat tidak patah semangat un tuk tetap mengusulkan pembangunan atau perbaikan jalan dengan mengusul kannya melalui Musrembang Nagari. Begitu juga dengan upaya peningkatan ekonomi masyarakat agar tetap ditingkat kan. Di bagian lain, masyarakat Nagari VII Kota Talago, Kecamatan Guguk, memin ta perhatian Pemkab Limapuluh Kota. Pasalnya, dua jorong di nagari itu yakni Padang Kandis dan Sipingai sejak dua tahun terakhir minim dapat pembangunan infratsruktur. Kondisinya kini cenderung tertinggal dari yang lain. Kenyataannya, pada sejumlah titik tebing jalan dari Padang Kandis menuju Sipingai, cukup mempriha
Wabup Asyirwan Yunus bergotong royong bersama warga Nagari Ampalu (f/her)
tinkan. W alau masih dapat dilewati, namun terdapat jalan yang terban dan tebing yang runtuh. Ironisnya, sejak dua tahun terakhir, sampai sekarang belum mendapat perha tian pihak terkait. Padahal kawasan itu jalan terdekat hubungan antar jorong untuk mengangkut hasil bumi penduduk setem pat. Menurut mereka, dampak tebing jalan yang longsor sangat berbahaya bagi ma syarakat pemakai j alan yang melewati kawasan itu. “Bukan kami hanya melihat saja jalan yang terban dan tebing yang roboh, tapi berbagai upaya sudah dilaku kan dengan swadaya, termasuk goro ber sama, namun tidak bertahan lama, karena tenaga dan dana yang terbatas,” ulas tokoh
masyarakat setempat yang juga mantan wali jorong Sipingai, Zawardi dan mantan wali jorong Padang Kandis, Eka W ahyudi kompak. Hal senada j uga disampaikan mantan Wali Nagari VII Koto Talago, Syof yanto. Ia mengharapkan agar Pemkab Limapuluh Kota memberikan perhatian untuk memperbaiki jalan terban dan tebing jalan yang longsor. Sebab, menurut dia, dua j orong yang bertetangga itu bisa menyuplai kebutuhan bahan bangunan pasir, bahan pangan dan sayuran ke jorong tetangga.(joi)
Gotong Royong masyarakat Jorong Mangunai dan Padang Mangunai Nagari Ampalu (f/her)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Agropolitan 11 REDAKSI
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 97/Tahun XII/16 - 30 Juni 2013
Kunjungan Menteri Pertanian :
BPTU Diharapkan Berperan Menekan Angka Import Sapi “Untuk mencapai swasembada daging sapi, maka sapi betina produktif tidak dibenarkan untuk disembelih. Setiap daerah diharapkan dapat mengamankan sapi betina produktif itu selaku mesin produksi.”
S
ejauh ini kebutuhan bibit unggul sapi potong di Indonesia masih tergan tung dari sapi potong impor. “Tahun 2014 diharapkan tidak ada lagi inport sapi bibit. Sebab, negara ini memiliki potensi untuk mengembangkan sendiri bibit unggul tersebut,” kata Menteri Pertanian Suswono saat berkunjung ke Kabupaten Limapuluh Kota, Jumat (31./5). Dikatakan Mentan Suswono, sa lah satu andalan untuk menunjang swa sembada sapi bibit itu adalah bibit unggul yang dihasilkan BPTU Sapi Potong Padang Mengatas. “Karenanya kegiatan panen calon pejantan unggul Simental BPTU SP Padang Mengatas patut didukung,” tambah menteri yang berasal dari PKS (Partai Kedilan Sejahtera) ini, saat mengunjungi BPTU Sapi Potong Padang Mengatas. Makanya, menurut Mentan Suswo no, pihaknya menyambut baik kegiatan pa nen calon pejantan unggul Simental BPTU SP Padang Mengatas ini untuk keperluan iseminasi buatan (IB) dan embrio transper (ET). Untuk mencapai swasembada daging sapi, maka sapi betina produktif ti dak dibenarkan untuk disembelih. Setiap daerah diharapkan dapat mengamankan sapi betina produktif itu selaku mesin produksi. “Namun tidak dipungkirinya, pada beberapa daerah seperti di NTT dan NTB masih ditemui aksi pemotongan sapi betina produktif tersebut,” kata Suswono. Selain itu, Suswono juga menye salkan masih adanya aksi pembakaran je rami padi oleh para petani. Sebab, jerami itu merupakan sumber pakan ternak yang baik dan bisa dimanfaatkan. Ia berharap hal ini menjadi perhatian pimpinan daerah dengan mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar jerami lagi. Terlebih di saat padang pengembalaan yang semakin sempit dewasa ini. Sebelumnya W akil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. dalam sambutannya memapar kan bahwa Kabupaten Limapuluh Kota me
M enteri Pertanian Suswono saat berkunjung ke BPTU Padang Mengatas Kecamatan Luak (f/erw)
rupakan sentra ternak besar, terutama dari j enis sapi potong. Pada tahun 2012 populasi sapi potong sebanyak 33.978 ekor dan kerbau 13.330 ekor. “Peternakan ini didukung oleh topografi dan iklim, serta ditunjang oleh BPTU Padang Mengatas, Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional II Bukittinggi dan lainnya. Usaha pembibitan dan budidaya ternak ini umumnya dilakukan peternak dengan skala terbatas dengan margin yang kecil,” katanya.
Lebih jauh Asyirwan menuturkan, swasembada daging sapi dan kerbau ta hun 2014 harus didukung dengan penyedi aan bibit yang bermutu. Dengan adanya la unching pejantan unggul serta penyerah an calon pejantan unggul ke Balai Insemina si Buatan baik nasional maupun daerah diharapkan mutu semen yang dihasilkan semakin baik. ”Untuk meningkatkan populasi, produktivitas dan ketersediaan bibit ternak perlu motivasi dan peran serta masyarakat peternak serta sinergis peme
rintah dan pemerintah daerah sebagai regulator, fasilitator dan dinamisator,” ungkap Asyirwan. Dalam rangkaian kegiatan di BPTU SP Padang Mengatas itu Menteri Suswono j uga melakukan penanaman pohon diikuti W ali Kota Payakumbuh Riza Falepi dan W abup Asyirwan Yunus. Acara ikut dihadiri puluhan Sarja Pembangunan Desa dan kelompok tani ternak. (gun)
Mencoba Beternak Ayam Organik AK
S
ejumlah peternak ayam broiler atau ayam ras di Kabupaten Limapuluh Kota kini sedang dipengaruhi oleh temuan baru tentang cara beternak ayam yang efesien, murah dan menj anj ikan untung besar yakni beternak ayam organik AK. W alau terdengar asing, namun se jumlah peternak mulai diperkenankan me ngalihkan dunia usaha peternakan ayam broiler jenis pedaging menjadi peternak ayam organik. Seorang penemu formula baru tentang cara beternak ayam organik AK, Adrianus, warga Kabupaten Limapuluh Kota bekerjama dengan, J.Dt Sibijayo, di sebuah peternakan ayam potong di Pio bang Kecamatan Payakumbuh, mengun dang puluhan peternak ayam broilier yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota untuk melakukan demo tentang cara beternak ayam organik. Malah, untuk meyakinkan para peternak ayam potong tersebut, diadakan acara santap makan siang dengan menu utamanya ayam organik yang baru siap saja dipanen, baik ayam yang digoreng maupun dibakar termasuk ayam gulai. Hadir dalam acara itu W akil Bupati Lima puluh Kota Asyirwan Yunus, Kadinas Peter nakan Ir. Priyadi Budiman didampingi Ka
bid Keswan Drh.Devi Kusmira, dan undang an lainnya. “Rasa daging ayam organik ini, memang, lebih renyah, gurih, dan manis menandingi kelezatan daging ayam kampung.” aku W akil Bupati Asyirwan Yunus yang tampak lahap menyantap ayam panggang yang disungguhkan. Menurut Asyirwan, jika peternakan ayam organik ini dikembangkan di daerah ini, tentunya bakal mendatangkan ke untungan ganda bagi petani peternak ayam. Menurut J. Dt Sibijayo, sistem peme liharaan ayam organik sangat menguntung kan bagi peternak ayam ras. Bayangkan, selama pemeliharaan ayam yang juga jenis broiler atau ras, tidak perlu diberi pe manas, dan tidak perlu dilakukan vaksina si. Artinya, selama pemeliharaan ayam diberi formula diberi nama “Jamu AK” dicampurkan dalam air nimum ayam yang dipelihara. “ Jamu AK tersebut terbuat dari 45 jenis tanaman yang sudah diramu atau dipermentasi berbentuk cairan. “Kandung an vitamin cukup tinggi. Kadar air dalam daging rendah, gizinya tinggi. Ayam tidak memakai zat kimia dan lemaknya rendah. Hal itu sudah dibuktikan dari hasil labor IPB Bogor, “ sebut J. Dt Sibijayo. (soc/ds)
J.Dt.Sibijayo dengan peternakan ayam Organik AK-nya di Nagari Piobang (f/net)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
12 Kehumasan
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 97/Tahun XII/16 - 30 Juni 2013
Pertemuan Bakohumas Regional Indonesia Barat :
Tifatul : Jangan Kira Humas sebagai Tukang Antar Surat PENGANTAR REDAKSI – Kepala Bagian Humas (Hubungan Masyarakat dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab( Limapuluh Kota Muhamad S.S.Pd bersama dua stafnya Hendri Gunawan,S.Sos dan Gusmaria,Amd mengikuti pertemuan Bakohumas (Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat) pemerintah Regional Indonesia Barat yang dilaksanakan di Medan, Sumatera Utara, belum lama ini. Dalam kegiatan tersebut, sejumlah pejabat Kementerian Kominfo hadir memberikan sambutan seperti Menkominfo Tifatul Sembiring, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI Freddy H Tulung, Dewan Kehormatan Perhumas Muslim Basya, dan anggota Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Selain juga ikut menyampaikan makalah adalah Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Eko Prasojo. Semoga bermanfaat!
Hendri Gunawan
K
ondisi Humas pemerintah dewasa ini dinilai sangat lemah, baik dari sisi sumberdaya manusianya, maupun infrastruktur dan dukungan atasan. Padahal, humas memegang peranan strategis dalam membangun komunikasi yang efektif. “Selama ini banyak atasan yang mengira Humas itu sebagai tukang antar surat dan tukang membuat undangan. Padahal, Humas mempunyai cakupan kerja yang s angat luas dalam berkomunikasi dengan publik,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dalam arahannya pada ac ara pembukaan Pertemuan Bakohumas Regional Indonesia Barat di Grand Aston Hotel Medan, Jumat (24/5). “Kita berharap agar para atasan menyadari betul pentingnya peran Humas . Jangan kira Humas itu tukang antar surat,” ujar Tifatul. Menurut Menteri urang awak ini, peran Humas menjadi sangat penting sebagai mediator dan fasilitator antara organisasi dengan publik. “Karenanya, Humas itu harus berkompetensi,” tandas Tifatul. Di beberapa negara, salah satunya Amerika Serikat, Presiden Obama tidak akan berbicara di hadapan publik sebelum mendapat kan briefing dari Director Of Communication Rumah Putih. Ini perlu menjadi perhatian para atasan termasuk kepala daerah, bahwa Humas butuh orang yang berkompetensi, memiliki skill, organisasi dan manajemen.Humas bukan tempat menampung orang-orang buangan. “Atas an perlu mendapatkan pemahaman bahwa Humas itu penting. Sumberdaya manusianya harus berkompetensi. Sayangnya, sangat jarang terlihat sarjana komunikasi yang menjadi Humas di pemerintah”, papar Tifatul. Humas juga diharapkan bisa memba ngun dan memelihara citra, serta merehabilitasi citra manakala citra itu tercoreng. Terkait dengan ini, Humas tentunya diharapkan mempunyai kemampuan membuat pres relis sederhana yang dilengkapi dengan unsur 5W dan 1H. Tak kalah pentingnya, Humas perlu membina hubungan yang baik tak hanya dengan wartawan tapi juga pimpinan redaksi media massa. Lebih lanjut ia mengatakan, Humas tidak boleh berbohong. Ia
harus mengungkapkan apa yang perlu disam paikan ke publik secara jujur. Namun, bukan ber arti Humas bisa asal bicara, tapi harus dengan teknik komunikasi yang baik. Sehingga apa yang disampaikan Humas tidak mengundang permasa lahan. Selain itu, Humas harus bisa bersikap tenang dan mampu menghadapi berbagai jenis watak manusia. Melakukan tugas atau pekerjaan dengan didasari pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Untuk bisa profesional, kinerjanya harus didasarkan pada standar kompetensi dan kode etik profesi. Pada bagian lain Tifatul mengungkap kan, media massa saat ini merupakan industri. Sadar atau tidak sadar terkadang ada keberpihan media kepada owner. Idealnya, media itu benarbenar independen dan jangan sampai ada media yang dijadikan tukang pukul oleh owner. Begitu pula jurnalis yang punya idealisme, jangan digerus oleh kepentingan owner-nya. Tidak dipungkiri, di era keterbukaan dewasa ini orang begitu bebas membuat berita kegagalan dan sangat kurang mengangkat kesuks es an atau keberhasilan pemerintah. Pemberitaan media cenderung sensasi. Pada sosial media tidak ada yang namanya bos atau raja. Siapapun orangnya, bisa babak belur oleh media tersebut. “Kita tidak bisa melarang orang bicara. Akan dianggap aneh kalau ada pejabat yang mengatakan tidak mau menjawab pertanyaan wartawan,” terangnya. Sebelumnya panitia pelaksana perte muan Bakohumas Regional Indonesia Barat 2013 Hendra Purnama dalam laporannya memaparkan kinerja Humas Pemerintah masih menghadapi masalah belum sinergis dan sinkronnya peran antara lembaga Humas. Secara umum kapasitas SDM sudah mencukupi, namun belum optimal da lam mengkondisikan dirinya sebagai simpul inf ormas i bagi publik. Sebelumnya, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI Freddy H Tulung mengingatkan bahwa dewasa ini informasi berjalan dengan cepat dan bersifat global, “Begitu ada peristiwa besar, beritanya serentak beredar. Inilah realitas baru informasi,” kata Freddy. Dia mengatakan, dewasa ini para poli tisi semakin inten menguasai media. Penguasaan media tersebut memberikan kesempatan kepada politisi itu untuk menguasai opini publik bagi kepentingan politiknya. Fenomena selama ini,
umumnya media swasta lebih cenderung mem beritakan kelemahan pemerintah. Media kurang memberikan apresiasi terhadap pencapaian penyelenggaraan negara. Sementara media penyiaran publik milik pemerintah seperti TVRI dan RRI belum mampu membentuk opini publik. “Peran media itu antara lain memberikan infor masi, hiburan, edukasi dan kontrol sosial. Tapi ke nyataannya media lebih mementingkan informasi dan hiburan karena alasan komersil. Kalaupun ada kontrol sosial, tapi sepertinya disalahgunakan sebagai alat politik untuk menjatuhkan lawan,” papar Freddy. Sementara, Dewan Kehormatan Perhu mas Muslim Basya dalam penyampaiannya menje las kan peran Humas pemerintah di negara demokrasi antara lain memberikan informasi ke tengah masyarakat, menetralisir issue, krisis dan konflik yang berkembang. Selain itu Humas juga mempunyai peran memonitor, menganalisa opini publik dan inflikasinya terhadap kepentingan nasional dan masyarakat. Dikatakan Muslim, Humas harus memiliki standar berkompetensi guna meningkatkan kemampuannya. Selain itu untuk menambah kredibilitas profesional, agar Humas memiliki Humas justifikasi profesional, serta supaya para praktisi humas memiliki standar dan kode etik yang baku dalam menjalankan profesinya. “Kompetensi kerja itu adalah kemampu an kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan atau keahlian serta sikap kerja yang sesuai dengan standar,” terang Muslim. Sedangkan Anggota Komisi I DPR RI Meutya Hafid dalam makalahnya mengatakan, pos is i Humas yang bekerja pada pejabat pemerintah atau pejabat negara seperti kepala daerah yang berasal dari partai politik tertentu, jelas berada di tengah orang politik. Namun, orang Humas tidak boleh politis. Peran Humas utamanya tetap memberikan informasi pada masyarakat. Ia harus mengutamakan kepentingan publik. Jangan sampai ikut berpolitik. “Humas adalah seni untuk memberikan informasi pada publik. Profesi Humas tidak boleh politis. Humas bekerja dalam rangka untuk kepentingan publik,” tutut Meutya yang mantan reporter TV tersebut. Menjawab pertanyaan peserta pertemuan, Meutya mengatakan, Humas jangan
Tifatul Sembiring (f/gun) arogan dengan tidak mau menjawab pertanyaan wartawan, apalagi menantang balik arogan war tawan. Humas hendaknya menjawab dengan sebaik-baiknya. Menghadapi era globalisasi de wasa ini, Humas perlu senantiasa meningkatkan kualitas diri. Selain itu Wamen Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasojo menyampaikan makalahnya yang berjudul Strategi dan Prioritas Program Reformasi Birokrasi Nasional. Selain itu makalah juga disampaikan Anggota Komisi Sertifikasi dan Lisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi Sanromo W ijayanto dengan judul pengembangan SDM dalam kerangka SKKNI. Sedangkan tenaga ahli Ditjen Informasi danj Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Dr. Subagio, MS menyampaikan makalah standarisasi kompetensi kehumasan, dan materi dari Dosen London School Publik Relation dan Praktisi Humas Nico W attimena yang berjudul manajemen krisis bagi Humas pemerintah. ***
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
13 Olahraga
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 97/Tahun XII/16 - 30 Juni 2013
Bupati Cup Paragliding Carnival 2013 :
Lihatlah Mobil dan Naga Terbang di Taeh Bukik “Melanjutkan sukses iven sebelumnya, kini kita internasionalkan kembali Bonsu Resort dengan paragliding carnival, terbang layang dengan ornamen berhias yang menggembirakan. Gembira penonton, peserta dan khas bagi daerah kita”
P
ariwisata dan olahraga, kini kian kreatif. Usai sukses menggelar Bon su Resort International Paragliding Exhibition dan Kejurda Seri I Paralayang Sumbar 2013 pada 16-19 Mei lalu, Bidang Pariwisata Pemkab Limapuluh Kota kembali bersiap dengan iven karnaval paralayang, Sabtu dan Minggu, 6-7 Juli mendatang di Bonsu Resort, Taeh Bukik, Limapuluh Kota. Sejak beberapa tahun ini, Bunsu Resort memang sudah diakui oleh mata olahraga paralayang dunia. Sampai-sampai, di awal 2013 lalu, tim paralayang luar negeri khusus datang merasakan terbang di Taeh Bukik. Para atlet paralayang dunia ini memuji alam Lima puluh Kota yang nyaman dan berpresisi terbang yang tinggi. “Melanjutkan sukses iven sebelumnya, kini kita internasionalkan kembali Bonsu Resort dengan Paragliding Carnival, terbang layang dengan ornamen berhias yang menggembirakan. Gembira penonton, peserta dan khas bagi daerah kita . Kita akan saksikan mobil dan naga terbang di udara Taeh Bukik ,” ujar Kabid Pariwisata, Ali Hasan di Disbudparpora Tanjung Pati, kemarin. Paralayang merupakan olahraga terj un gunung, diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga orang tua. Olahraga paralayang ini juga bukan hanya olahraga prestasi tapi juga olahraga yang bisa mengembangkan minat pariwisata guna memperkenalkan daerah khalayak ramai. Kabupaten Limapuluh Kota merupakan daerah yang dikelilingi oleh perbukitan dan memiliki keindahan alam alami yang sangat berpotensi untuk perkembangan pariwisata. Seperti yang kita tahu kabupaten ini sudah terkenal dengan Lembah Harau nya, dimana daerah yang dikelilingi tebing-tebing tinggi dan beberapa air terjun. Indah. Puncak bukit Gunung Bonsu, bisa digunakan menikmati sunset atau matahari tenggelam, indah diiringi dengan hamparan hij aunya Limapuluh Kota.
Di Gunung Bonsu ini juga terdapat pe ninggalan sejarah; Batu Basurek. Sangat disayangkan daerah yang memiliki poten si pariwisata ini tidak kita kembangkan demi kemajuan Kabupaten Limapuluh Ko ta. Sementara, Paragliding Carnival ada lah kompetisi terbang paralayang dan gantole dimana para pilot terbang dalam kostum yang menarik dan unik, seperti katak yang terbang menggunakan paralayang, mobil yang melayang diudara dengan paralayang, dan menciptakan adegan udara yang biasanya tidak mungkin dilakukan. Para pilot akan berlomba-lomba untuk menampilkan kostum atau tiruan bentuk yang unik yang digunakan selama penerbangan bersaing untuk menjadi paling kreatif untuk memukau para penonton. Tujuan nya adalah membuat kesan terbesar pada penonton dan memakai penyamaran yang paling menakj ubkan. Satu satunya carnival paralayang terbesar dan terkenal di dunia adalah Coupe Icare di prancis. Ini merupakan event akbar dunia yang dilakukan rutin tiap tahun di Saint-Hilaire Prancis dan diikuti oleh ribuan pilot dari seluruh dunia dan juga dihadiri oleh ribuan penonton dari seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, belum ada event serupa yang khusus mempertanding kan Carnival Paralayang ini secara besarbesaran seperti Coupe Icare yang ada di Prancis. Mempromosikan Limapuluh Kota sebagai destinasi tujuan wisata, menge nalkan Taeh Limapuluh Kota sebagai destinasi tujuan paraglider lokal dan mancanegara. Bertujuan, berkembangnya pariwisata Limapuluh Kota, menjadikan Limapuluh Kota terkenal di mancanegara dan nasional, menjadikan Limapuluh Kota sebagai pusat olahraga dirgantara, meningkatkan perekonomian masyarakat.
Salah satu aksi Paraglider melakukan adegan udara (f/dsp)
Perlombaan paralayang dengan mata lomba; Bomb Drop (ketepatan menjatuh kan bom berisikan serbuk padi), pertanding an ketepatan menj atuhkan bomb dari ketinggian dengan cara mencari point terkecil yang mendekati pada sasaran yang telah ditentukan. Lalu, Paragliding Carnival, yakni pertandingan kreasi paralayang para penerbang berkreasi dengan atribut dan atribut tersebut dibawa saat terbang ,yang mana nanti akan ditetap kan beberapa point untuk penilaian, menarik,unik, tingkat kesulitan pembuatan. Hadiah disediakan, Carnival Paralayang; Juara 1 Rp. 4 juta, Juara 2 Rp. 3 juta, Juara 3 Rp. 2 juta. Juara
Harapan 1 Rp. 750 ribu, Harapan 2 Rp. 750 ribu, Harapan 3 Rp. 750 ribu. Serta Juara Hiburan 1, 2 dan 3, masing-masing Rp. 500 ribu. Terakhir, Juara Hiburan 4, 5 dan 6, masing-masing Rp. 250 ribu. Pun, untuk pemenang Bomb Drop Putra; Juara 1 Rp. 2,5 juta, Juara 2 Rp. 1,5 juta, Juara 3 Rp. 1 juta. Hadiah yang sama jumlahnya juga untuk kelas Bomb Drop Putri. Ketua Pelaksana kegiatan ini, Sekretaris Disbudparpora, Hidwan Reta, S.Pd, M.Pd dan Sekretaris Anhar, S.Km. Ketua Federasi Aero Sport Seluruh Indonesia (FASI) Limapuluh Kota, Drs Afrimas.(dsp/ dd)
Kemeriahan Paragliding di Bonsu Resort (f/dsp)
14 REDAKSI Politika
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 97/Tahun XII/16 - 30 Juni 2013
Dua Putera Pangkalan Ikut di Ajang Pilgub Riau 2013 Di luar kesibukannya sebagai birokrat, suami dari Evi Mairoza Herman juga aktif di sejumlah ormas (organisasi kemasyarakatan). Herman, antara lain, pernah memegang posisi kunci di MKGR Provinsi Riau.
A
jang Pilgub (Pemilihan Gubernur) Riau 2013, yang dimaksudkan untuk memi lih Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 2013-2018, diwarnai dengan masuknya dua putera Kenagarian Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, masuk ke dalam bursa kandidat gubernur dan wakil gubernur. Kedua nama itu, antara lain Herman Drs. H. Herman Abdullah yang berpasangan dengan Agus W idayat. Nama terakhir saat ini sedang menjabat sebagai W akil W ali Kota Dumai. Pasangan ini didukung oleh 10 parpol (partai politik), dan sebagian besar merupakan parpol nonparlemen. Hanya dua parpol yang wakilnya duduk di parlemen yang mendukung pasangan ini, yaitu Partai Gerindra dan PBB (Partai Bulan Bintang). Sementara parpol non-parlemen yang mendukung pasangan ini antara lain Partai Hanura, Partai Damai Sejahtera (PDS), PKNU (Partai Kebangkitan Nahdatul Ulama), Partai Demokrat Kebangsaan (PDK), PKPB, Partai Patriot, PPRN, dan PKBIB. Total dukungan untuk pasangan yang keduanya berasal dari kalangan birokrat tersebut adalah sebesar 18,66 persen, di atas yang disyaratkan UU yang hanya 15 persen. Herman Abdullah yang membidik kursi Gubernur Riau periode 2013-2018, dikenal sebagai putera Pangkalan yang dibesarkan di Kota Pekanbaru. Diperoleh informasi, Herman yang pernah menjabat Wali Kota Pekanbaru selama dua periode berturut-turut dilahirkan dari seorang ayah yang berasal dari Kenagarian Pangkalan, sementara ibunya berasal dari Air Tiris, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar. Dalam sejarah kariernya di birokrasi, Herman lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengabdi di lingkungan Pemko Pekanbaru. Sebelum dipercaya menjadi Wali Kota Pekanbaru selama dua periode berturutturut, misalnya, Herman dipercaya menjadi Kepala Bappeda di sana. Sebelumnya, sejumlah jabatan strategis di lingkungan Pemko Pekanbaru juga pernah dipercayakan kepada Herman. Di luar kesibukannya sebagai birokrat, suami dari Evi Mairoza Herman seorang perempuan yang berasal dari Air Tiris juga aktif di sejumlah ormas (organisasi kemasyarakatan). Herman, antara lain, pernah memegang posisi kunci di MKGR
(Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong) Provinsi Riau. Di sejumlah ormas lainnya, Her man juga pernah memegang sejumlah posisi menentukan. Kendati banyak menghabiskan hari-hari di Pekan baru, menurut informasi yang diperoleh, tempo-tempo Herman menyempatkan diri berkunjung ke Pangkalan untuk menemui kerabatnya atau berziarah ke makam para tetuanya. Herman sering tampak berada di Pangkalan saat di kenagarian itu digelar kegiatan potang balimau, yang dilakukan tiap menyambut datangnya bulan suci Ra madhan. Satu lagi putera Pangkalan yang ikut bertarung di ajang pesta demokrasi sekali lima tahun itu adalah Arsjadyuliadi Rachman, atau yang lebih dikenal dengan nama Andi Rachman. Andi dalam ajang pil gub ini membidik kursi W akil Gubernur Ri au periode 2013-2018, yang berpasangan dengan H. Annas Maamun, yang saat ini masih menj abat sebagai Bupati Rohil (Rokan Hilir) dan Ketua DPD I Partai Golkar (Golongan Karya) Provinsi Riau. Karena merupakan partai politik pemilik kursi mayoritas di DPRD Provinsi Riau pada peri
ode yang sedang berjalan, maka pasang an Annas-Andi tidak memerlukan koalisi dengan parpol lain untuk mengusung satu pasang kandidat maju di ajang Pilgub Ri au 2013. Dari 55 anggota DPRD Riau perio de 2009-2014, kader partai ini menguasai sebanyak 15 kursi, atau dengan kekuatan 27,27 persen. Saat ini Andi berkantor di Se nayan Jakarta karena tercatat sebagai ang gota DPR RI dari Partai Golkar dari Daerah Pemilihan (Dapil) Riau. Tapi, sebelum me nancapkan kaki di Senayan untuk mewakili masyarakat Riau di lembaga legisatif, Andi berkiprah di tingkat provinsi dengan men jadi anggota DPRD Provinsi Riau untuk periode 2009-2009. Pada Pemilu Legislatif 2009 lalu Andi menyatakan maju lagi sebagai caleg, tapi untuk tingkat pusat, dan dinyatakan terpilih. Sebelum terjun ke dunia politik praktis, Andi dikenal sebagai pengusaha sukses dengan sejumlah unit usaha yang berkembang dengan pesat. Salah satu unit usaha Andi yang tergolong maju adalah pengangkutan minyak hitam di bawah ben dera PT Riau Muda Jasa Sarana. Karena kemampuannya yang dinilai lebih di dunia
Drs.H.herman Abdullah (f/net)
Arsjadyuliadi “Andi� Rachman (f/net)
usaha, Andi pernah dipercaya menjadi Ketua Kadinda (Kamar Dagang dan Industri Daerah) Provinsi Riau. Setelah merasa mapan di dunia usaha, baru kemu dian Andi nenerjunkan diri ke kancah orga nisasi, untuk kemudian mengembangkan sayap ke dunia politik praktis. Di lingkungan organisasi, satu misal, Andi pernah diper caya menjadi Bendahara DPP Partai Gol kar, dan saat ini tercatat sebagai salah seo rang pengurus di jajaran DPP Partai Golkar pimpinan Ketua Umum Ir. Aburizal Bakrie. Baik pasangan Herman Abdullah dengan Agus W idayat maupun pasangan Annas Maamun dengan Andi Rachman, pada Jumat (24/5) lalu, sudah mendaftarkan diri ke KPU Riau untuk ikut maju bertarung dalam ajang Pilgub Riau 2013 dengan membawa surat rekomendasi dari masing-masing pimpinan partai politik yang mendukung kedua pasangan bakal kandidat tersebut. 5 Bakal Kandidat Saat ini, Pilgub Riau 2013 sedang memasuki tahapan pendaftaran bakal kandidat, baik untuk kursi gubernur maupun wakil gubernur Sejauh ini baru dua pasang itu yang sudah mendaftarkan diri ke KPU setempat. Sampai batas akhir pendaftaran, diperkirakan akan bertarung sebanyak lima pasangan kandidat. Salah satu pasang kandidat diperkirakan akan maju dari jalur perseorang alias independen, yaitu Wan Abu Bakar dan Isjoni. Wan Abu Bakar merupakan mantan Wakil Gubernur Riau, dan sempat beberapa bulan menjadi gubernur saat gubernur yang sedang menjabat, HM Rusli Zainal, ikut dalam ajang Pilgub Riau 2008. Sementara Isjoni meeupakan aka demisi, yang saat ini dipercaya menjadi Ketua PGRI Provinsi Riau. Bakal kandidat lainnya adalah Jon Erizal, Bendahara DPP PAN (Partai Amanat Nasional), yang didukung koalisi dua partai besar, yaitu PAN dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Santer terdengar kabar, Jon Erizal juga merupakan putera Minangkabau yang dilahirkan di Kabupaten Bengkalis. Ada yang menyrbut Jon Erizal berasal dati Bukittinggi, selain ada juga yang mengatakan Jon berasal dari Payakumbuh. (e2)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
15 REDAKSI Varia
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 97/Tahun XII/16 - 30 Juni 2013
Siswa TK dan PAUD di Suliki Hadiri Penutupan Tahun Ajaran SULIKI - Ratusan siswa TK dan PAUD (pendidikan anak usia) dini di Kecamatan Suliki menghadiri kegiatan pawai penutupan tahun ajaran 2012/2013 di halaman kantor Camat Suliki, Jumat (7/6) pagi. Pawai dilaksanakan mulai dari Kantor Camat sampai ke parkiran RSUD Suliki. Tim marching band Taman Kanak-Kanak di Suliki selang-seling memeriahkan pawai itu. Dalam kesempatan itu, Camat Suliki Harman Dt. Bodi mengatakan bahwa jika tidak melanggar HAM, pihaknya mau mencanangkan untuk siswa bisa masuk belajar di Sekolah Dasar, harus memiliki ijazah menamatkan pendidikan di Taman Kanak-Kanak atau PAUD.
Ia juga berpesan kepada guru dan orang tua siswa agar memahami bahwa sekolah yang telah dijalani memiliki arti yang luar biasa pentingnya. Hadir di rangkaian kegiatan pawai itu, antara lain Kapolsek Suliki, Iptu Yunasri, para Kasi di Kantor Camat Suliki, para guru PAUD dan TK di Suliki serta orang tua siswa yang mendampingi. Di puncak kegiatan, sebelumnya juga dibagikan hadiah-hadiah lomba bagi siswa PAUD dan TK yang berprestasi dalam perlombaan antar sekolah beberapa waktu lalu. Tak lupa, 3 guru berprestasi dalam mencipta alat peraga ajar juga dihadiahi tropi. (dsp)
Siswa dan guru Taman Kanak-Kanak Pertiwi Kurai Suliki dalam Pawai Tutup Tahun Ajaran 2012-2013 (f/dsp)
Isra’ Mi’raj Momen Introspeksi Diri PILUBANG - Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW hendaknya menjadi momen untuk merenungi kehidupan dan mengintrospeksi diri. “Apakah shalat yang selama ini dilakukan sudah mampu mencegah kita berbuat keji dan mungkar?” kata W akil Bupati Limapuluh Kota Asyirwan Yunus pada acara peringatan Isra’ Mi’raj di Masjid Nurul Yakin Nagari Pilubang, Kecamatan Harau, Sabtu (8/6). “Jangan sampai umur yang diberikan Tuhan kita biarkan berlalu secara sia-sia,” ujar Asyirwan. Ia juga mengingatkan, pada peristiwa Isra’ Mi’raj diturunkan perintah shalat lima waktu. “Rasulullah menegaskan agar umatnya menegak kan shalat tersebut, karena ibadah ini merupakan
kunci utama diterimanya amalan-amalan umat,” kata mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu. Lebih jauh Asyirwan mengajak para guru untuk terus berbenah diri. Jangan sampai ada guru yang tidak bertegur sapa satu dengan lainnya karena Allah tidak akan menerima amal ibadah orang yang memutuskan silaturahmi. Selaku pendidik yang mencetak dan membentuk anak sejak usia TK dan SD, guru harus senantiasa bisa menjadi teladan. “Nabi saja yang sudah bersih hatinya masih juga dibedah hatinya oleh malaikat untuk dibersihkan dengan air zam-zam sebelum perjalanan beliau,” katanya. (gun) Wabup Asyirwan Yunus memberikan sambutan di depan para guru (f/gun)
Disosialisasikan, Perda No.2/2013 PAYAKUMBUH – Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo membuka kegiatan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Limapuluh Kota Nomor 2 Tahun 2013 di sebuah hotel di Payakumbuh, belum lama ini. Kegiatan itu diikuti para wali nagari, sekretaris nagari, ketua Bamus, Ketua KAN, tokoh masyarakat dan aparat kecamatan yang terbagi dalam 10 angkatan. Dalam sambutannya, Bupati Alis Marajo mengatakan bahwa pemerintahan nagari berbeda dengan nagari. “Nagari adalah satu kesatuan teritorial masyarakat hukum adat yang masyarakatnya mempunyai ikatan geneologis me
nurut garis keibuan yang memiliki batas-batas fungsional adat. Sementara pemerintahan nagari adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan di nagari,” katanya. Wali nagari dan bamus, menurut Bupati, adalah penyelenggara pemerintahan tertinggi di nagari. W ali nagari adalah pimpinan pemerintah nagari, Badan Permusyawaratan Nagari (Bamus) adalah lembaga permusyawaratan dan permufakatan yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan nagari sebagai unsur penyelenggara pemerintahan nagari. (her)
Bupati Alis Marajo membuka kegiatan Sosialisasi Perda di Hotel Mangkuto (f/her)
BKD Belum Pastikan Penerimaan CPNS
Indra Nazwar (joi)
SARILAMAK - Kesempatan mengabdikan diri kepada negara melalui jalur CPNS ditunggu-tunggu para pencari kerja (Pencaker). Namun sampai saat ini, kapan akan diadakannya penerimaan CPNS belum bisa dipastikan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Limapuluh Kota. Padahal jumlah pencari kerja (AK 1) tetap bertambah setiap harinya. “Hingga saat ini kita belum bis a memberikan informasi. Sebab kita belum ada arahan petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknisnya dari Kemenpan-RB,” ungkap Kepala BKD Limapuluh Kota, Indra Nazwar. Sementara itu, harapan masyarakat semakin tinggi. Sebab, sesuai informasi dari sejum lah media akan ada penerimaan CPNS 2013 sebanyak 60.000 orang secara nasional atau akan ada 40.000 penerimaan didaerah. Sementara, Terpisah Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Limapuluh Kota, Syaiful. SP menyebutkan jumlah pencaker terus bertambah setiap harinya. “Jumlah pencari kerja bertambah setiap harinya, sehingga jumlahnya secara riil saat ini masih sulit kita sebutkan. Tentu semua pencaker atau AK1 tetap kita catat di Bidang Tenaga Kerja Disnakertrans ,” pung kasnya. (pe)
Wabup Hadiri HUT TK As Sakinah PANGKALAN – TK As Sakinah di Nagari Pang kalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, mera yakan HUT (hari ulang tahun) nya yang ke-23, Kamis (13/6). Peringatan HUT yang dirangkai dengan acara perpisahan itu juga dihadiri oleh W akil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. Dalam sambutannya, W abup Asyirwan meng ingatkan tentang pentingnya pendidikan bagi anak. “Pendidikan dimulai dari paedidikan anak usia dini dan TK, yang merupakan dasar pem bentukan watak dan perilaku anak dari awal yang kemudian berlanjut ke tingkat SD, SMP, SMA, perguruan tinggi,” kata W abup. TK adalah awal anak-anak mengenal lingkungan baru, belajar sambil bermain serta dikenalkan dengan alat-alat peraga yang memancing otak mengeluarkan semua potensi anak yang ada dalam diri mereka. Kepala TK AS
Sakinah Betrida melaporkan, anak TK yang masuk ke SD berjumlah 43 orang, di mana berasal dari jorong-jorong yang ada di Kenagarian Pangkalan. TK itu didukung 3 orang guru yang honor. “Sekarang ini untuk murid baru sudah menfaftar 35 anak, tingginya minat anak dan orang tua untuk belajar patut diberikan apresiasi yang tinggi, tandanya orang tua tahu arti pendidikan bagi anakanak dimulai dari usia dini,” jelasnya. Sementara Kepala UPTD Pendidikan Kec amatan Pangkalan Suhardi,S.Pd,M.Pd melaporkan bahwa untuk membangun bangunan TK baru harus membuat proposal kepada Dirjen PAUD terlebih dahulu, dan mensertifikatkan tanah untuk bangunan berdirinya. Acara ini juga dihadiri Camat Pangkalan Yatmiko, Kapolsek Pangkalan, tokoh masyarakat serta ratusan masyarakat sekitar. (herpa)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
16
Sosok
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 97/Tahun XII/16 - 30 Juni 2013
Rahmadhini Suryani :
Si Pembaca Puisi yang Ingin Berkarier di Pemerintahan Anak keempat dari empat bersaudara ini bukanlah seorang yang puitis, tapi kepiawaiannya membacakan puisi melahirkan kata-kata yang puitis. Berpuisi buatnya adalah suatu hal yang sangat menyenangkan.
T
ampil dengan lagak yang terkadang aneh dan membingungkan bagi yang melihatnya. Terkadang berekspresi dengan suara lirih yang misterius. Tempotempo suaranya terdengar nyaring dan melengking tinggi. Membahana. Ada kalanya wajahnya sendu, menyiratkan kedukaan yang dalam. Tapi bagi orang-orang yang sangat mengerti akan seni terutama puisi, pasti sangat mengagumi penampilannya. Itulah sosok Rahmadhini Suryani, yang biasa dipanggil dengan Dini, yang lahir pada 21 Febuari 1994 silam sebagai puteri ketiga dari buah cinta pasangan suami istri Yenni Rusel dan Surnizam. Membaca puisi adalah sepenggal panggung kehidupan yang tercurah lewat ekspresinya. Anak keempat dari empat bersaudara ini bukanlah seorang yang puitis, tapi kepiawaiannya membacakan puisi melahirkan katakata yang puitis. Berpuisi buatnya adalah suatu hal yang sangat menyenangkan. Memiliki keinginan luhur untuk selalu berpuisi dan mengekspresikannya. Juga memiliki keinginan besar untuk menguasai ilmu seni drama dan teater. Semua itu berawal dari penampilan perdananya sewaktu SMP, ternyata mengantarkannya hingga ke tingkat provinsi. Banyak suka dan duka yang dialami selama mengikuti pelatihan dan perlombaan dalam bidang puisi, yang terkadang meng akomodasikan pikiran dan mentalnya untuk berputus asa. Tapi dia bukanlah sosok yang mudah berputus asa. Dia adalah seorang yang berwatak keras. Dia selalu berambisi dan berusaha dengan strategi yang diaturnya, untuk mencapai semua yang diimpikan. Cewek yang berdomisili di Dangung-Dangung, tepatnya di Kubang Tungkek ini,, selain piawai dalam berpuisi, juga sangat piawai dalam berorganisasi. Buktinya sewaktu SMP dia menjabat sebagai ketua OSIS. Selama di bawah kepemimpinannya, kreatifitas OSIS di sekolahnya lebih dinamis dibandingkan dengan sebelumnya. Dini mengakui banyak hal yang dia peroleh dalam berorganisasi. Tapi dia mengakui, dalam mengambil keputusan sering meminta pendapat kepada orang-orang terdekat seperti ibu dan kakak serta keluarga yang selalu mendukungnya. Karena di balik ketegasannya dalam berorganisasi, Dini juga seorang anak yang bisa dibilang cengeng, Maklum statusnya sebagai anak bungsu dari empat bersaudara, tidak melepaskan dirinya dari sifat manja. Walaupun itu hanya terkadang. Selain itu, cewek yang berbintang Pisces ini juga aktif di Pramuka, dan pernah mengikut cross country. Bayangin aja, cewek yang bertubuh mungil itu berjalan kaki selama dua hari, dua malam. Awalnya nggak dapat izin dari sang ibu, karena khawatir akan keselamatan anaknya. Tapi demi karirnya, diizinkan juga. Uniknya, cewek yang hobi seni dan sastra ini sering dikira jurusan bahasa. Ternyata tidak, dia lebih milih IPS karena, menurutnya, ilmu sosial sangat penting untuk pemahaman lebih dalam. Lagian dia bercita-cita akan berkarir di bidang sosial dan pemerintahan. Setelah menyelesaikan studi di SMAN, Dini melanjutkan pendidikan di IPB (Institut Pertanian Bogor) Jurusan Komunikasi. Dia lulus melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Menjatuhkan pilihan pada komunikasi berhubung karena hobinya yang suka ngomong di depan orang banyak. Terbukti, saat menyandang status sebagai mahasiswa, dia juga memiliki seabrek kesibukan. Di antaranya aktif di BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Departemen Seni dan Budaya, aktif di komunitas enterpreneur, Bendahara OMI (Olimpiade mahasiswa se-IPB), aktif di IKMP (Ikatan Mahasiswa Payakumbuh-Limapuluh Kota). Gadis yang penuh ceria ini, meskipun masih kuliah di tingkat satu, telah memiliki banyak kesibukan. Di samping juga telah menorehkan prestasi sejak menjejakkan kaki langkah IPB, di antaranya meraih gelar Putra-putri Tani Komunikasi Angkatan 49 sehingga Dini dinobatkan sebagai Duta Komunikasi. Si black holic ini juga sangat fishionable. Dia sangat suka tampil beda dalam acara apapun sehingga lebih terkesan unik. Dan selalu berusaha untuk tampil perfect dalam momen apapun. Dini juga sangat hobi koleksi sepatu, karena menurutnya dia akan lebih PD (percaya diri) dengan gonta-ganti sepatu. Untuk ke depannya, dia berharap agar kuliahnya lancar dan nanti setelah menyelesaikan studi di IPB, dia bisa mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh untuk kepentingan banyak orang. Terutama bagi masyarakat Limapuluh Kota. “Mungkin cocoknya di Bagian Humas, ya,” katanya menduga-duga. (srirahmi)
Biodata Nama lengkap Tempat/Tanggal Lahir Email Alamat
: RAHMADHINI SURYANI : Dangung-Dangung/21 Febuari 1994 : rahmadinisuryani@rocketmail.com : Jln. Tan Malaka Km 14, Dangung-Dangung, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota ; KOLEKSI PRESTASI 1. 2. 3. 4. 5.
Juara I baca puisi Tingkat SMA se-Limapuluh Kota, dua kali berturut-turut. Tahun 2010 dan 2011. Juara III baca puisi tingkat umum se-Kabupaten Limapuluh Kota dan Kotamadya Payakumbuh tahun 2010. Juara III puisi dakwah se-Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2010. Juara I baca puisi se-Kabupaten Limapuluh Kota, sekaligus mewakili di tingkat provinsi tahun 2011. Pemenang Utama baca puisi bebas dan kreatif November tingkat umum se-Provinsi Sumatera Barat tahun 2010 6. Juara Harapan I baca puisi Tingkat SLTA se-Sumatera Barat tahun 2011