24
HARIAN PAGI
HALAMAN
RABU P AHING PAHING 2 JULI 2014 4 RAMADHAN 1435 NO 1165/TAHUN 4
RP 2.000 SPIRIT BARU DIY-JATENG
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0274-7122000, 0274-557687 EXT 219
Rizki Diseret dari Taksi Anggota Brimob Tewas di Tangan Pembunuh Berdarah Dingin JAKARTA, TRIBUN - Anggota Korps Brigade Mobile (Brimob) Bhayangkara Dua (Bharada) Rizki Dwi Wicaksono tewas dibantai 10 pria bertubuh tegap berambut cepak di jalan raya depan kampus UI, perbatasan Depok dan Jakarta Selatan, Selasa (1/7) sekitar pukul 00.30. Rizki terbunuh setelah ditarik keluar dari dalam taksi Indah Famili nomor polisi B 2614 BL yang disopiri Tohari (60). Dalam pemeriksaan di kantor polisi, Tohari mengatakan ada sekitar 10 pria tiba-tiba muncul, memepet taksi, dan mencegatnya. Mereka juga menggedorgedor bodi taksi dari sisi kanan maupun kiri. Tohari benar-benar menghentikan
taksinya ketika salah satu sepeda motor pelaku dihentikan tepat di depan mobil yang dikemudikannya. Menurut Tohari, motor yang menghalangi taksinya Suzuki Satria warna biru, sedangkan pengendaranya seorang pria berusia sekitar 20 tahun, memakai baju dan celana jins, serta berwajah khas etnis tertentu. Pengendara motor tersebut, kata Tohari, menghunjamkan sebilah belati ke kaca depan. Serangan itu
menimbukan lubang berdiamater sekitar lima sentimeter di sisi kiri kaca depan. Saat itulah, Tohari berteriak memberi tahu penumpangnya adalah anggota Brimob yang bermarkas di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. “Penumpang saya Brimob!” teriak Tohari. Bersambung ke Hal 11
Jelang Jerman vs Prancis
1 Pukul 00.40,
3 Pelaku
korban menumpang taxi Indah Famili Nopol B 2614 BL menuju bandara hendak cuti ke Jatim.
membuka pintu kiri lalu menarik tubuh korban. Kemudian mereka mengeroyok Rizky hingga terkapar bersimbah darah.
Baru Empat Hari Pulang Ekspedisi DKI Jakarta
2 Sesampai dekat
Depok
halte UI, taxi yang ditumpangi korban dihadang laki-laki berjumlah 10 orang menggunakan 5 motor, yang rata-rata berambut cepak
Jl. Akses UI Depok Jawa Barat
MAHASISWA Universitas Gajah Mada (UGM), Haikal Reza (20), memiliki kesan mendalam terhadap anggota Brimob Bhayangkara Dua (Bharada) Rizky Dwi Wicaksono. Haikal dan Rizki menjadi bagian anggota Tim Ekspedisi NKRI 2014 Koridor Maluku dan Maluku Utara.
Menurut Reza, selama Ekspedisi NKRI 2014 koridor Maluku dan Maluku Utara antara 6 Februari hingga 26 Juni 2014, Rizki selalu menanamkan jiwa korsa ke teman-temannya. “Selama ekspedisi, saya temukan
Tegang Menanti Partai Klasik UNTUK pertama-kali sejak 28 tahun lalu, Jerman dan Prancis akan bertemu kembali di ajang Piala Dunia. Les Blues menekuk Nigeria 2-0 lewat gol di menit-menit akhir babak 16 besar kemarin untuk melaju ke perempatfinal, sedang tim Panser menyikat Aljazair 2-1 lewat babak perpanjangan waktu. Kedua raksasa Eropa ini bakal bertarung di babak perempatfinal di Stadion
Maracana, Rio de Janiero, Jumat (4/7) lusa. Mereka melaju ke delapan besar menemani empat tim lain yang sudah lolos, yakni Belanda yang akan dijajal Kosta Rika, dan Brasil yang ditantang Kolombia. Dua slot lagi masih diperebutkan oleh Argentina kontra Swiss, dan Belgia melawan Amerika Serikat, yang laganya digelar Rabu (2/7) dini hari. Pada 28 tahun lalu, di Piala Dunia Bersambung ke Hal 11
Bersambung ke Hal 11
GRAFIS: FAJAR RAKHMAN
TPA Piyungan Kritis Karena Salah Kelola
Daya tampung TPA Piyungan diperkirakan akan habis setahun lagi. Jika tidak ada solusi jitu dan tuntas serta menyeluruh, dipastikan akan terjadi krisis sampah di Kota Yogya, Sleman, dan Bantul. Antisipasi harus dilakukan sejak dini mengingat gelagat pengelolaan sampah yang tidak profesional. KEPALA Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY, Ir Rani Sjamjinarsi, menyatakan kondisi TPA Piyungan memang perlu dibenahi. Menurutnya, TPA tersebut terkesan
telah kehabisan tempat pembuangan karena manajemen pengelolaan kurang bagus. Rani mengatakan, semula beberapa sektor memang harus dikelola secara bersama, antara Kota, Kabu-
tode sanitary landfill, sampah selain ditumpuk juga dipadatkan dan dilapisi tanah. Sementara, dengan control landfill sampah hanya menumpuk hingga akhirnya overload seperti saat ini. Manajemen selama ini, menurutnya, pernah menerapkan open dumping. Akibatnya, penumpukan Bersambung ke Hal 11
Benzema
MAIN 4 GOL 8 36 menit FREKWENSI OPEN PLAY 8 SET PIECE 2 48 TENDANGAN 427,9 km JARAK TEMPUH UMPAN 1807 TEKEL 57 8 PENYELAMATAN
4 9 43 menit 7 2 46 468,8 km 2560 70 13
Ozil GRAFIS: FAJAR RAKHMAN
KPK Siap Kembalikan Aset Akil Mochtar yang Disita
Tasya Kamila
Akil Tak Menyesal Divonis Seumur Hidup
Senang Dipijat
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), M Akil Mochtar, divonis hukuman penjara seumur hidup oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (30/6) sekitar pukul 22.00. (Tribun, 1/7). Vonis dijatuhkan setelah majelis bersidang sejak Senin pukul 15.30.
P
ENY ANYI Tasya KaENYANYI mila (22) menyadari bahwa tubuhnya mungil. Untuk menunjang penampilannya, ia pun mengenakan sepatu hak tinggi atau high heels. Namun, ia mengalami kendala : kakinya menjadi gampang pegal-pegal. Kondisi itu membuat kondisinya drop, dan mengalami gejala flu. Ditambah lagi, wanita yang mengawali kariernya di dunia entertainment sebagai Bersambung ke Hal 11
paten Sleman dan Bantul. Tiga wilayah itu menyatakan sanggup, sehingga penanganan TPA dikelola Sekretariat Bersama Kartamantul sejak 2001. “Namun yang semula harus menggunakan metode sanitary landfill, ternyata yang terjadi masih control landfill. Alasannya ada keterbatasan dana,” kata Rani ditemui Tribun, Rabu (11/6) pekan lalu. Padahal, jika menggunakan me-
BAGAIMANA reaksi Akil atas putusan tersebut? Apakah Akil menyesali tindakannya, yang mengakibatkan ia memperoleh hukuman sangat berat tersebut? Akil mengatakan tidak menyesal mendapatkan vonis seumur hidup, dan memastikan akan mengajukan banding. FOTO/KAPANLAGI.COM
Bersambung ke Hal 11
Laporan Wartawan Tribun Jogja dari Brasil zano Thirzano Yudie Thir
Kenapa Brasileiro Benci Prancis? WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
TENANG - Akil Mochtar menunggu dimulainya sidang terhadap dirinya, Senin (30/6) malam. Mantan ketua MK ini diadili dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilkada dan pencucian uang, di Pengadilan Tipikor Jakarta.
ADA fenomena menarik saya dapati ketika menonton laga Nigeria kontra Prancis di Estadio Nacional, Brasilia, Selasa (1/7). Saya melihat stadion berkapasitas 72.700 penonton itu didominasi para pendukung Nigeria. Menariknya adalah, sebagian besar para pendukung itu
sebenarnya bukan berasal dari Nigeria, alih-alih adalah dari Brasil. Kenapa mereka mendukung Nigeria, dan meneror Prancis dengan teriakan maupun nyanyian ejekan? Ya, sepanjang pertandi Bersambung ke Hal 11