NASIONAL
2
Cenderawasih Pos Kamis, 27 Agustus 2009
PT LI Usulkan di Stadion Manahan Solo ANTARA ... Sambungan dari hal 1 Jika ternyata dalam kajian manajemen Makassar tidak mendukung, maka Perspiura akan mencari alternatif kedua, yakni di Malang. Sekadar diketahui, stadion dan fasilitas di Malang sangat layak untuk dijadikan home base, namun yang menjadi permasalahan saat ini, lanjut Jacksen, adalah ada beberapa tim ISL yang juga mengambil home base di sana. Dari segi psikologi akan menguntungkan tim lainnya yang bisa menyaksikan pertandingan Persipura, karenanya Makassar akan dipilih menjadi alternatif pertama. “Disamping itu, pendekatan daerah dan geografis serta masyarakat Papua yang masih mau memberikan dukungan tentunya juga jadi pertimbangan dan kami tidak mau terlalu jauh dari masyarakat Papua,” papar Jacksen. Manajer Persipura Rudy Maswi menjelaskan alternatif pertama Stadion Andi Matalatta dengan pertimbangan jarak yang lebih dekat dan cukup efisien. Apalagi Makassar memiliki kultur yang tak jauh beda dengan Papua. “Saya pikir untuk stadion di Makassar akan dicek langsung oleh pelatih dan juga saya sendiri, sebab jika dianggap tidak layak tentunya PSM juga tak akan bermain di sana,” terangnya Bagaimana dengan Samarinda? Rudy mengatakan jika kita melihat waktu dan jarak maka tentunya harus menjalani beberapa kali transit. Terkait soal rencana Persipura menjalani TC di Batu, Malang, pelatih Persipura mengatakan, kemungkinan besar semua
pemain akan dibawa termasuk pemain seleksi, David Lali dan Brian Sainyakit. “Di situ akan kami lihat perkembangan seharihari pemain apakah pemain bisa berkembang atau tidak untuk diambil keputusan selanjutnya,” sambungnya. Lalu bagaimana dengan persiapan tim menyusul absennya Boaz Solossa yang akan melepas pen? Jacksen mengatakan pihaknya sudah mengantongi beberapa nama tapi saat ini dia tidak bisa mengambil keputusan karena harus dilihat dahulu baik dari hasil ujicoba maupun masa persiapan pemain. “Saat ini yang ada hanya figur tapi belum dipastikan karena banyak penilaian dan pertimbangan tentunya,” imbuh Jacksen. Sementara itu PT Liga Indonesia (PT LI) merestui Persipura Jayapura untuk mencari home base lain menghadapi putaran I Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Stadion Manahan, Solo, menjadi salah satu rekomendasi badan regulator kompetisi sepak bola di tanah air itu. “Sejak awal, Stadion Manahan sudah kami nilai sebagai salah satu stadion terbaik di Indonesia. Kalau memang benar Persipura mau memakai silahkan saja,” ujar Tigor Shalom Boboy, sekretaris PT Liga Indonesia, di Jakarta kemarin (26/8). Kebetulan, stadion itu juga tak digunakan oeh tim ISL lainnya. Tigor juga tak menutup kemungkinan kalaupun Persipura menggunakan stadion yang sudah digunakan tim ISL lainnya. Asalkan, Persipura bisa menentukan stadion sampai 31 Agustus nanti. “Terserah di manapun, yang penting sesuai standar PT LI,” ujar Tigor.
Ya, Persipura mencari home base karena saat ini Stadion Mandala -kandang tim berjuluk Mutiara Hitam itu- direnovasi dan diperkirakan selesai Desember mendatang. Stadion tersebut baru bisa digunakan pada Februari tahun depan. Sementara kick-off ISL akan digelar Oktober. Nah, jika nantinya Persipura tak bisa juga menentukan sampai 31 Agustus, PT LI lah yang akan menentukan home base tim besutan Jacksen F. Tiago tersebut. Keputusan Persipura itu juga tak masuk kategori tim musafir. Karena, Persipura sudah sejak awal menentukan tak bisa menggunakan Stadion Mandala untuk bertanding. “Klub musafir itu jika di awal musim sudah menentukan stadion tapi di tengah-tengah nantinya pindah karena persoalan perijinan atau hal lain sehingga harus berpindah-pindah,” jelas Tigor. Nantinya, jika Stadion Mandala usai dibangun, pihaknya akan tetap memverifikasi sesuai standar liga. Malah tidak menutup kemungkinan dari AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) langsung yang bakal memverifikasi stadion tersebut. Itu berkaitan dengan langkah Persipura berlaga di Liga Champion Asia. (ade/wen/vem/diq)
Demikian Agar dimaklumi
TKW ... Sambungan dari hal 1 sementara tersebut merupakan inisiatif KBRI Singapura. Menurut data, total TKI yang sempat tinggal dan menyelesaikan masalah sebelum kembali ke tanah air sejak 2007 sampai 2009 mencapai 3.244 orang. Dari jumlah itu rata-rata tiap bulan ada 140-150 TKI yang tinggal dan harus ditangani KBRI. TKI terpaksa menghuni shelter itu karena beragam kasus. Mulai penganiayaan hingga TKI yang terluka akibat kabur dari majikan. Sebagai gambaran, tahun lalu terdapat 1.387 kasus yang membelit TKI. Jumlah itu hanya 1,6 persen dari jumlah TKI. ‘’Bedanya dengan Malaysia, di Singapura tak ada TKI ilegal,’’ kata Wardana. Tingginya angka TKI yang masuk shelter itu memunculkan problem bagi KBRI, yakni anggaran untuk mereka. Untuk memenuhi keperluan makan-minum para TKI itu, KBRI mengalokasikan anggaran rata-rata SIN 1.000 per minggu atau setara dengan Rp 7 juta. Artinya, KBRI harus mengalokasikan anggaran rata-rata Rp 364 juta per tahun. ‘’Jumlah itu terus naik karena biaya hidup yang fluktuatif di
sini,’’ papar Wardana. Pembantu rumah tangga asal Indonesia di Singapura jumlahnya tak kurang dari 80 ribu orang. Jumlah itu terbanyak dibanding dari negara lain. Disusul Filipina (70 ribu), sisanya dari Myanmar dan Sri Lanka. Jumlah seluruh PLRT di Singapura sekitar 180 ribu. Mendidik TKI untuk bisa “diberdayakan” di lingkungan KBRI, lanjut Wardana, melalui jalan berliku. Dengan latar belakang pendidikan yang lazimnya kurang memadai, mereka cukup sulit dibentuk. Namun, kini KBRI punya tambahan 36'’staf ekstra’’. ‘’Status mereka adalah TKI yang menjadi pekerja lepas selama ada di sini.
Kini mereka punya skill administrasi macam-macam,’’ ujar Wardana bangga. Para TKI bermasalah itu menangani berbagai bidang pendukung administrasi. Misalnya, mengarahkan majikan yang akan menjalani konseling, duplikasi dokumen, bahkan bertanggung jawab di ruang foto bagi para pelaut atau turis asing yang hendak berkunjung ke Indonesia. ‘’Sering ada kunjungan pejabat ke sini. Mereka tanya mana TKI bermasalahnya? Padahal, mereka sudah melayani pejabat sejak di resepsionis hingga ke ruang tunggu tamu,’’ kata pria asal Klaten itu. Di antara mereka terdapat TKI yang terancam hukuman mati.
TERLIBAT ...
menginterogasi dan mendapatkan informasi bahwa 4 orang di Kamar 304 dan 306. Pada saat dilakukan penggerebekan di Kamar 304 dan ditemukan terperiksa dan temannya dalam keadaan ‘on’. Tidak lama, polisi melakukan penggeledahan di kamar 306 menemukan 2 orang pramuria yang juga melakukan pesta sabu-sabu. Sebab dalam kamar polisi menemukan alat penghisap sabu dan ekstasi. Sementara itu, terperiksa dalam persidangan mengaku baru pertama kali tersangkut kasus Narkoba. Awalnya, ia mengaku tidak mengetahui persis pesta sabu-sabu tersebut, karena ia sempat ditelpon oleh rekannya yang memintanya untuk datang ke kamar hotel dan kemudian ia diberi uang Rp 3,5 juta. Selanjutnya, ia bertemu dengan rekannya yang lain dan meminta untuk membelikan sabu-sabu. Setelah itu ia menghubungi penjual sabu-sabu yang berinisial LK untuk merapat ke Polda dan kemudian LK menyerahkan barang bukti tersebut. (bat)
Sambungan dari hal 1 Hal ini juga dibuktikan dengan adanya vonis dari majelis hakim Pengadilan Negeri Jayapura beberapa waktu lalu yang menjatuhkan hukuman penjara selama 1 tahun dan denda sebesar Rp 50 juta. Ketua Sidang Komisi Kode Etik Polri, Kombes Pol Sudarsono SH,M.Hum usai membacakan putusan sidang sempat memberikan waktu selama 7 hari kepada terperiksa untuk mengajukan keberatan atas putusan tersebut. Dalam persidangan kemarin, juga dihadirkan sejumlah saksi dari anggota Satuan Narkoba Polresta Jayapura yang sempat menjelaskan awal mula penggerebekan di Kamar 303 Hotel Delima Entrop, Jayapura Selatan. Saat itu, petugas menemukan rekan terperiksa yang merupakan oknum pejabat di Bappeda Kabupaten Tolikara dalam keadaan ‘on’ yang diduga telah mengkonsumsi Narkoba. Dari kamar itu, polisi menemukan 1 butir ekstasi, lalu polisi
Jayapura, 27 Agustus 2009 Panitia Lelang
Tabloid Suara Perempuan Papua membuka kesempatan kerja bagi pemuda/pemudi yang berdomisili di Papua untuk mengisi lowongan sebagai: Wartawan 4 (empat) orang, Web Developer 1 (satu) orang berkedudukan di Jayapura dan Koresponden Daerah 8 (delapan) orang yang akan menempati wilayah/kabupaten: Biak Numfor, Serui, Manokwari, Sorong, Pegunungan Bintang, Puncakjaya, Merauke, Boven Digoel, dan Keerom. Persyaratan sebagai berikut: 1. Berminat menjadi seorang wartawan dan berminat dalam lingkungan jurnalistik 2. Berusia minimal 23 tahun, diutamakan belum berkeluarga, 3. Lulus perguruan tinggi negeri/swasta dengan IP minimal 2,75 semua jurusan, 4.Tidak terikat dengan perusahaan dan/atau instansi, dan/atau lembaga non profit, 5. Menguasai penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, 6. Lebih disukai yang mengerti, memahani dan mampu berbahasa Inggris dengan baik, 7. Dapat bekerja sama dalam satu tim 8. Lolos dalam tim seleksi. Kirim surat lamaran Anda paling lambat diterima pada 5 September 2009 cap pos dan/atau dibawa langsung ke Kantor Tabloid Suara Perempuan Papua, dan/atau dikirim melalui email: perempuan_papua@yahoo.com. Lamaran ditujukan kepada Pemimpin Umum/Redaksi Tabloid Suara Perempuan Papua Jl. Bosnik, Puskopad BTN Atas Kampkey, Tanah Hitam, Abepura no.telp 584154 Fax. 584154
Namun, hukuman itu dapat diringankan. ‘’Jadi, tidak sampai dieksekusi. Saya kira, Singapura memperhitungkan hubungan diplomatik dengan Indonesia terkait hukuman mati itu,’’ jelasnya. KBRI tidak mempekerjakan mereka dengan cuma-cuma. Setiap bulan ‘’staf ekstra’’ itu mendapat honor yang disesuaikan dengan jam kerja dan jenis pekerjaannya. Mereka memang bekerja bergantian sesuai rundown. ‘’Karena anggaran untuk mereka terbatas, jadi kami batasi maksimal mereka bisa mendapatkan hasil kerja per bulan SIN 150 (sekitar Rp 1 juta),’’ kata Sekretaris 1 Konsuler Fahmi Aris Innayah. Dengan tenaga tambahan itu, kinerja KBRI Singapura pun terdongkrak. Khusus tunggakan gaji, KBRI hingga Juli berhasil menyelesaikan sedikitnya 138 kasus gaji PLRT yang tidak dibayar dengan total pengembalian Rp 1,04 miliar. Kedekatan hubungan antara TKI dengan para staf diplomatik di KBRI membuat kedua pihak saling memahami kondisi masing-masing. Awal tahun lalu KBRI di Singapura membuat berbagai terobosan untuk melindungi para TKI. Terutama dari aspek hukum. Antara lain, petugas KBRI memfasilitasi penandatanganan perjanjian kontrak antara PLRT dan majikannya. KBRI mempertemukan langsung majikan dengan PLRT. ‘’Pada setiap perpanjangan kontrak harus ada perwakilan KBRI yang dilibatkan dan bertempat di KBRI,’’ kata Fahmi. Komponen yang cukup krusial dari kontrak kerja antara PLRT dan majikannya itu, antara lain tentang off day (hari libur) dan kenaikan gaji secara bertahap. ‘’Gaji minimal SGD 350 (sekitar Rp 2,6 juta),’’ kata alumnus Universitas Padjajaran (Unpad) itu. ‘’KBRI hanya memastikan hak-hak PLRT tersebut dipenuhi majikan dan dituangkan dalam kontrak kerja,’’ sambungnya. Menurut Wardana, permasalahan PLRT memang kompleks. Namun, dia meminta yang diekspos ke publik bukan hanya terkait kasus-kasus hukumnya. Sebab, kenyataannya, jumlah PLRT yang berhasil jauh lebih banyak daripada yang gagal. Bahkan, para TKI yang bermasalah pun kini bisa mendalami praktik administrasi perkantoran setelah diperbantukan di KBRI. ‘’Biar keluarga mereka di kampung juga tenang dan tidak selalu waswas dengan nasib PLRT di luar negeri,’’ tuturnya. Salah satu TKI yang diperbantukan di KBRI Singapura asal Cirebon, Rokeri, mengaku mendapat keuntungan berlimpah ketika berada di shelter. Dia mengaku mulai paham arti citizen service dan memaksimalkan pelayanan berbasis kepuasan pelanggan. Rokeri adalah salah satu TKI korban penganiayaan yang diperbantukan di staf protokol dan konsuler. Kasus yang dialami sejak 2007 berakhir pada 22 Juli lalu. ‘’Selama menunggu penyelesaian, saya merasa bermanfaat dan jauh dari depresi dan stres karena ada aktivitas,’’ paparnya. Kini Rokeri mengaku sudah paham mekanisme bekerja di protokoler KBRI. Bahkan, dia sempat menolak pulang ketika kasus hukum yang membelitnya tuntas. Namun, karena antrean TKI yang harus masuk ke shelter cukup banyak, dia pun dipulangkan. ‘’Sekarang saya jadi lebih percaya diri bekerja di Indonesia karena pengalaman saya tidak tanggung-tanggung, mantan staf protokoler KBRI di Singapura,’’ ujar lulusan SMA itu bangga. (*/cfu)
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) AL-FATAH JAYAPURA Jl. Merah Putih Buper Waena Kota Jayapura-Papua Tlp. (0967) 572126 Fax. (0967) 572125
* Uang Pendaftaran & FormulirGel Gel.II II Rp. 150.000,* Tinggi Badan: Pria & Wanita minimal 150 cm * Dari Lulusan SMA (IPA/IPS), SMK Kesehatan/Kejar Paket C (SPK, SMAK, SMF/ Sekolah kesehatan lainya) th 2005 s/d 2009. * Menyerahkan Ijazah dan transkrip @ 2 lembar yang telah dilegalisir.
PENDAFTARAN UALNG GELOMBANG II 26s/d 29 Agustus 2009 ORIENTASI 2-3 September 2009 di Gedung SKB Jam 08.00 - selesai Mahasiswa Yang sdh daftar ulang Gel I & II berkumpul di Skretariat STIKES utk breifing orientasi tgl 1 september 2009 jam 10.00 Wit
123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 PENDAFTRAN BIDAN MASIH 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 123456789012345678901234567890121234 DIBUKA 123456789012345678901234567890121234
KONTAK PERSON MARIA 0813 4494 6258 HIZKIA 0813 4478 2797
STAIN AL-FATAH JAYAPURA MASIH MENERIMA MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2009/2010 A. JURUSAN 1. Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam (PAI) 2. Syariah/Al Ahwalul Al Syakhsiyyah (Hukum Islam) 3. Syariah/Ekonomi Islam (Mu’amalah) B. PENDAFTARAN: Gelombang II : 01 Agustus s/d 15 September 2009 Hari : Senin s/d Jum’at Jam : 09.00 s/d 16.00 WIT C. PERSYARATAN PENDAFTARAN 1. Lulusan SMU, SMK, MA sederajat dan Transfer 2. Salinan Ijazah & NEM yang dilegalisir 2 Lembar 3. Photo berwarna ukuran 3x4=4 dan 2x3 = 4 4. Informasi lebih lanjut hubungi : SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)AL-FATAH JAYAPURA Jl. Merah Putih Buper Waena Kota Jayapura-Papua Tlp. (0967) 572126 HP. 085244609721 D. FASILITAS DAN SARANA PENUNJANG PENDIDIKAN 1. Ruang Kuliah, Ruang Seminar, Ruang Diskusi, dan Studi Akses Center 2. Perpustakaan dilengkapi dengan ruang full AC dilengkapi dengan ruang yang nyaman, Ruang Referensi, Ruang Multi Media dan Internet. Tersedia buku dengan jumlah lebih 5.000 Eksemplar dengan Elektronik Cataloging 3. Bus Mahasiswa untuk Transportasi Mahasiswa. 4. Laboratorium Komputer 5. Tersedia Bea siswa berprestasi dan Bea Siswa kurang mampu sebanyak 150 orang. 6. Pelayanan Administrasi menggunakan Sistem Informasi Manajemen (SIM) 7. Methode Pembelajaran menggunakan Infokus, Labtop, Internet 8. Lab. Praktikum, Karya Ilmiah dan Jurnalistik. 9. Media, dakwah, buletin JUm’at Arrahmah dan Lab. Keluarga Sakinah 10. Tersedia Hotspot Akses Internet Free bagi seluruh Mahasiswa STAIN Al-Fatah Jayapura Ketua Panitia ABU ODE SITA, S.Ag. NIP. 132068322