RABU LEGI 2 MARET 2016 22 JUMADIL AWAL 1437 NO 1765 /TAHUN 5
RP 2.000
The Best Of Java Newspaper IPMA 2012
LANGGANAN RP 55.000
The Best Of Java Newspaper IPMA 2016
www.tribunjogja.com
likes: tribun jogja
follow us: @tribunjogja
SMS 0851 021 22000, 0274-557687 EXT 219
@tribunjogja
Teroris Sembunyi di Makam Keramat
DETASEMEN Khusus (Densus) 88 Antiteror terus melakukan operasi penangkapan terhadap kelompok teroris. Pada Selasa (1/3), Densus menangkap empat orang terduga teroris di dua tempat berbeda yaitu lereng Gunung Semeru, Malang, Jawa Timur, dan Stasiun Kroya, Cilapa, Jawa Tengah. Dua orang teroris yang ditangkap di Desa Putukpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, berprilaku seperti peziarah makan keramat. Di kawasan terpencil tersebut memang terdapat dua makam keramat yaitu makam Mbah Setiyo dan Mbah Setuhu. (*)
Hal
TERORIS - Petugas bersenjata lengkap menjaga sebuah makam keramat di tengah hutan
ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO
Desa Wajak, Malang, Jawa Timur, Selasa (1/3). Di makam ini petugas mengamankan dua terduga teroris yang terlibat kasus Thamrin.
11
Tak Satupun Siswa Akselerasi Lolos
SMAN 5 Yogya Lacak Kesalahan ke Panitia SNMPTN
Pola seleksi SNMPTN ini berdasarkan penelusuran prestasi akademik menggunakan rapor semester 1 hingga 5 bagi SMA/MA/SMK yang masa belajarnya 3 tahun atau semester 1 hingga 7 untuk SMK yang masa belajarnya 4 tahun, beserta portofolio akademik. Siswa yang berhak mengikuti SNMPTN harus memiliki Nomor Induk
yang nggak pas untuk sekolah kami,” beber Jumiran. Ia telah memastikan data yang diinput sekolah, sesuai dengan prosedur yang ada. Untuk membuktikan dan memastikan tidak ada kesalahan sistem, dirinya berkomunikasi dengan sekolah lain yang juga memiliki kelas akselerasi. “Saya cek dengan SMAN 3 dan SMAN 8 untuk tahu kesalahan kami. Ternyata nggak salah, data yang kami masukan sama. Tapi kenapa satu pun dari anak akselerasi kami tidak ada yang bisa daftar,” tandasnya. Tak berhenti sampai di sana, pihaknya juga mencoba melacak sekolah yang mengalami kendala serupa. “Ternyata kami senasib dengan SMA Sedayu. Siswa satu kelas akselerasi di sana juga tidak ada yang bisa daftar SNMPTN,” imbuh Jumiran. Jumiran mengaku dirinya enggan berlama-lama mencari kejelasan nasib para siswanya. Terlebih
ke halalaman 11
ke halalaman 11
SESUAI PROSEDUR Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dilakukan di bawah koordinasi Panitia Nasional. Jalur ini dikhususkan untuk memberikan kesempatan pada siswa SMA/MA/SMK termasuk SRI di luar negeri yang memiliki prestasi unggul. Kepala SMAN 5 Yogya merasa ada yang salah dengan proses SNMPTN lantaran seluruh siswa akselerasi di sekolah tersebut tak ada yang lolos. Pihak SMAN 5 memastikan proses input data telah sesuai dengan petunjuk panitia. Apa yang dialami SMAN 5 tersebut sama dengan yang dialami SMAN Sedayu Setelah dikonfirmasi ke panitia, SMAN 5 diminta untuk menulis pengaduan yang akan dibawa ke panitia pusat di ITB.
YOGYA, TRIBUN - Sejumlah 28 siswa kelas akselerasi atau kelas yang mewadahi siswa dengan kecerdasan dan bakat luar biasa, di SMAN 5 Yogyakarta tidak bisa mendaftar SNMPTN 2016. Hal tersebut disampaikan langsung Kepala SMAN 5 Yogyakarta, Jumiran, ketika dihubungi Tribun Jogja, Selasa (1/3). “Seluruh siswa di kelas akselerasi kami tidak dapat mendaftar SNMPTN. Kalau cuma satu orang saja yang nggak diterima, mungkin masuk akal. Tetapi kalau semuanya, saya rasa ada sistem
Ini beban, baik bagi kami, orangtua, dan siswa. Mereka ini anak-anak pintar, yang seharusnya layak dan bisa mendaftarkan diri untuk ikut SNMPTN, Jumiran Kepala SMAN 5 Yogyakarta
Khusus untuk Siswa Berprestasi Istimewa SELEKSI Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan seleksi yang dilakukan oleh masing-masing Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di bawah koordinasi Panitia Nasional. Salah satu tujuan dari penyelenggaraannya adalah untuk memberikan kesempatan pada siswa SMA/MA/SMK termasuk SRI di luar negeri yang memiliki prestasi unggul untuk menempuh pendidikan tinggi.
6 Pekerja Terpental saat Tersengat Listrik SLEMAN, TRIBUN Enam dari tujuh pekerja proyek pemasangan tiang jaringan telepon di Jalan kaliurang, Kilometer 8, Ngaglik, Sleman tiba-tiba terpental, Selasa (1/3) siang. Itu terjadi saat tiang yang mereka pasang menyentut kabel listrik bertegangan tinggi. Beruntung nyawa korban dapat diselamatkan, namun mereka harus menderita luka
Diiringi Ledakan
1
Tujuh pekerja memasang tiang telepon di Jalan kaliurang, Kilometer 8, Ngaglik, Sleman.
2
Posisi tiang sudah berdiri dan tinggal dimasukkan ke lobang secara manual.
3
T Tanpa disadari, di bagian atas, tiang tersebut menyentuh jaringan listrik bertegangan tinggi.
4
Enam pekerja yang memegangi tiang tersebut terpental diiringi ledakan keras.
TRIBUN JOGJA / SANTO ARI
ISTIMEA
TERSENGAT LISTRIK - Korban tersengat listrik terkapar di TKP. Mereka kemudian dilarikan ke IGD RSUP Dr Sardjito, Selasa (1/3)
Cathy Sharon
Calon Janda ARTIS peran Cathy Sharon dan suaminya, Eka Kusuma Putra tengah menjalani proses perceraian. Sidang perceraian tersebut telah digelar delapan kali di PN Jakarta Selatan. (*)
Hal
8
ke halalaman 11
GRAFIS/FAUZIARAKHMAN
Iptek Jadi Indah Pingsan Begitu Tahu Putrinya Telah Tewas Senjata Lawan Mitos Gerhana Identitas Korban Pembunuhan Sadis di Panggang Terungkap
Identitas korban pembunuhan yang mayatnya dibuang di semak-semak Alas Kembang, Dusun Panggang 1, Giriharjo, Panggang pada Senin (29/2) kemarin akhirnya terungkap. Korban diketahui bernama Elsa Ari Fitriyani (14), siswa sebuah SMP swasta di Semanu.
K
EPASTIAN itu terungkap setelah pihak kepolisian berhasil mencocokan sidik jari tengah korban dengan sidik jari yang ada di ijasah korban. “Identitas korban sudah terungkap tadi tadi malam. Sidik jari korban tengah milik korban identik dengan Elsa,” kata Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Mustijat Priyambodo saat ditemui wartawan di Polres Gunungkidul, Selasa (1/3).) Mustijat mengungkapkan, proses identifikasi terhadap korban pembunuhan dilaksanakan di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Tim medis rumah sakit mela-
ke halalaman 11
ISTIMEWA
PEMAKAMAN - Jenasah Elsa Ari Fitriyani (14), korban pembunuhan di Alas Kembang, Dusun Panggang 1, Panggang langsung dimakamkan Selasa (1/3) sore.
MITOS agar tak keluar rumah saat terjadinya gerhana pernah dialami bangsa Indonesia pada 1983 silam. Namun saat ini, mitos tersebut harus dikubur dalam-dalam. Dengan tekhnologi yang ada, fenomena gerhana justru harus dinikmati sebagai keagungan Tuhan, tentu harus menggunakan alat. (*)
Hal
13