MEDIA PEMKAB LIMA PULUH KOTA EDISI 99/TAHUN XII/29 JULI - 15 AGUSTUS 2013
:: INFORMASI PELAYANAN APARATUR DAN PUBLIK ::
Safari Ramadhan Pemkab :
Berhar ap Da pa an Berhara Dapa patt Masuk Masukan Langsung dari Masy ar ak at Masyar arak aka Menuju Center City-nya Sumbar 9 Jalan Layang Kelok 9 :
Difungsik an pada H-10 Difungsikan Le bar an 17 Lebar baran
Memberi Informasi,
Tampung Aspirasi
3
ISSN 2303-2634
Website : http://www.limapuluhkotakab.go.id
Email: tabloid.sinamar@gmail.com
5
Sinamar
Redaksi 2 REDAKSI
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Etalase Alek Malewakan Gala SALAH satu objek wisata budaya yang dapat disaksikan di Kabupaten Limapuluh Kota adalah Alek Malewakan Gala, yaitu kegiatan kaum adat komunitas masyarakat adat Minangkabau tiap hendak penobatan penghulu baru, baik penghulu pengganti dari yang meninggal dunia atau penghulu baru diangkat karena adanya gelar adat yang baru. Kegiatan malewakan gala ini ada kalanya dilakukan secara tunggal, yaitu dilakukan oleh satu pesukuan tertentu untuk mengangkat seorang ninik mamak. Tapi ada kalanya pula dilakukan beramairamai, yaitu sejumlah orang (atau tepatnya: penghulu baru) dilantik atau dikukuhkan sekaligus.
Untuk yang disebut terakhir, biasa nya prosesinya dipusatkan di balai adat na gari. Beda kalau tunggal, dilakukan di rumah gadang si pemegang gelar. Namanya saja alek, kegiatan semacam itu dilakukan secara klosal, setidaknya untuk ukuran kampung. Ada kalanya dengan menyembe lih kerbau, yang akan dijadikan hidangan untuk para tamu yang hadir. Belakangan, bagi yang berkantong tebal, terkadang de ngan mengundang pejabat tingkat kabupa ten, dimaksudkan untuk menambah bobot prosesi adat tersebut. (e2)
Tajuk Perlu Parameter yang Terukur
Oleh : Muhamad.S, S.Pd )* SETIAP tahun, tepatnya setiap datang nya bulan suci Ramadhan, Pemkab Limapuluh Kota bersama jajarannya memiliki agenda yang disebut dengan Safari Ramadhan. Dengan membentuk sejumlah tim, jajaran pemerintahan di daerah ini turun ke masjid-masjid untuk me nyambangi masyarakat. Banyak muatan yang terkandung di dalam kegiatan rutin sekali setahun itu. Selain sarana mempererat tali silaturrahim Pemkab-masyarakat, juga menyerahkan bantuan kepada masjid atau rumah peribadatan umat Islam yang dikunjungi, pada kesempatan yang sama aparat pemerintah yang turun langsung untuk bertatap muka dengan masyarakat menyampai kan sejumlah informasi pembangunan yang dinilai memang pantas diketahui secara luas oleh publik. Pada bagian lain, masyarakat juga memi liki keleluasan yang cukup untuk menyampaikan berbagai persoalan yang mereka hadapi, baik mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan, tentang aneka persoalan sosialkemasyarakatan yang memerlukan penanganan
segera, tentang jaringan irigasi yang tersumbat, tentang jalan yang berlubang, dan aneka persoalan lainnya. Tapi bila ditelaah lebih dalam, agaknya safari Ramadhan merupakan satu diantara sedi kit momen yang memungkinkan antara aparat pe merintah bisa bertatap muka dan berdialog langsung dengan masyarakat. Suasana bisa dibuat seterbuka mungkin, seakrab mungkin, yang didasarkan semangat kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah, yang dimaksudkan untuk men capai kemaslahatan bersama. Dalam safari Ramadhan, hampir tidak ada jurang pembatas antara pemimpin dengan masyarakat yang dipimpinnya. Di satu sisi, pemimpin menyampaikan apa-apa yang perlu diinformasikan dalam konteks tugas dan tanggung jawab yang mereka emban. Sementara di bagian lain masyarakat sebagai komunitas yang dipimpin, bebas pula menyampaikan apaapa yang memang perlu disampaikan. Idealnya ada butir-butir bernilai yang bisa dipetik dari setiap pelaksanaan safari Ramadhan. Dengan kata lain, berbagai persoalan terutama yang dinilai krusial dan sangat penting yang mengemuka dari kegiatan itu, ada yang bisa ditampung, kemudian diproses untuk selanjutnya ditindaklanjuti sebagai semestinya. Di bagian lain, ada pula informasi berharga yang bisa dipetik anggota masyarakat. Dengan demikian, kegiatan safari Rama dhan tidak terjebak dalam kegiatan rutin tahunan yang terkesan hanya menghabiskan anggaran, atau menjadi ajang pamer aparat saat berhadapan langsung dengan masyarakat. Kalau itu yang terjadi, bisa diibaratkan dengan arang habis, besi binasa. Anggaran untuk perjalanan safari Ramadhan terbuang percuma, sementara di bagian lain hampir tidak ada yang berharga yang bisa dipetik dari sana. Untuk mendukung maksud tersebut, seyogianya dibuat garisan dengan parameter yang jelas tentang out-put yang dihasilkan dari setiap perjalana safari Ramadhan. Dari parameter itu bisa diambil gambaran, antara lain, seberapa banyak aspirasi yang mengemuka selama perjalanan safari Ramadhan tersebut, dan seberapa banyak pula yang mendapat tindak lanjut sebagaimana yang diharapkan.*** *) Pemimpin Redaksi Tabloid Sinamar/Kabag Humas & Protokoler Pemkab Lima puluh Kota
Malewakan Gala (f/her)
Sinamar
Dari Redaksi
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Penerbit : Bagian Humas dan Proto koler Sekretariat Daerah Kabupaten Li ma Puluh Kota PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota I Wakil Bupati Lima Puluh Kota PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota I Asisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota PENANGGUNG JA WAB : Kabag Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad.S DEWAN RE DAKSI : Muhamad.S (Ketua), Rino Put ra, Joni Indra, Ronny M.Nur REDAKTUR PELAKSANA : Rino Putra REDAKTUR : Joni Indra, Hendri Gunawan, Ronny M.Nur STAF REDAKSI : Herpatarmidi, Eliza, Gusmaria, Fitri Jufita Rahman REPORTER : Tesy Febrina, Nurfitri Rahmadani, Sudriati FOTOGRAFER: Herpatarmidi, Yuridra Hasramogi, Erwin Suwanda SEKRETARIS : Iis Sugi arti DISTRIBUTOR: Zulfadli KONTRIBU TOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Ang gota Balai Wartawan Lima Puluh Kota TATA LETAK/ARTISTIK: Joy ALAMAT RE DAKSI : Bagian Humas dan Protokoler Setda Kab. Lima Puluh Kota Kantor Bu pati Lima Puluh Kota, Jl. Raya Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarila mak 26271 Web : www.limapuluhkota kab.go.id | Email : majalah.sinamar @ gmail.com PERCETAKAN : PT. Pekanba ru GRAFIKA (Isi diluar tanggungjawab percetakan). PERWAKILAN PEKAN BA RU : Rachpendi Sakti, Gonjong Limo Pekan Baru, Jl.Arifin Ahmad (Sebelah Universitas Terbuka) Pekan Baru. Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.00 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional nas kah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email : tabloid .sinamar@gmail.com.
Buka Bersama dan Kabar Duka KAMI di lingkungan Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota, yang juga menjadi pengelola Tabloid Sinamar, kembali mendapatkan kabar duka. Yaitu, Nurlayli, yang tidak lain adalah Ibunda tercinta dari Hendri Gunawan, staf bagian Humas dan Protokoler dan Redaktur Tabloid Sinamar, meninggal dunia di RS Achmad Muchtar Bukittinggi, Selasa (16/7) sekitar pukul 21.00 WIB. Terang saja kabar duka itu kembali menyentakkan kami. “Tapi kita mau apa?” kata Muhamad S.S.Pd., Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota, yang juga Pemimpin Redaksi sekaligus Penanggung Jawab Tabloid Sinamar. “Karena Allah SWT sudah berkehendak, maka itulah jalan yang terba ik bagi Almarhumah dan keluarga yang ditinggal kannya,” kata Muhamad. Tiada lain yang bisa diucapkan Muha mad dan jajarannya kecuali mendoakan semoga arwah Almarhumah diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan tabah dalam menghadapi cobaan ini. “Bagaimana pun, apa yang dijalani oleh Almarhumah sebagai sebuah keniscayaan,” kata Muhamad. “Kita pada dasarnya hanya sedang menunggu giliran untuk mengikuti langkah Almarhumah,” sambungnya. Hendri Gunawan, sang anak yang ditinggalkan, tergolong baru bergabung dengan Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Limapu luh Kota. Sekadar catatan, Hendri Gunawan adalah anak mendiang Nilwan Bata, koresponden Harian Singgalang di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Hendri juga sempat mendedikasikan diri sebagai wartawan Harian Singgalang, Padang Ekspres dan Sumbar Mandiri, sebelum kemudian memutuskan PNS (Pegawai gawai Negeri Sipil) sebagai jalur pengabdiannya. Karena sudah menjadi tradisi bagi keluarga besar Humas dan Protokoler dan Tabloid Sinamar setiap datangnya bulan suci Ramadhan, kami selalu menyempatkan untuk menggelar buka bersama, yang dimaksudkan untuk menjalin tali silaturahim dan mempererat kekerabatan diantara
rekan satu tim. Buka bersama itu diikuti oleh semua kru, mulai dari jajaran tertinggi sampai ke unit kerja terendah. Pada bagian lain kami juga ingin menga takan bahwa tanpa perlu ikut terjebak dalam pole mik kapan jatuhnya tanggal 1 Syawal 1434 Hijriyah, yang merupakan hari pertama Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriyah; ada baiknya kita mem persiapkan satu hal untuk menyambut hari yang suci itu, yaitu dengan membersihkan hati kita masing-masing. Setelah selama sebulan penuh kita di tempa latihan yang bernama ibadah puasa, maka memang saatnya kita menyambut hari keme nangan menyusul dengan akan datangnya Hari Raya Idul Fitri. Saat di mana kita saling memaafkan kesalahan yang sudah-sudah, dan saat di mana kita membuang segala rasa curiga dan syakwa sangka. Saat kita semua membuat hati kita ma
sing-masing menjadi suci. Puasa Ramadhan memang telah memberibanyak latihan dan pembelajaran terhadap setiap umat muslim yang menjalaninya. Sebab, berpuasa pada dasarnya tidak sekadar menahan haus dan lapar serta perbuatanperbuatan lain yang membatalkannya. Puasa juga melatih kita untuk memeliha ra sikap sabar, penyantun, dan menyisakan sedi kit ruang di hati masing-masing untuk memper hatikan nasib sesama. “Saya atas nama seluruh jajaran di Tabloid Sinamar mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua ka langan,” kata Muhamad. Sebagai manusia biasa, menurut Muhamad, sangatlah mungkin para kru Sinamar dari semua divisi pernah melakukan kesalahan dan kekeliruan, baik disengaja maupun tidak. “Sementara kesalahan yang mungkin pernah Ba pak, Ibu dan Saudara sekalian pernah dilakukan pada kami, sudah terlebih dahulu dimaafkan,” kata Muhamad.(red)
Wabup saat takziah ke rumah duka (f/noval)
Laporan Utama 3 REDAKSI
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Safari Ramadhan Bupati Alis Marajo :
Memberi Informasi, Tampung Aspirasi “Dengan kebersamaan kita capai kemakmuran dan kesejahteraan. Mari kita bangun negeri ini dengan kebersamaan, dan gotong royong. Memerintah adalah melayani masyarakat dengan aturan dan melayani aparatur juga dengan aturan.”
I
nilah pemandangan yang biasa terlihat bila Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengadakan perjalanan ke lapangan: tidak mengenal waktu, tidak mengenal lelah, dan sama sekali tak terdengar keluhan. Asal ada waktu terluang, langsung dimanfaatkan secara maksimal. Tak peduli sedang menjalankan ibadah puasa sekalipun. Itulah yang antara lain dilakukan Bupati Alis Marajo bersama jajarannya dalam memanfaatkan momentum Ramadhan tahun ini. Di bawah bendera Safari Ramadhan Pemkab Limapuluh Kota, para pejabat yang terba gi ke dalam beberapa tim mengunjung masyarakati di masjid-masjid atau rumah peribadatan umat Is lam lainnya. Selain melaksanakan kewajiban se bagai hamba Allah, kesempatan itu juga dimanfaat kan sebagai wadah saling bersilaturahmi. Pada satu sisi, Bupati Alis Marajo dan jajarannya menyampaikan aneka informasi pembangunan yang dinilai layak diketahui oleh masyarakat. Sementara di bagian lain, masyara kat menyampaikan kesempatan yang luas untuk menyampaikan aneka persoalan yang mereka ha
dapi, termasuk juga melontarkan berbagai aspi rasi yang terasa perlu untuk ditindaklanjuti. Lihatlah, satu misal, ketika tim safari Ramadhan Pemkab Limapuluh Kota yang dipimpin Bupati Alis Marajomelakukan kunjungan ke masjid Muhajirin, Jorong II Nagari Koto Bangun, Kecamatan Kapur IX, Ka mis (18/7) malam. Tampak dalam rombongan antara lain Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ir.Edward, S.Pi, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Nasriyanto, ST, Kepala BP4K Ir.M.Yunus,MT, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setkab Muhammad S, S.Pd, Kabag Kesra Setkab Zaipul April, serta dari Bappeda,Dinas Pertanian, Perkebunan dan Hortikultura serta BPMPN. Tim safari yang tergolong “gemuk” itu, yang langsung dipimpin Bupati Alis Marajo, berangkat dari Kantor Bupati di Sarilamak, Kecamatan Harau, sekitar pukul11.30 WIB Kamisnya, berbuka di SDN 2 Kotobangun, shalat Tarawih dan Witir di Masjid Muhajirin dan sahur serta shalat Subuh di Pangkalan. Sepanjang ruas jalan Pangkalan-Kapur IX, Bupati dan rombongan
masih sempat-sempatnya meninjau sejumlah proyek pembangunan jalan lingkung, terminal dan pasar yang sedang dan akan dibiayai APBD 2013. Dalam sambutannya Bupati Alis Marajo menyampaikan maksud kedatangan tim, yaitu di samping bersilaturrahim, juga dalam rangka menyerap informasi dari bawah tentang persoalan pembangunan di Nagari Kotobangun. Dalam kesempatan itu Bupati juga menyampaikan visi misi Kabupaten Limapuluh Kota, termasuk juga menjelaskan tugas-tugas pemerintahan kabupaten, sekalian juga menyerahkan bantuan berupa tikar salat dan sejumlah infak rombongan tim yang ikut bersafari Ramadhan malam itu. “Dengan kebersamaan kita capai ke makmuran dan kesejahteraan. Mari kita bangun negeri ini dengan kebersamaan dan gotong ro yong. Memerintah adalah melayani masyarakat dengan aturan dan melayani aparatur juga dengan aturan,” katanya mengajak. Pada kesempatan itu,Walinagari Kotobangun Zarul Kasmi dalam sambutannya menyampaikan bahwa masyarakat Nagari Koto Bangun merasa
senang dan gembira dengan kedatangan tim Ramadhan Kabupaten Limapuluh Kota ke daerah mereka, yang langsung dipimpin oleh Bupati Alis Marajo. Dikatakan Zarul, selama tiga tahun pemerintahan Bupati Alis Marajo-Asyirwan Yunus tercatat telah tiga kali pula masjid-masjid Kotobangun yang dikunjungi Tim Ramadhan Kabupaten Limapuluh Kota yang langsung dipimpin Bupati. “Terima kasih Pak Alis, terima kasih Bupati dan rombongannya atas perhatian dan kepeduliannya pada Kotobangun dan masyarakatnya,” ungkap Zarul Kasmi. Tim Safari Ramadan yang dipimpin Bupati ini merupakan tim perdana yang mengunjungi masjid-masjid di Kabupaten Limapuluh Kota tahun ini, sekaligus pertanda dimulainya secara resmi kegiatan Safari Ramadan di Kabupaten Limapuluh Kota. Tahun ini dari 13 tim yang dibentuk, mengunjungi 13 masjid, dengan arti kata, setiap kecamatan kebagian satu masjid yang dikunjungi tim Pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota.(mamad)
Kapolres Terharu Lihat Para Bocah Tabuh Rebana
K
AKBP. Cucuk Trihono (f/her)
APOLRES (Kepala Kepolisian Resort) Limapuluh Kota AKBP. Cucuk Trihono berkunjung ke Jorong Sungai Siriah, Naga ri Kototinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, yang merupakan lokasi pembangunan Monumen Nasio nal Pemerintahan Darurat Republik Indonesia atau Monas PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia). Kapolres berkunjung ke Sungai Siriah Jumat (19/7) lalu. Di daerah basis perjuangan PDRI tersebut, Kapolres yang memimpin salah satu tim safari ramadhan bentukan Pemkab Lima puluh Kota, melaksanakan shalat tarawih dan witir di Masjid Mukhsinin. Kapolres yang datang bersama Kadis Sosnakertans Azwardi, Kadishut Khalid dan Kabag Perekonomian Irfan, terharu melihat bocah
-bocah Sungai Siriah, menabuh qasidah dan rebana, menyambut kedatangan mereka. Kapolres tidak menyangka, kesenian yang berinduk dari tanah arab tersebut ternyata masih diminati bocah-bocah. Ini menandakan, kampung seperti Sungai Siriah tidak terpengaruh dampak negatif globalisasi. Kapolres berharap, ini diperta hankan. Dalam dialog tersebut, Kapolres mengata kan, safari Ramadhan di manapun daerahnya, tujuannya hanya satu, yakni mempererat silaturrahmi. “Begitu juga kami selaku polisi yang meru pakan pelayan, pelindung dan pengayom masya rakat, ingin bersilaturahmi dengan masyarakat di sini,” kata AKBP Cucuk. Kapolres pertama di Indonesia yang berlatarbelakang psikolog itu juga berharap,
masyarakat tidak menganggap polisi sebagai sosok menakutkan. “Polisi adalah mitra semua masyarakat. Bapak dan ibu, silahkan bertanya kepada kami. Sentil pelayanan kami. Insyaallah, dengan cara mengingatkan, kami akan terus berbenah diri,” ucap AKBP Cucuk. Sebagaimana dilansir Harian terbitan Padang, saat mendengar keluhan masyarakat terkait kendaraan bermotor memakai knalpot bising, Kapolres meminta Kasatlantas AKP. Agustober dan Kapolsek Suliki Iptu. Yurnalis, melakukan tindakan preventif dengan melibatkan niniak mamak dan alim ulama. Di pengujung kunjungan, Kapolres menyerahkan bantuan dari Pemkab Limapuluh Kota buat masjid.(fajar/ bayu)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
4
Laporan Utama
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Wabup Asyirwan Yunus :
Dana APBD Sekitar Rp.800 M, yang Bisa Dimanfaatkan Rp. 240 Juta “Limapuluh Kota memiliki jalan ribuan kilometer. Jika dibanguan keseluruhanya akan membutuhkan anggaran triliunan rupiah. Sehingga perlu bersabar dan tidak boleh pesimistis dengan upaya pembangunan yang bisa dilakukan dengan semangat kebersamaan.”
Wabup Asyirwan Yunus dan tim safari ramadhan di Masjid Mukhlisin Jorong Kociak Kecamatan Situjuah Godang (f/her)
I
nilah, antara lain, intisari yang bisa dipetik dari perjalanan safari Ramadhan para pejabat di lingkup Pemkab Limapuluh Kota, yaitu mende ngarkan langsung aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat. Dengan demikian, pejabat yang menyambangi masyarakat bisa tahu persis keinginan yang berkembang di tengah masya rakat, dan tidak hanya menerima laporan dari bawahannya saja. Lihatlah apa yang terjadi di Jorong Kociak, Nagari Situjuah Gadang, Kecamat
an Limo Nagari, belum lama ini. Usai menyantap menu berbuka, menjelang masuknya waktu sholat Isya, warga setem pat satu persatu mulai menuju masjid Mukhlisin. Ketika rombongan tim safari Ramadhan Wakil Bupati Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si melintasi jalan rusak yang hanya dilapisi sebagian batu kerikil dan sedikit rabat beton itu, warga di jorong yang berpenghuni sekitar 335 kepala keluarga (KK) itu, sepertinya merasakan suasana berbeda. Sejumlah kenda
raan rombongan tim safari Ramadhan, mulai terparkir di depan masjid dengan memanfaatkan sebagian badan jalan.Mobil Mitshubishi Pajero Sport berwarna hitam dengan momor polisi kendaraan dinas BA 5 C, yang ditumpangi Asyirwan Yunus pun harus parkir dengan memanfaatkan sebagian halaman rumah warga. Sebab memang begitulah kondisi di Jorong tersebut. Perbaikan infrastruktur jalan memang sudah sejak lama menjadi harapan masyarakat di Jorong Kociak. Impian memiliki jalan yang dilapisi aspal yang lebih representatif guna kelancaran transportasi itu, menjadi hal yang paling utama disampaikan masyarakat kepada Wabup Asyirwan usai menunaikan sholat Isya dan Tarawih bersama warga di Masjid Mukhlisin, Jumat akhir pekan lalu. “Dari enam jorong yang ada di Nagari Situjuah Godang, hanya di Jorong Kociak ini jalanya yang belum dilapisi Aspal, P ak Wabup. Mudah-mudahan jalan di daerah ini, akan menjadi salah satu yang bisa diusulkan pembangunanya di tahun ini,” ungkap Wali Nagari Situjuah Godang Syofiarledi. Tahun ini, sambung wali nagari, pembangunan jembatan yang menghubungkan Jorong Kociak dengan jorong-jorong lainya di Situjuah Godang sudah mulai dibangun. Namun, warga sepertinya tidak akan berhenti berharap mendapatkan sentuhan pembangunan lainnya. “Jembatan yang rusak akibat banjir bandang tahun 2009 lalu itu, kini memang sudah dibangun dengan anggaran sekitar Rp. 900 juta lebih atau hampir Rp.1 milyar. Jika masih bisa meminta, kita berharap satu paket dengan jalan,” harapnya. Tak sampai di situ, persoalan lainnya juga muncul dari jamaah masjid Mukhlisin. Dasril, 56, mempertanyakan honor garin masjid, guru TPSA, TPA dan MDA. Sebab menurutnya, tahun ini tidak adalagi bantuan dari Pemkab Limapuluh Kota terhadap mereka. Pada kesempatan terse
but, warga juga mempertanyakan soal Bantuan Langsung Subsidi Masyarakat (BLSM). Datuak Rajo Pangulu, salah seorang warga, berharap pemerintah melihat kembali keabsahan atau validitas data yang digunakan. Sehingga BLSM yang disalurkan kepada masyarakat miskin dan hampir miskin itu, tepat sasaran. Terkait dengan infrastruktur jalan, Wabup Asyirwan memaparkan kelemahan Limapuluh Kota dalam APBD yang hanya berkisar Rp.800 milyar, itupun hanya mampu dimanfaatkan sekitar Rp.240 juta saja. “Limapuluh Kota memiliki jalan ribuan kilometer. Jika dibangun keseluruhanya akan membutuhkan anggaran triliunan rupiah. Sehingga perlu bersabar dan tidak boleh pesimistis dengan upaya pembangunan yang bisa dilakukan dengan semangat kebersamaan, “ jelasnya. Tentang honor Garin, guru TPA, TPSA dan MDA, dijelaskan Sekretaris Dinas Pengelola an Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPP-KAD), Irwandi. “Pada tahun 2010 honor Garin, guru TPA, TPSA dan MDA dianggarkan di Kecamatan. Namun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menganggap hal itu tidak dibolehkan, kemudian pada tahun 2011 pos anggarannya dialihkan ke bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), kondisinya malah semakin parah, sebab diminta utuk di setorkan kembali uang yang telah dicairkan tersebut,” terangnya. Kemudian, kata Irwandi, di cari celah penganggarannya melalui Bantuan Sosial (Bansos). Namun sesuai dengan Permendagri Nomor 39 tahun 2012 Tentang Bantuan Sosial (Bansos), tidak bisa dianggarkan dua tahun berturut-turut. “Namun ke depannya, kami akan mencarikan jalan dan solusinya dengan melihat cara daerah lain melakukannya. Sepertinya dalam bentuk kegiatan akan bisa diwujudkan honor Garin dan TPA kembali dianggarkan,” sebut nya.(arfidel)
T ak Mudah bagi Pemerintah Tak Puaskan Semua Masyarakat
S
Wabup Asyirwan Yunus memberikan ceramah di depan warga Jorong Kociak di Masjid Mukhlisin Jorong Kociak Kecamatan Situjuah Godang (f/erw)
eyogianya hal seperti ini menjadi perhatian masyarakat, yaitu tidak mudah bagi pemerintah untuk memuaskan keinginan seluruh masyarakat. Pasti ada yang yang tidak terpenuhi seluruhnya. “Penyebabnya boleh jadi karena k eterbatasan anggaran dan program kegiatan, yang membuat pemerintah hanya mampu melaksanakan program dengan skala prioritas,” ungkapan Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus, MSi ini menjawab semua pertanyaan masyarakat yang antusias menanyakan pembangunan di Jorong Kociak yang masih lamban. Jorong Kociak di dalam Kenagarian Situjuah Gadang, merupakan wilayah batas luar Limapuluh Kota dengan Kabupaten Tanah Datar, memang berpenduduk yang penuh semangat dan keinginan maju yang tinggi. Kini, Syofiarledi, sang Wali Nagari Situjuah Gadang, terus menyemangati warganya berbuat untuk nagari. Di Masjid Mukhlisin, Jorong Kociak, rombongan terbesar dan antusiasnya masyarakat bersamasama melaksanakan shalat Tarawih dan Witir berjamaah, yang diawali shalat Isya berjamaah. Ustadz Janani, SPd pun dengan bersemangat menyampaikan tentang bagaimana membangun persaudaraan agar kaum muslim menjauhkan sifat ghibah, fitnah dan bersumpah palsu, serta memandang lawan jenis dengan penuh syahwat di Ramadhan yang suci ini. Bersama Wabup Asyirwan Yunus, tampak ikut Asisten II Amran SH, Kadis Koperasi dan UMKM Yunire, Kadis Lingkungan Hidup Deswan Putra,Kabid TK/SD Usman, serta Kakemenag Lima
puluh Kota Gusman Piliang serta banyak pejabat lainnya. Sedangkan, bersama rombongan Asyirwan Yunus pun turut serta 5 orang wartawan yang sengaja datang menyaksikan antusiasme masyarakat Jorong Kociak ini. Asyirwan Yunus memang pandai menjumput sejarah. Ungkapnya, 1964 lalu ia dilahirkan di Situjuah Banda Dalam. Meski numpang lahir, sebab beberapa hari sesudahnya ia dibawa amaknya ke Pangkalan, Asyirwan Yunus mengaku pertama menghirup udara Limapuluh Kota di Situjuah. Pun, berdasarkan data pembangunan yang disampaikan oleh Camat Situjuah, bahwa anggaran pembangunan kecamatan yang ter tinggi terletak di kecamatan ini. Ini sangat menggembirakan. Kedatangan Asyirwan Yunus bahkan disambut warga sejak berbuka puasa. Asyirwan dijamu khusus bersama rombongan di rumah salah seorang warga. Meski diakui oleh Asyirwan Yunus kembali bahwa tidak semua unsur dan setiap masyarakat bisa dipuaskan oleh pemerintahan, namun hendaknya nilai-nilai persaudaraan untuk selalu membangun dan bergotong royong harus selalu ditumbuhkembangkan. ”Karena 2013 ini adalah tahun politik, mari kita ikut cerdas. Pilihlah calon wakil rakyat kita yang benar-benar berbuat untuk masyarakat. Pilih yang telah memberikan kontribusi positif dan tidak berniat untuk memperkaya diri sendiri saja,” ujar Wabup. (dosaputra)
5 Laporan Utama
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Safari Ramadhan Pemkab :
Berharap Dapat Masukan Langsung dari Masyarakat
“Dengan adanya komunikasi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat, diharapkan dapat menghasilkan suatu masukan yang bermanfaat bagi peningkatan perekonomian masyarakat dan pembangunan daerah.”
S
ama dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Pemkab Limapuluh Kota juga membantuk tim safari Ramadhan yang melibatkan semua unsur di jajaran Pemkab Limapuluh Kota, mulai dari bupati, wakil bupati, sekdakab (sekretaris daerah kabupaten) sampai ke pimpinan sejumlah SKPD (satuan kerja perangkat daerah). Menurut Kepala Bagian Kesra (Kesejahteraan Rakyat) Setdakab Limapuluh Kota Zaiful April kepada Sinamar, tim safari Ramadhan Pemkab Limapuluh Kota untuk tahun 2013 ini telah menyusun jadwal kegiatan sedemikian rupa, yaitu dengan mengunjungi 13 masjid di 13 kecamatan di daerah setempat, yang kegiatannya mulai dilaksanakan sejak tanggak 18 sampai dengan 26 Juli mendatang. “Tujuannya bukan hanya untuk bersila turahmi dan memberikan taushiyah, tapi juga melakukan dialog dan interaksi langsung dengan masyarakat,” kata Zaiful. “Tahun ini kita mengunjungi 13 masjid. Dalam kegiatan bernuansa religi itu tim akan memberikan wirid pengajian. Tak kalah pentingnya lagi melakukan dialog dan interaksi langsung dengan masyarakat,” ungkap Zaiful. Selain menjadi momen menjalin silatu rahmi antara pemerintah dengan masyarakat, menurut Zaiful, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi ajang menampung aspirasi maupun masukan-masukan langsung dari masyarakat. Dengan adanya komunikasi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat, diharapkan dapat menghasilkan suatu masukan yang bermanfaat bagi peningkatan perekonomian masyarakat dan pembangunan daerah. ”Yang tidak kalah pentingnya lagi adalah bagaimana kunjungan yang dilakukan berbagai dinas/instansi di lingkup Pemkab Limapuluh Kota ke tengah masyarakat tersebut juga buat menyampaikan informasi tentang program dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Limapuluh Kota saat ini,” imbuh Zaiful lagi menerangkan. “Dari tim safari itu kita berharap mendapatkan masukan terutama dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan daerah,” papar Zaiful. Dikatakan, tim yang akan berkunjung tersebut dibagi dalam 13 kelompok sesuai SK Bupati Limapuluh Kota Nomor 321 Tahun 2013 tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan Personalia Tim Safari Ramadhan Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2013 dalam formasi jabatan ex-officio. Jumlah tim ini berkurang dari tahun lampau yang mencapai 26 rombongan. “Pengu rangan tim tersebut sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Begitu pula bantuan bagi mas
Zaipul April (f/joy) jid yang tahun sebelumnya berupa uang, maka tahun sekarang berupa benda dalam bentuk 3 gulung tikar buat setiap masjid yang dikunjungi,” ujar Zaiful. Selain mendapatkan kunjungan tim safari dari pemerintah kabupaten, tahun ini empat masjid lainnya di daerah ini juga bakal dikunjungi oleh tim reguler dan tim khusus dari pemerintah provinsi.
diharapkan pasangan Bupati Wabup AlismarajoAsyirwan Yunus,” ujar Desri, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota. Safari Ramadhan yang dilakukan Disdik ini, ungkap Desri, telah dilakukan semenjak awal memasuki bulan Ramadhan atau malam pertama shalat tarwih. Malam pertama Ramadhan, jajaran Disdik mengunjungi Masjid Mukhlisin di Nagari Manggi lang, Kecamatan Pangkalan. Masyarakat nagari Manggilang pun, menyambut baik rombongan dinas pendidikan yang dipimpin Desri, sejumlah kepala bidang dilingkungan dinas pendidikan serta seluruh kepala sekolah dan seluruh guru di kecamatan Pangkalan. “Di Kecamatan Pangkalan, masyara kat masih ragu tentang penyaluran siswa kurang mampu serta meminta pembangunan SMA baru di Kecamatan Pangkalan Koto Baru itu. Dan guru pun mengatakan, di Pangkalan masih ada SD yang kekurangan lokal. Dalam kesempatan itu kami langsung mencari solusi terkait aspirasi masyarakat ini,” ujar Desri serta kepala UPTP Pangkalan Suhardi. Kemudian Kamis (11/7) malam di mesjid Jamik Solihin di Jorong Simpang Tiga Kenanga, Nagari Mungka, Kecamatan Mungka. Di sini tim safari Ramadhan Disdik mendapat pujian dari masyarakat setempat. Masyarakat Kecamatan Mungka terlihat sangat gembira dengan kinerja
Disdik serta seluruh tenaga pengajar yang berhasil perolehan UN SD di Kecamatan Mungka terbaik di Kabupaten Limapuluh Kota. ”Disamping dapat pujian, rombongan Safari Ramadhan Disdik juga diminta masyarakat untuk memperjuangkan pembangunan sebuah SMA di Kecamatan Mungka yang selama ini diimpikan masyarakat. Kepala dinas telah menjamin SMA tetapi masyatakat harus berupaya mengusahakan lahan untuk pembangunannya,” ujar Retyanda, Kepala UPTP Kecamatan Mungka. Di mesjid Pahlawan di Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, rombongan safari Ramadhan Disdik, Senin (15/ 7) malam, disambut antusias masyarakat setempat. Pada kesempatan itu Kadisdik Desri meminta kepada seluruh orang tua murid serta masyarakat, agar terus membimbing dan meng awasi anak-anak mereka agar tidak terpengaruh hal-hal yang negatif. ”Dengan berkembangnya teknologi saat ini serta mudah untuk didapat masyarakat, supaya hal itu tidak merusak generasi kita. Untuk itu, Kadisdik meminta dan berharap kepada seluruh masyatakat dan orang tua agar selalu membimbing dan mengawasi anak-anak mereka, agar generasi mereka tidak rusak oleh hal-hal yang negatif,” ujar Ofti Darwan, Kepala UPTP Kecamatan Situjuah Limo Nagari. (gun/dd)
Safari di 27 Masjid Di luar tim yang disusun Pemkab Limapuluh Kota, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Limapuluh Kota juga membentuk tim serupa, yang antara lain dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan sekaligus menyampaikan visi misi pendidikan ke tengahtengah masyarakat. Pada tahun ini, Disdik Limapuluh Kota melakukan Safari Ramadhan dengan mengunjungi 27 mesjid tersebar di 13 kecamatan. Safari Ramadhan oleh Dinas Pendidik an ini, terpisah dengan Safari Ramadhan yang dilakukan Pemkab ataupun pemerintah Provin si. ”Tiap malam selama Ramadhan ini, Disdik melakukan safari Ramadhan di 27 mesjid yang tersebar 13 kecamatan. Untuk 1 kecamatan ada 2 mesjid yang bakal dikunjungi. Disamping bersiraturahmi dengan masyarakat dan orang tua murid, safari Ramadhan ini bertujuan untuk menyampaikan visi misi pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota ke tengah-tengah masyarakat demi pendidikan yang bermutu sesuai apa yang
Masyarakat sangat antusias menyambut kedatangan tim safari ramadhan (f/erw)
6
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Pemerintahan
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Bupati Alis Marajo :
Bukan Mustahil, Jadikan P AD PAD Sumber Pendapatan Andalan “Untuk memahami tingkat kemampuan keuangan daerah, perlu dicermati kondisi kinerja keuangan daerah, baik kinerja keuangan masa lalu maupun kebijakan yang melandasi pengelolaannya.”
Alis Marajo (f/joy)
B
upati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengatakan bahwa dari tiga sumber pendapatan daerah yang dibolehkan, PAD (pendapatan asli daerah) seba gai salah satu pendapatan daerah yang sah, sejauh ini masih menempati posisi sebagai pendapatan yang terkecil. “Untuk masa yang akan datang, melalui sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah yang otonom, kita akan upayakan peningkatan PAD sebagai sumber pendapatan daerah yang mampu diandalkan dalam membiayai berbagai kebutuhan pembangunan di Kabupaten Lima Puluh Kota,” ungkap Bupati Alis Marajo. Menjadikan PAD sumber pendapatan andalan daerah ke depan, menurut Bupati, bukan suatu yang mustahil dicapai bila semua elemen pro-aktif mempromosikan potensi daerah, sekaligus mengembangkan iklim investasi yang kondusif sehingga pada akhirnya mampu mendorong terjadinya berbagai peningkatan dan pengembangan usaha-usaha kemasyarakatan yang ada. “Kami yakin dan percaya, melalui niat yang tulus ikhlas dan diiringi kerja keras kita bersama, insya Allah keinginan tersebut akan dapat terwujud,” tambah Alis Marajo, yang sedang menyelesaikan periode kedua kebupatiannya di Limapuluh Kota. “Tapi memang menuntut komitmen yang kuat dan political-will yang jelas,” ia menambah kan. Sebelumnya Bupati Alis Marajo menjelaskan, dari ketiga sumber pendapatan daerah yang diperbolehkan oleh Undang-undang, maka diproyeksikan pada tahun 2013 ini pendapatan daerah Kabupaten Limapuluh Kota ditargetkan mencapai Rp.846.124.630.757, yang terbagi ke dalam tiga jenis pendapatan yang sah. Untuk PAD misalnya, urai Bupati, ditargetkan mencapai Rp. 28.861.359.775 atau 3,41 % dari total target pendapatan daerah. Kemudian, pendapatan daerah yang berasal dari dana perimbangan ditargetkan mencapai Rp.712.795.26995 atau 84,24 % dari total target pendapatan daerah. Terakhir, pendapatan daerah lainnya yang sah ditargetkan dapat mencapai Rp.104.468.001.030 atau 12,35 % dari total target pendapatan daerah. Di bagian lain, menurut Bupati Alis Mara jo, untuk pembiayaan belanja daerah pada tahun 2013 diproyeksikan akan mencapai Rp.879.806. 396.107, yang terbagi atas sejumlah pos penge luaran. Antara lain, belanja tidak langsung sebesar Rp.565.217.434.585 atau 64,24 % dari total belanja daerah. Belanja tidak langsung ini terbagi atas beberap bagian. Yaitu, belanja pegawai sebanyak Rp.534.620.966.656, belanja hibah sebesar Rp.6.367.328.000, belanja bantu an sosial sebesar Rp.2.257.595.000, belanja bagi hasil pemerintah daerah kepada pemerintahan nagari Rp.851.000.000, bantuan keuangan peme rintah daerah kepada pemerintahan nagari sebe
sar Rp.19.605.726.899, dan belanja tidak terduga sebesar Rp.1.514.818.030. Untuk jenis belanja langsung, menurut Bupati, diproyeksikan sebesar Rp.314.588.961. 522 atau 35,76% dari total nilai belanja daerah keseluruhan. “Secara umum belanja langsung ini digunakan untuk membiayai operasionalisasi berbagai program dan kegiatan pembangunan daerah yang tersebar pada berbagai satuan kerja perangkat daerah,” sebutnya. Pos belanja langsung ini terbagi atas tiga jenis belanja, yaitu belanja pegawai yang dipergunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan personil baik PNS maupun non PNS dalam penyelenggaraan berbagai program dan kegiatan dimaksud sebesar Rp.27.840.626.000 atau 8,85 % dari total nilai belanja langsung yang dianggarkan. Kemudian, belanja barang dan jasa yang dipergunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan operasional penyelenggaraan prog ram dan kegiatan yang tersebar pada berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah sebesar Rp.120.984.229.220 atau 38,46 % dari total nilai belanja langsung yang dianggarkan. Sementara belanja modal merupakan belanja yang diperun tukkan untuk membiayai berbagai kebutuhan yang sifatnya menambah aset yang menjadi kebutuhan bagi pemerintah daerah dan masyarakat, berupa belanja pengadaan tanah, pengadaan alat-alat angkutan, pengadaan alat-alat pertanian dan pe ternakan, pengadaan peralatan dan perlengkap an kantor, pengadaan alat-alat kesehatan, peng adaan berbagai konstruksi baik berupa bangunan, jalan dan jembatan. “Jumlahnya Rp.165.764.106. 302 atau 52,69 % dari total nilai belanja langsung yang dianggarkan,” kata Bupati. Faktor Strategis Dalam kesempatan yang sama, Bupati Alis Marajo juga mengatakan bahwa keuangan daerah merupakan faktor strategis yang turut menentukan kualitas penyelenggaraan peme rintah daerah, mengingat kemampuannya akan mencerminkan daya dukung manajeman pemerin tah daerah terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi tanggungjawabnya. “Tingkat kemampuan keuangan daerah dapat diukur dari kapasitas PAD, rasio pendapatan asli
PDAM Kabupaten Lima Puluh Kota (f/joy) daerah terhadap jumlah penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Untuk mema hami tingkat kemampuan keuangan daerah, perlu dicermati kondisi kinerja keuangan daerah, baik kinerja keuangan masa lalu maupun kebijakan yang melandasi pengelolaannya,” katanya. Dikatakan, kinerja keuangan pemerintah daerah sangat terkait dengan aspek kinerja pelaksanaan APBD dan aspek kondisi neraca daerah. Kinerja pelaksanaan APBD tidak terlepas dari struktur dan akurasi belanja (belanja lang sung dan belanja tidak langsung) pendapatan daerah yang meliputi pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah. “Sementara itu, neraca daerah akan mencerminkan perkembangan dari kondisi aset pemerintah daerah, kondisi kewajiban pemerintah
daerah serta kondisi ekuitas dana yang tersedia,” sebutnya. Bupati Alis Marajo juga merujuk sebuah pasal di dalam UU yang menyebutkan, “Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat,” beber Bupati. Berdasarkan amanat yang tertuang pada pasal tersebut, tambah Bupati, maka disusunlah suatu Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai suatu bentuk rencana tahunan anggaran keuangan pemerintah daerah untuk disepakati bersama dan ditetapkan sebagai sebuah Peraturan Daerah bersama dengan DPRD. (e2)
Terminal Pangkalan, salah satu terminal yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota (f/joy)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
7
Sorot
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Cari Empat T ahanan Kabur Tahanan Kabur,, Polisi Razia di Ketinggian “Kita perintahkan seluruh rekan-rekan, untuk razia pengguna jalur Sumbar-Riau. Terutama yang berasal dari Pekanbaru menuju Payakumbuh. Sasarannya selain memburu tahanan kabur, antisipasi peredaran miras, narkoba, illegal logging dan penyelundupan BBM serta pupuk bersubsidi.”
Sweeping pengguna jalan oleh polisi (f/net)
A
parat Kepolisian Resor Limapuluh Kota, kembali melanjutkan sweeping bagi pengguna jalur Sumbar-Riau di depan Mapolres, kawasan Ketinggian, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Senin (15/7) malam. Dalam razia ini, polisi ikut menebarkan foto empat tahanan teroris yang kabur bersama ratusan tahanan lain di LP Tanjung Gusta, Medan. Sweeping dilakukan terhadap pengguna jalan
dari dua arah. Selain di depan Mapolres, razia Mapolres, razia multifungsi yang diikuti seluruh pimpinan dan anggota satuan dan bagian Polres itu, juga digelar Kapolsek Harau, AKP Anita Indah Setyaningrum dan jajaran di depan Mapolsek, kawasan Tanjuang Pati. Dalam razia kedua, Kapolres tidak hanya memerintahkan anggota untuk memeriksa identitas dan barang bawaan pengendara untuk memburu dan mengantisipasi
masuknya tahanan kabur asal LP Tanjung Gusta Medan, ke wilayah Sumbar. Melainkan, juga meredam terjadinya aktifitas gangguan kamtibmas selama Ramadhan. “Kita perintahkan seluruh rekan-rekan, untuk razia pengguna jalur Sumbar-Riau. Terutama yang berasal dari Pekanbaru menuju Payakumbuh. Sasarannya selain memburu tahanan kabur, antisipasi peredaran miras, narkoba, illegal logging dan penyelundupan BBM serta pupuk bersubsidi,” kata Kapolres AKBP Cucuk Trihono. Didampingi Wakapolres Kompol Heru Ekwanto, Kapolres yang mengenakan baju kokoh dan kopiah warna hitam, mengomandoi aksi sweeping bersama Kabag Ops Kompol Asrul Bayu, Kasatreskrim AKP. Russirwan, Kasat Sabhara AKP. I Made Reje, Kasat Lantas AKP. Agustober, Kasat Narkoba AKP. Aprinal Lubis, Kasi Propam Iptu. Wanhar Lubis dan Kasubag Humas Ipda. Zulkarnaini. Kasatreskrim, AKP. Russirwan yang menerjunkan anggota Polri berpakaian preman lengkap dengan senjata laras pendek dan panjang, atas nama Kapolres AKBP. Cucuk Trihono meminta maaf kepada pengendara jalur Sumbar-Riau. “Kami mohon maaf, atas pemeriksa an barang dan penumpang, perjalanan bapak dan ibu sedikit terganggu,” kata Russirwan. Disebutkan Kapolres dan Kasatreskrim , sweeping ini akan berlanjut hingga waktu yang belum ditentukan. “Kita akan monitor tiap hari. Tidak hanya fokus terhadap pemburuan tahanan kabur, juga antisipasi tindakan kriminal dan gangguan Kamtibmas,” demikian Kapolres dan Kasatreskrim. Jika dalam razia sebelumnya, Sabtu malam lampau Polres Limapuluh Kota mengamankan belasan pengguna jalur Sumbar-
22 T ahanan T eroris Kabur Tahanan Teroris dari Lapas T anjung Gusta Tanjung
Riau dan melakukan interogasi lantaran tidak memiliki identitas, maka dalam sweeping Senin (15/7) malam tidak ditemukan. Polisi juga menye barkan foto empat tahanan teroris yang ikut kabur bersama ratusan tahanan LP Tanjung Gusta, Medan. Masih terkait tahanan yang kabur itu, Lembaga Pemasyarakatan (LP) di Sumatra Barat tidak melakukan antisipasi khusus pasca kerusuh an di LP Tanjung Gusta, Medan, Sumatra Utara, Kamis (11/7) lalu. “Tidak ada antisipasi khusus. Sebelum ada kerusuhan upaya-upaya antisipasi rusuh di LP telah dilakukan, dan berlanjut hingga sekarang,” kata Kepala Kanwil Hukum dan HAM Sumbar, Sudirman D.Hurry di sela-sela pertemuan Forum Komunikasi dan Evaluasi Antarpenegak Hukum, belum lama ini. Pihaknya pun secara rutin melakukan pengecekan terhadap persoalan-persoalan yang bisa memicu timbulnya kericuhan, seperti pasokan listrik, air, dan kebutuhan warga binaan lainnya. “Dibilang cukup memang belum, tetapi sesuai dengan kondisi Sumbar jumlahnya memadai,” lanjutnya pada pertemuan yang berlangsung di Kanwil Hukum dan HAM Sumbar itu. Selain sarana dan prasarana pendu kung, ia melihat karakter masyarakat Sumbar termasuk yang jadi warga binaan dapat meredam berbagai masalah yang berpotensi timbulnya konflik di Lapas. “Orangnya masih ramah, dan masih bisa dikomunikasikan. Kita tidak khawatir kejadian di Medan, memicu kejadian serupa di sini,” tutur mantan Kakanwil Hukum dan HAM Sulawesi Selatan ini. Saat ini di Sumbar terdapat 19 LP. Hanya saja 11 di antaranya ternyata jumlah penghuninya sudah melebihi daya tampung (bayu)
S
ebanyak 22 orang narapidana kasus teroris kabur dari tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Medan, Kamis malam. “Diperkirakan sekitar 200 orang melarikan diri , termasuk kemungkinan tahanan teroris 22 orang Saat ini petugas polisi sedang melakukan pengejaran,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis malam. “Di antara mereka adalah pelaku aksi penyerangan dan perampokan CIMB Niaga, dan Polsek Hamparan Perak. Sedangkan Marwan adalah Toni Togar, pelaku bom Pekanbaru di lapas Siantar kongsi sama Fadli Sadama pelaku kasus narkoba, teroris dan perampokan,” kata Boy. Terjadinya tahanan kabur dan kebakar an lapas kelas I Tanjung Gusta karena keributan di Lapas Tanjung Gusta terjadi karena air dan listrik mati mulai jam 05.00 WIB subuh, dan jam 17.30 WIB, katanya. “Para napi berontak dan menjebol pintu utama serta membakar ruangan kantor, Jumlah tahanan di Lapas Tanjung Gusta saat ini 2.599 orang. Diperkirakan sekitar 200 orang melarikan diri,” kata Boy.(int) BOKS Data dari kepolisian terkait tahanan napi teroris yang kabur dari lapas kelas I Tanjung Gusta, Medan yakni :
Lapas Tanjung Gusta Medan pasca kerusuhan (f/net)
1. Pamriyanto alias Suryo Putra.
12. Nibras
2. Zumirin alias Sobirin
13. Suriyadi
3. Anton Sujarwo alias Supriyadi.
14. Hasbuddin
4. Marwan alias Nanong
15. Munir alias Abu Rimba
5. Abdul Ghani Siregar
16. Gema Awal Ramadhan.
6. Pautan alias Robi
17. Ismarwan
7. Fadli sadama
18. Muktar alias TGK Muktar
8. M. Chair
19.Andri Marlan.
9. Agus Sunyoto
20. Chairul Fuadi.
10. Jajah Miharja Fadila
21. Muksin Kamal.
11. Beben khairul rizal.
22. Khairul Gazali.
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
8 Laporan Khusus
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Rakor pembahasan pembangunan bandara (f/gun)
Gubernur Irwan Prayitno :
Jalin Sinergitas Bangun Bandara “Saya minta kedua kepala daerah bersinergi dan selalu berkoordinasi membuat perencanaan pembangunan bandara ini. Setiap langkah yang dilewati harus berdasarkan regulasi atau aturan main yang berlaku.”
R
encana pembangunan bandara (bandar udar) di Luak Limo Puluah, yang meliputi wilayah administratif Pemerintahan Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, makin menemui titik terang. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, meminta kedua daerah benarbenar mematangkan rencana lahan buat lokasi bandara tersebut, sebagai langkah awal dari mewujudkan mimpi warga kedua daerah. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, saat memimpin rapat koordinasi perdana pembahasan persiapan rencana pembangunan bandara itu, di ruang pertemuan gubernuran di Jalan Sudirman Padang, Selasa (2/7), meminta Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi dan Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo, bersinergi dan tak pernah berhenti melakukan koordinasi, merampungkan tahap demi tahap pembangunan bandara tersebut. “Saya minta kedua kepala daerah bersinergi dan selalu berkoordinasi membuat perencanaan pembangunan bandara ini. Setiap langkah yang dilewati harus berdasarkan regulasi atau aturan main yang berlaku,” tegas gubernur.
Gubernur Irwan mengaku, siap untuk membantu dan memfollow up keinginan mem bangun kegiatan strategis yang muncul dari ba wah itu. Rapat membahas rencana pembangun an bandara itu, juga dihadiri Asisten II Setdaprop Syafrial, Kabiro Tata Pemerintaan Syafrizal, Sekdako Payakumbuh H. Benni Warlis, Kadishub dan Komunikasi Sumbar Mudrika, Kepala Bappeda Rahmad Sani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Sumbar, Musrizal Zein, Kepala Angkasa Pura diwakili Manager Teknik Deddy Setyono, Kepala Bapedalda Adrizal Adnan dan .Kepala Dinas Prasjaltarkim Suprapto. Sementara itu, dalam pertemuan ter sebut walikota juga membawa Kepala Bappeda Rida Ananda, Kepala Dinas Tata Ruang dan Keber sihan Zurmalinda, Kadishub dan Komunikasi Adrian dan Staf Ahli Walikota Marta Minanda. Sedangkan, bupati menyertakan Kadis PU Edwar, Asisten II Setdakab Amran. Dalam pertemuan itu, baik Walikota Riza Falepi dan Bupati Alis Marajo, sama-sama me nyampaikan keseriusannya membangun bandara dimaksud. Keduanya mengaku, rencana lokasi
pembangunan bandara di Nagari Kubang Balambak, Kecamatan Mungka, sudah disurvei tim terpadu kedua daerah. “Kami bersama sejumlah staf terkait sudah turun ke lokasi bandara yang direncanakan itu,” sebut Walikota dan Bupati. Hanya saja, kata Walikota, dari 300 hek tar areal yang akan dibebaskan, jalan menuju ke calon lokasi tanah bandara itu sepanjang lebih kurang 10 Km masih jalan tanah. Walikota minta pemprop untuk membangun jalan tersebut. Dalam pertemuan yang dipimpin Asisten II Syafrial itu, Walikota Riza Falepi, juga menyampaikan hasil pertemuannya dengan pejabat Kementerian Perhubungan RI di Jakarta, sepekan lalu. Menurut Walikota, pihak kementerian juga akan memberikan dukungan yang kuat. Se mentara Bupati Alis Marajo, menyebut, pemba ngunan bandara merupakan keinginan warga Limapuluh Kota, yang dinilainya layak untuk diwu judkan. Nagari-nagari di kawasan calon lokasi bandara yang masih terkebelakang, akan cepat terbuka dengan bandara. Bupati minta dukungan pemprop dalam mensupport rencaa besar ini,
sesuai dengan aturan perundangan berlaku. Bandara yang akan dibangun, dikata kan bupati, bukan hanya berfungsi sebagai ban dara umum atau komersil, tapi merupakan ban dara alternatif, terutama untuk mitigasi bencana, apabila terjadi bencana tsunami di daerah pantai barat wilayah Sumbar. “Bandara ini akan banyak manfaatnya untuk peningkatan dan pengembang an wisata di Payakumbuh, Limapuluh Kota, Agam, Tanah Datar, Bukittinggi, Pasaman dan Pa dangpanjang,” ungkap Bupati. Gubernur Irwan Prayitno meminta selu ruh SKPD (satuan kerja perangkat daerah) terkait di tingkat provinsi untuk membantu kedua daerah, Payakumbuh dan Limapuluh Kota, dalam mewu judkan pembanguan bandara tersebut. “Saya minta seluruh SKPD terkait berdasarkan regulasi yang ada mensupport membangun bandara ini. Mulai dari aspek pendanaan, hubungan kerjasama pembangunan daerah, status tanah, serta aspek teknis lainnya, seperti RT RW Propinsi Sumbar dan Limapuluh Kota dan rencana induk bandara yang disetujui oleh Kementerian Perhubungan RI,” tegas gubernur.(mds)
PEMERINTAHAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Mengucapkan Selamat Memperingati :
HARI BHAKTI ADHYAKSA KE-53 Semoga Kajari Payakumbuh dan Jajarannya tetap dalam lindungan Allah SWT, dalam Pengabdiannya kepada Bangsa dan Negara, khususnya di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. dan Terimakasih atas kerjasamanya untuk membangun Kabupaten Limapuluh Kota. Ttd,
dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo BUPATI
Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si WAKIL BUPATI
H.Yendri Tomas, SE, MM SEKRETARIS DAERAH
Darman Sahladi, SE, MM
Safaruddin Dt.Bandaro Rajo
drh.Harmen
KETUA DPRD
WAKIL KETUA DPRD
WAKIL KETUA DPRD
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
9
Laporan Khusus
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Rencana Pembangunan Bandara :
Menuju Center City-nya Sumbar “Kalau Payakumbuh dan Limapuluh Kota punya Bandara, komoditi pertanian atau peternakan bahkan dari daerah lain di Sumbar, bisa dikirim cepat ke Singapura, Malaysia, atau ke berbagai daerah.”
I
hwal rencana pembangunan bandara (bandar udara), kerja sama antara Pemkab Limapuluh Kota dengan Kota Payakumbuh, mendapat dukungan dari banyak kalangan di kedua daerah. Disimpulkan, dengan sinerjitas kedua pemerintah an, diharapkan akan bisa dilakukan langkahlangkah besar ke depan. “Untuk menjadikan Payakumbuh dan Limapuluh Kota sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru dan pusat distribusi barang atau jasa di Sumbar, maka kedua daerah memang harus memiliki banyak sarana dan prasarana pendukung, termasuk Bandara,” komentar Ketua KNPI Payakumbuh Muhammad Budi Nanda. “Benar, untuk menjadi centre city-nya Sumatera Barat, Payakumbuh dan Limapuluh Kota harus memiliki infrastruktur penunjang, termasuk bandara. Kalau wali kota dan bupati punya mimpi besar membangun Bandara dan saling bersinergi untuk mewujudkannya, tentu perlu kita dukung dan beri kesempatan,” timpal pemerhati ekonomi Luak Limopuluah, Yulfian Azrial. Menurut Budi dan Yulfian, sejak dulu sampai sekarang, kekuatan ekonomi masyarakat Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota selalu tumbuh sendiri tanpa sentuhan pemerintah daerah. Kini, ketika pemerintah menyentuh dengan menyiapkan sarana pendukung, seperti Bandara dan terminal, alangkah baiknya diberi kesempatan, tanpa berpikir skeptis terlebih dahulu. Senada dengan Budi dan Yulfian, pakar ekonomi Unand (Universitas Andalas) Profesor Syafruddin Karimi juga berpendapat serupa. Menurut putra asli Tanjuangjati, Kecamatan Guguak itu, Payakumbuh dan Limapuluh Kota yang berada di perlintasan Sumbar dengan Riau, memiliki kekuatan potensial dari segi ekonomi. Akan tetapi, kata Syafruddin Karimi, ke kuatan ekonomi tersebut, dari dulu sampai seka rang, selalu digerakkan masyarakat atau tidak bergantung pada pemerintah. Kondisi ini tentu harus dibaca dan dijadikan peluang oleh para pemimpin di Payakumbuh dan Limapuluh Kota. “Pemimpin pada kedua daerah, harus memikirkan, beberapa hal menyangkut pertumbuhan ekonomi,” ucapnya. Hal pertama yang harus dipikirkan pemimpin Payakumbuh dan Limapuluh Kota, menurut Syafruddin Karimi, adalah mengajak investor menanamkan modal. Sebab saat ini, kalau datang orang dari Riau berlibur ke Sumbar, mereka hanya buang sampah atau sekadar lewat. Tidak pernah menginap dan berbelanja. Karenanya, harus dipikirkan, bagaimana orang mau investasi, membangun hotel berbintang di Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Kedua, kata Syafrudin, pemimpin di Pa yakumbuh dan Limapuluh Kota harus bisa menghidupkan jalan-jalan ekonomi. Misalnya saja, dari Suliki meski dibangun jalan representatif ke Bonjol, Pasaman. Sehingga jagung-jagung yang ada di Pasaman, bisa diantar dengan cepat, untuk para peternak ayam di Limapuluh Kota. Begitu pula dari Payakumbuh ke Pekanbaru, perlu dibangun jalan alternatif yang cepat, untuk mengangkut sayur-mayur. Kemudian, bandara Piobang, di Nagari Piobang, Kecamatan Paya kumbuh, menurut Syafruddin, harus dihidupkan kembali. Dijadikan sebagai bandara pengangkut barang. “Kalau Payakumbuh dan Limapuluh Kota punya Bandara, komoditi pertanian atau peternakan bahkan dari daerah lain di Sumbar, bisa dikirim cepat ke Singapura, Malaysia, atau ke berbagai daerah,” sebut Syafruddin Karimi. Tokoh perantau Luak Limopuluah asal Kuranji, Guguak, Emil Abbas juga meminta pasangan kepala daerah Payakumbuh Riza Falepi-Suwandel Muchtar dan pasangan kepala daerah Limapuluh Kota Alis Marajo-Asyirwan Yunus, untuk menjadikan Luak Limopuluah sebagai centre city-nya Sumatera Barat. Karena itu, mereka harus punya mimpi besar, dengan lompatan seratus tahun ke depan dan konsep yang jelas. Emil Abas yang telah melanglang buana ke berbagai penjuru dunia mengatakan, kota-kota besar dunia, baik di Perancis, Kanada maupun Amerika Serikat, hampir semuanya berada di dadaratan dan memiliki geografis yang sama dengan Payakumbuh dan Lima Puluh Kota. Hanya
Prof.Syafruddin Karimi (f/int) saja, pemerintah daerah di negara-negara tersebut, mampu memberikan warna dengan momen monumental tertentu, sehingga kota itu menjadi pusat perhatian dunia. Karena itu, Emil sangat berharap, Pemkab Limapuluh Kota di bawah kepemimpinan Alis Marajo-Asyirwan Yunus, maupun Pemko Payakumbuh di bawah kepemimpinan Riza Falepi-Suwandel Muchtar, mampu membuat momen monumental yang menjadi pusat perhatian dunia. “Kalau bupati dan wali kota mampu membikin lompatan besar, dengan sendirinya daerah lain akan meminta Payakumbuh dijadikan ibu kota Sumatera Barat,” ujar Emil. Disisi lain, Ketua Badan Kordinasi Peran tau Payakumbuh dan Limapuluh Kota di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi, Murni Anwar, mendukung sinergisitas yang dilakukan pasangan kepala daerah Payakumbuh Riza Falepi-Suwandel Muchtar dan pasangan kepala daerah Limapuluh Alis Marajo-Asyirwan Yunus, dalam membangun Luak Limopuluah, terutama dari segi perekonomian. Menurut Murni Anwar, antara Paya kumbuh dan Limapuluh Kota, tidak dapat dipi sahkan. “Tanpa kerjasama dengan Limapuluh Kota, Payakumbuh tidak akan dapat mengembang kan apa-apa. Makanya, pemerintah kedua dae rah, harus bersinergi. Termasuk, dalam rencana membangun Bandara. Tapi jangan lupa, melibat kan masyarakat di kampung,” kata Murni Anwar. Ungkapan serupa disampaikan sejum lah pengurus Gonjong Limo (wadah berhimpun perantau Payakumbuh dan Limapuluh Kota), seperti Ketua Gonjong Limo Bandung Cipta Hadi,
Ketua Gonjong Limo Batam Zarefriadi, pembina Gonjong Limo Bandung Profesor Hermawan Mawardi, Ketua Gonjong Limo Pekanbaru Muzbar Abd. Muis Dt Putiah, dalam pertemuan di Payakumbuh dan Pekanbaru. “Kami para peran tau, mendukung sepenuhnya rencana Pemko Payakumbuh dan Pemkab Limapuluh Kota membangun lapangan terbang. Kami optimis, wali kota dan bupati, mampu mewujudkannya, dengan sinergisitas dan melibatkan peran serta segenap elemen masyarakat,” ujar tokoh-tokoh perantau
Luak Limopuluah tersebut. Mantan Wali Kota Payakumbuh Fahmi Rasyad yang kini menjadi Wali Nagari Talang maua, Kecamatan Mungka Limapuluh Kota, juga mendukung sinergisitas antar Pemko Payakum buh dan Pemkab Limapuluh Kota, dalam mem bangun land mark atau Bandara Luak Limo puluah. “Khusus untuk pembangunan landmark Payakumbuh, barangkali Pemkab Limapuluh Kota perlu mendukung, dengan menyerahkan lahan eks kantor bupati kepada Pemko Payakumbuh,” ujar Fahmi Rasyad.(mds)
Muzbar Abd.Muis (f/int)
Fahmi Rasyad (f/int)
Sinamar
Pendidikan 10 REDAKSI
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Gusman Piliang :
Madrasah Bagian T erpenting Terpenting dari Pendidikan “Ke depanya tugas kita adalah memastikan seluruh layanan pendidikan di madrasah didukung dengan sitem kerja yang baik, transparan, akuntabel, dan berwibawa. Mari kita samakan pandangan kita dan kita jaga lembaga umat ini”.
K
epala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Limapuluh Kota Gusman Piliang mengatakan, madrasah merupakan bagian terpenting dari sistem pendidikan nasional serta eksistensi madrasah dalam lima tahun terakhir jelas menunjukan peningkatan yang sangat luar biasa yang dapat dilihat secara bersama-sama. “Ke depanya tugas kita adalah memasti kan seluruh layanan pendidikan di madrasah didu kung dengan sitem kerja yang baik, transparan, akuntabel, dan berwibawa. Mari kita samakan pandangan kita dan kita jaga lembaga umat ini,” tambah Gusman Piliang. Gusman Piliang berharap, memastikan alir an dana BOS yang diterima madrasah diperguna kan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan, agar upaya meningkatakan mutu pendidikan bisa tercapai. “Di lingkungan Kemenag Kabupaten Limapuluh Kota saat ini terdapat tujuh madrasah Ibtidaiyah (MI) jadi sasaran dan 27 Madrasah Tsanawiyah (MTs). Ke depannya tantangan dunia pendidikan Islam akan semakin komplek. Oleh sebab itu madrasah harus bekerja keras dalam memberikan layanan pendidikan
yang bermutu,” kata pria kelahiran Nagari Kubang tersebut. Soal dana BOS (bantuan operasional sekolah), Gusman mengatakan pihaknya akan memonitoring serta mengevaluasi penggunaan dana BOS semester pertama ke sejumlah madrasah di Kabupaten Limapuluh Kota, yang dijadwalkan dilakukan dari 15 hingga 17 Juli yang lalu. “Pemerintah pusat melalui BOS ini telah berperan untuk mempertahankan dan peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu, kepada seluruh madrasah agar mengelola dana BOS berpedoman pada peraturan perundangundangan yang berlaku. Mari kita pergunakan dana BOS untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas pendidikan madrasah ini,” ujar Gusman kepada sejumlah wartawan, Rabu (17/7) siang. Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Limapuluh Kota, Ifkar, menjelaskan bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memastikan program BOS berjalan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah dikeluarkan pemerintah. Seperti ketepatan waktu dan alokasi dana serta tertib administrasi pelaporan. (dg)
Gusman Piliang (f/net)
Kesadaran Menyekolahkan Anak :
Tidak Menginginkan Anak Perempuannya “T utup Buku” “Tutup
F
akta ini tergolong menggembirakan. Yaitu, hampir tidak adalagi orangtua yang harus berpikir panjang untuk melanjutkan pendidikan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Begitu sang anak menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu, sang orangtua melakukan berabagai upaya untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Sepertinya tidak ada kayu, jenjang pun dikeping: kalau tidak ada dana kontan, bahkan berutang kesanakemari pun dilakukan sejumlah orangtua asal anaknya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Di sebuah nagari dalam Kecamatan Pangkalan Koto Baru, satu misal, menyekolahkan anak-anak sampai ke jenjang yang paling tinggi telah menjadi trend tersendiri. Akibatnya, kalau beberapa tahun yang lalu jumlah penduduk yang menyandang gelar sarjana bisa dhitung dengan jari sebelah tangan, tapi sejak beberapa tahun belakangan jumlah sarjana di kenagarian tersebut sudah sulit menghitung saking banyaknya, karena tiap tahun ada saja anak dari kenagarian itu yang lulus dari lembaga pendidikan tinggi, dengan berbagai gelar kesarjanaan yang disandangnya. Sejumlah orangtua yang ditanya mengaku, tujuannya melanjutkan pendidikan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi terdorong oleh keinginan agar nasib sang anak lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak sempat mengecap jenjang pendidikan tinggi. “Tampaknyo di zaman kini, kalau anak-anak indak sikolah, indak ado gunyonya,” ujar Bustami, 48, menyebut alasan ia melanjutkan pendidikan anaknya ke per
guruan tinggi. Sawir, 45, penduduk di kenagarian yang sama, punya alasan yang lrbih logis lagi. Dikatakan, ia rela bersusah-payah me nyekolahkan anak perempuannya sampai meraih gelar sarjana, dan belakangan telah pula diangkat menjadi guru berstatus PNS (pegawai negeri sipil), terdorong oleh hasrat agar bagaimana nasib si anak tidak sama dengan nasib sebagian besar perempuan yang ada di kenagarian tersebut. Dijelaskan Sawir, kalau anak perempu an hanya tamat SMP atau SMA, untuk kemudian memutuskan menetap di kampung, “Paling yang ditunggu hanya pinangan dari laki-laki untuk kemudian bersuami,” ungkapnya. Dalam pandangan Sawir, kalau seo rang perempuan kampung sudah menyandang status sebagai isteri, “Saya mengistilahkan sudah tutup buku itu namanya,” ia menganalogi kan. Dengan kata lain, ungkap Sawir, hari-hari perempuan itu sampai ajal menjelang hanya akan disibukkan oleh kegiatan rutin sebagai ibu rumah tangga. Syukur-syukur kalau sang suami agak memadai kondisi perekonomiannya. Tapi bagi perempuan yang mendapat suami dari kalangan yang susah, “Mau tak mau, karena keterpaksaan keadaan, ikut pula membantu suami mencari nafkah,” tuturnya. “Bayangkan saja kalau perempuan kampung ikut membantu suami mencari nafkah keluarga, paling yang bisa ia lakukan adalah adalah bekerja di sawah atau di kebun milik orang dengan nilai upah yang tidak seberapa,” Sawir melanjutkan. “Kalau sudah demikian halnya, maka ke depan merupakan rangkaian kesusahan panjang yang seakan tak berkesudahan, dan tak berujung dan
Siswi sekolah (f/net) berpangkal,: sebutnya lagi. Karena sebagian besar orangtua sudah melek pendidikan, maka banyak di antara mereka yang menempatkan pendidikan anak-anaknya sebagi kebutuhan di skala prioritas yang utama. Kalau kondisi ekonomi tidak memungkinkan, satu misal, banyak di antara mereka yang rela menggadaikan atau bahkan menjual harta atau barang-barang berharga agar pendidikan anaknya berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi. Tapi belakangan, tingkat kesadaran pendidikan yang makin hari tambah membaik itu
tidak diimbangi dengan kondisi ekonomi yang memadai, menyusul tidak pernah membaiknya harga komoditas andalan yang dihasilkan masyarakat setempat, yaitu karet dan gambir. Banyak yang mengatakan, kalau kondisi seperti sekarang berlanjut, bukan tidak mungkin banyak di antara anak yang harus direnggutkan dari bangku sekolah. (e2)
Pemenang LKS Sinamar Edisi 94 dan 95 SINAMAR EDISI 94 A. Kelas VII 1. Yudi Ariski (SMPN 2 Lareh Sago Halaban ) 2. Jhody Satria M (SMPN 2 Lareh Sago Halaban) 3. Rezha Al Hafiz (SMPN 2 Lareh Sago Halaban) B. Kelas VIII 1. Widia Novita Mega A (SMPN 2 Lareh Sago Halaban) 2. Desti Helfianti (SMPN 2 Lareh Sago Halaban) 3. Annisa Wahyu Safitri (SMPN 2 Lareh Sago Halaban)
SINAMAR EDISI 95 A. Kelas IV 1. Aisyah Fitriani B. Kelas VII 1. Sandi Darmawan (SMPN 2 Kec. Mungka) 2. Zera Oktavia (SMPN 1 Gunuang Omeh) 3. Ratna Mustika Sari (SMPN 1 Gunuang Omeh)
C. Kelas VIII 1. Ainal Fikri (SMPN 1 Gunuang Omeh) 2. Crismonia Rinta (SMPN 2 Mungka) 3. Rice Dwi Oktavia (SMPN 1 Gunuang Omeh) 4. Gusvita Sari (SMPN 1 Gunuang Omeh) 5. Windy Wulandari (SMPN 1 Gunuang Omeh) D. Kelas IX 1. Lailatul Sa’adah (SMPN 2 Mungka) 2. Zurriyati Nafisah (SMPN 2 Mungka)
Kepada yang beruntung , dapat mengambil hadi ahnya ke Dinas Pendidikan Kabupaten Limapu luh Kota, dengan memperlihatkan identitas diri atau membawa surat keterangan dari Kepala Sekolah pada jam dinas, hubungi ibuk Rosi Efrina di ruang Sekretariat Dinas Pendidik an.(redaksi)
Sinamar
Koperasi & Peristiwa 11 REDAKSI
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Koperasi Hut Koperasi Ke-66 Tahun 2013 :
Kuantitatif Menur un, tapi Secara Kualitatif Menurun, Layak Diacungin Jempol “Pemkab Limapuluh Kota tetap optimistis koperasi itu bisa berkembang dengan baik. Sebab, faktanya sejak dua tahun belakangan tidak sedikit dari koperasi tersebut yang berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional dan provinsi.”
A
pa kabar gerakan koperasi di Kabupaten Limapuluh Kota? Informasi yang diterima menyebutkan, dari 236 unit koperasi yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, sebanyak 86 unit di antaranya sudah dalam kondisi tidak aktif lagi, alias tidak beroperasi sebagaimana biasanya. “Namun, secara umum perkembangan koperasi secara kualitatif patut mendapatkan acungan jempol,” kata Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo dalam pidatonyo pada apel gabungan HUT Koperasi ke-66 tahun 2013 di halaman kantor bupati setempat di Sarilamak, Kecamatan Harau, Jumat (12/7). Dikatakan Bupati, dari 236 unit koperasi di Kabupaten Limapuluh Kota, hanya sebanyak 150 unit saja yang dalam kondisi aktif. Menurut Bupati, kondisi itu menunjukan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif berkoperasi cenderung menurun. “Tapi Pemkab Limapuluh Kota tetap optimistis koperasi itu bisa berkembang dengan baik. Sebab, faktanya sejak dua tahun belakangan tidak sedikit dari koperasi tersebut yang berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional dan provinsi,” ungkapnya. Prestasi dimaksud, menurut Bupati Alis Marajo, antara lain direbut oleh KPN (Koperasi Pegawai Negeri) Politeknik Pertanian (Politani) Unand Payakumbuh sebagai koperasi berprestas tingkat nasional tahun 2013. Berikut, penerima penghargaan Jasa Bhakti Koperasi dari Menteri Koperasi dan UKM-RI tahun 2013 bagi Ali Zamri selaku Ketua KSU Tani Murni. Sedangkan koperasi berprestasi tingkat Provinsi Sumatera Barat diraih KUD Tagai Raya dan KSU Berkat Pilu
bang yang sekaligus juga sebagai koperasi tercepat melaksanakan RAT tahun buku 2012. Selain itu itu juara harapan III koperasi berprestasi penilaian PKP-RI Propinsi Sumatera Barat tahun 2013 yang diraih KP-RI Luak Tangah. Sebelumnya pada tahun 2012, koperasi di daerah ini juga sukses merebut juara koperasi berprestasi tingkat nasional melalui KSP Talago II dan juara tingkat propinsi oleh KSP Limbanang dan juara II penilaian koperasi Tk. PKP-RI bagi KPN Politani. Dikatakan Bupati, melalui HUT koperasi yang ke-66 ini diharapkan dinamika dan tantangan perjalanan panjang gerakan koperasi memberikan pelajaran berharga dalam mencipta kan sokoguru perekonomian yang berkeadilan sosial. Apalagi UU Nomor 17 tahun 2012 yang mensyaratkan kemandirian dan profesional koperasi. “Dengan semangat membangun koperasi untuk kemandirian negeri, peringatan HUT Koperasi ini diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas koperasi dan produk yang dihasilkan. Apalagi produk unggulan Limapuluh Kota dewasa ini semakin diminati pasar seperti songket Halaban, bordir kerancang, tenun Kubang dan lainnya,” papar Alis. Terkait dengan upaya pemberdayaan produk lokal tersebut, Bupati Alis meminta Sekdakab (Sekretaris Daerah Kabupaten) Limapuluh Kota Yendri Tomas untuk memikirkan pengadaan pakaian seragam PNS (pegawai negeri sipil) setiap hari Kamis dari produk lokal seperti tenunan Kubang. (gun)
Bupati Alis Marajo menyerahkan penghargaan kepada koperasi berprestasi (f/erw)
Peristiwa
Bar u Saja Dibangun, Baru Ludes Dimamah Api
Bupati Alis Marajo menyerahkan bantuan bencana kebakaran di Simalanggang (f/her)
B
eginilah kalau nasib malang lagi menimpa: rumah yang baru saja dibangun dengan bersusah-payah, eh, tiba-tiba ludes dimamah si jago merah. Pada Sabtu (10/7), pas di hari pertama puasa Ramadhan tahun ini, lagilagi terjadi kebakaran di Jorong Koto, Nagari Sima langgang, Peristiwa tersebut menghanguskan rumah permanen ukuran 8 x 10 m2 milik petani gula anau. Malang betul nasib Y.Dt.Bijo (60). Baru saja masuk waktu berbuka puasa, rumah tempat tinggalnya dilalap sijago merah. Api yang diduga berasal dari tungku pembakaran dengan sekejap mata langsung membesar dan membakar rumah yang dihuni sepasang suami istri itu. Kepala keluarga dengan tiga orang anak ini tidak bisa berbuat banyak, untuk menyelamatkan barang-barang yang ada dalam rumah. Isterinya yang bernama Nurhaida (51), yang saat itu dalam keadaan sakit, bersusah payah untuk menyelamatkan diri. Beruntung sebanyak tiga karung yang berisi padi dapat dikeluarkan, di samping itu hewan ternak sapi, itik dan ayam yang dekat dengan lokasi masih sempat diselamatkan dari amukan api. Sementarani Y. Dt. Bijo akan menginap di rumah saudaranya yang masih di nagari Simalanggang. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta karena rumah yang baru saja dibangun beserta isinya hangus terbakar. Tidak satu barangpun dapat diselamatkan, karena api keburu besar dan membakar seluruh isi rumah. Mobil pemadam kebakaran yang langsung datang ke lokasi untuk berupaya memadamkan api, tidak bisa berbuat banyak karena mobil pemadam kebakaran tersebut sulit menjangkau lokasi yang berada dalam perkam pungan dengan jalur sempit. Hanya mobil pemadam kebakaran yang ukuran kecil bisa mencapai lokasi. “Malang sekejap mata, tidak ada kata yang dapat diucapkan selain Inallilahi Wainalillahi Rajiun,” kata Bupati Lima Puluh Kota Alis Marajo sewaktu menyerahkan bantuan. “Sabar, obatilah yang sakit dan luka terbakar terlebih dahulu, nanti dengan bersamasama kita pikirkan bagaimana pembangunan kembali rumah ini,” tambah Alis lagi.(herpa)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
12
Galery
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Safari Ramadhan Kotobangun Kapur IX
Jalan lingkung Jorong Suka karya Kapur IX (f/mamad)
Meninjau proyek Dam Batang Mahat di Pangkalan (f/mamad)
Melihat bukti penyerahan tanah lokasi pembangunan pasar di Gunung Malintang (f/mamad)
Menyalami warga yg lewat jembatan gantung Gunung Malintang (f/mamad)
Survey jalan lingkung yg akan dibangun di Pangkalan (f/mamad)
Membicarakan pembangunan jembatan untuk tradisi Bakajang di Gunung Malintang (f/mamad)
Berbuka puasa di SDN 2 Koto Bangun (f/mamad)
Penyerahan tikar masjid di Kotobangun oleh Kadis PU Edwar (f/mamad)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
13
Galery
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Menjawab pertanyaan dan keluhan masyarakat Jorong Kociak Kecamatan Situjuah Limo Nagari (f/her)
Memberikan sambutan sekaligus bertukar pikiran dengan masyarakat Koto Tangah Kecamatan Bukit Barisan (f/her)
Berbincang akrab dengan remaja Sei.Kamuyang masalah pendidikan (f/erw)
Menyerahkan bantuan tikar untuk masjid As Sakinah Koto Tangah Kecamatan Bukit Barisan (f/erw)
Masyarakat Jorong Kociak Nagari Situjuah Godang sangat antusias menyambut kedatangan tim safari ramadhan (f/her)
Memeriksa kondisi jembatan saat safari ramadhan ke Koto Tangah Kecamatan Bukit Barisan (f/erw)
Dengan masyarakat Koto Tangah Bukit Barisan (f/her)
Tanya jawab dengan masyarakat di Masjid Iqtisadiyah Balai Panjang Kecamatan Lareh Sago Halaban (f/erw)
Safari Ramadhan
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
14
Kisah
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Secuil Kisah Menuju Kursi Bupati Lima Puluh Kota (Bag.III) :
Dilantik sebagai Bupati Periode 2000-2005 “Alhamdulillah, sebanyak 22 orang wakil rakyat dari Partai Golkar yang duduk di DPRD Kabupaten Limapuluh Kota itu semuanya memberi masukan tentang apa yang harus dilakukan dalam periode kepemimpinan saya bersama Pak Amri Darwis sebagai bupati dan wakil bupati Limapuluh Kota periode pertama.�
dr.Alis Marajo Dt.Sori Marajo (f/joy)
B
erdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 131.23-289 tanggal 20 Juni 2000, saya diangkat dalam Jabatan Bupati Limapuluh Kota Provinsi Sumatera Barat, yang dilantik oleh Gubernur Sumatera Barat, Bapak H.Zainal Bakar, atas nama Menteri Dalam Negeri bersama Drs.H.Amri Darwis,SA sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Limapuluh Kota Periode 2000-2005. Begitu dilantik, barulah dilaksanakan otonomi daerah sejalan dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dan kita mencoba melihat arti dari otonomi daerah itu yang juga tertuang dalam amanat Tap MPR Tap MPR No. XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, dan Tap MPR No. IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah, bahwa ada kewenangan-kewenangan yang diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota. Selain juga ada kewenangan yang belum diserahkan. Setidaknya ada dua istilah dalam pelaksanaan pemerintah. Pertama, kita melakukan kegiatan pokok desentralisasi berada pada kabupaten/kota sehingga terminologi yang tadinya menurut UU No 5 Tahun 1974, tentang Pokok-pokok Pemerin tahan di Daerah , bahwa pengertian Bupati/KDH, pada era otonomi ini diperpendek, sehingga menjadi : Bupati adalah kepala daerah, jadi bukan Bupati/KDH. Kalau di zaman Undang-Undang yang lahir pada tahun 1980, bupati itu pejabat negara, kepala daerahnya adalah pejabat daerah. Selanjutnya, dalam UU No. 22 Tahun 1999 Bupati itu dipinjam sebagai istilah kepala daerah, sehingga dia tidak pejabat pemerintah pusat lagi. Kedua, adalah dalam tugas keotonomi an itu kita memulai dengan defenisi good gover nance, yaitu penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Responding goverment, yaitu bagaimana kita melakukan kegiatan proses artikulasi kepada masyarakat tentang apa kebi
jakan yang kita buat, yang kebijakan itu pengertiannya adalah peraturan-peraturan daerah untuk memenuhi tuntutan masyarakat sehingga masyarakat tidak lagi memiliki rasa punya, tapi memiliki rasa ikut membuat aturan. Artinya bukan sense of belong, tapi adalah sense of be ownership: bukan rasa memiliki, tapi rasa ikut membuat. Ikut memiliki sehingga kepentingan-kepentingan pelayanan publik dan pelayanan aparatur itu nampak tergambar dengan jelas. Kemudian dalam acara diskusi kita bisa melihat apa yang akan kita lakukan. Yang kita lakukan adalah yang disebut dengan membuat rencana strategi daerah yang di dalamnya itu memuat visi, misi, program dan garis-garis besar selama lima tahun. Itu yang kita susun. Kabupaten Limapuluh Kota pada saat itu pemerintah desanya baru sekitar 180 desa, kemudian kecamatannya baru lima. Makanya kita coba berkomunikasi dengan DPRD. Pada saat itu banyak hal bantuanbantuan dari masyarakat yang memberikan konstribusi yang besar dan eforia pada tahun itu adalah bagaimana nagari kembali menjadi unit pemerintah terendah. Sebetulnya terminologi yang ada pada saat itu adalah babaliak ka nagari. Tapi baru sekaranglah kita ketahui bahwa terminologi itu sebetulnya adalah babaliak kepada pemerintahan nagari. Itu kalau kita tinjau sekarang. Tapi kalau kita tinjau pada saat itu, banyak aturan masyarakat dengan pemerintahan. Masyarakat sudah terpolarisasi dengan kotakkotak jorong yang sebetulnya jorong itu adalah bukan bagian dari sistem adat yang ada pada kita. Terus terang, saya banyak dibantu kawankawan dari Unand (Universitas Andalas) Padang, kemudian para pamong-pamong senior dan menyelenggarakan apa yang harus kita lakukan di dalam perkembangan ke depan. Kemudian dalam sistem dan mekanis menya kita pada saat itu memang membuat tahapan-tahapan apa yang dilakukan dalam setiap conferen capital yang kita buat, baik itu SDM (sumber daya manusia), social capital, fisikal capital, cooperating capital. Jadi semuanya itu kita lakukan untuk melihat bahwa ini ada dalam rentang tahun 2000-2005. Secara bertahap kita melihat wilayah Kabupaten Limapuluh Kota sebagai wilayah yang strategis karena berada di pintu gerbang timur Sumatera Barat, dan kemudian dilewati oleh jalan Negara yang menghubungkan antara Padang dan Pekanbaru di Provinsi Riau.
Kondisi inilah yang dirindukan oleh masyarakat pada saat itu. Masyarakat, di mana saja, memberi dorongan agar pemerintah pusat membangun Kelok 9, yang kadang-kadang jadi bronek oleh masyarakat. Kelok 9 ini dibangun oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1912, dan terus diperbaharui sampai serta sudah sangat terkenal, tapi masih mempunyai hambatan. Sehingga pada saat itu Pemerintah Republik Indonesia menjalin kerja sama dengan Pemerintah Jepang, maka dimulailah animasi Kelok 9 Sekitar tahun 2002. Kemudian berkembang terus dan kita lakukan penataan wilayah. Setelah pemerintahan nagari dihidup kan kembali, di gongnya pertama itu adalah di Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu, kecamatan Luak, dan kita berikan otonomisasi semi otonom. Dalam arti pelimpahan sebagian kecil dari pemerintahan nagari dengan memberikan dana alokasi yang diperuntukkan untuk kepentingan pembangunan secara otonom di nagari, walaupun nagari belum otonom dan kemudian ditunjuk pelaksana wali nagari sebagai peralihan pemerintah desa ke pemerintah nagari sehingga pada saat itu kita memiliki 70 nagari. Dalam membuat kebijakan-kebijakan politis yang bersifat strategis, tentu tidak bisa dilupakan peran DPRD Kabupaten Limapuluh Kota sebagai lembaga representasi masyarakat yang bersama pemerintah ikut membuat kebijakankebijakan. Karena saya bersama Pak Amri Darwis ketika Pilkada Limapuluh Kota tahun 2000 didukung oleh Partai Golkar (Golongan Karya), maka realitas politik itu juga harus menjadi perhitungan. Dalam komposisi keanggotaan DPRD Kabupaten Limapuluh Kota periode 1999-2004, Partai Golkar merupakan peraih kursi terbanyak dengan menempatkan 22 orang wakilnya di antara 35 kursi keanggotaan DPRD Kabupaten Limapuluh Kota. Alhamdulillah, sebanyak 22 orang wakil rakyat dari Partai Golkar yang duduk di DPRD Kabupaten Limapuluh Kota itu semuanya memberi masukan tentang apa yang harus dilakukan dalam periode kepemimpinan saya bersama Pak Amri Darwis sebagai bupati dan wakil bupati Limapuluh Kota periode pertama. Pada saat itu yang terasa sekali adalah selama sentralistik, semuanya diberi tahukan, diatur dan diperintahkan oleh pemerintah secara keseluruhan. Dan pada kondisi itu kita harus mengubah pemerintahan desa menjadi pemerintahan nagari. Kemudian menjabarkan beberapa kegiatan yang menyangkut dengan pe
merintahan, baik pemerintahan nagari atau pemerintahan desa. Sementara isu yang berkembang dari masyarakat itu adalah eforia, yaitu kegembiraan kembalinya ke pemerintahan nagari. Kemudian kita susunlah 4 pilar kapital, yang mencakup: sumber daya manusia, sumber daya sosial, sumber daya pemerintahan itu sendiri dan sumber daya fisik (psikal kapital). Sumber daya kita, kita manfaatkan perubahan-perubahan yang terjadi di bidang infrastruktur, antara lain pada saat itu adalah adanya pegawai-pegawai yang sifatnya sentralistik yang harus dilakukan secara desentralistik. Kita juga upload dalam kegiatan-kegiatan publikasi seperti misalnya Kantor Kominfo, IKD, dan lainnya. Kemudian kita melihat telah terjadi perubahan anggaran yang seimbang dengan anggaran yang berbasis. Tapi awalnya baru anggaran yang berimbang dengan pendekatanpendekatan dan alokasi umum, lalu pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan pemerintah menyangkut dengan dana alokasi umum yang secara profesional berdasarkan jumlah penduduk dan luas daerah kita tata secara baik. Di bidang kemasyarakatan, kita melakukan sistem kembali ke nagari, dalam artian pemerintah nagari kita rapatkan secara kerapatan-kerapatan adat yang organisasinya sudah terbentuk sejak dini. Kemudian dari pada itu, menyusul rancangan peraturan daerah yang dibantu dengan pemerintahan nagari dan secara bertahap kita melihat apa yang dilakukan dalam bidang infrastruktur karena jalan-jalan yang tadinya merupakan jalan provinsi dan kemudian jalan yang dibiayai dengan bantuan daerah bawahan, sekarang harus ditetapkan infras truktur jalan yang menyangkut dengan jalan kabupaten. Di bidang teritorial pemerintahan, pada saat itu kita memiliki hanya 8 camat dan 5 kecamatan pembantu/perwakilan. Ini secara bertahap kita lakukan pendekatan. Tahun pertama kita berbicara tentang bagaimana menyusun good governance, dan tahun kedua 2001 kita mulai menyusun perda tentang kembali kepada nagari. Pada saat ini lah kita bersama rekan-rekan DPRD membikin analogi bahwa kalau kabupaten memperoleh dana alokasi dari pemerintah, maka kita pun membuat program dana alokasi umum nagari (DAUN) yang bersumberkan dari APBD kita. (bersambung pada edisi mendatang)
Sinamar
Parlemen dan Religi 15 REDAKSI
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
DPRD Mulai Bahas Sejumlah Ranperda :
Demokrat dan Par tai Golkar Partai Sambut Baik Ranperda Zakat
Parlemen
“Peraturan Allah ini wajib dilaksanakan bagi setiap muslim. Dalam Al-Quran, zakat selalu berdekatan dan berbarengan de-ngan perintah shalat. Itu menandakan begitu besar hikmah di balik perin-tah zakat tersebut.”
D
PRD Kabupaten Limapuluh Kota memulai membahas sebanyak tiga ranperda (Rancangan Peraturan Daerah) yang diajukan Bupati sebelumnya. Bersamaan dengan itu, lembaga legislatif di tingkat kabupaten tersebut juga membahas Laporan Per-tang-gungjawaban Pelaksanaan APBD 2013 dan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Perubahan SOTK Perangkat Daerah. Salah satu yang dibahas adalah Ranperda tentang Pengelolaan Zakat. Dalam pandangan anggota Fraksi Partai De-mok-rat DPRD Kabupaten Limapuluh Kota Wendi Chandra Dt Marajo, Partai Demokrat men-yambut baik akan lahirnya Perda tentang Pe-nge-lolaan Zakat, karena memang potensi zakat sangat tepat dan sejalan dengan cita-cita untuk menyejahterakan masyarakat. “Zakat merupakan satu undang-undang Allah terhadap manusia yang berkecukupan ataupun secara personal,” katanya. “Peraturan Allah ini wajib dilaksanakan bagi setiap muslim. Dalam Al-Quran, zakat selalu berdekatan dan berbarengan de-ngan perintah shalat. Itu menandakan begitu besar hikmah di balik perin-tah zakat tersebut,” kata Wendi. “Zakat dan negara sejatinya juga tidak terpisahkan. Menilik kepada sejarah panjang pemerintahan Islam terbukti bahwa pengelolaan zakat menjadi satu kebijakan pemerintah. Kebijakan inipun telah diserap ke dalam Pemerintahan Republik Indo nesia dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat,” kata Wendi. Hal senada disampaikan Ketua Frak-si Partai Golkar Limapuluh Kota Riko Febrianto. Hanya saja, dalam Ranperda Pengelolaan Zakat yang diajukan bupati, Fraksi Partai Golkar mem pertanyakan, naskah akademik dan ketentuan umum dan pasal yang dianggap janggal. Menurut Riko, pada halaman pertama naskah akademik Ranperda Pengelolaan Zakat, ada kalimat, “Islam adalah salah satu rukun yang bercorak sosial ekonomi. Dari rukun islam, perintah zakat di samping mengeluarkan, sama pentingnya dengan perintah melaksanakan shalat.”
Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota (f/her) Kemudian, pada alinea berikutnya, ada pula kalimat, ‘Karakteristik di atas merupakan ketentuan yuang pasti dari aplikasi penunaian zakat. Keunikan dari karakteristik ini tidak satupun instrumen fisal konvensional yang mememiliki karakteristik tersebut.’ “Setelah berulangkali kami baca kalimat-kalimat tersebut, tak bisa kami simpulkan, menjadi sebuah kalimat yang bernilai.
Karenanya, kami minta kepada bupati, agar menugaskan staf yang merancang naskah akademik tersebut, untuk menjelaskan apa mak sud dari kalimat-kalimat tadi,” kata Riko Febrianto. Tidak itu saja, Riko juga mempertanya kan, kalimat yang tertulis pada BAB Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 15 Ranperda Pengelolan Zakat. Di situ, Fraksi Partai Golkar menemukan penjelasan, bahwa haul
adalah kurun waktu satu tahun hijriyah kegiatan atau mengendapnya suatu harta zakat. “Padahal, suatu harta zakat tersebut tidak se-muanya dalam bilangkan satu tahun hijriyah. Misalnya harta pertanian, harta rikaz (harta temuan), dan harta pertambangan. Untuk itu, kami akan minta penjelasan lebih lanjut kepada pemerintah daerah,” kata Riko Febrianto menerangkan.(gun)
Religi Bupati Alis Marajo :
Mari T ingkatkan Amal Ibadah di Tingkatkan Bulan yang Penuh Berkah “Semoga dengan menjalankan ibadah puasa, kita ikut merasakan apa yang sering dirasakan oleh saudara-saudara kita yang tidak mampu secara ekonomi”
M
enyambut bulan Ramadhan tahun ini, Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengimbau umat muslim di daerah ini untuk makin mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan jalan meningkatkan kualitas ibadah. Ia juga meminta setiap muslim menjauhjkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang agama. “Mari kita manfaatkan bulan Ramadhan tahun ini dengan meningkatkan intensitas kepada Allah SWT,” katanya. Dijelaskan Bupati, karena Allah SWT telah menjanjikan pahala yang berlipat ganda se lama di bulan puasa, maka tidak ada salahnya me manfaatkan momentum tersebut untuk beribadah sebanyak-banyaknya. “Belum tentu kita akan bertemu dengan Ramadhan tahun depan,” ujarnya, mengingatkan. Bupati juga mengimbau kaum muslim di daerah ini untuk meramaikan masjid dan rumah peribadatan umat Islam lainnya untuk mendirikan shalat wajib, shalat tarawih, shalat witir, dan tadarus. Dikatakan Bupati, daripada melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak jelas jun
trungannya di luar, lebih baik memanfatkan waktu dengan melakukan amal saleh di masjid dan mu shala. Bupati Alis Marajo juga mengingatkan tentang makna subastansi dari ibadah puasa Ramadhan, antara lain untuk ikut merasakan apa yang sering dialami oleh masyarakat yang kurang mampu, yaitu menahan haus dan lapar karena ketiadaan. Dengan demikian, sambung Bupati Alis Marajo, diharapkan puasa Ramadhan makin meningkatkan kepekaan dan solidaritas sosial setiap umat muslim. “Semoga dengan menjalankan ibadah puasa, kita ikut merasakan apa yang sering dirasakan oleh saudara-saudara kita yang tidak mampu secara ekonomi,” katanya. Sejalan dengan itu, sambung Bupati, terdorong pula keinginan untuk membantu kalangan yang tidak mampu tersebut sesuai dengan batas kemampuan masing-masing. “Jangan sampai ibadah puasa itu hanya susahsusah menahan lapar dan haus saja,” katanya. (e2)
Jemaah Sholat Tarwih (f/her)
Sinamar
Telusur 16 REDAKSI
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Hari Bhakti Rimbawan 2013 :
Wabup Cemaskan Aksi Perambahan Hutan yang T er us T erjadi Ter erus Terjadi “Pengrusakan hutan itu jelas mengakibatkan daerah ini rawan bencana alam. Salah satu akibat perambahan hutan tersebut, saat ini sedikitnya ada 32 titik longsoran di jalan negara ruas Koto Alam-Manggilang Kecamatan Pangkalan.”
Wabup Asyirwan Yunus menanam pohon dalam rangka peringatan Hari Rimbawan 2013 (f/gun)
K
ondisi hutan di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, saat ini sudah banyak yang gundul, salah satunya di kawasan Ulu Aiea, Nagari Harau, Kecamatan Harau. Aksi perambahan dan pembalakan liar itu menyebabkan sejumlah tempat di daerah ini menjadi rawan bencana seperti longsor dan banjir.
Demikian Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus dalam sambutannya pada acara Hari Bhakti Rimbawan Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2013 di Kecamatan Mungka ruas jalan Mungka – Taeh Bukik, Kamis (4/7). “Dari peta udara saya melihat hutan kita sudah banyak yang gundul. Pengrusakan hutan itu jelas mengakibat
kan daerah ini rawan bencana alam. Salah satu akibat perambahan hutan tersebut, saat ini sedikitnya ada 32 titik longsoran di jalan negara ruas Koto Alam-Manggilang Kecamatan Pangakalan,” ungkap Asyirwan. Tidak dipungkiri, aksi ilegal loging tersebut berlangsung secara terang benderang. Hal itu harus segera dihentikan.
Aparat terkait harus berani menindak tegas pelaku perambahan hutan tersebut. Sebab, lingkungan hidup ini harus terpelihara agar dapat diwariskan pada anak cucu. “Saya minta aparat kita tidak ragu-ragu menindak tegas pelaku ilegal loging, siapapun yang membekingnya. Selain aparat, saya juga berharap peran serta berbagai pihak termasuk masyarakat untuk memerangi aksi pengrusakan alam ini,” tegas mantan aktivis lingkungan Propinsi Sumatera Utara itu. Lebih lanjut Asyirwan mengharapkan, peringatan hari bhakti rimbawan itu jangan hanya sekedar seremonial belaka. Tapi benar-benar dapat menumbuhkan kesadaran semua pihak bahwa hutan itu adalah paru-paru dunia yang harus dilindungi. Namun, faktanya pada satu sisi ada kegiatan penanaman pohon, tapi pada sisi lain senantiasa terjadi penebangan dan pembalakan. Ini tugas berat yang harus dihadapi. “Peringatan ini hendaknya menjadi momentum yang penting dan strategis bagi upaya pembinaan rimbawan, khususnya kesejahteraan dan jiwa korsa. Sehingga memiliki kesiapan dan kesiagaan menghadapi berbagai tantangan tugas,” ujar Wabup. Sebelumnya Kepala Dinas Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten Lima Puluh Kota Ir. H. Khalid, MH dalam laporannya mengatakan, kegiatan Hari Bhakti itu bertujuan untuk meningkatkan kepedulian berbagai pihak tentang pentingnya penanaman dan pemeliharaan pohon. Tujuan penanaman pohon dalam kegiatan ini untuk mengurangi dampak pemanasan global, mencegah berbagai bentuk bencana alam dan mengajak kesadaran masyarakat untuk menanam pohon. Sedangkan peserta penanaman pohon antara lain para rimbawan di daerah setempat, mahasiswa KKN Unand serta sejumlah SKPD dan masyarakat. Dalam kesempatan itu, Wabup Asyirwan juga menyerahkan bibit tanaman secara simbolis kepada peserta upacara tanda dimulainya puncak peringatan Hari Bhakti Rimbawan tersebut. (gun)
Derita Penarik Kayu Balak :
Lantaran Ketiadaan Alter natif... Alternatif...
S
yamsu, 49, mengaku tidak pernah bercitacita menjadi penarik kayu balak di hutan, yang sejak beberapa bulan belakangan menjadi sumber mata pencarian untuk menghidupi keluarganya. “Kalaulah ada alternatif lain, demi Allah, saya tidak akan pernah mencempungi pekerjaan ini,” ujar warga sebuah nagari di Limapuluh Kota itu. Menurut Syamsu, selain pekerjaan sa ngat berat yang menguras tenaga ekstra, beresiko tinggi, hasil yang ia peroleh juga tidak seberapa. “Paling hanya Rp.500.000 dalam sepekan,” akunya. Tapi, imbuh Syamsu, jika dibandingkan dengan jenis pekerjaan lain yang selama ini menjadi andalan mata pencaharian warga senagari dengannya, angka Rp.500.000/pekan itu sudah lebih dari cukup. “Dua anak anak saya duduk di sekolah menengah, pertama dan atas, saya harus bekerja tunggang-langgang mendapatkan penghasilan lebih,” katanya. Kalau tetap ia bersandar dengan tanaman karet dan gambir yang selama ini menjadi mata pencarian andalan warga sekampung dengannya, “Saya pastikan kedua anak saya itu tidak bisa melanjutkan pendidikannya,” ujar bapak dari lima orang anak itu. Maklum, menyusul merosotnya harga jual gambir dan karet sejak beberapa tahun belakangan, kedua komoditas tani itu tidak pernah lagi menjanjikan penghasilan lebih bagi yang menggelutinya. Baik karet atau gambir, menurut penuturan sejumlah petani, hanya mampu menjanjikan penghasilan Rp.300.000/pekan. “Mau diapakan uang sebanyak itu untuk menghidupi anggota keluarga yang cukup banyak,” beber Syamsu.
Maka, menurut Syamsu yang hanya tamat SMP itu, dengan sisa tenaga yang ia miliki, menyusul tak pernah membaiknya harga kedua komoditas tani yang selama ini ia andalkan, ia kemudian memutuskan menjadi penarik kayu balak, mengikuti sejumlah orang yang sekampung dengannya. “Seumur-umur saya tidak pernah bermimpi akan melakoni pekerjaan seperti ini,” tuturnya. Apa pengalaman Syamsu dengan menjadi tukang penarim kayu balak? “Inilah jenis pekerjaan terberat yang pernah saya lakukan,” akunya. Bayangkan, menurut Syamsu, kayu yang baru ditebang dari hutan dengan ukuran berat antara 50-60 kg, ditarik ke perkampungan dengan menggunakan kekuatan fisik. Jalan terjal, menurun atau mendaki mesti dilalui, sebetapa beratnya medan yang harus ditempuh. “Kalau tidak hatihati, bisa berakibat fatal,” katanya lagi. Syamsu punya cerita tidak menarik soal yang satu ini. Dikatakan, seorang kawan yang setim dengannya, pernah tersambar kayu yang ia tarik sendiri karena tali pengikatnya lepas. Apa yang terjadi? “Kakinya tersambar kayu yang ia bawa sendiri,” kenang Syamsu. Konon, kawan si Syamsu itu terancam lumpuh seumur hidup. Syamsu sadar betul, jenis pekerjaan yang ia lakukan tergolong terlarang karena penebangan kayu itu dilakukan secara ilegal. Tak jarang ia bersama kawan-ka wannya disergap ketakutan di tengah hutan, kalau-kalau ada petugas yang mendadak melakukan razia. “Tapi sekali lagi, kalaulah tidak karena keterpaksaan keadaan, saya tidak akan pernah melakukan pekerjaan tersebut,” imbuhnya. (e2)
Penarik Kayu Balak (f/int)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
17 Infrastruktur
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Jembatan Layang Kelok 9 :
Difungsikan pada H-10 Lebaran “Hingga kini masih berlangsung pekerjaan jembatan layang yang menghubungkan jembatan yang lama dengan baru. Pekerjaan sedang berlangsung sekitar dua sampai tiga persen dan diupayakan siap tepat waktu.”
J
embatan layang Kelok Sembilan di Keca matan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota,yang menghubungkan Provinsi Sum bar dengan Riau, akan difungsikan saat mudik dan balik lebaran tahun ini. Menurut Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman Pro vinsi Sumbar, Suprapto, jalan itu dimulai difung sikan sekitar 10 hari jelang lebaran hingga 10 ha ri sesudah lebaran. Namun, sebelum difung sikan, tim tekhnis terlebih dahulu akan meneliti untuk menentukan apakah jalan tersebut sudah bisa dilewati. Hal itu diperlukan untuk keselamatan transportasi penumpang dan barang. Lebih lanjut Suprapto mengatakan, hingga kini masih berlangsung pekerjaan jembatan layang yang menghubungkan jembatan yang lama dengan baru. Pekerjaan sedang berlangsung sekitar dua sampai tiga persen dan diupayakan siap tepat waktu. Pengerjaan jembatan tahun 2013 ini merupakan tahap II sepanjang 1,25 kilometer dengan alokasi anggaran senilai Rp.187 miliar. “Secara keseluruhan, anggaran pembangunan jembatan kelok sembilan mencapai Rp.550 miliar sampai beroperasi pada 2013,” ujarnya. Jembatan Kelok Sembilan terletak di kilo meter 143-148 yang menjadi penghubung lintas tengah Sumatera dengan Pantai Timur Sumatera. Jembatan terdiri atas enam bentangan. Jembatan pertama sepanjang 20 meter dan kedua sepan jang 230 meter serta ketiga sepanjang 65 meter. Kemudian, jembatan keempat sepanjang 462 meter dan jembatan kelima sepanjang 31 meter serta bentang keenam sepanjang 156 meter. Panjang keseluruhan jembatan kelok sembilan mencapai 964 meter. Ditambah jalan penghubung 1.537 meter yang dikerjakan dalam dua tahap. Tahap pertama telah selesai dikerjakan tahun lalu dan saat mudik dan balik lebaran tahun itu dapat difungsikan. Memang, impian masyarakat Sumatera Barat dan Riau memuluskan akses kedua daerah sebentar lagi terwujud, menyusul hampir tun tasnya pembangunan fly over (jembatan layang) Kelok Sembilan yang tinggal 10 persen lagi. Menurut rencana, pembangunan fly over Kelok Sembilan rampung pada Agustus 2013 dan akan diresmikan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono. Hal itu terungkap dalam kunjungan Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Mulyadi bersama Komisi V DPR RI dan Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Hediyan
to Husaini, Kepala Satuan Kerja (Kasat ker) Balai Besar Jalan Nasional Dahler, dan Peja bat Pembuat Komitmen (PPK) Kelok Sembilan Rina Kumala ke lokasi pembangunan Kelok Sembilan, Jumat (22/ 2). Dalam peninjauan itu, diketahui penger jaan fly over tinggal satu unit jembatan dengan panjang 230 meter, dan dua ruas jalan penghu bung dengan total panjang hampir 1 km. Keduanya masih dalam pengerjaan, dan diharapkan tuntas pertengahan tahun ini. “Meski masih ada sisa pengerjaan yang harus dilakukan, namun saya minta itu diselesaikan secara on time, sehingga bisa diresmikan secepatnya oleh Presiden SBY sekitar Agustus 2013 ini,” sebut Mulyadi didampingi anggota Komisi V lainnya di sela-sela peninjauan fly over Kelok Sembilan. Mulyadi mengatakan Komisi V terus mendorong percepatan pembangunan infrastruk tur di Kelok Sembilan dengan mengalokasikannya anggaran pembangunan tiap tahun. Tahun 2011 sekitar Rp. 100 miliar, tahun 2012 Rp. 200 miliar. “Sedangkan di 2013 akan dialokasikan lagi sebesar Rp 50 miliar,” terang politisi Partai Demokrat tersebut. Alokasi dana Rp. 50 miliar di 2013 itu, kata Mulyadi, untuk pembiayaan review design fondasi jalan untuk penyesuaian konstruksi ramah gempa dan percepatan pengerjaan ruas jalan penghubung dan satu unit jembatan. Fly over Kelok Sembilan bakal mendorong percepatan ekonomi di Sumbar, khususnya Kabupatan Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Mulyadi mendukung rencana Satker Balai Besar Jalan Nasional Wilayah II, yang akan membangun lokasi wisata pada jalan Kelok Sembilan yang lama. Menurutnya, peluang itu harus ditangkap Bupati Limapuluh Kota, mengingat banyaknya kunjungan masyarakat Riau berwisata ke Sumbar. Kasatker Balai Besar Jalan Nasional, Dahler membenarkan ada perubahan jadwal pem bangunan Kelok sembilan karena ada perubahan desain fondasi jalan. “Perubahan dilakukan ka rena adanya potensi gempa. Makanya, fondasi digali lagi,” papar Dahler. Dia menambahkan, fokus Balai Besar Jalan Nasional Wilayah II saat ini adalah menyiapkan pengerjaan pasca pelak sanaan fly over berupa pembuatan zona penyang ga, mengingat kawasan Kelok Sembilan merupa kan zona suaka alam. “Artinya ekositem yang ada di kawasan itu harus tetap terjaga dan tetap
asri. Hal itu dipadu dengan program landscape Kelok Sembilan, yang menjadikan tempat itu juga bisa menjadi lokasi wisata,” jelasnya. Panitia Pembuat Komitmen (PPK) Kelok Sembilan, Rina Kumala menerangkan pembangun an Kelok Sembilan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap I di mulai 2003 hingga 2011. Total ang garannya mencapai Rp. 350 mliar lebih. Se dangkan tahap II dimulai 2012 hingga 2013, dengan total anggaran mencapai Rp. 50 miliar. “Pada pembangunan tahap II, kami membaginya dalam dua paket pengerjaan. Untuk paket I pengerjaannya satu unit jembatan dan jalan penghubung. Dan untuk paket II, pengerjaan fondasi jalan yang mengalami review design,” sebut Rina. Kepala Badan Pembinaan Konstruksi, Hediyanto Husaini menambahkan, pembangunan Kelok Sembilan adalah hasil karya anak bangsa yang bisa dibanggakan. “Di awal pembangunan dulu banyak kendala, mulai dari lahan, masalah teknis hingga soal dana. Saat itu datang tawaran dari pihak Jepang yang siap beri dukungan dana Rp. 160 miliar untuk biayai pembangunan fly over itu. Di balik bantuan yang akan diberikan Jepang itu, ada konsekuensi yang harus diambil pemerintah, bahwa untuk pelaksana hingga penyediaan bahan diambil oleh mereka. Kontan saja hal itu saya tolak,” kenang Hediyanto. Bila tawaran itu diterima, lanjutnya, kapan lagi anak bangsa ini bisa berkarya lebih baik lagi, terlebih di bidang konstruksi. “Hingga akhirnya disepakatilah bahwa pembangunan Kelok Sembilan didanai APBN, meski dilakukan secara bertahap,” ulasnya. “Alhamdulillah, impian serta karya anak bangsa kita bisa digunakan sebentar lagi,” kata mantan Kepala Dinas PU Sumbar itu. Tertinggi di Indonesia Ternyata, Jembatan layang Kelok Sembilan menjadi jembatan layang tertinggi di Indonesia. Bahkan, jembatan Kelok Sembilan yang merupakan jembatan penghubung Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau, lebih tinggi dari Henderson Waves : jembatan pejalan kaki terunik di Singapura. Jembatan Kelok Sembilan dibangun sejak tahun 2003. Panjang keseluruhan jembatan dan jalan yang dibangun adalah 2.537 meter, dengan 964 meter di antaranya merupakan
Ir.Suprapto (f/int) jembatan dengan lebar mencapai 13,5 meter dan tinggi pelindung di sisi kiri dan kanan 1 meter. Pembangunan ini ditangani dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pembangunan em pat jembatan sepanjang 720 meter dengan jalan penghubung sepanjang 1.950 meter. Sedangkan tahap kedua pembangunan dua jembatan sepanjang 250 meter dan jalan penghubung sepanjang 1 km. Saat ini pembangunan tahap satu telah selesai pengerjaannya. Sedangkan pembangunan tahap dua yang ditaksir akan menelan biaya Rp.187 miliar, ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2013. “Setelah kedua tahapan pembangunan selesai, ruas jalan lama nantinya akan difungsikan sebagai objek wisata,” kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Pembangunan dan pengalokasian anggaran dilakukan secara bertahap sejak tahun 2003 hingga tahun 2012.Dari tahun 2003 sampai 2007, masing-masing menghabiskan biaya Rp.10,345 miliar, Rp.13,920 miliar, Rp.10,725 miliar, Rp.30 miliar, Rp.15 miliar. Sedangkan dari tahun 2007 sampai 2009 Rp.173 miliar, dan 2011 Rp.60 miliar. Untuk tahun 2012, telah dianggarkan dana senilai Rp.198 miliar. Dengan demikian, keselu ruhan biaya pembangunan tahap satu jembatan dan jalan Kelok 9 telah menghabiskan Rp.312,99 miliar.(int)
PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Mengucapkan :
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H/2013 M Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin Ttd,
dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo BUPATI
Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si
H.Yendri Tomas, SE, MM
WAKIL BUPATI
SEKRETARIS DAERAH
Sinamar
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Keluarga Besar Tabloid Sinamar Ikut Berduka sedalam-dalamnya, atas Berpulangnya ke Rahmutullah
Ibuk NURLAYLI, 70 Tahun (Ibunda Hendri Gunawan, Staf Humas dan Redaktur Sinamar) Pada hari Selasa 16 Juli 2013, di RS.Acmad Munctar Bukttinggi, dan dikebumikan hari Rabu, 17 Juli 2013 Keluarga di Balai Talang, Kecamatan Guguk.
di Pandam Pekuburan
Semoga arwah Almarhum diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan tabah dalam menghadapi cobaan ini. Amin.
Ttd MUHAMAD.S, S.Pd Pemimpin Redaksi
Sinamar
Humaniora 19 REDAKSI
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Harga Komoditas Andalan Belum Membaik :
Lebaran Lindap dan Senyap Petani Gambir dan Karet “Dengan tingkat harga sebanyak itu, selain para pekerja mendapat upah kerja yang agak memadai, para pemilik ladang juga bisa sedikit menikmati keuntungan, yang sebagian di antaranya akan dialokasikan lagi untuk membersihkan ladang gambir.”
H
ampir tidak terdengar lagi “cerita besar” itu, kini. Tentang Lebaran yang akan dihadapi dengan penuh kemeriahan, dengan melakukan kegiatan ini dan itu. Tentang persiapan menyambut hari besar umat Islam itu dengan mengganti perabotan rumah tangga yang sudah lusuh, mengecap dinding rumah yang mulai pudar, dan lainnya. Sama dengan Lebaran tahuntahun sebelumnya, alangkah beratnya Lebaran tahun ini untuk dijalani oleh sejumlah anggota masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota. Terutama mereka yang menggantung kan sumber ekonominya dari tanaman karet dan gambir, dua komoditas perkebunan yang selama puluhan tahun dijadikan masyarakat sebagai an dalan untuk menggerakkan roda perekonomian nya. Mereka malah dihadapkan dengan apa yang disebut dengan ironisme. Di saat harga barangbarang terutama barang kebutuhan pokok merangkak naik di pasaran menyusul naiknya har ga BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi sekitar dua bulan yang lalu, komoditas perkebunan yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian mereka malah tidak pernah menunjukkan gejala akan naik. “Karena agama menuntun kita untuk sa bar dan tabah menghadapi kondisi sulit, paling yang bisa dilakukan adalah sabar dan tabah itu,” kata Darwis, 42, petani gambir di Nagari Lubuk Alai, Kecamatan Kapur IX. “Tapi kalau diper turutkan emosi, mau rasanya kita berontak dan melakukan apa saja sebagai luapan kekesalan dan kekecewaan terhadap kondisi yang ada,” timpal Amri, 38, petani karet di Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Betapa tidak, imbuh Darwis, di saat har ga barang-barang terus merangkak di pasaran akibat kebijakan pemerintah menaikkan harga jual BBM bersubsidi, harga jual gambir malah tidak pernah menujukkan gejala akan membaik. Memang sempat juga terjadi fluktuasi, “Tapi sejauh ini tidak pernah menyentuh angka yang dinilai ideal, setidaknya mampu menutupi biaya produksi,” kata Darwis. Fluktuasi harga gambir sejak beberapa bulan belakangan, menurut informasi yang diterima, paling bergerak antara Rp17.000 sampai Rp.18.000/kg, dan sekali-sekali menyentuh angka Rp.19.000/kg di tingkat pedagang pengumpul. “Itu harga yang masih sangat jauh dari angka ideal,” sergah Darwis. Lantaran ketiadaan pekerjaan
lainlah, menurut Darwis, yang memaksa masyara kat untuk tetap mengolah ladang gambirnya. Dihadakan dengan kondisi harga barang-barang dipasaran belakangan ini, menurut bapak dari limaitu, setidaknya harga jual gambir Rp.35.000/ kg. “Dengan tingkat harga sebanyak itu, selain para pekerja mendapat upah kerja yang agak memadai, para pemilik ladang juga bisa sedikit menikmati keuntungan, yang sebagian di antaranya akan dialokasikan lagi untuk membersihkan ladang gambir,” sebutnya. Makanya, saat ditanya apa yang bisa ia perbuat dalam menghadapi Lebaran tahun ini, Darwis mengaku tidak bisa berkomentar tentang itu. “Tak tahulah apa yang akan terjadi,” kata Darwis, yang mengaku sulit membayangkan apa reaksi anak-isterinya kelak kalau dalam menyam but Lebaran tahun ini memang tidak ada yang bi sa dilakukan sama sekali lantaran dihukum oleh keadaan. “Saya merasa tidak berdaya sebagai suami dan bapak dari sekian anak,” ia menambah kan. Padahal, sebagai suami dan bapak, alangkah inginnya Darwis melihat anak-anaknya berbahagia di hari baik bulan baik itu, sama dengan isteri dan anak-anak orang lainnya. “Tapi kalau kondisinya begini, terus terang memang tidak ada yang bisa saya lakukan,” Darwis menambah kan, kali ini dengan nada suara yang berat. Karena kemampuannya hanya di sepu tar komoditas gambir, menurut Darwis, ia memang tidak memiliki kekuatan untuk mendapatkan sumber penghasilan dari bidang-bidang lain. “Merantau? Awak yang sudah tua ini tidak mungkinlah,” katanya. Selain tak punya keterampilan, “Kalau saya merantau, berapalah penghasilan yang akan diperoleh? Paling hanya untuk biaya hidup saya saja,” tambahnya. Darwis mengaku untuk kondisi seperti sekarang ini seakan harus menutup mata dan memekakkan telinga soal darimana didapatkan uang untuk pembeli baju baru anak-anak, biaya buat kue dan makanan untuk menyambut Lebaran, dan aneka biaya lainnya.”Kalau masih ada simpanan, taroklah emas agak secuil, mungkin masih mending,” katanya. “Ini sudah ludes semua, bersebab harga gambir sudah lama tidak normal.” Sama dengan petani gambir, nasib malang juga bakal dihadapi petani karet dalam menghadapi Lebaran, yaitu di mana saatnya umat muslim bersuka-cita. Kendati sejak beberapa
bulan belakangan cuaca cukup mendukung, yaitu musim kemarau yang memungkinkan petani maksimal memetik hasil batang karetnya, yang menjadi masalah adalah harga jual yang jauh dari layak. Sejak beberapa waktu belakangan, harga jual karet di tingkat pedagang pengumpul hanya bergerak antara Rp6.000 sampai Rp7.000/kg, sangat jauh di bawah harga tertinggi yang per nah dicapai komoditas itu, yang Rp18.000/kg. Yang jadi masalah adalah tingkat produksi tanaman karet yang relatif rendah sehingga sulit sekali untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Informasi yang diterima di sejumlah nagari sentra tanaman karet menyebutkan, tingkat produksi tanaman karet petani paling tinggi hanya 10 kg/hari, bahkan banyak yang di bawah itu. Dengan hari produksi maksimal lima hari dalam sepekan, berarti angka produksi petani karet ratarata 50 kg/pekan. Dikalikan dengan harga Rp.6.000
/kg, berarti hasil yang dipetik hanya Rp.300.000/ pekan. Makanya Amri, petani karet di Keca matan Pangkalan Koto Baru, mengaku sama de ngan nasib yang dihadapi oleh Darwis, yaitu akan menghadapi Lebaran terberat tahun ini. Ia mengaku tidak tahu yang akan diperbuat untuk membahagiakan anak-isterinya, karena sama sekali tidak melihat peluang sumber uang buat memenuhi kebutuhan Lebaran orang-orang yang dicintainya itu. Bahkan, menurut Amri, jangankan berpikir bagaimana upaya memenuhi kebutuhan Lebaran, untuk mencukupi kebutuhan harian saja ia mengaku sering kewalahan. Ditanya peluang membuat utang, Amri mengaku langkah tersebut juga sesuatu yang berat untuk ia lakukan. “Bukan apa-apa, yang merasakan kondisi seperti ini bukan hanya saya, tapi hampir semua anak negeri,” sebutnya lagi. (e2)
Petani Gambir (f/joy)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
20
Pariwisata & Politika
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Banyak yang Rindu Lihat Langsung Kondisi Kelok 9
Pariwisata
“Terus terang, saya mengagumi arsitekturnya. Seumur-umur baru kali ini saya melihat langsung keajabaikan konstuksi, yang merupakan hasil karya anak bangsa. Mungkin bangunan seperti itu hanya akan bisa dilihat di negara-negara maju.”
S
yamsir, 47, warga Jalan Melur, Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mengaku sangat rindu ingin melihat kondisi Kelok 9 yang berlokasi di Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. “Sudah sejak lama saya ingin melihat secara langsung kondisi Kelok 9,” katanya. Menurut putera Kabupaten Padang Pariaman itu, ia sudah sekitar sembilan tahun menetap di Riau, dan tidak pernah pulang kampung karena keterbatasan keadaan. Maklum, Syamsir hanya pedagang kaki lima dengan penghasilan yang tidak seberapa. “Saya dengar kondisi Kelok 9 sudah banyak berubah. Tapi saya belum pernah melihatnya secara langsung,” tambah bapak dari empat anak ini. Syamsir kepada Sinamar juga mengaku, Kelok 9 merupakan salah satu objek wisata di Sumbar yang paling ia minati. Dulu, sebelum merantau ke Riau, menurut Syamsir, bila ia melewati Kelok 9 yang ketika itu belum seperti kondisi sekarang ia sering singgah di sana, dan bersama rekanrekannya foto bersama sambil melepaskan pandangan ke badan jalan yang meliuk-liuk ibarat ular panjang. Yusri, 33, warga Kabupaten Kampar yang bekerja di sebuah penerbitan di Pekanbaru, mengatakan hal yang sama. Menurut Yusri, di antara sekian banyak objek wisata yang ada di Sumatera Barat, Kelok 9 merupakan salah satu objek wisata yang paling ia minati. “Bila berkunjung ke Sumatera Barat, hampir dipastikan saya akan singgah di sana, setidaknya untuk berfoto-foto,” akunya. Yusri mengaku, saat Kelok 9 telah dibangun dengan membuat jembatan layang, ia sempat berkunjung ke Sumbar, dan mampir di sa na. “Terus terang, saya mengagumi arsitekturnya. Seumur-umur baru kali ini saya melihat langsung keajabaikan konstuksi, yang merupakan hasil karya anak bangsa. Mungkin bangunan seperti itu hanya akan bisa dilihat di negara-negara maju,” katanya. Merujuk informasi yang ia terima, menurut Yusri, diperoleh kabar bahwa jembatan layang itu akan diresmikan akhir tahun ini. “Makanya saya sangat kepingin untuk melihanya secara langsung,” kata Yusri, sambil menam bahkan bahwa kondisi yang ada saat ini mungkin sudah mengalami banyak kemajuan dibandingkan
Keindahan Kelok 9 dengan Fly Overnya (f/net) dengan kondisi yang pernah ia lihat beberapa bulan yang lalu. Amriyanto, 39, warga Kota Siak Sri Inderapura, Kabupaten Siak, mengaku memendam keinginan yang kuat untuk bisa melihat secara langsung Jembatan Layang Kelok 9. “Saya sudah lama mendapat informasi tentang keindahan Kelok 9. Apalagi setelah dibangun jembatan layang di sana, tentu kondisinya semakin lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya,” aku
Amri, begitu ia akrab disapa. Bukan hanya Amri, tapi anak dan isterinya juga memiliki keinginan yang sama. “Mereka sering mendesak saya berkunjung ke Sumbar, dengan tujuan utama melihat langsung Kelok 9,” katanya. Tapi, menurut Amri, lantaran keterbatasan kemampuan ekonomi, ia tidak pernah memiliki uang yang cukup untuk membawa keluarganya berkunjung langsung untuk melihat Kelok 9.
Politika
Terdata DPS 273.394 Orang
K
omisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Limapuluh Kota menggelar pertemuan dengan Parpol dengan agenda menyerah kan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu tahun 2014 kepada Partai Politik peserta pemilu dan Panwaslu. Penyerahan DPS dalam bentuk cakram CD dengan file PDF tersebut dilakukan di Aula KPU setempat di Kawasan Jalan Raya Negara Km 6 Tanjung Pati, Senin (15/5). Ketua KPU, Ismet Aljannata, S, Fil. I dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan telah ditetapkannya DPS pada 11 juli 2013 lalu, maka kini acara sosialisasi dan penyerahan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu tahun 2014 kita laksanakan, KPU juga menghimbau partisipasi seluruh pihak terhadap DPS yang telah ditetapkan. “Dengan telah ditetapkannya Daftar Pemilih Sementara, dengan jumlah 273. 394 orang kita berharap partisipasi dari seluruh masyarakat,” sebutnya. DPS telah diumumkan KPU beberapa
waktu lalu, KPU berharap partsipasi masyarakat. 14 hari adalah masa untuk perbaikan terhadap DPS yang telah ditetapkan tersebut. Masyarakat dapat memberikan masukkan terhadap DPS yang telah diumumkan tersebut. “Tersedia waktu 14 hari bagi masyarakat, parpol dan komponen lainnya untuk memberikan masukkan atau tanggapan terhadap DPS, mereka dapat melapor ke PPS, PPK dan KPU terhadap kesalahan data, tidak masuk DPS atau lainnya,” sebut Ilham Yusardi, Anggota KPU dari Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Program Data KPU kepada sejumlah wartawan selepas acara. Acara diakhiri dengan penyerahan keping cakram / CD Daftar Pemilih Sementara Pemilu 2014 kepada sejumlah perwakilan parpol, panwas dan perwakilan dari Pemkab Limapuluh Kota yang hadir.(esmana)
Belakangan, menurut Amri, keinginan seperti itu makin kuat menyusul setelah ia menerima informasi bahwa di lokasi Kelok 9 telah dibangun jembatan layang yang megah. “Tapi tetap saja hanya sebuah keinginan,” akunya. “Allah SWT sejauh ini belum memberi kemampuan yang cukup buat saya untuk memenuhi hasrat diri dan keluarga untuk mendatangi langsung Kelok 9,” katanya. (e2)
Sinamar
Kaba Rantau 21 REDAKSI
Media Pemkab Lima Puluh Kota
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Silaturahmi Warga Pangkalan di Pekanbaru :
Dua Ikut Pilgub Riau, Dua Nyaleg jadi DPD “Setidaknya, dengan modal ikatan emosional yang kuat karena sama-sama berasal dari satu daerah, yaitu Pangkalan, kita secara tulus dan ikhlas memberikan dukungan politik untuk mereka.”
Drs.H.Herman Abdullah, MM (f/net)
W
arga Kenagarian Pangkalan, Kecamat an Pangkalan Koto Baru, yang mene tap di Pekanbaru, Provins Riau, merasa perlu menggelar silaturahmi menjelang masuknya Ramadhan, beberapa waktu lalu. Bukan karena hanya akan memasuki bulan suci, tapi 2013 merupakan “tahun politik” bagi warga Pangkalan yang menetap di Provinsi Riau. Pangkal masa lahnya karena sejumlah warga Riau yang berasal dari Kenagarian Pangkalan, pada tahun 2013 ini membidik sejumlah posisi strategis, baik di jajaran pemerintahan maupun legislatif. Baik di tingkat daerah maupun pusat. Yaitu, dua di anta ranya maju di ajang Pilgub (Pemilihan Gubernur) Riau 2013, dan dua lainnya maju sebagai calon ang gota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI dari Dapil (Daerah Pemi lihan) Provinsi Riau. Silaturahmi digelar di rumah kediaman Arsadianto Rachman di kawasan Kuantan 2, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru. Selain dihadiri ratusan warga Riau asal Pangkalan yang ber datangan hampir dari seluruh penjuru Kota Pekan baru, kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si., yang kebetulan juga putera asli Kenagarian Pang kalan. Jefry Nazier, Ketua Persatuan Keluar ga Pangkalan di Pekanbaru, menginformasikan bahwa dalam ajang Pilgub Riau 2013 tercatat sebanyak dua putera Pangkalan maju sebagai calon. Yaitu, Drs. H Herman Abdullah, MM yang maju untuk membidik posisi Gubernur Riau periode 2013-2018, berpasangan dengan Agus Widayat yang saat sekarang masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Dumai. Satu putera Pangkalan lainnya yang masuk bursa calon Pilgub Riau 2013 adalah Arsjadjuliandi Rachman, atau yang akrab dipanggil dengan Andi Rachman. Nama yang disebut terakahir membidik posisi Wakil Gubernur Riau periode 2013-2018, berpasangan dengan H. Annas Maamun yang membidik kursi gubernur. Annas merupakan Bupati Rohil (Rokan Hilir), yang sedang menjalani periode kedua kebupatiannya. Sebagai warga yang sama-sama berasal dari Kenagarian Pangkalan, Jefry mengharapkan agar warga Riau yang berasal dari kenagarian itu memberikan dukungan politik terhadap kedua putera terbaik Pangkalan tersebut. “Setidaknya, dengan modal ikatan emosional yang kuat karena sama-sama berasal dari satu daerah, kita secara tulus dan ikhlas memberikan dukungan politik untuk mereka,” katanya.
Arsjadjuliandi Rachman (f/net)
Kalau Herman dan Andi Rachman membidik kursi di jajaran pemerintahan, se benarnya di tahun 2013 ini ada sejumlah putera Pangkalan lain yang ikut maju ke gelanggang politik praktis, tapi dengan membidik kursi anggota DPD RI. Antara lain, tuan rumah acara silaturahmi yaitu Arsadianto Rachman, yang tidak lain adalah kakak kandung Andi Rachman; dan Iwa Sirwani Bibra, yang saat ini masih duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Riau. Tapi, ketika memberi sambutan dalam kapasitasnya sebagai tuan rumah, Arsadianto Rachman yang akrab dipanggil dengan Anto Rachman, sama sekali tidak menyinggung pencalonannya sebagai anggota DPD RI periode 2014-2014. Anto malah lebih banyak mengulas tentang langkah adiknya, Andi Rachman, yang untuk 2013 ini ikut bertarung memperebutkan kursi Wakil Gubernur Riau. “Saatnya kita memberi dukungan terhadap putera Pangkalan untuk maju
di ajang bergengsi seperti Pilgub Riau 2013,” kata Anto yang juga menjabat sebagai Ketua MPW PP (Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila) Provinsi Riau. “Kalau tidak sekarang, kapan lagi putera Pangkalan memperoleh kesempatan untuk meduduki posisi strategis seperti wakil gubernur?” sambungnya. Putera Pangkalan Tulen Informasi yag diterima menyebutkan, Herman adalah mantan Wali Kota Pekanbaru, yang selama dua periode dipercaya menduduki jabatan tersebut. Sebelum dipercaya menjadi orang per tama di Kota Bertuah, Herman pernah menduduki sejumlah posisi strategis di lingkup Pemko Pekanbaru. Antara lain, pernah menjadi Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), dan sebagai Kepala Dinas Pasar. Informasi yang diterima Sinamar menyebutkan,
Arsadianto Rachman (f/net)
Herman merupakan peranakan Riau dengan Sumatera Barat. Beribukan perem puan kelahiran Air Tiris, Kecamatan Kampar, Kabu paten Kampar, Riau; sementara Ayahanda Herman berasal dari Kenagarian Pangkalan. Sedangkan isteri yang telah memberinya sejumlah anak, yaitu Ny. Hj. Evi Mairoza Herman, juga berasal dari daerah Air Tiris. Kendati dibesarkan dan membina karier di Pekanbaru, terbetik kabar bahwa Herman tidak pernah melupakan nagari asal Ayahanda di Pangkalan. Bila ada acara peringatan hari-hari besar keagamaan, misalnya, potang balimau menyambut Ramadhan, Herman sering menyem patkan diri hadir, dan berbaur bersama anggota masyarakat yang sekampung dengannya itu. Satu lagi putera Nagari Pangkalan yang dinyatakan lolos adalah H. Arsjadjuliandi Rachman, MBA, atau yang lebih dikenal dengan Andi Rachman. Nama yang satu ini membidik kursi Wakil Gubernur Riau periode 2013-2018, yang berpasangan dengan H. Annas Maamun untuk posisi calon gubernur. Annas adalah Ketua DPD I Partai Golkar (Golongan Karya) Provinsi Riau, dan sudah dua periode menjabat sebagai Bupati Rohil (Rokan Hilir). Pasangan ini didukung oleh Partai Golkar, yang memiliki kekuatan 15 kursi di DPRD Provinsi Riau pada periode yang sedang berjalan. Karena persyaratan untuk mengajukan satu pasang bakal kandidat hanya sembilan kursi saja, maka untuk mengusung pasangan yang dikenal dengan julukan Aman ini, tidak perlu “bernafas ke luar badan,” alias berkoalisi dengan parpol-parpol lain. Informasi yang diterima menyebutkan, Andi Rachman merupakan putera Pangkalan tulen, kendati hari-hari dalam hidupnya lebih banyak dihabiskan di Provinsi Riau. Sebelum menyatakan terjun ke dunia politik praktis, Andi lebih banyak berkarier di dunia usaha dengan mengelola sejumlah usaha. Sejumlah usaha yang ia kelola berkembang dengan baik, bahkan mampu melebarkan sayap usahanya. Karena dinilai sebagai pengusaha papan atas di Provinsi Riau, maka tak ayal bila ke pundak Andi pernah diberi kepercayaan untuk menjadi Ketua Kadinda (Kamar Dagang dan Industri Daerah) Provinsi Riau. Dalam kapasitas Andi sebagai Ketua Kadinda Riau itu, ia sering diberi amanah untuk menjadi duta Riau dalam perundinganperundingan bilateral seperti IMT-GT, dan lainnya. Setelah merasa mapan di dunia usaha, baru kemudian Andi menyatakan terjun ke panggung politik praktis. Di dunia politik, perjalanan karier Andi lumayan membanggakan. Antara lain, ia pernah dipercaya menjadi Bendahara DPD I Partai Golkar Provinsi Riau, dan pada periode 20042009 ia dipercaya duduk sebagai anggota DPRD Riau. Sementara untuk periode 2009-2014, Andi dipercaya duduk sebagai anggota DPR RI dari Dapil Riau. (e2)
Iwa Sirwani Bibra (f/net)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Varia 22 REDAKSI
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Badia Batuang masih Bergema KOTO ALAM – Di tengah keragaman alat permainan belakangan ini sebagai produk dari kemajuan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), toh aneka permainan yang merupakan warisan nenek moyang belum ditinggalkan sama sekali, terutama untuk lebih menyemarakkan malammalam di bulan Ramadhan. Lihatlah di Kenagarian Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, misalnya. Di tengah semaraknya bunyi suara mercon dan kelap-kelip kembang api yang dipermainkan anak nagari yiyang dilalui garis khatulistiwa itu, yang terdengar sahut-sahutan antara badia-badia batuang yang sahut-bersahut antara yang satu dengan yang lainnya. “Bunyi suaranya khas dan sulit dilupakan,” kata Edi, salah seorang warga yang sengaja membuatkan badia-badia batuang buat permainan anak-anaknya. “Selain juga lebih murah, karena tinggal mengambil bambu tua di hutan, lalu dibuat,” ia menambahkan. Edi lebih memilihb permainan itu untuk anak-anaknya daripada memberikan mereka mercon. Selain harganya relatif lebih mahal, juga tergolong beresiko tinggi. (e2) Permainan badia-badia batuang (f/net)
Wabup Hadiri Silaturahmi W ar ga War arga Pangkalan di Pekanbar u Pekanbaru
Asyirwan Yunus (f/joy)
PANGKALAN – Wakil Bupati (Wabup) Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus M.Si menghadiri si laturahmi antarsesama warga Kenagarian Pang kalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, yang menetap di Pekanbaru, Provinsi Riau. Acara itu digelar sebelum masuk bulan puasa Ramadhan, beberapa waktu lalu. Dengan didampingi isteri dan ajudannya, Wabup datang ke tempat acara di kawasan Kuan tan 2, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, relatif agak terlambat, yaitu ketika rangkaian acara sam butan yang disampaikan oleh sejumlah tokoh telah usai. Sempat bersalaman-salaman dengan sejumlah tamu di luar tenda, untuk kemudian Wabup tampak menuju kursi utama, berbaur dengan undangan lainnya.
Diupayakan Pembibitan 5000 Aren SARILAMAK - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Limapuluh Kota Aprizul Nazar menyebutkan, saat ini belum terdata jumlah pohon aren di Limapuluh Kota. Namun potensinya sudah menjadi hal yang spesial oleh Dinas Pertanian. Sebab saat ini sedang diupayakan pembibitan sebanyak 5000 pohon aren yang akan disebar kepada petani. “Kita sudah melihat potensi aren dan memang perlu untuk dikembangkan sehing-ga Dinas Pertanian sudah melakukan pembibitan pohon aren 5.000 batang. Bibit-bibit tersebut akan dibagikan kepada petani,” terang Aprizul, sambil menambahkan, daerah yang berpotensi yaitu tiga kecamatan, masing-masing Lareh Sago Halaban, Payakumbuh dan Kecamatan Bukitbarisan. Upaya lainya yang sedang diusahakan Dinas Pertanian saat ini, kata Kepala Dinas yang baru saja dilantik itu, adalah mengusulkan pengadaan mesin pengolahan saka sebanyak
Aprizul Nazar (f/joy) tiga unit. “Kita juga upayakan bagaimana menjadikan saka sebagai gula yang mampu bersaing di pasaran untuk pemanis. Namun perlu dilakukan pengolahan dan kemasan yang harus menyesuaikan dengan kebutuhan pasar,” pungkasnya. (h)
Saat itu warga Riau asal Pangkalan menggelar silaturahmi karena akan memasuki bulan suci Ramadhan. Tapi agenda yang penting adalah karena salah seorang putera Pangkalan, yaitu Arsjadjuliandi Rachman, maju sebagai calon Wakil Gubernur Riau periode 2013-2018, berpasangan dengan H. Annas Maamun. Satu lagi putera Pangkalan yang maju adalah Herman Abdullah, yang membidik kursi Gubernur Riau. Selain kapasitasnya sebagai Wakil Bupati Limapuluh Kota, Asyirwan hadir dalam acara tersebut juga dalam kapasitasnya sebagai putera asli Kenagarian Pangkalan. (e2) Alis Marajo (f/joy)
Gonjong Limo Bandung Reuni BANDUNG - Ratusan muda-mudi Luak Limopuluah, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota yang tergabung dalam organisasi rantau Gonjong Limo Bandung menggelar acara reuni muda-mudi di Villa Jenderal Kampung Sukamulya, Maribaya Timur, Kecamatan Lembang, Kabupaten Jawa Barat selama dua hari, beberapa waktu lalu. Gelar acara bertajuk Manjapuik nan Jauah – Mangumpuakan nan Taserak ini merancang sebuah kegiatan Mubes Nasional yang akan digelar di Sungai Kamuyang, Kabupaten Limapuluh Kota tanggal 13-15 Agustus 2013. Muda-mudi Gonjong Limo merencanakan sebuah iven yang bersentuhann langsung dengan masyarakat Luak Limopuluah. Keinginan muda-mudi Gonjong Limo Bandung untuk menggelar Mubes Nasional di kampung halaman, mendapat dukungan dari banyak pihak.(int)
SARILAMAK- Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengatakan bahwa rencana pembangunan bandara (bandar udara), yang bekerjasama dengan Pemko Payakumbuh, sangat banyak manfaatnya, baik untuk kepenting an kedua maupun masyarakatnya. “Bandara ini akan sangat banyak man faatnya untuk peningkatan dan pengembangan wisata di Payakumbuh, Limapuluh Kota, Agam, Tanah Datar, Bukittinggi, Pasaman dan Padangpanjang,” ujar Bupati Alis Marajo, sambil menambahkan pembangunan Bandara Luak Limopuluah, merupakan keinginan warga Limapuluh Kota yang layak diwujudkan. Dengan adanya Bandara tersebut, nagari-nagari di kawasan calon lokasi bandara yang masih terkebelakang, akan cepat terbuka. Bupati minta dukungan Pemprov Sumbar dalam men-support rencana besar ini, sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Bandara yang akan dibangun, dikatakan Bupati, bukan hanya berfungsi sebagai bandara umum atau komersil. Tapi merupakan bandara alternatif, terutama untuk mitigasi bencana. Apabila terjadi bencana tsunami di daerah pantai barat wilayah Sumbar.(mds)
Ber harap Ada W akil di DPRD Berharap Wakil Pekanbar u Pekanbaru
anah PLK cari T Tanah Untuk Sekretariat MEDAN – PLK (Perhimpunan Limapuluh Kota) Kota Medan, Sumatera Utara, memiliki Koperasi Simpan Pinjam yang bernama Syariah Puti Bungsu, dengan anggota khusus kaum ibu. Nasabah koperasi itu bukan saja anggota PLK, namun lebih banyak lagi dari luar anggota. Saat ini aset koperasi sudah mencapai ratusan juta rupiah. Menurut rencana, organisasi yang beranggotakan sekitar 500 kepala keluarga itu bakal mendirikan kantor perwakilan di Kota Medan. Bangunan tersebut nantinya akan berfungsi sebagai sekretariat dan gedung pertemuan PLK, sekaligus tempat persinggahan sementara bagi urang awak yang baru datang ke Kota Medan.
Bupati : Bandara Banyak Manfaatnya
Andra Roza (f/joy) “Saat ini kita masih mencari tanah untuk lokasi pembangunan gedung sekretariat tersebut,” ujar Ketua PLK Medan, Andra Roza.(gun)
PEKANBARU – Syafriadi, 53, warga asal Kabu paten Limapuluh Kota yang sudah lama merantau ke Kota Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau, berharap pada Pemilu Legislatif 2014 mendatang ada warga Riau asal Kabupaten Limapuluh Kota yang duduk di DPRD Kota Pekanbaru periode 2014-2019. “Setahu saya, dalam periode sedang berjalan, 2009-2014, tidak ada warga Pekanbaru asal Kabupaten Limapuluh Kota yang dipercaya duduk di DPRD Kota Pekanbaru,” kata Syafriadi kepada Sinamar. Kondisi ini, tambahnya, selain tidak mendatangkan kebanggaan moral bagi
warga Pekanbaru asal Limapuluh Kota, juga bila ada di antara warga sekampung yang mendapat kesulian, lambat dapat pertolongan. Syafriadi yang sehari-hari berjualan barang harian di Pasar Kodim Pekanbaru itu menilai bahwa pada dasarnya banyak warga Pekanbaru asal Limapuluh Kota yang berpotensi, yang bergerak di berbagai bidang. “Kita ingin ada di antara mereka yang berpotensi itu untuk maju menjadi caleg di Pemilu Legislatif mendatang, dimaksudkan agar ada wakil kami di DPRD Kota Pekanbaru,” sambungnnya lagi. (e2)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
Varia 23 REDAKSI
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Polsek Harau Sita 8000 Mercon HARAU - Polsek Harau menyita 8.000 butir mer con atau petasan yang dijual pedagang di kawas an Tanjungpati, Batubalang, Bukik Limbuku dan Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Penyitaan itu berlangsung Sabtu (20/7) malam, atau dua hari setelah Polsek Harau menggerebek sarang judi di Nagari Bukiklimbuku. Kapolsek Harau AKP Anita Indah Setyaningrum Minggu (21/7) siang, mengatakan, 8.000 ribu butir petasan itu disita pihaknya dari sejumlah pedagang. Beberapa di antara peda gang tersebut sudah dimintai keterangan. “Kami masih menyelidiki, apakah para pedagang yang men-jual petasan ini melanggar UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 atau Pasal 187 KUHP tentang ba han peledak. Yang jelas, petasan-petasan milik mereka sudah kami sita di Mapolsek,” kata AKP Anita Indah Setyaningrum. Kapolsek wanita pertama di wilayah hukum Polres Limapuluh Kota ini menambahkan, penyitaan terhadap ribuan butir petasan dengan berbagai merek dan ukuran tersebut dilakukan pihaknya, untuk merespon keluhan warga yang
Kunjungan Danrem o32/W irabraja o32/Wirabraja
Danrem memberikan pengarahan (f/joy) Petasan (f/joy) ibadah Ramadhannya terganggu akibat bunyi petasan. “Sejak awal puasa, kami sering dengar keluhan warga tentang bunyi petasan yang menggangu proses ibadah. Makanya, sesuai arahan Kapolres Limapuluh Kota AKBP.Cucuk Trihono dan Wakapolres Kompol. Heru Ekwanto, kami gelar razia petasan,” ujar AKP Anita. (pe)
TANJUNG PATI - Danrem (Komandan Korem) 032 Wirabraja Kolonel Inf. A.Rachman mengun jungi Kodim 0306 Limapuluh Kota, Kamis (4/7). Dalam kunjungan itu, A.Rachman memotivasi prajurit untuk melaksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas, sesuai dengan tupoksi masing-ma sing. Hadir pada kesempatan itu, Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs.H.Asyirwan Yunus, M.Si, Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Wadanyonif Braja Sakti 131 Mayor Inf. Ari.
Selain itu juga, seluruh Kepala seksi, semisal Kepala Seksi Teritorial (Pasi Ter) Kapten Inf.Kusmianto, Danramil serta seluruh jajaran TNI lainya. Dikatakannya, tugas dan tanggung jawab yang orientasinya adalah kepada tugas pokok, harus pula didasari kepada suatu keiklasan. “Kepada seluruh prajurit, jangan per nah lupa dengan jati diri. Jagalah itu ditengah-te ngah masyarakat luas. Berfikirlah positif, jangan pula sombong,” tegas Rachman, sambil menam bahkan, ada dua pelanggaran yang banyak terja di di jajaran yang tengah ia pimpin. Selain kasus disersi, yang marak lagi adalah narkoba. Sementara itu Dandim 0306 Limapuluh Kota Letkol Inf. Trisno Widodo menye butkan, kedatangan komandannnya tersebut adalah terkait kunjungan kerja ke wilayah tugas. “Kami mengucapkan terimakasih atas kuinjungan beliau,” katanya. “Anggota TNI di Kodim 0306 Limapuluh Kota merasa senang dengan nasihat serta motivasi yang beliau be rikan,” tambah Trisno Widodo.(her)
Pemusnahan Paket Ganja Inginkan Jembatan Representatif
Pembakaran ganja dan sejenisnya di halaman Kejari Payakumbuh (f/joy) TANJUNG PATI - Kejaksaan Negeri (Kejari) Payakumbuh bersama unsur Muspida Luak Limo puluah, memusnahkan puluhan paket narkoba, yakni sebanyak 6,8 kg ganja kering serta 34,71 gram sabu-sabu, Kamis (4/7) siang. Paket ganja dan sabu-sabu tersebut, merupakan barang bukti hasil sitaan dan tangkapan kepolisian yang kini, kasusnya sudah menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Payakumbuh serta PN Tanjung Pati. Menurut Kepala Kejaksaan Negeri Payakumbuh, Tri Karyono, saat pemusnahan ba rang bukti di halaman Kantor Kejari, Jalan Soekarno Hatta, Koto Nan Ampek, puluhan paket narkoba tersebut didapat aparat dari 26 tersangka di wilayah Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. “Pemusnahan barang-bukti ini dilakukan, sekaligus dalam rangka acara HUT Adhyaksa 2013,” sebut Tri Karyono. Menurut
nya, selain barang bukti narkoba, sebanyak 26 terdakwa yang tercatat tersandung kasus narkotika, kini sudah menjalani persidangan bahkan sudah ada yang menjalani masa hukuman setelah keluarnya inkrah putusan. Dalam amar putusannya, berbagai barang bukti narkoba, yang dijerat sesuai UU Nomor 35 Tahun 2009, diputuskan jika barang bukti sitaan untuk dimusnahkan. Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar. Selain Kajari Tri Karyono, turut hadir saat acara pemusnahan itu, Walikota Riza Falepi, Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs.H.Asyirwan Yunus,M.Si, Kepala BNNK, AKBP Ricky Yanuarfi, Ketua MUI Limapuluh Kota, Dandim 0306/50 Kota, diwakili M.Khomsah dan beberapa perwira dari Polresta Payakumbuh dan Polres Limapuluh Kota. Pembakaran barang bukti narkoba, dilakukan secara bergantian menggunakan dua drum besar.(joi)
Dilarang Pungut Dana tifikasi !!! Ser Sertifikasi TANJUNG PATI - Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota, Desri, mengaku kaget adanya isu yang menyebutkan bahwa telah terjadi pemungutan dana sertifikasi guru di Kabupaten Limapuluh Kota ini. “Melalui media ini, saya menghimbau kepada pihak sekolah di jajaran Dinas Limapuluh Kota bahwa tidak dibenarkan melakukan pemu-ngutan dana sertisifikasi guru dengan alasan apapun,” sebut Desri. Desri mengaku, akan memberikan sanksi tegas, apabila ada pihak sekolah yang melakukan pemungutan dana sertifikasi tersebut. “Apapun alasan dan dalihnya, baik itu dana sum bangan suka rela, saya tegaskan tidak dibenarkan adanya pemungutan dana sertifikasi guru tersebut” akunya. Diakuinya, Ia telah mendengar isu terjadinya pemungutan dana sertifikasi guru tersebut. Malah, ada pesan singkat melalui SMS dari nomor hand phone yang tidak dia kenal masuk ke telepon genggamnya. “Saya sempat menyampaikan isu yang dikirim melalui pesan singkat tersebut. Intinya, dalam rapat itu, saya tegaskan tidak dibenarkan
Desri (f/joy) pihak sekolah melakukan pemungutan dana sertifikasi guru “ kata Desri. Desri juga menje laskan, sebenarnya dana sertifikasi guru terse but, langsung dikirim ke nomor rekening penerima sertifikasi. Artinya, bukan dari tangan ke tangan.(dd)
SITANANG – Terbatasnya APBD Kabupaten Limapuluh Kota, sebabkan sejumlah pembangun an infrastruktur jauh dari harapan. Lihat saja kon disi jembatan Kampai yang menghubungkan enam jorong di Nagari Sitanang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, yang membutuhkan pembangunan jembatan yang lebih layak. Jembatan yang mem bentang sepanjang 80 meter melintasi Sungai Batang Sinamar itu, merupakan akses trans portasi vital bagi masyarakat. Jembatan menghubungkan Jorong Sungai Ipuah, Coran, Batu Kabau dengan Jorong Kampai, Tanah Mungguak dan Balai Malintang. Meski jalur yang menjadi urat nadi bagi masyakat itu baru saja di perbaiki bantalan kayunya meng gunakan dana nagari, warga tetap berharap bangunan jembatan yang lebih baik. “Jembatan yang dibangun pada tahun 1974 lalu dengan lebar sekitar 1,5 meter itu, diperbaiki dengan memanfa atkan Dana Alokasi Untuk Nagari (DAUN). Sehingga hanya itulah yang bisa diper baiki. Kita berharap pemerintah daerah mem bangunkan jembatan yang representatif,” ungkap Wali Nagari Sitanang, Asmardi Datuak Pangeran. Meski setelah dilakukannya perbaikan kayu-kayu lantai jembatan yang baru saja dilakukan sudah membantu kelancaran transportasi, namun menurut wali nagari, warga sangat mengharap kan pembangunan yang representatif. Sebab saat ini jembatan hanya bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan roda dua sa ja. Sementara jika ingin ke tiga jorong yang berada di seberang menggunakan kendaraan roda empat, harus memutar ke Nagari Batu Bayuang.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pe kerjaan Umum (PU) Limapuluh Kota, Afrizal, yang dikonfirmasi, menyebutkan sudah ada rencana pembangunan jembatan Kampai oleh Pemkab Li mapuluh Kota. Namun baru sebatas perenca naan, sebab belum ada kepastian kapan akan mulai dilakukannya pembangunan. “Detailed Engineering Design (DED) perencanaanya tahun ini,” ungkap Afrizal.(gun)
Afrizal (f/joy)
PA Aisyiah Putri T erima Terima Santunan GCC BALAI TALANG - Memperingati satu tahun keberadaannya, Great Corolla Club (GCC) Pa yakumbuh/Limapuluh Kota menyantuni Panti Asuh an (PA) Aisyiah Putri Balai Talang Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak. Dalam kunjungan itu grup yang beranggotakan 24 orang itu memberikan bantuan berupa mukena, sajadah, beras dan bahan pokok lainnya, serta sejumlah uang bagi 25 anak penghuni panti tersebut. “Dengan momen ulang tahun pertama GCC sekaligus dalam rangka menghadapi bulan Ramadhan 1434 H, kita ingin berbagi dengan para anak-anak panti asuhan. Kendati jumlahnya tidak seberapa, namun kita berharap ini berguna dan dapat memberikan manfaat bagi penghuni panti,” ujar Ketua GCC Payakumbuh/Limapuluh Kota Djiem didampingi bendaharanya Angga Stevan usai menyerahkan bantuan tersebut, kemarin. Dikatakan, GCC merupakan persatuan para pemilik mobil jenis sedan Great Corolla. Tu juan pembentukan kelompok ini antara lain sebagai ajang silaturahmi sesama pemilik kendaraan serupa dan sebagai ajang untuk sharing atau berbagi informasi berbagai hal yang berkaitan dengan kendaraan yang dipakai para anggota grup. Selain itu juga diharapkan bisa ber kembang menjadi komunitas sosial.
Djiem, Ketua GCC (f/joy) Sebelumnya pihak dari PA Putri Asyiah Balai Talang Dt. Batang mengatakan sangat berterimakasih atas kepedulian GCC yang telah memberikan bantuan pakaian dan uang bagi anakanak asuhnya. Ia berharap kegiatan ini menjadi agenda bagi GCC untuk panti asuhannya. “Kami berharap ini menjadi agenda tahunan bagi GCC untuk Panti Asuhan ini,” kata Dt. Batang.(gun)
Sinamar Media Pemkab Lima Puluh Kota
24 Sosok
Informasi Pelayanan Aparatur dan Publik
Edisi 99/Tahun XII/29 Juli - 15 Agustus 2013
Tri K ary ono : Kary aryono
Tidak Tebang Pilih berantas Korupsi “Kami bertekad untuk memerangi kasus korupsi dengan tidak membedakan suatu intansi. Hukum berlaku untuk siapa saja, tidak tebang pilih. Kalau salah tetap salah, siapapun orangnya.”
A
nda seorang pejabat di lingkup Pemkab Limapuluh Kota atau Kota Payakumbuh? Kalau Anda merasa pernah melakukan tindak pidana korupsi, bukan tidak mungkin Anda akan berhadapan dengan Tri Karyono, SH MH, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Payakumbuh atau jajarannya, untuk mempertanggungjawabkan perbuatan Anda di hadapan hukum. Sebab, selama bertugas di Kejari Payakumbuh yang memiliki dua wilayah hukum, Tri Karyono sangat komit memerangi korupsi yang merugikan keuangan negara. Untuk menegakkan kebenaran di dae rah ini, dia menerapkan prinsip tidak tebang pilih dalam memberantas kasus korupsi. “Korupsi musuh bersama. Harus kita lawan!” tandasnya. Tak percaya? Lihat data ini: dari 2009 hingga 2013, Kejari Payakumbuh telah mengungkap 14 kasus korupsi yang merugikan negara hingga miliaran rupiah. Bahkan, 14 tersangka korupsi tersebut terpaksa ditahan di balik di jeruji besi ser ta dikenakan kewajiban mengembalikan keuangan negara yang dicuri untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Karena komit untuk memerangi korupsi ini, Kejati Sumbar pun mengacungi jempol dan me nempatkan Kajari Payakumbuh pada peringkat atas dalam pengungkapan kasus korupsi. Apa ko mentar Tri tentang itu? “Kami bertekad memerangi korupsi ini dengan tidak membedakan suatu intansi. Hukum berlaku untuk siapa saja, tidak tebang pilih. Kalau salah tetap salah, siapapun orangnya,” tegas Tri Karyono. Selama ini, kasus korupsi yang paling menonjol yang pernah diungkap Kejari Payakum buh yakni kasus korupsi perluasan lahan gambir di Kecamatan Kapur IX serta pengadaan Sistem Informasi Kepegawaian (Simpeg) Payakumbuh dan kasus korupsi lainnya. “Seluruh tersangka nya ditahan. Memerangi korupsi ini tak sampai di situ saja, karena masih ada kasus korupsi lainnya yang sedang kami periksa. ,” tambahnya. Di samping korupsi, Kajari ini juga sangat bertekad memerangi narkoba. Dari catatannya, terlihat peningkatan kasus narkoba yang ditangani tiap tahunnya. “Dari tahun ke tahun terjadi pening katan peredaran narkoba di Luak Limopuluah ini. Yang paling menonjol dalam kasus narkoba ini terjadi di tahun 2012 lalu dengan barang bukti 70
kilogram ganja kering. Tersangkanya telah kita hukum seberat mungkin,” ungkapnya. Sesuai bidang tugas yang diembannya, fokus Tri bersa ma jajaran Kejari yang di pimpinnya tidak sebatas menangani kasus korupsi dan narkoba saja. Ka sus-kasus lain juga tidak luput dari perhatiannya seperti pembalakan liar (ilegal logging), penyelundupan BBM (bahan bakar minyak), perlindungan anak, asusila, laka lantas, pencu rian serta kasus-kasus lainnya. Sabar dan Teliti Rupanya, inilah yang menjad kunci Tri dalam menjalankan tugasnya sebagai hamba hukum, yaitu selalu bersikap sabar dan teliti dalam bertindak. “Sabar dan teliti itu terasa sekali memberi manfaat yang besar,” katanya. “Terutama dalam karier saya sebagai aparat penegak hukum,” tambah Tri. Sikap sabar tersebut telah melekat di keseharian bapak yang saat ini telah memiliki 5 orang anak itu, terutama semenjak Tri Karyono dilahirkan kedua orang tuanya di Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, pada 12 September 1960. Ayahnya bernama Sriwaluyo, seo rang pensiunan polisi, dan ibunya bernama Kusminah. Begitupun dengan ketelitian dan selalu berhati-hati dalam bertindak, Tri Karyono telah membiasakan sifat tersebut semenjak ia masih duduk di bangku SD dan terus terbawa hingga anak ke-3 dari 9 saudara itu menjabat sebagai Kajari saat ini. Menyoal namanya, Tri mengisahkan, “Dalam bahasa Inggris, Tri itu artinya tiga, dan saya merupakan anak ke-3 dari 9 saudara. Makanya orang tua beri nama saya dengan Tri. Kalau umur saya sama dengan umur kejaksaan yang jatuh tanggal 22 mendatang, yaiu sama-sama 53 tahun,” gurau Tri Karyono. “Tidak muda lagi, memang,” ia menambahkan, sambil tertawa lepas. Voli yang Bawa Hoki Kajari yang telah bertugas selama empat tahun di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota ini menceritakan bahwa semenjak sekolah di SMP Boyolali, ia sangat hobi dengan olahraga, terutama bola voli. Cabang
olahraga ini pulalah yang kemudian menjadi pembawa hoki (hocky=keberuntungan) bagi Tri. Ketika selesai menamatkan jenjang SMA di Yogyakarta, Tri mencoba mengadu nasib dengan merantau ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk mengikuti dan tinggal bersama saudaranya di sana. Beberapa tahun hidup di Banjarmasin dan tanpa pekerjaan tetap, tapi Tri Karyono terus giat untuk berolahraga bola voli. Berkat kegigihanya itu, akhirnya Tri terpilih untuk memperkuat tim bola voli Barito Putra, Kota Banjarmasin. Dengan terus berlatih dan setiap kali bertanding tim bola voli Barito Putra selalu memetik kemenangan yang gemilang. Berkat dorongan ayahnya yang kebetulan sebagai seorang polisi, karir Tri Karyono di bidang olahraga ini terus meningkat. Ia kemudian terpilih sebagai atlit tingkat propinsi untuk memperkuat tim bola voli Kalimantan Selatan di ajang olahraga tingkat nasional di tahun 1984. “Waktu itu saya sering bertanding antar daerah se-Kalimantan Selatan untuk memperkuat tim Barito Putra. Hasilnya cukup memuaskan, yaitu setiap bertanding selalu menang. Dan akhirnya saya pun terpilih untuk memperkuat tim bola voli Kalimantan Selatan untuk pertandingan tingkat nasional. Saat bertanding, tim kami sempat kalah dari Sumatera Selatan,” kenang Tri. Usai pertandingan dengan tim Sumsel, Tri Karyono didatangi seorang penonton yang saat itu melihat aksinya di lapangan. Ternyata, sang penonton tersebut merupakan seorang jaksa. “Namanya penonton itu saya tak ingat lagi, tetapi dia sangat berjasa,” kenangnya. Dikisahkan, penonton tersebut mendekatinya hanya untuk memberitahukan bahwa ada penerimaan pegawai di kantor Kejati Kalsel sekaligus kantornya. “Ia menyarankan agar saya mencoba memasukan lamaran ke kantor tersebut. Dengan hanya bermodalkan ijazah SMA, saya pun tertarik dan berani untuk mencoba memasuki lamaran ke sana,” katanya. Dengan penuh kesabaran dan terus berusaha, akhirnya Tri Karyono diterima dalam penerimaan pegawai di kantor tersebut tahun 1985. Meski masih berstatus CPNS (calon pegawai negeri sipil) dengan tugas sebagai ajudan Kajati Kalimantan Selatan. Sementara,
hobinya bermain voli tak pernah ia tinggalkan. Di sela kesibukannya, Tri tetap giat berlatih. Sebagai salah seorang atlit handal bola voli waktu itu, Tri menerima tawaran salah satu perguruan tinggi untuk memperkuat tim dalam pertandingan antarperguruan tinggi di kopertis VII di Surabaya, meskipun Tri bukan mahasiswa di perguruan tinggi tersebut. Ia pun berusaha mencari akal dengan cara meminjam kartu nama mahasiswa lain sebagai syarat pendaftaran tim bola voli jagoannya. Tim yang diperkuatnya tersebut ,akhir nya berhasil menang. Apa dampak bagi pribadi Tri? Ia ditawarkan kuliah di perguruan tinggi tersebut tanpa harus memikirkan biaya alias gratis. “Saya bisa kuliah berkat hobi bola voli ini. Awalnya saya tak menyangka kalau ditawarkan kuliah tanpa harus memikirkan uang untuk kuliah. Karena waktu itu saya sebagai ajudan kejaksaan, akhirnya saya coba ambil jurusan hukum. Karena kesibukan mendampingi Kajati sambil berkuliah di STIH Sultan Adam, Kalsel tahun 1986, saya hanya bisa mengambil jadwal kuliah sore dan malam dan baru bisa menamatkan S1 ditahun 1991, dengan arti kata, saya diwisuda sebagai Sarjana Hukum, lima tahun kemudi an.Sayang, ketika waktu wisuda tiba, saya tak sempat mengabadikan momen terindah di akhir masa kuliah saya,”ujarnya. “Waktu wisuda, saya tak sempat hadir, katena kebetulan saat itu mendampingi Kajati ke luar daerah. Tak ada momen toga wisuda bersa ma keluarga serta teman-teman saat itu,” tuturnya. Setamat kuliah, ia mulai terjun ke dunia hukum dan mencoba mengikuti seleksi calon jaksa. Berkat usaha dan kesungguhannya,Tri lulus dalam seleksi tersebut dan berhak mengikuti pendidikan jaksa selama setahun. “Tahun 1991 saya mencoba untuk ikut seleksi calon jaksa, akhirnya lulus, tahun 1992 saya mengikuti pendidikan jaksa satu tahun. Maret 1993 baru saya resmi diangkat jadi PNS berpangkat golongan IIIa dengan jabatan sebagai jaksa fungsional di Kejati Kalsel,” kata nya. Bertugas selama 2 tahun di Kalsel, tahun 1995 Tri Karyono pindah tugas ke kam pung halamannya. Dengan jabatan sebagai jaksa fungsional, tiap tahun ia selalu berpindah-pindah tugas dari kejaksaan Wates di Pulonprogo, Jogja serta di Klaten hingga tahun 2002. Di tahun itu, ia melanjutkan ilmu hukumnya S-2 nya di Universi tas Admaja Jogjakarta dan tamat di tahun 2003 dengan gelar Magister Hukum. “Saya kuliah ambil S-2 di Universitas Admaja Jogjakarta dan tamat dalam waktu 1,5 tahun. Tahun 2008, saya pindah tugas ke pulau Sumatera yakni ke Propinsi Sumatera Selatan sebagai kasi pospol intilijen. Setahun bertugas, persisnya Juli 2009 baru saya pindah ke sini sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Payakumbuh,” katanya. Pengakuan polos, suami dari Dewi Anakurnna Kurnia Ningrum ini, selama bertugas di Payakumbuh, ia merasa betah dan sangat se nang bergaul dengan orang Payakumbuh. Di samping suka dengan kuliner Kota Batiah, Tri Karyono pun salut dengan kekompokan yang ada di jajaran Muspida kedua daerah, Pemko Paya kumbuh dan Pemkab Limapuluh Kota. “Kita kagum dengan kuliner Payakumbuh yang begitu enak. Masyarakatnya saling santun dan muspidanya pun sangat kompak. Makanya, dari 13 Kajari sebelumnya, saya yang telah memecahkan rekor dengan bertugas paling lama di Payakumbuh. Kajari lain hanya satu atau dua tahun, tetapi saya sudah tahun ke 4 di Payakumbuh ,” guraunya lagi. (d.esmana)
BIODATA Nama : Tri Karyono.SH.MH Istri : Dewi Tri Karyono Anak : 1. Fredi Hendrawan (Jaksa Bangka Belitung) 2. Frely Day Anto Maya (Wiraswasta) 3. Frelyka Indana (Mahasiswa UII Jogja Semester VII) 4. Rima Indira Putri (Mahasiswa Sem I) 5. Rinda Pusparina Putri (SMA kelas 3, Jogja)