Pe n an g g u n g Jawa b S en j a Yu s t is i a, M .Si
DAFTAR ISI
Pe m i m p i n U mu m An i n d yad e vi Aurel l i a
4
14
S2 atau Kerja Dahulu? -
PNS: Antara Old Fashioned dan ImingIming Penghasilan
KARIR DAN PENDIDIKAN
Pe m i m p i n R e d a ksi R ie k a Yu s uf Ed i to r R i e k a Yu s u f, Ay u Fi t m an d a Wandi ra , M . R i z k y Fab i a n , M uh am m ad H a sa n Sya i f u r r i z al A L-An sh o r i
LIPUTAN KHUSUS
Bekerja Tak Harus Sesuai dengan Jurusan Kuliah
TAJUK
Sebuah Langkah Selepas Semat Gelar
I nfo graf i s d an I l u stra si L a ra s Di k a Yo u l a n da , D i a n Pu s p i t a, A z u ra Aul i a A z ah ra, K a r i n a M ah aran i
18
SERBA SERBI
Tips Menulis Curiculum Vitae (CV)
12
SOSOK
Mifan, Mahasiswa yang Gemar Berbisnis Dari Stiker Hingga Startup
Empat Situs Lowongan Pekerjaan Terpercaya Di Indonesia
10
Persiapan Menghadapi Interview Kerja
Semua Bisa Jadi Wirausahawan
20
LIPUTAN UTAMA
Burukkah Jika Bekerja Tidak Sesuai Passion
12
TRIVIA MEMBUAT TAHU WALIK
22
SOSOK
Memulai untuk Keluar dari Zona Nyaman
L ayo u te r L a ra s Di k a Yo u l a n da , D i a n Pu s p i t a, A z u ra Au l ia A z ah ra
SAMBUNG KISAH
Satwa di Kisah Dokter Muda Kedokteran Hewan
6
R e p o r te r R i ek a Yu s u f, Wan Au dr i I l ya sh a, M arce l i na M i a , Fa j a r I s u s il an in g Tya s, D i a n Pu s p i t a, N ovel l a Ca nd ra, An is a R i n di , A zu ra Au l ia A z a h ra , D i f a Ar i fi n , L a ra s D i k a Yo u l an d a, S a l ma An n i s a, An i n d ya dev i Aure l l i a, H afi y ya n a , Ayu Fi t m an d a Wa n di ra , Id a N u r Ap r i an i , K ar i n a M ah ara n i , Pa ul in a D i t a, Ha sn a Fa dh i l ah , Ay u L ara sati , Fa c h r i E r n an d a, Fa ja r An d r i an , Aq m ar i n a L ai l i
16
SELINGAN
Percet ak an d an Dist r ib usi N ovel l a Cand ra Wast ik a, S alma Annisa, Wan Aud r i I l ya s h a
.
E ma il Website
: suarasik ap @gm ail. com : w w w. suarasik ap. com
Teka Teki Silang
S A L A M R E D A K S I S a l a m Per s M a h a s is wa ! S a l a m Litera s i! S e t e l a h 3 b u l a n b e r s e l a n g d a r i p r o d u k s i c e t a k t e r a k h i r, S i k a p k e m b a l i mener bitk an majalah untuk menjadi salah satu literasi bagi para pembaca. M e n gu s u n g tem a m a ha siswa d en ga n k a r ier nya , m a j a l a h s ik a p edis i k ali i ni mencoba member ik an pengetahuan segar ter k ait dunia pekerjaan maupun e ko n omi d i k a l a ng a n w ira u sa ha m uda . Pe rs ai n g a n setel a h k u l ia h m em buat m a h a s is wa s a da r untuk be rusaha lebih k e ras, t a k ha nya m enc a r i pek er j a a n , per untun ga n ba r u den g an berbi s n i s j u g a ja di p il iha n. Tida k s edik it in fo r m a s i pentin g ter k a it k erja d an bi s n i s b agi m a ha siswa ya ng k am i tem uk a n da l a m pro s es pel iputan. O leh k arena itu, proses panjang produksi yang telah dilewati membuat k ami berh arap b ahwa m a j a l a h ini a k a n m em ber ik a n m a n fa at s er ta m o tiva s i kepad a para p e mb ac a . A k h i r k at a , k a m i u c a p k a n te r i m a k a s i h k e p a d a b e r b a g a i p i h a k ya n g telah bersedia membagi kisahnya untuk diresapi teman-teman semua. S em o g a ke h a d ira n m a j a l a h ini bis a m em ber ik a n ek s is ten s i da n k e percaya a n d i r i b a gi m a h a s i s wa ya n g h e n d a k at a u b a h k a n s u d a h m e nye l e s a i k a n pe n d i d i k an nya . S elamat me m ba c a , d a n sel a m at be r t u al an g d i M a j a l a h S ik a p Ed is i K a r ier !
4
MAJALAH KARIER APRIL 2020
S 2 ATAU KER JA DA HU LU ? “ Pe k e r j a a n p a l i n g m e ny e n a n g kan adalah hobi yang dibayar ” -R idwa n K a mil-
P ot r et A na s a a t w i s u d a s a rj a n a (D o k u m entasi P ri badi )
Pekerjaan dan pendidikan merupakan dua bagian penting dalam kehidupan manusia. Dengan pekerjaan dan pendidikan, hajat-hajat manusia dapat terpenuhi. Kedua bagian ini saling berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan. Meskipun dalam kedua hal tersebut memiliki realitas dan tantangan yang berbeda, manusia tetap harus meraih keduanya. Pendidikan merupakan hal yang penting untuk masa sekarang ini. Mulai dari TK sampai kuliah, setiap orang memiliki pilihannya masing-masing. Melalui Pendidikan, setiap orang bisa mewujudkan apa yang ingin dicapai. Sampai saat ini jenjang pendidikan yang paling tinggi adalah menempuh sarjana, baik itu S1, S2, ataupun S3. Namun, ada juga orang-orang
yang memilih untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dengan berbagai macam faktor yang mendasari. Beberapa orang yang menempuh pendidikan di jenjang S1 akan memilih untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya, yaitu S2. Pilihan ini ada atas dasar beberapa keuntungan yang bisa didapatkan setelah menempuh S2. Jika dibandingkan S1, tentunya gelar yang didapatkan ketika sudah lulus pun berbeda. Hal ini yang menjadi alasan kebanyakan orang karena dengan gelar S2, pekerjaan yang didapat akan lebih tinggi tingkatannya. Selain itu, dengan menempuh S2 tentunya ilmu dan wawasan yang dimiliki akan lebih luas jika dibandingkan dengan lulusan S1. Salah satu orang yang memilih untuk melanjutkan S2 adalah Ana Rimbasari, mahasiswa lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Ia mengungkapkan bahwa alasannya melanjutkan ke jenjang S2 adalah karena Ia ingin menjadi dosen. Tentunya jika ingin menjadi dosen kriteria minimal yang harus dimiliki adalah gelar magister. Terlepas dari itu, Ana merasa bahwa Ia seorang perempuan, jadi tidak bisa menunda untuk menempuh S2. Akan lebih efektif posisinya untuk melanjutkan daripada bekerja. Ana mengungkapkan bahwa apabila setelah lulus S1 kemudian bekerja, maka akan menunda untuk menikah dan melakukan hal-hal lain yang diinginkan sehingga pendidikan S2 pun memiliki jeda lebih lama. Oleh karena itu, lebih baik langsung melanjutkan ke S2 sehingga bisa efektif jika dibandingkan dengan bekerja terlebih dahulu. Sebenarnya tergantung dari masing-masing orang,
MAJALAH KARIER APRIL 2020
karena setiap orang memiliki tujuannya sendiri. Tidak menutup kemungkinan apabila gelar yang didapat ketika S1 sudah cukup dan mencakup kriteria maka maka tidak ada salahnya lulusan S1 langsung bekerja. Pengalaman menjadi komponen yang sangat penting. “Waktu S1, aku ikut himpunan dan juga pernah menjadi manajer. Sangat bermanfaat sekali karena public speaking-ku lebih better lah daripada orang-orang di semester 1 yang belum mencapai itu”, ujar Ana (23) mahasiswi S2 jurusan ekonomi bisnis STIE YKPN. Tak bisa dipungkiri, pengalaman yang sudah dilewati akan membentuk kepribadian orang itu sendiri. Tentang bagaimana orang itu bersosialisasi, berinteraksi dengan orangorang yang baru, dan bagaimana bisa bertahan dalam situasi apapun. Pengalaman selama S1 akan menjadi bekal yang cukup jika akan melanjutkan S2. Selain mempersiapkan tentang syarat-syarat yang dibutuhkan untuk melanjutkan, perlu juga bagi orang yang ingin menempuh S2 mempertimbangkan tentang apa yang akan dipilihnya.
maka bisa mengambil jurusan yang berbeda. Di lain pihak, menempuh S2 bersamaan dengan bekerja bukan merupakan hal yang tidak mungkin. Misalnya Hafidh, yang sedang menempuh program Magister Teknologi Informasi. Hafidh memberikan tips bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah sembari bekerja. “Tips dan trik, nih bagi calon mahasiswa ataupun mahasiswa aktif yang ingin kuliah dan bekerja secara berdampingan. Pertama, tentuin prioritas mana yang penting terlebih dahulu. Contohnya saat jam kerja difokuskan dulu untuk mengerjakan pekerjaan secepat mungkin sehingga setelah selesai jika masih memiliki waktu dapat kerjakan tugas kuliah,” ujar alumni Universitas Indonesia itu.
“waktu S1 porsi belajarnya 2 jam, aku harus siap untuk menambah porsi belajarku karena beban S2 juga lebih banyak, apalagi jurusan yang diambil menekan aku untuk menguasai semuanya”, jelas Ana. Pemilihan jurusan yang akan ditempuh ketika lanjut S2 haruslah disesuaikan dengan tujuan yang ada. Apabila ingin menjadi dosen tentunya jurusan yang diambil adalah jurusan yang sejalan dan berkaitan dengan jurusan saat S1. Hal ini guna untuk memperdalam ilmu yang sudah didapat ketika S1. Apalagi ketika S1 lebih kepada mempelajari berbagai macam hal secara teoritis maka sebagai pelengkapnya adalah mempelajari secara praktis ketika S2. Akan tetapi jika memiliki tujuan tertentu, misalkan ingin memperoleh gelar akhir yang didapat, atau merasa bahwa jurusan ketika S1 kurang sesuai
Haf idh, bek er j a s em bar i k u l iah (S u m ber : do k u m en pr ibadi)
Pengorbanan waktu pribadi merupakan hal yang wajar terjadi. Bagi Hafidh itu merupakan konsekuensi yang harus dihadapi setelah mengambil keputusan. “Maka dari itu kita harus rela dengan berkurangnya waktu pribadi kita dilihat dari banyaknya waktu yang terpakai untuk menyelesaikan tugas dan bekerja. Jangan lupa dengan fokus, fokus juga berperan penting dalam kesuksesan mengatur waktu.
5
6
MAJALAH KARIER APRIL 2020
Apa yang mau dilakukan baiknya juga dikerjakan satu demi satu secara konsisten dan sistematis sehingga pekerjaan pun dapat terselesaikan dengan baik,” terang Hafidh.
A n g e l l i n a , H e a d O f f i c e S P V AV I N P T. Fastrata Buana (Sumber: dokumen pribadi).
Sedangkan dalam dunia kerja sepenuhnya merupakan titik awal di mana seseorang memulai tantangan hidup yang baru terjadi. Dalam mengerjakan suatu pekerjaan, seseorang dituntut untuk bisa melakukan segala hal dalam bidangnya tanpa terkecuali. Apapun pekerjaannya semuanya harus dikerjakan sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan. Menurut Angellina (24), Head Office SPV AVIN dari PT. Fastrata Buana “Salah satu tantangan yang akan terus dihadapi adalah perubahan-perubahan dalam setiap perusahaan baik itu dari sistem maupun hal lainnya, kita dituntut untuk selalu belajar sigap dalam mengatasi hal itu dan tidak menolak perubahan tersebut.” Dalam dunia kerja lulusan S2 dengan jurusan yang berbeda dengan S1 bukanlah suatu hambatan, “Perusahaan tidak akan mempermasalahkan hal itu,
kecuali tujuan mereka setelah lulus S2 ingin menjadi dosen maka hal itu akan berbeda karena, kebanyakan orang mengambil jurusan yang sama untuk memudahkan mereka dalam mendalami ilmu untuk menjadi dosen”, jelas Angellina. Melihat dari kacamata HRD, tiap-tiap perusahaan selalu memiliki HRD (Human Resources Devolopment) untuk mengatur manajemen sumber daya manusia perusahaan tersebut. Peran H R D menjadi hal yang penting bagi perusahaan dimana HRD bertanggung jawab untuk merekrut, mengatur, serta menerapkan budaya kerja yang baik bagi karyawan dalam suatu perusahaan. Seringkali HRD dianggap sebagai lawan bagi karyawan karena sifatnya yang dianggap menyudutkan kinerja karyawan. “Sebenarnya, HRD bukanlah lawan karyawan ataupun calon karyawan, karena memang Setelah diterima bekerja, adaptasi dengan lingkungan bukanlah suatu hal yang mudah dikarenakan orang-orang di dunia kerja cenderung individualis. pada dasarnya HRD punya penilaian sendiri dan untuk mendapat kepercayaan HRD agar diterima mungkin pada saat wawancara kalian hanya perlu bersikap apa adanya sesuai dengan apa yang kalian lakukan”, ujar Angellina. Kemauan untuk selalu belajar merupakan salah satu hal yang penting dalam beradaptasi di dunia kerja yang keras sekaligus bisa sebagai strategi untuk mendapatkan pekerjaan impian sesuai minat yang diinginkan. Pada akhirnya, orang-orang yang menempuh pendidikan yang lebih tinggi akan sangat menunjang pekerjaannya di masa mendatang karena ilmu yang didapat pada saat S1 dan ketika S2 sudah pasti berbeda. Ia bisa mengamalkan ilmu yang ada dan bisa bermanfaat untuk siapapun itu. Terlepas dari nantinya berprofesi apa, bergelar apa, tetapi yang lebih penting adalah sejauh mana penerapan ilmu itu ada dan seberapa banyak hal yang dipelajari berguna untuk orang-orang yang membutuhkan. (Dian Puspita, Novella Candra, dan Anisa Rindi)
7
INFOGRAFIS
MAJALAH KARIER APRIL 2020
I LU S T R A S I : A Z U R A AU L I A A Z A H R A
Bekerja Tak Harus Sesuai dengan Jurusan Kuliah
J
urusan perkuliahan merupakan salah satu patokan dalam dunia pekerjaan. Namun, apakah setiap orang yang lulus dari perkuliahan akan bekerja sesuai dengan jurusan yang diambil? Banyak calon mahasiswa yang mulanya memilih suatu jurusan perkuliahan karena telah merencanakan peker
jaan apa yang kelak akan mereka ambil. Mereka berharap dengan masuk pada jurusan pilihannya, mereka bisa bekerja di bidang yang mereka idam-idamkan. Namun, pada kenyataannya banyak mahasiswa yang setelah lulus justru tidak bekerja sesuai dengan jurusan yang mereka
8
MAJALAH KARIER APRIL 2020
pilih. Realita di lapangan yang tak sesuai dengan ekspektasi membuat mereka bekerja tidak sesuai dengan jurusan mereka. Salah satu mahasiswa yang bekerja tidak sesuai dengan jurusannya, Cahyo Sulistyo (23) mengungkapkan bahwa pekerjaannya tidak sesuai dengan jurusannya karena ia langsung mengambil tawaran pekerjaan yang pertama kali datang. “Waktu itu saya ditawari teman untuk menjadi surveyor tiang listrik dan meteran listrik dari PLN, langsung saya ambil daripada nganggur di rumah dan tidak punya penghasilan. Tempat kerjanya juga dekat, di daerah Sleman”, ungkap lulusan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi UGM ini. Namun, tak dapat dipungkiri Cahyo tetap ingin bekerja sesuai jurusan yang ia ambil supaya ia bisa menerapkan ilmu yang ia dapatkan semasa kuliah dulu. “Pengennya pekerjaan yang tidak menyimpang terlalu jauh seperti pengukuran, digitasi dan survei-survei terkait geografi”, ujarnya.
Selain Cahyo, Silvana Hesta (23) juga menjalani pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusannya. Ia adalah seorang lulusan jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian UNS yang kini bekerja se b a ga i C u st om e r S e r v i c e ( C S ) d i sa l a h e-commerce yang ada di Indonesia. “Kerja itu untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan untuk memenuhi kebutuhan gengsi. Jadi kalau ada peluang untuk bekerja disitu, langsung ambil saja. Rejeki orang ngga ada yang tahu,” kata gadis berkerudung ini. Sama seperti Cahyo, Silvana pun juga memiliki keinginan untuk bekerja sesuai dengan jurusannya. “Pengennya di Dinas Pertanian, yang relevan dengan jurusanku kemarin” ungkapnya.
Namun, ia tidak menyesal karena bekerja tidak sesuai dengan jurusannya.
S ilv a n a y a n g t id a k me n g a n g g a p be k e r j a t a k s e s u a i ju ru s a n me ru p a k a n m a s a l a h b e s a r (s u mb e r: d o k u me n p rib a d i ) . Cahyo saat masih b e rku lia h di UG M ( sum ber: d o kume n pribadi).
MAJALAH KARIER APRIL 2020
Ia m eng aku ada i l mu da r i ma t a k ul i a h yang terpakai dalam pekerjaannya. “Mata kuliah Komunikasi Bisnis cukup membantu saya menghadapi pekerjaan, walaupun tidak 100% persis, tapi ilmunya dapat diaplikasikan sedikit-sedikit”, pungkasnya. B ukan suatu ma sa l a h ke t i ka pe ke r j a a n yang diambil tidak sesuai dengan jurusan perkuliahan yang telah dilewati. Pada dasarnya yang dibutuhkan saat menjalankan suatu pekerjaan adalah skill dan ketekunan. Selama masih
ada niat untuk terus belajar dalam melakukan pekerjaan, beradaptasi dengan pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan b u ka nl a h su a tu h a l ya ng su l i t. W a l au pu n pekerjaan yang didapat tidak sesuai jurusan, bukan berarti ilmu yang di dapat di jurusan akan menjadi sia-sia. Mengutip dari pernyataan Silvana, pasti ada ilmu yang bisa diaplikasikan di dunia kerja walaupun tidak 100%. (Fajar Isusilaning Tyas)
Memulai untuk Keluar dari Zona Nyaman Seiring dengan perubahan dunia yang kian cepat dari waktu ke waktu, perkembangan dalam segala aspek pun tak terbantahkan, salah satunya dalam dunia kerja. Di era globalisasi ini, pemikiran generasi muda tidak lagi hanya fokus mencari pekerjaan, melainkan juga menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.Membuka berbagai usaha saat ini sudah seperti menjadi tren bagi kalangan muda, tak terkecuali mahasiswa. mahasiswa. Bagi mahasiswa, pilihan membuka usaha terkadang mulai dilakukan ketika masih berstatus sebagai mahasiswa di suatu perguruan tinggi. Beberapa dari mereka merasa sudah waktunya untuk mencoba mengambil peluang yang ada pada saat kuliah. Meskipun demikian, tak sedikit dari mereka yang baru mulai berpikir membuka usaha ketika sudah tidak berstatus mahasiswa atau bahkan saat mulai memasuki dunia kerja profesional. Adalah Suteja, yang setelah menyelesaikan kuliah kemudian mulai meniti karir sebagai karyawan di PT. SCE Indonesia.
Memiliki jabatan sebagai staf marketing export di perusahaan asing tersebut sejak tahun 2004 hingga 2015 tak lantas membuat Suteja berpuas diri. Lulusan S1 Universitas Kejuangan 45 Jakarta yang akrab disapa Teja ini merasa harus keluar dari zona nyaman. “Bukan persoalan keuangan atau desakan lainnya, karena jika melihat dari sisi gaji, gaji saya saat itu sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk kehidupan sehari-hari di Jogja. Alasan saya memilih resign dari tempat kerja saya karena saya berpikir sudah saatnya memulai berwirausaha. Saya ingin sukses. Sukses itu perlu diperjuangkan dan pengorbanan,” ungkapnya. Menurut Teja, kita harus berani keluar dari zona nyaman. Baginya, zona nyaman itu mematikan. Selain itu, ada banyak hal lainnya yang membuat seseorang perlu untuk berwirausaha. Berwirausaha itu membuat seseorang belajar menjadi pekerja keras, berlatih kreatif, dan memahami arti berjuang.
9
10
MAJALAH KARIER APRIL 2020
“Poin lainnya ketika saya sudah mulai berwirausaha sebenarnya saya sedang berinvestasi untuk masa depan. Ya paling enak kalau bisnis sudah mulai jalan gak perlu lagi nunggu gaji bulanan,” tambah Founder Teja Wisata tersebut sembari tertawa. Seorang wirausahawan juga harus peka terhadap lingkungannya. Ia harus jeli melihat peluang yang ada dan mana yang berpotensi untuk dijadikan bisnis. Ide membangun Teja Wisata didapatkan ketika melihat bahwa saat ini wisata sudah bukan lagi menjadi kebutuhan sampingan, namun kebanyakan orang sudah menganggap wi sat a seb agai suat u keb ut uh an pokok. Sebagai pelepas lelah dari kepenatan sehari – hari bahkan hanya sekedar ajang pamer foto untuk mengikuti prestise yang ada.
Akhirnya, empat bulan kemudian ada yang menggunakan jasa perjalanan wisatanya, dan dari sini perlahan–lahan Teja Wisata mulai dikenal. “Testimoni pelanggan dan cerita dari mulut ke mulut memang menjadi cara promosi yang paling ampuh,” jelasnya. Kini, bisnis yang mulai didirikan pada tahun 2015 lalu tersebut tidak hanya memiliki 25 cabang yang tersebar di tanah air, tapi juga mempunyai dua cabang di luar negeri yang berada di Malaysia dan Australia.
Potret kantor Teja Wisata yang berada di Jl. Nakulo, Wirobrajan, Kota Jogja (Foto: dokumentasi pribadi)
Potret Suteja, pemilik penyedia layanan perjalanan Te j a W i s a t a ( F o t o : d o k u m e n t a s i p r i b a d i )
“Buat saya bisnis prospektif adalah bisnis yang dibuka, bukan ditanyakan terus. Suka duka saat menjalani bisnis tentu ada, tak langsung menemui titik lancar,” ungkapnya. Pada tiga bulan pertama, Teja Wisata tidak mendapat satupun respon baik, “Ya mungkin karena saat itu pola pikir saya kurang tepat. Saya memberikan harga paket wisata yang terlalu murah dengan niat ingin menarik pelanggan, tapi ternyata malah banyak yang curiga dengan harga yang terlalu miring,” cerita Teja Walaupun bisnis tersebut dimulai hanya bermodal lokasi di garasi rumah orang tuanya, Ia terus berusaha mencari ide agar bisnisnya dikenal.
Omset yang dihasilkan dari usaha yang berkantor pusat di Jalan nakulo, Wirobrajan, Kota Yogyakarta tersebut sudah mencapai 1-2 milyar perbulannya. Selain itu, Teja Wisata juga berhasil meraih beberapa penghargaan, seperti Best Low Cost Travel Agent dan Best Asia Travel Agent dari Tourism Authority of Thailand. Ketika ditanya mengenai pesan untuk para generasi muda yang ingin berwirausaha tapi masih takut untuk memulai, pria kelahiran Jakarta tersebut mengatakan bahwa yang paling penting jangan takut gagal. “Gagal itu motor untuk bangun. Kalau bisa sukses di usia muda, kenapa harus nunggu tua? Komitmen juga harus dijaga, jangan sampai menyerah di tengah jalan. Karena wirausaha tanpa komitmen adalah omong kosong,” tutup pria yang saat ini sedang menempuh program pendidikan magister di UPN “Veteran” Yogyakarta tersebut. (Ayu Fitmanda Wandira)
MAJALAH KARIER APRIL 2020
11
Sebuah Langkah Selepas Semat Gelar
K ita seringkali dihantui realita yang dialami
orang lain setelah menyelesaikan masa studi. Terkadang, pertanyaan-pertanyaan yang menohok seringkali terlontarkan: “Buat apa kuliah sarjana? Banyak yang lulus S1 tapi belum dapat pekerjaan,” atau ucapan “Selamat Menjadi Pengangguran Baru” yang terpampang manis pada karangan bunga persembahan dari orang-orang terdekat saat wisuda. Nyaris sulit mendapat ucapan yang mampu membangun optimis diri dalam mencari pekerjaan untuk menyambung hidup. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim dalam satu kesempatan pernah mengungkapkan gagasannya. Menurutnya, ada dua hal yang harus diubah dalam tujuan meningkatkan produktivitas negara. Pertama, ada SDM yang harus diubah dan kedua ada pengembangan teknologi yang harus dimajukan. Dari pernyataan tersebut, kita bisa mengevaluasi diri sendiri. Umumnya yang menjadi permasalahan dalam kualitas kerja masyarakat Indonesia dimulai dari kebiasaan diri. Skill kolaborasi dan komunikasi yang kurang baik, dan tidak ada kesadaran untuk disiplin diri. Contohnya, sulit untuk datang tepat waktu, dan tidak mampu menepati pekerjaannya sebab kurangnya kreatifitas atau inisiatif. Untuk mencegah hal tersebut, perlu adanya wawasan sejak dini terkait pendidikan dan pekerjaan. Beberapa orang memilih untuk mencari pekerjaan yang relevan dengan jurusan yang dipelajari sebelumnya. Sementara yang lainnya memilih
untuk membangun pekerjaan sendiri sesuai dengan passion-nya. Beberapa orang memilih untuk mendaftarkan diri menjadi pegawai negeri, atau beberapa yang lainnya memutuskan untuk meningkatkan jenjang pendidikannya. Semua pilihan tentu menjadi baik apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh serta memperbaiki apa yang menjadi evaluasi dalam etos kerja sehari-hari masyarakat Indonesia. Dalam majalah ini, redaksi Sikap Pers berusaha menyajikan bagaimana mahasiswa melihat tahap setelah lulus perguruan tinggi. Atau bahkan pandangan bagaimana mengimbangi tugas kuliah sembari berusaha mencukupi diri sendiri. Harapan kami, cerita yang kami bagikan dapat menginspirasi pembaca agar berpikir lebih kreatif dan menanggapi fase memulai pekerjaan dengan positif. Bukan sesuatu hal yang menjadi momok di kemudian hari. Kami berusaha mengajak pembaca melihat bahwa ada banyak pilihan yang bisa diambil untuk menapaki tahap baru setelah gelar disematkan. Kami berusaha membantu kebimbangan yang mungkin sebagian freshgraduate alami. Mungkin bimbang memilih pekerjaan yang selaras dengan jurusannya, atau bagaimana memulai suatu usaha. Bimbang bagaimana jika meneruskan pendidikan ke jenjang selanjutnya, dan masih banyak lagi yang kami bahas secara sederhana dalam majalah ini. Karena masih banyak pengalaman yang bisa di gali dalam beberapa tahun kedepan, yang sia-sia jika terlalu lama hanya untuk dipikirkan. Maka setelah ini, lakukan sebaik mungkin apa yang telah menjadi pilihan. (Anindyadevi Aurellia)
12
MAJALAH KARIER APRIL 2020
M ifan, M ahas iswa ya ng G e mar B erb i s n i s Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, Muhammad Irfan sudah menekuni dunia usaha. Mulai dari stiker, pin, gantungan kunci, hingga kaos dijual oleh pria yang akrab disapa Mifan ini. Berasal dari keluarga cukup mampu tak membuat Mifan tumbuh menjadi anak yang hanya mengandalkan uang orang tua. Hal ini didukung oleh didikan orang tua yang akhirnya membuat ia sadar harus berusaha lebih dari sekedar meminta. “Ketika aku minta uang 10 ribu, dikasihnya cuma 2 ribu. Begitu pun aku kalau minta 100 ribu, yang kel uar 10 ri b u. Mau gamau aku harus usaha lebih untuk memenuhi kebutuhan uang yang kurang itu,” jelas Mifan.
Potret Muhammad Irfan saat ditemui reporter Sikap di kantornya (Foto: Wan Audri Ilyasha)
Bagi pria kelahiran tahun 1998 tersebut, menjadi seorang wirausaha bukan didasari oleh renjana ( biasa dikenal
dengan passion), melainkan kebutuhan. Saat ini, sebagai seorang CEO di Perusahaan Sans Enterprise, ia sedang menekuni bisnis kuliner Kerang Sang Raja dan beberapa usaha start up lainnya. Bisnis kuliner Kerang Sang Raja bahkan sudah memiliki 1 resto dan 6 cabang yang tersebar di Yogyakarta. Tak hanya kuliner, Mifan juga mengembangkan beberapa usaha berbasis teknologi seperti Eskalator, Kontur.id, Kodenesia, dan Dino. Hingga saat ini, perusahaannya telah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 64 orang yang berasal dari kalangan muda atau mahasiswa. Mulai dari Kerugian Hingga Berusaha dengan Ikhlas
Pencapaian Mifan sekarang tentu didapatkan dari banyak pengorbanan. Sejak memulai usaha dari SD, Mifan sering mengalami kerugian yang mau tidak mau harus ditanggung kedua orang tuanya, “Karena dulu yang nanggung rugi selalu orang tua, mereka sempat enggak ngedukung. Katanya, mending kamu sekolah baik-baik, jadi anak pintar, besok cari kerja, selesai.” Tidak langsung mengiyakan permintaan orang tua, Mifan malah semakin tertantang untuk terus berbisnis. Pernah sekali ia mengalami kerugian sebesar 22 juta
rupiah saat mencoba berbisnis tiket pesawat. Selama 6 bulan bekerja keras, ia hanya mampu membayar 2 juta dari total kerugian. Dihadapkan pilihan antara melunasi atau dipenjara membuatnya mengambil keputusan untuk meminjam uang pada teman-teman, “Waktu itu aku bilang ke temantemanku kalau aku nggak bisa bayar, tapi secepatnya aku bakal usaha buat bayar.” Akhirnya pria asal Pati ini mulai usaha dengan ikhlas. Memutuskan untuk bisnis kuliner olahan cumi, dalam sehari hutang tersebut ternyata berhasil lunas. “Ya dari sini aku dapat esensi kalau uang itu semakin dikejar, semakin nggak dapat. Kuncinya ya ikhlas dan santai, santai yang dimaksud ini adalah kita berfikir dingin dan jernih. Ketika kita usaha dengan ikhlas, ada manfaat baik, uang itu datang sendiri. Ini sudah aku buktikan,” jelas salah satu Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta ini. Terhitung sejak pertengahan tahun 2019 Mifan yang masih berstatus sebagai mahasiswa memutuskan untuk mengambil cuti kuliah.Keputusan ini ia dapat dengan
MAJALAH KARIER APRIL 2020
itu dapat direalisasikan dengan bantuan modal yang ada. Selain itu, dalam aplikasi ini terdapat pula fitur frenchise. Fitur ini juga merupakan pengembangan ide dari riset yang dilakukannya, “Menurut Kominfo peminat frenchise di Indonesia tinggi namun tidak sebanding dengan informasi yang masyarakat dapatkan,” cetus Mifan.
Mifan dan Timnya saat mewakili Eskalator di acara Tech In Asia 2019 (Foto: dokumentasi pribadi)
berbagai pertimbangan, salah satunya adalah perkembangan start up milikinya. Sebut saja Eskalator yang berhasil lolos dalam Tech in Asia, yaitu sebuah acara komunitas online pelaku start up di Asia. Selain itu, di akhir 2019 ia juga disibukkan dengan agenda pembukaan resto Kerang Sang Raja. Keputusan perihal cuti kuliah sempat menimbulkan polemik dari sisi orang tua. Hal ini muncul lantaran kekhawatiran orang tuanya mengenai kuliah sang anak. “Sempat mereka khawatir, kalo aku nggak kuliah, belajar dari mana. Tapi aku buktikan, aku belajar dari mana-mana. Bahkan waktu aku kunjungan ke
Bandung, aku bertemu orang-orang hebat seperti Wishnutama, Putri Tanjung, Deddy Cobuzier, dan lainya. Itu juga termasuk kuliahku,” jelasnya. Apa
itu
Eskalator?
Berbicara mengenai usaha start up miliknya, Esklator merupakan aplikasi yang dibuat untuk menjawab keresahan anak muda yang memiliki ide untuk berusaha namun tidak memiliki modal. Di lain sisi, ada pengusaha yang memiliki modal banyak tapi tidak memiliki ide. Maka dari itu, mifan mengklaim Eskalator dibuat untuk mempertemukan kedua belah pihak agar inovasi-inovasi
Eskalator juga memiliki fungsi untuk memberikan pelatihan pada pengusaha pemula yang ingin berbisnis. “Mentor yang dihadirkan juga memiliki tingkatan, tingkat paling tertinggi merupakan mentor yang memiliki skala bisnis internasional dan yang terendah merupakan karyawan yang memiliki banyak pengalaman dalam bidang wirausaha,” jelasnya. Meskipun tergolong start-up baru, yakni mulai dikembangkan pada bulan April, namun Eskalator sudah mampu bersaing. Tawaran cukup besar juga pernah didapat Eskalator, “Sebelum Tech In Asia, kita dapat tawaran 10 Miliar, kemudian dari India ada 10 ribu US Dollar, dan perusahaan Telkomsel juga mulai masuk,” jelasnya.
13
14
MAJALAH KARIER APRIL 2020
Ar ti Penting Kuliah dan Im plement asi Ilmu Komunikasi dalam Bisnis
Walaupun sudah memiliki pandangan jelas bagaimana dirinya untuk kedepan, Mifan tak serta merta meninggalkan dunia kuliah. Meski belajar tidak harus di bangku kuliah, baginya kuliah tetap menjadi langkah besar untuk ke jenjang yang lebih luas. “Contohnya aku masuk (jurusan) Ilmu Komunikasi dapat ilmu tentang public relation, advertising, broadcasting, sampai jurnalistik yang tentunya punya manfaat juga dalam dunia bisnis,” terang Mifan. Ia juga menambahkan, public speaking adalah hal terpenting dalam berbisnis. Ilmu dalam berbicara ini memiliki kontribusi untuk meyakinan investor. Seni dalam berbicara hingga penampilan tersebut ia dapatkan dalam mata kuliah Public Relation. Selain itu, pola pikir kritis juga ia dapatkan dalam perkuliahan, tak terkecuali dalam ilmu jurnalistik “Dalam kegiatan bisnis, publikasi melalui jurnalistik sangat penting untuk kita pahami. Kalau semisalnya ada kasus bisnis kita diberitakan yang tidak-tidak, ketika kita paham kaidahnya, kita punya kekuatan dan hak untuk menuntut.” Begitu juga dengan ilmu periklanan dan penyiaran yang bermanfaat bagi kegiatan marketing dan promosi bisnisnya. Kuliah menurut anak pertama dari 3 bersaudara ini adalah sebuah investasi jangka panjang. Sebagai salah satu proses pendewasaan diri, kuliah menjadi hal yang krusial. Berdasarkan pengalaman yang didapat dari orang sekitarnya, para pengusaha muda mempertimbangkan pendidikan. “Para pengusaha muda yang sudah kaya, akan memutuskan untuk mulai atau melanjutkan kuliah, karena ini merupakan investasi. Kita malah lebih baik investasi otak dari pada uang. .” Hal ini berkaitan dengan ilmu-ilmu sertainteraksi yang didapat dalam bangku kuliah,
memiliki andil dalam dunia bisnis tersebut. Meski menganggap kuliah adalah hal yang krusial, Mifan tidak mendewakan Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK. Sebaliknya, ia mengatakan bahwa banyak CEO atau direktur -termasuk dirinya- jika diberi pilihan mahasiswa fresh graduate dengan IPK 4 atau IPK 2 yang memiliki banyak pengalaman kerja atau organisasi, mereka akan memilih pilihan kedua. “Sama halnya ketika dulu sekolah, yang menentukan jenjang kuliah adalah ujian-ujian seperti SBM dan Mandiri. Hal ini juga berlaku dari kuliah ke dunia kerja, akan ada ujian lagi yang menentukan, dan IPK nggak lagi menjadi hal penting,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa IPK yang dapat diperoleh dari berbagai faktor tersebut tidak bisa menjamin kualitas seorang mahasiswa. Oleh karena itu, IPK juga tidak bisa menentukan layak atau tidaknya seseorang dalam suatu pekerjaan. (Rieka Yusuf, Wan Audri Ilyasha, Marcelina Mia, Laras Dika Youlanda)
MAJALAH KARIER APRIL 2020
Semua Bisa Jadi Wi r a u s a h a w a n “Setiap orang bisa jadi wirausahawan, tergantung dari kemauan. Wirausahawan itu bukan turunan. Wirausaha itu bisa dilatih dan dipelajari. Semua itu tergantung niat dan kerja keras.” Berwirausaha menjadi salah satu pekerjaan yang kini sedang banyak digandrungi. Setiap orang bisa berwirausaha mulai dari menjual barang, jasa atau hanya sebagai reseller. Yenni Sri Utami, Dosen Kewirausahaan UPN “Veteran” Yogyakarta mengatakan bahwa zaman sekarang wirausaha itu tidak harus yang butuh modal banyak, bahkan bisa juga tanpa modal seperti reseller, makelar, dan lain-lain. Ketika sudah ada keinginan untuk berwirausaha, kebanyakan orang masih bingung untuk memilih usaha apa yang akan ditekuninya. Harus ikut menjual barang atau jasa yang sedang tren saat ini atau berani berspekulasi menjual barang atau jasa yang belum pernah ada. “Terutama usaha yang bisa bertahan lama itu dari hobi ya, kalo orang menjalankan sesuatu sesuai hobi atau yang disukai kan jadi lebih semangat, senang dan antusias dalam menjalani usahanya dibandingkan hanya usaha yang hanya ikut-ikutan saja,” papar Yenni. Hambatan lain bagi mahasiswa saat akan berwirausaha adalah terbatasnya modal yang dipunyai sehingga tak sedikit yang akhirnya mendirikan usaha bersama dengan teman atau pasangannya. Mendirikan usaha dengan orang lain dapat meminimalisir risiko yang diterima karena bisa ditanggung bersama. Namun disisi lain mendirikan usaha bersama juga bisa menjadi bumerang. Biasanya ketika usaha tersebut sudah berkembang dan menjadi besar dengan keuntungan yang besar diterima karena bisa ditanggung bersama.
I LU S T R A S I S E M UA B I S A J A D I W I R AU S A H AWA N O L E H ; A Z U R A AU L I A A Z A H R A
Namun disisi lain mendirikan usaha bersama juga bisa menjadi bumerang. Biasanya ketika usaha tersebut sudah berkembang dan menjadi besar dengan keuntungan yang besar pula, sangat rawan terjadinya perpecahan. Entah itu faktor ingin dan merasa mampu mengembangkan usaha itu sendiri atau pembagian hasil yang dianggap kurang adil. Untuk mengantisipasi hal tersebut, kedua belah pihak harus membuat kesepakatan terlebih dahulu saat memulai usaha bersama. Sehingga ketika terjadi perselisihan, dapat mengacu kembali kepada kesepakatan yang telah disepakati di awal. Lalu, kapan waktu yang tepat bagi mahasiswa untuk mulai berwirausaha? Menurut Yenni, waktu yang paling tepat seorang mahasiswa untuk berwirausaha adalah sedini mungkin, bahkan dimulai dari semester satu. Ketika masih awal kuliah, teman yang dimiliki terus bertambah saat mahasiswa mengikuti kegiatan atau organisasi baru. Karena selain faktor promosi yang baik, relasi juga menjadi sangat penting dalam keberhasilan usaha. Di sisi lain, ketika mahasiswa menunggu selesai kuliah nantinya akan berbeda orientasinya, kreativitasnya pun mulai berkurang karena semakin tua maka semakin berkurang juga kreativitas seseorang
15
16
MAJALAH KARIER APRIL 2020
“Dalam berwirausaha mahasiswa harus pintar membagi waktu dengan kuliahnya. Melalui wirausaha kita dapat melatih kemandirian. Selain itu juga dapat menciptakan lapangan kerja untuk orang lain. Dibutuhkan suatu perjuangan untuk berani menghadapi resiko, sesuai falsafah seorang entrepreneur yaitu berani mengambil resiko,” jelas Yenni.
sedang ramai dikunjungi pelanggan karena terletak di lokasi yang strategis. Dari yang mulanya mencari pelanggan dengan mengambil dan mengantar sepatu yang sudah dicuci kepada pelanggan tanpa ongkos kirim, hingga sekarang sudah memiliki pelanggan tetap.
logo Fluxwash di neon box yang terdapat di toko F aj ar Ram a d a n s a a t b e r ja g a d i to konya (Foto:
offline (Foto: Instagram Fluxwash - @fluxwash)
S a lm a A n n is a )
Fajar Ramadan, salah satu mahasiswa yang berhasil merintis usaha ketika masih duduk di bangku perkuliahan. Ia dan ketiga temannya sukses membuka gerai usaha cuci sepatu, fluxwash. Sebenarnya bisnis usaha tersebut sudah ada sejak masih bersekolah, namun baru dimatangkan ketika memasuki bangku perkuliahan. Bisnis tersebut awalnya hanya dijalankan dengan promosi dari mulut ke mulut melalui teman-teman di lingkungan mereka. Keuntungan selama satu tahun pertama tidak pernah dipakai dan ditabung bersama ketiga temannya, uang tersebut digunakan untuk membuka gerai. Saat ditemui di gerainya, toko yang berada di daerah Samirono, Condongcatur ini
Dalam sehari bisa 5-10 pelanggan yang datang untuk mencuci sepatu di fluxw a s h . F a j a r s e l a k u p e m i l i k g e r a i m e ngatakan bahwa ada saat-saat tertentu gerainya ramai pelanggan, yaitu saat awal dan akhir bulan. Sejauh ini, Ia dan satu teman lainnya mampu mengatur waktu dengan baik karena hanya mengerjakan cuci sepatu saat di luar jam kuliah saja. Ini dilakukan agar tidak mengganggu jadwal perkuliahan mereka. “Tantangannya hanya mengumpulkan niat di awal usaha aja sih, karena itu yang sulit banget. Niat di awal suka naik turun soalnya,” ujar Fajar dan Abi. Menurutnya, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memulai usaha sebagai mahasiswa adalah membangun relasi seluas-luasnya; memanfaatkan ilmu
MAJALAH KARIER APRIL 2020
yang didapat saat berkuliah untuk membangun bisnis; pengikuti pelatihan u s a h a ; m e n e n t u k a n p e n g e l o l a a n k e u a ngan; pantang menyerah; dan memilih lingkungan pertemanan yang positif. Memulai
karena
Hobi
Mazmur (kiri) dan Fidel (kanan) yang merupakan 2
17
“Ketidaktahuan seseorang dapat dihilangkan dengan pengetahuan. Salah satu cara mendapatkan pengetahuan adalah melalui pendidikan,” ujarnya. Namun menurutnya, kegiatan perkuliahan yang dilakukan terus menerus juga bisa membuatnya jenuh. Itulah yang mendorongnya untuk mengikuti Senat Mahasiswa yang bisa mengajarkan hal-hal yang tidak didapatnya di dalam kelas. Di samping itu, Mazmur mulai menekuni hal-hal yang ia sukai, seperti mengikuti bazar dengan berjualan milkshake, sepatu, hingga kaos. Setelah lulus kuliah, banyak panggilan masuk untuk interview bekerja dari perusahaan-perusahaan besar, Mazmur mengaku menolak semua panggilan itu. “Aku bukan tipe orang yang menyukai kerja kantoran. Aku ingin bekerja masih menggunakan kaos, sandal, dengan jam kerja sesuka dan semauku,” ungkapnya.
dari 3 pendiri Loepa Lelah (Foto: Azura Aulia Azahra)
Berbeda dengan Fajar Ramadam, Mazmur E. Ginting punya kisahnya sendiri dari kesukaannya pada kopi. Ia dan temantemannya sering menghabiskan waktu di coffee shop, hingga suatu hari mereka berpikir untuk membuka kedai kopi sendiri. Kesukaannya terhadap kopi membuat ia belajar untuk membuat kopi secara otodidak. Semasa kuliah, Mazmur adalah tipe mahasiswa ‘kura-kura’. Baginya, ilmu tidak melulu tentang belajar di dalam kel a s. I l m u b i sa d i d a p a t d a ri m a na sa j a , salah satunya adalah melalui organisasiorganisasi yang ia ikuti. Menekuni Loepa Lelah di akhir kuliahnya, ditambah dengan mengikuti organisasi, lulusan Manajemen 2019 UAJY ini memberi tips agar kita bisa me-manage waktu. “Kita harus fokus dengan tujuan utama kita,” begitu ucapnya.
Dengan pondasi dan perencanaan yang matang, Mazmur bersama dengan keempat temannya memulai semuanya dari nol. “Aku percaya, kesempatan itu sama halnya dengan ‘remot tv’. Selalu kita cari saat kita butuhkan, tapi sebenarnya remot tv itu ada di dekat kita, bahkan di samping kita. Begitu pun dengan kesempatan. Orang-orang luar biasa itu melakukan hal yang biasa, tapi dengan konsisten yang luar biasa,” ujar pria berusia 24 tahun itu.
Suasana mereka yang sedang melepas penat di Loepa
Pria asal Medan ini merantau ke Jogja untuk kuliah, maka prioritas utamanya adalah kuliah. Pendidikan sangatlah penting baginya, karena melalui pendidikanlah karakter seseorang bisa terbentuk.
Lelah dan jam buka Loepa Lelah (Foto: Azura Aulia Azahra)
18
MAJALAH KARIER APRIL 2020
Mazmur berpendapat, tren coffee shop berawal dari film Filosofi Kopi. Kopi saat ini bukan saja sebuah lifestyle, melainkan sudah menjadi sebuah budaya. Nama ‘Loepa Lelah’ sendiri merujuk pada niatan Mazmur dan teman-temannya untuk menciptakan sebuah ruang bagi mereka yang ingin melepaskan dan melupakan lelahnya. Mazmur bercerita, bahwa di kedai kopi yang beralamatkan di Jl. Perumnas, Nologaten ini jarang sekali mendapat pengunjung yang datang untuk mengerjakan tugasnya.
Burukkah Jika Bekerja Tidak Sesuai Passion?
“Itulah sebabnya di sini tidak kami pasang jam dinding, agar tidak terpaku dengan waktu. Kami juga tidak pernah memasang waktu tutup, kalau sudah sepi, ya baru kami tutup,” Dalam mengelola coffee shop yang sudah berjalan 2 tahun ini, Mazmur menekankan beberapa strategi, diantaranya mempekerjakan pegawai berusia muda, melakukan regenerasi pegawai, terus melakukan inovasi, dan yang paling penting, branding. “Di dalam dunia kopi, ada banyak sekali variasi, mulai dari rasa, jenis kopi, hingga cara pembuatan. Tapi, sangat jarang sekali kita jumpai inovasi. Loepa Lelah memiliki movement music dan experience yang baik. Dibanding kedai kopi yang lain, kami adalah coffee shop yang paling sering mengadakan live music full band. Tidak hanya live music, fashion show hingga kelas merangkai bunga pun pernah diadakan di sini. Kami selalu mendukung acaraacara lain yang memiliki visi dan misi yang sama, bahkan jika ada yang ingin menitipkan barang usahanya di sini, kami izinkan,” jelasnya dengan penuh semangat. (Azura A u lia Azah ra, D ifa A rifin dan Salma An ni sa )
Potret pekerja restoran fastfood (sumber: Google) Potret
pekerja
bidang
digital
(sumber:
Google)
“The only way to do great work is to love what you do” sekiranya begitulah kutipan motivasi yang pernah diungkapkan Steve Jobs. Mencintai pekerjaan menjadi hal yang penting dan sangat mempengaruhi bagaimana cara ki t a m eny el esa i ka n p ekerj a a n ki t a . E ra sa at ini, semakin banyak orang bisa mendapatkan uang dari mengerjakan hal yang mereka cintai. Sebut saja youtuber gaming, beauty vlogger, travel vlogger, mereka sudah dapat menghasilkan uang tetap dengan mengunggah video ketika mereka sedang melakukan hobinya. Atau, istilah yang lebih sering kita dengar adalah: bekerja sesuai passion. Siapa sih yang tidak mau, menghasilkan uang dari apa yang sudah menjadi bidangnya? Tapi, apakah salah jika menerima pekerjaan yang jauh dari harapan? Beberapa waktu yang lalu Faiz Sadad, seorang influencer, menulis sebuah utas pada akun sosial medianya.
MAJALAH KARIER APRIL 2020
19
Cuitan pada laman twitternya tersebut membuat k a m i s e b a g a i p e n u l i s , m e r a s a t e r b u k a p i k irannya. Dengan bahasanya yang jenaka, Ia mengungkapkan bahwa untuk berkehidupan, tidaklah perlu berpatokan pada passion.
Tinesia cepat
Ara, satu
mahasiswa kedai
yang
kopi
menjadi
(sumber:
barista dokumen
di
salah
pribadi)
Ditemui di lain tempat, Tinesia Eka bercerita hal yang senada dengan Ara. Mahasiswi Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta tersebut sudah hampir dua tahun bekerja pada salah satu restoran cepat saji. Ia mengaku senang dengan benefit yang didapatkan, termasuk tunjangan hari raya (THR) yang belum tentu dimiliki pegawai paruh waktu di Yogyakarta. “Sering capek karena restonya selalu ramai. Tapi, disini lebih banyak (uang) yang bisa didapatkan. Sangat membantu untuk anak kos,” terangnya sambil tertawa. Bagi perempuan asal Sidoarjo ini, pekerjaan tentu memiliki kelebihan dan kekurangan di dalamnya, tinggal kita yang memutuskan. “Ada yang kerjanya santai, tidak terlalu capek tapi upahnya biasa saja. Ada yang upahnya lumayan, tapi pekerjaannya lebih sulit. Kalau memang lebih butuh uang, ya kita ambil yang lebih menguntungkan gajinya, kan?” tutupnya.
yang saji
bekerja
(sumber:
di
dokumen
restoran pribadi)
Lalu bagaimana rasanya bekerja sesuai apa yang kita minati? Salah satu mahasiswa Universitas Gadjah Mada, membantu kami menjawab pertanyaan ini. Namanya Ardin, Ia sudah terbiasa mengoperasikan komputer sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Hal tersebut membawa ketertarikannya pada dunia videografi. Berawal dari mendokumentasikan teman-teman SMA nya ngeband, kini Ia memperoleh penghasilan dengan membuat konten video untuk band asal Yogyakarta, Nammara. Ia juga bekerja pada Unit Jaminan Mutu dan Kurikulum Fakultas Hukum UGM sebagai admin YouTube dan editor konten. “Aku suka buat video, semua aku pelajari secara otodidak. Jadi ketika dapat pekerjaan sampingan dari hal yang aku sukai, ya aku senang,” terangnya. Menurutnya, pekerjaan yang berbeda dari passion seharusnya tidak dijadikan masalah. Justru yang harus fleksibel dalam menghadapi pekerjaan adalah diri kita sendiri. “Misal kita belum memiliki pengalaman kerja yang siap, tapi butuh uang untuk menyambung kehidupan, ya terima aja dulu pekerjaan yang di depan mata. Pastinya, tetap lakukan semua dengan hati supaya semua jadi mudah,” pungkasnya.
20
MAJALAH KARIER APRIL 2020
(Anindyadevi
Ardin sukses menyalurkan passion-nya dalam pekerjaannya
(sumber:
dokumen
pribadi)
Ketika kita dihadapkan pada suatu keadaan yang mendesak, kita pasti akan berbuat yang maksimal. Mungkin itulah cerminan yang dapat kita ambil dari pendapat-pendapat di atas. Lebih baik mengerjakan pekerjaan yang tidak sesuai keinginan tapi sanggup menghasilkan pundi-pundi rupiah, daripada hanya melamun memikirkan pekerjaan tanpa ada pemasukan, bukan? Lalu, bagaimana, sih cara agar mencintai pekerjaan kita sendiri? Berikut tipsnya:
Aurellia,
Hafiyyana)
MAJALAH KARIER APRIL 2020
P N S : A N TA R A O L D FA S H I O N E D DAN IMINGIMING PENGHASILAN Tidak hanya dari kalangan mahasiswa ikatan dinas yang berminat menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Peminat juga datang dari mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta. Anggapan old fashioned hanyalah angin lalu kare na me nj a di se or a ng a b d i negara adalah pekerjaan yang masih menjanjikan, apalagi hingga hari tua.
Hal ini disebabkan banyaknya testimoni bahwa seorang pekerja industri kreatif terkadang tidak fokus pada bidangnya masing-masing. Hidup enak dan terjamin dengan menjadi seorang PNS juga merupakan harapan Syavilla Dyane Rachmasari. Ia ingin mematahkan stigma masyarakat yang menggangap profesi ini old fashioned. “Aku mau mendobrak stigma masyarakat kalau PNS itu harus di depan komp u te r , ta p i a ku m a u c a r i c e l a h ya ng gak gitu terus. Kan ada bagian yang kelili ng - ke l i l i ng , a ku l i a t m a m a ku ya ng kel i l i ng d a n ni nj a u l a p a ng a n, ” p u ng kasny a.
Bidang yang ia inginkan juga tak jauh dari lingkup Ilmu Komunikasi. Perempuan yang akrab disapa Villa ini memilih bekerja dibawah naungan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF). Mahasiswi konsenAbed Dwi Ristanto adalah salah satunya. t r a s i b r o a d c a s t i n g A n g k a t a n 2 0 1 6 i n i I a m e m i l i k i k e i n g i n a n u n t u k m e n j a d i ingin pekerjaan yang tidak diam ditempat Pe ga wai Neg eri S i pi l . Ing i n hi dup e na k atau banyak jalan-jalan keluar kantornya. a d a l a h a l a sa nn y a m e n j a d i se o r a n g a b d i negara. “Kepenak, tuntutannya gak berat, T i d a k b e r b e d a j a u h d e n g a n V i l l a . d an a ku o rang ny a ma l e s be r i si ko t i ng g i , T e r i n s p i r a s i d a r i s a n g i b u , m e m b u a t aku gak suka ditekan banget. Ya kalau Fairus Shafri ingin menjadi seorang d it e kan (j adi PN S) se pe r t i ny a a ku b a ka l P N S . “ Y a wa l a u p u n ke l i h a ta nnya m em nyaman,” ujar pria yang baru saja berge- b o sa nka n, i b u ku b i l a ng d i ka nto r cu m a l a r S a r j a n a I l m u K o m u n i k a s i t e r s e b u t . beberapa jam, habis itu main sendiri-sendi r i , j a m ke r j a nya ng g a k te r l a l u p a njang. Terlepas dari keinginan orang tua, Abed Y a e m a n g d i s i p l i n , c u t i s u s a h , e m a n g m enuturkan ba hw a me nj a di PN S a d a l a h a d a r i si ko ka l a u m a u ke r j a e na k” t u t u r kemauannya sendiri. Ia memiliki cita- Ketua HIMAKOM periode 2018/2019. cit a untuk menduduki posi si H ubung a n Masyarakat di Pemerintah Kota Semarang P r i a y a n g i n g i n b e k e r j a d i D i n a s sesuai dengan disiplin ilmu yang ia Pariwisata dan Dinas Sosial ini menam b il. Menuru t ny a , be ke r j a di st r a r tu p g u n g k a p k a n b a h w a l u l u s a n I l m u pada era 4.0 ini memang sangat men- Komunikasi bukan menjadi penghagasyikkan karena fleksibel. Namun, Ia l a n g u n t u k t e r j u n m e n j a d i P e g a w a i juga meng ataka n ba hw a c a r a ke r j a ya ng N e g e r i S i p i l . H a l i n i k a r e n a L e m b a g a fleksibel memunculkan ketidakpastian pemerintahan juga memiliki bidang akan pekerjaan yang akan ia dapatkan. yang relevan dengan jurusan tersebut.
21
22
MAJALAH KARIER APRIL 2020
“Kalau aku liat prospeknya di Ilkom bisa masuk jadi PNS. Bisa dibidang humas, desain komunikasi visual juga ada. Sebenarnya nggak old-old banget. Kelihatan old nya pakai seragam cokelat, aku juga nggak mau tapi yaudah,” ujarnya saat ditemui di S ekret ari at H IMA K O M.
PNS
jadi
Opsi
I ni ka r e na i a m e l i h a t b a nya k ya ng m enginginkan kursi di bagian pemerintahan. “Kalau dilihat dari banyaknya pesaing, kinerjanya gitu, enggak. Kalau udah opsi terakhir, yaudah,” pungkasnya.
Pakem Mahasiswa Ikatan Dinas
T e r a k h i r Te r d a p a t s e j u m l a h se ko l a h i ka ta n di nas
Bagi sebagian yang lain, bekerja menjadi PNS bukanlah pilihan utama. Khususnya lulusan Ilmu Komunikasi yang kebanyakan memilih bekerja di bidang yang se sua i de ng a n pa ssi o n m a sing-masing. Seperti bekerja di bidang hubungan masyarakat, desain komunikasi visual, me di a , da n l a i n se ba ga i nya . M enurut Fauz i a t ur r a hmi , sa a t i ni b u ka n w aktunya me nj a di PN S. “ U n t uk sa a t i ni e ngg ak. Orang t ua ku si h mi ki r nya P N S masa tuanya makmur karena mereka punya pensiunan. Pokoknya aku nggak suka yang ka y a k g i t u. Aku pe ng e n d a r i jurusanku sendiri. Menurutku PNS jadi pilihan terakhir,” ujar perempuan lulusan konsentrasi broadcasting tersebut. Ia tidak membantah bahwa menjadi PNS akan membuat hidupnya terjamin. Namun, Ia sendiri tidak mau bekerja secara monoton. Kehidupan yang itu-itu saja ketika menjadi seorang PNS juga disetujui Tubagus Muhammad Ricky. “Satu itu, kehidupannya monoton. Kedua dari berita, banya k pe g a w a i PN S y a ng b ol o s, makan uang haram, gaji buta, aku liatnya nggak ada challenge buat berkembang, ap alag i po tensi ki t a ( Il mu Komu ni ka si ) terbatas di PNS itu sayang banget,” ujarnya.Ricky juga tidak mengelak apabila ada tawaran mudah untuk menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil.
di Indonesia yang bisa menjadi jembatan u ntu k b e ke r j a se b a g a i P N S . Ta hu n akademik 2018/2019 total pendaftar sekolah ikatan dinas sebanyak 277.402 orang, didominasi oleh pendaftar Politeknik K e u a ng a n N e g a r a (P K N ) S T A N s ej u m lah 166.315 orang. Sekolah kedinasan terkenal memiliki pendaftar yang banyak dengan kuota diterima yang se d i ki t. Ba h ka n u ntu k P K N S T A N pada seleksi tahun akademik 2018/2019 hanya memiliki peluang lulus 4.19% saja, namun masih banyak anak muda ya ng te ta p b e r j u a ng u ntu k l ol o s sel eksi . Berikut reporter melakukan wawancara dengan punggawa abdi negara yang merupakan alumni PKN STAN dan telah bekerja di Kementerian Keuangan serta sudah diangkat menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil. Pertama adalah Muhammad Rizal Al-Hakim, alumni PKN STAN jurusan D 1 K e p a b e a a n d a n C u ka i Ta h u n 2 0 1 7 . Saat ini bekerja sebagai Pelaksana pada sub bagian kepegawaian di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau. Kedua adalah Rosvita Noviana Dewi, alumni PKN STAN jurusan D1 Pajak Tahun 2017. Kini bekerja sebagai Pelaksana Pelayanan bagian Front Office Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kalideres.
MAJALAH KARIER APRIL 2020
Ke duanya dul u se t e l a h l ul us SM A l a ng sung mendaftar, lolos, dan lulus dari PKN STAN. Bahkan Rosvita sebelumnya sudah diterima melalui jalur SBMPTN di salah satu kampus negeri di Solo, namun ia memilih untuk tetap bersekolah di PKN STAN. (Ida Nur Apriani, Karina Maharani, Paulina Dita)
s i m a k dengan
Q & A para
r e p o r t e r narasumber
23
24
MAJALAH KARIER APRIL 2020
Ia menjadi paham bagaimana cara memperlakukan hewan dengan baik. Bahkan, penanganan bagi hewan yang sedang sakit dan pasca melahirkan pun dilakukan selayaknya memperlakukan seorang manusia.
Satwa di Kisah Dokter Muda Hari itu, ditengah kesibukannya, Taskara Danastri atau biasa dipanggil Rara bersedia me ne mui pe nul i s d i se l a waktu kegiatannya sebagai mahasiswa yang tengah melaksanakan program co ass (dokter muda ) . Ma ha si sw a F a ku l ta s Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada ini menuturkan sejumlah pengalamannya selama menjalani co ass. Ia pun sesekali memberikan informasi yang mungkin belum diketahui oleh orang awam. Ketertarikannya terhadap hewan terutama di alam liar serta seringnya menonton tayangan satwa di kanal BBC dan NatGeo menjadi alasannya memut uska n unt uk me l a nju tka n pendidikannya di Kedokteran Hewan.
Selama menjalani program co ass, ia harus melewati 6 stase/tahap selama 1 , 5 ta h u n ya ng te r d i r i d a r i sta s e i nt erna kecil, stase interna besar, stase bedah, sta se d i na s, sta se r e p r o d u ksi , d a n st ase diagnosa lab. Dari keenam stase terseb u t, ya ng m e nu r u tnya p a l i ng su li t i al ah sta se d i a g nosa l a b . P a d a sta se terseb u t , ia harus menguji berbagai macam bakteri d e ng a n c a r a m e na na m ka n b a kte r i t ersebut kepada salah satu organ dari bangkai hewan dan membandingkannya dengan organ lain yang tidak ditanam bakteri. Jika hasil antara keduanya memiliki perbedaan, maka percobaan tersebut dianggap berhasil. Selama proses tersebut, Rara membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Hal itu disebabkan oleh bakteri yang ditanam tidak dapat diprediksi apakah dapat berkembang atau tidak. P a d a h a l , r e nta ng wa ktu p a d a sta se di agno sa l a b h a nya b e r ki sa r se l a m a 2 b u l an. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kepadatan kegiatan menjadi problematika utama bagi mahasiswa Kedokteran Hewan yang sedang menjalani co ass. Adapun pengalaman yang berkesan bagi Rara adalah sewaktu ia mengikuti pengecekan hewan liar di Kebun Binatang Gembiraloka. Saat itu ia mendapat giliran untuk melakukan pengecekan rutin Harimau Sumatera. Menurutnya, hal t e r s e b u t m e r u p a k a n s e s u a tu ya ng t i dak bisa ia dapatkan selama masa perkuliahan. Lain halnya dengan yang dialami oleh teman Rara yaitu Arina Shofiyanies, ketika melakukan kuliah praktek di daerah Gunung Kidul.
MAJALAH KARIER APRIL 2020
Medan yang terjal dan jarak antar wilayah yang begitu jauh merupakan hambatan yang harus ia lalui. “Pernah waktu itu dari pagi sampai sore jarak yang ditempuh untuk mengunjungi penduduk yang memiliki ternak sampai 100 kilometer.” tuturnya. Pengalaman yang kurang mengenakkan ju g a ia dapatka n ke t i ka t e ng a h m e l a ku kan stase inte r na ke c i l di kl i ni k h e wa n. Ia seringkali mendapat teguran serta kritikan dari para pemilik hewan peliharaan yang datang. Arina dianggap terlalu lama dalam melakukan diagnosa serta tidak memiliki kompetensi yang cukup dalam menangani hewan yang dibawa oleh para pemiliknya. Kesulitan lain yang Rara alami adalah ketika ia diberi tug a s unt uk me l a kuka n b e d a h hewan.
Ta k a r a Hewan coass
Danastri, UGM
yang
(Sumber:
Mahasiswa sedang
Kedokteran
menjalani
dokumentasi
masa
pribadi)
25
Sangat sulit untuk menemukan anjing yang mengalami patah tulang sehingga, mau tidak mau, sebelum melakukan pembedahan, ia harus mematahkan tulang anjing tersebut dan menyambungnya ke m b a l i . “ A nta r a te g a d a n g a k t ega si h, tapi mau gimana lagi kalau gak begitu, ki ta g a k a d a p e ng a l a m a n j i k a su at u saat menangani kasus yang serupa,” jelasnya. Baginya pengalaman serta suka-duka yang ia dapatkan selama menjalani program co ass merupakan sesuatu ya ng b e r h a r g a d a n m e m b e r i ny a b any ak pelajaran. Menurutnya, kuliah lapangan merupakan sesuatu yang menye na ng ka n ka r e na i a d a p a t b e r tem u dan berinteraksi dengan berbagai macam fauna. terlebih ia menjadi tahu bahwa perilaku setiap hewan berbeda-beda. “Malah aku mendapatkan rasa kemanusiaan itu setelah bertemu dan berinteraksi dengan hewan-hewan itu.” Rara juga menuturkan bahwa peran d o kte r h e wa n ti d a k ka l a h b e sa r dengan peran dokter umum atau dokter spesia l i s l a i nnya . Ha l i tu d i ka r e na kan dokt er hewan memiliki andil penting dalam memastikan kualitas daging sehat dan berkualitas (bebas penyakit) sebelum daging tersebut sampai ke tangan konsumen/masyarakat. Masalah penyakit menular hewan seperti rabies dan antraks kepada manusia, kegiatan ekspor-impor daging juga tidak lepas dari andil dokter hewan. “Maka dari itu, d i K e d o kte r a n He wa n, a d a ta gl i ne y ang b e r b u nyi M a nu sya M r i g a S a twa Sew aka ya ng a r ti nya m a nu si a m e nd a p a t kan kesejahteraan dan kebahagiaan melalui hewan.” ungkapnya. Ia pun bercerita b ah wa saat i ni tenaga kedokteran hewan m a si h m i ni m d i I nd one si a , se r t a m asi h banyak masyarakat yang masih belum
26
MAJALAH KARIER APRIL 2020
paham bahwa kesehatan hewan sama pentingnya dengan kesehatan manusia. Di Indonesia sampai tahun 2019, baru ada 11 Universitas yang memiliki Fakultas Kedokteran Hewan. Hal itu menandakan bahwa masih banyak yang belum paham mengenai pentingnya kesehatan hewan, karena tingkat kesadaran yang masih rendah. Rara dan Arina berharap bahwa masyarakat Indonesia dapat membangun kesadara n dalam d i r i ba hw a k e se ha t a n h e wa n juga merupakan hal yang penting. Jika kita tidak teredukasi dengan baik, penularan penyakit menular dari hewan akan semakin tida k t e r be ndung . Ia j u g a m e nginginkan pendidikan kedokteran hewan di Indonesia berkembang semakin pesat. Studi-studi yang dipelajari juga semakin beragam dan yang terpenting teknologi penunjangnya memenuhi standar, sehingga suatu saat ilmu kedokt eran hewan di In don e si a da pa t s e j a j a r dengan negara lain. (Hasna Fadhilah)
P
N S
?
N
?
MAJALAH KARIER APRIL 2020
27
28
SERBA
MAJALAH KARIER APRIL 2020
Empat Situs L o w o n g a n P e k e r j a a n Ter per ca ya D i Indo ne sia
S e l a i n i tu , te r d a p a t p u l a f i l te r pengal am a n k e r j a y a n g d a p a t d i g u n a k a n u nt u k menyesuaikan kualifikasi dari lowong a n p e ke r j a a n te r se b u t. F i tu r ya ng di t awarkan oleh layanan Monster.co.id. terbagi menjadi dua, yakni layanan bagi para pencari kerja serta perusah a a n ya ng se d a ng m e nc a r i te na ga kerja.
Dulu, mencari informasi lowongan pekerjaan dapat dicari melalui iklan surat kabar. Namun sekarang mencari informasi mengenai lowongan kerja sangat mudah, berbagai situs internet menyediakan informasi tersebut. Berikut ini lima situs lowongan kerja yang dapat anda percaya di Indonesia:
Karir.com memiliki beberapa keunggulan, yaitu pencari kerja dapat sesuai resume sesuai yang diisi melalui pesan elektronik atau email, akses gratis dan mendapat fitur pengembang a n k a r i r d a r i a h l i p s i k o l o g i , s e r t a t e rdapat informasi program khusus dan management trainee perusahaan nasional dan multinasional. Selain beberapa keunggulan di atas, karir.com juga dapat menyajikan informasi lowongan pekerjaan yang banyak dicari oleh p e nc a r i k e r j a d a l a m j a ng k a s a tu t ahu n.
1. J obstreet.c o. i d Berdiri tahun 1997 di Malaysia, Jobstreet.co . i d me nj a di sa l a h sa tu si tu s yang dapat memasang informasi yang dimiliki pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja sesuai dengan kriterianya. Situs ini akan secara otomatis memunculkan pekerjaan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jobstreet mulai melantai di Bursa Efek A ust r a l i a pa da t a hun 2 0 1 4 . Menggunakan nama SEEK Limited, perusahaan ini semakin mengokohkan d irinya sebag a i sa l a h sa t u si t us m e nc a r i lowongan pekerjaan terbesar di dunia.
3 . K a r i r .c o m
4 . Hi r e d to d a y.c o m Hiredtoday.com merupakan situs iklan lowongan kerja yang mengubah cara perusahaan dalam merekrut orang orang berbakat. Dalam situs tersebut, tersedia fitur mengunggah curriculum vitæ (cv). Sebelum mengunggah cv, pengguna akan diminta mendaftar terlebih dahulu, perlu mengisi nama, alamat email, nomor telepon, lokasi,serta pekerjaan yang dicari.
2. Mo nster.co. i d Situs Monster.co.id memiliki tampilan yang cukup mudah untuk dikenali serta dioperasikan oleh pengguna. -Pada halaman utama akan muncul kolom khusus dimana pengguna dapat memasukkan kata kunci terkait pekerjaan yang sedang dicari. .
Dosen Komunikasi Bisnis Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta, Cicilia Dwi Setyorini, menerangkan bahwa dalam memilih situs lowongan kerja harus diperhatikan siapa yang memberikan informasi serta kredibilitas dari sumber tersebut. (Fajar Andrian)
-SERBI
MAJALAH KARIER APRIL 2020
O l eh C i ci l i a D wi Set y orini Dosen Bahasa Inggris UPN “Veteran” Y og y akart a
29
30
MAJALAH KARIER APRIL 2020
Tips Menulis C u r i c u l u m Vitae (CV) Curriculum Vitae (CV) atau resume merupakan gambaran seseorang secara profesional yang d i t ul i s t i da k l e bi h da r i d u a halaman. CV biasanya menjadi salah satu syarat wajib untuk melamar organisasi, kepanitiaan, beasiswa, hingga pekerjaan. Jadi CV harus berisikan keterampilan skill dan pengalaman seseorang yang m emiliki nila i j ua l unt uk me nda p a tka n p o sisi yang se da ng se se or a ng a pp l y. C V ad alah berkas y a ng da pa t me ng a nta r ka n seseorang ke meja interview. Dimana tidak semua CV bisa lolos. Banyak fresh graduate yang tidak lolos berkas yang disebabkan oleh kesalahan dalam p enulisan CV. Ke sa l a ha n pe n ul i sa n C V biasanya terletak pada penulisan dan profil tidak sesuai format yang ditent ukan o leh inst a nsi y a ng a ka n di - a p p l y. Menurut Mrs. Cicilia yang sebagai dosen bahasa Inggris yang juga berpengalaman pengalaman di bidangnya, CV yang baik dapat disusun seperti: 1. Tidak mengikuti template dari sembarangan web yang menyebabkan konten CV tidak personal 2. Tulis skill dan pengalaman yang khusus, seperti pengalaman mengajar di luar negeri 3.Pilih portofolio yang memiliki nilai jual tinggi dan liniear dengan bidang yang akan dilamar
4. Profil ditulis secara singkat yang berbentuk narasi atau rangkuman 5. Sistematika formal, yaitu sederhana dengan format pada umumnya 6. Mencantumkan tugas atau tanggung jawab di kepengurusan organisasi (bila ada), misalnya: pengalaman sebagai koordinator acara di suatu kepanitiaan yang menghandle berjalannya suatu event 7. Kalau apply beasiswa selain mencantumkan organisasi dan prestasi, juga harus menc a ntu m k a n kontr i b u s i d a n na si onal i sm e 8 .D i tu l i s ti d a k l e b i h d a r i d u a hal am an. N a m u n, p a d a d a sa r nya k e b a ku a n dal am penyusunan CV kembali ke instansi ya ng a ka n d i a j u ka n. S e r ta p o i n pent i ng yang ada di CV adalah keterampilan dan pengalaman khusus yang akan menjadi poin pertimbangan agar bisa l ol o s ke ta h a p i nte r v i e w. (A yu L arasat i )
MAJALAH KARIER APRIL 2020
Perpaduan tahu dengan adonan ayam yang dibuat dalam hidangan sederhana 3 sampai 5 gigitan, tentu cocok bagi mereka ya ng m e nc a r i m a ka na n r i ng a n p engganj a l p e r u t. P e nya j i a nnya d e ng a n mem b al i k ta h u m e r u p a ka n a sa l u su l p e nam aan W a l i k, d a l a m b a h a sa j a wa wa l i k b erart i balik. Berikut resep membuat tahu walik: Ba h a n: •2 0 b u a h ta h u g o r e ng /ku l i t •1 5 0 g r d a g i ng a ya m ta np a ku l i t •1 0 0 g r te p u ng ta p i o ka •1 0 0 g r te p u ng te r i g u •3 b a ta ng d a u n b a wa ng , d i i ri s
M e m b u a t Tahu Walik Ada nasehat yang cukup populer mengenai bisnis, bisnis yang mudah dan kemung kinan c e pa t me r a i h ke unt u ng a n adalah menjual makanan. Bagaimana tidak, makanan sebagai kebutuhan pokok m anusia menj a di sa l a h sa t u ha l pe nti ng penunjang kebutuhan hidup. Dalam sehari pun orang mengkonsumsi makanan leb ih dari seka l i , mung ki n i ni l a h a l a sa n mengapa bisnis kuliner dianggap memiliki peluang lebih baik dibanding lini lainnya. Pad a maj alah ka l i i ni S i ka p a ka n m e m berikan resep makanan yang mungkin bisa dijadikan referensi untuk berbisnis ataupun sekedar konsumsi pribadi. Makanan khas Banyuwangi bernama Tahu Walik agaknya cukup menarik untuk dijual maupun dikonsumsi.
•1 sd m b a wa ng p u ti h g o r e ng •1 sd m b a wa ng m e r a h g o r e ng •K a l d u b u b u k se c u ku p nya •G a r a m se c u ku p nya •E s b a tu se c u ku p nya •A i r se c u ku p nya Cara Membuat 1. Belah secara diagonal tahu kulit menjadi 2 bagian sehingga membentuk segitiga 2. Balik tahu hingga bagian dalamnya (yang berwarna putih) di luar 3. Pisahkan daging ayam dari tulang maupun kulit, biasanya menggunakan bagian dada ayam, lalu cuci bersih
31
32
MAJALAH KARIER APRIL 2020
4. Untuk membuat adonan isi tahu, haluskan ayam, es batu, bawang putih serta merah yang digoreng, dan sedikit air menggunakan blender 5. Campur ra t a a dona n t e r se but d e ng a n irisan daun bawang, tepung, kaldu bubuk, dan garam. Tekstur mirip dengan adonan bakso, j ang an t e r l a l u l una k a t a u l e m b e k 6. Masukkan adonan isi ke dalam tahu yang sudah dibalik 7. Panaskan minyak, goreng tahu dengan api sedang hingga kecoklatan 8. Jika sudah matang, angkat dan tiriskan. H i dang an tah u w a l i k i ni bi a sa ny a d i sa j i kan deng an c a ba i ma upun sa mba l p e ti s. S e l a ma t me nc o b a !
A c r o s s
1 4 . A k u nta nsi (I ng )
1 . Ta k Tuna i
1 5 . Te m p a t o r a ng j u a l b e li
3 . Pe r i mba ng a n
17.
Pemeriksaan pembukuan ke u a ng a n
4.Tuka r se sua t u de ng a n u a ng 1 9 . K u r a ng d a r i m o d a l 7 . Ang g a r a n ( Ing ) 2 2 . M o d a l /ke k a ya a n 8. Memperoleh sesuatu dengan cara me mba y a r
23. Benda yang dipakai untuk m e ng e r j a ka n se su a tu
1 0 . D ug a a n 2 4 . K e l u a r m a su k nya u a ng 1 2 . J uml a h
MAJALAH KARIER APRIL 2020
T T S
11. B ara ng y a ng di g un a ka n s e b a g a i da sa r be k e r j a
D o w n 1 .M u tu
1 3 . S a t ua n usa ha 2 .Ha s i l K e r j a 1 6 . D i skon 5 . K e u ntu ng a n 1 8 . Pa j a k ( In g ) 6 . P e nye b a r a n p r od u k 20. Nama atau symbol untuk produk 2 1 . U pa h
8 . U a ng ya ng d i g u na ka n u ntu k m eng a d a ka n se su a tu 9 . U a ng ya ng d i p i nj a m
33