JUMAT 29 JULI 2016 NOMOR 3063 TAHUN X
Harga: Rp.3000,Luar Kota + Ongkos Kirim
HARGA Langganan: Rp. 50.000,-/bulan (luar kota tambah ongkos kirim) NO REK: 001 01.52.000663-1 Bank Sulut a/n PT. Sulut Lestaripress ALAMAT: Mega Smart VIII No.7 Kawasan Mega Mas Boulevard Manado, Telp (0431) 841060, Fax: (0431) 841071
Berpikir dan Berbuat
terbit 20 halaman
INTERNASIONAL PILPRES AS
Obama: Kehebatan AS tak bergantung pada Trump PRESIDEN Barack Obama memberikan gambaran yang optimistis soal masa depan Amerika dalam pidatonya di Konvensi Demokrat AS, sembari menegaskan dukungannya kepada capres Hillary Clinton. Tak lupa, Obama juga menyampaikan kritik terhadap BARACK Obama. rival Clinton, Donald Trump. Dalam pidatonya di panggung konvensi yang digelar di Wells Fargo Center, Philadelphia, Obama menawarkan gambaran alternatif soal masa depan Amerika yang sangat berbeda dengan gambaran Trump. Taipan real-estate ini kerap menyebutkan bahwa AS akan dibanjiri imigran ilegal, tindak kejahatan dan terorisme meroket, dan kehilangan posisinya di mata publik internasional. “Saya kini lebih optimistis soal masa depan Amerika ketimbang sebelumnya,” kata Obama, disambut dengan sorak-sorai para hadirin di Konvensi Nasional Partai Demokrat di Philadelphia, Rabu (27/7). Presiden AS ini juga membidik slogan kampanye Trump dan janjinya untuk “Membuat Amerika Hebat Lagi.” “Amerika sudah hebat. Amerika sudah kuat. Dan saya berjanji, kekuatan kita, kehebatan kita, tidak bergantung pada Donald Trump,” katanya, dikutip dari Reuters. Di hadapan para delegasi yang hadir, Obama mengaku yakin Clinton mampu mengalahkan rivalnya dari Republik, Donald Trump, dalam pemilu presiden pada 8 November mendatang. “Tidak pernah ada seorang pria atau wanita, bukan saya, bukan Bill (Clinton)—tidak ada yang lebih berkualitas dibandingkan Hillary Clinton untuk menjabat sebagai presiden Amerika Serikat,” kata Obama.
Semua pihak diminta hormati pelaksanaan hukuman eksekusi mati Kejaksaan Agung telah pertimbangkan segala aspek yuridis putusan
KETAT Pengamanan Nusakambangan Jelang Eksekusi Mati, Kamis (28/7) kemarin. Operasi pengamanan juga melibatkan unsur TNI dan Polisi Pamong Praja. Targetnya, pelaksanaan eksekusi berjalan lancar.(foto: ist)
Jakarta—Jaksa Agung Muhammad Prasetyo meminta semua pihak tidak berspekulasi atas rencana pelaksanaan eksekusi mati
Baca: Obama ( Halaman 2 )
ketiga di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Ini menyangkut soal nyawa. Masalah nyawa, meskipun dia bersalah dan hilang hak hidupnya setelah eksekusi, bagaimanapun harus dihormati, dihargai dan jangan dispekulasikan,” ucapnya di Jakarta, Kamis (28/7). Terkait jumlah terpidana mati yang akan dieksekusi, Prasetyo masih enggan merincinya.
Ia mengaku belum menerima laporan dari anak buahnya. Prasetyo berkata, eksekusi mati membutuhkan proses yang panjang dan tidak dapat serta merta langsung dilaksanakan. Berbagai upaya hukum, menurutnya, membuat daftar calon tereksekusi terus berubah. “Setiap menit, setiap detik itu ada banding. Ini kasus yang tidak simpel. Sabar saja,” kata dia. Prasetyo mengklaim, Kejaksaan Agung telah mempertimbangkan segala aspek yuridis putusan masing-masing terpidana mati. Ia menyebut, eksekusi mati tidak memiliki celah perbaikan putusan. “Yang namanya nyawa, kalau sudah direnggut, enggak bisa dibalikan lagi,” ujarnya. Sumber menyatakan, eksekusi terpidana mati akan dilakukan malam ini jika seluruh persiapan berjalan lancar. “Iya, rencananya eksekusinya diadakan malam ini,” kata seorang pengacara terpidana mati yang tak mau disebut namanya, Kamis (28/7). Pengacara itu mengaku mendapat informasi dari seorang pejabat di Pulau Nusakambangan. Kliennya adalah salah satu yang akan dieksekusi malam nanti.
Merry Utami, terpidana mati
Potret buram TKW di lingkar bisnis narkotik Meski tinggal menunggu waktu untuk menghadapi regu rembak, terpidana mati Merry Utami tetap berjuang untuk bisa lolos. Grasi diajukan melalui kuasa hukumnya untuk mendapat pengampunan dari Presiden. MESKI berharap pengampunan, Merry menurut kuasa hukumnya, Troy Latuconsina, berkukuh tak bersalah. Ia merasa menjadi korban dalam kasus kepemilikan heroin 1,1 kg. Troy menuturkan, kliennya itu adalah bekas buruh migran di Taiwan. Selama tiga tahun, ia berada di Taiwan untuk menjadi perawat. “Ia bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak dan suaminya di Sukaharjo, Jawa Tengah,” kata Troy. Selama tiga tahun jadi tulang punggung keluarga, anak ketiga dari delapan bersaudara ini memutuskan tak lagi bekerja karena suaminya, orang yang seharusnya memberinya nafkah, malah menikah lagi. Merry lantas memutuskan untuk bercerai dan mencoba peruntungan baru di dalam negeri. Tapi ternyata tak mudah mencari kerja di Indonesia. Dengan kondisi harus menghidupi dua anaknya, Merry akhirnya menerima tawaran untuk kembali ke Taiwan. Ia pun ke Jakarta untuk mengurus rencananya kembali mke Taiwan di perusahaan yang memberangkatkannya.
Baca: Semua ( Halaman 2 )
Baca: Potret ( Halaman 2 )
SELEBRITI CINTA LAURA
Terinspirasi Sri Mulyani KALAU anak muda lain mengidolakan bintang Hollywood atau Korea, lain halnya dengan Cinta Laura. Aktris muda yang kini menempuh sekolah akting sembari meniti karier internasional di Amerika itu justru menyebut Sri Mulyani Indrawati. Sejak bertahun-tahun lalu saat Ani—sapaan akrab Sri Mulyani—menduduki jabatan sebagai Menteri Keuangan di kabinet Susilo Bambang Yudhoyono, Cinta sudah menaruh kekaguman padanya. Apalagi saat Ani menjadi Managing Director di Bank Dunia. Itu membuat sang aktris berdarah Jerman bercita-cita bekerja di PBB. Kini, setelah Cinta sendiri berkelana dengan melanjutkan pendidikan di Amerika dan meniti karier akting di sana, ia tak melupakan rekam jejak dan kesuksesan Ani. “Saya selalu mengagumi Bu Sri Mulyani, karena dia wanita yang sangat pintar, berani, jujur, dan anti-korupsi. Dia selalu bekerja keras untuk Indonesia,” tulis Cinta melalui surat elektronik yang disampaikan, Rabu (27/7) malam. Baca: Terinspirasi ( Hal. 2 )
ISU HAM
ILLEGAL FISHING
Wiranto: Saya akan jawab satu per satu Jakarta—Jenderal TNI Purnawirawan Luhut Binsar Pandjaitan dan Jenderal TNI Purnawirawan Wiranto melakukan prosesi serah terima jabatan MENKOPOLHUKAM Wiranto menjawab persoalan hak asasi manusia yang diduga
melibatkan dirinya. “Isu-isu HAM mengenai saya, saya mengharapkan harus jelas locus dan tempus delicti-nya, harus jelas saatnya kapan, di mana dan apa keterlibatan saya. Baca: Wiranto ( Halaman 2 )
Susi gandeng para Menteri se-Asia Pasifik Jakarta—Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menggandeng menteri perikanan negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk menjegal kejahatan penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing). Susi mengatakan, ketertelusuran (traceability) ikan dan produk perikanan berperan sangat penting dalam
memutus mata rantai illegal fishing secara global. Ia menilai negara-negara perlu berbagi data sektor kelautan dan perikanan yang ada di masingmasing negara sebagai upaya mengembangkan transparansi sektor tersebut. “Kita butuh lebih banyak kerja sama dalam berbagi da-
ta,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (27/7). Ia juga mengemukakan jajarannya dengan terbuka akan berbagi daftar kapal-kapal yang memiliki izin untuk penangkapan ikan di kawasan perairan Indonesia. Baca: Susi ( Hal. 2 )
KEBIJAKAN FISKAL
Sri Mulyani: Sedang dalam tekanan Jakarta—Sri Mulyani Indrawati menyatakan kebijakan fiskal berada dalam situasi yang tidak kondusif karena tekanan dari ekonomi global dan domestik yang terjadi. Dalam acara serah terima jabatan di gedung Kementerian Keuangan, ia mengaku merasa terhormat telah diberikan kepercayaan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali mengemban tugas sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). “Mengapa saya kembali? Ini
NOMOR TELEPON/FAX (0431) 841071, FAX: (0431) 841060)
adalah suatu kepercayaan dan sekaligus kehormatan buat saya pribadi,” tutur Sri, Rabu (27/7). Sri berjanji akan membaktikan seluruh kemampuan, pengetahuan, dan profesionalisme untuk menjalankan tugas barunya. Ia berharap kontribusinya bisa membantu Kemenkeu dari sisi penyelenggaraan fiskal dan pada akhirnya bisa mendukung upaya mencapai cita-cita pembangunan nasional. “Bapak Presiden telah menyampaikan bahwa tugas yang harus
diemban untuk mengembangkan instrumen fiskal ini adalah untuk memerangi kemiskinan, mengurangi kesenjangan, menciptakan kesempatan kerja dan mengembalikan kepercayaan publik baik masyarakat secara umum maupun pelaku usaha sehingga bisa menjadi motor penggerak pembangunan, “jelasnya. Sri menyadari bahwa tugas barunya tidaklah ringan. Baca: Sri ( Halaman 2 )
KUNJUNGI www.swarakita-manado.com & www.swaramanado-online.com