Suara pemred edisi 1

Page 1

Suara Pemred Suara Pemred

Edisi Khusus Bali juni 2013

Berani Bertanggung Jawab

16 Halaman Rp 7.000

Siapa

Presiden

2014 ?

1967-1998

2004-2014

Pemilih Presiden (Pilpres) 2014 sudah di depan mata. Sejumlah nama sudah santer digadang-gadang menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

N

Presiden 2014-2019

2001-2004

1998-1999

1999-2001

amanama calon pun sudah mengerucut ke sejumlah orang. Namun, hanya segelintir saja yang berani menyatakan diri untuk maju. Kebanyakan hanya populer lewat lembaga survei. Siapa yang bakal menduduki kursi nomor satu di negara ini? Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah mengemukakan masyarakat menginginkan capres yang memiliki gagasan baru dalam membangun demokrasi Indonesia. Masyarakat tidak butuh capres yang menang dari segi pencitraan di media. “Saya katakan di Pemi­

lu 2014, masyarakat akan memilih muka-muka fresh sehingga orang-orang lama seperti Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, dan Aburizal Bakrie sudah masuk dalam out going generation,” kata Iberamsjah, pekan lalu. Ia menjelaskan bakal capres seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dan Menteri Perdangan Gita Wirjawan merupakan contoh tokoh yang menarik bagi masyarakat. Calon-calon itu memiliki ide atau gagasan baru dalam membangun Indonesia lima tahun kedepan.

Bersambung Ke Halaman 15

t

1945-1967

Jenderal TNI Moeldoko

Pangdam Ujung Tombak Reformasi TNI AD sejumlah pemimpin redaksi (Pemred) untuk bersilahturahmi. Moeldoko menyadari informasi media sangat penting. Karena itu, seluruh kegiatan TNI, khususnya Angkatan Darat (AD) harus bisa terekspos media agar masyarakat mengetahuinya.

“Banyak sekali yang dilakukan oleh Panglima Daerah (Pangdam) namun tidak terekspos dengan baik. Pangdam bisa diundang media untuk menyampaikan perkembangannya di daerah. Saya yakin para panglima telah bekerja keras,” kata Moeldoko di hadapan sejumlah

pemimpin redaksi, 4 Juni lalu. Pernyataannya itu bukan tanpa dasar. Di era otonomi daerah seperti saat ini, isu-isu di daerah kerap menyembul. Tak jarang membuat gaduh pemberitaan di media massa nasional.

Bersambung Ke Halaman 15

t

Jenderal TNI Moeldoko dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), 22 Mei lalu. Dua minggu setelah dilantik, Moeldoko mengundang

Tokoh Empat Pilar Telah Pergi.... Halaman 10

halaman 7

Rosihan Anwar Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional t

halaman 3

Kadin Munaslub Siapkan Rapimnas t

t

Konglomerasi Media Merugikan Masyarakat

halaman 15

Rosihan Anwar


2 | Edisi Khusus Bali juni 2013

Dari

sekapur sirih

Suara Pemred

Redaksi

Surat Pembaca Email: redaksi@menit.tv

Prof R Adiseputra MBA. PhD

Pemimpin Panutan

K

epemimpinan adalah keunggulan seseorang dalam memimpin dan mengorganisasi orang lain. Brown (1936) berpendapat kepemimpinan sebagai suatu kemampuan mengendalikan orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal. Tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara memberi definisi pemimpin dalam tiga istilah yaitu Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, dan Tut Wuri Handayani. Ing Ngarso Sung Tulodo artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang-orang di sekitarnya. Ing Madyo Mbangun Karso artinya seseorang di tengah kesibukannya harus mampu membangkitkan atau menggugah semangat. Sementara, Tut Wuri Handayani adalah seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Jadi, secara ringkas, ketiga istilah itu berarti seseorang pemimpin yang baik adalah di samping menjadi suri tauladan atau panutan, juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral dari belakang agar orang-orang di sekitarnya merasa nyaman dan bersahabat. Negara butuh pemimpin. Bila pemimpin sudah menjadi panutan maka rakyat akan memberikan kepercayaan yang luas kepada pemimpinnya. Saat ini, banyak pimpinan yang sikap dan perilakunya kurang mencerminkan sebagai seorang pemimpin. Mereka cenderung egois dan rela mengorbankan nilai-nilai moralitasnya demi mewujudkan ambisi pribadinya. Implikasinya, mereka tidak bisa dijadikan panutan. Untuk memperbaiki kondisi ini maka perlu gerakan moral dari para penguasa dan para pemimpin di negara ini. Gerakan moral hanya dapat dilakukan apabila ada kesadaran yang tulus dari para pemimpin bangsa. Kesadaran berupa memberikan keteladanan dalam bersikap dan berperilaku. l (R.AS)

yunii.com

Buat Berita Olahraga Selamat buat terbitnya Suara Pemred. Ayo dong ditambahkan juga dengan berita olahraganya. Andre-Metro, Lampung

Selamat Atas Terbitnya Suara Pemred Saya mengucapkan selamat atas terbitnya tabloid Suara Pemred dan ikut menyemarakkan dunia pers di Tanah Air. Semoga pemberitaannya berani dan bertanggung jawab. Reni Anggraeni, Bekasi-Jawa Barat

Perhatikan Nasib Petani Saya berharap munculnya Suara Pemred di pasaran bisa ikut membantu menyuarakan keluhan kami para petani yang sering kesulitan mendapatkan bibit dan pupuk murah. Abdul Khohar Karawang, Jawa Barat

Harus Lebih Berani

Suara Orang Daerah

Selamat untuk kehadiran tabloid Suara Pemred di pasaran. Tabloid ini harus lebih berani mengungkapkan kebenaran. Perbanyak juga liputan investigasinya.

Tolong dong suara orang daerah ikut diperhatikan dan disuarakan di Suara Pemred. Karena mereka yang sudah sukses di ibu kota itu akarnya dari daerah juga tho!

Fajar Nasution Semarang, Jawa Tengah

Fachrizal-Surabaya, Jawa Timur

Suara Pemred Berani Bertanggung Jawab

Dewan Redaksi : M Yunus Yosfiah Pemimpin Perusahaan: Myrani Isnaniati Pemimpin Redaksi : Martin Mohede Wakil Pemimpin Redaksi : Aby B Sekretaris Redaksi/Keuangan : Malik Setiawan Redaktur : Luther Ulag, Mourino S, Uwa Kurawa, Raisya Chairul, Koordinator Design Grafis : Abdul Abdillah, Design Grafis : Agus S, IT : Yusuf Alamat Redaksi : PT. SUARA PEMRED INDONESIA, Jln Prof Dr Satrio, Kav C4, No. 6, Jakarta Selatan


Fokus Utama

Edisi Khusus Bali juni 2013 | 3

Suara Pemred

Konglomerasi Media

Merugikan Masyarakat Jakarta — Konglomerasi media kini merebak di bumi Indonesia. Gurita raksasa perusahaan pers ini merupakan penggabungan perusahaan media menjadi perusahaan yang lebih besar dan membawahi banyak media.

“K

onglomerasi dila­ kukan dengan me­ lakukan korporasi bersama per­ usahaan media lain yang di­ anggap mempunyai visi yang sa­ ma. Pembentukan konglomerasi ini dengan cara kepemilikan sa­ ham, joint venture, merger atau pendirian kartel komunikasi da­ lam skala besar,” kata Staf Ahli Menteri Komunikasi dan In­ formasi, Henry Subijakto di Ja­ karta, pekan lalu. Ia menjelaskan akibat da­ri tindakan tersebut maka kepemi­ likan media berpusat pada se­ gelintir orang. Contohnya, Trans 7, TransTV dan Detik.com ber­ ada pada payung bisnis yang sa­ma yakni Trans Corp dengan Chairul Tanjung sebagai pemilik. Kemudian Global TV, RCTI, dan TPI bergabung dalam Group MNC. Bertindak selaku pemilik adalah Hary Tanoesoedibyo. Sedangkan TV One, ANTV dan Vivanews.com bernaung di ba­wah bendera Bakrie Group de­ ngan bos utama Aburizal Bakrie. Lalu, SCTV yang sebagian be­ sar sahamnya dimiliki Eddy Sa­ riatmadja bergabung bersama In­dosiar. Contoh lainnya adalah Metro TV dimiliki Surya Paloh ber­sama Media Indonesia. Bagi kebanyakan orang, model seperti ini sah-sah saja karena setiap orang pasti akan selalu ber­ usaha untuk mengembangkan usa­hanya. Tetapi konglomerasi mem­punyai dampak yang luar

biasa berbahaya bagi masyarakat karena dapat membentuk opi­ ni tertentu yang tidak sehat, ste­ reotipe pada suatu hal tertentu dan lain-lain. Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP) Ignatius Haryanto me­ ngemukakan dampak dari kong­ lomerasi dan kekuasaan modal yang semakin tak tertahankan adalah keberadaan pemilik media massa di ruang redaksi menjadi sangat dominan. Bahkan mereka mampu men­ cengkeram media massa, yang sebenarnya selama ini bersikap independen. Berbahaya Ia menjelaskan praktik kong­ lomerasi perusahaan media massa merugikan masyarakat, terutama ketika media hanya dijadikan se­ka­ dar corong demi kepentingan po­litik dan bisnis sang pemilik mo­dal. Dalam kondisi seperti itu, me­dia massa dan pemberitaan yang dihasilkan menjadi sangat bias serta cenderung berbohong kepada publiknya. Bahkan, dalam beberapa kasus diketahui telah terjadi semacam ”malapraktik” pem­beritaan media massa. Artinya, pemberitaan diman­ faatkan oleh pemilik modal un­ tuk menekan kelompok lawan, baik untuk kepentingan politik maupun bisnis. Di sisi lain, media dipakai untuk mempromosikan dan menguntungkan kelompok bis­nisnya sendiri.

“Bisa dibilang, perilaku pe­milik media hampir rata-rata, mereka sama-sa­ ma anti serikat pekerja dan mu­dah resah ketika pa­ra pekerja media massa men­ coba bersatu membela ke­ pentingannya. Belum apaapa para aktivis serikat pe­ kerja disingkirkan dengan berbagai alas an,” ujarnya. Konglomerasi media ju­ga membawa implikasi lain yaitu para wartawan di­tuntut tidak hanya bekerja dalam satu moda industri, mi­sal untuk media cetak sa­ja, melainkan juga untuk be­ragam moda pemberitaan lain. ”Para pengusaha me­ nyebutnya media kon­ver­ gensi atau sinergi media. Na­mun, pada praktiknya wartawan diharuskan be­ kerja membuat berita dalam berbagai format mulai dari online, cetak, dan elektronik. Sementara di sisi lain, ke­ sejahteraan mereka sama sekali tidak menjadi lebih baik dengan beban kerja yang bertambah,” tuturnya. Beruntung, kata Henry Su­bijakto, perkembangan In­formation Technology (IT) saat ini berdampak po­sitif bagi perkembangan bis­nis media di Tanah Air. Menjamurnya media online sebagai jawaban atas kekhawatiran soal kong­ lomerasi dan hegemoni me­ dia massa. Media online

kepergokmembaca.wordpress.com

sebagai bentuk kebebasan berekspresi yang semakin ter­ jamin. “Semua orang punya media, trio macan pun punya media. Ini bisa untuk counter berita, jadi lebih sehat,” ujar Henry. Menurutnya, dengan re­ gulasi yang tepat, teknologi mampu membentuk de­ mo­­­krasi partisipasi dan ke­­­­bebasan berpendapat.

Se­­­­panjang tek­nologi terus ber­ kembang, ia menjamin tidak ada lagi otoritarian. Ia mengingatkan, bahwa me­dia yang sehat, adalah media mas­sa yang terbebas dari segala kepentingan pemiliknya. Pada akhirnya, masyarakat yang menjadi juri dari sekian banyak media massa di Tanah Air. Keberadaan jejaring sosial se­ perti twitter dan facebook mam­ pu memberi sentuhan bagi pem­ beritaan di media massa. l [ab]


4 | Edisi Khusus Bali juni 2013

Suara Pemred

Fokus Utama

Perjalanan Media dari Masa ke Masa

13Media

subhendu.net

Penelitian Yanuar Nugroho, dan kawankawan serta Merlyna Lim (2012) menyebutkan ada 13 grup perusahaan media (swasta) cetak, elektronik, dan online.

S

iapa-siapa sajakah mereka? Mereka ada­lah MNC Group, Kompas Gramedia Group, Elang Mahkota Teknologi, Ma­ haka Media, CT Group, Berita Sa­tu Media Holdings (Lippo Group), Media Group, Visi Media Asia, Jawa Pos Group, MRA Me­ dia, Femina Group, Tempo Inti Media, serta Media Bali Post Group. Konsentrasi kepemilikan merupakan konsekuensi kepen­ tingan para pemilik modal dalam mendorong perkembangan in­ dustri media Tanah Air. Masyarakat hanya me­mi­ liki tiga perusahaan media yang dikatakan milik “publik”, yakni TVRI, RRI,

Konglomerasi

dan Antara. Namun mereka lebih sering melayani ke­pen­ tingan pemerintah. Kecen­de­ rungan monopoli media massa mengancam hak publik dalam meng­akses informasi karena di­ ken­dalikan pemodal untuk me­ ngeruk keuntungan. Media telah menjadi lahan bisnis yang sangat menguntungkan secara finansial dan kekuasaan. Sebagai contoh se­derhana, Abu­rizal Bakrie (pemilik Visi Me­ dia Asia yang sekaligus menjadi Ketua Umum Partai Golkar), Surya Paloh (pemilik Me­dia Group dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat), Harry Tanoesoedibjo (pe­milik

MNC Group dan sekaligus politisi Partai Hanura), atau Dahlan Iskan (bos Jawa Pos Group sekaligus menteri BUMN). Muncul kekhawatiran adanya bias informasi karena media men­ jadi alat kampanye politik untuk mempengaruhi opini publik. Me­dia telah menjadi sebuah me­ kanisme sistematis bagi para peng­usaha dan politisi dalam me­ nyampaikan kepentingan sambil mendapat ke­­untungan bisnis. Dengan de­mikian, akan ter­ ja­di kompetisi bis­nis dan po­litik karena para pengusaha me­dia merangkap politisi, yang ber­ke­ inginan kuat menjadi pejabat ne­ gara atau legislatif. l [ab]

Membaca peta pers dari masa ke masa memang sangat menarik. Budaya bermedia massa memiliki relasi sangat kuat dengan terciptanya sejarah perjalanan bangsa. Sebab, dengan melihat berbagai kliping (koleksi) berita-berita, tampak berbagai realitas maupun skenario politik yang tersembunyi di balik pemberitaan. Pada masa pra-kemerdekaan, media menjadi alat perjuangan menggelorakan perlawanan penjajah. Para penulis, wartawan, dan pemodal berkolaborasi mendirikan penerbitan untuk membangkitkan kesadaran berbangsa dan bernegara demi mengusir kolonial. Para praktisi media kemudian menjadi tokoh-tokoh nasional seperti Soekarno, Adam Malik, HOS Tjokroaminoto, dan Ki Hajar Dewantara. Pada masa pra-kemerdekaan, pers berideologi perjuangan untuk membebaskan nasib rakyat dari penindasan. Di masa Orde Lama, media membangkitkan semangat nasionalisme dan membangun kedigjayaan berbudaya politik. Atmosfer tersebut menciptakan politisasi media massa. Setiap partai politik (parpol) cenderung memiliki media sendiri-sendiri. Media massa menjadi kepanjangan tangan parpol. Inilah pers partisipan (Hill and Sen, 2000). Di era Orde Baru, media massa diatur untuk mendukung kemajuan pembangunan nasional. Keberadaan pers dimanfaatkan penguasa sebagai kekuatan untuk mendukung legitimasi dan hegemoninya atas publik. Ada banyak kasus pembredelan karena tidak sejalan dengan kebijakan penguasa Orde Baru. Pada masa itu, pers dikenal sebagai Pers Pancasila atau Pers Pembangunan. Di zaman Orde Reformasi, media menjadi sangat liberal (bebas), bahkan berubah menjadi kekuatan ampuh dalam mengontrol pusatpusat kekuasaan. Kecenderungan selama ini, malahan para praktisi media massa, termasuk konglomerat pers, berkeinginan menjadi penguasa politik. Mereka bergabung, mendirikan organisasi politik, parpol. Ada juga yang ambil bagian dalam pesta demokrasi lima tahunan merebut kursi legislatif atau kepala daerah. Pers menjadi alat meraup keuntungan (bisnis) dan jembatan menguasai kursi-kursi legislatif dan eksekutif. Atas nama pertumbuhan ekonomi, para pebisnis melakukan hal sama. Belajar dari kasus lengsernya Presiden Soeharto pada Mei 1998, ternyata media tidak bisa lagi dikontrol, apalagi di­ken­dalikan, penguasa karena arus demokrasi begitu deras. l [ab]

ist


Suara Pemred

Edisi Khusus Bali juni 2013 | 5

THE STONES LEGIAN Jl. Raya Pantai Kuta, Banjar Legian Kelod, Kuta - Bali, Telp. +62 361 766 100 www. thestones-kuta.com The Stones Legian – Bali (Autograph Collection) is located on the Southern Tip of Legian Beach on the resort Island of Bali.


6 | Edisi Khusus Bali juni 2013

Suara Pemred

Pimpinan dan Karyawan

Suara Pemred

&

Berani Bertanggung Jawab

Mengucapkan

Selamat Atas Terlaksananya Pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi Se-Indonesia Bali 13-14 Juni 2013


ekonomi

Edisi Khusus Bali juni 2013 | 7

Suara Pemred

Kadin Munaslub Siapkan Rapimnas

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang baru saja menyelenggarakan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) di Pontianak 27 April 2013 bertekad menjaga soliditas anggotanya di daerah dengan mengagendakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dalam waktu dekat di Indonesia Timur. JAKARTA - “Kami akan menggelar rapimnas akhir Juni di Indonesia Timur dalam rangka penguatan ekonomi di daerah,” kata anggota tim caretaker Kadin Nur Ahmad Affandi dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, kemarin. Nur menambahkan, perlunya menjaga soliditas anggota di daerah agar pergerakan ekonomi tetap kuat dan rapimnas sendiri merupakan langkah awal caretaker usai menggelar munaslub tersebut. Rapimnas di Pontianak, kata dia, salah satunya adalah menyiapkan Musyawarah Nasional (Munas) Kadin ke-7. “Dalam rapimnas nanti kami juga menyiapkan ren­cana untuk digelarnya sebuah munas, sekaligus ajang konsolidasi kadin daerah,” kata Nur yang juga menjabat sebagai Ketua Kadin Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ketua Kadin Maluku, Daniel Sohilait menambahkan, dalam Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Ka­ din Indonesia, munas digelar paling cepat tiga bulan dan paling lambat enam bulan setelah digelarnya munaslub. “Agenda Munas nanti memilih ketua umum baru, pasca diberhentikannya Suryo Bambang Sulisto (SBS) sebagai ketua umum Kadin,” kata Daniel. Jaga Soliditas Ketua Kadin Daerah Papua John Kabey menambahkan, mekanisme Rapimnas dila­

kukan demi menjaga soliditas para anggota kadin di daerah. “Sebelumnya kami meng­ gelar Munaslub di Kota Pontianak, Ka­ limantan Barat, pada 25-27 April 2013 se­ bagai jawaban dari keresahan kadin daerah terhadap Ketua Umum Kadin Suryo Bam­ bang Sulisto (SBS) yang dianggap tidak peduli pada nasib dunia usaha di daerah. “Munaslub memutuskan terbentuknya tim caretaker yang diketuai Oesman Sapta Odang (OSO). Munaslub juga memecat SBS sebagai Ketua Umum Kadin,” ujar John Kabey saat ditemui di Jakarta. Munaslub Sah John Kabey yang sejak awal mendukung Munaslub menegaskan, penyelenggaraan Munaslub Pontianak sah. Menurut dia, peserta Munaslub telah mencapai kuorum, sehingga berdasarkan AD/ART Pasal 18 dinyatakan sah. “Keputusan yang diha­silkan juga sah dan mengikat,” katanya ke­marin. Dia mengatakan, dari perwakilan aso­ siasi dan gabungan industri yang ha­dir antara lain Asosiasi Pengembang Per­u­ mahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), serta Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapeksindo). Ketua Kadinda Kepulauan Riau, Johanes Kennedy menambahkan Munaslub Kadin Indonesia di Pontianak adalah sah. Hal itu

foto: ab

Ketua sidang Munaslub Kadin Pontianak, Nur Ahmad Affandi (kanan) menyerahkan bendera pataka Kadin kepada Ketua Caretaker Oesman Sapta (Oso) di Hotel Aston Pontianak.

sudah sesuai dengan ketentuan anggaran da­sar dan anggaran rumah tangga Kadin Indonesia. “Kami menolak laporan pertanggung­ jawaban SBS yang tidak hadir dalam Mu­ naslub. Kami juga menunjuk beberapa orang untuk menjadi pengurus sementara dengan ketua Caretaker Oesman Sapta

Odang,” kata dia. Menurut Kadinda Kalbar Satyoso Tio, SBS tergolong otoriter saat memimpin Ka­ din. Tak heran, banyak Kadinda mendesak digelar Munaslub. SBS juga terlalu sewe­ nang-wenang memecat Kadinda DIY Yog­­ yakarta, padahal bukan dia yang meng­ angkatnya. l (ab)

Kenaikkan Harga BBM Pukul Dunia Perbankan Meski pe­me­­rin­tah baru mer­ encanakan kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), namun inflasi sudah ke­buru melejit yang ber­akibat pa­da tantangan makro ekonomi. Ke­adaan ini membuat bank-bank ter­ancam masuk ke jalur lambat. “Untuk meredam inflasi yang diprediksi mencapai 7,6 per­sen, Bank Indonesia (BI) sa­ ngat mungkin menaikan BI Rate. Kondisi ini akan memukul dunia perbankan,” sebut Direktur Bi­ ro Riset Info Bank Eko B Su­ priyanto dalam konferensi pers Pengumuman Hasil Rating 120 bank di Indonesia tahun 2013, di Jakarta kemarin. Ia mengatakan, keadaan ini tentu akan mendorong ke­naikan suku bunga simpanan mau­pun pinjaman bank-bank, dan ini akan mempengaruhi sektor riil yang pada akhirnya akan berimbas ke kinerja sektor perbankan. Dalam jangka pendek, kata dia, kredit perbankan, khususnya kredit usaha menengah kecil akan mendapat tekanan. “Jadi, bank mesti antisipasi atas slow down ekonomi, jangan sampai terjadi jebakan kredit macet,” imbuhnya. Tak hanya melewati tantang­an moneter, industri perbankan juga menghadapi risiko stagnasi dari

monster-bego.blogspot.com

sisi pertumbuhan kredit empat tahun ke depan. Selain ke­butuhan pemodalan yang me­ningkat, pertumbuhan kredit yang lebih kencang daripada pertumbuhan DPK, membuat LDR perbankan pada 2017 di­pre­diksi hampir menyentuh 100 persen. “Perbankan harus giat men­ cari dana kendati upaya ini akan membuat suku bunga naik. Un­ tuk penguatan modal, pemilik bank terutama pemerintah harus segera mengubah kebijakan de­ vi­den dan juga membatasi de­ viden dari bank-bank asing. Agar mampu meningkatkan ka­pasitas

dari sisi pemodalan,” pa­parnya. Stagnasi pertumbuhan kredit akibat keterbatasan pemodalan dan dana akan membawa dam­ pak bagi perekonomian karena perbankan Indonesia tidak pu­ nya kemampuan mendorong per­ tumbuhan ekonomi. Dalam kesempatan itu, Info­ Bank merilis kajian Biro Risetnya. Hasilnya menunjukkan 87 bank berpredikat sangat bagus, 26 bank berpredikat bagus, enam bank berpredikat cukup bagus, dan satu bank berpredikat tidak bagus. Kepala Peneliti Biro Riset Info­ Bank Ateng Anwar Dar­ma­­­wijaya

memaparkan, ka­jian ini dilakukan terhadap 120 bank berdasarkan lapor­an ke­uangannya yang dipu­ bli­ka­si­kan. Ragu-Ragu Secara terpisah, pengamat ekonomi Drajat Wibowo menilai pemerintah terkesan ragu-ragu dalam memutuskan rencana ke­ naikkan. “Selain karena karakter pe­ merintahan yang ragu-ragu, pe­­ mimpinnya juga ragu-ragu,” ujar Drajat dalam perbincangan ‘Memutuskan mencari Jalan Te­ ngah dari Isu Kenaikan Harga

BBM,” bersama Radio Idola FM, ke­marin. Drajat mengungkapkan, hing­­ ga kini, utang negara yang jatuh tempo mencapai 39.2 miliar dolar AS dan itu belum termasuk dengan utang pemerintah. Menurutnya, ke­naik­an harga BBM menjadi hal yang serius dan harus segera ditangani, selain utang negara yang terus menumpuk. Kenaikan harga BBM di­ung­ kapkan Drajat sebenarnya me­ miliki dampak pada per­ekonomian makro di Indo­nesia. “Bank-bank kita akan stabil,” ungkapnya. Kerugiannya jika harga BBM dinaikkan adalah infrastruktur yang terus dibangun ha­nya akan bisa dinikmati oleh para kontraktor dan politisi. “Sementara nelayan semakin terpuruk,” ujarnya. Sementara, jika harga BBM tidak segera dinaikkan, maka pi­­hak swasta akan kesulitan mem­­­­bayar utang. Drajat ber­pen­ dapat, kenaikan harga BBM bisa diterapkan kepada orang-orang tertentu atau masyarakat ber­ penghasilan menengah ke atas. “Jika kenaikan harga BBM segera diterapkan oleh pe­me­ rintah, dan program BLSM di­ ja­lankan, maka rumah tangga ne­gara harus menghitung ulang per­­ekonomian,” tegasnya. l (ab)


8 | Edisi Khusus Bali juni 2013

ekonomi

Suara Pemred

Batik Air Layani Rute Jayapura MASKAPAI penerbangan Batik Air, anak perusahaan Lion Grup, membuka rute Jakarta-Jayapura dan akan dilayani satu penerbangan perhari, tujuh hari sepekan, kata General Manager Service Lion Group, Azhari HS, di Sentani, Papua, Jumat (7/6). Dari Jakarta, kata dia, pesawat akan berangkat pukul 00.35 WIB dan akan tiba di Jayapura pada pukul 07.55 WIT. Rute sebaliknya Jayapura-Jakarta akan berangkat pukul 08.45 WIT dan tiba pada pukul 12.15 WIB. Azhari menjelaskan, Batik Air menggarap pasar penerbangan dengan layanan full service yang berarti setiap penumpang akan diberikan pelayanan makanan dan minuman sesuai dengan lamanya penerbangan ditambah dengan full inflight entertainment di setiap kursi. Tarifnya jelas lebih mahal ketimbang penerbangan biaya rendah. Ia menuturkan pesawat yang digunakan adalah Boeing 737900ER baru 180 kursi dengan 12 kursi kelas bisnis dan 168 kursi kelas ekonomi. Kursi penumpang ekonomi didesain dengan sangat nyaman dimana jarak antar setiap kursi cukup lapang dan jenis kursi yang digunakan adalah jenis kursi termodern. “Setiap kursi kelas ekonomi maupun kelas bisnis dilengkapi sarana hiburan berupa TV monitor layar sentuh berukuran 16x21 cm untuk setiap penumpang yang menampilkan film, musik, permainan, dan informasi lain,” katanya. Ia menambahkan pesawat ini juga telah dilengkapi dengan Boeing New Sky Interior dimana penerbangan sendiri dilaksanakan dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta untuk keberangkatan dan kedatangan. l Antara

Sudut Pandang

Industri Rumahan — Dua pekerja sedang menyelesaikan pembuatan shuttlecock di industri rumahan di Tegal, Jawa Tengah, awal Juni 2013.

Perlu Lebih Serius Membangun Ekonomi Daerah

S

Pantauan IHSG

15 Saham Teraktif (Per 8 Juni 2013) Kode nilai

15 Pialang teraktif (Per 8 Juni 2013) Kode Frekuensi Penjualan lot total (rp)

sumber: imq21.com

sp/luther ulag

etiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda. Oleh sebab itu perencanaan pembangunan ekonomi daerah perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik daerah itu. Tidak ada strategi pembangunan ekonomi daerah yang dapat berlaku untuk semua daerah. Pembangunan ekonomi daerah harus disusun secara terencana, dengan melibatkan para pelaku ekonomi dan bisnis dari semua kelas (skala usaha). Dengan pembangunan ekonomi daerah yang terencana, pembayar pajak dan penanam modal (investasi) juga dapat tergerak untuk mengupayakan peningkatan ekonomi. Dengan kebijakan perekonomian yang mantap, akan membuat pengusaha dapat melihat ada peluang untuk peningkatan produksi dan perluasan ekspor. Dengan peningkatan efisiensi di pemerintahan, pengusaha dapat mengantisipasi bahwa pajak dan retribusi tidak akan naik, sehingga tersedia lebih banyak modal bagi pembangunan ekonomi daerah. Pembangunan ekonomi daerah perlu memberikan solusi terhadap isu-isu ekonomi daerah yang dihadapi, dan perlu mengkoreksi kebijakan yang keliru. Dua prinsip dasar pengembangan ekonomi daerah yang perlu diperhatikan adalah : 1) mengenali ekonomi wilayah dan 2) merumuskan manajemen pembangunan daerah yang pro-bisnis. Pemerintah, lembaga pendidikan dan dunia usaha perlu menyadari adanya kebutuhan untuk membangun hubungan kerja sama. Pendidikan mencari cara agar mereka cukup berguna bagi pengusaha lokal dan pengusaha lokal mengandalkan pada pendidikan untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja lokal. Jika metode pendidikan yang ada tidak dapat mengatasi tantangan yang dihadapi, maka ada keperluan untuk mendatangkan tenaga ahli dari wilayah lain untuk memberikan pelatihan yang dapat mensuplai tenaga kerja terampil bagi pengusaha lokal. Ekonomi wilayah sebaiknya

Noer Achmad Affandi Ketua Umum KADIN Daerah Istimewa Yogyakarta

tidak berbasis satu sektor tertentu. Keaneka-ragaman ekonomi diperlukan untuk mempertahankan lapangan pekerjaan dan untuk menstabilkan ekonomi wilayah. Ekonomi yang beragam lebih mampu bertahan terhadap konjungtur ekonomi. Kelemahan utama perekonomian daerah saat ini adalah tingginya ketergantungan daerah pada industri dari luar (luar negeri dan luar daerah, khu­susnya Jawa). Rata-rata peranan sektor perekonomian daerah di ba­ nyak daerah adalah peranan sektor ter­sier 58,51 persen, sektor sekunder 25,94 persen, dan sektor primer 15,23 persen. Pemerintah daerah dan pengusaha adalah dua kelompok yang paling berpengaruh dalam menentukan corak pertumbuhan ekonomi daerah. Sinergi antara keduanya untuk merencanakan arah pembangunan ekonomi daerah perlu menjadi pemahaman bersama. Pemerintah daerah mempunyai kesempatan membuat berbagai peraturan, menyediakan berbagai sarana dan peluang. Tetapi pemerintah daerah tidak mengetahui banyak bagaimana proses kegiatan ekonomi sebenarnya berlangsung. Pengusaha (melalui KADIN daerah) mempunyai kemampuan mengenali kebutuhan orang banyak dan dengan berbagai insiatifnya memenuhi kebutuhan itu. Aktivitas memenuhi kebutuhan itu membuat roda perekonomian berputar, menghasilkan upah bagi pekerja dan pajak bagi pemerintah.

Dengan pajak, pemerintah daerah berkesempatan membentuk kondisi agar perekonomian daerah berkembang lebih lanjut. Pengembangan industri di daerah harus menjadi prioritas, agar tenaga kerja terampil mau bertahan di daerahnya. Selama ini, pemerintah dalam mengembangkan industry di daerah sering tidak melihat dan tidak mempedulikan permasalahan yang dihadapai oleh industri di daerah. Secara umum, permasalahan utama yang dihadapi industri kecil dan menengah di daerah berkaitan dengan masalah “klasik”, khususnya: pemasaran (43 persen), akses modal (31 persen), bahan baku (20 persen), sisanya adalah masalah lain-lain. Salah satu kendala berusaha adalah pola serta arah kebijakan publik yang berubah-ubah sedangkan pihak investor memerlukan ada kepastian mengenai arah serta tujuan kebijakan pemerintah. Strategi pembangunan ekonomi daerah yang baik dapat membuat pengusaha yakin bahwa investasinya akan menghasilkan keuntungan di kemudian hari. Pemerintah harus menghindari adanya tumpang tindih kebijakan. Umumnya, pengusaha mengharapkan kepastian kebijakan antar waktu. Kebijakan yang berubahubah akan membuat pengusaha kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah mengenai keseriusannya membangun ekonomi daerah. Pengusaha daerah umumnya sangat jeli dengan perilaku pengambil kebijakan di daerah. Globalisasi (atau penduniaan) akan semakin mempengaruhi perkembangan ekonomi daerah dengan berlakunya perjanjian AFTA, APEC dan lain-lain. Upaya untuk menyiapkan pengusaha daerah harus diprioritaskan. Perlu ada upaya terencana agar setiap pejabat pemerintah daerah mengerti peraturan-peraturan perdagangan internasional, untuk dapat mendorong pengusahapengusaha daerah menjadi pemainpemain yang tangguh dalam perdagangan bebas, baik pada lingkup daerah, nasional maupun internasional. l


Edisi Khusus Bali juni 2013 | 9

Suara Pemred

Forum Pemred Harapan Baru Bagi Perbaikan Bangsa

Foto-foto SP/Luther ULag

Diskusi Bisnis Forum Pemred - Ketua DPR RI, Marzuki Alie (kelima kanan) bersama pengusaha Oesman Sapta (keempat kanan) dan para pemimpin redaksi mengadakan foto bersama pada acara Diskusi Forum Pemred yang diadakan oleh Metro TV di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Senin (10/6).

Jakarta—Pemimpin re­dak­ si atau pemred sebagai oto­ritas tertinggi di dalam struktur or­ ganisasi keredaksian sebuah media massa berperan penting dalam me­nentukan arah pemberitaan me­dianya. Terlebih, sekarang ini pemberi­ taan media massa menjadi bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat. “Masyarakat percaya bahwa media massa mempunyai peran strategis dalam membawa

per­ubahan bagi bangsa,” kata Wah­ yu Muryadi, selaku Ketua Forum Pemred dalam acara diskusi Forum Bisnis yang diadakan MetroTV di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Senin (10/6). Wahyu menyebut, kehadiran Forum Pemred memiliki posisi penting untuk ikut memberikan masukan kepada pemerintah dan pencerahan kepada bangsa ini terhadap berbagai persoalan yang kini tengah dihadapi. “Karena itu

pula kami dari Forum Pemred ingin berkontribusi lebih banyak lagi bagi masyarakat dan bangsa,” kata Wahyu yang juga pemred ma­ jalah mingguan Tempo. Pemred Bisnis Indonesia Wahyu Widagdo mengatakan media be­ lum banyak memberikan visi bagi pencerahan bangsa secara ke­ seluruhan. “Ekonomi kita tumbuh dengan baik, namun masih banyak gelandangan dan pengemis. Di sinilah peran media untuk me­

nyuarakannya kepada publik.” Senada dengan Wahyu, Fir­­ manzah, Staf Khusus Ke­pre­si­ denan Bidang Ekonomi menyebut ada korelasi yang kuat antara pertumbuhan ekonomi de­ ngan kehadiran media. “Per­ kembangan industri media massa makin memperbesar kue iklan. Ini dikaitkan dengan makin tum­ buhnya daya beli kelas menengah di Tanah Air,” kata Firmanzah. Hanya saja Ketua DPR RI Marzuki Alie mengingatkan ke­ pada para pemred untuk membuat pemberitaan yang tidak membuat keraguan bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Pimpinan dan Karyawan

Suara Pemred

&

Turut Berbelasungkawa Atas Wafatnya

Bapak DR H Taufiq Kiemas Ketua MPR RI

Pengusaha nasional Oesman Sapta yang akrab disapa Oso mengatakan, meski Forum Pemred sederhananya merupakan ajang silaturahmi, namun bisa menjadi ajang yang memiliki banyak man­ faat bagi masyarakat banyak. Dia berharap pada forum Pem­red ini bisa menelurkan ga­ gasan perlunya perlindungan ter­hadap para pemimpin redaksi dari intervensi pemilik modal. “Perlindungan itu perlu demi in­ dependensi media, kenyamanan serta ketenangan para pemred,” kata Oso yang juga ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indo­ nesia. l (a7)


10 | Edisi Khusus Bali juni 2013

polhukam

Suara Pemred

ANTARAFOTO

Tokoh Empat Pilar Telah Pergi

Tokoh empat pilar Taufiq Kiemas telah meninggal dunia di RS General Singapura pada Sab­tu pukul 19.05 waktu setem­pat atau 18.05 WIB.

T

aufiq di­nilai paling berperan dalam meng­kampanyekan dan menanamkan nilai-nilai empat pilar di negara ini. Hal itu ditandai dengan ada­nya program sosialisasi empat pilar oleh MPR RI. Peran itu di­lakukan Taufiq karena sejalan dengan posisinya se­ ba­gai Ketua MPR. Program empat pilar yang dimaksud adalah Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Wakil Ketua MPR Hajriyanto Thohari yang merupakan rekan Taufiq di MPR mengemukakan al­marhum Taufiq bu­kan hanya milik PDIP saja, tetapi juga mi­lik bangsa dan negara Indonesia. Ke­peduliannya kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sangat tinggi. “Untuk keempat pilar negara itu Pak Taufiq Kiemas siap mela­kukan apa saja, berkorban apa saja,” kata Hajriyanto di Jakarta, akhir pekan lalu. Ia menjelaskan meskipun de­ngan ke­ mam­puan fisik yang su­dah semakin me­ nurun, dan ke­se­hatan yang tidak lagi prima, se­­mangatnya selalu menyala-nyala serta menggelegak manakala su­dah berbicara tentang Pancasila. Almarhum Taufiq juga me­rupakan tokoh besar Indonesia yang bisa mengayomi semua golongan. “Bagi beliau, Pancasila dan NKRI adalah segala-galanya. Un­tuk dasar negara dan falsafah bangsa ini, Pak Taufiq Kiemas ti­dak mentoleransi pandangan-pan­dangan yang mengukurnya secara finansial. Beliau adalah tokoh besar Indonesia saat ini, pemimpin politik senior yang sa­ngat menga­yomi se­ mua golongan,” ujarnya. Hajriyanto menjelaskan selama ini se­ mua kelompok, aliran, mau­pun golongan ideo­logis apa pun, sangat menghormati Taufiq dan memandang beliau sebagai se­

Biodata

www.republika.co.id

niornya. Dia mengaku sangat sedih atas ke­ pergian Taufiq. Almarhum Taufiq Kiemas menghembus­ kan nafas terakhirnya di General Hospital, Singapura pukul 18.00 WIB. Suami Me­ga­wati Soekarnoputri ini meninggal dunia da­lam usia 70 tahun. Sebelumnya ayah dari Puan Ma­ha­rani ini dirawat karena kele­lahan setelah menjalankan tugas kenegaraannya, 1 Juni lalu di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Rekan Taufiq di MPR, Lukman Hakim Saefuddin yang juga Wakil Ketua MPR me­ negaskan almarhum Taufiq Kiemas semasa hidupnya dikenal sebagai tokoh yang amat gandrung atas persatuan bangsa dan terus mencari kompromi da­lam menghadapi ber­

bagai konflik. “Beliau amat gandrung de­ngan persa­ tuan kita sebagai bang­sa. Beliau selalu ber­ upaya un­tuk mencari kompromi dalam meng­hadapi berbagai konflik atau silang pendapat yang dihadapi,” kata Lukman. Sama seperti Tohari, ia melihat almarhum Taufiq juga sebagai so­sok kebapakan yang selalu ber­upaya mengayomi semua pihak. “Kita semua kehilangan sosok keba­ pakan yang amat mengayomi kita semua,” ungkap Luk­man. Luk­man menambahkan bahwa sosok Taufiq Kiemas juga dikenal sangat dekat dengan hampir semua tokoh politik dari berbagai partai politik di negeri ini. l [MOU]

n Taufiq Kiemas, lahir di Jakarta, 31 Desember 1942. Meninggal di Singapura, 8 Juni 2013 pada umur 70 tahun. n Sebelum meninggal, Taufiq masih menjabat Ketua MPR RI periode 2009–2014. Ia juga merupakan suami dari Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri. n Taufiq lahir dari pasangan Tjik Agus Kiemas dan Hamzathoen Roesyda. Ayahnya berasal dari Sumater a Selatan, sedangkan ibunya seorang Minangkabau. n Taufiq Kiemas memulai karier politiknya ketika di bangku mahasiswa dengan bergabung sebagai anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Ia kemudian bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia dan terpilih sebagai anggota DPR/MPR-RI pada tahun 1992. Selama masa Orde Baru, karier politiknya banyak dikebiri oleh pihak penguasa. Kariernya mulai cemerlang, ketika rezim Soeharto tumbang. n Pada Pemilu 1999, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan keluar sebagai pemenang. Kemenangan ini mengantarkan istrinya menjadi Wakil Presiden dan kemudian Presiden Indonesia kelima. n Ia kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dari PDIPerjuangan untuk Daerah Jawa Barat II. n Pada 17 Desember 2011, ia menjalani operasi pergantian baterai alat pemacu jantung di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.


daerah

Edisi Khusus Bali juni 2013 | 11

Suara Pemred

Masyarakat Perlu Jaga Kondusivitas Bali Di tengah pesta de­mokrasi pe­­milihan kepala daerah di Bali, Gubernur Bali terpilih, Ma­de Mangku Pastika meminta ma­ sya­­rakat untuk tetap menjaga kon­­dusivitas wilayahnya, meski pro­ses pilkada tersebut masih ada persengketaan di Mahkamah Konstitusi (MK). Gubernur Bali, mengatakan, lewat pilkada yang digelar pada 15 Mei 2013 lalu, masyarakat Bali telah mendapat pembelajaran de­ mokrasi yang sangat berharga, na­mun dirinya bersyukur karena segala perdebatan itu tak membuat masyarakat Bali terpecah dan se­­ mangat persaudaraan tetap ter­jaga. “Pilkada Bali yang cukup me­ lelahkan dan masih belum se­ lesai ini, saya sebagai gubernur mengucapkan terima kasih karena masyarakat telah turut menjaga daerah kita tetap kondusif. Banyak perdebatan terjadi, tapi saya yakin muaranya untuk kesejahteraan rakyat,” katanya. Ia pun berharap kondusivitas itu tetap terpelihara karena selan­ jutnya Bali akan menjadi tuan ru­ mah sejumlah kegiatan nasional hingga internasional. “Setelah Pilkada berjalan dengan lancar, pada bulan Juni

Pantai Patra, Bali SP/Luther ulag

ini kita juga akan menghadapi sejumlah kegiatan antara lain Pesta Kesenian Bali, pertemuan para Menteri Amerika Latin dan Asia, pertemuan pemimpin redaksi seIndonesia, hingga World Hindu Summit,” ujarnya. Pasalnya, kesuksesan pelak­ sa­naan berbagai kegiatan ter­ sebut menjadi pertaruhan citra

Bali khususnya dan Indonesia umumnya di mata dunia. Walaupun masyarakat Bali kini masih menunggu hasil si­ dang Mahkamah Konstitusi ter­ kait sengketa pilkada, Pastika meng­ajak semua kalangan untuk kembali mempererat toleransi dan persaudaraan sehingga Bali dapat menjadi contoh dalam penerapan

demokrasi dan toleransi. “Tentu saja masih ada per­ soalan, tetapi saya harap mari hilangkan benci, amarah, kerakus­ an, dendam yang seringkali me­ warnai kompetisi. Marilah kita merenungkan hal yang baik, ber­ kata sopan dan menunjukkan pe­ rilaku terpuji,” ucapnya. KPU Bali menetapkan pasangan

Pimpinan dan Karyawan

OSO GROUP Turut Berbelasungkawa Atas Wafatnya

Bapak DR H Taufiq Kiemas Ketua MPR RI

Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Bali Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta (PastiKerta) berhasil memenangkan pil­kada dengan total perolehan 1.063.734 suara (50,02 persen) atau unggul 996 suara atas pesaingnya. Sedangkan pasangan Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga dan Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) yang merupakan lawan Pasti-Kerta meraih 1.062.738 sua­ra (49,98 persen). Pasti-Kerta pa­da Pilkada Bali ini diusung oleh delapan partai politik, yakni Par­tai Golkar, Demokrat, Hanura, Gerindra, Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Amanat Nasio­nal (PAN). Kubu pasangan calon Guber­ nur dan Wakil Gubernur Bali no­ mor urut 1, Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Su­ kra­wan (PAS) yang diusung PDIP secara tegas menolak ha­ sil rekapitulasi suara KPU Bali. Mereka pun menggugat ke Mah­ ka­mah Konstitusi. Perolehan suara yang berbeda tipis menimbulkan berbagai spekulasi. Efeknya kedua kubu pasangan cagub Bali saling klaim. l


12 | Edisi Khusus Bali juni 2013

Suara Pemred


Bidikan Foto

Edisi Khusus Bali juni 2013 | 13

Suara Pemred

Kehidupan Anak Terpinggirkan

M Luther Ulag

asa yang paling indah adalah saat masih anak-anak. Karena sekolah dan bermain salah satu kebutuhan mereka. Wartawan Suara Pemred Luther Ulag merekam kehidupan anakanak terpinggirkan dalam bidikan foto berikut ini.

Sikat Gigi Menggunakan air Ciliwung

Bermain di Rel Kereta Api

Anak Bergaya

Mandi di Kali Malang

Bermain di Banjir Jakarta

Pengemis Anak


14 | Edisi Khusus Bali juni 2013

Suara Pemred

dunia pers

Rosihan Anwar

Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

T

Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Cabang Maluku, Darmo Sosebeko, mengatakan, wajar sekiranya almarhum yang terkenal sebagai penulis kawakan, sastrawan dan pejuang bangsa ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. “Beliau, pada usia 89 tahun pantas diberi gelar Pahlawan Nasional karena karyakaryanya dari zaman ke zaman patut dihargai, baik sebagai penulis maupun sastrawan yang diungkapkan karena kecin­taannya kepada tanah air tercinta,” ujarnya. Darmo yang memiliki kenangan bersama

oasekompas.com

okoh pers yang telah hidup selama tiga jaman, mulai jaman orde lama, orde baru hingga reformasi, Rosihan Anwar diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional mengingat Rosihan merupakan saksi hidup perjalanan jurnalisme di Indonesia. Rosihan Anwar yang meninggal di usia 89 tahun pada 14 April 2011 di Rumah Sakit MMC, Kuningan itu telah menyaksikan pergolakan Indonesia menuju kemerdekaan. Bahkan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Maluku mendukung adanya wacana yang mendorong pemerintah agar menetapkan Rosihan Anwar menjadi Pahlawan Nasional.

alharhum saat perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Semarang itu mengakui ketokohan Rosihan Anwar diketahuinya sejak duduk di bangku SD. “Saya saat ketemu di HPN Semarang bahkan sempat berpelukan dengan almarhum dan masih terngiang pesannya bahwa sebagai seorang jurnalis harus kerja profesional, idealis dan jangan mudah menyerah,” ujarnya. Dia mengimbau jajaran pers di tanah air agar mendorong pemerintah mengakui Rosihan Anwar menjadi Pahlawan Nasional sebagai penghargaan kepada salah satu putra terbaik Indonesia. “Harus ada keputusan yang diprakarsai PWI Pusat untuk mengusulkan kepada pemerintah menetapkannya menjadi Pahlawan Nasional,” kata Darmo Sosebeko. Rosihan Anwar yang dilahirkan di Kubang Nan Dua, Solok, Sumatera Barat, pada 10 Mei 1922 merupakan anak keempat dari sepuluh bersau­ dara. Ayahnya seorang

demang. Konon saat Rosihan lahir, ayahnya berkelahi melawan perampok di satu desa di pinggir Danau Singkarak. Itu sebabnya dia diberi nama “berkas cahaya”, atau Rozehan. Rosihan menyelesaikan sekolah rakyat (HIS) dan SMP (MULO) di Padang, sekolah sama pernah ditempuh Proklamator Bung Hatta. Dari Padang, Rosihan melanjutkan sekolah ke AMS yang setara SMA di Yogyakarta. Setelah itu, pada kurun 1940-an, Rosihan berkarir di koran Asia Raya. Rosihan hijrah ke Yogyakarta ketika terjadi Agresi Militer Belanda II. Di Yogyakarta inilah, Rosihan mengenal Soeharto pertama kali, yang dia ungkapkan dalam sebuah memoar ditulis beberapa jam setelah Soeharto wafat pada 27 Mei 2006. Pada jaman penjajahan Belanda, Rosihan pernah mendekam di penjara Bukit Duri. Di masa Soekarno, koran ‘Pedoman’ dipimpinnya ditutup paksa. Sikap jurnalistik Rosihan adalah “kritis tapi juga kompromistis”. Pada saat sejumlah media dibredel pasca kerusuhan anti orde baru 15 Januari 1974, Pedoman selamat sesaat, karena Rosihan memuat permintaan maaf kepada pemimpin orde baru. Soeharto pun pernah

memberinya Bintang Mahaputra III bersama Jakob Oetama. Tapi tak sampai setahun setelah itu, tahun 1974, ‘Pedoman’ juga diberangus Soeharto. Sejak Pedoman tutup, Rosihan mengisi waktunya menulis artikel dan buku. Tiap kali ada tokoh-tokoh nasional yang wafat, Rosihan muncul dengan memoarnya mengenai tokoh itu di surat kabar. “Wartawan spesialis memoar” pun menjadi julukannya belakangan ini. Setelah Indonesia merdeka, Rosihan pernah terjun di bidang perfilman. Dialah pendiri Perusahaan Film Negara bersama Usmar Ismail, yang kini dikenang sebagai Bapak Perfilman Indonesia. Rosihan bahkan sempat main dalam film Darah dan Doa sebagai figuran. Namun sejak 1981, Rosihan lebih sering berperan mempromosikan film Indonesia. Rosihan menjadi Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia pada 1968. Ketika posisinya digantikan Harmoko, Rosihan menjadi Ketua Pembina PWI Pusat. Namun Kamis 14 April 2011 pagi, jantungnya sudah tak kuat lagi. Rosihan mengeluhkan dadanya yang sakit. Dia dibawa ke rumah sakit, tapi jantungnya diduga berhenti berdetak, sebelum dia mendapatkan pertolongan. Si penulis memoar itu pun pergi. l

Tindak Kekerasan Terhadap Wartawan Meningkat Tajam PROFESI wartawan ma­sih dibayang-bayangi tindak ke­ke­ rasan. Kerawanan keamanan pe­kerja pers terlihat dari jumlah kor­bannya di sejumlah daerah yang meningkat. Ketua Aliansi Jurnalis In­ de­penden (AJI) Eko Maryadi memprediksi jumlah kekerasan terhadap jurnalis akan me­ning­ kat saat suhu politik memanas jelang Pemilihan Umum 2014. “Dari Januari hingga Mei ba­­nyak kekerasan terhadap jur­ nalis. Kita perkirakan angka ke­ kerasan akan meningkat tahun ini karena adanya Pemilu 2014,” kata Eko pada suatu diskusi, pe­ kan lalu. AJI menggambarkan, ber­da­­­ sar­kan data pada 2012, se­ba­­nyak 56 perkara kekerasan ter­jadi pada jurnalis. Termasuk yang dilakukan oleh kalangan le­gislator, kemudian aparat hu­kum. “Pada 2012 ada 56 kasus ke­ kerasan di 24 provinsi, menarik adalah pelakunya oknum TNI, polisi, DPR, dan mahasiswa,” katanya. Beberapa kasus kekerasan terhadap jurnalis, menurut Eko, hanya sedikit yang ditindak se­ cara tegas oleh kepolisian. Be­ berapa wartawan tewas dalam tugas dan sejumlah lainnya juga

tidak terungkap atau sengaja tidak diungkap pemerintah dan penegak hukum,” kata Direktur Eksekutif LBH Pers Hendrayana, belum lama ini.

lensaindonesia.com

mendapat perlakuan kekerasan saat karya jurnalistiknya dimuat dan disiarkan ke masyarakat. “Namun dapat dihitung jari yang kasusnya ditangani atau tuntas sesuai hukum,” ujar dia. Sementara itu, untuk kurun Januari hingga Mei 2013 terjadi 14 kasus tindak kekerasan ter­ hadap jurnalis. Jumlah itu juga termasuk kekerasan terhadap se­orang jurnalis televisi yang dilakukan sejumlah mahasiswa saat melakukan aksi unjuk rasa terkait Tragedi Mei 1998 di depan Istana Kepresiden Data dari Lembaga Ban­ tuan Hukum (LBH) Pers me­ nyebutkan, sepanjang tahun

2011 terjadi 96 kasus kekerasan terhadap jurnalis. Jumlah ter­­ se­but belum termasuk tin­dak kekerasan yang tidak dila­por­ kan. Disinyalir, dalam tahun itu kekerasan pers banyak terja­di dilakukan oknum aparat pe­ negak hukum. LBH pers menyampaikan si­kap dan tuntutan untuk meng­­akhiri imunitas terhadap pa­ra pelaku kekerasan terha­ dap insan pers. ”Pada 2011 ke­­kerasan banyak dilakukan oleh oknum polisi dan TNI. Dari tahun ke tahun kekerasan terhadap pekerja pers selalu me­ningkat. Banyak kasus ke­ ke­rasan terhadap pers yang

pers ini mendesak agar para jur­nalis harus mendapatkan perlindungan hukum sesuai dengan Undang-undang Pers Nomor 40 tahun 1999. Selain itu kepada pihak yang Pemerintah Tidak Serius keberatan atau dirugikan dengan Banyaknya kasus kekerasan isi pemberitaan agar menempuh dan pembunuhan terhadap war­ mekanisme yang tersedia, yakni ta­wan justru akan berimbas ke­ dengan hak jawab atau surat pada buruknya citra penegakan protes, bukan dengan tindakan hukum, karena tidak ada efek main hakim sendiri. ”Kami me­ jera bagi para pelaku kekerasan. nyerukan semua jurnalis tetap Padahal, di dalam men­ja­ bersikap kritis, dan terus berkarya lankan tugasnya, seorang jur­­nalis ber­landaskan Undang-undang dilindungi undang-un­dang. Jika Pers Nomor 40 tahun 1999. Kami tetap dibiarkan, ma­ka yang akan juga mengecam setiap tindakan timbul adalah imu­nitas terhadap kekerasan sampai pembunuhan pelaku kejahatan pers. terhadap wartawan yang sedang “Tidak ada keseriusan pe­ menjalankan profesinya,” ujar­nya. me­rintah mengungkap kasus LBH Pers juga menuntut agar pembunuhan dan kekerasan. Pe­ aparat penegak hukum untuk negakan hukum menjadi tumpul mengusut dan memproses se­ untuk mengungkapkan kasus-ka­ tiap kasus kekerasan terhadap sus kejahatan pers,” sesalnya. jurnalis menggunakan UndangOleh karena itu, negara Undang Pers sebagai lex spe­ diminta agar lebih menghormati, cialis dalam menjalankan setiap meme­nuhi, dan melindungi hak sengketa pers. kebebasan berekspresi warga “Menuntut perusahaan me­­­dia negara, termasuk para jurnalis. menghargai hak-hak kar­yawan LBH Pers mencatat, sepanjang untuk bebas ber­serikat dan Januari sampai Mei 2012 terdapat berkumpul serta menghindari 45 kasus kekerasan diantaranya terjadinya pe­mu­tusan hubungan terdiri atas 23 kekerasan fisik, kerja dan menolak memonopoli dan 22 kekerasan non fisik. kepe­milikan media penyiaran,” Lembaga advokasi hukum tu­kas­nya. l (ab)


sambungan

Edisi Khusus Bali juni 2013 | 15

Suara Pemred

Siapa Presiden 2014 ............ Dia tidak bisa memprediksi siapa capres yang berpotensi menang dalam pemilu mendatang. Namun dia yakin menjelang Pemilu 2014 akan muncul tokoh yang memiliki integritas, jujur dan amanah untuk memimpin Indonesia. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat mengemukakan Indonesia kini membutuhkan orang yang memiliki reputasi politik dan negarawan yang kuat. Kandidat capres juga harus memiliki kemampuan kepemimpinan dan teknokratik untuk memberdayakan masyarakat. “Kita butuh bakal capres yang tahu masalah utama bangsa dari Aceh sampai Papua. Ia mesti punya pengalaman dan reputasi sebagai politisi-negarawan,” kata Komaruddin Hidayat. Dia juga menambahkan capres harus memiliki visi dan prioritas dalam menjalankan tugas kenegaraan. Selain itu, capres punya komitmen dan keberanian merekrut para menterinya dari kalangan professional yang punya integritas. “Popularitas bakal capres tidak bisa menjamin menjadi presiden yang bagus dan dibutuhkan bangsa untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada,” tuturnya. Butuh Capres Muda Sementara peneliti dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jeffrie Geovanie berpandangan partai politik sudah seharusnya membuka alternatif capres dari kalangan muda. Dia melihat Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah memberikan sinyal tersebut. Menurutnya, bakal capres muda dari Partai Demokrat misalnya, Gita Wirjawan, Marzuki Alie dan Mahfud MD. Sedangkan dari lingkungan PDIP beredar nama-nama seperti Jokowi, Puan Maharani dan Ganjar Pranowo yang baru saja memenangkan pemilukada Jawa Tengah. “Sulit untuk menghindari bahwa pada Pilpres 2014 nanti, keenam nama tokoh dari generasi baru tersebutlah yang akan menjadi Presiden RI berikutnya,” kata Jeffrie. Dia menjelaskan kesediaan SBY dan Megawati memberi restu merupakan sinyal akan ada tokoh baru di jajaran daftar capres 2014 mendatang. Demokrat yang menawarkan konvensi otomatis akan menjaring calon-calon muda potensial. Apalagi jika calon muda itu mendapat restu langsung dari SBY. Sementara Megawati sudah tegas menyatakan ingin melahirkan capres muda pada Pilpres 2014 mendatang. Dengan begitu, dua partai besar

seperti PDIP dan PD sudah setuju untuk menyerahkan kemajuan bangsa pada tokoh muda. Sinyal kencang dari dua partai besar tersebut akan menyeret partai lain untuk turut serta. Jika mereka berkeras memajang tokoh lama, parpol-parpol tersebut akan dijauhi mayoritas masyarakat. Argumentasinya adalah masyarakat sudah sangat tahu dan malu terhadap calon yang sudah mereka kenal tabiatnya. “Keresahan kita semua bahwa 2014 akan diisi oleh muka-muka lama telah berakhir. Untuk itu sudah sepantasnya kita memberikan apresiasi yang tinggi

kepada Megawati dan SBY,” ujarnya. Dia optimistis capres muda akan berjaya di pemilu 2014. Sinyal itu terlihat dari munculnya kepemimpinan muda di setiap daerah, baik di level eksekutif maupun legislatif. Menanggapi desakan agar lebih mendorong capres muda, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengemukakan Golkar sudah final mengajukan Ketua

Umum Aburizal Bakrie (ARB) sebagai capres pada Pilpres 2014 mendatang. Golkar tidak akan mengubah keputusan tersebut. Saat ini, seluruh elemen Golkar tinggal menaikkan elektabilitas ARB. “Kami sudah selesai penentuan Capres yaitu pak ARB. Tidak ada lagi evaluasi. Kalau evaluasi untuk menaikkan

TNI AD ke depan. “Saya akan meminta para Pangdam untuk tak sungkan memberikan informasi mengenai kerja-kerja TNI AD di daerah,” katanya. Tak hanya itu, Moeldoko juga meminta Pangdam agar tidak menghindar ketika ada kasus yang melibatkan anggota TNI AD. Dalam pertemuan dengan Pemred yang berlangsung sekitar dua jam itu, KSAD juga mengungkapkan, TNI saat ini telah mengalami perubahan. Jika sebelum reformasi, profesionalisme adalah tuntutan masyarakat maka saat ini, profesionalisme menjadi tuntutan dan bagian kerja dari TNI.

Hasil Survei Hasil survei CSIS awal Juni menunjukkan Jokowi di peringkat pertama sebagai capres alternatif. Jokowi meraih 28,6 persen dari 1.635 responden. Kemudian disusul Prabowo Subianto meraih 15,6 persen, Aburizal Bakrie (7 persen), Megawati (5,4 persen) dan Jusuf Kalla (3,7 persen). Survei dari lembaga Pusat Data Bersatu (PDB) juga menunjukkan Jokowi berhasil menduduki posisi teratas dari 29 tokoh calon presiden potensial yang dijaring. Elektabilitas Jokowi mencapai 21,2 persen. Posisinya menggeser dominasi Prabowo Subianto (17,2 persen) dan Megawati (11,5 persen) yang selama ini sering mendominasi survei-survei mengenai calon presiden. Peneliti CSIS Philip Jurius Vermonte mengatakan, munculnya nama Jokowi di urutan paling atas karena masyarakat menginginkan sosok capres alternatif. Apa yang terjadi bukan soal feno­mena Jokowi semata, tetapi ma­syarakat Indonesia benarbenar mengharapkan calon pemimpin alternatif seperti Jokowi atau ca­lon alternatif lainnya. l [Tim SP]

elektabilitas itu ada, tetapi bukan evaluasi mengganti Capres tidak ada,” kata Idrus di Jakarta, pekan lalu. Faktor Jokowi Ia menjelaskan elektabilitas ARB masih bersaing dengan dua tokoh lainnya yaitu Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Ketiganya masuk dalam tiga tokoh teratas yang favorit menjadi Capres.

Pangdam Ujung Tombak ............ “Saya berharap ada pemberitaan proporsional sehingga kinerja para pangdam di daerah mampu terekspos,” jelasnya. Sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap pertahanan daerah, tugas Pangdam tak sedikit. Bahkan ada banyak Pangdam yang bekerja positif namun tak terekspos media. Kerja-kerja seperti itu, kata dia, biasanya tak langsung terlihat oleh masyarakat sehingga media kerap enggan memberitakannya. Di sisi lain, Moeldoko juga siap memberikan pemahaman terhadap para Pangdam untuk tidak alergi terhadap media. Terutama dalam menjaga citra

“Ada survei yang menyebut Jokowi nomor satu. Survei lain menyebut ARB nomor satu. Adapula yang menyebut Prabowo. Jadi ketiganya selalu bersaing. ARB selalu berada di tiga teratas,” tuturnya. Menurutnya, Golkar tidak terpengaruh dengan elektabilitas Jokowi yang terus meningkat menurut sejumlah lembaga survei. Golkar masih yakin bisa bersaing dengan Jokowi, bahkan mengalahkannya. Ditanya apakah Golkar akan menggandeng Jokowi sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi ARB, dia menegaskan belum berpikiran ke arah sana. Golkar masih fokus menaikkan elektabilitas ARB. Partai Amanat Nasional (PAN) juga akan terus mendukung Ketua Umum PAN Hatta Radjasa sebagai capres. Bahkan PAN baru mulai menyosialisasikan Hatta sebagai capres. Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto mengatakan PAN memanfaatkan bakal calon legislatif, organisasi sayap partai, relawan, dan komponen lain dalam mensosialisasikan Hatta . “Formasinya kuat sekali. Kita percaya bisa mendongkrak elektabilitas Bang Hatta,” kata Bima. Bima menyoroti tingginya pemilih yang belum menentukan sikap. Setidaknya, hasil survei CSIS menunjukkan masih ada 28 persen responden yang belum menentukan pilihan. Menurut Bima, merekalah yang menjadi target PAN untuk mendukung Hatta.

Biografi Singkat “Saat ini, kami yang menuntut agar menjadikan kami prajurit profesional. Pemerintah telah berbuat banyak dalam percepatan profesionalisme TNI, salah satunya pengadaan alat utama sistem senjata,” kata mantan wakil gubernur Lembaga Ketahanan Masyarakat (Lemhanas) ini. Di balik percepatan profesionalisme, KSAD mengakui masih adanya indikator-indikator yang memperlihatkan arogansi prajurit. “Indikator masih ada prajurit yang arogan, merasa lebih, kurang bisa mengangkat sikap egaliter. Ini harus ada pembenahan. Saya harap ada prajurit yang santun,

Jenderal TNI Moeldoko Lahir : Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957 Riwayat Jabatan: l Wadan Yonif 202/Tajimalela l Danyonif 201/Jaya Yudha l Dandim 0501 BS/ Jakarta Pusat l Sespri Wakasad l Pabandya-3 Ops PB-IV/ Sopsad l Dan Brigif-1 Pengamanan Ibu Kota yang bisa menangkap apa yang sebenarnya kita inginkan,” ujarnya. KSAD berjanji akan terus

l l l l l l l l l l l l l

Asops Kasdam VI/TPR Dirbindiklat Pussenif Danrindam VI/TPR Danrem 141/TP Dam VII/WRB Pa Ahli Kasad Bidang Ekonomi Dirdok Kodiklat TNI AD Kasdam Jaya (2008) Pangdivif 1/Kostrad (2010) Pangdam XII/Tanjungpura (2010) Pangdam III/Siliwangi (2010) Wagub Lemhannas (2011) Wakasad (2013) KSAD (2013)

melakukan pembenahan dan mendorong prajurit TNI untuk menjadi prajurit yang diinginkan masyarakat. l (W1)


Suara Pemred

Suara Pemred

Gaya hidup

Edisi Khusus Bali juni 2013 | 16

Berani Bertanggung Jawab

Jessica Iskandar

Kecewakan

Olga Syahputra

K ist

Robin Van Persie

Kerasan di Indonesia

T

im Nasional Indonesia kalah 0-3 dari Tim Nasional Belanda. Sayangnya, salah satu gawang di Stadion Gelora Bung Karno tak bisa dibobol striker andalan Manchester United Robin Van Persie. Pahlawan Belanda justru pemain 24 tahun asal Ajax Amsterdam Siem De Jong dan andalan Bayern Muenchen Arjen Robben. Tapi Persie tak lantas meratap. Dia justru sumringah dengan antusiasme penonton Indonesia. Tak henti-henti suporter Persie mengelu-elukan namanya. Di Indonesia pula dia menjadi kapten pertama tim berjuluk De Oranje ini. Pastinya, Indonesia akan menjadi negara yang tak bisa dia lupakan. Selama di Indonesia, Persie juga kerap mengunggah fotofoto hasil jepretannya. “Selamat core (baca: sore) Jakarta,” ujar dia mencoba menyapa hangat pendukung Indonesia dalam

tag picture yang dia kirim di akun facebook-nya. “I am in Indonesia now for a game with my national team. This is the view from my room. Selamat core Jakarta! Thank you for the warm welcome at the airport. Lovely surprise,” tulis top skor dua kali berturut-turut Liga Premier Inggris ini. Dia juga terlihat bersantai di sebuah bar tempat menginap seusai pertandingan. Ditemani pemain naturalisasi Indonesia asal Belanda, Raphael Maitimo dan Sergio van Dijk, Persie merasa seperti sedang reuni dengan mereka. Persie dan Maitimo sama-sama besar di Rotterdam dan bermain bersama di klub Feyenoord. Dan walaupun tak mencetak gol. Persie berkalikali ter­kesima dengan bangunan-ba­ngunan Indonesia, terutama ba­ngunan tua peninggalan Be­landa. “Saya seperti hidup di Be­landa masa lalu,” kata dia. l (W4)

omedian sekaligus presenter Olga Syahputra dipastikan kecewa. Gacoannya Jessica Iskandar rupanya sedang berbungabunga. Maklum, dia baru saja memiliki seorang kekasih. Lebih menyakitkan lagi, Olga yang dikenal punya kedekatan khusus dengan Jessica, tak diberi tahu sama sekali. Alasan pemeran Kara di film Dealova ini tidak mau membagi kisahnya kepada Olga, lantaran ia takut akan membuatnya cemburu. Benarkah itu? “Nggak curhat sama Olga. Nanti dia jeulous. Nggak ah, nanya menjurus. Pokoknya ada deh,” jelasnya. Pemain film Kung Fu Pocong Perawan ini memang menuturkan keseriusannya dalam berhubungan. Namun untuk masa depannya, Jessica mengaku menjalaninya tak buruburu. “Aku pacaran selalu serius. Tapi ke depannya, biar waktu yang menjawab,” paparnya. Ada tempat istimewa saat cewek yang sempat bermain film di Malaysia bertajuk Diva sedang memadu kasih. “Pacaran sih biasa saja. Paling senang kalau diajak ke pantai,” kenangnya. l (W4)

wowkeren.com

Justin Bieber

vuzu.dstv.com

Berwisata ke Luar Angkasa

U

ang miliaran rupiah tak ada artinya buat penyanyi yang tenar melalui You Tube, Justin Bieber. Penyanyi 19 tahun ini seakan tak ingin melepas sensasinya dengan berniat mengunjungi luar angkasa. Tak hanya berkunjung, Bieber juga berencana membuat video klip di ruang tanpa gravitasi itu. Kepastian kunjungan itu langsung dilontarkan Sir Richard Branson, pengusaha maskapai antariksa Virgin Galactic.

Pengusaha asal Inggris itu mengonfirmasi bahwa Bieber menjadi salah satu artis yang memesan tiket ke luar angkasa. “Sangat gembira mendengar @ justinbieber dan @scooterbraun (manajer Bieber) adalah astronot @virgingalactic selanjutnya. Selamat, sampai jumpa di atas sana!” cericit Branson di situs mikroblog Twitter, seperti diberitakan situs guardian. co.uk. Kicauan tersebut langsung dibalas oleh Bieber. “Ayo syuting video musik di luar angkasa!” Bieber rela merogoh kocel US$250 ribu atau setara Rp2,5 miliar. Keinginan Bieber untuk bisa menjelajah ruang angkasa memang pernah diutarakannya. Pada Februari lalu, dia pernah berkicau, “Aku ingin sekali menggelar konser di luar angkasa,” katanya. Kicauan tersebut

langsung disambut NASA. “Mungkin kami bisa membantu Anda untuk itu.” Bieber tak sendirian. Sederet artis Hollywood juga dikabarkan telah mendaftar dan membayar biaya sejumlah itu untuk menjadi bagian dari warga dunia pertama yang bepergian ke luar angkasa. Mereka antara lain Ashton Kutcher, Tom Hanks, Brad Pitt, Angelina Jolie dan Leonardo DiCaprio. Jika tak ada aral merintang, wisata luar angkasa ini akan berlangsung akhir tahun 2013. Virgin Galactic telah menguji coba SpaceShipTwo yang dapat memuat enam orang penumpang. Pesawat ini akan terbang sekitar 68 mil di atas bumi di mana para penumpang dapat merasakan sensasi gravitasi nol. l (W4)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.