KHOFIFAH YAKIN MENANGKAN
PILGUB JATIM
12
GEMBONG NARKOBA NGESEKS DAN
NYABU DI LAPAS
22
SUARA PEMRED TAHUN I l EDISI 1 l AGUSTUS 2013
BERANI BERTANGGUNG JAWAB
HARGA RP20.000
Said Aqil Siroj
Nasionalisme
dan Islam Sudah Tuntas KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Menjadi Hamba Bangsa Asing
MERAJUT NASIONALISME Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l Agustus 2013 1
2
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l Agustus 2013
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
3
FOTO COVER: SP/PAULINUS HARDI
Kiprah Said Aqil Siroj Nasionalisme dan Islam
44
Sudah Tuntas
46 Patrialis Akbar 47
DAFTAR ISI
Jadi Hakim MK
Menjadi Hamba Bangsa Asing Fokus Utama Nasionalisme Terkikis Indonesia di Bibir Jurang
48 52
Pebisnis Jadi Paranoid
Politik
12
Hukum Yang Muda Yang Narkoba
Suara PEMRED l Tahun I l Agustus 2013 Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l Agustus 2013
24
4
30 32 34
Ancaman Produk Dalam Negeri Masyarakat Ogah Pakai Produk Dalam Negeri Galau Pemerintah di Blok Mahakam
Generasi Penerus
26
Suramnya Masa Depan Hukum di Negeri Kami
Ekonomi Kedaulatan Pangan
28
RI Terganggu
Menepis Perang Asimetris Oegroseno Harus Singkirkan Mafia Proyek
Olah Raga Harga Mati Karate Juara Umum di Myanmar
Khofifah Yakin Menangkan Pilgub Jatim
25
Hankam
6 10 Berantas Korupsi Serampangan
Japto Soerjosoemarno Lunturnya Patriotisme
Landasan Kurang Kuat Ganjal Semangat Nasionalisme
Daerah SBS Gagal Bangun Komunikasi
36 38
dengan Pengusaha Daerah Rekonsiliasi Syiah, Akankah Tercapai?
Iptek Indonesia Sarang Hacker
40
Terbesar Dunia
56 58 60
Antara Bisnis dan Nasionalisme ISG Akan Jadi Pesta Rakyat
Seleb
62 Cornelia Agatha Alami KDRT
Email: suarapemred@yahoo.com
Suara Pemred menyediakan tempat untuk menyuarakan pendapat Anda tentang apa pun, atau tentang majalah yang sedang Anda pegang ini.
Jangan Arogan Jadi Pengacara
REAKSI geram pengacara Hotma Sitompul saat ditanya dugaan penyuapan anak buahnya, Mario C. Bernardo,
seharusnya tak perlu terjadi jika dia merasa tak bersalah. Saya prihatin atas sikap arogan Hotma usai diperiksa
Indahnya Jakarta Lengang
Urip Dermawan Jalan Sumber, Kota Cirebon, Jawa Barat
Tingkatkan Pelayanan Kereta Commuter Line Jabodetabek SAYA kerap naik kereta Commuter Line di Stasiun Cakung, Jakarta Timur. Pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB, para penumpang mengular di depan loket. Waktu yang saya habiskan untuk antre membeli tiket single trip atau kartu tiket perjalanan tunggal sekitar 20 menit. Meski ada tiga loket tiket yang dibuka, namun antrean penumpang tetap mengular. Saya berharap waktu tunggu yang lama bisa segera diperbaiki pihak pengelola kereta Jabodetabek. Saya setuju tiketnya menjadi murah, tapi jangan sampai pelayanannya menjadi murahan. Perbanyak loket di setiap stasiun. Loket yang ada jangan dibiarkan kosong saat penumpang sedang banyak. Indah Pertiwi Cakung, Jakarta Timur DKI Jakarta
Suara PEMRED l Tahun I l Agustus 2013 Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l Agustus 2013
DARI tahun ke tahun saat Lebaran tiba, jalanan Jakarta selalu lengang. Bundaran Hotel Indonesia yang biasanya padat oleh mobil pada siang dan sore hari terlihat lengang di penghujung Ramadhan. Saya berharap Gubernur Joko Widodo segera menata lalu lintas Jakarta, terutama di dekat pasar usai Lebaran. Saya setuju langkah pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang hendak merelokasi pedagang yang berjualan di badan jalan di Pasar Tanah Abang. Pemprov DKI Jakarta tak boleh kalah oleh preman. Menurut peraturan, badan jalan haram untuk dijadikan tempat berjualan. Jika para pedagang tetap membandel, saya mendukung langkah pemprov melaporkan para pedagang ke aparat penegak hukum. Nurul Anisa Tanah Baru, Beji, Depok
ANTARA/WAHYU PUTRO A
SURAT PEMBACA
Pengacara Hotma Sitompul saat tiba di Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan.
KPK. Dia malah memarahi wartawan yang menanyakan ulah anak buahnya yang terlilit kasus dugaan suap. “Gini, kalau mau bertanya dipikir dulu. Anda kan tanya bagaimana dengan penanganan case-case-nya. Saya tanya balik, apa saya tahu pekerjaan yang dilakukan lawyer saya. Apakah atasan perlu tahu pekerjaan bawahannya. Tidak usah tanya yang seperti itu,� kata Hotma dengan arogan. Celotehan Hotma itu tidak berdasar. Kalau memang tak tahu, bilang tak tahu. Tak perlu pura-pura bersih dan justru menyalahkan wartawan.
5
Sekapur Sirih
Suara Pemred
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
Tampil Beda S
6
UARA Pemred pada edisi keempat ini tampil dalam bentuk majalah, setelah pada tiga edisi sebelumnya berbentuk tabloid. Perubahan ini semata-mata didasarkan kepada niat memberi pelayanan yang lebih baik kepada para pembaca, mengingat format majalah lebih ringkas hingga memberi berbagai kemudahan. Tentu saja, perubahan tidak hanya menyangkut bentuk. Tata letak kami perbarui disertai perbanyakan foto dan penempatan secara khusus pokok-pokok informasi. Dengan demikian tampilan halaman menjadi lebih cerah dan segar. Secara keseluruhan, ketebalan halaman juga bertambah. Kami juga menambah halaman untuk rubrik olahraga. Suatu kegiatan fisik yang tidak hanya menyehatkan, namun juga membangkitkan rasa kebersamaan. Bisa saja, suatu ketika, membangkitkan pula kebanggaan nasional. Yang tidak berubah adalah niat untuk menyajikan informasi secara lebih mendalam, bersifat mendahului atau yang diabaikan tetapi penting. Dengan demikian, para pembaca dapat memperoleh pemahaman bagi apa yang sudah, tengah maupun yang akan terjadi. Niat serupa itu tidak mudah diwujudkan, tetapi harus dilakukan agar majalah ini bermanfaat bagi khalayak pembaca. Sehubungan dengan itu, kami mohon dukungan dan doa restu pembaca, di samping mohon kesediaan berbagi informasi demi kemaslahatan bangsa dan negara. Niat yang kuat ini dilandasi pendapat bahwa pers sewajarnya memberi kontribusi, betapapun kecilnya, bagi perbaikan kehidupan berbangsa dan negara. Apalagi pers memiliki ruang yang luas sebagai pembawa dan pembentuk opini yang sehat. Ruang yang luas itu tebentuk lantaran sejumlah lembaga yang seharusnya memberi kontribusi itu justru larut dalam ketidakbenaran. Hal ini terjadi setelah banyak oknum-oknum pegawainya terlibat dalam perbuatan tercela. Peluang yang tersedia bagi pers tersebut layak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Sejalan dengan itu Suara Pemred bertekad terus memberi kontribusi dengan berpegang kepada kode etik jurnalistik. Khusus untuk edisi keempat, Suara Pemred menampilkan informasi tentang nasionalisme yang dirasakan telah tergerus karena berbagai sebab. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan sebab berdampak fatal terhadap nasib bangsa dan NKRI. Secara khusus, kami juga mengungkapkan informasi tentang perang asimetris yang melanda banyak negara, termasuk Indonesia. Perang asimetris dilancarkan pihak tertentu, sebab terbukti lebih murah dalam melakukan kolonisasi terhadap negara lain. Tentu saja, kami juga menampilkan informasi lain yang bermanfaat bagi pembaca. Termasuk yang tersaji pada halaman Kiprah. Kami berharap semoga Majalah Suara Pemred dan Menit.TV merupakan milik dan bagian dari keseharian pembaca. Terima kasih! v SH-Aby
SUARA PEMRED BERANI BERTANGGUNG JAWAB
Dewan Redaksi : M Yunus Yosfiah, Gories Mere, Prof R Adiseputra MBA PhD, Pitan Daslani Pemimpin Perusahaan : Myrani Isnaniati Wakil Pemimpin Perusahaan : Sjarifuddin Hamid Pemimpin Redaksi : Martin Mohede Wakil Pemimpin Redaksi : Aby Bahagiana Sekretaris Redaksi/Keuangan : Anton Setiawan Redaktur Pelaksana Visual: Luther Ulag Redaktur : Dara Lidya, Sandi Yunus, YC Kurniantoro, Mourino S, Uwa Kurawa, Raisya Chairul, Lius Nelly, Daryadi Koordinator Design Grafis : Agus Setiawan Lay Out: Nurul Anisa, M Ery Khoiri Desain Grafis: Arifin, Korektor Bahasa: Fery Sagita IT : Yusuf, Teten Alamat Redaksi : PT. SUARA PEMRED INDONESIA, Gedung The City Tower Lt 18 Jln MH Thamrin No.81 Jakarta Telp: (021) 31996270, Fax: (021) 31996268, E足mail : suarapemred@yahoo.com
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
7
Fokus Utama
ANTARA/PRASETYO UTOMO
INDONESIA VS CHELSEA -- Suporter Chelsea meneriakkan yel-yel saat mendukung tim kesayangannya melawan BNI Indonesia All Star pada pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, beberapa waktu lalu. Chelsea menang dengan skor 8-1.
Nasionalisme Terkikis,
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
Indonesia di Bibir Jurang
8
Generasi muda korban globalisasi. Nasionalisme tak dikenal lagi. Tak ada upaya melakukan pemulihan. Eksistensi Indonesia dipertanyakan.
P
ADA malam yang temaram dan berangin, puluhan ribu orang berangsur-angsur meninggalkan Gelanggang Olahraga Bung Karno. Suasananya ramai, sambil bergerombol mereka berceloteh ditingkahi tawa nyaring khas anak muda. “Kamu nggak sedih BNI All Stars dibantai Chelsea FC 1-8?” tanya satu suporter. Nggak lah, kan kita Chelsea, kata sepasang muda-mudi sambil tertawa geli. Malam itu banyak yang berperilaku seperti orang Inggris, termasuk Ayu
yang rumahnya di Kukusan, Depok. Pendukung Chelsea ini rela berbuka puasa seadanya di stadion. Ia dan pacarnya yang mengenakan kaus biru dan syal biru bergaris putih, turut bernyanyi, meneriakkan yel-yel, membentangkan spanduk mendukung Frank Lampard dan kawan-kawan. Suasana setali tiga uang juga terlihat ketika The Dream Team dicukur Arsenal 0-8 dan Eleven diembat Liverpool 0-2. Tak ada rasa sedih walau kesebelasan bangsa sendiri dibuat tak berdaya. Nasionalisme seperti tak berbekas dalam ajang sepak bola, konser musik, berbisnis atau berbelanja. Ada kekuatan lain yang menggeser nasionalisme yakni sesuatu yang serbahebat, menggairahkan, menguntungkan, berkualitas dan menarik hati. Sekalipun semuanya itu berasal dari negara lain.
Definisi Hans Kuhn bahwa nasio nalisme adalah penyerahan diri se penuhnya individu terhadap negara dan bangsa memang tidak dapat diterapkan sembarangan. Apalagi dalam dunia yang serba terbuka dan tanpa batas, dimana ide, pendapat, gagasan datang darimana saja tanpa bisa dihalangi. Ayu dan rekannya rupanya terkena dampak dunia yang serbaterbuka ini. Perasaan nasionalisme baru bergolak ketika kedaulatan wilayah diganggu. Seketika demo meletup di mana-mana. Seruan boikot meluap. Razia terhadap warga negara asing dilakukan. v SH
Nasionalisme seperti tak berbekas dalam ajang sepak bola, musik, bisnis, atau berbelanja.
Korupsi Berjamaah DI jagat ini, hanya Indonesia, Vietnam, dan Aljir yang merebut kemerdekaan dengan darah dan air mata. Di Afrika, para pemimpin dan rakyatnya dengan rasa hormat serta takzim menyebut Indonesia sebagai negara yang membantu mewujudkan kemerdekaan. Indonesia memang ditakdirkan menjadi pelopor perubahan konstelasi politik dunia. Hanya sepuluh tahun setelah merdeka, mampu menghimpun 29 negara, dengan jumlah penduduk separuh penduduk dunia, dalam Konferensi
Asia-Afrika di Bandung pada 1824 April 1955 untuk bersatu me majukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan serta melawan kolonia lisme atau neokolonialisme. Sayang, kita tidak sepenuhnya mampu mempertahankan kadar nasionalisme. Dari hari ke hari na sionalisme tergerus bahkan dicela sebagai sudah bukan zamannya lagi menjadikan nasionalisme sebagai dasar bersikap dan bertindak. Penyebab melunturnya nasio nalisme adalah lemahnya pewarisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal ini disebabkan pergantian yang dramatis dari pemimpin era kemerdekaan kepada penggantinya, bahkan penggantian itu disertai penghujatan dan aksi melupakan jejak para pendiri negara. Sampai kini, masih saja ada usaha untuk tidak menghargai pemerintah. Ada opini publik yang meng arahkan supaya kembali ke masa lalu atau mengharap ke masa depan. Pa dahal intinya adalah membuat rakyat terombang ambing dalam
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l Agustus 2013
kebingungan. Kini, mulai dirasakan betapa tingginya harga yang harus dibayar ketika nasionalisme terkikis. Investor asing leluasa menguasai hajat hidup rakyat, mulai dari perdagangan eceran, perbankan, penerbangan hingga eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam. Di lain pihak, korupsi berjamaah yang dilakukan bangsa sendiri sudah merasuk ke tahap yang memilukan. Tak ada lagi rasa malu melakukan perbuatan yang dicela Tuhan itu. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sejak 2005 hingga 2013, jumlah bupati/ wali kota/gubernur yang tersangkut korupsi mencapai 297 kepala daerah. Diprediksi angkanya bisa tembus 300 orang hingga akhir tahun. Pola korupsi di setiap daerah berbeda satu sama lain. Di daerah yang kaya sumber daya alam, pola korupsi terjadi lewat izin tambang dan alih fungsi lahan. Sedangkan di daerah yang minim sumber daya alam pola korupsi banyak terjadi lewat manipulasi anggaran belanja daerah untuk pengadaan barang dan jasa. Kini, muncul kesadaran adalah tidak pantas bangsa yang besar ini, tersudut di negerinya sendiri. Nasionalisme kembali digelorakan, ekonomi kebangsaan kembali digalakkan. Ironisnya suara mulia itu ha nya terdengar sesekali, lalu diteng gelamkan pemuja faham globalisasi. Padahal para pemuja itu sadar globalisasi ber pangkal dari kepentingan nasional negara besar. Artinya, negara besar itu se benarnya memiliki dan berpegang teguh kepada nasionalismenya sendiri, lalu melakukan perang asimetris dengan Indonesia. v SH
Fokus Utama
Nasionalisme Digerus
9
Fokus Utama
Orang asing lebih mudah menguasai kekayaan alam Indonesia dibanding zaman Belanda dulu yang harus melalui pertempuran.
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
R
10
AMALAN Bung Karno bahwa ke depan bakal muncul pola penjajahan baru di Indonesia, tampaknya telah menjadi suatu ke nyataan. Semenjak UU No. 22/2001 tentang Migas dikeluarkan, pola libe ralisasi migas di negeri kita semakin masif dan kokoh. Hampir setiap tahun publik di suguhi berita soal kisruh pengelolaan migas yang didominasi per usahaan asing. Apa mau dikata, se lama ini kebijakan pemerintah selalu berpihak pada perusahaan swasta lokal dan asing. Walhasil, sedikit demi sedikit, kelompok ka pitalis dan asing me nguasai kekayan alam Ibu Pertiwi. Pada 2012 saja, ada tiga kasus yang menjadi sorotan publik, akibat kebijakan pemerintah yang pro-asing. Pertama, adalah kasus Blok Siak di Riau, yang akhirnya diminta dikelola oleh BUMD. Kedua, kasus Blok Tang guh, Papua yang diperebutkan ba nyak investor asing lantaran disinyalir sebagai ladang gas terbesar di dunia. Dan ketiga, Blok Mahakam di Kalimantan Timur (Kaltim). Kasus Blok Mahakam bahkan sem pat mengundang potensi disin tegrasi, lantaran masyarakat Kaltim mengancam akan bercerai dengan Indonesia jika pengelolaan ladang gas tersebut diserahkan ke pihak asing. Dengan dalih belum ada kemampuan teknologi dan modal, pemerintah de ngan gampang menye rahkan keka yaan milik Ibu Pertiwi ke tangan asing (Prancis) lewat Total. Pemberian izin dan perpanjangan
Menjadi Hamba
Bangsa Asing kontrak seperti pada kasus Blok Mahakam dan Tangguh pada British Petroleum, serta tambang emas pada PT Freeport Amerika Serikat, ada lah contoh dari ribuan kontrak karya lainnya yang diberikan pada asing oleh pemerintah. Tidak hanya di bidang migas, kini mulai dari per tambangan, perkebunan, dan per bankan di negara kita juga telah “dijarah” oleh negara asing. Sontak hal ini meng undang ke prihatinan pa kar hukum tata ne gara, Yusril Ihza Mahendra. Dia mengingatkan budaya konsume risme dan derasnya arus globalisasi tanpa sa dar telah mem buat rakyat Indonesia kini telah menjadi hambahamba dari bangsa asing. “Komitmen kebangsaan kita telah tergerus oleh konsumerisme dan glo balisasi. Wajah asli globalisasi sejati nya adalah kapitalisme dalam bentuk baru,” ujar Yusril pada Suara Pemred saat ditemui di sela-sela acara buka puasa bersama dan talk show “Ex perience with OSO”, di Jakarta, barubaru ini. Menurut pengamatan mantan Men teri Hukum dan HAM serta Menteri Sekretaris Ne gara ini, kaum muda kita telah menghamba pada konsumerisme, dan po litisi kita sudah mabuk kepayang dengan glo balisasi. Im basnya,
tanpa sadar kita telah kehilangan dengan semua yang kita miliki. Guru besar hukum tata negara dari FH Universitas Indonesia ini mengaku khawatir dengan semakin mudahnya asing menguasai sumber daya alam kita. Di era otonomi daerah, makin banyak kepala daerah yang mengobral izin pengelolaan tambang dan kekayaan alam lain yang membuat korporasi asing kelak bisa menguasai kekayaan tambang dengan mudah. Modus yang kerap terjadi seperti ini, kata Yusril, misalnya pengusaha lokal membeli kuasa pertambangan (KP) emas se har ga Rp2 mi liar dari pem da. Setelah itu KP tersebut dibeli oleh korporasi dari
Kilang minyak di Blok Mahakam, Kalimantan Timur (Kaltim). SKKMIGAS.GO.ID
Fokus Utama SP/LUTHER ULAG
Salah satu episode “Experience with OSO”yang menampilkan narasumber pengacara Teuku Nasrulloh (kiri) dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (tengah), serta pembawa acara Oesman Sapta. (Walhi) Jakarta Ubaidillah mengatakan, di masa reformasi penguasaan asing terhadap migas dan mineral di In do nesia menjadi lebih masif. Dari data Walhi, perusahaan asing telah menguasai ribuan kontrak karya di sejumlah daerah, mulai dari aceh hingga Papua. Di Aceh, sejumlah per usahaan asing juga dikabarkan telah mengaveling sejumlah lahan per tambangan. Sementara Walhi Kali mantan Tengah mencatat, ada 190 ri buan hektar pertambangan di Kalsel dikuasai oleh perusahan asing. Menurutnya, tidak perlu jauh-jauh ke luar Jawa untuk memotret pe ngerukan sumber daya alam nasional oleh asing. Sebab di Jakarta hal itu sudah terjadi secara diam-diam sejak 1998 silam. Disebutkan, perusahaan asal Si nga pura dan Prancis telah mengelola sumber daya air bersih di Jakarta sejak awal reformasi. Peran yang ha rus nya dilakukan PDAM dan Palyja itu ternyata telah dilimpahkan kepada pihak asing dengan kontrak karya se panjang 25 tahun. “Kontrak karya ini baru akan selesai pada 2022, disinyalir proses ini dilakukan tanpa tender,” ungkap Ubai
Tata Kelola Baru Pemerintah sendiri kini tampaknya mulai sadar bahwa asing sudah terlalu dalam mencaplok SDA kita. Oleh sebab itu, saat diwawancarai terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, pemerintah berencana me nata ulang tata kelola SDA agar dapat lebih menyejahterakan rakyat sesuai dengan UUD 1945. Untuk model tata kelola terbaru, Hatta mencontohkan rencana kebijak an pemerintah terhadap PT Freeport Indonesia selaku pengelola tambang emas dan tembaga terbesar di Tanah Air. Menurut Hatta, kepada Freeport, pemerintah sudah meminta agar perusahaan asal AS itu membangun pemurnian dan pengelolaan barang tambang mentah (smelter). Selain itu pemerintah juga meminta perseroan tersebut untuk melepaskan sebagian lahannya, peningkatan royal ti dan divestasi saham 51 persen. Le bih lanjut Hatta mengatakan, SDA kita hanya digunakan sebagai sumber devisa melalui ekspor barang mentah sehingga tidak memiliki nilai tambah. Oleh karena itu, pada 2014 pe merintah bakal melarang ekspor ba rang mentah. Menurut Hatta, kalau ha nya mengekspor barang mentah saja, walhasil selamanya bangsa ini tidak akan pernah maju. v Nelly
Agustus 2013
Kasus Blok Mahakam sempat mengundang potensi disintegrasi, lantaran masyarakat Kaltim mengancam akan bercerai dengan Indonesia.
dillah saat dihubungi Suara Pemred akhir pekan lalu.
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Australia dengan harga Rp10 miliar. “Mudah bukan? Kini orang asing lebih mudah menguasai kekayaan alam Indonesia dibanding zaman Be landa dahulu yang harus melalui per tempuran,” tuturnya. Yusril mengingatkan bahwa sum ber daya alam (SDA) mengandung nilai yang strategis bagi kedaulatan negara. Lantaran itu dia menyarankan, sumber daya alam, khususnya yang bernilai strategis harus dikelola oleh negara sendiri. “Saat ini pemerintah (pusat) hanya menguasai migas. SDA lainnya sudah diserahkan ke daerah,” lanjut Ketua Dewan Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) ini. Ahli hukum asal Belitung Timur itu menambahkan, mayoritas pemimpin dae rah kurang paham soal dunia per tambangan. Selain itu, hadirnya produk hukum yang dinilainya sangat liberal, seperti UU Penanaman Modal, UU Pertambangan, Mineral, dan Batu Bara (Minerba) dan lain-lain, ma lah menjadi pintu masuk bagi asing untuk menguasai kekayaan sumber daya di nusantara. Merespons hal itu, Koordinator Wa hana Lingkungan Hidup Indonesia
11
Fokus Utama
Berantas Korupsi Serampangan,
Pebisnis Jadi Paranoid Upaya pemberantasan korupsi saat ini tengah gencar-gencarnya dilakukan. Hampir setiap hari kita disuguhi pemberitaan soal penangkapan pelaku korupsi di berbagai media.
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
K
12
OMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga terdepan untuk pemberantasan korupsi, ber kali-kali melancarkan aksi pe nang kap an pada para pelaku yang diduga me lakukan praktik rasuah tersebut. Sasarannya beragam, mulai dari peng usaha, anggota DPR RI, politisi bahkan sampai para penegak hukum itu sendiri. Apakah ini pertanda penegakan hu kum di Indonesia sudah mulai bang kit dan kembali hukum menjadi panglima? Ataukah pengungkapan ka sus-kasus korupsi seperti yang di la ku kan KPK pada saat ini hanyalah di jadikan sebagai alat politik untuk menyingkirkan orang-orang tertentu, lantaran yang kasus yang digarap “ha nya” kasus korupsi Rp300 juta-Rp1 miliar yang dianggap remeh temeh. Guna mengetahui lebih jauh soal perkembangan upaya penegakan hu kum di Indonesia, secara khusus war tawan Suara Pemred Nelly Susanto melakukan wa wancara dengan pa kar hukum tata ne gara Yusril Ihza Ma hendra saat ditemui di sela-sela acara buka puasa bersama dan talk show “Experience with OSO”, di Jakarta, be lum lama ini. Berikut kutipan wawan cara tersebut: Suara Pemred (SP) : Bagaimana Anda memandang dunia hukum kita pada saat ini? Yusril : Saya menghargai upaya pe negakan hukum dan pemberantasan korupsi yang tengah gencar dilakukan. Na mun penegakan itu seyogianya di sertai dengan norma dan kaidah hu kum yang jelas. Untuk itu upaya pe ne gakan hukum juga jangan me nge sam pingkan aspek pencegahan dan pendidikan. Saat ini yang dimajukan hanya unsur pidananya saja. Ratusan orang dipenjara, para pejabat dibuat menjadi pa ranoid lantaran takut ditangkap. Apa lagi belakangan kasus penindakan
SP/LUTHER ULAG
ko rupsi selalu dikaitkan dengan ke pentingan politik. Kalau sudah begini semua lini menjadi tidak bisa bergerak. Se mua orang ketakutan. Ngeri di ja dikan sebagai tersangka korupsi. Im basnya hukum yang seharusnya dapat memberi kepastian dan perlindungan malah menjadi barang menakutkan. SP : Apa maksud penegakan hukum membuat orang jadi paranoid? Yusril : Saya kasih contoh. Misal nya ada kontraktor mendapat proyek jalan sepanjang 10 km. Kemudian ja lannya ambles. Kalau menurut sa ya, si kontraktor cukup diwajibkan me lakukan pembenahan jalan tersebut, ke mudian nilai kontraknya dipotong un tuk perbaikan. Kalau begitu kan pengusaha itu tetap bisa berusaha. Kalau semua pengusaha di tang kapin, karena semua masalah dianggap korupsi, bisa rusak negara kita. Kalau peng usaha ditangkapin, lama-lama pengusaha kita habis. Memangnya gampang jadi pengusaha. Untuk men jadi pengusaha besar terkadang butuh waktu sampai 3 generasi. Negara tanpa pengusaha tidak akan berhasil.
SP : Jadi menurut Anda proses penegakan hukum terlalu keras? Yusril : Bukan begitu. Memang ada juga pengusaha yang nakal. Misal, ha rusnya diaspal 3 cm cuma diaspal 2,5 cm. Kalau begitu kan cukup dia disuruh memperbaiki dan upah kon traknya di po tong. Dengan demikian tidak ada kerugian negara. Kalau peng usaha sudah paranoid, saya jamin ti dak ada lagi yang mau berinvestasi di Indonesia. Lebih baik menjadi investor di negara asing. SP : Jadi fokus penindakan hukum masih ke penindakan? Yusril : Tepat. Saat ini tafsir norma penegakan hukum di Indonesia masih salah kaprah. Masih banyak upaya pe negakan hukum yang tidak lepas dari unsur politik, atau yang paling parah tanpa ada rujukan hukum yang jelas. Kalau saya bicara soal perlunya proses penegakan hu kum wajib dibangun berlandaskan ar gumen hukum yang kuat, saya malah dituduh macam-ma cam. Dicap pembela koruptor lah, tidak pro, pemberantasan korupsi lah. v
Belakangan kasus penindakan korupsi selalu dikaitkan dengan kepentingan politik. Kalau sudah begini semua lini menjadi tidak bisa bergerak.
Peluang Menuju Jatim 1
Politik
Khofifah Indar Parawansa
Terbuka Kembali P
Agustus 2013
SP/LUTHER ULAG
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
INTU bertarung menuju Jatim 1 ter buka untuk pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Herman S. Su ma wiredja. Meski sempat terjegal di pleno KPU Daerah Jawa Timur, pasangan yang meng usung tag line “Berkah” itu akhirnya lo los berkat keputusan De wan Kehormatan Pe nyelengara Pemilu (DKPP) Rabu (31/7) akhir Juli lalu. Menyikapi hal itu, Khofifah mengatakan siap berkampanye secara fair dan penuh waspada. Sebab baginya, pemilihan ke pala daerah di timur Pulau Ja wa itu ber potensi terjadi permainan daf tar pemilih tetap (DPT). Apalagi indikasi permainan DPT juga sempat terjadi pada Pilgub 2008 silam. “Kami berharap semua pihak ba ik KPU dan cagub lain dapat transparan,” ujar Khofifah yang berpasangan dengan mantan Kepala Kepolisian Daerah Jatim itu. Selain memantau DPT, ke tua pu sat Muslimat Nahdlatul Ulama itu terus aktif melakukan koordinasi dan konsolidasi. Ba gi sejumlah pengamat, kasus terganjalnya Khofifah di KPUD Jatim justru dapat memancing rasa simpati dan mendongkrak suara. Pasangan Berkah—begitu du et ini dipanggil, digadang-gadang akan mendapat dukungan dari 130 ribu pemilih dari PKB dan PPNU di Jatim. Angka itu bisa menggelembung jika Khofifah berhasil menjaring pemilih baru dari berbagai golongan. Untuk mendukung kader ter ba ik nya bertarung di Jatim, DPP PKB juga telah menginstruksikan pada pengurus dan kader untuk memberi dukungan terhadap Berkah. DPP juga tidak segan memberi sanksi kepada pengurus dan kader yang tidak memperjuangkan ke menangan Khofifah sepenuh hati. v Tryas/Nelly
13
Politik
DIZALIMI BERULANG KALI
Khofifah Yakin Menangkan
Pilgub Jatim Permainan penuh jegal dalam dunia politik sudah biasa diterima Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim.
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
T
14
AHUN 2008, mimpi Khofifah In dar Parawansa menjadi Gu ber nur Jatim kandas lantaran MK menolak gugatannya. Bukti kecu rangan selama proses pemilihan di Pil gub Jatim 2008 itu dianggap kurang kuat. Kubu Khofifah-Mudjiono harus menyerahkan kursi Jatim 1 dan 2 ke Soekarwo-Syaifullah. Lima tahun berselang, usaha Ketua Umum PP Muslimat NU itu hampir saja dicoret KPU karena polemik dukungan dari PKB. Untungnya pasangan yang mengusung tagline Berkah itu akhirnya lolos berkat keputusan De wan Kehormatan penyelengara Pemilu (DKPP) Rabu(31/7) kemarin. Bagi Khofifah, hambatan yang di hadapinya merupakan tantangan yang harus dihadapi seorang pemimpin. Mes ki ketinggalan start sekitar dua minggu, mantan Menteri Negara Pem berdayaan Perempuan tak mau banyak protes dan memacu proses sosialisasi nomor urutnya. Selain mengintensifkan sosialisasi nomor urut pihaknya juga akan mela kukan koordinasi dengan seluruh ke kuatan tim pendukung untuk turun ke lapangan guna menyapa masyarakat. “Intinya dua puluh jam dalam se hari kami akan bertemu dengan ma sya rakat dengan harapan pintu yang sudah terbuka lebar ini akan semakin baik,” katanya. Politisi yang berpasangan dengan Mantan Kepolisian Daerah Jatim itu juga mengatakan siap memantau pro ses proses kampanye dan pemilihan di Jatim. Sebab baginya pemilihan ke pa la daerah di timur pulau Jawa itu berpotensi terhajadi permainan daftar pemilih tetap (DPT). Apalagi indikasi per mainan DPT juga sempat terjadi pada Pilgub 2008 silam. “Kami berharap semua pihak baik KPU dan cagub lain dapat transparan,” ujarnya. Dukungan dari sejumlah tokoh juga
ANTARA FOTO/ERIC IRENG
PANTANG MENYERAH -- Bacagub Jatim, Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Bacawagub Jatim, Herman S Sumawiredja, menggelar konferensi pers di DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur usai dinyatakan tidak lolos menjadi Cagub-Cawagub oleh KPU Jawa Timur pada Pemilukada Jatim 2013 Surabaya, beberapa waktu lalu. diperoleh Khofifah, salah satunya dari Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso. DS berharap Khofifah da pat memimpin Jawa Timur periode 20142018 sekaligus memenangkan pemilihan kepala daerah setempat. “Saya datang ke sini, artinya saya mendukung dan mendoakan KhofifahHerman memimpin provinsi ini periode mendatang,” ujar Djoko Santoso di sela kunjungannya di kediaman Khofifah di kawasan Surabaya, Selasa (6/8) Menurut dia, dukungan yang diberikan kepada Khofifah tidak lepas dari kekerabatan antarpersonel. De ngan Khofifah, lanjut dia, sudah me ngenal sejak lama sejak di Jakarta dan menjadi politisi senayan. “Sedangkan dengan Herman, kami adalah sahabat sejak sama-sama me ngenyam pendidikan. Saya di TNI, dan Herman di Polri,” kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat tersebut. Pasangan Berkah digadang-gadang akan mendapat dukungan dari 130 ri
bu pemilih dari PKB dan PPNU di Jatim. Ang ka itu bisa menggelembung jika Khofifah berhasil menjaring pemilih baru dari berbagai golongan. Khofifah juga mengaku telah men dapat dukungan penuh dari para kiai Nahdlatul Ulama. Keyakinan itu diper kuat pengalaman pada Pilghub 2008, saat dia bersaing ketat melawan Su karwo, gubernur saat ini. “Saya hakul yakin, aninul yakin atas dukungan dari kiai, selama saya keliling di daerah, mereka menyambut hangat. Karena saya jalan sendiri, saya dengar sendiri, saya bersapa sendiri. Jadi saya tidak pinjam pendengaran orang,” ucapnya yakin. Untuk mendukung kader terbaiknya bertarung di Jatim DPP PKB juga telah menginstruksikan pada pengurus dan kader untuk memberi dukungan terhadap Berkah. DPP juga tidak segan memberi sanksi kepada pengurus dan kader yang tidak memperjuangkan ke menangan Khofifah sepenuh hati. v
Dua puluh jam dalam sehari kami akan bertemu dengan masyarakat dengan harapan pintu yang su dah terbuka lebar ini akan semakin baik.
Pencalonan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon presiden 2014 terus digoyang. Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar, bahkan mengancam akan mengevaluasi pencalonan Ical.
P
Zainal Bintang
IST
ni mewakili syarat tua-muda dan mewakili Jawa dan luar Jawa. “Se hingga sangat ideal untuk maju di Pil pres,” kata dia. Jika tim sukses Aburizal Bakrie ingin menggaet Jokowi maka Zai nal memperkirakan akan terjadi perta rungan tim sukses antara tim sukses Ical-Jokowi versus tim sukses JK-Jo kowi. “Secara formal, Ical sementara ini didukung pengurus struktural Golkar. Sementara pendukung JK di Golkar adalah ‘silent’ mayority,” kata dia. Jangan sampai banyak orang Golkar di depan mendukung Ical tapi diam-diam nanti balik arah mendukung capres lain, lanjut Bintang. Sudah Kunci Ical Terpisah, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham me nyatakan bahwa seluruh kader Partai Golkar, khususnya bakal calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat, di instruksikan hanya memegang satu skenario politik, yakni Ical for President. “Hanya ada satu skenario politik, tidak ada skenario lain,” kata Idrus Marham. Pernyataannya itu pertama kali ter lontar saat pembekalan caleg dan pengukuhan Badan Koordinasi Pe me nangan Pemilu (BKPP) di Bali, per tengahan Juni lalu. Hingga Agustus ini,
Agustus 2013
Kalau pencapresan terus ditentang oleh sebagian kader, berarti Ical di ujung tanduk. Bila Ical ngotot terus maju, Itu artinya Golkar di pinggir jurang.
Masih Diragukan Politisi senior Partai Golkar Ak bar Tandjung masih meragukan pen ca lonan Ical. Apalagi dia melihat elektabilitas Ical yang tak pernah ter kerek tinggi. “Saya meminta DPP Gol kar melakukan kajian serius ke napa ini terjadi,” kata Ketua Dewan Per timbangan Partai Golkar ini. Akbar bahkan meminta DPP Partai Golkar membentuk tim khusus yang mengkaji tren elektabilitas Ical.”Supaya diketahui persoalan elektabilitasnya apa. Dari sana DPP bisa menyikapi per soalan yang terjadi,” ujar Akbar. Jika elektabilitas Ical tetap stagnan, Akbar bahkan menawarkan evaluasi pen calonannya sebagai presiden. Ak bar membantah usulan mengkaji elek tabilitas Ical sebagai bentuk ketidak setujuan terhadap pencapresan Ical. Dia mengaku tidak keberatan Ical maju sebagai capres. Hanya saja dia tidak bersepakat dalam proses penetapan Ical sebagai capres. Meski begitu, wacana Akbar itu perlahan-lahan tenggelam. Ical justru semakin kuat menjadi calon tunggal presiden di Partai Golkar. Hingga saat ini, Ical pula yang terus tampil di depan ketika akan mengambil keputusan penting partai. v SY
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
OLITISI senior Partai Golkar, Zainal Bintang kerap berbeda pendapat dengan pengurus par pol berlambang pohon beringin itu. Kepada sejumlah media, Zenal me nyatakan, Ical sebaiknya tidak perlu ngotot untuk mencalonkan diri sebagai Presiden. “Kalau pencapresan terus ditentang oleh sebagian kader, berarti Ical di ujung tanduk. Bila Ical ngotot terus maju, Itu artinya Golkar di pinggir jurang,” kata Zainal belum lama ini. Zainal mengatakan, masa depan Golkar di Pemilu 2014 bakal suram bila, Ical juga tak mampu mengendalikan partai. “Ical kan punya ring satu (tim sukses), kalau mereka tidak mampu mengendalikan internal kader, akibat nya bisa fatal, Ical tersungkur, Golkar tersingkir,” katanya. Saat ini, kata Zainal, solusi terbaik yang harus dilakukan Ical, selain mengevaluasi pencalonannya, juga ha rus membenahi partai. Ical harus se gera bersihkan kader Golkar dari unsur “musang berbulu ayam”, artinya kader yang suka menusuk Ical dari belakang supaya segera ditindak. “Nah itu, seharusnya tugas utama Sekjen Idrus Marham. Dia kerjanya apa, Masa Ical terus-terusan dibiarkan mengurusi yang begituan. Sekjen ma cam apaan tuh,” kata Zainal. Kemudian, Zainal Bintang pun me nawarkan ide duet Jusuf Kalla (JK) dan Jokowi sebagai pasangan calon pre siden (capres) dan cawapres pada Pilpres 2014 mendatang. Menurut Zainal, pasangan JK-Jo kowi memiliki banyak kelebihan dan ideal untuk maju pada Pilpres nanti. “Ke dua pasangan itu sudah dikenal luas oleh rakyat,” kata dia. Dikatakan pasangan JK-Jokowi masing-masing punya kelebihan yak
pernyataan Idrus masih terus se perti itu. Iklan Ical bahkan semakin masif berseliweran di sejumlah stasiun televisi, terutama televisi merah atau TVOne. Sikap konsisten Idrus punya ala san. Menurutnya, kekalahan parpol ke rap terjadi karena terlalu banyak skenario politik. Apalagi di Golkar, ba nyaknya politisi senior membuat partai ini kerap mengalami perpecahan setiap kali ganti ketua umum atau menghadapi pemilihan presiden. Keyakinan terhadap pemilik kera jaan bisnis Bakrie and Brothers ini un tuk diusung menjadi calon presiden juga dikarenakan elektabilitasnya yang konsisten menanjak. Berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei, Idrus mengklaim, elek tabilitas Ical sudah berada di tiga besar. Di beberapa daerah, salah satunya Ka bupaten Bogor, Ical bahkan berada di urutan teratas. Ditambah dengan iklan di televisi dan rajinnya turun ke daerah-daerah, Idrus yakin elektabilitas Ical terus me nanjak. Bahkan, kata dia, tak menutup kemungkinan akan bersaing dengan elektabilitas Jokowi.
Politik
Ical Digoyang Internal Partai
15
Politik
Prabowo Kalah Pamor dari Jokowi Melesatnya nama Jokowi dalam berbagai survei nasional me rupakan ancaman serius bagi sejumlah capres yang sudah lebih dulu mendeklarasikan diri dan mengeluarkan uang banyak.
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
K
16
ETUA Umum DPP Partai Ge rindra Suhardi merasa heran terhadap sejumlah hasil survei yang menempatkan nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) lebih unggul daripada Ketua Dewan Pem bina Partai Prabowo Subianto. “Saya heran kenapa yang keluar nama Jokowi terus, apa karena survei hanya dilakukan di Jakarta atau media massa yang memberitakan kebanyakan di Jakarta,” kata Suhardi pekan lalu di Jakarta. Dia menjelaskan dari survei kecil-kecilan yang pernah dilakukan tim internal partai ke daerah-daerah, ham pir seluruh responden menjawab dengan yakin kalau pemilu dilakukan saat itu juga, Prabowo memperoleh suara terbanyak. “Saya mendapat jawaban Jokowi hanya sekali dan itu pun ragu-ragu menyebutkan namanya. Sementara yang lain dengan yakin menjawab Prabowo,” jelasnya. Menurut survei Indonesia Research Centre (IRC), elektabilitas Prabowo sebesar 8 persen dikalahkan Jokowi yang meraih 32 persen suara dari 794 responden. Sementara itu Lembaga Survei Nasional (LSN), yang tidak melibatkan na ma Jokowi di dalam survei, me nempatkan Prabowo di urutan teratas dengan perolehan suara 22,7 persen dari total 1.230 responden. Artinya, jika Jokowi tidak mengikuti bursa pen capresan untuk Pemilu 2014, elektabilitas Prabowo bisa tinggi. Anggota Dewan Pembina Par tai Gerindra Martin Hutabarat mengatakan, hasil survei LSN itu menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia merindukan figur pemimpin yang tegas. “Hasil survei LSN, yang me nempatkan Pak Prabowo di posisi teratas, menunjukkan masyarakat me rindukan pemimpin nasional yang tegas,” kata Martin. Tingginya tingkat elektabilitas Prabowo itu disebabkan oleh karier militernya yang pernah menjabat sebagai mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus). “Sikap tegas Pak Prabowo yang menjadi harapan masyarakat saat ini,” ujarnya. Disalip Jokowi Karena terus menerus disalip pendatang baru Jokowi, muncul ide memasangkan Prabowo dengan Jo kowi pada Pilpres 2014 mendatang. Memang, kedua tokoh inilah yang sering terdengar. Tetapi karena PDIP masih menunggu hasil pemilu legislatif, maka deklarasi siapa capres dari partai tersebut baru akan diketahui tahun depan. Berbeda dengan Partai Gerindra yang yakin bahwa suaranya akan melebihi 10 persen sehingga berani menja dikan Prabowo menjadi capresnya. Andaikan perolehan suara PDIP tidak mencapai 20 persen kemung kinan harus mencari koalisi untuk mengajukan calon. Begitu juga dengan Gerindra. Makanya kecil kemungkinan Prabowo mau menjadi cawapres ber pasangan dengan Jokowi. Tetapi jika melihat keadaan saat ini yang lebih unggul popularitasnya Jokowi, dan Prabowo mau mengesampingkan ego nya maka kemungkinan yang kecil tersebut menjadi kekuatan yang besar.
Suhardi, Ketua Umum Gerindra
IST
Penggalangan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Mu zani mengatakan, pencapresan Prabowo sesuai keputusan kongres luar biasa tahun lalu yang diikuti seluruh unsur Partai Gerindra di tingkat pusat sampai daerah. Untuk mewujudkan target itu Dewan Pembina Partai Gerindra sudah mengambil langkahlangkah strategis untuk penguatan mesin partai “Target kami kini memaksimalkan perolehan pemilu legislatif 2014 sebagai modal pencapresan,” ujar Muzani Guna mendongkrak elektabilitas, Gerindra telah menginstruksikan se mua elemen partai untuk melaku kan kerja secara nyata. Muzani mencontohkan kerja-kerja di daerah seperti menggelar posko mudik gratis dari Aceh sampai Bima menjadi upaya nyata mendekatkan Gerindra dengan masyarakat. Selain itu, capres yang pernah menjadi Danjen Kopasus itu aktif bersilaturahmi dengan tokoh na sional hingga upaya penggalangan ke daerah. Untuk meloloskan Prabowo ke bursa pencalonan presiden, Gerindra harus meraih 112 kursi di DPR RI. Padahal saat ini partai berlambang Garuda itu hanya mempunyai 26 kursi di Senayan. Untuk itu, lanjutnya, dukungan masyarakat harus dioptimalkan. Muzani tak menampik jika pintu koalisi terbuka lebar-lebar. Namun, Muzani belum mau menyebutkan partai mana yang akan diajak berkoalisi. v Tryas
Tingginya tingkat elektabilitas Prabowo disebabkan karier militernya yang pernah menjabat mantan Danjen Kopassus.
Politik
Ada Calon Presiden
di Saku Mega
Hingga 2010, semua kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah tahu siapa yang akan maju setiap kali perhelatan pemilihan presiden berlangsung. Satu nama yang pasti, yakni Megawati Soekarnoputri.
K
ONGRES pertama PDIP pada 2000 menyatakan bahwa ketua umum terpilih otomatis menjadi calon presiden. Walhasil, Megawati men jadi Presiden per 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004. Mengulangi kesuksesan kongres pertama, pada kongres kedua 2005, Megawati yang juga menjabat ketua umum didukung mayoritas kader PDIP untuk kembali bertarung dalam pilpres 2009. Untuk kedua kalinya, Mega gagal menjabat Presiden. Kongres ketiga PDIP, keputusan berubah drastis. April 2010 itu, Kong res PDIP memutuskan bahwa ca lon presiden merupakan tanggung ja wab penuh ketua umum. Lagi-lagi Megawati yang menjadi pusat penentu. Akan tetapi, kali ini putri proklamator Soekarno itu tak menjadi satu-satunya calon, melainkan satusatunya yang akan menentukan calon. “Ibu Mega bisa menentukan sendiri dirinya menjadi calon presiden, bisa juga menentukan Jokowi (gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo) atau bisa me nentukan siapa pun,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Maruarar Sirait.
Pensiun dari Partai Oposisi Ara menegaskan bahwa pemilu 2014 mendatang adalah akhir dari PDIP menjadi partai oposisi. Artinya, target utama PDIP adalah menguasai
WIKIPEDIA
pemerintahan. Tak heran, partai ber lambang banteng moncong putih ini benar-benar bereksperimen dalam pe milihan kepala daerah. Kader-kader loyal dan muda hasil gemblengan partai seperti Rieke Diah Pitaloka, Rano Karno, Ganjar Pranowo, dan AA Ngurah Puspayoga diorbitkan. Kalah menang urusan belakangan. Ara menyatakan, PDIP ingin menguji sejauh mana kekuatan mesin partai. Hasilnya mencengangkan. Walau pun Rieke kalah di pemilihan gubernur Jawa Barat, namun suaranya tinggi. Hasil survei internal menyebutkan suara Rieke di tatar sunda hanya 15 persen, namun pemilihnya justru 28 persen. Puspayoga di Bali juga demikian. Survei internal hanya 40 persen, nya tanya suaranya mendekati 50 persen. Walaupun keduanya harus rela kalah dari calon lain yang didukung banyak partai. Nasib Ganjar lebih beruntung. Politisi 44 tahun ini berhasil me lenggang menjadi Gubernur Jawa Te ngah yang akan dilantik 23 Agustus 2013 ini. Ada di Saku Mega Lalu siapakah yang akhirnya men jadi calon presiden dari PDIP? Ara tetap emoh membuka suara. “Pada waktunya nanti kami akan umumkan,” ujar dia. PDIP tak mau latah seperti partai lain yang jauh-jauh hari sudah menentukan calon presidennya. “Ka mi juga punya strategi sendiri,” tambahnya. Calon presiden PDIP hanya ada di saku Bu Mega. Di dalam sakunya mungkin hanya ada Jokowi yang paling mendekati kriteria yang diinginkan PDIP, yakni populer, berintegritas, taat terhadap ideologi, bahkan selalu me mentingkan rakyat. v Sandi Yunus
Agustus 2013
PDIP selalu mewanti-wanti jangan sampai Pilpres tak menjawab persoalan rakyat, pelayanan publik di abaikan, pluralisme menjadi barang mahal.
Maruarar Sirait
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Mentereng di Survei Jika diibaratkan, sembilan dari se puluh lembaga survei yang mencoba mencari siapa orang terpopuler untuk menduduki kursi presiden? Jawa bannya adalah Jokowi. Ya, popularitas Jokowi melesat tinggi sejak dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober 2012 lalu. Belum genap setahun menjabat po pularitasnya mengalahkan caloncalon presiden stok lama, termasuk atasannya sendiri di partai, yakni Me gawati. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang kerap beriklan masif di televisi pamornya tetap kalah oleh Jokowi. Sama halnya dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal
Bakrie yang entah sudah berapa be sar uang yang dia keluarkan untuk menggelembungkan popularitasnya. Nyala api Jokowi memang kelewat benderang. Namun, Bang Ara, sapaan Maruarar, tak silau. Dia tetap bergeming untuk menyebutkan bahwa PDIP akan mengusung mantan Walikota Solo ini. “Suara Jokowi memang selalu menjadi yang tertinggi. Itu patut disyukuri. Tapi, bukan saat yang tepat bagi kami menentukan calon presiden,” kata dia. Ara justru mene gaskan bahwa capres dari PDIP harus sejalan dengan ideologi partai. PDIP berideologi Pan casila. Siapa pun yang akan terpilih pastinya sudah teruji jiwa Pancasilanya, bukan hanya jargon. Bagi PDIP, Pancasila berarti men cip takan masyarakat yang adil dan mak mur melalui politik yang ber dau lat, ekonomi yang berdikari, dan ke budayaan yang berkepribadian. “Ideo logi bagi kami adalah hal yang pasti, yakni untuk menyejahterakan rakyat,” tegas dia. Berpijak dari sana PDIP mene gaskan bahwa pemilihan presiden tak akan menjadi ajang memperebutkan kekuasaan. Indonesia, menurutnya, sangat membutuhkan pemimpin yang berka rakter kuat. Indonesia tak bu tuh angka-angka perekonomian yang optimistis namun mengabaikan ke se jahteraan masyarakatnya. “Kami di PDIP selalu mewanti-wanti jangan sampai Pilpres tak menjawab persoalan rakyat. Pelayanan publik di abaikan, hukum tebang pilih, atau plu ralisme menjadi barang mahal,” jelas dia.
17
Politik
Suara Hanura Terbelah Suara mereka terbelah. Ada yang mendukung dan ada pula yang menentangnya.
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
P
18
ARTAI Hanura terpecah. Ironi itulah yang terjadi menyusul deklarasi Wiranto-Hary Tanoesoedibjo (HT) sebagai pasangan capres-cawapres 2014. Duet purnawirawan jenderal bintang empat dengan pengusaha keturunan ini tidak mendapat respons positif dari kalangan elite internal partai tersebut. Kubu penentang yang dimotori Fuad Bawazier, menganggap pencalonan itu tidak sah. Bahkan, mereka menyatakan bahwa duet itu terlalu prematur dan masih bisa dikoreksi di kemudian hari. Koreksi ini akan merujuk pada perkembangan politik mendekati pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2014. “Apa yang telah disampaikan Pak Fuad Bawazier itu, memang sesuai konstitusi partai. Di dalam konstitusi, untuk kepentingan strategis, seperti pilkada, capres dan cawapres, harus diputuskan melalui Rapimnas. Jadi, masih bisa dikoreksi,” kata fungsionaris Partai Hanura, Yuddy Chrisnandi baru-baru ini. Menurut mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Hanura itu, Rapimnas digelar sekurang-kurangnya satu kali dalam satu periode. Pengesahannya harus diputuskan dalam forum resmi. “Dalam Rapimnas nanti, bisa saja duet itu dikukuhkan, atau bisa juga dikoreksi,” tegasnya. Saat ditanya sikap dukungannya terhadap pencapresan Wiranto, Yuddy dengan tegas menyatakan bahwa dirinya mendukung sepenuhnya ketua umumnya itu. “Kalau Pak Wiranto, tidak mungkin kami halangi,” ujar mantan politisi Golkar tersebut. Deklarasi duet Wiranto-HT memang bukan diputuskan dalam forum Rapimnas, melainkan dalam acara pembekalan caleg. Padahal, forum tinggi untuk pengambilan keputusan partai adalah Munas dan Rapimnas. Bahkan, bisa juga melalui Rakernas. Meski mendadak dan keputusan itu diambil atas inisiatif Wiranto, namun masih perlu dicermati lebih mendalam. “Proses kemarin itu, semata-mata pertimbangan Pak Wiranto yang disampaikan kepada forum pertemuan antara pengurus DPP dan DPD, di mana Pak Wiranto menginginkan Pak Hary Tanoe didukung sebagai cawapres Hanura untuk Pemilu 2014 mendatang,” tegasnya. Diungkapkan Yuddy, tidak ada kesepakatan sebelumnya di internal Hanura terkait siapa cawapres. Sebab, partai hanya bulat sepakat menetapkan capres, yakni Wiranto. “Dari awal semua orang masuk Hanura, perencanaan Bappilu hanya Pak Wiranto. Kami tidak pernah bicara cawapres dan belum sempat. Tiba-tiba saya diberitahu sudah diputuskan bahwa cawapres Pak Hary Tanoe. Tentu saja saya terkejut,” tandas dia. Sudah Final Sementara itu, Ketua Fraksi Hanura DPR RI, Syarifuddin Sudding menegaskan bahwa duet Wiranto-HT sudah final. Penetapan ini didukung penuh para pengurus DPP, DPD hingga DPC. “Mereka solid untuk mendukung pencalonan Bapak Wiranto dengan Bapak Hary Tanoe sebagai caprescawapres dari Hanura,” ujarnya.
Yuddy Chrisnandi
INILAH.COM
Kesolidan pasangan Wiranto-HT, ujar anggota Komisi III DPR ini, karena aspirasinya muncul dari kader-kader di bawah. “Munculnya pasangan ini memang dari kader-kader di bawah, baik dari DPC maupun DPD yang terus mendesak, agar DPP segera mengakomodasi keinginan para kader. Jadi, ini murni aspirasi internal kader dari bawah,” jelas Sudding. Namun, ungkap dia, pencalonan duet pasangan tersebut, juga telah digodok di DPP Partai Hanura. Dirinya pun setuju dan sepakat bahwa pasangan ini sebagai pasangan ideal. “Pak Wiranto merupakan sosok yang tegas dan disiplin karena dididik secara militer, dan itu diimbangi sosok Pak HT yang low profile, karena dibesarkan dalam keluarga pebisnis,” ujar politisi yang memolisikan ICW itu. Seperti diketahui, akhirnya Partai Hanura menetapkan Wiranto-Hary Ta noe sebagai capres dan cawapres un tuk Pilpres 2014. Penetapan pasangan ini dilakukan setahun sebelum pe laksanaan pemilu. Deklarasi keduanya pun dilakukan di Hotel Mercure pada Selasa awal Juli (02/07) lalu. Di Partai Hanura, Hary Tanoe baru saja bergabung dan langsung dilantik sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu). Posisi ini sendiri, sebelumnya dipegang Yuddy Crisnandi. Sebelum bergabung dengan Hanura, Hary Tanoe adalah Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem. Ia keluar dari partai itu, setelah berseteru dengan Surya Paloh. v Tryas
Dari awal semua orang masuk Hanura, perencanaan Bappilu hanya Pak Wiranto.
Politik WHATINDONEWS.COM
Megawati Ingin
Pancasila Membumi “SEJARAH adalah mata air teladan dan pembelajaran hidup yang menautkan masa lalu dengan masa depan. Ketidakmampuan kita memecahkan masalah hari ini disebabkan ketidakmampuan kita merawat warisan terbaik dari masa lalu. Warisan terbaik pendiri bangsa tak boleh terserak”.
K
noputri itu sangat menginginkan Pan casila menjadi dasar negara sekaligus filosofi kehidupan berbangsa yang bu kan simbol mati, melainkan roh bangsa untuk membawa Indonesia pada titik kesejahteraan. Megawati mengatakan, kemaje mu k an negara ini sudah sejak la ma se hingga harus dipertahankan. Ia se pakat untuk berpegang pada kon sep empat pilar bangsa yang di ga gas sang suami, almarhum Taufiq Kiemas, yakni Pancasila, Bhinneka Tung gal Ika, UUD 45, dan NKRI, yang menjamin kehidupan kemajemukan wajib dipertahankan oleh segenap rakyat Indonesia. “Tanpa empat
Agustus 2013
Pancasila jangan jadi simbol, tetapi harus membumi dan diterapkan dalam kehidupan seluruh rakyat Indonesia, tak terkecuali apakah dia pemimpin dan rakyat jelata.
pilar itu negara ini akan hancur dan orang tidak mengenal Indonesia,” katanya. Ia mengatakan, kemajemukan ada lah penghargaan dalam berbagai as pek kehidupan berbangsa. Megawati sen diri mengaku lahir dalam bingkai kemajemukan itu termasuk dalam hal agama yang dianutnya saat ini. Masa depan tentang Megawati bagi bangsa Indonesia adalah konsep-kon sepnya termasuk menjadikan Pancasila sebagai roh bangsa yang membawa pada kesejahteraan sekaligus konsep kemajemukan yang harus ditolerensi. Satu hal yang tidak terelakkan ada lah Megawati tetaplah putri yang te lah memberikan sesuatu yang terbaik bagi bangsa ini pada masanya. Kini sudah saatnya bagi Mega untuk mem persiapkan mandat politik kepada ge nerasi muda untuk memimpin negeri ini menjadi lebih baik. v Dara
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
UTIPAN itulah yang kini men jadi jargon utama Sekolah Pemikiran Pendiri Bangsa yang dipelopori Megawati Institute. Untaian kalimat itu laksana mewakili konsep dan filosofi seorang putri kesayangan Bung Karno; Megawati Soekarnoputri. ”Pancasila jangan jadi simbol, tetapi harus membumi dan diterapkan dalam kehidupan seluruh rakyat Indonesia, tak terkecuali apakah dia pemimpin dan rakyat jelata,” kata Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) itu. Perempuan bernama lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Su kar
19
Politik TERSANGKA KERUSUHAN – Sejumlah tersangka diamankan petugas setelah terjadinya kerusuhan pascakongres rakyat Papua beberapa waktu lalu.
VIVANEWS.COM
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
Konflik Tak Terselesaikan
20
Sisakan Dendam Resolusi konflik tampaknya tak pernah benar-benar terjadi di Indonesia, kecuali penyelesaian konflik Poso, Sulawesi Tengah. Konflik-konflik yang terjadi di Indonesia hanya selesai pada tahapan menemukan solusi, belum pada tataran resolusi.
K
ONFLIK di Aceh yang diinisiasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) memang sudah surut, namun masih belum pada tahap resolusi. Riak-riak GAM masih berlangsung di Aceh. Begitu juga dengan Papua. Organisasi Papua Merdeka (OPM) hingga saat ini masih hidup walaupun menggunakan taktik gerilya. Penyelesaian kasus Ahmadiyah juga segendang sepenarian. Ada bisul konflik yang sewaktuwaktu bisa pecah. “Yang namanya resolusi adalah kembali ke keadaan awal sebelum konflik. Saat ini, konflik-konflik di Indonesia sebagian besar belum terselesaikan hingga benar-benar
bersih. Masih tersisa dendam,� kata pengajar dari Universitas Pertahanan (Unhan) Muhammad Dahrin La Ode dalam perbincangan dengan Suara Pemred pekan ini di Jakarta. Dahrin melihat problem pelunturan nasionalisme dimulai dari sana. Masyarakat merasa tak yakin konflikkonflik tersebut bakal terselesaikan dengan baik, sehingga mereka lari dari masalah. Kebetulan keran demokrasi sedang terbuka lebar sehingga segala paham bisa masuk dengan mudah. Hedonisme Negara maju, terutama Amerika Serikat yang berpaham liberal, dengan cermat memanfaatkan celah ini. Hedonisme (yang merupakan anak kandung liberalisme) kemudian menjadi serum mujarab untuk memalingkan masyarakat, terutama pemuda sebagai garda terdepan kemajuan bangsa, dari rasa nasionalisme. Secara sederhana, hedonisme merupakan paham yang
Bela Negara DAHRIN mengatakan penyakit-penyakit yang menyerang kekebalan nasionalisme hanya bisa disembuhkan dengan cara bela negara. Pemerintah harus mulai melakukan aksi nyata. Saat ini tiga kementerian sudah ditugaskan untuk memompa nasionalisme, yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan Kementerian Pertahanan. Kementerian Dalam Negeri diminta memompa wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional. Kementerian Pemuda dan Olahraga diminta menggelorakan semangat patriotisme melalui olahraga. Sedangkan Kementerian Pertahanan melalui bela negara. “Sayangnya, untuk bela negara kita sedikit terkendala karena RUU Komponen Cadangan masih banyak ditentang lantaran dinilai menyerempet HAM melalui konsep wajib militer,” kata dia. Patut disayangkan, mengapa dua kementerian yang sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan nasionalisme tak dilibatkan. “Seharusnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama diikutsertakan untuk membudidayakan nasionalisme ini,” kata dia. Benih-benih nasionalisme bisa tumbuh subur ketika kedua kementerian ini menularkannya kepada para pemuda yang menjadi kepedulian mereka. Selanjutnya, Dahrin juga me nyarankan agar pemerintah kembali mengingatkan masyarakat akan pen tingnya empat konsensus nasional. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) memopulerkannya menjadi empat pilar kebangsaan. Institusi-institusi kebangsaan harus dibebaskan dari korupsi, mulai dari militer, polisi, pegawai negeri sipil, hingga masyarakat. “Pelajar tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi harus diajarkan bagaimana berutang budi pada negara dan para pahlawannya,” kata dia. Di sisi lain, media yang menjadi corong kebebasan harus bisa memberikan edukasidan obat-obatan terlarang (narkoba) sedikit-banyak menjauhkan pemuda dari kebudayaan leluhur mereka. Mo dernisasi di bidang kebudayaan kerap ditumpangi westernisasi yang jauh dari semangat kebudayaan timur.
SP/LUTHER ULAG
edukasi mengenai jiwa kebangsaan. “Hindari berita-berita yang menyulut konflik dan provokatif,” kata dia. Sedangkan tangan-tangan tak tampak bisa diredam dengan penguatan program kontra intelijen. Dahrin melihat institusi intelijen Indonesia, dari segi loyalitas sudah cukup kuat. Namun, untuk urusan teknologi, intelijen Indonesia sangat lemah. “Saya melihat intelijen kita masih sangat tradisional. Masih manual karena hanya bertumpu pada intelijen manusia,” katanya. Butuh ratusan triliun untuk memperkuat teknologi di institusi-institusi intelijen Indonesia. Dahrin memperkirakan di Badan Intelijen Strategis (Bais) butuh puluhan triliun untuk meningkatkan teknologi intelijen. Di Badan Intelijen Negara (BIN) bahkan membutuhkan ratusan triliun untuk pengadaan teknologi intelijen. Belum lagi intelijen di kementerian dan kepolisian yang juga membutuhkan puluhan triliun. “Jika teknologi intelijen diperkuat, niscaya kita bisa menangkal berbagai upaya penyadapan yang dilakukan negara lain,” katanya. Dan dia optimistis, kekuatan teknologi yang digabung dengan nasionalisme yang kuat akan membuat bangsa ini menjadi kuat. Resolusi konflik akan bergerak seiring nasionalisme yang semakin perkasa. v Sandi Yunus “Lelaki dan perempuan banyak mengalami penyimpangan seksual. Ini pula yang membuat nasionalisme kita tak bernyawa,” kata Dahrin. Front Pembela Islam (FPI) se benarnya tanggap dengan isu-isu yang menggerus kebudayaan ini, terutama dalam menumpas kemaksiatan. Sa yangnya, kata Dahrin, kiprah FPI kerap dianggap melanggar HAM dan banyak dikecam karena caranya yang radikal. v Sandi Yunus
Agustus 2013
Hedonisme menjadi serum mujarab untuk memalingkan masyarakat, terutama pemuda sebagai garda terdepan kemajuan bangsa, dari rasa nasionalisme.
Dahrin La Ode
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Tangan Tak Tampak Virus-virus penggerus nasionalisme juga datang dari tangan-tangan tak tampak (invisible hand). “Harus diakui, ada banyak negara yang ingin turut campur dalam urusan rumah tangga Indonesia,” terang Dahrin. Para invisible hand ini biasanya menyusup melalui perjuangan mene gakkan hak asasi manusia, berbalut demokratisasi, menyasar pelestarian lingkungan hingga bertopeng kepe dulian terhadap persoalan sosial dan budaya. Dahrin sedikit lega karena UU In telijen sudah disahkan. Alotnya pem bahasan RUU tersebut dan se rangan yang masif dari sejumlah lem baga swa daya masyarakat, kata dia, me nunjukkan banyak yang khawatir akan mengamputasi tangan-ta ngan tak tampak itu. “Tanpa ada UU Inte lijen, saya sangat khawatir pe mi lihan Presiden pada 2014 nanti akan disu supi para invisible hand,” kata dia. Leluasanya kiprah invisible hand juga terjadi karena lemahnya politik luar negeri di Kementerian Luar Negeri (Kemlu). “Kemlu masih sangat lemah untuk persoalan intelijennya,” ujar dia. Tak haran jika penyadapan-pe nyadapan terhadap simbol-simbol ne gara kerap dilakukan. Dahrin juga sangat yakin teori konspirasi tumbuh subur di negara-negara yang lemah in telijennya. Virus penggerus nasionalisme juga tumbuh subur di dalam kebudayaan kita. Gencarnya peredaran narkotika
Politik
mementingkan kebahagiaan individu. Ketika individu telah mencapai keba hagiaan yang diinginkan, maka tugas nya selesai. “Dengan terbukanya keran demokrasi, orang bisa bergerak leluasa apalagi yang memiliki kemampuan ekonomi. Karena sibuk dengan ke puasan pribadinya mereka lupa nasio nalisme,” kata Dahrin. Tergerusnya nasionalisme tak ha nya terjadi di masyarakat. Aparat pe merintah pun mabuk dengan pe menuhan hak pribadi. Dan akibatnya fatal. Korupsi merajalela. Institusi pe merintahan hingga penegak hukum belepotan korupsi. “Korupsi yang masif tak lain karena adanya demokrasi yang kebablasan yang sudah melupakan nasionalisme,” kata pengamat intelijen ini.
21
22
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l Agustus 2013
Foto Bicara
Foto Bicara Agustus 2013
SP/LUTHER ULAG
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
BALIHO KEMERDEKAAN RI Baliho berukuran besar gambar Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan istri serta Wakil Presiden RI, Boediono dan istri terpasang di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Pemasangan baliho tersebut dalam rangka menyambut perayaan HUT ke-68 RI.
23
Hukum
Gembong Narkoba
Ngeseks dan Nyabu di Lapas Tingginya dinding beton dan tajamnya kawat berduri ternyata tidak membuat Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Cipinang terlihat angker. Kasus napi narkoba Freddy Budiman dan kekasihnya Vanny Rossyane, membuat publik kembali tersadar, tentang bobroknya sistem penjara yang memudahkan terjadinya bisnis narkoba dari dalam bui.
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
S
24
KANDAL seks dan penggunaan narkoba diungkap Vanny pada sejumlah media massa akhir Juli. Model majalah dewasa bertubuh seksi ini mengaku kerap berpesta sabu dan berhubungan intim dengan napi kasus narkoba Freddy di ruang kepala lapas. Parahnya lagi, gadis berwajah sen sual itu juga kerap melihat Freddy meng gunakan telepon genggam di da lam lapas untuk mengatur bis nis narkobanya. Pernyataan itu di benarkan Freddy dalam wawancara singkat di sebuah televisi swasta pe kan lalu. Lewat uraiannya, Freddy me ngaku dari dalam lapas dirinya juga leluasa memesan narkoba ke jaringan internasional dengan uang muka Rp3 miliar. “Dana awal yang masuk ke jaringan in ternasional Rp1 miliar, disusul beberapa kali pengiriman sehingga to talnya berjumlah Rp3 miliar,” ucapnya gamblang. Dicopot Pengakuan gembong pil haram itu tentu membuat banyak orang mem pertanyakan fungsi dari lapas. Bukan memberikan efek je ra, bobroknya sistem lapas justru menjadikan tempat perlindungan baru bagi kartel narkoba tanpa takut tersentuh hukum. Terungkapnya geliat gembong nar koba di lapas membuat Kementerian Hu kum dan HAM (Kemenkum HAM) mencopot Kepala Lapas Cipinang Thur man Hutapea dan tiga anak buahnya. Sayangnya, hukuman berupa pem berhentian ataupun menggiatkan ins
Freddy Budiman
METROTVNEWS
pek si mendadak (sidak) dipandang kurang efektif. Hal itu terjadi lantaran be lum terpisahkannya pecandu, pe ngedar, dan bandar narkoba di dalam lapas. “Di dalam lapas, pecandu, pengedar, dan bandar jadi satu. Ketika pecandu tidak terobati dia bisa minta obat sama si pengedar dan bandar yang ada di sa na,” terang Kepala Humas Badan Nar kotika Nasional (BNN) Kombes Sumirat Dwiyanto di Jakarta, kemarin. Wajah buruk manajemen lapas ju ga menjadi perhatian sejumlah po l i tisi, salah satunya Wakil Ketua DPR Pramono Anung. Menurutnya ke bobrokan sistem “hotel prodeo” di Indonesia terjadi lantaran banyak oknum yang bermain dan membuka celah bagi napi nakal. “Kasus Vanny dan Freddy ini harus jadi momentum Kemenkum HAM un tuk memperbaiki manajemen lapas,”
Vanny Rossyane
VIVANEWS
ujar Promono di Gedung DPR RI. Dari data yang dihimpun Suara Pemred sejak bulan Juni-Juli saja, ada lebih dari lima kasus keterlibatan na rapidana dalam pengedaran narkoba. Pada bulan Juni, Satuan Reserse Nar koba Polresta Bandar Lampung meng ungkap jaringan narkotika di Lapas Way Hui. Sementara di Tangerang, dua na pi pemuda Tangerang tertangkap memiliki 10 kg ganja kering siap edar yang sengaja disediakan untuk napi di dalam lapas. Di awal bulan Juli, Polres Madiun Kota juga menemukan narkoba saat ra zia lapas awal Juli (4/7) silam. Terakhir penyisiran di Lapas Tanjung Gusta Me dan (31/7) pascakerusuhan, juga me nemukan berbagai jenis narkoba seperti sabu-sabu, ekstasi, dan ganja. Selain itu ada juga beberapa alat untuk memproduksi sabu-sabu. v Tryas Oleg
Di dalam lapas, pecandu, pengedar, dan bandar jadi satu. Ketika pecandu tidak terobati dia bisa minta obat sama si pengedar dan bandar yang ada di sana.
Hukum
SUAP KASASI MA -- Tersangka kasus suap penanganan kasasi di Mahkamah Agung Mario Camelio Bernardo berjalan dari Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/7). Mario ditahan KPK setelah tertangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Kamis (25/7) di Kantor Hotma Sitompoel & Associates. ANTARA/ROSA PANGGABEAN
Kasus Anak Buah Hotma Meredup Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bikin gebrakan lagi. Kali ini, menangkap tangan oknum pegawai Mahkamah Agung (MA) yang diduga menerima suap. Operasi yang terjadi Kamis (25/7) siang lalu itu juga menciduk pengacara Mario C. Bernardo (MBC) di kantor Hotma Sitompul di Jalan Martapura.
L
Setelah mengamankan Djodi, pe nyi dik bergerak ke kantor pengacara Mario di Hotma Sitompul dan rekan di Jl. Martapura, Jakpus. Dengan proses yang cukup cepat, Mario langsung di ge landang ke kantor KPK di Rasuna Sa id. Seminggu setelah Mario diciduk KPK, giliran pamannya Hotma Sitompul diperiksa ketat di KPK. Johan menyebut penyidik men duga uang yang diterima Djodi terse but berkaitan dengan pem berian Ma rio yang berprofesi sebagai pengacara itu. Soal kasus, Johan mengaku tak tahu. “Diduga ini berkaitan dengan pe nanganan perkara di MA,” kata Johan
Agustus 2013
Kalau sudah ada keputusan hukumnya tentu kami tindak. Jika terbukti, kami akan merekomendasi Dewan Kehormatan Advokat Indonesia untuk mencabut izinnya.
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
EWAT operasi itu ditahan juga staf di Diklat MA Djodi Supratman yang kedapatan mem bawa tas warna cokelat berisi uang Rp80 juta. Dalam pernyataannya di depan awak media, juru bicara KPK Johan Bu di menjabarkan proses penangkapan di mulai dengan pengawasan Djodi oleh penyidik KPK di kawasan Monumen Na sional (Monas) Jakarta Pusat. Bersama Djodi, penyidik juga meng amankan sebuah tas selempang cokelat. “Di dalamnya ada uang sekitar Rp80 juta yang diduga pemberian ini berasal dari Mario C. Bernardo,” kata nya kemarin.
singkat. Terpisah, Wakil Ketua Komisi Peng awasan Advokat Indonesia (KPAI) Achi elSuyanto mengatakan, tindakan yang dilakukan oknum pengacara itu telah mencoreng profesi advokat. Sebab se bagai profesi yang memiliki kode etik yang jelas dan mengikat, pengacara ha rus taat asas, etika, dan hukum. “Kami mengusung asas praduga tak bersalah, tetapi jika terbukti, tindakan ini kami nilai sebagai perilaku tidak terhormat oleh advokat,” ujar Achiel saat dihubungi Suara Pemred baru-baru ini. Pengacara yang juga menjabat se bagai Wakil Ketua Umum DPN Peradi itu juga akan menunggu sampai kepu tusan hukum terhadap perkara Mario C Bernardo keluar. Menurutnya, du gaan pelanggaran kode etik itu dapat diganjar sejumlah sanksi mulai da ri skorsing hingga pencabutan izin prak tik advokat. “Kalau sudah ada keputusan hu kumnya tentu kami tindak. Jika ter bukti, kami akan merekomendasi De wan Kehormatan Advokat Indonesia untuk mencabut izinnya,” tambah dia. v Tryas Oleg
25
Hukum MOS ANTINARKOBA
Siswa baru melihat tayangan bahaya narkoba saat mengikuti masa orientasi siswa (MOS) di SMA Angkasa 2 Halim Perdana Kusuma, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pihak sekolah bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) menyosialisasikan bahaya narkotika dalam kehidupan dan diharapkan para siswa nantinya dapat menjauhi zat berbahaya tersebut.
ANTARA/SAPTONO
“Berikan 10 pemuda, maka saya akan mengguncang dunia” begitulah pidato Bung Karno dengan berapi-api. Presiden RI pertama itu hanya meminta 10 pemuda untuk bisa membuat gempar dan heboh dunia.
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
T
26
API, kegemparan yang dibuat pemuda masa kemerdekaan dengan pemuda masa sekarang sudah jauh berbeda. Kondisi anak muda saat ini banyak yang salah gaul. Di era revolusi dulu, pemuda ber taruh jiwa raga demi merebut ke merdekan bangsa, pemuda masa kini mengisi kemerdekaan dengan hurahura. Menurut Ketua Kongres Wanita In donesia (Kowani) Dewi Motik Pra mono, masalah utama remaja berawal dari pencarian jati diri. Oleh sebab itu mereka butuh pengertian dan du kungan orang tua dalam masa ke rentanan tersebut. Bila kebutuhan remaja kurang di perhatikan, niscaya remaja akan ter jebak dalam perkembangan pribadi yang lemah, bahkan dapat dengan mudah terjerumus ke dalam belenggu penyalahgunaan narkoba. Kepada Suara Pemred, Dewi me ngatakan, hingga sekarang pe nya lah gunaan narkoba semakin luas di ma sya rakat kita, terutama semakin ba nyak di kalangan para remaja yang si fatnya ingin tahu dan ingin coba-coba. Darurat Narkoba Ditemui usai acara buka bersama tokoh Medan Erwan Soekarja dan
Yang Muda
Yang Narkoba Keluarga, Sabtu di Hotel Sangri La, Jakarta, beberapa waktu lalu, Sekjen Gerakan Anti-madat (Granat) Ashar Sur yobroto menuturkan sejatinya kondisi pemuda pada saat ini tengah mengalami darurat narkoba. “Kini sudah 5 juta orang (usia 1564) yang menjadi pecandu narkoba/ napza. Dampaknya bagi kesehatan, eko nomi, dan kejahatan juga kian tidak terkendali,” sebut Ashar. Dia menambahkan, mayoritas peng guna narkoba adalah generasi muda. Data dari hasil penelitian yang dilakukan Universitas Indonesia (UI) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 2011 menyebutkan bahwa anak muda yang terlibat penyalahgunaan narkoba mencapai angka 3,8 juta jiwa. Ashar mengaku khawatir dengan semakin banyaknya pemuda yang terje rumus dalam jeratan narkoba. Agar remaja bisa terhindar dari kecan duan barang haram tersebut, Ashar berpendapat fondasi keluarga yang kini tampak sudah mulai memudar harus ditegakkan kembali.
Lebih jauh pensiunan polisi dengan pangkat terakhir brigadir jenderal tersebut juga tidak setuju jika para pecandu narkoba dikriminalkan. Pasal nya mereka adalah korban. “Kalau disatukan dengan para pe laku kriminal lain, walhasil kelakuan mereka akan lebih parah,” sebutnya. Untuk itu dekriminilisasi bagi para pecandu adalah cara terbaik. Artinya para pemuda pecandu seharusnya diobati, dan jangan malah dimasukkan dalam penjara. Selain itu, pemberian bimbingan bagi para pemuda pecandu usai menjalani rehabilitasi penting. Pasalnya bila mereka tidak diterima ke masyarakat dan sulit bekerja, mereka pasti bakal kembali ke lingkungan lama mereka. Saat ini saja, tingkat relapse (kekambuhan) pecandu yang sudah sembuh mencapai 90 persen. “Karena tidak diterima lingkungan dan sulit mencari kerja, mereka yang sejatinya masih berusia produktif itu terpaksa kembali ke dunia narkoba yang mereka nilai lebih menerima mereka,” sebutnya sedih. v Nelly
Bila kebutuhan remaja kurang diperhatikan, niscaya remaja dengan mudah terjerumus ke dalam belenggu penyalahgunaan narkoba.
Lunturnya Patriotisme
Hukum
Japto Soerjosoemarno
Generasi Penerus K
ALAU Anda ada waktu senggang, coba perhatikan tingkah polah siswa sekolah saat mengikuti upacara bendera yang biasanya digelar di halaman sekolah. Bukannya khidmad mengikuti jalannya proses upacara, mayoritas siswa tersebut tampak bengong seolah-olah hanyut dalam pikiran mereka sendiri. Padahal tujuan dari upacara digelar adalah untuk menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah memberikan jiwa raga untuk kemerdekaan. Tanpa perjuangan mereka, bukan tidak mungkin para siswa tersebut bisa menempuh pendidikan seperti pada saat ini. Tidak khidmad mengikuti upacara bendera memang bukan ukuran untuk mengetahui kadar nasionalisme bangsa. Namun pasti sebagian besar masyarakat kita sepakat bahwa rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan
K SP/YC
URNIA
NTOR
O
pemuda kita sudah memudar. Lunturnya rasa patriotisme pemuda ini tentu mengundang keprihatinan di berbagai kalangan. Salah satu tokoh pemuda yang mengelus dada dengan fenomena itu adalah Japto Soerjosoemarno. Japto menyatakan, saat ini rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda pada saat ini hanya muncul bila ada suatu faktor pendorong, seperti kasus pengklaiman beberapa kebudayan Indonesia oleh Malaysia beberapa waktu yang lalu. Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) ini prihatin dengan semakin lunturnya jiwa nasionalisme para pemuda Indonesia di masa kini. Memudarnya jiwa nasionalisme di dada kawula muda, menurutnya disebabkan oleh tidak dipakainya lagi Pancasila sebagai falsafah hidup dan budaya bangsa. “Pancasila yang digali dari budaya dan tata sosial nenek moyang orang Indonesia
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l Agustus 2013
kini sudah mulai ditinggalkan. Infiltrasi budaya asing dari barat dan timur tengah menjadi penyebab memudarnya nilai-nilai Pancasila,� sebut Japto, usai buka bersama tokoh Medan Erwan Soekarja dan Keluarga, di Hotel Sangri La, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pudarnya Pancasila menyebabkan sejumlah nilai luhur bangsa, seperti toleransi, gotong royong, dan sifat kebhinekaan perlahan namun pasti sudah semakin menghilang di tengah masyarakat. Walhasil, sambungnya, kejadian bentrok antarkelompok akibat masalah primordial dan semakin mudahnya para pemuda bentrok hanya akibat masalah sepele menjadi suatu keniscayaan dan hal yang sudah lumrah di negeri ini. Kalau soal bentrok antarpemuda, pria yang hingga kini masih aktif di Pemuda Pancasila ini mengatakan, hal itu disebabkan oleh kurang pekanya para pemangku kebijakan untuk mengarahkan mereka. Menurut hematnya, mayoritas bentrok organisasi pemuda disebabkan oleh masalah perebutan lahan ekonomi. “Kebanyakan bentrok terjadi lantaran urusan perut,� imbuhnya. Oleh sebab itu, seharusnya para pemangku kebijakan bisa mengatur dan memberdayakan para pemuda. Artinya pemuda diberi kesempatan untuk berkarya dan bekerja. Agar adil, semua diberi kesempatan berdasarkan porsi yang adil, dan bahkan kalau perlu antarmereka (kelompok) bisa saling bekerja sama. Sedangkan terkait bentrok berlatarkan masalah promordial, Japto menyarankan agar pemerintah kembali menyosialisasikan Pancasila lebih gencar dengan pemberian materi sesuai dengan zaman. Selain itu, pemerintah juga harus bersikap tegas dalam menyikapi kelompok yang melakukan kekerasan dengan dalih idiologi atau kelompok. v Nelly
27
Hukum Agustus 2013
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Suramnya
Masa Depan Hukum
di Negeri Kami
Belum lama ini Komisi Pem足be足rantasan Korupsi (KPK) menangkap pengacara Mario Carlio Bernardo. Pria yang bekerja di kantor pengacara Hotma Sitompoel & Associates itu diduga menyuap pegawai Mahkamah Agung (MA). Hingga saat ini KPK masih terus mengembangkan perkara ini untuk mencari ke mana muara dari uang tersebut. AKILMOCHTAR.COM
28
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l Agustus 2013
EMBALI tertangkapnya seorang praktisi hukum l 25 Juli 2013 an ditangkap seperti Mario, semakin me negaskan persepsi ah Agung Djodi Supratm Staf di Diklat Mahkam nardo Ber C. io di pub lik bahwa di zaman ini se makin sulit i pengacara Mar saat menerima suap dar itu juta 7 Rp7 r esa mencari sosok penegak hukum yang layak untuk seb p rta. Sua di kawasan Monas Jaka dijadikan sebagai anutan. Kini KPK kian gampang saja ko Santoso. diduga untuk kasus Djo me nangkap jaksa, ha kim, polisi, dan pe ng acara yang menerima upeti dari hasil transaksi perkara. a l 22 Juli 2013 sebagai tersangka penerim Adalah pemandangan yang kian lumrah kini, para ha insial P dan A ditetapkan Dua hakim Tipikor ber ten Grobogan. kim, jaksa, polisi mengisi kamar-kamar tahanan di pen pengadilan tipikor Kabupa suap kasus korupsi di jara. Pengadilan tampaknya kini telah berubah menjadi pasar tempat orang berjual beli keadilan. 3 l 18 Maret 2013-08-0 annna Marpaung “Proses hukum kita menjadi semakin transaksional. ilan Tipikor Semarang Juli Hakim Ad Hoc pengad suap dalam a erim men n Imbasnya dunia hukum kita semakin terpuruk,” ujar Ke atas tindaka divonis 8 tahun penjara an. bog Gro D DPR a tua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar pada Suara ketu perkara korupsi mantan Pemred saat di sela-sela acara buka puasa bersama dan talk show “Experience with OSO”, di Jakarta, baru-baru l 22 Maret 2013 udi ini. Ketua PN Bandung Setyab Hakim sekaligus Wakil 50 juta Rp1 p sua ima Bagi Akil, dunia hukum Indonesia sepertinya sudah ner me ah ap bas Tejocahyono ditangk nsos) Kota (Ba ial Sos n terancam kiamat. Kini katanya, semua lini penegak hu us korupsi Bantua untuk memuluskan kas im hak an apk net me kum sudah ikut-ikutan terjerat kasus hukum. a jug Setya KPK Bandung 2012. Selain “Anda tinggal sebut saja, kini hakim, jaksa, polisi, se ka. ang ters i Toto Hutagalung sebaga muanya sudah terkena kasus hukum. Suram masa de pan negeri ini,” tandas mantan anggota DPR RI dari Fraksi l 13 Desember 2012 ilo serta wakil Lintas Irjen Pol Djoko Sus Golkar ini. Mantan Kepala Korps Lalu kan sebagai tap Pada Suara Pemred Akil mengemukakan terdapat dua Brigjen Didik Purnomo dite Kepala Korlantas Porlri faktor utama yang menyebabkan bangunan hukum di ulator SIM. tersangka korupsi sim negeri ini semakin retak-retak. Pertama adalah mentalitas para aparat penegak hukum dan budaya korupsi yang se l 20 Juni 2012 n penjara makin masif. g Sistoyo divonis enam tahu Kejaksaan Negeri Cibinon perkara. ber g yan k piha i “Sistem hukum yang dibangun sebetulnya sudah baik. Rp100 juta dar setelah menerima duit Namun mentalitas para penegak hukum amburadul. Hal ini foto-foto: ist l Dari berbagai sumber, membuat distrust publik pada aparat semakin tinggi. Padahal banyak petugas hukum yang sebetulnya masih baik.” Ketidakpuasan publik pada dunia peradilan kita tergam Akil memberi contoh kinerja pegawai KPK dan MK yang bar dari survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menye butkan, ketidakpuasan publik atas penegakan hukum telah tetap perform kendati tidak mendapatkan remunerasi. Akil mencontohkan sengketa pemilu kada di MK harus diputus mencapai titik terendah. lam 14 hari. Sudah hampir 600 per kara Survei LSI yang dilakukan pada 2013 itu menunjukkan, maksimal da 56 persen responden menyatakan tak puas dengan penegakan sengketa pemilu kada yang disidangkan di MK, namun tidak hukum di Indonesia. Hanya 29,8 persen responden yang me ada satu pun yang lewat dari batas waktu maksimal. Menurut dirinya, transparansi yang ber akibat ma nyatakan puas terhadap penegakan hukum di Indonesia. Publik, lanjut Akil, sudah tidak lagi hormat dan puas syarakat dan pers bisa mengakses proses peradilan seluaspada pengadilan. Ketidakpuasan itu diekspresikan dengan luasnya, dapat menjadi solusi paling jitu untuk menegakkan pe rilaku main hakim sendiri yang marak akhir-akhir ini. kembali nama baik dunia hukum Indonesia. “Pengadilan yang singkat dan transparan menjadi kunci,” Publik menempuh cara sendiri dalam menyelesaikan ma salah. Hukum menjadi rumusan pasal-pasal tanpa makna sebutnya. Dia memberi gambaran, semua proses perkara di dan kehilangan daya jerat. MK bisa dengan mudah diakses oleh masyarakat dan pers. Akil tidak menampik jika anak bu ah nya di MK kerap Kotori Kemerdekaan “digoda” oleh pihak-pihak yang terkait perkara. Namun dia Distrust yang ada di benak ma sya rakat, di mata Akil memiliki sejumlah tips, agar peluang “main mata” antartidak boleh terlalu lama dibiarkan. “Bisa hancur negara ini pegawai dan pihak yang berperkara tidak terjadi. kalau ketidakpercayaan dibiarkan,” sergahnya. “Kalau keputusan (pengadilan) akan keluar pada pukul Guna menekan praktik korupsi yang dilakukan oleh apa 14.00 WIB, maka staf baru diberi tahu pada pukul 9.00 WIB. ratur negara, pemerintah telah melakukan kebijakan remune Sehingga peluang ‘bekerja sama’ sangat kecil,” tuturnya. rasi pada gaji PNS. Namun menurut Akil, hal itu jelas bukan Selain itu, Akil juga meminta agar para pemimpin, khu menjadi solusi terbaik. Menurutnya dampak yang diberikan susnya Presiden RI dapat menjadi garda terdepan bagi pro dari remunerasi pada penurunan praktik korupsi sangat kecil. ses penegakan hukum. Kalau sudah ada contoh dari pe “Remunerasi tanpa disertai perubahan mentalitas dan mimpin yang tegas, walhasil yang di bawah, sambung dia, sistem akan sia-sia. Lihat saja pegawai pajak. Banyak yang bakal mengikuti. Akil yakin, kalau semua pihak ber ikhtiar ingin mem tertangkap,” imbuh dia. perbaiki dunia hukum Indonesia, niat perbaikan itu pasti ber hasil. Dia mengingatkan, dahulu pa ra founding father Publik sudah tidak lagi hormat dan puas negara kita berikhtiar untuk melahirkan negara Indonesia. “Mereka telah rela mengorbankan jiwa dan raga. Namun pada pengadilan. Ketidakpuasan itu diekskini perbuatan pa ra oknum penegak hukum malah me presikan dengan perilaku main hakim sendiri. ngotori kemerdekaan,” tutupnya. v Nelly
Hukum
K
kut Korupsi Penegak Hukum Tersang
29
Ekonomi
ANTARA/IRSAN MULYADI
China-Malaysia Bangun Sawah Rp20 Triliun
Kedaulatan Pangan RI Terancam Pangan ibarat benteng terakhir yang memagari negeri ini dari gempuran asing. Sehingga bila sektor pangan goyah, maka kedaulatan negara berada dalam ancaman besar.
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
I
30
NDONESIA yang pernah mengklaim sebagai negara agraris, sekaligus negeri maritim, kini berada da lam ancaman menakutkan ketika sejumlah perusahaan asing ber niat meng inves tasikan dananya dalam jumlah besar untuk sektor pangan. Terlebih ketika mereka berbondongbondong datang untuk satu tujuan menggarap pasar domestik yang terus berkembang pangsanya. Gempuran di sektor pangan itu pada dasarnya tinggal menunggu waktu, apalagi menjelang pemberlakuan era pasar bebas ASEAN yang tidak lagi mengenal batas negara dalam memasarkan komoditas. Ancaman itu bukan isapan jempol, manakala November akhir tahun ini, investor patungan China-Malaysia akan membangun lahan persawahan dan proyek pengolahan terpadu di Subang, Jawa Barat, dengan nilai in vestasi US$2 miliar atau setara Rp20 triliun. Perusahaan China itu berharap bisa memasuki pasar pangan di Tanah Air, sekaligus memenuhi pa sokan beras domestik. Harus Alih Teknologi Ketua Badan Pertimbangan Orga nisasi (BPO) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Ahmad Mubarok me
Ahmad Mubarok
SP/LUTHER ULAG
ngatakan, investasi tersebut kalau tidak disertai dengan alih teknologi tidak akan mendatangkan keuntungan yang berarti bagi masyarakat di Tanah Air. “Kalau mau menggarap pasar pa ngan kita, harus ada alih teknologi di dalamnya. Jika tidak, maka semangat kemandirian itu tidak akan pernah ter bangun,” kata Ahmad Mubarok di Ja karta awal pekan ini. Ia mengatakan, investasi tersebut memang potensial untuk mendongkrak sektor pertanian Indonesia, tetapi bisa berpotensi untuk mengerdilkan peran
petani di Tanah Air. Padahal, sejak zaman Presiden Soe karno hingga Presiden Megawati, pe nge lolaan lahan sawah yang masuk dalam sektor penguasaan hajat hidup orang banyak, jelas-jelas dikategorikan dalam Daftar Negatif Investasi (DNI). Itu artinya obyek atas investasi tersebut ti dak bisa dimasuki oleh pemodal asing, karena menyangkut kepentingan vital bangsa. Liberalisasi Sawah Sayangnya, kini penguasaan lahan sawah telah juga diliberalisasi menjadi investasi terbuka pada asing. Padahal kondisi itu dinilai banyak pihak bisa mengancam masa depan ketahanan pangan Indonesia. Dengan masuknya investor asing, petani-petani terancam akan semakin menjadi buruh tani. Petani lokal hanya mengelola lahan yang berada di bawah penguasaan asing. Ini juga berpotensi mengancam status sawah yang se mula merupakan bagian dari tradisi kepemilikan kolektif, atau bagian dari warisan adat, menjadi sebuah in dustri yang padat modal. Selain itu, penguasaan lahan sawah oleh asing menjadi ancaman bagi Indo nesia un tuk terus tunduk pada penguasa modal asing. v Dara
Dengan masuknya investor asing, petani-petani terancam akan semakin menjadi buruh tani yang mengelola lahan yang berada di bawah penguasaan asing.
Dahlan Iskan
JIBI PHOTO
KEHADIRAN Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dalam acara penandatanganan kerja sama Optimization of Agriculture Cultivation for 50.000-1.000.000 hectares area in Indonesia, antara perusahaan patungan China-Malaysia, Liaoning Wufeng Agricultural-Amarak dan PT Tri Indah Mandiri itu ibarat restu pemerintah terhadap penguasaan modal asing di bidang persawahan. Memang, Liaoning Wufeng
Agricultural, perusahaan perkebunan China, seperti dilansir Malaysia Chronicle, sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Malaysian Amarak Group dan perusahaan lokal Tri Indah Mandiri pada 21 Juli 2013 untuk menggarap 50.000 hektar lahan sawah di Subang. Mereka bakal menggarap komoditas padi dan kedelai. Hasilnya, sebanyak 80 persen di antaranya akan dilepas ke pasar domestik. Usai menyaksikan penandatanganan, Dahlan Iskan mengatakan, potensi lahan pertanian di Indonesia mencapai 60 juta hektar. “Untuk bisa mengembangkan 60 juta hektar lahan pertanian itu butuh keroyokan, tidak bisa BUMN bergerak sendiri,” katanya. Dahlan mengakui kerja sama swasta dengan investor asing merupakan proyek kompetitor bagi perusahaan BUMN, namun di sisi lain kerja sama semacam itu dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian nasional. “BUMN tidak akan ikut masuk dalam kerja sama ini. BUMN tetap mengembangan lahan pertanian yang selama ini telah berjalan. Namun kerja sama ini tetap dapat menjadi ladang bisnis bagi
perusahaan BUMN, misalnya dalam hal penyediaan pupuk dan benih,” katanya. Fakta itu menjadi ironi tersendiri manakala cita-cita untuk berswasembada beras menuju kemandirian pangan masih terus tertatih-tatih hingga saat ini.
Ekonomi
Restu Dahlan Iskan
Perlu Konsep Besar Meski Liaoning Wufeng Agricultural, perusahaan perkebunan China, yang akan berinvestasi di Indonesia tersebut telah menyatakan akan memberikan transfer ilmu pengetahuan pertanian kepada peta ni, termasuk dalam mengembangkan produk turunan padi dan kedelai, namun isu kedaulatan pangan tetap menjadi bahasan utama. Memang, Ma Dian Cheng, Chief Executive Wufeng, menegaskan perusahaannya juga akan memproduksi cuka beras dan minyak olahan beras. Setelah menghasilkan minyak, sekam padi akan dibakar untuk menghasilkan listrik guna keperluan penggilingan padi, dan hasil abunya yang mengandung silika dapat digunakan untuk industri ban. Tetapi tetap saja, hal itu tidak sepadan dengan apa yang diperoleh Indonesia dalam kerja sama tersebut. v Dara
Jangan Hanya Jadi Sapi Perah Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l Agustus 2013
KERJA sama pengelolaan pangan jangka panjang untuk meningkatkan dari investor asing China-Malaysia juga produksi pangan dalam negeri. Solusi itu di mendapat tanggapan dari anggota DPR RI antaranya dengan cara membuka areal-areal Komisi IV Siswono Yudo Husodo. Menurut pertanian baru yang luas, terutama di luar anggota Dewan Penasihat Himpunan Jawa. Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pimpinan Jika Indonesia masih saja bergantung Oesman Sapta ini, Indonesia tidak bisa pada asing, menurut dia, kemandirian selamanya menjadi sapi perahan dan pasar pangan akan semakin sulit diwujudkan. bagi negara lain. “Indonesia semakin tidak mandiri dalam Indonesia, kata dia, memerlukan so hal pangan, bayangkan hampir semua lusi jangka panjang menuju kemandirian kebutuhan pokok kita itu diimpor,” katanya. pangan nasional. Ia mencontohkan, Indonesia masih Menurut anggota Dewan Penasihat mengimpor setidaknya 1 juta ton beras Himpunan Kerukunan Tani Indonesia setiap tahun, gula 1,5 juta ton, kedelai 1,7 (HKTI) pimpinan Oesman Sapta ini, ton, daging 80.000 ton, belum lagi buahSP/YC KURNIANTORO Indonesia jangan terus bergantung pada buahan. Siswono Yudo Husodo investasi asing dalam hal pangan. “Kita “Garam kita juga masih mengimpor, bahkan harus mencari solusi yang mampu menyejahterakan separuh dari kebutuhan nasional,” katanya. rakyat, petani, dan nelayan dalam jangka panjang,” kata Perlu sebuah konsep besar dari pemimpin besar mantan menteri transmigrasi era Soeharto ini. yang memiliki langkah besar dalam bidang ketahanan Pemerintah, lanjutnya, harus memikirkan solusi pangan. v Dara
31
Ekonomi
Banjir Impor di Era Pasar Bebas
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
Ancaman Produk Dalam Negeri
32
Banjirnya produk impor sejak era perdagangan bebas diterapkan menjadi salah satu indikator lemahnya daya saing produk lokal. Kondisi itu diperparah oleh gejala semakin meredupnya kebanggaan bangsa terhadap produk buatan dalam negeri.
Produk buah impor di Pasar Buah Glodok, Jakarta Barat. SP/LUTHER ULAG
Fokus Pasar Lokal Era pasar tunggal ASEAN seperti halnya kesepakatan perdagangan yang lain tidak mungkin terelakkan. Pi lihan Indonesia saat ini hanyalah me nyiapkan strategi yang tepat untuk bisa memanfaatkan peluang dan tan tangan di era itu.
LEKAD.ORG
Meningkatkan daya saing dengan memanfaatkan keunggulan kompetitif yang dimiliki adalah jawaban yang pasti. Indonesia memiliki jumlah penduduk besar, dengan sumber daya alam yang melimpah, dan posisi strategis di kawasan Asia merupakan modal yang cukup untuk memenangkan per saingan. Hal itu hanya perlu ditunjang dengan koordinasi yang baik antara se mua pemangku kepentingan. Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya UKMK Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta berpendapat, Indonesia harus fokus untuk meng garap pasar lokal menjelang diberlaku kannya era pasar tunggal ASEAN. “Kita harus fokus untuk menggarap pasar domestik kita yang besar, sebab jumlah penduduk kita adalah 60 per sen dari total se luruh populasi penduduk ASEAN yang men capai 600 juta jiwa,” kata I Wayan Dipta. Hal itu merupakan sa lah satu strategi lain yang dianggapnya tepat untuk menangkal banjirnya pro duk impor di pasar domes tik. Menggarap pasar lokal dengan optimal juga berarti menghentikan upaya asing untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar bagi produk mereka. Kecintaan produk da lam negeri, kata dia, juga harus mulai ditanamkan dalam be nak masyarakat di Tanah Air. “Kita harus
SP/LUTHER ULAG
Bawang putih impor dari Cina di Pasar Induk Kramatjati, Jaktim.
Agustus 2013
“Kita harus fokus untuk menggarap pasar domestik, sebab jumlah penduduk kita 60 persen dari total penduduk ASEAN yang mencapai 600 juta jiwa.”
Membangun Konektivitas Asisten Staf Khusus Presiden Bi dang Ekonomi dan Pembangunan Eddy Cahyono Sugiarto berpendapat, fenomena merebaknya produk impor di pasar domestik, dapat dijadikan bukti bahwa produk yang memiliki daya saing tinggi dan harga yang kompetitif dapat merajai pasar dan mengalahkan produk lokal. “Dari fenomena tersebut dapat dipetik pelajaran berharga bahwa da lam persaingan pasar bebas, dituntut membangun keunggulan inti dengan membangun daya saing,” katanya. Daya saing itu juga pada akhirnya bermuara pada pembangunan konek tivitas yang baik agar bisa mem peroleh efisiensi biaya produksi dan menekan ekonomi biaya tinggi. v Dara
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Daya Saing Melemah Lemahnya daya saing secara na sio nal sebelumnya, juga tercermin dari laporan World Economic Forum (WEF) pada 2012 yang mencatat, dari 144 negara, indeks daya saing global Indonesia turun dari peringkat 46 pa da 2011 menjadi urutan 50. Salah satu penyebab pelemahan daya saing nasional ini diperkirakan adalah mi nimnya inovasi sebagai salah satu indi kator penilaian daya saing. Minimnya inovasi terlihat dari catatan World Intelectual Property Or ganization (WIPO), indeks inovasi global Indonesia hanya menduduki peringkat 100 (dari 141 negara), sebelumnya men duduki peringkat 99 (dari 125 negara), di bawah peringkat negara Asia Tenggara Iainnya, seperti Thailand (57), Brunei (53), dan Malaysia (32). Kondisi ini harus segera dibenahi jika Indonesia tidak ingin tertinggal di era pasar tunggal ASEAN 2015.
I Wayan Dipta
sadar bahwa produk kita secara kualitas tidak kalah dengan produk buatan luar,” katanya. Ia mencontohkan, beberapa produk buatan lokal seperti garmen, kerajinan tangan, dan furnitur Indonesia justru sangat diminati di Korea Selatan dan China. Pihaknya menyadari daya saing produk Indonesia menjadi turun lantaran persoalan konektivitas dan infrastruktur yang masih belum ter bangun optimal. “Ini yang memang menjadi masa lah, kita masih kesulitan dalam hal in frastruktur, misalnya bagaimana meng efisienkan dalam mengirimkan produk dari Maluku ke Singapura,” katanya. Wayan menyatakan pemerintah akan terus bersinergi lintas sektoral un tuk meningkatkan daya saing produk di Indonesia termasuk untuk membangun infrastruktur yang memadai.
Ekonomi
J
ELANG berlakunya pasar tunggal ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) 2015, daya saing produk Indonesia ternyata masih tertinggal dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Hal ini disampaikan oleh Ketua ASEAN Competitiveness Institute (AEI) Soy Pardede belum lama ini. Tercatat saat ini, Indonesia berada pada peringkat ke-46 dari seluruh ne gara di dunia dalam hal daya saing produk. Dibandingkan beberapa negara tetangga ASEAN, peringkat Indonesia belum terlampau membanggakan, mengingat Singapura berada di nomor 2, Malaysia 21, Thailand 39, Vietnam 65, dan Filipina 75. “Ada 10 negara daya saing tertinggi di dunia yaitu Swiss, Singapura, Swe dia, Finlandia, AS, Jerman, Belanda, Denmark, Jepang, dan Inggris,” katanya. Rendahnya daya saing produk lokal itu, tentu akan menjadi tantangan dan ancaman besar bagi Indonesia un tuk bertarung dengan negara-negara ASEAN lain di era pasar tunggal tersebut.
33
Ekonomi
NASIONALISME LUNTUR, PICU PENYIMPANGAN
Masyarakat Ogah Pakai
Produk Dalam Negeri Ketika seseorang baru saja memulai aktivitasnya di pagi hari, inilah umumnya yang akan dilakukan; meneguk air mineral buatan Prancis, memanggang roti racikan Malaysia, mengecek ponsel buatan Kanada, menoleh ke arah jam yang dibuat di pedalaman China, hingga mengendarai kendaraan buatan Jepang.
I
negeri yang berdaulat secara ekonomi pun terasa semakin sulit manakala berhadapan langsung dengan ujian makin terkikisnya nasionalisme bangsa itu. Guru Besar Fakultas Ekonomi Uni versitas Indonesia, Prof. Dr. Sri Edi Swasono mengatakan lunturnya ra sa cinta terhadap bangsa memicu ter jadinya penyimpangan, salah
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
RONI itu rupanya telah terjadi selama puluhan tahun sejak Indonesia merdeka hingga kini. Masyarakat di Tanah Air telah dikondisikan begitu biasa untuk menikmati kemudahankemudahan yang ditawarkan produk yang diimpor dengan harga murah. Akibatnya nasionalisme terhadap produk buatan lokal terasa semakin luntur. Jalan terjal Indonesia menjadi
satunya dalam bidang perekonomian. “Salah satu gejala yang terjadi saat ini banyak masyarakat yang enggan menggunakan produk lokal dan memilih produk asing,” katanya. Padahal, sebagai bangsa yang besar, Indonesia sudah semestinya mencintai produk dan menggunakan barang hasil in dustrinya sendiri. Itu semata agar pro duk tersebut mampu menguasai pa sar dalam negeri dan mampu me nembus pasar internasional. Sayangnya, saat ini produk dalam negeri justru harus berperang di negeri sendiri, bersaing langsung dengan poduk asing, di tengah semakin lebih diminatinya produk impor yang murah.
34
Handphone Impor dari China membanjiri pasar Indonesia
SP/LUTHER ULAG
“Karena itu, peran pemerintah sa ngat dibutuhkan, jangan lagi menganut pa ham barat. Sehingga sistem per ekonomian di Indonesia berjalan sesuai keadaan kita,” katanya.
KEMANDIRIAN ekonomi pada dasarnya dapat dibangun jika dasar nasionalisme bangsa telah kuat. Oleh karena itu Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan mendorong masyarakat di Indonesia untuk menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap produk buatan lokal. “Sudah seharusnya kita sebagai warga negara memiliki rasa nasionalisme yang tinggi termasuk dalam hal konsumsi produk. Utamakan untuk menggunakan produk buatan lokal,” kata Sjarifuddin Hasan. Ia mendorong masyarakat untuk cinta produk dalam negeri sebagai salah satu dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut menteri, jika semakin banyak masyarakat menggunakan produk dalam negeri hal itu akan menggerakkan industri domestik semakin laju.
“Industri lokal akan berkembang, hasilnya akan kembali ke kita juga,” katanya. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya penumbuhan rasa nasionalisme produk lokal itu untuk mencapai perkembangan ekonomi yang menyejahterakan. “Ingat bahwa China itu perekonomiannya bisa tumbuh sampai 7,7 persen karena konsumsi domestik mereka yang tinggi,” katanya. Hal itu, menurut dia, mungkin saja terjadi di Indonesia mengingat jumlah penduduk di Tanah Air yang begitu besar atau 60 persen dari total penduduk ASEAN sebesar 600 juta jiwa. v Dara
WW
W.SM E
SCO
INDO
NES
IA.C OM
Agustus 2013
Ketergantungan Fakta itu mencerminkan betapa ketergantungan atas produk impor In donesia yang demikian tinggi sementara kinerja ekspor justru menurun. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan
Nasionalisme Produk Lokal
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Bagaikan Mati di Lumbung Padi Pertumbuhan perekonomian In donesia beberapa tahun terakhir dila porkan cukup signifikan, hingga men capai angka 6,3 persen. Pertumbuhan yang tinggi ini masih didominasi oleh faktor konsumsi rumah tangga. Ini menandakan bahwa tingkat produktivitas belum mendominasi to tal PDB (Produk Domestik Bruto) In do nesia. Para ekonom berpendapat, jika tingkat konsumsi masyarakat In donesia tidak digiring ke produksi ma ka akan memberi dampak yang buruk bagi perekonomian Indonesia. Produksi domestik yang kurang ini mengakibatkan tingginya nilai impor ke Indonesia. Ironisnya lagi meski sumber daya alam Indonesia berlipah, baik da rat maupun laut, namun tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Indonesia bagaikan ‘mati di lum bung padi’, dengan kekayaan yang be gitu melimpah, impor bahan-bahan po kok seperti beras, bahkan garam pun menjadi komoditas impor,” kata peng amat ekonomi pangan Siswono Yudo Husodo. Menurut dia, pemerintah harus menerapkan kebijakan yang berpihak pa da rakyat untuk mendorong per tumbuhan perekonomian dalam negeri dan memiliki konsep besar untuk kem bali pada cita-cita ekonomi bangsa. Data laporan tahunan yang diliris Bank Indonesia (BI) menyebutkan, bahwa nilai impor Indonesia prakrisis yang melanda Amerika Serikat sebagai salah satu negara eksportir terbesar ke pasar domestik cenderung stagnan. Namun peningkatan yang paling radi kal terjadi pascakrisis tersebut adalah naiknya impor Indonesia hingga mencapai angka mencapai US$190,04 miliar selama 2012, atau turun 6,61 persen dibanding periode sama 2011 yang mencapai US$203,5 miliar.
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muhammad Taufik mengatakan, pe merintah tidak bisa sepenuhnya disa lahkan atas apa yang terjadi saat ini. “Pemerintah yang sekarang ada lah korban dari kebijakan pe nan da ta nganan IMF pada masa lalu. Itu sumber malapetaka bagi bangsa kita, sehingga saat ini kita sulit bergerak akibat aturan yang menghambat kita menjadi bangsa
yang mandiri,” katanya. Menurut dia, untuk menjadi bangsa yang mandiri seluruh tata aturan kini dalam bernegara harus dikembalikan pada aturan dasar seperti semula. “Ki ta harus kompak merumuskan kem bali tata aturan yang mendukung kita menjadi bangsa yang mandiri,” ka ta nya. Ia mengatakan, siapa pun yang kini berkuasa hanya sedang melaksanakan aturan dan sistem yang pernah dilak sa nakan kepada Indonesia sehingga akan sulit baginya untuk mewujudkan suatu kebijakan yang mendorong ke mandirian bangsa. v Dara
Ekonomi
Pemerintah yang sekarang adalah korban dari kebijakan penandatanganan IMF pada masa lalu. Itu sumber malapetaka bagi bangsa kita.
35
Ekonomi
Blok Mahakam memang sangat potensial dan strategis. Saat ini produksi gas dari blok tersebut memasok 25-30 persen kebutuhan gas nasional dan 8 persen kebutuhan minyak.
Galau Pemerintah
di Blok Mahakam
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
S
36
ATU blok minyak dan gas (migas) dengan cadangan raksasa akan berakhir kontraknya pada 2017, yakni Blok Mahakam, di Kalimantan Timur. Saat ini Blok Mahakam dikelola perusahaan migas dunia asal Prancis, Total E&P Indonesie. Idealnya, lima tahun sebelum kon trak berakhir, pemerintah telah mem beri keputusan apakah akan mem perpanjang kontrak lama, ataukah menyerahkannya pada pihak lain. Per tamina selaku satu-satunya BUMN mi gas pun telah menyatakan kesanggup annya mengambil alih. Nyatanya, hingga pertengahan 2013, pemerintah belum juga berani mengeluarkan satu putusan final. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengaku pihaknya sampai sekarang belum membuat ke putusan terkait nasib Total E&P Indo nesie di Blok Mahakam. “Untuk Total, saya katakan, kepen tingan Indonesia harus diutamakan. Tetapi kepentingan Total harus juga serius dipertimbangkan,” kata Wacik usai menerima Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius di Jakarta, awal Agustus. Wacik beralasan, hingga saat ini pihaknya masih mengkaji pengelolaan Blok Mahakam. Pasalnya, pengelolaan blok ini membutuhkan teknologi tinggi dan investasi yang cukup besar. Selain itu, pemerintah masih mencermati ma sukan dari masyarakat luas. Blok Mahakam memang sangat po tensial dan strategis. Saat ini produksi gas dari blok tersebut memasok 25-30 persen kebutuhan gas nasional dan 8 persen kebutuhan minyak. Vice President Human Resources, Communications and General Servi ces Total E&P Indonesie, Arividya No viyanto mengatakan, kepastian dari pemerintah sangatlah penting ba gi Total, mengingat pihaknya ha rus mempersiapkan investasi dan tek nologi. “Siapa pun yang mengelola blok ini akan sulit kalau waktunya mendesak. Persiapan harus dilakukan sedini mungkin,” katanya. Total pun, ujar Novi, tidak ke beratan menegosiasikan kembali split atau bagi hasil pengelolaan Blok Ma hakam dengan pemerintah. “Soal split kita biasa, tapi tentu saja kita tidak
SETKAB.GO.ID
akan lari dari hitungan keekonomian,” terangnya. Novi mengatakan pihaknya sung guh-sungguh akan menanamkan in vestasi US$7,3 miliar di Blok Mahakam jika kontraknya diper pan jang. “Kalau toh ke depan akan ada pergantian pengelolaan, menurut ka mi masa transisi itu penting, ibarat sebuah pesa wat yang akan ganti pilot, tentu pilot yang lama akan memberikan informasi hal apa saja yang harus diperhatikan, agar pesawat da pat diterbangkan de ngan layak,” ujar Novi. Isu Nasionalisasi Terpisah, Direktur Eksekutif Refor Miner Institute, Priagung Rakhmanto mengatakan kontrak Blok Mahakam menjadi isu besar, karena mencuatnya dikotomi nasional vs asing dan label nasionalis vs tidak nasionalis. Pri Agung menambahkan, Blok Ma hakam menjadi rebutan, karena negara tidak secara konsisten menjalankan politik kemandirian dan kedaulatan migas, dan itu sudah berlangsung se jak lama. Sebagai jalan tengah, dia meng
usulkan Total tetap mendapatkan ke sem patan mengelola di sana se lama 5 tahun, bersama Pertamina, de ngan status kontrak baru, bukan per pan jangan. Selanjutnya, Pertamina bisa ma suk sebagai operator penuh di Blok Mahakam pasca 2022. “Selama lima tahun itu, adalah masa transisi, per siapan operator baru untuk mengelola Blok Mahakam. Dan yang lebih pen ting, putuskan tahun ini juga, jangan dibawa ke 2014,” tegas Pri Agung. Dia khawatir, semakin banyaknya muatan politik, jika finalisasi nasib blok itu sampai menyeberang ke 2014. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengatakan, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Prancis telah menandatangani kerjasa ma strategis dua tahun lalu. Pihaknya mulai secara riil mengimplementasikan kerja sama dua negara tersebut. Ter masuk di sektor energi dan sumber daya mineral yang berkembang cepat. “Total E&P sudah lama berinvestasi di Indonesia, karenanya kami ya kin Pemerintah Indonesia akan membe ri kan keputusan terbaik,” kata dia. v TS
Blok Mahakam menjadi rebutan, karena negara tidak secara konsisten menjalankan politik kemandirian dan kedaulatan migas, dan itu sudah berlangsung sejak lama.
Memimpin
Kantor Oranye I Ketut Mardjana memang mumpuni. Setelah berhasil mentransformasikan kantor pos, dia juga piawai menyiapkan pengganti. Awal Agustus lalu, ia pensiun sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Pos Indonesia. Dia digantikan Budi Setiawan, Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan.
I
I Ketut Mardjana yang terpaksa dipensiunkan bulan lalu. Sudah beberapa kali masa jabatannya diperpanjang. Namun karena sudah melewati empat tahun batas pensiun, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mau tak mau harus menyerah. I Ketut mampu membuat jalan tol, bahkan jalan layang, untuk pengiriman barang dan uang yang merupakan kerja pokok perseroan milik negara ini. Belakangan, Dahlan tak lagi demam setelah mengetahui riwayat hidup Budi Setiawan yang menggantikan I Ketut sebagai direktur utama PT Pos Indonesia. Ketut benar-benar
Agustus 2013
IST
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Ketut Mardjana disebut berhasil memimpin BUMN yang tertinggal. Lalu mengubahnya sesuai dengan selera konsumen. Setara dengan kantor pos di luar negeri. Lem kertas tak lagi berserakan di kantor Pos Indonesia cabang Kota Bogor. Antrean untuk mengirim surat yang biasanya mengular juga tiada. Tata letak dan suasana dalam ruangan begitu lapang serta nyaman. Sejumlah orang yang hendak mengirim uang juga cukup menunggu panggilan melalui pengeras suara. Begitu dipanggil, mereka tinggal mendekati loket yang sudah disulap interiornya mirip pelayanan loket di bank. Petugas pos memberi surat tanda telah mengirim sekaligus nomor pengambilan. Yang menarik, penerima uang dapat seketika mengambil uangnya, asalkan pengirim memberitahukan nomor pengambilan. Terobosan ini terjadi berkat penggunaan teknologi informasi. Penantian kedatangan wesel yang dirindukan sudah tinggal cerita. Wajah PT Pos Indonesia sudah berubah. Tak hanya kantor pos cabang Kota Bogor, namun juga kantor lain di seluruh Indonesia. Bangunan tua yang terkesan suram, sudah bertabur warna oranye jeruk. Segar dan menyejukkan mata. Apalagi kantor pos cabang Kota Bogor bersebelahan dengan Kebun Raya Bogor, berkunjung ke kantor pos pun layaknya rekreasi. Revolusi kantor pos itu tak lain adalah berkat jasa kepemimpinan
pemimpin yang baik. Dia sukses menemukan kader pada diri Budi Setiawan. Saat masih dipimpin Ketut, Budi merupakan salah satu andalan Ketut dan dipercaya menjadi Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan. Sebagai bukti, Budi langsung membeberkan rencana kerjanya dalam mengembangkan jasa pengiriman barang dan uang ini. “Saya akan membawa perseroan ini mendunia dan lebih modern lagi,” ujarnya. Lima tahun ke depan Budi menargetkan PT Pos Indonesia menjadi basis teknologinya pada digital office. “Pos menjadi sangat kental dengan sentuhan teknologi. Nantinya, Pos bisa di mana saja dan kapan saja kita layani. Jenis pelayanan pun makin beragam,” kata Budi optimistis. Dia bahkan mengumpamakan bahwa pelayanan barang dan uang secepat kedipan mata. Kinerja perseroan semester I menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data yang diperolehnya, perseroan mencatat laporan kinerja pada semester I/2013 dengan membukukan pendapatan Rp1,8 triliun. Meningkat dari periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp1,7 triliun. “Kinerja semester I saat dipimpin Pak Ketut meningkat cukup bagus, saya mau buat Pos makin berkembang lagi. Kinerja semester I sejauh ini sudah cukup baik, tahun lalu Rp1,7 triliun, tahun ini Rp1,8 triliun,” ucap Budi. Peningkatan pendapatan Pos Indonesia pada semester I/2013 disumbang produk-produk surat sebesar 55 persen, jasa keuangan 32 persen, logistik 8 persen, dan sisanya ritel serta properti 5 persen. Budi berjanji akan melakukan revolusi jilid II di PT Pos Indonesia. Ia ingin meneruskan inovasi-inovasi yang sudah dilakukan I Ketut. v sy/sh
Advertorial
Budi Setiawan
37
Daerah Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
KADIN
38
ILUSTRASI: SP/ARIFIN
SBS Gagal Bangun Komunikasi dengan Pengusaha Daerah Kegagalan Suryo Bambang Sulisto (SBS) dalam membangun komunikasi yang baik dengan para pengusaha di daerah berujung pada pemecatan dirinya sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
P
EMECATAN SBS melalui Mu sya warah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang sah pada akhir April 2013 di Pontianak Kalimantan Barat, menjadi pelajaran berharga ba gi siapa pun yang sedang memangku amanah memimpin suatu organisasi. Seorang pemimpin sudah se mes ti nya mementingkan urusan anggota,
bu kan justru menyelewengkan demi kepentingan pribadi. Namun, faktanya hal itulah yang terjadi dalam kasus SBS yang sempat me mimpin Kadin sejak 2010 hingga Ap ril 2013 itu. SBS yang pernah be kerja di perusahaan Bakrie itu dinilai oleh banyak pengusaha di daerah telah nyata-nyata menyelewengkan ke kua
visioner. Kedua, penyempurnaan landasan hukum Kadin dengan me rivisi UU Nomor 1 Ta hun 1987 ten tang Kamar Dagang dan Industri agar menjadi landasan struk tural Kadin menjadi lebih relevan de ngan tantangan dan situasi terkini. Ketiga, kematangan dan kapabilitas ang gota Kadin ditingkatkan, keempat ke beranian melakukan inovasi, dan ke lima soal pengembangan ka derisasi yang berkelanjutan. SBS pernah mengungkapkan ten tang perlunya kehadiran generasi peng usaha-pengusaha baru untuk meningkatkan produktivitas sekaligus sebagai upaya untuk mendorong tum buhnya pengusaha baru di daerah. “Revitalisasi yang bersandar pa da lima hal di atas kata SBS akan men do rong terwujudnya sebuah sistem ekonomi yang lebih adil yang dimotori oleh dunia usaha. Dia bahkan berkata semua daerah dengan dimotori Kadin Daerah bersama-sama menjadi solusi bagi pembangunan yang menciptakan kemakmuran bagi Indonesia. Tapi ini se mua sudah diing kari,” kata Barry Djadid. v Dara
SP/LUTHER ULAG
Agustus 2013
Noer Achmad Affandi, Ketua Kadin DIY
KEPUTUSAN pemberhentian sepihak sejumlah pengurus Kadin Daerah oleh SBS terbukti tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang berlaku. “Oleh karena itu kepengurusan Kadin di NTB yang masih berlaku sampai 2014 itu akan tetap jalan,” kata Barry Djadid. Ia mengatakan, Surat Keputusan (SK) pemberhentian yang dikeluarkan SBS pada 27 April 2013 sudah tak berlaku. Meng ingat, sehari sebelumnya, pada 26 April 2013, kepengurusan Kadin Indonesia yang mengatasnamakan Suryo Bambang Sulistiyo sebagai Ketua sudah dinyatakan tidak sah. Hal itu berdasarkan hasil Mu naslub di Pontianak, Kalimantan Barat, dalam forum yang memenuhi kuorum karena diikuti lebih dari dua pertiga pengurus provinsi di Indonesia. Ketua Kadin DIY Noer Ach mad Affandi mengatakan para pengusaha di daerah telah sepakat bahwa SBS memang lebih baik dipecat dan diberhentikan melalui mekanisme Munaslub, karena telah melakukan banyak pelanggaran yang prinsip. “SBS justru terbukti melanggar AD/ART karena mencopot beberapa ketua Kadin daerah tanpa melalui prosedur yang jelas. Pencopotan tidak sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Kadin yang mengatur bahwa pencopotan keanggotaan baru bisa dilaksanakan setelah ada surat peringatan. Namun hal yang terjadi pencopotan keanggotaan terjadi begitu saja tanpa mekanisme surat peringatan. Ar tinya SBS telah melanggar AD/ ART Kadin,” kata Nur. v Dara
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
saan dan kewenangannya untuk ke pentingan sendiri. SBS dianggap menggunakan posisi strategisnya sebagai Ketua Umum Ka din, untuk mendekati para pejabat agar bisa mengembangkan usaha-usa ha yang dinakhodainya sendiri. Pa ra pengusaha di daerah mengaku te lah hafal betul tabiat SBS yang ingin se la lu mengekor perjalanan dinas para pe jabat, sembari melakukan lobi-lobi bis nis untuk kepentingannya sendiri, bukan untuk kepentingan anggota Ka din lainnya. Ketua Kadin Nusa Tenggara Barat (NTB) Barry Djadid bahkan menghujat SBS yang telah mengingkari janjinya sendiri untuk selalu prodaerah. “Sebe lum terpilih, SBS berjanji akan mem berikan prioritas perhatian pada Kadin Daerah, mengingat dalam waktu ter akhir banyak Kadin Daerah yang mati suri. Padahal peluang usaha se sung guhnya ada di daerah. Tapi ini sama sekali tidak dijalankan,” katanya. Menurut dia, SBS yang ketika itu masih mendapatkan kesempatan un tuk memimpin Kadin Indonesia, mes tinya bisa menghidupkan dinamika usaha di daerah. “Intinya saya menangkap harapan dan tuntutan yang sangat besar ter hadap peran dan fungsi Kadin, agar da pat memberikan perhatian lebih besar kepada perekonomian dan percepatan pembangunan di daerah,” katanya. Selama ini para pengusaha di daerah, kata Barry, selalu meng ha rapkan sosok pemimpin di Kadin In d o nesia sebagai tokoh yang memiliki kon sistensi dan mengayomi daerah, memiliki konsep yang tegas, dan men dorong regulasi yang mengarah pada ter bentuknya iklim yang kondusif di daerah. “Ternyata kriteria tersebut sa ma tidak ada pada SBS,” tuding Barry Djadid dengan nada tinggi. Sebelum terpilih menjadi Ketua Kadin Indonesia, SBS banyak meng umbar janji. Namun tak satu pun yang dibuktikannya. Ia juga pernah me lontarkan lima hal kru sial untuk merevitali sasi Ka din, yakni ke pe mimpinan yang arif, berpengalaman, dan
Lebih Baik Memang Dipecat
Daerah
Sebelum terpilih SBS berjanji akan memberikan prioritas perhatian pada Kadin Daerah, mengingat dalam waktu terakhir banyak Kadin Daerah yang mati suri.
39
Daerah
IST
Warga Muslim Syiah di tempat pengungsian dalam gedung olahraga Sampang, Madura, Jawa Timur.
Rekonsiliasi Syiah,
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
Akankah Tercapai?
40
Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan ulama Madura bukan perundingan, namun komunikasi. SBY cuma mendengarkan pemikiran berbagai kelompok. Sementara para penganut Syiah baru bisa pulang jika tidak ada lagi intimidasi dan ancaman-ancaman oleh mereka sendiri atau sebaliknya.
S
UDAH hampir setahun pa ra penganut ajaran Islam Syiah terusir dari kampung halaman nya di Sampang, Madura-Jawa Timur (Jatim). Mereka terusir tepat pada hari kedua perayaan Idul Fitri, tahun 2012 lalu. Pengikut Syiah yang mencapai 220 jiwa atau 69 kepala keluarga (KK) itu dipaksa meninggalkan kampung halaman, rumah-rumah dibakar, dike jar, bahkan ada satu orang meninggal karena dikeroyok warga. Sejauh ini, alasan pengusiran ha nya karena menganut aliran Syiah. Oleh mayoritas masyarakat Madura yang menganut Islam-Sunni, aliran
Syiah dianggap sesat. Karena itu, peng ikutnya harus diusir, bila perlu dilen yapkan. Pada awal pengusiran, para peng anut Syiah ini diungsikan ke ge dung olahraga (GOR) Wijaya Kusuma, Sampang-Madura. Kemudian ak hir Juli 2013 lalu, terjadi lagi upaya peng usiran terhadap mereka. Maka kini, mereka mengungsi ke Puspa Agro, Si doarjo, Jatim. Pada kegiatan Safari Ramadhan yang dilakukan di wilayah Jatim, pekan lalu, Presiden SBY sempat memimpin per temuan membahas masalah pengungsi Syiah. Pertemuan yang
diadakan di kantor Gubernur Jatim itu bersifat informal, tetapi tertutup untuk media. Separuh menteri Kabinet Indonesia Bersatu II mendampingi SBY seperti Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djo ko Suyanto, Menteri Koordinator Per ekonomian Hatta Rajasa, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Menteri Da lam Negeri Gamawan Fauzi. Terli hat pula Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pendidikan dan Ke budayaan M Nuh, Menteri Pertanian Suswono, dan Menteri Sekretaris Nega ra Sudi Silalahi. Selain itu, Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono juga ikut hadir. Dari unsur pemerintah daerah Ja tim, terlihat Gubernur Jatim Soekarwo. Adapun dari Sampang, Madura adalah
Bupati Sampang Fanan Hasib, per wakilan ulama Madura dan ulama Syiah. Tampak pula Rektor IAIN Sunan Ampel yang juga Ketua Tim Rekonsiliasi Abdul A’la. Usai pertemuan, A’la menjelaskan rapat fokus membahas kemajuan (progres) upaya pengembalian peng ungsi Syiah. Dalam rapat itu, Pre si den SBY mendengar langsung dan mengevaluasi perkembangan proses rekonsiliasi. Presiden menginginkan pemulangan dilakukan secepatnya. Bahkan, Presiden mengamanatkan bi la tidak bisa pulang pada Lebaran ta hun ini maka pemulangan paling lam bat bulan Desember. Positif Menteri Agama (Menag) Sur ya dharma Ali (SDA) menjelaskan per te muan Presiden SBY dengan para ula ma Madura berlangsung positif. Me nurutnya, arah menuju rekonsiliasi semakin dekat. “Dalam pertemuan disepakati ada nya rekonsiliasi akan dibangun melalui ‘pencerahan’ terhadap para pengungsi guna melakukan persamaan persepsi atas pemahaman keagamaan yang dianut. Proses pencerahan ini akan dilakukan di perumahan Puspoargo di Sidoarjo,” kata SDA di Surabaya, Ju mat (2/8) pagi. Menag menjelaskan, pertemuan
Suryadharma Ali
SUARAKAWAN.COM
pada Kamis (1/8) malam merupakan kelanjutan dari pertemuan antara para ulama dengan pengungsi Syiah di Sampang, Madura pada 24 Juli dan pertemuan 25 Juli lalu. Dalam kedua pertemuan ter se but sudah terlihat keinginan kuat dari kedua belah pihak untuk rekonsiliasi. Hal itu karena tali kekeluargaan dan persaudaraan antara kedua belah pihak masih kuat, baik dari para santrinya maupun ulamanya. “Hasil dari pertemuan-pertemuan sebelumnya adalah telah ada tujuh keluarga yang kembali ke rumah. Mereka disambut baik warga setelah
Agustus 2013
SUARAKAWAN.COM
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
NAHIMUNKAR.COM
proses pencerahan tersebut,” tuturnya. Namun Ketua Umum Partai Per satuan Pembangunan ini tidak menye butkan seperti apa bentuk pencerahan yang dilakukan. Apakah dipaksa meninggalkan ajaran Syiah atau secara sadar meninggalkan ajaran tersebut. Dia juga tidak menjelaskan apakah pencerahan yang dimaksud dalam arti mereka harus menyesuaikan ting kah laku dan perbuatan dengan war ga sekitarnya, tanpa harus meninggalkan ajaran Syiah. Dia hanya menegaskan pencerahan adalah upaya untuk memudahkan dan mempercepat kembalinya pengungsi syiah ke tempat tinggalnya. Di tempat terpisah, Men ko Pol hukam Djoko Suyanto mengemukakan pemerintah tidak bisa memberi target kepastian keamanan pengungsi Syiah kembali ke kampungnya di Sampang ter masuk saat Lebaran. Me nurutnya, pemerintah me mang berharap para warga Syiah kem ba li ke kampung mereka. Namun proses menuju ke arah tersebut masih dilakukan yaitu lewat rekonsiliasi. “Siapa yang memberikan target? Kan memang enggak ada. Percuma kalau dipaksa Lebaran kalau kondisi nya tidak bagus. Senang kalau cepat pulang tapi enggak aman? Senang enggak teman-teman? Enggak kan?” kata Djoko Suyanto kepada pers di Istana Presiden, Jakarta, awal Agustus. Ia menegaskan para penganut Syiah baru bisa pulang jika tidak ada lagi intimidasi dan ancaman-ancaman oleh mereka sendiri atau sebaliknya. Menurutnya, pertemuan Presiden SBY dengan ulama Madura bukan per undingan namun komunikasi. Saat itu, Presiden mendengarkan pemikiran berbagai kelompok. “Tidak diberikan batasan waktu. Pertemuan itu bagaimana me nyo sia lisasikan dan mengharmonisasikan pandangan-pandangan yang berbeda. Tapi, kedua pihak sepakat akan turn down dan tidak melakukan tindakan kekerasan,” ujarnya. Kita berharap rekonsiliasi segera terjadi. Tetapi persoalannya adalah ulama Madura yang berhaluan Sunni memberikan sejumlah syarat dalam rekonsiliasi. Sya rat yang paling berat ada lah meminta para peng ikut Syiah untuk ber to bat dengan cara me ninggalkan ajaran mereka dan meng anut ajaran Sunni. Kelompok Syiah sen diri su dah menyatakan penolakan atas syarat ter sebut. Akankah rekonsiliasi terjadi? Kita tunggu saja perkembangan selan jutnya. v Mou
Daerah
Oleh mayoritas masyarakat Madura yang menganut Islam-Sunni, aliran Syiah dianggap sesat. Karena itu, pengikutnya harus diusir, bila perlu dilenyapkan.
41
Iptek
Ingin Berwisata ke Bulan,
Siapkan Rp15 Triliun S
EBUAH perusahaan ruang angkasa swasta di Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana ambisius mereka untuk mengirimkan wisatawan ke bulan pada 2020. Nama Golden Spike akhirnya disematkan setelah baut terakhir diketukkan ke badan The First Transcontinental Railroad yang akan memasarkan setiap misi berisikan dua penumpang dengan harga US$1,5 miliar atau sekitar Rp15 triliun ke bulan. Mantan Direktur Misi Ilmu NASA Alen Stern akan menjadi CEO dan para penasehatnya terdiri dari Manager Shuttle Program NASA Wayne Hale, dan mantan insinyur NASA Homer Hickam. Mereka mengumumkan rencana itu pada peringatan ulang tahun ke40 mendaratnya Apollo 17, sebagai misi berawak terakhir yang mendarat di bulan. “Kami tidak bisa bisa melakukan ini tanpa banyak terobosan yang dibuat NASA ketika menciptakan
Apollo, Shuttle, Stasiun Luar Angkasa Internasional, dan upaya terkini untuk mendorong perkembangan penerbangan luar angkasa komersial,” kata Chairman Golden
Spike Gerry Griffin. Tujuan penggunaan teknologi yang sudah ada dan roket untuk menjalankan misi itu, semata untuk mempertahankan agar harga misi
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
Indonesia Sarang Hacker Terbesar Dunia
42
PARA peretas atau hacker inter net rupanya telah menemukan ru mah barunya untuk menyebarkan kekacauan dalam dunia online. Kabar buruknya, sarang hacker itu adalah Indonesia yang kini disematkan sebagai tempat aktivitas hacking terbesar dunia setelah China, pada kuartal pertama 2013. Dalam tiga bulan terakhir 2012, Indonesia hanya menjadi tuan ru mah sekitar 0,7 persen seluruh ak tivitas hacking internet,. Tetapi se lama tiga bulan berikutnya angka itu membengkak menjadi 21 persen. China sendiri tetap menjadi negara su perpower global dalam dunia hacking internet, tetapi posisi Indonesia tibatiba meningkat dalam tabel yang mengindikasikan bagaimana difusi jaringan hacker di seluruh dunia bisa mengeksploitasi kelemahan-kele
mahan web. Berdasarkan penelitian cloud com puting provider Akamai, kenaikan aktivitas peretas yang berasal dari In donesia boleh jadi tidak dilakukan di Jakarta. Sebaliknya, lonjakan tiba-tiba dalam kegiatan retas itu diindikasikan karena ada sekumpulan hacker yang melakukan operasi besar untuk me manfaatkan server di Indonesia. Me reka menyerang dan memperkuat dampak serangan itu. Sistem itu memungkinkan para hackers untuk menyamarkan lokasi mereka yang se benarnya. Akamai menempatkan Amerika Se rikat pada peringkat ketiga dengan 8,3 persen aktivitas peretas dari servernya. Sementara Turki dan Rusia menempati posisi lima besar dengan presentasi aktivitas peretas masing-masing 4,5 persen dan 2,7 persen.v Dara
Iptek
Dicari Miss Internet Pertama di Dunia!
karena itu, diperlukan tokoh atau simbol untuk menjadi duta internet yang sehat. “Ini program pertama di Indonesia untuk mendukung peran perempuan dalam pemanfaatan teknologi in formasi. Program ini diyakini mampu memberikan multiplier effect untuk mengampanyekan pengguna inter net perempuan di Indonesia,” kata Juniarto. Miss Internet sendiri terbuka untuk perempuan berusia 17-25 ta hun, memiliki KTP atau KIPEM (Kartu Identitas Penduduk Musiman) Bali. Selain itu, peserta harus memiliki akun jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Blog dan lainnya. Pendaftaran Miss Internet dibuka mulai 23 Juni sampai 23 Agustus 2013. Peserta akan diseleksi hingga berjumlah 100 orang. Mereka akan diwawancara dan dites hingga mengerucut jadi 20 orang. Kontestan-kontestan inilah yang berhak mengikuti grand final di Hotel Aston Denpasar, pada 14 September 2013. v Dara
Agustus 2013
JIKA Anda perempuan berusia 17-25 tahun, aktif dalam berjejaring sosial, dan memiliki blog kreatif, bisa jadi Andalah Miss Internet Indonesia pertama di dunia yang sedang dicari. MISS Internet boleh jadi merupakan sesuatu yang tidak lazim dalam bidang Teknologi Informasi (TI) ataupun fashion. Namun Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) wilayah Bali menganggap perlu untuk mencari talenta-talenta berbakat yang berhak menyandang mahkota Miss Internet Indonesia. Oleh karena itu APJII Bali meng gelar kompetisi bertajuk Miss Inter net Indonesia. Ketua Panitia Pemi lihan Miss Internet APJII Bali, Wahid Juniarto, mengatakan penyeleng garaan kompetisi itu berawal dari keinginan asosiasinya untuk menyo sialisasikan program internet yang sehat, aman, dan produktif kepada masyarakat luas. “Ini merupakan kontes kecantikan terkait TI yang pertama di Indonesia. Bahkan belum ada satu pun acara pemilihan Miss Internet di dunia sampai saat ini. Itu berarti Indonesia akan menjadi negara pertama yang menyelenggarakan kontes Miss Internet di dunia,” kata Juniarto. Menurut Juniarto, pencarian talenta berbakat untuk diangkat sebagai Miss Internet sangat perlu dilakukan mengingat di Indonesia pengguna internet terbanyak berasal dari kalangan perempuan. Sekitar 53,73 persen dari 63 juta total pengguna internet di Indonesia adalah kaum perempuan. Oleh
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
STATIC4.BUSINESSINSIDER.COM
NEWRISINGMEDIA.COM
MISSINTERNET.CO.ID
tetap terjangkau. Nantinya setiap perjalanan akan melibatkan empat peluncuran (dua untuk awak yang mendarat di bulan dan dua yang lain untuk mengirimkan kru dan kargo). Golden Spike merilis bahwa mereka telah bekerja selama lebih dari dua tahun, tetapi mengakui masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Sejauh ini belum diumumkan tentang bagaimana misi itu akan didanai sampai dengan penerbangan pertama. Dan, bahkan belum diputuskan jenis roket apa yang akan digunakan untuk mendaratkan wisatawan ke satelit bumi itu. Tapi Golden Spike mengatakan, perusahaan telah memulai studi dengan berbagai perusahaan lain untuk mendesain pendarat bulan, baju luar angkasa di bulan, dan percobaan di permukaan bulan. “Ini tidak hanya tentang Amerika yang akan kembali ke bulan, ini tentang industri Amerika dan semangat terdepan kewirausahaan Amerika di era eksplorasi manusia ke bulan,” kata Stern. Stern mengatakan kepada Space.com bahwa perusahaannya adalah “state-of-the-art cool” dan ia sangat yakin akan ada antrean dari pemerintah, perusahaan, dan individu yang bersedia mendanai misi tersebut hingga sukses. v Dara
43
44
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l Agustus 2013
Foto Bicara
Foto Bicara
TERTIDUR PULAS – Seorang bayi tertidur pulas di dalam kardus bersama ibunya di tempat penampungan darurat, saat banjir melanda rumah mereka akibat meluapnya Sungai Ciliwung, Kampung Pulo, Jarinegara, Jakarta Timur baru-baru ini. SP/Luther Ulag
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l Agustus 2013 45
Kiprah
Prof Dr KH Said Aqil Siroj MA
Nasionalisme dan Islam
Sudah Tuntas
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
Jika ada yang masih menyangsikan hubungan baik antara nasionalisme dan agama, maka orang itu akan ditentang habis-habisan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj. Said menuturkan di Indonesia persoalan nasionalisme dan Islam sudah tuntas.
46
SP/LUTHER ULAG
Kiprah
Sejumlah umat Islam menunaikan salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (12/7).
O
menjadi kendala perdamaian di Ti mur Tengah. Di sana, menurutnya, persoalan mengenai pertentangan an ta ra nasionalisme dan Islam masih be lum selesai. “Pemikir dan ulama belum sepakat. Akibatnya banyak ter jadi keributan di sana sini,” kata dia. Ke ributan yang terjadi di Mesir, Irak, hingga Syria, kata Aqil, sebagian besar karena mempertentangkan konsep na sionalisme dengan konsep tauhid da lam Islam. Belum ada sinkronisasi antara semangat Islam dan semangat nasionalisme. Dia mengatakan Nabi Muhammad SAW tak pernah memproklamasikan ber dirinya negara Islam atau negara Arab. Namun, nabi kerap menyebut negara yang didirikan sebagai negara Madinah atau Madani. Yakni, negara yang stabil baik dari segi hukum, hak asasi manusia, dan keadilan. “Makanya saya tak sependapat ada orang yang memperjuangkan agama Islam tapi tak pernah menyinggung persatuan dan kesatuan. Kita berjuang menegakkan Islam di atas Tanah Air. Maka, Tanah Air dulu yang harus di per juangkan, baru kita bicara agama Islam,” jelasnya. Aqil juga mengatakan Muhammad lebih mengedepankan negara kebang saan, bukan negara Islam atau ne gara Katolik. Bukan pula negara Ja wa, negara Sunda, atau negara berda sarkan suku. Di Indonesia, konsep itu sudah la ma didengungkan. NU sendiri sudah
Agustus 2013
NU bahkan jauh-jauh hari menyatakan bahwa membela Tanah Air hukumnya fardu ain. Dengan kata lain membela Tanah Air tergolong perbuatan utama bagi penganut Islam.
memproklamasikan konsep negara ke bangsaan itu dalam keputusan Muk tamar pada 1936. Jauh sebelum Indonesia merdeka. Saat itu, NU me nyatakan bahwa kemerdekaan In do nesia harus berdasarkan pada empat konsensus nasional. Kalau saat ini dikenal sebagai negara dengan empat pilar, menurut Aqil, justru PBNU lah yang memelopori empat pilar. “Sebab PBNU merupakan singkatan dari Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945,” katanya disambut senyuman ribuan hadirin. Aqil menuturkan, walaupun saat itu, sejumlah pilar belum lahir, namun semangatnya tetap sama. “Jadi, ma salah empat pilar sudah jauh-jauh hari disosialisasikan PBNU sebelum MPR mencetuskannya,” ujar dia. Atas dasar konsep itu maka Aqil de ngan tegas mendukung Presi den Su silo Bambang Yudhoyono membubar kan organisasi masyarakat yang bertin dak radikal mengatasnamakan agama. “Saya dukung SBY menin dak tegas ormas radikal yang memperjuangkan Islam. Sejak dulu saya sudah mengusul kan. Karena per buatan itu bisa meng hancurkan Islam itu sendiri,” katanya. Islam adalah agama yang membawa rahmat untuk alam semesta. Islam se lalu dibawa dengan berbagai pen de katan. Di Indonesia, sembilan wali menyebarkan Islam melalui pendekat an seni dan budaya. “Para sunan ha nya menyebarkan Islam selama lima tahun. Seluruh Jawa bisa diislamkan tanpa perang,” kata dia. Bahkan di masyarakat Jawa di kenal istilah Kerajaan Majapahit run tuh tanpa bom, namun kejayaan ke ning ratannya lebur dikalahkan doa para santri. v Sandi Yunus
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
RANG Indonesia tak pernah mempertentangkan antara Is lam dan nasionalisme. Karena mereka sudah mengerti bah wa mem bela Tanah Air sama dengan membela agama. Begitu pula sebaliknya. Itulah kutipan ceramah Said Aqil Siroj di hadapan ribuan un dangan buka puasa bersama OSO Group di Jakarta, baru-baru ini. Menurut Aqil, kalau ada kelompok yang masih mempersoalkan antara nasionalisme dan agama, maka keimanannya patut dipertanyakan. NU, kata dia, bahkan jauh-jauh hari menyatakan bahwa membela Ta nah Air hukumnya fardu ain atau ke wa jib an setiap individu. Dengan ka ta lain membela Tanah Air tergolong perbuatan utama bagi penganut Islam. Per nyataan itu juga didengungkan Hasyim Asyari pada 22 Oktober 1945. Pernyataan tersebut ju ga merupakan buah dari perjuangan para santri da lam membela negara Indonesia dari penjajahan Belanda dan Jepang. Salah satu momentum heroik yang diperlihatkan santri dalam mendukung kemerdekaan Tanah Air adalah ketika seorang santri bernama Harun dengan gagah berani mengebom Brigjen Ma labi. Sayangnya, Harun terlalu dekat de ngan ledakan bom sehingga dia turut gugur dalam aksi heroiknya itu. Aqil juga menyayangkan aksi kepah lawanan para santri itu kurang tercatat di dalam sejarah pergerakan Indonesia. Mantan menteri agama ini me nyayangkan persoalan tersebut justru
ANTARA/ZABUR KARURU
47
Kiprah
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk mantan Menkumham Patrialis Akbar sebagai hakim Mahkamah Konstitusi (MK) melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2013. Penunjukan Patrialis ini menggantikan hakim konstitusi Achmad Sodiki yang telah memasuki masa pensiun pada bulan Agustus ini.
48
SP/LUTHER ULAG
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
P
EMERINTAH tidak mempersoalkan sejumlah LSM seperti ICW yang menggugat keputusan pemilihan Patrialis Akbar sebagai Hakim MK perwakilan pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto mengatakan hak LSM tersebut menggugat. Namun, perlu diketahui juga bahwa pemerintah punya hak mengajukan hakim MK perwakilan dari pemerintah. “Indonesia kan bebas untuk menyampaikan pendapat, jadi kita terima saja pendapat itu. Tapi aturan-aturan untuk memilih hakim konstitusi itu kan ada. Jadi ada tiga pihak dari MA, DPR dan pemerintah. Dan, ini bagian pemilihan pemerintah,” jelas Djoko di Istana Bogor, awal pekan ini. Dia menjelaskan, dipilihnya Patrialis sudah diproses di dalam internal pemerintah. Dengan mekanisme yang ada, kata dia, pemerintah berhak mengajukan nama. Sama seperti MA dan DPR yang mengajukan nama menjadi hakim MK.
Patrialis Akbar
Jadi Hakim MK
Sebelumnya, Patrialis ditolak oleh sejumlah LSM lantaran dianggap gagal saat menjadi Menkumham. Mereka juga beralasan kalau Patrialis adalah kader PAN. Sebelumnya, Patrialis Akbar meyakini dirinya siap menjaga independensi kursi hakim MK. Patrialis menyatakan bahwa dirinya telah keluar dari Partai Amanat Nasional (PAN) sejak Desember tahun 2011. Hal itu disebutnya sebagai bukti bahwa dirinya cukup independen sebagai hakim MK. Karena dirinya tidak lagi terkait dengan partai tertentu. Menyinggung kapabilitasnya, Patrialis Akbar menguraikan serangkaian pengalamannya dan aktivitasnya pernah membimbing dua kandidat doktor bidang hukum. Patrialis Akbar hingga kini juga masih aktif mengajar di beberapa perguruan tinggi. Merujuk pada pe ngalamannya, Patrialis optimistis dirinya mampu menjabat hakim MK. Apalagi dia pernah terlibat dalam amandemen Undang-Undang Dasar 1945 yang dilakukan pada 1999 hingga 2004. Bahkan, ketika menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM, Pa trialis mengaku telah berpenga laman membela pemerintah dalam sidang perkara di Mahkamah Konstitusi. “Saya heran, mengapa ada pihak merasa saya tak mampu menjadi hakim MK, dengan segala pengalaman yang telah saya jalani,” kata dia optimistis. Patrialis menyatakan
bahwa persoalan utama dalam pe negakan hukum adalah terkait pada komitmen menegakkan kebenaran dan keadilan. Patrialis melihat keberadaan lembaga MK sangat konstruktif ba gi tertib undang-undang. “MK telah berhasil melakukan peran meka nisme check and balance dalam tata negara di Indonesia. Lebih meng gembirakan lagi, MK berperan dalam mencerdaskan bangsa melalui pu tusan-putusannya,” kata dia. Terkait dengan persoalan hukum di Indonesia, Patrialis menilai salah satu persoalan utama adalah pada komitmen dalam menegakkan ke adilan dan kebenaran. “MK berperan memberikan stabilitas bagi penye lenggaraan kekuasaan negara oleh lembaga negara mana pun yang dil andasi undang-undang,” kata dia. Tidak Memihak Sementara peran penting MK lainnya adalah sebagai lembaga peradilan demokrasi. Sebagai lembaga peradilan demokrasi tersebut, MK tidak boleh memihak siapapun dalam bentuk dan keadaan apa pun. Atas peran-peran penting tersebut, Patrialis Akbar menilai MK sejauh ini sudah menempatkan diri secara tepat. “MK telah meluruskan politisi dalam membuat undang-undang yang harus dilandasi konstitusi. MK juga sudah membantu lebih baik dalam demokrasi,” jelasnya. Ke depannya dia berharap MK ti dak membuat regulasi sendiri karena tugas regulasi merupakan tugas DPR bersama Presiden. “MK tidak boleh menjadi komentator terhadap tugas lembaga negara lain. MK adalah hakim, dimana pendapat MK adalah putusan. Oleh karena itu, MK da lam berperan akan selalu silent operation,” kata Patrialis. Ketika ditanya tentang perlin dungan terhadap kaum minoritas di Indonesia, Patrialis Akbar meng utarakan bahwa seharusnya tidak dibedakan antara mayoritas dengan minoritas. v Amin/Sandi Yunus
Kiprah ANTARA
Landasan Kurang Kuat Ganjal
Semangat Nasionalisme Keberhasilan Garuda Indonesia membuktikan nasionalisme penumpang bakal bangkit jika kualitas diperbaiki. Sayang rute Kangaroo yang potensial terganggu karena ketebalan landasan yang tak memadai.
Emmirsyah Satar
GARUDA INDONESIA
Agustus 2013
Indonesia, Cengkareng Kamis malam pekan lalu. Dirut Citilink Muhammad Arief Wibowo menambahkan, di Bandara Haneda contohnya. Banyak orang
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
S
EMANGAT nasionalisme tak bisa diwujudkan dengan membujukbujuk supaya orang naik Garuda. Zaman sudah berbeda, ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar. “Orang mau naik Garuda kalau kualitas pelayanannya bagus. Atas dasar itu kami melakukan perbaikan pada semua lini lewat program Quantum Leap. Hasilnya menggembirakan. Yang banyak naik bukan orang Indonesia saja, tetapi juga orang asing, “ ujarnya ketika menunggu kedatangan Boeing 777300 ER yang kedua di hanggar Garuda
Jepang naik pesawat Garuda. Selain meningkatkan kualitas pelayanan, Garuda juga membeli pesawat-pesawat baru, termasuk Boeing 777-300 ER. Kelak pesawat baru ini dipakai untuk rute SydneyJakarta –London pp. Di dalamnya, para penumpang akan memperoleh pelayanan personal dari awak kabin, serta juru masak khusus bagi penumpang kelas satu. Keunggulan lain rute ini, semua penumpang kelas satu, bisnis maupun ekonomi dari Sydney boleh menikmati hidangan di Lounge Garuda sambil menunggu keberangkatan menuju London. “Setelah makan langsung tidur di pesawat,” ujar Emirsyah. Sayang, rencana ini mesti ditunda sampai Mei tahun depan. Gara-gara landasan di Bandara Soekarno-Hatta kurang kuat menahan si raksasa Boeing bila berangkat dengan muatan penuh. Gara-gara aspal, rencana besar tertunda. v SH
49
Hankam
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat peduli terhadap pendidikan, karakter dan moral bangsa. Dalam berbagai kesempatan, SBY selalu meminta kementerian terkait mengedarkan buku-buku pelajaran sekolah yang bermutu, bermoral tinggi, dan sarat nilainilai agama dan budaya bangsa.
Menepis Perang
Asimetris
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
S
50
ETAHUN terakhir, buku kon troversial berbau mesum me rasuki sejumlah sekolah dasar di Kota Bogor. Kasus terakhir adalah beredarnya buku mata pelajaran Ba hasa Indonesia, berjudul “Anak Gem bala dan Induk Serigala” untuk kelas VI SD. Buku itu berpotensi merusak pola pikir anak-anak SD karena me ngandung konten porno. Kalimat-ka limat pembangkit syahwat diumbar da lam buku seharga Rp31.500 itu. Selang beberapa hari, sejumlah orang tua di Samarinda, Kalimantan Ti mur juga dibuat resah dengan beredarnya buku yang mengandung konten porno. Buku mata pelajaran Ba hasa Indonesia itu berlabel “Pendidikan Berbasis Karakter Bangsa”. Selain ber edar di SD, buku ini juga dibaca murid di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Peredaran buku berkonten por nografi tak hanya terjadi secara kasus per kasus. Peredarannya pun terkesan direncanakan. Tengok saja, sebelum kedua buku itu beredar, berderet bukubuku kontroversial yang dikonsumsi calon-calon pemimpin bangsa, seperti lembar kerja siswa (LKS) tentang Pen didikan Lingkungan Budaya Ja karta yang berisi percakapan soal is tri simpanan. Padahal buku itu di peruntukkan bagi murid SD. Ditemukan pula, gambar kartun Nabi Muhammad di sebuah buku yang dikonsumsi murid SD di Solo. Buku kontroversial itu diterbitkan Nobel Edumedia dan ada sejumlah gambar yang mengarah ke kehidupan Nabi Muhammad SAW. Kementerian Agama langsung bereaksi keras dan menarik buku itu dari peredaran. Murid-murid SD di Pekanbaru juga di hebohkan dengan buku pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes). Buku tersebut dinilai ter lalu vulgar dalam membahas alat ke lamin. Di Kota Mojokerto, lagi-lagi beredar
ASSET KOMPAS.COM
LKS yang menampilkan konten kon troversial. Kali ini di LKS Agama Islam tingkat SMP terdapat materi k eagamaan yang dianggap tidak se suai dengan fikih. LKS itu salah men definisikan salat Jumat dan salat je nazah. Penulisnya menyebutkan, kedua sa lat itu hukumnya sunah, bukan fardu ain dan fardu kifayah atau salat wajib. Beberapa kesalahan konten tersebut dianggap tidak sesuai dengan kaidah fikih. LKS kembali menjadi alat me nyusupkan konten kotor. Foto Miyabi tampil di LKS Bahasa Inggris kelas 3 SMP. Meski kondisi fotonya tak bugil, namun foto bintang porno asal Jepang ini ramai dibicarakan. Buku itu langsung ditarik dan sebagian di antaranya dibakar. Perang Asimetris Di sini pemerintah harus jeli. Bi sa jadi, beredarnya buku-buku “ber lendir” itu merupakan upaya suatu pihak yang ingin melancarkan perang asimetris. Mereka mencoba menyerang moral anak bangsa untuk merusak akar budayanya. Unsur perang asi metris itu jelas terasa seperti apa yang didefinisikan ahli bedah otak asal Amerika, Dr Donald Hilton Jr. Dia meyakini bahwa konten por
nografi dapat merusak prefrontal cortex di otak anak. “Kerusakan ini membuat anak tak mampu mengendalikan naf su dan emosi serta mengambil kepu tusan,” katanya. Peredaran sejumlah buku pelajaran berbau porno ini, jelas-jelas bertentangan dengan perintah Presiden SBY yang menginginkan anak-anak sekolah mendapat buku bermutu, bermoral tinggi dan berkarakter. Langkah Taktis TNI AD Sementara itu, jelang Ramadhan, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Moeldoko meng undang sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai ele men. Agendanya se derhana, yakni silaturahim dalam upaya memperkokoh persatuan dan kesatuan bang sa. Acara dise leng garakan di Balai Kartini, Jakarta, pada minggu pertama Juli. Silaturahim berlangsung guyub, antara tokoh ma syarakat, tokoh agama, dan pengusaha saling tukar sapa. Salah satu tokoh nasional Amien Rais menyempatkan diri menghadiri sil aturahim tersebut. Mantan ketua MPR ini sengaja jauh-jauh datang dari Yogyakarta karena baru kali ini seorang kepala staf angkatan di jajaran TNI melakukan silaturahim dengan tokoh masyarakat. “Saya tak boleh
Hankam
alpa menghadiri acara sepenting ini,” ujar dia. Apa yang membuat acara itu de mi kian penting? Sambutan Moeldoko menjawab pertanyaan itu. Mantan wakil gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) ini menyatakan bahwa posisi TNI Angkatan Darat harus berada di tengah-tengah stabilitas politik dan keterbukaan publik. “TNI AD harus bisa mengawal perjalanan ke duanya. Dan harus bisa berdiri di tengah dua arus yang cenderung ber tentangan itu,” kata dia. Pengawalan terhadap stabilitas dan keterbukaan, lanjut Kasad, untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang semakin sejahtera. Di samping itu, negara juga tetap aman dari gang guan musuh. Pada pernyataannya itu tersirat semakin nyata adanya ancam an perang asimetris.
asimetris semakin nyata. Apalagi Indo nesia memasuki tahun politik yang mencapai puncaknya pada pemilihan umum pada 2014 mendatang. “TNI harus berlatih bernegosiasi dan memahami konteks krisis seca ra komprehensif. TNI pun harus te rus belajar memperhitungkan dan meng analisis situasi yang terjadi dalam kon disi ambigu. Mampu berpikir inovatif dan bisa berkomunikasi efektif,” kata dia. Di tataran implementasi, Moeldoko menyatakan, bentuk pengabdian pra jurit TNI adalah hadir untuk me nyelesaikan masalah di tengah-tengah masyarakat. Tak heran, banyak prajurit TNI yang turun ke masyarakat untuk membantu fasilitas publik. “Kami ingin lakukan pendekatan melalui bu daya komunikasi dengan membuka dialog atau forum diskusi. Forum dis kusi dilakukan untuk memberikan in formasi, bukan mengendalikannya,” kata dia. Moeldoko melihat, Indonesia meru pakan negara yang sangat terbuka. Ini terciri dari kebebasan berbicara, ber kumpul, dan mengedepankan trans paransi. Di sisi lain, Indonesia ju ga butuh kestabilan, terutama dalam me nahan guncangan dan kemampuan untuk tidak membuat guncangan. Kurva J Merujuk pada teori yang dike
mukakan Ian Bremmer, Moeldoko me lihat Indonesia saat ini sedang bergerak dari ujung kiri menuju ujung kanan kurva J. “Pergerakan dari kiri ke kanan ini justru mendorong beberapa negara menuju keruntuhan untuk kemudian berbalik menjadi ke bangkitan yang di dasarkan pada keterbukaan,” kata Moeldoko. Dia mencontohkan China yang pada masa lalu dilingkupi pemerintahan yang otoriter. Stabilitas politik yang demikian kuat serta ditempa oleh ke ter bukaan yang sedikit demi sedikit mulai terlihat, membuat China se dikit terguncang. “Bahkan China ber upaya memotong kurva J agar tak terlalu terpuruk saat peralihan dari negara otoriter ke keterbukaan,” kata Moeldoko. Berkaca pada China, Indonesia harus mampu mengalami peralihan yang tak mencolok. Saat ini Moeldoko optimistis, setelah lepas dari rezim otoriter Orde Baru, sistem yang ada sekarang berciri bebas dan transparan. “Indonesia juga memiliki kestabilan, terutama dalam menahan guncangan di dalam dan di luar,” kata dia. Arah politik luar negeri Indonesia yang memakai pendekatan mem per banyak teman dan menihilkan musuh (thousand friends, zero enemy), mampu menahan Indonesia untuk tak terlibat membuat guncangan. “Dan posisi TNI AD sangat jelas dan tegas, yakni mengawal perjalanan stabilitas politik dan keterbukaan itu hingga level yang aman. Agar masyarakat Indonesia semakin sejahtera dan negara tetap aman,” katanya. v Sandi Yunus
Agustus 2013
Perang asimetris kerap mengganggu stabilitas politik. Perang ini biasanya diaktori pelaku nonnegara ini berada di tataran perang budaya, ekonomi, finansial serta informasi.
INDONESIARAYANEWS
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Ganggu Stabilitas Pada perang asimetris, seperti yang disitir Dewan Riset Nasional, ke rap mengganggu stabilitas politik me lalui pintu keterbukaan publik. Perang yang biasanya diaktori pelaku non negara ini berada di tataran perang budaya (cultural warfare), perang eko nomi dan finansial (economic and financial warfare) dan perang informasi (information warfare). Penyerangan terhadap bidang-bi dang itu berfungsi membangun suatu persepsi tertentu yang diinginkan oleh lawan. “Bahkan, korporasi dan lem baga swadaya masyarakat (LSM) me rupakan bentuk tentara baru dalam perang asimetris,” kata pengamat mi liter Universitas Indonesia Letnan Jen deral (purn) Kiki Syahnakri. Di awal pidato, Moeldoko tegas menyatakan saat ini dunia sudah me masuki peperangan generasi keempat. “Ini yang kadang-kadang tak membuat kita waspada,” ujar dia. Kasad berharap Indonesia tak di rusak oleh cara-cara aktor negara maupun nonnegara yang membuat le mah segala sektor kehidupan. “Jangan sampai kita sebagai bangsa ribut ke da lam. Di sisi lain, ancaman musuh mengintai semakin dekat,” katanya. Jelas sudah. Silaturahim yang di gagas Moeldoko ini tak sekadar me ngumpulkan para tokoh. Namun, lebih dari itu. Tokoh dikumpulkan untuk menyatukan persepsi bahwa perang
Jenderal TNI Moeldoko
51
Hankam
Kasus The Age
Sjafrie Sjamsoeddin
P
NEWSGOVSG
”Perbatasan tak bisa dipagar de ngan tembok atau tentara. Strategi menjaga daerah terluar adalah dengan membangun kedaulatan ekonomi demi mendukung kedaulatan negara. Cara berpikir itulah yang harus diterapkan dalam mengelola wilayah terluar dan membangun kedaulatan Republik In donesia,” kata Ganjar. Perang asimetris kerap dipakai Amerika Serikat dalam melumpuhkan lawannya. Perang-perang psikologis dengan menebar isu untuk menggang gu stabilitas negara selalu dilakukan Amerika untuk memecah belah Leba non, Afghanistan, Libya, dan Korea se latan dengan Korea Utara. Strategi tersebut tergolong murah meriah tanpa mengeluarkan biaya mahal karena perang asimetris tidak menggunakan banyak alutsista, cu kup dengan melempar isu provokatif stabilitas negara sasaran akan goyah. Pada konflik Libya dapat dilihat bagaimana otoritas AS menekan se buah negara dengan menggunakan ber bagai strategi dari yang asimetris sampai ke konvensional untuk meng galang dukungan dari Uni Eropa dan Liga Arab demi menjatuhkan Libya. v Sandi Yunus
Negara dengan ekonomi dan kesenjataan lemah sasaran utama perang asimetris
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
ERANG asimetris layaknya ajang adu domba oleh pihak yang memiliki kepentingan. Ma syarakat Indonesia disadarkan pada perang ini ketika pada Jumat (11 Maret 2011) pagi waktu Australia, Surat Kabar The Age menurunkan berita uta ma berjudul “Yudhoyono Abused of Power”. Lewat bocoran kawat WikiLeaks dari Kedubes AS di Jakarta, The Age menuding SBY melindungi tersangka kasus korupsi dan penyalahgunaan ke kuasaan. Dalam kawat yang tidak di ketahui nomor dokumennya itu, SBY dikatakan secara personal terlibat untuk memengaruhi jaksa penuntut dan hakim guna melindungi tokoh politik. SBY juga dikatakan menggunakan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk memata-matai sejumlah rival politik nya, termasuk salah satu mantan men teri senior di kabinetnya. Dokumen juga menunjukkan, mantan Wapres
SBY membayar jutaan dolar AS untuk membeli pengaruh di salah satu partai terbesar di Indonesia. Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan bahwa ka sus The Age itu merupakan contoh kon kret dari berlangsungnya perang asimetris. Dia berkali-kali mengatakan bahwa dunia strategi dan pertahanan sudah memasuki babak baru, yakni perang asimetris. “Kita harus menanggalkan cara berpikir perang konvensional. Banyak hal yang terjadi tanpa disadari adalah dampak perang asimetris. Media digu nakan sedemikian rupa untuk meng umbar sensasi. Perang asimetris itu bukan menghadapkan senjata dengan senjata atau tentara melawan tentara,” kata dia mengomentari kasus The Age. Negara yang secara ekonomi dan kesenjataan lemah merupakan sa saran utama perang asimetris. Sjafrie mencontohkan, media internet atau media massa tanpa sadar dipakai un tuk memengaruhi cara berpikir atau me lemahkan bangsa. Tak terkecuali lembaga swadaya masyarakat. ”Salah satu cara yang dipakai dalam perang asi metris adalah merusak nalar ber pikir,” tegas Sjafrie. Mantan Anggota Komisi II DPR RI Gandjar Pranowo juga menyadari semakin nyatanya perang asimetris. Apa lagi media internet semakin ber kembang dan informasi sudah seperti aliran air bah.
52
HERMANSAKSONO.COM
Letnan Kolonel Ventje Sumual saat memproklamasikan Permesta.
WIKIPEDIA.ORG
Konflik Asimetris
Ancam Indonesia
Dilema Kurva J Kurva J menjadi dilema bagi negara-negara berkembang yang sudah stabil dengan ketertutupan mereka. Ketika ingin mencapai kestabilan yang lebih tinggi, mereka harus melalui titik balik yang begitu dalam. Sedikit saja membuka diri, kurva curam mengancam. Namun apabila mereka berhasil melalui titik balik tersebut, lambat laun mereka akan menemukan kestabilan yang lebih tinggi. Lagi pula, jika sudah berada di titik balik mereka akan berat untuk kembali stabil dengan (kembali) menutup diri. Sehingga, pilihan paling mungkin adalah terus menikmati keterbukaan dengan semakin meningkatkan kestabilan. Peran negara-negara maju yang telah mencapai kestabilan dengan keterbukaan adalah membantu negaranegara berkembang melewati titik balik yang sangat curam. Saat semua negara siap membuka diri, siaplah tercapai kestabilan dunia. Kita menyebutnya era globalisasi, semua negara benar-benar terbuka terhadap negara lain, terhadap semua anggota dunia. Barangkali globalisasi akan memunculkan banyak masalah baru mulai dari ketidaksiapan warga negara hingga “penghalalan segala cara”. v Sandi Yunus
Agustus 2013
jalah TIME edisi 1 April 2011 yang me nurunkan artikel berjudul “Holidays in Hell: Bali’s Ongoing Woes”. Artikel yang ditulis Andrew Mar shall itu menyebut berlibur di Bali ba gai berlibur di “neraka” dan sebagai dae rah tujuan wisata, Bali disebut penuh sampah serta informasi miring lainnya. The Wall Street Journal edisi 30 Maret 2011 juga merilis tulisan opini Kelley Currie, mantan Asisten Khusus Wakil Menlu AS untuk Demokrasi dan Urusan Global dan Koordinator Khusus untuk Isu Tibet di Departemen Luar Negeri AS. Tulisannya mendiskreditkan Pemerintah Indonesia. Currie menyoroti sejumlah kegagalan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam mengelola sistem politik, hukum, dan HAM di In donesia. Wakil Ketua Umum Pengurus Be sar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini me ngatakan berbagai serangan tersebut dimaksudkan untuk menguasai Indo nesia. “Ini bisa motifnya kepentingan pengusaha dengan menggunakan alat negara,” katanya. Menurut As’ad, pada era globalisasi, invasi atau serangan langsung secara fisik ke negara lain sudah tidak lagi populer. Invasi model baru lebih me milih cara tidak langsung, misalnya menggunakan instrumen internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan organisasi non pemerintah atau lembaga swadaya ma syarakat (LSM). v Sandi Yunus
KURVA J adalah kurva berbentuk menyerupai huruf J. Sumbu vertikal merupakan sumbu kestabilan, sumbu horizontal merupakan sumbu keterbukaan. Kurva J pertama kali dicetuskan oleh Ian Bremmer melalui bukunya “The J Curve: A New Way to Understand Why Nations Rise and Fall” (Fahri Hamzah, 2010; “Negara, Pasar, dan Rakyat”). Kurva J menggambarkan hubungan antara stabilitas dan keterbukaan suatu negara. Teori Kurva J menyatakan bahwa negara-negara tertutup, antidemokrasi, dan pengekang kebebasan berada pada tingkat stabilitas yang tinggi. Ketika posisi keterbukaan mereka ditingkatkan sedikit saja, maka tingkat stabilitas mereka akan menurun drastis karena Kurva J ini memiliki kemiringan negatif yang sangat curam di sisi kiri titik baliknya. Namun ketika tingkat keterbukaan terus didorong ke kanan, maka lambat laun tingkat stabilitas akan meningkat kembali.
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
INDONESIA di era Soekarno juga hampir menjadi sasaran Amerika Se rikat (AS) saat pemberontakan Perang Semesta (Permesta) berlangsung. Diamdiam AS mendukung pemberontakan tersebut. Ini terbukti saat pesawat tem pur Permesta tertembak jatuh di per airan Indonesia. Pilot yang jatuh dan ditawan oleh Indonesia tak lain seorang agen CIA bernama Alan Pope beserta dokumen lengkap lainnya. Selama konflik RI - Permesta ber langsung, AS dengan dalih menjaga ladang minyaknya selalu berusaha ma suk ke wilayah Indonesia. Melihat gelagat tidak beres yang ditunjukkan AS terhadap Indonesia, TNI berusaha menggagalkan upaya tersebut dengan sesegera mungkin mengamankan la dang-ladang minyak AS sebelum se ngaja dihancurkan pemberontak Per mesta yang bersekongkol dengan AS. Sejak peristiwa itu, perang asimetris yang dilancarkan pihak-pihak lain se makin banyak. Mantan Wakil Kepala BIN As’ad Said Ali menilai, saat ini In donesia menjadi sasaran perang asi metris intelijen asing. “Perang asimetris itu mencakup semuanya. Yang pasti semua serangan opini negatif yang di lakukan pihak luar, jelas kerja-kerja intelijen,” kata As’ad. As’ad menjelaskan, perang asi me tris adalah model perang yang meng gunakan cara-cara kerja intelijen se perti spionase, subversi, propaganda, teror, dan operasi terselubung. Ia mencontohkan berita di laman ma
Hankam
Kata Kunci: Konsep Kurva J. Ian Bremmer
53
Hankam
Oegroseno Harus Singkirkan
Mafia Proyek Mafia proyek masih menjadi momok bagi reformasi di tubuh kepolisian. Diangkatnya Komisaris Jenderal (Pol) Oegroseno sebagai Wakapolri menggantikan Komjen (Pol) Nanan Soekarna dinilai merupakan momentum menyingkirkan para mafia itu.
J
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
SP/LUTHER ULAG
ENDERAL yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Ka barkham) Polri itu dipromosikan atas petunjuk langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pelantikan orang kedua di Mabes Polri itu berdasarkan surat keputusan (SKep) Kapolri Nomor 557/ VII/2013 tertanggal 31
54
Januari 2013. Sertijab yang dilangsungkan di Rupatama Mabes Polri itu juga melantik Kabarkham baru, yakni Irjen (Pol) Badrodin Haiti yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Operasi Kapolri. Maka pangkat Badrodin pun naik menjadi Komisaris Jenderal. Meski akan pensiun pada 17 Februari 2014, periode kerja Oegroseno selama enam bulan dinilai cukup berat lantaran memasuki masa persiapan Pemilu 2014. Sebagian pengamat juga melihat potensi Oegroseno sebagai calon kapolri pengganti Timur Pradopo cukup besar. Timur sendiri akan masuk masa purna tugas pada 10 Januari 2014. Pengangkatan jenderal bintang tiga yang akrab disapa Oegro itu juga diapresiasi oleh Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane. Menurutnya, Oegroseno sangat tepat mengemban jabatan barunya sebab selain menjadi perwira tinggi paling senior, Oegro juga memiliki kapabilitas dan rekam jejak yang bagus. IPW berharap ketegasan Oegro serta posisi strategis sebagai Wakapolri dan Ketua Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri dapat menjadi syok terapi bagi sistem di Korps Bhayangkara. Jabatan sebagai wakapolri juga dapat membuat dirinya terjun langsung dalam rapat pengadaan proyek. “Selama ini proyek pengadaan di lingkungan Polri kerap dikuasai oleh mafia proyek. Untuk itu Oegroseno harus bisa memberantas mafia,” ujarnya. Selama bertugas, mantan Kapolda Jatim itu dipandang sebagai polisi yang bersih dan mampu menyatukan semua kelompok di internal Polri. Nama Oegroseno juga dikenal saat dirinya menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara. Saat itu dia berani mengejar teroris yang merampok bank CIMB Niaga Medan. Sebelumnya, pada tahun 2005, lulusan terbaik tahun 1978 ini dipercaya menjadi Kapolda Sulawesi Tengah. Ia berperan aktif dalam penyelesaian peristiwa Poso di me dio 2006. Saat itu Oegro menolak mengeksekusi Tibo Cs, sehingga dirinya dicopot dari jabatan. Sikapnya yang tidak mau mengeksekusi orang yang belum tentu bersalah di mata hukum itu, mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat. Oegroseno juga pernah masuk daftar calon Kapolri pilihan masyarakat yang dihimpun oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) April 2013 silam. Lewat jajak pendapat di situs www.kompolnas.go.id itu, Oegroseno sejajar dengan dengan nama jenderal bintang tiga lainnya seperti Komjen Pol Sutarman (Kabareskrim), Komjen Pol Anang Iskandar (Kepala BNN), Komjen Pol Suparni Parto (Kabaintelkam), Komjen Pol Iman Sujarwo (Irwasum) dan Komjen Pol Budi Gunawan (Kalemdikpol). v Tryas Oleg
Selama ini proyek pengadaan di lingkungan Polri kerap dikuasai oleh mafia proyek. Untuk itu Oegroseno harus bisa memberantas mafia.
Picu Ketegangan di Bumi Aceh Meski mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Gubernur Aceh Zaini Abdullah melarang pengibaran bendera Bintang Bulan di Aceh. Namun, sejumlah pihak masih saja “nakal” mengibarkannya di beberapa tempat.
D
UA hari menjelang hari ulang tahun ke-68 Republik Indonesia, Gubernur Aceh Zaini Abdullah gamang. Pasalnya, dia khawatir masyarakat berinisiatif me ngibarkan bendera Bintang Bulan yang identik dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Padahal, bendera tersebut sudah disepakati tak boleh dikibarkan di Serambi Mekah, julukan Nangroe Aceh Darussalam. Tak mau terjadi kete gang an, Zaini de ngan tegas me minta masyarakat tidak mengibarkan bendera tersebut pa da 15 Agustus atau bertepatan dengan peringatan delapan tahun MoU Helsinki. “Seluruh rakyat Aceh kami im bau agar tidak me ngibarkan bendera itu. Sebab bisa menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu,” kata Zaini. Imbauan itu muncul setelah ada nya kesepakatan bersama dalam per te muan di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada pengujung Juli. Pada pertemuan yang menghadirkan Ketua DPRA Hasbi Abdullah, Ketua Komisi A DPRA Adnan Beuransah, Asisten I Pemerintahan Aceh Iskandar A Gani dan Pemangku Wali Nanggroe Malik Mahmud Al-Haytar, juga lahir kesepakatan penting lain. Yakni, Pe me rintah Aceh dan Jakarta kembali sepakat memperpanjang masa tenang terkait pembicaraan tentang bendera Bin tang Bulan dan lambang Buraq-Singa, sampai 31 Oktober 2013. Gubernur menambahkan, kesepakatan lain yang dicapai dalam pertemuan itu adalah diben tuknya Tim Bersama Penyelesaian Rancangan Per aturan Pemerintah Undang-Undang Pe me rintah Aceh (RPP UUPA). Tim itu ter diri atas unsur Pemerintah Aceh dan pemerintah pu sat. “Tim Bersama ini bekerja untuk me nyelesaikan seluruh RPP UUPA yang belum tuntas sampai sekarang,” kata Zaini.
jajaran TNI AD di Aceh jika mendapati ada warga Aceh yang mengibarkan bendera tersebut. Namun, dipastikan, TNI akan melarang pengibaran bendera itu. Pernyataan Kasad dikemukakan di pendopo Gubernur Aceh, saat ber kunjung ke Serambi Mekah dalam rangka kunjungan kerja ke Kodam Iskandar Muda. Kasad menyatakan hal itu di depan Wagub Aceh Muzakir Ma naf, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Zahari Siregar, Unsur Muspida Plus Aceh, rombongan Kasad dan Pejabat TNI di Aceh. Secara terpisah, pengamat per ta han an dari Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lespersi) Rizal Darma Putra meminta ketegasan pemerintah Aceh dan pemerintah pusat untuk benar-be nar menihilkan pengibaran bendera Bintang Bulan. “Jika bendera itu sempat berkibar, negara lain yang pu nya kepen tingan akan lang sung memperkarak ann ya. Apalagi Aceh hingga saat ini masih men ja di pantauan negara asing,” kata dia. v SY
NELAVIE.BLOGSPOT.COM
Agustus 2013
Zaini Abdullah, Gubernur Aceh
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
TNI pun Melarang Kepala Staf Angkatan Darat Jen de ral TNI Moeldoko juga menolak pemerintah daerah Aceh mengibarkan bendera Bintang Bulan. “Secara psikologis, TNI merasa kurang pas dengan ben dera Bintang Bulan. Saya berhadap bendera itu disesuaikan dengan spirit MoU Helsinki,” kata Moel doko, awal Agustus lalu. Untuk persoalan bendera Aceh, Moel doko me nya takan TNI AD meng ikuti kebijakan pemerintah. Moeldoko juga tak memberi instruksi khusus kepada
Seluruh rakyat Aceh kami imbau agar tidak mengibarkan bendera itu. Sebab bisa menimbulkan kegaduhan.
Hankam
Pengibaran Bendera Bintang Bulan
55
Hankam
Pesan Bom Teroris
untuk Pengungsi Rohingya Ledakan bom di Vihara Ekayana mengusik kesiapan umat Islam jelang Lebaran. Sejumlah pihak menduga bom itu terkait kekecewaan terhadap pemerintah Myanmar yang menelantarkan pengungsi Rohingya
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
A
DZAN magrib yang menandakan berbuka puasa sudah ber ku mandang satu jam lalu di kawas an Duri Kepa, Jakarta Barat, tak jauh dari Vihara Ekayana, pada Minggu (4 Agustus 2013). Sejumlah warga se dang berkemas untuk meninggalkan Jakarta menuju kampung halamannya guna merayakan Lebaran. Tiba-tiba, duaarrrr! Ledakan keras mi rip petasan besar terdengar di ha lam an Vihara Ekayana. Ledakan itu mem buat panik jamaah vihara yang kebetulan sedang melakukan ibadah. Setiap Minggu, umat Budha di vi ha ra Ekayana melaksanakan ibadah tiga sesi. Sesi pertama pukul 08:00 WIB, dilanjutkan sesi kedua pukul 11:00 WIB, dan sesi terakhir pada pu kul 17:00 WIB. Pada setiap sesinya, ibadah dilakukan selama dua jam. Dan le dakan terjadi di menit-menit akhir ibadah sesi terakhir. Sebanyak 300 umat yang sedang melakukan kebaktian terperanjat men dengar ledakan itu. Mereka kemudian berlari ke depan mendekati pa tung Budha yang berada di ruang utama. Le dakan sendiri terdengar di bagian timur Vihara. “Sejumlah jamaah langsung ber asumsi bahwa itu ledakan bom. Wa laupun suaranya mirip petasan besar,” kata pembina Vihara Ekayana Ponijan
ARCHIVE.SAGA.VN
56
Liaw, saat ditemui di lokasi kejadian sehari setelah ledakan. Ada juga sebagian jemaah yang melanjutkan ibadah. Beberapa biksu pun terlihat meneruskan ceramahnya. Selisih beberapa menit dari ledakan pertama, suara ledakan kembali ter dengar. Kali ini terjadi di depan pintu vihara atau di belakang patung Budha Sakyamuni. Ledakan kedua inilah yang membuat jamaah memastikan bahwa ada teror di tempat ibadah mereka. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Hanya sejumlah jamaah yang mengalami luka ringan. Abu Roban Telunjuk Badan Nasional Pe nang gulangan Teroris (BNPT) langsung me ngarah ke Abu Roban alias Bambang Nangka alias Untung sebagai kelom pok yang berada di belakang aksi pe le dakan. Tudingan itu berdasarkan peristiwa sebelumnya yang melibatkan Abu Roban, yakni aksi baku tembak dengan Detasemen Khusus 88 An ti teror Polri di Batang, Kendal, Jawa Tengah, Mei lalu. “Roban memang tewas dalam baku tembak itu, namun sejumlah kadernya masih tersebar di sejumlah wilayah. Jaringan ini yang kami duga terkait pe nge boman vihara,” kata Ketua BNPT Ansyaad Mbai di Jakarta, awal pekan ini. Dalam aksi di Kendal itu, Roban dan anak buahnya menggunakan bom yang sama seperti yang ditemukan di Vihara. Satu dari tiga bom yang meledak terbuat dari paralon. Bom paralon itu, tambah An syaad, juga mirip dengan bom di kawasan Ben dungan Hilir, Ja karta, teror bom di Marga Asih, Ban dung, dan di Kebu
men, Jawa Tengah. Satu bom lain yang berbentuk panci tekan pun pernah dilemparkan di kantor Mapolsek Raja Polah, Ta sik malaya. “Teror ini kemungkinan besar terkait dengan kelompok Abu Roban. Apalagi jika dilihat dari teknis pembuatannya. Indikasinya bisa ke arah dia,” kata Ansyaad. Terkait Rohingya Myanmar Dalam kasus penangkapan di Bendungan Hilir, polisi mengatakan pelaku berencana untuk meledakkan kantor Kedutaan Myanmar di Jakarta. Analisis pihak keamanan mengatakan, target serangan bom ke Kedubes Myan mar tidak terlepas dari konflik antar etnis dan agama yang terjadi saat ini di negara itu. Meski demikian Ansyaad mengaku belum mau menduga apakah pelaku peledakan di Vihara Ekayana terkait motif yang sama. Adanya keterkaitan dengan pe me rintahan Myanmar pun diungkap Menteri Agama Suryadharma Ali. Saat berkunjung ke vihara, Ali mengaku menemukan pesan tertulis pada seca rik kertas pada bom itu. “Ada pesan ber tuliskan ‘Kami menjawab jeritan Rohingya’,” ujar Suryadharma.
LEDAKAN DI VIHARA Personel Gegana berjaga di sekitar lokasi peledakan bom di Vihara Ekayana Graha Tanjung Duren, Jakarta, Minggu (4/8) malam. Ledakan yang diduga bom rakitan tersebut melukai sejumlah jamaat yang berada di tempat itu. ANTARA/WAHYU PUTRO A
jawab Jeritan Rohingya”, Polri belum bisa mengungkap identitas pelaku pe letak bom tersebut atau dari jaringan teror mana pelaku tersebut berasal. Namun, Boy mengatakan pelaku peledakan berjumlah lebih dari satu orang. “Yang jelas pelakunya lebih dari satu,” ujar Boy. Peneliti Setara Institute, Hendardi, menyatakan pemerintah jangan lang sung mengarahkan ledakan itu me rupakan peringatan atas kekerasan yang dialami etnis Rohingnya di Myan mar. “Yang bisa dipastikan bahwa ke kerasan atas nama agama dengan sub yek dan obyek yang berputar di arena itu, merupakan arena yang terus rentan untuk dipolitisasi dan mengalami kekerasan,” ujarnya. Ledakan bom di Vihara Ekayana, apa pun motivasinya, kata Hendardi, harus dikutuk karena merupakan tin dakan teror keji yang merusak kete nangan, kedamaian, dan harmoni so sial. v SY
Agustus 2013
Selisih beberapa menit dari ledakan pertama, suara ledakan kembali terdengar. Kali ini terjadi di depan pintu vihara atau di belakang patung Budha Sakyamuni.
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Jelas, pernyataan Menag itu me nya takan bahwa peledakan di sana berkaitan erat dengan kekecewaan se kelompok orang karena terlunta-lun ta nya nasib pengungsi Rohingya. Di lain pihak, pemerintah Myanmar tak mengindahkan mereka. Jika hal itu benar, Menag me nyatakan mengutuk aksi itu. “Ini me rupakan perbuatan yang sangat ter kutuk. Yang jelas sejak dahulu umat Muslim dan Budha hidup rukun ber dampingan,” jelasnya. Dia melihat aksi itu sebentuk upaya teroris untuk memprovokasi hubungan harmonis umat Islam dan Budha. Mabes Polri meyakini bom yang meledak di Vihara Ekayana merupakan bom rakitan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jen deral Boy Rafli Amar mengatakan pi haknya belum bisa menyimpulkan sia pa pelakunya. Terkait “pesan” pelaku yang ter tangkap CCTV bertuliskan “Kami Men
PERSEKUTUAN Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) sangat prihatin de ngan kejadian tersebut. Apa lagi dilakukan di bulan suci Ra madhan, ketika umat mus lim sedang menjalankan ibadah puasa. “Ini adalah upaya provo kasi,” tegas Sekretaris Eksekutif Bidang Diakonia PGI, Jeirry Sumampow. Analisis PGI, peledakan itu di lakukan dalam momentum 10 Ta hun bom JW Marriot. Dengan be gitu, Jeirry melihat unsur pe rencanaannya sangat besar. “Dan agaknya dimaksudkan untuk memelihara trauma ketakutan rak yat Indonesia terhadap bom,” kata dia. Dalam konteks ini, lanjutnya, maka pelaku peledakan ini adalah teroris yang masih berkeliaran bebas di negara ini. PGI juga melihat pelaku pe le dakan bom tak menghormati umat Islam yang sedang men ja lankan ibadah puasa dan akan me rayakan Idul Fitri besok. “Ka rena itu, kami berharap agar umat muslim tetap tenang dalam menjalankan ibadah pua sa. Ja ngan terprovokasi dan mengang gap bahwa peledakan bom ini se bagai upaya untuk mengganggu ke tenangan umat muslim dalam men jalankan ibadah puasa,” je lasnya. PGI meminta agar pe me rin tah an dan seluruh jajaran yang terkait untuk mengusut tuntas pelaku peledakan bom tersebut. “Memang perlu dipikirkan upaya lain dalam konteks membasmi praktik terorisme yang sekarang marak terjadi,” ujarnya. Cara-ca ra yang selama ini dilakukan di nilai belum cukup. Perlu pe ran lebih besar Kementerian Aga ma dalam upaya mendorong peng ajaran agama yang benar di ma syarakat. PGI berharap umat Budha juga tetap tenang dalam menjalankan ibadah di rumah ibadahnya. “Kami berdoa agar para kor ban se gera bisa pulih dari trauma psi ko logi dan sembuh dari cedera fisik yang dialami,” kata Jeirry. v SY
Hankam
Momentum Marriot
57
Olah Raga
FOTO-FOTO: IST
KATA BEREGU PUTRA -- Andalan Indonesia meraih medali emas.
Harga Mati
Karate Juara Umum di Myanmar Di ajang SEA Games 2011 di Jakarta tim karate Indonesia keluar sebagai juara umum.
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
T
58
ARGET meraih gelar juara umum di ajang SEA Games 2013 di Myanmar, Desember mendatang memang jadi harga mati yang dipatok oleh tim karate Indonesia. Ketua Umum PB FORKI Hendardji Soepandji merasa target itu cukup rea listis untuk diraih oleh tim karateka Me rah Putih. Maklum, di perhelatan yang sama di Jakarta dan Palembang 2011 lalu kontingen Indonesia sukses meraih ge lar juara umum dengan me ngoleksi 10 emas, 2 perak dan 4 perunggu. “Memang orang bilang mem per ta han kan itu lebih sulit dari merebut. Karena itu untuk mengulang prestasi se per ti di Jakarta kita harus kerja keras,” tegas Hendardji. Bukti keseriusan PB.FORKI da lam me nyiapkan atletnya memang ter lihat da ri pelatnas yang sudah digelar jauh-jauh hari. Ketika cabangcabang olahraga la in masih terlelap, para karateka Indonesia justru sudah digembleng sejak Ap ril 2012 lalu. Ketika cabang-cabang olah raga lain
menjerit karena dana pe latnas yang tak kunjung turun, namun de ngan kemandiriannya PB.FORKI yang didukung oleh orang tua asuh Bank BRI justru sudah menggelar pelatnas. Lanjut Hendardji, bentuk keseriusan PB FORKI dalam menyiapkan atletnya adalah juga dengan akan mengirimkan pa ra karateka pelatnas untuk beruji coba di sembilan kejuaraan karate in ter na sional. Hal itu dilakukan guna mematangkan diri menghadapi SEA Ga mes 2013 Myanmar. Enam event akan di langsungkan di luar negeri, sedang tiga event lain digelar di dalam negeri. Kejuaraan-kejuaraan di luar negeri yang diikuti karateka Indonesia di antaranya Ke juaraan Karate Asia Tenggara (SEAKF) di Filipina, Kejuaraan Karate Asia (AKF) di Dubai, Uni Emirat Arab, event karate Premier League di Is tanbul, Turki, serta ke juaraan di Jepang, Korea Selatan, dan Jerman. Sementara event internasional di dalam negeri adalah Karate Premier
League di Jakarta, Islamic Solidarity Ga mes, dan Ke juaraan Internasional OSO Cup. ”Semoga semua ini menjadi bekal berharga bagi tim pelatnas untuk me wujudkan ambisi menjadi juara umum pa da SEA Games 2013 Myanmar. Dan, kami berterima kasih kepada pe me rintah dan bapak angkat karate, Bank BRI, yang telah mendukung ka mi selama ini, termasuk dalam me nyukseskan program menuju SEA Ga mes 2013 Myanmar,” ujar Hendardji. Juara Umum WKF Dari event-event yang sudah diikuti oleh para karateka Indonesia, diakui Hen dardji, harus dievaluasi dengan seksama. Di ajang Karate Premier Lea gue di Jakarta, Juni lalu, misalnya. Mes ki In donesia keluar sebagai juara umum namun event ini sulit dijadikan ukuran karena banyak negara-negara pe serta yang tidak menurunkan ke kuatan penuh.
Di ajang SEA Games 2011 Jakarta dan Palembang 2011 lalu kontingen Indonesia sukses meraih juara umum dengan mengoleksi 10 emas, 2 perak dan 4 perunggu.
Umar Syarief IST
DAFTAR KARATEKA PELATNAS INDONESIA NO KATEGORI
1. Kumite Putri 2. 3. 4. 5.
6.
Kata Perorangan
KARATEKA
KELAS
Sari Srunita Sukatendel Nurhadiyanti Fitryaningsih Cokorda Istri Agung Sanistya Rani Indah Mogia Angkat Asmaul Husna
-50 kg - 55 kg - 61 kg - 68 kg + 68 kg
Yulianti Syafrudin
7. Kata Beregu Putri 8. 9.
Ayu Rahmawati Eva Fitria Siti Maryam
10. Kumite Perorangan Putra 11. 12. 13. 14. 15.
Imam Tauhid Ragananda Donny Dharmawan Jintar Simanjuntak Christo Mondolu Hendro Salim Umar Syarief
16. Kata Beregu Putra 17. 18.
Faizal Syamsuddin Fidelis Lolobua Azwar
19. Kumite Beregu Putri 20. 21. 22.
Nova Sinaga Intan Nurjannah Yuswinda Wiwi Pertiwi
23. Kumite Beregu Putra 24. 25. 26.
Hirga Yoga Dedi I.Siregar Angga Laksmana Caesar George Isac
-55 kg - 60 kg - 67 kg - 75 kg - 84 kg + 84 kg
Agustus 2013
Manager tim : Djafar F.Djantang Pelatih kepala : Zulkarnaen Purba Pelatih : Omita Olga Ompi, Hasan Basri, Philip King, Meyti Kaseger, Zakaria
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Pemanasan di ISG Hingga lima bulan jelang ber lang sungnya SEA Games Myanmar 2013, PB FORKI memang sudah memiliki ke rangka tim yang akan bertarung di pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara itu. Se belum melangkah ke Myanmar, Umar Syarif dan kawan-kawan juga akan di matangkan dengan beberapa event in ternasional. Yang terdekat adalah ajang Islamic Solidarity Games III di Palembang, 22 September - 1 Oktober mendatang. Di pesta olahraga bagi negara-negara anggota OKI ini peluang Indonesia untuk berjaya memang cukup berat. Pasalnya, sejumlah karateka andal mancanegara yang memiliki peringkat WKF dijad wal kan ikut serta. Untuk kelompok putra, misalnya, terdapat peringkat satu nomor kumite -75 kg Rafael Aghayev asal Azar baijan, kemudian peringkat dua kumite -84 kg Yavuz Karamollaoglu dari Turki serta peringkat tiga kumite -84 kg Enes Erkan dari Turki. Sementara dari ke lompok putri, terdapat peringkat dua ku mite -50 kg Serap Ozcelik dari Turki dan peringkat dua kumite-68 kg Hafsa Seyda Burucu yang juga berasal dari Turki. Dengan kehadiran para karateka terbaik dunia pada ajang ISG III ini, cabor karate bakal menyuguhkan tontonan menarik. Apalagi sejauh ini pa ra atlet dari ne garanegara Islam di kawasan Ti mur Tengah sudah menjadi kekuatan baru di samping negara Eropa lainnya. Sebaliknya bagi ka rateka Indonesia, ajang ini merupakan pe luang langka bisa beruji coba melawan ka rateka papan atas dunia. v Daryadi
Olah Raga
Event yang cukup pantas dijadikan re ferensi adalah Kejuaraan Karate Asia Teng g ara (SEAKF) II di Pampanga, Fi li pina, April 2013 lalu. Di kejuaraan yang merupakan simulasi SEA Games Myan mar 2013 ini kubu Indonesia justru harus lebih waspada karena gagal menjadi jua ra setelah kalah dari tim Malaysia meski hanya berselisih satu medali emas. Tim Indonesia yang turun dengan ke kuatan penuh hanya mengoleksi 9 me dali emas, 3 perak, dan 10 pe rung gu. Sedangkan tim Malaysia yang keluar se bagai juara umum berhasil mendulang 10 medali emas, 8 perak, dan 6 perunggu. Koleksi medali yang diraih kubu Indo nesia memang masih belum lepas dari ka rateka senior yang belum tersaingi hingga kini. Seperti Umar Syarief yang masih me rajai kelas +84 kg putra. Begitu pula Donny Dharmawan di kelas -60 kg putra serta Indah Mogia Angkat di kelas -68 kg putri. Nomor kata juga menjadi tumpuan In donesia untuk mendulang medali, antara lain melalui nomor kata beregu putra yang bermaterikan Faizal Zai nuddin, As war, serta Fidelys Lolobua.
59
Olah Raga
SP/LUTHER ULAG
THE GOONERS -- Suporter Arsenal FC Indonesia (The Gooners) saat menyaksikan friendly match melawan Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/7) lalu.
DALAM uji coba melawan empat tim Eropa, gawang timnas PSSI kebobolan 20 gol dan hanya membalas satu gol.
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
M
60
ENGHADIRKAN empat ke se belasan papan atas Eropa - 1 tim nas Belanda serta 3 tim Liga Primer Inggris - dalam rentang waktu dua bulan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, me mang jadi peristiwa langka yang baru kali pertama dihelat di Tanah Air. Layaknya seorang jawara, timnas PSSI Senior Indonesia digilir oleh timtim papan atas Eropa. Diawali oleh tim nas “Orange” Belanda (7 Juni), tim “The Gun ners” Arsenal (7 Juli), tim “Reds” Liverpool (20 Juli) serta tim “The Blues” Chelsea (25 Juli). Hasil pertandingannya memang se perti sudah bisa ditebak. Gawang tim nas Indonesia yang dikawal kiper klub Arema Indonesia, Kurnia Meiga di be ron dong 20 gol. Masing-masing 0-3 oleh timnas Belanda, 0-7 oleh Arsenal, 0-2 oleh Liverpool, serta 1-8 oleh Chel sea. Kalau pun ada satu-satunya gol balasan dari kubu Indonesia - maaf - itu tercipta berkat gol bunuh diri ke gawang Chelsea. Namun, hasil pertandingan agaknya bukan hal yang penting bagi masyarakat penggila sepak bola di Indonesia. Fakta
Antara Bisnis dan
Nasionalisme nya, meski gawang Indonesia dihujani gol demi gol tak ada raut duka atau ke cewa di wajah-wajah penonton, apalagi melakukan tindakan anarkis. Ya, hari itu memang para penggila sepak bola sengaja menanggalkan at ribut timnas Indonesia yang biasa di kenakan saat Indonesia melakoni laga penting seperti di Piala AFF, kualifikasi Piala Asia atau Pra Piala Dunia. Hari itu mereka seolah ingin memperlihatkan jati dirinya sebagai fans berat masingmasing kesebelasan. Kapasitas Stadion Utama Gelora Bung Karno yang mampu menampung 120.000 penonton, pada masing-masing laga rata-rata diisi tak kurang dari 70.000 penonton. Padahal, untuk menyaksikan se tiap laga tersebut para penonton ha rus merogoh kocek lumayan dalam. Maklum, tiket yang dibandrol bergerak mulai dari Rp85.000 hingga Rp3 juta. Harga itu seolah terbayar lunas dengan
aksi-aksi menawan para bintang se pak bola yang selama ini cuma bisa di saksikan lewat layar kaca. Jadi, jangan pertanyakan nasionalisme mereka ke tika para fans ini justru bersorak ke girangan tatkala gawang Indonesia di hujani gol demi gol. Tiket Laris Manis Raja Sapta Oktohari, promotor yang mendatangkan Arsenal ke Jakarta da lam kesempatan berbuka puasa di kediamannya mengaku terperangah dengan besarnya animo masyarakat Indonesia. Padahal, pada awalnya ada sedikit kekhawatiran uji coba ini sulit dijual karena digelar di bulan suci Ra madan. Tapi, kenyataan di lapangan berbicara lain. Tiket yang dicetak sebanyak 70.000 lembar ludes terjual. “Di sisi lain saya juga dapat ma sukan, la in kali kalau bikin per tan dingan su pa ya mencari lawan yang
Kurnia Meiga diberondong gol. Masing-masing oleh timnas Belanda (0-3), oleh Arsenal (0-7), oleh Liverpool (0-2), serta oleh Chelsea (1-8).
ANTARA/PRASETYO UTOMO
TRANSFER ILMU -- Pelatih Chelsea Jose Mourinho (kiri) berbincang dengan pelatih BNI Indonesia All Star Rahmad Darmawan seusai konferensi pers di Jakarta, Selasa (23/7). Chelsea bertanding melawan BNI Indonesia All Star pada 25 Juli lalu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. begitu luar biasa. GIA sengaja men jemput dan mengantar pulang Stevan Gerrard dan kawan-kawan dari Li verpool ke Jakarta dan kembali ke Li verpool. Bahkan, GIA ikut mengantar pasukan The Reds ke beberapa negara lain yang dikunjungi selain Indonesia, masing-masing ke Australia dan Thai land. Klub-klub dari Liga Primer Inggris memang paling banyak diminati para fans sepak bola di Indonesia. Dari ha sil survei, sebetulnya yang tertinggi di catat oleh Manchester United yang me miliki tak kurang dari 30 juta fans di Indonesia. Klub yang dibesarkan oleh Sir Alex Ferguson ini sempat punya be rencana menyapa penggemarnya di Indonesia dua tahun lalu. Namun, rencana itu buyar akibat teror bom di Hotel JW Marriot yang akan menjadi tem pat tim berjuluk Setan Merah ini menginap selama di Jakarta. Agum Gumelar selaku promotor yang mendatangkan MU ke Jakarta saat itu pun dikabarkan mengalami kerugian hingga Rp30 miliar akibat kegagalan pertandingan persahabatan tersebut.
Agustus 2013
Jangan Hanya Bisnis Sepak bola, memang, akan selalu menjadi bisnis yang menggiurkan ke tika dikemas secara benar dan pro fesional. PSSI sendiri selaku stake holder tertinggi dalam pembinaan se pak bola Indonesia sejatinya tinggal menikmati keuntungan saja dari per gelaran-pergelaran friendly games
seperti tempo hari. Pasalnya, tanpa ha rus susah payah dari masing-masing pro motor PSSI mendapatkan fee se be sar Rp1,5 miliar. Itu artinya untuk empat laga itu PSSI sudah menikmati keuntungan Rp6 miliar. Tapi, tentunya akan lebih ideal jika bukan hanya keuntungan materi yang jadi satu-satunya tujuan yang ingin dicapai PSSI. Pasalnya, dari hasil pertandingan yang dicatat seperti men jadi gambaran betapa tidak seriusnya PSSI dalam menyiapkan tim. Betapa tidak, untuk menghadapi tim-tim elite dari Eropa, timnas Merah Putih hanya dibentuk dalam hitungan hari. Dengan persiapan fisik yang seadanya, hasil yang didulang pun sudah bisa diterka. “Fisik pemain-pemain Indonesia pa yah, mereka tidak siap untuk bermain selama 90 menit,” kritik Arsene Wenger, manajer tim Arsenal. Kritikan pelatih yang berkebangsaan Prancis itu memang benar adanya. Sta mina para pemain Indonesia hanya cu kup untk bermain selama 60 menit. Selebihnya para punggawa timnas In donesia yang ditukangi Jackson F.Tiago dan Rahmad Darmawan jadi bulan-bulanan pemain lawan. PSSI se perti tidak serius menjadikan pertan dingan uji coba tersebut sebagai sebu ah bekal yang berharga untuk meng hadapi event yang lebih penting. Pa da hal, Oktober mendatang Indonesia bakal kedatangan tamu timnas China untuk melakoni babak kualifikasi Pra Piala Asia 2015. v Daryadi
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
ANTARA/ISMAR PATRIZKI
Steven Gerrard (Kapten Liverpool FC)
Olah Raga
seimbang buat In donesia,” ujar Okto yang juga aktif mempromotori per gelaran olahraga tinju dan otomotif. Kehadiran empat tim Eropa itu ke Indonesia memang dioperatori oleh empat promotor yang berbeda. Timnas Belanda hadir ke Indonesia merupakan bagian dari MOU antara PSSI dengan KNVB sebagai program pengembangan sepak bola di Indonesia. Sementara kehadiran tiga tim Liga Primer Inggris lebih merupakan jawab an atas kerinduan para fans me reka di Indonesia. Survei memang memper lihatkan Indonesia merupakan pangsa luar biasa yang harus dijaga. “Kami memang merasa perlu me nyapa penggemar Liverpool di Indonesia karena data kami memperlihatkan ada se kitar 16 juta fans Liverpool di sini. Dan, ini merupakan yang terbesar ke dua setelah di negeri kami sendiri,” ujar manager Liverpool, Brendan Rodgers. Dan, atas nama bisnis pula, jangan tanyakan soal nasionalisme ketika mas kapai penerbangan terbesar di Tanah Air Garuda Indonesia Airways (GIA) justru lebih memilih untuk mensponsori klub Liverpool ketimbang timnas Merah Putih atau klub-klub sepak bola yang ber laga di Liga Super Indonesia. Pa dahal, untuk itu Garuda Indonesia Air ways harus rela menggelontorkan dana hingga puluhan miliar rupiah. Servis yang diberikan untuk Liver pool saat bertandang ke Jakarta pun
61
Olah Raga
Meski hanya punya waktu dua bulan, Palembang siap untuk menjadi tuan rumah ajang Islamic Solidarity Games III, 22 September - 1 Oktober 2013.
M
Pesta Rakyat 15/2012 merupakan dasar pelaksanaan ISG di Pekanbaru, Riau. Pelaksanaan pesta olahraga negara Islam itu semula akan digelar di Pekan baru, Riau, 7-16 Juni. Namun, rencana itu gagal terlaksana. Selain belum siapnya infrastruktur, juga berkaitan de ngan status Gubernur Riau, Rus li Zainal yang tersangkut kasus hu kum dan kini menjadi tahanan KPK. Tuan rumah ISG III pun sempat diwa canakan untuk digelar di Jakarta. Na mun, rencana itu mentah lagi hingga akhirnya dipindah ke Palembang. Meski waktunya sempit, H. Alex Noerdin mengaku siap menjadi tuan rumah yang baik. Padahal, tantangan yang lebih besar peserta ISG III ini membengkak dari jumlah semula yang hanya 25 negara menjadi 38 negara. Sebanyak 25 negara yang telah me mastikan keikutsertaan, di antaranya Maladewa, Suriah, Oman, Brunei Daru salam, Irak, Sudan, Kuwait, Bahrain, Tunisia, Iran, Gambia, Pakistan, Arab
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
ASYARAKAT Sumatera Se la tan (Sumsel) kembali akan berpesta. Setelah suk ses menggelar Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) 2011, Pa lembang kembali menggeliat seiring dengan akan berlangsungnya ajang Is lamic Solidarity Games III yang dijad walkan berlangsung 22 September - 1 Oktober 2013 mendatang. “Kami memang seperti ditodong untuk menjadi tuan rumah ISG. Ka rena jika kami menolak maka ISG akan dipindah ke negara lain. Jadi, siap atau tidak siap, kami harus terima tugas ini,” ujar Gubernur Sumsel, H. Alex Noerdin saat berkunjung ke redaksi Suara Pemred, awal Agustus lalu. Sumsel memang cuma punya waktu dua bulan, sejak turunnya Keppres baru ISG No 23/2013 per 6 Juli lalu yang merupakan perubahan dari Keppres No 15/2012. Keppres baru ini merupakan dasar hukum untuk pe laksanaan ISG III di Palembang. Sedangkan Keppres No
ISG Akan Jadi
SP/LUTHER ULAG
62
Pesta olahraga negara Islam itu semula akan digelar di Pekanbaru, Riau, 7-16 Juni. Rencana itu gagal karena infrastruktur belum siap serta status Gubernur Riau, Rusli Zainal kini menjadi tahanan KPK. Saudi, Mesir, Yordania, Azerbaijan, Su riname, Mozambiq, Albania, Aljazair, Guinea, Turki, dan Indonesia. Sebanyak 1.759 atlet dan 624 orang ofisial telah terdaftar untuk bertanding di 13 cabang olahraga. Jumlah atlet tersebut dipastikan bertambah seiring pertambahan jumlah negara peserta. Delegasi ISSF yang terdiri dari Abby Mubiru (Chairman Supervision and Coordination), Saeed Hussein An dul Ghaffar (member of SCC), Lanny G Kimbowa dan Ashraf Seyed Ab dellatif Dahtoug (ISSF Secretariat Sup port Team) juga sudah melakukan pe nin jauan ke Palembang, Kamis (1/8) lalu. Dari hasil kunjungan tersebut, Alex menjelaskan mereka sangat puas dengan sarana yang ada di Palembang, baik sarana hotel, stadion, atau rumah sakit yang akan menjadi rujukan. “Jumlah kamarnya memang akan kami atur agar mencukupi. Karena bila dibebaskan, negara-negara Arab yang terkenal kaya raya itu akan mem booking hotel tanpa batas,” tegas Alex. Khusus untuk dana, dari APBN telah dianggarkan sebesar Rp131 mi liar. Dana ini berkurang dari rencana semula Rp200 miliar karena terjadi penghematan anggaran setiap departe men. Untuk menutupinya akan ditam bah dari APBD serta sponsor lokal. Yang pasti, Alex menjanjikan ISG III tidak hanya akan menjadi pesta olahraga bagi negara-negara anggota OKI, tapi bagi masyarakat Palembang khususnya, serta Sumsel umumnya. “ISG akan menjadi pesta rakyat bagi seluruh masyarakat Sumsel, ka rena event ini hanya akan terjadi sekali seumur hidup. Jadi, kami tidak ingin kehilangan momen yang istimewa ini,” tegas Alex. v Daryadi
Presiden SBY langsung menghubungi pemain untuk mengucapkan selamat.
Olah Raga
Pertanda Baik dari Guangzhao S
BADMINTONINDONESIA.ORG
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mereka mampu bersaing,” ujar Rexy be berapa waktu lalu. Gelar di Kejuaraan Dunia 2013 ini memang menjadi penting untuk me mompa semangat para pemain
In donesia yang seolah trauma bila menghadapi pemain-pemain China. Kini, terbukti meski harus bertarung di kandang China, ternyata mereka pun bisa dikalahkan. v Daryadi
JUARA DUNIA BULU TANGKIS ASAL INDONESIA l
Tunggal Putra 1980 Rudy Hartono 1983 Icuk Sugiarto 1993 Joko Suprianto 1995 Hariyanto Arbi 2001 Hendrawan 2005 Taufik Hidayat
l
Ganda Campuran 1980 Christian Hadinata/Imelda Wiguna 2005 Nova Widianto/Liliyana Natsir 2007 Nova Widianto/Liliyana Natsir 2013 Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Tunggal Putri 1980 Verawaty Wiharjo 1993 Susi Susanti l
l
Ganda Putra 1977 Tjun Tjun/Johan Wahjudi 1980 Ade Chandra/Christian Hadinata 1993 Ricky Soebagdja/Rudi Gunawan 1995 Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky 1997 Candra Wijaya/Sigit Budiharto 2001 Tony Gunawan/Halim Haryanto 2007 Markis Kido/Hendra Setiawan 2013 Hendra Setiawan/Muhamad Ahsan
Ganda Putri Belum ada l
Agustus 2013
Selamat kalian sudah memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
Liliyana Natsir/ Tontowi Ahmad
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
ETELAH hampir satu dasawarsa bulu tangkis Indonesia seolah tertidur, pertanda baik itu akhir nya mulai terlihat di ajang Ke jua raan Dunia Bulu Tangkis 2013 yang digelar di Guangzhao, China, 5-11 Agustus lalu. Dua gelar juara dunia yang berhasil dibawa pulang lewat nomor ganda put ra melalui pasangan Hendra Setiawan/ Muhamad Ahsan serta ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Gelar itu seperti memperlihatkan bahwa bu lutangkis Indonesia belum habis. Di final yang dramatis, pasangan Hen dra/Ahsan berhasil mengalahkan pa sangan Denmark, Mathias Boe/ Christian Mogensen 21-13, 23-21. Se be lumnya Hendra/Ahsan juga meng hancurkan pasangan tuan rumah Cai Yun/Fu Haifeng. Tak kalah gemilang, pasangan Ton towi/Liliyana juga sukses mem bung kam dua pasangan terkuat China. Di final mereka mengalahkan Xu Chen/ Jin Ma 21-13, 16-21, 22-20. Se be lumnya di semifinal mereka juga me nga lahkan pasangan China lainnya Zhang Nan/Zhao Yunlei. “Ini sebuah pertanda yang cukup baik. Padahal, sebelumnya kami menar getkan hanya satu gelar di Kejuaraan Dunia kali ini,” ujar Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan yang turut mendampingi perjuangan para pemain Indonesia. Sebagai bentuk apresiasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung menghadapi para pemain yang ber tarung di Guangzhao. “Saya dan para menteri menyaksikan lang sung perjuangan kalian. Selamat kalian sudah memberikan yang terbaik un tuk Indonesia,” kata Presiden SBY saat menghubungi Liliyana Natsir. Sejak ditangani oleh mantan pebulu tangkis Rexy Mainaky tiga bulan lalu, per ubahan besar memang langsung terlihat dari para pemain Indonesia. “Indonesia masih punya potensi pe main yang hebat, tinggal bagaimana mereka diyakinkan saja dengan kemam puan yang mereka miliki sebetulnya
63
Seleb
Cornelia Agatha
Alami KDRT
Nikita Mirzani
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
Saling Klaim Dianiaya
64
BUKAN Nikita Mirzani kalau tak bikin sensasi. Masih hangat dalam ingatan saat ia duduk di kursi pesakitan karena kasus penganiayaan Januari 2013 lalu, Niki, sapaan akrab wanita kelahiran Jakarta, 17 Maret 1986 itu sudah bikin heboh lagi. Kasusnya, memang, masih soal peng aniayaan. Bedanya, ketika kasus sebelumnya ia dituduh menganiaya, kali ini Niki mengaku jadi korban penganiayaan. Peristiwa itu terjadi di Kafe Golden Monkey, Jalan Dayang Sumbi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Sabtu (27/7) lalu. Vokalis band rock Killing Me Inside, Onadio Leonardo, ikut terlibat dalam kasus penganiayaan terhadap ibu satu orang anak ini. Hingga kini belum jelas, kasus dan keterlibatan Nikita maupun Onadio. Keduanya masih menjalani pemeriksaan secara maraton oleh penyidik. Di akun twitter Nikita (@NikitaMirzani) beberapa jam sebelum kejadian, Niki dan Ona dio memang berjanji untuk bertemu di Kafe Golden Monkey. Hari itu mereka bertemu untuk membicarakan pekerjaan. Ironisnya, sesaat sebelum kejadian penganiayaan, keduanya sempat memublikasikan foto ciumannya di kafe tersebut. Anehnya Nikita dan Onad sama-sama meng aku menjadi korban pengeroyokan. Bibirnya jontor, ada luka robek di bawah mata serta di bagian bawah pipi kirinya ada bekas luka pu kulan. Ada juga luka lebam di kepala dan tangan. Saling Klaim Tentang saling klaim penganiayaan, wanita bernama Fia membawa tiga saksi ke Polrestabes Bandung untuk menjerat Nikita Mirzani dengan tudingan penganiayaan. Ketiga saksi itu menuturkan bahwa mereka melihat Nikita menjambak rambut Fia. Sebagai selebritis, karier Nikita di dunia akting sebetulnya terbilang lumayan. Mengawali karier sebagai pembawa acara Take Me Out di Indosiar, berikutnya Niki membintangi sejumlah film layar lebar, antara lain: Lihat Boleh, Pegang Jangan (2010), Perempuan-Perempuan Liar (2011), Nenek Gayung (2012), Mama Minta Pulsa (2012), Pacarku Kuntilanak Kembar (2012) serta Tali Pocong Perawan 2 (2012). v Daryadi
B
IDUK rumah tangga Cornelia Agatha, 40 tahun, dan Sony Lalwani, 40 tahun, yang dibangun sejak 27 Juni 2006 itu akhirnya karam juga. Sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang dipimpin Hakim Ketua Andy Reza Jaya, Kamis (1/8), mengabulkan permohonan gugatan cerai yang dilayangkan Lia, sapaan Cornelia. Gugatan cerai itu sudah dilayangkan Lia sejak 29 Oktober 2012 lalu. Setelah menutup cukup rapat soal alasan perceraiannya, pada sidang putusan itu pun terungkap salah satu alasannya adanya kekerasan. Lia menuding Sony kerap bertindak kasar alias melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), hingga mencaci-makinya. Beberapa foto luka memar pada bahu kiri dan pipi kanan Lia sempat diajukan di dalam sidang cerai tersebut sebagai salah satu buktinya. Tak cukup sampai di situ, setelah permohonan cerainya dikabulkan hakim, Lia mengaku sudah mengadukan Sony ke Polres Metro Jakarta
Selatan. Kapan laporan dibuat dan apa materi pengaduannya tersebut, Lia belum siap membicarakannya. “Saya belum bisa komentar soal itu,” kata Lia yang tetap tegar. Ratu Vita, penasihat hukum Lia, juga tidak mau membeberkan pengaduan kliennya tersebut. “Saat ini belum bisa dijelaskan secara terperinci. Yang jelas, betul, kami melaporkan Sony ke Polres Jaksel,” jelas Ratu Vita. Hak Asuh Setelah berpisah, hakim juga memberikan hak pengasuhan atas buah cinta mereka si kembar Makayla Athaya Lalwani dan Tristan Athala Lalwani yang kini berusia tujuh tahun. Namun, hakim menolak tuntutan Lia yang meminta biaya asuh anak mereka sebesar Rp50 juta per bulan. Alasan hakim, tidak ada bukti pendukung dan tidak terungkap pekerjaan dan jumlah penghasilan pihak tergugat. Yang pasti, saat ini Lia sedang ingin menikmati kesendiriannya dengan status barunya sebagai janda. v Daryadi
TRIBUNNEWS.COM
Seleb
Yayuk Basuki Ingin Perjuangkan Nasib Atlet MENJADI anggota dewan adalah satu hal yang tak pernah terlintas dalam benak seorang Yayuk Basuki. Maklum, hampir dua pertiga hidup dari wanita kelahiran Yogyakarta, 30 November 1970 ini dihabiskan di lapangan tenis. Nyaris separuh belahan dunia sudah dijelajahinya demi tenis. Kini, ketika kiprahnya di lapangan tenis telah terhenti, seiring usianya yang tak muda lagi, Yayuk mulai merasakan betapa tidak adilnya nasib yang dialami para mantan atlet Indonesia. “Bayangkan, mereka sudah mendedikasikan hidupnya di olahraga demi nama Indonesia di mata dunia. Tapi, banyak
ID.OLAHRAGA.YAHOO.COM
sekali yang nasibnya kurang beruntung setelah mereka tidak lagi berprestasi. Hal itu akibat minimnya perhatian dari
pemerintah,” ujar Yayuk. Karena itulah Yayuk bersedia menerima pinangan dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk bertarung memperebutkan kursi anggota DPR Pusat. Mantan petenis peringkat 19 WTA ini ditempatkan di nomor urut 1 wilayah Jateng 1 dengan daerah pemilihan Semarang, Kendal, dan Ungaran. Menurut Yayuk, atlet Indonesia layak diperlakukan sama dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang setelah masa baktinya berakhir berhak mendapatkan pensiun. Adapun besarannya bergantung pada prestasi yang dicapai, mulai dari tingkat SEA Games hingga Olimpiade. v Daryadi
Vega Darwanti
Langsing, Makin Pede Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
SP/LUTHER ULAG
B
Agustus 2013
UAT presenter sekelas Vega Darwanti, penampilan adalah modal utama. Masalah itulah yang dirasakan Vega selepas melahirkan anak keduanya, seorang putri yang diberi nama Nadeva Letizia Senjaya, 18 Maret 2013 lalu. Presenter yang sempat naik daun saat mendampingi Tukul Arwana di acara “Bukan Empat Mata” di Trans7 ini mengaku selepas melahirkan anak kedua bobotnya melebihi 80 kg. “Karena itulah selama hampir tiga bulan saya belum berani tampil di depan kamera membawakan acara,” ujar Vega. Selama tiga bulan itu pula ia harus kerja keras untuk mencapai kembali bobot idealnya sekitar 55 kg. Beruntung, ia punya suami Dema Sany Senjaya yang berprofesi sebagai seorang dokter. Dengan begitu ia bisa dapat konsultasi gratis dalam mengatur diet yang ketat. Hasilnya, Vega yang sebelumnya sudah memiliki seorang putra Razqa Atmadeva Senjaya (3 tahun), sudah terlihat ramping saat tampil di acara mudik bareng yang digelar PT.Sidomuncul di arena Pekan Raya Jakarta, Jumat (2/8) lalu. Yang pasti, Vega kini makin percaya diri. Terbukti, selepas jadi pendamping Tukul Arwana, wanita kelahiran Jakarta, 12 Maret 1986 ini sudah dipercaya menjadi host utama di sebuah acara talk show di Global TV. v Daryadi
65
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
Jln Blora No.20 Jakarta 10310, Telp 021-31923388, Fax: 021-31923366
66
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l
Agustus 2013
67
68
Suara PEMRED l Tahun I l Edisi 1 l Agustus 2013