KAMIS 12 JANUARI 2017 NOMOR 3148 TAHUN XI
Harga: Rp.3000,Luar Kota + Ongkos Kirim
HARGA Langganan: Rp. 50.000,-/bulan (luar kota tambah ongkos kirim) NO REK: 001 01.52.000663-1 Bank Sulut a/n PT. Sulut Lestaripress ALAMAT: Mega Smart VIII No.7 Kawasan Mega Mas Boulevard Manado, Telp (0431) 841060, Fax: (0431) 841071
Berpikir dan berbuat
PREDIKSI 2017 MINUT
HUKRIM Anas bantah menjadi ‘pengendali’ proyek e-KTP
ANAS Urbaningrum usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi bagi tersangka Sugiharto di Gedung KPK, Rabu (11/1) kemarin.(foto: ist)
MANTAN Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah tudingan dari seseorang yang disebutnya sebagai ‘sumber tak pas’, bahwa ia menjadi pengendali proyek pengadaan e-KTP. Hal ini diungkapkan Anas usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi bagi tersangka Sugiharto di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (11/1) kemarin. Anas keluar dari Gedung KPK sekitar pukul 20.00 WIB dengan mengenakan masker yang menutupi mulutnya. “Tidak ada, tidak ada informasi itu,” kata Anas. Terpidana kasus Hambalang ini juga mengklarifikasi sejumlah hal terkait dugaan korupsi eKTP pada penyidik KPK. Ia mengaku tak banyak terlibat dalam proyek pengadaan tersebut. “Alhamdulillah setelah kemarin, ini (pemeriksaan) yang kedua sudah selesai. Saya menjelaskan dan mengklarifikasi beberapa hal yang mungkin sumbernya dari seseorang yang tidak pas-lah,” katanya. Namun Anas enggan menyebutkan lebih jauh yang dimaksud dengan ‘sumber tak pas’ itu. Sebelumnya, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin menuding sejumlah nama yang turut menerima aliran dana dalam dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP, di antaranya adalah mantan Ketua Umum Fraksi Golkar Setya Novanto dan juga Anas. KPK telah menetapkan dua orang sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi e-KTP, yakni mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Irman dan pejabat pembuat komitmen e-KTP Sugiharto. Dari hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terungkap kerugian negara mencapai Rp2,3 triliun.(cnni)
SELEBRITI MAUDY AYUNDA
Suka mainin bibir DI balik kecantikannya yang mempesona, Maudy Ayunda mengaku memiliki kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan sampai saat ini. Aktris sekaligus penyanyi itu mengatakan sering kali menggigit bibirnya tanpa sadar sehingga menghilangkan warna lipstik yang dipakainya. “Aku daily struggle sama make up enemies. Aku punya kebiasaan lumayan buruk. I have very bad habit. Keseharian suka mainin bibir. Digigit-gigit atau apa gitu,” ujar Maudy di Jakarta Pusat, Selasa (10/1) lalu. Gara-gara kebiasaan buruknya itu, setiap 30 menit ia pun harus kembali memoles bibirnya dengan lipstik. Terlebih ketika ia diharuskan tampil di satu acara yang menuntut untuk memakai make up. “Terus kalau lagi meeting atau schedule lagi ketat, aku tiap 30 menit harus touch up lipstik. Jadi aku memang butuh make up yang tahan lama,” kata Bintang film Perahu Kertas ini. Baca: Suka ( Halaman 2 )
Menunggu hasil kerja pasukan “cuci gudang” PEMKAB Minut sejak akhir 2016, sudah mulai menggodok barisan pemerintahan berdasarkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Puncaknya, diakhir tahun 2016 dan diawal 2017, Bupati Minut Vonnie A Panambunan dan Wakil Bupati Joppie Lengkong (VAP-Jo) melakukan “cuci gudang” besar-besaran yang entah itu ada harganya atau tidak. Dimana dimulai dari eselon IV, beberapa hari kemudian disusul eselon III dan paling akhir eselon II. “Cuci gudang” yang dilakukan oleh pemerintahan VAP-Jo, dianggap sudah sepatutnya terjadi. Pasalnya,
pasukan yang ada sejak dinas, badan dan posisi keduanya dinyatakan sebastrategis bagian lainnya gai Bupati dan Wakil Budalam sekejap memunpati Minut, merupakan culkan pimpinan baru dehasil peninggalan rezim ngan wajah lama. lama yang isunya sudah saAda yang gembira ada ngat dalam menancapkan yang muka ditekuk, ada cakar mereka, hingga sapula yang tidak menerima ngat betah berlama-lama hasil putusan VAP-Jo kadengan jabatan yang orang rena kabarnya penempatan oleh selalu katakan tempat basebagian pejabat tidak Rusdiyanto sah. ‘Boys’ Rantesalu sesuai ilmu yang ditekuni. Dengan hitungan satu Sampai-sampai mereka dua tiga, VAP-Jo menggunting satu lebih memilih bergeser untuk mengpersatu kuku tajam para pasukan abdi ke Pemprov Sulut walau harus tersebut. Tanpa kompromi, semua jadi staf biasa, karena diduga kuat
tak puas dengan hasil penempatan dirinya di barisan komando VAP-Jo. Usai semuanya dirombak, tentunya masyarakat Minut menaruh harapan besar kepada pasukan atau pejabat yang menempati pos-pos yang baru tersebut. Ini juga ditekankan Vonnie Panambunan, agar pejabat yang sudah resmi di tempatkan diposisi baru bekerja dengan baik jangan saling menjatuhkan dan tidak menghormati. “Jangan senang dulu dengan posisi yang saya berikan, jika tidak bekerja betul-betul melayani masyarakat, saya akan ganti. Baca: Menunggu ( Halaman 2 )
Bebas visa jangan jadi boomerang bagi Sulut Obama menangis
Pemerintah dan masyarakat Sulut diminta waspada turis asing
Chicago—”Michelle LaVaughn Robinson, girl of the South Side...” Kalimat itu meluncur dari mulut Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di penghujung pidato perpisahannya di Chicago, Selasa malam atau Rabu (11/1) waktu Indonesia. Para pendukung yang sejak lebih dari 50 menit sebelumnya menyimak pidato sang Presiden pun berdiri dan memberikan tepukan panjang. Sementara itu, Michelle yang mengenakan pakaian serba hitam terlihat tetap duduk, sambil sesekali mengembangkan senyum di wajahnya. Bersama salah satu putrinya, Malia Ann, Michelle duduk di baris paling depan, di hadapan podium tempat Obama berpidato. “... Selama 25 tahun terakhir, kamu tak hanya menjadi istriku, ibu dari anakanakku, tetapi kamu telah menjadi teman baikku,” kata Obama. Riuh suara para pendukung Obama pun kembali terdengar, dan lagi-lagi diikuti tepukan meriah. “Kamu telah mengambil peran yang tidak pernah kamu minta.
Manado—Provinsi Sulut kini telah bebas visa kunjungan bagi turis mancanegara sejak tanggal 22 Maret 2016 lalu sesuai Perpres Nomor 21 tahun 2016 tentang 169 negara di yang bebas visa berkunjung lewat darat, laut dan udara. Visa adalah sebuah dokumen resmi yang diperlukan untuk masuk ke negara lain dalam periode waktu dan tujuan tertentu. Namun dari kebijakan bebas visa ini, itu jangan sampai menjadi senjata boomerang bagi warga Sulut seperti yang terjadi di beberapa daerah lainnya dimana banyak wisman yang tak mau kembali ke negara asal demi memburuh rupiah di Indonesia. Ini perlu diantisipasi oleh pemerintah mengingat Sulut memiliki berbagai sumber daya seperti pertambangan dan pariwisata yang bisa menarik minat wisatawan asing untuk menjadi tenaga kerja ilegal di daerah ini. Untuk hal itu, membuat legislator Sulut langsung angkat bicara. Ketua Komisi I Deprov Sulut Drs Ferdinand Mewengkang menegaskan agar pihak terkait khususnya Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sulut dan Imigrasi dapat memperketat pengawasan terhadap wisatawan asing yang masuk Sulut agar kejadian yang pernah terjadi di Pulau Jawa dan daerah lain tidak terjadi di Provinsi Nyiur Melambai.
PIDATO PERPISAHAN
Baca: Obama ( Halaman 2 )
PRESIDEN AS Barack Obama tak kuasa menahan air mata saat mengeluarkan pujian untuk istri dan kedua anaknya, di penghujung pridato perpisahannya di Chicago, Rabu (11/1) waktu Indonesia.(foto: repro bidik layar via nytimes)
Baca: Bebas ( Halaman 2 )
Menyulut sejarah pertikaian Korsel-Jepang di masa lalu
Antara Paman Sam, rudal nuklir dan Jugun Ianfu Kevakuman politik Korea Selatan (Korsel) dan kekhawatiran Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe soal dukungan partai konservatif di negaranya kembali menyulut sejarah pertikaian di masa lalu. Di sisi lain, ketakutan akan nuklir Korea Utara (Korut) juga menuntut kedua kedua negara terus bekerja sama. PERMASALAHAN budak seksual di masa peperangan, yang disebut Jugun Ianfu, kembali mencuat seiring ketidakpastian sikap Presiden terpilih Amerika Serikat
NOMOR TELEPON/FAX (0431) 841071, FAX: (0431) 841060)
(AS) Donald Trump, terhadap Korea Utara. Padahal, negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un itu telah berkali-kali meluncurkan uji coba nuklir dan rudal, melanggar sanksi PBB. Kembali mencuatnya permasalahan di masa lalu membuat hubungan antara Jepang dan Korea Selatan mendingin. Kedua negara sekutu AS ini bahkan menunda pembagian informasi intelijen militer dan konferensi tingkat tinggi. Hal ini bisa menghambat usaha untuk meningkatkan kerjasama keamanan di kawasan. Baca: Antara ( Halaman 2 )
JUGUN Ianfu.(foto: syaldi.web.id)
KUNJUNGI www.swarakita-manado.com & www.swaramanado-online.com