Majalah Sikap - Edisi 6 | Maret 2017

Page 1

POLEMIK DALAM LDK 2017 PROFESOR DANISWORO TELADAN BAGI BANYAK ORANG MASIH TAKUT JADI

MAHASISWA AKTIF? MASIH TERBUKAKAH

UPN?

EDISI BIROKRASI KAMPUS


EDITORIAL

Salam Redaksi Penanggung Jawab Subhan Afifi Pimpinan Umum Kristi Dwi Utami Pimpinan Redaksi Ridho Redaktur Pelaksana Cetak Jalu Rahman Redaktur Pelaksana Online Akbar Samudra Pimpinan Proyek Widya Iga Kusuma Editor Kristi Dwi Utami Jalu Rahman Dewantara Reporter Kristi Dwi Utami Jalu Rahman Dewantara Lajeng Padmaratri Adi Ihsanuddin Monika Juliani Kiki Luqmanul HR Fariha Sulmaihati Farhan Kurniadi Ruliasto Maya Arina Pramudita Mardella Savitri Widya Iga Kusuma Beti Regina Ratri Layouter/Ilustrator Giffari Rifki Ilustrasi Cover Giffari Rifki Percetakan Ezzah Nuranisa Eva Larasati Elieser Ginting Bernadi Achmad

Salam Pers Mahasiswa, Salam Intelektual ! Halo pembaca, lama tak berjumpa! Setelah mengalami beberapa perombakan dan perembugan, akhirnya kami kembali hadir menyapa dengan sajian informasi yang baru. Isu-isu terkini seputar kampus dan kehidupan mahasiswa kami kupas lebih dalam dengan penyajian yang ringan. Selain itu penambahan rubrik seperti tips dan trik diharapkan mampu menjadi manfaat bagi pembaca, khususnya para kaum intelek berjuluk mahasiswa. Liputan utama edisi SIKAP kali ini berjudul 'Sudah Terbukakah UPN?'. Liputan tersebut berisi tentang bagaimana keterbukaan sistem birokrasi kampus terhadap mahasiswa. Seperti yang kita tahu, beberapa waktu terakhir kampus perjuangan ini sedang “sakit”. Terjadi pergolakan yang menuntut sebuah perubahan. Pergerakan yang diprakarsai mahasiswa kembali muncul dan mencoba mengobati wahana pendidikan ini. Selain liputan utama, kami juga menghadirkan liputanliputan lainya tentang kehidupan mahasiswa, lingkungan kampus dan isu-isu terkini. Seluruh liputan tersebut kami rangkum secara ringan namun tetap berkualitas. Pada akhirnya kami berharap bahwa informasi yang kami sajikan bisa diterima dan mampu menjadi manfaat bagi kemajuan bersama. Selamat membaca dan salam mahasiswa!

Daftar isi 1

Kabar Jogja : Fasilitas WiFi Gratis Di Malioboro

Email suarasikap@gmail.com

2

Info Kampus : Masih Takut Jadi Mahasiswa Aktif?

Website www.suarasikap.com

5

Liputan Khusus : Polemik Dalam LDK 2017

9

Liputan Utama : Masih Terbukakah UPN?

12

Kilas Kampus : Pembukaan Kuliah Perdana Magister Ilmu Komunikasi

13

Kilas Kampus : Opening Ceremony d'CATCH 2017

14

Sosok : Profesor Danisworo : Teladan Bagi Banyak Orang

16

Tips & Trik : Cara Mendapatkan Beasiswa

18

Resensi : Film : Istirahatlah Kata-Kata

21

Cerpen : Fred & Jon

Add LINE@ SIKAP


KABAR JOGJA

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

1

Fasilitas Wifi Gratis Di Malioboro

Suasana Kawasan Malioboro Yang Lebih Segar Pasca Di Tata Ulang. Sumber : ngebolangz.blogspot.com

S

ejak dulu Malioboro dikenal sebagai salah satu ikon pariwisata di Yogyakarta. Kini Malioboro telah mengalami banyak perubahan, terutama dari segi fasilitas yang menunjang wisatawan. 22 Desember 2016 lalu, pemerintah telah meresmikan penambahan jalur pedestrian yang diperuntukan bagi penyandang disabilitas dan juga tunanetra. Tak hanya itu, penyediaan air gratis siap minum untuk wisatawan di beberapa titik juga dinilai menguntungkan para wisatawan. Pengembangan Layanan Teknologi Informatika (PLTI) telah menambahakan fasilitas baru untuk para pengunjung, yaitu adanya Wireless fidelity a t a u Wi F i . T u j u a n P LT I menambahkan fasilitas tersebut karena Malioboro sebagai pusat Jogja. Semua entitas

masyarakat berkumpul di tempat ini, mulai dari turis, pedagang, mahasiswa hingga masyarakat umum. Selain itu, Malioboro juga dijadikan sebagai tempat berbagai macam kegiatan, seperti kegiatan pariwisata, kegiatan ekonomi, kesenian dan belajar. Untuk itulah WiFi merupakan salah satu hal penting yang dapat menunjang kegiatan-kegiatan tersebut. Wi F i g r a t i s d e n g a n kecepatan 20 mbps pada siang hari dan 100-200 mbps pada malam hari ini sudah terpasang mulai dari Hotel Inna Garuda hingga Titik 0 km. “Memang b e l u m s e c a r a r e s m i Wi F i diperkenalkan kepada masyarakat. Kami masih ingin memperbaiki dan memperluas jaringannya. Selain itu juga harus di uji coba terlebih dahulu,” ujar Sugeng Wahyudi Kepala Bidang PLTI.

Salah satu pengunjung, Nabila Pratiwi asal Solo mengatakan bahwa dengan a d a n y a Wi fi g r a t i s i n i pengunjung akan lebih tertarik untuk datang ke malioboro, khususnya anak muda. Karena di kota asalnya WiFi adalah salah satu daya tarik anak muda untuk mengunjungi suatu tempat. “Wah kalau di Solo juga ada fasilitas kayak gini pasti anak-anak mudanya jadi betah duduk berjam-jam di suatu tempat,” ujarnya. P i h a k P LT I j u g a memperingtakan kepada p e n g g u n a Wi F i u n t u k menggunakan internet secara positif pada laman WiFi publik Malioboro. Walaupun pihak PLTI sudah menggunakan filter agar pengguna tidak mengakses hal-hal negatif, namun user terkadang memiliki cara tersendiri untuk tetap dapat mengakesnya. Internet memang tidak memiliki jaringan keamanan, jadi hal ini tergantung pada kesadaran diri kita sendiri. Kita harus tetap sadar bahwa fasilitas difungsikan untuk hal-hal positif, karena itu akan lebih bermanfaat. “Semoga fasilitas baru ini dapat digunakan dengan baik. Semoga bermanfaat ya,” Tutup Sugeng. (Kiki Luqman & Fariha S.) www.suarasikap.com


2

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

INFO KAMPUS

Masih Takut Jadi Mahasiswa Aktif?

Ilustrasi mahasiswa aktif. Sumber : www.students.id

A

da sebuah paradigma yang berkembang bahwa mahasiswa yang aktif di organisasi memiliki sedikit peluang untuk berprestasi di bidang akademis. Namun, apakah hal tersebut masih berlaku sekarang? Label bahwa mahasiswa yang aktif tidak mampu berprestasi di bidang akademis agaknya perlu dikoreksi kembali. Ketakutan untuk mendapat nilai akademis yang

jeblok menjadikan mahasiswa enggan mengikuti berbagai macam kegiatan di kampus. Hal tersebut hanya akan menciptakan mahasiswa bermental kupu-kupu (kuliah pulang). Wa k i l D e k a n B a g i a n Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran� Yogyakarta, Asep Saepudin mengungkapkan, mahasiswa harus mampu

mengubah paradigma negatif tersebut. Asep juga menambahkan bahwa mahasiswa perlu membangun paradigma baru yaitu mahasiswa aktif juga mampu mengontrol studinya dengan baik dan tepat serta prestasi non akademisnya juga bagus.“Ini hanyalah masalah pengelolaan waktu, makanya kita selalu mengingatkan mahasiwa, bahwa anda boleh aktif di kegiatan mahasiswa tapi tugas www.suarasikap.com


INFO KAMPUS

utamanya tetap juga harus belajar,” ujar Asep. Mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan merupakan langkah praktis untuk menambah softskill mahasiswa. Laki-laki yang pernah menjabat Dekan Fisip Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta ini menuturkan, bahwa mahasiswa jangan hanya kuliah. Asah kemampuan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan di luar kelas. “Jangan hanya kuliah, itu tidak ada nilai lebihnya. Jadi mahasiswa harus aktif di kegiatan mahasiswa, apapun itu. Karena kelak itu yang menjadi bekal untuk melatih softskill,” tandasnya. Hal senada diungkapkan oleh Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, UPN Veteran Yogyakarta, Subhan Afifi. Disela waktu mengajarnya, Subhan menjelaskan bahwa jurusan mendukung sepenuhnya s e l u r u h k e g i a t a n kemahasiswaan, selama itu positif. Bentuk dukungan yang diberikan pihak jurusan adalah mengembangkan kegiatan kemahasiswaan yang melahirkan mahasiswa kreatif dan berkarakter. Harapanya, mahasiswa selain kreatif juga memiliki karakter yang kuat.

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

Hal tersebut bertujuan, supaya mahasiswa mampu berkreasi dengan berbagai kegiatanya tapi tetap punya prestasi akademis yang bagus. Menilik tentang kesan bahwa mahasiswa aktif begitu identik dengan nilai akademis yang jeblok, Subhan berpandangan lain. Menurutnya, sekarang cenderung sudah mulai berubah. ”Saya lihat sekarang kecenderunganya agak berubah. Dulu, memang kalau sudah ikut banyak kegiatan, kuliahnya keteteran dan ipk jeblok. Saya lihat sekarang ini lumayan bergeser ke arah positif,” ujarnya.

3

Komunikasi ini adalah contoh nyata, bagaimana kesibukan di organisasi tidak mempengaruhi prestasinya di bidang akademis. Kegiatan kemahasiswaan yang dijalani Jati tergolong padat. Selain itu, dia merupakan ketua kegiatan kemahasiswaan di tempatnya. Jati mengungkapkan, bahwa kunci utama keberhasilan dalam menyeimbangkan organisasi dengan akademis adalah manajemen waktu. Pengalaman ipk turun pernah dirasakanya, namun menurutnya itu sudah menjadi resiko. “Jujur aku pernah ada pengalaman waktu sibuk-sibuknya sama organisasi Ipku turun. Memang bener sih, harus ada yang dikorbankan, tapi ya tergantung kita sih s e b e n a r n y a , p i n t e r- p i n t e r manajemen aja,” jelasnya.

Apa yang dikatakan Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi tersebut memang ada benarnya. Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, para mahasiswa yang tergolong aktif di organisasi kemahasiswaan memiliki catatan akademis yang cukup membanggakan. Dia (Red:Subhan), mengungkapkan bahwa beberapa mahasiswa yang dikenalnya aktif di kegiatan kemahasiswaan juga memiliki nilai akademis yang baik.

Mahasiswa yang kini tengah fokus mengurus skripsi tersebut menambahkan, bahwa yang terpenting adalah tujuan utama mahasiswa, yaitu kuliah. Menurutnya, mengikuti organisasi adalah sampingannya untuk menambah ilmu yang tidak didapat di kelas.

Salah satunya adalah Herlambang Jati Kusumo. Mahasiswa Jurusan Ilmu

Akan tetapi, potret mahasiswa aktif yang belum mampu menyeimbangkan www.suarasikap.com


4

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

akademisnya juga masih ada. Salah satunya adalah Hendra Tri G u n t u r, M a h a s i s w a I l m u Komunikasi ini menuturkan bahwa kepadatanya di kegiatan kemahasiswaan pernah membuat akademisnya menjadi kurang bagus. “Saya ini bisa dibilang contoh yang salah dalam hal akademik. Bukan salah organisasinya, tapi salah saya sendiri,” ungkapnya. Berkaca dari dirinya, lakilaki yang kini duduk pada posisi tertinggi di organisasinya itu pun mulai berbenah. Hendra mulai menanamkan prinsip bahwa kuliah tetap yang utama dan manajemen waktu adalah penting. Prinsip itu juga ditularkan keanggota-anggota muda di organisasinya. Dia tidak mau, mereka mengikuti jejaknya yang kurang baik tersebut. Te r b u k t i , a p a y a n g dilakukan Hendra sekarang mulai terlihat. “Angkatan dibawah saya kini jadi lebih baik, mereka bisa lebih fokus terhadap keduanya. Kalau angkatan saya ipnya jarang yang lebih dari 3, yang angkatan ini (2015) Ip yang gak ada yang dibawah 3,5,” pungkasnya.

Menjadi Aktif Dan Tetap Berprestasi Untuk mengatasi kendalakendala dalam membagi waktu antara kuliah dan berorganisasi, Jati sempat membagikan beberapa tips bagi para organisator agar mampu menyeimbangkan keduanya. Berikut adalah tipsnya : Pertama, biasakan diri bagi waktu. Pagi sampai sore Jati gunakan waktunya untuk kuliah dan organisasi. “Malam sebelum tidur biasanya saya gunakan untuk belajar,” terangnya. Kedua, buat target dan pencapaian yang realistis. Jangan berekspektasi yang muluk-muluk terhadap keduanya (kuliah dan organisasi), “Pokoknya ngalir aja. Jangan membuat target yang terlalu tinggi dan sulit untuk dicapai,” ungkapnya. Ketiga, taati rencana yang sudah dibuat. Perencanaan yang telah kita buat diawal haruslah selalu di taati. “Jangan sampai nunda-nunda pekerjaan. Kalau waktunya kerjain itu ya kerjakan,” paparnya sambil membetulkan letak kacamatanya.

INFO KAMPUS

ada. Sesuai dengan kebijakan universitas mahasiswa boleh tidak masuk perkuliahan maksimal sebanyak tiga kali. Kesempatan itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi jika memang sangat mendesak. “Saya pernah memakai kesempatan itu untuk tidak m a s u k k e l a s d a n mempersiapkan acara di organisasi,” tuturnya. Mesikpun demikian Jati tidak menyarankan kesempatan itu digunakan untuk bermalasmalasan atau kegiatan yang bersifat negatif. Kelima, jangan lupa berdoa. “Selalu ingat Tuhan. Sesibuk apapun sama kuliah dan organisasi harus tetep ingat Tuhan. Jangan tinggalkan ibadah. Gimanapun keduanya (kuliah dan organisasi) tidak akan lancar jika tanpa kuasa Tuhan,” pungkasnya.

(Jalu RD, Kristi D. Utami) BIAR UPDATE, SEKARANG DI-ADD!

Keempat, manfaatkan kesempatan-kesempatan yang www.suarasikap.com


LIPUTAN KHUSUS

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

5

LDK : Polemik Dalam LDK 2017

Terlihat para mahasiswa baru sedang mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)

L

atihan dasar kepemimpinan merupakan hal yang penting bagi mahasiswa. Hal tersebut dilakukan supaya mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan berorganisasi dan kepemimpinan mereka. Namun, pelaksanaan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) 2017 Program Studi Ilmu Komunikasi mendapat banyak hambatan. Selain dianggap

dipersulit oleh pihak universitas, agenda tahunan Ilmu Komunikasi ini juga sempat diwarnai pergantian kepanitiaan pada akhir tahun lalu. LDK yang merupakan format baru dari CSC (Communication Study Camp) digunakan sebagai syarat bagi mahasiswa baru untuk masuk ke suatu Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) maupun Organisasi Kemahasiswaan

(OK). Namun, sejak tahun 2015 lalu, hal tersebut tidak lagi diterapkan. KSM yang berada di bawah naungan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) terdiri dari Avikom, Fotkom, dan Crast dapat memulai pendaftaran anggita barunya tanpa melalui LDK. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Subhan AďŹ ďŹ , mengatakan bahwa LDK merupakan format baru dari kaderisasi organisasi www.suarasikap.com


6

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

LIPUTAN KHUSUS

sudah melakukan open recruitment duluan,” tutur Ketua Panitia LDK 2017, Rustia.

Terlihat para mahasiswa baru sedang mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)

kemahasiswaan. Ia menuturkan, agenda ini sebaiknya hanya diperuntukkan bagi Himakom dalam mencari kader barunya, bukan bagi KSM atau bahkan penyambutan maba di Ilmu Komunikasi. “Sebenarnya konsep LDK itu mengadakan latihan untukkaderisasi OK, jadi bukan kepada penyambutan maba,” jelasnya. Subhan menambahkan, LDK bukannya dipersulit, namun keputusan universitas memang menyebutkan LDK tidak boleh diadakan di semester 1. Hal tersebut dikarenakan pengerahan massa untuk mahasiswa baru keluar kampus di semester 1 memang tidak dibolehkan. Pengerahan mahasiswa bisa dilakukan di semester 2, sehingga LDK dilakukan setelah maba sudah mengenal kampus. “Sebenarnya

masalah LDK lebih kepada adanya larangan untuk melakukan makrab bagi mahasiswa baru sebagai rangkaian dari ospek,” ujarnya. Keputusan universitas inilah yang pada akhirnya menimbulkan gejolak di antara K S M d a n O K . Ketidaksepakatan mengenai pelaksanaan LDK yang awalnya akan dilaksanakan pada Desember 2017 mengakibatkan kepanitiaan LDK yang lama harus di-resuffle. Hal ini dilatar belakangi oleh beberapa hal, salah satunya yaitu program kerja KSM yang tidak bisa menunggu pelaksanaan LDK di semester 2. “Resuffle panitia lama LDK dikarenakan seharusnya KSM belum boleh melakukan open recruitment untuk anggota baru. Namun, ketiga KSM

Pada AD/ART Himakom disebutkan, bahwa mahasiswa baru harus mengikuti LDK terlebih dahulu untuk dapat mengikuti KSM. Namun, KSM tidak mau menunggu waktu yang ditentukan Himakom karena akan mengulur waktu program kerja mereka.

Konflik Internal Ketua Himakom, Muhammad Khanif Panuntun, membenarkan adanya reshuffle kepanitiaan LDK 2016. Mundurnya agenda LDK salah satunya disebabkan peraturan universitas yang berubah. “Kondisi kampus yang sedang transisi status dari swasta menjadi negeri membuat peraturan CSC (Communication Study Camp) berubah. Kami hanya diperbolehkan membawa mahasiswa baru keluar kampus di semester 2,”ujarnya. Khanif juga membenarkan adanya reshuffle kepanitiaan LDK ini diwarnai dengan konflik internal di tubuh OK dan KSM. Ia menyebutkan adanya salah satu organisasi di bawah Himakom yang melanggar jalur www.suarasikap.com


LIPUTAN KHUSUS

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

7

koordinasi karena tidak menaati peraturan AD/ART Himakom. “KSM ituberada di bawah Himpunan Mahasiswa. Maka dari itu, KSM seharusnya mengikuti kebijakan Himpunan Mahasiswa, meskipun dianggap otonom jika menyangkut karya. Namun, ada KSM yang melanggar peraturan dengan menyelenggarakan Diksar terlebih dahulu.” Kepanitiaan awal LDK m e n j a d w a l k a n terselenggaranya kegiatan tersebut pada bulan Desember 2016. Adanya konflik internal ini, Ketua Panitia LDK yang lama, R. Afeb mengundurkan diri dari kepanitiaan yang akhirnya berdampak pada perubahan struktur kepanitiaan terdahulu. Pada akhirnya, kepanitiaan baru LDK 2016 terbentuk dengan Ketua Panitia LDK yang baru, Rustia Dania. Kepanitiaan ini menjadwalkan LDK 2016 yang dilaksanakan pada Maret 2017.

Menurut KSM Audio Visual, Avikom, terbentuknya struktur kepanitiaan yang baru tidak diberitahukan kepada pihak KSM. “Adanya reshuffle ini dan pendaftaran kepanitian yang baru gimana, Avikom nggak tahu prosesnya,” ungkap Belladina, Humas Avikom saat ditemui Tim SIKAP.

Perubahan struktur kepanitiaan ini dilakukan sebab Himakom merasa LDK merupakan agenda bersama Ilmu Komunikasi. Himakom merasa bertanggungjawab dengan terselenggaranya LDK, sehingga setelah dibubarkannya kepanitiaan LDK yang lama,

KSM Radio, Crast, menambahkan sikap KSM yang melakukan open recruitment terlebih dahulu disebabkan perubahan sistem LDK yang tadinya berasal dari CSC. “Sekarang sistemnya baru dan Himpunan belum punya pakem dan standar rekrutmen sekarang

Terlihat para mahasiswa baru sedang mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)

s eg er a ter b en tu k s tr u k tu r kepanitiaan LDK yang baru dengan seluruh koordinator panitia inti berasal dari Himakom.

untuk acara itu. Sedangkan, KSM sudah punya program kerja yang sudah disusun dari tahun sebelumnya. Jika kita nunggu Himpunan, ditakutkan proker kami mundur,” ujar Rika, salah satu pengurus Crast. Ia menambahkan, budaya di Ilmu Komunikasi biasanya mahasiswa semester 8 masih menjadi pengurus KSM. Padahal, mereka pun memiliki kepentingan akademis masingmasing. Sehingga, KSM merasa perlu untuk melaksanakan open recruitment terlebih dahulu. Meskipun begitu, KSM masih berpartisipasi dalam agenda Ilmu Komunikasi ini. KSM tidak lagi diundang untuk sesi demo dan perkenalan, namun sebagai unsur komunikasi. Sebab, KSM sudah melaksanakan open recruitment www.suarasikap.com


8

LIPUTAN KHUSUS

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

terlebih dahulu pada Desember 2016.

Maret 2017.

Khanif berharap adanya konflik internal di tubuh KSM dan OK segera terselesaikan. Sehingga agenda yang ada di Ilmu Komunikasi dapat tersusun dengan baik dan tidak saling bertabrakan. “Kemarin sempat Pengukuhan Anggota Baru Crast berbarengan waktunya dengan Pameran Film Diksar Avikom. Kami nggak mau agenda Komunikasi tabrakan seperti ini lagi,” imbuhnya.

Tidak Sepi Peminat

Ketua Himakom ini berencana mengadakan Musyawarah Besar (Mubes) Himakom. Hal ini dirasa perlu untuk menyatukan kembali 3 KSM di bawah Himakom. Rencananya Mubes Himako makan dilaksanakan bulan

Dibalik polemik yang menimpa LDK 2016, beberapa mahasiswa baru nampak antusias terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Meskipun secara teknis mereka sudah mendaftar ke dalam KSM, namun bukan berarti agenda LDK dilewatkan. Pihak Jurusan dan Himakom pun tidak mewajibkan mahasiswa baru 2016 untuk ikut dalam agenda ini. Meskipun begitu, 162 mahasiswa baru dari sekitar 180 mahasiwa dipastikan mengikuti jalannya LDK 2016. Hafla Maulana, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2016 mengungkapkan alasan nyaikut LDK karena ingin kenal teman-teman

seangkatanya, karena sebelumnya ia tidak pernah mengikuti agenda berkumpul satu angkatan. “Motivasi saya ikut LDK bukan karena ingin dapat korsa, bukan juga untuk ikut KSM dan Himakom, tapi karena ingin kenal dengan teman seangkatan aja,” ujarnya. Berbeda dengan Hafla, Monica Naomi yang juga mahasiswa angkatan 2016 mengungkapkan keinginannya ikut LDK supaya jiwa kepemimpinannya terasah. Ia juga memiliki keinginan untuk mengenal KSM dan berniat mendaftar dalam periode berikutnya. “Yang pasti supaya dapat pengalaman baru dan semakin akrab dengan teman-teman,” pungkas Monica. (Lajeng/Monika/Adi)

MAMPIR YUK, BACA-BACA BIAR TAMBAH WAWASANMU ;) www.suarasikap.com

www.suarasikap.com


LIPUTAN UTAMA

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

9

Masih Terbukakah UPN?

Gedung Rektorat UPN “Veteran “ Yogyakarta. Sumber : hoteldekatkampus.com

U

U No. 14 tahun 2008 mengisyaratkan bahwa semua badan publik diharapkan mampu membuka akses bagi pemohon informasi untuk mengakses informasi publik. Kampus UPN Veteran Yogyakarta merupakan salah satu badan publik, namun seberapa terbukakah wahana pendidikan ini dalam hal informasi publik?

Undang-Undang No. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) adalah salah satu produk hukum Indonesia yang dikeluarkan pada tanggal 30 April 2008. KIP yang berisi 64 pasal ini mulai berlaku dua tahun setelah diundangkan. Ironinya belum semua orang tahu akan hal ini, padahal untuk mendapatkan sebuah informasi

publik adalah hak setiap orang. Upaya-upaya bahkan sering kali dilakuan oleh orang atau kelompok untuk mendapatkan informasi publik tersebut. Salah satu bentuk upaya yang kerap kali dilakukan adalah adanya aksi demonstrasi. Kampus UPN V Yogyakarta atau yang dikenal dengan dengan kampus perjuangan pun tak luput dari aksi demonstrasi www.suarasikap.com


10

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

tersebut. Seperti halnya gerakan demonstrasi menuntut transparansi yang dilakukan oleh mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta di penghujung tahun 2016 lalu. Setalah adanya aksi demo mahasiswa menuntut transparansi informasi, kondisi b i r o k r a s i U P N Ve t e r a n Yogyakarta saat ini sudah berangsur membaik dibanding sebelumnya. Pokarius Mahi, Ketua BEM FISIP UPN Veteran Yogyakarta mengatakan saat ini sudah banyak kemajuan yang

LIPUTAN UTAMA

terjadi di UPN dalam hal keterbukaan informasi publik. “Sekarang sudah jauh lebih baik. Di website resmi UPN bahkan sudah disediakan kolom baru dimana siapapun dapat mengunduh formulir pengajuan informasi publik,” ungkapnya.

komunikasi kita punya media sosial seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, Line, dan lainlain,” terang Subhan Afifi saat ditemui reporter Sikap 9 Maret 2017 lalu.

Setali tiga uang dengan Pokarius, Subhan Afifi, Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi mengungkapkan hal serupa. “Kalau informasi seperti itu, saya kira terbuka. Kami selalu share informasi-informasi penting di hampir semua lini. Di

Keterbukaan informasi publik merupakan sesuatu yang penting. Hal tersebut sudah diatur pemerintah dalam kitab undang-undang yang berlaku sekarang. Salah satu lembaga negara yang mengatur tentang keterbukaan informasi tersebut

Aturan Keterbukaan Informasi Publik

Sumber : korpri.kaltimprov.go.id

www.suarasikap.com


LIPUTAN UTAMA

adalah Komisi Informasi Publik (KIP). Komisi Informasi Publik Pusat telah mengeluarkan peraturan khusus no 1 th 2010 tentang standart layanan informasi publik. Mereka (lembaga publik) harus mengacu pada peraturan tersebut. Menurut Ketua Komisi Informasi Publik Daerah Provinsi DIY (KPID DIY), Hazwan Iskandar Jaya, segala bentuk penyampaian informasi oleh lembaga publik sudah ada standartnya. “Mereka harus mengacu itu. Ada standartnya, karena memang ada informasi yang dikecualikan ,informasi yang disediakan secara berkala, ada pula informasi yang disediakan secara serta merta, dan ada informasi yang sesuai dengan permintaan,” jelasnya. Hazwan menambahkan bahwa untuk memperoleh permohonan informasi khusus kepada lembaga publik memiliki beberapa prosedur. Prosedurnya yaitu tentukan dulu informasi apa yang ingin diminta secara terperinci melalui surat resmi dan sertakan identitas diri maupun kelompok yang valid. Namun ada kemungkinan

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

bahwa surat permohonan tersebut tidak dijawab. Maka, pemohon memiliki hak keberatan dengan mengirim surat kembali dan harus dibalas lembaga selambat-lambatnya 14 hari kerja.

Mahasiswa dan Birokrasi Kampus Sistem keterbukaan informasi di Kampus UPN V Yogyakarta dapat dibilang mulai membaik. Namun, meski begitu tetap ada kekurangankekurangan yang perlu dibenahi. Beberapa waktu yang lalu, reporter Sikap mencoba mewawancarai beberapa mahasiswa terkait pengalaman mereka terhadap sistem keterbukaan informasi publik di UPN Veteran Yogyakarta. Salah satu yang diwawancarai adalah Farras Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2016 ini mengatakan bahwa untuk mencari informasi di kampus UPN V Yogyakarta bisa dikatakan susah. “Saya sendiri pernah mencari informasi mengenai Ospek, akan tetapi sangat sulit. Saya diminta mengurus perijinan kesana-kemari dan saya rasa itu sangat rumit,” ungkapnya.

11

Berbeda dengan Farras, Rizki Agung Prasetio, punya cerita lain. Mahasiswa jurusan ilmu komunikasi angkatan 2013 ini menuturkan bahwa dirinya pernah mendapatkan pengalaman yang kurang baik terkait birokrasi kampus. “Dulu pernah mengajukan dana untuk acara organisasi. Setelah semua proses pengajuan proposal kami lalui, akhirnya kami mendapatkan kwitansi yang nantinya akan menjadi alat bukti saat mencairkan dana, akan tetapi pada saat hari yang ditentukan tiba kami sama sekali tidak mendapatkan uang sepeserpun,” jelas Rizki . Mahasiswa yang tengah menempuh skripsi ini melanjutkan, bahwa ketidak cairan dana tersebut dikarenakan terjadi masa transisi dari swasta ke negeri. “Hal tersebut dikarenakan waktu pengajuan proposal kami adalah pada saat masa peralihan atau transisi universitas. Ketika ditanya lebih lanjut pihak universitas memberikan penjelasan yang kurang diterima oleh kami.” Meski begitu, Farras dan Rizki berharap bahwa kedepan pelayanan kampus perjuangan ini akan terus membaik. (Kristi D & Jalu RD) www.suarasikap.com


12

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

KILAS KAMPUS

UPN “Veteran” Yogyakarta

Selenggarakan Pembukaan Kuliah Perdana Magister Ilmu Komunikasi masyarakat untuk mendaftar sebagai mahasiswa dalam program pascasarjana ini luar biasa. “Tercatat yang mendaftar i t u s e k i t a r 3 0 p e n d a f t a r. Kemudian kita seleksi dan yang diterima menjadi mahasiswa baru sejumlah 16 orang.”

Suasana pembukaan kuliah perdana Magister Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta pada Jumat (03/03) di Kampus 2 Babarsari.

etelah 15 tahun direncanakan, UPN Ve t e r a n Yo g y a k a r t a akhirnya dengan resmi membuka program magister Ilmu Komunikasi dengan Kekhususan Komunikasi Korporat. Pembukaan kuliah perdana program pascasarjana ini dilaksanakan Jumat (03/03) lalu di Laboratorium Public Relations Kampus Babarsari.

S

Kekhususan Komunikasi Korporat dipilih karena bidang ini belum banyak diterapkan di perguruan tinggi lain. “Sebenarnya memang cita-cita dari dulu. Dibandingkan dengan S2 Ilmu Komunikasi yang lain, ciri khas di UPN lebih ke Komunikasi Korporat,” jelas Basuki Agus Suparno selaku Koordinator Prodi Magister Ilmu Komunikasi.

Agenda yang sejatinya diselenggarakan di ruang seminar Magister Ilmu Komunikasi Gedung Patimura FTI lantai 4 dipindah ke ruang Laboratorium Public Relations. Dihadiri oleh 14 mahasiswa baru pascasarjana, agenda ini berlangsung dari pukul 13:00 hingga 15:30. Dari data awal, mahasiswa baru yang terdaftar berjumlah 16 mahasiswa, namun ada 2 mahasiswa yang berhalangan hadir.

Pembukaan kuliah perdana ini diisi dengan Pengantar Komunikasi Korporat oleh Wakil Rektor 1 UPN “Veteran” Yogyakarta, Irhas Effendi. Kemudian dilanjut dengan sesi kuliah perdana 'Perspektif Komunikasi Korporat' oleh Basuki Agus Suparno. Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi S1, Subhan Afifi menuturkan antusiasme

Annisa Herman, salah satu mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi yang juga merupakan lulusan Program Sarjana Ilmu Komunikasi UPN ' Ve t e r a n ' Yo g y a k a r t a mengapresiasi dibukanya program ini. “Apresiasi banget buat UPN kususnya Prodi Ilmu Komunikasi karena sebagai jurusan baru di FISIP, ternyata Ilmu Komunikasi sudah bisa mendirikan program S2.” Alumni konsentrasi Public Relations ini mengungkapkan mahasiswa Public Relations itu memang sudah banyak sekali, namun mereka masih memiliki keinginan untuk terus berkembang. Untuk sementara, perkuliahan akan dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu, sebab mahasiswa yang ada terdiri dari beragam latar belakang. “Nanti ke depannya kita kembangkan normal pada hari kerja. Sekarang penyesuaian dulu,” pungkas Basuki. (Adi Ihsan & Lajeng Padmaratri) www.suarasikap.com


KILAS KAMPUS

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

13

Opening Ceremony d'CATCH 2017

Angkat Budaya Indonesia

S

ebanyak 93 mahasiswa perwakilan dari 5 negara berkumpul di Ruang Seminar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN 'Veteran' Yogyakarta dalam acara pembukaan Decentralized A s i a n Tr a n s n a t i o n a l Challenges (d'CATCH) 2017 pada Senin (06/02). Seluruh mahasiswa ini tergabung dalam program d'CATCH 2017, sebuah event tahunan yang berfokus pada pengenalan budaya antarnegara dengan media video. 5 negara tersebut ialah Indonesia, Jepang, Filipina, Thailand, dan China. Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah setelah 5 tahun bergabung dalam program d'CATCH. Rangkaian pembukaan d ' C AT C H d i m u l a i o l e h sambutan Kepala Jurusan Ilmu Komunikasi, Subhan Afifi, dilanjut peresmian oleh Rektor UPN 'Veteran' Yogyakarta, Sari Bahagiarti. Agenda dilanjutkan dengan perkenalan oleh dosen

Para peserta D’CATCH berfoto bersama

pendamping dari kelima negara, penampilan seni Jathilan, serta penayangan video introducing dari peserta dilanjut welcoming dinner. Dosen pembina dari tim Indonesia, Senja Yustitia, mengungkapkan, “Fokus d'CATCH ini untuk membangun kesepahaman budaya antara mahasiswa dari 5 negara melalui video, tapi kalau di Indonesia ada sentuhan-sentuhan yang lain seperti ada opening ceremony dengan pagelaran budaya.” Keseluruhan program d'CATCH akan dilaksanakan hingga hari Sabtu (11/02). Kegiatannya difokuskan di UPN

'Veteran' Yogyakarta kampus 2 Babarsari, selain juga di Rektorat Universitas dan Ghratama Pustaka. Peserta dari Filipina, Patricia, mengaku senang bisa berpartisipasi dalam d'CATCH 2017. Kedatangannya ke Indonesia merupakan yang pertama kali, namun ia merasa nyaman di Indonesia. “Yogyakarta mirip dengan Filipina. Juga tentang cuacanya, kadang hujan, kadang panas. Rasanya seperti di rumah,” pungkasnya dalam Bahasa Inggris. (Lajeng Padmaratri & Mardella Savitri) www.suarasikap.com


14

SOSOK

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

Profesor Danisworo Teladan Bagi Banyak Orang

B

anyaklah membaca karena dari situ akan muncul kreatifitas, kemampuan luar dan dalam akan terpupuk dan dapat membuat kita mandiri menjadi salah satu prinsip seorang Prof. Dr. C Danisworo M.Sc. Guru Besar UPN Veteran Yogyakarta ini menyelesaikan studi S2 dan S3 di Vrije Universiteit Brussel, Belgie. Selesai menempuh studi, Danisworo mendapatkan tawaran bekerja di UNESCO.

Karena memiliki naluri sebagai guru, pria kelahiran 19 Februari 1948 ini menolak tawaran itu. “Saya dikirim ke sana sebagai dosen, kita pulang juga harus sebagai dosen,” ujarnya saat ditemui reporter Sikap di ruang kerjanya. Kecintaanya terhadap traveling membuat Danisworo mempelajari dunia geologi. Berkat kemampuannya, Danisworo dapat keliling dunia. Lima benua sudah pernah

dikunjungi untuk membagikan ilmu tentang geologi. “Saya pertama suka taveling, suka blusukan, geologi kan memang tugasnya blusukan kemanamana, mencari tambang, mencari minyak,” ujarnya. Perjuangan menjadi seorang geologis tidaklah mudah. Keluar masuk hutan menjadi hal yang biasa, namun hal itu tidak menyurutkan semangat anak pertama dari enam bersaudara ini. “Saya

Profesor Danisworo. (Dok. Pribadi)

www.suarasikap.com


SOSOK

maunya seperti itu, saya tidak mau menetap di satu tempat maka saya memilih geologi supaya saya bisa keliling hingga sekarang terlaksana saya bisa keliling dunia dan keliling luar negeri,” lanjutnya.

Menjadi Penasehat Paranormal Indonesia Atas pecapaiannya Danisworo dikenal sebagai pribadi yang sangat pintar dan akademis. Disisi lain Danisworo menjadi penasehat forum paranormal Indonesia. Hal itu bermula saat adanya wartawan yang menelpon setahun setelah gempa dan tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 memintai pendapat geologis tentang potensi tsunami di Yogyakarta. Hasil wawancara tersebut dimuat dalam sebuah majalah dan tak lama setelah itu terjadi gempa di Yogyakarta tahun 2006. Berawal dari jawaban tersebut wartawan sering menelpon untuk menanyakan tentang potensi gempa selanjutnya.“Saya diwawancara tentang potensi gempa, setelah diterbitkan terjadi gempa dan berulang kali terjadi sepeti itu.

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

Nah berawal dari situ, mungkin ada yang tahu bahwa saya kerap masuk koran memberikan prediksi terkait gempa dan prediksi saya benar,” kenangnya. Hal itu membuat Danisworo diundang oleh ketua forum paranormal dan penyembuhan alternatif di Jakarta dan dijadikan penasehat.

15

yang baik dari sang kakak sulung. “Artinya apa yang dia lakukan sering juga saya lihat dan amati. Kalau bisa saya lakukan juga meskipun karakter kami berbeda, namun hal-hal positif bisa saya tiru seperti halnya saya bisa bersekolah tinggi” lanjutnya.

Dimata Mahasiswa Menjadi Panutan dalam Keluarga Lahir sebagai anak pertama membuat sosok Danisworo menjadi panutan dalam keluarga bagi adikadiknya. Pengalaman dalam bidang akademik dan perjuangannya membuat adikadik Danisworo mengikuti jejaknya. Dr. Christina Rochayanti, adik terakhirnya menceritakan kesan tentang Danisworo. “Beliau merupakan sosok panutan bagi kami, orang tua sudah tidak ada otomatis beliau berperan membimbing dan mensupport,” ujarnya saat ditemui reporter Sikap di kantor jurusan Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta. Memiliki profesi yang sama sebagai pengajar membuat Christina sering mencontoh apa

Sosok Prof Dr C Danisworo MSc, menjadi teladan bagi banyak orang. Pembawaan yang bersahaja dan kesabaran ketika mengajar, membuatnya dikenal sebagai dosen yang sangat baik hati. Prasetya Adi Rinanto, salah satu mahasiswa Teknik Geologi angkatan 2013 memiliki pengalaman diajar oleh Danisworo. “Pak Danis itu memberikan teladan kepada kami supaya rendah hati, tidak sombong dan mengayomi orang lain. Pembawaannya ketika mengajar itu simple tapi membangun semangat kami. Sering waktu mengajar diselipi nasehat-nasehat kehidupan,” ungkapnya saat ditemui oleh reporter Sikap di Kampus 1 UPN Veteran Yogyakarta. (Maya Arina & Mardella

Baca majalah SIKAP versi digital, disini : www.suarasikap.com www.suarasikap.com


16

TIPS & TRIK

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

Cara Mendapatkan

BEASISWA M

ahasiswa tidak h a n y a berkewajiban untuk menuntut ilmu tetapi juga memiliki kewajiban untuk membayar Uang kuliah tunggal (UKT) atau Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Demi mendapatkan hak mahasiswa selama kuliah, mereka tetap harus membayar kewajibannya tersebut. Ada sebagian mahasiswa yang pada akhirnya berhenti kuliah ditengah jalan atau lulus melebihi waktu yang sudah ditentukan, karena harus bekerja paruh waktu untuk membayar biaya kuliah. Sedangkan Semakin lama berkuliah, semakin besar pula jumlah biaya kuliah yang harus dikeluarkan. Dengan demikian, kebutuhan sehari-hari pun tentunya menambah tanggungan mahasiswa termasuk wali mahasiswa. Kini kuliah masih dinilai mahal oleh masyarakat. Beasisawa adalah jalan yang

tepat bagi para pelajar khususnya mahasiswa untuk meringkankan biaya sekolah atau kuliah. Beasiswa merupakan cara yang dilakukan oleh pihak pemerintah ataupun instansi yang diberikan kepada pelajar agar tidak putus sekolah, dan mecari bibit palajar negeri ini yang berprestasi.

Astrida Melati Gahara Harahap, mahasiswi Ilmu Komunikasi angkatan 2013 UPN “Veteran” Yogyakarta, mendapatkan beasiswa pada peruntungannya yang ketiga. Bukan tanpa usaha, mahasiswi yang kerap disapa Atid ini mengakui bahwa sebelumnya ia telah dua kali mendaftarkan diri untuk mendapatkan beasiswa. Sama seperti Atid, Maya Arina Pramudita, pun selalu mendaftarkan beasiswa pada setiap kesempatan. Selama menjadi mahasiswi aktif, Maya telah memperoleh beasiswa selama tiga kali. Berikut tips jitu untuk mendapatkan beasiswa,

1. Jangan Bosan Mencari Informasi. M a y a d a n A t i d menuturkan bahwa mencari informasi merupakan hal paling penting dan pertama yang harus dilakukan untuk dapat memeroleh beasiswa. Seperti yang dilakukan keduanya, mereka tidak pernah bosan untuk mecari informasi. Menurut Maya kesempatan beasiswa perlu dicari, “Karena yang membutuhkan adalah kita, dan peluang itu selalu ada,” terang Maya. Tanpa mencari, kesempatan akan terlewat begitu saja.

2. Lihat IPK-mu! Pastikan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) pada batas aman bahkan baik. “Mendaftarkan beasiswa bukan untuk menjadi pengemis,” ucap Maya. Dengan kata lain, IPK www.suarasikap.com


TIPS & TRIK dapat menunjukan keseriusan calon penerima untuk mendapatkan beasiswa kuliah. Sehingga, calon penerima memiliki harga tawar dengan prestasi yang dimiliki. Atid pun menyetujui bahwa IPK pun menjadi sangat penting dalam proses mendapatkan beasiswa. Menurutnya IPK yang telah baik perlu dipertahankan, bagi Atid orang tua adalah alasan untuknya untuk tetap memertahankan IPK dalam keadaan aman.

3. Berperan Aktif di Organisasi. Beberapa beasiswa biasanya juga melihat calon penerima dengan rekam jejak keaktifan di organisasi. Menurut maya korelasi antara softskill berorganisasi dengan beasiswa adalah hal kepekaan terhadap lingkungan. “Beasiswa diberikan karena peduli dengan lingkungan sekitar,� jelas Maya. Oleh karena itu, kepekaan lingkungan dalam wadah organisasi dapat dilihat sebagai penilaian beasiswa.

4. Teliti dengan Persyaratan yang Diberikan. Penting bagi calon penerima beasiswa untuk teliti

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

dalam melengkapi persyaratan a g a r l o l o s . Te r k a d a n g persyaratan dokumen merupakan seleksi pertama calon penerima beasiswa. Dengan begitu, persyaratan menjadi hal mutlak yang harus dilengkapi. Menurut pengalamannya, Atid menjelaskan bahwa pengumpulan berkas menjadi sangat sulit karena kampung halaman yang jauh. Dengan begitu ketika telah mendapatkan persyaratan, lebih baik untuk cepat melengkapi berkas agar tidak melebihi batas waktu pengumpulan.

5. Bersabar dan tidak mudah menyerah Bersabar dan tidak mudah menyerah dalam mengikuti proses sangat diperlukan karena persaingan untuk mendapatkan beasiswa tidaklah mudah. Bukan hanya itu, persyaratan yang beragam tentunya menjadi tantangan pada pengumpulan berkas. Pengumpulan persyaratan yang dirasa sudah matang justru tidak membuahkan hasil. Kekecewaan yang dirasakannya itu justru membuat Maya semakin termotivasi untuk mendaftar beasisw lainnya, sampai akhirnya ia berhasil

17

mendapatkan beragam beasiswa. Mendapatkan beasiswa memang tidak mudah dan memerlukan semangat yang besar. Namun, hasil yang didapatkan dari menerima beasiswa pun besar. Tidak hanya dihitung dengan besaran jumlah uang yang didapatkan, melainkan pula kepuasan batin yang dirasakan dari proses yang lama dan sulit. Atid menjelaskan dengan mendapatkan beasiswa, justru dapat membuat kebanggaan bagi diri sendiri dan orang tuanya. Sementara itu, Maya juga merasakan betapa sulitnya mendapatkan beasiswa, dan menjadikan kesempatan tersebut sebagai cara untuk lebih giat belajar. Pernah gagal walau sudah mempersiapkan persyaratan dengan matang mengingatkan Maya untuk tetap rendah hati. “Diatas langit, masih ada langit,� jelasnya. Siapapun memiliki kesempatan untuk mendapatkan beasiswa, asalkan mau memulai dan mau mengasah kemampuan, maka kita akan mendapatkannya. Seperti pepatah Arab Manjadda Wajada Siapa yang bersungguhsungguh maka ia akan dapat. (Farhan Kurniadi & Fariha Sulmaihati) www.suarasikap.com


18

RESENSI

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

FILM

Istirahatlah Kata-Kata “ Te r n y a t a jadi buron itu jauh lebih menakutkan dari pada menghadapi sekompi kacang hijau bersenapan lengkap yang membubarkan demonstrasi,” ungkap seorang penyair dalam film istirahatlah kata-kata, yang puisi-puisinya sering terdengar di tengah buruh dan mahasiswa. P u i s i n y a bagaikan seorang

JUDUL GENRE SUTRADARA PRODUSER PEMERAN TAHUN RILIS

: : : : :

Istirahatlah Kata-Kata Drama/Sejarah Yosep Anggi Noen Yulia Evina Bhara Gunawan M. (Wiji Thukul) Marissa Anita (Sipon) : 2016 (Dibioskop 19 Januari 2017)

DURASI

: 1 jam 45 menit

anak kecil, yang polos dan berteriak, sehingga siapa saja yang mendengar mau tak mau memperhatikan. Aparat memberinya cap sebagai agitator, penghasut. Puisi yang ia tulis dianggap menggerakan kebencian terhadap Orde Baru. Maka ia di bungkam dan dilenyapkan.

Film karya sutradara Yosep Anggi Noen ini, hadir sebagai salah satu film indie yang mendapat sambutan hangat ketika di putar di festival, baik dalam maupun luar negeri. Istirahatlah kata-kata adalah salah satu film Indie yang berhasil menembus cinema21. Hal tersebut menunjukkan perkembangan film indie di Indonesia semakin bergairah. Secara tak langsung tujuan film indie juga dapat tersampaikan, bahwa film indie dibuat untuk ditonton oleh masyarakat banyak agar masyarakat mendapat penerangan tentang sudut-sudut penting permasalahan negeri ini. www.suarasikap.com


RESENSI

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

19

Istirahatlah kata-kata, y a n g s u k s e s menginterpresentasikan satu penggalan masa dari hidup seorang tokoh yang telah menjadi bagian kuat dari sejarah reformasi Indonesia. Wiji Thukul, yang juga seorang sastrawan dan aktivis yang hingga kini belum ketahuan nasibnya. Selama 90 menit sebait kisah pelarian Wiji Thukul di tampilkan dengan cara yang sederhana dan tak banyak bicara. Kampung dayak menjadi titik yang krusial dalam hidup Thukul. Ia jauh berada di pelosok Pontianak, Kalimantan Barat. Kemahiran sastra dan aktivitas pribadi Wiji Thukul begitu di tonjolkan dalam Istirahatlah kata-kata, terlihat dari adegan pembuka film. Seorang intel duduk di meja, sementara Sipon, istri Thukul dan anaknya berdiri tak bergeming. Rumah Thukul kerap kali didatangi polisi, tentara, intel bahkan beberapa buku koleksinya di sita paksa, seolah di jadikan barang bukti. Di atas kapal yang membawanya keliling sungai kapuas, Wiji Thukul menulis sepenggal puisi “Kuterima kabar dari kampung. Rumahku kalian geledah, buku-bukuku

kalian jarah. Tapi aku ucapkan banyak terimakasih karena kalian telah memperkenalkan sendiri pada anak-anakku. Kalian telah mengajarkan anakanakku membentuk makna kata penindasan sejak dini,” bait puisi itu dengan jelas menyuarakan luapan emosi Thukul terhadap rezim Orde Baru atas apa yang dilakukan pada keluarganya. Ia lebih banyak hadir sebagai sosok seorang suami dan bapak. Sisi kemanusiaannya dipertegas. Thukul juga mengalami kecemasan. Di film ini sosoknya tidak melulu meledak-ledak. Istirahatlah Kata-Kata

menyadarkan arti kata bebas dan merdeka tanpa di hinggapi rasa takut, diawasi. Beranekaragam rasa yang terperangkap dalam raut muka seorang Wiji Thukul. Rasa itu nantinya akan sedikit terbebas kala Thukul melampiaskannya di atas secarik kertas kucel. Pengenalan sosok Wiji Thukul sebagai tokoh reformasi 1998 tak begitu detail, yang ada hanya puisi, kesunyian, ketakutan dan kerinduan. Ketakutan Wiji Thukul dalam film ini sangat terasa. Dalam berak pun Thukul harus bersembunyi. Film ini tak banyak menghadirkan suara tetapi melalui adegan. Adegan www.suarasikap.com


20

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

anak kecil menangis dalam gelap menambah kerinduan Thukul kepada anaknya. Lagu bunga dan tembok yang disisipkan di akhir film menjadi pelengkap apik film ini. Sudah dapat di pastikan, film ini sangat menarik untuk di tonton semua kalangan, baik yang penasaran dengan perjalanan hidup sosok aktivis juga penyair Wiji Thukul ataupun ingin tahu sepenggal kisah keadaan yang mencekam di rezim Orde baru. “Istirahatlah kata-kata adalah film yang sangat real dan tidak di lebihlebihkan. Ditambah dengan candaan khas orang Indonesia,” ungkap Parardya Catra, Mahasiswa Ilmu Komuniikasi UPN Veteran Yogyakarta yang turut menonton film indie ini. Menurut seorang pengamat film Indonesia Adi

Rosidi Pandega dari Audio Vi s u a l K o m u n i k a s i , fi l m Istirahatlah kata-kata hadir di tengah maraknya film biopik Indonesia dengan tema nasionalisme yang selalu memberikan khotbah tentang nasionalisme, Film ini menjadi sebuah penyegar dan tak terkesan menggurui. “Yosep Anggi Noen, sepertinya memberikan ruang bagi p e n o n t o n u n t u k menginterprestasi sendiri film ini,” tuturnya. “Film ini sederhana, tapi bisa menampilkan perasaanperasaan kompleks tokohtokohnya dan cukup mengaduk emosi. Gunawan Maryanto berhasil memerankan Wiji Thukul, ” ungkap Kurnia Arofah, Dosen Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta.

RESENSI

Istirahatlah kata-kata membuka sejarah yang kosong itu terisi dan juga menyasar posisi kita sebagai warga negara. Film ini seharusnya mampu menyadarkan bahwa demokrasi dan kemerdekaan yang kita rasakan saat ini tidak datang dengan tiba-tiba, melainkan banyak perjuangan, pengorbanan, dan kehilangan yang dialami. Wi j i t h u k u l m u n g k i n bukan penyair paling hebat yang dimiliki, Sejarah Indonesia menunjukkan ia juga bukan satu-satunya orang yang menjadi korban penghilangan paksa. Tapi Thukul adalah cerita penting dalam sejarah Orde Baru yang tak patut diabaikan.

(Widya Iga Kusuma)

JANGAN JADI MAHASISWA KUPER. Add Ofcial Account LINE@ SIKAP. Scan QR Code ini :

www.suarasikap.com


CERPEN

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

21

Fred& Jon H

ingga ijasah sekolah diterima Fred, ia tak pernah lagi berbicara l a g i d e n g a n J o n , persahabatannya hancur. Fred pernah berjanji kepada Jon, jika ia berhasil lulus ia akan mentraktir Jon di restoran termahal di negara Hacing, meskipun nantinya ia harus rela kehilangan tabungannya yang dikumpulkan dengan susah payah. Berkali-kali Fred menelpon rumah Jon tapi ayah Jon selalu mengatakan “Jon tak pernah pulang Fred. Semenjak dia bergabung dengan kelompok barunya itu, Jon bukan lagi Jon yang dulu,” terangnya. Sudah dua bulan ini disetiap harinya Fred menelpon rumah Jon. Surat-suratnya pun tak pernah dibalas. Ketika Jon memasuki sekolah menengah atas ia

www.suarasikap.com

memiliki sabahat dekat bernama Fred. Mereka berdua bertemu pada saat masa orientasi sekolah. “Hey siapa namamu? Aku tak mengenal siapa pun di sekolah ini,” tanya Fred saat pertama kali bertemu Jon. Dengan postur tubuh yang tidak terlalu tinggi dan sebagian lemak diperut, Jon menjawab “Aku Jon. Sama, aku juga tak kenal siapapun di sini. Mungkin kita bisa berteman baik,” ungkapnya. Semenjak itu mereka bersahabat dan selalu bersama selayaknya sahabat dekat. Fred adalah remaja yang dipenuhi dengan rasa damai, meskipun sedikit berapi-berapi ketika ada suatu hal yang menurutnya salah, tetapi ia dapat menerima pendapat orang lain. Sedangkan Jon adalah remaja yang sangat berapi-api dan tak pernah memperdulikan

Ilustrasi : Giffari Rifki

Oleh : Kiki Luqman


22

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

pendapat orang lain. Pada tahun 1980 sebuah kelompok masyarakat Hip telah terbentuk, kelompok masyarakat Hip terbentuk atas dasar penolakan penindasan terhadap kaum buruh di Negara Hacing. Pada tahun yang sama juga kelompok Poh terbentuk, kelompok ini sebagian anggotanya adalah tuan tanah di negara Hacing. Rumor yang beredar kelompok Poh terbentuk atas sikap kelompok Hip yang terlalu berlebihan terhadap tuan tanah. Ayah Jon terlahir sebagai buruh pabrik, meskipun pendapatan keluargnya sangat minim tetapi ia enggan bergabung dengan kelompok Hip. Ketika Jon berumur 15 tahun ia menanyakan hal itu kepada ayahmya, namun sang ayah tak mau memberi penjelasan. Setelah kejadian itu Jon memilih untuk tidak menanyakan hal serupa kepada siapa pun kecuali kepada seseorang yang sangat dekat dengan dia, mungkin sabahatnya.

Ilustrasi Oleh Giffari Rifki

Demi menepati janji Fred kepada Jon, Fred rela bekerja paruh waktu di rumah makan Dirty milik tetangganya. Ia rela

CERPEN menjadi pencuci piring demi sahabatnya itu.

“Hey Fred, apa kau tak lelah? Jika kalau lelah istirahatlah sebentar,” tanya pemilik rumah makan Dirty

“Aku tak lelah Rik, lagian aku masih muda. Tenangaku lebih daripada kau yang sudah tua hahaha bercanda Rik, mari bekerja lagi,” tandas Fred

“Untuk apa kau bekerja? Bukankah uang saku dari ayahmu sudah cukup?” Rik semakin penasaran. “Tidak juga Rik, aku hanya ingin menraktir Jon dari hasil keringatku sendiri Rik,” ujar Fred Tidak banyak yang berubah di kehidupan mereka semenjak Jon dan fred bersahabat, hanya saja mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama, makan bersama, berjalan menuju sekolah bersama-sama dan begitu pula seterusnya hingga mereka berdua akan tamat sekolah, dan Fred akan sangat bangga karena ia akan menjadi

Baca majalah SIKAP versi digital, disini : www.suarasikap.com www.suarasikap.com


CERPEN

SIKAP Edisi Birokrasi Kampus | Maret 2017

generasi pertama keluarga Morse's yang tamat sekolah menengah atas. Hingga di suatu hari Jon menanyakan suatu hal yang sudah berkali-kali ia

Fred selalu menjawab dengan diam dan memikirkan perkataan sahabatnya. Meskipun orang tua Fred buruh dan selalu mengabdi pada tuan

23

sahabatnya itu tak mau untuk bergabung dengan kelompok Hip, sisanya Jon sangat menyayangi sahabatnya itu. Ya, si Jon memang sudah

...Sadarlah, setiap hari mereka hanya bekerja dan bekerja, tanpa hari libur! Dan mereka hanya diberi upah murah Fred, bukankah itu suatu penindasan?!” kata Jon berapi-api. tanyakan kepada Jon. “Fred, maukah kau bergabung dengan kelompok H i p ? Ay o l a h F r e d k i t a bergabung,” ajak si Jon.

“Mungkin tidak, untuk saat ini aku merasa hidupku belum membutuhkan itu, apa kau ingin bergabung Jon?” jawab Fred. “Mungkin, tetapi k e l o m p o k H i p memperjuangkan hak hak kita, kau tidak tertindas tapi orang tuamu tertindas Fred! Sadarlah, setiap hari mereka hanya bekerja dan bekerja, tanpa hari libur! Dan mereka hanya diberi upah murah Fred, bukankah itu suatu penindasan?!” kata Jon berapi-api.

tanah, Fred tetap bersikeras b a h w a k e l u a rg a n y a t i d a k tertindas, karena selama ini pemilik pabrik sangat baik kepada keluarganya dan si tuan tanah itu memberi upah yang dirasa cukup bagi keluarga Morse's. Berkali-kali juga Fred sudah menjelaskan kepada Jon, tapi Jon tak pernah mempercayai apa yang dikatakan Fred. Dua hari setelah kejadian itu, diam-diam Jon telah bergabung dengan kaum Hip.

berubah, ia sibuk dengan urusan kelompoknya yang baru. Ia menjadi sangat liar, membunuh para petinggi perusahaan yang tak mau menerima tuntutan demonya. Ia harus rela keluar masuk penjara dan tinggal dalam sebuah persembunyian panjang yang belum menemukan akhir. Di tempat pengasingannya Jon bertemu dengan seseorang bernama Gill yang masih tercatat sebagai anggota kelompok Poh.

Semenjak itu pula ia enggan berteman dengan siapa pun yang tidak membela kaum buruh termasuk Fred. Meskipun sebenarnya ia tidak sepenuh hati melakukan hal ini, Jon hanya membenci Fred lantaran

“Hey anak muda, bukankah kau yang sering diceritkan oleh kebanyakan orang itu?!” tanyanya.

*Bersambung...*

www.suarasikap.com


KAMU SUKA NULIS? PUNYA KARYA? MAU DIPUBLIKASIKAN?

...

KIRIM AJA OPINI, TULISAN, DAN KARYAMU KE...

suarasikap@gmail.com Karyamu bakalan dimuat disini

www.suarasikap.com


Error 404 Sorry, this website is temporary unavailable.

...unless you are really visit and read it.


ADVERTISE HERE

suarasikap@gmail.com SEND


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.