COPA DEL REY
Menatap Treble
Harga: Rp.2000,Luar Kota + Ongkos Kirim
terbit 16 halaman
Barcelona pantang tampil lengah di markas Villarreal, Kamis (05/3) dini hari untuk bisa lolos ke final dan mempertahankan asa meraih treble winners di akhir musim nanti. Meski sudah unggul 3-1 di leg pertama, Blaugrana tetap perlu menjaga fokus mereka menghadapi tim yang berhasil menahan imbang Real Madrid akhir pekan lalu. Baca: BOLA ( Halaman 8 )
RABU 4 MARET 2015 NOMOR 02730 TAHUN IX
Golkar Sulut di tangan Saerang Cs
SELEBRITI
Masengi bantah kubu ARB dinyatakan kalah, tegaskan bahwa hasil putusannya berimbang
NADYA HUTAGALUNG
Lewat lingkungan harumkan nama Indonesia di New York USIA tak menghambat laju gerak Nadya Hutagalung di dunia modeling. Namun ternyata, wajah cantik Nadya Hutagalung bukan hanya berseliweran di pentas model. Ia juga tak segan keluar masuk hutan demi menyelamatkan hewan. Mantan juri Asia’s Next Top Model itu dikenal sebagai duta pelestarian gajah World Wildlife Fund (WWF). Belakangan, Nadya juga didapuk menjadi duta penyelamatan primata untuk Great Apes Survival Partnership (GRASP). Baca: Lewat ( Halaman 2 )
INTERNASIONAL LIBYA
Serangan 9/11 akan terjadi di Eropa dua tahun lagi
AHMED al-Gaddafi Dam.(foto: rtrs)
INFORMASI mencemaskan datang dari sepupu mantan penguasa Libya Muammar Gaddafi, Ahmed al-Gaddafi Dam. Ia memperingatkan bahwa serangan terorisme seperti 9/11 akan terjadi di Eropa dalam waktu dua tahun kedepan, seiring dengan semakin meningkatnya geliat anggota kelompok militan ISIS untuk menyamar sebagai imigran yang mencari suaka di Eropa. Dam merupakan salah satu petugas keamanan yang paling terpercaya oleh rezim Gaddafi di Libya yang terkenal diktator. Dam memperkirakan setidaknya setengah juta migran akan berlayar dari Libya ke Eropa pada tahun ini, peluang yang akan dimanfaatkan oleh anggota dan simpatisan ISIS di Libya untuk menyeberang ke daratan Eropa. “Ada banyak teroris di antara mereka, antara 10 hingga 50 orang di 1.000 imigran,” kata Dam yang melarikan diri ke Kairo, kepada media Inggris, The Independent, Senin (2/3) lalu. “Mereka akan menjejakkan kaki di seluruh Eropa. Dalam satu tahun, dua tahun, Anda akan melihat serangan 11 September lagi di Eropa,” kata Dam. Pernyataan Dam ini dinilai sebagai peringatan yang tidak main-main. Terlebih, ISIS telah membuktikan eksistensinya di Libya yang penuh konflik dengan melakukan eksekusi pemenggalan kepala 21 warga Mesir penganut Kristen Koptik.
Manado—Mahkamah Partai Golkar memenangkan kubu Agung Laksono yang merupakan hasil Musyawarah Nasional (Munas) Ancol, Jakarta. Mahkamah Partai menilai gugatan kubu AL terhadap Ketua Umum hasil Munas Bali dapat diterima dan dikabulkan. Dengan demikian, DPD I Partai Golkar Sulut berada di tangan Ruben Saerang Cs. Saerang sendiri saat dikonfirmasi Swara Kita Selasa (3/3) tadi malam, terdengar senang dengan keputusan tersebut. Juru Bicara DPD I Partai Golkar Sulut kubu Agung Laksono itu menjelaskan bahwa Mahkamah Partai selain mengakui kepengurusan hasil Munas Ancol Jakarta, juga menugaskan Agung untuk melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. “Ini tugas penting dalam waktu dekat yang akan dilakukan pak Agung, yakni pelaksanaan Musda. Jadi Sulut juga akan mempersiapkan pelaksanaan Musda tingkat I dan II karena banyak pengurus sudah habis masa periodenya. Kemudian pelaksanaan Munas 2016 mendatang,” terang Saerang saat dihubungi Swara Kita mengaku sedang bersama Agung di Jakarta. Dikatakannya, yang paling penting juga yang akan dipersiapkan Agung dalam waktu dekat ini adalah persiapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), termasuk di Pilgub Sulut dan beberapa Pilwako/Pilbup di Sulut. “Mahkamah Partai juga memerintahkan itu, terkait persiapan Pilkada. Kepengurusan Agung yang akan melakukan tahapan Pilkada tersebut untuk internal partai Golkar,” ujar politisi senior Golkar tersebut. Dan yang pasti, lanjut dia, kemenangan ini bukan kemenangan kubu Agung tetapi kemenangan Partai Golkar karena Mahkamah Partai itu adalah amanat UU Nomor 2 tentang Parpol. “Waktu lalu saat pak Agung dan ARB saling menggugat di pengadilan, maka pengadilan mengembalikan ke internal partai karena masalah ini internal partai. Kalau ada pihak yang masih lanjut ke Mahkamah Agung (MA), saya yakin MA akan kembalikan ke internal partai,” tukas Saerang. Sementara itu di kubu ARB, Plt Sekretaris DPD I
Partai Golkar Sulut Drs Eddyson Masengi ME mengatakan bahwa keputusan Mahkamah Partai tersebut tidak dimenangkan kubu Agung, tetapi hasilnya berimbang. “Jadi ada lima hakim, hanya empat yang hadir, satu absen. Jadi hasilnya draw. Nah, dua hakim minta Munas 2016 dilakukan kubu Agung, tapi dua hakim lainnya minta islah atau ke pengadilan. Tapi mungkin ke pengadilan karena islah sudah tak mungkin dilaku-
MULADI, Ketua Mahkamah Partai Golkar.
kan. Dan kita (kubu ARB, red) dari awal kita ke pengadilan dan konsisten, karena yang lebih baik memutuskan itu pengadilan,”
ujar Masengi dihubungi tadi malam. Sementara itu di kubu Aburizal Bakrie (ARB), Plt Sekretaris DPD I Partai Golkar Sulut Drs Eddyson
KOALISI PEMANTAU PERADILAN
Jakarta—Sorotan tajam kini mengarah ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Koalisi Pemantau Peradilan menganggap dalih KPK untuk melimpahkan penanganan perkara Komisaris Jenderal Budi Gunawan ke Kejaksaan Agung mengada-ada. Untuk pertama kalinya sejak didirikan, KPK dinilai berkompromi dalam mengusut kasus korupsi. “Belum apa-apa, upaya hukum lewat kasasi belum
selesai, kok sudah menyerah dan mengibarkan bendera putih,” kata Dio dari Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI), salah satu lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Pemantau Peradilan. Terkait pernyataan pimpinan KPK bahwa pelimpahan perkara Budi Gunawan dilakukan karena lembaga penegak hukum tak diperkenankan mengajukan peninjauan
ngunan 1 juta rumah merupakan program bersama yang melibatkan banyak pihak, mulai dari BUMN, pengembang, hingga pemerintah daerah. Menyangkut pendanaan, ada dua sumber pembiayaan, yakni melalui APBN murni dan non-APBN. “Untuk yang dari APBN itu tersedia Rp 5,1 triliun untuk FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) , plus Rp 220 miliar untuk subsidi uang muka,” jelasnya kepada CNN Indonesia, Selasa (3/3) kemarin.
kembali (PK), Koalisi Pemantau Peradilan tak sepakat. “Alasan! PK itu dasarnya kuat. Tahun 2013 di Mahkamah Agung ada keputusan rapat pleno kamar pidana bahwa penyelundupan hukum bisa PK,” ujar Dio kepada CNN Indonesia, Selasa (3/3) kemarin. Penyelundupan hukum yang ia maksud yakni putusan praperadilan yang melampaui kewenangan. “Kejaksaan Agung juga pernah mengajukan PK atas kasus kematian Munir, dan itu disetujui MA,” kata Dio. PK Kejaksaan ketika itu dikabulkan MA, membuat terpidana pembunuh Munir, pilot Pollycarpus, dihukum 20 tahun penjara –sebelum Pollycarpus mengajukan PK di atas PK Kejaksaan tersebut yang juga dikabulkan oleh MA. Berkaca pada kasus PK yang diajukan Kejaksaan Agung tersebut, Koalisi Pemantau Peradilan yang terdiri dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK), Transparency International Indonesia (TII), Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam), dan lain-lain berpendapat langkah hukum KPK atas hasil sidang praperadilan yang memutus penetapan tersangka terhadap BG oleh KPK tak sah, sesungguhnya belum mentok. Koalisi Pemantau Peradilan menuding pimpinan baru KPK tak punya semangat melawan korupsi. “Tak ada perjuangannya. Pada praktiknya PK bisa dilakuan. Jangan cari alasan,” kata Dio.
Baca: Sejuta ( Halaman 2 )
Baca: KPK ( Halaman 2 )
RUMAH RAKYAT
Sejuta rumah butuh 59,4 T, uang muka hanya 1% saja
PEMERINTAH akan menggenjot pembangunan rumah murah.
Jakarta—Alokasi dana sebesar Rp 5,3 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 disiapkan pemerintah dan BUMN untuk menyukseskan program pembangunan 1 juta rumah di seluruh Tanah Air. Selain itu, sejumlah BUMN diinstruksikan untuk menyokong pendanaan program tersebut hingga Rp 59,42 triliun. Maurin Sitorus, Deputi Bidang Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat, menjelaskan pemba-
Masengi ME mengatakan bahwa keputusan Mahkamah Partai tersebut tidak dimenangkan kubu Agung, tetapi hasilnya berimbang. “Jadi ada lima hakim, hanya empat yang hadir, satu absen. Jadi hasilnya draw. Nah, dua hakim minta Munas 2016 dilakukan kubu Agung, tapi dua hakim lainnya minta islah atau ke pengadilan. Tapi mungkin ke pengadilan karena islah sudah tak mungkin dilakukan. Dan kita (kubuARB, red) dari awal kita ke pengadilan dan konsisten, karena yang lebih
baik memutuskan itu pengadilan,” ujar Masengi dihubungi Swara Kita tadi malam. Sementara itu, putusan mahkamah sudah jelas, “Mengambulkan permohonan hasil Munas Ancol dengan kewajiban mengakomodir kepenggurusan hasil Munas Bali secara selektif,” kata anggota majelis Mahkamah Partai Djari Marin pada persidangan di kantor DPPPG, Jln Anggrek Neli, kawasan Slipi, Jakarta Barat, kemarin. Baca: Golkar ( Halaman 2 )
LINGKUNGAN
KPK dinilai mulai berkompromi saat mengusut kasus korupsi
JK: Orang Utan itu menjadi penanda gundulnya hutan Jakarta—Lingkungan dan pembangunan sering menghadirkan dilema. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) sempat menyinggung soal yang kerap terjadi dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Menurut JK, semua orang termasuk pemerintah kerap dihadapkan pada dilema dalam melestarikan alam, yaitu menyelamatkan alam atau kemajuan manusia itu sendiri. “Tentu kita melihat aspekaspek penting kehidupan,
contoh yang sering dibicarakan itu dilema orang utan penting untuk diselamatkan. Tetapi, mana lebih penting, orang yang mendapatkan kehidupan? Jadi juga harus ada harmonisnya orang hutan dengan orang itu sendiri,” ujar JK di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (3/3) kemarin. Oleh karena itu, lanjut JK, perlu ada keseimbangan antara kemajuan dan menjaga alam. Baca: JK ( Halaman 2 )
WHITE HOUSE
Aib mantan Presiden AS terkuak lewat lukisan
LUKISAN Bill Clinton yang digarap Nelson Shanks ini penuh hal-hal tersirat. (foto: nsap)
Washington DC—Skandal cinta Bill Clinton dan Monica Lewinsky, tak pernah hilang dari ingatan. Bagaimana tidak, sang mantan presiden Amerika Serikat
(AS) selingkuh dengan mahasiswi magang di Gedung Putih. Namun, Clinton kala itu dinyatakan tak bersalah. Baca: Aib ( Halaman 2 )
Hasil bidikan forografer Indonesia
“Kadal bergitar” hebohkan media internasional
Baca: Serangan ( Halaman 2 )
POJOK Orang yang pandai meminta-minta maaf, jarang sekali pandai melakukan hal-hal lain. (Benjamin Franklin)
Mahkamah Partai menangkan kubu Agung, Golkar bakal keluar dari Koalisi Merah Putih
HASIL bidikan Aditya Permana membuat kadal ini terlihat sedang bermain gitar.(foto: dailymail/fbaditya)
NOMOR TELEPON/FAX (0431) 841071, FAX: (0431) 841060)
FOTO seekor kadal karya fotografer Indonesia, Aditya Permana (33) menghebohkan media internasional. Hal itu karena, salah satu hasil foto bidikannya memperlihatkan seekor kadal yang seolah sedang bermain gitar. Dalam foto reptil yang diambil di Yogyakarta tersebut, sang kadal mencengkeram sehelai daun yang tampak seperti gitar. Tidak hanya itu, kadal hijau itu ‘bermain’ gitar sambil bersandar di sebatang cabang pohon.
Foto tersebut kemudian memancing kontroversi di kalangan fotografer. Banyak yang mengatakan kalau foto tersebut hasil manipulasi. Seperti dikutip Daily Mail, Selasa (3/3) kemarin, Aditya membantah jika fotonya hasil rekayasa. Pria yang juga seorang sound engineer tersebut mengatakan, awalnya dia tidak berencana mengambil sang kadal sebagai objek. “Awalnya saya tidak memfoto kadal itu, sampai akhirnya dia merasa tenang
dan nyaman berada di dekat saya. Sampai akhirnya saya melihat kadal itu tampak seperti sedang bermain gitar, dan dia tidak bergerak sedikit pun”. Sejumlah netizen kemudian mempertanyakan foto kadal ‘main’ gitar tersebut kepada Aditya. Salah satu dengan me-mention melalui akun Twitter miliknya, @Aditya_Key. “Kadal itu mati atau hidup?” tanya akun @AgataWagner. “Kadal itu hidup... Kunjungi saja Facebook page saya, masih
banyak foto kadal itu dalam berbagai pose...” tulis Aditya. Foto kadal yang sedang ‘bermain gitar’ menjadi perbincangan global setelah media internasional seperti Daily Mail dan Bored Panda memberitakannya. Banyak yang terhibur dengan hasil bidikan fotografer asal Indonesia, Aditya Permana tersebut, dan tidak sedikit pula yang mempertanyakan keaslian foto yang diambil di Yogyakarta itu. Baca: Kadal ( Halaman 2 )
KUNJUNGI www.swarakita-manado.com & www.swaramanado-online.com