Ts edisi 98

Page 1

MEDIA PEMKAB LIMA PULUH KOTA EDISI 98/TAHUN XII/1-15 JULI 2013

:: INFORMASI PELAYANAN APARATUR DAN PUBLIK ::

ISSN 2303-2634

Website : http://www.limapuluhkotakab.go.id

Email: tabloid.sinamar@gmail.com


Sinamar

Redaksi 2 REDAKSI Antara Tradisi dan Peluang Ekonomi KABUPATEN Limapuluh Kota memiliki aneka adat dan tradisi, yang sampai sejauh ini masih terus dipelihara oleh penduduknya. Se jumlah tradisi tersebut sarat dengan nilai dan pesan-pesan moral, yang bersumber dari ajaran adat dan agama (Islam), yang pantas diwariskan kepada generasi penerus. Adat dan tradisi itu juga menunjukkan keluhuran budi, kehalusan pekerti dan sopan-santun. Adat dan tradisi itu juga menyi ratkan bagaimana cara yang ideal membangun hubungan antar sesama manusia, dan memba ngun hubungan manusia dan penciptanya. Termasuk juga bagaimana bagusnya manusia memanfaatkan alam dan sumber daya yang ada, yang sejauh ini telah memberi sumbersumber kehidupan bagi anak manusia. Salah satu tradisi klosal yang sejauh ini masih bisa dipertahankan aleh ritual potang balimau di Kenagarian Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Kegiatan itu dilakukan sehari menjelang Ramadhan, yang dimksudkan untuk mensucikan diri menjelang memasuki bulan suci itu. Kegiatan tersebut melibatkan begitu banyak orang, baik yang menetap di kampung atau yang berada di perantauan. Setidaknya, ada tiga tujuan dari pelaksa naan kegiatan tradisi yang digelar setiap tahun tersebut. Yaitu, pertama, dalam upaya meningkat kan kebersamaan antara masyarakat di Pangkalan ,baik yang ada di Nagari Pangkalan maupun di tanah rantau. Kedua, mengembangkan tradisi yang sudah turun-temurun dari tahun ke tahun, dan ketiga, memeriahkan datangnya bulan suci Ramadhan. Kendati sudah berlangsung selama ratusan tahun persisnya tidak ada yang tahu, tapi herannya ritual potang balimau di Nagari Pangkalan justru menunjukkan kecenderungan makin membesar, baik dari bobot kegiatan yang diselenggarakan maupun jumlah anggota masyarakat yang dlibatkan. Ini berbeda dengan sejumlah tradisi lainnya, yang justru bertambah merosot dan ditinggalkan. Boleh dikatakan, di antara sejumlah tradisi yang ada di tengah komunitas masyarakat adat Luak Limo Puluah Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh boleh dikatakan kegiatan potang balimau di Nagari Pangkalan yang digelar setiap tahunnya menjadi tradisi yang paling banyak menyedot perhatian, yang melibatkan seki an banyak orang dari berbagai kalangan, dan men dapat perhatian paling luas. Makanya, tak berlebihan bila sejumlah pemuka masyarakat di kenagarian itu berharap potang balimau masuk ke dalam kalender wisata nasional. “Harapan kami,semoga pada 2013 ini potang balimau sudah masuk dalam kalender nasional pariwisata nasio

Dari Redaksi PERJALANAN waktu memang sesuatu yang tidak bisa ditahan dan dihambat, memang. Masih sangat terang-benderang dalam ingatan kita tentang apa-apa yang terjadi di bulan Rama dhan tahun lalu, eh, tidak tahunya Ramadhan 1437 Hijriyah atau 2013 Masehi akan segera pula kita jelang. Insya Allah. Tentu saja umat muslim di seluruh penjuru dunia menyambut dengan suka cita bulan yang penuh kemuliaan itu. Yaitu, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Bulan yang selalu ditunggu-tunggu kehadirannya. Bulan di saat umat muslim mencoba merasakan langsung derita kalangan yang tidak berpunya dengan cara menahan lapar dan haus sehari penuh, kendati hidangan tetap tersedia kapan pun diinginkan. Sebagai manusia yang lemah dan dhoif, kami para pengelola Tabloid Sinamar merasa perlu meminta maaf kepada semua pihak, dimaksudkan agar dalam memasuki bulan suci itu tidak adalagi sangkut-paut kesalahan di antara kita. Seperti kata ahli agama: merasa bersa lah kepada Allah dihapuskan dengan meminta ampunan kepada-Nya, sementara bersalah kepada manusia dengan jalan meminta maaf. Sekali lagi, sebagaimana manusia yang lemah dan dhoif, yang dilekati begitu banyak kekurang an, mungkin saja dalam keseharian baik dalam pergaulan maupun dalam konteks menjalankan pekerjaan rutin sebagai awak media kami pernah melakukan kesalahan, baik disengaja ataupun tidak. Dengan hati yang tulus dan ikhlas, bersama ini kami mohon agar diberi maaf yang sebesar-

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 98/Tahun XII/1 - 15 Juli 2013

Tajuk

Etalase

Sampelong

Oleh : Muhamad.S, S.Pd )* nal,” kata Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. dalam ka pasitasnya sebagai putera Kenagarian Pangkalan. “Kalau hanya digelar dalam konteks lokal, bisa-bisa potang balimau luluh digerus zaman,” katanya. Senada dengan Asyirwan, tokoh masyarakat Pangkalan lainnya, Muchlis Hasan, mengatakan: “Kita berharap kepada pihak terkait menjadikan tradisi potang balimau sebagai agenda wisata nasional. Kalau ini dikabulkan, roda perekonomian akan bergerak lebih dinamis.” Dikatakan, saat ini yang dibutuhkan masyarakat untuk pengembangan tradisi itu agar menjadi kalender pariwisata nasional ialah bimbingan teknis menyangkut kemasan acara. Wacana memang telah dilemparkan, bahkan langsung disampaikan ke pihak-pihak pengambil kebijakan di tingkat pusat. Soal apakah akan dikabulkan atau tidak, posisi kita hanya bisa menunggu. Tapi menunggu dengan menyimpan harapan yang besar, yaitu menjadikan potang balimau di Kenagarian Pangkalan masuk kalender wisata nasional. Agar bobot dan cakupan kegiatan itu bertambah besar dan luas, tentunya. Dengan demikian, selain bisa melestarikan tradisi yang sudah diwarisi secara turun-temurun, kita juga berharap kegiatan tersebut memberikan dampak ekonomi yang luas bagi kepentingan ekonomi daerah dan masyarakat. Sekian banyak orang yang datang ke Pangkalan untuk menyaksikan potang balimau setiap tahun, jelas ini sebuah peluang ekonomi yang menggiurkan.*** *) Pemimpin Redaksi Tabloid Sinamar/Kabag Humas & Protokoler Pemkab Lima puluh Kota

Kesenian tradisional sampelong (f/net)

KESENIAN tradisional sampelong sendiri tak jauh berbeda dengan kesenian tradisional asal Sumbar lainnya, saluang. Keduanya merupakan bentuk kesenian tradisional berupa pengucapan syair atau pantun khas daerah Minangkabau, yang umumnya berupa ratok (ratapan) hingga pantun yang isinya percakapan sehari-hari. Adapun alat musik sampelong hampir mirip dengan saluang, tetapi panjangnya hanya 40-50 sentimeter. Selain itu, diameter bambu yang digunakan lebih kecil dibandingkan dengan saluang. Empat lubang di batang buluhnya tidak semuanya digunakan. Hanya tiga yang berfungsi.

Mari Saling Memaafkan

besarnya. Sebaliknya, kami sudah terlebih dahulu memberi maaf kepada semua. Maaf yang tulus juga, memang. Setentang tabloid ini, kendati memasuki bulan suci Ramadhan, insya Allah akan terbit dan menemui pembaca setia secara rutin, sesuai jadwal terbit dan edar yang telah digariskan. Muhamad S. S.Pd., pemimpin redaksi sekaligus penanggung jawab tabloid ini, yakin sangat bahwa puasa Ramadhan tidak akan menjadi alasan bagi segenap kru untuk memperlemah kinerja dan aktivitas rutin. Bahkan, Muhamad lebih yakin lagi bahwa selama Ramadhan kinerja dan semangat kerja “pasukan”-nya makin bertambah tinggi, dipicu oleh keinginan untuk beramal yang sebanyakbanyaknya di bulan yang mulia ini.

“Bukankah Allah SWT sudah menjan jikan pahala yang berlipat ganda bagi setiap muslim yang beramal saleh selama bulan Ramadhan?” kata mantan tenaga pengajar itu. Dan bekerja di media massa, sama saja dengan bekerja di bidang-bidang lain, menurut Muhamad, bila diniatkan untuk mengabdi bagi kepentingan orang banyak dan bagi tegaknya risallah Allah di muka bumi ini, juga merupakan ibadah. “Setiap bidang pengabdian itu pada dasarnya tujuannya baik,” kata Muhamad. Menjadi tidak baik, sambungnya lagi, kalau disimpangkan oleh oknum-oknum yang terlibat di dalam profesi itu.(gun)

Satu lubang lagi hanya untuk improvisasi atau ornamesi. Sampelong sudah ada di Minangkabau termasuk di Luak Limopuluah, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh sebelum kedatangan Islam. Nada sampelong adalah nada-nada lagu Buddha. Ini dibuktikan kesamaannya dengan nada di Thailand, bangsa yang kebudayaan dan seninya berakar pada agama Buddha. (int)

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Penerbit : Bagian Humas dan Proto koler Sekretariat Daerah Kabupaten Li ma Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota I Wakil Bupati Lima Puluh Kota PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota I Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JA WAB : Kabag Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad.S DEWAN RE DAKSI : Muhamad.S (Ketua), Rino Put ra, Joni Indra, Ronny M.Nur REDAKTUR PELAKSANA : Rino Putra REDAKTUR : Joni Indra, Hendri Gunawan, Ronny M.Nur STAF REDAKSI : Herpatarmidi, Eliza, Gusmaria, Fitri Jufita Rahman REPORTER : Tesy Febrina, Nurfitri Rahmadani, Sudriati FOTOGRAFER: Herpatarmidi, Yuridra Hasramogi, Erwin Suwanda SEKRETARIS : Iis Sugi arti DISTRIBUTOR: Zulfadli KONTRIBU TOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Ang gota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK: Joy ALAMAT RE DAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bu pati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarila mak 26271 Web : www.limapuluhkota kab.go.id | Email : majalah.sinamar @ gmail.com PERCETAKAN : PT. Pekanba ru GRAFIKA (Isi diluar tanggungjawab percetakan). PERWAKILAN PEKAN BA RU : Rachpendi Sakti, Gonjong Limo Pekan Baru, Jl.Arifin Ahmad (Sebelah Universitas Terbuka) Pekan Baru. Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.00 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional nas kah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid .sinamar@gmail.com.


Sinamar

Laporan Utama 3 REDAKSI

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 98/Tahun XII/1- 15 Juli 2013

Potang Balimau di KPN :

2015 Sudah Harus Masuk “Kita juga tidak melakukan lobi-lobi yang diperlukan, termasuk ke kementerian terkait, karena kita yakin apa yang pernah dijanjikan. Ternyata tidak. Ini memang sangat pantas kita sayangkan.”

Evi Endri

A

syirwan Yunus, Ketua Panitia Potang Balimau Kenagarian Pangkalan Tahun 2013, menargetkan sampai akhir kepemim pinan duet kepala daerah Kabupaten Limapuluh Kota periode yang sedang berjalan pada 2015 mendatang, ritual potang balimau di Kenagarian Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, sudah harus masuk ke dalam KPN (kalender pariwisata nasional). “Kita akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar target tersebut tercapai,” katanya kepada Sinamar. Sebab, dalam pandangan Asyirwan yang juga Wakil Bupati Limapuluh Kota itu, banyak keuntungan yang bisa dipetik kalau ritual potang balimau sudah masuk KPN. “Keutungan itu tidak hanya buat kepentingan daerah, tapi juga untuk kepentingan masyarakat,” katanya.

Ditanya follow-up setelah dijanjikan ma suk KPN oleh sejumlah petinggi dari pusat ketika potang balimau tahun lalu, Asyirwan mengaku belum ada perkembangan yang berarti. “Kita juga tidak melakukan lobi-lobi, termasuk ke kementerian terkait, karena kita yakin apa yang pernah dijan jikan, akan ditindaklanjuti,” katanya. “Ternyata tidak. Ini memang pantas disayangkan,” ia menambahkan. Makanya, menurut Asyirwan, dalam mo men potang balimau tahun ini, pihaknya akan kembali menagih janji pemerintah pusat yang pernah disampaikan pada potang balimau tahun sebelumnya. “Istilahnya, kita tidak lagi menagih, apalagi mengajukan, malah mungkin mendesak,” tandasnya. “Kita akan minta semacam kepastian, dan tekad kami dari jajaran panitia harus dapat,” ia menambahkan. Di mata Asyirwan, perlunya potang bali mau masuk KPN karena dinilai akan mendatang

kan keuntungan ganda. Di antaranya, bobot acara bisa ditingkatkan dari kondisi yang ada sekarang, dan jangkauan pengunjung akan semakin luas. “Karena kalau sudah masuk KPN, selain pendanaan didukung oleh pemerintah pusat, kita juga akan dibantu dengan promosi yang gencar,” katanya. “Kualitas kegiatankegiatan yang dilakukan dalam prosesi potang balimau itu tentu juga akan bisa dilakukan penyesuaian-penyesuaian,” ujarnya. Asyirwan menunjuk contoh sampansampan yang dipakai untuk selaju sampan menyemarakkan potang balimau, “Tentu akan bisa disesuaikan dengan sampan-sampan sesuai dengan standar olahraga sampan,” tambah mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara itu. Dampak lain yang diharapkan adalah jumlah kunjungan. Dikatakan, kalau selama ini potang balimau rata-rata dihadiri sekitar 10.000 pengunjung yang datang dari berbagai tempat, kalau sudah masuk KPN jumlah kunjungan diharapkan akan meningkat tajam. “Bukan tidak mungkin ada dari kalangan wisatawan mancanegara,” katanya. “Maklum, kita juga akan dibantu dengan promosi,” sebutnya. Jumlah angka kunjungan yang meningkat, menurut Asyirwan, implikasinya adalah terhadap perekonomian daerah dan masyarakat. “Kalau masing-masing pengunjung membelanjakan uangnya rata-rata Rp50.000/hari, coba hitung berapa uang yang beredar di Pangkalan selama ritual itu berlangsung,” ucapnya. “Usaha-usaha rakyat dan pedagang kecil merupakan kalangan yang akan memetik langsung manfaatnya,” katanya. Tapi, Asyirwan mengakui, sebelum potang balimau masuk KPN, sejumlah infrastruktur dan fasilitas pendukung harus disiapkan. “Memang masih banyak infrastruktur dan fasilitas pendukung yang diperlukan,” katanya. Kendati demikian, sebut Asyirwan, sejumlah fasilitas yang diperlukan secara perlahan telah mulai dibangun, terutama yang dilakukan oleh kalangan dunia usaha. Ia menunjuk contoh fasilitas penginapan. Dikatakan, sekarang sedang dibangun penginapan dengan kapasitas 10 kamar di dekat Rumah Makan Seder hana, Bukik Lacan. Sementara, sejauh ini sudah ada fasilitas penginapan berupa mess Pemkab Limapuluh Kota dengan kapasitas empat kamar, ditambah dengan fasilitas penginapan yang dimiliki PT Perkebunan di Gunung Malintang. ***

Asyirwan Yunus (f/joy)

Dua Menteri Memastikan Datang

S

ebanyak dua menteri di KIB (Kabinet Indonesia Bersatu) Jilid II memastikan akan datang pada hari puncak potang balimau di Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, pada Selasa (9/7). Kedua menteri itu adalah Menteri Lingkungan Hidup Baltazar Kambuaya, dan Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhamad Hatta. “Kita sudah konfirmasi, dan kedua menteri menyatakan akan datang menghadiri potang balimau,” kata Ketua Panitia Potang Balimau Kenagarian Pangkalan, Asyirwan Yunus. Sebenarnya, menurut Asyirwan, yang diundang sebanyak delapan menteri, termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari E. Pangestu. “Tapi yang memastikan datang itu, sejauh ini baru kedua menteri tersebut,” ujar Asyirwan, sambil menambahkan, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga menyatakan kesediaanya untuk hadir.

Kapan puncak potang balimau di Pangkalan akan dilaksanakan? Menurut Asyirwan yang juga Wakil Bupati Limapuluh Kota itu, karena berkemungkinan pemerintah akan menetapkan awal puasa pada jatuh pada Rabu (10/7), maka puncak ritual tahunan itu untuk sementara ditetapan pada Selasa (9/7). “Langkah-langkah persiapan ke arah itu sudah sejauh hari dilaksanakan,” katanya. Sama dengan potang balimau tahun-tahun sebelumnya, menurut Asyirwan, selain acara puncak pada Selasa itu, juga akan digelar sejumlah kegiatan pendukung seperti selaju sampan, pertandingan sepakbola, dan berbagai acara lainnya. “Namanya saja alek nagari, maka banyak acara dan kegiatan yang dilakukan anak Nagari Pangkalan untuk menyambut bulan suci Ramadhan,” katanya. (e2) Baltazar Kambuaya (f/net)

Gusti Muhamad Hatta (f/net)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

4

Laporan Utama

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 98/Tahun XII/1 - 15 Juli 2013

Diusulkan Masuk Kalender Nasional :

Jangan sampai Luluh Digerus Zaman “Kita berharap kepada pihak terkait di daerah dan di pusat, untuk menjadikan tradisi potang balimau sebagai agenda wisata tahunan nasional. Kalau ini dikabulkan, roda perekonomian di Sumbar secara umum dan Kecamatan Pangkalan khususnya akan bergerak lebih dinamis.”

S

udah sekian generasi masyarakat Kenagarian Pangkalan, Kecamatan Pang kalan Koto Baru, melestarikan tradisi po tang balimau yang dilakukan rutin sehari setiap menjelang pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadhan, apa yang sekarang menjadi obsesi bagi warga di kenagarian tersebut?. “Harapan kami, semoga pada 2013 ini potang balimau sudah masuk dalam kalender pariwisata nasional,” kata Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. dalam kapasitas nya sebagai putera Kenagarian Pangkalan. Asyirwan Yunus sehari-hari adalah Wakil Bupati Limapuluh Kota. Dikatakan, dari tahun ke tahun, masyarakat Pangkalan Koto Baru khusus nya dan warga Limapuluh Kota umumnya, punya harapan besar kepada pemerintah pusat memperjuangkan tradisi potang balimau menjadi agenda dan kalender tahunan. “Kalau hanya digelar dalam konteks lokal, bisa-bisa potang balimau luluh digerus zaman,” katanya. Senada dengan Asyirwan, tokoh masyarakat Pangkalan lainnya, Muchlis Hasan, mengatakan: “Kita berharap kepada pihak terkait di daerah dan di pusat, untuk menjadikan tradisi potang balimau sebagai agenda wisata tahunan nasional. Kalau ini dikabulkan, roda perekonomi an di Sumbar secara umum dan Kecamatan Pangkalan khususnya akan bergerak lebih dinamis,” kata Muchlis Hasan. Kata Muchlis, saat ini yang dibutuhkan masyarakat untuk pengembangan tradisi itu agar menjadi kalender pariwisata nasional ialah bimbingan teknis menyangkut kemasan acara. “Ini penting agar tradisi dengan bungkus wisata itu tak lari dari pakemnya di masa lalu,” tambah Muchlis. Sepertinya gayung bersambut. Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif M. Faried Moertolo menyatakan tradisi itu telah punya nilai sebagai magnet pariwisata. Akses menuju lokasi penyelenggaraan yang di tepian jalan utama juga disebutkan menjadi keunggulan lain. Lokasi penyelenggaraan potang balimau di daerah perbatasan antara Sumatera Barat dan Riau itu memang strategis. Ada di poros jalan utama yang dihu bungkan jembatan besar. Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwi sata dan Ekonomi Kreatif, Farid Murtolo, juga mengakui acara potang balimau di Kenagarian Pangkalan punya makna tinggi dan patut dilestarikan. Baik ditinjau dari sisi ekonomi, juga pada sisi budaya. Sementara Asisten Menteri Lingkungan Hidup Tri Bangun L Soni mengatakan , kepada masyarakat agar menjaga aliran sungai ini dari hulu, supaya airnya tetap jernih dan asri agar kegiatan tahunan potang balimau terus terselenggara. Azwir Dainy Tara, anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat, menyatakan mendukung acara tradisi potang balimau dijadikan agenda tahunan wisata nasional. “Saya nanti akan membicarakan hal itu kepada menteri terkait agar potang balimau bisa menjadi agenda nasional,” janjinya.

M.Faried Moertolo (f/net)

Mirip Identitas Terlepas dari konteks menjadikan tradisi potang balimau di Pangkalan masuk ke dalam kalender wisata nasional, namun makna potang balimau tentu paling terasa bagi warga di Nagari Pangkalan atau perantau yang berasal dari nagari itu. “Karena menjelang bulan puasa ini kita perlu bermaaf-maafan. Jika mengunjungi satu per satu akan sulit,” kata Darmi Yusman (50), salah seorang warga setempat. Sementara bagi para perantau, po tang balimau lebih utama maknanya dibandingkan perayaan Idul Fitri. Sebagian besar lebih memilih pulang ke kampung halaman mereka di Nagari Pangkalan pada saat potang balimau ketimbang waktu Lebaran. Sekretaris Umum Persatuan Keluarga Pangkalan di Pekanbaru Herman Azhari menyebutkan, potang balimau sudah mirip seperti identitas mereka sebagai warga Pangkalan. Karena itulah, mereka berduyun-duyun pulang kampung sembari membawa serta apa saja yang dianggap pencapaian di tanah rantau. Karena itulah, bukan pemandangan aneh jika mobil-mobil mahal, seperti Hummer atau Toyota Fortuner, tampak bersliweran. Sambil pulang kampung, para perantau juga turut menggenjot perputaran uang di tempat asal mereka. Karena paling tidak, para perantau itu akan menginap selama tiga hari. Selama hari-hari itu, mereka akan melakukan sejumlah kegiatan, termasuk ziarah kubur dan melewatkan puasa hari pertama bersama keluarga. “Efek ekonomi selama tiga hari itulah yang akan terasa bagi Nagari Pangkalan,” ujar Herman. Memang, dua hari menjelang tiap akan memasuki bulan suci Ramadhan, ratusan warga asal Kecamatan Pangkalan Koto Baru dan Kapur IX, yang merantau ke berbagai daerah di Indonesia, utamanya Propinsi Riau, mulai merapat ke kampung halaman masing-masing. Mereka se

Azwir Dainy Tara (f/net)

ngaja pulang kampung untuk menyambut tradisi “potang balimau” yang digelar sehari sebelum Ramadhan di pinggir Batang Maek, tepatnya di depan Masjid Raya Pangkalan. Bagi warga Pangkalan Koto Baru dan Kapur IX, tradisi potang balimau dengan mimbau alias sampan hias tentu sudah tidak asing lagi. Tak peduli usia, tak pandang harta, tak lihat muka. Yang jelas, menjelang Ramadhan datang, tumpah ruah mereka menikmati tradisi ini. “Bagi kami, potang balimau adalah budaya nenek moyang yang harus dilestarikan. Tiap Ramadhan mau datang, potang balimau selalu kami adakan. Perantau kami dari berbagai daerah, pasti akan pulang untuk menyaksikan dan mengikutinya, “ ujar Jhoni Elfizar Datuk Sibijayo, tokoh adat Nagari Pangkalan. Merujuk tradisi, tiga hari menjelang potang balimau, ada hari yang dinamakan yaitu

hari pertama hari bangai, hari kedua dinamakan pagi bantai (hari menyembelih hewan), dan hari ketiga dinamakan hari potang balimau. Dalam kegiatan potang balimau ini diadakanlah pertandingan seperti pacu sampan dan bimbau. Nama bangai diambil dari nama binatang yaitu lebah. Di masyarakat Pangkalan bukan bangai seperti lebah, tetapi sifat kemasyarakatannya. Di situ terkesanlah hubungan kemanakan dengan mamak. Di sini anak-kemanakan pergi menjelang mamak sambil membawa beras dan pulut yang dimasukan ke dalam sumpik. Isi sumpik untuk beras sebanyak 3 liter, pulut 2 liter dan kelapa satu tali (2 buah) dan sebaliknya setiap rumah mamak memberikan pula berupa gula merah beserta alat untuk memasak daging dan kain ceta satu kabung untuk anak kemanakan yang perempuan. Hari kedua dinamakan pagi bantai, yaitu bagi Mamak yang punya uang membeli kerbau. Satu ekor kerbau yang punya empat (4) Mamak, dan juga bagi orang yang kaya di Pangkalan juga membeli kerbau. Satu ekor kerbau terdiri dari empat (4) orang. Sebelum kerbau tersebut dibantai (disemblih), terlebih dulu diadu. Mana yang kalah itu yang lebih dulu dibantai (disemblih). Setelah dibantai kerbau tersebut dibagi empat. Tiap Mamak membagikan daging tersebut keanak kemanakannya. Di sinilah letaknya anak dipangku kemanakan dibimbing, urang kampuang dipateng gangkan, tenggang nagari jan binaso. Pada pagi bantai sudah sepakat niniak mamak dengan pemuka masyarakat untuk memeriahkan bulan suci Ramadhan. Saciok bak ayam, sadanciang bak basi, sarumpun bak sarai, sasusun bak siriah. Pada hari ketiga ini diadakanlah acara yang disebut potang balimau. (e2/dari berbagai sumber)

Potang Balimau (f/joy)

Menyambut Bulan Suci Ramadhan

M

enurut Walinagari Pangkalan Diswanto, “ Potang Balimau” merupakan pesta tahunan anak nagori Pangkalan, meru pakan tradisi turun-temurun untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang dilakukan masyarakat Pangkalan Koto Baru. Potang balimau yang merupakan kegiatan mensucikan diri bagi masyarakat, potang balimau juga ajang bersilaturrahmi antar anak nagari di kampung halaman maupun dari perantauan. “Potang balimau dilakukan sehari sebelum memasuki puasa dan tujuannya untuk mensucikan diri serta kegiatan bersiratuhmi antara perantau dengan masyarakat dikampung. Pendanaan Potang balimau ini, merupakan sumbangan dari perantau, anak nagari, pemkab

serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya,” ulas Diswanto. Diswanto menambahkan, potang balimau kali ini, dimeriahkan dengan lomba pacu sampan yang diikuti puluhan peserta dan lomba sampan hias yang mengikuti arus air Sungai Batang Maek yang mengalir di bawah jembatan penghubung jalur jalan Nasional, Sumbar - Riau. Sementara itu, Zulhikmi, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Limapuluh Kota, mengatakan, pesta potang balimau diketua langsung Wakil Bupati Limapuluh Kota Asyirwan Yunus, sekaligus putra asal Pangkalan itu, bakal disaksikan 7 menteri Indonesia bersatu jilid II. Yakni, Menteri Pariwisata, Menkokesra, Menristek, menteri Lingkungan Hidup serta menteri lainnya. “Selain

Azwir Daini Tara dari DPR-RI dan tokoh Limapuluh Kota lainnya, juga diundang dan diharapkan kehadirannya 7 menteri kabinet Indonesia jilid II. Kita juga bangga dengan ‘anak nagari Pangkalan, secara bersama-sama mereka mampu mempersiapkan acara berskala nasional itu. Hal itu terbukti ketika kami bersama pemkab lakukan peninjauann untuk persiapan Potang Balimau tersebut,” ujarnya. (dadang/e2)

Diswanto (f/joy)


5

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Laporan Utama

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 98/Tahun XII/1 - 15 Juli 2013

Sejarah Potang Balimau :

Ketika Saudagar Pangkalan Pulang Berniaga dari Sambas Hubungan dagang antara Pangkalan dengan Malaysia untuk ke Funan (Vietnam) dan Malaysia telah berlangsung sejak lama, terbukti adanya nama daerah yang sama dengan Nagari Pangkalan dengan Pangkalan Dian dekat Naniang Malaisyia dengan Datuk Limbagonya bergelar Batin Sibijayo.

B

agaimana asal-usul potang balimau, yang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Kenagarian Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru?. Merujuk sejarah, pada tahun 431 M Fahien seorang Budhis Cina mengunjungi Kantoli sebelum pergi ke Nalanda (India Utara) melalui Selat Malaka, memasuki Muara Sungai “Kanvar” (Kampar) menuju Kantoli. Kantoli suatu daerah yang dilalui oleh garis equator (pada jam 12 Greenwich, tidak ada bayang-bayang). Seperti ditulis Ali Hasan, Kepala Bidang Pariwisata di Disbudparpora Limapuluh Kota dalam blognya, sebelum ke Kantoli, melewati sebuah pelabuhan yang bernama Pangkalan (sekarang nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru) tempat membawa hasil hutan dari pedalaman Sumatera menuju ke Cina, daerah yang dituju adalah Kantoli. Itu adalah Maek yang terletak di hulu sungai (anak Sungai Kampar/ Batang Maek). Hal yang sama dilakukan oleh “Budhist Cina” pada tahun 671 M yang bernama I-Thing. Tahun 608 M. Maharaja Lokitawarman (Maha Raja Loka) di Muara Sabak Sungai Indragiri masuk agama Islam, pengembang Islam ini berujung pada hulu anak Sungai Kampar Kiri (Batang Subayang) yang sekarang dikenal dengan “Kuntu”. Adat Minangkabau yang tersusun dari perangkat suku-suku yang bercirikan matrilinear dari pengamatan langsung, pada saat kunjungan pengamat-pengamat tokoh-tokoh adat Sumbar yang berkunjung ke Thailand, Laos, Kamboja tahun 1991 sebagian besar adalah nama-nama tempat di daerah Hindia Belakang tersebut menjadi nama-nama suku di Minangkabau antara lain Melayu,Bendang, Kampai, Mandahiliang, Panai , Domo, Jambak, Pitopang, Salo. Koto Anyir, Buluh Kasok, Banuhampu, Pauah, Koto Piliang, Tanjung, Payobada, Sipisang, Simabua, Sikum bang, Picancang, Guci/Dalimo, Bodicaniago, Singkuang, Mandaliko,Sumagek,Supanjang,Balai Mansiang (27 nama-nama suku di Minangkabau). Nama-nama penghulu suku di Nagari Pangkalan (pelabuhan dagang 431-671 M) pada saat itu dikuasai oleh dua kelompok penguasa antara lain Penguasa air (Badar Pelabuhan) yang dikendalikan oleh Penghulu Suku rumpun Melayu (Dt.Rajo Malayu). Penguasa wilayah adalah Penghulu Suku Pitopang (Datuk Basa dan Datuk Sibijayo). Hubungan dagang antara Pangkalan

dengan Malaysia untuk ke Funan (Vietnam) dan Malaysia telah berlangsung sejak lama (semasa Raja Funan Gunawarman). Hal ini terbukti adanya nama daerah yang sama dengan Nagari Pangkalan dengan Pangkalan Dian dekat Naniang Malaysia dengan Datuk Limbagonya bergelar Batin Sibijayo. Fakta-fakta hubungan dagang ini terlihat dari peninggalan benda-benda yang digunakan oleh penduduk di Pangkalan yang diimpor dari Cina, pada zaman Dinasti Tang, Ming dan Dinasti Han (berupa piring besar, dulang perunggu, tombak dan alat penangkap ikan). Keyakinan agama sebelum Islam masuk ke Minangkabau, bahwa Sungai Maek/anak Sungai Kampar, adalah tempat mensucikan diri. Sampai sekarang, nilai dan adat Minangkabau yang dilambangkan dengan ( budi, akal, ilmu, mungkin patut ) konon dikaitkan dengan pemahaman terhadap peristiwa alam (air, api, angin, tanah). Sampai pada struktur pemangku adatnya yang 4 yaitu Penghulu, Manti, Mualim, Dubalang sebut sajalah “Tetraloginya Minangkabau.” Secara evolusi, setelah 100 tahun kelahiran Nabi Muhammad. SAW, Islam masuk ke Selat Malaka masuk ke Muara Sungai Kampar melalui ajaran Islam yang 4, yang dibawa oleh ajaran sahabat yang 4 (Abu Bakar yang berhakikat, Ali yang bertarikat, Umar yang bermakrifat dan Usman yang bersyariat). Sebanyak empat nilai dasar adat (budi, akal,ilmu dan mungkin serta patut) punya hubungan dengan 4 nilai dasar Islam yang 4 (hakikat, tarikat, makrifat, syariat) yang telah diperkenalkan pada tahun 900-1000 M melahirkan konsep Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Adat. Dalam perkembangannya pada tahun 1660 M di Ulakan Pariaman, mengalami perubah an Adat jo Syarak Sandi basandi. Setelah Perang Padri usai (1837M), maka barulah dikukuhkan sebagai ABS BSK (Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah). Diperkirakan tahun 10001200 M, Sultan Ibrahim bersama Putrinya Lindung Bulan (beragama Islam) berlayar dari Maek mengarungi batang Maek bersuku Mandahiliang, membawa ajaran Islam untuk mempertemukan konsep balimau suatu upacara untuk mensucikan

Tradisi Potang Balimau di Pangkalan (f/joy)

diri pada awal memasuki bulan Ramadhan sehingga menjadi tradisi bagi masyarakat Pangkalan Kecamatan Pangkalan sejak saat itu sampai sekarang, makam kedua tokoh tersebut dinamakan “Makam Ustano Rajo “ yang berjarak 1 km dari jembatan tempat prosesi adat potang balimau dilaksanakan. Namun demikian juga pada lokasi perkuburan Pitopang Dt. Bosa dijumpai batu tapak yang bentuknya sama dengan batu tapak “ Purnawarman “ di di Jawa Barat (tahun 3005000 M) , dan disebelah Timurnya dulunya dise but Koto Tuo Pangkalan. Agaknya pertemuan Sultan Ibrahim-Dt. Basa dan Dt.Sibijayo itulah awal kejadian potang balimau. Indikasi lain adalah di lokasi “Potang Balimau” yang masih disebut masyarakat sebagai pasa usang dan dijumpai pula Masjid yang banggunannya menyerupai kebudayaan “ Islam budha.” Pada tahun 1290 M, Raja Singosari “Kartanegara” melakukan ekspedisi Pamalayu. Konon kabarnya “Raja/ Patih Paramesywara, singgah dahulu di Pangkalan untuk mohon izin kepada Dato Sibijayo (Datuk Sibijayo) sebelum ke “Tumasik” (Singapura sekarang). Hal ini membuktikan bahwa Pangkalan menjadi pelabuhan terbesar di zaman itu untuk kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan latar belakang sejarah tersebut, tidak dapat diragukan lagi setelah tahun 690 M, aksara kuno Minangkabau telah digunakan untuk perdagangan “gambir” yang dibawa dari Pangkalan ke Funan. Aksara Minangkabau ini tertuang di sebuah batu di daerah sebelah barat laut Pangkalan yang disebut dengan Koto Lamo Kecamatan Kapur IX. Cerita lain tentang Potang Balimau di Kenagarian Pangkalan, di mana masyarakat Pangkalan yang suka berniaga sampai ke Malaysia, Sambas dan Kalimantan. Pada sekitar tahun 1800 pulanglah saudagar Pangkalan dari sambas sambil membawa dua buah mimbar masjid. Dari Sambas mengarungi lautan, kemudian sampai ke Sungai Siak, lalu ke Taratak Buluah, Sungai Kampar dan Batang Maek. Satu buah mimbar itu di serahkan ke kerajaan Siak sebagai hadiah untuk raja Siak dan satu lagi dibawa ke Pangkalan yang seka

rang merupakan mimbar Mesjid Raya di Pasar Usang Pangkalan. Kedatangan mimbar menjelang memasuki bulan suci Ramadhan disambut dengan suka cita oleh masyarakat Kenaga rian Pangkalan, sebab kala itu masyarakat Pangka lan sedang membangun sebuah masjid dan sangat menantikan kedatangan mimbar tersebut. Kemudian masyarakat berbondong-bondong untuk melihat mimbar tersebut. Sejak saat itu setiap memasuki bulan suci Ramadhan masyarakat Kenagarian Pang kalan membuat sampan hias yang merupakan wujud syukur terhadap kepulangan masyarakat untuk bersilaturrahmi pulang dari rantau menjelang bulan suci Ramadhan sehingga kata mimbar dengan dialek pangkalan menjadi “mimbau”. Versi lain menyebutkan bahwa tradisi itu memang bermula dari pedagang dan saudagar yang sepakat berhenti berniaga di bulan suci Ramadhan. Mereka pulang ke nagari asal sembari membawa kapal-kapal yang gagah. Para kemenakan saudagar yang terpesona dengan kapal-kapal perkasa itu ingin pula mencicipi bagaimana rasanya berlayar. Maka, dipinjamlah kapal-kapal itu dan dihiasi. Inilah cikal bakal adanya pawai perahu hias dan lomba pacu sampan dalam potang balimau masa kini. Kini, sejumlah perahu hias dengan bentuk rumah adat Minang tampak lalu lalang. Di dalamnya terlihat pemain musik talempong. Beberapa buah sampan melaju cepat di tengah aliran sungai untuk berlomba dalam ajang pacu sampan. “Kami bikin perahu hias itu untuk mewakili nagari dengan biaya Rp 2 juta selama enam hari,” kata Nasrul Wahab (62), salah seorang pembuat perahu hias. Sebagaimana dilansir di Kompasiana, atraksi tersebut untuk melengkapi arti harfiah potang balimau yang memang betul untuk mandi. Praktiknya di masa lalu, orang-orang mandi dengan cairan pembersih dari campuran kasai, tetumbuhan yang wangi, dan jeruk limau. Waktunya dilakukan pada sore hari. Karena itulah, namanya potang (petang) balimau.***


6

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Kisah

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 98/Tahun XII/1 - 15 Juli 2013

Secuil Kisah Menuju Kursi Bupati Lima Puluh Kota (Bag.II) :

Ditawarkan Zainal Bakar Menjadi Wakil Guber nur Gubernur Saya melihat Golkar perlu kita dibina, tapi di sisi lain sudah muncul gerakan-gerakan bagimana anak-anak eks.Partai Masyumi berkumpul di suatu tempat. Saya mengikuti karena anak-anak eks.Partai Masyumi ingin mendirikan partai baru, yaitu Partai Bulan Bintang.

dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo (f/joy)

K

ita mengadakan pertemuan Rakerda di Ja karta. Saya dipilih menjadi tim unit kerja oleh Bang Gaffur, yang ditugaskan mengem bangkan GAKPI di seluruh Indonesia. Kemudian kita ketahui bahwa pada kondisi itu, salah satu yang disampaikan oleh Harmoko dalam pertemuan GAKPI di Sumatera Barat kepada Gubernur Sumatera Barat, bahwa, “Alis ini adalah adik saya dan kalau Pak Gubernur mau jewer jangan banyak-banyak.” Ini yang saya ingat pada saat itu, dan dokumennya masih saya simpan sekarang. Itulah suasana yang mencairkan kebekuan antara saya dan pemerintah daerah, dengan saya ditunjuk sebagai ketua DPD GAKPI Sumbar. Suasana reformasi sudah nampak, sea kan-akan banyak suara yang mengatakan bahwa hutang Indonesia semakin besar. Saya tahu bahwa di dalam Kongres HMI tahun 1986 yang lalu, saya bertemu Saleh Khalid. Beliau berminat menjadi Gubernur Sumatera Barat. Pada saat itu dia datang pada saya. “Bang, bagaimana kalau saya menca lonkan diri menjadi Gubernur Sumatera Barat?” Saya jawab polos saja: “Bagus sekali. Kapan lagi kader HMI bisa menjadi Gubernur Sumatera Barat.” Saya waktu itu ditemui oleh saudara Yusril, seorang doktor temannya Pak Sugiarto. Ia juga mengatakan bagus kalau Saleh dipersiapkan. Di sisi lain saya melihat Gubernur Ha san Basri Durin mau berhenti, dan kita mengetahui bahwa kondisi itu serta merta tentu membuat satu hal yang sangat membingungkan. Pada periode kedua itu ternyata banyak tokoh yang memungkin kan jadi Gubernur lagi. Antara lain, Pak Syahrul Udjud. Saya pernah dihubungi Pak Syahrul Udjud pada waktu itu, dan dia juga berminat jadi Gubernur Sumatera Barat. Demikianlah hal-hal yang menarik dari kondisi yang seperti itu dan saya lewati ini selama rentangan waktu 1992 sampai 1997. Belum lagi pada saat Gubernur Sumatera Barat waktu itu Pak Mukhlis Ibrahim terasa sekali bahwa beliau telah memberikan iming-iming bahwa akan terjadi semacam restrukturisasi. Maka dari itu beliau mengangkat saya sebagai tim, yaitu bagaimana konsep nagari itu sebenarnya karena sudah ada tanda-tanda bahwa UU tentang Pemerintahan Desa akan berubah karena daerah-daerah lain sudah melihat bahwa iklim sentralisme itu tidak lagi baik. Apalagi setelah ada pertemuan di Tokyo. Deklarasi Tokyo yang terkenal itu bahwa itulah titik balik dari gagasan prestorika dan Gorbachev yang sentralistik bisa bubar dan kemudian lahir negara-negara federal. Pikiran-pikiran federalisme dihembus kan oleh Amien Rais dan saya mengikuti perkem bangan seperti itu. Dan inilah suatu hal yang mena rik sekali pada saat suasana semakin riuh ren dah. Pada 1997 kita mengikuti perkembangan bahwa Pak Harmoko digantikan oleh dua calon pemimpin Golkar, Akbar Tanjung dan Edi Sudraja. Tapi kelihatannya Bang Akbar Tanjung lebih baik, sehing ga pada tahun 1997 itu terjadi proses penggantian pimpinan Golkar, dan Bung Akbar terpilih. Sekaligus terjadi Musda di Sumatera Barat sehingga saya tidak bisa mengelak lagi. Pak Nurbahri Pamuncak bersama Sueb Karseno dan rekan-rekan lain seperti Alm. Yonda Jabar memang memanggil saya untuk duduk bersama-

sama dalam kepengurusan DPD Golkar, maka saya kembali menjadi pengurus Golkar tahun 1997 dengan menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Peme nangan Pemilu. Kita mencoba melakukan konsolidasi tentang paradigma baru Partai Golkar. Paradigma baru Partai Golkar itu jelas memahami akan keberadaan Golkar di tengah masyarakat dan sejalan. Jadi Golkar harus moderat, Golkar harus mempunyai wawasan yang inklusif dan Golkar harus menjadi bagian penting dalam mengamankan dan mempertahan kan ideologi Negara, Pancasila. Oleh karena itu konsep tujuan Golkar bagaimana mempertahan kan Pancasila, bagaimana membela Pancasila, di dalam kerangka NKRI. Saya melihat Golkar perlu kita dibina, tapi di sisi lain sudah muncul gerakan-gerakan bagimana anak-anak eks.Partai Masyumi berkumpul di suatu tempat. Saya mengikuti karena anak-anak eks.Partai Masyumi ingin mendirikan partai baru, yaitu Partai Bulan Bintang. Tapi semuanya ini adalah bagian-bagian dinamika dalam peristiwa penting pada tahun itu. Tidak ayal lagi munas luar biasa ini disebabkan karena beberapa hal. Pertama, reformasi sudah berjalan dan Golkar harus menjadi rencana reformasi terdepan. Harmoko mengundurkan diri dari Golkar dan kemudian Munas Luar Biasa Golkar. Akbar tampil siap memimpin dan kemudian melakukan Musda di Sumatera Barat, saya terpilih menjadi wakil ketua, ini hal yang sangat menarik sekali. Tapi bagaimana kondisi ini pada saat Musda Luar Biasa? Ini hal yang sangat menarik sekali, bagaimana calon-calon yang dicalonkan daerah melakukan konsolidasi? Saya mempunyai koordinator teritorial di dua daerah, Limapuluh Kota dan Payakumbuh. Pada saat itu Sukarni pindah partai, lalu terjadi kekosongan, maka terjadilah pada saat itu saudara Adli Fauzi sebagai caretaker dan kemudian bagaimana akhirnya di dalam penyelesaian ini dilakukan Musda luar biasa, dan pada kondisi inilah kita melihat tiga tokoh Golkar Limapuluh Kota yang kita lakukan konsolidasi. Ir.Yunirwan Khatib, Ismardi,BA dan Adli Fauzi yang caretaker sebelumnya, akhirnya secara demokratis terpilihlah Ismardi sebagai Ketua DPD golkar yang pada saat itu sudah berubah menjadi Partai Golkar. Satu hal yang paling menarik dalam kondisi ini adalah pada saat pencalonan anggota DPR RI, di mana Datuk Gonjong yang nama kecilnya adalah Sisferi mau duduk menjadi anggota DPRRI, tapi di sisi lain Tuanku Muncak ingin juga duduk di DPR RI. Keputusan DPD Golkar Sumatera Barat ingin mendudukkan Muncak, tapi kondisi di lapangan, Adinda Sisferi mau duduk. Terpaksa dilakukan konsolidasi dengan mendatangkan Ketua DPP, Bung Fahmi Idris. Akhirnya ini bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Ini kondisi pada tahun 1998. Pada kondisi inilah Bung Akbar sudah menjadi Sekretaris Negara zaman Presiden BJ Habibie. Pada saat itu ditawarkan jadi anggota DPRRI, tapi harus mundur jadi pegawai negeri. Saya melihat anak saya 5 orang dan semuanya berbakat menjadi akademis (dokter, apoteker). Tapi saya tidak mengundurkan diri, namun tetap memproses bagaimana suksesnya Pemilihan Umum 1997. Selesai Pemilihan Umum 1997, maka muncullah persoalan pemilihan Gubernur Sumatera Barat. Saya pada saat itu dalam kondisi yang sangat ambivalen. Di satu sisi Golkar mencalonkan Pak Zainal Bakar, di sisi lain ada teman seorganisasi, Saleh Khalid, yang mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Barat. Saya mengatur posisi bagaimana saya netral. Pada saat itulah kita melihat juga ada Kakanda Khairunnas, aktivis HMI, yang ingin juga

mencalonkan diri sebagai Gubernur. Saya ditawarkan sebagai tim sukses, tetapi saya melihat peluang beliau itu sangat kecil sekali. Inilah suatu hal yang sangat ironis pada saat itu, karena pada awalnya Pak Zainal Bakar menawarkan kepada saya untuk menajadi wakil gubernur. Saya menolak. “Saya belum sanggup, Pak,” jawab saya. Akhirnya saya bersama temanteman di Unand mencoba mendekati Pak Fachri, dan Pak Fachri mau dicalonkan menjadi wakil gubernur. Pasangan Zainal Bakar dan Fachri akhirnya menang. Dalam rentang yang seperti itulah di Limapuluh Kota juga akan terjadi proses pergantian bupati. Saya melihat rekan saya yang sekarang sudah profesor Satni Eka Putra dicalonkan sebagai bupati Padang Pariaman. Tetapi setelah melihat kenyataannya, Partai Golkar tidak mau mencalonkan dan partai-partai lain juga. Banyak tokoh kampus pada saaat ini yang turun ke bawah untuk mencalonkan diri karena terbuka akibat reformasi. Tempat praktek saya di Air Tawar Padang ramai dikunjungi oleh para tokoh Limapuluh Kota. Pasien saya tidak ada, tapi ramai karena mereka menanyakan apa saya mau mencalonkan jadi bupati. Saya katakan pada saat itu karena pemilihannya oleh anggota DPRD, tentu kita harus melakukan pendekatan kepada ketua DPRD. Ini terjadi pada tahun 1999. Mendekati tahun 2000, semakin kuat dorongan masyarakat. Saya waktu itu juga pengurus LKAAM Sumatera Barat dan sering dikunjungi oleh beliau pengurus LKAAM kabupaten/kota Sumatera Barat. Bahkan tidak jarang kita ketemu dengan anggota DPRD yang pada saat itu ketua DPRD Limapuluh Kota adalah Syamsul Hudaya, dan salah seorang ketua fraksinya bung Ismadi dari Partai Golkar. Pada saat itu saya menjadi tim sosialisasi tentang undang-undang. Saya pergi ke Solok menjelaskan tentang bagaimana UU No.22/1999. Kemudian kita jelaskan beberapa hal yang menyangkut dengan terjadinya itu. Pak Mukhlis Ibrahim sudah percaya kepada saya diangkat menjadi sekretaris tim sosialisasi UU no.22 itu sendiri. Maka pada suatu ketika saya diundang oleh masyarakat untuk mejelaskan itu, tapi akhirnya tidak jadi karena ada perkiraanperkiraan sosial politik pada saat itu berbahaya kalau saya diundang ke Limapuluh Kota. Inilah kondisi awal yang kita lihat dalam rentangan panjang proses pencalonan Bupati itu. Akhirnya pada sekitar bulan April dan Mei itu sangat intens sekali, lalu saya lapor pada Bang Akbar. Bang Akbar menjawab: “Kita survey dulu, apakah Alis itu bisa dipilih oleh para anggota DPRD Kabupaten untuk menjadi Bupati Limapuluh Kota. Yang berjasa banyak pada saat itu adalah Bang Sueb Karseno, yang mencoba mengob servasi ke bawah, dan pada kondisi itulah Bang Akbar mengutus Makmun, ajudan beliau kepada saya untuk melihat kondisi riil. Akhirnya setelah matang, maka DPP Golkar yang diketuai oleh Bang Akbar menjatuhkan pilihannya dan menggiring saya untuk menjadi calon bupati Limapuluh Kota. Unik sekali pencalonan ini karena manuver yang dilakukan oleh DPRD. Kita menghitung-hitung pada waktu itu. Yaitu, “jagoan” Golkar harus karena memiliki kekuatan 22 kursi. Tapi seluruh calon-calon lainpun menganggap dirinya sudah mengantongi 22 suara. Antara lain Pak Idrus Iskandar, Bang Fahmi Rasyad, kemudian Yusri HI. Inilah kondisi di awal pemilihan bupati itu. Pada kondisi itulah Pak Yanuar Muin memanggil saya, dan menanyakan bagaimana persiapan saya menjadi calon bupati Limapuluh Kota. Saya jawab: “Tidak punya duit, Pak.” Dibalas oleh Pak Yanuar, “Bagaimana mau jadi bupati kalau tidak punya duit?”

Saya tidak bisa jawab. Pada kondisi itulah beliau memberikan sedikit modal untuk melakukan gerakan-gerakan ke bawah. Tapi setelah Bang Akbar memastikan ini, DPP Golkar merapatkan ini dan beliau menjanjikan sepenuh nya dibantu oleh Partai Golkar. Inilah satu hal pangkal tolaknya saya mau menjadi bupati. Kondisi riilnya pada saat itu adalah sangat mengkhawatirkan karena anak-anak saya sedang dalam proses pendidikan. Ada yang di Kedokteran, ada yang di Farmasi. Tapi akhirnya DPD Golkar Sumatera Barat memutuskan saya sebagai calon dari Partai Golkar. Pada saat saya telah didudukkan sebagai calon dari Partai Golkar, wakilnya dicari oleh rekan-rekan. Yang sangat banyak berkomunikasi dengan saya pada saat itu adalah saudara Aidil Adha, ini nominator utama dalam pencalonan saya. Aidil Adha, Ismardi, Syafarud din Dt. Bandaro Rajo, ini berperan penting dalam strategi mengatur bagaimana menang pada pemilu anggota DPRD pada saat itu. Saya tidak bisa bicara banyak karena yang saya hadapi adalah senior-senior saya. Saya pernah ditawari oleh Alm. Pak Anwar Syukur yang sukunya Piliang. Dia datang ke Situjuh mengatakan, “Ndak usahlah jadi calon bupati. Terima sajalah uang dan menjadi tim sukses saya.” Pernah juga saya ditawarkan menjadi wakil bupati, saya menolak pada saat itu karena saya tidak mau dicalonkan. Tapi pada saat diberitakan dicalonkan, da Anwar cuma ketawa sengeng. “Jadi juo angku jadi bupati yo? Sia yang mambiayai?” Itulah pertanyaan Anwar Syukur. Hal ini saya lewati terus dan saya bilang sama Simon, karena seluruh mobil-mobil untuk operasional yang dikontrak adalah mobil Simon, seluruhnya dibiayai oleh Partai Golkar. Tidak satu sen pun dana pribadi saya yang saya gunakan, karena memang saya tidak punya dana untuk itu. Karena saya selain menjadi Pegawai Negeri Sipil, menjadi dokter PLN, dan dari sanalah hidup saya yang membiayai anak saya 6 orang yang sekolah. Jadi tidak mungkin saya punya uang untuk menjadi calon bupati dengan kondisi yang seperti itu. Inilah awalnya saya jadi bupati, dan saya menang pada saat itu dan saya bisa memenangkan pemilihan legislatif. Dan yang sangat menarik dalam cerita menang itu adalah setelah menang, kita minum bersama di warung Pergaulan. Saya kira ribuan orang datang. Saya ditemani Pak Ismet. Saudara Ad yang selalu menemani saya. Alm Ismet Ramli, anaknya Im, dan saudara Yanuar Abdullah. Dan saya ditemani terus oleh supir Simon, si Ujang, yang sudah meninggal. Dan pada saat akan membayar inilah timbul suasana panik kawankawan, termasuk pak Yanuar Abdullah panik karena mau dengan apa dibayar? Orang-orang sudah minum, dan saya tidak punya duit, maka ini suatu yang sangat ironis sekali. Setelah semua orang keluar, saya keluar, ternyata yang membayar teman akrab saya waktu kuliah yaitu Dr. Indrayadi Mejo Surya, dan Dr. Kusnanggi. Keduanya Cina yang bernama Indrayadi adalah Go Ciang In dan Kusnanggi Go Ciang Gi. Saya tidak tahu bagaimana itu bisa dibayarkan oleh mereka, ndak usah saya ceritakan panjang lebar. Konon katanya saya dipertaruhkan. Jadi ada yang mengimpit dan ada yang mendukung. Dan pada saat saya menanyakan ke kasir, mereka bilang, “Sudah dibayarkan semuanya oleh teman Bapak.” Ini suatu peristiwa menarik. Maka akhirnya pada 27 Juni saya dilantik oleh Gubernur Sumatera Barat pada saat itu oleh Pak Zainal Bakar menjadi Bupati Limapuluh Kota. (bersambung pada edisi mendatang)


7

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Kaba Nagari & Humaniora

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 98/Tahun XII/1 - 15 Juli 2013

Silaturrahim Suku Piliang Pangkalan :

Bersatu Modal Dasar Putera Pangkalan Untuk jadi Pemimpin

Kaba Nagari

“Sekarang datuak saja tidak jarang yang pecah menjadi dua, atau malah lebih. Ini terjadi dimungkinkan oleh karena tidak adanya rasa persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat atau pesukuan.”

S

ejauh mana kekompakan atau soliditas di tengah komunitas masyarakat Kenagarian Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Ba ru? Ada yang meragukan, memang. Setidaknya keraguan itu dimunculkan oleh Suyardi Syukur, salah seorang putera Pangkalan yang tergolong sukses menjadi pengusaha. Saat acara silaturahim ratusan orang anggota Suku Piliang Nagari Pangkalan di Rumah Gadang Anam Koto, Rabu (26/6), Suyardi menilai persatuan dan kesatuan masyarakat di Pangkalan dewasa ini terindikasi sudah mulai retak. ”Sekarang datuak saja tidak jarang yang pecah menjadi dua. Ini terjadi karena tidak adanya rasa persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat atau pesukuan,” ujar Suyardi. “Makanya, itulah pentingnya silaturah mi guna meningkatkan persatuan di tengah masyarakat.” Padahal, menurut Suyardi, dengan persatuan dan kesatuan ia optimistis Pangkalan akan jadi lebih maju. Begitu juga dengan putera Pangkalan ke depan, diharapkan bisa menjadi pemimpin di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, bahkan di tingkat nasional. ”Untuk mewujudkan harapan ini, tentunya masyarakat Pangkalan jangan lagi berpikir untuk pribadi, tapi berpikir bersama untuk maju,” ingat laki-laki yang akrab dipanggil Ongah itu. Sementara, Wakil Bupati Limapuluh Ko ta Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. mengakui silaturahmi pesukuan tersebut merupakan acara yang sangat istimewa. Hal ini hendaknya dilanjutkan terus pada masa-masa mendatang

dan dapat ditiru oleh suku-suku lain. “Saya berharap acara silaturahmi Suku Piliang ini menjadi lokomotif bagi suku-suku lain. Sebab, acara ini akan meningkatkan hubungan kekeluarga, persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat,” ujar Asyirwan. Dikatakan, acara silaturahmi itu hendaknya benar-benar tulus dan mendatangkan hubungan kasih sayang antar sesama serta mempunyai makna menyambungkan kembali hubungan yang selama ini terputus. Sebab, memutuskan tali persaudaraan hanya akan mendatangkan keburukan. “Bahkan Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silatura him. Dengan adanya silaturahmi, persatuan dan kesatuan, bisa dipastikan tidak akan ada masalah di tengah masyarakat yang tak dapat disele saikan dan tidak akan ada harapan pembangunan yang tak dapat diwujudkan,” katanya. Wabup menambahkan, persatuan dan kesatuan pada berbagai aspek kehidupan, akan dapat membawa Pangkalan ke arah lebih maju lagi,” katanya. “Pangkalan adalah salah satu dari tiga kawasan strategis di Kabupaten Limapuluh Kota. Untuk memajukan kawasan ini kita butuh peran serta dan persatuan masyarakat,” tutur putera Pangkalan ini. Pada kesempatan tersebut, Suyardi Syukur membagikan dana santunan bagi 30 anak yatim dan bantuan beras buat 30 orang kaum dhuafa alias kalangan yang tergolong tidak mampu secara ekonomi. (gun)

Wakil Bupati Asyirwan Yunus menyerahkan dana santunan dari pengusaha Pangkalan Suyardi Yunus kepada anak yatim pada acara silaturahmi suku Piliang di Pangkalan (gun)

Humaniora

Mau Puasa, Kondisi Malah Kian Nelangsa “Jangankan untuk menghidupi keluarga dalam sepekan, uang sebanyak itu bila dihadapkan dengan kondisi harga barang-barang saat ini, paling hanya cukup untuk tiga hari saja”

D

erita itu sepertinya belum juga mau beranjak dari badan. Diperkirakan Ramadhan lalu merupakan bulan puasa kelat yang terakhir, karena berharap harga komoditas yang selama ini menjadi andalan akan bergerak membaik; eh, bulan puasa sekarang yang akan segera dijelang, malah kondisi makin parah. Inilah derita yang seakan tidak berujung, tidak berpangkal, yang mesti dijalani masyarakat tani yang selama ini mengandalkan sumber nafkah keluarganya kepada dua komoditas andalan Kabupaten Limapuluh Kota, yaitu gambir dan karet. Jangankan membaik, harga kedua komoditas tersebut malah menunjukkan grafik yang semakin menurun, dan mencemaskan. Lihat saja gambir, sebagai salah satu contoh. Kalau sebelumnya sempat bergerak antara angka Rp18.000 sampai Rp19.000/kg di tingkat pedagang pengumpul, bahkan pernah menyentuh angka Rp20.000/kg, belakangan malah terjun bebas menjadi Rp16.000/kg saja. Angka sebanyak itu, seperti pengakuan sejumlah petani gambir, tidak sampai separuh dari harga ideal yang Rp35.000/kg. Apa yang harus dihadapi dengan realitas semacam itu? Sian, 45, seorang petani gambir di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, mengatakan bahwa kalau masih tetap mengandalkan gambir sebagai sumber nafkah keluarga, maka harus kuat dengan penghasilan Rp250.000/pekan, atau yang paling tinggi Rp300.000/pekan. “Mau diapakan uang sebanyak

itu buat memutar roda ekonomi keluarga?” ucapnya. Kondisi makin parah setelah pemerin tah menaikkan harga BBM (bahan bakar minyak) subsidi, belum lama ini, yang praktis diikuti dengan kenaikan harga barang-barang –terutama kebutuhan pokok- di pasaran. “Jangankan untuk menghidupi keluarga dalam sepekan, uang sebanyak itu bila dihadapkan dengan kondisi harga barang-barang saat ini, paling hanya cukup untuk tiga hari saja,” terangnya. Setali tiga uang dengan petani karet, yang menjelang masuk Ramadhan tahun ini kondisinya malah makin terpuruk. Harga karet yang biasanya rata-rata Rp10.000/kg, bahkan pernah menyentuh angka Rp18.000/kg, sejak beberapa pekan terakhir hanya dihargai Rp5.000/kg saja. Wasir, 41, seorang petani karet, mengistilahkan: “Karet yang kita jual tidak lagi dihargai dengan sebungkus rokok murahan,” katanya. Susah? “Tahun sekarang merupakan yang tersusah sepanjang nafas ditempuh badan,” kata Am, 58, petani karet yang lain. Bayangkan, dengan hasil sadapan yang rata-rata hanya 8 kg/hari, hasil yang diperoleh Am dari kebun karet warisan yang dideresnya hanya Rp40.000/hari saja. “Dalam sepekan, paling bisa menderes empat hari,” terangnya. Berapa penghasilan Am sepekan? Kalikan sajalah! (e2)

Petani karet (f/joy)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

8

Galery

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 98/Tahun XII/1 - 15 Juli 2013

Syukuran HUT Bupati ke-67 PADA Minggu (23/6) lalu, Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo berusia 67 tahun. Alis Marajo dilahirkan di Taeh Bukik, Kecamatan Payakumbuh, pada 23 Juni 1946. Sebagai wujud rasa syukur, Bupati Alis Marajo dan keluarga mengadakan syukuran HUT (hari ulang tahun) di rumah dinas Labuah Basilang, Kota Payakumbuh. Acara yang digelar dengan sederhana itu, dipadati berbagai kalangan, termasuk masyarakat kebanyakan dan sejumlah tokoh masyarakat Luak Limo Puluah. Juga tampak hadir Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H.

Syukuran Hari Ulang Tahun Alis Marajo yang yang ke-67 berlangsung di rumah dinas Labuah Basilang (erw)

Asyirwan Yunus M.Si. dan sejumlah kepala SKPD (satusn kerja perangkat daerah) di lingkup Pemkab Limapuluh Kota. Di HUT-nya yang ke-67 itu, Bupati Alis Marajo mengaku sangat bahagia dengan kehadiran cucu pertama dan keduanya. Ia berharap agar cucunya ini kelak menjadi anak yang saleh, berbakti kepada kedua orang tua serta berguna bagi bangsa dan negara. �Kami sangat berbahagia. Kami berdoa semoga cucu kami ini menjadi anak yang saleh, pintar, taat agama, patuh kepada orang tua, berguna bagi bangsa dan negara,� ujar Alis.(mds)

Peniupan api lilin kue ulang tahun disaksikan oleh keluarga besar dan Wakil Bupati Asyirwan Yunus (erw)

Bupati Alis Marajo dan Ny.Rismawati Alis Marajo tampil berdua bernyanyi diatas panggung diiringi Band Gonjong Limo (erw)

Ucapan selamat dari para tamu undangan dan para Kepala SKPD (ogi)

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Mengucapkan Selamat Hari Jadi ke-67 ( 23 Juni 1946 - 23 Juni 2013 )

Bpk.dr .Alis Marajo Dt.Sori Marajo Bpk.dr.Alis BUPATI LIMA PULUH KOTA

Semoga panjang umur dan selalu diberkahi nikmat dan rahmat oleh Allah SWT. Amin ya robbal alamin. Ttd,

Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si WAKIL BUPATI

H.Yendri Tomas, SE, MM SEKRETARIS DAERAH


9

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Galery

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 98/Tahun XII/1 - 15 Juli 2013

Pak Wabup Baminantu WAKIL Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. baminantu. Puteri sulungnya yang bernama Suciwati Pratiwi Yunus dipersunting oleh Muhamed Yaguine Toure, yang berasal dari Negara Guinea Conakry. Akad nikah kedua sejoli itu dilangsungkan di Masjid Alkautsar Sarilamak, Kabupaten Limapuluh Kota, Jumat (28/6). Pelaksanaan ijab kabul dipimpin Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Harau Mitra, S.Ag dengan wali nikah Asyirwan Yunus. Sedangkan yang bertindak sebagai saksi adalah Akbar Tandjung dan Husni Kamil Malik. Nasehat pernikahan disampaikan Bupati Limapuluh Kota dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo, dan sambutan mewakili keluarga disampaikan

Wali Kota Payakumbuh Riza Falevi. Pada pernikahannya itu Tore, begitu Muhamed Yaguine Toure biasa dipanggil, memberikan mahar unik berupa uang sejumlah 2806,13 Ringgit Malaysia, yang berarti tanggal 28 bulan 6 tahun 2013. Pelaksanaan ijab kabul berlangsung lancar. Sebelum pelaksanaan ijab kabul, acara didahului pembacaan kitab suci Al-Qur’an oleh Ihsan Nuzula, S.Hi juara MTQ internasional di Turki tahun 2013 asal Kabupaten Limapuluh Kota. Besoknya, Sabtu (29/6) dilangsungkan resepsi pernikahannya di Gedung Serba Guna Politani Unand Tanjung Pati.(gun)

Prosesi Ijab Kabul yang disaksikan oleh Akbar Tandjung (her)

Kedua mempelai mohon maaf kepada keluarga (her)

Iring-iringan rombongan menuju lokasi niah di Masjid Al Kautsar Sarilamak (her)

Penyerahan mahar berupa uang sejumlah 2806, 13 ringgit Malaysia (her)

Nasehat Pernikahan yang diberikan oleh Bupati Alis Marajo (erw)

Kedua mempelai dan keluarga pada acara resepsi pernikahan di Gedung Serba Guna Politani Tanjung Pati (erw)

Bupati Alis Marajo dan Bupati Agam Indra Catri menghadiri resepsi pernikahan (her)

Foto bersama setelah acara pernikahan (gun)

Kru Tabloid Sinamar tidak ketinggalan berfoto bersama dengan kedua mempelai (ogi)

PEMERINTAHAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Mengucapkan Selamat Menempuh Hidup Baru Kepada : Suciwati Pratiwi Yunus ( Putri Bpk.Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si/Wakil Bupati Lima Puluh Kota ) dengan Muhamed Yaguine Toure Akad nikah dilangsungkan di Masjid Alkautsar Sarilamak, Kecamatan Harau, pada hari Jumat tanggal 28 Juni 2013, sedangkan resepsi dilaksanakan di Gedung Serba Guna Politeknik Partanian Unand Payakumbuh di Tanjung Pati pada hari Sabtu tanggal 29 Juni 2013.

Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warrohmah. Amin yang robbal alamin. Ttd,

dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo

H.Yendri Tomas, SE, MM

BUPATI

SEKRETARIS DAERAH

Darman Sahladi, SE, MM

Safaruddin Dt.Bandaro Rajo

drh.Harmen

KETUA DPRD

WAKIL KETUA DPRD

WAKIL KETUA DPRD


Infrastruktur 10 REDAKSI

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 98/Tahun XII/1 - 15 Juli 2013

Ada yang Mengaku Bersyukur Bersyukur,, Ada yang Masih Ber harap Berharap “Kehadiran jalan ekonomi ini, tentunya akan berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat. Sedangkan kehadiran air bersih diharapkan membuat masyarakat bisa hidup lebih sehat lagi.”

D

i saat sebagian anggota masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota merasakan dampak positif keberadaan jalan sebagai urat nadi perekonomian, sebagian lain dianta ranya malah sangat mengharapkan jalan ke kawasan mereka dibuka atau diperbaiki, dimaksudkan untuk mempermudah akses ekonomi dan sosial. Masyarakat Jorong Batang Linjuang, Nagari Tanjuang Bungo, Kecamatan Suliki, misalnya, mengaku sangat merasakan dampak pembangunan jalan Parak Siriah-Batang Linjuang. Selain itu, warga di sana juga mengaku sangat bersuka cita dengan hadirnya saluran air bersih program Pansimas. “Jalan perekono mian sepanjang 800 meter yang dikerjakan melalui program PNPM Mandiri Pedesaan itu betul-betul membantu masyarakat. Kegembiraan masyara kat semakin bertambah dengan adanya program Pansimas yang telah mengalirkan air bersih bagi 110 kepala keluarga di Batang Linjuang,” ungkap salah seorang warga. Dikatakan, selama ini masyarakat Batang Linjuang sangat sulit untuk mendapatkan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga termasuk buat mencuci, warga terpaksa turun ke batang air yang berada jauh dari pemukiman. Menanggapi penyampaian warga tersebut, Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus mengharapkan program PNPM dan Pansimas betul-betul memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat Jorong Batang Linjuang. Bukan saja jalan yang telah layak, kini masyarakat juga sudah bisa menikmati air bersih. “Kita menghargai dan berterimakasih atas suksesnya pelaksanaan Pamsimas ini. Kita mengharapkan kegiatan ini lebih meningkat lagi pada masa-masa berikutnya. Kehadiran jalan ekonomi ini, tentunya akan berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat. Sedangkan kehadiran air bersih diharapkan membuat masyarakat bisa hidup lebih sehat lagi,” tutur Asyirwan.

Sementara itu TPK Yurizal Hafni mela porkan, jalan yang dibangun dengan rabat beton tersebut sudah relatif sesuai dengan kondisi alam dan kebutuhan masyarakat. Program PNPM ini juga ditambah dengan swadaya masyarakat berupa tenaga gotong royong dan makanan. Pada bagian lain LKM Pansimas Afwendri menjelaskan, Pamsimas merupakan Program Nasional yang berbasis masyarakat yang telah dijalankan dari tahun 2008 sampai 2012 buat 58 jorong 3 diantaranya APBD murni Kabupaten Lima Puluh Kota. Melalui Program Pansimas 110 KK masyarakat Batang Linjuang dapat menikmati air bersih. “Dengan adanya air bersih tersebut masyarakat dapat minum dan aktifitas yang berhubungan dengan air tidak perlu berjalan jauhjauh,” tutur Afwendri. Sementara di bagian lain, pekerjaan jalan alternatif ruas Batu BalangKetinggian, Kecamatan Harau, sampai saat ini masih terbengkalai. Pemkab Limapuluh Kota belum punya anggaran. Padahal tahun anggaran 2009 dan 2010 Pemkab Limapuluh Kota di bawah pimpinan bupati sebelumnya sudah mengalokasi kan dana untuk pembangunan tahap awal pemba ngunan dari Boncah-Ketinggian sepanjang 5 km. Sedangkan dari ruas, Boncah-Batu Balang sepanjang 7 km lagi. Tapi kini belum ada rencana pemkab untuk melanjutkan. Salah seorang tokoh masyarakat Limapuluh Kota, Edlen Syarkawi ketika diminta pendapatnya sekaitan dengan pembangunan jalan alternatif Ketinggian tembus ke Taram selanjutnya menyam-bung dengan jalan negara yang ada di Payakumbuh itu, memang perlu disikapi dengan serius oleh Pemkab Limapuluh Kota. “Jangan hendaknya terjadi peng-gantian kepala daerah, terjadi pula kebijakan yang tidak berkesinambungan dengan program pemkab sebelumnya,” ungkapnya. Menurut dia, pembukaan jalan alternatif tersebut, dinilai selain bermanfaat untuk pengem

Wakil Bupati Asyirwan Yunus meresmikan Pamsimas di Jorong Batang Linjuang Nagari Tanjuang Bungo Kecamatan Suliki (eki)

bangan daerah, sekaligus membuka kawasan ekonomi baru. Apalagi dengan telah ditetapkannya kawasan Sarilamak sebagai wilayah ibukota kabupaten, jalan negara kini yang melintasi Ketinggian menuju Tanjung Pati, tentunya tidak efektif untuk pengembangan wilayah ibukota kabupaten. Kepala Dinas PU Limapuluh Kota, Edwar ketika dihubungi di kantornya Tabek Panjang, terkait belum adanya tanda tanda lanjutan pekerjaan jalan alternatif mengakui, tahun anggaran 2013 ini, belum ada alokasi dana untuk pekerjaan jalan tersebut, termasuk satu unit jembatan yang menghubung

Rencana Pembangunan Asrama Haji :

Agar Rapat T ak Lagi Tak Berpindah-pindah...

Penimbunan tanah wakaf yang berlokasi di jalan masuk SMAN 1 Harau (her)

kan ruas jalan tersebut ke jalan negara di Ketinggi an Sarilamak. Sementara itu Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo ketika diminta konfirmasinya di Tanjung Pati, mengakui belum ada rencana Pemkab untuk melanjutkan pekerjaan jalan alternatif ruas Batu Balang-Ketinggian itu. “Jalan alternatif tersebut sangat bermanfaat dan didambakan masyarakat untuk mengurangii kemacetan di seputar pasar Sarilamak. Namun, alokasi dana untuk melanjutkan pembangunan jalan tersebut, belum tersedia tahun ini,”sebut Alis.***

P

emkab Limapuluh Kota punya gagasan ba ru, yaitu mendirikan asrama haji yang lo kasinya di Sarilamak, Kecamatan Harau. Tidak cuma asrama haji, IPHI (Ikatan Persaudara an Haji) Limapuluh Kota juga didorong untuk membangun gedung dan kantor sendiri. Menurut Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si., saat ini IPHI Limapuluh Kota telah menemukan lahan untuk pembangunan asrama haji seluas 8.800 meter. Dari 8.880 meter luas tanah itu, pengurus IPHI telah mengangsur pembayarannya sebanyak Rp.128 juta. “Mudahmudahan, nanti akan ada lagi tambahannya,” kata Wabup Asyirwan. Untuk itu, pengurus IPHI telah mempero leh tanah wakaf dari anggotanya bernama Hj. Nurbaya. Tanah wakaf seluas 1.620 M2 de ngan sertifikat nomor 2 yang berada di jalan masuk SMAN 1 Harau itu, sebagian rawarawa. Karenanya, Kamis (27/6) pagi, Asyirwan bersama Ketua IPHI Limapuluh Kota H. Yusran Khad dan Wakil Ketua Haji Khairul, BA serta sejumlah pengurus, mulai melakukan penimbunan dengan mengerahkan 5 unit truk. ”Setelah penimbunan ini, kita akan siapkan rancangan kantor IPHI dan ruang pertemuan, dengan meminta bantuan konsultan yang mau mewakafkan ilmunya,” kata Khairul. Begitu rancangannya selesai, imbuh mantan pejabat di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota itu, pengurus IPHI bersama pemkab akan langsung memulai pembangunan kantor dan gedung pertemuan. “Selama ini, anggota IPHI yang tersebar di seluruh kecamatan, rajin menggelar pertemuan. Tapi karena belum ada kantor, terpaksa pindah-pindah,” ujar Khairul. Di sisi lain, Wabup Asyirwan Yunus dan Ketua IPHI Yusran Khad mengajak seluruh anggota IPHI agar ikut merapatkan barisan dalam membangun gedung dan kantor di jalan masuk menuju SMAN 1 Harau.***


Sinamar

Agropolitan & LH 11 REDAKSI

Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 98/Tahun XII/1 - 15 Juli 2013

Agropolitan Panen Perdana di Situjuah Ladang Laweh :

Tiga Kolam Hasilkan 1 T on Lebih Ikan Nila Ton “Masyarakat sekarang tidak harus bergantung dari satu mata pencaharian saja. Karena, selain tingkat kompetisi hidup yang makin tajam, harga barang-barang kebutuhan di pasaran juga terus cenderung bergerak naik. “

Wakil Bupati Asyirwan Yunus panen perdana ikan bersama Poktan Artco Sakato di Jorong Ateh Nagari Situjuah Ladang Laweh (her)

K

ehidupan adakalanya bahkan sering malah menuntut kreatifitas dan inovasi. Terpaku dengan kondisi dan keterbatasan yang ada, bukan tidak mungkin langkah menjadi surut ke belakang. Toh alam menyediakan aneka potensi yang siap digarap dan diberdayakan untuk menjadi sumber ekonomi. Tidak percaya?

Lihatlah di Jorong Ateh, Nagari Situjuah Ladang Laweh, Kecamatan Limo Nagari. Warga di sana memanfaatkan lahan kosong untuk dijadikan sebagai kolam ikan. Bahkan, tidak tanggungtanggung, kawasan tersebut siap untuk menjadi sentral produksi ikan di Kabupaten Limapuluh Kota.

Usaha tersebut ditopang oleh melalui kegiatan padat karya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pada Kamis (20/6) lalu, Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si. melakukan penen perdana ikan nila di jorong tersebut, yang dikelola oleh Kelompok Tani Artco Sakato. Pantas saja Wabup Asyirwan kagum dengan daya kreasi dan inovasi yang dimiliki oleh masyarakat setempat. “Masyarakat masih punya keinginan tinggi untuk berbuat, dengan inovasi memanfaatkan lahan kosong menjadi kolamkolam ikan,” kata mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu. ”Dengan kondisi alam terjal dan bebatuan di kaki Gunung Sago, dapat berubah menjadi lahan produktif,” tambah Wabup Asyirwan Yunus dalam sambutannya di depan anggota poktan. Dikatakan Wabup, masyarakat sekarang tidak harus bergantung dari satu mata pencaharian saja. Karena, selain tingkat kompetisi hidup yang makin tajam, harga barang-barang kebutuhan di pasaran juga terus cenderung bergerak naik. “Bagi yang lengah dan tidak jeli melihat dan memanfaatkan peluang yang ada, takutnya nanti menyesal di kemudian hari,” ujar Wabup mengingatkan. Ia menunjuk contoh apa yang dilakukan oleh warga Jorong Ateh itu. Dijelaskan, dengan adanya kolam-kolam ikan tersebut akan dapat menambah pendapatan para petani. “Masyarakat tidak perlu seharian bekerja. Dengan kolam ikan masyarakat hanya butuh sedikit waktu dalam pemeliharaan dan memberikan makan ikan,” tambah Wabup Asyrirwan Yunus. Lebih lanjut kata Asyirwan Yunus mengatakan, di sisi lain Situjuah Ladang Laweh

bisa dijadikan sentral produksi ikan, melihat masih banyak lahan yang bisa di jadikan kolam ikan. “Makin banyak kolam ikan makin tinggi produksi. Jadikan kolam ikan sebagai usaha masyarakat dan kelompok-kelompok tani dalam meningkatkan ekonomi keluarga,” katanya. “Kebutuhan akan ikan konsumsi bagi masyarakat sangatlah tinggi, apalagi masyarakat sangat menyukai makan ikan yang tinggi kandungan proteinnya”, jelas Asyirwan Yunus menambah kan. Memanfaatkan sumber air Gunung Sago, kolam-kolam ikan tidak kurang airnya walau musim panas. “Air tidak pernah berhenti, atau kolam ikan menjadi kering di musim panas datang,” jelas Ketua Kelompok Artco Sakato Chairul Anwar yang juga pensiunan guru SMA Situjuah Bidang Ilmu Kimia. Dikatakan, dengan 18 orang anggota kelompok Artco Sakato, telah mampu berbuat banyak. Ia menunjuk contoh panen perdana tersebut, yang mampu menghasilkan ikan lebih dari 1 ton, yang dipanen dari tiga kolam ikan yang dibuat dan dimasukan bibit ikan terhitung akhir tahun 2012 lalu. “Untuk awal ini kami akan menjual di bawah dari harga pasar. Kami mengutamakan bagi masyarakat Situjuah, karena tidak lama lagi akan memasuki bulan Ramadhan,” imbuh Chairul. ”Melihat masih banyak lahan kosong dapat dijadikan kolam ikan, kelompok Artco Sakato akan menambah lagi jumlah kolam yang ada, agar hasil yang didapat akan bertambah. Berarti peningkatan bagi anggota juga lebih,” pungkas Chairul. (her)

Lingkungan Hidup

D

i tengah tingkat kualitas lingkungan hidup yang makin mengkhawatirkan, yang antara lain dikontribusi oleh perilaku manusia; pada bagian lain Indeks perilaku peduli lingkungan (IPPL) tahun 2012 di Indonesia masih berkisar 0,57 (dari angka mutlak 1). Ini mengindikasikan masyarakat belum berperilaku peduli lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pesan tertulis Menteri Negara Lingkungan Hidup yang dibacakan Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo dalam acara peringatan hari lingkungan hidup tahun 2013 di halaman kantor bupati setempat, Senin (17/6). Diingatkan, perilaku membuang makanan bukan hanya membuat pemborosan keuangan, namun limbah makanan juga akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Makanan membusuk lebih banyak menciptakan metana yang menjadi salah satu penyebab gas rumah kaca. “Dalam jumlah yang sama, metana 23 kali lebih kuat dari CO2 menyumbang pemben tukan emisi gas rumah kaca. Besarnya jumlah makanan terbuang ke tempat pembuangan sampah secara siginifikan berkontribusi terhadap perubahan iklim yang terjadi selama ini,” ujar Bupati. “Masalah limbah makanan adalah persoalan yang terjadi di seluruh negara. Namun, apakah kita akan ikut bersikap tidak ramah dalam pemanfaatan sumberdaya alam, atau menjadi pengikut bangsa yang tidak ramah lingkungan dan tidak memanfaatkan makanan sebagaimana mestinya?” ujarnya, mempertanyakan. Lebih jauh Bupati mengatakan, perlin dungan dan pengelolaan lingkungan hidup menun tut keterlibatan berbagai pihak, termasuk masya rakat dengan melakukan kegiatan ramah lingkung an. “Caranya bisa saja dimulai dari membiasakan membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghijauan, menggunakan energi secara bijak dan lainnya,” katanya.***

Bupati Alis Marajo membacakan pidato tertulis Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup di Halaman Kantor bupati Sarilamak (erw)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

12

Sejarah & Pemerintahan

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 98/Tahun XII/1 - 15 Juli 2013

Sejarah

Alis Mar ajo : Marajo

Walau Bupati Ber tukar Bertukar tukar,, Peringatan Sejarah Jangan Sampai Hilang “Tak kalah pentingnya sejarah ini perlu diinformasikan kepada generasi muda guna mengingatkan nilai-nilai sejarah bangsa sekaligus menghormati perjuangan para pahlawan serta melestarikan nilai-nilai kejuangan dan kepahlawanan di tengah masyarakat,”

Peringatan Koto Tuo Lautan Api di Koto Tuo Kecamatan Harau (f/gun)

A

pi berkobar dengan hebat. Sedikit nya 102 bangunan hangus terba kar. Puluhan nyawa melayang dan ratusan jiwa penduduk kehilangan tempat tinggal. Peristiwa memilukan itu terjadi di Koto Tuo, Kecamatan Harau, pada 10 Juni 64 tahun silam, yaitu tatkala Belanda me nyerang secara besar-besaran. Koto Tuo Lautan Api, begitu sebutan peristiwa tahun 1949 itu dikenal saat ini. Meski hanya berllangsung sekitar tiga jam, namun se rangan Belanda ketika itu mengakibatkan

Koto Tuo beserta isinya menjadi luluh lan tak. Tidak hanya sekadar kehilangan harta benda dan barang-barang berharga lainnya, sebagian penduduk juga kehi langan sanak keluarganya yang tewas oleh keberingasan musuh. Apa arti pe ristiwa tersebut bagi generasi yang hidup di zaman sekarang? Bupati Limapuluh KoKota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo kepada wartawan usai mengikuti acara peringatan Koto Tuo Lautan Api tersebut, mengatakan peringatan peristiwa berseja

Pemerintahan

rah itu mempunyai makna yang dalam, di antaranya untuk mengapresiasi Koto Tuo yang telah berpartisipasi dalam kejuangan kemerdekaan. “Selama ini peristiwa dibumihangusnya Koto Tuo oleh penjajah Belanda 64 tahun lampau itu belum tersingkap secara jelas kepada publik,” katanya. Namun, sekarang semua itu mulai disampaikan kepada masyarakat dan diperingati. “Tak kalah pentingnya sejarah ini perlu diinformasikan kepada generasi muda guna mengingatkan nilainilai sejarah bangsa sekaligus menghor mati perjuangan para pahlawan serta melestarikan nilai-nilai kejuangan dan kepahlawanan di tengah masyarakat,” tambah Bupati “Selama ini peristiwa Koto Tuo Lautan Api itu hanya sebatas ceritacerita dan wacana-wacana. Meskipun pe ngungkapan sejarah ini terlambat, tapi kini peristiwa itu sudah menjadi kebijakan berupa Peraturan Bupati,” ungkap Alis. Bupati Alis berharap ini diwariskan secara terus-menerus bukan hanya Bupati sekarang, tapi juga oleh Bupati periode berikutnya. “Jangan sampai ketika Bupati telah bertukar, peringatan sejarah ini jangan hilang begitu saja,” tandasnya. Terkait dengan itu, ia berharap agar DPRD Kabupaten Limapuluh Kota memperjuang kan Peraturan Bupati tentang Koto Tuo Lautan Api tersebut dengan peraturan daerah yang lahir atas inisiatif wakil rakyat itu. “Kita berharap peringatan peristiwa Koto Tuo ini akan meningkatkan rasa nasional

isme dan patriotisme terhadap bangsa dan negara. Tak kalah pentingnya menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi generasi muda,” Bupati tegas Alis. Rangkaian PDRI Tokoh masyarakat setempat Arius Sampeno Dt. Sinaro Garang dalam pe nyampaiannya menyebut peristiwa Koto Tuo itu tak bisa dipisahkan begitu saja dari rangkaian sejarah keberadaan Pemerintah an Darurat Republik Indonesia (PDRI). Dikatakan, peristiwa tersebut bermula dari terbentuknya Pasukan Mobil Teras (PMT) di Kenagarian Lubuak Batingkok, Koto Tuo, Gurun dan Koto Nan Gadang atas inisiatif para wali perang saat itu. Untuk memper sempit ruang ge rak Belanda, maka sejumlah jembatan yang ada di Tembok Jua disabotase sehing ga hubungan darat Pa yakumbuh – Tanjung Pati terputus. Akibat sabotase yang dilaku kan PMT bersama masyarakat saat itu membuat Belanda marah besar dan mela kukan penyerangan dan pembakaran. Sebelumnya, Kepala Badan Kes bangpol Kabupaten Limapuluh Kota Syahrial Amri, S.Sos,. M.Si dalam lapor annya memaparkan bahwa dalam rang kaian peringatan Koto Tuo Lautan Api kali ini juga digelar gerak jalan sehat yang diikuti berbagai kalangan. Berikut lomba cerdas cermat tingkat SLTA dan lomba penulisan sejarah Koto Tuo Lautan Api. (gun)

Syukurlah, Anggaran Pelayanan Publik Cender ung Selalu Naik Cenderung

“Penilaian ini bukan hanya sebatas mencari peringkat terbaik, tapi lebih dari itu untuk mengevaluasi sejauh mana peningkatan dan terobosan pelayanan publik yang telah dilakukan.”

S

ecara nasional ada semacam kecemasan bahwa sebagian besar APBD (baik provinsi maupun kabupetan/kota di Indonesia) sebagian besar tersedot untuk biaya rutin. Sebutlah, satu misal, gaji PNS (pegawai negeri sipil), biaya perjalanan dinas aparat, dan sejenisnya. Lalu, berapa lagi dana yang tersisa untuk pelayanan publik?. Kecemasan semacam itu juga merebak di sejumlah kalangan di Kabupaten Limapuluh Kota. Tapi syukurlah, dari tahun ke tahun ada terlihat kecenderungan pergeseran. Yaitu, biaya rutin yang sebelumnya lumayan besar, perlahan mengerucut, dan diikuti dengan pembasaran anggaran belanja publik. Arti kata, walaupun beban pembayaran belanja aparatur cukup tinggi, namun dana untuk pelayanan publik pada APBD Kabupaten Limapuluh Kota cenderung selalu ditingkatkan, minimal di atas 30%. Pada RSUD dr Ahmad Darwis misalnya, dari Rp16,2 miliar alokasi APBD tahun 2012, sebesar Rp4 miliar lebih digunakan untuk pelayanan publik. Artinya, di sini terdapat kenaikan belanja publik sebesar 56,3% pada tahun 2013. Demikian Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo dalam ekpose kinerja penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Lima Puluh Kota yang disampaikan dalam penilaian Citra Bhakti Abdi Negara di ruang rapat bupati, Rabu (19/6). Begitu juga pada BPMPPT, lanjut Bupati, dari Rp3,16 miliar lebih alokasi APBD tahun 2012, sebanyak Rp556,6 juta atau sebesar 17,57% diperuntukan buat belanja publik. Anggaran belanja publik ini naik sebesar 31,26% pada ta

hun 2013. “Tak beda dengan anggaran pada SMAN 1 Kecamatan Suliki yang tahun ini mendapatkan anggaran pelayanan publik sebanyak Rp8,7 miliar lebih. Angka ini jauh lebih besar dari tahun 2012 yang hanya Rp6,5 miliar lebih. Peningkatan anggaran belanja publik di sekolah ini mencapai 34,21%,” terang Bupati. Diakui Bupati, kehadiran tim penilaian Citra Bhakti Abdi Negara dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tersebut sangat dinantikan untuk melihat sudah seberapa jauh Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota melakukan kegiatan pelayanan publik. Selain itu juga untuk mengetahui sampai di mana keberhasilan Pemkab Limapuluh Kota melakukan fungsi memerintah. Sebab, pada dasarnya memerintah itu adalah melayani publik dengan aturan kebijakan. Sebelumnya Ketua Tim Penilaian Citra Bhakti Abdi Negara dari Pemprop Sumbar Djon Lizar, SH, M.Si dalam penyampaiannya menyebut bahwa dalam penilaian ini akan melihat persoalan yang berkaitan dengan visi dan misi Kabupaten Limapuluh Kota. Persoalan itu antara lain masalah standarisasi pelayanan publik dan standar pelayanan minimal pada rumah sakit. Berikut, ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan publik dan dukungan sumberdaya manusianya. Tak kalah pentingnya dukungan masyarakat terhadap pelayanan publik. Selain itu tim juga akan melakukan uji indikator kondisi riil di lapangan. Dikatakan, proses penilaian Citra Bhakti Abdi Negara ini pada intinya sebagai intropeksi bagi kabupaten untuk mengetahui sejauh mana peningkatan dan tero

Bupati Alis Marajo saat melakukan ekspose pelayanan publik (f/erw) bosan-terobosan bidang pelayanan publik yang telah dilakukan. “Penilaian ini bukan hanya seba tas mencari peringkat terbaik, tapi lebih dari itu untuk mengevaluasi sejauh mana peningkatan dan terobosan pelayanan publik yang telah dila

kukan. Mari timba pengalaman dari penilaian ini semoga tahun depan lebih baik dari tahun sekarang,” papar Djon.***


PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Ser uan Puasa Ramadhan Seruan Tahun 1434 H/2013 M FIRMAN ALLAH SUBHANAHU WATA’ALA : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu Berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa” (QS: Al Baqarah, Ayat 183 ) 1.

Mari Kita jalankan ibadah puasa Ramadhan 1434 H/2013 M dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, serta berpartisipasi secara ikhlas bersama-sama membersihkan prasarana ibadah dan fasilitas umum lainnya yang ada di lingkungan kita masing-masing.

4. Jadikanlah bulan Ramadhan tahun ini sebagai bulan latihan dan persaudaraan dengan meningkatkan silaturrahim dan membangun semangat Ukhuwah Islamiyah diantara sesama umat beragama di Kabupaten Lima Puluh Kota.

6. Bagi seluruh aparatur Pemerintahan Daerah dan Stakeholder terkait, agar dapat membantu terlaksananya seruan ini secara lebih optimal, semoga kita mendapatkan Syafa’at dan manfaat bulan Ramadhan tahun ini.

8.

2.

Bulan Ramadhan merupakan bulan pengampunan, mari kita niatkan bersama untuk menjadikan bulan Ramdhan ini sebagai bulan untuk menjauhkan diri dari segala perbuatan maksiat, serta menjauhkan dari semua hal yang mendatangkan dosa.

5. Kepada seluruh pengusaha restoran dan pemilik rumah makan, warung, kedai minuman dan usaha-usaha sejenis agar dapat menghormati bulan suci Ramadhan dengan tidak membuka usahanya di siang hari.

7. Marilah kita menciptakan ketertiban dan keamanan, janganlah mengganggu ibadah dengan bunyi-bunyian seperti mercon, petasan dan sejenisnya.

9. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1434 H/ 2013 M, semoga semua amalan yang kita erbuat akan mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu Wata’ala.

Sebelum berangkat menuju tempat ibadah (masjid, mushalla, surau dan langgar) untuk menunaikan Sholat Tarawih, pastikan tempat tinggal (rumah, warung dan sejenisnya), dalam keadaan terkunci dan aman terhadap hal-hal yang menimbulkan kebakaran.

Marhaban Ya Ramadhan

3. Mari kita tingkatkan kualitas kehidupan beragama dan sosial budaya secara optimal, dengan menjalankan secara ikhlas dan sungguh-sungguh Ibadah Puasa, Shalat Tarawih, Taddarus serta memperbanyak Infak dan Sadaqah.

Sarilamak, 8 Juli 2013 BUPATI LIMA PULUH KOTA ttd, ALIS MARAJO

PEMERINTAHAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan Tahun 1434 H/2013 M Ttd,

dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo BUPATI

Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si WAKIL BUPATI

H.Yendri Tomas, SE, MM SEKRETARIS DAERAH

Darman Sahladi, SE, MM

Safaruddin Dt.Bandaro Rajo

drh.Harmen

KETUA DPRD

WAKIL KETUA DPRD

WAKIL KETUA DPRD


14 REDAKSI Aparatur

Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 98/Tahun XII/1 - 15 Juli 2013

Terbuka Peluang jadi Praja IPDN

Yendri Tomas (f/joy)

A

pakah ada di antara Anda yang berminat memasukkan anaknya bersekolah di sekolah kepamongan? Selain ada jaminan untuk menjadi PNS (pegawai negeri sipil) di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, bukan tidak mungkin alumnus IPDN akan menempati posisi-posisi stratgis di pemerintahan. Nah, kalau ada minat untuk itu, saat ini Pemkab Limapuluh Kota menerima pendaftaran CPNS calon praja (capra) untuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun ajaran 2013/2014. “Pendaftaran dibuka mulai tanggal sejak tanggal 1 sampai 13 Juli mendatang,” demikian isi Surat Edaran Sekretaris Daerah Kabupaten Limapuluh Kota H Yendri Tomas, SE, MM, Nomor. 892.1/679/BKD-LK/2013 tanggal 1 Juli 2013 perihal penerimaan CPNS calon Praja IPDN tahun ajaran 2013/2014. Dalam surat edaran tersebut dituliskan bahwa pendaftaran dilakukan oleh setiap peserta CPNS calon praja IPDN pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Limapuluh Kota di Sarilamak. Persyaratannya antara lain warga negara Republik Indonesia,

Praja IPDN (f/int) berusia minimal 16 tahun dan maksimal 21 tahun per tanggal 1 Desember 2013. Sedangkan bagi pelamar PNS tugas belajar maksimal berumur 24 tahun dan mempunyai masa kerja minimal 2 tahun. Tahun ijazah SMA atau MA tahun 2011, 2012 dan 2013 bagi pelamar umum dengan nilai rata-rata minimal 7,00. Sedangkan tinggi badan minimal 160 cm bagi pria dan 155 cm bagi wanita. Selain itu tidak bertato atau bekas tato dan bagi pria tidak ditindik atau bekas tindik. Berikut tidak berkacama

ta atau kontak lensa minus, memiliki SKCK (surat keterangan catatan kriminal) dari Polres dan surat keterangan berbadan sehat dari RSUD atau puskesmas. Selain itu membuat surat pernyataan belum pernah menikah, hamil atau melahirkan dan sanggup tidak menikah selama mengikuti pendidikan. Berikut, membuat surat pernyataan bersedia mentaati peraturan kehidupan praja dan bersedia mengembalikan seluruh biaya pendidik an yang telah dikeluarkan pemerintah dikarena

Para PNS akan Menanggung Dana Pensiunnya Sejak Dini

K

Azwar Abubakar (f/Int)

ementerian Pendayagunaan Apara tur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) tengah mengkaji aturan baru terkait pemberian pensiun bagi para PNS (pegawai negeri sipil). Rencananya, kajian tersebut dipersiapkan untuk dapat dilaksanakan pada tahun 2014 menda tang. “Ini kita buat grand design, saya harap segera dibuat roadmap-nya, supaya 2014 sudah bisa mulai diterapkan,” ujar Menteri PAN RB Azwar Abubakar saat ditemui di tengah Seminar Pensiun di Hotel Borobudur, Jakarta. Azwar menyatakan aturan baru pemberian pensiun menggunakan sistem fully funded. Maksudnya, PNS yang menanggung dana pensiunnya sejak dini. “Misalnya ingin pensiun Rp10 juta hingga Rp20 juta per bulan, jadi ditabung dari sekarang. Jadi tergantung dia mau hidup layaknya bagaimana,” jelas Azwar. Sistem baru tersebut akan meng ganti sistem pay as you go yang kini diterap kan dalam pembayaran pensiun. Sistem ini membuat para PNS menerima hanya sedikit pada masa tuanya. “Jadi ini terlalu sedikit. Ini pendekatan lama, dengan kata lain dibayar apa adanya,” ujar Azwar. Ia mengharapkan roadmap atur an mengenai pensiun ini bisa diselesai kan dalam waktu dekat sehingga bisa dilak sanakan di 2014. Hal ini dapat mengurangi beban negara untuk pembayaran pensiun. “Sekarang ini menurut Taspen iuran dari yang diterima sekitar Rp.10 triliun per tahun

kan mengundurkan diri, diberhentikan dan atau melanggar peraturan pendidikan, serta persyarat an lainnya yang bisa dilihat pada kantor BKD Ka bupaten Lima Puluh Kota. ”Untuk informasi lebih jelas, silahkan lihat pada Kantor BKD Kabupaten Limapuluh di Sarilamak, Kecamatan Harau,” ujar Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota, Muhamad S, S.Pd. (gun)

tapi yang Taspen keluarkan Rp.60 triliun jadi jomplang Rp.50 triliun itu ditanggung pemerintah, makanya kita akan ubah mau dapat banyak tabung banyak,” tandasnya. Sementara itu, terkait aturan pen siun dini, Azwar Abubakar megaku belum menetapkan aturannya. Begitupun dengan tunjangan yang akan diberikan untuk PNS yang melakukan pensiun dini. “Jadi buat masyarakat belum ada aturan pensiun dini dengan bayaran sekian itu masih isu-isu saja itu,” ujar dia. Menurut Azwar, aturan pensiun di ni nantinya akan diperuntukkan bagi para PNS yang ingin mempercepat masa pen siunnya untuk keperluan lain. “Pensiun dini itu ada 2 macam. Ada orang dipensiunkan sebelum waktunya dengan pembayaran tertentu, ini belum diatur, tapi ada juga orang yang mau pensiun, untuk tujuan ter tentu misal terjun ke politik, itu yang akan kita atur lagi,” jelasnya. Azwar mengakui Kementerian Keuangan telah meminta izin untuk mela kukan pensiun dini. Namun, rencana terse but belum diizinkan karena aturannya harus berlaku juga untuk kementerian lain. “Memang ada kemarin dari Kementerian Keuangan akan memensiundinikan sekitar 3.000 tapi kita belum setujui karena kalau ini kita setujui, harus berlaku untuk semua orang,” pungkasnya.(int)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

Sorot 15 REDAKSI

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 98/Tahun XII/1 - 15 Juli 2013

Kemarau, Bahaya Kebakaran Mengintai di Mana-mana! “Instalasi kabel listrik yang sudah uzur karena usia dan penggunaan api kompor serta api yang dipakai untuk kebutuhan lainnya seperti mem-bakar lahan juga perlu menjadi perhatian masyarakat.”

C

uaca ekstrim dengan tiupan angin kencang dan matahari yang bersinar cu kup terik perlu diwaspadai masyarakat, termasuk di Kabupaten Limapuluh Kota. Pasalnya pada saat kondisi demikian, jika terjadi kebakaran akan sulit dipadamkan dan cepat meluas serta akan berakibat terjadinya kerugian material bagi masyarakat. “Selain itu, instalasi kabel listrik yang sudah uzur karena usia dan penggunaan api kompor serta api yang dipakai untuk kebutuhan lainnya seperti membakar lahan juga perlu menjadi perhatian,” kata Wakil Bupati Limapuluh Kota Asyrwan Yunus ketika memberikan bantuan tanggap darurat kepada salah satu keluarga korban kebakaran di Jorong Pulau Panjang, Nagari Tanjuang Pauah, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Memang, dalam waktu seminggu ter akhir ini peristiwa kebakaran hampir setiap hari terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota. Dari data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD ) Kabupaten Limapuluh Kota, sebanyak 17 kali kebakaran di daerah ini semenjak seminggu terakhir. “Seminggu terakhir ini terjadi peningkatan peristiwa kebakaran di Kabupaten Limapuluh Kota. Rata-rata, setiap hari terjadi 2 kali kebakaran dan telah 17 kali semenjak seminggu ini. Termasuk hari Minggu ini sudah 2 kali kebakaran di tempat yang berbeda,” ungkap Azril Tamin, Kepala BPBD Limapuluh Kota serta Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Firman. Katanya, kebakaran yang melanda kabupaten Limapuluh Kota itu, umumnya terjadi di lokasi perbukitan, hanya 3 kali kebakaran yang terjadi pada perumahan warga. “Umumnya, kawasan bukit yang ada di sekitar kabupaten Limapuluh Kota yang terbakar. Kita belum tahu persis, apakah bukit itu sengaja di bakar atau karena cuaca panas. Yang penting kewajiban kami untuk memadamkan api, sudah berjalan dengan baik,” imbuhnya. Dengan melihat situasi kebakaran yang melanda kabupaten ini, BPBD mengaku sangat terkendala dengan kurangnya mobil pemadam untuk disiagakan. Saat ini saja, hanya terdapat 4 damkar yang disiagakan untuk mencakup 13 kecamatan. Bahkan jarak antar kecamatanpun sangat berjauahan.”Kalau dari petugas tak ada masalah, tetapi untuk jumlah damkar yang disia-gakan masih kurang. Daerah kita sangat luas, damkar yang kita miliki hanya 4 unit yang akan dioperasikan,” imbuh Azril Tamin. Menurutnya, harus ada penam-bahan damkar ini yang siap disia-gakan di kecamatan

masing-masing, agar kebakaran yang terjadi dengan jarak yang sangat jauh dapat dipadamkan dalam waktu dekat dan kerugianpun dapat diminalisir. “Dari 35 personil pemadam kebakaran saat ini, memang harus ada penam-bahan damkar untuk masing-masing kecamatan. Paling tidak, 1 unit damkar untuk 2 kecamatan,” imbuhnya. Inilah antara lain contoh-contoh kasus kebakaran di Limapuluh Kota. Di Jorong Tiakaguguak, Nagari Guguak VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, sebanyak dua unit rumah milik warga setempat, ludes jadi abu, gara-gara api unggun diterbangkan angin. Kedua rumah yang terbakar di Jorong Tiakaguguak itu diketahui milik keluarga Yelfia Netri atau Iyel, 50. Kedua rumah dibangun berdekatan. Satu rumah sudah permanen, satu lagi masih semi permanen. “Kedua rumah terbakar menjelang pemilik dan warga sekitar, bersiap-siap melaksanakan ibadah shalat Maghrib. Penyebab nya, diduga karena api unggun yang lupa dipa damkan, sehingga diterbangkan angin,” kata Kapolsek Guguak AKP Haji Aprinal Lubis. Informasi yang diperoleh, kebakaran di Jorong Tiakaguguak, membuat masyarakat setempat buncah. Pemilik rumah, tidak dapat menyelamatkan barang-barang berharga, karena api berkobar begitu cepat. Untuk memadamkan api, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota yang mendapat informasi dari masyarakat, mengerah kan 20 personil dan 3 unit armada pemadam dari markas BPBD di Suliki dan markas pusat BPBD di eks kantor bupati. “Selain itu, ada pula bantuan 1 unit mobil pemadam kebakaran dari Pemko Payakumbuh. Sehingga, total mobil yang kita kerahkan, menjadi 3 unit. Tapi api tetap sulit dipadamkan, karena angin kencang,” kata Firmansyah, pejabat BPBD Limapuluh Kota. Celakanya, saat petugas pemadam kebakaran Limapuluh Kota dan Payakumbuh, sedang berjibaku memadamkan api yang membakar dua unit rumah di Jorong Tiaka Guguak. Terjadi pula kebakaran di Jorong Ampang Gadang, Nagari Guguak VII Koto Talago. Kebakaran itu menghanguskan 1 unit rumah milik keluarga Erwitati, 41, dari suku Pitopang. “Sama dengan korban kebakaran di Tiaka Guguak, Erwitati tidak dapat menyelamatkan barangbarang berharga dari dalam rumahnya,” kata Firmansyah. Sementara di bagian lain, sebuah bukit di Jorong Baliak Bukik, Nagari Andaleh, Kecamatan Luak, terbakar, Selasa (18/6) siang.

Kebakaran itu membuat sibuk puluhan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota. Dibantu awak pemadam kebakaran Payakumbuh, mereka berjibaku memadamkan api. “Sudah dua jam petugas be-kerja, tapi api masih belum bisa dipadamkan, karena angin terlalu kencang,” kata Kabid Kedaruratan BPBD Limapuluh Kota Firmansyah. Menurut Firmansyah, kebakaran bukit di Nagari Andaleh, merupakan kebakaran ketiga sepanjang bulan ini. “Kami menduga, bukit itu tidak lagi terbakar. Tapi sengaja dibakar untuk membuka lahan pertanian baru,” kata Firmansyah Sebelumnya, BPBD Limapuluh Kota melalui Pemnag Andaleh telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Nagari Andaleh saat sidang Jumat, agar tidak membakar bukit di Jorong Baliak Bukik. Hanya saja, imbauan tersebut seakan tidak diindahkan. “Sekarang bukit itu kembali terbakar. Sebanyak 20 awak pemadam kebakaran Limapuluh Kota dan Payakumbuh, masih berupaya memadamkan api. Luas lahan yang terbakar, mencapai 8 hektare,” ujar Firmansyah.

Di bagian lain, BPBD Limapuluh Kota kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim kepada masyarakat. “Kami imbau kepada masyarakat, agar tetap waspada. Menyusul cuaca ekstrim yang masih terjadi,” tukuk Firmansyah. Sementara dari Kota Payakumbuh dilaporkan, satu unit mobil rusak berat akibat ditimpa kanopi dan bangunan sebuah bengkel accesorries kendaraan bermotor di kawasan Ngalau Indah, Payakumbuh, tidak jauh dari bangunan SLB A Tuna Netra. Menurut Syarifudin, seorang pengurus PAN Payakumbuh yang tinggal di sekitar lokasi, mobil yang ditimpa kanopi dan bangunan itu jenis Toyota Rush. Mobil tertimpa bangunan, saat pengemudinya sedang memasang kaca film. Saat mendatangi lokasi kejadian, belum ada petugas BPBD yang turun tangan. Sedangkan mobil yang tertimpa bangunan, sudah dievakuasi oleh pemiliknya. Sementara pemilik bengkel acce cories, terlihat sibuk merapikan tempat usahanya yang hancur akibat angin kencang. (e2/dari berbagai sumber)

Wakil Bupati Asyirwan Yunus menyerahkan bantuan korban kebakaran di Tanjuang Pauh Pangkalan (f/her)


Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota

16

Sosok

Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik

Edisi 98/Tahun XII/1 - 15 Juli 2013

Letk ol.Inf .T risno Widodo ota : Letkol.Inf ol.Inf.T .Trisno Widodo,, Dandim 0306 Lima Puluh K Kota

Siap Mengantisipasi Segala Kemungkinan Anak keempat dari empat bersaudara ini bukanlah seorang yang puitis, tapi kepiawaiannya membacakan puisi melahirkan kata-kata yang puitis. Berpuisi buatnya adalah suatu hal yang sangat menyenangkan.

Lantas tangan kanannya mengarah ke sebuah tombol di sisi meja. Seiring pula dengan bunyi “Tet, teeet...! kala itu, rupanya ia sengaja memencet bel di balik meja kerja tersebut..Tuju annya, berita panggilan ditujukan kepada ajudan. Dalam tempo singkat, sang ajudanpun tiba. Terlihat komandan dan anak buah ini bicara pelan setengah berbisik. “Siap, Pak, laksanakan!,” kata ajudan sambil berlalu. Suasana di ruang kerja Komandan Kodim 0306 itu kembali hening. Perwira menengah TNI ini lantas membolak-balik helai demi helai berkas di meja kerjanya. Sesekali, ia melihat ke arah luar, di tempat mana tadi ajudannya keluar masuk. Tak lama antaranya, keheningan dipecah oleh sang ajudan. Ajudan bertubuh tegap itu kembali memasuki ruangan. Ia membawa baki, di atasnya berisikan tiga cangkir teh manis panas. Usai menaroh tiga cangkir teh, sambil menenteng baki ajudan pun pamit. Tujuannya, menuju meja piket tempat pos yang biasa ia tempati. Nanti, jika bel kembali berbunyi, sang ajudan akan masuk kembali ke ruang kerja komandannya berukuran lebih kurang 12X 9 meter itu. Yang jelas, ajudan sangat setia dalam mengemban tugas, yaitu me nyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan oleh sang komandan. “Silahkan dimi num dulu. Baiknya cerita sambil ngeteh, kan itu lebih santai dan rileks,” ajak bapak tiga anak ini sembari menyeruput teh manis panas un tuk mendahului memi numnya.

A

dagium yang mengatakan bahwa buah tidak akan jatuh jatuhnya dari pohonnya, bersua pada diri Letkol Inf Trisno Widodo. Lahir dari orangtua yang berkarier di kemiliteran, eh, tidak tahunya jalur kehidupan Letkol. Trisno juga sami mawon : mengabdikan diri kepada bangsa dan negara dengan menjadi tentara. “Bagi saya, apapun ladang pengabdian yang kita pilih adalah sama,” kata Letkol. Trisno yang saat ini menjabat sebagai Komandan Komando Distrik Militer 0306 Limapuluh Kota. “Yang penting, dimanapun kita bertu gas, dan bidang apapun yang kita cempungi, seyogianya dilandasi dengan niat baik dan tulus ikhlas untuk kepentingan bangsa dann negara, termasuk kepentingan masyarakat,” tambahnya. Laiknya seorang tentara sejati, gaya bicara Letkol. Trisno tegas, lugas, namun tetap

bersahaja. Punya disiplin serta dedikasi tinggi. Tidak heran ratusan anggotanya menaruh hormat dan segan kepadanya. Dia tergolong sosok perwira menengah yang handal, santun dan piawai dalam memimpin anak buah. Bagi Letkol. Trisno, di manapun bertugas senantiasa menjunjung tinggi untuk pengabdian yang baik terhadap negara dan bangsa. ”Saya lulusan Akmil 1993 lampau. Lulus dari sana langsung bertugas di Papua di Kodam VIII Trikora, yang membawahi wilayah Papua dan Maluku ketika itu. Terakhir mekar menjadi dua kodam, yaitu Pattimura memba wahi wilayah Maluku,” kata Letkol. Trisno saat membuka percakapan ketika disambangi Sinamar di kantornya di Tanjung Pati, Kecamatan Harau. Lelaki kelahiran Matraman, Jakarta, pada 9 April sekitar 44 tahun silam itu, diam sejenak.

Sepemi num teh berlalu, suami Apriana Ekanahdi, SE ini kembali melanjutkan cerita. Katanya, dari tahun 1994 sampai 1999 ia bertugas di Kodam VIII Trikora di Irian Jaya (sebelum Kodam tersebut mekar jadi dua Kodam, satu lagi kodam Pattimura). Kemudian, tahun 2000 sampai 2002 dinas di Kodam XVI Pattimura, Ambon. “Selanjutnya, saya ditugaskan di Kodam V Tanjung Pura, Kalimantan sampai tahun 2009. Nah, dari sini saya kembali dipindahkan ke Kodam

I Bukit Barisan, Medan,” terang Ayahanda si kembar Ijlaal Wiryateja (6) dan Nasywa Amanda (6) ini menjelaskan. Tidak hanya sampai disitu, Letkol. Inf Trisno Widodo lantas ditugaskan sebagai Komandan Yonif 131 Braja Sakti, Payakumbuh, Sumbar. Setelah itu, pada tanggal 29 November 2012, lelaki “sumando” Kalimantan Selatan ini resmi menjabat sebagai Dandim 0306 Limapuluh Kota hingga sekarang. Meski baru menjabat 5 bulan sejak dilantik, perwira menengah ini langsung tancap gas. Berbagai pembenahan ia lakukan terkait tugas tentara. Tentu saja dilakukannya dengan tegas, lugas dan santun serta disiplin tinggi. “Di sini kita punya program untuk dilaksanakan. Khusus untuk triwulan pertama, Januari sampai Maret, kita sudah gelar kegiatan pembinaan komunikasi sosial kepada keluarga besar TNI dan purnawirawan. Kemudian, juga meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat,” ucap ayahanda Syifa (1) ini menimpali. Letkol. Inf Trisno Widodo juga mengung kapkan suka duka selama menjadi tentara. Yang jelas, katanya, untuk duka selama menjadi tentara tidak ada. Pasalnya, TNI itu dasarnya adalah pengabdian kepada negara dan bangsa. “Dukanya jelas tidak ada, namanya juga prajurit. Tapi, sukanya ada, banyak malahan. Kita bisa memimpin sekian ratus orang dengan karakter berbeda untuk satu tujuan yaitu, mencapai tugas pokok TNI,” beber perwira menengah yang dekat dengan semua kalangan ini. Dijelaskannya, tugas TNI adalah menja ga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Hal ini berkaitan dengan tugas tanggung jawab teritorial,” tambah Letkol Inf Trisno Widodo sembari kembali menyeruput teh manis hangat. “Silahkan, yuk, kita minum lagi. Jangan sungkan-sungkanlah,” tukas mantan Danyon Braja Sakti 131 ini. Ketika disinggung 2013 adalah tahun politik, serta bagaimana jajaran Kodim 0306 Limapuluh Kota menyikapi, perwira menengah rendah hati ini tersenyum sumbringah. Pihaknya sudah mengantisipasi segala kemungkinan yang mencuat ke permukaan. Bagi jajarannya, terlepas dari tahun politik atau tidak, TNI senantiasa harus siap dalam menjaga segala kemungkinan terjadi di Payakumbuh-Limapuluh Kota. “Untuk saat ini, kan pemilu masih lama, jadi belum ada persiapan yang khusus. Yang jelas kita netral, netral dan netral dalam masalah politik praktis itu,” tukasnya. Pada penghujung pembicaraan, Letkol Trisno Widodo punya harapan ke depan, terkait tahun politik yang dekat sekali dengan situasi potensi menuju kearah konflik. Pihaknya berharap situasi yang ada adalah aman dan tidak terpengaruh dengan tahun politik tersebut. “Dalam menghadapi tahun politik 2013 ini, sangat berpotensi kearah konflik ditengah-tengah masyarakat. Untuk itu, saya berharap konflik itu tidak terjadi. Hal ini dengan makin kita galakkan TNI manunggal dengan rakyat di dua daerah ini,” tutup perwira menengah dengan dua bunga melati ini mengakiri pembicaraan kala pagi beranjak siang itu. Pada sisi lain, salah seorang anggota nya mengaku sangat mantap dengan kepemimpin an yang tengah dipegang Letkol Inf Trisno Widodo. Pasalnya, baru lima bulan menjabat sebagai Dandim 0306 Limapuluh Kota, telah banyak gebrakan telah di gelar. “Kita sangat yakin dan percaya dengan kepemimpinan beliau,” aku Kepala Seksi Teritorial (Pasiter) Kapten Kusmianto kepada Sinamar, beberapa waktu lalu. (medi suhendi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.