Swara kita 13 april 2016

Page 1

PELAKU KORUPSI

Anggota DPR dan kepala daerah daftar terbesar

Harga: Rp.3000,Luar Kota + Ongkos Kirim

terbit 16 halaman

Jakarta—Sederet nama kepala daerah justru masuk daftar tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran ketahuan melakukan suap. Tak heran bupati atau wali kota menjadi salah satu pelaku korupsi terbesar di Indonesia. Dari data yang diakses melalui acch.kpk.go.id, bupati dan wali kota menduduki peringkat keempat sebagai pelaku korupsi terbesar di Indonesia sepanjang tahun 2004 hingga 2016 dengan jumlah 49 or-

ang. Peringkat tertinggi pelaku korupsi adalah dari swasta sebanyak 134 orang, kemudian pejabat eselon I/II/III sebanyak 126 orang, dan anggota DPR dan DPRD sebanyak 109 orang. Kepala daerah yang terbukti melakukan korupsi belakangan ini adalah Bupati Subang Ojang Suhandi. KPK mengamankan Ojang pada Senin (11/4) karena menyuap dua orang jaksa dari Kejaksaan

Tinggi Jawa Barat. Suap ini diduga untuk mengamankan Ojang agar tidak terseret perkara korupsi Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) di Kabupaten Subang yang sekarang ada di persidangan. Ia diketahui memberikan uang suap sebesar Rp528 juta untuk meringankan tuntutan terdakwa lain dan mengamankan dirinya. Baca: Anggota ( Halaman 2 )

RABU 13 APRIL 2016 NOMOR 3001 TAHUN X KASUS LAHAN SUMBER WARAS

SELEBRITI

Ahok penuhi panggilan KPK Jakarta—Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Ahok sudah di Gedung KPK sekitar pukul 09.00 WIB dengan mengenakan kemeja batik dan celana bahan berkelir hitam. Ahok terlihat membawa sejumlah dokumen yang diduga terkait dengan RS Sumber Waras. Dalam kesempatan tersebut, Ahok mengatakan, tidak ada persiapan khusus dalam pemeriksaan dirinya di KPK.

KATE MIDDLETON

Nyaris alami bencana fashion KUNJUNGAN Kate Middleton dan Pangeran William ke India disambut dengan hangat oleh rakyat setempat. Bahkan beberapa artis Bollywood pun juga ikut senang dengan kehadiran pasangan yang sudah dikaruniai dua buah hati ini. Baca: Nyaris ( Halaman 2 )

INTERNASIONAL Obama ungkapkan kesalahan terbesarnya

Barack Obama.

BARACK Obama mengakui kesalahan terbesarnya selama menjabat presiden Amerika Serikat adalah campur tangan negaranya dalam konflik di Libya tahun 2011. Menurut Obama dalam wawancara dengan Fox News yang disiarkan Minggu waktu setempat, Senin (11/4), AS tidak melakukan perencanaan yang cukup dalam intervensi militer di Libya, terutama setelah Muammar Gaddafi digulingkan dan terbunuh pada Oktober 2011. “Kemungkinan adalah gagalnya perencanaan setelah saya merasa intervensi di Libya adalah hal yang benar,” kata Obama saat ditanya ihwal kesalahan terbesarnya saat menjabat presiden. Libya saat itu adalah satu dari banyak negara di Timur Tengah yang dilanda revolusi atau Arab Spring. Gaddafi tersingkirkan setelah kelompok oposisi bersenjata dibantu oleh pasukan udara Amerika Serikat dalam koalisi pimpinan NATO, menghantam wilayah pemerintah Libya. Gaddafi terbunuh oleh seorang tentara oposisi setelah iring-iringannya dibom dari udara. Usai kepemimpinan Gaddafi, kondisi Libya saat ini masih jauh dari aman. Pemerintah Libya terbagi dua, dan sama-sama didukung militan bersenjata. Negara itu kini juga menjadi tempat yang aman bagi kelompok teroris, salah satunya ISIS, yang jumlahnya kian bertambah. Ini bukan kali pertama Obama mengakui kesalahannya di Libya. September lalu, Obama juga mengkritik soal intervensi di Libya dalam pidatonya di Majelis Umum PBB. “Koalisi kami seharusnya bisa melakukan lebih banyak dalam mengisi kekosongan yang ditinggalkan,” kata Obama. Baca: Obama ( Halaman 2 )

Baca: Ahok ( Halaman 2 )

GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (12/4) kemarin. Ahok diperiksa terkait pembelian sebagian lahan milik RS Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI pada akhir 2014.(foto: ist/merc)

BNN: Butuh 115 tahun rehab narkoba di Sulut 2016, taget 370 dari puluhan ribu pengguna Manado—Data pengguna Narkoba di Sulut menunjukkan angka mencengangkan. Betapa tidak, dari data terakhir dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulut, tidak kurang dari 42,876 ribu pengguna aktiv yang berkeliaran di Sulut. Akibatnya, dengan target rehabilitasi ditahun 2016 yang hanya berkisar 370 orang, maka BNN mengaku

pasrah jika penuntasan pengguna narkoba bakal memakan waktu ratusan tahun. “Jumlah pengguna Narkoba 42,876 ribu, sedangkan target rehabilitasi 2016 berjumlah 370 orang, jika di kakikan maka waktu yang dibutuhkan merehab 115 tahun untuk merehabilitasi pengguna narkoba. Karena memang jami hanya mendapatkan dana dari pu-

APBN 2016

sat,” ujar Kepala BNN Sulut Kombes Pol Sumirat Dwiyanto, saat hearing bersama dengan Komisi IV Deprov Sulut, Selasa (12/4) kemarin. Sumirat juga mengatakan ternyata kalangan siswa murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) pangsa pasar subur pemakai zat narkotika. Baca: BNN ( Halaman 2 )

BADAN Narkotika Nasional (BNN) Sulut saat hearing dengan komisi IV Deprov Sulut, Selasa (12/4) kemarin.(foto:dewa/sk)

KEMISKINAN

Penyerapan Triwulan I BPK nilai pemerintah gagal turunkan angka Sulut capai 11,55 persen Manado—Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE mengatakan, penyerapan anggaran dana APBN 2016 untuk triwulan pertama baru mencapai 11,55 persen dari pagu anggaran sebesar 8,259,146,4

Triliun. Sedangkan realisasi posisi sampai dengan 11 April mencapai 1,186,854,2 Triliun atau 14,37 persen serta dana blokir 221,686,532 Triliun. Baca: Penyerapan ( Halaman 2 )

Jakarta—Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyoroti kegagalan pemerintah mencapai target penurunan tingkat kemiskinan pada 2014. Kegagalan tersebut terungkap pada Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II 2015. “Berdasarkan hasil pemeriksa-

an BPK atas pengelolaan program penanggulangan kemiskinan menunjukkan bahwa pemerintah tidak dapat mencapai target penurunan tingkat kemiskinan tahun 2014,” ujar Ketua BPK Harry Azhar Azis di gedung DPR, Selasa (12/4). Menurut Harry, ada tiga

penyebab yang menyebabkan kegagalan program penanggulangan kemiskinan. Pertama, belum tepatnya kebijakan mengenai pengelolaan database penduduk miskin. Baca: BPK ( Halaman 2 )

Kunjungan Internasional

Polandia lirik potensi Talaud, “jualan” Manalip mulai laku Upaya “menjual” potensi yang dimiliki Kabupaten Kepulauan Talaud yang dikerjakan Bupati Sri Wahyumi Maria Manalip SE mulai membuahkan hasil. Ini dibuktikan dengan kunjungan Konselor Pertama Kepala divisi promosi perdagangan dan investasi Kedubes Republik Polandia Romuald Korawski, di Bumi Porodisa, Selasa (12/4) kemarin. BINCANG santai Bupati Sri Wahyumi Maria Manalip dengan Konselor Pertama Kepala Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi Kedubes Polandia Romuald Korawski. (ist)

NOMOR TELEPON/FAX (0431) 841071, FAX: (0431) 841060)

TERKAIT hal itu, Bupati Sri Wahyumi Maria Manalip SE

mengatakan, kehadiran pejabat dari Kedubes Polandia untuk melihat sekaligus membuka kemungkinan jalinan kerja sama di antara Republik Polandia dan Kabupaten Kepulauan Talaud. “ini peluang sekaligus tantangan bagi Talaud untuk maju,” ucap Manalip. Ia menambahkan kehadiran pejabat Kedubes Republik Polandia telah menunjukkan bahwa potensi dan keunggulan Talaud di bidang Perikanan, Pertanian dan Pariwisata serta bidang lainnya sudah menarik dan diminati oleh berbagai kalangan. “Sudah barang tentu potensi

yang kita miliki harus kita jaga dan nanti bersama-sama dengan pihak investor sebagaimana maksud kunjungan tamu dari Polandia ini kita kembangkan dan majukan bersama demi tujuan mencapai kesejahteraan masyarakat Tanah Porodisa,” tutur Manalip. Sebagai tamu Romuald Korawski yang dijemput secara adat di Bandara Melonguane dan dilanjutkan dengan acara makan siang sekaligus pertemuan dengan pejabat Pemkab Kepulauan Talaud dan Forkopimda. Baca: Polandia ( Halaman 2 )

KUNJUNGI www.swarakita-manado.com & www.swaramanado-online.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.