13 Mar 2013

Page 1

SWARA KITA TERBIT 16 HALAMAN Harga: Rp.2000,- Luar Kota + Ongkos Kirim

Siswa minta Kepsek SMAN 4 agar dicopot Setelah selama ini merasa haknya dipa-sung dan diperlakukan ti-dak adil oleh Kepala Sekolah (Kepsek), akhirnya puluhan siswa-siswi SMA Negeri (SMAN) 4 Manado, Senin (11/4) lalu, melakukan demo damai ke Dekot Manado. Aksi demo ini ditengara adalah klimaks dari rentetan persoalan yang mencuat di sekolah tersebut. Baca: Ibukota ( Halaman 9 ) Telp: (0431) 841071, Fax: (0431) 841060 www.swarakita-manado.com

RABU 13 MARET 2013 NOMOR 02224 TAHUN VII

AKSI SOSIAL INTERNASIONAL

”Persembahan setetes Darah untuk Manado” dari PDM Grup KEGIATAN Gathering PT Pilar Dasar Membangun (PDM) Grup tahun 2013 menjadi momentum menebar kasih dari induk perusahaan yang membawa puluhan perusahaan, termasuk PT Sulut Lestari Press yang membawai Surat Kabar Harian (SKH) Swara Kita. Tak heran jika kemudian seluruh anak perusahaan di bawah PDM telah dan akan menggelar sejumlah akasi sosial, termasuk donor darah. Mengusung tema “Per-

TYAS MIRASIH

Jadi orang ketiga Dion Wiyoko-Agni? HUBUNGAN asmara Dion Wiyoko dengan Agni Prathista saat ini tengah vakum lantaran perbedaan keyakinan. Namun beredar kabar bahwa Dion saat ini menjalin hubungan dengan Tyas Mirasih. Menanggapi kabar itu, Dion membantahnya dengan tegas. “Sebenarnya gue berdua (dengan Agni) masih jalani masing-masing dulu. Kayaknya time out dulu. Pokoknya lagi jalanin masing-masing. Lagi break,” katanya, Selasa (12/3) kemarin. Meski hubungannya dengan Agni belum jelas nasibnya, namun pria kelahiran Surabaya 3 Mei 1985 itu masih menjaga komunikasi dengan baik dengan mantan Putri Indonesia itu. Baca: Jadi ( Halaman 2 )

INTERNASIONAL KONTROVERSI

Pelukan Ahmadinejad dengan ibunda Chavez dikecam ulama

PRESIDEN Iran Mahmud Ahmadinejad saat memeluk ibunda mendiang Hugo Chavez.(foto: cbc news/vinc)

PRESIDEN Iran Mahmud Ahmadinejad kembali jadi sorotan ulama Iran. Setelah sebelumnya dalam situs pribadinya, ia menyamakan Mendiang Presiden Venezuela Hugo Chavez dengan Yesus Kristus, kini foto-fotonya memeluk ibunda mendingan Chavez dinilai bertentangan dengan ajaran Islam. Mendiang Chavez dan Ahmadinejad memang dikenal bersahabat, karena keduanya memiliki musuh yang sama, yaitu Amerika Serikat (AS). Begitu mendapat kabar Chavez meninggal, Ahmadinejad langsung bertolak ke Venezula untuk melayat. Sebagai bentuk simpati dan bela sungkawa yang cukup mendalam saat melayat, Ahmadinejad memeluk Elena Frias de Chavez, ibunda Hugo Chavez, yang tak kuasa menerima kepergian putranya. Namun tindakan Ahmadinejad itu dinilai berlebihan. Para ulama Iran pun langsung melancarkan kritik. Pemimpin Islam dari Isfahan, Iran, Mohammad Taghi Rahbar mengatakan Ahmadinejad lepas kontrol saat memeluk Elena. “Berjabat tangan dengan perempuan bukan mahram (yang tidak ada hubungan keluarga), dalam keadaan apa pun, apakah tua atau muda, tidak diizinkan,” kata Rahbar. Baca: Pelukan ( Halaman 2 )

WAPEMRED SKH. Swara Kita Donny Wungow ikut menyumbangkan darahnya dalam aksi sosial donor darah PDM Grup ini.(foto: bobby/sk)

Barisan Bu Winsu melawan Tahuna—Dugaan pemaksaan kehendak Ketua DPD I Partai Golkar Sulut Drs Stefanus Vreeke Runtu (SVR) untuk menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golkar Sangihe, Selasa (12/3) kemarin, dengan agenda utama melengserkan Drs Winsulangi Salindeho sebagai ketua, bermuara pada kekacauan. Pasalnya, cikal bakal kekacauan tersebut sudah mulai nampak sejak pagi hari, dimana dari undangan yang dilayangkan panitia pelaksana acara tersebut harusnya dimulai sejak Pukul 09.00 Wita, tetapi akhirnya molor hingga pukul 19.00 Wita. Padahal sejumlah pengurus kecamatan (PK) Partai Golkar sudah hadir sesuai dengan undangan yang diterima. Informasi yang berhasil dirangkum melalui 11 PK, setidaknya musdalub untuk mengganti Bu Winsu—sapaan akrab Winsulangi Salindeho—sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Sangihe mengarah kepada sosok Drs OK Makagansa, yang diduga diseting terpilih secara aklamasi. Baca: Barisan ( Halaman 2 )

Hujan batu warnai Musdalub PG Sangihe, berujung kacau Disebut penyebab kehancuran PG, SVR pun diminta mundur

sembahan setetes Darah untuk Manado”, Swara Kita pun mengawali aksi donor darah dari Manado. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Manado, Aston Hotel Manado, Amanah Finance dan Mega Mas, donor darah ini digelar Senin (11/3) lalu di dalam Mobil Unit Donor Darah PMI Manado yang diparkir di depan Kantor SKH. Swara Kita yang berlokasi di Mega Smart Manado. “Dari kegiatan donor darah ini kami berharap sumbang-

yang ditangani dr Calvin Pondaag bersama timnya itu berhasil menarik 40 calon pendonor, dengan 23 di antaranya mendonorkan darahnya, dengan total 23 kantong darah. “Dengan terselenggaranya aksi donor darah ini, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menggelar donor darah PDM Grup ini,” pungkas Noldy Poluan, Manager Pemasaran SKH. Swara Kita yang menjadi penanggung jawab aksi sosial ini.(try22)

PAWAI Ogoh-Ogoh yang diarak pemuda-pemuda dari Pura Danu Mandara asal Bali di Tondano Minahasa, dalam menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1935, Selasa (12/3) kemarin.(foto: rommy/sk)

HARI RAYA NYEPI

Ogoh-Ogoh untuk pertama kalinya keluar di Minahasa Sulut—Umat Hindu di seluruh dunia pada Selasa (12/3) kemarin merayakan Nyepi Tahun Baru Saka 1935. Dan, meski di Sulut umat Hindu tergolong minoritas, namun tak menyulutkan niat mereka untuk merayakannya. Apalagi di Bumi Nyiur Melambai

VREEKE Runtu.

an darah kami buat PMI yang kami sumbangkan bisa membantu siapa saja yang membutuhkan. Dan donor darah ini tak hanya kami yang melaksanakan, namun semua anak perusahaan di bawah PDM Grup juga akan melaksanakannya, sebelum kami menggelar Gathering PDM Grup 2013 di Bandung, 14-17 Maret mendatang,” ujar Hendra Zoenardjy, Direktur/Pemimpin Redaksi SKH. Swara Kita. Kendati sifatnya mendadak, namun donor darah

dikenal dengan dearah yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antar umat beragama. Buktinya, di Minahasa misalnya, dimana terdapat sebuah tempat ibadah umat Hindu yakni Pura Danu Mandara tepatnya di Kelurahan Touliang Oki Kecamatan Eris. Mereka

sebagian besar adalah warga di Bali yang bekerja di Minahasa. Dalam perayaan Nyepi kemarin, umat Hindu ini melaksanakan ritual menyambut Tahun Baru Saka 1935, dengan mengadakan pawai Ogoh-Ogoh. Baca: Ogoh ( Halaman 2 )

WINSU Salindeho.

KASUS SIMULATOR SIM

Giliran 4 mobil mewah Irjen Djoko disita KPK Jakarta—Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengembangkan kasus korupsi Simulator SIM di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan tersangka kasus pencucian uang proyek Simulator SIM yang menyeret nama Irjen Pol Djoko Susilo. Tak tanggung-tanggung,

aset bekas Kepala Korlantas Polri itu pun satu persatu disita KPK. Setelah sebelumnya KPK telah menyita tanah, bangunan seperti rumah, salon, dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), kini pada Selasa (12/3) kemarin, KPK telah menyita empat mobil yang diduga

berkaitan dengan Irjen Djoko. Juru Bicara KPK, Johan Budi, menuturkan bahwa keempat mobil itu, antara lain, tiga mobil mewah berjenis Jeep Wrangler, MPV Serena, Toyota Harrier, dan satu mobil Toyota Avanza. Semua barang bukti sudah diamankan

KPK. “Penyidik KPK telah melakukan penyitaan terhadap empat mobil yang diduga berkaitan dengan tersangka DS. Mobil ini diduga terkait dengan DS dan sekarang diamankan di KPK,” kata Johan. Dia tak menerangkan lebih rinci mengenai keterkaitan barang bukti ter-

sebut. Begitu juga dengan nilai keempat mobil itu. “Mobil ini diduga terkait dengan DS,” ucapnya. KPK sejauh ini telah menyita aset berupa tanah dan bangunan di Yogyakarta, Solo, Semarang, Jakarta dan Depok. Baca: Giliran ( Halaman 2 )

Surat Perintah 11 Maret yang berujung kontroversi (2)

Perwira tinggi AD: Lho ini khan perpindahan kekuasaan

Surat Perintah Sebelas Maret atau Surat Perintah 11 Maret yang disingkat menjadi Supersemar adalah surat perintah yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966. Surat ini berisi perintah yang menginstruksikan Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu. MENURUT penuturan salah satu dari ketiga perwira tinggi Angkatan Darat (AD) yang akhirnya menerima surat itu, ketika mereka membaca kembali

surat itu dalam perjalanan kembali ke Jakarta, salah seorang perwira tinggi yang kemudian membacanya berkomentar “Lho ini khan perpindahan kekuasaan”.

Tidak jelas kemudian naskah asli Supersemar karena beberapa tahun kemudian naskah asli surat ini dinyatakan hilang dan tidak jelas hilangnya surat ini oleh

siapa dan dimana karena pelaku sejarah peristiwa “lahirnya Supersemar” ini sudah meninggal dunia. Baca: Perwira ( Halaman 2 )

PRESIDEN Soekarno bersama Mayjen Soeharto yang kala itu masih menjabat Pangkopkamtib.(foto: ist)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
13 Mar 2013 by Deydi Mokoginta - Issuu