SRIWIJAYA POST Spirit Baru Wong Kito
RABU, 16 DESEMBER 2009
ECERAN Rp 2.000
TERBIT 24 HALAMAN
Tak Mau Sebut Boediono ■ Idrus Ngaku Lagi Bego ■ Pansus Century Juga Panggil Besan SBY JAKARTA, SRIPO — Kehebohan mewarnai ruang rapat pansus DPR yang terletak di lantai 3 , Gedung Nusantara II, Komplek MPR/ DPR, Selasa (15/12). Saat itu Pansus Angket Bank Century sedang menggelar jumpa pers untuk merilis nama-nama saksi yang akan diperiksa. Kehebohan yang dilakukan wartawan itu dipicu oleh Ketua Pansus Idrus Marham yang tidak mau menyebut nama Boediono (mantan Gubernur Bank Indonesia yang sekarang jadi Wakil Presiden, Red) sebagai salah satu saksi yang akan dipanggil. Padahal, sebelumnya ia sudah mengatakan akan memanggil jajaran BI tahun 2008 terkait Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) yang dimohonkan Bank Century saat itu.
Kenapa harus takut, keputusannya diambil bersama kok. Anak kecil juga tahu dia mantan Gubernur BI
”
”
IDRUS MARHAM Ketua Pansus Century ANTARA
“Siapa Gubernurnya waktu itu. Itu wartawan kan sudah tau siapa,” kata Idrus yang enggan menyebut nama Boediono setelah didesak puluhan wartawan yang hadir. “Wartawan lagi bego,” ujar seorang wartawan. Sementara yang lain gemas melihat Idrus yang membalas dengan senyuman. “Saya juga lagi bego,” kata Idrus sambil cengar cengir. Usai saling saut, seorang wartawan bertanya untuk
meminta jawaban yang tegas dari Idrus. Ucapannya cukup menyita perhatian dari semua yang hadir karena ia bicara menggunakan pengeras suara. “Kita mau yang jelas, nanti kita lagi yang disalahkan kalau salah kutip. Bagaimana mau periksa, sebut nama saja takut,” kata wartawan disambut riuh tepuk tangan yang lain. Usai kehebohan itu, Idrus ke halaman 11 SRIPO/SYAHRUL HIDAYAT
Intel Korem Gerebek Gudang Minyak Oplos PALEMBANG, SRIPO — Sebuah tempat yang dijadikan gudang pengoplosan minyak ilegal digerebek jajaran Intel Korem 044 Gapo Palembang, Selasa (15/12) siang. Dari gudang yang terletak di Jl Kebun Sayur RT 7 RW 4 Kel Sukamaju Kec Sako Palembang itu ditemukan sebanyak 10 ton
minyak ilegal. Diduga di tempat itu ditimbun minyak mentah yang didapat dari sumur minyak tradisional kawasan Sungai Angit Muba. Di sana pulalah dilakukan pengoplosan dan penyulingan sampai menghasilkan BBM jenis solar. Solar dari tempat itu biasanya diki-
Lemak Nian Kami Jadi Tersangka ■ War otes Kapolda ga Rengas Pr Protes arga INDRALAYA, SRIPO — Warga Desa Rengas Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir (OI), protes pernyataan Polda mengenai tujuh calon tersangka dari warga. Mereka meminta Polda mengadili anggota Brimob yang melakukan penembakan terhadap
warga. Alasan mereka jika Brimob tidak menembak, maka tidak akan terjadi aksi anarkis warga. “Selama ini kami tidak pernah menebang sebatang pun pohon tebu milik PTPN VII di lahan ke halaman 11
rim ke Pulau Bangka. Gudang itu cukup tersembunyi. Luasnya sekitar setengah lapangan bola dengan pagar dari seng bekas drum yang tingginya mencapai 4 meter. Posisinya sekitar 100 meter dari jalan utama. Di sana terdapat ke halaman 11
BARANG BUKTI — Ketua Majelis Hakim PN Palembang, Eka Kartika SH MH (kiri) memperlihatkan sejumlah barang bukti milik almarhumah dr Alia Pranita Sari kepada terdakwa Iwan Andriansyah pada sidang lanjutan di PN Palembang, Selasa (15/12).
Saya Setubuhi Setelah Dia Lemas ■ Iwan Mengaku Memperkosa Jenazah dr Alia PALEMBANG, SRIPO — Entah apa yang ada di dalam benak Iwan Andriansyah (28), pelaku pembunuhan dr Alia Pranita Sari (28) sehingga tega menyetubuhi gadis itu meskipun sudah tak berdaya dan bahkan tak bernyawa lagi. “Ya Pak Hakim. Saya setubuhi setelah dia lemas akibat pukulan saya,” kata
Iwan kepada majelis hakim di persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Palembang, Selasa (15/ 12). Pernyataan Iwan ini menjawab pertanyaan hakim anggota, Kharlison Harianja SH MH. Dia bertanya, apakah benar terdakwa Iwan masih menyetubuhi Alia padahal
saat itu korban sudah mati setelah sempat pingsan akibat dipukul terdakwa. “Pertanyaaan saya ulangi beberapa kali karena kalau orang normal pasti tidak melakukan itu. Apa ada kelainan jiwa?” tanya Kharlison. ke halaman 11
Antasari Bilang ”Buka” pada Rani Jo Siap Rebut Emas ■ Percuma Saja Rekaman Kurang Jelas JAKARTA, SRIPO — Rekaman pembicaraan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar dengan Rani Juliani dan Sigid Haryo Wibisono diperdengarkan dalam sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Direktur PT Putra Bancaran Rajawali Nasrudin Zulkarnaen, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (15/12). Kualitas rekaman sangat buruk, tidak dapat didegar dengan terang. Pembicaraan Rani dengan Antasari yang disebut Jaksa Penuntut Umum saat berada di dalam kamar 803 Hotel Gran Mahakam, Jakarta, misalnya sulit ditangkap. Kecuali ketika Rani tertawa cekikikan. Kata lainnya yang sempat terdengar adalah mengenai kata “buka”. Saksi ahli forensik digital, Ruby Zukri Alamsyah, yang dihadirkan jaksa penuntut umum mengatakan, selain berbicara tentang golf, Antasari dan Rani juga menyebut kata “buka”. Namun, Ruby mengatakan tidak dapat menafsirkan kata tersebut. Antasari melalui penasihat hukumnya, Juniver Girsang, juga mengatakan tidak tahu mengenai kata “buka” di maksud. “Saya tidak tahu apa maksudnya,” ujar Antasari. Dalam pembacaan dakwaan sebelumnya, jaksa penuntut umum menyatakan, saat berada di dalam hotel, Antasari melakukan aktivitas seks dengan Rani, walau tidak
VIANTIANE, SRIPO — Pelari jarak jauh Indonesia asal Sumsel, Jauhari Johan hari ini, Rabu (16/12) akan berjuang memperebutkan medali emas nomor 10.000 m. Jo, panggilan Jauhari, a k a n membuktikan bahwa ia pun siap untuk total ber-
sampai berhubungan badan. Juniver sendiri menganggap rekaman dan penjelasan Ruby tak ubahnya dagelan. “Saksi ahli ini dipaksakan. Dia ahli IT, tetapi bicara mengenai voice (suara). Padahal, sudah ada ahli voice dari ITB,” ujarnya. Kuasa hukum terdakwa mantan Ketua KPK Antasari Azhar menyatakan bukti rekaman pembicaraan Antasari dan Sigit Haryo Wibisono, tidak ada satu pun ada kalimat yang menegaskan rencana pembunuhan terhadap Nasrudin Zulkarnaen. Selain tidak ada pernyataan spesifik, menurut kuasa hukum Antasari Juniver Girsang juga menilai, kualitas rekaman sangat buruk. “Percuma saja, nggak ada yang jelas. Itu rekaman kumur-kumur,” kata Juniver saat sidang diskors di PN Jakarta Selatan, Selasa (15/12). Ia menyatakan rekaman yang ke halaman 11
Antasari Azhar
PN/BIAN
tanding di nomor ini. “Saya seharusnya juga turun di nomor lima ribu meter. Tapi, entah kenapa ke halaman 11
Pelanggan yang terhormat, selama berlangsungnya peliputan SEA Games XXV di Laos Harian Umum Sriwijaya Post didukung sepenuhnya oleh Telkomsel. Telkomsel Begitu Dekat Begitu Nyata.