Tribunjogja 01-09-2016

Page 1

KAMIS WAGE 1 SEPTEMBER 2016 29 DZULKAIDAH 1437 NO 1955 /TAHUN 6

GRAFIS/FAUZIARAKHMAN

Keistimewaan DIY Sudah Menyimpang  Danais Belum Menyentuh Pembangunan Karakter Masyarakat Yogyakarta YOGYA, TRIBUN - Keistimewaan Yogya yang diakui secara legal formal tepat berusia empat tahun. Tonggak ini ditandai dengan mulai diundangkannya UU No 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY pada 31 Agustus 2012. Namun status keistimewaan ini justru tak memberikan manfaat baik bagi DIY. Ungkapan ini disampaikan oleh adik adik tiri Sri Sultan Hamengku Buwono X, GBPH Yudhaningrat. Kepada Tribun Jogja, tokoh yang lazim disapa Gusti Yudha ini justru mengatakan bahwa UU Keistimewaan justru memberikan dampak buruk bagi Yogyakarta. “Malah banyak yang menyimpang. Terutama menyimpang dari sisi aspek adat atau kebudayaan,” kata Gusti Yudha, Rabu (31/8). Dia mencontohkan setelah UUK keluar, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengganti namanya menjadi Sri Sultan Hamengku Bawono Ka-10. Selain itu, Sultan secara tidak langsung juga mengangkat anak perempuannya sebagai puteri mahkota. “UUK itu seharusnya memantapkan yang sudah ada. Yang kurang dibangun menjadi lebih baik, bukan sebaliknya,” tuturnya. Sementara dari sisi Dana Keistimewan (Danais), Gusti Yudha memandang bahwa dana tersebut masih banyak terserap untuk pembangunan fisik.

ARAH KEISTIMEWAAN DIY Status Keistimewaan DIY secara legal formal (terbitnya UU Keistimewaan) telah berusia 4 tahun, terhitung 31 Agustus 2016. Keluarga keraton menyikapi keistimewaan DIY banyak penyimpangan terutama terkait kebudayaan dan adat istiadat keraton. Perubahan nama Sultan dan juga pengangkatan GKR Pembayun sebagai puteri mahkota menjadi sorotan tajam.

Jangan gunakan Danais hanya untuk pembangunan trotoar Malioboro, atau gamelan saja. Arahkan juga ke kegiatan penguatan karakter Seharusnya, Danais diserap untuk pembangunan fisik dan non fisik secara seimbang. “Pembangunan non fisik ini yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat. Saya harap, kelak Danais bisa menyentuh kegiatan ekonomi masyarakat yang masih dalam kerangka keistimewaan,” imbuhnya. Ketua Sekber Keistimewaan DIY, Widihasto Wasana Putra juga menilai, mayoritas bentuk keistimewaan DIY hanya dapat dilihat secara fisik. Padahal menurutnya, keistimewaan harus bisa menyentuh nilai atau karakter masyarakat DIY. “Padahal soal nilai ini penting. Misalnya seperti soal semangat kebersamaan, gotong royong, dan hal-hal yang men-

4 TAHUN 31

AGT 2016

Keistimewaan DIY juga dipandang belum memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Danais juga belum dikelola dengan baik, utamanya terkait pembangunan karakter dan budaya masyarakat DIY Pemerintah pusat mengamanatkan DIY membuat Perda Keistimewaan sebagai turunan dan tata operasional pelaksanaan UU Keistimewaan.

10

OKT 2017

GRAFIS/FAUZIARAKHMAN

Masalah Terkait Pertanahan Selalu Ruwet DIREKTORAT Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Soni Sumarsono mengakui kendala utama pemda DIY terletak pada penyelesaian persoalan tata ruang di DIY. Ia menyayangkan, lantaran banyak pihak yang menyambungkan persoalan tata ruang dengan persoalan kepemilikan tanah untuk Sultan Ground (SG) dan Paku Alam Ground (PAG). “Dimanapun, masalah yang berhubungan de-

 ke halaman 11

Sandra Dewi

ngan tanah itu ruwet, artinya penyelesaian persoalannya tidak semudah yang dibayangkan atau direncanakan,” tutur Soni kepada Tribun Jogja pada Rabu (31/8). Ia maklum dengan persoalan tata ruang dan pertanahan karena segala sesuatu harus memiliki payung hukum. Selain itu, usulan perda juga harus ada sinkronisasi regulasi hukum yang ada sehingga dibutuhkan waktu.

“Saya maklum tapi kan tetap ada batas waktunya. Pemda dan DPRD DIY juga harus segera menyelesaikan raperda itu,” tegasnya. Kemendagri memberikan batas waktu hingga 10 Oktober 2017 untuk menuntaskan Raperda tersebut. Soni menduga, bisa jadi ada dua persoalan kenapa raperda belum juga tuntas. ke ke halaman 11

NEWS ANALYSIS Membumikan Keistimewaan

KEISTIMEWAAN

TRIBUNJOGJA/BRAMASTO ADHY

- Pelajar MAN Godean mengikuti upacara bendera peringatan empat tahun keistimewaan DIY, Rabu (31/8).

SALAH satu level persoalan yang perlu kita tangani bersama adalah tentang pilar keistimewaan DIY, yang terbagi jadi 5. Selama ini publik, saya kira lebih memahami aspek keistimewaan Yogyakarta hanya dari sisi pengisian jabatan gubernur yang melalui penetapan.

Padahal ada empat pilar lain, mulai dari kelembagaan, tata ruang, kebudayaan, pertanahan, yang semuanya sangat penting dan berimbas pada masyarakat. Selama ini sosialisasi mungkin dilakukan oleh pemerintah dae-

BPCB DIY Pugar Situs Warungboto, Peninggalan HB I dan HB II

Super Sibuk Bisa Selfie di Pesanggrahan Keluarga Kerajaan AKTRIS Sandra Dewi dan pasangannya, Harvey Moeis, tengah disibukkan dengan urusan pernikahan mereka yang kabarnya akan digelar pada November mendatang di Jepang. Namun, di samping urusan pernikahan, calon pasangan suami-istri ini ternyata juga masih sama-sama disibukkan dengan pekerjaan mereka masing-masing. (*)

Hal

8

Perdais yang harus disusun adalah Perdais Penetapan Gubernur, Kelembagaan, Kebudayaan, Tata Ruang, dan Pertanahan. Dua perdais sudah selesai, sedangkan tiga Perdais yang belum disahkan adalah Perdais Kebudayaan, Tata Ruang, dan Pertanahan. Pemerintah pusat memberi batas waktu Perdais harus ketok palu sebelum habis masa jabatan gubernur, 10 Oktober 2017.

Pertengahan tahun 2016 ini koleksi destinasi wisata sejarah di Kota Yogyakarta bertambah lagi. Situs Warungboto di jalan Veteran, Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta selesai direnovasi dan siap jadi alternatif untuk dikunjungi.

P

ENGHAGENG Keraton Yogyakarta, KRT Jatiningrat menjelaskan, situs tersebut adalah petilasan yang mulai dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I dan pembangunannya diteruskan pada masa pemerintahan Sultan

Hamengkubuwono II. Ia menjelaskan, situs yang kini mulai banyak dikunjungi untuk berfoto-foto ini dulunya adalah sebuah pesanggrahan. “Situs ini aslinya bernama Pesanggrahan Rejawinangun.  ke halaman 11

 ke halaman 11

Tunjung Sulaksono PENGAMAT POLITIK UMY

Makam Constantine Wajib Bayar Retribusi

PEMBANGUNAN makam pilot Dakota VT-CLA Alexander Noel Constantine di TPU Sasanalaya berlangsung cepat. Sesuai dengan ketentuan makam, meski makam tersebut adalah tokoh penting di balik perjuangan Indonesia, tetap saja wajib TRIBUN JOGJA/ HAMIM THOHARI SELFIE - Pengunjung melakukan selfie di situs membayar retribusi Warungboto, yang baru saja direnovasi, Rabu (31/8). makam. (*)

Hal

11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.