24
IPM
A
IN PRDO AWINTNESIA AR ME D DIA
HARIAN PAGI
HALAMAN
RABU PAHING 4 NOVEMBER 2015 21 MUHARRAM 1437 NO 1648/TAHUN 5
The Best Of Java
Newspaper IPMA2013
RP 2.000
SPIRIT BARU DIY-JATENG
LANGGANAN RP 55.000 SMS 0851 021 22000, 0274-557687 EXT 219
Ervani Trauma
Update Status
l SE Kapolri Jadi Pro-Kontra
Ilustrasi
Polisi Wajib Upayakan Jalan Mediasi PEGANGAN POLISI 1 Kapolri mengeluarkan SE No: SE/6/X/2015
dan dikirimkan ke seluruh Polda hingga Polsek. 2 SE tersebut merupakan petunjuk internal bagi jajaran Polri untuk penyamaan persepsi dan standar penanganan terhadap kasus-kasus terkait ujaran kebencian 3 SE ini juga menjamin agar korban, penghinaan, hujatan mendapat jaminan terkait proses hukum yang dilaporkan ke polisi. 4 Dalam SE tersebut dengan
tegas disebutkan bahwa penyelesaian kasus Ujaran kebencian diprioritaskan diselesaikan lewat mediasi. 5 Jika tidak ada titik temu
KAPOLRI Jendral Polisi Badrodin Haiti menegaskan bahwa dengan SE ini, ada kepastian hukum kemana warga akan mengadu jika dihujat atau ada provokasi di media sosial. “Jika ada seseorang yang men dapatkan hujatan di media sosial, kemana mereka akan mengadu. Mau diselesaikan sendiri atau dilaporkan polisi. Kan lebih bagus jika dilaporkan polisi. Kami menghargai hak orang lain dan hak asasinya,” kata Badrodin usai mengikuti wisuda Prajurit Taruna dan Prajurit Bhayangkara Taruna (Prabhatar) di lapangan Saptamarga, Kompleks Akademi Militer (Akmil), Selasa (3/11).
Jadi kalau tidak ada surat edaran pun pasal‑pasal (penanganan hate speech) itu tetap berlaku dan mengikat BADRODIN HAITI KAPOLRI Menurut Badrodin, Surat Edaran (SE) bernomor SE/6/X/2015 yang telah ditandatanganinya pada 8 Okto ber 2015 lalu, telah dikirim ke seluruh Polda hingga Polsek. Dia menjelaskan bahwa SE ini ditujukan untuk internal Polri yang bertujuan agar anggota Polri mengetahui bentuk‑bentuk
n Bersambung Ke Hal 11
Sumber: seluruh gambar diambil dari sosmed
e5. Ceramah agama 6. f Media massa, cetak atau elektroinik g7. Pamflet GRAFIS/SILUH PRASETYA
Hujatan di Medsos Bentuk Sikap Frustasi Masyarakat MARAKNYA masyarakat yang mengkritik dan menghujat lewat media sosial merupakan bentuk dari rasa frustasi masyarakat terhadap kondisi yang saat ini terjadi. Hal ini disampaikan Dosen Psikologi Universitas Ah mad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Hadi Suyono, Selasa (3/11). Jika dulu wujud frustasi itu dilampiaskan dengan mengkritik dan menghujat lewat aksi turun ke jalan, maka saat ini media sosial menjadi ranah yang paling memung kinkan.
n Bersambung Ke Hal 11
RALAT: Pada foto di edisi Selasa (3/11) terpasang Zaskia Gotik, seharusnya adalah foto Siti Badriyah.Redaksi mohon maaf atas kesalahan tersebut.
a1. Orasi saat kampanye b2. spanduk atau banner c3. jejaring sosial d4. Demonstrasi
Ujaran kebencian yang diatur di KUHP di antaranya adalah: a Penghinaan 1. b Pencemaran nama baik, penistaan 2. c perbuatan tak menyenangkan 3. 4. d provokasi e menghasut 5. 6. f penyebaran berita bohong
ditemui wartawan di rumahnya Gedongan,Bangunjiwo, Kasihan pada Selasa (3/11). Ervani yang didampingi suaminya, Alfa Janto mengaku sempat shock dan tertekan ketika Juni 2014 lalu langsung ditetap‑ kan menjadi tersangka oleh polisi gara‑gara postingan yang Ia kirim dianggap menghina salah seorang mantan bos suaminya. “Postingannya kan hanya spontan tidak berpikir dia tersing‑ gung, ternyata ada yang tersing‑ gung dan melaporkan, harusnya secara kekeluargaan mediasi dulu,” ucapnya. Saat itu, Ervani langsung ditetapkan sebagai tersangka pada 9 Juni 2014. Ervani bahkan harus menjalani penahanan pada
VISUAL DI MEDSOS YANG BERPELUANG TERANCAM PIDANA
Media Ujaran Kebencian:
di level mediasi, maka proses dilanjutkan secara hukum dengan UU yang berlaku
ujaran kebencian serta tindakannya. Mengenai adanya protes dan pro kontra terkait dengan terbitnya SE ini, Badrodin mengaku hal itu wajar saja. Dia mengatakan, adanya pihak yang setuju dan tidak setuju
BANTUL, TRIBUN ‑ Keluarnya Surat Edaran Kapolri (SE) No‑ mor: SE/6/X/2015 tertanggal 8 Oktober 2015 lalu, mengingatkan kasus-kasus pelanggaran UU ITE yang terjadi di Yogya. Satu di antaranya adalah Ervani Emi Handayani (29), seorang ibu rumah tangga di Bantul yang pernah dipenjara lantaran status di facebooknya. Ditemui di rumahnya di Gedongan,Bangunjiwo, Kasihan, Selasa (3/11), Ervani mengaku hingga kini masih trauma untuk berpendapat atau mengunggah status di media sosial (medsos). “Traumanya kalau mau mengkritik. Jadi harus hati-hati saat mengemukakan pendapat kitaterhadaporanglain,termasuk mau mengkritik pimpinan dan pejabat jadi takut,” katanya ketika
Mengingat seiring perkemban gan zaman dan teknologi. “Kekerasan ucapan dalam hal ini menghujat, merupakan bentuk dari agresi verbal. Den gan menghujat, mereka sebena rnya sedang melampiaskan rasa frustasi yang sedang dirasakan,” jelasnya. Pelampiasan rasa frustasi, lanjut Hadi, merupakan sesuatu hal yang sah. Sebab jika kesem patan mereka melakukan kritik di media sosial ditutup, bisa men imbulkan bom waktu yang dapat
Dominique Diyose
meledak kapan saja. Selain itu, media sosial saat ini dianggap sarana paling tepat untuk mel ontarkan kritik. Sehingga ketika semakin dilarang, maka frustasi bisa menumpuk hingga akhirnya meledak ke sesuatu yang lebih negatif. Namun meski begitu, Hadi juga mengimbau kepada ma syarakat untuk tetap selalu bijaksana dalam menggunakan media sosial mereka. Melontar n Bersambung Ke Hal 11
Diwarnai Derby Seyegan
DOK/ SAY
TERSANGKA - Ervani, tersangka kasus pencemaran nama baik saat berpelukan dengan ibunya usai ia turun dari mobil tahanan di Pengadilan Negeri Bantul, (11/11/2014)
YOGYA, TRIBUN ‑ Pertandingan pa‑ nas bertajuk derby ‘Seyegan’ akan tersaji di GOR Amongraga, Yogyakarta, Rabu (4/11) hari ini antara SMKN 1 Seyegan melawan SMAN 1 Seyegan. Partai ini adalah ba‑ gian dari babak delapan besar turnamen futsal bergengsi antar pelajar SMA/SMK se DIY, Tri‑ bun Jogja Putih Abu‑Abu Futsal (PAF) 2015. n Bersambung Ke Hal 11
Siswi SMAN 3 Yogyakarta Ciptakan Detektor Uang
Tak Hadir Sidang Vina Khawatir Tuna Netra Kena Tipu netizen report
M
ODEL dan artis per an Dominique Agista Diyose (27) tak hadir dalam sidang perdana perceraiannya di Pengadilan Negeri Ja karta Pusat (PN Jakpus), Selasa (3/11) siang. Do minique diwakili oleh kuasa hukumnya. Sementara itu, s u am i n y a , m o d e l dan pembawa acara Marshal Sastra, dan kuasa hukumnya, belum terlihat hingga lewat tengah hari. Kuasa hukum Dominique, Yosua M Tampubolon, me
TRIBUNNEWS
n Bersambung Ke Hal11
Kacamata hitam ini tak hanya trendi, namun juga pintar. Ia dapat mengenali besaran uang yang didekatkan ke arahnya. Inilah Kacamata Duitan, sebuah mahakarya siswi SMAN 3 Yogyakarta yang dibuat untuk tujuan kemanusiaan. Kacamata tersebut bisa membantu tuna netra untuk mengenali nominal uang.
TRIBUN JOGJA / HASAN SAKRI
KACA MATA CERDAS - Siswa SMAN 3 Yogyakarta saat menunjukkan cara kerja kaca mata duitan yang bisa mendeteksi nominal uang. Temuan ini bermanfaat bagi kalangan tuna netra.
INSPIRASI dari karya tersebut bermula satu tahun silam. Ketika itu, berjalan di sekitar Universitas Muhammadiyah Yog‑ yakarta (UMY), siswi SMAN 3 Yogyakarta, Sepvina Mustikasari dibuat terenyuh. Ia membeli sebuah kemoceng dari seorang ibu tua yang ternyata tuna netra. hal tersebut disadarinya saat ia menyodorkan n Bersambung Ke Hal 11
Truk Cecerkan Limbah di Jalanan BAU busuk menyengat di sepanjang jalan Pleret mulai dari perempatan Jejeran, Wonokromo, Pleret pada Se lasa (3/11) siang. Bau tersebut akibat tumpahnya limbah cair yang dibawa satu truk sampah. Truk beserta pengemudinya yang sempat meresah kan tersebut kemudian diamankan di Mapolsek Pleret. Peristiwa ini sempat diinfokan akun Mbah Darto ke Grup Facebook Netizen Report TRIBUN JOGJA. “Truk sek mau awan marai mambu neng wetane jejeran saiki wes diamanke polsek pleret den,” tulisnya. Kapolsek Pleret, AKP Budi Kustanto menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi saat truk yang dikemudikan Walijo (43), PNS asal Banaran, Galur, membawa limbah menuju tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan melewati Pleret. Tumpahan mulai terjadi di n Bersambung Ke Hal 11