Sripo, 13 Oktober 2013

Page 1

HALAMAN 17

SRIWIJAYA POST

MINGGU 13 OKTOBER 2013 ECERAN RP 2.000

28

HALAMAN

MANAGED BY

Spirit Baru Wong Kito

Hattrick Dimas Antar Timnas ke Final � Bekuk Korsel 3-2 � Lolos Piala Dunia U-20 PALEMBANG, SRIPO--Setelah mengakhiri dahaga gelar selama puluhan tahun dengan merebut gelar AFF U-19, kini Evan Dimnas dkk kembali membuat sejarah baru sepakola In-

donesia, usai sukses membekuk Korea Selatan dengan skor 3-2, di babak kualifikasi Piala Asia U-19 di Gelora Bung Karno, Sabtu (12/10). Hattrik Evan Dimnas memperbaiki sejarah, rekor dan perjalanan Timnas, karena mengalahkan

raksasa Asia Korea Selatan yang merupakan juara bertahan U-19 dan berdasarkan catatan, Korsel sudah 10 kali menjadi juara. Perlu diketahui pula, selain lolos untuk pertama kalinya ke putaran final Piala Asia U-19 Myamnar 2014, kemudian peluang untuk berlaga di Piala Dunia U-20 ada di depan mata. Sebab, para semifinalis Piala Asia U-19 berhak mewakili Asia di ajang Piala Dunia U20. Pelatih Indra Sjafri mengucap termakasih kepada seluruh masyarakat Indonesia dan 40 ribu lebih penonton yang memad a t i GBK. ”Saya

apresiasi kepada anakanak yang berjuang luar biasa malam ini. Kami merasa ini sejarah baru dan saya ucapkan terimakasih ke penonton dan masyarakat Indonesia,” jelasnya. Dia pun mengajak semua elemen untuk ber ke halaman 7

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Kapten Timnas Indonesia U-19, Evan Dimas Darmono (kanan, berlutut) bersama rekan-rekannya merayakan golnya ke gawang Korea Selatan dalam babak peyisihan Grup G Piala AFC U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10).

Polisi Langsung Disambut Tembakan MARTAPURA, SRIPO — Setelah terjadi baku tembak selama kurang lebih 15 menit, polisi akhirnya berhasil melumpuhkan Suprianto alias Keprek alias Waluyo (35), warga Desa Tugumulyo, Kabupaten OKI, Sabtu (12/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Waluyo merupakan DPO Pencurian Dengan Kekerasan (Curas) yang meresahkan masyarakat di OKU Timur maupun Kabupaten OKI. Polisi dari Satreskrim Polres OKU Timur dibantu Satreskrim Polsek Belitang II yang melakukan penggerebekan di lokasi persembunyian Waluyo, di Desa Karangjaya Kampung 3, Kecamatan Belitang II, OKU Timur sempat mendapat perlawanan berupa tembakan oleh pelaku untuk menghalau petugas yang berusaha menangkapnya. Informasinya dari Kapolres OKU Timur AKBP Hengky Widjaja melalui

Kasat Reskrim AKP Janton Silaban Sabtu (12/10) mengatakan, Polisi yang berusaha menangkap tersangka di lokasi persembunyiannya terkejut ketika disambut dengan tembakan oleh tersangka. Polisi yang tidak ingin mengambil resiko langsung mencari perlindungan dengan beberapa kali memberikan tembakan peringatan. Namun tersangka tidak mengindahkan tembakan peringatan polisi yang justru terus melakukan penembakan. Tidak ingin ada anggotanya yang mengalami cidera, Janton kemudian memerintahkan anggotanya untuk berpencar dan melakukan pengepungan untuk mempersempit ruang gerak tersangka. Setelah terjadi baku tembak sekitar 15 menit, polisi akhirnya berhasil melumpuhkan tersangka

Kerja Keras Gaji Terbatas � Guru Mengajar 40 Jam Lebih Seminggu � Upah di Bawah UMR MESKI telah 68 tahun merdeka. Nasib guru di Tanah Air tercinta masih merana. Di satu sisi mereka disanjung dan disayang, di sisi lain penghargaan dan kehidupan mereka masih banyak yang jauh dari kelayakan. Tidak banyak yang memahami peranan seorang guru merupakan sentral dari pembentukan anak-anak. Guru sebagai orangtua kedua, dituntut untuk membagi pengetahuan di bi-

dang pelajaran, namun juga menunjukkan perilaku yang baik bagi seluruh muridnya. Terlebih bagi sekolah swasta favorit yang kian menjamur seperti sekarang, seorang guru benar-benar harus total membagi waktu dan perhatiannya pada anak didik. Namun sayangnya, totalitas yang diberikan tidak disertai dengan penghargaan yang tinggi dari sekolah atau yayasan tempatnya bernaung. Mengikuti tren seperti di Jakarta, yang memberlakukan waktu belajar dimulai pukul 06.45,

Ancam Jemaah Haji Mogok Sumsel ke Arafah Massal ke halaman 7

waktu satu jam PALEMBANG, LAPORAN HAJI perjalanan. SeSRIPO — JemaKonstributor Sripo dangkan, jika ah haji Sumsel perjalanan ke yang masuk geArafah dilakulombang pertakan Senin (14/ ma, seperti Kloter 10) atau gelom1 hari ini, Mingbang kedua, jagu (13/10) pukul rak perjalanan 08.00 Waktu bisa mencapai Arab Saudi 3-4 jam karena (WAS) atau puHendra Zainuddin arus kendaraan kul 12.00 WIB diyang masuk ke berangkatkan kawasan Arafah sudah termenuju Arafah. Pembelalu padat, terlebih jika marangkatan ini lebih awal disuk pada Selasa (15/10). lakukan karena menghin“Makanya, untuk antisidari kemacetan di perjalanpasi keterlambatan sampai an. di Arafah, Kloter 1 PalemKontributor Sripo di Mekbang berangkat di gelomkah, H Hendra Zainuddin, bang pertama,” katanya. Sabtu (12/10) melaporkan, Sementara untuk layanjarak antara Maktab dengan Arafah dalam kondi ke halaman 7 si saat ini hanya butuh

tampaknya memberikan tekanan tersendiri bagi para guru. Sementara tidak seperti umumnya sekolah yang hanya mengajar pada jam pelajaran. Ada sejumlah sekolah yang membuat aturan layaknya jam kerja, yakni antara pukul 07.00-15.00 bahkan lebih. Sedangkan dari aturan Dinas Tenaga Kerja, pegawai hanya ditetapkan 40 jam per minggu. Bila jam kerja guru di sekolah swasta ini dikalkulasi, artinya ada kelebihan sekitar 8-11 jam per minggu. Malangnya kondisi ini mem-

Citra Tiara Lestari cak itulah nasib kami sbg guru....kerja dr pagi smpe sore....di bayar segitu.pemerintah g prnh mnoleh Fauzan Morteza Al Ijabi Miris n ironi..

Okagawa Saiba Onizuka Guru itu pahlawan tanpa tanda jasa... Ya begitu... Gak di bayar mas...

ke halaman 7

Peran Guru Besar GURU dikenal sebagai pahlawan tanpa jasa. Tentu saja karena apa yang telah dilakukannya. Tanpa guru mungkin tak ada pemimpin bangsa sekarang ini, karena guru lah yang mentransformasi ilmu-ilmu pengetahuan kepada penerus bangsa. Namun apa yang dilakukan guru terkadang tak sepadan dengan yang ia dapat. Meski rendahnya upah ditambah tinggi jam belajar, namun tak membuat mereka berhenti mencerdaskan anak-anak Indonesia. "Zaman seperti ini masih ada guru yang bergaji rendah. Saya punya teman berprofesi sebagai guru dengan pendapatan Rp200 ribu per bulan. Begitu prihatin ketika mendengarnya padahal peran guru besar, berpengaruh pada bangsa dan generasi selanjutnya. Tanpa jasa guru kita ti-

RIBUAN guru di Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar aksi damai di halaman kampus Universitas Persaturan Guru Republik Indonesia atau PGRI, Sabtu (5/ 10) lalu. Mereka menuntut pengangkatan dan upah layak bagi guru honor dan kontrak di lembaga pendidikan negeri atau swasta. Diungkapkan Ketua PGRI Sumsel, Syarwani kepada Sripo, pihaknya

Setidaknya UMR

ke halaman 7

Dian Afsari

ke halaman 7

Hendri Rahmat Mpa Sekarang harus dipikirkan bagaimana caranya pekerja Swasta yang harus di perjuangkan,coba pikirkan berapa jam mereka bekerja dalam 1 hari ,di x berapa banyak dalam 1 minggu... Ijhon Arizona Sebagai seorang guru setidaknya harapan kmi gaji kmi honorer ini setara UMR. Tp kmi cma bisa berdoa jika kmi byak menuntut nanti kmi di sangkah tidak tulus mendidik peserta didik kmi.. Smoga pemerintah mengabulkan doa para guru.. Yonz Fortuner Tidak ad penghargaan sma sekali,,,,pejabat pemerintahan tdk prnah mrenung ia bs a duduk dkursi jabatan krna ad cmpur tngan guru....Pahlawan tanpa tnda jasa.

Murka Jika Pelayan Belum Makan RUMAH megah di Jalan Bhayangkara 51, Kota Serang, Provinsi Banten teramat beda dengan rumah-rumah di sekitarnya. Di rumah pribadi itulah, Ratu Atut, sang Gubernur Banten menikmati layanan bak seorang ratu di era feodalisme. Rumah megah berlapis bebatuan hitam itu terletak di pinggir Jl Bhayangkara. Halamannya luas. Parkiran mobilnya mampu menampung sekitar 10 mobil. Setiap sudut bangunan, terpasang layar CCTV. To-

talnya ada 16 kamera CCTV di rumah orang nomor satu di Banten itu. Di tempat itu pula Atut dilayani 30 pembantu pribadinya. Para pelayan Atut, tugasnya beragam. Ada penjaga gerbang, office boy, bagian dapur, hingga ajudan. Ada yang menarik terkait syarat menjadi petugas jaga rumah pribadi Atut. Di antaranya, mereka harus mampu push up 100 kali. Menurut anggota Satpol PP setempat, Santibi, push up adalah bagian tes.

Kendati Ratut Atut banyak dicerca masyarakat Banten saat ini, ia punya kebiasaan khusus kepada para pelayannya. Atut sangat perhatian soal makan. Dia bisa marah besar, apabila tahu ada petugas jaga belum makan. Petugas jaga, Nasir mengungkapkan, setiap hendak pergi kerja, Atut selalu membuka kaca mobilnya di depan pos jaga. Lalu dia tanya, sudah makan atau belum, kopinya ada atau tidak. Apabila petugas kece-

plosan bilang tak ada kopi, atau makan pagi belum tersedia, Atut murka. Penanggungjawab dapurnya bisa langsung dihardik. “Paling galak dia kalau kita belum dapat makan,” kata Nasir yang mengaku baru tiga bulan bertugas itu. Atut marah, lantaran para pelayannya dapat jatah makan pada jam sama dengannya. Apabila Atut sudah makan, dan pelayannya belum, Ratu Banten itu murka. (tribunnews/ teo/wk)

Ratu Atut

DOK.SRIPO


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.