COMING SOON : MAGISTER ILMU KOMUNIKASI UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
Hal.1
MENDENGARKAN BUKU, PILIHAN BARU BAGI PECINTA BUKU
Hal.2
PAYUNG TEDUH, SI PABRIK MUSIK ADEM
Hal.4
PASUNG JIWA, APA ITU KEBEBASAN ?
Hal.5
SUBHAN AFIFI : MEMBANGUN MISI, MERANCANG AKSI
Hal.7
LUK COFFEE AND BOOK, KETIKA KOPI DAN BUKU BERSATU
Hal.9
NITROUS CAFE, TEMPAT NONGKRONG DENGAN SUASANA SANTAI
Hal.10
FOTONYA SUDAH DIUNGGAH DI INSTAGRAM UPN HITS, TAPI TIDAK MERASA HITS ?
Hal.11
3 EDISI
www.suarasikap.com
INFO KAMPUS
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UPN “V” Yogyakarta tengah berencana untuk membangun prodi baru, yaitu Magister Ilmu Komunikasi. pembukaan Program Magister ini sudah direncanakan sejak 2005, sejak dipimpin oleh Pak Basuki. Rencananya, Program ini akan dibuka pada bulan Januari atau Juni tahun 2016 yang akan datang. Program ini akan berkonsentrasi pada pemanfaatan komunikasi untuk perusahaan. Hal itu terlihat dari beberapa mata kuliah yang akan disediakan, yakni Branding Strategy, Media Strategy, Public Relations, dll. Salah satu hal yang membuat hal ini berjalan lebih lama dari semestinya ialah perubahan status UPN “V” YK yang semula swasta menjadi negeri. Sehingga segala berkas yang telah dikirimkan dirubah kembali. Seperti yang dikatakan oleh Pak Subhan Afifi selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi ketika dijumpai seusai shalat Jum’at(4/12), “Kendalanya adalah perubahan status dari swasta menjadi negeri. Saat sudah jelas menjadi negeri, (pihak kampus) mengajukan perizinan kembali. Dan sudah mendapat rekomendasi DIKTI, namun belum keluar izin normal.” Proses akreditasi juga sedang dilakukan sembari menunggu keluarnya surat keputusan dari DIKTI.
Sikap Magz - www.suarasikap.com
1
Karena izin resmi dari DIKTI belum diterbitkan, pihak kampus mengadakan soft launching agar Program Magister Komunikasi UPN “V” Yogyakarta dikenal keberadaannya oleh masyarakat umum. Jumlah Mahasiswa yang ditargetkan di tahun pertama pembukaan berkisar 10-30 orang. Jurusan Magister Ilmu Komunikasi nantinya akan menggunakan 2 ruangan di lantai atas FTI untuk kegiatan perkuliahan. Selain ruangan, sarana penunjang lain seperti Tenaga pengajar juga telah disiapkan. Tak hanya dosen dari dalam kampus, dosen tamu dari Universitas lain juga akan didatangkan, diantaranya adalah UI, dan UNPAD. Untuk permasalahan biaya, hal tersebut akan ditentukan secara mandiri oleh pihak UPN “V” Yogyakarta. Seperti yang diterangkan oleh Prof. Danisworo sesaat sebelum mengajar pada (10/12), “Ditentukan sendiri-sendiri. Semenjak saya program doctor, (biaya kuliah) itu berbeda-beda. Yang penting jangan sampai merugi. Apakah nanti ada bantuan dari pemerintah atau tidak, saya belum tahu.” (Adi Ihsanuddin)
KOMUNITAS
Sikap Magz - www.suarasikap.com
2
Komunitas Radio Buku
MENDENGARKAN BUKU, PILIHAN BARU BAGI PECINTA BUKU Jurnalis terkenal Amerika bernama Margaret Fuller pernah berkata, ”Today a reader, tomorrow a leader.” Tidak dipungkiri berkat membaca, baik buku, media cetak, maupun bentuk-bentuk tulisan lainnya, dapat menambah wawasan. Selain itu, membaca juga dapat menjadi ajang menarik bagi sebagian orang. Akan tetapi, di dunia ini belum ada cukup ruang untuk mengekspresikan berbagai hal yang berkaitan dengan buku. Berangkat dari keterbatasan ini, sebuah komunitas bernama Radio Buku terbentuk. Adalah Muhidin M. Dahlan, lelaki di balik pendirian Radio Buku. Berbekal kecintaannya terhadap buku, ia menyebarkan virus membaca kepada banyak orang. Radio Buku merupakan komunitas radio live streaming yang memiliki konten literasi. Didirikan di Yogyakarta, Radio Buku menjadi satusatunya radio yang berfokus pada dunia literasi di Indonesia. “Di dunia ini radio yang focus pada buku hanya ada dua; satu di Jepang, satu di sini (red: Indonesia). Di Jepang pun baru-baru ini,” ungkap Fairuzul Mumtaz, pengurus Radio Buku yang ditemui redaksi Sikap belum lama ini. Sejak didirikan pada 23 April 2011, Radio Buku telah memiliki pendengar yang tersebar diseluruh dunia. Memilih menjadi radio live streaming dirasa menguntungkan bagi mereka karena lokasi tidak
lagi menjadi batasan. Selain mereka yang tinggal di Indonesia, banyak orang Indonesia yang tinggal di luar negeri turut mendengarkan radio ini. Menurut Fairuzul, terkadang booklovers disana rindu terhadap Indonesia, kemudian mereka mendengarkan radio ini. Ada juga yang kemudian memiliki keinginan untuk membuat perpustakaan di sana. Radio Buku merupakan ‘anak’ komunitas dari Yayasan Indonesia Buku (Ibuku). Yayasan ini focus pada dunia literasi dengan memanfaatkan berbagai media dan radio adalah salah satunya. Selain itu, yayasan ini memiliki perpustakaan dengan nama Gelaran Ibuku dan mengoleksi arsip-arsip yang terkumpul dalam Warung Arsip. Koleksi buku di Radio Buku mencapai 13.000 buku dengan 3000 diantaranya sudah dikatalog. Koran pertama yang diluncurkan oleh pribumi di Indonesia pada 1917 yaitu surat kabar Medan Priyayi merupakan salah satu koleksi arsip Radio Buku. “Sasaran utama kami adalah pecinta buku. Tanpa batasan usia,” tutur Fairuzul. Meskipun tidak menerapkan batasan, mayoritas orang yang dating ke kantor Radio Buku didominasi oleh mahasiswa dari berbagai jenjang. Mereka (red:Mahasiswa) datang untuk mengikuti pelatihan menulis yang sering diadakan Radio Buku. Selain itu banyak dari mereka mencari data untuk keperluan riset, terutama yang berkaitan dengan sejarah, kebudayaan, dan ilmu sosial.
KOMUNITAS Ketika ditanya mengenai alasan mengenai penggunaan media radio, jawaban mereka sederhana. “Karena radio bisa didengarkan sambil ngapain aja,” jawab Fairuzul yang merupakan lulusan Pascasarjana Kajian Budaya Universitas Sanata Dharma ini. “Kalau memakai media lain, misalnya televisi, orang harus focus padahal itu,tetapi di radio tidak.” Era globalisasi menjadi keuntungan bagi Radio Buku. Dengan media radio live streaming, mereka dapat mengajak semua orang untuk gemar membaca. Satu-satunya tantangan bagi mereka yaitu keberadaan masyarakat yang belum dapat mengakses internet dengan baik. Akan tetapi, mereka mengatasi masalah ini dengan lebih sering mengadakan acara untuk masyarakat sekitar, seperti pengajian buku misalnya. Pengajian buku sendiri adalah kegiatan berupa membedah isi buku dari awal hingga akhir. Kegiatan ini biasa dilakukan Radio Buku dengan mengajak beberapa masyarakat ataupun komunitas sekitar. Strategi pemasaran yang mereka gunakan yaitu melalui media social Facebook dan Twitter. Alih-alih menulis mengenai apa yang sedang terjadi hari ini, Radio Buku justru mengajak pembaca untuk menengok sejarah Indonesia melalui postingan maupun kicauannya. Meskipun belum ada kerjasama dengan pihak lain seperti pemerintah, akan tetapi dukungan terhadap Radio Buku terus berdatangan. Hal ini terbukti dengan adanya donatur yang pernah mengumpulkan donasi untuk komunitas ini di media social. Donasi yang terkumpulmencapai 60 juta rupiah. “Donasi yang diberikan biasanya kita buat suatu event. Menerima secara cuma-Cuma sebenarnya gampang saja, akan tetapi karena ini komunitas, maka manfaatnya harus dirasakan bersama,” tambah Fairuzul. Prestasi yang pernah diraih oleh Radio Buku yaitu ketika presentasi mereka meraih juara ke-2 se-Indonesia dalam Festival Taman Bacaan Masyarakat di Bandung. Akan tetapi, menurut Fairuzul, penghargaan tidak diukur dengan materi.
Sikap Magz - www.suarasikap.com
3
Nama : Radio Buku Alamat : Gedung Bale Black Box, Pojok Barat Perpustakaan ISI, Jl Sewon Indah No 1, Kecamatan Sewon, Bantul, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 55188 Website : www.radiobuku.com E-mail : radiobuku@gmail.com Twitter : @radiobuku Facebook : Radio Buku Live Streaming Struktur Organisasi : 1. Ketua Harian - Muhiddin M. Dahlan 2. Arsip - Cusna Riskoti 3. Perpustakaan - Khotimatul KHASANAH 4. Pengelola Radio - Fairuzul Mumtaz 5.Program & Cafe - Faiz Ahsoul 6. Rumah Tangga - Nur Hidayah Misalnya saja, kepercayaan masyarakat ketika menitipkan buku-bukunya untuk dikelola oleh Radio Buku juga dianggap sebagai suatu penghargaan. Juga ketika pihak lain dengan senang hati membukakan jaringan bagi komunitas ini. Radio buku dapat didengarkan melalui website www.radiobuku.com pada hari Selasa hingga Sabtu mulai pukul 13.00. Selain live streaming, Radio Buku juga menyiarkan rekaman pembacaan buku, bedah buku, serta wawancara dengan tokoh-tokoh terkenal dalam dunia literasi. Semua produksi siaran dikerjakan sendiri oleh tim produksi. Adapun mengenai pilihan masyarakat untuk mendengarkan rekaman audio buku ataupun membaca buku langsung, hal itu tergantung dengan kebiasaan setiap orang. “Minat orang terhadap suatu hal berbeda-beda. Ada yang suka membaca, ada juga yang lebih suka menonton. Sehingga kita tidak dapat mengatakan bahwa mendengarkan rekaman buku lebih efektif dibandingkan membaca,” ujar Fairuzul. “Kalau saat ini belum gemar membaca buku, sebaiknya dibiasakan. Kurangi menonton televise dan main ponsel,” tambahnya. (Lajeng Padmaratri, Jalu RD, Rijaluddin)
RESENSI MUSIK Sepertinya membaca lagu yang asalnya dari puisi, bukan pekerjaan yang menarik bagi umumnya orang, kecuali yang sedang tidak ada kerjaan. Kali ini saya akan mengulas sedikit makna dari sebuah lagu yang berjudul berdua saja yang dimiliki oleh band indie bernama paying teduh. Sebelum kita masuk keintisari dari sebuah lagu alangkah baiknya jika kita mengenal band ataupun penyanyi yang menyanyikan atau membawakan lagu tersebut. Payung teduh, lucu sih namanya tetapi bukan nama yang akan aku bahas kali ini. Payung teduh merupakan band alternative Indonesia beraliran fusiantara Folk, Keroncongdan Jazz. Band ini lahir dari dua orang sahabat yang berprofesi sebagai pemusik di Teater Pagupon yang senang nongkrong bersama di kantin Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, mereka adalah Mohammad Istiqamah Djamad (Is) sebagai vokalis sekaligus gitaris dan Comi Aziz Kariko sebagai pemain contra bass dan yang kemudian menambah jum- l a h pasukannya dengan masuknya cito sebagai drummer dani van sebagai pemain gitar ukulele pada tahun 2010.
Berdua Saja Ada yang tak sempat tergambarkan oleh kata Ketika kita berdua Hanya aku yang bias bertanya Mungkinkah kau tahu jawabnya Malam jadi saksinya Kita berdua diantara kata Yang tak terucap Berharap waktu membawa keberanian Untuk dating membawa jawaban Mungkinkah kita ada kesempatan Ucapkan janji takkan berpisah selamanya Begitulah sepenggal lirik dari lagu paying teduh yang berjudul berdu asaja. Sama seperti lagu lagu sebelumnya yang dimiliki paying teduh pembukaannya begitu sederhana, tapi dalam sebuah karya kita tidak bias menilai baik buruknya hanya dengan cover atau bagian penutup saja, bagiku dalam sebuah karya, kita harus pahami secara keseluruhan sehingga kita akan menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih dalam dan kuat, membangun keseluruhan, dan membuatnya jadi “bermakna” atau mungkin bias saja tidak begitu menyimpan sesuatu hingga menjadi hanya sekadar karya.
Sikap Magz - www.suarasikap.com
4
Dalam lagu ini musiknyapun sama seperti lagu-lagu paying teduh lainnya, music mereka yang terdengar akustik cocok dengan aura keroncong berbumbu jazz, tidak sederhana tetapi nyaman di telinga, Pada bait pertama sang pencipta lagu menggambarkan bahwa sering kali ada sesuatu hal yang mungkin kita tidak dapat utarakan dengan kata- kata maupun dengan perbuatan kepada seseorang bias teman, sahabat, ataupun seseorang yang kita sayangi.
Payung Teduh, Si Pabrik Musik “Adem”
RESENSI musik Malam jadi saksinya, yah begitu awal lirik bait kedua dari lagu ini. Pencipta lagu menggambarkan suasana hati yang resah karena tidak dapat mengutarakan hal yang tidak dapat diutarakan tersebut sehingga ia hanya dapat berharap kepada waktu maksudnya menunggu saat-saat yang tepat sehingga ia mempunyai keberanian untuk mengatakan hal tersebut sehingga dapat mengetahui jawabannya.
Pencipta lagu juga menggambarkan bahwa ada suatu kesempatan untuk berjanji bahwa tidak akan berpisah selamanya walaupun banyak cobaan yang akan menghadang di depan sana. Jadi kesimpulan yang mungkin dapat saya ambil dari lagu ini adalah sebuah harapan untuk berkata apa yang tidak dapat dikatakan dengan kata kata. hem, keren juga sih makna lagunya. Semakin lagu bersifat sedehana tapi ambigu, ia semakin mengundang orang untuk mengapresiasikannya. Sebetulnya tanpa dibedah maknanya pun, pendengarakan langsung mengerti bahwa judul “berdua saja” sudah mencakup arti yang tidak jauh berbeda dari ruang pemahaman para pendengarnya. Tentunya dalam perspektif yang beragam. (Achmad Bernadi)
RESENSI BUKU Seluruh tubuhku adalah perangkap Tubuhku adalah perangkap pertamaku. Lalu orangtuaku, lalu semua orang yang kukenal. Kemudian segala hal yang kuketahui, segala sesuatu yang kulakukan. Semua adalah jebakanjebakan yang tertata sepanjang hidupku. Semuanya mengurungku, mengungkungku, tembok-tembok tinggi yang menjadi perangkap sepanjang tiga puluh tahun usiaku.
Sikap Magz - www.suarasikap.com
dan kemarahan. Sasana kecil terlahir dari keluarga yang mapan. Ayahnya seorang pengacara dan ibunya seorang dokter. Tidak ada yang kurang dari hidupnya kecuali satu hal. Kebebasan. Okky Madasari
Pasung Jiwa Begitulah paragraf pertama yang ditulis Okky Madasari dalam bukunya yang berjudul Pasung Jiwa. Bayangkan jika kita terperangkap dalam tubuh kita sendiri. Iya,tubuh yang kita kenal dan kita bawa kemanamana ini justru menjadi hambatan kebebasan kita. Begitulah yang dialami Sasana, tubuhnya menjadi perangkap terbesarnya. Sasana membenci tubuhnya, dia tidak pernah menemukan dirinya dalam tubuhnya sendiri. Okky Madasari kerap menyuarakan kritik-kritik sosial dalam karya-karyanya. Sebelum Pasung Jiwa, Entrok bercerita tentang dominasi kekuasaan militer sebelum reformasi. Novel lainnya, 86 dan Maryam juga tidak jauh dari isu-isu sosial yang ada. 86 mengangkat isu korupsi di Indonesia yang sudah tidak mengenal malu dan menjalar diseluruh kalangan. Maryam, menceritakan kehidupan sekelompok orang yang harus pergi dari tempat kelahirannya karena berbeda keyakinan. Tiga dari keempat karyanya, 86, Maryam, dan Pasung Jiwa berhasil menjadi nominasi dalam Khatulistiwa Literary Award, sebuah ajang penghargaan bergengsi bagi para penulis sastra di Indonesia. Pasung Jiwa juga telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan Jerman dengan judul yang sama.
5
Sasana dan Jaka Wani menjadi tokoh sentral dalam novel ini. Keduanya dipertemukan secara tidak sengaja disebuah warung kopi milik Cak Man tempat keduanya biasa nongkrong. Kesamaan selera musik menjadikan mereka sepasang partner kerja dari jalan ke jalan, dari warung ke warung. Kebersamaan Sasana dan Cak Jek berlangsung cukup lama sampai sebuah niatan berjuang atas nama keadilan menjadi sebuah tragedi yang merubah hidup dan memisahkan keduanya. Waktu demi waktu tetap berjalan, dua sosok manusia yang sudah terpisahkan itu menjalani nasibnya sendiri-sendiri dan dipertemukan kembali dalam sebuah kejadian tragis penuh dendam
Sasana kecil sangat lihai memainkan jari jemarinya diatas tuts-tuts piano. Sebagai sebuah keluarga mampu orangtuanya tidak akan kesusahan untuk memanggul seorang guru piano privat untuknya. Sejak kecil Sasana selalu berusaha untuk mengikuti apa yang diinginkan oleh orangtuanya. Bermain piano adalah kemampuan serta kehormatan keluarganya secara turun-temurun, tidak hanya Sasana tetapi juga Melati, adik perempuannya sudah dikenalkan dengan benda itu. Karya-karya komposer besar seperti Mozart, Bach, dan Beethoven sudah tidak menjadi nada asing di telinganya. Bagi kedua orangtuanya, memainkan piano dapat memberikan kecerdasan anakanak mereka. Pada suatu malam Sasana mendapati tubuhnya berada diantara kerumunan orang asing sambil asyik menggoyangkan tubuhnya perlahan-lahan diiringi dengan dendangan musik dangdut. Pinggul bergoyang-goyang rasa ingin berdendang. Ditengah kenikmatan yang tidak pernah dirasakannya itu, Sasana dipisahkan dari kerumunan oleh tarikan tangan Ibunya yang marah besar. Jiwa Sasana masih tetap terperangkap. Memasuki usia remajanya Sasana dimasukkan kedalam sekolah khusus laki-laki. Hari demi hari menjalani aktivitasnya Sasana semakin tertekan. Teror dan ancaman yang dilakukan teman-temannya menumbuhkan kebencian terhadap dirinya yang tidak pernah kuasa melawan rasa takutnya sendiri. Setelah melewati masa-masa pahit dalam hidupnya, Sasana beranjak dewasa. Ia melanjutakan kuliahnya di kota Malang.
RESENSI BUKU Kota yang mempertemukannya dengan Jaka Wani atau Cak Jek. Warung milik Cak Man yang terletak didekat kos Sasana menjadi saksi pertemuan mereka. Berawal dari keisengan Cak Jek bermain gitar yang membuat Sasana ikut bernyanyi lepas dan bebas melantunkan lagu-lagu yang sudah lama bersemayam dikepalanya. Dari warung ke warung, dari satu acara ke acara kini Sasana dan Cak Jek menjadi satu kesatuan. Cak Jek menjadi salah satu orang yang mendukung kebebasan jiwa Sasana. Cak Jek manjadi orang yang selalu menerima Sasana apa adanya.
Sikap Magz - www.suarasikap.com Sasa maupun Cak Jek masuk kedalam truk tentara. Sasa semakin menderita dengan didapatnya kekerasan fisik dan seksual yang terjadi selama masa penahanan. Tidak sampai disitu, Sasa terpisah dari Cak Jek, kembali ke Jakarta dan terlempar kedalam rumah sakit jiwa. Disana Sasa merasa bebas, tetapi masih tidak benar-benar bebas sampai dia bertemu Masita, seorang dokter yang membantunya melarikan diri bersama-sama pasien lain dari tempat itu. Pergulatan hidup Jaka Wani alias Cak Jek tidak kalah bergelombang dalam novel ini. Setelah peristiwa demonstrasi yang memisahkannya dengan Sasa, Jaka harus melarikan diri jauh dari kota kelahirannya. Ia menjadi buruh disebuah pabrik di kota Batam, berkerja seperti mesin bersama mesin. Lalu pindah ke ibu kota, Jakarta yang belum pernah ia jajaki tapi pernah dia kenal dari sahabat lamanya, Sasa.
6
dalam bentuk ketakutan-ketakutan, rasa dendam, dan rasa dihantui oleh masa lalu yang ada didalam pikiran tokoh dan sanggup menembus pikiran pembaca. Okky berhasil menggambarkan kondisi sosial masyarakat kita yang masih belum bisa menerima “perbedaan� kedalam tulisan yang indah serta memukau. Dalam perjuangan menemukan kebebasan dirinya, Sasana harus berubah manjadi Sasa. Proses perjuangan kebebasan Sasa yang bertentangan dengan norma sosial bahkan agama inilah yang menjadi bumbu manis dalam novel ini.
APA ITU KEBEBASAN ?
Sasana kini menemukan kebebasan jiwanya. Dengan memakai rok mini dan sepatu berhak tinggi, Sasana kini menjelma menjadi Sasa. Mereka berdua, Sasa dan Cak Jek mulai dikenal dilingkungannya. Warung kopi milik Cak Man perlahan menjadi panggung tetap mereka berdua setiap malam. Sasana telah bebas menjadi Sasa bersama Cak Jek. Keduanya semakin bertekad untuk menjadi profesional dalam pekerjaannya. Dalam perjalanannya tantangan selalu menghadang Sasa dan Cak Jek. Mereka dihadapkan oleh kenyataan bahwa Marsini putri Cak Man yang berkerja menjadi buruh pabrik di Sidoarjo dilaporkan hilang setelah melakukan protes terhadap pabrik. Merasa bahwa Cak Man sudah merupakan anggota keluarga mereka, akhirnya Sasa dan Cak Jek beserta Cak Man pergi ke Sidoarjo yang melakukan aksi didepan pabrik. Tentu demonstrasi dengan cara mereka sebagai seorang biduan dan pengiringnya.
Kebebasan Sasa tidak berlangsung lama. Saat demonstrasi berjalan dan semakin panas, aparat datang dan memaksa
Mengambil latar peristiwa orde baru, Okky berhasil membawa kita pada suasana-suasana mencekam penghujung rezim itu. Meski tidak terlalu banyak menggambarkan peristiwa yang menjadi ujung rezim orde baru, peristiwa-peristiwa yang dipilhnya cukup mengambarkan betapa mencekamnya masa itu. Demonstrasi didepan pabrik, jalanan kota yang lengang pasca kerusuhan, dan demonstrasi mahasiswa ke ibu kota cukup mewakili suasana masa lalu.
Pasung Jiwa berhasil membawa pembaca benarbenar tenggelam dalam sosok Sasa maupun Jaka Wani. Novel yang bergenre psikologi sastra ini benar-benar menampakkan bagaimana suasana hati dan pikiran tokoh-tokoh utama dalam menghadapi berbagai macam hambatan hidup mereka. Kondisi-kondisi psikologi itu hadir
Kenyang membaca novel ini kita akan ditantang untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk kebebasan itu. Novel ini tidak hanya menceritakan Sasa ataupun Jaka Wani. Novel ini mewakili banyak anak manusia yang berjuang mendapatkan kebebasan dirinya ditengah masyarakat yang telah membangun pagar-pagar aturan dan norma yang tinggi disekeliling mereka. Siapapun yang berani melompati pagar tinggi itu akan menjadi segelintir orang dengan sebuah stigma. Kebebasan akhirnya berhasil direbut oleh Sasana dan Jaka Wani. Tapi seperti apa kebebasan itu?. Dalam karya ini Okky tidak mendeskripsikan secara langsung dengan kalimat seperti apa sesungguhnya kebebasan itu. Sebagai pembaca, kita sendiri yang harus menginterpretasikan seperti apa kebebasan itu melalui laju cerita yang sudah ditulisakan dari awal oleh Okky melalui hidup Sasa dan Jaka Wani. (Intan Maharani)
Judul : Pasung Jiwa Pengarang : Okky Madasari Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2013 Cetakan : I (Mei 2013) II (Oktober 2015) Tebal : 321 halaman
SOSOK
Sikap Magz - www.suarasikap.com
7
“Biografi bukan sekedar catatan riwayat hidup seseorang. Tetapi sebuah bentuk penghargaan terhadap kehidupan itu sendiri. Melalui biografi seorang tokoh akan berinteraksi serta mewariskan nilai-nilai kehidupan. Biografi menjadi penghargaan bagi kehidupan seorang tokoh.”
Subhan Afifi (41) seorang penulis biografi dan Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta. Merupakan sebuah tugas dan tanggung jawab yang besar untuk berkarya dan mengabdi kepada kampus hijau ini. Menjadi seorang penulis biografi berawal dari kesenangan beliau menulis didukung latar pendidikan jurnalistiknya, karya – karya yang sudah pernah dia hasilkan ialah buku Syekh Ibrahim Musa : Inspirator Kebangkitan, dan baru – baru ini jasanya di minta untuk menuliskan biografi kepala kejaksaan Yogyakarta dan Bupati Berau. Ia menawarkan jasanya untuk penulisan biografi kepada orang – orang sukses atau seseorang memiliki pengaruh terhadap besar terhadap orang lain, yang notabene yang tidak memiliki waktu dan kemampuan untuk menuliskannya secara baik. Ia memberikan kemudahan bagi calon kliennya untuk menemukannya dalam sebuah situs web. Dengan bantuan pengelola search engine optimazition situs penulisbukubiografi.com menempati urutan teratas dalam daftar pencarian di google. Sehingga siapapun bisa menemukan sistus itu dengan mudah. “mengoptimalkan search engine optimazition pada mesin pencari, misalnya ada pengusaha
Subhan Afifi
MEMBANGUN MISI MERANCANG AKSI sukses yang menginginkan biografinya ditulis, mereka mencari di google penulis buku biografi, nah itu nanti muncul semua”, ucap Dr. Subhan Afifi, M.Si. Dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau algoritma mesin pencari, menempatkan kata kunci yang biasa serta yang pada umumnya digunakan oleh banyak orang, website Subhan afifi penulisbukubiografi.com. yang memungkinkan mesin pencari dengan menemukannya karena dasar kata yang sering digunakan dan kata – kata kunci yang sering banyak bermunculan. Perjuangan Mengemban tanggung jawab sebagai kepala prodi ilmu komunikasi dengan membimbing banyak mahasiswa serta dosen ialah sebuah misi.
SOSOK Di masa kepemimpinanya, beliau berupaya melakukan inovasi untuk komunikasi, sebagai contoh ialah program komunikasi kreatif yang akan terus diupayakannya selama 4 tahun kedepan. Program komunikasi kreatif memiliki 7 poin penting pengembangan, yaitu : 1. Peningkatan kualitas pelayanan (service excellent) Pengembangan kurikulum berdasarkan Kerangka Kualifikasi Indonesia (KKNI) dengan pembelajaran inovatif 2. Pengembangan kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat yang memiliki signifikansi akademispraktis untuk masyarakat serta dunia industri 3. Pengembangan profesionalisme pengelolaan jurnal ilmiah menuju re-akreditas Jurnal Ilmu Komunikasi dan ter-indek secara internasional untuk Indonesian Journal of Communication Studies (IJCS) 4. Penguatan jejaring kerjasama di tingkat lokal,nasional dan internasional dengan berbagai institusi, lembaga pendidikan kemahasiswaan berbasis kepemimpinan berkarakter. 5. Peningkatan kualitas sarana prasarana laboratorium dan fasilitas dengan lingkungan yang bersih-nyaman dan atmosfer akademis yang memicu kreativitas 6. Peningkatan income generating dan citra lembaga melalui pengembangan media internal (cetak,radio. televisi,online).creative branding, media relations serta Lembaga Kajian dan Pelatihan Komunikasi. 7. Pengembangan Institusi melalui perintisan Fakultas Komunikasi Kreatif (Faculty of Creative Communication) dengan membuka program studi baru yang prospektif selain Ilmu Komunikasi yaitu Public “goal besarnya itu kita ingin mengembangkan prodi ini menjadi fakultas. Namanya itu nanti fakultas komunikasi kreatif (FKK).” Ucapnya sambil tersenyum. Dalam perwujudannya, komunikasi kreatif menyelaraskan antara ilmu komunikasi murni dengan ilmu – ilmu yang mengarah ke kreatifitas. Dengan harapan dan kerja keras, tahun depan akan dibuka Magister Ilmu Komunikasi dan pengajuan proposal pembentukan Program Studi baru yaitu Program Studi Public Relation. Berkat kegigihan dan perjuangannya bersama dengan dosen-dosen lain, proposal pendirian program studi baru telah masuk kedalam rencana strategis (renstra) Senat. Seorang Pemimpin Subhan Afifi dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan sangat detail, dalam urusan kemahasiswaan ia berupaya bagaimana mahasiswa komunikasi merasa nyaman. Namun, disisi lain dosen – dosen lain merasa dalam pemberian tugas diberikannya terkesan terburu – buru kepada mereka.
Sikap Magz - www.suarasikap.com
8
“dia memberikan waktu yang sangat singkat kepada kami, hari ini pelaksanaan hari baru diberi tugas. Artinya kita ada dibawahnya harus siap setiap saat” ucap Panji salah seorang dosen Ilmu Komunikasi UPN. Dalam prosesnya, terciptalah sebuah disiplin menuju perubahan yang besar bagi komunikasi. Tanpa bantuan dosen lain visi dan misi yang dikembangkannya hanya sebagai wacana untuk menciptakan komunikasi kreatif. Ia mengungkapkan konsep kepemimpinan adalah keteladanan. “Membangun visi merancang aksi” kata ayah dari 4 anak itu ketika ditanya tentang kepempimpinan. Prinsipnya seorang pemimpin jangan banyak mengeluh, dan menyalahkan keadaan. Sebaliknya, pemimpin harus mampu mengelola keadaan itu menjadi sebuah peluang. “Cara ia memimpin prodi dengan pandangan visioner tidak melihat satu atau dua tahun tetapi melihat 10 tahun kedepannya prodi kita mau dibawa kemana”. Tutur Nurul Latifatun Nisa, salah satu dosen Ilmu Komunikasi UPN. Tahun lalu terjadi perbedaan antara mahasiswa komunikasi yang ingin mempertahankan budaya csc (communication study camp) dengan terbitnya edaran baru mengenai pelarangan makrab yang menginap. Subhan berusaha mencari jalan keluar untuk mahasiswa – mahasiswanya agar tidak terjerat peraturan yang mengakibatkan skorsing selama 2 semester. Tanggapan Mahasiswa Dalam proses mengajar ia tidak membuat jarak yang begitu jauh dengan mahasiswanya, malah yang ingin ia buat adalah suatu hubungan sahabat antara dosen dan mahasiswa. Berkawan tapi tetap menghormati. “Pas lagi mengajar sosok Pak Subhan itu sangat enerjik. dalam arti kata pas penyampaian materi dia gak canggung sama mahasiswa. Dia intinya bisa membaur, bisa membawa mahasiswanya untuk lebih santai untuk mengikuti perkuliahannya.” ujar Randa Tri Saputra Mahasiswa UPN. Menjadi seorang pemimpin memang harus bisa memberi teladan yang baik agar hal-hal yang baik tersebut bisa menjadi budaya. Pemimpin yang baik juga harus kreatif, dalam artian mampu mengolah masalah menjadi sebuah peluang. Seperti Subhan, hendaknya para pemimpin mampu membangun visi, merancang aksi. (Kristi D. Utami, Rananda Rezza, Monica Simanjuntak, Maya Arina)
LIFESTYLE
Sikap Magz - www.suarasikap.com
K
afe dengan konsep kopi dan buku memang sudah tidak asing di kota Jogja. Begitu pula dengan Luk Coffee and Book yang cukup dikenal di kalangan pecinta kopi ataupun pelajar. Kafe dengan dua lantai ini berlokasi di Jalan Cendrawasih Ruko 2lt. No. 358B, Pringwulung, Yogyakarta. Para barista dan pelayannya siap melayani pengunjung dari pukul 11.00 hingga pukul 01.00 dini hari. Menu andalan kafe ini, yaitu kopi yang dapat disajikan dengan teknik manual atau dengan espresso machine. Tak hanya kopi, aneka pasta dan dessert juga dapat dinikmati sebagai teman anda saat ‘nugas’ atau nongkrong. Jangan khawatir soal harga, karena cukup aman untuk kantong mahasiswa, yang pasti semua menu di bawah Rp 30.000,-. “Untuk asal-usul Luk, nama Luk sendiri itu dari bahasa Jawa ‘Lok’ yang berarti alur pada keris”. Ujar Fajar, barista sekaligus selaku
tangan kanan sang pemilik. Arif Sagita Rahman (24), sang pemilik kafe memberi nama tersebut agar Luk bias seperti Lok layaknya keris yang selalu dikenang dan tak luput oleh zaman. Sesuai konsepnya, kafe yang didirikan sejak April 2014 ini menyediakan berbagai macam buku yang tersusun rapi di rak. Buku yang tersedia didominasi oleh buku-buku sosial, politik,
9
serta Agama Islam. Beberapa novel, dan buku bertema pergerakan juga mewarnai rak tersebut. “Buku disini kebanyakan dari koleksi pribadi. Lalu kadang beberapa mahasiswa yang sudah lulus ikut nyumbang buku ke kafe ini” jelas Fajar. Menurut Fajar, konsep kafe buku cukup mengena ke hati pengunjung. Setelah mengamati sekeliling, Terlihat seorang pemuda mengambil buku di rak lalu menikmati secangkir kopi miliknya. Selain itu, fasilitas wifi juga menjadi andalan. Tak jarang kalangan mahasiswa kesini untuk memanfaatkan koneksi yang cepat. Menikmati secangkir kopi ditemani buku memang kombinasi yang pas. Apalagi dengan suasana tenang dan nyaman. Fajar sendiri berharap agar kafe dengan konsep Coffee and Book ini bias semakin berkembang di Jogja.
Luk Coffee and Book, Ketika Kopi dan Buku Bersatu (Pavita Ray dan Penta Sakti S.)
LIFESTYLE
Sikap Magz - www.suarasikap.com
10
Nitrous Cafe,
Tempat Nongkrong dengan Suasana Santai
Dengan meningkatnya cafe house culture dan lifestyle di jogja khususnya di Seturan, di mana dalam beberapa tahun terakhir tempat nongkrong yang berkonsep unik bermunculan di sepanjang jalan selokan mataram daerah kledokan, kehadiran Nitrous CafĂŠ pastinya kian meramaikan tren budaya kuliner dan tempat nongkrong di jogja. Nitrous Cafe resmi di buka tiga bulan yang lalu dengan suasana yang santai dan terbuka. Ketika masuk pengunjung akan disambut dengan tulisan-tulisan dan gambar yang berlatar belakang warna hitam dan putih serta dinding batu bata yang belum di cat mengelilingi sekitaran ruangan. Gambar- gambar tabung reaksi, gelas ukur serta beberapa rumusan kimia organik menjadi
salah satu keunikan cafe ini. Konsep cafe juga dimunculkan dalam servis dan operasional di mana pengunjung dapat membuat rasa ice cream sesuai dengan yang mereka inginkan. “Tak kalah pentingnya, harga menu di Nitrous Cafe juga setia pada konsep tersebut. Masih masuk dalam kantong mahasiswa namun kualitas dan rasa dijamin,â€? tutur General Manager Nitrous CafĂŠ, Rina Sulistyowati. Mulai dari harga Rp 5.000 hingga Rp 35.000, kafe ini memang membidik kalangan anak muda dan anak-anak sekolah. Dari konsep tersebut, Nitrous Cafe diharapkan dapat memberikan rasa serta suasana yang akrab dan menyenengkan ketika berkunjung. Jenis- jenis minuman
ditampilkan dengan menggunakan cairan nitrogen. Sehingga, akan menimbulkan asap-asap pun diharapkan dapat menampilkan senyum di bibir pengunjung, seperti original nitrous, fruit soup with nitrous , cool dragon cookies dan lain sebagainya. Tak lengkap rasanya jika tidak ada menu favorit andalan cafe ini, Black Dragon ice cream hitam dengan toping buah dragon serta beberapa marshmallow dan cone diatasnya serta efek nitrogen yang mengeluarkan asap dari cairan yang diletakkan dibawah ice cream membuat Angeline salah satu pengunjung cafe ini selalu kembali hingga lebih dari lima kali dan menjadikan cafe ini sebagai tempat nongkrong favoritnya. (Auliana Maharani)
LIFESTYLE
Sikap Magz - www.suarasikap.com
11
FOTONYA SUDAH DIUNGGAH DI INSTAGRAM UPN HITS Akun instagram yang berbau tentang ke populeran seseorang Mahasiswa/ Mahasiswi di Kampus akhir-akhir ini mulai marak menunjukkan ke eksisannya di Media Sosial, salah satunya adalah akun instagram UPN hits. UPN hits adalah akun entertainment yang meng-upload foto-foto dari para mahasiswa dan mahasiswi yang termasuk kategori hits dari gabungan UPN “V” Yogyakarta, UPN “V” Jakarta, dan UPN “V” Jawa Timur. Beberapa foto yang di upload diantaranya banyak Maba (Mahasiswa Baru ) UPN Yogyakarta 2015 yang menjadi mahasiswa/ mahasiswi yang di cap sebagai anak hits kampus. Semester awal di Kampus, mereka (maba UPN Hits) sudah merasakan semarak bagaimana rasanya di puji banyak orang karena kecantikannya, talenta, dan masih banyak kelebihan yang mereka miliki. Dibalik beberapa faktor tersebut, banyak dari mereka yang terpilih menjadi Maba yang hits menurut akun Instagram UPN Hits tidak merasa dirinya Hits. “Nggak merasa hits, biasa aja sih.Terima –terima aja kan apresiasi.” Begitu tutur Mayang pemilik akun IG @mayangkin ketika diwawancarai di Taman Pentagon. (2/12/15). Mengaku kaget dan tidak menyangka ketika melihat foto mereka di upload oleh akun instagram UPN Hits, karena akun ig itu tidak hanya meng-upload anakanak UPN “V” Jogja, tetapi juga UPN “V” Jakarta dan UPN “V” Jawa Timur. Tidak hanya Mayang. Vania dan Hercya yang fotonya di upload oleh akun instagram UPN Hits mengaku dirinya biasa saja dalam berpenampilan. Beberapa diantara mereka bertiga merasa hanya admin yang tau kenapa mereka masuk di Instagram UPN Hits. “Kalau ditanya apa yang buat aku jadi masuk di IG UPN Hits sih cuma si admin yang bisa menjelaskan.” Tutur Vania pemilik akun @vaniawidi. Berbeda dengan Vania, Rara menjelaskan kronologis saat dia masuk di ig UPN Hits. “Waktu itu, aku upload foto di Pantai, pakai kacamata dan emang hasil fotonya lumayan bagus, terus aaku punya ide caption yang keren juga karena waktu itu emosi emang lagi meluap luap, kaya kebiasaan cuma upload terus jarang ngecek lagi. Aku upload jam 09.00 pagi aku buka ig lagi jam 06.00 sore
, like nya udah lumayan banyak, comment nya juga banyak dan beberapa comment itu mention UPN Hits juga . Terus malemnya aku bingung kenapa di follow UPN Hits, padahal sebelumnya aku nggak follow akun itu” Menurut mereka, hits bukan diukur dari kecantikan secara fisik yang penting nyaman dengan apa yang mereka kenakan sehari-hari, dan menjalin pertemanan yang banyak merupakan beberapa hal yang menjadikan mereka tampil lebih percaya diri. Sementara itu, pemilik akun @hercyakirana yang kerap disapa dengan Rara berpendapat “kalau menurut ku hits itu merupakan keadaan dimana seseorang dianggap popular, dianggap dikenal banyak orang entah karena dia pintar dalam hal akademis maupun non-akademis, pintar bergaul, ramah, supel, disamping itu punya penampilan, style/ fashion keren plus cantik atau ganteng , kalau aktifitas sih biasanya kerjaannya online mulu, update-an, anak nongkrong, anak travelling, suka explore gitu terus jadi menghasilkan foto-foto keren yang konon itu dibilang “HITS” dll juga sih pokoknya punya unsur-unsur yang mendukung dia hits” Hampir sependapat dengan Rara, Vania bertutur bahwa, “ Hits menurut aku sih dikenal mayoritas orang ya, entah karena bakat, tampilan, fisik ataupun yang bikin seseorang itu jadi pusat perhatian orang” Menjadi mahasiswa baru yang dianggap Hits, mendatangkan beberapa manfaat bagi masing-masing mereka. Diantaranya likers foto yang mereka upload bertambah, followers pun ikut bertambah, dan banyak yang minta follow back . “Manfaat pas foto aku di upload di instagram UPN Hits sih follower aku jadi nambah.” Ujar Mayang. Selain itu, banyak tanggapan orang lain tentang mereka , yang tidak mereka ketahui bagaimana tanggapan orang-orang tersebut. Tiga wanita yang good looking ini (Mayang, Vania, dan Rara) sependapat bahwa apapun tanggapan orang di luar sana, entah positif atau negatif akan mereka terima saja, semua orang berhak berkomentar, asal tidak mengganggu kenyamanan orang yang di komentari. ( Yosa Shinta D.)
TAPI TIDAK MERASA HITS
?