KAMIS 2 FEBRUARI 2017 NOMOR 3162 TAHUN XI
Harga: Rp.3000,Luar Kota + Ongkos Kirim
HARGA Langganan: Rp. 50.000,-/bulan (luar kota tambah ongkos kirim) NO REK: 001 01.52.000663-1 Bank Sulut a/n PT. Sulut Lestaripress ALAMAT: Mega Smart VIII No.7 Kawasan Mega Mas Boulevard Manado, Telp (0431) 841060, Fax: (0431) 841071
Berpikir dan berbuat
INTERNASIONAL Trump pilih tokoh konservatif
WARGA Kelurahan Wawonasa, Kecamatan Singkil, dihebohkan dengan terciumnya bau bele-rang di depan rumah warga di Lingkungan VI kelurahan tersebut, Selasa (31/1) kemarin. Warga pun berhamburan mendatangi lokasi sumber bau yang berada tepat di depan rumah milik Ana Kasim (52). Dengan adanya kejadian tersebut, warga terus berdatangan di lokasi itu. Bahkan, ada yang coba meletakkan sebutir telur di atas sumber bau, dan telur itu pun matang.(foto: ridwan/sk)
GORSUCH dipilih Trump.
PRESIDEN AS Donald Trump mencalonkan tokoh konservatif Neil Gorsuch sebagai hakim agung. Langkah ini bisa mengembalikan mayoritas konservatif di pengadilan dan membantu membentuk peraturan yang menuai pro-kontra seperti aborsi, pengendalian senjata, hukuman mati dan hak beragama. Pria berusia 49 tahun tersebut mungkin akan menghadapi respons sengit dari Senat setelah Partai Republik tahun lalu menolak calon yang diajukan Presiden Barack Obama untuk mengisi posisi tersebut. Gorsuch adalah kandidat termuda yang diajukan sebagai hakim agung dalam 25 tahun ini dan dia mungkin bisa memengaruhi keputusan pengadilan untuk beberapa dekade yang akan datang. Mengumumkan pemilihan ini di Gedung Putih, didamping Sang Hakim dan istrinya, Trump mengatakan rekam jejak Gorsuch sangat baik. Trump mengatakan Partai Republik dan Demokrat bisa satu suara mempercayai Gorsuch untuk mengisi jabatan seumur hidup ini. “Hakim Gorsuch memiliki kemampuan hukum yang luar biasa, sangat pintar, disiplin dan mempunyai hukuman bipartisan,” kata Trump sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (1/2). “Tergantung umurnya, seorang hakim MA bisa aktif selama 50 tahun. Dan keputusannya bisa berdampak satu abad atau lebih, sering kali permanen,” kata Trump. Baca: Trump ( Halaman 2 )
SELEBRITI
SBY “dihalangi” ketemu Jokowi Bertemu Jokowi untuk klarifikasi berbagai isu
SBY saat menggelar jumpa pers di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2) kemarin.(foto: ist)
Jakarta—Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ingin menemui Presiden Joko Widodo. Namun, ia menyebut ada tiga orang di sekeliling Presiden yang melarang Presiden bertemu dengan dirinya. “Saya diberitahu konon katanya, ada tiga sumber yang memberi tahu saya, beliau ingin sebenarnya ber-
temu dengan saya. Cuma, dilarang oleh dua hingga tiga orang di sekeliling beliau. Dalam hati saya, ‘hebat juga ini yang bisa melarang Presiden kita bertemu sahabatnya yang juga mantan presiden’,” kata SBY dalam jumpa pers di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2). SBY tidak menyebut identitas orang yang melarang Presiden bertemu dengannya. Namun, ia menyatakan pertemuan dengan Presiden
Jokowi sangat penting untuk menjernihkan sejumlah isu yang menyeret namanya. SBY berencana membicarakan berbagai isu mulai dari demonstrasi 4 November 2016 hingga terkait makar. “Kalau bisa bertemu, saya ingin bicara dengan beliau blakblakan siapa yang beri info intelijen kepada beliau, aksi 411, menunggangi, pemboman dan urusan makar,” kata SBY. Baca: SBY ( Halaman 2 )
KPK diminta usut tuntas dinasti politik Jakarta—Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan korupsi calon kepala daerah
serta persoalan dinasti politik. “KPK ini selalu grogi menangani kasus korupsi pada Pilkada, karena merasa kalau laporan masyarakat ditindaklanjuti disangka bermain politik. Padahal, tidak
BOLEH seperti itu,” katanya, Rabu (1/ 2). Sebelumnya, puluhan warga Banten, tergabung dalamAliansi MasyarakatAnti Korupsi Kota Tangerang (Almakota) mendatangi KPK guna menyerahkan
BERITA HOAX
Baca: KPK ( Halaman 2 )
DANA TERORISME
Kiat Menkominfo tangkal penyebaran Jakarta—Penyebaran berita dan informasi hoax yang kian marak memicu kekhawatiran sejumlah pihak. Untuk menekan laju penyebaran berita hoax, dalam kapasitas sebagai pemangku kebijakan, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memastikan akan melakukan diskusi dengan layanan over the TOP (OTT). Sejauh ini, Menkominfo dipastikan akan melakukan diskusi dengan Facebook dan Twitter untuk meredam penyebaran informasi palsu. Namun begitu, Rudiantara menekankan penyebaran konten
laporan dugaan korupsi mantan Wali Kota Tangerang yang juga Calon Gubernur Banten Wahidin Halim.
hoax di media sosial melibatkan banyak pihak, bukan hanya jadi tugas pemerintah. Menurutnya, filter dan kontrol penyebaran berita hoax sejatinya menjadi permasalahan bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah. “Masyarakat dan komunitas sebenarnya bisa melakukan aktivitas penyaringan setiap kali menerima informasi apapun,” ungkap Rudiantara, Senin (31/ 1) lalu. Aktivitas penyaringan yang dimaksud Rudi bukan dalam bentuk teknis seperti membuat sistem filtering. Tetapi, cukup dengan melakukan kroscek
berlapis terhadap informasi yang diterima. Proses kroscek yang dimaksud Rudiantara tak lain untuk mengklarifikasi informasi. Saat proses klarifikasi sudah dilakukan, pengguna internet tetap bisa menentukan apakah informasi tersebut layak untuk layak untuk disebarkan. “Kalau sudah melakukan klarifikasi, pikir lagi apakah informasi tersebut akan memberi manfaat untuk si penerima. Meskipun benar tapi tidak memberi manfaat, kan jadi percuma,” imbuhnya. Baca: Kiat ( Halaman 2 )
PPATK belajar ke Australia Jakarta—Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Australian Transaction Reports and Analysis Centre (AUSTRAC) menjalin kerja sama dalam upaya pemutusan aliran dana untuk aksi terosisme. Untuk itu, Rabu (1/2) kemarin, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badarudin menandatangani nota kerja sama dengan Menteri Kehakiman Michael Keenan MP di kantor PPATK. “Salah satu tujuan kerja sama ini, kami mau tetap menukar pengalaman belajar dengan AUSTRAC. Dalam rangka meningkatkan kapasitas PPATK dan belajar modus-modus cara mengatasinya,” kata Badarudin. Baca: PPATK ( Halaman 2 )
OPINI
ANNE HATHAWAY
Tak bisa tinggal diam PEMERAN film The Devil Wears Prada, Anne Hathaway kembali mengaktifkan akun Instagramnya setelah satu bulan vakum, tak memberi pembaharuan atau update apapun. Postingan terbaru dari aktris berusia 34 tahun itu justru potongan gambar dari halaman opini New York Times berjudul ‘Anne Frank hari ini adalah anak perempuan Suriah.’ Baca: Tak ( Halaman 2 )
Merajut kebhinekaan dan menangkal radikalisme (3/selesai) Oleh : Otjih Sewandarijatun *) MENURUT Beka Ulung Hapsara, Manajer Advokasi INFID, Indonesia masih bisa optimis dengan sikap generasi muda yang ada karena mayoritas anak muda tidak menyukai tindakan radikal dan ekstrim berbasis agama meski ada kecenderungan penurunan toleransi di kalangan anak
NOMOR TELEPON/FAX (0431) 841071, FAX: (0431) 841060)
muda. Di sisi yang lain, nilai-nilai kebhinekaan masih menjadi faktor utama yang membuat anak muda bangga akan Indonesia dan pemersatu generasi muda. Disamping itu, bagaimana para ulama mentransferkan ajaran agama Islam sebagai agama mayoritas secara benar, bijaksana dan menekankan kepada ajaran agama
Islam yang substansialis kepada generasi muda kita. Hal ini penting sebab dalam perspektif agama, terdapat dua pola Islam memandang agama yakni, pertama dengan cara strukturalis artinya mengedepankan simbolsimbol formal seperti syariat Islam dan negara Islam, sehingga dinyatakan bahwa perlu pendirian negara Islam terlebih dahulu. Cara
pandang kedua yakni substansialis artinya memandang substansi dengan memahami bahwa menjalankan syariat Islam tidak harus dengan adanya negara Islam. Ulama di Indonesia umumnya memandang Islam dengan substansialis, namun dengan adanya arus globalisasi, muncul fahamBaca: Merajut ( Halaman 2 )
KUNJUNGI www.swarakita-manado.com & www.swaramanado-online.com