Edisi X, 25 Juni - 10 Juli 2015
Perlawanan terhadap Produk Impor
Erlangga: PA Menuju Green Market
Puspa Agro Rangkul Community PASAR induk moderen Puspa Agro kini mulai merangkul community atau penghobi. Dimana, Puspa Agro menyiapkan lokasi yang strategis untuk menggelar berbagai kegiatan baik untuk skala latihan bersama (latber), latihan prestasi (latpres), maupun even skala nasional. nBaca Hal ... 2
TAK hanya mengangkat taraf hidup petani dengan membeli hasil panen dengan harga layak. Pasar induk moderen Puspa Agro juga siap menuju Green Market. Dimana, Green Market ini kini menjadi trend di seluruh dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut, Puspa Agro direncanakan menandatangi MoU kerjasama pengelolaan sampah pasar dengan lembaga dari Swiss FORWARD EAWAG-Sandec. Program kerjasama ini akan berlangsung mulai 2015 sampai dengan pertengahan tahun 2017. nBaca Hal ... 2
Target Kuasai Pasar Agrobis
Perkuat Akses Antisipasi MEA 2015
nBaca Hal ... 3
nBaca Hal ... 5
| 02
Trading House
Erlangga: Sambungan dari Hal 1
Komisaris PT Puspa Agro, Erlangga Satriagung, mengatakan, dari pengolahan limbah sampah itu, nantinya bisa dijadikan beberapa produk. “Seperti, kompos, arang, biogas dan ternak ulat belatung untuk dijadikan kerajinan,” ucapnya. Kerjasama pengolahan sampah dengan Pemerintah Swiss akan membantu mengatasi permasalahan sampah di Surabaya yang masih belum maksimal. Apalagi, nanti, kata dia, akan ada banyak aktivitas di Puspa Agro, seperti Rumah Potong Hewan (RPH), pengelolaan ikan dan lain-lain. “Dengan tambahnya aktivitas ini sudah seharusnya sampah tersebut dimanfaatkan menjadi nilai tambah,” ujarnya. Coordinator Research Program FORWARD, Bart Verstappen menuturkan, program pengelolaan sampah yang digagas EAWAG melalui Kementerian Perekonomian Swiss, rencananya dilakukan di 5 kota di Indonesia. Di antaranya Untuk program pengolahan sampah itu, pihaknya menyiapkan dana sekitar 1 juta Euro. Nantinya, selain sampah dari Puspa Agro, sampah dari pasar-pasar lain di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Dikatakan lebih lanjut, untuk tempat penampungan sampah telah disiapkan Puspa Agro. Selanjutnya, EAWAG akan mengelola untuk dijadikan bahan yang bermanfaat oleh masyarakat. “Kalau sudah bisa dikelola menjadi pakan ternak, tentu bisa membantu menurunkan biaya produksi peternak. Selama ini kan, pakan ternak masih impor. Kalau bahan bakunya bisa produksi sendiri, pasti jauh lebih murah dan peternak bisa lebih sejahtera,”.
Komisaris PT Puspa Agro, Erlangga Satriagung, berjabat tangan dengan Coordinator Research Program FORWARD, Bart Verstappen.
Pada Februari 2015, Puspa Agro menandatangi MoU kerjasama pengelolaan sampah pasar dengan lembaga dari Swiss FORWARD EAWAG-Sandec. Program kerjasama ini akan berlangsung mulai 2015 sampai dengan pertengahan tahun 2017. Program ini berupa riset metode pengelolaan sampah. Pihak FORWARD EAWAG-Sandec berinvestasi memodifikasi bangunana lahan komposting untuk beberapa metode pengelolaan sampah pasar. Dari catatan tahun 2014, setiap hari sekurangnya 6 kubik sampah dihasilkan PuspaAgro. Sampah itu terdiri dari jenis sampah organik. Selain itu, sebuah rumah kompos dilengkapi mesin pencacah, serta mesin pengayak dan 2 unit truk sampahdiopera-
sionalkan. “Dengan menggandeng operator dari Swiss kami akan berupaya melakukan riset sekaligus membuat metode pengelolaan sampah. Dan pihak Swiss memodifikasi bangunan lahan komposting atau rumah kompos yang ada untuk mengembangkan pengelolaan sampah menjadi lebih modern,” tutur Direktur PT Puspa Agro Muchibuddin. Diharapkan ke depan nanti, sampah yang dihasilkan Puspa Agro sehari-hari itu dapat digunakan untuk hal lain yang dapat memberikan manfaat. “Untuk itulah kami berharap kerjasama ini dapat memberikan pengetahuan baru dalam pengelolaansampah, sekaligus memanfaatkan sampah itu sendiri,”. Sekedar diketahui, Greenmarket sendiri sebenarnya sudah dimulai pada tahun 1976 dengan misi dua kali lipat untuk mempromosikan pertanian daerah dengan memberikan keluarga kecil peternakan kesempatan untuk menjual produk mereka langsung ke konsumen , dan untuk memastikan bahwa konsumen memiliki akses ke segar, paling bergizi lokal berkembang makanan daerah yang ditawarkan. Apa yang dimulai lebih dari tiga dekade yang lalu dengan 12 petani di tempat parkir di 59th Street dan 2nd Avenue di Manhattan kini telah tumbuh menjadi luar jaringan pasar petani urban terbesar dan paling beragam. Sekarang dengan lebih dari 50 pasar, lebih dari 230 keluarga peternakan dan nelayan yang berpartisipasi, dan lebih dari 30.000 hektar dilindungi dari pengembangan lahan pertanian. Hubungan ini unik antara petani dan penduduk kota tidak hanya mengubah wajah pertanian daerah, tapi, telah direvitalisasi masyarakat pedesaan dan ruang perkotaan, meningkatkan kesehatan konsumen, menyediakan makanan segar dan bergizi pada konsumen. (sai)
Puspa Agro Rangkul Community
PASAR induk moderen Puspa Agro kini mulai merangkul community atau penghobi. Dimana, Puspa Agro menyiapkan lokasi yang strategis untuk menggelar berbagai kegiatan baik untuk skala latihan bersama (latber), latihan prestasi (latpres), maupun even skala nasional. Lokasinya bertempat di area pasar induk agrobis Puspa Agro, di Jl Susunan Pengelola: Sawunggaling 177 – 183 Jemundo, Taman, Penasihat/Pengarah: Sidoarjo, tepatErlangga Satriagung nya di zona pet shop. Ajang Pemimpin Umum/ pembuka akan Pemimpin Redaksi dan digelar pada Penanggungjawab; hari Minggu, Gatot Bibit Bibiono 14 Juni 2015, bersamaan denRedaktur Pelaksana; gan launching Iskandar Agro CommuRedaktur nity, komunitas Ardy Abimanyu penggemar burung berkicau Reporter; yang ber-home Andriya Pitupulu base di Puspa Anggraeni Widakdo Agro. “Menandai Fotographer: pembukaan Iksan Sasmito Agro Community ini, kami Teknologi Informasi: juga menyeNana Firdaus lenggarakan latpres yang Design & Layout secara terbuFirman ka bisa diikuti oleh teman-
teman penggemar dan pemain burung berkicau di mana saja berada, khususnya yang berada di Sidoarjo, Surabaya, Krian, Gresik dan sekitarnya,” kata Erwan Trihananto, Ketua Agro Commu Beberapa agenda telah disiapkan, di antaranya latber yang dijadwalkan setiap hari Minggu dan Rabu. Sementara untuk latpres diagendakan sebulan sekali, yakni hari Minggu pekan keempat. Tidak hanya itu, komunitas ini juga menyiapkan even skala nasional yang akan diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Ada latpres 14 Juni lalu, panitia memertandingkan 24 kelas yang diperkirakan melibatkan
sekitar 2.000 burung dari berbagai jenis. Selain dari wilayah Sidoarjo dan Surabaya, peserta diprediksi datang dari Gresik, Lamongan, Mojokerto, Jombang, Kediri, Tuban, Bojonegoro, Malang, Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, dan daerah-daerah lainnya. Menurut Erwan, keistimewaan pada pelaksanaan latpres ini, panitia benar-benar menjunjung tinggi fair play, baik dari aspek penyelenggaraan maupun penjurian. Selain itu, penjualan tiket dibuka langsung pada hari pelaksanaan (hari H) dan diacak, sehingga peserta tidak bisa memilih nomor khusus. Panitia juga menjamin tidak ada titipan terkait pembelian tiket. (isa)
Trading House
Target Kuasai Pasar Agrobis Pasar Induk Moderen PuspaAgro menarget akan menguasai pasar agrobis di Indonesia. Ini merupakan keinginan Erlangga Satriagung selaku Momisaris PT Puspa Agro. “Pada tahun 2025 kita target Puspa Agro akan menguasai pasar agrobis di Indonesia. Untuk mencapai target itu kita terus berupaya melakukan pengembangan sekaliogus inovasi di bidang usaha ini. Kami yakin, bila kinerja sejalan maka target tersebut dapat terpenuhi,” jelasnya. Target yang dicanangkan itupun tak main-main, tahun ini saja, Puspa Agro mulai mengawali dengan perdagangan antar pulau dan mengembangkan berbagai sentra agrobis di luar pertanian, seperti ikan laut dan ikan air tawar. “Tahun depan, untuk ikan kami mampu mengirim
antara empat puluh sampai lima puluh kontainer produk ikan kemasan setiap harinya. Saat ini, kami hanya terkendala akses masuk dan keluar di Puspa Agro yang selalu padat,” ucapnya. Sementara itu, agar hasil panen petani diminati pasar retail moderen, Puspa Agro telah memiliki usaha pengepakan produk pertanian sendiri. Sehingga produk yang dijual lebih mahal dan higienis sehingga lebih diminati konsumen. “Kami terus memastikan tak ada produk impor yang dijual di tempat kami, sehingga petani Jatim yang menjadi mitra kami benar-benar terlindungi. Dan secara bertahap kami juga mampu menguasi pasar di berbagai provinsi diluar Jatim dan Indonesia,” jelasnya. (*)
| 03
04 |
Zona Komoditas
Zona Komoditas, Permudah Konsumen Untuk mempermudah konsumen yang datang, Pasar Induk Modern Puspa Agro melakukan penempatan sesuai dengan zona komoditas. Dengan demikian pengunjung yang datang ke tempat ini tidak dibingungkan mencari komoditas yanjg dibutuhkan. Untuk komoditas atau produk olahan, menempati Gedung Puspa 1. Gedung Puspa2 untuk komoditas daging dan ikan. Selanjutnya Gedung Puspa 3, untuk komoditas bunga potong dan ikan hias. Sementara komoditas sayur menempati Gedung Puspa 4. Lalu Gedung Puspa 5 untuk produk aneka buah. Sedangkan komoditas palawija dan beras menempati
Gedung Puspa 6. Sebelumnya, penempatan aneka komoditas agro dan produk olahan dilakukan secara menyebar. Dalam masa transisi tersebut, dalam satu gedung komoditasnya masih campur. Hal itu karena gedung yang yang sudah dibangun dan dioperasikan masih sangat terbatas, yakni baru dua gedung. Kini, manajemen menata ulang dengan harapan memudahkan pelanggan dan pengunjung yang berbelanja untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Penataan ini dilakukan untuk memudahkan pelanggan dan pengunjung Puspa Agrodalam berbelanja. (pri)
MEA 2015
| 05
Perkuat Akses Antisipasi MEA 2015 Keberadaan pasar induk agrobis Puspa Agro tak hanya menyerap dan memberikan nilai tambah hasil panen petani, PT Puspa Agro juga memperkuat akses sebagai antisipasi menghadapi MEA 2015. Upaya memperluas akses untuk memasarkan hasil panen petani dan petambak ini juga diimbangi dengan menghasilkan komoditas yang berkualitas. “Dengan demikian, begitu pasar bebas diberlakukan, petani Jatim tidak hanya jadi penonton. Sebaliknya mampu bersaing dengan kemungkinan gempuran produk impor,� kata Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin. Untuk menjalankan fungsi itu, Puspa Agro memperkuat lini divisi Trading House yang terus bergerak dan bermitra dengan kelompok-kelompok tani di sentra-sentra produksi. Selanjutnya, setelah dilakukan pemilahan berdasar kualitas dan pengemasan, komoditas pilihan itu didistribusikan ke pasar-pasar modern, pabrikan atau perusahaan olahan, bahkan untuk memenuhi pasar ekspor. Sementara, sebagian petani, peternak, hingga nelayan di Jatim kini mulai merasakan dan menikmati nilai tambah atas hasil panen mereka yang rata mencapai 25 sampai dengan 30 persen. Sebab, hasil panen para petani tersebut kini mulai banyak diserap pasar modern serta industri pengolahan. Saat ini Puspa Agro berhasil memasarkan aneka komoditas pertanian asal Jatim ke buyer langsung, seperti supermarket berskala nasional yakni Carrefour, hingga perusahaan katering besar yang melayani pe-
rusahaan tambang dan pengeboran minyak, serta industri pengolahan makanan dan minuman. Di sisi lain, dalam mengembangkan nilai tambah hasil panen petani di Jawa Timur (Jatim), selain di pasar tradisional, pihaknya mulai membuka akses memasukkan hasil panen petani ke sejumlah ke pasar modern. Produk petani Jatim, khususnya buah dan sayur-mayur berlabel Puspa Agro, bisa didapatkan dapatkan di gerai Carrefour di seluruh wilayah Surabaya. Pengembangan terus dilakukan hingga menjangkau seluruh counter pasar modern lainnya di seluruh Jatim. Karena itu, PT Puspa Agro membentuk Divisi Traiding House, kinerja divisi ini untuk menyerap hasil panen petani dan memasarkannya ke pasar modern guna meningkatkan nilai tambah petani. Sebelum masuk ke gerai-gerai pasar modern, aneka produk buah dan sayur itu dihimpun dari para petani penghasil di berbagai daerah di Jatim, di antaranya Kediri, Blitar, Batu, Malang, Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan, Lumajang, Jember, dan beberapa daerah lainnya. Dari sentra-sentra produksi tersebut, komoditas para petani dihimpun di pasar induk Puspa Agro. Oleh bagian trading house, komoditas itu lalu disortir dan grading. Setelah dipilah sesuai dengan grade-nya, tahap terakhir lalu dikemas dengan label Puspa Agro. Dipastikan, aneka produk buah dan sayur yang dikirim ke gerai-gerai pasar modern adalah produk dengan kualitas terbaik. (dar)
06 |
Petani Hidroponik
Support Petani Hidroponik POLA tanam dengan sistim hidroponik ini tak hanya menarik perhatian mereka yang suka berkebun, siswa sekolah pun tertarik dengan pola tanam tersebut. Sebab, minimnya lahan tidak menjadi suatu kendala. Terkait dengan hal tersebut, manajemen Puspa Agro memfasilitasi mereka melalui Koperasi Petani Hidroponik Jawa Timur untuk pengembangan budi daya sayur dengan sistem hidroponik ini. Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin, mengatakan, pada tahap pertama pihaknya menyiapkan lahan seluas 800 m2. “Pola ini akan terus dikembangkan sesuai tuntutan pasar,” ucapnya. Pria berkacamata ini menyatakan akan terus men-support pengembangan mitra binaan lewat koperasi yang ada. “Termasuk membantu mencarikan akses pasarnya,” ujarnya. Kawasan pasar induk agrobis Puspa Agro segera menjadi sentra pengembangan aneka sayur dengan sistem hidroponik.
Menandai tonggak pengembangan budi daya sayur yang menjadikan air sebagai media utama (bukan tanah). Terpisah, Humas Komunitas Hidropinik Surabaya (KHS), Kiptiyah As Shiddiq, mengatakan, selama ini sudah tertanam begitu kuat image, bahwa bercocok tanam itu identik dengan tanah atau lumpur yang bikin kita kotor. “Tapi, dalam sistem hidroponik semua itu bisa ditepis. Ini pasti menarik dan sekaligus peluang bisnis bagi generasi muda atau masyarakat pada umumnya,” ujarnya. KHS merupakan sekumpulan kawula muda Surabaya yang memiliki perhatian tinggi terhadap budi daya dan pengembangan tanaman, khususnya aneka sayuran dengan sistem hidroponik. Berawal dari hobi , komunitas ini kini tergerak untuk menjadikannya sebagaai ladang bisnis dengan area pengembangan yang lebih luas. Selama ini mereka berbudi daya secara perorangan di rumah masing-masing. (kan)
Trade House Division
Didik Petani Agar Produk Sejajar TAK hanya mengajak pelajar agar peduli terhadap dunia pertanian, PT Puspa Agrojuga juga membekali petani terkait dengan ilmu bercocok tanam. Langkah yang dilakukan pasar induk Puspa Agro melalui Trade House Division, agar produk atau hasil panen petani dapat bersaing di pasar bebas MEA 2015. “Produk yang dihasilkan para petani harus memiliki kwalitas yang sejajar dengan produk pertanian negara-negara Asean lainnya. Satu di antara beberapa hal penting yang harus dipersiapkan untuk dapat bersaing di pasar bebas MEA 2015 mendatang adalah menyamakan kwalitas produk pertanian kita agar sejajar dengan negara lain di Asean. Kami memang menyiapkan edukasi bagi petani,” kata Direktur Puspa Agro Abdullah Muchibuddin. Menurutnya, edukasi itu menyangkut berbagai hal, termasuk di antaranya peningkatan tehnik pertanian agar
dapat menghasilkan produk-produk pertanian yang sesuai dengan negara lain di Asean. “Jika itu tidak dilakukan, maka percuma saja. Produk kita tetap akan terpuruk.” ucapnya. Selain edukasi, kemampuan untuk melakukan gradding, atau pemilahan juga harus dipahami petani berdasarkan referensi yang berlaku secara internasional. Minimal untuk tingkat Asean harus terlebih dahulu dipahami. “Karena dengan kemampuan gradding atau memilah maka produk pertanian itu akan dibagi-bagi dalam kwalitas yang berbeda-beda. Ini juga harus mampu dilakukan para petani kita sebelum memasuki pasar bebas MEA 2015,” jelasnya. Dijadwalkan edukasi terhadap petani terkait dengan MEA 2015 serta fungsionalisasi Trading House Division yang dikelola Puspa Agro Jawa Timur, diperkirakan pertengahan tahun ini. (bwo)
| 07
08 |
Budidaya Tanaman
Cara Tepat Budidaya Semangka TAHUKAH Anda bahwa buah semangka memiliki prospek yang bagus untuk dibudidayakan, keuntungan yang didapat bisa lebih dari 100 persen dari jumlah total produksi kita. Oleh karena itu tidak ada salahnya kita budidaya semangka. Berikut ini langkah-langkah cara menanam semangka yang praktis d Tanaman semangka cocok untuk daerah dengan curah hujan berkisar diantara 40 sampai 50 mm setiap bulannya. Buah ini cocok untuk ditanam di daerah atau tempat dengan suhu kurang lebih 25 derajat celcius pada siang hari. Jadi, jika kita ingin budidaya semangka kita tidak perlu takut dengan kondisi lahan kita karena memang tanaman ini bisa tumbuh di daratan dataran tinggi ataupun dataran rendah. Untuk kelembaban udara tanaman semangka cocok untuk daerah yang kering dan cenderung miskin akan uap air. karena memang habitat asli dari tanaman semangka adalah di afrika, jadi bagi Anda yang ingin budidaya semangka, kondisi lahan di perlu diperhatikan. Tanaman semangka cocok untuk lahan yang memiliki lahan yang tidak ada naungannya atau cocok untuk daerah yang terkena sinar matahari secara langsung. Kurangnya cahaya matahari dapat mengganggu proses perkembangan tanaman semangka, dan kemungkinan besar proses pemanenan akan mundur. Sedangkan kondisi tanah atau lahan tanaman semangka cocok untuk daerah yang gembur memiliki unsur hara yang tinggi. pH tanah tanaman semangka cocok pada kisaran 6 sampai 6,7. Jika kondisi tanah belum memenuhi kriteria tersebut sebaiknya dilakukan proses pengapuran sampai pH tanah sesuai. Jenis benih yang paling bagus untuk kita budidayakan yaitu jenis benih semangka hibrida impor. Jenis benih ini memiliki dua macam yaitu triploid dan haploid. Jika benih triploid sebaiknya hal pertama yang perlu anda lakukan yaitu menyayat bijinya atau direnggangkan karena cangkang biji semangka ini cukup keras. Sedangkan untuk biji semangka haploid cukup mudah untuk disemaikan karena cangkang biji nya tidak sekeras triploid. Selanjutnya adalah proses perendaman biji semangka. setelah direnggangkan biji semangka tersebut direndam didalam air dengan campuran air hangat, hormon tumbuh, fungisida dan bakterisida. Lamanya perendaman sekitar 30 menit, lalu biji semangka diangkat dan ditiriskan sampai biji tersebut kering. Lalu bibit semangka siap untuk dikecambahkan dan siap untuk ditanam. Yang perlu dilakukan saat pengolahan lahan persiapan sebelum tanam yaitu pembersihan media tanam. Usahakan jangan sampai ada gulma pengganggu di lahan. Setelah tanah sudah bersih dari gulma atau pun batu-batuan pengganggu, kemudian membuat bedengan supaya air yang ada di dalam tanah bisa mudah untuk di alirkan. Perlu Anda ingat bahwa tanaman semangka tidak menyukai lahan yang basah. Usahakan jangan sampai ada lahan yang tergenang air. Kami menganjurkan untuk melakukan penambahan unsur hara seperti pupuk organik dan pupuk kandang sebelum dilakukan proses penanaman. Jika dirasa hara dalam tanah sudah cukup Anda bisa langsung melakukan proses penanaman. Buat lubang tanam pada lahan semangka dengan kedalaman sekitar 8 sampai 10 cm. Lubang tanam ini sebaiknya dibuat seminggu sebelum proses
penanaman Sebelum benih semangka ditanam di lahan sebaiknya area lubang tanam disiram dengan gembor supaya lahan siap untuk menerima bibit dengan baik. Bibit semangka juga perlu direndam terlebih dahulu dengan larutan tertentu atau biasa disebut larutan perangsang tumbuh. Larutan ini berguna untuk imunisasi benih semangka agar tak mudah terserang penyakit atau hama. Lama proses perendaman yaitu sekitar 5 -10 menit. Langkah selanjutnya yaitu memisahkan bibit semangka dari kantong tanam. Berhati hatilah dalam memisahkan benih semangka supaya akarnya tidak rusak. Pada bagian ini yang perlu anda lakukan yaitu proses penjarangan dan penyulaman. Langkah penjarangan dilakukan jika tanaman tersebut terlalu lebat, caranya yaitu dengan cara memotong dan memangkas daun atau batang yang sudah tidak dibutuhkan lagi. sedangkan untuk langkah penyulaman bisa dilakukan dengan cara mengganti bibit yang telah mati dengan bibit baru yang lebih sehat. Selain itu juga dilakukan proses penyiangan. Caranya yaitu dengan membuang ranting yang dianggap sudah tidak berguna. Pada ujung ranting sekunder cukup disisakan2 helai daun saja. Budidaya semangka sebaiknya menggunakan pupuk organik. Guna mendukung perkembangan buah semangka serta menyehatkan daun, gunakan Topsil D. Sedangkan untuk pematangan buah semangka menggunakan pupuk Topsil B untuk hasil buah yang bagus. Semangka bisa dipanen mulai umur 70 sampai 100 kali. buah semangka siap dipanen jika telah terjadi perubahan warna buah. Batangnyanya sendiri akan terlihat mengecil dan kemudian semakin mengering. Itulah ciri-ciri buah semangka sudah siap untuk dipanen. Usahakan waktu pemanenan18:13:10 pada saat cuaca cerah dan tidak hujan supaya hasil panen dalam keadaan kering. (isa)
Kelompok Tani
| 09
Jumlah Petani yang Bergabung di Puspa Agro Meningkat JUMLAH petani petani yang tergabung di Puspa Agro kini kian meningkat, Ini terlihat dari semakin bertambahnya petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang ada di Jatim. Di Kabupaten Gresik, PT Puspa Agro akan menggandeng petani jagung. Langkah ini tak hanya untuk meningkatkan taraf hidup petani setempat dan memperkeil ruang gerak tengkulak yang kerap merugikan petani. Tapi, untuk memenuhi kebutuhan pasokan pabrik. Puspa Agro dengan PT Palawija Gosari membentuk lembaga Puspasari untuk memberdayakan ekonomi masyarakat petani di Gresik Utara. “Rencananya, Puspasari memasarkan jagung dari petani. Hasil panen itu dibeli dengan harga normal, namun, masih belum ditentukan berapa,” kata Direktur PTPuspa Argo, Abdullah Muchibbudin. Puspasari melakukan kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik untuk menggarap 1000 ha lahan percontohan jagung Gapoktan Pantenan, Desa Panceng sejak November 2014. Hasil panen 2015 lahan percontohan tersebut diperkirakan 600 - 800 ton sekali panen dan akan ditampung PT Invivo Indonesia. Meski demikian, pemilihan wilayah pun dilakukan seara detail, yaitu di wilayah Gresik Utara. Alasannya, secara iklim dan tanah potensial untuk menanam jagung. Hanya saja, harga jagung para petani lokal tersebut belum bisa bersaing dengan jagung impor. “Salah satu sebab adalah produktivitas lahan dan hasil panen yang relatif rendah. Karena itu kita berupaya menggandeng petani jagung Gresik sehingga dapat memberdayakan ekonomi masyarakat setempat,” ungkapnya. Tak hanya di wilayah Kabupaten Gresik saja, namun, langkah pasti dalam menggandeng petani juga dilakukan di Jember. Di kabupaten
ini, pasar induk modern ini merangkul petani kopi melalui Gapoktan setempat. Saat ini sudah ada lima kelompok tani dan koperasi tani telah menjalin kerja sama dengan Puspa Agro. Dari para petani, komoditas biji kopi dihimpun dengan cara membelinya secara tunai dengan harga yang sesuai. Selain di Jember, Puspa Agro juga “mendekap” kelompok tani di Kabupaten Blitar, yaitu Gapoktan cokelat yang tergabung dalam Koperasi Guyub Santoso. “Sejak November 2014 kami menjalin kerja sama dengan Gapoktan cokelat Blitar, kerja sama ini dilanjutkan dengan penandatanganan MoU pada awal Januari 2015,” jelas Muchibuddin. Alasan Puspa Agro menggandeng petani kakao Blitar bukan hanya kualitas hasil panen yang baik, tapi, kualitas cokelat yang dihasilkan menempati posisi tertinggi. “Nah, dengan potensi ini, Blitar diharapkan memberikan kontribusi lebih terhadap kinerja perdagangan dan mengembangkan perekonomian Jatim,” jelasnya. Selain petani kakao, Puspa Agro juga menjalin kerja sama dengan petani belimbing yang tergabung dalam Kelompok Tani Margo Mulyo. Selain membeli hasil petani setempat dengan harga yang pantas, Puspa Agro juga mengolah belimbing sortiran agar memiliki nilai tambah.Sortiran itu diolah menjadi beberapa produk. “Kami melihat hasil buah belimbing di sini cukup bagus, apalagi Blimbing Karangsari sudah akrab di telinga. Karena itu kami merangkul kelompok tani di sini. Kami juga akan terus menggandeng sejumlah petani di Jatim agar dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Langkah ini sekaligus untuk mempersempit ruang gerak tengkulak yang kerap kali meriugikan petani,” ungkapnya. (pri)
10 |
Menghadapi MEA
Tangkis Banjirnya Produk Impor MENGHADAPI Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 merupakan sebuah tantangan yang berat. Sebab, dio saat itulah produk dari luar negeri mulai membanjiri pasar Indonesia. Untuk dapat mengatasi hal tersebut, Puspa Aghro menyiapkan formula menghadapu gempuran produk impor, terutama di sektor Holtikultura. “Ini merupakan tantangan yang cukup berat, terutama di sektor holtikultura. Terutama masuknya produk pertanian impor ke pasar lokal. Karena itu, kita sudah siapkan sejumlah formula mengahadpi gempuran produk impor,” kata Komisaris PT Puspa Agro, Erlangga Satriagung. Formula yang dimaksud ini adalah dengan menggandeng para petani yang ada di Jawa Timur (Jatim). “Terutama dengan merangkul petani dengan membeli hasil panen mereka, sebab, sampai dengan saat ini, masih ada petani yang jatuh ke “dekapan” tengkulak yang membeli hasil panen petani dengan harga murah,”. Kami, lanjut dia, terus berupaya merangkul petani agar tidak lagi jatuh dalam “rangkulam” tengkulak. “Kita beli hasil panen mereka dengan harga yang sesuai. Artinya, tidak merugikan petani. Sebaliknya, kami berusaha mengangkat taraf hidup para petani,” jelasnya. Tak hanya mengangkat petani dengan membeli hasil panen mereka dengan harga yang sesuai. Tapi, pasar induk moderen ini juga memberikan edukasi pada petani. “Edukasi kita berikan agar hasil panen mereka sesuai dengan grade. Sehingga hasil panen para mereka sesuai dengan pasar, baik itu pasar lokal maupun pasar moderen, sebab hasil panen petani ini juga didistribusikan ke pasar ritel,” ungkaap Erlangga. Dalam melakukan transaksi dengan petani, lanjut dia, Puspa Agro tidak mengambil keuntungan besar. “Kami hanya mendapat keuntungan dua persen dari nilai transaksi. Hal ini sekaligus bertujuan untuk melawan peredaran produk impor yang masuk ke dlam negeri,” tuturnya. Ia menyatakan, tahun ini, akan terus melakukan pembenahan kinerja Puspa Agro untuk meningkatkan produk lokal nantinya. Disisi lain, kata dia, peran pemerintah ikut andil dalam menjaga produk petani. Salah satunya, membenahi infrastruktur atau akses menuju Puspa Agro untuk petani. “Jika ini terus dilakukan, saya yakin Puspa Agro akan menjadi pusat pasar induk terbesar di Indonesia. Kita targetkan tahun 2025 nanti akan menjadi pusat transaksi Agro di dunia. Apa lagi kami juga dibantu terbukanya 26 kantor cabang dibeberapa wilayah indonesia,” ung kapnya. (dar)