24
HARIAN PAGI
HALAMAN
JUMA T PON JUMAT 3 JULI 2015 16 RAMADAN 1436 NO 1526/TAHUN 5
SPIRIT BARU DIY-JATENG
TRIBUN JOGJA/HERUDIN
ISTRI Pilot - Fitria Hapsari, istri Pilot Kapten Pnb Sandy Permana menangis di pusara suaminya di TMP Giri Tunggal, Semarang.
RP 2.000 LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 2000, 0274-557687 EXT 219
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
PELUK PETI - Istri almarhum Pratu Warsianto memeluk peti jenazah suaminya yang berselimut bendera merah putih dalam ambulans setiba di Base Ops Lanud Adisucipto, Kamis (2/7). Warsianto dimakamkan di kampung halamannya di Srandakan, Bantul.
Ayah...Ayah! Ratap Dewi
Istri Pilot Kapten Pnb Sandy Permana Ciumi Nisan SLEMAN, TRIBUN - Hujan air bernur AAU Marsma Abdul Muis, mata mengiringi pemakaman em- Danlanud Adisucipto Marsma pat prajurit TNI AU di empat loka- Imran Baidirus, Kapolsek Gamping Kompol Agus si terpisah di SleZainuddin, serta raman dan Bantul, Perasaan tusan pelayat dari Kamis (2/7). Di Pakeluarga ya ada berbagai kalangan. tukan, Ambarketabangganya, ya ada Jenazah Pandu wang, Gamping, Sleman, suasana sedihnya. Sedihnya tiba dari Lanud Adisutjipto sekitar haru sangat terasa kok terlalu cepat, pukul 13.50. Berada saat persemayaman Lettu Pnb Pandu atau mungkin saya di peti kayu berselimut bendera merah Setiawan, di rumah menyadari ini orang tuanya. kehendak Allah. Di putih, jasad alumni SMA MuhammadiIstri Pandu, Desamping itu yah 3 Yogyakarta wi Wulandari, yang itu digotong para baru dua bulan lalu inshaallah anak prajurit TNI AU ke dinikahi Kopilot saya khusnul dalam rumah duka. Hercules C130 itu, khotimah Sesudah disemeratap-ratap di sirahkan pihak TNI si peti jenazah suaSUGENG PRA YITNO PRAYITNO minya. “Ayah... Ayah Lettu Pnb Pandu Setiawan AU ke keluarga, pemakaman dilakuayah,” ratap Dewi sembari menangis. Saat itu Dewi kan di TPU Pule, Ambarketawang, baru saja ikut giliran mensalatkan yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah duka. Upacara jenazah suaminya. Pemakaman Pandu dihadiri Bupati Sleman Sri Purnomo, GuBersambung ke Hal 11
Kekuatan Ikhlas Prof Dr Komaruddin Hidayat Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah
ALKISAH, di sebuah desa hiduplah seorang ulama yang sangat disegani meski secara ekonomi pas-pasan. Dia telah berusaha mengajak penduduk di sekitarnya untuk menyembah Tuhan dan meninggalkan tradisi serta kepercayaan lama. Selama ini mereka suka meBersambung ke Hal 11
Jadwal Imsakiyah 1436 H untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya
4 Juli 2015 Imsak : 04.22
Luna Maya
Rutin Yoga T
AHUN ini, wajah Luna Maya jarang terlihat menghiasi acara buka puasa dan sahur di televisi. Luna malah banyak hadir sebagai tamu dalam acara di luar panggung hiburan. “Sama saja. Setiap Ramadan pasti berkah ya,” ujar Bersambung ke Hal 11
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
MUJIONO, ayah almarhum Kopda Eria Ageng, salah seorang korban kecelakaan pesawat Hercules C130, asal Pengasih, Kulonprogo, gagal untuk terakhir kali menatap wajah anaknya. Mujiono, istri
dan dua anaknya terlambat tiba di Pekanbaru, Riau. Keberangkatan mereka tersendat Bersambung ke Hal 11
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
TIBA DI YYOG OG YA -Prajurit Paskhas TNI AU memanggul peti jenazah korban jatuhnya Hercules C130 setiba mereka di Base Ops Lanud OGY Adisucipto, Kamis (2/7). Penyambutan jenazah dilakukan secara militer.
story highlights
Mutiara Ramadan
3 Juli 2015 Maghrib : 17.35
Mujiono Terlambat Antar Kopda Ageng
Presiden Jokowi meluncurkan BPJS Ketenagakerjaan di Teluk Penyu, Cilacap, Senin, 29 Juni 2015 BPJS Ketenagakerjaan ini mengakomodasi skema pensiun bagi pekerja sektor informal, atau bukan pekerja tetap Skema pensiun itu masuk program Jaminan Hari Tua (JHT) dengan ketentuan baru yang berlaku per 1 Juli 2015 Bersambung ke Hal 11
Aturan Baru JHT Menuai Protes YOGYA, TRIBUN - Ketentuan baru Jaminan hari Tua (JHT) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang berlaku per 1 Juli 2015 menuai protes dari berbagai kalangan pekerja. Aturan baru itu membolehkan pengambilan dana JHT setelah 10 tahun jadi anggota. Bukan lima tahun seperti ketentuan sebelumnya. Bahkan setelah 10 tahun pun, peserta BPJS Ketenagakerjaan hanya boleh mengambil maksimal 40 persen dananya. Itupun 10 persen tunai, 30 persen untuk
pendanaan perumahan. Sisanya baru boleh diambil setelah peserta pensiun atau berusia 56 tahun. “Saya pertanyakan komitmen pemerintahan Jokowi-JK yang di masa kampanye sering membawa nama buruh,” ujar Sekjen Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY), Kirnadi, Kamis (2/7). Kebijakan ini disebutnya tidak jelas dan tidak transparan. Ia mempertanyakan uang peserta BPJS yang terkumpul dan belum bisa diambil nantinya akan dikemanakan. “Sejak awal kita mengharap BPJS
ini transparan, apalagi dana di BPJS besar sekali,” protesnya. Kepala Lembaga Ombudsman DIY, Sutrisnowati, menuturkan, kebijakan baru ini dinilai bisa merugikan kalangan pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan. Lembaganya siap menerima aduan masyarakat/konsumen BPJS Ketenagakerjaan. Buat petisi Protes atas aturan baru JHT ini meluas, dan ada kelompok masyarakat
yang membuat petisi melalui situs Change.org. Testimoni kerugian atas aturan baru ini dibuat Gilang Mahardhika, warga Yogyakarta. Ia mengaku sudah bekerja selama lima tahun, lalu memutuskan berhenti dari kantornya dan ingin jadi wiraswasta. Tapi saat hendak mencairkan JHT ditolak karena sudah ada ketentuan baru yang minimal keanggotaan 10 tahun. Bersambung ke Hal 11
Ulfah, Seniwati Tato Heena yang Belajar Otodidak
Coba Populerkan Heena Motif Batik
Bagi sebagian kalangan, seni tato menjadi hal yang menarik untuk dicoba. Baik tato permanen maupun yang sementara. Padahal dalam syariat, tato tubuh terlarang karena dianggap menghalangi jalannya air ke permukaan kulit saat wudhu. Bagaimana dengan seni melukis heena?
HEENA dianggap aman bagi kesehatan, dan juga diperbolehkan secara syarii bagi kaum muslim. Seni tato tangan ini berasal dari India dan dikenal luas di jazirah Arab. Umumnya dibuat untuk kaum perempuan saat menikah. Selain indah, seni heena juga mendatangkan fulus menggiurkan bagi ahlinya. AdaBersambung ke Hal 11
Pedagang Angkringan Meninggal di Kali Bulus
TRIBUN JOGJA/RENDIKA FERI
TATO HEENA - Ulfah melukis tato heena di tangan pengunjung Bazaar Ramadan, JEC, Kamis (2/7).
SESOSOK mayat ditemukan mengambang di tepi Kali Bulus menghebohkan warga Dusun Mindi, Sumberagung, Jetis, Kamis (2/7). Mayat ini pertama kali ditemukan warga yang sedang berangkat ke sawah. Kapolsek Jetis, AKP Slamet Subiyantoro menjelaskan, jenazah yang teridentifikasi bernama Deni Suyatin (45) pertama kali ditemukan oleh Slamet dan Ponijan yang memiliki sawah di dekat lokasi
ditemukannya jenazah. “Slamet ini mau ke ladang, ternyata mencium bau yang menyengat. Slamet kemudian mengajak Ponijan untuk mencari sumber bau, ternyata mayat,” ujarnya. Penemuan itu kemudian dilaporkan ke Polsek Jetis. Setelah diidentifikasi, jenazah diketahui merupakan Deni Suyatin yang telah hilang beberapa hari Bersambung ke Hal 11