MINGGU PAHING
Redaksi 0274 557 687 (102) / 0857 4319 6999
Halaman
1 JULI 2018 17 SYAWAL 1439 NO 2604/TAHUN 7
Sirkulasi / 0851 0212 2000 Iklan 0274 557 687 (417) 0851 0012 1000 0857 2949 3333
RP 2.000 LANGGANAN RP 55.000
ANTARA FOTO/ ZABUR KARURU
KASADA -
Masyarakat suku Tengger berdoa di bibir kawah Gunung Bromo usai melarung sesajinya di kawah tersebut pada Upacara Yadnya Kasada, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (30/6).
Cegah Anak Terlalu Asyik Menonton Youtube Pornografi dan Kekerasan Mudah Diakses di Ponsel
YOGYA, TRIBUN - Tingginya angka kekerasan pada anak dan perempuan di Sleman sebagian di antaranya dipicu oleh perilaku penggunaan gadget atau telepon pintar (smartphone) yang tidak bijak. Mirisnya, hal ini juga dilakukan oleh anak-anak karena kecanduan bermain game dan mengakses video tanpa kontrol orangtua. Dari data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sleman mencatat, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan pada awal tahun hingga bulan Juni 2018 mencapai 151 kasus.
2 Penggunaan gadget tak terkontrol ini muncul saat anak mengakses video atau game di smartphone tanpa kontrol orangtua.
GADGETTI PENGGAN TEMAN
3 DP3AP2KB Kabupaten Sleman mencatat, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang hingga bulan Juni 2018 mencapai 151 kasus. Sementara pada tahun 2017 terdapat 471 kasus dan tahun 2016 terdapat 499 kasus.
1 Penggunaan gadget tanpa kontrol bisa memicu munculnya kekerasan terhadap anak dan perempuan.
ke halaman 7
Ruang Publik Tanpa Wifi
4 Sejauh ini,
orangtua yang sudah membekali gadget terlalu dini pada anak.
6 Orangtua sering memosisikan gadget pada anak sebagai pengganti teman.
5 Berdasarkan referensi literasi, anak usia di bawah 2 tahun tidak boleh sama sekali terpapar ponsel.
DINA Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sleman memandang penting-
nya peran orangtua dalam mengawasi penggunaan gadget pada anak-anak.
GRAFIS/SULUH PRASETYA
ke halaman 7
Selamat Jalan Oom ‘GM Sudarta’ Pasikom Kartunis senior harian Kompas GM Sudarta meninggal dunia pada Sabtu (30/6) pukul 08.25 WIB. Gerardus Mayela Sudarta meninggal di usia 73 tahun.
G
M SUDARTA adalah pencipta karakter kartun Oom Pasikom yang rutin menghiasi harian Kompas. Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo sebelumnya telah mengonfirmasi meninggalnya GM Sudarta ini. “Telah berpulang ke rumah Bapa, Bapak GM Sudarta, kartunis Kompas, pencipta tokoh Om Pasikom, hari Sabtu (30/6) pukul 08.25 WIB. ke halaman 7
Warga Tengger Larung Sesaji ke Kawah Bromo BROMO, TRIBUN - Ritual tahunan Yadnya Kasada yang diadakan Suku Tengger kembali digelar. Rangkaian acara berlangsung 29-30 Juni itu dibuka dengan pergelaran Eksotika Bromo 2018 yang menampilkan keelokan alam berpadu dengan keindahan seni budaya. Rangkaian prosesi ritual Kasada selalu menjadi daya tarik wisata di Bromo tiap ta-
hunnya. Dalam ritual yang diikuti oleh warga di empat kabupaten ini warga melarung aneka hasil bumi dan sesaji ke dalam kawah Gunung Bromo. Tujuannya agar terhindar dari musibah dan diberikan kemakmuran oleh leluhur. ke halaman 7
GRAFIS/SULUH PRASETYA
INSPIRING 9
Laporan Wartawan Tribun Deodatus Pradipto dari Nizhny Novgorod
Suporter Denmark Mutung Pulang Kampung Laga 16 besar Piala Dunia 2018 antara tim nasional Kroasia dan Denmark di Nizhny Novgorod, Minggu (1/7) kemungkinan akan sepi dari antusiasme pendukung tim Dinamit. Mayoritas para pendukungnya telah mudik.
Berkarya Tanpa Beban E
GHA Latoya Ibrahim, senang melakukan apa pun, terutama terkait seni. Egha dikenal oleh publik sebagai penulis dan penyanyi. Ia bahkan juga sempat bergabung dengan grup musik wanita Princess garapan Kevin Aprilio. “Sekarang saya bergabung dengan Republik Cinta Management (RCM) Ahmad Dhani,” ungkap Egha saat ditemui di Tribun Jogja. Awalnya Egha sering mengunggah rekaman-rekaman suaranya di sebuah aplikasi sosial. Dara kelahiran 2
Februari 1993 ini menyanyikan berbagai lagu dari banyak penyanyi. “Beberapa lagu yang kubawakan adalah ciptaan ku sendiri,” kata Egha yang berasal dari Solo, Jawa Tengah ini. Berkat postingan-postingannya itulah, ia mulai mendapat perhatian dari para
publik figur. Salah satunya Kevin Aprilio dan Ahmad Dhani. Tidak hanya menyanyi, Egha sudah menelurkan dua buah karya buku fiksi. Buku pertamanya berjudul Surat Terakhir untuk Ellena diluncurkan pada 23 Februari 2017 di Jakarta. Sementara buku keduanya baru saja diluncurkan pada 12 Mei silam di Yogyakarta, dengan judul Aku yang Tak Bernama di Hatiku. “Itu awalnya aku bikin tulisan-tulisan itu di media sosial. Lalu ditawari penerbit untuk dijadikan buku,” jelas mahasiswi Universitas Surakarta ini. Seakan belum cukup, Egha juga memiliki bakat di seni grafis. Ia jago membuat berbagai bentuk ilustrasi. Bahkan karyanya sudah digunakan oleh penulis terkenal Bernard Batubara untuk dijadikan ilustrasi bukunya. Ilustrasi berbentuk Doodle Art yang dibuat oleh Egha selalu menampilkan gambar makhluk bermata satu. Bagi Egha, makhluk bermata satu ini memiliki makna yang mendalam. “Kalau dalam kisah-kisah orang Jawa, mata satu itu kan maknanya melihat dengan hati, tidak hanya dengan mata biasa saja,” kata sulung lima bersaudara ini. Iseng Menariknya, Egha mengaku semua ini dilakukan hanya berdasarkan keisen-
gan saja. Ia memang senang menulis dan membuat karya-karya tersebut. Bahkan semuanya, termasuk menciptakan sebuah lagu ia lakukan secara spontan. “Semuanya ngalir gitu saja. Tidak ada beban,” kata Egha. Egha mengakui salah satu hal yang membuatnya bisa dilirik oleh banyak orang lantaran ia senang membagikan karya-karyanya lewat media sosial. Meskipun demikian, ia juga tahu resiko besar yang harus dihadapi saat berinteraksi dengan para pengguna media sosial. Terutama mereka yang memandang sebelah mata dirinya. Namun Egha sendiri tidak ambil pusing tentang hal tersebut. “Emosi pastinya iya, tapi biasanya aku diemin aja karena nanti kalau direspon makin panjang,” tutur perempuan berambut sebahu ini. Egha juga tidak menargetkan apa pun. Ia juga tidak menyangka akan menjadi orang yang dikenal secara luas. Yang penting, ia nyaman melakukan hal tersebut. “Pokoknya percaya pada Tuhan saja,” kata Egha. Ke depan, Egha mengungkapkan akan segera meluncurkan karya bukunya yang ketiga serta merilis sebuah mini album. Albumnya sendiri akan berisi 5 lagu yang semuanya merupakan ciptaan ia sendiri. “Ini lagi matengin semua, tinggal nunggu hari baik untuk dirilis,” ungkap Egha. Mengenai pencapaiannya saat ini, Egha pun tak segan membagikan pesan-pesannya untuk orang lain. “Bakat apa pun yang kalian miliki ubahlah menjadi sesuatu yang berharga untuk diri kalian dan orang lain. Itulah cara menghargai anugerah Tuhan,” pesan Egha.(alx)
I
Hal
9
Biodata Nama lengkap : Egha Latoya Ibrahim Tempat tanggal lahir : Surakarta, 2 Februari 1993 Profesi : Penulis, musisi, pelukis Hobi : Menulis Pendidikan terakhir : SMA Farmasi Surakarta Pendidikan saat ini : Mahasiswi Universitas Surakarta Status di keluarga : Anak pertama dari 5 bersaudara Tinggi, berat badan : 170 Cm/55 Kg Pengalaman/prestasi : Finalis Puteri Citra Indonesia 2009, Finalis Miss Celebrity SCTV 2011, Project Duo The Fatima dan Duo Jingga, Penulis Buku Surat Terakhir Untuk Elena (2017) dan Aku yang Tak Bernama di Hatimu (2018), pencipta 5 lagu untuk mini album solo.
TRIBUN JOGJA/BRAMANSTO ADHY /GRAFIS/SULUH PRASETYA
Itu awalnya aku bikin tulisantulisan itu di media sosial. Lalu ditawari penerbit untuk dijadikan buku
BEAUTY
MINGGU PAHING 1 JULI 2018
NFORMASI ini diperoleh dari Tommy, pendukung Denmark, yang saya saya jumpai di Fan Fest Piala Dunia 2018 di Kremlin Nizhny Novgorod, Kamis (28/6) malam. Menurut Tommy, pendukung tim nasional Denmark yang akan memberikan dukungan langsung di Nizhny Novgorod jumlahnya tergolong sedikit.
“Mungkin hanya 400 sampai 500 orang. Kebanyakan sudah berada di Moskow sejak pertandingan melawan Prancis dan pulang ke Denmark,” tutur Tommy. Apa yang melatarbelakangi kepulangan para pendukung tim nasional Denmark? Jawabannya adalah kekecewaan. ke halaman 7
KECEWA
TRIBUNNEWS/DEODATUS PRADIPTO
- Pendukung Denmark saat menonton pertandingan antara Inggris dan Belgia di Fan Fest Piala Dunia 2018 di Nizhny Novgorod, Kamis (28/6) malam.
Trending Topic di tribunjogja.com
Kualitas Ponsel Jadul Jauh Lebih Tangguh