Hasil dari survei ulang pada tahun 2007 yang dilakukan oleh Demos memperlihatkan situasi demokrasi di Indonesia masih goyah. Sejumlah instrumen demokrasi mengalami defisit yang ditandai dengan kemerosotan berbagai instrumen dasar (hak sipil politik), sementara kondisi hak sosial ekonomi masih jauh dari memadai. Meskipun banyak pemilu telah berjalan dengan damai, jujur dan adil akan tetapi persoalan representasi belum membaik. Representasi yang seharusnya menghadirkan kepentingan rakyat malah dibajak oleh elit dan kelompoknya. Oleh sebab itu, representasi dinilai buruk atau semu karena tidak menghadirkan kepentingan yang diwakilinya atau berbagai kelompok yang tidak hadir. Di samping persoalan kualitas representasi yang buruk, perangkat lain dari demokrasi yang juga dinilai buruk antara lain akses dan partisipasi masyarakat termasuk kelompok marjinal, partisipasi langsung, dan kebebasan mendirikan partai di tingkat lokal.