Spektrum Edisi Maret 2014

Page 1


Maret 2014

EDITORIAL SPEKTRUM

PROFESIONALISME DOKTER Akankah Hanya Menjadi Pertanyaan? Salam Pers Mahasiswa! Semangat pagi para pemuda penerus bangsa! Calon-calon dokter masa depan yang sedang menuntut ilmu di seluruh penjuru Nusantara. Indonesia membutuhkan kita, dunia menanti kita, maka persiapkan yang terbaik demi masa depan Indonesia. Profesi dokter sekarang sedang dirundung banyak masalah, seperti kriminalisasi dokter, isu malapraktik, dan lain sebagainya. Hal ini membuat profesionalitas dokter semakin menjadi tanda tanya besar di benak masyarakat. Pertanyaan "Seperti apa sebenarnya dokter yang baik?"yang sering diutarakan itu sampai kapan pun tak akan pernah terjawab. Karena "baik" adalah hal yang bersifat relatif dan tidak memiliki ukuran pasti. Yang seharusnya dijadikan pertanyaan adalah "Seperti apa dokter yang profesional?". Dokter adalah profesi yang diakui dan telah terstandar dengan patokan kode etik serta beragam undang-undang yang telah diberlakukan. Seorang dokter yang profesional haruslah memahami kode etik dan undang-undang, serta menguasai keterampilan praktis dan teoritis. Teruslah merasa, teruslah berpikir. Koordinasi hati dan otak yang baik tentunya akan menghasilkan dokter-dokter masa depan yang ideal. Majalah SPEKTRUM kali ini akan menghadirkan bahasan dengan tema "Profesionalisme Dokter, Akankah Hanya Menjadi Pertanyaan?" Selamat menikmati! Pimpinan Redaksi Intan Chairrany FK UNSRI 2012

KONTEN Editorial Spektrum

1

Apa Kata Mereka?

2

Dokter Yang Profesional itu Seperti Apa?

3

Malpraktik Akibat Tindakan Dokter yang Tidak Profesional

7

Khasiat Akar Licorise bagi Kesehatan

10

Musim Hujan, Cuaca Ekstrim, Banjir Dimana-mana. Waspadai Leptospira

12

Dr. dr. H. Yuwono, M.Biomed: Nikmati Momentum, Kunci Membagi Waktu

14

Ketika Kami Bicara

16

Musykerwil ISMKI wilayah 3

18

Muskerwil ISMKI Wilayah 4

20

ISMKI Peduli Sinabung

21

Build Your Future Now

22

Surat (Elektronik) dari Marti

24

1

SUSUNAN PENGURUS HARIAN BPN ISMKI 2013-2014 Direktur Utama Fatonah Agung Wahyu Direktur Utama Terpilih Maria Megilda Bosri Sekretaris Umum Ida Ayu Kemala Wasita Manuaba Bendahara Umum Tri Umi Maslakhatud Diniyah Ka.Div Spektrum Shafrizal Razali Staff Divisi: Emirza Nur Wicaksono Ida Ayu Putri Widya Lestari Rezita Oktiana Rahmawati Maghfirah Mahmuddin Kenny Cantika M. Arif Budi Prakoso Utami Ningsih Paulus Pradatama Raga Come Ong Reaya Sany Boma Bhaswara Ka.Div Interna Gita Eka Ayuningtyas Ka.Div Eksterna Rizka Khairiza Ka.Div Litbang Arief Kurniawam Ka.Div Danus Dita Septiani REDAKSI SPEKTRUM EDISI MARET 2014 Pimpinan Redaksi Intan Chairrany (FK UNSRI) Editor Intan Chairrany (FK UNSRI) Emirza Nur W (FK UNISSULA) Desain dan Layout Kartika Rahmawati (FK UB) Emirza Nur W (FK UNISSULA) Dessy Dwi Zahrina (FK UNSOED) Ida Bagus Ari Sudewa (FK UNUD) Indira Khairuna Nasution (FK UISU) Staff Redaksi Intan Chairrany (FK UNSRI) Romel Ciptoadi Wijaya (FK UNISMA) Dessy Dwi Zahrina (FK UNSOED) Indira Khairuna Nasution (FK UISU) Putri Shafirra Rakita (FK UNSOED) Ida Bagus Ari Sudewa (FK UNUD) Anggi Maulida Hanum (FK UISU) Safitri Nindya Kirana S (FK UB) Kartika Rahmawati (FK UB) R.A Endah Jona Sari (FK UNSRI)

Follow Us @Pers_ISMKI

Majalah Spektrum


Maret 2014

APA KATA MEREKA?

DOKTER YANG PROFESIONAL ATAU PRODUKTIF? LALU DOKTER PROFESIONAL MENURUTMU SEPERTI APA?

“Dokter yang profesional, Karena kalau dokter yang profesional lama-lama pasti jadi produktif. Lalu, dokter profesional itu adalah dokter yang selalu menerapkan 4 kaidah dasar kedokteran. Apa saja? Beneficence, Nonmalficence, Autonomy,dan Justice.”

FARAH SONYA ANASTASYA Fakultas Kedokteran UMJ 2010

? ?

“Dokter yang profesional, Karena dengan kerja kita yang profesional secara otomatis dia menghasilkan dan produktif, lalu dokter yang profesional adalah dokter yang menerapkan 5 stars doctor yaitu care provider, community leader, decision maker, manager, dan comunicator” ANNA R FADHILLAH Fakultas Kedokteran UII 2011

“Dokter yang profesional, Karena kalau dokter yang profesional mungkin nantinya bisa jadi produktif. Lalu, dokter profesional itu adalah dokter yang bekerja sesuai standar kemampuan dan kompetensi yang dimiliki oleh dokter itu”

MEGA FITRIAN DEWI Fakultas Kedokteran UWKS 2013

2

Majalah Spektrum


Maret 2014

LAPORAN UTAMA

SEPERTI APAKAH DOKTER YANG PROFESIONAL ITU? Ida Bagus Ari Sudewa (Fakultas Kedokteran Universitas Udayana)

Dokter adalah profesi yang dipandang mulia oleh sebagian besar orang. Dokter merupakan tenaga kesehatan baris pertama yang berinteraksi dengan pasien baik secara fisik maupun emosi serta memberikan opsi-opsi penyembuhan atas keluhan-keluhan yang diajukan oleh pasien. Namun, jika mengingat kembali berita-berita yang ditayangkan di TV, profesi dokter sempat terguncang oleh terjadinya peristiwa kriminalisasi dokter Ayu dkk beberapa bulan lalu. Ditambah lagi dengan kembali diungkapnya beberapa dokter yang disinyalir melakukan malapraktik. Peristiwa-peristiwa tidak mengenakkan yang menimpa para dokter memiliki beragam faktor pemicu. Berbagai kasus kematian pasien diduga disebabkan oleh kesalahan diagnosa, kesalahan prosedur, alergi obat, dan lain-lain selain penyakit itu sendiri. Pada kasus kriminalisasi dokter Ayu dkk, meski awalnya dianggap sebagai akibat kesalahan prosedur operasi sang dokter, belakangan justru lebih dipandang sebagai akibat terjadinya miskomunikasi antara dokter dan pasien serta keluarganya. Kendati demikian, terjadinya kasus-kasus yang menimpa dunia kedokteran sedikit banyak telah menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap para dokter. Masyarakat menjadi ragu untuk memeriksakan diri ke dokter dan lebih memilih memeriksakan diri ke penyedia layanan pengobatan alternatif. Mereka juga was-was, apakah mereka akan ditangani dengan baik atau justru akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan juga pada mereka. Berbagai kasus ini membuat publik bertanya-tanya, sesungguhnya dokter yang baik itu seperti apa? Istilah 'dokter yang baik' mungkin bisa dikatakan memberi kesan yang ambigu dan relatif. Sesuatu yang baik menurut seseorang bisa saja merupakan hal yang buruk di mata orang lain. Jika kita berpacu menjadi dokter yang baik,

ada kemungkinan kita terpengaruh keinginan masyarakat banyak. Namun, keinginan masyarakat sangat beragam dan dapat berfluktuasi. Terlalu mengikuti apa kata masyarakat justru bisa membuat diri kita bingung dan profesi kita berjalan tidak tentu arah. Hal ini didukung oleh Atya Shabrina, National Coordinator of Medical Education and Profession ISMKI. “Jika ingin menjadi dokter yang sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat, sampai akhir hayat harapan itu tidak akan tercapai. People will keep judge you whether you are right or wrong,� ucap Atya. Perlu diingat pula bahwa dokter seharusnya memegang asas evidencebased medicine, bukan menuruti apa kata masyarakat yang notabene tidak semua paham dunia kedokteran. Oleh karena itu, adalah bijaksana jika kita menggunakan istilah 'dokter yang profesional' ketimbang 'dokter yang baik'. Apa itu profesional? Profesional berarti orang yang termasuk dalam suatu kelompok profesi, memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan khusus yang diperoleh dari studi jangka panjang dan mendalam serta digunakan untuk memberi kebaikan pada anggota masyarakat lainnya. Pengetahuan, sikap, dan keterampilan khusus yang diterapkan itulah yang menunjukkan ciri khas dari seorang dokter profesional. D o k t e r yang profesional harus memiki kompetensi dasar baik dalam teori maupun praktik. Selain itu, ada standar, aturan, dan prosedur yang harus dijadikan pegangan selama menjalani profesinya. Kesemua ini dimaksudkan agar dokter tidak melenceng dari jalur profesinya serta untuk menjaga legalitas setiap tindakan dokter. Sejatinya, apabila seorang dokter telah melakukan suatu tindakan sesuai prosedur dan kompetensinya serta mematuhi aturan yang berlaku, dokter tersebut sudah dapat disebut profesional dan terlindungi secara hukum. \Apabila pada suatu ketika seorang dokter sudah melaksanakan kewajiban sesuai prosedur namun-

3

Majalah Spektrum


Maret 2014

LAPORAN UTAMA

gagal menyelamatkan pasien, dokter tersebut tidak diberi sanksi karena tidak melakukan kesalahan apa-apa. Jika hal ini masih juga dibawa ke ranah hukum maka kemungkinan besar penyebabnya adalah kekecewaan keluarga pasien semata. Hal ini dipengaruhi paradigma masyarakat bahwa dokter harus bisa menyembuhkan pasien, disamping adanya Undang-Undang yang mengatur kebebasan warga negara. Paradigma ini memang belum bisa dihindari, karena bagaimanapun masyarakat menaruh harapan yang tinggi dari seorang dokter. Ketika nasib seorang pasien sedang diujung tanduk, dokterlah yang menjadi tumpuan keluarga untuk menyelamatkan pasien tersebut. Bila dokter gagal memenuhi harapan mereka, mereka bisa frustrasi dan melimpahkan kekesalan pada dokter tersebut. Media juga berperan dalam memengaruhi opini publik terhadap dokter. Media memang bersifat terbuka dan masif, sehingga siapapun bisa mendapatkan berita yang ditawarkan media dan mengambil opini atas berita tersebut. Namun, terkadang media pun tidak bersikap netral. Media bisa dipengaruhi untuk memihak oknum yang berkepentingan, atau sekedar mengikuti keinginan mayoritas masyarakat demi popularitas. Hal ini semestinya diwaspadai setiap orang agar tidak terjerumus dalam pemikiran yang salah terhadap para dokter. Permasalahan yang dihadapi dokter seringkali dicampuradukkan antara masalah hukum dan masalah etik. Semisal, jika seorang pasien meninggal dalam suatu operasi karena dokter tidak sengaja menggunakan gas yang salah, maka kasus ini semestinya dikategorikan sebagai kelalaian dokter dan diberi sanksi menurut kode etik kedokteran, bukan suatu kejahatan yang mesti diadili dengan hukum pidana. Jika memang kesalahan itu memiliki unsur pidana, barulah itu menjadi urusan aparat penegak hukum. Aturan-aturan yang melingkupi dunia kedokteran sejatinya sudah tercantum dalam KODEKI (Kode Etik Kedokteran Indonesia). Iwan Katili, Presiden BEM Fakultas Kedokteran Universitas Batam mengatakan, “Profesi dokter

sudah memiliki KODEKI yang mengatur tentang pelayanan, standar, sampai menyangkut malapraktik.� KODEKI merupakan kumpulan peraturan etika profesi yang akan digunakan sebagai tolak ukur perilaku ideal/optimal dan penahan godaan penyimpangan profesi perorangan dokter yang merupakan pengabdi profesi di Indonesia. KODEKI disusun dengan harapan dapat menjadi pedoman sikap, tindak, dan perilaku dokter Indonesia, menjadi tonggak kebenaran etis praktek kedokteran, dan menjadi penuntun dalam penyelesaian konflik etikolegal. Jika keseluruhan ini KODEKI itu dirangkum, secara garis besar akan didapat bahwa etik itu menyangkut dua hal, yaitu sebagai berikut. 1. Etik jabatan kedokteran yang membahas masalah yang berkaitan dengan sikap dokter terhadap teman sejawat, para rekan kerjanya, serta terhadap masyarakat & pemerintah, 2. Etik asuhan kedokteran yang membahas mengenai sikap dan tindakan seorang dokter terhadap pasien yang menjadi tanggung jawabnya. Jika dokter tersebut melanggar KODEKI, maka sepatutnya diberikan sanksi. Jika dokter tersebut sudah mematuhi KODEKI namun pada kenyataannya gagal menyelamatkan pasien, maka dokter tersebut tidak bisa disalahkan begitu saja. Selain KODEKI, dari segi peraturan perundangan ada beberapa undang-undang yang mengatur berbagai hal berkaitan dengan profesi kedokteran. Peraturan tersebut diantaranya adalah UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, UU nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Banyaknya peraturan perundangan seharusnya membuat profesi dokter menjadi lebih jelas. Jika di kemudian hari ternyata ditemukan suatu kesalahan atau kekurangan dari peraturan perundangan yang ada, pemerintah cukup merevisinya.

4

Majalah Spektrum


Maret 2014

LAPORAN UTAMA

Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa kesemua peraturan perundangan yang dibuat maupun akan dibuat tidak boleh bertentangan dengan kode etik dokter yang tercantum dalam KODEKI maupun dengan Pancasila. Seorang dokter yang profesional tentu tidak akan memberi kuliah tentang profesionalitas dokter pada pasiennya dengan harapan agar dimengerti. Dokter yang profesional harus menampakkan diri sebagai “five stars doctor�. Five stars doctor adalah lima kepribadian yang harus ditampakkan oleh seorang dokter sebagai ciri bahwa ia adalah seorang yang profesional. Five stars doctor mencakup poin-poin sebagai berikut. 1. Care provider, yaitu dokter mampu memberikan pelppayanan medis demi kesembuhan pasien, 2. Decision maker, yaitu dokter mampu memilih teknologi yang tepat sesuai permasalahan pasiennya, 3. Communicator, yaitu dokter mampu mempromosikan dan memberi edukasi kesehatan, 4. Community leader, yaitu dokter mampu meraih kepercayaan masyarakat dan melaksanakan program kesehatan masyarakat, 5. Manager, yaitu dokter mampu berkerja sama dengan pihak lain sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasien dan komunitas. Tak lupa, dokter yang profesional tidak boleh melupakan keimanan. Bagaimanapun, semua aturan dan kode etik memiliki iman sebagai pilarnya. Tanpa iman, segala ilmu yang dimiliki akan sia-sia. UU dan kode etik yang dibuat akan sering dilanggar dan membuat kesemua aturan itu sia-sia dibuat. Seorang dokter harus mengabdi pada masyarakat dan turut serta meningkatkan mutu kesehatan masyarakat Indonesia. Jadi, dokter yang profesional harus kompeten dalam tiga hal, yaitu mampu berpegang teguh pada aturan dan kode etik, mampu membangun relasi yang baik dengan pihak lain, serta beriman. Berbicara tentang profesionalisme

dokter, tentu dasar dari dokter yang profesional adalah pendidikan kedokteran yang ditempuhnya. Menilik kurikulum Problem Based Learning (PBL) yang diterapkan saat ini, apakah sudah mampu mencetak lulusan kedokteran yang profesional? Menurut Emirza Nur Wicaksono, Wakil Kepala Divisi Spektrum BPN ISMKI 2013-2014, kurikulum sekarang orientasinya ke ilmu saja. Kurikulum PBL ini sebenarnya adalah “Produk Gagal� yang nantinya mencetak dokter yang kurang profesional. Kenapa? Karena orientasi kurikulum PBL lebih ke ilmu yang cenderung menempatkan kompetensi lain dalam porsi yang lebih sedikit. Padahal, seperti yang kita ketahui bahwa menjadi seorang dokter yang profesional tidak melulu pandai soal ilmu. Selain ilmu dan keterampilan klinis, setidaknya ada empat kompetensi lain yang harus dicapai seorang dokter, yaitu komunikasi efektif, pengelolaan masalah kesehatan, pengelolaan informasi, pengembangan diri, serta medikolegal dan etika. Kurikulum ini kurang menunjang dalam hal implementasi sisi profesionlisme seorang dokter, padahal ilmu yang diterapkan secara tidak profesional adalah sesuatu yang tidak berguna dan membahayakan. Tanpa memahami pelaksanaan dari profesionalisme dokter, mahasiswa kedokteran hanya akan melaksanakan profesi ala kadarnya. Kendati kurikulum PBL berorientasi ke ilmu, tetap saja kurikulum ini dianggap tidak efektif dalam memasifkan pemahaman mahasiswa terhadap ilmu yang harus dikuasainya. PBL menggunakan contoh skenario kasus atau masalah sebagai bahan untuk didiskusikan, dimana hal ini justru membuat mahasiswa terlalu fokus pada kasus tersebut sehingga otomatis mereka pun mengkotak-kotakkan masalah dalam pikiran mereka. Hal ini menutup cara pikir mahasiswa karena yg dibahas secara mendalam adalah topik yang diangkat saja. Dokter yang akan dihasilkan adalah dokter scenario-based, yang hanya memahami permasalahan itu saja tanpa memahami hal-hal lain yang mungkin sangat menunjang karirnya di dunia kedokteran.

5

Majalah Spektrum


Maret 2014

LAPORAN UTAMA

Memang PBL ini bersumber dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang menuntut mahasiswa untuk mencari dan belajar sendiri demi mengembangkan dirinya (craving for more), akan tetapi tidak ada jaminan bahwa semua mahasiswa akan mengeksplorasi lebih lanjut permasalahan yang diberikan kepadanya. Jika mahasiswa rajin, dia akan mengeksplorasi kasus itu, mempelajari basis ilmunya lebih mendalam, lalu mengaitkannya dengan kompetensikompetensi lain sehingga membuatnya siap menghadapi kondisi klinik. Namun, jika mahasiswa tersebut adalah orang yang pemalas, dia hanya akan mengetahui kasus itu saja secara permukaan (superficial), tidak mencoba untuk mengeksplorasi lebih dalam maupun mengaitkannya dengan kompetensi-kompetensi lain. Apa yang didapatkannya adalah ilmu yang standar, bersifat permukaan saja, dan terkotakkotak. Pada akhirnya, kurikulum PBL akan menciptakan kesenjangan kualitas lulusan. Mahasiswa yang baik akan menjadi dokter berkualitas dengan pemahaman luas tetapi mahasiswa yang pemalas akan cenderung mengalami kesulitan pada masa kerjanya. Oleh karena itu, untuk mengefektifkan kurikulum PBL mahasiswa tetap perlu didampingi oleh dosen. Dosen sebagai orang yang lebih memiliki ilmu tidak boleh membiarkan mahasiswanya begitu saja. Mahasiswa perlu dibimbing dan digugah minat belajarnya sehingga tujuan dari kurikulum ini dapat tercapat. Jumlah dosen tetap yang mendampingi mahasiswa juga harus seimbang dengan jumlah mahasiswa, agar setiap mahasiswa dapat terpenuhi kebutuhan intelektualnya dan dosen pun memiliki kesempatan untuk memantau setiap mahasiswa lebih baik lagi. Hal ini didukung oleh keluarnya surat edaran dari KKI (Konsil Kedokteran Indonesia) yang mengatur tentang pembatasan jumlah mahasiswa baru. Tujuannya tidak lain adalah untuk menyeimbangkan jumlah dosen yang ada dengan jumlah mahasiswa yang ditampung fakultas tersebut sehingga proses belajar mengajar dapat tetap terjaga keefektifannya.

Menjadi dokter yang profesional sesungguhnya sederhana. Tidak perlu terlalu mempertimbangkan opini masyarakat, yang penting adalah dokter mampu bertindak sesuai KODEKI, Undang-Undang, dan prosedur operasi yang berlaku di tempatnya bekerja serta selalu menampilkan diri sebagai five stars doctor. Salah satunya mempertimbangkan kembali kebijakan penerapan kurikulum Problem Based Learning yang terbukti mencetak dokter yang dianggap kurang profesional. Memang kurikulum yang diterapkan dianggap kurang memadai, tetapi mahasiswa kedokteran yang diharapkan menjadi dokter profesional harus tetap mengembangkan dirinya kapanpun di manapun. Masyarakat tidak akan ambil pusing dengan metode pembelajaran yang diterapkan maupun rumitnya aturan yang harus dipegang oleh dokter. Yang mereka harapkan adalah kepuasan pelayanan dan kesembuhan pasien, dan menjadi dokter yang profesional adalah solusi yang memberi efek positif bagi segala pihak (@arisudev).

6

Majalah Spektrum


LAPORAN KHUSUS

Maret 2014

MALPRAKTIK, AKIBAT TINDAKAN DOKTER YANG TIDAK PROFESSIONAL Safitri Nindya (FK Universitas Brawijaya) dan Romel Ciptoadi Wijaya (FK Universitas Islam Malang) Pelayanan kesehatan oleh health provider haruslah dipahami secara holistik. Pemberian layanan kesehatan bukan hanya berhubungan dengan penyakit maupun kondisi yang diderita oleh pasien. Namun nilai-nilai sosial, budaya, hukum, agama dan etika juga turut berperan penting dalam mendukung keberhasilan suatu pelayanan kesehatan. Hal ini telah dibahas sejak lama, bahkan sejak ilmu kedokteran sendiri baru muncul di muka bumi. Nilai-nilai yang mengatur bagaimana seorang dokter itu berpikir dan bertindak telah disebutkan dalam “Sumpah Hippocrates” yang telah lama kita dengar dalam dunia kedokteran. Hubungan dokter-pasien akhir-akhir mendapat tantangan yang cukup berat. Masyarakat kini telah berani menyimpulkan suatu kondisi kelalaian medis yang menimbulkan adanya kerugian atau ketidakpuasan di pihak pasien. Tidak berhenti di situ, media massa pun kerap mengangkat isu tersebut sebagai daya tarik tersendiri yang mampu menarik perhatian dan komentar dari berbagai pihak untuk turut mengambil bagian dalam pembahasan kejadiankejadian tersebut. Kondisi demikian membuat masyarakat menjadi lebih selektif untuk menentukan dokter dan atau rumah sakit mana yang terbaik untuk kesehatan mereka. Fenomena tersebut tidak lepas dari berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin menipiskan batas pengetahuan profesi tertentu dengan masyarakat awam. Namun yang sangat disayangkan, kondisi demikian justru menimbulkan kesalahan interpretasi dan persepsi akan kondisi kesehatan atau pengobatan tertentu, yang pada akhirnya mengakibatkan pasien semakin berani mengkritik dan menilai pelayanan kesehatan yang mereka terima. Kita tidak bisa menutup mata akan kelalaian yang memang benar terjadi dan murni kesalahan dokter danatau rumah sakit terhadap pasiennya. Kasus kelalaian medik atau bahasa awamnya sering disebut malpraktik, akhirakhir ini menjadi sorotan tajam dalam profesi

kedokteran. Banyak orang yang menuding bahwa dokter di Indonesia tidak profesional dalam menangani pasien, sehingga kasus terjadinya malpraktik semakin meningkat. Tentu saja hal ini bukan isapan jempol semata, terbukti bahwa dalam sebuah riset menunjukkan angka kejadian malpraktik meningkat dari tahun ke tahun. Hingga Januari 2013 jumlah pengaduan dugaan malpraktik ke Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) tercatat mencapai 183 kasus. Jumlah tersebut meningkat tajam dibanding tahun 2009 yang hanya 40 kasus dugaan malpraktik. Ironisnya, kasus malpraktik yang menyangkut nyawa orang ini tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan alhasil, berakhir di tengah jalan tanpa adanya sanksi atau hukuman kepada petugas kesehatan terkait. Malpraktik secara harfiah “mal” mempunyai arti “salah” sedangkan “praktik” mempunyai arti “pelaksanaan” atau “tindakan”, sehingga malpraktik berarti “pelaksanaan atau tindakan yang salah”. malpraktik medik menurut WMA (World Medical Associations) adalah Involves the physician's failure to conform to the standard of care for treatment of the patient's condition, or a lack of skill, or negligence in providing care to the patient, which is the direct cause of an injury to the patient (adanya kegagalan dokter untuk menerapkan standar pelayanan terapi terhadap pasien, atau kurangnya keahlian, atau mengabaikan perawatan pasien, yang menjadi penyebab langsung terhadap terjadinya cedera pada pasien). Di dalam setiap profesi termasuk profesi tenaga kesehatan berlaku norma etika dan norma hukum. Disisi lain, malpraktik juga dapat diartikan sebagai tidak terpenuhinya perwujudan hak-hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang baik, yang biasa terjadi dan dilakukan oleh oknum yang tidak mau mematuhi aturan yang ada karena tidak memberlakukan prinsip-prinsip transparansi atau keterbukaan,dalam arti, harus menceritakan secarajelas tentang pelayanan yang diberikan kepada konsumen, baik pelayanan kesehatan maupun pelayanan jasa lainnya yang diberikan.

7

Majalah Spektrum


LAPORAN KHUSUS

Maret 2014

Mengapa malpraktik dapat timbul? Pada dasarnya, malpraktik timbul akibat “ketidakpuasan” health receiver terhadap pelayanan oleh health provider. Banyak sekali penyebab utama yang mendasari “ketidakpuasan” ini, diantaranya; komunikasi (miskomunikasi), sikap/perilaku (kasar, tidak sopan), hasil (tidak sesuai harapan), bahkan fasilitas yang tidak cukup memuaskan pasien dan keluarganya. Proses komunikasi tidak selalu terjadi secara harmonis. Faktor-faktor yang dapat mepengaruhi ketidakharmonisan dalam hubungan dokter-pasien antara lain; kesehatan, ekonomi, budaya, pendidikan, agama, status sosial, dan masih banyak lagi. Malpraktik sendiri tidak luput dari sistem kurikulum pendidikan dokter di Indonesia. Kurikulum pendidikan dokter di Indonesia sekarang ini lebih berorientasi pada teori semata. Padahal, mahasiswa sebagai calon health provider juga wajib memahami etika profesi dan dampak yang terjadi pada berbagai tingkat sektoral ketika seorang dokter melakukan suatu kelalaian. Mencuatnya istilah malpraktik memang menggemparkan masyarakat. Wajar, apabila masyarakat sebagai health receiver sangat khawatir akan pelayanan kesehatan yang menurun. Namun sayang sekali, masih banyak masyarakat awam yang belum memahami istilah malpraktik. Malpraktik, dalam dunia kedokteran digolongkan sebagai “Kejadian Tidak Diinginkan” (KTD). Kejadian tidak diinginkan terbagi menjadi dua, yaitu “kesalahan” dan “bukan kesalahan”. Malpraktik itu sendiri merujuk kepada “kesalahan” pada KTD. Kesalahan dapat terjadi akibat dua aspek penyebab, yaitu oleh dokter dan manajemen pengelola rumah sakit atau klinik. KTD dapat terjadi akibat kelalaian (negligence), kurang terampil (lack of skill), dan sengaja (intentional). Ketiga hal tersebut apabila terbukti dilakukan oleh dokter, maka dapat dikatakan dokter telah melakukan malpraktik dan dapat diancam oleh sanksi tertentu. Berbeda dengan malpraktik akibat manajemen pengelola rumah sakit maupun klinik, KTD Kesalahan dapat diakibatkan oleh kurangnya SDM, minimnya sarana dan pra-sarana, serta dapat terjadi oleh karena pengaruh budaya setempat.

Sementara KTD yang tergolong sebagai “bukan kesalahan”, merupakan kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan kerugian, sakit, atau ketidakpuasan pasien, akibat komplikasi penyakit atau kondisi alami lainnya yang tidak dapat diprediksi dan dihindari oleh dokter. Beberapa contoh KTD bukan kesalahan adalah kondisi pasien yang mengalami alergi obat, yang mana dokter telah melakukan penggalian riwayat alergi dan pengetesan alergi zat spesifik terhadap pasien, namun tidak didapatkan bukti alergi pada pasien. Dalam hal ini, dokter hanya memberikan terapi sesuai indikasi dan berdasarkan prosedur yang telah digariskan untuk mencegah KTD pada pasien. Contoh lain adalah proses injeksi atau menyuntik. Proses tersebut dipastikan menimbulkan rasa nyeri akibat benda tajam yang menusuk kedalam kulit dan jaringan dibawahnya. Dalam hal ini pasien dirugikan akibat rasa sakit yang didapatkan pada saat menyuntik, namun dokter tidak dapat disalahkan. Hal ini dikarenakan rasa nyeri merupakan komplikasi pasti oleh proses injeksi tersebut. Penjelasan di atas telah cukup menjelaskan, bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan “ketidakpuasan” pasien tidak selalu merupakan malpraktik. Tidak semua KTD merupakan Malpraktik, namun KTD yang didasari oleh active error sudah pasti Malpraktik. Jika kita sudah paham dan mengerti makna yang sebenarnya dari kata malpraktik, barulah kita bisa menggolongkan tindakan mana yang tergolong dalam tindakan malpraktik atau bukan. Jadi, untuk masyarakat awam, tidak seharusnya mengadili profesi dokter bahwa dokter sering melakukan malpraktik. Namun profesi dokter memang rawan untuk terjadi malpraktik. Namun, tak seharusnya masyarakat langsung memojokkan dokter begitu saja karena setiap dokter yang bekerja dan mengabdi untuk masyarakat adalah mereka-mereka yang sudah terdidik secara skill dan terlatih secara nuraninya. Jadi tidak akan masuk akal jika seorang dokter melakukan malpraktik karena ingin menyakiti bahkan membunuh pasiennya sendiri.

8

Majalah Spektrum


LAPORAN KHUSUS

Maret 2014

Untuk mahasiswa kedokteran yang nantinya akan menjadi dokter, tidak perlu khawatir. Tetap semangat dan optimis menjadi dokter idaman pasien. Dokter idaman pasien? Bagaimana maksudnya?

pekerjaan jika dokter sewaktu-waktu dibutuhkan harus siap untuk membantu mereka yang membutuhkan bantuannya. 7. Dokter yang tidak materialistis Tidak bisa dipungkiri sakit itu memang mahal. Namun kadang masyarakat tidak mau tahu akan hal itu. Pada akhirnya mereka memandang atau mengidentikan berobat pada dokter adalah sesuatu yang mahal. Dokter juga diharapkan tidak akan membedaka-bedakan pasiennya dari sudut pandang kelas ekonominya.

1. Dokter yang ramah dan murah senyum Pasien senang dokter yang lebih senang menyapa dan memperkenalkan dirinya terlebih dahulu pada pasiennya. Pasien menyenangi dokter yang tidak jutek apa lagi galak. Dokter yang murah senyum dipercaya dapat memberikan rasa nyaman pada pasien mereka.

8. Dokter yang humoris dan tidak kaku Ternyata masyarakat menginginkan dokter yang tidak menyeramkan. Mereka justru nyaman dengan dokter yang bisa mengajak pasiennya bercanda. Jadi pasien juga tidak takut ketika berkunjung pada dokter.

2. Komunikatif dan aktif Dokter yang banyak bertanya mengenai keluhan pasien dan melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan dengan semestinya. Dokter yang tidak pelit ilmu dan mau menjelaskan tentang kondisi penyakit pasien dengan bahasa mudah diterima.

9. Dokter yang memiliki empati Dokter yang memahami kondisi pasien, dapat merasakan apa yang sedang pasien rasakan. Dokter yang demikian akan meningkatkan semangat pasien untuk sembuh dan menghilangkan pikiranpikiran negatif pasien akan penyakitnya.

3. Dokter On time Pasien adalah seseorang yang sakit, sementara menunggu itu adalah sesuatu hal yang tidaklah menyenangkan. Orang yang sedang sakit dan terpaksa harus menunggu, membuat mereka tidak menyukai dokter yang tidak tepat waktu (on time).

10. Dokter yang Smart dan percaya diri Dokter memang dituntut untuk bisa menegakkan diagnosis pasien dengan benar dan tidak boleh salah. Oleh karenya dokter dituntut untuk pintar supaya tidak sampai membuat kesalahan dalam pekerjaanya, walaupun kenyataanya tidak mungkin dokter selalu benar. Akan tetapi dengan menjadi smart dan percaya diri, tentunya dapat meminimalisir kesalahan dan yakin dalam mendignosa pasiennya.

4. Dokter yang tidak terburu-terburu (sabar) Banyaknya pasien kadang membuat dokter tidak bisa maksimal dalam memeriksa pasien, sebaliknya hal seperti itu akhirnya membuat pasien juga tidak leluasa dan memiliki banyak waktu untuk berkonsultasi dan berdiskusi pada dokter. 5. Dokter yang rapi dan bersih Dalam penampilan ternyata juga diperhatikan oleh pasien kita, mereka lebih senang dengan penampilan dokter yang bersih, rapi dan berwibawa. Dokter itu identik dengan sehat, jadi bagaimana mungkin pasien bisa mempercayai dokter, jika dokter tersebut tidak memperhatikan kebersihan dan kerapian diri dan ruang prakteknya. 6. Dokter yang selalu siaga

Itulah 10 kriteria dokter idaman yang diharapkan oleh masyarakat sebagai pasien maupun calon pasien. Meskipun pada kenyataannya untuk menjadi dokter idaman bukanlah suatu hal yang udah. Namun, apa salahnya selagi mahasiswa berusaha untuk menjadi dokter idaman mulai dari sekarang, demi mengurangi angka kejadian malpraktik di Indonesia!

Kewajiban dokter adalah menolong sesama, kapan saja dan dimana saja. Sudah menjadi konsekuensi

9

Majalah Spektrum


Maret 2014

ETHNOMEDICINE

KHASIAT AKAR LICORISE BAGI KESEHATAN Pratiwi Sekar Andjari (Fakultas Kedokteran Unsoed)

Dunia kesehatan tentunya memiliki banyak sekali metode pengobatan untuk penyembuhan penyakit. Ada metode pengobatan medis yaitu dengan obat-obatan yang obat racikan dari resep dokter, atau pengobatan tradisional yang menggunakan bahan-bahan alami. Jika kita menilik lebih jauh lagi tentang beragam metode pengobatan, ethnomedis atau yang lebih akrab disebut pengobatan tradisional juga tidak kalah khasiatnya dalam menyembuhkan berbagai penyakit. Dan pada kesempatan ini, saya akan berbagi informasi untuk sahabat semua mengenai salah satu metode pengobatan tradisional menggunakan akar licorise. Akar licorise atau liquorice yang berasal dari bahasa Yunani kuno, artinya "akar manis" contohnya akar Glycyrrhiza glabra. Akar manis termasuk tanaman tahunan berbentuk terna dan dapat tumbuh sampai satu meter dengan daun yang tumbuh seperti sayap (pinnate) yang panjangnya 7 sampai 15 cm. Tanaman akar manis ini adalah tanaman sejenis polong-polongan yang ditemukan di Eropa bagian selatan, Asia, dan Mediterania (Timur Tengah). Spesies lainnya adalah Licorice Amerika (G. lepidopta) yang tumbuh di Amerika Utara dan Licorice Cina (G.uralensis) yang banyak dipakai dalam bahan obat-obatan di Cina. Tanaman akar manis ini bisa tumbuh di tanah yang dalam, subur, cukup air, dan iklim yang penuh cahaya matahari. Biasanya tanaman ini dipanen 2 atau 3 tahun setelah penanaman. Tanaman akar licorise mengandung bahan aktif seperti saponin triterpenoid, terlebih glycyrrhizin, triterpen serta styrenes, lebih kurang 30 pada flavonoid serta soflavonoid, kolin, betain serta zat pahit yang lain. Beberapa kandungan yang dimiliki oleh akar licorise ini terbukti mampu menyembuhkan beberapa penyakit. Sebagian bahan aktif tersebut mampu melawan beragam

tipe virus. Sebagian peneliti dari New Jersey menguji molekul datang akar licorice (bhp) pada jaringan prostat yang diambil dari kanker serta kanker payudara. Hasil uji menunjukkan bahwa sifat molekul tersebut mampu menghalangi pertumbuhan beberapa sel kanker. Dan sebuah fakta penting bahwa bhp ini merupakan kelas polifenol yang mengerahkan tindakan antitumor yang efisien. Penelitian lain yang dilakukan di Kampus Nankai (Cina) menunjukkan bahwa isi dari asam glycyrrhizic yang terdapat dalam akar licorise bisa menjadi transporter yang membawa obat langsung menuju ke target kanker. selain itu, tanaman akar licorise juga berguna untuk tonifikasi pi (limpa), meningkatkan qi, membersihkan panas, rids racun, mengusir dahak dan batuk berhenti, serta menghentikan rasa sakit. Biasanya akar licorise digunakan dalam limpa dan lambung lemah, perut dan nyeri ulu hati. Akar licorise memiliki aroma dan khas manis dalam rasa sekitar lima puluh kali manisnya gula tebu dan bisa digunakan sebagai sarana terapi di 12 meridian tubuh terutama jantung , paru-paru , limpa dan perut. Efek pengobatan dengan akar lisorce pada sistem pencernaan antara lain anti ulkus, anti kejang, mempromosikan sekresi insulin, dan melindungi hati dari racun. Menurut Alan Keith Tillotson, Ph.D., dalam " The One Earth global Sourcebook", akar licorise juga mengandung senyawa yang disebut phytoestrogen, senyawa alami dengan sifat anti-oksidan dan antiinflamasi kuat. Ditambah lagi, akar licorise mampu memberikan efek baik bagi kesehatan pembuluh darah. tidak hanya sampai disitu saja manfaatnya sahabat sekalian, menurut sebuah studi baru dalam Journal of Natural Products, akar licorise dapat membantu kesehatan gigi. Senyawa yang ditemukan dalam akar kering dari tanaman licorice dapat membantu mencegah dan mengobati kerusakan gigi dan penyakit gusi. Hasil penelitian tersebut akan menjadi berita baik karena kerusakan gigi adalah penyakit kronis yang paling umum di Amerika Serikat dan banyak negara lainnya. Kedua senyawa dominan yang terdapat dalam akar licorise, yaitu licoricidin dan licorisoflavan A ditemukan paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang. Senyawa ini dan kandungan lainnya yang ditemukan dalam akar licorise juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri yang berhubungan dengan periodontitis..

10

Majalah Spektrum


Maret 2014

Kabar menarik lainnya juga disampaikan oleh para peneliti dari National Center for Complementary and Alternative Medicine (NCCAM), penelitian yang dilakukan menunjukkan uji klinis dari bentuk injeksi akar licorise yang tidak tersedia di Amerika Serikat memberikan efek yang menguntungkan terhadap hepatitis C. Selain itu, para pakar kesehatan dan ahli kecantikan mengatakan akar licorise dapat mencegah pigmentasi pada kulit. Komponen dalam akar licorise yang dapat mencegah pigmentasi adalah Glabridin. Glabridin dapat memperlambat aktivitas enzim tirosinase di dalam sel melanosit yang dapat membentuk melanin. Tak hanya memperlambat, Glabridin ini juga mampu mencegah melanin berpindah ke lapisan kulit yang lain. Selain kedua hal terebut, anti-inflamsi pada akar licorise dapat mengatasi bagian kulit yang mengalami kemerahan. Tidak hanya itu, akar licorice ini dapat diolah menjadi panganan dalam dunia kuliner. Pengolahannya bisa menjadi berbagai produk yang banyak disukai kalangan masyarakat, seperti dibuat dalam bentuk permen akar manis, produk permen akar manis ini sudah diproduksi dan sangat dikenal di Inggris dan Belanda. Permen akar manis yang diproduksi di Belanda tidak hanya mengandung minyak adas manis namun diberi campuran bahan lain seperti menthol dan daun salam sehingga terasa sedikit asin. Akar manis “Licorise� juga bisa diolah menjadi minuman ringan seperti halnya beer ataupun teh herbal. Berbeda dengan pemanfaatan akar licorise di Italia, warga Italia lebih cenderung

ETHNOMEDICINE

mengonsumsi licorise dengan mencabutnya dari tanah dan langsung dikunyah sebagai penyegar mulut, rasanya pahit dan murni rasa licorise yang tidak diberi pemanis sama sekali. Namun seperti obat-obat lainnya, akar licorise ini juga tidak luput dari suatu efek samping. Akar licorise ini tidak dapat dikonsumsi ketika Anda mengambil obat homeopati yang menggunakan daun mint atau menthol alami. Selain itu, akar licorise yang dikonsumsi berlebihan juga dapat menyebabkan hipokalemia, mengurangi persentase kalium dalam darah, dan juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Sebuah penelitian di University of Helsinki juga menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan akar licorise pada wanita hamil, dapat menyebabkan kerusakan otak pada bayi yang belum lahir. Hal ini disebabkan salah satu komponen akar licorise, glicirizzina, telah merusak plasenta dan memungkinkan berjalannya beberapa jenis hormon yang abnormal. Nah sahabat semua, selain khasiat akar licorise yang sangat banyak dan bermanfaat, ternyata tanaman ini juga memiliki efek samping yang dapat membahayakan tubuh. Namun hal itu dapat diatasi dengan penggunaan kaidah ilmu herbal yang baik dan benar. Serta tentunya tidak mengkonsumsi secara berlebihan atau dosis yang tidak tepat. Akhir kata, semoga artikel akar licorise ini dapat menambah pengetahuan sahabat semua mengenai pengobatan tradisional

11

Majalah Spektrum


Maret 2014

INFORMASI KESEHATAN

MUSIM HUJAN, CUACA EKSTRIM, BANJIR ADA DIMANA-MANA

WASPADAI LEPTOSPIRA! Emirza Nur Wicaksono (FK Unissula 2010)

Musim hujan dan cuaca ekstrim masih terjadi hingga saat ini. Banjir dan genangan air sudah mulai menjadi hal yang akan sering kita saksikan selama musim hujan ini. Selain mewaspadai bencana banjir, kita hendaknya perlu mewaspadai penyakit yang dikarenakan oleh banjir. Sejumlah penyakit yang termasuk dalam Water Borne Disease siap menyerang, salah satunya Leptospirosis, yakni infeksi bakteri yang disebabkan strain Leptospira yang dibawa oleh kencing dari tikus. Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang dapat menyerang manusia dan hewan. Lebih tepatnya, penyakit menular ini adalah penyakit hewan yang dapat menjangkiti manusia, termasuk penyakit zoonosis yang paling sering terjadi di dunia seperti kucing dan anjing. Bakteri yang dikeluarkan melalui kencing tikus tersebut akan tergenang bersama genangan air saat banjir. Kondisi banjir merupakan kondisi yang cocok untuk berkembangnya kuman leptospira. Penyakit Leptospirosis dikenal dengan nama flood fever atau demam banjir karena penyakit ini memang muncul disaat musim banjir. Di beberapa negara, leptospirosis dikenal dengan nama demam icterohemorrhagic, demam lumpur, penyakit Stuttgart, penyakit Weil, demam Canicola, penyakit Swineherd, demam rawa atau demam lumpur. Leptospirosis disebabkan bakteri pathogen (dapat menyebabkan penyakit) berbentuk spiral termasuk genus Leptospira, famili leptospiraceae dan ordo spirochaetales.

Spiroseta berbentuk bergulung-gulung tipis, motil, obligat, dan berkembang pelan secara anaerob. Genus Leptospira terdiri dari 2 spesies yaitu L interrogans yang merupakan bakteri patogen dan L biflexa adalah saprofitik. Leptospirosis tidak menular langsung dari orang ke orang. Masa inkubasi leptospirosis adalah 2 hingga 26 hari. Orang yang terinfeksi leptospirosis yang terjadi adalah demam, menggigil kedinginan, lemah dan nyeri terutama tulang rusuk, punggung dan perut, sakit tenggorokan, batuk, nyeri dada, muntah darah, ruam, dan sakit sakit kepala. Tetapi banyak juga yang asimtomatis (tanpa gejala), sehingga kadang sering terjadi kesalahan pada diagnosis tetapi apabila dicek menunjukkan serologi positif. Walaupun kadang tanpa gejala jangan coba meremehkan, Karena kalau tidak ditangani dengan cepat bisa menyebabkan komplikasi, yang bisa menyebabkan kematian, karena penyakit ini merupakan penyakit sistemik. Sekali bakteri ini berada di dalam aliran darah, bakteri ini bisa menyebar ke seluruh tubuh dan mengakibatkan gangguan khususnya hati dan ginjal. Karena sekitar 90% penderita dengan manifestasi ikterus (penyakit kuning) ringan sekitar 5-10% dengan ikterus berat berat dengan disfungsi ginjal, nekrosis hati, disfungsi paru, dan diatesis perdarahan sering dikenal dengan penyakit Weil.

12

Majalah Spektrum


Maret 2014

INFORMASI KESEHATAN

Pada orang yang dicurigai leptospirosis pemeriksaan fisik umumnya hepatomegali, splenomegali, demam yang tinggi disertai kekuningan di tubuh, limfadenopati, dan kemerahan pada faring serta mata. Setelah melakukan pemeriksaan fisik selanjutnya harus dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan mikroskop medan gelap untuk memastikan ada tidaknya kuman leptospira. Karena gejala dari leptospira sangat mirip dengan demam tifoid. Selain pemeriksaan mikrobiologi, pemeriksaan laboratorium lain seperti darah rutin untuk mengetehaui komplikasi dan keterlibatan beberapa organ tubuh. Penurunan hemoglobin yang menurun dapat terjadi pada perdarahan paru dan gastrointestinal. Hitung trombosit untuk mengetahui komponen DIC. Blood urea nitrogen dan serum kreatinin dapat meningkat pada anuri atau oliguri tubulointerstitial nefritis yang dapat terjadi pada penyakit Weil. Penting juga kita cek Faal hati, karena peningkatan serum bilirubin dapat terjadi pada obstruksi kapiler di hati. Serum kreatin kinase juga sering meningkat pada gangguan otot. Demikianlah penjelasan mengenai Leptospira, walaupun penyakit ini jarang terjadi, janganlah kita menutup mata karena penyakit ini bisa menyebabkan kematian apabila tidak ditangani dengan cepat. Kendati demikian, jangan terlalu panik menghadapi banjir. penyakit ini bisa dicegah. Ingatlah prinsip mencegah lebih baik dari pada mengobati. Caranya bagaimana? Yaitu selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan diri sendiri, mengupayakan mengenakan alas kaki seperti sandal atau sepatu boot tinggi apabila terpaksa melewati banjir, sebisa mungkin hindari daerah genangan air dan daerah banjir, apabila mempunyai hewan peliharaan seperti anjing dan kucing hendaknya juga di beri vaksin leptospira karena hewan tersebut juga merupakan salah satu media penularan bakteri tersebut selain tikus. Selalu menjaga asupan tubuh dengan baik dan sehat agar kekebalan tubuh lebih bekerja terhadap penyakit dan terakhir selalu mencuci tangan dan mencuci kaki apabila habis melewati genangan air.

13

Majalah Spektrum


Maret 2014

PROFIL

NIKMATI MOMENTUM, KUNCI MEMBAGI WAKTU RA Endah Jona Sari FK Universitas Sriwijaya 2012 Intan Chairrany FK Universitas Sriwijaya 2012

Sejawat, tahukah kamu apa arti profesionalisme? Menurut KBBI, profesionalisme berarti mutu, kualitas,

BIODATA

dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Tidak heran jika seseorang yang sedang menjalani suatu profesi akan dituntut untuk

Dr. dr. H. Yuwono, M. Biomed.

menunjukkan profesionalismenya termasuk profesi dokter. Dengan mengangkat tema “Profesionalisme Dokter”, kami mencoba menanyakan pendapat salah satu dosen Fakultas

Nama Biomed.

: Dr. dr. H. Yuwono, M.

Tanggal Lahir : 10 Oktober 1971

Kedokteran Universitas Sriwijaya, Dr. dr. H. Yuwono, M. Biomed. Sosok dosen yang merupakan favorit mahasiswa

Istri : Nurbaiti Ekasari, B. Sc. (Hons.), M. Pd.

ini bukan hanya seorang dokter tetapi juga merupakan peneliti, penceramah, dan dekan di salah satu fakultas Anak : Jawad (14), Imad (13), Widad (11), Afaf (8)

kedokteran di Indonesia. Selamat siang, Dokter. Apa definisi profesional menurut dokter? Menurut saya, profesional itu berarti kompeten di bidangnya dan diakui oleh masyarakat. Oleh karena itu, sebuah profesi yang benar-benar profesional biasanya

Alamat : Jl. D. I. Panjaitan Gang Adil No. 5 Plaju Palembang 30266 Riwayat Pekerjaan : · Kepala Puskesmas · Dosen FK Universitas Sriwijaya · Dekan FK Universitas Jambi

memiliki badan di masyarakat untuk menilai dan mengakui profesionalisme pekerjanya. Contohnya, profesi dokter. Sedangkan, profesi insinyur tidak dapat dikatakan profesional karena belum memiliki badan tersebut. Jadi, kira-kira kriteria dokter seperti apa yang bisa dikatakan profesional? Dokter yang profesional itu memenuhi dua kriteria, yaitu cerdas dan terampil. Dokter yang cerdas adalah dokter yang berilmu dan cerdik. Cerdik di sini berbeda dengan cerdas. Cerdik berarti mampu menempatkan ilmunya dengan tepat.

14

Riwayat Organisasi : · Ikatan Dokter Indonesia (IDI) · Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) · Perhimpunan Biokimia dan Biologi Molekuler Indonesia (PBBMI) · Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI) · Konsorsium Sekolah Alam · Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) · KBIH Petro Al-Hajj · Yayasan Rahmat Semesta Alam (Pendidikan dan Sosial)

Majalah Spektrum


Maret 2014 Akhir-akhir

ini,

masalah

dokter

seperti

kriminalisasi,

PROFIL Apakah hal ini akan berpengaruh pada

diguncang malapraktik,

dsb.

Menurut

profesionalismenya sebagai dokter?

dokter,

Multijob

mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah ada hubungannya

dengan

yang

dilakukan

itu

tidak

mempengaruhi profesionalisme seseorang.

profesionalisme

Biasanya, profesionalisme seseorang sudah

dokter?

melekat pada diri orang tersebut. Misalnya

Kriteria dokter yang profesional yang tadi

saja seseorang yang menjadi seorang dosen

disebutkan yaitu cerdas dan terampil itu

dan peneliti selain berprofesi sebagai dokter.

harus dalam bentuk yang utuh. Artinya,

Jika orang tersebut tidak cakap dalam

kriteria tersebut harus

mengajar, maka orang tersebut pasti juga

spiritual,

sosial,

meliputi mental,

keluarga,

dsb.

Jika

tidak cakap dalam melakukan penelitian dan

ditanyakan apa kasus-kasus yang terjadi

memberikan

berhubungan

profesionalisme

sebaliknya. Tidak mungkin hanya cakap

dokter, tentu saja berhubungan. Ditambah

pada salah satu bidang yang dijalaninya.

lagi, selama ini, masyarakat melihat profesi

Semuanya memiliki hubungan.

dengan

dokter hanya dari sisi negatifnya tetapi

Bagaimana

prestasi-prestasi dokter seperti keberhasilan

dalam

kedokteran

modern

mengobati

penyakit

secara

dokter

agar

seorang

lain dapat membagi waktunya?

siam kurang disorot. Selain itu, paradigma tentang

tips

Begitupun

dokter yang menjalani banyak profesi

bayi tabung dan pemisahan bayi kembar

masyarakat

pelayanan.

Membagi waktu itu bukan sekadar masalah managerial,

melainkan

juga

masalah

komplementer dan alternatif masih bersifat

leadership. Peran bisa dibagi-bagi dan jika

komprehensif.

saya bertindak sebagai manager, saya akan pusing

Seperti yang kita ketahui, banyak dokter

mengatur

kehabisan

yang ternyata memiliki profesi lain selain

waktu

dan

mungkin

waktu. Tetapi jika bertindak

sebagai leader, maka siapapun kita dan

dokter, contohnya dokter sendiri. Boleh

dimanapun atau kapanpun kita, kita tetap

kami tahu alasannya?

menjadi seorang pemimpin. Secara pribadi,

Di luar negeri, karir profesional itu terbatas.

saya memiliki prinsip bahwa saya harus

Artinya, jika seseorang berprofesi sebagai

menikmati setiap momentum. Jadi, setiap

dokter, maka ia akan terfokus pada profesi

pekerjaan yang saya jalani, setiap detik,

dokter itu saja. Namun, hal itu sudah

setiap waktu itu saya coba untuk nikmati.

mencukupi untuk kehidupannya, berbeda

Jika kalian membagi waktu tanpa memiliki

dengan yang terjadi di Indonesia. Latar

prinsip kepemimpinan atau prioritas dalam

belakang ekonomi menjadi salah satu alasan

hidup, kalian akan terusik atau minimal

mengapa seseorang melakukan multijob.

terjadi konflik sehingga pekerjaan tersebut menjadi telantar.

15

Majalah Spektrum


16


17


18


19


20


21


Maret 2014

PENGEMBANGAN DIRI

BUILD YOUR FUTURE NOW Indira Khairuna Nasution (FK UISU 2012)

Pernah bertanya-tanya, kenapa orang yang pendidikan formalnya biasa-biasa aja bisa sukses ? bisa punya kekayaan berlimpah ? atau yang paling sederhana. Why it's hard to get an A ? why I'm not popular in campus ? How do I know what my passion is ? Kalau kita mau sukses baiknya kita mulai menata hidup sedini mungkin. Apa aja sih yang bisa kita lakuin untuk bisa sukses ? This could be answer to all your homework.

?

?

?

?

?

?

?

Know what we want Sebelum kita bertindak , penting buat kita untuk tahu apa yang kita inginkan. Seperti saat kita mau pergi ke suatu tempat, kita harus tahu dulu, kemana kita pergi. Menata masa depan juga perlu direction. Tanya diri kita sendiri, apasih yang paling kita inginkan ? apa passion kita ? dan hal apa saja yang paling bikin kita bahagia pada saat ngerjainnya ? if we got the answer, then we'll now where to run. Complain less, act more Mengeluh tidak akan menyelesaikan maslah atau hambatan yang ada di depan kita. Kurangi keluhan, cari solusi. Kalau kita ketemu dead-end, kita bisa nanya ke orang-orang yang lebih tahu tentang kondisi masalah yang kita punya. Consistent is a must Berhenti jadi orang yan selalu berubah. Berkembang itu penting, tapi bukan berubah setiap saat. Kita butuh konsistensi buat mencapai apa yang kita mau. Jangan sampai terdistraksi hal-hal yang tidak penting, karena ini bisa menghalangi jalan kita buat sukses. Want to learn Setiap orang tumbuh dengan belajar, karena semua hal yang ada di dunia ini pasti mengalami perubahan dan perkembangan. Means, kita harus terus belajar biar tidak ketinggalan. Bersikap positif sam hal-hal baru yang kita terima bakal buat kita semakin maju dan sukses. Manage our time Demi memulai masa depan, kadang kita sibuk mengikuti banyak aktivitas. Satu hal yang tidak boleh terlewat adalah, bisa menata waktu dengan baik. Banyak orang sukses yang kemudian jatuh, hanya karena mereaka tidak bisa menata waktu yang mereka punya. Stop waiting, start now Masih berpikir nanti juga bisa ? Stop! Kita harus mulai sedini mungkin untuk hasil yang menyenankan nantinya. Berhenti berandai-andai dan mari mulai bergerak. Get a straight A's Untuk mendapatkan nilai yang bagus, you have to be a genius or study all the time. Anggapan ini sama sekali tidak benar. Nilai bagus adalah hasil dari penilaian subjektif. All it take is commitment , dedication, organization and a lot hardwork. Let's do : o Tidur yang cukup Kurang tidur bisa menurunkan konsentrasi saat kuliah loh o Pay attention in class Sit in the front now, simak, fokus, dan jangan ngobrol ataupun main gadget .

22

Majalah Spektrum


Maret 2014

PENGEMBANGAN DIRI

Supaya efektif, learning and doing harus jalan bersamaan. Pengetahuan tanpa aksi tidak cukup, tapi aksi tanpa pengetahuan yang cukup juga tidak efektif.

o

Mengerjakan tugas kampus Tugas bisa buat kamu lebih ingat materi pelajaran o Mengulang lagi materi pelajaran Sesekali baca ulang semua buku catatan, sebelum tidur atau pas otw ke kampus. Santai saja tetapi tetap serius. o Makan makanan yang menyehatkan Kita butuh asupan energy yang bisa bantu kita untuk tetap segar dan konsentrasi. ?

Popular in campus Waktu melihat cowok atau cewek yang popular di kampus lewat, semua orang memperhatikan dan ramah sama si Populer. Tidak heran banyak orang yang memperhatikan dirinya termasuk kita. Maybe they were born with it . Tapi, kepopuleran bisa juga didapat karena hal-hal baik yang menonjol dari diri mereka loh, seperti berikut ini : o Be friendly Popular people are friendly with pretty much everyone o Be yourself Jadi dan kenali diri kamu dengan baik. Tahu apa kelebihan kamu dan tunjukkan yang kamu punya. o Be confident Everyone has some flaws. Don't let that stop you! Love yourself and believe in yourself. Rasa percaya diri bisa membawa aura baik dan bikin kamu bersinar.

?

How to get a best friend in campus? Making bestfriends come easy to someone, for others not so much! Tidak ada kata terlambat kok untuk mencari seorang sahabat dikampusmu! o Ngobrol-ngobrol, yuk! Penting untuk memulai suatu percakapan dengan teman dikampusmu. Topik pembicaraannya boleh apa saja, mualai dari film seru yang baru keluar dan lainnya. o Participate in classes, clubs, or volunteer organization These activities will bring you to meet lots of people who could be your new friends. Pengalaman baru ? Check! Get lost friends ? Check! o Jadilah pendengar yang baik Salah satu hal terbaik dari sebuah pertemanan adalah, you have someone to whom you can talk about anything. Kalau mereka mulai curhat, itu berarti mereka udah mulai percaya padamu.

23

Majalah Spektrum


Maret 2014

CERITA PENDEK

Surat (Elektronik) dari Marti Rolando Agustian Halim (FKUnsri 2012) Hari itu tepat jam 6 pagi, hari Rabu, 8 Agustus 2012. Aku tiba-tiba berada di sebuah kotak, yang tidak kuketahui sebelumnya kotak apa yang sebenarnya sedang kudiami, tapi sayup-sayup kudengar bisikan-bisikan halus dari makhlukmakhluk di sekitarku. Ya, mereka kusebut makhluk karena mereka bukanlah manusia, aku yakin mereka masih bukan manusia, begitu juga aku. Aku hanyalah sebuah ponsel pintar, yang saking pintarnya, memiliki kemampuan untuk mengirimkan cerita ini kepadamu, yang sedang kau baca sekarang. Aku dapat mengetik sendiri cerita ini pada salah satu aplikasi perangkai kata milikku, dan mengirimkannya lewat surat elektronik yang dapat kupilih sesuka hati. Intinya, aku hanyalah seonggok piranti elektronik, yang diberkahi oleh Sang Pencipta. Suara-suara di sekitarku itu adalah sepasang, atau mungkin seutas, headset yang sedang berduaduaan di pojok kotak. Bisa kau bayangkan, dua buah earplug pada headset yang sehari-hari kau pakai, saling bercumbu dan menggoda dalam satu ruangan yang gelap. Persis di sebelahku, ada charger ponsel yang paling dihormati di antara piranti-piranti yang ada di kotak ini. Mengapa dia paling dihormati? Itu karena, jika tanpa dia yang setiap hari mengalirkan kekuatan-kekuatan magis dari dua buah lobang di dinding (yang akhir-akhir ini kuketahui bernama Steker), kehidupanku sebagai peran utama pun tidak akan berlangsung lama. Dan bila sang peran utama dari keseluruhan kotak ini pun akhirnya tumbang, tidak akan ada lagi peran pelengkap penderita, kameo, seperti si headset yang kulihat masih terus berpelukan (tidaklah heran jika kau selalu menemukan headset dalam kondisi terbelit). Belum sempat kukenali semua makhluk yang ada di dalam kotak hitam ini, kudengar senandung lagu “selamat ulang tahun” dari luar kotak, dan aku merasa kotak ini sedang dibawa oleh seseorang. Aku merasa mengambang di udara, sampai akhirnya mendarat di sebuah daratan yang empuk. Kasur. Aku sedang berada di kamar tidur anak majikanku, Tuan Frans, dan sebagai ponsel yang pintar, aku cepat menyimpulkan kalau aku telah dijadikan hadiah ulang tahun ke 8 bagi Wilson, anak Tuan Frans. Air mata ku rasanya ingin menetes (air mata elektronik tentu saja), setelah hampir 6 bulan aku melayani Tuan Frans sebagai partner

setianya, akhirnya aku akan berpisah dan menemui tuanku yang baru, Tuan Muda Wilson. Kucamkan pada diriku bahwa aku tidak boleh sedih, aku harus dapat merawat Tuan Muda Wilson dengan baik. “Selamat ulang tahun, sayang. Buka dulu dong kadonya”. Itu suara Nyonya Riri, istri Tuan Frans, dia adalah seorang istri yang sangat baik menurutku, namun kadang-kadang aku sering cemburu karena Tuan Frans lebih sering menghabiskan waktu dengannya di malam hari, terutama ketika pada waktu tidur. Suasana berdebar-debar terasa di seluruh ruangan kotak yang kurasa makin pengap ini, dan akhirnya tutup kotak dibuka. Cahaya kamar tidur Tuan Muda Wilson terlihat menyilaukan. Sesaat kemudian, aku melihat raut keceriaan yang tak terperi dari wajah Tuan Muda Wilson, yang segera memeluk kedua orang tuanya dengan erat. Aku yakin aku dan teman-temanku di kotak telah menjadi sebuah hadiah yang indah untuk Tuan Muda Wilson di hari ulang tahunnya yang ke-8 ini. Aku bisa melihat wajah teman-temanku, si headset yang sudah tidak lagi berpelukan, namun menunjukkan wajah antusias melihat tuan barunya, bahkan si c h a rg e r y a n g k a r i s m a t i k t i d a k d a p a t menyembunyikan kegembiraannya, sampai-sampai timbul percikan-percikan listrik dari ekornya (ekor itulah yang biasanya disambungkan ke tubuhku). “Terima kasih mama, papa, Wilson seneng banget udah dikasih hape baru ini. Temen-temen Wilson udah banyak yang pake juga, jadi Wilson nggak malu lagi deh karena udah punya juga!” Tuan dan Nyonya Besar (mulai sekarang aku akan memanggil orang tua Tuan Muda Wilson dengan sebutan itu) tersenyum bahagia mendengar komentar anaknya. Hari sudah semakin siang, dan setelah upacara “serah terima” pada pagi itu, aku secara resmi berganti majikan. Aku diberi nama “Marti” oleh Tuan Muda Wilson. Entah itu nama perempuan, atau laki-laki, aku juga tidak dimengerti. Tapi para piranti elektronik sepertiku tidak memiliki jenis kelamin yang pasti. Tuan Muda Wilson langsung membawaku ke sekolahnya, dan dengan bangganya memamerkanku kepada teman-temannya yang ternyata juga memiliki ponsel pintar, hanya saja dengan beragam jenis dan merk yang berbeda.

24

Majalah Spektrum


Maret 2014 Sempat terasa janggal olehku, karena biasanya aku berada di kantor Tuan Frans yang dipenuhi oleh orang-orang dewasa, dan kali ini, aku berada di sekolah SD yang dipenuhi oleh anak-anak yang bahkan belum tau apa itu artinya akil balig. Bel masuk tanda masuk sekolah telah berbunyi, dan aku kaget saat aku dan beberapa ponsel lainnya dikumpulkan dalam sebuah laci. Ternyata itu sudah peraturannya. Saat jam pelajaran sekolah dimulai, semua siswa yang membawa ponsel harus mengumpulkannya di dalam laci yang telah disediakan. Di situ aku tidak sendiri, ada beberapa ponsel yang bernasib sama denganku, beberapa dari mereka bukan ponsel pintar, namun masih terlihat mahal harganya. “Anak baru ya di sini?” Tegur sebuah ponsel blackberry hitam, seri terbaru, menegurku dengan cukup lantang. Arogan sekali orang, maksudku makhluk, ini. “Baru tadi pagi aku berganti majikan. Dari ayahnya, ke anaknya. Aku adalah sebuah warisan yang berharga. ” Kujawab pula pertanyaannya dengan ketus. Hidungku kembang kempis saat mengucapkan “warisan yang berharga”. “Oh, malang sekali nasibmu. Jangan terlalu bangga menjadi ponsel kesayangan anak kecil. Kau akan tahu bagaimana nasib kita, ponsel yang seharusnya 'pintar' , namun malah digunakan oleh anak-anak kemarin sore yang masih berusaha meluruskan arah kencingnya.” Terdengar tawa serentak dari ponsel-ponsel lain, ada yang menahan tawa, sehingga yang terdengar hanyalah badan mereka yang bergetargetar. Aku tidak terima penghinaan ini, tapi sebagai ponsel warisan yang bermartabat, aku tidak ingin melayani para ponsel-ponsel murahan seperti mereka ini. Tapi tak kupungkiri ada kebimbangan di dalam pikiranku, ucapan si ponsel arrogan itu bisa jadi sebuah kebenaran. Namun cepat-cepat kuhapus semua kebimbangan itu, karena aku telah diberikan kepercayaan oleh Tuan Besar untuk mendampingi Tuan Muda Wilson dalam menjalani hari-harinya kini. Aku hanya memilih diam sampai bel sekolah berdering panjang, dan guru kelas mengembalikanku kepada Tuan Muda Wilson. Sepanjang perjalanan dari sekolah ke rumah, Tuan Muda selalu menggunakanku untuk bermain permainan burung lempar, di mana sekelompok burung dilempar untuk menghabisi sekawanan babi. Menurutku sebagai ponsel yang bijaksana, tidak seharusnya hewan dilempar-lempar untuk menghabisi hewan lainnya, karena itu sama sekali tidak berperi-hewan-an. Apalagi yang

CERITA PENDEK memainkannya anak kecil seperti Tuan Muda Wilson, yang masih belum mengerti arti dan makna keberadaan hewan di dunia ini secara sempurna. Sesampainya di rumah, tidak satu detik pun Tuan Wilson meninggalkanku untuk beristirahat, seperti yang sering dilakukan Tuan Besar Frans di saat istirahat. Di saat makan siang, aku selalu berada di sebelah piring Tuan Muda, terpercik oleh kuah sup dan nasi yang keluar dari mulutnya. Aku merasa seluruh badanku lengket oleh kaldu ayam, tapi Tuan Muda sama sekali tidak membersihkanku bahkan setelah ia selesai makan. Malah aku langsung kembali dipaksa bekerja untuk menghidupkan permainan yang lain yang menurutku cukup tidak mendidik, di mana sang pemain berperan sebagai pencuri artefak penting dari kuil, dan harus melarikan diri dari kejaran monyet yang hanya ingin artefak itu kembali. Di sini kebimbanganku mulai muncul. Aku sebagai ponsel pintar, yang selama ini digunakan Tuan Besar untuk urusan-urusan kantornya seperti mengecek kurs dollar hari ini, perkembangan bursa saham, membuat catatan-catatan penting mengenai rapatnya, membuat slide presentasi, dan masih banyak fungsi muktahir lainnya, sekarang malah disalahgunakan hanya untuk bermain permainan yang menurutku sendiri tidak baik untuk Tuan Muda. Waktu yang seharusnya bisa digunakan Tuan Muda untuk belajar, mengulang pelajaran, malah terus dihabiskan untuk hal yang sia-sia. Bukan aku tidak senang menghabiskan banyak waktu dengan Tuan Muda, tapi aku juga memiliki tanggung jawab akan masa depan dirinya. Hari-hari esoknya pun terulang kembali dengan pola yang sama. Di waktu tidur pun aku dibiarkan dalam kondisi menyala, dan terbaring di sebelah Tuan Muda. Padahal aku menghasilkan limbah-limbah elektronik, berupa radiasi, yang sebenarnya tidak terlalu baik untuk kesehatan Tuan Muda. Aku merasa keberadaanku akan makin merusak kondisi Tuan Muda, terutama setelah kejadian yang terakhir ini. Suatu siang, Tuan Muda dan temantemannya pergi ke halaman belakang sekolah, masing-masing menggenggam ponsel pintarnya. Yang membuatku setengah mati terkejut adalah, aku melihat Tuan Muda mengaktifkan fitur internet, dan mengetikkan sebuah kata kunci yang tak kusangkasangka di kolom pencarian, “Artis Indonesia Seksi”. Aku merasakan sebuah kehampaan dalam diriku, aku merasa telah gagal membimbing Tuan Muda menjadi sesosok yang berakhlak mulia. Dengan segenap tenagaku, aku mencoba untuk melakukan sesuatu yang mustahil.

25

Majalah Spektrum


Maret 2014 Mematikan diriku sendiri. Hanya dengan itu aku bisa mencegah Tuan Muda dari perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan oleh anak berusia 8 tahun. Aku hanya ingin Tuan Muda selamat dari pergaulan bebas yang tidak seharusnya memerangkapnya pada usia yang teramat dini. Akhirnya setelah kukerahkan seluruh dayaku yang tersisa, aku berhasil mematikan diriku sendiri, sebelum gambar-gambar maksiat itu muncul. Bisa kulihat raut kekesalan di muka Tuan Muda Wilson, maafkan aku Tuan Muda, tapi inilah yang terbaik untukmu.Mungkin usaha yang kulakukan terlalu hebat, karena terjadi kerusakan internal di dalam tubuhku. Tuan Muda tidak bisa menggunakanku, sudah 2 hari lamanya, namun dia tetap menyimpanku di dalam tasnya, namun aku masih bisa mengintipnya dari sela-sela resleting. Hari-hari Tuan Muda tidak lagi ceria seperti biasanya, terutama saat jam istirahat, dia lebih sering duduk sendiri di pojokan kelas. Teman-temannya masih memiliki ponsel yang “menyala� , seperti nya mengucilkan Tuan Muda, hanya karena ia tidak mempunyai ponsel pintar lagi seperti dulu. Sungguh hatiku teriris-iris, melihat pertemanan anak-anak zaman sekarang, yang hanya berdasarkan kepemilikan ponsel pintar. Kulihat di pojokan kelas ada juga beberapa siswa yang tidak diajak bermain, pasti dengan alasan yang sama. Bel tanda berakhirnya jam sekolah terasa berbeda hari ini. Tuan Muda yang biasanya segera berlari keluar kelas, kali ini berjalan dengan lunglai keluar kelasnya. Dia pun mengeluarkanku dari tas, berharap aku dapat hidup dengan sendirinya. Secercah rasa iba muncul di hatiku, dan itu sudah cukup untuk membuatku kembali berusaha menghidupkan diriku dengan sepenuh tenaga. Namun hal itu tidak semudah yang kukira. Tuan Muda tampak putus asa. Ia berjalan menyusuri jalan di luar gerbang sekolah, matanya menatap kuyu ke jalanan. Sesaat kemudian, dia melemparku ke tengah jalan yang penuh dengan mobil yang berlalu lalang. Hancur sudah semua harapanku. Aku merasa tubuhku terhempas di aspal jalanan yang tajam. Kerikil-kerikil terasa menusuk sampai ke ulu hati (kalau saja aku punya ulu hati), dan mobil-mobil berseliweran di atasku. Aku sudah siap untuk menyambut ajal, yang kulihat sudah melambailambaikan tangannya kepadaku. Ajal bagi piranti elektronik berbentuk sama seperti malaikat pencabut nyawa di televise, hanya saja dalam bentuk pixel. Kalau saja aku punya permintaan terakhir, aku berdoa pada Tuhan Piranti Elektronik untuk

CERITA PENDEK memberikanku kesempatan terakhir menampakkan diriku pada Tuan Muda Wilson. Dan itu berhasil. Aku pun kembali menyala untuk sesaat sebelum mobil berikutnya melindasku. Apa yang terjadi berikutnya tidak pernah kukira. Tuan Muda yang melihat aku berfungsi kembali segera melompat kegirangan ke tengah jalan, memungutku kembali. Sebelum akhirnya mobil berikutnya menabrak kami berdua, dan semuanya terasa berjalan begitu lambat. Tuan Muda Wilson terhempas menghantam trotoar, dan pegangannya akanku terlepas. Aku terbang menghantam aspal kembali, sebelum aku terlindas oleh motor yang melaju kencang. Aku hanya bisa melihat dengan sisa-sisa daya hidupku, Tuan Wilson mengucurkan darah dari sekujur tubuhnya, dibopong masuk ke dalam sebuah mobil. Terima kasih tuan Wilson atas semu‌. (Marti tewas dilindas oleh mobil yang membawa Wilson). PS : Tulisan ini dibuat sama persis seperti yang dikirimkan Marti lewat surat elektronik secara acak, sesaat sebelum dia pergi meninggalkan dunia ke surganya para piranti elektronik.

26

Majalah Spektrum



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.