Tribunjogja 04-03-2018

Page 1

MINGGU PON

Redaksi 0274 557 687 (102) / 0857 4319 6999

Halaman

4 MARET 2018 16 JUMADIL AKHIR 1439 NO 2490/TAHUN 6

Sirkulasi / 0851 0212 2000 Iklan 0274 557 687 (417) 0851 0012 1000 0857 2949 3333

RP 2.000 LANGGANAN RP 55.000

Lebih Sulit Melawan Kotak Kosong  Jokowi Berpeluang Besar Jadi Calon Tunggal di Pilpres 2019 JAKARTA, TRIBUN - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai Presiden Joko Widodo belum tentu menang apabila menjadi calon tunggal dan melawan kotak kosong di Pilpres 2019 mendatang. Upaya untuk menjadikan Jokowi calon tunggal, menurut Hendri, justru bisa menjadi bumerang bagi Jokowi sendiri. “Satu calon belum tentu melenggangkan Jokowi ke Istana. Hati-hati,” kata Hendri dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (3/3).

Jokowi diadu siapapun menang. Tapi begitu ditanya, Jokowi atau selain Jokowi? Jokowi kalah.

 ke halaman 7

Prabowo Belum Turun Gunung WAKIL Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono meyakini, ketua umumnya Prabowo Subianto bisa menyalip elektabilitas Joko Widodo. Ia mengingatkan, selama ini Prabowo belum turun gunung untuk ke masyarakat. Sementara Jokowi sebagai capres petahana selalu turun ke masyarakat dan disorot media setiap harinya.

“Bahkan sampai saat ini Pak Prabowo lagi fokus untuk mengurus pemenangan Gerindra di Pilkada. Belum memikirkan pilpres. Berbeda dengan Pak Jokowi yang dua tahun ini sudah kampanye,” kata Ferry Sabtu (3/3).  ke halaman 7

Elektabilitas Capres versi Populi Center

1. Joko Widodo 52,8% 2. Prabowo Subianto 15,4% 3. SBY 0,9% 4. Gatot Nurmantyo 0,7% 5. AHY 0,7% 6. Jusuf Kalla 0,5% 7. BJ Habibie 0,4% 8. Basuki Tjahaja Purnama 0,4% 9. Megawati Soekarnoputri 0,3% 10. Mahfud MD 0,3% 11. Anies Baswedan 0,3% 12. TGB Zainul Majdi 0,3%

13. Hary Tanoe 0,3% 14. Muhaimin Iskandar 0,3% 15. Tri Rismaharini 0,2% 16. Ridwan Kamil 0,2% 17. Khofifah Indar Parawansa 0,2% 18. Ganjar Pranowo 0,2% 19. Tito Karnavian 0,1% 20. Zulkifli Hasan 0,1% 21. Syafii Maarif 0,1% 22. Deddy Mizwar 0,1% 23. Tidak Tahu atau Tidak Jawab 25,5%.

Jika Jokowi VS Prabowo Versi Poltracking 1. Joko Widodo 53,2% 2. Prabowo Subianto 33,0%.

Dinamika Pilpres 2019

1 Syarat Pencalonan Presiden

Harus minimal 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional pada pemilu 2014.

2 Lima Parpol pendukung Jokowi

Perolehan Suara Parpol Pendukung Jokowi PDI-P : 23.681.471

18,95 %

Golkar : 18.432.312

14,75 %

3 Elektabilitas Jokowi masih

PPP

: 8.157.488

6,53 %

tertinggi disusul Prabowo

Gerindra :

Nasdem : 8.402.812

6,72 %

14.760.371

4 Besar kemungkinan, Jokowi

Hanura : 6.579.498

5,26 %

11,81 %

Total

52,21%

prosentasenya mencapai 52% suara sah nasional

melawan Kotak kosong di Pilpres 2019

: 65.253.581

Belum Bersikap PAN

: 9.481.621

7,59 %

PKS

: 8.480.204

6,79 %

PKB

: 11.298.957

9,04 %

Perolehan Suara Parpol Prabowo

Sumber: diolah dari berbagai sumber

Demokrat : 12.728.913 10,19 % GRAFIS/SULUH PRASETYA

INSPIRING 9

BEAUTY

Melihat Aktivitas Penyandang Tuna Rungu di Basecamp DAC

Belajar Bahasa Isyarat Tak Dipungut Biaya

MINGGU PON 4 MARET 2018

Sebuah ruangan di Jl Langenarjan Lor No 16 A, Panembahan, Keraton, Kota Yogyakarta penuh dengan goresan cat. Dinding yang awalnya putih, kini berhias gambar warna-warni.

Bidan Zaman Now

S

RI Rahayuningtyas tak menyangka menjadi seorang bidan. Profesi ini memang bukan cita-cita masa kecilnya. Awalnya, masuk ke sekolah kebidanan adalah demi menuruti kehendak sang ayah yang anaknya ingin kerja di bidang kesehatan. Pun akhirnya, Tyas sapaan akrabnya, masuk kuliah di jurusan kebidanan sebuah kampus bidan di Yogyakarta. Sejak 2012 ia mulai mempelajari ilmu kebidanan hingga ia mengikuti praktik langsung tentang persalinan. Bagi dia, 2014 lampau adalah sebuah pengalaman berharga. Sebab saat itulah pertama kalinya, perempuan kelahiran Wonosobo, 18 Agustus 1993 membantu proses persalinan. Perasaan takut, gemetar dan bingung sempat menghantuinya. Namun semua itu terbayarkan ketika ia berhasil membantu proses persalinan dengan selamat. “Terharu banget ketika bisa bantu persalinan ibu-ibu, rasanya ikut bahagia,” ujar dia. Menjadi bidan menurutnya menjadi pekerjaan mulia yang bisa membawa kabahagian terlebih bisa membantu persalinan orang lain. Profesi ini pun menurutnya juga berisiko lantaran menyangkut nyawa seseorang. “Bayangkan jadi bidan itu profesi dengan pertaruhan nyawa dua orang sekaligus, ada perasaan takut tapi juga

bahagia bisa bantu orang lain,” ujarnya. Saat ini, Tyas berharap bisa memiliki klinik bersalin sendiri sehingga bisa membantu lebih banyak orang dan memberikan pelayanan persalinan kepada masyarakat. “Iya, pingin banget bikin klinik sendiri tapi memang itu nggak gampang, butuh proses,” lanjutnya. Kini perempuan yang juga tengah menggeluti bisnis fashion ini sedang berfokus untuk melanjutkan studinya di universitas swasta di Yogyakarta. Penampilan Berprofesi sebagai bidan tak menghalangi dirinya untuk berpenampilan menarik. Bersolek dan menjaga diri menjadi pilihannya untuk lebih memberikan pelayanan yang baik bagi pasiennya. “Bagiku jadi bidan tidak harus berpenampilan lusuh dan alakadarnya tapi menjaga penampilan itu juga penting,” jawab perempuan berambut panjang ini. Penampilan yang baik dan enak dipandang menjadi motivasinya untuk memberikan pelayanan yang baik bagi pasien saat akan melahirkan. “Ya mungkin memang banyak yang enggak setuju dengan pendapatku tapi bagiku itu bagian dari service,” lanjutnya. Apalagi menurutnya kodrat sebagai perempuan adalah tetap tampil cantik dan menarik perhatian tak hanya bagi pasangan atau suaminya namun kepada umum. Bagi Tyas, perempuan harus bisa menjaga diri dari penampilan. “Kalau penampilannya baik kan juga pasien yang akan melahirkan juga nggak merasa risih jadi tetap aman dan nyaman buat pasien,” pungkasnya.(wsn)

Hal

9

M

ELONGOK lebih ke dalam, ruangan tersebut tampak sunyi meski ada beberapa orang di dalamnya. Mereka tampak duduk berhadapan satu sama lain sambil menggerakkan jemari dan tangannya untuk mengisyaratkan sesuatu. Ya, mereka adalah para tuna rungu yang sedang berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Tempat itu memang basecamp

dari Deaf Art Community (DAC) yang merupakan sebuah komunitas yang mayoritas beranggotakan difabel tuna rungu. Tujuan komunitas tersebut untuk berbagi kreativitas dan pikiran bagi para difabel tuna rungu. Ada sekitar 20 anggota bergabung dalam komunitas yang diprakarsai oleh Bunda Galuh Sukmara ini.  ke halaman 7

TRIBUN JOGJA/C MAHATMA

ISYARAT - Anggota komunitas DAC saat berak-

tifitas di basecamp mereka di Jalan Langenarjan Lor No 16 A, Panembahan , Keraton, Sabtu (3/3).

Trending Topic di tribunjogja.com

PSG Jadi Batu Loncatan Neymar


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.