KAMIS PON
Redaksi 0274 557 687 (102) / 082325485004
3 MEI 2018 16 SYAKBAN 1439 NO 2550/TAHUN 7
Sirkulasi / 0851 0212 2000 Iklan 0274 557 687 (417) 0851 0012 1000 0857 2949 3333
RP 2.000
LANGGANAN RP 55.000
Sultan Tak Berniat untuk Lapor Polisi SELAIN berakhir dengan kericuhan dan pembakaran terhadap pos polisi, aksi mahasiswa dalam rangka memperingati hari buruh juga diwarnai dengan aksi vandalisme yang berisi pesan tentang ancaman pembunuhan terhadap Sultan. Pesan ancaman pembunuhan terhadap Sultan ini dilakukan dengan menggunakan cat semprot di berbagai media. Lantas bagaimana orang nomor satu di Keraton Yogyakarta tersebut menyikapi tulisan yang bernada ancaman terhadap dirinya? Dikonfirmasi wartawan, Sri Sultan HB X tampaknya tidak ambil pusing dengan ancamanancaman tersebut. Bahkan, ia menyatakan, tidak semudah itu bisa dilakukan terhadap dirinya. Sehingga, menurutnya, polemik tidak perlu diperpanjang lagi, atau dibawa ke ranah pidana. Ia juga mengaku tak berniat melaporkan pihak yang telah menuliskan pesan terkait ancaman pembunuhan terhadap dirinya. “Nggak apa-apa, nggak semudah itu. Nggak ya, nggak usah lah (dilaporkan). Apa-apa kok dilaporkan,” kata Sultan, yang dijumpai usai memimpin upacara Hari Pendidikan Nasional, di Alun-alun Utara, Yogyakarta, Rabu (2/5). TRIBUN JOGJA / PRADITO RIDA PERTANA
ANARKI - Inilah sejumlah barang bukti yang diamankan polisi terkait unjukrasa yang berakhir rusuh di Simpang Tiga UIN, Selasa (1/5). Rabu (2/5) polisi menetapkan tiga ter-
ke halaman 11
sangka dalam kasus ini.
Sengaja Siapkan Skenario Rusuh Polisi Tangkap 69 Demonstran Puluhan Molotov Ikut Diamankan Saya menyatakan aksi kemarin betul-betul sudah dipersiapkan sebelumnya. Ini bisa dilihat dari barang bukti yang ditemukan berupa bom molotov, botol isi bahan bakar dan plastik yang diisi solar.
TRIBUN JOGJA / PRADITO
Brigjen Pol Ahmad Dofiri
YOGYA, TRIBUN - Penyidik Direskrimum Polda DIY akhirnya menetapkan tiga tersangka terkait aksi rusuh dalam unjukrasa memperingati hari buruh di Simpang Tiga Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta kemarin, Selasa (1/5). Tak berhenti di situ, setelah menetapkan tiga tersangka, polisi masih mengembangkan kasus tersebut. Polisi juga fokus untuk menyelidiki pelemparan molotov terhadap pos polisi dalam aksi tersebut. Dengan demikian, masih memungkinkan ada tersangka baru dalam kasus ini. Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, pihaknya telah mengamankan 69 aktivis tak lama setelah kerusuhan berlangsung. Para aktivis tersebut langsung dilakukan pemeriksaan dan posisinya masih di Mapolda DIY hingga berita ini diturunkan.
Kapolda DIY
ke halaman 11
Tiga tersangka tersebut adalah Markus, 25 warga NTT dan Ibrahim 22, warga Kalimantan Barat, (keduanya mahasiswa UIN)
4
Satu tersangka lagi adalah Aryo, 24 warga Bandung, Jawa Barat (mahasiswa Sadar)
5
Selain tiga tersangka, satu pengunjukrasa juga positif mengonsumsi ganja dari hasil tes urineyang dilakukan.
Satu Demonstran
Positif Hisap Ganja 1
Polisi mengamankan 69 aktivis terkait aksi unjukrasa berujung anarkhis di Simpang Tiga UIN, Selasa (1/5).
2
Dari 69 yang diamankan, tiga mahasiswa ditetapkan sebagai tersangka.
Barang Bukti
24
botol Congyang
13
botol bir
Skenario Rusuh
ke halaman 11
Buruh Merasa Dirugikan Aksi Anarkis KETUA Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) DIY, Reswadi yang mengklaim mewakili seratus ribu anggota buruh yang tergabung dalam KSPSI DIY mengaku sangat dirugikan dengan aksi anarkhis yang terjadi di pertigaan UIN, Selasa (1/5) lalu. Reswadi menegaskan, tindakan anarkhis mahasiswa tersebut justru memperburuk citra buruh yang tengah memperjuangkan hak-haknya. “Atas kejadian kemarin, kami yang paling dirugikan karena menunggangi peringatan Hari Buruh. Saat kami memperingati Hari Buruh selalu berjalan aman. Kami biasa melakukan donor darah, jalan sehat dan banyak kegiatan positif,” ungkapnya.
3
2
botol Anggur Merah
Polisi menduga mahasiswa memang sengaja menyiapkan rusuh dalam aksi unjukrasa tersebut
17
botol minuman energi berisi bahan bakar
5
Demonstran juga diduga telah menyiapkan puluhan bom molotov sebelum aksi.
cat semprot
10
TRIBUN JOGJA / SITI UMAIYAH
DUKUNGAN - Aliansi Masyarakat Anti Anarkisme saat memberikan dukungan ke Polda DIY, Rabu (2/5).
Polisi juga mengamankan sejumlah botol minuman keras yang kemudian digunakan untuk bom molotov.
10
kain yang sudah dipilin untuk sumbu molotov.
Semangat Guru Tunanetra Mengajar di SMK (1)
PASANGAN Gisella Anastasia dan Gading Marten rupanya mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengurus putrinya yang bernama Gempita Naura Marten yang semakin besar. (*)
Saya Senang Mengajar... Tak Pernah Lelah Ujang Kamaludin memiliki keterbatasan fisik. Pria 43 tahun itu menyandang tunanetra. Tapi semangatnya sebagai guru di sekolah umum, mengundang decak kagum.
M
Hal
9
TRIBUNNEWS/HERUDIN
petasan
5
plastik berisi solar
GRAFIS/SULUH PRASETYA
Gisella
Tenaga Ekstra
4
buah batu
enjadi manusia bermanfaat bagi orang lain. Itulah tekad yang menyemangati Ujang Kamaludin (43), seorang tunanetra yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama di SMKN 1 Salam, Magelang. “Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain. Itu yang mendorong saya untuk
menjadi seorang guru. Meski dengan kekurangan yang saya miliki, tetapi saya tak putus asa, dan terus belajar dan bekerja keras. Alhamdulillah, saya dipercaya menjadi seorang guru, cita-cita mulia yang sedari dulu saya inginkan,” tutur Ujang, Rabu (2/5) saat ditemui di sekolah tempat dia mengajar. ke halaman 11
TRIBUN JOGJA/RENDIKA FERI
MENGAJAR - Ujang Kamaludin saat mengajar di ruang kelas SMKN 1 Salam, Rabu (2/5).
Trending Topic di tribunjogja.com
Aksi Pilot TNI AU Pukau Pilot Rusia