4 minute read

Sejauh Mata Memandang

Mengenal Lebih Dalam Tentang Brand Lokal Sejauh Mata Memandang yang Menganut Konsep Sustainable

Fashion Irsha Suchi Maharany, Mei 2022

Advertisement

Terkadang banyak dari kita beranggapan bahwa produk fashion yang menggunakan konsep sustainable fashion terlalau sulit dijangkau atau dengan kata lain menetapkan harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan dngn produk lainnya. Oleh karena itu masyarakat cenderung lebih memilih produk fashion dengan harga yang relatif lebih murah. Namun menurut pendiri Sejauh Mata Memandang, pakaian dengan harga murah akan cenderung menggunakan bahan bahan yang tidak ramah lingkungan dan kualitasnya rendah. Sehingga, produk tersebut tidak dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Sejauh Mata Memandang berkomitmen untuk menanam, melindungi, dan memulihkan pohon di seluruh Indonesia.

Sumber: Sejauh Mata Memandang

Oleh karena itu mereka bertekad menyisihkan sebagian keuntungan dari penjualannya untuk diberikan kepada LSM akar rumput di seluruh Indonesia yang disumbangkan melalui kemitraan kolaboratif dengan beberapa organisasi di seluruh dunia. Membeli satu pakaian dari sejauh mata memandang setara dengan menanam, melindungi, atau merestorasi satu buah pohon. Bila pakaian sudah tidak terpakai kembali, kita dapat mengirimkannya ke mereka supaya pakaian tersebut dapat didaur ulang dan tidak menjadi limbah.

Sejauh Mata Memandang lebih memilih menggunakan bahan seperti katun, linen, dan tencet daripada menggunakan bahan jenis kulit atau bulu. Selain bahan tersebut, mereka juga menggunakan bahan tekstil daur ulang yang terbuat dari limbah pra konsumsi yang akan diolah kemudian menjadi suatu bahan yang baru.

Produk yang dihasilkan oleh Sejauh Mata Memandang berupa pakaian untuk wanita dewasa, pria dewasa, hingga anak kecil. Untuk pakaian wanita, desain yang dibuat cenderung bergaya minimalist, santai, dan terlihat enteng bila dikenakan. Untuk produk pakaian wanita terdiri dari baju atasan seperti kebaya, dress, outer, dan syal. Pemilihan warna produk juga memilih warna yang netral dan tidak terlalu mencolok. Motif yang ada pada produk dihasilkan dari sulaman.

Kelompok pakaian pria biasanya memiliki desain yang yaman untuk digunakan dan mudah untuk bergerak. Produk pakaian pria yang ada di Sejauh Mata Memandang antara lain ada kemeja, celana, outer, dan sarung. Desain kemeja biasanya dibuat menggunakan kain berbahan linen yang dipadukan dengan hiasan motif yang dibuat dari kain daur ulang. Selain kemeja polos, juga terdapat kemeja yang dibuat menggunakan teknik patchwork. Karena menggunakan teknik patchwork, kemungkinan besar motif yang dihasilkan akan berbeda-beda tiap produknya.

Selain pakaian untuk orang dewasa, Sejauh Mata Memandang juga memiliki pilihan untuk anak - anak. Untuk ukuran yang disediakan ada yang dari umur 4 tahun hingga 11 tahun. Dengan ukuran ini, anak-anak pun juga dapat berpakaian cantik sesuai dengan trend yang ada. Untuk teknik pewarnaan motif dari pakaian anak - anak ini sudah ada sertifikasi print standard 100 oleh OEKO-TEX. Selain motif dengan mesin, motif juga dihasilkan dari sablonan tangan, sehingga motif yang dihasilkan bisa lebih mendetail.

Dalam pembuatan pakaian wanita, pria, maupun anak-anak pasti menghasilkan sisa potongan perca yang kecil. Oleh karena itu, Sejauh Mata Memandang berhasil memutar otak mereka sehingga dapat menghasilkan karya yang fantastis seperti anting pada gambar di atas. Anting ini menggunakan kelebihan kain dari proses produksi yang dibuat sedemikian rupa. Settiap item dari anting ini unik dikarenakan motif yang dihasilkan berbeda-beda tergantung kain perca yang tersedia.

Selain anting, mereka juga da produk penutup kepala seperti bucket hat dan topi teduh. Topi ini juga dihasilkan dari potongan kain perca yang dijahit menjadi motif yang baru kemudian diproses sesuai desai topi yang telah dibuat. Setelah anting dan topi, mereka masih memiliki inovasi produk aksesoris rambut yang lain seperti kuciran dan bandana yang setiap itemnya dibuat dengan tangan.

Selanjutnya terdapat tas selempang yang diuat oleh para pengrajin di wilayah Kulon Progo. Teknik yang digunakan yaitu teknik rajut tangan dan tenun slit-tapestry yang menggunakan benang katun dengan warna indigo putih. Desain tas ini terinspirasi dari tas sirih yang ada di Nusa Tenggara Timur. Untuk mengurangi limbah plastik, Sejauh Mata Memandang juga memikirkan solusi yaitu dengan membuat beberapa inovasi produk tas yang dapat digunakan untuk memawa berbagai macam barang. Gambar pertama merupakan tas kondangan yang didesain santai, kasual, dan fleksibel. Dalam setiap itemnya terdapat beberapa berbedaan warna.

Terakhir terdapat tas bernama totebag, pada motifnya bisa diihat bahwa motif tersebut kembali memanfaatkan kain sisa produksi yang dibentuk menjadi beberapa huruf. Tas ini memiliki volume yang lebih besar dari tas yang lainnya sehingga dapat membawa lebih banyak barang. Sebagian hasil dari penjualan tas ini akan disumbangkan secara tulus kepada anak - anak berupa set alat tulis guna mendukung perkembangan pendidikan di Indonesia. Itulah yang dapat kita ketahui mengenak brand lokal Sejauh Mata Memandang. Visi dan misinya terlihat jelas bahwa tidak hanya bermanfaat bagi pendirinya, tetapi bermanfaat terhadap lingkungan hingga bidang pendidikan. Brand ini dapat menjadi contoh yang baik bagi brand lainnya agar semakin sadar akan pentingnya memikirkan kesehatan lingkungan dan bangsa.

Buy less. Choose well. Make it last.

Vivienne Westwood

This article is from: