Tribunjogja 03-09-2017

Page 1

MINGGU LEGI

Redaksi 0274 557 687 (102) / 0857 4319 6999

Halaman

3 SEPTEMBER 2017 12 ZULHIJAH 1438 NO 2317/TAHUN 6

Sirkulasi / 0851 0212 2000 Iklan 0274 557 687 (417) 0851 0012 1000 0857 2949 3333

RP 2.000

LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 22000, 0274-557687 EXT 219 www.tribunjogja.com

tribunjogja

@tribunjogja

@tribunjogja

tribunjogjaofficial

TENTARA MYANMAR TEWASKAN 130 WARGA ROHINGYA Sebanyak 2.625 rumah telah dibakar di wilayah desa mayoritas Rohingya, di barat laut Myanmar, pekan lalu. Serangan Hal itu yang membuat para warga Muslim Rohingya melarikan diri ke perbatasan Bangladesh. (*)

7

William Borong 18 Unit Apartemen  Bidik Pasar Pelajar dan Mahasiswa  Investor Antre Masuk Kota Yogya Untuk saat ini kami telah selesaikan AJB untuk delapan unit apartemen. Jika berjalan baik, kami lanjutkan untuk 10 unit lagi

YOGYA, TRIBUN - Harga tanah dan properti di Daerah Istimewa Yogyakarta melambung menyusul menjamurnya hotel-hotel dan dibangunnya New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo. Di tengah isu daya beli masyarakat menurun, properti di Kota Yogyakarta dan Sleman masih menjadi buruan. Selain rumah tapak, kini kehadiran apartemen mulai meramaikan pasar properti.

William G

 ke halaman 7

Pembeli Apartemen

Usung Alasan Moratorium Hotel

DIPERPANJANGNYA masa moratorium pembangunan hotel di wilayah Kota Yogyakarta sampai 2017 ini tak lantas membuat para pengusaha yang bergerak di bidang properti menyerah. Beberapa pengembang, memilih untuk mengalihkan pem-

Pemkot Keluarkan 2 Izin

AFP PHOTO

DERITA ANAK

PEMERINTAH Kota Yogyakarta telah mengeluarkan dua izin untuk pembangunan apartemen. Satu di antaranya adalah untuk Sindunegaran Palace. Kepala Bidang Pelayanan Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, Setiono menjelaskan, jika pengelola Sindunegaran Palace telah mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB). “Sindunegaran Palace menjadi satu dari dua apartemen di Kota Yogyakarta yang sudah mendapatkan IMB,” katanya. Dengan telah diterbitkannya IMB itu, menurut Setiono, pengelola apartemen sudah bisa memulai proses pembangunan. Segala efek pembangunan berarti sudah dipertimbangkan. Salah satunya melalui uji Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Selain Sindunegaran Palace, satu apartemen yang sudah mendapatkan IMB yaitu Jogja Apartemen di Lowanu.

- Dua anak Muslim Rohingnya berlindung di bawah payung saat hujan di mengguyur kamp pengungsi setempat. Muslim Ronghingya di Myanmar mengalami penindasan yang menyebabkan tewasnya ratusan orang dalam aksi pembantaian dan pembakaran kampung di Myanmar. Sementara warga Indonesia berunjuk rasa di depan Kedubes Myanmar di Jakarta mengecam aksi kekerasan terhadap Rohingya.

 ke halaman 7

bangunan hotel ke apartemen. PT Sindunegaran Karya Sejahtera, menjadi salah satu pengembang yang melihat celah moratorium hotel di Kota Yogyakarta ini.  ke halaman 7

Tujuh Investor Urus Izin 1

Menjamurnya hotel di Kota Yogya memantik lahirnya moratorium izin pembangunan

Investor pun mengalihkan rencana dari membangun hotel ke apartemen

3

Payung hukum pembangunan apartemen Perda Kota Yogyakarta No. 2 Tahun 2016 tentang Rumah Susun

Dua pengembang sudah kantongi IMB, tujuh lainnya masih komunikasi dan konsultasi

5

2

4

Mengusung alasan lahan makin sempit, Pemkot Yogya mendorong rumah tinggal vertikal GRAFIS/FAUZIA RAKHMAN

MINGGU LEGI

3 SEPTEMBER 2017 www.tribunjogja.com

tribunjogja

@tribunjogja

@tribunjogja

tribunjogjaofficial

Ingin Zita Vangelisca

Naik Level P

ERKENALAN Zita Vangelisca dengan dunia Disc Jokey (DJ) diawali dengan rasa penasarannya terhadap musik-musik berirama cepat. Awalnya, dara yang lebih dikenal dengan nama DJ Zietha ini mengaku minim pengetahuan mengenai musik. Bermodalkan pengalaman ikut kursus piano sewaktu kecil, Zita merasa takjub dengan alat musik yang dimainkan DJ sehingga menghasilkan irama-irama yang menghentak. Rasa penasarannya pun akhirnya dibayar dengan kursus DJ yang kemudian ditekuninya. “Saat itu tahun 2012 belum booming musikmusik gini, aku pun kaget melihat alat musik kaya gitu, semakin penasaran bagaimana cara membuat musik seperti itu,” ujar DJ yang sempat masuk jajaran Top 100 DJanes ini. Waktu pertama terjun ke dunia DJ, ia tak menampik ada banyak kesalahan yang dilakukannya. Bahkan, ia sempat bingung memikirkan alat yang akan digunakan, lagu yang akan dimainkan hingga kostum yang dipakai. “Aku yakin semua DJ pasti juga mengalaminya, tapi seiring berjalannya waktu kita kan saling belajar,” kenang dara kelahiran Tanjungpandan, 17 Maret 1995 ini. Untuk menyeriusi dunia ini pun, mahasiswa Ilmu Pariwisata ini mengaku banyak berlatih. Ia mengaku sempat vacuum dari dunia DJ lantaran merasa minder banyak melakukan kesalahan dalam bermain musik. “Aku sempat vacuum sebulan untuk berlatih lebih giat. Karena bermain musiknya jelek, itu akan berpengaruh pada image-ku sebagai DJ,” papar anak pertama dari dua bersaudara ini. Setelah lima tahun menekuni profesinya ini, Zita tetap saja masih merasa kurang dalam penampilannya, baik dari segi teknik dalam membawakan lagu maupun semangat yang dibawa untuk para penontonnya. Ia pun masih menyisipkan keinginan untuk naik level dari yang diraihnya sekarang ke tingkat yang lebih advance. “Setelah selesai kuliah aku ingin mengumpulkan niat lebih untuk all out dan semoga bisa ke level tiga, yakni memproduksi lagu sendiri,” tuturnya. (gya)

Setelah selesai kuliah aku ingin mengumpulkan niat lebih untuk all out dan semoga bisa ke level tiga, yakni memproduksi lagu sendiri

Penonton Harus ‘Pecah’

BIOFILE Nama : Zita Vangelisca Tempat Tanggal Lahir : Tanjungpandan 17 Maret 1995 Profesi : Mahasiswa, Talent DJ Pendidikan Saat Ini : S1 Pariwisata Hobi : Bermain musik travelling, bisnis Prestasi : Top 100 DJanes

SEBAGAI Female DJ, tawaran job Zita Vangelisca pun mulai banyak berdatangan. Berkat pekerjaannya ini pun, Zita sudah pernah mengunjungi Bandung, Medan, Bangka Belitung, Samarinda hingga Sulawesi. Zita kerap diundang untuk acara-acara sekolah, acara kampus hingga event colour run yang sempat happening beberapa waktu silam. Bahkan menurutnya, trend tawaran pekerjaan di akhir tahun jauh lebih banyak dibanding tawaran pada awal tahun. Di antara sekian banyak event yang didatanginya pun, ia mempelajari banyak hal, terutama tentang bagaimana cara menghadapi penonton. Seperti halnya jika event outdoor ia membutuhkan waktu sekitar 10 menit agar penonton ‘pecah’, sementara untuk event indoor ia harus bersabar hingga 20 menit. “Kalau penonton belum ‘pecah’, mereka harus disapa, harus dikasih hadiah-hadiah. Bahkan seringkali aku pakai strategi menyuapi penonton dengan pizza,” kata dara berpostur tinggi badan 155 cm dan berat badan 44 kg ini. Crowd atau keriuhan penonton merupakan kunci sukses seorang DJ saat tampil di sebuah event. Namun crowd juga menjadi penyemangat Zita melakoni profesinya saat ini. Pernah sekali ia diNaskah Foto

: GAYA LIFITYANTI : BRAMASTO ADHY

jadwalkan mengisi sebuah event di Semarang pukul 02.00 malam, sehingga mengharuskannya berangkat dari sore hari. Padahal pukul 06.00 ia harus sudah sampai di Yogyakarta untuk mengisi event di UGM sampai pukul 11.00. Belum sempat beristirahat, malam harinya ia masih tampil menghibur penontonnya di Yogyakarta. “Dukanya menjadi DJ itu capek kalau ada event yang berkelanjutan, tapi semuanya terbayar jika penontonnya crowd,” kenang anak dari pasangan Debrita Esti dan Suwardi Heribertus ini. (gya)

Hal

9

Kisah Bayi Yatim Piatu Pengidap HIV yang Diasuh oleh Neneknya (1)

9

Biarkan Saya Tetap Merawatnya dengan Kasih Sayang Pernah membayangkan bagaimana rasanya memiliki anak atau cucu balita yang mengidap human immunodeficiency virus atau HIV? Jika sekadar tangis, mungkin Yuniyanti, wanita berusia 47 tahun ini sudah kehabisan air matanya.

B

EBERAPA kali, wanita yang setiap harinya bekerja sebagai tukang pijit panggilan ini harus menyeka air matanya ketika menceritakan pengalaman hidupnya. Meski demikian, ia tak mau menyerah, ia selalu berdoa diberikan umur panjang agar tetap bisa merawat cucunya. “Setiap sehabis salat, saya selalu berdoa agar diberikan umur panjang dan kesehatan agar bisa terus mera-

watnya,” kata Yuniyanti. Yuniyanti dengan lugas mengatakan, cucunya yang sebut saja sebagai Rahmat (bukan nama sebenarnya) adalah anak yang harus menerima cobaan hidup yang begitu berat. Rahmat yang kini berusia lima tahun adalah anak yang sejak lahir sudah menderita HIV.  ke halaman 7

TRIBUN JOGJA / HENING WASISTO

YATIM PIATU - Yuniyanti tampak menggendong cucunya, Sabtu (2/9). Bayi pengidap HIV/AIDS ini sudah berstatus yatim piatu.

Trending Topic di tribunjogja.com

Cinta RaisaHamish Berawal dari Yogya


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Tribunjogja 03-09-2017 by tribun jogja - Issuu