Tabloid Kaum Muda

Page 1

KAUM MUDA no. 01/April 2009


Tajuk Muda

Demokrasi

dan Kepemimpinan Kaum Muda Radhar Tri Baskoro

S

alah satu masalah serius reformasi kita adalah menemukan pemimpin terbaik. Polemik belakangan ini telah meletakkan permasalahan itu kedalam pro-kontra pemimpin tua atau muda. Tentu masalahnya tidak sesederhana itu. Usia bukan kualitas yang membedakan sejatinya kepemimpinan. Pemimpin seyogyanya dinilai dari kemampuan dan kecakapan membimbing rakyat meraih tujuan-tujuan mereka secara damai melalui keadilan. Kalau benar begitu, lantas bagaimana kita memaknai polemik di atas? Harus diakui polemik termaksud berakar pada menyusutnya kepercayaan kaum muda kepada para pemimpin saat ini. Setelah sepuluh tahun berlalu, kaum muda menilai reformasi mandeg bahkan terancam mati muda. Kemacetan reformasi tidak bisa lagi dinisbahkan sebagai akibat kendala-kendala eksternal maupun internal yang ada. Sumber utama kemacetan itu adalah gagalnya para pemimpin melakukan terobosan yang berani untuk memecahkan masalah dan lebih dari itu adalah kegagalan mereka menjadikan dirinya sebagai contoh moral bagi masyarakat. Singkatnya, kaum muda menghendaki perubahan yang lebih radikal dan itu membutuhkan pemimpin yang berprinsip ketat, tidak mudah terombang-ambing apalagi sekadar sibuk mencari celahcelah dalam peraturan. Kaum muda merindukan figur pemimpin yang kuat berorientasi ke masa depan, berani

melakukan terobosan, tidak ragu membuyarkan kelompok yang terlalu lama bercokol menggerogoti aset negara, mempercepat regenerasi kepemimpinan di semua tingkatan pemerintahan, bermoral kokoh dan bekerja dengan determinasi tinggi. Haruskah kerinduan itu tetap tinggal kerinduan? Menganggap kepemimpinan seperti tongkat estafet yang dihantarkan dari generasi ke generasi jelas ilusi. Kesadaran baru ini telah meruyak kemana-mana bahwa kepemimpinan harus direbut. Kaum muda harus berani maju ke muka, berani memimpin. Lebih dari itu, tekad itu harus dituangkan kedalam agenda praktis. Sedikitnya kita punya dua agenda, yaitu pertama menyeleksi dan berjuang memenangkan siapa pun orang yang mampu memenuhi harapan dan aspirasi di atas. Kedua, memperjuangkan berbagai syarat yang dibutuhkan agar sistem yang ada dapat melahirkan pemimpin-pemimpin seperti itu. Agenda pertama bersifat jangka pendek, tetapi sangat penting artinya untuk mengakselerasi perubahan. Agar agenda pertama memiliki perspektif strategis diperlukan satu agenda yang menunjukkan arahnya perjuangan. Dasar pemikiran ini dimaksudkan untuk mengelaborasi kedua agenda tersebut.

Definisi pemimpin muda Sebelum beranjak ke sana nampaknya kita perlu memperjelas dulu arti pemimpin dan kepemimpinan kaum

muda. Pertama sekali perlu kita sadari bahwa kepemimpinan sangat besar artinya bagi demokrasi. Memperjuangkan dihasilkannya kepemimpinan yang terbaik tidak lain adalah memperjuangkan demokrasi itu sendiri. Sesungguhnya, mengutip ahli sejarah ekonomi politik asal Perancis bernama Jean Baechler (Demokrasi: Sebuah Tinjauan Analitis, 1995), kepemimpinan adalah prinsip tertinggi demokrasi. Mengapa demikian? Hakekat kepemimpinan, kata Baechler, bukan terletak pada si pemimpin itu melainkan pada mereka yang patuh. Demokrasi adalah rejim politik dimana orangorang yang patuh (rakyat) menentukan sendiri orang yang mereka patuhi. Bukan demokrasi melainkan aristokrasi bila pemimpin dipilih hanya oleh segolongan orang yang kebetulan memiliki jalur keturunan tertentu. Adalah oligarki, bukan demokrasi, bila pemimpin dipilih hanya oleh mereka yang memiliki kekuasaan dan kekayaan. Kepemimpinan tidak berkaitan hanya dengan pemilihan. Oleh karena itu lebih tepat agaknya bila kita memaknai pemimpin muda sebagai pemimpin yang didukung (dipilih) oleh kaum muda dan rakyat Indonesia karena mengusung semangat dan gagasan pembaharuan. Disini kita tidak mempersoalkan usia karena yang terpenting adalah seberapa jauh pemimpin menghayati dan memperjuangkan aspirasi rakyat Indonesia dan kaum muda yang senantiasa termarginalkan.

KAUM MUDA no. 01/April 2009


PROFIL Muda

Sekilas

Forum Aktivis Bandung (FAB)

F

orum Aktivis Bandung merupakan wadah perkumpulan aktivis kota Bandung dari generasi 80’an, 90’an, ’98, sampai pada generasi yang saat ini masih aktif dalam perkuliahan. FAB didirikan pada tahun 2008, atas dasar realitas sosiopolitik bangsa yang masih jauh dari amanat reformasi yang dicita-citakan sepuluh tahun lalu. Kegelisahan yang berkelindan dan merasa dapat memberi sesuatu kepada bangsa, maka FAB bercitacita menjadikan masyarakat sebagai pemegang kedaulatan, termasuk dalam Pemilu 2009.

Visi FAB Membangun, merawat dan menyuburkan praktek demokrasi di seluruh bidang kehidupan masyarakat Indonesia.

Misi FAB Menegakkan integritas dan kedaulatan wilayah negara Republik Indonesia Membangun jembatan komunikasi untuk menyatukan dan mengokohkan bangunan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia Mengembangkan pemahaman dan penerimaan atas kondisi kemajemukan masyarakat, kemandirian lembagalembaga sosial politik dan meningkatkan efektivitas otonomi daerah. Menegakkan moralitas kepemimpinan nasional dengan mengembangkan sikap kritis dan tegas terhadap korupsi dan penyimpangan kekuasaan. Melahirkan, membangun dan mengembangkan kapasitasi kepemimpinan kaum muda.

STRATEGI: PILIH PEMIMPIN MUDA Untuk mencapai visi-misi di atas FAB sampai kepada sebuah kesimpulan bahwa “bila upaya-upaya perubahan struktural (perubahan dalam kebijaksanaan dan perundangan) macet, terhambat dan terancam gagal, maka diperlukan percepatan dalam regenerasi kepemimpinan di seluruh bagian dan lapisan pemerintahan”. Karena kaum tua sukar meninggalkan nilai-nilai lama dan gamang mengadopsi nilai-nilai baru, maka kaum muda harus bersedia dan berani maju ke depan mengambil tugastugas kepemimpinan untuk memperbaiki kondisi kehidupan bangsa dan negara. Strategi yang dipilih oleh FAB dalam mempromosikan kepemimpinan kaum muda adalah melalui jalan pemilihan (umum). FAB akan menyeleksi tokohtokoh muda dan mengkampanyekan mereka agar mereka mendapatkan mandat yang mereka butuhkan untuk melakukan perubahan

Dewan Pengurus • Ketua: Radhar Tribaskoro, SE, M.Si • Sekretaris: Oky Syeiful Harahap, S.Sos, M.H. • Kadiv. Pengembangan Kepemimpinan: Eko A. Nugroho, S.Sos, M.Si • Kadiv. Pengembangan Kebangsaan: Dadang Sudardja, S.H., M.Sc • Kadiv. Pengembangan Sumberdaya: Paskah Irianto

Dewan Senior FAB

• Prof. Dr. H.A. Himendra Wargahadibrata • Prof. Dr. Kusnaka Adimihardja M.A. • Prof. Dr. Johan Masyhur • Prof. Dr. Arief Sidharta • Prof. Dr. Jon Sapiie • Prof. Dr. Asep Warlan, S.H. • Dr. Chay Asdak • Dr. Urip Purwono • Faisal Basri, SE, MA • Peter Nelwan, Ph.D

KAUM MUDA no. 01/April 2009


BERITA Muda

Bersatu), Bonie (Presiden Mahasiswa BEM UNPAS), Adi Surya (GMNI Sumedang), serta Diding Sakri (Perkumpulan Inisiatif) Fungsi Panel Penanya adalah melakukan elaborasi terhadap pemikiran dan gagasan para caleg mengenai fungsi legislasi dan berbagai isu kebangsaan. Panel penanya merupakan perwakilan dari organisasi kemasyarakat yang yang konsen terhadap persoalan-persoalan sosial politik di Jawa Barat. Pelibatan pael penanya merupakan pengejawantahan dari partisipasi masyarakat Jawa Barat dalam melakukan seleksi terhadap para calon legislatif.

Seputar

Konvensi Kaum Muda Jawa Barat

F

orum Aktivis Bandung (FAB) telah menyelenggarakan Konvensi Kaum Muda Jawa Barat pada tanggal 28 Februari 2009, bertempat di Aula Gedung rekrorat baru Universitas Padjadjaran, Bandung. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan calon legislatif yang muda dan berkualitas. Konvensi disaksikan oleh sekitar 250 orang, dengan melibatkan para akademisi, tokoh masyarakat, jurnalis, mahasiswa, LSM/ NGO dan organisasi profesi. Konvensi Kaum Muda Jawa Barat adalah Konvensi pertama di Indonesia yang dilaksanakan oleh organisasi masyarakat Jawa Barat yang melibatkan berbagai elemen masyarakat secara terbuka. Didukung oleh para tokoh dan intelektual, aktivis berbagai organisasi dan para relawan yang tergabung dalam Jaringan Kaum Muda Jawa Barat (Jaka Jabar), tak pelak Konvensi merupakan pengejawantahan dari kekuatan masyarakat sipil dalam membangun demokrasi. “Diharapkan calon legislatif yang dihasilkan dan dipromosikan oleh FAB memiliki visi dan integritas, kecakapan, dan keberpihakan terhadap nasib rakyat”, kata Radhar Tri Baskoro, ketua FAB. Para caleg yang berani dan telah diuji kapasitasnya dalam Konvensi tercantum dalam tabel berikut:

Nama Calon

Nama Partai

No Urut Calon

Daerah Pemilihan

Sasaran Pencalonan

Simon Y Senjaya.

PDS

7

Jabar I ( Kota Bandung Kota Cimahi)

DPRD Propinsi Jawa Barat

Dudun Holidin

Golkar

4

Jabar I ( Kota Bandung Kota Cimahi)

DPRD Propinsi Jawa Barat

Haris Zuhri

PKB

8

Jabar II (Kabupaten Bandung dan Bandung Barat)

DPRD Propinsi Jawa Barat

Diah Nurwitasari

PKS

1

Jabar II DPRD (Kabupaten Propinsi Bandung Jawa Barat Kabupaten Bandung Barat )

Agus Riyadi

PKB

4

Jabar IV (Kota Bogor Kabupaten Bogor)

DPRD Propinsi Jawa Barat

Asmara

PAN

8

Jabar VII (Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta)

DPRD Propinsi Jawa Barat

Padapotan Purba

PDS

1

Jabar I ( Kota Bandung Kota Cimahi)

DPR RI

Nandang Solihin

PDP

3

Jabar I (Kota Bandung Kota Cimahi)

DPR RI

Berliana Kartakusumah

Hanura

1

Jabar I (Kota Bandung Kota Cimahi)

DPR RI

Harjoko Sangganagara

PDIP

10

Jabar I ( Kota Bandung Kota Cimahi)

DPR RI

Jupiter B

PIS

2

Jabar I ( Kota Bandung Kota Cimahi)

DPR RI

Narmodo R

PDIP

8

Jabar I ( Kota Bandung Kota Cimahi)

DPR RI

Negeri ini kembali memanggil kita. Mari memberi arti. Saatnya Kaum Muda Memimipin! PROFIL PANEL PAKAR Prof. Dr. Kusnaka Adimihardja, M.A.,

Miryam S Haryani

Hanura

1

Jabar VIII Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu

DPR RI

Syarief Bastaman

PDIP

1

Jabar XI Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya

DPR RI

Guru Besar Ilmu Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran. Dikenal sebagai aktivis angkatan ’66. Saat ini masih aktif dalam berbagai forum ilmiah baik nasional maupun internasional. Pernah menjabat sebagai Dekan FISIP Unpad, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Unpad, serta memimpin INRIK, sebuah lembaga yang fokus pada isu kearifan budaya lokal.

Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf, SH,MH.

Alur acara konvensi dimulai dengan pemaparan visi misi para caleg peserta konvensi. Kemudian dilanjutkan dengan elaborasi pemikran para caleg oleh panel penanya. Setiap caleg diberi kesempatan utuk menjawab secara singkat dan padat. Selanjutnya para panel pakar memberi komentar atau pertanyaan terhadap masing-masing caleg. Pertanyaan disesuaikan dengan bidang keahlian panel pakar. Seluruh proses ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi panel pakaruntuk memberikan penilaian. “Diantara ribuan caleg Jawa Barat, mereka yang berani dan memiliki goodwill mengikuti konvensi dan berhadapan dengan beragam masyarakat, patut diapresiasi setinggi-tingginya”, ujar Prof. Kusnaka, Guru besar Fisip Unpad, mengomentari keempat belas caleg yang ikut konvensi. Pada acara tersebut, para panel pakar yang hadir adalah: Prof. Dr. Kusnaka Adimihardja, M.A., Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf, SH,MH., Dr. Dede Mariana, Chay Asdak, P.hd, Cecep Darmawan. M.Sc Para panel penanya yang turut berpartisipasi dalam konvensi adalah: Rahmat Jabaril (Koalisi Masyarakat Bandung Bermartabat), Eko Noer K (STV Bandung), Iwan (Forum Guru Independen Indonesia), Elga (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten Bandung), Salam (HMI Komisariat UPI), Nopriandi (Majalah Otonom), Sandrea (BEM Sekolah Tinggi Agama Islam Yamisa), Dedi H (CISSET), Amran (Unit Kajian Sosial Kemasyarakatan UPI), Hedi (LBH Bandung), Asep Rohmandar (Merah Putih

Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Parahyangan. Aktif sebagai pemerhati politik dan tata ruang. Menjadi nara sumber diberbagai forum yang membahas mengenai hukum, politik, serta lingkungan

Dr. Dede Mariana,

Pakar Kebijakan Publik Fisip Universitas Padjadjaran. Banyak menulis di berbagai media massa lokal dan nasional. Menjadi nara Sumber tentang isu-isu politik khususnya yang terkait dengan kebijakan publik.

Chay Asdak, P.hd, Dosen di fakultas

Pertanian Universitas Padjadjaran. Selain itu, Chay Asdak juga sebagai Sekretaris Lembaga Penelitian Unpad (Lemlit). Dia juga dikenal sebagai Pakar Lingkungan hidup dan banyak berinteraksi dengan berbagai kelompok masyarakat peduli lingkungan.

Cecep Darmawan. M.Sc. Saat ini aktif

mengajar di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Beliau juga menjabat sebagai Direktur Bidang Kemahasiswaan UPI. Banyak menulis diberbagai media mengenai isu politik dan pendidikan.

KAUM MUDA no. 01/April 2009


TOKOH Muda

Dr. Berliana Kartakusumah Menggeluti Panggung Politik dengan Iklas, Sabar dan Syukur.

B

erliana Kartakusumah atau biasa disapa dengan sebutan Berliana adalah potret kader politisi baru yang terpanggil untuk berkiprah dalam kancah perpolitikan Indonesia melalui Partai Hanura. Saat ini Berliana aktif sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi negeri di Bogor Jawa Barat.

Calon Legislatif Partai Hanura Nomor Urut 1 Dapil 1 DPR RI, bertekad untuk ikut serta memperbaiki mutu kehidupan rakyat. “Moto hidup saya Ikhlas,sabar, syukur” Kata Berliana Kartakusumah,

“Saya siap dan mantap untuk mejadi anggota legislatif dari Partai Hati Nurani Rakyat, agar dengan hati nurani kita ikut serta memperbaiki mutu kehidupan rakyat” Kata Berliana. Berliana adalah figur yang terkesan intelek, teratur dan disiplin. Saat kuliah Beliana aktif di Himpunan Mahasiswa (HIMA) Manajemen PKIS sebagai Wakil Ketua pada tahun 1978, HMI Korkom Bandung sebagai Ketua (1978-1979), HMI Cabang Bandung Ketua Umum (1981-1982), Badko HMI Jabar sebagai Ketua Umum (1986-1988), MPK HMI Koordinator 1988-1990. “ Dari pengamatan selama proses konvensi, nampaknya Pak Berliana memiliki integritas, kebangsaan dan pelayanannya baik” Kata Dede Mariana, seorang Pengamat Politik Unpad yang juga bertindak sebagai Panel Pakar Konvensi Kaum Muda Jawa Barat. --Nurdin S Drajat (FAB)

Dipl. Ing. Hj. Diah Nurwitasari “Amar Ma’ruf Nahyi Mungkar, Ruh dalam Memperjuangkan Perubahan di Sumber Kekuasaan”

B

erbagai pujian dilontarkan kepada Dipl. Ing. Hj. Diah Nurwitasari, Ya semua itu berkat kecakapannya dan kecerdasannya dalam memaparkan situasi politik dan sosial masyarakat saat ini.

Asep Warlan Yusuf, Pengamat Politik sekaligus Guru Besar Fakultas Hukum Unpar, berpendapat bahwa Hj Diah Nurwitasari sangat memahami fungsi parlemen. Pemahaman semakin dikuatkan dengan upaya keras Diah untuk menjalankan fungsi tertsebut.“Beliau memiliki komitmen jelas: pelayanan responsif gender, penyelesaian kasus perempuan secara komperhensif dan konsisten” komentar Asep. Sementara itu, Cecep Darmawan Pengamat Politik UPI, berpendapat bahwa Diah memiliki Integritas dan konsistensi untuk membangun kerjasama dengan pihak lain dalam menlankan isinya. “Wawasan demokrasi cukup baik” Kata Cecep Darmwan. Hj. Diah Nurwitasari dilahirkan di Bandung, 24 Oktober 1967, saat ini dia menjadi

Calon Legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera nomor urut 1 untuk DPRD JABAR dari daerah pemilihan II yang meliputi Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. “Niat saya adalah amar ma’ruf nahyi mungkar dengan melakukan perubahan di sumber kekuasaan” tutur Diah. Berbagai pengalaman organisasi yang telah dijalaninya antara lain Persatuan Pemuda dan Mahasiswa Eropa di Jerman (1988-1992), Islamic Centre Aachen Jerman (1994-1995), PT. Dirgantara Indonesia, Pemberdayaan Muslimah (1997-2001), Ketua Lembaga Da’wah & Pengembangan Potensi Muslimah (1997-2009), Kaukus Perempuan Politik Indonesia Jawa Barat (2003-2007). Dalam tubuh PKS sendiri Diah tercatat sebagai Deputi Jaringan Lembaga Wanita, Bidang Kewanitaan DPW Jabar(1998-2005) dan Majelis Pertimbangan Wilayah Jabar( 2005-2010). --Nurdin S Drajat (FAB)

KAUM MUDA no. 01/April 2009


TOKOH Muda

Dudun Holidin

Pengabdian Kepada Bangsa dan Negara

“I

ntegritas dan etos kerja sudah nampak” Demikian komentar yang disampaikan Cecep Darmawan Pengamat Politik dari Universitas pendidikan Indonesia (UPI) kepada Dudun Holidin, salah seorang peserta dalam Konvensi Kaum Muda Jawa Barat yang diselenggarakan Forum Aktivis Bandung(28/2/09) di Universitas Padjadjaran Bandung. Menurut Cecep, Dudun Holidin memiliki wawasan demokrasi dan kebangsaan yang cukup baik Dudun Holidin lahir di Bandung tanggal 28 Januari tahun 1964. Saat ini Dia menjadi Calon Legislatif dari Partai Golkar Partai Golkar Nomor Urut 4

untuk DPRD Jawa Barat mewakili daerah pemilihan Jabar 1, yang meliputi Kota Bandung & Kota Cimahi “Menjadi kehormatan bagi keluarga dan lembaga dalam pengabdian kepada bangsa dan negara ” adalah motivasi Dudun menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Dudun yang telah mempunyai pengalaman cukup dalam dunia politik, mengaku optimis dapat terpilih sebagai anggota legislatif. Berbagai pengalaman organisasi yang telah dijalaninya antara lain Ketua IMA-AMS(Ikatan Mahasiswa AMS)Kota Bandung 1990-1995,Wakil Sekretaris KNPI Jabar 1998-2001, Wakil Ketua DPD KNPI Jawa Barat 2001-2004, Ketua Pengurus Pusat AMS 2004-2009, Ketua Umum PP GadaAMS (Generasi Muda) Ketua Umum 2006-2009, Sekretaris Majelis Pemuda Indonesia Jabar 2007-2010, dan Sekretaris DPD AMPI Jabar tahun 2005-2010 Dalam struktur DPD Golkar Jawa Barat , saat ini Dudun Holidin tercatat tercatat sebagai Wakil Ketua Lembaga Pengelola Kader serta Ketua Bapillu Bidang Pemenangan Pemilih Pemula. --Nurdin S Drajat (FAB)

Ir. Pandapotan Purba (Ivan)

“Memperjuangkan Bangsa Indonesia yang Unggul dan Bermartabat”

“M

otivasi saya maju menjadi calon anggota legislatif adalah untuk Indonesia yang unggul dan bermartabat.” Kata Ivan dalam Konvensi Kaum Muda Jawa Barat yang digelar Forum Aktivis Bandung beberapa waktu lalu. Lelaki bernama lengkap Pandapotan Purba ini merupakan caleg dari Partai Damai Sejahtera (PDS) untuk DPR RI No Urut 1. Dia akan berkompetisi di Daerah Pemilihan Jabar I yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi. Menurut Ketua DPW PDS Jabar Periode 2007-2012, PDS memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi. Partai Damai Sejahtera merupakan partai berazaskan Pancasila dan UUD 1945, bukan partai agama. “Saat ini calon legislatif dan kader PDS berasal dari berbagai latar belakang agama.” Ungkap Ivan. Dalam pandangan Dede Maryana, seorang Pengamat Politik dari UNPAD yang juga Panelis Pakar Konvensi Kaum Muda Jawa Barat, Ivan merupakan calon legislatif yang memiliki integritas tinggi. Wawasan dan komitmen kebangsaannya cukup kuat. Disamping itu visinya tentang pelayanan terhadap kepentingan masyarakat nampak sangat jelas. Meski lahir di Medan, 18 agustus 1965, Sarjana lulusan Institut Teknologi Bandung ini merasa sudah menyatu dengan budaya dan masyarakat Tatar Priangan. Semenjak menjadi mahasiswa hingga saat ini, Ivan banyak berkiprah di organisasi tingkat propinsi jawa Barat. Diantaranya adaalah sebagai Wakil Ketua GAMKI PDP Jabar, Majelis Perwakilan PGPK serta menduduki posisi Ketua DPD AMDS Jabar. Puncaknya adalah menjadi Ketua DPW PDS Jawa Barat saat ini. Selamat Berjuang Bang, Horas! --Nurdin S Drajat (FAB)

KAUM MUDA no. 01/April 2009


TOKOH Muda

Miryam. S. Haryani

“Pengusaha Sukses yang Bertekad Memperbaiki Kualitas Hidup Kaum Perempuan”

T

erus membengkaknya kasus traficking serta kekerasan terhadap kaum perempuan di Indramayu dan Cirebon membuat gundah hati Miryam. S. Haryani. Wanita kelahiran Indramayu1 Desember 1973 ini, bertekad untuk terlibat dalam penyelesaian permasalah tersebut. “Melihat tanah kelahiran yang terus terpuruk batin saya terpanggil untuk berbuat sesuatu. Salahsatu caranya, ya dengan menjadi penentu kebijakan di tingkat pusat “ Ujarnya penuh semangat. Agar cita-cita tersebut dapat terwujud maka, Kandidat Doktor (S III) Universitas Kebangsaan Malaysia ini siap bertarung dalam pemilu legsilatif 2009. Melalui Partai Hanura dengan No Urut 1, Miryam, mencalonkan diri untuk menjadi wakil rakyat di DPR RI . Dia akan mencoba meraih dukungan di tanah kelahirannya yaitu daerah pemilihan Jabar VIII yang meliputi Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon. Tekad kuat Miryam mendapat apresiasi dari Asep Warlan Yusuf Pengamat Politik UNPAR yang juga Panelis Pakar Konvensi Kaum Muda Jawa Barat. Menurut Asep, Miryam memiliki komitmen jelas ingin memberantas traficking di Indramayu “Visinya jelas, ingin memajukan dan memberdayakan perempuan yang teraiaya dan terzolimi” papar Asep. Apresiasi positif juga muncul dari Cecep Darmawan seorang akademisi dari Universitasb pendidikan Indonesia (UPI). Cecep menilai, Miryam mempunyai wawasan kebangsaan yang baik serta memiliki komitmen terhadap perubahan. Meski usianya masih relatif muda, peran soasial, politik dan ekonomi Miryam cukup menonjol. Selain tercatat sebagai pengusaha sukses, Miryam, menduduki beberapa posisi strategis. Selain menjabat sebagai Sekjen Dewan Pimpinan Pusat sekaligus juga Sekjen Bapillu Partai Hanura. Peran sosial tercermin dari posisinya sebagai Sekjen Suara Perempuan Reformasi Indonesia (Srasi), --Nurdin S Drajat (FAB)

Ir. H. Narmodo Rachmani

“Ahli Kehutanan yang Memiliki Integritas dan Komitmen Tinggi”

L

elaki kelahiran Pekalongan 25 Juli 1960 , merupakan ahli kehutanan lulusan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor ( IPB). Tak heran jika dalam orasi politiknya pada Konvensi Kaum Muda Jawa Barat yang diselenggarakan Forum Aktivis Bandung(28/2/09) di Universitas Pajajaran Bandung, Narmodo banyak menyampaikan pandangan kritis terhadap pengeloaan sektor kehutanan di Indonesia. “Dia memiliki komitmen yang jelas mengenai pengelolaan hutan” ungkap Asep Warlan Yusuf, Pengamat Politik, yang juga Guru Besar Fakultas Hukum UNPAR. Penilaian tersebut dilontarkan kepada Ir.H. Narmodo Rachmani, salah satu caleg peserta Konvensi Kaum Muda Jawa Barat. Penilaian senada juga disampaikan oleh DR Cecep Darmawan dari Universitas pendidikan Indonesia (UPI). Menurut Cecep, selain memiliki wawasan yang luas Narmodomemiliki etos kerja yang memadai untuk menjadi wakil rakyat di lembaga legislatif. “Wawasannya tentang kehutanan cukup baik. Integritas dan komitmen untuk melaksanakan fungsi legislatorpun sangat nampak.” Ujar Cecep.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan No Urut 8. Dia akan mencoba memperebutkan kursi anggota DPP-RI dari daerah pemilihan Jabar I yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi. Dalam pemilu legislatif tahun 2009, Narmodo akan bertarung melalui

--Nurdin S Drajat (FAB)

KAUM MUDA no. 01/April 2009


TOKOH Muda

H. Moh. Haris Zuhri Adnan, SE “Memperjuangkan Pengurangan Kemiskinan dan Kebodohan di Jawa Barat”

“T

ekad saya jika menjadi wakil rakyat adalah akan berupaya merumuskan solusi pemecahan masalah kemiskinan dan kebodohan yang melanda di sebagian besar masyarakat Jawa Barat” Ujar H. Moh. Haris Zuhri Adnan,

calon anggota legislatif Provinsi Jawa Barat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat Konvensi Kaum Muda Jawa Barat yang SE,

diselenggarakan Forum Aktivis Bandung(28/2/09) di Universitas Pajajaran Bandung. Berbekal misi tersebut, Haris Zuhri maju menjadi calon anggota DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2009-2014 dari dapil Jabar II Kab. Bandung dan Bandung Barat. Tumbuh dalam keluarga musim yang taat, pria kelahiran Yogyakarta, 02 September 1967 ini adalah sosok yang mudah bergaul, cerdas dan plural. Kiprahnya dalam dunia organisasi sosial dan pedidikan tidak diragukan lagi. Haris adalah seorang pendidik sekaligus tokoh pembauran etnis tionghoa. Ia pernah aktif sebagai Ketua Tim Penyusunan Bahasa Mandarin Seluruh Indonesia Cabang Jabar pada Tahun 2000 dan Ketua Gerakan Pembauran Marga Tionghoa pada Tahun 2006. Pengusaha keturunan ini selalu berupaya menerapkan visi kebhinekaan dalam dalam setiap organisasi yang digelutinya. Hal ini ditunjukkan dengan meraih penghargaan sebagai Tokoh Muda Pembaharuan Etnis Tionghoa Marga Lee pada Tahun 2008, selain itu dia juga pernah didaulat untuk menyampaikan Kuliah Umum Kebudayaan Tionghoa pada tahun 2009 ini. Cecep Darmawan, pengamat politik dari UPI menanggapi positif visi dan misi alumnus Unpas Bandung serta Magister Universitas Language of Taiwan ini. Menurut Cecep Darmawan, Haris memiliki wawasan, integritas dan komitmen sebagai calon anggota legislatif. --Nurdin S Drajat (FAB)

H. Agus Riadi (Aa G) “Memperjuangkan Pemenuhan Hak-Hak Sipil dan Politik Rakyat dengan Cara yang Benar, Jujur, Adil dan Demokratis”

“P

engabdian kepada Allah, junjung tinggi kebenaran & kejujuran, menegakkan keadilan, menjaga persatuan, menumbuhkan persaudaraan dan kebersamaan sesuai nilai-nilai islam Ahlussunah wal jamaah, adalah prinsip perjuangan saya “ Ujar H Agus Riadi. Aa G (demikian panggilan akrabnya) merupakan

calon Anggota Legislatif Provinsi Jawa Barat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Aa G ini mengaku memiliki tekad yang

sangat kuat untuk menjalankan amanah sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2009-2014.“Saya siap memperjuangkan pemenuhan hak-hak sipil dan politik rakyat melalui lembaga legislatif” Tegas caleg kelahiran Cirebon, 17 Agustus 1964 ini. sebagai calon Agus menempati no urut 4 untuk daerah pemilihan

Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.

Kiprah Agus Riadi dalam lingkaran PKB memang bukan kiprah semusim. Saat ini dia menjabat Sekretaris 2 DPC PKB Bogor periode tahun 2008-2013. Sebelumnya Agus telah aktif di DPAC PKB Kebayoran Jakarta Pusat sejak partai ini berdiri. Dalam dunia pendidikan, Aa G turut memajukan pendidikan agama Islam dengan mendirikan MT Al-Wildan-Pabuaran-Bojonggede-Bogor. Selain itu Aa G salah satu pegiat pengajian yang rutin digela roleh KH Khodamul Q di Bogor. “Adalah kewajiban kita, untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Yang tidak kalah penting juga meningkatkan kualitas umberdaya manusia yang berakhlak mulia, mandiri, trampil, profesional dan kritis terhadap lingkungan sosial di sekitarnya. Karena itu maka kita perlu memperjuangkan terwujudnya sistem pendidikan nasional yang berorientasi kerakyatan, murah serta berkesinambungan” . Menilik wawasan dan kapasitasnya, tak heran jika Cecep Darmawan, seorang pengamat politik dari UPI, menilai bahwa Agus Riadi adalah sosok yang memiliki integritas, komitmen serta wawasan luas. --Nurdin S Drajat (FAB)

KAUM MUDA no. 01/April 2009


TOKOH Muda

Ir. H. Asmara Hidayatulloh Membela Aspirasi Rakyat yang Tertindas

”S

aya adalah orang kecil, dan selalu dekat dengan orang kecil. Namun, Insya Allah jiwa Saya besar. Jika Saya terpilih, Saya sangat siap untuk membantu dan membela aspirasi rakyat yang tertindas” Ujar Asmara Hidayatulloh, calon legislatif no urut 1 dari Partai Amanat Nasional (PAN). Pernyataan politik tersebut disampaikan pria kelahiran Jakarta 16 Maret 1963 ini, dalam sesi pemaparan visi misi caleg Konvensi Kaum Muda Jawa Barat. Menurut Dede Mariana, Pengamat Politik Unpad yang juga Panelis Pakar Konvensi Kaum Muda Jawa Barat, Asmara memiliki integritas yang cukup memadai. Masih menurut Dede, caleg DPRD Jawa Barat dari daerah pemilihan Kabupaten Karawang dan Purwakarta ini memiliki komitmen yang jelas untuk memberikan pelayanan kepada konstituennya. Sosok Asmara telah banyak makan asam garam dunia politik. Karir politik yang pernah dijalaninya adalah Asisten Anggota DPR-RI. 2004-2005, Anggota DPRD Kabupaten Karawang periode 1999-2004, Wakil Ketua DPD PAN Kabupaten Karawang 1999-2008 serta 2008 – 2013. Tak heran jika dia merasa optimis akan meraih dukungan pemilih di Karawang dan Purwakarta. Kapasitas kepemimpinan Asmara tergambar dari pengalaman organisasi yang pernah di laluinya. Dalam Aktivitas kemahasiswaan, Asmara sempat menjadi Ketua IPMAHABA tahun 1985 dan Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen UNPAS periode1985-1986, Tahun selanjutnya dia dipercaya menjadi Ketua DKM-UNPAS Tahun 1987 serta Ketua KPM-UNPAS 1987. Setelah memasuki dunia kerja , peraih Adi Darma Indonesia untuk Bidang Politik 2000-2001 inipun masih sempat menjadi Wakil Ketua SDM SKI TEXMACO 1987-1988 serta Ketua DKM TEXMACO GROUP periode1996-1997. Dua penghargaan lain yang sempat diraihnya adalah Citra Pembangunan Indonesia 2000-2001 dan Penghargaan dari KPU Pusat dalam Pemilu 1999. --Nurdin S Drajat (FAB)

H Syarief Bastaman, S.H., MBA “Megembangkan Pertanian dan UKM adalah Memperjuangkan Kesejahteraan Masyarakat “

“K

alau kita hanya mengurus diri sendiri, tanpa kita mau berkorban untuk memperbaikinya, kita tidak akan mendapat (keadaan) negara yang lebih baik,” ujar Syarief Bastaman. Tahun 2004 adalah tahun yang menandai awal karirnya di dunia politik dengan bergabung di PDI Perjuangan. Sebagai

calon DPR-RI dari Partai PDI-Perjuangan yang bernomor urut 1 dapil Garut Tasik dan Kota Tasik, Syarief memiliki program

prioritas mengembangkan pertanian dan usaha kecil menengah (UKM). Salah satunya adalah percobaan penanaman sengon di lahan kritis atau lahan tidur. Menurut Syarief, pemerintah harus didorong secara politis untuk mau melakukannya. “Itulah yang kelak akan saya lakukan. Mendorong dan mengingatkan terus pemerintah agar istiqomah dalam memajukan sektor pertanian dan juga usaha kecil dan menegah,”ucapnya. Di bidang pengembangan usaha kecil dan menengah Syarief menekankan keharusan untuk melindung usaha kecil dari dalam negeri dari praktik dagang yang tak sehat. Panel Pakar Konvensi Kaum Muda Jawa Barat Prof. Asep Warlan Yusuf, SH.,MH mengatakan Syarief mengerti dan paham tentang fungsi DPR.“ Komitmennya jelas antara lain gajinya dihibahkan untuk konstituen” Kata Asep.Menurut Asep visi ekonomi Syarief relatif baik dan meyakinkan. Sementara itu Cecep Darmawan menilai Syarief memiliki integritas yang baik.“Wawasannya luas dan punya ide konkrit. Kemampuan komunikasi politiknya bagus dan memiliki wawasan dan gagasan pembaharuan” Kata Cecep. Syarief telah malang melintang dalam berbagai organisasi. Saat ini dikenal sebagai Praktisi hukum yang sudah 20 tahun lebih berpengalaman sebagai pengacara nasional dan internasional. Di PDI-Perjuangan ia pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum dan Advokasi (2004). -Nurdin S Drajat (FAB)

KAUM MUDA no. 01/April 2009


TOKOH Muda

Ir. H. Nandang Solihin “Caleg Muda yang Religius, Amanah, dan Mandiri Secara Financial”

“S

aya mengikuti konvensi ini sebagai bagian dari peran serta pendidikan politik bagi masyarakat. Saya sangat setuju dengan gagasan perlunya caleg muda yang dikampanyekan melalui konvensi ini” Kata Ir. H. Nandang Solihin terkait keikutsertaannya dalam Konvensi Kaum Muda Jawa Barat yang diselenggarakan Forum Aktivis Bandung(28/2/09) di Universitas Pajajaran Bandung. “Bukan hanya muda. Calon legislatif haruslah berkualitas, religius, amanah, berpengalaman serta memiliki kemandirian financial.” Tambahnya penuh semangat.

calon legislatif dari Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) nomor urut 3 di daerah pemilihan Kota Bandung dan Kota Cimahi. Dia menilai bahwa konvensi memiliki peran Nandang merupakan

penting dalam menghasilkan anggota legislatif yang berkualitas. Artinya caleg peserta konvensi akan sungguh-sungguh memberikan kontribusi bagi perubahan dalam dinamika politik di tanah air. “Saya sangat terinspirasi oleh gagasan FAB. Proses konvensi yang fair dan terukur akan menghasilkan caleg yang bermutu.” Ungkap Nandang. Nandang adalah sosok yang ulet, jujur dan religius. Sikap dan perilakunya itu tercermin dari kiprahnya dalam dinamika organisasi selama ini. Sekretaris Jenderal Ikatan Alumi Kimia ITB (IAKI ITB) 2004-2009, Ketua Yayasan Mutu Indonesia (YAMI) 2008, Ketua Kongres IA Kimia ITB 2005, Ketua Majlis Ta’lim Sakinah 2007sekarang, Sekretaris Umum DKM masjid Harapan Kita 2003-2005, Sekretaris Umum Yayasan Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat (YPSM) Tanggerang 2004-2006, Anggota Perhimpunan Insinyur Indonesia (PII) 2004, Ketua Umum Ikatan mahasiswa Padalarang ( IMAPA) 1988-1991, Ketua Umum Keluarga Mahasiswa dan Alumi Penerima Beasiswa Supersemar ITB (KMAPBS ITB), Bandung 1989-1991. Prestasi yang diraih Nandang antara lain, beberapa kali Ia mendapatkan penghargaan atas keuletan dan kedisiplinannya. Prestasi tersebut antara lain : termasuk dalam 36 profil pengusaha, eksekutif dan profesional, penerbitan buku oleh pusat profil dan biographi Indonesia (PPBI), Jakarta tahun 2005, Penerima Indonesia Moslem Award dari Islamic Research and Education Institute, Jakarta Tahun 2006, Penerima Indonesian Creative Award dari EO PT Rajasa, Jakarta. Higher Contribution of Indochem, daripanitia Indochem Kimia ITB Tahun 2007. Sementara itu, Dede Maryana Pengamat Politik UNPAD yang juga Panelis Pakar Konvensi Kaum Muda Jawa Barat, mengatakan Nandang memiliki integritas dan Kebangsaan baik, lalu pelayanan masyarakat yang baik. --Nurdin S Drajat (FAB)

Ir. Simon Y Sanjaya Membangun Jabar Dengan Inovasi.

“S

aya siap membangun Jawa Barat jadi kawasan wisata dunia dengan inovasi” Demikian dikatakan Ir. Simon Y Sanjaya dalam Konvensi Kaum Muda Jawa Barat yang diselenggarakan Forum Aktivis Bandung(28/2/09) di Universitas Pajajaran Bandung. Menurut Simon Inovasi yang dimaksud adalah singkatan dari Iman, Nyaman, Oleh-oleh Visi, Aman, Sehat, Ilmu.“Visi tersebut bermaksud untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan” Kata Simon Calon Legislatif Partai Damai

Sejahtera Nomor Urut 7 DPRD JABAR, Daerah Pemilihan Jabar 1, Kota Bandung & Cimahi.

Isu aktual yang disampaikan Simon cukup menarik peserta konvensi yang hadir, tidak terkecuali Panelis Pakar. Asep Warlan Yusuf, Pengamat Politik UNPAR, yang juga Guru Besar Fakultas Hukum UNPAR manilai Simon memiliki komitmen yang jelas dan visi yang baik karena cenderung menyangkut isu-isu aktual dan dekat dengan kehidupan masyarakat. Sementara itu Cecep Darmawan, Pengamat Politik UPI, menilai Simon mempunyai integritas yang baik.Simon yang lahir di Bandung, 14 November 1964 adalah Lulusan Sarjana UNPAS. Selain sebagai pengusaha ia pernah aktif di organisasi yaitu Wakil Ketua Osis STMK Dharma Bhakti 1982, Komisi Marketing Asosiasi Inventor Indonesia 2002 dan Ketua Bandung Inventor Club pada tahun 2003. Di Partai Damai Sejahtera Simon aktif sebagai Wakil Sekretaris DPC Kota Bandung periode Tahun 2004-sekarang. -Nurdin S Drajat (FAB)

10

KAUM MUDA no. 01/April 2009


TOKOH Muda

Ir. Julpiter B Mendorong kaum muda agar lebih aktif dalam membawa Indonesia sejahtera

P

ria berbadan tegap dan berwajah tampan kelahiran Jakarta 2 Juli 1974 ini bernama Julpiter B. Dia adalah Calon Legislatif dari Partai

Indoensia Sejahter (PIS) dengan Nomor Urut 2 Daerah Pemilihan Jabar 1 Kota Bandung & Cimahi. “Mendorong kaum muda agar lebih aktif dalam membawa kemajuan bangsa menuju Indonesia sejahtera “ adalah tekad dan cita-cita Julpiter. Sebagai kaum muda yang kelak diharapkan membawa perubahan Julpiter siap untuk berjuang sebagai anggota dewan. Dede Maryana Pengamat Politik UNPAD yang juga Panelis Pakar Konvensi Kaum Muda Jawa Barat, mengatakan Julpiter memiliki integritas, kebangsaan dan softskils yang bagus. Julpiter adalah sosok yang cerdas dan ulet dalam bekerja/bisnis. Saat ini Sarjana (S I) Universitas Trisakti Jakarta yang lulus tahun 1997 ini aktif berwirusaha dan sangat dekat dengan kalangan usaha kecil dan menengah. Dia pun pernah tercatat sebagai: Senat himpunan mahasiswa teknik mesin universitas trisakti 1992-1997,Floura fauna internasional (FFI) 2007,Jakarta Green Monster 2007 dan Satria muda Indonesia sejahtera (Samudra) Tahun 2008. --Nurdin S Drajat (FAB)

Dr. Harjoko Sangganagara Mewakili kepentingan masyarakat/daerah pada tingkat nasional

Dr

. Harjoko Sangganagara adalah kader/ politisi PDI Perjuangan Kota Bandung yang telah makan asam garam dunia politik. Ia saat ini terpanggil untuk berkiprah sebagai calon anggota legisltif dari Partai

PDI Perjuangan Nomor Urut 10 DPR RI Daerah Pemilihan Jabar 1. “Mewakili kepentingan masyarakat/daerah pada tingkat nasional “adalah motivasi Harjoko menjadi calon anggota legislatif. Dengan niat diatas Pria kelahiran Ngawi, 17 Oktober 1959 ini,bertekad untuk ikut serta memperbaiki kesejahteraan rakyat.

Harjoko adalah figur pekerja keras dan mencintai pendidikan. Saat ini Ia tercatat sebagai Dosen STIA Bagasasi Bandung .Saat kuliah Beliau aktif sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa UNPAS 1984, Ketua Senat Mahasiswa UNPAS 1985, dan Wakil Ketua GMNI Bandung 1985. Di Partai PDI Perjuangan Harjoko aktif menjabat sebagai Sekretaris DPC dan Sekretaris Nasional Balitbang (DPD). “ Pak Harjoko memiliki integritas, kebangsaan dan merupakan pelayan masyarakat yang bagus ” Kata Dede Maryana Pengamat Politik UNPAD yang juga Panelis Pakar Konvensi Kaum Muda Jawa Barat. --Nurdin S Drajat (FAB)

11

KAUM MUDA no. 01/April 2009


Tajuk Muda

12

KAUM MUDA no. 01/April 2009


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.